upaya meningkatkan pengenalan lambang …digilib.unila.ac.id/23786/3/skripsi tanpa bab...

54
UPAYA MENINGKATKAN PENGENALAN LAMBANG BILANGAN MELALUI PERMAINAN KARTU ANGKA DI PAUD MASSIR PULPAS KOTA KARANG KOTA BANDAR LAMPUNG TAHUN 2016 Oleh : P U R W I G A T I FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS LAMPUNG BANDAR LAMPUNG TAHUN 2016

Upload: phungnga

Post on 06-Feb-2018

270 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

Page 1: UPAYA MENINGKATKAN PENGENALAN LAMBANG …digilib.unila.ac.id/23786/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Anak-anak di Paud Massir Pulpas Kelurahan Kota Karang Kecamatan Teluk Betung

UPAYA MENINGKATKAN PENGENALAN LAMBANGBILANGAN MELALUI PERMAINAN KARTU ANGKA

DI PAUD MASSIR PULPAS KOTA KARANGKOTA BANDAR LAMPUNG

TAHUN 2016

Oleh :

P U R W I G A T I

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKANUNIVERSITAS LAMPUNG

BANDAR LAMPUNGTAHUN 2016

Page 2: UPAYA MENINGKATKAN PENGENALAN LAMBANG …digilib.unila.ac.id/23786/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Anak-anak di Paud Massir Pulpas Kelurahan Kota Karang Kecamatan Teluk Betung

ABSTRAK

UPAYA MENINGKATKANPENGENALAN LAMBANG BILANGAN MELALUI

PERMAINAN KARTU ANGKA DI PAUD MASSIR PULPASKOTA KARANG KOTA BANDAR LAMPUNG TAHUN 2016

Oleh

PURWIGATI

Masalah dalam penelitian ini adalah perkembangan kemampuan mengenallambang bilangan pada anak usia dini yang belum berkembang secara optimal.Jenis penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas. Penelitian ini adalahbertujuan untuk meningkatkan kemampuan mengenal lambang bilangan melaluipermainan kartu angka. Subjek penelitian adalah anak didik Paud Massir Pulpaspada kelompok A semester II, dengan jumlah 20 siswa. Data penelitian diperolehmelalui observasi yang dilakukan guru saat pembelajaran berlangsung melaluilembar observasi. Penelitian dilakukan melalui tiga siklus, dengan setiap siklusterdiri dari empat tahap, yaitu perencanaan, pelaksanaan, pengamatan danrefleksi. Hasil Penelitian menunjukkan adanya peningkatan kemampuanpengenalan lambang bilangan melalui permainan kartu angka pada anakkelompok A Paud Massir Pulpas. Hal tersebut dapat dilihat dari siklus I denganrata-rata hasil observasi (aktivitas siswa) 60% dan pada siklis II dengan rata-rata hasil observasi (aktivitas siswa) 65% serta pada siklus III dengan rata-ratahasil observasi (aktivitas siswa) 80%. Berdasarkan data tersebut dapatdisimpulkan bahwa permainan kartu angka dapat meningkatkan kemampuanpengenalan lambang bilangan anak pada kelompok A semester II di Paud MassirPulpas Tahun Pelajaran 2016/2017.

Kata kunci: Anak Usia Dini, Lambang Bilangan, Kartu Angka.

Page 3: UPAYA MENINGKATKAN PENGENALAN LAMBANG …digilib.unila.ac.id/23786/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Anak-anak di Paud Massir Pulpas Kelurahan Kota Karang Kecamatan Teluk Betung

UPAYA MENINGKATKAN PENGENALAN LAMBANG

BILANGAN MELALUI PERMAINAN KARTU ANGKA

DI PAUD MASSIR PULPAS KOTA KARANG

KOTA BANDAR LAMPUNG

TAHUN 2016

OLEH

PURWIGATI

Skripsi

Sebagian Salah Satu Syarat Untuk Mencapai Gelar

SARJANA PENDIDIKAN

Pada

Program Studi Pendidikan Guru – Pendidikan Anak Usia Dini

Jurusan Ilmu Pendidikan

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Lampung

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS LAMPUNG

BANDAR LAMPUNG

TAHUN 2016

Page 4: UPAYA MENINGKATKAN PENGENALAN LAMBANG …digilib.unila.ac.id/23786/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Anak-anak di Paud Massir Pulpas Kelurahan Kota Karang Kecamatan Teluk Betung
Page 5: UPAYA MENINGKATKAN PENGENALAN LAMBANG …digilib.unila.ac.id/23786/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Anak-anak di Paud Massir Pulpas Kelurahan Kota Karang Kecamatan Teluk Betung
Page 6: UPAYA MENINGKATKAN PENGENALAN LAMBANG …digilib.unila.ac.id/23786/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Anak-anak di Paud Massir Pulpas Kelurahan Kota Karang Kecamatan Teluk Betung
Page 7: UPAYA MENINGKATKAN PENGENALAN LAMBANG …digilib.unila.ac.id/23786/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Anak-anak di Paud Massir Pulpas Kelurahan Kota Karang Kecamatan Teluk Betung

RIWAYAT HIDUP

Purwigati lahir di Kota Bandar Lampung, pada tanggal 10

Oktober 1970. Penulis adalah anak ke dua dari lima

saudara dari pasangan Alm. Bapak Soedarno Bin Wahono

dan Alm. Ibu Rohana Binti Ahmad Tamyis. Penulis

mengawali pendidikan formal pada tahun 1978 di SD

Negeri 5 Gedong Air Bandar Lampung, dan diselesaikan pada tahun 1984 ,

kemudian penulis melanjutkan pendidikan di SMP Negeri 7 Segala Mider

Bandar Lampung hingga tahun 1987, kemudian penulis melanjutkan pendidikan di

SPG Negeri I Pahoman Bandar Lampung dan diselesaikan pada tahun 1990. Pada

tahun 1990 penulis mengabdi sebagai Tenaga Pendidik di TK Tri Sakti Gedong

Air Bandar Lampung sampai tahun 2006, kemudian pada tahun 2006 sampai

dengan sekarang penulis mendirikan PAUD Massir Pulpas Bandar Lampung.

Kemudian pada tahun 2011, penulis diterima dan terdaftar sebagai mahasiswa

Konversi Pendidikan Guru – Pendidikan Anak Usia Dini, Jurusan Ilmu

Pendidikan, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Lampung.

Pada tahun 2016, penulis melaksanakan Praktik Kegiatan Mengajar di Paud

Massir Pulpas Kelurahan Kota Karang Kecamatan Teluk Betung Timur Kota

Bandar Lampung selama kurang lebih tiga bulan.

Page 8: UPAYA MENINGKATKAN PENGENALAN LAMBANG …digilib.unila.ac.id/23786/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Anak-anak di Paud Massir Pulpas Kelurahan Kota Karang Kecamatan Teluk Betung

MOTTO

1. Empat langkah untuk berprestasi adalah; (a) berencana secara pasti, (b)

persiapkan segala sesuatu sambil berdo'a, (c) laksanakan secara positif,

dan (d) yakinkan diri secara terus-menerus (William ward)

2. Jangan berpikir orang lain sama cerdasnya dengan anda, karena mungkin

kecerdasannya melebihi anda (Terry Thomas, 2010),

3. Jangan pikirkan kegagalan kemarin, hari ini sudah lain, sukses pasti diraih selama

semangat masih membara.

4. Jadikanlah kekecewaan masa lalu menjadi senjata sukses dimasa depan.

Page 9: UPAYA MENINGKATKAN PENGENALAN LAMBANG …digilib.unila.ac.id/23786/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Anak-anak di Paud Massir Pulpas Kelurahan Kota Karang Kecamatan Teluk Betung

PERSEMBAHAN

Bismillahirrohmanirrohim

Alhamdulillahirobbil ‘ Alamin,

Teriring doa dan rasa syukur kehadirat Allah SWT, penulis persembahkan skripsi

ini sebagai tanda cinta dan kasih yang tulus kepada :

Alm. Bapak Soedarno Bin Wahono, Alm. Ibu Rohana Binti Ahmad Tamyis,

selama masa hidupnya yang telah membesarkan penulis dengan cinta kasih, dan

kepada suami Ir. Masrodi yang memberikan kasih sayang yang tulus, yang tak

pernah lelah berkorban, memberi semangat dukungan serta do’a untuk

keberhasilan penulis.

Anak-anak-Ku “ Mas Ayu Indah Purwati, S.ST, Setya Binawan Patria dan Nauval

Haqq Hafi “ serta keluarga besar yang memotivasi, mendoakan, serta memberi

semangat untuk penulis dalam menuju keberhasilan.

Anak-anak di Paud Massir Pulpas Kelurahan Kota Karang Kecamatan Teluk

Betung Kota Bandar Lampung tahun pelajaran 2016/2017, dan seluruh tenaga

pendidik dan tenaga kependidikan Paud Massir Pulpas, yang selalu memotivasi

dan membuat saya semangat dalam menyelesaikan skripsi ini.

Keluarga Besar Konversi Pendidikan Guru Anak Usia Dini Angkatan 2011

Almamater tercinta, FKIP Universitas Lampung.

Page 10: UPAYA MENINGKATKAN PENGENALAN LAMBANG …digilib.unila.ac.id/23786/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Anak-anak di Paud Massir Pulpas Kelurahan Kota Karang Kecamatan Teluk Betung

SANWACANA

Puji syukur peneliti panjatkan atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, yang telah

melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan

Skripsi Penelitian Tindakan Kelas yang berjudul "Upaya Meningkatkan

Kemampuan Pengenalan Lambang Bilangan Melalui Permainan Kartu Angka di

Paud Massir Pulpas Kota Karang Bandar Lampung “

Dalam Skripsi ini penulis mendapatkan banyak bantuan dari berbagai pihak.

Untuk itu dalam kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada yang

Terhormat:

1. Dr. H. Muhammad Fuad., M. Hum., selaku Dekan Fakultas Keguruan

dan Ilmu Pendidikan Universitas Lampung.

