2712100047 002002 serat bambu betung sebagai agr

26
i USULAN PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA JUDUL PROGRAM SERAT BAMBU BETUNG SEBAGAI AGREGAT KOMPOSIT BATAKO BERKEKUATAN TINGGI DAN RINGAN BIDANG KEGIATAN : PKM PENELITIAN Diusulkan oleh : Anam Arofi (2712100047) Angkatan 2012 Rizqi Ilmal Yaqin (2712100029) Angkatan 2012 Trendy Leo Pratama (2711100082) Angkatan 2011 La Ode Nizam Asrim (2711100127) Angkatan 2011 INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER SURABAYA 2014

Upload: prasetya-dwi-atmoko

Post on 20-Oct-2015

118 views

Category:

Documents


6 download

TRANSCRIPT

Page 1: 2712100047 002002 Serat Bambu Betung Sebagai Agr

i

USULAN PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA

JUDUL PROGRAM

SERAT BAMBU BETUNG SEBAGAI AGREGAT KOMPOSIT BATAKO

BERKEKUATAN TINGGI DAN RINGAN

BIDANG KEGIATAN :

PKM PENELITIAN

Diusulkan oleh :

Anam Arofi (2712100047) Angkatan 2012

Rizqi Ilmal Yaqin (2712100029) Angkatan 2012

Trendy Leo Pratama (2711100082) Angkatan 2011

La Ode Nizam Asrim (2711100127) Angkatan 2011

INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER

SURABAYA

2014

Page 2: 2712100047 002002 Serat Bambu Betung Sebagai Agr

ii

PENGESAHAN USULAN PKM-PENELITIAN

1. Judul Kegiatan : Serat Bambu Betung sebagai Agregat

Komposit Batako Berkekuatan Tinggi dan

Ringan

2. Bidang Kegiatan : PKM – P

3. Ketua Pelaksana Kegiatan

a. Nama Lengkap : Anam Arofi

b. NIM : 2712100047

c. Jurusan : Teknik Material dan Metalurgi

d. Universitas/Institut/Politeknik : Institut Teknologi Sepuluh Nopember

Surabaya

e. Alamat Rumah/Telp/HP : Perumdos ITS U-21 Surabaya /

085732746160

f. Alamat email : [email protected]

4. Anggota Pelaksana Kegiatan : 3 orang

5. Dosen Pendamping

a. Nama Lengkap dan Gelar : Dr. Hosta Ardhyananta, S.T, M.Sc

b. NIDN : 00017128003

c. Alamat Rumah dan HP : Jalan Jemursari 14/12 Surabaya /

081398376767

6. Biaya Kegiatan Total

Dikti : Rp. 9.550.000,-

Sumber lain : -

7. Jangka Waktu Pelaksanaan : 5 bulan

Menyetujui,

Surabaya, 28 Oktober 2013

Ketua Jurusan Teknik Material dan

Metalurgi FTI-ITS

(Dr. Sungging Pintowantoro, ST. MT)

NIP. 196809302000031001

Ketua Pelaksana Kegiatan

(Anam Arofi)

NRP. 2712100047

Pembantu Rektor Bidang

Kemahasiswaan dan Akademik

(Prod.Dr.Ing. Herman Sasongko)

NIP. 196010041986011001

Dosen Pendamping

(Dr. Hosta Ardhyananta S.T,M.Sc)

NIP.198012072005011004

Page 3: 2712100047 002002 Serat Bambu Betung Sebagai Agr

iii

DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL ........................................................................................... i

HALAMAN PENGESAHAN ................................................................................. ii

DAFTAR ISI ........................................................................................................... iii

RINGKASAN .......................................................................................................... iv

BAB 1. PENDAHULUAN ..................................................................................... 1

1.1 Latar Belakang ................................................................................................. 1

1.2 Perumusan Masalah .......................................................................................... 2

1.3 Tujuan .............................................................................................................. 2

1.4 Luaran yang diharapkan ................................................................................... 2

1.5 Manfaat Program .............................................................................................. 2

BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA ............................................................................ 2

2.1. Batako ............................................................................................................... 2

2.2. Material Komposit ............................................................................................ 3

2.3. Karakteristik Bambu Betung ............................................................................ 4

2.4. Penelitian Batako Sebelumnya ......................................................................... 4

BAB 3. METODE PENELITIAN .......................................................................... 6

3.1. Variabel dan Parameter Penelitian ................................................................... 6

3.2. Diagram Alir ..................................................................................................... 6

3.3. Rancangan Penelitian ...................................................................................... 7

BAB 4. BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN...................................................... 9

4.1. Biaya ................................................................................................................. 9

4.2. Jadwal Kegiatan ............................................................................................... 9

DAFTAR PUSTAKA .............................................................................................. 10

LAMPIRAN-LAMPIRAN ...................................................................................... v

Lampiran 1. Biodata Ketua dan Anggota ................................................................ v

Lampiran 2. Justifikasi Anggaran Kegiatan ............................................................ xiii

Lampiran 3. Susunan Organisasi Tim Peneliti dan Pembagian Tugas .................... xv

Lampiran 4. Surat Pernyataan Ketua Peneliti .......................................................... xvi

Page 4: 2712100047 002002 Serat Bambu Betung Sebagai Agr

iv

RINGKASAN

Kebutuhan material bahan bangunan semakin lama semakin meningkat. Hampir 60

% material yang digunakan dalam pekerjaan konstruksi adalah beton. Salah satu jenis

aplikasi beton ini adalah batako. Dalam penggunaannya, terdapat beberapa parameter

yang mempengaruhi kekuatan batako antara lain proporsi semen terhadap campuran,

kekuatan dan kebersihan agregat, interaksi atau adhesi antara pasta semen dengan

agregat dan pencampuran yang cukup dari bahan-bahan pembentuk beton.

