upaya meningkatkan prestasi belajar pai materi meneladani perjuangan rasulullah di...
TRANSCRIPT
-
UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR PAI
MATERI MENELADANI PERJUANGAN RASULULLAH DI
MAKKAH DENGAN METODE BAMBOO DANCE PADA
SISWA KELAS X SEMESTER II SMK NEGERI 3 SALATIGA
TAHUN PELAJARAN 2018/2019
SKRIPSI
Diajukanuntuk Memenuhi Kewajiban dan Syarat Guna Memperoleh Gelar
Sarjana Pendidikan (S. Pd.)
Oleh :
TASDIQOTUL FARIKAH
NIM: 23010-15-0229
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI SALATIGA
TAHUN 2019
-
i
UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR PAI
MATERI MENELADANI PERJUANGAN RASULULLAH DI
MAKKAH DENGAN METODE BAMBOO DANCE PADA
SISWA KELAS X SEMESTER II SMK NEGERI 3 SALATIGA
TAHUN PELAJARAN 2018/2019
SKRIPSI
Diajukanuntuk Memenuhi Kewajiban dan Syarat Guna Memperoleh Gelar
Sarjana Pendidikan (S. Pd.)
Oleh :
TASDIQOTUL FARIKAH
NIM: 23010-15-0229
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI SALATIGA
TAHUN 2019
-
ii
-
iii
-
iv
-
v
-
vi
MOTTO
َ ََل يُغَي ُِر َما بِقَْوٍم َحتَّى يُغَي ُِرْوا َما بِأَْنفُِسِهمْ اِنَّ اَّللَّ
“Sesungguhnya Allah tidak akan mengubah keadaan suatu kaum sebelum mereka
mengubah keadaan diri mereka sendiri”. (Q.S. Ar-Ra’d : 11)
“Niat yang kecil akan memperoleh hasil yang besar jika dikerjakan dengan usaha
dan semangat yang besar”. (Mario Teguh)
-
vii
PERSEMBAHAN
Puji syukur Allah SWT. yang telah melimpahkan rahmat serta karunia-Nya,
skripsi ini kupersembahkan untuk:
1. Ayahanda Musta’in, motivator terbesarku yang tiada pernah berhenti
memberiku semangat, do’a, nasihat, dan kasih sayang yang tak pernah
tergantikan. Semoga Ayahanda selalu diberikan kesehatan, panjang umur,
dan senantiasa dalam lindungan-Nya.
2. Ibunda Khariroh (Alm), perempuan terhebat yang selalu hadir dalam
benakku ketika kaki berat melangkah.
3. Kakakku tercinta (Fauziatul Birroh, Murtadho, Kholifah, Muhammad
Khoironi, Muchamad Rofik) dan Adikku tersayang (Muttaakhirin,
Tafrikhul Muisy, Laelatul Nur Khasanah, Nafisa Hidayatul Chamidah,
Kholilul Rohman) yang telah memberikan dukungan, motivasi, do’a, dan
semangat dalam menimba ilmu.
4. Teman-teman yang tidak saya sebutkan, terimakasih atas semuanya.
Semoga senantiasa dimudahkan dan diberkahi oleh Allah SWT.
5. Keluarga PPL SMK Negeri 3 Salatiga yang telah memberi motivasi,
semangat, dan dukungan.
6. Siswa-siswi SMK Negeri 3 Salatiga yang telah menyambut kedatangan
penulis dengan penuh hangat dan telah membantu bekerjasama untuk
menyelesaikan penelitian skripsi ini.
7. Sahabat-sahabat seperjuangan angkatan 2015 khususnya jurusan PAI.
-
viii
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah
melimpahkan rahmat dan hidayahNya, sehingga penulis dapat menyelesaikan
skripsi ini. Shalawat serta salam penulis haturkan kepada junjungan kita Nabi
Agung Nabi Muhammad SAW yang selalu dinantikan syafaatnya kelak di hari
kiamat. Skripsi ini disusun guna memenuhi gelar Sarjana Pendidikan pada
Program Studi Pendidikan Agama Islam di Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan
IAIN Salatiga. Adapun skripsi ini berjudul “Upaya Meningkatkan Prestasi Belajar
PAI Materi Meneladani Perjuangan Rasulullah di Makkah dengan Metode
Bamboo Dance Pada Siswa Kelas X Semester II SMK Negeri 3 Salatiga Tahun
Pelajaran 2018/2019”.
Dalam penyusunan skripsi ini, penulis menyadari masih banyak
kekurangan dan jauh dari kesempurnaan didalamnya. Oleh karena itu, penulisan
skripsi ini tidak lepas dari berbagai pihak yang telah memberikan dukungan baik
material maupun spiritual. Dengan penuh kerendahan hati penulis mengucapkan
terimakasih kepada:
1. Bapak Dr. Zakiyyudin Baidhawy, M.Ag. selaku Rektor IAIN Salatiga.
2. Bapak Prof. Dr. Mansur, M.Ag. selaku Dekan Fakultas Tarbiyah dan Ilmu
Keguruan IAIN Salatiga.
3. Ibu Dra. Siti Asdiqoh, M.Si. selaku Ketua Prodi Pendidikan Agama Islam.
4. Ibu Noor Malihah, Ph.D. selaku Dosen Pembimbing Akademik.
5. Bapak Drs. Sumarno Widjadipa, M.Pd. selaku Dosen Pembimbing Skripsi
yang telah memberikan bimbingan dan pengarahan sehingga skripsi ini
terselesaikan dengan baik.
6. Ibu Siti Muhtariyah, M.Ag. selaku Guru PAI SMK Negeri 3 Salatiga yang
telah membantu dengan tulus dan ikhlas dalam menyelesaikan skripsi ini.
-
ix
7. Siswa-siswi SMK Negeri 3 Salatiga yang telah membantu pengumpulan data
penelitian skripsi ini.
8. Seluruh Civitas Akademika yang telah banyak membantu menyelesaikan
skripsi ini.
Akhir kata, semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi penulis pada
khususnya dan semua orang pada umumnya. Saran dan kritik yang membangun
sangat diperlukan dalam kesempurnaan skripsi ini.
Salatiga, 24 Juni 2019
Penulis
Tasdiqotul Farikah
NIM: 23010150229
-
x
ABSTRAK
Farikah, Tasdiqotul. 2019. Upaya Meningkatkan Prestasi Belajar PAI
Materi Meneladani Perjuangan Rasulullah di Makkah dengan
Metode Bamboo Dance Pada Siswa Kelas X Semester II SMK
Negeri 3 Salatiga Tahun Pelajaran 2018/2019. Skripsi,
Program Studi Pendidikan Agama Islam. Fakultas Tarbiyah
dan Ilmu Keguruan. Institut Agama Islam Negeri Salatiga.
Pembimbing: Drs. Sumarno Widjadipa, M.Pd.
Kata Kunci: Prestasi Belajar, PAI dan Metode Bamboo Dance.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah Metode Bamboo
Dance dapat meningkatkan prestasi belajar PAI materi Meneladani
Perjuangan Rasulullah di Makkah pada siswa kelas X Semester II SMK
Negeri 3 Salatiga Tahun Pelajaran 2018/2019.
Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang
dilaksanakan dalam tiga siklus. Setiap siklusnya melewati 4 tahapan
yaitu perencanaan, tindakan, pengamatan/observasi, dan refleksi. Teknik
pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan teknik pengamatan,
tes, wawancara, dan dokumentasi. Analisis data yang digunakan peneliti
adalah deskriptif kualitatif, yaitu suatu metode penelitian yang bersifat
menggambarkan kenyataan atau fakta sesuai dengan data yang diperoleh.
Hasil penelitian ini adalah penerapan Metode Bamboo Dance
meningkatkan prestasi belajar siswa kelas X Semester II SMK Negeri 3
Salatiga Tahun Pelajaran 2018/2019. Dengan kriteria ketuntasan minimal
(KKM) 75. Yakni pada siklus I memperoleh hasil data 19 siswa yang
tuntas atau dalam persentasi sejumlah 55,89%. Kemudian pada siklus II
diperoleh peningkatan hasil belajar sejumlah 25 siswa yang tuntas atau
dalam persentase 73,25%. Sehingga data dari hasil belajar siswa dari
siklus I sampai siklus II mengalami peningkatan sejumlah 6 siswa. Hasil
dari pelaksanaan siklus III terjadi peningkatan hasil belajar sejumlah 31
siswa yang tuntas atau dalam persentase sejumlah 91,18%. Dengan
demikian penelitian ini dinyatakan telah berhasil. Dengan penerapan
Metode Bamboo Dance dapat meningkatkan prestasi belajar siswa kelas
X Semester II SMK Negeri 3 Salatiga Tahun Pelajaran 2018/2019.
