2712100047 002002 serat bambu betung sebagai agr
TRANSCRIPT
i
USULAN PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA
JUDUL PROGRAM
SERAT BAMBU BETUNG SEBAGAI AGREGAT KOMPOSIT BATAKO
BERKEKUATAN TINGGI DAN RINGAN
BIDANG KEGIATAN :
PKM PENELITIAN
Diusulkan oleh :
Anam Arofi (2712100047) Angkatan 2012
Rizqi Ilmal Yaqin (2712100029) Angkatan 2012
Trendy Leo Pratama (2711100082) Angkatan 2011
La Ode Nizam Asrim (2711100127) Angkatan 2011
INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER
SURABAYA
2014
ii
PENGESAHAN USULAN PKM-PENELITIAN
1. Judul Kegiatan : Serat Bambu Betung sebagai Agregat
Komposit Batako Berkekuatan Tinggi dan
Ringan
2. Bidang Kegiatan : PKM – P
3. Ketua Pelaksana Kegiatan
a. Nama Lengkap : Anam Arofi
b. NIM : 2712100047
c. Jurusan : Teknik Material dan Metalurgi
d. Universitas/Institut/Politeknik : Institut Teknologi Sepuluh Nopember
Surabaya
e. Alamat Rumah/Telp/HP : Perumdos ITS U-21 Surabaya /
085732746160
f. Alamat email : [email protected]
4. Anggota Pelaksana Kegiatan : 3 orang
5. Dosen Pendamping
a. Nama Lengkap dan Gelar : Dr. Hosta Ardhyananta, S.T, M.Sc
b. NIDN : 00017128003
c. Alamat Rumah dan HP : Jalan Jemursari 14/12 Surabaya /
081398376767
6. Biaya Kegiatan Total
Dikti : Rp. 9.550.000,-
Sumber lain : -
7. Jangka Waktu Pelaksanaan : 5 bulan
Menyetujui,
Surabaya, 28 Oktober 2013
Ketua Jurusan Teknik Material dan
Metalurgi FTI-ITS
(Dr. Sungging Pintowantoro, ST. MT)
NIP. 196809302000031001
Ketua Pelaksana Kegiatan
(Anam Arofi)
NRP. 2712100047
Pembantu Rektor Bidang
Kemahasiswaan dan Akademik
(Prod.Dr.Ing. Herman Sasongko)
NIP. 196010041986011001
Dosen Pendamping
(Dr. Hosta Ardhyananta S.T,M.Sc)
NIP.198012072005011004
iii
DAFTAR ISI
HALAMAN SAMPUL ........................................................................................... i
HALAMAN PENGESAHAN ................................................................................. ii
DAFTAR ISI ........................................................................................................... iii
RINGKASAN .......................................................................................................... iv
BAB 1. PENDAHULUAN ..................................................................................... 1
1.1 Latar Belakang ................................................................................................. 1
1.2 Perumusan Masalah .......................................................................................... 2
1.3 Tujuan .............................................................................................................. 2
1.4 Luaran yang diharapkan ................................................................................... 2
1.5 Manfaat Program .............................................................................................. 2
BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA ............................................................................ 2
2.1. Batako ............................................................................................................... 2
2.2. Material Komposit ............................................................................................ 3
2.3. Karakteristik Bambu Betung ............................................................................ 4
2.4. Penelitian Batako Sebelumnya ......................................................................... 4
BAB 3. METODE PENELITIAN .......................................................................... 6
3.1. Variabel dan Parameter Penelitian ................................................................... 6
3.2. Diagram Alir ..................................................................................................... 6
3.3. Rancangan Penelitian ...................................................................................... 7
BAB 4. BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN...................................................... 9
4.1. Biaya ................................................................................................................. 9
4.2. Jadwal Kegiatan ............................................................................................... 9
DAFTAR PUSTAKA .............................................................................................. 10
LAMPIRAN-LAMPIRAN ...................................................................................... v
Lampiran 1. Biodata Ketua dan Anggota ................................................................ v
Lampiran 2. Justifikasi Anggaran Kegiatan ............................................................ xiii
Lampiran 3. Susunan Organisasi Tim Peneliti dan Pembagian Tugas .................... xv
Lampiran 4. Surat Pernyataan Ketua Peneliti .......................................................... xvi
iv
RINGKASAN
Kebutuhan material bahan bangunan semakin lama semakin meningkat. Hampir 60
% material yang digunakan dalam pekerjaan konstruksi adalah beton. Salah satu jenis
aplikasi beton ini adalah batako. Dalam penggunaannya, terdapat beberapa parameter
yang mempengaruhi kekuatan batako antara lain proporsi semen terhadap campuran,
kekuatan dan kebersihan agregat, interaksi atau adhesi antara pasta semen dengan
agregat dan pencampuran yang cukup dari bahan-bahan pembentuk beton.