Berdasar pernyataan tersebut, kualitas agregat yang dicampurkan sangat

berpengaruh pada kualitas batako yang dihasilkan. Oleh karena itu, dibutuhkan jenis

agregat yang tepat sebagai campuran batako tersebut. Salah satunya adalah penggunaan

serat alami yaitu serat bambu (bamboo fiber). Penggunaan serat bambu karena bambu

telah ditempatkan sebagai bahan dasar pembuatan berbagai benda aplikatif yang selama

ini menggunakan baja atau kayu. Dalam studi ini, jenis bambu yang digunakan adalah

bambu betung (Dendrocalamus asper). Bambu betung dewasa memiliki sifat mekanika

antara lain kuat tekan sebesar 46,59 MPa, tegangan batas proporsi tekan sebesar 42,33

MPa, modulus elastisitas tekan sebesar 4719,13 MPa, kuat geser sebesar 9,94 MPa, dan

kuat tarik sebesar 217,89 Mpa.

Penggunaan serat bambu betung sebagai agregat pada batako ini memerlukan

komposisi tertentu agar kekuatannya dapat meningkat dan tingkat keringanannya

semakin tinggi. Oleh karena itu penulis dalam studi ini melakukan penelitian pengaruh

variasi komposisi serat bambu betung terhadap kekuatan tekan, kekuatan lentur dan

densitas batako. Tujuan kegiatan ini adalah menganalisis dan mempelajari

pengaplikasian serat bambu betung sebagai agregat komposit batako serta menganalisis

pengaruh variasi komposisi serat bambu Betung terhadap kekuatan tekan, kekuatan

lentur dan densitas komposit batako. Hasil yang diharapkan adalah variasi komposisi

serat bambu betung yang tepat untuk menghasilkan batako yang berkekuatan tinggi dan

ringan.

Kata Kunci : Batako, Komposit, Serat Bambu Betung

Page 5: 2712100047 002002 Serat Bambu Betung Sebagai Agr

1

BAB 1. PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Kebutuhan material bahan bangunan semakin lama semakin meningkat. Hampir 60

% material yang digunakan dalam pekerjaan konstruksi adalah beton. Beton banyak

dijumpai dalam pembuatan gedung, jalan, bendungan, saluran dan lain-lain. Salah satu

jenis aplikasi beton ini adalah batako. Batako atau batu cetak beton adalah campuran

antara semen portland atau semen hidrolik yang lain, agregat halus, agregat kasar dan

air dengan atau tanpa bahan tambahan membentuk masa padat. Komposisi campuran ini

dalam keadaan normal (spesifikasi berat isi beton 2.200-2500 kg/m3 dan kekuatan tekan

sekitar 15-40 MPa) adalah semen : pasir (agregat halus) : kerikil (agregat kasar) = 1 :

1,5 : 2,5. Selain itu dalam penggunaannya, terdapat beberapa parameter yang

mempengaruhi kekuatan batako antara lain kualitas semen, proporsi semen terhadap

campuran, kekuatan dan kebersihan agregat, interaksi atau adhesi antara pasta semen

dengan agregat dan pencampuran yang cukup dari bahan-bahan pembentuk beton.

(Sihombing, 2009).

Berdasar pernyataan tersebut, kualitas agregat yang dicampurkan sangat

berpengaruh pada kualitas batako yang dihasilkan. Oleh karena itu, dibutuhkan jenis

agregat yang tepat sebagai campuran batako tersebut. Salah satunya adalah penggunaan

serat alami yaitu serat bambu (bamboo fiber). Penggunaan serat bambu sendiri

didasarkan pada fakta bahwa dalam perkembangan bidang komposit, bambu telah

ditempatkan sebagai bahan dasar pembuatan berbagai benda aplikatif yang selama ini

menggunakan baja atau kayu. Artinya saat ini bambu mampu menggantikan baja atau

kaya dari segi sifat fisik (physic properties).Tentunya untuk membuat sifat fisik material

yang berlipat jauh lebih baik, bambu dibuat ke dalam bentuk serta yang selanjutnya

dikenal dengan serat bambu.(Parlindungan dkk, 2005).

Dalam studi ini, jenis bambu yang digunakan adalah bambu betung

(Dendrocalamus asper). Bambu jenis ini adalah bambu yang banyak dikenal karena

diameternya cukup besar bila dibanding jenis bambu lain, sekitar 10-18 cm, berdinding

tebal, 11-18 mm sehingga dapat digunakan sebagai bahan baku kerajinan tangan,

konstruksi bangunan seperti usuk, reng, hingga dinding komposit (Charomaini, 2009).

Bambu betung dewasa memiliki sifat mekanika antara lain kuat tekan sebesar 46,59

MPa, tegangan batas proporsi tekan sebesar 42,33 MPa, modulus elastisitas tekan

Page 6: 2712100047 002002 Serat Bambu Betung Sebagai Agr

2

sebesar 4719,13 MPa, kuat geser sebesar 9,94 MPa, dan kuat tarik sebesar 217,89 MPa

(Mustafa, 2009).

Penggunaan serat bambu betung sebagai agregat pada batako ini memerlukan

komposisi tertentu agar kekuatannya dapat meningkat dan tingkat keringanannya

semakin tinggi. Oleh karena itu penulis dalam studi ini melakukan penelitian pengaruh

variasi komposisi serat bambu betung terhadap kekuatan tekan, kekuatan lentur dan

densitas batako. Hasil yang diharapkan adalah variasi komposisi serat bambu betung

yang tepat untuk menghasilkan batako yang berkekuatan tinggi dan ringan.

