upaya peningkatan hasil belajar tentang perilaku
TRANSCRIPT
UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR TENTANG
PERILAKU EKONOMI DENGAN FIELDTRIP PADA SISWA
KELAS III MADRASAH IBITDAIYAH MUAWANATUL
IKHWAN JATINEGARA JAKARTA TIMUR
SKRIPSI
Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan
Untuk Memenuhi Persyaratan Mencapai Gelar Sarjana Pendidikan
Oleh:
NUR MALAHAYATI
NIM. 1811018300022
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU
MADRASAH IBTIDAIYAH
FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
2015
LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING SKRIPSI
Skripsi berjudul “Upaya Peningkatan Hasil Belajar tentang Perilaku
Ekonomi dengan Fieldtrip Pada Siswa Kelas III Madrasah Ibtidaiyah
Muawanatul Ikhwan Jatinegara Jakarta Timur” disusun oleh Nur Malahayati
Nomor Induk Mahasiswa 1811018300022, diajukan kepada Fakultas Ilmu
Tarbiyah dan Keguruan PGMI dual mode Sistem UIN Syarif Hidayatullah
Jakarta. Telah melalui bimbingan dan dinyatakan sah sebagai karya ilmiah yang
berhak untuk diujikan pada sidang munaqasah sesuai ketentuan yang ditetapkan
oleh fakultas.
Jakarta, Februari 2015
Yang mengesahkan,
Pembimbing
Dr. Iwan Purwanto, M.Pd
NIP. 197304242008011012
LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING SKRIPSI
UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR TENTANG
PERILAKU EKONOMI DENGAN FIELDTRIP PADA SISWA
KELAS III MADRASAH IBTIDAIYAH MUAWANATUL
IKHWAN JATINEGARA JAKARTA TIMUR
SKRIPSI
Diajukan Pada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan
Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Oleh
NUR MALAHAYATI
NIM 1811018300022
Dibawah Bimbingan:
Dr. Iwan Purwanto, M.Pd
NIP. 197304242008011012
JURUSAN PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH
FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN)
SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
2015
i
ABSTRAK
NUR MALAHAYATI, “Peningkatan hasil belajar tentang perilaku ekonomi
dengan fieldtrip pada siswa kelas III Madrasah Ibtidaiyah Muawanatul
Ikhwan Jatinegara Jakarta Timur’’. Skripsi Program Studi Pendidikan
Guru Sekolah Dasar/Madrasah Ibtidaiyah, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan
Keguruan Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.
Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui peningkatan hasil
belajar tentang prilaku ekonomi siswa setelah pembelajaran IPS di kelas III
dengan menggunakan metode fieldtrip. Proses pembelajaran IPS yang biasa
dilakukan sampai saat ini masih banyak diwarnai dengan menggunakan
model pembelajaran konvensional seperti ceramah. Metode ceramah itu lebih
menitikberatkan guru sebagai pusat pembelajaran (teacher centre) sedangkan
siswa hanya sebagai pendengar setia saja, yang pada akhirnya hasil belajar yang
didapat siswa rendah dan tidak mencapai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM)
mata pelajaran IPS yang telah ditetapkan. Dalam penelitian ini penulis
menggunakan ptk dalam 2 siklus. Tindakan ini disertai dengan instrumen
penelitian berupa tes, lembar observasi, wawancara dan angket. Penelitian ini
dilakukan di MI Mu’awanatul Ikhwan Jakarta-Timur dengan jumlah siswa 47
orang pada semester genap tahun pelajaran 2013-2014. Materi yang dibahas
dalam PTK adalah prilaku ekonomi yang berkaitan dengan kegiatan jual beli.
Hasil penelitian ini menunjukkan adanya peningkatan pencapaian hasil belajar
siswa setelah tindakan pembelajaran melalui metode fieldtrip dilaksanakan.
Melihat hasil belajar yang diperoleh siswa dari tindakan siklus I dan II terlihat
adanya peningkatan yang signifikan. Maka, dapat disesuaikan dengan
kesimpulan bahwa metode fieldtrip pada pelajaran IPS dapat dijadikan salah
satu alternatif metode yang dapat digunakan untuk meningkatkan hasil belajar
siswa. Hal ini dapat dibuktikan dengan meningkatnya persentase hasil belajar
siswa pada siklus I dan II . Pada Siklus I rata-rata hasil belajar tentang prilaku
ekonomi siswa yaitu 71,7 dengan pencapaian KKM 62,5 % Setelah tindakan
pada siklus II nilai rata-rata hasil belajar tentang prilaku ekonomi meningkat
menjadi 84,9 dan pencapaian KKM sebesar 91,7 %.
Kata Kunci : Hasil belajar, Perilaku Ekonomi, Fieldtrip
ii
ABSTRACT
NUR MALAHAYATI, Improvement of learning outcome of economic
behavior with fieldtrip for Third Year student of Madrasah Ibtidaiyah
Muawanatul Ikhwan, Jatinegara, Jakarta Timur. Thesis for Study of
Elementary School Teacher/Madrasah Ibtidaiyah, Tarbiyah Faculty and
Teaching, Syarief Hidayatullah State University, Jakarta
This research was conducted with the aim to determine the improvement of
learning outcome of students' economic behavior after learning IPS in grade III
using fieldtrip method. The current IPS learning process is normallyconducted by
conventional learning models such as lectures. The lecture method is focusing the
teacher as the center (“teacher center”) while students are the devoted listeners,
which in turn, it resultedthe students learning outcome is lowand do not reach the
Minimum Completeness Criteria (KKM) of IPS subject that have been set. In this
study, the author used the 2 cycles fieldtrip method. A research instrument in the
form of tests, observation sheets, interviews and questionnaires accompanies this
activity. This research was conducted in MI Mu'awanatul Ikhwan-East Jakarta for
47 students in the even semester of 2013-2014. The material discussed in PTK is
economic behavior that associated with buying and selling activities. The results
of this study showed an improvement of learning outcome of the students after the
fieldtrip method implemented. Pondering the students' learning outcomes obtained
from Cycle I and II, the results shown a significant improvement. Thus, it can be
concluded that the fieldtrip method for IPS study could be used as one of
alternative methods to improve student-learning outcomes. It wasdemonstrated by
the increase of the percentage of student learning outcomes in cycle I and II. In
Cycle I, the average result of learning outcome of students' economic behavior
was 71.7 with the KKM achievement was 62.5%. After the Cycle II conducted,
the average value of the learning outcome of students' economic behavior
increased to 84.9 and the achievement of KKM was 91.7%.
iii
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah atas limpahan rahmat, taufik
dan hidayah-Nya sehingga penulis mampu menyelesaikan penulisan skripsi ini
dengan lancar. Shalawat serta salam semoga tetap tercurahkan kepada Nabi
Muhammad SAW, keluarga dan sahabatnya.
Skripsi yaang berjudul “Upaya Peningkatan Hasil Belajar Tentang
perilaku Ekonomi Dengan Fieldtrip Pada Siswa Kelas III Madrasah Ibtidaiyah
Mu’awanatul Ikhwan” ini disusun dalam rangka memenuhi persyaratan untuk
memperoleh gelar sarjana Strata Satu (S1) Pendidikan Islam pada Fakultas Ilmu
Tarbiyah dan Keguruan Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah.
Penulis menyadari bahwa dalam penulisan skripsi ini telah banyak
melibatkan berbagai pihak. Oleh karena itu penulis mengucapkan terima kasih
yang sebesar-besarnya kepada:
1. Bapak Prof. Dr. Ahmad Thib Raya. MA, Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan
Keguruan Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.
2. Bapak Dr. Fauzan, MA., Ketua Program Studi Pendidikan Guru Madrasah
Ibtidaiyah fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Universitas Islam Negeri
Syarif Hidayatullah Jakarta.
3. Bapak Dr. Iwan Purwanto,M.Pd. Dosen pembimbing skripsi yang telah
banyak meluangkan waktu serta memberikan arahan bimbingan dan motivasi
dalam penyelesaian skripsi ini.
4. Kepala sekolah MI Mu’awanatul Ikhwan, Ibu Salmah Zurko,S.Pd yang telah
memberikan izin penelitian.
5. Seluruh dewan guru, staf dan siswa-siswi MI Mu’awanatul Ikhwan khususnya
kelas III yang telah membantu peneliti dalam penelitian ini.
6. Bapak/Ibu Dosen dan segenap karyawan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan
Keguruan Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah yang karena beliau
pula kami dapat menyelesaikan skripsi ini.
iv
7. Suami tercinta serta anak-anakku yang telah memberikan bantuan dan
dukungannya, baik moral maupun material sehingga skripsi ini dapat
terselesaikan.
8. Kedua orang tua yang tiada henti memberikan bantuan moril maupun materil
serta doa sehingga bisa memberikan semangat kepada penulis hingga dapat
mencapai sejauh ini.
9. Saudara, sahabat/teman-teman serta semua pihak yang tidak dapat penyusun
sebutkan satu persatu yang telah memberikan bantuan dan dukungan dalam
penyusunan skripsi ini.
Penulis berharap sepenuhnya bahwa skripsi ini masih jauh dari
sempurna, untuk itu penulis mengharapkan masukan, saran dan kritik dari para
pembaca yang bijaksana.
Mudah-mudahan skripsi yang sederhana ini bermanfaat bagi penyusun
sendiri dan pembaca pada umumnya. Segala kekhilafan, kekurangan dan
kekeliruan semata-mata hanya keterbatasan penyusun selaku manusia dan hanya
Allah yang maha mengetahui segala sesuatu.
Jakarta, 02 Maret 2015
Penyusun
Nur Malahayati
v
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL
LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING
LEMBAR PENGESAHAN PENGUJI
PERNYATAAN KARYA SENDIRI
ABSTRAK .....................................................................................................i
ABSTRACT .....................................................................................................ii
KATA PENGANTAR ........................................................................................ iii
DAFTAR ISI ..................................................................................................... v
DAFTAR TABEL ............................................................................................... viii
DAFTAR DIAGRAM ......................................................................................... ix
DAFTAR LAMPIRAN ....................................................................................... x
BAB I : PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah ............................................................. 1
B. Identifikasi Area dan Fokus Penelitian ...................................... 6
C. Pembatasan Fokus Penelitian ..................................................... 7
D. Perumusan Masalah Penelitian .................................................. 7
E. Tujuan dan Kegunaan Penelitian ............................................... 7
BAB II : KAJIAN TEORITIK DAN PENGAJUAN KONSEPTUAL
INTERVENSI TINDAKAN
A. Konsep Hasil Belajar Prilaku Ekonomi .................................... 10
1. Pengertian Belajar ................................................................ 10
2. Pegertian Hasil Belajar ......................................................... 11
3. Pegertian Prilaku .................................................................. 13
4. Pegertian Ekonomi ............................................................... 15
5. Penilaian Hasil Belahar .......................................................... 17
6. Pengertian Perilakyu .............................................................. 20
vi
B. Konsep Pembelajaran IPS di SD/MI ......................................... 23
1.Pembelajaran IPS SD/MI ...................................................... 25
2.Karakteristik Pedidikan IPS .................................................. 26
3.Tujuan Pembelajaran IPS ..................................................... 28
4.Ruang Lingkup Pembelajaran IPS ........................................ 31
5.Materi Pembelajaran Sebagai Objek PTK ............................ 32
C. Konsep Fieldtrip ........................................................................ 33
1. Pengertian Fieldtrip ............................................................ 33
2. Kelebihan Metode Fieldtrip ................................................. 34
3. Kekurangan Metode Fieldtrip .............................................. 36
4. Langkah – langkah pembelajara Fieldtrip ........................... 37
D. Hasil Penelitian yang Relevan ................................................... 37
E. Hipotesa Penelitian..................................................................... 39
BAB III : METODELOGI PENELITIAN
A. Tempat dan Waktu Penelitian ................................................... 40
B. Desain Penelitian ....................................................................... 40
1. Perencanaan .......................................................................... 40
2. Pelaksanaan Tindakan .......................................................... 40
3. Observasi .............................................................................. 41
4. Refleksi ................................................................................ 41
C. Subjek Penelitian ........................................................................ 41
D. Instrumen Penelitian .................................................................. 41
E. Prosedur Pegambilan Data ......................................................... 43
F. Tehnik Analisis Data.................................................................. 43
G. Tehnik Keabsahan Data ........................................................... 45
H. Hasil Intervensi Tindakan Yang Diharapkan ............................ 46
I. Tehmol Pengambilan Data ........................................................... 46
vii
BAB IV : DESKRIPSI PENELITIAN DAN ANALISIS DATA
A. Deskripsi Penelitian ................................................................... 47
1. Hasil Observasi Awal ............................................................. 47
2. Siklus I ................................................................................... 47
a. Perencanaan Tindakan ....................................................... 47
b. Pelaksanaan Tindakan ....................................................... 48
c. Pengamatan ..................................................................... 52
d. Analisis dan Refleksi ....................................................... 55
3. Siklus II .................................................................................. 58
a. Perencanaan Tindakan ...................................................... 58
b. Pelaksanaan Tindakan ....................................................... 60
c. Pengamatan ....................................................................... 61
d. Analisis dan Refleksi ........................................................ 64
B. Analisis Data .............................................................................. 66
BAB V : KESIMPULAN DAN SARAN
A. Simpulan .................................................................................... 71
B. Saran ........................................................................................... 71
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 72
LAMPIRAN-LAMPIRAN
viii
DAFTAR TABEL
Tabel Halaman
2.1. Pengembangan Indikator Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan
Mata Pelajaran IPS Kelas III Semester 2.............................................. 32
3.1. Kisi-kisi IPS Semester II Materi Jual Beli ........................................... 42
3.2. Lembar Observasi Kegiatan Siswa ...................................................... 42
3.3. Kriteria Tingkat Gain ........................................................................... 46
4.1. Nilai Hasil Pembelajaran IPS pada Pretes ............................................ 47
4.2. Aktivitas Siswa Dalam Pembelajaran IPS Melalui Metode Fieldtrip .. 53
4.3. Data Perolehan Hasil Belajar Terkait Prilaku Ekonomi Siswa
Pelajaran IPS Melalui Metode Fieldtrip Pada Siklus I ........................ 55
4.4. Aktivitas Siswa Dalam Pembelajaran IPS Menggunakan Fieldtrip
pada Siklus II ....................................................................................... 62
4.5. Data Perolehan Hasil Belajar Terkait Prilaku Ekonomi Siswa
Pelajaran IPS Melalui Metode Fieldtrip Pada Siklus II ....................... 64
4.6. Kriteria Tingkat Gain ........................................................................... 67
4.7. Skor Hasil Belajar Siswa Pada Pretes dan Postes ............................... 67
ix
DAFTAR DIAGRAM
Diagram Halaman
4.1. Diagram Perbandingan Hasil Belajar Pretes dan Siklus I .................. 58
4.2. Perbandingan Rata-rata Hasil Belajar Pada Pretes, Siklus I dan
Siklus II ............................................................................................. 70
x
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran
1 Nilai Hasil Belajar Pembelajara IPS
2 Aktivitas Siswa Dalam Pembelajaran IPS Melalui
Metode Fieldtrip
3 Data Perolehan Hasil Belajar Terkait Prilaku
Ekonomi Siswa Pelajaran IPS Melalui Metode
Fieldtrip Pada Siklus I
4 Aktivitas Siswa Dalam Pembelajaran IPS
Menggunakan Fieldtrip pada Siklus II
5 Data Perolehan Hasil Belajar Terkait Prilaku
Ekonomi Siswa Pelajaran IPS Melalui Metode
Fieldtrip Pada Siklus II
6 RPP Siklus I
7 RPP Siklus II
8 Instrumen Soal
9 Instrumen Angket
10 Surat Izin Pelaksanaan Penelitian
11 Surat Keterangan Pelaksanaan Penelitian
12 Galery Foto-foto Selama Kegiatan
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Belajar sebagai proses pendidikan harus berlangsung sepanjang hayat.
Menciptakan generasi yang berkualitas, masyarakat sangat mengharapkan
adanya pendidikan yang memadai untuk putra-putrinya, terlebih pada saat
mereka masih berada dalam tataran sekolah dasar.
Pendidikan adalah hak setiap warga negara yang diatur oleh Undang
Undang Dasar 1945, oleh karenanya pemerintah memberikan prioritas dalam
pembangunan dengan menetapkan Undang-undang Republik Indonesia
Nomor tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional. Pemberlakuan UU
No. 20 Tahun 2003 maka sistem pendidikan di Indonesia sekarang terdiri dari
pendidikan anak usia dini, pendidikan dasar, pendidikan menengah, dan
Pendidikan Tinggi, yang keseluruhannya merupakan kesatuan yang sistemik.
Ilmu Pengetahuan Sosial merupakan salah satu mata pelajaran yang
diberikan mulai mulai dari tingkat sekolah dasar sampai perguruan tinggi. IPS
sebagai mata pelajaran di SD pada hakekatnya merupakan suatu integrasi dari
disiplin ilmu-ilmu sosial dan disiplin ilmu lain yang relevan untuk tujuan
pendidikan. Perlu disadari bahwa sesuai dengan tingkat perkembangannya,
siswa SD belum mampu memahami keluasan dan kedalaman masalah-
masalah sosial secara utuh. Meskipun demikian pada pendidikan IPS di
sekolah dasar siswa dapat diperkenalkan kepada masalah-masalah sosial.
Siswa juga perlu dibekali dengan sejumlah pengetahuan, nilai-nilai moral, dan
juga keterampilan dalam memahami lingkungan sosial masyarakat siswa yang
berguna untuk kehidupan sehari-harinya.
Tujuan dari pembelajaran IPS di sekolah dasar, adalah untuk mendidik
dan memberi bekal kemampuan dasar kepada siswa untuk untuk
mengembangkan diri sesuai dengan bakat, minat, kemampuan dan
2
lingkungannya, serta sebagai bekal bagi siswa untuk melanjutkan pendidikan
ke jenjang yang lebih tinggi.
Memperhatikan tujuan dan pentingnya pendidikan IPS bagi siswa
sekolah dasar, dibutuhkan suatu pola pembelajaran yang mampu
menjembatani tercapainya tujuan tersebut. Guru diharapkan memiliki
kemampuan dan keterampilan dalam memilih dan menggunakan berbagai
model, metode, dan strategi pembelajaran agar pembelajaran IPS di sekolah
dasar benar-benar mampu mengkondisikan upaya pembekalan kemampuan
dan keterampilan dasar bagi siswa untuk menjadi manusia dan warga negara
yang baik. Hal ini dapat diwujudkan melalui kegiatan pembelajaran yang
efektif, dimana guru mampu merangsang siswa-siswanya untuk aktif dalam
proses pembelajaran. Kegiatan pembelajaran yang dilakukan harus menarik
dan lebih menekankan pada proses dari pada hasil, yaitu proses bagaimana
siswa memperoleh pengetahuannya.
Siswa tidak menerima pengetahuan dari guru secara pasif, melainkan
siswa yang berperan secara aktif dalam memperoleh dan membangun
pengetahuan pengetahuan baru. Keberhasilan guru dalam proses pembelajaran
ditentukan oleh siswa yang dapat menguasai materi pembelajaran dengan
baik. Salah satu indikator keberhasilan guru mengajar dapat ditunjukkan
dengan meningkatnya hasil belajar siswa. “Hasil belajar adalah kemampuan
kemampuan yang dimiliki siswa setelah ia menerima pengalaman
belajarnya”1, demikian menurut Nana Sudjana. Hasil belajar dapat digunakan
untuk mengukur tingkat kemampuan siswa dan juga dapat memberikan
informasi kepada guru tentang kemajuan siswa dalam upaya mencapai tujuan
pembelajaran. Hasil belajar siswa dipengaruhi oleh beberapa faktor baik faktor
yang berasal dari dalam diri siswa (intern) maupun faktor yang berasal dari
luar diri siswa (ekstern). Beberapa faktor yang mempengaruhi hasil belajar
salah satu diantaranya adalah guru.
1Nana Sudjana, Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar, (Bandung; Remaja Rosdakarya,
2009), h. 22
3
Salah satu kemampuan sebagai bagian dari hasil belajar adalah
pemahaman. Yang menurut taksonomi bloom terdapat tiga domain hasil
belajar : kognitif, afektif dan psikomotorik. Pemahaman masuk dalam domain
kognitif yang dapat diartikan sebagai “kemampuan kemampuan
mendemonstrasikan fakta dan gagasan mengelompokkan dengan
mengorganisir, membandingkan, menerjemahkan, memaknai, memberi
deskripsi, dan menyatakan gagasan utama”.2
Upaya peningkatan pemahaman anak, sebagai hasil belajar dipengaruhi
oleh berbagai faktor. Menurut Sri Anitah, “guru merupakan faktor yang paling
berpengaruh terhadap proses maupun hasil belajar, sebab guru merupakan
manajer atau sutradara dalam kelas”3. Oleh karena itu, guru perlu melakukan
inovasi dalam pembelajaran agar hasil belajar siswa menjadi lebih baik.
Inovasi yang dapat dilakukan oleh guru salah satu diantaranya adalah dengan
menggunakan metode pembelajaran yang sesuai dengan karakteristik siswa
maupun materi yang akan disampaikan. Guru harus cermat dalam memilih
metode pembelajaran, sehingga pembelajaran yang dilakukannya menjadi
pembelajaran yang menarik, aktual, dan fungsional bagi siswa. Pemilihan
metode pembelajaran oleh guru mempunyai dampak yang sangat esensial bagi
perolehan belajar siswa yaitu dapat memberikan nilai tambah bagi siswa yaitu
mencapai hasil belajar yang optimal atau maksimal.
Pada kenyataanya yang terjadi sekarang masih terdapat banyak guru
yang menganut paradigma lama yaitu menggunakan metode pembelajaran
konvensional sebagai satu-satunya alternatif dalam mengajar beberapa mata
pelajaran termasuk pada mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial.
Pembelajaran IPS pada umumnya diwarnai oleh model pembelajaran
konvensional yang lebih banyak menekankan pada metode ceramah, sehingga
kurang mampu merangsang siswa untuk terlibat secara aktif dalam proses
pembelajaran. Menurut Djamarah yang dikutip dari Isjoni dan Mohd.Arif
Ismail, “model pembelajaran konvensional adalah metode pembelajaran
2Wikipedia, http://id.wikipedia.org/wiki/Taksonomi_Bloom diakses 20 April 2014 21.08
WIB 3 Sri Anitah W, Strategi Pembelajaran di SD, (Jakarta: Universitas Terbuka, 2009), h. 2.7
4
tradisional atau disebut juga dengan metode ceramah, karena sejak dulu
metode ini telah dipergunakan sebagai alat komunikasi lisan antara guru
dengan anak didik dalam proses belajar dan pembelajaran”.4
Dalam kegiatan pembelajaran peran guru adalah memberikan
pengetahuan atau informasi kepada siswa, sedangkan siswa adalah penerima
pengetahuan yang pasif dengan harapan siswa dapat menghafal dan mengingat
pengetahuan yang diterimanya. Kondisi pembelajaran tersebut jelas tidak
mendorong pengembangan potensi diri siswa dalam pembelajaran, sehingga
hasil belajar yang dicapai oleh siswa juga tidak optimal.
Hal ini terjadi juga pada saat peneliti melakukan observasi di kelas III
Madrasah Ibtidaiyah Muawanatul Ikhwan Jatinegara Jakarta Timur, pada
tanggal 27 Januari 2014. Berdasarkan pengamatan yang dilakukan guru
menyampaikan materi pelajaran dengan menggunakan model pembelajaran
konvensional atau sering disebut juga dengan metode ceramah. Guru
menyajikan bahan pelajaran berupa penjelasan penjelasan secara lisan kepada
siswa, sedangkan siswa hanya mendengarkan dan mencatat apa yang
disampaikan oleh guru.
Dalam proses tersebut siswa bersifat pasif, berbeda dengan guru yang
aktif dalam proses pembelajaran sehingga disebut juga (teacher center) yaitu
pembelajaran yang berpusat pada guru. Siswa kurang berpartisipasi secara
aktif dalam kegiatan pembelajaran, karena peran guru lebih banyak sebagai
sumber belajar. Pembelajaran yang berlangsung hanya diselingi dengan
beberapa pertanyaan yang diajukan oleh guru. Namun, dalam hal ini siswa
kurang berantusias dalam menjawab dan menanggapi pertanyaan pertanyaan
dari guru. Selain itu, guru juga kurang memperhatikan penguasaan materi
siswanya tetapi lebih menekankan pada ketuntasan materi tanpa mengetahui
tingkat kepemahaman siswa.
Berdasarkan sumber dokumentasi guru tahun ajaran 2012/2013
menunjukkan bahwa untuk nilai rata-rata ujian akhir semester pada mata
pelajaran IPS mendapatkan nilai rata-rata terendah (6,43) jika dibandingkan
4 Syaiful Bahri Djamarah, Psikologi Belajar, ( Jakarta: Rineka Cipta, 2008), h. 158-159
5
dengan nilai rata-rata pada mata pelajaran lain seperti PKn (7,52); Bahasa
Indonesia (8,02); Matematika (6,78), dan IPA (6,80).
Dari data di atas nilai rata-rata tertinggi yaitu pada mata pelajaran
Bahasa Indonesia dengan nilai rata-rata 8,02, sedangkan nilai rata-rata
terendah yaitu pada mata pelajaran IPS dengan nilai rata-rata 6,43.5
Menyikapi berbagai kenyataan yang terjadi tentang metode dan strategi
pembelajaran yang digunakan guru selama ini lebih bersifat (teacher center),
maka dalam hal ini perlu diadakan pemilihan terhadap strategi pembelajaran
yang tepat. Guru perlu menentukan bagaimana cara untuk mengatur
lingkungan belajar siswa agar mereka memiliki pengalaman belajar yang
dapat mengarahkan mereka untuk mencapai hasil belajar yang diinginkan.
Salah satu cara yang dapat dilakukan guru adalah dengan menerapkan metode
pembelajaran baru (inovatif) yang diyakini dapat memecahakan masalah
belajar siswa-siswanya. Dalam hal ini, guru diharapkan memiliki kemampuan
memilih dan menyesuaikan metode pembelajaran yang tepat sesuai dengan
karakteristik siswa dan materi yang akan disampaikan. Metode pembelajaran
yang diperlukan dalam pembelajaran IPS adalah model pembelajaran yang
mampu mengaktifkan siswa-siswanya dalam kegiatan pembelajaran, salah
satunya adalah metode fieldtrip atau kunjungan ke lapangan sebagai metode
pembelajaran yang memanfaatkan lingkungan sekitar sebagai sumber belajar.
Fieltrip merupakan metode berkunjung ke lingkungan sekitar atau
berwisata. Maksud dari berwisata itu sendiri adalah cara mengajar yang
dilakukan dengan mengajak siswa ke suatu tempat atau obyek tertentu di luar
sekolah untuk mengetahui atau menyelidiki sesuatu. Dengan menggunakan
metode fieldtrip pembelajaran akan menjadi lebih menarik dan tidak
membosankan sehingga menimbulkan kegairahan dalam belajar,
menimbulkan persepsi yang sama dan mempersamakan pengalaman. Selain
itu juga siswa menjadi terpancing untuk mengemukakan ide-ide tentang suatu
tempat untuk dituangkan. Hal tersebut akan membantu siswa dalam
5Madrasah Ibtidaiyah Muawanatul Ikhwan, Buku Leger: Kumpulan Nilai Ujian Semester,
Tahun 2012-2013
6
menemukan konstruksi pengetahuan dan pemahaman terhadap materi dengan
melihat langsung fenomena yang ada disekitarnya.
Dengan menerapkan metode fieldtrip, proses pembelajaran diharapkan
akan lebih efektif dan efisien. Proses pembelajaran tidak lagi semata-mata
berpusat pada guru, akan tetapi menciptakan pembelajaran yang interaktif
antara siswa dengan guru, dan antara siswa dengan siswa.
