upaya pemerintah indonesia dalam menanggulangi...

138
UPAYA PEMERINTAH INDONESIA DALAM MENANGGULANGI MASALAH PENDIDIKAN ANAK TKI DI SARAWAK PERIODE 2014-2018 Skripsi Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Sosial (S.Sos) Oleh: Saleha Mufida 11141130000093 PROGRAM STUDI HUBUNGAN INTERNASIONAL FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 2018/1440 H

Upload: dobao

Post on 20-May-2019

279 views

Category:

Documents


6 download

TRANSCRIPT

Page 1: UPAYA PEMERINTAH INDONESIA DALAM MENANGGULANGI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43587/1/SALEHA MUFIDA-FISIP.pdf · fakultas ilmu sosial dan ilmu politik universitas

UPAYA PEMERINTAH INDONESIA DALAM

MENANGGULANGI MASALAH PENDIDIKAN ANAK

TKI DI SARAWAK PERIODE 2014-2018

Skripsi

Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh

Gelar Sarjana Sosial (S.Sos)

Oleh:

Saleha Mufida

11141130000093

PROGRAM STUDI HUBUNGAN INTERNASIONAL

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

2018/1440 H

Page 2: UPAYA PEMERINTAH INDONESIA DALAM MENANGGULANGI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43587/1/SALEHA MUFIDA-FISIP.pdf · fakultas ilmu sosial dan ilmu politik universitas

i

PERNYATAAN BEBAS PLAGIARISME

Skripsi yang berjudul:

UPAYA PEMERINTAH INDONESIA DALAM MENANGGULANGI

MASALAH PENDIDIKAN ANAK TKI DI SARAWAK

PERIODE 2014-2018

1. Merupakan karya asli saya yang diajukan untuk memenuhi salah satu

persyaratan memperoleh gelar Strata 1 di Universitas Islam Negeri (UIN)

Syarif Hidayatullah Jakarta.

2. Semua sumber yang saya gunakan dalam penulisan ini telah saya

cantumkan sesuai dengan ketentuan yang berlaku di Universitas Islam

Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta.

3. Jika di kemudian hari terbukti bahwa karya ini bukan hasil karya asli atau

merupakan hasil jiplakan dari karya orang lain, maka saya bersedia

menerima sanksi yang berlaku di Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif

Hidayatullah Jakarta.

Jakarta, 27 September 2018

Saleha Mufida

Page 3: UPAYA PEMERINTAH INDONESIA DALAM MENANGGULANGI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43587/1/SALEHA MUFIDA-FISIP.pdf · fakultas ilmu sosial dan ilmu politik universitas

ii

PERSETUJUAN PEMBIMBING SKRIPSI

Dengan ini, Pembimbing Skripsi menyatakan bahwa mahasiswa:

Nama : Saleha Mufida

NIM : 11141130000093

Program Studi : Ilmu Hubungan Internasional

Telah menyelesaikan penulisan skripsi dengan judul:

UPAYA PEMERINTAH INDONESIA DALAM

MENANGGULANGI MASALAH PENDIDIKAN ANAK TKI DI

SARAWAK PERIODE 2014-2018

dan telah memenuhi syarat untuk diuji.

Jakarta, 27 September 2018

Mengetahui, Menyetujui,

Ketua Program Studi Pembimbing

Ahmad Alfajri, MA Ahmad Alfajri, MA

NIP. NIP.

Page 4: UPAYA PEMERINTAH INDONESIA DALAM MENANGGULANGI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43587/1/SALEHA MUFIDA-FISIP.pdf · fakultas ilmu sosial dan ilmu politik universitas

iii

PENGESAHAN PANITIA UJIAN SKRIPSI

SKRIPSI

UPAYA PEMERINTAH INDONESIA DALAM MENANGGULANGI

MASALAH PENDIDIKAN ANAK TKI DI SARAWAK

PERIODE 2014-2018

oleh

Saleha Mufida

11141130000093

Telah dipertahankan dalam sidang ujian skripsi di Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu

Politik Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta pada tanggal

11 Oktober 2018. Skripsi ini telah diterima sebagai salah satu syarat memperoleh

gelar Sarjana Sosial (S.Sos) pada Program Studi Ilmu Hubungan Internasional.

Ketua, Sekretaris,

Ahmad Alfajri, MA

NIP. Eva Mushoffa, MHSPS

NIP.

Penguji I, Penguji II,

Robi Sugara, M. Sc

NIP. Inggrid Galuh M., MHSPS

NIP.

Diterima dan dinyatakan memenuhi syarat kelulusan pada tanggal 11 Oktober

2018

Ketua Program Studi Hubungan Internasional

FISIP UIN Jakarta

Ahmad Alfajri, MA

NIP.

Page 5: UPAYA PEMERINTAH INDONESIA DALAM MENANGGULANGI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43587/1/SALEHA MUFIDA-FISIP.pdf · fakultas ilmu sosial dan ilmu politik universitas

iv

ABSTRAK

Skripsi ini secara khusus bertujuan untuk menganalisis upaya Pemerintah

Indonesia dalam menangani persoalan pendidikan anak Tenaga Kerja Indonesia

(TKI) di Sarawak pada periode 2014-2018. Sebanyak 3.600 anak Indonesia di

Sarawak yang tidak mendapatkan pendidikan menjadi latar belakang penelitian

ini. Pendidikan adalah hak bagi setiap orang berdasarkan hukum nasional dan

internasional. Oleh karena itu, setiap negara berkewajiban untuk memenuhi hak

pendidikan seluruh warga negaranya dan seluruh negara di dunia berkewajiban

untuk melindungi hak pendidikan seluruh warga dunia. Dalam hal ini, Pemerintah

Indonesia bertanggung jawab dalam memenuhi hak pendidikan anak-anak

Indonesia di Sarawak. Penelitian ini tidak hanya memberikan informasi mengenai

upaya Pemerintah Indonesia dalam memenuhi hak pendidikan anak-anak

Indonesia di Sarawak saja, tetapi juga menganalisis seberapa efektif pelaksanaan

upaya-upaya tersebut.

Penelitian skripsi ini menggunakan metode kualitatif. Untuk teknik

pengumpulan data dilakukan dengan observasi, wawancara, dan studi pustaka

yang berasal dari buku, jurnal, artikel, laporan resmi, dan berita daring. Skripsi ini

menggunakan bantuan Teori Liberalisme dan Konsep Diplomasi sehingga

ditemukan bahwa Pemerintah Indonesia bertanggung jawab dalam memenuhi hak

pendidikan bagi anak-anak TKI di Sarawak dan upaya pemerintah tersebut tidak

terlepas dari proses diplomasi dengan Pemerintah Malaysia. Upaya-upaya

pemerintah dalam menangani persoalan ini antara lain, membentuk Community

Learning Center (CLC), mengirimkan guru bina, menerbitkan paspor,

menerbitkan akta kelahiran, dan menyelenggarakan Sidang Itsbat Nikah.

Kata kunci: Pendidikan Anak TKI, Anak TKI di Sarawak, Community Learning

Center

Page 6: UPAYA PEMERINTAH INDONESIA DALAM MENANGGULANGI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43587/1/SALEHA MUFIDA-FISIP.pdf · fakultas ilmu sosial dan ilmu politik universitas

v

KATA PENGANTAR

Assalamualaikum Wr. Wb.

Alhamdulillahi Rabbil „Alamin, segala puji dan syukur selalu penulis

ucapkan kepada Allah SWT atas segala rahmat dan nikmatnya sehingga penulis

dapat menyelesaikan penelitian untuk skripsi ini tepat pada waktunya. Sholawat

serta salam tak lupa penulis haturkan kepada Nabi Muhammad SAW, beserta

keluarga, sahabat dan seluruh pengikut beliau.

Rasa syukur tidak hentinya dirasakan atas keberhasilan penulis dalam

menyelesaikan skripsi yang berjudul “Upaya Pemerintah Indonesia dalam

Menanggulangi Masalah Pendidikan Anak TKI di Sarawak Pada 2014-2018”

masih menyisakan kebanggaan dan kebahagiaan dalam diri penulis. Selama

menjalani aktivitas perkuliahan di Program Studi Hubungan Internasional, FISIP

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, penulis dengan senang hati akan menyampaikan

rasa terima kasih sedalam-dalamnya ke beberapa pihak yang dirasa memberikan

kontribusi baik secara langsung maupun tidak langsung dalam proses

penyelesaian skripisi ini dari awal sampai berhasil terselesaikan.

Dengan segala hormat dan rasa kerendahan hati, penulis ingin mengucapkan

terimakasih (jazaakumullah khair) kepada:

1. Orang tua Penulis, Abah Zaenal Abidin dan Umi Anny Lutfianti yang

selalu memberikan dukungan tiada henti secara moril dan materil. Kakak

penulis, Mas Zaini Fikri, Mas Muh. Hidayatu Rusydi, Mbak Shohifatu

Zahroh dan adik penulis, Lulu Hayatunnufus, yang selalu berada di sisi

Page 7: UPAYA PEMERINTAH INDONESIA DALAM MENANGGULANGI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43587/1/SALEHA MUFIDA-FISIP.pdf · fakultas ilmu sosial dan ilmu politik universitas

vi

penulis dalam suka dan duka proses penulisan skripsi sehingga penulis

dapat menyelesaikan skripsi ini,

2. Dosen Pembimbing yang saya cintai dan banggakan, Bapak Ahmad

Alfajri, M.A, selaku Ketua Program Studi Hubungan Internasional

Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) UIN Syarif Hidayatullah

Jakarta dan selaku Dosen Pembimbing penulis yang telah bersedia

membimbing penulis dalam penyusunan skripsi ini, tiada henti

memberikan motivasi, serta kritik dan saran yang membangun bagi penulis

hingga skripsi ini dapat terselesaikan dengan baik,

3. Segenap jajaran civitas akademika Program Studi HI UIN Jakarta, Ms.

Devi, Kak Muti, Kak Tisha, Bu Eva, Bu Inggrid, Bu Rahmi, Pak Lanang,

Pak Taufiq, Pak Nazar, Pak Aiyub, Pak Dani, Pak Adian, Pak Robi, Pak

Bambang, Pak Idzam, Pak Sirojuddin, Pak Syafiq, Pak Pangi, Pak

Mardian yang telah memberikan segudang ilmu serta wawasan yang baru

bagi penulis selama masa perkuliahan,

4. Para staff Kemdikbud, Pak Syahrir dan Pak Rekso`yang telah membantu

penulis dalam memperoleh data untuk penelitian ini.

5. Para Staff KJRI Kuching, Pak Dadang, Pak Nasrul, Bu Ringgi, Mbak Atik,

Pak Kiki, Pak Taufan serta Pak Lucky dan Kak Kaissa yang telah

membantu penulis memperoleh data untuk penelitian skripsi ini hingga

berkenan mengizinkan penulis menempati apartemennya selama penelitian

dan menyisihkan banyak waktunya untuk mendiskusikan penelitian ini

dengan penulis.

Page 8: UPAYA PEMERINTAH INDONESIA DALAM MENANGGULANGI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43587/1/SALEHA MUFIDA-FISIP.pdf · fakultas ilmu sosial dan ilmu politik universitas

vii

6. Teman seperbimbingan penulis, Alif Daffa Satria Dores, Wina Sumiati,

dan Sakhna Fawatihul Bilad yang selalu membantu penulis dalam

menyusun skripsi, menjadi pendengar yang baik saat penulis berkeluh

kesah tentang skripsi dan menemani perjuangan pada masa akhir

perkuliahan,

7. Teman-teman sedunia sesurga penulis sejak SMP, Aini, Ismi, Putri, Siska,

Ulfa, dan Icha, terima kasih atas dukungan semangat dan do‟a selama

penulis mengerjakan skripsi ini dan juga untuk menjadi bagian terindah

dalam kehidupan penulis sejak masa SMP sampai perkuliahan,

8. Keluarga besar Al-Ghozali Islamic Bording School, para asaatiz, ustadzaat,

adik-adik santri, dan para alumni yang telah memberikan dukungan dan

doa sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini,

9. Sepupu-sepupu kesayangan, Ghazy, Naufal, Rizka, Salma, Fahma, Nafis,

Shofi, Haris, Aan, Riris, Alfi, Shodik, Mila, Fina, Ema, dan Kiki yang

selalu memberikan dukungan dan mengingatkan penulis untuk segera

menyelesaikan skripsi,

10. Teman-teman penulis semasa kuliah, khususnya The GRIDDLES, Olla,

Nanda, Hanin, Diah R., Sasa dan anak-anak HI kelas C lainnya yaitu, Alif,

Arkan, Afif, Aqil, Oby, Unggul, Fira, Andam, Yuni, Widya, Mayang,

Hana, Risfi, Annisa Rizka, Tirana, Beben, Bimo, Fikri, Yusti, Yuana, Nada,

Messayu, Imtiyas, Jaka, Jaya, Aria Koms, dan Lathifa, terima kasih telah

mewarnai kehidupan perkuliahan penulis yang takkan pernah penulis

lupakan,

Page 9: UPAYA PEMERINTAH INDONESIA DALAM MENANGGULANGI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43587/1/SALEHA MUFIDA-FISIP.pdf · fakultas ilmu sosial dan ilmu politik universitas

viii

11. Teman-teman penulis semasa kuliah lainnya, anak-anak HI angkatan 2014,

anak-anak FISIP angkatan 2014, teman-teman KKN, terima kasih telah

mewarnai kehidupan perkuliahan penulis yang takkan pernah penulis

lupakan.

Penulis berharap segala dukungan dan bantuan ini mendapatkan balasan dari

Allah SWT. Terakhir, penulis menyadari bahwa skripsi ini masih banyak

kekurangan. Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun dan hal-hal

lainnya yang terkait skripsi ini dapat disampaikan melalui

[email protected]. Semoga skripsi ini dapat bermanfaat dan menambah

wawasan bagi setiap pembacanya dan bagi perkembangan studi Ilmu Hubungan

Internasional.

Jakarta, 27 September 2018

Saleha Mufida

Page 10: UPAYA PEMERINTAH INDONESIA DALAM MENANGGULANGI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43587/1/SALEHA MUFIDA-FISIP.pdf · fakultas ilmu sosial dan ilmu politik universitas

ix

DAFTAR ISI

ABSTRAK ......................................................................................................................... iv

KATA PENGANTAR ........................................................................................................ v

DAFTAR ISI ...................................................................................................................... ix

DAFTAR TABEL .............................................................................................................. xi

DAFTAR GAMBAR ........................................................................................................ xii

DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................................... xiii

DAFTAR SINGKATAN ................................................................................................. xiv

BAB I .................................................................................................................................. 1

PENDAHULUAN .............................................................................................................. 1

A. Pernyataan Masalah ................................................................................................ 1

B. Pertanyaan Masalah .............................................................................................. 10

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian ............................................................................. 10

D. Tinjauan Pustaka ................................................................................................... 11

E. Kerangka Pemikiran .............................................................................................. 14

1. Liberalisme ....................................................................................................... 14

2. Diplomasi .......................................................................................................... 19

F. Metode Penelitian ................................................................................................. 22

G. Sistematika Penulisan ........................................................................................... 24

BAB II ............................................................................................................................... 26

PERSOALAN ANAK TKI DI SARAWAK MALAYSIA .............................................. 26

A. Kelengkapan Dokumen Resmi .............................................................................. 26

1. Akta Kelahiran .................................................................................................. 27

2. Paspor ................................................................................................................ 29

3. Visa ................................................................................................................... 31

B. Kesulitan dalam Mengakses Pendidikan Formal .................................................. 32

C. Anak TKI Putus Sekolah....................................................................................... 35

BAB III ............................................................................................................................. 38

COMMUNITY LEARNING CENTER (CLC) .................................................................... 38

A. Gambaran Umum CLC (Community Learning Center) ........................................ 38

B. Sejarah Community Learning Center (CLC) ........................................................ 39

C. Community Learning Center (CLC) Sarawak....................................................... 41

Page 11: UPAYA PEMERINTAH INDONESIA DALAM MENANGGULANGI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43587/1/SALEHA MUFIDA-FISIP.pdf · fakultas ilmu sosial dan ilmu politik universitas

x

D. Guru Bina .............................................................................................................. 46

BAB IV ............................................................................................................................. 48

UPAYA PEMERINTAH INDONESIA DALAM MENANGGULANGI MASALAH

PENDIDIKAN ANAK TKI DI SARAWAK PERIODE 2014-2018 ............................... 48

A. Pembentukan Community Learning Center (CLC)............................................... 48

1. Pembentukan Community Learning Center (CLC) di Sabah ............................ 48

2. Pembentukan Community Learning Center (CLC) di Sarawak ........................ 53

B. Penerbitan Paspor .................................................................................................. 57

C. Kepemilikian Visa Pelajar atau Student Pass ....................................................... 60

D. Penerbitan Akta Kelahiran .................................................................................... 61

E. Penyelenggaraan Sidang Itsbat Nikah (Pengesahan Perkawinan) ........................ 64

F. Penyediaan Sekolah Lanjutan bagi Anak-Anak Lulusan CLC Sarawak .............. 67

BAB V .............................................................................................................................. 70

KESIMPULAN ................................................................................................................. 70

DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................................... xv

Page 12: UPAYA PEMERINTAH INDONESIA DALAM MENANGGULANGI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43587/1/SALEHA MUFIDA-FISIP.pdf · fakultas ilmu sosial dan ilmu politik universitas

xi

DAFTAR TABEL

Tabel I.A.1 Data Penempatan Tenaga Kerja Luar Negeri Indonesia Tahun 2011

s.d. 2017 ….……………………………………………………………………….2

Tabel IV.D.1 Data Anak TKI yang Memperoleh Akta Kelahiran dari KJRI

Kuching ………………………………………………………………………….62

Page 13: UPAYA PEMERINTAH INDONESIA DALAM MENANGGULANGI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43587/1/SALEHA MUFIDA-FISIP.pdf · fakultas ilmu sosial dan ilmu politik universitas

xii

DAFTAR GAMBAR

Gambar III.C.1 Peresmian CLC Binu Plantation …………………….……….…44

Gambar III.C.2 Peta Sebaran CLC di Sarawak …………………..…………..….45

Gambar IV.B.1 Pelayanan Keimigrasian Program “Jemput Bola” ……….……..58

Gambar IV.D.1 Contoh Akta Kelahiran ……………………………………….. 63

Gambar IV.E.1 Sidang Itsbat Nikah di KJRI Kuching ….………………………66

Page 14: UPAYA PEMERINTAH INDONESIA DALAM MENANGGULANGI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43587/1/SALEHA MUFIDA-FISIP.pdf · fakultas ilmu sosial dan ilmu politik universitas

xiii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Data CLC di Wilayah Sarawak hingga Agustus 2018 ……...….…xxx

Lampiran 2 Daftar Nama Guru Bina di CLC Wilayah Sarawak, Malaysia......xxxiv

Lampiran 3 Data Paspor yang Diterbitkan KJRI Kuching dalam Program „Jemput

Bola‟………………………………………...………………………………..xxxvii

Lampiran 4 Wawancara dengan Dadang Hermawan, Koordinator Penghubung

CLC Sabah dan Sarawak via Whatsapp …………………………………………..li

Lampiran 5 Wawancara dengan Nasrullah Ali Fauzi, Koordinator Penghubung

CLC di Sarawak via Whatsapp …………………………………………………..lii

Lampiran 6 Wawancara dengan Lucky Fathria Jatnika, Koordinator Penghubung

CLC di Sarawak via Whatsapp ………………………………………….……... liii

Lampiran 7 Wawancara dengan Lucky Fathria Jatnika, Koordinator Penghubung

CLC di Sarawak ………………………………………………………………....lvi

Lampiran 8 Wawancara dengan Rosyati Rosidin, Pelaksana Fungsi Konsuler,

Konsulat Jenderal Republik Indonesia Kuching ………………………..…….... lxi

Lampiran 9 Wawancara dengan Ringgi Perdini, Pelaksana Fungsi Penerangan,

Sosial dan Budaya, Konsulat Jenderal Republik Indonesia Kuching via Whatsapp

...………………………………………………………………………………...lxii

Lampiran 10 Foto Bangunan dan Kegiatan Community Learning Center (CLC)

……………………………………………..…………………………………....lxiv

Page 15: UPAYA PEMERINTAH INDONESIA DALAM MENANGGULANGI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43587/1/SALEHA MUFIDA-FISIP.pdf · fakultas ilmu sosial dan ilmu politik universitas

xiv

DAFTAR SINGKATAN

APBN Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara

BNP2TKI Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja

Indonesia

BPS KPM Bahagian Pendidikan Swasta, Kementerian Pendidikan Malaysia

CLC Community Learning Center

CRC Convention on the Right of the Child

Dirjen GTK Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan

Disdukcapil Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil

ICC Indonesia Community Center

ICCPR International Covenant on Civil and Political Rights

ICJ International Court of Justice

IESCR International Covenant on Economic, Social and Cultural Rights

ILO International Labour Organisation

Kemendagri Kementerian Dalam Negeri Indonesia

Kemendikbud Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan

KPM Kementeriantabel Pendidikan Malaysia

KUA Kantor Urusan Agama

LSM Lembaga Swadaya Masyarakat

MI Madrasah Ibtidaiyah

MTs Madrasah Tsanawiyah

NGO Non Govermental Organization

NRD National Registration Departement

PBB Perserikatan Bangsa-Bangsa

PLKS Pas Lawatan Kerja Sementara RM Ringgit Malaysia

SBJK Sekolah Bimbingan Jalinan Kasih

SD Sekolah Dasar

SDG 4 Sustainable Development Goal 4

SI Sekolah Indonesia

SIT Sekolah Indonesia Terbuka

SMA Sekolah Menengah Atas

SMK Sekolah Menengah Kejuruan

SMP Sekolah Menengah Pertama

TKI Tenaga Kerja Indonesia

UDHR Universal Declaration of Human Rights

UMP Universiti Malaysia Pahang

UNCHR United Nations Commission on Human Rights

UNESCO United Nations Educational, Scientific, and Cultural Organization

UNHCR United Nations High Commissioner for Refugees

UUD Undang-Undang Dasar

UUD RI Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia

WNI Warga Negara Indonesia

Kemendikbud Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan

Page 16: UPAYA PEMERINTAH INDONESIA DALAM MENANGGULANGI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43587/1/SALEHA MUFIDA-FISIP.pdf · fakultas ilmu sosial dan ilmu politik universitas

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Pernyataan Masalah

Keberangkatan Tenaga Kerja Indonesia (TKI) ke luar negeri merupakan

salah satu sektor yang menyumbang nilai cukup besar bagi devisa negara. Deputi

Perlindungan Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja

Indonesia (BNP2TKI), Lisna Y. Poelongan mengatakan bahwa jasa pengiriman

alias remitansi TKI menyumbang 10% nilai Anggaran Pendapatan dan Belanja

Negara (APBN), sehingga para TKI dijuluki sebagai „Pahlawan Devisa Negara‟.

Namun, dalam waktu yang bersamaan para TKI ini juga melahirkan persoalan,

misalnya anak-anak dari para TKI tidak mendapatkan layanan pendidikan yang

akan diteliti dalam skripsi ini.

Berdasarkan Data Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia

dari BNP2TKI tahun 2011-2017, Malaysia hampir selalu berada pada urutan

pertama negara tujuan para tenaga kerja asal Indonesia. Berikut ini merupakan

data mengenai jumlah tenaga kerja luar negeri yang ditempatkan oleh pemerintah

Indonesia ke Malaysia melalui BNP2TKI yang diolah dari laporan Data

Penempatan dan Perlindungan TKI BNP2TKI Tahun 2011-2017.1

1 Badan Nasional Penempatan dan Perlindun gan Tenaga Kerja Indonesia, “Data Penempatan dan

Perlindungan TKI Periode Tahun 2015”, tersedia di http://www.bnp2tki.go.id/read/11034/Data-

Penempatan-dan-Perlindungan-TKI-Periode-Tahun-2015.html diunduh pada 14 Maret 2018.

Page 17: UPAYA PEMERINTAH INDONESIA DALAM MENANGGULANGI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43587/1/SALEHA MUFIDA-FISIP.pdf · fakultas ilmu sosial dan ilmu politik universitas

2

Tabel I.A.1 Data Penempatan Tenaga Kerja Luar Negeri Indonesia Tahun

2011 s.d. 2017

Tahun Total TKI ke Luar Negeri Jumlah TKI ke Malaysia

2011 586.802 134.12

2012 494.609 134.023

2013 512.168 150.236

2014 429.872 127.827

2015 275.736 97.635

2016 234.451 87.623

2017 261.82 88.991

Sumber : Data Penempatan dan Perlindungan TKI BNP2TKI, Tahun 2011-2017

Dari data tersebut dapat diketahui bahwa kebanyakan tenaga kerja asal

Indonesia bekerja di Malaysia, sehingga tidak aneh apabila seringkali tersiar kabar

bahwa tenaga kerja asal Indonesia terjerat kasus hukum di Malaysia. Masalah

pendidikan anak-anak TKI di Malaysia, khususnya di Sarawak2 belakangan ini

menjadi fokus perhatian media massa. Sebagaimana dilansir dari Republika.co.id

Rabu, 12 April 2017, Konsul Jenderal Republik Indonesia untuk Sarawak,

Malaysia, Jahar Gultom mengatakan bahwa sekitar 3.600 anak TKI usia sekolah

terpaksa tidak mengenyam pendidikan formal. Mereka tinggal di perkebunan

sawit yang jauh di pedalaman, sehingga mereka sulit mendapatkan akses untuk

pendidikan dan mereka juga tidak dapat diterima di sekolah pemerintah karena

regulasi setempat mengatur bahwa pekerja asing tidak diperbolehkan membawa

keluarga.3

2 Sarawak atau Serawak dalam bahasa Indonesia merupakan salah satu negara bagian Malaysia

yang beribu kota di Kuching. 3 Andi Nur Aminah, “3.600 Anak TKI Serawak tak Bersekolah Formal,” tersedia di

http://nasional.republika.co.id/berita/nasional/umum/17/04/12/ooa1y8384-3600-anak-tki-serawak-

tak-bersekolah-formal diakses pada 19 April 2018.

Page 18: UPAYA PEMERINTAH INDONESIA DALAM MENANGGULANGI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43587/1/SALEHA MUFIDA-FISIP.pdf · fakultas ilmu sosial dan ilmu politik universitas

3

Negeri Sarawak atau dalam bahasa Indonesia adalah Serawak merupakan

salah satu negara bagian Malaysia yang beribu kota di Kuching. Negeri Sarawak

merdeka pada 16 September 1963 sebagai negara bagian (dalam federasi

Malaysia). Sarawak menggunakan bahasa Malaysia sebagai bahasa resmi negara

dan bahasa Inggris digunakan dalam bidang hukum dan peradilan. Sarawak terdiri

dari 11 daerah yang disebut Bahagian, yaitu Kuching, Samarahan, Sri Aman,

Betong, Sarikei, Mukah, Sibu, Kapit, Bintulu, Miri dan Limbang. Tiap Bahagian

tersebut dipimpin oleh seorang Residen.

Sarawak berbatasan dengan Laut Natuna, Laut Cina Selatan dan Brunei

Darussalam di utara, Negeri Sabah di Timur, Kalimantan Barat dan Pulau Sarasan

di Barat, dan Kalimantan Barat dan Kalimantan Timur di Selatan. Sarawak

mencakup 40% wilayah Malaysia dengan jumlah penduduk 2.420.009 jiwa

berdasarkan data estimasi statistik dari Jabatan Perangkaan Malaysia tahun 2010.

Penduduk Sarawak terdiri dari beberapa etnis, yaitu Iban (30%), Cina (26,5%),

Melayu (23,1%), Bidayuh (8,4%), Malanau (5,8%), dan lainnya (6,3%).

Mayoritas penduduk Sarawak beragama Kristen, Buddha, Tao, dan Islam.4

Pemerintahan Sarawak berdasar pada dua konstitusi, yaitu Konstitusi Negeri

(negara bagian/otonomi wilayah), dan Konstitusi Federal (Perlembagaan negeri

dan Perlembagaan Persekutuan).5 Sarawak memiliki perkebunan sawit yang luas,

sehingga Sarawak menjadi salah satu pusat perkebunan kelapa sawit di Malaysia.

Para pekerja di perkebunan sawit tersebut mayoritas berasal dari Indonesia,

4 Konsulat Jenderal Republik Indonesia, “Profil Negeri Sarawak, Malaysia,” tersedia di

https://www.kemlu.go.id/kuching/lc/Pages/Malaysia.aspx diakses pada 28 Juli 2018. 5 Konsulat Jenderal Republik Indonesia, “Profil Negeri Sarawak, Malaysia,” tersedia di

https://www.kemlu.go.id/kuching/lc/Pages/Malaysia.aspx diakses pada 28 Juli 2018.

Page 19: UPAYA PEMERINTAH INDONESIA DALAM MENANGGULANGI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43587/1/SALEHA MUFIDA-FISIP.pdf · fakultas ilmu sosial dan ilmu politik universitas

4

misalnya perusahaan kelapa sawit Woodman Group yang memiliki lahan seluas

40.000 hektar di Miri, Sarawak telah mempekerjaan 8.000 orang dengan 80%

diantaranya merupakan tenaga kerja asal Indonesia.6

Para TKI yang bekerja di Sarawak ada yang diberangkatkan oleh

pemerintah secara legal dan banyak pula yang berangkat degan prosedur ilegal.

Malaysia sebagai negara yang berbatasan langsung dengan Indonesia, tepatnya

negara bagian Sabah dan Sarawak dengan Provinsi Kalimantan, membuka jalan

yang sangat lebar bagi para tenaga kerja yang ingin berangkat ke Malaysia tanpa

prosedur yang benar.7

Upaya pengiriman tenaga kerja ilegal ke Malaysia ini dilakukan melalui

jalur-jalur terlarang. Sebagaimana berita yang dilansir dari JawaPos.com Minggu,

21 Januari 2018, 17 orang warga negara Indonesia hampir menjadi tenaga kerja

yang dikirim secara ilegal. Mereka dibawa dari Pontianak menggunakan jasa

travel. Sesampainya di Entikong, para korban diarahkan ke Sarawak melalui jalur

terlarang di Jalan Patoka yang menghubungkan Dusun Entikong Benuan,

Kecamatan Entikong, Kabupaten Sanggau dengan Kampung Entubuh, Sarawak

Malaysia.8 Dengan kata lain, mereka tidak melalui Pos Lintas Batas Negara.

Semakin banyak warga negara Indonesia yang bekerja di Malaysia, maka

masalah yang dialami oleh para TKI dan anak TKI disana pun semakin banyak

6 Feby Dwi Sutianto, “Mayoritas Pekerja Kebun Sawit di Sarawak Adalah WNI,” tersedia di

https://finance.detik.com/industri/d-3150796/mayoritas-pekerja-kebun-sawit-di-sarawak-adalah-

wni diakses pada 28 Juli 2018. 7 Ilham Safutra, “Lewat Jalur Tikus Indonesia-Malaysia, 17 WNI Nyaris Jadi TKI Ilegal,” tersedia

di https://www.jawapos.com/read/2018/01/21/182897/lewat-jalur-tikus-indonesia-malaysia-17-

wni-nyaris-jadi-tki-ilegal diakses pada 9 April 2018. 8 Ilham Safutra, “Lewat Jalur Tikus Indonesia-Malaysia, 17 WNI Nyaris Jadi TKI Ilegal,” tersedia

di https://www.jawapos.com/read/2018/01/21/182897/lewat-jalur-tikus-indonesia-malaysia-17-

wni-nyaris-jadi-tki-ilegal diakses pada 9 April 2018.

Page 20: UPAYA PEMERINTAH INDONESIA DALAM MENANGGULANGI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43587/1/SALEHA MUFIDA-FISIP.pdf · fakultas ilmu sosial dan ilmu politik universitas

5

dan kompleks, dalam hal ini adalah masalah pendidikan. Tenaga kerja asal

Indonesia kebanyakan bekerja di perkebunan-perkebunan sawit di Sabah dan

Sarawak. Mereka tergolong sebagai pekerja tidak terampil. Mereka memiliki

periode kerja selama 10 tahun, namun tidak diperbolehkan menikah dan

membawa keluarga kesana.9

Selain itu, peraturan ketenagakerjaan di Sarawak (section 119 of Sarawak

Labour Ordinance) menyatakan bahwa pekerja asing di bawah PLKS (Pas

Lawatan Kerja Sementara) tidak diperbolehkan membawa tanggungan. Namun

pada kenyataannya, tidak dipungkiri banyak tenaga kerja yang menikah dan

memiliki beberapa anak. Hal ini kemudian melahirkan permasalahan baru yaitu

anak-anak TKI tidak dapat memiliki dokumen resmi lengkap, sehingga mereka

sulit mendapatkan akses layanan pendidikan.

Ketika anak-anak TKI di Sarawak tidak mengenyam pendidikan, maka

mereka tidak dapat memperbaiki kondisi keluarga dan dapat memberi kerugian

bagi negara. Kerugian bagi pemerintah Indonesia adalah terjadinya peningkatan

jumlah warga negara yang tidak berpendidikan atau berpendidikan rendah.

Dengan banyak warga negara yang tidak berpendidikan, maka pertumbuhan

ekonomi negara akan cenderung terhambat disebabkan perusahaan-perusahaan

hanya ingin mempekerjakan tenaga-tenaga ahli yang mumpuni. Pada akhirnya,

jumlah pengangguran akan meningkat.

Pada tahun 2001, pemerintah Malaysia mengeluarkan Akta Perburuhan dan

Akta Pendidikan. Peraturan tersebut mulai membatasi kebebasan para TKI yang

9 Department of Labour Peninsular, Ministry of Human Resources. Policy on Employment of

Foreign Workers. 2014. Putra Jaya, Kuala Lumpur.

Page 21: UPAYA PEMERINTAH INDONESIA DALAM MENANGGULANGI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43587/1/SALEHA MUFIDA-FISIP.pdf · fakultas ilmu sosial dan ilmu politik universitas

6

sebelumnya dapat bebas bekerja dan menyekolahkan anaknya tanpa dokumen.

Sejak tahun 2002, seluruh pekerja asing dan pelajar asing harus memiliki

dokumen yang lengkap. Hal tersebut yang kemudian menghambat para anak TKI

untuk memperoleh pelayanan pendidikan.

Ketika anak-anak TKI di Malaysia sulit mendapatkan pendidikan,

sebetulnya akan menjadi persoalan juga bagi Malaysia. Bukan tidak mungkin

sebagian TKI akan meninggalkan Malaysia demi pendidikan anak-anaknya.

Sementara Malaysia bergantung pada para TKI yang bekerja di perusahaan-

perusahaan sawit. Apabila banyak TKI yang meninggalkan Malaysia disebabkan

anak-anaknya kesulitan dalam memperoleh pendidikan, maka hal ini akan

memberikan kerugian bagi pemerintah Malaysia.

Pada prinsipnya, Pemerintah Malaysia dapat menerima pelajar asing yang

akan belajar di sekolah-sekolah Malaysia baik Sekolah Kerajaan maupun sekolah

swasta selama dapat memenuhi persyaratan yang sudah ditetapkan. Namun,

kebanyakan pelajar warga negara Indonesia tidak mampu melengkapi beberapa

persyaratan, diantaranya dokumen pribadi anak, status keimigrasian orang tua,

tempat tinggal dan ketersediaan tempat.10

Menghubungkan dengan fakta yang ada bahwa pendidikan adalah

kebutuhan dasar seluruh manusia dan hak setiap insan untuk memperolehnya

sebagaimana yang dinyatakan pada pasal 26 “Universal Declaration of Human

Rights” tahun 1948 bahwa “everyone has the right to education”. Selanjutnya,

10

Konsulat Jenderal Republik Indonesia Kota Kinabalu, “Pelayanan Pendidikan untuk Anak-Anak

WNI di Sabah, Malaysia,” tersedia di https://www.kemlu.go.id/kotakinabalu/id/arsip/lembar-

informasi/Pages/PELAYANAN-PENDIDIKAN-UNTUK-ANAK-ANAK-WNI-DI-SABAH-

MALAYSIA.aspx diakses pada 14 Maret 2018.

Page 22: UPAYA PEMERINTAH INDONESIA DALAM MENANGGULANGI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43587/1/SALEHA MUFIDA-FISIP.pdf · fakultas ilmu sosial dan ilmu politik universitas

7

pada Deklarasi Jomtien, Thailand bahwa pendidikan untuk semua (education for

all) adalah komitmen masyarakat global untuk menyediakan pendidikan dasar

bagi semua anak, remaja, dan dewasa.11

Namun, peraturan pemerintah Malaysia

mengenai pendidikan belum mampu melindungi hak pendidikan anak-anak

sebagai masyarakat dunia.

Selain itu, pendidikan merupakan tanggung jawab negara untuk

memfasilitasi warga negaranya. Dalam Undang-Undang Dasar 1945 Pasal 31 dan

Undang-Undang RI Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional

mengatur berbagai kewajiban Pemerintah dalam memenuhi hak setiap warga

negaranya dalam memperoleh pendidikan dimanapun mereka berada. Berdasarkan

undang-undang tersebut, pemerintah masih memiliki beberapa pekerjaan yang

belum terlaksana dengan baik, khususnya pemenuhan hak pendidikan warga

negara yang tinggal di luar negeri.