1.2. Perumusan Masalah

1. Apakah serat bambu betung dapat digunakan sebagai agregat komposit batako ?

2. Bagaimana pengaruh variasi komposisi serat bambu Betung terhadap kekuatan

tekan, kekuatan lentur dan densitas komposit batako?

1.3. Tujuan

1. Menganalisis dan mempelajari pengaplikasian serat bambu betung sebagai agregat

komposit batako.

2. Menganalisis pengaruh variasi komposisi serat bambu Betung terhadap kekuatan

tekan, kekuatan lentur dan densitas komposit batako.

1.4. Luaran yang Diharapkan

Luaran yang diharapkan dari program ini adalah didapatkannya sebuah publikasi

ilmiah berupa jurnal ilmiah, seminar nasional dan paten terkait serat bambu betung

sebagai agregat komposit batako.

1.5. Manfaat Program

1. Memberikan pengetahuan dan inovasi terkait batako berkekuatan tinggi dan ringan

dengan menggunakan serat bambu betung.

2. Sebagai referensi terkait pembuatan batako berkekuatan tinggi dan ringan dari serat

bambu betung.

BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Batako

Salah satu bahan bangunan dalam pembuatan dinding dan lantai adalah batako.

Batu Batuan atau batu cetak yang tidak di bakar (batako) dari tras dan kapur, kadang-

Page 7: 2712100047 002002 Serat Bambu Betung Sebagai Agr

3

kadang juga dengan sedikit semen portland, sedah mulai dikenal oleh masyarakat

sebagai bahan bangunan dan sudah pula dipakai untuk pembuatan rumah dan gedung.

Departemen Pekerjaan Umum melalui Lembaga Penyelidikan Masalah Bangunan

(DPU - LPMB) memberikan definisi tentang beton sebagai campuran antara semen

portland atau semen hidrolik yang lainnya, agregat halus, agregat kasar dan air dengan

atau tanpa bahan campuran tambahan membentuk massa padat (SK. SNI T15-1990).

Pada keadaan normal perbandingan antara semen : pasir (agregat halus) : kerikil

(agregat kasar) = 1 : 1,5 : 2,5. Batako yang dibuat dengan agregat normal adalah batako

normal, yaitu yang mempunyai berat isi 2.200-2.500 kg/m3 (SK. SNI.T15-1990).

Kekuatan tekannya sekitar 15-40 MPa. Parameter-parameter yang paling mempengaruhi

kekuatan batako antara lain kualitas semen, proporsi semen terhadap campuran,

kekuatan dan kebersihan agregat dan beberapa faktor lain. (Sihombing, 2009)

Sedangkan menurut standar nasional indonesia (SNI) 03-0349-1989, Conblock

(concrete block) atau batu cetak beton adalah komponen bangunan yang dibuat dari

campuran semen Portland atau pozolan, pasir, air dan atau tanpa bahan tambahan

lainnya (additive), dicetak sedemikian rupa hingga memenuhi syarat dan dapat

digunakan sebagai bahan untuk pasangan dinding. Berdasarkan SNI-3-0349-1989,

persyaratan kuat tekan minimum batako pejal sebagai bahan bangunan dinding, yang

dapat dilihat pada tabel 2.1 serta syarat nilai penyerapan air maksimum adalah 25%.

Tabel 2.1 Persyaratan Kuat Tekan Minimum Batako Pejal Sebagai Bahan

Bangunan Dinding Menurut SNI-3-0349-1989

Mutu Kuat Tekan minimum (MPa)

I 9,7

II 6,7

III 3,7

IV 2

2.2 Material komposit

Bahan komposit didefinisikan sebagai bahan yang terdiri dari gabungan dua bahan

atau lebih secara makroskopis. Dalam bahan komposit sifat-sifat bahan pembentuknya

masih terlihat. Bahan komposit dibentuk dari dua unsur yaitu penguat (reinforcement)

dan pengikat (matrix). Penguat merupakan unsur utama dalam komposit. Penguat

berfungsi untuk menambah kekuatan, kekakuandan keliatan bahan, sedangkan pengikat

Page 8: 2712100047 002002 Serat Bambu Betung Sebagai Agr

4

berfungsi untukmelindungi penguat, mentransfer gaya, temperatur danchemical

resistance (Purnawijaya, 2009).

Dewasa ini penggunaan material komposit mulai menggantikan material-material

konvensional seperti, baja dan aluminium. Komposit merupakan material alternatif

pengganti logam yang memiliki beberapa sifat yang menguntungkan diantaranya

adalahmempunyai ketahanan korosi yang tinggi, rasio berat terhadap kekuatannya yang

kecil, dan pengontrolan manufaktur yang lebih mudah.

Material serat (fibre) berfungsi untuk memberikan kekuatan pada material matrik

dengan cara memindahkan gaya dari beban yang dikenakan dari matrik yang lebih

lemah pada fibre yang lebih kuat. Serat yang dipakai sebagai penguat ada dua macam

jenis yaitu: serat buatan dan serat alami. Serat buatan terdiri dari serat regenerasi, serat

semi sintetik, serat sintetik dan serat anorganik, dari beberapa jenis serat buatan yang

sering dipakai adalah nilon dan serat gelas. Sedangkan untuk serat alami terdiri dari

serat tumbuhan, serat binatang dan serat galian dan yang sering dipakai sebagai penguat

yaitu serat tumbuhan kelapa, bambu, rami dan jut. (Dedi, 2004).

