upaya meningkakan hasil belajar ips materi letak...
TRANSCRIPT
i
UPAYA MENINGKAKAN HASIL BELAJAR IPS MATERI
LETAK DAN KONDISI GEOGRAFIS PULAU-PULAU BESAR DI
INDONESIA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN VISUAL
AUDITORY KINESTETHIC (VAK) PADA SISWA KELAS V MI
THOLABIYAH KRAJAN, TEGARON, BANYUBIRU,
SEMARANG TAHUN PELAJARAN 2018/2019
SKRIPSI
Diajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Disusun oleh :
Roffik Nur Azima
NIM 23040150012
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH
FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SALATIGA
2019
ii
iii
iv
v
vi
MOTTO
Learn from yesterday, live for today, hope for tomorrow. The important thing is not to stop
questioning. (Albert Einstein)
Belajar dari kemarin, hidup untuk hari ini, berharap untuk hari besok. Dan yang terpenting
adalah jangan sampai berhenti bertanya
vii
PERSEMBAHAN
Puji syukur kehadirat Allah Subhanahu Wata’ala atas limpahan rahmat serta
karuniaNya, Skripsi ini saya persembahkan kepada:
1. Kedua orang tuaku Bapak (Parjianto) dan Ibu (Eni Mulyaningsih Rahayu) yang sudah
susah payah membesarkanku, mendukungku, mendoakanku dan membiayai semua
kebutuhanku hingga aku dapat menyelesaikan studi ini, mudah-mudahan bapak dan ibuku
senantiasa diberikan nikmat umur panjang, nikmat sehat dan nikmat rezeki lancar.
2. Kakaku (Siti Nur Azizah) yang selalu memberikan semangat dan dukungan.
3. Terimakasih Bapak Drs. Sumarno Widjadipa, M.Pd. selaku dosen pembimbing yang
sudah bersedia meluangkan waktunya untuk membimbing saya sehingga saya dapat
menyelesaikan skripsi ini.
4. Sahabat-sahabatku Anita, Eri, Desti, Sova yang selalu memberikan semangat dan
kebahagiaan karena selalu membuat tertawa setiap kali bertemu.
5. Terimakasih teman-teman satu kos Haniah, Rifah, Rahma, Seli, Ema, Aini yang selalu
memberikan semangat, motivasi, dukungan dan bantuan yang kalian berikan.
6. Patner mengerjakan skripsi Rahma, Elly yang kemana-mana selalu bersama.
7. MI Tholabiyah Krajan Tegaron yang telah membantu lancarnya skripsi ini.
8. Saudara KKN Posko 128 Dusun Bakalan, Surodadi, Magelang yang telah memberi warna
dalam hidupku dan memberi pengalaman yang sangat luar biasa, terimakasih atas
keseruan dan kegokilan kalian sukses buat kita.
9. Terimakasi teman-teman PPL MI Kumpulrejo 02 Salatiga yang selalu memberikan
semangat.
Semoga Allah Selalu memberikan keberkahan dan memberikan balasan yang berlipat
ganda kepada semuanya. Penulis menyadari skripsi ini jauh dari kata sempurna, oleh karena
itu penulis mengharapkan kritik dan sara yang membangun dari semua pihak demi
penyempurnaan skripsi ini.
viii
KATA PENGANTAR
Dengan memanjatkan puji dan syukur senantiasa kami panjatkan ke hadirat illahi
rabbi atas rahmat dan petunjuk-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan Skripsi
Penelitian Tindakan Kelas dengan judul “UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR
IPS MATERI LETAK DAN KONDISI GEOGRAFIS PULAU-PULAU BESAR DI
INDONESIA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN VISUAL AUDITORY
KINESTETHIC (VAK) KELAS V MI THOLABIYAH KRAJAN TAHUN PELAJARAN
2018/2019” sesuai dengan rencana atau jadwal yang telah ditetapkan Skripsi ini disusun
untuk memenuhi persyaratan guna memperoleh gelar SI jurusan Pendidikan Guru Madrasah
Ibtidaiyah.
Penulis menyadari sepenunya bahwa tampa bantuan dari berbagai pihak, tidak akan
mungkin penulis dapat menyelesaikan penulisan skripsi penelitian tindakan kelas ini dengan
lancar. Oleh karena itu pada kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada :
1. Bapak Prof. Dr. Zakiyyudin Baidhawy, M.Pd., selaku Rektor IAIN Salatiga.
2. Bapak Prof. Dr. Mansur, M.Ag. selaku Dekan IAIN Salatiga.
3. Ibu Dr. Peni Susapti, M.Si., selaku Ketua Jurusan PGMI.
4. Bapak Sumarno Widjadipa, M.Pd., selaku pembimbing skripsi yang sudah
membimbing, mengarahkan, memotivasi dan meluangkan waktu untuk memberikan
bimbingan dalam penulisan skripsi ini.
5. Bapak dan Ibu dosen serta karyawan perpustakaan dan bagian administrasi yang telah
membantu memberikan kelancaran dalam proses pembuatan skripsi.
6. Bapak Muhamad Nurochim, S.Ag. selaku Kepala Sekolah MI Tholabiyah Krajan,
Tegaron, Banyubiru, Semarang yang telah memberikan izin kepada peneliti untuk
melakukan penelitian di sekolah yang beliau pimpin.
ix
7. Ibu Siti Mukaromah, S.Pd.I selaku guru kelas V MI Tholabiyah Krajan, Tegaron
Banyubiru, Semarang yang telah berkenan menjadi kolaborator penelitian, serta
seluruh siswa yang telah berkenan untuk menjadi subjek penelitian.
8. Semua pihak yang telah membantu penulis dalam menyelesaikan skripsi ini, baik
secara langsung maupun tidak langsung.
Tiada balasan yang dapat penulis berikan kecuali do’a kepada Allah SWT, semoga
amal sholih Bapak, Ibu, teman-teman dan semua pihak yang membantu dalam proses
penyusunan skripsi ini mendapatkan balasan yang darI Allah. Penulis menyadari bahwa
banyak kekurangan dalam penyusunan skripsi ini. Besar harapan penulis atas segalan saran
dan kritik dari pembaca, semoga skripsi ini bisa bermanfaat bagi penulis dan para pembaca.
Salatiga, 17 Juli 2019
Penulis
Roffik Nur Azima
NIM 23040150012
x
ABSTRAK
Azima, Nur Roffik. 2019. Upaya Meningkatkan Hasil Belajar IPS Materi Letak dan Kondisi
Geografis Pulau-Pulau Besar di Indonesia melalui Model Pembelajaran Visual
Auditory Kinestethic (VAK) pada Siswa Kelas V MI Tholabiyah Krajan Tegaron
Banyubiru Kabupaten Semarang Tahun Pelajaran 2018/2019. Skripsi. Fakultas
Tarbiah dan Imu Keguruan, Progam Studi Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah.
Istitut Agama Islam Negeri Salatiga. Dosen Pembimbing Drs. Sumarno Widjadipa,
M.Pd.
Kata Kunci: Hasil Belajar IPS, Model Pembelajaran Visual Auditory Kinestethic (VAK).
Penelitian ini merupakan upaya untuk meningkatkan hasil belajar siswa kelas V MI
Tholabiyah Krajan Tegaron Kecamatan Banyubiru Kabupaten Semarang pada mata pelajaran
Ilmu Pengetahuan Sosial dengan Model Pembelajaran Visual Auditory Kinestethic (VAK).
Apakah Model Pembelajaran Visual Auditory Kinestethic (VAK) dapat meningkatakan hasil
belajar siswa materi letak dan kondisi keografis pulau-pulau besar di indonesia pada siswa
kelas V MI Tholabiya Kecamatan Banyubiru Kabupaten Semarang Tahun 2019.
Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas. Subjek penelitian ini adalah
siswa kelas V yang berjumlah 21 siswa, yaitu terdiri dari 11 laki-laki dan 10 perempuan.
Penelitian ini dilakukan dalam 3 siklus, setiap siklusnya terdiri dari empat tahap yaitu
perencanaan, pelaksanaan, observasi dan refleksi. Data diambil dari nilai akhir siwa,
dokumentasi dan observasi dengan melihat perilaku siswa dalam proses pembelajaran.
Istrumen penelitian meliputi RPP, lembar observasi guru, lembar observasi siswa, dan tes
evaluasi. Metode pengumpulan data yang digunakan yaitu wawancara, obeservasi,
dokumentasi dan tes. Data dianalisis secara statistik menggunakan rumus presentase.
Hasil penelitian menunjukan model pembelajaran Visual Auditory Kinestethic (VAK)
dapat meningkatkan hasil belajar materi letak dan kondisi geografis pulau-pulau besar di
indonesia siswa kelas V MI Tholabiya Kecamatan Banyubiru Kabupaten Semarang Tahun
2019. Peningkatan dari pra siklus sampai siklus III. Peningkatan dari pra siklus ke siklus I
yaitu 19%, dari siklus I ke siklus II yaitu 19%, dari siklus II ke siklus III yaitu 15%. Pra
siklus yang tuntas sejumlah 7 siswa atau 33,33% dengan rata-rata 53,57. Siklus I yang tuntas
sejumlah 11 siswa atau 52,38% dengan rata-rata 57,14. Siklus II yang tuntas sejumlah 15
siswa atau 71,42% dengan rata-rata 62,85. Siklus III yang tuntas sejumlah 18 siswa atau 86%
dengan rata-rata 76,19.
xi
DAFTAR ISI
COVER ........................................................................................................... i
PERSETUJUAN PEMBIMBING ................................................................ iii
PENGESAHAN KELULUSAN .................................................................... iv
DEKLARASI DAN PERNYATAAN KESEDIAAN PUBLIKASI ........... v
MOTTO .......................................................................................................... vi
PERSEMBAHAN .......................................................................................... vii
KATA PENGANTAR .................................................................................... viii
ABSTRAK ...................................................................................................... x
DAFTAR ISI................................................................................................... xi
DAFTAR DIAGRAM ................................................................................... xiii
DAFTAR TABEL .......................................................................................... xiv
DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................. xv
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah ...................................................................... 1
B. Rumusan Masalah ................................................................................ 5
C. Tujuan Penelitian ................................................................................. 5
D. Manfaat Penelitian ............................................................................... 6
E. Hipotesis Tindakan dan Indikator Keberhasilan .................................. 7
F. Metode Penelitian ................................................................................ 8
1. Rancangan Penelitian ...................................................................... 8
2. Subjek Penelitian ............................................................................. 10
3. Langkah-langkah Penelitian ............................................................ 10
4. Teknik Pengumpulan Data .............................................................. 13
5. Instrumen Penelitian ........................................................................ 13
6. Analisis Data ................................................................................... 14
G. Sistematika Penulisan .......................................................................... 15
BAB II LANDASAN TEORI
A. Kajian Teori ......................................................................................... 17
1. Belajar ............................................................................................. 17
2. Hasil Belajar .................................................................................... 18
3. Ilmu Pengetahuan Sosial ................................................................. 20
4. Model Pembelajaran Visual Auditory Kinestethic (VAK) ............. 24
xii
5. Kriteria Ketuntasan Minimal ........................................................... 40
B. Kajian Pustaka ..................................................................................... 42
BAB III PELAKSANAAN PENELITIAN
A. Gambaran Umum MI Tholabiyah Tegaron ......................................... 44
B. Subjek Penelitian ................................................................................. 49
1. Data Siswa Kelas V ......................................................................... 49
2. Pelaksanaan Penelitian .................................................................... 51
C. Deskripsi Pelaksanaan Siklus I ............................................................ 51
1. Perencanaan Tindakan ..................................................................... 51
2. Pelaksanaan Tindakan ..................................................................... 52
3. Pengamatan ..................................................................................... 53
4. Refleksi ............................................................................................ 54
D. Deskripsi Pelaksanaan Siklus II ........................................................... 55
1. Perencanaan Tindakan ..................................................................... 55
2. Pelaksanaan Tindakan ..................................................................... 55
3. Pengamatan ..................................................................................... 57
4. Refleksi ............................................................................................ 58
E. Deskripsi Pelaksanaan Siklus III ......................................................... 59
1. Perencanaan Tindakan ..................................................................... 59
2. Pelaksanaan Tindakan ..................................................................... 59
3. Pengamatan ..................................................................................... 61
4. Refleksi ............................................................................................ 61
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PERSEMBAHAN
A. Deskripsi Per Siklus ............................................................................. 63
1. Deskripsi Pra Siklus ........................................................................ 63
2. Deskripsi Siklus I ............................................................................ 65
3. Deskripsi Siklus II ........................................................................... 68
4. Deskripsi Siklus III .......................................................................... 71
B. Pembahasan.......................................................................................... 74
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan .......................................................................................... 80
B. Saran .................................................................................................... 81
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
xiii
DAFTAR DIAGRAM
Gambar 1.1. Tahapan-tahapan Pelaksanaan PTK ............................................ 10
Gambar 4.1. Diagram Presentase Hasil Tes Evaluasi Pra Siklus ................... 65
Diagram 4.2. Diagram Presentase Hasil Tes Evaluasi Siklus I ....................... 68
Diagram 4.3. Diagram Presentase Hasil Tes Evaluasi Siklus II ...................... 71
Diagram 4.4. Diagram Presentase Hasil Tes Evaluasi Siklus III ..................... 74
Diagram 4.5. Diagram Ketuntasan Hasil Belajar ............................................ 79
xiv
DAFTAR TABEL
Tabel 3.1. Daftar Tenaga Pendidik dan Kependidikan .................................... 47
Tabel 3.2. Jumlah Siswa MI Tholabiyah Tegaron ........................................... 48
Tabel 3.3. Data Siswa Kelas V ........................................................................ 49
Tabel 3.4 Jadwal Pelaksanaan Penelitian Tindakan Kelas .............................. 50
Tabel 4.1. Hasil Belajar Siswa Pra Siklus ........................................................ 63
Tabel 4.2. Hasil Belajar Siswa Siklus I ............................................................ 66
Tabel 4.3. Hasil Belajar Siswa Siklus II .......................................................... 69
Tabel 4.4. Hasil Belajar Siswa Siklus III ......................................................... 72
Tabel 4.5. Rekapitulasi Hasil Belajar Siswa .................................................... 75
Tabel 4.6. Perbandingan Ketuntasa Hasil Belajar ........................................... 78
xv
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 RRP IPS Siklus I
Lampiran 2 RPP IPS Siklus II
Lampiran 3 RPP IPS Siklus III
Lampiran 4 Lembar Observasi Guru Siklus I
Lampiran 5 Lembar Observasi Guru Siklus II
Lampiran 6 Lembar Observasi Guru Siklus III
Lampiran 7 Lembar Observasi Siswa Siklus I
Lampiran 8 Lembar Observasi Siswa Siklus II
Lampiran 9 Lembar Observasi Siswa Siklus III
Lampiran 10 Hasil Belajar Siswa
Lampiran 11 Dokumentasi Foto Penelitian
Lampiran 12 Skripsi Penunjukan Pembimbing Skripsi
Lampiran 13 Surat Izin Penelitian
Lampiran 14 Keterangan Penelitian MI
Lampiran 15 Lembar Konsultasi
Lampiran 16 Daftar Nilai SKK
Lampiran 17 Daftar Riwayat Hidup
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Secara umum belajar dapat diartikan sebagai proses perubahan perilaku akibat
adanya interaksi individu dengan lingkunganya. Belajar adalah perubahan
kemampuan dan disposisi seseorang yang dapat dipertahankan dalam suatu periode
tertentu dan bukan merupakan hasil dari proses pertumbuhan. Mayer yang dikutip
oleh Seels dan Rita mengemukakan pendapat yang hampir sama mengenai belajar
yaitu menyangkut adanya perubahan yang relatif permanen pada pengetahuan atau
perilaku seseorang karena pengalaman. Perubahan yang dimaksud dalam definisi
tersebut adalah perubahan yang relatif menetap. Artinya belajar terjadi jika perubahan
itu tetap dalam masa yang relatif lama dalam masa kehidupan seseorang (Sam’s,
2010:31).
Hasil belajar pada dasarnya adalah suatu kemampuan yang berupa
keterampilan dan perilaku baru sebagai akibat dari latihan atau pengalaman yang
diperoleh. Dalam hal ini, Gagne dan Briggs mendifisinikan hasil belajar sebagai
kemampuan yang diperoleh seseorang sesudah mengikuti proses belajar. Lebih jauh
hubunganya dengan hasil belajar Gagne dan Briggs mengemukakan adanya lima
kemampuan yang diperoleh seseorang sebagai hasil belajar yaitu keterampilan
intelektual, strategi, kognitif, informasi verbal, keterampilan motorik dan sikap.
Stategi kognitif adalah kemampuan seseorang untuk dapat mengontrol
aktifitas intelektualnya dalam mengatasi masalah yag dihadapinya. Informasi verbal
adalah kemampuan seseorang untuk dapat menggunakan bahasa lisan dan tulisan
dalam mengungkapkan suatu masalah atau gagasan. Sikap adalah suatu
kecenderungan pada diri seseorang dalam menerima suatu objek sikap, sedangkan
2
keterampilan motorik adalah kemampuan seseorang untuk mengkoordinasikan semua
gerakan secara teratur dan lancar dalam keadaan sadar. Hasil belajar pada diri
seseorang sering tidak langsung tampak tanpa seseorang itu melakukan tindakan
untuk memperlihatkan kemampuan yang diperoleh melalui belajar. Namun hasil
belajar merupakan perubahan yang mengakibatkan orang berubah dalam perilaku,
sikap dan kemampuanya (Sam’s, 2010:35).
Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) merupakan salah satu nama mata pelajaran
yang diberikan pada jenjang pendidikan dasar atau menengah. Mata pelajaran IPS
merupakan sebuah nama mata pelajaran integrasi dari mata pelajaran Sejarah,
Geografi, dan Ekonomi serta mata pelajaran Ilmu Sosial lainya. Ciri khas IPS dan IPA
pada mata pelajaran pada jenjang pendidikan dasar dan menengah adalah sifat terpadu
dari sejumlah mata pelajaran dengan tujuan dengan mata pelajaran ini lebih bermakna
bagi peserta didik sehingga pengorganisasian materi/bahan pelajaran disesuaikan
dengan lingkungan, karakteristik, dan kebutuhan peserta didik (Sapriya, 2009:7).
Bedasarkan hasil observasi dan wawancara yang dilakukan oleh peneliti
terhadap guru kelas V pada tanggal 15 April 2019 di kelas V MI Tholabyan Krajan,
diketahui bahwa aktivitas peserta didik pada pembelajaran tematik belum optimal.
Rendahnya aktivitas belajar peserta didik terlihat pada saat mengikuti proses
pembelajaran yaitu sebagian kecil peserta didik kurang memperhatikan penjelasan
guru, kurang aktif menjawab pertanyaan guru dan kurang aktif mengungkapkan
pendapat, guru belum maksimal menggunakan variasi model dan media secara
maksimal dalam pembelajaran, sehingga peserta didik menjadi cepat bosan. Dari hasil
observasi di madrasah di dapat nilai meta pelajaran IPS di kelas V dengan
KKM/KBM 60, siswa yang mencapai KKM/KBM dan siswa yang tidak mencapai
KKM/KBM.
