upaya meningkatkan pemahaman dan hasil belajar...

139
UPAYA MENINGKATKAN PEMAHAMAN DAN HASIL BELAJAR KONSEP SIFAT-SIFAT BENDA CAIR MELALUI METODE EKSPERIMEN PADA SISWA KELAS IV MI SULTAN AGUNG 03 SUKOLILO PATI TAHUN PELAJARN 2011/ 2012 SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Sebagian Tugas dan Syarat guna Memperoleh Gelar Sarjana Program Strata 1 (S 1) Ilmu Tarbiyah Program Studi Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyyah Oleh: ALI SODIKIN NIM. 073911006 FAKULTAS TARBIYAH INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI WALISONGO SEMARANG 2012

Upload: hoangdat

Post on 06-Feb-2018

240 views

Category:

Documents


7 download

TRANSCRIPT

Page 1: UPAYA MENINGKATKAN PEMAHAMAN DAN HASIL BELAJAR …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/134/jtptiain... · ... diperoleh data bahwa aktivitas dan hasil belajar siswa ... (Pedoman

UPAYA MENINGKATKAN PEMAHAMAN DAN HASIL BELAJAR

KONSEP SIFAT-SIFAT BENDA CAIR MELALUI METODE

EKSPERIMEN PADA SISWA KELAS IV MI SULTAN AGUNG 03

SUKOLILO PATI TAHUN PELAJARN 2011/ 2012

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Sebagian Tugas dan

Syarat guna Memperoleh Gelar Sarjana Program Strata 1 (S 1)

Ilmu Tarbiyah Program Studi Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyyah

Oleh:

ALI SODIKIN

NIM. 073911006

FAKULTAS TARBIYAH

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI WALISONGO

SEMARANG

2012

Page 2: UPAYA MENINGKATKAN PEMAHAMAN DAN HASIL BELAJAR …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/134/jtptiain... · ... diperoleh data bahwa aktivitas dan hasil belajar siswa ... (Pedoman

ii

PERNYATAAN KEASLIAN

Yang bertanda tangan di bawah ini:

Nama : Ali Sodikin

NIM : 073911006

Jurusan/ Program Studi : Pendidikan Agama Islam/ PGMI

menyatakan bahwa skripsi ini secara keseluruhan adalah hasil penelitian/karya

saya sendiri, kecuali bagian tertentu yang dirujuk sumbernya.

Semarang, 12 Juni 2012

Saya yang menyatakan ,

Ali Sodikin

NIM : 073911006

Materai

6.0000

Page 3: UPAYA MENINGKATKAN PEMAHAMAN DAN HASIL BELAJAR …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/134/jtptiain... · ... diperoleh data bahwa aktivitas dan hasil belajar siswa ... (Pedoman

iii

Semarang, 7 Juni 2012

NOTA PEMBIMBING

Kepada

Yth. Dekan Fakultas Tarbiyah

IAIN Walisongo

Di Semarang

Assalamu’alaikum wr.wb.

Dengan ini diberitahukan bahwa saya telah melakukan bimbingan, arahan dan

koreksi naskah skripsi dengan:

Judul : Upaya Meningkatkan Pemahaman dan Hasil Belajar

Konsep Sifat-Sifat Benda Cair Melalui Metode

Eksperimen pada Siswa Kelas IV MI Sultan Agung 03

Sukolilo Pati Tahun Pelajaran 2011/2012

Nama : Ali Sodikin

NIM : 073911006

Jurusan : Tarbiyah (PAI)

Program Studi : PGMI

Saya memandang bahwa naskah skripsi tersebut sudah dapat diajukan kepada

Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo untuk diujikan dalam sidang munaqasyah.

Wassalamu’alaikum wr.wb.

Pembimbing I

Drs. Listiyono, M. Pd

NIP. 196910162008011008

Page 4: UPAYA MENINGKATKAN PEMAHAMAN DAN HASIL BELAJAR …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/134/jtptiain... · ... diperoleh data bahwa aktivitas dan hasil belajar siswa ... (Pedoman

iv

Semarang, 8 Juli 2012

NOTA PEMBIMBING

Kepada

Yth. Dekan Fakultas Tarbiyah

IAIN Walisongo

Di Semarang

Assalamu’alaikum wr.wb.

Dengan ini diberitahukan bahwa saya telah melakukan bimbingan, arahan dan

koreksi naskah skripsi dengan:

Judul : Upaya Meningkatkan Pemahaman dan Hasil Belajar

Konsep Sifat-Sifat Benda Cair Melalui Metode

Eksperimen pada Siswa Kelas IV MI Sultan Agung 03

Sukolilo Pati Tahun Pelajaran 2011/2012

Nama : Ali Sodikin

NIM : 073911006

Jurusan : Tarbiyah (PAI)

Program Studi : PGMI

Saya memandang bahwa naskah skripsi tersebut sudah dapat diajukan kepada

Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo untuk diujikan dalam sidang munaqasyah.

Wassalamu’alaikum wr.wb.

Pembimbing II

Drs. Karnadi, M. Pd

NIP. 197511132005012001

Page 5: UPAYA MENINGKATKAN PEMAHAMAN DAN HASIL BELAJAR …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/134/jtptiain... · ... diperoleh data bahwa aktivitas dan hasil belajar siswa ... (Pedoman

v

KEMENTERIAN AGAMA R.I

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI WALISONGO

FAKULTAS TARBIYAH Jl. Prof. Dr. Hamka (Kampus II) Ngaliyan Semarang Telp. (024)7601295

Fax.7615387 Semarang 50185

PENGESAHAN

Naskah skripsi dengan judul:

Judul : Upaya Meningkatkan Pemahaman dan Hasil Belajar

Konsep Sifat-Sifat Benda Cair Melalui Metode

Eksperimen pada Siswa Kelas IV MI Sultan Agung 03

Sukolilo Pati Tahun Pelajaran 2011/2012

Nama : Ali Sodikin

NIM : 073911006

Jurusan : Tarbiyah (PAI)

Program Studi : PGMI

Telah diujikan dalam sidang munaqasyah oleh Dewan Penguji Fakultas Tarbiyah

IAIN Walisongo Semarang dan dapat diterima sebagai salah satu syarat

memperoleh gelar sarjana dalam Ilmu Pendidikan Islam program studi PGMI.

Semarang, 20 Juli 2012

DEWAN PENGUJI

Penguji I, Penguji II,

H. Amin Farih, M. Ag. H. Fakrur Rozi, M. Ag.

NIP. 19710614 200003 1002 NIP. 19691220 199503 1001

Penguji III, Penguji IV,

Andi Fadlan, S.Si. M.Sc. Joko Budi Poernomo, M.Pd.

NIP. 19800915 200501 1006 NIP. 19760214 200801 1011

Pembimbing I, Pembimbing II,

Drs. Listyono, M. Pd. Drs. Karnadi, M. Pd.

NIP. 19691016 200801 1008 NIP. 19680317 199403 1003

Page 6: UPAYA MENINGKATKAN PEMAHAMAN DAN HASIL BELAJAR …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/134/jtptiain... · ... diperoleh data bahwa aktivitas dan hasil belajar siswa ... (Pedoman

vi

ABSTRAK

Judul : Penerapan Metode Eksperimen dalam Meningkatkan Pemahaman Dan

Hasil Belajar Siswa Pada Pembelajaran IPA Tentang Konsep Sifat –

Sifat Benda Cair di Kelas IV MI Sultan Agung 03 Sukolilo Pati”.

Penulis : Ali Sodikin

NIM : 073911006

Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini dilatarbelakangi oleh rendahnya hasil

belajar siswa pada mata pelajaran IPA khususnya materi sifat – sifat benda cair.

Hal ini disebabkan karena proses pembelajaran yang bersifat konvensional yakni

lebih terpusat pada guru (absolutivisme). Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini

bertujuan untuk meningkatkan pemahaman (Proses terbentuknya sebuah konsep)

dan hasil belajar siswa pada pembelajaran IPA tentang sifat – sifat benda cair di

kelas IV MI Sultan Agung 03 Sukolilo Pati melalui penerapan metode

eksperimen. Manfaat Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini yaitu memberikan

sumbang pemikiran dalam melakukan inovasi pembelajaran dari teacher centered

ke student centered melalui penerapan metode eksperimen sebagaimana teori

yang digunakan dalam pembelajaran IPA. Dengan demikian, siswa akan terlibat

secara langsung dalam mencari, menemukan, menggali dan memproses

pengetahuannya sendiri.

Studi ini dimaksudkan untuk menjawab permasalahan: 1) Bagaimanakah

pelaksanaan metode eksperimen dalam meningkatkan pemahaman dan hasil

belajar siswa di MI Sultan Agung 03 Sukolilo Pati? 2) Apakah dengan

mengunakan metode eksperimen dapat meningkatkan pemahaman dan hasil

belajar siswa di MI Sultan Agung 03 Sukolilo Pati?

Permasalahan tersebut dibahas melalui penelitian tindakan kelas yang

dilakukan melalui 2 siklus dengan tahapan dari setiap siklusnya adalah

perencanaan, tindakan, observasi, dan refleksi.

Data dalam penelitian ini diperoleh dari guru (observer) dan siswa melalui

observasi, tes, dan dokumentasi. Berdasarkan data pra siklus (sebelum penelitian

dilakukan) diperoleh nilai rata-rata siswa sebesar 53,1, sedangkan data dari hasil

penelitian siklus I sampai siklus II, diperoleh data bahwa aktivitas dan hasil

belajar siswa dalam proses pembelajaran melalui penerapan metode eksperimen

mengalami peningkatan secara signifikan dari pembelajaran sebelumnya dan hasil

tes juga mengalami peningkatan dari siklus I sampai siklus II yaitu sebesar 67,6%

pada siklus I menjadi 79,5% pada siklus II. Hal ini membuktikan bahwa dengan

metode eksperimen dapat meningkatkan hasil belajar peserta didik pada mata

pelajaran IPA materi pokok sifat-sifat benda cair di MI Sultan Agung 03 Sukolilo

Pati tahun 2012.

Jadi, penerapan metode eksperimen dapat meningkatkan pemahaman dan

hasil belajar siswa pada pembelajaran IPA tentang sifat – sifat benda cair di kelas

IV MI Sultan Agung 03 Sukolilo Pati tahun pelajaran 2012.

Page 7: UPAYA MENINGKATKAN PEMAHAMAN DAN HASIL BELAJAR …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/134/jtptiain... · ... diperoleh data bahwa aktivitas dan hasil belajar siswa ... (Pedoman

vii

KATA PENGANTAR

Bismillahirahmanirrahim

Alhamdulillahi rabbil’alamin, puji syukur penulis panjatkan kehadirat

Allah SWT, yang telah menganugerahkan rahmat dan hidayah-Nya, sehingga

penulis dapat menyelesaikan tugas akhir akademik dengan baik. Shalawat serta

salam senantiasa tercurahkan kepada Nabi Muhammad SAW, yang telah menjadi

suri tauladan bagi kita.

Melalui skripsi ini penulis banyak belajar sekaligus memperoleh

pengalaman-pengalaman baru secara langsung, yang belum pernah diperoleh

sebelumnya. Dan diharapkan pengalaman tersebut dapat bermanfaat di masa yang

akan datang.

Dengan penuh rasa syukur, penulis mengucapkan banyak terima kasih

kepada semua pihak yang telah memberikan bantuan, bimbingan dan motivasi

dalam proses penyelesaian penulisan skripsi ini, terutama kepada:

1. Dr. Suja’i, M.Ag. Dekan Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo Semarang, yang

telah merestui pembahasan skripsi ini.

2. Fakrur Rozi, M.Ag. Ketua Prodi Pendidikan Guru Madrasah Ibtida’iyah,

(PGMI) fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo Semarang.

3. Amin Farih, M.Ag. selaku Sekertaris Prodi yang mengijinkan saya untuk

melakukan penelitian yang saja ajukan.

4. Drs. Listiyono, M. Pd. selaku pembimbing I dan bapak Drs. Karnadi, M. Pd

selaku pembimbing II yang telah meluangkan waktu dan tenaga ditengah

kesibukannya. Terima kasih atas nasihat, motivasi, dan bimbingan yang

sungguh tiada ternilai harganya. Mudah-mudahan Allah SWT membalas atas

semua kebaikannya.

5. Bapak dan ibu dosen yang saya hormati, serta segenap civitas akademik

Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo Semarang.

6. Zaenal Arifin, S. Ag dan Sarwati, S. Pd. I yang telah sukarela menerima

peneliti untuk penelitian di sekolah.

Page 8: UPAYA MENINGKATKAN PEMAHAMAN DAN HASIL BELAJAR …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/134/jtptiain... · ... diperoleh data bahwa aktivitas dan hasil belajar siswa ... (Pedoman

viii

7. Segenap keluarga, terutama ayah ibu tercinta (ayahanda yang aku hormati

dan sayangi bapak Sutiyono dan ibunda yang terhormat dan tersayang Surti),

beserta adik tersayang yang selalu mencurahkan kasih sayang, perhatian, dan

do’a yang tulus sepanjang waktu demi keberhasilan kuliah saya.

8. Staf pengelola perpustakaan baik Fakultas maupun Institut IAIN

WALISONGO, yang telah memberikan pelayanan yang baik ketika penulis

membutuhkan bahan rujukan sebagai referensi. Maupun Staf pengelola

perpustakan UNES yang telah mengizinkan untuk menggunakan fasilitas

mereka.

9. Bpk kyai H. Abdul Jalil dan ibu kost yang telah memberikan tempat dan

selalu mengingatkan untuk tetap beribadah kepada Allah SWT, serta teman-

teman penghuni kos Abah Jalil yang telah saling menyemangati untuk cepat

selesai, dan juga banyak membantu materi maupun tenaga dalam kelancaran

pembuatan skripsi ini.

10. Teman-teman seperjuangan yang selalu kompak, PGMI 07 yang saya

banggakan dan sahabat-sahabatku yang senantiasa menjadi penyemangat

penulis.

11. Semua pihak yang mungkin penulis tidak bisa sebutkan satu persatu karena

keterbatasan yang ada. Saya ucapkan banyak terima kasih

Harapan dan do’a penulis, semoga amal dan jasa baik dari semua pihak

dapat menjadi amal baik dan semoga mendapat balasan dari Allah SWT. Penulis

menyadari bahwa skripsi ini belum mencapai kesempurnaan dalam makna yang

sesungguhnya, akan tetapi penulis berharap semoga skripsi ini dapat memberikan

manfaat , baik bagi penulis maupun bagi pembaca pada umumnya.

Semarang, 12 Juni 2012

Penulis,

Ali Sodikin

NIM. 073911006

Page 9: UPAYA MENINGKATKAN PEMAHAMAN DAN HASIL BELAJAR …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/134/jtptiain... · ... diperoleh data bahwa aktivitas dan hasil belajar siswa ... (Pedoman

ix

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ......................................................................................... i

PERNYATAAN KEASLIAN .......................................................................... ii

HALAMAN NOTA PEMBIMBING ................................................................ iii

HALAMAN PENGESAHAN ........................................................................... v

HALAMAN ABSTRAK ................................................................................... vi

HALAMAN KATA PENGANTAR ................................................................. vii

DAFTAR ISI ..................................................................................................... ix

Bab I : Pendahuluan

A. Latar Belakang Masalah ......................................................................... 1

B. Rumusan Masalah ................................................................................... 6

C. Tujuan Penelitian .................................................................................... 6

D. Manfaat Penelitian .................................................................................. 6

Bab II : Landasan Teori

A. Landasan Teori ....................................................................................... 8

1. Hakikat Pembelajaran IPA ............................................................... 8

a. Pembelajaran IPA dalam Paradigma Absolutisme ..................... 8

b. Pembelajaran IPA dalam Paradigma Konstruktivisme ............... 9

2. Metode Eksperimen ........................................................................ 10

a. Pengertian Metode Eksperimen ................................................ 10

b. Tujuan Metode Eksperimen ...................................................... 11

c. Keunggulan dan Kelemahan Metode Eksperimen .................... 12

1) Keunggulan Metode Eksperimen .......................................... 12

2) Kelemahan Metode Eksperimen ........................................... 13

d. Prosedur Pelaksanaan Metode Eksperimen ............................... 14

3. Pemahaman Konsep ........................................................................ 16

4. Hasil Belajar .................................................................................... 18

5. Sifat-Sifat Benda Cair ...................................................................... 21

Page 10: UPAYA MENINGKATKAN PEMAHAMAN DAN HASIL BELAJAR …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/134/jtptiain... · ... diperoleh data bahwa aktivitas dan hasil belajar siswa ... (Pedoman

x

B. Kajian Pustaka ...................................................................................... 23

C. Kerangka Berfifkir ................................................................................ 25

D. Hipotesis Tindakan ................................................................................ 26

Bab III : Metode Penelitian

A. Jenis Penelitian ...................................................................................... 27

B. Tempat dan Waktu Penelitian ............................................................... 28

C. Subjek Penelitian ................................................................................... 28

D. Kolabolator ............................................................................................ 28

E. Rancangan Penelitian ............................................................................ 29

F. Sumber Data dan Teknik Pengumpulan Data ....................................... 31

G. Teknik Analisis Data ............................................................................. 32

H. Indikator Keberhasilan ........................................................................... 35

Bab IV : Hasil Penelitian dan Pembahasan

A. Tinjauan Umum MI Sultan Agung 03 Sukolilo Pati.............................. 36

1. Tinjauan Historis ............................................................................... 36

2. Keadaan Tenaga Pengajar ................................................................. 38

3. Keadaan Siswa .................................................................................. 39

4. Kegiatan Belajar Mengajar ............................................................... 40

5. Fasilitas Sekolah ............................................................................... 40

B. Deskripsi Data Hasil Penelitian ............................................................ 41

1. Prasiklus ........................................................................................... 41

2. Siklus I ............................................................................................. 42

a) Perencanaan ................................................................................. 42

b) Tindakan ...................................................................................... 42

c) Observasi ..................................................................................... 44

d) Refleksi ....................................................................................... 46

3. Siklus II ............................................................................................ 48

a) Perencanaan ................................................................................. 48

b) Tindakan ...................................................................................... 49

x

Page 11: UPAYA MENINGKATKAN PEMAHAMAN DAN HASIL BELAJAR …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/134/jtptiain... · ... diperoleh data bahwa aktivitas dan hasil belajar siswa ... (Pedoman

xi

c) Observasi ..................................................................................... 51

d) Refleksi ........................................................................................ 53

C. Pembahasan Hasil Penelitian ................................................................ 54

Bab V : Penutup

A. Kesimpulan ........................................................................................... 57

B. Saran ...................................................................................................... 58

C. Penutup .................................................................................................. 59

Daftar pustaka

Lampiran-lampiran

Page 12: UPAYA MENINGKATKAN PEMAHAMAN DAN HASIL BELAJAR …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/134/jtptiain... · ... diperoleh data bahwa aktivitas dan hasil belajar siswa ... (Pedoman

xii

DAFTAR TABEL

Tabel 4.1 Tenaga pengajar MI Sultan Agung 03 Sukolilo Pati (hlm. 38)

Tabel 4.2 Keadaan peserta didik di MI Sultan Agung 03 Sukolilo Pati tahun ajaran

2011/2012 (hlm. 39)

Tabel 4.3 Daftar siswa kelas IV MI Sultan Agung 03 Sukolilo Pati tahun ajaran

2011/2012 (hlm. 39)

Tabel 4.4 Hasil pre tes dan pos tes pemahaman konsep siswa siklus I (hlm. 44)

Tabel 4.5 Hasil pre tes dan pos tes pemahaman konsep siswa siklus II (hlm. 50)

Page 13: UPAYA MENINGKATKAN PEMAHAMAN DAN HASIL BELAJAR …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/134/jtptiain... · ... diperoleh data bahwa aktivitas dan hasil belajar siswa ... (Pedoman

xiii

DAFTAR GAMBAR

Gambar. 3.1 Siklus model Kemmis (hlm. 29)

Gambar. 4.1 Denah lokasi MI Sultan Agung 03 Sukolilo Pati (hlm. 37)

Gambar. 4.2 Diagram perbandingan jumlah siswa yang telah menguasai materi

pelajaran <70% dan >70% pada siklus I (hlm. 44)

Gambar. 4.3 Diagram perbandingan jumlah siswa yang telah menguasai materi

pelajaran <70% dan >70% pada siklus II (hlm. 51)

Page 14: UPAYA MENINGKATKAN PEMAHAMAN DAN HASIL BELAJAR …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/134/jtptiain... · ... diperoleh data bahwa aktivitas dan hasil belajar siswa ... (Pedoman

xiv

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Silabus (hlm.1)

Lampiran 2. Siklus 1 Bagian 1 (RPP Siklus 1) hlm. 4

Lampiran 2. Siklus 1 Bagian 2 (Lembar Kerja Kelompok) hlm. 8

Lampiran 2. Siklus 1 Bagian 3 (Lembar Soal Pre Tes dan Post tes) hlm. 12 dan 15

Lampiran 2. Siklus 1 Bagian 4 (Skor dan Rambu-rambu Jawaban Soal) hlm. 17

Lampiran 3. Siklus 1 Bagian 1 (Pedoman Observasi pada Siklus 1 Bagian Guru)

hlm. 20

Lampiran 3. Siklus 1 Bagian 2 (Pedoman Observasi pada Siklus 1 Bagian Siswa)

hlm. 25

Lampiran 4. Lembar Hasil Pre tes dan Post Tes Pemahaman Konsep pada Siklus 1

(hlm. 30)

Lampiran 5. Siklus 2 Bagian 1 (RPP Siklus 2) hlm. 33

Lampiran 5. Siklus 2 Bagian 2 (Lembar Kerja Siswa) hlm. 37

Lampiran 5. Siklus 2 Bagian 3 (Lembar Soal Pre Tes dan Post tes) hlm. 39 dan 41

Lampiran 5. Siklus 2 Bagian 4 (Skor dan Rambu-rambu Jawaban Soal) hlm. 44

Lampiran 6. Siklus 2 Bagian 1 (Pedoman Observasi pada Siklus 2 Bagian Guru)

hlm. 47

Lampiran 6. Siklus 2 Bagian 2 (Pedoman Observasi pada Siklus 2 Bagian Siswa)

hlm. 52

Lampiran 7. Lembar Hasil Pre tes dan Post Tes Pemahaman Kopnsep pada Siklus

2 (hlm. 57)

Lampiran 8. Panduan Penilian pada Observasi Aktivitas Guru dan Siswa (hlm. 60)

Page 15: UPAYA MENINGKATKAN PEMAHAMAN DAN HASIL BELAJAR …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/134/jtptiain... · ... diperoleh data bahwa aktivitas dan hasil belajar siswa ... (Pedoman

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG MASALAH

Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) atau yang juga sering disebut dengan SAINS

adalah ilmu yang berhubungan dengan gejala-gejala alam dan kebendaan yang

sistematis, tersusun secara teratur, berlaku secara umum, berupa kumpulan hasil

observasi dan eksperimen.1 Dengan demikian sains tidak hanya sebagai kumpulan

tentang benda atau makhluk hidup, tetapi tentang cara kerja, cara berfikir, dan

cara memecahkan masalah.

Hakikat ilmu pengetahuan alam juga dapat diartikan sebagai ilmu yang

mempelajari fenomena-fenomena di alam semesta. Ilmu pengetahuan alam

memperoleh kebenaran tentang fakta dan fenomena alam melalui kegiatan inkuiri.

Sebab ilmu pengetahuan alam berkaitan dengan fakta, konsep, prinsip dan juga

proses penemuan itu sendiri. Penemuan diperoleh melalui kegiatan eksperimen

yang dapat dilakukan di laboratorium maupun di alam bebas.2

Dari pengertian di atas dapat di pahami bahwa dalam kehidupan manusia

diperlukan pehaman mengenahi alam, baik untuk memenuhi kebutuhan hidup

manusia maupun untuk mendapat pengertian tentang manfaat alam dalam

kehidupan. Oleh sebab itu, pengetahuan tentang alam menjadi bagian penting dari

program pembelajaran yang di tuangkan dalam kurikulum, agar manusia dapat

mengelola alam dengan baik dan dalam kehidupan diperoleh keseimbangan antara

manusia dengan lingkungan hidupnya (alam).

Sebagai mana firman Allah dalam Al-Qur’an yang menyatakan keharusan

manusia untuk mengenal alam sekelilingnya dengan baik, maka Allah S.W.T

memerintahkan dalam ayat 101 surah Yunus:

1 Nana Djumhana, Pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam, (Jakarta: Dirjen Pendidikan

Islam, 2009), hlm. 2. 2 Ahmad Supriyadi, “Hakikat Ilmu Pengetahuan Alam” dalam intermediary-

blogspot.com/2011/11/hakikat-pengetahuan-alam-ipa.html?m=1, diakses 5 November, 2011.

Page 16: UPAYA MENINGKATKAN PEMAHAMAN DAN HASIL BELAJAR …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/134/jtptiain... · ... diperoleh data bahwa aktivitas dan hasil belajar siswa ... (Pedoman

2

....

Artinya: “katakanlah (wahai Muhammad) : periksalah dengan “nazhor” apa-

apa yang ada di langit dan bumi...., (QS. Yunus: 101)”.3

Dalam ayat di atas dijelaskan pentingnya mengamati alam sekitar dengan

pengukuhan pada kata “Unzhuru” karena pengertian “Nazhor” dalam ayat tersebut

mengandung perintah untuk melihat dan tidak hanya sekedar melihat dengan

pikiran yang kosong, melainkan dengan perhatian pada kebesaran dan kekuasaan

Tuhan Yang Maha Esa, serta makna gejala-gejala alamiah yang teramati.

Dari pengertian di atas dapat dipahami bahwa pemahan tentang alam adalah

suatu keharusan bagi manusia, agar dapat memperoleh manfaat dari peristiwa

yang tejdai di alam. Jadi dalam ayat tersebut jika dihubungkan dengan proses

kegiatan belajar-mengajar di sekolah maka guru berperan sebagai pengantar siswa

untuk memahami alam beserta lingkunganya.

Pembelajaran IPA pada jenjang pendidikan Sekolah Dasar pada dasarnya

merupakan dasar bagi pengembangan untuk mata pelajaran tersebut pada jenjang

pendidikan yang lebih tinggi. Oleh karena itu, pengertian yang benar terhadap

berbagai konsep dan prinsip-prinsip IPA harus benar-benar dipahami oleh siswa

agar kualitas prestasi belajarnya dapat mencapai optimal.

Dalam kurikulum KTSP (Depdiknas, 2006) disebutkan bahwa tujuan

pembelajaran IPA secara terperinci adalah:

1) Memperoleh keyakinan terhadap kebesaran Tuhan Yang Maha Esa

berdasarkan keberadaan, keindahan, dan keteraturan alam ciptaann-Nya

2) Mengembangkan pengetahuan dan pemahaman konsep-konsep IPA yang

bermanfaat dan dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari

3) Mengembangkan rasa ingin tahu, sikap positif dan kesadaran tentang adanya

hubungan yang saling mempengaruhi antara IPA, lingkungan, teknologi dan

masyarakat

3 Achmad Baiquni, Al-Qur’an dan Ilmu Pengetahuan Kealaman, (Yogyakarta: PT. Dana

Bakti Prima Yasa, 1997), hlm. 4.

Page 17: UPAYA MENINGKATKAN PEMAHAMAN DAN HASIL BELAJAR …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/134/jtptiain... · ... diperoleh data bahwa aktivitas dan hasil belajar siswa ... (Pedoman

3

4) Mengembangkan ketrampilan proses untuk menyelidiki alam sekitar,

memecahkan masalah dan membuat keputusan

5) Meningkatkan kesadaran untuk berperan serta dalam memelihara, menjaga dan

melestarikan lingkungan alam dan segala keteraturannya sebagai salah satu

ciptaan Tuhan, dan

6) Memperoleh bekal pengetahuan, konsep dan ketrampilan IPA sebagai dasar

untuk melanjutkan pendidikan ke SMP atau MTs.4

Uraian di atas, mendeskripsikan dengan sangat jelas tentang pentingnya

mata pelajaran IPA diajarkan di sekolah dasar. Oleh karena itu, proses

pembelajaran IPA di sekolah dasar seyogyanya dilaksanakan dengan kondisi yang

memungkinkan siswa terlibat aktif dalam mencari, menemukan, menggali, serta

menyelesaikan masalah-masalah yang sedang dihadapinya. Sehingga, sekolah

sebagai tempat pendidikan formal mampu menciptakan manusia-manusia yang

religius, terampil, berilmu, serta mampu memahami fenomena fenomena alam

yang terjadi dalam kehidupan manusia.

Pembelajaran IPA merupakan upaya guru dalam membelajarkan siswa

melalui penerapan berbagai model pembelajaran yang dipandang sesuai dengan

karakteristik anak SD/MI. Selanjutnya model belajar yang dipandang cocok untuk

anak adalah belajar melalui pengalaman langsung atau dalam disebut dengan

(learning by doing). Karena model belajar ini dapat memperkuat daya ingat anak

dan mengunakan alat dan media belajar yang ada di lingkungan anak sendiri.

Sebagaimana yang diungkapkan Matsuhu dalam (Samsul Ma’arif) juga

mengungkapkan hal yang senada yaitu: metode yang baik adalah metode yang

mampu mengembangkan semanggat dan kemampuan belajar lebih lanjut.5

Berdasarakan hasil dokumentasi terhadap nilai mata pelajaran IPA kususnya

pada materi Sifat-sifat benda cair, peserta didik yang memperoleh nilai di atas

Kriteria Ketuntasan Minimum (KKM) hanya mencapai nilai rata-rata 53,1 atau

35% dari 17 peserta didik. Sedangkan yang lainnya masih sanggat jauh di bawah

4 Syafi’i, Hakikat Pembelajaran IPA, dalam http://sekolahdasar.net/2011/05/hakekat-

pembelajaran-ipa-di-sekolah.html, diakses 15 Mei, 2012. 5 Syamsul Ma’arif, Selamatkan Pendidikan Dasar Kita, (Semarang: Need Press, 2009),

hlm. 7.

Page 18: UPAYA MENINGKATKAN PEMAHAMAN DAN HASIL BELAJAR …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/134/jtptiain... · ... diperoleh data bahwa aktivitas dan hasil belajar siswa ... (Pedoman

4

KKM. Informasi tersebut diperoleh dari hasil wawancara dengan ibu Sarwati yang

menjadi guru mapel IPA. Beliau menuturkan bahwa dalam pembelajaran IPA

peserta didik tidak menunjukkan aktivitas dan kreativitas serta motivasinya dalam

belajar. Hal tersebut mungkin disebabkan kurang menarik minat siswa atau guru

kurang tepat mengunakan metode yang sesuai dengan karakteristik konsep materi

yang disampaikan. Hambatan-hambatan tersebut jika berlanjut dan tidak segera

teratasi akan menjadi penghambat dalam pencapaian tujuan pendidikan yang

diharapkan, maka dalam pembelajaran IPA perlu menerapkan metode yang tepat.

