upaya meningkatkan prestasi belajar pai materi meneladani perjuangan rasulullah di...

176
UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR PAI MATERI MENELADANI PERJUANGAN RASULULLAH DI MAKKAH DENGAN METODE BAMBOO DANCE PADA SISWA KELAS X SEMESTER II SMK NEGERI 3 SALATIGA TAHUN PELAJARAN 2018/2019 SKRIPSI Diajukanuntuk Memenuhi Kewajiban dan Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S. Pd.) Oleh : TASDIQOTUL FARIKAH NIM: 23010-15-0229 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI SALATIGA TAHUN 2019

Upload: others

Post on 04-Feb-2021

14 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR PAI

    MATERI MENELADANI PERJUANGAN RASULULLAH DI

    MAKKAH DENGAN METODE BAMBOO DANCE PADA

    SISWA KELAS X SEMESTER II SMK NEGERI 3 SALATIGA

    TAHUN PELAJARAN 2018/2019

    SKRIPSI

    Diajukanuntuk Memenuhi Kewajiban dan Syarat Guna Memperoleh Gelar

    Sarjana Pendidikan (S. Pd.)

    Oleh :

    TASDIQOTUL FARIKAH

    NIM: 23010-15-0229

    PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

    FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN

    INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI SALATIGA

    TAHUN 2019

  • i

    UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR PAI

    MATERI MENELADANI PERJUANGAN RASULULLAH DI

    MAKKAH DENGAN METODE BAMBOO DANCE PADA

    SISWA KELAS X SEMESTER II SMK NEGERI 3 SALATIGA

    TAHUN PELAJARAN 2018/2019

    SKRIPSI

    Diajukanuntuk Memenuhi Kewajiban dan Syarat Guna Memperoleh Gelar

    Sarjana Pendidikan (S. Pd.)

    Oleh :

    TASDIQOTUL FARIKAH

    NIM: 23010-15-0229

    PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

    FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN

    INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI SALATIGA

    TAHUN 2019

  • ii

  • iii

  • iv

  • v

  • vi

    MOTTO

    َ ََل يُغَي ُِر َما بِقَْوٍم َحتَّى يُغَي ُِرْوا َما بِأَْنفُِسِهمْ اِنَّ اَّللَّ

    “Sesungguhnya Allah tidak akan mengubah keadaan suatu kaum sebelum mereka

    mengubah keadaan diri mereka sendiri”. (Q.S. Ar-Ra’d : 11)

    “Niat yang kecil akan memperoleh hasil yang besar jika dikerjakan dengan usaha

    dan semangat yang besar”. (Mario Teguh)

  • vii

    PERSEMBAHAN

    Puji syukur Allah SWT. yang telah melimpahkan rahmat serta karunia-Nya,

    skripsi ini kupersembahkan untuk:

    1. Ayahanda Musta’in, motivator terbesarku yang tiada pernah berhenti

    memberiku semangat, do’a, nasihat, dan kasih sayang yang tak pernah

    tergantikan. Semoga Ayahanda selalu diberikan kesehatan, panjang umur,

    dan senantiasa dalam lindungan-Nya.

    2. Ibunda Khariroh (Alm), perempuan terhebat yang selalu hadir dalam

    benakku ketika kaki berat melangkah.

    3. Kakakku tercinta (Fauziatul Birroh, Murtadho, Kholifah, Muhammad

    Khoironi, Muchamad Rofik) dan Adikku tersayang (Muttaakhirin,

    Tafrikhul Muisy, Laelatul Nur Khasanah, Nafisa Hidayatul Chamidah,

    Kholilul Rohman) yang telah memberikan dukungan, motivasi, do’a, dan

    semangat dalam menimba ilmu.

    4. Teman-teman yang tidak saya sebutkan, terimakasih atas semuanya.

    Semoga senantiasa dimudahkan dan diberkahi oleh Allah SWT.

    5. Keluarga PPL SMK Negeri 3 Salatiga yang telah memberi motivasi,

    semangat, dan dukungan.

    6. Siswa-siswi SMK Negeri 3 Salatiga yang telah menyambut kedatangan

    penulis dengan penuh hangat dan telah membantu bekerjasama untuk

    menyelesaikan penelitian skripsi ini.

    7. Sahabat-sahabat seperjuangan angkatan 2015 khususnya jurusan PAI.

  • viii

    KATA PENGANTAR

    Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah

    melimpahkan rahmat dan hidayahNya, sehingga penulis dapat menyelesaikan

    skripsi ini. Shalawat serta salam penulis haturkan kepada junjungan kita Nabi

    Agung Nabi Muhammad SAW yang selalu dinantikan syafaatnya kelak di hari

    kiamat. Skripsi ini disusun guna memenuhi gelar Sarjana Pendidikan pada

    Program Studi Pendidikan Agama Islam di Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan

    IAIN Salatiga. Adapun skripsi ini berjudul “Upaya Meningkatkan Prestasi Belajar

    PAI Materi Meneladani Perjuangan Rasulullah di Makkah dengan Metode

    Bamboo Dance Pada Siswa Kelas X Semester II SMK Negeri 3 Salatiga Tahun

    Pelajaran 2018/2019”.

    Dalam penyusunan skripsi ini, penulis menyadari masih banyak

    kekurangan dan jauh dari kesempurnaan didalamnya. Oleh karena itu, penulisan

    skripsi ini tidak lepas dari berbagai pihak yang telah memberikan dukungan baik

    material maupun spiritual. Dengan penuh kerendahan hati penulis mengucapkan

    terimakasih kepada:

    1. Bapak Dr. Zakiyyudin Baidhawy, M.Ag. selaku Rektor IAIN Salatiga.

    2. Bapak Prof. Dr. Mansur, M.Ag. selaku Dekan Fakultas Tarbiyah dan Ilmu

    Keguruan IAIN Salatiga.

    3. Ibu Dra. Siti Asdiqoh, M.Si. selaku Ketua Prodi Pendidikan Agama Islam.

    4. Ibu Noor Malihah, Ph.D. selaku Dosen Pembimbing Akademik.

    5. Bapak Drs. Sumarno Widjadipa, M.Pd. selaku Dosen Pembimbing Skripsi

    yang telah memberikan bimbingan dan pengarahan sehingga skripsi ini

    terselesaikan dengan baik.

    6. Ibu Siti Muhtariyah, M.Ag. selaku Guru PAI SMK Negeri 3 Salatiga yang

    telah membantu dengan tulus dan ikhlas dalam menyelesaikan skripsi ini.

  • ix

    7. Siswa-siswi SMK Negeri 3 Salatiga yang telah membantu pengumpulan data

    penelitian skripsi ini.

    8. Seluruh Civitas Akademika yang telah banyak membantu menyelesaikan

    skripsi ini.

    Akhir kata, semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi penulis pada

    khususnya dan semua orang pada umumnya. Saran dan kritik yang membangun

    sangat diperlukan dalam kesempurnaan skripsi ini.

    Salatiga, 24 Juni 2019

    Penulis

    Tasdiqotul Farikah

    NIM: 23010150229

  • x

    ABSTRAK

    Farikah, Tasdiqotul. 2019. Upaya Meningkatkan Prestasi Belajar PAI

    Materi Meneladani Perjuangan Rasulullah di Makkah dengan

    Metode Bamboo Dance Pada Siswa Kelas X Semester II SMK

    Negeri 3 Salatiga Tahun Pelajaran 2018/2019. Skripsi,

    Program Studi Pendidikan Agama Islam. Fakultas Tarbiyah

    dan Ilmu Keguruan. Institut Agama Islam Negeri Salatiga.

    Pembimbing: Drs. Sumarno Widjadipa, M.Pd.

    Kata Kunci: Prestasi Belajar, PAI dan Metode Bamboo Dance.

    Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah Metode Bamboo

    Dance dapat meningkatkan prestasi belajar PAI materi Meneladani

    Perjuangan Rasulullah di Makkah pada siswa kelas X Semester II SMK

    Negeri 3 Salatiga Tahun Pelajaran 2018/2019.

    Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang

    dilaksanakan dalam tiga siklus. Setiap siklusnya melewati 4 tahapan

    yaitu perencanaan, tindakan, pengamatan/observasi, dan refleksi. Teknik

    pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan teknik pengamatan,

    tes, wawancara, dan dokumentasi. Analisis data yang digunakan peneliti

    adalah deskriptif kualitatif, yaitu suatu metode penelitian yang bersifat

    menggambarkan kenyataan atau fakta sesuai dengan data yang diperoleh.

    Hasil penelitian ini adalah penerapan Metode Bamboo Dance

    meningkatkan prestasi belajar siswa kelas X Semester II SMK Negeri 3

    Salatiga Tahun Pelajaran 2018/2019. Dengan kriteria ketuntasan minimal

    (KKM) 75. Yakni pada siklus I memperoleh hasil data 19 siswa yang

    tuntas atau dalam persentasi sejumlah 55,89%. Kemudian pada siklus II

    diperoleh peningkatan hasil belajar sejumlah 25 siswa yang tuntas atau

    dalam persentase 73,25%. Sehingga data dari hasil belajar siswa dari

    siklus I sampai siklus II mengalami peningkatan sejumlah 6 siswa. Hasil

    dari pelaksanaan siklus III terjadi peningkatan hasil belajar sejumlah 31

    siswa yang tuntas atau dalam persentase sejumlah 91,18%. Dengan

    demikian penelitian ini dinyatakan telah berhasil. Dengan penerapan

    Metode Bamboo Dance dapat meningkatkan prestasi belajar siswa kelas

    X Semester II SMK Negeri 3 Salatiga Tahun Pelajaran 2018/2019.

  • xi

    DAFTAR ISI

    SAMPUL ...................................................................................................... i

    LOGO IAIN SALATIGA HITAM PUTIH .................................................. ii

    PERSETUJUAN PEMBIMBING ................................................................ iii

    PENGESAHAN KELULUSAN .................................................................. iv

    DEKLARASI ................................................................................................ v

    MOTTO ....................................................................................................... vi

    PERSEMBAHAN ....................................................................................... vii

    KATA PENGANTAR ................................................................................ vii

    ABSTRAK .................................................................................................... x

    DAFTAR ISI ................................................................................................ xi

    DAFTAR TABEL ...................................................................................... xiv

    DAFTAR GRAFIK ..................................................................................... xv

    BAB I PENDAHULUAN

    A. Latar Belakang Masalah .................................................................... 1

    B. Rumusan Masalah ............................................................................. 4

    C. Tujuan Penelitian .............................................................................. 5

    D. Manfaat Penelitian ............................................................................ 5

    E. Hipotesis dan Indikator Keberhasilan ............................................... 6

    F. Definisi Operasional

    1. Prestasi Belajar ............................................................................. 7

    2. Meneladani Perjuangan Rasulullah di Makkah ........................... 8

    3. Metode Bamboo Dance .............................................................. 10

    G. Metode Penelitian

    1. Rancangan Penelitian ................................................................ 12

    2. Lokasi, Subjek, dan Waktu Penelitian ...................................... 13

    3. Langkah-Langkah Penelitian .................................................... 13

    4. Teknik Pengumpulan Data ........................................................ 15

  • xii

    5. Instrumen Penelitian .................................................................. 16

    6. Analisis Data .............................................................................. 17

    H. Sistematika Penulisan ...................................................................... 18

    BAB II KAJIAN TEORI

    A. Kajian Teori

    1. Prsetasi Belajar

    a. Pengertian Prestasi Belajar .................................................. 21

    b. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Prestasi Belajar .......... 22