3
Dalam Ghufira (2016:4). Peserta didik memiliki gaya belajar yang berbeda-
beda. Gaya belajar merupakan kombinasi dari bagaimana seseorang dapat menyerap
dan kemudian mengatur serta mengelolah informasi (Deporter, 2013: 111-112). Gaya
belajar adalah cara termudah peserta didik memperoleh informasi, dan setiap peserta
didik memiliki gaya belajar yang berbeda (Sumantri, 2015: 87). Peserta didik pada
umumnya belajar melalui visual (apa yang dapat dilihat dan diamati), auditory (apa
yang didengar), dan kinesthetic (apa yang dapat digerakan dan dilakukan) sehingga
mereka memerlukan perlakuan dan berbeda sesuai dengan gaya belajarnya. Model
pembelajaran merupakan salah satu faktor yang berpengaruh dalam pembelajaran,
oleh karena itu perlu disesuaikan model pembelajaran dengan kondisi peserta didik.
salah satu model pembelajaran yang dapat digunakan adalah adalah model
pembelajaran Visual Auditory Kinesthetic (VAK). Pada model pembelajaran VAK,
pembelajaran difokuskan pada pemberian pengalaman belajar secara langsung dan
menyenangkan. Pengalaman belajar secara langsung dengan cara belajar mengingat
(visual), belajar dengan mendengar (auditory), dan belajar dengan gerak
(kinestethetic) dalam Ghufira (2016:5). Pembelajaran akan berlangsung efektif dan
efesien dengan memperhatikan ketiga gaya belajar tersebut. Setiap peserta didik akan
terpenuhi kebutuhanya sehingga mereka termotivasi dalam pembelajaran tematik.
Bedasarkan uraian di atas, peneliti telah melakukan penelitian dengan judul
“PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MATERI LETAK DAN KONDISI
GEOGRAFIS PULAU-PULAU BESAR DI INDONESIA MELALUI MODEL
PEMBELAJARAN VISUAL AUDITORY KINESTHETIC (VAK) PADA SISWA
KELAS V MI THOLABIYAH KRAJAN TEGARON BANYUBIRU TAHUN
AJARAN 2018/2019
4
B. Rumusan Masalah
Merujuk pada latar belakang yang telah dipaparkan, peneliti merumuskan masalah
utama dalam penelitian ini yaitu:
1. Apakah Penerapan Model Pembelajaran Visual Auditori Kinestetik (VAK) dapat
meningkatkan hasil belajar IPS pada materi letak dan kondisi geografis pulau-
pulau besar di Indonesia pada siswa kelas V MI Tholabiyah Krajan Tegaron
Banyubiru tahun ajaran 2018/2019?
2. Apakah Penerapan Model Pembelajaran Visual Auditori Kinestetik (VAK) dapat
mencapai target indikator keberhasilan ketuntasan klasikal ( ≥85% ) pada materi
letak dan kondisi geografis pulau-pulau besar di Indonesia pada siswa kelas V MI
Tholabiyah Krajan Tegaron Banyubiru tahun ajaran 2018/2019?
C. Tujuan Penelitian
1. Untuk meningkatkan hasil belajar IPS pada materi letak dan kondisi geografis
pulau-pulau besar di Indonesia pada siswa kelas V MI Tholabiyah Krajan Tegaron
Banyubiru tahun ajaran 2018/2019.
2. Untuk mencapai target indikator keberhasilan ketuntasan klasikal ( ≥85% ) pada
materi letak dan kondisi geografis pulau-pulau besar di Indonesia pada siswa kelas
V MI Tholabiyah Krajan Tegaron Banyubiru tahun ajaran 2018/2019.
D. Kegunaan Penelitian
Adapun manfaat yang dapat diambil dari penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Manfaat Teoritis
5
Melalui kegiatan penelitian ini diharapkan diperoleh suatu model pembelajaran
yang tepat dalam melaksanakan pembelajaran IPS khususnya materi
2. Manfaat Praktis
1. Bagi Siswa
1. Meningkatkan hasil belajar siswa mengenai materi.
2. Mendorong siswa lebih aktif, kreatif dan berani mengungkapkan
pendapat.
3. Mendapatkan pengajaran yang kongkrit yaitu tidak hanya sekedar
konsep melainkan proses suatu kejadian.
4. Menjadikan suasana pembelajaran yang menyenangkan sehingga siswa
termotivasi dan merasa antusias dalam mengikuti pembelajaran.
2. Bagi Guru
1. Meningkatkan kemampuan guru dalam mengatasi kendala pembelajaran
Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS).
2. Dapat memberi inspirasi bagi guru untuk melakukan proses belajar
dengan menggunakan model pembelajaran yang Inovatif sehingga tercipta
pembelajaran yang menyenangkan.
3. Melatih profesional guru dalam mengembangkan model pembelajaran
yang sesuai dengan karakteristik siswa.
3. Bagi Sekolah
1. Hasil penelitian dapat dijadikan acuan dalam upaya pengadaan inovasi
pembelajaran bagi para guru dalam mengajarkan materi.
2. Sebagai masukan dalam memperbaiki dan meningkatkan kualitas
pembelajaran secara intensif dan menggunakan model pembelajaran yang
lebih inovatif agar kualitas pembelajaran lebih efektif.
6
E. Hipotesis Tindakan dan Indikator Keberhasilan
1. Hipotesis Tindakan
Hipotesis tindakan adalah jawaban sementara terhadap rumusan masalah
penelitian, dimana rumusan masalah penelitian telah dinyatakan dalam bentuk
kalimat pernyataan. Jadi hipotesis juga dapat dinyatakan sebagai jawaban teoritis
terhadap rumusan masalah penelitian (Sugiyono, 2008: 64).
Hipotesis dalam penelitian ini terkait dengan rumusan masalah penelitian.
Sehingga dapat dikatakan hipotesis tindakan dalam penelitian ini adalah:
penggunaan model pembelajaran Visual Auditory Kinestetik (VAK) dapat
meningkatkan hasil belajar pada materi letak dan kondisi geografis pulau-pulau
besar di Indonesia di MI THOLABYAH KRAJAN
2. Indikator Keberhasilan
Penerapan model pembelajaran Visual Auditory Kinestetik (VAK) dalam
penelitian tindakan kelas ini dapat dikatakan efektif apabila tujuan belajar yang
telah ditetapkan oleh guru dapat tercapai. Adapun keberhasilan penerapan model
pembelajaran ini adalah peserta didik kelas V memenuhi Kriteria Ketuntasan
Minimal (KKM) yaitu 60. Dengan presentase minimal 85% dari jumlah peserta
didik dalam satu kelas.
F. Metode Penelitian
1. Rancangan Penelitian
Penelitian ini menggunakan penelitian tindakan kelas atau dapat disebut
disebut dengan PTK. Penelitian tindakan kelas adalah suatu penelitian tindakan
(action research) yang diaplikasikan dalam kegiatan belajar mengajar di kelas
dengan maksut memperbaiki proses belajar mengajar. Ide tentang penelitian
tindakan pertama kali dikembangkan oleh kurt Lewin pada tahun 1946, yang
7
memperkenalkan 4 langkah PTK, yakni: perencanaan, tindakan, observasi, dan
refleksi. Namun, ide untuk menerapkan penelitian tindkan dalam memperbaiki
pembelajaran dicetuskan oleh Stephen Corey pada tahuun 1953.
Penelitian tidakan kelas merupakan penelitian praktis yang dilakukan
dengan mengkaji masalah-masalah yang dihadapi guru di dalam kelas dan
dilakukan tindakan untuk menyelesaikan permasalahan tersebut. Hasil penelitian
dapat segera diaplikasikan oleh guru sendiri dalam rangka memperbaiki
permaslahan belajar mengajar yang dihadapi serta meningkatkan profesionalitas
guru dalam proses belajar mengajar. PTK juga bersifat situasional dan
kontekstual yang dilakukan dengan tujuan untuk menentukan tindakan yang tepat
dalam rangka pemecahan masalah belajar mengajar yang sedang dihadapi guru
atau memperbaiki situasi belajar mengajar tertentu dan dalam konteks tertentu
pula (Sudiran, 2016: 5)
Tujuan PTK adalah untuk memperbaiki dasar pemikiran dan
kepantasan dari praktik-praktik belajar mengajar, memperbaiki pemahaman
praktik belajar mengajar, dan memperbaiki situasi atau lembaga tempat praktik
tersebut dilakukan, serta memperbaiki berbagai aspek pembelajaran,
memperbaiki profesinya sebagai guru, sehingga hasil belajar para peserta didik
terus meningkat (Suyadi, 2010: 22).
Siklus penelitian tindakan kelas menurut Suyadi adalah sebagi berikut:
8
Gambar 1.1. Bagan Rancangan PTK
2. Subjek Penelitian
Subjek dalam peneletian tindakan kelas ini adalah siswa kelas V MI
Tholabyah Krajan Tegaron Banyubiru dengan jumlah keseluruhan 21 siswa.
3. Langkah-langkah Penelitian
a) Tahap Perencanaan
1) Mengumpulkan data yang diperlukan melalui observasi, wawancara dan
pencatatan arsip.
2) Observasi kelas yang akan diteliti, sehingga peneliti dapat mengetahui
permasalahan yang dihadapi guru di kelas, seperti prestasi belajar siswa
SIKLUS I Pelaksanaan Refleksi
Pengamatan
Perencanaan
Refleksi Pelaksanaan SIKLUS II
Pengamatan
?
9
dan aktivitas belajar siswa. Setelah mengetahui permasalahan, peneliti
dapat merencanakan suatu tindakan yang akan dilakukan dalam
penelitian.
3) Merencanakan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dengan
menggunakan model pembelajaran Visual Auditori Kinestetik (VAK).
4) Mempersiapkan fasilitas dan sarana pendukung yang akan digunakan
saat proses pembelajaran.
5) Mempersiapkan lembar observasi untuk mengetahui kondisi siswa dalam
proses pembelajaran.
6) Pembuatan instrumen tes tiap akhir siklus sebagai evaluasi pelaksanaan
pembelajaran.
7) Pembuatan instrumen lembar aktivitas belajar siswa selama proses
pembelajaran.
b) Tindakan
Tahap tindakan adalah diskripsi tindakan yang akan dilakukan,
skenario kerja dan prosedur tindakan meliputi:
1) Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) sebagai acuan
pelaksanaan proses pembelajaran. Rencana pembelajaran pada
pertemuan kedua disusun bedasarkan hasil analisis terhadap model
pembelajaran Visual Auditori Kinestetik (VAK) yang digunakan peneliti
meliputi pendahuluan, inti (mengamati, menanya, melakukan,
menghubungkan, dan mengkomunikasikan) dan penutup.
2) Membentuk kelompok yang anggotanya 5-6 orang.
3) Menyajikan materi pembelajaran.
4) Memberikan materi diskusi.
10
5) Diskusi kelompok, guru mengarahkan.
6) Mempresentasikan hasil diskusi.
7) Memberikan kesempatan siswa untuk memberikan tanggapan.
8) Memberikan penguatan dan kesimpulan.
c) Pengamatan
Pada tahap pengamatan ini observer melakukan pengamatan terhadap
siswa. Pada tahap ini observer mengamati proses pembelajaran yang
berlangsung dengan lembar pengamatan/observasi.
d) Refleksi
Dalam tahap ini, peneliti melakukan analisis data hasil tes dan hasil
observasi, kemudian dilanjutkan dengan refleksi pelaksanaan pembelajaran
yang dilakukan menggunakan model pembelajaran Visual Auditori
Kinestetik (VAK) sehingga dapat diketahui apakah terjadi peningkatan hasil
belajar.
4. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data dalam penelitian tindakan kelas peneliti
menggunakan metode sebagai berikut:
a) Observasi
Observasi adalah teknik pengumpulan data dengan cara pengamatan
terhadap objek diikuti dengan pencatatan secara cermat. Tujuan observasi
hendaknya ditetapkan sebagai cara memperoleh data yang diperlukan untuk
membantu memperbaiki proses dan dampak pembelajaran (sudiran, 2016 :
68)
b) Tes
11
Tes hasil belajar digunakan untuk mengukur hasil-hasil belajar yang
dicapai siswa selama kurun waktu tertentu. Digunakan lembar tes yang
dikerjakan oleh siswa, tes yang digunakan berupa tes akhir untuk mengetahui
sejauh mana hasil belajar siswa.
c) Dokumentasi
Dokumentasi merupakan suatu teknik pengumpulan data dengan
menghimpun dan menganalisis dokumen, baik dokumen tertulis, gambar
maupun vidio. Dokumentasi digunakan untuk mengetahui nilai IPS siswa
kelas V MI Tholabiyah Krajan Tegaron Banyubiru sebelum diterapkan
penelitian tindakan kelas.
5. Instrumen Penelitian
a) Tes Tertetulis
Tes tertulis dilakukan untuk mengukur dan mengetahui hasil belajar
yang dicapai oleh peserta didik setelah pembelajaran IPS materi letak dan
kondisi geografis pulau-pulau besar di Indonesia menggunakan model
pembelajaran Visual Auditori Kinestetik (VAK).
b) Lembar Observasi
Lembar observasi ini digunakan untuk mengamati proses kegiatan
pembelajaran dan aktivitas peserta didik di kelas dalam mengikuti kegiatan
pembelajaran menggunakan model pembelajaran Visual Auditori Kinestetik
(VAK).
c) Dokumentasi
Mendokumentasi dengan foto-foto untuk mengetahui proses
pembelajaran dan aktivits peserta didik selama kegiatan pembelajaran
berlangsung.
12
6. Analisis Data
Sesuai dengan rancangan penelitian pelaksanaan tindakan kelas yang
digunakan maka langkah-langkah analisis data dalam penelitian ini sebagai
berikut:
a) Mengumpulkan hasil belajar dan tes.
b) Menentukan kriteria nilai (60-100 tuntas dan 0-59 tidak tuntas)
c) Data keaktifan peserta didik diambil dari keaktifan peserta didik ketika
pembelajaran kemudian di analisis dan dicari rata-rata dengan menggunakan
rumus.
d) Hasil belajar dianalisis dengan membandingkan tes antar siklus, nilai tes untuk
mengetahui seberapa efektif penggunaan model pembelajaran VAK dalam
pembelajaran IPS. Untuk mengetahui presentase ketuntasan per siswa
ditentukan dengan rumus di bawah ini:
1) Mencari rata-rata (means)
Untuk mencari rata-rata, maka dirumuskan:
Keterangan
Mx = Rerata
∑x = Jumlah total nilai siswa
N = Jumlah siswa
Ketuntasan belajar siswa dapat dicari dengan rumus sebagai berikut.
G. Sistematika Penelitian
13
Dalam skripsi ini penulis membagi lima bab yang saling berkaitan yang dapat
dijelaskan sebagai berikut:
Sistematika yang digunakan dalam penulisan skripsi ini sebagai berikut:
BAB I : Pendahuluan
Berisi Latar Belakang Masala, Rumusan Masalah, Tujuan Penelitian,
Kegunaan Penelitian Hipotesis Tindakan dan Indikator Keberhasilan,
Metode Penelitian dan Sistematika Penulisan Skripsi.
BAB II : Landasan Teori
Dalam bab ini penulis menguraikan studi kepustakaan yaitu tinjauan
pustakaan landasan teori dan kerangka berfikir yang penulis terkait teori
dan penerapan model pembelajaran Visual Auditori Kinestetik (VAK).
BAB III : Pelaksanaan Penelitian
Berisi deskripsi pelaksanaan penelitian prasiklus, deskripsi pelaksanaan
penelitian siklus I, dan deskripsi pelaksanaan penelitian siklus II.
BAB IV : Hasil Penelitian dan Pembahasan
Berisi uraian hasil penelitian dan pembahasan yang mencakup analisis hasil
prasiklus, analisis hasil siklus I, dan analisis hasil siklus II dan pembahasan.
BAB V : Penutup
Bab ini berisi penutup yang mencakup kesimpulan hasil penelitian dan
saran-saran
14
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Kajian Teori
1. Belajar
a. Pengertian belajar
Menurut pengertian secara psikologis, belajar merupakan suatu proses
perubahan yaitu perubahan dalam tingkah laku sebagai hasil dari interaksi dengan
lingkunganya dalam memenuhi kebutuhan hidupnya. Perubahan-perubahan
tersebut akan dinyatakan dalam seluruh aspek tingkah laku. Pengertian belajar
dapat didefinisikan sebagai berikut:
“Belajar ialah suatu proses usaha yang dilakukan individu untuk
memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai
hasil pengalaman individu itu sendiri dalam interaksi dengan lingkunganya.”
Perubahan yang terjadi dalam diri individu banyak sekali baik sifat maupun
jenisnya karena itu sudah tentu tidak setiap perubahan dalam diri individu
merupakan perubahan dalam arti belajar. Kalau tangan seseorang anak menjadi
bengkok karena tetabrak mobil, perubahan semacam itu tidak dapat digolongkan ke
dalam perubahan dalam arti belajar. Demikian pula perubahan tingkah laku
seseorang yang berada dalam keadaan mabuk, perubahan yang terjadi di dalam
aspek-aspek kematangan, pertumbuhan dan perkembangan tidak termasuk
perubahan dalam pengertian belajar. Pengertian tersebut sesuai dengan hadis
berikut ini:
عت اض ت و و ق ار الو و السكين ة لمواللعل ت ع و لمواالعل منهع لموان نت ت ع والم
15
Artinya :"Belajarlah kalian ilmu untuk ketentraman dan ketenangan serta
rendah hatilah pada orang yang kamu belajar darinya". HR.At-Tabrani.
(Ensiklopedia Hadits;Shahih al-Bukhari 1)
b. Hasil Belajar
Hasil belajar pada dasarnya adalah suatu kemampuan yang berupa
keterampilan dan perilaku baru sebagai akibat dari latihan atau pengalaman yang
diperoleh. Dalam hal ini, Gagne dan Briggs mendifisinikan hasil belajar sebagai
kemampuan yang diperoleh seseorang sesudah mengikuti proses belajar. Lebih jauh
hubunganya dengan hasil belajar Gagne dan Briggs mengemukakan adanya lima
kemampuan yang diperoleh seseorang sebagai hasil belajar yaitu keterampilan
intelektual, strategi, kognitif, informasi verbal, keterampilan motorik dan sikap
(Sam’s, 2010:35).
c. Ciri-ciri belajar
Dari beberapa definisi belajar diatas dapat disimpulkan adanya beberapa ciri
belajar (Baharuddin dan Esa Nur Wahyuni, 2008:15) yaitu:
1) Belajar ditandai dengan adanya perubahan tingkah laku
2) Perubahan tingkah laku relatif permanen
3) Perubahan tingkah laku tiak harus segera dapat diamati
4) Perubahan tingkah laku merupakan hasil latihan atau pengalaman
5) Pengalaman atau latihan itu dapat memberi penguatan. Sesuatu yang
memperkuat itu akan memberikan semangat atau dorongan untuk mengubah
tingkah laku.
Menurut bloom dalam buku Nurochim perubahan perilaku yang terjadi
sebagai hasil belajar meliputi perubahan dalam kawasan kognitif, afektif dan
psikomotor, beserta tingkat aspek-aspeknya.
16
d. Prinsip-Prinsip Belajar
Dalam proses belajar, guru dituntut untuk mampu mengembangkan potensi-
potensi peserta didik secara optimal. Upaya untuk mendorong terwujutnya
perkembangan potensi peserta didik tersebut tentunya merupakan suatu proses
panjang yang tidak dapat diukur dalam periode tertentu, apalagi dalam waktu yang
sangat singkat.
Agar aktivitas yang dilakukan guru dalam proses pembelajaran terarah pada
upaya peningkatan potensi siswa secara komprehensip, maka pembelajaran harus
dikembangkan sesuai dengan prinsip-prinsip yang benar, yang bertolak dari
kebutuhan internal siswa untuk belajar. Davies (1991:32), mengingatkan beberapa
hal yang dapat menjadikan kerangka dasar bagi penerapan prinsip-prinsip belajar
dalam proses pembelajaran yaitu;
1. Hal apapun yang dipelajari murid, maka ia harus mempelajarinya sendiri. Tidak
seorangpun yang dapat melakukan kegiatan belajar tersebut untuknya.