Dalam konteks proses belajar mengajar, pengunaan metode dalam

pengajaran begitu berarti mana kala metode tersebut dapat mengantarkan siswa

dalam memahami materi yang di ajarkan. Namun dalam kenyataanya masih

banyak kendala yang timbul dari pengunaan metode yang di praktekkan. Kendala

tersebut timbul bukan karena salah dengan metodenya namun disebabkan ketidak

tepatan isi materi dengan karakteristik metode yang dipraktekkan. Selain itu,

metode juga harus di sesuaikan dengan tingkat perkembangan psikologis anak.

Seperti Metode eksperimen misalnya yang dapat digunakan sebagai salah

satu alternatif guru dalam mengajar di kelas, sebab metode tersebut bertujuan

mendorong siswa melakukan suatu percobaan tentang suatu hal, mengamati

prosesnya, serta menuliskan hasil percobaan, kemudian hasil pengamatan itu

disampaikan ke kelas dan dievaluasi oleh guru.6

Secara psikologis metode tersebut sesuai dengan psikologi perkembangan

siswa sebagaimana Menurut psikolog Jean Piaget dalam bukunya Farrah Dina dkk

(pendidikan yang patut dan menyenangkan) menyatakan bahwa siswa SD

terutama yang duduk di kelas 4 berumur sekitar 8 sampai 12 tahun, berada pada

tahap oprasional kongkrit yang memiliki ciri-ciri berpikir secara kongkrit. Cara

berpikirnya terbatas pada obyek yang diperoleh melalui pengamatan langsung.7

Dalam peraturan Menteri Pendidikan Nasional, bahwa standar kompetensi

lulusan (SK) dan Kompetensi Dasar (KD) IPA SD/MI merupakan standar

6 Roestiyah N.K, Strategi Belajar Mengajar, (Jakarta: Rineka Cipta: 2008), hlm. 80.

7 Farrah Dina, dkk, Pendidikan yang Patut dan Menyenangkan, (Jakarta: Rineka Cipta:

2004 ), hlm. 9.

Page 19: UPAYA MENINGKATKAN PEMAHAMAN DAN HASIL BELAJAR …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/134/jtptiain... · ... diperoleh data bahwa aktivitas dan hasil belajar siswa ... (Pedoman

5

minimal yang harus dicapai oleh peserta didik dan menjadi acuan dalam

pengembangan kurikulum di setiap satun pendidikan. Pencapain SK dan KD di

dasarkan pada pemberdayaan peserta didik untuk membangun kemampuan

bekerja ilmiah dan pengetahuan yang difasilitasi oleh guru. Selain itu, proses

pembelajaran IPA juga harus lebih menekankan pada pemberian pengalaman

langsung untuk mengembangkan kompetensi peserta didik.8

Seorang guru harus dapat memiliki dan menemukan suatu metode atau

tindakan supaya siswa tertarik mengikuti pembelajaran sehingga kualitasnya

meningkat. Dengan mendemonstrasikan alat peraga yang menarik dalam

pembelajaran diharapkan siswa yang kurang bahkan tidak dapat menerima

pembelajaran akan mampu menerima materi tersebut.

Hal inilah yang menjadi alasan peneliti untuk tertarik melakukan penelitian

dengan judul “Upaya Meningkatkan Pemahaman dan Hasil Belajar Siswa

terhadap Konsep Sifat-Sifat Benda Cair Melalui Metode Eksperimen Siswa Kelas

IV Madrasah Ibtida’iyah Sultan Agung 03 Sukolilo Pati Tahun Pelajaran

2011/2012”.

8 Bambang Sudibyo, Permendiknas No 22, (Jakarta: 23 Mei 2006), hlm. 47.

Page 20: UPAYA MENINGKATKAN PEMAHAMAN DAN HASIL BELAJAR …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/134/jtptiain... · ... diperoleh data bahwa aktivitas dan hasil belajar siswa ... (Pedoman

6

B. RUMUSAN MASALAH

Berdasarkan latar belakang di atas, permasalahan dalam kegiatan penelitian

ini dapat dirumuskan sebagai berikut.

1. Bagaimanakah pelaksaaan metode eksperimen dalam meningkatkan

pemahaman dan hasil belajar siswa terhadap konsep sifat-sifat benda cair?

2. Apakah pembelajaran dengan mengunakan metode eksperimen dapat

meningkatkan pemahaman terhadap konsep sifat-sifat benda cair?

C. TUJUAN PENELITIAN

Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah:

1. Bagaimana penerapan metode eksperimen dalam meningkatkan pemahaman

dan hasil belajar peserta didik pada mata pelajaran IPA materi pokok tentang

sifat-sifat benda cair di kelas IV MI Sultan Agung 03 Sukolilo Pati tahun

pelajaran 2011/2012

2. Apakah penerapan metode eksperimen dapat meningkatkan pemahaman dan

hasil belajar peserta didik pada mata pelajaran IPA materi pokok sifat-sifat

benda cair di kelas IV MI Sultan Agung 03 Sukolilo Pati tahun pelajaran

2011/2012.

D. MANFAAT PENELITIAN

1. Manfaat Penelitian

Penelitian ini nantinya diharapkan dapat bermanfaat bagi penulis dan

pihak-pihak yang terkait dalam penelitian ini. Adapun manfaat penelitian ini

adalah sebagai berikut:

a. Bagi Madrasah

Sebagai bahan masukan serta informasi mengenai metode

pembelajaran bagi pihak madrasah guna meningkatkan hasil belajar peserta

didik pada mata pelajaran IPA khususnya materi tentang sifat-sifat benda

cair di MI Sultan Agung 03 Sukolilo Pati.

Page 21: UPAYA MENINGKATKAN PEMAHAMAN DAN HASIL BELAJAR …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/134/jtptiain... · ... diperoleh data bahwa aktivitas dan hasil belajar siswa ... (Pedoman

7

b. Bagi Peserta Didik

Dapat membantu siswa untuk lebih mudah menerima materi

pembelajaran IPA khusunya materi tentang sifat-sifat benda cair.

c. Bagi Guru

Dapat memberikan wacana yang baru mengenai penggunaan metode

eksperimen dalam pembelajaran, terutama pada mata pelajaran IPA

sekaligus dapat meningkatkan hasil belajar peserta didik.

Page 22: UPAYA MENINGKATKAN PEMAHAMAN DAN HASIL BELAJAR …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/134/jtptiain... · ... diperoleh data bahwa aktivitas dan hasil belajar siswa ... (Pedoman

8

BAB II

LANDASAN TEORI

DAN PENGAJUAN HIPOTESIS

A. LANDASAN TEORI

1. Hakikat Pembelajaran IPA

Dalam memahami bagaimana pembelajaran IPA yang diharapkan terjadi di

lingkungan sekolah, maka sebelum melaksanakan kegiatan pembelajaran di

SD/MI maka guru harus mengerti lebih dahulu pembelajaran IPA dalam

pandangan paradigma absolutisme dan paradigma konstruktivisme, sebab yang

akan mewarnai disetiap pelaksanaan pembelajaran IPA di sekolah adalah dari

kedua paradigma (absolutivisme dan konstruktivisme) tersebut. Oleh sebab itu,

dalam melaksanakan kegiatan belajar terutama pada materi IPA diharapkan dapat

mengacu pada salah satu paradigma tersebut.

a. Pembelajaran IPA dalam Paradigma Absolutisme

Dalam paradigma absolutisme mengajar didefinisikan sebagai proses

perubahan tingkah laku siswa dari tidak tahu menjadi tahu, dari yang salah

menjadi benar.1 Untuk mencapai tingkah laku yang benar itu, kepada siswa

diberikan sejumlah bahan/materi IPA yang harus dipelajari. Materi itu juga dipilih

oleh para ahli. Sebagai konsekuensi dari pemikiran ini, maka diperlukan proses

alih pengetahuan dari para ahli ke siswa. Proses alih pengetahuan di sekolah

terjadi pada setiap kegiatan pembelajaran yang dilaksanakan oleh guru.

Model mengajar dengan paradigma absolutivisme bersifat satu arah, dari

guru kesiswa dan tidak terjadi interaksi antar siswa karena mereka tinggal

menerima bahan ajar yang sama. Karena itu, pengajaran ini juga bersifat

indoktrinasi yaitu memberi tahu semua pengetahuan kepada siswa. Akibatnya

siswa menjadi pasif, siswa cukup duduk manis, mendengarkan dan mencatat.

Selanjutnya siswa mengulanggi kembali secara terus menerus hingga saat ulangan

1 Nana Djumhana, Pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam, hlm. 40.

Page 23: UPAYA MENINGKATKAN PEMAHAMAN DAN HASIL BELAJAR …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/134/jtptiain... · ... diperoleh data bahwa aktivitas dan hasil belajar siswa ... (Pedoman

9

atau ujian tiba. Pada saat itu siswa menunjukkan seberapa banyak pengetahuan

yang dikuasai.

b. Pembelajaran IPA dalam Paradigma Konstruktivisme

Dalam paradigma konstruktivisme, belajar dipahami sebagai proses aktif

siswa untuk mengkontruksi pengetahuan dengan cara membuat hubungan atau

keterkaitan antara pengetahuan yang telah dimiliki dengan pengetahuan yang

sedang dipelajari melalui interaksi dengan yang lain.2

Menurut konstruktivisme keberhasilan belajar bergantung bukan hanya pada

lingkungan atau kondisi belajar, tetapi juga pada pengetahuan awal siswa. Belajar

melibatkan pembentukan “makna” dari apa yang mereka lakukan lihat dan dengar.

Seperti dikemukakan oleh Fensham seperti dikutip Nono Sutarno dkk.

Menyatakan bahwa:

A constructivist view of learning with its fundamental prociple that

people construct their own meaning for experienced and for anything

told them. Then constructed meaning depends on the person’s exixting

knowledge. And since it is inevitable that people had different

experienced and have heard or read different thing.3

(Pandangan konstruktivitas pembelajaran dengan prinsip fundamental

bahwa orang membangun makna mereka sendiri dari pengalaman dan apa

saja yang dikatakan pada mereka. Makna tersebut kemudian di olah

tergantung dari pengetahuan orang tersebut. Dan karena tidak dapat

dielakan lagi bahwasanya setiap orang punya pengalaman yang berbeda-

beda dan juga telah membaca atau mendengarkan hal yang berbeda pula).

Pengertian belajar sebagaimana dalam pandangan konstruktivisme paling

tidak mengandung tiga hal. Pertama adalah proses aktif untuk mengkontruksi

pengetahuan. Kedua adalah membuat hubungan atau keterkaitan antara

pengetahuan yang telah dimiliki dengan pengetahuan yang telah dipelajari. Ketiga

2 Nana Djumhana, Pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam, hlm. 43.

3 Nono Sutarno dkk. , Materi dan Pembelajaran IPA, (Jakarta: Universitas Terbuka, 2008),

hlm. 8.8.

Page 24: UPAYA MENINGKATKAN PEMAHAMAN DAN HASIL BELAJAR …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/134/jtptiain... · ... diperoleh data bahwa aktivitas dan hasil belajar siswa ... (Pedoman

10

adalah interaksi siswa dengan yang lain. Adapun dalam pandangan

konstruktivisme guru hanya berperan sebagai fasilisator, bukan pemberi

pengetahuan yang telah dimiliki oleh guru, tetapi guru yang mengarahkan siswa

dalam membangun pengetahuannya sendiri.

Dari pandangan tentang pembelajaran di atas, maka dalam pelaksanaan

pembelajaran di sekolah sudah menjadi keharusan bagi seorang guru dalam

mendasarkan pemilihan metode yang berbasis pada kedua pandangan di atas yang

pada akhirnya dapat memberikan hasil belajar yang optimal.

2. Metode Eksperimen

a. Pengertian Metode Eksperimen

Metode eksperimen (percobaan) adalah cara penyajian pelajaran, di mana

siswa melakukan percobaan dengan mengalami dan membuktikan sendiri sesuatu

yang dipelajari.4 Dalam proses belajar mengajar dengan metode percobaan ini

siswa diberi kesempatan untuk mengalami sendiri atau melakukan sendiri,

mengikuti suatu proses, mengamati suatu objek, menganalisis, membuktikan dan

menarik kesimpulan sendiri mengenahi suatu objek, keadaan, atau proses sesuatu.

Dengan demikian, siswa dituntut untuk mengalami sendiri, mencari kebenaran,

atau mencoba mencari suatu hukum atau dalil, dan menarik kesimpulan atas

proses yang dialaminya.

Metode eksperimen dilakukan dengan kegiatan percobaan untuk

membuktikan suatu pertanyaan atau masalah maupun hipotesis tertentu. Sebagian

guru beranggapan bahwa untuk melakukan metode ini memerlukan sebuah

laboratorium sebagai tempat praktikum. Pendapat seperti ini, perlu direvisi karena

menurut Sayful Sagala “kegiatan percobaan dapat dilakukan di dalam maupun di

luar laboratorium”.5 Oleh karena itu, seorang guru seharusnya kreatif dalam

mengelola pembelajaran.

4 Saiful Bahri dan Aswan Zain, Strategi Belajar Mengajar, (Jakarta: Rineka Cipta, 2010),

hlm. 84. 5 Syaiful Sagala, Konsep dan Makna Belajar, (Bandung: CV Alfabeta, 2010), hlm. 220.

Page 25: UPAYA MENINGKATKAN PEMAHAMAN DAN HASIL BELAJAR …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/134/jtptiain... · ... diperoleh data bahwa aktivitas dan hasil belajar siswa ... (Pedoman

11

Sedangkan menurut Roestiyah menyatakan bahwa metode eksperimen

adalah salah satu cara mengajar, dimana siswa melakukan suatu percobaan

tentang suatu hal, mengamati prosesnya serta melukiskan hasil percobaanya,

kemudian hasil pengamatan itu disampaikan ke kelas dan dievaluasi oleh guru.6

Berdasarkan beberapa pendapat tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa

metode eksperimen adalah suatu cara sistematis untuk menyajikan materi

pelajaran dengan melibatkan siswa secara langsung dalam kegiatan percobaan

baik di dalam maupun di luar laboratorium mengenahi suatu obyek/permasalahan,

sehingga memungkinkan tercapainya tujuan pembelajaran secara optimal. Hal ini

meliputi proses persiapan, mengamati secara proses, menganalisa, dan

menyimpulkan hasil percobaan.

b. Tujuan Metode Eksperimen

Dalam proses belajar mengajar, metode eksperimen memberikan

kesempatan yang besar kepada siswa untuk mengalami atau melakukan sendiri

suatu percobaan. Dengan demikian, siswa akan menjadi aktif serta memberikan

kebermaknaan bagi dirininya. Ungkapan tersebut senada dengan pendapat

Rostiyah yang mengemukakan penggunaan metode eksperimen mempunyai

tujuan agar siswa mampu mecari dan menemukan sendiri berbagai jawaban atas

persoalan-persoalan yang dihadapinya dengan mengadakan percobaan sendiri.

Siswa juga dapat dilatih dalam cara berfikir yang ilmiah (scientific thinking).

Dengan eksperimen siswa menemukan bukti kebenaran dari teori sesuatu yang

dipelajari.7

Jadi, penerapan metode eksperimen dalam pembelajaran dilakukan dengan

tujuan agar siswa mempunyai ketrampilan dalam melakukan uji coba terhadap

suatu permasalahan. Melalui kegiatan percobaan inilah, siswa dilatih untuk

mengunakan logikanya untuk berpikir sistematis dalam membuktikan dan

membuat kesimpulan terhadap obyek yang dikaji.

6 Roestiyah N.K, Strategi Belajar Mengajar, hlm. 80.

7 Roestiyah N.K, Strategi Belajar Mengajar, hlm. 80.

Page 26: UPAYA MENINGKATKAN PEMAHAMAN DAN HASIL BELAJAR …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/134/jtptiain... · ... diperoleh data bahwa aktivitas dan hasil belajar siswa ... (Pedoman

12

c. Keunggulan dan Kelemahan Metode Eksperimen

1) Keunggulan Metode Eksperimen

Salah satu komponen pembelajaran yang sangat berpengaruh dalam

mencapai suatu tujuan adalah metode pembelajaran. Seorang guru harus pandai

memilih metode yang baik di mana harus disesuaikan dengan materi pelajaran.

Pada pembelajaran IPA tentang sifat-sifat benda cair, metode yang tepat untuk

digunakan adalah metode eksperimen karena metode ini mempunyai banyak

keunggulan.

Berkaitan dengan keunggulan metode eksperimen, Sagala mengemukakan

bahwa:

Metode eksperimen mempunyai kebaikan sebagai berikut: (1) Metode ini

dapat membuat siswa lebih percaya atas kebenaran atau kesimpulan

berdasarkan percobaannya sendiri dari pada hanya menerima kata guru atau

buku saja. (2) Dapat mengembangkan sikap untuk mengadakan studi

eksploratis tentang sains dan teknologi, suatu sikap dari seorang ilmuwan.

(3) Metode ini didukung oleh asas-asas didaktik modern, antara lain (a)

siswa belajar dengan mengalami atau mengamati sendiri suatu proses atau

kejadian; (b) siswa terhindar jauh dari verbalisme; (c) memperkaya

pengalaman dengan hal-hal yang bersifat objektif dan realistis; (d)

mengembangkan sikap berfikir ilmiah; dan (e) hasil belajar akan tahan lama

dan internalisasi.8

Sehubungan dengan hal itu pula, Roestiyah menyatakan bahwa:

Metode eksperimen kerap kali digunakan karena memiliki keunggulan

ialah: (1) Dengan eksperimen siswa terlatih mengunakan metode ilmiah

dalam meghadapi segala masalah, sehingga tidak mudah percaya pada

sesuatu yang belum pasti kebenaranya, dan tidak mudah percaya pula kata

orang, sebelum ia membuktikan kebenaranya. (2) mereka lebih aktif

berpikir dan berbuat; hal mana itu sangat dikehendaki oleh kegiatan belajar

mengajar yang modern, dimana siswa lebih banyak aktif belajar sendiri

dengan bimbingan guru. (3) siswa dalam melaksanakan proses eksperimen

di samping memperoleh ilmu pengetahuan , juga menemukan pengalaman

praktis serta ketrampilan dalam mengunakan alat-alat percobaan. (4) dengan

eksperimen siswa membuktikan sendiri kebenaran suatu teori, sehingga

akan mengubah sikap mereka yang tahayul, ialah peristiwa-peristiwa yang

tidak masuk akal.9

8 Syaiful Sagala, Konsep dan Makna Belajar, hlm. 220.

9 Roestiyah N.K, Strategi Belajar Mengajar, hlm. 82.

Page 27: UPAYA MENINGKATKAN PEMAHAMAN DAN HASIL BELAJAR …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/134/jtptiain... · ... diperoleh data bahwa aktivitas dan hasil belajar siswa ... (Pedoman

13

Berdasarkan kedua pendapat di atas, maka keunggulan-keunggulan metode

eksperimen dapat dirumuskan sebagai berikut:

(1) Hasil belajar akan bertahan lama karena siswa secara aktif dan langsung

dalam mengumpulakan data dan informasi yang menjadi topik

permasalahan kemudian melibatkannya melalui kegiatan percobaan

yang disertai dengan pengamatan, menganalisa, dan memberikan

kesimpulan.

(2) Isi pembelajaran bersifat aktual karena siswa memperoleh kesempatan

untuk membuktikan suatu teori melalui percobaan, sehingga siswa

terlatih membuktikan sesuatu secara ilmiah tidak dengan perkiraan.

2) Kelemahan Metode Eksperimen

Selain mempunyai keunggulan-keunggulan, metode eksperimen juga

mempunyai beberapa kelamahan. Saiful Sagala mengemukakan bahwa:

Kelemahan-kelemahan metode eksperimen adalah sebagai berikut: (a)

Pelaksanaan metode ini sering memerlukan berbagai fasilitas peralatan dan

bahan yang tidak selalu mudah diperoleh dan murah. (b) Setiap eksperimen

tidak selalu memberikan hasil yang diharapkan karena mungkin ada faktor-

faktor tertentu yang berada diluar jangkauan kemampuan atau pengendalian.

(c) Sanggat menuntut penguasaan perkembangan materi, fasilitas peralatan

dan bahan mutakhir. Sering terjadi siswa lebih dahulu mengenal dan

mengunakan alat bahan tertentu dari pada guru.10

Sejalan dengan pendapat di atas, Djamarah dan Zain mengatakan bahwa:

Metode eksperimen mengandung beberapa kekuranggan antara lain: (a)

Metode ini lebih sesuai dengan bidang-bidang sains dan teknologi. (b)

Metode ini memerlukan berbagai fasilitas peralatan dan bahan yang tidak

selalu mudah diperoleh dan mahal. (b) Metode ini menuntut ketelitian,

keuletan dan ketabahan. (c) Setiap percobaan tidak selalu memberikan hasil

yang diharapkan karena mungkin ada faktor-faktor tertentu yang berada di

luar jangkauan kemampuan atau pengendalian.11

10

Syaiful Sagala, Konsep dan Makna Belajar, hlm. 221. 11

Saiful Bahri dan Aswan Zain, Strategi Belajar Mengajar, hlm. 85.

Page 28: UPAYA MENINGKATKAN PEMAHAMAN DAN HASIL BELAJAR …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/134/jtptiain... · ... diperoleh data bahwa aktivitas dan hasil belajar siswa ... (Pedoman

14

Kelemahan-kelemahan metode eksperimen tersebut akan memberikan

dampak yang negatif jika tidak di atasi sedini mungkin. Oleh karena itu, guru

sebagai desainer pembelajaran hendaknya mampu mencari solusi dalam

mengatasi kelemahan-kelemahan tersebut. Sehubungan dengan hal tersebut,

Saiful Sagala mengemukakan bahwa ada beberapa cara untuk mengatasi

kelemahan metode eksperimen, yaitu:

1) Menerangkan pada siswa dengan sejelas-jelasnya tentang hasil yang

inggin dicapai sehingga ia mengetahui pertanyaan-pertanyaan yang perlu

dijawab dengan eksperimen

2) Membicarakan bersama-sama dengan siswa tentang langkah yang

dianggap baik untuk memecahkan masalah dalam eksperimen, serta

bahan-bahan yang diperlukan, variabel yang dikontrol dan hal-hal yang

perlu dicatat.

3) Bila perlu, guru menolong siswa untuk memperoleh bahan-bahan yang

diperlukan, dan

4) Guru perlu merangsang agar setelah eksperimen berakhir, ia

membanding-bandingkan hasilnya dengan hasil eksperimen orang lain

dan mendiskusikanya bila ada perbedaan-perbedaan atau kekeliruan-

kekeliruan.12

d. Prosedur Pelaksanaan Metode Eksperimen

Penerapan atau langkah-langkah dalam pembelajaran IPA

a. Langkah Persiapan

1) Merumuskan tujuan yang akan dicapai dalam melakukan eksperimen

2) Mengemukakan alasan dilaksanakannya metode eksperimen

3) Merumuskan masalah dan tujuan eksperimen

4) Menetapkan alat-alat dan bahan-bahan yang diperlukan,

Mempertimbangkan banyaknya peserta didik dengan ketersediaan alat

yang dimiliki di sekolah

12

Syaiful Sagala, Konsep dan Makna Belajar, hlm. 221.

Page 29: UPAYA MENINGKATKAN PEMAHAMAN DAN HASIL BELAJAR …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/134/jtptiain... · ... diperoleh data bahwa aktivitas dan hasil belajar siswa ... (Pedoman

15

5) Adanya petunjuk/informasi kepada siswa Mempertimbangkan resiko

keamanan.13

b. Langkah Pelaksanaan Pembelajaran Metode Eksperimen.

1) Persiapan

Sebelum melaksanakan pembelajaran menggunakan metode

eksperimen,guru memberikan arahan terhadap pembelajaran yang akan

dilakukan;materi yang akan dibahas, metode yang digunakan, pembagian

kelompok belajar, mengecek peralatan yang akan digunakan serta

menjelaskan penggunaan alat yang dipakai berikut tata tertib penggunaan

alat dan menentukan bagaimana mengolah data untuk menyimpulkan.14

2) Apersepsi

Pada tahap ini guru melakukan tanya jawab seputar pengalaman siswa

tentang kegiatan yang akan dilakukan dan materi yang akan disajikan.

3) Ekplorasi

a) Langkah pertama kegiatan yang dilakukan pada tahap ekplorasi adalah

membagikan peralatan yang akan digunakan dalam melakukan

eksperimen

b) Guru membagikan LKK (lembar kerja kelompok) dan LKS (lembar

kerja siswa) sebagai panduan kegiatan yang akan dilaksanakan

c) Siswa dalam kelompok melakukan percobaan/eksperimen terhadap

materi yang sedang dipelajari

d) Guru berkeliling melihat aktifitas siswa dan sewaktu-waktu

memberikan arahan dan motivasi terhadap kelompok.15

4) Diskusi dan Penyelesaian Konsep

Setelah kegiatan ekplorasi selesai, maka kegiatan dilanjutkan dengan cara

mempresentasikan data atau hasil eksperimen dan mendiskusikan

13

Repositoriupy, “Pelaksanaan Pembelajaran Eksperimen Dalam Pembelajaran” dalam

http://repository.upi.edu/operator/upload/s_pgsd_0610543_chapter2.pdf, diakses 17 April 2012. 14

Hadiat, Alam Sekitar Kita 2, (Jakarta: PT. Citra Lamtoro Gung Persada, 1996), hlm. 8. 15

Dhiasupriantis, “Pengunaan Metode Eksperimen Dalam Pembelajaran IPA”, dalam

http://wordpress.com/pengunaan-metode-eksperimen-dalam-pembelajaran IPA, diakses 17

Februari 2012.

Page 30: UPAYA MENINGKATKAN PEMAHAMAN DAN HASIL BELAJAR …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/134/jtptiain... · ... diperoleh data bahwa aktivitas dan hasil belajar siswa ... (Pedoman

16

hasilnya bersama-sama. Dalam tahapan ini peran guru dalam

membimbing sangatlah penting agar pelaksanakan diskusi berjalan sesuai

dengan tujuan. Guru berperan sebagai fasilitator dan mediator

pelaksanaan diskusi kelas.

5) Aplikasi dan Pengembangan

Dalam tahapan terakhir pada pelaksanaaan pembelajaran dengan metode

eksperimen, guru bersama-sama dengan siswa melakukan tanya jawab

untuk mencari kesimpulan yang disepakati bersama-sama berdasarkan

fakta dari hasil penelitian yang dilakukan pada proses ekplorasi. Sebelum

kegiatan pembelajaran berakhir, guru bersama-sama dengan siswa

membereskan kembali peralatan yang telah dipakai dan disimpan di

tempat yang telah disediakan

c. Langkah Evaluasi dan Tindak lanjut

Kegiatan evaluasi akhir sangatlah penting dilakukan agar guru dapat

mengetahui sejauh mana siswa dapat memahami materi yang dipelajari dan

dipakai sebagai bahan tindak lanjut pada pembelajaran selanjutnya. Dengan

demikian kita dapat menilai sejauh mana hasil eksperimen dipahami

siswa.16

3. Pemahaman Konsep

Pemahaman konsep dalam pembelajaran IPA dimaksudkan merupakan

segala tingkat kemampuan, ketrampilan, dan kecakapan berfikir yang dimiliki

siswa dalam merespon proses pembelajaran melalui berbagai macam evaluasi

hasil belajar yang berpedoman pada taksonomi pencapaian ranah (kawasan)

kognitif, ranah afektif, dan ranah psikomotor.

Hal ini sejalan dengan taksonomi Bloom seperti dikutip Eveline dan Hartini.

Yang menyatakan bahwa tujuan pembelajaran dapat dikategorikan kedalam tiga

kawasan (domain), yaitu (1) kognitif domain, (2) afektif domain, dan (3)

psikomotor domain. Namun dalam penelitian ini yang menjadi fokus kajian

16

Nana Sudjana, Dasar-dasar Proses Belajar Mengajar, (Bandung: Sinar Baru Algesindo,

2009), hlm. 84.

Page 31: UPAYA MENINGKATKAN PEMAHAMAN DAN HASIL BELAJAR …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/134/jtptiain... · ... diperoleh data bahwa aktivitas dan hasil belajar siswa ... (Pedoman

17

terdapat pada kawasan kognitif, yang didalamnya terdapat beberapa tingkatan

dalam kognitif, yaitu, pengetahuan, pemahaman, aplikasi ,analisa, sintesa dan

evaluasi. Namun dalam perkembangan selanjutnya kawasan taksonomi tersebut

mengalami perbaikan, yaitu, menginggat, mengerti, memakai, menganalisis,

menilai dan mencipta.17

Kompetensi siswa pada ranah kognitif terkait dengan kemampuan

mengetahui, memahami, mengaplikasikan, menganalisis, melakukan sintesis, dan

mengevaluasi.18

Kemampuan mengetahui artinya kemampuan mengetahui fakta,

konsep, prinsip, dan skill. Yang ke-dua kemampuan memahami, artinya

kemampuan mengerti tentang hubungan antarfaktor, antarkonsep, antarprinsip,

antardata, hubungan sebab akibat, dan penarikan kesimpulan. Sedang yang ke-tiga

kemampuan mengaplikasikan sesuatu, artinya mengunakan pengetahuan untuk

memecahkan masalah atau menerapkan pengetahuan dalam kehidupan sehari-hari.

Yang ke-empat kemampuan menganalisis, artinya menentukan bagian-bagian dari

suatu masalah, dan penyelesaian atau gagasan serta menunjukkan hubungan antar

bagian itu. Yang ke-lima berhubungan dengan kemampuan melakukan sintesis,

artinya mengabungkan berbagai informasi menjadi satu kesimpulan atau konsep,

meramu atau merangkai berbagai gagasan menjadi sesuatu hal yang baru.

