upaya peningkatan hasil belajar tentang perilaku

149
UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR TENTANG PERILAKU EKONOMI DENGAN FIELDTRIP PADA SISWA KELAS III MADRASAH IBITDAIYAH MUAWANATUL IKHWAN JATINEGARA JAKARTA TIMUR SKRIPSI Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Untuk Memenuhi Persyaratan Mencapai Gelar Sarjana Pendidikan Oleh: NUR MALAHAYATI NIM. 1811018300022 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 2015

Upload: trinhthuy

Post on 12-Jan-2017

235 views

Category:

Documents


2 download

TRANSCRIPT

Page 1: UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR TENTANG PERILAKU

UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR TENTANG

PERILAKU EKONOMI DENGAN FIELDTRIP PADA SISWA

KELAS III MADRASAH IBITDAIYAH MUAWANATUL

IKHWAN JATINEGARA JAKARTA TIMUR

SKRIPSI

Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan

Untuk Memenuhi Persyaratan Mencapai Gelar Sarjana Pendidikan

Oleh:

NUR MALAHAYATI

NIM. 1811018300022

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU

MADRASAH IBTIDAIYAH

FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

2015

Page 2: UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR TENTANG PERILAKU

LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING SKRIPSI

Skripsi berjudul “Upaya Peningkatan Hasil Belajar tentang Perilaku

Ekonomi dengan Fieldtrip Pada Siswa Kelas III Madrasah Ibtidaiyah

Muawanatul Ikhwan Jatinegara Jakarta Timur” disusun oleh Nur Malahayati

Nomor Induk Mahasiswa 1811018300022, diajukan kepada Fakultas Ilmu

Tarbiyah dan Keguruan PGMI dual mode Sistem UIN Syarif Hidayatullah

Jakarta. Telah melalui bimbingan dan dinyatakan sah sebagai karya ilmiah yang

berhak untuk diujikan pada sidang munaqasah sesuai ketentuan yang ditetapkan

oleh fakultas.

Jakarta, Februari 2015

Yang mengesahkan,

Pembimbing

Dr. Iwan Purwanto, M.Pd

NIP. 197304242008011012

Page 3: UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR TENTANG PERILAKU

LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING SKRIPSI

UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR TENTANG

PERILAKU EKONOMI DENGAN FIELDTRIP PADA SISWA

KELAS III MADRASAH IBTIDAIYAH MUAWANATUL

IKHWAN JATINEGARA JAKARTA TIMUR

SKRIPSI

Diajukan Pada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan

Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Oleh

NUR MALAHAYATI

NIM 1811018300022

Dibawah Bimbingan:

Dr. Iwan Purwanto, M.Pd

NIP. 197304242008011012

JURUSAN PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH

FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN)

SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

2015

Page 4: UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR TENTANG PERILAKU
Page 5: UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR TENTANG PERILAKU
Page 6: UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR TENTANG PERILAKU

i

ABSTRAK

NUR MALAHAYATI, “Peningkatan hasil belajar tentang perilaku ekonomi

dengan fieldtrip pada siswa kelas III Madrasah Ibtidaiyah Muawanatul

Ikhwan Jatinegara Jakarta Timur’’. Skripsi Program Studi Pendidikan

Guru Sekolah Dasar/Madrasah Ibtidaiyah, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan

Keguruan Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui peningkatan hasil

belajar tentang prilaku ekonomi siswa setelah pembelajaran IPS di kelas III

dengan menggunakan metode fieldtrip. Proses pembelajaran IPS yang biasa

dilakukan sampai saat ini masih banyak diwarnai dengan menggunakan

model pembelajaran konvensional seperti ceramah. Metode ceramah itu lebih

menitikberatkan guru sebagai pusat pembelajaran (teacher centre) sedangkan

siswa hanya sebagai pendengar setia saja, yang pada akhirnya hasil belajar yang

didapat siswa rendah dan tidak mencapai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM)

mata pelajaran IPS yang telah ditetapkan. Dalam penelitian ini penulis

menggunakan ptk dalam 2 siklus. Tindakan ini disertai dengan instrumen

penelitian berupa tes, lembar observasi, wawancara dan angket. Penelitian ini

dilakukan di MI Mu’awanatul Ikhwan Jakarta-Timur dengan jumlah siswa 47

orang pada semester genap tahun pelajaran 2013-2014. Materi yang dibahas

dalam PTK adalah prilaku ekonomi yang berkaitan dengan kegiatan jual beli.

Hasil penelitian ini menunjukkan adanya peningkatan pencapaian hasil belajar

siswa setelah tindakan pembelajaran melalui metode fieldtrip dilaksanakan.

Melihat hasil belajar yang diperoleh siswa dari tindakan siklus I dan II terlihat

adanya peningkatan yang signifikan. Maka, dapat disesuaikan dengan

kesimpulan bahwa metode fieldtrip pada pelajaran IPS dapat dijadikan salah

satu alternatif metode yang dapat digunakan untuk meningkatkan hasil belajar

siswa. Hal ini dapat dibuktikan dengan meningkatnya persentase hasil belajar

siswa pada siklus I dan II . Pada Siklus I rata-rata hasil belajar tentang prilaku

ekonomi siswa yaitu 71,7 dengan pencapaian KKM 62,5 % Setelah tindakan

pada siklus II nilai rata-rata hasil belajar tentang prilaku ekonomi meningkat

menjadi 84,9 dan pencapaian KKM sebesar 91,7 %.

Kata Kunci : Hasil belajar, Perilaku Ekonomi, Fieldtrip

Page 7: UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR TENTANG PERILAKU

ii

ABSTRACT

NUR MALAHAYATI, Improvement of learning outcome of economic

behavior with fieldtrip for Third Year student of Madrasah Ibtidaiyah

Muawanatul Ikhwan, Jatinegara, Jakarta Timur. Thesis for Study of

Elementary School Teacher/Madrasah Ibtidaiyah, Tarbiyah Faculty and

Teaching, Syarief Hidayatullah State University, Jakarta

This research was conducted with the aim to determine the improvement of

learning outcome of students' economic behavior after learning IPS in grade III

using fieldtrip method. The current IPS learning process is normallyconducted by

conventional learning models such as lectures. The lecture method is focusing the

teacher as the center (“teacher center”) while students are the devoted listeners,

which in turn, it resultedthe students learning outcome is lowand do not reach the

Minimum Completeness Criteria (KKM) of IPS subject that have been set. In this

study, the author used the 2 cycles fieldtrip method. A research instrument in the

form of tests, observation sheets, interviews and questionnaires accompanies this

activity. This research was conducted in MI Mu'awanatul Ikhwan-East Jakarta for

47 students in the even semester of 2013-2014. The material discussed in PTK is

economic behavior that associated with buying and selling activities. The results

of this study showed an improvement of learning outcome of the students after the

fieldtrip method implemented. Pondering the students' learning outcomes obtained

from Cycle I and II, the results shown a significant improvement. Thus, it can be

concluded that the fieldtrip method for IPS study could be used as one of

alternative methods to improve student-learning outcomes. It wasdemonstrated by

the increase of the percentage of student learning outcomes in cycle I and II. In

Cycle I, the average result of learning outcome of students' economic behavior

was 71.7 with the KKM achievement was 62.5%. After the Cycle II conducted,

the average value of the learning outcome of students' economic behavior

increased to 84.9 and the achievement of KKM was 91.7%.

Page 8: UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR TENTANG PERILAKU

iii

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah atas limpahan rahmat, taufik

dan hidayah-Nya sehingga penulis mampu menyelesaikan penulisan skripsi ini

dengan lancar. Shalawat serta salam semoga tetap tercurahkan kepada Nabi

Muhammad SAW, keluarga dan sahabatnya.

Skripsi yaang berjudul “Upaya Peningkatan Hasil Belajar Tentang

perilaku Ekonomi Dengan Fieldtrip Pada Siswa Kelas III Madrasah Ibtidaiyah

Mu’awanatul Ikhwan” ini disusun dalam rangka memenuhi persyaratan untuk

memperoleh gelar sarjana Strata Satu (S1) Pendidikan Islam pada Fakultas Ilmu

Tarbiyah dan Keguruan Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah.

Penulis menyadari bahwa dalam penulisan skripsi ini telah banyak

melibatkan berbagai pihak. Oleh karena itu penulis mengucapkan terima kasih

yang sebesar-besarnya kepada:

1. Bapak Prof. Dr. Ahmad Thib Raya. MA, Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan

Keguruan Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

2. Bapak Dr. Fauzan, MA., Ketua Program Studi Pendidikan Guru Madrasah

Ibtidaiyah fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Universitas Islam Negeri

Syarif Hidayatullah Jakarta.

3. Bapak Dr. Iwan Purwanto,M.Pd. Dosen pembimbing skripsi yang telah

banyak meluangkan waktu serta memberikan arahan bimbingan dan motivasi

dalam penyelesaian skripsi ini.

4. Kepala sekolah MI Mu’awanatul Ikhwan, Ibu Salmah Zurko,S.Pd yang telah

memberikan izin penelitian.

5. Seluruh dewan guru, staf dan siswa-siswi MI Mu’awanatul Ikhwan khususnya

kelas III yang telah membantu peneliti dalam penelitian ini.

6. Bapak/Ibu Dosen dan segenap karyawan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan

Keguruan Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah yang karena beliau

pula kami dapat menyelesaikan skripsi ini.

Page 9: UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR TENTANG PERILAKU

iv

7. Suami tercinta serta anak-anakku yang telah memberikan bantuan dan

dukungannya, baik moral maupun material sehingga skripsi ini dapat

terselesaikan.

8. Kedua orang tua yang tiada henti memberikan bantuan moril maupun materil

serta doa sehingga bisa memberikan semangat kepada penulis hingga dapat

mencapai sejauh ini.

9. Saudara, sahabat/teman-teman serta semua pihak yang tidak dapat penyusun

sebutkan satu persatu yang telah memberikan bantuan dan dukungan dalam

penyusunan skripsi ini.

Penulis berharap sepenuhnya bahwa skripsi ini masih jauh dari

sempurna, untuk itu penulis mengharapkan masukan, saran dan kritik dari para

pembaca yang bijaksana.

Mudah-mudahan skripsi yang sederhana ini bermanfaat bagi penyusun

sendiri dan pembaca pada umumnya. Segala kekhilafan, kekurangan dan

kekeliruan semata-mata hanya keterbatasan penyusun selaku manusia dan hanya

Allah yang maha mengetahui segala sesuatu.

Jakarta, 02 Maret 2015

Penyusun

Nur Malahayati

Page 10: UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR TENTANG PERILAKU

v

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL

LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING

LEMBAR PENGESAHAN PENGUJI

PERNYATAAN KARYA SENDIRI

ABSTRAK .....................................................................................................i

ABSTRACT .....................................................................................................ii

KATA PENGANTAR ........................................................................................ iii

DAFTAR ISI ..................................................................................................... v

DAFTAR TABEL ............................................................................................... viii

DAFTAR DIAGRAM ......................................................................................... ix

DAFTAR LAMPIRAN ....................................................................................... x

BAB I : PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah ............................................................. 1

B. Identifikasi Area dan Fokus Penelitian ...................................... 6

C. Pembatasan Fokus Penelitian ..................................................... 7

D. Perumusan Masalah Penelitian .................................................. 7

E. Tujuan dan Kegunaan Penelitian ............................................... 7

BAB II : KAJIAN TEORITIK DAN PENGAJUAN KONSEPTUAL

INTERVENSI TINDAKAN

A. Konsep Hasil Belajar Prilaku Ekonomi .................................... 10

1. Pengertian Belajar ................................................................ 10

2. Pegertian Hasil Belajar ......................................................... 11

3. Pegertian Prilaku .................................................................. 13

4. Pegertian Ekonomi ............................................................... 15

5. Penilaian Hasil Belahar .......................................................... 17

6. Pengertian Perilakyu .............................................................. 20

Page 11: UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR TENTANG PERILAKU

vi

B. Konsep Pembelajaran IPS di SD/MI ......................................... 23

1.Pembelajaran IPS SD/MI ...................................................... 25

2.Karakteristik Pedidikan IPS .................................................. 26

3.Tujuan Pembelajaran IPS ..................................................... 28

4.Ruang Lingkup Pembelajaran IPS ........................................ 31

5.Materi Pembelajaran Sebagai Objek PTK ............................ 32

C. Konsep Fieldtrip ........................................................................ 33

1. Pengertian Fieldtrip ............................................................ 33

2. Kelebihan Metode Fieldtrip ................................................. 34

3. Kekurangan Metode Fieldtrip .............................................. 36

4. Langkah – langkah pembelajara Fieldtrip ........................... 37

D. Hasil Penelitian yang Relevan ................................................... 37

E. Hipotesa Penelitian..................................................................... 39

BAB III : METODELOGI PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu Penelitian ................................................... 40

B. Desain Penelitian ....................................................................... 40

1. Perencanaan .......................................................................... 40

2. Pelaksanaan Tindakan .......................................................... 40

3. Observasi .............................................................................. 41

4. Refleksi ................................................................................ 41

C. Subjek Penelitian ........................................................................ 41

D. Instrumen Penelitian .................................................................. 41

E. Prosedur Pegambilan Data ......................................................... 43

F. Tehnik Analisis Data.................................................................. 43

G. Tehnik Keabsahan Data ........................................................... 45

H. Hasil Intervensi Tindakan Yang Diharapkan ............................ 46

I. Tehmol Pengambilan Data ........................................................... 46

Page 12: UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR TENTANG PERILAKU

vii

BAB IV : DESKRIPSI PENELITIAN DAN ANALISIS DATA

A. Deskripsi Penelitian ................................................................... 47

1. Hasil Observasi Awal ............................................................. 47

2. Siklus I ................................................................................... 47

a. Perencanaan Tindakan ....................................................... 47

b. Pelaksanaan Tindakan ....................................................... 48

c. Pengamatan ..................................................................... 52

d. Analisis dan Refleksi ....................................................... 55

3. Siklus II .................................................................................. 58

a. Perencanaan Tindakan ...................................................... 58

b. Pelaksanaan Tindakan ....................................................... 60

c. Pengamatan ....................................................................... 61

d. Analisis dan Refleksi ........................................................ 64

B. Analisis Data .............................................................................. 66

BAB V : KESIMPULAN DAN SARAN

A. Simpulan .................................................................................... 71

B. Saran ........................................................................................... 71

DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 72

LAMPIRAN-LAMPIRAN

Page 13: UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR TENTANG PERILAKU

viii

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

2.1. Pengembangan Indikator Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan

Mata Pelajaran IPS Kelas III Semester 2.............................................. 32

3.1. Kisi-kisi IPS Semester II Materi Jual Beli ........................................... 42

3.2. Lembar Observasi Kegiatan Siswa ...................................................... 42

3.3. Kriteria Tingkat Gain ........................................................................... 46

4.1. Nilai Hasil Pembelajaran IPS pada Pretes ............................................ 47

4.2. Aktivitas Siswa Dalam Pembelajaran IPS Melalui Metode Fieldtrip .. 53

4.3. Data Perolehan Hasil Belajar Terkait Prilaku Ekonomi Siswa

Pelajaran IPS Melalui Metode Fieldtrip Pada Siklus I ........................ 55

4.4. Aktivitas Siswa Dalam Pembelajaran IPS Menggunakan Fieldtrip

pada Siklus II ....................................................................................... 62

4.5. Data Perolehan Hasil Belajar Terkait Prilaku Ekonomi Siswa

Pelajaran IPS Melalui Metode Fieldtrip Pada Siklus II ....................... 64

4.6. Kriteria Tingkat Gain ........................................................................... 67

4.7. Skor Hasil Belajar Siswa Pada Pretes dan Postes ............................... 67

Page 14: UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR TENTANG PERILAKU

ix

DAFTAR DIAGRAM

Diagram Halaman

4.1. Diagram Perbandingan Hasil Belajar Pretes dan Siklus I .................. 58

4.2. Perbandingan Rata-rata Hasil Belajar Pada Pretes, Siklus I dan

Siklus II ............................................................................................. 70

Page 15: UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR TENTANG PERILAKU

x

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran

1 Nilai Hasil Belajar Pembelajara IPS

2 Aktivitas Siswa Dalam Pembelajaran IPS Melalui

Metode Fieldtrip

3 Data Perolehan Hasil Belajar Terkait Prilaku

Ekonomi Siswa Pelajaran IPS Melalui Metode

Fieldtrip Pada Siklus I

4 Aktivitas Siswa Dalam Pembelajaran IPS

Menggunakan Fieldtrip pada Siklus II

5 Data Perolehan Hasil Belajar Terkait Prilaku

Ekonomi Siswa Pelajaran IPS Melalui Metode

Fieldtrip Pada Siklus II

6 RPP Siklus I

7 RPP Siklus II

8 Instrumen Soal

9 Instrumen Angket

10 Surat Izin Pelaksanaan Penelitian

11 Surat Keterangan Pelaksanaan Penelitian

12 Galery Foto-foto Selama Kegiatan

Page 16: UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR TENTANG PERILAKU

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Belajar sebagai proses pendidikan harus berlangsung sepanjang hayat.

Menciptakan generasi yang berkualitas, masyarakat sangat mengharapkan

adanya pendidikan yang memadai untuk putra-putrinya, terlebih pada saat

mereka masih berada dalam tataran sekolah dasar.

Pendidikan adalah hak setiap warga negara yang diatur oleh Undang

Undang Dasar 1945, oleh karenanya pemerintah memberikan prioritas dalam

pembangunan dengan menetapkan Undang-undang Republik Indonesia

Nomor tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional. Pemberlakuan UU

No. 20 Tahun 2003 maka sistem pendidikan di Indonesia sekarang terdiri dari

pendidikan anak usia dini, pendidikan dasar, pendidikan menengah, dan

Pendidikan Tinggi, yang keseluruhannya merupakan kesatuan yang sistemik.

Ilmu Pengetahuan Sosial merupakan salah satu mata pelajaran yang

diberikan mulai mulai dari tingkat sekolah dasar sampai perguruan tinggi. IPS

sebagai mata pelajaran di SD pada hakekatnya merupakan suatu integrasi dari

disiplin ilmu-ilmu sosial dan disiplin ilmu lain yang relevan untuk tujuan

pendidikan. Perlu disadari bahwa sesuai dengan tingkat perkembangannya,

siswa SD belum mampu memahami keluasan dan kedalaman masalah-

masalah sosial secara utuh. Meskipun demikian pada pendidikan IPS di

sekolah dasar siswa dapat diperkenalkan kepada masalah-masalah sosial.

Siswa juga perlu dibekali dengan sejumlah pengetahuan, nilai-nilai moral, dan

juga keterampilan dalam memahami lingkungan sosial masyarakat siswa yang

berguna untuk kehidupan sehari-harinya.

Tujuan dari pembelajaran IPS di sekolah dasar, adalah untuk mendidik

dan memberi bekal kemampuan dasar kepada siswa untuk untuk

mengembangkan diri sesuai dengan bakat, minat, kemampuan dan

Page 17: UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR TENTANG PERILAKU

2

lingkungannya, serta sebagai bekal bagi siswa untuk melanjutkan pendidikan

ke jenjang yang lebih tinggi.

Memperhatikan tujuan dan pentingnya pendidikan IPS bagi siswa

sekolah dasar, dibutuhkan suatu pola pembelajaran yang mampu

menjembatani tercapainya tujuan tersebut. Guru diharapkan memiliki

kemampuan dan keterampilan dalam memilih dan menggunakan berbagai

model, metode, dan strategi pembelajaran agar pembelajaran IPS di sekolah

dasar benar-benar mampu mengkondisikan upaya pembekalan kemampuan

dan keterampilan dasar bagi siswa untuk menjadi manusia dan warga negara

yang baik. Hal ini dapat diwujudkan melalui kegiatan pembelajaran yang

efektif, dimana guru mampu merangsang siswa-siswanya untuk aktif dalam

proses pembelajaran. Kegiatan pembelajaran yang dilakukan harus menarik

dan lebih menekankan pada proses dari pada hasil, yaitu proses bagaimana

siswa memperoleh pengetahuannya.

Siswa tidak menerima pengetahuan dari guru secara pasif, melainkan

siswa yang berperan secara aktif dalam memperoleh dan membangun

pengetahuan pengetahuan baru. Keberhasilan guru dalam proses pembelajaran

ditentukan oleh siswa yang dapat menguasai materi pembelajaran dengan

baik. Salah satu indikator keberhasilan guru mengajar dapat ditunjukkan

dengan meningkatnya hasil belajar siswa. “Hasil belajar adalah kemampuan

kemampuan yang dimiliki siswa setelah ia menerima pengalaman

belajarnya”1, demikian menurut Nana Sudjana. Hasil belajar dapat digunakan

untuk mengukur tingkat kemampuan siswa dan juga dapat memberikan

informasi kepada guru tentang kemajuan siswa dalam upaya mencapai tujuan

pembelajaran. Hasil belajar siswa dipengaruhi oleh beberapa faktor baik faktor

yang berasal dari dalam diri siswa (intern) maupun faktor yang berasal dari

luar diri siswa (ekstern). Beberapa faktor yang mempengaruhi hasil belajar

salah satu diantaranya adalah guru.

1Nana Sudjana, Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar, (Bandung; Remaja Rosdakarya,

2009), h. 22

Page 18: UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR TENTANG PERILAKU

3

Salah satu kemampuan sebagai bagian dari hasil belajar adalah

pemahaman. Yang menurut taksonomi bloom terdapat tiga domain hasil

belajar : kognitif, afektif dan psikomotorik. Pemahaman masuk dalam domain

kognitif yang dapat diartikan sebagai “kemampuan kemampuan

mendemonstrasikan fakta dan gagasan mengelompokkan dengan

mengorganisir, membandingkan, menerjemahkan, memaknai, memberi

deskripsi, dan menyatakan gagasan utama”.2

Upaya peningkatan pemahaman anak, sebagai hasil belajar dipengaruhi

oleh berbagai faktor. Menurut Sri Anitah, “guru merupakan faktor yang paling

berpengaruh terhadap proses maupun hasil belajar, sebab guru merupakan

manajer atau sutradara dalam kelas”3. Oleh karena itu, guru perlu melakukan

inovasi dalam pembelajaran agar hasil belajar siswa menjadi lebih baik.

Inovasi yang dapat dilakukan oleh guru salah satu diantaranya adalah dengan

menggunakan metode pembelajaran yang sesuai dengan karakteristik siswa

maupun materi yang akan disampaikan. Guru harus cermat dalam memilih

metode pembelajaran, sehingga pembelajaran yang dilakukannya menjadi

pembelajaran yang menarik, aktual, dan fungsional bagi siswa. Pemilihan

metode pembelajaran oleh guru mempunyai dampak yang sangat esensial bagi

perolehan belajar siswa yaitu dapat memberikan nilai tambah bagi siswa yaitu

mencapai hasil belajar yang optimal atau maksimal.

Pada kenyataanya yang terjadi sekarang masih terdapat banyak guru

yang menganut paradigma lama yaitu menggunakan metode pembelajaran

konvensional sebagai satu-satunya alternatif dalam mengajar beberapa mata

pelajaran termasuk pada mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial.

Pembelajaran IPS pada umumnya diwarnai oleh model pembelajaran

konvensional yang lebih banyak menekankan pada metode ceramah, sehingga

kurang mampu merangsang siswa untuk terlibat secara aktif dalam proses

pembelajaran. Menurut Djamarah yang dikutip dari Isjoni dan Mohd.Arif

Ismail, “model pembelajaran konvensional adalah metode pembelajaran

2Wikipedia, http://id.wikipedia.org/wiki/Taksonomi_Bloom diakses 20 April 2014 21.08

WIB 3 Sri Anitah W, Strategi Pembelajaran di SD, (Jakarta: Universitas Terbuka, 2009), h. 2.7

Page 19: UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR TENTANG PERILAKU

4

tradisional atau disebut juga dengan metode ceramah, karena sejak dulu

metode ini telah dipergunakan sebagai alat komunikasi lisan antara guru

dengan anak didik dalam proses belajar dan pembelajaran”.4

Dalam kegiatan pembelajaran peran guru adalah memberikan

pengetahuan atau informasi kepada siswa, sedangkan siswa adalah penerima

pengetahuan yang pasif dengan harapan siswa dapat menghafal dan mengingat

pengetahuan yang diterimanya. Kondisi pembelajaran tersebut jelas tidak

mendorong pengembangan potensi diri siswa dalam pembelajaran, sehingga

hasil belajar yang dicapai oleh siswa juga tidak optimal.

Hal ini terjadi juga pada saat peneliti melakukan observasi di kelas III

Madrasah Ibtidaiyah Muawanatul Ikhwan Jatinegara Jakarta Timur, pada

tanggal 27 Januari 2014. Berdasarkan pengamatan yang dilakukan guru

menyampaikan materi pelajaran dengan menggunakan model pembelajaran

konvensional atau sering disebut juga dengan metode ceramah. Guru

menyajikan bahan pelajaran berupa penjelasan penjelasan secara lisan kepada

siswa, sedangkan siswa hanya mendengarkan dan mencatat apa yang

disampaikan oleh guru.

Dalam proses tersebut siswa bersifat pasif, berbeda dengan guru yang

aktif dalam proses pembelajaran sehingga disebut juga (teacher center) yaitu

pembelajaran yang berpusat pada guru. Siswa kurang berpartisipasi secara

aktif dalam kegiatan pembelajaran, karena peran guru lebih banyak sebagai

sumber belajar. Pembelajaran yang berlangsung hanya diselingi dengan

beberapa pertanyaan yang diajukan oleh guru. Namun, dalam hal ini siswa

kurang berantusias dalam menjawab dan menanggapi pertanyaan pertanyaan

dari guru. Selain itu, guru juga kurang memperhatikan penguasaan materi

siswanya tetapi lebih menekankan pada ketuntasan materi tanpa mengetahui

tingkat kepemahaman siswa.

Berdasarkan sumber dokumentasi guru tahun ajaran 2012/2013

menunjukkan bahwa untuk nilai rata-rata ujian akhir semester pada mata

pelajaran IPS mendapatkan nilai rata-rata terendah (6,43) jika dibandingkan

4 Syaiful Bahri Djamarah, Psikologi Belajar, ( Jakarta: Rineka Cipta, 2008), h. 158-159

Page 20: UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR TENTANG PERILAKU

5

dengan nilai rata-rata pada mata pelajaran lain seperti PKn (7,52); Bahasa

Indonesia (8,02); Matematika (6,78), dan IPA (6,80).

Dari data di atas nilai rata-rata tertinggi yaitu pada mata pelajaran

Bahasa Indonesia dengan nilai rata-rata 8,02, sedangkan nilai rata-rata

terendah yaitu pada mata pelajaran IPS dengan nilai rata-rata 6,43.5

Menyikapi berbagai kenyataan yang terjadi tentang metode dan strategi

pembelajaran yang digunakan guru selama ini lebih bersifat (teacher center),

maka dalam hal ini perlu diadakan pemilihan terhadap strategi pembelajaran

yang tepat. Guru perlu menentukan bagaimana cara untuk mengatur

lingkungan belajar siswa agar mereka memiliki pengalaman belajar yang

dapat mengarahkan mereka untuk mencapai hasil belajar yang diinginkan.

Salah satu cara yang dapat dilakukan guru adalah dengan menerapkan metode

pembelajaran baru (inovatif) yang diyakini dapat memecahakan masalah

belajar siswa-siswanya. Dalam hal ini, guru diharapkan memiliki kemampuan

memilih dan menyesuaikan metode pembelajaran yang tepat sesuai dengan

karakteristik siswa dan materi yang akan disampaikan. Metode pembelajaran

yang diperlukan dalam pembelajaran IPS adalah model pembelajaran yang

mampu mengaktifkan siswa-siswanya dalam kegiatan pembelajaran, salah

satunya adalah metode fieldtrip atau kunjungan ke lapangan sebagai metode

pembelajaran yang memanfaatkan lingkungan sekitar sebagai sumber belajar.

Fieltrip merupakan metode berkunjung ke lingkungan sekitar atau

berwisata. Maksud dari berwisata itu sendiri adalah cara mengajar yang

dilakukan dengan mengajak siswa ke suatu tempat atau obyek tertentu di luar

sekolah untuk mengetahui atau menyelidiki sesuatu. Dengan menggunakan

metode fieldtrip pembelajaran akan menjadi lebih menarik dan tidak

membosankan sehingga menimbulkan kegairahan dalam belajar,

menimbulkan persepsi yang sama dan mempersamakan pengalaman. Selain

itu juga siswa menjadi terpancing untuk mengemukakan ide-ide tentang suatu

tempat untuk dituangkan. Hal tersebut akan membantu siswa dalam

5Madrasah Ibtidaiyah Muawanatul Ikhwan, Buku Leger: Kumpulan Nilai Ujian Semester,

Tahun 2012-2013

Page 21: UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR TENTANG PERILAKU

6

menemukan konstruksi pengetahuan dan pemahaman terhadap materi dengan

melihat langsung fenomena yang ada disekitarnya.