2. Setiap murid belajar menurut tempo (kecepatanya) sendiri dan untuk setiap
kelompok, terdapat variasi dalam kecepatan belajar.
3. Seorang murid belajar lebih banyak bila setiap langkah segera diberikan
penguatan (reinforcement).
4. Penguasaan secara penuh dari setiap langkah-langkah pembelajaran,
memungkinkan murid belajar lebih berarti.
5. Apabila murid diberikan tanggung jawab untuk mempelajari sendiri, maka ia
lebih termotivasi untuk belajar, dan ia akan belajar dan mengingat lebih baik.
Prinsip belajar menunjuk kepada hal-hal penting yang harus dilakukan guru
agar terjadi proses belajar siswa sehingga proses pembelajaran yang dilakukan
dapat menjadi hasil yang diharapkan. Prinsip-prinsip belajar juga memberikan arah
17
tentang apa saja yang sebaiknya dilakukan oleh guru agar para siswa dalam
berperan aktif di dalam proses pembelajaran (Aunurrahman, 2014:113).
2. Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS)
a. Pengertian Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS)
Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) merupakan salah satu nama mata pelajaran
yang diberikan pada jenjang pendidikan dasar atau menengah. Mata pelajaran IPS
merupakan sebuah nama mata pelajaran integrasi dari mata pelajaran Sejarah,
Geografi, dan Ekonomi serta mata pelajaran Ilmu Sosial lainya. Ciri khas IPS dan
IPA pada mata pelajaran pada jenjang pendidikan dasar dan menengah adalah sifat
terpadu dari sejumlah mata pelajaran dengan tujuan dengan mata pelajaran ini lebih
bermakna bagi peserta didik sehingga pengorganisasian materi/bahan pelajaran
disesuaikan dengan lingkungan, karakteristik, dan kebutuhan peserta didik
(Sapriya, 2009:7).
Ilmu Pengetahuan Sosial merupakan suautu mata pelajaran yang bersumber
dari ilmu-ilmu sosial (social science) terpilih dan dipadukan untuk kepentingan
pendidikan dan pembelajaran di sekolah/madrasah. Sebagai suatu mata pelajaran
yang berisi perpaduan dari berbagai disiplin ilmu sosial, menuntut pengajaran yang
terpadu sehingga batas atau sekat masing-masing disiplin ilmu sosial dalam mata
pelajaran ini tidak begitu jelas.
Pusat Kurikulum (2007:1) menyatakan bahwa “IPS merupakan mata
pelajaran yang bersumber dari kehidupan sosial masyarakat yang diseleksi dengan
menggunakan konsep-konsep ilmu sosial yang digunakan untuk kepentingan
pembelajaran. Berbagai perubahan yang terjadi dalam kehidupan masyarakat harus
dapat ditangkap oleh lembaga pendidikan yang kemudian menjadi sumber bahan
materi pelajaran. Lebih lanjut dinyatakan bahwa “IPS adalah bahan kajian terpadu
18
yang merupakan penyederhanaan, adaptasi, seleksi, dan modifikasi yang
diorganisasikan dari konsep-konsep dan keterampilan-keterampilan sejarah,
Geografi, Sosiologi, Antropologi, dan Ekonomi” (2007:14).
National Council For the Social Studies (NSCS) (2015) mendefisinisikan
social studies atau Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) sebagai suatu studi yang
terintregasi dari ilmu-ilmu sosial dan humaniora untuk meningkatkan kemampuan
warga negara. Dalam progam sekolah, IPS mengkaji secara sistematis dan
terkoordinasi berbagai disiplin ilmu seperti antropologi, arkeologi, ekonomi,
geografi, sejarah, hukum, filsafat, ilmu polotik, psikologi, agama, dan sosiologi,
serta materi yang sesuai dari humaniora, matematika, dan ilmu pengetahuan alam.
Tujuan untama dari pembelajaran IPS adalah membantu peserta didik
sebagai warga negara dalam membuat keputusan yang rasional bedasarkan
informasi untuk kepentingan publik/umum dari masyarakat demokrasi dan budaya
yang beragam di dunia yang saling tergantung. Tujuan belajar IPS adalam
mendukung kopetensi warga negara dalam hal pengetahuan, proses intelektual ,
dan karakter yang demokratis, yang diperlukan siswa untuk terlibat aktif dalam
kehidupan publik. Dengan membentuk kopetensi warga negara sebagai tujuan
utama, NCSS menekankan pentingnya mendidik siswa yang berkomitmen pada
ide-ide dan nilai-nilai demokrasi (wadidmurni, 2017:17).
Hakikat IPS adalah telaah tentang manusia dan dunianya. Manusia sebagai
makluk sosial selalu hidup bersama dengan sesamanya. Dengan kemajuan
teknologi pula sekarang ini orang dapat berkomunikasi dengan cepat dimanapun
mereka berada melakui handpone dan internet. Kemajuan iptek menyebabkan
cepatnya komunikasi antara orang satu dengan lainya. Dengan demikian arus
19
komunikasi akan semakin cepat pula mengalirnya. Oleh karena itu diyakini bahwa
orang menguasai informasi itulah yang menguasai dunia (Gunawan, 2011:17).
b. Fungsi Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS)
Secara sederhana dapat dikatakan bagwa fungsi ilmu pengetahuan sosial
sebagai pendidikan adalah membina siswa menjadi warga negara yang baik yang
memiliki pengetahuan keterampilan dan kepedulian sosial yang berguna bagi
dirinya sendiri serta bagi masyarakat dan Negara. Mengingat bahwa kehidupan di
mayarakat dan bermasyarakat berkembang secara terus-menerus, maka landasan
pengembangan ilmu pengetahuan sosial sebagai progam pendidikn harus
disesuaikan dengan tuntutan dan perubahan sekaligus kemajuan masyarakat.
Ilmu pengetahuan sosial yang memiliki fungsi membina siswa menjadi
warna negara yang baik dan memiki penetahuan, ketrampilan, dan kepedulian
sosial, hendaknya harus diseuaikan dengan tata nilai – moral yang berlaku di
masyaraka. Islam menghendaki tata nilai – moral masyarakat lebih teratur dan
harmonis dengan menghargai keadilan (Rasimin, 2012:40)
3. Model Pembelajaran
Model-model pembelajaran sendiri biasanya disusun berdasarkan berbagai
prinsip atau teori pengetahun. Para ahli menyusun model pembelajaran bedasarkan
prinsip-prinsip pembelajaran, teori-teori psikologis, sosiologis, analisis sistem, atau
teori-teori lain yang mendukung (Joyce & Weil: 1980). Joyce & Weil mempelajari
model pembelajaran bedasarkan teori belajar yang dikelompokan menjadi empat
model pembelajaran. Model tersebut merupakan pola umum perilaku pembelajaran
untuk mencapai tujuan pembelajaran yang diharapkan.
Menurut Joyce & Weil, 1990:1 dalam buku Rusman mengatakan bahwa
model pembelajaran adalah suatu rencana atau pola yang dapat digunakan untuk
20
membentuk kurikulum (rencana pembelajaran jangka panjang), merancang bahan-
bahan pembelajaran, dan membimbing pembelajaran di kelas atau yang lain
(Rusman, 2011:133).
4. Model Pembelajaran Visual Auditory Kinestethic
1) Pengertian model pembelajaran Visual Auditory Kinestethic (VAK)
Dalam Ghufira (2016:4). Model pembelajaran Visual Auditory Kinestethic
(VAK) adalam model pembelajaran yang mengoptimalkan tiga gaya belajar untuk
menjadikan peserta didik merasa nyaman yaitu visual, auditory, dan kinestethic.
visual, auditory, kinestethic (VAK) merupakan tiga modalitas yang dimiliki oleh
setiap manusia. Ketiga modalitas tersebut kemudian dikenal sebagai gaya belajar.
Gaya belajar merupakan kombinasi dari bagaimana seseorang dapat menyerap dan
kemudian mengatur serta mengolah informasi (DePorter, 2013:112).
Pada model pembelajaran Visual Auditory Kinestethic (VAK), pembelajran
difokuskan pada pemberian pengalaman belajar secara langsung (direct
experiences) dan menyenangkan, dapat diartikan bahwa pembelajaran
dilaksanakan dengan memanfaatkan potensi peserta didik yang telah dimilikinya
dengan melatih dan mengembangkanya, sehingga penggunaan model pembelajaran
Visual Auditory Kinestethic (VAK) ini memberikan kesempatan pada peserta didik
untuk belajar langsung dengan bebas menggunakan gaya belajar yang dimilikinya
untuk mencapai pemahaman dan pembelajaran yang efektif.
Tiga modalitas pembelajaran ini pertama kali dikembangkan oleh neil
fleming (2001) untuk menunjukan preferensi individu dalam proses
pembelajaranya, yakni Visual, Auditory, Kinestethic (VAK). Meskipun ketiga
modalitas tersebut ampir semuanya dimiliki oleh setiap orang, tetapi hampir
semuanya dimiliki ole setiap orang, tetapi hampir semuanya dimiliki oleh semua
21
orang, tetapi hampir semua dari mereka selalu cenderung pada salah satu di antara
ketiganya (Dilts, Grinder, Bandler & Delozier 1980). Ketiga modalitas ini
digunakan untuk pembelajaran, pemrosesan, dan komunikasi.
a. Visual modalitas visual mengakses critra visual yang diciptakan maupun
diingat, seperti warna, hubungan ruang, potret mental, dan gambar. Seseorang
siswa yang visual sangat mungkin memiliki ciri-ciri ini:
a) Teratur, Memperhatikan segala sesuatu dan menjaga menampilan
b) Mengingat dengan gambar, lebih suka membaca dari pada dibacakan
c) Membutuhkan gambaran dan tujuan menyeluruh untuk bisa menangkap
detail atau mengingat yang dilihat
b. Auditoris modalitas ini mengakses segala jenis bunyi an kata yang diciptakan
maupun diingat, seperti musik, nada, irama, rima, dialog internal, dan suara.
Seorang siswa yang sangat auditoris dapat dicirikan sebagai berikut:
a) Perhatianya mudah terpecah
b) Berbicara dengan pola berirama
c) Belajar dengan cara mendengarkan
d) Berdialog secara internal dan eksternal
c. Kinestethic modalitas ini mengakses segala jenis gerak dan emosi yang
diciptakan maupun diingat, seperti gerakan, koordinasi irama, tanggapan
emosional, dan kenyamanan fisik. Seorang siswa yang cenderung kinestethic
dapat dicirikan sebagai berikut:
a) Menyentuh orang dan berdiri berdekatan, banyak gerak
b) Belajar sambil kerja, menunjukan tulisan saat membaca, menanggapi
secara fisik
c) Mengingat sambil berjalan dan melihat
22
Gaya belajar visual, auditori, dan kinestetik (VAK) adalah gaya belajar
multi-sensorik yang melibatkan tiga unsur gaya belajar, yaitu penglihatan,
pendengaran, dan gerakan. Gaya belajar multi-sensorik ini mempresentasikan
bahwa guru sebaiknya tidak hanya mendorong siswa untuk menggunakan satu
modalitas saja, tetapi berusaha mengkombinasikan semua modalitas tersebut untuk
memberi kemampuan yang lebih besar dan menutupi kekurangan yang dimiliki
masing-masing siswanya (Huda, 2013:288).
2) Langkah-langkah kegiatan pembelajaran dengan model Visula, Auditory,
Kinestetic (VAK).
Penerapan model pembelajaran VAK dalam proses pembelajaran terdapat
beberapa tahapan yang harus dilaksanakan. Langkah-langkah model pembelajaran
VAK menurut shoimin (2014:227) adalah sebagai berikut:
1. Tahap persiapan atau kegiatan pendahuluan
Guru memberikan motivasi untuk membangkitkan minat siswa dalam belajar,
memberikan perasaan positif mengenai pengalaman belajar yang akan datang
kepada siswa dan menempatkan mereka dalam situasi optimal untuk
menjadikan siswa lebih siap dalam menerima pelajaran.
2. Tahap penyampaian atau kegiatan inti pada eksplorasi
Guru mengarahkan siswa untuk menemukan materi pelajaran yang baru secara
mandiri, menyenangkan, relevan, melibatkan pancaindra yang sesuai dengan
gaya belajar VAK.
3. Tahap-tahap pelatian atau kegiatan inti pada elaborasi
Guru membantu siswa untuk mengintegrasi dan menyerap pengetahuan serta
keterampilan baru dengan berbagai cara yang disesuaikan dengan gaya belajar
VAK.
23
4. Tahap penampilan hasil atau kegiatan inti pada konfirmasi
Guru membantu siswa dalam menerapkan dan memperluas pengetahuan
maupun keterampilan baru yang mereka dapatkan, pada kegiatan belajar
sehingga gaya belajar mengalami peningkatan
3) Kelebihan model Visula, Auditory, Kinestetic (VAK)
Kelebihan metode ini menurut shoimin, 2014:228 adalah:
1. Pembelajaran akan lebih efektif karena mengkombinasikan ketiga gaya
belajar
2. Mampu melatih dan mengembangkan potensi siswa yang telah dimiliki oleh
pribadi masing-masing
3. Memberikan pengalaman langsung kepada siswa
4. Mampu melibatkan siswa secara maksimal dalam menemukan dan
memahami suatu konsep melalui kegiatan fisik seperti demontrasi,
percobaan, observasi dan diskusi aktif
5. Mampu menjangkau setiap gaya pembelajaran siswa
6. Siswa yang memiliki kemampuan bagus tidak akan terhambat oleh siswa
yang lemah dalam belajar karena model ini mampu melayani kebutuhan
siswa yang memiliki kemampuan di atas rata-rata
4) Kelemahan model Visula, Auditory, Kinestetic (VAK)
Kelemahan dari model pembelajaran VAK adalah terdapat beberapa orang
yang tidak mampu mengkombinasikan ketiga gaya belajar visual, auditory,
kinestetik. Seseorang yang hanya mampu menggunakan satu gaya belajar akan
menyerap informasi yang disampaikan dengan menggunakan gaya belajar yang
dicenderunginya.
5. Kajian Materi Penelitian
24
a. Pengertian letak geografis
Letak geografis adalah letak suatu daerah dilihat dari kenyataannya di bumi
atau posisi daerah itu pada bola bumi dibandingkan dengan posisi daerah lain.
Letak geografis ditentukan pula oleh segi astronomis, geologis, fisiografis dan
social budaya. Berdasarkan letak geografisnya, kepulauan Indonesia di antara
Benua Asia dan Benua Australia, serta di antara Samudera Hindia dan Samudera
Pasifik. Dengan demikian, wilayah Indonesia berada pada posisi silang, yang
mempunyai arti penting dalam kaitannya dengan iklim dan perekonomian. Wilayah
Indonesia terletak pada posisi yang strategis dan menguntungkan karena beberapa
alasan sebagai berikut: Letak Indonesia di antara Benua Asia dan Benua Australia.
Letak Indonesia di antara Samudra Pasifik dan Samudra Hindia.
Beberapa keuntungan yang diperoleh berdasarkan letak geografis Indonesia,
antara lain sebagai berikut. Indonesia yang terletak di antara dua benua dan dua
samudra memungkinkan menjadi persimpangan lalu lintas dunia, baik lalu lintas
udara maupun laut. Indonesia sebagai titik persilangan kegiatan perekonomian
dunia, antara perdagangan negara negara industri dan negara-negara yang sedang
berkembang. Misalnya antara Jepang, Korea, dan RRC dengan negara-negara di
Asia, Afrika, dan Eropa. Karena letak geografis indonesia pula Indonesia mendapat
pengaruh berbagai kebudayaan dan peradaban dunia, serta secara alami
dipengaruhi oleh angin musim. Sekitar bulan Oktober-April angin bertiup dari Asia
ke Australia yang membawa banyak uap air dari Samudra Pasifik sehingga
menimbulkan musim hujan. Sekitar bulan April-Oktober angin bertiup dari
Australia ke Asia yang sedikit membawa uap air dari Samudra Hindia sehingga
menimbulkan musim kemarau.
b. Letak geogafis indonesia
25
Letak geografis Indonesia sebagai berikut Secara astronomi terletak antara
60 LU – 11 0 LS dan 95 0BT – 1410 BT Terletak antara samudra pasifik dan
samudra hindia Terletak diantara benua asia dan benua Australia Merupakan
pertemuan dua rangkaian pegunungna sirkum pasifik dan sirkum mediterania
Indonesia terletak di daerah tropis yang panasnya merata sepanjang tahun dan
mempunyai dua musim yaitu musim penghujan dan usim kemarau. Karena terketak
diantara dua samudra yang sangat ramai pelayarannya, ditambah dengan adanya
kekeyaan flor, fauna, sumber sumber mineral akan sangat menunjang perdagangan
dan menambah sumber devisa Negara. Terletak diatara benua besar menyebabkan
Indonesia memiliki iklim yang berganti setiap enam bulan sekail Karena terletak
pada daerah lipatan muda, sangat dimungkinkan pengesploitasian terhadap sumber-
sumber mineral seperti minyak bumi, batu bara, besi nikel dan lain-lain di bidang
social dan politik, Indonesia dengan mudah berhubungan dengan bangsa-bangsa
lain dan dapat ikut serta dalam percaturan politik dunia.
c. Kondisi Geografis Pulau-pulau Besar di Indonesia
Kondisi geografis suatu wilayah adalah keadaan muka bumi dari aspek
letak, cuaca, iklim, relief, jenis tanah, flora dan fauna serta sumber daya alamnya.
Secara geografis, letak Indonesia termasuk sangat strategis karena diapit oleh 2
benua dan 2 samudra. Letak geografis Indonesia juga memberi pengaruh banyak
hal hingga terbentuk kondisi geografis Indonesia yang unik dan beragam. Keadaan
geografis Indonesia pun mempengaruh keadaan penduduk Indonesia seperti
pekerjaan, pola pemukiman serta sektor ekonomi dan perdagangan. Indonesia
merupakan negara kepulauan yang paling besar di dunia karena jumlah pulaunya
lebih dari 17 ribu yang terbentang dari Sabang sampai Merauke yaitu dari Pulau
Miangas sampai ke Pulau Rote.
26
Amatilah peta pada pembelajaran sebelumnya. Tuliskan kondisi geografis
wilayah Indonesia, khususnya kondisi geografis pulau-pulau besar di Indonesia.
No. Nama Pulau Kondisi Geografis Berdasarkan Peta
1.
1. Pulau Sumatra merupakan pulau terluas ke
lima di dunia.
2. Batas batas Pulau Sumatera : Sebelah
Barat : Samudra Hindia, Sebelah Timur :
Selat Karimata, Sebelah Selatan : Samudra
Hindia, Sebelah Utara : Laut China Selatan
dan Negara Malaysia
3. Nama Pantai di Sumatera : Pantai Iboih,
Aceh, Pantai Sorake, Pulau Nias, Sumatra
Utara, Pantai Trikora, Kepulauan Riau,
Pantai Pasir Putih, Lampung, Pantai
Tanjung Tinggi, Kepulauan Belitung
4. Nama laut di Sumatera : Laut Indonsia,
Selat Bangka, dan Selat Malaka
5. Dataran rendah di Sumatra : Bagian timur
Sumatra adalah sebagian besar berupa
hutan rawa dan merupakan dataran rendah
yang sangat luas. Dataran rendah di
Sumatera Utara yaitu Melaboh dan Singkil
6. Di Sumatra banyak terdapat gunung berapi
aktif, seperti Marapi, Talang, Sinabung, dan
27
lain-lain.
2.
