pengaruh penerapan model pembelajaran examples …

102
PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN EXAMPLES NON EXAMPLES TERHADAP HASIL BELAJAR IPS (ILMU PENGETAHUAN SOSIAL) SISWA KELAS V SD INPRES TODDOPULI 1 MAKASSAR SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat guna MemperolehGelarSarjana Pendidikan pada Jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Makassar Oleh NUR FAHMI 10540 9265 14 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR 2019

Upload: others

Post on 25-Dec-2021

10 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN EXAMPLES …

PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN EXAMPLES NON

EXAMPLES TERHADAP HASIL BELAJAR IPS (ILMU PENGETAHUAN

SOSIAL) SISWA KELAS V SD INPRES TODDOPULI 1 MAKASSAR

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat guna MemperolehGelarSarjana

Pendidikan pada Jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas

Muhammadiyah Makassar

Oleh

NUR FAHMI

10540 9265 14

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR

2019

Page 2: PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN EXAMPLES …
Page 3: PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN EXAMPLES …
Page 4: PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN EXAMPLES …

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

F

Jl. Sultan Alauddin Telp. (0411) 860 132 Makassar 90221

SURAT PERNYATAAN

Saya yang bertanda tangan dibawah ini:

Nama : Nur Fahmi

NIM : 10540 9265 14

Jurusan : Pendidikan Guru Sekolah Dasar

Judul : ”Pengaruh Penerapan Model Pembelajaran Examples Non

Examples Terhadap hasil Belajar IPS (Ilmu Pengetahuan

Sosial) Siswa Kelas V SD Inpres Toddopuli 1 Makassar”.

Dengan ini menyatakan bahwa skripsi ini saya ajukan didepan tim penguji

adalah hasil karya saya sendiri dan bukan hasil ciptaan orang lainatau dibuatkan

oleh siapapun.

Demikian pernyataan ini saya buat dan saya bersedia menerima sanksi

apabila pernyataan ini tidak benar.

Makassar, November 2019

Yang Membuat Pernyataan

NUR FAHMI

NIM: 10540 9265 14

iii

Page 5: PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN EXAMPLES …

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

Jl. Sultan Alauddin Telp. (0411) 860 132 Makassar 90221

SURAT PERJANJIAN

Saya yang bertanda tangan dibawah ini:

Nama :Nur fahmi

NIM : 10540 9265 14

Jurusan : Pendidikan Guru Sekolah Dasar

Judul : ”Pengaruh Penerapan Model Pembelajaran Examples Non

Examples Terhadap hasil Belajar IPS (Ilmu Pengetahuan

Sosial) Siswa Kelas V SD Inpres Toddopuli 1 Makassar”.

Dengan ini menyatakan perjanjian sebagai berikut :

1. Mulai dari penyusunan proposal sampai dengan selesainya skripsi ini, saya

akan menyusun sendiri skripsi saya (Tidak dibuatkan oleh siapapun).

2. Dalam penyusunan skripsi, saya akan selalu melakukan konsultasi dengan

pembimbing yang telah ditetapkan oleh pimpinan fakultas.

3. Saya tidak akan melakukan penjiplakan (plagiat) dalam penyusunanskripsi

4. Apabila saya melanggar perjanjian seperti pada butir 1, 2, dan 3 saya

bersedia menerima sanksi sesuai dengan aturan yang berlaku.

Demikian perjanjian ini saya buat dengan penuh kesadaran.

Makassar, November 2019

Yang membuat perjanjian

NUR FAHMI

NIM: 10540 9265 14

iv

Page 6: PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN EXAMPLES …

MOTTO

Ilmu adalah harta

Yang tidak pernah habis

PERSEMBAHAN

Teruntuk Ayahanda dan Ibunda tercinta atas segala doa,

tetesan keringat, dan pengorbanannya, serta kepada

suamiku tercinta yang selalu memberikan semangat dan

sahabat-sahabatku yang selalu hadir menghiasi suka dan

dukaku.

v

Page 7: PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN EXAMPLES …

ABSTRAK

Nur fahmi. 2019. Pengaruh penerapan model examples non examples terhadap hasil

belajar IPS (Ilmu Pengetahuan Sosial) siswa kelas V SD Inpres Toddopuli 1

Makassar. Skripsi. Jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar Fakultas Keguruan dan

Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Makassar. Pembimbing 1 Muhammad

Nawir, dan Pembimbing II Rubianto.

Masalah utama dalam penelitian ini yaitu apakah pengaruh penerapan model

examples non examples terhadap hasil belajar IPS siswa kelas V SD Inpres Toddopuli

Makassar. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penerapan model

pembelajaran examples non examples pada kelas V.B dengan kelas pembelajaran

langsung pada kelas V.A di SD Inpres Toddopuli 1 Makassar.

Jenis penelitian ini adalah penelitian eksperimen. Penelitian ini menggunakan

dua kelas. Kelas pertama kelas eksperimen dan kelas kedua sebagai kelas kontrol.

Prosedur penelitian meliputi observasi, pelaksanaan tindakan, dan analisis data.

Subjek dalaam penelitian ini adalah siswa kelas V.A dan kelas V.B SD Inpres

Toddopuli 1 Makassar dengan jumlah siswa kelas v.A sebanyak 30 siswa dan kelas

V.B sebanyak 27 siswa.

Hasil penelitian menujukkan bahwa terjadi perbedaan yang signifikan

terhadap hasil belajar IPS antara kelas eksperimen yang menggunakan model

pembelajaran examples non examples kelas kontrol pembelajaran langsung tanpa

menggunakan model examples non examples. Dimana kelas eksperimen nilai rata-

rata hasil posttest lebih tinggi yakni 80,18 dibandingkan dengan nilai rata-rata hasil

posttest dari kelas kontrol yakni 77, 43, dengan nilai pretest dari masing-masing kelas

tidak memiliki perbedaan yang signifikan.

Berdasarkan hasil penelitian tersebut, dapat disimpulkan bahwa hasil belajar

IPS pada siswa kelas V SD Inpres Toddopuli 1 Makassar mengalami pengaruh yang

signifikan dengan adanya model pembelajaran examples non examples.

Kata Kunci: examples non examples, Hasil belajar.

vi

Page 8: PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN EXAMPLES …

KATA PENGANTAR

Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Syukur Alhamdulillah penulis panjatkan kehadirat Allah Subhanahu

Wataala yang Maha Mendengar lagi Maha Melihat atas segala limpahan rahmat,

taufiq, dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.

Shalawat serta salam semoga senantiasa tercurahkan kepada baginda Nabi Besar

Muhammad SAW beserta seluruh keluarga dan sahabatnya yang selalu membantu

perjuangan Beliau dalam menegakkan Dinullah dimuka bumi ini.

Skripsi dengan judul “Pengaruh penerapan model pembelajaran examples

non examples terhadap hasil belajar IPS (Ilmu Pengetahuan Sosial) siswa kelas V

SD Inpres Toddopuli 1 Makassar”. Dirampung dalam rangka memenuhi salah

satu persyaratan akademik guna memperoleh gelar Sarjana Pendidikan pada

Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Fakultas Keguruan dan Ilmu

Pendidikan Universitas Muhammadiyah Makassar.

Penulis menyadari sepenuhnya bahwa dalam penulisan skripsi ini, tidak

akan terwujud tanpa bantuan dan uluran tangan dari berbagai pihak yang

senantiasa memberikan dorongan, bantuan, petunjuk dan bimbingan kepada

penulis. Oleh karena itu, penulis bersyukur dan mengucapkan banyak terima kasih

kepada semua pihak yang telah turut ikhlas membantu.

vii

Page 9: PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN EXAMPLES …

Penghargaan yang tertinggi dan ucapan terimakasih yang tulus ikhlas

penulisu capkan kepada Ayahanda Awaluddin dan Ibunda Hikmah yang telah

menjadi pelita bagi kehidupan penulis dan yang telah mengasuh, membesarkan,

mendidik, membiayai, dan memberikan semangat serta selalu mendoakan penulis

sehingga penulis dapat menyelesaikan studi. Penulis mengucapkan terima kasih

kepada saudara-saudara saya yang telah banyak memberikan dorongan, semangat,

kasih saying dan bantuan demi lancarnya penuyusunan skripsi ini. Penulis

mengucapkan banyak-banyak terima kasih Kepada Dr. Muhammad Nawir, M.Pd,

dan Rubianto, S.Pd, M,Pd, selaku pembimbing I dan pembimbing II yang telah

meluangkan waktunya disela kesibukan beliu untuk mengarahkan dan

membimbing penulis dalam penyusunan skripsi ini sampai tahap penyelesaian.

Penulis juga menyampaikan banyak terima kasih dan penghargaan yang

setinggi-tingginya kepada; Prof. Dr. AbdulRahman Rahim SE., MM., Rektor

Universitas Muhammadiyah Makassar, Erwin Akib, S.Pd., M.Pd., Ph.D., Dekan

FKIP Unismuh Makassar. Aliem Bahri, S.Pd., M.Pd, Ketua Program Studi

Pendidikan Guru Sekolah Dasar Unismuh Makassar, beserta seluruh dosen dan

para staf pegawai dalam lingkungan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan,

Universitas Muhammadiyah Makassar, yang telah membekali penulis dengan

serangkaian ilmu pengetahuan yang sangat bermanfaat bagi penulis.

Ucapan terima kasih yang sebesar-besanya juga penulis ucapkan kepada

Kepala Sekolah SD Inpres Toddopuli 1 Dra. Seniwati.MM beserta Guru-guru

yang telah menerima dan member kesempatan kepada penulis untuk melakukan

viii

Page 10: PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN EXAMPLES …

penelitian di SD Inpres Toddopuli 1 Makassar. Ucapan terimah kasih juga penulis

sampaikan kepada teman-teman PGSD 2014 kelas G yang senantiasa memberikan

masukan dan mitovasi kepada penulis.

Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada suamiku yang tercinta

Muh. Arsyad S,teman, sahabat, dan sepupuku tercinta Nur Pratiwi, NurRahma,

Musfira, Ulfa Aziz, dan UlfaFitria atas segala rasa persaudaraan, dukungan, dan

bantuan kalian yang kalian berikan selama ini dan semua pihak yang tidak sempat

penulis sebut satu-persatu, terima kasih atas bantuannya, semoga bantuan yang

telah diberikan memperoleh balasan yang setimpal dari yang Maha Adil.

Akhirnya kepada Allah SWT jugalah penulis memohon semoga semua

pihak yang telah membantu dalam upaya penyusunan skripsi ini diberikan amalan

yang setimpal. Semoga hal yang penulis perbuat dapat menjadi sumbangan bagi

kemajuan pendidikan di Indonesia utamanya pengajaran bidang studi Pendidikan

Guru Sekolah Dasar dan semoga bernilai ibadah disisi-Nya. Aamiiin.

Billahifii SabililHaq Fastabiqul Khaerat Wassalamualaikum

Warahmatullahi Wabarakatuh

Makassar, September 2019

Penulis

ix

Page 11: PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN EXAMPLES …

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ...................................................................................... i

LEMBAR PENGESAHAN ........................................................................... ii

PERSETUJUAN PEMBIMBING................................................................ iii

SURAT PERNYATAAN……………………………………………………….. iv

SURAT PERJANJIAN .................................................................................. v

MOTTO DAN PERSEMBAHAN................................................................. vi

ABSTRAK…………………………………………………………………… vi

KATA PENGANTAR………………………………………………………. vii

DAFTAR ISI…………………………………………………………………. xi

BAB I PENDAHULUAN ............................................................................... 1

A. Latar Belakang ............................................................................... 1

B. RumusanMasalah ........................................................................... 6

C. TujuanPenelitian ............................................................................ 7

D. ManfaatPenelitian .......................................................................... 7

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PIKIR DAN HIPOTESIS... 9

A. Kajian pustaka................................................................................ 9

1. Penelitian yang Relevan........................................................... 9

2. PembelajaranExamples Non Examples .................................... 11

3. HasilBelajar.............................................................................. 19

4. Pembelajaran IPS di SekolahDasar………………………….. 22

B. Kerangka fikir ................................................................................ 26

C. Hipotesistindakan........................................................................... 28

BAB III METODE PENELITIAN ............................................................... 29

A. JenisPenelitian................................................................................ 29

B. Desainpenelitian............................................................................. 29

x

Page 12: PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN EXAMPLES …

C. PopulasidanSampel ........................................................................ 30

D. DefinisiOperasionalVariabel.......................................................... 30

E. Variabel penelitian ......................................................................... 31

F. TeknikPengumpulan Data.............................................................. 31

G. Instrument Penelitian ..................................................................... 32

H. TehnikAnalisis Data…………………………………………. … 32

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN………………….. 36

A. Hasil Penelitian…….…………………………………………………36

B. Analisis Data Inferensial………………………………………….. 40

C. Pembahasan Hasil Penelitian…….……………………………………44

BAB V SIMPULAN DAN SARAN………………………………………… 48

A. Simpulan………………………………………………………….. 48

B. Saran………………………………………………………………. 48

DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................... 50

LAMPIRAN

RIWAYAT HIDUP

xi

Page 13: PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN EXAMPLES …

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

3.1 Desain Penelitian...............................................................................29

3.3Kategori Nilai Hasil Belajar......................................................................33

3.4KategoriNilaiKetuntasanSiswa .................................................................33

4.1 DistribusiFrekuensiPretestKelasEksperimendanKelas

Kontrol ...........................................................................................................37

4.2 Statistic PretestKelasKontroldanKelasEksperimen .......................... 38

4.3 DistribusiFrekuensiPosttestkelasEksperimen ................................... 38

4.4 UjiDesktiftifKelasEksperimendanKelasKontrolPosstets.................. 40

4.5 UjiNormalitas Data Pretest danPosttestKelasEksperimen ............... 41

4.6 UjiNormalitas Data PretestdanPosttestKelasKontrol ........................ 42

4.7 UjiHomogenitas Data Pretest KelasEksperimendanKelas

Kontrol ........................................................................................................... 43

4.8 UjiHomogenitas Data PosttestkelasEksperimendanKelas

Kontrol ........................................................................................................... 43

4.9 UjiHipotesis Data KelasKontrolPretestdanPosttest............................. 44

4.10 UjiHipotesis Data KelasEksperimenPretestdanPosttest ...................... 44

xii

Page 14: PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN EXAMPLES …

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

2.1 Bagan Kerangka Pikir ...................................................................28

xiii

Page 15: PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN EXAMPLES …

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pendidikan mempunyai peranan penting untuk menjamin perkembangan dan

kelangsungan hidup suatu bangsa. Melalui pendidikan seseorang dapat

meningkatkan dan mengembangkan kualitas serta potensi dirinya. Pendidikan

sangatlah penting dalam kehidupan manusia karena berkaitan dengan

pengetahuan, kepercayaan, sikap, keterampilan dan aspek-aspek keterampilan

lainnya. Pendidikan dapat dijadikan pandangan untuk menentukan kualitas

kemampuan sumber daya manusia, mampu memperkuat daya saing baik dalam

bidang ekonomi, sosial, keagamaan, dan pengendalian diri.

Pendidikan pada dasarnya merupakan sebuah interaksi. Dalam kegiatan

interaksi tersebut ada dua komponen yang saling terkait, yaitu guru dan siswa.

Guru bertindak sebagai pendidik atau pengajar, sedangkan siswa bertindak

sebagai peserta didik. Sebagai peserta didik, siswa akan menunjukkan perubahan

tingkah laku sebagai hasil dari suatu kegiatan belajar serta pencapaian tujuan

pendidikan tertentu. Hal ini ditegaskan dalam Undang-Undang Republik

Indonesia Nomor 20 tahun 2003 tentang sistem Pendidikan Nasional Pasal 3

(Standar Nasional Pendidikan, 2006 : 241) bahwa fungsi dan tujuan pendidikan

nasional adalah:Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan

membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka

mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta

didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang

1

Page 16: PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN EXAMPLES …

2 2

Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi

warga Negara yang demokratif dan bertanggung jawab.

Pembelajaran dapat diartikan sebagai proses kerja sama antar guru dan

peserta didik dalam memanfaatkan segala potensi dan sumber yang ada, baik

potensi yang bersumber dari dalam diri pesrta didik itu sendiri seperti minat,

bakat, dan kemampuan dasar yang dimiliki termasuk gaya belajar maupun potensi

yang ada dari luar diri peserta didik seperti lingkungan, sarana dan sumber belajar

sebagai upaya untuk mencapai tujuan tertentu. Dengan kata lain, pembelajaran

adalah proses untuk membantu peserta didik agar dapat belajar dengan baik.