Sedangkan yang terakhir kemampuan melakukan evaluasi, artinya

mempertimbangkan dan menilai salah, baik buruk, bermanfaat tak bermanfaat.19

Adapun dalam penelitian ini yang menjadi sentral pembahasan yaitu pada

ranah kognitif yang didalamnya terdapat pada tingkat pemahaman, yaitu level

kedua setelah pengetahuan. Sebab dalam level pengetahuan kompetensi siswa

tidak hanya sebatas pada pengetahuan saja yang sifatnya berjangka pendek tetapi

lebih dari itu yaitu siswa mampu memahami apa yang mereka pelajari sebab hal

ini sesuai dengan pembelajaran kontekstual yang menyatakan bahwa anak dalam

belajar akan lebih bermakna jika anak “bekerja” dan “mengalami” apa yang

17

Eveline Siregar dan Hartini Nara, Teori Belajar dan Pembelajaran, (Bogor: Galia

Indonesia, 2010), hlm. 9. 18

Kunandar, Guru Profesional Implementasi KTSP dan Suskses Dalam Sertifikasi Guru”,

(Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2010), hlm. 385. 19

Eveline Siregar dan Hartini Nara, Teori Belajar dan Pembelajaran, hlm.386.

Page 32: UPAYA MENINGKATKAN PEMAHAMAN DAN HASIL BELAJAR …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/134/jtptiain... · ... diperoleh data bahwa aktivitas dan hasil belajar siswa ... (Pedoman

18

dipelajarinya, bukan sekedar “mengetahuinya”.20

Pembelajaran tidak hanya

sekedar kegiatan mentransfer pengetahuan dari guru kepada siswa, tetapi

bagaimana siswa mampu memaknai apa yang dipelajari itu.

4. Hasil Belajar

Hasil belajar adalah kemampuan-kemampuan yang dimiliki oleh siswa

setelah ia menerima pengalaman belajarnya.21

Mengenai hasil belajar dalam penelitian ini yang diteliti adalah hasil belajar

peserta didik kelas IV MI Sultan Agung 03 Sukolilo Pati dengan menggunakan

metode eksperimen hasil belajar ilmu pengetahuan alam (IPA) mengenai benda

materi pokok sifat-sifat benda cair diharapkan akan lebih meningkat. Adapun hal-

hal yang perlu diperhatikan dalam mewujudkan hasil belajar adalah:

1. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Hasil Belajar

Berhasil atau tidaknya seseorang dalam belajar disebabkan beberapa faktor

yang mempengaruhi pencapaian hasil belajar dan ada pula dari luar dirinya. Di

bawah ini dikemukakan faktor-faktor yang menentukan hasil belajar:

a. Faktor Internal (yang berasal dari dalam diri).

1) Kesehatan

Kesehatan jasmani dan rohani sangat besar pengaruhnya terhadap

kemampuan belajar. Bila seseorang selalu tidak sehat, sakit kepala, demam,

pilek, batuk dan sebagainya, dapat mengakibatkan tidak bergairah untuk

belajar.22

2) Intelegensi dan Bakat

Bila seseorang mempunyai intelegensi yang tinggi dan bakatnya ada dalam

bidang yang dipelajari, maka proses belajarnya akan lancar dan sukses bila

dibandingkan dengan orang yang memiliki bakat saja tetapi intelegensinya

20

Kunandar, Guru Profesional Implementasi KTSP dan Suskses Dalam Sertifikasi Guru”,

hlm. 293. 21

Nana Sudjana, Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar, (Bandung: PT. Remaja

Rosdakarya, 2002), hlm. 22. 22

M. Dalyono, Psikologi Pendidikan, (Jakarta: Rineka Cipta, 2010), hlm. 53.

Page 33: UPAYA MENINGKATKAN PEMAHAMAN DAN HASIL BELAJAR …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/134/jtptiain... · ... diperoleh data bahwa aktivitas dan hasil belajar siswa ... (Pedoman

19

rendah. Demikian pula, jika dibandingkan dengan orang yang

intelegensinya tinggi tetapi bakatnya tidak ada dalam bidang tersebut, orang

berbakat lagi pintar (intelegensinya tinggi) biasanya orang yang sukses

dalam karirnya.

3) Minat dan Motivasi

Sebagaimana dengan intelegensi dan bakat maka minat dan motivasi adalah

dua aspek psikis yang juga besar pengaruhnya terhadap pencapaian prestasi

belajar. Minat dapat timbul karena daya tarik dari luar dan juga datang dari

hati sanubari. Minat yang besar terhadap sesuatu merupakan modal yang

besar artinya untuk mencapai/ memperoleh benda atau tujuan yang diminati

itu. Timbulnya minat belajar disebabkan berbagai hal, antara lain karena

keingginan yang kuat untuk menaikkan martabat atau memperoleh

pekerjaan serta inginhidup senang dan bahagia. Minat belajar yang besar

cenderung menghasilkan prestasi yang tinggi, sebaliknya minat belajar

kurang akan menghasilkan prestasi yang rendah.

4) Cara Belajar

Cara belajar seseorang juga mempengaruhi pencapaian hasil belajarnya.

Belajar tanpa memperhatikan teknik dan faktor fisiologis, psikologis, dan

ilmu kesehatan, akan memoeroleh hasil yang kurang memuaskan.23

b. Faktor Eksternal (yang berasal dari luar diri)

1) Keluarga

Adalah ayah, ibu anak-anak serta family yang menjadi penghuni rumah.

Faktor orang tua sangat besar pengaruhnya terhadap keberhasilan anak

dalam belajar. Tinggi rendahnya pendidikan orang tua, besar kecilnya

penghasilan, cukup atau kurang perhatian dan bimbingan orang tua, rukun

atau tidak kedua orang tua, akrab atu tidak hubungan orang tua dengan

anak-anak, tenang atau tidaknya situasi dalam rumah, semuanya itu turut

mempengaruhi keberhasilan belajar.

23

M. Dalyono, Psikologi Pendidikan, hlm. 55-57.

Page 34: UPAYA MENINGKATKAN PEMAHAMAN DAN HASIL BELAJAR …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/134/jtptiain... · ... diperoleh data bahwa aktivitas dan hasil belajar siswa ... (Pedoman

20

2) Sekolah

Keadaan sekolah tempat belajar turut mempengaruhi tingkat keberhasilan

belajar. Kualitas guru, metode mengajarnya, kesesuaian kurikulum dengan

kemampuan anak, keadaan fasilitas/ perlengkapan di sekolah, keadaan

ruangan, jumlah murid per kelas, pelaksanaan tata tertib sekolah, dan

sebagainya, semua ini turut mempengaruhi keberhasilan belajar anak.

3) Masyarakat

Keadaan masyarakat juga menentukan prestasi belajar. Bila di sekitar

tempat tinggal keadaan masyarakatnya terdiri dari orang-orang yang

berpendidikan , terutama anak-anaknya rata-rata bersekolah tinggi dan

moralnya baik, hal ini akan mendorong anak lebih giat belajar. Tetapi

sebaliknya, apabila tinggal di lingkungan banyak anak-anak nakal, tidak

bersekolah dan pengangguran, hal ini akan mengurangi semangat belajar

atau dapat dikatakan tidak menunjang sehingga motivasi belajar

berkurang.24

4) Lingkungan Sekitar/ Sosial

Keadaan lingkungan tempat tinggal juga sangat penting dalam

mempegaruhi prestasi belajar. Keadaan lingkungan bangunan rumah,

suasana sekitar, keadaan lalu lintas, iklim dan sebagainya. Misalnya bila

bangunan rumah berpenduduk sangat rapat, akan menganggu belajar.

Keadaan lalu lintas yang membisingkan, suarai hiruk pikuk orang disekitar,

suara pabrik, polusi udara, iklim yang terlalu panas, semuanya ini akan

mempengaruhi kegairahan belajar. Sebaliknya, tempat yang sepi dengan

iklim yang sejuk, ini akan menunjang proses belajar.

2. Aspek-aspek hasil belajar

Proses belajar mengajar harus mendapat perhatian yang serius yang

melibatkan berbagai aspek yang menunjang keberhasilan belajar mengajar.

24

M Dalyono, Psikologi Pendidikan, hlm. 59-60.

Page 35: UPAYA MENINGKATKAN PEMAHAMAN DAN HASIL BELAJAR …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/134/jtptiain... · ... diperoleh data bahwa aktivitas dan hasil belajar siswa ... (Pedoman

21

Hasil belajar dapat dikelompokkan menjadi tiga aspek tersebut yaitu: aspek

kognitif, afektif, dan psikomotorik.25

1) Aspek Kognitif

Taksonomi tujuan pengajaran dalam kawasan kognitif menurut Bloom

terdiri atas enam level yaitu sebagai berikut; pengetahuan (knowledge),

pemahaman (comprehension), penerapan (aplication), analisis (analysis),

sintesis (synthesis), evaluasi (evaluation).

2) Aspek Afektif

Yaitu yang berhubungan dengan pembangkittan niat sikap/emosi juga

penghormatan (kepatuhan) terhadap nilai atau norma. Dalam aspek afektif

terdiri atas 5 level: penerimaan (receiving/attending), penanggapan

(responding), penilaian (valuing), pengorganisasian (organizing),

karakteristik (characterization).

3) Aspek Psikomotorik

Yaitu pengajaran yang bersifat keterampilan atau yang menunjukkaan

gerak, keterampilan tangan, menunjukkan pada tingkat keahlian seseorang

dalam suatu tugas atau kumpulan tugas tertentu. Sampson membagi aspek

ini menjadi lima level, yaitu: kesiapan (sel), meniru (imitation),

membiasakan (habitual), menyesuaikan (adaption), menciptakan

(origination).

5. Sifat-sifat Benda Cair

Air, minyak, sirup, minyak tanah, oli, dan lain sebagainya termasuk ke

dalam benda cair. Haryanto mengemukakan bahwa sifat-sifat benda cair terdiri

atas: (1) bentuknya tidak tetap, selalu mengikuti bentuk wadahnya; (2) bentuk

permukaan benda cair yang tenang selalu datar; (3) benda cair mengalir ke tempat

yang lebih rendah; (4) benda cair menekan kesegala arah; (5) benda cair meresap

melalui celah-celah kecil.26

25

Mimin Haryati, Model dan Teknik Penilaian pada Tingkat Satuan Pendidikan, (Jakarta:

Gaung Persada Press, 2007), hlm. 22. 26

Haryanto, Sains Untuk Sekolah Dasar Kelas IV, (Jakarta: Erlangga, 2006), hlm. 106.

Page 36: UPAYA MENINGKATKAN PEMAHAMAN DAN HASIL BELAJAR …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/134/jtptiain... · ... diperoleh data bahwa aktivitas dan hasil belajar siswa ... (Pedoman

22

Air yang dimasukkan ke dalam botol, bentuknya akan sama dengan bentuk

botol. Begitu pula, air yang dimasukkan ke dalam gelas dan mangkok. Bentuk air

akan sama dengan dengan bentuk gelas dan mangkok. Demikian juga dengan

kecap dan minyak goreng akan selalu mengikuti bentuk wadah yang

ditempatinya. Contoh-contoh tersebut mendiskripsikan bahwa sifat benda cair

yang pertama adalah selalu mengikuti wadah yang ditempatinya.27

Seringkali dijumpai dalam kehidupan sehari-hari ketika mengisi air ke

dalam gelas dan pada saat air sudah tenang maka permukaan air akan datar.

Selanjutnya jika gelas yang berisi air tersebut dimiringkan, maka permukaan air

tetap datar. Jadi, sifat benda cair yang kedua adalah bentuk permukaan benda cair

yang tenang akan selalu datar. Sifat permukaan air yang selalu mendatar. Sifat

tersebut yang dimanfaatkan oleh para tukang bangunan dalam memastikan bahwa

ketinggian tembok dalam suatu bangunan telah benar-benar rata. Alat khusus

yang bisa digunakan untuk mengukur rata atau tidaknya tembok tersebut, alat

tersebut dinamakan “waterpass”.

Sifat benda cair yang ketiga adalah mengalir dari tempat yang tinggi ke

tempat yang rendah, contohnya aliran air sunggai. Air sungai berasal dari mata air

yang terletak di pegunungan. Air tersebut akan mengalir terus menelusuri lembah.

Akhirnya, air sungai sampai di laut, tempat yang paling rendah.

Sifat benda cair yang keempat adalah menekan ke segala arah. Sebagai

contoh, masukkan air ke dalam tabung plastik. Lalu, berikan lubang-lubang kecil

di dinding tabung. Maka yang terjadi dari setiap lubang tabung, akan memancar

air. Tekanan air di permukaan tabung akan diteruskan oleh air yang berada di

bawahnya ke segala arah. Dengan demikian, air akan mengalir keluar tabung.

Sifat benda cair yang kelima adalah meresap ke celah-celah kecil.

Contohnya, ketika sebagian kain dicelupkan ke dalam air, maka lama kelamaan

kain tersebut akan basah seluruhnya.

27

Budi Wahyono dan Setyo Nurachmadi, Ilmu Pengetahuan Alam Untuk SD/MI Kelas IV,

(Jakarta: Depdiknas, 2008), hlm. 75.

Page 37: UPAYA MENINGKATKAN PEMAHAMAN DAN HASIL BELAJAR …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/134/jtptiain... · ... diperoleh data bahwa aktivitas dan hasil belajar siswa ... (Pedoman

23

Selain sifat-sifat yang ada pada air, Air juga memiliki banyak manfaatnya

dalam kehidupan sehari-hari.28

seperti pemanfaatan air bagi perairan/irigasi di

sawah, untuk kebutuhan minum, mandi, masak dan masih banyak manfaat yang

lain. Disamping itu air juga dapat melarutkan zat-zat tertentu yang dapat

dimanfaatkan manusia sehari-hari, seperti pelarutan gula dalam teh atau susu,

garam dalam memasak dan sirup untuk membuat minum.

B. KAJIAN PUSTAKA

Beberapa penelitian yang relevan dengan penelitian ini adalah sebagai

berikut:

Penelitian Sri Utami (1402907128) tentang “Peningkatan Hasil Belajar IPA

Cahaya dan Sifat-sifatnya Melalui Metode Eksperimen pada Siswa Kelas V SD

Negeri Kerta Basuki 02 Kecamatan Wonosari Kabupaten Brebes Tahun Pelajaran

2009-2010”, Universitas Negeri Semarang. Hasil penelitian ini menunjukkan

bahwa setelah dilaksanakan pembelajaran dengan metode eksperimen pada siswa

kelas V dengan materi cahaya dan sifat-sifatnya menunjukkan hasil yang positif

(peningkatan prestasi belajar).29

Hal ini ditunjukkan dengan nilai rata-rata siswa

yang diperoleh setelah tes evaluasi pembelajaran pada siklus I dengan hasil 64, 80

dari nilai sebelumnya yaitu 61,29. Sehingga terdapat kenaikan sebesar 2,88.

Sedangkan hasil yang diperoleh pada siklus II sebesar 75,29. Jadi dari siklus I ke

siklus II terdapat peningkatan 10,49. Penelitian diatas berbeda dengan penelitian

yang akan penulis lakukan. Perbedaan itu terletak pada objek kajian yang

diangkat. Peneliti di atas mengangkat objek materi cahaya dan sifat-sifatnya

sedangkan objek yang akan penulis teliti yaitu air dan sifat-sifatnya.

Penelitian Marsilah (1404906028), tentang “Peningkatan Motivasi Belajar

Siswa Melalui Metode Eksperimen pada Pembelajaran IPA Materi Magnet Siswa

Kelas V SD Negeri 02 Banjaran Kecamatan Bangsri Tahun Pelajaran 2009/2010”,

Universitas Negeri Semarang. Berdasarkan hasil penelitian ini yang dimulai dari

28 Hadiat, Alam Sekitar Kita 2, (Jakarta, PT Lamtoro Gung Persada, 1996), hlm. 49. 29

Sri Utami, Peningkatan Hasil Belajar IPA Cahaya dan Sifat-Sifatnya Melalui Metode

Eksperimen Pada Siswa Kelas V SD Negeri Kerta Basuki 02 Wonosari Tahun Pelajaran

2009/2010, skripsi UNNES (Semarang: UPT Perpustakaan UNNES), 2010.

Page 38: UPAYA MENINGKATKAN PEMAHAMAN DAN HASIL BELAJAR …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/134/jtptiain... · ... diperoleh data bahwa aktivitas dan hasil belajar siswa ... (Pedoman

24

awal pelaksanaan PTK sampai pelaksanaan siklus II telah menunjukkan adanya

peningkatan dari segi motivasi, pemahaman dan segi ketuntasan siswa.

Indikatornya adalah dari 75 siswa yang mengikuti tindakan siklus II, 75% siswa

telah mencapai kriteria ketuntasan minimal (KKM) yaitu nilai 75 dari 59, dan

rata-rata nilai yang dicapai pada siklus II adalah 81.30

Objek fokus kajian pada

penelitian di atas berbeda dengan objek fokus kajian yang akan penulis teliti.

Objek fokus kajian di atas terletak pada peningkatan motivasi belajar sedangkan

objek fokus kajian yang akan penulis teliti terletak pada pemahaman dan hasil

belajar siswa.

Penelitian Untung Setiawan (3104221), tentang “Penerapan Metode

Pembelajaran Eksperimen dengan Kartu Variabel untuk Meningkatkan

Pemahaman Konsep Sistem Persamaan Linier Satu Variabel pada Peserta Didik

Semester I Kelas VII C MTs, NU Nurul Huda Semarang Tahun Pelajaran 2009-

2010”, Semarang Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo, 2009. Hasil penelitian ini

menunjukkan bahwa dengan pengunaan metode eksperimen dengan kartu variabel

dalam materi persamaan linier satu variabel dapat meningkatkan hasil belajar

siswa. Hal ini dibuktikan dengan hasil tes evaluasi pembelajaran yang dilakukan

pada tiap-tiap siklus. Siklus yang pertama menunjukkan nilai rata-rata peserta

didik naik hingga 6, 96, dengan ketuntasan belajar kalikal mencapai 72,97%.

Hasil ini dipandang meningkat pesat dibandingkan dengan hasil tes ulangan

harian materi yang sama pada tahun sebelumnya yang hanya mencapai rata-rata

25,25% (dari 194 peserta didik hanya ada 49 yang lulus KKM). Sedangkan pada

siklus II diperoleh hasil evaluasi peserta didik meningkat lagi dengan rata-rata

nilai yang diperoleh mencapai 7, 72, dengan ketuntasan belajar sebesar 86, 49%,

atau peserta didik yang lulus KKM mencapai 32 peserta didik. Dengan demikian

dapat disimpulkan bahwa dengan penerapan metode eksperimen dengan kartu

variabel dapat meningkatkan pemahaman konsep sistem persamaan linier satu

30

Marsilah, Peningkatan Motivasi Belajar Siswa Melalui Metode Eksperimen pada

Pembelajaran IPA Materi Magnet Siswa Kelas V SD Negeri 02 Banjaran Kec-Bangsri” Tahun

Ajaran 2009/2010, skripsi UNNES (Semarang: UPT Perpustakaan UNNES), 2010.

Page 39: UPAYA MENINGKATKAN PEMAHAMAN DAN HASIL BELAJAR …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/134/jtptiain... · ... diperoleh data bahwa aktivitas dan hasil belajar siswa ... (Pedoman

25

variabel peserta didik.31

Penelitian diatas berbeda dengan penelitian yang akan

penulis angkat karena materi yang di ajarkan berbeda. Penelitian di atas

mengankat materi Matematika sedang kan materi yang akan penulis angkat adalah

materi IPA.

Berdasarkan kajian pustaka di atas yang menjadikan perbedaan dengan apa

yang akan penulis teliti adalah terletak pada materi yang akan dikaji, alasan

penulis memilih materi sifat-sifat benda cair karena dalam keseharian siswa

kecenderungan anak berinteraksi dengan air lebih banyak dialami. Oleh sebab itu,

pemahaman tentang air lebih berpeluang dalam merangsang anak untuk tertarik

dengan lingkunganya, dan pada akhirnya anak akan lebih mudah mengerti tentang

manfaat alam dan lingkunganya.

C. KERANGKA BERFIKIR

Pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam di tingkat Sekolah Dasar (SD) atau

Madrasah Ibtida’iyah sangat mengandalkan pengunaan metode-metode yang

aplikatif dan menarik siswa. Apabila siswa sudah tertarik dengan pembelajaran

maka akan mudah meningkatkan prestasi atau hasil belajar siswa dalam proses

belajar mengajar. Menurut sebagian siswa pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam

sangat membuat mereka jenuh karena seharusnya materi yang diterangkan dan

dapat dimengerti oleh siswa dengan metode praktek atau observai, tetapi oleh

guru dijelaskan dengan metode ceramah ataupun resitasi LKS tentu saja hal ini

akan sulit dipahami oleh siswa dan membuat peserta didik menjadi malas untuk

mengikuti proses belajar mengajar.

Pemanfaatan metode eksperimen sebagai salah satu pilihan yang dapat

digunakan dalam proses belajar diharapkan dapat mewujudkan pemahaman dan

hasil belajar tentang sebuah konsep (sifat-sifat benda cair) yang abstrak. Sebab

menurut teori belajar kognitif, belajar dipandang sebagai suatu usaha untuk

mengerti sesuatu. Usaha itu dilakukan secara aktif oleh siswa. Keaktifan itu dapat

31

Untung Setiawan, Penerapan Metode Pembelajaran Eksperimen dengan Kartu Variabel

untuk Meningkatkan Pemahaman Konsep Sistem Persamaan Linier Satu Variabel pada Peserta

Didik Semester I Kelas Vii C Mts, Nu Nurul Huda Semarang Tahun Pelajaran 2009-2010, Skripsi

Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo (Semarang: Perpustakaan IAIN Walisongo), 2010.

Page 40: UPAYA MENINGKATKAN PEMAHAMAN DAN HASIL BELAJAR …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/134/jtptiain... · ... diperoleh data bahwa aktivitas dan hasil belajar siswa ... (Pedoman

26

berupa mencari pengalaman, mencari informasi, memecahkan masalah,

mencermati lingkungan, mempraktikkan sesuatu untuk mencapai suatu tujuan

tertentu. Para psikolog kognitif berkeyakinan bahwa pengetahuan yang dimiliki

sebelumnya sangat menentukan keberhasilan mempelajari informasi/pengetahuan

yang baru.32

Pengunaan metode eksperimen diduga dapat mewujudkan pemahaman

tentang konsep sifat-sifat benda cair, karena metode tersebut dapat digunakan

dalam kegiatan pembelajaran untuk memudahkan siswa dalam memahami sebuah

konsep dan pemahaman mengenahi proses terbentuknya sebuah konsep. Sehingga

dalam pembelajaran selanjutnya siswa akan lebih mengerti mengenahi Alam dan

pemanfaatanya dalam kehidupan. Dan juga dapat memberikan peluang pada anak

untuk lebih aktif mengeksplorasi lingkungan di sekitarnya.

D. HIPOTESIS TINDAKAN

Hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap rumusan masalah

penelitian, di mana rumusan masalah dinyatakan dalam bentuk pernyataan.33

Jawaban ini dapat benar atau salah tergantung pembuktian di lapangan. Adapun

hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini adalah dengan penerapan metode

eksperimen, dapat meningkatkan pemahaman konsep dan hasil belajar siswa kelas

IV MI Sultan Agung 03 dalam pembelajaran IPA pada materi pokok sifat-sifat

benda cair.

32

Eveline Siregar dan Hartini Nara, Teori Belajar dan Pembelajaran, hlm. 31. 33

Sugiono, Metode Penelitian Pendidikan; Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif dan R&D,

(Bandung: Alfabeta, 2007), hlm. 96.

Page 41: UPAYA MENINGKATKAN PEMAHAMAN DAN HASIL BELAJAR …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/134/jtptiain... · ... diperoleh data bahwa aktivitas dan hasil belajar siswa ... (Pedoman

27

BAB III

METODE PENELITIAN

A. JENIS PENELITIAN

Metode penelitian adalah cara-cara yang digunakan untuk mengumpulkan

dan menganalisis data, yang dikembangkan untuk memperoleh pengetahuan

dengan mengajukan prosedur yang reliable dan terpercaya.1

Jenis penelitian yang akan peneliti gunakan dalam penelitian ini adalah

Penelitian Tindakan Kelas (PTK) atau sering disebut dengan clasroom action

research. Action research merupakan istilah dari penelitian tindakan. Penelitian

ini merupakan perkembangan baru yang muncul pada 1940-an sebagai salah satu

model penelitian yang muncul di tempat kerja, tempat penelitian melakukan

pekerjaan sehari-hari, contohnya, kelas adalah tempat penelitian bagi para guru,

sekolah menjadi tempat penelitian kepala sekolah.

Menurut Kemmis seperti dikutip Andi Prastowo (Memahami Metode-

metode Penelitian) yang menyatakan: “action research is the way group of the

people can organize the conditions under which they can learn from their own

experience accessible to others”.2 Action reseach merupakan cara yang digunakan

sekelompok orang yang dapat mengatur kondisi supaya mereka dapat belajar dari

pengalaman mereka dan pengalaman mereka akan berguna juga bagi orang lain.

Berdasarkan definisi tersebut, bisa dipahami bahwa penelitian tindakan

adalah cara atau kelompok atau seseorang dalam mengorganisasi suatu kondisi

sehingga mereka dapat mempelajari pengalaman mereka dan membuat

pengalaman mereka dapat diakses oleh orang lain.

Dari pengertian di atas dapat dipahami bahwa penelitian tindakan kelas

merupakan sebuah metode penelitian yang pelaksanaanya dilakukan untuk

mengetahui masalah-masalah yang timbul dalam konteks pembelajaran di kelas

dan langkah-langkah yang dapat digunakan oleh guru dalam memperbaiki kualitas

1 Ibnu Hadjar, Dasar-Dasar Metodologi Penelitian Kuantitatif, (Jakarta: Raja Grafindo

Persada, 1996), hlm.10. 2 Andi Prastowo, Memahami Metode-metode Penelitian, (Jogjakarta: Ar-Ruzz Media,

2011), hlm 225

Page 42: UPAYA MENINGKATKAN PEMAHAMAN DAN HASIL BELAJAR …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/134/jtptiain... · ... diperoleh data bahwa aktivitas dan hasil belajar siswa ... (Pedoman

28

pembelajaran. Oleh karena itu, peneliti mengunakan Jenis penelitian ini,

Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dengan menggunakan pendekatan kualitatif.

Penelitian tindakan kelas yang di rencanakan dalam penelitian ini adalah

penerapan metode eksperimen yang dilaksanakan dalam dua siklus, dengan tiap

siklus terdiri atas 4 tahap yaitu: planning (rencana), action (tindakan), observation

(pengamatan), reflection (refleksi).

B. TEMPAT DAN WAKTU

1. Tempat Penelitian

Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini dilaksanakan di MI Sultan Agung

03 Sukolilo Pati. Penulis memilih tempat atau lokasi ini dengan pertimbangan

bahwa lokasi tersebut merupakan sekolah yang dekat dengan peneliti, yaitu

sekolah dimana peneliti masih satu desa dengan sekolah tersebut. Hal inilah

yang memudahkan penulis untuk mencari data.

2. Waktu Penelitian

Pelaksanaan penelitian ini berlangsung selama dua minggu mulai dari

tanggal 21 Mei – 31 Mei 2012

C. SUBYEK PENELITIAN

Subyek dalam penelitian tindakan kelas (PTK) ini adalah siswa kelas IV

MI Sultan Agung 03 Sukolilo Pati. Dengan jumlah siswa 17 orang yang terdiri

dari 9 laki–laki dan 8 perempuan.

D. KOLABORATOR

Kolabolator dalam PTK merupakan orang yang bekerja sama dan membantu

mengumpulkan data-data penelitian yang dilakukan oleh peneliti. Pada peneltian

ini, yang menjadi kolabolator adalah Sarwati, S. Pd. I selaku pendidik mata

pelajaran IPA kelas IV MI Sultan Agung 03 Sukolilo Pati.

Page 43: UPAYA MENINGKATKAN PEMAHAMAN DAN HASIL BELAJAR …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/134/jtptiain... · ... diperoleh data bahwa aktivitas dan hasil belajar siswa ... (Pedoman

29

O

R A

O

R A

E. RANCANGAN PENELITIAN

Penelitian tindakan kelas ini terdiri dari 3 siklus, tiap siklus terdiri dari 3

tahap yaitu: (1) perencanaan tindakan; (2) tindakan dan observasi; (3) refleksi.

Skema pelaksanaan penelitian dapat dilihat pada bagan sebagai berikut:

Keterangan:

A: Act (Tindakan)

O: Observasi

R: Reflektif

Gambar. 3.1 Diagram Siklus Penelitian Tindakan Model Kemmis.3

Adapun deskripsi dari setiap tahap skema alur penelitian tindakan kelas

tersebut adalah sebagai berikut:

1. Siklus I

a. Tahap Perencanaan Tindakan

Pada tahap ini, peneliti dan guru kelas, menyusun dan mempersiapkan

segala sesuatu yang dibutuhkan dalam pelaksanaan tindakan. Persiapan

tersebut berupa penentuan tujuan atau indikator yang hendak dicapai,

penyusunan rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) dengan penerapan

metode eksperimen, menyiapkan alat dan bahan yang digunakan dalam

3 Sukardi, Metodologi Penelitian Pendidikan, (Jakarta: PT. Bumi Aksara, 2010), hlm. 215.

PLAN REVISED PLAN PLAN

Page 44: UPAYA MENINGKATKAN PEMAHAMAN DAN HASIL BELAJAR …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/134/jtptiain... · ... diperoleh data bahwa aktivitas dan hasil belajar siswa ... (Pedoman

30

melakukan eksperimen, serta membuat lembar kerja kelompok, lembar

observasi, lembar wawancara, dan membuat lembar tes.

b. Tahap Tindakan, Observasi, dan Tes

Pada tahap ini, peneliti yang sekaligus bertindak sebagai pengajar

melaksanakan proses pembelajaran sesuai dengan RPP yang telah dibuat.

Di samping itu pula, guru kelas atau teman sejawat selaku observer melakukan

pengamatan terhadap aktivitas pengajar dan siswa dalam kegiatan belajar

mengajar. Jadi, keduanya berlangsung dalam waktu yang sama.4 Pengamatan

ini dilakukan dengan tujuan untuk memperoleh gambaran yang jelas tentang

pelaksanaan pembelajaran. Melalui observasi ini akan diperoleh data-data

maupun informasi yang dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan dalam

menentukan terlaksana dan tidaknya indikator-indikator yang telah ditetapkan.

Dan di akhir setiap tindakan, peneliti memberikan tes yang bertujuan untuk

mengetahui seberapa besar tingkat pemahaman siswa terhadap materi pelajaran

yang telah dipelajari.

c. Tahap Refleksi

Tahap refleksi adalah tahapan peninjauan kembali terhadap pelaksanaan

tindakan yang telah dilakukan. Pada tahap ini, peneliti dan observer

menganalisis data yang telah diperoleh dari hasil observasi, wawancara, dan

evaluasi. Kemudian melakukan diskusi untuk membahas kekurangan–

kekurangan dalam proses tindakan yang telah dilakukan. Selanjutnya

mengadakan perbaikan–perbaikan dengan tujuan agar pelaksanaan tindakan

berikutnya memberikan hasil yang lebih baik dan maksimal.

