upaya meningkatkan keaktifan belajar tik dengan … · upaya meningkatkan keaktifan belajar tik ....
TRANSCRIPT
UPAYA MENINGKATKAN KEAKTIFAN BELAJAR TIK
DENGAN MENERAPKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF
TIPE EXAMPLES NON EXAMPLES
KELAS X SMA NEGERI 1 SURUH
TAHUN PELAJARAN 2016/2017
ARTIKEL ILMIAH
Diajukan kepada
Fakultas Teknologi Informasi
Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Komputer
Oleh :
Gayuh Dwi Harianja Pratrisna
702012060
Program Studi Pendidikan Teknik Informatika
Dan Komputer
Fakultas Teknologi Informasi
Universitas Kristen Satya Wacana
Salatiga
1
1. LATAR BELAKANG MASALAH
Pendidikan mempunyai peranan yang sangat penting dalam mengembangkan
kemampuan serta meningkatkan mutu kehidupan bangsa Indonesia. Berkaitan dengan hal
tersebut, pemerintah menetapkan sebuah peraturan tentang masalah pendidikan di
Indonesia, yang termuat dalam UU No. 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan
Nasional Pasal 3, bahwa:pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan
membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan
kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi
manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia,
sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga Negara yang demokratis serta
bertanggung jawab [ 1 ]
Namun seperti diketahui, bahwa salah satu permasalahan pendidikan yang
dihadapi bangsa Indonesia saat ini adalah mengenai rendahnya kualitas pendidikan pada
setiap jenjang dan satuan pendidikan. Berbagai upaya telah dilakukan untuk
meningkatkan kualitas pendidikan nasional, antara lain melalui berbagai pelatihan dan
peningkatan kualifikasi guru, perbaikan sarana dan prasarana, penyempurnaan kurikulum,
pengadaan buku dan alat–alat pelajaran serta peningkatan mutu manajemen sekolah.
Namun demikian, berbagai indikator kualitas pendidikan belum menunjukkan
peningkatan kualitas sesuai dengan harapan.
Kualitas pendidikan pada setiap jenjang dan satuan pendidikan salah satunya dapat dilihat
melalui prestasi belajar yang dicapai siswa karena prestasi tersebut menunjukkan sejauh
mana tingkat penguasan siswa terhadap mata pelajaran yang telah ditempuh. [ 2 ]
Peserta didik harus disiapkan sejak awal untuk mampu bersosialisasi dengan
lingkungannya sehingga berbagai jenis model pembelajaran yang dapat digunakan oleh
pendidik. Model-model pembelajaran sosial merupakan pendekatan pembelajaran yang
dapat digunakan di kelas dengan melibatkan peserta didik secara penuh (student center)
sehingga peserta didik memperoleh pengalaman dalam menuju kedewasaan, peserta
dapat melatih kemandirian, peserta didik dapat belajar dari lingkungan kehidupannya. [ 3
]Untuk membantu Strategi pembelajaran yang aktif, guru dapat menerapkan berbagai
metode pembelajaran dan model pembelajaran yang relevan. Salah satu model yang
diterapkan dalam pembelajaran yang relevan adalah model pembelajaran Examples Non
Examples. Model pembelajaran Examples Non Examples membelajarkan kepekaan siswa
terhadap permasalahan yang ada di sekitar melalui analisis contoh-contoh berupa
gambar-gambar/foto/kasus yang bermuatan masalah. Siswa diarahkan untuk
mengidentifikasi masalah, mencari alternatif pemecahan masalah, dan menentukan cara
pemecahan masalah yang paling efektif, serta melakukan tindak lanjut.Metode
pembelajaran ini dapat menggeser penerapan strategi klasikal (metode cermah) menjadi
suatu metode baru yang dapat mengupayakan siswa lebih aktif dan kritis dalam berfikir,
sehingga siswa tidak diposisikan sebagai penerima materi yang pasif. [ 4]
Berdasarkan latar belakang masalah di atas, hasil observasi, dan interview yang telah
dilakukan mengenai keaktifan belajar TIK siswa, serta sepengetahuan peneliti belum
pernah ada penelitian mengenai model Pembelajaran Examples Non Examples di SMA N
1 SURUH, maka peneliti ingin mengetahui pengaruh model Pembelajaran Examples Non
Examples terhadap keaktifan belajar TIK siswa di sekolah tersebut. Dengan demikian
maka dalam penelitian ini penulis tertarik untuk meneliti tentang “ Upaya Meningkatkan
Hasil Belajar TIK dengan Menerapkan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Examples
2
Non Examples Kelas X SMA N 1 SURUH Kabupaten Semarang Tahun Pelajaran
2016/2017.
Tujuan dari penelitian ini adalah :
1) Mendesain pembelajaran TIK pada siswa kelas X SMA Negeri 1 Suruh kabupaten
Semarang Semester I Tahun Pelajaran 2016/2017 dengan menggunakan model
pembelajaran kooperatif tipe Examples Non Examples.
2) Untuk mengetahui tingkat perubahan keaktifan yang terjadi pada siswa dalam
partisipasi dengan diterapkannya pembelajaran strategi Model pembelajaran
Examples non Examplespada pembelajaran TIK siswa kelas X SMA Negeri 1 Suruh
kabupaten Semarang Semester I Tahun Pelajaran 2016/2017.
2. KAJIAN PUSTAKA
Keaktifan belajar siswa merupakan unsur dasar yang penting bagi keberhasilan
proses pembelajaran. Keaktifan adalah kegiatan yang bersifat fisik maupun mental, yaitu
berbuat dan berfikir sebagai suatu rangkaian yang tidak dapat dipisahkan. Keaktifan
siswa dalam kegiatan belajar tidak lain adalah untuk mengkonstruksi pengetahuan
mereka sendiri. Mereka aktif membangun pemahaman atas persoalan atau segala sesuatu
yang mereka hadapi dalam proses pembelajaran. [ 5 ]
Indikator Keaktifan observasi di sekolah dalam pelajaran TIK Sebagai berikut :
1) Siswa mendengarkan materi yang disampaikan.