Dalam sistem pendidikan Indonesia, seluruh warga negara Indonesia harus

menjalankan program pendidikan selama sembilan tahun, yaitu meliputi Sekolah

Dasar (SD) dan Madrasah Ibtidaiyah (MI) atau bentuk lain yang sederajat selama

6 tahun serta Sekolah Menengah Pertama (SMP) dan Madrasah Tsanawiyah

(MTs), atau bentuk lain yang sederajat selama tiga tahun.12

Setiap penduduk, baik

warga negara Malaysia maupun warga negara asing diperbolehkan untuk

mengikuti pendidikan di sekolah-sekolah yang sudah disediakan pemerintah

11

United Nations Educational, Scientific, and Cultural Organization (UNESCO), ”Education for

All Movement,” tersedia di http://www.unesco.org/new/en/education/themes/leading-the-

international-agenda/education-for-all/ diakses pada 10 April 2018. 12

Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 47 Tahun 2008 tentang Wajib Belajar.

Page 23: UPAYA PEMERINTAH INDONESIA DALAM MENANGGULANGI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43587/1/SALEHA MUFIDA-FISIP.pdf · fakultas ilmu sosial dan ilmu politik universitas

8

Malaysia. Namun, warga negara Malaysia lebih diutamakan untuk mendapatkan

pendidikan.

Bagi warga negara asing yang ingin mendapatkan pelayanan pendidikan di

sekolah-sekolah swasta atau kerajaan Malaysia harus menunggu sampai tersedia

tempat sekolah. Terdapat beberapa persyaratan bagi warga negara asing yang

ingin mendapatkan pelayanan pendidikan di sekolah-sekolah di Malaysia, yaitu

memiliki legalitas sebagai warga negara asing, memiliki cukup umur, dan

tersedianya tempat.13

Serangkaian peraturan tersebut pada dasarnya tidak bisa menjadi alasan

anak-anak tidak memperoleh pendidikan. Apalagi anak-anak merupakan aset

keluarga dan negara yang semestinya dipelihara dan dididik dengan sebaik-

baiknya karena masa depan negara ada di tangan mereka. Dalam hal ini, baik

Indonesia maupun Malaysia harus turut terlibat dalam menyelesaikan masalah ini

karena hak atas pendidikan adalah salah satu prinsip utama yang mendukung

Agenda Pendidikan 2030

Selain itu, tujuan dari Sustainable Development Goal 4 atau SDG 4 yaitu

„ensure inclusive and equitable quality education and promote lifelong learning

opportunities for all‟ yang diadopsi oleh masyarakat internasional. Selain itu,

Malaysia dan Indonesia merupakan negara anggota United Nations Educational,

13

Desy Anastasia Christie, “Upaya Indonesia dalam Menangani Pendidikan Anak Tenaga Kerja

Indonesia di Sabah Malaysia,” eJurnal Hubungan Internasional 4 (2016): 1163.

Page 24: UPAYA PEMERINTAH INDONESIA DALAM MENANGGULANGI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43587/1/SALEHA MUFIDA-FISIP.pdf · fakultas ilmu sosial dan ilmu politik universitas

9

Scientific, and Cultural Organization (UNESCO) yang semestinya turut

menjunjung misi UNESCO mengenai pendidikan sebagai hak asasi manusia.14

Adapun beberapa hal lain yang menyebabkan banyaknya anak TKI belum

mendapatkan layanan pendidikan adalah kurangnya tenaga pendidik,15

, akses

yang sulit untuk menuju lembaga pendidikan,16

anak dari tenaga kerja asing tidak

dapat diterima di sekolah kerajaan karena regulasi setempat tidak membolehkan

tenaga kerja asing membawa keluarganya,17

ketersediaan sekolah masih sedikit,

dan kesadaran para orang tua yang minim mengenai arti penting dan manfaat

pendidikan bagi anak-anaknya. Persoalan-persoalan tersebut tidak mampu diatasi

oleh para orang tua saja, tetapi peran pemerintah sangat dibutuhkan.

Dari permasalahan tersebut di atas, telah jelas bahwasannya pemerintah

Indonesia harus mengupayakan pemenuhan kebutuhan layanan pendidikan bagi

para anak TKI di Malaysia, khususnya negara bagaian Sarawak yang belum

memiliki Sekolah Indonesia Luar Negeri. Oleh sebab itu, masalah ini dianggap

menarik untuk dijadikan penelitian. Penulis akan fokus melihat upaya Pemerintah

Indonesia dalam menangani masalah pendidikan anak TKI di Sarawak sejak tahun

2014-2018. Pemilihan periode ini didasarkan pada masa pemerintahan Presiden

14

United Nations Educational, Scientific, and Cultural Organization (UNESCO), “Right to

education,” tersedia di https://en.unesco.org/themes/right-to-education diakses pada 25 April

2018. 15

Latief, “BNP2TKI Perjuangkan Pendidikan di Malaysia,” tersedia di

https://ekonomi.kompas.com/read/2015/09/19/175956626/BNP2TKI.Perjuangkan.Pendidikan.Ana

k.TKI.di.Malaysia diakses pada 12 Maret 2018. 16

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, “Tiga Bentuk Layanan Pendidikan untuk Anak TKI

di Sabah, Malaysia,” tersedia di https://www.kemdikbud.go.id/main/blog/2015/11/-tiga-bentuk-

layanan-pendidikan-untuk-anak-tki-di-sabah-malaysia-4831-4831-4831 diakses pada 12 Maret

2018. 17

Yohanes Kurnia Irawan, “Mengunjungi Sekolah untuk Anak TKI Sawit di Sarawak, Malaysia,”

tersedia di

https://regional.kompas.com/read/2016/07/26/06415591/mengunjungi.sekolah.untuk.anak.tki.sawit

.di.sarawak.malaysia diakses pada 12 Maret 2018.

Page 25: UPAYA PEMERINTAH INDONESIA DALAM MENANGGULANGI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43587/1/SALEHA MUFIDA-FISIP.pdf · fakultas ilmu sosial dan ilmu politik universitas

10

Joko Widodo dan Wakil Presiden Jusuf Kalla. Penulis ingin melihat sejauh mana

upaya Pemerintah Indonesia dibawah Presiden Joko Widodo dalam mengani isu

ini.

B. Pertanyaan Masalah

Dari pernyataan masalah di atas, dapat dirumuskan pertanyaan masalah

sebagai berikut:

Bagaimana upaya Pemerintah Indonesia dalam menanggulangi masalah

pendidikan anak TKI di Sarawak periode 2014-2018?

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian

Tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut:

a) Mengetahui permasalahan yang dialami para TKI di Sarawak.

b) Mengetahui secara mendalam masalah pendidikan anak-anak TKI di

Sarawak;

c) Mengetahui upaya pemerintah Indonesia dalam menangani masalah

pendidikan anak-anak TKI di Sarawak; dan

Adapun manfaat dari penelitian ini adalah:

a) Penelitian ini diharapkan dapat menjadi referensi tambahan bagi para

peneliti selanjutnya, khususnya pada program studi Ilmu Hubungan

Internasional;

Page 26: UPAYA PEMERINTAH INDONESIA DALAM MENANGGULANGI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43587/1/SALEHA MUFIDA-FISIP.pdf · fakultas ilmu sosial dan ilmu politik universitas

11

b) Penelitian ini diharapkan dapat memperkaya literatur Ilmu Hubungan

Internasional yang secara khusus mengkaji bidang pendidikan (soft

diplomacy); dan

c) Penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi dan menjadi bahan

bacaan bagi masyarakat luas.

D. Tinjauan Pustaka

Penulis telah melakukan tinjauan pustaka terkait dengan penelitian yang

akan dilakukan dan penulis menemukan berbagai karya tulis ilmiah untuk

memberikan signifikansi serta sebagai pelengkap atau pembanding topik

penelitian skripsi yang akan dilakukan, antara lain:

Tesis tahun 2013 dari Shylvia Windary, mahasiswi Ilmu Hubungan

Internasional, Universitas Gajah Mada yang berjudul Kerjasama Indonesia

– Malaysia dalam Bidang Pendidikan Anak TKI di Sabah. Windary

menjelaskan dalam tesisnya bahwa telah dilakukan beberapa upaya untuk

menangani kurangnya pendidikan anak-anak TKI, seperti pendirian pusat belajar.

Lembaga non pemerintah seperti Humana mengadakan pembelajaran bagi anak

TKI dan perusahaan memfasilitasi tempat dan juga bangunan sekolah.

Dalam hal ini, pemerintah Indonesia telah mengupayakan pengiriman guru

Indonesia melalui Kemdikbud yang akan ditempatkan di pusat-pusat Humana.

Pemerintah Indonesia juga telah mendirikan Sekolah Indonesia Kota Kinabalu

(SIKK) yang telah diresmikan pada tahun 2008, melakukan legalisasi, dan istbat

Page 27: UPAYA PEMERINTAH INDONESIA DALAM MENANGGULANGI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43587/1/SALEHA MUFIDA-FISIP.pdf · fakultas ilmu sosial dan ilmu politik universitas

12

(penetapan) nikah untuk TKI yang tidak memiliki buku nikah. Buku nikah itu

akan mempermudah para TKI dalam mengurus akta kelahiran anak-anak mereka.

Dalam tesis ini, Wulandary tidak membatasi penelitiannya pada periode

tertentu, sehingga penelitiannya kurang terfokus periodisasinya. Namun, secara

keseluruhan penulis melihat penelitian Windary sudah baik dalam memaparkan

upaya pemerintah dalam menanggulangi masalah pendidikan anak TKI di Sabah

serta mengkaitkannya dengan teori. Perbedaan penelitian ini dengan penelitian

Wulandary adalah objek penelitiannya yang berfokus pada negara bagian Sabah.

Selanjutnya, skripsi dari Shavira Lisdiany S. yang berjudul Upaya

Indonesia Memenuhi Hak Pendidikan bagi Anak TKI dan PATI di Johor

Bahru. Dalam penelitian ini, Shavira lebih cenderung membahas mengenai

pendidikan anak-anak TKI dari segi Hak Azasi Manusia dan hukum, baik itu

hukum nasional Malaysia dan Indonesia maupun hukum internasional. Pada

bagian hasil penelitian dijelaskan bahwa Konsulat Jenderal Republik Indonesia

(KJRI) Johor Bahru telah melakukan berbagai upaya terkait isu pendidikan anak

di Johor Bahru.

Pertama, Konsul Jenderal Republik Indonesia untuk Johor Bahru, Tufiqur

Rijal melakukan courtesy call dengan Pengerusi Jawatan Kuasa Pendidikan,

Penerangan, Pembangunan Usahawan dan Koperasi Negeri Johor. Kedua,

pendirian Sekolah Indonesia Terbuka (SIT) Johor Bahru. Ketiga, pengoperasian

van untuk mengantar jemput siswa. Keempat, pendataan potensi jumlah anak usia

sekolah di Johor Bahru. Kelima, Itsbat pernikahan. Keenam, kunjungan Presiden

Page 28: UPAYA PEMERINTAH INDONESIA DALAM MENANGGULANGI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43587/1/SALEHA MUFIDA-FISIP.pdf · fakultas ilmu sosial dan ilmu politik universitas

13

Joko Widodo ke Perdana Menteri Malaysia. Ketujuh, Pendirian Indonesia

Community Center (ICC) di Muar dan Pahang.

Objek penelitian Shavira adalah pendidikan anak TKI di Johor Bahru,

sementara objek penelitian penulis adalah di Sarawak. Menurut penulis, Shavira

tidak perlu menjelaskan pengoperasian van sebagai upaya pemerintah untuk

memenuhi hak pendidikan anak TKI di Johor Bahru pada sub tersendiri karena

upaya tersebut masih dapat dijelaskan pada sub pendirian SIKK atau pendirian

ICC.

Kemudian artikel yang berjudul Statelessness and the Lives of the

Children of Migrants in Sabah, East Malaysia dari Catherine Allerton.18

Artikel ini memuat penelitian etnografi yang fokus pada masalah “statelessness”

yang terjadi di Sabah, Malaysia. Allerton mengemukakan beberapa masalah

statelessness di Sabah yaitu: pertama, persoalan anak-anak migran di Sabah.

Kedua, persoalan statelessness di Sabah. Ketiga, fenomena statelessness bukan

merupakan etnografi.

Kesamaan penelitian ini dengan penelitian yang akan dilakukan adalah

keduanya sama-sama mengkaji masalah anak-anak migran. Namun penelitian ini

tidak berfokus pada pendidikan, melainkan pada ranah etnografi. Menurut penulis,

penelitian ini sudah menjelaskan dengan baik fenomena stateless dan kehidupan

anak-anak migran di Sabah.

18

Catherine Allerton, Statelessness and the lives of the children of migrants in Sabah, East

Malaysia, 19:26-34, 2014 (jurnal online); tersedia di

http://eprints.lse.ac.uk/55806/1/Allerton_Statelessness-and-the-lives-of-the-children-of-migrants-

in-Sabah_2014.pdf diunduh pada 10 Maret 2018.

Page 29: UPAYA PEMERINTAH INDONESIA DALAM MENANGGULANGI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43587/1/SALEHA MUFIDA-FISIP.pdf · fakultas ilmu sosial dan ilmu politik universitas

14

E. Kerangka Pemikiran

Dalam membantu menjawab pertanyaan penelitian “Upaya

Pemerintah Indonesia dalam Menanggulangi Masalah Pendidikan Anak

TKI di Sarawak Periode 2014-2018”, penelitian ini akan berpacu kepada

beberapa konsep yang menjadi kerangka pemikiran untuk menganalisis

latar belakang yang mendorong pemerintah Indonesia melakukan upaya-

upaya dalam menanggulangi masalah pendidikan anak TKI di Sarawak

pada periode 2014-2018.

1. Liberalisme

Liberalisme merupakan teori hubungan internasional yang tertua yang

lahir untuk memperjuangkan kebebasan dan membatasi kekuasaan negara.

Pada masa itu, kekuasaan negara yang absolut telah merenggut hak-hak warga

negara tanpa batasan. Hal itu kemudian mendorong kaum liberalis

menyuarakan kebebasan politik, demokrasi, dan hak-hak yang dijamin secara

konstitusional, serta memberikan keistimewaan bagi kebebasan individu dan

kesetaraan di mata hukum.19

Kaum liberal meyakini bahwa legitimasi tatanan politik domestik

bergantung pada supremasi hukum dan pernghormatan atas hak asasi warga

negaranya. Pada dasarnya, ide hak asasi manusia universal berasal dari tradisi

Hukum Alam. Kemudian pada masa Pencerahan di Barat terjadi perdebatan

mengenai hak manusia yang berangkat dari pengalaman para individu berjuang

19

Scott Burchill, et.al., Theories of International Relations Third Edition. New York: Plagrave

Macmillan. 2005. Hal. 55.

Page 30: UPAYA PEMERINTAH INDONESIA DALAM MENANGGULANGI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43587/1/SALEHA MUFIDA-FISIP.pdf · fakultas ilmu sosial dan ilmu politik universitas

15

melawan aturan negara yang sewenang-wenang, sehingga lahirlah The Magna

Carta pada 1215 yang merupakan perkembangan dari English Common Law

dan The Bill of Rights pada 1689. Dalam hal ini, beberapa intelektual Barat

juga telah berkontribusi yaitu Grotius (the law of nations), Rousseau (the social

contract), dan Locke (popular consent, limits of sovereignty).20

Manusia telah dikaruniai hak asasi oleh Tuhan yang melekat pada diri

masing-masing individu sejak terlahir ke dunia. Hak asasi ini bersifat universal,

sehingga berlaku untuk semua tanpa memandangan kebangsaan, status, jenis

kelamin, atau ras. Menurut kaum liberalis, perluasan dari hak-hak ini juga

sangat penting berkaitan dengan kebijakan luar negeri dan hubungan

internasional. Hak asasi ini memberikan landasan hukum bagi emansipasi,

keadilan, dan kebebasan. Pelanggaran terhadap hak asasi merupakan tindakan

yang merusak dan menghina martabat manusia.

Dalam hal ini, kaum liberal bertugas mengembangkan dan

mempromosikan standar moral yang akan menghasilkan persetujuan universal.

Namun, dalam mewujudkan hal tersebut, negara diperlukan untuk

mengorbankan sebagian usahanya dalam mengejar kepentingan nasional.

Pencapaian kaum liberal pada periode Perang Dunia Kedua adalah

pembentukan kode-kode hukum, instrument, dan institusinya. Instrumen yang

terpenting yaitu Universal Declaration of Human Rights atau UDHR (1948),

the International Covenant on Civil and Political Rights atau ICCPR (1966)

dan the International Covenant on Economic, Social and Cultural Rights atau

20

Scott Burchill, et.al., Theories of International Relations Third Edition. New York: Plagrave

Macmillan. 2005. Hal. 67

Page 31: UPAYA PEMERINTAH INDONESIA DALAM MENANGGULANGI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43587/1/SALEHA MUFIDA-FISIP.pdf · fakultas ilmu sosial dan ilmu politik universitas

16

IESCR (1966), sedangkan institusi yang paling signifikan melindungi hak asasi

manusia adalah the International Labour Organisation (ILO) and the

International Court of Justice (ICJ).21

Liberalisme memiliki prinsip-prinsip dasar yang meliputi kebebasan

individu, partisipasi politik, hak milik pribadi, dan kesempatan yang setara.

Masyarakat penganut demokrasi liberal melaksanakan prinsip-prinsip tersebut

untu mencapai suatu tujuan. Para ahli politik mengidentifikasi sebuah prinsip

dasar liberalisme yaitu pentingnya kebebasan individu. Liberalisme sangat

menjunjung kebebasan moral yakni berkaitan dengan hak-hak setiap manusia

untuk diperlakukan dan tanggung jawab setiap manusia dalam memperlakukan

manusia lainnya.

Liberalisme yang ideal dapat diwujudkan dengan adanya komitmen

bersama terhadap empat institusi dasar. Pertama, setiap warga negara memiliki

kesamaan hak hukum dan hak sipil lainnya. Kedua, pemerintah negara yang

efektif dimana perwakilan legislatif mendapatkan otoritas dari persetujuan para

pemilih dan menjalankan wewenang secara bebas tanpa kekangan dengan tetap

memegang prinsip-prinsip dasar sipil. Ketiga, ekonomi yang berdasar pada

pengakuan atas hak miliki pribadi, termasuk kepemilikian alat-alat produksi.

Keempat, keputusan ekonomi dibentuk oleh kekuatan supply dan demand, baik

dalam lingkup domestik maupun internasional, dan bebas dari kontrol ketat

birokrasi.22

21

Scott Burchill, et.al., Theories of International Relations Third Edition. New York: Plagrave

Macmillan. 2005. Hal. 67-68. 22

Bertrand Bardie, et.al., International Encyclopedia of Political Science. Los Angeles: Sage.

2011. Pp. 1434.

Page 32: UPAYA PEMERINTAH INDONESIA DALAM MENANGGULANGI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43587/1/SALEHA MUFIDA-FISIP.pdf · fakultas ilmu sosial dan ilmu politik universitas

17

Terdapat tiga pemikir utama liberal klasik yang membentuk fondasi

pemikiran liberalisme yang saat ini mempengaruhi alnalisis global. Pertama,

John Locke yang berpendapat bahwa kehadiran negara adalah untuk menjamin

kebebasan warga negaranya, membiarkan mereka menghidupi kehidupannya

dan menggapai kebahagiaannya tanpa ada campur tangan dari pihak lain.

Kaum liberal berbeda pendapat dengan kaum realis dalam memandang negara.

Menurut kaum liberal, negara hanya sebagai entitas konstitusional (rechstaat),

sementara kaum realis memandang negara sebagai pusat dan instrument utama

kekuasaan (machstaat).23

Bagi kaum liberal, kesejahteraan dan kebebasan individu selalu menjadi

tujuan, sementara negara hanya sebagai alat atau instrumen kelembagaan untuk

mencapai tujuan tersebut. Oleh karena itu diharuskan adanya konstitusi modern

yang berfungsi menjamin negara mencapai tujuan tersebut dan tidak melanggar

hak-hak setiap individu warga.24

Locke menggunakan argumennya bahwa seluruh manusia secara alamiah

bebas dan setara untuk menjustifikasi legitimasi pemerintah yang dihasilkan

dari kontrak sosial. Kontrak sosial terjadi ketika masyakat memberikan

sebagian haknya kepada pemerintah untuk memastikan kestabilan negara,

memperoleh kehidupan yang nyaman, kebebasan, dan kekayaan. Pemerintah

yang mampu melindungi hak-hak masyarakat dan meningkatkan

23

Robert Jackson dan George Sorensen, Pengantar Studi Hubungan Internasional terj. Dadan

Suryadipura. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. 2005. Hal. 142. 24

Aleksius Jemadu, Politik Global dalam Teori dan Praktik. Yogyakarta: Graha Ilmu. 2014. Hal.

34.

Page 33: UPAYA PEMERINTAH INDONESIA DALAM MENANGGULANGI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43587/1/SALEHA MUFIDA-FISIP.pdf · fakultas ilmu sosial dan ilmu politik universitas

18

kesejahteraannya akan dapat bertahan, sementara yang tidak mampu akan

digantikan dengan pemerintah baru.25

Negara dalam pandangan liberalisme memiliki peran penting dalam

melindungi hak warga negaranya dan terdapat konsekuensi hukum apabila

negara melakukan pelanggaran terhadap hak warga negaranya. Dalam

pendekatan liberalisme, negara memiliki tugas untuk memfasilitasi pencapaian

tujuan individu atau kelompok sesuai dengan prinsip-prinsip demokrasi.

Misalnya, negara melakukan penegakan hukum untuk menjamin atau

melindungi setiap individu yang terlibat dalam suatu kontrak antara satu

individu dengan yang lainnya.26

Kedua, Jeremy Betham yang memperkenalkan istilah „hukum

internasional‟. Menurut Betham, hukum internasional berperan penting dalam

mengatur hubungan negara-negara yang menganut demokrasi konstitusional.

Mereka mematuhi hukum internasional agar kebebasan individu yang mereka

cita-citakan diakui oleh masyarakat dunia dalam konteks hubungan

internasional.27

Ketiga, Immanuel Kant yang berargumen bahwa apabila negara-negara

di dunia menghargai kebebasan individu dan saling menghargai satu sama lain,

maka pada akhirnya akan tercipta perdamaian abadi. Kant menyebut negara-

25

Alex Tuckness, Locke‟s Political Philosophy, In : Edward N, Zalta (ed.). The Standford

Encyclopedia of Philosophy (Spring Edition, 2016). Tersedia di

https://plato.stanford.edu/entries/locke-political/ diakses pada 07 Juni 2018. 26

Aleksius Jemadu, Politik Global dalam Teori dan Praktik. Yogyakarta: Graha Ilmu. 2014. Hal.

32. 27

Aleksius Jemadu, Politik Global dalam Teori dan Praktik. Yogyakarta: Graha Ilmu. 2014. Hal.

34.

Page 34: UPAYA PEMERINTAH INDONESIA DALAM MENANGGULANGI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43587/1/SALEHA MUFIDA-FISIP.pdf · fakultas ilmu sosial dan ilmu politik universitas

19

negara ini dengan istilah “republik”. Kant juga meyakini bahwa konflik dan

perang yang selalu mewarnai sistem anarki internasional dapat dicegah dengan

kepatuhan negara-negara dengan hukum internasional.28

Hak memperoleh pendidikan merupakan bagian dari hak asasi manusia

atau hak seluruh individu yang dijunjung oleh kaum liberal dan merupakan

kewajiban negara dalam pelaksanaannya. Setelah memaparkan teori

liberalisme dari tiga ahli tersebut, penulis menganggap teori liberalisme dari

John Locke dapat digunakan untuk menganalisa upaya pemerintah Indonesia

dalam memberikan layanan pendidikan bagi anak TKI di Sarawak yang tidak

mendapatkan akses pendidikan.

2. Diplomasi

Diplomasi secara teori merupakan praktik pelaksanaan hubungan antar

negara melalui perwakilan resmi.29

Diplomasi dapat ditempuh melalui berbagai

bidang, misalnya kerjasama, kesepakatan, resolusi konflik, dan sebagainya.

Sebagaimana diungkapkan oleh Louise Diamond dan Ambassador John

McDonald adalah sebagai berikut:

“Diplomacy is a peaceful political process between nation-states that seeks the

structure, shape and manage over time a system of international relationships to

secure the nation‟s interest. Utilized in the pursuit of many kinds of objectives-

political, economic, national, trade, aid, human rights, arms control, scientific,

cultural, and academic enrichment – diplomacy is both a peacebuilding and a

peacemaking activity. It works at the government level enhance trust, confidence,

28

Robert Jackson dan George Sorensen, Pengantar Studi Hubungan Internasional terj. Dadan

Suryadipura. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. 2005. Hal 142. 29

Plano, Jack C. dan Roy Olton, The International Relations Dictionary, terj. Wawan Djuanda.

England: Clio Press-Ltd. 1982. Hal. 201.

Page 35: UPAYA PEMERINTAH INDONESIA DALAM MENANGGULANGI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43587/1/SALEHA MUFIDA-FISIP.pdf · fakultas ilmu sosial dan ilmu politik universitas

20

and understanding among nations as well as to provide negotiations, mediations,

crisis intervention, and conflict resolution; it also seek to prevent war.”30

Adapun diplomasi menurut R.P. Barston adalah sebagai manajemen

hubungan antarnegara atau hubungan antara negara dengan aktor-aktor

hubungan internasional lainnya, baik state actor maupun non state actor.

Negara melalui perwakilan resmi dan aktor-aktor lain berusaha untuk

menyampaikan, mengkoordinasikan, dan mengamankan kepentingan nasional

yang dilakukan melalui korespondensi, pembicaraan tidak resmi, saling

menyampaikan cara pandang, lobi, kunjungan, dan aktivitas-aktivitas lainnya

yang terkait.31

Diplomasi merupakan cara-cara untuk mencapai tujuan serta memperoleh

hasil yang diharapkan dalam hubungan internasional dengan menggunakan

kercerdasan dan kelincahan berkenaan dengan pelaksanaan hubungan resmi

antara pemerintah dari negara-negara berdaulat.32

Seiring perkembangan

zaman, diplomasi tidak hanya sebatas dilakukan oleh negara saja, akan tetapi

aktor-aktor non negara dalam hubungan internasional juga melakukan praktik

diplomasi.

Metode diplomasi terbagi menjadi dua, yaitu hard diplomacy dan soft

diplomacy. Hard diplomacy adalah cara suatu negara untuk mencapai

kepentingan nasional yang dilakukan dengan pendekatan hard power. Sebelum

kita memahami apa itu hard power dan soft power, perlu kita ketahui apa

30

Louise Diamond and Ambassador John McDonald, Multi Track Diplomacy: A System Approach

to Peace, Third Edition. United States of America: Kumarian Press, inc. 1996. Pp. 26. 31

Sukawarsini Djelantik, Diplomasi antara Teori dan Praktik. Yogyakarta: Graha Ilmu. 2008.

Hal. 4. 32

T. May Rudy, S.H., Teori, Etika dan Kebijakan Hubungan Internasional, Bandung: Angkasa,

1992. Hal. 57.

Page 36: UPAYA PEMERINTAH INDONESIA DALAM MENANGGULANGI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43587/1/SALEHA MUFIDA-FISIP.pdf · fakultas ilmu sosial dan ilmu politik universitas

21

definisi dari power itu sendiri. Menurut Joseph Nye, “power: as an ability to

affect others to achieve the outcomes one wants.”33

Hard power dapat diartikan sebagai kemampuan untuk mencapai suatu

tujuan melalui tindakan koersif atau ancaman. Berdasarkan sejarah, Hard

power dapat diukur berdasarkan beberapa kriteria yaitu jumlah populasi, luas

wilayah, geografi, sumber daya alam, kekuatan militer, dan kekuatan

ekonomi.34

Dengan kata lain, hard power identik dengan penggunaan kekuatan

militer seperti perang atau baku tembak. Contoh diplomasi yang menggunakan

hard power adalah perang di Timur Tengah antara Israel dengan Palestina.

Menurut Nye, Soft power adalah kemampuan untuk membentuk

preferensi orang lain, tanpa menggunakan kekerasan atau paksaan, tetapi

melalui aset tidak berwujud seperti kepribadian yang menarik, budaya, nilai

politik, institusi, dan kebijakan yang sah.35

Legitimasi merupakan pokok dari

soft diplomacy. Ketika suatu negara mampu menarik dan meyakinkan aktor

lain dengan nilai-nilai atau praktik tertentu, maka soft power negara tersebut

dianggap berhasil. Contohnya adalah Hollywood dan Broadway merupakan

aspek soft power budaya Amerika yang siginifikan.

Menurut Lukes, Soft power dapat digambarkan dengan kemampuan suatu

aktor membuat aktor lain melakukan sesuatu yang bukan merupakan

33

Joseph S. Nye Jr., Foreign Policy. Carneige Endowment for International Peace, No. 80,

Twentieth Anniversary, (Autumn, 1990). Pp. 154. 34

Joseph S. Nye Jr., Public Diplomacy and Soft Power. Annals of the American Academy of

Political and Social Science. Vol. 616 (March 2008). Hal 95. 35

Joseph S. Nye Jr., Public Diplomacy and Soft Power. Annals of the American Academy of

Political and Social Science. Vol. 616 (March, 2008). Hal 95.

Page 37: UPAYA PEMERINTAH INDONESIA DALAM MENANGGULANGI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43587/1/SALEHA MUFIDA-FISIP.pdf · fakultas ilmu sosial dan ilmu politik universitas

22

keinginannya atau tidak melakukan sesuatu yang merupakan keinginannya.36

Mc Clory menyebutkan ada beberapa bentuk soft power yaitu sejarah, budaya,

seni, pendidikan, lingkungan bisnis, prestasi, olahraga, industri pariwisata, dan

lain-lain.37

Berdasarkan penjabaran konsep diplomasi diatas dari Joseph Nye, Lukes,

dan Mc Clory, penulis menganggap konsep diplomasi soft power dapat

digunakan dalam menganalisis upaya pemerintah Indonesia dalam

menanggulangi masalah pendidikan anak TKI di Sarawak. Khususnya

mengenai diplomasi Pemerintah Indonesia dengan Malaysia untuk menangani

persoalan pendidikan anak TKI.

F. Metode Penelitian

Dalam meneliti permasalahan ini, penulis akan menggunakan metode

kualitatif. Menurut Strauss dan Corbin, penelitian kualitatif adalah jenis penelitian

yang akan menghasilkan penemuan-penemuan yang tidak dapat diperoleh dengan

menggunakan prosedur-prosedur statistis atau metode-metode kuantitatif lainnya.

Secara umum, penelitian kualitatif dapat digunakan dalam penelitian tentang

sejarah, kehidupan masyarakat, tingkah laku, aktivitas sosial, dan lain-lain.38

Penelitian kualitatif menghasilkan data yang bersifat deskriptik seperti

dokumen resmi, dokumen pribadi, perkataan tertulis atau lisan, dan catatan

36

S. Lukes, Power: A Radical View, second ed. London: Palgrave Macmillan. 1974. 37

J. Mc Clory, The New Persuaders II: A 2011 Global Ranking of Soft Power. London: Institute

for Government. 2011. Hal. 11. 38

Pupu Saeful Rahmat, Penelitian Kualitatif. Jurnal Equilibrium Vol. 5. No. 9. Januari-Juni 2009.

Hal. 2.

Page 38: UPAYA PEMERINTAH INDONESIA DALAM MENANGGULANGI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43587/1/SALEHA MUFIDA-FISIP.pdf · fakultas ilmu sosial dan ilmu politik universitas

23

lapangan mengenai orang-orang dan perilaku yang diamati. Tujuan dari penelitian

ini adalah untuk memberikan gambaran realita empiris mengenai suatu fenomena

secara mendalam.39

Penelitian ini akan menjelaskan mengenai fenomena masalah

pendidikan yang dihadapi anak-anak TKI di Malaysia serta bagaimana upaya

pemerintah Indonesia dalam menanganinya.

Jenis data yang akan digunakan adalah data primer dan sekunder. Data

primer didapatkan melalui wawancara kepada beberapa ahli terkait masalah yang

diteliti dan observasi. Data sekunder diperoleh dari studi pustaka baik berupa

buku-buku teks, jurnal, artikel, laporan tahunan, surat kabar harian atau

elektronik, serta data-data lainnya yang berkaitan dengan penelitian dan

memenuhi kualifikasi untuk dijadikan referensi. Pengumpulan data dilakukan

melalui tiga tahap, yaitu deskriptif analitis, studi pustaka, dan wawancara.

Penulis melakukan wawancara dengan beberapa pihak terkait, yaitu Dadang

Hermawan selaku Koordinator Penghubung CLC di Sabah dan Sarawak,

Nasrullah Ali Fauzi dan Lucky Fathria Jatnika selaku Koordinator Penghubung

CLC di Sarawak, Rosyati Rosidin selaku Pelaksana Fungsi Konsuler Konsulat

Jenderal Republik Indonesia Kuching, dan Ringgi Perdini selaku Pelaksana

Fungsi Penerangan, Sosial dan Budaya Konsulat Jenderal Republik Indonesia

Kuching.

39

Lexy J. Moleong, Metode Penelitian Kualitatif. Bandung: Remaja Rosda Karya. 2003. Hal. 3.

Page 39: UPAYA PEMERINTAH INDONESIA DALAM MENANGGULANGI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43587/1/SALEHA MUFIDA-FISIP.pdf · fakultas ilmu sosial dan ilmu politik universitas

24

G. Sistematika Penulisan

BAB I PENDAHULUAN

Bab ini terdiri dari tujuh sub bab, yaitu pernyataan masalah, pertanyaan

masalah, pertanyaan penelitian, tujuan dan manfaat, tinjauan pustaka, kerangka

teoritis, metode penelitian, dan sistematika penulisan.

BAB II PERSOALAN ANAK TKI DI SARAWAK MALAYSIA

Pada bab ini akan dijelaskan permasalahan yang dialami anak-anak

Tenaga Kerja Indonesia (TKI) di Sarawak, selanjutnya akan dipaparkan masalah

pendidikan anak TKI di Sarawak secara terperinci.

BAB III HAK PENDIDIKAN DALAM PERSPEKTIF HUKUM

NASIONAL DAN INTERNASIONAL

Pembahasan awal pada bab ini adalah mengenai peraturan internasional

yang berbicara tentang pendidikan bagi masyarakat internasional dan selanjutnya

akan dijelaskan mengenai pendidikan menurut aturan nasional Indonesia.

BAB IV UPAYA PEMERINTAH INDONESIA DALAM

MENANGGULANGI MASALAH PENDIDIKAN ANAK TKI

DI SARAWAK PADA PERIODE 2014-2018

Bagian ini akan memuat analisis mengenai peran pemerintah Indonesia

dalam menangani masalah pendidikan anak Tenaga Kerja Indonesia (TKI) di

Sabah Malaysia. Penjelasan pada bagian ini juga akan dilengkapi dengan analisis

peran pemerintah Malaysia dalam mendukung program pendidikan pemerintah

Indonesia untuk anak TKI di Sarawak. Penulis juga akan menganalisa hambatan

pemerintah Indonesia dalam menangani masalah pendidikan anak TKI di

Page 40: UPAYA PEMERINTAH INDONESIA DALAM MENANGGULANGI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43587/1/SALEHA MUFIDA-FISIP.pdf · fakultas ilmu sosial dan ilmu politik universitas

25

Sarawak. Bab ini memuat bagian inti dari penelitian yaitu menjawab pertanyaan

masalah melalui analisis dengan teori liberalisme dan konsep diplomasi.

BAB V PENUTUP

Bab ini memuat kesimpulan dari pembahasan dan analisis pada bab-bab

sebelumnya serta saran-saran bagi para civitas akademika yang akan melakukan

penelitian yang serupa atau memiliki minat dalam topik pembahasan yang sama.

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

Page 41: UPAYA PEMERINTAH INDONESIA DALAM MENANGGULANGI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43587/1/SALEHA MUFIDA-FISIP.pdf · fakultas ilmu sosial dan ilmu politik universitas

26

BAB II

PERSOALAN ANAK TKI DI SARAWAK MALAYSIA

Keberadaan para Tenaga Kerja Indonesia (TKI) di Sarawak Malaysia tidak

luput dari berbagai persoalan. Demi mencari penghidupan yang lebih baik, banyak

TKI yang berangkat bekerja ke luar negeri tidak melalui prosedur yang legal.

Mereka berangkat ke luar negeri dibantu oleh para mafia yang biasa

menyelundupkan Warga Negara Indonesia (WNI), khususnya ke Malaysia. Dari

proses keberangkatan yang tidak sesuai prosedur, maka tercipta berbagai masalah.

Persoalan yang menimpa para TKI itu tidak sebatas merugikan dan menyulitkan

para TKI saja, melainkan persoalan itu menurun kepada anak dan cucunya.

Berikut ini beberapa persoalan yang menimpa anak-anak TKI di Sarawak.

A. Kelengkapan Dokumen Resmi

Salah satu persoalan yang dihadapi anak-anak Tenaga Kerja Indonesia

(TKI) di Sarawak adalah kelengkapan dokumen kewarganegaraan, meliputi akta

lahir, paspor, dan visa pelajar. Untuk mengakses pendidikan formal di Sarawak

sama dengan di negara lain, yakni dibutuhkan dokumen-dokumen yang lengkap

dari peserta didik. Persoalan ini menjadi penghambat bagi anak-anak TKI di

Sarawak dalam mengakses pendidikan formal karena kebanyakan dari mereka

tidak memiliki dokumen kewarganegaraan yang lengkap.