-
xi
DAFTAR ISI
SAMPUL ...................................................................................................... i
LOGO IAIN SALATIGA HITAM PUTIH .................................................. ii
PERSETUJUAN PEMBIMBING ................................................................ iii
PENGESAHAN KELULUSAN .................................................................. iv
DEKLARASI ................................................................................................ v
MOTTO ....................................................................................................... vi
PERSEMBAHAN ....................................................................................... vii
KATA PENGANTAR ................................................................................ vii
ABSTRAK .................................................................................................... x
DAFTAR ISI ................................................................................................ xi
DAFTAR TABEL ...................................................................................... xiv
DAFTAR GRAFIK ..................................................................................... xv
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah .................................................................... 1
B. Rumusan Masalah ............................................................................. 4
C. Tujuan Penelitian .............................................................................. 5
D. Manfaat Penelitian ............................................................................ 5
E. Hipotesis dan Indikator Keberhasilan ............................................... 6
F. Definisi Operasional
1. Prestasi Belajar ............................................................................. 7
2. Meneladani Perjuangan Rasulullah di Makkah ........................... 8
3. Metode Bamboo Dance .............................................................. 10
G. Metode Penelitian
1. Rancangan Penelitian ................................................................ 12
2. Lokasi, Subjek, dan Waktu Penelitian ...................................... 13
3. Langkah-Langkah Penelitian .................................................... 13
4. Teknik Pengumpulan Data ........................................................ 15
-
xii
5. Instrumen Penelitian .................................................................. 16
6. Analisis Data .............................................................................. 17
H. Sistematika Penulisan ...................................................................... 18
BAB II KAJIAN TEORI
A. Kajian Teori
1. Prsetasi Belajar
a. Pengertian Prestasi Belajar .................................................. 21
b. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Prestasi Belajar .......... 22
2. Meneladani Perjuangan Rasulullah di Makkah
a. Substansi Dakwah Rasulullah SAW di Makkah .................. 32
b. Strategi Dakwah Rasulullah SAW di Makkah ..................... 33
c. Reaksi Kafir Quraisy terhadap Dakwah Rasululah SAW .... 33
d. Contoh-Contoh Penyiksaan Quraisy terhadap Rasulullah
SAW dan Para Pengikutnya ................................................. 33
3. MetodeBamboo Dance
a. Definisi MetodeBamboo Dance ........................................... 34
b. Langkah-Langkah Metode Bamboo Dance .......................... 35
c. Kelebihan dan Kelemahan Metode Bamboo Dance............. 37
4. Kriteria Ketuntasan minimal (KKM)
a. Pengertian Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) ................ 39
b. Fungsi Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) ....................... 40
c. Langkah-Langkah Penetapan KKM ..................................... 41
B. Kajian Pustaka ................................................................................. 41
BAB III PELAKSANAAN PENELITIAN
A. Gambaran Umum SMK Negeri 3 Salatiga
1. Profil Sekolah ............................................................................ 44
2. Sejarah Singkat SMK Negeri 3 Salatiga ................................... 44
3. Visi dan Misi SMK Negeri 3 Salatiga ....................................... 45
4. Struktur Organisasi SMK Negeri 3 Salatiga ............................. 46
5. Program Keahlian SMK Negeri 3 Salatiga ............................... 46
-
xiii
6. Data Siswa, Guru, dan Karyawan SMK Negeri 3 Salatiga ....... 48
7. Fasilitas, Sarana, dan Prasarana SMK Negeri 3 Salatiga .......... 54
8. Prestasi SMK Negeri 3 Salatiga ................................................ 57
B. Obyek Penelitian ............................................................................. 58
C. Deskripsi Pelaksanaan Siklus
1. Siklus I ...................................................................................... 60
2. Siklus II ..................................................................................... 63
3. Siklus III .................................................................................... 66
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Paparan Siklus
1. Siklus I ...................................................................................... 70
2. Siklus II ..................................................................................... 77
3. Siklus III .................................................................................... 84
B. Pembahasan Hasil Penelitian
1. Hasil Siklus I ............................................................................. 90
2. Hasil Siklus II ............................................................................ 91
3. Hasil Siklus III .......................................................................... 92
4. Perbandingan Hasil Siklus I, Siklus II, dan Siklus III .............. 93
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan ..................................................................................... 99
B. Saran ................................................................................................. 99
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................... 101
LAMPIRAN-LAMPIRAN ........................................................................ 103
-
xiv
DAFTAR TABEL
Tabel 3.1 Jumlah Siswa di SMK Negeri 3 Salatiga .................................... 48
Tabel 3.2 Guru PNS di SMK Negeri 3 Salatiga........................................... 49
Tabel 3.3. Guru Tidak Tetap di SMK Negeri 3 Salatiga ............................. 51
Tabel 3.4 Karyawan PNS di SMK Negeri 3 Salatiga .................................. 53
Tabel 3.5 Pegawai Tidak Tetap di SMK Negeri 3 Salatiga ......................... 53
Tabel 3.6 Ruang Belajar di SMK Negeri 3 Salatiga .................................... 54
Tabel 3.7 Ruang Kantor di SMK Negeri 3 Salatiga .................................... 55
Tabel 3.8 Ruang Penunjang di SMK Negeri 3 Salatiga ............................... 55
Tabel 3.9 Lapangan di SMK Negeri 3 Salatiga ........................................... 56
Tabel 3.10 Nama Siswa Kelas X TSM 3 SMK Negeri 3 Salatiga .............. 58
Tabel 4.1 Daftar Nilai Hasil Belajar Siklus I ............................................... 70
Tabel 4.2 Data Observasi Guru Siklus I .................................................... 74
Tabel 4.3 Data Observasi Peserta Didik Siklus I ........................................ 76
Tabel 4.4 Daftar Nilai Hasil Belajar Siklus II .............................................. 77
Tabel 4.5 Data Observasi Guru Siklus II .................................................... 80
Tabel 4.6 Data Observasi Peserta Didik Siklus II ........................................ 83
Tabel 4.7 Daftar Nilai Hasil Belajar Siklus III ............................................ 84
Tabel 4.8 Data Observasi Guru Siklus III ................................................... 87
Tabel 4.9 Data Observasi Peserta Didik Siklus III ...................................... 90
Tabel 4.10 Nilai Antar Siklus ................... ................................................. 93
Tabel 4.11 Rekapitulasi SiswaAntar Siklus ................................................. 96
-
xv
DAFTAR GRAFIK
Grafik 4.1 Persentase Nilai Ketuntasan Siklus I .......................................... 73
Grafik 4.2 Persentase Nilai Ketuntasan Siklus II ......................................... 79
Grafik 4.3 Persentase Nilai Ketuntasan Siklus III ....................................... 86
Grafik 4.4 Rekapitulasi Jumlah Ketuntasan Siswa Siklus I,
Siklus II, dan Siklus III .............. ............................................... 97
Grafik 4.5 Rekapitulasi Jumlah Persentase Ketuntasan Siswa Siklus I,
Siklus II, dan Siklus III .......... ................................................... 97
-
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Belajar adalah suatu proses perubahan tingkah laku melalui
pendidikan. Perubahan tidak hanya mengenai sejumlah pengetahuan,
melainkan juga dalam bentuk kecakapan, kebiasaan, sikap, pengertian,
penghargaan, minat, penyesuaian diri, dan mengenai segala aspek
organisme atau pribadi seseorang (Suryabrata, 2007:230).
Belajar merupakan aktivitas yang sangat penting bagi
perkembangan individu. Belajar akan terjadi setiap saat dalam diri
seseorang dimanapun dan kapanpun proses belajar dapat terjadi. Belajar
tidak hanya terjadi di bangku sekolah, tidak hanya terjadi ketika siswa
berinteraksi dengan guru, tidak hanya ketika seseorang belajar membaca,
menulis dan berhitung. Belajar bisa terjadi dalam semua aspek kehidupan.
Belajar sudah terjadi sejak anak lahir dan akan terus berlanjut hingga ajal
tiba (Sriyanti, 2011:16).
Dalam dunia pendidikan, guru dan murid merupakan komponen
yang sangat penting. Berbicara masalah guru, tentu tidak akan lepas dari
dunia pendidikan. Keduanya saling berkaitan dan tidak dapat dipisahkan.
Guru bisa dikatakan sebagai pilar utama dalam dunia pendidikan.
Pendidikan akan maju bila gurunya bisa mengajar dengan baik (Assa,
2015:24).
-
2
Peranan guru meliputi berbagai jenis pola tingkah laku, baik dalam
kegiatannya di dalam sekolah maupun di luar sekolah. Guru yang
dianggap baik ialah mereka yang berhasil dalam memerankan peranan-
peranan itu dengan sebaik-baiknya, artinya dapat menunjukkan suatu pola
tingkah laku yang sesuai dengan jabatannya yang dapat diterima oleh
lingkungan dan masyarakatnya (Djumhur dan Surya, 1980:13).
Membimbing pada pelajaran Pendidikan Agama Islam merupakan
tugas dan tanggung jawab guru sebagai pendidik untuk diarahkan dan
dibimbing yang disesuaikan dengan kurikulum yang berlaku, sehingga
siswa pada akhir pembelajaran mendapatkan prestasi belajar sesuai tingkat
kemampuannya. Dilihat dari faktor siswa, siswa memiliki prestasi yang
rendah karena kurangnya minat untuk belajar PAI. Disebabkan dalam
proses pelaksanaan pembelajaran kelas masih dilakukan dengan
menggunakan ceramah dan pemberian tugas. Hal tersebut menyebabkan
siswa kurang berperan aktif dalam pembelajaran, siswa suka berbicara
sendiri dengan temannya, dan siswa tidak bersemangat untuk mengikuti
pembelajaran. Siswa yang mendapat prestasi belajar diwujudkan dalam
bentuk angka di bawah KBM dan di atas KBM (Ketuntasan Belajar
Mengajar). Siswa yang mendapatkan nilai di bawah KBM dinyatakan
belum tuntas dalam mengikuti kegiatan pembelajaran, sehingga diberi
waktu ujian remidi supaya nilainya mendapatkan nilai minimal batas
KBM. Hal ini ditunjukkan dari data prestasi pada ulangan harian nilai
mata pelajaran Pendidikan Agama Islam kelas X masih dibawah KBM
-
3
yaitu ≥ 75. Persentase siswa yang tuntas KBM hanya sebanyak 340 siswa
saja dari total seluruh siswa kelas X yang berjumlah 454 dari semua
program keahlian. Berdasarkan data inilah penulis memilih mata pelajaran
PAI untuk diteliti dengan menerapkan Metode Bamboo Dance. Kemudian
persentase ketuntasan di kelas X TSM 3 sebesar 41,18% atau sebanyak 14
siswa dari total 34 siswa. Lalu persentase yang tidak tuntas sebesar
58,82% atau sebanyak 20 siswa dimana ini merupakan kelas dengan
ketuntasan siswa yang paling rendah diantara kelas lain. Dari data inilah
peneliti memilih kelas X TSM 3 sebagai subjek penelitian. Ada beberapa
alasan peneliti menjadikan SMK Negeri 3 Salatiga sebagai lokasi
penelitian dikarenakan sebagai berikut:
1. Karena lebih dekat dengan tempat tinggal, sehingga mudah dijangkau
dan ekonomis.
2. SMK Negeri 3 Salatiga merupakan salah satu SMK favorit di Kota
Salatiga.
3. Biasanya anak yang berada di SMK pengetahuan agamanya lebih
minim daripada anak yang berada di SMA/MA, sehingga lebih mudah
dalam menyampaikan pengetahuan agama.
4. Karena SMK Negeri 3 Salatiga merupakan sekolah yang memiliki
jumlah siswa terbanyak di banding sekolah lain.
5. Karena banyak prestasi yang telah diraih oleh sekolah maupun siswa di
berbagai perlombaan tingkat lokal, regional, nasional, maupun
internasional.
-
4
Berdasarkan pengamatan peneliti di SMK Negeri 3 Salatiga ketika
para siswa mempelajari PAI terasa sangat malas dikarenakan pelajaran
PAI dilakukan hanya dengan mendengarkan, membaca dan hafalan.
Sehingga siswa sering merasa bosan untuk mempelajari dan mendalami
mata pelajaran PAI. Peningkatan prestasi peserta didik dapat dilakukan
dengan cara memilih metode yang tepat. Ada banyak metode-metode
dalam pembelajaran yang dapat digunakan untuk membuat pembelajaran
yang menyenangkan bagi peserta didik. Salah satunya yaitu Metode
Bamboo Dance.
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dipaparkan di atas,
maka penulis tertarik melakukan penelitian dengan judul “UPAYA
MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR PAI MATERI
MENELADANI PERJUANGAN RASULULLAH DI MAKKAH
DENGAN METODE BAMBOO DANCE PADA SISWA KELAS X
SEMESTER II SMK NEGERI 3 SALATIGA TAHUN PELAJARAN
2018/2019”.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, maka permasalahan yang akan
dibahas dalam penelitian ini adalah “Apakah penggunaan Metode Bamboo
Dance dapat meningkatkan prestasi belajar PAI materi meneladani
perjuangan Rasulullah di Makkah pada siswa kelas X SMK Negeri 3
Salatiga tahun pelajaran 2018/2019?”
-
5
C. Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian yang diharapkan dalam penelitian ini adalah
untuk mengetahui “Apakah melalui Metode Bamboo Dance dapat
meningkatkan prestasi belajar PAI materi meneladani perjuangan
Rasulullah di Makkah pada siswa kelas X SMK Negeri 3 Salatiga Tahun
pelajaran 2018/2019”.
D. Manfaat Penelitian
1. Secara Teoritis
Manfaat teoritis dalam penelitian tindakan kelas ini diharapkan
dapat menambah wawasan yang akurat tentang pengembangan
keilmuan khususnya dalam pembelajaran Pendidikan Agama Islam
dan dapat dijadikan sebagai salah satu pijakan untuk melakukan
penelitian selanjutnya.
2. Secara Praktis
a. Bagi Peneliti
Penelitian ini dapat menambah keilmuan dan pengetahuan
peneliti menjadi lebih luas khususnya dengan penggunaan Metode
Bamboo Dance dalam menerapkan pembelajaran.
b. Bagi Siswa
1) Siswa dapat memperoleh pembelajaran PAI yang menarik dan
menyenangkan sehingga prestasi belajar dapat tercapai dengan
maksimal.
-
6
2) Meningkatkan minat siswa terhadap pembelajaran PAI.
3) Meningkatkan semangat siswa untuk berlomba-lomba
mencapai prestasi belajar yang disesuaikan dengan tingkat
kemampuan yang dimiliki.
c. Bagi Guru
Guru dapat menambah wawasan, keterampilan, dan
meningkatkan prestasi bealajar siswa khususnya dengan
penggunaan Metode Bamboo Dance agar pembelajaran lebih
menyenangkan.
d. Bagi Sekolah
Dapat meningkatkan inovasi pembelajaran baru pada
sekolah agar dapat menambah wawasan ilmu pengetahuan.
E. Hipotesis dan Indikator Keberhasilan
1. Hipotesis
Hipotesis adalah dugaan yang mungkin benar dan mungkin salah.