Dalam pembelajaran IPS, metode fieldtrip dapat memberikan implikasi
yang positif bagi siswa yaitu siswa akan mendapat pengetahuan melalui
pengalaman-pengalaman belajarnya saat mengunjungi suatu obyek. Selain itu,
metode ini juga dapat melatih siswa menjadi pembelajar yang mandiri dimana
siswa memperoleh dan membangun pengetahuannya sendiri melalui proses
langsung melihat lingkungan sekitar tempatnya berada secara lebih kongkrit
sehingga menjadikan proses pembelajaran lebih bermakna bagi siswa.
Berdasarkan masalah yang telah diuraikan di atas serta menyadari akan
manfaat metode fieldtrip dalam pembelajaran IPS, maka peneliti akan
melakukan penelitian dengan mengambil judul “Peningkatan Hasil Belajar
Tentang Perilaku Ekonomi Dengan Fieldtrip Pada Siswa Kelas III Madrasah
Ibtidaiyah Muawanatul Ikhwan Jatinegara Jakarta Timur”,
B. Identifikasi Masalah dan Fokus Penelitian
Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka dapat diidentifikasi
beberapa permasalahan yaitu:
1. Proses pembelajaran yang berlangsung masih tradisional dan kurang
bervariasi dimana kegiatan pembelajaran lebih berpusat pada guru
(teacher center) yang memberikan pengetahuan dan informasi kepada
siswa.
2. Guru belum menyampaikan materi pembelajaran secara maksimal, dan
guru belum menggunakan model pembelajaran yang inovatif dalam
pembelajaran IPS.
3. Hasil belajar pelajaran IPS jauh lebih rendah dibandingkan dengan
pelajaran lain
7
Mengingat keterbatasan waktu, tenaga dan kapasitas peneliti maka fokus
penelitian ini merujuk pada identifikasi masalah point ketiga yaitu penggunaan
metode fieldtrip dalam peningkatan hasil belajar mata pelajaran IPS pada
siswa kelas III Madrasah Ibtidaiyah Muawanatul Ikhwan Jatinegara Jakarta
Timur.
C. Pembatasan Fokus Penelitian
Berdasarkan fokus penelitian tersebut diatas maka batasan penelitian :
1. Peningkatan Hasil Belajar Materi perilaku ekonomi yakni pengenalan
terhadap penggunaan uang dan jenis-jenis pekerjaan sesuai dengan
kompetensi dasar yang telah ditetapkan oleh Standar Isi Permendiknas
untuk siswa kelas III SD/MI
2. Penggunaan metode fieldtrip (berkunjung ke tempat-tempat kegiatan
ekonomi berlangsung : Pasar, Bank, Minimarket, Terminal dan warung
yang berada di lingkungan sekitar yang tidak jauh dari madrasah)
D. Perumusan Masalah Penelitian
Berdasarkan latar belakang masalah dan fokus penelitian tersebut di atas
maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah “Bagaimana peningkatan hasil
belajar terhadap perilaku ekonomi pada siswa kelas III jika menggunakan
fieldtrip di Madrasah Ibtidaiyah Muawanatul Ikhwan Jatinegara Jakarta Timur?”
E. Tujuan dan Kegunaan Hasil Penelitian
a. Tujuan Penelitian
Sesuai dengan rumusan masalah maka tujuan penelitian adalah untuk
mengetahui peningkatan hasil belajar terhadap perilaku ekonomi pada
siswa kelas III jika menggunakan fieldtrip di Madrasah Ibtidaiyah
Muawanatul Ikhwan Jatinegara Jakarta Timur.
8
b. Kegunaan Hasil Penelitian
Berdasarkan tujuan yang ingin dicapai, maka hasil dari penelitian ini
diharapkan dapat memberi kegunaan kepada berbagai pihak yang terkait.
Manfaat yang diharapkan dari penelitian ini adalah:
1. Secara teoritis
Dapat digunakan sebagai solusi alternatif dalam menggunakan
metode pembelajaran yang inovatif pada mata pelajaran IPS.
Selanjutnya dapat digunakan untuk referensi ilmiah untuk menambah
pengetahuan tentang pentingnya metode fieltrip dalam pembelajaran
sebagai upaya meningkatkan hasil belajar siswa sehingga dapat
memperbaiki kualitas pendidikan ke arah yang lebih baik.
2. Secara praktis
a. Bagi siswa
Menumbuhkan kesadaran bagi siswa bahwa dalam proses belajar,
belajar bisa dilakukan dimana saja dan kapan saja, ada guru atau
tanpa guru proses belajar dapat berlangsung sebab sumber belajar
dapat diperoleh dari lingkungan sekitar. Dengan adanya penelitian
ini siswa dapat meningkatkan motivasi dan partisipasi sekaligus
penguasaan dalam pembelajaran IPS.
b. Bagi guru
Penelitian ini bermanfaat untuk meningkatkan dan memperluas
pengetahuan guru mengenai metode fieldtrip sehingga dapat
pedoman dan terus mengadakan inovasi dalam upaya melakukan
perbaikan terhadap proses pembelajaran agar menjadi lebih baik.
c. Bagi Sekolah,
Penelitian ini dapat digunakan sebagai bahan masukan
pengambilan kebijakan sekolah untuk menggunakan metode
fieldtrip pada pembelajaran IPS dalam upaya meningkatkan
kualitas sekolah dan memperbaiki mutu pendidikan.
9
d. Bagi Peneliti
Penelitian ini bermanfaat untuk memberi wawasan, pengetahuan,
dan pengalaman yang bermakna bagi peneliti melalui penelitian
yang dilakukan. Selanjutnya hasil penelitian yang diperoleh dapat
dijadikan refleksi untuk melakukan inovasi dalam pembelajaran.
10
BAB II
KAJIAN TEORITIK DAN KONSEPTUAL
INTERVENSI TINDAKAN
A. Konsep Hasil Belajar Perilaku Ekonomi
1. Pengertian Belajar
Pandangan seseorang guru terhadap pengertian belajar akan
mempengaruhi tindakannya dalam membimbing siswa untuk belajar.
Berbicara pengertian belajar telah banyak konsep yang dirumuskan oleh
para ahli yang berhubungan denga teori belajar.
Teori belajar behaviorisme (tingkah laku) menyatakan bahwa
belajar adalah proses perubahan tingkah laku. Seseorang telah dianggap
telah belajar sesuatu bila ia mampu menunjukkan tingkah laku. Menurut
teori ini, yang terpenting adalah masukan/input yang berupa masukan dan
keluaran/output yang berupa respon. Sedangkan apa yang terjadi di antara
stimulus dan respon itu dianggap tak penting diperhatikan sebab tidak bisa
di amati. Selanjutnya, teori belajar kognitivisme menyatakan bahwa
belajar adalah perubahan persepsi dan pemahaman.1 Untuk teori
belajar konstruktivisme dan teori belajar modern tidak diraikan dalam
tulisan demi menghindari kebingunan dalam penafsiran pempaca.
Merujuk pada teori-teori belajar di atas, Burton mengemukakan hal
senada dengan teori behaviorisme di mana belajar dapat diartikan sebagai
perubahan tingkah laku pada diri individu berkat adanya interaksi antara
individu dengan individu dan individu dengan lingkungannya sehingga
mereka lebih mampu berinteraksi dengan lingkungannya.2 Kemudian
Witherington menyatakan bahwa “Belajar adalah suatu proses perubahan
di dalam kepribadian yang menyatakan diri sebagai suatu pola baru dari
1 Uno, Hamzah B., Abdul Karim Rauf, dan Najamuddin Petta Solong, Pengantar Teori
Belajar dan Pembelajaran, ( Gorontalo: Nurul Jannah, 2008) h.56 2 Usman, Moh Uzer dan Lilis Setiawati. Upaya Optimalisasi Kegiatan Belajar Mengajar,
(Bandung: Remaja Rosdakarya.2001) h.4
11
reaksi berupa kecakapan, sikap, kebiasaan kepribadian atau suatu
pengertian”.3 Selanjutnya, Gagne memberikan dua definisi belajar, yakni:
(1) belajar adalah suatu proses untuk memperoleh motivasi dalam
pengetahuan, keterampilan, kebiasaan, dan tingkah laku; dan (2) belajar
adalah penguasaan pengetahuan atau keterampilan yang diperoleh dari
instruksi.4
Berdasarkan pendapat para ahli di atas dapat dipahamai bahwa
pada dasarnya belajar merupakan proses perubahan tingkah laku yang
berlangsung dalam jangka waktu tertentu melalui memberian pengetahuan,
latihan maupun pengalaman. Belajar dengan pengalaman akan membawa
pada perubahan diri dan cara merespon lingkungan.
2. Pengertian Hasil Belajar
Hasil belajar merupakan tujuan akhir dilaksanakannya kegiatan
pembelajaran di sekolah. Hasil belajar dapat ditingkatkan melalui usaha
sadar yang dilakukan secara sistematis mengarah kepada perubahan yang
positif yang kemudian disebut dengan proses belajar. Akhir dari proses
belajar adalah perolehan suatu hasil belajar siswa. Hasil belajar siswa di
kelas terkumpul dalam himpunan hasil belajar kelas. Semua hasil belajar
tersebut merupakan hasil dari suatu interaksi tindak belajar dan tindak
mengajar. Dari sisi guru, tindak mengajar di akhiri dengan proses evaluasi
hasil belajar, sedangkan dari sisi siswa, hasil belajar merupakan
berakhirnya penggal dan puncak proses belajar.5
Menurut Sudjana ,hasil belajar adalah kemampuan yang dimiliki
siswa setelah menerima pengalaman belajar.6 Selanjutnya Warsito (dalam
Depdiknas, mengemukakan bahwa hasil dari kegiatan belajar ditandai
dengan adanya perubahan perilaku ke arah positif yang relatif permanen
3 Usman, Moh Uzer dan Lilis Setiawati. h.5
4 Slameto, Belajar dan Faktor-Faktor yang mempengaruhinya ,(Jakarta :Rineka Cipta.
2010). h.13 5 Dimyati dan Mudjiono.. Belajar dan Pembelajaran. (Jakarta: PT Rineka Cipta.2009) h.3
6 Sudjana, Nana. . Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. (Cet. XV). (Bandung: PT.
Ramaja Rosdakarya.2010 )h.22
12
pada diri orang yang belajar.7 Sehubungan dengan pendapat itu, maka
Wahidmurni, dkk.8 menjelaskan bahwa sesorang dapat dikatakan telah
berhasil dalam belajar jika ia mampu menunjukkan adanya perubahan
dalam dirinya. Perubahan-perubahan tersebut di antaranya dari segi
kemampuan berpikirnya, keterampilannya, atau sikapnya terhadap suatu
objek.
Jika dikaji lebih mendalam, maka hasil belajar dapat tertuang
dalam taksonomi Bloom, yakni dikelompokkan dalam tiga ranah (domain)
yaitu domain kognitif atau kemampuan berpikir, domain afektif atau sikap,
dan domain psikomotor atau keterampilan. Sehubungan dengan itu, Gagne
mengembangkan kemampuan hasil belajar menjadi lima macam antara
lain: (1) hasil belajar intelektual merupakan hasil belajar terpenting dari
sistem lingsikolastik; (2) strategi kognitif yaitu mengatur cara belajar dan
berfikir seseorang dalam arti seluas-luasnya termaksuk kemampuan
memecahkan masalah; (3) sikap dan nilai, berhubungan dengan arah
intensitas emosional dimiliki seseorang sebagaimana disimpulkan dari
kecenderungan bertingkah laku terhadap orang dan kejadian; (4) informasi
verbal, pengetahuan dalam arti informasi dan fakta; dan (5) keterampilan
motorik yaitu kecakapan yang berfungsi untuk lingkungan hidup serta
memprestasikan konsep dan lambang.9
Untuk mengetahui hasil belajar seseorang dapat dilakukan dengan
melakukan tes dan pengukuran. Tes dan pengukuran memerlukan alat
sebagai pengumpul data yang disebut dengan instrumen penilaian hasil
belajar. Instrumen dibagi menjadi dua bagian besar, yakni tes dan non
tes.10
Selanjutnya, menurut Hamalik, memberikan gambaran bahwa hasil
belajar yang diperoleh dapat diukur melalui kemajuan yang diperoleh
siswa setelah belajar dengan sungguh-sungguh. Hasil belajar tampak
7Depdiknas. 2006. Bunga Rampai Keberhasilan Guru dalam Pembelajaran (SMA, SMK,
dan SLB). (Jakarta: Depdiknas. 2006).h.125 8Wahidmurni, Alifin Mustikawan, dan Ali Ridho. Evaluasi Pembelajaran: Kompetensi
dan Praktik. (Yogyakarta: Nuha Letera. 2010) h.18 9 Sudjana, Nana. h.22
10Wahidmurni, dkk. h.28
13
terjadinya perubahan tingkah laku pada diri siswa yang dapat diamati dan
diukur melalui perubahan sikap dan keterampilan. Perubahan tersebut
dapat diartikan terjadinya peningkatan dan pengembangan yang lebih baik
dibandingkan dengan sebelumnya.11
Berdasarkan konsepsi di atas, pengertian hasil belajar dapat
disimpulkan sebagai perubahan perilaku secara positif serta kemampuan
yang dimiliki siswa dari suatu interaksi tindak belajar dan mengajar yang
berupa hasil belajar intelektual, strategi kognitif, sikap dan nilai, inovasi
verbal, dan hasil belajar motorik. Perubahan tersebut dapat diartikan
terjadinya peningkatan dan pengembangan yang lebih baik dibandingkan
dengan sebelumnya.
3. Ciri-ciri hasil belajar
Drs. Slameto mengemukakan ciri-ciri yang merupakan perubahan tingkah
laku hasil belajar sebagai berikut:
a. Perubahan tingkah laku secara sadar, berarti bahwa individu yang
belajar akan menyadari terjadinya perubahan itu, atau sekurang-
kurangnya individu merasakan telah terjadi adanya suatu perubahan
dalam dirinya.
b. Perubahan dalam belajar bersifat kontinu dan fungsional, yaitu
sebagai hasil belajar, perubahan yang terjadi dalam individu
berlangsung secara terus menerus dan tidak statis.
c. Perubahan dalam belajar bersifat positif dan aktif. Bahwa perubahan
tersebut senantiasa akan` bertambah dan tertuju untuk memperoleh
sesuatu yang lebih baik dari sebelumnya.
d. Perubahan dalam belajar bertujuan atau terarah bahwa perubahan
tingkah laku itu terjadi karena adanya tujuan yang ingin dicapai.
e. Perubahan mencakup seluruh aspek tingkah laku. Bahwa suatu proses
belajar tersebut meliputi perubahan tingkah laku12
11
Hamalik, Oemar. Proses Belajar Mengajar. (Jakarta: PT Bumi Aksara.2006) h.155 12
Slameto, Belajar dan Faktor-Faktor yang mempengaruhinya ,(Jakarta :Rineka Cipta.
2010). h.123
14
4. Upaya Meningkatkan Hasil Belajar
Menurut Mulyasa bahwa belajar pada hakekatnya merupakan
usaha sadar yang dilakukan oleh individu untuk memenuhi
kebutuhannya. Setiap kegiatan belajar yang dilakukan oleh peserta didik
akan menghasilkan perubahan-perubahan dalam dirinya.13
Upaya
meningkatkan prestasi belajar siswa dilakukan dengan mengelola
faktor-faktor yang dapat berpengaruh terhadap prestasi belajar siswa.
Banyak faktor-faktor yang dapat mempengaruhi prestasi belajar, tetapi
menurut Slameto secara garis besar dapat digolongkan menjadi dua
yaitu faktor intern dan faktor ekstern. Faktor intern adalah faktor yang
berasal dari dalam individu yang sedang belajar. Faktor ekstern adalah
faktor yang ada di luar individu.14
1. Faktor siswa
1) Faktor Jasmani
a) Faktor kesehatan, sehat berarti dalam keadaan baik/dapat
berfungsi dengan normal segenap organ tubuh dan bebas
dari penyakit. Proses belajar seseorang terganggu bila
kesehatan seseorang terganggu. Jadi sehat disini meliputi
sehat jasmani,rohani dan sosial,kesehatan seseorang
berpengaruh terhadap belajarnya.
b) Cacat tubuh adalah sesuatu yang menyebabkan kurang
berfungsinya salah satu organ tubuh. Cacat tubuh juga
sangat mempengaruhi proses belajar.
2) Faktor Psikologis meliputi :
a) Intelegensi
Intelegensi adalah kecakapan yang terdiri dari tiga jenis
kecakapan untuk menghadapi dan menguasai kedalaman
dengan situasi yang baru dengan cepat dan efektif,
13
Mulyasa E, Menjadi Guru Profesional, (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2005),
h. 189 14
Slameto, Belajar dan Faktor-Faktor yang mempengaruhinya ,(Jakarta :Rineka Cipta.
2010). h.168
15
mengetahui konsep-konsep yang abstrak dan efektif,
mengetahui relasi dan mempelajari dengan cepat. Jadi
intelegensi berpengaruh terhadap belajar. Walaupun begitu
siswa mempunyai intelegensi tinggi belum tentu berhasil
dalam belajar, sebab belajar suatu proses yang kompleks
dengan banyak faktor yang mempengaruhi, sedangkan
intelegensi hanya merupakan salah satu faktor yang
mempengaruhi dalam belajar.
b) Perhatian
Perhatian adalah keaktifan jiwa yang dipertinggi agar siswa
dapat belajar dengan baik, usahakan bahan pelajaran selalu
menarik perhatian siswa. Perhatian dapat dikatakan
perumusan energi psikis yang ditujukan kepada suatu obyek
pelajaran atau dapat dikatakan sebagai banyak sedikitnya
kesadaran yang menyertai aktivitas belajar.
c) Minat
Minat adalah kecenderungan yang tetap untuk
memperhatikan dan mengenang beberapa kegiatan. Jadi
minat besar pengaruhnya terhadap belajar sebab dengan
adanya minat belajar akan berlangsung dengan baik.
d) Bakat
Bakat adalah kemampuan untuk belajar, dengan bakat yang
ada akan menimbulkan hasil belajar yang baik.
e) Motif
Motif erat hubungannya dengan tujuan yang akan dicapai,
akan tetapi didalam mencapai tujuan itu diperlukan berbuat,
sedangkan yang menjadi penyebab berbuat adalah motif itu
sendiri sebagai daya penggerak atau pendorong.
f) Kebiasaan belajar
Kebiasaan belajar adalah sebuah langkah yang dilaksanakan
secara teratur. Jadi kebiasaan belajar juga berpengaruh
16
terhadap pencapaian prestasi belajar. Siswa yang memiliki
kebiasaan belajar yang baik akan lebih bersemangat dalam
belajar.
g) Kematangan
Kematangan adalah suatu tingkat atau fase pertumbuhan
seseorang.
h) Kesiapan
Kesiapan adalah kesediaan untuk memberikan respon atau
bereaksi.
3) Faktor Kelelahan
Kelelahan pada seseorang sulit untuk dipisahkan tetapi dapat
dibedakan menjadi dua macam yaitu kelelahan jasmani dan
kelelahan rohani. Kelelahan jasmani terlihat dari lunglainya
tubuh, sedangkan kelelahan rohani dilihat dengan adanya
kebosanan.
2. Faktor Guru
a) Kurikulum dan metode mengajar
Didalam memberikan kurikulum, guru hendaknya dapat
memperhatikan keadaan siswa sehingga siswa dapat menerima
dan menguasai pelajaran yang disampaikan oleh guru. Metode
mengajar yang digunakan oleh guru sangat mempengaruhi
keberhasilan belajar siswa. Untuk meningkatkan motivasi siswa
untuk belajar, guru harus mampu mengusahakan metode belajar
yang tepat, efektif dan efisien.
b) Relasi guru dengan siswa dan relasi siswa dengan siswa
Guru harus mampu menciptakan keakraban dengan siswa
sehingga didalam memberikan pelajaran mudah diterima oleh
siswa dan guru harus mampu membuat siswa dengan siswa lain
terjalin hubungan yang akrab. Sebab dengan keakraban dapat
mempengaruhi motivasi belajar siswa.
17
5. Penilaian Hasil Belajar
Penilaian hasil belajar dapat diklasifikasi berdasarkan cakupan kompetensi
yang diukur dansasaran pelaksanaannya.
A. Jenis penilaian
a. Jenis Penilaian Berdasarkan Cakupan Kompetensi yang Diukur
Sebagaimana dijelaskan dalam PP. Nomor 19 tahun 2005 bahwa
penilaiaian penilaian hasil belajar oleh pendidik terdiri atas ulangan
harian, ulangan tengah semester, ulangan akhir semester dan ulangan
kenaikan kelas.
b. Jenis Penilaian Berdasarkan Sasaran
Berdasarkan sasarannya, penilaian hasil belajar dapat diklasifikasi atas
penilaian individual dan penilaian kelompok.
a) Penilaian individual adalah penilaian yang dilakukan untuk
menilai pencapaian kompetensi atauhasil belajar secara
perorangan. Penilaian individual perlu memperhatikan nilai
universal seperti:disiplin, jujur, tekun, cermat, teliti,
tanggungjawab, rendah hati, sportif, etos kerja,
toleran,sederhana, bebas, antusias, kreatif, inisiatif, tanggap dan
peduli dan lain-lain.
b) Penilaian kelompok adalah penilaian yang dilakukan untuk
menilai pencapaian kompetensi atauhasil belajar secara
kelompok. Penilaian kelompok perlu memperhatikan nilai
universal seperti:kerjasama, menghargai pendapat orang lain,
kedamaian, cinta dan kasih sayang, toleran, danlain-lain.
c. Jenis Penilaian Berdasarkan Sasaran
Berdasarkan sasarannya, penilaian hasil belajar dapat diklasifikasi atas
penilaian individual dan penilaian kelompok.
a) Penilaian individual
Penilaian individual adalah penilaian yang dilakukan untuk
menilai pencapaian kompetensi atauhasil belajar secara
perorangan. Penilaian individual perlu memperhatikan nilai
18
universal seperti:disiplin, jujur, tekun, cermat, teliti,
tanggungjawab, rendah hati, sportif, etos kerja,
toleran,sederhana, bebas, antusias, kreatif, inisiatif, tanggap dan
peduli dan lain-lain.
b) Penilaian kelompok
Penilaian kelompok adalah penilaian yang dilakukan untuk
menilai pencapaian kompetensi atauhasil belajar secara
kelompok. Penilaian kelompok perlu memperhatikan nilai
universal seperti:kerjasama, menghargai pendapat orang lain,
kedamaian, cinta dan kasih sayang, toleran, danlain-lain.
B. Teknik Penilaian
Penilaian hasil belajar dapat menggunakan berbagai teknik penilaian
sesuai dengan kompetensidasar yang harus dikuasai. Ditinjau dari
tekniknya, penilaian dibagi menjadi dua yaitu tes dannon tes.
1. Teknik Tes
Teknik tes merupakan teknik yang digunakan melaksanakan tes
berupa pertanyaan yang harusdijawab, pertanyaan yang harus
ditanggapi atau tugas yang harus dilaksanakan oleh orang yangdi tes.
Dalam hal tes hasil belajar yang hendak diukur adalah kemampuan
peserta didik dalammenguasai pelajaran yang disampaikan meliputi
aspek pengetahuan dan keterampilan.Berdasarkan alat pelaksanaannya
secara garis besar alat penilaian dengan teknik tes
dapatdikelompokkan sebagai berikut :
a. Tes Tertulis
Tes tertulis adalah suatu teknik penilaian yang menuntut jawaban
secara tertulis, baik berupa pilihan maupun isian. Tes tertulis dapat
digunakan pada ulangan harian atau ulangan tengah danakhir
semester atau ulangan kenaikan kelas. Tes tertulis dapat berbentuk
pilihan ganda,menjodohkan, benar-salah, isian singkat, atau uraian
(essay)
19
b. Tes Lisan
Tes lisan adalah teknik penilaian hasil belajar yang pertanyaan dan
jawabannya atau pernyataannya atau tanggapannya disampaikan da
lam bentuk lisan dan spontan. Tes jenis inimemerlukan daftar
pertanyaan dan pedoman pensekoran.
c. Tes Praktik/Perbuatan
Tes praktik / perbuatan adalah teknik penilaian hasil belajar
yang menuntut peserta didikmendemontrasikan kemahirannya atau
menampilkan hasil belajarnya dalam bentuk unjuk kerja.Tes
praktik/perbuatan dapat berupa tes identifikasi, tes simulasi dan tes
petik kerja. Tes identifikasi dilakukan untuk mengukur kemahiran
mengidentifikasi sesuatu hal berdasarkanfenomena yang ditangkap
melalui alat indera. Tes simulasi digunakan .untuk
mengukurkemahiran bersimulasi memperagakan suatu tindakan.
Tes petik kerja digunakan untukmengukur kemahiran
mendemonstrasikan pekerjaan yang sesungguhnya.
2. Teknik Nontes
Teknik nontes merupakan teknik penilaian untuk memperoleh
gambaran terutama mengenai karakteristik, sikap, atau kepribadian.
Selama ini teknik nontes kurang digunakan dibandingkan teknis tes.
Dalam proses pembelajaran pada umumnya kegiatan penilaian
mengutamakan teknik tes. Hal ini dikarenakan lebih berperannya
aspek pengetahuan dan keterampilan dalam pengambilan
keputusan yang dilakukan guru pada saat menentukan siswa. Seiring
dengan berlakunya kurikulum tingkat satuan pendidikan (KTSP) yang
didasarkan pada standar kompetensi dan kompetensi dasar maka
teknik penilaian harus disesuaikan dengan:- kompetensi yang diukur
aspek yang akan diukur, pengetahuan, keterampilan atau sikap
kemampuan siswa yang akan diukur;- sarana dan prasarana yang ada.
Teknik penilaian nontes dapat dikelompokkan sebagai berikut:
20
a. Pengamatan/observasi
Pengamatan/observasi adalah teknik penilaian yang dilakukan oleh
pendidik denganmenggunakan indera secara langsung. Observasi
dilakukan dengan cara menggunakan instrumenyang sudah
dirancang sebelumnya.
b. Penugasan
Penilaian dengan penugasan adalah suatu teknik penilaian yang
menuntut peserta didikmelakukan kegiatan tertentu di luar kegiatan
pembelajaran di kelas. Penilaian dengan penugasandapat
diberikan dalam bentuk individual atau kelompok. Penilaian
dengan penugasan dapat berupa tugas atau proyek.15
6. Pengertian Perilaku
Menurut Louis Thurstone, Rensis Likert dan Charles Osgood,
perilaku adalah “suatu bentuk evaluasi atau reaksi perasaan”.16
Berarti
sikap seseorang terhadap suatu objek adalah perasaan mendukung atau
memihak (favorable) maupun perasaan tidak mendukung atau tidak
memihak (unfavorable) pada objek tersebut. Secara singkat menurut Heri
Purwanto, “perilaku adalah pandangan-pandangan atau perasaan yang
disertai kecenderungan untuk bertindak sesuai sikap objek tadi”.
Perilaku manusia adalah refleksi dari berbagai gejala kejiwaan
seperti pengetahuan, persepsi, minat, keinginan dan sikap. Hal-hal yang
mempengaruhi perilaku seseorang sebagian terletak dalam diri individu
sendiri yang disebut juga faktor internal sebagian lagi terletak di luar
dirinya atau disebut dengan faktor eksternal yaitu factor lingkungan .
Menurut WHO, yang dikutip oleh Notoatmodjo, perubahan perilaku
dikelompokkan menjadi 3 (tiga), yaitu :
15
Depdiknas, Pedoman Penilaian Hasil Belajar di SD, (Jakarta : BSNP.2007) hal.59 16
Stephen P. Robbins, Prinsip-prinsip Perilaku Organisasi, (Jakarta: Gelora Aksara
Pratama, 2011) h. 18
21
1. Perubahan alamiah (natural change), ialah perubahan yang dikarenakan
perubahan pada lingkungan fisik, sosial, budaya ataupun ekonomi
dimana dia hidup dan beraktifitas.
