perbedaan pendekatan mengajar guling belakang …lib.unnes.ac.id/236/1/7031.pdf · belakang siswa...
TRANSCRIPT
PERBEDAAN PENDEKATAN MENGAJAR GULING BELAKANG
BULAT DAN LURUS TERHADAP HASIL BELAJAR GULING
BELAKANG SISWA PUTRA KELAS X SMA KARTIKA III-1
BANYUBIRU KABUPATEN SEMARANG
TAHUN AJARAN 2010/2011
SKRIPSI Diajukan Dalam Rangka Penyelesaian Studi Strata I
Untuk Mencapai Gelar Sarjana Pendidikan
Oleh :
Robachul Muslim 6101406081
PENDIDIKAN JASMANI KESEHATAN DAN REKREASI
FAKULTAS ILMU KEOLAHRAGAAN
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
2011
ii
SARI
Robachul Muslim, 2010. Perbedaan Pendekatan Mengajar Guling Belakang Bulat dan Lurus Terhadap Hasil Belajar Guling Belakang Siswa Putra Kelas X SMA Kartika III-1 Banyubiru Kabupaten Semarang Tahun Ajaran 2010/2011.
Berdasarkan survei pengamatan proses pembelajaran di SMA Kartika III-1 Banyubiru senam kurang diminati, terbukti dengan kemauan dan semangat siswa dalam mengikuti pelajaran Penjasorkes khususnya guling belakang, sehingga siswa terlihat bermalas-malasan dan terkesan takut untuk melakukan gerak guling belakang. Permasalahan dalam penelitian ini adalah Apakah ada perbedaan yang berarti antara pendekatan mengajar guling belakang bulat dan lurus terhadap hasil belajar guling belakang ?, dan Manakah yang lebih baik hasil antara pendekatan mengajar guling belakang bulat dan lurus terhadap hasil belajar guling belakang ?. Tujuan Penelitian ini adalah Untuk mengetahui apakah ada perbedaan yang berarti antara pendekatan mengajar guling belakang bulat dan lurus terhadap hasil belajar guling belakang, dan Untuk mengetahui mana yang lebih baik antara hasil pendekatan mengajar guling belakang bulat dan lurus terhadap hasil belajar guling belakang.
Populasi dalam penelitian ini adalah siswa putra kelas X SMA Kartika III-1 Banyubiru yang berjumlah 67 siswa. Teknik pengambilan sampel menggunakan teknik Random Sampling yaitu dari 67 siswa diambil 30 siswa untuk dites awal guling belakang. Variabel yang dikaji adalah latihan teknik guling belakang bulat dan lurus serta penilaian guling belakang sebagai variabel terikat. Pengumpulan data dilakukan dengan metode eksperimen meliputi pre test, treatment dan tes akhir. Untuk keperluan analisis data digunakan rumus t-tes.
Hasil analisis data uji t diperoleh hasil nilai thitung sebelum dan setelah mengajar guling belakang lurus sebesar -18,760. Nilai thitung sebelum dan setelah mengajar guling belakang bulat sebesar -15,094. Karena probabilitas <0,05 maka dapat disimpulkan bahwa ada perbedaan yang signifikan mengajar guling belakang bulat dan lurus terhadap hasil belajar guling belakang pada siswa putra kelas X SMA Kartika III-1 Banyubiru. Dari tabel terlihat bahwa rata-rata pendekatan mengajar guling belakang lurus (8,636) lebih tinggi dari pendekatan mengajar guling belakang bulat (8,1467) terhadap hasil belajar guling belakang siswa putra kelas X SMA Kartika III-1 Banyubiru. Berdasar hasil nilai rata-rata dari kedua kelompok maka dapat disimpulkan bahwa pendekatan mengajar guling belakang lurus lebih baik daripada guling belakang bulat.