2) Kerjasama siswa dalam kelompok
3) Membuat perencanaan dan pembagian kerja yang matang
4) Kemampuan siswa mengemukakan pendapat dalam kelompok
5) Memberi kesempatan berpendapat kepada teman dalam kelompok
6) Mendengarkan dengan baik ketika teman berpendapat
7) Memberi gagasan yang cemerlang
8) Memanfaatkan potensi anggota kelompok
9) Keputusan berdasarkan pertimbangan anggota yang lain
10) Saling membantu dan menyelesaikan masalah
11) Melaporkan hasil diskusi kelompok.
Perubahan lingkungan luar dunia pendidikan, mulai lingkungan sosial, ekonomi,
teknologi, sampai politik mengharuskan dunia pendidikan memikirkan kembali
bagaimana perubahan tersebut mempengaruhinya sebagai sebuah institusi sosial dan
bagaimana harus berinteraksi dengan perubahan tersebut. Salah satu perubahan
lingkungan yang sangat mempengaruhi dunia pendidikan adalah hadirnya teknologi
informasi dan komputer (TIK). [ 6 ]
Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi (TIK) telah memberikan
pengaruh terhadap dunia pendidikan khususnya dalam proses pembelajaran. Melalui mata
pelajaran Teknologi Informasi dan Komunikasi diharapkan siswa dapat terlibat pada
perubahan pesat dalam kehidupan yang mengalami penambahan dan perubahan dalam
penggunaan beragam produk teknologi informasi dan komunikasi.Dengan menggunakan
Teknologi Informasi dan Komunikasi, siswa akan dengancepat mendapatkan ide dan
pengalaman dari berbagai kalangan. Penambahan kemampuan siswa karena penggunaan
3
Teknologi Informasi dan Komunikasi akan mengembangkan sikap inisiatif dan
kemampuan belajar mandiri, sehingga siswa dapat memutuskan dan mempertimbangkan
sendiri kapan dan dimana penggunaan Teknologi Informasi dan Komunikasi secara tepat
dan optimal, termasuk apa implikasinya saat ini dan dimasa yang akan datang. [ 7 ]
Dalam pemanfaatan TIK di kelas, kita harus mengakui bahwa ketersediaan perangkat
TIK di dalam kelas seringkali jumlahnya masih sangat terbatas, selain juga harus
mengakui bahwa akses guru ke teknologi (TIK) kadang juga masih sangat terbatas. Oleh
karena itu, dalam tahap awal perencanaan implementasi, para guru perlu lebih fokus pada
model kegiatan pembelajaran menggunakan TIK. Bukan pada penggunaan perangkat
TIK itu sendiri.[8 ]Salah satu upaya yang dapat dilakukan oleh guru untuk menigkatkan
keaktifan siswa adalah dengan menerapkan model-model pembelajaran pembelajaran
yang inovatif, karena peran guru sebagai agen pembelajaran yang harus mampu
membangkitkan minat belajar peserta didik.
Model pembelajaran diartikan sebagai prosedur sistematis dalam
mengorganisasikan pengalaman belajar untuk mencapai tujuan belajar. Upaya pencapaian
tujuan pembelajaran yang telah dirancang sebelumnya oleh guru dalam rencana
pelaksanaan pembelajaran membutuhkan suatu strategi,pembelajaran kooperatif dapat
menjadi salah satu alternatif karena banyak pendapat yang menyatakan bahwa
pembelajaran aktif termasuk kooperatif mampumeningkatkan efektivitas
pembelajaran. Pembelajaran kooperatif mengutamakan kerjasama antar siswa untuk
mencapai tujuan pembelajaran. Menggunakan pembelajaran kooperatif dapat mengubah
peran guru, dari yang berpusat pada gurunya ke pengelolaan siswa dalam kelompok-
kelompok kecil.[9 ]
Model pembelajaran kooperatif merupakan suatu model pembelajaran yang
mengutamakan adanya kelompok-kelompok. Setiap siswa yang ada dalam kelompok
mempunyai tingkat kemampuan yang berbeda-beda (tinggi, sedang dan rendah) dan jika
memungkinkan anggota kelompok berasal dari ras, budaya, suku yang berbeda serta
memperhatikan kesetaraan jender. [ 10 ]Model pembelajaran yang menarik dan variatif
akan berimplikasi pada minat maupun motivasi peserta didik dalam mengikuti proses
belajar mengajar di kelas. Guru harus berani berinovasi dan beradaptasi dengan
pendekatan pembelajaran PAIKEM sehingga tidak terpaku pada metode ceramah
saja.Salah satu alternatif untuk memecahkan masalah tersebut adalah dengan menerapkan
model pembelajaran example non example.[ 11 ]
Model pembelajaran example non example adalah suatu model pembelajaran yang
menggunakan media gambar dalam penyampaian materi pembelajaran yang bertujuan
mendorong siswa untuk belajar berfikir kritis dengan jalan memecahkan permasalahan-
permasalahan yang terkandung dalam contoh-contoh gambar yang disajikan. Media
gambar yang digunakan dalam pembelajaran example-non example disusun dan
dirancang agar siswa dapat menganalisis gambar tersebut menjadi sebuah bentuk
deskripsi singkat mengenai pesan dari gambar yang ditayangkan. Cara ini bertujuan
untuk mempersiapkan siswa secara cepat dengan menggunakan dua hal yaitu example
dan non example dari suatu definisi konsep yang ada, dan meminta siswa untuk
mengklasifikasikan keduanya sesuai dengan konsep yang ada. Example memberikan
gambaran akan sesuatu yang menjadi contoh akan suatu materi yang sedang dibahas,
4
sedangkan non example memberikan gambaran akan sesuatu yang bukanlah contoh dari
suatu materi yang sedang dibahas”.[ 12 ]
Langkah-langkah Model Pembelajaran Examples Non Examples
Komalasari (2010:61-62) mengemukakan langkah-langkah model pembelajaran examples
non examples sebagai berikut:
1. Guru mempersiapkan gambar-gambar tentang permasalahan yang sesuai dengan
pembelajaran.
2. Guru menempelkan gambar di Lembar Kerja Siswa (LKS).
3. Guru memberi petunjuk dan memberi kesempatan pada siswa untuk
memperhatikan/menganalisis permasalahan yang ada di gambar.