2. Siklus II

Pada prinsipnya semua kegiatan siklus II sama dengan kegiatan pada siklus

I, Siklus II merupakan perbaikan dari siklus I.

Dalam siklus II langkah-langkah sama pada siklus I, salah satunya meninjau

kembali rencana pembelajaran dengan melakukan revisi sesuai hasil evaluasi

siklus I, serta mencari alternatif pemecahan masalah yang telah dihadapi pada

4 Suharsimi Arikunto, dkk. Penelitian Tindakan Kelas, (Jakarta: PT. Bumi Aksara, 2006),

hlm. 19.

Page 45: UPAYA MENINGKATKAN PEMAHAMAN DAN HASIL BELAJAR …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/134/jtptiain... · ... diperoleh data bahwa aktivitas dan hasil belajar siswa ... (Pedoman

31

siklus I. apabila dalam siklus II ini pelaksanaan pembelajaran IPA dengan

menggunakan metode eksperimen yang diharapkan belum meningkatkan hasil

belajar peserta didik maka dapat ditindak lanjuti pada siklus berikutnya jika masih

dibutuhkan.

F. SUMBER DATA DAN TEHNIK PENGUMPULAN DATA

a. Sumber Data

Data yang digunakan sebagai sumber penelitian adalah:

1) Data primer, yaitu data yang diperoleh dari hasil penelitian di lapangan.

Data tersebut meliputi data-data tentang sekolah, pendidik, peserta didik

kelas IV, proses pembelajaran, serta hasil tes yang dicapai oleh peserta didik

kelas IV setelah mengikuti pembelajaran dengan metode eksperimen.

2) Data sekunder, yaitu data yang diperoleh dari referensi buku yang relevan

dengan penelitian yang diangkat.

b. Tehnik Pengumpulan Data

1) Metode Observasi

Pengamatan atau observasi adalah proses pengambilan data dalam

penelitian di mana peneliti atau pengamat melihat situasi penelitian.5

Pengambilan data berupa informasi mengenai situasi belajar mengajar yang

menyangkut aktivitas guru dan siswa dalam proses pembelajaran. Observasi

dilakukan dengan menggunakan pedoman yang di dalamnya sudah tertera

indikator – indikator yang akan diamati.

2) Metode Tes

Metode tes ini digunakan untuk menilai kemampuan siswa yang

mencangkup pengetahuan dan keterampilam sebagai hasil kegiatan belajar

mengajar.6 Teknik pengambilan data ini yang mencakup hasil tes mengenai

penguasaan pemahaman konsep siswa terhadap materi sifat-sifat benda cair

5 Wijaya Kusuma dan Dedi Dwitagama, Mengenal Penelitian Tindakan Kelas, (Jakarta: PT.

Indeks, 2010), hlm. 66.

6 Syaiful Bahri Djamarah, Guru dan Anak Didik dalam Interaksi Edukatif:Suatu

Pendekatan Teoritis Psikologis, (Jakarta: PT. Rineka Cipta, 2005), hlm. 256.

Page 46: UPAYA MENINGKATKAN PEMAHAMAN DAN HASIL BELAJAR …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/134/jtptiain... · ... diperoleh data bahwa aktivitas dan hasil belajar siswa ... (Pedoman

32

yang dilakukan dengan cara pemberian soal-soal. Tes ini dilakukan pada akhir

setiap tindakan. Hasil dari tes ini berupa skor yang diperoleh siswa.

Metode tes ini digunakan untuk mengambil data nilai tes pada subjek

penelitian. Data ini digunakan untuk menjawab hipotesis penelitian.

3) Metode Dokumentasi

Dokumentasi berasal dari kata dokumen, yang artinya “barang-barang

tertulis”. Metode dokumentasi yakni mencari data mengenai hal-hal atau

variabel yang berupa catatan, buku transkip, surat kabar, majalah, prasasti,

notulen rapat, legger, agenda, dan sebagainya.7 Dokumentasi ini digunakan

untuk menghimpun data yang berkaitan dengan data-data sekolah, nama

pendidik, peserta didik, serta arsip-arsip yang berhubungan dengan penelitian.

G. TEHNIK ANALISIS DATA

Untuk mengetahui keefektifan suatu metode dalam pembelajaran, perlu

dilakukan analisis data. Pada penelitian tindakan kelas ini, digunakan analisis

deskripsi kualitatif, yaitu suatu metode penelitian yang bersifat mengambarkan

kenyataan atau fakta sesuai dengan data yang diperoleh dengan tujuan untuk

mengetahui hasil belajar yang dicapai siswa juga untuk mengetahui respon siswa

terhadap kegiatan pembelajaran serta aktivitas siswa selama proses pembelajaran

berlangsung.8 Sedangkan Menurut Milles dan Huberman seperti dikutip Aji

Sofanudin (metode penelitian ilmu Tarbiyah) mengatakan tehnik analisis data

yang digunakan dalam penelitian kualitatif meliputi: reduksi data (data

reduction), penyajian data (data display), dan penarikan kesimpulan (conclution).9

Data yang diperoleh dari hasil observasi, tes, dan dokumentasi akan

dianalisis bersama dengan observer dan teman sejawat. Data tersebut akan

disaring atau diseleksi terlebih dahulu. Data yang dianggap penting dan

7 Anas Sudijono, Pengantar Evaluasi Pendidikan, (Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada,

2008), hlm. 90.

8 Zainal Aqib, dkk. Penelitian Tindakan Kelas, (Bandung: CV. Yrama Widya, 2011), hlm.

39.

9 Aji Sofanudin, Metode Penelitian Ilmu Tarbiyah, (Semarang: Lakmus Indonesia, 2009),

hlm. 34.

Page 47: UPAYA MENINGKATKAN PEMAHAMAN DAN HASIL BELAJAR …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/134/jtptiain... · ... diperoleh data bahwa aktivitas dan hasil belajar siswa ... (Pedoman

33

keabsahannya tinggi akan disajikan. Sedangkan data yang tidak penting akan

disimpan dan dijadikan arsip dengan pertimbangan mungkin suatu saat akan

dibutuhkan. Data yang sudah diseleksi kemudian disajikan dan selanjutnya

peneliti, observer, dan teman sejawat mendiskusikan data tersebut untuk menarik

suatu kesimpulan.

Dalam penelitian ini yang diutamakan adalah perbaikan proses

pembelajaran untuk meningkatkan pemahaman (proses terbentuknya konsep) dan

hasil belajar peserta didik, maka analisis data yang digunakan dengan dua cara

yaitu sebagai berikut:

a. Analisis deskriptif kualitatif

Analisis deskriptif kualitatif, artinya seluruh data yang terkumpul diolah

secara non statistik untuk menggambarkan situasi hasil penelitian. Analisis ini

digunakan untuk mengetahui bagaimana aktivitas peserta didik selama proses

pembelajaran.

b. Analisis kuantitatif

Analisis kuantitatif dilakukan untuk mengolah data dari hasil tes peserta

didik setiap siklusnya. Analisis data kuantitatif ini melalui beberapa tahap, yaitu:

1) Membandingkan mean (nilai rata-rata)

Mean adalah nilai rata-rata.10

Mengenai penelitian yang diangkat

mean di sini berarti teknik penjelasan kelompok yang didasarkan atas nilai

rata-rata dari kelompok tersebut. Hal ini dapat dirumuskan seperti rumus

sebagai berikut:

N

XMe

Dimana: Me = Mean (rata-rata)

X = Jumlah semua nilai siswa

N = Jumlah siswa

10

Zainal Aqib, dkk. Penelitian Tindakan Kelas, hlm. 40.

Page 48: UPAYA MENINGKATKAN PEMAHAMAN DAN HASIL BELAJAR …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/134/jtptiain... · ... diperoleh data bahwa aktivitas dan hasil belajar siswa ... (Pedoman

34

2) Menilai lembar observasi

Untuk mengetahui pemahaman peserta didik terhadap materi IPA

mengenai Konsep sifat-sifat benda cair peneliti menggunakan lembar

observasi yang dilengkapi dengan kriteria penilaian mengenai aspek

percobaan, Kriteria yang digunakan untuk mengukur indikator proses,

yaitu aktivitas belajar guru dan siswa dalam proses pembelajaran

berdasarkan 10 indikator yang tertera pada pedoman observasi. Jadi,

indikator proses pada penelitian tindakan kelas ini adalah “Semua

indikator aktivitas belajar siswa dalam proses pembelajaran yang tertera

pada pedoman observasi harus mencapai kualifikasi cukup (C), baik (B),

atau sangat baik (SB). Akan tetapi, jika belum sesuai, maka diberikan

kualifikasi kurang (K), atau sangat kurang (SK) ”.11

3) Persentase ketuntasan belajar klasikal

Data kuantitatif yang diperoleh dari hasil tes diolah dengan

menggunakan deskripsi persentase. Untuk hasil tes, persentase ini

digunakan untuk mengetahui persentase ketuntasan belajar siswa secara

klasikal. Ketuntasan belajar klasikal dihitung dengan menggunakan rumus:

%100didik pesertaseluruh Jumlah

tuntasyangdidik pesertaJumlah klasikalbelajar Ketuntasan

11

Syaiful Bahri Djamarah, Guru dan Anak Didik dalam Interaksi Edukatif, hlm. 261.

Page 49: UPAYA MENINGKATKAN PEMAHAMAN DAN HASIL BELAJAR …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/134/jtptiain... · ... diperoleh data bahwa aktivitas dan hasil belajar siswa ... (Pedoman

35

H. INDIKATOR KEBERHASILAN

Ada dua indikator keberhasilan dalam penelitian tindakan kelas ini, yaitu:

1. Indikator proses

Kriteria yang digunakan untuk mengukur indikator proses, yaitu kegiatan

belajar siswa dan guru dalam proses pembelajaran berdasarkan 10 indikator

yang tertera pada pedoman observasi. Jadi, indikator proses pada penelitian

tindakan kelas ini adalah “Semua indikator aktivitas belajar siswa dalam

proses pembelajaran yang tertera pada pedoman observasi harus mencapai

kualifikasi cukup (C), baik (B), atau sangat baik (SB)”.12

2. Indikator hasil

Indikator keberhasilan belajar dari penelitian ini adalah dengan mengacu

pada Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) mata pelajaran IPA yang sudah

ditetapkan di kelas IV MI Sultan Agung 03 Sukolilo Pati yaitu apabila 70% ke-

atas maka nilai peserta didik sudah mencapai KKM.

12

Syaiful Bahri Djamarah, Guru dan Anak Didik dalam Interaksi Edukatif, hlm. 261.

Page 50: UPAYA MENINGKATKAN PEMAHAMAN DAN HASIL BELAJAR …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/134/jtptiain... · ... diperoleh data bahwa aktivitas dan hasil belajar siswa ... (Pedoman

36

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. TINJAUAN UMUM MI SULTAN AGUNG 03 SUKOLILO PATI

1. Sejarah singkat MI Sultan Agung 03 Sukolilo pati

MI Sultan Agung 03 didirikan pada tanggal 5 Juli 1985 oleh masyarakat

dukuh Gadingan kelurahan Kedungwinong. MI tersebut berawal dari tanah waqaf

yang diberikan oleh Salepah Matekram yaitu salah satu warga dusun tersebut. MI

tersebut pertama kali berdiri dengan nama MI Nurul Huda II, kemudian

menginduk pada Yayasan Pengembangan Pendidikan Islam Sultan Agung

(YAPPI.SA) Sukolilo dengan berganti nama MI Sultan Agung 03 Sukolilo sampai

sekarang.1

Adapun Visi, Misi, dan Tujuan dari penyelengaraan pendidikan tersebut

adalah:

a. Visi

Unggul dalam Prestasi, Santun dalam Pekerti dan Berilmu Pengetahuan

Berdasarkan Iman dan Taqwa

b. Misi

− Menyelengarakan pendidikan yang berkualitas dalam pencapaian prestasi

akademik dan non akademik

− Menyelenggarakan pengalian bakat siswa untuk mencetak generasi-generasi

yang berprestasi

− Mewujudkan pembelajaran dan pembiasaan dalam mempelajari

ketrampilan-ketrampilan

− Mewujudkan pembentukan karakter Islami yang mampu

mengaktualisasikan diri dalam masyarakat

− Meningkatkan pengetahuan dan profesionalisme tenaga kependidikan sesuai

dengan perkembangan dunia pendidikan serta menyelengarakan tata kelola

madrasah yang efektif, efisien, transparan dan akuntabel

1 Hasil wawancara dengan bapak Eko selaku TU di MI Sultan Agung 03 Sukolilo Pati, pada

hari Selasa tanggal 29 Mei 2012 di kantor.

Page 51: UPAYA MENINGKATKAN PEMAHAMAN DAN HASIL BELAJAR …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/134/jtptiain... · ... diperoleh data bahwa aktivitas dan hasil belajar siswa ... (Pedoman

37

− Menyelengarakan Ekstra Kurikuler seperti : MTQ, Kaligrafi, Pidato Bahasa

Indonesia, Arab dan Inggris, Tenis Meja untuk memberdayakan talenta para

peserta didik.

c. Tujuan

Secara umum, tujuan pendidikan Madrasah Ibtida’iyah Sultan Agung 03

Kedungwinong adalah meletakkan dasar kecerdasan, pengetahuan, kepribadian

lebih lanjut. Bertolak dari tujuan umum pendidikan dasar tersebut, Madrasah

Ibtida’iyah Sultan Agung 03 Kedungwinong, mempunyai tujuan sebagai berikut:

1) Mengoptimalkan proses pembelajaran dengan mengunakan pendekatan

pembelajaran aktif (PAIKEM, CTL)

2) Mengembangkan potensi akademik, minat dan bakat siswa melalui layanan

bimbingan dan konseling serta kegiatan ekstra kurikuler

3) Membiasakan perilaku Islami di lingkungan madrasah

4) Meningkatkan prestasi akademik siswa dengan nilai rata-rata 70

5) Meningkatkan prestasi akademik siswa di bidang seni dan olah raga lewat

kejuaraan dan kompetisi.2

Gambar. 4.1 Denah lokasi MI Sultan Agung 03 Sukolilo Pati

2 Data dokumentasi MI Sultan Agung 03 Sukolilo yang didapat pada hari Sabtu tanggal 26

Mei 2012.

Page 52: UPAYA MENINGKATKAN PEMAHAMAN DAN HASIL BELAJAR …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/134/jtptiain... · ... diperoleh data bahwa aktivitas dan hasil belajar siswa ... (Pedoman

38

Secara geografis MI Sultan Agung 03 Sukolilo berada di tempat yang

lumayan jauh dari kota, namun tempat tersebut dekat dengan suasana alam yang

masih rindang, karena tempatnya ditengah-tengah dusun di bawah bukit.

Walaupun terletak jauh dengan kota akan tetapi ketersediaan fasilitas terpenuhi

sehingga memungkinkan siswa untuk melakukan kegiatan pembelajaran.

2. Keadaan tenaga pengajar MI Sultan Agung 03 Sukolilo Pati

Tenaga pengajar yang dimaksud disini adalah guru. Guru adalah orang yang

memiliki tanggung jawab untuk mendidik dan memantau perkembangan siswa

baik potensi kognitif, afektif, maupun psikomotornya. Jadi kedudukan guru adalah

penting dalam pendidikan. Guru-guru MI Sultan Agung 03 Sukolilo Pati sebagian

besar berpendidikan Sarjana (S1) dan minimal Diploma 2 (D2).3 Adapun

penjelasanya adalah sebagai berikut:

Tabel. 4.1

Data Guru Madrasah Ibtida’iyah Sultan Agung 03 Sukolilo Pati.4

No Nama L/P Ijazah terakhir Mengajar kelas Status

1 Zaenal Arifin, S.Ag L S1 IV, V, VI Kep. Sek

2 Purjoso, S.Pd.I L S1 IV, V, VI WKS

3 Ah. Sholeh, S.Pd.I L S1 IV, V, VI GTY

4 Siti Kodari, S.Pd.I P S1 IV, V, VI GTY

5 Sarwati, S.Pd.I P S1 IV GTY

6 Eko Santoso, S.Pd.I L S1 IV, V, VI GTY

7 Muzaikan L - IV, V, VI GTY

8 Ah. Fauzi L S1 III GTY

9 Priyo L S1 II GTY

10 Sugeng L S1 III GTY

11 Purwadi L S1 I GTY

12 Sugiono L - III GTY

13 Susilowati P S1 II GTY

14 Uswatun Hasanah P - I GTY

15 Noor Khamidah P S1 I GTY

3Hasil wawancara dengan bapak Eko selaku TU di MI Sultan Agung 03 Sukolilo Pati, pada

hari Selasa tanggal 29 Mei 2012 di kantor. 4 Data dokumentasi MI Sultan Agung 03 Sukolilo Pati yang diperoleh pada hari Rabu

tanggal 30 Mei 2012.

Page 53: UPAYA MENINGKATKAN PEMAHAMAN DAN HASIL BELAJAR …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/134/jtptiain... · ... diperoleh data bahwa aktivitas dan hasil belajar siswa ... (Pedoman

39

3. Keadaan peserta didik MI Sultan Agung 03 Sukolilo Pati

Tabel 4.2

Keadaan peserta didik di MI Sultan Agung 03 Sukolilo Pati tahun ajaran

2011/2012.5

No Kelas Jumlah kelas Jumlah Siswa Jumlah

Seluruhnya Putra Putri

1 I 1 13 10 23

2 II 1 17 13 30

3 III 1 15 6 21

4 IV 1 10 7 17

5 V 1 13 8 21

6 VI 1 11 17 28

Jumlah 6 79 61 140

Sedangkan daftar peserta didik yang dijadikan subjek adalah kelas IV, yang

terdiri dari 17 peserta didik, yaitu 9 peserta didik laki-laki dan 8 peserta didik

perempuan, sebagaimana tabel berikut ini:

Tabel 4.3

Daftar siswa kelas IV B MI Sultan Agung 03 Sukolilo Pati tahun ajaran

2011/2012.6

No Nama L/P

1 Agus Gunawan L

2 Alviana Ulum Nur Mufida P

3 Fitri Nur Wahyu P

4 Muhammad Rifki Anwar L

5 Muhammad Ridwan L

6 Muhammad Abdul Azis L

7 M. Nururrahman L

8 Moh. Fauzan Asrori L

9 M. Suparno L

10 Miftakhur Rohim L

11 Ma’isnatul Muyassaroh P

12 Novi Zulfin Ardiani P

13 Nanda Silviano P

14 Putri Fatma Sari P

15 Sindi Lorena Sari P

16 Thomas Diki Setiawan L

17 Zeli Ulama Sari P

5 Data dokumentasi MI Sultan Agung 03 Sukolilo Pati yang diperoleh pada hari Selasa

tanggal 29 Mei 2012. 6 Data dokumentasi MI Sultan Agung 03 Sukolilo Pati yang diperoleh pada hari Rabu

tanggal 30 Mei 2012.

Page 54: UPAYA MENINGKATKAN PEMAHAMAN DAN HASIL BELAJAR …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/134/jtptiain... · ... diperoleh data bahwa aktivitas dan hasil belajar siswa ... (Pedoman

40

4. Kegiatan belajar mengajar di MI Sultan Agung 03 Sukolilo Pati

a) Intra Kurikuler

Kegiatan belajar mengajar di MI Sultan Agung 03 Sukolilo Pati

berpedoman pokok pada Standar Isi yang dikembangkan oleh BSNP, Kebijakan

Kanwil Departemen Agama Provinsi Jawa Tengah, Kebijakan Kandepag

Kabupaten Pati dan hasil rapat internal Komite Madrasah, mata pelajaran yang

dikembangan oleh Madrasah Ibtida’iyah Sultan Agung 03 Kedungwinong

dideskripsikan sebagai:

1. Mata pelajaran Agama, seperti: Qur’an Hadist, Aqidah Akhlak, Fiqih, Sejarah

Kebudayaan Islam (SKI), dan Bahasa Arab

2. Mata pelajaran umum, antara lain: PKn, Bahasa Indonesia, Matematika, IPA,

IPS, Seni Budaya dan Ketrampilan (SBK), dan Penjasorkes

3. Muatan lokal, seperti: Bahasa Jawa, Bahasa Inggris, dan Baca Tulis Al-Qur’an

4. Pembiasaan, seperti: tadarus Al-Qur’an, hafalan surat-surat pendek, Asma’ul

Husna, shalat Dhuha bersama, jama’ah shalat Dzukur.

b) Ekstra Kurikuler

Kegiatan Ekstra Kurikuler dilaksanakan di luar jam pelaran yang diatur

sesuai jadwal kegiatan, meliputi: pramuka, olahraga, pendalaman materi BTA,

Bimbingan Konseling, dan Seni Baca al-Qur’an.7

5. Fasilitas MI Sultan Agung 03 Sukolilo Pati

Dinamika dan kelancaran kegiatan belajar mengajar didukung sarana dan

prasarana yang memadai, antara lain: gedung sekolah milik sendiri, perpustakaan,

UKS, alat peraga, alat kesenian, lapangan olahraga yang memadai, dan koperasi

sekolah.

7 Data dokumentasi MI Sultan Agung 03 Sukolilo Pati yang didapat pada hari Rabu tanggal

30 Mei 2012.

Page 55: UPAYA MENINGKATKAN PEMAHAMAN DAN HASIL BELAJAR …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/134/jtptiain... · ... diperoleh data bahwa aktivitas dan hasil belajar siswa ... (Pedoman

41

B. DESKRIPSI DATA HASIL PENELITIAN

1. Prasiklus

Sebelum mengadakan penelitian, terlebih dahulu melakukan kunjungan

lapangan di MI Sultan Agung 03 Sukolilo Pati yang dilaksanakan pada tangal 23-

24 Mei dengan tujuan untuk mengidentifikasi masalah yang berhubungan dengan

pembelajaran IPA yang sedang dilakukan oleh guru di dalam kelas. Sebelum

melaksanakan penelitian, terlebih dahulu dilakukan wawancara dengan guru kelas

IV. Berdasarkan hasil observasi dan wawancara dengan guru kelas IV (empat)

diperoleh informasi sebagai berikut:

a. Nilai pelajaran IPA yang diperoleh siswa rata-rata masih rendah, yaitu 53,1.

b. Metode yang digunakan guru masih mengunakan metode konvensional

(ceramah, tanya jawab, dan resitasi) sehingga terjadi komunikasi satu arah,

siswa hanya mendengar apa yang disampaikan oleh guru sehingga siswa

terlihat pasif.

c. Guru jarang melakukan pembelajaran secara kelompok dengan menggunakan

LKS, sehingga interaksi antar siswa yang satu dengan siswa yang lain masih

kurang.

Dari permasalahan di atas, perlu adanya proses perbaikan kegiatan belajar

mengajar dalam pembelajaran IPA melalui PTK. Sehingga penentuan metode

eksperimen diharapkan mampu merubah pembelajaran yang semula hanya

berpusat pada guru teacher centered menjadi student centered yang berarti

mampu menciptakan pembelajaran dengan memberikan kesempatan kepada siswa

untuk mengkontruksi dan menemukan sendiri pengetahuan dan pengalaman

belajar yang bermakna bagi kehidupanya, sehingga siswa dapat menyelesaikan

berbagai permasalahan IPA secara aktif.

Adapun penelitian PTK ini akan dilakukan melalui 2 siklus.

Page 56: UPAYA MENINGKATKAN PEMAHAMAN DAN HASIL BELAJAR …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/134/jtptiain... · ... diperoleh data bahwa aktivitas dan hasil belajar siswa ... (Pedoman

42

2. Siklus I

a. Perencanaan

Setelah menelaah masalah yang terjadi dan selanjutnya melakukan diskusi

dengan kepala sekolah dan guru kelas IV, maka disusun dan dipersiapkan

langkah-langkah yang akan dilakukan pada tahap tindakan, yaitu sebagai berikut:

1) Membuat desain pembelajaran (RPP) dengan penerapan metode eksperimen

(Lampiran 2 Siklus 1 Bagian 1)

2) Menyediakan alat dan bahan yang akan digunakan dalam eksperimen

3) Membuat lembar kerja kelompok (LKK) yang akan digunakan siswa dalam

melakukan eksperimen (Lampiran 2 Siklus I Bagian 2)

4) Menyusun soal-soal tes yang akan digunakan untuk mengukur kemampuan

siswa dalam menguasai materi pelajaran (Lampiran 2 Siklus I Bagian 3)

5) Membuat pedoman observasi (Lampiran 3 Siklus 1 Bagian 1 dan 2) beserta

panduan penilaiannya (Lampiran 8 )

Hal ini bertujuan untuk memperoleh gambaran tentang pembelajaran yang

dilakukan secara spesifik.

b. Tindakan

Tindakan siklus I dilaksanakn pada Hari Sabtu Tanggal 26 Mei 2012 pada

pukul 07.15-09.00 WIB, dan dilaksanakan melalui pengajaran langsung di kelas.

Tindakan siklus I diawali dengan mengecek kesiapan belajar siswa,

menyampaikan tujuan-tujuan yang hendak dicapai dalam pembelajaran.

Kemudian berdo’a dan dilanjutkan dengan guru melakukan apersepsi yang

meliputi absensi, menyanyi, pemberian motivasi dan mengaitkan materi pelajaran

dengan kehidupan sehari-hari.

Kegiatan inti pada tindakan siklus I dilakukan dengan prosedur sebagai

berikut:

1) Membagi siswa menjadi beberapa kelompok, dimana setiap kelompok terdiri

dari 4-5 siswa

2) Perwakilan setiap kelompok mengambil alat dan bahan yang akan digunakan

dalam melakukan eksperimen, serta lembar kerja kelompok (LKK) yang di

Page 57: UPAYA MENINGKATKAN PEMAHAMAN DAN HASIL BELAJAR …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/134/jtptiain... · ... diperoleh data bahwa aktivitas dan hasil belajar siswa ... (Pedoman

43

dalamnya memuat langkah-langkah yang akan ditempuh dalam melakukan

eksperimen

3) Setiap kelompok melakukan eksperimen sesuai dengan petunjuk-petunjuk yang

tertera dalam LKK dan mencatat hal-hal yang ditemukan selama proses

percobaan. Di samping itu, guru mengarahkan dan membimbing kelompok

yang mengalami kesulitan dalam melakukan eksperimen

4) Setiap kelompok melakukan diskusi antar siswa dalam kelompok untuk

membahas temuan-temuan dalam eksperimen, selanjutnya membuat

kesimpulan

5) Melakukan diskusi antar kelompok dimana guru bertindak sebagai moderator.

Diskusi dilakukan dengan cara memberikan kesempatan kepada perwakilan

setiap kelompok untuk mempresentasikan hasil eksperimenya, kemudian

kelompok lain menanggapinya.

Di akhir tindakan siklus I, siswa dibimbing dan diarahkan untuk

menyimpulkan materi pelajaran. Selanjutnya menyampaikan pesan-pesan moral

dan moril di akhir kegiatan belajar (Lampiran 2 Siklus 1 Bagian 1) kemudian

dilanjutkan dengan tes pemahaman siswa.

Data yang berhasil diperoleh untuk mengetahui peningkatan pemahaman

konsep siswa diperoleh dari hasil pretes dan postes yang diberikan kepada siswa

pada setiap siklusnya. Pretes dan postes berisi 10 butir soal pemahaman konsep (5

untuk pilihan ganda dan 5 untuk esay), dan sekor setiap soal pilihan ganda diberi

nilai 1 point sedangkan untuk esay setiap soal diberi nilai 3 point. Jadi, jumlah

keseluruhan total nilai pilihan ganda dan esay adalah 20 point.

Untuk menghitung hasil perolehan pemahaman konsep siswa terhadap

konsep sifat-sifat benda cair digunakan rumus ketuntasan belajar individu, lalu

dicari nilai rata-ratanya, kemudian mengukur ketuntasan belajar siswa dengan

mengunakan rumus ketuntasan belajar klasikal. Berikut data hasil pretes dan

postes pemahaman konsep siswa pada siklus I.

Adapun hasil dari tes pemahaman siswa yang telah dilaksanakan adalah

sebagaimana pada (lampiran 4 Siklus 1), dimana dapat disimpulkan pada tabel di

bawah ini:

Page 58: UPAYA MENINGKATKAN PEMAHAMAN DAN HASIL BELAJAR …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/134/jtptiain... · ... diperoleh data bahwa aktivitas dan hasil belajar siswa ... (Pedoman

44

Tabel 4.4 Hasil pretes dan postes pemahaman konsep siswa siklus I

No Indikator Pra siklus Siklus I

1 Nilai rata-rata kelas 58,8 67,6

2 Ketuntasan belajar klasikal 35% 58,8%

Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa pada saat pretes, nilai rata-rata yang

diperoleh siswa sebesar 58,8 sedang pada saat postes rata-rata nilai yang diperoleh

siswa sebesar 67,6. Dengan demikian telah terjadi peningkatan siswa dalam hal

pemahaman konsep. Hal ini terjadi karena siswa telah mendapatkan tindakan

pembelajaran melalui metode eksperimen walaupun masih terdapat beberapa

kekurangan dan kesalahan dalam menciptakan efektifitas pembelajaran di kelas.

Sedangkan perbandingan peresentase yang didasarkan ketuntasan belajar

klasikal (lampiran 4 siklus 1), jumlah siswa yang berhasil menguasai >70% materi

pelajaran dengan yang <70% pada siklus I dapat dilihat pada diagram berikut:

Gambar 4.2 Diagram perbandingan jumlah siswa yang telah menguasai

materi pelajaran <70% dan >70% pada siklus I.

c. Observasi

Berdasarkan hasil observasi aktivitas guru dalam proses pembelajaran

(Lampiaran 3 Siklus 1 Bagian 1), diperoleh data bahwa guru hanya mampu

melaksanakan 4 indikator dengan kualifikasi sangat baik (SB), 3 indikator dengan

Siswa yang Menguasai < 70% Materi Pelajaran

Siswa yang Menguasai > 70% Materi Pelajaran

Page 59: UPAYA MENINGKATKAN PEMAHAMAN DAN HASIL BELAJAR …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/134/jtptiain... · ... diperoleh data bahwa aktivitas dan hasil belajar siswa ... (Pedoman

45

kualifikasi cukup (C), dan 1 indikator dengan kualifikasi kurang (K) dari 8

indikator yang telah ditetapkan untuk dinilai. Data tersebut dideskripsikan sebagai

berikut:

1) Guru sudah menyampaikan tujuan-tujuan pembelajaran yang akan dicapai

dengan bahasa yang jelas, suara yang nyaring, dan pandangan yang mengarah

kepada semua siswa

2) Guru sudah melakukan apersepsi dengan maksimal. Apersepsi dilakukan oleh

guru dengan cara mengaitkan materi pelajaran dengan kehidupan peserta didik.