Hipotesis yang benar akan dipakai dan yang salah akan ditolak
pemakainya. Tepat atau tidaknya hipotesis tergantung pada data yang
terkumpul (Arikunto, 1992:62).
Hipotesis berasal dari dua kata, yaitu “hypo” yang memiliki arti
lemah atau dibawah dan “thesa” yang memiliki arti pengertian
kebenaran atau jawaban. Yang secara sederhana dapat dikatakan
bahwa hipotesis adalah merupakan jawaban yang masih lemah, atau
-
7
dapat diartikan suatu kebenaran yang masih dibawah. Dengan kata lain
kebenarannya masih perlu dilakukan pengujian. Sehingga para peneliti
ketika melakukan penelitian, maka harus berdasarkan hipotesis ini.
Sehingga peneliti dalam pengumpulan data harus didasarkan pada
sesuatu yang paling berguna untuk menguji hipotesis yang telah
diberikan (Rasimin, 2018:148).
Adapun hipotesis tindakan dalam penelitian ini adalah bahwa
“Penerapan metode bamboo dance dapat meningkatkan prestasi belajar
PAI materi meneladani perjuangan Rasulullah di Makkah pada siswa
kelas X SMK Negeri 3 Salatiga”.
2. Indikator Keberhasilan
Penerapan metode bamboo dance dikatakan berhasil apabila
indikator yang diharapkan tercapai. Indikator keberhasilan dalam
penelitian ini adalah apabila terjadi peningkatan prestasi belajar pada
siswa kelas X SMK Negeri 3 Salatiga dan dapat mencapai Ketuntasan
Belajar Mengajar (KBM) mata pelajaran PAI yaitu 75 secara individu
dan secara klasikal dari seluruh siswa ada 85% yang telah mencapai
Ketuntasan Belajar Mengajar.
F. Definisi Operasional
1. Prestasi Belajar
Prestasi adalah hasil yang telah dicapai dari yang telah dilakukan
atau dikerjakan (Purwodarminto, 1989:30). Belajar adalah proses
-
8
perubahan tingkah laku pada diri individu berkat adanya interaksi
antara individu dan individu dengan ligkungannya (Fathurrohman dan
Sulistyorini, 2012:119).
Belajar mengandalkan 2 hal, yaitu proses dan hasilnya (out come)
atau manifestasi (eksternal). Proses diartikan sebagai perubahan
internal dalam diri individu dan sebetulnya peubahan internal inilah
yang merupakan inti dari kegiatan belajar. Sedangkan perbuatan
(performance) merupakan hasil yang dicoba diukur untuk dilihat atau
merupakan hasil belajar yang sudah dinyatakan dengan ukuran tertentu
(Santoso, 1988:1).
Prestasi belajar merupakan perolehan hasil akhir setelah mengikuti
kegiatan belajar dalam kurun waktu tertentu dan pada jenjang tingkat
pembelajaran tertentu (Marno, 2010:36).
Jadi, prestasi belajar adalah hasil kemampuan seseorang yang
dicapai melalui proses belajar mengajar dan yang menghasilkan
perubahan tingkah laku atau kecakapan seseorang dengan maksimal
sebagai hasil dari kegiatan belajar (Arifin, 1982:9).
2. Meneladani Perjuangan Rasulullah di Makkah
a. Substansi Dakwah Rasulullah di Makkah
1) Kerasulan Nabi Muhammad SAW dan Wahyu Pertama
Nabi Muhammad SAW pertama kali diangkat menjadi
rasul pada malam hari tanggal 17 Ramadhan saat usianya 40
tahun. Malaikat Jibril datang untuk membacakan wahyu
-
9
pertama yang disampaikan kepada Nabi Muhammad SAW
yaitu Q.S. Al-‘Alaq : 1-5.
2) Ajaran-ajaran Rasulullah SAW di Makkah
a) Aqidah
b) Akhlak Mulia
b. Strategi Dakwah Rasulullah SAW di Makkah
Ada dua tahapan yang dilakukan Rasulullah dalam
menjalankan misi dakwah tersebut, yaitu:
1) Dakwah secara rahasia/diam-diam
2) Dakwah secara terang-terangan
c. Reaksi Kafir Quraisy terhadap Dakwah Rasulullah SAW
Kaum kafir Quraisy terus berupaya menggalang kekuatan agar
Rasulullah SAW dan upayanya dalam penyebaran ajaran Islam
dapat dihentikan. Berbagai upaya mereka lakukan, mulai mengajak
berdialog dengan mengiming-imingi berbagai bantuan hingga
kekerasan yang dilakukan terhadap Rasulullah SAW dan para
sahabat serta pengikut ajarannya.
Ada beberapa alasan mengapa kaum kafir menolak dan
menentang ajaran yang dibawa Rasulullah SAW, diantaranya
adalah sebagai berikut:
1) Kesombongan dan Keangkuhan
2) Fanatisme Buta terhadap Leluhur
3) Eksistensi dan Persaingan Kekuasaan
-
10
d. Contoh-contoh Penyiksaan Quraisy terhadap Rasulullah SAW
dan Para Pengikutnya
1) Suatu hari Abu Jahal melihat Rasulullah SAW di Shafa, ia
mencerca dan menghina tetapi tidak ditanggapi Rasulullah
SAW dan ia beranjak pulang
2) Suatu hari Uqbah bin Abi Mu’it melihat Rasulullah SAW
berthawaf, lalu ia menyiksanya. Ia menjerat leher Rasululah
SAW dengan sorbannya dan menyeret ke luar masjid.
3) Penyiksaan yang dilakukan oleh pamannya sendiri, yaitu Abu
Lahab dan istrinya
4) Quraisy memboikot kaum muslimin dengan memutuskan
segala bentuk hubungan perkawinan dan perdagangan dengan
Bani Hasyim.
3. Metode Bamboo Dance
Metode bamboo dance adalah metode tari bambu yang
dimodifikasikan dengan lingkaran kecil dan lingkaran besar. Diberi
nama bamboo dance, karena siswa berjajar dan saling berhadapan
dengan model yang mirip seperti dua potong bambu yang digunakan
dalam tari bambu Filiphina yang juga popular di beberapa daerah di
Indonesia. Dalam kegiatan belajar mengajar teknik ini, siswa saling
berbagi informasi pada saat yang bersamaan. Pendekatan ini bisa
digunakan dalam beberapa mata pelajaran, seperti ilmu pengetahuan
sosial, agama, matematika, dan bahasa. Bahan pelajaran yang paling
-
11
cocok digunakan dengan teknik ini adalah bahan yang membutuhkan
pertukaran pengalaman, pikiran, dan informasi antarsiswa (Huda,
2013:250).
Salah satu keunggulan teknik ini adalah adanya struktur yang jelas
dan memungkinkan siswa untuk berbagi dengan pasangan yang
berbeda dengan singkat dan teratur. Selain itu, siswa bekerja dengan
sesama siswa dalam suasana gotong royong dan mempunyai banyak
kesempatan untuk mengolah informasi dan meningkatkan
keterampilan berkomunikasi. Tari bambu bisa digunakan untuk semua
tingkatan usia anak didik.
Adapun langkah-langkah pelaksanaan strategi Bamboo Dance yang
dikemukakan oleh Huda (2013:250) adalah sebagai berikut:
a. Separuh kelas (atau seperempat jika jumlah siswa terlalu banyak)
berdiri berjajar. Jika ada cukup ruang, mereka bisa berjajar di
depan kelas. Kemungkinan lain adalah siswa berjajar di sela-sela
deretan bangku. Cara yang kedua ini akan memudahkan
pembentukan kelompok karena diperlukan waktu yang relatif
singkat.
b. Separuh kelas lainnya berjajar dan menghadap jajaran yang
pertama.
c. Dua siswa yang berpasangan dari kedua jajaran berbagi informasi.
d. Kemudian, satu atau dua siswa yang berdiri di ujung salah satu
jajaran pindah ke ujung lainnya di jajarannya. Jajaran ini kemudian
-
12
bergeser. Dengan cara ini, masing-masing siswa mendapatkan
pasangan yang baru untuk berbagi. Pergeseran bisa dilakukan terus
sesuai dengan kebutuhan.
G. Metode Penelitian
Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas yaitu penelitian
yang dilaksanakan untuk memecahkan masalah pembelajaran dikelas.
Penelitian ini termasuk penelitian deskriptif, sebab menggambarkan
bagaimana suatu teknik pembelajaran diterapkan dan bagaimana hasil
yang diinginkan. Peneliti memilih jenis penelitian tindakan kelas untuk
memecahkan permasalahan yang ditemukan dalam proses pembelajaran
PAI.
1. Rancangan Penelitian
Peneliti mengadakan tindakan dengan memanfaatkan alat peraga
sekiranya tepat untuk mengajarkan materi meneladani perjuangan
Rasulullah di Makkah dengan Metode Bamboo Dance. Menurut
Arikunto yang dimaksud dengan Penelitian Tindakan Kelas (PTK)
adalah pencermatan dalam bentuk tindakan terhadap kegiatan belajar
yang sengaja dimunculkan dan terjadi dalam sebuah kelas secara
bersamaan (Suyadi, 2010:18).
-
13
2. Lokasi, Subjek, dan Waktu Penelitian
a. Lokasi Penelitian
Lokasi penelitian ini adalah SMK Negeri 3 Salatiga
beralamatkan di Jalan Ja’far Shodiq, Kalibening, Kec. Tingkir,
Kota Salatiga, Jawa Tengah 50744.
b. Subjek Penelitian
Subjek penelitian ini adalah siswa kelas X TSM 3 di SMK
Negeri 3 Salatiga dengan jumlah siswa sebanyak 34 siswa. Alasan
mengambil subjek kelas X TSM 3 dikarenakan materi meneladani
perjuangan Rasulullah di Makkah sangat dibutuhkan siswa
sebelum menginjak kelas yang lebih tinggi dan dikarenakan
kurangnya semangat siswa dalam memperhatikan guru saat
menjelaskan materi sehingga berdampak pada kurangnya prestasi
belajar siswa kelas X. Di SMK Negeri 3 Salatiga terdapat 4 guru
PAI, dan yang terlibat hanya 1 guru PAI.
c. Waktu Penelitian
Penelitian tindakan kelas ini dilakukan pada tanggal 22 - 29
April 2019.