Hal ini sejalan dengan Undang-Undang No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem

Pendidikan Nasional pasal 1 ayat (1) yang menyatakan bahwa pendidikan adalah:

“Usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses

pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi

dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri,

kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang dibutuhkan

dirinya, masyarakat, bangsa dan Negara”.

Banyak literatur yang mengangkat pembahasan mengenai pendidikan.

Pendidikan lebih ditekankan pada pembentukan sumber daya manusia yang

berkualitas untuk dapat bersaing dalam era globalisasi. Salah satu faktor yang

berperan penting dalam dunia pendidikan adalah guru. Meskipun, guru bukanlah

satu-satunya penentu keberhasilan namun kunci utama pendidikan ada di tangan

guru. Oleh karena itu, guru tidak boleh lengah dalam menyaksikan masalah yang

muncul dengan berbagai macam wajah merosotnya kualitas pendidikan. Guru

perlu melakukan perbaikan-perbaikan, perubahan-perubahan, dan pembaharuan

dalam segala aspek yang dapat mempengaruhi keberhasilan pendidikan itu sendiri

Page 17: PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN EXAMPLES …

3 3

demi kemajuan bangsa. Langkah awal dalam pengembangan kualitas ini yaitu

pada proses pembelajaran.

Mappasoro (2014:3) mengemukakan bahwa suatu pembelajaran dilakukan

tidak lain untuk “membantu seseorang atau sekelompok orang sedemikian rupa

dengan maksud supaya di samping tercipta proses belajar sekaligus supaya proses

belajar itu menjadi lebih efektif dan efisien”. Penjelasan singkat ini memberikan

fokus pada suatu kesimpulan bahwa proses pembelajaran tidak hanya

menitikberatkan pada transfer ilmu dengan cara yang biasa-biasa saja. Namun,

tugas seorang guru adalah harus mampu menciptakan suasana pentransferan ilmu

menjadi lebih efektif dan efisien atau tepat guna.

Realitas kehidupan manusia senantiasa berusaha mencari efisiensi-efisiensi

kerja dengan jalan memilih dan menggunakan suatu pendekatan yang dianggap

terbaik untuk mencapai tujuan pembelajaran. Ini merupakan sesuatu hal yang

wajar, karena secara sosiologis, manusia selalu berusaha melakukan perubahan

dalam hidupnya dan berjuang untuk mencapai suatu yang diinginkan. Tanpa

terkecuali dalam proses pengajaran pada lembaga pendidikan formal di sekolah.

Beberapa mata pelajaran diajarkan pada jenjang sekolah dasar dan salah satu

di antaranya adalah mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS). Demi

ketercapaian hasil belajar yang optimal. Proses pembelajaran di jenjang

persekolahan perlu adanya pembaharuan yang serius dengan mengembangkan dan

menerapkan model pembelajaran yang sesuai serta dapat lebih mengikutsertakan

siswa dalam pembelajaran tersebut. Hal ini sesuai dengan pandangan Piaget

dalam (Dimyati,2006) yang menyatakan bahwa pengetahuan dibentuk dan

Page 18: PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN EXAMPLES …

4 4

dikembangkan oleh individu itu sendiri karena melakukan interaksi secara terus-

menerus dengan lingkungan.

Cara untuk membangkitkan keaktifan siswa, guru harus memiliki cara jitu

dalam mengatasi masalah siswa di dalam kelas. Banyaknya model pembelajaran

dan metode serta media pembelajaran yang saat ini dapat digunakan oleh guru

agar lebih kreatif dan inovatif dalam proses pembelajaran IPS. Model

pembelajaran inovatif ini diyakini dapat meningkatkan hasil belajar IPS siswa,

karena pada dasarnya model pembelajaran yang inovatif ini dipandang lebih baik

dari metode ceramah yang bersifat guru sentris. Penggunaan model pembelajaran

yang inovatif, siswa dilatih untuk mandiri dan berpikir sehingga siswa dapat

memacu dirinya untuk berkembang. Penerapan model pembelajaran inovatif dan

penggunaan media pembelajaran ini siswa tidak lagi memandang pelajaran IPS

sebagai pelajaran yang membosankan sehingga berdampak pada hasil belajar

siswa. Berdasarkan deskripsi di atas dapat diketahui bahwa pemilihan model

pembelajaran sangat berpengaruh pada hasil belajar siswa.

Beberapa ulasan yang telah dipaparkan sebelumnya pada kenyataannya

tidak sesuai dengan proses pembelajaran yang berlangsung khususnya pada mata

pelajaran IPS di kelas V SD Inpres Toddopuli I Makassar. Hasil observasi yang

dilakukan pada tanggal 13 Agustus 2018 dengan guru kelas V terhadap kondisi

pembelajaran IPS menunjukkan bahwa meskipun model kooperatif sudah

diaplikasikan dalam proses pembelajaran namun dalam pelaksanaannya belum

memenuhi syarat yaitu pengelompokkan secara heterogen. Selain itu, proses

pembelajaran masih menerapkan teacher oriented yaitu guru menjadi pusat

Page 19: PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN EXAMPLES …

5 5

informasi dan siswa hanyamenerima sajian materi, mendengar dan mencatat

materi yang dituliskan di papan tulis serta mencatat materi yang ada dalam buku

pelajaran. Ketika ditanya kembali, banyak siswa yang tidak ingat tentang materi

yang telah dijelaskan. Bukan hanya itu, siswa juga kurang memahami arti kerja

sama dalam kelompok.

Penyampaian materi yang tidak bervariasi dalam proses pembelajaran

menjadikan siswa merasa jenuh. Bukan hanya itu, pemberian kesempatan kepada

siswa untuk tampil atau berpendapat di kelas belum terlaksana dengan baik. Hal

ini menyebabkan, baik kemandirian maupun kerja sama siswa dalam

kelompoknya kurang terlatih dan proses belajar mengajar akan berlangsung secara

kaku sehingga kualitas pembelajaran akan sulit ditingkatkan. Padahal, dengan

melibatkan langsung siswa dalam proses pembelajaran dapat menciptakan suasana

menyenangkan dan tentunya pembelajaran dapat lebih bermakna baginya. Proses

pembelajaran seperti ini diharapkan mampu memperbaiki masalah seperti yang

telah disebutkan.

Oleh karena itu, jika masalah tersebut tidak dapat diatasi dan dibiarkan

berlarut-larut maka akan berdampak buruk bagi perkembangan belajar dan hasil

belajar siswa khususnya kelas V di SD Inpres Toddopuli I Makassar. Beberapa

model pembelajaran dapat meningkatkan kualitas proses pembelajaran yang

berujung pada adanya peningkatan hasil belajar baik secara individual maupun

klasikal. Salah satu model yang dapat digunakan adalah model pembelajaran

Examples Non Examples. Model pembelajaran Exampels Non Examples adalah

model pembelajaran yang menggunakan alat peraga seperti gambar, da

Page 20: PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN EXAMPLES …

6 6

melibatkan keaktifan dan kerjasama siswa dalam melakukan diskusi kelompok

dan menyampaikan hasil diskusinya. Sebagaimana yang diungkapkan Suprijono

(2009: 124) bahwa Examples Non Examples merupakan “cara yang

menyenangkan dan digunakan untuk meninjau ulang materi pembelajaran yang

telah diberikannya”.

Penerapan model pembelajaran ini mengajak siswa untuk menganalisis

gambar yang telah ditempelkan pada papan tulis sehingga diharapkan dengan

penerapan model ini, keakraban antarsiswa dapat terbangun, serta membantu

siswa lebih memahami arti dari kerja sama. Proses menganalisis gambar akan

menciptakan suasana yang menyenangkan sehingga baginya pembelajaran dapat

lebih bermakna.

Berdasarkan uraian diatas, maka penulis tertarik melakukan penelitian

dengan judul “Pengaruh Penerapan Model Pembelajaran Examples Non Examples

Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajran IPS Kelas V SD Inpres

Toddopuli I Makassar”.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang sebelumnya, maka rumusan masalah dalam

penelitian ini adalah “Bagaimanakah pengaruh penerapan model pembelajaran

Examples Non Examples terhadap hasil belajar IPS siswa kelas V SD Inpres

ToddopuliIMakassar?

Page 21: PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN EXAMPLES …

7 7

C. Tujuan Penelitian

Berhubungan dengan permasalahan yang telah dikemukakan, maka tujuan

yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh

penerapan model pembelajaran Examples Non Examples terhadap hasil belajar

siswa pada mata pelajaran IPS kelas V SD Inpres Toddopuli I Makassar.

D. Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat sebagai berikut:

1. Manfaat Teoretis

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan pengetahuan

bagi guru dan calon guru dalam mengetahui keadaan siswa dalam pembelajaran,

khususnya pengaruh model pembelajaran tipe example non example sebagai salah

satu usaha untuk meningkatkan hasil belajar siswa.

2. Manfaat Praktis

a. Bagi guru

Hasil penelitian ini dapat diajadikan sebagai salah satu pertimbangan model dalam

upaya efektivitas dan peningkatan hasil belajar siswa.

b. Bagi siswa

Dapat mempermudah proses pemahaman siswa terhadap mata pelajaran IPS,

sehingga dapat meningkatkan hasil belajar di kelas.

c. Bagi sekolah

Penelitian dapat memperkenalkan satu alternative belajar dan dijadikan kebijakan

untuk mendorong para guru lebih inovatif, kreatif, dan professional dalam

menyelenggarakan proses pembelajaran di kelas.

Page 22: PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN EXAMPLES …

8 8

d. Bagi peneliti

Penelitian ini dapat dijadikan sebagai acuan dalam melaksanakan penelitian

selanjutnya yang terkait dengan penerapan model Pembelajaran Examples Non

Examples.

Page 23: PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN EXAMPLES …

9

BAB II

KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PIKIR, DAN HIPOTESIS TINDAKAN

A. Kajian Pustaka

1. Penelitian yang Relevan

Penelitian yang relevan diantara penelitian yang dilakukan oleh :

a. Syafrudin (2014). Penerapan Model Cooperative Learning Tipe Example

Non-Example Untuk Meningkatkan Aktivitas Dan Hasil Belajar Siswa Pada

Pembelajaran Tematik Kelas IVB SD Negeri 01 Metro Pusat Tahun Pelajaran

2013/2014. Hasil penelitian menunjukkan ada peningkatan aktivitas dan hasil

belajar siswa. Hal ini dapat dilihat dari rata-rata aktivitas siswa siklus I 64,39

(katagori cukup), siklus II 67,63 (katagori aktif), dan siklus III 75,21 (katagori

aktif). Ketuntasan hasil belajar siswa 28 terdiri dari tiga aspek yaitu afektif,

kognitif, dan psikomotor. Nilai ratarata afektif siswa siklus I 65,5 (katagori

cukup), Siklus II 71,53 (katagori baik), dan siklus III 75,5 (katagori baik).

Presentase ketuntasan hasil belajar kognitif siswa siklus I 62,49% (katagori

cukup), siklus II 83,92% (katagori sangat baik), dan siklus III 94,63% (katagori

sangat baik). Nilai rata-rata psikomotor siswa siklus I 66,54 (katagori baik), siklus

II 74,51 (katagori baik), dan siklus III 83,92 (katagori sangat baik).

b. Zuhrotun (2011), tentang peningkatan keterampilan menulis puisi

keindahan alam dengan metode Example Non Example siswa kelas VII SMP

Negeri 2 Sayung Kabupaten Demak. Lokasi penelitian dilaksanakan di SMP

Negeri 2 Sayung Kabupaten Demak. Penelitian ini menggunakan desain

penelitian tindakan kelas yang dilakukan dalam dua siklus, yaitu siklus I dan

9

Page 24: PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN EXAMPLES …

10 10

siklus II dengan populasi penelitian adalah siswa kelas VIIC SMP Negeri 2

Sayung Kabupaten 36 Demak. Pengumpulan data pada penelitian ini

menggunakan teknik tes dan nontes. Instrumen tes berupa tes keterampilan siswa

dalam menulis puisi, sedangkan instrument non tes berupa observasi, wawancara,

jurnal, dan dokumentasi. Analisis data meliputi data kuantitatif dan kualitatif.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa setelah mengikuti pembelajaran menulis

puisi keindahan alam dengan metode Example Non Example nilai rata-rata siswa

kelas VIIC SMP Negeri 2 Sayung Kabupaten Demak mengalami peningkatan

sebesar 13,36%. Nilai rata rata siswa pada siklus I sebesar 68,82. Selanjutnya

pada siklus II, nilai rata-rata siswa meningkat menjadi 78,02. Perubahan perilaku

siswa kelas VIIC SMP Negeri 2 Sayung Kabupaten Demak menunjukkan

perubahan yang positif, siswa lebih tertarik dan antusias dalam pembelajaran

menulis puisi keindahan alam dengan metode Example Non Example, sehingga

siswa lebih mudah menulis puisi. Simpulan penelitian ini adalah dengan metode

Example Non Example mampu meningkatkan keterampilan menulis puisi pada

siswa kelas VIIC SMP Negeri 2 Sayung Kabupaten Demak.

c. Dyah (2008), tentang penerapan Hands On Activity dan metode Example

Non Example dalam pembelajaran sel dan jaringan tumbuhan untuk meningkatkan

aktivitas dan hasil belajar siswa di SMA Diponegoro Tumpang. Lokasi penelitian

dilaksanakan di SMA Diponegoro Tumpang. Jenis penelitian ini adalah penelitian

tindakan kelas (PTK) yang terdiri dari 2 siklus. Tiap siklus terdiri dari 4 tahapan

yaitu perencanaan, pelaksanaan, observasi dan refleksi dengan populasi 37

penelitian adalah siswa di SMA Diponegoro Tumpang. Analisis data yang

Page 25: PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN EXAMPLES …

11 11

digunakan untuk menguji hipotesis adalah analisis kualitatif-kuantitatif. Hasil

penelitian menunjukkan bahwa: 1) aktivitas belajar siswa setelah mengikuti

kegiatan hands on activity dengan metode Example Non Example mengalami

peningkatan dari siklus I ke II. Secara berturut-turut skor klasikal siklus I dan II

adalah 75,92% dan 83,32%, 2) hasil belajar kognitif siswa yang diukur dengan

persentase ketuntasan belajar klasikal mengalami peningkatan dari siklus I ke II.

Secara berturut-turut persentase ketuntasan belajar klasikal siklus I dan II adalah

77,14% dan 85,71%. 3) hasil belajar ranah afektif siswa yang diukur dengan

ratarata nilai mengalami peningkatan dari siklus I ke II. Secara berturut-turut rata-

rata nilai siklus I dan II adalah 86,42% dan 88,42%. Hasil belajar ranah

psikomotor yang diukur dengan rata-rata nilai klasikal mengalami peningkatan.

Secara berturut-turut siklus I dan II adalah 84,08% dan 86,66%. 3) aktivitas

belajar siswa setelah mengikuti metode Example Non Example mengalami

peningkatan dari siklus I ke II. Secara berturut-turut skor klasikal siklus I dan II

adalah 77,77% dan 89,81%.

2. Pembelajaran Examples Non Examples

Model merupakan kerangka konseptual yang digunakan sebagai pedoman

dalam melakukan suatu kegiatan. Atas dasar pemikirarn tersebut, yang disebut

dengan Model Pembelajaran adalah kerangka konseptual yang melukiskan

prosedur yang sistematis dalam mengorganisasikan pengalaman belajar untuk

mencapai tujuan belajar tertentu. Model pembelajaran merupakan landasan

prektik pembelajaran hasil penurunan teori psikologi pendidikan dan teori

Page 26: PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN EXAMPLES …

12 12

belajar yang dirancang berdasarkan analisisi terhadap implementasi kurikulum

dan implikasinya pada tingkat operasional di kelas.

Model pembelajaran juga dapat diartikan sebagai pola yang digunakan

untuk penyusunan kurikulum, mengatur materi, dan memberi petunjuk kepada

guru. Menurut (Rusman, 2014 : 132), merupakan suatu kegiatan pembelajaran

yang harus dikerjakan oleh guru dan siswa agar tujuan pembelajaran tercspsi

secara efektif dan efisien.

Melalui model pembelajaran guru dapat membentuk peserta didik

mendapatkan informasi, ide, keterampilan, cara berpikir, dan mengekspresikan

diri. Dengan demikian, aktivitas pembelajaran merupakan kegitan yang tertata

secara sisitematis.

Berdasarkan pendapat-pandapat di atas, dapat ditarik suatu kesimpulan

bahwa model pembelajaran adalah suatu pola pembelajaran yang digunakan

sebagi acuan oleh para guru atau perancang pembelajaran untuk merancang

aktivaitas pembelajaran yangtepat dan terarah dalam upaya mencapai tujuan

pembelajaran.

Model pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial tidak terbatas jumlahnya.

