bab i pendahuluan - repository.upi.edurepository.upi.edu/2546/4/s_ipai_0907273_chapter1.pdf · dari...

13
1 Reka Destiany Endah, 2013 Efektivitas Penggunaan Media Pembelajaran Interaktif Flash Card Untuk Meningkatkan Pemahaman Siswa Terhadap Hukum Tajwid (Studi Eksperimen Pada Sub Bahasan Hukum Bacaan Madd Dan Waqaf Di SMP Negeri 51 Bandung Semester Genap Tahun Pelajaran 2012/2013) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Setiap manusia pasti membutuhkan apa yang dinamakan pendidikan untuk kelangsungan hidupnya, karena manusia adalah “Homo Educandum” atau makhluk yang selalu membutuhkan pendidikan, hal itu dikarenakan diantara makhluk Allāh Swt. hanya manusia yang dikaruniai akal dan pikiran. Dengan adanya akal itulah manusia bisa berkembang dari tidak tahu menjadi tahu dari tidak bisa menjadi bisa yaitu dengan melalui pendidikan, yang intinya adalah bahwa pendidikan itu sangat penting bagi seluruh manusia. Sejalan dengan hal yang telah diuraikan di atas, Syahidin (2009: 23) menyebutkan bahwa: Manusia diciptakan Allāh dilengkapi dengan berbagai kelengkapan sesuai dengan kebutuhan hidupnya, sehingga ia dapat menata kehidupan di muka bumi dengan baik. Segala kelengkapan itu bersifat potensial. Melalui berbagai tahapan waktu dan perkembangannya, ia akan mampu hidup mandiri. Setelah manusia dilahirkan ke dunia, ia akan sangat bergantung pada bantuan pihak lain dalam menggunakan dalam menggunakan dan mengembangkan potensinya itu. Untuk mencapai tahap tertentu dalam perkembangannya, manusia memerlukan upaya orang lain yang mampu dan rela memberikan bimbingan ke arah kedewasaan, paling tidak bantuan dari sang ibu. Upaya itu adalah proses pendidikan. Suatu negara dapat dikatakan maju apabila penduduknya memiliki pendidikan yang bagus dan berkualitas tinggi. Melihat begitu pentingnya pendidikan bagi umat manusia, banyak pandangan manusia yang mewajibkan masyarakat untuk menjaga keberlangsungan pendidikan. Pendidikan yang dicita-citakan oleh seluruh manusia adalah pendidikan yang dapat menjadikan manusia yang sesungguhnya dengan kata lain bahwa pendidikan dapat memanusiakan manusia, artinya segala potensi dan daya pikir

Upload: vuhanh

Post on 08-Mar-2019

222 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB I PENDAHULUAN - repository.upi.edurepository.upi.edu/2546/4/S_IPAI_0907273_Chapter1.pdf · dari peristiwa-peristiwa bersejarah (Islām), meneladani tokoh-tokoh ... Indonesia merupakan

1 Reka Destiany Endah, 2013 Efektivitas Penggunaan Media Pembelajaran Interaktif Flash Card Untuk Meningkatkan Pemahaman Siswa Terhadap Hukum Tajwid (Studi Eksperimen Pada Sub Bahasan Hukum Bacaan Madd Dan Waqaf Di SMP Negeri 51 Bandung Semester Genap Tahun Pelajaran 2012/2013) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Setiap manusia pasti membutuhkan apa yang dinamakan pendidikan untuk

kelangsungan hidupnya, karena manusia adalah “Homo Educandum” atau

makhluk yang selalu membutuhkan pendidikan, hal itu dikarenakan diantara

makhluk Allāh Swt. hanya manusia yang dikaruniai akal dan pikiran. Dengan

adanya akal itulah manusia bisa berkembang dari tidak tahu menjadi tahu dari

tidak bisa menjadi bisa yaitu dengan melalui pendidikan, yang intinya adalah

bahwa pendidikan itu sangat penting bagi seluruh manusia.

Sejalan dengan hal yang telah diuraikan di atas, Syahidin (2009: 23)

menyebutkan bahwa:

Manusia diciptakan Allāh dilengkapi dengan berbagai kelengkapan sesuai

dengan kebutuhan hidupnya, sehingga ia dapat menata kehidupan di muka

bumi dengan baik. Segala kelengkapan itu bersifat potensial. Melalui

berbagai tahapan waktu dan perkembangannya, ia akan mampu hidup

mandiri. Setelah manusia dilahirkan ke dunia, ia akan sangat bergantung

pada bantuan pihak lain dalam menggunakan dalam menggunakan dan

mengembangkan potensinya itu. Untuk mencapai tahap tertentu dalam

perkembangannya, manusia memerlukan upaya orang lain yang mampu dan

rela memberikan bimbingan ke arah kedewasaan, paling tidak bantuan dari

sang ibu. Upaya itu adalah proses pendidikan.

