upik2

4
BAB 1. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Dahak merupakan materi yang dikeluarkan dari saluran nafas bawah oleh batuk(Ilmu Penyakit Dalam FKUI, 2001)Batuk dengan dahak menunjukkan adanya eksudat bebas dalam saluran pernapasan seperti pada bronchitis kronis, bronkietasis, dan kavitas. Orang dewasa normal bisa memproduksi mukus sejumlah 100 ml dalam saluran napas setiap hari. Mukus ini digiring ke faring dengan mekanisme pembersihan silia dari epitel yang melapisi saluran pernapasan. Keadaan abnormal produksi mukus yang berlebihan (karena gangguan fisik, kimiawi, atau infeksi yang terjadi pada membran mukosa), menyebabkan proses pembersihan tidak berjalan secara adekuat normal, sehingga mukus ini banyak tertimbun dan bersihan jalan nafas akan tidak efektif. Bila hal ini terjadi, membran mukosa akan terangsang, dan mukus akan dikeluarkan dengan tekanan intrathorakal dan intra abdominal yang tinggi. Di batukkan, udara keluar dengan akselerasi yang cepat beserta membawa sekret mukus yang tertimbun. Mukus tersebut akan keluar sebagai dahak (Prince, 2000). Pengeluaran dahak dapat dilakukan dengan membatuk ataupun postural drainase. Pengeluaran dahak dengan membatuk akan lebih mudah dan efektif bila diberikan penguapan atau nebulizer. Penggunaan nebulizer untuk mengencerkan dahak tergantung dari kekuatan pasien untuk membatuk sehingga mendorong lendir keluar dari saluran pernapasan dan seseorang akan merasa lendir atau dahak di sauran napas hilang dan jalan nafas akan kembali normal. Untuk itu, dalam analisis jurnal ini kami akan membahas tentang pengatuh dari penatalaksanaan batuk efektif untuk pasien dengan masalah bersihan jalan napas.

Upload: uphie-luphy

Post on 07-Nov-2015

222 views

Category:

Documents


1 download

DESCRIPTION

hjbjjhg

TRANSCRIPT

BAB 1. PENDAHULUAN

1.1. Latar BelakangDahak merupakan materi yang dikeluarkan dari saluran nafas bawah oleh batuk(Ilmu Penyakit Dalam FKUI, 2001)Batuk dengan dahak menunjukkan adanya eksudat bebas dalam saluran pernapasan seperti pada bronchitis kronis, bronkietasis, dan kavitas. Orang dewasa normal bisa memproduksi mukus sejumlah 100 ml dalam saluran napas setiap hari. Mukus ini digiring ke faring dengan mekanisme pembersihan silia dari epitel yang melapisi saluran pernapasan.

Keadaan abnormal produksi mukus yang berlebihan (karena gangguan fisik, kimiawi, atau infeksi yang terjadi pada membran mukosa), menyebabkan proses pembersihan tidak berjalan secara adekuat normal, sehingga mukus ini banyak tertimbun dan bersihan jalan nafas akan tidak efektif. Bila hal ini terjadi, membran mukosa akan terangsang, dan mukus akan dikeluarkan dengan tekanan intrathorakal dan intra abdominal yang tinggi. Di batukkan, udara keluar dengan akselerasi yang cepat beserta membawa sekret mukus yang tertimbun. Mukus tersebut akan keluar sebagai dahak (Prince, 2000). Pengeluaran dahak dapat dilakukan dengan membatuk ataupun postural drainase. Pengeluaran dahak dengan membatuk akan lebih mudah dan efektif bila diberikan penguapan atau nebulizer. Penggunaan nebulizer untuk mengencerkan dahak tergantung dari kekuatan pasien untuk membatuk sehingga mendorong lendir keluar dari saluran pernapasan dan seseorang akan merasa lendir atau dahak di sauran napas hilang dan jalan nafas akan kembali normal.Untuk itu, dalam analisis jurnal ini kami akan membahas tentang pengatuh dari penatalaksanaan batuk efektif untuk pasien dengan masalah bersihan jalan napas.

1.2. TujuanTujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh dari penatalaksanaan batuk efektif pada pasien dengan masalah keperawatan ketidakefektifan bersihan jalan napas.1.3. ManfaatDengan adanya jurnal ini dapat mempermudah perawat dalam memberikan asuhan keperawatan pada pasien dengan masalah keperawatan ketidakefektifan bersihan jalan napas. Perawat juga dapat melatih batuk efektif pada pasien yang tentunya tidak ada kontra indikasi dalam pemberian batuk efektif.BAB 2. ISI JURNAL2.2 Judul JurnalBatuk Efektif dalam Pengeluaran Dahak pada Pasien dengan Ketidakefektifan Bersihan Jalan Nafas di Instalasi Rehabilitasi Medik Rumah Sakit Baptis Kediri2.3 Penulis/Peneliti

Yosef Agung Nugroho

Erva Elli Kristiani2.4 Nama JurnalJurnal STIKES RS. Baptis Kediri2.4. Ringkasan Jurnal (bisa menggunakan PICO (Problem, Intervention, Comparation, Outcome) (OPI)BAB 3. PEMBAHASAN3.1 ANALISIS ISI JURNAL (uraikan isi jurnal secara khusus disertai referensi yang mendukung) (OPI)3.3 IMPLIKASI KEPERAWATAN (bagaimana aplikasi dari penelitian pada praktik keperawatan) (NOVA)3.4 KELEBIHAN DAN KEKURANGAN JURNAL (NOVA)BAB 4. KESIMPULAN4.1 KESIMPULAN (NOVA)4.2 SARAN (NOVA)DAFTAR PUSTAKA