Didalam mata pelajaran Ilmu pengetahuan Sosial, seorang guru harus mampu

menerapkan model pembelajaran yang dapat membangkitkan daya tarik dan

minat peserta didik untuk mengikuti pelajaran dengan baik. Sedangkan diantara

beberapa model yang ada, calon peneliti memilih salah satu dari beberpaa model

tersebut, yaitu model Examples Non Examples dengan pertimbangan agar siswa

Page 27: PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN EXAMPLES …

13 13

terlibat aktif dalam pembelajaran melalui diskusi kelompok dalam menganalisis

suatu pelajaran serta siswa tidak merasa bosan dalam proses pembelajaran.

a. Pengertian Examples Non Examples

Model pembelajaran Examples Non Examples merupakan model

pembelajaran yang menggunakan gambar sebagai media pembelajaran.

(Nurochim, 2013: 69) “Examples Non Examples adalah metode belajar yang

menggunakan contoh-contoh”. Contoh-contoh dapat dari kasus/gambar yang

relevan dengan Kompetensi Dasar (KD). Model Examples Non Examples juga

merupakan model yang mengajarkan pada siswa untuk belajar mengerti dan

menganalisis sebuah konsep. Examples Non Examples adalah salah satu model

pembelajaran kooperatif yang penyampaian materinya berupa contoh-contoh.

Pembelajaran Examples Non Examples adalah salah satu contoh-contoh

model pembelajaran yang menggunakan media. Media dalam pembelajaran

merupakan sumber yang digunakan dalam proses belajar mengajar. Manfaat

media ini adalah untuk guru dapat membantu dalam proses mengajar, mendekati

situasi dengan keadaan yang sesungguhnya. Dengan media, diharapkan proses

belajar dan mengajar lebih komunikatif dan dapat menganalisis gambar tersebut

menjadi sebuah bentuk deskripsi singkat mengenai apa yang ada di dalam

gambar.

Model pembelajaran Examples Non Examples menggunakan gambar yang

dapat melalui proyektor ataupun yang paling sederhana adalah poster. Gambar

yang kita gunakan haruslah jelas dan kelihatan dari jarak jauh, sehingga anak

yang berada di belakang dapat juga melihat dengan jelas.

Page 28: PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN EXAMPLES …

14 14

Berdasarkan definisi di atas, maka dapat disimpulkan bahwa istilah

Examples Non Examples yang dimaksud dalam penelitian ini adalah suatu model

pembelajaran kooperatif yang metode belajarnya menggunakan contoh-contoh

dapat berupa gambar, bagan, skema yang relevan dengan kompetensi dasar.

Menurut (Hamzah,2012:112) “Examples Non Examples adalah model

pembelajaran yang menggunakan contoh-contoh melalui kasus atau gambar

yang relevan dengan kompetensi dasar. Melalui model pembelajaran ini siswa

diharapkan dapat memilih dan menyesuaikan contoh-contoh yang ada melalui

gambar tersebut sehingga diharapkan dapat meningkatkan hasil belajar peserta

didik.”

Berdasarkan definisi di atas, maka dapat disimpulkan bahwa istilah

Examples Non Examples yang dimaksud dalam penelitian ini adalah proses

pembelajaran bisa menggunakan video tentang kasus-kasus yang pernah terjadi

atau gambar-gambar tentunya relevan dengan kompetensi dasar yang akan akan

digali.

b. Kelebihan dan Kelemahan Model Pembelajaran Examples Non

Examples

1) Kelebihan Model Pembelajaran Examples Non Examples

Model Examples Non Examples melibatkan siswa secara aktif dalam diskusi

kelompok untuk menganalisis suatu pelajaran sehingga siswa tidak merasa bosan

dalam proses pembelajaran.

Kelebihan dari model pembelajaran Examples Non Example (Hamdayama,

2014: 101) sebagai berikut:

Page 29: PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN EXAMPLES …

15 15

(a)siswa berangkat dari satu definisi, yang selanjutnya digunakan untuk

memperluas pemahaman konsepnya dengan lebih mendalam dan lebiih

kompleks. (b) siswa terlibat dalam proses discovery, yang mendorong

mereka menggabungkan konsep secara progresif lewat pengalaman dari

Examples Non Examples. (c) siswa diberi sesuatu yang berlawanan untuk

mengeksplorasi karakteristik dari suatu konsep dengan mempertimbangkan

bagian Non Example yang dimungkinkan masih terdapat beberapa bagian

yang merupakan suatu karakter dari konsep yang telah dipaparkan pada

bagian Examples.

Berdasarkan pendapat tersebut, dapat di tarik kesimpulan kelebihan-

kelebihan dari model Examples Non Examples sebagai berikut:

1) Siswa lebih kritis dalam menganalisis gambar.

2) Siswa mengetahui aplikasi dari materi berupa contoh gambar.

3) Siswa diberi kesempatan untuk mengemukakan pendapatnya.

2) Kekurangan Model Pembelajaran Examples Non Examples

Adapun kekurangan atau kelemahan model pembelajaran Examples Non

Examples(Hamdayama, 2014:101), yaitu sebagai berikut:

a) Tidak semua materi dapat disajikan dalam bentuk gambar.

b) Penerapan model pembelajaran Examples Non Examples memakan

waktu yang lama.

Berdasarkan pendapat tersebut, dapat di tarik kesimpulan kekurangan atau

kelemahan dari model Examples Non Examples sebagai berikut:

a.) Tidak semua materi bisa disajikan dengan bentuk gambar.

b.) Model pembelajaran Examples Non Examples membutuhkan waktu

yang lama.

Page 30: PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN EXAMPLES …

16 16

c. Langkah-langkah Model Pembelajaran Examples Non Examples

Langkah-langkah dari proses pembelajaran Examples Non Examples

menurut Slavin (Hamdayama, 2014: 99) sebagai berikut:

1) Guru mempersiapkan gambar-gambar sesuai dengan tujuan

pembelajaran.

2) Guru menempelkan gambar di papan tulis atau ditayangkan melalui

OHP atau LCD.

3) Guru memberikan petunjuk dan kesempatan kepada siswa untuk

memperhatikan atau menganalisis gambar.

4) Melalui diskusi kelompok 4-5 orang siswa, hasil diskusi dari analisis

gambar tersebut dicatat pada kertas kerja siswa.

5) Tiap kelompok diberi kesempatan memberikan hasil diskusinya.

6) Mulai dari komentar/hasil diskusi siswa, guru menjelaskan materi

sesuain dengan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai.

7) Kesimpulan.

Sedangkan menurut Suprijono (2009 : 125) langkah-langkah dalam model

pembelajaran Examples Non Examples sebagai berikut :

1) Guru mempersiapkan gambar-gambar sesuai dengan tujuan

pembelajaran.

2) Guru menempelkan gambar dipapan atau ditayangkan melalui OHP.

3) Guru member petunjuk dan memberi kesempatan pada siswa untuk

memperhatikan/ menganalisa gambar.

Page 31: PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN EXAMPLES …

17 17

4) Melalui diskusi kelompok 2-3 orang siswa, hasil diskusi dari analisa

gambar tersebut dicatat pada kertas.

5) Mulai dari komentar/hasil diskusi siswa, guru mulai menjelaskan

materi sesuai tujuan yang ingin dicapai

6) Kesimpulan

Berdasarkan pendapat tersebut dapat ditarik kesimpulan langkah-langkah

model pembelajaran Examples Non Examples sebagai berikut :

1) Guru mempersiapkan gambar sesuai dengan tujuan pembelajaran.

2) Guru menempelkan gambar di papan tulis atau ditayangkan melalui

OHP.

3) Guru memberikan petunjuk dan kesempatan kepada siswa untuk

memperhatikan atau menganalisis gambar.

4) Melalui diskusi kelompok 2-3 orang siswa, hasil diskusi dari analisis

gambar tersebut dicatat pada kertas kerja siswa.

5) Tiap kelompok diberi kesempatan memberikan hasil diskusinya.

6) Guru menjelaskan materi sesuai dengan tujuan pembelajaran yang

ingin dicapai mulai dari komentar/ hasil diskusi siswa.

7) Kesimpulan.

d. PenerapanModel Pembelajaran Examples Non Examples dalam

Pembelajaran IPS

Model pembelajaran Examples Non Examples merupakan model

pembelajaran kooperatif yang menggunakan gambar-gambar sebagai media

pembelajaran. Metode yang digunakan dalam model Examples Non Examples

Page 32: PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN EXAMPLES …

18 18

diyakini dapat meningkatkan motivasi dan hasil belajar siswa. Adapun

penerapan model Examples Non Examples dalam pembelajaran IPS, yaitu

sebagai berikut:

1) Guru mempersiapkan gambar-gambar sesuai dengan tujuan

pembelajaran.

2) Guru menempelkan gambar di papan tulis atau ditayangkan melalui

OHP atau LCD.

3) Guru memberikan petunjuk dan kesempatan kepada siswa untuk

memperhatikan atau menganalisis gambar.

4) Melalui diskusi kelompok 4-5 orang siswa, hasil diskusi dari analisis

gambar tersebut dicatat pada kertas kerja siswa.

5) Tiap kelompok diberi kesempatan memberikan hasil diskusinya.

6) Mulai dari komentar/hasil diskusi siswa, guru menjelaskan materi

sesuai dengan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai.

7) Kesimpulan.

Model Examples Non Examples merupakan model yang mengajarkan pada

siswa untuk belajar mengerti dan menganalisis sebuah konsep. Konsep pada

umumnya dipelajari melalui dua cara. Paling banyak konsep yang kita pelajari di

luar sekolah melalui pengamatan dan juga dipelajari melalui definisi konsep itu

sendiri. Examples Non Examples adalah taktik yang dapat digunakan untuk

mengajarkan definisi konsep. Adapun kerangka konsep tersebut antara lain:

1) Menggeneralisasikan pasangan antara contoh dan non contoh yang

menjelaskan beberapa dari sebagian besar karakter atau atribut dari konsep

Page 33: PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN EXAMPLES …

19 19

baru. Menyajikannya dalam satu waktu dan meminta siswa unutk

memikirkan perbedaan apa yang terdapat pada dua daftar tersebut. Selama

siswa memikirkan tentang tiap examples dan non examples tersebut,

tanyakanlah pada mereka apa yang membuat kedua daftar tersebut berbeda.

2) Menyiapkan examples non examples tambahan, mengenai konsep yang

lebih spesifik untuk mendorong siswa mengecek hipotesis yang telah

dibuatnya sehingga mampu memahami konsep yang baru.

3) Meminta siswa untuk bekerja berpasangan atau berkelompok unutk

menggeneralisasikan konsep examples non examples mereka. Setelah itu

meminta tiap pasangan untuk menginformasikan di kelas unutk

mendiskusikan secara kalsikal sehingga tiap siswa dapat memberi umpan

balik.

4) Sebagai bagian penutup, adalah meminta siswa untuk mendekripsikan

konsep telah diperoleh dengan menggunakan karakter yang telah didapat

dari examples non examples.

3. Hasil Belajar

a. Pengertian hasil belajar

Istilah hasil belajar mempunyai hubungan yang erat kaitannya dengan

prestasi belajar. Hal tersebut sejalan dengan apa yang dibahasakan oleh Nawawi

dalam K.Brahim (Susanto, 2013: 7) yang menyatakan bahwa “hasil belajar dapat

diartikan sebagai tingkat keberhasilan siswa dalam mempelajari materi pelajaran

di sekolah yang dinyatakan dalam skor yang diperoleh dari hasil tes mengenal

sejumlah materi pelajaran tertentu”. Adapun pengertian hasil belajar menurut

Dimyati dan Mudjiono (Tampubolon, 2014: 140) mengemukakan bahwa “hasil

Page 34: PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN EXAMPLES …

20 20

belajar adalah hasil yang ditunjukkan dari suatu interaksi tindak belajar, dan

biasanya ditunjukkan dengan nilai tes yang diberikan guru”.

Secara sederhana yang dimaksud dengan hasil belajar siswa adalah

kemampuan yang diperoleh anak setelah melalui kegiatan belajar. Karena belajar

itu sendiri merupakan suatu proses dari seseorang yang berusaha untuk

memperoleh suatu bentuk perubahan perilaku yang relatif menetap.

Kesuksesan hasil belajar biasanya dapat diketahui melalui kegiatan evaluasi

atau penilaian yang bertujuan untuk mengetahui sampai di mana tingkat

kemampuan dan keberhasilan siswa dalam pencapian suatu tujuan pembelajaran.

Pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa hasil belajar adalah kemampuan,

sikap dan keterampilan yang diperoleh siswa setelah ia menerima perlakuan

yang diberikan oleh guru sehingga dapat mengkonstruksikan pengetahuan itu

dalam kehidupan sehari-hari.

b. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Hasil Belajar

Sejak awal dikembangkan ilmu pengetahuan tentang perilaku manusia,

banyak dibahas mengenai bagaimana mencapai hasil belajar yang efektif. Para

pakar dibidang pendidikan dan psikologi mencoba mengidentifikasikan faktor-

faktor yang mempengaruhi hasil belajar. Dengan diketahuinya faktor-faktor yang

berpengaruh terhadap hasil belajar, para pelaksana maupun pelaku kegiatan

belajar dapat memberi intervensi positif untuk meningkatkan hasil belajar yang

akan diperoleh.

Menurut teori Gestalt, belajar merupakan proses perkembangan. Artinya

bahwa secara kodrati jiwa raga anak mengalami perkembangan. Perkembangan

sendiri memerlukan sesuatu baik yang berasal dari diri siswa sendiri maupun

Page 35: PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN EXAMPLES …

21 21

pengaruh dari lingkungannya. Berdasarkan teori ini hasil belajar siswa

dipengaruhi oleh dua hal, siswa itu sendiri dan lingkungannya. Pertama, siswa;

dalam arti kemampuan berpikir atau tingkah laku intelektual, motivasi, minat,

dan kesiapan siswa, baik jasmani maupun rohani. Kedua, lingkungan; yaitu

sarana dan prasarana, kompetensi guru, kteativitas guru, sumber-sumber belajar,

metode serta dukungan lingkungan, keluarga, dan lingkungan.

Pendapat yang senada dikemukakan oleh Wasliman (Susanto, 2013:12),

hasil belajar yang dicapai oleh peserta didik merupakan hasil interaksi antara

berbagai faktor yang mempengaruhi, baik faktor internal maupun eksternal.

Secara perinci,uraian mengenai faktor internal dan eksternal, sebagai berikut:

1)Faktor internal; faktor internal merupakan faktor yang bersumber dari dalam

diri peserta didik, yang mempengaruhi kemampuan belajarnya. Faktor

internal ini meliputi: kecerdasan, minat dan perhatian, motivasi belajar,

ketekunan, sikap, kebiasaan belajar, kondisi fisik dan kesehatan.

2)Faktor eksternal; faktor yang berasal dari luar diri peserta didik yang

mempengaruhi hasil belajar yaitu keluarga, sekolah, dan masyarakat. Keadaan

keluarga berpengaruh terhadap hasil belajar siswa. Keluarga yang morat-marit

keadaan ekonominya, pertengkaran suami istri, perhatian orangtua yang

kurang terhadap anaknya, serta kebiasaan sehari-hari berprilaku yang kurang

baik dari orangtua dalam kehidupan sehari-hari berpengaruh dalam hasil

belajar peserta didik.

Berdasarkan uraian tersebut, maka disimpulkan bahwa faktor yang

mempengaruhi hasil belajar siswa yaitu faktor internal yang berasal dari dalam

Page 36: PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN EXAMPLES …

22 22

diri siswa dan faktor eksternal yang berasal dari luar diri siswa. Dimana kedua

faktor tersebut akan saling mempengaruhi dalam proses belajar dan akan

memberikan dampak pada hasil belajar siswa

4. Pembelajaran IPS di Sekolah Dasar

a. Pengertian IPS

Pengajaran IPS di Indonesia pertama kali diperkenalkan oleh pakar IPS pada

tahun 1969 yaitu oleh Ibu Prof. Dr. Soepartina Pakasi pada SD PPSP IKIP

Malang. Pada tahun 1971 IPS dimasukkan dalam buku induk Depdikbud.

Bidang studi IPS di cantumkan dalam kurikulum PPSP pada tahun 1947. Pada

tahun 1975 nama bidang studi IPS sudah tercantum dalam kurikulum SD, SMP,

SMU. Pelaksanaannya dilaksanakan secara bertahap dimulai pada tahun 1976.

Jadi Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) di Indonesia kelahirannya bersamaan dengan

lahirnya kurikulum tahun 1975.

Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi dewasa ini pada umunya

selalu tertinggal, maka IPS diperlukan sebagai wadah pengetahuan yang

mengharmoniskan laju perkembangan ilmu dan kehidupan dalam dunia

pengajaran sekolah. Sebab IPS mampu melakukan lompatan-lompatan ilmu

secara konsepsional untuk kepentingan praktis kehiduapan baru yang sesuai

dengan keadaan dan zaman. Maka melihat jenis dan susunan konsep/topik dalam

IPS sungguh banyak bervariasi dari berbagai ilmu sosial serta tuntutan-tuntutan

persoalan kehidupan peraktis. Untuk memudahkan pemahaman terhadap IPS

perlu dikemukakan terlebih dahulu pengertian IPS dari beberapa pakar ilmuan

Sosial sebagai berikut :

Page 37: PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN EXAMPLES …

23 23

Nasution (Yaba, 2008: 4) mengemukakan IPS sebagai berikut : “IPS adalah

suatu program pendidikan yang merupakan suatu keseluruhan yang pada

pokoknya mempersoalkan manusia dalam lingkungan alam fiksik, maupun

dalam lingkungan sosialnya yang bahannya diambil dari berbagai ilmu-ilmu

sosial seperti: geografi, sejarah, ekonomi,antropologi, sosiologi, polotik dan

psikologi sosial”.

Menurut A.Kosasi Djahiri (Yaba, 2008: 5) mengemukakan pengertian “Ilmu

Pengetahuan Sosial (IPS) adalah merupakan ilmu pengetahuan yang memadukan

sejumlah konsep pilihan dari cabang ilmu sosial dan ilmu lainnya serta kemudian

diolah berdasarkan prinsip-prinsip pendidikan dan didaktik untuk dijadikan

program pengajaran pada tingkat persekolahan”.

Jarolimek (Susanto, 2014:9) berpendapat bahwa “IPS atau studi sosial lebih

bersifat praktis, yaitu memberikan kemampuan kepada anak didik dalam

mengelola dan memanfaatkan kekuatan-kekuatan fisik dan sosial dalam

menciptakan kehidupan yang serasi juga mempersiapkan anak didik untuk

mampu memecahkan masalah sosial dan memiliki keyakinan akan kehidupan

mendatang”.

Berdasarkan beberapa batasan yang dikemukakan oleh para ahli di atas

mengenai pengertian IPS, maka dapat disimpulkan bahwa IPS merupakan suatu

mata pelajaran yang mengintegrasikan berbagai ilmu-ilmu sosial dengan maksud

dan tujuan agar dapat dipahami peserta didik, yang apabila dilihat dari prinsip

pembelajaran yang berlaku pada pendidikan dasar (SD), yang memandang

Page 38: PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN EXAMPLES …

24 24

bahwa peserta didik dalam pembelajaran selalu bersifat holistik (melihat sesuatu

berupa pengetahuan dan pengalaman secara menyeluruh).

b. Tujuan Pembelajaran IPS di Sekolah Dasar

Tujuan utama pembelajaran IPS ialah untuk mengembangkan potensi peserta

didik agar peka terhadap masalah sosial yang terjadi di masyarakat, memiliki

sikap mental positif terhadap perbaikan segala ketimpangan yang terjadi, dan

terampil mengatasi setiap masalah yang terjadi sehari-hari baik yang menimpa

dirinya sendiri maupun yang menimpa masyarakat.

Menurut Somantri (Gunawan, 2011:21): “Tujuan Pendidikan IPS, diantaranya

untuk membantu tumbuhnya berpikir ilmuan sosial dan memahami konsep-

konsepnya, serta membantu tumbuhnya warga negara yang baik”.

Secara perinci, Mutaqin (Susanto, 2014: 31) merumuskan tujuan

pembelajaran IPS di sekolah, sebagai berikut:

1) Pengatahuan sosial yang berguna dalam kehidupannya. 2) Kemampuan

mengidentifikasi, menganalisis, dan menyusun alternatif pemecahan masalah

nasional yang terjadi dalam kehidupan di masyarakat. 3) Kemampuan

berkomunikasi dengan sesama warga masyarakat dan berbagai bidang

keilmuan serta bidang keahlian . 4) Kesadaran sikap mental yang positif dan

keterampilan terhadap pemanfaatan lingkungan hidup yang menjadi bagian

dari kehidupan tersebut. 5) Kemampuan mengembangkan pengetahuan dan

keilmuan IPS sesuai dengan perkembangan kehidupan,masyarakat, ilmu

pengetahuan, dan teknologi.

Tujuan pembelajaran IPS yang tercantum dalam kurikulum, adalah agar siswa

mampu mengembangkan pengetahuan dan keterampilan sehari-hari. Hal ini

berarti, tujuan pendidikan IPS bukan hanya sekedar membekali siswa dengan

berbagai informasi yang bersifat hafalan (kognitiif) saja, akan tetapi pendidikan

IPS harus mampu mengembangkan keterampilan berpikir, agar siswa mampu

Page 39: PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN EXAMPLES …

25 25

mengkaji berbagai kenyataan sosial beserta permasalahannya. Tujuan yang harus

dicapai oleh siswa sekolah dasar harus disesuaikan dengan taraf

perkembangannya, yang dimulai dari pengenalan dan pemahaman lingkungan

sekitar menuju lingkungan masyarakat yangh lebih luas. Dimulai dari

lingkungan terdekat menuju lingkungan yang lebih luas.

Berdasarkan tujuan di atas, dapat disimpulkan bahwa tujuan pembelajaran IPS

di sekolah dasar, yakni membentuk warga negara yang berkemampuan sosial

dan yakin akan kehidupannya sendiri di tengah-tengah kekuatan fisik dan sosial,

yang pada gilirannya akan menjadi warga negara yang baik dan bertanggung

jawab. Selain itu, pencapaian tujuan pembelajaran IPS juga akan optimal apabila

ditunjang oleh suasana pembelajaran yang kondusif sehingga mampu

membangkitkan motivasi belajar siswa serta mampu mengubah dari

ketidaktahuan menjadi keinginantahuan.

c. Ruang Lingkup Pembelajaran IPS

Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) Departemaen Pendidikan

Nasional (Depdiknas,2006) membatasi ruang lingkup mata pelajaran IPS

meliputi aspek-aspek sebagai berikut:

1) Manusia, tempat, dan lingkungan.

2) Waktu, berlanjutann, dan perubahan.

3) Sistem sosial dan budaya.

4) Perilaku ekonomi dan kesejahteraan.

Aspek-aspek tersebut tentunya dikemas dalam bentuk pelajaran yang lebih

sederhana di tingkat SD. Semua aspek kehidupan tersebut mengembangkan ilmu

Page 40: PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN EXAMPLES …

26 26

masing-masing, yaitu Ilmu Sosiologi, Psikologi Sosial, Hukum, Politik,

Pemerintahan, Antropologi, Sejarah, Geografi, Ekonomi, Manajemen dan

Pendidikan.

IPS seharusnya tidak hanya menyajikan materi-materi yang akan memenuhi

ingatan peserta didik tetapi juga untuk memenuhi kebutuhan sendiri sesuai

dengan kebutuhan dan tututan masyarakat. Oleh karena itu, pengajaran IPS

menggali materi-materi yang bersumber pada masyarakat. Namun, IPS pada

jenjang pendidikan dasar memfokuskan kajiannya kepada hubungan antar

manusia dan proses membantu pengembangan kemampuan dalam hubungan

tersebut. Pengetahuan, keterampilan dan sikap yang dikembangkan melalui

kajian ini ditunjukkan untuk mencapai keserasian dan keselarasan dalam

kehidupan masyarakat.

B. Kerangka Pikir

Rendahnya hasil belajar IPSsiswa kelas V SD Inpres Toddopuli I Makassar

disebabkan adanya masalah dalam proses pembelajaran, misalnya dalam kategori

masalah penyampaian materi pelajaran dan pengelolaan kelas.Keberhasilan

pembelajaran di kelas dipengaruhi oleh dua faktor yaitu faktor internal dan faktor

eksternal.Salah satu faktor yang berpengaruh dalam hasil belajar adalah dari

faktor model pembelajaran yang digunakan berpengaruh terhadap hasil belajar

anak karena model pembelajaran sangat penting dalam keberhasilan seseorang

dalam belajar.

Dalam penelitian ini, peneliti akan membandingkan hasil belajar antara kelas

kontrol dan kelas eksperimen dimana kelas kontrol pembelajaran dilakukan

Page 41: PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN EXAMPLES …

27 27

seperti biasa guru kelas mengajar dan kelas eksperimen pembelajaran dilakukan

dengan menggunakan model Examples non Examples. Untuk Pretest diambil dari

alat evaluasi pada kelas uji dan hasil Pretest kedua kelas (kelas kontrol dan kelas

eksperimen) diuji beda rata-rata tidak menunjukkan adanya perbedaan yang

signifikan. Kemudian dilakukan pembelajaran yang menggunakan metode

examples non examples pada kelas eksperimen dan pembelajaran secara

konvensional pada kelas control, hasil belajar dari kedua kelompok dilakukan uji

beda rata-rata apakah penggunaan metode examples non examples berpengaruh

signifikan terhadap rata-rata hasil belajar siswa.

Page 42: PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN EXAMPLES …

28 28

Kelas

Eksperimen

pretest

Pembelajaran

dengan Model

Examples non

Examples

Possstest

Analisis

Pembelajaran

Kelas V

Temuan/

hasil

Analisis

Kelas Kontrol

Pretest

Pembelajaran

seperti biasa yang

dilakukan guru

kelas (konvensional)

posstest

Gambar 2.1 Bagan Kerangka Pikir

C. Hipotesis Tindakan

Berdasarkan Kajian pustaka dan kerangka pikir, maka Hipotesis penelitian ini

adalah:

H0 : Penerapan metode examples non examples tidak berpengaruh

terhadap hasil belajar IPS siswa kelas V SD Inpres Toddopuli 1

Makassar.

H1 : Penerapan metode examples non examples berpengaruh

terhadap hasil belajar IPS siswa kelas V SD Inpres Toddopuli 1

Makassar.

Page 43: PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN EXAMPLES …

9 2

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Jenis penelitian ini menggunakan penelitian eksperimen, dengan

menggunakan pendekatan kuantitatif dimana penelitian akan bekerja dengan

angka-angka sebagai perwujudan gejala yang diamati. Penelitian ini bertujuan

mengetahui apakah suatu metode, prosedur, sistem, proses, alat, bahan serta

model efektif dan efisien (produktif) jika diterapkan melalui metode kuantitatif.

B. Desain Penelitian

Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah Nonequivalent

Control Group Design. Pada desain ini ada dua kelompok subjek, satu

mendapatkan perlakuan dan satu kelompok sebagai kelompok kontrol. Keduanya

memperoleh pretest dan posttest.Desain penelitian ini digambarkan sebagai

berikut:

Tabel 3.1 Desain Penelitian

Grup Pretest Variabel Terikat Posstest

Eksperimen (R) T1 X T2

Kontrol (R) T3 - T2

Keterangan :

T1 : Pretest kelas eksperimen

T2 : Posttestkelas eksperimen

T3 : Pretest kelas kontrol

29

Page 44: PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN EXAMPLES …

30 30

T4 : Posttest kelas kontrol

X :Pembelajaran IPS dengan menggunakan metode Examples non Examples

- : Pembelajaran IPS dengan menggunakan metode konvensional

C. Populasi dan Sampel

1. Populasi

Populasi dari penelitian ini adalah seluruh siswa kelas V.A dan V.B SD

Inpres Toddopuli 1 Makassar tahun ajaran 2018/2019 dengan jumlah seluruh

populasi adalah sebanyak kelas V.A berjumlah 27 siswa, 13 siswa laki-laki dan 14

siswa perempuan dan kelas V.B berjumlah 27 siswa, 16 siswa laki-laki dan 11

siswa perempuan.

Kelas Siswa laki-laki Siswa perempuan Jumlah siswa

V.A 14 13 27

V.B 11 16 27

2. Sampel

Sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti. Pada teknik

penarikan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah Total sampling.

Adapun yang terpilih menjadi sampel dalam penelitian ini adalah kelas V.A dan

V.B SD Inpres Toddopuli 1 Makassar dengan jumlah sampel keseluruhan yaitu

kelas V.A 27 siswa dan V.B 27 siswa.

D. Definisi Operasional Variabel

Secara operasional, definisi variabel penelitian ini dapat dijelaskan sebagai

berikut:

Page 45: PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN EXAMPLES …

31 31

1. Pembelajaran Examples Non Examples adalah salah satu contoh-contoh

model pembelajaran yang menggunakan media. Media dalam

pembelajaran merupakan sumber yang digunakan dalam proses belajar

mengajar. Manfaat media ini adalah untuk guru dapat membantu dalam

proses mengajar, mendekati situasi dengan keadaan yang sesungguhnya.

Dengan media, diharapkan proses belajar dan mengajar lebih

komunikatif dan dapat menganalisis gambar tersebut menjadi sebuah

bentuk deskripsi singkat mengenai apa yang ada di dalam gambar.

2. Hasil belajar siswa adalah kemampuan yang diperoleh anak setelah

melalui kegiatan belajar. Karena belajar itu sendiri merupakan suatu

proses dari seseorang yang berusaha untuk memperoleh suatu bentuk

perubahan perilaku yang relatif menetap. Kesuksesan hasil belajar

biasanya dapat diketahui melalui kegiatan evaluasi dalam skor hasil tes

penilaian yang bertujuan untuk mengetahui sampai di mana tingkat

kemampuan dan keberhasilan siswa dalam pencapian suatu tujuan

pembelajaran.

E. Variabel Penelitian

Dalam penelitian ini, terdapat dua variabel penelitian yaitu variabel bebas dan

variabel terikat. Sebagaimana penjelasan berikut:

Variabel bebas (X) : Metode Examples Non Examples

Variabel Terikat (Y) : Hasil Belajar IPS

F. Teknik Pengumpulan Data

Page 46: PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN EXAMPLES …

32 32

Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan dengan tes dan

dokumentasi. Kedua teknik tersebut diuraikan sebagai berikut:

a. Tes

Tes adalah sejumlah pertanyaan yang ditujukan kepada sejumlah orang untuk

mengukur tingkat perkembangan salah satu atau beberapa aspek di dalam dirinya

serta pengetahuan seseorang terhadap materi yang telah diajarkan.Penelitiakan

menggunakan instrument berupa tes berbentuk essay.

b. Dokumentasi

Dokumentasi adalah sekumpulan data yang diperoleh dari kepala sekolah dan

guru kelas yang memuat data-data penting siswa seperti nilai ulangan harian,

ulangan tengah semester, ulangan semester, portofolio,serta bahan-bahan yang

berkaitan dengan masalah dalam penelitian.

G. Instrumen Penelitian

Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah:

1. Tes digunakan untuk mengumpulkan data tentang hasil belajar siswa terhadap

materi yang telah diajarkan.

2. Dokumentasi digunakan untuk memuat hal-hal penting atau data-data siswa

dan pelaksanaan pembelajaran.

H. Teknik Analisis Data

Untuk menganalisis data kuantitatif yang diperoleh dari hasil penelitian akan

digunakan analisis statistik deskriptif dan inferensial. Data yang terkumpul berupa

nilai pretest dan nilai posttest kemudian dibandingkan dengan menggunakan

program SPSS statistics 16.

Page 47: PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN EXAMPLES …

33 33

Data yang diperoleh dari hasil penelitian ini dianalisis dengan dua teknik

analisis statistika, yaitu:

1. Analisis Statistika Deskriptif

Analisis statistik deskriptif digunakan untuk mendiskripsikan skor dari sampel

penelitian untuk masing-masing variabel. Dalam hal ini digunakan tabel distribusi

frekuensi skor rata-rata, standar deviasi, skor minimum, dan skor maksimum.

Guna mendapatkan gambaran yang jelas tentang hasil belajar IPS siswa kelas V

maka, dilakukan pengelompokan .Pengelompokan tersebut dilakukan ke dalam 5

kategori yaitu sangat tinggi, tinggi, sedang, rendah, dan sangat rendah.