3. Langkah-langkah Penelitian
Secara umum, terdapat empat langkah dalam melakukan Penelitian
Tindakan Kelas (PTK), yaitu perencanaan, pelaksanaan, pengamatan,
dan refkeksi (Suyadi, 2010:49).
a. Perencanaan, yang meliputi kegiatan sebagai berikut :
-
14
1) Membicarakan rencana penelitian tindakan kelas dengan kepala
sekolah dan guru mapel
2) Melakukan penyusunan jadwal kegiatan yang akan dilakukan
3) Membuat silabus dan menyiapkan rencana pelaksanaan
pembelajaran (RPP)
4) Pengamatan terhadap prestasi belajar siswa pada pertemuan
sebelumnya
5) Mengidentifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi kegiatan
belajar siswa
6) Perencanaan tindakan yang akan dilaksanakan
7) Menyiapkan perangkat-perangkat pembelajaran yang akan
digunakan
b. Pelaksanaan
Kegiatan pelaksanaan merupakan penerapan Metode
Bamboo Dance yang telah direncanakan, dengan melakukan
prosedur pembelajaran yang sesuai dengan desain yang telah
dibuat. Dalam kegiatan pelaksanaan ini terdapat tiga kegiatan yaitu
kegiatan awal, kegiatan inti, dan kegiatan akhir.
c. Pengamatan
Pada tahap ini peneliti melakukan pengamatan terhadap
guru dan siswa. Pengamatan yang dilakukan mencakup respon
siswa terhadap pembelajaran dan keaktifan siswa. Kegiatan
pengamatan dilaksanakan saat kegiatan pembelajaran siklus I
-
15
sampai siklus III dilaksanakan. Ketiga tahap siklus ini tidak bisa
dipisahkan karena akan mempengaruhi hasil akhir penelitian.
d. Refleksi
Hasil yang didapatkan dalam lembar observasi
dikumpulkan serta dianalisis dalam tahap refleksi tersebut. Dari
data hasil observasi penelitian dapat merefleksikan diri apakah
tindakan yang telah dilakukan dapat mencapai tujuan yang
diharapkan atau tidak dan hasil refleksi ini dipergunakan sebagai
bahan untuk merancang tindakan selanjutnya. Adapun skema
berdasarkan penjelasan di atas adalah sebagai berikut:
4. Teknik Pengumpulan Data
Teknik yang digunakan untuk mengumpulkan data dalam
penelitian tindakan kelas ini adalah:
-
16
a. Tes
Tes adalah seperangkat rangsangan (stimuli) yang diberikan
kepada seseorang dengan maksud untuk mendapatkan jawaban-
jawaban yang dijadikan penetapan skor angka (Kusumah dan
Dwitagama, 2010:78-79). Tes ini dilakukan terhadap siswa untuk
mengetahui kemampuan siswa dalam mata pelajaran PAI guna
untuk memperoleh data kuantitatif dari siswa dalam materi
semangat menuntut ilmu.
b. Observasi
Observasi dalah pengamatan dan pencatatan dengan
sistematik fenomena yang diselidiki (Hadi, 1986:13). Observasi ini
digunakan untuk mencari data tentang situasi pembelajaran PAI
pada siswa kelas X SMK Negeri 3 Salatiga.
c. Dokumentasi
Dokumentasi yaitu dilakukan untuk merekam kegiatan
siswa dan guru dalam proses pembelajaran berupa foto dan gambar
hidup (Hartiny, 2010:93). Dokumentasi digunakan untuk
memperoleh data mengenai jumlah siswa, daftar hadir, silabus,
RPP, nilai siswa, perkembangan siswa, serta kegiatan pembelajaran
selama penelitian berlangsung.
5. Instrumen Penelitian
Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai
berikut:
-
17
1) Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
2) Silabus
3) Materi Pembelajaran
4) Soal Tes
5) Lembar Observasi kegiatan belajar mengajar dan tes formatif yang
disusun berdasarkan tujuan pembelajaran yang akan dicapai.
6. Analisis data
Analisis data adalah proses menyeleksi, memfokuskan,
menyederhanakan, mengabstraksikan, mengorganisasikan secara
urut/sistematis, dan rasional untuk menampilkan bahan-bahan yang
dapat digunakan untuk menyusun jawaban terhadap tujuan penelitian
tindakan kelas (Arifah, 2017:84).
Dalam penelitian ini analisis data dilakukan dengan
membandingkan antara skor nilai tiap siklus dengan KBM yang telah
ditentukan. Oleh karena itu setiap siswa dikatakan tuntas belajarnya
atau mencapai KBM jika nilai perolehan siswa ≥ 75. Dan sebaliknya,
siswa dikatakan belum tuntas jika nilai perolehan siswa ≤ 75. Untuk
mengetahui apakah ada peningkatan prestasi atau tidak, bisa dilihat
dari kenaikan rata-rata siswa yaitu dengan penjumlahan nilai yang
akan memperoleh rata-rata, yang dapat dihitung dengan menggunakan
rumus:
M =
-
18
Keterangan:
M : Nilai rata-rata
ƩX : Jumlah semua nilai siswa
ƩN : Jumlah siswa (Daryanto, 2010:109).
Kemudian untuk menghitung persentase ketuntasan belajar
menggunakan rumus sebagai berikut:
P =
x 100%
Keterangan:
P : Nilai dalam persen
F : Frekuensi
N : Jumlah Keseluruhan (Djamarah, 2005:264-265).
H. Sistematika Penulisan
Untuk memudahkan dalam pemeriksaan agar pembaca segera
mengetahui pokok-pokok pembicaraan skripsi ini, maka peneliti
menyusun sistematika penulisan sebagai berikut:
BAB I : PENDAHULUAN
-
19
Pada bab ini terdiri dari latar belakang masalah, rumusan
masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, hipotesis
dan indikator keberhasilan, definisi operasional, metode
penelitian (terdiri dari rancangan penelitian, subjek
penelitian, langkah-langkah, teknik pengumpulan data,
instrumen penelitian, pengumpulan data, dan analisis data)
dan sistematika penulisan.
BAB II : LANDASAN TEORI
Landasan teori terdiri dari kajian teori dan kajian pustaka
yang meliputi prestasi belajar yang terdiri dari pengertian
prestasi belajar dan faktor-faktor yang mempengaruhi
prestasi belajar, materi meneladani perjuangan Rasulullah
SAW di Makkah, Metode Bamboo Dance, dan pengertian
KKM/KBM.
BAB III : PELAKSANAAN PENELITIAN
Pelaksanaan penelitian yang memuat gambaran umum
SMK Negeri 3 Salatiga, deskripsi pelaksanaan siklus I,
deskripsi pelaksanaan siklus II, deskripsi pelaksanaan
siklus III.
BAB IV : HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
-
20
Berisi deskripsi per siklus (data hasil penelitian, refleksi),
dan pembahasan.
BAB V : PENUTUP
Berisi kesimpulan, saran, dan pada bagian akhir
dilengkapi daftar pustaka dan lampiran-lampiran.
-
21
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Kajian Teori
1. Prestasi Belajar
a. Pengertian Prestasi Belajar
Pengertian prestasi belajar adalah merupakan gabungan dari
dua kata, yaitu prestasi dan belajar. Dibawah ini akan dikemukakan
beberapa pengertian prestasi dan belajar menurut para ahli.
Secara etimologi kata prestasi berasal dari Belanda, yaitu
“prestatie” kemudian dalam bahasa Indonesia menjadi “prestasi”
yang berarti hasil usaha (Djamarah, 2003:16). Prestasi adalah hasil
yang telah diperoleh atau dicapai dari aktivitas yang telah
dikerjakan (Fathurrohman, 2012:118). Prestasi merupakan suatu
pencapaian yang dihasilkan oleh seseorang baik individu maupun
kelompok setelah ia melakukan suatu kegiatan.
Sedangkan belajar adalah suatu usaha sadar yang dilakukan
oleh individu dalam perubahan tingkah laku baik melalui latihan
dan pengalaman yang menyangkut aspek-aspek kognitif, afektif
dan psikomotorik untuk memperoleh tujuan tertentu
(Aunurrahman, 2016:35). Kemudian menurut Heri (2014:5)
mengatakan bahwa Belajar adalah perubahan tingkah laku yang
relatif tetap dan dan terjadi sebagai hasil latihan atau pengalaman.
-
22
Perubahan tingkah laku sebagai hasil belajar meliputi tiga
domain, yaitu kognitif, afektif, dan psikomotor. Menurut Slameto
dalam Hamdani (2011:20) Belajar adalah suatu proses usaha yang
dilakukan seseorang untuk memperoleh perubahan tingkah laku
yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil poengalamannya
sendiri dalam berinteraksi dengan lingkungannya.
Dari beberapa pendapat di atas, dapat dikemukakan bahwa
prestasi belajar adalah hasil yang telah dicapai dari suatu kegiatan
yang berupa perubahan tingkah laku yang dialami oleh subyek
belajar di dalam suatu interaksi dengan lingkungannya.
Berdasarkan pendapat tersebut jelaslah bahwa prestasi belajar
merupakan hasil siswa setelah melakukan suatu proses
pembelajaran.
b. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Prestasi Belajar
Pencapaian prestasi yang baik merupakan usaha yang tidak
mudah, karena prestasi belajar dapat dipengaruhi oleh beberapa
faktor. Dalam pendidikan formal, guru sebagai pendidik harus
dapat mengetahui faktor-faktor yang dapat mempengaruhi prestasi
belajar siswa tersebut, karena sangat penting untuk dapat
membantu siswa dalam rangka pencapaian prestasi belajar yang
diharapkan. Menurut Slameto (2003:54) faktor-faktor yang
mempengaruhi belajar terbagi menjadi 2 yaitu faktor intern (faktor
-
23
dari dalam individu) dan faktor ekstern (faktor dari luar individu).
Berikut penjelasan kedua faktor tersebut:
1) Faktor Intern
a) Faktor Jasmaniah (Fisiologis)
Faktor jasmaniah ini adalah berkaitan dengan kondisi
pada organ-organ tubuh manusia yang berpengaruh pada
kesehatan manusia. Siswa yang memiliki kelainan, seperti
cacat tubuh, kelainan fungsi kelenjar tubuh yang membawa
kelainan tigkah laku dan kelainan pada indra, terutama
indra penglihatan dan pendengaran akan sulit menyerap
informasi yang diberikan guru didalam kelas.
Kondisi organ-organ khusus siwa, seperti tingkat
kesehatan indra pendengar dan indra penglihat juga sangat
mempengaruhi kemampuan siswa dalam menyerap
informasi dan pengetahuan, khususnya yang disajikan di
kelas (Syah, 2006: 146).
Dari uraian di atas, dapat diketahui bahwa kesehatan
dan kebugaran tubuh sangat berpengaruh terhadap prestasi
belajar siswa di dalam kelas. Maka dari itu, hendaklah
siswa atau peserta didik menjaga kebugaran tubuhnya
masing-masing dengan membiasakan hidup bersih dan
mengkonsumsi sesuatu yang menyehatkan.
-
24
b) Faktor Psikologis
Faktor psikologis yang mempengaruhi prestasi belajar
adalah faktor yang berasal dari sifat bawaan siswa dari lahir
maupun dari apa yang telah diperoleh dari belajar ini.
Adapun faktor yang tercangkup dalam faktor psikologis,
yaitu:
(1) Intelegensi atau kecerdasan
Intelegensi merupakan salah satu aspek yang
penting dan sangat menentukan berhasil tidaknya
seorang anak dalam belajar, manakala anak memiliki
intelegensi yang normal, tetapi prestasi belajarnya
sangat rendah sekali. Hal ini tentu disebabkan oleh hal-
hal yang lain, misalnya sering sakit, tidak pernah belajar
dirumah, dan sebagainya. Kalau anak memiliki
intelegensi di bawah normal, maka sulit baginya untuk
bersaing dalam pencapaian prestasi tinggi dengan anak
yang mempunyai intelegensi normal atau di atas
normal. Pada anak yang demikian, hendaknya diberi
pertolongan khusus tau pendidikan khusus, seperti
bimbingan dan sebagainya.
Intelegensi yang normal selalu menunjukkan
kecakapan yang sesuai dengan tingkat perkembangan
sebaya. Adakalanya perkembangan ini ditandai oleh
-
25
kemajuan-kemajuan yang berbeda, dari berbagai anak
antara anak satu dengan anak yang lainnya, sehingga
seorang anak pada usia tertentu memiliki kecerdasan
yang lebih tinggi dibandingkan dengan kawan
sebayanya. Oleh karena itu, maka jelaslah bahwa faktor
intelegensi merupakan faktor yang sangat berperan
dalam menentukan prestasi belajar.
(2) Bakat
Bakat adalah kemampuan untuk belajar dan
kemampuan ini baru akan terealisai menjadi kecakapan
yang nyata sesudah belajar atau berlatih (Slameto,
2003:57). Dalam proses belajar, bakat memegang
peranan penting dalam mencapai suatu hasil akan
prestasi yang baik. Bakat dapat berkembang atau
sebaliknya. Hal ini tergantung pada latihan atau
pendidikan yang diterimanya. Apabila mendapatkan
latihan atau pendidikan yang cukup memadai, maka
bakat tersebut akan dapat berkembang menjadi
kecakapan yang nyata. Sebaliknya, apabila bakat
tersebut tidak mendapat latihan atau pendidikan yang
baik, maka bisa jadi bakat akan berkembang tidak
semestinya, bahkan tidak berkembang sama sekali,
sehingga bakat tersebut lenyap begitu saja.