Page 42: UPAYA PEMERINTAH INDONESIA DALAM MENANGGULANGI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43587/1/SALEHA MUFIDA-FISIP.pdf · fakultas ilmu sosial dan ilmu politik universitas

27

1. Akta Kelahiran

Salah satu persoalan yang menghambat anak-anak TKI di Malaysia

mendapatkan pelayanan pendidikan adalah kepemilikan akta kelahiran.

Sebagian anak TKI di Malaysia atau dalam hal ini di Sarawak lahir dari orang

tua yang menikah tanpa surat resmi (akta nikah), sehingga pembuatan akta

lahir tidak dapat dilakukan. Padahal akta kelahiran merupakan salah satu

persyaratan bagi setiap anak untuk belajar di lembaga pendidikan. Selain itu,

akta kelahiran merupakan salah satu pernyaratan untuk pembuatan paspor.

Berkaitan dengan tenaga kerja migran, pada tahun 2002, pemerintah

Malaysia mengeluarkan kebijakan tentang keimigrasian yaitu Malaysian

Immigration Act Number 1154A/2002 (sebelumnya Immigration Act of 1959

dan 1963). Peraturan tersebut secara resmi berlaku sejak 1 Maret 2005.

Malaysian Immigration Act Number 1154A/2002 mewajibkan para pekerja

migran di Malaysia bekerja secara formal, memiliki dokumen-dokumen legal,

dan mereka tidak diperbolehkan membawa keluarganya dan menikah selama

masa kontrak kerja.

Pada kenyataannya, banyak pekerja asal Indonesia yang melanggar

peraturan tersebut sehingga tercipta masalah baru bagi anak-anak migran

Indonesia yang dilahirkan di Malaysia. Anak-anak ini sulit untuk memperoleh

akta kelahiran yang dikeluarkan dari Departemen Registrasi Nasional Malaysia

karena keberadaan mereka illegal dan kemudian status mereka menjadi anak-

anak tanpa dokumen.

Page 43: UPAYA PEMERINTAH INDONESIA DALAM MENANGGULANGI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43587/1/SALEHA MUFIDA-FISIP.pdf · fakultas ilmu sosial dan ilmu politik universitas

28

Secara garis besar, terdapat beberapa hambatan masyarakat di Malaysia

tidak mendaftarkan kelahiran putra-putrinya. Pertama, mendaftarkan kelahiran

di Malaysia membutuhkan biaya, baik biaya administrasi maupun biaya

transportasi menuju kantor National Registration Departement (NRD). Kedua,

persyaratan yang dibutuhkan untuk mendaftarkan kelahiran sulit untuk

dilengkapi, khususnya pembuatan akta kelahiran yang dilakukan 42 hari

setelah kelahiran („late‟ birth registration). Ketiga, kriteria dan prosedur

pembuatan akta kelahiran terlambat („late‟ birth registration) berbeda-beda

pada masing-masing kantor NRD.

Keempat, anak-anak yang orang tuanya tidak berdokumen, atau telah

meninggal dunia atau tidak dapat diusut keberadaannya juga kesulitan dalam

melengkapi dokumen pendukung.40

Kelima, khusus bagi para pengungsi dan

pencari suaka di Semenanjung Malaysia pada dasarnya dapat memperoleh akta

kelahiran bagi anaknya, namun petugas NRD mengharuskan mereka membuat

United Nations High Commissioner for Refugees (UNHCR) refugee card

sebelum mengajukan pembuatan akta kelahiran.

Padahal kartu tersebut hanya tersedia bagi para pengungsi saja. Dengan

kata lain, para pencari suaka tidak akan bisa memperoleh akta kelahiran bagi

anak-anaknya. Keenam, larangan menikah bagi para pekerja migran membuat

para pengungsi, pencari suaka, dan migran illegal tidak mengurus pembuatan

40

Child Rights Coalition Malaysia. Status Report on Children‟s Rights in Malaysia. Kuala

Lumpur: Malaysian Child Resource Institute. 2012. Hal. 10.

Page 44: UPAYA PEMERINTAH INDONESIA DALAM MENANGGULANGI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43587/1/SALEHA MUFIDA-FISIP.pdf · fakultas ilmu sosial dan ilmu politik universitas

29

akta kelahiran bagi anaknya karena mereka memiliki risiko ditangkap atau

ditahan.41

Dari beberapa sebab tersebut, ada beberapa sebab khusus yang

melatarbelakangi masyarakat miskin dan masyarakat terpencil di Sabah dan

Serawak tidak mendaftarkan kelahiran, yaitu jarak tempuh yang jauh dan biaya

yang besar untuk menuju kantor NRD, kesadaran orang tua yang kurang

mengenai arti penting prosedur pencatatan kelahiran, dan pernikahan orang tua

yang tidak terdaftar secara resmi.

Senbetulnya, telah tersedia mobile registration yang diaplikasikan oleh

perwakilan masyarakat dan Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) di Sabah

dan Sarawak, namun cakupannya masih terbatas dan proses untuk

mendapatkan akta kelahiran dalam kasus pendaftaran kelahiran terlambat

masih sangat lambat. Selain itu, petugas dari NRD terkadang menolak

mengakui perkawinan yang terdaftar di pengadilan lokal di Sabah dan

Sarawak. Hal tersebut menyebabkan anak-anak kerap kali tidak memperoleh

akta kelahiran atau nama ayahnya dihilangkan dari akta kelahiran.42

2. Paspor

Anak-anak TKI di Sarawak kebanyakan tidak memiliki paspor

disebabkan mereka datang ke Malaysia bersama orang tuanya secara ilegal

tanpa surat jalan resmi atau paspor; atau mereka lahir di Sarawak dari orang tua

41

Child Rights Coalition Malaysia. Status Report on Children‟s Rights in Malaysia. Kuala

Lumpur: Malaysian Child Resource Institute. 2012. Hal. 11. 42

Child Rights Coalition Malaysia. Status Report on Children‟s Rights in Malaysia. Kuala

Lumpur: Malaysian Child Resource Institute. 2012. Hal. 10.

Page 45: UPAYA PEMERINTAH INDONESIA DALAM MENANGGULANGI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43587/1/SALEHA MUFIDA-FISIP.pdf · fakultas ilmu sosial dan ilmu politik universitas

30

yang tidak memiliki paspor dan Akta Nikah, sehingga mereka tidak dapat

mengurus pembuatan paspor; atau tempat tinggal yang jauh di wilayah

terpencil, sehingga mereka kesulitan akses dan biaya untuk mendatangi KJRI

di Kuching.

Paspor adalah dokumen resmi atau surat keterangan yang dikeluarkan

oleh pemerintah untuk seorang warga negara yang akan mengadakan

perjalanan ke luar negeri.43

Oleh karena itu, setiap warga negara yang ingin

melakukan perjalanan ke negara lain harus memiliki paspor. Apalagi untuk

menetap dalam kurun waktu yang lama, maka mereka juga harus memiliki visa

atau izin tinggal. Anak-anak TKI di Sarawak yang tidak memiliki paspor

berarti keberadaannya ilegal. Oleh karena itu, mereka tidak bisa mendapatkan

pelayanan pendidikan di Sarawak.

Pemerintah Malaysia telah berkali-kali mendeportasi TKI yang tidak

memiliki dokumen keimigrasian atau paspor disebabkan tidak memiliki bukti

lahir atau kedua orang tuanya tidak memiliki paspor. Pada Maret 2018 lalu, 75

TKI dideportasi dari Malaysia dan tercatat lahir di Sabah. Sebagian besar dari

mereka telah berusia 20 tahun keatas. Para TKI yang lahir di Malaysia itu tidak

memiliki akta kelahiran, sehingga mereka kesulitan mendapatkan dokumen

kependudukan Malaysia ataupun paspor Indonesia. Kesulitan itu diturunkan

juga dari kesalahan orang tua mereka yang tidak memiliki dokumen yang sah

sebagai pekerja dan pendatang asing di Malaysia.

43

Kamus Besar Bahasa Indonesia Edisi Kelima

Page 46: UPAYA PEMERINTAH INDONESIA DALAM MENANGGULANGI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43587/1/SALEHA MUFIDA-FISIP.pdf · fakultas ilmu sosial dan ilmu politik universitas

31

Dari sekian banyak kasus anak TKI kelahiran Malaysia yang dideportasi,

salah satunya adalah Kurniawati. Dia lahir di Sarawak 19 tahun lalu dan

selama itu di belum pernah menginjakkan kaki di Indonesia. Kurniawati tidak

memiliki tanda pengenal seperti paspor, bahkan kartu tanda penduduk. Selama

19 tahun di Sarawak, Kurniawati tidak pernah bersekolah dan dia baru belajar

membaca dari temannya saat dia ditahan di penjara selama dua bulan. Setelah

tiba di Indonesia, dia baru mengurus identitas kependudukannya sebagai

WNI.44

3. Visa

Hampir keseluruhan anak-anak TKI di Sarawak tidak memiliki izin

tinggal atau visa. Visa merupakan izin atau persetujuan memasuki negara lain

atau tinggal sementara di negara lain yang berwujud cap dan paraf yang

dibubuhkan oleh pejabat perwakilan negara yang bersangkutan pada paspor

pemohon.45

Kembali ke persoalan paspor, disebabkan mereka tidak memiliki

paspor, maka mereka tidak bisa memperoleh visa, sementara paspor adalah

salah satu persyaratan dalam pengajuan pembuatan visa.

Visa memiliki beberapa jenis, yaitu Visa on Arrival, Visa Bisnis, Visa

Kunjungan Keluarga, Visa Kerja, Visa Belajar atau Pelajar, dll. Dalam hal ini,

anak-anak TKI di Sarawak yang tinggal dan ingin belajar lembaga-lembaga

pendidikan di Sarawak harus memiliki Visa Pelajar atau student pass.

44

Yohanes Kurnia Irawan, “Kurniawati Lahir dan 19 Tahun di Malaysia, Pulang Kampung

sebagai WNI,” tersedia di

https://regional.kompas.com/read/2016/11/10/19445911/kurniawati.lahir.dan.19.tahun.di.malaysia.

pulang.kampung.sebagai.wni diakses pada 21 Mei 2018. 45

Kamus Besar Bahasa Indonesia Edisi Kelima

Page 47: UPAYA PEMERINTAH INDONESIA DALAM MENANGGULANGI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43587/1/SALEHA MUFIDA-FISIP.pdf · fakultas ilmu sosial dan ilmu politik universitas

32

B. Kesulitan dalam Mengakses Pendidikan Formal

Malaysia telah dikenal sebagai negara yang sukses dalam mengembangkan

pendidikan dasar dan menengah. Namun, Malaysia masih harus menghadapi

tantangan karena masih banyak masyarakat marginal dan masyarakat kurang

beruntung belum mendapatkan akses pendidikan di Malaysia, misalnya anak-anak

dari pengungsi, pencari suaka, migran illegal, dan anak-anak tanpa

kewarganegaraan. Sebab utama mereka tidak memiliki akses terhadap pendidikan

formal adalah sekolah-sekolah pemerintah tidak semuanya menerima anak

berkewarganegaraan asing dan tidak menerima anak-anak tanpa dokumen

lengkap.

Pada dasarnya peraturan pemerintah Malaysia tersebut bertolak belakang

dengan Pasal 12 Konstitusi Pemerintah Pusat yang berbunyi “prohibits

discrimination against any citizen on the grounds only of religion, race, descent

or place of birth.” Pemerintah mengakui bahwa peraturan tersebut sejalan dengan

prinsip United Nations Educational, Scientific, and Cultural Organization

(UNESCO) yaitu “Education for All” dan upaya mencapai pendidikan dasar yang

menyeluruh.

Terkait dengan pendidikan bagi anak tanpa kewarganegaraan, Wakil

Perdana Menteri Malaysia Muhyiddin Yassin pada 2010 menyatakan bahwa “the

government will ensure that stateless children are given education in line with the

principles of ensuring education for all children irrespective of religion, race or

location.” Selanjutnya pada September 2013, Menteri Pendidikan Malaysia

Page 48: UPAYA PEMERINTAH INDONESIA DALAM MENANGGULANGI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43587/1/SALEHA MUFIDA-FISIP.pdf · fakultas ilmu sosial dan ilmu politik universitas

33

mengumumkan rencananya untuk menjadikan Sekolah Bimbingan Jalinan Kasih

(SBJK) di Kuala Lumpur dapat diakses oleh anak-anak tanpa kewarganegaraan.46

Beberapa hambatan anak migran ilegal tidak mendapatkan akses pendidikan

di Malaysia yaitu:

1. Tidak memiliki akta kelahiran.

Pada 2009, pemerintah Malaysia mengumumkan bahwa anak-anak

yang telahir di Malaysia tanpa akta kelahiran dapat memperoleh pengesahan

kelahiran dari Departemen Kesejahteraan Sosial atau kepala desa untuk

mengikuti kegiatan belajar di sekolah-sekolah umum serta mengikuti ujian

resmi di Malaysia. Namun, kesadaran para orang tua migran ilegal dan para

guru mengenai kebijakan ini masih sangat kurang.47

2. Jumlah lembaga pendidikan khusus anak migran yang masih minim dan

kurang diperhatikan pemerintah.

Terdapat pusat-pusat pembelajaran berbasis masyarakat atau sekolah

yang memberikan pendidikan tingkat dasar kepada anak-anak migran, seperti

Humana School yang tersebar di Sabah dan Sarawak. Pusat pembelajaran ini

dikelola oleh Lembaga Swadaya Masyarkat (LSM) dan diawasi ketat atau

dioperasikan oleh United Nations High Commissioner for Refugees

46

Child Rights Coalition Malaysia. Status Report on Children‟s Rights in Malaysia. Kuala

Lumpur: Malaysian Child Resource Institute. 2013. Hal. 27-28. Tersedia di

http://www.mcri.org.my/wp-content/uploads/20131230-CRC-Report-English-FINAL.pdf diunduh

pada 20 Maret 2018. 47

Child Rights Coalition Malaysia. Status Report on Children‟s Rights in Malaysia. Kuala

Lumpur: Malaysian Child Resource Institute. 2012. Pp. 19.

Page 49: UPAYA PEMERINTAH INDONESIA DALAM MENANGGULANGI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43587/1/SALEHA MUFIDA-FISIP.pdf · fakultas ilmu sosial dan ilmu politik universitas

34

(UNCHR).48

Namun, sekolah-sekolah ini kurang mendapat dukungan dari

pemerintah dan warga negara Malaysia, baik secara finansial maupun moral.

3. Kesempatan yang kecil bagi para anak-anak migran untuk melanjutkan

pendidikan

Kesempatan yang kecil bagi anak-anak migran untuk melanjutkan

pendidikan yang lebih tinggi menyebabkan mereka kurang motivasi untuk

belajar. Banyak dari mereka putus sekolah untuk memasuki dunia kerja

membiayai hidup keluarganya.49

Kesulitan yang dialami anak-anak TKI dalam mengakses pendidikan tidak

terbatas pada persoalan kelengkapan dokumen saja, akan tetapi meliputi

ketersediaan transportasi umum yang sangat minim, keberadaan tempat tinggal

yang sangat jauh dari sekolah, dan ketidakmampuan dalam membayar biaya

transpot.

Sekolah formal yang letaknya paling dekat dengan ladang-ladang sawit di

Sarawak hanya Sekolah Indonesia Kota Kinabalu (SIKK) di Sabah. Sementara

jarak SIKK dengan ladang sawit di Sarawak sekitar 90-600 Km. Oleh karena itu,

anak-anak TKI yang tinggal di ladang-ladang sawit di Sarawak hanya dapat

mengakses pendidikan di CLC. Meskipun begitu, pada dasarnya CLC

48

Makhtar M., et.al., Right to Education for Irregular Migrant Children in Malaysia: A

Comparative Analysis. Malaysia: Pertanika Journal Social Sciences & Humanities. 2015. Vol. 23.

Hal. 91. 49

Child Rights Coalition Malaysia. Status Report on Children‟s Rights in Malaysia. Kuala

Lumpur: Malaysian Child Resource Institute. 2012. Pp 20.

Page 50: UPAYA PEMERINTAH INDONESIA DALAM MENANGGULANGI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43587/1/SALEHA MUFIDA-FISIP.pdf · fakultas ilmu sosial dan ilmu politik universitas

35

memberikan layanan pendidikan yang sama dengan SIKK, hanya saja CLC

merupakan kelas jauh dari SIKK.50

C. Anak TKI Putus Sekolah

Angka rata-rata putus sekolah di Malaysia telah mengalami penurunan,

namun permasalahan ini masih membutuhkan perhatian khusus. Angka putus

sekolah lebih tinggi terjadi pada anak laki-laki, sementara angka penyelesaian

sekolah lebih tinggi pada anak-anak perempuan. Anak-anak yang putus sekolah

ini sebagian besar berasal dari keluarga kurang mampu. Mereka putus sekolah

untuk bekerja dan menghidupi keluarganya.

Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) setempat telah mengamati bahwa

angka putus sekolah untuk anak laki-laki dan perempuan yang tinggi di Sabah dan

Sarawak disebabkan oleh transportasi yang terbatas untuk mengakses sekolah,

membantu pertanian keluarga atau pekerjaan lainnya, merawat adik-adik yang

masih kecil, melakukan pernikahan dini, dan kurang dukungan keluarga untuk

bersekolah.51

Ketersediaan sekolah menengah yang masih kurang juga menjadi

salah satu sebab anak-anak tidak melanjutkan sekolahnya.

Salah seorang guru di Community Learning Center (CLC) Lavang Sarawak,

Nurdin Citro Finsae menyatakan bahwa sekolahnya telah meluluskan murid-

murid sebanyak dua kali, namun murid-muridnya masih berada di ladang (tidak

melanjutkan sekolah) karena orang tuanya masih harus bekerja. Menurut Nurdin,

50

Wawancara dengan Dadang Hermawan, M.Ed., Koordinator Penghubung CLC Sabah-Sarawak

melalui pesan Whatsapp pada 7 Juni 2018 s.d. 8 Agustus 2018. 51

Child Rights Coalition Malaysia, Status Report on Children‟s Rights in Malaysia (Kuala

Lumpur: Malaysian Child Resource Institute, 2012), 20.

Page 51: UPAYA PEMERINTAH INDONESIA DALAM MENANGGULANGI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43587/1/SALEHA MUFIDA-FISIP.pdf · fakultas ilmu sosial dan ilmu politik universitas

36

anak-anak Tenaga Kerja Indonesia (TKI) harus pulang ke Indonesia untuk

melanjutkan sekolah jenjang Sekolah Menengah Atas (SMA), sementara mereka

tidak dapat pulang sendiri ke Indonesia. Nurdin berharap pemerintah Indonesia

segera mendirikan sekolah tingkat SMA di Sarawak untuk mereka anak-anak

TKI.52

Sebetulnya persoalan ketersediaan sekolah menengah bukan hanya pada

tingkat SMA, akan tetapi juga pada tingkat Sekolah Menengah Pertama (SMP).

Sampai saat ini, di ladang belum tersedia sekolah formal untuk tingkat SMP.

Beberapa CLC tingkat SMP sudah terbentuk, akan tetapi belum memperoleh izin

dari pemerintah setempat. Oleh karena itu, anak-anak TKI di ladang di Sarawak

sebagian besar hanya memperoleh layanan pendidikan tingkat dasar saja.

Alasan lain anak-anak TKI tidak dapat melanjutkan pendidikannya ke

tingkat menengah karena sekolah-sekolah kerjaan Malaysia hanya menerima

siswa dengan persyaratan yang lengkap, yaitu dokumen pribadi anak, status

imigrasi orang tua, tempat tinggal, dan ketersediaan tempat. Sementara anak-anak

TKI di Malaysia, khususnya di Sarawak sebagian besar tidak mampu memenuhi

persyaratan tersebut.53

Selain itu, penerimaan siswa warga negara Malaysia lebih

didahulukan ketimbang warga negara asing.

52

Media Indonesia. Lulus SMP, Anak TKI di Sarawak Putus Sekolah. Tersedia di

http://www.mediaindonesia.com/read/detail/73890-lulus-smp-anak-tki-di-sarawak-putus-sekolah

diakses pada 17 Mei 2018. 53

Konsulat Jenderal Republik Indonesia (KJRI) Kota Kinabalu. Pelayanan Pendidikan untuk

Anak-Anak WNI di Sabah, Malaysia. Tersedia di

https://www.kemlu.go.id/kotakinabalu/id/arsip/lembar-informasi/Pages/PELAYANAN-

PENDIDIKAN-UNTUK-ANAK-ANAK-WNI-DI-SABAH-MALAYSIA.aspx diakses pada 14

Maret 2018.

Page 52: UPAYA PEMERINTAH INDONESIA DALAM MENANGGULANGI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43587/1/SALEHA MUFIDA-FISIP.pdf · fakultas ilmu sosial dan ilmu politik universitas

37

Dari penjelasan diatas, dapat diambil kesimpulan bahwa persoalan mendasar

yang dihadapi anak-anak TKI di Sarawak meliputi kelengkapan dokumen,

ketersediaan sekolah, dan akses menuju sekolah. Sebesar apapun persoalan yang

dihadapi, para TKI harus tetap berusaha memperjuangkan pendidikan bagi anak-

anaknya, misalnya dengan mengurus kelengkapan dokumen resmi. Pendidikan

bagi anak-anak TKI betul-betul harus diperjuangkan demi menggapai masa depan

yang lebih baik dan untuk memutus rantai kemiskinan.

Page 53: UPAYA PEMERINTAH INDONESIA DALAM MENANGGULANGI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43587/1/SALEHA MUFIDA-FISIP.pdf · fakultas ilmu sosial dan ilmu politik universitas

38

BAB III

COMMUNITY LEARNING CENTER (CLC)

A. Gambaran Umum CLC (Community Learning Center)

CLC (Community Learning Center) adalah pusat kegiatan belajar non

formal yang letaknya tersebar di ladang-ladang sawit di wilayah Sabah dan

Sarawak. Penyelenggara CLC di Sarawak merupakan perusahaan perkebunan

sawit di Bintulu dan Miri Sarawak. CLC di Sarawak hanya memberikan layanan

pendidikan jenjang dasar dan menengah. CLC memberikan akses pendidikan bagi

anak-anak usia sekolah yang tidak sekolah, anak-anak yang belum sekolah, anak-

anak buta aksara, dan anak-anak dengan kebutuhan pendidikan yang tidak dapat

mengakses pendidikan formal.54

CLC yang tersebar di Sabah dan Sarawak berafiliasi dengan Sekolah

Indonesia Kota Kinabalu (SIKK). SIKK sebagai sekolah induk memberikan

dukungan bagi CLC SD dan SMP yang tersebar di Sabah dan Sarawak berupa

dukungan pembelajaran serta pembiayaan.55

Siswa-siswi yang menyelesaikan

studi di CLC akan mendapatkan ijazah yang sama dengan siswa-siswi SIKK yaitu

ijazah yang dikeluarkan oleh Kementerian Pendidikan.56

Ijazah tersebut diperoleh

54

Caraka KBRI Kuala Lumpur. “Refleksi Layanan Pendidikan Anak Indonesia di Malaysia.”

Tersedia di kbrikualalumpur.org/w/wp-content/uploads/.../CARAKA-FEBRUARI-for-print.pdf

diunduh pada 25 Juni 2018. 55

SILN-CLC Malaysia Booklet. Layanan Pendidikan Bagi Anak-anak Indonesia Di Malaysia.

KualaLumpur. 2016. Hal. 21. 56

Wawancara dengan Dadang Hermawan, M.Ed., Koordinator Penghubung CLC Sabah-Sarawak

melalui pesan Whatsapp pada 7 Juni 2018 s.d. 8 Agustus 2018.

Page 54: UPAYA PEMERINTAH INDONESIA DALAM MENANGGULANGI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43587/1/SALEHA MUFIDA-FISIP.pdf · fakultas ilmu sosial dan ilmu politik universitas

39

melalui Program Pendidikan Kesetaraan Kejar Paket A, B, dan C. Program terebut

diselenggarakan oleh KJRI Kota Kinabalu yang dibantu oleh SIKK.57

Pada tahun 2016, pembinaan SIKK dan CLC dialihkan dari beberapa

Direktorat di Kemendikbud ke Direktorat Pembinaan Pelayanan Khusus (PKLK).

Selain perubahan keperngurusan, pola anggaran juga mengalami perubahan

dimana sebelumnya berupa Bantuan Sosial (Bansos) menjadi Bantuan Pemerintah

(Bapem).58

CLC merupakan satu-satunya layanan pendidikan alternatif yang dapat

diakses oleh anak-anak TKI ketika sekolah Malaysia tidak menerima mereka dan

sekolah internasional tidak terjangkau biayanya.

B. Sejarah Community Learning Center (CLC)

Pada tahun 2004, dalam acara Annual Consultation, Presiden Megawati

Soekarno Putri dan Perdana Menteri Ahmad Badawi sepakat mengakomodasi

pendidikan bagi anak-anak Indonesia di Sabah. Dalam hal ini adalah pengiriman

guru-guru ke Sabah untuk membantu pendidikan anak-anak Indonesia.

Kesepakatan tersebut kembali dipertegas pada Annual Consultations 2006 antara

Presiden Soesilo Bambang Yudhoyono dengan Perdana Menteri Abdullah Ahmad

Badawi di Putrajaya.59

57

SILN-CLC Malaysia Booklet. Layanan Pendidikan Bagi Anak-anak Indonesia Di Malaysia.

KualaLumpur. 2016. Hal. 22. 58

SILN-CLC Malaysia Booklet. Layanan Pendidikan Bagi Anak-anak Indonesia Di Malaysia.

KualaLumpur. 2016. Hal. 23. 59

Caraka KBRI Kuala Lumpur. “Refleksi Layanan Pendidikan Anak Indonesia di Malaysia.”

Tersedia di kbrikualalumpur.org/w/wp-content/uploads/.../CARAKA-FEBRUARI-for-print.pdf

diunduh pada 25 Juni 2018.

Page 55: UPAYA PEMERINTAH INDONESIA DALAM MENANGGULANGI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43587/1/SALEHA MUFIDA-FISIP.pdf · fakultas ilmu sosial dan ilmu politik universitas

40

Dalam Annual Consultation 2008 di Kuala Lumpur pada 11 Januari 2008,

Presiden Republik Indonesia Susilo Bambang Yudhoyono dengan Perdana

Menteri Malaysia Abdullah Badawi menyepakati pendirian Sekolah Indonesia

Kota Kinabalu (SIKK).60

SIKK mulai beroperasi pada tanggal 1 Desember 2008

setelah memperoleh ijin dari Kementerian Pelajaran Malaysia dan beberapa

lembaga terkait di Sabah Malaysia. Saat itu SIKK berperan memberikan

pendidikan bagi anak Indonesia di Malaysia Timur dengan menyewa ruangan di

Komplek Ruko Alamesra, Kota Kinabalu.61

Pada 22 Desember 2013, SIKK memiliki gedung permanen di Komplek

Kota Kinabalu Industrial Park (KKIP) Kota Kinabalu yang diresmikan oleh

Mendikbud M. Nuh. Keberadaan SIKK ternyata belum dapat menampung anak-

anak Indonesia usia sekolah di Malaysia Timur. Berdasarkan data tahun 2010 dari

Konsulat Jenderal Republik Indonesia Kota Kinabalu, lebih dari 50.000 anak-anak

Indonesia yang telah memiliki paspor dan memiliki dokumen perjalanan yang sah

belum mendapatkan pendidikan. Dari jumlah tersebut baru sekitar 10.000 yang

telah ditangani melalui NGO International Humana Child Aid Society.

Di Sabah, masih banyak anak Indonesia yang belum terlayani

pendidikannya dan Humana hanya mampu menampung 7.796 anak dengan pola

pembelajaran membaca, menulis, dan menghitung (Calistung), sehingga para

siswa sulit untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang berikutnya. Oleh karena itu,

Pemerintah Indonesia melalui KJRI Kota Kinabalu mendirikan Community

60

Caraka KBRI Kuala Lumpur. “Refleksi Layanan Pendidikan Anak Indonesia di Malaysia.”

Tersedia di kbrikualalumpur.org/w/wp-content/uploads/.../CARAKA-FEBRUARI-for-print.pdf

diunduh pada 25 Juni 2018. 61

SILN-CLC Malaysia Booklet. Layanan Pendidikan Bagi Anak-anak Indonesia Di Malaysia.

KualaLumpur. 2016. Hal. 17.

Page 56: UPAYA PEMERINTAH INDONESIA DALAM MENANGGULANGI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43587/1/SALEHA MUFIDA-FISIP.pdf · fakultas ilmu sosial dan ilmu politik universitas

41

Learning Center (CLC) di Sabah secara masif sebagai terobosan untuk

menyediakan akses layanan pendidikan bagi anak-anak Indonesia di Sabah.62

CLC di Sabah diresmikan oleh Kemendikbud pada Oktober 2010 dan oleh

Pemerintah Malaysia pada 25 November 2011.63

Pada 2015, telah terdapat

sebanyak 207 CLC. Pada 2017, jumlah CLC bertambah menjadi 227 CLC,

Learning Center Humana 239 pusat belajar, dengan jumlah siswa keseluruhan

termasuk SIKK sebanyak 24.700 siswa. Jumlah siswa juga mengalami

peningkatan dari tahun 2015 sebanyak 24.113 siswa.64

Pada Desember 2016,

jumlah CLC di Sabah menjadi 219 buah.65

C. Community Learning Center (CLC) Sarawak

Community Learning Center (CLC) di wilayah Sarawak diselenggarakan

oleh perusahaan perkebunan sawit sejak beberapa tahun yang lalu. CLC Sarawak

memberikan akses pendidikan dasar dan pendidikan menengah pertama bagi

anak-anak Indonesia dari pekerja perkebunan sawit di wilayah Sarawak. Pihak

perusahaan menyediakan fasilitas pembelajaran berupa gedung, bahan dan sarana

62

Caraka KBRI Kuala Lumpur. “Refleksi Layanan Pendidikan Anak Indonesia di Malaysia.”

Tersedia di kbrikualalumpur.org/w/wp-content/uploads/.../CARAKA-FEBRUARI-for-print.pdf

diunduh pada 25 Juni 2018. 63

Wawancara dengan Dadang Hermawan, M.Ed., Koordinator Penghubung CLC Sabah-Sarawak

melalui pesan Whatsapp pada 7 Juni 2018 s.d. 8 Agustus 2018. 64

Caraka KBRI Kuala Lumpur. “Refleksi Layanan Pendidikan Anak Indonesia di Malaysia.”

Tersedia di kbrikualalumpur.org/w/wp-content/uploads/.../CARAKA-FEBRUARI-for-print.pdf

diunduh pada 25 Juni 2018. 65 Konsulat Jenderal Republik Indonesia (KJRI) Kota Kinabalu. “KJRI Kota Kinabalu

Meresmikan CLC Ladang Ong Yah Ho Di Kinabatangan, Sandakan, Sabah Malaysia.” Tersedia

di https://www.kemlu.go.id/id/berita/berita-perwakilan/Pages/KJRI-Kota-Kinabalu-Meresmikan-

CLC-Ladang-Ong-Yah-Ho--Di-Kinabatangan,-Sandakan,-Sabah-Malaysia.aspx diakes pada 14

Oktober 2018.

Page 57: UPAYA PEMERINTAH INDONESIA DALAM MENANGGULANGI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43587/1/SALEHA MUFIDA-FISIP.pdf · fakultas ilmu sosial dan ilmu politik universitas

42

belajar serta guru lokal (guru pamong) yang berasal dari para pekerja migran

Indonesia, direkrut dan dibayar oleh pihak perusahaan.

Untuk melakukan koordinasi penyelenggaraan dan pengelolaan CLC di

wilayah Sarawak, Atase Pendidikan dan Kebudayaan KBRI Kuala Lumpur telah

menugaskan seorang tenaga Koordinator Penghubung CLC, Nasrullah Ali Fauzi,

S.Sos., MA. Dan Lucky Fathria Jatnika, S.H.66

Sejak tahun 2015, pemerintah

Indonesia menunjukkan komitmennya dalam menangani persoalan pendidikan

bagi anak-anak TKI di Sarawak. Pada awal Maret 2015, Presiden Republik

Indonesia, Joko Widodo mengadakan kesepakatan dengan Perdana Menteri

Malaysia, Najib Razak mengenai pemberian izin CLC untuk pelayanan

pendidikan bagi anak-anak TKI di Sabah dan Sarawak.

Dalam pertemuan dengan KJRI Kuching pada 14 Agustus 2015, Menteri

Kebajikan, Wanita dan Pembangunan Keluarga Negeri Sarawak, Datuk Fatimah

menyampaikan bahwa Kabinet Negeri Sarawak telah menyetujui permintaan

Indonesia soal izin operasional CLC di Sarawak.67

Upaya pemerintah tidak

berhenti sampai disitu, KJRI Kuching terus mengupayakan keberadaan CLC di

Sarawak memperloleh pengakuan secara resmi dari pemerintah setempat agar

CLC dapat memberikan pelayanan pendidikan sebagaimana institusi pendidikan

lainnya di Indonesia.

66

SILN-CLC Malaysia Booklet. Layanan Pendidikan Bagi Anak-anak Indonesia Di Malaysia.

KualaLumpur. 2016. Hal. 17. 67

Nasrullah Ali Fauzi, “Pelayanan Pendidikan untuk Anak Indonesia di Malaysia Menteri

Sarawak Puji CLC Ladang Tiga.” Tersedia di https://www.kemlu.go.id/kuching/id/berita-

agenda/berita-perwakilan/Pages/Pelayanan-Pendidikan-untuk-Anak-Indonesia-di-Malaysia-

Menteri-Sarawak-Puji-CLC-Ladang-Tiga-.aspx diakses pada 22 Juli 2018.

Page 58: UPAYA PEMERINTAH INDONESIA DALAM MENANGGULANGI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43587/1/SALEHA MUFIDA-FISIP.pdf · fakultas ilmu sosial dan ilmu politik universitas

43

Setelah melalui proses yang panjang dan pemeriksaan CLC oleh

Kementerian Pendidikan Malaysia (KPM), pada 22 Oktober 2016 pengurusan

perizinan delapan buah CLC di Sarawak telah disetujui dengan penyerahan

sertifikat persetujuan oleh Ahmad Lotfi Bin Zubir, Wakil Direktur Bagian

Pendidikan Swasta, Kementerian Pendidikan Malaysia (KPM).68

Hingga Oktober

2016, telah ada 16 CLC yang beroperasi di Sarawak yakni delapan diantaranya

telah memperoleh izin resmi dari pemerintah setempat. Dari 2.800 anak-anak TKI

di Sarawak, baru sebanyak 892 anak yang memperoleh layanan pendidikan di

CLC, diantaranya adalah 37 siswa TK (Taman Kanak-kanak), 671 siswa Sekolah

Dasar (SD), dan 121 siswa Sekolah Menengah Pertama (SMP).69

Pada 20 Desember 2016, pemerintah Malaysia mengakui seluruh CLC di

Sarawak yang berjumlah 16 buah ditandai dengan acara penyerahan secara resmi

Surat Kelulusan Pembentukan 8 CLC oleh Bahagian Pendidikan Swasta,

Kementerian Pendidikan Malaysia (BPS-KPM). Delapan CLC tersebut adalah

CLC Sungai Klad (Trademinds, Miri), CLC Pinang (Sarawak Oil Palms

Berhad/SOPB, Miri), CLC Sungai Balim (SOPB, Miri), CLC Sungai Trus

(SOPB,Miri), CLC Saremas (Wilmar, Bintulu), CLC Segarmas (Wilmar, Bintulu),

CLC Rinwood Pelita Mukah (Rinwood, Mukah), dan CLC Ladong (Tradewins,

Simunjan). Sebelumnya, pada 22 Oktober 2016, BPS-KPM telah lebih dahulu

menyerahkan surat kelulusan kepada delapan CLC, yaitu CLC Ladang Tiga

68

Konsulat Jenderal Republik Indonesia (KJRI) Kuching, “CLC di Sarawak telah diakui secara

resmi oleh pemerintah Malaysia.” Tersedia di https://www.kemlu.go.id/kuching/id/berita-

agenda/berita-perwakilan/Pages/CLC-di-Sarawak-telah-diakui-secara-resmi-oleh-pemerintah-

Malaysia.aspx diakses pada 27 Juni 2018. 69

SILN-CLC Malaysia Booklet. Layanan Pendidikan Bagi Anak-anak Indonesia Di Malaysia.

KualaLumpur. 2016. Hal. 26.