Pedoman yang digunakan untuk mengubah skor mentah yang diperoleh murid

menjadi skor standar nilai mengikuti prosedur yang ditetapkan oleh Depdiknas,

sebagai berikut:

Tebel 3.3 Kategori Nilai Hasil Belajar

Hasil Nilai Belajar

Kategori

90-100

Sangat tinggi

80-89

Tinggi

70-79

Sedang

60-69

Rendah

0-59

Sangat rendah

(Sumber SD Inpres Toddopuli 1 Kota Makassar)

Sedangkan untuk kategori ketuntasan murid, sebagai berikut:

Page 48: PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN EXAMPLES …

34 34

Tabel 3.4 kategori Nilai Ketuntasan siswa

Nilai Kategori

≥ 70 Tuntas

≤ 70 Tidak tuntas

Sumber SD Inpres Toddopuli 1 Makassar

2. Analisis Statistika Inferensial

Analisis statistik inferensial digunakan untuk menguji kebenaran hipotesis

yang diajukan. Sebelum melakukan analisis statistik inferensial, maka sebagai uji

prasyarat analisis dilalukan uji normalitas dan uji homogenitas dengan bantuan

program SPSS statistics 16 .

a) Uji Normalitas

Uji normalitas digunakan untuk mengetahui apakah data yang diteliti berasal

dari polulasi yang terdistribusi normal. Pengujian normalitas dihitung dengan

bantuan program SPSS 16 dengan analisis One Sample Kolmogorov-Smirnov test

atauShapiro-Wilk test. Kriteria pengujiannya adalah : jika sign. >0,05 maka data

normal dan jika sign. <0,05 maka data tidak normal

b) Uji Homogenitas

Uji homogenitas digunakan untuk mengetahui apakah kedua sampel yang

diambil homogen (mempunyai varians yang sama). Pengujian homogenitas

dihitung dengan bantuan program SPSS menggunakan Univariate Analysis of

Varience . Kriteria pengujiannya yaitu : jika sig >0,05 maka dikatan bahwa varian

homogen dan jika sig <0,05 maka dikatakan bahwa varian tidak homogen.

Page 49: PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN EXAMPLES …

35 35

c) Uji Hipotesis

Pengujian hipotesis dimaksudkan untuk menjawab hipotesis penelitian yang

telah diajukan. Maka pengujian dilakukan dengan menggunakan pengolahan data

SPSS ,kemudian menggunakan uji-t. Setelah uji prasyarat dilakukan dan terbukti

bahwa data-data yang diperoleh berdidtribusi homogen, maka dilanjutkan dengan

pengujian hipotesis. Pengujian hipotesis dilakukan untuk mengetahui apakah

hipotesis yang diajukan dapat diterima atau ditolak . Uji hipotesis yang digunakan

adalah uji Pairred sample t-test yang merupakan uji beda dua sampel berpasangan

yakni dua subjek yang sama namun perlakuan berbeda . Kriteria pengambilan

keputusan adalah jika jika sig >0,05 maka H0 diterima dan H1 ditolak dan jika

sig <0,05 maka H0 ditolak dan H1 diterima.

Page 50: PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN EXAMPLES …

36

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian

Penelitian yang dilaksanakan di SD Inpres Toddopuli 1 Makassar, terdiri dari

kelas eksperimen dan kelas control. Kelas eksperimen adalah kelas yang

diberikan model pembelajaran examples non examples, sedangkan kelas kontrol

tidak diberikan model pembelajaran dan hanya menggunakan pembelajaaran

langsung. Kelas V.A yang berjumlah 27 siswa dengan jumlah laki-laki 13 siswa

dan perempuan sebanyak 14 siswa, sedangkan kelas V.B yang berjumlah 27 siswa

dengan jumlah laki-laki 16 siswa dan perempuan sebanyak 11 siswa.

Sebelum melaksanakan penelitian, pada tanggal 30 Agustus 2019, peneliti

melakukan silahturahmi ke SD Inpres Toddopuli 1 Makassar, untuk

membicarakan rencana penelitian bersama kepala sekolah dan wali kelas V.A dan

kelas V.B. Dari hasil diskusi menyatakan bahwa jadwal pelaksanaan penelitian

dimulai pada tanggal 31 Agustus – 4 September 2019. Adapun mata pelajarannya

yaitu IPS (Ilmu Pengetahuan Sosial) yang dalamnya menilai tentang pengaruh

terhadap hasil belajar siswa dengan menggunakan model examples non examples

pada kelas eksperimen, dan melakukan pembelajaran langsung pada kelas kontrol

tanpa menggunakan model pembelajaran examples non exaples.

1. Deskriptif Nilai Pretest kelas Eksperimen dan Kontrol

Analisis deskriftif dilakukan dengan bantuan IBM SPSS statistics 16 terlebih

dahulu distribusi frekuensi pretest kelas eksperiment. Untuk menentukan tinggi

36

Page 51: PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN EXAMPLES …

37 37

rendahnya variable kelas eksperimen digunakan empat kategori yaitu, sangat

rendah, rendah, sedang, tinggi, dan sangat tinggi dengan rumus :

skor maksimal – skor minimal

i banyaknya kategori

Tabel 4.1 Distribusi Frekuensi pretest Kelas Eksperimen dan kelas kontrol

No

Frekuensi Frekuensi Persentase Persentase

Kategori

Nilai (f) (f) (%) (%)

Interval Kelas Kelas Kelas Kelas

Eksperimen Kontrol Eksperimen Kontrol

1. 0-59 4 1 14,8% 3,33% Sangat

Rendah

2. 60-69 21 14 77,8% 53,34% Rendah

3. 70-79 1 8 3,70% 30% Sedang

4. 80-89 1 4 3,70% 13,33% Tinggi

5. 90-100 - - - - Sangat

Tinggi

Jumlah 27 27 100% 100% Sangat

Rendah

Sumber : hasil nilai Pretest kelas ekperimen dan kelas kontrol

Berdasarkan tabel 4.1, diketahui nilai siswa kelas eksperimen pada rentang

0-59 terdiri dari 4 siswa dengan persentase 14,8%, sedangkan nilai siswa pada

kelas kontrol terdapat 1 siswa dengan persentase 3,33%. Nilai siswa kelas

ekperimen pada rentang 60-69 terdiri dari 21 siswa dengan persentase 77,8%

sedangkan nilai siswa pada kelas control terdapat 14 siswa dengan persentase

53,33%. Nilai siswa kelas eksperimen pada rentang 70-79 terdiri dari 1 siswa

dengan persentase 3,70% sedangkan nilai siswa pada kelas control terdapat 8

siswa dengan persentase 30%. Nilai siswa kelas eksperimen pada rentang 80-89

Page 52: PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN EXAMPLES …

38 38

No

Frekuensi Frekuensi Persentase Persentase

Kategori

Nilai (f) (f) (%) (%)

Interval Kelas Kelas Kelas Kelas

Eksperimen Kontrol Eksperimen Kontrol

1. 0-59 - - - - Sangat

Rendah

terdiri dari 1 siswa dengan perentase 3,70% sedangkan nilai siswa pada kelas

control terdapat 4 siswa dengan persentase 13,33%. Siswa yang mendapat nilai

90-100 terdiri dari 0 dengan persentase 0%.

Tabel 4.2 Statistics Pretest kelas kontrol dan kelas eksperimen N Minimum Maximum Mean Std. Deviation

Eksperimen 27 57 81 64.77 5.76016

Konrol 27 57 81 70.60 6.87666

Tabel 4.2. menjelaskan bahwa diketahui dengan jumlah data (N sebanyak 27

untuk kelas eksperimen dan 27 untuk kelas kontrol, mempunyai skor maksimal 81

untuk kelas eksperimen dan 81 untuk kelas kontol, sedangkan skor minimal

mempunyai skor 57 untuk kelas eksperimen dan 57 untuk kelas konrtol dengan

rata-rata 64,77 untuk kelas eksperimen dan 70,60 untuk kelas control, dan standar

deviasi 5.76016 untuk kelas eksperimen dan 6.87666 untuk kelas kontrol.

2. Deskriptif Nilai Posttest kelas eksperimen dan kelas kontrol

Analisis deskriptif dilakukan dengan bantuan IBM SPSS statistics 16 terlebih

dahulu distribusi frekuensi posttest kelas ekperimen. Untuk menentukan tinggi

rendahnya variabel kelas eksperimen digunakan lima kategori yaitu, sangat

rendah, rendah, sedang, tinggi, dan sangat tinggi dengan rumus sebagai berkut:

Tabel. 4.3 Distribusifrekuensi posttest kelas eksperimen

Page 53: PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN EXAMPLES …

39 39

2. 60-69 3 6 11,1% 23,3% Rendah

3. 70-79 7 10 25,9% 36,7% Sedang

4. 80-89 14 10 51,9% 36,7% Tinggi

5. 90-100 3 1 11,1% 3,3% Sangat

Tinggi

Jumlah 27 27 100% 100% Sangat

Rendah

Sumber : hasil nilai posttest kelas eksperimen dan kelas kontrol

Berdasarkan tabel 4.3, diketahui nilai siswa kelas ekperimen pada rentang

0-59 terdiri dari 0 siswa dengan persentase 0%, sedangkan nilai siswa pada kelas

control terdapat 0 siswa dengan persentase 0%. Nilai siswa kelas ekperimen pada

rentang 60-69 terdiri dari 3 siswa dengan persentase 11.1% sedangkan nilai siswa

pada kelas control terdapat 7 siswa dengan persentase 23.3%. Nilai siswa kelas

eksperimen pada rentang 70-79 terdiri dari 6 siswa dengan persentase 25,9%

sedangkan nilai siswa pada kelas control terdapat 10 siswa dengan persentase

36,7%. Nilai siswa kelas eksperimen pada rentang 80-89 terdiri dari 14 siswa

dengan perentase 51,9% sedangkan nilai siswa pada kelas control terdapat 10

siswa dengan persentase 36,7%. Nilai siswa kelas eksperimen pada rentang 90-

100 terdiri dari 3 siswa dengan persentase 11,1% sedangkan nilai siswa pada kelas

control terdiri dari 1 siswa dengan persentase 3,3%.

Page 54: PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN EXAMPLES …

40 40

Tabel 4.4 Uji deskritif kelas eksperimen dan control posttest

N

Minimum

Maximum

Mean

Std.

Deviation

Eksperimen2 27 69 94 80.18 6.74843

Kontrol2 27 69 94 77.43 6.87666

Tabel 4.4. menjelaskan bahwa diketahui dengan jumlah data (N sebanyak 27

untuk kelas eksperimen dan 27 untuk kelas kontrol, mempunyai skor maksimal 94

untuk kelas eksperimen dan kelas kontol, sedangkan skor minimal mempunyai

skor 69 untuk kelas eksperimen dan kelas konrtol dengan rata-rata 80.18 untuk

kelas eksperimen dan 77,43 untuk kelas control, dan standar deviasi 6.74843

untuk kelas eksperimen dan 6.87666 untuk kelas kontrol.

B. Analisis Data Inferensial

Cara mengetahui kelompok murid yang berbeda pada kelas eksperimen dan

kelas kontrol berangkat dari kondisi awal yang sama, dapat dilakukan pengujian

perbedaan sampel tidak berkorelasi. Pengujian perbedaan juga dilakukan untuk

mengetahui perbedaan hasil belajar murid pada kelas eksperimen dengan kelas

kontrol setelah menggunakan model pembelajaran examples non examples.

Namun demikian, sebelum analisis data dengan uji perbedaan tersebut dengan

menggunakan SPSS, perlu dilakukan uji analisis yang meliputi uji normalitas, uji

homogenitas, dan uji hipotesis. Proses analisis data penelitian diuraikan sebagai

berikut:

Page 55: PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN EXAMPLES …

41 41

1. Ujinormalitas data

a) Ujinormalitas data pretes dan posttest kelas eksperimen

Hasil perhitungan uji normalitas untuk prestest dan posttest kelas eksperimen

dilihat pada tabel berikut :

Tabel. 4.5 uji normalitas data pretest dan posttest kelas eksperimen

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

pretest

27

Postest

27

N

Normal Parametersa

Mean

64.7778

80.1852

Most Extreme Differences

Std. Deviation 5.76016

6.74843

Absolute .278

.193

Kolmogorov-Smirnov Z

Positive .278

.193

Negative -.176

-.178

1.443

1.001

Asymp. Sig. (2-tailed)

.031

.269

a. Test distribution is Normal.

Hasil uji normalitas di atas menunjukkan hasil uji one-smplekolmograv-

smirnovtest .nilai(sig). Pada kelompok eksperimen pretest yaitu 0,031 dan pada

kelompok eksperimen posttest yaitu 0,269. Maka berdasarkan tabel normalitas di

atas menunjukkan kedua kelompok >0,05 , maka kedua kelompok sama-sama

berdistribusi normal berdasarkan hasil tabel one-Sample Kolmograv-Smirnov Test.

b) Ujinormalitas data pretes dan posttest kelas control

Hasil perhitungan uji normalitas untuk prestest dan potstest kelas control

dilihat pada tabel berikut

Page 56: PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN EXAMPLES …

42 42

Tabel. 4.6 ujinormalitas data pretest dan posttest kelas kontrol

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

pretest

27

Posttest

27

N

Normal Parametersa

Mean

70.6000

77.4333

Most Extreme Differences

Std. Deviation 6.59467

6.87666

Absolute .181

.238

Kolmogorov-Smirnov Z

Positive .163

.238

Negative -.181

-.128

.991

1.305

Asymp. Sig. (2-tailed)

.279

.066

a. Test distribution is Normal.

Hasil uji normalitas menunjukkan bahwa pada hasil model pembelajaran

examples non exampleskelas kontrol dan kelas eksperimen pada saat posttest juga

memiiki data yang berdistribusi normal. Hal ini membuktikan dari data One-

Sample Kolmogrov-Smirnov Test memiliki asymp. Sig. (2-tailed) pada kelas

kontrol pretest 0,279 > 0,05 dan pada kelas control posttest 0,066> 0,05.

2. Uji Homogenitas

Uji homogenitas dilakukan untuk mengetahui varians dari kedua kelompok

data, yaitu nilai pretest kelompok kontrol dengan kelompok eksperimen. Hasil uji

homogenitas dapat dilihat dari tebel berikut :

a. Uji homogenitas Pretest

Tabel 4.7 Uji homogenitas data (pretest) kelas eksperimen dan kontrol

Page 57: PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN EXAMPLES …

43 43

Test of Homogeneity of Variances

hasil

Levene Statistic df1 df2 Sig.

2.415 4 22 .079

Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa nilai (sig) adalah 0,079 dan >0,05

sehingga dapat disimpulkan bahwa kedua kelompok data hasil belajar siswa yang

berasal dari kelompok kontrol dan kelompok ekperimen bersifat homogen.

b. Uji homogenitas Posttest

Tabel 4.8 Uji homogenitas data (posttest) kelas eksperimen dan kontrol

Hasil

Test of Homogeneity of Variances

Levene Statistic

df1

df2

Sig.

2.183

3

25

.115

Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa nilai (sig) adalah 0,115 dan >0,05

sehingga dapat disimpulkan bahwa kedua kelompok data hasil belajar siswa yang

berasal dari kelompok kontrol dan kelompok ekperimen bersifat homogen.

3. Uji Hipotesis

Uji hipotesis digunakan untuk melihat perbedaan hasil belajar antara kelas

eksperimen dan kelas kontol.Dimana pada kelas eksperimen menggunakan model

pembelajaran examples non examples terhadap hasil belajar siswa, sedangkan

pada kelas kontrol hanya menggunakan pembelajaran langsung. Hasil analisis

menggunakan SPSS disajikan pada tabel dibawah ini.

Tabel 4.9 Uji hipotesis data kelas control pretest dan posttest

Paired Samples Test

Page 58: PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN EXAMPLES …

44 44

Paired Differences

T

df

Sig. (2-

tailed)

Mean

Std.

Deviation

Std. Error

Mean

95% Confidence

Interval of the

Difference

Lower

Upper

Pair pretest -

1 postest

-

6.8333

3

9.47259

1.72945

-10.37046

-3.29621

-3.951

29

.000

Tabel 4.10 Uji hipotesis data kelas eksperimen pretest dan posttest

Paired Samples Test

Paired Differences

T

df

Sig. (2-

tailed)

Mean

Std. Deviation

Std. Error

Mean

95% Confidence

Interval of the

Difference

Lower

Upper

-1.54074E1

10.26667

1.97582

-19.46877

-11.34605

-7.798

26

.000

Tabel 4.9 menunjukkan bahwa nilai sig pada kelas eksperimen pretest dan

postest adalah 0,000. Jika dilihat dari hasil uji hipotesis data eksperimen pretest

dan postest diketahui bahwa 0,000 > 0,005 , maka dapat disimpulkan bahwa H0

ditolak dan H1 diterima. Hal ini menunjukkan bahwa ada pengaruh penerapan

model examples non examples terhadap hasil belajar siswa kelas V SD Inpres

Toddopuli I Makassar.

C. Pembahasan

Berdasarkan hasil analisis data yang disajikan, pada uji deskriptif pretest kelas

eksperimen dengan jumlah data (N) 27, skor maksimal 81, sedangkan skor

minimal mempunyai skor 57 dengan rata-rata 64,77 dan standar deviasi 5,760.