Dengan menerapkan metode fieldtrip, proses pembelajaran diharapkan

akan lebih efektif dan efisien. Proses pembelajaran tidak lagi semata-mata

berpusat pada guru, akan tetapi menciptakan pembelajaran yang interaktif

antara siswa dengan guru, dan antara siswa dengan siswa.

Dalam pembelajaran IPS, metode fieldtrip dapat memberikan implikasi

yang positif bagi siswa yaitu siswa akan mendapat pengetahuan melalui

pengalaman-pengalaman belajarnya saat mengunjungi suatu obyek. Selain itu,

metode ini juga dapat melatih siswa menjadi pembelajar yang mandiri dimana

siswa memperoleh dan membangun pengetahuannya sendiri melalui proses

langsung melihat lingkungan sekitar tempatnya berada secara lebih kongkrit

sehingga menjadikan proses pembelajaran lebih bermakna bagi siswa.

Berdasarkan masalah yang telah diuraikan di atas serta menyadari akan

manfaat metode fieldtrip dalam pembelajaran IPS, maka peneliti akan

melakukan penelitian dengan mengambil judul “Peningkatan Hasil Belajar

Tentang Perilaku Ekonomi Dengan Fieldtrip Pada Siswa Kelas III Madrasah

Ibtidaiyah Muawanatul Ikhwan Jatinegara Jakarta Timur”,

B. Identifikasi Masalah dan Fokus Penelitian

Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka dapat diidentifikasi

beberapa permasalahan yaitu:

1. Proses pembelajaran yang berlangsung masih tradisional dan kurang

bervariasi dimana kegiatan pembelajaran lebih berpusat pada guru

(teacher center) yang memberikan pengetahuan dan informasi kepada

siswa.

2. Guru belum menyampaikan materi pembelajaran secara maksimal, dan

guru belum menggunakan model pembelajaran yang inovatif dalam

pembelajaran IPS.

3. Hasil belajar pelajaran IPS jauh lebih rendah dibandingkan dengan

pelajaran lain

Page 22: UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR TENTANG PERILAKU

7

Mengingat keterbatasan waktu, tenaga dan kapasitas peneliti maka fokus

penelitian ini merujuk pada identifikasi masalah point ketiga yaitu penggunaan

metode fieldtrip dalam peningkatan hasil belajar mata pelajaran IPS pada

siswa kelas III Madrasah Ibtidaiyah Muawanatul Ikhwan Jatinegara Jakarta

Timur.

C. Pembatasan Fokus Penelitian

Berdasarkan fokus penelitian tersebut diatas maka batasan penelitian :

1. Peningkatan Hasil Belajar Materi perilaku ekonomi yakni pengenalan

terhadap penggunaan uang dan jenis-jenis pekerjaan sesuai dengan

kompetensi dasar yang telah ditetapkan oleh Standar Isi Permendiknas

untuk siswa kelas III SD/MI

2. Penggunaan metode fieldtrip (berkunjung ke tempat-tempat kegiatan

ekonomi berlangsung : Pasar, Bank, Minimarket, Terminal dan warung

yang berada di lingkungan sekitar yang tidak jauh dari madrasah)

D. Perumusan Masalah Penelitian

Berdasarkan latar belakang masalah dan fokus penelitian tersebut di atas

maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah “Bagaimana peningkatan hasil

belajar terhadap perilaku ekonomi pada siswa kelas III jika menggunakan

fieldtrip di Madrasah Ibtidaiyah Muawanatul Ikhwan Jatinegara Jakarta Timur?”

E. Tujuan dan Kegunaan Hasil Penelitian

a. Tujuan Penelitian

Sesuai dengan rumusan masalah maka tujuan penelitian adalah untuk

mengetahui peningkatan hasil belajar terhadap perilaku ekonomi pada

siswa kelas III jika menggunakan fieldtrip di Madrasah Ibtidaiyah

Muawanatul Ikhwan Jatinegara Jakarta Timur.

Page 23: UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR TENTANG PERILAKU

8

b. Kegunaan Hasil Penelitian

Berdasarkan tujuan yang ingin dicapai, maka hasil dari penelitian ini

diharapkan dapat memberi kegunaan kepada berbagai pihak yang terkait.

Manfaat yang diharapkan dari penelitian ini adalah:

1. Secara teoritis

Dapat digunakan sebagai solusi alternatif dalam menggunakan

metode pembelajaran yang inovatif pada mata pelajaran IPS.

Selanjutnya dapat digunakan untuk referensi ilmiah untuk menambah

pengetahuan tentang pentingnya metode fieltrip dalam pembelajaran

sebagai upaya meningkatkan hasil belajar siswa sehingga dapat

memperbaiki kualitas pendidikan ke arah yang lebih baik.

2. Secara praktis

a. Bagi siswa

Menumbuhkan kesadaran bagi siswa bahwa dalam proses belajar,

belajar bisa dilakukan dimana saja dan kapan saja, ada guru atau

tanpa guru proses belajar dapat berlangsung sebab sumber belajar

dapat diperoleh dari lingkungan sekitar. Dengan adanya penelitian

ini siswa dapat meningkatkan motivasi dan partisipasi sekaligus

penguasaan dalam pembelajaran IPS.

b. Bagi guru

Penelitian ini bermanfaat untuk meningkatkan dan memperluas

pengetahuan guru mengenai metode fieldtrip sehingga dapat

pedoman dan terus mengadakan inovasi dalam upaya melakukan

perbaikan terhadap proses pembelajaran agar menjadi lebih baik.

c. Bagi Sekolah,

Penelitian ini dapat digunakan sebagai bahan masukan

pengambilan kebijakan sekolah untuk menggunakan metode

fieldtrip pada pembelajaran IPS dalam upaya meningkatkan

kualitas sekolah dan memperbaiki mutu pendidikan.

Page 24: UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR TENTANG PERILAKU

9

d. Bagi Peneliti

Penelitian ini bermanfaat untuk memberi wawasan, pengetahuan,

dan pengalaman yang bermakna bagi peneliti melalui penelitian

yang dilakukan. Selanjutnya hasil penelitian yang diperoleh dapat

dijadikan refleksi untuk melakukan inovasi dalam pembelajaran.

Page 25: UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR TENTANG PERILAKU

10

BAB II

KAJIAN TEORITIK DAN KONSEPTUAL

INTERVENSI TINDAKAN

A. Konsep Hasil Belajar Perilaku Ekonomi

1. Pengertian Belajar

Pandangan seseorang guru terhadap pengertian belajar akan

mempengaruhi tindakannya dalam membimbing siswa untuk belajar.

Berbicara pengertian belajar telah banyak konsep yang dirumuskan oleh

para ahli yang berhubungan denga teori belajar.

Teori belajar behaviorisme (tingkah laku) menyatakan bahwa

belajar adalah proses perubahan tingkah laku. Seseorang telah dianggap

telah belajar sesuatu bila ia mampu menunjukkan tingkah laku. Menurut

teori ini, yang terpenting adalah masukan/input yang berupa masukan dan

keluaran/output yang berupa respon. Sedangkan apa yang terjadi di antara

stimulus dan respon itu dianggap tak penting diperhatikan sebab tidak bisa

di amati. Selanjutnya, teori belajar kognitivisme menyatakan bahwa

belajar adalah perubahan persepsi dan pemahaman.1 Untuk teori

belajar konstruktivisme dan teori belajar modern tidak diraikan dalam

tulisan demi menghindari kebingunan dalam penafsiran pempaca.

Merujuk pada teori-teori belajar di atas, Burton mengemukakan hal

senada dengan teori behaviorisme di mana belajar dapat diartikan sebagai

perubahan tingkah laku pada diri individu berkat adanya interaksi antara

individu dengan individu dan individu dengan lingkungannya sehingga

mereka lebih mampu berinteraksi dengan lingkungannya.2 Kemudian

Witherington menyatakan bahwa “Belajar adalah suatu proses perubahan

di dalam kepribadian yang menyatakan diri sebagai suatu pola baru dari

1 Uno, Hamzah B., Abdul Karim Rauf, dan Najamuddin Petta Solong, Pengantar Teori

Belajar dan Pembelajaran, ( Gorontalo: Nurul Jannah, 2008) h.56 2 Usman, Moh Uzer dan Lilis Setiawati. Upaya Optimalisasi Kegiatan Belajar Mengajar,

(Bandung: Remaja Rosdakarya.2001) h.4

Page 26: UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR TENTANG PERILAKU

11

reaksi berupa kecakapan, sikap, kebiasaan kepribadian atau suatu

pengertian”.3 Selanjutnya, Gagne memberikan dua definisi belajar, yakni:

(1) belajar adalah suatu proses untuk memperoleh motivasi dalam

pengetahuan, keterampilan, kebiasaan, dan tingkah laku; dan (2) belajar

adalah penguasaan pengetahuan atau keterampilan yang diperoleh dari

instruksi.4

Berdasarkan pendapat para ahli di atas dapat dipahamai bahwa

pada dasarnya belajar merupakan proses perubahan tingkah laku yang

berlangsung dalam jangka waktu tertentu melalui memberian pengetahuan,

latihan maupun pengalaman. Belajar dengan pengalaman akan membawa

pada perubahan diri dan cara merespon lingkungan.

2. Pengertian Hasil Belajar

Hasil belajar merupakan tujuan akhir dilaksanakannya kegiatan

pembelajaran di sekolah. Hasil belajar dapat ditingkatkan melalui usaha

sadar yang dilakukan secara sistematis mengarah kepada perubahan yang

positif yang kemudian disebut dengan proses belajar. Akhir dari proses

belajar adalah perolehan suatu hasil belajar siswa. Hasil belajar siswa di

kelas terkumpul dalam himpunan hasil belajar kelas. Semua hasil belajar

tersebut merupakan hasil dari suatu interaksi tindak belajar dan tindak

mengajar. Dari sisi guru, tindak mengajar di akhiri dengan proses evaluasi

hasil belajar, sedangkan dari sisi siswa, hasil belajar merupakan

berakhirnya penggal dan puncak proses belajar.5

Menurut Sudjana ,hasil belajar adalah kemampuan yang dimiliki

siswa setelah menerima pengalaman belajar.6 Selanjutnya Warsito (dalam

Depdiknas, mengemukakan bahwa hasil dari kegiatan belajar ditandai

dengan adanya perubahan perilaku ke arah positif yang relatif permanen

3 Usman, Moh Uzer dan Lilis Setiawati. h.5

4 Slameto, Belajar dan Faktor-Faktor yang mempengaruhinya ,(Jakarta :Rineka Cipta.

2010). h.13 5 Dimyati dan Mudjiono.. Belajar dan Pembelajaran. (Jakarta: PT Rineka Cipta.2009) h.3

6 Sudjana, Nana. . Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. (Cet. XV). (Bandung: PT.

Ramaja Rosdakarya.2010 )h.22

Page 27: UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR TENTANG PERILAKU

12

pada diri orang yang belajar.7 Sehubungan dengan pendapat itu, maka

Wahidmurni, dkk.8 menjelaskan bahwa sesorang dapat dikatakan telah

berhasil dalam belajar jika ia mampu menunjukkan adanya perubahan

dalam dirinya. Perubahan-perubahan tersebut di antaranya dari segi

kemampuan berpikirnya, keterampilannya, atau sikapnya terhadap suatu

objek.

Jika dikaji lebih mendalam, maka hasil belajar dapat tertuang

dalam taksonomi Bloom, yakni dikelompokkan dalam tiga ranah (domain)

yaitu domain kognitif atau kemampuan berpikir, domain afektif atau sikap,

dan domain psikomotor atau keterampilan. Sehubungan dengan itu, Gagne

mengembangkan kemampuan hasil belajar menjadi lima macam antara

lain: (1) hasil belajar intelektual merupakan hasil belajar terpenting dari

sistem lingsikolastik; (2) strategi kognitif yaitu mengatur cara belajar dan

berfikir seseorang dalam arti seluas-luasnya termaksuk kemampuan

memecahkan masalah; (3) sikap dan nilai, berhubungan dengan arah

intensitas emosional dimiliki seseorang sebagaimana disimpulkan dari

kecenderungan bertingkah laku terhadap orang dan kejadian; (4) informasi

verbal, pengetahuan dalam arti informasi dan fakta; dan (5) keterampilan

motorik yaitu kecakapan yang berfungsi untuk lingkungan hidup serta

memprestasikan konsep dan lambang.9

Untuk mengetahui hasil belajar seseorang dapat dilakukan dengan

melakukan tes dan pengukuran. Tes dan pengukuran memerlukan alat

sebagai pengumpul data yang disebut dengan instrumen penilaian hasil

belajar. Instrumen dibagi menjadi dua bagian besar, yakni tes dan non

tes.10

Selanjutnya, menurut Hamalik, memberikan gambaran bahwa hasil

belajar yang diperoleh dapat diukur melalui kemajuan yang diperoleh

siswa setelah belajar dengan sungguh-sungguh. Hasil belajar tampak

7Depdiknas. 2006. Bunga Rampai Keberhasilan Guru dalam Pembelajaran (SMA, SMK,

dan SLB). (Jakarta: Depdiknas. 2006).h.125 8Wahidmurni, Alifin Mustikawan, dan Ali Ridho. Evaluasi Pembelajaran: Kompetensi

dan Praktik. (Yogyakarta: Nuha Letera. 2010) h.18 9 Sudjana, Nana. h.22

10Wahidmurni, dkk. h.28

Page 28: UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR TENTANG PERILAKU

13

terjadinya perubahan tingkah laku pada diri siswa yang dapat diamati dan

diukur melalui perubahan sikap dan keterampilan. Perubahan tersebut

dapat diartikan terjadinya peningkatan dan pengembangan yang lebih baik

dibandingkan dengan sebelumnya.11

Berdasarkan konsepsi di atas, pengertian hasil belajar dapat

disimpulkan sebagai perubahan perilaku secara positif serta kemampuan

yang dimiliki siswa dari suatu interaksi tindak belajar dan mengajar yang

berupa hasil belajar intelektual, strategi kognitif, sikap dan nilai, inovasi

verbal, dan hasil belajar motorik. Perubahan tersebut dapat diartikan

terjadinya peningkatan dan pengembangan yang lebih baik dibandingkan

dengan sebelumnya.

3. Ciri-ciri hasil belajar

Drs. Slameto mengemukakan ciri-ciri yang merupakan perubahan tingkah

laku hasil belajar sebagai berikut:

a. Perubahan tingkah laku secara sadar, berarti bahwa individu yang

belajar akan menyadari terjadinya perubahan itu, atau sekurang-

kurangnya individu merasakan telah terjadi adanya suatu perubahan

dalam dirinya.

b. Perubahan dalam belajar bersifat kontinu dan fungsional, yaitu

sebagai hasil belajar, perubahan yang terjadi dalam individu

berlangsung secara terus menerus dan tidak statis.

c. Perubahan dalam belajar bersifat positif dan aktif. Bahwa perubahan

tersebut senantiasa akan` bertambah dan tertuju untuk memperoleh

sesuatu yang lebih baik dari sebelumnya.

d. Perubahan dalam belajar bertujuan atau terarah bahwa perubahan

tingkah laku itu terjadi karena adanya tujuan yang ingin dicapai.

e. Perubahan mencakup seluruh aspek tingkah laku. Bahwa suatu proses

belajar tersebut meliputi perubahan tingkah laku12

11

Hamalik, Oemar. Proses Belajar Mengajar. (Jakarta: PT Bumi Aksara.2006) h.155 12

Slameto, Belajar dan Faktor-Faktor yang mempengaruhinya ,(Jakarta :Rineka Cipta.

2010). h.123

Page 29: UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR TENTANG PERILAKU

14

4. Upaya Meningkatkan Hasil Belajar

Menurut Mulyasa bahwa belajar pada hakekatnya merupakan

usaha sadar yang dilakukan oleh individu untuk memenuhi

kebutuhannya. Setiap kegiatan belajar yang dilakukan oleh peserta didik

akan menghasilkan perubahan-perubahan dalam dirinya.13

Upaya

meningkatkan prestasi belajar siswa dilakukan dengan mengelola

faktor-faktor yang dapat berpengaruh terhadap prestasi belajar siswa.

Banyak faktor-faktor yang dapat mempengaruhi prestasi belajar, tetapi

menurut Slameto secara garis besar dapat digolongkan menjadi dua

yaitu faktor intern dan faktor ekstern. Faktor intern adalah faktor yang

berasal dari dalam individu yang sedang belajar. Faktor ekstern adalah

faktor yang ada di luar individu.14

1. Faktor siswa

1) Faktor Jasmani

a) Faktor kesehatan, sehat berarti dalam keadaan baik/dapat

berfungsi dengan normal segenap organ tubuh dan bebas

dari penyakit. Proses belajar seseorang terganggu bila

kesehatan seseorang terganggu. Jadi sehat disini meliputi

sehat jasmani,rohani dan sosial,kesehatan seseorang

berpengaruh terhadap belajarnya.

b) Cacat tubuh adalah sesuatu yang menyebabkan kurang

berfungsinya salah satu organ tubuh. Cacat tubuh juga

sangat mempengaruhi proses belajar.

2) Faktor Psikologis meliputi :

a) Intelegensi

Intelegensi adalah kecakapan yang terdiri dari tiga jenis

kecakapan untuk menghadapi dan menguasai kedalaman

dengan situasi yang baru dengan cepat dan efektif,

13

Mulyasa E, Menjadi Guru Profesional, (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2005),

h. 189 14

Slameto, Belajar dan Faktor-Faktor yang mempengaruhinya ,(Jakarta :Rineka Cipta.

2010). h.168

Page 30: UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR TENTANG PERILAKU

15

mengetahui konsep-konsep yang abstrak dan efektif,

mengetahui relasi dan mempelajari dengan cepat. Jadi

intelegensi berpengaruh terhadap belajar. Walaupun begitu

siswa mempunyai intelegensi tinggi belum tentu berhasil

dalam belajar, sebab belajar suatu proses yang kompleks

dengan banyak faktor yang mempengaruhi, sedangkan

intelegensi hanya merupakan salah satu faktor yang

mempengaruhi dalam belajar.

b) Perhatian

Perhatian adalah keaktifan jiwa yang dipertinggi agar siswa

dapat belajar dengan baik, usahakan bahan pelajaran selalu

menarik perhatian siswa. Perhatian dapat dikatakan

perumusan energi psikis yang ditujukan kepada suatu obyek

pelajaran atau dapat dikatakan sebagai banyak sedikitnya

kesadaran yang menyertai aktivitas belajar.

c) Minat

Minat adalah kecenderungan yang tetap untuk

memperhatikan dan mengenang beberapa kegiatan. Jadi

minat besar pengaruhnya terhadap belajar sebab dengan

adanya minat belajar akan berlangsung dengan baik.

d) Bakat

Bakat adalah kemampuan untuk belajar, dengan bakat yang

ada akan menimbulkan hasil belajar yang baik.

e) Motif

Motif erat hubungannya dengan tujuan yang akan dicapai,

akan tetapi didalam mencapai tujuan itu diperlukan berbuat,

sedangkan yang menjadi penyebab berbuat adalah motif itu

sendiri sebagai daya penggerak atau pendorong.

f) Kebiasaan belajar

Kebiasaan belajar adalah sebuah langkah yang dilaksanakan

secara teratur. Jadi kebiasaan belajar juga berpengaruh

Page 31: UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR TENTANG PERILAKU

16

terhadap pencapaian prestasi belajar. Siswa yang memiliki

kebiasaan belajar yang baik akan lebih bersemangat dalam

belajar.

g) Kematangan

Kematangan adalah suatu tingkat atau fase pertumbuhan

seseorang.

h) Kesiapan

Kesiapan adalah kesediaan untuk memberikan respon atau

bereaksi.

3) Faktor Kelelahan

Kelelahan pada seseorang sulit untuk dipisahkan tetapi dapat

dibedakan menjadi dua macam yaitu kelelahan jasmani dan

kelelahan rohani. Kelelahan jasmani terlihat dari lunglainya

tubuh, sedangkan kelelahan rohani dilihat dengan adanya

kebosanan.

2. Faktor Guru

a) Kurikulum dan metode mengajar

Didalam memberikan kurikulum, guru hendaknya dapat

memperhatikan keadaan siswa sehingga siswa dapat menerima

dan menguasai pelajaran yang disampaikan oleh guru. Metode

mengajar yang digunakan oleh guru sangat mempengaruhi

keberhasilan belajar siswa. Untuk meningkatkan motivasi siswa

untuk belajar, guru harus mampu mengusahakan metode belajar

yang tepat, efektif dan efisien.

b) Relasi guru dengan siswa dan relasi siswa dengan siswa

Guru harus mampu menciptakan keakraban dengan siswa

sehingga didalam memberikan pelajaran mudah diterima oleh

siswa dan guru harus mampu membuat siswa dengan siswa lain

terjalin hubungan yang akrab. Sebab dengan keakraban dapat

mempengaruhi motivasi belajar siswa.

Page 32: UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR TENTANG PERILAKU

17

5. Penilaian Hasil Belajar

Penilaian hasil belajar dapat diklasifikasi berdasarkan cakupan kompetensi

yang diukur dansasaran pelaksanaannya.

A. Jenis penilaian

a. Jenis Penilaian Berdasarkan Cakupan Kompetensi yang Diukur

Sebagaimana dijelaskan dalam PP. Nomor 19 tahun 2005 bahwa

penilaiaian penilaian hasil belajar oleh pendidik terdiri atas ulangan

harian, ulangan tengah semester, ulangan akhir semester dan ulangan

kenaikan kelas.

b. Jenis Penilaian Berdasarkan Sasaran

Berdasarkan sasarannya, penilaian hasil belajar dapat diklasifikasi atas

penilaian individual dan penilaian kelompok.

a) Penilaian individual adalah penilaian yang dilakukan untuk

menilai pencapaian kompetensi atauhasil belajar secara

perorangan. Penilaian individual perlu memperhatikan nilai

universal seperti:disiplin, jujur, tekun, cermat, teliti,

tanggungjawab, rendah hati, sportif, etos kerja,

toleran,sederhana, bebas, antusias, kreatif, inisiatif, tanggap dan

peduli dan lain-lain.

b) Penilaian kelompok adalah penilaian yang dilakukan untuk

menilai pencapaian kompetensi atauhasil belajar secara

kelompok. Penilaian kelompok perlu memperhatikan nilai

universal seperti:kerjasama, menghargai pendapat orang lain,

kedamaian, cinta dan kasih sayang, toleran, danlain-lain.

c. Jenis Penilaian Berdasarkan Sasaran

Berdasarkan sasarannya, penilaian hasil belajar dapat diklasifikasi atas

penilaian individual dan penilaian kelompok.

a) Penilaian individual

Penilaian individual adalah penilaian yang dilakukan untuk

menilai pencapaian kompetensi atauhasil belajar secara

perorangan. Penilaian individual perlu memperhatikan nilai

Page 33: UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR TENTANG PERILAKU

18

universal seperti:disiplin, jujur, tekun, cermat, teliti,

tanggungjawab, rendah hati, sportif, etos kerja,

toleran,sederhana, bebas, antusias, kreatif, inisiatif, tanggap dan

peduli dan lain-lain.

b) Penilaian kelompok

Penilaian kelompok adalah penilaian yang dilakukan untuk

menilai pencapaian kompetensi atauhasil belajar secara

kelompok. Penilaian kelompok perlu memperhatikan nilai

universal seperti:kerjasama, menghargai pendapat orang lain,

kedamaian, cinta dan kasih sayang, toleran, danlain-lain.

B. Teknik Penilaian

Penilaian hasil belajar dapat menggunakan berbagai teknik penilaian

sesuai dengan kompetensidasar yang harus dikuasai. Ditinjau dari

tekniknya, penilaian dibagi menjadi dua yaitu tes dannon tes.

1. Teknik Tes

Teknik tes merupakan teknik yang digunakan melaksanakan tes

berupa pertanyaan yang harusdijawab, pertanyaan yang harus

ditanggapi atau tugas yang harus dilaksanakan oleh orang yangdi tes.

Dalam hal tes hasil belajar yang hendak diukur adalah kemampuan

peserta didik dalammenguasai pelajaran yang disampaikan meliputi

aspek pengetahuan dan keterampilan.Berdasarkan alat pelaksanaannya

secara garis besar alat penilaian dengan teknik tes

dapatdikelompokkan sebagai berikut :

a. Tes Tertulis

Tes tertulis adalah suatu teknik penilaian yang menuntut jawaban

secara tertulis, baik berupa pilihan maupun isian. Tes tertulis dapat

digunakan pada ulangan harian atau ulangan tengah danakhir

semester atau ulangan kenaikan kelas. Tes tertulis dapat berbentuk

pilihan ganda,menjodohkan, benar-salah, isian singkat, atau uraian

(essay)

Page 34: UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR TENTANG PERILAKU

19

b. Tes Lisan

Tes lisan adalah teknik penilaian hasil belajar yang pertanyaan dan

jawabannya atau pernyataannya atau tanggapannya disampaikan da

lam bentuk lisan dan spontan. Tes jenis inimemerlukan daftar

pertanyaan dan pedoman pensekoran.

c. Tes Praktik/Perbuatan

Tes praktik / perbuatan adalah teknik penilaian hasil belajar

yang menuntut peserta didikmendemontrasikan kemahirannya atau

menampilkan hasil belajarnya dalam bentuk unjuk kerja.Tes

praktik/perbuatan dapat berupa tes identifikasi, tes simulasi dan tes

petik kerja. Tes identifikasi dilakukan untuk mengukur kemahiran

mengidentifikasi sesuatu hal berdasarkanfenomena yang ditangkap

melalui alat indera. Tes simulasi digunakan .untuk

mengukurkemahiran bersimulasi memperagakan suatu tindakan.

Tes petik kerja digunakan untukmengukur kemahiran

mendemonstrasikan pekerjaan yang sesungguhnya.

2. Teknik Nontes

Teknik nontes merupakan teknik penilaian untuk memperoleh

gambaran terutama mengenai karakteristik, sikap, atau kepribadian.

Selama ini teknik nontes kurang digunakan dibandingkan teknis tes.

Dalam proses pembelajaran pada umumnya kegiatan penilaian

mengutamakan teknik tes. Hal ini dikarenakan lebih berperannya

aspek pengetahuan dan keterampilan dalam pengambilan

keputusan yang dilakukan guru pada saat menentukan siswa. Seiring

dengan berlakunya kurikulum tingkat satuan pendidikan (KTSP) yang

didasarkan pada standar kompetensi dan kompetensi dasar maka

teknik penilaian harus disesuaikan dengan:- kompetensi yang diukur

aspek yang akan diukur, pengetahuan, keterampilan atau sikap

kemampuan siswa yang akan diukur;- sarana dan prasarana yang ada.

Teknik penilaian nontes dapat dikelompokkan sebagai berikut:

Page 35: UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR TENTANG PERILAKU

20

a. Pengamatan/observasi

Pengamatan/observasi adalah teknik penilaian yang dilakukan oleh

pendidik denganmenggunakan indera secara langsung. Observasi

dilakukan dengan cara menggunakan instrumenyang sudah

dirancang sebelumnya.

b. Penugasan

Penilaian dengan penugasan adalah suatu teknik penilaian yang

menuntut peserta didikmelakukan kegiatan tertentu di luar kegiatan

pembelajaran di kelas. Penilaian dengan penugasandapat

diberikan dalam bentuk individual atau kelompok. Penilaian

dengan penugasan dapat berupa tugas atau proyek.15

6. Pengertian Perilaku

Menurut Louis Thurstone, Rensis Likert dan Charles Osgood,

perilaku adalah “suatu bentuk evaluasi atau reaksi perasaan”.16

Berarti

sikap seseorang terhadap suatu objek adalah perasaan mendukung atau

memihak (favorable) maupun perasaan tidak mendukung atau tidak

memihak (unfavorable) pada objek tersebut. Secara singkat menurut Heri

Purwanto, “perilaku adalah pandangan-pandangan atau perasaan yang

disertai kecenderungan untuk bertindak sesuai sikap objek tadi”.

Perilaku manusia adalah refleksi dari berbagai gejala kejiwaan

seperti pengetahuan, persepsi, minat, keinginan dan sikap. Hal-hal yang

mempengaruhi perilaku seseorang sebagian terletak dalam diri individu

sendiri yang disebut juga faktor internal sebagian lagi terletak di luar

dirinya atau disebut dengan faktor eksternal yaitu factor lingkungan .