Berdasar hasil penelitian dan pembahasan yang telah penulis lakukan, maka dapat disimpulkan beberapa hal sebagai berikut: 1) Ada perbedaan yang signifikan antara pendekatan mengajar guling belakang bulat dan lurus terhadap hasil belajar guling belakang. 2) Pendekatan mengajar guling belakang lurus lebih baik daripada pendekatan mengajar guling belakang bulat. Berdasarkan hasil penelitian saran yang dapat disampaikan adalah: bagi siswa hendaknya meningkatkan kondisi fisik. Bagi guru, dalam memberikan pengajaran senam khususnya guling belakang disarankan menggunakan pendekatan mengajar guling belakang lurus.
iii
PERNYATAAN
Saya menyatakan bahwa yang tertulis di dalam skripsi ini benar-benar
hasil karya saya sendiri, bukan jiplakan dari karya tulis orang lain, baik sebagian
atau seluruhnya. Pendapat atau temuan orang lain yang terdapat di dalam skripsi
ini dikutip atau dirujuk berdasarkan kode etik ilmiah.
Semarang, Januari 2011
Robachul Muslim NIM. 6101406081
iv
PERSETUJUAN PEMBIMBING
Telah disetujui untuk diajukan dalam sidang Panitia Ujian Skripsi Fakultas
Ilmu Keolahragaan Universitas Negeri Semarang pada :
Hari : Tanggal :
Menyetujui
Dosen Pembimbing I Dosen Pembimbing II Drs. Bambang Priyono, M.Pd Tommy Soenyoto, S.Pd,M.Pd NIP. 19600442 198601 1 001 NIP.19770303 200604 1 003
Mengetahui, Ketua Jurusan PJKR
Drs. Hermawan Pamot Raharjo, M. Pd. NIP. 19651020 199103 1 002
v
LEMBAR PENGESAHAN
Telah dipertahankan di hadapan sidang Panitia Ujian Skripsi Fakultas Ilmu
Keolahragaan Universitas Negeri Semarang pada :
Hari : Selasa Tanggal : 25 Januari 2011
Panitia Ujian
Ketua Sekretaris
Drs. Said Junaidi, M.Kes Dra. Heny Setyawati,. M.Si NIP.19690715 199403 1 001 NIP. 19670610 199203 2 001
Dewan Penguji
1. Drs. H. Tri Nurharsono, M.Pd (Ketua) NIP. 19600429 198601 1 001
2. Drs. Bambang Priyono, M.Pd (Anggota) NIP. 19600442 198601 1 001
3. Tommy Soenyoto, S.Pd,M.Pd (Anggota) NIP.19770303 200604 1
003
vi
MOTTO DAN PERSEMBAHAN
MOTTO
“Berbaik hatilah, karena semua orang yang kau temui sedang berjuang dalam
pertempuran yang lebih sulit” (Plato).
“Yakin dan percaya pada diri sendiri untuk menghadapi segala cobaan dan
tantangan” (Robachul Muslim).
“Kebahagiaan yang abadi adalah apabila mampu membanggakan kedua orang
tua dan berguna bagi orang lain” (Robachul Muslim).
PERSEMBAHAN
1. Bapak dan Ibuku yang selalu memberikan ridlo,
do`a dan dukungan.
2. Keluarga besar Bapak Asmuni.
3. Kakak – kakakku (Maghfirah & Ali Munawar dan
Robachul Munib & Anas Sri Kusrini) yang aku
sayangi dan aku banggakan.
4. Istriku tercinta Nur Inayati yang selalu memberiku
semangat, do`a dan cinta.
5. Teman-teman PJKR 06’ dan SAMBER MOTO FC
yang selalu mendukungku.
6. Keluarga Besar SMA Kartika III-1 Banyubiru.
vii
KATA PENGANTAR
Assalamua’laikum Warahmatullahi Wabarakatuh
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah
memberikan limpahan rahmat dan hidayahNya. Sholawat dan salam semoga
selalu dilimpahkan kepada Rasulullah SAW, keluarga beliau, para sahabat dan
orang-orang shalih hingga akhir zaman sehingga penulis memperoleh kekuatan
untuk menyelesaikan skripsi yang berjudul “Perbedaaan pendekatan mengajar
guling belakang bulat dan lurus terhadap hasil belajar guling belakang siswa putra
kelas X SMA Kartika III-1 Banyubiru Kabupaten Semarang tahun ajaran
2010/2011”.