-
26
(3) Minat dan Perhatian
Minat adalah kecenderungan yang tetap untuk
memperhatikan dan mengenang beberapa kegiatan (Slameto,
2003:57). Minat adalah perasaan senang atau tidak senang
terhadap suatu objek (Tohirin, 2006:131).
Minat besar pengaruhnya terhadap belajar atau kegiatan.
Bahkan pelajaran yang menarik minat siswa akan lebih
mudah dipelajari dan disimpan karena minat menambah
kegitan belajar. Untuk menambah minat seseorang dalam
menerima pelajaran disekolah, siswa diharapkan dapat
mengembangkan minatnya sendiri. Minat belajar yang
dimiliki siswa merupakan salah satu faktor yang dapat
mempengaruhi hasil belajarnya. Apabila seseorang
mempunyai minat yang tinggi terhadap suatu hal, maka akan
terus berusaha untuk melakukan, sehingga apa yang
diinginkannya dapat tercapai sesuai dengan keinginannya.
Untuk dapat belajar dengan baik, seorang anak harus ada
perhatian materi pelajaran yang dipelajarinya. Apabila
pelajaran yang disajikan tidak menarik, maka timbullah rasa
bosan dan malas untuk belajar, sehingga prestasi dalam
belajarnya menurun.
Perhatian juga berpengaruh terhadap belajar. Untuk
menjamin hasil belajar yang baik, maka siswa harus
mempunyai perhatian terhadap bahan yang
dipelajarinya. Jika bahan pelajaran tidak lagi menjadi
-
27
perhatian siswa, maka timbullah kebosanan, sehingga ia
tidak lagi suka belajar. Agar siswa dapat belajar dengan
baik, usahakan bahan pelajaran selalu menarik
perhatian dengan cara menyesuaikan pelajaran itu
dengan bakatnya.
(4) Motivasi siswa
Dalam pembelajaran, motivasi adalah sesuatu yang
menggerakkan atau mendorong siswa unntuk belajar
atau menguasai materi pelajaran yang sedang diikutinya
(Zahroh, 2008:77).
Motivasi merupakan faktor penting dalam belajar,
karena motivasi mampu memberi semangat pada
seorang anak dalam kegiatan belajarnya. Persoalan
mengenai motivasi dalam belajar adalah bagaimana
cara mengatur agar motivasi dapat ditingkatkan.
Demikian pula dalam kegiatan belajar mengajar,
seorang anak akan berhasil jika mempunyai motivasi
untuk belajar.
(5) Sikap siswa
Sikap adalah gejala internal yang berdimensi afektif
berupa kecenderungan untuk bereaksi atau merespon
(respon tendency) dengan cara yang relatif tetap
terhadap obyek orang, barang, dan sebagainya baik
-
28
positif maupun negatif. Sikap siswa disini sangat
berhubungan dengan kesiapan dan kematangan siswa,
karena kesiapan merupakan kesediaan untuk memberi
respon atau bereaksi. Kesediaan itu timbul dari dalam
diri seseorang dan juga berhubungan dengan
kematangan, karena kematangan berarti kesiapan untuk
melaksanakan kecakapan. Kesiapan ini perlu
diperhatikan dalam proses belajar, karena jika siswa
belajar dan padanya sudah ada kesiapam, maka hasil
belajar akan lebih baik.
2) Faktor Ekstern
Faktor ekstern adalah faktor-faktor yang dapat
mempengaruhi prestasi belajar yang sifatnya di luar diri siswa,
yang meliputi:
a) Faktor Keluarga
Keluarga merupakan tempat pertama kali anak
merasakan penidikan, karena di dalam keluargalah anak
tumbuh dan berkembang dengan baik, sehingga secara
langsung maupun tidak langsung keberadaan keluarga akan
mempengaruhi keberhasilan anak.
Keluarga mempunyai peran yang penting terhadap
keberhasilan anak-anaknya. Apabila hubunngan antara
anggota keluarga, khususnya orang tua dengan anak-
-
29
anaknya bersifat merangsang dan membimbing anak, akan
memungkinkan anak tersebut mencapai prestasi yang baik.
Sebaliknya, apabila orang tua acuh tak acuh terhadap
aktivitas belajar anak, biasanya anak cenderung malas
belajar, akibatnya kecil kemungkinan anak mencapai
prestasi yang kurang baik. Perhatihan orang tua dapat
memberikan dorongan dan motivasi sehingga anak dapat
belajar dengan tekun, karena anak memerlukan waktu,
tempat, dan keadaan yang baik untuk belajar.
b) Faktor Sekolah
Sekolah merupakan lembaga formal pertama yang
sangat dalam menentukan keberhasilan belajar siswa,
karena itu lingkungan sekolah yang baik dapat mendorong
untuk belajar yang lebih giat. Sekolah merupakan lembaga
pendidikan formal yang ditugaskan pemerintah untuk
menyelenggarakan kegiatan pembelajaran.
Dalam lingkungan sekolah banyak sekali faktor-faktor
yang mempengaruhi terhadap belajar siswa, yang otomatis
juga berimbas pada prestasi siswa yang mencakup: metode
pembelajaran, kurikulum, relasi guru dan siswa, relasi
siswa dengan siswa, kedisiplinan, media, waktu, standar
pelajaran, keadaan gedung, metode belajar, serta pekerjaan
rumah.
-
30
c) Faktor Masyarakat
(1) Kegiatan siswa dalam masyarakat
Disamping belajar, seorang siwa biasanya
mempunyai berbagai kegiatan lain, misalnya bimbingan
belajar, olahraga, ikut organisasi seperti IPNU dan lain
sebagainya. Apabila kegiatan tersebut dilakukan secara
berlebih-lebihan maka dapat berdampak negatif
terhadap kegiatan belajar siswa dan akan
mengakibatkan prestasi belajar menurun. Namun
apabila dilakukan secara sewajarnya saja, maka justru
akan menambah pengalaman siswa. Maka dari itu orang
tua harus mampu memberikan perhatian dan
pengarahan kepada anaknya agar anaknya tidak hanyut
dalam kegiatan tersebut secara berlebihan.
(2) Media massa
Yang termasuk media massa adalah internet,
bioskop, radio, tv, surat kabar, majalah, buku-buku,
komik-komik, dan lain-lain. Semuanya itu ada dan
beredar dalam masyarakat. Media massa yang baik
memberi pengaruh yang baik terhadap siswa dan juga
belajarnya. Sebaliknya, media massa yang buruk juga
berpengaruh buruk terhadap siswa (Zahroh, 2008:82).
Maka perlulah kiranya siswa mendapatkan bimbingan
-
31
dan kontrol yang cukup bijaksana dari orang tua dan
pendidik dalam menggunakan media massa.
(3) Teman bergaul
Teman bergaul sangat berpengaruh terhadap jiwa
seorang anak. Maka dari itu, orang tua harus dapat
memantau anaknya dalam pergaulan dengan teman-
temannya. Karena teman bergaul yang baik akan
memberikan pengaruh baik terhadap diri anak tersebut
dan sebaliknya teman bergaul yang jelek juga akan
berpengaruh jelek terhadap diri anak tersebut.
(4) Bentuk kehidupan masyarakat
Kehidupan masyarakat yang berada di sekitar rumah
dimana anak itu tinggal mempunyai pengaruh yang
besar terhadap pertumbuhan dan perkembangan anak.
Jika seandainya siswa berada di lingkungan yang rajin
belajar, secara otomatis anak berpengaruh dan anak pun
akan belajar dengan rajin (Shalahuddin, 1990:65).
Sebaliknya jika anak berada di lingkungan yang
setiap malam hanya berfoya-foya dan malas-malasan,
maka anak juga akan cepat terpengaruh olehnya. Anak
yang rajin dalam belajar, tentu prestasinya akan
meningkat. Sebaliknya anak yang malas, maka
prestasinya juga akan jelek.
-
32
Rata-rata titik tekan pengendalian anak didik atau
siswa dalam keluarga dan masyarakat diperankan oleh
orang tua. Hal ini dikarenakan anak didik atau siswa
lebih banyak bersama orang tua. Jadi orang tua
hendaklah mampu berbuat yang paling tepat dan paling
bijak untuk keberlangsungan masa depan anaknya.
Tanpa adanya peran aktif dari orang tua, maka anak
didik akan menjadi tidak terkendali dan terjebak dalam
pergolakan sosial yang akan menyesatkan masa
depannya.
2. Meneladani Perjuangan Rasulullah SAW di Makkah
a. Substansi Dakwah Rasulullah SAW di Makkah
1) Kerasulan Nabi Muhammad SAW dan Wahyu Pertama
Nabi Muhammad SAW pertama kali diangkat menjadi
rasul pada malam hari tanggal 17 Ramadhan saat usianya 40
tahun. Malaikat Jibril datang untuk membacakan wahyu
pertama yang disampaikan kepada Nabi Muhammad SAW
yaitu Q.S. Al-‘Alaq : 1-5.
2) Ajaran-ajaran Rasulullah SAW di Makkah
a) Aqidah
b) Akhlak Mulia
-
33
b. Strategi Dakwah Rasulullah SAW di Makkah
Ada dua tahapan yang dilakukan Rasulullah SAW dalam
menjalankan misi dakwah tersebut, yaitu:
1) Dakwah secara rahasia/diam-diam
2) Dakwah secara terang-terangan
c. Reaksi Kafir Quraisy terhadap Dakwah Rasulullah SAW
Kaum kafir Quraisy terus berupaya menggalang kekuatan agar
Rasulullah SAW dan upayanya dalam penyebaran ajaran Islam
dapat dihentikan. Berbagai upaya mereka lakukan, mulai mengajak
berdialog dengan mengiming-imingi berbagai bantuan hingga
kekerasan yang dilakukan terhadap Rasulullah SAW dan para
sahabat serta pengikut ajarannya.
Ada beberapa alasan mengapa kaum kafir menolak dan
menentang ajaran yang dibawa Rasulullah SAW, diantaranya
adalah sebagai berikut:
1) Kesombongan dan Keangkuhan
2) Fanatisme Buta terhadap Leluhur
3) Eksistensi dan Persaingan Kekuasaan
d. Contoh-contoh Penyiksaan Quraisy terhadap Rasulullah SAW
dan Para Pengikutnya
1) Suatu hari Abu Jahal melihat Rasulullah SAW di Shafa, ia
mencerca dan menghina tetapi tidak ditanggapi Rasulullah
SAW dan ia beranjak pulang
-
34
2) Suatu hari Uqbah bin Abi Mu’it melihat Rasulullah SAW
berthawaf, lalu ia menyiksanya. Ia menjerat leher Rasululah
SAW dengan sorbannya dan menyeret ke luar masjid.
3) Penyiksaan yang dilakukan oleh pamannya sendiri, yaitu Abu
Lahab dan istrinya
4) Quraisy memboikot kaum muslimin dengan memutuskan
segala bentuk hubungan perkawinan dan perdagangan dengan
Bani Hasyim.
3. Metode Bamboo Dance
a. Definisi Metode Bamboo Dance
Metode Bamboo Dance adalah suatu penerapan metode
dalam kegiatan pembelajaran dimana dalam kegiatan pembelajaran
metode ini, adanya struktur yang jelas dan memungkinkan siswa
untuk berbagi dengan pasangan yang berbeda dengan singkat dan
teratur dengan saling berhadapan dan berjajar. Seperti tari bambu
kemudian saling bertukar informasi.
Bamboo dance adalah suatu metode pembelajaran yang di
mana siswanya saling berbagi informasi pada saat yang bersamaan
(Istarani, 2011:58). Menurut Aqib (2013:35) metode pembelajaran
bamboo dance ini agar siswa dapat saling berbagi informasi pada
saat bersamaan dengan pasangan yang berbeda dalam waktu yang
singkat dan teratur, dan metode ini cocok untuk materi yang
-
35
membutuhkan pertukaran pengalaman, pikiran, dan informasi
antara siswa. Kemudian menurut Isjoni (2013:79) menyatakan
bahwa bamboo dance merupakan modifikasi dari lingkaran kecil
dan lingkaran besar karena keterbatasan ruangan kelas.