1. Pulau Jawa merupakan wilayah terluas ke
lima di Indonesia dan merupakan pulau
terbesar ke 13 di dunia.
2. Batas batas pulau jawa yaitu Utara = Laut
Jawa dan Pulau Kalimantan. Timur = Selat
Bali dan Pulau Bali. Selatan = Samudera
Hindia dan Kepulauan Cocos (australia).
Barat = Selat Sunda dan Pulau Sumatera
3. Nama pantai yang ada di pulau Jawa :
Pantai Pangandaran (Jawa Barat), Pantai
Carita (Banten), Pantai Anyer (Banten),
Pantai Parangkritis (Jogjakarta)
4. Nama laut di pulau Jawa : Laut Jawa,
Samudra Indonesia, Selat Sunda
5. Nama dataran rendah di Pulau Jawa :
Dataran rendah Surakarta, Dataran rendah
Semarang, dan Dataran rendah Madiun.
6. Nama Gunung yang ada di pulau Jawa :
Gunung Ciremai, Gunung Papandayan,
Jawa Barat. Gunung Sindoro, Gunung
Sumbing, Jawa Tengah. Gunung
Lawu, Gunung Ijen, Jawa Timur.
28
3.
1. Kalimantan merupakan pulau terluas kedua
di Indonesia dengan lua 785.753 km ²
2. Batas Batas Pulau Kalimantan : Sebelah
Barat : Selat Karimata, Sebelah Timur :
Selat Makassar, Sebelah Selatan : Laut
Jawa, Sebelah Utara : Negara Malaysia
3. Nama Pantai di Kalimantan antara lain
: Pantai Amal tarakan, pantai mangkupadi,
pantai sungai teiwan / sute, pantai batu
lamampu, dan pantai kayu angin
4. Nama laut di Kalimantan : Selat Makasar,
Laut Cina Selatan,
5. Dataran rendah di Kalimantan : Dataran
rendah Kapuas, Dataran rendah di antara
Pegunungan Muller dan Schwaner dengan
Pegunungan Meratus, Dataran rendah
Sungai Mahakam di sebelah Timur
6. Nama Gunung di kalimantan : Gunung
Palung di Kalimantan Barat, Gunung Bukit
Raya di Kalimantan Tengah, Gunung
Liangpran di Kalimantan Timur, Gunung
Halau-halau, Kalimantan Selatan.
29
4.
1. Di Indonesia pulau Sulawesi merupakan
pulau terbesar ke 4 setelah Kalimantan,
Papua, dan Sumatera.
2. Batas-batas Pulau Sulawesi : Sebelah Barat
: Selat Makassar, Sebelah Timur : Pulau
Halmahera dan Laut Arafuru, Sebelah
Selatan : Laut Bali dan Laut Jawa, Sebelah
Utara : Laut Filipina
3. Dataran rendah di provinsi Sulawesi
Selatan terdapat di wilayah bagian selatan
dan pesisir pantai, seperti Maros, Pangkep,
Barru, parepare, Pinrang, Polmas (Polewali
Mamasa), Majene, Mamuju,
Ujungpandang, Gowa, Takalar, Jeneponto,
Bantaeng, Bulukumba, Selayar dan lain-
lain.
4. Nama laut di Sulawesi : Selat Makasar,
Laut Flores, dan Laut Banda.
5. Nama Pantai di Sulawesi : Taman Nasional
Wakatobi, Pantai Nirwana, Pantai Lakeba,
Pantai Kamali, Pantai Walengkabola
6. Di Sulawesi terdapat 41 gunung : Gunung
Ambang, Kabupaten Bolaang Mongondow
Timur, Gunung Awu Kepulauan Sangihe,
Gunung Bawakaraeng , Gunung Boliyohuto
30
Kab.Gorontalo, Gunung Lokon
5.
1. Luas wilayah Pulau Papua adalah 890.000
kilo meter persegi. Selain itu, Pulau Papua
juga merupakan pulau terbesar kedua di
dunia setelah pulau Greenland yang ada di
Denmark.
2. Batas-batas Pulau Papua : Sebelah Barat :
Laut Arafuru dan Laut Banda, Sebelah
Timur : Negara Papua Nu Gini, Sebelah
Selatan : Samudra Hindia, Sebelah Utara :
Laut Filipina
3. Nama-nama pantai di Papua : Pantai Teluk
Triton di Kaimana, Pantai Pulau Venue,
Pantai Yen Beba, Patai Bakaro, Pantai
Kaironi, Pantai Pulau Um
4. Nama Laut di Papua : Laut Arafuru.
Samudera Pasifik Selatan, Teluk
Cenderawasih
5. Dataran rendah yang ada di pulau Papua
yaitu : Dataran rendah Pesisir bagian
selatan Papua, Dataran rendah
Pesisir Arafura, Dataran rendah Pesisir
Trans-Fly, Dataran rendah Pesisir Teluk
Papua, Dataran rendah Pesisir barat laut
31
Papua
6. Nama-nama gunung di Papua : Gunung
Puncak Jaya (4,860 m.dpl), Gunung Puncak
Trikora (4,730 m.dpl)m Gunung Puncak
Idenberg (4,643 m.dpl), Gunung Dom
(1,332 m.dpl), Gunung Derabaro (4,150
m.dpl), Gunung Yamin (4,595 m.dpl)
6.
1. Pulau Sumbawa merupakan pulau terbesar di Nusa
Tenggara Barat. Luas dari pulau Sumbawa ini adalah
15.448 kilo meter persegi sehingga luasnya hampir
75 persen luas Provinsi Nusa Tenggaara Barat.
2. Batas-batas Nusa Tenggara : Sebelah utara Laut
Flores, sebelah barat Laut Timor, Sebelah Selatan
Samudra Indonesia, Seblah timur Laut Bali.
3. Nama nama pantai : Pantai Selong Belanak, Pantai
Seger, Pantai Gili Meno, Pantai Senggigi, Pantai
Pulau Kenawi, Pantai Pulau Moyo
4. Nama nama laut : Laut Sawu, Laut Flores, Laut
Timor, Laut Bali. Samudera Hindia
5. Nama dataran rendah : Dataran rendah kebanyakan
terdapat di daerah pantai di sekeliling teluk dan
lembah-lembah seperti di Lombok, Sumbawa, dan
32
Flores.
6. Nama nama Gunung : Gunung Iliboleng, Gunung
Inierie, Gunung Kelimutu, Gunung Batutara, Gunung
Egon, dan Gunung Rokatenda
6. Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM)
a) Pengertian KKM
Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) harus ditetapkan sebelum awal tahun
ajaran dimulai. Seberapapun besarnya jumlah peserta didik yang melampaui batas
ketuntasan minimal, tidak mengubah keputusan pendidik dalam menyatakan lulus
dan tidak lulus pembelajaran. Acuan kriteria mengharuskan pendidik untuk
melakukan tindakan yang tepat terhadap hasil penilaian, yaitu memberikan layanan
remedial bagi yang belum tuntas atau layanan pengayaan bagi yang sudah
melampaui kriteria ketuntasan minimal.
Kriteria ketuntasa menunjukan presentase tingkat pencapaian kopetensi
sehingga dinyatakan dengan angka maksimal 100 (seratus). Angka maksimal 100
merupakan kriteria ideal. Target ketuntasan secara nasional diharapkan mencapai
minimal 75. Santuan pendidikan dapat memualai dari kriteria ketuntasan minimal
di bawah target nasional kemudian ditingkatkan bertahap.
Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) menjadi acuan bersama pendidik,
peserta didik, dan orang tua peserta didik. oleh karena itu pihak-pihak yang
berkepentingan terhadap penilaian di sekolah berhak untuk mengetahuinya. Satuan
pendidikan perlu melakukan sosialisasi agar informasi dapat diakses dengan mudah
oleh peserta didik atau orang tuanya.
b) Prosedur Penetapan KKM
33
a. Guru atau kelompok guru menetapkan KKM mata pelajaran dengan
mempertimbangkan tiga aspek kriteria, yaitu kompleksitas, daya dukung,
dan intake peserta didik dengan skema sebagai berikut: hasil penetapan
KKM indikator berlanjut pada KD, SK, hingga KKM mata pelajaran.
b. Hasil penetapan KKM oleh guru atau kelompok guru mata pelajaran
disahkan oleh kepala sekolah untuk dijaikan patokan guru dalam melakukan
penilaian.
c. KKM yang ditetapkan disosialisasikan kepada pihak-pihak yang
berkepentingan, yaitu peserta didik, orang tua dan dinas pendidikan.
d. KKM dicantumkan dalam LHB pada saat hasil penilaian dilaporkan kepada
orang tua/wali peserta didik.
B. Kajian Pustaka
Temuan skripsi terdahulu yang memiliki judul yang sama untuk melakukan
penelitian, peneliti terlebih dahulu melakukan kajian terhadap penelitian-penelitian
terdahulu yaitu:
Skripsi berjudul “ Peningkatan Hasil Belajar Siswa Dengan Model
Visualisation Auditory Kinestethic Tema 8 Daerah Tempat Tinggalku Kelas IV SD
Prambatan Lor yang ditulis ole Dinar Ayu Mirunggar Sari PGSD Universitas
Muria Kudus Tahun Ajaran 2018.
Hasil penelitianya adalah menunjukan adanya peningkatan, hasil penelitian
terdapat peningkatan pada hasil belajar siswa pada ranah pengetahuan. Pada siklus
I muatan pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) sebesar 70,27% sedangkan pada
muatan Bahasa Indonesia sebesar 67,57%. Siklus II muatan Ilmu Pengetahuan
Sosial (IPS) sebesar 91,89% sedangkan Bahasa Indonesia sebesar 86,49%. Hasil
belajar siswa pada ranah sikap di siklus I 61,98% dan siklus II 80,00%. Pada hasil
34
belajar siswa pada ranah ketrampilan di siklus 1 sebesar 61,62% dan siklus II
sebesar 79,57%.
Skripsi dengan judul “Peningkatan Hasil Belajar IPA Melalui Model
Pembelajaran Visual Auditori Kinestetik Melalui Bantuan Multimedia Siswa Kelas
V SDN I Gemawang yang ditulis oleh Bagasworo PGSD Universitas Kristen Satya
Wacana Tahun Ajaran 2016.
Hasil penelitianya adalah menunjukan adanya peningkatan hasil belajar
siswa yaitu nilai rata-rata kelas pada pra siklus 68 ketuntasan belajarnya 31% pada
siklus 1 rata-rata nilai meningkat menjadi 81% dan ketuntasan mencapai 76% serta
pada siklus 2 rata-rata menjadi 84 dengan 90% siswa mampu mencapai KKM
lebih, yang menunjukan kentutasan belajar siswa yang tinggi.
Setelah peneliti mengamati penelitian diatas maka peneliti tertarik
melakukan penelitian yang sama dengan menggunakan model pembelajaran Visual
Auditory Kinestethic pada lokasi penelitian di MI Tholabiyah Krajan Tegaron
Banyubiru Semarang dikarenakan melihat hasil belajar yang masih rendah
sehingga mendorong peneliti untuk melakukan penelitian disekolah tersebut yang
kemudian memberi judul “Peningkatan Hasil Belajar IPS Materi Letak dan Kondisi
Geografis Pulau-Pulau Besar di Indonesia Melalui Model Pembelajaran Visual
Auditory Kinestethic (VAK) Pada Siswa Kelas V MI Tholabiyah Krajan Tegaron
Banyubiru Semarang Tahun Ajaran 2018/2019”.
35
BAB III
PELAKSANAAN PENELITIAN
A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian
1. Tempat Penelitian
Penelitian dilakukan di MI Tholabiyah Tegaron yang merupakan madrasah
ibtidaiyah yang berada di kabupaten semarang .
Data selengkapnya adalah seperti dibawah ini:
1) Nama Sekolah : MI THOLABIYAH TEGARON
2) NSM : 111233220082
3) Tahun Berdiri : 1956
4) Alamat Sekolah : Desa Tegaron
: Kecamatan Banyubiru
: Kabupaten Semarang
: Provinsi Jawa Tengah
5) Kode Pos : 50664
6) Nomor Telepon : (0298) 5992653
7) Kedudukan Pada Gugus : Imbas
8) Akreditasi : Akreditasi II tahun 2009 dengan hasil C
2. Sejarah Berdirinya
Madrasah Ibtidaiyah Tholabiyah didirikan pada tahun 1956. Dibangun
dengan menggunakan dana swadaya masyarakat. Gedung sekolah didirikan di atas
tanah wakaf.
Saat ini MI Tholabiyah Tegaron telah memiliki fasilitas sarana/prasarana
pendidikan: 6 ruang kelas, masing-masing berukuran 7 x 6 m, 1 ruang kepala
sekolah, 1 ruang guru, 1 ruang UKS, 1 Ruang Perpustakaan, 1 Mushola, 1 Ruang 1
36
Gudang, 3 WC Siswa, 1 WC Guru, serta halaman sekolah yang dimanfaatkan
sebagai upacara dan lapangan olahraga.
3. Visi dan Misi
1. Visi
Membangun Madrasah yang berkualitas, kuat serta mandiri demi
terwujudnya sumber daya manusia yang berkualitas dibidang IPTEK dan
IMTAQ berdasarkan faham ahlussunah wal jamaah.
2. Misi
Menyelenggarakan pendidikan yang bermutu, mengupayakan
keunggulan yang bersifat menyeluruh yaitu dalam bidang pemahaman nilai –
nilai agama Islam, intelektual serta mencintai kebenaran, keadilan, kejujuran
dan keindahan untuk menjawab kebutuhan masyarakat.
4. Tujuan
1. Membentuk manusia yang beriman kepada Allah SWT.
2. Memberikan kemampuan dasar tentang pengetahuan agama Islam dan
pengamalannya.
3. Memberikan bekal kemampuan dasar Baca, Tulis, Hitung serta pengetahuan
dan ketrampilan bagi siswa
4. Mengembangkan kemampuan intelektual, akal, fikir dan daya nalar yang
bertanggung jawab.
5. Mempersiapkan siswa untuk mengikuti jenjang pendidikan selanjutnya yang
mempunyai kepedulian kepada sesama dan lingkungannya serta mempunyai
kepekaan sosial
5. Tenaga Pendidikan
Dalam memberikan layanan pendidikan kepada peserta didik MI
37
THOLABIYAH TEGARON didukung oleh tenaga pendidik dan kependidikan
sebagai berikut:
Tabel 3.1 Daftar Tenaga Pendidik Dan Kependidikan
MI THOLABIYAH TEGARON
No Nama Gelar
akademik
TTL TMT Sertifikasi JABATAN
1 MUHAMAD
NUROKHIM
S.Ag
17-07-1977
17/07/2
001
sudah KEPALA
2 ANIK SRI
HARIYATI
S.Ag
11/11/1975
19/07/1
998
sudah WALI KELAS 1
3 SITI
ZULAECHAH
S.Pd.I
belum WALI KELAS
2
4 ANA
NURJANAH
S.PdI
25-09-1975
17/07/2
001
sudah WALI KELAS
3
5 ETTIEN
MARTINING
RUM
S.Ag
03/10/1974
17/07/2
001
sudah WALI KELAS
6
6 SITI
MUKAROMA
H
S.PdI
21-10-1980
01/01/2
005
sudah WALI KELAS
5
7 CICIK S.Pd belum WALI KELAS
38
PRASTIWI 4
8 MUHAMAD
LUTFI
KHAKIM
S.Pd
belum Guru Mapel
9 IFADA
ILYA,M
SHI
belum Guru Mapel
10
KHURMEN 04/03/1963
06/11/1
997
Penjaga
6. Daftar Peserta Didik
Untuk memberikan gambaran perkembangan siswa dari segi jumlah, dibawah ini
disajikan data jumlah siswa masing-masing kelas pada tiga tahun yang terakhir.
Tabel 3.2 Jumlah Siswa MI Tholabiyah Tegaron
NO
Tahun
Pelajaran
Jumlah Siswa /Kelas Juml
ah I II III IV V VI
1. 2014/2015 20 24 18 25 23 19 129
2. 2015/2016
3. 2016/2017
4. 2017/2018 28 25 22 21 22 20 138
39
Berdasarkan data jenis pendidikan, pekerjaan, maupun tingkat ekonomi orang tua
peserta didik, MI THOLABIYAH TEGARON mengalami satu hambatan yang tidak
ringan terutama dalam hal partisipasi orang tua peserta didik terhadap pendidikan. Untuk
mengatasi hambatan tersebut MI THOLABIYAH TEGARON bersama Komite Sekolah
melaksanakan berbagai hal sebagai berikut:
1. Melaksanakan penyuluhan dalam rangka membangun komitmen orang tua siswa dan
masyarakat terhadap pendidikan.
2. Karena di Kabupaten ada larangan dari pemerintah daerah bahwa sekolah dasar tidak
boleh menarik uang sumbangan pengembangan institusi, maka untuk menutup
kekurangan anggaran sekolah terutama event yangh belum masuk dalam RAPBS,
Komite Sekolah menggalang dana sumbangan suka rela dari orang tua peserta didik.
3. Menggalang dana dari masyarakat DUDI (Dunia Usaha dan Industri).
B. Subjek Penelitian
Subjek penelitian yang diambil dalam penelitian tindakan kelas ini adalah
siswa kelas V MI Tholabiyah Krajan, Tegaron, Banyubiru, Semarang tahun ajaran
2018/2019.
Tabel 3.3 Data Siswa Kelas V
No Nama L/P
1 Nabil Aulia Ilham P
2 Surya Pamungkas L
3 Uli Cahyaningtyas P
4 Ahmad kamaluddin Al Hasan L
5 Arkan Faiz Rohmata L
6 Davin Ardian Putra L
40
7 Eliza Fitriana Prasetiani P
8 Felia Devi Saputri P
9 Kawakibusatik L
10 Kirana Galuh Anggraeni P
11 M. Dzulfikar Bima Sakti L
12 Maulida Navizha Shani P
13 Muhammad Faiz Rahman L
14 Yoga Ahmad L
15 Yogi Ahmad L
16 Yuni Indiyarni P
17 Zahratus Sani P
18 Dian Mukti Al-Malik L
19 Aditya Ghifari Rahman L
20 Nafa Ana P
21 Denisa Rizky Anggun C P
C. Waktu Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan 3 kali pertemuan ( 3 siklus ) di MI Tholabiyah
Krajan Banyubiru. Waktu pelaksanaan penelitian dapat ditampilkan pada Tabel 3.4.
Tabel 3.4. Jadwal Pelaksanaan Penelitiam Tindakan Kelas
No Siklus Pelaksanaan Penelitian
1. Siklus I Kamis, 18 april 2019
2. Siklus II Sabtu, 20 april 2019
3. Siklus III Selasa, 23 april 2019
41
D. Pelaksanaan Penelitian
Penelitian Tindakan Kelas ini dilakukan dalam tiga siklus, masing-masing
siklus terdiri dari empat tahap penelitian. Keempat tahap tahapan tersebut yaitu
perencanaan, pelaksanaan, pengamatan, dan refleksi. Uraian dari ketiga siklus dapat
dipaparkan di bawah ini:
E. Deskripsi Penelitian Siklus I
Jenis penelitian yang digunakan dalam skripsi ini adalah PTK, guna mencari
masalah yang ditemui didalam kelas. PTK akan dilaksanakan dengan tiga siklus.
Masing-masing terdiri dari tahapan-tahapan, yaitu perencanaa, pelaksanaan,
observasi, dan refleksi.
1. Perencanaan
Dalam penelitian tindakan kelas ini kegiatan perencanaan yang dilakukan adalah:
1) Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) mata pelajaran IPS materi
”Letak dan Kondisi Geografis Pulau-Pulau Besar di Indonesia” dengan model
pembelajan VAK.