Penulis juga menyadari bahwa dalam penelitian ini tidak terlepas dari
bimbingan, bantuan dan sumbangan saran dari segala pihak, oleh karena itu dalam
kesempatan ini penulis mengucapkan beribu-ribu terima kasih kepada yang
terhormat:
1. Rektor Universitas Negeri Semarang.
2. Dekan FIK Universitas Negeri Semarang.
3. Ketua Jurusan Pendidikan Jasmani Kesehatan dan Rekreasi UNNES.
4. Drs. Bambang Priyono, MPd., dosen pembimbing I yang telah membantu dan
mengarahkan dalam penyusunan skripsi ini.
5. Tommy Soenyoto, S.Pd, M.Pd., dosen pembimbing II yang telah membantu
dan mengarahkan dalam penyusunan skripsi ini.
6. Drs. Triyuwono, Kepala SMA Kartika III-1 Banyubiru yang telah memberikan
izin penelitian skripsi.
viii
7. Lili Mayangsari, S.Pd., guru mata pelajaran pendidikan jasmani olahraga dan
kesehata SMA Kartika III-1 Banyubiru yang telah membantu pelaksanaan
penelitian skripsi.
8. Kedua orang tua, istriku tercinta dan seluruh keluarga besarku yang selalu
meberikan do’a, dan motivasi kepada penulis selama belajar di kampus
UNNES tercinta.
9. Teman-teman seperjuangan yang selalu mendukungku.
10. Semua pihak yang telah memberikan dukungan baik materil maupun spiritual
sehingga peneliti dapat menyelesaikan penyusunan skripsi ini.
Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna, oleh
karena itu kritik dan saran dari semua pihak senantiasa penulis harapkan demi
kesempurnaan skripsi ini. Penulis berharap semoga skripsi ini bermanfaat bagi
lembaga pendidikan dan pembaca pada umumnya.
Wassalamua’laikum Warahmatullahi Wabarakatuh
Semarang, Januari 2011
Penulis
ix
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL ............................................................................... i
SARI ....................................................................................................... ii
PERNYATAAN ...................................................................................... iii
PENGESAHAN ....................................................................................... iv
MOTTO DAN PERSEMBAHAN ............................................................ vi
KATA PENGANTAR ............................................................................. vii
DAFTAR ISI ........................................................................................... ix
DAFTAR TABEL ................................................................................... xii
DAFTAR GAMBAR ............................................................................... xiv
DAFTAR LAMPIRAN ............................................................................ xvi
BAB I PENDAHULUAN ....................................................................... 1
1.1 Latar Belakang Masalah .................................................... 1
1.2 Permasalahan .................................................................... 6
1.3 Tujuan Penelitian .............................................................. 7
1.4 Penegasan Istilah ............................................................... 7
1.5 Kegunaan Hasil Penelitian................................................. 9
1.6 Pemecahan Masalah .......................................................... 9
BAB II LANDASAN TEORI DAN HIPOTESIS ............................... 10
2.1 Landasan Teori.................................................................. 10
2.1.1 Proses Belajar Mengajar ........................................ 10
2.1.2 Belajar Gerak ......................................................... 13
2.1.3 Senam .................................................................... 14
2.1.4 Guling Belakang .................................................... 19
2.1.5 Mengajar Guling Belakang Bulat ........................... 22
2.1.6 Mengajar Guling Belakang Lurus .......................... 23
2.1.7 Teknik Bantuan Guling Belakang .......................... 25
2.1.8 Metodik Mengajar Senam ...................................... 27
2.2 Hipotesis ........................................................................... 28
x
2.2.1 Hipotesis Alternatif ................................................ 28
2.2.2 Hipotesis Nihil ....................................................... 28
BAB III METODE PENELITIAN ...................................................... 29
3.1 Desain atau Pola Penelitian ............................................... 29
3.2 Variabel Penelitian ............................................................ 30
3.2.1 Variabel Bebas....................................................... 31