4. Melalui diskusi kelompok, siswa mendiskusikan permasalahan yang ada pada
gambar. Hasil diskusi dari analisis permasalahan dalam gambar dicatat pada kertas.
5. Tiap kelompok diberi kesempatan mempresentasikan hasil diskusinya.
6. Mulai dari komentar/hasil diskusi dari siswa guru mulai menjelaskan materi sesuai
tujuan yang ingin dicapai.
7. Menarik kesimpulan
Menurut (Agus Suprijono, 2009 : 125) Langkah – langkah model pembelajaran examples
non examples diantaranya :
Guru dan peserta didik menyimpulkan materi sesuai dengan tujuan
pembelajaranModifikasi model pembelajaran Examples Non Examples :
1) Guru menulis topik pembelajaran
2) Guru menulis tujuan pembelajaran
3) Guru membagi peserta didik dalam kelompok (masing-masing kelompok
beranggotakan 6-7 orang)
4) Guru menempelkan gambar di papan tulis atau menayangkannya melalui LCD atau
OHP
5) Guru meminta kepada masing-masing kelompok untuk membuat rangkuman tentang
macam-macam gambar yang ditunjukkan oleh guru melalui LCD
6) Guru meminta salah satu kelompok mempresentasikan hasil rangkumannya,
sementara kelompok lain sebagai penyangga dan penanya.
7) Peserta didik melakukan diskusi
8) Guru memberikan penguatan pada hasil diskusi. Kebaikan :
a. Siswa lebih kritis dalam menganalisa gambar
b. Siswa mengetahui aplikasi dari materi berupa contoh gambar
c. Siswa diberi kesempatan untuk mengemukakan pendapatnya
d. Konsep hasil belajar
Kelebihan dan Kelemahan Model Pembelajaran Examples Non ExamplesMenurut Buehl
(1996) keuntungan dari metode examplenonexample antara lain:
a. Siswa berangkat dari satu definisi yang selanjutnya digunakan untuk memper- luas
pemahaman konsepnya dengan lebih mendalam dan lebih komplek
5
b. Siswa terlibat dalam satu proses discovery (penemuan), yang mendorong mereka
untuk membangun konsep secara progresif melalui pengalaman dari example dan
non example
c. Siswa diberi sesuatu yang berlawanan untuk mengeksplorasi karakteristik dari suatu
konsep dengan mempertimbangkan bagian non example yang dimungkinkan masih
terdapat beberapa bagian yang merupakan suatu karakter dari konsep yang telah
dipaparkan pada bagian example.
Sedangkan kekurangannya model Examples Non Examples, yaitu:
a. Tidak semua materi dapat disajikan dalam bentuk gambar.
b. Memakan waktu yang banyak.
Tinjauan Penelitian yang Relevan
Penelitian ini diperkuat dengan penelitian terdahulu yang dilaksanakan oleh Tri
Murhanjati Sholihah (2015) dalam penelitian yang berjudul “Peningkatan Keaktifan dan
Hasil Belajar Siswa Kelas X Jasaboga 3 SMK N 6 Yogyakarta melalui Penerapan Metode
Pembelajaran Examples Non Examples pada Mata Pelajaran Pengetahuan Bahan
Makanan” Hasil penelitian menunjukkan bahwa penerapan model pembelajaran
Examples Non Examples mampu meningkatkan keaktifan siswa dengan metode
pembelajaran Examples Non Examples dari siklus I sebesar 60% dan siklus II sebanyak
84,5% dengan peningkatan keaktifan sebanyak 24,5% Berdasarkan hasil penelitian ini
maka dapat disimpulkan, bahwa penerapan model pembelajaran Examples Non Examples
dapat meningkatkan keaktifan belajar siswa pada pembelajaran pengetahuan bahan
makanan di kelas X Jasa Boga 3 SMK N 6 Yogyakarta.
Selain itu penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Putra (2012) dalam penelitian
yang berjudul “Penerapan Metode Pembelajaran Examples Non Examplespada Mata
Pelajaran Pekerjaan Mekanika Dasar Kelistrikan Kelas X di SMK Negeri 2 Yogyakarta”.
Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa metode pembelajaran Examples
Non Examplesdapat meningkatkan aktivitas belajar siswa, yaitu ditunjukkan dengan
meningkatnya aktivitas positif siswa siklus I ke siklus II, yaitu 12,50% dan menurunnya
aktivitas negatif siswa siklus I ke siklus II, yaitu 6,67%. Hal ini menunjukkan bahwa
penerapan metode pembelajaran Examples Non Examplesdapat meningkatkan aktivitas
belajar siswa kelas X dalam pembelajaran Pekerjaan Mekanik Dasar Kelistrikan di SMK
Negeri 2 Yogyakarta.
Serta hasil penelitian yang dilakukan oleh Yeny Surya Dewi (2012) dalam
penelitian yang berjudul ”Penerapan Strategi Pembelajaran Examples Non Examples
untuk Meningkatkan Aktivitas dan Hasil Belajar IPA Siswa Kelas IV SD N 2 Logede
Karangnongko Klaten Tahun Pelajaran 2012/ 2013“ Dari penelitian menunjukkan adanya
peningkatan aktivitas belajar IPA melalui strategi examples non examples yang dilihat
dari aspek : 1) kemampuan bertanya sebelum tindakan 3 siswa (21,43%) diakhir tindakan
12 siswa (87,71%), 2) Kemampuan menjawab pertanyaan sebelum tindakan 4 siswa
(28,57%) dan diakhir tindakan 13 siswa (92,86%), 3) Aktivitas maju kedepan sebelum
tindakan 2 siswa (14,29%) dan diakhir tindakan 11 siswa (78,57%).
Berdasarkan kajian teori dan kerangka berpikir, maka hipotesis tindakan dalam
penelitian ini adalah melalui model pembelajaran kooperatif tipe Examples Non
Examplesdiduga dapat meningkatkan keaktifan belajar TIK pada siswa kelas X.A dan
X.D SMA Negeri 1 Suruh Kabupaten Semarang Semester I Tahun Pelajaran 2016/2017”.