Menurut WHO, yang dikutip oleh Notoatmodjo, perubahan perilaku

dikelompokkan menjadi 3 (tiga), yaitu :

15

Depdiknas, Pedoman Penilaian Hasil Belajar di SD, (Jakarta : BSNP.2007) hal.59 16

Stephen P. Robbins, Prinsip-prinsip Perilaku Organisasi, (Jakarta: Gelora Aksara

Pratama, 2011) h. 18

Page 36: UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR TENTANG PERILAKU

21

1. Perubahan alamiah (natural change), ialah perubahan yang dikarenakan

perubahan pada lingkungan fisik, sosial, budaya ataupun ekonomi

dimana dia hidup dan beraktifitas.

2. Perubahan terencana (planned change), ialah perubahan ini terjadi,

karena memang direncanakan sendiri oleh subjek.

3. Perubahan dari hal kesediaannya untuk berubah (readiness to change),

ialah perubahan yang terjadi apabila terdapat suatu inovasi atau

program-program baru, maka yang terjadi adalah sebagian orang cepat

mengalami perubahan perilaku dan sebagian lagi lamban.Hal ini

disebabkan setiap orang mempunyai kesediaan untuk berubah yang

berbeda-beda.

Tim ahli WHO, menganalisis bahwa yang menyebabkan seseorang

itu berperilaku ada empat alasan pokok, yaitu :

1. Pemikiran dan perasaan

Bentuk pemikiran dan perasaan ini adalah pengetahuan, kepercayaan,

sikap dan lainlain.

2. Orang penting sebagai referensi

Apabila seseorang itu penting bagi kita, maka apapun yang ia katakan

dan lakukan cendrung untuk kita contoh. Orang inilah yang dianggap

kelompok referensi seperti : guru, kepala suku dan lain-lain.

3. Sumber-sumber daya

Yang termasuk adalah fasilitas-fasilitas misalnya : waktu, uang, tenaga

kerja, ketrampilan dan pelayanan. Pengaruh sumber daya terhadap

perilaku dapat bersifat positif maupun negatif.

4. Kebudayaan

Perilaku normal, kebiasaan, nilai-nilai dan pengadaan sumber daya di

dalam suatu masyarakat akan menghasilkan suatu pola hidup yang

disebut kebudayaan. Perilaku yang normal adalah salah satu aspek dari

kebudayaan dan selanjutnya kebudayaan mempunyai pengaruh yang

dalam terhadap perilaku.

Page 37: UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR TENTANG PERILAKU

22

Dari uraian tersebut di atas dapat dilihat bahwa, alasan seseorang

berperilaku. Oleh sebab itu, perilaku yang sama diantara beberapa orang

dapat berbeda-beda penyebab atau latar belakangnya. Perilaku yang

optimal akan memberi dampak pada status kesehatan yang optimal juga.

Perilaku yang optimal adalah seluruh pola kekuatan, kebiasaan pribadi

atau masyarakat, baik secara sadar ataupun tidak yang mengarah kepada

upaya pribadi atau masyarakat untuk menolong dirinya sendiri dari

masalah kesehatan. Pola kelakuan/kebiasaan yang berhubungan dengan

tindakan promotif, preventif harus ada pada setiap pribadi atau

masyarakat.

Berdasarkan uraian tersebut diatas maka dapat disimpulkan bahwa

perilaku dibatasi sebagai jiwa (berpendapat, berfikir, bersikap dan

sebagainya) untuk memberikan respon terhadap situasi, baik berupa

tindakan pasif maupun aktif.

c. Pengertian Ekonomi

Menurut Wikipedia Indonesia ekonomi merupakan salah satu ilmu

sosial yang mempelajari aktivitas manusia yang berhubungan dengan

produksi, distribusi, dan konsumsi terhadap barang dan jasa. Istilah

ekonomi sendiri berasal dari bahasa Yunani, yaitu oikos yang berarti

keluarga, rumah tangga dan νόμος (nomos) yang berarti peraturan, aturan,

hukum. Secara garis besar, ekonomi diartikan sebagai aturan rumah tangga

atau manajemen rumah tangga. Sementara yang dimaksud dengan ahli

ekonomi atau ekonom adalah orang menggunakan konsep ekonomi dan

data dalam bekerja.17

Menurut Paul A. Samuelson dalam bukunya yang berjudul

Economics International Edition, pengertian ilmu ekonomi yang

diterjemahkan dalam bahasa Indonesia adalah suatu studi mengenai

individu-individu dan masyarakat membuat pilihan, dengan atau tanpa

penggunaan uang, dengan menggunakan sumber-sumber daya yang

17

Ekonomi, http://id.wikipedia.org/wiki/Ekonomi , diakses tanggal 20 April 2014, 22.15

WIB

Page 38: UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR TENTANG PERILAKU

23

terbatas tetapi dapat digunakan dalam berbagai cara untuk menghasilkan

berbagai jenis barang dan jasa dan mendistribusikannya untuk kebutuhan

komsumsi, sekarang dan di masa datang, kepada berbagai individu dan

golongan masyarakat.18

Berdasarkan kajian-kajian di atas, maka dapat ditarik sebuah

konsep mengenai pemahaman perilaku ekonomi. Jadi, pemahaman

perilaku ekonomi itu sendiri adalah konsep mengenai bagaimana seorang

individu memiliki kemampuan pemahaman tentang sesuatu dan dapat

melihatnya dari berbagai segi mengenai berbagai sikap/tindakan atau

tanggapan dalam setiap proses ekonomi, yaitu distribusi, konsumsi, dan

produksi.

B. Konsep Pembelajaran IPS di SD/MI

Menurut Nasution mengemukakan bahwa: “Ilmu Pengetahuan sosial

(IPS) ialah suatu program pendidikan yang merupakan suatu keseluruhan yang

pada pokoknya mempersoalkan manusia dalam lingkungan fisik maupun

dalam lingkungan sosialnya”19

. Bahan ajarnya diambil dari berbagai ilmu

sosial seperti, geografi, sejarah, ekonomi, sosiologi, antropologi, dan tata

negara. Sedangkan menurut Hasan “Pendidikan IPS dapat diartikan sebagai

pendidikan memperkenalkan konsep, generalisasi, teori, cara berfikir, dan cara

bekerja disiplin ilmu-ilmu sosial”.20

Pendidikan IPS merupakan program pendidikan yang banyak

mengandung muatan nilai sebagai salah satu karakteristiknya. Hal ini

sebagaimana dikemukakan oleh Mulyana dalam Rudy Gunawan, bahwa :

Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) dan Humaniora merupakan dua bidang

kajian yang potensial bagi pengembangan tugas-tugas pembelajaran yang

kaya nilai. Karakteristik ilmu yang erat kaitanya dengan kehidupan

18

http://www.pendidikanekonomi.com/2012/05/defenisi-ilmu-ekonomi-oleh-prof-p.html ,

diakses tanggal 20 April 2014, 22. 21 WIB 19

Isjoni, Cooperative Learning, Efektivitas Pembelajaran Kelompok, (Bandung: Alfabeta,

2012), h.21 20

Ibid, h. 22

Page 39: UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR TENTANG PERILAKU

24

manusia dan banyak membahas tentang bagaimana manusia dapat

menjalin hubungan harmonis dengan sesama, lingkungan dan Tuhan,

membuat dua bidang kajian ini sangat kaya dengan sikap, nilai,

moral,etika, dan perilaku.21

Sedangkan menurut Somantri “Pendidikan IPS adalah penyederhanaan

atau adaptasi dari disiplin ilmu-ilmu sosial dan humaniora, serta kegiatan

dasar manusia yang diorganisasikan dan disajikan secara ilmiah dan

pedagogis/psikologis untuk tujuan pendidikan”.22

Sementara Djahiri dan

Ma’mun (dikutip oleh Rudy Gunawan) berpendapat bahwa: “IPS atau studi

sosial konsep-konsepnya merupakan konsep pilihan dari berbagai ilmu lalu

dipadukan dan diolah secara didaktis-pedagogis sesuai dengan tingkat

perkembangan siswa”23

.

Sapriya menyatakan bahwa :

Ciri khas IPS sebagai mata pelajaran pada jenjang pendidikan dasar dan

menengah adalah sifat terpadu (integrated) dari sejumlah mata pelajaran

dengan tujuan agar mata pelajaran ini lebih bermakna bagi peserta didik

sehingga pengorganisasian materi/bahan pelajaran disesuaikan dengan

lingkungan, karakteristik, dan kebutuhan peserta didik.24

IPS di sekolah merupakan mata pelajaran atau bidang kajian yang

menduduki konsep dasar berbagai ilmu sosial yang disusun melalui

pendekatan pendidikan dan pertimbangan psikologis, serta kebermaknaannya

bagi siswa dalam kehidupannya mulai dari tingkat SD sampai dengan SMA,

atau membekali dan mempersiapkan peserta didik untuk dapat melanjutkan

pendidikan yang lebih tinggi. Pendidikan IPS (social studies) bukan

merupakan program pendidikan disiplin ilmu tetapi adalah suatu kajian

tentang masalah-masalah sosial yang dikemas sedemikian rupa dengan

mempertimbangkan faktor psikologis perkembangan peserta didik dan beban

waktu kurikuler untuk program pendidikan.

21

Rudi Gunawan, Pendidikan IPs-Filosofi, Konsep dan Aplikasi, (Bandung: Alfabeta,

2011), h. 23 22

Sapriya, Pendidikan IPS, (Bandung: Remaja Rosda Karya, 2009), h. 11 23

Gunawan, Op.Cit, h.17 24

Sapriya, Op.Cit, h. 7

Page 40: UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR TENTANG PERILAKU

25

Dapat disimpulkan bahwa pendidikan IPS adalah penyederhanaan

atau adaptasi dari disiplin ilmu-ilmu, serta memperkenalkan konsep,

generalisasi, teori, cara berfikir, dan cara bekerja disiplin ilmu-ilmu sosial. IPS

di sekolah merupakan mata pelajaran atau bidang kajian yang menduduki

konsep dasar berbagai ilmu sosial yang disusun melalui pendekatan

pendidikan dan pertimbangan psikologis dengan tujuan agar mata pelajaran ini

lebih bermakna bagi peserta didik sehingga pengorganisasian materi/bahan

pelajaran disesuaikan dengan lingkungan, karakteristik, dan kebutuhan peserta

didik.

1. Pembelajaran IPS SD/MI

Berdasarkan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) 2006

Pada jenjang SD/MI mata pelajaran IPS memuat materi Geografi, Sejarah,

Sosiologi, dan Ekonomi. Melalui mata pelajaran IPS, peserta didik

diarahkan untuk dapat menjadi warga negara Indonesia yang demokratis,

dan bertanggung jawab, serta warga dunia yang cinta damai. Di masa yang

akan datang peserta didik akan menghadapi tantangan berat karena

kehidupan masyarakat global selalu mengalami perubahan setiap saat.

Oleh karena itu mata pelajaran IPS dirancang untuk mengembangkan

pengetahuan, pemahaman, dan kemampuan analisis terhadap kondisi

sosial masyarakat dalam memasuki kehidupan bermasyarakat yang

dinamis.

Rudy Gunawan menyatakan bahwa: “IPS merupakan salah satu

mata pelajaran yang diberikan di SD yang mengkaji seperangkat peristiwa,

fakta, konsep, dan generalisasi yang berkaitan dengan isu sosial”.25

Ilmu

pengetahuan sosial sebagai mata pelajaran tidak semata membekali ilmu

saja lebih dari itu membekali juga sikap atau nilai dan keterampilan dalam

hidup bermasyarakat sehingga mereka mengetahui benar lingkungan,

masyarakat dan bangsanya dengan berbagai karakteristiknya. Dengan

demikian, IPS sebagai suatu mata pelajaran di SD bertolak dari kondisi

25

Gunawan, Op. Cit, h.39

Page 41: UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR TENTANG PERILAKU

26

nyata di masyarakat dengan tujuan untuk memanusiakan manusia (siswa)

melalui hubungan seluruh aspek manusia agar mereka tidak merasa asing

dilingkungan masyarakatnya sendiri.

Mata Pelajaran IPS disusun secara sistematis, komprehensif, dan

terpadu dalam proses pembelajaran menuju kedewasaan dan keberhasilan

dalam kehidupan di masyarakat. Dengan pendekatan tersebut diharapkan

peserta didik akan memperoleh pemahaman yang lebih luas dan mendalam

pada bidang ilmu yang berkaitan.

Rudy Gunawan menambahkan bahwa:

Pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) di SD hendaknya

memperhatikan kebutuhan anak yang berusia antara 6-12 tahun.

Anak dalam kelompok usia 7-11 tahun menurut Piaget (1963) berada

dalam perkembangan kemampuan intelektual/kognitifnya pada

tingkatan kongkret operasional. Mereka memandang dunia dalam

keseluruhan yang utuh, dan menganggap tahun yang akan datang

sebagai waktu yang masih jauh. Yang mereka pedulikan adalah

sekarang (kongkrit), dan bukan masa depan yang belum bisa mereka

pahami (abstrak).26

Dapat disimpulkan bahwa pembelajaran IPS SD mengkaji

seperangkat peristiwa, fakta, konsep, dan generalisasi yang berkaitan

dengan isu sosial, memuat materi geografi, sejarah, sosiologi, dan

ekonomi. Sistem pengajarannya menelaah dan mengkaji gejala atau

masalah sosial dan berbagai aspek kehidupan sosial, serta pelajaran IPS

dirancang untuk mengembangkan pengetahuan, pemahaman, dan

kemampuan analisis terhadap kondisi sosial masyarakat dalam memasuki

kehidupan bermasyarakat yang dinamis.

2. Karakteristik Pendidikan IPS

Menurut Sapriya, bahwa: “Salah satu karakteristik social studies

adalah bersifat dinamis, artinya selalu berubah sesuai dengan tingkat

perkembangan masyarakat”.27

Perubahan dapat dalam aspek materi,

26

Ibid, h. 38 27

Sapriya, Op.Cit, h. 7

Page 42: UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR TENTANG PERILAKU

27

pendekatan, bahkan tujuan sesuai dengan tingkat perkembangan

masyarakat.

Ada beberapa karakteristik pembelajaran IPS yang dikaji bersama

ciri dan sifat pembelajaran IPS menurut A Kosasih Djahiri adalah sebagai

berikut:

a. IPS berusaha mempertautkan teori ilmu dengan fakta atau

sebaliknya (menelaah fakta dari segi ilmu).

b. Penelaahan dan pembahasan IPS tidak hanya dari satu bidang

disiplin ilmu saja melainkan bersifat komprehensif (meluas) dari

berbagai ilmu sosial dan lainnya sehingga berbagai konsep ilmu

secara terintegrasi terpadu digunakan untuk menelaah satu

masalah/tema/topik.

c. Mengutamakan peran aktif siswa melalui proses belajar inquiri agar

siswa mampu mengembangkan berfikir kritis, rasional dan analitis.

d. Program pembelajaran disusun dengan meningkatkan atau

menghubungkan bahan-bahan dari berbagai disiplin ilmu sosial dan

lainnya dengan kehidupan nyata di masyarakat, pengalaman,

permasalahan, kebutuhan dan memproyeksikannya kepada

kehidupan di masa yang akan datang baik dari lingkungan fisik

maupun budayanya.

e. IPS dihadapkan pada konsep dan kehidupan sosial yang sangat labil

(mudah berubah) sehingga titik berat pembelajaran adalah proses

internalisasi secara mantap dan aktif pada diri siswa agar memiliki

kebiasaan dan kemahiran untuk menelaah permasalahan kehidupan

nyata pada masyarakat.

f. IPS mengutamakan hal-hal arti dan penghayatan hubungan antar

manusia yang bersifat manusiawi.

g. Pembelajaran IPS tidak hanya mengutamakan pengetahuan semata

juga nilai dan keterampilannya.

Page 43: UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR TENTANG PERILAKU

28

h. Pembelajaran IPS berusaha untuk memuaskan setiap siswa yang

berbeda melalui program dalam arti memperhatikan minat siswa dan

masalah-masalah kemasyarakatan yang dekat dengan kehidupannya.

i. Dalam pengembangan program pembelajaran IPS senantiasa

melaksanakan prinsip-prinsip, karakteristik (sifat dasar) dan

pendekatan-pendekatan yang terjadi ciri IPS itu sendiri.28

Dapat disimpulkan bahwa karakteristik pembelajaran IPS adalah

bersifat dinamis, artinya selalu berubah sesuai dengan tingkat

perkembangan masyarakat. Perubahan dapat dalam aspek materi,

pendekatan, bahkan tujuan sesuai dengan tingkat perkembangan

masyarakat.

3. Tujuan Pembelajaran IPS

Menurut Rudy Gunawan, mengemukakan bahwa:

Pembelajaran IPS bertujuan membentuk warga negara yang

berkemampuan sosial dan yakin akan kehidupannya sendiri di

tengah-tengah kekuatan fisik dan sosial, yang pada gilirannya akan

menjadi warga negara yang baik dan bertanggung jawab, sedangkan

ilmu sosial bertujuan menciptakan tenaga ahli dalam bidang ilmu

sosial.29

Banyak pendapat yang mengemukakan tentang tujuan pendidikan

IPS, diantaranya oleh The Multi Consortium Of Performance Based

Teacher Education di AS pada tahun 1973 Djahiri dan Ma’mun dikutip

oleh Rudy gunawan, menyatakan sebagai berikut :

1. Mengetahui dan mampu menerapkan konsep-konsep ilmu sosial

yang penting, generalisasi (konsep dasar) dan teori-teori kepada

situasi data yang baru.

2. Memahami dan mampu menggunakan beberapa struktur dari suatu

disiplin atau antar disiplin untuk digunakan sebagai bahan analisis

data baru.

28

Kosasih djhuri 29

Gunawan, Op.Cit, h. 37

Page 44: UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR TENTANG PERILAKU

29

3. Mengetahui teknik-teknik penyelidikan dan metode-metode

penjelasan yang dipergunakan dalam studi sosial secara bervariasi

serta mampu menerapkannya sebagai teknik penelitian dan

evaluasi suatu informasi.

4. Mampu mempergunakan cara berpikir yang lebih tinggi sesuai

dengan tujuan dan tugas yang didapatnya.

5. Memiliki keterampilan dalam memecahkan permasalahan

(Problem Solving).

6. Memiliki self concept (konsep atau prinsip sendiri) yang positif.

7. Menghargai nilai-nilai kemanusiaan.

8. Kemampuan mendukung nilai-nilai demokrasi.

9. Adanya keinginan untuk belajar dan berpikir secara rasional.

10. Kemampuan berbuat berdasarkan sistem nilai yang rasional dan

mantap30

Tujuan pendidikan IPS menurut Isjoni dapat dikelompokkan menjadi

empat kategori sebagai berikut :

1. Knowledge, yang merupakan tujuan utama pendidikan IPS, yaitu

membantu para siswa belajar tentang diri mereka sendiri dan

lingkungannya.

2. Skills, yang berhubungan denga tujuan IPS dalam hal ini mencakup

keterampilan berpikir (thinking skills).

3. Attitudes, dikelompokkan menjadi dua, yaitu kelompok sikap yang

diperlukan untuk tingkah laku berpikir (intelektual behavior) dan

tingkah laku sosial (social behavior).

4. Value, dalam hubungan ini adalah nilai yang terkandung dalam

masyarakat sekitar didapatkan dari lingkungan masyarakat sekitar

maupun lembaga pemerintah (falsafah bangsa).31

Sementara menurut Wahab menyatakan bahwa:

30

Ibid, h. 20 31

Isjoni, Op.Cit, h. 50-51

Page 45: UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR TENTANG PERILAKU

30

Tujuan Pengajaran IPS disekolah tidak lagi semata-mata untuk

memberi pengetahuan dan menghapal sejumlah fakta dan informasi

akan tetapi lebih dari itu. Para siswa selain diharapkan memiliki

pengetahuan mereka juga dapat mengembangkan keterampilannya

dalam berbagai segi kehidupan dimulai dari keterampilan

akademiknya sampai pada keterampilan sosialnya.32

Sedangkan menurut Chapin dan Messick secara khusus tujuan

pengajaran IPS di sekolah dasar dapat dikelompokkan ke dalam empat

komponen, yaitu :

1. Memberikan kepada siswa pengetahuan tentang pengalaman

manusia dalam kehidupan bermasyarakat pada masa lalu, sekarang,

dan masa yang akan datang.

2. Menolong siswa untuk mengembangkan keterampilan untuk

mencari dan mengolah/memproses informasi.

3. Menolong siswa untuk mengembangkan nilai/sikap demokrasi

dalam kehidupan bermasyarakat.

4. Menyediakan kesempatan kepada siswa untuk mengambil

bagian/berperan serta dalam kehidupan sosial.33

Berdasarkan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) 2006,

mata pelajaran IPS bertujuan agar peserta didik memiliki kemampuan

sebagai berikut:

a. Mengenal konsep-konsep yang berkaitan dengan kehidupan

masyarakat dan lingkungannya.

b. Memiliki kemampuan dasar untuk berpikir logis dan kritis, rasa

ingin tahu, inkuiri, memecahkan masalah, dan keterampilan dalam

kehidupan sosial.

c. Memiliki komitmen dan kesadaran terhadap nilai-nilai sosial dan

kemanusiaan.

32

Gunawan, Op.Cit, , h. 21 33

Isjoni, Op.Cit, h. 39

Page 46: UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR TENTANG PERILAKU

31

d. Memiliki kemampuan berkomunikasi, bekerjasama dan

berkompetisi dalam masyarakat yang majemuk, di tingkat lokal,

nasional, dan global. 34

Dari pendapat para ahli di atas dapat disimpulkan bahwa tujuan

pembelajaran IPS adalah membantu tumbuhnya warga negara yang baik

dapat mengembangkan keterampilannya dalam berbagai segi kehidupan

dimulai dari keterampilan akademiknya sampai pada keterampilan

sosialnya. Akan tetapi secara lebih khusus pada tujuan yang tertera pada

KTSP, bahwa salah satunya adalah mengenal konsep-konsep yang

berkaitan dengan kehidupan masyarakat dan lingkungan.

Mengenal konsep-konsep memerlukan pemahaman yang

mendalam, oleh karena itu pemahaman suatu konsep dengan baik

sangatlah penting bagi siswa, agar dapat mamahami suatu konsep, siswa

harus membentuk konsep sesuai dengan stimulus yang diterimanya dari

lingkungan atau sesuai dengan pengalaman yang diperoleh dalam

perjalanan hidupnya. Pengalaman-pengalaman yang harus dilalui oleh

siswa merupakan serangkaian kegitan pembelajaran yang dapat menunjang

terbentuknya konsep-konsep tersebut. Karena itu guru harus bisa

menyusun pembelajaran yang di dalamnya berisi kegiatan-kegiatan belajar

siswa yang sesuai dengan konsep-konsep yang akan dibentuknya.

4. Ruang lingkup Pembelajaran IPS

Sedangkan ruang lingkup mata pelajaran IPS dalam kurikulum

KTSP 2006 meliputi aspek-aspek sebagai berikut:

a) Manusia, tempat, dan lingkungan

b) Keberlanjutan dan perubahan

c) Sistem Sosial dan budaya

d) Perilaku ekonomi dan kesejahteraan35

34

Gunawan, Op.Cit, h. 17 35

Ibid

Page 47: UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR TENTANG PERILAKU

32

Aspek yang digali dalam penelitian ini adalah point keempat yaitu

mengenai perilaku ekonomi dan kesejahteraan. Aspek berkaitan dengan

distribusi, konsumsi, dan produksi dalam lingkup ilmu ekonomi dan

pondasinya adalah pengenalan terhadap alat transaksi dan jenis-jenis

pekerjaan untuk tingkatan Sekolah Dasar/ Madrasah Ibtidaiyah.

5. Materi Pembelajaran Sebagai Objek PTK

Materi pembelajaran yang digunakan dalam penelitian ini adalah

materi mata pelajaran IPS, pengorganisasian materi mata pelajaran IPS

menganut pendekatan terpadu (integrated), artinya materi pelajaran

dikembangkan dan disusun tidak mengacu pada disiplin ilmu yang

terpisah melainkan mengacu pada aspek kehidupan nyata (factual/real)

peserta didik sesuai dengan karakteristik usia, tingkat perkembangan

berpikir, dan kebiasaan bersikap dan berperilakunya.

Berdasarkan kurikulum KTSP 2006 pada mata pelajaran IPS kelas

III SD/

MI terdapat standar kompetensi dan kompetensi dasar , standar

kompetensi, kompetensi dasar yang menjadi bahan kajian dalam penelitian

ini adalah sebagai berikut.

Tabel 2.1

Pengembangan Indikator Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan

Mata Pelajaran IPS Kelas III Semester 2

Kompetensi dasar yang digunakan dalam penelitian adalah KD 1.1

Memahamai Jenis Pekerjaan dan Penggunaan Uang. Bahasan materi pada

Page 48: UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR TENTANG PERILAKU

33

KD tersebut adalah Mengenal Jenis-jenis Pekerjaan. Mengenal jenis-jenis

pekerjaan ini adalah dasar siswa memahami pentingnya semangat kerja,

dan kegiatan jual beli di lingkungan rumah dan sekolah. Agar materi

tersebut dapat di cerna dengan baik oleh siswa, dalam pembelajaran akan

digunakan metode fieldtrip, karena pembelajaran fieldtrip melibatkan

siswa dalam menelaah materi yang tercakup dalam suatu pelajaran dengan

melihat secara langsung perilaku ekonomi dari lingkungan sekitar merekan

sehingga dapat mempermudah pemahaman mereka terhadap isi pelajaran

tersebut. Melalui pembelajaran ini siswa belajar dengan menyenangkan

tanpa sekat kelas yang membatasi wawasan dan kreatifitas berpikir dalam

kegiatan pembelajaran, yang akhirnya membuat siswa mampu memahami

dan mengidentifikasi konsep IPS.

C. Konsep Fieldtrip

1. Pengertian fieldtrip

Beberapa pengertian metode fieldtrip yang diungkapkan para ahli.

Karyawisata (fieldtrip) ialah pesiar (ekskursi) yang dilakukan oleh para

peserta didik untuk melengkapi pengalaman belajar tertentu dan

merupakan bagian integral dari kurikulum sekolah36

. Dengan karyawisata

sebagai metode belajar mengajar, anak didik di bawah bimbingan guru

mengunjungi tempat-tempat tertentu dengan maksud untuk belajar.

Berbeda halnya dengan tamasya dimana manusia terutama pergi untuk

mencari liburan, dengan karya-wisata manusia diikat oleh tujuan dan tugas

belajar.

Metode fieldtrip ialah “suatu cara penguasaan bahan pelajaran oleh

para anak didik dengan jalan membawa mereka langsung ke obyek yang

terdapat di luar kelas atau di lingkungan kehidupan nyata, agar mereka

dapat mengamati atau mengalami secara langsung”37

.

36

Syaiful Sagala. Konsep dan Makna Pembelajaran, (Bandung: Alfabeta, 2010), h. 214 37

Syaiful Bahri Djamarah, Psikologi Belajar, ( Jakarta: Rineka Cipta, 2008), h. 240

Page 49: UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR TENTANG PERILAKU

34

Senada dengan pendapat para ahli di atas Sriyono, dkk. Seperti

dikutip Mulyasa, “mengungkapkan metode fieldtrip memungkinkan anak

mengenal realita kehidupan masyarakat, mampu mengamati, meneliti, dan

memelajari suatu obyek di luar sekolah”.38

Fieldtrip tidak sama dengan

tamasya, sebab mengandung tugas-tugas yang harus diselesaikan oleh

siswa. Misalnya anak diajak ke pabrik kecap, pabrik jenang, percetakan,

kebun jeruk, dan sebagainya.

Berdasarkan uraian tersebut diatas maka dapat disimpulkan bahwa

fieldtrip adalah sebuah metode pembelajaran yang dapat digunakan dalam

pembelajaran yang menghendaki adanya pengamatan dan pengalaman

secara langsung. Inti dari metode fieldtrip ialah pembelajaran yang

dimaksudkan untuk memberikan pengetahuan dan pengalaman pada

peserta didik dengan cara langsung membawa peserta didik pada obyek

atau kehidupan nyata dalam lingkungan.

2. Kelebihan Metode FieldTrip

Metode karyawisata atau fieldtrip mempunyai beberapa kelebihan

antara lain :

a. Fieldtrip memiliki prinsip pengajaran modern yang memanfaatkan

lingkungan nyata dalam pengajaran.

b. Membuat apa yang dipelajari di sekolah lebih relevan dengan kenyataan

dan kebutuhan masyarakat.

c. Pengajaran serupa ini dapat lebih merangsang kreativitas siswa.

d. Informasi sebagai bahan pelajaran lebih luas dan aktual.39

Menurut Syaiful Sagala mengemukakan bahwa kelebihan metode

fieldtrip adalah :

a. Anak didik dapat mengamati kanyataan-kenyataan yang beraneka

ragamdari dekat.