Suatu negara dapat dikatakan maju apabila penduduknya memiliki

pendidikan yang bagus dan berkualitas tinggi. Melihat begitu pentingnya

pendidikan bagi umat manusia, banyak pandangan manusia yang mewajibkan

masyarakat untuk menjaga keberlangsungan pendidikan.

Pendidikan yang dicita-citakan oleh seluruh manusia adalah pendidikan

yang dapat menjadikan manusia yang sesungguhnya dengan kata lain bahwa

pendidikan dapat memanusiakan manusia, artinya segala potensi dan daya pikir

Page 2: BAB I PENDAHULUAN - repository.upi.edurepository.upi.edu/2546/4/S_IPAI_0907273_Chapter1.pdf · dari peristiwa-peristiwa bersejarah (Islām), meneladani tokoh-tokoh ... Indonesia merupakan

2

Reka Destiany Endah, 2013 Efektivitas Penggunaan Media Pembelajaran Interaktif Flash Card Untuk Meningkatkan Pemahaman Siswa Terhadap Hukum Tajwid (Studi Eksperimen Pada Sub Bahasan Hukum Bacaan Madd Dan Waqaf Di SMP Negeri 51 Bandung Semester Genap Tahun Pelajaran 2012/2013) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

yang dimiliki oleh manusia benar-benar dikembangkan dengan sangat baik

sehingga dapat menghasilkan manusia yang berpikir, kreatif serta memiliki

integritas yang tinggi.

Dalam sistem pendidikan persekolahan terdapat dua istilah yaitu pendidikan

dan pengajaran. Terhadap kedua istilah di atas para praktisi pendidikan lebih

cenderung ke arah pengajaran bukan pendidikan. Menurut Syahidin (2009: 2):

Pendidikan bukan sekedar transfer informasi tentang ilmu pengetahuan dari

guru kepada murid, melainkan suatu proses pembentukan karakter. Ada tiga

misi utama pendidikan yaitu pewarisan pengetahuan (transfer of

knowledge), pewarisan budaya (transfer of culture), dan pewarisan nilai

(transfer of value). Sebab itu pendidikan bisa dipahami dengan transformasi

nilai-nilai dalam rangka pembentukan kepribadian dengan segala aspek

yang dicakupnya. Sedangkan pengajaran lebih berorientasi pada pengalihan

pengetahuan dan keterampilan untuk memperoleh keahlian khusus atau

spesialisasi yang terkurung dalam ruang spesialisasinya yang sempit tetapi

sangat mendalam.

Setiap proses pendidikan berpusat pada kemampuan setiap individu dalam

meningkatkan kualitas hidup. Pendidikan yang bermutu akan menghasilkan

output yang baik, sebuah lembaga pendidikan merupakan miniatur dari suatu

masyarakat yang luas. Guru sebagai salah satu komponen lembaga pendidikan

yang tidak bisa terpisah dari keberadaan siswa terutama dilingkungan belajar

mengajar, karena guru setiap saat berinteraksi dengan siswanya dalam kegiatan

belajar mengajar. Menurut Djamarah (2005: 31) mengemukakan bahwa dalam

pengertian sederhana guru adalah orang yang memberikan ilmu pengetahuan

kepada anak didik.

Untuk mencapai suatu kegiatan belajar mengajar yang efektif dan efisien,

seorang guru harus memberikan variasi pengajaran yang tepat, disesuaikan

dengan kondisi karakteristik siswa dan materi yang ada. Jadi, seorang guru harus

pintar dalam memilih metode dan media pembelajaran yang digunakan.

Mata pelajaran Pendidikan Agama Islām (PAI) merupakan suatu pelajaran

yang bertujuan untuk menumbuhkan dan meningkatkan keimanan peserta didik

melalui pemberian dan pemupukan pengetahuan, penghayatan dan pengamalan

Page 3: BAB I PENDAHULUAN - repository.upi.edurepository.upi.edu/2546/4/S_IPAI_0907273_Chapter1.pdf · dari peristiwa-peristiwa bersejarah (Islām), meneladani tokoh-tokoh ... Indonesia merupakan

3

Reka Destiany Endah, 2013 Efektivitas Penggunaan Media Pembelajaran Interaktif Flash Card Untuk Meningkatkan Pemahaman Siswa Terhadap Hukum Tajwid (Studi Eksperimen Pada Sub Bahasan Hukum Bacaan Madd Dan Waqaf Di SMP Negeri 51 Bandung Semester Genap Tahun Pelajaran 2012/2013) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

serta pengalaman peserta didik tentang agama Islām sehingga menjadi manusia

muslim yang terus berkembang dalam hal keimanan, ketaqwaannya kepada Allāh

Swt.serta berakhlak mulia dalam kehidupan pribadi, bermasyarakat berbangsa dan

bernegara. Mata pelajaran Pendidikan Agama Islām merupakan mata pelajaran

yang wajib diberikan pada setiap jenjang pendidikan.