2. Perubahan terencana (planned change), ialah perubahan ini terjadi,
karena memang direncanakan sendiri oleh subjek.
3. Perubahan dari hal kesediaannya untuk berubah (readiness to change),
ialah perubahan yang terjadi apabila terdapat suatu inovasi atau
program-program baru, maka yang terjadi adalah sebagian orang cepat
mengalami perubahan perilaku dan sebagian lagi lamban.Hal ini
disebabkan setiap orang mempunyai kesediaan untuk berubah yang
berbeda-beda.
Tim ahli WHO, menganalisis bahwa yang menyebabkan seseorang
itu berperilaku ada empat alasan pokok, yaitu :
1. Pemikiran dan perasaan
Bentuk pemikiran dan perasaan ini adalah pengetahuan, kepercayaan,
sikap dan lainlain.
2. Orang penting sebagai referensi
Apabila seseorang itu penting bagi kita, maka apapun yang ia katakan
dan lakukan cendrung untuk kita contoh. Orang inilah yang dianggap
kelompok referensi seperti : guru, kepala suku dan lain-lain.
3. Sumber-sumber daya
Yang termasuk adalah fasilitas-fasilitas misalnya : waktu, uang, tenaga
kerja, ketrampilan dan pelayanan. Pengaruh sumber daya terhadap
perilaku dapat bersifat positif maupun negatif.
4. Kebudayaan
Perilaku normal, kebiasaan, nilai-nilai dan pengadaan sumber daya di
dalam suatu masyarakat akan menghasilkan suatu pola hidup yang
disebut kebudayaan. Perilaku yang normal adalah salah satu aspek dari
kebudayaan dan selanjutnya kebudayaan mempunyai pengaruh yang
dalam terhadap perilaku.
22
Dari uraian tersebut di atas dapat dilihat bahwa, alasan seseorang
berperilaku. Oleh sebab itu, perilaku yang sama diantara beberapa orang
dapat berbeda-beda penyebab atau latar belakangnya. Perilaku yang
optimal akan memberi dampak pada status kesehatan yang optimal juga.
Perilaku yang optimal adalah seluruh pola kekuatan, kebiasaan pribadi
atau masyarakat, baik secara sadar ataupun tidak yang mengarah kepada
upaya pribadi atau masyarakat untuk menolong dirinya sendiri dari
masalah kesehatan. Pola kelakuan/kebiasaan yang berhubungan dengan
tindakan promotif, preventif harus ada pada setiap pribadi atau
masyarakat.
Berdasarkan uraian tersebut diatas maka dapat disimpulkan bahwa
perilaku dibatasi sebagai jiwa (berpendapat, berfikir, bersikap dan
sebagainya) untuk memberikan respon terhadap situasi, baik berupa
tindakan pasif maupun aktif.
c. Pengertian Ekonomi
Menurut Wikipedia Indonesia ekonomi merupakan salah satu ilmu
sosial yang mempelajari aktivitas manusia yang berhubungan dengan
produksi, distribusi, dan konsumsi terhadap barang dan jasa. Istilah
ekonomi sendiri berasal dari bahasa Yunani, yaitu oikos yang berarti
keluarga, rumah tangga dan νόμος (nomos) yang berarti peraturan, aturan,
hukum. Secara garis besar, ekonomi diartikan sebagai aturan rumah tangga
atau manajemen rumah tangga. Sementara yang dimaksud dengan ahli
ekonomi atau ekonom adalah orang menggunakan konsep ekonomi dan
data dalam bekerja.17
Menurut Paul A. Samuelson dalam bukunya yang berjudul
Economics International Edition, pengertian ilmu ekonomi yang
diterjemahkan dalam bahasa Indonesia adalah suatu studi mengenai
individu-individu dan masyarakat membuat pilihan, dengan atau tanpa
penggunaan uang, dengan menggunakan sumber-sumber daya yang
17
Ekonomi, http://id.wikipedia.org/wiki/Ekonomi , diakses tanggal 20 April 2014, 22.15
WIB
23
terbatas tetapi dapat digunakan dalam berbagai cara untuk menghasilkan
berbagai jenis barang dan jasa dan mendistribusikannya untuk kebutuhan
komsumsi, sekarang dan di masa datang, kepada berbagai individu dan
golongan masyarakat.18
Berdasarkan kajian-kajian di atas, maka dapat ditarik sebuah
konsep mengenai pemahaman perilaku ekonomi. Jadi, pemahaman
perilaku ekonomi itu sendiri adalah konsep mengenai bagaimana seorang
individu memiliki kemampuan pemahaman tentang sesuatu dan dapat
melihatnya dari berbagai segi mengenai berbagai sikap/tindakan atau
tanggapan dalam setiap proses ekonomi, yaitu distribusi, konsumsi, dan
produksi.
B. Konsep Pembelajaran IPS di SD/MI
Menurut Nasution mengemukakan bahwa: “Ilmu Pengetahuan sosial
(IPS) ialah suatu program pendidikan yang merupakan suatu keseluruhan yang
pada pokoknya mempersoalkan manusia dalam lingkungan fisik maupun
dalam lingkungan sosialnya”19
. Bahan ajarnya diambil dari berbagai ilmu
sosial seperti, geografi, sejarah, ekonomi, sosiologi, antropologi, dan tata
negara. Sedangkan menurut Hasan “Pendidikan IPS dapat diartikan sebagai
pendidikan memperkenalkan konsep, generalisasi, teori, cara berfikir, dan cara
bekerja disiplin ilmu-ilmu sosial”.20
Pendidikan IPS merupakan program pendidikan yang banyak
mengandung muatan nilai sebagai salah satu karakteristiknya. Hal ini
sebagaimana dikemukakan oleh Mulyana dalam Rudy Gunawan, bahwa :
Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) dan Humaniora merupakan dua bidang
kajian yang potensial bagi pengembangan tugas-tugas pembelajaran yang
kaya nilai. Karakteristik ilmu yang erat kaitanya dengan kehidupan
18
http://www.pendidikanekonomi.com/2012/05/defenisi-ilmu-ekonomi-oleh-prof-p.html ,
diakses tanggal 20 April 2014, 22. 21 WIB 19
Isjoni, Cooperative Learning, Efektivitas Pembelajaran Kelompok, (Bandung: Alfabeta,
2012), h.21 20
Ibid, h. 22
24
manusia dan banyak membahas tentang bagaimana manusia dapat
menjalin hubungan harmonis dengan sesama, lingkungan dan Tuhan,
membuat dua bidang kajian ini sangat kaya dengan sikap, nilai,
moral,etika, dan perilaku.21
Sedangkan menurut Somantri “Pendidikan IPS adalah penyederhanaan
atau adaptasi dari disiplin ilmu-ilmu sosial dan humaniora, serta kegiatan
dasar manusia yang diorganisasikan dan disajikan secara ilmiah dan
pedagogis/psikologis untuk tujuan pendidikan”.22
Sementara Djahiri dan
Ma’mun (dikutip oleh Rudy Gunawan) berpendapat bahwa: “IPS atau studi
sosial konsep-konsepnya merupakan konsep pilihan dari berbagai ilmu lalu
dipadukan dan diolah secara didaktis-pedagogis sesuai dengan tingkat
perkembangan siswa”23
.
Sapriya menyatakan bahwa :
Ciri khas IPS sebagai mata pelajaran pada jenjang pendidikan dasar dan
menengah adalah sifat terpadu (integrated) dari sejumlah mata pelajaran
dengan tujuan agar mata pelajaran ini lebih bermakna bagi peserta didik
sehingga pengorganisasian materi/bahan pelajaran disesuaikan dengan
lingkungan, karakteristik, dan kebutuhan peserta didik.24
IPS di sekolah merupakan mata pelajaran atau bidang kajian yang
menduduki konsep dasar berbagai ilmu sosial yang disusun melalui
pendekatan pendidikan dan pertimbangan psikologis, serta kebermaknaannya
bagi siswa dalam kehidupannya mulai dari tingkat SD sampai dengan SMA,
atau membekali dan mempersiapkan peserta didik untuk dapat melanjutkan
pendidikan yang lebih tinggi. Pendidikan IPS (social studies) bukan
merupakan program pendidikan disiplin ilmu tetapi adalah suatu kajian
tentang masalah-masalah sosial yang dikemas sedemikian rupa dengan
mempertimbangkan faktor psikologis perkembangan peserta didik dan beban
waktu kurikuler untuk program pendidikan.
21
Rudi Gunawan, Pendidikan IPs-Filosofi, Konsep dan Aplikasi, (Bandung: Alfabeta,
2011), h. 23 22
Sapriya, Pendidikan IPS, (Bandung: Remaja Rosda Karya, 2009), h. 11 23
Gunawan, Op.Cit, h.17 24
Sapriya, Op.Cit, h. 7
25
Dapat disimpulkan bahwa pendidikan IPS adalah penyederhanaan
atau adaptasi dari disiplin ilmu-ilmu, serta memperkenalkan konsep,
generalisasi, teori, cara berfikir, dan cara bekerja disiplin ilmu-ilmu sosial. IPS
di sekolah merupakan mata pelajaran atau bidang kajian yang menduduki
konsep dasar berbagai ilmu sosial yang disusun melalui pendekatan
pendidikan dan pertimbangan psikologis dengan tujuan agar mata pelajaran ini
lebih bermakna bagi peserta didik sehingga pengorganisasian materi/bahan
pelajaran disesuaikan dengan lingkungan, karakteristik, dan kebutuhan peserta
didik.
1. Pembelajaran IPS SD/MI
Berdasarkan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) 2006
Pada jenjang SD/MI mata pelajaran IPS memuat materi Geografi, Sejarah,
Sosiologi, dan Ekonomi. Melalui mata pelajaran IPS, peserta didik
diarahkan untuk dapat menjadi warga negara Indonesia yang demokratis,
dan bertanggung jawab, serta warga dunia yang cinta damai. Di masa yang
akan datang peserta didik akan menghadapi tantangan berat karena
kehidupan masyarakat global selalu mengalami perubahan setiap saat.
Oleh karena itu mata pelajaran IPS dirancang untuk mengembangkan
pengetahuan, pemahaman, dan kemampuan analisis terhadap kondisi
sosial masyarakat dalam memasuki kehidupan bermasyarakat yang
dinamis.
Rudy Gunawan menyatakan bahwa: “IPS merupakan salah satu
mata pelajaran yang diberikan di SD yang mengkaji seperangkat peristiwa,
fakta, konsep, dan generalisasi yang berkaitan dengan isu sosial”.25
Ilmu
pengetahuan sosial sebagai mata pelajaran tidak semata membekali ilmu
saja lebih dari itu membekali juga sikap atau nilai dan keterampilan dalam
hidup bermasyarakat sehingga mereka mengetahui benar lingkungan,
masyarakat dan bangsanya dengan berbagai karakteristiknya. Dengan
demikian, IPS sebagai suatu mata pelajaran di SD bertolak dari kondisi
25
Gunawan, Op. Cit, h.39
26
nyata di masyarakat dengan tujuan untuk memanusiakan manusia (siswa)
melalui hubungan seluruh aspek manusia agar mereka tidak merasa asing
dilingkungan masyarakatnya sendiri.
Mata Pelajaran IPS disusun secara sistematis, komprehensif, dan
terpadu dalam proses pembelajaran menuju kedewasaan dan keberhasilan
dalam kehidupan di masyarakat. Dengan pendekatan tersebut diharapkan
peserta didik akan memperoleh pemahaman yang lebih luas dan mendalam
pada bidang ilmu yang berkaitan.
Rudy Gunawan menambahkan bahwa:
Pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) di SD hendaknya
memperhatikan kebutuhan anak yang berusia antara 6-12 tahun.
Anak dalam kelompok usia 7-11 tahun menurut Piaget (1963) berada
dalam perkembangan kemampuan intelektual/kognitifnya pada
tingkatan kongkret operasional. Mereka memandang dunia dalam
keseluruhan yang utuh, dan menganggap tahun yang akan datang
sebagai waktu yang masih jauh. Yang mereka pedulikan adalah
sekarang (kongkrit), dan bukan masa depan yang belum bisa mereka
pahami (abstrak).26
Dapat disimpulkan bahwa pembelajaran IPS SD mengkaji
seperangkat peristiwa, fakta, konsep, dan generalisasi yang berkaitan
dengan isu sosial, memuat materi geografi, sejarah, sosiologi, dan
ekonomi. Sistem pengajarannya menelaah dan mengkaji gejala atau
masalah sosial dan berbagai aspek kehidupan sosial, serta pelajaran IPS
dirancang untuk mengembangkan pengetahuan, pemahaman, dan
kemampuan analisis terhadap kondisi sosial masyarakat dalam memasuki
kehidupan bermasyarakat yang dinamis.
2. Karakteristik Pendidikan IPS
Menurut Sapriya, bahwa: “Salah satu karakteristik social studies
adalah bersifat dinamis, artinya selalu berubah sesuai dengan tingkat
perkembangan masyarakat”.27
Perubahan dapat dalam aspek materi,
26
Ibid, h. 38 27
Sapriya, Op.Cit, h. 7
27
pendekatan, bahkan tujuan sesuai dengan tingkat perkembangan
masyarakat.
Ada beberapa karakteristik pembelajaran IPS yang dikaji bersama
ciri dan sifat pembelajaran IPS menurut A Kosasih Djahiri adalah sebagai
berikut:
a. IPS berusaha mempertautkan teori ilmu dengan fakta atau
sebaliknya (menelaah fakta dari segi ilmu).
b. Penelaahan dan pembahasan IPS tidak hanya dari satu bidang
disiplin ilmu saja melainkan bersifat komprehensif (meluas) dari
berbagai ilmu sosial dan lainnya sehingga berbagai konsep ilmu
secara terintegrasi terpadu digunakan untuk menelaah satu
masalah/tema/topik.
c. Mengutamakan peran aktif siswa melalui proses belajar inquiri agar
siswa mampu mengembangkan berfikir kritis, rasional dan analitis.
d. Program pembelajaran disusun dengan meningkatkan atau
menghubungkan bahan-bahan dari berbagai disiplin ilmu sosial dan
lainnya dengan kehidupan nyata di masyarakat, pengalaman,
permasalahan, kebutuhan dan memproyeksikannya kepada
kehidupan di masa yang akan datang baik dari lingkungan fisik
maupun budayanya.
e. IPS dihadapkan pada konsep dan kehidupan sosial yang sangat labil
(mudah berubah) sehingga titik berat pembelajaran adalah proses
internalisasi secara mantap dan aktif pada diri siswa agar memiliki
kebiasaan dan kemahiran untuk menelaah permasalahan kehidupan
nyata pada masyarakat.
f. IPS mengutamakan hal-hal arti dan penghayatan hubungan antar
manusia yang bersifat manusiawi.
g. Pembelajaran IPS tidak hanya mengutamakan pengetahuan semata
juga nilai dan keterampilannya.
28
h. Pembelajaran IPS berusaha untuk memuaskan setiap siswa yang
berbeda melalui program dalam arti memperhatikan minat siswa dan
masalah-masalah kemasyarakatan yang dekat dengan kehidupannya.
i. Dalam pengembangan program pembelajaran IPS senantiasa
melaksanakan prinsip-prinsip, karakteristik (sifat dasar) dan
pendekatan-pendekatan yang terjadi ciri IPS itu sendiri.28
Dapat disimpulkan bahwa karakteristik pembelajaran IPS adalah
bersifat dinamis, artinya selalu berubah sesuai dengan tingkat
perkembangan masyarakat. Perubahan dapat dalam aspek materi,
pendekatan, bahkan tujuan sesuai dengan tingkat perkembangan
masyarakat.
3. Tujuan Pembelajaran IPS
Menurut Rudy Gunawan, mengemukakan bahwa:
Pembelajaran IPS bertujuan membentuk warga negara yang
berkemampuan sosial dan yakin akan kehidupannya sendiri di
tengah-tengah kekuatan fisik dan sosial, yang pada gilirannya akan
menjadi warga negara yang baik dan bertanggung jawab, sedangkan
ilmu sosial bertujuan menciptakan tenaga ahli dalam bidang ilmu
sosial.29
Banyak pendapat yang mengemukakan tentang tujuan pendidikan
IPS, diantaranya oleh The Multi Consortium Of Performance Based
Teacher Education di AS pada tahun 1973 Djahiri dan Ma’mun dikutip
oleh Rudy gunawan, menyatakan sebagai berikut :
1. Mengetahui dan mampu menerapkan konsep-konsep ilmu sosial
yang penting, generalisasi (konsep dasar) dan teori-teori kepada
situasi data yang baru.
2. Memahami dan mampu menggunakan beberapa struktur dari suatu
disiplin atau antar disiplin untuk digunakan sebagai bahan analisis
data baru.
28
Kosasih djhuri 29
Gunawan, Op.Cit, h. 37
29
3. Mengetahui teknik-teknik penyelidikan dan metode-metode
penjelasan yang dipergunakan dalam studi sosial secara bervariasi
serta mampu menerapkannya sebagai teknik penelitian dan
evaluasi suatu informasi.
4. Mampu mempergunakan cara berpikir yang lebih tinggi sesuai
dengan tujuan dan tugas yang didapatnya.
5. Memiliki keterampilan dalam memecahkan permasalahan
(Problem Solving).
6. Memiliki self concept (konsep atau prinsip sendiri) yang positif.
7. Menghargai nilai-nilai kemanusiaan.
8. Kemampuan mendukung nilai-nilai demokrasi.
9. Adanya keinginan untuk belajar dan berpikir secara rasional.
10. Kemampuan berbuat berdasarkan sistem nilai yang rasional dan
mantap30
Tujuan pendidikan IPS menurut Isjoni dapat dikelompokkan menjadi
empat kategori sebagai berikut :
1. Knowledge, yang merupakan tujuan utama pendidikan IPS, yaitu
membantu para siswa belajar tentang diri mereka sendiri dan
lingkungannya.
2. Skills, yang berhubungan denga tujuan IPS dalam hal ini mencakup
keterampilan berpikir (thinking skills).
3. Attitudes, dikelompokkan menjadi dua, yaitu kelompok sikap yang
diperlukan untuk tingkah laku berpikir (intelektual behavior) dan
tingkah laku sosial (social behavior).
4. Value, dalam hubungan ini adalah nilai yang terkandung dalam
masyarakat sekitar didapatkan dari lingkungan masyarakat sekitar
maupun lembaga pemerintah (falsafah bangsa).31
Sementara menurut Wahab menyatakan bahwa:
30
Ibid, h. 20 31
Isjoni, Op.Cit, h. 50-51
30
Tujuan Pengajaran IPS disekolah tidak lagi semata-mata untuk
memberi pengetahuan dan menghapal sejumlah fakta dan informasi
akan tetapi lebih dari itu. Para siswa selain diharapkan memiliki
pengetahuan mereka juga dapat mengembangkan keterampilannya
dalam berbagai segi kehidupan dimulai dari keterampilan
akademiknya sampai pada keterampilan sosialnya.32
Sedangkan menurut Chapin dan Messick secara khusus tujuan
pengajaran IPS di sekolah dasar dapat dikelompokkan ke dalam empat
komponen, yaitu :
1. Memberikan kepada siswa pengetahuan tentang pengalaman
manusia dalam kehidupan bermasyarakat pada masa lalu, sekarang,
dan masa yang akan datang.
2. Menolong siswa untuk mengembangkan keterampilan untuk
mencari dan mengolah/memproses informasi.
3. Menolong siswa untuk mengembangkan nilai/sikap demokrasi
dalam kehidupan bermasyarakat.
4. Menyediakan kesempatan kepada siswa untuk mengambil
bagian/berperan serta dalam kehidupan sosial.33
Berdasarkan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) 2006,
mata pelajaran IPS bertujuan agar peserta didik memiliki kemampuan
sebagai berikut:
a. Mengenal konsep-konsep yang berkaitan dengan kehidupan
masyarakat dan lingkungannya.
b. Memiliki kemampuan dasar untuk berpikir logis dan kritis, rasa
ingin tahu, inkuiri, memecahkan masalah, dan keterampilan dalam
kehidupan sosial.
c. Memiliki komitmen dan kesadaran terhadap nilai-nilai sosial dan
kemanusiaan.
32
Gunawan, Op.Cit, , h. 21 33
Isjoni, Op.Cit, h. 39
31
d. Memiliki kemampuan berkomunikasi, bekerjasama dan
berkompetisi dalam masyarakat yang majemuk, di tingkat lokal,
nasional, dan global. 34
Dari pendapat para ahli di atas dapat disimpulkan bahwa tujuan
pembelajaran IPS adalah membantu tumbuhnya warga negara yang baik
dapat mengembangkan keterampilannya dalam berbagai segi kehidupan
dimulai dari keterampilan akademiknya sampai pada keterampilan
sosialnya. Akan tetapi secara lebih khusus pada tujuan yang tertera pada
KTSP, bahwa salah satunya adalah mengenal konsep-konsep yang
berkaitan dengan kehidupan masyarakat dan lingkungan.
Mengenal konsep-konsep memerlukan pemahaman yang
mendalam, oleh karena itu pemahaman suatu konsep dengan baik
sangatlah penting bagi siswa, agar dapat mamahami suatu konsep, siswa
harus membentuk konsep sesuai dengan stimulus yang diterimanya dari
lingkungan atau sesuai dengan pengalaman yang diperoleh dalam
perjalanan hidupnya. Pengalaman-pengalaman yang harus dilalui oleh
siswa merupakan serangkaian kegitan pembelajaran yang dapat menunjang
terbentuknya konsep-konsep tersebut. Karena itu guru harus bisa
menyusun pembelajaran yang di dalamnya berisi kegiatan-kegiatan belajar
siswa yang sesuai dengan konsep-konsep yang akan dibentuknya.
4. Ruang lingkup Pembelajaran IPS
Sedangkan ruang lingkup mata pelajaran IPS dalam kurikulum
KTSP 2006 meliputi aspek-aspek sebagai berikut:
a) Manusia, tempat, dan lingkungan
b) Keberlanjutan dan perubahan
c) Sistem Sosial dan budaya
d) Perilaku ekonomi dan kesejahteraan35
34
Gunawan, Op.Cit, h. 17 35
Ibid
32
Aspek yang digali dalam penelitian ini adalah point keempat yaitu
mengenai perilaku ekonomi dan kesejahteraan. Aspek berkaitan dengan
distribusi, konsumsi, dan produksi dalam lingkup ilmu ekonomi dan
pondasinya adalah pengenalan terhadap alat transaksi dan jenis-jenis
pekerjaan untuk tingkatan Sekolah Dasar/ Madrasah Ibtidaiyah.
5. Materi Pembelajaran Sebagai Objek PTK
Materi pembelajaran yang digunakan dalam penelitian ini adalah
materi mata pelajaran IPS, pengorganisasian materi mata pelajaran IPS
menganut pendekatan terpadu (integrated), artinya materi pelajaran
dikembangkan dan disusun tidak mengacu pada disiplin ilmu yang
terpisah melainkan mengacu pada aspek kehidupan nyata (factual/real)
peserta didik sesuai dengan karakteristik usia, tingkat perkembangan
berpikir, dan kebiasaan bersikap dan berperilakunya.
Berdasarkan kurikulum KTSP 2006 pada mata pelajaran IPS kelas
III SD/
MI terdapat standar kompetensi dan kompetensi dasar , standar
kompetensi, kompetensi dasar yang menjadi bahan kajian dalam penelitian
ini adalah sebagai berikut.
Tabel 2.1
Pengembangan Indikator Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan
Mata Pelajaran IPS Kelas III Semester 2
Kompetensi dasar yang digunakan dalam penelitian adalah KD 1.1
Memahamai Jenis Pekerjaan dan Penggunaan Uang. Bahasan materi pada
33
KD tersebut adalah Mengenal Jenis-jenis Pekerjaan. Mengenal jenis-jenis
pekerjaan ini adalah dasar siswa memahami pentingnya semangat kerja,
dan kegiatan jual beli di lingkungan rumah dan sekolah. Agar materi
tersebut dapat di cerna dengan baik oleh siswa, dalam pembelajaran akan
digunakan metode fieldtrip, karena pembelajaran fieldtrip melibatkan
siswa dalam menelaah materi yang tercakup dalam suatu pelajaran dengan
melihat secara langsung perilaku ekonomi dari lingkungan sekitar merekan
sehingga dapat mempermudah pemahaman mereka terhadap isi pelajaran
tersebut. Melalui pembelajaran ini siswa belajar dengan menyenangkan
tanpa sekat kelas yang membatasi wawasan dan kreatifitas berpikir dalam
kegiatan pembelajaran, yang akhirnya membuat siswa mampu memahami
dan mengidentifikasi konsep IPS.
C. Konsep Fieldtrip
1. Pengertian fieldtrip
Beberapa pengertian metode fieldtrip yang diungkapkan para ahli.
Karyawisata (fieldtrip) ialah pesiar (ekskursi) yang dilakukan oleh para
peserta didik untuk melengkapi pengalaman belajar tertentu dan
merupakan bagian integral dari kurikulum sekolah36
. Dengan karyawisata
sebagai metode belajar mengajar, anak didik di bawah bimbingan guru
mengunjungi tempat-tempat tertentu dengan maksud untuk belajar.
Berbeda halnya dengan tamasya dimana manusia terutama pergi untuk
mencari liburan, dengan karya-wisata manusia diikat oleh tujuan dan tugas
belajar.
Metode fieldtrip ialah “suatu cara penguasaan bahan pelajaran oleh
para anak didik dengan jalan membawa mereka langsung ke obyek yang
terdapat di luar kelas atau di lingkungan kehidupan nyata, agar mereka
dapat mengamati atau mengalami secara langsung”37
.
36
Syaiful Sagala. Konsep dan Makna Pembelajaran, (Bandung: Alfabeta, 2010), h. 214 37
Syaiful Bahri Djamarah, Psikologi Belajar, ( Jakarta: Rineka Cipta, 2008), h. 240
34
Senada dengan pendapat para ahli di atas Sriyono, dkk. Seperti
dikutip Mulyasa, “mengungkapkan metode fieldtrip memungkinkan anak
mengenal realita kehidupan masyarakat, mampu mengamati, meneliti, dan
memelajari suatu obyek di luar sekolah”.38
Fieldtrip tidak sama dengan
tamasya, sebab mengandung tugas-tugas yang harus diselesaikan oleh
siswa. Misalnya anak diajak ke pabrik kecap, pabrik jenang, percetakan,
kebun jeruk, dan sebagainya.
Berdasarkan uraian tersebut diatas maka dapat disimpulkan bahwa
fieldtrip adalah sebuah metode pembelajaran yang dapat digunakan dalam
pembelajaran yang menghendaki adanya pengamatan dan pengalaman
secara langsung. Inti dari metode fieldtrip ialah pembelajaran yang
dimaksudkan untuk memberikan pengetahuan dan pengalaman pada
peserta didik dengan cara langsung membawa peserta didik pada obyek
atau kehidupan nyata dalam lingkungan.
2. Kelebihan Metode FieldTrip
Metode karyawisata atau fieldtrip mempunyai beberapa kelebihan
antara lain :
a. Fieldtrip memiliki prinsip pengajaran modern yang memanfaatkan
lingkungan nyata dalam pengajaran.
b. Membuat apa yang dipelajari di sekolah lebih relevan dengan kenyataan
dan kebutuhan masyarakat.
c. Pengajaran serupa ini dapat lebih merangsang kreativitas siswa.
d. Informasi sebagai bahan pelajaran lebih luas dan aktual.39
Menurut Syaiful Sagala mengemukakan bahwa kelebihan metode
fieldtrip adalah :
a. Anak didik dapat mengamati kanyataan-kenyataan yang beraneka
ragamdari dekat.