6
3. METODE PENELITIAN
Penelitian ini dilaksanakan pada bulan September 2016. Penelitian ini akan
dilaksanakan di kelas X.A dan X.D SMA Negeri 1 Suruh Kabupaten Semarang. Alasan
mengambil lokasi atau tempat ini dengan pertimbangan, subyek penelitian yang sesuai
dengan tujuan dan sasaran peneliti. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas X.A dengan
jumlah siswa 27 anak, laki-laki 10 anak dan perempuan 17 anak, dan kelas X.D dengan
jumlah 27 anak, laki-laki 10 anak dan perempuan 17 anak SMA Negeri 1 Suruh
Kabupaten Semarang.
Variabel penelitian ini adalah Penggunaan metode Examples Non Examples dan
Keaktifan belajar TIK dalam pembelajaran Examples Non Examples, Dalam Penelitian
ini variabel terikat yang diteliti yaitu keaktifan belajar siswa. Dalam penelitian ini
keaktifan belajar diambil dari observasi. Keaktifan belajar yang diambil yaitu keaktifan
belajar TIK kelas X.A dan X.D.
Desain penelitian yang digunakan adalah metode eksperimen One-shot Case Study.
Pada desain ini, siswa diberikan perlakuan dan dilakukan observasi selama proses
pembelajaran.Untuk Jenis data yang akan diambil adalah data keaktifan belajar dan data
dari lembar observasi kegiatan pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran
Examples Non Examples pada mata pelajaran TIK siswa kelas X.A dan X.D SMA Negeri
1 Suruh semester I tahun pelajaran 2016/2017. Teknik pengumpulan data dalam
penelitian ini dilakukan melalui observasi yang dilakukan pada akhir eksperimen, data
tentang proses pembelajaran diambil pada saat dilaksanakannya tindakan dengan
menggunakan lembar observasi, yang meliputi implementasi penggunaan model
Examples Non Examples dalam pembelajaran dan proses belajar siswa sesuai dengan
langkah-langkah model pembelajaran Examples Non Examples.
Dengan melihat latar belakang permasalahan dan untuk meningkatkan keaktifan
belajar TIK dengan penggunaan pembelajaran kooperatif model pembelajaran Examples
Non Examples maka dipergunakan Pada proses pembelajaran dinilai dari jumlah
keseluruhan kegiatan penggunaan pembelajaran kooperatif model pembelajaran
Examples Non Examples, sebagai strategi pembelajaran telah diterapkan oleh peneliti
minimal kualitas keaktifan belajar dengan kategori cukup yaitu dengan rata-rata 3 dari
skor nilai 1 – 5 dan Peningkatan keaktifan belajar siswa mata pelajaran TIK, peneliti
memberi target rata-rata 65% keatas dari persentase maksimal 100%. Dalam penelitian
ini teknik analisis data menggunakan kuantitatif berupa lembar observasi aktivitas siswa
dan analisis data kualitatif berupa keaktifan siswa selama pembelajaran.
Menurut Smith and Ragan, (1993) Desain Pembelajaran merupakan prinsip-
prinsip penerjemahan dari pembelajaran dan intruksi kedalam rencana-rencana untuk
bahan-bahan dan aktivitas-aktivitas instruksional. Desain Pembelajaran dapat dianggap
sebagai suatu sistem yang berisi banyak komponen yang saling berinteraksi. Komponen-
komponen tersebut harus dikembangkan dan diimplementasikan untuk kelengkapan
instruksional.
Langkah-Langkah Pembelajaran Sebelum diterapkan model pembelajaran
Examples Non Examples
7
Kegiatan Deskripsi Kegiatan
Pendahuluan
1. Mengucap Salam
2. Mengajak semua siswa berdo’a menurut agama dan keyakinan
masing-masing (untuk mengawali kegiatan pembelajaran)
3. Melakukan komunikasi tentang kehadiran siswa.
4. Guru menyiapkan peserta didik secara psikis dan fisik untuk
mengikuti proses pembelajaran,
5. Apersepsi, sebagai penggalian pengetahuan awal siswa terhadap
materi yang akan diajarkan.
Inti
1. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran dan pokok-pokok materi
yang akan dipelajari (eksplorasi)
2. Penjelasan guru tentang pembagian kelompok dan cara belajar.
(eksplorasi)
3. Siswa bekerja dalam kelompok menyelesaikan permasalahan yang
diajukan guru. Guru berkeliling untuk memantau suasana diskusi
(elaborasi)
4. Siswa wakil kelompok mempresentasikan hasil penyelesaian dan
alasan atas jawaban permasalahan yang diajukan guru (elaborasi)
5. Siswa dalam kelompok menyelesaikan lembar kerja (LKS) yang
diajukan guru. Guru berkeliling untuk mengamati, memotivasi,
dan memfasilitasi kerja sama (elaborasi)
6. Siswa wakil kelompok mempresentasikan hasil kerja kelompok
dan kelompok yang lain menanggapi hasil kerja kelompok yang
mendapat tugas (elaborasi)
7. Dengan mengacu pada jawaban siswa, melalui tanya jawab, guru
dan siswa membahas cara penyelesaian masalah yang tepat
(konfirmasi)
8. Guru mengadakan refleksi dengan menanyakan kepada siswa
tentang hal-hal yang dirasakan siswa, materi yang belum dipahami
dengan baik, kesan dan pesan selama mengikuti pembelajaran
(konfirmasi)
Penutup
1. Guru dan siswa membuat kesimpulan cara menyelesaikan topic
bahasan
2. Siswa mengerjakan lembar tugas (LKS),
3. Siswa menukarkan lembar tugas satu dengan yang lain, kemudian,
guru bersama siswa membahas penyelesaian lembar tugas dan
sekaligus dapat memberi nilai pada lembar tugas sesuai
kesepakatan yang telah diambil (ini dilakukan apabila waktu masih
tersedia)
4. Mengajak semua siswa berdo’a menurut agama dan keyakinan
masing-masing (untuk menutup kegiatan pembelajaran.
8
Langkah-Langkah Pembelajaran dengan menggunakan metode Examples Non
Examples
Kegiatan Deskripsi Kegiatan
Pendahuluan
1. Mengucap Salam
2. Mengajak semua siswa berdo’a menurut agama dan keyakinan
masing-masing (untuk mengawali kegiatan pembelajaran)
3. Melakukan komunikasi tentang kehadiran siswa.
4. Menyampaikan tujuan pembelajaran pada siswa.
5. Apersepsi untuk mengingatkan pengalaman dan pengetahuan yang
sudah dimiliki oleh siswa.