2) Mempersiapkan fasilitas dan sarana pendukung yang akan diperlukan dalam
pembelajaran
3) Mempersiapkan soal tes evaluasi
4) Mempersiapkan lembar observasi
5) Melakukan dokumentasi
2. Pelaksanaan
Pelaksanaan pembelajaran untuk siklus 1 dilakukan pada tanggal 18 April
2019, penerapan tindakan mengacu pada pembelajaran yang tertulis dalam RPP
42
yang telah dibuat. Target yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah siswa
mampu mencapai kriteria ketuntasan minimal (KKM). Adapun topik yang dipilih
dalam siklus 1 adalah ”Letak dan Kondisi Geografis Pulau-Pulau Besar di
Indonesia”
Kegiatan yang dilakukan dalam tahap ini terdiri dari beberapa langkah:
a. Kegiatan awal
1) Guru memulai pembelajaran dengan mengucapkan salam
2) Guru mengajak peserta didik berdoa sebelum pelajaran dimulai dan
mengapsen peserta didik
3) Guru menanyakan kesiapan peserta didik untuk mengikuti kegiatan
pembelajaran
4) Guru menginformasikan tunjuan pembelajaran yang akan dicapai
b. Kegiatan Inti
1) Guru menjelaskan garis besar materi tentang letak geografis Negara
Indonesia
2) Guru menjelaskan tentang pengertian letak geografis
3) Guru membagi siswa dalam 4 kelompok, masing-masing kelompok terdiri
dari 5 orang siswa
4) Guru memberikan satu lembar kerja siswa yang sama pada setiap kelompok
5) Guru meminta tiap-tiap kelompok untuk mendiskusikan soal tersebut
6) Guru meminta tiap kelompok maju kedepan untuk mempersentasikan hasil
diskusi mereka
7) Guru mencocokan soal dan jawaban dari masing-masing kelompok
8) Guru memberikan soal formatif pada tiap-tiap siswa
43
9) Guru bersama siswa bertanya jawab meluruskan kesalah pemahaman,
memberikan penguatan dan menyimpulkan
c. Penutup
1) Guru dan siswa melakukan refleksi mengenai kegiatan pembelajaran
2) Guru memotivasi siswa untuk belajar di rumah
3) Guru menutup pelajaran dengan mengucapkan salam
3. Pengamatan
Pengamatan dilakukan selama pelaksanaan tindakan sebagai upaya untuk
mengetahui aktivitas guru dan siswa dalam pembelajaran IPS menggunakan model
Pembelajaran VAK. Pengamatan dilakukan oleh peneliti dengan menggunakan
lembar observasi yang telah disusun. Hasil pengamatan akan dituliskan dalam
lembar catatan lapangan yang terlampir.
4. Refleksi
Tahap akhir pada siklus 1 adalah refleksi. Refleksi merupakan tahap
evaluasi terhadap perencanaan dan pelaksanaan pembelajaran yang telah
dilaksanakan. Refleksi dilakukan untuk mengetahui kekurangan dan kelebihan
dalam perencanaan dan pelaksanaan penelitian. Sehingga peneliti dapat
menentukan perencanaan yang lebih baik untuk siklus berikutnya. Selama
pembelajaran berlangsung masih ditemukan beberapa masalah yaitu:
a. Siswa tidak memperhatikan guru
b. Siswa banyak yang mengobrol saat guru menerangkan
c. Siswa cepat merasa bosan
d. Guru tidak memberikan motivasi di awal pembelajaran
44
Peneliti melakukan berbagai langkah perbaikan untuk mengatasi kendala
pada siklus 1. Hal ini bertujuan supaya siklus berikutnya dapat berjalan dengan
baik dan lancar. Perbaikan tersebut adalah:
a. Guru memberikan motivasi sebelum pembelajaran dimulai
b. Guru mengkondisikan siswa sebelum pelajaran dimulai
c. Guru menggunakan media pembelajaran
Kelemahan-kelemahan tersebut merupakan salah satu komponen yang
menjadikan indikator keberhasilan belum terpenuhi, untuk itu pada siklus II
diharapkan melalui model pembelajaran VAK pada pembelajaran IPS materi Letak
dan Kondisi Geografis Pulau-Pulau Besar di Indonesia.
F. Deskripsi Pelaksanaan Siklus II
Deskripsi pelaksanaan siklus II dapat dirinci tiap tahap kegiatan yang
dilakukan selama pembelajaran yaitu perencanaan, pelaksanaan, pengamatan, dan
refleksi.
1. Perencanaan
1) Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) mata pelajaran IPS materi
”Letak dan Kondisi Geografis Pulau-Pulau Besar di Indonesia” dengan model
pembelajan VAK.
2) Merencanakan pembagian kelompok sesuai absen
3) Menpersiapkan soal tes evaluasi
4) Mempersiapkan media pembelajaran berupa gambar-gambar peta pulau-pulau
besar di Indonesia
5) Mempersiapkan lembar observasi
6) Melakukan dokumentasi
2. Pelaksanaan
45
Pelaksanaan pembelajaran untuk siklus 1 dilakukan pada tanggal 20 April
2019, penerapan tindakan mengacu pada pembelajaran yang tertulis dalam RPP
yang telah dibuat. Target yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah siswa
mampu mencapai kriteria ketuntasan minimal (KKM). Adapun topik yang dipilih
dalam siklus 2 adalah ” Letak Geografis Indonesia”
Kegiatan yang dilakukan dalam tahap ini terdiri dari beberapa langkah:
a. Kegiatan awal
1) Guru memulai pembelajaran dengan mengucapkan salam Guru memulai
pembelajaran dengan mengucapkan salam
2) Guru mengajak peserta didik berdoa sebelum pelajaran dimulai dan
mengapsen peserta didik
3) Guru menanyakan kesiapan peserta didik untuk mengikuti kegiatan
pembelajaran
4) Guru menginformasikan tunjuan pembelajaran yang akan dicapai
b. Kegitan inti
1) Guru menjelaskan materi tentang kondisi geografis pulau-pulau besar di
indonesia
2) Guru memberikan waktu kepada peserta didik untuk bertanya jawab
tentang gambar dan teks yang sudah dibaca dan dirasa kurang dimengerti
3) Guru membagi siswa dalam 4 kelompok, masing-masing kelompok terdiri
dari 5 orang siswa
4) Guru memberikan satu lembar kerja siswa yang sama pada setiap
kelompok
5) Guru meminta tiap-tiap kelompok untuk mendiskusikan soal tersebut
46
6) Guru memberikan pertanyaan kepada siswa mengenai materi kondisi
geografis pulau-pulau besar di indonesia
7) Perwakilan dari tiap kelompok diminta maju kedepan untuk menyebutkan
kondisi geografis pulau-pulau besar di indonesia
8) Guru mencocokan soal dan jawaban dari masing-masing kelompok
9) Guru memberikan soal formatif pada tiap-tiap siswa
10) Guru bersama siswa bertanya jawab meluruskan kesalah pemahaman,
memberikan penguatan dan menyimpulkan
c. Penutup
1) Guru dan siswa melakukan refleksi mengenai kegiatan pembelajaran
2) Guru memotivasi siswa untuk belajar di rumah
3) Guru menutup pelajaran dengan mengucapkan salam
3. Pengamatan
Selama proses pembelajaran, peneliti secara langsung melakukan
pengamatan dengan lembar pengamatan yang telah disusun pada siklus I. Lembar
pengamatan digunakan untuk mengetahui keterampilan guru dalam mengelola
pembelajaran menggunakan model pembelajaran VAK dan partisipasi siswa
selama proses pembelajaran. Tindakan siklus II ini peneliti mengamati apakah
ada perubahan tingkah laku dan prestasi belajar siswa dari siklus sebelumnya
(siklus I). Hasil pengamatan akan dituliskan dalam lembar catatan lapangan yang
dilampirkan.
4. Refleksi
Tahap akhir pada siklus II adalah refleksi. Refleksi merupakan tahap
evaluasi terhadap perencanaan dan pelaksanaan pembelajaran yang telah
47
dilaksanakan. Refleksi dilakukan untuk mengetahui kekurangan dan kelebihan
dalam perencanaan dan pelaksanaan penelitian. Sehingga peneliti dapat
menentukan perencanaan yang lebih baik untuk siklus berikutnya. Selama
pembelajaran berlangsung masih ditemukan beberapa masalah yaitu:
a. Siswa masih berbicara sendiri
b. Siswa masih sering keluar kelas
Peneliti melakukan berbagai langkah perbaikan untuk mengatasi kendala
pada siklus 1. Hal ini bertujuan supaya siklus berikutnya dapat berjalan dengan
baik dan lancar. Perbaikan tersebut adalah:
a. Guru memberikan motivasi siswa agar memperhatikan dan mengikuti pelajaran
dengan tenang
b. Guru memberikan teguran pada siswa yang keluar masuk kelas
Kelemahan-kelemahan ini merupakan salah satu komponen yang menjadikan
indikator keberhasilan belum terpenuhi, meskipun sudah lebih baik pelaksanaan
pembelajaran dibanding siklus I. Hal ini menyebabkan alasan peneliti untuk
melanjutkan pada siklus III. Kelemahan-kelemahan yang ada akan diperbaiki pada
siklus III.
G. Deskripsi Pelaksanaan Siklus III
Deskripsi pelaksanaan siklus III dapat dirinci tiap tahap kegiatan yang
dilakukan selama pembelajaran yaitu perencanaan, pelaksanaan, pengamatan, dan
refleksi.
1. Perencanaan
48
a. Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) mata pelajaran IPS
materi ”Letak dan Kondisi Geografis Pulau-Pulau Besar di Indonesia” dengan
model pembelajan VAK.
b. Membagi kelompok bedasarkan absen
c. Mempersiapkan soal tes evaluasi
d. Mempersiapkan media pembelajaran gambar Peta
e. Menyiapkan lembar observasi
f. Melakukan dokumentasi
2. Pelaksanaan
Pelaksanaan pembelajaran untuk siklus 1 dilakukan pada tanggal April
2019, penerapan tindakan mengacu pada pembelajaran yang tertulis dalam RPP
yang telah dibuat. Target yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah siswa
mampu mencapai kriteria ketuntasan minimal (KKM). Adapun topik yang dipilih
dalam siklus 1 adalah ”Letak dan Kondisi Geografis Pulau-Pulau Besar di
Indonesia”
Kegiatan yang dilakukan dalam tahap ini terdiri dari beberapa langkah:
a. Kegiatan Awal
1) Guru memulai pembelajaran dengan mengucapkan salam Guru memulai
pembelajaran dengan mengucapkan salam
2) Guru mengajak peserta didik berdoa sebelum pelajaran dimulai dan
mengapsen peserta didik
3) Guru menanyakan kesiapan peserta didik untuk mengikuti kegiatan
pembelajaran
4) Guru menginformasikan tunjuan pembelajaran yang akan dicapai
b. Kegiatan Inti
49
1) Guru menjelaskan materi tentangi letak geografis indonesia
2) Guru memberikan waktu kepada peserta didik untuk bertanya jawab
tentang gambar peta dan teks yang sudah dibaca dan dirasa kurang
dimengerti
3) Guru membagi siswa dalam 4 kelompok, masing-masing kelompok terdiri
dari 5 orang siswa
4) Guru memberikan satu lembar kerja siswa yang sama pada setiap
kelompok
5) Guru meminta tiap-tiap kelompok untuk mendiskusikan soal tersebut
6) Guru memberikan pertanyaan kepada siswa mengenai materi letak
geografis indonesia
7) Guru meminta perwakilan kelompok maju dan menyebutkan 10 kabupaten
yang ada di peta yang pernah dikunjungi
8) Guru mencocokan soal dan jawaban dari masing-masing kelompok
9) Guru memberikan soal formatif pada tiap-tiap siswa
10) Guru bersama siswa bertanya jawab meluruskan kesalah pemahaman,
memberikan penguatan dan menyimpulkan
c. Penutup
1) Guru dan siswa melakukan refleksi mengenai kegiatan pembelajaran
2) Guru memotivasi siswa untuk belajar di rumah
3) Guru menutup pelajaran dengan mengucapkan salam
3. Pengamatan
Selama proses pembelajaran, peneliti secara langsung melakukan
pengamatan dengan lembar pengamatan yang telah disusun sebagaimana pada
siklus I dan siklus II. Lembar pengamatan digunakan untuk mengetahui
50
keterampilan guru dalam mengelola pembelajaran menggunakan model
pembelajaran VAK dan partisipasi siswa selama proses pembelajaran. Tindakan
pada siklus III ini, peneliti mengamati apakah ada perubahan tingkah laku dan
prestasi siswa dari siklus sebelumnya. Hasil pengamatan akan dituliskan dalam
lembar catatan lapangan yang terlampir.
4. Refleksi
Tahap akhir pada siklus III adalah refleksi. Refleksi merupakan tahap
evaluasi terhadap perencanaan dan pelaksanaan pembelajaran yang telah
dilaksanakan. Refleksi dilakukan untuk mengetahui kekurangan dan kelebihan
dalam perencanaan dan pelaksanaan penelitian. Sehingga peneliti dapat
menentukan perencanaan yang lebih baik untuk siklus berikutnya. Selama
pembelajaran berlangsung masih ditemukan beberapa masalah yaitu:
a. Tidak ada siswa yang bicara sendiri
b. Tidak ada siswa yang keluar masuk kelas
c. Siswa sudah dapat menyimpulkan materi
Melihat refleksi yang sudah dipaparkan di atas sudah menunjukkan
keberhasilan yang signifikan dibanding pada siklus yang ke II. Peningkatan
keberhasilan ini merupakan salah satu komponen yang dijadikan indikator
keberhasilan. Pelaksanaan pembelajaran sudah lebih baik dibanding siklus II,
maka siklus dihentikan pada siklus yang ke III. Siswa yang belum tuntas pada
siklus III akan diberikan tindakan mandiri berupa latihan-latihan atau remidiasi
yang dipantau oleh guru sehingga diharapkan semua siswa dapat tuntas belajar.
51
BAB IV
Hasil Penelitian dan Pembahasan
A. Deskripsi Paparan prasiklus
1. Analisis data pra siklus
Tahap pra siklus dilakukan sebelum melakukan tahap siklus I. Peneliti
melakukan pengamatan pada proses pembelajaran. Hasil pra siklus diambil dari
nilai harian siswa, banyak siswa yang nilainya belum mencapai KKM atau belum
tuntas. Dari 21 siswa kelas V hanya 7 siswa yang mencapai KKM atau tuntas dan
14 siswa lainya belum mencapai KKM. Adapun kriteria ketuntasan minimal
(KKM) pelajaran IPS yaitu 60. Dari keterangan tersebut masih banyak siswa yang
belum mencapai KKM.
Tabel 4.1 Hasil Belajar Siswa Pra Siklus
No Nama Siswa Nilai Ketuntasan
Tuntas Belum Tuntas
1. NAI
50 √
2. UC
60 √
3. AKAH
40 √
4. MFR
50 √
5. YA
50 √
6. FDS
60 √
7. EFP
65 √
8. YA
50 √
52
9. ZS
50 √
10. KGA
70 √
11. YI
50 √
12. NA
50 √
13. BS
65 √
14. KG
45 √
15. AF
40 √
16. AGR
50 √
17. SP
50 √
18. DMA
50 √
19. DRA
70 √
20. ATY
50 √
21. DAP
65 √
Jumlah 1,125
Rata-rata 53.57
KBM 60
Keterangan:
Tuntas : 7 siswa (33,33%)
Belum tuntas : 14 siswa (66,67%)
53
Gambar 4.1 Nilai Pra Siklus
Bedasarkan tabel diatas menunjukan bahwa nilai rata-rata yang dicapai siswa
pada pra siklus mencapai 53,57 dari jumlah siswa kelas V. Siswa yang tuntas
berjumlah 7 siswa (33,33), sedangkan siswa yang belum tuntas berjumlah 14 siswa
(66,66%).
2. Deskripsi siklus I
Pembelajaran siklus I dilaksanakan pada hari kamis tanggal 18 april 2019 di
kelas V dengan jumlah 21 siswa. Materi yang diajarkan pada siklus I adalah letak dan
kondisi geografis pulau-pulau besar di indonesia. Bedasarkan nilai patokan
menggunakan nilai Kriteria Ketuntasan Minimum (KKM) kelas V pada pembelajaran
IPS yaitu 60. Nilai hasil belajar pada siklus I dapat ditampilkan pada tabel 4.2.
a. Hasil belajar siswa siklus I
Tabel 4.2 Hasil belajar siswa siklus I
No Nama Siswa Nilai Ketuntasan
Tuntas Belum Tuntas
1. NAI
60 √
tuntas; 33,33
tidak tuntas; 66,67
54
2. UC
50 √
3. AKAH
60 √
4. MFR
60 √
5. YA
40 √
6. FDS
60 √
7. EFP
50 √
8. YA
70 √
9. ZS
50 √
10. KGA
70 √
11. YI
60 √
12. NA
50 √
13. BS
60 √
14. KG
50 √
15. AF
60 √
16. AGR
50 √
17. SP
60 √
18. DMA
50 √
19. DRA
60 √
55
20. ATY
40 √
21. DAP
70 √
Jumlah 1,200
Rata-rata 57,14
KBM 60
Keterangan:
Tuntas : 11 siswa (52,38%)
Belum tuntas : 10 siswa (47,61%)
Gambar 4.2 Data Nilai Siklus I
b. Refleksi
Dari data di atas dapat diketahui bahwa sebanyak 11 siswa (52,39%) siswa
sudah mencapai kreteria ketuntasan minimal (KKM) dan 10 siswa (47,61%) belum
mencapai KKM. Dari penelitian siklus I menunjukkan adanya peningkatan nilai
dari awal yang diperoleh (pra siklus). Meskipun hanya sedikit peningkatannya,
kemudian peneliti melakukan penelitian tindakan kelas untuk siklus II.
tuntas; 52,39
tidak tuntas; 47,61
56
3. Deskripsi siklus 2
Pembelajaran siklus II dilaksanakan pada hari sabtu tanggal 20 april 2019 di
kelas V dengan jumlah 21 siswa. Materi yang diajarkan pada siklus II adalah letak
dan kondisi geografis pulau-pulau besar di indonesia. Bedasarkan nilai patokan
menggunakan nilai Kriteria Ketuntasan Minimum (KKM) kelas V pada
pembelajaran IPS yaitu 60. Nilai hasil belajar pada siklus I dapat ditampilkan pada
tabel 4.3
a. Hasil Belajar Siswa Siklus II
Tabel 4.3 Hasil belajar siswa siklus II
No Nama Siswa Nilai Ketuntasan
Tuntas Belum Tuntas
1. NAI
80 √
2. UC
60 √
3. AKAH
60 √
4. MFR
80 √
5. YA
40 √
6. FDS
60 √
7. EFP
40 √
8. YA
60 √
9. ZS
60 √
10. KGA
80 √
57
11. YI
80 √
12. NA
80 √
13. BS
60 √
14. KG
60 √
15. AF
50 √
16. AGR
50 √
17. SP
50 √
18. DMA
60 √
19. DRA
80 √
20. ATY
50 √
21. DAP
80 √
Jumlah : 1,320
Rata-rata : 62,85
KBM 60
Keterangan:
Tuntas : 15 siswa (71,42%)
Tidak tuntas : 6 siswa (28,58%)
58
Gambar 4.3 Data Nilai Siklus II
b. Refleksi
Dari data di atas dapat diketahui bahwa sebanyak 15 siswa (71,42%) siswa
sudah mencapai kreteria ketuntasan minimal (KKM) dan 6 siswa (28,58%) belum
mencapai KKM. Siklus II ini secara klasikal siswa belum tuntas belajar karena
siswa yang memperole nilai ≥60 hanya 71%, sedangkan kriteria ketuntasan 85%.