Salah satu keunggulan metode ini adalah adanya struktur
yang jelas dan memungkinkan siswa untuk berbagi dengan
pasangan yang berbeda dengan singkat dan teratur. Selain itu,
siswa bekerja dengan sesama siswa dalam suasana gotong royong
dan mempunyai banyak kesempatan untuk mengolah informasi dan
meningkatkan keterampilan berkomunikasi. Tari bambu bisa
digunakan untuk semua tingkatan usia anak didik.
b. Langkah-Langkah Metode Bamboo Dance
Setiap metode pembelajaran terdapat langkah-langkah
pembelajaran yang diterapkan dari awal sampai akhir. Menurut
Anita Lie (2002:67) langkah-langkah metode pembelajaran
Bamboo Dance adalah sebagai berikut:
1) Separuh kelas (atau seperempat jika jumlah siswa terlalu
banyak) berdiri berjajar. Jika ada cukup ruang, mereka bisa
berjajar di depan kelas. Kemungkinan lain adalah siswa
berjajar di sela-sela deretan bangku. Cara yang kedua ini akan
memudahkan pembentukan kelompok karena diperlukan waktu
yang relatif singkat.
-
36
2) Separuh kelas lainnya berjajar dan menghadap jajaran yang
pertama.
3) Dua siswa yang berpasangan dari kedua jajaran berbagi
informasi.
4) Kemudian, satu atau dua siswa yang berdiri di ujung salah satu
jajaran pindah ke ujung lainnya di jajarannya. Jajaran ini
kemudian bergeser. Dengan cara ini, masing-masing siswa
mendapatkan pasangan yang baru untuk berbagi. Pergeseran
bisa dilakukan terus sesuai dengan kebutuhan.
Menurut Pamungkas (2016:7) langkah-langkah Metode
Bamboo Dance antara lain:
1) Pembelajaran diawali dengan pengenalan topik oleh guru. Pada
tahap ini guru dapat menuliskan topik atau melakukan tanya
jawab kepada siswa yang berkaitan dengan pengetahuan
peserta didik tentang topik yang diberikan. Langkah ini perlu
dilakukan agar siswa lebih siap menghadapi materi yang baru.
2) Guru membagi kelas menjadi dua kelompok besar. Misalkan
jika di dalam kelas terdapat 40 anak, maka tiap kelompok besar
terdiri 20 orang.
3) Pada kelompok besar 20 orang, kemudian dibagi menjadi dua
kelompok masing-masing 10 orang diatur dengan saling
berhadap-hadapan dengan 10 orang lainnya, dengan posisi
berdiri. Pasangan ini disebut dengan pasangan awal.
-
37
4) Kemudian guru membagikan topik yang berbeda-beda kepada
masing-masing pasangan untuk didiskusikan. Guru memberi
waktu yang cukup agar materi yang didiskusikan benar-benar
dipahami siswa.
5) Usai berdiskusi, 20 orang dari tiap-tiap kelompok besar yang
berdiri berjajar saling berhadapan itu bergeser mengikuti arah
jarum jam. Cara ini tiap-tiap peserta didik mendapat pasangan
baru dan saling berbagi informasi yang berbeda, demikian
seterusnya.
c. Kelebihan dan Kelemahan Metode Bamboo Dance
Permasalahan yang muncul dalam proses pembelajaran
hendaknya guru berinovasi. Salah satunya dengan penggunaan
berbagai metode, teknik, dan model pembelajaran. Dengan adanya
inovasi dari guru untuk menggunakan metode pembelajaran maka
diharapkan suasana pembelajaran lebih menyenangkan dan
mengaktifkan siswa. Untuk mencapai proses pembelajaran yang
menyenangkan maka digunakan metode pembelajaran Bamboo
Dance yang memiliki beberapa kelebihan dan kelemahan.
Menurut Lie (2014: 67) kelebihan Metode Bamboo Dance
adalah sebagai berikut:
1) Adanya struktur yang jelas.
2) Memungkinkan siswa untuk berbagi informasi dengan
pasangan yang berbeda dengan singkat dan teratur.
-
38
3) Siswa dapat berkerja sama dengan sesama siswa dalam suasana
gotong royong.
4) Mempunyai banyak kesempatan untuk mengelola informasi.
5) Meningkatkan keterampilan berkomunikasi siswa.
Kelemahan Metode Bamboo Dance menurut Lie adalah sebagai
berikut.
1) Kelompok belajar yang terlalu gemuk sehingga menyulitkan
proses belajar mengajar.
2) Siswa lebih banyak bermainnya daripada belajar.
3) Sebagaian siswa saja yang aktif karena kelompoknya terlalu
gemuk.
4) Interaksi pembelajaran tidak terjadi secara baik.
Menurut Istarani (2011:58) mengemukakan beberapa kelebihan
Metode Bamboo Dance, antara lain:
1) Adanya struktur yang jelas
2) Memungkinkan siswa untuk berbagi informasi dengan
pasangan yang berbeda dengan singkat dan teratur.
3) Siswa dapat berkerja sama dengan sesama siswa dalam suasana
gotong royong.
4) Mempunyai banyak kesempatan untuk mengola informasi.
5) Meningkatkan keterampilan berkomunikasi siswa.
-
39
Kelemahan Metode Bamboo Dance menurut Istarani (2011:58),
antara lain:
1) Kelompok belajar yang terlalu gemuk sehingga menyulitkan
proses pembelajaran.
2) Siswa lebih banyak bermainnya daripada belajar.
3) Sebagian siswa saja yang aktif karena kelompoknya terlalu
gemuk.
4) Interaksi pembelajaran tidak terjadi secara baik.
4. Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM)
a. Pengertian Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM)
Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) disebut juga dengan
Ketuntasan Belajar Mijimal (KBM). Kriteria Ketuntasan Minimal
(KKM) menurut Prayitno (2009:418) merupakan suatu acuan
penentu seorang siswa untuk memenuhi kriteria persyaratan
penguasaan materi pelajaran tertentu secara minimal. Kriteria
paling rendah untuk menyatakan peserta didik mencapai
ketuntasan dinamakan Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM)
(Sudarajat, 2008:3). Sedangkan menurut Kunandar (2013:83)
adalah Kriteria Ketuntasan Belajar (KKB) yang ditentukan oleh
satuan pendidikan pada awal tahun pembelajaran dengan
memperhatikan intake (kemampuan rata-rata peserta didik),
-
40
kompleksitas, dan juga daya dukung yang dimiliki oleh satuan
pendidikan.
Dari pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa pada
dasarnya KKM merupakan standar terendah yang harus dicapai
oleh setiap siswa melalui Kegiatan Belajar Mengajar (KBM).
Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) adalah batas minimal
ketercapaian siswa dalam kompetensi setiap indikator, kompetensi
dasar, dan standar kompetensi aspek penilaian mata pelajaran yang
harus dikuasai.
b. Fungsi Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM)
DEPDIKNAS (2008:52) menyatakan fungsi ketuntasan
minimal adalah sebagai berikut:
1) Sebagai acuan bagi pendidik dalam menilai kompetensi peserta
didik sesuai kompetensi dasar mata pelajaran yang diikuti.
2) Sebagai acuan bagi peserta didik untuk menyiapkan diri dalam
mengikuti pembelajaran.
3) Dapat digunakan sebagai komponen dalam melakukan evaluasi
program pembelajaran yang dilaksanakan di sekolah.
4) Merupakan kontak pedagogik antara pendidik dengan peserta
didik, dan antara pendidik dengan masyarakat.
5) Merupakan target satuan pendidikan dalam pencapaian
kompetensi tiap mata pelajaran.
-
41
c. Langkah-Langkah Penetapan KKM
Menurut Amirono dan Daryanto (2016:240) ada beberapa
langkah penetapan KKM yang dilakukan oleh guru atau kelompok
guru mata pelajaran. Langkah-langkah penetapan KKM adalah
sebagai berikut:
1) Guru atau kelompok guru menetapkan KKM mata pelajaran
dengan mempertimbangkan tiga aspek kriteria, yaitu
kompleksitas, daya dukung, dan intake peserta didik dengan
skema yaitu hasil penetapan KKM indikator berlanjut pada
KD, SK, hingga KKM mata pelajaran.
2) Hasil penetapan KKM oleh guru atau kelompok guru mata
pelajaran disahkan oleh kepala sekolah untuk dijadikan patokan
guru dalam melakukan penilaian.
3) KKM yang ditetapkan disosialisasikan kepada pihak-pihak
yang berkepentingan yaitu pesera didik, orang tua, dan dinas
pendidikan.
4) KKM dicantumkan dalam LHB pada saat hasil penilaian
dilaporkan kepada orang tua/wali peserta didik.
B. Kajian Pustaka
1. Skripsi Nelly Ahviena Hifdziyah mahasiswi Universitas Islam Negeri
Walisongo yang berjudul “Penerapan Metode Bamboo Dancing Untuk
Meningkatkan Hail Belajar Siswa Kelas V Pada Mata Pelajaran IPS
-
42
Materi Pokok Tokoh-Tokoh Penting Dalam Peristiwa Proklamasi
Kemerdekaan Indonesia di MI Ta’mirul Wathon 01 Sikancil Larangan
Brebes” dengan hasil penerapan Metode Bamboo Dancing dapat
meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPS kelas V MI
Ta’mirul Wathon. Hasil penerapan pembelajaran metode bamboo
dancing dapat meningkatkan hasil belajar. Peningkatan tersebut terlihat
pada hasil yang diperoleh dari 63,5 dengan ketuntasan klasikal sebesar
45% pada siklus I, dan mendapatkan rata-rata hasil belajar 71 dengan
ketuntasan klasikal sebesar 80% pada siklus II.
2. Skripsi Widiyono mahasiswa Universitas Kristen Satya Wacana yang
berjudul “Penggunaan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Bamboo
Dancing Untuk Meningkatkan Keaktifan dan Hasil Belajar IPS Pada
Siswa Kelas IV Semester II SD Negeri Sidorejo Lor 04 Tahun
Pelajaran 2012/2013” dengan hasil adanya peningkatan hasil belajar
IPS dengan menggunakan model pembelajaran Bamboo Dancing. Pada
kondisi awal ketuntasan hasil belajar IPS hanya 41%, pada siklus I
naikk menjadi 86%, dan pada siklus II naik menjadi 100%. Nilai
minimal pada kondisi awal 42, pada siklus I naik menjadi 48, dan pada
siklus II menjadi 85. Sedangkan skor maksimal pada kondisi awal 90,
siklus I menjadi 92, dan siklus II menjadi 100.
3. Skripsi Wiwin Afriansyah mahasiswi Universitas Negeri Sultan Syarif
Kasim Riau Pekanbaru yang berjudul “Penerapan Pembelajaran
Kooperatif Teknik Tari Bambu Untuk Meningkatkan Sikap Belajar
-
43
Matematika Siswa Kelas VIII B MTs Darul Falah Salo Timur” dengan
hasil adanya peningkatan hasil belajar matematika. Ini dapat dilihat
dari peningkatan hasil angket sikap positif yaitu pada pertemuan
sebelum tindakan ≥64,51% sedangkan siklus keempat presentase
jumlah siswa yang mencapai indikator jumlah keseluruhan siswa
≥83,51% dan mencapai target yang diinginkan.
Berdasarkan dari data penelitian di atas, penelitian terdahulu dan
penelitian penulis terdapat persamaan dan perbedaan. Persamaannya
adalah pada sisi model pembelajarannya yang sama, yaitu sama-sama
menggunakan model pembelajaran Bamboo Dancing. Sedangkan
perbedaannya antara lain pada sisi mata pelajaran yang diterapkan
dengan model Bamboo Dancing yaitu penelitian terdahulu adalah
memfokuskan pada mata pelajaran IPS dan matematika. Sedangkan
penelitian penulis menerapkan pada mata pelajaran Pendidikan Agama
Islam (PAI). Selanjutnya perbedaan lainnya penelitian terdahulu
dilakukan di jenjang SD dan MTs, sedangkan penelitian penulis
menerapkan penelitian di jenjang SMK.