38

Mulyasa E, Menjadi Guru Profesional, (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2005), h. 112 39

Djamarah, Op.Cit, h.94

Page 50: UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR TENTANG PERILAKU

35

b. Anak didik dapat menghayati pengalaman-pengalaman baru dengan

mencoba turut serta di dalam suatu kegiatan.

c. Anak didik dapat menjawab masalah-masalah atau pernyataan

pernyataan dengan melihat, mendengar, mencoba, dan membuktikan

secara langsung.

d. Anak didik dapat memperoleh informasi dengan jalan mengadakan

wawancara atau mendengar ceramah yang diberikan selama kegiatan

pembelajaran berlangsung.

e. Anak didik dapat mempelajari sesuatu secara intensif dan

komprehensif.40

Sedangkan menurut Roestiyah menyatakan kelebihan metode

karyawisata atau fieldtrip yaitu:

a. Siswa memperoleh pengalaman belajar yang tidak didapatkan di

sekolah, sehingga kesempatan tersebut dapat mengembangkan bakat

khusus atau keterampilan siswa.

b. Siswa dapat melihat berbagai kegiatan di lingkungan luar sehingga

dapat memperdalam dan memperluas pengalaman siswa.

c. Dengan obyek yang ditinjau langsung, siswa dapat memperoleh

bermacam-macam pengetahuan dan pengalaman yang terintegrasi dan

tidak terpisah-pisah dan terpadu.

Dari beberapa pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa metode

fieldtrip mempunyai beberapa kelebihan, yaitu:

a. Siswa dapat mengamati kenyataan yang bermacam-macam dari tempat

bekunjung siswa.

b. Siswa dapat menghayati pengalaman-pengalaman baru.

c. Siswa dapat memperoleh informasi langsung yang berasal dari

pengamatan siswa itu sendiri.

d. Siswa dapat mempelajari suatu materi secara integral dan terpadu. 41

40

Sagala. Op.Cit, h. 215 41

Roestiyah, Op.Cit, h. 88

Page 51: UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR TENTANG PERILAKU

36

3. Kekurangan Metode FieldTrip

Menurut Syaiful Bahri Djamarah mengemukakan bahwa metode

fieldTrip mempunyai kekurangan, yaitu :

a. Fasilitas yang diperlukan dan biaya yang dipergunakan sulit untuk

disediakan oleh siswa atau sekolah.

b. Sangat memerlukan persiapan atau perencanaan yang matang.

c. Memerlukan koordinasi dengan guru agar tidak terjadi tumpang tindih

waktu selama kegiatan karyawisata.

d. Dalam fieldTrip sering unsur rekreasi lebih prioritas, sedang unsur

studinya menjadi terabaikan.

e. Sulit mengatur siswa yang banyak dalam perjalanan dan sulit

mengarahkan mereka pada kegiatan yang menjadi permasalahan. 42

Sedangkan menurut Syaiful Sagala mengemukakan bahwa metode

fieldtrip mempunyai kekurangan, yaitu :

a. Memerlukan persiapan oleh banyak pihak.

b. Jika karyawisata sering dilakukan akan mengganggu kelancaran

pelaksanaan pembelajaran, apalagi jika tempat-tempat yang dikunjungi

jauh dari sekolah.

c. Kadang-kadang terjadi kesulitan dalam pengangkutan.

d. Jika tempat yang dikunjungi itu sukar untuk diamati, akibatnya siswa

menjadi bingung dan tidak akan mencapai tujuan yang diharapkan.

e. Memerlukan pengawasan yang tepat.

f. Memerlukan biaya yang relatif tinggi. 43

Dari kedua pendapat di atas maka dapat disimpulkan bahwa metode

fieldtrip mempunyai kekurangan-kekurangan, yaitu :

a. Biaya yang dipakai dalam proses karyawisata relatif mahal.

b. Kadang terjadi kesulitan dalam mengkondisikan siswa.

c. Sering tujuan pembelajaran tidak tersampaikan karena tujuan untuk

rekreasi lebih diprioritaskan.

42

Djamarah, Op.Cit, h. 94 43

Sagala, Op.Cit, h. 215

Page 52: UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR TENTANG PERILAKU

37

d. Memerlukan persiapan yang matang agar tidak terjadi gangguan

selama dalam proses karyawisata berlangsung.

4. Langkah – langkah pembelajaran FieldTrip

Adapun langkah-langkah dalam pembelajaran fieldtrip menurut sri anita

adalah sebagai berikut

1. Menetapkan kompetensi yang akan dicapai siswa

2. Merencanakan tujuan

3. Merumuskan kegiatan yang akan dilakukan

4. Melaksanakan kegiatan

5. Menilai kegiatan

6. Melaporkan hasil kegiatan44

D. Hasil Penelitian Yang Relevan

1. Anisya Kurniawati, 2013.

Dalam skripsinya yang berjudul “Penerapan Metode FieldTrip Pada

Pembelajaran Bahasa Indonesia Untuk meningkatkan Kemampuan

Mengungkapkan Pikiran Secara tertulis dalam Puisi Bebas Pada Siswa

Kelas V SDN 2 Langensari Kab. Bandung Barat.”

mengemukakan bahwa :

Berdasarkan hasil penelitian dengan menerapkan metode fieldtrip

dapat meningkatkan aktivitas siswa saat pembelajaran dan hasil belajar

yang diperoleh siswa terbukti nilai rata-rata pada siklus I sebesar 61,6 dan

pencapaian KKM55,56%. Nilai rata-rata pada siklus II mengalami

peningkatan menjadi 74,25 dan pencapaian KKM 75%. Nilai rata-rata

pada siklus III mengalami peningkatan menjadi 78,38 dan pencapaian

KKM 79,17%. Berdasarkan hasil penelitian di atas dapat disimpulkan

bahwa hasil penerapan metode fieldtrip dapat meningkatkan hasil belajar

siswa pada materi menulis puisi bebas. Berdasarkan hasil penelitian di atas

44

Anitah, Sri.. Model-model Belajar dan Rumpun Model Mengajar. (Jakarta: Depdiknas)

2007.h.167

Page 53: UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR TENTANG PERILAKU

38

ada beberapa saran yg ingin disampaikan antara lain hendaknya guru

untuk mencoba mengkaji prinsip-prinsip dalam metode fieldtrip dan

mencoba untuk melaksanakan penerapan metode fieldtrip untuk materi

yang lain dalam Bahasa Indonesia. Bagi kepala sekolah agar menyediakan

media, alat atau sarana penunjangpenerapan metode ini memotivasi guru

agar memilih metode yang sesuai dengan Bahasa Indonesia salah satunya

adalah metode fieldtrip.45

2. Bagus Cahya Mahardika, 2013

“Pemanfaatan lingkungan sekitar untuk meningkatkan aktivitas dan

hasil belajar IPS kelas III SDN I Sanggrahan Kabupaten Tulungagung”

adalah skripsi Bagus Cahya Mahardika pada tahun 2013, S1 Program

Studi PGSD, Universitas Negeri Malang, Hasil penelitian menunjukkan

bahwa : (1) aktivitas belajar siswa meningkat pada siklus I siswa yang

mendapat kriteria A mencapai 14 siswa dan pada siklus II sebanyak 28

siswa. (2) Ketuntasan hasil belajar siswa meningkat dari pratindakan,

siklus I dan siklus II yaitu dari nilai rata-rata kelas pratindakan 69,31

dengan ketuntasan 56% meningkat menjadi 76,8 dan ketuntasan belajar

72% pada siklus I dan pada siklus II rata-rata meningkat menjadi 87,48

dengan ketuntasan klasikal 91%.

Berdasarkan hasil penelitian Bagus Cahya Mahardika menyimpulkan

bahwa pemanfaatan lingkungan sekitar dapat meningkatkan aktivitas dan

hasil belajar IPS kelas III SDN I Sanggrahan Kabupaten Tulungagung.

Disarankan agar guru dapat memanfaatkan lingkungan sekitar sebagai

sumber belajar dan menciptakan variasi sumber belajar lain agar siswa

tidak jenuh dan bersemangat dalam mengikuti pembelajaran karena hal ini

terbukti mampu meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa. 46

45

http://repository.upi.edu/1423/2/S_PGSD_0902882_Abstract.pdf 46

http://karya-ilmiah.um.ac.id/index.php/KSDP/article/view/25251 , diakses 10 April 2014

18.55 WIB

Page 54: UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR TENTANG PERILAKU

39

3. Yuswari Desy Tri 2012

“Keefektifan metode field trip dalam pembelajaran keterampilan

menulis karangan deskripsi siswa kelas IV SDN Pengasih I dan SD

Sendangsari Pengasih Kulon Progo”, Thesis, di Universitas Negeri

Yogyakarta.

Hasil penelitian berdasarkan analisis nilai post test dengan

menggunakan uji t kelompok eksperimen dan kelompok kontrol diperoleh

bahwa t hitung 2,583 dengan taraf signifikasi atau P sebesar 0,014 di mana

P < 5% (0,05) artinya terdapat perbedaan nilai hasil belajar yang

signifikan antara kelompok eksperimen dengan kelompok kontrol. Di

mana nilai hasil belajar kelompok eksperimen lebih tinggi dari kelompok

kontrol. Maka dapat disimpulkan metode field trip efektif digunakan

dalam pembelajaran keterampilan menulis karangan deskripsi siswa kelas

IV SD N Pengasih I dan SD N Sendangsari, Pengasih, Kulon Progo.

E. Hipotesis Tindakan

Berdasarkan kerangka teori dan penelitian yang relevan tersebut di atas

maka hipotesis tindakan yang diajukan adalah “terdapat peningkatan hasil

belajar terhadap perilaku ekonomi pada siswa kelas III jika menggunakan

fieldtrip di Madrasah Ibtidaiyah Muawanatul Ikhwan Jatinegara Jakarta

Timur”

Page 55: UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR TENTANG PERILAKU

40

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Tempat dan waktu penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di Madrasah Ibtidaiyyah (MI)

Mu’awanatul Ikhwan yang terletak di Jl. Pedati Timur Dalam Rt.001/09

Kelurahan Rawabunga Kecamatan Jatinegara Jakarta-Timur. MI

Mu’awanatul Ikhwan merupakan sekolah yang sudah berdiri sejak tahun

1980. Selain di sekolah, tempat penelitian dilaksanakan di Pasar Tradisional

yaitu pasar Kam yang berlokasi tidak jauh dari sekolah.

Waktu penelitian dilakukan pada semester II tahun ajaran 2014-2015

bulan Februari 2015.

B. Desain penelitian

Desain Penelitian yang dipakai pada penelitian ini adalah Penelitian

Tindakan Kelas (PTK) (action research) yang dilakukan dengan tujuan

memperbaiki mutu praktik pembelajaran di kelas, (Arikunto, 2010: 4).

Penelitian tindakan kelas secara garis besar meliputi empat tahapan, yaitu :

(1) perencanaan, (2) pelaksanaan, (3) pengamatan, (4) refleksi.

Dari penjelasan di atas terdapat dua siklus yaitu siklus I dan siklus II,

yang dalam tiap siklusnya terdiri dari empat tahap yaitu :

1. Perencanaan (planning)

Tahap pertama merencanakan program tindakan meliputi

menyusun rencana pembelajaran, menentukan tempat yang dikunjungi,

menyusun instrumen tes berupa soal Pilihan ganda dan essay dan

instrumen nontes berupa lembar observasi.

2. Tindakan ( acting )

Tahap kedua ini merupakan pembelajaran yang dilakukan peneliti

sebagai upaya peningkatan prilaku ekonomi pada materi jual beli.

Tindakan yang merupakan implementasi atau penerapan isi rancangan,

40

Page 56: UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR TENTANG PERILAKU

41

yaitu menggunakan tindakan di kelas. Keterkaitan antara pelaksanaan

dengan perencanaan perlu diperhatikan secara seksama agar sinkron

dengan maksud semula.

3. Pengamatan ( observing )

Tahap ketiga merupakan kegiatan pengamatan terhadap siswa

selama pembelajaran berlangsung dan dilakukan oleh pengamat.

Pengamatan dilakukan pada waktu tindakan sedang berlangsung dalam

waktu yang sama. Sebutan ini untuk memberikan peluang kepada guru

pelaksana yang juga berstatus sebagai pengamat.pengamatan dilakukan

kepada siswa dan guru pada saat melaksanakan proses belajar mengajar.

4. Refleksi (reflecting)

Tahap ini merupakan kegiatan mengkaji dan mempertimbangkan

hasil yang diperoleh dari pengamatan proses pembelajaran aktivitas guru

dan siswa sehingga dapat dilakukan revisi yang tepat terhadap proses

belajar mengajar selanjutnya. Kegiatan refleksi ini sangat tepat dilakukan

ketika guru pelaksana sudah selesai melakukan tindakan, kemudian

berhadapan dengan peneliti untuk mendiskusikan implementasi rencangan

tindakan.

C. Subjek penelitian (partisipan)

Subjek penelitian ini adalah siswa-siswi kelas III MI Mu’awanatul

Ikhwan, dengan jumlah siswa 47 orang yang terdiri dari 20 perempuan dan

27 laki-laki

D. Instrumen penelitian

Bentuk instrumen yang digunakan dalam penelitian ini sebagai berikut :

1) Tes

Soal Pilihan Ganda dan 10 soal Essay (terlampir) dengan kisi – kisi

soal sebagai berikut: Tes digunakan untuk mengetahui peningkatan

pemahaman tentang perilaku Ekonomi setelah dilakukan pembelajaran IPS

Page 57: UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR TENTANG PERILAKU

42

dengan Fieldtrip. Soal tes yang diujikan berupa tes tertulis yang terdiri

dari 10

Kisi - kisi IPS semester 2 materi jual-beli

Standar

Kompetensi Kompetensi Dasar Indikator

2. Memahami Jenis

pekerjaan dan

penggunaan uang

2.3 Memahami

Kegiatan Jual beli

dilingkungan rumah

dan sekolah

2.3.1 Menjelaskan arti

jual beli

2.3.2 Menjelaskan

jenis-jenis tempat jual

beli

2.3.3 menjelaskan

jenis-jenis kegiatan

jual beli

2.3.4 menjelaskan cara

belanja cerdas

2) Observasi

Instrumen observasi digunakan untuk memperoleh informasi

pelaksanaan kegiatan pembelajaran dan aktifitas siswa di kelas pada saat

pembelajaran IPS dengan Fieldtrip.

No Nama Keak-

tifan

Tanggung

jawab

Kerja-

sama

Disiplin Keber

anian

Nilai

maksimal

LEMBAR CHEKLIST PENGAMATAN DI LAPANGAN Keterangan

• CEKLIST 4 : SANGAT BAIK • CEKLIST 3 : BAIK • CEKLIST 2 :CUKUP • CEKLIST 1 : KURANG

Page 58: UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR TENTANG PERILAKU

43

E. Prosedur pengambilan data

Dalam penelitian ini peneliti mengambil data dengan cara observasi

langsung aktifitas permbelajaran siswa dan melakukan tes tertulis. Adapun

prosesnya sebagai berikut :

1. Pengamatan;

Pengamatan dalam istilah sederhana adalah proses peneliti dalam

melihat situasi penelitian. Teknik ini sangat relevan digunakan dalam

penelitian kelas yang meliputi pengamatan kondisi interaksi pembelajaran,

tingkah laku anak dan interaksi anak dalam kelompoknya.Pengamatan

dapat dilakukan secara bebas dan terstruktur .Alat yang digunakan dalam

pengamatan adalah lembar pengamatan, ceklist, catatan kejadian dan lain-

lain.

2. Tes (Soal PG dan Essay)

Tes yang digunakan dalam pengambilan data berupa soal Pilihan

Ganda dan 10 soal Essay (terlampir) dengan kisi – kisi soal sebagai

berikut: Tes digunakan untuk mengetahui peningkatan pemahaman tentang

perilaku Ekonomi setelah dilakukan pembelajaran IPS dengan Fieldtrip.

3. Angket atau kuesioner (questionnaire)

Angket atau kuesioner merupakan suatu teknik pengumpulan data

secara tidak langsung (peneliti tidak langsung bertanya jawab dengan

responden).Instrumen atau alat pengumpulan datanya juga disebut angket

berisi sejumlah pertanyaan-pertanyaan yang harus dijawab atau direspon

oleh responden. Responden mempunyai kebebasan untuk memberikan

jawaban atau respon sesuai dengan presepsinya.

F. Tehnik pemeriksaan kepercayaan

Sebelum instrumen ini digunakan, dilakukan pengujian untuk mengetahui

butir soal yang memenuhi persyaratan, yaitu :

Page 59: UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR TENTANG PERILAKU

44

1. Pengujian Validitas

Validitas berasal dari kata validity, yang berarti tepat atau sohih. Agar

penelitian ini dapat menghasilkan data yang valid, maka instrumen

penelitiannya pun harus valid. Untuk mengetahui valid tidaknya instrumen

suatu penelitian yang digunakan pada penelitian ini, penulis melakukan

uji validitas isi dari soal yang dibuat karena pada instrumen tersebut

mengkorelasikan dua variabel yaitu kontinyu dan diskrit murni, maka

digunakan rumus Korelasi Point Biserial sebagai berikut;

Rumus Validitas adalah:

Keterangan:

ri1 = korelasi biserial point butir ke 1

Xi = Rata-rata skor total responden yang menjawab benar butir soal ke i

Xt = Rata-rata skor total semua responden.

Pi = Proporsi jawaban yang benar untuk butir nomor ke i

Qi = Proporsi jawaban yang salah untuk butir nomor ke i

St = Standart Deviasi skor total

2. Reliabilitas

Reliabilitas dapat diartikan sebagai kepercayaan, keterandalan, keajegan,

kesetabilan atau konsistensi hasil suatu pengukuran. Untuk mengetahui

reliabilitas tes instrument hasil belajar siswa digunakan Rumus Flanagan,

dengan terlebih dahulu melakukan analisis butir soal menggunakan teknik

belah dua genap-ganjil. Rumus tersebut adalah sebagai berikut:

Uji Reliabilitas dilakukan dengan menggunakan Rumus KR-20;

t

t

V

pqV

k

kR

111.

Keterangan :

r11 : reliabilitas instrumen

k : banyaknya butir pertanyaan

Vt : varians total

qi

pix

St

XtXi

1ri

Page 60: UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR TENTANG PERILAKU

45

P : proporsi subjek yang menjawab betul pada sesuatu butir

(proporsi subjek yang mendapat skor 1)

SiswaSeluruhJumlahp

Benar menjawab yang Siswa Banyaknya

q : Proporsi peserta didik yang menjawab salah (q = 1 - p)47

G. Tehnik analisis data

Peneliti melakukan analisis data-data yang berupa hasil tes dan

pengamatan langsung. Adapun rumus yang dipakai adalah indeks gain

bertujuan untuk mengetahui peningkatan hasil belajar prilaku ekonomi siswa.

Perhitungan tersebut diperoleh dari nilai pretes dan postes masing-masing

siswa. Dalam penelitian ini, indeks gain akan digunakan untuk melihat

peningkatan hasil belajar siswa.

a. Rumus Indeks Gain (N-Gain)

Adalah rumus yang digunakan untuk melihat peningkatan yang terjadi

sebelum dan sesudah pembelajaran menurut Meltzer dihitung dengan

rumus g-faktor (N-Gain) dengan rumus48

g =

Keterangan :

g = Gain

= Skor pretes

= Skor postes

= Skor maksimal

Kriteria tingkat gain menurut Hake yang disajikan pada tabel

berikut :

47

Suharsimi Arikunto dalam http://belajarpsikologi.com/cara-mengukur-prestasi-belajar/

24/5/13 48

Meltzer, David,E. The Relationship between mathematics preparation and conceptual

learning gain in physics. A possible hidden variable in diagnostic pretest scores.( American

Journal physics. 70)h. 1259-1267

Page 61: UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR TENTANG PERILAKU

46

Tabel 3.12

Kriteria Tingkat Gain

G Keterangan

g > 0,7 Tinggi

0,3 < g ≤ 0,7 Sedang

g ≤ 0,3 Rendah

H. Tehnik keabsahan data

Pemeriksaan keabsahan data sangat diperlukan dalam penelitian

kualitatif demi kesasihan dan keandalan serta tingkat kepercayaan data yang

telah terkumpul. Teknik keabsahan data adalah dengan menggunakan teknik

triangulasi. Hal ini merupakan salah satu pemeriksaan keabsahan data yang

memanfaatkan sesuatu yang lain diluar data untuk keperluan pengecekan atau

sebagai pembanding terhadap data itu. 49

Melalui teknik pemeriksaan ini,

penulis menggunakan teknik triangulasi sumber dan triangulasi teori, dimana

data yang yang telah dikumpulkan kemudian dikaitkan dengan teori-teori

dalam media pembelajaran dengan memenuhi persyaratan kesasihan dan

keandalan. Kemudian pemeriksaan melalui sumber dengan cara

membandingkan data hasil pengamatan.

I. Tehnik pengambilan kesimpulan

Adapun tehnik pengambilan kesimpulan penelitian ini yaitu sebagai

berikut :

Berdasarkan KKM telah mencapai 70 %

Berdasarkan rata-rata kelas telah mencapai 80 %

Jika poin 1 dan poin 2 telah tercapai maka penelitian ini akan dihentikan.

49

Moleong, lexy. Metodologi Penelitian Kualitatif. (Bandung : Rosda karya) 2006. h.330

Page 62: UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR TENTANG PERILAKU

47

BAB IV

DESKRIPSI PENELITIAN DAN ANALISIS DATA

A. Deskripsi Penelitian

1. Hasil Observasi Awal

Sebelum dilakukan tindakan, terlebih dahulu peneliti melakukan

observasi awal dan memberikan pretest untuk melihat hasil belajar siswa

dalam pembelajaran IPS terkait Prilaku ekonomi pada materi jual beli.

Dalam observasi awal ditemukan hal-hal sebagai berikut dalam proses

pembelajaran yang sedang berlangsung:

a. Siswa tidak ada minat pada mata pelajaran IPS.

b. Siswa terlihat kesulitan dalam menjawab soal-soal dalam pelajaran IPS

karena kebayakan siswa malas membaca materi pembelajaran.

c. Sistem pembelajaran yang hanya menggunakan metode ceramah

membuat siswa pasif.

Adapun perolehan nilai hasil pretest siswa kelas III MI Mu’awanatul

Ikhwan Jakarta-Timur dalam Pelajaran IPS materi jual beli adalah sebagai

berikut :

Tabel 4.1

Nilai hasil pembelajaran IPS pada pretest

No Nama Pretest

Skor Nilai Mencapai

KKM 1-10 11-20

1 Abdul Rahman 7 8 15 50 Tidak

2 Agustin 8 12 20 68 Ya

3 Ali Ridho 6 12 18 60 Tidak

4 Aliyafi 8 9 17 56 Tidak

5 Angga R 7 13 20 66 Ya

6 Annisa Dwi 8 9 17 56 Tidak

7 Arly Miftah 6 8 14 46 Tidak

8 Dewa Khumoro 7 5 12 40 Tidak

Page 63: UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR TENTANG PERILAKU

48

9 Dias Restu 4 8 12 40 Tidak

10 Dimas Nugraha 9 7 16 54 Tidak

11 Dini Khairani 7 10 17 58 Tidak

12 Fadilah 8 12 20 68 Ya

13 Fatimah 9 7 16 54 Tidak

14 Fikri 8 12 20 68 Ya

15 Gathan Albani 8 14 22 72 Ya

16 Hamdan 9 10 19 64 Tidak

17 Khalisah Amir 7 13 20 66 Ya

18 Laily R 7 12 19 64 Tidak

19 Linati Farizah 7 12 19 64 Tidak

20 Maulana R 8 11 19 63 Tidak

21 Melati 5 12 17 58 Tidak

22 M. Amri 8 12 20 68 Ya

23 M. Haikal 8 12 20 68 Ya

24 M. Hairul 6 7 13 44 Tidak

25 M. Nur Subhan 6 9 15 50 Tidak

26 M.Rizki 6 10 16 52 Tidak

27 M. Zaki 5 11 16 52 Tidak

28 M. Zidane 6 11 17 58 Tidak

29 Nadia Zahra 9 13 22 72 Ya

30 Namita 8 8 16 54 Tidak

31 Natasya 8 12 20 68 Ya

32 Nurhalimah 7 10 17 56 Tidak

33 Nur Subhan 7 10 17 56 Tidak

34 Raditia 8 12 20 68 Ya

35 Rahmanu 6 11 17 56 Tidak

36 Rafi Rabani 8 7 15 50 Tidak

37 Raka Fawaz 8 7 15 50 Tidak

38 Rasya 9 8 17 56 Tidak

Page 64: UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR TENTANG PERILAKU

49

39 Refi Nugraha 8 8 16 54 Tidak

40 Rendi 7 8 15 50 Tidak

41 Rutfi 6 8 14 48 Tidak

42 Salwa 9 11 20 66 Ya

43 Sausan 7 9 16 54 Tidak

44 Sofia Hadi 6 14 20 66 Ya

45 Siti Nisrina 6 9 15 50 Tidak

46 Virda 9 11 20 66 Ya

47 Virna 10 2 12 40 Tidak

48 Windi 9 5 14 46 Tidak

Jumlah 2753 14 34

Presentase 100% 29% 71%

Rata-rata 51,4

Nilai Tertinggi 78

Nilai Terendah 48

Berdasarkan tabel di atas hasil yang diperoleh pada pretest

menunjukkan bahwa nilai rata-rata siswa kelas III MI Mu’awanatul Ikhwan

pada pembelajaran IPS masih dibawah KKM yaitu 51,4 dan presentase

siswa yang mencapai KKM hanya 29 %.

2. Siklus I

a. Perencanaan Tindakan

Adapun perencanaan tindakan yang dilakukan antara lain :(1)

Guru menyusun langkah-langkah pembelajaran IPS menggunakan

metode field trip (2) menyusun RPP untuk siklus I, (3) Guru

merumuskan indikator pencapaian dan tujuan pembelajaran, (4) Guru

membuat lembar penilaian siswa yaitu instrument penelitian berupa tes

dan nontes. Instrument tes digunakan untuk menilai hasil belajar siswa .

Instrument nontes digunakan untuk menilai sikap siswa selama

pembelajaran berlangsung. Instrument nontes ini berbentuk format

Page 65: UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR TENTANG PERILAKU

50

observasi, dan (5) menentukan jadwal (6) Guru membagi kelompok

siswa dan menjelaskan tugas-tugas tiap kelompok dan membuat daftar

belanja.

Kegiatan tindakan pada siklus I merupakan perbaikkan dari

kondisi awal. Model pembelajaran pada siklus I adalah model

pembelajaran dengan menggunakan metode Field Trip. Pada

pelaksanaan kegiatan guru telah merencanakan hal-hal yang akan

dilakukan.

Adapun urutan tindakan yang direncanakan diterapkan dalam

siklus I sebagai berikut:

a. Guru membuka pelajaran.

b. Guru menjelaskan kepada siswa tentang prosedur pembelajaran

menulis dengan metode field trip yang akan dilakukan.

c. Siswa diajak berkunjung ke tempat yang berkaitan dengan jual beli

di sekitar sekolah untuk mengamati kegiatan apa saja yang ada

disana dan menjalankan tugas yang telah dibagikan yaitu

berbelanja.

d. Siswa mencatat poin-poin yang berisi hal- hal yang mereka lihat

dan mereka jumpai dan membelanjakan uang sesuai dengan tugas

masing-masing kelompok.

e. Setelah kembali ke kelas, siswa mengerjakan soal yang berkaitan

dengan kunjungan mereka ke tempat perbelanjaan.

f. Guru meminta siswa mengumpulkan tugasnya.

g. Guru menutup pelajaran.

Pada saat kegiatan perencanaan disepakati bahwa tindakan dalam

siklus I dilaksanakan dalam 1 kali pertemuan.

b. Pelaksanaan Tindakan

a) Kegiatan guru

1) pada pelaksanaan tindakan siklus I Guru memulai kegiatan

belajar mengajar (KBM) IPS dengan membaca basmalah

Page 66: UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR TENTANG PERILAKU

51

sebagai pembuka pelajaran dan mengkondisikan agar siswa

siap mengikuti pelajaran.

2) Pada langkah awal, guru memberi apersepsi

mengenaipembelajaran IPS. Guru menjelaskan secara singkat

mengenai hasil belajar pada pretest. Guru memberikan

penjelasan pada siswa bahwa hasil pretest mereka masih

ditemukan beberapa kekurangan.

3) Setelah memberikan penjelasan teori kemudian guru

menjelaskan petunjuk secara lisan mengenai kegiatan belajar

kali ini dan siswa diajak untuk berkunjung ke tempat yang

berkaitan dengan jual beli yang ada di lingkungan sekolah

seperti : kantin, warung dan pasar.

4) Guru juga menjelaskan perihal tugas yang harus dikerjakan

siswa ketika berada di tempat tersebut.

