upaya meningkatkan prestasi belajar · web viewpada siswa kelas ix a smp negeri kudu melalui metode...

48
PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA QS. AL INSYIROH PADA SISWA KELAS IX A SMP NEGERI KUDU MELALUI METODE TUTOR SEBAYA PENELITIAN TINDAKAN KELAS ( P T K ) OLEH MOH. MUDZAKKIR, S.Ag NIP. 19740729 200801 1 004 1

Upload: trannhan

Post on 08-Mar-2019

221 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR · Web viewPADA SISWA KELAS IX A SMP NEGERI KUDU MELALUI METODE TUTOR SEBAYA PENELITIAN TINDAKAN KELAS ( P T K ) OLEH MOH. MUDZAKKIR, S.Ag NIP

PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA QS. AL INSYIROH PADA SISWA KELAS IX A SMP NEGERI KUDU

MELALUI METODE TUTOR SEBAYA

PENELITIAN TINDAKAN KELAS

( P T K )

OLEHMOH. MUDZAKKIR, S.Ag

NIP. 19740729 200801 1 004

DINAS PENDIDIKANSMP NEGERI KUDU JOMBANG

2011/2012

1

Page 2: UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR · Web viewPADA SISWA KELAS IX A SMP NEGERI KUDU MELALUI METODE TUTOR SEBAYA PENELITIAN TINDAKAN KELAS ( P T K ) OLEH MOH. MUDZAKKIR, S.Ag NIP

LEMBAR PENGESAHAN

1. Judul : Peningkatan Kemampuan Membaca QS. Al Insyiroh Pada

Siswa Kelas IX A SMP NEGERI KUDU Melalui Metode Tutor

Sebaya

Identitas Peneliti :

Nama : MOH. MUDZAKKIR,S.Ag

NIP : 19740729 200801 1 004

Gol/Ruang : Guru Madya / III b

Jabatan : Guru

Unit Kerja : SMP NEGERI KUDU JOMBANG

3. Lokasi Penelitian : SMP NEGERI KUDU

4. Lama Penelitian : 2 Minggu

5. Biaya Penelitian : RP 100.000

Petugas Pustaka

SUPRIANTO, S.PdNIP 19610821 200604 1 005

Peneliti

MOH. MUDZAKKIR, S.ag NIP 19740729 2001 1 004

Mengetahui, Kepala SMP NEGERI KUDU JOMBANG

Drs. M U H L A S NIP. 19620927 198803 1 004

2

Page 3: UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR · Web viewPADA SISWA KELAS IX A SMP NEGERI KUDU MELALUI METODE TUTOR SEBAYA PENELITIAN TINDAKAN KELAS ( P T K ) OLEH MOH. MUDZAKKIR, S.Ag NIP

KATA PENGANTAR

Dengan mengucap syukur Alhamdulillah kehadirat Allah SWT, hanya dengan

limpahan rahmat dan hidayah-Nya, penulis dapat menyelesaikan tugas penyusunan

karya ilmiah dengan judul “Peningkatan Kemampuan Membaca QS. Al Insyiroh Pada

Siswa Kelas IX A SMP NEGERI KUDU Melalui Metode Tutor Sebaya, penelitian ini

kami susun untuk bacaan di perpustakaan sekolah dan dapat dipakai sebagai

perbandingan bagi teman sejawat juga anak didik pada latihan diskusi ilmiah dalam

rangka pembinaan karya ilmiah remaja.

Dalam penyusunan karya tulis ini penulis banyak mendapat bantuan dari

berbagai pihak. Untuk itu terima kasih ucapkan dengan tulus dan sedalam-dalamnya

kepada:

1. Yth. Kepala SMP NEGERI KUDU JOMBANG

2. Yth. Rekan-rekan MGMP PAI KAB. JOMBANGA

3. Yth. Rekan rekan Guru SMP NEGERI KUDU JOMBANG

4. Semua pihak yang telah banyak membantu sehingga penulisan ini selesai.

Penulis menyadari bahwa penelitian ini jauh dari sempurna untuk itu segala kritik

dan saran yang bersifat membangun dari semua pihak selalu penulis harapkan.

Penulis

3

Page 4: UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR · Web viewPADA SISWA KELAS IX A SMP NEGERI KUDU MELALUI METODE TUTOR SEBAYA PENELITIAN TINDAKAN KELAS ( P T K ) OLEH MOH. MUDZAKKIR, S.Ag NIP

ABSTRAKSI

Peningkatan Kemampuan Membaca QS. Al Insyiroh Pada Siswa Kelas IX A SMP NEGERI KUDU Melalui Metode Tutor Sebaya

Setiap akan mengajar, guru perlu membuat persiapan mengajar dalam rangka

melaksanakan sebagian dari rencana bulanan dan rencana tahunan. Dalam persiapan

itu sudah terkandung tentang, tujuan mengajar, pokok yang akan diajarkan, metode

mengajar, bahan pelajaran, alat peraga dan teknik evaluasi yang digunakan. Karena itu

setiap guru harus memahami benar tentang tujuan mengajar, secara khusus memilih

dan menentukan metode mengajar sesuai dengan tujuan yang hendak dicapai, cara

memilih, menentukan dan menggunakan alat peraga, cara membuat tes dan

menggunakannya, dan pengetahuan tentang alat-alat evaluasi.

Permasalahan yang ingin dikaji dalam dalam penelitian tindakan ini adalah: (a)

bagaimana penerapan metode tutor sebaya pada pembelajaran Pendidikan Agama

Islam (PAI) khususnya pada materi QS. Al Insyiroh ? (b) Bagaimanakah hasil metode

tutor sebaya terhadap peningkatan kemampuan memabaca QS. Al Insyiroh ?

Tujuan penelitian yang hendak diperoleh adalah untuk mendapatkan gambaran

tentang: (a) gambaran obyektif dari penerapan metode tutor sebaya pada pembelajaran

Pendidikan Agama Islam (PAI) khususnya pada materi QS. Al Insyiroh ? (b) hasil

metode tutor sebaya terhadap peningkatan kemampuan memabaca QS. Al Insyiroh ?

Penelitian ini menggunakan penelitian tindakan (action research) sebanyak dua

putaran. Setiap putaran terdiri dari empat tahap yaitu: rancangan, kegiatan dan

pengamatan, refleksi, dan refisi. Sasaran penelitian ini adalah siswa kelas IX A SMP

NEGERI KUDU JOMBANG. Data yang diperoleh berupa hasil tes formatif, lembar

observasi kegiatan belajar mengajar.

Dari hasil analisis didapatkan bahwa prestasi belajar siswa mengalami

peningkatan dari siklus I sampai siklus II yaitu, siklus I (77,8 %), siklus II (88,9 %)

Simpulan dari penelitian ini adalah metode tutor sebaya dapat berpengaruh

positif terhadap Kemampuan Membaca QS. Al Insyiroh Siswa IX A SMP NEGERI

4

Page 5: UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR · Web viewPADA SISWA KELAS IX A SMP NEGERI KUDU MELALUI METODE TUTOR SEBAYA PENELITIAN TINDAKAN KELAS ( P T K ) OLEH MOH. MUDZAKKIR, S.Ag NIP

KUDU JOMBANG , serta model pembelajaran ini dapat digunakan sebagai salah satu

alternative pembelajaran ilmu pengetahuan sosial.

5

Page 6: UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR · Web viewPADA SISWA KELAS IX A SMP NEGERI KUDU MELALUI METODE TUTOR SEBAYA PENELITIAN TINDAKAN KELAS ( P T K ) OLEH MOH. MUDZAKKIR, S.Ag NIP

DAFTAR ISI

Daftar Isi Hal

HalamanJudul ………………….............................................................…………….

Lembar Pengesahan…………..…….....................................................…………….

Kata Pengantar …………….….............................................................…………….

Abstraksi …………….….......................................................................…………….

Daftar Isi …………..…….......................................................................…………….

Daftar Lampiran ……………………………………………………………………….…

3

4

5

7

BAB 1

BAB 2

BAB 3

BAB 4

PENDAHULUAN

Kontek Penelitian………………............................................................….

1.2 Focus Masalah ……………….........................................................….

1.3 Tujuan Penelitian …………….........................................................….

1.4 Manfaat Penelitian …………...........................................................….

1.5 Definisi Operasional Variabel…………………………………………..

2.1Tinjauan Tentang Kemampuan Membaca ……………………….….…

KAJIAN PUSTAKA

2.1 Motivasi Belajar …………………………………………………….…..…

2.3 Motivasi Belajar Membaca…………………………………….……..…..

2.4 MetodeTutor Sebaya…………………………………………….…..….

METODEPENELITIAN ………………...................................................….