2. Dr. Riswanti Rini., M.Si Selaku Ketua Jurusan Ilmu Pendidikan Fakultas

Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Lampung dan Dosen

Pembimbing, yang telah membimbing, membantu serta memberikan saran

guna kelancaran skripsi ini.

3. Ari Sofia, S.Psi., MA.Psi selaku Ketua Program Studi PG-PAUD Fakultas

Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Lampung dan Dosen Penguji

Skripsi , yang telah banyak sekali memberikan masukan dan saran-saran

yang bersifat membangun pada saat seminar maupun ujian komprehensip.

Page 11: UPAYA MENINGKATKAN PENGENALAN LAMBANG …digilib.unila.ac.id/23786/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Anak-anak di Paud Massir Pulpas Kelurahan Kota Karang Kecamatan Teluk Betung

4. Seluruh staf pengajar PG-PAUD Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Universitas Lampung yang telah memberikan Ilmu Pengetahuan kapada

penulis selama kuliah.

5. Teman-teman Konversi PG-PAUD Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Universitas Lampung Angkatan 2011, yang banyak memberikan dorongan

dan motivasi serta informasi pada penulis.

Page 12: UPAYA MENINGKATKAN PENGENALAN LAMBANG …digilib.unila.ac.id/23786/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Anak-anak di Paud Massir Pulpas Kelurahan Kota Karang Kecamatan Teluk Betung

xii

DAFTAR ISI

Halaman

ABSTRAK…………………………………………………………………… i

JUDUL……………………………………………………………………….. ii

PERSETUJUAN……………………………………………………………... iii

PENGESAHAN……………………………………………………………… iv

PERNYATAAN……………………………………………………………... v

RIWAYAT HIDUP………………………………………………………….. vi

PERSEMBAHAN……………………………………………………………. vii

SANWACANA……………………………………………………………….viii

MOTTO………………………………………………………………………. xi

DAFTAR ISI…………………………………………………………………. xii

DAFTAR TABEL…………………………………………………………… xiv

DAFTAR GAMBAR………………………………………………………… xv

DAFTAR LAMPIRAN……………………………………………………… xvi

I. PENDAHULUAN……………………………………………………… 1

A. Latar Belakang …………………………………………………….. 1

B. Identifikasi Masalah………………………………………………… 5

C. Pembatasan Masalah………………………………………………... 6

D. Rumusan Masalah…………………………………………………… 6

E. Tujuan Penelitian……………………………………………………. 6

F. Manfaat Penelitian…………………………………………………… 7

II. TINJAUAN PUSTAKA…………………………………………………… 9

A. Lambang Bilangan…………………………………………………… 9

1. Pengertian Lambang Bilangan…………………………………… 9

2. Menggunakan Simbol/Lambang Bilangan ………………….. 9

3. Pengenalan Lambang Bilaangan ………………………………. 10

4. Tujuan Pengenalan Matematika Pada Anak Usia Dini ………… 10

B. PENGERTIAN PERMAINAN …………………………………….. 11

1. Beberapa Teori Permainan …………………………………….. 12

2. Macam-macam Permainan ..……………………………………. 13

3. Syarat-syarat Permainan Yang Baik ……………………………. 15

4. Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Permainan ………………… 15

5. Tujuan Permainan ………………………………………………. 17

6. Pengertian Angka ………...…………………………………….. 18

7. Pengertian Kartu Angka ……………………………………… 20

Page 13: UPAYA MENINGKATKAN PENGENALAN LAMBANG …digilib.unila.ac.id/23786/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Anak-anak di Paud Massir Pulpas Kelurahan Kota Karang Kecamatan Teluk Betung

xiii

C. PENELITIAN YANG RELEVAN …………………………………. 22

D. KERANGKA PIKIR ……………………………………………...... 23

III. METODE PENELITIAN …………………………….………………….. 26

A. Setting Penelitian ……………………………………………………. 26

1. Jenis Penelitian ………………………………………………..… 26

2. Waktu Penelitian ………………………………………………… 27

3. Tempat Penelitian ……………………………………………….. 28

B. Subyek Penelitian ……...……………………………………………. 28

C. Definisi Konseptual dan Operasional ……………………………….. 28

1. Definisi Konseptual ……………………………………………… 28

2. Definisi Operasional …………………………………………….. 28

D. Teknik Dan Alat Pengumpulan Data ……………………………….. 29

1. Teknik Pengumpulan Data ……………………………………… 29

2. Alat Pengumpulan Data ………………………………………… 30

E. Analisis Data ………………………………………………………… 30

F. Prosedur Penelitian ………………………………………………….. 31

1. Perencanaan ……………………………………………………… 32

2. Tindakan …………………………………………………………. 33

3. Pengamatan / Observasi …………………………………………. 33

4. Refleksi ………………………………………………………….. 33

G. Indikator Keberhasilan ……………………………………………… 34

IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN …………………………. 35

A. Hasil Penelitian ……………………………………………………… 35

1. Deskripsi Lokasi Penelitian ……………………………………… 35

2. Siklus I …………………………………………………………… 35

3. Siklus II ………………………………………………………….. 40

4. Siklus III …………………………………………………………. 46

B. Pembahasan Hasil Penelitian ………………………………………… 52

1. Menyebutkan Lambang Bilangan 1 – 10 Secara Berurutan …….. 53

2. Menunjukkan lambang bilangan 1 – 10 secara berurutan ………. 54

3. Mengurutkan Lambang Bilaangan 1 – 10 ………………………. 55

4. Menghubungkan Lambang Bilangan Dengan Benda-Benda Atau

Simbol …………………………………………………………… 57

V. KESIMPULAN DAN SARAN ………………………………………….. 59

A. Kesimpulan ………………………………………………………….. 59

B. Saran ………………………………………………………………… 60

1. Bagi Guru …………………………………………………….….. 60

2. Bagi Siswa ……………………………………………………….. 60

DAFTAR PUSTAKA ……………………………………………………….. 61

LAMPIRAN …………………………………………………………………. 63

Page 14: UPAYA MENINGKATKAN PENGENALAN LAMBANG …digilib.unila.ac.id/23786/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Anak-anak di Paud Massir Pulpas Kelurahan Kota Karang Kecamatan Teluk Betung

xiv

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

1. Kondisi Data Tenaga Pendidik PAUD Massir Pulpas ……………. 32. Tingkat kemampuan mengenal lambang bilangan ………………... 43. Kisi-kisi Penilaian Pengenalan Lambang Bilangan ……………….. 304. Distribusi pencapaian prestasi pada siklus I ……………………….. 395. Deskripsi Peningkatan kemampuan mengenal lambang

bilangan pada siklus I ………………………………………………. 396. Distribusi pencapaian prestasi pada siklus II ………………………. 447. Deskripsi Peningkatan kemampuan mengenal lambang

bilangan pada siklus II ………..…………………………………… 458. Distribusi pencapaian prestasi pada siklus III …….……………….. 519. Deskripsi Peningkatan kemampuan mengenal lambang

bilangan pada siklus III …………………………………………….. 52

Page 15: UPAYA MENINGKATKAN PENGENALAN LAMBANG …digilib.unila.ac.id/23786/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Anak-anak di Paud Massir Pulpas Kelurahan Kota Karang Kecamatan Teluk Betung

xv

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

1. Kerangka Pikir ……………………………………………… 262. Grafik Peningkatan kemampuan menyebutkan lambang

bilangan 1 – 10 secara berurutan pada siklus I, siklus IIdan siklus III. ……………………………………………….. 55

3. Grafik Peningkatan kemampuan menunjukkan lambangbilangan 1 – 10 secara berurutan pada siklus I, siklus IIdan siklus III. ………………………………………………… 56

4. Grafik Peningkatan kemampuan mengurutkan lambangbilangan 1 – 10 pada siklus I, siklus II dan siklus III. ……… 57

5. Grafik Peningkatan kemampuan menghubungkan lambangbilangan dengan benda-benda atau simbol pada siklus I,siklus II dan siklus III. ……………………………………….. 59

Page 16: UPAYA MENINGKATKAN PENGENALAN LAMBANG …digilib.unila.ac.id/23786/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Anak-anak di Paud Massir Pulpas Kelurahan Kota Karang Kecamatan Teluk Betung

xvi

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran Halaman1. RPPH siklus I…………………………………………………… 652. Lembar Observasi Siklus I ……………………………………... 663. Kisis-kisi Instrumen Penilaian Siklus I ………………………… 704. Rubrik Penilaian Proses Siklus I ……………………………….. 715. RPPH siklus II .………………………………………………… 726. Lembar Observasi Siklus II……………………………………... 757. Kisis-kisi Instrumen Penilaian Siklus II………………………… 778. Rubrik Penilaian Proses Siklus II……………………………….. 789. RPPH siklus III..……………….……………………………...… 7910. Lembar Observasi Siklus III………………………………...…... 8311. Kisis-kisi Instrumen Penilaian Siklus III...……………………… 8512. Rubrik Penilaian Proses Siklus III ………………………..…….. 8613. Surat Ijin Penelitian Pendahuluan……………………………….. 8714. Surat Ijin Penelitian……………………………………………… 8815. Surat Balasan Ijin Penelitian…………………………………….. 8916. Surat Keterangan Melaksanakan Penelitian……………………... 9017. Foto-foto Kegiatan Pembelajaran……………………………….. 91

Page 17: UPAYA MENINGKATKAN PENGENALAN LAMBANG …digilib.unila.ac.id/23786/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Anak-anak di Paud Massir Pulpas Kelurahan Kota Karang Kecamatan Teluk Betung

I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pendidikan anak usia dini sangat penting untuk pertumbuhan dan

perkembangan diri anak. Dengan pendidikan yang berkualitas akan

menjadikan bangsa indonesia bangsa yang maju dan bisa memanfaatkan

sumber daya manusia yang tangguh dan berkualitas. Dengan perhatian dan

kesadaran terhadap pendidikan anak maka membawa dampak yang positif

bagi perkembangan anak yang selanjutnya.

Undang-undang Republik Indonesia No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem

Pendidikan Nasional, menyatakan bahwa pendidikan anak usia dini adalah

suatu upaya pembinaan yang ditunjukan pada anak sejak lahir sampai dengan

6 tahun melalui pemberian rangsangan pendidikan untuk membantu

pertumbuhan dan perkembangan jasmani dan rohani agar anak memiliki

kesiapan dalam memasuki pendidikan lebih lanjut.