-
44
BAB III
PELAKSANAAN PENELITIAN
A. Gambaran Umum SMK Negeri 3 Salatiga
Berikut adalah gambaran umum dari SMK Negeri 3 Salatiga:
1. Profil Sekolah
Nama Sekolah : SMK N 3 SALATIGA
NPSN : 20338571
Jenjang Pendidikan : Sekolah Menengah Kejuruan
Alamat Sekolah : Ja’far Shodiq RT/RW 01/03
Kelurahan Kalibening, Kecamatan
Tingkir, Kota Salatiga, Jawa Tengah
Telepon/HP/Fax : (0298) 7103119
Status Sekolah : Negeri
Akreditasi : A
2. Sejarah Singkat SMK Negeri 3 Salatiga
SMK Negeri 3 Salatiga adalah sebuah sekolah menengah kejuruan
(SMK) yang berdiri di kota Salatiga pada tanggal 21 Mei 2007 atas
persetujuan pemerintah kota Salatiga. Pada awalnya bernama SMK
Negeri 1 Tingkir tapi pada tanggal 20 Juli 2007 resmi berganti nama
menjadi SMK Negeri 3 Salatiga. SMK Negeri 3 Salatiga merupakan
sekolah menengah kejuruan berstatus negeri termuda di Kota Salatiga.
Sekolah ini juga pernah menjadi salah satu sekolah RSBI (Rintisan
Sekolah Bertaraf Internasional) meskipun RSBI sendiri telah dihapus
-
45
oleh Mahkamah Konstitusi secara nasional pada tanggal 8 Januari
2013. Keberadaan SMK Negeri 3 Salatiga dituangkan dengan surat
keputusan operasional penyelenggaraan program keahlian No:
420.5/1510 Kepala Dinas Pendidikan Kota Salatiga tanggal 21 Mei
2007.
SMK Negeri 3 Salatiga berada di daerah Kelurahan Kalibening
karena pertimbangan keinginan masyarakat terhadap akan adanya
sebuah sekolah menengah negeri dan keinginan pemerintah Kota
Salatiga untuk mengembangkan potensi daerah yang ada. Dengan
demikian keberadaan sekolah diharapkan akan mewujudkan terjadinya
pengembangan potensi daerah yang berdampak positif bagi
peningkatan kesejahteraan masyarakat sekitar.
3. Visi dan Misi SMK Negeri 3 Salatiga
a. Visi dari SMK Negeri 3 Salatiga
Menyelenggarakan sekolah unggul, dengan maksud mencetak
tenaga siap kerja di perusahaan dan/siap berwirausaha.
b. Misi dari SMK Negeri 3 Salatiga
1) Menyiapkan tamatan yang mempunyai keseimbanagan antara
soft competency dan hard competency.
2) Menyiapkan tamatan yang siap bersaing di pasar global.
3) Menyiapkan tamatan yang mampu menerapkan sikap
berwirausaha
-
46
4) Menyelenggarakan sekolah dengan suasana aman, indah,
bersih, dan teratur.
5) Menyelenggarakan sekolah sebagai pusat kegiatan masyarakat
kecil yang indah, sebagai sumbangan menjadi masyarakat
madani.
4. Struktur Organisasi SMK Negeri 3 Salatiga
a. Kepala : Suripan, S.Pd.
b. Koordinator SDM : Dian Adriyanto
c. Koordinator Adm Sekolah : Sugimin
d. Wakil Kepala
1) Opendikur : Mariati, S.Pd., M.Pd.
2) Kesiswaan : Indaryanto, S.Pd.T
3) Sarana dan Prasarana : Siswanto, S.Pd.
e. Tim Penembangan Sekolah
1) Drs. Muh Towil
2) Daud Lanang Prabowo, S.Pd.
3) Hery Ridawat, S.Pd.
f. Ketua Kompetensi Keahlian (KKK)
1) Teknik Mekatronika : Zainal Arifin, S.Pd.T
2) Welding (Pengelasan) : Syaefudin A, E.H.
3) Teknik Ototronik : C Dwi A, S.Pd.T
4) Teknik Sepeda Motor : Samsul Huda, S.Pd
5) ATPH : Ayustina K, S.P
-
47
6) Teknik Geomatika : Evita R, S.Pd.
g. Staf SDM
1) Sekretaris : Anton N, S.Pd.
2) Lead Auditor & Kearsipan : -
3) Pengendali Dokumen & IT : Hendrik A P., S.Pd.
h. Staf Bidang Opendikur
1) Pengembangan Kurikulum : Dimas Nico Saputra, S.Pd.
2) Operasional Pembelajaran : M. Chamid, A.Md
3) Evaluasi Pembelajaran : Siti Sulaikah, S.Pd., M.Pd.
4) Koordinator Perpustakaan : Puji Wijayanti, S.Pd.
5) Admin : Catur Wijayanto
i. Staf Bidang Kesiswaan
1) Waskebang & TUS : Devis Afista Krisnha N Z
2) OSIS dan Lapim : Anjar Subagio, S.Pd.
3) Tatib dan Disiplin : Daniel Adi Prabowo, S.Pd.
4) Ekstrakurikuler : Angga Arga Wastu, S.Pd.
5) LKS dan WWM : Sri Supadmi, S.Pd.
6) Asuransi dan Beasiswa : Dewi Fatiha, S.Psi.
7) Kerohanian : Dulhadi, S.Ag.
8) Admin : Yuli Supratiningsih
j. Staf Bidang Sarana dan Prasarana
1) Inventaris Barang : Eko Noveri Y, S.Pd.
2) Pencatat Aset : Arief Rusgi, S.Pd.
-
48
3) Lingkungan : Ardiana A, S.Pd.
4) Korordinator Kebersihan : Buang
5) Maintenance dan Repair : Hamim
k. Staf Bidang Humas dan Industri
1) Pokja BKK : Sidiq S, S.Pd.
2) Pokja Prakerin : Hasan Habib, S.Pd.T
3) Pokja Humas : Ifana Tri K, S.P.
5. Program Keahlian SMK Negeri 3 Salatiga
Di SMK Negeri 3 Salatiga memiliki 6 program keahlian, yaitu:
a. Teknik Mekatronika
b. Teknik Pengelasan (Welding)
c. Teknik Ototronika
d. Teknik Sepeda Motor
e. Agribisnis Tanaman Pangan dan Hortikultura (ATPH)
f. Geomatika
6. Data Siswa, Guru, dan Karyawan SMK Negeri 3 Salatiga
Berikut ini adalah data siswa di SMK Negeri 3 Salatiga tahun ajaran
2018/2019:
Tabel 3.1
Jumlah Siswa di SMK N 3 Salatiga (Sumber: Administrasi Sekolah)
No. Program Keahlian Jumlah Siswa
Kelas X Kelas XI Kelas XII
1. Teknik Mekatronika 70 62 65
-
49
2. Teknik Pengelasan 72 67 64
3. Teknik Ototronika 106 104 87
4. Teknik Sepeda Motor 100 95 87
5. ATPH 71 61 60
6. Geomatika 35 34 33
TOTAL 454 423 396
TOTAL KESELURUHAN 1.273
Berikut Daftar Nama Guru dan Karyawan SMK Negeri 3 Salatiga
Tabel 3.2
Guru PNS di SMK Negeri 3 Salatiga (Sumber: Administrasi Sekolah)
No. Nama NIP L/P Mengajar
1. Suripan, S.Pd. 19650120 199003 1 003 L Sejarah
2. Dra. Sri Hartati 19570311 198403 2 004 P PKn
3. Nuridah, S.Pd. 19690102 199702 2 003 P Matematika
4. Drs. Muh Towil 19651126 199802 1 001 L Bhs. Indonesia
5. Sugiartini, S.Pd. 19630709 199003 2 008 P Sejarah
Indonesia
6. Dra. Ngizatun 19701119 199802 2 001 P BP/BK
7. Dian Adrianto, S.Pd.,
M.Pd.
19700317 200501 1 008 L Prod. Ototronika
8. Dulhadi, S.Ag., M.Pd.I. 19690805 200501 1 005 L PAI
9. Adria Vineta, S.Si. 19711217 200604 2 007 P Fisika/IPA
Terpadu
10. Asih Niyati, S.Pd. 19720728 200604 2 010 P Prakarya/KWR
11. Lamini, S.Pd. 19640402 200701 2 005 P BP/BK
12. Siti Sulaikah, S.Pd., M.Pd. 19690917 200701 2 017 P Bhs. Inggris
-
50
13. Hery Ridawati, S.Pd. 19700509 200701 2 017 P PKn
14. Fitri Nurhayati Sih W,
S.Pt.
19740620 200701 2 012 P Kimia
15. Dyah Sulistyorini, S.Pd. 19750916 200604 2 012 P Matematika
16. Mariati, S.Pd., M.Pd. 19750423 200801 2 006 P Prod.
Mekatronika
17. M. Hafid, S.Ag. 19620612 198703 1 018 L PAI
18. Retno Agustin Dwi A,
S.Pd.
19820807 200803 2 002 P Fisika
19. Drs. Sugeng Winarto 19661212 200701 1 024 L Mesin
20. Sri Supadmi, S.Pd. 19690905 200801 2 013 P Bhs. Inggris
21. Anis Fadilah, S.Pd., M.Sc. 19771116 200801 2 013 P Matematika
22. Achiruddin Pasila, S.Pd. 19791022 200902 1 003 L Penjaskes
23. Indaryanto, S.Pd.T. 19790618 200902 1 002 L Teknik Mesin
24. Sulistyo, S.Pd. 19800531 200902 1 001 L Seni Budaya
25. Ani Kurniasari, S.Pd. 19821210 200902 2 003 P Kimia
26. Daniel Adi Prabowo, S.Pd. 19830914 200902 1 006 L Bahasa Jawa
27. Hendrik Ade Putra, S.Pd. 19850115 200902 1 004 L Prod.
Mekatronika
28. Puji Wijayanti, S.Pd. 19850628 200902 2 003 P Bhs. Indonesia
29. Siswanto, S.Pd. 19750123 200902 1 005 L Teknik Otomotif
30. Heru Lukman W., S.Pd. 19850722 200902 1 005 L Bahasa Jepang
31. Evita Rintarsih, S.Pd. 19780307 201001 2 008 P Teknik
Bangunan
32. Devi Listyowati, S.P. 19781211 201001 2 005 P Produktif
Budidaya
33. Dewi Fatihatuzulfa, S.Psi. 19790412 201001 2 010 P BP/BK
34. Djaru Purnomo, S.Pd. 19790426 201001 1 012 L Teknik Mesin
35. Sukiningsih, S.Pd. 19791107 201001 2 015 P Teknik Mesin
36. Daud Lanang P., S.Pd. 19800608 201001 1 014 L Prod.
-
51
Mekatronika
37. Syaefudin Afan Eko H.,
S.T.
19830616 201001 1 022 L Teknik Mesin
38. Ayustina Krisniati, S.P. 19830625 201001 2 021 P Pertanian
39. Ifana Tri Kusumastuti,
S.P.