Inti
1. Guru menyampaikan secara singkat garis-garis besar materi yang
akan dipelajari (eksplorasi)
2. Guru menjelaskan model pembelajaran yang akandigunakan,
yaituexamples non examples.
3. Siswa dibagi menjadi beberapa kelompok secara acak, setiap
kelompok terdiri dari 5-6 siswa.
4. Siswa duduk sesuai dengan kelompoknya masing masing.
5. Guru menayangkan gambar-gambar di proyektor, gambar tersebut
berupa macam-macam perangkat hardware.
6. Siswa diarahkan untuk menganalisa gambar, kemudian
mengelompokkan gambar tersebut apakah termasuk ke dalam
kelompok Input Device, Output Device dan Input Output
Device(elaborasi).
7. Siswa mendiskusikan masalah, bertukar pendapat, dan membahas
gambar-gambar yang ditampilkan. (elaborasi)
8. Siswa di dalam kelompok diminta untuk mencatat masing-masing
jawaban pada kertas yang disediakan sesuai pengamatan terhadap
gambar yang telah ditayangkan guru (eksplorasi).
9. Guru memantau suasana diskusi, dan mengingatkan cara diskusi
yang baik agar semua anggota diskusi dapat berperan secara aktif.
10. Guru memberikan kesempatan kepada tiap kelompok untuk
membacakan hasil diskusinya. (elaborasi)
11. Guru menjelaskan materi sesuai tujuan yang ingin dicapai
(elaborasi)
12. Guru memberikan umpan balik positif dan memberikan penguatan
secara lisan (konfirmasi), menghargai karya dan prestasi orang lain.
13. Guru memfasilitasi siswa melakukan refleksi untuk memperoleh
pengalaman belajar yang telah dilakukan. (Konfirmasi)
Penutup
1. Bersama-sama siswa membuat kesimpulan / rangkuman hasil
belajar selama sehari.
2. Bertanya jawab tentang materi yang telah dipelajari (untuk
mengetahui hasil ketercapaian materi)
3. Melakukan penilaian hasil belajar
9
4. Mengajak semua siswa berdo’a menurut agama dan keyakinan
masing-masing (untuk menutup kegiatan pembelajaran)
4. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Hasil Penelitian
Pembelajaran kooperatif merupakan model pembelajaran dimana peserta didik
membentuk kelompok diskusi, kegiatan diskusi ini diharapkan dapat membuat peserta
didik menjadi aktif. Model Pembelajaran Examples Non Examples atau juga biasa di
sebut example and non-example merupakan model pembelajaran yang menggunakan
gambar sebagai media pembelajaran. Penggunaan media gambar ini disusun dan
dirancang agar siswa dapat menganalisis gambar tersebut menjadi sebuah bentuk
diskripsi singkat mengenai apa yang ada di dalam gambar. Penggunaan Model
Pembelajaran Examples Non Examples ini lebih menekankan pada konteks analisis siswa.
Secara keseluruhan penelitian metode eksperimen yang telah dilakukan dengan
menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Examples Non Examples berjalan
sesuai perencanaan yang telah dibuat sehingga model pembelajaran ini dapat
meningkatkan keaktifan belajar peserta didik.
Gambar 1 merupakan grafik keaktifan belajar siswa pada mata pelajaran TIK
dimulai dari kondisi awal sebelum diterapkannya model pembelajaran Examples Non
Examples dan waktu diterapkannya pembelajaran tipe Examples Non Examples.
Gambar 1. Grafik keaktifan proses pembelajaran
Penelitian keaktifan pembelajaran TIK dengan menggunakan metode examples non
examples ini dilakukan pada Siswa kelas X.A dan Siswa kelas X.D di SMANegeri 1
Suruh, Kab Semarang. Dilihat dari Gambar 1 secara keseluruhan proses pembelajaran
TIK dengan model pembelajaran kooperatif tipe Examples Non Examples Siswa dikelas
X.A meningkat dari kondisi awal sampai setelah diadakannya eksperimen dengan
persentase rata-rata 58,02% menjadi 72,83% dan dikelas X.D juga mengalami
peningkatan dari kondisi awalsampai setelah diadakannya eksperimen dengan persentase
rata-rata 57,28% menjadi 70,11%.
Aktivitas belajar siswa
Grafik aktivitas siswa kelas X.A dapat dilihat pada Gambar 2 berikut:
58.02% 57.28%
72.83% 70.11%
0%
20%
40%
60%
80%
100%
Kelas X.A Kelas X.D
Kondisi Awal
Waktu
menggunakan
metode Example
Non Example
10
Gambar 2. Grafik aktivitas belajar siswa X.A
a :Pengetahuan dialami, dipelajari, dan ditemukan oleh siswa
b : Siswa melakukan sesuatu untuk memahami materi pelajaran (membangun
pemahaman)
c : Siswa mengkomunikasikan sendiri hasil pemikirannya
d : Siswa berpikir reflektif
e :Timbul Motivasi
Pada kondisi awal (kelas kontrol) dan setelah dilakukannya eksperimen dapat
diketahui bahwa amatan keaktifan peserta didik pada pembelajaran TIK pada kondisi
awal yaitu: Pengetahuan dialami, dipelajari, dan ditemukan oleh siswamengalami
peningkatan dari 46,91% menjadi 65,42% , Siswa melakukan sesuatu untuk memahami
materi pelajaran (membangun pemahaman) meningkat dari 54,31% menjadi 66,66% ,
Siswa mengkomunikasikan sendiri hasil pemikirannya meningkat dari 71,10% menjadi
82,22%, Siswa berpikir reflektif meningkat dari 54,31% menjadi 71,60% dan Timbul
Motivasi meningkat dari 48,14% menjadi 70,37%.