Pendidikan anak usia dini adalah pelayanan kepada anak mulai lahir sampai

umur 6 tahun. kober ( Kelompok Bermain ) merupakan salah satu bentuk

pendidikan prasekolah. Pendidikan prasekolah adalah pendidikan yang di

awali dari pendidikan keluarga, dilanjutkan dengan play group, PAUD dan

Sekolah Dasar awal. Usaha ini di lakukan pada usia 4-6 tahun agar anak lebih

siap mengikuti pendidikan selanjutnya.

Kurikulum 2013 ( K-13 ) tahun 2014 mulai diterapkan di beberapa lembaga

pendidikan termasuk di Pendidikan Anak Usia Dini ( PAUD ), sesuai dengan

Page 18: UPAYA MENINGKATKAN PENGENALAN LAMBANG …digilib.unila.ac.id/23786/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Anak-anak di Paud Massir Pulpas Kelurahan Kota Karang Kecamatan Teluk Betung

2

anjuran Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI, mengingat K-13 tersebut

sangat relevan dan sesuai dengan aspek perkembangan anak, terlebih dalam

hal melatih kemampuan kognitif anak usia dini. Terutama dalam kemampuan

mengenal lambang bilangan pada anak usia dini.

Mengembangkan kemampuan pengenalan lambang bilangan anak dengan cara

anak diajak berpikir secara numerik atau dalam konteks pola secara urutan

logis, atau dalam bentuk-bentuk cara berfikir logis yang lain.

Mengembangkan kemampuan pengenalan lambang bilangan anak dengan cara

anak diajak melakukan permainan Kartu Angka sesuai pikiran dan angka yang

anak lihat. Paud Massir Pulpas merupakan sekolah yang berada di salah satu

Pulau tepatnya di Kelurahan Kota Karang Kecamatan Teluk Betung Timur

Kota Bandar Lampung. Paud Massir Pulpas mempunyai 1 kepala sekolah dan

5 orang guru, serta mempunyai anak didik kelompok A 20 anak dan kelompok

B 34 anak. Kebanyakan anak didik berasal dari keluarga yang

perekonomiannya menengah ke bawah. Banyak orang tua murid yang

berpendidikan rendah mengharapkan guru mengajarkan pada anak-anaknya

dapat membaca, menulis dan berhitung, setelah mereka menyekolahkan

anaknya di Paud Massir Pulpas.

Latar belakang guru yang kebanyakan lulusan SLTA sederajat dan hanya 1

guru yang pendidikannya Sarjana ( S-1 ) dari jurusan selain PAUD membuat

guru kurang maksimal dalam memahami anak dan tahap-tahap perkembangan

anak, Keadaan ini juga berpengaruh pada kegiatan belajar mengajar serta

keaktifan anak dalam setiap mengikuti kegiatan.

Page 19: UPAYA MENINGKATKAN PENGENALAN LAMBANG …digilib.unila.ac.id/23786/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Anak-anak di Paud Massir Pulpas Kelurahan Kota Karang Kecamatan Teluk Betung

3

Media pembelajaran sangatlah penting karena dengan media anak dapat secara

langsung melihat dan anak juga bisa memainkan media tersebut secara

langsung, sehingga anak lebih faham dan pembelajaran tersebut bermakna

bagi anak.

Tabel 1. Kondisi Data Tenaga Pendidik PAUD Massir Pulpas

JumlahGuru

Latar belakang pendidikanSPG-TK SLTA/MAN Sarjana

5 Guru 1 orang 3 orang 1 orang

( Sumber PAUD Massir Pulpas tahun 2015 ).

Kondisi di lapangan menunjukkan bahwa kurang maksimalnya kemampuan

pengenalan lambang bilangan pada anak, dikarenakan kurangnya media

pembelajaran atau alat peraga yang masih minim di Paud Massir.

Selama ini di Paud Massir mengenalkan lambang bilangan pada anak hanya

menggunakan sarana yang tersedia di kelas, menggunakan jari tangan, dan

menulis diangka dipapan tulis.

Berdasarkan pengamatan terhadap kegiatan pengenalan lambang bilangan di

kelas, ditemukan adanya masalah yaitu : terutama dalam menyebutkan urutan

bilangan. Disini terlihat ketika anak menyebut urutan bilangan sering kali

keliru ( meloncat dalam menghitung ) missal 1,2,4,6 dan seterusnya,

membilang dengan menunjuk angka juga sering masih keliru disini terlihat

ketika anak menyebutkan angka 6 dia akan menunjuk angka 9. Dari 20 anak

hanya 7 anak yang bisa menyebutkan urutan bilangan, kemampuan berhitung,

membilang dengan menunjuk angka.

Page 20: UPAYA MENINGKATKAN PENGENALAN LAMBANG …digilib.unila.ac.id/23786/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Anak-anak di Paud Massir Pulpas Kelurahan Kota Karang Kecamatan Teluk Betung

4

Sesuai dengan STPPA ( Standar Tingkat Pencapaian Perkembangan Anak )

Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor. 137 tahun 2014 dan Peraturan

Menteri Pendidikan Nasional Nomor. 146 tahun 146, indikator pengenalan

lambang bilangan untuk anak usia 4 – 5 tahun adalah sebagaimana tercantum

dalam tabel dibawah ini.

Tabel 2. Tingkat kemampuan mengenal lambang bilangan

Tahapperkembangan

1 2 3 4 Jumlahanak

Persentase

BB ( BelumBerkembang )

13 65 %

MB ( MulaiBerkembang )

4 20 %

BSH (BerkembangSesuai Harapan )

2 10 %

BSB (BerkembangSangat Baik )

1 5 %

Jumlah 20 100 %

Keterangan :1. Ketepatan menyebutkan lambang bilangan 1. (BB)= jika anak belum bisa mengenal satupun lambang bilanagn

1– 10 secara berurutan 2. (MB)= jika anak mulai bisa mengenal beberapa lambang bilangn2. Ketepatan menunjuk lambang bilangan1-10 3. (BSH)= jika anak sudah mampu mengenal sepuluh lambang bila3. Ketepatan mengelompokkan lambang 4. (BSB)= jika anak sudah mampu mengenal lambang bilangan

bilangan4. Ketepatan menghubungkan lambang bilangan

dengan bennda-benda atau symbol.( Sumber : Lembaga PAUD Massir Pulpas Tahun 2015 )

Hal ini dikarenakan kurang aktif dan kurangnya inovasi dalam pembelajaran

membuat anak merasa jenuh dan bosan ketika kegiatan pembelajaran

berlangsung. Pembelajaran di kelas guru menggunakan metode ceramah yang

membuat anak kurang aktif sehingga pembelajaran kurang maksimal,

misalkan dalam pembelajaran matematika, menyebut urutan bilangan dengan

menunjuk angka, guru hanya melihatkan majalah yang isinya tentang angka,

kemudian anak di ajak untuk menunjuk angka tanpa di bimbing guru sehingga

anak pasif serta tanpa adanya proses pembelajaran yang aktif dan inovatif

untuk anak, sehingga kemampuan anak dalam mengenal angka serta lambang

Page 21: UPAYA MENINGKATKAN PENGENALAN LAMBANG …digilib.unila.ac.id/23786/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Anak-anak di Paud Massir Pulpas Kelurahan Kota Karang Kecamatan Teluk Betung

5

bilangan masih rendah. Untuk itu guna meningkatkan pengenalan lambang

bilangan peneliti menggunakan permainan kartu angka.

Karena dengan menggunakan permainan kartu angka anak akan lebih

termotivasi dalam berbagai kegiatan, mengasah kemampuan kognitif anak,

mengasah kemampuan berhitung anak, dan anak akan lebih mengenal konsep

angka dan konsep bentuk, kemudian dapat menumbuhkan kedisiplinan anak

serta jiwa sportifitas anak dan akan lebih memudahkan guru untuk

mengenalkan lambang bilangan pada anak.

Berdasarkan latar belakang di atas penulis tertarik untuk mengadakan

penelitian dengan judul: " upaya meningkatkan kemampuan pengenalan

lambang bilangan melalui permainan kartu angka di Paud Massir Pulpas ".

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, maka masalah yang dapat di identifikasi

dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Rendahnya kemampuan anak dalam menyebut urutan bilangan. Kegiatan

ini dapat terlihat ketika guru meminta anak untuk menyebutkan urutan

bilangan, anak masih suka keliru dalam menyebutkan urutan bilangan.

2. Rendahnya kemampuan anak untuk membilang dengan menunjuk angka.

Kegiatan ini dapat dibuktikan ketika guru meminta anak untuk menunjuk

angka 6 tetapi anak masih bingung sehingga anak menunjuk angka 9.

3. Guru lebih banyak menggunakan metode ceramah, kegiatan ini dapat

terlihat ketika dalam pembelajaran matematika, menyebut urutan bilangan

Page 22: UPAYA MENINGKATKAN PENGENALAN LAMBANG …digilib.unila.ac.id/23786/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Anak-anak di Paud Massir Pulpas Kelurahan Kota Karang Kecamatan Teluk Betung

6

dengan menunjuk angka, guru hanya melihatkan majalah yang isinya

tentang angka.

4. Guru kurang menggunakan media pemebelajaran dalam pengenalan

lambang bilangan, kegiatan ini terlihat ketika pengenalan lambang

bilangan, guru hanya menggunakan jari tangan dan barang-barang yang

ada dikelas.

C. Pembatasan Masalah

Agar pembatasan penelitian ini tidak meluas, maka perlu di berikan batasan

masalah. Adapun masalah penelitian ini di batasi pada: peningkatan

kemampuan pengenalan lambang bilangan anak melalui permainan kartu

angka pada kelompok A Paud Massir Pulpas.

D. Rumusan Masalah

Adapun rumusan masalah yang di rumuskan dalam penelitian ini adalah

Bagaimana meningkatkan kemampuan pengenalan lambang bilangan melalui

permainan kartu angka pada kelompok A Paud Massir Pulpas ?.