Berdasar pernyataan tersebut, kualitas agregat yang dicampurkan sangat
berpengaruh pada kualitas batako yang dihasilkan. Oleh karena itu, dibutuhkan jenis
agregat yang tepat sebagai campuran batako tersebut. Salah satunya adalah penggunaan
serat alami yaitu serat bambu (bamboo fiber). Penggunaan serat bambu karena bambu
telah ditempatkan sebagai bahan dasar pembuatan berbagai benda aplikatif yang selama
ini menggunakan baja atau kayu. Dalam studi ini, jenis bambu yang digunakan adalah
bambu betung (Dendrocalamus asper). Bambu betung dewasa memiliki sifat mekanika
antara lain kuat tekan sebesar 46,59 MPa, tegangan batas proporsi tekan sebesar 42,33
MPa, modulus elastisitas tekan sebesar 4719,13 MPa, kuat geser sebesar 9,94 MPa, dan
kuat tarik sebesar 217,89 Mpa.
Penggunaan serat bambu betung sebagai agregat pada batako ini memerlukan
komposisi tertentu agar kekuatannya dapat meningkat dan tingkat keringanannya
semakin tinggi. Oleh karena itu penulis dalam studi ini melakukan penelitian pengaruh
variasi komposisi serat bambu betung terhadap kekuatan tekan, kekuatan lentur dan
densitas batako. Tujuan kegiatan ini adalah menganalisis dan mempelajari
pengaplikasian serat bambu betung sebagai agregat komposit batako serta menganalisis
pengaruh variasi komposisi serat bambu Betung terhadap kekuatan tekan, kekuatan
lentur dan densitas komposit batako. Hasil yang diharapkan adalah variasi komposisi
serat bambu betung yang tepat untuk menghasilkan batako yang berkekuatan tinggi dan
ringan.
Kata Kunci : Batako, Komposit, Serat Bambu Betung
1
BAB 1. PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Kebutuhan material bahan bangunan semakin lama semakin meningkat. Hampir 60
% material yang digunakan dalam pekerjaan konstruksi adalah beton. Beton banyak
dijumpai dalam pembuatan gedung, jalan, bendungan, saluran dan lain-lain. Salah satu
jenis aplikasi beton ini adalah batako. Batako atau batu cetak beton adalah campuran
antara semen portland atau semen hidrolik yang lain, agregat halus, agregat kasar dan
air dengan atau tanpa bahan tambahan membentuk masa padat. Komposisi campuran ini
dalam keadaan normal (spesifikasi berat isi beton 2.200-2500 kg/m3 dan kekuatan tekan
sekitar 15-40 MPa) adalah semen : pasir (agregat halus) : kerikil (agregat kasar) = 1 :
1,5 : 2,5. Selain itu dalam penggunaannya, terdapat beberapa parameter yang
mempengaruhi kekuatan batako antara lain kualitas semen, proporsi semen terhadap
campuran, kekuatan dan kebersihan agregat, interaksi atau adhesi antara pasta semen
dengan agregat dan pencampuran yang cukup dari bahan-bahan pembentuk beton.
(Sihombing, 2009).
Berdasar pernyataan tersebut, kualitas agregat yang dicampurkan sangat
berpengaruh pada kualitas batako yang dihasilkan. Oleh karena itu, dibutuhkan jenis
agregat yang tepat sebagai campuran batako tersebut. Salah satunya adalah penggunaan
serat alami yaitu serat bambu (bamboo fiber). Penggunaan serat bambu sendiri
didasarkan pada fakta bahwa dalam perkembangan bidang komposit, bambu telah
ditempatkan sebagai bahan dasar pembuatan berbagai benda aplikatif yang selama ini
menggunakan baja atau kayu. Artinya saat ini bambu mampu menggantikan baja atau
kaya dari segi sifat fisik (physic properties).Tentunya untuk membuat sifat fisik material
yang berlipat jauh lebih baik, bambu dibuat ke dalam bentuk serta yang selanjutnya
dikenal dengan serat bambu.(Parlindungan dkk, 2005).
Dalam studi ini, jenis bambu yang digunakan adalah bambu betung
(Dendrocalamus asper). Bambu jenis ini adalah bambu yang banyak dikenal karena
diameternya cukup besar bila dibanding jenis bambu lain, sekitar 10-18 cm, berdinding
tebal, 11-18 mm sehingga dapat digunakan sebagai bahan baku kerajinan tangan,
konstruksi bangunan seperti usuk, reng, hingga dinding komposit (Charomaini, 2009).
Bambu betung dewasa memiliki sifat mekanika antara lain kuat tekan sebesar 46,59
MPa, tegangan batas proporsi tekan sebesar 42,33 MPa, modulus elastisitas tekan
2
sebesar 4719,13 MPa, kuat geser sebesar 9,94 MPa, dan kuat tarik sebesar 217,89 MPa
(Mustafa, 2009).
Penggunaan serat bambu betung sebagai agregat pada batako ini memerlukan
komposisi tertentu agar kekuatannya dapat meningkat dan tingkat keringanannya
semakin tinggi. Oleh karena itu penulis dalam studi ini melakukan penelitian pengaruh
variasi komposisi serat bambu betung terhadap kekuatan tekan, kekuatan lentur dan
densitas batako. Hasil yang diharapkan adalah variasi komposisi serat bambu betung
yang tepat untuk menghasilkan batako yang berkekuatan tinggi dan ringan.
1.2. Perumusan Masalah
1. Apakah serat bambu betung dapat digunakan sebagai agregat komposit batako ?
2. Bagaimana pengaruh variasi komposisi serat bambu Betung terhadap kekuatan
tekan, kekuatan lentur dan densitas komposit batako?