Page 59: UPAYA PEMERINTAH INDONESIA DALAM MENANGGULANGI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43587/1/SALEHA MUFIDA-FISIP.pdf · fakultas ilmu sosial dan ilmu politik universitas

44

SPAD (Sarawak Plantation), CLC Ladang Mutiara (Tradewinds), CLC Rajawali-

Derawan (Sime Darby), CLC Lavang Special (Sime Darby), CLC Pekaka (Sime

Darby), CLC Galasah (SPOB), CLC Lambir (SOPB), dan CLC Telabit (SOPB).70

Upaya pemerintah dalam menyediakan CLC bagi anak-anak TKI di

Sarawak belum berakhir meskipun telah ada 16 CLC diakui oleh pemerintah

Malaysia. Hal ini dilakukan karena CLC yang ada belum memenuhi kebutuhan

pendidikan anak-anak Indonesia di Sarawak. Selain itu, Bapak Presiden RI Joko

Widodo juga menjanjikan pendirian 50 CLC di Sarawak saat kunjungannya ke

Kuching, Sarawak pada 22 November 2017.71

Hasil dari kunjungan tersebut

adalah peresmian tiga CLC baru oleh Duta Besar RI untuk Malaysia Bapak Rusdi

Kirana pada 18 Oktober 2017, yaitu CLC Pasira, CLC Ladang Retus, dan CLC

Pelitanah.72

Gambar III.C.1 Peresmian CLC Binu Plantation

Sumber: Konsulat Jenderal Republik Indonesia (KJRI) Kuching, Tahun 2018

70

Konsulat Jenderal Republik Indonesia (KJRI) Kuching. “Seluruh CLC di Sarawak Kini Diakui

Pemerintah Malaysia.” Tersedia di https://www.kemlu.go.id/kuching/id/berita-agenda/berita-

perwakilan/Pages/Seluruh-CLC-di-Sarawak-Kini-Diakui-Pemerintah-Malaysia.aspx diakses pada

28 Juni 2018. 71

Portal Atase Pendidikan dan Kebudayaan Kuala Lumpur. “Dubes Rusdi Kirana Resmikan 17

CLC Baru di Sarawak.” Tersedia di http://atdikbudkl.org/2018/03/18/dubes-rusdi-kirana-

resmikan-17-clc-baru-di-sarawak/ diakses pada 20 Juli 2018. 72

Portal Atase Pendidikan dan Kebudayaan Kuala Lumpur. “3 CLC Baru di Sibu Sarawak

Diresmikan.” Tersedia di http://atdikbudkl.org/2017/10/22/3-clc-baru-di-sibu-sarawak-diresmikan/

diakses pada 20 Juli 2018.

Page 60: UPAYA PEMERINTAH INDONESIA DALAM MENANGGULANGI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43587/1/SALEHA MUFIDA-FISIP.pdf · fakultas ilmu sosial dan ilmu politik universitas

45

Duta Besar RI untuk Malaysia Bapak Rusdi Kirana kembali meresmikan 17

CLC di Sarawak pada 15-16 Maret 2018, sehingga jumlah CLC di Sarawak

menjadi 36 CLC.73

Target pendirian 50 CLC telah terpenuhi dengan peresmian 18

CLC baru oleh Duta Besar RI di Kuala Lumpur, Rusdi Kirana pada 5-8 Juni 2018

yang bersamaan dengan bulan suci Ramadhan. Sebanyak 18 CLC tersebut

didirikan di Bintulu, Miri, Sibu, Mukah, Sri Aman, Semarahan, dan Kuching.

Hingga saat ini, telah terdapat 54 CLC yang beroperasi dan memberikan

pelayanan pendidikan bagi 2.010 anak TKI di Sarawak sebagaimana data

terlampir.74

Gambar III.C.2 Peta Sebaran CLC di Sarawak

Sumber: Lucky Fathria J., SH., Koordinator Penghubung CLC Wilayah Sarawak,

Tahun 2018

Keterangan Gambar : Tanda Merah adalah CLC yang sudah terdaftar di JPNS

Tanda kuning adalah CLC yang belum terdaftar di JPNS

73

Portal Atase Pendidikan dan Kebudayaan Kuala Lumpur. “Dubes Rusdi Kirana Resmikan 17

CLC Baru di Sarawak.” Tersedia di http://atdikbudkl.org/2018/03/18/dubes-rusdi-kirana-

resmikan-17-clc-baru-di-sarawak/ diakses pada 15 Agustus 2018. 74

Konsulat Jenderal Republik Indonesia (KJRI) Kuching. “Peresmian 18 CLC Sarawak oleh Duta

Besar RI Kuala Lumpur.” Tersedia di https://www.kemlu.go.id/kuching/id/berita-agenda/berita-

perwakilan/Pages/PERESMIAN-18-CLC-SARAWAK-OLEH-DUTA-BESAR-RI-KUALA-

LUMPUR.aspx di akses pada 16 Agustus 2018.

Page 61: UPAYA PEMERINTAH INDONESIA DALAM MENANGGULANGI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43587/1/SALEHA MUFIDA-FISIP.pdf · fakultas ilmu sosial dan ilmu politik universitas

46

D. Guru Bina

Sebagian guru yang mengajar di CLC di wilayah Sarawak berasal dari

pekerja migran Indonesia yang direkrut dan dibayar oleh perusahaan, mereka

dikenal dengan guru pamong.75

Sebagian lainnya yang mengajar di CLC Sarawak

adalah guru bina yaitu guru asal Indonesia yang dikirim oleh pemerintah melalui

Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan (Dirjen GTK) setelah

mengikuti seleksi dan mendapatkan pelatihan/pembekalan. Pemerintah Indonesia

dapat mengirim tenaga pendidik bagi CLC-CLC di Sarawak setelah 16 CLC

mendapatakan status resmi dari pemerintah Malaysia.

Para guru bina telah mendapatkan pembekalan dari Dirjen GTK sebelum

mengajar di Sarawak, sehingga mereka lebih siap dalam menjalankan tugas

mengajarnya, baik dalam hal kompetensi maupun mental untuk menetap di tempat

yang jauh dari perkotaan dan serba keterbatasan. Kedatangan guru bina dari

Indonesia sangat membantu para guru pamong dalam proses kegiatan belajar

mengajar. Sampai saat ini, Guru Bina yang mengajar di sejumlah CLC di Sarawak

sebanyak 23 orang, 15 guru diantaranya tiba di Sarawak pada Mei 2017 dan 8

orang lainnya tiba pada Agustus 2017.76

Pengiriman guru Indonesia untuk mengajar anak-anak TKI di CLC di

Sarawak relatif lebih baru ketimbang di beberapa wilayah lain di Malaysia, seperti

Kota Kinabalu, Johor Bahru, dan Tawau. Sehingga tidak heran, apabila jumlah

75

SILN-CLC Malaysia Booklet. Layanan Pendidikan Bagi Anak-anak Indonesia Di Malaysia.

KualaLumpur. 2016. Hal. 17. 76

Wawancara dengan Nasrullah Ali Fauzi, Koordinator Penghubung CLC Wilayah Sarawak

melalui pesan Whatsapp pada 8 Juni 2018 s.d. 9 Agustus 2018.

Page 62: UPAYA PEMERINTAH INDONESIA DALAM MENANGGULANGI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43587/1/SALEHA MUFIDA-FISIP.pdf · fakultas ilmu sosial dan ilmu politik universitas

47

guru Indonesia di Sarawak yang mengajarkan anak-anak TKI saat ini relatif lebih

sedikit dibandingkan dengan beberapa wilayah lainnya di Malaysia Bagian Timur.

Pengiriman guru untuk mengajar anak-anak TKI di Malaysia telah dilakukan oleh

Pemerintah Indonesia sejak tahun 2006.

Pada pemberangkatan tahap tersebut, pemerintah mengirim guru non PNS

untuk mengajar di beberapa pusat pembelajaran di Sabah, Malaysia. Para guru

tersebut bertugas mengajar selama dua tahun kontrak kerja. Sampai saat ini, telah

ada 320 guru yang mendapatkan tugas mengajar di Sabah, Malaysia.77

Jumlah

guru Indonesia di Sabah terlampau jauh lebih banyak ketimbang guru Indonesia di

Sarawak.

Pengiriman guru bina untuk mengajar di CLC di Sarawak oleh pemerintah

Indonesia baru mulai terlaksana pada tahun 2017. Hingga saat ini, pengiriman

guru ke Sarawak sudah terlaksana dalam dua tahap. Pada tahap pertama, sebanyak

15 guru tiba di Sarawak pada Mei 2017 dan pada tahap kedua, sejumlah 8 guru

tiba pada Agustus 2017.78

Keberadaan guru bina sangat membantu kelancaran

pelaksanaan kegiatan belajar mengajar di CLC-CLC di Sarawak.

77

Kurniasih Budi, “Pemerintah Kirim Guru ke Malaysia untuk Layani Anak TKI.” Tersedia di

https://edukasi.kompas.com/read/2018/05/07/08100041/pemerintah-kirim-guru-ke-malaysia-

untuk-layani-anak-tki diakses pada 17 Juli 2018. 78

Wawancara dengan Nasrullah Ali Fauzi, Koordinator Penghubung CLC Wilayah Sarawak

melalui pesan Whatsapp pada 8 Juni 2018 s.d. 9 Agustus 2018.

Page 63: UPAYA PEMERINTAH INDONESIA DALAM MENANGGULANGI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43587/1/SALEHA MUFIDA-FISIP.pdf · fakultas ilmu sosial dan ilmu politik universitas

48

BAB IV

UPAYA PEMERINTAH INDONESIA DALAM MENANGGULANGI

MASALAH PENDIDIKAN ANAK TKI DI SARAWAK

PERIODE 2014-2018

Untuk menanggulangi masalah pendidikan anak-anak TKI di Sarawak yang

meliputi persoalan kelengkapan dokumen kewarganegaraan, kesulitan mengakses

pendidikan, dan putus sekolah, pemerintah Indonesia telah melakukan beberapa

upaya sebagai wujud pemenuhan hak pendidikan bagi warga negaranya di

Sarawak. Dari beberapa tokoh liberalis, penulis menggunakan Teori Liberalisme

dari John Locke untuk menganalisa upaya pemerintah Indonesia dalam

memberikan layanan pendidikan bagi anak TKI di Sarawak karena Indonesia

sebagai negara berkewajiban untuk menjamin pelaksanaan hak-hak warga

negaranya. Beberapa upaya tersebut antara lain:

A. Pembentukan Community Learning Center (CLC)

Terdapat perbedaan dalam upaya pembentukan Community Learning Center

(CLC) di Sabah dan Sarawak. Untuk dapat melihat perbedaan upaya pembentukan

CLC di kedua tempat tersebut, maka penulis membaginya menjadi dua bagian:

1. Pembentukan Community Learning Center (CLC) di Sabah

Upaya pembentukan Community Learning Center (CLC) di Sabah

merupakan bentuk soft diplomacy Pemerintah Indonesia dengan Pemerintah

Malaysia dalam rangka pemberian akses layanan pendidikan bagi anak-anak

Page 64: UPAYA PEMERINTAH INDONESIA DALAM MENANGGULANGI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43587/1/SALEHA MUFIDA-FISIP.pdf · fakultas ilmu sosial dan ilmu politik universitas

49

TKI di Sarawak. Dalam hal ini, diplomasi dilakukan melalui pertemuan

government to government antara kedua pemimpin negara hingga pertemuan

para diplomat atau Perwakilan Pemerintah Indonesia dengan kunjungan ke

berbagai Instansi terkait di Malaysia. Pada Annual Consultation 2004,

Presiden Megawati Soekarno Putri dan Perdana Menteri Abdullah Ahmad

Badawi telah menyepakati pemberian akses pelayanan pendidikan bagi anak-

anak Indonesia di Malaysia. Namun, kesepakatan tersebut belum berhasil

merealisasikan pembentukan sekolah khusus untuk anak-anak TKI di

Malaysia, dalam hal ini adalah CLC di Sarawak.

Pada 12 Januari 2006, Presiden Indonesia dan Perdana Menteri Malaysia

melakukan perundingan di Bukut Tinggi. Dalam perundingan tersebut, kedua

negara menyepakati bahwa kerjasama perlindungan TKI akan dituangkan

dalam nota kesepahaman/Memorandum of Understanding (MoU). MoU

tersebut pada akhirnya ditandatangani oleh Menteri Tenaga Kerja dan

Transmigrasi Indonesia, Erman Suparno, dan Menteri Dalam Negeri Malaysia,

Radzi Sheikh Ahmad seusai acara konferensi pers hasil KTT D-8, pada 13 Mei

2006 di Nusa Dua Bali. Penandatanganan MoU disaksikan oleh Presiden

Susilo Bambang Yudhoyono dan Perdana Menteri Abdullah Ahmad Badawi. 79

MoU tersebut secara garis besar meliputi empat aspek, yaitu penempatan

TKI informal di Malaysia, penyalahgunaan visa kunjungan sosial oleh TKI

untuk bekerja di Malaysia, pendidikan bagi anak TKI, pelatihan mengenai

79

Hadyu Ikrami. “Penanganan Masalah TKI Ilegal oleh Pemerintah RI,” International Law in News, Vol. 5. No. 4. Juli 2008. Hal. 837-839.

Page 65: UPAYA PEMERINTAH INDONESIA DALAM MENANGGULANGI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43587/1/SALEHA MUFIDA-FISIP.pdf · fakultas ilmu sosial dan ilmu politik universitas

50

kebudayaan, dan sebagainya. Meskipun telah ditandatangani MoU mengenai

pendidikan bagi anak TKI, namun pemberian akses layanan pendidikan bagi

anak TKI belum terealisasi secara nyata. Dalam Annual Consultation 2008 di

Kuala Lumpur, pada 11 Januari 2008, Presiden Republik Indonesia Susilo

Bambang Yudhoyono dengan Perdana Menteri Malaysia Abdullah Badawi

menyepakati pendirian Sekolah Indonesia Kota Kinabalu (SIKK).80

Kesepakatan yang dicapai oleh Pemerintah Indonesia dan Malaysia

dalam Annual Consultation, perundingan di Bukit Tinggi dan penandatanganan

MoU di Nusa Dua Bali dapat dikategorikan sebagai soft diplomacy Pemerintah

Indonesia dalam rangka memberikan pelayanan pendidikan bagi anak-anak

TKI di Sarawak. Sebagaimana telah disebutkan dalam penjelasan kerangka

konseptual bahwa diplomasi terbagi menjadi dua metode, yaitu hard diplomacy

dan soft diplomacy.

Kesepakatan yang dicapai oleh Pemerintah Indonesia dan Malaysia

dikategorikan ke dalam soft diplomacy karena diplomasi yang dilakukan

Pemerintah Indonesia dengan Malaysia dalam rangka memberikan pelayanan

pendidikan bagi anak TKI di Sarawak tidak menggunakan pendekatan hard

power atau tindakan koersif, melainkan menggunakan pendekatan soft power

seperti perundingan kedua kepala negara serta pertemuan antara pihak-pihak

terkait dari masing-masing Negara.

80

Caraka KBRI Kuala Lumpur. “Refleksi Layanan Pendidikan Anak Indonesia di Malaysia.”

Tersedia di kbrikualalumpur.org/w/wp-content/uploads/.../CARAKA-FEBRUARI-for-print.pdf

diunduh pada 25 Juni 2018.

Page 66: UPAYA PEMERINTAH INDONESIA DALAM MENANGGULANGI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43587/1/SALEHA MUFIDA-FISIP.pdf · fakultas ilmu sosial dan ilmu politik universitas

51

Selanjutnya, untuk menindak lanjuti MoU yang telah ditandatangani pada

2006 lalu, Menlu RI melalui surat No. 120/DI/ VI/2008/02/01 tanggal 16 Juni

2008 mengajukan permintaan kepada Mendiknas RI untuk mendirikan SIKK.

Sebetulnya telah ada dasar hukum terkait pelaksanaan Sekolah Indonesia Luar

Negeri yaitu Surat Keputusan Bersama (SKB) Menteri Luar Negeri dan

Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 151/U/1981. Sehingga pendirian

SIKK bukan hal baru yang sulit diwujudkan dan pada tanggal 1 Desember

2008, Sekolah Indonesia Kota Kinabalu, bakal calon sekolah induk dari CLC

Sabah dan Sarawak secara resmi beroperasi.81

Oleh karena itu, dapat dikatakan

bahwa diplomasi government to government antara Pemerintah Indonesia dan

Malaysia dalam rangka pemberian layanan pendidikan bagi anak TKI telah

berhasil.

SIKK terdaftar sebagai sekolah “Ekspatriat School” yaitu sekolah yang

diperuntukkan untuk anak-anak yang orang tuanya berprofesi sebagai

ekspatriat, diplomat, atau professional. Namun, pada kenyataannya sekolah

tersebut menerima anak-anak Indonesia dari semua kalangan, termasuk anak-

anak buruh migran. Persoalan ini disampaikan oleh SIKK kepada Kementerian

Dalam Negeri Malaysia. Pada tahun 2010, pihak Kementerian berbincang

dengan Setia Usaha Kerajaan dan pihak Imigresen, sehingga diputuskan bahwa

SIKK dapat menerima anak-anak buruh migran yang memiliki akta kelahiran.

Dari peristiwa tersebut dapat dikatakan bahwa SIKK juga turut melakukan

81

Caraka KBRI Kuala Lumpur. “Refleksi Layanan Pendidikan Anak Indonesia di Malaysia.”

Tersedia di kbrikualalumpur.org/w/wp-content/uploads/.../CARAKA-FEBRUARI-for-print.pdf

diunduh pada 25 Juni 2018.

Page 67: UPAYA PEMERINTAH INDONESIA DALAM MENANGGULANGI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43587/1/SALEHA MUFIDA-FISIP.pdf · fakultas ilmu sosial dan ilmu politik universitas

52

upaya-upaya diplomasi dalam rangka memberikan pelayanan pendidikan bagi

anak-anak TKI.

Pada dasarnya SIKK hanya dapat memberikan pendidikan secara formal.

Sementara banyak sekali anak-anak TKI yang tidak memiliki akta kelahiran.

Oleh karena itu, dicarikan solusi untuk menyediakan akses pendidikan bagi

anak-anak TKI, yakni pembentukan CLC (Community Learning Center).

Setelah dicapai kesepakatan antara Pemimpin Malaysia dan Indonesia dalam

rangka pemberian pendidikan bagi anak TKI di Malaysia, maka upaya

berikutnya ditindaklanjuti oleh lembaga perwakilan negara dan lembaga-

lembaga struktural terkait. Dalam hal ini, KJRI Kota Kinabalu sebagai

Perwakilan Pemerintah Indonesia di Sabah menjalani tugas diplomatiknya

dengan membentuk CLC yang diperuntukkan bagi anak-anak TKI di ladang-

ladang sawit di Sabah.

Berdasarkan Pasal 2 Pembagian Perwakilan Pemerintah Indonesia di

Luar Negeri terdiri dari perwakilan diplomatik, yang meliputi Kedutaan Besar

Republik Indonesia (KBRI) dan Perutusan Tetap Republik Indonesia serta

perwakilan konsuler, yang meliputi Konsulat Republik Indonesia (KRI) dan

Konsulat Jenderal Republik Indonesia (KJRI). Dalam hal ini, Perwakilan

Pemerintah Indonesia yang berperan dalam memberikan pelayanan bagi anak-

anak TKI di Sabah adalah KBRI Kuala Lumpur dan KJRI Kota Kinabalu.

Secara umum, tugas dan fungsi seorang diplomat adalah mewakili

sebuah negara-bangsa di negara penerima dan memperjuangkan kepentingan

Page 68: UPAYA PEMERINTAH INDONESIA DALAM MENANGGULANGI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43587/1/SALEHA MUFIDA-FISIP.pdf · fakultas ilmu sosial dan ilmu politik universitas

53

yang ditugaskan kepadanya (representing), melindungi kepentingan nasional

negara dan warga negara yang diwakilinya di negara penerima berdasarkan

batas-batas hukum internasional (protecting), melaksanakan fungsi sebagai

negosiator yang memperjuangkan kepentingan negara yang diwakilinya

(negotiating), dan meningkatkan kerjasama multi dimensional diantara negara

yang diwakilinya dengan negara penerima (promoting).

KJRI Kota Kinabalu memang tidak memiliki kewenangan sebagai

perwakilan diplomatik dan bertindak mewakili negaranya. Namun, KJRI Kota

Kinabalu secara tidak langsung tetap menjalankan tugas diplomatik dengan

melakukan permohonan izin operasional CLC di Sabah dalam rangka

melindungi kepentingan warga negara dari Negara Pengirim. Dengan kata lain,

KJRI Kota Kinabalu telah melakukan fungsi protecting yang merupakan salah

satu fungsi atau tugas diplomat.

CLC di Sabah mulai diresmikan oleh Pemerintah Indonesia pada 2010

dan diresmikan oleh Pemerintah Malaysia pada November 2011. Seiring

bejalannya waktu, CLC terus dibentuk di Sabah untuk memenuhi kebutuhan

pemberian layanan pendidikan bagi anak-anak TKI. Peran KJRI Kota Kinabalu

dalam membentuk CLC menunjukkan bahwa KJRI juga telah melakukan

fungsi negotiating atau negosiasi dengan Malaysia sebagai Negara Tujuan

dalam mencapai kepentingan nasional Indonesia sebagai Negara Pengirim.

2. Pembentukan Community Learning Center (CLC) di Sarawak

Untuk upaya pembentukan CLC di Sarawak, sejak tahun 2010,

Pemerintah Indonesia melalui Konsulat Jenderal Republik Indonesia (KJRI)

Page 69: UPAYA PEMERINTAH INDONESIA DALAM MENANGGULANGI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43587/1/SALEHA MUFIDA-FISIP.pdf · fakultas ilmu sosial dan ilmu politik universitas

54

Kuching dan Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Kuala Lumpur

berusaha melobi perusahaan yang mempekerjakan Tenaga Kerja Indonesia

(TKI) untuk berupaya secara maksimal dalam memberikan perhatian dan

pelayanan pendidikan bagi anak-anak TKI di Sarawak.

Upaya yang dilakukan perusahaan sawit dalam memberikan pelayanan

pendidikan anak TKI adalah memberikan sarana dan prasarana yang

menunjang aktivitas pembelajaran di CLC serta memberikan pelatihan bagi

guru-guru yang merupakan pegawai perusahaan. Guru-guru yang mengajar di

CLC berasal dari pegawai perusahaan sawit yang direkrut oleh perusahaan. Hal

itu terjadi disebabkan oleh CLC yang belum mendapatkan permit dari

Pemerintah Malaysia, sehingga Pemerintah Indonesia belum bisa mengirimkan

guru bina dari Indonesia.

Meskipun CLC belum mendapatkan izin operasional, CLC di Sarawak

sudah beroperasi dan memberikan pelayanan pendidikan bagi anak-anak TKI

di ladang-ladang Sarawak. Hal ini menunjukkan keberhasilan KJRI Kuching

dalam melobi perusahaan sawit untuk ikut serta memberikan pelayanan

pendidikan bagi anak-anak dari para pekerja migran asal Indonesia. CLC-CLC

di Sarawak terus beroperasi dengan sarana dan prasarana seadanya sembari

menunggu kesepakatan Pemerintah Indonesia dan Malaysia dalam pemberian

pelayanan pendidikan bagi anak TKI.

Pada dasarnya, Pemerintah Indonesia dengan Malaysia telah sepakat

mengakomodasi pendidikan bagi anak-anak Indonesia di Malaysia. Namun,

Page 70: UPAYA PEMERINTAH INDONESIA DALAM MENANGGULANGI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43587/1/SALEHA MUFIDA-FISIP.pdf · fakultas ilmu sosial dan ilmu politik universitas

55

kesepakatan belum terealisasi secara maksimal. Pada tahun 2015, Pemerintah

Indonesia dan Malaysia kembali membuat kesepakatan terkait pemberian

pelayanan pendidikan bagi anak TKI di Sarawak, yakni pemberian izin

operasional CLC di Sarawak. Kesepakatan yang dicapai Pemerintah Indonesia

dan Malaysia ini merupakan bentuk keberhasilan soft diplomacy Pemerintah

Indonesia dalam rangka memberikan pelayanan pendidikan bagi anak TKI di

Sarawak.

Izin operasional CLC tidak cukup hanya diperoleh dari Pemerintah

Malaysia saja, tetapi juga harus disetujui oleh pemerintah setempat, dalam hal

ini adalah Negara Bagian Sarawak. Oleh karena itu, KJRI Kuching juga

melakukan negosiasi dengan Pemerintah Negara Bagian Sarawak, Dinas

Pendidikan Negeri Sarawak, dan Pemerintah Negeri Sarawak di tingkat daerah

dalam rangka permohonan izin operasional CLC.82

Diplomasi KJRI Kuching

dengan Pemerintah Negara Bagian Sarawak dan beberapa lembaga

pemerintaham lainnya menunjukkan bahwa KJRI Kuching juga melaksanakan

fungsi representing.

Dalam pertemuan dengan KJRI Kuching pada 14 Agustus 2015, Menteri

Kebajikan, Wanita dan Pembangunan Keluarga Negeri Sarawak, Datuk

Fatimah menyampaikan bahwa Kabinet Negeri Sarawak telah menyetujui

permintaan Indonesia soal izin operasional CLC di Sarawak.83

Pencapaian ini

82

Konsulat Jenderal Republik Indonesia (KJRI) Kuching, “CLC di Sarawak telah diakui secara

resmi oleh pemerintah Malaysia.” Tersedia di https://www.kemlu.go.id/kuching/id/berita-

agenda/berita-perwakilan/Pages/CLC-di-Sarawak-telah-diakui-secara-resmi-oleh-pemerintah-

Malaysia.aspx diakses pada 27 Juni 2018. 83

Nasrullah Ali Fauzi, “Pelayanan Pendidikan untuk Anak Indonesia di Malaysia Menteri

Sarawak Puji CLC Ladang Tiga.” Tersedia di https://www.kemlu.go.id/kuching/id/berita-

Page 71: UPAYA PEMERINTAH INDONESIA DALAM MENANGGULANGI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43587/1/SALEHA MUFIDA-FISIP.pdf · fakultas ilmu sosial dan ilmu politik universitas

56

menunjukkan upaya pemerintah Indonesia dalam memberikan pelayanan

pendidikan bagi anak-anak CLC di Sarawak telah dilakukan secara maksimal.

Setelah melalui proses yang panjang dan pemeriksaan CLC oleh

Kementerian Pendidikan Malaysia (KPM), pada 22 Oktober 2016, permohonan

perizinan delapan buah CLC di Sarawak telah disetujui dengan penyerahan

sertifikat persetujuan oleh Ahmad Lotfi Bin Zubir, Wakil Direktur Bagian

Pendidikan Swasta, Kementerian Pendidikan Malaysia (KPM).84

Meskipun

demikian, upaya pemerintah dalam penyediaan pelayanan pendidikan bagi

anak-anak TKI di Sarawak tidak hanya sampai disitu.

Setelah 8 CLC memperoleh izin operasional dari KPM, KJRI Kuching

masih terus berupaya dalam mengurus izin operasional seluruh CLC yang ada.

Setelah CLC memperoleh izin dari KPM, CLC masih harus diurus

perizinannya ke Jabatan Pendidikan Negeri Sarawak (JPNS). Mendaftarkan

CLC di Wilayah Sarawak ke KPM dan JPNS merupakan tugas KJRI Kuching

yang dilaksanakan oleh seorang Koordinator Penghubung CLC.

Tantangan bagi Koordinator Penghubung dalam mengurus perizinan

CLC adalah harus mendatangi CLC-CLC di ladang yang tersebar dengan jarak

yang cukup jauh hingga 900-an km.85

Dalam menjalankan fungsi protecting,

KJRI Kuching juga berusaha melegalisasi seluruh anak siswa CLC yang

agenda/berita-perwakilan/Pages/Pelayanan-Pendidikan-untuk-Anak-Indonesia-di-Malaysia-

Menteri-Sarawak-Puji-CLC-Ladang-Tiga-.aspx diakses pada 22 Juli 2018. 84

Konsulat Jenderal Republik Indonesia (KJRI) Kuching, “CLC di Sarawak telah diakui secara

resmi oleh pemerintah Malaysia.” Tersedia di https://www.kemlu.go.id/kuching/id/berita-

agenda/berita-perwakilan/Pages/CLC-di-Sarawak-telah-diakui-secara-resmi-oleh-pemerintah-

Malaysia.aspx diakses pada 27 Juni 2018. 85

Wawancara dengan Nasrullah Ali Fauzi, Koordinator Penghubung CLC Wilayah Sarawak

melalui pesan Whatsapp pada 8 Juni 2018 s.d. 9 Agustus 2018.

Page 72: UPAYA PEMERINTAH INDONESIA DALAM MENANGGULANGI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43587/1/SALEHA MUFIDA-FISIP.pdf · fakultas ilmu sosial dan ilmu politik universitas

57

tersebar di ladang-ladang di Sarawak dengan berbagai upaya yang akan

dijelaskan pada sub-sub berikut.

B. Penerbitan Paspor

Penerbitan paspor merupakan salah satu upaya lain yang dilakukan

Pemerintah Indonesia dalam rangka memperlancar proses pendidikan anak-anak

TKI. Penerbitan paspor dalam program “Jemput Bola” sangat efektif dalam

mempermudah anak-anak TKI mendapatkan pelayanan pendidikan, apalagi

program ini dilaksanakan di ladang, sehingga anak-anak TKI tidak perlu

berangkat jauh-jauh ke KJRI Kuching untuk melakukan pembuatan paspor. Dari

program “Jemput Bola”, KJRI Kuching telah menerbitkan 670 paspor, sebagian

besar diantaranya adalah paspor bagi anak-anak TKI.

Konsulat Jenderal Republik Indonesia (KJRI) Kuching, Sarawak telah

menerbitkan 1.000 paspor yang terhitung sejak Januari 2018.86

Meskipun

demikian, masih banyak WNI yang terkendala dalam pembuatan paspor,

khususnya para TKI yang bertempat tinggal di ladang sawit yang jaraknya jauh

dari kantor JRI di Kuching. Untuk mengatasi persoalan ini, maka KJRI Kuching

mengadakan program pelayanan keimigrasian “Jemput Bola”, yakni pegawai

KJRI bidang imigrasi mendatangi ladang sawit untuk memberikan pelayanan

pembuatan paspor bagi para TKI yang tinggal di ladang sawit sekitar.87

86

Suci Sekarwati. “Status Kewarganegaraan Anak-Anak TKI di Malaysia Jadi Sorotan.” Tersedia

di https://dunia.tempo.co/read/1070739/status-kewarganegaraan-anak-anak-tki-di-malaysia-jadi-

sorotan diakses pada 05 Agustus 2018. 87

Konsulat Jenderal Republik Indonesia (KJRI) Kuching, “KJRI KuchingLakukan Pelayanan

Keimigrasian „Jemput Bola.” Tersedia di https://www.kemlu.go.id/kuching/id/berita-

Page 73: UPAYA PEMERINTAH INDONESIA DALAM MENANGGULANGI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43587/1/SALEHA MUFIDA-FISIP.pdf · fakultas ilmu sosial dan ilmu politik universitas

58

Gambar IV.B.1 Pelayanan Keimigrasian Program “Jemput Bola”

Sumber: Konsulat Jenderal Republik Indonesia (KJRI) Kuching, Tahun 2016

Sebetulnya sasaran KJRI dalam program pelayanan keimigrasian “Jemput

Bola” bukan hanya ditujukan bagi anak-anak TKI, akan tetapi orang tuanya juga.

CLC sebagai pemberi layanan pendidikan bagi anak-anak TKI di ladang turut

andil dalam mendukung terealisasinya program pelayanan keimigrasian “Jemput

Bola”. Keberadaan CLC yang secara terbuka menerima kedatangan seluruh anak-

anak TKI untuk bersekolah, baik yang memiliki dokumen lengkap maupun yang

tidak lengkap, membuat CLC dapat memperoleh data mengenai jumlah anak TKI

yang belum memiliki dokumen kewarganegaraan yang lengkap, dalam hal ini

adalah paspor.

Dari data anak-anak TKI yang tidak memiliki paspor akan diperoleh

informasi juga mengenai kepemilikian paspor orang tua mereka. CLC akan

melaporkan data-data terkait kepada KJRI, ketika ditemukan banyak anak-anak

TKI beserta orang tuanya tidak memiliki paspor, KJRI akan menyelenggarakan

program pelayanan keimigrasian “Jemput Bola” untuk mempermudah para WNI

agenda/berita-perwakilan/Pages/KJRI-Kuching-lakukan-Pelayanan-keimigrasian-

%E2%80%9CJemput-Bola%E2%80%9D.aspx diakses pada 19 Agustus 2018.

Page 74: UPAYA PEMERINTAH INDONESIA DALAM MENANGGULANGI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43587/1/SALEHA MUFIDA-FISIP.pdf · fakultas ilmu sosial dan ilmu politik universitas

59

memiliki paspor. Dari runtutan peristiwa tersebut menunjukkan bahwa keberadaan

CLC secara nyata memberikan banyak nilai-nilai positif bagi para TKI, bukan

hanya memberikan pelayanan pendidikan bagi anak-anak mereka, tetapi juga

mendukung legalisasi keberadaan mereka.

KJRI Kuching telah melaksanakan program keimigrasian “Jemput Bola”

sejak 2017. Pada program Jemput Bola pertama, KJRI Kuching menerbitkan

sebanyak 218 paspor, tepatnya pada 17 Mei 2017. Selanjutnya pada 15 November

2017, KJRI Kuching kembali mengadakan program “Jemput Bola” dan

menerbitkan 126 paspor. Dalam program “Jemput Bola” ketiga pada 24 Februari

2018, diterbitkan sebanyak 306 paspor dan pada 18 Agustus 2018, dalam program

“Jemput Bola” keempat, KJRI menerbitkan 20 paspor. Program Jemput Bola

tersebut dilaksanakan empat kali di empat lokasi yang berbeda, yaitu pertama di

CLC Rajawali, kedua di CLC Parkcity, ketiga di CLC Simedarby, dan keempat di

CLC Jelalong.

Dari data paspor yang sudah diterbitkan oleh KJRI Kuching (terlampir)

beserta penjelasan mengenai program “Jemput Bola” menunjukkan bahwa

pemerintah Indonesia melalui KJRI Kuching telah berupaya secara maksimal

dalam menerbitkan paspor bagi anak-anak TKI di Sarawak yang tujuannya untuk

melegalisasi keberadaan mereka dan melancarkan pemberian pelayanan

pendidikan bagi mereka.

Page 75: UPAYA PEMERINTAH INDONESIA DALAM MENANGGULANGI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43587/1/SALEHA MUFIDA-FISIP.pdf · fakultas ilmu sosial dan ilmu politik universitas

60

C. Kepemilikian Visa Pelajar atau Student Pass

Upaya Pemerintah Indonesia dalam mengurus penerbitan visa pelajar oleh

Imigresen Sarawak bagi anak-anak CLC dapat dikatakan belum maksimal karena

belum ada anak-anak CLC yang memperoleh visa pelajar.88

Padahal Pemerintah

Malaysia mengharuskan semua murid CLC memiliki visa pelajar.

Setelah izin pendirian CLC Sarawak disetujui oleh pemerintah Malaysia,

semua pelajar yang bersekolah di CLC harus memiliki visa pelajar. Untuk

pengurusan visa pelajar, mereka harus memiliki paspor terlebih dahulu. Oleh

karena itu, dalam rangka mempermudah pembuatan paspor bagi anak-anak TKI

yang tinggal di ladang, maka KJRI mengadakan “Reach Out” untuk melakukan

pembuatan dan pembaharuan paspor anak-anak buruh migran Indonesia.

Pelaksanaan “Reach Out” pertama kali dilakukan pada 17 Februari 2017 di CLC

Ladang Tiga, Miri yang diikuti 150 pelajar dari 7 buah CLC yang berada di Miri

dan sekitarnya.89

Meskipun demikian, hambatan dalam penerbitan visa pelajar bukan hanya

pada persoalan kepemilikan akta kelahiran, akan tetapi memang penerbitan visa

pelajar oleh Imigresen Sarawak ini masih diupayakan oleh KJRI Sarawak.

88

Wawancara dengan Ringgi Perdini, Pelaksana Fungsi Penerangan, Sosial dan Budaya, Konsulat

Jenderal Republik Indonesia melalui pesan Whatsapp pada 14 September 2018. 89

Konsulat Jenderal Republik Indonesia (KJRI) Kuching, “Perlindungan terhadap pelajar CLC.”

Tersedia di https://www.kemlu.go.id/kuching/id/berita-agenda/berita-

perwakilan/Pages/Perlindungan-terhadap-pelajar-CLC-.aspx diakses pada 19 Agustus 2018.

Page 76: UPAYA PEMERINTAH INDONESIA DALAM MENANGGULANGI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43587/1/SALEHA MUFIDA-FISIP.pdf · fakultas ilmu sosial dan ilmu politik universitas

61

D. Penerbitan Akta Kelahiran

Upaya Pemerintah Indonesia dalam penerbitan akta kelahiran bagi anak-

anak TKI di Sarawak dianggap masih belum efektif mempermudah pemberian

pelayanan pendidikan. Hingga saat ini, KJRI Kuching baru menerbitkan tiga buah

akta kelahiran anak-anak TKI. Padahal akta kelahiran merupakan salah satu

persyaratan dalam mengakses pendidikan dan juga persyaratan dalam pembuatan

paspor. Upaya ini belum maksimal dilakukan oleh KJRI Kuching karena masih

menunggu konfirmasi dari Kementerian Dalam Negeri Indonesia (Kemendagri).

Persoalan registrasi kelahiran atau status kewarganegaraan memiliki relasi

yang cukup erat dengan persoalan akses pendidikan, khusunya bagi anak-anak

TKI yang tidak memiliki dokumen lengkap. Dengan banyak anak warga negara

Indonesia di Sarawak yang tidak memiliki akta kelahiran dan mengalami kesulitan

mengakses pendidikan, maka kantor perwakilan Indonesia di Malaysia bekerja

sama dengan Kementerian Dalam Negeri Indonesia (Kemendagri) dalam

menerbitkan akte lahir anak-anak TKI di Malaysia.