    2. Meneladani Perjuangan Rasulullah di Makkah

    a. Substansi Dakwah Rasulullah SAW di Makkah .................. 32

    b. Strategi Dakwah Rasulullah SAW di Makkah ..................... 33

    c. Reaksi Kafir Quraisy terhadap Dakwah Rasululah SAW .... 33

    d. Contoh-Contoh Penyiksaan Quraisy terhadap Rasulullah

    SAW dan Para Pengikutnya ................................................. 33

    3. MetodeBamboo Dance

    a. Definisi MetodeBamboo Dance ........................................... 34

    b. Langkah-Langkah Metode Bamboo Dance .......................... 35

    c. Kelebihan dan Kelemahan Metode Bamboo Dance............. 37

    4. Kriteria Ketuntasan minimal (KKM)

    a. Pengertian Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) ................ 39

    b. Fungsi Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) ....................... 40

    c. Langkah-Langkah Penetapan KKM ..................................... 41

    B. Kajian Pustaka ................................................................................. 41

    BAB III PELAKSANAAN PENELITIAN

    A. Gambaran Umum SMK Negeri 3 Salatiga

    1. Profil Sekolah ............................................................................ 44

    2. Sejarah Singkat SMK Negeri 3 Salatiga ................................... 44

    3. Visi dan Misi SMK Negeri 3 Salatiga ....................................... 45

    4. Struktur Organisasi SMK Negeri 3 Salatiga ............................. 46

    5. Program Keahlian SMK Negeri 3 Salatiga ............................... 46

  • xiii

    6. Data Siswa, Guru, dan Karyawan SMK Negeri 3 Salatiga ....... 48

    7. Fasilitas, Sarana, dan Prasarana SMK Negeri 3 Salatiga .......... 54

    8. Prestasi SMK Negeri 3 Salatiga ................................................ 57

    B. Obyek Penelitian ............................................................................. 58

    C. Deskripsi Pelaksanaan Siklus

    1. Siklus I ...................................................................................... 60

    2. Siklus II ..................................................................................... 63

    3. Siklus III .................................................................................... 66

    BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

    A. Deskripsi Paparan Siklus

    1. Siklus I ...................................................................................... 70

    2. Siklus II ..................................................................................... 77

    3. Siklus III .................................................................................... 84

    B. Pembahasan Hasil Penelitian

    1. Hasil Siklus I ............................................................................. 90

    2. Hasil Siklus II ............................................................................ 91

    3. Hasil Siklus III .......................................................................... 92

    4. Perbandingan Hasil Siklus I, Siklus II, dan Siklus III .............. 93

    BAB V PENUTUP

    A. Kesimpulan ..................................................................................... 99

    B. Saran ................................................................................................. 99

    DAFTAR PUSTAKA ............................................................................... 101

    LAMPIRAN-LAMPIRAN ........................................................................ 103

  • xiv

    DAFTAR TABEL

    Tabel 3.1 Jumlah Siswa di SMK Negeri 3 Salatiga .................................... 48

    Tabel 3.2 Guru PNS di SMK Negeri 3 Salatiga........................................... 49

    Tabel 3.3. Guru Tidak Tetap di SMK Negeri 3 Salatiga ............................. 51

    Tabel 3.4 Karyawan PNS di SMK Negeri 3 Salatiga .................................. 53

    Tabel 3.5 Pegawai Tidak Tetap di SMK Negeri 3 Salatiga ......................... 53

    Tabel 3.6 Ruang Belajar di SMK Negeri 3 Salatiga .................................... 54

    Tabel 3.7 Ruang Kantor di SMK Negeri 3 Salatiga .................................... 55

    Tabel 3.8 Ruang Penunjang di SMK Negeri 3 Salatiga ............................... 55

    Tabel 3.9 Lapangan di SMK Negeri 3 Salatiga ........................................... 56

    Tabel 3.10 Nama Siswa Kelas X TSM 3 SMK Negeri 3 Salatiga .............. 58

    Tabel 4.1 Daftar Nilai Hasil Belajar Siklus I ............................................... 70

    Tabel 4.2 Data Observasi Guru Siklus I .................................................... 74

    Tabel 4.3 Data Observasi Peserta Didik Siklus I ........................................ 76

    Tabel 4.4 Daftar Nilai Hasil Belajar Siklus II .............................................. 77

    Tabel 4.5 Data Observasi Guru Siklus II .................................................... 80

    Tabel 4.6 Data Observasi Peserta Didik Siklus II ........................................ 83

    Tabel 4.7 Daftar Nilai Hasil Belajar Siklus III ............................................ 84

    Tabel 4.8 Data Observasi Guru Siklus III ................................................... 87

    Tabel 4.9 Data Observasi Peserta Didik Siklus III ...................................... 90

    Tabel 4.10 Nilai Antar Siklus ................... ................................................. 93

    Tabel 4.11 Rekapitulasi SiswaAntar Siklus ................................................. 96

  • xv

    DAFTAR GRAFIK

    Grafik 4.1 Persentase Nilai Ketuntasan Siklus I .......................................... 73

    Grafik 4.2 Persentase Nilai Ketuntasan Siklus II ......................................... 79

    Grafik 4.3 Persentase Nilai Ketuntasan Siklus III ....................................... 86

    Grafik 4.4 Rekapitulasi Jumlah Ketuntasan Siswa Siklus I,

    Siklus II, dan Siklus III .............. ............................................... 97

    Grafik 4.5 Rekapitulasi Jumlah Persentase Ketuntasan Siswa Siklus I,

    Siklus II, dan Siklus III .......... ................................................... 97

  • 1

    BAB I

    PENDAHULUAN

    A. Latar Belakang Masalah

    Belajar adalah suatu proses perubahan tingkah laku melalui

    pendidikan. Perubahan tidak hanya mengenai sejumlah pengetahuan,

    melainkan juga dalam bentuk kecakapan, kebiasaan, sikap, pengertian,

    penghargaan, minat, penyesuaian diri, dan mengenai segala aspek

    organisme atau pribadi seseorang (Suryabrata, 2007:230).

    Belajar merupakan aktivitas yang sangat penting bagi

    perkembangan individu. Belajar akan terjadi setiap saat dalam diri

    seseorang dimanapun dan kapanpun proses belajar dapat terjadi. Belajar

    tidak hanya terjadi di bangku sekolah, tidak hanya terjadi ketika siswa

    berinteraksi dengan guru, tidak hanya ketika seseorang belajar membaca,

    menulis dan berhitung. Belajar bisa terjadi dalam semua aspek kehidupan.

    Belajar sudah terjadi sejak anak lahir dan akan terus berlanjut hingga ajal

    tiba (Sriyanti, 2011:16).

    Dalam dunia pendidikan, guru dan murid merupakan komponen

    yang sangat penting. Berbicara masalah guru, tentu tidak akan lepas dari

    dunia pendidikan. Keduanya saling berkaitan dan tidak dapat dipisahkan.

    Guru bisa dikatakan sebagai pilar utama dalam dunia pendidikan.

    Pendidikan akan maju bila gurunya bisa mengajar dengan baik (Assa,

    2015:24).

  • 2

    Peranan guru meliputi berbagai jenis pola tingkah laku, baik dalam

    kegiatannya di dalam sekolah maupun di luar sekolah. Guru yang

    dianggap baik ialah mereka yang berhasil dalam memerankan peranan-

    peranan itu dengan sebaik-baiknya, artinya dapat menunjukkan suatu pola

    tingkah laku yang sesuai dengan jabatannya yang dapat diterima oleh

    lingkungan dan masyarakatnya (Djumhur dan Surya, 1980:13).

    Membimbing pada pelajaran Pendidikan Agama Islam merupakan

    tugas dan tanggung jawab guru sebagai pendidik untuk diarahkan dan

    dibimbing yang disesuaikan dengan kurikulum yang berlaku, sehingga

    siswa pada akhir pembelajaran mendapatkan prestasi belajar sesuai tingkat

    kemampuannya. Dilihat dari faktor siswa, siswa memiliki prestasi yang

    rendah karena kurangnya minat untuk belajar PAI. Disebabkan dalam

    proses pelaksanaan pembelajaran kelas masih dilakukan dengan

    menggunakan ceramah dan pemberian tugas. Hal tersebut menyebabkan

    siswa kurang berperan aktif dalam pembelajaran, siswa suka berbicara

    sendiri dengan temannya, dan siswa tidak bersemangat untuk mengikuti

    pembelajaran. Siswa yang mendapat prestasi belajar diwujudkan dalam

    bentuk angka di bawah KBM dan di atas KBM (Ketuntasan Belajar

    Mengajar). Siswa yang mendapatkan nilai di bawah KBM dinyatakan

    belum tuntas dalam mengikuti kegiatan pembelajaran, sehingga diberi

    waktu ujian remidi supaya nilainya mendapatkan nilai minimal batas

    KBM. Hal ini ditunjukkan dari data prestasi pada ulangan harian nilai

    mata pelajaran Pendidikan Agama Islam kelas X masih dibawah KBM

  • 3

    yaitu ≥ 75. Persentase siswa yang tuntas KBM hanya sebanyak 340 siswa

    saja dari total seluruh siswa kelas X yang berjumlah 454 dari semua

    program keahlian. Berdasarkan data inilah penulis memilih mata pelajaran

    PAI untuk diteliti dengan menerapkan Metode Bamboo Dance. Kemudian

    persentase ketuntasan di kelas X TSM 3 sebesar 41,18% atau sebanyak 14

    siswa dari total 34 siswa. Lalu persentase yang tidak tuntas sebesar

    58,82% atau sebanyak 20 siswa dimana ini merupakan kelas dengan

    ketuntasan siswa yang paling rendah diantara kelas lain. Dari data inilah

    peneliti memilih kelas X TSM 3 sebagai subjek penelitian. Ada beberapa

    alasan peneliti menjadikan SMK Negeri 3 Salatiga sebagai lokasi

    penelitian dikarenakan sebagai berikut:

    1. Karena lebih dekat dengan tempat tinggal, sehingga mudah dijangkau

    dan ekonomis.

    2. SMK Negeri 3 Salatiga merupakan salah satu SMK favorit di Kota

    Salatiga.

    3. Biasanya anak yang berada di SMK pengetahuan agamanya lebih

    minim daripada anak yang berada di SMA/MA, sehingga lebih mudah

    dalam menyampaikan pengetahuan agama.

    4. Karena SMK Negeri 3 Salatiga merupakan sekolah yang memiliki

    jumlah siswa terbanyak di banding sekolah lain.

    5. Karena banyak prestasi yang telah diraih oleh sekolah maupun siswa di

    berbagai perlombaan tingkat lokal, regional, nasional, maupun

    internasional.

  • 4

    Berdasarkan pengamatan peneliti di SMK Negeri 3 Salatiga ketika

    para siswa mempelajari PAI terasa sangat malas dikarenakan pelajaran

    PAI dilakukan hanya dengan mendengarkan, membaca dan hafalan.

    Sehingga siswa sering merasa bosan untuk mempelajari dan mendalami

    mata pelajaran PAI. Peningkatan prestasi peserta didik dapat dilakukan

    dengan cara memilih metode yang tepat. Ada banyak metode-metode

    dalam pembelajaran yang dapat digunakan untuk membuat pembelajaran

    yang menyenangkan bagi peserta didik. Salah satunya yaitu Metode

    Bamboo Dance.

    Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dipaparkan di atas,

    maka penulis tertarik melakukan penelitian dengan judul “UPAYA

    MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR PAI MATERI

    MENELADANI PERJUANGAN RASULULLAH DI MAKKAH

    DENGAN METODE BAMBOO DANCE PADA SISWA KELAS X

    SEMESTER II SMK NEGERI 3 SALATIGA TAHUN PELAJARAN

    2018/2019”.

    B. Rumusan Masalah

    Berdasarkan latar belakang di atas, maka permasalahan yang akan

    dibahas dalam penelitian ini adalah “Apakah penggunaan Metode Bamboo

    Dance dapat meningkatkan prestasi belajar PAI materi meneladani

    perjuangan Rasulullah di Makkah pada siswa kelas X SMK Negeri 3

    Salatiga tahun pelajaran 2018/2019?”

  • 5

    C. Tujuan Penelitian

    Tujuan penelitian yang diharapkan dalam penelitian ini adalah

    untuk mengetahui “Apakah melalui Metode Bamboo Dance dapat

    meningkatkan prestasi belajar PAI materi meneladani perjuangan

    Rasulullah di Makkah pada siswa kelas X SMK Negeri 3 Salatiga Tahun

    pelajaran 2018/2019”.

    D. Manfaat Penelitian

    1. Secara Teoritis

    Manfaat teoritis dalam penelitian tindakan kelas ini diharapkan

    dapat menambah wawasan yang akurat tentang pengembangan

    keilmuan khususnya dalam pembelajaran Pendidikan Agama Islam

    dan dapat dijadikan sebagai salah satu pijakan untuk melakukan

    penelitian selanjutnya.

    2. Secara Praktis

    a. Bagi Peneliti

    Penelitian ini dapat menambah keilmuan dan pengetahuan

    peneliti menjadi lebih luas khususnya dengan penggunaan Metode

    Bamboo Dance dalam menerapkan pembelajaran.

    b. Bagi Siswa

    1) Siswa dapat memperoleh pembelajaran PAI yang menarik dan

    menyenangkan sehingga prestasi belajar dapat tercapai dengan

    maksimal.

  • 6

    2) Meningkatkan minat siswa terhadap pembelajaran PAI.