Jadi peneliti akan melaksanakan penelitian selanjutnya yaitu siklus III.
4. Deskripsi Siklus III
Pembelajaran siklus III dilaksanakan pada hari rabu tanggal 23 april 2019 di
kelas V dengan jumlah 21 siswa. Materi yang diajarkan pada siklus II adalah letak
dan kondisi geografis pulau-pulau besar di indonesia. Bedasarkan nilai patokan
menggunakan nilai Kriteria Ketuntasan Minimum (KKM) kelas V pada
pembelajaran IPS yaitu 60. Nilai hasil belajar pada siklus III dapat ditampilkan
pada tabel 4.4
TUNTAS; 71,42
tidak tuntas; 28,58
59
a. Hasil Belajar Siswa Siklus III
Tabel 4.4 Hasil belajar siswa siklus III
No Nama Siswa Nilai Ketuntasan
Tuntas Belum Tuntas
1. NAI
80 √
2. UC
70 √
3. AKAH
50 √
4. MFR
80 √
5. YA
70
6. FDS
80 √
7. EFP
80 √
8. YA
90 √
9. ZS
90 √
10. KGA
50 √
11. YI
100 √
12. NA
100 √
13. BS
50 √
14. KG
90 √
15. AF
80 √
60
16. AGR
80 √
17. SP
70 √
18. DMA
80 √
19. DRA
70 √
20. ATY
70 √
21. DAP
80 √
Jumlah 1,600
Rata-rata 76,19
Keterangan :
Tuntas : 18 siswa (85,71%)
Tidak tuntas : 3 siswa (14,29%)
Gambar 4.4 Data Nilai Siklus III
b. Refleksi
Dari data di atas dapat diketahui bahwa sebanyak 18 siswa (85,71%) siswa
sudah mencapai kreteria ketuntasan minimal (KKM) dan 3 siswa (14,29%) belum
TUNTAS; 85,71
tidak tuntas; 14,29
61
mencapai KKM. Bedasarkan data tersebut menunjukan bahwa siklus III
pembelajaran sudah dianggap tuntas karena sudah mencapai kriteria ketuntasan
klasikal yang telah ditetapkan yaitu ≥85% dari jumlah siswa memperoleh nilai ≥60.
Pembelajaran pada siklus III dianggap berhasil sehingga penelitian dihentikan
sampai siklus III.
B. Pembahasan Hasil Penelitian
Pembelajaran IPS pada materi letak dan kondisi geografis pulau-pulau besar di
indonesia menggunkan model pembelajaran Visual Auditory Kinestethic (VAK)
mempunyai pengaruh terhadap hasil belajar siswa. Ketuntasan hasil belajar siswa
dalam proses pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran VAK adalah
sebagai bukti keberhasilan penggunaan model pembelajaran ini. Bedasarkan hasil
penelitian tersebut dapat kita lihat pada tabel 4.5. rekapitulasi pra siklus, siklus I,
siklus II, dan siklus III berikut ini.
Tabel 4.5 Data Rekapitulasi hasil belajar siswa dari pra siklus, siklus I, siklus II,
dan siklus III
No Nama Pra siklus Siklus I Siklus II Siklus III
1. NAI
50 60 80 80
2. UC
60 50 60 70
3. AKAH
40 60 60 50
4. MFR
50 60 80 80
5. YA
50 40 40 70
6. FDS
60 60 60 80
62
7. EFP
65 50 40 80
8. YA
50 70 60 90
9. ZS
50 50 60 90
10. KGA
70 70 80 50
11. YI
50 60 80 100
12. NA
50 50 80 100
13. BS
65 60 60 50
14. KG
45 50 60 90
15. AF
40 60 50 80
16. AGR
50 50 50 80
17. SP
50 60 50 70
18. DMA
50 50 60 80
19. DRA
70 60 80 70
20. ATY
50 40 50 70
21. DAP
65 70 80 80
Jumlah 1,125 1,200 1,320 1,600
Rata-rata 53,57 57,14 62,85 76,19
63
Berdasarkan analisis pengumpulan data menunjukkan bahwa adanya
peningkatan. Nilai rata-rata pra siklus (53,57%), siklus I (57,14), siklus II (62,85),
siklus III (76,19).
Hasil belajar pada siklus I terdapat 11 siswa (52,39%) tuntas dan 10 siswa
(47,61%) yang belum tuntas belajar dengan rata-rata nilai 57,14. Dari hasil
pengamatan, guru yang kurang menguasai model pembelajaran Visual Auditory
Kinestethic sehingga beberapa siswa kurang memperhatikan dan ada beberapa
faktor yang menyebabkan hasil belajar siswa masih rendah. Dari 10 siswa yang
belum tuntas yaitu: uli, yoga, fitri, sani, yuni, nafa, galuh, adit, mukti, ida tidak
memperhatikan guru dan melamun saat pembelajaran berlangsung. Siswa adit,
mukti, sani dan galuh asik mengobrol dan bermain dengan teman satu bangku,
tidak memperhatikan saat guru menjelaskan. Gambaran dari 12 siswa tersebut
menunjukan bahwa guru kurang dalam mengkondisikan siswa, sehingga
diharapkan guru dapat mengendalikan kelas dan menegur siswa yang
bersangkutan. Bedasarkan hasil tersebut masih belum memenuhi kriteria
ketuntasan yang telah ditetapkan peneliti yaitu ≥85% ketuntasan klasikal, maka
penelitian dilanjutkan pada siklus II dengan materi dan waktu yang berbeda.
Hasil belajar pada siklus II terdapat 15 siswa (71,42%) tuntas dan 6 siswa
(28,58%) yang belum tuntas belajar dengan rata-rata nilai 62,85. Hasil
pengamatan, terdapat 6 siswa yang belum tuntas yaitu: yoga, eliz, faiz, adit, surya,
dian, asik mengobrol dengan teman satu bangku dan tidak memperhatikan guru
yang sedang menjelaskan di depan kelas. Siswa faiz, elis, yoga memperhatikan
tetapi sambil tiduran dan mengerjakan soal kurang serius sehingga mendapat nilai
kurang dari KBM. Gambaran 6 siswa tersebut menunjukan bahwa siswa memang
tidak memperhatikan guru saat menjelaskan dan guru kurang tegas dalam menegur
64
siswa. Bedasarkan hasil tersebut masih belum memenuhi kriteria ketuntasan yang
telah ditetapkan peneliti yaitu ≥85% ketuntasan klasikal, maka penelitian
dilanjutkan pada siklus III dengan materi dan waktu yang berbeda.
Hasil belajar siswa pada siklus III terdapat 18 siswa (85,71%) tuntas dan 3
siswa (14,29%) belum tuntas dengan nilai rata-rata 76,19 menurut bu umu selaku
guru kelas V galuh, hasan dan dian memang anak yang terlalu aktif dan selalu
keluar masuk kelas tampa izin dan siswa kurang perhatian orang tuanya karena
orang tuanya bekerja. Bedasarkan hasil tersebut dapat diketahui bahwa hasil belajar
siswa dari pra siklus ke siklus I mengalami peningkatan sebesar 19,05%, pada
siklus I ke siklus II mengalami peningkatan sebesar 19,04% dan pada siklus II ke
siklus III mengalami peningkatan sebesar 15,29%. Pelaksanaan pembelajaran pada
siklus III sudah memenuhi kriteria ketuntasan yang telah ditetapkan yaitu ≥85%
dari jumlah siswa keseluruhan, maka penelitian tindakan kelas dihentikan pada
siklus III. Siswa yang belum tuntas pada siklus III akan diberi tindakan mandiri
berupa latian-latian atau remidial sehingga diharapkan semua siswa dapat tuntas
dalam belajar.
Tabel 4.6 Perbandingan ketuntasan hasil belajar
No Pelaksanaan
penelitian
Jumlah Rata-rata Keterangan
tuntas
Tidak
tuntas
1. Pra Siklus 1,125 53,57 7 siswa 14 siswa
2. Siklus I 1,200 57,14 11 siswa 10 siswa
3. Siklus II 1,320 62,85 15 siswa 6 siswa
4. Siklus III 1,600 76,19 18 siswa 3 siswa
65
Gambar 4.5 antar siklus
Berdasarkan grafik diatas dapat disimpulkan bahwa siswa yang semula hasil
belajarnya relatif rendah, cenderung naik secara perlahan, kegiatan aktivitas siswa
mengikuti pembelajaran juga meningkat sehingga kualitas hasil belajar siswa
cukup memuaskan. Bedasarkan grafik di atas bahwa hasil belajar siswa setelah
diterapkan model pembelajaran Visual Auditory Kinestethic terjadi peningkatan
dari pra siklus sampai siklus III.
0
10
20
30
40
50
60
70
80
90
Pra Siklus Siklus I Siklus II Siklus III
Diagram Ketuntasan Hasil Belajar
66
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Bedasarkan hasi penelitian tindakan kelas yang berjudul Upaya Peningkatan Hasil
Belajar IPS Materi Letak dan Kondisi Geografis Pulau-Pulau Besar di Indonesia
Melalui Model Pembelajaran Visual Auditory Kinestethic (VAK) Pada Siswa Kelas V
MI Tholabiyah Krajan, Tegaron Banyubiru, Semarang Tahun Pelajaran 2018/2019
dapat disimpulkan sebagai berikut:
1. Peningkatan hasil belajar siswa pada pra siklus, siklus I, siklus II, siklus III adalah
sebagai berikut, dengan jumlah siswa kelas V MI Thobiyah Tegaron sejumlah 21
siswa dengan KKM penetapan dari sekolah yaitu 60. Pada kegiatan pra siklus
jumlah siswa yang tuntas adalah 7 siswa (33,33%), sedangkan siswa yang belum
tuntas berjumlah 14 siswa (66,67%). Dengan nilai rata-rata 53,57. Pada siklus I
mengalami peningkatan jumlah siswa yang tuntas 11 siswa(52,39%), sedangkan
siswa yang belum tuntas berjumlah 10 siswa (47,61%) dengan nilai rata-rata 57,14.
Pada siklus II siswa yang tuntas berjumlah 15 siswa (71,42%), sedangkan yang
belum tuntas berjumlah 6 siswa (28,58%) dengan nilai rata-rata 62,85. Kemudian
pada siklus III ini mengalami peningkatan yang signifikan yaitu siswa yang sudah
mencapai kriteria ketuntasan klasikal berjumlah 18 siswa (85,71%), sedangkan
siswa yang belum tuntas berjumlah 3 siswa (14,29%) dengan nilai rata-rata76,19.
2. Penggunaan Model Pembelajaran Visual Auditory Kinestethic dapat meningkatkan
target pencapaian KKM Mata Pelajaran IPS Materi Letak dan Kondisi Geografis
Pulau-Pulau Besar di Indonesia pada Siswa kelas V MI Tholabiyah Krajan,
Tegaron, Banyubiru, Semarang Tahun Pelajaran 2018/2019. Hal ini dapat dilihat
dari pencapaian ketuntasan minimal dari 21 siswa yang nilainya mencapai KKM
67
sebanyak 18 siswa (86%) dengan nilai rata-rata 76,19. Maka PTK ini dinyatakan
berhasil (86% ≥ 85% ).
B. Saran
Bedasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, maka peneliti mengajukan
saran sebagai berikut:
1. Siswa
a. Memperhatikan penjelasan guru
b. Lebih aktif dalam mengikuti kegiatan pembelajaran maupun diskusi kelompok
c. Percaya diri dan berani bertanya pada guru mengenai hal-hal yang belum
diketahui
2. Guru
a. Guru hendaknya melakukan persiapan terlebih dahulu agar dapat memahami
langkah-langkah yang akan diterapkan pada proses pembelajaran dengan
berpendoman pada RPP yang telah disusun
b. Guru hendaknya memberikan penjelasan yang jelas tentang langkah-langkah
model pembelajaran VAK supaya siswa tidak bingung
c. Menggunakan media yang bervariasi pada saat pembelajaran sesuai dengan
materi yang diajarkan
3. Sekolah
Seharusnya pihak sekolah mengadakan pembinaan tentang peningkatan
kreativitas guru dalam mengajar, sehingga peoses pembelajaran lebih bervariasi
dan tidak monoton.
LAMPIRAN
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP) Siklus I
Satuan Pendidikan : MI THOLABIYAH KRAJAN
Kelas/Semester : V/II
Tema : Benda-benda disekitar kita
Sub Tema : Benda Tunggal dan Campuran
Alokasi Waktu : 2 X 35 MENIT
Pertemuan Ke : PERTAMA
A. Kompetensi Inti
KI. 1 Menerima dan menjalankan agama yang dianutnya
KI.2 Memiliki perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli, dan percaya diri dalam
berinteraksi dengan keluarga, guru dan teman.
KI.3 Memahami pengetahuan faktual dengan cara mengamati (mendengar, melihat, membaca
dan menanya) bedasarkan rasa ingin tahu tentang dirinya, makhluk ciptaan tuhan dan
kegiatanya, dan benda-benda yang dijumpainya dirumah dan disekolah.
KI.4 Menyajikan pengetahuan faktual dalam bahasa yang jelas dan logis, dalam karya yang
estetis, dalam gerakan yang mencerminkan anak sehat, dan dalam tindakan yang
mencerminkan perilaku anak beriman dan berakhlak mulia.
B. Kompetensi Dasar
3.1 Mengidentifikasi karakteristik geografis Indonesia sebagai negara kepulauan/maritim dan
ograris serta pengaruhnya terhadap kehidupan ekonomi, sosial, budaya, komunikasi
serta traspotasi
4.1 Menyajikan hasil karakteristik geografis Indonesia sebagai negara kepulauan/maritim
dan ograris serta pengaruhnya terhadap kehidupan ekonomi, sosial, budaya, komunikasi
serta traspotasi
C. Indikator
3.1.1 Mengidentifikasi informasi mengenai kondisi geografis pulau-pulau besar di Indonesia
berdasarkan buku, majalah, surat kabar, internet, maupun artikel di internet.
3.1.2 Menyebutkan kondisi geografis pulau-pulau besar di Indonesia.
4.1.1 Menuliskan hasil identifikasi mengenai kondisi geografis pulau-pulau besar di
Indonesia.
4.1.2 Mempresentasikan hasil identifikasi mengenai kondisi geografis pulau-pulau besar di
Indonesia.
D. Tujuan Pembelajaran
1. Siswa dapat menyebutkan pengertian letak geografis
2. Siswa dapat menjelaskan letak geografis dari segi astronomis
3. Siswa dapat menjelaskan letak geografis dari segi sosial budaya
E. Materi Pembelajaran
1. Pengertian letak geografis
Letak geografis adalah letak suatu daerah dilihat dari kenyataannya di bumi
atau posisi daerah itu pada bola bumi dibandingkan dengan posisi daerah lain. Letak
geografis ditentukan pula oleh segi astronomis, geologis, fisiografis dan social budaya.
Berdasarkan letak geografisnya, kepulauan Indonesia di antara Benua Asia dan Benua
Australia, serta di antara Samudera Hindia dan Samudera Pasifik. Dengan demikian,
wilayah Indonesia berada pada posisi silang, yang mempunyai arti penting dalam
kaitannya dengan iklim dan perekonomian. Wilayah Indonesia terletak pada posisi yang
strategis dan menguntungkan karena beberapa alasan sebagai berikut: Letak Indonesia di
antara Benua Asia dan Benua Australia. Letak Indonesia di antara Samudra Pasifik dan
Samudra Hindia.
Beberapa keuntungan yang diperoleh berdasarkan letak geografis Indonesia,
antara lain sebagai berikut. Indonesia yang terletak di antara dua benua dan dua samudra
memungkinkan menjadi persimpangan lalu lintas dunia, baik lalu lintas udara maupun
laut. Indonesia sebagai titik persilangan kegiatan perekonomian dunia, antara
perdagangan negara negara industri dan negara-negara yang sedang berkembang.
Misalnya antara Jepang, Korea, dan RRC dengan negara-negara di Asia, Afrika, dan
Eropa. Karena letak geografis indonesia pula Indonesia mendapat pengaruh berbagai
kebudayaan dan peradaban dunia, serta secara alami dipengaruhi oleh angin musim.
Sekitar bulan Oktober-April angin bertiup dari Asia ke Australia yang membawa banyak
uap air dari Samudra Pasifik sehingga menimbulkan musim hujan. Sekitar bulan April-
Oktober angin bertiup dari Australia ke Asia yang sedikit membawa uap air dari Samudra
Hindia sehingga menimbulkan musim kemarau.
F. Model dan Metode pembelajaran
Model : Model Pembelajaran VAK
Metode : ceramah, penugasan, tanya jawab,diskusi
G. Kegiatan Pembelajaran
Kegiatan Deskripsi kegiatan Alokasi waktu
Pendahuluan
Guru memulai pembelajaran dengan
mengucapkan salam
Guru mengajak peserta didik berdoa
sebelum pelajaran dimulai dan
mengapsen peserta didik
Guru menanyakan kesiapan peserta
didik untuk mengikuti kegiatan
pembelajaran
Guru menginformasikan tunjuan
pembelajaran yang akan dicapai
5 menit
Inti
Guru menjelaskan garis besar materi
tentang letak geografis Negara
Indonesia
Guru menjelaskan tentang pengertian
letak geografis
Guru membagi siswa dalam 4
kelompok, masing-masing kelompok
terdiri dari 5 orang siswa
Guru memberikan satu lembar kerja
siswa yang sama pada setiap
kelompok
Guru meminta tiap-tiap kelompok
untuk mendiskusikan soal tersebut
25 menit
Guru meminta tiap kelompok maju
kedepan untuk mempersentasikan
hasil diskusi mereka
Guru mencocokan soal dan jawaban
dari masing-masing kelompok
Guru memberikan soal formatif pada
tiap-tiap siswa
Guru bersama siswa bertanya jawab
meluruskan kesalah pemahaman,
memberikan penguatan dan
menyimpulkan
Penutup
Guru dan siswa melakukan refleksi
mengenai kegiatan pembelajaran:
Guru memotivasi siswa untuk belajar
di rumah
Guru menutup pelajaran dengan
mengucapkan salam
5 menit
H. Sumber dan Alat Pembelajaran
Sumber
Buku Pedoman Guru Tema : Benda-benda di Sekitar Kita kelas V (Buku Tematik
Terpadu Kurikulum 2013, Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, 2017).
Buku Siswa Tema : Benda-benda di Sekitar Kita kelas V (Buku Tematik Terpadu
Kurikulum 2013, Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, 2018).