3.1 Tempat,Waktu,danSubyekPenelitian……….……...........................….

3.2 Rancangan Penelitian …………..……………………………………….

3.3 Alat Pengumpu lData …………..……………………………..………..

3.4 Analisis Data …..…………………………………………………………

HASILPENELITIANDANPEMBAHASAN………….…………………………

4.1 Hubungan Pembelajaran Mode Ceramah Dengan metode Tutor

Sebaya …………….……………………………………………..

4.3 Pembahasan ……………...……………………………………………….

8

8

8

9

9

10

12

13

13

15

18

18

19

22

23

24

24

27

30

6

Page 7: UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR · Web viewPADA SISWA KELAS IX A SMP NEGERI KUDU MELALUI METODE TUTOR SEBAYA PENELITIAN TINDAKAN KELAS ( P T K ) OLEH MOH. MUDZAKKIR, S.Ag NIP

BAB 5 SIMPULANDANSARAN ………….…………………………………………..

5.1 Simpulan …………..……………………………………………………..

5.2 Saran ………..……………………………………………………………

DAFTARPUSTAKA……………..…………………………………………….

31

31

31

7

Page 8: UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR · Web viewPADA SISWA KELAS IX A SMP NEGERI KUDU MELALUI METODE TUTOR SEBAYA PENELITIAN TINDAKAN KELAS ( P T K ) OLEH MOH. MUDZAKKIR, S.Ag NIP

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran Halaman

Lampiran 1 Nilai Formatif Pada Siklus I ...............................................

Lampiran 1 Nilai Formatif Pada Siklus II ..............................................

8

Page 9: UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR · Web viewPADA SISWA KELAS IX A SMP NEGERI KUDU MELALUI METODE TUTOR SEBAYA PENELITIAN TINDAKAN KELAS ( P T K ) OLEH MOH. MUDZAKKIR, S.Ag NIP

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Kontek Penelitian

Salah satu tujuan pembelajaran Pendidikan Agama Isalam adalah membentuk

karakter siswa yang beriman dan berakhlaq yang mampu mengamalkan nilai-nilai

Islami dalam kehidupan sehari-hari. Tujuan jangka panjangnya adalah membentuk

karakter siswa yang mampu meneladani ajaran Islam dan mengamalkan di

lingkungan masing-masing. Proses pembelajaran di sekolah harapannya mampu

ditransformasikan dalam kehidupan masing-masing siswa, karena dalam

perkembangannya kita dihadapkan pada suatu masa dimana kita dan siswa

berhadapan langsung dengan perubahan prilaku siswa dalam mengamalkan ajaran

agama Islam.

Yang menjadi tantangan besar bagi guru adalah bagimana siswa mampu

menerjemahkan ajaran Islam dalam kehidupan, misalkan bagiamana seorang siswa

mampu membaca Al Qur’ana dengan baik dan fasih sesuai dengan kaidah ilmu

Tajwid. Kendala yang dihadapi biasanya antara lain, kecenderungan siswa sudah

tidak mau lagi belajar membaca Al Qur’an selepas dia lulus SD/MI, ketika proses

pembelajaran di SMP siswa akan dihadapkan pada materi-materi yang

berhubungan dengan ayat-ayat Al Qur’an dan hadits, pada fase ini guru mengalamii

kesulitan dalam memberikan pembelajaran, itu akan nampak ketika siswa tidak

bisa membaca Al Qur’an dengan baik dan bahkan juga ada yang tidak bisa

membaca sama sekali. QS. Al Insyiroh menjadi salah satu kompetensi dasar dalam

pembejaran Pendidikan Agama Islam kelas IX, dimana salah satu bentuk

penilaiannya melalui membaca, dan tingkat keberhasilan pembelajaran dikatakan

berhasil ketika hasil penilaian sesuai dengan indikatornya yaitu mampu membaca

Qs. Al Insyirah dengan baik dan fasih.

Dalam perkembangannya prilaku siswa yang kurang lagi memperdulikan

pelajaran membaca Al Qur’an karena dipengarui oleh dua factor yang dominan

yaitu antara lain : Factor internal (1) kurang mampunya siswa dalam memmbaca Al

9

Page 10: UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR · Web viewPADA SISWA KELAS IX A SMP NEGERI KUDU MELALUI METODE TUTOR SEBAYA PENELITIAN TINDAKAN KELAS ( P T K ) OLEH MOH. MUDZAKKIR, S.Ag NIP

Qur’an, (2) tidak adanya doronngan dalam diri siswa untuk belajar membaca Al

Qur’an, (3) tidak ada dorongan dari keluarga untuk belajar membaca Al Qur’an, (4)

tidak adanya figure dalam diri siswa yan patut dicontoh misalkan dalam keluarga

tidak ada satupun yang dapat membaca A Qur’an. Factor eksternal (1) siswa

bergaul dengan teman atau yang lainnya yang sama-sama kurang bisa membaca Al

Qur’an, (2) lingkungan tidak mendukung misalkan tidak ada budaya membaca Al

Qur’an, (3) derasnya arus informasi yang mejadikan tontonan menjadi tuntunan

sedang tuntunan hanya dijadikan tontonan, (4) hilangya budaya mengaji pada guru

ngaji di musholla, (5) orang tua lebih mendorong anak untuk belajar hal-hal yang

bersifat duniawi misalkan kursus, prifat hanya untuk pelajaran eksak saja

Berbagai cara penulis lakukan untuk meningkatkan hasil pembelajaran All

Qur’an, namun kendala baik ketika dalam proses pembelajaran maupun dalam

penilaian unjuk kerja siswa, masalah yang dihadapi adalah karena siswa tidak bisa

membaca dengan baik. Disini kemuadian penulis berusaha untuk merubah skema

pembelajaran agar lebih menarik, bukan berarti pambelajaran yang dilaksanakan

setiap pertemuan tidak menarik tetapi penulis berusaha untuk lebih menarik dari

pada pembelajaran sebelumnya, salah satunya dengan melibatkan siswa itu sendiri

sebagai mentor atau tutor pada siswa yang lain. Dan hasilnya cukup berhasil

dibanding menggunakan metode yang umum dipakai, dan kecenderungan siswa

ternyata lebih terbuka dengan temannya sendiri dari pada berhadapan langsung

dengan guru pembimbing. Siswa yang ditujuk sebagai mentor bukanlah siswa

sembarangan, tetapi siswa yang memiliki kelebihan dibidangnya serta

ketuntasannya melebihi rata-rata temannya. Salah satu kelas yang kemudian

penulis angkat dalam penelitian ini adalah kelas IX A. pada kelas ini juga mengalami

masalah yang sama yaitu kesulitan memahami bacaan Al Qur’an melalui membaca.

Ketuntasan dalam pembelajaran kurang dari 80 %, sehingga pada KD ini tidak

tuntas, sehingga indicator mampu membaca dengan baik dan fasih harus diulang.

Penulis ingin mengetahui kendala apa yang menyebabkan KD ini tidak tuntas dan

memecahkan masalah yang dihadapi siswa. Dari Kontek Penelitian tersebut, maka

10

Page 11: UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR · Web viewPADA SISWA KELAS IX A SMP NEGERI KUDU MELALUI METODE TUTOR SEBAYA PENELITIAN TINDAKAN KELAS ( P T K ) OLEH MOH. MUDZAKKIR, S.Ag NIP

penulis mengambil judul : “Peningkatan Kemampuan Membaca QS. Al Insyiroh

Pada Siswa Kelas IX A SMP NEGERI KUDU Melalui Metode Tutor Sebaya”.

1.2 Fokus Masalah

Merujuk pada kontek penelitian di atas, permasalahan yang muncul dapat

difokuskan sebagai berikut:

1. Bagaimana penerapan metode tutor sebaya terhadap KD QS. Al Insyiroh pada

siswa Kelas IX A SMP NEGERI KUDU JOMBANG ?

2. Bagaimanakah hasil yang diperoleh siswa kelas IX A SMP NEGERI KUDU pada

KD QS. Al Insyiroh dengan diterapkannya metode tutor sebaya ?.

1.3 Tujuan Penelitian

Berdasar atas perumusan masalaah di atas, maka tujuan dilaksanakan

penelitian ini antara lain :

1. Memperoleh diskripsi obyektif tentang penerapan metode tutor sebaya terhadap

KD QS. Al Insyiroh pada siswa Kelas IX A SMP NEGERI KUDU JOMBANG

2. Memperoleh diskripsi obyektif tentang hasil yang diperoleh siswa kelas IX A

SMP NEGERI KUDU pada KD QS. Al Insyiroh dengan diterapkannya metode

tutor sebaya.