3.2.2 Variabel Terikat ..................................................... 31
3.3 Populasi dan Sampel Penelitian......................................... 31
3.3.1 Populasi ................................................................. 31
3.3.2 Sampel ................................................................... 32
3.4 Metode Pengumpulan Data ............................................... 32
3.5 Instrumen Penelitian ......................................................... 36
3.5.1 Persiapan Alat Penelitian dan Perlengkapan Tes .... 36
3.5.2 Instrumen Tes ........................................................ 37
3.6 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Penelitian ................... 42
3.7 Pelaksanaan Penelitian ...................................................... 43
3.7.1 Penentuan Sampel .................................................. 43
3.7.2 Teknik Pengambilan Sampel .................................. 44
3.7.3 Obyek Penelitian.................................................... 44
3.7.4 Waktu dan Tempat Penelitian ................................ 44
3.7.5 Pembantu Penelitian .............................................. 45
3.8 Teknik Analisis Data ........................................................ 45
3.8.1 Uji Normalitas Data ............................................... 46
3.8.2 Uji Homogenitas .................................................... 46
3.8.3 Uji t ....................................................................... 47
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ...................... 50
4.1 Penelitian .......................................................................... 50
4.1.1 Deskripsi Data Hasil Penelitian .............................. 50
4.1.2 Uji Persyaratan Data .............................................. 51
4.2 Pembahasan ...................................................................... 55
xi
BAB V SIMPULAN DAN SARAN .................................................... 59
5.1 Simpulan ........................................................................... 59
5.2 Saran ................................................................................. 59
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................. 61
LAMPIRAN ........................................................................................... 63
xii
DAFTAR TABEL
Tabel Halaman
1 Bentuk Latihan Senam Lantai .............................................................. 3
2 Persiapan Perhitungan Statistik dengan Pola M-S ................................ 47
3 Deskripsi Statistik Data ........................................................................ 50
4 Uji Normalitas Data ............................................................................. 51
5 Test of Homogeneity of Variances ........................................................ 53
6 Uji t Berpasangan Model Pendekatan Mengajar ................................... 54
7 Daftar Nama Sampel Siswa Putra Kelas X SMA KARTIKA III-1
Banyubiru……………………………………. ..................................... 68
8 Hasil Pre Test Guling Belakang Siswa Putra Kelas X SMA
KARTIKA III-1 Banyubiru…………………………………….. .......... 69
9 Hasil Pre Test Guling Belakang Siswa Putra Kelas X SMA
KARTIKA III-1 Banyubiru…………………………………….. .......... 71
10 Hasil Pre Test Guling Belakang Siswa Putra Kelas X SMA
KARTIKA III-1 Banyubiru .................................................................. 73
11 Hasil Pre Test Guling Belakang dari Nilai Tertinggi Sampai
Terendah... ........................................................................................... 75
12 Data Sampel Pre Test Guling Belakang Untuk dipasangkan ................. 76
13 Daftar Sampel Pre Test Guling Belakang Siswa Putra Kelas X
SMA KARTIKA III-1 Banyubiru Untuk Dikelompokkan .................... 77
14 Hasil Tes akhir Guling Belakang Siswa Putra Kelas X SMA
KARTIKA III- Banyubiru.................................................................... 78
15 Hasil Tes Akhir Guling Belakang Siswa Putra Kelas X SMA
KARTIKA III-1 Banyubiru .................................................................. 80
xiii
16 Hasil Tes Akhir Guling Belakang Siswa Putra Kelas X SMA
KARTIKA III-1 Banyubiru .................................................................. 82
17 Hasil Tes Akhir Guling Belakang Dari Nilai Tertinggi Sampai
Terendah .............................................................................................. 84
18 Hasil Tes Akhir Nilai Rata-rata Kelompok Eksperimen 1 dan