Alat Pembelajaran
Spidol
Papan tulis
Buku Paket
Alat tulis siswa
I. Penilaian
1. Bentuk : tes dan non tes
2. Jenis : tertulis
3. Instrumen
I. Berilah tanda silang pada huruf a, b, c atau d pada jawaban yang benar
1. Berikut ini yang merupakan dampak atau pengaruh dari letak astronoinis lndonesia
adalah ...
a. lndonesia memiliki beraneka ragam budaya
b. lndonesia dilalui angin monsun yang berganti arah setiap 6 bulan sekali
c. lndonesia memiliki dua musim yaitu penghujan dan kemarau
d. lndonesia memiliki tiga daerah waktu
2. Indonesia terletak diantara dua benua dan dua samudra sehingga mendapat sebutan ....
a.Nusantara
b. Agraris
c. Maritim
d. Zamrud
3. Letak Indonesia secara geografis sangat strategis karena berada di persilangan dua
benua yaitu Benua ....
a. Asia dan Afrika
b. Asia dan Eropa
c. Australia dan Amerika
d. Asia dan Australia
4. Adanya pembagian waktu di Indonesia yang berbeda-beda karena faktor....
a. letak geografis
b. letak astronomis
c. geologis
d. iklim dan cuaca
5. Apa keuntungan letak Negara Indonesia secara geologis ?
a. Terdapat banyak gunung api sehingga tanah subur dan mengandung mineral
b. Jalur perdagangan antara benua Asia dan benua Australia
c. Melimpahnya hasil laut yang bisa diekspor ke luar negeri
d. Banyak lahan untuk industri dari penanaman modal dalam negeri dan modal
asing
6. Letak suatu wilayah atau negara bedasarkan kenyataanya pada permukaan bumi di
sebut letak
a. Geografis
b. Geologis
c. Gemorfologis
d. Astronomi
7. Karena letak astronomi dan geografis indonesia, tekanan udara antara asia dan
australia selalu berubah dan menimbulkan angin
a. Pasat
b. Siklon
c. Muson
d. Anti pasat
8. Indonesia terletak pada 6 0 LU – 11 0 LS sehingga mempunyai iklim
a. Sub tropis
b. Tropis
c. Dingin
d. Sedang
9. Indonesia terletak di daerah pertemuan tiga lempeng benua, yaitu antara lempeng indo
australia, lempeng asia, serta lempeng pasifik. Letak indonesia tersebut ditinjau
bedasarkan dari letak
a. Geologis
b. Geografis
c. Astronomis
d. Gemorfologis
10. Letak geografis suatu negara ditinjau dari
a. Kenyataan letaknya di permukaan bumi
b. Posisi garis lintang dan garis bujur
c. Pola kehidupan masyarakatnya
d. Jenis tanah dan pesebaranya
Jawaban
1. C
2. C
3. D
4. C
5. A
6. A
Lembar Observasi Guru Siklus 1
Nama Sekolah : MI Tholabiyah Krajan Tegaron Banyubiru Semarang
Mata Pelajaran : IPS
Materi Pokok : Letak dan Kondisi Geografis Pulau-Pulau Besar di
Indonesia
Kelas/Semester : V/II
Petunjuk : skor diisi dengan memberikan tanda cek (√)
No Aspek yang diamati Skor
A B C D
Kemampuan guru membuka pelajaran
1. Memeriksa kesiapan siswa √
2. Memberikan motivasi awal √
3. Memberikan apersepsi √
4. Menyampaiakan tujuan pembelajaran √
5. Memberikan acuan bahan pembelajaran yang akan
dipelajari
√
Sikap guru dalam proses pembelajaran
6. Kejelasan artikulasi suara √
7. Kemampuan mengendalikan kelas √
8. Antusiasme dalam penampilan √
9. Menarik perhatian siswa dalam proses pembelajaran
menggunkan model pembelajaran Visual Auditory
Kinestethic
√
10. Memberikan perhatian yang sama antar kelompok √
Penguasaan materi pembelajaran
11. Bahan belajar disajikan sesuai dengan langkah-
langkah yang direncanakan dalam RPP
√
12. Kejelasan dalam menjelaskan materi √
13. Kejelasan dalam memberikan contoh dari materi √
Kegiatan belajar mengajar
14. Penyajian materi ajar sesuai sesuai dengan tujuan dan
indikator yang telah ditetapkan
√
15. Mendemonstrasikan langkah-langkah kegiatan belajar √
16. Memfasilitasi siswa selama kegiatan belajar √
17. Ketepatan dalam penggunaan alokasi waktu yang
telah disediakan
√
Evaluasi pembelajaran
18. Penilaian relevan dengan tujuan yang telah ditetapkan √
19. Penelitian yang diberikan sesuai dengan RPP √
Kemampuan menutup kegiatan pembelajaran
20. Meninjau kembali materi yang telah diberikan √
21. Memberikan kesempatan untuk bertanya dan
menjawab pertanyaan
√
22. Memberikan kesimpulan kegiatan pembelajaran √
Tindak lanjut
23. Memberikan tugas kepada siswa baik secara individu
maupun kelompok
√
24. Menginformasikan materi yang akan dipelajari
selanjutnya
√
25. Memberikan motivasi untuk terus belajar √
Total 61
Kategori Sedang
Keterangan:
Skor Nilai Rentang Kategori
A = 4 (baik sekali) 81-100 = baik
B = 3 (baik) 61-80 = sedang
C = 2 (cukup) 41-60 = kurang
D = 1 (kurang) 21-40 = sangat kurang
Salatiga, 18 April 2019
Peneliti
Roffik Nur Azima
23040150012
Lembar Observasi Siswa Siklus I
Nama Sekolah : MI Tholabiyah Krajan Tegaron Banyubiru Semarang
Mata Pelajaran : IPS
Materi Pokok : Letak dan Kondisi Geografis Pulau-Pulau Besar di
Indonesia
Kelas/Semester : V/II
Petunjuk : skor diisi dengan memberikan tanda cek (√)
No Aspek yang diamati Nilai
A B C D
1. Merespon terhadap apersepsi yang diberikan
guru
√
2. Mengetahui tujuan pembelajaran √
3. Memperhatikan penjelasan guru √
4. Memahami petunjuk guru tentang langkah-
langkah pelaksanaan pembelajaran
√
5. Antusias siswa terhadap pembelajaran √
6. Keaktifan dalam diskusi kelompok √
7. Keberanian dalam mempersentasikan hasil
diskusi di depan kelas
√
8. Berani bertanya kepada guru tentang hal-hal
yang belum diketahui
√
9. Menyimpulkan tentang materi pembelajaran √
10. Terciptanya suasana yang kondusif di kelas √
Total 23
Kategori Sedang
Keterangan:
Skor Nilai Rentang Kategori
A = 4 (baik sekali) 32-40 = baik
B = 3 (baik) 23-31 = sedang
C = 2 (cukup) 14-22 = kurang
D = 1 (kurang) 05-13 = sangat kurang
Salatiga, 18 April 2019
Peneliti
Roffik Nur Azima
23040150012
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP) Siklus II
Satuan Pendidikan : MI Tholabiyah Krajan
Kelas/Semester : V/II
Tema : Benda-benda disekitar kita
Sub Tema : Benda Tunggal dan Campuran
Alokasi Waktu : 2 X 35 MENIT
A. Standar Kompetensi
KI. 1 Menerima dan menjalankan agama yang dianutnya
KI.2 Memiliki perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli, dan percaya diri dalam
berinteraksi dengan keluarga, guru dan teman.
KI.3 Memahami pengetahuan faktual dengan cara mengamati (mendengar, melihat, membaca
dan menanya) bedasarkan rasa ingin tahu tentang dirinya, makhluk ciptaan tuhan dan
kegiatanya, dan benda-benda yang dijumpainya dirumah dan disekolah.
KI.4 Menyajikan pengetahuan faktual dalam bahasa yang jelas dan logis, dalam karya yang
estetis, dalam gerakan yang mencerminkan anak sehat, dan dalam tindakan yang
mencerminkan perilaku anak beriman dan berakhlak mulia.
B. Kompetensi Dasar
3.1. Mengidentifikasi karakteristik geografis Indonesia sebagai negara kepulauan/maritim
dan ograris serta pengaruhnya terhadap kehidupan ekonomi, sosial, budaya, komunikasi
serta traspotasi
4.1. Menyajikan hasil karakteristik geografis Indonesia sebagai negara kepulauan/maritim
dan ograris serta pengaruhnya terhadap kehidupan ekonomi, sosial, budaya, komunikasi
serta traspotasi
C. Indikator
3.1.1 Mengidentifikasi informasi mengenai kondisi geografis pulau-pulau besar di Indonesia
berdasarkan buku, majalah, surat kabar, internet, maupun artikel di internet.
3.1.2 Menyebutkan kondisi geografis pulau-pulau besar di Indonesia.
4.1.1 Menuliskan hasil identifikasi mengenai kondisi geografis pulau-pulau besar di
Indonesia.
4.1.2 Mempresentasikan hasil identifikasi mengenai kondisi geografis pulau-pulau besar di
Indonesia.
D. Tujuan Pembelajaran
1. Siswa dapat mengidentifikasi kondisi geografis pulau- pulau besar di Indonesia secara
tepat.
2. Siswa dapat menyebutkan kondisi geografis pulau-pulau besar di Indonesia secara benar.
E. Materi Pembelajaran
1. Kondisi Geografis Pulau-pulau Besar di Indonesia
Kondisi geografis suatu wilayah adalah keadaan muka bumi dari aspek letak,
cuaca, iklim, relief, jenis tanah, flora dan fauna serta sumber daya alamnya. Secara
geografis, letak Indonesia termasuk sangat strategis karena diapit oleh 2 benua dan 2
samudra. Letak geografis Indonesia juga memberi pengaruh banyak hal hingga terbentuk
kondisi geografis Indonesia yang unik dan beragam. Keadaan geografis Indonesia pun
mempengaruh keadaan penduduk Indonesia seperti pekerjaan, pola pemukiman serta
sektor ekonomi dan perdagangan. Indonesia merupakan negara kepulauan yang paling
besar di dunia karena jumlah pulaunya lebih dari 17 ribu yang terbentang dari Sabang
sampai Merauke yaitu dari Pulau Miangas sampai ke Pulau Rote.
Amatilah peta pada pembelajaran sebelumnya. Tuliskan kondisi geografis
wilayah Indonesia, khususnya kondisi geografis pulau-pulau besar di Indonesia.
No. Nama Pulau Kondisi Geografis Berdasarkan Peta
1.
7. Pulau Sumatra merupakan pulau terluas ke lima
di dunia.
8. Batas batas Pulau Sumatera : Sebelah Barat :
Samudra Hindia, Sebelah Timur : Selat
Karimata, Sebelah Selatan : Samudra Hindia,
Sebelah Utara : Laut China Selatan dan Negara
Malaysia
9. Nama Pantai di Sumatera : Pantai Iboih, Aceh,
Pantai Sorake, Pulau Nias, Sumatra Utara,
Pantai Trikora, Kepulauan Riau, Pantai Pasir
Putih, Lampung, Pantai Tanjung Tinggi,
Kepulauan Belitung
10. Nama laut di Sumatera : Laut Indonsia, Selat
Bangka, dan Selat Malaka
11. Dataran rendah di Sumatra : Bagian timur
Sumatra adalah sebagian besar berupa hutan
rawa dan merupakan dataran rendah yang
sangat luas. Dataran rendah di Sumatera
Utara yaitu Melaboh dan Singkil
12. Di Sumatra banyak terdapat gunung berapi
aktif, seperti Marapi, Talang, Sinabung, dan
lain-lain.
2.
7. Pulau Jawa merupakan wilayah terluas ke lima
di Indonesia dan merupakan pulau terbesar ke
13 di dunia.
8. Batas batas pulau jawa yaitu Utara = Laut Jawa
dan Pulau Kalimantan. Timur = Selat Bali dan
Pulau Bali. Selatan = Samudera Hindia dan
Kepulauan Cocos (australia). Barat = Selat
Sunda dan Pulau Sumatera
9. Nama pantai yang ada di pulau Jawa : Pantai
Pangandaran (Jawa Barat), Pantai Carita
(Banten), Pantai Anyer (Banten), Pantai
Parangkritis (Jogjakarta)
10. Nama laut di pulau Jawa : Laut Jawa, Samudra
Indonesia, Selat Sunda
11. Nama dataran rendah di Pulau Jawa : Dataran
rendah Surakarta, Dataran rendah Semarang,
dan Dataran rendah Madiun.
12. Nama Gunung yang ada di pulau Jawa :
Gunung Ciremai, Gunung Papandayan, Jawa
Barat. Gunung Sindoro, Gunung Sumbing,
Jawa Tengah. Gunung Lawu, Gunung Ijen,
Jawa Timur.
3.
7. Kalimantan merupakan pulau terluas kedua di
Indonesia dengan lua 785.753 km ²
8. Batas Batas Pulau Kalimantan : Sebelah Barat
: Selat Karimata, Sebelah Timur : Selat
Makassar, Sebelah Selatan : Laut Jawa, Sebelah
Utara : Negara Malaysia
9. Nama Pantai di Kalimantan antara lain : Pantai
Amal tarakan, pantai mangkupadi, pantai
sungai teiwan / sute, pantai batu lamampu, dan
pantai kayu angin
10. Nama laut di Kalimantan : Selat Makasar, Laut
Cina Selatan,
11. Dataran rendah di Kalimantan : Dataran
rendah Kapuas, Dataran rendah di antara
Pegunungan Muller dan Schwaner dengan
Pegunungan Meratus, Dataran rendah Sungai
Mahakam di sebelah Timur
12. Nama Gunung di kalimantan : Gunung Palung
di Kalimantan Barat, Gunung Bukit Raya di
Kalimantan Tengah, Gunung Liangpran di
Kalimantan Timur, Gunung Halau-halau,
Kalimantan Selatan.
4.
7. Di Indonesia pulau Sulawesi merupakan pulau
terbesar ke 4 setelah Kalimantan, Papua, dan
Sumatera.
8. Batas-batas Pulau Sulawesi : Sebelah Barat :
Selat Makassar, Sebelah Timur : Pulau
Halmahera dan Laut Arafuru, Sebelah Selatan :
Laut Bali dan Laut Jawa, Sebelah Utara : Laut
Filipina
9. Dataran rendah di provinsi Sulawesi Selatan
terdapat di wilayah bagian selatan dan pesisir
pantai, seperti Maros, Pangkep, Barru,
parepare, Pinrang, Polmas (Polewali Mamasa),
Majene, Mamuju, Ujungpandang, Gowa,
Takalar, Jeneponto, Bantaeng, Bulukumba,
Selayar dan lain-lain.
10. Nama laut di Sulawesi : Selat Makasar, Laut
Flores, dan Laut Banda.
11. Nama Pantai di Sulawesi : Taman Nasional
Wakatobi, Pantai Nirwana, Pantai Lakeba,
Pantai Kamali, Pantai Walengkabola
12. Di Sulawesi terdapat 41 gunung : Gunung
Ambang, Kabupaten Bolaang Mongondow
Timur, Gunung Awu Kepulauan Sangihe,
Gunung Bawakaraeng , Gunung Boliyohuto
Kab.Gorontalo, Gunung Lokon
5.
7. Luas wilayah Pulau Papua adalah 890.000 kilo
meter persegi. Selain itu, Pulau Papua juga
merupakan pulau terbesar kedua di dunia
setelah pulau Greenland yang ada di Denmark.
8. Batas-batas Pulau Papua : Sebelah Barat : Laut
Arafuru dan Laut Banda, Sebelah Timur :
Negara Papua Nu Gini, Sebelah Selatan :
Samudra Hindia, Sebelah Utara : Laut Filipina
9. Nama-nama pantai di Papua : Pantai Teluk
Triton di Kaimana, Pantai Pulau Venue, Pantai
Yen Beba, Patai Bakaro, Pantai Kaironi, Pantai
Pulau Um
10. Nama Laut di Papua : Laut Arafuru. Samudera
Pasifik Selatan, Teluk Cenderawasih
11. Dataran rendah yang ada di pulau Papua yaitu :
Dataran rendah Pesisir bagian selatan Papua,
Dataran rendah Pesisir Arafura, Dataran
rendah Pesisir Trans-Fly, Dataran rendah
Pesisir Teluk Papua, Dataran rendah Pesisir
barat laut Papua
12. Nama-nama gunung di Papua : Gunung Puncak
Jaya (4,860 m.dpl), Gunung Puncak Trikora
(4,730 m.dpl)m Gunung Puncak Idenberg
(4,643 m.dpl), Gunung Dom (1,332 m.dpl),
Gunung Derabaro (4,150 m.dpl), Gunung
Yamin (4,595 m.dpl)
6.
7. Pulau Sumbawa merupakan pulau terbesar di
Nusa Tenggara Barat. Luas dari pulau
Sumbawa ini adalah 15.448 kilo meter persegi
sehingga luasnya hampir 75 persen luas
Provinsi Nusa Tenggaara Barat.
8. Batas-batas Nusa Tenggara : Sebelah utara Laut
Flores, sebelah barat Laut Timor, Sebelah
Selatan Samudra Indonesia, Seblah timur Laut
Bali.
9. Nama nama pantai : Pantai Selong Belanak,
Pantai Seger, Pantai Gili Meno, Pantai
Senggigi, Pantai Pulau Kenawi, Pantai Pulau
Moyo
10. Nama nama laut : Laut Sawu, Laut Flores, Laut
Timor, Laut Bali. Samudera Hindia
11. Nama dataran rendah : Dataran rendah
kebanyakan terdapat di daerah pantai di
sekeliling teluk dan lembah-lembah seperti
di Lombok, Sumbawa, dan Flores.
12. Nama nama Gunung : Gunung Iliboleng,
Gunung Inierie, Gunung Kelimutu, Gunung
Batutara, Gunung Egon, dan Gunung
Rokatenda
F. Model dan Metode pembelajaran
Model : Model Pembelajaran VAK
Metode : ceramah, penugasan, tanya jawab,diskusi
G. Kegiatan Pembelajaran
Kegiatan Deskripsi kegiatan Alokasi waktu
Pendahuluan
Guru memulai pembelajaran dengan
mengucapkan salam
Guru mengajak peserta didik berdoa
sebelum pelajaran dimulai dan
mengapsen peserta didik
Guru menanyakan kesiapan peserta
didik untuk mengikuti kegiatan
pembelajaran
Guru menginformasikan tunjuan
pembelajaran yang akan dicapai
5 menit
Guru menjelaskan materi tentang
kondisi geografis pulau-pulau besar di
indonesia
Guru memberikan waktu kepada
peserta didik untuk bertanya jawab
tentang gambar dan teks yang sudah
Inti dibaca dan dirasa kurang dimengerti
Guru membagi siswa dalam 4
kelompok, masing-masing kelompok
terdiri dari 5 orang siswa
Guru memberikan satu lembar kerja
siswa yang sama pada setiap
kelompok
Guru meminta tiap-tiap kelompok
untuk mendiskusikan soal tersebut
Guru memberikan pertanyaan kepada
siswa mengenai materi kondisi
geografis pulau-pulau besar di
indonesia
Perwakilan dari tiap kelompok
diminta maju kedepan untuk
menyebutkan kondisi geografis pulau-
pulau besar di indonesia
Guru mencocokan soal dan jawaban
dari masing-masing kelompok
Guru memberikan soal formatif pada
tiap-tiap siswa
Guru bersama siswa bertanya jawab
meluruskan kesalah pemahaman,
memberikan penguatan dan
menyimpulkan
25 menit
Penutup
Guru dan siswa melakukan refleksi
mengenai kegiatan pembelajaran:
Guru memotivasi siswa untuk belajar
di rumah
Guru menutup pelajaran dengan
mengucapkan salam
5 menit
H. Sumber, Alat dan Media Pembelajaran
Sumber
Buku Pedoman Guru Tema : Benda-benda di Sekitar Kita kelas V (Buku Tematik
Terpadu Kurikulum 2013, Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, 2017).
Buku Siswa Tema : Benda-benda di Sekitar Kita kelas V (Buku Tematik Terpadu
Kurikulum 2013, Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, 2018).
Alat dan Media Pembelajaran
Spidol
Papan tulis
Teks bacaan
I. Penilaian
1. Bentuk : tes dan non tes
2. Jenis : tertulis
3. instrumen
I. Jawablah pertanyaan di bawah ini dengan benar!
1. Sebutkan lima pulau besar di Indonesia!
2. Salah satu kerugian Letak Geografis Indonesia dalam Bidang Ekonomi adalah....
3. Letak Indonesia antara Benua Asia dan Australia serta diapit Samudra Pasifik dan
Samudra Hindia merupakan letak Indonesia secara ....