1.4 Manfaat Penelitian

Bagi Siswa :

a. Proses pembelajaran lebih aktif, karena siswa ikut berperan dalam proses

pembelajaran

b. Siswa lebih termotifasi untuk lebih giat belajar, karena reword yang diberikan

guru yaitu menjadi tutor bagi temannya.

c. Lebih focus pada materi pembelajaran, yaitu membaca

d. Siswa lebih percaya diri karena diberikan peran dalam penyelnggaran

pembelajaran

Bagi Guru :

a. Proses pembelajaran lebih menarik minat siswa karena guru fariatif dalam

penggunaan metode

11

Page 12: UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR · Web viewPADA SISWA KELAS IX A SMP NEGERI KUDU MELALUI METODE TUTOR SEBAYA PENELITIAN TINDAKAN KELAS ( P T K ) OLEH MOH. MUDZAKKIR, S.Ag NIP

b. Guru dapat lebih focus dalam mengamati perkembangan belajar siswa

c. Tidak lagi dominan sebagi sumber belajar, sebaliknya guru menempatkan dirinya

sebagi fasilitator

d. Dapat menghemat energy untuk proses pembelajaran berikutnya

1.5 Penegasan Istilah

a. Peningkatan : suatu hasil usaha yang lebih baik dari sebelumnya

b. Kemampuan Membaca : kelebihan membaca bacaan tertentu yang dimiliki oleh

siswa

c. QS. Al Insyroh : surat ke 94 dalam susunan surat Al Qur’an tergolong surat

Makkiyah

d. Metode tutor sebaya adalah : adalah cara penyampaian bahan pelajaran

dengan menggunakan siswa yang memiliki kemampuan tertentu kepada siswa

yang kurang mampu dalam memahami bahan ajar yang sama

1.6 Asumsi

Karena keterbatasan waktu, maka peneliti berasumsi bahwa :

1. Metode Tutor Sebaya dominan diterapkan pada pembelajaran KD QS. Al Insyiroh

pada siswa kelas IX A SMP NEGERI KUDU JOMBANG

2. Metode Tutor Sebaya dapat meningkatkan kemampuan membaca siswa kelas

IX A SMP NEGERI KUDU terutama pada KD QS. Al Insyroh

12

Page 13: UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR · Web viewPADA SISWA KELAS IX A SMP NEGERI KUDU MELALUI METODE TUTOR SEBAYA PENELITIAN TINDAKAN KELAS ( P T K ) OLEH MOH. MUDZAKKIR, S.Ag NIP

BAB 2

KAJIAN PUSTAKA

2.1 Tinjauan Tentang Kemampuan Membaca

1. Pengertian Membaca

Pengertian membaca sudah banyak dikemukakan dalam kepustakaan. Yang

dimaksud membaca yaitu perbuatan murid dalam bidang material, formal serta

fungsional pada umumnya dan bidang intelektual pada khususnya melalui aktifitas

membaca. Jadi membaca merupakan hal yang pokok. Membaca merupakan

suatu perbuatan pada sikap dan tingkah laku yang lebih baik, dari ketidakfahaman

menjadi suatu kefahaman. Untuk dapat disebut dapat membaca maka perubahan

harus merupakan akhir dari pada periode yang cukup panjang. Berapa lama

waktu itu berlangsung sulit ditentukan dengan pasti, tetapi perubahan itu

hendaklah merupakan akhir dari suatu periode yang mungkin berlangsung berhasi-

hari , berminggu-minggu, berbulan-bulan atau bertahun-tahun. Belajar membaca

merupakan suatu proses yanbg tidak dapat dilihat dengan nyata proses itu terjadi

dalam diri seseorang yang sedang mengalami belajar membaca. Jadi yang

dimaksud dengan meambaca bukan tingkah laku yang nampak, tetapi prosesnya

terjadi secara internal di dalam diri indivdu dalam penguasaan memperoleh

hubungan-hubungan baru.

2. Pengertian Hasil Membaca

Hasil membaca adalah meningkatnya perolehan pemahaman yang lebih

banyak dari sebelunya yang telah dicapai. Dengan demikian bahwa hasil

membaca merupakan prestasi yang telah dicapai oleh seseorang setelah

melakukan sesuatu pekerjaan/aktivitas tertentu.

3. Pedoman Cara Belajar membaca

Untuk memperoleh prestasi/hasl belajar yang baik dilakukan dengan baik dan

pedoman cara yang tepat. Setiap orang mempunyai cara atau pedoman sendiri-

sendiri dalam belajar. Pedoman/cara yang satu cocok digunakan oleh seorang

siswa, tetapi mungkin kurang sesuai untuk anak/siswa yang lain. Hal ini

13

Page 14: UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR · Web viewPADA SISWA KELAS IX A SMP NEGERI KUDU MELALUI METODE TUTOR SEBAYA PENELITIAN TINDAKAN KELAS ( P T K ) OLEH MOH. MUDZAKKIR, S.Ag NIP

disebabkan karena mempunyai perbedaan individu dalam hal kemampuan,

kecepatan dan kepekaan dalam menerima materi pelajaran.

Oleh Karena itu tidaklah ada suatu petunjuk yang pasti yang harus dikerjakan

oleh seorang siswa dalam melakukan kegiatan belajar. Tetapi factor yang paling

menentukan keberhasilan belajar adalah para siswa itu sendiri. Untuk dapat

mencapai hasil belajar yang sebaik-baiknya harus mempunyai kebiasaan belajar

yang baik.

2.2 Metode Tutor Sebaya

Kuswaya Wihardit dalam Aria Djalil (1997:3.38) menuliskan bahwa

“pengertian tutor sebaya adalah seorang siswa pandai yang membantu belajar

siswa lainnya dalam tingkat kelas yang sama”. Sisi lain yang menjadikan AL

QUR’AN dianggap siswa pelajaran yang agak sulit adalah bahasa yang digunakan

oleh guru dan kemampuan dasar mereka dalam Pendidikan Agma Islam. Dalam hal

tertentu siswa lebih paham dengan bahasa teman sebayanya daripada bahasa

guru. Siswa juga lebih enak dan tidak canggung dalam bertanya tentang hal yang

tidak/belum dipahaminya pada teman sendiri. Itulah sebabnya pembelajaran tutor

sebaya diterapkan dalam proses pembelajaran AL QUR’AN di kelas XA materi QS.

Al Insyirah

Hisyam Zaini dalam Amin Suyitno (2004:24) menyatakan bahwa “Metode

belajar yang paling baik adalah dengan mengajarkan kepada orang lain. Oleh

karena itu, pemilihan model pembelajaran tutor sebaya sebagai strategi

pembelajaran akan sangat membantu siswa di dalam mengajarkan materi kepada

teman-temannya.”

Menurut Miller (1989) dalam Aria Djalil ( 1997:3.34) berpendapat bahwa

“Setiap saat murid memerlukan bantuan dari murid lainnya, dan murid dapat belajar

dari murid lainnya.” Jan Collingwood (1991:19) dalam Aria Djalil (1997:3.34) juga

berpendapat bahwa “Anak memperoleh pengetahuan dan keterampilankarena dia

bergaul dengan teman lainnya.” Pada standar kompetensi membaca dengan benar

dan fashih pada kelas IX A SMP NEGERI KUDU peserta didik dibawa pada model

14

Page 15: UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR · Web viewPADA SISWA KELAS IX A SMP NEGERI KUDU MELALUI METODE TUTOR SEBAYA PENELITIAN TINDAKAN KELAS ( P T K ) OLEH MOH. MUDZAKKIR, S.Ag NIP

pembelajaran tutor sebaya dalam kelompok-kelompok belajar / kelompok

bimbingan. Setiap kelompok terdiri atas 3 sampai dengan 5 peserta didik dengan 1

(satu) orang pembimbing / mentor.

Menurut Hisyam Zaini (2001:1) (dalam Amin Suyitno, 2004:34) maka

langkah-langkahnya adalah sebagai berikut:

1. Pilih materi yang memungkinkan materi tersebut dapat dipelajari siswa secara

mandiri.

2. Bagilah para siswa menjadi kelompok-kelompok kecil yang heterogen. Siswa-

siswa pandai

3. disebar dalam setiap kelompok dan bertindak sebagai tutor sebaya, atau disebut

“mentor”.