Misalnya: mengapa pakaian jika dipanaskan cepat kering? Maka siswa akan

menjawab bermacam-macam. Dari hasil jawaban tersebut kemudian dibuktikan

dengan percobaan.

3) Pembagian kelompok yang dilakukan guru sudah heterogen dilihat dari aspek

gender, tetapi jika ditinjau dari tingkat kognitif, pembagian kelompok tersebut

belum heterogen

4) Guru sudah menyiapkan alat dan bahan yang akan digunakan dalam

eksperimen. Selain itu, lembar kerja kelompo (LKK) yang disiapkan oleh guru

sudah maksimal, dimana langkah-langkah eksperimen sudah tertera di

dalamnya secara jelas dengan bahasa yang mudah dipahami oleh siswa

5) Guru belum maksimal dalam membimbing dan mengarahkan siswa dalam

melakukan percobaan. Hanya 2 dari 4 kelompok yang mendapat bimbingan

dari guru dalam menyelesaikan kesulitan pada saat melakukan eksperimen

6) Guru masih kurang dalam mengontrol keaktifan setiap siswa dalam melakukan

eksperimen pada kelompoknya masing-masing. Guru juga tidak memberikan

teguran kepada siswa yang tidak aktif

7) Guru belum maksimal dalam memandu pelaksanaan diskusi antar kelompok.

Hal ini terlihat dari tidak adanya pemerataan kesempatan berbicara kepada

setiap kelompok

8) Guru hanya memberikan kesempatan kepada 2 kelompok saja untuk

menyimpulkan materi pelajaran.

Selanjutnya, dari hasil observasi aktivitas siswa (Lampiran 3 Siklus 1

Bagian 2), diperoleh data bahwa siswa hanya mampu melaksanakan 3 indikator

Page 60: UPAYA MENINGKATKAN PEMAHAMAN DAN HASIL BELAJAR …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/134/jtptiain... · ... diperoleh data bahwa aktivitas dan hasil belajar siswa ... (Pedoman

46

dengan kualifikasi sangat baik (SB), 5 indikator dengan kualifikasi cukup (C), dan

2 indikator dengan kualifikasi kurang (K) dari 10 indikator yang telah dirumuskan

untuk diamati. Data tersebut dideskripsikan sebagai berikut:

1) Ada 6 siswa yang terlihat sibuk bercerita dengan temanya dan tidak menyimak

apersepsi yang disampaikan oleh guru

2) Siswa sudah membentuk kelompok sesuai instruksi guru

3) Perwakilan setiap kelompok secara mandiri mengambil alat dan bahan serta

LKK yang akan digunakan dalam eksperimen

4) 2 dari 4 kelompok masih terlihat kesulitan dalam melakukan eksperimen

khususnya eksperimen 3 dan 5

5) Hanya 2 kelompok yang semua angotanya aktif dalam melakukan eksperimen

6) Hanya 2 kelompok yang melakukan diskusi antar angota dalam kelompok

untuk membuat kesimpulan atas temuan-temuanya dalam eksperimen

7) Semua kelompok sudah mempresentasikan hasil eksperimenya. Namun, hanya

1 kelompok yang hasil eksperimenya mencapai taraf sangat baik dan 1

kelompok mencapai taraf baik, sedangkan hasil eksperimen dari 2 kelompok

lainnya berada di taraf kurang

8) Hanya 2 dari 4 kelompok yang saling menanggapi dalam diskusi antar

kelompok

9) Hanya 2 kelompok yang terlibat aktif dalam menyimpulkan materi pelajaran

10) Setiap kelompok sudah membersihkan dan menyimpan alat dan bahan yang

digunakan dalam eksperimen.

d. Refleksi

Berdasarkan hasil observasi dan tes yang telah dilakukan, maka peneliti

bersama observer dan teman sejawat melakukan diskusi untuk membahas data

yang telah diperoleh tersebut. Setelah dianalisis, maka ditemukan fakta bahwa

antara data yang diperoleh dengan desain pembelajaran yang telah direncanakan

serta indikator keberhasilan penelitian yang telah ditetapkan terdapat beberapa

ketidaksesuaian, yaitu sebagai berikut:

Page 61: UPAYA MENINGKATKAN PEMAHAMAN DAN HASIL BELAJAR …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/134/jtptiain... · ... diperoleh data bahwa aktivitas dan hasil belajar siswa ... (Pedoman

47

1) Peneliti yang bertindak sebagai pengajar belum maksimal dalam mengarahkan

dan membimbing siswa dalam melakukan eksperimen. Akibatnya, ada

beberapa kelompok yang mengalami kesulitan dalam melakukan eksperimen

2) Masih banyak siswa yang tidak aktif dalam melakukan eksperimen serta

diskusi antar siswa dalam kelompok. Hal ini disebabkan karena guru lepas

kontrol

3) Pelaksanaan diskusi antar kelompok untuk membahas temuan-temuan dalam

eksperimen belum berjalan optimal

4) Aktivitas belajar siswa belum mencapai indikator keberhasilan, dimana hanya

terdapat 3 indikator yang terlaksana dengan kualifikasi sangat baik (SB), 5

indikator terlaksana dengan kualifikasi cukup (C), dan 2 indikator terlaksa

dengan kualifikasi kurang (K) dari 10 indikator. Sedangkan dari segi hasil

belajar siswa (ketuntasan belajar klasikal) hanya terdapat 58,8% dari 17 siswa

yang mengikuti proses pembelajaran yang berhasil menguasai >70% materi

pelajaran. Itu artinya metode yang digunakan belum dapat memberikan

pengaruh yang signifikan dalam pembelajaran.

Untuk memperoleh hasil yang lebih baik pada siklus II, maka perlu adanya

perbaikan. Adapun perbaikan-perbaikan tersebut adalah sebagai berikut:

1) Membagi siswa dalam beberapa kelompok yang heterogen dengan meminta

saran dari guru kelas IV MI Sultan Agung 03, sehingga siswa yang memiliki

tingkat kognitif yang tinggi mampu menjadi tutor sebaya di kelompoknya. Hal

inilah yang memungkinkan kegiatan eksperimen akan berlangsung dengan

optimal

2) Lebih memaksimalkan dalam hal mengarahkan dan membimbing serta

mengontrol keaktifan siswa melakukan eksperimen, sehingga mereka bisa

mencapai tujuan yang dikehendaki dalam eksperimen

3) Memberikan penekanan pada setiap kelompok untuk melakukan diskusi antar

siswa dalam kelompok agar membahas hasil eksperimen pada kelompoknya

masing-masing

4) Lebih memaksimalkan dalam bertindak sebagai moderator diskusi antar

kelompok. Hal ini dapat dilakukan dengan cara memberikan kesempatan yang

Page 62: UPAYA MENINGKATKAN PEMAHAMAN DAN HASIL BELAJAR …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/134/jtptiain... · ... diperoleh data bahwa aktivitas dan hasil belajar siswa ... (Pedoman

48

merata kepada setiap kelompok untuk mengungkapkan gagasan dan

pendapatnya. Selain itu pula, guru hendaknya memperhatikan alokasi waktu

agar terjadi pembelajaran yang efektif

5) Memberikan kesempatan yang sebesar mungkin kepada siswa untuk

menyimpulkan materi pelajaran di akhir pembelajaran.

3. Siklus II

a. Perencanaan

Berdasarkan hasil refleksi pada siklus I serta saran-saran dari guru kelas IV

MI Sultan Agung 03, maka diambil kesimpulan untuk membuat langkah-langkah

perencanaan pada siklus II sebagai berikut:

1) Mengklasifikasi siswa berdasarkan tingkat kognitifnya. Hal inilah yang akan

dijadikan sebagai pedoman dalam menetapkan angota-angota setiap kelompok

2) Membuat rencana pelaksanaan pembelajaran dengan penerapan metode

eksperimen dengan menyesuaikan perbaikan siklus I pada (Lampiran 5 Siklus 2

Bagian 1)

3) Menyediakan alat dan bahan yang akan digunakan dalam eksperimen

4) Membuat lembar kerja siswa (Lampiran 5 Siklus 2 Bagian 2) yang memuat

tentang alat dan bahan serta langkah-langkah kerja yang akan dilakukan dalam

eksperimen

5) Membuat serangkaian soal-soal (Lampiran 5 Siklus 2 Bagian 3) yang akan

digunakan dalam mengevaluasi hasil belajar siswa. Pada siklus II, soal pilihan

ganda dan esay sama-sama berjumlah 10

6) Membuat pedoman observasi aktivitas guru dan siswa (Lampiran 6 Siklus 2

Bagian 1 dan 2) disertai panduan penilaian-nya (Lampiran 8). Hal ini bertujuan

untuk memperoleh gambaran tentang pembelajaran yang dilakukan secara

spesifik karena tidak mungkin semua proses pembelajaran dapat direkam oleh

peneliti.

Page 63: UPAYA MENINGKATKAN PEMAHAMAN DAN HASIL BELAJAR …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/134/jtptiain... · ... diperoleh data bahwa aktivitas dan hasil belajar siswa ... (Pedoman

49

b. Tindakan

Berdasarkan hasil perencanaan, maka pembelajaran siklus II dilaksanakan

pada hari Rabu tanggal 30 Mei 2012 pada pukul 07.15-09.00 WIB, dan

dilaksanakan melalui pengajaran langsung di kelas.

Tindakan siklus II diawali dengan mengecek kesiapan belajar siswa,

menyampaikan tujuan-tujuan pembelajaran yang hendak dicapai, Kemudian

berdo’a dan dilanjutkan dengan guru melakukan apersepsi yang meliputi absensi,

menyanyi, pemberian motivasi dan mengaitkan materi pelajaran dengan

kehidupan sehari-hari.

Kegiatan inti pada siklus II dilakukan dengan prosedur sebagai berikut:

1) Membagi siswa dalam beberapa kelompok secara hetrogen, dimana setiap

kelompok terdiri dari 4-5 siswa yang berbeda tingkat kognitifnya dan gender

2) Perwakilan setiap kelompok mengambil alat dan bahan serta lembar kerja

siswa yang akan digunakan dalam eksperimen

3) Setiap kelompok melakukan eksperimen sesuai dengan petunjuk yang tertera

dalam LKS (lembar kerja siswa) dan mencatat temuan-temuan dalam

eksperimen. Di sisi lain, guru mengarahkan dan membimbing kelompok siswa

yang mengalami kesulitan serta mengontrol keaktifan setiap siswa pada

kelompoknya masing-masing.

4) Setiap kelompok melakukan diskusi antar anggota dalam kelompok untuk

membahas hasil temuan mereka dalam eksperimen

5) Melakukan diskusi antar kelompok dimana guru bertindak sebagai moderator.

Diskusi dilakukan dengan cara memberikan kesempatan kepada perwakilan

setiap kelompok untuk mempresentasikan hasil eksperimenya, kemudian

kelompok lain menanggapi.

Di akhir tindakan siklus II, siswa diberi kesempatan untuk menyimpulkan

materi pelajaran, dan guru menyimak dan menyempurnakan dari hasil kesimpulan

yang diperoleh. Selanjutnya menyampaikan pesan-pesan moral dan moril

(Lampiran 5 Siklus 2 Bagian 1), lalu dilanjutkan dengan tes pemahaman siswa.

Data yang berhasil diperoleh untuk mengetahui peningkatan pemahaman

siswa diperoleh dari hasil pretes dan postes yang diberikan kepada siswa pada

Page 64: UPAYA MENINGKATKAN PEMAHAMAN DAN HASIL BELAJAR …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/134/jtptiain... · ... diperoleh data bahwa aktivitas dan hasil belajar siswa ... (Pedoman

50

setiap siklusnya. Pretes dan postes berisi 10 butir soal (10 untuk pilihan ganda dan

10 untuk esay), dan sekor setiap soal pilihan ganda dan esay diberi nilai 1 point.

Jadi, jumlah keseluruhan total nilai pilihan ganda dan esay adalah 20 point.

Untuk menghitung hasil perolehan pemahaman siswa terhadap konsep sifat-

sifat benda cair digunakan rumus ketuntasan belajar individu, lalu dicari nilai rata-

ratanya, kemudian mengukur ketuntasan belajar siswa dengan mengunakan rumus

ketuntasan belajar klasikal. Berikut data hasil pretes dan postes pemahaman

konsep siswa pada siklus II.

Tabel 4.5. Hasil Pretes dan Postes Pemahaman Konsep Siswa Siklus II

No Indikator Pra Siklus Siklus II

1 Nilai rata-rata kelas 63,5 79,4

2 Ketuntasan belajar klasikal 47% 88%

Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa pada saat pretes rata-rata yang

diperoleh siswa sebesar 63,5. sedangkan pada saat postes rata-rata nilai yang

diperoleh siswa sebesar 79,4. Dengan demikian peningkatan siswa dalam hal

pemahaman konsep pada siklus II cukup signifikan. Hal ini terjadi karena siswa

telah menunjukkan minat dan motivasinya dalam pembelajaran khususnya dalam

mengikuti pembelajaran dengan metode eksperimen.

Sedangkan perbandingan peresentase yang didasarkan ketuntasan belajar

klasikal (lampiran 7 siklus 2), jumlah siswa yang berhasil menguasai >70% materi

pelajaran dengan yang <70% pada siklus II dapat dilihat pada diagram berikut ini:

Page 65: UPAYA MENINGKATKAN PEMAHAMAN DAN HASIL BELAJAR …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/134/jtptiain... · ... diperoleh data bahwa aktivitas dan hasil belajar siswa ... (Pedoman

51

Gambar 4.3 Diagram perbandingan presentase jumlah siswa yang

menguasai <70% dan >70% materi pelajaran pada siklus II.

c. Observasi

Berdasarkan hasil observasi aktifitas guru dalam proses pembelajaran

(Lampiran 6 Siklus 2 Bagian 1) diperoleh data bahwa guru mampu melaksanakan

5 indikator dengan kualifikasi sanggat baik (SB), 2 indikator dengan kualifikasi

baik (B), dan 1 indikator dengan kualifikasi cukup (C) dari 8 indikator yang telah

ditetapkan untuk dinilai. Data tersebut dideskripsikan sebagai berikut:

1) Guru menyampaikan tujuan-tujuan pembelajaran dengan bahasa yang jelas,

suara yang nyaring, dan pandangan yang mengarah kepada semua siswa

2) Guru melakukan apersepsi dengan sangat baik karena mengaitkan materi

pelajaran dengan peristiwa-peristiwa yang pernah dialami oleh siswa secara

langsung maupun tidak langsung

3) Pembagian kelompok yang dilakukan oleh guru sudah heterogen dilihat dari

tingkat kognitif maupun gender

4) Guru sudah menyiapkan alat dan bahan yang akan digunakan dalam

eksperimen dengan lengkap. Lembar Kerja Siswa (LKS) yang disiapkan oleh

guru sudah dilengkapi langkah kerja dalam eksperimen dengan tulisan dan

bahasa jelas serta mudah dimengerti oleh siswa

5) Guru sudah maksimal dalam mengarahkan dan membimbing siswa dalam

melakukan eksperimen

Siswa yang Menguasai < 70% Materi Pelajaran

Siswa yang Menguasai > 70% Materi Pelajaran

Page 66: UPAYA MENINGKATKAN PEMAHAMAN DAN HASIL BELAJAR …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/134/jtptiain... · ... diperoleh data bahwa aktivitas dan hasil belajar siswa ... (Pedoman

52

6) Guru sudah mengontrol keaktifan siswa dengan baik. Namun, hal ini masih

perlu ditingkatkan karena guru belum optimal memberikan teguran kepada

semua siswa yang kurang aktif

7) Guru belum maksimal dalam memandu pelaksanakan diskusi antar kelompok.

Guru hanya memberikan kesempatan kepada 3 kelompok untuk memberikan

tanggapanya dalam diskusi kelompok

8) Guru hanya memberikan kesempatan kepada 3 kelompok untuk menyimpulkan

materi pelajaran.

Selanjutnya, dari hasil observasi aktivitas belajar siswa (Lampiran 6 Siklus 2

Bagian 2), diperoleh data bahwa siswa hanya mampu melaksanakan 5 indikator

dengan kualifikasi sangat baik (SB), 4 indikator dengan kualifikasi baik (B), dan 1

indikator dengan kualifikasi cukup dari 10 indikator yang telah dirumuskan untuk

diamati. Data tersebut dideskripsikan sebagai berikut:

1) Ada 2 siswa tidak menyimak apersepsi yang disampaikan oleh guru

2) Siswa sudah membentuk kelompok sesuai instruksi guru

3) Perwakilan setiap kelompok secara mandiri mengambil alat dan bahan, serta

LKS yang akan digunakan dalam eksperimen

4) Semua kelompok sudah mampu melakukan eksperimen dengan baik

5) Terdapat 3 kelompok yang semua angotanya aktif didalam melakukan

eksperimen, sedangkan 1 kelompok lagi hanya 2 dari 4 orang angotanya yang

aktif

6) Semua kelompok sudah melakukan diskusi antar angota dalam kelompok

untuk membahas temuan-temuan mereka dalam eksperimen

7) Semua kelompok sudah mempresentasikan hasil eksperimenya, tetapi masih

ada 1 kelompok yang hasil eksperimenya belum sepenuhnya mencapai apa

yang diharapkan

8) Hanya 3 dari 4 kelompok yang saling menanggapi dalam diskusi antar

kelompok

9) Hanya 3 kelompok yang terlibat aktif dalam menyimpulkan materi pelajaran,

sedangkan yang 1 kelompok masih kurang optimal

Page 67: UPAYA MENINGKATKAN PEMAHAMAN DAN HASIL BELAJAR …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/134/jtptiain... · ... diperoleh data bahwa aktivitas dan hasil belajar siswa ... (Pedoman

53

10) Setiap kelompok sudah membersihkan dan menyimpan alat dan bahan yang

digunakan dalam eksperimen.

d. Refleksi

Pada tahap ini, peneliti bersama observer dan teman sejawat melakukan

diskusi untuk membahas data yang telah diperoleh melalui observasi,dan tes.

Setelah dianalis, maka ditemukan fakta bahwa antara data yang diperoleh dengan

desain pembelajaran yang telah direncanakan serta indikator keberhasilan

penelitian yang telah ditetapkan sudah cukup mencapai keberhasilan, namun

masih terdapat hal-hal yang kurang sempurna yaitu, sebagai berikut :

1) Guru kurang maksimal dalam mengontrol keaktifan siswa dan memberikan

teguran kepada siswa yang kurang aktif. Hal ini terlihat masih ada satu

kelompok yang anggota kelompoknya belum sepenuhnya aktif dalam

melakukan eksperimen

2) Tidak semua kelompok memberikan tanggapannya dalam diskusi kelompok

3) Masih ada satu kelompok yang kurang aktif terlibat dalam menyimpulkan

materi pelajaran

4) Aktivitas belajar siswa sudah mencapai ketuntasan indikator keberhasilan.

dimana terdapat 5 indikator yang terlaksana dengan kualifikasi sangat baik

Sangat Baik (SB), 4 indikator yang terlaksana dengan kualifikasi Baik (B), dan

1 indikator terlaksana dengan kualifikasi cukup dari 10 indikator yang tertera

di pedoman observasi. Sedangkan dari segi hasil belajar siswa terdapat 88%

dari 17 siswa yang mengikuti proses pembelajaran telah berhasil menguasai

>70% materi pelajaran.

Page 68: UPAYA MENINGKATKAN PEMAHAMAN DAN HASIL BELAJAR …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/134/jtptiain... · ... diperoleh data bahwa aktivitas dan hasil belajar siswa ... (Pedoman

54

C. PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN

Pada bagian ini akan dibahas mengenai data yang telah disajikan atau

dipaparkan pada bagian sebelumnya. Berdasarkan indikator yang telah ditetapkan,

yaitu: pertama semua indikator aktivitas belajar siswa dalam proses pembelajaran

yang tertera pada pedoman observasi harus mencapai kualifikasi sanggat baik

(SB), baik (B), atau cukup (C). Kedua 70% atau lebih dari jumlah siswa yang

mengikuti proses pembelajaran harus mencapai >70% materi pelajaran. Oleh

karena itu, data yang akan dibahas pada bagian ini adalah aktivitas guru, siswa,

dan hasil belajar klasikal.

Data yang diperoleh dari hasil observasi pada pra penelitian menunjukkan

bahwa aktivitas belajar siswa dalam proses pembelajaran sangat rendah. Siswa

hanya mendengarkan penjelasan guru, kemudian diberi tugas untuk menjawab

soal-soal yang ada dalam buku paket. Hal ini berpengaruh besar terhadap hasil

belajar siswa. Nilai ulangan harian siswa pada pembelajaran IPA dengan pokok

bahasan “Sifat-sifat Benda Cair” yang diperoleh dari daftar nilai yang disusun

oleh guru menunjukkan bahwa pencapaian hasil belajar siswa masih tergolong

rendah, yakni hanya 35% siswa yang memperoleh nilai >70, sedangkan jika

dikaitkan dengan indikator keberhasilan penelitian yang telah ditetapkan, maka

hanya ada 6 atau 35% siswa yang berhasil menguasai > 70% materi pelajaran. Itu

artinya rata-rata nilai siswa yang diperoleh masih belum mencapai KKM.

Penerapan metode eksperimen dalam proses pembelajaran merupakan solusi

untuk mengatasi permasalahan tersebut karena dengan metode eksperimen siswa

akan terlibat aktif secara langsung dalam memproses pengetahuan yang akan

berdampak pada peningkatan hasil belajar.

Pada tindakan siklus I dengan menerapkan metode eksperimen, aktifitas

belajar siswa mengalami peningkatan dari pembelajaran sebelumnya. Siswa sudah

aktif dalam melibatkan dirinya untuk mencari, menemukan, dan memperoleh

pengetahuan. Namun, pada tindakan siklus I siswa belum semuanya aktif dalam

melakukan eksperimen, sebagai mana hasil observasi (Lampiran 3 Siklus 1

Bagian 2), yang menunjukkan bahwa aktifitas belajar siswa hanya mencapai 3

indikator yang terlaksana dengan kualifikasi sangat baik (SB), 5 indikator

Page 69: UPAYA MENINGKATKAN PEMAHAMAN DAN HASIL BELAJAR …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/134/jtptiain... · ... diperoleh data bahwa aktivitas dan hasil belajar siswa ... (Pedoman

55

terlaksana dengan kualifikasi cukup (C), dan 2 indikator terlaksana dengan

kualifikasi kurang (K) dari 10 indikator yang telah ditetapkan. Ternyata, fakta ini

deperngaruhi oleh peran guru sebagai desainer, fasilitator, dan motivator yang

kurang maksimal dalam proses pembelajran. Guru kurang cermat dalam

mengamati keaktifan dan keterlibatan setiap siswa dalam melakukan eksperimen,

pelaksanaan diskusi antar kelompok juga belum melibatkan semua kelompok

untuk saling menanggapi, serta pemberian kesempatan kepada setiap kelompok

untuk menyimpulkan materi pelajaran juga kurang maksimal. Hal ini terlihat dari

hasil observasi (Lampiaran 3 Siklus 1 Bagian 1), dimana aktifitas guru hanya

mencapai 4 indikator yang terlaksana dengan kualifikasi sangat baik (SB), 3

indikator terlaksanan dengan kualifikasi cukup (C) dan 1 indikator yang

terlaksana dengan kualifikasi kurang (K) dari 8 indikator yang telah ditetapkan.

Masih rendahnya aktifitas guru dan siswa dalam proses pembelajaran berdampak

pada pencapaian hasil belajar yang belum maksimal. Hal ini dibuktikan dengan

hasil tes siklus I yang telah dilakukan, maka diperoleh data bahwa hanya terdapat

10 atau 67,6% dari 17 siswa yang mengikuti proses pembelajaran yang berhasil

menguasai > 70% materi pelajaran.

Jika hasil belajar siswa pada siklus I dibandingkan dengan nilai ulangan

harian siswa, maka pada siklus I terjadi peningkatan sebanyak 4 siswa atau 22,5%

dari 17 siswa yang mengikuti proses pembelajaran hanya 10 orang yang berhasil

menguasai >70% materi pelajaran. Itu artinya penggunaan metode eksperimen

pada siklus I, memang dapat membuat peningkatan aktifitas dan hasil belajar

siswa, tetapi belum mencapai indikator keberhasilan yang telah ditetapkan. Oleh

karena itu, penelitian ini dilanjutkan ke siklus II.

Tindakan siklus II dilaksanakan dengan melakukan perbaikan-perbaikan

yang telah disepakati pada refleksi siklus I (Halaman 48) bahwa hasil observasi,

menunjukkan aktifitas guru (Lampiran 6 Siklus 2 Bagian 1), sudah mencapai 5

indikator yang terlaksana dengan kualifikasi sangat baik (SB), 2 indikator

terlaksana dengan kualifikasi baik (B), dan 1 indikator terlaksana dengan

kualifikasi cukup (C) dari 8 indikator yang telah ditetapkan. Pada proses

pembelajaran siklus II dengan menerapkan metode eksperimen, guru sudah

Page 70: UPAYA MENINGKATKAN PEMAHAMAN DAN HASIL BELAJAR …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/134/jtptiain... · ... diperoleh data bahwa aktivitas dan hasil belajar siswa ... (Pedoman

56

membimbing dan mengarahkan siswa yang berkesulitan dalam melakukan

eksperimen, serta mengontrol keaktifan setiap sisiwa dalam melakukan

eksperimen dan memberikan teguran kepada siswa yang kurang aktif. Dalam

memberi kesempatan kepada setiap kelompok saat diskusi antar kelompok dan

penyimpulan materi pembelajaran juga mengalami peningkatan dari siklus I.

Besarnya peran guru dalam proses pembelajaran memberikan dampak yang

positif terhadap aktifitas belajar siswa. Hasil obervasi menunjukkan bahwa

aktifitas belajar siswa (Lampiran 6 Siklus 2 Bagian 2), sudah mencapai 5

indikator yang terlaksana dengan kualifikasi sangat baik (SB), 4 indikator

terlaksana dengan kualifikasi baik (B), dan 1 indikator terlaksana dengan

kualifikasi cukup (C) dari 10 indikator yang telah ditetapkan. Besar keaktifan dan

keterlibatan langsung siswa dalam pembelajaran siklus II ternyata memberi

dampak yang positif bagi hasil belajar siswa. Berdasarkan hasil tes siklus II,

diperoleh data bahwa terdapat 15 atau 79,5% dari 17 siswa yang mengikuti proses

pembelajaran berhasil menguasai > 70% materi pelajaran. Hal ini menunjukkan

bahwa pada siklus II terjadi peningkatan sebanyak 5 orang atau 23,5% dari hasil

tes siklus I. Dan indikator KKM sudah terpenuhi. Itu artinya pembelajaran yang

dilaksanakan pada siklus II sudah tercapai, dan aktifitas siswa juga sudah

mencapai indikator keberhasilan.

Dari pembahasan yang ada, teryata dapat disimpulkan bahwa terdapat

hubungan antara metode yang digunakan dengan teori yang dijadikan landasan

dalam penelitian. oleh sebab itu, metode tersebut dapat dijadikan sebagai alternatif

dalam kegiatan belajar mengajar untuk membuat siswa agar lebih memahami

materi yang diajarkan dan kegiatan belajarnya menjadi lebih aktif.

Page 71: UPAYA MENINGKATKAN PEMAHAMAN DAN HASIL BELAJAR …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/134/jtptiain... · ... diperoleh data bahwa aktivitas dan hasil belajar siswa ... (Pedoman

57

BAB V

PENUTUP

A. KESIMPULAN

Berdasarkan penelitian yang penulis lakukan tentang “Upaya Meningkatkan

Pemahaman dan Hasil Belajar Siswa terhadap Konsep Sifat-Sifat Benda Cair

Melalui Metode Eksperimen Siswa Kelas IV Madrasah Ibtida’iyah Sultan Agung

03 Sukolilo Pati Tahun Pelajaran 2011/2012” dapat diambil kesimpulan bahwa:

1. Pelaksanaan metode eksperimen pada mata pelajaran IPA di kelas IV MI

Sultan Agung 03 Sukolilo Pati tahun 2012, yaitu:

a. Membagi peserta didik menjadi beberapa kelompok secara heterogen. Yaitu

pengelompokan siswa berdasarkan tingkat kepandaian dan jenis kelamin,

fungsinya agar dalam praktek pembelajaran seorang peserta didik dalam

masing-masing kelompok dapat saling membantu antara siswa yang kurang

mengerti dengan siswa yang pandai, dan jenis kelamin antara laki-laki dan

perempuan.

b. Masing-masing kelompok diberi tugas untuk berlatih dan melakukan

percobaan dengan membuktikan sebuah konsep yang sedang dipelajari,

mencatat hal-hal atau informasi yang terjadi selama percobaan,

mendiskusikan bersama kelompok, lalu menyimpulkan hasil proses

percobaan.

c. Setelah semua kelompok memperoleh hasil kesimpulan dari percobaan,

kemudian mempresentasikan hasil temuanya tersebut secara bergantian

dengan kelompok lain, dan saling menanggapi hasil temuan tersebut. Guru

bersama-sama kelompok menyimpulkan hasil percobaan dan memberikan

pengarahan dengan menyampaikan pesan-pesan moral dari kegiatan belajar

yang sudah berlangsung.

2. Metode eksperimen dapat meningkatkan hasil belajar peserta didik pada mata

pelajaran IPA materi pokok sifat-sifat benda cair di MI Sultan Agung 03

Sukolilo Pati tahun 2012. Ini terbukti dari hasil evaluasi pemahaman konsep

yang dilakukan pada setiap siklusnya. Pembelajaran sebelum menggunakan

Page 72: UPAYA MENINGKATKAN PEMAHAMAN DAN HASIL BELAJAR …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/134/jtptiain... · ... diperoleh data bahwa aktivitas dan hasil belajar siswa ... (Pedoman

58

metode eksperimen nilai rata-rata kelas hanya 58,8 yang terdiri dari 6 peserta

didik yang mencapai KKM, sehingga didapat ketuntasan belajar klasikal 35,

setelah pembelajaran IPA mengunakan metode eksperimen yaitu pada siklus I

nilai rata-rata kelas mencapai 67,6 yang terdiri dari 10 peserta didik yang telah

mencapai KKM, sehingga pada siklus I meningkat prosentase ketuntasan

belajar klasikalnya sebesar 23,8, jadi pada siklus I menjadi 58,8.