Berdasarkan Keputusan Menteri Agama Nomor 211 Tahun 2011

menyatakan bahwa materi-materi yang diajarkan dalam mata pelajaran

Pendidikan Agama Islām (PAI) SMP terdiri dari lima aspek yang harus

disampaikan kepada peserta didik, kelima aspek itu adalah:

1. Al-Qur`ān/Hadiś; menekankan pada kemampuan membaca,menulis,

dan menterjemahkan dengan baik dan benar;

2. Keimanan; menekankan pada kemampuan memahami dan

mempertahankan keyakinan, serta menghayati dan mengamalkan

nilai-nilai asma’ul husna sesuai dengan kemampuan peserta didik;

3. Akhlak; menekankan pada pengamalan sikap terpuji dan menghindari

akhlak tercela;

4. Fiqih/Ibadah; menekankan pada cara melakukan ibadah dan

mu’amalah yang baik dan benar; dan

5. Tarikh; menekankan pada kemampuan mengambil pelajaran (`ibrah)

dari peristiwa-peristiwa bersejarah (Islām), meneladani tokoh-tokoh

muslim yang berprestasi, dan mengaitkannya dengan fenomena-

fenomena sosial, untuk melestarikan dan mengembangkan

kebudayaan dan peradaban Islām.

Salah satu materi yang sulit untuk dipahami dan dihafal dalam mata

pelajaran PAI adalah materi yang termasuk ke dalam aspek al-Qur`ān yang salah

satu materinya adalah mengenai hukum tajwīd. Pembelajaran Pendidikan Agama

Islām (PAI) diberikan pada setiap jenjang pendidikan dari mulai pendidikan

rendah hingga pendidikan tinggi yaitu dari mulai SD/SMP/SMA yang bisa

dihitung hampir sudah 12 tahun belajar Pendidikan Agama Islām (PAI)

seharusnya setiap siswa sudah dapat membaca al-Qur`ān dengan baik dan benar

sesuai dengan hukum tajwīd, namun pada kenyataannya banyak siswa yang belum

mampu membaca al-Qur`ān dengan baik dan benar.

Page 4: BAB I PENDAHULUAN - repository.upi.edurepository.upi.edu/2546/4/S_IPAI_0907273_Chapter1.pdf · dari peristiwa-peristiwa bersejarah (Islām), meneladani tokoh-tokoh ... Indonesia merupakan

4

Reka Destiany Endah, 2013 Efektivitas Penggunaan Media Pembelajaran Interaktif Flash Card Untuk Meningkatkan Pemahaman Siswa Terhadap Hukum Tajwid (Studi Eksperimen Pada Sub Bahasan Hukum Bacaan Madd Dan Waqaf Di SMP Negeri 51 Bandung Semester Genap Tahun Pelajaran 2012/2013) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

Al-Qur`ān adalah kitab suci umat Islām yang tidak saja harus diimani,

namun juga harus dibaca, dikaji dan diamalkan. Menurut Arifin (2009: 14)

menyebutkan bahwa hal yang terpenting ialah, al-Qur`ān harus dibaca dengan

bacaan/tilawah yang sebenarnya (harus mengikuti aturan-aturan dalam

membacanya). Sebagaimana Firman Allāh dalam QS. Al-Baqarah ayat 121 yang

berbunyi:

لونه حق تالوته أولـئك يـؤمن ناهم الكتاب يـتـ ون به ومن يكفر به فأولـئك هم الذين آتـيـ الخاسرون

Artinya : “Orang-orang yang telah kami berikan kitab kepadanya, mereka

membacanya dengan bacaan yang sebenarnya, mereka itu beriman

kepadanya. Dan barangsiapa yang ingkar kepadanya, maka mereka

itulah orang-orang yang rugi.” (QS. Al-Baqarah [2]: 121)1

Indonesia merupakan Negara yang mayoritas penduduknya beragama Islām.

Namun, melihat kenyataan yang ada di kalangan umat Islām Indonesia yang

sebagian besar tidak dapat membaca al-Qur`ān sesuai kaidah tajwīd, atau bahkan

ada yang tidak dapat membaca al-Qur`ān atau tulisan huruf Arab sama sekali.