5) Siswa diminta mencatat hal-hal yang dilihat atau dijumpai

selama berada di pasar dll

6) Guru memandu siswa menuju ke pasar, warung dan koperasi.

7) Sesampai di perpustakaan, mereka segera melakukan

pengamatan dan melakukan tugasnya selama 45 menit.

8) Setelah merasa cukup guru mengajak siswa untuk kembali ke

kelas, sesampai di kelas siswa beristirahat sebentar sambil

bertukar pendapat seputar hasil pengamatan dan belanja

mereka di tempat tadi dengan siswa lain.

9) Setelah siswa siap, guru membagikan lembar kertas yang berisi

soal kepada siswa.

10) Siswa kemudian mengumpulkan tugasnya ketika waktu yang

diberikan selesai.

11) Diakhir pembelajaran guru tidak lupa untuk menutup

pembelajaran dengan membaca hamdalah.

Page 67: UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR TENTANG PERILAKU

52

b) Kegiatan siswa

pada pelaksanaan tindakan siklus I Aktivitas siswa dalam

pembelajaran IPS berdasarkan metode Field Trip secara individu

pada Siklus I, terlihat bahwa siswa sangat antusias saat

mengunjungi beberapa tempat yang berkaitan dengan jual beli

melalui metode Field Trip.Motivasi siswa dalam belajar sangat

tinggi, hal ini terlihat antusias siswa dalam mencari dan mengamati

hal-hal apa saja yang menarik di tempat tersebut. Sebagian siswa

terlihat aktif dalam kegiatan berbelanja dan semangat mengerjakan

soal setelah kembali ke kelas.

c. Pengamatan (observasi)

Pengamatan dan pemantauan pada saat kegiatan pembelajaran

baik di ruang kelas maupun saat berkunjung ke pasar, warung dan

koperasi. Pengamatan ini dilakukan untuk mengetahui keaktifan,

semangat, dan motivasi siswa dalam mengikuti pembelajaran IPS

dengan metode field trip. Berdasarkan hasil pengamatan yang dilakukan

peneliti, diperoleh hasil sebagai berikut: (1) sebagian siswa , masih

pasif dalam pembelajaran, artinya guru masih mendominasi pelajaran,

(2) beberapa siswa belum tertib, efektif, dan rajin pada saat mengikuti

pembelajaran baik sewaktu di kelas maupun di lapangan, (3) keaktifan

siswa untuk

mengajukan dan menjawab pertanyaan dari guru masih belum

terlihat. Sebagian besar mereka memilih bertanya kepada teman-

temannya daripada bertanya langsung kepada guru. Siswa sudah

merespon penggunaan metode field trip yang diberikan oleh peneliti,

siswa tampak senang ketika menyelesaikan tugas dari guru, (4)

beberapa siswa masih terlihat malu-malu dalam kegiatan menawar dan

berbelanja.

Page 68: UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR TENTANG PERILAKU

53

Adapun hasil pengamatan terhadap aktivitas siswa selama proses

pembelajaran dengan menggunakan metode field trip adalah sebagai

berikut.

Tabel 4.2

Aktivitas Siswa Dalam Pembelajaran IPS Melalui Metode Field Trip.

No Nama Keaktifan Tanggung

jawab

Kerja-

sama Disiplin

Keberani-

an Skor

Keterangan

SB B C

1 Abdul Rahman √ √ √ √ √ 5 SB

2 Agustin √ √ √ √ √ 5 SB

3 Ali Ridho √ X √ √ X 3 C

4 Aliyafi √ √ X √ X 3 C

5 Angga R √ √ √ √ √ 5 SB

6 Annisa Dwi √ √ √ √ √ 5 SB

7 Arly Miftah √ √ √ √ X 4 B

8 Dewa Khumoro √ √ √ √ √ 5 SB

9 Dias Restu √ √ √ √ √ 5 SB

10 Dimas Nugraha √ √ √ √ X 4 B

11 Dini Khairani √ √ √ √ √ 5 SB

12 Fadilah √ √ √ √ X 4 B

13 Fatimah √ √ √ √ √ 5 SB

14 Fikri √ √ √ √ √ 5 SB

15 Gathan Albani √ √ √ √ X 4 B

16 Hamdan √ √ √ √ √ 5 SB

17 Khalisah Amir √ √ √ √ √ 5 SB

18 Laily R √ √ √ √ √ 5 SB

19 Linati Farizah √ √ √ √ √ 5 SB

20 Maulana R √ √ √ √ √ 5 SB

21 Melati X √ √ √ X 3 C

22 M. Amri √ √ √ √ √ 5 SB

Page 69: UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR TENTANG PERILAKU

54

23 M. Haikal √ √ √ √ √ 5 SB

24 M. Hairul √ √ √ √ √ 5 SB

25 M. Nur Subhan √ √ √ √ √ 5 SB

26 M.Rizki X √ √ √ √ 4 B

27 M. Zaki X √ √ √ √ 4 B

28 M. Zidane X √ √ √ √ 4 B

29 Nadia Zahra √ √ √ √ √ 5 SB

30 Namita √ √ √ √ √ 5 SB

31 Natasya X √ √ √ √ 4 B

32 Nurhalimah X √ √ √ √ 4 B

33 Nur Subhan X √ √ √ X 3 C

34 Raditia X √ √ √ √ 4 B

35 Rahmanu √ √ √ √ √ 5 SB

36 Rafi Rabani √ √ √ √ √ 5 SB

37 Raka Fawaz √ √ √ X √ 4 B

38 Rasya √ √ √ √ X 4 B

39 Refi Nugraha X √ √ √ X 3 C

40 Rendi X √ √ √ X 3 C

41 Rutfi √ √ √ √ X 4 B

42 Salwa √ √ √ √ √ 5 SB

43 Sausan √ √ √ √ √ 5 SB B

44 Sofia Hadi X √ √ √ √ 4 B

45 Siti Nisrina X √ √ √ √ 4 B

46 Virda √ X √ √ √ 4 B

47 Virna √ √ X √ X 3 C

48 Windi √ √ X √ X 3 C

Jumlah 205 24 16 8

Presentase

100

%

50

%

33

%

17

%

Keterangan

Page 70: UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR TENTANG PERILAKU

55

SB = Sangat Baik

B = Baik

C = Cukup Baik

Berdasarkan tabel di atas dapat dianalisis aktivitas siswa dalam

pembelajaran IPS dengan menggunakan metode field trip pada siklus 1

bahwa persentase tertinggi siswa yaitu pada kategori sangat baik yaitu

50 %. Hasil tersebut belum mencapai kriteria keberhasilan dengan rata-

rata kategori sangat baik diatas 75%.

d. Analisis dan Refleksi

Analisis dan refleksi merupakan upaya untuk mengkaji tindakan

yang telah dilakukan. Untuk melakukan revisi terhadap materi belajar

guna untuk meningkatkan hasil belajar siswa menjadi lebih maksimal.

Refleksi juga merupakan bagian yang penting dalam setiap langkah

proses penelitian tindakan untuk mengatasi permasalahan dengan

merevisi sebelumnya sesuai apa yang ditemui dilapangan yaitu: tahap

penemuan masalah, tahap merancang tindakan dan tahap pelaksanaan.

Berdasarkan hasil observasi tersebut, guru melakukan analisis terhadap

hasil belajar siswa. Adapun hasil analisis tersebut menunjukkan bahwa:

hasil belajar prilaku ekonomi siswa dalam pembelajaran IPS mengalami

peningkatan jika dibandingkan dengan hasil pretest. Namun dalam

siklus ini masih ada beberapa siswa yang masih malu-malu dan pasif

dalam berinterakasi dengan pedagang .Untuk lebih jelasnya, hasil

belajar siswa pada siklus I dapat dilihat pada tabel di bawah ini:

Tabel 4.3

Data perolehan hasil belajar terkait prilaku ekonomi siswa pelajaran

IPS melalui metode field trip pada Siklus I

No Nama Pretest

Skor Nilai Mencapai

KKM 1-10 11-20

1 Abdul Rahman 7 12 19 64 Tidak

Page 71: UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR TENTANG PERILAKU

56

2 Agustin 8 15 23 78 ya

3 Ali Ridho 6 12 18 60 Tidak

4 Aliyafi 8 16 24 80 ya

5 Angga R 7 16 23 78 ya

6 Annisa Dwi 8 15 23 78 ya

7 Arly Miftah 6 11 17 56 Tidak

8 Dewa Khumoro 7 10 17 56 Tidak

9 Dias Restu 4 19 23 78 ya

10 Dimas Nugraha 9 8 17 58 Tidak

11 Dini Khairani 7 19 26 86 ya

12 Fadilah 8 15 23 78 ya

13 Fatimah 9 14 23 78 ya

14 Fikri 8 15 23 76 ya

15 Gathan Albani 8 15 23 78 ya

16 Hamdan 9 10 19 64 Tidak

17 Khalisah Amir 7 16 23 76 ya

18 Laily R 7 12 19 64 Tidak

19 Linati Farizah 7 12 19 64 Tidak

20 Maulana R 8 11 19 63 Tidak

21 Melati 5 12 17 58 Tidak

22 M. Amri 8 15 23 78 ya

23 M. Haikal 8 15 23 78 ya

24 M. Hairul 6 11 17 56 Tidak

25 M. Nur Subhan 6 9 15 50 Tidak

26 M.Rizki 6 11 17 56 Tidak

27 M. Zaki 5 18 23 78 ya

28 M. Zidane 6 11 17 58 Tidak

29 Nadia Zahra 9 17 26 86 ya

30 Namita 8 15 23 78 ya

31 Natasya 8 14 22 74 ya

Page 72: UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR TENTANG PERILAKU

57

32 Nurhalimah 7 12 19 64 Tidak

33 Nur Subhan 7 19 26 87 ya

34 Raditia 8 16 24 80 ya

35 Rahmanu 6 17 23 78 ya

36 Rafi Rabani 8 16 24 80 ya

37 Raka Fawaz 8 16 24 80 ya

38 Rasya 9 11 20 68 Tidak

39 Refi Nugraha 8 16 24 80 ya

40 Rendi 7 15 22 74 ya

41 Rutfi 6 12 18 60 Tidak

42 Salwa 9 15 24 80 ya

43 Sausan 7 16 23 78 ya

44 Sofia Hadi 6 19 25 82 ya

45 Siti Nisrina 6 17 23 78 ya

46 Virda 9 11 20 68 ya

47 Virna 10 10 20 65 Tidak

48 Windi 9 15 24 80 ya

Jumlah 3445 30 18

Presentase

62,5% 37,5%

Rata-rata 71,77

Nilai Tertinggi 86

Nilai Terendah 56

Berdasarkan tabel di atas, nilai/skor perolehan terendah siswa

adalah 56, sedangkan nilai tertinggi diperoleh 2 orang siswa dengan

jumlah keseluruhan 86, ketuntasan hasil siswa mencapai 62,5%. Hal ini

dihitung dari jumlah siswa yang memperoleh nilai 65 ke atas yaitu 30

siswa dari jumlah siswa keseluruhan 48 siswa dan rata-rata nilai siswa

71,77. Hasil tersebut belum mencapai kriteria keberhasilan yaitu

dengan rata-rata 80 dan pencapaian KKM diatas 75%.

Page 73: UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR TENTANG PERILAKU

58

Berdasarkan diagram di bawah ini dapat dilihat terjadi

peningkatan keterampilan siswa dalam menulis karangan deskripsi dari

tahap pretest kesiklus I sebesar 24,9%. Lebih jelasnya perhatikan

diagram berikut ini :

Diagram 4.1

Diagram Perbandingan Hasil Belajar

0

20

40

60

80

Pretest Siklus I

51,4

71,7

3. Siklus 2

a. Perencanaan Tindakan

Untuk mengatasi beberapa kekurangan dan kelemahan yang ada

pada siklus I, guru melakukan beberapa hal untuk meningkatkan hasil

belajar prilaku ekonomi pada pelajaran IPS siswa kelas III MI

Mu’awanatul Ikhwan. Adapun beberapa hal yang akan dilakukan oleh

guru dalam pembelajaran menggunakan metode Field Trip.

1) Guru akan lebih banyak memantau kegiatan siswa selama proses

pembelajaran terutama ketika di luar kelas agar siswa lebih

kondusif.

2) Metode yang digunakan adalah metode field trip dengan objek

kunjungan pasar.

3) Menyusun RPP dengan metode field trip,

4) Guru akan memberi reward kepada siswa yang aktif dan juga

kepada siswa yang mendapat nilai terbaik dalam tes. Reward yang

direncanakan berupa peralatan tulis, dan ungkapan-ungkapan

pujian seperti : bagus sekali, baik sekali, baik. Sedangkan untuk

siswa yang membuat kelas gaduh seperti ramai, berpindah-pindah

Page 74: UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR TENTANG PERILAKU

59

tempat duduk, guru akan memberikan punishment dalam bentuk

teguran dan memberikan tugas yang lebih banyak dari siswa yang

lain.

Urutan kegiatan pembelajaran yang direncanakan dalam siklus II

sebagai berikut:

a) Guru membuka pelajaran dengan mengucapkan salam.

b) Guru mengkondisikan siswa agar siap mengikuti pembelajaran IPS.

c) Guru melakukan apersepsi.

d) Guru memberikan motivasi pada siswa untuk sungguh-sungguh

dalam belajar IPS.

e) Guru merefleksi beberapa hasil tugas pada siklus I di depan kelas.

Guru memberikan reward kepada siswa yang memperoleh nilai

tertinggi pada siklus I.

f) Guru menanyakan kesulitan yang dihadapi siswa dalam

berinteraksi dengan pedagang di siklus I.

g) Guru menjelaskan kembali secara pelan-pelan kepada siswa

tentang prosedur pembelajaran dengan metode field trip yang akan

dilakukan.

h) Siswa diajak berkunjung ke pasar di lingkungan sekolah.

i) Guru memantau kegiatan siswa selama pembelajaran baik di dalam

dan di luar kelas.

j) Siswa diajak berkunjung ke tempat yang berkaitan dengan jual beli

di sekitar sekolah untuk mengamati kegiatan apa saja yang ada

disana dan menjalankan tugas yang telah dibagikan yaitu

berbelanja.

k) Siswa mencatat poin-poin yang berisi hal- hal yang mereka lihat

dan mereka jumpai dan membelanjakan uang sesuai dengan tugas

masing-masing kelompok.

l) Setelah kembali ke kelas, siswa mengerjakan soal yang berkaitan

dengan kunjungan mereka ke tempat perbelanjaan.

m) Guru meminta siswa mengumpulkan tugasnya.

Page 75: UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR TENTANG PERILAKU

60

n) Guru menutup pelajaran.

Pada saat kegiatan perencanaan disepakati bahwa tindakan dalam

siklus I dilaksanakan dalam 1 kali pertemuan.

b. Pelaksanaan Tindakan

a) Kegiatan guru

Pada pelaksanaan siklus II pembelajaran IPS khususnya

prilaku ekonomi pada pelajaran IPS melalui metode field trip

mengalami peningkatan. Hal ini disebabkan proses pembelajaran

pada siklus II merupakan perbaikan dari siklus sebelumnya. Pada

siklus II kekurangan-kekurangan pada siklus I telah diperbaiki.

Penampilan guru di dalam kelas pada saat pembelajaran IPS lebih

aktif dalam memantau aktivitas siswa baik di dalam maupun di luar

kelas. Apabila kelas nampak ramai, guru segera memperingati dan

memberikan teguran kepada siswa dengan sabar. Guru sudah lebih

banyak mendekati dan membimbing siswa secara individu maupun

klasikal baik di dalam maupun di luar kelas sehingga siswa merasa

aman, senang, dan pada gilirannya siswa sudah mulai aktif

bertanya, mengungkapkan pendapatnya, dan mandiri dalam

melaksanakan tugas. Bimbingan guru secara individual terutama

pada siswa yang mengalami masalah dalam berinteraksi dengan

pembeli.

b) Kegiatan siswa

Pada pelaksanaan tindakan siklus 2, aktivitas siswa dalam

pembelajaran IPS khususnya prilaku ekonomi pada materi jual beli

melalui metode field trip mengalami peningkatan dibandingkan

siklus I. Terlihat siswa sangat antusias melaksanakan tugas dengan

menggunakan metode field trip. Siswa lebih aktif bertanya kepada

guru jika ada sesuatu yang belum jelas. Pada saat guru

menjelaskan, siswa benar-benar memperhatikan dan aktif dalam

pembelajaran. Siswa tidak ada yang ramai sendiri, ataupun

Page 76: UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR TENTANG PERILAKU

61

mengganggu teman yang lain. Pada saat ke pasar siswa sangat

tertib. Walaupun masih ada beberapa orang siswa yang kurang

percaya diri dalam berinteraksi dengan pembeli dan guru harus

kerja keras untuk membantu siswa yang selalu mengalami kesulitan

tersebut. Keaktifan siswa cukup tinggi, hal ini terlihat siswa sangat

serius dalam mengerkan tugas melalui metode field trip.

c. Pengamatan (observasi)

Pada siklus II ini peneliti melakukan pengamatan terhadap

aktivitas siswa dan hasil belajar siswa pada tes yang berkaitan dengan

prinsip ekonomi pada pelajaran IPS. Observasi dilakukan untuk

membandingkan hasil antara siklus II dengan siklus sebelumnya. Pada

saat melakukan kegiatan observasi, peneliti mengambil gambar. Peneliti

mengamati tindakan siswa ketika sedang berinteraksi dengan pembeli

dan ketika siswa membelanjakan uangnya. Seluruh siswa sudah aktif

dalam Kegiatan tersebut. Dalam proses pembelajaran tidak ditemui

siswa yang mengganggu teman, bosan, mengantuk atau asyik dengan

aktivitasnya sendiri dan mengerjakan sendiri tugasnya tanpa melihat

pekerjaan temannya.

Sesampainya di kelas, suasana kelas mulai kondusif, tenang,

nyaman dan pembelajaran pun tampak aktif dan menyenangkan. Tidak

ada lagi siswa yang berjalan-jalan untuk melihat dan menyontek hasil

tes temannya. Siswa terlihat mandiri dalam mengerjakan tugas dari

guru. Guru melibatkan siswa dalam pembelajaran sehingga siswa dan

guru saling mendukung dan bekerja sama dalam kegiatan pembelajaran.

Hal ini dapat dilihat dalam tabel aktivitas siswa selama proses

pembelajaran dengan menggunakan metode field trip pada siklus II di

bawah ini:

Page 77: UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR TENTANG PERILAKU

62

Tabel 4.4

Aktivitas siswa dalam pembelajaran IPS menggunakan metode

field trip pada siklus II

No Nama Keaktifa

n

Tanggung

jawab

Kerja-

sama Disiplin

Keberani-

an Skor

Keterangan

SB B C

1 Abdul Rahman √ √ √ √ √ 5 SB

2 Agustin √ √ √ √ √ 5 SB

3 Ali Ridho √ X √ √ X 3 C

4 Aliyafi √ √ √ √ √ 5 SB

5 Angga R √ √ √ √ √ 5 SB

6 Annisa Dwi √ √ √ √ √ 5 SB

7 Arly Miftah √ √ √ √ X 4 B

8 Dewa Khumoro √ √ √ √ √ 5 SB

9 Dias Restu √ √ √ √ √ 5 SB

10 Dimas Nugraha √ √ √ √ √ 5 SB

11 Dini Khairani √ √ √ √ √ 5 SB

12 Fadilah √ √ √ √ √ 5 SB

13 Fatimah √ X √ √ √ 4

B

14 Fikri √ √ √ √ √ 5 SB

15 Gathan Albani √ √ √ √ X 4 B

16 Hamdan √ √ √ √ √ 5 SB

17 Khalisah Amir √ √ √ √ X 4 SB

18 Laily R √ √ √ √ √ 5 SB

19 Linati Farizah √ √ √ √ √ 5 SB

20 Maulana R √ √ √ √ √ 5 SB

21 Melati √ √ √ X X 3 C

22 M. Amri √ √ √ √ √ 5 SB

23 M. Haikal √ √ √ √ √ 5 SB

24 M. Hairul √ √ √ √ √ 5 SB

25 M. Nur Subhan √ √ √ √ √ 5 SB

Page 78: UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR TENTANG PERILAKU

63

26 M.Rizki √ √ √ √ √ 5 SB

27 M. Zaki √ √ √ √ √ 5 SB

28 M. Zidane √ √ √ √ √ 5 SB

29 Nadia Zahra √ √ √ √ √ 5 SB

30 Namita √ √ √ √ √ 5 SB

31 Natasya √ √ √ √ √ 5 SB

32 Nurhalimah √ √ √ √ √ 5 SB

33 Nur Subhan √ √ √ √ √ 5 SB

34 Raditia √ √ √ √ X 4

B

35 Rahmanu √ √ √ √ √ 5 SB

36 Rafi Rabani √ √ √ √ √ 5 SB

37 Raka Fawaz √ √ √ √ √ 5 SB

38 Rasya √ √ √ √ √ 5 SB

39 Refi Nugraha √ √ √ √ √ 5 SB

40 Rendi √ √ √ √ √ 5 SB

41 Rutfi √ √ √ √ X 4 B

42 Salwa √ √ √ √ √ 5 SB

43 Sausan √ √ √ √ √ 5 SB

44 Sofia Hadi √ √ √ √ √ 5 SB

45 Siti Nisrina √ √ √ √ √ 5 SB

46 Virda √ √ √ √ √ 5 SB

47 Virna √ √ √ √ √ 5 SB

48 Windi √ √ √ X √ 4

B

Jumlah 226 40 6 2

Presentase

100

%

83

%

13

%

4

%

Keterangan

SB = Sangat Baik

B = Baik

C = Cukup Baik

Page 79: UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR TENTANG PERILAKU

64

Berdasarkan tabel hasil analisis pengamatan aktivitas siswa ketika

mengikuti pembelajaran melalui metode field trip diperoleh

peningkatan kategori yang didominasi oleh kategori sangat baik (SB)

yaitu 83% dan kategori baik yaitu 13% dan kategori cukup berkurang

menjadi 4% . Jadi, terdapat peningkatan aktivitas siswa dengan kategori

sangat baik dari siklus I ke siklus II menjadi 83 % dan sudah mencapai

tujuan yang diharapkan.

d. Analisis dan Refleks

Proses pelaksanaan tindakan pada siklus II berjalan dengan baik.

Kelemahan ataupun kekurangan-kekurangan yang ada pada siklus I

dapat teratasi dengan baik. Hasil belajar siswa menunjukkan

peningkatan, hal ini dapat dilihat dari rata-rata nilai siswa pada tabel di

bawah ini :

Tabel 4.5

Data perolehan hasil belajar terkait prilaku ekonomi siswa pelajaran IPS

melalui metode field trip pada Siklus II

No Nama Pretest

Skor Nilai Mencapai KKM 1-10 11-20

1 Abdul Rahman 7 15 22 74 ya

2 Agustin 8 20 28 92 ya

3 Ali Ridho 6 20 26 86 ya

4 Aliyafi 10 20 30 100 ya

5 Angga R 7 16 23 78 ya

6 Annisa Dwi 10 16 26 86 ya

7 Arly Miftah 10 15 25 84 ya

8 Dewa Khumoro 8 18 26 86 ya

9 Dias Restu 4 19 23 78 ya

10 Dimas Nugraha 9 9 18 60 tidak

11 Dini Khairani 9 18 27 90 ya

Page 80: UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR TENTANG PERILAKU

65

12 Fadilah 9 15 24 80 ya

13 Fatimah 10 17 27 90 ya

14 Fikri 8 15 23 76 ya

15 Gathan Albani 10 18 28 92 ya

16 Hamdan 10 18 28 94 ya

17 Khalisah Amir 10 20 30 100 ya

18 Laily R 10 18 28 92 ya

19 Linati Farizah 10 19 29 96 ya

20 Maulana R 8 11 19 64 tidak

21 Melati 9 16 25 84 ya

22 M. Amri 10 19 29 96 ya

23 M. Haikal 8 15 23 78 ya

24 M. Hairul 10 16 26 88 ya

25 M. Nur Subhan 6 13,2 19,2 64 tidak

26 M.Rizki 10 15 25 84 ya

27 M. Zaki 5 24 29 96 ya

28 M. Zidane 6 13 19 64 tidak

29 Nadia Zahra 10 20 30 100 ya

30 Namita 10 15 25 82 ya

31 Natasya 10 17 27 90 ya

32 Nurhalimah 10 18 28 94 ya

33 Nur Subhan 7 19 26 87 ya

34 Raditia 10 19 29 96 ya

35 Rahmanu 6 19 25 82 ya

36 Rafi Rabani 10 13 23 76 ya

37 Raka Fawaz 8 16 24 80 ya

38 Rasya 10 20 30 100 ya

39 Refi Nugraha 8 14 22 72 ya

40 Rendi 10 14 24 80 ya

41 Rutfi 8 14 22 72 ya

Page 81: UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR TENTANG PERILAKU

66

42 Salwa 10 18 28 92 ya

43 Sausan 7 16 23 78 ya

44 Sofia Hadi 10 18 28 94 ya

45 Siti Nisrina 6 21 27 90 ya

46 Virda 10 14 24 80 ya

47 Virna 10 19 29 98 ya

48 Windi 9 16 25 84 ya

Jumlah 4079 44 4

Presentase 100% 91,7 % 8,3%

Rata-rata 84,9

Nilai Tertinggi 100

Nilai Terendah 60

Berdasarkan tabel di atas, nilai/skor perolehan terendah siswa

adalah 60, sedangkan nilai tertinggi diperoleh 4 orang siswa dengan

nilai 100, ketuntasan hasil siswa mencapai 91,7 %. Hal ini dihitung dari

jumlah siswa yang memperoleh nilai 65 ke atas yaitu 44 siswa dari

jumlah siswa keseluruhan 48 siswa dan rata-rata nilai siswa 84,9. Rata-

rata tersebut telah mencapai kriteria keberhasilan yaitu dengan rata-rata

diatas 80 dan pencapaian KKM diatas 75%.

B. Analisis Data

Teknik analisis data yang digunakan untuk mengetahui peningkatan

hasil belajar prilaku ekonomi siswa yaitu dengan rumus indeks gain .Dalam

penelitian ini, indeks gain akan digunakan untuk melihat peningkatan hasil

belajar siswa.

a. Rumus Indeks Gain (N-Gain)

Adalah rumus yang digunakan untuk melihat peningkatan yang terjadi

sebelum dan sesudah pembelajaran menurut Meltzer dihitung dengan

rumus g-faktor (N-Gain) dengan rumus1

1 Meltzer, David,E. The Relationship between mathematics preparation and conceptual

learning gain in physics. A possible hidden variable in diagnostic pretest scores.( American

Journal physics. 70)h. 1259-1267

Page 82: UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR TENTANG PERILAKU

67

g =

Keterangan :

g = Gain

= Skor pretes

= Skor postes

= Skor maksimal

Kriteria tingkat gain menurut Hake yang disajikan pada tabel

berikut :

Tabel 3.12

Kriteria Tingkat Gain

G Keterangan

g > 0,7 Tinggi

0,3 < g ≤ 0,7 Sedang

g ≤ 0,3 Rendah

Dalam penggunaan rumus N-Gain , data pretes yang digunakan adalah

hasil belajar prilaku ekonomi siswa terkait jual beli yang telah dilakukan

sebelum pembelajaran menggunakan metode Field Trip dimulai. Sedangkan

data postes yang digunakan adalah hasil belajar prilaku ekonomi siswa terkait

materi jual beli yang dilakukan pada siklus II menggunakan metode Field Trip.

Tabel 4.7

Skor hasil belajar siswa pada pretes dan postes

No Nama Skor

Pretes Postes

1 Abdul Rahman 15 18

2 Agustin 20 28

3 Ali Ridho 18 26

4 Aliyafi 17 30

5 Angga R 20 23

6 Annisa Dwi 17 26

Page 83: UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR TENTANG PERILAKU

68

7 Arly Miftah 14 16

8 Dewa Khumoro 12 26

9 Dias Restu 12 26

10 Dimas Nugraha 16 18

11 Dini Khairani 17 27

12 Fadilah 20 26

13 Fatimah 16 27

14 Fikri 20 26

15 Gathan Albani 22 28

16 Hamdan 19 28

17 Khalisah Amir 17 30

18 Laily R 17 28

19 Linati Farizah 17 29

20 Maulana R 19 24

21 Melati 15 25

22 M. Amri 15 29

23 M. Haikal 17 23

24 M. Hairul 13 26

25 M. Nur Subhan 15 26

26 M.Rizki 16 25

27 M. Zaki 16 29

28 M. Zidane 17 26

29 Nadia Zahra 16 30

30 Namita 16 26

31 Natasya 17 27

32 Nurhalimah 17 28

33 Nur Subhan 17 27

34 Raditia 15 29

35 Rahmanu 15 28

36 Rafi Rabani 15 26

Page 84: UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR TENTANG PERILAKU

69

37 Raka Fawaz 15 26

38 Rasya 12 30

39 Refi Nugraha 15 25

40 Rendi 16 24

41 Rutfi 14 22

42 Salwa 16 28

43 Sausan 16 23

44 Sofia Hadi 16 28

45 Siti Nisrina 12 27

46 Virda 12 26

47 Virna 12 29

48 Windi 13 29

Jumlah 766 1257

Rata-rata 16.0 26.2

Melalui tabel diatas peningkatan hasil belajar prilaku ekonomi siswa

terkait materi jual beli dapat dihitung dengan menggunakan rumus N-Gain

seperti di bawah ini

Skor maksimal = 30

g = Spos- Spre

Smax - Spre

= 26,2 – 16

30 – 16

= 0,73

Melalui perhitungan di atas hasil yang diperoleh adalah 0,73 dan jika

dilihat pada tabel kriteria N- Gain, maka hasil tersebut menunjukkan kriteria

tinggi. Maka penelitian ini berhasil meningkatkan hasil belajar prilaku ekonomi

siswa terkait materi jual beli pada pelajaran IPS.