38
Mulyasa E, Menjadi Guru Profesional, (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2005), h. 112 39
Djamarah, Op.Cit, h.94
35
b. Anak didik dapat menghayati pengalaman-pengalaman baru dengan
mencoba turut serta di dalam suatu kegiatan.
c. Anak didik dapat menjawab masalah-masalah atau pernyataan
pernyataan dengan melihat, mendengar, mencoba, dan membuktikan
secara langsung.
d. Anak didik dapat memperoleh informasi dengan jalan mengadakan
wawancara atau mendengar ceramah yang diberikan selama kegiatan
pembelajaran berlangsung.
e. Anak didik dapat mempelajari sesuatu secara intensif dan
komprehensif.40
Sedangkan menurut Roestiyah menyatakan kelebihan metode
karyawisata atau fieldtrip yaitu:
a. Siswa memperoleh pengalaman belajar yang tidak didapatkan di
sekolah, sehingga kesempatan tersebut dapat mengembangkan bakat
khusus atau keterampilan siswa.
b. Siswa dapat melihat berbagai kegiatan di lingkungan luar sehingga
dapat memperdalam dan memperluas pengalaman siswa.
c. Dengan obyek yang ditinjau langsung, siswa dapat memperoleh
bermacam-macam pengetahuan dan pengalaman yang terintegrasi dan
tidak terpisah-pisah dan terpadu.
Dari beberapa pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa metode
fieldtrip mempunyai beberapa kelebihan, yaitu:
a. Siswa dapat mengamati kenyataan yang bermacam-macam dari tempat
bekunjung siswa.
b. Siswa dapat menghayati pengalaman-pengalaman baru.
c. Siswa dapat memperoleh informasi langsung yang berasal dari
pengamatan siswa itu sendiri.
d. Siswa dapat mempelajari suatu materi secara integral dan terpadu. 41
40
Sagala. Op.Cit, h. 215 41
Roestiyah, Op.Cit, h. 88
36
3. Kekurangan Metode FieldTrip
Menurut Syaiful Bahri Djamarah mengemukakan bahwa metode
fieldTrip mempunyai kekurangan, yaitu :
a. Fasilitas yang diperlukan dan biaya yang dipergunakan sulit untuk
disediakan oleh siswa atau sekolah.
b. Sangat memerlukan persiapan atau perencanaan yang matang.
c. Memerlukan koordinasi dengan guru agar tidak terjadi tumpang tindih
waktu selama kegiatan karyawisata.
d. Dalam fieldTrip sering unsur rekreasi lebih prioritas, sedang unsur
studinya menjadi terabaikan.
e. Sulit mengatur siswa yang banyak dalam perjalanan dan sulit
mengarahkan mereka pada kegiatan yang menjadi permasalahan. 42
Sedangkan menurut Syaiful Sagala mengemukakan bahwa metode
fieldtrip mempunyai kekurangan, yaitu :
a. Memerlukan persiapan oleh banyak pihak.
b. Jika karyawisata sering dilakukan akan mengganggu kelancaran
pelaksanaan pembelajaran, apalagi jika tempat-tempat yang dikunjungi
jauh dari sekolah.
c. Kadang-kadang terjadi kesulitan dalam pengangkutan.
d. Jika tempat yang dikunjungi itu sukar untuk diamati, akibatnya siswa
menjadi bingung dan tidak akan mencapai tujuan yang diharapkan.
e. Memerlukan pengawasan yang tepat.
f. Memerlukan biaya yang relatif tinggi. 43
Dari kedua pendapat di atas maka dapat disimpulkan bahwa metode
fieldtrip mempunyai kekurangan-kekurangan, yaitu :
a. Biaya yang dipakai dalam proses karyawisata relatif mahal.
b. Kadang terjadi kesulitan dalam mengkondisikan siswa.
c. Sering tujuan pembelajaran tidak tersampaikan karena tujuan untuk
rekreasi lebih diprioritaskan.
42
Djamarah, Op.Cit, h. 94 43
Sagala, Op.Cit, h. 215
37
d. Memerlukan persiapan yang matang agar tidak terjadi gangguan
selama dalam proses karyawisata berlangsung.
4. Langkah – langkah pembelajaran FieldTrip
Adapun langkah-langkah dalam pembelajaran fieldtrip menurut sri anita
adalah sebagai berikut
1. Menetapkan kompetensi yang akan dicapai siswa
2. Merencanakan tujuan
3. Merumuskan kegiatan yang akan dilakukan
4. Melaksanakan kegiatan
5. Menilai kegiatan
6. Melaporkan hasil kegiatan44
D. Hasil Penelitian Yang Relevan
1. Anisya Kurniawati, 2013.
Dalam skripsinya yang berjudul “Penerapan Metode FieldTrip Pada
Pembelajaran Bahasa Indonesia Untuk meningkatkan Kemampuan
Mengungkapkan Pikiran Secara tertulis dalam Puisi Bebas Pada Siswa
Kelas V SDN 2 Langensari Kab. Bandung Barat.”
mengemukakan bahwa :
Berdasarkan hasil penelitian dengan menerapkan metode fieldtrip
dapat meningkatkan aktivitas siswa saat pembelajaran dan hasil belajar
yang diperoleh siswa terbukti nilai rata-rata pada siklus I sebesar 61,6 dan
pencapaian KKM55,56%. Nilai rata-rata pada siklus II mengalami
peningkatan menjadi 74,25 dan pencapaian KKM 75%. Nilai rata-rata
pada siklus III mengalami peningkatan menjadi 78,38 dan pencapaian
KKM 79,17%. Berdasarkan hasil penelitian di atas dapat disimpulkan
bahwa hasil penerapan metode fieldtrip dapat meningkatkan hasil belajar
siswa pada materi menulis puisi bebas. Berdasarkan hasil penelitian di atas
44
Anitah, Sri.. Model-model Belajar dan Rumpun Model Mengajar. (Jakarta: Depdiknas)
2007.h.167
38
ada beberapa saran yg ingin disampaikan antara lain hendaknya guru
untuk mencoba mengkaji prinsip-prinsip dalam metode fieldtrip dan
mencoba untuk melaksanakan penerapan metode fieldtrip untuk materi
yang lain dalam Bahasa Indonesia. Bagi kepala sekolah agar menyediakan
media, alat atau sarana penunjangpenerapan metode ini memotivasi guru
agar memilih metode yang sesuai dengan Bahasa Indonesia salah satunya
adalah metode fieldtrip.45
2. Bagus Cahya Mahardika, 2013
“Pemanfaatan lingkungan sekitar untuk meningkatkan aktivitas dan
hasil belajar IPS kelas III SDN I Sanggrahan Kabupaten Tulungagung”
adalah skripsi Bagus Cahya Mahardika pada tahun 2013, S1 Program
Studi PGSD, Universitas Negeri Malang, Hasil penelitian menunjukkan
bahwa : (1) aktivitas belajar siswa meningkat pada siklus I siswa yang
mendapat kriteria A mencapai 14 siswa dan pada siklus II sebanyak 28
siswa. (2) Ketuntasan hasil belajar siswa meningkat dari pratindakan,
siklus I dan siklus II yaitu dari nilai rata-rata kelas pratindakan 69,31
dengan ketuntasan 56% meningkat menjadi 76,8 dan ketuntasan belajar
72% pada siklus I dan pada siklus II rata-rata meningkat menjadi 87,48
dengan ketuntasan klasikal 91%.
Berdasarkan hasil penelitian Bagus Cahya Mahardika menyimpulkan
bahwa pemanfaatan lingkungan sekitar dapat meningkatkan aktivitas dan
hasil belajar IPS kelas III SDN I Sanggrahan Kabupaten Tulungagung.
Disarankan agar guru dapat memanfaatkan lingkungan sekitar sebagai
sumber belajar dan menciptakan variasi sumber belajar lain agar siswa
tidak jenuh dan bersemangat dalam mengikuti pembelajaran karena hal ini
terbukti mampu meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa. 46
45
http://repository.upi.edu/1423/2/S_PGSD_0902882_Abstract.pdf 46
http://karya-ilmiah.um.ac.id/index.php/KSDP/article/view/25251 , diakses 10 April 2014
18.55 WIB
39
3. Yuswari Desy Tri 2012
“Keefektifan metode field trip dalam pembelajaran keterampilan
menulis karangan deskripsi siswa kelas IV SDN Pengasih I dan SD
Sendangsari Pengasih Kulon Progo”, Thesis, di Universitas Negeri
Yogyakarta.
Hasil penelitian berdasarkan analisis nilai post test dengan
menggunakan uji t kelompok eksperimen dan kelompok kontrol diperoleh
bahwa t hitung 2,583 dengan taraf signifikasi atau P sebesar 0,014 di mana
P < 5% (0,05) artinya terdapat perbedaan nilai hasil belajar yang
signifikan antara kelompok eksperimen dengan kelompok kontrol. Di
mana nilai hasil belajar kelompok eksperimen lebih tinggi dari kelompok
kontrol. Maka dapat disimpulkan metode field trip efektif digunakan
dalam pembelajaran keterampilan menulis karangan deskripsi siswa kelas
IV SD N Pengasih I dan SD N Sendangsari, Pengasih, Kulon Progo.
E. Hipotesis Tindakan
Berdasarkan kerangka teori dan penelitian yang relevan tersebut di atas
maka hipotesis tindakan yang diajukan adalah “terdapat peningkatan hasil
belajar terhadap perilaku ekonomi pada siswa kelas III jika menggunakan
fieldtrip di Madrasah Ibtidaiyah Muawanatul Ikhwan Jatinegara Jakarta
Timur”
40
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Tempat dan waktu penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di Madrasah Ibtidaiyyah (MI)
Mu’awanatul Ikhwan yang terletak di Jl. Pedati Timur Dalam Rt.001/09
Kelurahan Rawabunga Kecamatan Jatinegara Jakarta-Timur. MI
Mu’awanatul Ikhwan merupakan sekolah yang sudah berdiri sejak tahun
1980. Selain di sekolah, tempat penelitian dilaksanakan di Pasar Tradisional
yaitu pasar Kam yang berlokasi tidak jauh dari sekolah.
Waktu penelitian dilakukan pada semester II tahun ajaran 2014-2015
bulan Februari 2015.
B. Desain penelitian
Desain Penelitian yang dipakai pada penelitian ini adalah Penelitian
Tindakan Kelas (PTK) (action research) yang dilakukan dengan tujuan
memperbaiki mutu praktik pembelajaran di kelas, (Arikunto, 2010: 4).
Penelitian tindakan kelas secara garis besar meliputi empat tahapan, yaitu :
(1) perencanaan, (2) pelaksanaan, (3) pengamatan, (4) refleksi.
Dari penjelasan di atas terdapat dua siklus yaitu siklus I dan siklus II,
yang dalam tiap siklusnya terdiri dari empat tahap yaitu :
1. Perencanaan (planning)
Tahap pertama merencanakan program tindakan meliputi
menyusun rencana pembelajaran, menentukan tempat yang dikunjungi,
menyusun instrumen tes berupa soal Pilihan ganda dan essay dan
instrumen nontes berupa lembar observasi.
2. Tindakan ( acting )
Tahap kedua ini merupakan pembelajaran yang dilakukan peneliti
sebagai upaya peningkatan prilaku ekonomi pada materi jual beli.
Tindakan yang merupakan implementasi atau penerapan isi rancangan,
40
41
yaitu menggunakan tindakan di kelas. Keterkaitan antara pelaksanaan
dengan perencanaan perlu diperhatikan secara seksama agar sinkron
dengan maksud semula.
3. Pengamatan ( observing )
Tahap ketiga merupakan kegiatan pengamatan terhadap siswa
selama pembelajaran berlangsung dan dilakukan oleh pengamat.
Pengamatan dilakukan pada waktu tindakan sedang berlangsung dalam
waktu yang sama. Sebutan ini untuk memberikan peluang kepada guru
pelaksana yang juga berstatus sebagai pengamat.pengamatan dilakukan
kepada siswa dan guru pada saat melaksanakan proses belajar mengajar.
4. Refleksi (reflecting)
Tahap ini merupakan kegiatan mengkaji dan mempertimbangkan
hasil yang diperoleh dari pengamatan proses pembelajaran aktivitas guru
dan siswa sehingga dapat dilakukan revisi yang tepat terhadap proses
belajar mengajar selanjutnya. Kegiatan refleksi ini sangat tepat dilakukan
ketika guru pelaksana sudah selesai melakukan tindakan, kemudian
berhadapan dengan peneliti untuk mendiskusikan implementasi rencangan
tindakan.
C. Subjek penelitian (partisipan)
Subjek penelitian ini adalah siswa-siswi kelas III MI Mu’awanatul
Ikhwan, dengan jumlah siswa 47 orang yang terdiri dari 20 perempuan dan
27 laki-laki
D. Instrumen penelitian
Bentuk instrumen yang digunakan dalam penelitian ini sebagai berikut :
1) Tes
Soal Pilihan Ganda dan 10 soal Essay (terlampir) dengan kisi – kisi
soal sebagai berikut: Tes digunakan untuk mengetahui peningkatan
pemahaman tentang perilaku Ekonomi setelah dilakukan pembelajaran IPS
42
dengan Fieldtrip. Soal tes yang diujikan berupa tes tertulis yang terdiri
dari 10
Kisi - kisi IPS semester 2 materi jual-beli
Standar
Kompetensi Kompetensi Dasar Indikator
2. Memahami Jenis
pekerjaan dan
penggunaan uang
2.3 Memahami
Kegiatan Jual beli
dilingkungan rumah
dan sekolah
2.3.1 Menjelaskan arti
jual beli
2.3.2 Menjelaskan
jenis-jenis tempat jual
beli
2.3.3 menjelaskan
jenis-jenis kegiatan
jual beli
2.3.4 menjelaskan cara
belanja cerdas
2) Observasi
Instrumen observasi digunakan untuk memperoleh informasi
pelaksanaan kegiatan pembelajaran dan aktifitas siswa di kelas pada saat
pembelajaran IPS dengan Fieldtrip.
No Nama Keak-
tifan
Tanggung
jawab
Kerja-
sama
Disiplin Keber
anian
Nilai
maksimal
LEMBAR CHEKLIST PENGAMATAN DI LAPANGAN Keterangan
• CEKLIST 4 : SANGAT BAIK • CEKLIST 3 : BAIK • CEKLIST 2 :CUKUP • CEKLIST 1 : KURANG
43
E. Prosedur pengambilan data
Dalam penelitian ini peneliti mengambil data dengan cara observasi
langsung aktifitas permbelajaran siswa dan melakukan tes tertulis. Adapun
prosesnya sebagai berikut :
1. Pengamatan;
Pengamatan dalam istilah sederhana adalah proses peneliti dalam
melihat situasi penelitian. Teknik ini sangat relevan digunakan dalam
penelitian kelas yang meliputi pengamatan kondisi interaksi pembelajaran,
tingkah laku anak dan interaksi anak dalam kelompoknya.Pengamatan
dapat dilakukan secara bebas dan terstruktur .Alat yang digunakan dalam
pengamatan adalah lembar pengamatan, ceklist, catatan kejadian dan lain-
lain.
2. Tes (Soal PG dan Essay)
Tes yang digunakan dalam pengambilan data berupa soal Pilihan
Ganda dan 10 soal Essay (terlampir) dengan kisi – kisi soal sebagai
berikut: Tes digunakan untuk mengetahui peningkatan pemahaman tentang
perilaku Ekonomi setelah dilakukan pembelajaran IPS dengan Fieldtrip.
3. Angket atau kuesioner (questionnaire)
Angket atau kuesioner merupakan suatu teknik pengumpulan data
secara tidak langsung (peneliti tidak langsung bertanya jawab dengan
responden).Instrumen atau alat pengumpulan datanya juga disebut angket
berisi sejumlah pertanyaan-pertanyaan yang harus dijawab atau direspon
oleh responden. Responden mempunyai kebebasan untuk memberikan
jawaban atau respon sesuai dengan presepsinya.
F. Tehnik pemeriksaan kepercayaan
Sebelum instrumen ini digunakan, dilakukan pengujian untuk mengetahui
butir soal yang memenuhi persyaratan, yaitu :
44
1. Pengujian Validitas
Validitas berasal dari kata validity, yang berarti tepat atau sohih. Agar
penelitian ini dapat menghasilkan data yang valid, maka instrumen
penelitiannya pun harus valid. Untuk mengetahui valid tidaknya instrumen
suatu penelitian yang digunakan pada penelitian ini, penulis melakukan
uji validitas isi dari soal yang dibuat karena pada instrumen tersebut
mengkorelasikan dua variabel yaitu kontinyu dan diskrit murni, maka
digunakan rumus Korelasi Point Biserial sebagai berikut;
Rumus Validitas adalah:
Keterangan:
ri1 = korelasi biserial point butir ke 1
Xi = Rata-rata skor total responden yang menjawab benar butir soal ke i
Xt = Rata-rata skor total semua responden.
Pi = Proporsi jawaban yang benar untuk butir nomor ke i
Qi = Proporsi jawaban yang salah untuk butir nomor ke i
St = Standart Deviasi skor total
2. Reliabilitas
Reliabilitas dapat diartikan sebagai kepercayaan, keterandalan, keajegan,
kesetabilan atau konsistensi hasil suatu pengukuran. Untuk mengetahui
reliabilitas tes instrument hasil belajar siswa digunakan Rumus Flanagan,
dengan terlebih dahulu melakukan analisis butir soal menggunakan teknik
belah dua genap-ganjil. Rumus tersebut adalah sebagai berikut:
Uji Reliabilitas dilakukan dengan menggunakan Rumus KR-20;
t
t
V
pqV
k
kR
111.
Keterangan :
r11 : reliabilitas instrumen
k : banyaknya butir pertanyaan
Vt : varians total
qi
pix
St
XtXi
1ri
45
P : proporsi subjek yang menjawab betul pada sesuatu butir
(proporsi subjek yang mendapat skor 1)
SiswaSeluruhJumlahp
Benar menjawab yang Siswa Banyaknya
q : Proporsi peserta didik yang menjawab salah (q = 1 - p)47
G. Tehnik analisis data
Peneliti melakukan analisis data-data yang berupa hasil tes dan
pengamatan langsung. Adapun rumus yang dipakai adalah indeks gain
bertujuan untuk mengetahui peningkatan hasil belajar prilaku ekonomi siswa.
Perhitungan tersebut diperoleh dari nilai pretes dan postes masing-masing
siswa. Dalam penelitian ini, indeks gain akan digunakan untuk melihat
peningkatan hasil belajar siswa.
a. Rumus Indeks Gain (N-Gain)
Adalah rumus yang digunakan untuk melihat peningkatan yang terjadi
sebelum dan sesudah pembelajaran menurut Meltzer dihitung dengan
rumus g-faktor (N-Gain) dengan rumus48
g =
Keterangan :
g = Gain
= Skor pretes
= Skor postes
= Skor maksimal
Kriteria tingkat gain menurut Hake yang disajikan pada tabel
berikut :
47
Suharsimi Arikunto dalam http://belajarpsikologi.com/cara-mengukur-prestasi-belajar/
24/5/13 48
Meltzer, David,E. The Relationship between mathematics preparation and conceptual
learning gain in physics. A possible hidden variable in diagnostic pretest scores.( American
Journal physics. 70)h. 1259-1267
46
Tabel 3.12
Kriteria Tingkat Gain
G Keterangan
g > 0,7 Tinggi
0,3 < g ≤ 0,7 Sedang
g ≤ 0,3 Rendah
H. Tehnik keabsahan data
Pemeriksaan keabsahan data sangat diperlukan dalam penelitian
kualitatif demi kesasihan dan keandalan serta tingkat kepercayaan data yang
telah terkumpul. Teknik keabsahan data adalah dengan menggunakan teknik
triangulasi. Hal ini merupakan salah satu pemeriksaan keabsahan data yang
memanfaatkan sesuatu yang lain diluar data untuk keperluan pengecekan atau
sebagai pembanding terhadap data itu. 49
Melalui teknik pemeriksaan ini,
penulis menggunakan teknik triangulasi sumber dan triangulasi teori, dimana
data yang yang telah dikumpulkan kemudian dikaitkan dengan teori-teori
dalam media pembelajaran dengan memenuhi persyaratan kesasihan dan
keandalan. Kemudian pemeriksaan melalui sumber dengan cara
membandingkan data hasil pengamatan.
I. Tehnik pengambilan kesimpulan
Adapun tehnik pengambilan kesimpulan penelitian ini yaitu sebagai
berikut :
Berdasarkan KKM telah mencapai 70 %
Berdasarkan rata-rata kelas telah mencapai 80 %
Jika poin 1 dan poin 2 telah tercapai maka penelitian ini akan dihentikan.
49
Moleong, lexy. Metodologi Penelitian Kualitatif. (Bandung : Rosda karya) 2006. h.330
47
BAB IV
DESKRIPSI PENELITIAN DAN ANALISIS DATA
A. Deskripsi Penelitian
1. Hasil Observasi Awal
Sebelum dilakukan tindakan, terlebih dahulu peneliti melakukan
observasi awal dan memberikan pretest untuk melihat hasil belajar siswa
dalam pembelajaran IPS terkait Prilaku ekonomi pada materi jual beli.
Dalam observasi awal ditemukan hal-hal sebagai berikut dalam proses
pembelajaran yang sedang berlangsung:
a. Siswa tidak ada minat pada mata pelajaran IPS.
b. Siswa terlihat kesulitan dalam menjawab soal-soal dalam pelajaran IPS
karena kebayakan siswa malas membaca materi pembelajaran.
c. Sistem pembelajaran yang hanya menggunakan metode ceramah
membuat siswa pasif.
Adapun perolehan nilai hasil pretest siswa kelas III MI Mu’awanatul
Ikhwan Jakarta-Timur dalam Pelajaran IPS materi jual beli adalah sebagai
berikut :
Tabel 4.1
Nilai hasil pembelajaran IPS pada pretest
No Nama Pretest
Skor Nilai Mencapai
KKM 1-10 11-20
1 Abdul Rahman 7 8 15 50 Tidak
2 Agustin 8 12 20 68 Ya
3 Ali Ridho 6 12 18 60 Tidak
4 Aliyafi 8 9 17 56 Tidak
5 Angga R 7 13 20 66 Ya
6 Annisa Dwi 8 9 17 56 Tidak
7 Arly Miftah 6 8 14 46 Tidak
8 Dewa Khumoro 7 5 12 40 Tidak
48
9 Dias Restu 4 8 12 40 Tidak
10 Dimas Nugraha 9 7 16 54 Tidak
11 Dini Khairani 7 10 17 58 Tidak
12 Fadilah 8 12 20 68 Ya
13 Fatimah 9 7 16 54 Tidak
14 Fikri 8 12 20 68 Ya
15 Gathan Albani 8 14 22 72 Ya
16 Hamdan 9 10 19 64 Tidak
17 Khalisah Amir 7 13 20 66 Ya
18 Laily R 7 12 19 64 Tidak
19 Linati Farizah 7 12 19 64 Tidak
20 Maulana R 8 11 19 63 Tidak
21 Melati 5 12 17 58 Tidak
22 M. Amri 8 12 20 68 Ya
23 M. Haikal 8 12 20 68 Ya
24 M. Hairul 6 7 13 44 Tidak
25 M. Nur Subhan 6 9 15 50 Tidak
26 M.Rizki 6 10 16 52 Tidak
27 M. Zaki 5 11 16 52 Tidak
28 M. Zidane 6 11 17 58 Tidak
29 Nadia Zahra 9 13 22 72 Ya
30 Namita 8 8 16 54 Tidak
31 Natasya 8 12 20 68 Ya
32 Nurhalimah 7 10 17 56 Tidak
33 Nur Subhan 7 10 17 56 Tidak
34 Raditia 8 12 20 68 Ya
35 Rahmanu 6 11 17 56 Tidak
36 Rafi Rabani 8 7 15 50 Tidak
37 Raka Fawaz 8 7 15 50 Tidak
38 Rasya 9 8 17 56 Tidak
49
39 Refi Nugraha 8 8 16 54 Tidak
40 Rendi 7 8 15 50 Tidak
41 Rutfi 6 8 14 48 Tidak
42 Salwa 9 11 20 66 Ya
43 Sausan 7 9 16 54 Tidak
44 Sofia Hadi 6 14 20 66 Ya
45 Siti Nisrina 6 9 15 50 Tidak
46 Virda 9 11 20 66 Ya
47 Virna 10 2 12 40 Tidak
48 Windi 9 5 14 46 Tidak
Jumlah 2753 14 34
Presentase 100% 29% 71%
Rata-rata 51,4
Nilai Tertinggi 78
Nilai Terendah 48
Berdasarkan tabel di atas hasil yang diperoleh pada pretest
menunjukkan bahwa nilai rata-rata siswa kelas III MI Mu’awanatul Ikhwan
pada pembelajaran IPS masih dibawah KKM yaitu 51,4 dan presentase
siswa yang mencapai KKM hanya 29 %.
2. Siklus I
a. Perencanaan Tindakan
Adapun perencanaan tindakan yang dilakukan antara lain :(1)
Guru menyusun langkah-langkah pembelajaran IPS menggunakan
metode field trip (2) menyusun RPP untuk siklus I, (3) Guru
merumuskan indikator pencapaian dan tujuan pembelajaran, (4) Guru
membuat lembar penilaian siswa yaitu instrument penelitian berupa tes
dan nontes. Instrument tes digunakan untuk menilai hasil belajar siswa .
Instrument nontes digunakan untuk menilai sikap siswa selama
pembelajaran berlangsung. Instrument nontes ini berbentuk format
50
observasi, dan (5) menentukan jadwal (6) Guru membagi kelompok
siswa dan menjelaskan tugas-tugas tiap kelompok dan membuat daftar
belanja.
Kegiatan tindakan pada siklus I merupakan perbaikkan dari
kondisi awal. Model pembelajaran pada siklus I adalah model
pembelajaran dengan menggunakan metode Field Trip. Pada
pelaksanaan kegiatan guru telah merencanakan hal-hal yang akan
dilakukan.
Adapun urutan tindakan yang direncanakan diterapkan dalam
siklus I sebagai berikut:
a. Guru membuka pelajaran.
b. Guru menjelaskan kepada siswa tentang prosedur pembelajaran
menulis dengan metode field trip yang akan dilakukan.
c. Siswa diajak berkunjung ke tempat yang berkaitan dengan jual beli
di sekitar sekolah untuk mengamati kegiatan apa saja yang ada
disana dan menjalankan tugas yang telah dibagikan yaitu
berbelanja.
d. Siswa mencatat poin-poin yang berisi hal- hal yang mereka lihat
dan mereka jumpai dan membelanjakan uang sesuai dengan tugas
masing-masing kelompok.
e. Setelah kembali ke kelas, siswa mengerjakan soal yang berkaitan
dengan kunjungan mereka ke tempat perbelanjaan.
f. Guru meminta siswa mengumpulkan tugasnya.
g. Guru menutup pelajaran.
Pada saat kegiatan perencanaan disepakati bahwa tindakan dalam
siklus I dilaksanakan dalam 1 kali pertemuan.
b. Pelaksanaan Tindakan
a) Kegiatan guru
1) pada pelaksanaan tindakan siklus I Guru memulai kegiatan
belajar mengajar (KBM) IPS dengan membaca basmalah
51
sebagai pembuka pelajaran dan mengkondisikan agar siswa
siap mengikuti pelajaran.
2) Pada langkah awal, guru memberi apersepsi
mengenaipembelajaran IPS. Guru menjelaskan secara singkat
mengenai hasil belajar pada pretest. Guru memberikan
penjelasan pada siswa bahwa hasil pretest mereka masih
ditemukan beberapa kekurangan.
3) Setelah memberikan penjelasan teori kemudian guru
menjelaskan petunjuk secara lisan mengenai kegiatan belajar
kali ini dan siswa diajak untuk berkunjung ke tempat yang
berkaitan dengan jual beli yang ada di lingkungan sekolah
seperti : kantin, warung dan pasar.