Page 59: PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN EXAMPLES …

45 45

Diketahui nilai siswa kelas eksperimen pada rentang 0-59 terdiri dari 4 siswa

dengan persentase 14,8%. Nilai Siswa kelas eksperimen pada rentang 60-69

terdiri dari 21 siswa dengan persentase 77,8%. Nilai siswa kelas eksperimen pada

rentang 70-79 terdiri dari 1 siswa dengan persentase 3,70%. Niali siswa kelas

eksperimen pada rentang 80-89 terdiri dari 1 siswa dengan perentase 3,70%.

Siswa yang mendapat nilai 90-100 terdiri dari 0 dengan persentase 0%.

Pada uji deskriftif posttest kelas eksperimen dengan jumlah data (N) 27,

mempunyai skormaksimal 94, sedangkan skor minimal mempunyai skor 69

dengan rata-rata 80,18 dan standar deviasi 6,748. Diketahui nilai siswa kelas

ekperimen pada rentang 0-59 terdiri dari 0 siswa dengan persentase 0%. Nilai

siswa kelas eksperimen pada rentang 60-69 terdiri dari 3 siswa dengan persentase

11.1%. Nilai siswa kelas eksperimen pada rentang 70-79 terdiri dari 7 siswa

dengan persentase 25,9%. Nilai siswa kelas eksperimen pada rentang 80-89 terdiri

dari 14 siswa dengan perentase 51,9%. Nilai siswa kelas eksperimen pada rentang

90-100 terdiri dari 3 siswa dengan persentase 11,1%.

Pada uji deskriptif pretest kelas kontrol dengan jumlah data (N) 27,

mempunyai skor maksimal 81, sedangkan skor minimal mempunyai skor 57

dengan rata-rata 70,60 dan standar deviasi 6,876. Diketahui nilai siswa kelas

control pada rentang 0-59 terdapat 1 siswa dengan persentase 3,33%. Nilai siswa

kelas control pada rentang 60-69 terdapat 14 siswa dengan persentase 53,33%.

Nilai siswa kelas control pada rentang 70-79 terdapat 8 siswa dengan persentase

30%. Nilai siswa kelas control pada rentang 80-89 terdapat 4 siswa dengan

Page 60: PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN EXAMPLES …

46 46

persentase 13,33%. Nilai siswa kelas control pada rentang 90-100 terdiri dari 0

dengan persentase 0%.

Pada uji deskriptif posttest kelas kontrol dengan jumlah data (N) 27

mempunyai skor maksimal 94, sedangkan skor minimal mempunyai skor 69

dengan rata-rata 77,43 dan standar deviasi 6,876. Diketahui nilai siswa kelas

control pada rentang 0-59 terdapat 0 siswa dengan persentase 0%. Nilai siswa

kelas control pada rentang 60-69 terdapat 6 siswa dengan persentase 23.3%. Nilai

siswa kelas control pada rentang 70-79 terdapat 10 siswa dengan persentase

36,7%. Niali siswa kelas control pada rentang 80-89 terdapat 10 siswa dengan

persentase 36,7%. Nilai siswa kelas control pada rentang 90-100 dari 1 siswa

dengan persentase 3,3%.

Berdasarkan analisis yang telah dilakukan diketahui nilai rata-rata pretest

kelas eksperimen sebesar 64,77 sebelum pemberian model pembelajaran examples

non examples sedangakan setelah pemberian model pembelajaran examples non

examples meningkat menjadi 80,18. Untuk hasil nilai rata-rata pretest kelas

kontrol sebesar 70,60 sebelum pembelajaran langsung, sedangkan setelah

menggunakan pembelajaran langsung rata-rata nilai posttest kelas kontrol menjadi

77,43. Dengan demikian dapat dilihat nilai rata-rata hasil belajar kelas eksperimen

lebih baik dari pada hasil belajar kelas kontrol.

Hasil uji normalitas menunjukkan hasil uji one-smplekolmograv-smirnov test

.nilai(sig). Pada kelompok eksperimen pretest yaitu 0,031 dan pada kelompok

eksperimen posttest yaitu 0,269. Maka berdasarkan tabel normalitas menunjukkan

Page 61: PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN EXAMPLES …

47 47

kedua kelompok >0,05, maka kedua kelompok sama-sama berdistribusi normal

berdasarkan hasil tabel one-Sample Kolmograv-Smirnov Test.

Hasil uji normalitas menunjukkan bahwa pada hasil model pembelajaran

examples non examples kelas kelas kontrol dan kelas eksperimen pada saat

posttest juga memiiki data yang berdistribusi normal. Hal ini membuktikan dari

data One-Sample Kolmogrov-Smirnov Test memiliki asymp. Sig. (2-tailed) pada

kelas kontrol pretest 0,279 > 0,05 dan pada kelas control posttest 0,066> 0,05.

Hasil uji homogenitas pretest dapat dilihat bahwa nilai (sig) adalah 0,079 dan

>0,05 sehingga dapat disimpulkan bahwa kedua kelompok data hasil belajar siswa

yang berasal dari kelompok kontrol dan kelompok ekperimen bersifat homogen.

Hasil uji homogenitas posttest dapat dilihat bahwa nilai (sig) adalah 0,115 dan

>0,05 sehingga dapat disimpulkan bahwa kedua kelompok data hasil belajar siswa

yang berasal dari kelompok kontrol dan kelompok ekperimen bersifat homogen.

Hasil hipotesis data pretest dan posttest pada kelas eksperimen dan control

menunjukkan bahwa nilai sig pada kelas eksperimen pretest dan postest adalah

0,000. Jika dilihat dari hasil uji hipotesis data eksperimen pretestdan postest

diketahui bahwa 0,000 > 0,005 , maka dapat disimpulkan bahwa H0 ditolak dan

H1 diterima. Hal ini menunjukkan bahwa ada pengaruh penerapan model

examples non examples terhadap hasil belajar siswa kelas V SD Inpres Toddopuli

IMakassar.

Page 62: PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN EXAMPLES …

48

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

A. Simpulan

Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan dapat disimpulkan bahwa

adanya perbedaan pengaruh penerapan model examples non examples terhadap

hasil belajar IPS. Adanya perbedaan hasil belajar antara kelas eksperimen dengan

menggunakan model examples non examples dengan kelas kontrol hanya

menggunakan pembelajaran langsung tanpa menggunakan model examples non

examples. Hal ini terbukti dari data yang menujukkan perbedaan rata-rata posttest

kelas eksperimen 80,18 lebih tinggi dibanding dengan hasil posttest kelas kontrol

77,43. Uji T diperoleh signifikan ( 0,00 ≤ 0,05) artinya ada pengaruh model

pembelajaran examples non examples terhadap hasil belajar siswa. Artinya ada

pengaruh model pembelajaran examples non examples terhadap hasil belajar IPS

dapat menumbuhkan motivasi belajar, bahan pembelajaran akan lebih jelas

maknanya sehingga dapat lebih dipahami oleh murid dan memungkinkan murid

dapat mencapai tujuan pembelajaran dan hasil keterampilan bercerita murid lebih

meningkat.

B. Saran

Berdasarkan kesimpulan yang telah dikemukakan, maka penulis mengajukan

saran :

1. Bentuk pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran examples

non examples dengan mengacu pada semua tahapan pembelajaran layak

dipertimbangkan oleh para pengajar untuk menjadi bentuk pembelajaran

48

Page 63: PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN EXAMPLES …

49

alternatif dalam melaksanakan pembelajaran yang lebih aktif dan

menyenangkan baik pada mata pelajaran IPS maupun pada pelajaran lainnya.

2. Diharapkan para pengajar perlu menguasai beberapa model pembelajaran

sehingga pelaksanaan pembelajaran dapat lebih bervariasi dan siswa tidak

mengalami kebosanan dalam belajar dan akan lebih mudah memahami materi

pelajaran.

3. Sebagai tindak lanjut penerapan, pada saat proses pembelajaran diharapkan

guru lebih kreatif dalam memilih gambar-gambar untuk dianalisis, sehingga

dapat mengembangkan kemampuan berfikir siswa.

4. Agar proses pembelajaran dikelas dapat berjalan dengan lebih baik, pihak

kepala sekolah diharapkan menjadikan model pembelajaran examples non

examples sebagai kebijakan untuk para guru agar lebih kreatif, inovatif dan

professional dalam mencerdaskan anak-anak bangsa dan Indonesia.

5. Peneliti lain disarankan untuk melakukan penerapan model pembelajaran

examples non examples pada materi lain dalam mata pelajaran IPS atau pada

mata pelajaran lain sehingga dapat memberikan sumbangan pengetahuan yang

lebih bermanfaat bagi siswa.

Page 64: PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN EXAMPLES …

50

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, Suharsimi. (2007).Evaluasi Program Pendidikan.Jakarta : Bumi

Aksara

------, dkk. (2014). Penenlitian Tindakan Kelas. Jakarta : Bumi Aksara

------. (2007). Evaluasi Program Pendidikan. Jakarta : Bumi Aksara

Asmani, Jamal Ma’mur. (2011). Tuntunan Lengkap Metodologi Praktis Penelitian

Pendidikan. Yogyakarta: Diva press.

Depdiknas. (2006). Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). Jakarta:

Departemen Pendidikan Nasional.

Dyah Anggraeni. (2008). Penerapan Hands On Activity Dan Metode Example

Non Example Dalam Pembelajaran Sel dan Jaringan Tumbuhan untuk

Meningkatkan Aktivitas dan Hasil Belajar Siswa di SMA Diponegoro

Tumpang.Diunduh dari http://library.um.ac.id/free-

contents/index.php/pub/detail/penerapan-hands-onactivity-dan-metode-

example-non-example-dalam-pembelajaran-sel-dan-jaringantumbuhan-

untuk-meningkatkan-aktivitas-dan-hasil-belajar-siswa-di-sma-

diponegorotumpang-dyah-anggraeni-38018.html, pada tanggal 23 Maret

2012.

Gunawan, Rudi. (2011). Pendidikan IPS. Bandung : Alfabeta

Hamdayama, Jumanta. (2014). Model Dan Metode Pembelajaran Kreatif Dan

Berkarakter. Bogor: Ghalia Indonesia

http://vkkanamekuran01.blogspot.co.id/2013/10/kelebihan-dan-

kelemahan.model.html?m=1

http://www.eurakapendidikan.com/2015/02/model-pembelajaran-examples-non-

examples.html?m=1

Nurochim. (2013). Perencanaan Pembelajaran Ilmu-Ilmu Sosial. Jakarta:

Rajawali Pers

Mappasoro. (2014). Kapita Selekta. Makassar: FIP UNM.

Hamzah B. Uno, M.Pd dan Nurdin Mohammad. (2012), Belajar dengan

Pendekatan PAILKEM, Bumi Aksara, Jakarta.

Page 65: PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN EXAMPLES …

51

Rusman, dan Hanna Sundari.(2014). Model-model pembelajaran dan

pemefolehan bahasa kedua/asing.Jurnal Pujangga Volume 1, Nomor 2,

Desember 2015.

Sinring, Abdullah. dkk., (2012). Pedoman Penulisan Skripsi Program S-1 FIP

UNM. Makassar: Fakultas Ilmu Pendidikan, UNM.

Sugiyono. (2013). Meode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung:

Alfabeta

Suprijono, Agus. (2009). Cooperative Learning.Surabaya: Pustaka Pelajar.

Susanto, Ahmad. (2013). Teori Belajar dan Pembelajaran di Sekolah Dasar.

Jakarta : Kencana Prenada Media Grup.

Susanto, ahmad. (2014). Pengembangan Pembelajaran IPS di Sekolah Dasar.

Jakarta: Prenadamedia Group

Syafrudin, Habibie. 2014. Penerapan Model Cooperative Learning Tipe Example

Non-Example Untuk Meningkatkan Aktivitas dan Hasil Belajar Siswa

Pada Pembelajaran Tematik Kelas Ivb Sd Negeri 01 Metro Pusat Tahun

Pelajaran 2013/2014 (Skripsi). Universitas Lampung. Lampung.

Tampubolon, Saur. (2014(.Penelitian Tindakan Kelas Sebagai Pengembangan

Profesi Pendidik Dan Keilmuan. Jakarta: Penerbit Erlangga

Yaba dkk. (2008). Pendidikan IPS I. Makassar: Universitas Negeri Makassar

Zuhrotun Afiyah. (2011). Peningkatan Keterampilan Menulis Puisi Keindahan

Alam Dengan Metode Examples Non Examples Siswa Kelas VII SMP

Negeri 2 Sayung Kabupaten Demak. Diunduh dari

http://lib.unnes.ac.id/4574/, pada tanggal 23 Maret 2012.

Page 66: PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN EXAMPLES …

LAMPIRAN

Page 67: PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN EXAMPLES …

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

(RPP) KURIKULUM 2013

Satuan Pendidikan : SD/MI

Kelas / Semester : 5 /1

Tema : Organ Gerak Hewan Dan Manusia (Tema 1)

Sub Tema : Manusia dan Lingkungan (Sub Tema 2)

Pembelajaran ke : 3

Alokasi waktu : 1 Hari

A. KOMPETENSI INTI

1. Menerima dan menjalankan ajaran agama yang dianutnya.

2. Memiliki perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli, dan percaya diri dalam

berinteraksi dengan keluarga, teman dan guru.

3. Memahami pengetahuan faktual dengan cara mengamati [mendengar, melihat, membaca]

dan menanya berdasarkan rasa ingin tahu tentang dirinya, makhluk ciptaan Tuhan dan

kegiatannya, dan benda-benda yang dijumpainya di rumah, sekolah.

4. Menyajikan pengetahuan faktual dalam bahasa yang jelas dan logis dan sistematis, dalam

karya yang estetis dalam gerakan yang mencerminkan anak sehat, dan dalam tindakan

yang mencerminkan perilaku anak beriman dan berakhlak mulia.

B. KOMPETENSI DASAR DAN INDIKATOR

Muatan : PPKn

No Kompetensi Indikator

1.1

2.1

3.1

4.1

Bersyukur kepada Tuhan Yang Maha Esa

atas nilai-nilai Pancasila dalam

kehidupan sehari-hari.

Bersikap tanggung jawab, cinta tanah air,

dan rela berkorban sesuai nilai-nilai sila

Pancasila.

Mengidentifikasi nilai-nilai

Pancasila dalam kehidupan sehari- hari.

Menyajikan hasil identifikasi nilai-nilai

Pancasila dalam kehidupan

sehari-hari.

1.1.1 Mengamalkan nilia nlia pancasila

pada kehidupan sehari hari.

2.1.1 Menunjukan sikap yang sesuai

dengan nilai- nilai pancasila.

3.1.1 identifikasi nili- nilai pancasila di

tempat tinggal masing masing

4.1.1 identifikasi perilaku yang tidak

sesuai dengan nilai pancasila.

Page 68: PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN EXAMPLES …

Muatan : IPS

No Kompetensi Indikator

3.1 Mengidentifikasi karakteristik geografis 3.1.1 Idetifikasi kekayaan yang di miliki

Indonesia sebagai negara kepulauan/ Negara Indonesia.

maritim dan agraris serta pengaruhnya

terhadap kehidupan ekonomi, sosial, 3.1.2 Mengetahui kepadatan penduduk,

budaya, komunikasi serta transportasi. persebaran agama, dan daerah asal

suku-suku bangsa yang ada di

Indonesia.

4.1 Menyajikan hasil identifikasi 4.1.1 Menunjukkan peta kepadatan

penduduk, daerah asal suku-suku

bangsa yang ada di Indoensia, dan

daerah persebaran agama.

karakteristik geografis Indonesia

sebagai negara kepulauan/ maritim dan

agraris serta pengaruhnya terhadap

kehidupan ekonomi, sosial,

budaya, komunikasi serta transportasi.

Muatan : Bahasa Indonesia

No Kompetensi Indikator

3.1 Menentukan pokok pikiran dalam teks lisan dan tulis.

3.1.1 Identifikasi pokok pikiran pada sebuah teks.

4.1 Menyajikan hasil identifikasi pokok 4.1.1 Menujukan laporan pokok pikiran pada sebuah teks. pikiran dalam teks tulis dan lisan

secara lisan, tulis, dan visual

C. TUJUAN

1. Dengan mengamati peta, siswa mampu mengidentifikasi potensi kekayaan alam bangsa

Indonesia secara seksama.

2. Dengan mengamati peta, siswa mampu mengidentifikasi kepadatan penduduk tiap-tiap

provinsi secara kritis.

3. Dengan mengamati peta, siswa mampu menunjukkan asal suku-suku bangsa yang ada di

Indonesia secara tepat.

4. Dengan diskusi, siswa mampu menunjukkan daerah-daerah persebaran agama di

Indonesia pada peta secara benar.

5. Dengan wawancara, siswa mengidentifikasi keberagaman penduduk di daerah tempat

tinggalnya secara bertanggung jawab.