2.3 Karakteristik Bambu Betung

Bambu betung dikenal dengan nama ilmiah Dendrocalamus asper. Ukurannya

lebih besar dan lebih tinggi dari jenis bambu yang lain. Oleh karena itu, bambu ini

merupakan jenis bambu yang banyak dikenal. Hal tersebut karena memiliki diameter

cukup besar bila dibandingkan dengan jenis bambu lain, sekitar 10 – 18 cm, berdinding

tebal, 11 – 18 mm (Charomaini, 2009)

Berdasarkan penelitian yang pernah dilakukan, kekuatan tarik rata-rata dalam

keadaan kering oven bambu petung adalah 1900 kg/cm2 (tanpa buku) dan 1600 kg/cm

2

(dengan buku). Ditinjau dari posisi potongan bambu,kekuatan tarik rata-rata bambu

petung pada bagian pangkal 2278 kg/cm2, bagian tengah 1770kg/cm

2 dan bagian ujung

2080 kg/cm2 . Berdasarkan pengujian tekan rata-rata bamboo petung bulat pada bagian

pangkal 2768 kg/cm2 , pada bagian tengah 4089 kg/cm

2 dan pada bagian ujung 5479

kg/cm2 (Morisco.1999:6-8). Sedangkan, kerapatan sample uji bambu petung yang

diamati pada percobaan oleh Gusti Made Oka (2005) menunjukkan nilai kerapatan

berkisar antara 0,770 gr/cm3 sampai dengan 0,876 gr/ cm

3 dengan nilai rata-rata 0,818

gr/cm3.

Page 9: 2712100047 002002 Serat Bambu Betung Sebagai Agr

5

2.4 Penelitian Batako Sebelumnya

Telah dilakukan penelitian pembuatan dan karakteristik batako dengan

memanfaatkan: batu apung, limbah padat benang karet, dan resin epoksi sebagai

material pengikat. Variasi komposisi yang dibuat dalam penelitian ini meliputi

persentase jumlah limbah karet : 0, 2, 4, dan 6% berat dari total batu apung yang

digunakan dan resin epoksi : 20, 25 dan 35% dari berat total agregat. Besaran fisis dan

mekanik yang diukur antara lain : penyerapan air, porositas, kuat impak dan kuat lentur.

Penambahan agregat batu apung relatif cenderung menurunkan sifat fisis dan mekanik

pada batako. Sebaliknya jika jumlah resin epoksi ditingkatkan maka kualitas batako

cenderung meningkat. Dari pengujian yang telah dilakukan terhadap sampel yang

dihasilkan memiliki karakteristik : penyerapan air = 0,90%, Porositas = 1 %, Kuat

Impak = 0,90 KJ/m2 dan Kuat lentur = 35,22 MPa. (Fauzi, 2012)

Penelitian sebelumnya juga menganalisis pengaruh penggantian agregat halus

serbuk batu gamping keras (karts) terhadap kuat tekan beton batako berlubang. Hasil uji

berat jenis menunjukkan bahwa semakin banyak penggunaan serbuk karst,

mengakibatkan semakin kecilnya nilai berat jenis. Dari berbagai variasi penggantian

sebagian agregat halus dengan serbuk batu gamping keras (karst) yang digunakan pada

penelitian ini berat jenis sudah memenuhi syarat Beton dengan berat jenis rendah (Low-

Density concretes) menurut Dobrowolski (1998) yakni 240 – 800 gr/cm3 . Hal tersebut

dibuktikan dimana besarnya berat jenis batako yang minimal adalah variasi V (1 Pc:3

Ps:4 Ks:0,5 W dengan nilai berat jenis sebesar 687 kg/m3 . (3) Kuat tekan maksimum

yang diperoleh dari analisis regresi Curve Estimation model Qubic sebesar 5,79 Mpa

dengan variasi II (1 Pc:6 Ps:1 Ks:0,5 W). Dari berbagai variasi penggantian sebagian

agregat halus dengan serbuk batu gamping keras (karst) yang digunakan pada penelitian

ini kuat tekan sudah memenuhi syarat Beton dengan berat jenis rendah (Low-Density

concretes) menurut Dobrowolski (1998) yakni 0,35 – 6,9 MPa. (Sedeyaningsih, 2010)

Adapun penelitian lainnya yakni pemanfaatan limbah gerabah sebagai bahan

campuran pada batako. Hasil yang diperoleh yaitu kuat tekan rata-rata tiap komposisi

(ada variable komposisi) sebesar 49,16 kg/cm2 , 72,70 kg/cm

2,dan 97,88 kg/cm

2 .

penyerapan air rata-rata 112,91% , 11,11% , dan 9,73 %. Dari hasil pengujian tersebut

seluruh komposisi batako telah memenuhi ketentuan SNI 03-0349-1989 (Setyawan,

2011).

Page 10: 2712100047 002002 Serat Bambu Betung Sebagai Agr

6

BAB 3. METODE PENELITIAN

3.1 Variabel dan Parameter Penelitian

Variabel penelitian yang adalah rasio perbandingan komposisi serat bambu dan

komposisi semen untuk batako saat pengujian.Dalam hal ini digunakan serat bambu

dengan fraksi berat 0%, 10%, 20%, 30%, 40% dan 50%. Sedangkan yang diujikan

dalam penelitian ini adalah kuat tekan, kuat lentur, dan densitas.