4) Guru juga menjelaskan perihal tugas yang harus dikerjakan
siswa ketika berada di tempat tersebut.
5) Siswa diminta mencatat hal-hal yang dilihat atau dijumpai
selama berada di pasar dll
6) Guru memandu siswa menuju ke pasar, warung dan koperasi.
7) Sesampai di perpustakaan, mereka segera melakukan
pengamatan dan melakukan tugasnya selama 45 menit.
8) Setelah merasa cukup guru mengajak siswa untuk kembali ke
kelas, sesampai di kelas siswa beristirahat sebentar sambil
bertukar pendapat seputar hasil pengamatan dan belanja
mereka di tempat tadi dengan siswa lain.
9) Setelah siswa siap, guru membagikan lembar kertas yang berisi
soal kepada siswa.
10) Siswa kemudian mengumpulkan tugasnya ketika waktu yang
diberikan selesai.
11) Diakhir pembelajaran guru tidak lupa untuk menutup
pembelajaran dengan membaca hamdalah.
52
b) Kegiatan siswa
pada pelaksanaan tindakan siklus I Aktivitas siswa dalam
pembelajaran IPS berdasarkan metode Field Trip secara individu
pada Siklus I, terlihat bahwa siswa sangat antusias saat
mengunjungi beberapa tempat yang berkaitan dengan jual beli
melalui metode Field Trip.Motivasi siswa dalam belajar sangat
tinggi, hal ini terlihat antusias siswa dalam mencari dan mengamati
hal-hal apa saja yang menarik di tempat tersebut. Sebagian siswa
terlihat aktif dalam kegiatan berbelanja dan semangat mengerjakan
soal setelah kembali ke kelas.
c. Pengamatan (observasi)
Pengamatan dan pemantauan pada saat kegiatan pembelajaran
baik di ruang kelas maupun saat berkunjung ke pasar, warung dan
koperasi. Pengamatan ini dilakukan untuk mengetahui keaktifan,
semangat, dan motivasi siswa dalam mengikuti pembelajaran IPS
dengan metode field trip. Berdasarkan hasil pengamatan yang dilakukan
peneliti, diperoleh hasil sebagai berikut: (1) sebagian siswa , masih
pasif dalam pembelajaran, artinya guru masih mendominasi pelajaran,
(2) beberapa siswa belum tertib, efektif, dan rajin pada saat mengikuti
pembelajaran baik sewaktu di kelas maupun di lapangan, (3) keaktifan
siswa untuk
mengajukan dan menjawab pertanyaan dari guru masih belum
terlihat. Sebagian besar mereka memilih bertanya kepada teman-
temannya daripada bertanya langsung kepada guru. Siswa sudah
merespon penggunaan metode field trip yang diberikan oleh peneliti,
siswa tampak senang ketika menyelesaikan tugas dari guru, (4)
beberapa siswa masih terlihat malu-malu dalam kegiatan menawar dan
berbelanja.
53
Adapun hasil pengamatan terhadap aktivitas siswa selama proses
pembelajaran dengan menggunakan metode field trip adalah sebagai
berikut.
Tabel 4.2
Aktivitas Siswa Dalam Pembelajaran IPS Melalui Metode Field Trip.
No Nama Keaktifan Tanggung
jawab
Kerja-
sama Disiplin
Keberani-
an Skor
Keterangan
SB B C
1 Abdul Rahman √ √ √ √ √ 5 SB
2 Agustin √ √ √ √ √ 5 SB
3 Ali Ridho √ X √ √ X 3 C
4 Aliyafi √ √ X √ X 3 C
5 Angga R √ √ √ √ √ 5 SB
6 Annisa Dwi √ √ √ √ √ 5 SB
7 Arly Miftah √ √ √ √ X 4 B
8 Dewa Khumoro √ √ √ √ √ 5 SB
9 Dias Restu √ √ √ √ √ 5 SB
10 Dimas Nugraha √ √ √ √ X 4 B
11 Dini Khairani √ √ √ √ √ 5 SB
12 Fadilah √ √ √ √ X 4 B
13 Fatimah √ √ √ √ √ 5 SB
14 Fikri √ √ √ √ √ 5 SB
15 Gathan Albani √ √ √ √ X 4 B
16 Hamdan √ √ √ √ √ 5 SB
17 Khalisah Amir √ √ √ √ √ 5 SB
18 Laily R √ √ √ √ √ 5 SB
19 Linati Farizah √ √ √ √ √ 5 SB
20 Maulana R √ √ √ √ √ 5 SB
21 Melati X √ √ √ X 3 C
22 M. Amri √ √ √ √ √ 5 SB
54
23 M. Haikal √ √ √ √ √ 5 SB
24 M. Hairul √ √ √ √ √ 5 SB
25 M. Nur Subhan √ √ √ √ √ 5 SB
26 M.Rizki X √ √ √ √ 4 B
27 M. Zaki X √ √ √ √ 4 B
28 M. Zidane X √ √ √ √ 4 B
29 Nadia Zahra √ √ √ √ √ 5 SB
30 Namita √ √ √ √ √ 5 SB
31 Natasya X √ √ √ √ 4 B
32 Nurhalimah X √ √ √ √ 4 B
33 Nur Subhan X √ √ √ X 3 C
34 Raditia X √ √ √ √ 4 B
35 Rahmanu √ √ √ √ √ 5 SB
36 Rafi Rabani √ √ √ √ √ 5 SB
37 Raka Fawaz √ √ √ X √ 4 B
38 Rasya √ √ √ √ X 4 B
39 Refi Nugraha X √ √ √ X 3 C
40 Rendi X √ √ √ X 3 C
41 Rutfi √ √ √ √ X 4 B
42 Salwa √ √ √ √ √ 5 SB
43 Sausan √ √ √ √ √ 5 SB B
44 Sofia Hadi X √ √ √ √ 4 B
45 Siti Nisrina X √ √ √ √ 4 B
46 Virda √ X √ √ √ 4 B
47 Virna √ √ X √ X 3 C
48 Windi √ √ X √ X 3 C
Jumlah 205 24 16 8
Presentase
100
%
50
%
33
%
17
%
Keterangan
55
SB = Sangat Baik
B = Baik
C = Cukup Baik
Berdasarkan tabel di atas dapat dianalisis aktivitas siswa dalam
pembelajaran IPS dengan menggunakan metode field trip pada siklus 1
bahwa persentase tertinggi siswa yaitu pada kategori sangat baik yaitu
50 %. Hasil tersebut belum mencapai kriteria keberhasilan dengan rata-
rata kategori sangat baik diatas 75%.
d. Analisis dan Refleksi
Analisis dan refleksi merupakan upaya untuk mengkaji tindakan
yang telah dilakukan. Untuk melakukan revisi terhadap materi belajar
guna untuk meningkatkan hasil belajar siswa menjadi lebih maksimal.
Refleksi juga merupakan bagian yang penting dalam setiap langkah
proses penelitian tindakan untuk mengatasi permasalahan dengan
merevisi sebelumnya sesuai apa yang ditemui dilapangan yaitu: tahap
penemuan masalah, tahap merancang tindakan dan tahap pelaksanaan.
Berdasarkan hasil observasi tersebut, guru melakukan analisis terhadap
hasil belajar siswa. Adapun hasil analisis tersebut menunjukkan bahwa:
hasil belajar prilaku ekonomi siswa dalam pembelajaran IPS mengalami
peningkatan jika dibandingkan dengan hasil pretest. Namun dalam
siklus ini masih ada beberapa siswa yang masih malu-malu dan pasif
dalam berinterakasi dengan pedagang .Untuk lebih jelasnya, hasil
belajar siswa pada siklus I dapat dilihat pada tabel di bawah ini:
Tabel 4.3
Data perolehan hasil belajar terkait prilaku ekonomi siswa pelajaran
IPS melalui metode field trip pada Siklus I
No Nama Pretest
Skor Nilai Mencapai
KKM 1-10 11-20
1 Abdul Rahman 7 12 19 64 Tidak
56
2 Agustin 8 15 23 78 ya
3 Ali Ridho 6 12 18 60 Tidak
4 Aliyafi 8 16 24 80 ya
5 Angga R 7 16 23 78 ya
6 Annisa Dwi 8 15 23 78 ya
7 Arly Miftah 6 11 17 56 Tidak
8 Dewa Khumoro 7 10 17 56 Tidak
9 Dias Restu 4 19 23 78 ya
10 Dimas Nugraha 9 8 17 58 Tidak
11 Dini Khairani 7 19 26 86 ya
12 Fadilah 8 15 23 78 ya
13 Fatimah 9 14 23 78 ya
14 Fikri 8 15 23 76 ya
15 Gathan Albani 8 15 23 78 ya
16 Hamdan 9 10 19 64 Tidak
17 Khalisah Amir 7 16 23 76 ya
18 Laily R 7 12 19 64 Tidak
19 Linati Farizah 7 12 19 64 Tidak
20 Maulana R 8 11 19 63 Tidak
21 Melati 5 12 17 58 Tidak
22 M. Amri 8 15 23 78 ya
23 M. Haikal 8 15 23 78 ya
24 M. Hairul 6 11 17 56 Tidak
25 M. Nur Subhan 6 9 15 50 Tidak
26 M.Rizki 6 11 17 56 Tidak
27 M. Zaki 5 18 23 78 ya
28 M. Zidane 6 11 17 58 Tidak
29 Nadia Zahra 9 17 26 86 ya
30 Namita 8 15 23 78 ya
31 Natasya 8 14 22 74 ya
57
32 Nurhalimah 7 12 19 64 Tidak
33 Nur Subhan 7 19 26 87 ya
34 Raditia 8 16 24 80 ya
35 Rahmanu 6 17 23 78 ya
36 Rafi Rabani 8 16 24 80 ya
37 Raka Fawaz 8 16 24 80 ya
38 Rasya 9 11 20 68 Tidak
39 Refi Nugraha 8 16 24 80 ya
40 Rendi 7 15 22 74 ya
41 Rutfi 6 12 18 60 Tidak
42 Salwa 9 15 24 80 ya
43 Sausan 7 16 23 78 ya
44 Sofia Hadi 6 19 25 82 ya
45 Siti Nisrina 6 17 23 78 ya
46 Virda 9 11 20 68 ya
47 Virna 10 10 20 65 Tidak
48 Windi 9 15 24 80 ya
Jumlah 3445 30 18
Presentase
62,5% 37,5%
Rata-rata 71,77
Nilai Tertinggi 86
Nilai Terendah 56
Berdasarkan tabel di atas, nilai/skor perolehan terendah siswa
adalah 56, sedangkan nilai tertinggi diperoleh 2 orang siswa dengan
jumlah keseluruhan 86, ketuntasan hasil siswa mencapai 62,5%. Hal ini
dihitung dari jumlah siswa yang memperoleh nilai 65 ke atas yaitu 30
siswa dari jumlah siswa keseluruhan 48 siswa dan rata-rata nilai siswa
71,77. Hasil tersebut belum mencapai kriteria keberhasilan yaitu
dengan rata-rata 80 dan pencapaian KKM diatas 75%.
58
Berdasarkan diagram di bawah ini dapat dilihat terjadi
peningkatan keterampilan siswa dalam menulis karangan deskripsi dari
tahap pretest kesiklus I sebesar 24,9%. Lebih jelasnya perhatikan
diagram berikut ini :
Diagram 4.1
Diagram Perbandingan Hasil Belajar
0
20
40
60
80
Pretest Siklus I
51,4
71,7
3. Siklus 2
a. Perencanaan Tindakan
Untuk mengatasi beberapa kekurangan dan kelemahan yang ada
pada siklus I, guru melakukan beberapa hal untuk meningkatkan hasil
belajar prilaku ekonomi pada pelajaran IPS siswa kelas III MI
Mu’awanatul Ikhwan. Adapun beberapa hal yang akan dilakukan oleh
guru dalam pembelajaran menggunakan metode Field Trip.
1) Guru akan lebih banyak memantau kegiatan siswa selama proses
pembelajaran terutama ketika di luar kelas agar siswa lebih
kondusif.
2) Metode yang digunakan adalah metode field trip dengan objek
kunjungan pasar.
3) Menyusun RPP dengan metode field trip,
4) Guru akan memberi reward kepada siswa yang aktif dan juga
kepada siswa yang mendapat nilai terbaik dalam tes. Reward yang
direncanakan berupa peralatan tulis, dan ungkapan-ungkapan
pujian seperti : bagus sekali, baik sekali, baik. Sedangkan untuk
siswa yang membuat kelas gaduh seperti ramai, berpindah-pindah
59
tempat duduk, guru akan memberikan punishment dalam bentuk
teguran dan memberikan tugas yang lebih banyak dari siswa yang
lain.
Urutan kegiatan pembelajaran yang direncanakan dalam siklus II
sebagai berikut:
a) Guru membuka pelajaran dengan mengucapkan salam.
b) Guru mengkondisikan siswa agar siap mengikuti pembelajaran IPS.
c) Guru melakukan apersepsi.
d) Guru memberikan motivasi pada siswa untuk sungguh-sungguh
dalam belajar IPS.
e) Guru merefleksi beberapa hasil tugas pada siklus I di depan kelas.
Guru memberikan reward kepada siswa yang memperoleh nilai
tertinggi pada siklus I.
f) Guru menanyakan kesulitan yang dihadapi siswa dalam
berinteraksi dengan pedagang di siklus I.
g) Guru menjelaskan kembali secara pelan-pelan kepada siswa
tentang prosedur pembelajaran dengan metode field trip yang akan
dilakukan.
h) Siswa diajak berkunjung ke pasar di lingkungan sekolah.
i) Guru memantau kegiatan siswa selama pembelajaran baik di dalam
dan di luar kelas.
j) Siswa diajak berkunjung ke tempat yang berkaitan dengan jual beli
di sekitar sekolah untuk mengamati kegiatan apa saja yang ada
disana dan menjalankan tugas yang telah dibagikan yaitu
berbelanja.
k) Siswa mencatat poin-poin yang berisi hal- hal yang mereka lihat
dan mereka jumpai dan membelanjakan uang sesuai dengan tugas
masing-masing kelompok.
l) Setelah kembali ke kelas, siswa mengerjakan soal yang berkaitan
dengan kunjungan mereka ke tempat perbelanjaan.
m) Guru meminta siswa mengumpulkan tugasnya.
60
n) Guru menutup pelajaran.
Pada saat kegiatan perencanaan disepakati bahwa tindakan dalam
siklus I dilaksanakan dalam 1 kali pertemuan.
b. Pelaksanaan Tindakan
a) Kegiatan guru
Pada pelaksanaan siklus II pembelajaran IPS khususnya
prilaku ekonomi pada pelajaran IPS melalui metode field trip
mengalami peningkatan. Hal ini disebabkan proses pembelajaran
pada siklus II merupakan perbaikan dari siklus sebelumnya. Pada
siklus II kekurangan-kekurangan pada siklus I telah diperbaiki.
Penampilan guru di dalam kelas pada saat pembelajaran IPS lebih
aktif dalam memantau aktivitas siswa baik di dalam maupun di luar
kelas. Apabila kelas nampak ramai, guru segera memperingati dan
memberikan teguran kepada siswa dengan sabar. Guru sudah lebih
banyak mendekati dan membimbing siswa secara individu maupun
klasikal baik di dalam maupun di luar kelas sehingga siswa merasa
aman, senang, dan pada gilirannya siswa sudah mulai aktif
bertanya, mengungkapkan pendapatnya, dan mandiri dalam
melaksanakan tugas. Bimbingan guru secara individual terutama
pada siswa yang mengalami masalah dalam berinteraksi dengan
pembeli.
b) Kegiatan siswa
Pada pelaksanaan tindakan siklus 2, aktivitas siswa dalam
pembelajaran IPS khususnya prilaku ekonomi pada materi jual beli
melalui metode field trip mengalami peningkatan dibandingkan
siklus I. Terlihat siswa sangat antusias melaksanakan tugas dengan
menggunakan metode field trip. Siswa lebih aktif bertanya kepada
guru jika ada sesuatu yang belum jelas. Pada saat guru
menjelaskan, siswa benar-benar memperhatikan dan aktif dalam
pembelajaran. Siswa tidak ada yang ramai sendiri, ataupun
61
mengganggu teman yang lain. Pada saat ke pasar siswa sangat
tertib. Walaupun masih ada beberapa orang siswa yang kurang
percaya diri dalam berinteraksi dengan pembeli dan guru harus
kerja keras untuk membantu siswa yang selalu mengalami kesulitan
tersebut. Keaktifan siswa cukup tinggi, hal ini terlihat siswa sangat
serius dalam mengerkan tugas melalui metode field trip.
c. Pengamatan (observasi)
Pada siklus II ini peneliti melakukan pengamatan terhadap
aktivitas siswa dan hasil belajar siswa pada tes yang berkaitan dengan
prinsip ekonomi pada pelajaran IPS. Observasi dilakukan untuk
membandingkan hasil antara siklus II dengan siklus sebelumnya. Pada
saat melakukan kegiatan observasi, peneliti mengambil gambar. Peneliti
mengamati tindakan siswa ketika sedang berinteraksi dengan pembeli
dan ketika siswa membelanjakan uangnya. Seluruh siswa sudah aktif
dalam Kegiatan tersebut. Dalam proses pembelajaran tidak ditemui
siswa yang mengganggu teman, bosan, mengantuk atau asyik dengan
aktivitasnya sendiri dan mengerjakan sendiri tugasnya tanpa melihat
pekerjaan temannya.
Sesampainya di kelas, suasana kelas mulai kondusif, tenang,
nyaman dan pembelajaran pun tampak aktif dan menyenangkan. Tidak
ada lagi siswa yang berjalan-jalan untuk melihat dan menyontek hasil
tes temannya. Siswa terlihat mandiri dalam mengerjakan tugas dari
guru. Guru melibatkan siswa dalam pembelajaran sehingga siswa dan
guru saling mendukung dan bekerja sama dalam kegiatan pembelajaran.
Hal ini dapat dilihat dalam tabel aktivitas siswa selama proses
pembelajaran dengan menggunakan metode field trip pada siklus II di
bawah ini:
62
Tabel 4.4
Aktivitas siswa dalam pembelajaran IPS menggunakan metode
field trip pada siklus II
No Nama Keaktifa
n
Tanggung
jawab
Kerja-
sama Disiplin
Keberani-
an Skor
Keterangan
SB B C
1 Abdul Rahman √ √ √ √ √ 5 SB
2 Agustin √ √ √ √ √ 5 SB
3 Ali Ridho √ X √ √ X 3 C
4 Aliyafi √ √ √ √ √ 5 SB
5 Angga R √ √ √ √ √ 5 SB
6 Annisa Dwi √ √ √ √ √ 5 SB
7 Arly Miftah √ √ √ √ X 4 B
8 Dewa Khumoro √ √ √ √ √ 5 SB
9 Dias Restu √ √ √ √ √ 5 SB
10 Dimas Nugraha √ √ √ √ √ 5 SB
11 Dini Khairani √ √ √ √ √ 5 SB
12 Fadilah √ √ √ √ √ 5 SB
13 Fatimah √ X √ √ √ 4
B
14 Fikri √ √ √ √ √ 5 SB
15 Gathan Albani √ √ √ √ X 4 B
16 Hamdan √ √ √ √ √ 5 SB
17 Khalisah Amir √ √ √ √ X 4 SB
18 Laily R √ √ √ √ √ 5 SB
19 Linati Farizah √ √ √ √ √ 5 SB
20 Maulana R √ √ √ √ √ 5 SB
21 Melati √ √ √ X X 3 C
22 M. Amri √ √ √ √ √ 5 SB
23 M. Haikal √ √ √ √ √ 5 SB
24 M. Hairul √ √ √ √ √ 5 SB
25 M. Nur Subhan √ √ √ √ √ 5 SB
63
26 M.Rizki √ √ √ √ √ 5 SB
27 M. Zaki √ √ √ √ √ 5 SB
28 M. Zidane √ √ √ √ √ 5 SB
29 Nadia Zahra √ √ √ √ √ 5 SB
30 Namita √ √ √ √ √ 5 SB
31 Natasya √ √ √ √ √ 5 SB
32 Nurhalimah √ √ √ √ √ 5 SB
33 Nur Subhan √ √ √ √ √ 5 SB
34 Raditia √ √ √ √ X 4
B
35 Rahmanu √ √ √ √ √ 5 SB
36 Rafi Rabani √ √ √ √ √ 5 SB
37 Raka Fawaz √ √ √ √ √ 5 SB
38 Rasya √ √ √ √ √ 5 SB
39 Refi Nugraha √ √ √ √ √ 5 SB
40 Rendi √ √ √ √ √ 5 SB
41 Rutfi √ √ √ √ X 4 B
42 Salwa √ √ √ √ √ 5 SB
43 Sausan √ √ √ √ √ 5 SB
44 Sofia Hadi √ √ √ √ √ 5 SB
45 Siti Nisrina √ √ √ √ √ 5 SB
46 Virda √ √ √ √ √ 5 SB
47 Virna √ √ √ √ √ 5 SB
48 Windi √ √ √ X √ 4
B
Jumlah 226 40 6 2
Presentase
100
%
83
%
13
%
4
%
Keterangan
SB = Sangat Baik
B = Baik
C = Cukup Baik
64
Berdasarkan tabel hasil analisis pengamatan aktivitas siswa ketika
mengikuti pembelajaran melalui metode field trip diperoleh
peningkatan kategori yang didominasi oleh kategori sangat baik (SB)
yaitu 83% dan kategori baik yaitu 13% dan kategori cukup berkurang
menjadi 4% . Jadi, terdapat peningkatan aktivitas siswa dengan kategori
sangat baik dari siklus I ke siklus II menjadi 83 % dan sudah mencapai
tujuan yang diharapkan.
d. Analisis dan Refleks
Proses pelaksanaan tindakan pada siklus II berjalan dengan baik.
Kelemahan ataupun kekurangan-kekurangan yang ada pada siklus I
dapat teratasi dengan baik. Hasil belajar siswa menunjukkan
peningkatan, hal ini dapat dilihat dari rata-rata nilai siswa pada tabel di
bawah ini :
Tabel 4.5
Data perolehan hasil belajar terkait prilaku ekonomi siswa pelajaran IPS
melalui metode field trip pada Siklus II
No Nama Pretest
Skor Nilai Mencapai KKM 1-10 11-20
1 Abdul Rahman 7 15 22 74 ya
2 Agustin 8 20 28 92 ya
3 Ali Ridho 6 20 26 86 ya
4 Aliyafi 10 20 30 100 ya
5 Angga R 7 16 23 78 ya
6 Annisa Dwi 10 16 26 86 ya
7 Arly Miftah 10 15 25 84 ya
8 Dewa Khumoro 8 18 26 86 ya
9 Dias Restu 4 19 23 78 ya
10 Dimas Nugraha 9 9 18 60 tidak
11 Dini Khairani 9 18 27 90 ya
65
12 Fadilah 9 15 24 80 ya
13 Fatimah 10 17 27 90 ya
14 Fikri 8 15 23 76 ya
15 Gathan Albani 10 18 28 92 ya
16 Hamdan 10 18 28 94 ya
17 Khalisah Amir 10 20 30 100 ya
18 Laily R 10 18 28 92 ya
19 Linati Farizah 10 19 29 96 ya
20 Maulana R 8 11 19 64 tidak
21 Melati 9 16 25 84 ya
22 M. Amri 10 19 29 96 ya
23 M. Haikal 8 15 23 78 ya
24 M. Hairul 10 16 26 88 ya
25 M. Nur Subhan 6 13,2 19,2 64 tidak
26 M.Rizki 10 15 25 84 ya
27 M. Zaki 5 24 29 96 ya
28 M. Zidane 6 13 19 64 tidak
29 Nadia Zahra 10 20 30 100 ya
30 Namita 10 15 25 82 ya
31 Natasya 10 17 27 90 ya
32 Nurhalimah 10 18 28 94 ya
33 Nur Subhan 7 19 26 87 ya
34 Raditia 10 19 29 96 ya
35 Rahmanu 6 19 25 82 ya
36 Rafi Rabani 10 13 23 76 ya
37 Raka Fawaz 8 16 24 80 ya
38 Rasya 10 20 30 100 ya
39 Refi Nugraha 8 14 22 72 ya
40 Rendi 10 14 24 80 ya
41 Rutfi 8 14 22 72 ya
66
42 Salwa 10 18 28 92 ya
43 Sausan 7 16 23 78 ya
44 Sofia Hadi 10 18 28 94 ya
45 Siti Nisrina 6 21 27 90 ya
46 Virda 10 14 24 80 ya
47 Virna 10 19 29 98 ya
48 Windi 9 16 25 84 ya
Jumlah 4079 44 4
Presentase 100% 91,7 % 8,3%
Rata-rata 84,9
Nilai Tertinggi 100
Nilai Terendah 60
Berdasarkan tabel di atas, nilai/skor perolehan terendah siswa
adalah 60, sedangkan nilai tertinggi diperoleh 4 orang siswa dengan
nilai 100, ketuntasan hasil siswa mencapai 91,7 %. Hal ini dihitung dari
jumlah siswa yang memperoleh nilai 65 ke atas yaitu 44 siswa dari
jumlah siswa keseluruhan 48 siswa dan rata-rata nilai siswa 84,9. Rata-
rata tersebut telah mencapai kriteria keberhasilan yaitu dengan rata-rata
diatas 80 dan pencapaian KKM diatas 75%.
B. Analisis Data
Teknik analisis data yang digunakan untuk mengetahui peningkatan
hasil belajar prilaku ekonomi siswa yaitu dengan rumus indeks gain .Dalam
penelitian ini, indeks gain akan digunakan untuk melihat peningkatan hasil
belajar siswa.
a. Rumus Indeks Gain (N-Gain)
Adalah rumus yang digunakan untuk melihat peningkatan yang terjadi
sebelum dan sesudah pembelajaran menurut Meltzer dihitung dengan
rumus g-faktor (N-Gain) dengan rumus1
1 Meltzer, David,E. The Relationship between mathematics preparation and conceptual
learning gain in physics. A possible hidden variable in diagnostic pretest scores.( American
Journal physics. 70)h. 1259-1267
67
g =
Keterangan :
g = Gain
= Skor pretes
= Skor postes
= Skor maksimal
Kriteria tingkat gain menurut Hake yang disajikan pada tabel
berikut :
Tabel 3.12
Kriteria Tingkat Gain
G Keterangan
g > 0,7 Tinggi
0,3 < g ≤ 0,7 Sedang
g ≤ 0,3 Rendah
Dalam penggunaan rumus N-Gain , data pretes yang digunakan adalah
hasil belajar prilaku ekonomi siswa terkait jual beli yang telah dilakukan
sebelum pembelajaran menggunakan metode Field Trip dimulai. Sedangkan
data postes yang digunakan adalah hasil belajar prilaku ekonomi siswa terkait
materi jual beli yang dilakukan pada siklus II menggunakan metode Field Trip.