E. Tujuan Penelitian

Tujuan yang ingin di capai dalam penelitian ini adalah:

1. Untuk meningkatkan kemampuan pengenalan lambang bilangan pada anak

melalui permainan kartu angka pada peserta didik kelas A Paud Massir

Pulpas.

Page 23: UPAYA MENINGKATKAN PENGENALAN LAMBANG …digilib.unila.ac.id/23786/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Anak-anak di Paud Massir Pulpas Kelurahan Kota Karang Kecamatan Teluk Betung

7

2. Untuk mengetahui seberapa besar peningkatan kemampuan pengenalan

lambang bilangan anak melalui permainan kartu angka pada peserta didik

kelas A Paud Massir Pulpas.

F. Manfaat Penelitian

Selain tujuan yang ingin dicapai, diharapkan penelitian ini juga memberikan

manfaat. Manfaat yang di harapkan dari penelitian ini adalah:

1. Manfaat Teoritis

Hasil penelitian ini di harapkan dapat bermanfaat secara teoritis sebagai alat

pengembangan ilmu pengetahuan tentang kemampuan pengenalan lambang

bilangan anak melalui permainan kartu angka.

2. Manfaat Praktis

a. Bagi Kepala Sekolah

1) Untuk memberikan masukan kepada guru dalam inovasi pembelajaran

di Paud Massir Pulpas.

2) Penelitian yang di lakukan ini di harapkan dapat meningkatkan

kemampuan pengenalan lambang bilangan dan keaktifan serta

perkembangan anak.

b. Bagi Guru

1) Kemampuan pengenalan lambang bilangan anak melalui permainan

kartu angka dapat memecahkan masalah di dalam kelas bagi anak

yang cenderung pasif.

2) Menjadikan acuan wawasan bagi guru untuk membuat pembelajaran

bermain kartu angka lebih kreatif dan inovatif.

Page 24: UPAYA MENINGKATKAN PENGENALAN LAMBANG …digilib.unila.ac.id/23786/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Anak-anak di Paud Massir Pulpas Kelurahan Kota Karang Kecamatan Teluk Betung

8

c. Bagi Siswa

1) Pada saat bermain permainan kartu angka anak dapat melatih

kemampuan pengenalan lambang bilangan anak.

2) Menjadikan suasana pembelajaran yang menyenangkan bagi anak.

d. Bagi Peneliti

Menambah pengalaman peneliti dalam penelitian yang terkait dengan

peningkatan kemampuan pengenalan lambang bilangan anak melalui

permainan kartu angka.

Page 25: UPAYA MENINGKATKAN PENGENALAN LAMBANG …digilib.unila.ac.id/23786/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Anak-anak di Paud Massir Pulpas Kelurahan Kota Karang Kecamatan Teluk Betung

II. TINJAUAN PUSTAKA

A. Lambang Bilangan

1. Pengertian lambang bilangan

Pengertian lambang bilangan adalah suatu konsep matematika yang

digunakan untuk pencacahan dan pengukuran. Simbol ataupun lambang

yang digunakan untuk mewakili suatu bilangan disebut sebagai angka atau

lambang bilangan.

Lambang bilangan menurut Pakasi ( 1970 : 23 ) bilangan merupakan

suatu konsep tentang bilangan yang terdapat unsur-unsur penting seperti

: nama, urutan, lambang, dan jumlah.

Menurut Suwarma (2006) Lambang atau simbol berguna sebagai cara

khusus untuk mengelompokkan lambang bilangan sehingga dapat

menyatakan bilangan yang lebih besar dengan lebih mudah.

Bilangan merupakan suatu kegiatan belajar mengenai bilangan melalui

aktivitas berhtung. Berhitung dengan suara nyaring atau berhitung sambil

bernyanyi baik dilakukan ketika mengajarkan anak berhitung dan mengenal

bilangan. ( Ismayani, 2010 ).

2. Menggunakan simbol/lambang bilangan

Menurut Setyono (2007:55) mengenalkan anak pada konsep lambang

bilangan, bahwa angka lima, misalnya, bisa di tuliskan dengan suatu

simbol atau lambang, yaitu "5". Kemudian bisa dilanjutkan dengan

Page 26: UPAYA MENINGKATKAN PENGENALAN LAMBANG …digilib.unila.ac.id/23786/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Anak-anak di Paud Massir Pulpas Kelurahan Kota Karang Kecamatan Teluk Betung

10

memberikan suatu soal yang diceritakan. Cerita hendaknya merupakan

suatu peristiwa yang terjadi dalam kehidupan sehari-hari.

3. Pengenalan Lambang Bilangan

Menurut Hudoyo (1990:139) bahwa memahami hubungan antar tampilan

bilangan dapat diartikan sebagai contohnya setalah anak mendengarkan

soal (tampilan bahasa lisan), anak bisa menunjukkan dengan media balok

(tampilan model/benda mainan), menggambarkannya (tampilan gambar),

lalu anak menulis jawaban pada kertas (simbol tertulis angka atau kata).

Setiap bilangan yang dilambangkan dalam bentu angka, sebenarnya

merupakan konsep abstrak.Pengenalan lambang bilangan pada anak

bermanfaat bagi anak dalam menganalisa masalah secara logis yang di

temukan anak dalam bermain, menemukan, menciptakan rumus-rumus

secara ilmiah, senang bereksplorasi, suka berhitung, gemar

mengklasifikasi benda serta memperkaya pengalaman berinteraksi

dengan konsep matematika ke dalam kehidupan sehari-hari.

4. Tujuan Pengenalan Matematika pada Anak Usia Dini

a. Tujuan umum

Agar anak mengetahui dasar-dasar pembelajaran berhitung/

matematika, sehingga pada saatnya nanti anak akan lebih siap

mengikuti pembelajaran matematika pada jenjang pendidikan

selanjutnya yang lebih komplek.

Page 27: UPAYA MENINGKATKAN PENGENALAN LAMBANG …digilib.unila.ac.id/23786/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Anak-anak di Paud Massir Pulpas Kelurahan Kota Karang Kecamatan Teluk Betung

11

b. Tujuan khusus

Dapat berpikir logis dan sistematis sejak dini melalui pengamatan

terhadap benda-benda kongkrit, gambar-gambar atau angka-angka yang

terdapat di sekitar anak. Dapat menyesuaikan dan melibatkan diri

dalam kehidupan masyarakat yang dalam kesehariannya memerlukan

keterampilan berhitung.Memiliki ketelitian, konsentrasi, abstraksi

dan daya apresiasi yang tinggi. Memiliki pemahaman konsep ruang dan

waktu serta dapat memperkirakan kemungkinan urutan sesuatu

peristiwa terjadi di sekitarnya.Memiliki kreativitas dan imajinasi

dalam menciptakan sesuatu secara spontan.

B. Pengertian Permainan

Dalam mendidik anak usia dini tidak terlepas dari permainan, karena pada

masa usia 4-5 tahun adalah dikatan sebagai usia bermain, begitu juga dalam

menerapkan pembelajaran pada anak usia dini yaitu melalui belajar sambil

bermain, Sehingga begitu pentingnya konsep permainan pada anak usia dini.

Menurut Zulkifli (2006:38 ) permainan adalah suatu kesibukan yang di pilih

sendiri tanpa ada suatu unsur paksaan, tanpa di desak oleh rasa tanggung

jawab.

Kemudian menurut Mauliawan ( 2009:15 ) permainan adalah situasi atau

kondisi tertentu pada saat seseorang mencari kesenangan atau kepuasan

melalui suatu aktivitas yang di sebut "main". Wujudnya dapat berbentuk

benda konkret, seperti bola, mobil-mobilan, pistol mainan, dan seterusnya;

dapat pula berbentuk benda abstrak yang melibatkan perasaan, seperti

Page 28: UPAYA MENINGKATKAN PENGENALAN LAMBANG …digilib.unila.ac.id/23786/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Anak-anak di Paud Massir Pulpas Kelurahan Kota Karang Kecamatan Teluk Betung

12

mendengarkan musik, dongeng, atau menonton televisi; atau menunjuk pada

pengertian suatu aktivitas untuk mencari kesenangan secara bersama-sama.

Permainan adalah aktivitas-aktivitas untuk memperoleh

kesenangan.Lebih lanjut. Menurut Suyadi ( 2010:213) menegaskan bahwa

bermain merupakan lawan dari kerja. Jika bermain di lakukan dengan penuh

kesenangan dan kebahagiyaan, bekerja belum tentu harus di lakukan dengan

bahagia. Jika bermain bisa di lakukan tanpa beban kewajiban tertentu. Jika

bermain di lakukan tanpa tujuan atau hasil, bekerja selalu berorientasi pada

hasil. Dari uraian diatas dapat di tarik kesimpulan bahwa permainan

adalah suatu aktivitas untuk memperoleh kesenangan yang di pilih sendiri

tanpa ada suatu unsur paksaan, tanpa di desak oleh rasa tanggung jawab.

1. Beberapa Teori Permainan

Teori dari permainan antara lain:

a. Teori rekreasi

Teori ini berasal dari Schaller dan Lazarus dalam Zulkifli ( 2006:39 ),

keduanya ilmuan bangsa jerman, yang berpendapat bahwa permainan

merupakan kesibukan untuk menenangkan pikiran atau beristirahat.

b. Teori Penglepasan

Teori ini berasal dari Herbert Spencer dalam Mauliawan ( 2009:11 ),

ahli pikir bangsa inggris, yang mengatakan bahwa dalam diri anak

terdapat kelebihan tenaga. Sewajarnya ia harus mempergunakan tenaga

itu melalui kegiatan bermain.