Selain untuk kebutuhan dalam mengakses pendidikan, pencatatan kelahiran

menjadi kewajiban bagi seluruh Warga Negara Indonesia (WNI) yang berada di

luar negeri. Berdasarkan Undang-Undang No. 23 Tahun 2006, tentang

Administrasi Kependudukan, setiap WNI yang berada di luar negeri wajib

melaporkan kepada pemerintah setempat dan/atau Perwakilan Republik Indonesia

(RI) yang meliputi tempat tinggalnya mengenai keberadaan, kepindahan,

perubahan alamat, status izin tinggal, serta kejadian penting lainnya (seperti

kelahiran, perkawinan, perceraian, maupun kematian). Bagi setiap WNI yang

Page 77: UPAYA PEMERINTAH INDONESIA DALAM MENANGGULANGI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43587/1/SALEHA MUFIDA-FISIP.pdf · fakultas ilmu sosial dan ilmu politik universitas

62

berada di luar negeri dan menetap lebih dari lima hari sangat dianjurkan untuk

melaporkan keberadaannya kepada Perwakilan RI setempat. Hal tersebut akan

memudahkan WNI yang bersangkutan apabila mendapatkan persoalan di luar

negeri karena Perwakilan RI memiliki data dirinya.90

Sebagai wujud upaya pemerintah dalam menangani masalah kepemilikian

akta kelahiran anak-anak TKI di Sarawak, maka pada 21 November 2017, KJRI

Kuching menerbitkan akta kelahiran bagi tiga anak TKI. Berikut ini data ketiga

anak TKI yang diberikan akta kelahiran oleh KJRI Kuching :

Tabel IV.D.1 Data Anak TKI yang Memperoleh Akta Kelahiran dari KJRI

Kuching

NO NAMA TEMPAT

LAHIR

TANGGAL

LAHIR

NAMA

BAPAK

NAMA

IBU

1. Fadly Simunjan 28 November 2013 Marsandy Nurlina

2. Muhammad

Ikmal Bintulu 14 Januari 2013

Fian

Muadding Sumarni

3. Sainal

Abidin Entikong 24 Oktober 2014

Ridwan

Rauf

Anisa Binti

Caco

Sumber: Konsulat Jenderal Republik Indonesia (KJRI) Kuching, Tahun 2017

Akta Kelahiran yang diterbitkan oleh KJRI Kuching sama dengan Akta

Kelahiran yang diterbitkan oleh Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil

(Disdukcapil). Berikut adalah contoh Akta Kelahiran yang diterbitkan oleh KJRI

Kuching:

90

Konsulat Jenderal Republik Indonesia (KJRI) Kuching. “Pendaftaran Diri.” Tersedia di

https://www.kemlu.go.id/kuching/id/layanan-konsuler/pelayanan-wni/Pages/Pendaftaran-Diri.aspx

diakses pada 3 Agustus 2018.

Page 78: UPAYA PEMERINTAH INDONESIA DALAM MENANGGULANGI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43587/1/SALEHA MUFIDA-FISIP.pdf · fakultas ilmu sosial dan ilmu politik universitas

63

Gambar IV.D.1 Contoh Akta Lahir yang Diterbitkan KJRI Kuching

Sumber: Konsulat Jenderal Republik Indonesia (KJRI) Kuching, Tahun 2017

Pada 22 November 2017 lalu saat kunjungan Presiden Joko Widodo ke

Sarawak dalam acara Temu Kangen WNI di Stadion Perpaduan, Kuching,

Sarawak, Malaysia, beliau mengatakan kepada ribuan WNI, “Anak-anak yang

lahir, semuanya tolong diurus Akta Kelahirannya di Konjen. Semuanya diurus

agar nanti kalau sudah dewasa ada pegangan hukumnya, ada Akta Kelahirannya.”

Presiden Joko Widodo juga sudah meminta kepada Duta Besar Indonesia untu

Malaysia, Bapak Rusdi Kirana supaya persoalan akta kelahiran bagi anak-anak

TKI di Malaysia diurus secepatnya.91

Pada kenyataannya, harapan Bapak Presiden Joko Widodo belum dapat

diwujudkan secara maksimal karena penerbitan akta kelahiran oleh KJRI Kuching

belum lagi dilaksanakan setelah penerbitan tiga akta lahir pertama pada 21

November 2017 lalu. Ketiga akta kelahiran yang sudah diterbitkan tersebut hanya

91

Direktorat Jenderal Kependudukan dan Pencatatan Sipil,, “Jokowi Tekankan Pentingnya Akta

Kelahiran Anak TKI di Malaysia.” tersedia di http://dukcapil.kemendagri.go.id/detail/jokowi-

tekankan-pentingnya-akta-kelahiran-anak-tki-di-malaysia diakses pada 15 September 2018.

Page 79: UPAYA PEMERINTAH INDONESIA DALAM MENANGGULANGI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43587/1/SALEHA MUFIDA-FISIP.pdf · fakultas ilmu sosial dan ilmu politik universitas

64

sebagai percontohan untuk akta kelahiran yang akan diterbitkan oleh KJRI

Kuching pada waktu yang akan datang. Menurut salah satu staff KJRI Pelaksana

Fungsi Konsuler, Rosyati Rosidin, KJRI Kuching masih menunggu konfirmasi

dari Kemendagri soal penerbitan akta kelahiran. Kalau Kemendagri sudah

menginformasikan kepada KJRI Kuching untuk menerbitkan akta kelahiran, maka

KJRI Kuching akan langsung memulai penerbitan.92

E. Penyelenggaraan Sidang Itsbat Nikah (Pengesahan Perkawinan)

Upaya Pemerintah Indonesia dalam menyelenggarakan Sidang Itsbat Nikah

sudah maksimal, namun masih belum efektif dalam mempermudah pemberian

pelayanan pendidikan anak TKI di Sarawak karena tujuan dasar penyelenggaraan

Itsbat Nikah adalah untuk mempermudah pembuatan akta kelahiran. Sementara

KJRI masih belum maksimal dalam penerbitan akta kelahiran bagi anak-anak

TKI.

Akta lahir merupakan salah satu persyaratan mutlak bagi anak-anak Tenaga

Kerja Indonesia (TKI) di Sarawak untuk memperoleh pendidikan formal.

Sementara untuk mendapatkan akta lahir, pernikahan orang tua harus tercatat

secara resmi di negara. Hal ini menjadi kendala bagi para TKI di Sarawak karena

berdasarkan regulasi setempat para pekerja asing tidak diperkenankan melakukan

pernikahan. Oleh karena itu, para TKI yang ingin menikah di Sarawak memilih

untuk melakukan kawin siri atau perkawinan tanpa dicatat oleh pemerintah

setempat.

92

Wawancara dengan Rosyati Rosidin, Pelaksana Fungsi Konsuler, KJRI Kuching pada 14

September 2018. Di KJRI Kuching.

Page 80: UPAYA PEMERINTAH INDONESIA DALAM MENANGGULANGI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43587/1/SALEHA MUFIDA-FISIP.pdf · fakultas ilmu sosial dan ilmu politik universitas

65

Kawin siri tidak memiliki kekuatan di mata hukum negara, sehingga apabila

di kemudian hari terjadi masalah yang berhubungan dengan pernikahan seperti

perceraian, pembagian warisan, hak asuh anak, maka pihak yang bersengketa

tidak bisa memperoleh perlindungan hukum karena tidak ada bukti pelaksanaan

pernikahan. Dampak negatif lain dari nikah siri adalah anak-anak yang dilahirkan

tidak dapat memiliki akta lahir dan persoalan tersebut akan meluas pada masalah

hukum lainnya, seperti tidak bisa mengakses pendidikan formal, tidak bisa

memiliki paspor, bahkan tidak memperoleh hak waris.

Untuk menyelesaikan persoalan tersebut, pemerintah Indonesia melalui

KJRI bersama dengan Mahkamah Agung Republik Indonesia mengadakan sidang

itsbat nikah (pengesahan perkawinan) bagi para pasangan TKI di Sarawak. Itsbat

nikah merupakan pengesahan perkawinan yang telah berlangsung pada suatu

waktu yang lalu menurut syariat agama Islam, namun belum dicatat oleh Kantor

Urusan Agama (KUA) atau lebih dikenal dengan istilah Nikah Siri. Jadi

pernikahan yang disahkan pada itsbat nikah akan dicatat sesuai dengan waktu

pernikahan pada masa lalu.93

KJRI Kuching bersama Mahkamah Agung RI melaksanakan Sidang

Pengesahan Perkawinan WNI di Luar Negeri (Itsbat Nikah) di KJRI Kuching

untuk pertama kalinya pada 26, 27, 28 Maret 2012. Sidang Itsbat ini dilakukan

untuk memberikan kepastian hukum dan perlindungan hukum bagi suami isteri

beserta anak-anaknya di luar negeri, salah satunya adalah persoalan pendidikan.

93

Konsulat Jenderal Republik Indonesia (KJRI) Kuching. “191 Pasangan WNI sertai Sidang

Itsbat Nikah di KJRI Kuching.” Tersedia di https://www.kemlu.go.id/kuching/id/berita-

agenda/berita-perwakilan/Pages/191-pasangan-WNI-sertai-Sidang-Itsbat-Nikah-di-KJRI-

Kuching.aspx diakses pada 07 Agustus 2018.

Page 81: UPAYA PEMERINTAH INDONESIA DALAM MENANGGULANGI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43587/1/SALEHA MUFIDA-FISIP.pdf · fakultas ilmu sosial dan ilmu politik universitas

66

Pada sidang itsbat pertama, terdapat 110 pasangan suami istri WNI di Sarawak

yang dinikahkan secara resmi.94

Gambar IV.E.1 Sidang Itsbat Nikah di KJRI Kuching

Sumber: Konsulat Jenderal Republik Indonesia (KJRI) Kuching, Tahun 2016

KJRI Kuching kembali mengadakan Itsbat Nikah untuk kali kedua pada 26,

27, dan 28 Sepetmber 2016. Dari 191 pasangan yang mendaftar, hanya 108

pasangan yang mengikuti persidangan Itsbat Nikah. Sejumlah pasangan yang

batal hadir dalam sidang Itsbat Nikah memiliki berbagai macam alasan,

diantaranya adalah paspor yang sedang diurus untuk izin kerja, dokumen

pendukung belum lengkap, dan ongkos menuju KJRI Kuching terlalu besar. Itsbat

Nikah tersebut terselenggara atas kerjasama KJRI Kuching dengan Direktorat

Perlindungan WNI Kementerian Luar Negeri, Mahkamah Agung, dan Pengadilan

Agama Jakarta Pusat.95

94

Mohamad Iqbal. “ KJRI Kuching Targetkan 100 Pasangan WNI Dinikahkan.” Tersedia di

https://equator.co.id/kjri-kuching-targetkan-100-pasangan-wni-dinikahkan/ diakses pada 07

Agustus 2018. 95

Konsulat Jenderal Republik Indonesia (KJRI) Kuching. “191 Pasangan WNI sertai Sidang

Itsbat Nikah di KJRI Kuching.” Tersedia di https://www.kemlu.go.id/kuching/id/berita-

agenda/berita-perwakilan/Pages/191-pasangan-WNI-sertai-Sidang-Itsbat-Nikah-di-KJRI-

Kuching.aspx diakses pada 07 Agustus 2018.

Page 82: UPAYA PEMERINTAH INDONESIA DALAM MENANGGULANGI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43587/1/SALEHA MUFIDA-FISIP.pdf · fakultas ilmu sosial dan ilmu politik universitas

67

Pada Sidang Itsbat ketiga yang diselenggarakan oleh KJRI Kuching pada

16-18 Mei 2017,96

sejumlah 253 pasangan WNI telah mengikuti sidang

pengesahan perkawinan dari 255 pasangan yang mendaftarkan diri.97

Setiap

pasangan yang mengikuti Itsbat Nikah dibebankan biaya sebesar RM38 atau

setara dengan Rp116 ribu yang langsung dikirim ke rekening Pengadilan Agama

Jakarta.98

Setelah masing-masing pasangan melakukan sidang Itsbat Nikah dan

dinyatakan sah oleh Pengadilan Agama, maka mereka akan diberikan buku atau

kutipan akta nikah oleh KJRI Kuching sebagai bentuk pengesahan

perkawinannya.

Pelaksanaan Sidang Itsbat Nikah merupakan salah satu upaya yang tepat

dilakukan Pemerintah Indonesia untuk melindungi hak-hak warga negaranya.

Dalam hal ini adalah untuk memudahkan anak-anak TKI di Sarawak dalam

memperoleh akses pendidikan.

F. Penyediaan Sekolah Lanjutan bagi Anak-Anak Lulusan CLC Sarawak

Pada dasarnya Pemerintah Indonesia belum menyediakan sekolah lanjutan

khusus bagi anak-anak lulusan CLC Sarawak. Upaya pendirian sekolah lanjutan

bagi anak-anak lulusan CLC ini baru menjadi wacana Pemerintah Indonesia yang

mungkin akan dilaksanakan pada beberapa tahun ke depan. Jadi sejauh ini anak-

96

Kalbar Pro Kalimantan Barat. “Ketika 255 Pasangan Buruh Migran Indonesia di Kuching

Dinikahkan.” Tersedia di http://kalbar.prokal.co/read/news/1112-ketika-255-pasangan-buruh-

migran-indonesia-di-kuching-dinikahkan.html diakses pada 07 Agustus 2018. 97

Dedi. “253 Suami-Istri WNI Catatkan Perkawinan di Kuching.” Tersedia di

https://kalbar.antaranews.com/berita/349078/253-suami-istri-wni-catatkan-perkawinan-di-kuching

diakses pada 07 Agustus 2018. 98

Kalbar Pro Kalimantan Barat. “Ketika 255 Pasangan Buruh Migran Indonesia di Kuching

Dinikahkan.” Tersedia di http://kalbar.prokal.co/read/news/1112-ketika-255-pasangan-buruh-

migran-indonesia-di-kuching-dinikahkan.html diakses pada 07 Agustus 2018.

Page 83: UPAYA PEMERINTAH INDONESIA DALAM MENANGGULANGI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43587/1/SALEHA MUFIDA-FISIP.pdf · fakultas ilmu sosial dan ilmu politik universitas

68

anak lulusan CLC melanjutkan sekolahnya di Indonesia melalui program beasiswa

atau mencari sekolah sendiri dan dengan biaya sekolah yang ditanggung sendiri.

Berdasarkan kebijakan pemerintah Malaysia, anak-anak TKI non

professional worker hanya diperbolehkan tinggal di Malaysia sampai usia 12

tahun. Oleh karena itu, anak-anak TKI setelah lulus dari Community Learning

Center (CLC) Sekolah Dasar (SD) di Sarawak harus melanjutkan pendidikannya

di Indonesia. Namun, pemerintah belum mempersiapkan sekolah lanjutan di

Indonesia yang dikhususkan bagi anak-anak TKI lulusan CLC Sarawak.

Berbeda dengan anak-anak TKI lulusan CLC Sabah, mereka telah

disediakan sekolah tingkat atas di Pulau Sebatik, Kalimatan Utara, yaitu SMK

Mutiara Bangsa99

dan SMA 1 Sebatik Tengah.100

Selain itu, terdapat juga

beberapa sekolah di Indonesia yang menyediakan beasiswa bagi mereka, yaitu

Sekolah Permata Insani Tangerang, Islamic Village Karawaci, SMKN 2

Wonogiri, SMA IT AlHuda Wonogiri, SMA Muhammadiyah 1 Ngawi, dan

SMA/SMK Kabupaten Nunukan101

dan SMKN 2 Simpang 4 Tanah Bumbu

Banjarmasin.102

Untuk sekolah lanjutan bagi anak-anak TKI lulusan CLC Sarawak,

Pemerintah Indonesia belum menyediakan sekolah khusus untuk mereka, namun

99

Tribun Kaltim.co, “SMK Mutiara Bangsa Sebatik juga Disiapkan Tampung Anak TKI.”

Tersedia di http://kaltim.tribunnews.com/2015/04/09/smk-mutiara-bangsa-sebatik-juga-disiapkan-

tampung-anak-tki diakses pada 19 September 2018. 100

Tribun Kaltim.co, “ Siapkan Asrama Anak TKI, Dirjen Dikmen Kunjungi Pulau Sebatik.”

Tersedia di http://kaltim.tribunnews.com/2015/04/09/siapkan-asrama-anak-tki-dirjen-dikmen-

kunjungi-pulau-sebatik diakses pada 19 September 2018. 101

Netralnews.com, “147 Anak TKI di Sabah, Ikuti Program Beasiswa.” Tersedia di

http://www.netralnews.com/news/pendidikan/read/89593/174-anak-tki-di-sabah-ikuti-program-

beasiswa diakses pada 19 September 2018. 102

Pikiran Rakyat, “Anak-Anak TKI Sabah Mendapatkan Beasiswa.” Tersedia di

http://www.pikiran-rakyat.com/pendidikan/2015/06/22/332027/anak-anak-tki-sabah-mendapatkan-

beasiswa diakses pada 19 September 2018.

Page 84: UPAYA PEMERINTAH INDONESIA DALAM MENANGGULANGI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43587/1/SALEHA MUFIDA-FISIP.pdf · fakultas ilmu sosial dan ilmu politik universitas

69

ada sekolah yang menyediakan beasiswa penuh bagi mereka yaitu SMA IT (Islam

Terpadu) Permata Insani Tangerang.103

Sebetulnya untuk sekolah jenjang SMP,

anak-anak TKI di ladang wilayah Sarawak dapat belajar di CLC SMP yang

tersebar di Sarawak, namun sampai saat ini baru tersedia 9 CLC SMP dan belum

memiliki permit. Sebagian orang tua yang memiliki perhatian besar bagi

pendidikan anaknya, mereka memulangkan anak-anaknya saat duduk di bangku

kelas 5 atau setelah lulus SD untuk melanjutkan pendidikan berikutnya di

Indonesia.

Untuk memberikan pelayanan pendidikan bagi anak-anak usia 12 tahun

yang tidak dapat menempuh pendidikan di Sarawak, Pemerintah Indonesia juga

merencanakan pelaksanaan program repatriasi, yaitu mengembalikan anak-anak

tersebut ke Indonesia untuk melanjutkan pendidikannya. Untuk menunjang

program tersebut, pemerintah mewacanakan pendirian Boarding School yaitu

sekolah berasrama di wilayah perbatasan Indonesia dengan Sarawak.104

Namun,

pendirian boarding school ini masih dalam tahap perencanaan.

103

Wawancara dengan Lucky Fathria Jatnika, SH., Koordinator Penghubung CLC Wilayah

Sarawak melalui pesan Whatsapp pada 16 Agustus 2018 s.d. 2 September 2018. 104

Konsulat Jenderal Republik Indonesia (KJRI) Kuching, “Boarding School diharapkan dapat

atasi permasalahan pendidikan anak TKI di Sarawak.” Tersedia di

https://www.kemlu.go.id/kuching/id/berita-agenda/berita-perwakilan/Pages/Boarding-School-

diharapkan-dapat-atasi-permasalahan-pendidikan-anak-TKI-di-Sarawak.aspx pada 10 September

2018.

Page 85: UPAYA PEMERINTAH INDONESIA DALAM MENANGGULANGI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43587/1/SALEHA MUFIDA-FISIP.pdf · fakultas ilmu sosial dan ilmu politik universitas

70

BAB V

KESIMPULAN

Penyebaran TKI di beberapa negara untuk bekerja memang memberikan

sumbangsih yang besar bagi devisa negara, namun keberadaan mereka di negara

tujuan bukan terbebas dari berbagai persoalan, justru semakin menambah daftar

tugas dan pekerjaan pemerintah. Belum lagi persoalan TKI yang satu selesai,

sudah muncul persoalan yang baru, sehingga menyebabkan satu persoalan saja

menjadi kompleks, bahkan menurun kepada anak cucunya. Misalnya persoalan

kelengkapan dokumen kewarganegaraan yang terjadi pada sebagian tenaga kerja

Indonesia di Malaysia menyebabkan anak keturunannya juga mengalami

persoalan yang serupa bahkan ditambah persoalan-persoalan lainnya.

Persoalan pendidikan bagi anak TKI menjadi persoalan besar yang saat ini

sedang ditangani oleh Pemerintah Indonesia di Sarawak, Malaysia. Pada 2017

lalu, Bapak Jahar Gultom, Konsul Jenderal RI Kuching mengatakan bahwa

terdapat 3.600 anak TKI yang terpaksa tidak mengenyam pendidikan karena

ketidaklengkapan dokumen kewarganegaraan, meliputi paspor dan akta lahir,

serta lokasi tempat tinggal yang jauh dari lembaga pendidikan. Untuk mengatasi

persoalan ini, pemerintah telah melakukan berbagai upaya.

Upaya pertama yang dilakukan pemerintah Indonesia dalam menangani

persoalan ini adalah membentuk CLC dan mengirim tenaga pendidik. Upaya

perolehan izin CLC dilakukan melalui soft diplomacy. Pada tahun 2010,

Pemerintah Indonesia melalui KJRI Kuching dan KBRI Malaysia telah bekerja

Page 86: UPAYA PEMERINTAH INDONESIA DALAM MENANGGULANGI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43587/1/SALEHA MUFIDA-FISIP.pdf · fakultas ilmu sosial dan ilmu politik universitas

71

sama dengan perusahaan pengguna TKI dalam upaya pemberian layanan

pendidikan bagi anak-anak TKI. Perusahaan membentuk CLC sebagai tempat

belajar bagi anak-anak TKI, menyediakan sarana dan prasarana lainnya untuk

menunjang kegiatan pembelajaran, merekrut guru untuk mengajar di CLC, dan

juga mengeluarkan gaji bagi guru-guru tersebut. Pada awal tahun 2015, Presiden

Joko Widodo dan PM Najib Razak menyepakati pemberian izin operasional bagi

CLC di Sarawak.

Pada 14 Agustus 2015, Kabinet Negeri Sarawak menyetujui permintaan

Indonesia soal izin operasional CLC di Sarawak melalui Menteri Kebajikan,

Wanita dan Pembangunan Keluarga Negeri Sarawak, Datuk Fatimah. Setelah

melalui pemeriksaan CLC oleh Kementerian Pendidikan Malaysia (KPM), pada

22 Oktober 2016 pengurusan perizinan delapan buah CLC di Sarawak disetujui.

Hingga Oktober 2016, telah ada 16 CLC yang beroperasi di Sarawak dan

memberikan layanan pendidikan bagi 892 anak TKI. Delapan dari 16 CLC telah

memperoleh izin resmi dari pemerintah setempat.

Pada 20 Desember 2016, pemerintah Malaysia mengakui seluruh CLC di

Sarawak yang berjumlah 16 CLC. Pembentukan CLC masih dilakukan secara

terus-menerus. Pada 18 Oktober 2017, diresmikan tiga buah CLC; pada 15-16

Maret 2018, diresmikan 17 CLC; dan pada 5-8 Juni 2018, diresmikan 18 CLC.

Hingga saat ini, terdapat 54 CLC yang sudah beroperasi di Sarawak dan

memberikan pelayanan pendidikan bagi 2.010 anak TKI. Selanjutnya Pemerintah

Indonesia melalui Dirjen GTK mengirim tenaga pendidik/Guru Bina untuk

mengajar di CLC wilayah Sarawak sejumlah 15 guru pada Mei 2017 dan 8 guru

Page 87: UPAYA PEMERINTAH INDONESIA DALAM MENANGGULANGI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43587/1/SALEHA MUFIDA-FISIP.pdf · fakultas ilmu sosial dan ilmu politik universitas

72

pada Agustus 2017. Pembentukan CLC dan pengiriman guru adalah upaya yang

sangat efektif dalam menyediakan layanan pendidikan bagi anak-anak TKI.

Upaya kedua yang dilakukan Pemerintah Indonesia dalam menangani

persoalan pendidikan anak TKI di Sarawak adalah Penerbitan Paspor. Selain

memberikan pelayanan pembuatan paspor di kantor, KJRI juga mengadakan

program Jemput Bola untuk mempermudah anak-anak TKI beserta orang tuanya

dalam membuat paspor. Program Jemput Bola dilaksanakan oleh KJRI setelah

mendapatkan informasi dari CLC mengenai jumlah anak TKI dan orang tuanya

yang tidak memiliki paspor.

Program Jemput Bola tersebut telah dilaksanakan empat kali di empat lokasi

yang berbeda, yaitu pertama di CLC Rajawali, kedua di CLC Parkcity, ketiga di

CLC Simedarby, dan keempat di CLC Jelalong. Dari program Jemput bola ini,

KJRI menerbitkan sebanyak 670 paspor bagi anak-anak TKI beserta orang tuanya.

Program Jemput Bola adalah upaya yang efektif untuk memudahkan para TKI dan

anak-anaknya memiliki paspor. Dengan begitu, anak-anak dapat melengkapi

dokumen persyaratan untuk memperoleh layanan pendidikan.

Upaya pemerintah yang ketiga dalam menangani persoalan pendidikan anak

TKI adalah penerbitan akta kelahiran. KJRI Kuching baru menerbitkan akta

kelahiran bagi tiga anak TKI pada 21 November 2017, yaitu atas nama Fadly,

Muhammad Ikmal, dan Sainal Abidin. Sejak setelah itu, KJRI belum lagi

menerbitkan akta kelahiran karena masih memiliki kendala dengan Disdukcapil.

Padahal penerbitan akta kelahiran adalah upaya yang sangat efektif untuk

mempermudah anak-anak TKI mendapatakan layanan pendidikan.

Page 88: UPAYA PEMERINTAH INDONESIA DALAM MENANGGULANGI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43587/1/SALEHA MUFIDA-FISIP.pdf · fakultas ilmu sosial dan ilmu politik universitas

73

Upaya pemerintah yang keempat dalam menangani persoalan pendidikan

anak TKI adalah mengadakan Sidang Itsbat Nikah atau pengesahan perkawinan.

KJRI Kuching untuk pertama kalinya mengadakan Sidang Itsbat Nikah pada 26,

27, 28 Maret 2012, dimana 110 pasangan melakukan itsbat nikah. Pada Sidang

Itsbat kedua, pada 26, 27, dan 28 Sepetmber 2016, sebanyak 108 pasangan

melakukan Itsbat Nikah. Pada Sidang Itsbat ketiga, pada 16-18 Mei 2017,

sebanyak 253 pasangan. Sidang Itsbat Nikah yang dilaksanakan oleh KJRI

merupakan upaya pemerintah Indonesia yang efektif dalam mendukung

penerbitan akta kelahiran dan memudahkan anak-anak TKI mendapatkan layanan

pendidikan.

Upaya pemerintah dalam menyediakan sekolah lanjutan bagi anak-anak

lulusan CLC Sarawak dapat dikatakan belum terwujud karena untuk saat ini

mereka hanya mengandalkan beasiswa yang disediakan oleh beberapa sekolah di

Indonesia dan sebagian dari mereka mencari sekolah sendiri di Indonesia dan

bersekolah dengan biaya sendiri. Adapun pendirian Boarding School yang

diwacanakan oleh Pemerintah Indonesia masih dalam tahap perencanaan.

Page 89: UPAYA PEMERINTAH INDONESIA DALAM MENANGGULANGI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43587/1/SALEHA MUFIDA-FISIP.pdf · fakultas ilmu sosial dan ilmu politik universitas

xv

DAFTAR PUSTAKA

Buku

Badie, Bertrand, et al., International Encyclopedia of Political Science. Los

Angeles: Sage, 2011.

Burchill, Scott, et al., Theories of International Relations Third Edition. New

York: Plagrave Macmillan, 2005.

Department of Labour Peninsular, Ministry of Human Resources. Policy on

Employment of Foreign Workers. 2014. Putra Jaya, Kuala Lumpur.

Djelantik, Sukawarsini. Diplomasi antara Teori dan Praktik. Yogyakarta: Graha

Ilmu, 2008.

Jackson, Robert dan George Sorensen, Pengantar Studi Hubungan Internasional

terj. Dadan Suryadipura. Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2005.

Jemadu, Aleksius. Politik Global dalam Teori dan Praktik. Yogyakarta: Graha

Ilmu, 2014.

Louise Diamond and Ambassador John McDonald, Multi Track Diplomacy: A

System Approach to Peace, Third Edition. United States of America:

Kumarian Press, inc. 1996. Pp. 26.

Lukes, S., Power: A Radical View, second ed. London: Palgrave Macmillan.

1974.

Page 90: UPAYA PEMERINTAH INDONESIA DALAM MENANGGULANGI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43587/1/SALEHA MUFIDA-FISIP.pdf · fakultas ilmu sosial dan ilmu politik universitas

xvi

Mc Clory, J., The New Persuaders II: A 2011 Global Ranking of Soft Power.

London: Institute for Government. 2011.

Moleong, Lexy J. Metode Penelitian Kualitatif. Bandung: Remaja Rosda Karya,

2003.

Nowak M., dalam A. Eide, K. Krause, A. Rosas, (eds.). „The Right to Education‟,

Economic, Social, and Cultural Rights, Martinus Nijhoff Publisher:

Dordecht, 2001.

Plano, Jack C. dan Roy Olton, The International Relations Dictionary, terj.

Wawan Djuanda. England: Clio Press-Ltd., 1982.

Rudy, T. May. Teori, Etika dan Kebijakan Hubungan Internasional, Bandung:

Angkasa, 1992.

Jurnal

Allerton, Catherine. “Statelessness and the lives of the children of migrants in

Sabah, East Malaysia.” Tilburg Law Review: Journal International and

European Law 19 (Agustus 2014): 26-34 (jurnal on-line); tersedia di

http://eprints.lse.ac.uk/55806/1/Allerton_Statelessness-and-the-lives-of-the-

children-of-migrants-in-Sabah_2014.pdf diunduh pada 10 Maret 2018.

Christie, Desy Anastasia .“Upaya Indonesia dalam Menangani Pendidikan Anak

Tenaga Kerja Indonesia di Sabah Malaysia,” eJurnal Hubungan

Page 91: UPAYA PEMERINTAH INDONESIA DALAM MENANGGULANGI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43587/1/SALEHA MUFIDA-FISIP.pdf · fakultas ilmu sosial dan ilmu politik universitas

xvii

Internasional Vol. 4, No. 4 (2016): 1161-1176 (jurnal on-line); tersedia di

http://ejournal.hi.fisip-unmul.ac.id/site/?p=2403 diunduh pada 13 Maret

2018.

Jr., Joseph S. Nye, Public Diplomacy and Soft Power. Annals of the American

Academy of Political and Social Science. Vol. 616 (March, 2008).

Jr., Joseph S. Nye, Foreign Policy. Carneige Endowment for International Peace,

No. 80, Twentieth Anniversary, (Autumn, 1990).

M., Makhtar, et.al. “Right to Education for Irregular Migrant Children in

Malaysia: A Comparative Analysis.” Malaysian Pertanika Journal Social

Sciences & Humanities 23 (2015): 85-96 (jurnal-online); tersedia di

http://pertanika.upm.edu.my/Pertanika%20PAPERS/JSSH%20Vol.%2023%

20(S)%20Nov.%202015/08%20JSSH%20Vol%2023%20(S)%20Nov%202

015_pg85-96.pdf diundug pada 25 April 2018.

Rahmat, Pupu Saeful. “Penelitian Kualitatif.” Jurnal Equilibrium Vol 5. No. 9

(Januari-Juni 2009): 1-8.

Taib, Fahisham. ”Invisible, Vulnerable and Marginalized Children in Malaysia”.

Malaysian Journal of Paediatrics and Child Health Online Early, Vol. 18,

No. 2 (Februari 2012): 1-5 (jurnal on-line); tersedia di

http://www.mjpch.com/index.php/mjpch/article/viewFile/295/206 diunduh

pada 15 April 2018.

Page 92: UPAYA PEMERINTAH INDONESIA DALAM MENANGGULANGI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43587/1/SALEHA MUFIDA-FISIP.pdf · fakultas ilmu sosial dan ilmu politik universitas

xviii

Tuckness, Alex. “Locke‟s Political Philosophy.” In : Edward N, Zalta (ed.). The

Standford Encyclopedia of Philosophy (Spring Edition, 2016). Tersedia di

https://plato.stanford.edu/entries/locke-political/ diakses pada 07 Juni 2018.

Situs dan Artikel Resmi

Australian Human Rights Commission. What is Universal Declaration of Human

Rights? Tersedia di https://www.humanrights.gov.au/publications/what-

universal-declaration-human-rights diakses pada 19 Juni 2018.

Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia. “Data

Penempatan dan Perlindungan TKI Periode Tahun 2015.” Tersedia di

http://www.bnp2tki.go.id/read/11034/Data-Penempatan-dan-Perlindungan-

TKI-Periode-Tahun-2015.html diunduh pada 14 Maret 2018.

Caraka KBRI Kuala Lumpur. “Refleksi Layanan Pendidikan Anak Indonesia di

Malaysia.” Tersedia di kbrikualalumpur.org/w/wp-

content/uploads/.../CARAKA-FEBRUARI-for-print.pdf diunduh pada 25 Juni

2018.

Child Rights Coalition Malaysia. Status Report on Children‟s Rights in Malaysia.

Kuala Lumpur: Malaysian Child Resource Institute. 2012.

Child Rights Coalition Malaysia. Status Report on Children‟s Rights in Malaysia.

Kuala Lumpur: Malaysian Child Resource Institute. 2013. Hal. 27-28.

Page 93: UPAYA PEMERINTAH INDONESIA DALAM MENANGGULANGI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43587/1/SALEHA MUFIDA-FISIP.pdf · fakultas ilmu sosial dan ilmu politik universitas

xix

Tersedia di http://www.mcri.org.my/wp-content/uploads/20131230-CRC-

Report-English-FINAL.pdf diunduh pada 20 Maret 2018.

Convention on the Rights of the Child

Data Pokok Pendidikan Dasar dan Menengah. Data Sekolah Luar Negeri di

Malaysia semester Genap 2017/2018. Tersedia di

http://dapo.dikdasmen.kemdikbud.go.id/sp/2/350400 diakses pada 20 Juni

2018.

General Comments E/C.12/1999/10 dalam Damanik, Jayadi et al. Perlindungan &

Pemenuhan Hak Atas Pendidikan, Jakarta: Komnas HAM. 2005. Hal. 22-

25.

Kamus Besar Bahasa Indonesia Edisi Kelima

Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia, “Indonesia Meratifikasi Kovenan

Hak-hak Sipil dan Politik dan Kovenan Hak-hak Ekonomi, Sosial dan

Budaya.” Tersedia di https://www.kemlu.go.id/id/berita/siaran-

pers/Pages/Indonesia-Meratifikasi-Kovenan-Hak-hak-Sipil-dan-Politik-dan-

Kovenan-Hak-hak-Ekonomi-Sosial-dan-Buda.aspx diakses pada 21 Juni

2018.

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. “Kemendikbud Lakukan Monitoring

dan Evaluasi 24 Lokasi Layanan Pendidikan anak TKI,” tersedia di

https://www.kemdikbud.go.id/main/blog/2015/11/kemendikbud-lakukan-

Page 94: UPAYA PEMERINTAH INDONESIA DALAM MENANGGULANGI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43587/1/SALEHA MUFIDA-FISIP.pdf · fakultas ilmu sosial dan ilmu politik universitas

xx

monitoring-dan-evaluasi-24-lokasi-layanan-pendidikan-anak-tki--4836-

4836-4836 diakses pada 24 April 2018.

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. “Tiga Bentuk Layanan Pendidikan

untuk Anak TKI di Sabah, Malaysia,” tersedia di

https://www.kemdikbud.go.id/main/blog/2015/11/-tiga-bentuk-layanan-

pendidikan-untuk-anak-tki-di-sabah-malaysia-4831-4831-4831 diakses pada

12 Maret 2018.

Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 1990 tentang

Pengesahan Convention on the Right of the Child (Konvensi tentang Hak-

Hak Anak). Tersedia di

http://ditjenpp.kemenkumham.go.id/inc/buka.php?czoyNToiZD0xOTAwKz

kwJmY9a3AzNi0xOTkwLnBkZiI7 diakses pada 20 Juni 2018.

Konsulat Jenderal Republik Indonesia (KJRI) Kota Kinabalu. “KJRI Kota

Kinabalu Meresmikan CLC Ladang Ong Yah Ho Di Kinabatangan,

Sandakan, Sabah Malaysia.” Tersedia di

https://www.kemlu.go.id/id/berita/berita-perwakilan/Pages/KJRI-Kota-

Kinabalu-Meresmikan-CLC-Ladang-Ong-Yah-Ho--Di-Kinabatangan,-

Sandakan,-Sabah-Malaysia.aspx diakes pada 14 Oktober 2018.

Konsulat Jenderal Republik Indonesia (KJRI) Kota Kinabalu. “Pelayanan

Pendidikan untuk Anak-Anak WNI di Sabah, Malaysia.” Tersedia di

https://www.kemlu.go.id/kotakinabalu/id/arsip/lembar-

Page 95: UPAYA PEMERINTAH INDONESIA DALAM MENANGGULANGI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43587/1/SALEHA MUFIDA-FISIP.pdf · fakultas ilmu sosial dan ilmu politik universitas

xxi

informasi/Pages/PELAYANAN-PENDIDIKAN-UNTUK-ANAK-ANAK-

WNI-DI-SABAH-MALAYSIA.aspx diakses pada 14 Maret 2018.

Konsulat Jenderal Republik Indonesia (KJRI) Kota Kinabalu. Pelayanan

Pendidikan untuk Anak-Anak WNI di Sabah, Malaysia. Tersedia di

https://www.kemlu.go.id/kotakinabalu/id/arsip/lembar-

informasi/Pages/PELAYANAN-PENDIDIKAN-UNTUK-ANAK-ANAK-

WNI-DI-SABAH-MALAYSIA.aspx diakses pada 14 Maret 2018.