3.2 Diagram Alir

Gambar 3.1 Diagram Alir Metode Pelaksanaan

Selesai

Sesuai

Tidak Sesuai

Mulai

Pengkajian Masalah

Studi Literatur

Pembelian bahan percobaan dan preparasi

Pembuatan Komposit Serat Bambu Betung

dengan Mengikuti Variasi Komposisi

Uji Kuat Tekan

Analisa Hasil

Densitas Uji Kuat Lentur

Penarikan Kesimpulan

Pembuatan Laporan

Publikasi (Seminar)

Pengujian Standar SNI

Page 11: 2712100047 002002 Serat Bambu Betung Sebagai Agr

7

3.3 Rancangan Penelitian

1. Bahan yang dipakai dalam penelitian

a. Semen Portland

b. Bambu Betung

c. Air

d. Pasir

e. Batu gamping

f. Larutan NaOH

2. Prosedur Penelitian

a. Tahap Pembelian Bahan Percobaan dan Preparasi

Pada tahapan ini dilakukan pembelian bahan percobaan yang akan digunakan baik

itu bahan habis pakai dan peralatan penunjang. Kemudian dilakukan pemotongan

bambu dengan panjang 10 cm x 1 cm x 1 cm untuk memudahkan proses pembuatan

serat bambu. Proses pembuatan serat bambu dimulai dengan melarutkan bambu

yang sudah dipotong tersebut dengan larutan NaOH 1 M selama kurang lebih 10

jam pada suhu kamar (250C). Setelah proses tersebut, serat bambu yang telah lunak

dijemur hingga kering dan siap untuk dijadikan agregat komposit batako.

b. Pembuatan Komposit Serat Bambu Betung dengan Mengikuti Variasi Komposisi

Setelah serat bambu selesai diproses, kemudian dilakukan proses pencetakan batako

dengan perbandingan komposisi dasar batako yaitu semen portland : pasir : batu

gamping = 1 : 1,5 : 2,5. Sedangkan variasi fraksi berat serat bambu yang

dicampurkan pada komposisi dasar tersebut adalah 0%, 10%, 20%, 30%, 40% dan

50%. Pencetakan dilakukan dengan cetakan batako berbentuk balok dengan ukuran

panjang 16 cm, lebar 4 cm dan tinggi 4 cm (ASTM C 133-97 dan ASTM C 348-

97). Setelah batako jadi, tahapan pengujian siap dilakukan.

c. Tahapan Pengujian

1. Kuat Tekan (Compressive Strength)

Kuat tekan suatu bahan merupakan perbandingan besarnya beban maksimum yang

dapat ditahan beban dengan luas penampang bahan yang mengalami gaya tersebut.

Untuk pengukuran kuat tekan batako mengacu pada standar ASTM C 133-97 dan

dihitung dengan persamaan berikut.

𝑃 =𝐹𝑚𝑎𝑘𝑠

𝐴 .................................. Persamaan 3.1

Page 12: 2712100047 002002 Serat Bambu Betung Sebagai Agr

8

Dimana:

P = Kuat Tekan (N/m2)

Fmaks= Gaya Maksimum (N)

A = Luas Permukaan Benda Uji (m2)

2. Densitas

Densitas adalah pengukuran massa setiap satuan volume benda. Semakin tinggi

densitas (massa jenis) suatu benda, maka semakin besar pula setiap volumenya.

Untuk pengukuran densitas batako menggunakan metode Archimedes mengacu

pada standard ASTM C 134-95 dan dihitung dengan persamaan berikut :

𝜌𝑝𝑐 =𝑚𝑠

𝑚𝑏−(𝑚𝑔−𝑚𝑘)𝑥𝜌𝑎𝑖𝑟 ........... Persamaan 3.2

Dimana: 𝜌𝑝𝑐 = Densitas (gr/cm3)

ms = Massa sampel kering (gr)

mb = Massa sampel setelah direndam (gr)

mg = Massa sampel digantung di dalam air (gr)

mk = Massa kawat penggantung (gr)

ρair = Densitas air (1 gr/cm3)

3. Kuat Lentur

Prosedur perhitungan kuat lentur memakai standar ASTM D 2395 Test Methods for

Specific Gravity of Wood and Wood-Base Materials dan standar ASTM D 4442

Test Methods for Direct Moisture Content Measurement of Wood-Base Material.

Menghitung kekakuan lentur benda uji sebagai berikut:

EI = ( L3/48)(P/∆) ...................... Persamaan 3.3

dengan:

EI = modulus elastisitas, MPa x momen inersia, mm4

P/∆= kemiringan kurva beban-lendutan, N/mm

I = momen inersia, mm4

L = panjang bentang, mm

3. Tahap Analisa Hasil

Pada tahapan ini, hasil pengujian yang didapat akan dianalisa dan akan didapat

hasil rata-rata dari beberapa kali percobaan untuk kemudian dibandingkan dengan

standar SNI 03-0349-1989 untuk mengecek kesesuaian hasil yang didapat.

Page 13: 2712100047 002002 Serat Bambu Betung Sebagai Agr

9

BAB 4. BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN

4.1 Biaya

No Keterangan Biaya (Rp)

1 Bahan habis pakai 3.150.000,-

2 Peralatan Penunjang 2.500.000,-

3 Lain Lain 1.500.000,-

4 Perjalanan 2.400.000,-

Total 9.550.000,-

4.2 Jadwal Kegiatan

No Kegiatan Bulan 1 Bulan 2 Bulan 3 Bulan 4 Bulan 5

1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4

1 Pembelian bahan

percobaan dan

preparasi

2 Pembuatan

Komposit serat

bambu betung

3 Pengujian Kuat

Tekan

4 Pengujian

Densitas

5 Pengujian Kuat

Lentur

6 Analisis Hasil

7 Pengujian Standar

SNI

8 Penyusunan

laporan penelitian

9 Publikasi Ilmiah

DAFTAR PUSTAKA

Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Kehutanan. 2012. Materi Penyuluhan

Kehutanan : Mau Tahu Tentang Bambu ?. Jakarta : Kementerian Kehutanan

Charomaini Z, M. 2009. Pertumbuhan Bambu Petung dari Beberapa Populasi Asal

Pulau Jawa. Yogyakarta : Balai Besar Bioteknologi dan Pemuliaan Tanaman

Hutan.