1.3. Tujuan
1. Menganalisis dan mempelajari pengaplikasian serat bambu betung sebagai agregat
komposit batako.
2. Menganalisis pengaruh variasi komposisi serat bambu Betung terhadap kekuatan
tekan, kekuatan lentur dan densitas komposit batako.
1.4. Luaran yang Diharapkan
Luaran yang diharapkan dari program ini adalah didapatkannya sebuah publikasi
ilmiah berupa jurnal ilmiah, seminar nasional dan paten terkait serat bambu betung
sebagai agregat komposit batako.
1.5. Manfaat Program
1. Memberikan pengetahuan dan inovasi terkait batako berkekuatan tinggi dan ringan
dengan menggunakan serat bambu betung.
2. Sebagai referensi terkait pembuatan batako berkekuatan tinggi dan ringan dari serat
bambu betung.
BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Batako
Salah satu bahan bangunan dalam pembuatan dinding dan lantai adalah batako.
Batu Batuan atau batu cetak yang tidak di bakar (batako) dari tras dan kapur, kadang-
3
kadang juga dengan sedikit semen portland, sedah mulai dikenal oleh masyarakat
sebagai bahan bangunan dan sudah pula dipakai untuk pembuatan rumah dan gedung.
Departemen Pekerjaan Umum melalui Lembaga Penyelidikan Masalah Bangunan
(DPU - LPMB) memberikan definisi tentang beton sebagai campuran antara semen
portland atau semen hidrolik yang lainnya, agregat halus, agregat kasar dan air dengan
atau tanpa bahan campuran tambahan membentuk massa padat (SK. SNI T15-1990).
Pada keadaan normal perbandingan antara semen : pasir (agregat halus) : kerikil
(agregat kasar) = 1 : 1,5 : 2,5. Batako yang dibuat dengan agregat normal adalah batako
normal, yaitu yang mempunyai berat isi 2.200-2.500 kg/m3 (SK. SNI.T15-1990).
Kekuatan tekannya sekitar 15-40 MPa. Parameter-parameter yang paling mempengaruhi
kekuatan batako antara lain kualitas semen, proporsi semen terhadap campuran,
kekuatan dan kebersihan agregat dan beberapa faktor lain. (Sihombing, 2009)
Sedangkan menurut standar nasional indonesia (SNI) 03-0349-1989, Conblock
(concrete block) atau batu cetak beton adalah komponen bangunan yang dibuat dari
campuran semen Portland atau pozolan, pasir, air dan atau tanpa bahan tambahan
lainnya (additive), dicetak sedemikian rupa hingga memenuhi syarat dan dapat
digunakan sebagai bahan untuk pasangan dinding. Berdasarkan SNI-3-0349-1989,
persyaratan kuat tekan minimum batako pejal sebagai bahan bangunan dinding, yang
dapat dilihat pada tabel 2.1 serta syarat nilai penyerapan air maksimum adalah 25%.
Tabel 2.1 Persyaratan Kuat Tekan Minimum Batako Pejal Sebagai Bahan
Bangunan Dinding Menurut SNI-3-0349-1989
Mutu Kuat Tekan minimum (MPa)
I 9,7
II 6,7
III 3,7
IV 2
2.2 Material komposit
Bahan komposit didefinisikan sebagai bahan yang terdiri dari gabungan dua bahan
atau lebih secara makroskopis. Dalam bahan komposit sifat-sifat bahan pembentuknya
masih terlihat. Bahan komposit dibentuk dari dua unsur yaitu penguat (reinforcement)
dan pengikat (matrix). Penguat merupakan unsur utama dalam komposit. Penguat
berfungsi untuk menambah kekuatan, kekakuandan keliatan bahan, sedangkan pengikat
4
berfungsi untukmelindungi penguat, mentransfer gaya, temperatur danchemical
resistance (Purnawijaya, 2009).
Dewasa ini penggunaan material komposit mulai menggantikan material-material
konvensional seperti, baja dan aluminium. Komposit merupakan material alternatif
pengganti logam yang memiliki beberapa sifat yang menguntungkan diantaranya
adalahmempunyai ketahanan korosi yang tinggi, rasio berat terhadap kekuatannya yang
kecil, dan pengontrolan manufaktur yang lebih mudah.
Material serat (fibre) berfungsi untuk memberikan kekuatan pada material matrik
dengan cara memindahkan gaya dari beban yang dikenakan dari matrik yang lebih
lemah pada fibre yang lebih kuat. Serat yang dipakai sebagai penguat ada dua macam
jenis yaitu: serat buatan dan serat alami. Serat buatan terdiri dari serat regenerasi, serat
semi sintetik, serat sintetik dan serat anorganik, dari beberapa jenis serat buatan yang
sering dipakai adalah nilon dan serat gelas. Sedangkan untuk serat alami terdiri dari
serat tumbuhan, serat binatang dan serat galian dan yang sering dipakai sebagai penguat
yaitu serat tumbuhan kelapa, bambu, rami dan jut. (Dedi, 2004).