Berdasarkan hasil pretest yang dilakukan oleh UKM BAQI (Baca Al-

Qur`ān Intensif) Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) pada semester ganjil

tahun 2012/2013 menunjukkan hasil sebagai berikut:

Tabel 1.1

Presentasi Hasil Pretest UKM BAQI UPI Semester Ganjil 2012/2013

FAKULTAS NILAI TES BACA AL-QUR`ĀN

Jumlah TPD 1 TPD 2 TD TT TM

FIP 10 124 349 134 44 661

FPIPS 16 141 339 134 43 673

FPBS 35 131 359 171 39 735

D3 Keperawatan 2 5 13 2 - 22

1Seluruh teks dan terjemah Al-Qur`ān dalam skripsi ini dikutip dari Microsoft Word Menu Add-

Ins Al-Qur`ān dan disesuaikan dengan Al-Qur`ān dan Terjemahnya. (2002). Penerjemah: Tim

Penerjemah Depag RI. Jakarta: Depag RI.

Page 5: BAB I PENDAHULUAN - repository.upi.edurepository.upi.edu/2546/4/S_IPAI_0907273_Chapter1.pdf · dari peristiwa-peristiwa bersejarah (Islām), meneladani tokoh-tokoh ... Indonesia merupakan

5

Reka Destiany Endah, 2013 Efektivitas Penggunaan Media Pembelajaran Interaktif Flash Card Untuk Meningkatkan Pemahaman Siswa Terhadap Hukum Tajwid (Studi Eksperimen Pada Sub Bahasan Hukum Bacaan Madd Dan Waqaf Di SMP Negeri 51 Bandung Semester Genap Tahun Pelajaran 2012/2013) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

Jumlah 63 401 1060 441 126 2091

Jumlah Keseluruhan

Tingkat Kelulusan 1524 567 2091

Persentase Keseluruhan

Tingkat Kelulusan 72,9% 27,1% 100%

Keterangan Belum Lulus

Tes BAQI

Lulus

Tes BAQI

Sumber: UKM BAQI UPI

Berdasarkan tabel presentasi hasil pretes UKM BAQI UPI menunjukkan

bahwa 72,9% belum memenuhi kriteria lulus baca al-Qur`ān dan 27,1% telah

memenuhi kriteria lulus bacaal-Qur`ān. Kriteria minimal kelulusan tes baca al-

Qur`ān menurut UKM BAQI UPI adalah sebagai berikut:

Tabel 1.2

Kategorisasi Tingkat Kemampuan Baca Al-Qur`ān UKM BAQI UPI

TINGKAT

KEMAMPUAN CIRI UTAMA KETERANGAN

TPD 1

(Tingkat Pra Dasar 1)

Tidak Mengenal Huruf Hijāiyah

bersyakal mandiri

Bisa baca huruf hijāiyah mandiri,

tapi masih tertukar

Bisa baca huruf hijāiyah mandiri

Belum Lulus Tes

BAQI

TPD 2

(Tingkat Pra Dasar 2)

Bisa membaca huruf hijāiyah

sambung

Membacanya lambat atau terbata-

bata

Membaca huruf hijāiyah

sambung, makhrajnya kurang

tepat

Belum Lulus Tes

BAQI

TD

(Tingkat Dasar)

Membaca huruf hijāiyah sambung

lancar

Tajwīd praktisnya banyak yang

salah

Belum Lulus Tes

BAQI

Page 6: BAB I PENDAHULUAN - repository.upi.edurepository.upi.edu/2546/4/S_IPAI_0907273_Chapter1.pdf · dari peristiwa-peristiwa bersejarah (Islām), meneladani tokoh-tokoh ... Indonesia merupakan

6

Reka Destiany Endah, 2013 Efektivitas Penggunaan Media Pembelajaran Interaktif Flash Card Untuk Meningkatkan Pemahaman Siswa Terhadap Hukum Tajwid (Studi Eksperimen Pada Sub Bahasan Hukum Bacaan Madd Dan Waqaf Di SMP Negeri 51 Bandung Semester Genap Tahun Pelajaran 2012/2013) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

TT

(Tingkat Terampil)

Membaca denganlancar

Tajwīd praktisnya relatif benar

Teori tajwīd tidak tahu/sedikit

tahu

Lulus Tes BAQI

TM

(Tingkat Mahir)

Membaca dengan taḥsīn

Tajwīd praktisnya benar

Menguasai teori tajwīd

Lulus Tes BAQI

Sumber: UKM BAQI UPI

Berdasarkan hasil pretes UKM BAQI UPI, menunjukkan bahwa salah satu

yang menjadi bagian penting dalam baca al-Qur`ān yang baik dan benar adalah

terletak pada tajwīdnya. Menurut Abdurohim (2007: 3) mengemukakan bahwa:

Definisi tajwīd secara bahasa berasal dari kata jawwada, yujawwidu,

tajwīdan yang artinya membaguskan atau membuat jadi bagus. Secara

istilah tajwīd ialah ilmu yang memberikan segala pengertian tentang huruf,

baik hak-hak huruf (ḥaqqul ḥarf) maupun hukum-hukum baru yang timbul

setelah hak-hak huruf (mustaḥaqqul ḥarf) dipenuhi, yang terdiri atas sifat-

sifat huruf, hukum-hukum madd, dan lain sebagainya.