Page 14: 2712100047 002002 Serat Bambu Betung Sebagai Agr

10

Dedi P.2004. Karakteristik serat sentetis dan Serat alam.Proceeding Seminar nasional.

Surabaya.

Fauzi dkk. 2012. Pembuatan serta karakteristik Batako Menggunakan Batu Apung dan

Limbah Padat Benang Karet dengan Perekat Resin Epoksi.Medan : Universitas

Sumatera Utara

Gusmailina dan Sumadiwangsa. 1998. Analisa Sifat Kimia Jenis Bambu. Kementerian

Kehutanan Republik Indonesia.

Morisco, 1999, Rekayasa Bambu, Yogyakarta : Nafiri Offset.

Mustafa, Sidik. 2009. Karakteristik Sifat Fisika dan Mekanika Bambu Petung Pada

Bambu Muda, Dewasa dan Tua (Studi Kasus: Bagian Pangkal).Yogyakarta :

Universitas Gajah Mada

Purnawijaya, Yudi. (2009). Analisis Kekuatan Lentur Komposit Serat Bambu Arah

Lengthwise dan Crosswise dengan Uji Three Bending Point. Bandung:Program

Studi Aeronotika dan Astronotika, FakultasTeknik Mesin dan Dirgantara.

Sedeyaningsih, Anis. 2010. Pengaruh Penggantian Sebagian Agregat Halus Dengan

Serbuk Batu Gamping Keras (Karst) Terhadap Kuat Tekan Dan Berat Jenis

Batako. Surakarta : Universitas Sebelas Maret.

Setiawan, Anang. 2011. Pemanfaatan Limbah Gerabah Sebagai Bahan Pembuatan

Batako. Yogyakarta : Universitas Negeri Yogyakarta.

Sihombing, Berlian. 2009. Pembuatan dan Karakterisasi Batako Ringan yang Dibuat

dari Sludge (Limbah Padat) Industri Kertas-Semen. Medan : Universitas

Sumatera Utara.

Page 15: 2712100047 002002 Serat Bambu Betung Sebagai Agr

v

LAMPIRAN-LAMPIRAN

Lampiran 1. Biodata ketua dan anggota

Biodata Ketua

A. Identitas Diri

1 Nama Lengkap Anam Arofi

2 Jenis Kelamin L/P

3 Program Studi Teknik Material dan Metalurgi

4 NRP 2712100047

5 Tempat Tanggal Lahir Jember, 28 Juni 1993

6 E-mail [email protected]

7 Nomor Telepon/HP 085732746160

B. Riwayat Pendidikan

SD SMP SMA

Nama Institusi SDN

Pringgowirawan 2

SMPN 3 Tanggul SMAN 1 Jember

Jurusan IPA

Tahun Masuk-Lulus 2000-2006 2006-2009 2009-2012

C. Pemakalah Seminar Ilmiah

No Nama Pertemuan

Ilmiah/Seminar Judul Artikel Ilmiah

Waktu dan

Tempat

1

2

3

D. Penghargaan dalam 10 tahun terakhir

No Jenis Penghargaan Intitusi Pemberi

Penghargaan Tahun

1 Juara 3 LKTI Tingkat Dinas Pendidikan Kabupaten 2010

Page 16: 2712100047 002002 Serat Bambu Betung Sebagai Agr

vi

Kabupaten Jember

2 Juara 2 LKTI Se Jawa-Bali SMAN 2 Ambulu - Jember 2011

3 Juara 2 LKTI PUKAT Fakultas Hukum

Universitas Jember 2011

Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan dapat

dipertanggungjawabkan secara hukum.Apabila di kemudian hari ternyata dijumpai

ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima sanksi.

Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu

persyaratan dalam pengajuan hibah PKM-Penelitian: Serat Bambu Betung sebagai

Agregat Komposit Batako Berkekuatan Tinggi dan Ringan

Surabaya, 28 Oktober 2013

Pengusul,

(Anam Arofi)

Biodata Anggota

A. Identitas Diri

1 Nama Lengkap Rizqi Ilmal Yaqin

2 Jenis Kelamin L/P

3 Program Studi Teknik material dan metalurgi

4 NRP 2712100029

5 Tempat Tanggal Lahir Nganjuk,05 Oktober 1993

6 E-mail [email protected]

7 Nomor Telepon/HP 081515931005

B. Riwayat Pendidikan

SD SMP SMA

Nama Institusi SDN Kauman 2 SMPN 1 Nganjuk SMAN 2 Nganjuk

Jurusan IPA

Tahun Masuk-Lulus 2000-2006 2006-2009 2009-2012

Page 17: 2712100047 002002 Serat Bambu Betung Sebagai Agr

vii

C. Pemakalah Seminar Ilmiah

No Nama Pertemuan

Ilmiah/Seminar Judul Artikel Ilmiah

Waktu dan

Tempat

1

2

3

D. Penghargaan dalam 10 tahun terakhir

No Jenis Penghargaan Intitusi Pemberi

Penghargaan Tahun

1

2

3

Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan dapat

dipertanggungjawabkan secara hukum.Apabila di kemudian hari ternyata dijumpai

ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima sanksi.

Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu

persyaratan dalam pengajuan hibah PKM-Penelitian: Serat Bambu Betung sebagai

Agregat Komposit Batako Berkekuatan Tinggi dan Ringan

Surabaya, 28 Oktober 2013

Pengusul,

(Rizqi Ilmal Yaqin)

Biodata Anggota

A. Identitas Diri

1 Nama Lengkap Trendy Leo Pratama

2 Jenis Kelamin L/P

3 Program Studi Teknik Material dan Metalurgi

Page 18: 2712100047 002002 Serat Bambu Betung Sebagai Agr

viii

4 NRP 2711100082

5 Tempat Tanggal Lahir Sukoharjo, 19 Juli 1993

6 E-mail [email protected]

7 Nomor Telepon/HP 08985333827

B. Riwayat Pendidikan

SD SMP SMA

Nama Institusi SDN Ponowaren 1 SMPN 1

Tawangsari

SMAN 1

Sukoharjo

Jurusan - - IPA

Tahun Masuk-Lulus 1999-2005 2005-2008 2008-2011

C. Pemakalah Seminar Ilmiah

No Nama Pertemuan

Ilmiah/Seminar Judul Artikel Ilmiah

Waktu dan

Tempat

1

2

3

D. Penghargaan dalam 10 tahun terakhir

No Jenis Penghargaan Intitusi Pemberi

Penghargaan Tahun

1 Duta PMR Wira Kab.

Sukoharjo tingkat Provinsi

PMR Jawa Tengah 2009

2

Juara 2 Lomba OSIS tingkat

SMP se-Kabupaten

Sukoharjo

Kabupaten 2007

3

Perwakilan Mahasiswa

Training “Introduction to

Petroleum Engineering for

Non-Technical” oleh SPE

SPE Java Indonesia Section 2012

Page 19: 2712100047 002002 Serat Bambu Betung Sebagai Agr

ix

Java Indonesia Section

tingkat Nasional

Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan dapat

dipertanggungjawabkan secara hukum.Apabila di kemudian hari ternyata dijumpai

ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima sanksi.

Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu

persyaratan dalam pengajuan hibah PKM-Penelitian: Serat Bambu Betung sebagai

Agregat Komposit Batako Berkekuatan Tinggi dan Ringan

Surabaya, 28 Oktober 2013

Pengusul,

(Trendy Leo Pratama)

Biodata Anggota

A. Identitas Diri

1 Nama Lengkap La Ode Nizam Asrim

2 Jenis Kelamin L/P

3 Program Studi Teknik Material dan Metalurgi

4 NRP 2711100127

5 Tempat Tanggal Lahir Baubau, 25April 1992

6 E-mail [email protected]

7 Nomor Telepon/HP 085711961698

B. Riwayat Pendidikan

SD SMP SMA

Nama Institusi SDN 2 Batulo SMPN 1 Bau Bau SMAN 1 Bau Bau

Jurusan IPA

Tahun Masuk-Lulus 1998-2004 2004-2007 2007-2010

C. Pemakalah Seminar Ilmiah

Page 20: 2712100047 002002 Serat Bambu Betung Sebagai Agr

x

No Nama Pertemuan

Ilmiah/Seminar Judul Artikel Ilmiah

Waktu dan

Tempat

1

2

3

D. Penghargaan dalam 10 tahun terakhir

No Jenis Penghargaan Intitusi Pemberi

Penghargaan Tahun

1

2

3

Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan dapat

dipertanggungjawabkan secara hukum.Apabila di kemudian hari ternyata dijumpai

ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima sanksi.

Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu

persyaratan dalam pengajuan hibah PKM-Penelitian: Serat Bambu Betung sebagai

Agregat Komposit Batako Berkekuatan Tinggi dan Ringan

Surabaya, 28 Oktober 2013

Pengusul,

(La Ode Nizam Asrim)

Biodata Dosen Pembimbing

A. Identitas Diri

1 Nama Lengkap Dr. Eng. Hosta Ardhyananta, ST. M.Sc

2 Jenis Kelamin L/P

3 Jabatan Fungsional Lektor

4 Jabatan Struktural III c

Page 21: 2712100047 002002 Serat Bambu Betung Sebagai Agr

xi

5 NIP 198012072005011004

6 NIDN 0007128003

7 Unit Kerja Teknik Material dan Metalurgi

8 Tempat Tanggal Lahir Bandung, 7 Desember 1980

9 E-mail [email protected]

7 Nomor Telepon/HP 081398376767

B. Riwayat Pendidikan

S-1 S-2 S-3

Nama Institusi ITB USM-Malaysia TUT-Jepang

Jurusan Teknik Material Teknik Material Teknik Material

Tahun Masuk-Lulus 1999-2004 2004-2006 2006-2009

C. Pemakalah Seminar Ilmiah

No Nama Pertemuan

Ilmiah/Seminar Judul Artikel Ilmiah

Waktu dan

Tempat

1

The Society of Polymer

Science Japan, 58th

SPSJ

Annual Meeting

Preparation Of

Polybenzoxazine-

Polyphenylsiloxane

Hybrids

Kobe, Japan,

27th

-29th

May

2009

2

Seminar Nasional Metalurgi

dan Material IV (SENAMM

IV)

Hibrid Baru

Polibensoksazin-

Polidimetilsiloksan

sebagai Polimer Tahan

Temperatur Tinggi

Jurusan Teknik

Metalurgi,

Fakultas Teknik.