    3) Meningkatkan semangat siswa untuk berlomba-lomba

    mencapai prestasi belajar yang disesuaikan dengan tingkat

    kemampuan yang dimiliki.

    c. Bagi Guru

    Guru dapat menambah wawasan, keterampilan, dan

    meningkatkan prestasi bealajar siswa khususnya dengan

    penggunaan Metode Bamboo Dance agar pembelajaran lebih

    menyenangkan.

    d. Bagi Sekolah

    Dapat meningkatkan inovasi pembelajaran baru pada

    sekolah agar dapat menambah wawasan ilmu pengetahuan.

    E. Hipotesis dan Indikator Keberhasilan

    1. Hipotesis

    Hipotesis adalah dugaan yang mungkin benar dan mungkin salah.

    Hipotesis yang benar akan dipakai dan yang salah akan ditolak

    pemakainya. Tepat atau tidaknya hipotesis tergantung pada data yang

    terkumpul (Arikunto, 1992:62).

    Hipotesis berasal dari dua kata, yaitu “hypo” yang memiliki arti

    lemah atau dibawah dan “thesa” yang memiliki arti pengertian

    kebenaran atau jawaban. Yang secara sederhana dapat dikatakan

    bahwa hipotesis adalah merupakan jawaban yang masih lemah, atau

  • 7

    dapat diartikan suatu kebenaran yang masih dibawah. Dengan kata lain

    kebenarannya masih perlu dilakukan pengujian. Sehingga para peneliti

    ketika melakukan penelitian, maka harus berdasarkan hipotesis ini.

    Sehingga peneliti dalam pengumpulan data harus didasarkan pada

    sesuatu yang paling berguna untuk menguji hipotesis yang telah

    diberikan (Rasimin, 2018:148).

    Adapun hipotesis tindakan dalam penelitian ini adalah bahwa

    “Penerapan metode bamboo dance dapat meningkatkan prestasi belajar

    PAI materi meneladani perjuangan Rasulullah di Makkah pada siswa

    kelas X SMK Negeri 3 Salatiga”.

    2. Indikator Keberhasilan

    Penerapan metode bamboo dance dikatakan berhasil apabila

    indikator yang diharapkan tercapai. Indikator keberhasilan dalam

    penelitian ini adalah apabila terjadi peningkatan prestasi belajar pada

    siswa kelas X SMK Negeri 3 Salatiga dan dapat mencapai Ketuntasan

    Belajar Mengajar (KBM) mata pelajaran PAI yaitu 75 secara individu

    dan secara klasikal dari seluruh siswa ada 85% yang telah mencapai

    Ketuntasan Belajar Mengajar.

    F. Definisi Operasional

    1. Prestasi Belajar

    Prestasi adalah hasil yang telah dicapai dari yang telah dilakukan

    atau dikerjakan (Purwodarminto, 1989:30). Belajar adalah proses

  • 8

    perubahan tingkah laku pada diri individu berkat adanya interaksi

    antara individu dan individu dengan ligkungannya (Fathurrohman dan

    Sulistyorini, 2012:119).

    Belajar mengandalkan 2 hal, yaitu proses dan hasilnya (out come)

    atau manifestasi (eksternal). Proses diartikan sebagai perubahan

    internal dalam diri individu dan sebetulnya peubahan internal inilah

    yang merupakan inti dari kegiatan belajar. Sedangkan perbuatan

    (performance) merupakan hasil yang dicoba diukur untuk dilihat atau

    merupakan hasil belajar yang sudah dinyatakan dengan ukuran tertentu

    (Santoso, 1988:1).

    Prestasi belajar merupakan perolehan hasil akhir setelah mengikuti

    kegiatan belajar dalam kurun waktu tertentu dan pada jenjang tingkat

    pembelajaran tertentu (Marno, 2010:36).

    Jadi, prestasi belajar adalah hasil kemampuan seseorang yang

    dicapai melalui proses belajar mengajar dan yang menghasilkan

    perubahan tingkah laku atau kecakapan seseorang dengan maksimal

    sebagai hasil dari kegiatan belajar (Arifin, 1982:9).

    2. Meneladani Perjuangan Rasulullah di Makkah

    a. Substansi Dakwah Rasulullah di Makkah

    1) Kerasulan Nabi Muhammad SAW dan Wahyu Pertama

    Nabi Muhammad SAW pertama kali diangkat menjadi

    rasul pada malam hari tanggal 17 Ramadhan saat usianya 40

    tahun. Malaikat Jibril datang untuk membacakan wahyu

  • 9

    pertama yang disampaikan kepada Nabi Muhammad SAW

    yaitu Q.S. Al-‘Alaq : 1-5.

    2) Ajaran-ajaran Rasulullah SAW di Makkah

    a) Aqidah

    b) Akhlak Mulia

    b. Strategi Dakwah Rasulullah SAW di Makkah

    Ada dua tahapan yang dilakukan Rasulullah dalam

    menjalankan misi dakwah tersebut, yaitu:

    1) Dakwah secara rahasia/diam-diam

    2) Dakwah secara terang-terangan

    c. Reaksi Kafir Quraisy terhadap Dakwah Rasulullah SAW

    Kaum kafir Quraisy terus berupaya menggalang kekuatan agar

    Rasulullah SAW dan upayanya dalam penyebaran ajaran Islam

    dapat dihentikan. Berbagai upaya mereka lakukan, mulai mengajak

    berdialog dengan mengiming-imingi berbagai bantuan hingga

    kekerasan yang dilakukan terhadap Rasulullah SAW dan para

    sahabat serta pengikut ajarannya.

    Ada beberapa alasan mengapa kaum kafir menolak dan

    menentang ajaran yang dibawa Rasulullah SAW, diantaranya

    adalah sebagai berikut:

    1) Kesombongan dan Keangkuhan

    2) Fanatisme Buta terhadap Leluhur

    3) Eksistensi dan Persaingan Kekuasaan

  • 10

    d. Contoh-contoh Penyiksaan Quraisy terhadap Rasulullah SAW

    dan Para Pengikutnya

    1) Suatu hari Abu Jahal melihat Rasulullah SAW di Shafa, ia

    mencerca dan menghina tetapi tidak ditanggapi Rasulullah

    SAW dan ia beranjak pulang

    2) Suatu hari Uqbah bin Abi Mu’it melihat Rasulullah SAW

    berthawaf, lalu ia menyiksanya. Ia menjerat leher Rasululah

    SAW dengan sorbannya dan menyeret ke luar masjid.

    3) Penyiksaan yang dilakukan oleh pamannya sendiri, yaitu Abu

    Lahab dan istrinya

    4) Quraisy memboikot kaum muslimin dengan memutuskan

    segala bentuk hubungan perkawinan dan perdagangan dengan

    Bani Hasyim.

    3. Metode Bamboo Dance

    Metode bamboo dance adalah metode tari bambu yang

    dimodifikasikan dengan lingkaran kecil dan lingkaran besar. Diberi

    nama bamboo dance, karena siswa berjajar dan saling berhadapan

    dengan model yang mirip seperti dua potong bambu yang digunakan

    dalam tari bambu Filiphina yang juga popular di beberapa daerah di

    Indonesia. Dalam kegiatan belajar mengajar teknik ini, siswa saling

    berbagi informasi pada saat yang bersamaan. Pendekatan ini bisa

    digunakan dalam beberapa mata pelajaran, seperti ilmu pengetahuan

    sosial, agama, matematika, dan bahasa. Bahan pelajaran yang paling

  • 11

    cocok digunakan dengan teknik ini adalah bahan yang membutuhkan

    pertukaran pengalaman, pikiran, dan informasi antarsiswa (Huda,

    2013:250).

    Salah satu keunggulan teknik ini adalah adanya struktur yang jelas

    dan memungkinkan siswa untuk berbagi dengan pasangan yang

    berbeda dengan singkat dan teratur. Selain itu, siswa bekerja dengan

    sesama siswa dalam suasana gotong royong dan mempunyai banyak

    kesempatan untuk mengolah informasi dan meningkatkan

    keterampilan berkomunikasi. Tari bambu bisa digunakan untuk semua

    tingkatan usia anak didik.

    Adapun langkah-langkah pelaksanaan strategi Bamboo Dance yang

    dikemukakan oleh Huda (2013:250) adalah sebagai berikut:

    a. Separuh kelas (atau seperempat jika jumlah siswa terlalu banyak)

    berdiri berjajar. Jika ada cukup ruang, mereka bisa berjajar di

    depan kelas. Kemungkinan lain adalah siswa berjajar di sela-sela

    deretan bangku. Cara yang kedua ini akan memudahkan

    pembentukan kelompok karena diperlukan waktu yang relatif

    singkat.

    b. Separuh kelas lainnya berjajar dan menghadap jajaran yang

    pertama.

    c. Dua siswa yang berpasangan dari kedua jajaran berbagi informasi.

    d. Kemudian, satu atau dua siswa yang berdiri di ujung salah satu

    jajaran pindah ke ujung lainnya di jajarannya. Jajaran ini kemudian

  • 12

    bergeser. Dengan cara ini, masing-masing siswa mendapatkan

    pasangan yang baru untuk berbagi. Pergeseran bisa dilakukan terus

    sesuai dengan kebutuhan.

    G. Metode Penelitian

    Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas yaitu penelitian

    yang dilaksanakan untuk memecahkan masalah pembelajaran dikelas.

    Penelitian ini termasuk penelitian deskriptif, sebab menggambarkan

    bagaimana suatu teknik pembelajaran diterapkan dan bagaimana hasil

    yang diinginkan. Peneliti memilih jenis penelitian tindakan kelas untuk

    memecahkan permasalahan yang ditemukan dalam proses pembelajaran

    PAI.

    1. Rancangan Penelitian

    Peneliti mengadakan tindakan dengan memanfaatkan alat peraga

    sekiranya tepat untuk mengajarkan materi meneladani perjuangan

    Rasulullah di Makkah dengan Metode Bamboo Dance. Menurut

    Arikunto yang dimaksud dengan Penelitian Tindakan Kelas (PTK)

    adalah pencermatan dalam bentuk tindakan terhadap kegiatan belajar

    yang sengaja dimunculkan dan terjadi dalam sebuah kelas secara

    bersamaan (Suyadi, 2010:18).

  • 13

    2. Lokasi, Subjek, dan Waktu Penelitian

    a. Lokasi Penelitian

    Lokasi penelitian ini adalah SMK Negeri 3 Salatiga

    beralamatkan di Jalan Ja’far Shodiq, Kalibening, Kec. Tingkir,

    Kota Salatiga, Jawa Tengah 50744.

    b. Subjek Penelitian

    Subjek penelitian ini adalah siswa kelas X TSM 3 di SMK

    Negeri 3 Salatiga dengan jumlah siswa sebanyak 34 siswa. Alasan

    mengambil subjek kelas X TSM 3 dikarenakan materi meneladani

    perjuangan Rasulullah di Makkah sangat dibutuhkan siswa

    sebelum menginjak kelas yang lebih tinggi dan dikarenakan

    kurangnya semangat siswa dalam memperhatikan guru saat

    menjelaskan materi sehingga berdampak pada kurangnya prestasi

    belajar siswa kelas X. Di SMK Negeri 3 Salatiga terdapat 4 guru

    PAI, dan yang terlibat hanya 1 guru PAI.

    c. Waktu Penelitian

    Penelitian tindakan kelas ini dilakukan pada tanggal 22 - 29

    April 2019.