2.3 Karakteristik Bambu Betung
Bambu betung dikenal dengan nama ilmiah Dendrocalamus asper. Ukurannya
lebih besar dan lebih tinggi dari jenis bambu yang lain. Oleh karena itu, bambu ini
merupakan jenis bambu yang banyak dikenal. Hal tersebut karena memiliki diameter
cukup besar bila dibandingkan dengan jenis bambu lain, sekitar 10 – 18 cm, berdinding
tebal, 11 – 18 mm (Charomaini, 2009)
Berdasarkan penelitian yang pernah dilakukan, kekuatan tarik rata-rata dalam
keadaan kering oven bambu petung adalah 1900 kg/cm2 (tanpa buku) dan 1600 kg/cm
2
(dengan buku). Ditinjau dari posisi potongan bambu,kekuatan tarik rata-rata bambu
petung pada bagian pangkal 2278 kg/cm2, bagian tengah 1770kg/cm
2 dan bagian ujung
2080 kg/cm2 . Berdasarkan pengujian tekan rata-rata bamboo petung bulat pada bagian
pangkal 2768 kg/cm2 , pada bagian tengah 4089 kg/cm
2 dan pada bagian ujung 5479
kg/cm2 (Morisco.1999:6-8). Sedangkan, kerapatan sample uji bambu petung yang
diamati pada percobaan oleh Gusti Made Oka (2005) menunjukkan nilai kerapatan
berkisar antara 0,770 gr/cm3 sampai dengan 0,876 gr/ cm
3 dengan nilai rata-rata 0,818
gr/cm3.
5
2.4 Penelitian Batako Sebelumnya
Telah dilakukan penelitian pembuatan dan karakteristik batako dengan
memanfaatkan: batu apung, limbah padat benang karet, dan resin epoksi sebagai
material pengikat. Variasi komposisi yang dibuat dalam penelitian ini meliputi
persentase jumlah limbah karet : 0, 2, 4, dan 6% berat dari total batu apung yang
digunakan dan resin epoksi : 20, 25 dan 35% dari berat total agregat. Besaran fisis dan
mekanik yang diukur antara lain : penyerapan air, porositas, kuat impak dan kuat lentur.
Penambahan agregat batu apung relatif cenderung menurunkan sifat fisis dan mekanik
pada batako. Sebaliknya jika jumlah resin epoksi ditingkatkan maka kualitas batako
cenderung meningkat. Dari pengujian yang telah dilakukan terhadap sampel yang
dihasilkan memiliki karakteristik : penyerapan air = 0,90%, Porositas = 1 %, Kuat
Impak = 0,90 KJ/m2 dan Kuat lentur = 35,22 MPa. (Fauzi, 2012)
Penelitian sebelumnya juga menganalisis pengaruh penggantian agregat halus
serbuk batu gamping keras (karts) terhadap kuat tekan beton batako berlubang. Hasil uji
berat jenis menunjukkan bahwa semakin banyak penggunaan serbuk karst,
mengakibatkan semakin kecilnya nilai berat jenis. Dari berbagai variasi penggantian
sebagian agregat halus dengan serbuk batu gamping keras (karst) yang digunakan pada
penelitian ini berat jenis sudah memenuhi syarat Beton dengan berat jenis rendah (Low-
Density concretes) menurut Dobrowolski (1998) yakni 240 – 800 gr/cm3 . Hal tersebut
dibuktikan dimana besarnya berat jenis batako yang minimal adalah variasi V (1 Pc:3
Ps:4 Ks:0,5 W dengan nilai berat jenis sebesar 687 kg/m3 . (3) Kuat tekan maksimum
yang diperoleh dari analisis regresi Curve Estimation model Qubic sebesar 5,79 Mpa
dengan variasi II (1 Pc:6 Ps:1 Ks:0,5 W). Dari berbagai variasi penggantian sebagian
agregat halus dengan serbuk batu gamping keras (karst) yang digunakan pada penelitian
ini kuat tekan sudah memenuhi syarat Beton dengan berat jenis rendah (Low-Density
concretes) menurut Dobrowolski (1998) yakni 0,35 – 6,9 MPa. (Sedeyaningsih, 2010)
Adapun penelitian lainnya yakni pemanfaatan limbah gerabah sebagai bahan
campuran pada batako. Hasil yang diperoleh yaitu kuat tekan rata-rata tiap komposisi
(ada variable komposisi) sebesar 49,16 kg/cm2 , 72,70 kg/cm
2,dan 97,88 kg/cm
2 .
penyerapan air rata-rata 112,91% , 11,11% , dan 9,73 %. Dari hasil pengujian tersebut
seluruh komposisi batako telah memenuhi ketentuan SNI 03-0349-1989 (Setyawan,
2011).
6
BAB 3. METODE PENELITIAN
3.1 Variabel dan Parameter Penelitian
Variabel penelitian yang adalah rasio perbandingan komposisi serat bambu dan
komposisi semen untuk batako saat pengujian.Dalam hal ini digunakan serat bambu
dengan fraksi berat 0%, 10%, 20%, 30%, 40% dan 50%. Sedangkan yang diujikan
dalam penelitian ini adalah kuat tekan, kuat lentur, dan densitas.