Universitas

Sultan Ageng

Tirtayasa, 14-15

Juli 2010

3

International Conference on

Materials Engineering

(ICME)

Influences of Polysiloxane

with Phenyl Group on The

Optical and Mechanical

Properties of

Polybenzoxazine-

Departement of

Mechanical and

Industrial

Engineering,

Faculty of

Page 22: 2712100047 002002 Serat Bambu Betung Sebagai Agr

xii

Polysiloxane Hybrids Engineering,

Gadjah Mada

University, 2-3

February 2011

D. Penghargaan dalam 10 tahun terakhir

No Jenis Penghargaan Intitusi Pemberi

Penghargaan Tahun

1 Dosen Berprestasi

Peringkat 3

Fakultas Teknologi Industri

ITS 2012

2

3

Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan dapat

dipertanggungjawabkan secara hukum.Apabila di kemudian hari ternyata dijumpai

ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima sanksi.

Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu

persyaratan dalam pengajuan hibah PKM-Penelitian: Serat Bambu Betung sebagai

Agregat Komposit Batako Berkekuatan Tinggi dan Ringan

Surabaya, 28 Oktober 2013

Dosen Pembimbing

(Dr. Eng. Hosta Ardhyananta, ST. M.Sc)

Page 23: 2712100047 002002 Serat Bambu Betung Sebagai Agr

xiii

Lampiran 2. Justifikasi Anggaran Kegiatan

1. Bahan habis pakai

Material Justifikasi

Pemakaian Kuantitas

Harga

Satuan (Rp) Keterangan

Bambu Betung Ukuran panjang

6 meter/satuan 10 Buah 120.000,- 1.200.000,-

Semen 50 kg/sak 4 sak 100.000,- 400.000,-

Pasir 1 colt 500.000,- 500.000,-

Gamping 1 colt 200.000,- 400.000,-

Larutan NaOH NaOH 1M 10 liter 65.000 650.000,-

SUB TOTAL (Rp) 3.150.000,-

2. Peralatan penunjang

Material Justifikasi

Pemakaian Kuantitas

HargaSatuan

(Rp) Keterangan

Uji Tarik 10 150.000,- 1.500.000,-

Uji Tekan 10 50.000,- 500.000,-

Uji Densitas 10 20.000,- 200.000,-

Cetakan batako 2 buah 150.000,- 300.000,-

SUB TOTAL (Rp) 2.500.000,-

3. Lain-lain

Material Justifikasi

Pemakaian Kuantitas

HargaSatuan

(Rp) Keterangan

Kertas 1 Rim 50.000,- 50.000,-

Tinta Printer 5 botol 50.000,- 250.000,-

Page 24: 2712100047 002002 Serat Bambu Betung Sebagai Agr

xiv

Publikasi Ilmiah Seminar Nasional,

Paten 1.200.000,- 1.200.000,-

SUB TOTAL (Rp) 1.500.000,-

4. Perjalanan

Material Justifikasi

Pemakaian Kuantitas

HargaSatuan

(Rp) Keterangan

Transportasi

Transportasi

pembelian bahan

habis pakai dan

biaya perjalanan saat

publikasi ilmiah

4 orang 600.000,- 2.400.000,-

SUB TOTAL (Rp) 2.400.000,-

TOTAL KESELURUHAN (Rp) 9.550.000,-

Page 25: 2712100047 002002 Serat Bambu Betung Sebagai Agr

xv

Lampiran 3. Sususan Organisasi Tim Peneliti Dan Pembagian Tugas

No Nama/NRP Program

Studi

Bidang

Ilmu

Alokasi

Waktu(Jam/Minggu)

Uraian

Tugas

1 Anam Arofi Teknik

Material dan

Metalurgi

6 jam/ minggu Membuat

bahan uji

yang akan

di teliti

2 Rizqi Ilmal

Yaqin

Teknik

Material dan

Metalurgi

6 jam/ minggu Menyiapkan

bahan yang

akan di

gunakan

3 Trendy Leo

Pratama

Teknik

Material dan

Metalurgi

5 jam/minggu Menguji

bahan sudah

siap uji

dengan

pengujian

yang sudah

di tentukan

4 La Ode

Nizam Asrim

Teknik

Material dan

Metalurgi

5 jam/minggu Menguji

bahan sudah

siap uji

dengan

pengujian

yang sudah

di tentukan

Page 26: 2712100047 002002 Serat Bambu Betung Sebagai Agr

xvi

Lampiran 4. Surat Pernyataan Ketua Peneliti

SURAT PERNYATAAN KETUA PENELITI/PELAKSANA

Yang bertanda tangan di bawah ini:

Nama : Anam Arofi

NRP : 2712100047

Program Studi : Teknik Material dan Metalurgi

Fakultas : Teknologi Industri

Dengan ini menyatakan bahwa usulan PKM-Penelitian saya dengan judul:

SERAT BAMBU BETUNG SEBAGAI AGREGAT KOMPOSIT BATAKO

BERKEKUATAN TINGGI DAN RINGAN

yang diusulkan untuk tahun anggaran 2014 bersifat original dan belum pernah

dibiayai oleh lembaga atau sumber dana lain.

Bilamana di kemudian hari ditemukan ketidaksesuaian dengan pernyataan ini, maka

saya bersedia dituntut dan diproses sesuai dengan ketentuan yang berlaku dan

mengembalikan seluruh biaya penelitian yang sudah diterima ke kas Negara.

Demikian pernyataan ini dibuat dengan sesungguhnya dan dengan sebenar-benarnya.

Surabaya, 28 Oktober 2013

Mengetahui,

Pembantu Rektor

Bidang kemahasiswaan

(Prof.Dr.Ing Herman Sasongko)

NIP. 196010041986011001

Yang menyatakan,

(Anam Arofi)

NRP. 2712100047

Materai

6000