Grafik aktivitas siswa kelas X.D dapat dilihat pada Gambar 2 berikut:
Gambar 3. Grafik aktivitas belajar siswa X.D
46.91% 54.31%
71.10%
54.31% 48.14%
65.42% 66.66%
82.22% 71.60% 70.37%
0%
20%
40%
60%
80%
100%
a b c d e
Kondisi Awal
Metode Example NonExample
53.08% 53.08%
71.84%
46.91% 40.74%
67.89% 64.19%
78.51%
65.42% 66.66%
0%
20%
40%
60%
80%
100%
a b c d e
Kondisi Awal
Metode Example NonExample
11
a :Pengetahuan dialami, dipelajari, dan ditemukan oleh siswa
b : Siswa melakukan sesuatu untuk memahami materi pelajaran (membangun
pemahaman)
c : Siswa mengkomunikasikan sendiri hasil pemikirannya
d : Siswa berpikir reflektif
e :Timbul Motivasi
Pada kelas berbeda juga mengalami peningkatan saat kondisi awal dan setelah
dilakukannya eksperimen dapat diketahui bahwa keaktifan peserta didik pada
pembelajaran TIK pada kondisi awal yaitu: Pengetahuan dialami, dipelajari, dan
ditemukan oleh siswamengalami peningkatan dari 53,08% menjadi 67,89%, Siswa
melakukan sesuatu untuk memahami materi pelajaran (membangun pemahaman)
meningkat dari 53,08% menjadi 64,19% , Siswa mengkomunikasikan sendiri hasil
pemikirannya meningkat dari 71,84% menjadi 78,51%, Siswa berpikir reflektif
meningkat dari 46,91% menjadi 65,42% dan Timbul Motivasi meningkat dari 40,74%
menjadi 66,66%.
Maka dapat dipaparkan bahwa aktivitas siswa dalam pembelajaran cukup
signifikan. Melihat data diatas membuktikan bahwa mengalami peningkatan dari kondisi
awal dan setelah dilakukannya eksperimendengan menggunakan strategi Examplesnon
Examples.
Metode pembelajaran examples non examples menuntut pro aktif siswa dalam memahami
konsep materi pelajaran melaluiserangkaian kegiatan mengamati hal-hal tertentu yang
menjadi fokus materipelajaran dan kemudian coba dideskripsikan oleh siswa melalui
pemberiancontoh-contoh yang relevan dan membandingkannya dengan yang
bukancontoh dari materi pelajaran. Maka dengandigunakannya metode pembelajaran
examples non examples pada pembelajaranTIK Siswa kelas X.A dan X.D SMA Negeri 1
Suruh keaktifan belajar siswa dapat ditingkatkan,karena pembelajaran ditekankan pada
aspek proses, dan guru tidak lagimemonopoli proses pembelajaran, tetapi ada keterlibatan
aktif dari siswa itusendiri. Strategi examples non examples merupakan strategi yang
sangatmenyenangkan yang digunakan untuk mengulang materi yang telah
diberikansebelumnya. Aktivitas belajar merupakan kegiatan-kegiatan yang dilakukanoleh
siswa yang berhubungan dengan materi pembelajaran. Tidak ada belajarjika tidak ada
aktivitas. Tanpa aktivitas, proses belajar tidak mungkinberlangsung dengan baik.
Mengaktifkan siswa pada dasarnya adalah caraatau usaha untuk mengoptimalkan
kegiatan belajar siswa dalam prosespembelajaran.
Setelah diterapkannya model pembelajaran Examples Non Examples, kualitas
keaktifan pembelajaran TIK juga mengalami peningkatan yang signifikan. Kualitas
pembelajaran TIK dengan menggunakan model pembelajaran Examples Non Examples
dapat disimak melalui perbandingan rekapitulasi hasil pengamatan sebelum penelitian
dan sesudah penelitian sebagai berikut :
12
Berdasarkan data kualitas keaktifan penelitian yang terpapar pada tabel di atas
nampak bahwa kualitas pembelajaran TIK dengan menggunakan model Examples Non
Examples meningkat. Sebelum peneliti mengadakan penelitian diketahui bahwa kualitas
keaktifan belajar TIK kelas X.A sebelum menggunakan model Examples Non Examples
kategori cukup dengan persentase kualitas pembelajaran 3,2 dan kelas X.D Kurang
dengan persentase 2,8. Namun setelah penggunaan model pembelajaran Examples Non
Examples persentase kualitas pembelajaran Kelas X.A bertambah menjadi 4 (baik),
Sedangkan kelas X.D 3,5 (cukup). Rata-rata peningkatan kualitas pembelajaran kelas
X.A sebesar 0,8 dan kelas X.D 0,7. Ini menunjukkan bahwa penggunaan model
pembelajaran Examples Non Examplesjugadapat meningkatkan kualitas keaktifan belajar
TIK.
Pembahasan
Sebelum merancang pembelajaran guru harus menganalisis pembelajaran dan
mengidentifikasi perilaku dan karakteristik siswa agar guru dapat mengetahui apa saja
yang dibutuhkan oleh siswa.
Langkah-langkah pembelajaran secara keseluruhan terdiri dari: 1) Analisis kebutuhan
pembelajaran, 2) Menentukan Tujuan Pembelajaran, 3) Memilih dan mengembangkan
bahan ajar, 4) Memilih media dan sumber belajar yang relevan dan 5) Memilih dan
merencanakan strategi, metode, dan teknik pembelajaran yang efektif.
Analisis pembelajaran dilakukan dengan menganalisis tuntutan dan kebutuhan belajar
siswa yang sangat beragam. Keberagaman itu perlu diakomodasi dalam pembelajaran,
sebab tindakan penyeragaman terhadap siswa yang realitasnya beragam, bukanlah
tindakan yang bijak dan proporsional.
Tujuan pembelajaran ini agar setelah proses pembelajaran siswa dapat lebih mengenal
perangkat keras komputer. Strategi pembelajaran menggunakan metode Examples Non
Examples yaitu suatu model pembelajaran yang memanfaatkan media gambar dalam
penyampaian materi pembelajaran yang bertujuan mendorong siswa untuk belajar berfikir
kritis dengan jalan memecahkan permasalahan-permasalahan yang terkandung dalam
contoh-contoh gambar yang disajikan. Bahan ajar pembelajaran TIK dengan multimedia
interaktifmenggunakan aplikasi power point. Multimedia interaktif adalah suatu
multimedia yang dilengkapi dengan alat pengontrol yang dapat dioperasikan oleh
pengguna, sehingga pengguna dapat memilih apa yang dikehendaki untuk proses
selanjutnya.