Al-Qur`ān merupakan firman Allāh yang agung, yang dijadikan pedoman

hidup oleh seluruh kaum Muslimin. Membacanya bernilai ibadah dan

mengamalkannya merupakan kewajiban yang diperintahkan dalam agama.

Seorang muslim harus mampu membaca ayat-ayat al-Qur`ān dengan baik sesuai

dengan yang diajarkan oleh Rasulullāh Saw. inilah salah satu tujuan mempelajari

ilmu tajwīd.

Dalam kegiatan belajar mengajar di dalam atau di luar kelas dibutuhkan

suatu media yang cocok dan sesuai dengan tujuan pembelajaran. Sebenarnya tidak

ada suatu jenis media yang paling baik untuk semua situasi termasuk materi

pembelajaran. Tetapi pada dasarnya semua media itu baik dan bagus, tapi

penggunaannya yang disesuaikan dengan materi, waktu yang harus dicapai

sehinnga kegiatan belajar berjalan dengan lancar, sukses dan memuaskan.

Untuk mendukung proses pembelajaran PAI agar menjadi lebih baik dan

tidak membosankan dibutuhkan media yang cocok agar pembelajaran pendidikan

agama dapat menyenangkan dan dapat diserap dengan baik oleh siswa. Media

Page 7: BAB I PENDAHULUAN - repository.upi.edurepository.upi.edu/2546/4/S_IPAI_0907273_Chapter1.pdf · dari peristiwa-peristiwa bersejarah (Islām), meneladani tokoh-tokoh ... Indonesia merupakan

7

Reka Destiany Endah, 2013 Efektivitas Penggunaan Media Pembelajaran Interaktif Flash Card Untuk Meningkatkan Pemahaman Siswa Terhadap Hukum Tajwid (Studi Eksperimen Pada Sub Bahasan Hukum Bacaan Madd Dan Waqaf Di SMP Negeri 51 Bandung Semester Genap Tahun Pelajaran 2012/2013) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

menjadi sarana komunikasi antara guru dan siswa dalam menyampaikan materi-

materi ajar kepada siswa dengan menggunakan alat bantu yang sesuai dengan

kebutuhan, situasi dan kondisi dalam pembelajaran.

Media merupakan perantara komunikasi dalam proses pembelajaran antara

guru dengan siswa. Hamalik (Arsyad, 2011: 15) mengemukakan bahwa:

Pemakaian media pembelajaran dalam proses belajar mengajar dapat

membangkitkan keinginan dan minat yang baru, membangkitkan motivasi

dan rangsangan kegiatan belajar, dan bahkan membawa pengaruh-pengaruh

psikologis terhadap siswa. Penggunaan media pembelajaran pada tahap

orientasi pembelajaran akan sangat membantu keefektifan proses

pembelajaran dan penyampaian pesan dan isi pelajaran pada saat itu. Selain

membangkitkan motivasi dan minat siswa, media pembelajaran juga dapat

membantu siswa meningkatkan pemahaman, menyajikan data dengan

menarik dan terpercaya, memudahkan penafsiran data, dan memadatkan

informasi.

Sejalan dengan uraian tersebut, Ramayulis (2010: 203) berpendapat bahwa:

Dengan adanya alat/media maka tradisi lisan dan tulisan dalam proses

pembelajaran dapat diperkaya dengan berbagai alat/media pengajaran.

Dengan tersedianya alat/media pengajaran, guru dapat menciptakan

berbagai situasi kelas, menentukan metode pengajaran yang akan ia pakai

dalam situasi yang berlainan dan menciptakan iklim yang emosional yang

sehat diantara murid-muridnya. Bahkan alat/media pengajaran ini

selanjutnya membantu guru “membawa” dunia ke dalam kelas. Dengan

demikian ide yang abstrak dan samar-samar (remote) sifatnya menjadi

konkrit dan mudah dimengerti oleh murid. Bila alat/media ini dapat

difungsikan secara tepat, maka murid akan banyak terlibat dalam proses

pembelajaran, sehingga pengalaman belajar anak dapat ditingkatkan.

Dengan menggunakan media pembelajaran diharapkan siswa mampu

menyerap materi-materi yang telah disampaikan oleh guru dan dapat

meningkatkan kemampuan siswa dalam memanfaatkan seluruh alat inderanya.