6. Dengan membaca dan menulis, siswa menentukan ide pokok dari bacaan secara tepat.

Page 69: PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN EXAMPLES …

D. MATERI

1. Bacaan yang berjudul kerukunan umat beragama di indonesia.

2. Peta indonesia

3. Bacaan tentang suku-suku bangsa indonesia

4. bacaan tentang bacaan persebaran agama yang ada di indonesia.

5. Teks wawancara.

E. PENDEKATAN & METODE

Pendekatan : Scientific

Strategi : Cooperative Learning

Teknik : Example Non Example

Metode : Penugasan, pengamatan, Tanya Jawab, Diskusi dan Ceramah

F. KEGIATAN PEMBELAJARAN

Kegiatan

Deskripsi Kegiatan Alokasi

Waktu

Pembukaan 1. Kelas dimulai dengan dibuka dengan salam, menanyakan kabar dan mengecek kehadiran siswa

2. Kelas dilanjutkan dengan do’a dipimpin oleh salah

seorang siswa. Siswa yang diminta membaca do’a adalah

siswa siswa yang hari ini datang paling awal.

(Menghargai kedisiplikan siswa/PPK). 3. Siswa diingatkan untuk selalu mengutamakan sikap

disiplin setiap saat dan menfaatnya bagi tercapainya sita-

cita.

4. Menyanyikan lagu Garuda Pancasila atau lagu

nasional lainnya. Guru memberikan penguatan tentang

pentingnya menanamkan semangat Nasionalisme.

5. Guru menginformasikan kegiatan yang akan dilakukan pada hari itu.

6. Pembiasaan Membaca 15 menit. Literasi

15 menit

Inti Langkah-Langkah Pembelajaran

• Pada awal pembelajaran, guru menstimulus ide,

gagasan, dan motivasi siswa dengan menunjukan

gambar sesuai dengan tujuan pembelajaran.

• Guru menempelkan gambar di papan tulis

• Guru memberikan petunjuk dan kesempatan kepada

siswa untuk memperhatikan atau menganalisis gambar.

A. Ayo Mengamati

• Siswa mengamati gambar peta tentang kepadatan

Page 70: PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN EXAMPLES …

penduduk di Indonesia.

• Setelah siswa selesai mengamati peta, secara demonstrasi

dan interaktif, guru memberikan penjelasan mengenai

kepadatan penduduk di Indonesia.

• Guru memberikan kesempatan seluas-luasnya kepada

siswa untuk bertanya dan memberikan tanggapan

terhadap penjelasan guru.

B. Ayo Mencoba

C.

Selesai mengamati peta, siswa menjawab pertanyaan pada

buku siswa yang berkaitan dengan peta yang sudah

diamatinya

Melalui diskusi kelompok 4-5 orang siswa, hasil diskusi

dari analisis gambar tersebut dicatat pada kertas kerja

siswa.

Tiap kelompok diberi kesempatan memberikan hasil

diskusinya.

Mulai dari komentar/hasil diskusi siswa, guru menjelaskan

materi sesuain dengan tujuan pembelajaran yang ingin

dicapai.

Hasil yang diharapkan

• Siswa mampu menunjukkan kepadatan penduduk di

Indonesia.

• Mandiri, cermat, dan bertanggung jawab dalam

mengerjakan tugas.

• Siswa mampu bekerja sama, menghargai pendapat orang

lain, dan berani mengemukakan pendapatnya.

Penutup 1. 2.

3.

4.

Siswa mampu mengemukan hasil belajar hari ini Guru memberikan penguatan dan kesimpulan

Siswa diberikan kesempatan berbicara /bertanya dan

menambahkan informasi dari siswa lainnya..

Penugasan dirumah

15 menit

Dengan bantuan orang tuanya, siswa mengidentifikasi

kondisi perilaku orang-orang di sekitar tempat tinggalnya

berkaitan dengan perilaku yang tidak sesuai dengan nilai-

nilai dalam Pancasila.

5.

6.

Menyanyikan salah satu lagu daerah untuk menumbuhkan

nasionalisme, persatuan, dan toleransi.

Salam dan do’a penutup di pimpin oleh salah satu siswa.

Page 71: PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN EXAMPLES …

G. PENILAIAN

Penilaian terhadap proses dan hasil pembelajaran dilakukan oleh guru untuk mengukur

tingkat pencapaian kompetensi peserta didik. Hasil penilaian digunakan sebagai bahan

penyusunan laporan kemajuan hasil belajar dan memperbaiki proses pembelajaran. Penilaian

terhadap materi ini dapat dilakukan sesuai kebutuhan guru yaitu dari pengamatan sikap, tes

pengetahuan dan presentasi unjuk kerja atau hasil karya/projek dengan rubric penilaian

sebagai berikut.

1. Teknik Penilaian:

a. Penilaian Sikap: Rasa ingin tahu, percaya diri, peduli terhadap lingkungan dan

budaya sekitar.

b. Penilaian Pengetahuan: Tes tertulis

c. Penilaian Keterampilan: Unjuk kerja

2. Bentuk Instrumen Penilaian

a. Sikap

b. Pengetahuan

Siswa mengerjakan soal-soal latihan tertulis, remedial, dan pengayaan pada buku siswa.

Format Penilaian

Page 72: PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN EXAMPLES …

c. Keterampilan

H. SUMBER DAN MEDIA

1. Buku Pedoman Guru Tema 1 Kelas 5 dan Buku Siswa Tema 1 Kelas 5 (Buku Tematik

Terpadu Kurikulum 2013, Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, 2014).

2. Buku Sekolahnya Manusia, Munif Khotif.

3. Buku, gambar, teks.

Makassar, 4 September 2019

Mahasiswa,

Nur fahmi

NIM : 10540926514

Guru Kelas 5

Muhammad Fadli, S.Pdi

NIP : 198009250110008

Mengetahui

Kepala Sekolah,

Dra. Seniwati.MM

NIP : 196209181982032007

Page 73: PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN EXAMPLES …

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

(RPP) KURIKULUM 2013

Satuan Pendidikan : SD/MI

Kelas / Semester : 5 /1

Tema : Organ Gerak Hewan Dan Manusia (Tema 1)

Sub Tema : Manusia dan Lingkungan (Sub Tema 2)

Pembelajaran ke : 3

Alokasi waktu : 1 Hari

A. KOMPETENSI INTI

5. Menerima dan menjalankan ajaran agama yang dianutnya.

6. Memiliki perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli, dan percaya diri dalam

berinteraksi dengan keluarga, teman dan guru.

7. Memahami pengetahuan faktual dengan cara mengamati [mendengar, melihat, membaca]

dan menanya berdasarkan rasa ingin tahu tentang dirinya, makhluk ciptaan Tuhan dan

kegiatannya, dan benda-benda yang dijumpainya di rumah, sekolah.

8. Menyajikan pengetahuan faktual dalam bahasa yang jelas dan logis dan sistematis, dalam

karya yang estetis dalam gerakan yang mencerminkan anak sehat, dan dalam tindakan

yang mencerminkan perilaku anak beriman dan berakhlak mulia.

B. KOMPETENSI DASAR DAN INDIKATOR

Muatan : PPKn

No Kompetensi Indikator

1.1 Bersyukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas nilai-nilai Pancasila dalam

kehidupan sehari-hari.

1.1.2 Mengamalkan nilia nlia pancasila pada kehidupan sehari hari.

2.1

Bersikap tanggung jawab, cinta tanah air,

dan rela berkorban sesuai nilai-nilai sila

Pancasila.

2.1.1 Menunjukan sikap yang sesuai

dengan nilai- nilai pancasila.

3.1

Mengidentifikasi nilai-nilai

3.1.1 identifikasi nili- nilai pancasila di Pancasila dalam kehidupan sehari- hari. tempat tinggal masing masing

4.1

Menyajikan hasil identifikasi nilai-nilai

Pancasila dalam kehidupan

sehari-hari.

8.1.1 identifikasi perilaku yang tidak

sesuai dengan nilai pancasila.

Page 74: PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN EXAMPLES …

Muatan : IPS

No Kompetensi Indikator

3.1 Mengidentifikasi karakteristik geografis 3.1.1 Idetifikasi kekayaan yang di miliki

Indonesia sebagai negara kepulauan/ Negara Indonesia.

maritim dan agraris serta pengaruhnya

terhadap kehidupan ekonomi, sosial, 3.1.2 Mengetahui kepadatan penduduk,

budaya, komunikasi serta transportasi. persebaran agama, dan daerah asal

suku-suku bangsa yang ada di

Indonesia.

4.1 Menyajikan hasil identifikasi 4.1.1 Menunjukkan peta kepadatan

penduduk, daerah asal suku-suku

bangsa yang ada di Indoensia, dan

daerah persebaran agama.

karakteristik geografis Indonesia

sebagai negara kepulauan/ maritim dan

agraris serta pengaruhnya terhadap

kehidupan ekonomi, sosial,

budaya, komunikasi serta transportasi.

Muatan : Bahasa Indonesia

No Kompetensi Indikator

3.1 Menentukan pokok pikiran dalam teks lisan dan tulis.

3.1.1 Identifikasi pokok pikiran pada sebuah teks.

4.1 Menyajikan hasil identifikasi pokok 4.1.1 Menujukan laporan pokok pikiran pada sebuah teks. pikiran dalam teks tulis dan lisan

secara lisan, tulis, dan visual

C. TUJUAN

7. Dengan mengamati peta, siswa mampu mengidentifikasi potensi kekayaan alam bangsa

Indonesia secara seksama.

8. Dengan mengamati peta, siswa mampu mengidentifikasi kepadatan penduduk tiap-tiap

provinsi secara kritis.

9. Dengan mengamati peta, siswa mampu menunjukkan asal suku-suku bangsa yang ada di

Indonesia secara tepat.

10. Dengan diskusi, siswa mampu menunjukkan daerah-daerah persebaran agama di

Indonesia pada peta secara benar.

11. Dengan wawancara, siswa mengidentifikasi keberagaman penduduk di daerah tempat

tinggalnya secara bertanggung jawab.

12. Dengan membaca dan menulis, siswa menentukan ide pokok dari bacaan secara tepat.

Page 75: PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN EXAMPLES …

D. MATERI

6. Bacaan yang berjudul kerukunan umat beragama di indonesia.

7. Peta indonesia

8. Bacaan tentang suku-suku bangsa indonesia

9. bacaan tentang bacaan persebaran agama yang ada di indonesia.

10. Teks wawancara.

E. PENDEKATAN & METODE

Pendekatan : Scientific

Strategi : Cooperative Learning

Teknik : Example Non Example

Metode : Penugasan, pengamatan, Tanya Jawab, Diskusi dan Ceramah

F. KEGIATAN PEMBELAJARAN

Kegiatan

Deskripsi Kegiatan Alokasi

Waktu

Pembukaan 1. Kelas dimulai dengan dibuka dengan salam, menanyakan kabar dan mengecek kehadiran siswa

2. Kelas dilanjutkan dengan do’a dipimpin oleh salah

seorang siswa. Siswa yang diminta membaca do’a adalah

siswa siswa yang hari ini datang paling awal.

(Menghargai kedisiplikan siswa/PPK). 3. Siswa diingatkan untuk selalu mengutamakan sikap

disiplin setiap saat dan menfaatnya bagi tercapainya sita-

cita.

4. Menyanyikan lagu Garuda Pancasila atau lagu

nasional lainnya. Guru memberikan penguatan tentang

pentingnya menanamkan semangat Nasionalisme.

5. Guru menginformasikan kegiatan yang akan dilakukan pada hari itu.

6. Pembiasaan Membaca 15 menit. Literasi

15 menit

Inti Langkah-Langkah Pembelajaran

• Pada awal pembelajaran, guru menstimulus ide,

gagasan, dan motivasi siswa dengan menunjukan

gambar sesuai dengan tujuan pembelajaran.

• Guru memberikan siswa kesempatan untuk meliat gambar peta pada buku siswa.

• Guru memberikan petunjuk dan kesempatan kepada siswa untuk memperhatikan atau menganalisis gambar pada buku paket.

A. Ayo Mengamati

• Siswa mengamati gambar peta tentang kepadatan

Page 76: PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN EXAMPLES …

penduduk di Indonesia pada buku paket.

Setelah siswa selesai mengamati peta, secara demonstrasi

dan interaktif, guru memberikan penjelasan mengenai

kepadatan penduduk di Indonesia.

Guru memberikan kesempatan seluas-luasnya kepada

siswa untuk bertanya dan memberikan tanggapan

terhadap penjelasan guru.

B. Ayo Mencoba •

• •

Selesai mengamati peta, siswa menjawab pertanyaan

pada buku siswa yang berkaitan dengan peta yang sudah

diamatinya

Melalui diskusi kelompok 4-5 orang siswa, hasil diskusi dari analisis gambar tersebut dicatat pada kertas kerja siswa. Tiap kelompok diberi kesempatan memberikan hasil diskusinya. Mulai dari komentar/hasil diskusi siswa, guru

menjelaskan materi sesuain dengan tujuan

pembelajaran yang ingin dicapai.

C. Hasil yang diharapkan •

Siswa mampu menunjukkan kepadatan penduduk di

Indonesia.

Mandiri, cermat, dan bertanggung jawab dalam

mengerjakan tugas.

Siswa mampu bekerja sama, menghargai pendapat orang

lain, dan berani mengemukakan pendapatnya.

Penutup • • •

Siswa mapu mengemukan hasil belajar hari ini Guru memberikan penguatan dan kesimpulan

Siswa diberikan kesempatan berbicara /bertanya dan

menambahkan informasi dari siswa lainnya..

Penugasan dirumah

Dengan bantuan orang tuanya, siswa mengidentifikasi

kondisi perilaku orang-orang di sekitar tempat tinggalnya

berkaitan dengan perilaku yang tidak sesuai dengan nilai-

nilai dalam Pancasila.

Menyanyikan salah satu lagu daerah untuk

menumbuhkan nasionalisme, persatuan, dan toleransi.

Salam dan do’a penutup di pimpin oleh salah satu siswa.

G. PENILAIAN

Penilaian terhadap proses dan hasil pembelajaran dilakukan oleh guru untuk mengukur

tingkat pencapaian kompetensi peserta didik. Hasil penilaian digunakan sebagai bahan

penyusunan laporan kemajuan hasil belajar dan memperbaiki proses pembelajaran. Penilaian

Page 77: PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN EXAMPLES …

terhadap materi ini dapat dilakukan sesuai kebutuhan guru yaitu dari pengamatan sikap, tes

pengetahuan dan presentasi unjuk kerja atau hasil karya/projek dengan rubric penilaian

sebagai berikut.

3. Teknik Penilaian:

a) Penilaian Sikap: Rasa ingin tahu, percaya diri, peduli terhadap lingkungan dan

budaya sekitar.

b) Penilaian Pengetahuan: Tes tertulis

c) Penilaian Keterampilan: Unjuk kerja

4. Bentuk Instrumen Penilaian

a) Sikap

b) Pengetahuan

Siswa mengerjakan soal-soal latihan tertulis, remedial, dan pengayaan pada buku siswa.

Format Penilaian

Keterampilan

H. SUMBER DAN MEDIA

4. Buku Pedoman Guru Tema 1 Kelas 5 dan Buku Siswa Tema 1 Kelas 5 (Buku Tematik

Terpadu Kurikulum 2013, Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, 2014).

Page 78: PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN EXAMPLES …

5. Buku Sekolahnya Manusia, Munif Khotif.

6. Software Pengajaran SD/MI untuk kelas 5 semester 1 dari JGC/SCi Media.

7. Video/slide/gambar kepulauan indonesia.

8. Video tentang suku-suku indonesia.

9. Buku, gambar, teks.

Makassar , 4 September 2019

Mahasiswa,

Nur fahmi

NIM : 10540926514

Guru Kelas 5 ,

Kalsum, S,Pd

NIP : 197403252007012018

Mengetahui

Kepala Sekolah,

Dra. Seniwati.MM

NIP : 196209181982032007

Page 79: PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN EXAMPLES …

Kelas eksperimen dan kontrol

TEST PRETEST

1. Pulaumanakah yang paling padatpenduduknya di Indonesia ?

2. Pulaumanakah yang paling sedikitpenduduknya di Indonesia ?

3. Berapakah jumlah kepadatan penduduk provinsi lampung ?

4. Berapakah jumlah kepadatan penduduk provinsi Papua Barat ?

5. Berapakah jumlah kepadatan penduduk provinsi tempat tinggalmu ?

Page 80: PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN EXAMPLES …

Kunci jawaban

1. Pulau terpadat penduduknya adalah Pulau Jawa.

2. Pulau yang paling sedikit penduduknya adalah pulau Papua.

3. Jumlah kepadatan penduduk Provinsi Lampung adalah 50-100 orang per km².

4. Jumlah kepadatan penduduk Provinsi Papua Barat adalah kurang dari 10 orang per km².

5. Sesuai jawaban siswa.

Page 81: PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN EXAMPLES …

Kelas Eksperimen dan Kontrol

TEST POSTTEST

1. Jelaskan upaya pemerintah untuk mencegah lajunya pertumbuhan penduduk indonesia ?

2. Jelaskan mengapa jumlah penduduk Indonesia tidak merata?

3. Jelaskan dampak positif dan negative dari pertumbuhan penduduk yang tidak merata ?

4. Sebutkan 3 provinsi yang memiliki kepadatan penduduk yang paling tinggi?

5. Sebutkan 3 provinsi yang memiliki kepadatan penduduk yang paling rendah ?

Page 82: PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN EXAMPLES …

Kunci jawaban

1. a. menekankan pertumbuhan penduduk dengan program keluarga berencana.

b. membuat undang-undang yang menetapkanusia minimal menikah.

c. membatasi tunjangan anak bagi PNS dan ABRI hingga anak kedua.

d. memberlaku kantarif tinggi bagi para imigran.

e. menyebarluaskan pendidikan kependudukan keberbagai jenjang pendidikan.