Tabel 4.7
Skor hasil belajar siswa pada pretes dan postes
No Nama Skor
Pretes Postes
1 Abdul Rahman 15 18
2 Agustin 20 28
3 Ali Ridho 18 26
4 Aliyafi 17 30
5 Angga R 20 23
6 Annisa Dwi 17 26
68
7 Arly Miftah 14 16
8 Dewa Khumoro 12 26
9 Dias Restu 12 26
10 Dimas Nugraha 16 18
11 Dini Khairani 17 27
12 Fadilah 20 26
13 Fatimah 16 27
14 Fikri 20 26
15 Gathan Albani 22 28
16 Hamdan 19 28
17 Khalisah Amir 17 30
18 Laily R 17 28
19 Linati Farizah 17 29
20 Maulana R 19 24
21 Melati 15 25
22 M. Amri 15 29
23 M. Haikal 17 23
24 M. Hairul 13 26
25 M. Nur Subhan 15 26
26 M.Rizki 16 25
27 M. Zaki 16 29
28 M. Zidane 17 26
29 Nadia Zahra 16 30
30 Namita 16 26
31 Natasya 17 27
32 Nurhalimah 17 28
33 Nur Subhan 17 27
34 Raditia 15 29
35 Rahmanu 15 28
36 Rafi Rabani 15 26
69
37 Raka Fawaz 15 26
38 Rasya 12 30
39 Refi Nugraha 15 25
40 Rendi 16 24
41 Rutfi 14 22
42 Salwa 16 28
43 Sausan 16 23
44 Sofia Hadi 16 28
45 Siti Nisrina 12 27
46 Virda 12 26
47 Virna 12 29
48 Windi 13 29
Jumlah 766 1257
Rata-rata 16.0 26.2
Melalui tabel diatas peningkatan hasil belajar prilaku ekonomi siswa
terkait materi jual beli dapat dihitung dengan menggunakan rumus N-Gain
seperti di bawah ini
Skor maksimal = 30
g = Spos- Spre
Smax - Spre
= 26,2 – 16
30 – 16
= 0,73
Melalui perhitungan di atas hasil yang diperoleh adalah 0,73 dan jika
dilihat pada tabel kriteria N- Gain, maka hasil tersebut menunjukkan kriteria
tinggi. Maka penelitian ini berhasil meningkatkan hasil belajar prilaku ekonomi
siswa terkait materi jual beli pada pelajaran IPS.
70
Diagram 4.1
Perbandingan rata-rata hasil belajar pada pretes, siklus I dan siklus II
0
50
100
Pretest Siklus I Siklus II
51,4
71,7 84,9
Melalui diagram diatas, nilai rata-rata hasil belajar siswa pada saat
pretes adalah 51,4 hal ini menunjukkan bahwa hasil belajar IPS jauh di bawah
KKM (65) dikarenakan kurangnya pengalaman belajar siswa yang sebelumnya
pembelajaran dilakukan hanya di dalam kelas, kemudian terjadi peningkatan
sebesar 24,9% pada siklus 1 di mana rata-rata hasil belajar siswa pada siklus 1
menjadi 71,7, namun hasil ini dinilai belum mencapai kriteria keberhasilan
yaitu dengan rata-rata 80 dan pencapaian KKM diatas 75%. Oleh karena itu
peneliti melanjutkan penelitian ke siklus II.
Pada siklus II terjadi peningkatan yang cukup memuaskan, nilai/skor
perolehan terendah siswa adalah 60, sedangkan nilai tertinggi diperoleh 4
orang siswa dengan nilai 100, ketuntasan hasil siswa mencapai 91,7 %. Hal ini
dihitung dari jumlah siswa yang memperoleh nilai 65 ke atas yaitu 44 siswa
dari jumlah siswa keseluruhan 48 siswa dan rata-rata nilai siswa 84,9. Rata-rata
tersebut telah mencapai kriteria keberhasilan yaitu dengan rata-rata diatas 80
dan pencapaian KKM diatas 75%.
Selaian melihat peningkatan dengan membandingkan hasil belajar pada
pretes, siklus I dan siklus II, Peneliti juga telah melakukan perhitungan
menggunakan rumus N- Gain dengan hasil yang diperoleh adalah 0,73 dan
jika dilihat pada tabel kriteria N- Gain, maka hasil tersebut menunjukkan
kriteria tinggi. Maka penelitian ini berhasil meningkatkan hasil belajar prilaku
ekonomi siswa terkait materi jual beli pada pelajaran IPS.
71
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa pembelajaran
IPS dengan menggunakan metode Field Trip dapat meningkatkan hasil
belajar prilaku ekonomi khususnya siswa kelas III MI Muawanatul Ikhwan
Jakarta Timur. Hasil yang di peroleh Berdasarkan nilai KKM (65) telah
dicapai 80%, oleh karena itu karena keduanya telah tercapai.
B. Saran
Berdasarkan kesimpulan di atas, maka penulis menyampaikan saran-
saran sebagai berikut:
1. Pembelajaran IPS dapat dikemas dengan baik oleh guru dengan
menerapkan metode Field Trip, agar pembelajaran tersebut lebih efektif
dan dapat meningkatkan aktifitas belajar siswa.
2. Dalam proses pembelajaran dikelas perlu diciptakan suasana kompetitif
atau bersaing antar kelompok agar dapat memberikan semangat belajar ,
dan dapat meningkatkan suasana kelas yang mendorong siswa untuk
berlomba-lomba dalam menyelesaikan tugas yang terbaik.
3. Kepada para peneliti selanjutnya diharapkan dapat melakukan penelitian
menggunakan metode Field Trip yang diterapkan pada mata pelajaran
yang lain.
71
72
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, Suharsimi, dkk. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Bumi Aksara,
2010.
Anitah W, Sri . Strategi Pembelajaran di SD, Jakarta: Universitas Terbuka, 2009.
Bahri Djamarah,Syaiful. Psikologi Belajar, Jakarta: Rineka Cipta, 2008.
Depdiknas. Bunga Rampai Keberhasilan Guru dalam Pembelajaran (SMA, SMK,
dan SLB). Jakarta: Depdiknas. 2006.
Dimyati dan Mudjiono. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: PT Rineka Cipta,
2009.
Gunawan, Rudi. Pendidikan IPs-Filosofi, Konsep dan Aplikasi. Bandung:
Alfabeta, 2011.
http://eprints.uny.ac.id/7690/
http://id.wikipedia.org/wiki/Ekonomi
http://karya-ilmiah.um.ac.id/index.php/KSDP/article/view/25251
http://library.um.ac.id/ptk/index.php?mod=detail&id=53967
http://www.pendidikanekonomi.com/2012/05/defenisi-ilmu-ekonomi-oleh-prof-
p.html
Isjoni. Cooperative Learning, Efektivitas Pembelajaran Kelompok. Bandung:
Alfabeta, 2012.
Madrasah Ibtidaiyah Muawanatul Ikhwan. Buku Leger: Kumpulan Nilai Ujian
Semester, Tahun 2012-2013
Mulyasa E. Menjadi Guru Profesional. Bandung: Remaja Rosdakarya, 2005.
Nana, Sudjana. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar . Bandung; Remaja
Rosdakarya, 2009.
Oemar, Hamalik. Proses Belajar Mengajar. (Jakarta: PT Bumi Aksara.2006)
h.155
73
Robbins, Stephen P. Prinsip-prinsip Perilaku Organisasi, Jakarta: Gelora Aksara
Pratama, 2011.
Sagala, Syaiful. Konsep dan Makna Pembelajaran. Bandung: Alfabeta, 2010.
Sapriya. Pendidikan IPS . Bandung: Remaja Rosda Karya, 2009.
Slameto. Belajar dan Faktor-Faktor yang mempengaruhinya . Jakarta :Rineka
Cipta. 2010.
Uno, Hamzah B., Abdul Karim Rauf, dan Najamuddin Petta Solong, Pengantar
Teori Belajar dan Pembelajaran. Gorontalo: Nurul Jannah, 2008.
Usman, Moh Uzer dan Lilis Setiawati. Upaya Optimalisasi Kegiatan Belajar
Mengajar. Bandung: Remaja Rosdakarya, 2001.
Wahidmurni, Alifin Mustikawan, dan Ali Ridho. Evaluasi
Pembelajaran: Kompetensi dan Praktik. Yogyakarta: Nuha Letera, 2010.
Lampiran 1
Nilai hasil pembelajaran IPS pada pretest
No Nama Pretest
Skor Nilai Mencapai
KKM 1-10 11-20
1 Abdul Rahman 7 8 15 50 Tidak
2 Agustin 8 12 20 68 Ya
3 Ali Ridho 6 12 18 60 Tidak
4 Aliyafi 8 9 17 56 Tidak
5 Angga R 7 13 20 66 Ya
6 Annisa Dwi 8 9 17 56 Tidak
7 Arly Miftah 6 8 14 46 Tidak
8 Dewa Khumoro 7 5 12 40 Tidak
9 Dias Restu 4 8 12 40 Tidak
10 Dimas Nugraha 9 7 16 54 Tidak
11 Dini Khairani 7 10 17 58 Tidak
12 Fadilah 8 12 20 68 Ya
13 Fatimah 9 7 16 54 Tidak
14 Fikri 8 12 20 68 Ya
15 Gathan Albani 8 14 22 72 Ya
16 Hamdan 9 10 19 64 Tidak
17 Khalisah Amir 7 13 20 66 Ya
18 Laily R 7 12 19 64 Tidak
19 Linati Farizah 7 12 19 64 Tidak
20 Maulana R 8 11 19 63 Tidak
21 Melati 5 12 17 58 Tidak
22 M. Amri 8 12 20 68 Ya
23 M. Haikal 8 12 20 68 Ya
24 M. Hairul 6 7 13 44 Tidak
25 M. Nur Subhan 6 9 15 50 Tidak
26 M.Rizki 6 10 16 52 Tidak
27 M. Zaki 5 11 16 52 Tidak
28 M. Zidane 6 11 17 58 Tidak
29 Nadia Zahra 9 13 22 72 Ya
30 Namita 8 8 16 54 Tidak
31 Natasya 8 12 20 68 Ya
32 Nurhalimah 7 10 17 56 Tidak
33 Nur Subhan 7 10 17 56 Tidak
34 Raditia 8 12 20 68 Ya
35 Rahmanu 6 11 17 56 Tidak
36 Rafi Rabani 8 7 15 50 Tidak
37 Raka Fawaz 8 7 15 50 Tidak
38 Rasya 9 8 17 56 Tidak
39 Refi Nugraha 8 8 16 54 Tidak
40 Rendi 7 8 15 50 Tidak
41 Rutfi 6 8 14 48 Tidak
42 Salwa 9 11 20 66 Ya
43 Sausan 7 9 16 54 Tidak
44 Sofia Hadi 6 14 20 66 Ya
45 Siti Nisrina 6 9 15 50 Tidak
46 Virda 9 11 20 66 Ya
47 Virna 10 2 12 40 Tidak
48 Windi 9 5 14 46 Tidak
Jumlah 2753 14 34
Presentase 100% 29% 71%
Rata-rata 51,4
Nilai Tertinggi 78
Nilai Terendah 48
Lampiran 2
Aktivitas Siswa Dalam Pembelajaran IPS Melalui Metode Field Trip.
No Nama Keaktifan Tanggung
jawab
Kerja-
sama Disiplin
Keberani-
an Skor
Keterangan
SB B C
1 Abdul Rahman √ √ √ √ √ 5 SB
2 Agustin √ √ √ √ √ 5 SB
3 Ali Ridho √ X √ √ X 3 C
4 Aliyafi √ √ X √ X 3 C
5 Angga R √ √ √ √ √ 5 SB
6 Annisa Dwi √ √ √ √ √ 5 SB
7 Arly Miftah √ √ √ √ X 4 B
8 Dewa Khumoro √ √ √ √ √ 5 SB
9 Dias Restu √ √ √ √ √ 5 SB
10 Dimas Nugraha √ √ √ √ X 4 B
11 Dini Khairani √ √ √ √ √ 5 SB
12 Fadilah √ √ √ √ X 4 B
13 Fatimah √ √ √ √ √ 5 SB
14 Fikri √ √ √ √ √ 5 SB
15 Gathan Albani √ √ √ √ X 4 B
16 Hamdan √ √ √ √ √ 5 SB
17 Khalisah Amir √ √ √ √ √ 5 SB
18 Laily R √ √ √ √ √ 5 SB
19 Linati Farizah √ √ √ √ √ 5 SB
20 Maulana R √ √ √ √ √ 5 SB
21 Melati X √ √ √ X 3 C
22 M. Amri √ √ √ √ √ 5 SB
23 M. Haikal √ √ √ √ √ 5 SB
24 M. Hairul √ √ √ √ √ 5 SB
25 M. Nur Subhan √ √ √ √ √ 5 SB
26 M.Rizki X √ √ √ √ 4 B
27 M. Zaki X √ √ √ √ 4 B
28 M. Zidane X √ √ √ √ 4 B
29 Nadia Zahra √ √ √ √ √ 5 SB
30 Namita √ √ √ √ √ 5 SB
31 Natasya X √ √ √ √ 4 B
32 Nurhalimah X √ √ √ √ 4 B
33 Nur Subhan X √ √ √ X 3 C
34 Raditia X √ √ √ √ 4 B
35 Rahmanu √ √ √ √ √ 5 SB
36 Rafi Rabani √ √ √ √ √ 5 SB
37 Raka Fawaz √ √ √ X √ 4 B
38 Rasya √ √ √ √ X 4 B
39 Refi Nugraha X √ √ √ X 3 C
40 Rendi X √ √ √ X 3 C
41 Rutfi √ √ √ √ X 4 B
42 Salwa √ √ √ √ √ 5 SB
43 Sausan √ √ √ √ √ 5 SB B
44 Sofia Hadi X √ √ √ √ 4 B
45 Siti Nisrina X √ √ √ √ 4 B
46 Virda √ X √ √ √ 4 B
47 Virna √ √ X √ X 3 C
48 Windi √ √ X √ X 3 C
Jumlah 205 24 16 8
Presentase
100
%
50
%
33
%
17
%
Keterangan
SB = Sangat Baik
B = Baik
C = Cukup Baik
Lampiran 3
Data perolehan hasil belajar terkait prilaku ekonomi siswa pelajaran
IPS melalui metode field trip pada Siklus I
No Nama Pretest
Skor Nilai Mencapai
KKM 1-10 11-20
1 Abdul Rahman 7 12 19 64 Tidak
2 Agustin 8 15 23 78 ya
3 Ali Ridho 6 12 18 60 Tidak
4 Aliyafi 8 16 24 80 ya
5 Angga R 7 16 23 78 ya
6 Annisa Dwi 8 15 23 78 ya
7 Arly Miftah 6 11 17 56 Tidak
8 Dewa Khumoro 7 10 17 56 Tidak
9 Dias Restu 4 19 23 78 ya
10 Dimas Nugraha 9 8 17 58 Tidak
11 Dini Khairani 7 19 26 86 ya
12 Fadilah 8 15 23 78 ya
13 Fatimah 9 14 23 78 ya
14 Fikri 8 15 23 76 ya
15 Gathan Albani 8 15 23 78 ya
16 Hamdan 9 10 19 64 Tidak
17 Khalisah Amir 7 16 23 76 ya
18 Laily R 7 12 19 64 Tidak
19 Linati Farizah 7 12 19 64 Tidak
20 Maulana R 8 11 19 63 Tidak
21 Melati 5 12 17 58 Tidak
22 M. Amri 8 15 23 78 ya
23 M. Haikal 8 15 23 78 ya
24 M. Hairul 6 11 17 56 Tidak
25 M. Nur Subhan 6 9 15 50 Tidak
26 M.Rizki 6 11 17 56 Tidak
27 M. Zaki 5 18 23 78 ya
28 M. Zidane 6 11 17 58 Tidak
29 Nadia Zahra 9 17 26 86 ya
30 Namita 8 15 23 78 ya
31 Natasya 8 14 22 74 ya
32 Nurhalimah 7 12 19 64 Tidak
33 Nur Subhan 7 19 26 87 ya
34 Raditia 8 16 24 80 ya
35 Rahmanu 6 17 23 78 ya
36 Rafi Rabani 8 16 24 80 ya
37 Raka Fawaz 8 16 24 80 ya
38 Rasya 9 11 20 68 Tidak
39 Refi Nugraha 8 16 24 80 ya
40 Rendi 7 15 22 74 ya
41 Rutfi 6 12 18 60 Tidak
42 Salwa 9 15 24 80 ya
43 Sausan 7 16 23 78 ya
44 Sofia Hadi 6 19 25 82 ya
45 Siti Nisrina 6 17 23 78 ya
46 Virda 9 11 20 68 ya
47 Virna 10 10 20 65 Tidak
48 Windi 9 15 24 80 ya
Jumlah 3445 30 18
Presentase
62,5% 37,5%
Rata-rata 71,77
Nilai Tertinggi 86
Nilai Terendah 56
Lampiran 4
Aktivitas siswa dalam pembelajaran IPS menggunakan metode
field trip pada siklus II
No Nama Keaktifa
n
Tanggung
jawab
Kerja-
sama Disiplin
Keberani-
an Skor
Keterangan
SB B C
1 Abdul Rahman √ √ √ √ √ 5 SB
2 Agustin √ √ √ √ √ 5 SB
3 Ali Ridho √ X √ √ X 3 C
4 Aliyafi √ √ √ √ √ 5 SB
5 Angga R √ √ √ √ √ 5 SB
6 Annisa Dwi √ √ √ √ √ 5 SB
7 Arly Miftah √ √ √ √ X 4 B
8 Dewa Khumoro √ √ √ √ √ 5 SB
9 Dias Restu √ √ √ √ √ 5 SB
10 Dimas Nugraha √ √ √ √ √ 5 SB
11 Dini Khairani √ √ √ √ √ 5 SB
12 Fadilah √ √ √ √ √ 5 SB
13 Fatimah √ X √ √ √ 4
B
14 Fikri √ √ √ √ √ 5 SB
15 Gathan Albani √ √ √ √ X 4 B
16 Hamdan √ √ √ √ √ 5 SB
17 Khalisah Amir √ √ √ √ X 4 SB
18 Laily R √ √ √ √ √ 5 SB
19 Linati Farizah √ √ √ √ √ 5 SB
20 Maulana R √ √ √ √ √ 5 SB
21 Melati √ √ √ √ X 3 C
22 M. Amri √ √ √ √ √ 5 SB
23 M. Haikal √ √ √ √ √ 5 SB
24 M. Hairul √ √ √ √ √ 5 SB
25 M. Nur Subhan √ √ √ √ √ 5 SB
26 M.Rizki √ √ √ √ √ 5 SB
27 M. Zaki √ √ √ √ √ 5 SB
28 M. Zidane √ √ √ √ √ 5 SB
29 Nadia Zahra √ √ √ √ √ 5 SB
30 Namita √ √ √ √ √ 5 SB
31 Natasya √ √ √ √ √ 5 SB
32 Nurhalimah √ √ √ √ √ 5 SB
33 Nur Subhan √ √ √ √ √ 5 SB
34 Raditia √ √ √ √ X 4
B
35 Rahmanu √ √ √ √ √ 5 SB
36 Rafi Rabani √ √ √ √ √ 5 SB
37 Raka Fawaz √ √ √ √ √ 5 SB
38 Rasya √ √ √ √ √ 5 SB
39 Refi Nugraha √ √ √ √ √ 5 SB
40 Rendi √ √ √ √ √ 5 SB
41 Rutfi √ √ √ √ X 4 B
42 Salwa √ √ √ √ √ 5 SB
43 Sausan √ √ √ √ √ 5 SB
44 Sofia Hadi √ √ √ √ √ 5 SB
45 Siti Nisrina √ √ √ √ √ 5 SB
46 Virda √ √ √ √ √ 5 SB
47 Virna √ √ √ √ √ 5 SB
48 Windi √ √ √ X √ 4
B
Jumlah 226 40 6 2
Presentase
100
%
83
%
13
%
4
%
Keterangan
SB = Sangat Baik
B = Baik
C = Cukup Baik
Lampiran 5
Data perolehan hasil belajar terkait prilaku ekonomi siswa pelajaran IPS
melalui metode field trip pada Siklus II
No Nama Pretest
Skor Nilai Mencapai KKM 1-10 11-20
1 Abdul Rahman 7 15 22 74 ya
2 Agustin 8 20 28 92 ya
3 Ali Ridho 6 20 26 86 ya
4 Aliyafi 10 20 30 100 ya
5 Angga R 7 16 23 78 ya
6 Annisa Dwi 10 16 26 86 ya
7 Arly Miftah 10 15 25 84 ya
8 Dewa Khumoro 8 18 26 86 ya
9 Dias Restu 4 19 23 78 ya
10 Dimas Nugraha 9 9 18 60 tidak
11 Dini Khairani 9 18 27 90 ya
12 Fadilah 9 15 24 80 ya
13 Fatimah 10 17 27 90 ya
14 Fikri 8 15 23 76 ya
15 Gathan Albani 10 18 28 92 ya
16 Hamdan 10 18 28 94 ya
17 Khalisah Amir 10 20 30 100 ya
18 Laily R 10 18 28 92 ya
19 Linati Farizah 10 19 29 96 ya
20 Maulana R 8 11 19 64 tidak
21 Melati 9 16 25 84 ya
22 M. Amri 10 19 29 96 ya
23 M. Haikal 8 15 23 78 ya
24 M. Hairul 10 16 26 88 ya
25 M. Nur Subhan 6 13,2 19,2 64 tidak
26 M.Rizki 10 15 25 84 ya
27 M. Zaki 5 24 29 96 ya
28 M. Zidane 6 13 19 64 tidak
29 Nadia Zahra 10 20 30 100 ya
30 Namita 10 15 25 82 ya
31 Natasya 10 17 27 90 ya
32 Nurhalimah 10 18 28 94 ya
33 Nur Subhan 7 19 26 87 ya
34 Raditia 10 19 29 96 ya
35 Rahmanu 6 19 25 82 ya
36 Rafi Rabani 10 13 23 76 ya
37 Raka Fawaz 8 16 24 80 ya
38 Rasya 10 20 30 100 ya
39 Refi Nugraha 8 14 22 72 ya
40 Rendi 10 14 24 80 ya
41 Rutfi 8 14 22 72 ya
42 Salwa 10 18 28 92 ya
43 Sausan 7 16 23 78 ya
44 Sofia Hadi 10 18 28 94 ya
45 Siti Nisrina 6 21 27 90 ya
46 Virda 10 14 24 80 ya
47 Virna 10 19 29 98 ya
48 Windi 9 16 25 84 ya
Jumlah 4079 44 4
Presentase 100% 91,7 % 8,3%
Rata-rata 84,9
Nilai Tertinggi 100
Nilai Terendah 60
Lampiran 6
Skor hasil belajar siswa pada pretes dan postes
No Nama Skor
Pretes Postes
1 Abdul Rahman 15 18
2 Agustin 20 28
3 Ali Ridho 18 26
4 Aliyafi 17 30
5 Angga R 20 23
6 Annisa Dwi 17 26
7 Arly Miftah 14 16
8 Dewa Khumoro 12 26
9 Dias Restu 12 26
10 Dimas Nugraha 16 18
11 Dini Khairani 17 27
12 Fadilah 20 26
13 Fatimah 16 27
14 Fikri 20 26
15 Gathan Albani 22 28
16 Hamdan 19 28
17 Khalisah Amir 17 30
18 Laily R 17 28
19 Linati Farizah 17 29
20 Maulana R 19 24
21 Melati 15 25
22 M. Amri 15 29
23 M. Haikal 17 23
24 M. Hairul 13 26
25 M. Nur Subhan 15 26
26 M.Rizki 16 25
27 M. Zaki 16 29
28 M. Zidane 17 26
29 Nadia Zahra 16 30
30 Namita 16 26
31 Natasya 17 27
32 Nurhalimah 17 28
33 Nur Subhan 17 27
34 Raditia 15 29
35 Rahmanu 15 28
36 Rafi Rabani 15 26
37 Raka Fawaz 15 26
38 Rasya 12 30
39 Refi Nugraha 15 25
40 Rendi 16 24
41 Rutfi 14 22
42 Salwa 16 28
43 Sausan 16 23
44 Sofia Hadi 16 28
45 Siti Nisrina 12 27
46 Virda 12 26
47 Virna 12 29
48 Windi 13 29
Jumlah 766 1257
Rata-rata 16.0 26.2
Lampiran 7
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
RPP SIKLUS I
A. Satuan Pendidikan : MI Mu’awanatul Ikhwan
B. Mata Pelajaran : IPS
C. Kelas/ Semester : III / Genap
D. Materi Pokok/ Topik : Kegiatan Jual Beli
E. Pertemuan Ke- : 10
F. Alokasi Waktu : 2 x 35 Menit
G. Kompetensi Inti :
3.Memahami pengetahuan faktual dengan cara mengamati (mendengar,
melihat, membaca) dan menanya berdasarkan rasa ingin tahu tentang
dirinya, makhluk ciptaan Tuhan dan kegiatannya, dan benda-benda yang
dijumpainya di rumah dan di sekolah.
H. Kompetensi Dasar
Memahami Kegiatan Jual Beli di Lingkungan Rumah dan Sekolah.
I. Indikator Pencapaian Kompetensi
1 . Mengidentifikasi pengertian kegiatan jual beli
2 . Menjelaskan unsur-unsur jual beli
3 . Menyebutkan tempat-tempat kegiatan jual beli
J. Tujuan Pembelajaran :
1. Siswa mampu mengidentifikasi pengertian kegiatan jual beli melalui
kegiatan tanya jawab antar siswa.
2. Siswa mampu menjelaskan unsur-unsur jual beli melalui pengamatan
gambar.
3. Siswa mampu menyebutkan tempat- tempat kegiatan jual beli setelah
mendengar penjelasan guru dengan metode ceramah
K. Materi Pembelajaran
Fakta :
Materi Pembelajaran :
Kegiatan Jual Beli di Lingkungan Rumah
Setiap keluarga mempunyai kebutuhan. Kebutuhan tersebut antara lain
adalah makanan, pakaian, dan kebutuhan hidup lainnya. Untuk
mendapatkan semua kebutuhan kita harus berbelanja.Tempat-tempat
perbelanjaan antara lain warung, toko, dan pasar. Di pasar banyak
pedagang yang menjual kebutuhan sehari-hari yang kita butuhkan. Orang
yang tinggal di dekat pasar pun dapat menambah penghasilan mereka.
Misalnya, membuka titipan sepeda, menjual makanan dan minuman, atau
menjadi kuli angkut barang.
1. Macam-Macam Tempat Kegiatan Jual Beli
Tempat terjadinya kegiatan jual beli, antara lain di warung, toko-toko,
dan pasar, baik pasar tradisional maupun pasar swalayan. Berikut adalah
tempat-tempat kegiatan jual beli.
a. Warung
Warung adalah tempat untuk menjual dan membeli barang kebutuhan
sehari-hari. Contohnya, beras, minyak, gula, kopi, teh, sayur-sayuran,
sabun, pasta gigi, sampo, dan berbagai keperluan hidup lainnya. Warung
biasanya terdapat di rumah-rumah. Barang-barang yang dijual juga hanya
sedikit dan harganya kadang boleh ditawar.
b. Toko
Barang yang dijual di toko biasanya lebih banyak daripada di warung.
Sekarang ada toko yang khusus menjual satu macam kebutuhan saja.
Misalnya, toko beras, sepatu, pakaian, alat listrik, dan mainan. Harga
barang di toko sudah ditetapkan dan tidak boleh ditawar. Di toko kita bisa
memilih barang dengan bebas dan membayar sesuai dengan harga yang
telah ditetapkan.
Untuk membeli bahan-bahan bangunan, orang harus pergi ke toko
bahan bangunan. Di sana semua keperluan untuk membuat dan
memperbaiki rumah tersedia. Contohnya, pasir, semen, paku, amplas,
kayu, dan masih banyak lagi alat dan bahan bangunan yang dijual di sana.
Ada lagi toko yang sangat besar. Pembelinya dapat mengambil sendiri
barang-barang yang akan dibelinya. Tempatnya juga nyaman. Bahkan ada
tempat untuk bermain. Toko ini disebut swalayan.
c. Pasar
Pasar merupakan tempat berkumpulnya para penjual dan pembeli.