Sedangkan pada siklus II terjadi peningkatan 29,4 sehingga ketuntasan

belajar klasikal menjadi 88,2, dengan peserta didik yang mencapai KKM

sebanyak 15 anak. Dan nilai rata-rata kelas yang didapat menjadi 79,4.

Hal ini membuktikan bahwa dengan pengunaan metode eksperimen dapat

meningkatkan hasil belajar peserta didik pada mata pelajaran IPA materi pokok

sifat-sifat benda cair di MI Sultan Agung 03 Sukolilo Pati tahun 2012.

B. SARAN

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, ada beberapa saran yang

hendak disampaikan peneliti, yaitu :

1. Bagi praktisi pendidikan (guru) yang tertarik untuk menerapkan metode

eksperimen dalam pembelajaran IPA, perlu memperhatikan beberapa hal

sebagai berikut: (a) mempersiapkan alat dan bahan yang akan digunakan dalam

eksperimen dengan lengkap. Selain itu pula, guru menyiapkan lembar kerja

kelompok sebagai pedoman dalam melakukan eksperimen. Hal ini dilakukan

agar tidak terjadi kesalahan dalam melakukan eksperimen dan memudahkan

siswa untuk mencatat data-data atau informasi yang terjadi selama proses

percobaan; (b) membentuk kelompok secara heterogen dilihat dari tingkat

kognitif. Tujuannya agar siswa yang tingkat kognitifnya tinggi mampu menjadi

tutor sebaya dalam kelompoknya atau paling tidak bisa mendorong temanya

untuk ikut serta dalam proses percobaan; (c) membimbing dan mengarahkan

siswa dalam melakukan eksperimen; (d) mengoptimalkan diskusi untuk

membahas hasil eksperimen.

2. Bagi peneliti yang berkeinginan untuk menerapkan metode eksperimen

diharapkan untuk menerapkannya pada konsep – konsep IPA yang lain.

Page 73: UPAYA MENINGKATKAN PEMAHAMAN DAN HASIL BELAJAR …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/134/jtptiain... · ... diperoleh data bahwa aktivitas dan hasil belajar siswa ... (Pedoman

59

Tujuannya untuk membuktikan bahwa metode eksperimen adalah metode yang

efektif digunakan dalam pembelajaran terutama untuk ilmu-ilmu yang bersifat

empiris atau dapat diamati. Namun, perlu juga diperhatikan kesesuaian antara

materi pelajaran dengan metode eksperimen, agar penerapan metodenya dapat

memperoleh hasil yang lebih optimal.

C. PENUTUP

Dengan mengucap rasa syukur Alhamdulillah penulis dapat menyelesaikan

skripsi ini. Dengan disertai do’a semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi penulis

dan pembacanya. Meskipun penulisan skripsi ini masih sudah diusahakan dengan

semaksimal mungkin, namun penulis menyadari masih banyak kekurangan dan

kelemahan. Semua karena keterbatasan penulis. Oleh karena itu kritik dan saran

yang membangun dari para pembaca sangat penulis harapkan untuk diperbaiki.

Semoga skripsi ini dapat memberikan kontribusi yang positif dan bermanfaat bagi

pembacanya. Amin.

Page 74: UPAYA MENINGKATKAN PEMAHAMAN DAN HASIL BELAJAR …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/134/jtptiain... · ... diperoleh data bahwa aktivitas dan hasil belajar siswa ... (Pedoman

60

DAFTAR KEPUSTAKAAN

Achmad Baiquni, Al-Qur’an dan Ilmu Pengetahuan Kealaman, Yogyakarta: PT.

Dana Bakti Prima Yasa, 1997

Ahmad Supriyadi, “Hakikat Ilmu Pengetahuan Alam” dalam intermediary-

blogspot.com/2011/11/hakikat-pengetahuan-alam-ipa.html?m=1, diakses

5 November, 2011.

Aji Sofanudin, Metode Penelitian Ilmu Tarbiyah, Semarang: Lakmus Indonesia,

2009

Anas Sudijono, Pengantar Evaluasi Pendidikan, Jakarta: PT. Raja Grafindo

Persada, 2008

Andi Prastowo, Memahami Metode-metode Penelitian, Jogjakarta: Ar-Ruzz

Media, 2011

Bambang Sudibyo, Permendiknas No 22, Jakarta: 23 Mei 2006

Budi Wahyono dan Setyo Nurachmadi, Ilmu Pengetahuan Alam Untuk SD/MI

Kelas IV, Jakarta: Depdiknas, 2008

Dhiasupriantis, “Pengunaan Metode Eksperimen Dalam Pembelajaran IPA”,

dalam http://wordpress.com/pengunaan-metode-eksperimen-dalam-

pembelajaran IPA, diakses 17 Februari 2012.

Eveline Siregar dan Hartini Nara, Teori Belajar dan Pembelajaran, Bogor: Galia

Indonesia, 2010

Farrah Dina, dkk, Pendidikan yang Patut dan Menyenangkan, Jakarta: Rineka

Cipta: 2004

Hadiat, Alam Sekitar Kita 2, Jakarta: PT. Citra Lamtoro Gung Persada, 1996

Haryanto, Sains Untuk Sekolah Dasar Kelas IV, Jakarta: Erlangga, 2006

Ibnu Hadjar, Dasar-Dasar Metodologi Penelitian Kuantitatif, Jakarta: Raja

Grafindo Persada, 1996

Kunandar, Guru Profesional Implementasi KTSP dan Suskses Dalam Sertifikasi

Guru”, Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2010

M. Dalyono, Psikologi Pendidikan, Jakarta: Rineka Cipta, 2010

Marsilah, Peningkatan Motivasi Belajar Siswa Melalui Metode Eksperimen pada

Pembelajaran IPA Materi Magnet Siswa Kelas V SD Negeri 02 Banjaran

Page 75: UPAYA MENINGKATKAN PEMAHAMAN DAN HASIL BELAJAR …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/134/jtptiain... · ... diperoleh data bahwa aktivitas dan hasil belajar siswa ... (Pedoman

61

Kec-Bangsri” Tahun Ajaran 2009/2010, skripsi UNNES (Semarang: UPT

Perpustakaan UNNES), 2010.

Mimin Haryati, Model dan Teknik Penilaian pada Tingkat Satuan Pendidikan,

Jakarta: Gaung Persada Press, 2007

Nana Djumhana, Pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam, Jakarta: Dirjen

Pendidikan Islam, 2009

Nana Sudjana, Dasar-dasar Proses Belajar Mengajar, Bandung: Sinar Baru

Algesindo, 2009

Nana Sudjana, Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar, Bandung: PT. Remaja

Rosdakarya, 2002

Nono Sutarno dkk. , Materi dan Pembelajaran IPA, Jakarta: Universitas Terbuka,

2008

Repositoriupy, “Pelaksanaan Pembelajaran Eksperimen Dalam Pembelajaran”

dalam

http://repository.upi.edu/operator/upload/s_pgsd_0610543_chapter2.pdf,

diakses 17 April 2012

Roestiyah N.K, Strategi Belajar Mengajar, Jakarta: Rineka Cipta: 2008

Saiful Bahri dan Aswan Zain, Strategi Belajar Mengajar, Jakarta: Rineka Cipta,

2010

Sri Utami, Peningkatan Hasil Belajar IPA Cahaya dan Sifat-Sifatnya Melalui

Metode Eksperimen Pada Siswa Kelas V SD Negeri Kerta Basuki 02

Wonosari Tahun Pelajaran 2009/2010, skripsi UNNES (Semarang: UPT

Perpustakaan UNNES), 2010.

Sugiono, Metode Penelitian Pendidikan; Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif dan

R&D, Bandung: Alfabeta, 2007

Suharsimi Arikunto, dkk. Penelitian Tindakan Kelas, Jakarta: PT. Bumi Aksara,

2006

Sukardi, Metodologi Penelitian Pendidikan, Jakarta: PT. Bumi Aksara, 2010

Syafi’i, Hakikat Pembelajaran IPA, dalam

http://sekolahdasar.net/2011/05/hakekat-pembelajaran-ipa-di-

sekolah.html, diakses 15 Mei, 2012.

Syaiful Bahri Djamarah, Guru dan Anak Didik dalam Interaksi Edukatif:Suatu

Pendekatan Teoritis Psikologis, Jakarta: PT. Rineka Cipta, 2005

Page 76: UPAYA MENINGKATKAN PEMAHAMAN DAN HASIL BELAJAR …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/134/jtptiain... · ... diperoleh data bahwa aktivitas dan hasil belajar siswa ... (Pedoman

62

Syaiful Sagala, Konsep dan Makna Belajar, Bandung: CV Alfabeta, 2010

Syamsul Ma’arif, Selamatkan Pendidikan Dasar Kita, Semarang: Need Press,

2009

Untung Setiawan, Penerapan Metode Pembelajaran Eksperimen dengan Kartu

Variabel untuk Meningkatkan Pemahaman Konsep Sistem Persamaan

Linier Satu Variabel pada Peserta Didik Semester I Kelas Vii C Mts, Nu

Nurul Huda Semarang Tahun Pelajaran 2009-2010, Skripsi Fakultas

Tarbiyah IAIN Walisongo (Semarang: Perpustakaan IAIN Walisongo),

2010.

Wijaya Kusuma dan Dedi Dwitagama, Mengenal Penelitian Tindakan Kelas,

Jakarta: PT. Indeks, 2010

Zainal Aqib, dkk. Penelitian Tindakan Kelas, Bandung: CV. Yrama Widya, 2011

Page 77: UPAYA MENINGKATKAN PEMAHAMAN DAN HASIL BELAJAR …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/134/jtptiain... · ... diperoleh data bahwa aktivitas dan hasil belajar siswa ... (Pedoman

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

A. Identitas Diri

1. Nama Lengkap : Ali Sodikin

2. Tempat Tanggal Lahir : Pati, 21 September 1987

3. NIM : 073911006

4. Alamat Rumah : Kedungwinong Rt 10/ RW I Sukolilo Pati

Nomor HP : 085729115362

E-mail : [email protected]

B. Riwayat Pendidikan

1. Pendidikan Formal :

a. SD 01 Kedungwinong 1993-1999

b. MTs Sunan Prawoto 1999-2004

c. MA Sunan Prawoto 2004-2007

d. IAIN Walisongo Semarang 2007-2012

2. Pendidikan Non-Formal :

a. Ponpes (Miftahul Khoir) Prawoto

Semarang, 12 Juni 2012

Ali Sodikin

NIM. 073911006

Page 78: UPAYA MENINGKATKAN PEMAHAMAN DAN HASIL BELAJAR …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/134/jtptiain... · ... diperoleh data bahwa aktivitas dan hasil belajar siswa ... (Pedoman

1

Lampiran 1 : SILABUS

NAMA SEKOLAH : MI Sultan Agung 03

MATA PELAJARAN : I P A

KELAS : IV

SEMESTER : 2

STANDAR KOMPETENSI : 6. Memahami beragam sifat dan perubahan wujud benda serta berbagai cara penggunaan benda berdasarkan

sifatnya

Kompetensi Dasar Materi Pokok Indikator Pengalaman Belajar Penilaian Alokasi

Waktu

Sumber/

Bahan/

Alat

6.1 Mengidentifikasi

wujud benda padat,

cair, dan gas memiliki

sifat-sifat tertentu

Benda padat serta

perubahan

wujudnya

Mengidentifikasi sifat benda padat

Menuliskan benda-

benda padat

Menjelaskan sifat benda padat

Mengamati benda yang ada di lingkungan

Menggambar bermacam-

macam benda padat

Membuktikan sifat-sifat benda, dengan cara

percobaan

Menyimpulkan hasil percobaan

Tes lisan

Perbuatan

8 JP -kurikulum

-paket IPA

-partitur

-batu

-kerikil

-logam

Benda cair serta

perubahannya

Menyebutkan bermacam-macam

benda cair

Menjelaskan sifat-sifat benda cair

Menunjukan benda cair mempunyai berat

Mengamati benda di sekitar yang termasuk

benda cair

Melakukan berbagai percobaan yang

menunjukan sifat-sifat

benda cair; misalnya:

menempati ruang.

Menyimpulkan dan melaporkan hasil

percobaan

Lisan

Perbuatan

8 JP -kurikulum

-paket IPA

-air

-gelas

-botol

Page 79: UPAYA MENINGKATKAN PEMAHAMAN DAN HASIL BELAJAR …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/134/jtptiain... · ... diperoleh data bahwa aktivitas dan hasil belajar siswa ... (Pedoman

2

Benda gas serta

perubahannya

Mengidentifikasi sifat-sifat benda cair

Menjelaskan sifat-sifat

gas

Menunjukan sifat-sifat benda gas

Mengamati lingkungan sekitar

Membuktikan sifat-sifat

benda gas dengan cara

percobaan. Misalnya

mempunyai berat dan

menempati ruang

Mencatat hasil percobaan

Menyimpulkan dan melaporkan hasil

percobaan

Lisan

Perbuatan

8 JP -kurikulum

-paket IPA

-ember

-gelas

-air

-balon

6.2 Mendeskripsikan

terjadinya perubahan

wujud cair padat

cair gas cair

padat gas

Perubahan wujud

Mendeskripsikan proses perubahan

wujud dari padat ke

cair atau sebaliknya

dari hasil percobaan

Mendeskripsikan proses perubahan

wujud cair ke gas atau

sebaliknya

Memberi contoh

perubahan wujud padat

ke gas

Mengamati perubahan wujud di lingkungan.

Misal: es batu air es

batu, perubahan wujud

benda padat menjadi cair;

misal lilin dipanaskan

Melakukan percobaan tentang benda yang dapat

kembali ke semula,

perubahan wujud benda

padat menjadi cair

Mencatat hasil percobaan

Lisan

Perbuatan

8 JP -kurikulum

-paket IPA

6.3 Menjelaskan

hubungan antara sifat

bahan dengan

kegunaannya

Sifat bahan dan

kegunaannnya

Mengidentifikasi kesesuaian sifat bahan

dengan kegunaannya.

Misalnya; plastik

untuk jas hujan karena

tidak tembus air dan

kertas tissue untuk

mengelap keringat

Menghubungkan sifat bahan dengan

kegunaaannya. Misal;

penyerapan air pada

kertas, plastik dan kain

Melakukan percobaan

tentang penyerapan air

Lisan

Perbuatan

8 JP -kurikulum

-paket IPA

Page 80: UPAYA MENINGKATKAN PEMAHAMAN DAN HASIL BELAJAR …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/134/jtptiain... · ... diperoleh data bahwa aktivitas dan hasil belajar siswa ... (Pedoman

3

Membandingkan berbagai bahan melalui

percobaan untuk

menentukan bahan

yang paling cocok

untuk tujuan. Misal;

bahan yang sesuai

cuaca panas dan dingin

Membuat daftar berbagai alat rumah

tangga dihubungkan

dengan sifat bahan dan

kegunaannya

pada kertas

Mencatat alat-alat rumah

tangga dan sifat bahan

serta kegunaannya

Pati, 26 Mei 2012

Page 81: UPAYA MENINGKATKAN PEMAHAMAN DAN HASIL BELAJAR …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/134/jtptiain... · ... diperoleh data bahwa aktivitas dan hasil belajar siswa ... (Pedoman

4

Lampiran 2 Siklus 1 Bagian 1:

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

Siklus I

Satuan Pendidikan : MI Sultan Agung 03

Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Alam (IPA)

Materi Pokok : Air mempunyai sifat-sifat tertentu dan banyak kegunannya

Materi Subpokok : Sifat-sifat benda cair

Kelas : IV (Empat)

Hari / Tanggal : Sabtu / 26 Mei 2012

Alokasi Waktu : 3 X 35 Menit (07.15 – 09.00)

A. Standar Kompetensi

Memahami beragam sifat dan perubahan wujud benda serta berbagai cara

penggunaan benda berdasarkan sifatnya.

B. Kompetensi Dasar

Mengidentifikasi sifat-sifat tertentu dari wujud benda yang ada di lingkungan

sekitar.

C. Indikator

- Siswa dapat menyebutkan bermacam-macam benda cair

- Siswa mampu menjelaskan sifat-sifat benda cair

- Siswa dapat membuktikan benda cair mempunyai berat

D. Tujuan Pembelajaran

Setelah melakukan eksperimen dan diskusi kelompok, siswa diharapkan

mampu:

1. Menyebutkan bermacam-macam benda cair

2. Menjelaskan 6 sifat – sifat yang dimiliki benda cair.

3. Membuktikan bahwa benda cair mempunyai berat

Page 82: UPAYA MENINGKATKAN PEMAHAMAN DAN HASIL BELAJAR …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/134/jtptiain... · ... diperoleh data bahwa aktivitas dan hasil belajar siswa ... (Pedoman

5

E. Materi Pokok

Sifat – Sifat Benda Cair

Sifat-sifat benda cair terdiri atas:

(1) bentuknya tidak tetap, selalu mengikuti bentuk wadahnya

(2) bentuk permukaan benda cair yang tenang selalu datar

(3) benda cair mengalir ke tempat yang lebih rendah

(4) benda cair menekan ke segala arah

(5) benda cair meresap melalui celah-celah kecil

F. Metode Pembelajaran

1. Eksperimen

2. Diskusi kelompok

G. Langkah – Langkah Pembelajaran

1. Kegiatan Awal (±10 Menit)

a. Mengecek kesiapan belajar siswa

b. Menyampaikan indikator – indikator yang hendak dicapai.

c. Melakukan apersepsi dengan cara menanyakan pengalaman –

pengalaman siswa yang berkaitan dengan sifat – sifat benca cair,

misalnya siwa yang pernah ke sungai, membersihkan kaca jendela, dan

lain sebagainya.

2. Kegiatan Inti (±60 Menit)

a. Membagi siswa dalam 4 kelompok. Setiap kelompok terdiri dari 4 - 5

orang.

b. Perwakilan setiap kelompok mengambil alat dan bahan yang dibutuhkan

dalam eksperimen. Selanjutnya, guru membagikan LKK sebagai

petunjuk dalam melakukan eksperimen.

c. Setiap kelompok melaksanakan praktikum sesuai petunjuk yang tertera

dalam LKK dan mencatat temuan – temuan dalam eksperimen.

Sementara guru mengarahkan dan membimbing kelompok yang

mengalami kesulitan dalam melakukan eksperimen.

Page 83: UPAYA MENINGKATKAN PEMAHAMAN DAN HASIL BELAJAR …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/134/jtptiain... · ... diperoleh data bahwa aktivitas dan hasil belajar siswa ... (Pedoman

6

d. Setiap kelompok melakukan diskusi inter kelompok untuk membuat

kesimpulan atas eksperimennya masing – masing.

e. Melakukan diskusi antar kelompok, dimana setiap kelompok

mempresentasikan hasil eksperimennya kemudian kelompok lain

menanggapinya.

f. Memberikan penguatan positif.

3. Kegiatan Akhir (±5 menit)

a. Bersama – sama dengan siswa menyimpulkan materi pelajaran.

b. Menyampaikan pesan – pesan moral dan moril.

- Pesan moralnya: siswa dapat mengetahui bahwa dengan pemahaman

tentang alam dan isinya manusia dapat memperoleh manfaat darinya

bagi kelangsungan hidupnya, terutama tentang air, bahwa air tidak

hanya dapat digunakan untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari

tetapi juga dapat digunakan untuk kebutuhan yang lain, seperti

pembuatan waduk atau tandon untuk penampungan air, peraiaran atau

irigasi untuk pertanian, ataupun pemanfaatan untuk pemngukuran

seperti waterpass.

- Pesan morilnya: siswa dapat memahami bahwa tuhan menciptakan

alam untuk dimanfaatkan manusia dalam kehidupanya. Untuk itu

manusia wajib mensyukurinya dan bertangung jawab dalam menjaga

dan memelihara alam dari kerusakan maupun pencemaran yang

disebabkan oleh limbah, sampah maupun zat-zat kimia yang dapat

merusak lingkungan alam, supaya kelangsungan hidup dapat terus

berjalan.

H. Alat / Sumber / Media Pembelajaran

1. Buku paket “Ilmu Pengetahuan Alam” kelas IV SD/MI yang relevan.

2. Air, gelas, botol, , ember, selang / pipa, dan tissue

Page 84: UPAYA MENINGKATKAN PEMAHAMAN DAN HASIL BELAJAR …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/134/jtptiain... · ... diperoleh data bahwa aktivitas dan hasil belajar siswa ... (Pedoman

7

I. Evaluasi (±30 Menit)

1. Prosedur : Penilaian hasil

2. Jenis tes : Tertulis (Pre Tes dan Pos Tes)

Page 85: UPAYA MENINGKATKAN PEMAHAMAN DAN HASIL BELAJAR …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/134/jtptiain... · ... diperoleh data bahwa aktivitas dan hasil belajar siswa ... (Pedoman

8

Lampiran 2 Siklus 1 Bagian 2:

Lembar Kerja Kelompok (LKK)

Siklus I

Kelas : IV (Empat)

Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Alam (IPA)

Materi : Sifat – Sifat Benda Cair

Kelompok :

Nama Siswa : 1. ..................................

2. ...................................

3. ...................................

4. ...................................

KEGIATAN 1

Alat dan bahan yang digunakan:

1. Air

2. Gelas

3. Botol

Langkah – langkah kerja:

1. Masukkan air ke dalam gelas. Kemudian perhatikan apa yang terjadi pada

bentuk air!

2. Masukkan air ke dalam botol. Kemudian perhatikan apa yang terjadi pada

bentuk air!

Diskusikanlah dengan teman kelompokmu, kemudian jawab pertanyaan di bawah

ini!

1. Bagaimanakah bentuk air yang berada di dalam gelas?

......................................................................................

2. Bagaimanakah bentuk air yang berada di dalam botol?

......................................................................................

Page 86: UPAYA MENINGKATKAN PEMAHAMAN DAN HASIL BELAJAR …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/134/jtptiain... · ... diperoleh data bahwa aktivitas dan hasil belajar siswa ... (Pedoman

9

3. Tulis kesimpulan kalian!

Kesimpulan:…………………………………………………………………

………………………………………………………………………………

………….

KEGIATAN 2

Alat dan bahan yang digunakan:

1. Air

2. Gelas

Langkah – langkah kerja:

1. Tuang air ke dalam gelas. Tunggu sampai air menjadi tenang, selanjutnya

perhatikan permukaan air!

2. Miringkan gelas yang berisi air. Tunggu sampai tenang kemudian

perhatikan permukaannya!

Diskusikanlah dengan teman kelompokmu, kemudian jawab pertanyaan di bawah

ini!

1. Bagaimanakah permukaan air pada gelas yang tegak (tidak miring)?

...........................................................................................................

2. Bagaimanakah permukaan air pada gelas miring?

...........................................................................................................

3. Tulis kesimpulan kalian!

Kesimpulan:………………………………………………………………

………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………

………………

KEGIATAN 3

Alat dan bahan yang digunakan:

1. Air

2. Botol

3. Selang / pipa

Page 87: UPAYA MENINGKATKAN PEMAHAMAN DAN HASIL BELAJAR …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/134/jtptiain... · ... diperoleh data bahwa aktivitas dan hasil belajar siswa ... (Pedoman

10

Langkah – langkah kerja:

1. Tuang air ke dalam botol pertama yang letaknya paling tinggi. Perhatikan

gerak aliran air!

2. Tuang air ke dalam botol kedua yang letaknya lebih rendah. Perhatikan

gerak aliran air!

Diskusikanlah dengan teman kelompokmu, kemudian jawab pertanyaan di bawah

ini!

1. Ke arah manakah gerak aliran air yang dituang pada wadah pertama?

…………………………………………………………………

2. Apakah air yang dituang pada botol kedua mengalir ke botol pertama atau

botol ketiga ? Berikan alasan mengapa demikian!

…………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………

………

KEGIATAN 4

Alat dan bahan yang digunakan:

1. Air

2. Botol yang berlubang

Langkah – langkah kerja:

1. Tuang air ke dalam botol berlubang!

2. Perhatikan pancaran air yang keluar dari setiap lubang!

Diskusikanlah dengan teman kelompokmu, kemudian jawab pertanyaan berikut

ini!

1. Apakah air keluar dari setiap lubang?

…………………………………………………

2. Dari lubang bagian manakah yang semburannya airnya paling jauh?

………………………………………………………………………………

………………………………………………………………

Page 88: UPAYA MENINGKATKAN PEMAHAMAN DAN HASIL BELAJAR …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/134/jtptiain... · ... diperoleh data bahwa aktivitas dan hasil belajar siswa ... (Pedoman

11

KEGIATAN 5

Alat dan bahan yang digunakan:

1. Air

2. Tissue

3. Gelas

Langkah – langkah kerja:

1. Tuang air ke dalam gelas!

2. Celupkan sebagian kecil tissue ke dalam gelas yang berisi air selama ±1

menit. Perhatikan apa yang terjadi pada tissue tersebut!

Diskusikanlah dengan teman kelompokmu, kemudian jawab pertanyaan berikut

ini:

1. Apa yang terjadi pada tissue tersebut?

………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………

…………

2. Mengapa tissue tersebut demikian?

………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………

……………………………………………………………………….

KESIMPULAN

Buatlah kesimpulan tentang sifat – sifat benda cair berdasarkan hasil eksperimen

1 sampai dengan eksperimen 5!

………………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………………

……………………………………………………….

Page 89: UPAYA MENINGKATKAN PEMAHAMAN DAN HASIL BELAJAR …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/134/jtptiain... · ... diperoleh data bahwa aktivitas dan hasil belajar siswa ... (Pedoman

12

Lampiran 2 Siklus 1 Bagian 3: Lembar Soal Pre Tes

Nama :

NIS :

Kelas :

A. Pilihan Ganda

Petunjuk: Berilah tanda silang (x) pada jawaban yang kalian anggap benar!

1. Perhatikan gambar di samping. Air pada toples pot akan

meresap ke tangkai bunga. Hal tersebut menunjukkan

bahwa air memiliki sifat………………..

a. Menekan ke segala arah

b. Meresap melalui celah-celah kecil

c. Permukaannya selalu datar

d. Mengalir dari tepat yang tinggi ke tempat yang

rendah

2. Sifat air yang ditunjukkan oleh gambar disamping

adalah…..

a. Menekan ke segala arah

b. Permukaannya selalu datar

c. Bentuknya tetap sesuai dengan tempatnya

d. Mengalir dari tempat yang tinggi ketempat yang

rendah

3. Bentuk permukaan air di kolam yang tenang adalah………….

a. Miring

b. Bergelombang

c. Datar

d. Berundak-undak

Page 90: UPAYA MENINGKATKAN PEMAHAMAN DAN HASIL BELAJAR …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/134/jtptiain... · ... diperoleh data bahwa aktivitas dan hasil belajar siswa ... (Pedoman

13

4. Sifat air yang ditunjukkan oleh gambar disamping

adalah….

a. Menekan ke segala arah

b. Bentuknya berubah-ubah sesuai dengan tempatnya

c. Permukaannya selalu datar

d. Meresap ke celah-celah kecil

5. Peristiwa dimana air dapat meresap melalui celah-celah kecil di sebut…..

a. Kapilaritas

b. Kapiler

c. Penyerapan

d. Penguapan

B. Essay

Petunjuk: Jawablah pertanyaan – pertanyaan di bawah ini dengan jawaban yang

singkat dan jelas!

1. Sebutkan 6 sifat – sifat yang dimiliki oleh benda cair!

.....................................................................................

2. Sebutkan minimal 3 contoh yang membuktikan bahwa bentuk benda cair

selalu mengikuti bentuk tempat/wadah yang ditempatinya!

.....................................................................................

3. Ketika seseorang mengangkat ember yang berisi air akan terasa berat, jika

dibandingkan ketika mengangkat ember yang kosong. Berikan alasan mengapa

terjadi demikian!

...................................................................................

4. Desa A adalah desa yang terletak di daerah pegunungan sedangkan Desa B

terletak di dataran rendah. Ketika terjadi hujan berturut – turut selama 1

minggu di kedua desa tersebut secara bersamaan, di Desa B terjadi banjir

sedangkan Desa A tidak terjadi banjir. Jelaskan mengapa terjadi demikian!

.....................................................................................

Page 91: UPAYA MENINGKATKAN PEMAHAMAN DAN HASIL BELAJAR …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/134/jtptiain... · ... diperoleh data bahwa aktivitas dan hasil belajar siswa ... (Pedoman

14

5. Sumbu pada kompor dapat menyala ketika dibakar dengan korek api, padahal

yang dibakar hanya bagian ujung paling atas dari sumbu tersebut sedangkan

minyak tanah berada di dasar kompor. Adakah hubungan antara peristiwa

tersebut dengan sifat – sifat benda cair? Berikan alasanmu!

..............................................................................................

Page 92: UPAYA MENINGKATKAN PEMAHAMAN DAN HASIL BELAJAR …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/134/jtptiain... · ... diperoleh data bahwa aktivitas dan hasil belajar siswa ... (Pedoman

15

Lampiran 2 Siklus 1 Bagian 3: Lembar Soal Post Tes

EVALUASI SIKLUS I

Nama :

NIS :

Kelas :

A. Pilihan Ganda

Petunjuk: Berilah tanda silang (x) pada jawaban yang kalian anggap benar!

1. Berikut ini adalah sifat – sifat benda cair, kecuali………….

a. Menekan ke segala arah

b. Meresap melalui celah-celah kecil

c. Permukaannya selalu bergelombang

d. Selalu mengikuti wadah yang ditempatinya

2. Air sungai akan mengalir dari hulu menuju muara selanjutnya mengalir ke laut,

peristiwa ini membuktikan bahwa salah satu sifat benda cair adalah…………..

a. Menekan ke segala arah

b. Permukaannya selalu datar

c. Bentuknya tetap sesuai dengan tempatnya

d. Mengalir dari tempat yang tinggi ketempat yang rendah

3. Peristiwa naiknya minyak tanah ke ujung atas sumbu kompor sehingga bisa

terbakar merupakan contoh bahwa salah satu sifat benda cair

adalah……………

a. Meresap melalui celah – celah kecil

b. Permukaannya selalu datar

c. Menekan ke segala arah

d. Selalu mengikuti wadah yang ditempatinya

4. Alat yang prinsip kerjanya memanfaatkan sifat – sifat benda cair dan

digunakan oleh tukang bangunan untuk mengetahui rata atau tidaknya

permukaan tembok disebut……….

a. Meteran

b. Gergaji

Page 93: UPAYA MENINGKATKAN PEMAHAMAN DAN HASIL BELAJAR …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/134/jtptiain... · ... diperoleh data bahwa aktivitas dan hasil belajar siswa ... (Pedoman

16

c. Waterpass

d. Bor listrik

5. Jika seseorang menuang air ke dalam botol yang berlubang, maka air akan

keluar dari semua lubang. Hal ini membuktikan bahwa…………….

a. Air meresap melalui lubang botol

b. Air menekan ke segala arah

c. Bentuk air selalu mengikuti wadah yang ditempatinya

d. Air mengalir dari tempat yang tinggi ke tempat yang rendah

B. Essay

Petunjuk : Jawablah pertanyaan – pertanyaan di bawah ini dengan jawaban yang

singkat dan jelas!