Masing-masing kelompok diberi tugas mempelajari satu sub materi / kompetensi

dasar. Setiap kelompok dibantu oleh siswa yang pandai sebagai tutor sebaya.

4. Beri mereka waktu yang cukup untuk persiapan, baik di dalam kelas maupun di

luar kelas

5. Setiap kelompok melalui wakilnya menyampaikan sub materi / pembahasan

sesuai dengan tugas yang telah diberikan. Guru bertindak sebagai nara sumber

utama.

6. Untuk memotivasi siswa yang bertindak selaku mentor, maka saat ulangan

praktik mereka para mentor tidak ikut ulangan, tapi hanya memantau/mengamati.

Nilai mereka para mentor diambil dari nilai teman yang dibimbingnya. Contoh jika

ada 4 siswa yang dibimbing, lalu keempatnya mendapat nilai di atas KKM, maka

mentor mendapat nilai sesuai dengan nilai tertinggi dari 4 siswa yang

dibimbingnya. Namun jika ada 1 siswa/temannya yang mendapat nilai di bawah

KKM, maka mentor tersebut mendapat nilai sama dengan temannya yang nilai

terendah tadi (di bawah KKM).

Dengan demikian siswa yang bertindak sebagai mentor akan berusah

semaksimal mungkin membimbing temannya agar bisa / menguasai materi yang

15

Page 16: UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR · Web viewPADA SISWA KELAS IX A SMP NEGERI KUDU MELALUI METODE TUTOR SEBAYA PENELITIAN TINDAKAN KELAS ( P T K ) OLEH MOH. MUDZAKKIR, S.Ag NIP

diberikan oleh guru. Sebab jika tidak ia akan mendapat nilai terendah / di bawah

KKM, jika ada teman yang dibimbingnya mendapatkan nilai terendah.

Agar model pembelajaran tutor sebaya mencapai tingkat keberhasilan yang

diharapkan, Miler (dalam Aria Djalil 1997:2.48) menuliskan saran penggunaan tutor

sebaya sebagai berikut :

1. Mulailah dengan tujuan yang jelas dan mudah dicapai.

2. Jelaskan tujuan itu kepada seluruh siswa (kelas). Misalnya : agar pelajaran

matematika dapat mudah dipahami.

3. Siapkan bahan dan sumber belajar yang memadai.

4. Gunakan cara yang praktis.

5. Hindari kegiatan pengulangan yang telah dilakukan guru.

6. Pusatkan kegiatan tutorial pada keterampilan yang akan dilakukan tutor.

7. Berikan latihan singkat mengenai yang akan dilakukan tutor.

8. Lakukanlah pemantauan terhadap proses belajar yang terjadi melalui tutor

sebaya.

9. Jagalah agar siswa yang menjadi tutor tidak sombong.

16

Page 17: UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR · Web viewPADA SISWA KELAS IX A SMP NEGERI KUDU MELALUI METODE TUTOR SEBAYA PENELITIAN TINDAKAN KELAS ( P T K ) OLEH MOH. MUDZAKKIR, S.Ag NIP

BAB 3

METODE PENELITIAN

Penelitian ini merupakan penelitian tindakan (action research), karena penelitian

dilakukan untuk memecahkan masalah pembelajaran di kelas. Penelitian ini juga

termasuk penelitian deskriptif, sebab menggambarkan bagaimana suatu teknik

pembelajaran diterapkan dan bagaimana hasil yang diinginkan dapat dicapai.

Menurut Sukidin dkk (2002:54) ada 4 macam bentuk penelitian tindakan, yaitu:

(1) penelitian tindakan guru sebagai peneliti, (2) penelitian tindakan kolaboratif, (3)

penelitian tindakan simultan terintegratif, dan (4) penelitian tindakan sosial

eksperimental.

Keempat bentuk penelitian tindakan di atas, ada persamaan dan perbedaannya.

Menurut Oja dan Smulyan sebagaimana dikutip oleh Kasbolah, (2000) (dalam Sukidin,

dkk. 2002:55), ciri-ciri dari setiap penelitian tergantung pada: (1) tujuan utamanya atau

pada tekanannya, (2) tingkat Kontekstual Model Gabungan Ceramah dan Kerja

Kelompok antara pelaku peneliti dan peneliti dari luar, (3) proses yang digunakan

dalam melakukan penelitian, dan (4) hubungan antara proyek dengan sekolah.

Dalam penelitian ini menggunakan bentuk guru sebagai peneliti, dimana guru

sangat berperan sekali dalam proses penelitian tindakan kelas. Dalam bentuk ini, tujuan

utama penelitian tindakan kelas ialah untuk meningkatkan praktik-praktik pembelajaran

di kelas. Dalam kegiatan ini, guru terlibat langsung secara penuh dalam proses

perencanaan, tindakan, observasi, dan refleksi. Kehadiran pihak lain dalam penelitian ini

peranannya tidak dominan dan sangat kecil.

Penelitian ini mengacu pada perbaikan pembelajaran yang berkesinambungan.

Kemmis dan Taggart (1988:14) menyatakan bahwa model penelitian tindakan adalah

berbentuk spiral. Tahapan penelitian tindakan pada suatu siklus meliputi perencanaan

atau pelaksanaan observasi dan refleksi. Siklus ini berlanjut dan akan dihentikan jika

sesuai dengan kebutuhan dan dirasa sudah cukup.

3.1 Tempat, Waktu dan Subyek Penelitian

1. Tempat Penelitian

17

Page 18: UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR · Web viewPADA SISWA KELAS IX A SMP NEGERI KUDU MELALUI METODE TUTOR SEBAYA PENELITIAN TINDAKAN KELAS ( P T K ) OLEH MOH. MUDZAKKIR, S.Ag NIP

Tempat penelitian adalah tempat yang digunakan dalam melakukan

penelitian untuk memperoleh data yang diinginkan. Penelitian ini bertempat di

SMP NEGERI KUKDU JOMBANG Tahun pelajaran 2011/2012

2. Waktu Penelitian

Waktu penelitian adalah waktu berlangsungnya penelitian atau saat

penelitian ini dilangsungkan. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan februari

semester genap 2011/2012

3. Subyek Penelitian

Subyek penelitian adalah siswa-siswi kelas IX A mata pelajaran

Pendidikan Agam Islam pada KD. QS. Al Insyiroh.

3.2 Rancangan Penelitian

Menurut pengertiannya penelitian tindakan adalah penelitian tentang hal-hal

yang terjadi di masyarakat atau sekelompok sasaran, dan hasilnya langsung dapat

dikenakan pada masyarakat yang bersangkutan (Arikunto, Suharsimi 2002:82). Ciri

atau karakteristik utama dalam penelitian tindakan adalah adanya partisipasi siswa

sebagai sumber belajar (Tutor) bagi siswa yang lain. Penelitian tindakan adalah satu

strategi pemecahan masalah yang memanfaatkan tindakan nyata dalam bentuk

proses pengembangan inovatif yang dicoba sambil jalan dalam mendeteksi dan

memecahkan masalah. Dalam prosesnya pihak-pihak yang terlibat dalam kegiatan

tersebut dapat saling mendukung satu sama lain.

Sedangkan tujuan penelitian tindakan harus memenuhi beberapa prinsip

sebagai berikut:

1. Permasalahan atau topik yang dipilih harus memenuhi kriteria, yaitu benar-benar

nyata dan penting, menarik perhatian dan mampu ditangani serta dalam

jangkauan kewenangan peneliti untuk melakukan perubahan.

2. Kegiatan penelitian, baik interviw maupun pengamatan yang dilakukan tidak

boleh sampai mengganggu atau menghambat kegiatan utama.

3. Jenis interviw yang dicobakan harus efektif dan efisien, artinya terpilih dengan

tepat sasaran dan tidak memboroskan waktu, dana dan tenaga.

18

Page 19: UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR · Web viewPADA SISWA KELAS IX A SMP NEGERI KUDU MELALUI METODE TUTOR SEBAYA PENELITIAN TINDAKAN KELAS ( P T K ) OLEH MOH. MUDZAKKIR, S.Ag NIP

4. Metodologi yang digunakan harus jelas, rinci, dan terbuka, setiap langkah dari

tindakan dirumuskan dengan tegas sehingga orang yang berminat terhadap

penelitian dapat mengecek setiap hipotesis dan pembuktiannya.

5. Kegiatan penelitian diharapkan dapat merupakan proses kegiatan yang

berkelanjutan (on-going), mengingat bahwa pengembangan dan perbaikan

terhadap kualitas tindakan memang tidak dapat berhenti tetapi menjadi tantangan

sepanjang waktu. (Arikunto, Suharsimi, 2002:82-83).