    3. Langkah-langkah Penelitian

    Secara umum, terdapat empat langkah dalam melakukan Penelitian

    Tindakan Kelas (PTK), yaitu perencanaan, pelaksanaan, pengamatan,

    dan refkeksi (Suyadi, 2010:49).

    a. Perencanaan, yang meliputi kegiatan sebagai berikut :

  • 14

    1) Membicarakan rencana penelitian tindakan kelas dengan kepala

    sekolah dan guru mapel

    2) Melakukan penyusunan jadwal kegiatan yang akan dilakukan

    3) Membuat silabus dan menyiapkan rencana pelaksanaan

    pembelajaran (RPP)

    4) Pengamatan terhadap prestasi belajar siswa pada pertemuan

    sebelumnya

    5) Mengidentifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi kegiatan

    belajar siswa

    6) Perencanaan tindakan yang akan dilaksanakan

    7) Menyiapkan perangkat-perangkat pembelajaran yang akan

    digunakan

    b. Pelaksanaan

    Kegiatan pelaksanaan merupakan penerapan Metode

    Bamboo Dance yang telah direncanakan, dengan melakukan

    prosedur pembelajaran yang sesuai dengan desain yang telah

    dibuat. Dalam kegiatan pelaksanaan ini terdapat tiga kegiatan yaitu

    kegiatan awal, kegiatan inti, dan kegiatan akhir.

    c. Pengamatan

    Pada tahap ini peneliti melakukan pengamatan terhadap

    guru dan siswa. Pengamatan yang dilakukan mencakup respon

    siswa terhadap pembelajaran dan keaktifan siswa. Kegiatan

    pengamatan dilaksanakan saat kegiatan pembelajaran siklus I

  • 15

    sampai siklus III dilaksanakan. Ketiga tahap siklus ini tidak bisa

    dipisahkan karena akan mempengaruhi hasil akhir penelitian.

    d. Refleksi

    Hasil yang didapatkan dalam lembar observasi

    dikumpulkan serta dianalisis dalam tahap refleksi tersebut. Dari

    data hasil observasi penelitian dapat merefleksikan diri apakah

    tindakan yang telah dilakukan dapat mencapai tujuan yang

    diharapkan atau tidak dan hasil refleksi ini dipergunakan sebagai

    bahan untuk merancang tindakan selanjutnya. Adapun skema

    berdasarkan penjelasan di atas adalah sebagai berikut:

    4. Teknik Pengumpulan Data

    Teknik yang digunakan untuk mengumpulkan data dalam

    penelitian tindakan kelas ini adalah:

  • 16

    a. Tes

    Tes adalah seperangkat rangsangan (stimuli) yang diberikan

    kepada seseorang dengan maksud untuk mendapatkan jawaban-

    jawaban yang dijadikan penetapan skor angka (Kusumah dan

    Dwitagama, 2010:78-79). Tes ini dilakukan terhadap siswa untuk

    mengetahui kemampuan siswa dalam mata pelajaran PAI guna

    untuk memperoleh data kuantitatif dari siswa dalam materi

    semangat menuntut ilmu.

    b. Observasi

    Observasi dalah pengamatan dan pencatatan dengan

    sistematik fenomena yang diselidiki (Hadi, 1986:13). Observasi ini

    digunakan untuk mencari data tentang situasi pembelajaran PAI

    pada siswa kelas X SMK Negeri 3 Salatiga.

    c. Dokumentasi

    Dokumentasi yaitu dilakukan untuk merekam kegiatan

    siswa dan guru dalam proses pembelajaran berupa foto dan gambar

    hidup (Hartiny, 2010:93). Dokumentasi digunakan untuk

    memperoleh data mengenai jumlah siswa, daftar hadir, silabus,

    RPP, nilai siswa, perkembangan siswa, serta kegiatan pembelajaran

    selama penelitian berlangsung.

    5. Instrumen Penelitian

    Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai

    berikut:

  • 17

    1) Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

    2) Silabus

    3) Materi Pembelajaran

    4) Soal Tes

    5) Lembar Observasi kegiatan belajar mengajar dan tes formatif yang

    disusun berdasarkan tujuan pembelajaran yang akan dicapai.

    6. Analisis data

    Analisis data adalah proses menyeleksi, memfokuskan,

    menyederhanakan, mengabstraksikan, mengorganisasikan secara

    urut/sistematis, dan rasional untuk menampilkan bahan-bahan yang

    dapat digunakan untuk menyusun jawaban terhadap tujuan penelitian

    tindakan kelas (Arifah, 2017:84).

    Dalam penelitian ini analisis data dilakukan dengan

    membandingkan antara skor nilai tiap siklus dengan KBM yang telah

    ditentukan. Oleh karena itu setiap siswa dikatakan tuntas belajarnya

    atau mencapai KBM jika nilai perolehan siswa ≥ 75. Dan sebaliknya,

    siswa dikatakan belum tuntas jika nilai perolehan siswa ≤ 75. Untuk

    mengetahui apakah ada peningkatan prestasi atau tidak, bisa dilihat

    dari kenaikan rata-rata siswa yaitu dengan penjumlahan nilai yang

    akan memperoleh rata-rata, yang dapat dihitung dengan menggunakan

    rumus:

    M =

  • 18

    Keterangan:

    M : Nilai rata-rata

    ƩX : Jumlah semua nilai siswa

    ƩN : Jumlah siswa (Daryanto, 2010:109).

    Kemudian untuk menghitung persentase ketuntasan belajar

    menggunakan rumus sebagai berikut:

    P =

    x 100%

    Keterangan:

    P : Nilai dalam persen

    F : Frekuensi

    N : Jumlah Keseluruhan (Djamarah, 2005:264-265).

    H. Sistematika Penulisan

    Untuk memudahkan dalam pemeriksaan agar pembaca segera

    mengetahui pokok-pokok pembicaraan skripsi ini, maka peneliti

    menyusun sistematika penulisan sebagai berikut:

    BAB I : PENDAHULUAN

  • 19

    Pada bab ini terdiri dari latar belakang masalah, rumusan

    masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, hipotesis

    dan indikator keberhasilan, definisi operasional, metode

    penelitian (terdiri dari rancangan penelitian, subjek

    penelitian, langkah-langkah, teknik pengumpulan data,

    instrumen penelitian, pengumpulan data, dan analisis data)

    dan sistematika penulisan.

    BAB II : LANDASAN TEORI

    Landasan teori terdiri dari kajian teori dan kajian pustaka

    yang meliputi prestasi belajar yang terdiri dari pengertian

    prestasi belajar dan faktor-faktor yang mempengaruhi

    prestasi belajar, materi meneladani perjuangan Rasulullah

    SAW di Makkah, Metode Bamboo Dance, dan pengertian

    KKM/KBM.

    BAB III : PELAKSANAAN PENELITIAN

    Pelaksanaan penelitian yang memuat gambaran umum

    SMK Negeri 3 Salatiga, deskripsi pelaksanaan siklus I,

    deskripsi pelaksanaan siklus II, deskripsi pelaksanaan

    siklus III.

    BAB IV : HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

  • 20

    Berisi deskripsi per siklus (data hasil penelitian, refleksi),

    dan pembahasan.

    BAB V : PENUTUP

    Berisi kesimpulan, saran, dan pada bagian akhir

    dilengkapi daftar pustaka dan lampiran-lampiran.

  • 21

    BAB II

    LANDASAN TEORI

    A. Kajian Teori

    1. Prestasi Belajar

    a. Pengertian Prestasi Belajar

    Pengertian prestasi belajar adalah merupakan gabungan dari

    dua kata, yaitu prestasi dan belajar. Dibawah ini akan dikemukakan

    beberapa pengertian prestasi dan belajar menurut para ahli.

    Secara etimologi kata prestasi berasal dari Belanda, yaitu

    “prestatie” kemudian dalam bahasa Indonesia menjadi “prestasi”

    yang berarti hasil usaha (Djamarah, 2003:16). Prestasi adalah hasil

    yang telah diperoleh atau dicapai dari aktivitas yang telah

    dikerjakan (Fathurrohman, 2012:118). Prestasi merupakan suatu

    pencapaian yang dihasilkan oleh seseorang baik individu maupun

    kelompok setelah ia melakukan suatu kegiatan.

    Sedangkan belajar adalah suatu usaha sadar yang dilakukan

    oleh individu dalam perubahan tingkah laku baik melalui latihan

    dan pengalaman yang menyangkut aspek-aspek kognitif, afektif

    dan psikomotorik untuk memperoleh tujuan tertentu

    (Aunurrahman, 2016:35). Kemudian menurut Heri (2014:5)

    mengatakan bahwa Belajar adalah perubahan tingkah laku yang

    relatif tetap dan dan terjadi sebagai hasil latihan atau pengalaman.

  • 22

    Perubahan tingkah laku sebagai hasil belajar meliputi tiga

    domain, yaitu kognitif, afektif, dan psikomotor. Menurut Slameto

    dalam Hamdani (2011:20) Belajar adalah suatu proses usaha yang

    dilakukan seseorang untuk memperoleh perubahan tingkah laku

    yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil poengalamannya

    sendiri dalam berinteraksi dengan lingkungannya.

    Dari beberapa pendapat di atas, dapat dikemukakan bahwa

    prestasi belajar adalah hasil yang telah dicapai dari suatu kegiatan

    yang berupa perubahan tingkah laku yang dialami oleh subyek

    belajar di dalam suatu interaksi dengan lingkungannya.

    Berdasarkan pendapat tersebut jelaslah bahwa prestasi belajar

    merupakan hasil siswa setelah melakukan suatu proses

    pembelajaran.

    b. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Prestasi Belajar

    Pencapaian prestasi yang baik merupakan usaha yang tidak

    mudah, karena prestasi belajar dapat dipengaruhi oleh beberapa

    faktor. Dalam pendidikan formal, guru sebagai pendidik harus

    dapat mengetahui faktor-faktor yang dapat mempengaruhi prestasi

    belajar siswa tersebut, karena sangat penting untuk dapat

    membantu siswa dalam rangka pencapaian prestasi belajar yang

    diharapkan. Menurut Slameto (2003:54) faktor-faktor yang

    mempengaruhi belajar terbagi menjadi 2 yaitu faktor intern (faktor

  • 23

    dari dalam individu) dan faktor ekstern (faktor dari luar individu).

    Berikut penjelasan kedua faktor tersebut:

    1) Faktor Intern

    a) Faktor Jasmaniah (Fisiologis)

    Faktor jasmaniah ini adalah berkaitan dengan kondisi

    pada organ-organ tubuh manusia yang berpengaruh pada

    kesehatan manusia. Siswa yang memiliki kelainan, seperti

    cacat tubuh, kelainan fungsi kelenjar tubuh yang membawa

    kelainan tigkah laku dan kelainan pada indra, terutama

    indra penglihatan dan pendengaran akan sulit menyerap

    informasi yang diberikan guru didalam kelas.

    Kondisi organ-organ khusus siwa, seperti tingkat

    kesehatan indra pendengar dan indra penglihat juga sangat

    mempengaruhi kemampuan siswa dalam menyerap

    informasi dan pengetahuan, khususnya yang disajikan di

    kelas (Syah, 2006: 146).

    Dari uraian di atas, dapat diketahui bahwa kesehatan

    dan kebugaran tubuh sangat berpengaruh terhadap prestasi

    belajar siswa di dalam kelas. Maka dari itu, hendaklah

    siswa atau peserta didik menjaga kebugaran tubuhnya

    masing-masing dengan membiasakan hidup bersih dan

    mengkonsumsi sesuatu yang menyehatkan.

  • 24

    b) Faktor Psikologis

    Faktor psikologis yang mempengaruhi prestasi belajar

    adalah faktor yang berasal dari sifat bawaan siswa dari lahir

    maupun dari apa yang telah diperoleh dari belajar ini.

    Adapun faktor yang tercangkup dalam faktor psikologis,

    yaitu:

    (1) Intelegensi atau kecerdasan

    Intelegensi merupakan salah satu aspek yang

    penting dan sangat menentukan berhasil tidaknya

    seorang anak dalam belajar, manakala anak memiliki

    intelegensi yang normal, tetapi prestasi belajarnya

    sangat rendah sekali. Hal ini tentu disebabkan oleh hal-

    hal yang lain, misalnya sering sakit, tidak pernah belajar

    dirumah, dan sebagainya. Kalau anak memiliki

    intelegensi di bawah normal, maka sulit baginya untuk

    bersaing dalam pencapaian prestasi tinggi dengan anak

    yang mempunyai intelegensi normal atau di atas

    normal. Pada anak yang demikian, hendaknya diberi

    pertolongan khusus tau pendidikan khusus, seperti

    bimbingan dan sebagainya.

    Intelegensi yang normal selalu menunjukkan

    kecakapan yang sesuai dengan tingkat perkembangan

    sebaya. Adakalanya perkembangan ini ditandai oleh

  • 25

    kemajuan-kemajuan yang berbeda, dari berbagai anak

    antara anak satu dengan anak yang lainnya, sehingga

    seorang anak pada usia tertentu memiliki kecerdasan

    yang lebih tinggi dibandingkan dengan kawan

    sebayanya. Oleh karena itu, maka jelaslah bahwa faktor

    intelegensi merupakan faktor yang sangat berperan

    dalam menentukan prestasi belajar.

    (2) Bakat

    Bakat adalah kemampuan untuk belajar dan

    kemampuan ini baru akan terealisai menjadi kecakapan

    yang nyata sesudah belajar atau berlatih (Slameto,

    2003:57). Dalam proses belajar, bakat memegang

    peranan penting dalam mencapai suatu hasil akan

    prestasi yang baik. Bakat dapat berkembang atau

    sebaliknya. Hal ini tergantung pada latihan atau

    pendidikan yang diterimanya. Apabila mendapatkan

    latihan atau pendidikan yang cukup memadai, maka

    bakat tersebut akan dapat berkembang menjadi

    kecakapan yang nyata. Sebaliknya, apabila bakat

    tersebut tidak mendapat latihan atau pendidikan yang

    baik, maka bisa jadi bakat akan berkembang tidak

    semestinya, bahkan tidak berkembang sama sekali,

    sehingga bakat tersebut lenyap begitu saja.