1. Sebutkan minimal 3 contoh yang membuktikan bahwa air meresap melalui

celah – celah kecil!

......................................................................................

2. Jika seseorang memasukkan air ke dalam botol, maka bentuk air akan seperti

botol. Begitupun juga kalau dimasukkan ke dalam gelas dan ember, air akan

berbentuk gelas dan ember. Jelaskan mengapa demikian!

..........................................................................................

3. Sebutkan 6 sifat – sifat yang dimiliki oleh benda cair!

.......................................................................................

4. Sumbu pada kompor dapat menyala ketika dibakar dengan korek api, padahal

yang dibakar hanya bagian ujung paling atas dari sumbu tersebut sedangkan

minyak tanah berada di dasar kompor. Adakah hubungan antara peristiwa

tersebut dengan sifat – sifat benda cair? Berikan alasanmu!

...................................................................................................

5. Ketika seseorang menuang air ke dalam botol berlubang, maka lubang paling

di bawah yang paling jauh semburannya. Mengapa terjadi demikian?

.................................................................................................

Page 94: UPAYA MENINGKATKAN PEMAHAMAN DAN HASIL BELAJAR …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/134/jtptiain... · ... diperoleh data bahwa aktivitas dan hasil belajar siswa ... (Pedoman

17

Lampiran 2 Siklus I Bagian 4:

Skor dan Rambu – Rambu Jawaban Soal

A. Skor Soal

Untuk soal pilihan ganda yang terdiri 5 butir soal, masing – masing soal

skornya 1. Untuk soal essay yang terdiri dari 5 soal, setiap soal skornya 3.

Untuk menentukan nilai yang akan diberikan kepada siswa digunakan rumus:

Jumlah skor yang diperoleh

Nilai = X 100%

Total skor

Sedangkan untuk mengetahui ketuntasan belajar siswa terhadap materi

pelajaran digunakan rumus ketuntasan belajar klasikal sebagai berikut:

%100didik pesertaseluruh Jumlah

lulus yangdidik pesertaJumlah klasikalbelajar Ketuntasan

B. Rambu – Rambu Jawaban Soal

1. Siklus I Pre Tes

Pilihan ganda

1. B. Meresap melalui celah – celah kecil

2. D. Mengalir dari tempat yang tinggi ke tempat yang rendah

3. C. Datar

4. A. Menekan ke segala arah

5. A. Kapilaritas

Essay

1. Sifat – sifat benda cair, yaitu: a) bentuk benda cair tidak tetap dan selalu

berubah – ubah sesuai dengan bentuk wadah yang ditempatinya; b)

permukaan benda cair yang tenang selalu datar; c) benda cair selalu

mengalir dari tempat yang tinggi ke tempat yang rendah; d) benda cair

Page 95: UPAYA MENINGKATKAN PEMAHAMAN DAN HASIL BELAJAR …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/134/jtptiain... · ... diperoleh data bahwa aktivitas dan hasil belajar siswa ... (Pedoman

18

meresap melalui celah – celah kecil; e) benda cair menekan ke segala arah;

f) benda cair mempunyai massa.

2. Tiga contoh yang membuktikan bahwa benda cair selalu mengikuti bentuk

wadah yang ditempatinya, yaitu a) jika air di masukkan ke dalam gelas,

maka bentuk air akan seperti gelas; b) bentuk air yang ada di dalam ember

akan menyerupai bentuk ember; c) jika air dimasukkan ke dalam botol,

maka bentuk air akan seperti botol.

3. Seseorang mengangkat ember yang berisi air akan terasa berat jika

dibandingkan dengan mengangkat ember yang kosong. Hal ini terjadi

karena salah satu sifat air adalah mempunyai massa.

4. Ketika terjadi hujan berturut – turut selama 1 minggu di Desa A dan Desa B

secara bersamaan, maka Desa B akan terjadi banjir sedangkan Desa A tidak

terjadi banjir. Peristiwa ini terjadi karena salah satu sifat air adalah mengalir

dari tempat yang tinggi ke tempat yang rendah. Oleh karena Desa A berada

di tempat yang tinggi dan Desa B berada tempat yang rendah, maka air

hujan yang turun di Desa A akan mengalir ke Desa B dan akan tertampung

di daerah tersebut, sehingga lama kelamaan akan menyebabkan banjir.

5. Ada, Sumbu pada kompor mudah menyala ketika dibakar dengan korek api

karena benda cair seperti minyak tanah meresap melalui celah – celah kecil.

Dalam hal ini, minyak tanah yang ada di dasar kompor akan meresap

melalui celah – celah ujung bawah sumbu kompor dan lama kelamaan akan

sampai pada ujung atas sumbu, sehingga sumbu kompor mudah menyala

karena mengandung minyak tanah.

2. Siklus I Pos Tes

Pilihan ganda

1. C. Permukaan selalu bergelombang

2. D. Mengalir dari tempat yang tinggi ke tempat yang rendah

3. A. Meresap melalui celah-celah kecil

4. C. Waterpass

5. B. Air menekan kesegala arah

Page 96: UPAYA MENINGKATKAN PEMAHAMAN DAN HASIL BELAJAR …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/134/jtptiain... · ... diperoleh data bahwa aktivitas dan hasil belajar siswa ... (Pedoman

19

Essay

1. Tiga contoh yang membuktikan bahwa air meresap melalui celah – celah

kecil, yaitu a) minyak tanah yang ada di dasar kompor akan sampai pada

ujung atas sumbu karena meresap melalui celah – celah sumbu; b) jika

seseorang menumpahkan air di atas karpet, awalnya bagian karpet yang

basah tidak terlalu luas, tetapi lama kelamaan akan semakin luas; c) jika

seseorang mencelupkan ujung tissue ke dalam gelas yang berisi air, maka

lama- kelamaan seluruh bagian tissue akan basah

2. Ketika seseorang memasukkan air ke dalam botol, maka bentuk air akan

seperti botol. Begitupun juga kalau air dimasukkan ke dalam gelas dan

ember, maka bentuk air akan menyerupai gelas dan ember. Hal ini terjadi

karena salah satu sifat benda cair adalah bentuk benda cair tidak tetap dan

selalu berubah – ubah sesuai dengan wadah yang ditemaptinya.

3. Sifat – sifat benda cair, yaitu: a) bentuk benda cair tidak tetap dan selalu

berubah – ubah sesuai dengan bentuk wadah yang ditempatinya; b)

permukaan benda cair yang tenang selalu datar; c) benda cair selalu

mengalir dari tempat yang tinggi ke tempat yang rendah; d) benda cair

meresap melalui celah – celah kecil; e) benda cair menekan ke segala arah;

f) benda cair mempunyai massa.

4. Ada, Sumbu pada kompor mudah menyala ketika dibakar dengan korek api

karena benda cair seperti minyak tanah meresap melalui celah – celah kecil.

Dalam hal ini, minyak tanah yang ada di dasar kompor akan meresap

melalui celah – celah ujung bawah sumbu kompor dan lama kelamaan akan

sampai pada ujung atas sumbu, sehingga sumbu kompor mudah menyala

karena mengandung minyak tanah.

5. Ketika seseorang menuang air ke dalam botol berlubang, maka lubang

paling bawah yang akan menyemburkan air paling jauh. Hal ini dikarenakan

air menekan ke segala arah dan ketika air dituang, maka tekanan air makin

ke bawah makin kuat.

Page 97: UPAYA MENINGKATKAN PEMAHAMAN DAN HASIL BELAJAR …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/134/jtptiain... · ... diperoleh data bahwa aktivitas dan hasil belajar siswa ... (Pedoman

20

Lampiran 3 Siklus 1 Bagian 1: PEDOMAN OBSERVASI PADA SIKLUS I

Nama Sekolah : MI Sultan Agung 03

Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Alam (IPA)

Kelas/Semester : IV/II

Hasil Observasi Aktivitas Guru Siklus I

No

Descriptor/Indikator yang diamati

Pengamatan Kualifikasi

Ya Tidak SB B C K SK

1 Menyampaikan tujuan – tujuan pembelajaran yang hendak dicapai.

SB = Jika semua kegiatan pembelajaran sesuai dengan tujuan

pembelajaran

B = Jika sebagian besar kegiatan pembelajaran sesuai dengan tujuan

pembelajaran

C = Jika setengah kegiatan pembelajaran sesuai dengan tujuan

pembelajaran

K = Jika sebagian kecil kegiatan pembelajaran sesuai dengan tujuan

pembelajaran

SK = Jika kegiatan tidak sesuai dengan tujuan pembelajaran

-

-

-

-

-

Page 98: UPAYA MENINGKATKAN PEMAHAMAN DAN HASIL BELAJAR …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/134/jtptiain... · ... diperoleh data bahwa aktivitas dan hasil belajar siswa ... (Pedoman

21

2 Melakukan Apersepsi. Seperti berdo’a sebelum mulai, memotivasi anak,

mengaitkan materi dengan pengalaman, menyampaikan tujuan atau

manfaat pembelajaran.

SB = Jika empat unsur/deskriptor tampak

B = Jika tiga unsur/deskriptor tampak

C = Jika dua unsur/deskriptor tampak

K = Jika satu unsur/deskriptor tampak

SK = Jika Tidak ada deskriptor yang tampak

-

-

-

-

-

3 Membagi siswa dalam beberapa kelompok secara heterogen (tingkat

kognitif dan gender).

SB = Jika membagi siswa sesuai dengan tingkat kognitif (tinggi dan

rendah) dan gender (laki-laki dan perempuan)

B = Jika membagi siswa kurang sesuai dengan tingkat kognitif dan gender

C = Jika membagi siswa tetapi tidak sesuai dengan tingkat kognitif dan

gender

K = Jika hanya membagi siswa

SK = Jika tidak membagi siswa.

-

-

-

-

-

4 Memeriksa kesiapan siswa diantaranya menyiapkan alat dan bahan

percobaan, Lembar Kerja Kelompok, ketersediaan alat tulis dan kesiapan

Page 99: UPAYA MENINGKATKAN PEMAHAMAN DAN HASIL BELAJAR …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/134/jtptiain... · ... diperoleh data bahwa aktivitas dan hasil belajar siswa ... (Pedoman

22

anak mengikuti pelajaran.

SB = Jika empat unsur/deskriptor tampak

B = Jika tiga unsur/deskriptor tampak

C = Jika dua unsur/deskriptor tampak

K = Jika satu unsur/deskriptor tampak

SK = Jika Tidak ada deskriptor yang tampak

-

-

-

-

-

5 Membimbing dan mengarahkan siswa dalam mempersiapkan alat,

menjelaskan langkah-langkah pelaksanaan, tata cara pengambilan data dan

penarikan kesimpulan dalam melakukan percobaan.

SB = Jika empat unsur/deskriptor tampak

B = Jika tiga unsur/deskriptor tampak

C = Jika dua unsur/deskriptor tampak

K = Jika satu unsur/deskriptor tampak

SK = Jika Tidak ada deskriptor yang tampak

-

-

-

-

-

6 Mengontrol keaktifan siswa dan memberikan teguran kepada siswa yang

tidak aktif dalam melakukan eksperimen pada kelompoknya masing –

masing.

SB = Jika mengontrol keaktifan siswa, dan memberi teguran kepada siswa

yang tidak aktif

-

-

-

-

Page 100: UPAYA MENINGKATKAN PEMAHAMAN DAN HASIL BELAJAR …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/134/jtptiain... · ... diperoleh data bahwa aktivitas dan hasil belajar siswa ... (Pedoman

23

B = Jika hanya mengontrol siswa, dan kurang memberi teguran kepada

siswa yang tidak aktif

C = Jika kurang mengontrol siswa, dan memberi teguran kepada siswa

yang tidak aktif

K = Jika kurang mengontrol siswa, dan tidak memberi teguran kepada

siswa yang tidak aktif

SK = Jika tidak ada kontrol dan teguran bagi siswa.

7 Memandu pelaksanaan diskusi antar kelompok dari pembukaan, proses

jalanya, pemberian pengarahan, sampai pada kesimpulan.

SB = Jika empat unsur/deskriptor tampak

B = Jika tiga unsur/deskriptor tampak

C = Jika dua unsur/deskriptor tampak

K = Jika satu unsur/deskriptor tampak

SK = Jika Tidak ada deskriptor yang tampak

-

-

-

-

-

8 Memberi kesempatan dan mengarahkan setiap kelompok untuk

menyimpulkan materi pelajaran.

SB = Jika memberi kesempatan dan mengarahkan setiap kelompok untuk

menyimpulkan materi pelajaran

B = Jika memberi kesempatan dan mengarahan setiap kelompok untuk

-

-

-

-

-

Page 101: UPAYA MENINGKATKAN PEMAHAMAN DAN HASIL BELAJAR …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/134/jtptiain... · ... diperoleh data bahwa aktivitas dan hasil belajar siswa ... (Pedoman

24

menyimpulkan materi pelajaran namun kurang lengkap

C = Jika memberi kesempatan dan mengarahan setiap kelompok untuk

menyimpulkan materi pelajaran namun tidak lengkap

K = jika hanya memberi kesempatan dan mengarahan setiap kelompok

untuk menyimpulkan materi pelajaran tetapi kesimpulan tidak tampak

SK = Jika tidak ada pemberian kesempatan dan pengarahan sama sekali.

Keterangan : ( SB: Sangat Baik, B: Baik, C: Cukup, K: Kurang, SK: Sangat Kurang)

Pati, 26 Mei 2012

Observer,

Page 102: UPAYA MENINGKATKAN PEMAHAMAN DAN HASIL BELAJAR …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/134/jtptiain... · ... diperoleh data bahwa aktivitas dan hasil belajar siswa ... (Pedoman

25

Lampiran 3 Siklus 1 Bagian 2: PEDOMAN OBSERVASI PADA SIKLUS I

Nama Sekolah : MI Sultan Agung 03

Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Alam (IPA)

Kelas/Semester : IV/II

Hasil Observasi Aktivitas Siswa Siklus I

No

Descriptor/Indikator yang diamati

Pengamatan Kualifikasi

Ya Tidak SB B C K SK

1 Siswa menyimak tujuan – tujuan pembelajaran dan apersepsi yang

disampaikan oleh guru.

SB = Jika siswa tampak senang dan bersemangat mengikuti pelajaran

B = Jika hanya 1atau 2 siswa yang tidak senang dan bersemangat

C = Jika sekitar setengah dari siswa tampak senang dan bersemangat

K = Jika hanya 1 atau 2 siswa yang tampak senang dan bersemangat

SK = Tidak ada siswa yang senang dan bersemangt.

-

-

-

-

-

2 Siswa membentuk kelompok sesuai instruksi guru (mencari kelompok,

membentuk ketua kelompok, mencatat nama dan jumlah angotanya).

SB = Jika empat unsur/deskriptor tampak

-

Page 103: UPAYA MENINGKATKAN PEMAHAMAN DAN HASIL BELAJAR …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/134/jtptiain... · ... diperoleh data bahwa aktivitas dan hasil belajar siswa ... (Pedoman

26

B = Jika tiga unsur/deskriptor tampak

C = Jika dua unsur/deskriptor tampak

K = Jika satu unsur/deskriptor tampak

SK = Jika Tidak ada deskriptor yang tampak

-

-

-

-

3 Perwakilan setiap kelompok mengambil alat dan bahan percobaan,

Lembar Kerja Kelompok (LKK), mengecek kelengkapan dan kesiapan

untuk memulai percobaan.

SB = Jika empat unsur/deskriptor tampak

B = Jika tiga unsur/deskriptor tampak

C = Jika dua unsur/deskriptor tampak

K = Jika satu unsur/deskriptor tampak

SK = Jika Tidak ada deskriptor yang tampak

-

-

-

-

-

4 Setiap kelompok sudah mampu melakukan eksperimen 1- 6 secara

runtut. Dimulai dari pengumpulan data, merumuskan masalah,

menduga (hipotesa), dan percobaan atau pembuktian.

SB = Jika empat unsur/deskriptor tampak

B = Jika tiga unsur/deskriptor tampak

C = Jika dua unsur/deskriptor tampak

K = Jika satu unsur/deskriptor tampak

-

-

-

-

-

Page 104: UPAYA MENINGKATKAN PEMAHAMAN DAN HASIL BELAJAR …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/134/jtptiain... · ... diperoleh data bahwa aktivitas dan hasil belajar siswa ... (Pedoman

27

SK = Jika Tidak ada deskriptor yang tampak

5 Setiap siswa pada kelompoknya masing – masing melibatkan diri

dalam melakukan eksperimen.

SB = Jika semua siswa terlibat aktivitas pembelajaran

B = Jika ada 1-2 siswa tidak terlibat aktivitas pembelajaran

C = Jika ada 3-4 siswa tidak terlibat aktivitas pembelajaran

K = Jika ada 5-6 siswa tidak terlibat aktivitas pembelajaran

SK = Jika lebih dari 6 siswa tidak terlibat aktivitas pembelajaran

-

-

-

-

-

6 Setiap kelompok aktif dalam percobaan, setiap siswa dalam kelompok

saling membantu, ikut mengamati proses percobaan dan membahas

hasil percobaan.

SB = Jika empat unsur/deskriptor tampak

B = Jika tiga unsur/deskriptor tampak

C = Jika dua unsur/deskriptor tampak

K = Jika satu unsur/deskriptor tampak

SK = Jika Tidak ada deskriptor yang tampak

-

-

-

-

-

-

7 Perwakilan setiap kelompok mempresentasikan hasil percobaan, saling

menyimak antar kelompok, memberikan tangapan dan mencocokkan

dengan konsep materi.

-

Page 105: UPAYA MENINGKATKAN PEMAHAMAN DAN HASIL BELAJAR …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/134/jtptiain... · ... diperoleh data bahwa aktivitas dan hasil belajar siswa ... (Pedoman

28

SB = Jika empat unsur/deskriptor tampak

B = Jika tiga unsur/deskriptor tampak

C = Jika dua unsur/deskriptor tampak

K = Jika satu unsur/deskriptor tampak

SK = Jika Tidak ada deskriptor yang tampak

-

-

-

-

8 Setiap kelompok aktif dalam diskusi antar kelompok, saling

mengemukakan pendapat, memberi tangapan dan saling menghormati

pendapat dalam diskusi antar kelompok.

SB = Jika empat unsur/deskriptor tampak

B = Jika tiga unsur/deskriptor tampak

C = Jika dua unsur/deskriptor tampak

K = Jika satu unsur/deskriptor tampak

SK = Jika Tidak ada deskriptor yang tampak

-

-

-

-

-

9 Setiap kelompok terlibat dalam menyimpulkan materi pelajaran.

Partisipan masing-masing kelompok tampak, setiap angota ikut

berpartisipasi (mendengarkan dan mengamati), serta kekompakan

kelompok.

SB = Jika empat unsur/deskriptor tampak

B = Jika tiga unsur/deskriptor tampak

- - -

- -

Page 106: UPAYA MENINGKATKAN PEMAHAMAN DAN HASIL BELAJAR …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/134/jtptiain... · ... diperoleh data bahwa aktivitas dan hasil belajar siswa ... (Pedoman

29

C = Jika dua unsur/deskriptor tampak

K = Jika satu unsur/deskriptor tampak

SK = Jika Tidak ada deskriptor yang tampak

10 Setiap kelompok membersihkan dan menyimpan alat dan bahan yang

digunakan dalam eksperimen.

SB = Jika semua siswa terlibat mengemasi alat percobaan

B = Jika hanya 1/ 2 siswa tidak terlibat mengemasi alat percobaan

C = Jika sekitar setengah dari siswa terlibat mengemasi alat percobaan

K = Jika hanya 1 atau 2 siswa yang terlibat mengemasi alat percobaan

SK = Tidak ada siswa yang terlibat mengemasi alat percobaan

-

- - - -

Keterangan: ( SB: Sangat Baik, B: Baik, C: Cukup, K: Kurang, SK: Sangat Kurang)

Pati, 26 Mei 2012

Observer,

Page 107: UPAYA MENINGKATKAN PEMAHAMAN DAN HASIL BELAJAR …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/134/jtptiain... · ... diperoleh data bahwa aktivitas dan hasil belajar siswa ... (Pedoman

30

Lampiran 4:

Lembar Hasil Pretes Dan Postes Pemahaman Konsep pada Siklus I

Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Alam

Materi Pokok : Sifat-sifat Benda Cair

Kelas/Semester : IV/II

KKM : 70

No

Nama Siswa

Skor Ketuntasan Mencapai KKM Skor Ketuntasan Mencapai KKM

Pre Tes Sudah Belum Post Tes Sudah Belum

1 Agus Gunawan 70 75

2 Alviana Ulum Nur Mufida 65 70

3 Fitri Nur Wahyu 60 70

4 M. Rifki Anwar 55 65

5 M. Ridwan 70 75

6 M. Abdul Azis 50 60

7 M. Nurrohman 50 60

Page 108: UPAYA MENINGKATKAN PEMAHAMAN DAN HASIL BELAJAR …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/134/jtptiain... · ... diperoleh data bahwa aktivitas dan hasil belajar siswa ... (Pedoman

31

8 M. Fauzan Asrori 45 55

9 M. Suparno 70 75

10 Miftakhur Rohim 55 60

11 Ma’ishatul Muyassaroh 70 75

12 Novi Zulvin Ardiani 50 70

13 Nanda Silviano 60 65

14 Putri Fatma Sari 50 70

15 Sindi Lorena Sari 60 70

16 Thomas Diki Setiawan 50 60

17 Zeli Ulama Wati 70 75

Jumlah 410 485

Rata-rata 58,8 67,6

Skor Maksimal 70 75

Skor Minimal 45 55

Skor Ideal 100 100

Page 109: UPAYA MENINGKATKAN PEMAHAMAN DAN HASIL BELAJAR …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/134/jtptiain... · ... diperoleh data bahwa aktivitas dan hasil belajar siswa ... (Pedoman

32

Sedangkan untuk menentukan ketuntasan belajar siswa dari daftar nilai di atas, dihitung dengan rumus ketuntasan belajar secara

klasikal yaitu sebagai berikut:

%100didik pesertaseluruh Jumlah

tuntasyangdidik pesertaJumlah klasikalbelajar Ketuntasan

%100 17

10klasikalbelajar Ketuntasan

17

1000

8,58

Page 110: UPAYA MENINGKATKAN PEMAHAMAN DAN HASIL BELAJAR …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/134/jtptiain... · ... diperoleh data bahwa aktivitas dan hasil belajar siswa ... (Pedoman

33

Lampiran 5 Siklus 2 Bagian 1:

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

Siklus II

Satuan Pendidikan : MI Sultan Agung 03

Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Alam (IPA)

Materi Pokok : Air mempunyai sifat-sifat tertentu dan banyak kegunannya

Materi Subpokok : Air dapat melarutkan berbagai macam zat

Air sebagai sumber kehidupan

Kelas : IV (Empat)

Hari / Tanggal : Rabu / 30 Mei 2012

Alokasi Waktu : 3 X 35 Menit (07.15 – 09.00)

A. Standar Kompetensi

Memahami beragam sifat dan perubahan wujud benda serta berbagai cara

penggunaan benda berdasarkan sifatnya.

B. Kompetensi Dasar

Mengidentifikasi sifat-sifat tertentu dari wujud benda yang ada di lingkungan

sekitar.

C. Indikator

- Siswa dapat menyebutkan sifat-sifat air serta kegunaanya bagi kehidupan

- Siswa dapat menyebutkan macam-macam zat yang larut dalam air

- Siswa mampu menyebutkan zat-zat / benda yang tidak dapat larut dalam air

- Siswa mampu melakukan percobaan untuk menentukan zat dapat larut dan

zat yang tidak dapat larut

- Siswa mampu Menjelaskan manfaat kelarutan zat dalam air bagi kehidupan

manusia

Page 111: UPAYA MENINGKATKAN PEMAHAMAN DAN HASIL BELAJAR …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/134/jtptiain... · ... diperoleh data bahwa aktivitas dan hasil belajar siswa ... (Pedoman

34

D. Tujuan Pembelajaran

Setelah melakukan eksperimen dan diskusi kelompok, siswa diharapkan

mampu:

1. Menyebutkan sifat-sifat air serta kegunaanya bagi kehidupan

2. Menyebutkan macam-macam zat yang larut dalam air

3. Menyebutkan zat-zat / benda yang tidak dapat larut dalam air

4. melakukan percobaan untuk menentukan zat dapat larut dan zat yang tidak

dapat larut

5. Menjelaskan manfaat kelarutan zat dalam air bagi kehidupan manusia

E. Materi Pokok

1. Air dapat melarutkan zat-zat tertentu

2. Air banyak manfaat nya bagi kehidupan

F. Metode Pembelajaran

1. Eksperimen

2. Diskusi kelompok

G. Langkah – Langkah Pembelajaran

1. Kegiatan Awal (±10 Menit)

a. Mengecek kesiapan belajar siswa

b. Menyampaikan tujuan pembelajaran yang hendak dicapai

c. Melakukan apersepsi dengan cara mengaitkan materi pelajaran dengan

peristiwa – peristiwa yang terjadi dalam kehidupan sehari – hari.

2. Kegiatan Inti (±60 Menit)

a. Membagi siswa dalam 4 kelompok secara heterogen dilihat dari tingkat

kognitif dan gender. Setiap kelompok terdiri dari 4 - 5 orang.

b. Perwakilan setiap kelompok mengambil alat dan bahan yang dibutuhkan

dalam eksperimen. Selanjutnya, guru membagikan lembar kerja siswa

(LKS) sebagai petunjuk dalam melakukan eksperimen.

Page 112: UPAYA MENINGKATKAN PEMAHAMAN DAN HASIL BELAJAR …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/134/jtptiain... · ... diperoleh data bahwa aktivitas dan hasil belajar siswa ... (Pedoman

35

c. Setiap kelompok melaksanakan praktikum sesuai petunjuk yang tertera

dalam LKS dan mencatat temuan – temuan dalam eksperimen.

d. Membimbing dan mengarahkan kelompok yang mengalami kesulitan

dalam melakukan eksperimen. Serta mengontrol siswa yang tidak aktif

dalam kelompoknya masing – masing.

e. Setiap kelompok melakukan diskusi antar kelompok untuk membuat

kesimpulan atas eksperimennya masing – masing.

f. Mengadakan diskusi kelompok, dimana guru bertindak sebagai

moderator. Setiap kelompok diberi kesempatan untuk mempresentasikan

hasil eksperimennya secara bergiliran kemudian kelompok lain

memberikan tanggapan dan sarannya.

g. Memberikan penguatan positif.

3. Kegiatan Akhir (±5 Menit)

a. Membimbing siswa dalam menyimpulkan materi pelajaran.

b. Menyampaikan pesan – pesan moral dan moril.

- Pesan moralnya: siswa dapat mengetahui bahwa dengan pemahaman

tentang alam dan isinya manusia dapat memperoleh manfaat darinya

bagi kelangsungan hidupnya, terutama tentang air, bahwa air tidak

hanya dapat digunakan untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari

tetapi juga dapat digunakan untuk kebutuhan yang lain, seperti

pembuatan waduk atau tandon untuk penampungan air, peraiaran atau

irigasi untuk pertanian, ataupun pemanfaatan untuk pemngukuran

seperti waterpass.

- Pesan morilnya: siswa dapat memahami bahwa tuhan menciptakan

alam untuk dimanfaatkan manusia dalam kehidupanya. Untuk itu

manusia wajib mensyukurinya dan bertangung jawab dalam menjaga

dan memelihara alam dari kerusakan maupun pencemaran yang

disebabkan oleh limbah, sampah maupun zat-zat kimia yang dapat

merusak lingkungan alam, supaya kelangsungan hidup dapat terus

berjalan.

Page 113: UPAYA MENINGKATKAN PEMAHAMAN DAN HASIL BELAJAR …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/134/jtptiain... · ... diperoleh data bahwa aktivitas dan hasil belajar siswa ... (Pedoman

36

H. Alat / Sumber / Media Pembelajaran

1. Buku paket “Ilmu Pengetahuan Alam” kelas IV SD/MI yang relevan.

2. Air, gelas, sendok, gula, garam, vetsin, kecap, batu pasir, kelereng, deterjen

atau rinso, dan kopi.

I. Evaluasi (±30 Menit)

1. Prosedur : Penilaian hasil

2. Jenis tes : Tertulis (Pre Tes dan Pos Tes)

Pati, 30 Mei 2012

Page 114: UPAYA MENINGKATKAN PEMAHAMAN DAN HASIL BELAJAR …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/134/jtptiain... · ... diperoleh data bahwa aktivitas dan hasil belajar siswa ... (Pedoman

37

Lampiran 5 Siklus 2 Bagian 2:

Lembar Kerja Siswa (LKS)

Siklus II

Kelas : IV (Empat)

Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Alam (IPA)

Materi : Sifat – Sifat Benda Cair

Kelompok :

Nama Siswa : 1. ......................................

2. ......................................

3. ......................................

4. ......................................

Kegiatan : membuktikan bahwa air dapat melarutkan beberapa zat tertentu.

Alat dan bahan yang digunakan:

- Air - Minyak goreng

- Gelas - Sabun deterjent

- Sendok - Rinso

- Gula pasir - Pasir

- Garam kapur - Vetsin

- Kecap - Kopi

Langkah – langkah kerja:

1. Tuangkan air dalam gelas

2. Masukkan dan aduklah masing-masing zat tersebut ke dalam gelas berisi

air!