Konsulat Jenderal Republik Indonesia (KJRI) Kuching “Pelayanan Pendidikan

untuk Anak Indonesia di Malaysia Menteri Sarawak Puji CLC Ladang

Tiga.” Tersedia di https://www.kemlu.go.id/kuching/id/berita-

agenda/berita-perwakilan/Pages/Pelayanan-Pendidikan-untuk-Anak-

Indonesia-di-Malaysia-Menteri-Sarawak-Puji-CLC-Ladang-Tiga-.aspx

diakses pada 22 Juli 2018.

Konsulat Jenderal Republik Indonesia (KJRI) Kuching, “Boarding School

diharpkan dapat atasi permasalahan pendidikan anak TKI di Sarawak.”

Tersedia di https://www.kemlu.go.id/kuching/id/berita-agenda/berita-

perwakilan/Pages/Boarding-School-diharapkan-dapat-atasi-permasalahan-

pendidikan-anak-TKI-di-Sarawak.aspx diakses pada 23 April 2018.

Konsulat Jenderal Republik Indonesia (KJRI) Kuching, “Perlindungan terhadap

pelajar CLC.” Tersedia di https://www.kemlu.go.id/kuching/id/berita-

agenda/berita-perwakilan/Pages/Perlindungan-terhadap-pelajar-CLC-.aspx

diakses pada 19 Agustus 2018.

Page 96: UPAYA PEMERINTAH INDONESIA DALAM MENANGGULANGI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43587/1/SALEHA MUFIDA-FISIP.pdf · fakultas ilmu sosial dan ilmu politik universitas

xxii

Konsulat Jenderal Republik Indonesia (KJRI) Kuching, “Profil Negeri Sarawak,

Malaysia,” tersedia di

https://www.kemlu.go.id/kuching/lc/Pages/Malaysia.aspx diakses pada 28

Juli 2018.

Konsulat Jenderal Republik Indonesia (KJRI) Kuching. “191 Pasangan WNI

sertai Sidang Itsbat Nikah di KJRI Kuching.” Tersedia di

https://www.kemlu.go.id/kuching/id/berita-agenda/berita-

perwakilan/Pages/191-pasangan-WNI-sertai-Sidang-Itsbat-Nikah-di-KJRI-

Kuching.aspx diakses pada 07 Agustus 2018.

Konsulat Jenderal Republik Indonesia (KJRI) Kuching. “CLC di Sarawak telah

diakui secara resmi oleh pemerintah Malaysia.” Tersedia di

https://www.kemlu.go.id/kuching/id/berita-agenda/berita-

perwakilan/Pages/CLC-di-Sarawak-telah-diakui-secara-resmi-oleh-

pemerintah-Malaysia.aspx diakses pada 27 Juni 2018.

Konsulat Jenderal Republik Indonesia (KJRI) Kuching. “KJRI Kuching Lakukan

Pelayanan Keimigrasian „Jemput Bola.” Tersedia di

https://www.kemlu.go.id/kuching/id/berita-agenda/berita-

perwakilan/Pages/KJRI-Kuching-lakukan-Pelayanan-keimigrasian-

%E2%80%9CJemput-Bola%E2%80%9D.aspx diakses pada 19 Agustus 2018.

Konsulat Jenderal Republik Indonesia (KJRI) Kuching. “Pendaftaran Diri.”

Tersedia di https://www.kemlu.go.id/kuching/id/layanan-

Page 97: UPAYA PEMERINTAH INDONESIA DALAM MENANGGULANGI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43587/1/SALEHA MUFIDA-FISIP.pdf · fakultas ilmu sosial dan ilmu politik universitas

xxiii

konsuler/pelayanan-wni/Pages/Pendaftaran-Diri.aspx diakses pada 3

Agustus 2018.

Konsulat Jenderal Republik Indonesia (KJRI) Kuching. “Peresmian 18 CLC

Sarawak oleh Duta Besar RI Kuala Lumpur.” Tersedia di

https://www.kemlu.go.id/kuching/id/berita-agenda/berita-

perwakilan/Pages/PERESMIAN-18-CLC-SARAWAK-OLEH-DUTA-

BESAR-RI-KUALA-LUMPUR.aspx di akses pada 16 Agustus 2018.

Konsulat Jenderal Republik Indonesia (KJRI) Kuching. “Seluruh CLC di Sarawak

Kini Diakui Pemerintah Malaysia.” Tersedia di

https://www.kemlu.go.id/kuching/id/berita-agenda/berita-

perwakilan/Pages/Seluruh-CLC-di-Sarawak-Kini-Diakui-Pemerintah-

Malaysia.aspx diakses pada 28 Juni 2018.

Konsulat Jenderal Republik Indonesia Kuching. “Boarding School diharpkan

dapat atasi permasalahan pendidikan anak TKI di Sarawak.” Tersedia di

https://www.kemlu.go.id/kuching/id/berita-agenda/berita-

perwakilan/Pages/Boarding-School-diharapkan-dapat-atasi-permasalahan-

pendidikan-anak-TKI-di-Sarawak.aspx diakses pada 23 April 2018.

Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 47 Tahun 2008 tentang Wajib

Belajar.

Page 98: UPAYA PEMERINTAH INDONESIA DALAM MENANGGULANGI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43587/1/SALEHA MUFIDA-FISIP.pdf · fakultas ilmu sosial dan ilmu politik universitas

xxiv

Portal Atase Pendidikan dan Kebudayaan Kuala Lumpur. “3 CLC Baru di Sibu

Sarawak Diresmikan.” Tersedia di http://atdikbudkl.org/2017/10/22/3-clc-

baru-di-sibu-sarawak-diresmikan/ diakses pada 20 Juli 2018.

Portal Atase Pendidikan dan Kebudayaan Kuala Lumpur. “Dubes Rusdi Kirana

Resmikan 17 CLC Baru di Sarawak.” Tersedia di

http://atdikbudkl.org/2018/03/18/dubes-rusdi-kirana-resmikan-17-clc-baru-

di-sarawak/ diakses pada 20 Juli 2018.

SILN-CLC Malaysia Booklet. Layanan Pendidikan Bagi Anak-anak Indonesia Di

Malaysia. KualaLumpur. 2016.

Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 Sebelum

Amandemen

Undang-Undang Negara Republik Indonesia Tahun 1945 Amandemen ke-4

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem

Pendidikan Nasional

United Nations Educational, Scientific, and Cultural Organization (UNESCO),

”Education for All Movement,” tersedia di

http://www.unesco.org/new/en/education/themes/leading-the-international-

agenda/education-for-all/ diakses pada 10 April 2018.

Page 99: UPAYA PEMERINTAH INDONESIA DALAM MENANGGULANGI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43587/1/SALEHA MUFIDA-FISIP.pdf · fakultas ilmu sosial dan ilmu politik universitas

xxv

United Nations Educational, Scientific, and Cultural Organization (UNESCO),

“Right to education,” tersedia di https://en.unesco.org/themes/right-to-

education diakses pada 25 April 2018.

United Nations General Assembly (UNGA). Convention on the Rights of the

Child. A/RES/44/25 61st Plenary Meeting. Tersedia di

http://www.un.org/documents/ga/res/44/a44r025.htm diakses pada 20 Juni

2018.

United Nations General Assembly (UNGA). International Covenant on

Economic, Social and Cultural Rights adopted and opened for signature,

ratification and accession by General Assembly Resolution 2200A (XXI) of

16 Desember 1966. Tersedia di

https://www.ohchr.org/EN/ProfessionalInterest/Pages/CESCR.aspx diakses

pada 21 Juni 2018.

Universal Declaration of Human Rights Article 26

Situs Berita Online

Aminah, Andi Nur. “3.600 Anak TKI Serawak tak Bersekolah Formal,” tersedia

di

http://nasional.republika.co.id/berita/nasional/umum/17/04/12/ooa1y8384-

3600-anak-tki-serawak-tak-bersekolah-formal diakses pada 19 April 2018.

Page 100: UPAYA PEMERINTAH INDONESIA DALAM MENANGGULANGI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43587/1/SALEHA MUFIDA-FISIP.pdf · fakultas ilmu sosial dan ilmu politik universitas

xxvi

Budi, Kurniasih. “Pemerintah Kirim Guru ke Malaysia untuk Layani Anak TKI.”

Tersedia di

https://edukasi.kompas.com/read/2018/05/07/08100041/pemerintah-kirim-

guru-ke-malaysia-untuk-layani-anak-tki diakses pada 17 Juli 2018.

Dedi. “253 Suami-Istri WNI Catatkan Perkawinan di Kuching.” Tersedia di

https://kalbar.antaranews.com/berita/349078/253-suami-istri-wni-catatkan-

perkawinan-di-kuching diakses pada 07 Agustus 2018.

Iqbal, Mohamad. “ KJRI Kuching Targetkan 100 Pasangan WNI Dinikahkan.”

Tersedia di https://equator.co.id/kjri-kuching-targetkan-100-pasangan-wni-

dinikahkan/ diakses pada 07 Agustus 2018.

Irawan, Yohanes Kurnia. “Mengunjungi Sekolah untuk Anak TKI Sawit di

Sarawak, Malaysia,” tersedia di

https://regional.kompas.com/read/2016/07/26/06415591/mengunjungi.sekol

ah.untuk.anak.tki.sawit.di.sarawak.malaysia diakses pada 12 Maret 2018.

Irawan, Yohanes Kurnia.“Kurniawati Lahir dan 19 Tahun di Malaysia, Pulang

Kampung sebagai WNI,” tersedia di

https://regional.kompas.com/read/2016/11/10/19445911/kurniawati.lahir.da

n.19.tahun.di.malaysia.pulang.kampung.sebagai.wni diakses pada 21 Mei

2018.

Kalbar Pro Kalimantan Barat. “Ketika 255 Pasangan Buruh Migran Indonesia di

Kuching Dinikahkan.” Tersedia di http://kalbar.prokal.co/read/news/1112-

Page 101: UPAYA PEMERINTAH INDONESIA DALAM MENANGGULANGI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43587/1/SALEHA MUFIDA-FISIP.pdf · fakultas ilmu sosial dan ilmu politik universitas

xxvii

ketika-255-pasangan-buruh-migran-indonesia-di-kuching-dinikahkan.html

diakses pada 07 Agustus 2018.

Kalbar Pro Kalimantan Barat. “Ketika 255 Pasangan Buruh Migran Indonesia di

Kuching Dinikahkan.” Tersedia di http://kalbar.prokal.co/read/news/1112-

ketika-255-pasangan-buruh-migran-indonesia-di-kuching-dinikahkan.html

diakses pada 07 Agustus 2018.

Latief, “BNP2TKI Perjuangkan Pendidikan di Malaysia,” tersedia di

https://ekonomi.kompas.com/read/2015/09/19/175956626/BNP2TKI.Perjua

ngkan.Pendidikan.Anak.TKI.di.Malaysia diakses pada 12 Maret 2018.

Media Indonesia. Lulus SMP, Anak TKI di Sarawak Putus Sekolah. Tersedia di

http://www.mediaindonesia.com/read/detail/73890-lulus-smp-anak-tki-di-

sarawak-putus-sekolah diakses pada 17 Mei 2018.

Netralnews.com, “147 Anak TKI di Sabah, Ikuti Program Beasiswa.” Tersedia di

http://www.netralnews.com/news/pendidikan/read/89593/174-anak-tki-di-

sabah-ikuti-program-beasiswa diakses pada 19 September 2018.

Pikiran Rakyat, “Anak-Anak TKI Sabah Mendapatkan Beasiswa.” Tersedia di

http://www.pikiran-rakyat.com/pendidikan/2015/06/22/332027/anak-anak-

tki-sabah-mendapatkan-beasiswa diakses pada 19 September 2018.

Safutra, Ilham .“Lewat Jalur Tikus Indonesia-Malaysia, 17 WNI Nyaris Jadi TKI

Ilegal,” tersedia di

Page 102: UPAYA PEMERINTAH INDONESIA DALAM MENANGGULANGI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43587/1/SALEHA MUFIDA-FISIP.pdf · fakultas ilmu sosial dan ilmu politik universitas

xxviii

https://www.jawapos.com/read/2018/01/21/182897/lewat-jalur-tikus-

indonesia-malaysia-17-wni-nyaris-jadi-tki-ilegal diakses pada 9 April 2018.

Sekarwati, Suci. “Status Kewarganegaraan Anak-Anak TKI di Malaysia Jadi

Sorotan.” Tersedia di https://dunia.tempo.co/read/1070739/status-

kewarganegaraan-anak-anak-tki-di-malaysia-jadi-sorotan diakses pada 05

Agustus 2018.

Sutianto, Feby Dwi. “Mayoritas Pekerja Kebun Sawit di Sarawak Adalah WNI,”

tersedia di https://finance.detik.com/industri/d-3150796/mayoritas-pekerja-

kebun-sawit-di-sarawak-adalah-wni diakses pada 28 Juli 2018.

Tribun Kaltim.co, “ Siapkan Asrama Anak TKI, Dirjen Dikmen Kunjungi Pulau

Sebatik.” Tersedia di http://kaltim.tribunnews.com/2015/04/09/siapkan-

asrama-anak-tki-dirjen-dikmen-kunjungi-pulau-sebatik diakses pada 19

September 2018.

Tribun Kaltim.co, “SMK Mutiara Bangsa Sebatik juga Disiapkan Tampung Anak

TKI.” Tersedia di http://kaltim.tribunnews.com/2015/04/09/smk-mutiara-

bangsa-sebatik-juga-disiapkan-tampung-anak-tki diakses pada 19 September

2018.

Wawancara

Wawancara dengan Dadang Hermawan, M.Ed., Koordinator Penghubung CLC

Sabah-Sarawak melalui pesan Whatsapp pada 7 Juni 2018 s.d. 8 Agustus

2018.

Page 103: UPAYA PEMERINTAH INDONESIA DALAM MENANGGULANGI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43587/1/SALEHA MUFIDA-FISIP.pdf · fakultas ilmu sosial dan ilmu politik universitas

xxix

Wawancara dengan Lucky Fathria Jatnika, SH., Koordinator Penghubung CLC

Wilayah Sarawak melalui pesan Whatsapp pada 16 Agustus 2018 s.d. 2

September 2018.

Wawancara dengan Nasrullah Ali Fauzi, Koordinator Penghubung CLC Wilayah

Sarawak melalui pesan Whatsapp pada 8 Juni 2018 s.d. 9 Agustus 2018.

Wawancara dengan Ringgi Perdini, Pelaksana Fungsi Penerangan, Sosial dan

Budaya, Konsulat Jenderal Republik Indonesia melalui pesan Whatsapp

pada 14 September 2018.

Wawancara dengan Rosyati Rosidin, Pelaksana Fungsi Konsuler, KJRI Kuching

pada 14 September 2018. Di KJRI Kuching.

Page 104: UPAYA PEMERINTAH INDONESIA DALAM MENANGGULANGI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43587/1/SALEHA MUFIDA-FISIP.pdf · fakultas ilmu sosial dan ilmu politik universitas

xxx

LAMPIRAN 1

Data CLC di Wilayah Sarawak hingga Agustus 2018

Sumber : Lucky Fathria J., SH., Koordinator Penghubung CLC Wilayah Sarawak

NO NAMA CLC SYARIKAT LOKASI GURU

PAMONG

GURU

BINA

JMLH

MURID STATUS KETERANGAN

01 Ladang Ladong Tradewinds Simunjan 1 2 55

Sudah

terdaftar

Sudah

beroperasi

-

02 Ladang Melur

Gemilang Tradewinds Simunjan 1 - 25

Belum

terdaftar

Sudah

beroperasi

Dokumen permohonan

penubuhan CLC sudah

diserahkan kepada

JPNS & BPS-KPM

03 Ladang Indranika

Jaya

WFM

Holdings Samarahan 1 - 15

Belum

terdaftar

Belum

beroperasi

Dokumen permohonan

penubuhan CLC belum

diserahkan kepada KP

CLC Sarawak

04 Ladang United

Teamtrade

WFM

Holdings

Balai

Ringin 3 - 24

Belum

terdaftar

Belum

beroperasi

Dokumen permohonan

penubuhan CLC belum

diserahkan kepada KP

CLC Sarawak

05 Ladang Tabaruk

Abadi

WFM

Holdings Sri Aman 2 - 12

Belum

terdaftar

Belum

beroperasi

Dokumen permohonan

penubuhan CLC belum

diserahkan kepada KP

CLC Sarawak

06 Ladang DOR

Klauh

Felcra

Berhad Sri Aman 1 - 15

Belum

terdaftar

Belum

beroperasi

Dokumen permohonan

penubuhan CLC belum

diserahkan kepada KP

CLC Sarawak

07 Ladang Retus

Rantau Tradewinds Sibu 1 - 26

Belum

terdaftar

Sudah

beroperasi

Dokumen permohonan

penubuhan CLC sudah

diserahkan kepada

JPNS & BPS-KPM

08 Ladang Pasira Tradewinds Sibu 3 - 35

Belum

terdaftar

Sudah

beroperasi

Dokumen permohonan

penubuhan CLC sudah

diserahkan kepada

JPNS & BPS-KPM

09 Ladang Pelitanah Tradewinds Sibu 2 - 50

Belum

terdaftar

Sudah

beroperasi

Dokumen permohonan

penubuhan CLC sudah

diserahkan kepada

JPNS & BPS-KPM

10 Rinwood (Pelita)

Mukah Rinwood Mukah 1 1 26

Sudah

terdaftar

Sudah

beroperasi

-

11 Ladang Sebakong Rinwood Mukah 1 - 37

Belum

terdaftar

Sudah

beroperasi

Dokumen permohonan

penubuhan CLC sudah

diserahkan kepada

JPNS & BPS-KPM

12 Ladang Judan Tradewinds Mukah 1 - 20

Belum

terdaftar

Sudah

beroperasi

Dokumen permohonan

penubuhan CLC sudah

diserahkan kepada

JPNS & BPS-KPM

13 Ladang Worldsign Worldsign

Harvest Balingian 2 - 44

Belum

terdaftar

Sudah

beroperasi

Dokumen permohonan

penubuhan CLC sudah

diserahkan kepada

JPNS & BPS-KPM

14 Ladang KUB

Sepadu KUB Mukah - - -

Belum

terdaftar

Belum

beroperasi

Dokumen permohonan

penubuhan CLC belum

diserahkan kepada KP

CLC Sarawak

Page 105: UPAYA PEMERINTAH INDONESIA DALAM MENANGGULANGI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43587/1/SALEHA MUFIDA-FISIP.pdf · fakultas ilmu sosial dan ilmu politik universitas

xxxi

15 Ladang Balingian Felcra Balingian 2 - 18

Belum

terdaftar

Sudah

beroperasi

Dokumen permohonan

penubuhan CLC belum

diserahkan kepada KP

CLC Sarawak

16 Ladang Rajawali Sime Darby Bintulu 2 2 138

Sudah

terdaftar

Sudah

beroperasi

-

17 Ladang Borneo

Agro R

Borneo Agro

R Bintulu 1 - 18

Belum

terdaftar

Sudah

beroperasi

Dokumen permohonan

penubuhan CLC sudah

diserahkan kepada

JPNS & BPS-KPM

18 Ladang Gayanis KTS Bintulu 4 - 98

Belum

terdaftar

Sudah

beroperasi

Dokumen permohonan

penubuhan CLC belum

diserahkan. Masih

tunggu bukti pas

pelajar.

19 Ladang Lavang

Special Sime Darby Bintulu 2 2 88

Sudah

terdaftar

Sudah

beroperasi

-

20 Ladang Pekaka Sime Darby Bintulu - 2 102

Sudah

terdaftar

Sudah

beroperasi

-

21 Wilmar Saremas Wilmar Bintulu 3 2 144

Sudah

terdaftar

Sudah

beroperasi

-

22 Wilmar Segarmas Wilmar Bintulu 3 2 85

Sudah

terdaftar

Sudah

beroperasi

-

23 Ladang Metanik SOPB Urun 2 - 17

Belum

terdaftar

Sudah

beroperasi

Dokumen permohonan

penubuhan CLC belum

diserahkan kepada KP

CLC Sarawak

24 Ladang Keresa Keresa Bintulu 1 - 10

Belum

terdaftar

Sudah

beroperasi

Dokumen permohonan

penubuhan CLC sudah

siap dan sudah

diserahkan kepada KP

CLC Sarawak

25 Ladang Smart1 Solid Bintulu 1 - 23

Belum

terdaftar

Belum

beroperasi

Dokumen permohonan

penubuhan CLC belum

diserahkan kepada KP

CLC Sarawak

26 Ladang Lana Samling Bintulu 1 - 15

Belum

terdaftar

Sudah

beroperasi

Dokumen permohonan

penubuhan CLC masih

dilengkapi

27 Ladang Jelalong Samling Belaga/

Bintulu 3 - 54

Belum

terdaftar

Sudah

beroperasi

Dokumen permohonan

penubuhan CLC masih

dilengkapi

28 Ladang Belaga Samling Belaga/

Bintulu 2 - 30

Belum

terdaftar

Sudah

beroperasi

Dokumen permohonan

penubuhan CLC masih

dilengkapi

29 Ladang Urun Urun Urun/

Bintulu 1 - 15

Belum

terdaftar

Sudah

beroperasi

Dokumen permohonan

penubuhan CLC belum

diserahkan kepada KP

CLC Sarawak

30 Ladang DD

Plantations DD Bintulu 1 - 20

Belum

terdaftar

Sudah

beroperasi

Dokumen permohonan

penubuhan CLC belum

diserahkan kepada KP

CLC Sarawak

31 Al-Hijrah Ladang

Mutiara Tradewinds Miri 2 1 53

Sudah

terdaftar

Sudah

beroperasi

-

32 Ladang Greenfield Greenfield Miri 1 - 10

Belum

terdaftar

Sudah

beroperasi

Dokumen permohonan

penubuhan CLC belum

diserahkan. Masih

tunggu arahan Kantor

Pusat.

33 Ladang Smart2 Tawakkal Miri - - 22

Belum

terdaftar

Belum

Dokumen permohonan

penubuhan CLC belum

diserahkan kepada KP

Page 106: UPAYA PEMERINTAH INDONESIA DALAM MENANGGULANGI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43587/1/SALEHA MUFIDA-FISIP.pdf · fakultas ilmu sosial dan ilmu politik universitas

xxxii

beroperasi CLC Sarawak

34 Ladang Sachiew Yu Wang

Group Miri 2 - 27

Belum

terdaftar

Sudah

beroperasi

Dokumen permohonan

penubuhan CLC sudah

diserahkan kepada

JPNS & BPS-KPM

35 Ladang SUAI 2,

Telabit SOPB Miri 2 - 53

Sudah

terdaftar

Sudah

beroperasi

-

36 Ladang Sungai

Trus SOPB Miri 1 1 18

Sudah

terdaftar

Sudah

beroperasi

-

37 Ladang Simalau Jaya Tiasa Miri - - -

Belum

terdaftar

Belum

beroperasi

Syarikat ini masih

belum mau membentuk

CLC

38 Ladang Sungai

Balim SOPB Miri 1 1 21

Sudah

terdaftar

Sudah

beroperasi

-

39 Ladang Galasah SOPB Miri 2 1 49

Sudah

terdaftar

Sudah

beroperasi

-

40 Ladang Pinang SOPB Miri 1 1 28

Sudah

terdaftar

Sudah

beroperasi

-

41 Ladang Alto Alto Miri 1 - 25

Belum

terdaftar

Sudah

beroperasi

Dokumen permohonan

penubuhan CLC sudah

diserahkan kepada

JPNS & BPS-KPM

42 Ladang BHB WTK Miri 2 - 38

Belum

terdaftar

Sudah

beroperasi

Dokumen permohonan

penubuhan CLC sudah

diserahkan kepada KP

CLC Sarawak

43 Ladang Tiga,

SPAD SPAD-SPB Miri 2 2 72

Sudah

terdaftar

Sudah

beroperasi

-

44 Ladang Sungai

Klad Tradewinds Miri 2 1 21

Sudah

terdaftar

Sudah

beroperasi

-

45 Ladang Binu Tradewinds Miri 2 - 25

Belum

terdaftar

Sudah

beroperasi

Dokumen permohonan

penubuhan CLC sudah

diserahkan kepada KP

CLC Sarawak

46 Ladang Empresa Yu Wang Miri 2 - 35

Belum

terdaftar

Sudah

beroperasi

Dokumen permohonan

penubuhan CLC sudah

diserahkan kepada KP

CLC Sarawak

47 Ladang Sg. Laong Yu Wang Miri 2 - 15

Belum

terdaftar

Sudah

beroperasi

Dokumen permohonan

penubuhan CLC sudah

diserahkan kepada KP

CLC Sarawak

48 Ladang Timbarap

5 SOPB Miri 1 - 20

Belum

terdaftar

Sudah

beroperasi

Dokumen permohonan

penubuhan CLC sudah

diserahkan kepada

JPNS & BPS-KPM

49 Ladang Lambir SOPB Miri 2 2 66

Sudah

terdaftar

Sudah

beroperasi

-

50 Ladang BLD

Lambir BLD Lambir Miri 2 - 32

Belum

terdaftar

Belum

beroperasi

Syarikat ini masih

belum mau

mengoperasikan CLC,

masih tunggu arahan

Kantor Pusat

51 Ladang Linau

Mewah

Linau

Mewah Miri 1 - 22

Belum

terdaftar

Sudah

beroperasi

Dokumen permohonan

penubuhan CLC sudah

diserahkan kepada

JPNS & BPS-KPM

Page 107: UPAYA PEMERINTAH INDONESIA DALAM MENANGGULANGI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43587/1/SALEHA MUFIDA-FISIP.pdf · fakultas ilmu sosial dan ilmu politik universitas

xxxiii

52 Ladang Taniku SOPB Miri 2 - 32

Belum

terdaftar

Sudah

beroperasi

Dokumen permohonan

penubuhan CLC sudah

diserahkan kepada

JPNS & BPS-KPM

53 Ladang Merapok Tradewinds Lawas 1 - 16

Belum

terdaftar

Sudah

beroperasi

Dokumen permohonan

penubuhan CLC sudah

diserahkan kepada

JPNS & BPS-KPM

54 Ladang Trusan Tradewinds Lawas 2 - 51

Belum

terdaftar

Sudah

beroperasi

Dokumen permohonan

penubuhan CLC sudah

diserahkan kepada

JPNS & BPS-KPM

J U M L A H 85 23 2,010

Page 108: UPAYA PEMERINTAH INDONESIA DALAM MENANGGULANGI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43587/1/SALEHA MUFIDA-FISIP.pdf · fakultas ilmu sosial dan ilmu politik universitas

xxxiv

LAMPIRAN 2

Daftar Nama Guru Bina di CLC Wilayah Sarawak, Malaysia

Sumber: Nasrullah Ali Fauzi, Koordinator Penghubung CLC Wilayah Sarawak

NO NAMA

LENGKAP L/P

MULAI

BERTUGAS

MATA

PELAJARAN

TEMPAT

TUGAS

LOKASI

CLC

01 Adrias Wuranto L 01/05/2017 SD: Guru Kelas

CLC Al-

Hijrah

Ladang

Mutiara

Miri

02 Ahmad Adib

Budiman L 01/05/2017

SD: A.Islam,

PKn, IPS

SMP: Semua

Subject Kecuali

Math dan IPA

CLC

Ladang

Rajawali

Bintulu

03 Alfaeni P 01/08/2017

SD: Guru Kelas

SMP: PKn,

Matematika,

IPA,IPS,Pend.Ag

ama Islam

CLC

Ladang

Ladong

Simunjan

04 Fachrizal Yoga

Pamungkas L 01/05/2017 SD: Guru Kelas

CLC

Ladang

Sungai

Balim

Miri

05 Fahimatunnajah P 01/05/2017

SD: Guru Kelas

SMP: Math,

B.Indonesia,

Penjas,

SBK,IPS,PKn,

IPA, PAI

CLC

Ladang

Galasah

Miri

06 Gaguk Dwi

Saputro L 01/05/2017

SD: Guru Kelas

SMP: B.Inggris,

Matematika

CLC

Wilmar

Segarmas

Bintulu

07 Haris Cempaka L 01/05/2017

SD: Guru Kelas

1,4,6

A.Islam,

B.Inggris

CLC

Rinwood

(Pelita)

Mukah

Mukah

Page 109: UPAYA PEMERINTAH INDONESIA DALAM MENANGGULANGI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43587/1/SALEHA MUFIDA-FISIP.pdf · fakultas ilmu sosial dan ilmu politik universitas

xxxv

08 Junaidi L 01/08/2017

SD: Guru Kelas

SMP: PKN,

Matematika,

B.Inggris,

Pend.Agama

Islam

CLC

Ladang

Pekaka

Bintulu

09 Mohamad Nur

Arif Rahman L 01/05/2017

SD: Guru Kelas

IPA,PAI,

B.Indonesia,

Penjaskes,SBK

CLC

Ladang

Tiga,

SPAD

Miri

10 M. Ilhamsyah L 01/05/2017

SD: Guru Kelas

SMP: IPA,

B.Inggris, TIK

CLC

Ladang

Lavang

Special

Bintulu

11 Muhammad

Isnaeni L 01/08/2017 SD: Guru Kelas

CLC

Ladang

Sungai

Trus

Miri

12 Muhammad Salim

J. L 01/08/2017

SD: Matematika,

Penjaskes, TIK

CLC

Wilmar

Saremas

Bintulu

13 Muntohar L 01/08/2017

SD: Guru Kelas

SMP: IPS,

Penjaskes

CLC

Wilmar

Segarmas

Bintulu

14 Nurdin Citro

Finsae L 01/08/2017

SD: Guru Kelas

SMP:

B.Indonesia,

Penjaskes

CLC

Ladang

Lavang

Specia

Bintulu

15 Nurul Hayat L 01/05/2017

SD: Guru Kelas

B.Indonesia,

Penjaskes,

B.Inggris

CLC

Sungai

Klad

Miri

16 Ridha Rangga

Radesakh L 01/08/2017

SD: Guru Kelas

IPS, Matematika,

PKn, B.Inggris

CLC

Ladang

Tiga,

SPAD

Miri

17 Rindi Darmanita P 01/05/2017 SD: Guru Kelas

CLC

Ladang

Pinang

Miri

18 Rita Agustin P 01/05/2017 SD: Math, IPA,

Agama Islam,

CLC

Ladang Miri

Page 110: UPAYA PEMERINTAH INDONESIA DALAM MENANGGULANGI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43587/1/SALEHA MUFIDA-FISIP.pdf · fakultas ilmu sosial dan ilmu politik universitas

xxxvi

PJOK, SBK

SMP: Math,IPA

Agama Islam

Lambir

19 Rizki Sutrisno L 01/05/2017

SD: Guru Kelas

SMP: IPA, IPS,

SBK

CLC

Ladang

Pekaka

Bintulu

20 Taufan Bahtiar L 01/05/2017

SD: Guru Kelas

SMP:

B.Indonesia,

B.Inggris, TIK

CLC

Ladang

Ladong

Simunj

an

21 Uray Yandi

Rusnanda L 01/05/2017

SD: Agama Islam,

B.Inggris, SBK

CLC

Wilmar

Saremas

Bintulu

22 Winni Andika Sari

Gultom P 01/08/2017

SD: Guru Kelas

SMP: Matemaika,

IPA

CLC

Ladang

Rajawali

Bintulu

23 Yatestha

Jayanimita P 01/08/2017

SD: IPS,

B.Indonesia,

PKn,POJK, SBK

SMP: IPS,

B.Indonesia, PKn,

SBK

CLC

Ladang

Lambir

Miri

Page 111: UPAYA PEMERINTAH INDONESIA DALAM MENANGGULANGI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43587/1/SALEHA MUFIDA-FISIP.pdf · fakultas ilmu sosial dan ilmu politik universitas

xxxvii

LAMPIRAN 3

Data Paspor yang Diterbitkan KJRI Kuching dalam Program „Jemput Bola‟

Sumber: Konsulat Jenderal Republik Indonesia (KJRI) Kuching

NO TANGGAL

PENERBITAN NAMA NO PASPOR

1 17-05-2017 ABDUL LATIF BIN BACO B2694386

2 17-05-2017 KUSNADI B2694385

3 17-05-2017 ANTON SAMPELALO AT856597

4 17-05-2017 ARNI BINTI HAIRANI AT856596

5 17-05-2017 ARIF -

6 17-05-2017 MUID BIN MISTAR B2694390

7 17-05-2017 YUSUF -

8 17-05-2017 FIRMANSYAH - 9 17-05-2017 LAELA KOMARIYAH -

10 17-05-2017 MARIA SUSNANCI - 11 17-05-2017 YATENO - 12 17-05-2017 HANAFI - 13 17-05-2017 SAGIYO - 14 17-05-2017 SUSY TJHIN - 15 17-05-2017 PETRUS KADJA KORO - 16 17-05-2017 SYAHRUDIN - 17 17-05-2017 ARFAN BIN MILE - 18 17-05-2017 ABDUL HAMID - 19 17-05-2017 JITRON BAY - 20 17-05-2017 SAKKIRI BIN SANGKALA - 21 17-05-2017 ARMAN EFENDI - 22 17-05-2017 ADAM CANGKU - 23 17-05-2017 SUNARI - 24 17-05-2017 ABDUL RAHMAN MAKKU - 25 17-05-2017 LA MALULO - 26 17-05-2017 SOHRA ABDUL HAMID - 27 17-05-2017 NURJIAH BAHAR BAHARUDDIN - 28 17-05-2017 AMIR NURDIN - 29 17-05-2017 WAHADI BIN WIDAH - 30 17-05-2017 NURKHIMA AT856635

31 17-05-2017 ANIR BIN JADUH -

32 17-05-2017 HAJRAH ABBAS AT856634

33 17-05-2017 RIZAL YOGA WIBOWO AT856633

34 17-05-2017 BAINI AFIFAH AT856632

35 17-05-2017 NUR AISYAH ANTO AT856631

36 17-05-2017 DAHLIAH AT856630

37 17-05-2017 DAYA BINTI LAHASSE -

38 17-05-2017 NURLELA EMELIA AT856629

39 17-05-2017 SRI AYU JUMIATI AT856628

40 17-05-2017 JAMALUDDIN KAIMUDDIN -

41 17-05-2017 SARIMAH AT856627

42 17-05-2017 RUZAINI BINTI ABDUL KADI AT856626

Page 112: UPAYA PEMERINTAH INDONESIA DALAM MENANGGULANGI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43587/1/SALEHA MUFIDA-FISIP.pdf · fakultas ilmu sosial dan ilmu politik universitas

xxxviii

43 17-05-2017 AINA SALSABILA AT856625

44 17-05-2017 KASRINA HISE AT856624

45 17-05-2017 SRI NUR HAMDANA AT856624

46 17-05-2017 SIARA PARISI -

47 17-05-2017 WINDAH AT856623

48 17-05-2017 DARMAWAN - 49 17-05-2017 RAHBIAH YUNGKO - 50 17-05-2017 RIANA PUTRI AT856622

51 17-05-2017 MUHAMMAD YASIN AT856638

52 17-05-2017 ROY AT856621

53 17-05-2017 ARIAL BIN JUSTANG AT856620

54 17-05-2017 SAHRIL BIN ARIP AT856619

55 17-05-2017 MUHLIS AT856618

56 17-05-2017 LUSIANA MAHMUD AT856617

57 17-05-2017 DUDDIN HALE -

58 17-05-2017 SALMAN AT856658

59 17-05-2017 SYAHRIL AT856657

60 17-05-2017 MUHAMMAD SOPIAN AT856656

61 17-05-2017 MUHAMMAD FAUZAN ABDILLAH AT856655

62 17-05-2017 LA ODE SYAHRUL HAIDA -

63 17-05-2017 MUHAMAD HAIKAL AT856654

64 17-05-2017 SYAMSIAH KADE -

65 17-05-2017 FAKRULFISAN AT856653

66 17-05-2017 MUHAMMAD RIZWAN BIN

MUHAMMADONG AT856652

67 17-05-2017 MUHAMAD ISWANDI BIN

MUHAMMADONG AT856651

68 17-05-2017 IRHAM AT856650

69 17-05-2017 ALIF AT856637

70 17-05-2017 DARUS SALAM AT856649

71 17-05-2017 MOHAMMAD HASRYADI AT856648

72 17-05-2017 MUHAMMAD AZIIZUN AT856647

73 17-05-2017 MUHAMMAD RIVALDO AGUS -

74 17-05-2017 ADITTYA NOVELLA AT856646

75 17-05-2017 RAZA AT856645

76 17-05-2017 ALDIANSYAH SAPUTRA AT856660

77 17-05-2017 SLAMET SUYANTO - 78 17-05-2017 DARMAJI TUKIMAH - 79 17-05-2017 MUHAMMAD CAHYO TASMIN AT856659

80 17-05-2017 SINTIA AT856644

81 17-05-2017 MEINIA ELVIAN PUTRI AT856643

82 17-05-2017 HAFISAH AT856642

83 17-05-2017 NUR AKMA AFIDA AT856641

84 17-05-2017 SIAN SANODDIN -

85 17-05-2017 RAFIDA AT856668

86 17-05-2017 ADASIA PAPO -

87 17-05-2017 JOELYANA BALQIS B2694389

88 17-05-2017 HANSINA SAIN -

89 17-05-2017 DIANA BINTI ZAINUDDIN - 90 17-05-2017 ERNI BINTI BAHA - 91 17-05-2017 NASLING MASING - 92 17-05-2017 SABIR BADARING - 93 17-05-2017 MAHMUD -