Page 29: UPAYA MENINGKATKAN PENGENALAN LAMBANG …digilib.unila.ac.id/23786/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Anak-anak di Paud Massir Pulpas Kelurahan Kota Karang Kecamatan Teluk Betung

13

c. Teori Atavistis

Teori ini berasal dari Stanley Hall dalam Setyono ( 2007:39 ), ahli

Psikologi bangsa amerika, yang berpendapat bahwa di dalam

perkembanganya, anak melalui seluruh taraf kehidupan umat

manusia. Permainan dapat menyalurkan atau menghilangkan perasaan

maupun keinginan-keinginan yang tidak sesuai dengan susila yang

berlaku di kalangan masyarakat.

d. Teori biologis

Teori ini berasal dari Karl Groos dalam Marhijanto ( 2008:127 ),

seorang bangsa Jerman, permainan merupakan tugas biologis ( hidup

atau hayat ). Permainan merupakan latihan untuk menyesuaikan diri

dengan keadaan lingkungan kehidupan, juga dapat dianggap sebagai

latihan jiwa dan raga untuk kehidupan di masa yang akan datang.

e. Teori psikologi

Teori ini berasal dari Sigmund Frued dan Adler dalam Sudaryanti

( 2006:97 ), permainan merupakan bentuk pemuasan dari nafsu seksual

yang terdapat di kompleks terdesak.

Jadi dapat ditarik kesimpulan bahwa teori bermain meliputi teori

rekreasi, teori penglepasan, teori atavitis, teori biologis, teori

psikologi dalam. Didalam suasana permainan terdapat unsur

kebebasan dan keinginan untuk mengalami rasa senang.

2. Macam-Macam Permainan

Menurut Zulkifli (2006:42) macam-macam permainan antara lain:

Page 30: UPAYA MENINGKATKAN PENGENALAN LAMBANG …digilib.unila.ac.id/23786/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Anak-anak di Paud Massir Pulpas Kelurahan Kota Karang Kecamatan Teluk Betung

14

a. Permainan fungsi

Dalam permainan ini yang di utamakan adalah geraknya, seperti

gerakan-gerakan tangan dan kaki pada bayi.Bentuk permainan ini

gunanya untuk melatih fungsi-fungsi gerak dan perbuatan.

b. Permainan konstruktif

Dalam permainan ini yang di utamakan adalah hasilnya.Permainan

konstruktif sangat penting bagi anak-anak yang berusia 6 - 10

tahun.Mereka sibuk membuat mobil-mobilan, rumah-rumahan, boneka

dari kain-kain perca dan sebagainya.

c. Permainan reseptif

Sambil mendengarkan cerita atau melihat-lihat buku bergambar, anak

berfantasi dan menerima kesan-kesan yang membuat jiwanya sendiri

menjadi aktif.

d. Permainan peranan

Anak itu sendiri memang peranan sebagai apa yang sedang di

mainkannya.

e. Permainan sukses

Dalam permainan ini yang diutamakan adalah prestasi.Untuk kegiatan

permainan ini sangat dibutuhkan keberanian, ketangkasan, kekuatan, dan

bahkan bersaingan.

Jadi dapat di tarik kesimpulan bahwa macam-macam permainan

meliputi permainan fungsi, permainan konstruktif, permainan

reseptif, permainan peranan, permainan sukses

Page 31: UPAYA MENINGKATKAN PENGENALAN LAMBANG …digilib.unila.ac.id/23786/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Anak-anak di Paud Massir Pulpas Kelurahan Kota Karang Kecamatan Teluk Betung

15

3. Syarat-Syarat Permainan yang Baik

Menurut Mauliawan (2000: 265-266), syarat-syarat permainan yang baik

adalah :

a. Mudah di bongkar-pasang

Alat permainan yang mudah di bongkar pasang, dapat di perbaiki

sendiri, lebih ideal dari pada mobil-mobilan yang dapat bergerak sendiri.

b. Mengembangkan daya fantasi

Alat permainan yang sifatnya mudah di bentuk dan di ubah-ubah sangat

sesuai untuk mengembangkan daya fantasi, yang memberikan

kepada anak kesempatan anak untuk mencoba dan melatih daya-daya

fantasinya.

c. Tidak berbahaya

Para ahli yang telah meneliti jenis alat-alat permainan sependapat

tentang alat permainan yang suka mendatangkan bahaya bagi anak-

anak,yaitu tangga,sepeda beroda tiga,dan jungkit-jungkitan.

4. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Permainan

Menurut Ismail (2009:53) ada tujuh faktor yang dapat

mempengaruhi permainan anak, yaitu

a. Kesehatan

Semakin sehat anak, semakin banyak energinya untuk bermain aktif

(seperti permainan dan olahraga). Dengan demikian anak yang

kekurangan tenaga akan lebih menyukai hiburan saja.

b. Perkembangan motorik

Page 32: UPAYA MENINGKATKAN PENGENALAN LAMBANG …digilib.unila.ac.id/23786/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Anak-anak di Paud Massir Pulpas Kelurahan Kota Karang Kecamatan Teluk Betung

16

Permainan anak pada setiap usia melibatkan koordinasi motorik.

Pengendalian motorik yang baik memungkinkan anak terlibat dalam

permainan aktif.

c. Inteligensi

Pada setiap usia, anak yang pandai lebih aktif ketimbang anak yang

kurang pandai, dan permainan mereka lebih menunjukkan kecerdikan.

Anak yang pandai menunjukkan keseimbangan perhatian bermain

yang lebih besar, termasuk upaya menyeimbangkan faktor fisik dan

intelektual yang nyata.

d. Jenis kelamin

Pada masa awal kanak-kanak, anak laki-laki menunjukkan

perhatian pada berbagai jenis permainan yang lebih banyak

ketimbang anak perempuan.Tetapi, terjadi sebaliknya pada masa akhir

kanak-kanak.

e. Lingkungan

Anak dari lingkungan yang buruk, kurang bermain ketimbang anak

lainnya, karena kesehatan yang buruk, kurang waktu, peralatan, dan

ruang. Anak yang berasal dari lingkungan desa kurang bermain

ketimbang mereka yang berasal dari lingkungan kota. Hal ini karena

kurangnya teman bermain serta kurangnya peralatan dan waktu bebas.

f. Status sosial ekonomi

Anak dari kelompok sosial ekonomi yang tinggi lebih menyukai

kegiatan yang mahal, seperti lomba atletik, bermain sepatu

Page 33: UPAYA MENINGKATKAN PENGENALAN LAMBANG …digilib.unila.ac.id/23786/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Anak-anak di Paud Massir Pulpas Kelurahan Kota Karang Kecamatan Teluk Betung

17

roda.Sedangkan mereka yang berasal dari kalangan bawah terlihat

dalam kegiatan yang tidak mahal, seperti bermain bola dan kelerng.

g. Jumlah waktu bebas

Jumlah waktu bermain terutama bergantung pada status ekonomi

keluarga. Apabila tugas rumah tangga atau pekerjaan

menghabiskan waktu luang mereka, anak terlalu lelah untuk

melakukan kegiatan yang membutuhkan tenaga yang besar.

5. Tujuan Permainan

Menurut Chayatie ( 2010:15 ) tujuan dari permainan antara lain:

a. Icebreaker

Memberi peluang kepada peserta untuk memperkenalkan diri satu sama

lain dan menuntun mereka ke pokok permasalahan.

b. Membangun kerja sama tim

Latihan ini di gunakan untuk memperbaiki hubungan masing-masing

individu dan sekelompok di dalam suatu kelompok.

c. Komunikasi

Latihan yang di gunakan untuk komunikasi di rancang agar peserta

dapat mengetahui keterampilan komunikasi mana yang dapat

diperbaiki.

d. Kemampuan fasilitator atau presentasi

Keterampilan memfasilitasi ditujukan kepada orang yang perlu

mengembangkan atau memperbaiki kemampuan mereka berbicara

dimuka umum atau presentasi.

Page 34: UPAYA MENINGKATKAN PENGENALAN LAMBANG …digilib.unila.ac.id/23786/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Anak-anak di Paud Massir Pulpas Kelurahan Kota Karang Kecamatan Teluk Betung

18

e. Latihan pembangkit semangat

Latihan ini dapat digunakan kapan saja jika anda melihat peserta sudah

mulai kehilangan minatnya atau mengantuk.

f. Pembelajaran

Latihan ini dirancang bagi para peserta agar dapat melihat sikap atau

gaya belajar mana yang memerlukan perbaikan.

g. Persepsi

Latihan persepsi umumnya menyenangkan bagi setiap orang yang

menggunakannya.

h. Evaluasi

Sebagian besar latihan evaluasi ditujukan kepada para peserta

untuk mengevaluasi diri sendiri atau program,

i. Manajemen diri

Latihan ini memberikan peluang kepada peserta untuk memahami

bagaimana mereka dapat memperbaiki teknik pengembangan diri

mereka sendiri.

6. Pengertian angka

Menurut Tadkirotun ( 2012 ) angka atau bilangan adalah lambang atau

simbol yang merupakan suatu objek yang terdiri dari angka-angka.

Sebagai contoh bilangan 10, dapat ditulis dengan dua buah angka ( double

digits ) yaitu angka 1 dan angka 10 ). Bilangan banyak ditemui dalam

kehidupan sehari-hari. Namun demikian, bilangan yang ditemui anak-anak

sebenarnya memiliki arti yang berbeda-beda.

Page 35: UPAYA MENINGKATKAN PENGENALAN LAMBANG …digilib.unila.ac.id/23786/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Anak-anak di Paud Massir Pulpas Kelurahan Kota Karang Kecamatan Teluk Betung

19

Seperti yang dikemukakan oleh Fatimah ( 2011:14 ) anak-anak akan

belajar membedakan arti bilangan berdasarkan penggunaan yaitu:

a. Bilangan kardinal menunjukkan kuatitas atau besaran benda dalam

sebuah kelompok.

b. Bilangan ordinal, digunakan untuk menandai urutan dari sebuah benda,

contoh juara kesatu, dering telepon, ke lima kalinya, hari kartini hari ke

21 di bulan April, dll.

c. Bilangan nominal, digunakan untuk memberikan nama benda, contoh:

nomor rumah, kode pos, nomor lantai/ruang di dedung, jam, uang, dll.

Bilangan memiliki beberapa bentuk / tampilan ( representasi ) yang

saling berkaitan diantaranya benda nyata, model mainan, ucapan,

simbol ( angka atau kata ).