  • 26

    (3) Minat dan Perhatian

    Minat adalah kecenderungan yang tetap untuk

    memperhatikan dan mengenang beberapa kegiatan (Slameto,

    2003:57). Minat adalah perasaan senang atau tidak senang

    terhadap suatu objek (Tohirin, 2006:131).

    Minat besar pengaruhnya terhadap belajar atau kegiatan.

    Bahkan pelajaran yang menarik minat siswa akan lebih

    mudah dipelajari dan disimpan karena minat menambah

    kegitan belajar. Untuk menambah minat seseorang dalam

    menerima pelajaran disekolah, siswa diharapkan dapat

    mengembangkan minatnya sendiri. Minat belajar yang

    dimiliki siswa merupakan salah satu faktor yang dapat

    mempengaruhi hasil belajarnya. Apabila seseorang

    mempunyai minat yang tinggi terhadap suatu hal, maka akan

    terus berusaha untuk melakukan, sehingga apa yang

    diinginkannya dapat tercapai sesuai dengan keinginannya.

    Untuk dapat belajar dengan baik, seorang anak harus ada

    perhatian materi pelajaran yang dipelajarinya. Apabila

    pelajaran yang disajikan tidak menarik, maka timbullah rasa

    bosan dan malas untuk belajar, sehingga prestasi dalam

    belajarnya menurun.

    Perhatian juga berpengaruh terhadap belajar. Untuk

    menjamin hasil belajar yang baik, maka siswa harus

    mempunyai perhatian terhadap bahan yang

    dipelajarinya. Jika bahan pelajaran tidak lagi menjadi

  • 27

    perhatian siswa, maka timbullah kebosanan, sehingga ia

    tidak lagi suka belajar. Agar siswa dapat belajar dengan

    baik, usahakan bahan pelajaran selalu menarik

    perhatian dengan cara menyesuaikan pelajaran itu

    dengan bakatnya.

    (4) Motivasi siswa

    Dalam pembelajaran, motivasi adalah sesuatu yang

    menggerakkan atau mendorong siswa unntuk belajar

    atau menguasai materi pelajaran yang sedang diikutinya

    (Zahroh, 2008:77).

    Motivasi merupakan faktor penting dalam belajar,

    karena motivasi mampu memberi semangat pada

    seorang anak dalam kegiatan belajarnya. Persoalan

    mengenai motivasi dalam belajar adalah bagaimana

    cara mengatur agar motivasi dapat ditingkatkan.

    Demikian pula dalam kegiatan belajar mengajar,

    seorang anak akan berhasil jika mempunyai motivasi

    untuk belajar.

    (5) Sikap siswa

    Sikap adalah gejala internal yang berdimensi afektif

    berupa kecenderungan untuk bereaksi atau merespon

    (respon tendency) dengan cara yang relatif tetap

    terhadap obyek orang, barang, dan sebagainya baik

  • 28

    positif maupun negatif. Sikap siswa disini sangat

    berhubungan dengan kesiapan dan kematangan siswa,

    karena kesiapan merupakan kesediaan untuk memberi

    respon atau bereaksi. Kesediaan itu timbul dari dalam

    diri seseorang dan juga berhubungan dengan

    kematangan, karena kematangan berarti kesiapan untuk

    melaksanakan kecakapan. Kesiapan ini perlu

    diperhatikan dalam proses belajar, karena jika siswa

    belajar dan padanya sudah ada kesiapam, maka hasil

    belajar akan lebih baik.

    2) Faktor Ekstern

    Faktor ekstern adalah faktor-faktor yang dapat

    mempengaruhi prestasi belajar yang sifatnya di luar diri siswa,

    yang meliputi:

    a) Faktor Keluarga

    Keluarga merupakan tempat pertama kali anak

    merasakan penidikan, karena di dalam keluargalah anak

    tumbuh dan berkembang dengan baik, sehingga secara

    langsung maupun tidak langsung keberadaan keluarga akan

    mempengaruhi keberhasilan anak.

    Keluarga mempunyai peran yang penting terhadap

    keberhasilan anak-anaknya. Apabila hubunngan antara

    anggota keluarga, khususnya orang tua dengan anak-

  • 29

    anaknya bersifat merangsang dan membimbing anak, akan

    memungkinkan anak tersebut mencapai prestasi yang baik.

    Sebaliknya, apabila orang tua acuh tak acuh terhadap

    aktivitas belajar anak, biasanya anak cenderung malas

    belajar, akibatnya kecil kemungkinan anak mencapai

    prestasi yang kurang baik. Perhatihan orang tua dapat

    memberikan dorongan dan motivasi sehingga anak dapat

    belajar dengan tekun, karena anak memerlukan waktu,

    tempat, dan keadaan yang baik untuk belajar.

    b) Faktor Sekolah

    Sekolah merupakan lembaga formal pertama yang

    sangat dalam menentukan keberhasilan belajar siswa,

    karena itu lingkungan sekolah yang baik dapat mendorong

    untuk belajar yang lebih giat. Sekolah merupakan lembaga

    pendidikan formal yang ditugaskan pemerintah untuk

    menyelenggarakan kegiatan pembelajaran.

    Dalam lingkungan sekolah banyak sekali faktor-faktor

    yang mempengaruhi terhadap belajar siswa, yang otomatis

    juga berimbas pada prestasi siswa yang mencakup: metode

    pembelajaran, kurikulum, relasi guru dan siswa, relasi

    siswa dengan siswa, kedisiplinan, media, waktu, standar

    pelajaran, keadaan gedung, metode belajar, serta pekerjaan

    rumah.

  • 30

    c) Faktor Masyarakat

    (1) Kegiatan siswa dalam masyarakat

    Disamping belajar, seorang siwa biasanya

    mempunyai berbagai kegiatan lain, misalnya bimbingan

    belajar, olahraga, ikut organisasi seperti IPNU dan lain

    sebagainya. Apabila kegiatan tersebut dilakukan secara

    berlebih-lebihan maka dapat berdampak negatif

    terhadap kegiatan belajar siswa dan akan

    mengakibatkan prestasi belajar menurun. Namun

    apabila dilakukan secara sewajarnya saja, maka justru

    akan menambah pengalaman siswa. Maka dari itu orang

    tua harus mampu memberikan perhatian dan

    pengarahan kepada anaknya agar anaknya tidak hanyut

    dalam kegiatan tersebut secara berlebihan.

    (2) Media massa

    Yang termasuk media massa adalah internet,

    bioskop, radio, tv, surat kabar, majalah, buku-buku,

    komik-komik, dan lain-lain. Semuanya itu ada dan

    beredar dalam masyarakat. Media massa yang baik

    memberi pengaruh yang baik terhadap siswa dan juga

    belajarnya. Sebaliknya, media massa yang buruk juga

    berpengaruh buruk terhadap siswa (Zahroh, 2008:82).

    Maka perlulah kiranya siswa mendapatkan bimbingan

  • 31

    dan kontrol yang cukup bijaksana dari orang tua dan

    pendidik dalam menggunakan media massa.

    (3) Teman bergaul

    Teman bergaul sangat berpengaruh terhadap jiwa

    seorang anak. Maka dari itu, orang tua harus dapat

    memantau anaknya dalam pergaulan dengan teman-

    temannya. Karena teman bergaul yang baik akan

    memberikan pengaruh baik terhadap diri anak tersebut

    dan sebaliknya teman bergaul yang jelek juga akan

    berpengaruh jelek terhadap diri anak tersebut.

    (4) Bentuk kehidupan masyarakat

    Kehidupan masyarakat yang berada di sekitar rumah

    dimana anak itu tinggal mempunyai pengaruh yang

    besar terhadap pertumbuhan dan perkembangan anak.

    Jika seandainya siswa berada di lingkungan yang rajin

    belajar, secara otomatis anak berpengaruh dan anak pun

    akan belajar dengan rajin (Shalahuddin, 1990:65).

    Sebaliknya jika anak berada di lingkungan yang

    setiap malam hanya berfoya-foya dan malas-malasan,

    maka anak juga akan cepat terpengaruh olehnya. Anak

    yang rajin dalam belajar, tentu prestasinya akan

    meningkat. Sebaliknya anak yang malas, maka

    prestasinya juga akan jelek.

  • 32

    Rata-rata titik tekan pengendalian anak didik atau

    siswa dalam keluarga dan masyarakat diperankan oleh

    orang tua. Hal ini dikarenakan anak didik atau siswa

    lebih banyak bersama orang tua. Jadi orang tua

    hendaklah mampu berbuat yang paling tepat dan paling

    bijak untuk keberlangsungan masa depan anaknya.

    Tanpa adanya peran aktif dari orang tua, maka anak

    didik akan menjadi tidak terkendali dan terjebak dalam

    pergolakan sosial yang akan menyesatkan masa

    depannya.

    2. Meneladani Perjuangan Rasulullah SAW di Makkah

    a. Substansi Dakwah Rasulullah SAW di Makkah

    1) Kerasulan Nabi Muhammad SAW dan Wahyu Pertama

    Nabi Muhammad SAW pertama kali diangkat menjadi

    rasul pada malam hari tanggal 17 Ramadhan saat usianya 40

    tahun. Malaikat Jibril datang untuk membacakan wahyu

    pertama yang disampaikan kepada Nabi Muhammad SAW

    yaitu Q.S. Al-‘Alaq : 1-5.

    2) Ajaran-ajaran Rasulullah SAW di Makkah

    a) Aqidah

    b) Akhlak Mulia

  • 33

    b. Strategi Dakwah Rasulullah SAW di Makkah

    Ada dua tahapan yang dilakukan Rasulullah SAW dalam

    menjalankan misi dakwah tersebut, yaitu:

    1) Dakwah secara rahasia/diam-diam

    2) Dakwah secara terang-terangan

    c. Reaksi Kafir Quraisy terhadap Dakwah Rasulullah SAW

    Kaum kafir Quraisy terus berupaya menggalang kekuatan agar

    Rasulullah SAW dan upayanya dalam penyebaran ajaran Islam

    dapat dihentikan. Berbagai upaya mereka lakukan, mulai mengajak

    berdialog dengan mengiming-imingi berbagai bantuan hingga

    kekerasan yang dilakukan terhadap Rasulullah SAW dan para

    sahabat serta pengikut ajarannya.

    Ada beberapa alasan mengapa kaum kafir menolak dan

    menentang ajaran yang dibawa Rasulullah SAW, diantaranya

    adalah sebagai berikut:

    1) Kesombongan dan Keangkuhan

    2) Fanatisme Buta terhadap Leluhur

    3) Eksistensi dan Persaingan Kekuasaan

    d. Contoh-contoh Penyiksaan Quraisy terhadap Rasulullah SAW

    dan Para Pengikutnya

    1) Suatu hari Abu Jahal melihat Rasulullah SAW di Shafa, ia

    mencerca dan menghina tetapi tidak ditanggapi Rasulullah

    SAW dan ia beranjak pulang

  • 34

    2) Suatu hari Uqbah bin Abi Mu’it melihat Rasulullah SAW

    berthawaf, lalu ia menyiksanya. Ia menjerat leher Rasululah

    SAW dengan sorbannya dan menyeret ke luar masjid.

    3) Penyiksaan yang dilakukan oleh pamannya sendiri, yaitu Abu

    Lahab dan istrinya

    4) Quraisy memboikot kaum muslimin dengan memutuskan

    segala bentuk hubungan perkawinan dan perdagangan dengan

    Bani Hasyim.

    3. Metode Bamboo Dance

    a. Definisi Metode Bamboo Dance

    Metode Bamboo Dance adalah suatu penerapan metode

    dalam kegiatan pembelajaran dimana dalam kegiatan pembelajaran

    metode ini, adanya struktur yang jelas dan memungkinkan siswa

    untuk berbagi dengan pasangan yang berbeda dengan singkat dan

    teratur dengan saling berhadapan dan berjajar. Seperti tari bambu

    kemudian saling bertukar informasi.