Page 113: UPAYA PEMERINTAH INDONESIA DALAM MENANGGULANGI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43587/1/SALEHA MUFIDA-FISIP.pdf · fakultas ilmu sosial dan ilmu politik universitas

xxxix

94 17-05-2017 DADANG DARMAWAN - 95 17-05-2017 FIKRAM ARIANTO AT856667

96 17-05-2017 MUHAMAD AWVALARDHAN AT856666

97 17-05-2017 ALDI BIN ARMANSYAH AT856665

98 17-05-2017 MUHAMAD ROJIBUR ROZAQ AT856664

99 17-05-2017 INDRA MAWARDI -

100 17-05-2017 YUSRI RUSDI AT856663

101 17-05-2017 INDRA TARA AT856662

102 17-05-2017 DONI ABRIAN VEGA AT856681

103 17-05-2017 DIRHAM -

104 17-05-2017 TITTO RAGA AT856680

105 17-05-2017 MUHAMMAD DANI AT856679

106 17-05-2017 SURYADI AT856678

107 17-05-2017 BABA AT856677

108 17-05-2017 DURI AHMAN AT856676

109 17-05-2017 VIKRAM AT856675

110 17-05-2017 MUJI HARTONO -

111 17-05-2017 ASING AT856674

112 17-05-2017 NIRMA AT856673

113 17-05-2017 MOHAMAD HAFIZUL HAKIM AT856672

114 17-05-2017 ADITIA AT856671

115 17-05-2017 AGUNG AT856670

116 17-05-2017 HIKMAL WIJAYA AT856669

117 17-05-2017 FEBIAN AT856689

118 17-05-2017 NUR FITRIA AT856688

119 17-05-2017 SITI HAFIZOH AT856687

120 17-05-2017 IFTI LIYANA AT856686

121 17-05-2017 LINA AT856685

122 17-05-2017 FITRI ABDULLAH AT856684

123 17-05-2017 SALINI AT856683

124 17-05-2017 AYU NINCY AT856682

125 17-05-2017 CINTA MAULIDA AT856704

126 17-05-2017 AIDIT AT856694

127 17-05-2017 MOHAMAD SABRI AT856693

128 17-05-2017 FEBRIANSYAH BIN DAUD AT856692

129 17-05-2017 SYAHIDAL AZHAR ASMAN AT856691

130 17-05-2017 FIRMANSYAH AT856690

131 17-05-2017 ROSALINDA YUSTIAWATI AT856703

132 17-05-2017 SEPTINA AYU TIARA AT856702

133 17-05-2017 NURJAMILAH BINTI JAMALUDIN AT856701

134 17-05-2017 HAIRUN NIHZAM AT856712

135 17-05-2017 SITI NURHALIZA AT856700

136 17-05-2017 HUMAYZIYA BATRISYIAH BINTI

KHADRAWI AT856699

137 17-05-2017 RAFA SHAPUTRA AT856711

138 17-05-2017 MUHAMMAD AZIZUL AT856710

139 17-05-2017 WIDYA NATASHA BINTI NURSHAH AT856698

140 17-05-2017 IRMAYANTI AT856697

141 17-05-2017 NORHALIMAH AT856696

142 17-05-2017 FERDI AT856709

143 17-05-2017 ADESUKMA AT856695

144 17-05-2017 ARDIAN BIN ZAINUDDIN AT856742

145 17-05-2017 HAJAR AL ASWAD AT856708

Page 114: UPAYA PEMERINTAH INDONESIA DALAM MENANGGULANGI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43587/1/SALEHA MUFIDA-FISIP.pdf · fakultas ilmu sosial dan ilmu politik universitas

xl

146 17-05-2017 ALIEF AT856741

147 17-05-2017 MOHAMMAD KHALID AT856707

148 17-05-2017 MUHAMMAD ALDI AT856706

149 17-05-2017 HASRUL EMAN AT856705

150 17-05-2017 STEFANUS ANDIKA CAWA AT856740

151 17-05-2017 ADRI NUSFAS AT856735

152 17-05-2017 MOHAMAD WAHYU AT856739

153 17-05-2017 UMUL PADILA AT856736

154 17-05-2017 SERI MUHAELA AT856714

155 17-05-2017 AHMAD AMINULLAH AT856738

156 17-05-2017 NURDEFI AT856720

157 17-05-2017 KAMILA ANNISA AT856713

158 17-05-2017 NUNUNG FAHDIANA AT856733

159 17-05-2017 ADRIAN RAHMAT RASYID AT856737

160 17-05-2017 TIARA LESTARI AT856734

161 17-05-2017 HARISA AT856732

162 17-05-2017 HARDIANA AT856721

163 17-05-2017 NUR ILHAM BIN BAHARUDDIN AT856731

164 17-05-2017 SAFA SOFIANTI BINTI MUHAMMAD

YUSUF AT856730

165 17-05-2017 SITI AT856722

166 17-05-2017 GUNTUR AT856729

167 17-05-2017 NUR FADJILA RAMADAN AT856719

168 17-05-2017 NURUL NASRIN AT856728

169 17-05-2017 RISKAM BINTI ABDULLAH AT856727

170 17-05-2017 ANNISA YANTO AT856723

171 17-05-2017 SYAZRIN SYASWANI AT856718

172 17-05-2017 MUHAMMAD FARDHI MAS BIN

JIANTO AT856726

173 17-05-2017 WAN NUR ADAM SALEH AT856725

174 17-05-2017 HERMINA ENJELINA TIA AT856724

175 17-05-2017 KURNIA AT856717

176 17-05-2017 ZASKYAH FAUZI AT856716

177 17-05-2017 MOHAMAD IRWAN RHIO AT856753

178 17-05-2017 ZIVILIA AMANDA AT856715

179 17-05-2017 MOHAMMAD DANIEL HAFIZAN AT856752

180 17-05-2017 REMA MELATI SAFII AT856743

181 17-05-2017 WAHIT ALPATONI AT856751

182 17-05-2017 SITI NURHALIZA AT856744

183 17-05-2017 LALU ANDRIAN SYAHPUTRA AT856750

184 17-05-2017 MOHAMMAD SARMIN AT856749

185 17-05-2017 RADIT AT856745

186 17-05-2017 MOHAMMAD DANI AT856748

187 17-05-2017 MUHAMMAD IRFAN AT856746

188 17-05-2017 MOHAMMAD FAIZAL AT856747

189 17-05-2017 RISKI ADITIA AT856757

190 17-05-2017 YUDA ABDUL MUAD AT856756

191 17-05-2017 CARLOS UMAR AT856768

192 17-05-2017 GIMAS SAPUTRA AT856755

193 17-05-2017 SAHRA TIARA AT856761

194 17-05-2017 PATMA BIRING AT856762

195 17-05-2017 RAHMA WATI AT856763

196 17-05-2017 PADILA SALSABILA SALMAN AT856764

Page 115: UPAYA PEMERINTAH INDONESIA DALAM MENANGGULANGI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43587/1/SALEHA MUFIDA-FISIP.pdf · fakultas ilmu sosial dan ilmu politik universitas

xli

197 17-05-2017 NUR IZATUL ALIA AT856765

198 17-05-2017 MUHAMMAD NUR IKHSAN

SAPUTRA AT856766

199 17-05-2017 NUR AZIZAH AT856767

200 17-05-2017 ASRUL AT856754

201 17-05-2017 ASWAH AT856760

202 17-05-2017 ANAFIH SAIPUL AT856759

203 17-05-2017 KASMIR AT856758

204 17-05-2017 ADEL AT856771

205 17-05-2017 MOHAMAD HAFIZ NAZRIZAN AT856772

206 17-05-2017 YUDAR MAULI SARAWAHYU AT856773

207 17-05-2017 YADE SAPUTRA MUHAMMAD

NASIR AT856774

208 17-05-2017 YUHASRIADI OMA AT856783

209 17-05-2017 MUHAMED RAMDOA BIN JUPRIN AT856775

210 17-05-2017 ERIL HARUM AT856781

211 17-05-2017 MUHAMMAD ALIF IKRAM AT856780

212 17-05-2017 REPAN ANDITA AT856769

213 17-05-2017 MUHAMAD FATAHULA AT856770

214 17-05-2017 KHALIL GIBRAN AT856779

215 17-05-2017 FITRIANI AMBO ENRE AT856778

216 17-05-2017 SALSABILA AT856777

217 17-05-2017 SAHRAH TATO AT856782

218 17-05-2017 AIRIN SALZABILA RUSLI AT856776

219 15-11-2017 JOKO SUSILO -

220 15-11-2017 LAZARUS NGAMPA AU051760

221 15-11-2017 SULAEMAN BIN SALA AU051765

222 15-11-2017 RABIA BALO AU051766

223 15-11-2017 ADI HALLA AU051767

224 15-11-2017 YUNUS TALAN AU051768

225 15-11-2017 ABDUL HALIK AU051769

226 15-11-2017 NURIANI JAMALUDIN B2875643

227 15-11-2017 BASUNI BIN TUKIYO B2875644

228 15-11-2017 ELISABETH YACOBETH -

229 15-11-2017 IMAM WIDIYANTO -

230 15-11-2017 AGUS SUBUR -

231 15-11-2017 MARHAM BIN NAHAR -

232 15-11-2017 MUSLIMIN HERMAN -

233 15-11-2017 OKY DWI HARTONO PRIYO -

234 15-11-2017 GUSTINI BINTI ZAILANI AU051777

235 15-11-2017 SUMERI WAHYUDI -

236 15-11-2017 SUNARMI AU051759

237 15-11-2017 SUMIATI -

238 15-11-2017 RENI ALIAHMAD AU051779

239 15-11-2017 SUPARTIANI -

240 15-11-2017 SUWITO SAMAD AU051758

241 15-11-2017 NANIK - 242 15-11-2017 SUHARDI NURDIN - 243 15-11-2017 ISHAK AL QUMAR - 244 15-11-2017 JUMRAWATI SAPA - 245 15-11-2017 IKSAN BIN SAHRIR - 246 15-11-2017 AMINAH - 247 15-11-2017 ARFAH -

Page 116: UPAYA PEMERINTAH INDONESIA DALAM MENANGGULANGI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43587/1/SALEHA MUFIDA-FISIP.pdf · fakultas ilmu sosial dan ilmu politik universitas

xlii

248 15-11-2017 NURSEHA - 249 15-11-2017 MUSTIADI AU051783

250 15-11-2017 IRMA ANDI SETIAWAN - 251 15-11-2017 TOMMY ANDHIKA HALIM - 252 15-11-2017 HERMAN SIMON - 253 15-11-2017 NASIR BUJANG - 254 15-11-2017 SHANDY MAHMUDDIN - 255 15-11-2017 ABDUR RAHMAN - 256 15-11-2017 JON - 257 15-11-2017 RUSLAN - 258 15-11-2017 NURAENI LIBU - 259 15-11-2017 DERAWI - 260 15-11-2017 MARIA FATIMA PAINNEON - 261 15-11-2017 RODI MUHAMAD - 262 15-11-2017 NABO SAMSUDI - 263 15-11-2017 MUNAKIB TUKI - 264 15-11-2017 BONG MIAU LI - 265 15-11-2017 HAKIM - 266 15-11-2017 SUPRIADI - 267 15-11-2017 LIM LIE SIAT B2875651

268 15-11-2017 LIM NGAN FUNG B2875648

269 15-11-2017 TJU LIE CEN B2875649

270 15-11-2017 LIM LIE LING B2875650

271 15-11-2017 ASRIANTO -

272 15-11-2017 MARCE KELIN AU051787

273 15-11-2017 RUMASE HIDAYAT -

274 15-11-2017 ARIS MUNANDAR -

275 15-11-2017 NANANG SETIAWAN B2875652

276 15-11-2017 KASMA -

277 15-11-2017 ROSNI RABAI -

278 15-11-2017 SIRAJUDDIN BIN YUNUS -

279 15-11-2017 RIVARD ARNOLUS OEMATAN -

280 15-11-2017 BURHAN -

281 15-11-2017 LATIFUL CHOHAR BIN SUDJAI -

282 15-11-2017 TERIANUS IO -

283 15-11-2017 BINTAR SUGIARTO -

284 15-11-2017 SURIANTI BINTI JUMAKKA -

285 15-11-2017 TUTU RAMANG -

286 15-11-2017 HIKARDI SALAMA -

287 15-11-2017 SAKRAWATI LASADI -

288 15-11-2017 FITRIA -

289 15-11-2017 RIZAL IKWAWAN -

290 15-11-2017 PUTRI SAKAN -

291 15-11-2017 ILEBBI LABENNI -

292 15-11-2017 CINDRASAH -

293 15-11-2017 AKIE LASARAKA -

294 15-11-2017 MARTINUS LATIF -

295 15-11-2017 YOHANES FALLO -

296 15-11-2017 WALGIYONO -

297 15-11-2017 ANDIK NURMAWATI -

298 15-11-2017 ALI SOFII -

299 15-11-2017 SUCIPTO -

300 15-11-2017 NASIKUN -

Page 117: UPAYA PEMERINTAH INDONESIA DALAM MENANGGULANGI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43587/1/SALEHA MUFIDA-FISIP.pdf · fakultas ilmu sosial dan ilmu politik universitas

xliii

301 15-11-2017 KARJANI KAMARI KATIJAN -

302 15-11-2017 RINAH TANJONG LASESE -

303 15-11-2017 MUHAMMAD AKHBAR IMRAN -

304 15-11-2017 MUHAMAD ZULHIJRULLAH BIN

KHADRAWI -

305 15-11-2017 MUHAMMAD ASRIZUL -

306 15-11-2017 DEHNY ARDIYANZA -

307 15-11-2017 KAMELIA -

308 15-11-2017 WIRANDA -

309 15-11-2017 RISKI WAHYU SAPUTRA -

310 15-11-2017 HENDRI ABDUL MAJID -

311 15-11-2017 WAHYUNI -

312 15-11-2017 DARLINA BINTI RIYADI -

313 15-11-2017 PUTRI BINTI HERMAN -

314 15-11-2017 NUR SYAKILLA SAHIRA NANA -

315 15-11-2017 EKA HERLINARIA SAPUTRI -

316 15-11-2017 USWATUL HASANAH BINTI RIYADI -

317 15-11-2017 MUHAMMAD YUSRI RAHMADAN -

318 15-11-2017 NURAZIZAH BINTI

MUHAMMADONG -

319 15-11-2017 SITI NURFAZILA BINTI KHADRAWI -

320 15-11-2017 FITRI AYU NINASIH BINTI

ZULKARHAN -

321 15-11-2017 AZLINA -

322 15-11-2017 NURFAIZAH BINTI

MUHAMMADONG -

323 15-11-2017 AZMA UL UZNA -

324 15-11-2017 SAKINA -

325 15-11-2017 ADILAHSARI ARDIANTO -

326 15-11-2017 SITTI HADIJA SAING -

327 15-11-2017 ARIAL HERU NAWIR -

328 15-11-2017 MUHAMMAD RESKI PUTRA BIN

ZAINUDDIN -

329 15-11-2017 DWI ANDIKA -

330 15-11-2017 MOHAMAD AIDIL DAMAYANA

PITRA BIN DAMING -

331 15-11-2017 MOHAMMAD CHAIRIL -

332 15-11-2017 FEBRIANI SYAWAL -

333 15-11-2017 PUTERI ALQISYAIRIN BINTI

SOLIHIN -

334 15-11-2017 MEIZAN PRATAMA NURDIANTO -

335 15-11-2017 NISSYA RAMADHANI BIN

ABDULLAH -

336 15-11-2017 NURUL SILVIA -

337 15-11-2017 JEFIAN QOIROTUN NIKMAH -

338 15-11-2017 NUR AIN SYAFIKA -

339 15-11-2017 NATASYA -

340 15-11-2017 HENDRIK -

341 15-11-2017 NABILA SAFITRI -

342 15-11-2017 QIFANDI IBRAHIM -

343 15-11-2017 NUR HIKMAH -

344 15-11-2017 DEWA INDRA JAYA -

345 24-02-2018 MASYUR MAKSAHURI AU195316

Page 118: UPAYA PEMERINTAH INDONESIA DALAM MENANGGULANGI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43587/1/SALEHA MUFIDA-FISIP.pdf · fakultas ilmu sosial dan ilmu politik universitas

xliv

346 24-02-2018 HERMAN MUSLIN AU195317

347 24-02-2018 SHOLEH KHODIN AU195408

348 24-02-2018 TOMI SAMSUL AU195407

349 24-02-2018 ANOM WIRATNO AU195405

350 24-02-2018 SUJIBNO BIN SAHWAT -

351 24-02-2018 SALEHE AU195406

352 24-02-2018 JUFRI GEGO AU195404

353 24-02-2018 ERIC ABDULLAH -

354 24-02-2018 DIDIK HARIYANTO AU195259

355 24-02-2018 FIDELIS TANGGU DEKU AU195258

356 24-02-2018 ADAM BIN SAIE AU195319

357 24-02-2018 AMILUDDIN AU195321

358 24-02-2018 FIRMAN AU195293

359 24-02-2018 NASRI GEGO AU195403

360 24-02-2018 ARIFIN KURUSI AU195294

361 24-02-2018 EFFENDY BIN ABDULLAH AU195295

362 24-02-2018 SUMARTONO -

363 24-02-2018 WARDANA KUDDU AU195266

364 24-02-2018 SUDARNI LAKASAU AU195322

365 24-02-2018 SUMADI AU195402

366 24-02-2018 SATILA AU195326

367 24-02-2018 SUKARDI MANSUR AU195401

368 24-02-2018 SAMSUL -

369 24-02-2018 SOLEMAN TALAN AU195327

370 24-02-2018 ASMAYADI AU195257

371 24-02-2018 TAUFIK HAIRONI -

372 24-02-2018 RICO MORNI AU195400

373 24-02-2018 MARUKI MUSLEH AU195399

374 24-02-2018 NURHAYATI AU195265

375 24-02-2018 RAHMAN -

376 24-02-2018 SALMAN LARAMANG AU195398

377 24-02-2018 MUSTAPA AU195397

378 24-02-2018 RIKARDUS -

379 24-02-2018 SYAMSUL BAHRI -

380 24-02-2018 TAJUDDIN RAMPEI AU195396

381 24-02-2018 TOBIAS TODA GOLLU AU195395

382 24-02-2018 MULIADI ASMONI AU195394

383 24-02-2018 HASMI AU195380

384 24-02-2018 PUAD HASAN AU195393

385 24-02-2018 RAHMAT BIN SAHARUDIN AU195272

386 24-02-2018 HATATI BINTI MASSERE AU195337

387 24-02-2018 RUHUL QUDUS AU195392

388 24-02-2018 MASLIANA LAMALU AU195379

389 24-02-2018 LISA BINTI SOLIHIN AU195285

390 24-02-2018 SALIM -

391 24-02-2018 NUR DIANA -

392 24-02-2018 HARIATI BINTI LAHO AU195286

393 24-02-2018 NENY YULYANTI AU195378

394 24-02-2018 NISMAWATI -

395 24-02-2018 HIMDAH BINTI ZAENI AU195287

396 24-02-2018 HASNI PALALOI AU195275

397 24-02-2018 IRMAWATI LANGA AU195264

398 24-02-2018 MIRA AU195288

Page 119: UPAYA PEMERINTAH INDONESIA DALAM MENANGGULANGI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43587/1/SALEHA MUFIDA-FISIP.pdf · fakultas ilmu sosial dan ilmu politik universitas

xlv

399 24-02-2018 KURNIA BUJANG SALEH AU195263

400 24-02-2018 YUPA LADARISA -

401 24-02-2018 IDAH BINTI SEMMANG AU195339

402 24-02-2018 SUYITNO AU195391

403 24-02-2018 IRMA -

404 24-02-2018 HAJRAH BINTI JUNEDA AU195341

405 24-02-2018 MIRAH NGADIO AU195377

406 24-02-2018 DIBYO SARWONO AU195256

407 24-02-2018 LAMAMMA LAJUMA AU195343

408 24-02-2018 SUWARDI KAMARUDDIN AU195390

409 24-02-2018 SAIFUL INTA AU195389

410 24-02-2018 ALI IMRON AU195296

411 24-02-2018 NURHAUATI -

412 24-02-2018 ARTASIH AU195376

413 24-02-2018 JAMALUDDIN NURDIN AU195344

414 24-02-2018 DARA LAMARU AU195375

415 24-02-2018 ALEX NYAMBO AU195297

416 24-02-2018 HANISA SUDIRMAN AU195374

417 24-02-2018 DARWIS HABO AU195345

418 24-02-2018 ASMAWATI MUHAMAD SALUK AU195289

419 24-02-2018 IIN MULIANI AU195373

420 24-02-2018 NURSANI MOHTASOR AU195262

421 24-02-2018 AMINAH TAHIR AU195290

422 24-02-2018 ASPAH CENA AU195291

423 24-02-2018 MUHAMMAD KHAIRIL RIEZANIEY AU195347

424 24-02-2018 ATENG BINTI ELIN AU195292

425 24-02-2018 CICCI GAJI -

426 24-02-2018 AIDIL RAHMAN AU195255

427 24-02-2018 BINTANG RATTE AU195372

428 24-02-2018 HANAPI AU195254

429 24-02-2018 HERNAWATI BT HARPAEN -

430 24-02-2018 HAMIRI JIKRI AU195253

431 24-02-2018 FUAT HASAN BIN IQKRAM -

432 24-02-2018 HELMI BASIR AU195354

433 24-02-2018 YOSEF CAWA AU195276

434 24-02-2018 ASTUTIK -

435 24-02-2018 SUHENDRA ALHAD AU195261

436 24-02-2018 SANIRAN AU195388

437 24-02-2018 ICHA NOVIANA SARI AU195371

438 24-02-2018 ZOHRIL RIZWAN AU195387

439 24-02-2018 TAHIR SIGALAGA AU195277

440 24-02-2018 LINDAWATI -

441 24-02-2018 EEN ANDIK -

442 24-02-2018 HUNIATI AU195370

443 24-02-2018 DARMADI KARIM AU195252

444 24-02-2018 SALIM -

445 24-02-2018 NURDIANA BINTI MALIK -

446 24-02-2018 SALLEH AU195355

447 24-02-2018 SABURI HAIDIR -

448 24-02-2018 RABUDIN AMAT AU195260

449 24-02-2018 SITTI AMA AU195369

450 24-02-2018 ASMA DURUSE AU195386

451 24-02-2018 REMI AJI AU195271

Page 120: UPAYA PEMERINTAH INDONESIA DALAM MENANGGULANGI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43587/1/SALEHA MUFIDA-FISIP.pdf · fakultas ilmu sosial dan ilmu politik universitas

xlvi

452 24-02-2018 DADI SUKKU AU195251

453 24-02-2018 DARUS SALAM AU195250

454 24-02-2018 MUHAMMAD SYAKIR AU195385

455 24-02-2018 RATEMI AU195301

456 24-02-2018 DAING NAI AU195278

457 24-02-2018 BAHAR RAUP AU195249

458 24-02-2018 SUMRIYEH AU195270

459 24-02-2018 SUPARMAN AU195384

460 24-02-2018 AYU SITI MINA AU195279

461 24-02-2018 DENI BIN KASAN AU195280

462 24-02-2018 ASMAT AU195298

463 24-02-2018 NURUL KHOMARIAH BINTI MOH

SEN -

464 24-02-2018 RISNA SEMMAILA -

465 24-02-2018 ANTONI AU195281

466 24-02-2018 SANTIE JULI AU195302

467 24-02-2018 ANDRIAN AU195383

468 24-02-2018 RINDI AU195269

469 24-02-2018 AGUS BIN RASHID NIA AU195282

470 24-02-2018 SITI AISYAH AU195268

471 24-02-2018 ANDIKA AU195283

472 24-02-2018 FITRIANI RAJAB AHMAD AU195248

473 24-02-2018 ADO AU195382

474 24-02-2018 ABU BIN NORDIN AU195299

475 24-02-2018 JUSNA BASOK -

476 24-02-2018 ARDI BIN HAMIDI AU195284

477 24-02-2018 WULAN DARI AU195267

478 24-02-2018 BAHARUDIN AU195381

479 24-02-2018 WIJI ASTUTIK AU195303

480 24-02-2018 MANTO AU195300

481 24-02-2018 SARIFUDDIN BIN SANGKA AU195247

482 24-02-2018 NURDIN AU195246

483 24-02-2018 ANTON AU195356

484 24-02-2018 FERDI BIN TABRANI -

485 24-02-2018 AHMAD TRIONO AU195245

486 24-02-2018 BASIR BIN MUHAMMAD AU195357

487 24-02-2018 NASRUDIN AU195335

488 24-02-2018 AZIS DIKI BIN SAMAD AU195358

489 24-02-2018 MIRATI AU195334

490 24-02-2018 MANSUR BIN AJIRON AU195324

491 24-02-2018 UDIN BUJANG AU195368

492 24-02-2018 PATAHUL ANAM BIN URUN AU195338

493 24-02-2018 ABDUL GHAFUR AU195359

494 24-02-2018 LAGE HALANG AU195340

495 24-02-2018 MAWARNI SAMID AU195342

496 24-02-2018 HERMAN SODA AU195360

497 24-02-2018 BOLENG BIN YIRIN AU195361

498 24-02-2018 MUHAMMAD FAIZAL RUSLI AU195315

499 24-02-2018 IWAN LANDENG -

500 24-02-2018 DARMAWAN BIN NASIR AU195362

501 24-02-2018 NASRI AU195314

502 24-02-2018 ISMAIL LOPPENG AU195367

503 24-02-2018 MUHIBAN AU195346

Page 121: UPAYA PEMERINTAH INDONESIA DALAM MENANGGULANGI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43587/1/SALEHA MUFIDA-FISIP.pdf · fakultas ilmu sosial dan ilmu politik universitas

xlvii

504 24-02-2018 MOHD RESYAWAN BIN ALI AU195349

505 24-02-2018 IDRIS ALMUBDI AU195363

506 24-02-2018 IBRAHIM AU195365

507 24-02-2018 MUDIONO BIN MARWAT AU195313

508 24-02-2018 MUHAMMAD CEP JOHAR AU195348

509 24-02-2018 HARTAWAN AU195312

510 24-02-2018 MUHAMMAD NUR LANGGI AU195311

511 24-02-2018 LANNING LATIF AU195310

512 24-02-2018 LALU HANDILUN AU195309

513 24-02-2018 JABAR HASAN -

514 24-02-2018 MUHAMAD TAUFIKURRAHMAN AU195308

515 24-02-2018 MAHDI AU195307

516 24-02-2018 ALI AU195364

517 24-02-2018 RUSTAM BIN JUPRI AU195351

518 24-02-2018 MOCHAMMAD ROTIB AU195306

519 24-02-2018 IRWAN BIN YUSUF AU195353

520 24-02-2018 PATIMAH ELPI ASAMAT AU195350

521 24-02-2018 ROSMIATI BINTI JARAIN AU195352

522 24-02-2018 RISKA MAJID AU195305

523 24-02-2018 SUCIK ITA NINGSIH AU195320

524 24-02-2018 SUPRIANA -

525 24-02-2018 SRIANI AU195304

526 24-02-2018 MINATUN AU195273

527 24-02-2018 ANTO -

528 24-02-2018 USMAN AU195274

529 24-02-2018 DJUMAIN SAUNA AU195318

530 24-02-2018 RUDI LANAU AU195333

531 24-02-2018 MUAZ AU195323

532 24-02-2018 MUHASWARI MUSTARING AU195332

533 24-02-2018 OTMAS MADA AU195330

534 24-02-2018 BENTAR NURDIN AU195325

535 24-02-2018 RAHMAN BIN MUHAMMAD NUR -

536 24-02-2018 HAERUL ANWAR AU195328

537 24-02-2018 NIKMALUDDIN AU195329

538 24-02-2018 MUNASIR -

539 24-02-2018 LANDENG TANGNGA -

540 24-02-2018 JUNAIDIN AU195336

541 24-02-2018 MUHAMMADE LAUPE -

542 24-02-2018 LUKMAN -

543 24-02-2018 HADIS AU195331

544 24-02-2018 MUHRI AU195366

545 24-02-2018 HERNIATI AU195449

546 24-02-2018 NAHA AU195448

547 24-02-2018 DOMINGGUS NAI BILI AU195409

548 24-02-2018 WARNO AU195471

549 24-02-2018 SUPIANI MOHA AU195447

550 24-02-2018 ABD SAMAD AU195470

551 24-02-2018 SELVIANI MUHAMMAD IDRIS AU195446

552 24-02-2018 DARSAM -

553 24-02-2018 MAHUDIN AU195469

554 24-02-2018 SUHADA AU195445

555 24-02-2018 TARWI AU195468

556 24-02-2018 HASNI AU195444

Page 122: UPAYA PEMERINTAH INDONESIA DALAM MENANGGULANGI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43587/1/SALEHA MUFIDA-FISIP.pdf · fakultas ilmu sosial dan ilmu politik universitas

xlviii

557 24-02-2018 SADAKAH AU195410

558 24-02-2018 MUHAMAD TAYUB AU195467

559 24-02-2018 MARIYANI DASING AU195443

560 24-02-2018 SARIPUDDIN AU195466

561 24-02-2018 UNASIH AU195442

562 24-02-2018 AMRI DG NAKKU AU195465

563 24-02-2018 ANGGRIANI BT NURDIN ANWAR AU195441

564 24-02-2018 MAMA AU195464

565 24-02-2018 HARIS AU195463

566 24-02-2018 NORHASAN AU195440

567 24-02-2018 HENRA AU195462

568 24-02-2018 ABDUL LATIF AU195461

569 24-02-2018 AHMAD BANA AU195439

570 24-02-2018 TEGUH SELAMET AU195460

571 24-02-2018 NUKMAN AU195438

572 24-02-2018 A WE TENRI SANGKA NILWADY AU195416

573 24-02-2018 NUDIANA SEWA AU195415

574 24-02-2018 JUWADI AU195437

575 24-02-2018 SARIPUDIN SAUPA AU195459

576 24-02-2018 SUAIDIN AU195413

577 24-02-2018 GUNAJI AU195436

578 24-02-2018 SUARDI MUIS AU195458

579 24-02-2018 HAMID AU195435

580 24-02-2018 ARIFIN SAENO -

581 24-02-2018 YOSEP NOFRIYANTO MALI DAO AU195434

582 24-02-2018 BAKRI AU195457

583 24-02-2018 ALISYBAN -

584 24-02-2018 JIMUN AU195433

585 24-02-2018 ARIANTO AU195455

586 24-02-2018 SYAHRIR AU195432

587 24-02-2018 ASIS AU195456

588 24-02-2018 SAIN AU195431

589 24-02-2018 RAHMAWATI AU195422

590 24-02-2018 ABDUL RAHMAN AU195430

591 24-02-2018 JABIR MAMAN AU195414

592 24-02-2018 KATILAH AU195429

593 24-02-2018 AKSA YUNUS AU195454

594 24-02-2018 NURHAYATI AU195412

595 24-02-2018 HANIA AU195428

596 24-02-2018 SUKMAWATI AU195418

597 24-02-2018 NATALIA FATIMA ABU LELO AU195427

598 24-02-2018 ASAN AU195451

599 24-02-2018 HASNAH AU195426

600 24-02-2018 SIRMADI -

601 24-02-2018 ANGGUN AU195450

602 24-02-2018 SASMITA DG BAU AU195425

603 24-02-2018 RABASIAH AU195419

604 24-02-2018 KIKI AU195424

605 24-02-2018 RABASIA AU195420

606 24-02-2018 SYAMSIAH AU195423

607 24-02-2018 ILYAS ABDUL RAHIM AU195452

608 24-02-2018 MUHAMMAD BASIR BIN DASING -

609 24-02-2018 SITTI TALLASSI AU195421

Page 123: UPAYA PEMERINTAH INDONESIA DALAM MENANGGULANGI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43587/1/SALEHA MUFIDA-FISIP.pdf · fakultas ilmu sosial dan ilmu politik universitas

xlix

610 24-02-2018 RISMAN KAMMISI AU195411

611 24-02-2018 MOHAMAD NASIR AU195417

612 24-02-2018 ADI -

613 24-02-2018 ICAL BAHA AU195453

614 24-02-2018 HERMAN AU195475

615 24-02-2018 AFIQAH FIRZANAH AU195476

616 24-02-2018 NURUL ASISA AU195481

617 24-02-2018 JHENNY MALTA LUGITA AU195484

618 24-02-2018 FADILAH YASIRUN AU195485

619 24-02-2018 NURHALIZA AU195486

620 24-02-2018 JAMILAH AU195491

621 24-02-2018 NADIR JABAR -

622 24-02-2018 ARIEL BACHTIAR AU195488

623 24-02-2018 RIDHO AL HABIB AU195494

624 24-02-2018 OKTOVIANA BASTIANA AU195495

625 24-02-2018 LUNA DWI FEBIOLA AU195497

626 24-02-2018 AISHAH AU195500

627 24-02-2018 MUH KHAERUL HOLQI AU195474

628 24-02-2018 ARIL YANGSYAH AU195477

629 24-02-2018 NUR SALINA AU195478

630 24-02-2018 ALFIAN ALDO AU195479

631 24-02-2018 EGI WINATA ZAINUDIN AU195480

632 24-02-2018 AFDAL AU195472

633 24-02-2018 NABILA BAHAR AU195473

634 24-02-2018 ERFAN AU195482

635 24-02-2018 HENDRY AU195483

636 24-02-2018 SANDRY AU195489

637 24-02-2018 FADLI BIN BUDI AU195490

638 24-02-2018 MOHAMMAD RAMADAN BIN ARIP AU195492

639 24-02-2018 NURDIN SAMSUL AU195493

640 24-02-2018 MOHAMAD AZIZ AU195496

641 24-02-2018 MUHAMMAD ALIF JUMLIAS AU195498

642 24-02-2018 MUHAMMAD ADAM JUMLIAS AU195499

643 24-02-2018 AHMAD DANI -

644 24-02-2018 MUHAMMAD NASRULLAH -

645 24-02-2018 MOHAMAD ASDI GUNAWAN -

646 24-02-2018 MUHAMMAD AKBAR SUWITO -

647 24-02-2018 RAHMAT AMIRULLAH EDY -

648 24-02-2018 MUHAMMAD HAIZAM -

649 24-02-2018 SAHRUL -

650 24-02-2018 RALISYA AU195487

651 18-08-2018 MUHAMMAD JIBRAN -

652 18-08-2018 ABDUL JABAR AL AFGAN - 653 18-08-2018 NUR SYAWAL MANSYUR - 654 18-08-2018 WILSON SEMBRI - 655 18-08-2018 NURHIDAYAH UMAR -

656 18-08-2018 SAZYA UMAIRAH BINTI

ABDULLAH

-

657 18-08-2018 MIRANDA - 658 18-08-2018 REZKY ALYA PUTRI SEMBRI - 659 18-08-2018 RAHMAT RAJAB - 660 18-08-2018 MUHAMMAD AIDIL SAMUDRA - 661 18-08-2018 LUKMAN HAKIM BURHAN -

Page 124: UPAYA PEMERINTAH INDONESIA DALAM MENANGGULANGI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43587/1/SALEHA MUFIDA-FISIP.pdf · fakultas ilmu sosial dan ilmu politik universitas

l

662 18-08-2018 AHMAD PADLAN - 663 18-08-2018 YUSRI MUSLIMIN - 664 18-08-2018 MUHAMMAD FERDI HASAN ALI - 665 18-08-2018 PUTRA BASRI -

666 18-08-2018 MUHAMMAD ALL SAMIR BIN

RUSMAN

-

667 18-08-2018 MUHAMMAD ANDIKA PRATAMA

SETIYO

-

668 18-08-2018 NABILA SITI AISAH AL HUMAIROH -

669 18-08-2018 MUHAMMAD DAFA AZKA

SAPUTRA

-

670 18-08-2018 RIKI MUHTAR -

Page 125: UPAYA PEMERINTAH INDONESIA DALAM MENANGGULANGI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43587/1/SALEHA MUFIDA-FISIP.pdf · fakultas ilmu sosial dan ilmu politik universitas

li

LAMPIRAN 4

Wawancara dengan Dadang Hermawan, Koordinator Penghubung CLC Sabah dan

Sarawak via Whatsapp

Waktu : 7 Juni 2018 s.d. 8 Agustus 2018

Narasumber : Dadang Hermawan, Koordinator Penghubung CLC Sabah dan

Sarawak

Q : Pak, setahu saya CLC itu bukan sekolah formal, lalu apakah pemerintah

sudah menyediakan sekolah formal untuk anak-anak TKI di Sarawak?

A : Kalau namanya ya… pelaksanaannya sebagai kelas jauh SIKK (Sekolah

Indonesia Kota Kinabalu). Ijazahnya juga sama dengan anak SIKK, bukan

paket. CLC itu polanya seperti SMP Terbuka.

Q : Berarti pelajaran yang diberikan sama ya, Pak?

A : Ya sama.

Q : Kalau ada anak dari ladang yang ingin sekolah di SIKK, apakah ada akses

kendaraannya Pak?

A : Bis sih ada, tapi jarak tempuhnya 90 s.d. 600 KM, jadi mereka belajarnya di

CLC.

Q : Apakah CLC itu untuk jenjang SD saja Pak?