Nurlaela ( 2009:16 ) mengemukakan bahwa tampilan bilangan yang

satu dengan tampilan bilangan yang lainnya memahami hubungan antar

tampilan bilangan dapat diartikan sebagai contohnya setalah anak

mendengarkan soal ( tampilan bahasa lisan ), anak bisa menunjukkan

dengan media balok (tampilan model/benda mainan),

menggambarkannya ( tampilan gambar ), lalu anak menulis jawaban

pada kertas ( simbol tertulis angka atau kata ). Setiap bilangan yang

dilambangkan dalam bentuk angka, sebenarnya merupakan konsep

abstrak.

Page 36: UPAYA MENINGKATKAN PENGENALAN LAMBANG …digilib.unila.ac.id/23786/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Anak-anak di Paud Massir Pulpas Kelurahan Kota Karang Kecamatan Teluk Betung

20

Seperti apa yang dikemukakan oleh Marhijanto (2008:30) bahwa

bilangan adalah banyaknya benda, Jumlah, satuan system matematika

yang dapat diunitkan dan bersifat abstrak.

7. Pengertian kartu angka

Salah satu alat permainan edukatif yang dapat dipergunakan dalam

pengenalan lambang bilangan pada anak usia dini adalah permainan kartu

angka, yang dapat dimodifikasi menjadi beberapa permaian ( kereta angka,

bola bowling atau tebak suara ).

Menurut Soeharto ( 2005: 27 ), Kartu diartikan sebagai salah satu ide

untuk menyampaikan pendapat konsep dalam bentuk tertulis. Sementara

menurut Sudaryanti ( 2006: 1 ) menyatakan bahwa angka adalah

merupakan suatu notasi tertulis dari sebuah bilangan.

Menurut S. Wojowasito (1972:126) kartu adalah kertas tebal yang

berbentuk persegi empat.

Menurut Nurani ( 2012 ) Kartu angka atau alat peraga kartu adalah alat-

alat atau perlengkapan yang digunakan oleh seorang guru dalam mengajar

yang berupa kartu dengan bertuliskan angka sesuai dengan tema yang

diajarkan. Alat peraga kartu adalah alat bantu bagi anak untuk mengingat

pelajaran. Alat peraga kartu huruf dapat menimbulkan kesan di hati

sehingga anak-anak tidak mudah melupakannya. Sejalan dengan ingatan

anak akan alat peraga itu, ia juga diingatkan dengan pelajaran yang

disampaikan guru. Semakin kecil anak, ia semakin perlu

Page 37: UPAYA MENINGKATKAN PENGENALAN LAMBANG …digilib.unila.ac.id/23786/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Anak-anak di Paud Massir Pulpas Kelurahan Kota Karang Kecamatan Teluk Betung

21

visualisasi/konkret ( perlu lebih banyak alat peraga ) yang dapat disentuh,

dilihat, dirasakan, dan didengarnya.

8. Langkah-Langkah Penerapan Kartu Angka

Alat peraga berupa kartu adalah alat untuk menjelaskan yang sangat

efektif, misalnya: Untuk menjelaskan usia, ciri khas, karekter atau sifat

dari seorang tokoh. Dengan alat peraga, gambar lebih jelas daripada

dijelaskan dengan kata-kata saja. Sehingga anak dapat menghayati

karakter tokoh yang diceritakan. Untuk menjelaskan situasi sebuah

tempat, misal keadaan sebuah kota, bangunan, dan sebagainya, dengan

gambar akan lebih jelas daripada diceritakan secara lisan saja

Menurut Tadkirotun (2012) kartu angka merupakan fasilitas penting dalam

pembelajaran di sekolah karena bermanfaat untuk meningkatkan perhatian

anak. Dengan alat peraga kartu, anak diajak secara aktif memperhatikan

apa yang diajarkan guru. Satu hal yang harus diingat, walaupun fasilitas

alat peraga kartu yang dimiliki sekolah sangat minim, tetapi bila

penggunaan alat peraga diikuti dengan metode anak aktif, maka efektifitas

pengajaran akan semakin baik.

Menurut Tadkirotun ( 2012 ), adapun langkah penerapan penggunaan

kartu angka dalam pembelajaran anak kelompok A, yaitu :

1). Permainan angka bisa dilakukan dengan kartu angka dan gambar. Satu

sisi berisi sejumlah gambar dan satu sisi bertulisan angka.

2). Anak menghitung jumlah gambar pada kartu.

3). Jika hitungannya benar anak membalik kartu, sehingga terlihat angka.

Page 38: UPAYA MENINGKATKAN PENGENALAN LAMBANG …digilib.unila.ac.id/23786/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Anak-anak di Paud Massir Pulpas Kelurahan Kota Karang Kecamatan Teluk Betung

22

4). Guru memberikan tanggapan positif. Jika anak keliru maka diharapkan

guru dapat membantu anak untuk menghitungnya. Setelah itu anak

menghitung kembali tanpa dibantu.

Dari beberapa pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa kartu angka

adalah kertas persegi panjang yang agak tebal berisi tulisan angka.

C. Penelitian Yang Relevan

Penelitian yang dilakukan Sri Haryanti ( 2012 ) tentang upaya meningkatkan

kemampuan memahami konsep bilangan melalui bermain rahasia kubus pada

anak TK Nasima Semarang tahun ajaran 2011/2012, menyimpulkan adanya

peningkatan terhadap hasil dari bermain rahasia kubus dan peningkatan

persentase terhadap ketuntasan belajar dengan kondisi awal 59,52 %, siklus

1 sebesar 61,15 % dan siklus 2 sebesar 86,11%. Dengan demikian dapat

disimpulkan bahwa bermain rahasia kubus dapat meningkatkan kemampuan

memahami konsep bilangan anak ( Sri Haryanti, 2012:59 ).

Sementara itu penelitian tindakan kelas yang dilakukan Nasliyah (2012)

tentang upaya meningkatkan kemampuan belajar berhitung anak usia dini

melalui metode permainan bilangan di TK Rohmaniyyah Semarang

Kelompok A tahun ajaran 2011/2012, menyimpulkan adanya peningkatan

kemampuan berhitung dan peningkatan presentase ketuntasan belajar klasikal

pada siklus 1 aktivitas siswa 68% dan siklus 2 sebesar 84% serta persentase

ketuntasan pada siklus 1 sebesar 66 % dan siklus 2 sebesar 87%. Berdasarkan

hasil penelitian di atas dapat dimaknai bahwa pemilihan metode pembelajaran

sangat mempengaruhi keberhasilan, manakala guru mampu mendesain

Page 39: UPAYA MENINGKATKAN PENGENALAN LAMBANG …digilib.unila.ac.id/23786/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Anak-anak di Paud Massir Pulpas Kelurahan Kota Karang Kecamatan Teluk Betung

23

pembelajaran dengan memilih metode pembelajaran yang tepat maka

kemampuan berhitung anak akan meningkat ( Nasliyah, 2012: 44 ).

Berdasarkan hasil penelitian diatas maka dapat diketahui bahwa ada

beberapa peneliti yang sudah mengupas variable yang akan penulis teliti.

Namun demikian, keragaman individual tiap anak dan kondisi sekolah

yang berbeda tentu akan memberikan hasil penelitian yang berbeda pula.

Pengenalan lambang bilangan dengan permainan kartu angka diharapkan

dapat meningkatkan pengenalan angka pada anak usia dini, oleh karena itu,

penelitian tindakan kelas ini dapat di pertanggung jawabkan secara

ilmiah.

D. Kerangka Pikir

Kemampuan mengenal lambang bilangan anak di Paud Massir

Pulpas Kota Karang masih belum maksimal sesuai yang diharapkan.

Maka perlu adanya rangsangan yang dapat membantu anak-anak dalam

kemampuan mengenal lambang bilangan.

Permainan dengan kartu angka dapat meningkatkan pengenalan

lambang bilangan pada anak.

Menurut Nurani ( 2012 ) Kartu angka atau alat peraga kartu adalah alat-alat

atau perlengkapan yang digunakan oleh seorang guru dalam mengajar yang

berupa kartu dengan bertuliskan angka sesuai dengan tema yang diajarkan.

Selama ini di Paud Massir pengenalan lambang bilangan pada anak, guru

selalu menggunakan metode ceramah dan alat peraga menggunakan jari

tangan dan benda-benda yang ada dikelas. Sehingga menyebabkan

Page 40: UPAYA MENINGKATKAN PENGENALAN LAMBANG …digilib.unila.ac.id/23786/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Anak-anak di Paud Massir Pulpas Kelurahan Kota Karang Kecamatan Teluk Betung

24

rendahnya kemampuan anak menyebut urutan bilangan, dan kurangnya

membilang dengan menunjuk angka. Untuk itu kita melaksanakan

pembelajaran melalui bermain kartu angka, yang tahap pelaksanaannya

dibagi menjadi tiga siklus. Sikus I bermain kereta angka, siklus II bermain

bola bowling dan siklus III bermain tebak suara, masing-masing siklus

melaksanakan dua kali pertemuan.

Dari hasil permainan tersebut anak di Paud Massir Pulpas mengalami

peningkatan kemampuan mengenal lambang bilangan. Hal tersebut terlihat

ketika anak diberi permainan dengan kartu angka, anak akan lebih tertarik

dan lebih gampang mengenal angka.

Kartu angka yang berwarna warni dan dengan modifikasi permainan kartu

angka ( kereta angka, bola bowling dan tebak suara ) akan lebih menarik

perhatian anak, dibandingkan guru hanya mengenalkan angka pada anak

melalu metode ceramah dengan menggunakan kata-kata dan memakai jari

tangan atau menulis dipapan tulis. Mengingat jika guru menggunakan

metode ceramah, anak akan semakin sulit untuk memahami lambang

bilangan karena membuat anak monoton dalam mengikuti proses

pembelajaran, dan berakibat anak kurang bersemangat kemudian

berdampak pada lemahnya penyerapan lambang bilangan pada anak.

Sehingga dalam meningkatkan pengenalan lambang bilangan pada anak

akan lebih efektif dan efisien apabila menggunakan alat peraga berupa

kartu angka yang telah dimodifikasi berupa kereta angka, bola bowling

dan tebak suara.