    Bamboo dance adalah suatu metode pembelajaran yang di

    mana siswanya saling berbagi informasi pada saat yang bersamaan

    (Istarani, 2011:58). Menurut Aqib (2013:35) metode pembelajaran

    bamboo dance ini agar siswa dapat saling berbagi informasi pada

    saat bersamaan dengan pasangan yang berbeda dalam waktu yang

    singkat dan teratur, dan metode ini cocok untuk materi yang

  • 35

    membutuhkan pertukaran pengalaman, pikiran, dan informasi

    antara siswa. Kemudian menurut Isjoni (2013:79) menyatakan

    bahwa bamboo dance merupakan modifikasi dari lingkaran kecil

    dan lingkaran besar karena keterbatasan ruangan kelas.

    Salah satu keunggulan metode ini adalah adanya struktur

    yang jelas dan memungkinkan siswa untuk berbagi dengan

    pasangan yang berbeda dengan singkat dan teratur. Selain itu,

    siswa bekerja dengan sesama siswa dalam suasana gotong royong

    dan mempunyai banyak kesempatan untuk mengolah informasi dan

    meningkatkan keterampilan berkomunikasi. Tari bambu bisa

    digunakan untuk semua tingkatan usia anak didik.

    b. Langkah-Langkah Metode Bamboo Dance

    Setiap metode pembelajaran terdapat langkah-langkah

    pembelajaran yang diterapkan dari awal sampai akhir. Menurut

    Anita Lie (2002:67) langkah-langkah metode pembelajaran

    Bamboo Dance adalah sebagai berikut:

    1) Separuh kelas (atau seperempat jika jumlah siswa terlalu

    banyak) berdiri berjajar. Jika ada cukup ruang, mereka bisa

    berjajar di depan kelas. Kemungkinan lain adalah siswa

    berjajar di sela-sela deretan bangku. Cara yang kedua ini akan

    memudahkan pembentukan kelompok karena diperlukan waktu

    yang relatif singkat.

  • 36

    2) Separuh kelas lainnya berjajar dan menghadap jajaran yang

    pertama.

    3) Dua siswa yang berpasangan dari kedua jajaran berbagi

    informasi.

    4) Kemudian, satu atau dua siswa yang berdiri di ujung salah satu

    jajaran pindah ke ujung lainnya di jajarannya. Jajaran ini

    kemudian bergeser. Dengan cara ini, masing-masing siswa

    mendapatkan pasangan yang baru untuk berbagi. Pergeseran

    bisa dilakukan terus sesuai dengan kebutuhan.

    Menurut Pamungkas (2016:7) langkah-langkah Metode

    Bamboo Dance antara lain:

    1) Pembelajaran diawali dengan pengenalan topik oleh guru. Pada

    tahap ini guru dapat menuliskan topik atau melakukan tanya

    jawab kepada siswa yang berkaitan dengan pengetahuan

    peserta didik tentang topik yang diberikan. Langkah ini perlu

    dilakukan agar siswa lebih siap menghadapi materi yang baru.

    2) Guru membagi kelas menjadi dua kelompok besar. Misalkan

    jika di dalam kelas terdapat 40 anak, maka tiap kelompok besar

    terdiri 20 orang.

    3) Pada kelompok besar 20 orang, kemudian dibagi menjadi dua

    kelompok masing-masing 10 orang diatur dengan saling

    berhadap-hadapan dengan 10 orang lainnya, dengan posisi

    berdiri. Pasangan ini disebut dengan pasangan awal.

  • 37

    4) Kemudian guru membagikan topik yang berbeda-beda kepada

    masing-masing pasangan untuk didiskusikan. Guru memberi

    waktu yang cukup agar materi yang didiskusikan benar-benar

    dipahami siswa.

    5) Usai berdiskusi, 20 orang dari tiap-tiap kelompok besar yang

    berdiri berjajar saling berhadapan itu bergeser mengikuti arah

    jarum jam. Cara ini tiap-tiap peserta didik mendapat pasangan

    baru dan saling berbagi informasi yang berbeda, demikian

    seterusnya.

    c. Kelebihan dan Kelemahan Metode Bamboo Dance

    Permasalahan yang muncul dalam proses pembelajaran

    hendaknya guru berinovasi. Salah satunya dengan penggunaan

    berbagai metode, teknik, dan model pembelajaran. Dengan adanya

    inovasi dari guru untuk menggunakan metode pembelajaran maka

    diharapkan suasana pembelajaran lebih menyenangkan dan

    mengaktifkan siswa. Untuk mencapai proses pembelajaran yang

    menyenangkan maka digunakan metode pembelajaran Bamboo

    Dance yang memiliki beberapa kelebihan dan kelemahan.

    Menurut Lie (2014: 67) kelebihan Metode Bamboo Dance

    adalah sebagai berikut:

    1) Adanya struktur yang jelas.

    2) Memungkinkan siswa untuk berbagi informasi dengan

    pasangan yang berbeda dengan singkat dan teratur.

  • 38

    3) Siswa dapat berkerja sama dengan sesama siswa dalam suasana

    gotong royong.

    4) Mempunyai banyak kesempatan untuk mengelola informasi.

    5) Meningkatkan keterampilan berkomunikasi siswa.

    Kelemahan Metode Bamboo Dance menurut Lie adalah sebagai

    berikut.

    1) Kelompok belajar yang terlalu gemuk sehingga menyulitkan

    proses belajar mengajar.

    2) Siswa lebih banyak bermainnya daripada belajar.

    3) Sebagaian siswa saja yang aktif karena kelompoknya terlalu

    gemuk.

    4) Interaksi pembelajaran tidak terjadi secara baik.

    Menurut Istarani (2011:58) mengemukakan beberapa kelebihan

    Metode Bamboo Dance, antara lain:

    1) Adanya struktur yang jelas

    2) Memungkinkan siswa untuk berbagi informasi dengan

    pasangan yang berbeda dengan singkat dan teratur.

    3) Siswa dapat berkerja sama dengan sesama siswa dalam suasana

    gotong royong.

    4) Mempunyai banyak kesempatan untuk mengola informasi.

    5) Meningkatkan keterampilan berkomunikasi siswa.

  • 39

    Kelemahan Metode Bamboo Dance menurut Istarani (2011:58),

    antara lain:

    1) Kelompok belajar yang terlalu gemuk sehingga menyulitkan

    proses pembelajaran.

    2) Siswa lebih banyak bermainnya daripada belajar.

    3) Sebagian siswa saja yang aktif karena kelompoknya terlalu

    gemuk.

    4) Interaksi pembelajaran tidak terjadi secara baik.

    4. Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM)

    a. Pengertian Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM)

    Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) disebut juga dengan

    Ketuntasan Belajar Mijimal (KBM). Kriteria Ketuntasan Minimal

    (KKM) menurut Prayitno (2009:418) merupakan suatu acuan

    penentu seorang siswa untuk memenuhi kriteria persyaratan

    penguasaan materi pelajaran tertentu secara minimal. Kriteria

    paling rendah untuk menyatakan peserta didik mencapai

    ketuntasan dinamakan Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM)

    (Sudarajat, 2008:3). Sedangkan menurut Kunandar (2013:83)

    adalah Kriteria Ketuntasan Belajar (KKB) yang ditentukan oleh

    satuan pendidikan pada awal tahun pembelajaran dengan

    memperhatikan intake (kemampuan rata-rata peserta didik),

  • 40

    kompleksitas, dan juga daya dukung yang dimiliki oleh satuan

    pendidikan.

    Dari pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa pada

    dasarnya KKM merupakan standar terendah yang harus dicapai

    oleh setiap siswa melalui Kegiatan Belajar Mengajar (KBM).

    Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) adalah batas minimal

    ketercapaian siswa dalam kompetensi setiap indikator, kompetensi

    dasar, dan standar kompetensi aspek penilaian mata pelajaran yang

    harus dikuasai.

    b. Fungsi Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM)

    DEPDIKNAS (2008:52) menyatakan fungsi ketuntasan

    minimal adalah sebagai berikut:

    1) Sebagai acuan bagi pendidik dalam menilai kompetensi peserta

    didik sesuai kompetensi dasar mata pelajaran yang diikuti.

    2) Sebagai acuan bagi peserta didik untuk menyiapkan diri dalam

    mengikuti pembelajaran.

    3) Dapat digunakan sebagai komponen dalam melakukan evaluasi

    program pembelajaran yang dilaksanakan di sekolah.

    4) Merupakan kontak pedagogik antara pendidik dengan peserta

    didik, dan antara pendidik dengan masyarakat.

    5) Merupakan target satuan pendidikan dalam pencapaian

    kompetensi tiap mata pelajaran.

  • 41

    c. Langkah-Langkah Penetapan KKM

    Menurut Amirono dan Daryanto (2016:240) ada beberapa

    langkah penetapan KKM yang dilakukan oleh guru atau kelompok

    guru mata pelajaran. Langkah-langkah penetapan KKM adalah

    sebagai berikut:

    1) Guru atau kelompok guru menetapkan KKM mata pelajaran

    dengan mempertimbangkan tiga aspek kriteria, yaitu

    kompleksitas, daya dukung, dan intake peserta didik dengan

    skema yaitu hasil penetapan KKM indikator berlanjut pada

    KD, SK, hingga KKM mata pelajaran.

    2) Hasil penetapan KKM oleh guru atau kelompok guru mata

    pelajaran disahkan oleh kepala sekolah untuk dijadikan patokan

    guru dalam melakukan penilaian.

    3) KKM yang ditetapkan disosialisasikan kepada pihak-pihak

    yang berkepentingan yaitu pesera didik, orang tua, dan dinas

    pendidikan.

    4) KKM dicantumkan dalam LHB pada saat hasil penilaian

    dilaporkan kepada orang tua/wali peserta didik.

    B. Kajian Pustaka

    1. Skripsi Nelly Ahviena Hifdziyah mahasiswi Universitas Islam Negeri

    Walisongo yang berjudul “Penerapan Metode Bamboo Dancing Untuk

    Meningkatkan Hail Belajar Siswa Kelas V Pada Mata Pelajaran IPS

  • 42

    Materi Pokok Tokoh-Tokoh Penting Dalam Peristiwa Proklamasi

    Kemerdekaan Indonesia di MI Ta’mirul Wathon 01 Sikancil Larangan

    Brebes” dengan hasil penerapan Metode Bamboo Dancing dapat

    meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPS kelas V MI

    Ta’mirul Wathon. Hasil penerapan pembelajaran metode bamboo

    dancing dapat meningkatkan hasil belajar. Peningkatan tersebut terlihat

    pada hasil yang diperoleh dari 63,5 dengan ketuntasan klasikal sebesar

    45% pada siklus I, dan mendapatkan rata-rata hasil belajar 71 dengan

    ketuntasan klasikal sebesar 80% pada siklus II.

    2. Skripsi Widiyono mahasiswa Universitas Kristen Satya Wacana yang

    berjudul “Penggunaan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Bamboo

    Dancing Untuk Meningkatkan Keaktifan dan Hasil Belajar IPS Pada

    Siswa Kelas IV Semester II SD Negeri Sidorejo Lor 04 Tahun

    Pelajaran 2012/2013” dengan hasil adanya peningkatan hasil belajar

    IPS dengan menggunakan model pembelajaran Bamboo Dancing. Pada

    kondisi awal ketuntasan hasil belajar IPS hanya 41%, pada siklus I

    naikk menjadi 86%, dan pada siklus II naik menjadi 100%. Nilai

    minimal pada kondisi awal 42, pada siklus I naik menjadi 48, dan pada

    siklus II menjadi 85. Sedangkan skor maksimal pada kondisi awal 90,

    siklus I menjadi 92, dan siklus II menjadi 100.

    3. Skripsi Wiwin Afriansyah mahasiswi Universitas Negeri Sultan Syarif

    Kasim Riau Pekanbaru yang berjudul “Penerapan Pembelajaran

    Kooperatif Teknik Tari Bambu Untuk Meningkatkan Sikap Belajar

  • 43

    Matematika Siswa Kelas VIII B MTs Darul Falah Salo Timur” dengan

    hasil adanya peningkatan hasil belajar matematika. Ini dapat dilihat

    dari peningkatan hasil angket sikap positif yaitu pada pertemuan

    sebelum tindakan ≥64,51% sedangkan siklus keempat presentase

    jumlah siswa yang mencapai indikator jumlah keseluruhan siswa

    ≥83,51% dan mencapai target yang diinginkan.

    Berdasarkan dari data penelitian di atas, penelitian terdahulu dan

    penelitian penulis terdapat persamaan dan perbedaan. Persamaannya

    adalah pada sisi model pembelajarannya yang sama, yaitu sama-sama

    menggunakan model pembelajaran Bamboo Dancing. Sedangkan

    perbedaannya antara lain pada sisi mata pelajaran yang diterapkan

    dengan model Bamboo Dancing yaitu penelitian terdahulu adalah

    memfokuskan pada mata pelajaran IPS dan matematika. Sedangkan

    penelitian penulis menerapkan pada mata pelajaran Pendidikan Agama

    Islam (PAI). Selanjutnya perbedaan lainnya penelitian terdahulu

    dilakukan di jenjang SD dan MTs, sedangkan penelitian penulis

    menerapkan penelitian di jenjang SMK.