Sesuai dengan jenis penelitian yang dipilih, yaitu penelitian tindakan, maka

penelitian ini menggunakan model penelitian tindakan dari Kemmis dan Taggart

(dalam Arikunto, Suharsimi, 2002:83), yaitu berbentuk spiral dari siklus yang satu ke

siklus yang berikutnya. Setiap siklus meliputi planning (rencana), action (tindakan),

observation (pengamatan), dan reflection (refleksi). Langkah pada siklus berikutnya

adalah perencanaan yang sudah direvisi, tindakan, pengamatan, dan refleksi.

Sebelum masuk pada siklus I dilakukan tindakan pendahuluan yang berupa

identifikasi permasalahan. Siklus spiral dari tahap-tahap penelitian tindakan kelas

dapat dilihat pada gambar berikut.

19

Page 20: UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR · Web viewPADA SISWA KELAS IX A SMP NEGERI KUDU MELALUI METODE TUTOR SEBAYA PENELITIAN TINDAKAN KELAS ( P T K ) OLEH MOH. MUDZAKKIR, S.Ag NIP

Gambar 3.1 Alur PTK

Penjelasan alur di atas adalah:

1. Rancangan/rencana awal, sebelum mengadakan penelitian peneliti menyusun

rumusan masalah, tujuan dan membuat rencana tindakan, termasuk di dalamnya

instrumen penelitian dan perangkat pembelajaran.

2. Kegiatan dan pengamatan, meliputi tindakan yang dilakukan oleh peneliti sebagai

upaya membangun pemahaman konsep siswa serta mengamati hasil atau

dampak dari diterapkannya pengajaran kontekstual model pengajaran berbasis

masalah.

3. Refleksi, peneliti mengkaji, melihat dan mempertimbangkan hasil atau dampak

dari tindakan yang dilakukan berdasarkan lembar pengamatan yang diisi oleh

pengamat.

4. Rancangan/rencana yang direvisi, berdasarkan hasil refleksi dari pengamat

membuat rancangan yang direvisi untuk dilaksanakan pada siklus berikutnya.

Observasi dibagi dalam dua siklus, yaitu siklus 1, 2, dan seterusnya,

dimana masing siklus dikenai perlakuan yang sama (alur kegiatan yang sama)

dan membahas satu sub pokok bahasan yang diakhiri dengan tes formatif di

akhir masing putaran. Siklus ini berkelanjutan dan akan dihentikan jika sesuai

dengan kebutuhan dan dirasa sudah cukup.

3.3 Alat Pengumpul Data

Alat pengumpul data dalam penelitian ini adalah tes buatan guru yang

fungsinya adalah: (1) untuk menentukan seberapa baik siswa telah menguasai

bahan pelajaran yang diberikan dalam waktu tertentu, (2) untuk menentukan apakah

suatu tujuan telah tercapai, dan (3) untuk memperoleh suatu nilai (Arikunto,

Suharsimi, 2002:149). Sedangkan tujuan dari tes adalah untuk mengetahui

ketuntasan belajar siswa secara individual maupun secara klasikal. Di samping itu

untuk mengetahui letak kesalahan-kesalahan yang dilakukan siswa sehingga dapat

dilihat dimana kelemahannya, khususnya pada bagian mana standar kompetensi

yang belum tercapai. Untuk memperkuat data yang dikumpulkan maka juga

20

Page 21: UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR · Web viewPADA SISWA KELAS IX A SMP NEGERI KUDU MELALUI METODE TUTOR SEBAYA PENELITIAN TINDAKAN KELAS ( P T K ) OLEH MOH. MUDZAKKIR, S.Ag NIP

digunakan metode observasi (pengamatan) yang dilakukan oleh teman sejawat

untuk mengetahui dan merekam aktivitas guru dan siswa dalam proses belajar

mengajar.

3.4 Analisis Data

Dalam rangka menyusun dan mengolah data yang terkumpul sehingga dapat

menghasilkan suatu kesimpulan yang dapat dipertanggungjawabkan, maka

digunakan analisis data kuantitatif dan pada metode observasi digunakan data

kualitatif. Cara penghitungan untuk mengetahui ketuntasan belajar siswa dalam

proses belajar mengajar sebagai berikut.

1. Merekapitulasi hasil tes

2. Menghitung jumlah skor yang tercapai dan prosentasenya untuk masing-masing

siswa dengan menggunakan rumus ketuntasan belajar seperti yang terdapat

dalam buku petunjuk teknis penilaian yaitu siswa dikatakan tuntas secara

individual jika mendapatkan nilai minimal 73, sedangkan secara klasikal

dikatakan tuntas belajar jika jumlah siswa yang tuntas secara individu mencapai

85% yang telah mencapai daya serap lebih dari sama dengan 70 %.

3. Menganalisa hasil observasi yang dilakukan oleh guru sendiri selama kegiatan

belajar mengajar berlangsung.

21

Page 22: UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR · Web viewPADA SISWA KELAS IX A SMP NEGERI KUDU MELALUI METODE TUTOR SEBAYA PENELITIAN TINDAKAN KELAS ( P T K ) OLEH MOH. MUDZAKKIR, S.Ag NIP

BAB 4

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Hubungan Pembelajaran melalui metode Tutor sebaya dengan Ketuntasan

Membaca

Suatu pokok bahasan atau sub pokok bahasan dianggap tuntas secara

klasikal jika siswa yang mendapat nilai 70 sama dengan 85%, sedangkan seorang

siswa dinyatakan tidak tuntas belajar pada pokok bahasan atau sub pokok bahasan

tertentu jika mendapat nilai minimal 70 kurang dari 85 %

1. Siklus I

a. Tahap Perencanaan

Pada tahap ini peneliti mempersiapkan perangkat pembelajaran yang

terdiri dari rencana pelajaran 1, soal tes formatif 1 dan alat-alat pengajaran

yang mendukung. Selain itu juga dipersiapkan lembar observasi pengelolaan

model pembelajaran Kontektual Ceramah dan unjuk kerja, dan lembar

observasi aktivitas guru dan siswa.

b. Tahap Kegiatan dan Pelaksanaan

Pelaksanaan kegiatan belajar mengajar untuk siklus I dilaksanakan

pada minggu pertama pebruari 2012 di Kelas IX A jumlah siswa 36 siswa.

Dalam hal ini peneliti bertindak sebagai pengajar. Adapun proses belajar

mengajar mengacu pada rencana pelajaran yang telah dipersiapkan.

Pengamatan (observasi) dilaksanakan bersamaan dengan pelaksanaan

belajar mengajar.

Pada akhir proses belajar mengajar siswa diberi tes formatif I dengan

tujuan untuk mengetahui tingkat keberhasilan siswa dalam proses belajar

mengajar yang telah dilakukan. Adapun data hasil penelitian pada siklus I

adalah sebagai berikut.

Tabel 4.1. Rekapitulasi Hasil Tes Formatif Siswa Pada Siklus INo Uraian Hasil Siklus I123

Nilai rata-rata tes formatifJumlah siswa yang tuntas belajarPersentase ketuntasan belajar

76,4728

77,8 %

22

Page 23: UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR · Web viewPADA SISWA KELAS IX A SMP NEGERI KUDU MELALUI METODE TUTOR SEBAYA PENELITIAN TINDAKAN KELAS ( P T K ) OLEH MOH. MUDZAKKIR, S.Ag NIP

Dari tabel di atas dapat dijelaskan bahwa dengan menerapkan

pembelajaran model Ceramah diperoleh nilai rata-rata prestasi belajar siswa

adalah 76,47 dan ketuntasan belajar mencapai 77,8% atau ada 28 siswa dari

36 siswa sudah tuntas belajar. Hasil tersebut menunjukkan bahwa pada siklus

pertama secara klasikal siswa belum tuntas belajar, karena siswa yang

memperoleh nilai 73 hanya sebesar 77,8 % lebih kecil dari persentase

ketuntasan yang dikehendaki yaitu sebesar 85%. Hal ini disebabkan karena

siswa masih merasa baru dan belum mengerti apa yang dimaksudkan dan

digunakan guru dengan menerapkan pembelajaran model tutor sebaya .

c. Refleksi

Dalam pelaksanaan kegiatan belajar mengajar diperoleh informasi dari

hasil pengamatan sebagai berikut:

1) Guru kurang maksimal dalam memotivasi siswa dan dalam

menyampaikan tujuan pembelajaran

2) Guru kurang maksimal dalam pengelolaan waktu

3) Siswa kurang aktif selama pembelajaran berlangsung

d. Refisi

Pelaksanaan kegiatan belajar mengajar pada siklus I ini masih terdapat

kekurangan, sehingga perlu adanya revisi untuk dilakukan pada siklus

berikutnya.