Page 41: UPAYA MENINGKATKAN PENGENALAN LAMBANG …digilib.unila.ac.id/23786/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Anak-anak di Paud Massir Pulpas Kelurahan Kota Karang Kecamatan Teluk Betung

25

Gambar 1. Kerangka Pikir Penelitian

KondisiAwal

Tindakan Hasil

“kereta angka”( Siklus I )

“ Bola Bowling” (Siklus II )

“ Tebak Suara ”( Siklus III )

Melaksanakanpembelajaranmelalui bermainkartu angka

Rendahnyakemampuan anakdalam menyebuturutan bilangan

Rendahnyakemampuan anakmembilang denganmenunjuk angka

Guru banyakmenggunakanmetode ceramah

Guru kurangmenggunakan mediapembelajaran.

Kegiatanbelajar danmengajarmengalamipeningkatan

Evaluasi

Page 42: UPAYA MENINGKATKAN PENGENALAN LAMBANG …digilib.unila.ac.id/23786/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Anak-anak di Paud Massir Pulpas Kelurahan Kota Karang Kecamatan Teluk Betung

III. METODE PENELITIAN

A. Setting Penelitian

1. Jenis Penelitian

Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (classroom action

research) yang dilakukan secara kolaboratif dan partisipatif. Artinya

peneliti tidak melakukan penelitian sendiri namun bekerja sama dengan

guru kelas B sebagai observer, dan peneliti dalam hal ini sebagai guru

kelas. Penelitian ini menciptakan kolaborasi atau partisipasi antara peneliti

dan guru pendamping. Peneliti terlibat langsung dalam proses penelitian

sejak awal sampai dengan hasil penelitian berupa laporan. Dengan

demikian, sejak perencanaan penelitian, peneliti senantiasa terlibat,

selanjutnya peneliti memantau, mencatat, dan mengumpulkan data.

Kemudian peneliti bersama dengan guru kelas lain sebagai observer

menganalisa data serta berakhir dengan melaporkan hasil penelitian.

Pengertian PTK ( Penelitian Tindakan Kelas ) menurut Suyanto (1997)

mendefinisikan PTK sebagai suatu bentuk penelitian yang bersifat

reflektif, dengan melakukan tindakan-tindakan tertentu agar dapat

memperbaiki dan / atau meningkatkan praktik pembelajaran di kelas

secara professional. Sementara Ninik,S.W menyimpulkan, bahwa : PTK

adalah penelitian yang dilakukan oleh guru di dalam kelasnya sendiri

melalui refleksi diri, dengan tujuan untuk memperbaiiki kinerjanya

Page 43: UPAYA MENINGKATKAN PENGENALAN LAMBANG …digilib.unila.ac.id/23786/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Anak-anak di Paud Massir Pulpas Kelurahan Kota Karang Kecamatan Teluk Betung

27

sebagai guru, sehingga hasil belajar siswa meningkat.

Rencana siklus PTK apat dilihat pada gambar spiral PTK dibawah ini :

Gambar 2. Bagan Teknis Desain Siklus Penelitian( Arikunto, 2011:16 )

2. Waktu Penelitian

Penelitian tindakan kelas dilakukan pada bulan April 2016 sampai selasai.

Siklus I dilakukan pada hari Jum’at, tanggal 22 April 2016.

Siklus 1 PelaksanaanRefleksi

Observasi

Siklus 2PelaksanaanRefleksi

Perencanaan

Observasi

Siklus berikutnya.

Page 44: UPAYA MENINGKATKAN PENGENALAN LAMBANG …digilib.unila.ac.id/23786/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Anak-anak di Paud Massir Pulpas Kelurahan Kota Karang Kecamatan Teluk Betung

28

Siklus II pada hari Sabtu, tanggal 7 Mei 2016 dan Silus III pada hari

Selasa, tanggal 17 Mei 2016.

3. Tempat Penelitian

AdapunTempat penelitian tindakan kelas yang di lakukan peneliti adalah

PAUD Massir Pulau Pasaran pada kelompok A Kota Bandar

Lampung Tahun Pelajaran 2015 / 2016.

B. Sampel dan Populasi

Sampel dan populasi penelitian tindakan kelas ini di lakukan di PAUD

Massir Pulpas pada kelompok A Kota Bandar Lampung tahun pelajaran

2015/2016. Subjek penelitian tindakan kelas ini adalah anak didik kelas A,

yang berjumlah 20 anak. Terdiri dari 8 anak perempuan dan 12 anak laki-laki.

C. Definisi Konseptuan dan Operasional

1. Definisi Konseptual

Menurut Pakasi ( 1970 : 23 ) definisi konseptual tentang lambang

bilangan merupakan suatu konsep tentang bilangan yang terdapat unsur-

unsur penting seperti : nama, urutan, lambang, dan jumlah.

2. Definisi operasional

Definisi operasional merupakan suatu definisi dari variable penelitian yang

dapat dioperasionalkan menjadi arahan untuk pelaksanaan didalam

penelitian.

Kemampuan mengenal lambang bilangan adalah nilai yang diperolah

berdasarkan hasil observasi atau pengamatan kemampuan mengenal

Page 45: UPAYA MENINGKATKAN PENGENALAN LAMBANG …digilib.unila.ac.id/23786/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Anak-anak di Paud Massir Pulpas Kelurahan Kota Karang Kecamatan Teluk Betung

29

lambang bilangan pada anak. Adapun indicator kemampuan mengenal

lambang bilangan dalam penelitan ini adalah yaitu :

1). Menyebutkan lambang bilangan 1-10 secara berurutan

2). Menunjukkan lambang bilangan 1-10

3). Mengelompokkan lambang bilangan

4). Menghubungkan lambang bilangan dengan benda-benda atau simbol

3. Instrumen penelitian

Instrumen penelitian yang peneliti buat berupa indikator-indikator yang

berdasarkan observasi. Adapun kisi-kisi instrumennya adalah seabagai

berikut :

Tabel 3. Kisi-kisi Penilaian Pengenalan Lambang Bilangan

Berdasarkan kisi-kisi instrumen di atas maka penelitia telah membuat lembar

observasi yang akan digunakan dalam proses penelitian, adapun lembar

observasi tersebut terlampir dalam daftar lampiran .

D. Teknik dan Alat Pengumpulan Data

1. Tehnik pengumpulan data

Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan tehnik observasi.

No Variabel Indikator Aspek Yang DinilaiProses

Pengenalan lambang

bilangan

1. Menyebutkan lambang bilangan 1sampai 10 secara berurutan

2. Menunjukkan lambang bilangan 1sampai 10

3. Mengelompokkan lambang bilangan 4. Menghubungkan lambang bilangan

dengan benda-benda atau symbol.

Page 46: UPAYA MENINGKATKAN PENGENALAN LAMBANG …digilib.unila.ac.id/23786/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Anak-anak di Paud Massir Pulpas Kelurahan Kota Karang Kecamatan Teluk Betung

30

Observasi dilakukan untuk mengamati anak secara langsung saat proses

kegiatan mengajar. Guru sebagai peneliti tindakan kelas harus

mengobservasi atau mengamati proses tindakannya secara teliti dan

cermat

2. Alat pengumpulan data

Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan alat pengumpulan data yaitu:

a. Lembar observasi terdiri dari hal-hal yang akan diteliti oleh peneliti

yang menyangkut tentang kegiatan pembelajaran untuk melihat sejauh

mana perkembangan pada anak.

b. Tanya jawab digunakan guru untuk menilai anak pada saat anak

memainkan permainan Kartu angka.

E. Analisis Data

Dalam penelitian tindakan kelas ini peneliti menggunakan analisis

data diskriptif:

1. Observasi dengan cara mengamati kegiatan anak secara langsung dalam

proses kegiatan permainan kartu angka dengan menggunakan analisis

diskriptif kualitatif.

2. Hasil belajar dianalisis dengan menggunakan analisis diskriptif komparatif

yaitu kegiatan tanya jawab dengan siklus maupun indikator.

Teknik analisis data disesuaikan dengan datanya. Pada umumnya data

berbentuk kuantitatif dianalisis dengan analisis diskriptip komparatif, yaitu

Page 47: UPAYA MENINGKATKAN PENGENALAN LAMBANG …digilib.unila.ac.id/23786/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Anak-anak di Paud Massir Pulpas Kelurahan Kota Karang Kecamatan Teluk Betung

31

membandingkan data kuantitatif dari kondisi awal, siklus I, siklus II dan

siklus III dengan rumus sebagai berikut :

NA = Sekor yang diperoleh X 100%Total sekor yang seharusnya

Nilai rata-rata hasil belajar anak dapat dihitung dengan menggunakan rumus

sebagai berikut :

X = X x 100%N

Keterangan :

X = Nilai rata-rata

= Jumlah semua nilai siswa

N = Jumlah siswa

( adaptasi dari Aqib, dkk, 2008; 40 ).

Setelah semua data dianalisis dengan rumus persentase tersebut, maka

peneliti memberikan indicator keberhasilan peningkatan kemampuan kognitif

anak dalam mengenal lambang bilangan sesuai dengan kemampuan yang

dimiliki setiap anak.

F. Prosedur Penelitian

Penelitian ini di lakukan dengan menggunakan metode penelitian tindakan

kelas yang terdiri dari 3 siklus. Secara garis besar terdapat empat langkah

dalam rancangan penelitian tindakan, yaitu: perencanaan, tindakan,

pengamatan, dan refleksi.

Page 48: UPAYA MENINGKATKAN PENGENALAN LAMBANG …digilib.unila.ac.id/23786/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Anak-anak di Paud Massir Pulpas Kelurahan Kota Karang Kecamatan Teluk Betung

32

Langkah-langkah yang akan dilakukan antara lain:

1. Perencanaan

Tahap ini peneliti menjelaskan tentang apa, mengapa, kapan, di mana, oleh

siapa, dan bagaimana tindakan tersebut dilakukan. Penelitian tindakan

yang ideal sebetulnya dilakukan secara berpasangan antara pihak yang

melakukan tindakan dan pihak yang mengamati proses jalannya tindakan

(apabila dilaksanakan secara kolaboratif). Cara ini dikatakan ideal, karena

adanya upaya untuk mengurangi unsur subjektivitas pengamat serta mutu

kecermatan amatan yang dilakukan. Apabila dilaksanakan sendiri oleh

guru sebagai peneliti, maka instrumen pengamatan harus disiapkan disertai

lembar catatan lapangan. Pengamatan yang diarahkan pada diri sendiri

biasanya kurang teliti dibanding dengan pengamatan yang dilakukan

terhadap hal-hal yang berada di luar diri, karena adanya unsur

subjektivitas yang berpengaruh, yaitu cenderung mengunggulkan dirinya.