Semua kebutuhan sehari-hari tersedia di pasar. Di pasar banyak terdapat
kios-kios yang menjual berbagai macam barang. Ada kios yang khusus
menjual sayuran, daging sapi, daging ayam, buah, sembako, dan masih
banyak lagi barang-barang yang dijual di pasar. Di pasar kita dapat
memilih dan menawar barang yang akan kita beli, sehingga kita dapat
membeli kebutuhan kita dengan harga yang lebih murah.
d. Supermarket
Supermarket adalah toko yang pembelinya dapat memilih dan
mengambil barang yang ingin dibeli. Barang-barang di supermarket tidak
bisa ditawar. Persediaan barang di supermarket lebih banyak dan lebih
lengkap dibanding toko biasa. Setelah mengambil barang- barang yang
dibutuhkan, pembeli membawanya ke kasir. Kasir akan menghitung
jumlah barang yang dibeli dan menyebutkan jumlah harga yang harus
dibayar oleh pembeli. Untuk mengatasi antrian yang panjang, biasanya
disediakan beberapa tempat pembayaran di supermarket. Tempat
pembelanjaan di supermarket dibuat nyaman. Ruangannya diberi penyejuk
udara atau AC. Di supermarket juga dilengkapi dengan arena permainan
anak dan kantin.
2. Barang Kebutuhan Sehari-Hari
Kita hidup membutuhkan berbagai macam barang. Misalnya,
kebutuhan untuk makan. Makan merupakan kebutuhan pokok. Kita
memerlukan nasi yang berasal dari beras. Kita juga memerlukan sayuran,
telur, daging, ikan, tahu, dan tempe untuk
lauk pauk. Untuk membersihkan badan kita perlu mandi. Untuk mandi kita
membutuhkan sabun, sampo, sikat gigi, dan pasta gigi. Sabun mandi untuk
membersihkan badan. Sikat gigi dan pasta gigi berguna untuk
membersihkan gigi dari kuman penyakit, dan sampo untuk mencuci
rambut.
Ibu berbelanja ke pasar. Ibu membeli kebutuhan sehari-hari. Ada beras,
gula pasir, teh, kopi, susu, minyak goreng, telur, daging, ikan, dan sampo.
Ibu juga membeli sayuran dan buah-buahan. Ada bayam, wortel, kacang,
buncis, kangkung dan terung. Ada juga buah-buahan, seperti pepaya,
mangga, nanas, apel, dan sebagainya. Ibu juga membeli keperluan bumbu
dapur, seperti garam, gula merah, merica, bawang putih, bawang merah,
dan cabai.
L. PendekatandanMetodePembelajaran :
Pendekatan : Saintifik
Metode : Fieldtrip
M. KegiatanPembelajaran
TahapanPembelajaran Deskripsi
Kegiatan Guru danSiswa
Alokasi
Waktu
Pendahuluan 1. Orientasi
Guru Mengucapkan salam
sebagai pembuka
pertemuan dan
menanyakan kabar siswa
Guru Memimpin Do’a
Guru Mengecek
kehadiran siswa
Guru bersama siswa
mengecek kesiapan
perangkat pembelajaran
2. Apersepsi
Guru memberikan
pertanyaan kepada siswa
yang berkaitan dengan
kegiatan jual beli yang
mereka ketahui.
3. Motivasi
Guru menyampaikan
motivasi tentang
pentingnya belajar IPS
Guru memberikan
informasi tentang pasar
yang Menarik
Guru mendorong siswa
untuk senantiasa
mencintai pelajaran IPS
4. Tujuan
Guru menyampaikan
5
tujuan pembelajaran IPS
yang terkait dengan
materi kegiatan Jual beli
Inti Guru membagi 8 kelompok
dimana masing-masing kelompok
terdiri dari 8 orang
Tiap kelompok mengunjungi
tempat jual beli yang sudah
ditentukan
Masing – masing siswa di tiap
kelompok mengamati hal apa saja
yang terdapat di tempat jual beli
Tiap siswa mencatat hasil
pengamatan mereka.
Setelah selesai, semua siswa
kembali ke kelas
Di kelas siswa menyelesaikan
soal yang telah disiapkan oleh
guru.
1. Mengamati
Guru mengajak siswa ke
pasar.
Siswa mengamati keadaan
pasar dan mencatat
semua kejadia yang
mereka lihat di pasar.
2. Menanya
Guru mengarahkan siswa
untuk menanyakan hal-hal
tentang jual beli yang
belum dipahami
50
Siswa mengajukan
pertanyaan kepada guru
tentang materi yang
belum dipahami
Guru menjawab
pertanyaan siswa
3. Mencoba
Siswa menyebutkan jenis-
jenis tempet jual beli yang
mereka ketahui.
Siswa secara
berkelompok menyusun
cara belanja cerdas yang
mereka ketahui
4. Menalar
Siswa mengingat kembali
materi yang telah
dijelaskan guru tentang
jual beli melalui kegiatan
menjawab soal
5. Mengkomunikasikan
Siswa menyebutkankan
kembali jenis-jenis tempat
jual beli yang telah
dipelajari
Siswa menunjukkan
gambar yang sesuai
dengan jenis-jenis
kegiatan jual beli
Penutup 1. Kesimpulan
2. Guru bersama-sama membuat
kesimpulan tentang kegiatan
jual beli
3. Refleksi
Guru bertanya kepada
siswa tentang materi yang
telah diajarkan sebagai
penguatan
Guru bersama siswa
merefleksi proses
pembelajaran yang telah
berlangsung meliputi
kelemahan dan kelebihan
yang dihadapi siswa
4. Umpan Balik
Guru memberikan
pertanyaan kepada
sebagian siswa tentang
materi pembelajaran yang
sudah diajarkan sebagai
penguatan materi yang
telah dipelajari
5. Tindak Lanjut
Penugasan Terstuktur
(PT)
Siswa mengisi soal tes PG
dan Essay
Kegiatan mandiri tidak
terstruktur (KMKT)
Siswa menyebutkan cara
15
belanja cerdas
6. Guru memberitahukan
informasi kegiatan
selanjutnya
Guru memberikan
informasi kepada siswa
mengenai materi
pembelajaran yang akan
diajarkan minggu depan.
N. Media dan Alat Pembelajaran
o Media
Visual (Media cetak)
o Alat
Buku pelajaran
O. Sumber Belajar / Bahan Ajar
o Sumber Belajar
www.nurul-fajria.blogspot.com
IPS Terpadu, SD/MI kelas III, Erlangga.
o Bahan Ajar
IPS Terpadu, SD/MI kelas III, Erlangga.
P. Penilaian Pembelajaran
o Teknik : Tes dan Non Tes
o Bentuk : Kinerja
o Instrumen : Soal PG dan Essay, Lembar observasi
o Pedoman Penskoran
o
A. Jawablah pertanyaan dibawah ini dengan memberi silang (X) pada
a,b,c atau d!
1. Pasar yang harga barangnya bisa ditawar disebut …
a. Pasar produksi b. Pasar swalayan
c. Pasar loak d. Pasar tardisional
2. Pasar yang pembelinya mengambil barang-barang sendiri disebut …
a. Toko b. Warung c. Swalayan d. Kedelai
3. Suatu alat yang dijadikan sebagai alat tukar masa kini adalah …
a. Emas b. Uang c. Barang d. Perak
4. Kegunaan uang yang paling pokok adalah …
a. Alat pemindah kekayaan b.Alat penimbun kekayaan
c. Satuan hitung d. Alat tukar menukar
5. Menggunakan uang sesuai kebutuhan kita berarti kita …
a. Hemat b. Kikir c. Rakus d. Pelit
6. Nama mata uang Negara kita adalah …
a. Dollar b. Rupiah c. Ringgit d. Real
7. Tujuan manusia bekerja adalah …
a. Untuk memenuhi kebutuhan hidup b. Untuk bersenang – senang
c. Untuk bermalas – malasan d. Untuk berfoya - foya
8. Tempat bertemunya antara penjual dan pembeli adalah …
a. Sekolah b. Pasar c. Bioskop d. Kantor
9. Alat pembayaran yang sah dan umujm dipakai oleh masyarakat adalah
a. Uang b. Cek c. Wesel d. Giro
10. Orang yang bertugas mengurusi pembayaran di swalayan adalah …
a. Bendahara b. Kasir c. Pimpinan d. Manager
Jawablah pertanyaan di bawah ini dengan benar !
1. Apa yang dimaksud dengan pasar ?
...................................................................................................................
2. Jelaskan apa yang dimaksud transaksi jual beli !
....................................................................................................................
3. Bagaimana harga barang dagangan di pasar swalayan ?
....................................................................................................................
4. Untuk mendapatkan harga barang yang murah pembeli harus pandai
.....................................................................................................
5. Murid - murid sekolah membeli buku di
...........................................................
6. Pasar adalah merupakan suatu tempat yang digunakan untuk melakukan
kegiatan ..........................................................
7. Tempat bertemunya penjual dan pembeli untuk melakukan transaksi
disebut ..............................................................................
8. Koperasi sekolah didirikan untuk memenuhi kebutuhan para
...........................
9. Kita disuruh ibu membeli gula pasir, seharusnya kita pergi ke
...........................
10. Andi belanja di toko swalayan. Andi membayar di
..........................................
Nilai maksimal : (10x1) + (10x2) = 30
Nilai akhir : jumlah skor benar x 100 = ................
Skor maksimal
PENILAIAN AFEKTIF
LEMBAR CHEKLIST
PENGAMATAN DISKUSI KELOMPOK
N
O
NAMA PENGAMATAN
Menjaw
ab
Pertanya
an
MengajukanPertan
yaan
Kerjasa
ma
Keaktif
an
NilaiMaksi
mal
1 Ahmad 4
2 Nurhaya
nah
- 3
3 Dst
Jumlah
Keterangan
o CEKLIST 4 : SANGAT BAIK
o CEKLIST 3 : BAIK
o CEKLIST 2 :CUKUP
o CEKLIST 1 : KURANG
Jakarta, 12 Januari 2015
KepalaSekolah Guru pendidik
Salmah Zurko S.Pd Nur Malahayati
Lampiran 8
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
Q. Satuan Pendidikan : MI Mu’awanatul Ikhwan
R. Mata Pelajaran : IPS
S. Kelas/ Semester : III / Genap
T. Materi Pokok/ Topik : Kegiatan Jual Beli
U. Pertemuan Ke- : 11
V. Alokasi Waktu : 2 x 35 Menit
W. Kompetensi Inti :
3. Memahami pengetahuan faktual dengan cara mengamati (mendengar, melihat,
membaca) dan menanya berdasarkan rasa ingin tahu tentang dirinya, makhluk
ciptaan Tuhan dan kegiatannya, dan benda-benda yang dijumpainya di rumah dan
di sekolah
X. Kompetensi Dasar
Memahami Kegiatan Jual Beli di Lingkungan Rumah dan Sekolah.
:
Y. Indikator Pencapaian Kompetensi
1 . Mengidentifikasi pengertian uang
2 . Menjelaskan jenis-jenis uang
3 . Menjelaskan cara belanja cerdas
Z. Tujuan Pembelajaran :
4. Siswa mampu mengidentifikasi pengertian uang melalui kegiatan tanya
jawab antar siswa.
5. Siswa mampu menjelaskan jenis-jenis uang melalui pembelajaran
dengan Field Trip.
6. Siswa mampu menjelaskan cara belanja cerdas setelah melakukan
belanja secara langsung melalui pembelajaran field Trip.
AA. Materi Pembelajaran
Fakta :
RPP Siklus II
Materi Pembelajaran :
Uang kartal terdiri dari uang kertas dan uang logam. Uang kartal
adalah alat bayar yang sah dan wajib diterima oleh masyarakat dalam
melakukan transaksi jual beli sehari-hari.
Menurut Undang-undang Bank Sentral No. 13 tahun 1968 pasal 26 ayat
1, Bank Indonesia mempunyai hak tunggal untuk mengeluarkan uang logam
dan kertas. Hak tunggal untuk mengeluarkan uang yang dimiliki Bank
Indonesia tersebut disebut hak oktroi.
Jenis Uang Menurut Lembaga Yang Mengeluarkannya
Menurut Undang-Undang Pokok Bank Indonesia No. 11/1953, terdapat dua
jenis uang kartal, yaitu uang negara dan uang bank.
Uang negara adalah uang yang dikeluarkan oleh pemerintah, terbuat dari
plastik yang memiliki ciri-ciri :
Dikeluarkan oleh pemerintah
Dijamin oleh undang undang
Bertuliskan nama negara yang mengeluarkannya
Ditanda tangani oleh mentri keuangan
Namun, sejak berlakunya Undang-undang No. 13/1968, uang negara
dihentikan peredarannya dan diganti dengan Uang Bank.
Uang Bank adalah uang yang dikeluarkan oleh Bank Sentral berupa
uang logam dan uang kertas, Ciri-cirinya sebagai berikut.
Dikeluarkan oleh Bank Sentral
Dijamin dengan emas atau valuta asing yang disimpan di bank sentral
Bertuliskan nama bank sentral negara yang bersangkutan (di Indonesia :
Bank Indonesia)
Ditandatangani oleh gubernur bank sentral.
Jenis Uang Kartal Menurut Bahan Pembuatnya[sunting | sunting
sumber]
A. Uang logam
Uang logam biasanya terbuat dari emas atau perak karena emas dan perak
memenuhi syarat-syarat uang yang efesien. Karena harga emas dan perak
yang cenderung tinggi dan stabil, emas dan perak mudah dikenali dan
diterima orang. Di samping itu, emas dan perak tidak mudah musnah.
Emas dan perak juga mudah dibagi-bagi menjadi unit yang lebih kecil. Di
zaman sekarang, uang logam tidak dinilai dari berat emasnya, namun
dari nilai nominalnya. Nilai nominal itu merupakan pernyataan bahwa
sejumlah emas dengan berat tertentu terkandung di dalamnya.
Uang logam memiliki tiga macam nilai.
Nilai Intrinsik yaitu nilai bahan untuk membuat mata uang, misalnya
berapa nilai emas dan perak yang digunakan untuk mata uang. Menurut
sejarah, uang emas dan perak pernah dipakai sebagai uang. Ada beberapa
alasan mengapa emas dan perak dijadikan sebagai bahan uang antara lain :
Tahan lama dan tidak mudah rusak (Rp. 100,00), atau lima ratus
rupiah (Rp. 500,00).
Nilai Tukar, nilai tukar adalah kemampuan uang untuk dapat ditukarkan
dengan suatu barang (daya beli uang). Misalnya uang Rp. 500,00 hanya
dapat ditukarkan dengan sebuah permen, sedangkan Rp. 10.000,00 dapat
ditukarkan dengan semangkuk bakso).
Uang kertas adalah uang yang terbuat dari kertas dengan gambar dan cap
tertentu dan merupakan alat pembayaran yang sah. Menurut penjelasan
UU No. 23 tahun 1999 tentang Bank Indonesia, yang dimaksud dengan
uang kertas adalah uang dalam bentuk lembaran yang terbuat dari bahan
kertas atau bahan lainnya (yang menyerupai kertas).
Uang kertas mempunyai nilai karena nominalnya. Oleh karena itu, uang
kertas hanya memiliki dua macam nilai, yaitu nilai nominal dan nilai
tukar. Ada 2(dua) macam uang kertas :
Uang Kertas Negara (sudah tidak diedarkan lagi), yaitu uang kertas
yang dikeluarkan oleh pemerintah dan alat pembayaran yang sah
dengan jumlah yang terbatas dan ditandatangani mentri keuangan.
Uang Kertas Bank, yaitu uang yang dikeluarkan oleh bank sentral,
Beberapa keuntungan penggunaan alat tukar (uang) dari kertas di
antaranya :
Penghematan terhadap pemakaian logam mulia
Ongkos pembuatan relatif murah dibandingkan dengan ongkos
pembuatan uang logam.
Peredaran uang kertas bersifat elastis (karena mudah dicetak dan
diperbanyak) sehingga mudah diseusaikan dengan kebutuhan akan
uang
Mempermudah pengiriman dalam jumlah besar
BB. PendekatandanMetodePembelajaran :
Pendekatan : Saintifik
Metode : Fieldtrip
CC. KegiatanPembelajaran
TahapanPembelajaran Deskripsi
Kegiatan Guru danSiswa
Alokasi
Waktu
Pendahuluan 5. Orientasi
Guru Mengucapkan salam
sebagai pembuka pertemuan
dan menanyakan kabar
siswa
Guru Memimpin Do’a
Guru Mengecek kehadiran
siswa
Guru bersama siswa
mengecek kesiapan
5
perangkat pembelajaran
6. Apersepsi
Guru memberikan
pertanyaan kepada siswa
yang berkaitan dengan
kegiatan jual beli yang
mereka ketahui.
7. Motivasi
Guru menyampaikan
motivasi tentang pentingnya
belajar IPS
Guru memberikan informasi
tentang pasar yang Menarik
Guru mendorong siswa
untuk senantiasa mencintai
pelajaran IPS
8. Tujuan
Guru menyampaikan tujuan
pembelajaran IPS yang
terkait dengan materi
kegiatan Jual beli
Inti Guru membagi 8 kelompok dimana
masing-masing kelompok terdiri
dari 8 orang
Tiap kelompok mengunjungi tempat
jual beli yang sudah ditentukan
Masing – masing siswa di tiap
kelompok melakukan transaksi jual
beli dengan membelajakan uang
yang sudah disiapka sebelumnya
Tiap siswa mencatat harga barang
yang dibeli .
Setelah selesai, semua siswa
kembali ke kelas
Di kelas siswa menyelesaikan soal
yang telah disiapkan oleh guru.
6. Mengamati
Guru mendampingi siswa
50
untuk mengunjungi tempat
yang berkaitan dengan jual
beli .
Siswa mengamati barang
apa saja yang terdapat di
tempat tersebut.
Siswa mengamati kegiatan
apa saja yang berlangsung di
tempat tersebut.
7. Menanya
Guru mengarahkan siswa
untuk melakukan tanya
jawab / berinteraksi dengan
penjual.
Siswa selaku pembeli
berinteraksi dengan penjual
8. Mencoba
Siswa mencoba
membelanjakan uang yang
sebelumnya diberikan oleh
guru.
Siswa melakukan kegiatan
menawar untuk
mendapatkan barang dengan
harga murah.
9. Menalar
Siswa mengingat kembali
apa saja yang mereka
lakukan pada saat
pembelajaran melalui Field
Trip
10. Mengkomunikasikan
Siswa menyebutkankan
kembali jenis-jenis tempat
jual beli yang telah
dikunjungi.
Siswa menceritakan
pengalaman menarik yang
mereka dapati melalui
pembelajaran Field Trip
Penutup 7. Kesimpulan
8. Guru bersama-sama membuat
kesimpulan tentang kegiatan
jual beli
15
9. Refleksi
Guru bertanya kepada siswa
tentang materi yang telah
diajarkan sebagai penguatan
Guru bersama siswa
merefleksi proses
pembelajaran yang telah
berlangsung meliputi
kelemahan dan kelebihan
yang dihadapi siswa
10. Umpan Balik
Guru memberikan
pertanyaan kepada sebagian
siswa tentang materi
pembelajaran yang sudah
diajarkan sebagai penguatan
materi yang telah dipelajari
11. Tindak Lanjut
Penugasan Terstuktur
(PT)
Siswa mengisi soal tes PG dan
Essay
Kegiatan mandiri tidak
terstruktur (KMKT)
Siswa menyebutkan cara belanja
cerdas
12. Guru memberitahukan informasi
kegiatan selanjutnya
Guru memberikan informasi
kepada siswa mengenai
materi pembelajaran yang
akan diajarkan minggu
depan.
DD. Media dan Alat Pembelajaran
o Media
Visual (Media cetak)
o Alat
Buku pelajaran
EE. Sumber Belajar / Bahan Ajar
o Sumber Belajar
Pasar Kam
Kantin Sekolah
IPS Terpadu, SD/MI kelas III, Erlangga.
o Bahan Ajar
IPS Terpadu, SD/MI kelas III, Erlangga.
FF. Penilaian Pembelajaran
o Teknik : Tes dan Non Tes
o Bentuk : Kinerja
o Instrumen : Soal PG dan Essay, Lembar observasi
o Pedoman Penskoran
A. Jawablah pertanyaan dibawah ini dengan memberi silang (X) pada
a,b,c atau d!
1. Pasar yang harga barangnya bisa ditawar disebut …
a. Pasar produksi b. Pasar swalayan
c. Pasar loak d. Pasar tardisional
2. Pasar yang pembelinya mengambil barang-barang sendiri disebut …
a. Toko b. Warung c. Swalayan d. Kedelai
3. Suatu alat yang dijadikan sebagai alat tukar masa kini adalah …
a. Emas b. Uang c. Barang d. Perak
4. Kegunaan uang yang paling pokok adalah …
a. Alat pemindah kekayaan b.Alat penimbun kekayaan
c. Satuan hitung d. Alat tukar menukar
5. Menggunakan uang sesuai kebutuhan kita berarti kita …
a. Hemat b. Kikir c. Rakus d. Pelit
6. Nama mata uang Negara kita adalah …
a. Dollar b. Rupiah c. Ringgit d. Real
7. Tujuan manusia bekerja adalah …
a. Untuk memenuhi kebutuhan hidup b. Untuk bersenang – senang
c. Untuk bermalas – malasan d. Untuk berfoya - foya
8. Tempat bertemunya antara penjual dan pembeli adalah …
a. Sekolah b. Pasar c. Bioskop d. Kantor
9. Alat pembayaran yang sah dan umujm dipakai oleh masyarakat adalah
…
a. Uang b. Cek c. Wesel d. Giro
10. Orang yang bertugas mengurusi pembayaran di swalayan adalah …
a. Bendahara b. Kasir c. Pimpinan d. Manager
Jawablah pertanyaan di bawah ini dengan benar !
1. Apa yang dimaksud dengan pasar ?
...................................................................................................................
....................................................................................................................
2. Jelaskan apa yang dimaksud transaksi jual beli !
....................................................................................................................
....................................................................................................................
3. Bagaimana harga barang dagangan di pasar swalayan ?
....................................................................................................................
4. Untuk mendapatkan harga barang yang murah pembeli harus pandai
.....................................................................................................
5. Murid - murid sekolah membeli buku di
...........................................................
6. Pasar adalah merupakan suatu tempat yang digunakan untuk melakukan
kegiatan ..........................................................
7. Tempat bertemunya penjual dan pembeli untuk melakukan transaksi
disebut ..............................................................................
8. Koperasi sekolah didirikan untuk memenuhi kebutuhan para
...........................
9. Kita disuruh ibu membeli gula pasir, seharusnya kita pergi ke
...........................
10. Andi belanja di toko swalayan. Andi membayar di
..........................................
Nilai maksimal : (10x1) + (10x2) = 30
Nilai akhir : jumlah skor benar x 100 = ................
Skor maksimal
PENILAIAN AFEKTIF
LEMBAR CHEKLIST
PENGAMATAN DISKUSI KELOMPOK
N
O
NAMA PENGAMATAN
Menjaw
ab
Pertanya
an
MengajukanPertan
yaan
Kerjasa
ma
Keaktif
an
NilaiMaksi
mal
1 Ahmad 4
2 Nurhaya
nah
- 3
3 Dst
Jumlah
Keterangan
o CEKLIST 4 : SANGAT BAIK
o CEKLIST 3 : BAIK
o CEKLIST 2 :CUKUP
o CEKLIST 1 : KURANG
Jakarta, Januari 2015
KepalaSekolah Guru pendidik
Salmah Zurko S.Pd Nur Malahayati
Lampiran 9
Instrumen Soal
NAMA ;
KELAS :
A. Jawablah pertanyaan dibawah ini dengan memberi silang (X) pada a,b,c
atau d!
1. Pasar yang harga barangnya bisa ditawar disebut …
a. Pasar produksi b. Pasar swalayan
c. Pasar loak d. Pasar tardisional
2. Pasar yang pembelinya mengambil barang-barang sendiri disebut …
a. Toko b. Warung c. Swalayan d. Kedelai
3. Suatu alat yang dijadikan sebagai alat tukar masa kini adalah …
a. Emas b. Uang c. Barang d. Perak
4. Kegunaan uang yang paling pokok adalah …
a. Alat pemindah kekayaan b.Alat penimbun kekayaan
c. Satuan hitung d. Alat tukar menukar
5. Menggunakan uang sesuai kebutuhan kita berarti kita …
a. Hemat b. Kikir c. Rakus d. Pelit
6. Nama mata uang Negara kita adalah …
a. Dollar b. Rupiah c. Ringgit d. Real
7. Tujuan manusia bekerja adalah …
a. Untuk memenuhi kebutuhan hidup b. Untuk bersenang – senang
c. Untuk bermalas – malasan d. Untuk berfoya - foya
8. Tempat bertemunya antara penjual dan pembeli adalah …
a. Sekolah b. Pasar c. Bioskop d. Kantor
9. Alat pembayaran yang sah dan umujm dipakai oleh masyarakat adalah …
a. Uang b. Cek c. Wesel d. Giro
10. Orang yang bertugas mengurusi pembayaran di swalayan adalah …
a. Bendahara b. Kasir c. Pimpinan d. Manager
Jawablah pertanyaan di bawah ini dengan benar !
1. Apa yang dimaksud dengan pasar ?
...................................................................................................................
....................................................................................................................
2. Jelaskan apa yang dimaksud transaksi jual beli !
....................................................................................................................
....................................................................................................................
3. Bagaimana harga barang dagangan di pasar swalayan ?
....................................................................................................................
4. Untuk mendapatkan harga barang yang murah pembeli harus pandai
.....................................................................................................
5. Murid - murid sekolah membeli buku di ...........................................................
6. Pasar adalah merupakan suatu tempat yang digunakan untuk melakukan
kegiatan ..........................................................
7. Tempat bertemunya penjual dan pembeli untuk melakukan transaksi disebut
..............................................................................
8. Koperasi sekolah didirikan untuk memenuhi kebutuhan para ...........................
9. Kita disuruh ibu membeli gula pasir, seharusnya kita pergi ke ...........................
10. Andi belanja di toko swalayan. Andi membayar di ..........................................
Lampiran 10
ANGKET
NO Pertanyaan Ya Tidak Biasa
1
Pembelajaran IPS dengan metode
field trip sangat menarik, karena
siswa berinteraksi langsung
dengan para penjual di pasar
2
Pembelajaran IPS dengan metode
field trip tidak membosankan,
karena saya jarang belajar di
lingkungan terbuka atau alam
bebas.
3
Pembelajaran IPS dengan metode
field trip membuat siswa menjadi
aktif, karena dalam metode ini
siswa langsung turun ke lapangan
untuk membelanjakan uang.
4
Pembelajaran IPS dengan metode
field trip memotivasi siswa untuk
menyukai pembelajaran IPS
5
Siswa senang dengan cara guru
mengajar melalui metode field
trip karena secara langsung siswa
mempraktekkan apa yang
dipelajari
6
Pembelajaran Field Trip
membuat siswa lebih paham
materi yang diajarkan
7
Metode Field trip membuat
kegiatan pembelajaran lebih
berkesan dan tak terlupakan
karena siswa menjadi pelaku
utama dalam pembelajaran
Lampiran 11
Siswa-siswi pada saat pretest dan post test
Siswa – siswi pada saat field trip ke warung
Siswa – Siswi Field Trip ke koperasi sekolah
Siswa – siswi pada saat field trip ke pasar tradisional
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
RPP SIKLUS I
A. Satuan Pendidikan : MI Mu’awanatul Ikhwan
B. Mata Pelajaran : IPS
C. Kelas/ Semester : III / Genap
D. Materi Pokok/ Topik : Kegiatan Jual Beli
E. Pertemuan Ke- : 10
F. Alokasi Waktu : 2 x 35 Menit
G. Kompetensi Inti :
3.Memahami pengetahuan faktual dengan cara mengamati (mendengar,
melihat, membaca) dan menanya berdasarkan rasa ingin tahu tentang
dirinya, makhluk ciptaan Tuhan dan kegiatannya, dan benda-benda yang
dijumpainya di rumah dan di sekolah.
H. Kompetensi Dasar
Memahami Kegiatan Jual Beli di Lingkungan Rumah dan Sekolah.