1) Guru perlu lebih terampil dalam memotivasi siswa dan lebih jelas dalam

menyampaikan tujuan pembelajaran. Dimana siswa diajak untuk terlibat

langsung dalam setiap kegiatan yang akan dilakukan.

2) Guru perlu mendistribusikan waktu secara baik dengan menambahkan

informasi-informasi yang dirasa perlu dan memberi catatan.

3) Guru harus lebih terampil dan bersemangat dalam memotivasi siswa

sehingga siswa bisa lebih antusias.

4) Guru dapat mengefektifkan siswa yang tuntas (memeiliki kemampuan

lebih) untuk menjadi tutor bagi teman-temannya yang lain.

23

Page 24: UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR · Web viewPADA SISWA KELAS IX A SMP NEGERI KUDU MELALUI METODE TUTOR SEBAYA PENELITIAN TINDAKAN KELAS ( P T K ) OLEH MOH. MUDZAKKIR, S.Ag NIP

Berikut ini RPP yang dipakai pada siklus I :

No Kegiatan Waktu Metode1. Kegiatan Awal

a. Guru mengajak untuk tadarus bersama.b. Guru menyampaikan tujuan

pembelajaran.c. Guru mengadakan pre test.

10 menit - Ceramah

2. Kegiatan Inti a. Guru membaca dengan ditirukan oleh

siswa bersama-samab. Guru mendengarkan bacaan siswa

secara bergiliran dan membetulkan bacaan yang salah

c. Guru memberikan penilaian terhadap bacaan siswa

60 menit - Pemodelan/demo

Kegiatan Akhira. Guru menyempurnakan bacaan siswa dan

mengartikan Q.S Al Insyirah secara harfiyah.

b. Guru mengadakan Post testc. Guru memberikan tugas kepada siswa

untuk menulis Q.S Al Insyirah beserta artinya.

10 menit - Ceramah

2. Siklus II

a. Tahap perencanaan

Pada tahap ini peneliti mempersiapkan perangkat pembelajaran yang

terdiri dari rencana pelajaran ke-2, soal tes formatif ke-2 dan alat-alat

pengajaran yang mendukung.

b. Tahap kegiatan dan pelaksanaan

Pelaksanaan kegiatan belajar mengajar untuk siklus II dilaksanakan

pada minggu kedua Februari 2012 di Kelas IX A dengan jumlah siswa 36

siswa. Dalam hal ini peneliti bertindak sebagai pengajar. Adapun proses

belajar mengajar mengacu pada rencana pelajaran dengan memperhatikan

revisi pada siklus I, sehingga kesalahan atau kekurangan pada siklus I tidak

terulang lagi pada siklus II. Pengamatan (observasi) dilaksanakan bersamaan

dengan pelaksanaan belajar mengajar.

Pada akhir proses belajar mengajar siswa diberi tes formatif II dengan

tujuan untuk mengetahui tingkat keberhasilan siswa dalam proses belajar

24

Page 25: UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR · Web viewPADA SISWA KELAS IX A SMP NEGERI KUDU MELALUI METODE TUTOR SEBAYA PENELITIAN TINDAKAN KELAS ( P T K ) OLEH MOH. MUDZAKKIR, S.Ag NIP

mengajar yang telah dilakukan. Instrumen yang digunakan adalah tes formatif

II. Adapun data hasil penelitian pada siklus II adalah sebagai berikut.

Tabel 4.2. Rekapitulasi Hasil Tes Formatif Siswa Pada Siklus II

No Uraian Hasil Siklus II123

Nilai rata-rata tes formatifJumlah siswa yang tuntas belajarPersentase ketuntasan belajar

78,6630

88,9

Dari tabel di atas diperoleh nilai rata-rata prestasi belajar siswa adalah

78,9 dan ketuntasan belajar mencapai 88,9 % atau ada 32 siswa dari 36

siswa sudah tuntas belajar. Hasil ini menunjukkan bahwa pada siklus II ini

ketuntasan belajar secara klasikal telah mengalami peningkatan sedikit lebih

baik dari siklus I. Adanya peningkatan hasil belajar siswa ini karena setelah

guru menginformasikan bahwa setiap akhir pelajaran akan selalu diadakan

tes sehingga pada pertemuan berikutnya siswa lebih termotivasi untuk

belajar. Selain itu siswa juga sudah mulai mengerti apa yang dimaksudkan

dan diinginkan guru dengan menerapkan pembelajaran model tutor sebaya .

c. Refleksi

Dalam pelaksanaan kegiatan belajar diperoleh informasi dari hasil

pengamatan sebagai berikut.

1) Memotivasi siswa

2) Membimbing siswa merumuskan kesimpulan/menemukan konsep

3) Pengelolaan waktu

4) Ternyata siswa yang tidak tuntas dapat lebih terbuka kepada teman

sebayanya.

d. Revisi Rancangan

Pelaksanaan kegiatan belajar pada siklus II ini masih terdapat

kekurangan-kekurangan. Maka perlu adanya revisi untuk dilaksanakan pada

siklus II antara lain:

1) Guru dalam memotivasi siswa hendaknya dapat membuat siswa lebih

termotivasi selama proses belajar mengajar berlangsung.

25

Page 26: UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR · Web viewPADA SISWA KELAS IX A SMP NEGERI KUDU MELALUI METODE TUTOR SEBAYA PENELITIAN TINDAKAN KELAS ( P T K ) OLEH MOH. MUDZAKKIR, S.Ag NIP

2) Guru harus lebih dekat dengan siswa sehingga tidak ada perasaan takut

dalam diri siswa baik untuk mengemukakan pendapat atau bertanya.

3) Guru harus lebih sabar dalam membimbing siswa merumuskan

kesimpulan/menemukan konsep.

4) Guru harus mendistribusikan waktu secara baik sehingga kegiatan

pembelajaran dapat berjalan sesuai dengan yang diharapkan.

5) Guru sebaiknya menambah lebih banyak contoh soal dan memberi soal-

soal latihan pada siswa untuk dikerjakan pada setiap kegiatan belajar

mengajar.

Guru lebih banyak menambah peran siswa dalam setiap menyelesaikan

pekerjaan yang berhubungan dengan latihan /driil pada siswa yang tidak tuntas

dalam

Berikut ini RPP yang dipakai pada siklus II/perubahan dalam pembelajaran.

No Kegiatan Waktu Metode

1. Kegiatan Awal a. Guru mengajak untuk tadarus bersama.b. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran.c. Guru membagi kelompok kerjad. Guru mengadakan pre test.

Kegiatan Awal Revisia. Guru mengajak untuk tadarus bersama.b. Guru memotifasi siswa yang kurang lancar

membaca Al Qur’an untuk terus belajarc. Guru mengepresiasi siswa yang lancar bacaan Al

Qur’an dengan menjadikannnya sebagi mentor pada temannya

d. Guru membagi ssiswa menjadi bebera kelompok

10 menit - Ceram

ah

2. Kegiatan Inti a. Siswa membaca lafadz Q.S Al Insyirah dengan

tartil secara bergiliran b. Guru menyimak bacaan siswa dan memberikan koreksi atas bacaan siswac. Guru memberi penilaian selama proses

pembelajaran berlangsungKegiatan Inti Revisia. Siswa membaca Q.S Al Insyirah dengan tartil

secara bergiliran dengan didampingi tutor temannya sendiri

b. Siswa secara bergantian dalam kelompok saling menyimak dan mengevaluasi bacaan temannya

60 menit - Drill

-Tutor sebaya

26

Page 27: UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR · Web viewPADA SISWA KELAS IX A SMP NEGERI KUDU MELALUI METODE TUTOR SEBAYA PENELITIAN TINDAKAN KELAS ( P T K ) OLEH MOH. MUDZAKKIR, S.Ag NIP

c. Mentor/tutor menyimak bacaan siswa dan memberikan koreksi atas bacaan siswa

d. Guiru memberi penilaian selama proses pembelajaran berlangsung.