Page 85: UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR TENTANG PERILAKU

70

Diagram 4.1

Perbandingan rata-rata hasil belajar pada pretes, siklus I dan siklus II

0

50

100

Pretest Siklus I Siklus II

51,4

71,7 84,9

Melalui diagram diatas, nilai rata-rata hasil belajar siswa pada saat

pretes adalah 51,4 hal ini menunjukkan bahwa hasil belajar IPS jauh di bawah

KKM (65) dikarenakan kurangnya pengalaman belajar siswa yang sebelumnya

pembelajaran dilakukan hanya di dalam kelas, kemudian terjadi peningkatan

sebesar 24,9% pada siklus 1 di mana rata-rata hasil belajar siswa pada siklus 1

menjadi 71,7, namun hasil ini dinilai belum mencapai kriteria keberhasilan

yaitu dengan rata-rata 80 dan pencapaian KKM diatas 75%. Oleh karena itu

peneliti melanjutkan penelitian ke siklus II.

Pada siklus II terjadi peningkatan yang cukup memuaskan, nilai/skor

perolehan terendah siswa adalah 60, sedangkan nilai tertinggi diperoleh 4

orang siswa dengan nilai 100, ketuntasan hasil siswa mencapai 91,7 %. Hal ini

dihitung dari jumlah siswa yang memperoleh nilai 65 ke atas yaitu 44 siswa

dari jumlah siswa keseluruhan 48 siswa dan rata-rata nilai siswa 84,9. Rata-rata

tersebut telah mencapai kriteria keberhasilan yaitu dengan rata-rata diatas 80

dan pencapaian KKM diatas 75%.

Selaian melihat peningkatan dengan membandingkan hasil belajar pada

pretes, siklus I dan siklus II, Peneliti juga telah melakukan perhitungan

menggunakan rumus N- Gain dengan hasil yang diperoleh adalah 0,73 dan

jika dilihat pada tabel kriteria N- Gain, maka hasil tersebut menunjukkan

kriteria tinggi. Maka penelitian ini berhasil meningkatkan hasil belajar prilaku

ekonomi siswa terkait materi jual beli pada pelajaran IPS.

Page 86: UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR TENTANG PERILAKU

71

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa pembelajaran

IPS dengan menggunakan metode Field Trip dapat meningkatkan hasil

belajar prilaku ekonomi khususnya siswa kelas III MI Muawanatul Ikhwan

Jakarta Timur. Hasil yang di peroleh Berdasarkan nilai KKM (65) telah

dicapai 80%, oleh karena itu karena keduanya telah tercapai.

B. Saran

Berdasarkan kesimpulan di atas, maka penulis menyampaikan saran-

saran sebagai berikut:

1. Pembelajaran IPS dapat dikemas dengan baik oleh guru dengan

menerapkan metode Field Trip, agar pembelajaran tersebut lebih efektif

dan dapat meningkatkan aktifitas belajar siswa.

2. Dalam proses pembelajaran dikelas perlu diciptakan suasana kompetitif

atau bersaing antar kelompok agar dapat memberikan semangat belajar ,

dan dapat meningkatkan suasana kelas yang mendorong siswa untuk

berlomba-lomba dalam menyelesaikan tugas yang terbaik.

3. Kepada para peneliti selanjutnya diharapkan dapat melakukan penelitian

menggunakan metode Field Trip yang diterapkan pada mata pelajaran

yang lain.

71

Page 87: UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR TENTANG PERILAKU

72

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, Suharsimi, dkk. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Bumi Aksara,

2010.

Anitah W, Sri . Strategi Pembelajaran di SD, Jakarta: Universitas Terbuka, 2009.

Bahri Djamarah,Syaiful. Psikologi Belajar, Jakarta: Rineka Cipta, 2008.

Depdiknas. Bunga Rampai Keberhasilan Guru dalam Pembelajaran (SMA, SMK,

dan SLB). Jakarta: Depdiknas. 2006.

Dimyati dan Mudjiono. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: PT Rineka Cipta,

2009.

Gunawan, Rudi. Pendidikan IPs-Filosofi, Konsep dan Aplikasi. Bandung:

Alfabeta, 2011.

http://eprints.uny.ac.id/7690/

http://id.wikipedia.org/wiki/Ekonomi

http://karya-ilmiah.um.ac.id/index.php/KSDP/article/view/25251

http://library.um.ac.id/ptk/index.php?mod=detail&id=53967

http://www.pendidikanekonomi.com/2012/05/defenisi-ilmu-ekonomi-oleh-prof-

p.html

Isjoni. Cooperative Learning, Efektivitas Pembelajaran Kelompok. Bandung:

Alfabeta, 2012.

Madrasah Ibtidaiyah Muawanatul Ikhwan. Buku Leger: Kumpulan Nilai Ujian

Semester, Tahun 2012-2013

Mulyasa E. Menjadi Guru Profesional. Bandung: Remaja Rosdakarya, 2005.

Nana, Sudjana. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar . Bandung; Remaja

Rosdakarya, 2009.

Oemar, Hamalik. Proses Belajar Mengajar. (Jakarta: PT Bumi Aksara.2006)

h.155

Page 88: UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR TENTANG PERILAKU

73

Robbins, Stephen P. Prinsip-prinsip Perilaku Organisasi, Jakarta: Gelora Aksara

Pratama, 2011.

Sagala, Syaiful. Konsep dan Makna Pembelajaran. Bandung: Alfabeta, 2010.

Sapriya. Pendidikan IPS . Bandung: Remaja Rosda Karya, 2009.

Slameto. Belajar dan Faktor-Faktor yang mempengaruhinya . Jakarta :Rineka

Cipta. 2010.

Uno, Hamzah B., Abdul Karim Rauf, dan Najamuddin Petta Solong, Pengantar

Teori Belajar dan Pembelajaran. Gorontalo: Nurul Jannah, 2008.

Usman, Moh Uzer dan Lilis Setiawati. Upaya Optimalisasi Kegiatan Belajar

Mengajar. Bandung: Remaja Rosdakarya, 2001.

Wahidmurni, Alifin Mustikawan, dan Ali Ridho. Evaluasi

Pembelajaran: Kompetensi dan Praktik. Yogyakarta: Nuha Letera, 2010.

Page 89: UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR TENTANG PERILAKU

Lampiran 1

Nilai hasil pembelajaran IPS pada pretest

No Nama Pretest

Skor Nilai Mencapai

KKM 1-10 11-20

1 Abdul Rahman 7 8 15 50 Tidak

2 Agustin 8 12 20 68 Ya

3 Ali Ridho 6 12 18 60 Tidak

4 Aliyafi 8 9 17 56 Tidak

5 Angga R 7 13 20 66 Ya

6 Annisa Dwi 8 9 17 56 Tidak

7 Arly Miftah 6 8 14 46 Tidak

8 Dewa Khumoro 7 5 12 40 Tidak

9 Dias Restu 4 8 12 40 Tidak

10 Dimas Nugraha 9 7 16 54 Tidak

11 Dini Khairani 7 10 17 58 Tidak

12 Fadilah 8 12 20 68 Ya

13 Fatimah 9 7 16 54 Tidak

14 Fikri 8 12 20 68 Ya

15 Gathan Albani 8 14 22 72 Ya

16 Hamdan 9 10 19 64 Tidak

17 Khalisah Amir 7 13 20 66 Ya

18 Laily R 7 12 19 64 Tidak

19 Linati Farizah 7 12 19 64 Tidak

20 Maulana R 8 11 19 63 Tidak

21 Melati 5 12 17 58 Tidak

22 M. Amri 8 12 20 68 Ya

23 M. Haikal 8 12 20 68 Ya

24 M. Hairul 6 7 13 44 Tidak

25 M. Nur Subhan 6 9 15 50 Tidak

26 M.Rizki 6 10 16 52 Tidak

Page 90: UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR TENTANG PERILAKU

27 M. Zaki 5 11 16 52 Tidak

28 M. Zidane 6 11 17 58 Tidak

29 Nadia Zahra 9 13 22 72 Ya

30 Namita 8 8 16 54 Tidak

31 Natasya 8 12 20 68 Ya

32 Nurhalimah 7 10 17 56 Tidak

33 Nur Subhan 7 10 17 56 Tidak

34 Raditia 8 12 20 68 Ya

35 Rahmanu 6 11 17 56 Tidak

36 Rafi Rabani 8 7 15 50 Tidak

37 Raka Fawaz 8 7 15 50 Tidak

38 Rasya 9 8 17 56 Tidak

39 Refi Nugraha 8 8 16 54 Tidak

40 Rendi 7 8 15 50 Tidak

41 Rutfi 6 8 14 48 Tidak

42 Salwa 9 11 20 66 Ya

43 Sausan 7 9 16 54 Tidak

44 Sofia Hadi 6 14 20 66 Ya

45 Siti Nisrina 6 9 15 50 Tidak

46 Virda 9 11 20 66 Ya

47 Virna 10 2 12 40 Tidak

48 Windi 9 5 14 46 Tidak

Jumlah 2753 14 34

Presentase 100% 29% 71%

Rata-rata 51,4

Nilai Tertinggi 78

Nilai Terendah 48

Page 91: UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR TENTANG PERILAKU

Lampiran 2

Aktivitas Siswa Dalam Pembelajaran IPS Melalui Metode Field Trip.

No Nama Keaktifan Tanggung

jawab

Kerja-

sama Disiplin

Keberani-

an Skor

Keterangan

SB B C

1 Abdul Rahman √ √ √ √ √ 5 SB

2 Agustin √ √ √ √ √ 5 SB

3 Ali Ridho √ X √ √ X 3 C

4 Aliyafi √ √ X √ X 3 C

5 Angga R √ √ √ √ √ 5 SB

6 Annisa Dwi √ √ √ √ √ 5 SB

7 Arly Miftah √ √ √ √ X 4 B

8 Dewa Khumoro √ √ √ √ √ 5 SB

9 Dias Restu √ √ √ √ √ 5 SB

10 Dimas Nugraha √ √ √ √ X 4 B

11 Dini Khairani √ √ √ √ √ 5 SB

12 Fadilah √ √ √ √ X 4 B

13 Fatimah √ √ √ √ √ 5 SB

14 Fikri √ √ √ √ √ 5 SB

15 Gathan Albani √ √ √ √ X 4 B

16 Hamdan √ √ √ √ √ 5 SB

17 Khalisah Amir √ √ √ √ √ 5 SB

18 Laily R √ √ √ √ √ 5 SB

19 Linati Farizah √ √ √ √ √ 5 SB

20 Maulana R √ √ √ √ √ 5 SB

21 Melati X √ √ √ X 3 C

22 M. Amri √ √ √ √ √ 5 SB

23 M. Haikal √ √ √ √ √ 5 SB

24 M. Hairul √ √ √ √ √ 5 SB

25 M. Nur Subhan √ √ √ √ √ 5 SB

26 M.Rizki X √ √ √ √ 4 B

Page 92: UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR TENTANG PERILAKU

27 M. Zaki X √ √ √ √ 4 B

28 M. Zidane X √ √ √ √ 4 B

29 Nadia Zahra √ √ √ √ √ 5 SB

30 Namita √ √ √ √ √ 5 SB

31 Natasya X √ √ √ √ 4 B

32 Nurhalimah X √ √ √ √ 4 B

33 Nur Subhan X √ √ √ X 3 C

34 Raditia X √ √ √ √ 4 B

35 Rahmanu √ √ √ √ √ 5 SB

36 Rafi Rabani √ √ √ √ √ 5 SB

37 Raka Fawaz √ √ √ X √ 4 B

38 Rasya √ √ √ √ X 4 B

39 Refi Nugraha X √ √ √ X 3 C

40 Rendi X √ √ √ X 3 C

41 Rutfi √ √ √ √ X 4 B

42 Salwa √ √ √ √ √ 5 SB

43 Sausan √ √ √ √ √ 5 SB B

44 Sofia Hadi X √ √ √ √ 4 B

45 Siti Nisrina X √ √ √ √ 4 B

46 Virda √ X √ √ √ 4 B

47 Virna √ √ X √ X 3 C

48 Windi √ √ X √ X 3 C

Jumlah 205 24 16 8

Presentase

100

%

50

%

33

%

17

%

Keterangan

SB = Sangat Baik

B = Baik

C = Cukup Baik

Page 93: UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR TENTANG PERILAKU

Lampiran 3

Data perolehan hasil belajar terkait prilaku ekonomi siswa pelajaran

IPS melalui metode field trip pada Siklus I

No Nama Pretest

Skor Nilai Mencapai

KKM 1-10 11-20

1 Abdul Rahman 7 12 19 64 Tidak

2 Agustin 8 15 23 78 ya

3 Ali Ridho 6 12 18 60 Tidak

4 Aliyafi 8 16 24 80 ya

5 Angga R 7 16 23 78 ya

6 Annisa Dwi 8 15 23 78 ya

7 Arly Miftah 6 11 17 56 Tidak

8 Dewa Khumoro 7 10 17 56 Tidak

9 Dias Restu 4 19 23 78 ya

10 Dimas Nugraha 9 8 17 58 Tidak

11 Dini Khairani 7 19 26 86 ya

12 Fadilah 8 15 23 78 ya

13 Fatimah 9 14 23 78 ya

14 Fikri 8 15 23 76 ya

15 Gathan Albani 8 15 23 78 ya

16 Hamdan 9 10 19 64 Tidak

17 Khalisah Amir 7 16 23 76 ya

18 Laily R 7 12 19 64 Tidak

19 Linati Farizah 7 12 19 64 Tidak

20 Maulana R 8 11 19 63 Tidak

21 Melati 5 12 17 58 Tidak

22 M. Amri 8 15 23 78 ya

23 M. Haikal 8 15 23 78 ya

24 M. Hairul 6 11 17 56 Tidak

25 M. Nur Subhan 6 9 15 50 Tidak

Page 94: UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR TENTANG PERILAKU

26 M.Rizki 6 11 17 56 Tidak

27 M. Zaki 5 18 23 78 ya

28 M. Zidane 6 11 17 58 Tidak

29 Nadia Zahra 9 17 26 86 ya

30 Namita 8 15 23 78 ya

31 Natasya 8 14 22 74 ya

32 Nurhalimah 7 12 19 64 Tidak

33 Nur Subhan 7 19 26 87 ya

34 Raditia 8 16 24 80 ya

35 Rahmanu 6 17 23 78 ya

36 Rafi Rabani 8 16 24 80 ya

37 Raka Fawaz 8 16 24 80 ya

38 Rasya 9 11 20 68 Tidak

39 Refi Nugraha 8 16 24 80 ya

40 Rendi 7 15 22 74 ya

41 Rutfi 6 12 18 60 Tidak

42 Salwa 9 15 24 80 ya

43 Sausan 7 16 23 78 ya

44 Sofia Hadi 6 19 25 82 ya

45 Siti Nisrina 6 17 23 78 ya

46 Virda 9 11 20 68 ya

47 Virna 10 10 20 65 Tidak

48 Windi 9 15 24 80 ya

Jumlah 3445 30 18

Presentase

62,5% 37,5%

Rata-rata 71,77

Nilai Tertinggi 86

Nilai Terendah 56

Page 95: UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR TENTANG PERILAKU

Lampiran 4

Aktivitas siswa dalam pembelajaran IPS menggunakan metode

field trip pada siklus II

No Nama Keaktifa

n

Tanggung

jawab

Kerja-

sama Disiplin

Keberani-

an Skor

Keterangan

SB B C

1 Abdul Rahman √ √ √ √ √ 5 SB

2 Agustin √ √ √ √ √ 5 SB

3 Ali Ridho √ X √ √ X 3 C

4 Aliyafi √ √ √ √ √ 5 SB

5 Angga R √ √ √ √ √ 5 SB

6 Annisa Dwi √ √ √ √ √ 5 SB

7 Arly Miftah √ √ √ √ X 4 B

8 Dewa Khumoro √ √ √ √ √ 5 SB

9 Dias Restu √ √ √ √ √ 5 SB

10 Dimas Nugraha √ √ √ √ √ 5 SB

11 Dini Khairani √ √ √ √ √ 5 SB

12 Fadilah √ √ √ √ √ 5 SB

13 Fatimah √ X √ √ √ 4

B

14 Fikri √ √ √ √ √ 5 SB

15 Gathan Albani √ √ √ √ X 4 B

16 Hamdan √ √ √ √ √ 5 SB

17 Khalisah Amir √ √ √ √ X 4 SB

18 Laily R √ √ √ √ √ 5 SB

19 Linati Farizah √ √ √ √ √ 5 SB

20 Maulana R √ √ √ √ √ 5 SB

21 Melati √ √ √ √ X 3 C

22 M. Amri √ √ √ √ √ 5 SB

23 M. Haikal √ √ √ √ √ 5 SB

24 M. Hairul √ √ √ √ √ 5 SB

25 M. Nur Subhan √ √ √ √ √ 5 SB

Page 96: UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR TENTANG PERILAKU

26 M.Rizki √ √ √ √ √ 5 SB

27 M. Zaki √ √ √ √ √ 5 SB

28 M. Zidane √ √ √ √ √ 5 SB

29 Nadia Zahra √ √ √ √ √ 5 SB

30 Namita √ √ √ √ √ 5 SB

31 Natasya √ √ √ √ √ 5 SB

32 Nurhalimah √ √ √ √ √ 5 SB

33 Nur Subhan √ √ √ √ √ 5 SB

34 Raditia √ √ √ √ X 4

B

35 Rahmanu √ √ √ √ √ 5 SB

36 Rafi Rabani √ √ √ √ √ 5 SB

37 Raka Fawaz √ √ √ √ √ 5 SB

38 Rasya √ √ √ √ √ 5 SB

39 Refi Nugraha √ √ √ √ √ 5 SB

40 Rendi √ √ √ √ √ 5 SB

41 Rutfi √ √ √ √ X 4 B

42 Salwa √ √ √ √ √ 5 SB

43 Sausan √ √ √ √ √ 5 SB

44 Sofia Hadi √ √ √ √ √ 5 SB

45 Siti Nisrina √ √ √ √ √ 5 SB

46 Virda √ √ √ √ √ 5 SB

47 Virna √ √ √ √ √ 5 SB

48 Windi √ √ √ X √ 4

B

Jumlah 226 40 6 2

Presentase

100

%

83

%

13

%

4

%

Keterangan

SB = Sangat Baik

B = Baik

C = Cukup Baik

Page 97: UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR TENTANG PERILAKU

Lampiran 5

Data perolehan hasil belajar terkait prilaku ekonomi siswa pelajaran IPS

melalui metode field trip pada Siklus II

No Nama Pretest

Skor Nilai Mencapai KKM 1-10 11-20

1 Abdul Rahman 7 15 22 74 ya

2 Agustin 8 20 28 92 ya

3 Ali Ridho 6 20 26 86 ya

4 Aliyafi 10 20 30 100 ya

5 Angga R 7 16 23 78 ya

6 Annisa Dwi 10 16 26 86 ya

7 Arly Miftah 10 15 25 84 ya

8 Dewa Khumoro 8 18 26 86 ya

9 Dias Restu 4 19 23 78 ya

10 Dimas Nugraha 9 9 18 60 tidak

11 Dini Khairani 9 18 27 90 ya

12 Fadilah 9 15 24 80 ya

13 Fatimah 10 17 27 90 ya

14 Fikri 8 15 23 76 ya

15 Gathan Albani 10 18 28 92 ya

16 Hamdan 10 18 28 94 ya

17 Khalisah Amir 10 20 30 100 ya

18 Laily R 10 18 28 92 ya

19 Linati Farizah 10 19 29 96 ya

20 Maulana R 8 11 19 64 tidak

21 Melati 9 16 25 84 ya

22 M. Amri 10 19 29 96 ya

23 M. Haikal 8 15 23 78 ya

24 M. Hairul 10 16 26 88 ya

25 M. Nur Subhan 6 13,2 19,2 64 tidak

Page 98: UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR TENTANG PERILAKU

26 M.Rizki 10 15 25 84 ya

27 M. Zaki 5 24 29 96 ya

28 M. Zidane 6 13 19 64 tidak

29 Nadia Zahra 10 20 30 100 ya

30 Namita 10 15 25 82 ya

31 Natasya 10 17 27 90 ya

32 Nurhalimah 10 18 28 94 ya

33 Nur Subhan 7 19 26 87 ya

34 Raditia 10 19 29 96 ya

35 Rahmanu 6 19 25 82 ya

36 Rafi Rabani 10 13 23 76 ya

37 Raka Fawaz 8 16 24 80 ya

38 Rasya 10 20 30 100 ya

39 Refi Nugraha 8 14 22 72 ya

40 Rendi 10 14 24 80 ya

41 Rutfi 8 14 22 72 ya

42 Salwa 10 18 28 92 ya

43 Sausan 7 16 23 78 ya

44 Sofia Hadi 10 18 28 94 ya

45 Siti Nisrina 6 21 27 90 ya

46 Virda 10 14 24 80 ya

47 Virna 10 19 29 98 ya

48 Windi 9 16 25 84 ya

Jumlah 4079 44 4

Presentase 100% 91,7 % 8,3%

Rata-rata 84,9

Nilai Tertinggi 100

Nilai Terendah 60

Page 99: UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR TENTANG PERILAKU

Lampiran 6

Skor hasil belajar siswa pada pretes dan postes

No Nama Skor

Pretes Postes

1 Abdul Rahman 15 18

2 Agustin 20 28

3 Ali Ridho 18 26

4 Aliyafi 17 30

5 Angga R 20 23

6 Annisa Dwi 17 26

7 Arly Miftah 14 16

8 Dewa Khumoro 12 26

9 Dias Restu 12 26

10 Dimas Nugraha 16 18

11 Dini Khairani 17 27

12 Fadilah 20 26

13 Fatimah 16 27

14 Fikri 20 26

15 Gathan Albani 22 28

16 Hamdan 19 28

17 Khalisah Amir 17 30

18 Laily R 17 28

19 Linati Farizah 17 29

20 Maulana R 19 24

21 Melati 15 25

22 M. Amri 15 29

23 M. Haikal 17 23

24 M. Hairul 13 26

25 M. Nur Subhan 15 26

26 M.Rizki 16 25

Page 100: UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR TENTANG PERILAKU

27 M. Zaki 16 29

28 M. Zidane 17 26

29 Nadia Zahra 16 30

30 Namita 16 26

31 Natasya 17 27

32 Nurhalimah 17 28

33 Nur Subhan 17 27

34 Raditia 15 29

35 Rahmanu 15 28

36 Rafi Rabani 15 26

37 Raka Fawaz 15 26

38 Rasya 12 30

39 Refi Nugraha 15 25

40 Rendi 16 24

41 Rutfi 14 22

42 Salwa 16 28

43 Sausan 16 23

44 Sofia Hadi 16 28

45 Siti Nisrina 12 27

46 Virda 12 26

47 Virna 12 29

48 Windi 13 29

Jumlah 766 1257

Rata-rata 16.0 26.2

Page 101: UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR TENTANG PERILAKU

Lampiran 7

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

RPP SIKLUS I

A. Satuan Pendidikan : MI Mu’awanatul Ikhwan

B. Mata Pelajaran : IPS

C. Kelas/ Semester : III / Genap

D. Materi Pokok/ Topik : Kegiatan Jual Beli

E. Pertemuan Ke- : 10

F. Alokasi Waktu : 2 x 35 Menit

G. Kompetensi Inti :

3.Memahami pengetahuan faktual dengan cara mengamati (mendengar,

melihat, membaca) dan menanya berdasarkan rasa ingin tahu tentang

dirinya, makhluk ciptaan Tuhan dan kegiatannya, dan benda-benda yang

dijumpainya di rumah dan di sekolah.

H. Kompetensi Dasar

Memahami Kegiatan Jual Beli di Lingkungan Rumah dan Sekolah.

I. Indikator Pencapaian Kompetensi

1 . Mengidentifikasi pengertian kegiatan jual beli

2 . Menjelaskan unsur-unsur jual beli

3 . Menyebutkan tempat-tempat kegiatan jual beli

J. Tujuan Pembelajaran :

1. Siswa mampu mengidentifikasi pengertian kegiatan jual beli melalui

kegiatan tanya jawab antar siswa.

2. Siswa mampu menjelaskan unsur-unsur jual beli melalui pengamatan

gambar.

3. Siswa mampu menyebutkan tempat- tempat kegiatan jual beli setelah

mendengar penjelasan guru dengan metode ceramah

Page 102: UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR TENTANG PERILAKU

K. Materi Pembelajaran

Fakta :

Materi Pembelajaran :

Kegiatan Jual Beli di Lingkungan Rumah

Setiap keluarga mempunyai kebutuhan. Kebutuhan tersebut antara lain

adalah makanan, pakaian, dan kebutuhan hidup lainnya. Untuk

mendapatkan semua kebutuhan kita harus berbelanja.Tempat-tempat

perbelanjaan antara lain warung, toko, dan pasar. Di pasar banyak

pedagang yang menjual kebutuhan sehari-hari yang kita butuhkan. Orang

yang tinggal di dekat pasar pun dapat menambah penghasilan mereka.

Misalnya, membuka titipan sepeda, menjual makanan dan minuman, atau

menjadi kuli angkut barang.

1. Macam-Macam Tempat Kegiatan Jual Beli

Tempat terjadinya kegiatan jual beli, antara lain di warung, toko-toko,

dan pasar, baik pasar tradisional maupun pasar swalayan. Berikut adalah

tempat-tempat kegiatan jual beli.

a. Warung

Page 103: UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR TENTANG PERILAKU

Warung adalah tempat untuk menjual dan membeli barang kebutuhan

sehari-hari. Contohnya, beras, minyak, gula, kopi, teh, sayur-sayuran,

sabun, pasta gigi, sampo, dan berbagai keperluan hidup lainnya. Warung

biasanya terdapat di rumah-rumah. Barang-barang yang dijual juga hanya

sedikit dan harganya kadang boleh ditawar.

b. Toko

Barang yang dijual di toko biasanya lebih banyak daripada di warung.

Sekarang ada toko yang khusus menjual satu macam kebutuhan saja.

Misalnya, toko beras, sepatu, pakaian, alat listrik, dan mainan. Harga

barang di toko sudah ditetapkan dan tidak boleh ditawar. Di toko kita bisa

memilih barang dengan bebas dan membayar sesuai dengan harga yang

telah ditetapkan.

Untuk membeli bahan-bahan bangunan, orang harus pergi ke toko

bahan bangunan. Di sana semua keperluan untuk membuat dan

memperbaiki rumah tersedia. Contohnya, pasir, semen, paku, amplas,

kayu, dan masih banyak lagi alat dan bahan bangunan yang dijual di sana.

Ada lagi toko yang sangat besar. Pembelinya dapat mengambil sendiri

barang-barang yang akan dibelinya. Tempatnya juga nyaman. Bahkan ada

tempat untuk bermain. Toko ini disebut swalayan.

c. Pasar

Pasar merupakan tempat berkumpulnya para penjual dan pembeli.

Semua kebutuhan sehari-hari tersedia di pasar. Di pasar banyak terdapat

kios-kios yang menjual berbagai macam barang. Ada kios yang khusus

menjual sayuran, daging sapi, daging ayam, buah, sembako, dan masih

banyak lagi barang-barang yang dijual di pasar. Di pasar kita dapat

memilih dan menawar barang yang akan kita beli, sehingga kita dapat

membeli kebutuhan kita dengan harga yang lebih murah.

d. Supermarket

Supermarket adalah toko yang pembelinya dapat memilih dan

mengambil barang yang ingin dibeli. Barang-barang di supermarket tidak

bisa ditawar. Persediaan barang di supermarket lebih banyak dan lebih

Page 104: UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR TENTANG PERILAKU

lengkap dibanding toko biasa. Setelah mengambil barang- barang yang

dibutuhkan, pembeli membawanya ke kasir. Kasir akan menghitung

jumlah barang yang dibeli dan menyebutkan jumlah harga yang harus

dibayar oleh pembeli. Untuk mengatasi antrian yang panjang, biasanya

disediakan beberapa tempat pembayaran di supermarket. Tempat

pembelanjaan di supermarket dibuat nyaman. Ruangannya diberi penyejuk

udara atau AC. Di supermarket juga dilengkapi dengan arena permainan

anak dan kantin.