Penelitian ini dilakukan di SMA Negeri 1 Suruh Kabupaten Semarang pada siswa
kelas X.A dengan jumlah siswa 27 anak dan kelas X.D dengan jumlah siswa 27 anak.
Pada kondisi awal atau kelas kontrol, dari hasil observasi yang dilakukan oleh observer
13
dapat diketahui bahwa ada beberapa siswa yang tidak mau bekerjasama dengan
kelompoknya dan beberapa siswa sibuk sendiri. Selain itu guru kurang menjelaskan lebih
jelas langkah-langkah pembelajaran yang akan dilakukan. Untuk itu dilakukan tindakan
kelas eksperimen, dengan peneliti melakukan diskusi dengan guru kelas (observer)
tentang hal-hal yang perlu diperbaiki. Dari kekurangan-kekurangan pembelajaran dalam
kondisi awal dan diperbaiki dikelas eksperimen terjadi peningkatan keeaktifan belajar.
Pada kondisi awal atau kelas kontrol, siswa kelas X.A keaktifan belajarnya sebesar
58,02%. Setelah dilakukan eksperimen keaktifan belajar siswa menjadi 72,83%. Begitu
juga dengan kelas X.D pada kondisi awal atau kelas kontrol, siswa kelas X.D keaktifan
belajarnya sebesar 57,28%. Setelah dilakukan eksperimen keaktifan belajar siswa
menjadi 70,11% Dari hasil tersebut dapat disimpulkan terjadi peningkatan keaktifan
belajar siswa kelas X.A dan X.D dari kelas kontrol ke kelas eksperimen.
Hasil penelitian eksperimen ini, menunjukkan adanya peningkatan keaktifan belajar
siswa dikarenakan dengan menggunakan model pembelajaran Examples Non Examples
dapat membuat suasana saling bekerjasama dan berinteraksi antar siswa dalam kelompok,
melatih siswa untuk berani mengemukakan pendapatnya, dan memotivasi dan mendorong
siswa agar aktif dalam proses belajar.
Model pembelajaran kooperatif tipe Examples Non Examples dapat meningkatkan
keaktifan aktivitas peserta didik pada pembelajaran Teknologi informasi dan Komputer.
Pada kelas X.A kondisi awal dan setelah digunakannya model pembelajaran kooperatif
tipe Examples Non Examples dapat diketahui bahwa amatan keaktifan peserta didik pada
pembelajaran Teknologi informasi dan komputer pada kondisi awal yaitu: Pengetahuan
dialami, dipelajari, dan ditemukan oleh siswamengalami peningkatan dari 46,91%
menjadi 65,42% , Siswa melakukan sesuatu untuk memahami materi pelajaran
(membangun pemahaman) meningkat dari 54,31% menjadi 66,66% , Siswa
mengkomunikasikan sendiri hasil pemikirannya meningkat dari 71,10% menjadi 82,22%,
Siswa berpikir reflektif meningkat dari 54,31% menjadi 71,60% dan Timbul Motivasi
meningkat dari 48,14% menjadi 70,37%. Sedangkan pada kelas kelas X.D juga
mengalami peningkatan saat kondisi awal dan setelah digunakan model pembelajaran
kooperatif tipe Examples Non Examples dapat diketahui bahwa amatan keaktifan peserta
didik pada pembelajaran Teknologi informasi dan komputer pada kondisi awal yaitu:
Pengetahuan dialami, dipelajari, dan ditemukan oleh siswamengalami peningkatan dari
53,08% menjadi 67,89%, Siswa melakukan sesuatu untuk memahami materi pelajaran
(membangun pemahaman) meningkat dari 53,08% menjadi 64,19% , Siswa
mengkomunikasikan sendiri hasil pemikirannya meningkat dari 71,84% menjadi 78,51%,
Siswa berpikir reflektif meningkat dari 46,91% menjadi 65,42% dan Timbul Motivasi
meningkat dari 40,74% menjadi 66,66%.
Dapat disimpulkan bahwa salahsatu cara untuk meningkatkan keaktifan aktivitas belajar
siswa adalah dengan memanfaatkan model pembelajaran tipe Examples Non
Examples,karena dengan menggunakan model pembelajaran tipe Examples Non
Examples dapat membuat siswa lebih aktif dalam pembelajaran, siswa menjadi tidak
bosan dengan pembelajaran model ceramah dan dapat memperjelas materi dengan
menggunakan media gambar.
14
5. DISKUSI
Peningkatan keaktifan siswa dengan menggunakan metode Examples Non Examples
pada mata pelajaran TIK kelas X A dan D di SMA N 1 Suruh telah berjalan sesuai
dengan rencana. Dari hasil yang diketahui terdapat peningkatan yang signifikan dari hasil
pengamatan tersebut karena penggunaan metode Examples Non Examples.
Examples Non Examples merupakan model pembelajaran yang menggunakan gambar
sebagai media pembelajaran, Gambar sendiri mempunyai peran yang penting dalam
proses belajar mengajar karena dapat mempermudah dan membantu siswa untuk
membangkitkan imajinasinya dalam belajar, ini terbukti dari kemampuan gambar yang
dapat berbicara banyak dari seribu kata sebab gambar memiliki suatu ilustrasi yang
memberikan pengertian yang sangat lengkap dan jelas dibandingkan hanya dengan
membaca dan memberikan suatu kejelasan yang bersifat konkrit (nyata).Penggunaan
Bahan ajar pembelajaran TIK dengan multimedia interaktif menggunakan aplikasi power
point salahsatu alternative untuk bahan ajar penerapan metode Examples Non Examples
karenaselama proses pembelajaran berlangsung penyampaian materi lebih menarik dan
interaktif dengan begitu suasana pembelajaran lebih menyenangkan dan tidak
membosankan. Penggunaan Multimedia interaktif pada mata pelajaran TIK khususnya
pada materi Hardwaresangat mempermudah siswa dalam mengenal berbagai macam
perangkat keras komputer (hardware).Dengan media berupa gambar siswa menjadi tidak
kesulitan dalam membedakan golongan hardware yang termasuk input device, output
device maupun input-output device.