Semakin banyak alat bantu yang digunakan maka semakin banyak pula

rangsangan yang diberikan oleh guru kepada siswa yang bermanfaat dalam

meningkatkan kemampuan menerima dan mengolah informasi menjadi pelajaran

yang dapat dimengerti dan dipahami serta dapat dipertahankan dalam ingatan

siswa tersebut.

Page 8: BAB I PENDAHULUAN - repository.upi.edurepository.upi.edu/2546/4/S_IPAI_0907273_Chapter1.pdf · dari peristiwa-peristiwa bersejarah (Islām), meneladani tokoh-tokoh ... Indonesia merupakan

8

Reka Destiany Endah, 2013 Efektivitas Penggunaan Media Pembelajaran Interaktif Flash Card Untuk Meningkatkan Pemahaman Siswa Terhadap Hukum Tajwid (Studi Eksperimen Pada Sub Bahasan Hukum Bacaan Madd Dan Waqaf Di SMP Negeri 51 Bandung Semester Genap Tahun Pelajaran 2012/2013) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

Dalam usaha memanfaatkan media sebagai alat bantu, Edgar Dale

mengadakan klasifikasi pengalaman menurut tingkat dari yang paling konkret ke

yang paling abstrak. Klasifikasi tersebut dikenal dengan nama kerucut

pengalaman (cone of experience)(Sadiman, 2008: 8).

Gambar 1.1

Kerucut Pengalaman Edgar Dale

Media pembelajaran diharapkan dapat membantu dalam meningkatkan

kemampuan siswa dalam memahami dan menyerap pelajaran dengan baik,

sehingga tujuan yang dicita-citakan dalam proses pembelajaran ini dapat berhasil

dengan baik. Mengingat pentingnya media dalam suatu proses pembelajaran,

peneliti memfokuskan penelitian mengenai efektivitas penggunaan media

pembelajaran interaktif flash card untuk meningkatkan pemahaman siswa

terhadap hukum tajwīd, dengan subjek penelitiannya adalah siswa kelas VIII

(delapan) di SMP Negeri 51 Bandung pada sub bahasan hukum bacaan madd dan

waqaf. Flash card merupakan salah satu media berbasis visual. Dalam pengertian

sederhana Arsyad (2011: 119) mengemukakan bahwa:

Flash card adalah suatu kartu kecil yang berisi gambar, teks, atau tanda

simbol yang mengingatkan atau menuntun siswa kepada sesuatu yang

Sumber: Kerucut Pengalaman Edgar Dale [Photo] (n.d.). diakses pada

tanggal 4 April 2012 dari: http://1.bp.blogspot.com/

Page 9: BAB I PENDAHULUAN - repository.upi.edurepository.upi.edu/2546/4/S_IPAI_0907273_Chapter1.pdf · dari peristiwa-peristiwa bersejarah (Islām), meneladani tokoh-tokoh ... Indonesia merupakan

9

Reka Destiany Endah, 2013 Efektivitas Penggunaan Media Pembelajaran Interaktif Flash Card Untuk Meningkatkan Pemahaman Siswa Terhadap Hukum Tajwid (Studi Eksperimen Pada Sub Bahasan Hukum Bacaan Madd Dan Waqaf Di SMP Negeri 51 Bandung Semester Genap Tahun Pelajaran 2012/2013) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

berhubungan dengan gambar itu. Flash card biasanya berukuran 8 x 12 cm,

atau dapat disesuaikan dengan besar kecilnya kelas yang dihadapi.

Karena flash card merupakan media visual sehingga alat indera utama yang

digunakan adalah indera penglihatan yang disebut dengan mata yang banyak

berkontribusi dalam membantu siswa dalam menangkap pelajaran yang

disampaikan.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan di atas, maka

masalah dirumuskan sebagai berikut: “Bagaimana efektivitas media pembelajaran

interaktif flash card untuk meningkatkan pemahaman siswa terhadap hukum

tajwīd?”

Masalah di atas dapat dirinci melalui pertanyaan-pertanyaan sebagai berikut:

1. Bagaimanakah kondisi awal siswa kelas eksperimen dalam memahami

hukum tajwīd sebelum melaksanakan pembelajaran dengan menggunakan

media flash card?

2. Bagaimanakah kondisi awal siswa kelas kontrol dalam memahami hukum

tajwīd sebelum melaksanakan pembelajaran?

3. Apakah terdapat perbedaan atau persamaan rata-rata pretest kelas

eksperimen dan kelas kontrol?

4. Bagaimana proses pembelajaran dengan menggunakan media flash card?

5. Bagaimanakah tingkat pemahaman siswa kelas eksperimen terhadap materi

hukum tajwīd dalam mata pelajaran Pendidikan Agama Islām (PAI) setelah

terjadi pembelajaran menggunakan media pembelajaran interaktif flash

card?