2. Barang Kebutuhan Sehari-Hari

Kita hidup membutuhkan berbagai macam barang. Misalnya,

kebutuhan untuk makan. Makan merupakan kebutuhan pokok. Kita

memerlukan nasi yang berasal dari beras. Kita juga memerlukan sayuran,

telur, daging, ikan, tahu, dan tempe untuk

lauk pauk. Untuk membersihkan badan kita perlu mandi. Untuk mandi kita

membutuhkan sabun, sampo, sikat gigi, dan pasta gigi. Sabun mandi untuk

membersihkan badan. Sikat gigi dan pasta gigi berguna untuk

membersihkan gigi dari kuman penyakit, dan sampo untuk mencuci

rambut.

Ibu berbelanja ke pasar. Ibu membeli kebutuhan sehari-hari. Ada beras,

gula pasir, teh, kopi, susu, minyak goreng, telur, daging, ikan, dan sampo.

Ibu juga membeli sayuran dan buah-buahan. Ada bayam, wortel, kacang,

buncis, kangkung dan terung. Ada juga buah-buahan, seperti pepaya,

mangga, nanas, apel, dan sebagainya. Ibu juga membeli keperluan bumbu

dapur, seperti garam, gula merah, merica, bawang putih, bawang merah,

dan cabai.

L. PendekatandanMetodePembelajaran :

Pendekatan : Saintifik

Metode : Fieldtrip

M. KegiatanPembelajaran

Page 105: UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR TENTANG PERILAKU

TahapanPembelajaran Deskripsi

Kegiatan Guru danSiswa

Alokasi

Waktu

Pendahuluan 1. Orientasi

Guru Mengucapkan salam

sebagai pembuka

pertemuan dan

menanyakan kabar siswa

Guru Memimpin Do’a

Guru Mengecek

kehadiran siswa

Guru bersama siswa

mengecek kesiapan

perangkat pembelajaran

2. Apersepsi

Guru memberikan

pertanyaan kepada siswa

yang berkaitan dengan

kegiatan jual beli yang

mereka ketahui.

3. Motivasi

Guru menyampaikan

motivasi tentang

pentingnya belajar IPS

Guru memberikan

informasi tentang pasar

yang Menarik

Guru mendorong siswa

untuk senantiasa

mencintai pelajaran IPS

4. Tujuan

Guru menyampaikan

5

Page 106: UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR TENTANG PERILAKU

tujuan pembelajaran IPS

yang terkait dengan

materi kegiatan Jual beli

Inti Guru membagi 8 kelompok

dimana masing-masing kelompok

terdiri dari 8 orang

Tiap kelompok mengunjungi

tempat jual beli yang sudah

ditentukan

Masing – masing siswa di tiap

kelompok mengamati hal apa saja

yang terdapat di tempat jual beli

Tiap siswa mencatat hasil

pengamatan mereka.

Setelah selesai, semua siswa

kembali ke kelas

Di kelas siswa menyelesaikan

soal yang telah disiapkan oleh

guru.

1. Mengamati

Guru mengajak siswa ke

pasar.

Siswa mengamati keadaan

pasar dan mencatat

semua kejadia yang

mereka lihat di pasar.

2. Menanya

Guru mengarahkan siswa

untuk menanyakan hal-hal

tentang jual beli yang

belum dipahami

50

Page 107: UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR TENTANG PERILAKU

Siswa mengajukan

pertanyaan kepada guru

tentang materi yang

belum dipahami

Guru menjawab

pertanyaan siswa

3. Mencoba

Siswa menyebutkan jenis-

jenis tempet jual beli yang

mereka ketahui.

Siswa secara

berkelompok menyusun

cara belanja cerdas yang

mereka ketahui

4. Menalar

Siswa mengingat kembali

materi yang telah

dijelaskan guru tentang

jual beli melalui kegiatan

menjawab soal

5. Mengkomunikasikan

Siswa menyebutkankan

kembali jenis-jenis tempat

jual beli yang telah

dipelajari

Siswa menunjukkan

gambar yang sesuai

dengan jenis-jenis

kegiatan jual beli

Page 108: UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR TENTANG PERILAKU

Penutup 1. Kesimpulan

2. Guru bersama-sama membuat

kesimpulan tentang kegiatan

jual beli

3. Refleksi

Guru bertanya kepada

siswa tentang materi yang

telah diajarkan sebagai

penguatan

Guru bersama siswa

merefleksi proses

pembelajaran yang telah

berlangsung meliputi

kelemahan dan kelebihan

yang dihadapi siswa

4. Umpan Balik

Guru memberikan

pertanyaan kepada

sebagian siswa tentang

materi pembelajaran yang

sudah diajarkan sebagai

penguatan materi yang

telah dipelajari

5. Tindak Lanjut

Penugasan Terstuktur

(PT)

Siswa mengisi soal tes PG

dan Essay

Kegiatan mandiri tidak

terstruktur (KMKT)

Siswa menyebutkan cara

15

Page 109: UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR TENTANG PERILAKU

belanja cerdas

6. Guru memberitahukan

informasi kegiatan

selanjutnya

Guru memberikan

informasi kepada siswa

mengenai materi

pembelajaran yang akan

diajarkan minggu depan.

N. Media dan Alat Pembelajaran

o Media

Visual (Media cetak)

o Alat

Buku pelajaran

O. Sumber Belajar / Bahan Ajar

o Sumber Belajar

www.nurul-fajria.blogspot.com

IPS Terpadu, SD/MI kelas III, Erlangga.

o Bahan Ajar

IPS Terpadu, SD/MI kelas III, Erlangga.

P. Penilaian Pembelajaran

o Teknik : Tes dan Non Tes

o Bentuk : Kinerja

o Instrumen : Soal PG dan Essay, Lembar observasi

o Pedoman Penskoran

o

Page 110: UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR TENTANG PERILAKU

A. Jawablah pertanyaan dibawah ini dengan memberi silang (X) pada

a,b,c atau d!

1. Pasar yang harga barangnya bisa ditawar disebut …

a. Pasar produksi b. Pasar swalayan

c. Pasar loak d. Pasar tardisional

2. Pasar yang pembelinya mengambil barang-barang sendiri disebut …

a. Toko b. Warung c. Swalayan d. Kedelai

3. Suatu alat yang dijadikan sebagai alat tukar masa kini adalah …

a. Emas b. Uang c. Barang d. Perak

4. Kegunaan uang yang paling pokok adalah …

a. Alat pemindah kekayaan b.Alat penimbun kekayaan

c. Satuan hitung d. Alat tukar menukar

5. Menggunakan uang sesuai kebutuhan kita berarti kita …

a. Hemat b. Kikir c. Rakus d. Pelit

6. Nama mata uang Negara kita adalah …

a. Dollar b. Rupiah c. Ringgit d. Real

7. Tujuan manusia bekerja adalah …

a. Untuk memenuhi kebutuhan hidup b. Untuk bersenang – senang

c. Untuk bermalas – malasan d. Untuk berfoya - foya

8. Tempat bertemunya antara penjual dan pembeli adalah …

a. Sekolah b. Pasar c. Bioskop d. Kantor

9. Alat pembayaran yang sah dan umujm dipakai oleh masyarakat adalah

a. Uang b. Cek c. Wesel d. Giro

10. Orang yang bertugas mengurusi pembayaran di swalayan adalah …

a. Bendahara b. Kasir c. Pimpinan d. Manager

Page 111: UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR TENTANG PERILAKU

Jawablah pertanyaan di bawah ini dengan benar !

1. Apa yang dimaksud dengan pasar ?

...................................................................................................................

2. Jelaskan apa yang dimaksud transaksi jual beli !

....................................................................................................................

3. Bagaimana harga barang dagangan di pasar swalayan ?

....................................................................................................................

4. Untuk mendapatkan harga barang yang murah pembeli harus pandai

.....................................................................................................

5. Murid - murid sekolah membeli buku di

...........................................................

6. Pasar adalah merupakan suatu tempat yang digunakan untuk melakukan

kegiatan ..........................................................

7. Tempat bertemunya penjual dan pembeli untuk melakukan transaksi

disebut ..............................................................................

8. Koperasi sekolah didirikan untuk memenuhi kebutuhan para

...........................

9. Kita disuruh ibu membeli gula pasir, seharusnya kita pergi ke

...........................

10. Andi belanja di toko swalayan. Andi membayar di

..........................................

Nilai maksimal : (10x1) + (10x2) = 30

Nilai akhir : jumlah skor benar x 100 = ................

Skor maksimal

Page 112: UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR TENTANG PERILAKU

PENILAIAN AFEKTIF

LEMBAR CHEKLIST

PENGAMATAN DISKUSI KELOMPOK

N

O

NAMA PENGAMATAN

Menjaw

ab

Pertanya

an

MengajukanPertan

yaan

Kerjasa

ma

Keaktif

an

NilaiMaksi

mal

1 Ahmad 4

2 Nurhaya

nah

- 3

3 Dst

Jumlah

Keterangan

o CEKLIST 4 : SANGAT BAIK

o CEKLIST 3 : BAIK

o CEKLIST 2 :CUKUP

o CEKLIST 1 : KURANG

Jakarta, 12 Januari 2015

KepalaSekolah Guru pendidik

Salmah Zurko S.Pd Nur Malahayati

Page 113: UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR TENTANG PERILAKU

Lampiran 8

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

Q. Satuan Pendidikan : MI Mu’awanatul Ikhwan

R. Mata Pelajaran : IPS

S. Kelas/ Semester : III / Genap

T. Materi Pokok/ Topik : Kegiatan Jual Beli

U. Pertemuan Ke- : 11

V. Alokasi Waktu : 2 x 35 Menit

W. Kompetensi Inti :

3. Memahami pengetahuan faktual dengan cara mengamati (mendengar, melihat,

membaca) dan menanya berdasarkan rasa ingin tahu tentang dirinya, makhluk

ciptaan Tuhan dan kegiatannya, dan benda-benda yang dijumpainya di rumah dan

di sekolah

X. Kompetensi Dasar

Memahami Kegiatan Jual Beli di Lingkungan Rumah dan Sekolah.

:

Y. Indikator Pencapaian Kompetensi

1 . Mengidentifikasi pengertian uang

2 . Menjelaskan jenis-jenis uang

3 . Menjelaskan cara belanja cerdas

Z. Tujuan Pembelajaran :

4. Siswa mampu mengidentifikasi pengertian uang melalui kegiatan tanya

jawab antar siswa.

5. Siswa mampu menjelaskan jenis-jenis uang melalui pembelajaran

dengan Field Trip.

6. Siswa mampu menjelaskan cara belanja cerdas setelah melakukan

belanja secara langsung melalui pembelajaran field Trip.

AA. Materi Pembelajaran

Fakta :

RPP Siklus II

Page 114: UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR TENTANG PERILAKU

Materi Pembelajaran :

Uang kartal terdiri dari uang kertas dan uang logam. Uang kartal

adalah alat bayar yang sah dan wajib diterima oleh masyarakat dalam

melakukan transaksi jual beli sehari-hari.

Menurut Undang-undang Bank Sentral No. 13 tahun 1968 pasal 26 ayat

1, Bank Indonesia mempunyai hak tunggal untuk mengeluarkan uang logam

dan kertas. Hak tunggal untuk mengeluarkan uang yang dimiliki Bank

Indonesia tersebut disebut hak oktroi.

Jenis Uang Menurut Lembaga Yang Mengeluarkannya

Menurut Undang-Undang Pokok Bank Indonesia No. 11/1953, terdapat dua

jenis uang kartal, yaitu uang negara dan uang bank.

Uang negara adalah uang yang dikeluarkan oleh pemerintah, terbuat dari

plastik yang memiliki ciri-ciri :

Dikeluarkan oleh pemerintah

Dijamin oleh undang undang

Bertuliskan nama negara yang mengeluarkannya

Ditanda tangani oleh mentri keuangan

Namun, sejak berlakunya Undang-undang No. 13/1968, uang negara

dihentikan peredarannya dan diganti dengan Uang Bank.

Page 115: UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR TENTANG PERILAKU

Uang Bank adalah uang yang dikeluarkan oleh Bank Sentral berupa

uang logam dan uang kertas, Ciri-cirinya sebagai berikut.

Dikeluarkan oleh Bank Sentral

Dijamin dengan emas atau valuta asing yang disimpan di bank sentral

Bertuliskan nama bank sentral negara yang bersangkutan (di Indonesia :

Bank Indonesia)

Ditandatangani oleh gubernur bank sentral.

Jenis Uang Kartal Menurut Bahan Pembuatnya[sunting | sunting

sumber]

A. Uang logam

Uang logam biasanya terbuat dari emas atau perak karena emas dan perak

memenuhi syarat-syarat uang yang efesien. Karena harga emas dan perak

yang cenderung tinggi dan stabil, emas dan perak mudah dikenali dan

diterima orang. Di samping itu, emas dan perak tidak mudah musnah.

Emas dan perak juga mudah dibagi-bagi menjadi unit yang lebih kecil. Di

zaman sekarang, uang logam tidak dinilai dari berat emasnya, namun

dari nilai nominalnya. Nilai nominal itu merupakan pernyataan bahwa

sejumlah emas dengan berat tertentu terkandung di dalamnya.

Uang logam memiliki tiga macam nilai.

Nilai Intrinsik yaitu nilai bahan untuk membuat mata uang, misalnya

berapa nilai emas dan perak yang digunakan untuk mata uang. Menurut

sejarah, uang emas dan perak pernah dipakai sebagai uang. Ada beberapa

alasan mengapa emas dan perak dijadikan sebagai bahan uang antara lain :

Tahan lama dan tidak mudah rusak (Rp. 100,00), atau lima ratus

rupiah (Rp. 500,00).

Nilai Tukar, nilai tukar adalah kemampuan uang untuk dapat ditukarkan

dengan suatu barang (daya beli uang). Misalnya uang Rp. 500,00 hanya

dapat ditukarkan dengan sebuah permen, sedangkan Rp. 10.000,00 dapat

ditukarkan dengan semangkuk bakso).

Uang kertas adalah uang yang terbuat dari kertas dengan gambar dan cap

tertentu dan merupakan alat pembayaran yang sah. Menurut penjelasan

UU No. 23 tahun 1999 tentang Bank Indonesia, yang dimaksud dengan

Page 116: UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR TENTANG PERILAKU

uang kertas adalah uang dalam bentuk lembaran yang terbuat dari bahan

kertas atau bahan lainnya (yang menyerupai kertas).

Uang kertas mempunyai nilai karena nominalnya. Oleh karena itu, uang

kertas hanya memiliki dua macam nilai, yaitu nilai nominal dan nilai

tukar. Ada 2(dua) macam uang kertas :

Uang Kertas Negara (sudah tidak diedarkan lagi), yaitu uang kertas

yang dikeluarkan oleh pemerintah dan alat pembayaran yang sah

dengan jumlah yang terbatas dan ditandatangani mentri keuangan.

Uang Kertas Bank, yaitu uang yang dikeluarkan oleh bank sentral,

Beberapa keuntungan penggunaan alat tukar (uang) dari kertas di

antaranya :

Penghematan terhadap pemakaian logam mulia

Ongkos pembuatan relatif murah dibandingkan dengan ongkos

pembuatan uang logam.

Peredaran uang kertas bersifat elastis (karena mudah dicetak dan

diperbanyak) sehingga mudah diseusaikan dengan kebutuhan akan

uang

Mempermudah pengiriman dalam jumlah besar

BB. PendekatandanMetodePembelajaran :

Pendekatan : Saintifik

Metode : Fieldtrip

CC. KegiatanPembelajaran

TahapanPembelajaran Deskripsi

Kegiatan Guru danSiswa

Alokasi

Waktu

Pendahuluan 5. Orientasi

Guru Mengucapkan salam

sebagai pembuka pertemuan

dan menanyakan kabar

siswa

Guru Memimpin Do’a

Guru Mengecek kehadiran

siswa

Guru bersama siswa

mengecek kesiapan

5

Page 117: UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR TENTANG PERILAKU

perangkat pembelajaran

6. Apersepsi

Guru memberikan

pertanyaan kepada siswa

yang berkaitan dengan

kegiatan jual beli yang

mereka ketahui.

7. Motivasi

Guru menyampaikan

motivasi tentang pentingnya

belajar IPS

Guru memberikan informasi

tentang pasar yang Menarik

Guru mendorong siswa

untuk senantiasa mencintai

pelajaran IPS

8. Tujuan

Guru menyampaikan tujuan

pembelajaran IPS yang

terkait dengan materi

kegiatan Jual beli

Inti Guru membagi 8 kelompok dimana

masing-masing kelompok terdiri

dari 8 orang

Tiap kelompok mengunjungi tempat

jual beli yang sudah ditentukan

Masing – masing siswa di tiap

kelompok melakukan transaksi jual

beli dengan membelajakan uang

yang sudah disiapka sebelumnya

Tiap siswa mencatat harga barang

yang dibeli .

Setelah selesai, semua siswa

kembali ke kelas

Di kelas siswa menyelesaikan soal

yang telah disiapkan oleh guru.

6. Mengamati

Guru mendampingi siswa

50

Page 118: UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR TENTANG PERILAKU

untuk mengunjungi tempat

yang berkaitan dengan jual

beli .

Siswa mengamati barang

apa saja yang terdapat di

tempat tersebut.

Siswa mengamati kegiatan

apa saja yang berlangsung di

tempat tersebut.

7. Menanya

Guru mengarahkan siswa

untuk melakukan tanya

jawab / berinteraksi dengan

penjual.

Siswa selaku pembeli

berinteraksi dengan penjual

8. Mencoba

Siswa mencoba

membelanjakan uang yang

sebelumnya diberikan oleh

guru.

Siswa melakukan kegiatan

menawar untuk

mendapatkan barang dengan

harga murah.

9. Menalar

Siswa mengingat kembali

apa saja yang mereka

lakukan pada saat

pembelajaran melalui Field

Trip

10. Mengkomunikasikan

Siswa menyebutkankan

kembali jenis-jenis tempat

jual beli yang telah

dikunjungi.

Siswa menceritakan

pengalaman menarik yang

mereka dapati melalui

pembelajaran Field Trip

Penutup 7. Kesimpulan

8. Guru bersama-sama membuat

kesimpulan tentang kegiatan

jual beli

15

Page 119: UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR TENTANG PERILAKU

9. Refleksi

Guru bertanya kepada siswa

tentang materi yang telah

diajarkan sebagai penguatan

Guru bersama siswa

merefleksi proses

pembelajaran yang telah

berlangsung meliputi

kelemahan dan kelebihan

yang dihadapi siswa

10. Umpan Balik

Guru memberikan

pertanyaan kepada sebagian

siswa tentang materi

pembelajaran yang sudah

diajarkan sebagai penguatan

materi yang telah dipelajari

11. Tindak Lanjut

Penugasan Terstuktur

(PT)

Siswa mengisi soal tes PG dan

Essay

Kegiatan mandiri tidak

terstruktur (KMKT)

Siswa menyebutkan cara belanja

cerdas

12. Guru memberitahukan informasi

kegiatan selanjutnya

Guru memberikan informasi

kepada siswa mengenai

materi pembelajaran yang

akan diajarkan minggu

depan.

DD. Media dan Alat Pembelajaran

o Media

Visual (Media cetak)

o Alat

Buku pelajaran

EE. Sumber Belajar / Bahan Ajar

o Sumber Belajar

Pasar Kam

Page 120: UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR TENTANG PERILAKU

Kantin Sekolah

IPS Terpadu, SD/MI kelas III, Erlangga.

o Bahan Ajar

IPS Terpadu, SD/MI kelas III, Erlangga.

FF. Penilaian Pembelajaran

o Teknik : Tes dan Non Tes

o Bentuk : Kinerja

o Instrumen : Soal PG dan Essay, Lembar observasi

o Pedoman Penskoran

A. Jawablah pertanyaan dibawah ini dengan memberi silang (X) pada

a,b,c atau d!

1. Pasar yang harga barangnya bisa ditawar disebut …

a. Pasar produksi b. Pasar swalayan

c. Pasar loak d. Pasar tardisional

2. Pasar yang pembelinya mengambil barang-barang sendiri disebut …

a. Toko b. Warung c. Swalayan d. Kedelai

3. Suatu alat yang dijadikan sebagai alat tukar masa kini adalah …

a. Emas b. Uang c. Barang d. Perak

4. Kegunaan uang yang paling pokok adalah …

a. Alat pemindah kekayaan b.Alat penimbun kekayaan

c. Satuan hitung d. Alat tukar menukar

5. Menggunakan uang sesuai kebutuhan kita berarti kita …

a. Hemat b. Kikir c. Rakus d. Pelit

6. Nama mata uang Negara kita adalah …

a. Dollar b. Rupiah c. Ringgit d. Real

7. Tujuan manusia bekerja adalah …

a. Untuk memenuhi kebutuhan hidup b. Untuk bersenang – senang

c. Untuk bermalas – malasan d. Untuk berfoya - foya

8. Tempat bertemunya antara penjual dan pembeli adalah …

a. Sekolah b. Pasar c. Bioskop d. Kantor

Page 121: UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR TENTANG PERILAKU

9. Alat pembayaran yang sah dan umujm dipakai oleh masyarakat adalah

a. Uang b. Cek c. Wesel d. Giro

10. Orang yang bertugas mengurusi pembayaran di swalayan adalah …

a. Bendahara b. Kasir c. Pimpinan d. Manager

Jawablah pertanyaan di bawah ini dengan benar !

1. Apa yang dimaksud dengan pasar ?

...................................................................................................................

....................................................................................................................

2. Jelaskan apa yang dimaksud transaksi jual beli !

....................................................................................................................

....................................................................................................................

3. Bagaimana harga barang dagangan di pasar swalayan ?

....................................................................................................................

4. Untuk mendapatkan harga barang yang murah pembeli harus pandai

.....................................................................................................

5. Murid - murid sekolah membeli buku di

...........................................................

6. Pasar adalah merupakan suatu tempat yang digunakan untuk melakukan

kegiatan ..........................................................

7. Tempat bertemunya penjual dan pembeli untuk melakukan transaksi

disebut ..............................................................................

8. Koperasi sekolah didirikan untuk memenuhi kebutuhan para

...........................

9. Kita disuruh ibu membeli gula pasir, seharusnya kita pergi ke

...........................

10. Andi belanja di toko swalayan. Andi membayar di

..........................................

Nilai maksimal : (10x1) + (10x2) = 30

Nilai akhir : jumlah skor benar x 100 = ................

Page 122: UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR TENTANG PERILAKU

Skor maksimal

PENILAIAN AFEKTIF

LEMBAR CHEKLIST

PENGAMATAN DISKUSI KELOMPOK

N

O

NAMA PENGAMATAN

Menjaw

ab

Pertanya

an

MengajukanPertan

yaan

Kerjasa

ma

Keaktif

an

NilaiMaksi

mal

1 Ahmad 4

2 Nurhaya

nah

- 3

3 Dst

Jumlah

Keterangan

o CEKLIST 4 : SANGAT BAIK

o CEKLIST 3 : BAIK

o CEKLIST 2 :CUKUP

o CEKLIST 1 : KURANG

Jakarta, Januari 2015

KepalaSekolah Guru pendidik

Salmah Zurko S.Pd Nur Malahayati

Page 123: UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR TENTANG PERILAKU

Lampiran 9

Instrumen Soal

NAMA ;

KELAS :

A. Jawablah pertanyaan dibawah ini dengan memberi silang (X) pada a,b,c

atau d!

1. Pasar yang harga barangnya bisa ditawar disebut …

a. Pasar produksi b. Pasar swalayan

c. Pasar loak d. Pasar tardisional

2. Pasar yang pembelinya mengambil barang-barang sendiri disebut …

a. Toko b. Warung c. Swalayan d. Kedelai

3. Suatu alat yang dijadikan sebagai alat tukar masa kini adalah …

a. Emas b. Uang c. Barang d. Perak

4. Kegunaan uang yang paling pokok adalah …

a. Alat pemindah kekayaan b.Alat penimbun kekayaan

c. Satuan hitung d. Alat tukar menukar

5. Menggunakan uang sesuai kebutuhan kita berarti kita …

a. Hemat b. Kikir c. Rakus d. Pelit

6. Nama mata uang Negara kita adalah …

a. Dollar b. Rupiah c. Ringgit d. Real

7. Tujuan manusia bekerja adalah …

a. Untuk memenuhi kebutuhan hidup b. Untuk bersenang – senang

c. Untuk bermalas – malasan d. Untuk berfoya - foya

8. Tempat bertemunya antara penjual dan pembeli adalah …

a. Sekolah b. Pasar c. Bioskop d. Kantor

9. Alat pembayaran yang sah dan umujm dipakai oleh masyarakat adalah …

a. Uang b. Cek c. Wesel d. Giro

Page 124: UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR TENTANG PERILAKU

10. Orang yang bertugas mengurusi pembayaran di swalayan adalah …

a. Bendahara b. Kasir c. Pimpinan d. Manager

Jawablah pertanyaan di bawah ini dengan benar !

1. Apa yang dimaksud dengan pasar ?

...................................................................................................................

....................................................................................................................

2. Jelaskan apa yang dimaksud transaksi jual beli !

....................................................................................................................

....................................................................................................................

3. Bagaimana harga barang dagangan di pasar swalayan ?

....................................................................................................................

4. Untuk mendapatkan harga barang yang murah pembeli harus pandai

.....................................................................................................

5. Murid - murid sekolah membeli buku di ...........................................................

6. Pasar adalah merupakan suatu tempat yang digunakan untuk melakukan

kegiatan ..........................................................

7. Tempat bertemunya penjual dan pembeli untuk melakukan transaksi disebut

..............................................................................

8. Koperasi sekolah didirikan untuk memenuhi kebutuhan para ...........................

9. Kita disuruh ibu membeli gula pasir, seharusnya kita pergi ke ...........................

10. Andi belanja di toko swalayan. Andi membayar di ..........................................

Page 125: UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR TENTANG PERILAKU

Lampiran 10

ANGKET

NO Pertanyaan Ya Tidak Biasa

1

Pembelajaran IPS dengan metode

field trip sangat menarik, karena

siswa berinteraksi langsung

dengan para penjual di pasar

2

Pembelajaran IPS dengan metode

field trip tidak membosankan,

karena saya jarang belajar di

lingkungan terbuka atau alam

bebas.

3

Pembelajaran IPS dengan metode

field trip membuat siswa menjadi

aktif, karena dalam metode ini

siswa langsung turun ke lapangan

untuk membelanjakan uang.

4

Pembelajaran IPS dengan metode

field trip memotivasi siswa untuk

menyukai pembelajaran IPS

5

Siswa senang dengan cara guru

mengajar melalui metode field

trip karena secara langsung siswa

mempraktekkan apa yang

dipelajari

6

Pembelajaran Field Trip

membuat siswa lebih paham

materi yang diajarkan

7

Metode Field trip membuat

kegiatan pembelajaran lebih

berkesan dan tak terlupakan

karena siswa menjadi pelaku

utama dalam pembelajaran

Page 126: UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR TENTANG PERILAKU

Lampiran 11

Siswa-siswi pada saat pretest dan post test

Siswa – siswi pada saat field trip ke warung

Siswa – Siswi Field Trip ke koperasi sekolah

Siswa – siswi pada saat field trip ke pasar tradisional

Page 127: UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR TENTANG PERILAKU

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

RPP SIKLUS I

A. Satuan Pendidikan : MI Mu’awanatul Ikhwan

B. Mata Pelajaran : IPS

C. Kelas/ Semester : III / Genap

D. Materi Pokok/ Topik : Kegiatan Jual Beli

E. Pertemuan Ke- : 10

F. Alokasi Waktu : 2 x 35 Menit

G. Kompetensi Inti :

3.Memahami pengetahuan faktual dengan cara mengamati (mendengar,

melihat, membaca) dan menanya berdasarkan rasa ingin tahu tentang

dirinya, makhluk ciptaan Tuhan dan kegiatannya, dan benda-benda yang

dijumpainya di rumah dan di sekolah.

H. Kompetensi Dasar

Memahami Kegiatan Jual Beli di Lingkungan Rumah dan Sekolah.