4. Indonesia berada di kawasan iklim ....
5. Pulau sumatera merupakan pulau terluas ke ...... di dunia
Jawaban
1. Sumatra, jawa, kalimantan, papua dan sumbawa
2. Persaingan global sebagai efek dari banyaknya orang asing yang menginvestasikan
dana di indonesia
Lembar Observasi Guru Siklus II
Nama Sekolah : MI Tholabiyah Krajan Tegaron Banyubiru Semarang
Mata Pelajaran : IPS
Materi Pokok : Letak dan Kondisi Geografis Pulau-Pulau Besar di
Indonesia
Kelas/Semester : V/II
Petunjuk : skor diisi dengan memberikan tanda cek (√)
No Aspek yang diamati Skor
A B C D
Kemampuan guru membuka pelajaran
1. Memeriksa kesiapan siswa √
2. Memberikan motivasi awal √
3. Memberikan apersepsi √
4. Menyampaiakan tujuan pembelajaran √
5. Memberikan acuan bahan pembelajaran yang akan
dipelajari
√
Sikap guru dalam proses pembelajaran
6. Kejelasan artikulasi suara √
7. Kemampuan mengendalikan kelas √
8. Antusiasme dalam penampilan √
9. Menarik perhatian siswa dalam proses pembelajaran
menggunkan model pembelajaran Visual Auditory
Kinestethic
√
10. Memberikan perhatian yang sama antar kelompok √
Penguasaan materi pembelajaran
11. Bahan belajar disajikan sesuai dengan langkah-
langkah yang direncanakan dalam RPP
√
12. Kejelasan dalam menjelaskan materi √
13. Kejelasan dalam memberikan contoh dari materi √
Kegiatan belajar mengajar
14. Penyajian materi ajar sesuai sesuai dengan tujuan dan
indikator yang telah ditetapkan
√
15. Mendemonstrasikan langkah-langkah kegiatan belajar √
16. Memfasilitasi siswa selama kegiatan belajar √
17. Ketepatan dalam penggunaan alokasi waktu yang
telah disediakan
√
Evaluasi pembelajaran
18. Penilaian relevan dengan tujuan yang telah ditetapkan √
19. Penelitian yang diberikan sesuai dengan RPP √
Kemampuan menutup kegiatan pembelajaran
20. Meninjau kembali materi yang telah diberikan √
21. Memberikan kesempatan untuk bertanya dan
menjawab pertanyaan
√
22. Memberikan kesimpulan kegiatan pembelajaran √
Tindak lanjut
23. Memberikan tugas kepada siswa baik secara individu
maupun kelompok
√
24. Menginformasikan materi yang akan dipelajari
selanjutnya
√
25. Memberikan motivasi untuk terus belajar √
Total 80
Kategori Baik
Keterangan:
Skor Nilai Rentang Kategori
A = 4 (baik sekali) 81-100 = baik
B = 3 (baik) 61-80 = sedang
C = 2 (cukup) 41-60 = kurang
D = 1 (kurang) 21-40 = sangat kurang
Salatiga, 20 April 2019
peneliti
Roffik Nur Azima
23040150012
Lembar Observasi Siswa Siklus II
Nama Sekolah : MI Tholabiyah Krajan Tegaron Banyubiru Semarang
Mata Pelajaran : IPS
Materi Pokok : Letak dan Kondisi Geografis Pulau-Pulau Besar di
Indonesia
Kelas/Semester : V/II
Petunjuk : skor diisi dengan memberikan tanda cek (√)
No Aspek yang diamati Nilai
A B C D
1. Merespon terhadap apersepsi yang diberikan
guru
√
2. Mengetahui tujuan pembelajaran √
3. Memperhatikan penjelasan guru √
4. Memahami petunjuk guru tentang langkah-
langkah pelaksanaan pembelajaran
√
5. Antusias siswa terhadap pembelajaran √
6. Keaktifan dalam diskusi kelompok √
7. Keberanian dalam mempersentasikan hasil
diskusi di depan kelas
√
8. Berani bertanya kepada guru tentang hal-hal
yang belum diketahui
√
9. Menyimpulkan tentang materi pembelajaran √
10. Terciptanya suasana yang kondusif di kelas √
Total 29
Kategori Sedang
Keterangan:
Skor Nilai Rentang Kategori
A = 4 (baik sekali) 32-40 = baik
B = 3 (baik) 23-31 = sedang
C = 2 (cukup) 14-22 = kurang
D = 1 (kurang) 05-13 = sangat kurang
Salatiga, 20 April 2019
Peneliti
Roffik Nur Azima
23040150012
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP) Siklus III
Satuan Pendidikan : MI Tholabiyah Krajan
Kelas/Semester : V/II
Tema : Benda-benda disekitar kita
Sub Tema : Benda Tunggal dan Campuran
Alokasi Waktu : 2 X 35 MENIT
A. Kopentensi Inti
KI. 1 Menerima dan menjalankan agama yang dianutnya
KI.2 Memiliki perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli, dan percaya diri dalam
berinteraksi dengan keluarga, guru dan teman.
KI.3 Memahami pengetahuan faktual dengan cara mengamati (mendengar, melihat, membaca
dan menanya) bedasarkan rasa ingin tahu tentang dirinya, makhluk ciptaan tuhan dan
kegiatanya, dan benda-benda yang dijumpainya dirumah dan disekolah.
KI.4 Menyajikan pengetahuan faktual dalam bahasa yang jelas dan logis, dalam karya yang
estetis, dalam gerakan yang mencerminkan anak sehat, dan dalam tindakan yang
mencerminkan perilaku anak beriman dan berakhlak mulia.
B. Kopetensi Dasar
3.1.Mengidentifikasi karakteristik geografis Indonesia sebagai negara kepulauan/maritim dan
ograris serta pengaruhnya terhadap kehidupan ekonomi, sosial, budaya, komunikasi serta
traspotasi
4.1.Menyajikan hasil karakteristik geografis Indonesia sebagai negara kepulauan/maritim dan
ograris serta pengaruhnya terhadap kehidupan ekonomi, sosial, budaya, komunikasi serta
traspotasi
C. Indikator
3.1.1 Mengidentifikasi informasi mengenai kondisi geografis pulau-pulau besar di Indonesia
berdasarkan buku, majalah, surat kabar, internet, maupun artikel di internet.
3.1.2 Menyebutkan kondisi geografis pulau-pulau besar di Indonesia.
4.1.1 Menuliskan hasil identifikasi mengenai kondisi geografis pulau-pulau besar di
Indonesia.
4.1.2 Mempresentasikan hasil identifikasi mengenai kondisi geografis pulau-pulau besar di
Indonesia.
D. Tujuan Pembelajaran
1. Siswa dapat menjelaskan letak geografis indonesia secara tepat
2. Siswa dapat menyebutkan letak geografis indonesia secara astronomi
E. Materi Pembelajaran
1. Letak geogafis indonesia
Letak geografis Indonesia sebagai berikut Secara astronomi terletak antara 60
LU – 11 0 LS dan 95 0BT – 1410 BT Terletak antara samudra pasifik dan samudra
hindia Terletak diantara benua asia dan benua Australia. Merupakan pertemuan dua
rangkaian pegunungan sirkum pasifik dan sirkum mediterania Indonesia terletak di
daerah tropis yang panasnya merata sepanjang tahun dan mempunyai dua musim yaitu
musim penghujan dan usim kemarau. Karena terketak diantara dua samudra yang sangat
ramai pelayarannya, ditambah dengan adanya kekayaan flora, fauna, sumber sumber
mineral akan sangat menunjang perdagangan dan menambah sumber devisa Negara.
Terletak diatara benua besar menyebabkan Indonesia memiliki iklim yang berganti setiap
enam bulan sekaili. Karena terletak pada daerah lipatan muda, sangat dimungkinkan
pengesploitasian terhadap sumber-sumber mineral seperti minyak bumi, batu bara, besi
nikel dan lain-lain di bidang social dan politik, Indonesia dengan mudah berhubungan
dengan bangsa-bangsa lain dan dapat ikut serta dalam percaturan politik dunia.
F. Model dan Metode pembelajaran
Model : Model Pembelajaran VAK
Metode : ceramah, penugasan, tanya jawab,diskusi
G. Kegiatan Pembelajaran
Kegiatan Deskripsi kegiatan Alokasi
waktu
Pendahuluan
Guru memulai pembelajaran
dengan mengucapkan salam
Guru mengajak peserta didik
berdoa sebelum pelajaran dimulai
dan mengapsen peserta didik
Guru menanyakan kesiapan
peserta didik untuk mengikuti
kegiatan pembelajaran
Guru menginformasikan tunjuan
pembelajaran yang akan dicapai
5 menit
Guru menjelaskan materi tentangi
letak geografis indonesia
Guru memberikan waktu kepada
peserta didik untuk bertanya
jawab tentang gambar peta dan
Inti
teks yang sudah dibaca dan dirasa
kurang dimengerti
Guru membagi siswa dalam 4
kelompok, masing-masing
kelompok terdiri dari 5 orang
siswa
Guru memberikan satu lembar
kerja siswa yang sama pada setiap
kelompok
Guru meminta tiap-tiap kelompok
untuk mendiskusikan soal tersebut
Guru memberikan pertanyaan
kepada siswa mengenai materi
letak geografis indonesia
Guru meminta perwakilan
kelompok maju dan menyebutkan
10 kabupaten yang ada di peta
yang pernah dikunjungi
Guru mencocokan soal dan
jawaban dari masing-masing
kelompok
Guru memberikan soal formatif
pada tiap-tiap siswa
Guru bersama siswa bertanya
jawab meluruskan kesalah
25 menit
pemahaman, memberikan
penguatan dan menyimpulkan
Penutup
Guru dan siswa melakukan
refleksi mengenai kegiatan
pembelajaran:
Guru memotivasi siswa untuk
belajar di rumah
Guru menutup pelajaran dengan
mengucapkan salam
5 menit
H. Sumber, Alat dan Media Pembelajaran
Sumber
Buku Pedoman Guru Tema : Benda-benda di Sekitar Kita kelas V (Buku Tematik
Terpadu Kurikulum 2013, Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, 2017).
Buku Siswa Tema : Benda-benda di Sekitar Kita kelas V (Buku Tematik Terpadu
Kurikulum 2013, Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, 2018).
Alat dan Media Pembelajaran
Spidol
Papan tulis
Gambar peta
Teks Bacaan
I. Penilaian
1. Penilaian Pengetahuan
2. Bentuk : tes dan non tes
3. Jenis : tertulis
4. Instrumen
I. Jawablah pertanyaan di bawah ini!
1. Terletak diatara benua besar menyebabkan Indonesia memiliki iklim yang berganti
setiap . . . .
2. Sebutkan 5 kabupaten yang ada di Jawa Tengah!
3. Indonesia terletak di antara dua samudra yaitu samudra ...... dan ...........
Lembar Observasi Guru Siklus III
Nama Sekolah : MI Tholabiyah Krajan Tegaron Banyubiru Semarang
Mata Pelajaran : IPS
Materi Pokok : Letak dan Kondisi Geografis Pulau-Pulau Besar di
Indonesia
Kelas/Semester : V/II
Petunjuk : skor diisi dengan memberikan tanda cek (√)
No Aspek yang diamati Skor
A B C D
Kemampuan guru membuka pelajaran
1. Memeriksa kesiapan siswa √
2. Memberikan motivasi awal √
3. Memberikan apersepsi √
4. Menyampaiakan tujuan pembelajaran √
5. Memberikan acuan bahan pembelajaran yang akan
dipelajari
√
Sikap guru dalam proses pembelajaran
6. Kejelasan artikulasi suara √
7. Kemampuan mengendalikan kelas √
8. Antusiasme dalam penampilan √
9. Menarik perhatian siswa dalam proses pembelajaran
menggunkan model pembelajaran Visual Auditory
Kinestethic
√
10. Memberikan perhatian yang sama antar kelompok √
Penguasaan materi pembelajaran
11. Bahan belajar disajikan sesuai dengan langkah-
langkah yang direncanakan dalam RPP
√
12. Kejelasan dalam menjelaskan materi √
13. Kejelasan dalam memberikan contoh dari materi √
Kegiatan belajar mengajar
14. Penyajian materi ajar sesuai sesuai dengan tujuan dan
indikator yang telah ditetapkan
√
15. Mendemonstrasikan langkah-langkah kegiatan belajar √
16. Memfasilitasi siswa selama kegiatan belajar √
17. Ketepatan dalam penggunaan alokasi waktu yang
telah disediakan
√
Evaluasi pembelajaran
18. Penilaian relevan dengan tujuan yang telah ditetapkan √
19. Penelitian yang diberikan sesuai dengan RPP √
Kemampuan menutup kegiatan pembelajaran
20. Meninjau kembali materi yang telah diberikan √
21. Memberikan kesempatan untuk bertanya dan
menjawab pertanyaan
√
22. Memberikan kesimpulan kegiatan pembelajaran √
Tindak lanjut
23. Memberikan tugas kepada siswa baik secara individu
maupun kelompok
√
24. Menginformasikan materi yang akan dipelajari
selanjutnya
√
25. Memberikan motivasi untuk terus belajar √
Total 85
Kategori Baik
Keterangan:
Skor Nilai Rentang Kategori
A = 4 (baik sekali) 81-100 = baik
B = 3 (baik) 61-80 = sedang
C = 2 (cukup) 41-60 = kurang
D = 1 (kurang) 21-40 = sangat kurang
Salatiga, 23 April 2019
peneliti
Roffik Nur Azima
23040150012
Lembar Observasi Siswa Siklus III
Nama Sekolah : MI Tholabiyah Krajan Tegaron Banyubiru Semarang
Mata Pelajaran : IPS
Materi Pokok : Letak dan Kondisi Geografis Pulau-Pulau Besar di
Indonesia
Kelas/Semester : V/II
Petunjuk : skor diisi dengan memberikan tanda cek (√)
No Aspek yang diamati Nilai
A B C D
1. Merespon terhadap apersepsi yang diberikan
guru
√
2. Mengetahui tujuan pembelajaran √
3. Memperhatikan penjelasan guru √
4. Memahami petunjuk guru tentang langkah-
langkah pelaksanaan pembelajaran
√
5. Antusias siswa terhadap pembelajaran √
6. Keaktifan dalam diskusi kelompok √
7. Keberanian dalam mempersentasikan hasil
diskusi di depan kelas
√
8. Berani bertanya kepada guru tentang hal-hal
yang belum diketahui
√
9. Menyimpulkan tentang materi pembelajaran √
10. Terciptanya suasana yang kondusif di kelas √
Total 34
Kategori Baik
Keterangan:
Skor Nilai Rentang Kategori
A = 4 (baik sekali) 32-40 = baik
B = 3 (baik) 23-31 = sedang
C = 2 (cukup) 14-22 = kurang
D = 1 (kurang) 05-13 = sangat kurang
Salatiga, 23 April 2019
Peneliti
Roffik Nur Azima
23040150012
DOKUMENTASI
Siswa
memperhatikan guru saat menjelaskan materi
Siswa
menuliskan jawaban di depan kelas Guru membagikan soal evaluasi
Siswa
mengerjakan soal evaluasi
Siswa mendengarkan guru menjelaskan materi
foto bersama siswa kelas V MI Tholabiyah Tegaron
SATUAN KREDIT KEGIATAN
Nama :Roffik Nur Azima. Jurusan : PGMI
Nim : 23040150012. Dosen P.A : Drs. Sumarno Widjadipa, M,Pd.
No Nama Kegiatan Pelaksanan Sebagai Nilai
1. Seminar Nasional “Nasinalisme
Sebagai Benteng”
18 Mei 2016 Peserta 8
2. Seminar Nasional “Peran Sistem
Ekonomi Islam dalam
Meningkatkan Stabilitas Ekonomi
Global dengan Mensinergikan
Sektor Riil an Sektor Keuangan”
13 Oktober 2015 Peserta 8
3. Seminar Nasional “Pentingnya
Advokasibagi Mahasiswa di
Kalangan Kampus”
27 November 2018 Peserta 8
4. Seminar Nasional Edupreneurship
”Strategi Marketin Kunci Sukss
Wirausah”
13 November 2016 Peserta 8
5. Seminar Nasional “Islamisasi
Nusantara atauka Menusantarakan
Islam”
8 November 2015 Peserta 8
6. Seminar Nasional “Khilafah;
Tinjauan Akidah dan syariah”
25 Mei 2016 Peserta 8
7. Seminar Nasional “Jenderal
Sudirman Inspirasi Anak Bangsa”
11 November 2015 Peserta 8
8. Seminar Nasional “Epistemologi
Tafsir Kontemporer; Intergrasi
Hermeneutika Dalam Metode
Penafsiran Al-Qur’an
25 Septembe 2015 Peserta 8
9. Seminar Nasional “Internalisasi
Nilai-Nilai Pancasila Untuk
Mewujudkan Mahasiswa Yang
Bermartabat
10 November 2016 Peserta 8
10. Seminar Internasional “Petani
Untuk Negeri”
18 September 2016 Peserta 8
11. Seminar Internasional “Menjadi
Mobilepreuneur Dalam Era E-
commerce
25 April 2017 Peserta 8
12. UPTPB Program Bahasa Inggris 22 Ferbruari-10 Juni
2016
Peserta 6
13. UPTPB Program Bahasa Arab 22 Februari-10 Juni
2016
Peserta 6
14. Seminar “ Keren Itu Mahasiswa
Kreatif, Inovatif, Mandiri dan
Berani Berwirausaha”
14 Desember 2016 Peserta 3
15. Seminar “Literasi Keuangan
Syariah dan Kebijakan
Mikroprudensial dalam Stabilitas
Ekonomi”
12 Oktober 2015 Peserta 3
16. Sertifikat Pendidikan dan Latian
Calon Pramuka Pandega XXV
“Racana Sebagai Garda Terdepan
Pelaku Perubahan”
25-27 September
2015
Peserta 3
17. Orientasi Pengenalan Akademik dan
Kemahasiswaan (OPAK) IAIN
Salatiga
Salatiga 14 Agustus
2015
Peserta 3
18. Sertifikat Dalam Pengakaban
Mahasiswa Baru Jurusan PGMI
“One Soul, One Fight, On Goal
Membentuk Mahasiswa PGMI yang
Unggul dan Berkarakter”
5 September 2015 Peserta 3
19. Sertifikat Kegiatan Jalan Sehat
Semarak Festival Hari Jadi PGMI
ke 10 “Bersama Kita Bisa”
15 November 2017 Peserta 3
20. Sertifikat Dalam Rangka Masa
Penerimaan Anggota Baru “ Aswaja
Sebagai enteng Kader PMII Untuk
Mewujudkan Mahasiswa Yang
18-20 September
2015
Peserta 3
Berpribadi Ulul Albab
Jumlah 121
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
Nama : Roffik Nur Azima
Umur : 22 Tahun
TTL : Temanggung, 13 Januari 1997
Jenis Kelamin : Perempuan
Bangsa : Indonesia
Agama : Islam
Nama Ayah : Parjianto
Nama Ibu : Eni Mulyaningsih Rahayu
Alamat : Ds. Kemloko RT.03 RW. 12 Kec. Kranggan Kab. Temanggung
Riwayat Pendidikan : 1. SDN 1 Banyuri Temanggung
2. SMP Mualimin Temanggung
3. MAN Temanggung
4. IAIN Salatiga lulus tahun 2019
Demikian daftar riwayat hidup ini saya buat dengan sebenar-benarnya
Salatiga, 17 Juli 2019
Penulis
Roffik Nur Azima