3. Amatilah perubahan yang terjadi pada proses percobaan tersebut!

4. Hasil percobaan tersebut isikan pada tabel di bawah ini!

Page 115: UPAYA MENINGKATKAN PEMAHAMAN DAN HASIL BELAJAR …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/134/jtptiain... · ... diperoleh data bahwa aktivitas dan hasil belajar siswa ... (Pedoman

38

No

Nama Zat / Bahan

Sifat Campuran

Larut Tidak Larut

1

2

3

4

5

6

7

8

9

10

Gula Pasir

Garam Dapur

Minyak Goreng

Pasir

Sabun Deterjent

Vetsin

Kopi

Kecap

Kapur

Rinso

5. Apa kesimpulan tentang kegiatan ini?

.........................................................

Page 116: UPAYA MENINGKATKAN PEMAHAMAN DAN HASIL BELAJAR …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/134/jtptiain... · ... diperoleh data bahwa aktivitas dan hasil belajar siswa ... (Pedoman

39

Lampiran 5 Siklus 2 Bagian 3: Soal Pre Tes

Lembar Soal Pilihan Ganda dan Esay Siklus II

Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Alam

Materi pokok : Sifat-sifat benda cair

Waktu : 15 Menit

Pelaksanaan : Rabu, 30 Mei 2012

Nama :

NIS :

Kelas :

Pilihlah jawaban yang benar dengan menyilang huruf a, b, c, atau d di

bawah ini!

1. Di bawah ini merupakan sifat-sifat air, kecuali ........

a. Menempati ruang dan memiliki berat

b. Mempunyai bentuk sesuai tempatnya

c. Mempunyai bentuk yang tetap

d. Mengalir ke tempat yang lebih rendah

2. Berikut ini zat yang dapat larut di dalam air, kecuali ......

a. Butir garam c. Butiran gula

b. Butir pasir d. vitsin

3. Air dapat melarutkan zat .....

a. Gula c. Batu

b. Minyak d. Kopi

4. Air diberi garam terasa asin, sebab air dapat .....

a. Melarutkan garam c. Mengikat garam

b. Menyerap garam d. Bercampur dengan garam

5. Air yang cepat melarutkan zat adalah .........

a. Dingin c. Panas

b. Hangat d. a dan c benar

Page 117: UPAYA MENINGKATKAN PEMAHAMAN DAN HASIL BELAJAR …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/134/jtptiain... · ... diperoleh data bahwa aktivitas dan hasil belajar siswa ... (Pedoman

40

6. Zat yang tidak larut dalam air ......

a. Batu c. Sirup

b. Susu d. Garam

7. Perubahan uap air menjadi air disebut .......

a. Menguap c. Mencair

b. Membeku d. Mengembun

8. Di bawah ini merupakan perubahan yang terjadi pada air, kecuali.....

a. Air dapat menjadi es c. Air berubah menjadi batu

b. Air dapat berubah menjadi uap d. a dan b benar

9. Petani membutuhkan air untuk....

a. Mandi c. Mengairi sawah

b. Memelihara ikan d. Memandikan kerbau

10. Garam dibuat dari air ......

a. Tawar c. Air laut

b. Mata air d. Sungai

Istilah soal di bawah ini dengan jawaban yang tepat!

11. Air termasuk benda .....

12. Benda yang dapat larut dalam air antara lain ........

13. Apa saja manfaat air bagi kehidupan .....

14. Air panas lebih .......... melarutkan suatu benda.

15. Air dapat menekan ke .............

16. Garam dimasukkan ke dalam air terjadi ...... dan terasa .....

17. Tinta merah dimasukkan dalam air, apa yang akan terjadi .........

18. Susu dengan air bila dicampur ............

19. Bila menjemur pakaian di tempat yang teduh, maka pakaian akan .........

mengapa demikian ......

20. Ibu memasak membutuhkan ....... untuk penyedap rasa.

Page 118: UPAYA MENINGKATKAN PEMAHAMAN DAN HASIL BELAJAR …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/134/jtptiain... · ... diperoleh data bahwa aktivitas dan hasil belajar siswa ... (Pedoman

41

Lampiran 5 Siklus 2 Bagian 3: Soal Pos Tes

Lembar Soal Evaluasi Pilihan Ganda Siklus II

Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Alam

Materi pokok : Sifat-sifat benda cair

Kelas : IV (Empat)

Waktu : 15 Menit

Pelaksanaan : Rabu, 30 Mei 2012

Nama :

NIS :

Kelas :

Pilihlah jawaban yang benar dengan menyilang huruf a, b, c, atau d di

bawah ini!

1. Air dapat melarutkan .....

a. Gula c. Batu

b. Minyak d. Kopi

2. Di bawah ini merupakan sifat-sifat air, kecuali ........

a. Menempati ruang dan memiliki berat

b. Mempunyai bentuk sesuai tempatnya

c. Mempunyai bentuk yang tetap

d. Mengalir ke tempat yang lebih rendah

3. Berikut ini zat yang dapat larut di dalam air, kecuali ......

a. Butir garam c. Butiran gula

b. Butir pasir d. vitsin

4. Air diberi garam terasa asin, sebab air dapat .....

a. Melarutkan garam c. Mengikat garam

b. Menyerap garam d. Bercampur dengan garam

5. Air yang cepat melarutkan zat adalah .........

a. Dingin c. Panas

Page 119: UPAYA MENINGKATKAN PEMAHAMAN DAN HASIL BELAJAR …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/134/jtptiain... · ... diperoleh data bahwa aktivitas dan hasil belajar siswa ... (Pedoman

42

b. Hangat d. a dan c benar

6. Zat yang tidak larut dalam air ......

a. Batu c. Sirup

b. Susu d. Garam

7. Perubahan uap air menjadi air disebut .......

a. Menguap c. Mencair

b. Membeku d. Mengembun

8. Petani membutuhkan air untuk....

a. Mandi c. Mengairi sawah

b. Memelihara ikan d. Memandikan kerbau

9. Di bawah ini merupakan perubahan yang terjadi pada air, kecuali.....

a. Air dapat menjadi es c. Air berubah menjadi batu

b. Air dapat berubah menjadi uap d. a dan b benar

10. Garam dibuat dari air ......

a. Tawar c. Air laut

b. Mata air d. Sungai

Page 120: UPAYA MENINGKATKAN PEMAHAMAN DAN HASIL BELAJAR …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/134/jtptiain... · ... diperoleh data bahwa aktivitas dan hasil belajar siswa ... (Pedoman

43

Lembar Soal Esay Siklus II

Istilah soal di bawah ini dengan jawaban yang tepat!

11. Apa saja manfaat air bagi kehidupan .....

12. Benda yang dapat larut dalam air antara lain ........

13. Air termasuk benda .....

14. Garam dimasukkan ke dalam air terjadi ...... dan terasa .....

15. Air panas lebih .......... melarutkan suatu benda.

16. Tinta merah dimasukkan dalam air, apa yang akan terjadi .........

17. Air dapat menekan ke .............

18. Susu dengan air bila dicampur ............

19. Bila menjemur pakaian di tempat yang teduh, maka pakaian akan .........

mengapa demikian ......

20. Ibu memasak membutuhkan ....... untuk penyedap rasa.

Page 121: UPAYA MENINGKATKAN PEMAHAMAN DAN HASIL BELAJAR …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/134/jtptiain... · ... diperoleh data bahwa aktivitas dan hasil belajar siswa ... (Pedoman

44

Lampiran 5 Siklus 2 Bagian 4:

Skor dan Rambu – Rambu Jawaban Soal

A. Skor Soal

Untuk soal pilihan ganda yang terdiri 10 butir soal, masing–masing soal

skornya 1. Untuk soal essay yang terdiri dari 10 soal, skornya juga sama 1.

Untuk menentukan nilai yang akan diberikan kepada siswa digunakan rumus:

Jumlah skor yang diperoleh

Nilai = X 100%

Total skor

Sedangkan untuk mengetahui ketuntasan belajar siswa terhadap materi

pelajaran digunakan rumus ketuntasan belajar klasikal sebagai berikut:

%100didik pesertaseluruh Jumlah

lulus yangdidik pesertaJumlah klasikalbelajar Ketuntasan

B. Rambu – Rambu Jawaban Soal

1. Pre Tes Siklus II

Pilihan ganda

1. C. Mempunyai bentuk yang tetap

2. B. Butiran pasir

3. A. Gula

4. A. Melarutkan garam

5. C. Panas

6. A. Batu

7. D. Mengembun

8. C. Air berubah menjadi batu

9. C. Mengairi sawah (irigasi)

10. C. Air laut

Page 122: UPAYA MENINGKATKAN PEMAHAMAN DAN HASIL BELAJAR …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/134/jtptiain... · ... diperoleh data bahwa aktivitas dan hasil belajar siswa ... (Pedoman

45

Essay

11. Benda cair

12. Diantaranya gula, vetsin, sirup, garam, dan susu.

13. Diantaranya untuk minum, mandi, mencuci, menyirami tanaman, dan

irigasi atau perairan di sawah

14. Cepat larut

15. Segala arah

16. Pelarutan garam dan rasanya menjadi asin

17. Air berubah menjadi merah

18. Menjadi putih, kental, dan rasanya manis

19. Lama kering, sebab tidak memperoleh cahaya panas

20. Vetsin atau moto

2. Pos Tes Siklus II

Pilihan ganda

1. A. Gula

2. C. Mempunyai bentuk yang tetap

3. B. Butiran pasir

4. A. Melarutkan garam

5. C. Panas

6. B. Batu

7. D. Mengembun

8. C. Mengairi sawah (irigasi)

9. C. Air berubah menjadi batu

10. C. Air laut

Page 123: UPAYA MENINGKATKAN PEMAHAMAN DAN HASIL BELAJAR …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/134/jtptiain... · ... diperoleh data bahwa aktivitas dan hasil belajar siswa ... (Pedoman

46

Essay

11. Diantaranya untuk minum, mandi, mencuci, menyirami tanaman, dan

irigasi atau perairan di sawah

12. Diantaranya gula, vetsin, sirup, garam, dan susu.

13. Benda cair

14. Pelarutan garam dan rasanya menjadi asin

15. Cepat larut

16. Air berubah menjadi merah

17. Segala arah

18. Menjadi putih, kental, dan rasanya manis

19. Lama kering, sebab tidak memperoleh cahaya panas

20. Vetsin atau moto

Page 124: UPAYA MENINGKATKAN PEMAHAMAN DAN HASIL BELAJAR …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/134/jtptiain... · ... diperoleh data bahwa aktivitas dan hasil belajar siswa ... (Pedoman

47

Lampiran 6 Siklus 2 Bagian 1: PEDOMAN OBSERVASI PADA SIKLUS II

Nama Sekolah : MI Sultan Agung 03

Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Alam (IPA)

Kelas/Semester : IV/II

Hasil Observasi Aktivitas Guru Siklus II

No

Descriptor/Indikator yang diamati

Pengamatan Kualifikasi

Ya Tidak SB B C K SK

1 Menyampaikan tujuan – tujuan pembelajaran yang hendak dicapai.

SB = Jika semua kegiatan pembelajaran sesuai dengan tujuan

pembelajaran

B = Jika sebagian besar kegiatan pembelajaran sesuai dengan tujuan

pembelajaran

C = Jika setengah kegiatan pembelajaran sesuai dengan tujuan

pembelajaran

K = Jika sebagian kecil kegiatan pembelajaran sesuai dengan tujuan

pembelajaran

SK = Jika kegiatan tidak sesuai dengan tujuan pembelajaran

-

-

-

-

-

Page 125: UPAYA MENINGKATKAN PEMAHAMAN DAN HASIL BELAJAR …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/134/jtptiain... · ... diperoleh data bahwa aktivitas dan hasil belajar siswa ... (Pedoman

48

2 Melakukan Apersepsi. Seperti berdo’a sebelum mulai, memotivasi

anak, mengaitkan materi dengan pengalaman, menyampaikan tujuan

atau manfaat pembelajaran.

SB = Jika empat unsur/deskriptor tampak

B = Jika tiga unsur/deskriptor tampak

C = Jika dua unsur/deskriptor tampak

K = Jika satu unsur/deskriptor tampak

SK = Jika Tidak ada deskriptor yang tampak

-

-

-

-

-

3 Membagi siswa dalam beberapa kelompok secara heterogen (tingkat

kognitif dan gender).

SB = Jika membagi siswa sesuai dengan tingkat kognitif (tinggi dan

rendah) dan gender (laki-laki dan perempuan)

B = Jika membagi siswa kurang sesuai dengan tingkat kognitif dan

gender

C = Jika membagi siswa tetapi tidak sesuai dengan tingkat kognitif dan

gender

K = Jika hanya membagi siswa

SK = Jika tidak membagi siswa.

-

-

-

-

-

4 Memeriksa kesiapan siswa diantaranya menyiapkan alat dan bahan

percobaan, Lembar Kerja Kelompok, ketersediaan alat tulis dan

Page 126: UPAYA MENINGKATKAN PEMAHAMAN DAN HASIL BELAJAR …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/134/jtptiain... · ... diperoleh data bahwa aktivitas dan hasil belajar siswa ... (Pedoman

49

kesiapan anak mengikuti pelajaran.

SB = Jika empat unsur/deskriptor tampak

B = Jika tiga unsur/deskriptor tampak

C = Jika dua unsur/deskriptor tampak

K = Jika satu unsur/deskriptor tampak

SK = Jika Tidak ada deskriptor yang tampak

-

-

-

-

-

5 Membimbing dan mengarahkan siswa dalam mempersiapkan alat,

menjelaskan langkah-langkah pelaksanaan, tata cara pengambilan data

dan penarikan kesimpulan dalam melakukan percobaan.

SB = Jika empat unsur/deskriptor tampak

B = Jika tiga unsur/deskriptor tampak

C = Jika dua unsur/deskriptor tampak

K = Jika satu unsur/deskriptor tampak

SK = Jika Tidak ada deskriptor yang tampak

-

-

- -

-

6 Mengontrol keaktifan siswa dan memberikan teguran kepada siswa

yang tidak aktif dalam melakukan eksperimen pada kelompoknya

masing – masing.

SB = Jika mengontrol keaktifan siswa, dan memberi teguran kepada

siswa yang tidak aktif

B = Jika hanya mengontrol siswa, dan kurang memberi teguran kepada

-

-

-

-

-

Page 127: UPAYA MENINGKATKAN PEMAHAMAN DAN HASIL BELAJAR …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/134/jtptiain... · ... diperoleh data bahwa aktivitas dan hasil belajar siswa ... (Pedoman

50

siswa yang tidak aktif

C = Jika kurang mengontrol siswa, dan memberi teguran kepada siswa

yang tidak aktif

K = Jika kurang mengontrol siswa, dan tidak memberi teguran kepada

siswa yang tidak aktif

SK = Jika tidak ada kontrol dan teguran bagi siswa.

7 Memandu pelaksanaan diskusi antar kelompok dari pembukaan, proses

jalanya, pemberian pengarahan, sampai pada kesimpulan.

SB = Jika empat unsur/deskriptor tampak

B = Jika tiga unsur/deskriptor tampak

C = Jika dua unsur/deskriptor tampak

K = Jika satu unsur/deskriptor tampak

SK = Jika Tidak ada deskriptor yang tampak

-

-

-

-

-

8 Memberi kesempatan dan mengarahkan setiap kelompok untuk

menyimpulkan materi pelajaran.

SB = Jika memberi kesempatan dan mengarahkan setiap kelompok

untuk menyimpulkan materi pelajaran

B = Jika memberi kesempatan dan mengarahan setiap kelompok untuk

menyimpulkan materi pelajaran namun kurang lengkap

C = Jika memberi kesempatan dan mengarahan setiap kelompok untuk

-

-

-

-

-

Page 128: UPAYA MENINGKATKAN PEMAHAMAN DAN HASIL BELAJAR …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/134/jtptiain... · ... diperoleh data bahwa aktivitas dan hasil belajar siswa ... (Pedoman

51

menyimpulkan materi pelajaran namun tidak lengkap

K = jika hanya memberi kesempatan dan mengarahan setiap kelompok

untuk menyimpulkan materi pelajaran tetapi kesimpulan tidak

tampak

SK = Jika tidak ada pemberian kesempatan dan pengarahan sama

sekali.

Keterangan : ( SB: Sangat Baik, B: Baik, C: Cukup, K: Kurang, SK: Sangat Kurang)

Pati, 30 Mei 2012

Observer,

Page 129: UPAYA MENINGKATKAN PEMAHAMAN DAN HASIL BELAJAR …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/134/jtptiain... · ... diperoleh data bahwa aktivitas dan hasil belajar siswa ... (Pedoman

52

Lampiran 6 Siklus 2 Bagian 2: PEDOMAN OBSERVASI PADA SIKLUS II

Nama Sekolah : MI Sultan Agung 03

Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Alam (IPA)

Kelas/Semester : IV/II

Hasil Observasi Aktivitas Siswa Siklus II

No

Descriptor/Indikator yang diamati

Pengamatan Kualifikasi

Ya Tidak SB B C K SK

1 Siswa menyimak tujuan – tujuan pembelajaran dan apersepsi yang

disampaikan oleh guru.

SB = Jika siswa tampak senang dan bersemangat mengikuti pelajaran

B = Jika hanya 1atau 2 siswa yang tidak senang dan bersemangat

C = Jika sekitar setengah dari siswa tampak senang dan bersemangat

K = Jika hanya 1 atau 2 siswa yang tampak senang dan bersemangat

SK = Tidak ada siswa yang senang dan bersemangt.

-

-

-

- -

2 Siswa membentuk kelompok sesuai instruksi guru (mencari kelompok,

membentuk ketua kelompok, mencatat nama dan jumlah angotanya).

SB = Jika empat unsur/deskriptor tampak

B = Jika tiga unsur/deskriptor tampak

-

-

-

-

-

Page 130: UPAYA MENINGKATKAN PEMAHAMAN DAN HASIL BELAJAR …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/134/jtptiain... · ... diperoleh data bahwa aktivitas dan hasil belajar siswa ... (Pedoman

53

C = Jika dua unsur/deskriptor tampak

K = Jika satu unsur/deskriptor tampak

SK = Jika Tidak ada deskriptor yang tampak

3 Perwakilan setiap kelompok mengambil alat dan bahan percobaan,

Lembar Kerja Kelompok (LKK), mengecek kelengkapan dan kesiapan

untuk memulai percobaan.

SB = Jika empat unsur/deskriptor tampak

B = Jika tiga unsur/deskriptor tampak

C = Jika dua unsur/deskriptor tampak

K = Jika satu unsur/deskriptor tampak

SK = Jika Tidak ada deskriptor yang tampak

-

-

-

-

-

4 Setiap kelompok sudah mampu melakukan eksperimen 1- 6 secara

runtut. Dimulai dari pengumpulan data, merumuskan masalah,

menduga (hipotesa), dan percobaan atau pembuktian.

SB = Jika empat unsur/deskriptor tampak

B = Jika tiga unsur/deskriptor tampak

C = Jika dua unsur/deskriptor tampak

K = Jika satu unsur/deskriptor tampak

SK = Jika Tidak ada deskriptor yang tampak

-

-

-

-

-

5 Setiap siswa pada kelompoknya masing – masing melibatkan diri

Page 131: UPAYA MENINGKATKAN PEMAHAMAN DAN HASIL BELAJAR …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/134/jtptiain... · ... diperoleh data bahwa aktivitas dan hasil belajar siswa ... (Pedoman

54

dalam melakukan eksperimen.

SB = Jika semua siswa terlibat aktivitas pembelajaran

B = Jika ada 1-2 siswa tidak terlibat aktivitas pembelajaran

C = Jika ada 3-4 siswa tidak terlibat aktivitas pembelajaran

K = Jika ada 5-6 siswa tidak terlibat aktivitas pembelajaran

SK = Jika lebih dari 6 siswa tidak terlibat aktivitas pembelajaran

-

-

-

-

-

6 Setiap kelompok aktif dalam percobaan, setiap siswa dalam kelompok

saling membantu, ikut mengamati proses percobaan dan membahas

hasil percobaan.

SB = Jika empat unsur/deskriptor tampak

B = Jika tiga unsur/deskriptor tampak

C = Jika dua unsur/deskriptor tampak

K = Jika satu unsur/deskriptor tampak

SK = Jika Tidak ada deskriptor yang tampak

-

-

-

-

-

7 Perwakilan setiap kelompok mempresentasikan hasil percobaan, saling

menyimak antar kelompok, memberikan tangapan dan mencocokkan

dengan konsep materi.

SB = Jika empat unsur/deskriptor tampak

B = Jika tiga unsur/deskriptor tampak

C = Jika dua unsur/deskriptor tampak

-

-

-

-

-

Page 132: UPAYA MENINGKATKAN PEMAHAMAN DAN HASIL BELAJAR …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/134/jtptiain... · ... diperoleh data bahwa aktivitas dan hasil belajar siswa ... (Pedoman

55

K = Jika satu unsur/deskriptor tampak

SK = Jika Tidak ada deskriptor yang tampak

8 Setiap kelompok aktif dalam diskusi antar kelompok, saling

mengemukakan pendapat, memberi tangapan dan saling menghormati

pendapat dalam diskusi antar kelompok.

SB = Jika empat unsur/deskriptor tampak

B = Jika tiga unsur/deskriptor tampak

C = Jika dua unsur/deskriptor tampak

K = Jika satu unsur/deskriptor tampak

SK = Jika Tidak ada deskriptor yang tampak

-

-

- -

-

9 Setiap kelompok terlibat dalam menyimpulkan materi pelajaran.

Partisipan masing-masing kelompok tampak, setiap angota ikut

berpartisipasi (mendengarkan dan mengamati), serta kekompakan

kelompok.

SB = Jika empat unsur/deskriptor tampak

B = Jika tiga unsur/deskriptor tampak

C = Jika dua unsur/deskriptor tampak

K = Jika satu unsur/deskriptor tampak

SK = Jika Tidak ada deskriptor yang tampak

- - -

- -

Page 133: UPAYA MENINGKATKAN PEMAHAMAN DAN HASIL BELAJAR …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/134/jtptiain... · ... diperoleh data bahwa aktivitas dan hasil belajar siswa ... (Pedoman

56

10 Setiap kelompok membersihkan dan menyimpan alat dan bahan yang

digunakan dalam eksperimen.

SB = Jika semua siswa terlibat mengemasi alat percobaan

B = Jika hanya 1/ 2 siswa tidak terlibat mengemasi alat percobaan

C = Jika sekitar setengah dari siswa terlibat mengemasi alat percobaan

K = Jika hanya 1 atau 2 siswa yang terlibat mengemasi alat percobaan

SK = Tidak ada siswa yang terlibat mengemasi alat percobaan

-

- - - -

Keterangan: ( SB: Sangat Baik, B: Baik, C: Cukup, K: Kurang, SK: Sangat Kurang)

Pati, 30 Mei 2012

Observer,

Page 134: UPAYA MENINGKATKAN PEMAHAMAN DAN HASIL BELAJAR …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/134/jtptiain... · ... diperoleh data bahwa aktivitas dan hasil belajar siswa ... (Pedoman

57

Lampiran 7:

Lembar Hasil Pretes Dan Postes Pemahaman Konsep pada Siklus II

Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Alam

Materi Pokok : Sifat-sifat Benda Cair

Kelas/Semester : IV/II

KKM : 70

No Nama Siswa Skor Ketuntasan Mencapai KKM Skor Ketuntasan Mencapai KKM

Pre Tes Sudah Belum Post Tes Sudah Belum

1 Agus Gunawan 70 80

2 Alviana Ulum Nur Mufida 65 80

3 Fitri Nur Wahyu 70 90

4 M. Rifki Anwar 60 75

5 M. Ridwan 70 85

6 M. Abdul Azis 60 80

7 M. Nurrohman 55 65

8 M. Fauzan Asrori 55 65

Page 135: UPAYA MENINGKATKAN PEMAHAMAN DAN HASIL BELAJAR …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/134/jtptiain... · ... diperoleh data bahwa aktivitas dan hasil belajar siswa ... (Pedoman

58

9 M. Suparno 70 85

10 Miftakhur Rohim 50 70

11 Ma’ishatul Muyassaroh 70 90

12 Novi Zulvin Ardiani 70 80

13 Nanda Silviano 60 80

14 Putri Fatma Sari 70 85

15 Sindi Lorena Sari 60 80

16 Thomas Diki Setiawan 55 75

17 Zeli Ulama Wati 70 85

Jumlah 1080 1350

Rata-rata 63,5 79,5

Skor Maksimal 70 90

Skor Minimal 55 65

Skor Ideal 100 100

Page 136: UPAYA MENINGKATKAN PEMAHAMAN DAN HASIL BELAJAR …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/134/jtptiain... · ... diperoleh data bahwa aktivitas dan hasil belajar siswa ... (Pedoman

59

Sedangkan untuk menentukan ketuntasan belajar siswa dari daftar nilai di atas, dihitung dengan rumus ketuntasan belajar secara

klasikal yaitu sebagai berikut:

%100didik pesertaseluruh Jumlah

tuntasyangdidik pesertaJumlah klasikalbelajar Ketuntasan

%100 17

15klasikalbelajar Ketuntasan

17

1500

2,88

Page 137: UPAYA MENINGKATKAN PEMAHAMAN DAN HASIL BELAJAR …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/134/jtptiain... · ... diperoleh data bahwa aktivitas dan hasil belajar siswa ... (Pedoman

60

Lampiran 8:

Panduan Penilaian Pada Pedoman Observasi Aktivitas Guru dan Siswa Pada

Pembelajaran IPA Tentang Sifat – Sifat Benda Cair Melalui Penerapan

Metode Eksperimen

A. Pemberian Nilai Pada Pedoman Observasi Aktivitas Guru

Pemberian nilai pada pedoman observasi aktivitas guru harus disesuaikan

dengan terlaksananya semua komponen pada setiap indikator. Jika pada proses

pembelajaran, aktivitas guru sudah sesuai dengan hal – hal di bahwah ini, maka

diberikan kualifikasi sangat baik (SB) atau baik (B). Akan tetapi, jika belum

sesuai, maka diberikan kualifikasi cukup (C), kurang (K), atau sangat kurang

(SK) dengan melihat sejauh mana terlaksananya komponen – komponen pada

setiap indikator dibawah ini.

1. Indikator Pertama

Guru menyampaikan tujuan – tujuan pembelajaran dengan suara yang

nyaring, bahasa yang jelas, dan pandangan yang mengarah kepada seluruh

siswa.

2. Indikator Kedua

Guru melakukan apersepsi dengan cara mengaitkan materi pelajaran dengan

peristiwa – peristiwa yang terjadi dalam kehidupan serta pengalaman –

pengalaman yang pernah dialami oleh peserta didik baik secara langsung

maupun tidak langsung.

3. Indikator Ketiga

Guru membagi siswa dalam 4 kelompok secara heterogen dilihat dari

tingkat kognitif maupun gender.

4. Indikator Keempat

Menyiapkan alat dan bahan (botol, ember, air, gelas, tissue/kain, botol

berlubang, dan selang) yang akan digunakan dalam eksperimen dengan

lengkap. Selain itu, guru juga menyiapkan LKK sebagai panduan dalam

melakukan eksperimen secara lengkap.

Page 138: UPAYA MENINGKATKAN PEMAHAMAN DAN HASIL BELAJAR …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/134/jtptiain... · ... diperoleh data bahwa aktivitas dan hasil belajar siswa ... (Pedoman

61

5. Indikator Kelima

Guru memberikan bimbingan dalam melakukan eksperimen khususnya

kelompok yang mengalami kesulitan. Bimbingan ini dimulai dari persiapan

alat dan bahan yang digunakan, sistematika pelaksanaan, serta tata cara

dalam menuliskan hasil atau temuan dalam eksperimen pada LKK.

6. Indikator Keenam

Guru mengontrol keaktifan setiap siswa dengan cara mengecek setiap

kelompok ketika melakukan eksperimen dan memberi teguran kepada siswa

yang tidak aktif.

7. Indikator Ketujuh

Guru bertindak sebagai moderator dalam pelaksanaan diskusi kelompok.

diskusi antar kelompok ini diawali dengan cara guru memberikan

kesempatan kepada setiap kelompok untuk mempresentasikan hasil

eksperimennya, selanjutnya guru memberikan kepada setiap kelompok

untuk saling menanggapi dan memberikan sara serta kritikannya.

8. Indikator Kedelapan

Guru memberikan kesempatan kepada setiap kelompok untuk

menyimpulkan materi pelajaran yang telah dipelajari.

B. Pemberian Penilaian Pada Pedoman Observasi Aktivitas Siswa

Pemberian nilai pada pedoman observasi aktivitas siswa harus disesuaikan

dengan terlaksananya semua komponen pada setiap indikator. Jika pada proses

pembelajaran, aktivitas siswa sudah sesuai dengan hal – hal di bahwah ini,

maka diberikan kualifikasi sangat baik (SB) atau baik (B). Akan tetapi, jika

belum sesuai, maka diberikan kualifikasi cukup (C), kurang (K), atau sangat

kurang (SK) dengan melihat sejauh mana terlaksananya komponen –

komponen pada setiap indikator dibawah ini.

1. Indikator Pertama

Semua siswa menyimak tujuan pembelajaran serta apersepsi yang

disampaikan oleh guru.

Page 139: UPAYA MENINGKATKAN PEMAHAMAN DAN HASIL BELAJAR …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/134/jtptiain... · ... diperoleh data bahwa aktivitas dan hasil belajar siswa ... (Pedoman

62

2. Indikator Kedua

Semua siswa membentuk kelompok sesuai instruksi guru.

3. Indikator Tiga

Perwakilan setiap kelompok mengambil alat dan bahan serta LKK yang

akan digunakan dalam eksperimen

4. Indikator Keempat

Setiap kelompok sudah mampu melaksanakan eksperimen 1 – 6 secara

sistematis.

5. Indikator Kelima

Setiap siswa pada kelompoknya masing – masing melibatkan diri dalam

melakukan eksperimen. Hal ini dapat berupa mempersiapkan alat dan bahan

serta LKK, dan mencatat hal – hal yang penting dalam eksperimen.

6. Indikator Keenam

Setiap kelompok melakukan diskusi inter kelompok untuk membahas hasil

temuan dalam eksperimen dan selanjutnya membuat kesimpulan.

7. Indikator Ketujuh

Setiap kelompok mempresentasikan hasil eksperimennya dengan baik. hasil

eksperimen yang dipresentasikan harus dilihat kesesuaiannya dengan teori

yang telah ada.

8. Indikator Kedelapan

Setiap kelompok dalam diskusi antar kelompok harus mengemukakan

pendapatnya, serta saling memberi kritikan dan sarannya.

9. Indikator Kesembilan

Setiap kelompok harus terlibat dalam menyimpulkan materi pelajaran.

10. Indikator Kesepuluh

Setiap kelompok harus membersihkan dan menyimpan alat dan bahan yang

telah digunakan dalam melakukan eksperimen.