I. Indikator Pencapaian Kompetensi

1 . Mengidentifikasi pengertian kegiatan jual beli

2 . Menjelaskan unsur-unsur jual beli

3 . Menyebutkan tempat-tempat kegiatan jual beli

J. Tujuan Pembelajaran :

1. Siswa mampu mengidentifikasi pengertian kegiatan jual beli melalui

kegiatan tanya jawab antar siswa.

2. Siswa mampu menjelaskan unsur-unsur jual beli melalui pengamatan

gambar.

3. Siswa mampu menyebutkan tempat- tempat kegiatan jual beli setelah

mendengar penjelasan guru dengan metode ceramah

Page 128: UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR TENTANG PERILAKU

K. Materi Pembelajaran

Fakta :

Materi Pembelajaran :

Kegiatan Jual Beli di Lingkungan Rumah

Setiap keluarga mempunyai kebutuhan. Kebutuhan tersebut antara lain

adalah makanan, pakaian, dan kebutuhan hidup lainnya. Untuk

mendapatkan semua kebutuhan kita harus berbelanja.Tempat-tempat

perbelanjaan antara lain warung, toko, dan pasar. Di pasar banyak

pedagang yang menjual kebutuhan sehari-hari yang kita butuhkan. Orang

yang tinggal di dekat pasar pun dapat menambah penghasilan mereka.

Misalnya, membuka titipan sepeda, menjual makanan dan minuman, atau

menjadi kuli angkut barang.

1. Macam-Macam Tempat Kegiatan Jual Beli

Tempat terjadinya kegiatan jual beli, antara lain di warung, toko-toko,

dan pasar, baik pasar tradisional maupun pasar swalayan. Berikut adalah

tempat-tempat kegiatan jual beli.

a. Warung

Warung adalah tempat untuk menjual dan membeli barang kebutuhan

sehari-hari. Contohnya, beras, minyak, gula, kopi, teh, sayur-sayuran,

Page 129: UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR TENTANG PERILAKU

sabun, pasta gigi, sampo, dan berbagai keperluan hidup lainnya. Warung

biasanya terdapat di rumah-rumah. Barang-barang yang dijual juga hanya

sedikit dan harganya kadang boleh ditawar.

b. Toko

Barang yang dijual di toko biasanya lebih banyak daripada di warung.

Sekarang ada toko yang khusus menjual satu macam kebutuhan saja.

Misalnya, toko beras, sepatu, pakaian, alat listrik, dan mainan. Harga

barang di toko sudah ditetapkan dan tidak boleh ditawar. Di toko kita bisa

memilih barang dengan bebas dan membayar sesuai dengan harga yang

telah ditetapkan.

Untuk membeli bahan-bahan bangunan, orang harus pergi ke toko

bahan bangunan. Di sana semua keperluan untuk membuat dan

memperbaiki rumah tersedia. Contohnya, pasir, semen, paku, amplas,

kayu, dan masih banyak lagi alat dan bahan bangunan yang dijual di sana.

Ada lagi toko yang sangat besar. Pembelinya dapat mengambil sendiri

barang-barang yang akan dibelinya. Tempatnya juga nyaman. Bahkan ada

tempat untuk bermain. Toko ini disebut swalayan.

c. Pasar

Pasar merupakan tempat berkumpulnya para penjual dan pembeli.

Semua kebutuhan sehari-hari tersedia di pasar. Di pasar banyak terdapat

kios-kios yang menjual berbagai macam barang. Ada kios yang khusus

menjual sayuran, daging sapi, daging ayam, buah, sembako, dan masih

banyak lagi barang-barang yang dijual di pasar. Di pasar kita dapat

memilih dan menawar barang yang akan kita beli, sehingga kita dapat

membeli kebutuhan kita dengan harga yang lebih murah.

d. Supermarket

Supermarket adalah toko yang pembelinya dapat memilih dan

mengambil barang yang ingin dibeli. Barang-barang di supermarket tidak

bisa ditawar. Persediaan barang di supermarket lebih banyak dan lebih

lengkap dibanding toko biasa. Setelah mengambil barang- barang yang

dibutuhkan, pembeli membawanya ke kasir. Kasir akan menghitung

Page 130: UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR TENTANG PERILAKU

jumlah barang yang dibeli dan menyebutkan jumlah harga yang harus

dibayar oleh pembeli. Untuk mengatasi antrian yang panjang, biasanya

disediakan beberapa tempat pembayaran di supermarket. Tempat

pembelanjaan di supermarket dibuat nyaman. Ruangannya diberi penyejuk

udara atau AC. Di supermarket juga dilengkapi dengan arena permainan

anak dan kantin.

2. Barang Kebutuhan Sehari-Hari

Kita hidup membutuhkan berbagai macam barang. Misalnya,

kebutuhan untuk makan. Makan merupakan kebutuhan pokok. Kita

memerlukan nasi yang berasal dari beras. Kita juga memerlukan sayuran,

telur, daging, ikan, tahu, dan tempe untuk

lauk pauk. Untuk membersihkan badan kita perlu mandi. Untuk mandi kita

membutuhkan sabun, sampo, sikat gigi, dan pasta gigi. Sabun mandi untuk

membersihkan badan. Sikat gigi dan pasta gigi berguna untuk

membersihkan gigi dari kuman penyakit, dan sampo untuk mencuci

rambut.

Ibu berbelanja ke pasar. Ibu membeli kebutuhan sehari-hari. Ada beras,

gula pasir, teh, kopi, susu, minyak goreng, telur, daging, ikan, dan sampo.

Ibu juga membeli sayuran dan buah-buahan. Ada bayam, wortel, kacang,

buncis, kangkung dan terung. Ada juga buah-buahan, seperti pepaya,

mangga, nanas, apel, dan sebagainya. Ibu juga membeli keperluan bumbu

dapur, seperti garam, gula merah, merica, bawang putih, bawang merah,

dan cabai.

L. PendekatandanMetodePembelajaran :

Pendekatan : Saintifik

Metode : Fieldtrip

Page 131: UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR TENTANG PERILAKU

M. KegiatanPembelajaran

TahapanPembelajaran Deskripsi

Kegiatan Guru danSiswa

Alokasi

Waktu

Pendahuluan 1. Orientasi

Guru Mengucapkan salam

sebagai pembuka

pertemuan dan

menanyakan kabar siswa

Guru Memimpin Do’a

Guru Mengecek

kehadiran siswa

Guru bersama siswa

mengecek kesiapan

perangkat pembelajaran

2. Apersepsi

Guru memberikan

pertanyaan kepada siswa

yang berkaitan dengan

kegiatan jual beli yang

mereka ketahui.

3. Motivasi

Guru menyampaikan

motivasi tentang

pentingnya belajar IPS

Guru memberikan

informasi tentang pasar

yang Menarik

Guru mendorong siswa

untuk senantiasa

mencintai pelajaran IPS

4. Tujuan

5

Page 132: UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR TENTANG PERILAKU

Guru menyampaikan

tujuan pembelajaran IPS

yang terkait dengan

materi kegiatan Jual beli

Inti Guru membagi 8 kelompok

dimana masing-masing kelompok

terdiri dari 8 orang

Tiap kelompok mengunjungi

tempat jual beli yang sudah

ditentukan

Masing – masing siswa di tiap

kelompok mengamati hal apa saja

yang terdapat di tempat jual beli

Tiap siswa mencatat hasil

pengamatan mereka.

Setelah selesai, semua siswa

kembali ke kelas

Di kelas siswa menyelesaikan

soal yang telah disiapkan oleh

guru.

1. Mengamati

Guru mengajak siswa ke

pasar.

Siswa mengamati keadaan

pasar dan mencatat

semua kejadia yang

mereka lihat di pasar.

2. Menanya

Guru mengarahkan siswa

untuk menanyakan hal-hal

tentang jual beli yang

50

Page 133: UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR TENTANG PERILAKU

belum dipahami

Siswa mengajukan

pertanyaan kepada guru

tentang materi yang

belum dipahami

Guru menjawab

pertanyaan siswa

3. Mencoba

Siswa menyebutkan jenis-

jenis tempet jual beli yang

mereka ketahui.

Siswa secara

berkelompok menyusun

cara belanja cerdas yang

mereka ketahui

4. Menalar

Siswa mengingat kembali

materi yang telah

dijelaskan guru tentang

jual beli melalui kegiatan

menjawab soal

5. Mengkomunikasikan

Siswa menyebutkankan

kembali jenis-jenis tempat

jual beli yang telah

dipelajari

Siswa menunjukkan

gambar yang sesuai

dengan jenis-jenis

kegiatan jual beli

Page 134: UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR TENTANG PERILAKU

Penutup 1. Kesimpulan

2. Guru bersama-sama membuat

kesimpulan tentang kegiatan

jual beli

3. Refleksi

Guru bertanya kepada

siswa tentang materi yang

telah diajarkan sebagai

penguatan

Guru bersama siswa

merefleksi proses

pembelajaran yang telah

berlangsung meliputi

kelemahan dan kelebihan

yang dihadapi siswa

4. Umpan Balik

Guru memberikan

pertanyaan kepada

sebagian siswa tentang

materi pembelajaran yang

sudah diajarkan sebagai

penguatan materi yang

telah dipelajari

5. Tindak Lanjut

Penugasan Terstuktur

(PT)

Siswa mengisi soal tes PG

dan Essay

Kegiatan mandiri tidak

terstruktur (KMKT)

15

Page 135: UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR TENTANG PERILAKU

Siswa menyebutkan cara

belanja cerdas

6. Guru memberitahukan

informasi kegiatan

selanjutnya

Guru memberikan

informasi kepada siswa

mengenai materi

pembelajaran yang akan

diajarkan minggu depan.

N. Media dan Alat Pembelajaran

o Media

Visual (Media cetak)

o Alat

Buku pelajaran

O. Sumber Belajar / Bahan Ajar

o Sumber Belajar

www.nurul-fajria.blogspot.com

IPS Terpadu, SD/MI kelas III, Erlangga.

o Bahan Ajar

IPS Terpadu, SD/MI kelas III, Erlangga.

P. Penilaian Pembelajaran

o Teknik : Tes dan Non Tes

o Bentuk : Kinerja

o Instrumen : Soal PG dan Essay, Lembar observasi

o Pedoman Penskoran

o

Page 136: UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR TENTANG PERILAKU

A. Jawablah pertanyaan dibawah ini dengan memberi silang (X) pada

a,b,c atau d!

1. Pasar yang harga barangnya bisa ditawar disebut …

a. Pasar produksi b. Pasar swalayan

c. Pasar loak d. Pasar tardisional

2. Pasar yang pembelinya mengambil barang-barang sendiri disebut …

a. Toko b. Warung c. Swalayan d. Kedelai

3. Suatu alat yang dijadikan sebagai alat tukar masa kini adalah …

a. Emas b. Uang c. Barang d. Perak

4. Kegunaan uang yang paling pokok adalah …

a. Alat pemindah kekayaan b.Alat penimbun kekayaan

c. Satuan hitung d. Alat tukar menukar

5. Menggunakan uang sesuai kebutuhan kita berarti kita …

a. Hemat b. Kikir c. Rakus d. Pelit

6. Nama mata uang Negara kita adalah …

a. Dollar b. Rupiah c. Ringgit d. Real

7. Tujuan manusia bekerja adalah …

a. Untuk memenuhi kebutuhan hidup b. Untuk bersenang – senang

c. Untuk bermalas – malasan d. Untuk berfoya - foya

8. Tempat bertemunya antara penjual dan pembeli adalah …

a. Sekolah b. Pasar c. Bioskop d. Kantor

9. Alat pembayaran yang sah dan umujm dipakai oleh masyarakat adalah

a. Uang b. Cek c. Wesel d. Giro

10. Orang yang bertugas mengurusi pembayaran di swalayan adalah …

a. Bendahara b. Kasir c. Pimpinan d. Manager

Page 137: UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR TENTANG PERILAKU

Jawablah pertanyaan di bawah ini dengan benar !

1. Apa yang dimaksud dengan pasar ?

...................................................................................................................

2. Jelaskan apa yang dimaksud transaksi jual beli !

....................................................................................................................

3. Bagaimana harga barang dagangan di pasar swalayan ?

....................................................................................................................

4. Untuk mendapatkan harga barang yang murah pembeli harus pandai

.....................................................................................................

5. Murid - murid sekolah membeli buku di

...........................................................

6. Pasar adalah merupakan suatu tempat yang digunakan untuk melakukan

kegiatan ..........................................................

7. Tempat bertemunya penjual dan pembeli untuk melakukan transaksi

disebut ..............................................................................

8. Koperasi sekolah didirikan untuk memenuhi kebutuhan para

...........................

9. Kita disuruh ibu membeli gula pasir, seharusnya kita pergi ke

...........................

10. Andi belanja di toko swalayan. Andi membayar di

..........................................

Nilai maksimal : (10x1) + (10x2) = 30

Nilai akhir : jumlah skor benar x 100 = ................

Skor maksimal

Page 138: UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR TENTANG PERILAKU

PENILAIAN AFEKTIF

LEMBAR CHEKLIST

PENGAMATAN DISKUSI KELOMPOK

N

O

NAMA PENGAMATAN

Menjaw

ab

Pertanya

an

MengajukanPertan

yaan

Kerjasa

ma

Keaktif

an

NilaiMaksi

mal

1 Ahmad 4

2 Nurhaya

nah

- 3

3 Dst

Jumlah

Keterangan

o CEKLIST 4 : SANGAT BAIK

o CEKLIST 3 : BAIK

o CEKLIST 2 :CUKUP

o CEKLIST 1 : KURANG

Jakarta, 12 Januari 2015

KepalaSekolah Guru pendidik

Salmah Zurko S.Pd Nur Malahayati

Page 139: UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR TENTANG PERILAKU

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

A. Satuan Pendidikan : MI Mu’awanatul Ikhwan

B. Mata Pelajaran : IPS

C. Kelas/ Semester : III / Genap

D. Materi Pokok/ Topik : Kegiatan Jual Beli

E. Pertemuan Ke- : 11

F. Alokasi Waktu : 2 x 35 Menit

G. Kompetensi Inti :

3. Memahami pengetahuan faktual dengan cara mengamati (mendengar, melihat, membaca)

dan menanya berdasarkan rasa ingin tahu tentang dirinya, makhluk ciptaan Tuhan dan

kegiatannya, dan benda-benda yang dijumpainya di rumah dan di sekolah

H. Kompetensi Dasar

Memahami Kegiatan Jual Beli di Lingkungan Rumah dan Sekolah. :

I. Indikator Pencapaian Kompetensi

1 . Mengidentifikasi pengertian uang

2 . Menjelaskan jenis-jenis uang

3 . Menjelaskan cara belanja cerdas

J. Tujuan Pembelajaran :

1. Siswa mampu mengidentifikasi pengertian uang melalui kegiatan tanya jawab

antar siswa.

2. Siswa mampu menjelaskan jenis-jenis uang melalui pembelajaran dengan Field

Trip.

3. Siswa mampu menjelaskan cara belanja cerdas setelah melakukan belanja secara

langsung melalui pembelajaran field Trip.

K. Materi Pembelajaran

Fakta :

Page 140: UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR TENTANG PERILAKU

Materi Pembelajaran :

Uang kartal terdiri dari uang kertas dan uang logam. Uang kartal adalah alat bayar

yang sah dan wajib diterima oleh masyarakat dalam melakukan transaksi jual beli

sehari-hari.

Menurut Undang-undang Bank Sentral No. 13 tahun 1968 pasal 26 ayat 1, Bank

Indonesia mempunyai hak tunggal untuk mengeluarkan uang logam dan kertas. Hak

tunggal untuk mengeluarkan uang yang dimiliki Bank Indonesia tersebut disebut hak

oktroi.

Jenis Uang Menurut Lembaga Yang Mengeluarkannya

Menurut Undang-Undang Pokok Bank Indonesia No. 11/1953, terdapat dua jenis uang

kartal, yaitu uang negara dan uang bank.

Uang negara adalah uang yang dikeluarkan oleh pemerintah, terbuat dari plastik yang

memiliki ciri-ciri :

Dikeluarkan oleh pemerintah

Dijamin oleh undang undang

Bertuliskan nama negara yang mengeluarkannya

Ditanda tangani oleh mentri keuangan

Namun, sejak berlakunya Undang-undang No. 13/1968, uang negara dihentikan

peredarannya dan diganti dengan Uang Bank.

Uang Bank adalah uang yang dikeluarkan oleh Bank Sentral berupa uang logam dan

uang kertas, Ciri-cirinya sebagai berikut.

Dikeluarkan oleh Bank Sentral

Dijamin dengan emas atau valuta asing yang disimpan di bank sentral

Bertuliskan nama bank sentral negara yang bersangkutan (di Indonesia : Bank

Indonesia)

Ditandatangani oleh gubernur bank sentral.

Jenis Uang Kartal Menurut Bahan Pembuatnya[sunting | sunting sumber]

A. Uang logam

Uang logam biasanya terbuat dari emas atau perak karena emas dan perak memenuhi

syarat-syarat uang yang efesien. Karena harga emas dan perak yang cenderung tinggi

dan stabil, emas dan perak mudah dikenali dan diterima orang. Di samping itu, emas

dan perak tidak mudah musnah. Emas dan perak juga mudah dibagi-bagi menjadi unit

yang lebih kecil. Di zaman sekarang, uang logam tidak dinilai dari berat emasnya,

namun dari nilai nominalnya. Nilai nominal itu merupakan pernyataan bahwa

sejumlah emas dengan berat tertentu terkandung di dalamnya.

Uang logam memiliki tiga macam nilai.

Page 141: UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR TENTANG PERILAKU

Nilai Intrinsik yaitu nilai bahan untuk membuat mata uang, misalnya berapa nilai

emas dan perak yang digunakan untuk mata uang. Menurut sejarah, uang emas dan

perak pernah dipakai sebagai uang. Ada beberapa alasan mengapa emas dan perak

dijadikan sebagai bahan uang antara lain :

Tahan lama dan tidak mudah rusak (Rp. 100,00), atau lima ratus rupiah (Rp.

500,00).

Nilai Tukar, nilai tukar adalah kemampuan uang untuk dapat ditukarkan dengan

suatu barang (daya beli uang). Misalnya uang Rp. 500,00 hanya dapat ditukarkan

dengan sebuah permen, sedangkan Rp. 10.000,00 dapat ditukarkan dengan

semangkuk bakso).

Uang kertas adalah uang yang terbuat dari kertas dengan gambar dan cap tertentu dan

merupakan alat pembayaran yang sah. Menurut penjelasan UU No. 23 tahun 1999

tentang Bank Indonesia, yang dimaksud dengan uang kertas adalah uang dalam

bentuk lembaran yang terbuat dari bahan kertas atau bahan lainnya (yang menyerupai

kertas).

Uang kertas mempunyai nilai karena nominalnya. Oleh karena itu, uang kertas hanya

memiliki dua macam nilai, yaitu nilai nominal dan nilai tukar. Ada 2(dua) macam

uang kertas :

Uang Kertas Negara (sudah tidak diedarkan lagi), yaitu uang kertas yang

dikeluarkan oleh pemerintah dan alat pembayaran yang sah dengan jumlah yang

terbatas dan ditandatangani mentri keuangan.

Uang Kertas Bank, yaitu uang yang dikeluarkan oleh bank sentral,

Beberapa keuntungan penggunaan alat tukar (uang) dari kertas di antaranya :

Penghematan terhadap pemakaian logam mulia

Ongkos pembuatan relatif murah dibandingkan dengan ongkos pembuatan uang

logam.

Peredaran uang kertas bersifat elastis (karena mudah dicetak dan diperbanyak)

sehingga mudah diseusaikan dengan kebutuhan akan uang

Mempermudah pengiriman dalam jumlah besar

L. PendekatandanMetodePembelajaran :

Pendekatan : Saintifik

Metode : Fieldtrip

M. KegiatanPembelajaran

Page 142: UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR TENTANG PERILAKU

TahapanPembelajaran Deskripsi

Kegiatan Guru danSiswa

Alokasi

Waktu

Pendahuluan 1. Orientasi

Guru Mengucapkan salam sebagai

pembuka pertemuan dan menanyakan

kabar siswa

Guru Memimpin Do’a

Guru Mengecek kehadiran siswa

Guru bersama siswa mengecek

kesiapan perangkat pembelajaran

2. Apersepsi

Guru memberikan pertanyaan kepada

siswa yang berkaitan dengan kegiatan

jual beli yang mereka ketahui.

3. Motivasi

Guru menyampaikan motivasi tentang

pentingnya belajar IPS

Guru memberikan informasi tentang

pasar yang Menarik

Guru mendorong siswa untuk

senantiasa mencintai pelajaran IPS

4. Tujuan

Guru menyampaikan tujuan

pembelajaran IPS yang terkait dengan

materi kegiatan Jual beli

5

Inti Guru membagi 8 kelompok dimana masing-

masing kelompok terdiri dari 8 orang

Tiap kelompok mengunjungi tempat jual beli

yang sudah ditentukan

Masing – masing siswa di tiap kelompok

melakukan transaksi jual beli dengan

membelajakan uang yang sudah disiapka

sebelumnya

Tiap siswa mencatat harga barang yang dibeli .

Setelah selesai, semua siswa kembali ke kelas

Di kelas siswa menyelesaikan soal yang telah

disiapkan oleh guru.

1. Mengamati

Guru mendampingi siswa untuk

mengunjungi tempat yang berkaitan

dengan jual beli .

Siswa mengamati barang apa saja yang

50

Page 143: UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR TENTANG PERILAKU

terdapat di tempat tersebut.

Siswa mengamati kegiatan apa saja

yang berlangsung di tempat tersebut.

2. Menanya

Guru mengarahkan siswa untuk

melakukan tanya jawab / berinteraksi

dengan penjual.

Siswa selaku pembeli berinteraksi

dengan penjual

3. Mencoba

Siswa mencoba membelanjakan uang

yang sebelumnya diberikan oleh guru.

Siswa melakukan kegiatan menawar

untuk mendapatkan barang dengan

harga murah.

4. Menalar

Siswa mengingat kembali apa saja yang

mereka lakukan pada saat pembelajaran

melalui Field Trip

5. Mengkomunikasikan

Siswa menyebutkankan kembali jenis-

jenis tempat jual beli yang telah

dikunjungi.

Siswa menceritakan pengalaman

menarik yang mereka dapati melalui

pembelajaran Field Trip

Penutup 1. Kesimpulan

2. Guru bersama-sama membuat kesimpulan

tentang kegiatan jual beli

3. Refleksi

Guru bertanya kepada siswa tentang

materi yang telah diajarkan sebagai

penguatan

Guru bersama siswa merefleksi proses

pembelajaran yang telah berlangsung

meliputi kelemahan dan kelebihan yang

dihadapi siswa

4. Umpan Balik

Guru memberikan pertanyaan kepada

sebagian siswa tentang materi

pembelajaran yang sudah diajarkan

sebagai penguatan materi yang telah

dipelajari

5. Tindak Lanjut

Penugasan Terstuktur (PT)

Siswa mengisi soal tes PG dan Essay

Kegiatan mandiri tidak terstruktur

(KMKT)

Siswa menyebutkan cara belanja cerdas

15

Page 144: UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR TENTANG PERILAKU

6. Guru memberitahukan informasi kegiatan

selanjutnya

Guru memberikan informasi kepada

siswa mengenai materi pembelajaran

yang akan diajarkan minggu depan.

N. Media dan Alat Pembelajaran

o Media

Visual (Media cetak)

o Alat

Buku pelajaran

O. Sumber Belajar / Bahan Ajar

o Sumber Belajar

Pasar Kam

Kantin Sekolah

IPS Terpadu, SD/MI kelas III, Erlangga.

o Bahan Ajar

IPS Terpadu, SD/MI kelas III, Erlangga.

P. Penilaian Pembelajaran

o Teknik : Tes dan Non Tes

o Bentuk : Kinerja

o Instrumen : Soal PG dan Essay, Lembar observasi

o Pedoman Penskoran

A. Jawablah pertanyaan dibawah ini dengan memberi silang (X) pada a,b,c atau d!

1. Pasar yang harga barangnya bisa ditawar disebut …

a. Pasar produksi b. Pasar swalayan

c. Pasar loak d. Pasar tardisional

2. Pasar yang pembelinya mengambil barang-barang sendiri disebut …

a. Toko b. Warung c. Swalayan d. Kedelai

3. Suatu alat yang dijadikan sebagai alat tukar masa kini adalah …

a. Emas b. Uang c. Barang d. Perak

4. Kegunaan uang yang paling pokok adalah …

a. Alat pemindah kekayaan b.Alat penimbun kekayaan

c. Satuan hitung d. Alat tukar menukar

5. Menggunakan uang sesuai kebutuhan kita berarti kita …

a. Hemat b. Kikir c. Rakus d. Pelit

Page 145: UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR TENTANG PERILAKU

6. Nama mata uang Negara kita adalah …

a. Dollar b. Rupiah c. Ringgit d. Real

7. Tujuan manusia bekerja adalah …

a. Untuk memenuhi kebutuhan hidup b. Untuk bersenang – senang

c. Untuk bermalas – malasan d. Untuk berfoya - foya

8. Tempat bertemunya antara penjual dan pembeli adalah …

a. Sekolah b. Pasar c. Bioskop d. Kantor

9. Alat pembayaran yang sah dan umujm dipakai oleh masyarakat adalah …

a. Uang b. Cek c. Wesel d. Giro

10. Orang yang bertugas mengurusi pembayaran di swalayan adalah …

a. Bendahara b. Kasir c. Pimpinan d. Manager

Jawablah pertanyaan di bawah ini dengan benar !

1. Apa yang dimaksud dengan pasar ?

...................................................................................................................

....................................................................................................................

2. Jelaskan apa yang dimaksud transaksi jual beli !

....................................................................................................................

....................................................................................................................

3. Bagaimana harga barang dagangan di pasar swalayan ?

....................................................................................................................

4. Untuk mendapatkan harga barang yang murah pembeli harus pandai

.....................................................................................................

5. Murid - murid sekolah membeli buku di ...........................................................

6. Pasar adalah merupakan suatu tempat yang digunakan untuk melakukan kegiatan

..........................................................

7. Tempat bertemunya penjual dan pembeli untuk melakukan transaksi disebut

..............................................................................

8. Koperasi sekolah didirikan untuk memenuhi kebutuhan para ...........................

9. Kita disuruh ibu membeli gula pasir, seharusnya kita pergi ke ...........................

10. Andi belanja di toko swalayan. Andi membayar di ..........................................

Nilai maksimal : (10x1) + (10x2) = 30

Nilai akhir : jumlah skor benar x 100 = ................

Skor maksimal

Page 146: UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR TENTANG PERILAKU

PENILAIAN AFEKTIF

LEMBAR CHEKLIST

PENGAMATAN DISKUSI KELOMPOK

N

O

NAMA PENGAMATAN

Menjawa

b

Pertanyaa

n

MengajukanPertanya

an

Kerjasam

a

Keaktifa

n

NilaiMaksim

al

1 Ahmad 4

2 Nurhayana

h

- 3

3 Dst

Jumlah

Keterangan

o CEKLIST 4 : SANGAT BAIK

o CEKLIST 3 : BAIK

o CEKLIST 2 :CUKUP

o CEKLIST 1 : KURANG

Jakarta, Januari 2015

KepalaSekolah Guru pendidik

Salmah Zurko S.Pd Nur Malahayati

Page 147: UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR TENTANG PERILAKU
Page 148: UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR TENTANG PERILAKU
Page 149: UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR TENTANG PERILAKU

BIOGRAFI PENULIS

Nur Malahayat, Lahir di Jakarta pada tanggal 08 Oktober 1987

anak ke satu dari pasangan Bapak Muhammad Satar dengan

Ibu Latifah. Menuntaskan pendidikan dasar di SDN Mekar

Sari 07 Tambun pada tahun 2001. Kemudian melanjutkan

kejenjang pendidikan Sekolah Menengah Pertama Tsanawiyah

Mu’awanatul Ikhwan dan lulus tahun 2004. Setelah itu

lanjutkan kejenjang pendidikan Sekolah Menegah Atas (SMA)

Negeri 50 Jakarta tahun 2007.

Pada tahun 2011 penulis mendapatkan kesempatan untuk melanjutkan

pendidikan S1 PGMI (Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah) dan Alhamdulillah berkat

ijin Allah. Penulis mendapatkan kesempatan tersebut di Universitas Islam Negeri (UIN)

Syarif Hidayatullah Jakarta.

Adapun riwayat mengajar, penulis dimulai pada tahun 2007 dengan menjadi

tenaga pengajar honorer di Madrasah Ibtidaiyah Mu’awanatul Ikhwan Jatinegara

Jakarta Timur, sampai sekarang. Semoga karir saya menjadi tenaga pengajar selalu

mendapatkan keberkahan dari Allah SWT. Dan senan tiasa memberikan subangsih

terhadap agama bangsa dan negara Amiin….