3.2 Diagram Alir
Gambar 3.1 Diagram Alir Metode Pelaksanaan
Selesai
Sesuai
Tidak Sesuai
Mulai
Pengkajian Masalah
Studi Literatur
Pembelian bahan percobaan dan preparasi
Pembuatan Komposit Serat Bambu Betung
dengan Mengikuti Variasi Komposisi
Uji Kuat Tekan
Analisa Hasil
Densitas Uji Kuat Lentur
Penarikan Kesimpulan
Pembuatan Laporan
Publikasi (Seminar)
Pengujian Standar SNI
7
3.3 Rancangan Penelitian
1. Bahan yang dipakai dalam penelitian
a. Semen Portland
b. Bambu Betung
c. Air
d. Pasir
e. Batu gamping
f. Larutan NaOH
2. Prosedur Penelitian
a. Tahap Pembelian Bahan Percobaan dan Preparasi
Pada tahapan ini dilakukan pembelian bahan percobaan yang akan digunakan baik
itu bahan habis pakai dan peralatan penunjang. Kemudian dilakukan pemotongan
bambu dengan panjang 10 cm x 1 cm x 1 cm untuk memudahkan proses pembuatan
serat bambu. Proses pembuatan serat bambu dimulai dengan melarutkan bambu
yang sudah dipotong tersebut dengan larutan NaOH 1 M selama kurang lebih 10
jam pada suhu kamar (250C). Setelah proses tersebut, serat bambu yang telah lunak
dijemur hingga kering dan siap untuk dijadikan agregat komposit batako.
b. Pembuatan Komposit Serat Bambu Betung dengan Mengikuti Variasi Komposisi
Setelah serat bambu selesai diproses, kemudian dilakukan proses pencetakan batako
dengan perbandingan komposisi dasar batako yaitu semen portland : pasir : batu
gamping = 1 : 1,5 : 2,5. Sedangkan variasi fraksi berat serat bambu yang
dicampurkan pada komposisi dasar tersebut adalah 0%, 10%, 20%, 30%, 40% dan
50%. Pencetakan dilakukan dengan cetakan batako berbentuk balok dengan ukuran
panjang 16 cm, lebar 4 cm dan tinggi 4 cm (ASTM C 133-97 dan ASTM C 348-
97). Setelah batako jadi, tahapan pengujian siap dilakukan.
c. Tahapan Pengujian
1. Kuat Tekan (Compressive Strength)
Kuat tekan suatu bahan merupakan perbandingan besarnya beban maksimum yang
dapat ditahan beban dengan luas penampang bahan yang mengalami gaya tersebut.
Untuk pengukuran kuat tekan batako mengacu pada standar ASTM C 133-97 dan
dihitung dengan persamaan berikut.
𝑃 =𝐹𝑚𝑎𝑘𝑠
𝐴 .................................. Persamaan 3.1
8
Dimana:
P = Kuat Tekan (N/m2)
Fmaks= Gaya Maksimum (N)
A = Luas Permukaan Benda Uji (m2)
2. Densitas
Densitas adalah pengukuran massa setiap satuan volume benda. Semakin tinggi
densitas (massa jenis) suatu benda, maka semakin besar pula setiap volumenya.
Untuk pengukuran densitas batako menggunakan metode Archimedes mengacu
pada standard ASTM C 134-95 dan dihitung dengan persamaan berikut :
𝜌𝑝𝑐 =𝑚𝑠
𝑚𝑏−(𝑚𝑔−𝑚𝑘)𝑥𝜌𝑎𝑖𝑟 ........... Persamaan 3.2
Dimana: 𝜌𝑝𝑐 = Densitas (gr/cm3)
ms = Massa sampel kering (gr)
mb = Massa sampel setelah direndam (gr)
mg = Massa sampel digantung di dalam air (gr)
mk = Massa kawat penggantung (gr)
ρair = Densitas air (1 gr/cm3)
3. Kuat Lentur
Prosedur perhitungan kuat lentur memakai standar ASTM D 2395 Test Methods for
Specific Gravity of Wood and Wood-Base Materials dan standar ASTM D 4442
Test Methods for Direct Moisture Content Measurement of Wood-Base Material.
Menghitung kekakuan lentur benda uji sebagai berikut:
EI = ( L3/48)(P/∆) ...................... Persamaan 3.3
dengan:
EI = modulus elastisitas, MPa x momen inersia, mm4
P/∆= kemiringan kurva beban-lendutan, N/mm
I = momen inersia, mm4
L = panjang bentang, mm
3. Tahap Analisa Hasil
Pada tahapan ini, hasil pengujian yang didapat akan dianalisa dan akan didapat
hasil rata-rata dari beberapa kali percobaan untuk kemudian dibandingkan dengan
standar SNI 03-0349-1989 untuk mengecek kesesuaian hasil yang didapat.
9
BAB 4. BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN
4.1 Biaya
No Keterangan Biaya (Rp)
1 Bahan habis pakai 3.150.000,-
2 Peralatan Penunjang 2.500.000,-
3 Lain Lain 1.500.000,-
4 Perjalanan 2.400.000,-
Total 9.550.000,-
4.2 Jadwal Kegiatan
No Kegiatan Bulan 1 Bulan 2 Bulan 3 Bulan 4 Bulan 5
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1 Pembelian bahan
percobaan dan
preparasi
2 Pembuatan
Komposit serat
bambu betung
3 Pengujian Kuat
Tekan
4 Pengujian
Densitas
5 Pengujian Kuat
Lentur
6 Analisis Hasil
7 Pengujian Standar
SNI
8 Penyusunan
laporan penelitian
9 Publikasi Ilmiah
DAFTAR PUSTAKA
Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Kehutanan. 2012. Materi Penyuluhan
Kehutanan : Mau Tahu Tentang Bambu ?. Jakarta : Kementerian Kehutanan
Charomaini Z, M. 2009. Pertumbuhan Bambu Petung dari Beberapa Populasi Asal
Pulau Jawa. Yogyakarta : Balai Besar Bioteknologi dan Pemuliaan Tanaman
Hutan.