  • 44

    BAB III

    PELAKSANAAN PENELITIAN

    A. Gambaran Umum SMK Negeri 3 Salatiga

    Berikut adalah gambaran umum dari SMK Negeri 3 Salatiga:

    1. Profil Sekolah

    Nama Sekolah : SMK N 3 SALATIGA

    NPSN : 20338571

    Jenjang Pendidikan : Sekolah Menengah Kejuruan

    Alamat Sekolah : Ja’far Shodiq RT/RW 01/03

    Kelurahan Kalibening, Kecamatan

    Tingkir, Kota Salatiga, Jawa Tengah

    Telepon/HP/Fax : (0298) 7103119

    Status Sekolah : Negeri

    Akreditasi : A

    2. Sejarah Singkat SMK Negeri 3 Salatiga

    SMK Negeri 3 Salatiga adalah sebuah sekolah menengah kejuruan

    (SMK) yang berdiri di kota Salatiga pada tanggal 21 Mei 2007 atas

    persetujuan pemerintah kota Salatiga. Pada awalnya bernama SMK

    Negeri 1 Tingkir tapi pada tanggal 20 Juli 2007 resmi berganti nama

    menjadi SMK Negeri 3 Salatiga. SMK Negeri 3 Salatiga merupakan

    sekolah menengah kejuruan berstatus negeri termuda di Kota Salatiga.

    Sekolah ini juga pernah menjadi salah satu sekolah RSBI (Rintisan

    Sekolah Bertaraf Internasional) meskipun RSBI sendiri telah dihapus

  • 45

    oleh Mahkamah Konstitusi secara nasional pada tanggal 8 Januari

    2013. Keberadaan SMK Negeri 3 Salatiga dituangkan dengan surat

    keputusan operasional penyelenggaraan program keahlian No:

    420.5/1510 Kepala Dinas Pendidikan Kota Salatiga tanggal 21 Mei

    2007.

    SMK Negeri 3 Salatiga berada di daerah Kelurahan Kalibening

    karena pertimbangan keinginan masyarakat terhadap akan adanya

    sebuah sekolah menengah negeri dan keinginan pemerintah Kota

    Salatiga untuk mengembangkan potensi daerah yang ada. Dengan

    demikian keberadaan sekolah diharapkan akan mewujudkan terjadinya

    pengembangan potensi daerah yang berdampak positif bagi

    peningkatan kesejahteraan masyarakat sekitar.

    3. Visi dan Misi SMK Negeri 3 Salatiga

    a. Visi dari SMK Negeri 3 Salatiga

    Menyelenggarakan sekolah unggul, dengan maksud mencetak

    tenaga siap kerja di perusahaan dan/siap berwirausaha.

    b. Misi dari SMK Negeri 3 Salatiga

    1) Menyiapkan tamatan yang mempunyai keseimbanagan antara

    soft competency dan hard competency.

    2) Menyiapkan tamatan yang siap bersaing di pasar global.

    3) Menyiapkan tamatan yang mampu menerapkan sikap

    berwirausaha

  • 46

    4) Menyelenggarakan sekolah dengan suasana aman, indah,

    bersih, dan teratur.

    5) Menyelenggarakan sekolah sebagai pusat kegiatan masyarakat

    kecil yang indah, sebagai sumbangan menjadi masyarakat

    madani.

    4. Struktur Organisasi SMK Negeri 3 Salatiga

    a. Kepala : Suripan, S.Pd.

    b. Koordinator SDM : Dian Adriyanto

    c. Koordinator Adm Sekolah : Sugimin

    d. Wakil Kepala

    1) Opendikur : Mariati, S.Pd., M.Pd.

    2) Kesiswaan : Indaryanto, S.Pd.T

    3) Sarana dan Prasarana : Siswanto, S.Pd.

    e. Tim Penembangan Sekolah

    1) Drs. Muh Towil

    2) Daud Lanang Prabowo, S.Pd.

    3) Hery Ridawat, S.Pd.

    f. Ketua Kompetensi Keahlian (KKK)

    1) Teknik Mekatronika : Zainal Arifin, S.Pd.T

    2) Welding (Pengelasan) : Syaefudin A, E.H.

    3) Teknik Ototronik : C Dwi A, S.Pd.T

    4) Teknik Sepeda Motor : Samsul Huda, S.Pd

    5) ATPH : Ayustina K, S.P

  • 47

    6) Teknik Geomatika : Evita R, S.Pd.

    g. Staf SDM

    1) Sekretaris : Anton N, S.Pd.

    2) Lead Auditor & Kearsipan : -

    3) Pengendali Dokumen & IT : Hendrik A P., S.Pd.

    h. Staf Bidang Opendikur

    1) Pengembangan Kurikulum : Dimas Nico Saputra, S.Pd.

    2) Operasional Pembelajaran : M. Chamid, A.Md

    3) Evaluasi Pembelajaran : Siti Sulaikah, S.Pd., M.Pd.

    4) Koordinator Perpustakaan : Puji Wijayanti, S.Pd.

    5) Admin : Catur Wijayanto

    i. Staf Bidang Kesiswaan

    1) Waskebang & TUS : Devis Afista Krisnha N Z

    2) OSIS dan Lapim : Anjar Subagio, S.Pd.

    3) Tatib dan Disiplin : Daniel Adi Prabowo, S.Pd.

    4) Ekstrakurikuler : Angga Arga Wastu, S.Pd.

    5) LKS dan WWM : Sri Supadmi, S.Pd.

    6) Asuransi dan Beasiswa : Dewi Fatiha, S.Psi.

    7) Kerohanian : Dulhadi, S.Ag.

    8) Admin : Yuli Supratiningsih

    j. Staf Bidang Sarana dan Prasarana

    1) Inventaris Barang : Eko Noveri Y, S.Pd.

    2) Pencatat Aset : Arief Rusgi, S.Pd.

  • 48

    3) Lingkungan : Ardiana A, S.Pd.

    4) Korordinator Kebersihan : Buang

    5) Maintenance dan Repair : Hamim

    k. Staf Bidang Humas dan Industri

    1) Pokja BKK : Sidiq S, S.Pd.

    2) Pokja Prakerin : Hasan Habib, S.Pd.T

    3) Pokja Humas : Ifana Tri K, S.P.

    5. Program Keahlian SMK Negeri 3 Salatiga

    Di SMK Negeri 3 Salatiga memiliki 6 program keahlian, yaitu:

    a. Teknik Mekatronika

    b. Teknik Pengelasan (Welding)

    c. Teknik Ototronika

    d. Teknik Sepeda Motor

    e. Agribisnis Tanaman Pangan dan Hortikultura (ATPH)

    f. Geomatika

    6. Data Siswa, Guru, dan Karyawan SMK Negeri 3 Salatiga

    Berikut ini adalah data siswa di SMK Negeri 3 Salatiga tahun ajaran

    2018/2019:

    Tabel 3.1

    Jumlah Siswa di SMK N 3 Salatiga (Sumber: Administrasi Sekolah)

    No. Program Keahlian Jumlah Siswa

    Kelas X Kelas XI Kelas XII

    1. Teknik Mekatronika 70 62 65

  • 49

    2. Teknik Pengelasan 72 67 64

    3. Teknik Ototronika 106 104 87

    4. Teknik Sepeda Motor 100 95 87

    5. ATPH 71 61 60

    6. Geomatika 35 34 33

    TOTAL 454 423 396

    TOTAL KESELURUHAN 1.273

    Berikut Daftar Nama Guru dan Karyawan SMK Negeri 3 Salatiga

    Tabel 3.2

    Guru PNS di SMK Negeri 3 Salatiga (Sumber: Administrasi Sekolah)

    No. Nama NIP L/P Mengajar

    1. Suripan, S.Pd. 19650120 199003 1 003 L Sejarah

    2. Dra. Sri Hartati 19570311 198403 2 004 P PKn

    3. Nuridah, S.Pd. 19690102 199702 2 003 P Matematika

    4. Drs. Muh Towil 19651126 199802 1 001 L Bhs. Indonesia

    5. Sugiartini, S.Pd. 19630709 199003 2 008 P Sejarah

    Indonesia

    6. Dra. Ngizatun 19701119 199802 2 001 P BP/BK

    7. Dian Adrianto, S.Pd.,

    M.Pd.

    19700317 200501 1 008 L Prod. Ototronika

    8. Dulhadi, S.Ag., M.Pd.I. 19690805 200501 1 005 L PAI

    9. Adria Vineta, S.Si. 19711217 200604 2 007 P Fisika/IPA

    Terpadu

    10. Asih Niyati, S.Pd. 19720728 200604 2 010 P Prakarya/KWR

    11. Lamini, S.Pd. 19640402 200701 2 005 P BP/BK

    12. Siti Sulaikah, S.Pd., M.Pd. 19690917 200701 2 017 P Bhs. Inggris

  • 50

    13. Hery Ridawati, S.Pd. 19700509 200701 2 017 P PKn

    14. Fitri Nurhayati Sih W,

    S.Pt.

    19740620 200701 2 012 P Kimia

    15. Dyah Sulistyorini, S.Pd. 19750916 200604 2 012 P Matematika

    16. Mariati, S.Pd., M.Pd. 19750423 200801 2 006 P Prod.

    Mekatronika

    17. M. Hafid, S.Ag. 19620612 198703 1 018 L PAI

    18. Retno Agustin Dwi A,

    S.Pd.

    19820807 200803 2 002 P Fisika

    19. Drs. Sugeng Winarto 19661212 200701 1 024 L Mesin

    20. Sri Supadmi, S.Pd. 19690905 200801 2 013 P Bhs. Inggris

    21. Anis Fadilah, S.Pd., M.Sc. 19771116 200801 2 013 P Matematika

    22. Achiruddin Pasila, S.Pd. 19791022 200902 1 003 L Penjaskes

    23. Indaryanto, S.Pd.T. 19790618 200902 1 002 L Teknik Mesin

    24. Sulistyo, S.Pd. 19800531 200902 1 001 L Seni Budaya

    25. Ani Kurniasari, S.Pd. 19821210 200902 2 003 P Kimia

    26. Daniel Adi Prabowo, S.Pd. 19830914 200902 1 006 L Bahasa Jawa

    27. Hendrik Ade Putra, S.Pd. 19850115 200902 1 004 L Prod.

    Mekatronika

    28. Puji Wijayanti, S.Pd. 19850628 200902 2 003 P Bhs. Indonesia

    29. Siswanto, S.Pd. 19750123 200902 1 005 L Teknik Otomotif

    30. Heru Lukman W., S.Pd. 19850722 200902 1 005 L Bahasa Jepang

    31. Evita Rintarsih, S.Pd. 19780307 201001 2 008 P Teknik

    Bangunan

    32. Devi Listyowati, S.P. 19781211 201001 2 005 P Produktif

    Budidaya

    33. Dewi Fatihatuzulfa, S.Psi. 19790412 201001 2 010 P BP/BK

    34. Djaru Purnomo, S.Pd. 19790426 201001 1 012 L Teknik Mesin

    35. Sukiningsih, S.Pd. 19791107 201001 2 015 P Teknik Mesin

    36. Daud Lanang P., S.Pd. 19800608 201001 1 014 L Prod.

  • 51

    Mekatronika

    37. Syaefudin Afan Eko H.,

    S.T.

    19830616 201001 1 022 L Teknik Mesin

    38. Ayustina Krisniati, S.P. 19830625 201001 2 021 P Pertanian

    39. Ifana Tri Kusumastuti,

    S.P.