2. a. karena kurangnya lapangan kerja di daerah lain.

b. pusat pemerintahan ada di Indonesia barat

c. program transmigrasi kurang maksimal.

d. iklim serta geografis yang lebih bagus.

3. a. dampak positif :

1. mudah memperoleh tenaga kerja yang murah.

2. bertambahnya kebutuhan sehingga berkembang jumlah dan jenis usaha lokal.

3. meningkatnya investasi atau penanaman modal karena makin banyak kebutuhan

manusia.

b. dampak negatif :

1. Banyak pengannguran

2. kriminalitas meningkat

3. sampah banyak yang terbuang sembarangan.

4. angka kemiskinan meningkat.

4. a, jawa barat

b. jawa timur

c. jawa tengah

5. a. papua barat

Page 83: PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN EXAMPLES …

b. gorontalo

c. Kalimantan utara

Page 84: PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN EXAMPLES …

DAFTAR NILAI PRETEST

KELAS EKSPERIMEN

No

NAMA SISWA

ASPEK PENILAIAN Skor Nilai Ket.

Isi/

teks

Des

ain

Gam

bar

Tu

juan

pen

yam

pai

an

pes

an

1. AMA 2 3 2 2 9 57

2. AD 3 3 2 2 10 62

3. AR 2 2 3 2 9 57

4. AZ 3 2 3 2 10 62

5. MAD 2 2 3 3 10 62

6. MN 4 2 3 3 12 75

7. MG 3 3 3 2 11 69

8. MAA 2 3 2 3 10 62

9. MAR 3 2 3 3 11 69

10. MF 2 3 3 2 10 62

11. MGP 3 3 3 2 11 69

12. MHM 2 2 2 3 9 57

13. MNA 2 3 2 3 10 62

14. MDA 3 3 3 2 11 69

15. RA 2 2 3 3 10 62

16. VNR 3 3 3 2 11 69

17. AC 3 4 3 3 13 81

18. AC 3 2 3 3 11 69

19. DM 2 3 2 3 10 62

20. FZ 3 3 2 2 10 62

21. HS 3 3 3 2 11 69

22. JV 2 2 2 3 9 57

23. MJ 3 2 3 3 11 69

24. MNZ 2 2 3 3 10 62

25. MA 3 3 2 2 10 62

26. NF 2 3 2 3 10 62

27. RP 3 3 3 2 11 69

Page 85: PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN EXAMPLES …

Keterangan :

4 = Sangattepat

3 = Tepat

2 = Cukuptepat

1 = Kurangtepat

Page 86: PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN EXAMPLES …

DAFTAR NILAI PRETEST

KELAS KONTROL

No

NAMA SISWA

ASPEK PENILAIAN Skor Nilai Ket.

Isi/

teks

Des

ain

Gam

bar

Tu

juan

pen

yam

pai

an

pes

an

1. AAJ 3 2 3 3 11 69

2. AZ 4 3 3 3 13 81

3. AAM 3 3 3 3 12 75

4. AAF 2 2 3 3 10 62

5. AKP 4 3 2 3 12 75

6. AMR 3 3 3 3 12 75

7. AS 3 3 3 2 11 69

8. AN 2 3 2 3 10 62

9. ASA 3 2 3 3 11 69

10. BL 2 2 2 3 9 57

11. IRF 4 3 2 3 12 75

12. IRS 3 3 3 2 11 69

13. JKS 3 2 3 2 10 62

14. KKI 3 3 3 3 12 75

15. LKF 2 2 3 3 10 62

16. MAK 3 2 2 3 10 62

17. MAA 3 4 3 3 13 81

18. MDR 3 3 3 3 12 75

19. MDA 3 2 3 3 11 69

20. MFA 2 3 3 3 11 69

21. MAS 3 3 3 3 12 75

22. MEB 4 3 3 3 13 81

23. MKK 3 2 3 2 10 62

24. NZ 3 3 3 2 11 69

25. NEA 3 3 3 3 12 75

26. NAS 2 3 3 3 11 69

27. NFS 3 4 3 3 13 81

Keterangan :

Page 87: PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN EXAMPLES …

4 = Sangattepat

3 = Tepat

2 = Cukuptepat

1 = Kurangtepat

Page 88: PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN EXAMPLES …

DAFTAR NILAI POSTTEST

KELAS EKSPERIMEN

No

NAMA SISWA

ASPEK PENILAIAN Skor Nilai Ket.

Isi/

teks

Des

ain

Gam

bar

Tu

juan

pen

yam

pai

an

pes

an

1. AMA 4 3 3 4 14 87

2. AD 3 3 4 3 13 81

3. AR 3 3 3 3 12 75

4. AZ 4 3 3 3 13 81

5. MAD 4 3 4 4 15 94

6. MN 3 3 3 4 13 81

7. MG 3 3 3 3 12 75

8. MAA 4 3 3 3 13 81

9. MAR 3 2 3 3 11 69

10. MF 3 3 4 4 14 87

11. MGP 3 3 3 3 12 75

12. MHM 2 3 3 3 11 69

13. MNA 4 3 4 3 14 87

14. MDA 3 3 4 3 13 81

15. RA 3 3 3 3 12 75

16. VNR 4 3 3 3 13 81

17. AC 3 3 2 3 11 69

18. AC 3 3 4 4 14 87

19. DM 3 3 3 3 12 75

20. FZ 3 4 3 3 13 81

21. HS 3 3 3 3 12 75

22. JV 4 4 3 3 14 87

23. MJ 3 3 3 3 12 75

24. MNZ 4 3 4 4 15 94

25. MA 3 3 3 4 13 81

26. NF 3 3 3 4 13 81

27. RP 4 3 3 3 13 81

Page 89: PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN EXAMPLES …

Keterangan :

4 = Sangat tepat

3 = Tepat

2 = Cukup tepat

1 = Kurang tepat

Page 90: PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN EXAMPLES …

DAFTAR NILAI POSTTEST

KELAS KONTROL

No

NAMA SISWA

ASPEK PENILAIAN Skor Nilai Ket.

Isi/

teks

Des

ain

Gam

bar

Tu

juan

pen

yam

pai

anp

esan

1. AAJ 3 3 3 3 12 75

2. AZ 3 3 3 2 11 69

3. AAM 3 2 3 3 11 69

4. AAF 3 4 3 3 13 81

5. AKP 3 3 3 3 12 75

6. AMR 3 3 3 3 12 75

7. AS 3 4 3 4 14 87

8. AN 3 3 3 4 13 81

9. ASA 4 3 4 3 14 87

10. BL 3 2 3 3 11 69

11. IRF 4 4 3 3 14 87

12. IRS 3 3 3 3 12 75

13. JKS 3 2 3 3 11 69

14. KKI 3 3 3 3 12 75

15. LKF 3 4 3 3 13 81

16. MAK 3 3 3 3 12 75

17. MAA 4 3 4 3 14 87

18. MDR 3 3 3 3 12 75

19. MDA 3 4 3 3 13 81

20. MFA 3 3 3 3 12 75

21. MAS 2 3 3 3 11 69

22. MEB 2 3 3 3 11 69

23. MKK 3 4 3 3 13 81

24. NZ 3 3 3 2 11 69

25. NEA 4 3 4 4 15 94

26. NAS 3 3 3 3 12 75

27. NFS 3 4 3 3 13 81

Page 91: PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN EXAMPLES …

Keterangan :

4 = Sangat tepat

3 = Tepat

2 = Cukup tepat

1 = Kurang tepat

Page 92: PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN EXAMPLES …

ABSENSI KELAS V.A

SD INPRES TODDOPULI 1 MAKASSAR

No

NAMA SISWA

L/P PERTEMUAN KET

1 2 3

1. AAJ P

2. AZ P

3. AAM P

4. AAF P

5. AKP P

6. AMR L A

7. AS L

8. AN P

9. ASA P

10. BL P

11. IRF L

12. IRS L

13. JKS L

14. KKI P

15. LKF L

16. MAK L

17. MAA L

18. MDR L

19. MDA L

20. MFA L A

21. MAS L

22. MEB L

23. MKK L

24. NZ P

25. NEA P

26. NAS P

Page 93: PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN EXAMPLES …

27. NFS P

Page 94: PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN EXAMPLES …

ABSENSI KELAS V.B

SD INPRES TODDOPULI 1 MAKASSAR

No

NAMA SISWA

L/P PERTEMUAN KET

1 2 3

1. AMA L

2. AD L

3. AR L

4. AZ L

5. MAD L

6. MN L

7. MG L

8. MAA L A

9. MAR L

10. MF L

11. MGP L A

12. MHM L

13. MNA L

14. MDA L

15. RA L

16. VNR L

17. AC P

18. AC P

19. DM P

20. FZ P

21. HS P

22. JV P

23. MJ P

24. MNZ P

25. MA P

26. NF P

Page 95: PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN EXAMPLES …

27. RP P

Page 96: PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN EXAMPLES …

LEMBAR OBSERVASI SIKAP PERCAYA DIRI

Petunjuk :

Lembar ini di isi oleh guru/ teman sikap sosial murid dalam percaya diri. Berilah tanda cek( √ )

pada kolom skor sesuai sikap percaya diri yang ditampilkan oleh peserta didik, dengan criteria

sebagai berikut :

4 :Selalu, apa bila selalu melakukan sesuai pernyataan.

3 :Sering, apabila sering melakukan sesuai pernyataan dan kadang-kadang tidak melakukan.

2 :Kadang-kadang, apabila kadang-kadang melakukan dan sering tidak melakukan.

1 :Tidak pernah, apabila tidak pernah melakukan.

Nama :

Kelas :

No Aspek pengamatan Skor

1 2 3 4

1. Berani bercerita didepan kelas

2. Berani berpendapat, bertanya dan menjawab

pertanyaan

3. Berpendapat atau melakukan kegiatantan

paragu-ragu

4. Mampu membuat keputusan dengan cepat

5. Tidak mudah putus asa/pantang menyerah

Jumlah skor

Page 97: PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN EXAMPLES …

HASIL OBSERVASI SIKAP PERCAYA DIRI MURID

PADA KELAS EKSPERIMEN

No

NAMA SISWA

ASPEK PENILAIAN

Skor

Nilai

Ber

anip

rese

nta

sidid

epan

kel

a

s

Ber

anib

erp

endap

at,

ber

tany

adan

men

jaw

abpert

an

yaa

n

Ber

pen

dap

atat

aum

elak

uk

an

keg

iata

nta

npar

agu-r

agu

Mam

pu

mem

bu

atk

epu

tusa

nd

eng

an

cep

at

Tad

akm

ud

ahp

utu

sad

sa

/pan

tan

gm

eny

era

h

1. AMA 3 3 3 3 4 16 80

2. AD 3 4 3 2 3 15 75

3. AR 3 3 3 3 4 16 80

4. AZ 2 3 3 2 3 14 70

5. MAD 3 4 3 2 3 15 75

6. MN 3 4 3 3 2 15 75

7. MG 2 3 4 3 3 15 75

8. MAA 3 3 2 2 3 13 65

9. MAR 3 3 3 2 2 13 65

10. MF 3 4 2 2 2 13 65

11. MGP 2 2 3 3 3 13 65

12. MHM 3 2 1 3 2 11 55

13. MNA 2 3 2 3 3 13 65

14. MDA 3 3 2 2 3 13 65

15. RA 3 4 3 3 2 15 75

16. VNR 3 3 3 3 3 15 75

17. AC 3 4 3 2 3 15 75

18. AC 3 3 3 3 4 16 80

19. DM 3 3 3 3 4 16 80

20. FZ 2 2 3 2 3 12 80

21. HS 3 3 3 3 4 16 80

22. JV 3 4 3 2 3 15 75

23. MJ 3 3 3 3 4 16 80

24. MNZ 2 3 3 2 3 14 70

25. MA 3 4 3 2 3 15 75

26. NF 3 4 3 3 2 15 75

27. RP 2 3 4 3 3 15 75

Page 98: PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN EXAMPLES …

HASIL OBSERVASI SIKAP PERCAYA DIRI MURID

PADA KELAS KONTROL

No

NAMA SISWA

ASPEK PENILAIAN

Skor

Nilai

Ber

anip

rese

nta

sidid

epan

kel

as

Ber

anib

erp

endap

at,

ber

tanya,

atau

men

jaw

abper

tany

aan

Ber

pen

dap

atat

aum

elak

uk

an

keg

iata

nta

npar

agu-r

agu

Mam

pu

men

jaw

abk

epu

tusa

nd

eng

ance

pat

Tid

akm

ud

ahp

utu

sasa

/pan

tan

gm

e

ny

erah

1. AAJ 2 2 2 3 3 12 60

2. AZ 2 2 2 2 2 10 50

3. AAM 1 2 3 2 3 11 55

4. AAF 3 3 2 2 2 12 60

5. AKP 2 3 2 2 4 13 65

6. AMR 2 2 2 2 3 11 55

7. AS 3 3 3 2 2 13 65

8. AN 1 2 2 3 3 11 55

9. ASA 4 3 2 2 2 13 65

10. BL 2 2 2 2 2 10 50

11. IRF 2 1 2 2 3 10 50

12. IRS 2 3 3 3 3 14 70

13. JKS 2 3 2 2 3 12 60

14. KKI 3 2 2 2 2 11 55

15. LKF 3 4 3 3 3 16 80

16. MAK 2 2 3 2 3 12 60

17. MAA 2 3 3 2 3 13 65

18. MDR 1 2 3 2 3 11 55

19. MDA 2 2 2 3 3 12 60

20. MFA 2 2 2 2 2 10 50

21. MAS 1 2 3 2 3 11 55

22. MEB 3 3 2 2 2 12 60

23. MKK 2 3 2 2 4 13 65

24. NZ 2 2 2 2 3 11 55

25. NEA 3 3 3 2 2 13 65

26. NAS 1 2 2 3 3 11 55

27. NFS 4 3 2 2 2 13 65

Page 99: PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN EXAMPLES …

DOKUMENTASI

PROSES PEMBELAJARAN KELAS EKSPERIMEN DAN KELAS KONTROL

Page 100: PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN EXAMPLES …
Page 101: PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN EXAMPLES …
Page 102: PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN EXAMPLES …

RIWAYAT HIDUP

NUR FAHMI, lahir di Ujung Pandang Tanggal 25

Maret 1991, anak kedua dari tiga bersaudara. Ayah

kandung bernama Awaluddin. Dan Ibu kandung bernama

Hikmah. Penulis menempuh Pendidikan formal dan

terdaftar sebagai siswa di TK. Kartika Wirabuana tahun

1997 dan tamat pada tahun 1998 .Tahun 1998

memasuki Pendidikan Dasar di SD Negeri Garuda dan

tamat pada tahun 2004, penulis kemudian melanjutkan sekolah pada SMP

Negeri 8 Makassar pada tahun 2004 dan tamat pada tahun 2007, kemudian

melanjutkan pendidikan di SMA Wahyu Makassar pada tahun 2007 dant amat

pada tahun 2010. Pada tahun 2014, penulis melanjutkan kuliah di Universitas

Muhammadiyah ( UNISMUH ) Makassar pada Fakultas Keguruan dan Ilmu

Pendidikan ( FKIP ) Jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar ( PGSD ) Strata

Satu ( S1 ). Peneliti 2019 berhasil menyusun skripsi ini dengan judul

Pengaruh Penerapan Model Examples Non Examples terhadap Hasil Belajar

IPS Siswa Kelas V SD Inpres Toddopuli 1 Makassar.