I. Indikator Pencapaian Kompetensi
1 . Mengidentifikasi pengertian kegiatan jual beli
2 . Menjelaskan unsur-unsur jual beli
3 . Menyebutkan tempat-tempat kegiatan jual beli
J. Tujuan Pembelajaran :
1. Siswa mampu mengidentifikasi pengertian kegiatan jual beli melalui
kegiatan tanya jawab antar siswa.
2. Siswa mampu menjelaskan unsur-unsur jual beli melalui pengamatan
gambar.
3. Siswa mampu menyebutkan tempat- tempat kegiatan jual beli setelah
mendengar penjelasan guru dengan metode ceramah
K. Materi Pembelajaran
Fakta :
Materi Pembelajaran :
Kegiatan Jual Beli di Lingkungan Rumah
Setiap keluarga mempunyai kebutuhan. Kebutuhan tersebut antara lain
adalah makanan, pakaian, dan kebutuhan hidup lainnya. Untuk
mendapatkan semua kebutuhan kita harus berbelanja.Tempat-tempat
perbelanjaan antara lain warung, toko, dan pasar. Di pasar banyak
pedagang yang menjual kebutuhan sehari-hari yang kita butuhkan. Orang
yang tinggal di dekat pasar pun dapat menambah penghasilan mereka.
Misalnya, membuka titipan sepeda, menjual makanan dan minuman, atau
menjadi kuli angkut barang.
1. Macam-Macam Tempat Kegiatan Jual Beli
Tempat terjadinya kegiatan jual beli, antara lain di warung, toko-toko,
dan pasar, baik pasar tradisional maupun pasar swalayan. Berikut adalah
tempat-tempat kegiatan jual beli.
a. Warung
Warung adalah tempat untuk menjual dan membeli barang kebutuhan
sehari-hari. Contohnya, beras, minyak, gula, kopi, teh, sayur-sayuran,
sabun, pasta gigi, sampo, dan berbagai keperluan hidup lainnya. Warung
biasanya terdapat di rumah-rumah. Barang-barang yang dijual juga hanya
sedikit dan harganya kadang boleh ditawar.
b. Toko
Barang yang dijual di toko biasanya lebih banyak daripada di warung.
Sekarang ada toko yang khusus menjual satu macam kebutuhan saja.
Misalnya, toko beras, sepatu, pakaian, alat listrik, dan mainan. Harga
barang di toko sudah ditetapkan dan tidak boleh ditawar. Di toko kita bisa
memilih barang dengan bebas dan membayar sesuai dengan harga yang
telah ditetapkan.
Untuk membeli bahan-bahan bangunan, orang harus pergi ke toko
bahan bangunan. Di sana semua keperluan untuk membuat dan
memperbaiki rumah tersedia. Contohnya, pasir, semen, paku, amplas,
kayu, dan masih banyak lagi alat dan bahan bangunan yang dijual di sana.
Ada lagi toko yang sangat besar. Pembelinya dapat mengambil sendiri
barang-barang yang akan dibelinya. Tempatnya juga nyaman. Bahkan ada
tempat untuk bermain. Toko ini disebut swalayan.
c. Pasar
Pasar merupakan tempat berkumpulnya para penjual dan pembeli.
Semua kebutuhan sehari-hari tersedia di pasar. Di pasar banyak terdapat
kios-kios yang menjual berbagai macam barang. Ada kios yang khusus
menjual sayuran, daging sapi, daging ayam, buah, sembako, dan masih
banyak lagi barang-barang yang dijual di pasar. Di pasar kita dapat
memilih dan menawar barang yang akan kita beli, sehingga kita dapat
membeli kebutuhan kita dengan harga yang lebih murah.
d. Supermarket
Supermarket adalah toko yang pembelinya dapat memilih dan
mengambil barang yang ingin dibeli. Barang-barang di supermarket tidak
bisa ditawar. Persediaan barang di supermarket lebih banyak dan lebih
lengkap dibanding toko biasa. Setelah mengambil barang- barang yang
dibutuhkan, pembeli membawanya ke kasir. Kasir akan menghitung
jumlah barang yang dibeli dan menyebutkan jumlah harga yang harus
dibayar oleh pembeli. Untuk mengatasi antrian yang panjang, biasanya
disediakan beberapa tempat pembayaran di supermarket. Tempat
pembelanjaan di supermarket dibuat nyaman. Ruangannya diberi penyejuk
udara atau AC. Di supermarket juga dilengkapi dengan arena permainan
anak dan kantin.
2. Barang Kebutuhan Sehari-Hari
Kita hidup membutuhkan berbagai macam barang. Misalnya,
kebutuhan untuk makan. Makan merupakan kebutuhan pokok. Kita
memerlukan nasi yang berasal dari beras. Kita juga memerlukan sayuran,
telur, daging, ikan, tahu, dan tempe untuk
lauk pauk. Untuk membersihkan badan kita perlu mandi. Untuk mandi kita
membutuhkan sabun, sampo, sikat gigi, dan pasta gigi. Sabun mandi untuk
membersihkan badan. Sikat gigi dan pasta gigi berguna untuk
membersihkan gigi dari kuman penyakit, dan sampo untuk mencuci
rambut.
Ibu berbelanja ke pasar. Ibu membeli kebutuhan sehari-hari. Ada beras,
gula pasir, teh, kopi, susu, minyak goreng, telur, daging, ikan, dan sampo.
Ibu juga membeli sayuran dan buah-buahan. Ada bayam, wortel, kacang,
buncis, kangkung dan terung. Ada juga buah-buahan, seperti pepaya,
mangga, nanas, apel, dan sebagainya. Ibu juga membeli keperluan bumbu
dapur, seperti garam, gula merah, merica, bawang putih, bawang merah,
dan cabai.
L. PendekatandanMetodePembelajaran :
Pendekatan : Saintifik
Metode : Fieldtrip
M. KegiatanPembelajaran
TahapanPembelajaran Deskripsi
Kegiatan Guru danSiswa
Alokasi
Waktu
Pendahuluan 1. Orientasi
Guru Mengucapkan salam
sebagai pembuka
pertemuan dan
menanyakan kabar siswa
Guru Memimpin Do’a
Guru Mengecek
kehadiran siswa
Guru bersama siswa
mengecek kesiapan
perangkat pembelajaran
2. Apersepsi
Guru memberikan
pertanyaan kepada siswa
yang berkaitan dengan
kegiatan jual beli yang
mereka ketahui.
3. Motivasi
Guru menyampaikan
motivasi tentang
pentingnya belajar IPS
Guru memberikan
informasi tentang pasar
yang Menarik
Guru mendorong siswa
untuk senantiasa
mencintai pelajaran IPS
4. Tujuan
5
Guru menyampaikan
tujuan pembelajaran IPS
yang terkait dengan
materi kegiatan Jual beli
Inti Guru membagi 8 kelompok
dimana masing-masing kelompok
terdiri dari 8 orang
Tiap kelompok mengunjungi
tempat jual beli yang sudah
ditentukan
Masing – masing siswa di tiap
kelompok mengamati hal apa saja
yang terdapat di tempat jual beli
Tiap siswa mencatat hasil
pengamatan mereka.
Setelah selesai, semua siswa
kembali ke kelas
Di kelas siswa menyelesaikan
soal yang telah disiapkan oleh
guru.
1. Mengamati
Guru mengajak siswa ke
pasar.
Siswa mengamati keadaan
pasar dan mencatat
semua kejadia yang
mereka lihat di pasar.
2. Menanya
Guru mengarahkan siswa
untuk menanyakan hal-hal
tentang jual beli yang
50
belum dipahami
Siswa mengajukan
pertanyaan kepada guru
tentang materi yang
belum dipahami
Guru menjawab
pertanyaan siswa
3. Mencoba
Siswa menyebutkan jenis-
jenis tempet jual beli yang
mereka ketahui.
Siswa secara
berkelompok menyusun
cara belanja cerdas yang
mereka ketahui
4. Menalar
Siswa mengingat kembali
materi yang telah
dijelaskan guru tentang
jual beli melalui kegiatan
menjawab soal
5. Mengkomunikasikan
Siswa menyebutkankan
kembali jenis-jenis tempat
jual beli yang telah
dipelajari
Siswa menunjukkan
gambar yang sesuai
dengan jenis-jenis
kegiatan jual beli
Penutup 1. Kesimpulan
2. Guru bersama-sama membuat
kesimpulan tentang kegiatan
jual beli
3. Refleksi
Guru bertanya kepada
siswa tentang materi yang
telah diajarkan sebagai
penguatan
Guru bersama siswa
merefleksi proses
pembelajaran yang telah
berlangsung meliputi
kelemahan dan kelebihan
yang dihadapi siswa
4. Umpan Balik
Guru memberikan
pertanyaan kepada
sebagian siswa tentang
materi pembelajaran yang
sudah diajarkan sebagai
penguatan materi yang
telah dipelajari
5. Tindak Lanjut
Penugasan Terstuktur
(PT)
Siswa mengisi soal tes PG
dan Essay
Kegiatan mandiri tidak
terstruktur (KMKT)
15
Siswa menyebutkan cara
belanja cerdas
6. Guru memberitahukan
informasi kegiatan
selanjutnya
Guru memberikan
informasi kepada siswa
mengenai materi
pembelajaran yang akan
diajarkan minggu depan.
N. Media dan Alat Pembelajaran
o Media
Visual (Media cetak)
o Alat
Buku pelajaran
O. Sumber Belajar / Bahan Ajar
o Sumber Belajar
www.nurul-fajria.blogspot.com
IPS Terpadu, SD/MI kelas III, Erlangga.
o Bahan Ajar
IPS Terpadu, SD/MI kelas III, Erlangga.
P. Penilaian Pembelajaran
o Teknik : Tes dan Non Tes
o Bentuk : Kinerja
o Instrumen : Soal PG dan Essay, Lembar observasi
o Pedoman Penskoran
o
A. Jawablah pertanyaan dibawah ini dengan memberi silang (X) pada
a,b,c atau d!
1. Pasar yang harga barangnya bisa ditawar disebut …
a. Pasar produksi b. Pasar swalayan
c. Pasar loak d. Pasar tardisional
2. Pasar yang pembelinya mengambil barang-barang sendiri disebut …
a. Toko b. Warung c. Swalayan d. Kedelai
3. Suatu alat yang dijadikan sebagai alat tukar masa kini adalah …
a. Emas b. Uang c. Barang d. Perak
4. Kegunaan uang yang paling pokok adalah …
a. Alat pemindah kekayaan b.Alat penimbun kekayaan
c. Satuan hitung d. Alat tukar menukar
5. Menggunakan uang sesuai kebutuhan kita berarti kita …
a. Hemat b. Kikir c. Rakus d. Pelit
6. Nama mata uang Negara kita adalah …
a. Dollar b. Rupiah c. Ringgit d. Real
7. Tujuan manusia bekerja adalah …
a. Untuk memenuhi kebutuhan hidup b. Untuk bersenang – senang
c. Untuk bermalas – malasan d. Untuk berfoya - foya
8. Tempat bertemunya antara penjual dan pembeli adalah …
a. Sekolah b. Pasar c. Bioskop d. Kantor
9. Alat pembayaran yang sah dan umujm dipakai oleh masyarakat adalah
a. Uang b. Cek c. Wesel d. Giro
10. Orang yang bertugas mengurusi pembayaran di swalayan adalah …
a. Bendahara b. Kasir c. Pimpinan d. Manager
Jawablah pertanyaan di bawah ini dengan benar !
1. Apa yang dimaksud dengan pasar ?
...................................................................................................................
2. Jelaskan apa yang dimaksud transaksi jual beli !
....................................................................................................................
3. Bagaimana harga barang dagangan di pasar swalayan ?
....................................................................................................................
4. Untuk mendapatkan harga barang yang murah pembeli harus pandai
.....................................................................................................
5. Murid - murid sekolah membeli buku di
...........................................................
6. Pasar adalah merupakan suatu tempat yang digunakan untuk melakukan
kegiatan ..........................................................
7. Tempat bertemunya penjual dan pembeli untuk melakukan transaksi
disebut ..............................................................................
8. Koperasi sekolah didirikan untuk memenuhi kebutuhan para
...........................
9. Kita disuruh ibu membeli gula pasir, seharusnya kita pergi ke
...........................
10. Andi belanja di toko swalayan. Andi membayar di
..........................................
Nilai maksimal : (10x1) + (10x2) = 30
Nilai akhir : jumlah skor benar x 100 = ................
Skor maksimal
PENILAIAN AFEKTIF
LEMBAR CHEKLIST
PENGAMATAN DISKUSI KELOMPOK
N
O
NAMA PENGAMATAN
Menjaw
ab
Pertanya
an
MengajukanPertan
yaan
Kerjasa
ma
Keaktif
an
NilaiMaksi
mal
1 Ahmad 4
2 Nurhaya
nah
- 3
3 Dst
Jumlah
Keterangan
o CEKLIST 4 : SANGAT BAIK
o CEKLIST 3 : BAIK
o CEKLIST 2 :CUKUP
o CEKLIST 1 : KURANG
Jakarta, 12 Januari 2015
KepalaSekolah Guru pendidik
Salmah Zurko S.Pd Nur Malahayati
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
A. Satuan Pendidikan : MI Mu’awanatul Ikhwan
B. Mata Pelajaran : IPS
C. Kelas/ Semester : III / Genap
D. Materi Pokok/ Topik : Kegiatan Jual Beli
E. Pertemuan Ke- : 11
F. Alokasi Waktu : 2 x 35 Menit
G. Kompetensi Inti :
3. Memahami pengetahuan faktual dengan cara mengamati (mendengar, melihat, membaca)
dan menanya berdasarkan rasa ingin tahu tentang dirinya, makhluk ciptaan Tuhan dan
kegiatannya, dan benda-benda yang dijumpainya di rumah dan di sekolah
H. Kompetensi Dasar
Memahami Kegiatan Jual Beli di Lingkungan Rumah dan Sekolah. :
I. Indikator Pencapaian Kompetensi
1 . Mengidentifikasi pengertian uang
2 . Menjelaskan jenis-jenis uang
3 . Menjelaskan cara belanja cerdas
J. Tujuan Pembelajaran :
1. Siswa mampu mengidentifikasi pengertian uang melalui kegiatan tanya jawab
antar siswa.
2. Siswa mampu menjelaskan jenis-jenis uang melalui pembelajaran dengan Field
Trip.
3. Siswa mampu menjelaskan cara belanja cerdas setelah melakukan belanja secara
langsung melalui pembelajaran field Trip.
K. Materi Pembelajaran
Fakta :
Materi Pembelajaran :
Uang kartal terdiri dari uang kertas dan uang logam. Uang kartal adalah alat bayar
yang sah dan wajib diterima oleh masyarakat dalam melakukan transaksi jual beli
sehari-hari.
Menurut Undang-undang Bank Sentral No. 13 tahun 1968 pasal 26 ayat 1, Bank
Indonesia mempunyai hak tunggal untuk mengeluarkan uang logam dan kertas. Hak
tunggal untuk mengeluarkan uang yang dimiliki Bank Indonesia tersebut disebut hak
oktroi.
Jenis Uang Menurut Lembaga Yang Mengeluarkannya
Menurut Undang-Undang Pokok Bank Indonesia No. 11/1953, terdapat dua jenis uang
kartal, yaitu uang negara dan uang bank.
Uang negara adalah uang yang dikeluarkan oleh pemerintah, terbuat dari plastik yang
memiliki ciri-ciri :
Dikeluarkan oleh pemerintah
Dijamin oleh undang undang
Bertuliskan nama negara yang mengeluarkannya
Ditanda tangani oleh mentri keuangan
Namun, sejak berlakunya Undang-undang No. 13/1968, uang negara dihentikan
peredarannya dan diganti dengan Uang Bank.
Uang Bank adalah uang yang dikeluarkan oleh Bank Sentral berupa uang logam dan
uang kertas, Ciri-cirinya sebagai berikut.
Dikeluarkan oleh Bank Sentral
Dijamin dengan emas atau valuta asing yang disimpan di bank sentral
Bertuliskan nama bank sentral negara yang bersangkutan (di Indonesia : Bank
Indonesia)
Ditandatangani oleh gubernur bank sentral.
Jenis Uang Kartal Menurut Bahan Pembuatnya[sunting | sunting sumber]
A. Uang logam
Uang logam biasanya terbuat dari emas atau perak karena emas dan perak memenuhi
syarat-syarat uang yang efesien. Karena harga emas dan perak yang cenderung tinggi
dan stabil, emas dan perak mudah dikenali dan diterima orang. Di samping itu, emas
dan perak tidak mudah musnah. Emas dan perak juga mudah dibagi-bagi menjadi unit
yang lebih kecil. Di zaman sekarang, uang logam tidak dinilai dari berat emasnya,
namun dari nilai nominalnya. Nilai nominal itu merupakan pernyataan bahwa
sejumlah emas dengan berat tertentu terkandung di dalamnya.
Uang logam memiliki tiga macam nilai.
Nilai Intrinsik yaitu nilai bahan untuk membuat mata uang, misalnya berapa nilai
emas dan perak yang digunakan untuk mata uang. Menurut sejarah, uang emas dan
perak pernah dipakai sebagai uang. Ada beberapa alasan mengapa emas dan perak
dijadikan sebagai bahan uang antara lain :
Tahan lama dan tidak mudah rusak (Rp. 100,00), atau lima ratus rupiah (Rp.
500,00).
Nilai Tukar, nilai tukar adalah kemampuan uang untuk dapat ditukarkan dengan
suatu barang (daya beli uang). Misalnya uang Rp. 500,00 hanya dapat ditukarkan
dengan sebuah permen, sedangkan Rp. 10.000,00 dapat ditukarkan dengan
semangkuk bakso).
Uang kertas adalah uang yang terbuat dari kertas dengan gambar dan cap tertentu dan
merupakan alat pembayaran yang sah. Menurut penjelasan UU No. 23 tahun 1999
tentang Bank Indonesia, yang dimaksud dengan uang kertas adalah uang dalam
bentuk lembaran yang terbuat dari bahan kertas atau bahan lainnya (yang menyerupai
kertas).
Uang kertas mempunyai nilai karena nominalnya. Oleh karena itu, uang kertas hanya
memiliki dua macam nilai, yaitu nilai nominal dan nilai tukar. Ada 2(dua) macam
uang kertas :
Uang Kertas Negara (sudah tidak diedarkan lagi), yaitu uang kertas yang
dikeluarkan oleh pemerintah dan alat pembayaran yang sah dengan jumlah yang
terbatas dan ditandatangani mentri keuangan.
Uang Kertas Bank, yaitu uang yang dikeluarkan oleh bank sentral,
Beberapa keuntungan penggunaan alat tukar (uang) dari kertas di antaranya :
Penghematan terhadap pemakaian logam mulia
Ongkos pembuatan relatif murah dibandingkan dengan ongkos pembuatan uang
logam.
Peredaran uang kertas bersifat elastis (karena mudah dicetak dan diperbanyak)
sehingga mudah diseusaikan dengan kebutuhan akan uang
Mempermudah pengiriman dalam jumlah besar
L. PendekatandanMetodePembelajaran :
Pendekatan : Saintifik
Metode : Fieldtrip
M. KegiatanPembelajaran
TahapanPembelajaran Deskripsi
Kegiatan Guru danSiswa
Alokasi
Waktu
Pendahuluan 1. Orientasi
Guru Mengucapkan salam sebagai
pembuka pertemuan dan menanyakan
kabar siswa
Guru Memimpin Do’a
Guru Mengecek kehadiran siswa
Guru bersama siswa mengecek
kesiapan perangkat pembelajaran
2. Apersepsi
Guru memberikan pertanyaan kepada
siswa yang berkaitan dengan kegiatan
jual beli yang mereka ketahui.
3. Motivasi
Guru menyampaikan motivasi tentang
pentingnya belajar IPS
Guru memberikan informasi tentang
pasar yang Menarik
Guru mendorong siswa untuk
senantiasa mencintai pelajaran IPS
4. Tujuan
Guru menyampaikan tujuan
pembelajaran IPS yang terkait dengan
materi kegiatan Jual beli
5
Inti Guru membagi 8 kelompok dimana masing-
masing kelompok terdiri dari 8 orang
Tiap kelompok mengunjungi tempat jual beli
yang sudah ditentukan
Masing – masing siswa di tiap kelompok
melakukan transaksi jual beli dengan
membelajakan uang yang sudah disiapka
sebelumnya
Tiap siswa mencatat harga barang yang dibeli .
Setelah selesai, semua siswa kembali ke kelas
Di kelas siswa menyelesaikan soal yang telah
disiapkan oleh guru.
1. Mengamati
Guru mendampingi siswa untuk
mengunjungi tempat yang berkaitan
dengan jual beli .
Siswa mengamati barang apa saja yang
50
terdapat di tempat tersebut.
Siswa mengamati kegiatan apa saja
yang berlangsung di tempat tersebut.
2. Menanya
Guru mengarahkan siswa untuk
melakukan tanya jawab / berinteraksi
dengan penjual.
Siswa selaku pembeli berinteraksi
dengan penjual
3. Mencoba
Siswa mencoba membelanjakan uang
yang sebelumnya diberikan oleh guru.
Siswa melakukan kegiatan menawar
untuk mendapatkan barang dengan
harga murah.
4. Menalar
Siswa mengingat kembali apa saja yang
mereka lakukan pada saat pembelajaran
melalui Field Trip
5. Mengkomunikasikan
Siswa menyebutkankan kembali jenis-
jenis tempat jual beli yang telah
dikunjungi.
Siswa menceritakan pengalaman
menarik yang mereka dapati melalui
pembelajaran Field Trip
Penutup 1. Kesimpulan
2. Guru bersama-sama membuat kesimpulan
tentang kegiatan jual beli
3. Refleksi
Guru bertanya kepada siswa tentang
materi yang telah diajarkan sebagai
penguatan
Guru bersama siswa merefleksi proses
pembelajaran yang telah berlangsung
meliputi kelemahan dan kelebihan yang
dihadapi siswa
4. Umpan Balik
Guru memberikan pertanyaan kepada
sebagian siswa tentang materi
pembelajaran yang sudah diajarkan
sebagai penguatan materi yang telah
dipelajari
5. Tindak Lanjut
Penugasan Terstuktur (PT)
Siswa mengisi soal tes PG dan Essay
Kegiatan mandiri tidak terstruktur
(KMKT)
Siswa menyebutkan cara belanja cerdas
15
6. Guru memberitahukan informasi kegiatan
selanjutnya
Guru memberikan informasi kepada
siswa mengenai materi pembelajaran
yang akan diajarkan minggu depan.
N. Media dan Alat Pembelajaran
o Media
Visual (Media cetak)
o Alat
Buku pelajaran
O. Sumber Belajar / Bahan Ajar
o Sumber Belajar
Pasar Kam
Kantin Sekolah
IPS Terpadu, SD/MI kelas III, Erlangga.
o Bahan Ajar
IPS Terpadu, SD/MI kelas III, Erlangga.
P. Penilaian Pembelajaran
o Teknik : Tes dan Non Tes
o Bentuk : Kinerja
o Instrumen : Soal PG dan Essay, Lembar observasi
o Pedoman Penskoran
A. Jawablah pertanyaan dibawah ini dengan memberi silang (X) pada a,b,c atau d!
1. Pasar yang harga barangnya bisa ditawar disebut …
a. Pasar produksi b. Pasar swalayan
c. Pasar loak d. Pasar tardisional
2. Pasar yang pembelinya mengambil barang-barang sendiri disebut …
a. Toko b. Warung c. Swalayan d. Kedelai
3. Suatu alat yang dijadikan sebagai alat tukar masa kini adalah …
a. Emas b. Uang c. Barang d. Perak
4. Kegunaan uang yang paling pokok adalah …
a. Alat pemindah kekayaan b.Alat penimbun kekayaan
c. Satuan hitung d. Alat tukar menukar
5. Menggunakan uang sesuai kebutuhan kita berarti kita …
a. Hemat b. Kikir c. Rakus d. Pelit
6. Nama mata uang Negara kita adalah …
a. Dollar b. Rupiah c. Ringgit d. Real
7. Tujuan manusia bekerja adalah …
a. Untuk memenuhi kebutuhan hidup b. Untuk bersenang – senang
c. Untuk bermalas – malasan d. Untuk berfoya - foya
8. Tempat bertemunya antara penjual dan pembeli adalah …
a. Sekolah b. Pasar c. Bioskop d. Kantor
9. Alat pembayaran yang sah dan umujm dipakai oleh masyarakat adalah …
a. Uang b. Cek c. Wesel d. Giro
10. Orang yang bertugas mengurusi pembayaran di swalayan adalah …
a. Bendahara b. Kasir c. Pimpinan d. Manager
Jawablah pertanyaan di bawah ini dengan benar !
1. Apa yang dimaksud dengan pasar ?
...................................................................................................................
....................................................................................................................
2. Jelaskan apa yang dimaksud transaksi jual beli !
....................................................................................................................
....................................................................................................................
3. Bagaimana harga barang dagangan di pasar swalayan ?
....................................................................................................................
4. Untuk mendapatkan harga barang yang murah pembeli harus pandai
.....................................................................................................
5. Murid - murid sekolah membeli buku di ...........................................................
6. Pasar adalah merupakan suatu tempat yang digunakan untuk melakukan kegiatan
..........................................................
7. Tempat bertemunya penjual dan pembeli untuk melakukan transaksi disebut
..............................................................................
8. Koperasi sekolah didirikan untuk memenuhi kebutuhan para ...........................
9. Kita disuruh ibu membeli gula pasir, seharusnya kita pergi ke ...........................
10. Andi belanja di toko swalayan. Andi membayar di ..........................................
Nilai maksimal : (10x1) + (10x2) = 30
Nilai akhir : jumlah skor benar x 100 = ................
Skor maksimal
PENILAIAN AFEKTIF
LEMBAR CHEKLIST
PENGAMATAN DISKUSI KELOMPOK
N
O
NAMA PENGAMATAN
Menjawa
b
Pertanyaa
n
MengajukanPertanya
an
Kerjasam
a
Keaktifa
n
NilaiMaksim
al
1 Ahmad 4
2 Nurhayana
h
- 3
3 Dst
Jumlah
Keterangan
o CEKLIST 4 : SANGAT BAIK
o CEKLIST 3 : BAIK
o CEKLIST 2 :CUKUP
o CEKLIST 1 : KURANG
Jakarta, Januari 2015
KepalaSekolah Guru pendidik
Salmah Zurko S.Pd Nur Malahayati
BIOGRAFI PENULIS
Nur Malahayat, Lahir di Jakarta pada tanggal 08 Oktober 1987
anak ke satu dari pasangan Bapak Muhammad Satar dengan
Ibu Latifah. Menuntaskan pendidikan dasar di SDN Mekar
Sari 07 Tambun pada tahun 2001. Kemudian melanjutkan
kejenjang pendidikan Sekolah Menengah Pertama Tsanawiyah
Mu’awanatul Ikhwan dan lulus tahun 2004. Setelah itu
lanjutkan kejenjang pendidikan Sekolah Menegah Atas (SMA)
Negeri 50 Jakarta tahun 2007.
Pada tahun 2011 penulis mendapatkan kesempatan untuk melanjutkan
pendidikan S1 PGMI (Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah) dan Alhamdulillah berkat
ijin Allah. Penulis mendapatkan kesempatan tersebut di Universitas Islam Negeri (UIN)
Syarif Hidayatullah Jakarta.
Adapun riwayat mengajar, penulis dimulai pada tahun 2007 dengan menjadi
tenaga pengajar honorer di Madrasah Ibtidaiyah Mu’awanatul Ikhwan Jatinegara
Jakarta Timur, sampai sekarang. Semoga karir saya menjadi tenaga pengajar selalu
mendapatkan keberkahan dari Allah SWT. Dan senan tiasa memberikan subangsih
terhadap agama bangsa dan negara Amiin….