    19840509 201001 2 013 P Pertanian

    40. Zainal Arifin, S.Pd.T. 19850423 201001 1 015 L Prod.

    Mekatronika

    41. Mahetasari, S.Ant. 19860511 201001 2 017 P Sejarah

    Indonesia

    42. Eko Listyo Sahono, S.Pd. 19790123 201001 1 011 L Teknik Otomotif

    43. Samsul Huda, S.Pd. 19790831 201402 1 001 L Teknik Otomotif

    44. Arif Rusgiono, S.Pd. 19840803 201402 1 001 L Teknik Otomotif

    45. Sidiq Suprayogi, S.Pd. 19860315 201402 1 001 L Teknik Otomotif

    46. Cahyono Dwi A, S.Pd.T. 19860205 201402 1 001 L Teknik Otomotif

    47. Eko Noferi Yanto, S.Pd. 19881111 201402 1 001 L Teknik Otomotif

    48. Dimas Nico Saputra, S.Pd. 19911130 201402 1 001 L Teknik Otomotif

    Tabel 3.3

    Guru Tidak Tetap di SMK Negeri 3 Salatiga (Sumber: Administrasi Sekolah)

    No. Nama NUP L/P Mengajar

    1. Pramesthi Dewi, S.Pd. 200707 2 001 P Prod.

    Meka/KPPI

    2. Hasan H. N. W., S.Pd.T. 200807 1 002 L Produktif Mesin

    3. Samuel Ngasto R., S.Th. 200807 1 003 L Pend. Agama

    Kristen

    4. Anggit Dian Nugroho,

    S.Pd.

    200807 1 004 L Penjaskes

    5. Hery Winarno, S.P. 200807 1 005 L Produktif Agro

    6. Ahmad Abdul Mutholib, 201007 1 007 L Matematika

  • 52

    S.Pd.

    7. Anton Nugroho, S.Pd. 201007 1 008 L Prakarya/KWR/

    MekTek

    8. Angga Arga Wastu, S.Pd. 201007 1 009 L Bhs. Inggris/

    Simulasi Digital

    9. Ardiana Angga Widianto,

    S.Pd.

    201207 1 025 L Oto

    10. M. Chamid, A.Md. 200707 1 010 L Simulasi Digital

    11. Wiwid Haniffudin, S.Pd. 201207 1 027 L Oto

    12. Anjar Subagio, S.Pd. 201208 1 029 L Prakarya/KWR/

    Simulasi Digital

    13. Novi Widi Atmaja, S.Pd. 201208 1 030 L Prod. Ototronika

    14. Nurul Fitri, S.Pd. 201307 2 038 P Bhasa dan

    Sastra Indonesia

    15. Aris Nursaid, S.Pd. 201307 2 039 P Matematika

    16. Wahyu Sharandavi, S.Pd. 201307 1 040 L Prod.

    Mekatronika

    17. Nor Rosidah, S.Pd. 201309 2 042 P Penjaskes

    18. Uswatun Khasanah, S.Pd. 201307 2 033 P Bhs. Inggris/

    Bhs. Indonesia

    19. Wida Rahayu, S.Pd. 201407 2 044 P Seni Budaya

    20. Rina Wijayanti, S.Pd. 201407 2 045 P Bahasa Jawa

    21. Siti Noor Fauziah, S.Pd. 201407 2 046 P Prakarya/KWR/

    Prod. TSM

    22. Elys Munadziroh, S.Pd. 201407 2 047 P Bhs. Indonesia

    23. Fita Indriyani, S.Psi., S.Pd. 201407 2 048 P BP/BK

    24. Eko Budi Riyanto, S.Pd. 201407 2 049 L Teknik Mesin

    25. Ema Apriadi, S.Pd. 201507 1 051 L Bhs. Indonesia

    26. Ayu Riana Isnawati, M.Sc. 201507 2 052 P Matematika

    27. Tri Rahma Adi S., S.Pd. 201507 1 053 L TSM

  • 53

    28. Solikhin, S.Pd.I. 201507 1 054 L PAI

    29. Bayu Afrianto, S.Pd. 201508 1 055 L Prod. Ototronika

    30. Drs. Paulus Hau Pita 201510 1 056 L BP/BK

    31. Siti Muhtariyah, S.Ag. 201301 2 031 P PAI

    32. Wahyu Sriyanti, B.A. 19560404 198603 2 002 P Fisika

    33. Rita P. K. W., S.H., M.Pd. 19671026 200701 2 012 P PKn

    34. Dina Dyah Sari R., S.Pd. 19770812 200701 2 012 P Geomatika

    35. Masyhoed, S.Pd. 19690305 200212 1 003 L Geomatika

    Tabel 3.4

    Karyawan PNS di SMK Negeri 3 Salatiga (Sumber: Administrasi Sekolah)

    No. Nama NIP L/P Tugas Pekerjaan

    1. Joko Maryono, A.Md. 19840217 201101 1 013 L Verifikator Keu.

    2. Eko Yuliani 19660723 201406 2 001 P Staf Keuangan

    3. Tukiman 19830312 201406 1 001 L Staf

    Tabel 3.5

    Pegawai Tidak Tetap di SMK Negeri 3 Salatiga (Sumber: Administrasi

    Sekolah)

    No. Nama NUP L/P Mengajar

    1. Sugimin 200807 1 014 Koord. Tata

    Usaha

    2. Nazifudin 200807 1 011 Penjaga Malam

    3. Harmin 200707 1 012 Kebersihan

    4. Faizal Ahmad Hafiyudin 200807 1 013 Penjaga Malam

  • 54

    5. Mohamad Toha Al Hasan 200907 1 015 Satpam

    6. Muhtari 200907 1 016 Tukang Kebun

    7. Muh Dahlan 200907 1 018 Tukang Kebun

    8. Munawir 201007 1 019 Tukang Kebun

    9. Buang 201007 1 020 Kebersihan

    10. Indro Setyo Permono 201203 1 023 Satpam

    11. Devis Afista Khrisna N 201207 1 028 Toolman

    Ototronika

    12. Nugroho 201301 1 032 Prod.

    Mekatronika

    13. Sriyono 201307 1 034 Toolman

    14. Ahmad Saiful K 201307 1 035 Kebersihan

    15. Muhammad Bagus W 201307 1 036 Penjaga Malam

    16. Afdlol Legowo 201309 1 037 Toolman

    Ototronika

    17. Yuli Supriyatiningsih 201506 2 057 Staf

    18. Siti Samsiyah, S.I.Pust. 201607 2 058 Pustakawan

    7. Fasilitas, Sarana dan Prasarana SMK Negeri 3 Salatiga

    Adapun fasilitas, sarana dan prasarana yang terdapat pada SMK

    Negeri 3 Salatiga yaitu:

    a. Ruang Belajar

    Tabel 3.6

    Ruang Belajar di SMK Negeri 3 Salatiga (Sumber: Administrasi Sekolah)

    No. Jenis Ruangan Jumlah Kondisi

    1. Perpustakaan 1 Baik

  • 55

    2. Lab. Biologi 1 Baik

    3. Lab. Bahasa 1 Baik

    4. Lab. Fisika 1 Baik

    5. Lab. Komputer 1 Baik

    6. Ruang Musik 1 Baik

    7. Bengkel Welding (Pengelasan) 1 Baik

    8. Bengkel Mekatronika 1 Baik

    9. Bengkel TSM 1 Nbaik

    10. Bengkel Ototronika 1 Baik

    11. Green House 1 Baik

    b. Ruang Kantor Tabel 3.7

    Ruang Kantor di SMK Negeri 3 Salatiga (Sumber: Administrasi DSekolah)

    No. Jenis Ruangan Jumlah Kondisi

    1. Kepala Sekolah 1 Baik

    2. Guru 1 Baik

    3. Tata Usaha 1 Baik

    4. Tamu 1 Baik

    5. Ruang Kurikulum 1 Baik

    c. Ruang Penunjang Tabel 3.8

    Ruang Penunjang di SMK Negeri 3 Salatiga (Sumber: Administrasi

    Sekolah)

    No. Jenis Ruangan Jumlah Kondisi

  • 56

    1. KM/WC Guru 2 Baik

    2. KM/WC Siswa 12 Baik

    3. BK 1 Baik

    4. UKS 1 Baik

    5. Ibadah 1 Baik

    6. Koperasi 1 Baik

    7. Ruang Pramuka 1 Baik

    8. Ruang OSIS 1 Baik

    9. Kantin 1 Baik

    10. Pos Satpam 1 Baik

    11. Ruang Unit Produksi 1 Baik

    d. Lapangan

    Tabel 3.9

    Lapangan di SMK Negeri 3 Salatiga (Sumber: Administrasi Sekolah)

    No. Lapangan Jumlah Kondisi Keterangan

    1. Lapangan Olahraga

    untuk voli, basket,

    dan futsal

    1 Baik Satu

    lapangan bisa

    digunakan

    untuk voli,

    basket, dan

    futsal

    2. Lapangan Upacara 1 Baik Bentuk

    bangun

    teratur

    e. Kegiatan Pengembangan Siswa

    1) Paskibra

  • 57

    2) Pramuka

    3) PMR

    4) Futsal

    5) Volly

    6) Basket

    7) SKI

    8) Pencak Silat (Karate), dll

    8. Prestasi SMK Negeri 3 Salatiga

    a. Juara I Pencak Silat Pakubumi Bandung 2019\

    b. Juara I POPDA Kota Salatiga 2018 cabor Bola Volley Puta

    c. Juara I, II, III POPDA Kota Asalatiga 2018 cabor Pencak Silat

    d. Juara Umum Gelar Aksi Paskibra IX Tahun 2018 di SMA N I

    Ungaran

    e. Juara I Lomba Artikel tingkat Wira

    f. Juara I Lomba PPGD Putra tingkat SMA se Kota Salatiga Tahun

    2017

    g. Juara I LKS Welding tingkat Kota Salatiga Tahun 2017

    h. Juara I Pencak Silat Putri Salatiga CUP 2017

    i. Juara III Music Competition Public Relation FTI UKSW 2016

    j. Juara I Halang-rintang Putra LKK XXI di SMA N I Salatiga 2016

    k. Juara II PBT Putra LKK XXI di SMA N I Salatiga 2016

  • 58

    l. Juara III Geguritan Putra SMK se Kota Salatiga 2016 dan masih

    banyak kejuaraan-kejuaraan yang lain

    B. Obyek Penelitian

    Obyek penelitian ini adalah siswa kelas X TSM 3 tahun pelajaran

    2018/2019 semester genap dengan jumlah siswa sebanyak 34 siswa yang

    terdiri dari 31 laki-laki dan 3 perempuan. Di dalam kelas, siswa cenderung

    pasif dan tidak percaya diri dalam mengikuti kegiatan pembelajaran, serta

    rata-rata nilai PAI kelas ini lebih rendah dibandingkan dengan kelas lain.

    Pemilihan kelas ini bertujuan untuk memperbaiki dan meningkatkan

    proses pembelajaran dan prestasi belajar siswa di kelas X TSM 3

    khususnya pada pembelajaran PAI.

    Berikut daftar nama siswa kelas X TSM 3 SMK Negeri 3 Salatiga

    yang menjadi obyek penelitian:

    Tabel 3.10

    Nama Siswa Kelas X TSM 3 SMK Negeri 3 Salatiga

    No. NAMA L/P

    1. AHMAD SYAIFUL FAJAR L

    2. AKBAR DHAFA MAULANA L

    3. ANDI SETYAWAN L

    4. BAGUS SEPTIYANTO L

    5. BAYU AJI FAJAR SUSANTO L

    6. BAYU AJI PRASETYO L

    .7. DIKY WAHYU PUTRA PRATAMA L

  • 59

    .8. DODI KRISTIAN L

    9. FEBRIA DHURIYATININGRUM P

    10. HERI KURNIAWAN L

    11. KHOIRUL ANAM L

    12. LIA LEVI VANI P

    13. MAHMUD WAHID L

    14. MUHAMAD BAGAS WAHYUDIN L

    15. MUHAMAD INDRA SAPUTRA L

    16. MUHAMAD RAMDANI L

    17. MUHAMMAD GHOFUR L

    18. MUHAMMAD MUHROMIM L

    19. MUHAMMAD OKA NAUVAL BAIKHAQI L

    20. MUHAMMAD SHOCHIBUL ANWAR L

    21. MUHAMMAD SYARIF HIDAYATULLAH L

    22. MUHAMMAD YUSUF EFENDI L

    23. NIAM HIDAYAT L

    24. RAMA FAJAR YULIANO L

    25. RIDHO KURNIAWAN L

    26. RIFQI LUKMANUL HAKIM L

    27. ROBY KUSUMA PRADANA L

    28. SIGIT PRASETIYO L

    29. SLAMET TUROHMAN L

    30. TEGAR RAHMAT WAHYUDA L

    31. THOIFATUL MANSYUROH L

    32. TIYA LESTARI P

    33. TRI MULYONO L

  • 60

    34. WAHYU ADI KURNIAWAN L

    C. Deskripsi Pelaksanaan Siklus

    1. Siklus 1

    Pada tahap pelaksanan siklus I melalui 4 tahapan yang telah

    direncanakan sebelumnya yaitu meliputi perencanaan, pelaksanaan,

    observasi dan r