A : Untuk SD dan SMP, yang sudah establish justru SMP.

Q : Bagi siswa yang sudah lulus SMP harus mencari sekolah Kerajaan Malaysia

atau kembali ke Indonesia?

A : Ke Indonesia

Page 126: UPAYA PEMERINTAH INDONESIA DALAM MENANGGULANGI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43587/1/SALEHA MUFIDA-FISIP.pdf · fakultas ilmu sosial dan ilmu politik universitas

lii

LAMPIRAN 5

Wawancara dengan Nasrullah Ali Fauzi, Koordinator Penghubung CLC di

Sarawak via Whatsapp

Waktu : 8 Juni 2018 s.d. 9 Agustus 2018

Narasumber : Nasrullah Ali Fauzi, Koordinator Penghubung CLC di Sarawak

Q : Pak, bolehkah saya minta data mengenai pengiriman guru Indonesia ke

Sarawak sejak tahun 2014-2018?

A : Guru Indonesia ke Sarawak baru 23 orang.

Q : Apakah 23 guru tersebut dikirim dalam satu tahap Pak?

A : 15 orang datang Mei 2017, 8 orang datang Agustus 2017.

Q : Sekolah lanjutan bagi anak-anak lulusan CLC itu apa ya Pak? Sementara

CLC itu baru sampai tingkat SMP kan Pak?

A : CLC Sarawak sementara ini yang resmi hanya SD. Sekolah lanjutan masih

dijajaki.

Q : Berarti anak-anak lulusan CLC Sarawak belum pasti dapat melanjutkan

sekolahnya kemana ya Pak?

A : Mereka dapat ijazah resmi SD dari SIKK. Untuk kelanjutan tingkat SMP,

tidak bisa di Sarawak. Mereka sementara ini mencari sekolah sendiri di

Indonesia.

Q : Jadi 54 CLC yang sudah dibangun di Sarawak seluruhnya tingkat SD ya

Pak?

A : CLC bukan dibangun, tapi dibentuk. Jangan bayangkan seperti sekolah

formal.

Q : Apakah SIKK ada yang tingkat SMP Pak?

A : SIKK dari TK sampai SMA

Q : Apakah bisa lulusan CLC SD dari Sarawak melanjutkan SMP dan SMA di

SIKK?

A : Pada prinsipnya bisa.

Q : Jarak ladang Sarawak dengan SIKK kan sangat jauh sehingga tidak

terjangkau oleh anak-anak untuk sekolah di SIKK dan pulang ke ladang

Sarawak. Apakah SIKK memiliki asrama yang dapat digunakan mereka

Pak?

A : Itulah masalahnya. Anak itu tidak dapat diam di Sabah tanpa orang tua yang

tinggal di Sabah.

Page 127: UPAYA PEMERINTAH INDONESIA DALAM MENANGGULANGI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43587/1/SALEHA MUFIDA-FISIP.pdf · fakultas ilmu sosial dan ilmu politik universitas

liii

LAMPIRAN 6

Wawancara dengan Lucky Fathria Jatnika, Koordinator Penghubung CLC di

Sarawak via Whatsapp

Waktu : 16 Agustus 2018 s.d. 2 September 2018.

Narasumber : Lucky Fathria Jatnika, Koordinator Penghubung CLC di Sarawak

Q : Apakah sudah ada sekolah yang didirikan oleh pemerintah khusus untuk

menampung siswa/I lulusan CLC Sarawak, Pak?

A : Sekolah/CLC khusus SMP memang sudah ada, Alhamdulillah sudah ada 9

CLC yang kebetulan ada jenjang SMPnya, hanya saja masih belum ada

permit (ijin), bahasa sedihnya mah masih ilegal, tapi ini yang sedang

diupayakan.

Q : untuk pendidikan tingkat atasnya bagaimana Pak? Untuk SIKK sudah ada

jenjang SMAnya belum Pak?

A : SIKK adalah SILN terlengkap untuk saat ini, mulai dari TK, SD, SMP,

SMA, bahkan SMK.

Q : untuk anak-anak dari ladang Sarawak apakah bisa mengakses SIKK yang

jaraknya jauh Pak?

A : tidak bisa untuk saat ini dikarenakan masalah jarak, biaya, dan legal

dokumen.

Q : Saya dapatkan info bahwa siswa/i lulusan CLC SMP di Sabah sudah

disiapkan sekolah SMK di Nunukan dan Sebatik untuk pendidikan tingkat

atasnya. Bagaimana dengan siswa/i lulusan CLC Sarawak Pak? Apakah

pemerintah sudah menyediakan sekolah tingkat SMA khusus untuk mereka?

A : untuk lulusan CLC tingkat SD akan melanjutkan di CLC yang berada di

ladangnya kemudian diikutsertakan ujian kesetaraan. Untuk yang tingkat

SMA, untuk saat ini ada yang melanjutkan kembali di Indonesia, ada yang

masih di ladangnya, dan ada yang mendapatkan full scholarship di SMA IT

Permata Insani (Tangerang).

Q : Ujian kesetaraan itu dilaksanakan oleh KJRI atau KBRI, Pak?

A : Ujian kesetaraan diadakan langsung oleh SIKK.

Q : Anak-anak yang lulus SMP dan masih berada di ladang, berarti mereka

putus sekolah ya Pak?

A : Lulusan SMP yang masih berada di ladang secara tidak langsung putus

sekolah.

Q : Scholarship itu diurus oleh KJRI atau bagaimana Pak?

A : Scholarship dibantu berbagai pihak, baik dari Kemendikbud, Atdikbud,

Kantor Perwakilan, SIKK, Guru-Guru Bina Sarawak.

Q : Tadi kan Bapak bilang ada 9 CLC tingkat SMP yang berlum berizin.

Apakah 9 CLC itu termasuk dalam 53 CLC yang sudah ada di Sarawak atau

53 CLC tersebut hanya untuk tingkat dasar Pak?

Page 128: UPAYA PEMERINTAH INDONESIA DALAM MENANGGULANGI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43587/1/SALEHA MUFIDA-FISIP.pdf · fakultas ilmu sosial dan ilmu politik universitas

liv

A : 54 CLC itu yang sudah ditumbuhkan di Sarawak, yang sudah memiliki

permit ada 16 CLC, yang sedang dalam proses didaftarkan 15 CLC di KPM

dan JPNS, 23 CLC lagi masih pending (menunggu progress yang 15 CLC

lebih dulu) dan 54 CLC ini tingkat SD, untuk 9 CLC tingkat SMP memang

belum boleh dihitung, tapi secara internal kami sendiri 9 CLC itu terintegral

di Satuan Pendidikan yang ada (contoh CLC Rajawali ada SD dan ada yang

SMP tapi yang terdaftar hanya SDnya saja.

Hal ini sedang diupayakan oleh pemerintah kita terutama Pak Dubes

bersama Kantor Perwakilan di Sarawak (KJRI Kuching), dan lagi jika tidak

ada peran pemerintah rasanya tidak mungkin kita bisa menumbuhkan

sebanyak 54 CLC.

Tumbuh disini pun artinya tidak sekedar dapat berdiri sekolah dan

beroperasi, tapi yang jadi hal utama adalah harus legal baik secara

dokumen,dan administrasi, banyak hal yang belum terselesaikan dan itu

wajar karena masih dalam masa penyempurnaan, dan ini masih terus

ditindaklanjuti secara seksama.

Yang pasti lagi, harus menghormati kebijakan dari pemerintah setempat

Malaysia dalam hal ini Negara Bagian Sarawak.

Q : untuk 9 CLC tingkat SMP itu, boleh saya minta data nama-nama tersebut

Pak?

A : 1. CLC Rajawali

2. CLC Lavang

3. CLC Pekaka

4. CLC Saremas

5. CLC Segarmas

6. CLC Lambir

7. CLC Galasah

8. CLC Pinang

9. CLC Telabit

Q : Ohya Pak, scholarship di SMA IT Permata Insani diberikan oleh Pemerintah

Indonesia atau bagaimana?

A : Diberikan oleh Yayasan Sekolah tersebut.

Q : Pak, anak-anak TKI di Sarawak kan kebanyakan sulit mengakses

pendidikan karena ga punya legal dokumen yang lengkap seperti Akta Lahir

dan Paspor ya, sehingga pemerintah berupaya menyelesaikan persoalan ini

dengan mengadakan Itsbat Nikah, Penerbitan Akta Lahir, dan Paspor. Untuk

mendapatkan data mengenai berapa orang yang sudah diterbitkan akta dan

paspornya saya cari dimana ya Pak?

A : Akses itu hanya ada di Kekonsuleran (akta lahir) dan Imigrasi (paspor).

Q : Apakah ada CLC di Sarawak yang dimiliki oleh pemerintah? Atau

pemerintah hanya membantu pengurusan izim saja?

A : CLC dimiliki oleh perusahaan. Pemerintah, dalam hal ini koordinator

penghubung CLC akan membantu pengurusan permit bagi CLC.

Q : Apakah anak-anak tanpa kelengkapan dokumen tetap bisa bersekolah di

CLC?

Page 129: UPAYA PEMERINTAH INDONESIA DALAM MENANGGULANGI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43587/1/SALEHA MUFIDA-FISIP.pdf · fakultas ilmu sosial dan ilmu politik universitas

lv

A : Bisa, tetapi perusahaan yang mempekerjakan orang tuanya akan didesak

untuk mengurus dokumen anak-anak dari para pekerjanya minimal Surat

Kenal Lahir dan Paspor.

Q : Apa keuntungan yang didapatkan pemerintah Indonesia dan CLC setelah

mendapatkan izin operasional?

A : Yang pasti pengakuan, analoginya sama dengan pasangan yang tinggal

bersama tanpa ikatan pernikahan, kemudian memiliki anak, maka anak

tersebut tidak dapat diakui secara sah menurut hukum. Begitu pula dengan

CLC, ketika CLC sudah memiliki permit, maka siswa-siswanya dapat diakui

dan kemudian akan mudah untuk mengurus Paspor, Surat Kenal Lahir, Visa

Pelajar, dan legal dokumen lainnya.

Q : Kalau ada CLC belum berizin, apakah siswanya dapat membuat Paspor dan

Visa Pelajar?

A : Bisa, dengan menginduk ke CLC yang sudah memiliki permit.

Q : CLC tingkat SMP di Sarawah baru terdapat 9 buah, apakah sejumlah itu

telah memadai untuk memberikan pelayanan pendidikan bagi seluruh anak

TKI di kebun sawit di Sarawak?

A : Siswa CLC tingkat SMP di Sarawak masih sedikit. Misalnya di CLC

Rajawali, siswa SMPnya hanya tiga orang. Hebatnya orang tua disana,

ketika anaknya sudah berada di kelas 5 atau 6 SD, mereka dipulangkan ke

Indonesia untu melanjutkan sekolah disana.

Q : Berdasarkan berita dari website KRJI Kuching, pemerintah ingin

mendirikan boarding school di Kalimantan bagi anak-anak TKI yang telah

lulus dari CLC. Apakah pemerintah telah mendirikan boarding school

tersebut?

A : Belum didirikan karena memang belum dibutuhkan. Kalau sekolah SMK di

Nunukan yang untuk menampung lulusan CLC SMP dari Sabah memang

didirikan karena siswa lulusan CLC di Sabah sangat banyak, tidak seperti di

Sarawak yang hanya sedikit.

Q : Apakah ada distrik di Sarawak yang belum terdapat CLC?

A : Kalau menurut saya masih ada distrik yang belum punya CLC, di Limbang

dekat perbatasan Brunnei

Q : Apa saja kewajiban perusahaan sawit dalam membantu penyediaan

pelayanan pendidikan bagi anak-anak dari para TKI di perusahaannya?

Sejauh apa keterlibatan perusahaan sawit dalam perusahaan ini?

A : KJRI akan mendorong perusahaan sawit membentuk CLC, perusahaan sawit

yang akan membangun gedung untuk sekolah, mengisi bangunan sekolah,

mengurus permit CLC, mengurus paspor siswa-siswi CLC ke KJRI, dll.

Q : Salah satu upaya pemerintah Indonesia dalam menangani masalah

pendidikan anak TKI adalah dengan mengadakan Itsbat Nikah bagi para

TKI. Namun, hal ini bertentangan dengan Akta Imigrasi 1959/63 atau

peraturan 39 yang tidak membenarkan pernikahan pekerja asing di

Malaysia. Mengapa program ini tetap dilakukan oleh pemerintah Indonesia?

A : Larangan menikah bagi pekerja asing di Malaysia berada pada ranah hukum

positif. Sementara program Itsbat Nikah yang dilakukan oleh KJRI berada

pada ranah kebijakan.

Page 130: UPAYA PEMERINTAH INDONESIA DALAM MENANGGULANGI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43587/1/SALEHA MUFIDA-FISIP.pdf · fakultas ilmu sosial dan ilmu politik universitas

lvi

LAMPIRAN 7

Wawancara dengan Lucky Fathria Jatnika, Koordinator Penghubung CLC di

Sarawak

Waktu : 9-13 September 2018

Narasumber : Lucky Fathria Jatnika, Koordinator Penghubung CLC di Sarawak

Q : Bagaimana awal mula CLC dibentuk?

A : Pemerintah mengirim guru untuk merintis pendirian sekolah untuk anak-

anak Indonesia di Sabah. Akhirnya yaa itu Pak Dadang dengan terima ikut

itu dan diusut lah kalo dulu dengan PKLK, kalo sekarang dengan PKLN.

Yang penting punya wadahnya dulu. Udah ada nih wadahnya SIKK, dapet

permitnya mulai bangun tempat yang penting bisa sekolah, tapi ternyata

muridnya banyak. Jadi dibikinlah cabang. Mereka ga punya permit, ga akan

mungkin bikin sebangunan untuk nampung semua ekspatriat di ladang. Nah,

caranya numpang, disebutnya cawangan atau cabang. Walaupun sebenernya

maksudnya untuk konteks itu tidak ada yang seperti itu sekolah kita.

Terkecuali ya memang kita sudah punya di banding yaa ada cabangnya. Jadi

yaa dikonsepkan lah seperti itu, tapi kan konsep itu hanya diterima oleh kita

yang punya regulasi seperti itu, tapi kalau Malaysia gak punya. Nah, gak

bisa. Akhirnya apa. Mulai dari sekarang gimana sekolah ladang punya

permit. Yaa buka,akhirnya dapet permit. Awalnya hanya tujuh sekolah,

setelah tujuh, sekian, sekian, sekian, akhirnya sampe SD nya ada, total

hampir dua ratusan lebih CLC. Sebelum dua ratus CLC, ada tantangan baru

namanya CLC non ladang. Kalo udah CLC non ladang, lebih rumit lagi, ada

anak yang hidupnya di luar ladang, tapi ini anak punya orang tua yang

bukan kerjanya di ladang. Kerjanya dimana? macem-macem ya ada yang

serabutan. Banyak disitu permasalahannya, yang ini yang itu. Nah sekarang

kan sudah saya take nih, tinggal bisa dibilang sekarang tuh tinggal maintain

masalah kualitas. Sebenarnya kalo dipikir-pikir sama dengan 3T (terpencil,

terluar, tertinggal).

Q : Apakah masih ada distrik di Sarawak yang belum terdapat CLC?

A : Sebetulnya masih ada distrik yang belum punya CLC, di Limbang, dekat

perbatasan Brunnei.

Q : Bagaimana cara memperoleh Akta Kelahiran?

A : Jadi tiap negeri beda undang-undang. Nah, jangankan tiap negeri, dalam

satu negeri beda distrik aja bahkan satu kantor bisa beda-beda kebijakannya.

Misalnya untuk visa pelajar, kita punya Miri, Bintulu, Kuching. Miri boleh,

eh engga, Miri gak boleh, Bintulu boleh, Kuching abu-abu. Iyaaa jadi lucu

sebenernya. Nah, ini syarat-syaratnya (menunjuk berkas persyaratan

pembuatan akta kelahiran). Saya biasanya suka bawa ini, coba kamu lihat,

apa ini? Kamu lihat ini sejenis apa? KTP, disini disebutnya IC. Bang Amran

dulunya adalah orang konsulat. Saya minta surat pengantar dari dia untuk

Page 131: UPAYA PEMERINTAH INDONESIA DALAM MENANGGULANGI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43587/1/SALEHA MUFIDA-FISIP.pdf · fakultas ilmu sosial dan ilmu politik universitas

lvii

memperkuat persyaratan pembuatan akta kelahiran anak saya. Jadi untuk

mendapatkan Akta Kelahiran, pertama kali harus ke JPN untuk

mendapatkan Sijil Lahir, kemudian ke KJRI untuk mendapatkan Surat

Kenal Lahir, Surat Kenal Lahir diconvert di KJRI, Akta Kelahiran akan

dikeluarkan oleh Disdukcapil. Syarat-syarat untuk mengajukan Sijil Lahir

ke JPN adalah paspor dan visa orang tua, surat nikah orang tua, clinic

card/hospital card, dan surat tugas.

Q : Mengapa anak-anak TKI diperbolehkan tinggal di Malaysia sampai usia 12

tahun, sementara UU Malaysia melarang hal tersebut? Ketika saya ngobrol

sama istrinya Pak Edwan (salah satu staff KJRI), beliau juga bilang ya disini

juga katanya sampai usia dua belas tahun anak itu boleh belajar abis itu

pulang ke Indonesia.

A : Itu bahasannya kalo saya ya, bahasan itu pernah saya denger, tapi pada

prinsipnya tidak ada yang tinggal selain orang yang bekerja disini sebagai

migran-migran. Kalo dia, kalo saya sih ngerasa Bu Edwan hmmm mungkin

bicara ranahnya adalah ranah kebijakan, bukan ranah Undang-undang. Saya

kasih analogi gini, undang-undang tidak boleh membawa hak anak

tanggung yah, tapi adakan orang Indonesia yang bawa? Tetep. Itu analogi

sederhananya, gitu. Di satu sisi undang-undang yang satu ga ngebolehin,

undang undang yang satu ngebolehin. Contoh, kami nih sekarang lagi

terkendala masalah visa guru, ini sekolahnya ada permit, supaya sekolah ini

mengeluarkan teaching permit untuk guru-gurunya yang nanti akan di-

posting disini. Contoh, Pak Taufan di Ladong. Ladong dulu yang harus

punya, yang punya permit. Setelah Ladong punya permit, CLCnya,

kemudian Pak Taufan datang, didaftarkan ke CLC Ladong. Dapet. Anak-

anaknya mana? Yaa anaknya gak ada. Lah, masa iya sekolahnya ada,

gurunya ada, , tapi anaknya gak pernah ada. Anaknya juga harus didaftarin,

tapi mau didaftarin, kami berbenturan dengan undang-undang yang satu

lagi, nah gitu. Karena anak-anak ini persyaratannya tidak lengkap, anak ini

bukan lahir di Serawak. Jadi yaa kalo gitu, makanya saya bilang, kalo bicara

regulasi semua akan tarik tambang, tapi kalo misalnya bicaranya kebijakan,

itu yang sudah seharusnya. Jadi yang harus ketemu itu, nih, KPM, JPN,

PPD, Konsulat atau KJRI, ini ada misalnya Immigration. Sebenernya yang

harus duduk satu meja ini mereka. Nah, itu seharusnya. Dan gak pernah

dalam sejarah mereka ngebincangin ini semua dalam satu tempat. Yang ada

presiden, PM. Zaman Megawati, Abdullah Badawi, dari Megawati,

Abdullah Badawi turun SBY sama Najib, SBY-Najib, setelahnya Jokowi-

Najib. Udah sampe situ. Bawahan-bawahannya dibawa, ya iya dong, masa

bosnya ikut bawahannya gak ada. Pasti bosnya datang, bawahannya ada.

Bawahannya siapa? Menterinyalah, Menteri Pertahanan lah, Menteri

Departemen Hukum dan HAM lah, Menteri apa, semua ikut. Yang berkaitan

dengan anak-anak, Depkumham, pasti surat lahir, eh bukan, Kemlu

(Kementerian Luar Negeri). Sekarang gini, akta lahir yang ngeluarin siapa,

saya tanya?

Q : Dukcapil? Kemendagri?

Page 132: UPAYA PEMERINTAH INDONESIA DALAM MENANGGULANGI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43587/1/SALEHA MUFIDA-FISIP.pdf · fakultas ilmu sosial dan ilmu politik universitas

lviii

A : Yang ngeluarin Surat Lahir sebenernya bukan Mendagri, bukan dari

Kementerian dalam negeri, tapi Disdukcapil. Disdukcapil masuknya mana?

Disdukcapil itu masuknya Dalam Negeri, tapi yang ngeluarin yang kaya

gini, ini Hukum dan HAM. Ahhh kan? Lucu yahh? Kaya misalnya saya

kemarin ke Bandung. Ah ini mah gak usah ke Disdukcapil lagi, ehh terus

gak perlu didaftarin ke Depkumham. Terus jadi kemana? Cukup ke

kelurahan, Dagri. Jadi kalo ini yang ngeluarin Kemlu, udah pasti lain dari

Kemendagri. Ya kan? Gitu.

Q : Jadi kalau di Indonesia kita daftarnya ke kelurahan itukan Disdukcapil, terus

yang menandatangani Kemenkumham Pak?

A : Hmmm, engga. Tapi ini Kemlu kaitannya sama Kementerian Hukum dan

HAM. Kenapa? Terutama nanti kaitannya sama paspor. Paspor itu orang

Imigrasi, orang Imigrasi itu Hukum dan HAM. Analoginya gitu

Q : Nah, tapi kalo dari website yang say abaca, distu dikatakan Kunsulat

Jenderal Republik Indonesia sudah atau akan mengadakan kerja sama

dengan Kemendagri untuk penerbitan Akta Lahir. Nah, disitu dikatakan

Kemendagri.

A : Penerbitan Akta Lahirnya dimana? Satu, harus tau. Di Indonesia kah?

Berarti sifatnya converting. Kalau kamu mau cari buktinya, saya buktinya.

Saya dapatnya pencatatan kelahiran, gak ada yang dapat Akta Kelahiran

disana karena konsep yang kami dapat ini punya convert ke itu. Kenapa

harus convert kesini? Kalo udah ini ngapain kesini? (sambil menunjuk

Surat Lahir dari JPN) karena yang ini mah gak diakui di Indonesia, tapi

ternyata karena orang Indonesia ini diakui. Boleh, nanti untuk ngeluarin

Pencatatan Kelahiran, tapi Bapak harus daftar. Yaa ujung-ujungnya harus

ngeluarin ini juga. Nah, inilah yang nanti dibawa ke Disduk, iniloh Pak,

anak saya udah lahir. Oh yaudah ini Akta Lahir. Saya maunya Akta Lahir.

Ohh yaa engga, ini sudah Akta Lahir. Saya ngeluarin nomor pencatatan

kelahirannya. Udah nomer doang, gak ada yang lain.

Q : Dia yang ngeluarin?

A : Dia yang ngeluarin.

Q : Jadi nomor ininya beda lagi yang dikeluarikan dari Indonesia?

A : Beda, nomor registernya lain. Ini nomor register yang dikeluarkan Konsulat

Tawau saja.

Q : Berarti dia mengeluarkan nomor, berarti dia pun print-kan akta lahir?

A : Hmmm, kaya kertas, yaa kertas disitu ada nomor registrasi, apa gitu.

Q : Bagaimana dengan orang tua yang belum memiliki akta nikah sehingga

menghambat pembuatan Akta Kelahiran bagi anaknya?

A : Mau dia udah nikah 20 tahun, tapi tidak bisa menunjukkan itu hmm buku

nikahnya, dia harus itsbat. Sekarang pertanyaan besarnya, kenapa

pemerintah memberikan fasilitas itu? Padahal secara undang-undang jelas

tidak boleh ibaratnya menikah. Jangankan menikah, mereka bawa orang luar

yang tidak terdaftar, kan pertanyaan besarnya disitu. Tapi kalo yang saya

bilang, kalo undang-undangnya. Kalo sisi perlindungan konsulat tetep wajib

memberikan perlindungan. Yaa gak bisa dipungkiri orang yang kaya gitu

banyak dan bagaimana caranya. Makanya berbicaranya bukan masalah

Page 133: UPAYA PEMERINTAH INDONESIA DALAM MENANGGULANGI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43587/1/SALEHA MUFIDA-FISIP.pdf · fakultas ilmu sosial dan ilmu politik universitas

lix

regulasi, tapi masalah kebijakan. Itulah fungsi dari bilateral. Hubungan

bilateral kedua negara itu kadang-kadang traktat/treaty, convention itu bisa

mengalahkan undang-undang positif di negaranya. Jangan salah loh.

Kenapa? Treaty sama konvensi itu adalah perjanjian yang diikat bersama

dalam konteks warga internasional, bukan masalah masing-masih negara.

Tidak. Coba sekarang apakah undang-undang tentang perburuhan sudah

diratifikasi antara Indonesia dengan Singapura? Kalo belum, dia gak akan

pernah berani Indonesia kirimin migran hmmm apa migrasikan pekerja ke

Singapura. Indonesia sama Malaysia kenapap punya hubungan migrant

worker yang baik misalnya Indonesia ngirim migrant worker. Kenapa? Dua-

duanya saling meratifikasi ILO. Jadi kan International Labour

Organization, itu semua meratifikasi, artinya, menyetujui kalau di undang-

undangnya di hukum positif mereka saat itu menyatakan ini loh gak boleh,

tapi tetep dikirim, tetep ada. Untuk menjaga konvensi yang sudah sama-

sama diratifikasi, dibikinlah sebuah kebijakan. Datenglah pertemuan dua

belah negara. Begini nih Pak Badawi, saya punya pekerja, saya taruh di

kamu. Pekerja ini banyak kasih kamu keuntungan, usahamu lancar,

plantationmu semua kesebar, yang kerja sini. Orang kamu kerja gak? Dulu

pernah kejadia tahun 2003 apa berapa saya lupa. Itu semua pekerja ditarik

sama pemerintah. ditarik pulang karena ada satu gesekan antara Indonesia

dengan Malaysia. Collapse perusahaannya. Jangan salah walaupun mereka

migrant worker, tapi mereka punya arti penting, siapa yang mau kerja, dulu

hanya dua jenis, Indonesia, Filipina. Ada misalkan dari India atau dari apa,

tapi brengsek-brengsek orangnya. Mau bawa yang murah-murah bisa, dari

Vietnam, Myanmar, Laos, bisa berbahasa? Gak bisa. Artinya apa,

komunikasi gak cocok, skillnya mungkin oke sama-sama pekerja kasar, tapi

mereka banyak protesnya gitu. Tapi orang Indonesia lain, orang Indonesia

sebahasa, terus dia manut-manut aja, yang enak-enak oke gitu kan, yaa gak

semua manut sih. Tapi ohh Indonesia dibilang low cost yaa apa sebelas dua

belas lah. Yaudah jadi orang Indonesia. Filipin? Singkirin. Banyak tingkah,

mabok, bunuh, kasus rogol. Udah yang orang-orang Filipin keluar waktu itu

semua. Kalopun ad Filipin-Filipin disini, bukan pekerja-pekerja kasar. Kalo

ada pun mereka pasti ilegal. Tuh jadi hanya Indonesia, makanya ada sebuah

tarik menarik disitu. Indonesia pun butuh mereka mencari kerja, pemerintah

mungkin gak sanggup melayani itu, artinya mengirimlah si pekerja-pekerja.

Tapi keuntungan besar buat Malaysia ketika migrant-migrant worker ini

membangun hmm apa ya kaya menaranya, sawitnya Malaysia. Yaa hampir

semua 80 dalam satu ladang 80 persen itu pasti orang Indonesia. Kamu

bayangin, apalagi yang namanya Velda, itu banyak banget migrant

workernya.

Q : Velda itu apa Pak?

A : Velda tuh kalo di Indonesia PTPN (Perusahaan Perkebunan Negara) milik

BUMN, berarti milik Malaysia. Yaa sekarang, kalo kamu tidak minta

fasilitas yang lain buat warga negaramu disana, warga negaramu gak betah.

Terus anak-anaknya jadi besi, yaa ini anak lahir disini, gak dapet

pendidikan, di Malaysianya bikin masalah, balik ke Indonesianya bego,

Page 134: UPAYA PEMERINTAH INDONESIA DALAM MENANGGULANGI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43587/1/SALEHA MUFIDA-FISIP.pdf · fakultas ilmu sosial dan ilmu politik universitas

lx

bikin masalah. Itu PR bersama, tapi yang memulai siapa? Yaa pemerintah

kita. Pemohon melalui perjanjian bilateral, melalui ratifikasi. Saya mewakili

pekerja. Gak dipungkiri bawa keluarga. Dan harusnya salah imigrasi,

kenapa masih itu atau misalnya. Kalo mau salah-salahan banyak, yang mau

disalahin banyak. Jadi ranahnya sudah tidak berbicara hukum positif, yang

dibicarakan adalah masalah kebijakan internasional, kaitannya dengan

hubungan bilateral kedua negara, konteksnya ASEAN. Ratifikasi,

internasonal, artinya PBB. Jadi, obrolannya harus, memang kenapa yaa kok

bisa begini. Liat dulu, hukum positifnya bagaimana. Boleh sampe 12 tahun,

itu tuh kebijakan kayanya ya, bukan, gak ada.

Q : Kalau untuk ekspatriat yang professional worker itu bisa ya Pak?

A : Yaa iya atuh, kalo ekspatriat sudah pasti dengan gaji yang sekian. Kenapa

ngomongin gaji? Logika aja nih. Kemampuan untuk menanggung supaya

mereka tidak jadi beban negara yang sedang didatangi, contoh misalnya

kalo pergi ke Brunnei. Kamu akan ditanya kamu bawa uang berapa. Berapa

dollar do you have? Biasanya Cuma bilang misalnya 5 hundred. 5 hundred?

It‟s not enough for coming here. Yaa memang gak cukup, emang mahal.

Dan songong amat nih Immigration doang nanyanya duit. Yaa itu memang

wajib. Kamu punya berapa di ATM? Maksudnya di account banknya

berapa. Ya kenapa sampe ditanya itu, supaya kamu gak jadi beban negara

orang. Bukan karena ih songong amat ditanyain berapa duit kita gitu. Bukan

karena itu. Yaa fungsinya supaya dia, ohhh bisa ini kapasitasnya mencukupi

untuk menanggung si keluarga-keluarganya. Apalagi kalo kaya Pak Konjen

mah, ohh ya kalo yang diplomat mah udah paspor item neng, lain cerita.

Paspor itu ada tiga jenis. Ijo, terus ada hmmm biru, terus item. Eh sorry, ijo,

merah, biru, item. Empat custom. Ijo itu kaya kitaa hehe. Merah itu kaya

negara yang udah mulai maju, kaya Malaysia, kalo biru itu biasanya negara-

negara Eropa, Amerika, biru tuh, kalo item diplomat.

Q : Berati istri dan anaknya pun sama Pak? Pakai item juga?

A : Sama. Contoh kamu liat misalnya anggaplah Bu Ringgi. Bu Ringgi

perempuan kan? Kalo dia punya suami, suaminya juga jadi item karena dan

suaminya gak boleh kerja.

Page 135: UPAYA PEMERINTAH INDONESIA DALAM MENANGGULANGI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43587/1/SALEHA MUFIDA-FISIP.pdf · fakultas ilmu sosial dan ilmu politik universitas

lxi

LAMPIRAN 8

Wawancara dengan Rosyati Rosidin, Pelaksana Fungsi Konsuler, Konsulat

Jenderal Republik Indonesia Kuching

Waktu : 9-13 September 2018

Narasumber : Rosyati Rosidin, Pelaksana Fungsi Konsuler, Konsulat Jenderal

Republik Indonesia Kuching di Sarawak

Q : Mengapa KJRI baru hanya menerbitkan empat/tiga Akta Kelahiran,

sementara yang membutuhkan banyak, bagaimana itu Mbak?

A : Oh enggak, ini hanya permulaan saja dulu. Ini nanti ada programnya yang

akan kita buat. Ini hanya percobaan saja dulu.

Q : Sudah sejauh mana persiapan pemerintah dalam merencanakan penerbitan

Akta Kelahiran bagi anak-anak TKI?

A : Sebenernya kalo ini Pak Abdullah yang lebih tau mengenai Surat Akta Lahir

ini karena yang berhubung dengan Jakarta adalah Pak Abdullah, tapi

sementara ini kami juga lagi menunggu jawaban dari Jakarta rencananya

membuat ini kapan bisa dimulai gitu.

Q : Apakah KRJI Kuching bekerja sama dengan Kemendagri dalam

menerbitkan Akta Kelahiran?

A : Oh iya iya.

Q : Saya kan pernah baca di website KJRI Kuching bahwa Pemerintah akan

bekerja sama dengan Kemendagri dalam penerbitan Akta Kelahiran. Berarti

belum terlaksa ya, Mbak? Saya fikir saat ini sudah banyak yang diterbitkan.

A : Nah makanya akan, ada perkataan akan. Ini empat ini hanya percobaan saja,

tapi nanti kita akan membuat, tapi kita juga menunggu jawaban dari Jakarta

karena yang ini bukan kami yang, kami mungkin hanya mengetik. Apa

semua nanti, disana nanti yang, eh tapi ini tinggal print out saja. Kami

cuma mengirim data, mereka yang mengetik. Tanda tangan, ini Pak

Abdullah. Tanda tangan sini, Cuma kami mengirim data ke Jakarta, nanti

Jakarta yang mengisi ini, kemudian kalo udah siap, kami tinggal cetak,

begitu.

Page 136: UPAYA PEMERINTAH INDONESIA DALAM MENANGGULANGI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43587/1/SALEHA MUFIDA-FISIP.pdf · fakultas ilmu sosial dan ilmu politik universitas

lxii

LAMPIRAN 9

Wawancara dengan Ringgi Perdini, Pelaksana Fungsi Penerangan, Sosial dan

Budaya, Konsulat Jenderal Republik Indonesia Kuching via Whatsapp

Waktu : 18 September 2018

Narasumber : Ringgi Perdini

Q : Apa saja upaya pemerintah Indonesia dalam menangani masalah pendidikan

Anak TKI di Sarawak?

A : KJRI Kuching bekerja sama dengan KBRI Kuala Lumpur terus berupaya

melakukan pendekatan kepada Pemerintah Malaysia khususnya Sarawak

agar anak-anak Indonesia yang berada di Sarawak dapat memperoleh akses

pendidikan, karena menurut Labour Ordinance mereka, Tenaga Kerja

Migran tidak boleh menikah atau membawa keluarga untuk bekerja. Setelah

melalui usaha dan negosisasi yang panjang, baru pada tahun 2016

Pemerintah Sarawak baru mengijinkan Pemerintah Indonesia untuk

memberikan akses pendidikan kepada anak-anak Indonesia melalui

pendirian Community Learning Center (CLC). CLC di Sarawak hanya

diperbolehkan untuk memberikan akses pendidikan bagi anak-anak usia 6-

12 tahun (pendidikan level SD). Selain itu, KJRI Kuching juga sedang

mengusahakan agar status anak-anak CLC ini dapat diakui dengan

diberikannya student pass oleh pihak Imigresen Sarawak. Proses pemberian

Student Pass sedang berlangsung saat ini, ada beberapa persyaratan yang

masih perlu dibicarakan dengan pihak Pemerintah Sarawak karena cukup

memberatkan anak-anak TKI.

Q : Apakah pemerintah memiliki grand strategy dalam penanganan masalah

pendidikan anak TKI secara global?

A : Mungkin kalau grand strategy yang applicable untuk semua negara tidak

ada, karena setiap negara permasalahannya berbeda-beda. Bahkan Malaysia

sendiri antara CLC di Sabah dan Sarawak aturannya pun berbeda. Di

Semenanjung Malaysia bahkan tidak diperbolehkan adanya CLC. Yang

utama adalah bagaimana Pemerintah bisa memberikan akses pendidikan

untuk anak-anak Indonesia di luar negeri.

Q : Apakah ada evaluasi berkala yang dilakukan untuk meninjau efektivitas

upaya pemerintah dalam penanganan masalah pendidikan anak TKI?

A : Untuk di Malaysia setiap tahun ada pertemuan antara Atase Pendidikan dan

Kebudayaan KBRI Kuala Lumpur dengan seluruh fungsi Penerangan Sosial

dan Budaya dari seluruh perwakilan RI di Malaysia untuk membahas isu-isu

pendidikan dan sosial budaya.

Q : Bagaimana Pemerintah Malaysia merespon upaya Pemerintah Indonesia

dalam isu ini dan apakah ada kerjasama yang terjalin?

A : Ada hal-hal yang diakomodir oleh mereka dan ada hal-hal yang memang

mereka tetap sulit untuk mengakomodir.

Page 137: UPAYA PEMERINTAH INDONESIA DALAM MENANGGULANGI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43587/1/SALEHA MUFIDA-FISIP.pdf · fakultas ilmu sosial dan ilmu politik universitas

lxiii

Q : Untuk penerbitan student pass oleh Imigresen Sarawak bagi anak-anak

CLC. Apakah sudah ada anak CLC yang memiliki student pass?

A : Masih dalam proses, belum ada yang dapat.

Page 138: UPAYA PEMERINTAH INDONESIA DALAM MENANGGULANGI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43587/1/SALEHA MUFIDA-FISIP.pdf · fakultas ilmu sosial dan ilmu politik universitas

lxiv

LAMPIRAN 10

Foto Bangunan dan Kegiatan Siswa Community Learning Center (CLC) Sarawak