Langkah-langkah perencanaan dalam penelitian sebagai berikut:

a. Membuat Rencana Kegiatan Harian (RKH) tentang materi yang akan

diajarkan sesuai dengan metode pembelajaran yang digunakan. RKH ini

berguna sebagai pedoman guru dalam melaksanakan pembelajaran di

kelas.

b. Menyusun dan mempersiapkan lembar observasi mengenai pengamatan

pengenalan lambang bilangan anak.

c. Mempersiapkan sarana dan media pembelajaran pendukung yang akan

digunakan dalam pembelajaran mengenal lambang bilangan menyimak.

Page 49: UPAYA MENINGKATKAN PENGENALAN LAMBANG …digilib.unila.ac.id/23786/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Anak-anak di Paud Massir Pulpas Kelurahan Kota Karang Kecamatan Teluk Betung

33

2. Tindakan

Pelaksanaan tindakan, yaitu implementasi atau penerapan isi rencana

tindakan di kelas yang diteliti. Hal yang perlu diingat adalah bahwa dalam

tahap ini guru harus ingat dan berusaha mentaati apa yang sudah

dirumuskan dalam rencana tindakan, tetapi harus pula berlaku wajar, tidak

kaku, dan tidak dibuat-buat.

3. Pengamatan (Observasi)

Observasi dilakukan pada saat dilaksanakan kegiatan pembelajaran. Tindakan

ini dilakukan untuk melihat kekurangan maupun kelebihan yang kemudian

dijadikan bahan pertimbangan untuk merencanakan siklus berikutnya.

4. Refleksi

Refleksi merupakan kegiatan untuk mengemukakan kembali apa yang

sudah dilakukan. Kegiatan refleksi ini sebetulnya lebih tepat dikenakan

ketika guru pelaksana sudah selesai melakukan tindakan, kemudian

berhadapan dengan peneliti untuk mendiskusikan implementasi rancangan

tindakan. Pada intinya kegiatan refleksi adalah kegiatan evaluasi, analisis,

pemaknaan, penjelasan, penyimpulan dan identifikasi tindak lanjut dalam

perencanaan Siklus selanjutnya. Keempat tahap dalam penelitian tindakan

adalah unsur untuk membentuk sebuah Siklus, yaitu satu putaran kegiatan

beruntun, dari tahap penyusunan rancangan sampai dengan refleksi, yang

tidak lain adalah evaluasi. Refleksi yang dimaksud dalam penelitian ini

adalah evaluasi terhadap proses tindakan dalam satu siklus. Kegiatan

refleksi dilakukan oleh guru bersama teman sejawat, yang selanjutnya

Page 50: UPAYA MENINGKATKAN PENGENALAN LAMBANG …digilib.unila.ac.id/23786/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Anak-anak di Paud Massir Pulpas Kelurahan Kota Karang Kecamatan Teluk Betung

34

dapat dipergunakan sebagai pijakan untuk melakukan kegiatan pada siklus

selanjutnya.

G. Indikator Keberhasilan

Penelitian ini yang menjadi indikator keberhasilannya adalah sebagai berikut:

1. Menyebutkan lambang bilangan 1 – 10 secara berurutan.

2. Menunjukkan lambang bilangan 1 – 10.

3. Mengelompokkan lambang bilangan.

4. Menghubungkan lambang bilangan dengan benda-benda atau symbol.

Page 51: UPAYA MENINGKATKAN PENGENALAN LAMBANG …digilib.unila.ac.id/23786/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Anak-anak di Paud Massir Pulpas Kelurahan Kota Karang Kecamatan Teluk Betung

V. KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian tindakan kelas dan pembahasan diperoleh

adanya peningkatan kemampuan pengenalan lambang bilangan pada anak

melalui permainan kartu angka ( kereta angka, bola bowling dan tebak suara ),

hal tersebut dapat terlihat dari perkembangan pada setiap siklus. Dimana

siklus I dengan permainan kereta angka, dan siklus II dengan permainan bola

bowling kemudian siklus III dengan permainan tebak suara. Pada siklus I

prosentase kemampuan mengenal lambang bilangan pada anak mencapai 60 %

(Berkembang sesuai harapan) kemudian meningkat menjadi 65 %

(Berkembang Sesuai Harapan) pada siklus II, dan pada siklus III menjadi 80 %

(Berkembang Sangat Baik).

Berdasarkan hasil analisis tersebut di atas dapat disimpulkan bahwa

penelitian tindakan kelas melalui permainan Kartu Angka dapat meningkatkan

kemampuan pengenalan lambang bilangan pada anak usia dini di Paud

Massir Pulau Pasaran Kota Bandar Lampung pada kelompok A, hal

tersebut dikarenakan dengan melalui permainan kartu angka yang

dimodifikasi berupa permainan kereta angka anak akan lebih termotivasi

untuk melengkapi kartu yang masih kosong, demikian juga dengan

permainan kartu angka yang dimodifikasi berupa permainan bola

bowling, anak juga dapat melempar kartu angka dan menyebutkan angka

Page 52: UPAYA MENINGKATKAN PENGENALAN LAMBANG …digilib.unila.ac.id/23786/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Anak-anak di Paud Massir Pulpas Kelurahan Kota Karang Kecamatan Teluk Betung

62

yang terjatuh. Demikian juga dengan permainan kartu angka yang

dimodifikasi berupa permainan tebak suara, anak mempunyai rasa ingin

tahu suara apa yang mereka dengan dan berapa jumlah suara tersebut,

lalu mencocokkan dengan kartu yang ada.

B. Saran

Berdasarkan hasil penelitian disarankan:

1. Bagi Guru

Guru hendaknya dapat meningkatkan kemampuan belajar mengenalkan

lambang bilangan anak melalui permainan yang menarik yaitu

menggunakan permainan kartu angka yang dikemas dalam bentuk

pembelajaran sesuai dengan usia anak.

2. Bagi Sekolah

Pengelola Paud Massir Pulau Pasaran Kota Bandar Lampung bisa

memberi motivasi pada guru agar mampu memilih dan mendesain metode

pembelajaran yang variatif seperti metode permainan kartu angka

sehingga anak-anak Paud meningkat kemampuan mengenal bilangan.

Page 53: UPAYA MENINGKATKAN PENGENALAN LAMBANG …digilib.unila.ac.id/23786/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Anak-anak di Paud Massir Pulpas Kelurahan Kota Karang Kecamatan Teluk Betung

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, S. 2011. Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan Edisi 1. Bumi Aksara.Jakarta

Chayatie, Afifah N. 2010. Games untuk Training dan Outbond. Yogyakarta:Katahati.

Fatimah. 2011. Menciptakan Bahan Ajar Yang Berpusat Pada Anak. Jakarta:CRI Indonesia.

Haryanti, S. 2012. Upaya Meningkatkan Kemampuan Memahami KonsepBilangan Melalui Bermain Rahasia Kubus Pada Anak TK NasimaSemarang Tahun Ajaran 2011/2012.

Hudoyo, Kenny D dan Ginting, Enda E. 1990. Menciptakan Kelas yang BerpusatPada Anak: 3-5 Tahun. Jakarta.

Ismail, Andang. 2009. Education Games: Panduan Praktis Permainan YangMenjadikan Anak Anda Cerdas, Kreatif, dan Saleh. Yogyakarta: Pro UMedia.

Ismayani, A. 2010. Aktivitas Mengenalkan Matematika pada Anak Usia 2 – 6.Jivalitera. Jokjakarta.

Mauliawan, Jasa U. 2009. Tips Jitu Memilih Mainan Positif dan Kreatif UntukAnak Anda. Yogyakarta: Diva Press.

Marhijanto. 2008. Upaya Meningkatkan Kemampuan Belajar Berhitung AnakUsia Dini Melalui Metode Permainan Bilangan di TK RohmaniyyahSemarang Kelompok A.

Nasliyah. 2012. Upaya Meningkatkan Kemampuan Belajar Berhitung Anak UsiaDini Melalui Metode Permainan Bilangan di TK RohmaniyyahSemarang Pada Kelompok A Tahun Ajaran 2011/2012.

Nurani, Yuliani. 2012. Konsep Dasar Pendidikan Anak Usia Dini. Jakarta : PTIndeks

Page 54: UPAYA MENINGKATKAN PENGENALAN LAMBANG …digilib.unila.ac.id/23786/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Anak-anak di Paud Massir Pulpas Kelurahan Kota Karang Kecamatan Teluk Betung

62

Nurlaela. 2009. Permainan Kreatif Untuk Memotivasi Anak. Jakarta: PustakaBina Swadaya.

Pakasi. 1970. Didaktik Berhitung I. Jakarta: Bhantara

Setyono. 207. Psikologi Belajar PAUD. Yogyakarta: Pedagogia.

Soeharto. 2005. Kapita Selekta Matematika. Bandung: Upi Press.

Sudaryanti. 2006. Upaya meningkatkan kemampuan memahami konsep bilanganmelalui bermain rahasia kubus pada anak TK Nasima Semarang.

Suyadi. 2010. Pedoman Pembelajaran dan manajemen Berbasis Sekolah diTaman Kanak-kanak. Jakarta: BP Cipta Jaya.

Suranto, Edi. 2007. Matematika. Wonogiri: Chalia Indonesia Printing.

Suwarma, S. 2006. Kapita Selekta Matematika. Bandung: UPI PRESS

Tadkirotun, Mudfiroh. 2012. Pengembangan Kecerdasan Majemuk. Tangeran :Universitas Terbuka.

Zulkifli, L. 2006. Psikologi Perkembangan. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Wojowasito, S. 1972. Media membantu siswa mengintegrasikan pengalaman.Jakarta: Rineka Cipta.