10
Dedi P.2004. Karakteristik serat sentetis dan Serat alam.Proceeding Seminar nasional.
Surabaya.
Fauzi dkk. 2012. Pembuatan serta karakteristik Batako Menggunakan Batu Apung dan
Limbah Padat Benang Karet dengan Perekat Resin Epoksi.Medan : Universitas
Sumatera Utara
Gusmailina dan Sumadiwangsa. 1998. Analisa Sifat Kimia Jenis Bambu. Kementerian
Kehutanan Republik Indonesia.
Morisco, 1999, Rekayasa Bambu, Yogyakarta : Nafiri Offset.
Mustafa, Sidik. 2009. Karakteristik Sifat Fisika dan Mekanika Bambu Petung Pada
Bambu Muda, Dewasa dan Tua (Studi Kasus: Bagian Pangkal).Yogyakarta :
Universitas Gajah Mada
Purnawijaya, Yudi. (2009). Analisis Kekuatan Lentur Komposit Serat Bambu Arah
Lengthwise dan Crosswise dengan Uji Three Bending Point. Bandung:Program
Studi Aeronotika dan Astronotika, FakultasTeknik Mesin dan Dirgantara.
Sedeyaningsih, Anis. 2010. Pengaruh Penggantian Sebagian Agregat Halus Dengan
Serbuk Batu Gamping Keras (Karst) Terhadap Kuat Tekan Dan Berat Jenis
Batako. Surakarta : Universitas Sebelas Maret.
Setiawan, Anang. 2011. Pemanfaatan Limbah Gerabah Sebagai Bahan Pembuatan
Batako. Yogyakarta : Universitas Negeri Yogyakarta.
Sihombing, Berlian. 2009. Pembuatan dan Karakterisasi Batako Ringan yang Dibuat
dari Sludge (Limbah Padat) Industri Kertas-Semen. Medan : Universitas
Sumatera Utara.
v
LAMPIRAN-LAMPIRAN
Lampiran 1. Biodata ketua dan anggota
Biodata Ketua
A. Identitas Diri
1 Nama Lengkap Anam Arofi
2 Jenis Kelamin L/P
3 Program Studi Teknik Material dan Metalurgi
4 NRP 2712100047
5 Tempat Tanggal Lahir Jember, 28 Juni 1993
6 E-mail [email protected]
7 Nomor Telepon/HP 085732746160
B. Riwayat Pendidikan
SD SMP SMA
Nama Institusi SDN
Pringgowirawan 2
SMPN 3 Tanggul SMAN 1 Jember
Jurusan IPA
Tahun Masuk-Lulus 2000-2006 2006-2009 2009-2012
C. Pemakalah Seminar Ilmiah
No Nama Pertemuan
Ilmiah/Seminar Judul Artikel Ilmiah
Waktu dan
Tempat
1
2
3
D. Penghargaan dalam 10 tahun terakhir
No Jenis Penghargaan Intitusi Pemberi
Penghargaan Tahun
1 Juara 3 LKTI Tingkat Dinas Pendidikan Kabupaten 2010
vi
Kabupaten Jember
2 Juara 2 LKTI Se Jawa-Bali SMAN 2 Ambulu - Jember 2011
3 Juara 2 LKTI PUKAT Fakultas Hukum
Universitas Jember 2011
Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan dapat
dipertanggungjawabkan secara hukum.Apabila di kemudian hari ternyata dijumpai
ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima sanksi.
Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu
persyaratan dalam pengajuan hibah PKM-Penelitian: Serat Bambu Betung sebagai
Agregat Komposit Batako Berkekuatan Tinggi dan Ringan
Surabaya, 28 Oktober 2013
Pengusul,
(Anam Arofi)
Biodata Anggota
A. Identitas Diri
1 Nama Lengkap Rizqi Ilmal Yaqin
2 Jenis Kelamin L/P
3 Program Studi Teknik material dan metalurgi
4 NRP 2712100029
5 Tempat Tanggal Lahir Nganjuk,05 Oktober 1993
6 E-mail [email protected]
7 Nomor Telepon/HP 081515931005
B. Riwayat Pendidikan
SD SMP SMA
Nama Institusi SDN Kauman 2 SMPN 1 Nganjuk SMAN 2 Nganjuk
Jurusan IPA
Tahun Masuk-Lulus 2000-2006 2006-2009 2009-2012
vii
C. Pemakalah Seminar Ilmiah
No Nama Pertemuan
Ilmiah/Seminar Judul Artikel Ilmiah
Waktu dan
Tempat
1
2
3
D. Penghargaan dalam 10 tahun terakhir
No Jenis Penghargaan Intitusi Pemberi
Penghargaan Tahun
1
2
3
Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan dapat
dipertanggungjawabkan secara hukum.Apabila di kemudian hari ternyata dijumpai
ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima sanksi.
Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu
persyaratan dalam pengajuan hibah PKM-Penelitian: Serat Bambu Betung sebagai
Agregat Komposit Batako Berkekuatan Tinggi dan Ringan
Surabaya, 28 Oktober 2013
Pengusul,
(Rizqi Ilmal Yaqin)
Biodata Anggota
A. Identitas Diri
1 Nama Lengkap Trendy Leo Pratama
2 Jenis Kelamin L/P
3 Program Studi Teknik Material dan Metalurgi
viii
4 NRP 2711100082
5 Tempat Tanggal Lahir Sukoharjo, 19 Juli 1993
6 E-mail [email protected]
7 Nomor Telepon/HP 08985333827
B. Riwayat Pendidikan
SD SMP SMA
Nama Institusi SDN Ponowaren 1 SMPN 1
Tawangsari
SMAN 1
Sukoharjo
Jurusan - - IPA
Tahun Masuk-Lulus 1999-2005 2005-2008 2008-2011
C. Pemakalah Seminar Ilmiah
No Nama Pertemuan
Ilmiah/Seminar Judul Artikel Ilmiah
Waktu dan
Tempat
1
2
3
D. Penghargaan dalam 10 tahun terakhir
No Jenis Penghargaan Intitusi Pemberi
Penghargaan Tahun
1 Duta PMR Wira Kab.
Sukoharjo tingkat Provinsi
PMR Jawa Tengah 2009
2
Juara 2 Lomba OSIS tingkat
SMP se-Kabupaten
Sukoharjo
Kabupaten 2007
3
Perwakilan Mahasiswa
Training “Introduction to
Petroleum Engineering for
Non-Technical” oleh SPE
SPE Java Indonesia Section 2012
ix
Java Indonesia Section
tingkat Nasional
Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan dapat
dipertanggungjawabkan secara hukum.Apabila di kemudian hari ternyata dijumpai
ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima sanksi.
Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu
persyaratan dalam pengajuan hibah PKM-Penelitian: Serat Bambu Betung sebagai
Agregat Komposit Batako Berkekuatan Tinggi dan Ringan
Surabaya, 28 Oktober 2013
Pengusul,
(Trendy Leo Pratama)
Biodata Anggota
A. Identitas Diri
1 Nama Lengkap La Ode Nizam Asrim
2 Jenis Kelamin L/P
3 Program Studi Teknik Material dan Metalurgi
4 NRP 2711100127
5 Tempat Tanggal Lahir Baubau, 25April 1992
6 E-mail [email protected]
7 Nomor Telepon/HP 085711961698
B. Riwayat Pendidikan
SD SMP SMA
Nama Institusi SDN 2 Batulo SMPN 1 Bau Bau SMAN 1 Bau Bau
Jurusan IPA
Tahun Masuk-Lulus 1998-2004 2004-2007 2007-2010
C. Pemakalah Seminar Ilmiah
x
No Nama Pertemuan
Ilmiah/Seminar Judul Artikel Ilmiah
Waktu dan
Tempat
1
2
3
D. Penghargaan dalam 10 tahun terakhir
No Jenis Penghargaan Intitusi Pemberi
Penghargaan Tahun
1
2
3
Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan dapat
dipertanggungjawabkan secara hukum.Apabila di kemudian hari ternyata dijumpai
ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima sanksi.
Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu
persyaratan dalam pengajuan hibah PKM-Penelitian: Serat Bambu Betung sebagai
Agregat Komposit Batako Berkekuatan Tinggi dan Ringan
Surabaya, 28 Oktober 2013
Pengusul,
(La Ode Nizam Asrim)
Biodata Dosen Pembimbing
A. Identitas Diri
1 Nama Lengkap Dr. Eng. Hosta Ardhyananta, ST. M.Sc
2 Jenis Kelamin L/P
3 Jabatan Fungsional Lektor
4 Jabatan Struktural III c
xi
5 NIP 198012072005011004
6 NIDN 0007128003
7 Unit Kerja Teknik Material dan Metalurgi
8 Tempat Tanggal Lahir Bandung, 7 Desember 1980
9 E-mail [email protected]
7 Nomor Telepon/HP 081398376767
B. Riwayat Pendidikan
S-1 S-2 S-3
Nama Institusi ITB USM-Malaysia TUT-Jepang
Jurusan Teknik Material Teknik Material Teknik Material
Tahun Masuk-Lulus 1999-2004 2004-2006 2006-2009
C. Pemakalah Seminar Ilmiah
No Nama Pertemuan
Ilmiah/Seminar Judul Artikel Ilmiah
Waktu dan
Tempat
1
The Society of Polymer
Science Japan, 58th
SPSJ
Annual Meeting
Preparation Of
Polybenzoxazine-
Polyphenylsiloxane
Hybrids
Kobe, Japan,
27th
-29th
May
2009
2
Seminar Nasional Metalurgi
dan Material IV (SENAMM
IV)
Hibrid Baru
Polibensoksazin-
Polidimetilsiloksan
sebagai Polimer Tahan
Temperatur Tinggi
Jurusan Teknik
Metalurgi,
Fakultas Teknik.