3. Kegiatan Akhira. Guru menyempurnakan bacaan lafadz dan arti Q.S

Al Insyirah.b. Guru mengadakan Post testc. Guru memberikan tugas kepada siswa untuk

menulis Q.S Al Insyirah beserta artinya dan menghafal Q.S Al Insyirah

Kegiatan Akhir Revisia. Guru menyempurnakan bacaan lafadz dan arti Q.S

Al Insyirah.b. Guru memotifasi siswa agar lebih giat membaca Al

Qur’anc. Guru mengadakan memberikan reword kepada

mentor/tutord. Guru memberikan tugas kepada siswa untuk

menulis Q.S Al Insyirah beserta artinya dan menghafal Q.S Al Insyirah.

10 menit Ceramah

4.2 Pembahasan

1. Ketuntasan Hasil Belajar Siswa

Melalui hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pembelajaran model tutor

sebaya memiliki dampak positif dalam meningkatkan prestasi belajar siswa. Hal

ini dapat dilihat dari semakin mantapnya pemahaman siswa terhadap materi

yang disampaikan guru (ketuntasan belajar meningkat dari siklus I, II)yaitu

masing-masing 77,8 % , 88,9 %.

2. Kemampuan Guru dalam Mengelola Pembelajaran

Berdasarkan analisis data, diperoleh aktivitas siswa dalam proses belajar

mengajar dengan menerapkan model pengajaran tutor sebaya dalam setiap

siklus mengalami peningkatan. Hal ini berdampak positif terhadap prestasi

belajar siswa yaitu dapat ditunjukkan dengan meningkatnya nilai rata-rata siswa

pada setiap siklus yang terus mengalami peningkatan.

3. Aktivitas Siswa Dalam Pembelajaran

Berdasarkan analisis data, diperoleh aktivitas siswa dalam proses

pembelajaran PAI pada pokok bahasan QS. Al Insyroh dengan model pengajaran

27

Page 28: UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR · Web viewPADA SISWA KELAS IX A SMP NEGERI KUDU MELALUI METODE TUTOR SEBAYA PENELITIAN TINDAKAN KELAS ( P T K ) OLEH MOH. MUDZAKKIR, S.Ag NIP

tutor sebaya yang paling dominan adalah, mendengarkan/memperhatikan

penjelasan guru, dan diskusi antar siswa/antara siswa dengan guru. Jadi dapat

dikatakan bahwa aktivitas siswa dapat dikategorikan aktif.

Sedangkan untuk aktivitas guru selama pembelajaran telah melaksanakan

langkah-langkah kegiatan belajar mengajar dengan menerapkan pengajaran

konstekstual model pengajaran berbasis masalah dengan baik. Hal ini terlihat

dari aktivitas guru yang muncul di antaranya aktivitas membimbing dan

mengamati siswa dalam menemukan konsep, menjelaskan materi yang sulit,

memberi umpan balik/evaluasi/tanya jawab dimana prosentase untuk aktivitas di

atas cukup besar.

28

Page 29: UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR · Web viewPADA SISWA KELAS IX A SMP NEGERI KUDU MELALUI METODE TUTOR SEBAYA PENELITIAN TINDAKAN KELAS ( P T K ) OLEH MOH. MUDZAKKIR, S.Ag NIP

BAB 5

SIMPULAN DAN SARAN

5.1 Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dipaparkan selama tiga siklus, hasil

seluruh pembahasan serta analisis yang telah dilakukan dapat disimpulkan sebagai

berikut:

1. Pembelajaran model tutor sebaya memiliki dampak positif dalam meningkatkan

prestasi belajar siswa yang ditandai dengan peningkatan ketuntasan belajar

siswa dalam setiap siklus, yaitu siklus I (77,8%), siklus II (88,9 %).

2. Model pengajaran tutor sebaya dapat menjadikan siswa merasa dirinya

mendapat perhatian dan kesempatan untuk menyampaikan pendapat, gagasan,

ide dan pertanyaan.

3. Penerapan pembelajaran model tutor sebaya mempunyai pengaruh positif, yaitu

dapat meningkatkan motivasi belajar siswa.

5.2 Saran

Dari hasil penelitian yang diperoleh dari uraian sebelumnya agar proses

belajar mengajar PAI lebih efektif dan lebih memberikan hasil yang optimal bagi

siswa, maka disampaikan saran sebagai berikut:

1. Untuk melaksanakan model pengajaran tutor sebaya memerlukan persiapan

yang cukup matang, sehingga guru harus mampu menentukan atau memilih topik

yang benar-benar bisa diterapkan dengan tutor sebaya dalam proses belajar

mengajar sehingga diperoleh hasil yang optimal.

2. Dalam rangka meningkatkan prestasi belajar siswa, guru hendaknya lebih sering

melatih siswa dengan berbagai metode pengajaran, walau dalam taraf yang

sederhana, dimana siswa nantinya dapat menemukan pengetahuan baru,

memperoleh konsep dan keterampilan, sehingga siswa berhasil atau mampu

memecahkan masalah-masalah yang dihadapinya.

29

Page 30: UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR · Web viewPADA SISWA KELAS IX A SMP NEGERI KUDU MELALUI METODE TUTOR SEBAYA PENELITIAN TINDAKAN KELAS ( P T K ) OLEH MOH. MUDZAKKIR, S.Ag NIP

3. Perlu adanya penelitian yang lebih lanjut, karena hasil penelitian ini hanya

dilakukan di SMP NEGERI KUDU tahun pelajaran 2011/2012

4. Untuk penelitian yang serupa hendaknya dilakukan perbaikan-perbaikan agar

diperoleh hasil yang lebih baik.

30

Page 31: UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR · Web viewPADA SISWA KELAS IX A SMP NEGERI KUDU MELALUI METODE TUTOR SEBAYA PENELITIAN TINDAKAN KELAS ( P T K ) OLEH MOH. MUDZAKKIR, S.Ag NIP

DAFTAR PUSTAKA

Ali, Muhammad. 1996. Guru Dalam Proses Belajar Mengajar. Bandung: Sinar Baru Algesindon.

Arikunto, Suharsimi. 1993. Manajemen Mengajar Secara Manusiawi. Jakarta: Rineksa Cipta.

Arikunto, Suharsimi. 2001. Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara.

Arikunto, Suharsimi. 2002. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta: Rineksa Cipta.

Azhar, Lalu Muhammad. 1993. Proses Belajar Mengajar Pendidikan. Jakarta: Usaha Nasional.

Daroeso, Bambang. 1989. Dasar dan Konsep Pendidikan Moral Pancasila. Semarang: Aneka Ilmu.

Djamarah, Syaiful Bahri. 2002. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Rineksa Cipta.

Djamarah, Syaiful Bahri. 2002. Psikologi Belajar. Jakarta: Rineksa Cipta.

Hadi, Sutrisno. 1982. Metodologi Research, Jilid 1. Yogyakarta: YP. Fak. Psikologi UGM.

Hamalik, Oemar. 2002. Psikologi Belajar dan Mengajar. Bandung: Sinar Baru Algesindo.

Hasibuan K.K. dan Moerdjiono. 1998. Proses Belajar Mengajar. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Margono. 1997. Metodologi Penelitian Pendidikan. Jakarta. Rineksa Cipta.

Masriyah. 1999. Analisis Butir Tes. Surabaya: Universitas Press.

Ngalim, Purwanto M. 1990. Psikologi Pendidikan. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.

Nur, Moh. 2001. Pemotivasian Siswa untuk Belajar. Surabaya: University Press. Univesitas Negeri Surabaya.

Rustiyah, N.K. 1991. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Bina Aksara.

Sardiman, A.M. 1996. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: Bina Aksara.

Soekamto, Toeti. 1997. Teori Belajar dan Model Pembelajaran. Jakarta: PAU-PPAI, Universitas Terbuka.

Sukidin, dkk. 2002. Manajemen Penelitian Tindakan Kelas. Surabaya: Insan Cendekia.

Surakhmad, Winarno. 1990. Metode Pengajaran Nasional. Bandung: Jemmars.

Suryosubroto, B. 1997. Proses Belajar Mengajar di Sekolah. Jakarta: PT. Rineksa Cipta.

Syah, Muhibbin. 1995. Psikologi Pendidikan, Suatu Pendekatan Baru. Bandung: Remaja Rosdakarya.