6. Bagaimanakah tingkat pemahaman siswa kelas kontrol terhadap materi

hukum tajwīd dalam mata pelajaran Pendidikan Agama Islām (PAI) setelah

terjadi pembelajaran?

7. Apakah terdapat perbedaan atau persamaan rata-rata posttest kelas

eksperimen dan kelas kontrol?

Page 10: BAB I PENDAHULUAN - repository.upi.edurepository.upi.edu/2546/4/S_IPAI_0907273_Chapter1.pdf · dari peristiwa-peristiwa bersejarah (Islām), meneladani tokoh-tokoh ... Indonesia merupakan

10

Reka Destiany Endah, 2013 Efektivitas Penggunaan Media Pembelajaran Interaktif Flash Card Untuk Meningkatkan Pemahaman Siswa Terhadap Hukum Tajwid (Studi Eksperimen Pada Sub Bahasan Hukum Bacaan Madd Dan Waqaf Di SMP Negeri 51 Bandung Semester Genap Tahun Pelajaran 2012/2013) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

8. Bagaimana efektivitas media pembelajaran interaktif flash card dalam

meningkatkan pemahaman siswa terhadap materi hukum tajwīd?

C. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui efektivitas media

pembelajaran interaktif flash card untuk meningkatkan pemahaman siswa

terhadap hukum tajwīd. Adapun tujuan di atas dapat dirinci sebagai berikut:

1. Untuk mengetahui kondisi awal siswa kelas eksperimen dalam memahami

hukum tajwīd sebelum melaksanakan pembelajaran dengan menggunakan

media flash card.

2. Untuk mengetahui kondisi awal siswa kelas kontrol dalam memahami

hukum tajwīd sebelum melaksanakan pembelajaran.

3. Untuk mengetahui perbedaan atau persamaan rata-rata pretest kelas

eksperimen dan kelas kontrol.

4. Untuk mengetahui proses pembelajaran dengan menggunakan media flash

card.

5. Untuk mengetahui tingkat pemahaman siswa kelas eksperimen terhadap

materi hukum tajwīd dalam mata pelajaran Pendidikan Agama Islām (PAI)

setelah terjadi pembelajaran menggunakan media pembelajaran interaktif

flash card.

6. Untuk mengetahui tingkat pemahaman siswa kelas kontrol terhadap materi

hukum tajwīd dalam mata pelajaran Pendidikan Agama Islām (PAI) setelah

terjadi pembelajaran.

7. Untuk mengetahui perbedaan atau persamaan rata-rata posttest kelas

eksperimen dan kelas kontrol.

Page 11: BAB I PENDAHULUAN - repository.upi.edurepository.upi.edu/2546/4/S_IPAI_0907273_Chapter1.pdf · dari peristiwa-peristiwa bersejarah (Islām), meneladani tokoh-tokoh ... Indonesia merupakan

11

Reka Destiany Endah, 2013 Efektivitas Penggunaan Media Pembelajaran Interaktif Flash Card Untuk Meningkatkan Pemahaman Siswa Terhadap Hukum Tajwid (Studi Eksperimen Pada Sub Bahasan Hukum Bacaan Madd Dan Waqaf Di SMP Negeri 51 Bandung Semester Genap Tahun Pelajaran 2012/2013) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

8. Untuk mengetahui efektivitas media pembelajaran interaktif flash card

dalam meningkatkan pemahaman siswa terhadap materi hukum tajwīd.

D. Manfaat/Signifikasi Penelitian

Penelitian ini akan lebih bermakna apabila memberikan manfaat, baik bagi

pengembangan ilmu pengetahuan maupun bagi masyarakat. Berdasarkan tujuan

penelitian yang telah diuraikan, maka penelitian ini memiliki manfaat sebagai

berikut:

a. Secara teoritis

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi terhadap

perkembangan dunia pendidikan teurtama dalam mata pelajaran Pendidikan

Agama Islām (PAI) sebagaimana upaya peningkatan pemahaman belajar siswa

terhadap hukum tajwīd, sehingga adanya peningkatan prestasi siswa dalam

pembelajaran ini. Serta dapat merubah pandangan kebanyakan orang terhadap

mata pelajaran PAI sebagai mata pelajaran yang menjenuhkan menjadi mata

pelajaran yang menyenangkan bagi siapa saja yang mempelajarinya.

b. Secara Praktis

Penelitian ini diharapkan memberikan manfaat bagi pihak-pihak yang

terkait. Manfaat tersebut diantaranya adalah sebagai berikut:

1. Bagi peneliti, yaitu untuk mendapatkan hasil yang jelas mengenai fakta di

lapangan yang berkaitan dengan penggunaan media pembelajaran interaktif

flash card serta keefektivannya untuk meningkatkan pemahaman siswa pada

Page 12: BAB I PENDAHULUAN - repository.upi.edurepository.upi.edu/2546/4/S_IPAI_0907273_Chapter1.pdf · dari peristiwa-peristiwa bersejarah (Islām), meneladani tokoh-tokoh ... Indonesia merupakan

12

Reka Destiany Endah, 2013 Efektivitas Penggunaan Media Pembelajaran Interaktif Flash Card Untuk Meningkatkan Pemahaman Siswa Terhadap Hukum Tajwid (Studi Eksperimen Pada Sub Bahasan Hukum Bacaan Madd Dan Waqaf Di SMP Negeri 51 Bandung Semester Genap Tahun Pelajaran 2012/2013) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

mata pelajaran Pendidikan Agama Islām (PAI) khususya pada pembahasan

hukum tajwīd.

2. Bagi guru, yaitu memberikan tambahan referensi dalam membuat media

pembelajaran, sehingga belajar PAI bukan menjadi hal yang membosankan.

3. Bagi siswa, yaitu memberikan tambahan wawasan serta dapat

mengembangkan kemampuan dan kualitas siswa dalam pembelajaran PAI

dan juga dapat membantu dalam memahami mata pelajaran PAI khususnya

materi tentang hukum tajwīd.

4. Bagi sekolah, yaitu untuk lebih mengoptimalkan sumber daya yang tersedia

untuk meningkatkan kualitas sekolahnya melalui pengembangan program

pembelajaran yang lebih efektif dan efisien serta dapat meningkatkan mutu

sekolah dengan melahirkan generasi yang unggul baik secara lahir maupun

batin.

5. Bagi prodi IPAI, yaitu untuk meningkatkan lulusan yang profesional dan

bermutu, sehingga dapat bermanfaat di lingkungan masyarakat luas serta

dapat menyusun standar lulusan yang berkualitas baik.

E. Struktur Organisasi Skripsi

Adapun sistematika dalam penulisan skripsi ini adalah sebagai berikut:

Bab I Pendahuluan, meliputi: 1) Latar Belakang Masalah, 2) Rumusan

Masalah, 3) Tujuan Penelitian, 4) Manfaat/Signifikasi Penelitian, 5) Struktur

Organisasi Skripsi.

Bab II berisi Kajian Pustaka. Kajian pustaka mempunyai peran yang sangat

penting. Melalui kajian pustaka ditunjukkan “the state of the art” dari teori yang

sedang dikaji dan kedudukan masalah penelitian dalam bidang ilmu yang diteliti,

yang meliputi: 1) Media Pembelajaran, 2) Flash Card, 3) Ilmu Tajwīd, 4)

Efektivitas, 5) Pemahaman Belajar Siswa, 6) Penelitian Terdahulu yang Relevan;

Kedua, Kerangka Pemikiran; dan Ketiga Hipotesis Penelitian.

Page 13: BAB I PENDAHULUAN - repository.upi.edurepository.upi.edu/2546/4/S_IPAI_0907273_Chapter1.pdf · dari peristiwa-peristiwa bersejarah (Islām), meneladani tokoh-tokoh ... Indonesia merupakan

13

Reka Destiany Endah, 2013 Efektivitas Penggunaan Media Pembelajaran Interaktif Flash Card Untuk Meningkatkan Pemahaman Siswa Terhadap Hukum Tajwid (Studi Eksperimen Pada Sub Bahasan Hukum Bacaan Madd Dan Waqaf Di SMP Negeri 51 Bandung Semester Genap Tahun Pelajaran 2012/2013) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

Bab III Metodologi Penelitian, meliputi: 1) Lokasi Penelitian, 2) Populasi

dan Sampel Penelitian, 3) Metode Penelitian, 4) Definisi Operasional, 5)

Instrumen Penelitian, 6) Prosedur Penelitian, 7) Teknik Pengumpulan Data, 8)

Analisis Data.

Bab IV Hasil Penelitian dan Pembahasan mengenai kondisi awal

pemahaman siswa terhadap hukum tajwīd pada kelas eksperimen dan kelas

kontrol, proses belajar siswa dengan menggunakan media pembelajaran interaktif

flash card, kondisi akhir pemahaman siswa terhadap hukum tajwīd pada kelas

eksperimen dan kelas kontrol setelah terjadi pembelajaran, efektivitas media

pembelajaran interaktif flash card untuk meningkatkan pemahaman siswa pada

hukum tajwīd.

Bab V Penutup, meliputi: Kesimpulan yang merupakan penyajian

penafsiran dan pemaknaan peneliti terhadap hasil analisis temuan penelitian dan

saran.