19840509 201001 2 013 P Pertanian
40. Zainal Arifin, S.Pd.T. 19850423 201001 1 015 L Prod.
Mekatronika
41. Mahetasari, S.Ant. 19860511 201001 2 017 P Sejarah
Indonesia
42. Eko Listyo Sahono, S.Pd. 19790123 201001 1 011 L Teknik Otomotif
43. Samsul Huda, S.Pd. 19790831 201402 1 001 L Teknik Otomotif
44. Arif Rusgiono, S.Pd. 19840803 201402 1 001 L Teknik Otomotif
45. Sidiq Suprayogi, S.Pd. 19860315 201402 1 001 L Teknik Otomotif
46. Cahyono Dwi A, S.Pd.T. 19860205 201402 1 001 L Teknik Otomotif
47. Eko Noferi Yanto, S.Pd. 19881111 201402 1 001 L Teknik Otomotif
48. Dimas Nico Saputra, S.Pd. 19911130 201402 1 001 L Teknik Otomotif
Tabel 3.3
Guru Tidak Tetap di SMK Negeri 3 Salatiga (Sumber: Administrasi Sekolah)
No. Nama NUP L/P Mengajar
1. Pramesthi Dewi, S.Pd. 200707 2 001 P Prod.
Meka/KPPI
2. Hasan H. N. W., S.Pd.T. 200807 1 002 L Produktif Mesin
3. Samuel Ngasto R., S.Th. 200807 1 003 L Pend. Agama
Kristen
4. Anggit Dian Nugroho,
S.Pd.
200807 1 004 L Penjaskes
5. Hery Winarno, S.P. 200807 1 005 L Produktif Agro
6. Ahmad Abdul Mutholib, 201007 1 007 L Matematika
-
52
S.Pd.
7. Anton Nugroho, S.Pd. 201007 1 008 L Prakarya/KWR/
MekTek
8. Angga Arga Wastu, S.Pd. 201007 1 009 L Bhs. Inggris/
Simulasi Digital
9. Ardiana Angga Widianto,
S.Pd.
201207 1 025 L Oto
10. M. Chamid, A.Md. 200707 1 010 L Simulasi Digital
11. Wiwid Haniffudin, S.Pd. 201207 1 027 L Oto
12. Anjar Subagio, S.Pd. 201208 1 029 L Prakarya/KWR/
Simulasi Digital
13. Novi Widi Atmaja, S.Pd. 201208 1 030 L Prod. Ototronika
14. Nurul Fitri, S.Pd. 201307 2 038 P Bhasa dan
Sastra Indonesia
15. Aris Nursaid, S.Pd. 201307 2 039 P Matematika
16. Wahyu Sharandavi, S.Pd. 201307 1 040 L Prod.
Mekatronika
17. Nor Rosidah, S.Pd. 201309 2 042 P Penjaskes
18. Uswatun Khasanah, S.Pd. 201307 2 033 P Bhs. Inggris/
Bhs. Indonesia
19. Wida Rahayu, S.Pd. 201407 2 044 P Seni Budaya
20. Rina Wijayanti, S.Pd. 201407 2 045 P Bahasa Jawa
21. Siti Noor Fauziah, S.Pd. 201407 2 046 P Prakarya/KWR/
Prod. TSM
22. Elys Munadziroh, S.Pd. 201407 2 047 P Bhs. Indonesia
23. Fita Indriyani, S.Psi., S.Pd. 201407 2 048 P BP/BK
24. Eko Budi Riyanto, S.Pd. 201407 2 049 L Teknik Mesin
25. Ema Apriadi, S.Pd. 201507 1 051 L Bhs. Indonesia
26. Ayu Riana Isnawati, M.Sc. 201507 2 052 P Matematika
27. Tri Rahma Adi S., S.Pd. 201507 1 053 L TSM
-
53
28. Solikhin, S.Pd.I. 201507 1 054 L PAI
29. Bayu Afrianto, S.Pd. 201508 1 055 L Prod. Ototronika
30. Drs. Paulus Hau Pita 201510 1 056 L BP/BK
31. Siti Muhtariyah, S.Ag. 201301 2 031 P PAI
32. Wahyu Sriyanti, B.A. 19560404 198603 2 002 P Fisika
33. Rita P. K. W., S.H., M.Pd. 19671026 200701 2 012 P PKn
34. Dina Dyah Sari R., S.Pd. 19770812 200701 2 012 P Geomatika
35. Masyhoed, S.Pd. 19690305 200212 1 003 L Geomatika
Tabel 3.4
Karyawan PNS di SMK Negeri 3 Salatiga (Sumber: Administrasi Sekolah)
No. Nama NIP L/P Tugas Pekerjaan
1. Joko Maryono, A.Md. 19840217 201101 1 013 L Verifikator Keu.
2. Eko Yuliani 19660723 201406 2 001 P Staf Keuangan
3. Tukiman 19830312 201406 1 001 L Staf
Tabel 3.5
Pegawai Tidak Tetap di SMK Negeri 3 Salatiga (Sumber: Administrasi
Sekolah)
No. Nama NUP L/P Mengajar
1. Sugimin 200807 1 014 Koord. Tata
Usaha
2. Nazifudin 200807 1 011 Penjaga Malam
3. Harmin 200707 1 012 Kebersihan
4. Faizal Ahmad Hafiyudin 200807 1 013 Penjaga Malam
-
54
5. Mohamad Toha Al Hasan 200907 1 015 Satpam
6. Muhtari 200907 1 016 Tukang Kebun
7. Muh Dahlan 200907 1 018 Tukang Kebun
8. Munawir 201007 1 019 Tukang Kebun
9. Buang 201007 1 020 Kebersihan
10. Indro Setyo Permono 201203 1 023 Satpam
11. Devis Afista Khrisna N 201207 1 028 Toolman
Ototronika
12. Nugroho 201301 1 032 Prod.
Mekatronika
13. Sriyono 201307 1 034 Toolman
14. Ahmad Saiful K 201307 1 035 Kebersihan
15. Muhammad Bagus W 201307 1 036 Penjaga Malam
16. Afdlol Legowo 201309 1 037 Toolman
Ototronika
17. Yuli Supriyatiningsih 201506 2 057 Staf
18. Siti Samsiyah, S.I.Pust. 201607 2 058 Pustakawan
7. Fasilitas, Sarana dan Prasarana SMK Negeri 3 Salatiga
Adapun fasilitas, sarana dan prasarana yang terdapat pada SMK
Negeri 3 Salatiga yaitu:
a. Ruang Belajar
Tabel 3.6
Ruang Belajar di SMK Negeri 3 Salatiga (Sumber: Administrasi Sekolah)
No. Jenis Ruangan Jumlah Kondisi
1. Perpustakaan 1 Baik
-
55
2. Lab. Biologi 1 Baik
3. Lab. Bahasa 1 Baik
4. Lab. Fisika 1 Baik
5. Lab. Komputer 1 Baik
6. Ruang Musik 1 Baik
7. Bengkel Welding (Pengelasan) 1 Baik
8. Bengkel Mekatronika 1 Baik
9. Bengkel TSM 1 Nbaik
10. Bengkel Ototronika 1 Baik
11. Green House 1 Baik
b. Ruang Kantor Tabel 3.7
Ruang Kantor di SMK Negeri 3 Salatiga (Sumber: Administrasi DSekolah)
No. Jenis Ruangan Jumlah Kondisi
1. Kepala Sekolah 1 Baik
2. Guru 1 Baik
3. Tata Usaha 1 Baik
4. Tamu 1 Baik
5. Ruang Kurikulum 1 Baik
c. Ruang Penunjang Tabel 3.8
Ruang Penunjang di SMK Negeri 3 Salatiga (Sumber: Administrasi
Sekolah)
No. Jenis Ruangan Jumlah Kondisi
-
56
1. KM/WC Guru 2 Baik
2. KM/WC Siswa 12 Baik
3. BK 1 Baik
4. UKS 1 Baik
5. Ibadah 1 Baik
6. Koperasi 1 Baik
7. Ruang Pramuka 1 Baik
8. Ruang OSIS 1 Baik
9. Kantin 1 Baik
10. Pos Satpam 1 Baik
11. Ruang Unit Produksi 1 Baik
d. Lapangan
Tabel 3.9
Lapangan di SMK Negeri 3 Salatiga (Sumber: Administrasi Sekolah)
No. Lapangan Jumlah Kondisi Keterangan
1. Lapangan Olahraga
untuk voli, basket,
dan futsal
1 Baik Satu
lapangan bisa
digunakan
untuk voli,
basket, dan
futsal
2. Lapangan Upacara 1 Baik Bentuk
bangun
teratur
e. Kegiatan Pengembangan Siswa
1) Paskibra
-
57
2) Pramuka
3) PMR
4) Futsal
5) Volly
6) Basket
7) SKI
8) Pencak Silat (Karate), dll
8. Prestasi SMK Negeri 3 Salatiga
a. Juara I Pencak Silat Pakubumi Bandung 2019\
b. Juara I POPDA Kota Salatiga 2018 cabor Bola Volley Puta
c. Juara I, II, III POPDA Kota Asalatiga 2018 cabor Pencak Silat
d. Juara Umum Gelar Aksi Paskibra IX Tahun 2018 di SMA N I
Ungaran
e. Juara I Lomba Artikel tingkat Wira
f. Juara I Lomba PPGD Putra tingkat SMA se Kota Salatiga Tahun
2017
g. Juara I LKS Welding tingkat Kota Salatiga Tahun 2017
h. Juara I Pencak Silat Putri Salatiga CUP 2017
i. Juara III Music Competition Public Relation FTI UKSW 2016
j. Juara I Halang-rintang Putra LKK XXI di SMA N I Salatiga 2016
k. Juara II PBT Putra LKK XXI di SMA N I Salatiga 2016
-
58
l. Juara III Geguritan Putra SMK se Kota Salatiga 2016 dan masih
banyak kejuaraan-kejuaraan yang lain
B. Obyek Penelitian
Obyek penelitian ini adalah siswa kelas X TSM 3 tahun pelajaran
2018/2019 semester genap dengan jumlah siswa sebanyak 34 siswa yang
terdiri dari 31 laki-laki dan 3 perempuan. Di dalam kelas, siswa cenderung
pasif dan tidak percaya diri dalam mengikuti kegiatan pembelajaran, serta
rata-rata nilai PAI kelas ini lebih rendah dibandingkan dengan kelas lain.
Pemilihan kelas ini bertujuan untuk memperbaiki dan meningkatkan
proses pembelajaran dan prestasi belajar siswa di kelas X TSM 3
khususnya pada pembelajaran PAI.
Berikut daftar nama siswa kelas X TSM 3 SMK Negeri 3 Salatiga
yang menjadi obyek penelitian:
Tabel 3.10
Nama Siswa Kelas X TSM 3 SMK Negeri 3 Salatiga
No. NAMA L/P
1. AHMAD SYAIFUL FAJAR L
2. AKBAR DHAFA MAULANA L
3. ANDI SETYAWAN L
4. BAGUS SEPTIYANTO L
5. BAYU AJI FAJAR SUSANTO L
6. BAYU AJI PRASETYO L
.7. DIKY WAHYU PUTRA PRATAMA L
-
59
.8. DODI KRISTIAN L
9. FEBRIA DHURIYATININGRUM P
10. HERI KURNIAWAN L
11. KHOIRUL ANAM L
12. LIA LEVI VANI P
13. MAHMUD WAHID L
14. MUHAMAD BAGAS WAHYUDIN L
15. MUHAMAD INDRA SAPUTRA L
16. MUHAMAD RAMDANI L
17. MUHAMMAD GHOFUR L
18. MUHAMMAD MUHROMIM L
19. MUHAMMAD OKA NAUVAL BAIKHAQI L
20. MUHAMMAD SHOCHIBUL ANWAR L
21. MUHAMMAD SYARIF HIDAYATULLAH L
22. MUHAMMAD YUSUF EFENDI L
23. NIAM HIDAYAT L
24. RAMA FAJAR YULIANO L
25. RIDHO KURNIAWAN L
26. RIFQI LUKMANUL HAKIM L
27. ROBY KUSUMA PRADANA L
28. SIGIT PRASETIYO L
29. SLAMET TUROHMAN L
30. TEGAR RAHMAT WAHYUDA L
31. THOIFATUL MANSYUROH L
32. TIYA LESTARI P
33. TRI MULYONO L
-
60
34. WAHYU ADI KURNIAWAN L
C. Deskripsi Pelaksanaan Siklus
1. Siklus 1
Pada tahap pelaksanan siklus I melalui 4 tahapan yang telah
direncanakan sebelumnya yaitu meliputi perencanaan, pelaksanaan,
observasi dan r