Metode Examples Non Examples dapat digunakan tanpa adanya batasan ruang dan
waktu, sehingga dapat membantu mendorong siswa lebih melatih diri mengembangkan
pola pikirnya.
menyiapkan pengalaman dengan contoh dan non-contoh akan membantu siswa untuk
membangun makna yang kaya dan lebih mendalam dari sebuah konsep penting. Joyce
and Weil (Suratno, 2009:1) telah memberikan kerangka konsep terkait strategi tindakan,
yang menggunakan metode Example Non example, sebagai berikut:
a. Menggeneralisasikan pasangan antara contoh dan non-contoh yang menjelas- kan
beberapa dari sebagian besar karakter atau atribut dari konsep baru. Menya- jikan
itu dalam satu waktu dan meminta siswa untuk memikirkan perbedaan apa yang
terdapat pada dua daftar tersebut. Selama siswa memikirkan tentang tiap Examples
dan non-Examples tersebut, tanyakanlah pada mereka apa yang membuat kedua
daftar itu berbeda.
b. Menyiapkan Examples dan non Examples tambahan, mengenai konsep yang lebih
spesifik untuk mendorong siswa mengecek hipotesis yang telah dibuatnya sehingga
mampu memahami konsep yang baru.
c. Meminta siswa untuk bekerja berpasangan untuk menggeneralisasikan konsep
Examples dan non-Examples mereka. Setelah itu meminta tiap pasangan untuk
menginformasikan di kelas untuk mendiskusikannya secara klasikal sehingga tiap
siswa dapat memberikan umpan balik.
d. Sebagai bagian penutup, adalah meminta siswa untuk mendeskripsikan konsep
yang telah diperoleh dengan menggunakan karakter yang telah didapat dari
Examples dan Non-Examples.
Berdasarkan hal di atas maka, Penggunaan metode Examples Non Examples pada
prinsipnya adalah upaya untuk memberikan kesempatan seluas-luasnya kepada siswa
15
untuk menemukan konsep pelajarannya sendiri melalui kegiatan mendeskripsikan
pemberian contoh dan bukan contoh terhadap materi yang sedang dipelajari.
Penerapan metode Examples Non Examples ini dilakukan mulai pada Kondisi
Awal atau kelas kontrol sebelum diterapkan model pembelajaran kooperatif tipe
Examples Non Examples hingga setelah diterapkan kelas eksperimen dengan
menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Examples Non Examples. Keaktifan
peserta didik tergolong baik, yaitu 72,83% dikelas X.A dan 70,11% dikelas X.D sehingga
model pembelajaran ini dapat meningkatkan keaktifan belajar peserta didik.
Pembelajaran secara berkelompok membuat siswa lebih mandiri dalam menemukan
konsep dan pemecahan dari permasalahan yang diberikan sehingga pembelajaran akan
lebih bermakna yang berdampak pada peningkatan hasil belajar siswa.
Saran
1) Guru disarankan untuk menerapkan model pembelajaran Examples Non Examples
ini dalam proses pembelajaran khususnya dalam pembelajaran teori. Hal tersebut
perlu dilakukan mengingat model pembelajaran kooperatif tipe Examples Non
Examples dapat memotivasi peserta didik untuk aktif dan bertanggung jawab
selama proses pembelajaran yang akhirnya akan berpengaruh juga pada hasil
belajarnya.
2) Dalam proses pembelajaran, hendaknya guru lebih kreatif dalam menggunakan
model pembelajaran sehingga dapat memotivasi peserta didik untuk lebih
bersemangat dalam mengikuti pembelajaran.
3) Dalam proses pembelajaran, sebaiknya guru lebih berinteraksi dengan peserta didik
sehingga peserta didik dapat berkomunikasi dengan baik dan tidak segan untuk
menanyakan kepada guru akan materi yang belum dipahaminya.
16
DAFTAR PUSTAKA
[ 1 ] Kamus Besar Bahasa Indonesia, Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Balai
Pustaka : 1990 h. 17, (http://www.inherent-dikti.net/files/sisdiknas.pdf, diakses tanggal
15 Desember 2011)
[ 2 ] Aprilia Widyastuti. (2008). “Pengaruh Persepsi Siswa tentang Metode Mengajar
Guru, Penggunaan Media Pembelajaran dan Partisipasi Siswa di Kelas terhadap
PrestasiBelajar Akuntansi Siswa Kelas XI IPS SMA Negeri 1 Pengasih Tahun Ajaran
2007/2008”. Skripsi. Yogyakarta: FISE UNY
[ 3]Setia Sudjana, D. (2000). Strategi Pembelajaran. Bandung : Falah Production.
[ 4 ] Hatimah, I. (2003). Strategi dan Metode Pembelajaran. Bandung : Andira. Knowles,
M. (1975). Self Directed Learning. Chicago : Follet Publishing Company.
[ 5 ] Soewarso. 2013. Pendidikan IPS . Salatiga: Widya Sari Press
[ 6] Departemen Pendidikan Nasional, Pusat Bahasa. 2008. Kamus Bahasa Indonesia.
Jakarta: Pusat Bahasa Depdiknas
[ 7 ] Haryanto, Edy. (2008). Teknologi Informasi dan Komunikasi: Konsep dan
Perkembangannya. Pemanfaatan Teknologi Informasi dan Komunikasi Sebagai Media
Pembelajaran
[ 8 ] Al. Krismanto. (2001). Belajar Secara Kooperatif Sebagai Salah Satu
Pembelajaran Aktif. Bahan Ajar Diklat di PPPG Matematika, Yogyakarta: PPPG
Matematika.
[ 9] Ibrahim. 2000. Pembelajaran Kooperatif. Surabaya: Surabaya University Press.
[ 10 ] Haryanto, Edy. (2008). Teknologi Informasi dan Komunikasi: Konsep dan
Perkembangannya. Pemanfaatan Teknologi Informasi dan Komunikasi Sebagai Media
Pembelajaran
[ 11 ] Agus Suprijono.(2009).Cooperatif Learning Teori dan Aplikasi.Yogyakarta:
Pustaka Pelajar
[ 12 ] Hamdani.(2011).Strategi Belajar Mengajar.Bandung: Pustaka Setia