Universitas
Sultan Ageng
Tirtayasa, 14-15
Juli 2010
3
International Conference on
Materials Engineering
(ICME)
Influences of Polysiloxane
with Phenyl Group on The
Optical and Mechanical
Properties of
Polybenzoxazine-
Departement of
Mechanical and
Industrial
Engineering,
Faculty of
xii
Polysiloxane Hybrids Engineering,
Gadjah Mada
University, 2-3
February 2011
D. Penghargaan dalam 10 tahun terakhir
No Jenis Penghargaan Intitusi Pemberi
Penghargaan Tahun
1 Dosen Berprestasi
Peringkat 3
Fakultas Teknologi Industri
ITS 2012
2
3
Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan dapat
dipertanggungjawabkan secara hukum.Apabila di kemudian hari ternyata dijumpai
ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima sanksi.
Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu
persyaratan dalam pengajuan hibah PKM-Penelitian: Serat Bambu Betung sebagai
Agregat Komposit Batako Berkekuatan Tinggi dan Ringan
Surabaya, 28 Oktober 2013
Dosen Pembimbing
(Dr. Eng. Hosta Ardhyananta, ST. M.Sc)
xiii
Lampiran 2. Justifikasi Anggaran Kegiatan
1. Bahan habis pakai
Material Justifikasi
Pemakaian Kuantitas
Harga
Satuan (Rp) Keterangan
Bambu Betung Ukuran panjang
6 meter/satuan 10 Buah 120.000,- 1.200.000,-
Semen 50 kg/sak 4 sak 100.000,- 400.000,-
Pasir 1 colt 500.000,- 500.000,-
Gamping 1 colt 200.000,- 400.000,-
Larutan NaOH NaOH 1M 10 liter 65.000 650.000,-
SUB TOTAL (Rp) 3.150.000,-
2. Peralatan penunjang
Material Justifikasi
Pemakaian Kuantitas
HargaSatuan
(Rp) Keterangan
Uji Tarik 10 150.000,- 1.500.000,-
Uji Tekan 10 50.000,- 500.000,-
Uji Densitas 10 20.000,- 200.000,-
Cetakan batako 2 buah 150.000,- 300.000,-
SUB TOTAL (Rp) 2.500.000,-
3. Lain-lain
Material Justifikasi
Pemakaian Kuantitas
HargaSatuan
(Rp) Keterangan
Kertas 1 Rim 50.000,- 50.000,-
Tinta Printer 5 botol 50.000,- 250.000,-
xiv
Publikasi Ilmiah Seminar Nasional,
Paten 1.200.000,- 1.200.000,-
SUB TOTAL (Rp) 1.500.000,-
4. Perjalanan
Material Justifikasi
Pemakaian Kuantitas
HargaSatuan
(Rp) Keterangan
Transportasi
Transportasi
pembelian bahan
habis pakai dan
biaya perjalanan saat
publikasi ilmiah
4 orang 600.000,- 2.400.000,-
SUB TOTAL (Rp) 2.400.000,-
TOTAL KESELURUHAN (Rp) 9.550.000,-
xv
Lampiran 3. Sususan Organisasi Tim Peneliti Dan Pembagian Tugas
No Nama/NRP Program
Studi
Bidang
Ilmu
Alokasi
Waktu(Jam/Minggu)
Uraian
Tugas
1 Anam Arofi Teknik
Material dan
Metalurgi
6 jam/ minggu Membuat
bahan uji
yang akan
di teliti
2 Rizqi Ilmal
Yaqin
Teknik
Material dan
Metalurgi
6 jam/ minggu Menyiapkan
bahan yang
akan di
gunakan
3 Trendy Leo
Pratama
Teknik
Material dan
Metalurgi
5 jam/minggu Menguji
bahan sudah
siap uji
dengan
pengujian
yang sudah
di tentukan
4 La Ode
Nizam Asrim
Teknik
Material dan
Metalurgi
5 jam/minggu Menguji
bahan sudah
siap uji
dengan
pengujian
yang sudah
di tentukan
xvi
Lampiran 4. Surat Pernyataan Ketua Peneliti
SURAT PERNYATAAN KETUA PENELITI/PELAKSANA
Yang bertanda tangan di bawah ini:
Nama : Anam Arofi
NRP : 2712100047
Program Studi : Teknik Material dan Metalurgi
Fakultas : Teknologi Industri
Dengan ini menyatakan bahwa usulan PKM-Penelitian saya dengan judul:
SERAT BAMBU BETUNG SEBAGAI AGREGAT KOMPOSIT BATAKO
BERKEKUATAN TINGGI DAN RINGAN
yang diusulkan untuk tahun anggaran 2014 bersifat original dan belum pernah
dibiayai oleh lembaga atau sumber dana lain.
Bilamana di kemudian hari ditemukan ketidaksesuaian dengan pernyataan ini, maka
saya bersedia dituntut dan diproses sesuai dengan ketentuan yang berlaku dan
mengembalikan seluruh biaya penelitian yang sudah diterima ke kas Negara.
Demikian pernyataan ini dibuat dengan sesungguhnya dan dengan sebenar-benarnya.
Surabaya, 28 Oktober 2013
Mengetahui,
Pembantu Rektor
Bidang kemahasiswaan
(Prof.Dr.Ing Herman Sasongko)
NIP. 196010041986011001
Yang menyatakan,
(Anam Arofi)
NRP. 2712100047
Materai
6000