31

Page 32: UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR · Web viewPADA SISWA KELAS IX A SMP NEGERI KUDU MELALUI METODE TUTOR SEBAYA PENELITIAN TINDAKAN KELAS ( P T K ) OLEH MOH. MUDZAKKIR, S.Ag NIP

Lampiran 1

Nilai Tes Formatif Pada Siklus I

No. Urut

SiswaSkor

Keterangan No. Urut

SiswaSkor

Keterangan

T TT T TT

1 68 19 70

2 78 20 65

3 80 21 68

4 80 22 70

5 70 23 68

6 60 24 85

7 70 25 90

8 76 26 87

9 70 27 100

10 74 28 88

11 90 29 68

12 80 30 88

13 50 31 88

14 70 32 68

15 78 33 100

16 80 34 88

17 70 35 90

18 50 36 78

Jumlah 1294 15 4 Jumlah 1459 15 4

Keterangan:T : TuntasTT : Tidak tuntasJumlah Siswa yang tuntas : 28Jumlah Siswa yang tidak tuntas : 8Skor Maksimal Ideal : 3600Skor Tercapai : 2753Rata-rata Skor Tercapai : 76,47Prosentase Ketuntasan : 77,8

32

Page 33: UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR · Web viewPADA SISWA KELAS IX A SMP NEGERI KUDU MELALUI METODE TUTOR SEBAYA PENELITIAN TINDAKAN KELAS ( P T K ) OLEH MOH. MUDZAKKIR, S.Ag NIP

Lampiran 2Nilai Tes Formatif Pada Siklus II

No. Urut

SiswaSkor

Keterangan No. Urut

SiswaSkor

Keterangan

T TT

1 100 19 70

2 78 20 100

3 80 21 78

4 80 22 70

5 70 23 68

6 72 24 85

7 70 25 90

8 76 26 87

9 70 27 100

10 74 28 88

11 90 29 68

12 80 30 88

13 50 31 88

14 70 32 68

15 78 33 100

16 80 34 88

17 70 35 90

18 50 36 78

Jumlah 1338 16 3 Jumlah 1494 16 3

Keterangan:T : TuntasTT : Tidak tuntasJumlah Siswa yang tuntas : 30Jumlah Siswa yang tidak tuntas : 6Skor Maksimal Ideal : 3600Skor Tercapai : 2832Rata-rata Skor Tercapai : 78,66Prosentase Ketuntasan : 88,9

33

Page 34: UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR · Web viewPADA SISWA KELAS IX A SMP NEGERI KUDU MELALUI METODE TUTOR SEBAYA PENELITIAN TINDAKAN KELAS ( P T K ) OLEH MOH. MUDZAKKIR, S.Ag NIP

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (8)

NAMA SEKOLAH : SMP Negeri KUDDUMATA PELAJARAN : Pendidikan Agama Islam

KELAS : 9 / Genap

A. Standar Kompetensi :8. Memahami Al Qur’an surat Al Insyiroh.

B. Kompetensi Dasar :8.1. Menampilkan bacaan Qs. Al Insyiroh dengan tartil dan benar8.2. Menyebutkan arti Qs. Al Insyiroh .8.3. Mempraktekan perilaku dalam bekerja selalu berserah diri kepada Allah

seperti dalam Qs. Al Insyiroh

C. Indikator :1. Membaca Qs. At Insyiroh dengan benar , Tartil dan lancar. 2. Menyalin, menghafal dan mengartikan Qs.At Insyiroh dengan baik dan

benar.3. Mengartikan Qs At Insyiroh setiap ayat dan setiap kalimat dengan benar.4. Bekerja keras, sungguh-sungguh dan disiplin sampai tuntas dengan ihlas di

bidang apapun, kemudian apabila telah selesai baru pindah untuk melakukan pekerjaan lain dengan sungguh-sungguh dan disiplin sampai tuntas dengan ihlas pula.

5. Berjiwa tawakal jika telah selesai melakukan pekerjaan sehingga apabila behasil tidak sombong dan jika gagal tidak putus asa.

D. Alokasi Waktu : 2 x Pertemuan (4 Jam Pelajaran)

E. Tujuan Pembelajaran : Siswa dapat 1. Membaca Qs. At Insyiroh dengan benar , Tartil dan lancar. 2. Menyalin, menghafal dan mengartikan Qs.At Insyiroh dengan baik dan benar.3. Mengartikan Qs At Insyiroh setiap ayat dan setiap kalimat dengan benar.4. Bekerja keras, sungguh-sungguh dan disiplin sampai tuntas dengan ihlas di

bidang apapun, kemudian apabila telah selesai baru pindah untuk melakukan pekerjaan lain dengan sungguh-sungguh dan disiplin sampai tuntas dengan ihlas pula.

5. Berjiwa tawakal jika telah selesai melakukan pekerjaan sehingga apabila behasil tidak sombong dan jika gagal tidak putus asa

F. Materi Pembelajaran : Al Qur’an Surat Al Insyiroh

G. Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran : No Kegiatan Waktu Metode1. Kegiatan Awal

a. Guru mengajak untuk tadarus bersama.b. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran.c. Guru membagi kelompok kerja

d. Guru mengadakan pre test.Kegiatan Awal Revisi

a. Guru mengajak untuk tadarus bersama.b. Guru memotifasi siswa yang kurang lancar

membaca Al Qur’an untuk terus belajarc. Guru mengepresiasi siswa yang lancar

bacaan Al Qur’an dengan menjadikannnya sebagi mentor pada temannya

10 menit - Ceramah

34

Page 35: UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR · Web viewPADA SISWA KELAS IX A SMP NEGERI KUDU MELALUI METODE TUTOR SEBAYA PENELITIAN TINDAKAN KELAS ( P T K ) OLEH MOH. MUDZAKKIR, S.Ag NIP

d. Guru membagi ssiswa menjadi bebera kelompok

2. Kegiatan Inti a. Siswa membaca lafadz Q.S Al Insyirah

dengan tartil secara bergiliran b. Guru menyimak bacaan siswa dan

memberikan koreksi atas bacaan siswac. Guru memberi penilaian selama proses

pembelajaran berlangsungKegiatan Inti Revisi

a. Siswa membaca Q.S Al Insyirah dengan tartil secara bergiliran dengan didampingi tutor temannya sendiri

b. Siswa secara bergantian dalam kelompok saling menyimak dan mengevaluasi bacaan temannya

c. Mentor/tutor menyimak bacaan siswa dan memberikan koreksi atas bacaan siswa

d. Guru memberi penilaian selama proses pembelajaran berlangsung.

60 menit - TS

3. Kegiatan Akhira. Guru menyempurnakan bacaan lafadz dan

artiQ.S Al Insyirah.b. Guru mengadakan Post testc. Guru memberikan tugas kepada siswa

untuk menulis Q.S Al Insyirah beserta artinya dan menghafal Q.S Al Insyirah

Kegiatan Akhir Revisia. Guru menyempurnakan bacaan lafadz dan

arti Q.S Al Insyirah.b. Guru memotifasi siswa agar lebih giat

membaca Al Qur’anc. Guru mengadakan memberikan reword

kepada mentor/tutord. Guru memberikan tugas kepada siswa

untuk menulis Q.S Al Insyirah beserta artinya dan menghafal Q.S Al Insyirah.

10 menit Ceramah

H.

I.

Sumber Belajar

Penilaian :Tehnik

Bentuk Instrumen

Contoh Instrumen

:

:

:

:

1. Buku Al Qur’an dan Juz Amma

2. Buku PAI kelas IX Cempaka Putih

3. Buku PAI kelas IX Tiga Serangkai

Tes lisan, Tertulis, Unjuk kerja

Jawaban singkat , Uraian , Uji Prosedur/Produk

No. Aspek yang dinilai Skala Skor1 2 3

1. Kelancaran membaca2. Tajwid3. Mahraj

J. Tugas1. Tulislah lafadz beserta artinya Q.S Al Insyirah !

35

Page 36: UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR · Web viewPADA SISWA KELAS IX A SMP NEGERI KUDU MELALUI METODE TUTOR SEBAYA PENELITIAN TINDAKAN KELAS ( P T K ) OLEH MOH. MUDZAKKIR, S.Ag NIP

2. Hafalkan di rumah lafadz Q.S Al Insyirah !

Skala sikap / perilaku yang mencerminkan Q.S Al Insyirah

No Sikap / PerilakuSkala Skor

1 2 31234

Mengerjakan tugas tepat pada waktunyaMembantu pekerjaan rumahTidak putus asa bila gagal dalam suatu pekerjaanTidak sombong apabila meraih keberhasilan

Jumlah

Pedoman Penilaian :

Selalu melaksanakan nilai = 3

Kadang – kadang melaksanakan nilai = 2

Tidak pernah melaksanakan nilai = 1

Mengetahui,Kepala SMP Negeri Kudu

Drs. MUHLASNIP. 19620927 198803 1004

Kudu, 2012Guru Mata Pelajaran

MOH. MUDZAKKIR, S.AgNIP. 19740729 200801 1 004

36