Kelompok Eksperimen 2 ...................................................................... 85
19 Descriptives Data ................................................................................. 86
20 Uji Normalitas data .............................................................................. 86
21 Uji Homogenitas Data, Test of Homogeneity of variances .................... 87
22 Uji Homogenitas Data, Anova ............................................................. 87
23 Uji t-test Berpasangan, Paired Samples Statistics ................................. 88
24 Uji t-test Berpasangan, Paired Samples Correlations ........................... 88
25 Uji t-test Berpasangan, Paired Samples Test ........................................ 88
26 Jadwal Program Penelitian Perbedaan Mengajar Guling Belakang
Bulat dan Lurus Siswa Putra Kelas X SMA KARTIKA III-1
Banyubiru ............................................................................................ 89
27 Daftar Nama Pembantu Penelitian........................................................ 93
28 Rencana Program Latihan Kelompok Eksperimen 1 Guling
Belakang Lurus .................................................................................... 94
29 Rencana Program Latihan Kelompok Eksperimen 1 Guling
Belakang Bulat .................................................................................... 104
xiv
DAFTAR GAMBAR
Gambar Halaman
1 Guling Belakang Bulat ........................................................................... 23
2 Guling Belakang Lurus .......................................................................... 24
3 Teknik Bantuan Guling Belakang, Latihan 1-2 ....................................... 26
4 Teknik Bantuan Guling Belakang, Latihan 3 .......................................... 26
5 Sikap Awalan Guling Belakang Bulat .................................................... 38
6 Sikap awalan Guling Belakang Lurus ..................................................... 38
7 Inti Gerakan Guling Belakang Bulat ....................................................... 39
8 Inti Gerakan Guling Belakang Lurus ...................................................... 39
9 Sikap Akhir Guling Belakang Bulat ....................................................... 40
10 Sikap Akhir Guling Belakang Lurus ....................................................... 40
11 Urutan Gerak Guling Belakang, Berdasarkan Penerapan Prinsip
Mekanika ............................................................................................... 57
12 SMA KARTIKA III-1 Banyubiru ........................................................... 114
13 Pengarahan Sebelum Diadakan Pre Test Guling Belakang...................... 115
14 Pembagian Nomor Tes Sebelum Pre Test Guling Belakang .................... 115
15 Penilaian Guling Belakang ..................................................................... 116
16 Pengarahan Sebelum Pelaksanaan Treatment ......................................... 116
17 Pemanasan Sebelum Melakukan Latihan Guling Belakang ..................... 117
18 Latihan Sikap Kapal Terbang Untuk Melatih Keseimbangan .................. 117
19 Latihan Push-Up untuk Melatih Kekuatan Otot Lengan .......................... 118
20 Pemberian Contoh Guling Belakang Lurus ............................................. 118
xv
21 Konsultasi Peneliti dengan Guru Penjasorkes SMA Kartika III-1
Banyubiru .............................................................................................. 119
22 Peneliti Memberikan Teknik Pertolongan Pada Siswa Saat melakukan
Guling Belakang Lurus .......................................................................... 118
xvi
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran Halaman
1 Surat Usul Penetapan Pembimbing .................................................... 64
2 Surat Keputusan Dekan fakultas Ilmu Keolahragaan Universitas
Negeri Semarang ............................................................................... 65
3 Surat Permohonan Ijin Penelitian Pendidikan .................................... 66
4 Surat Keterangan Telah Melaksanakan Penelitian Dari Sekolah ........ 67
5 Daftar Nama Sampel siswa Putra Kelas X SMA KARTIKA III-1
Banyubiru ......................................................................................... 68
6 Hasil Pre Test guling Belakang Siswa Putra kelas X SMA
KARTIKA III-1 Banyubiru ............................................................... 69
7 Hasil Pre Test guling Belakang Siswa Putra kelas X SMA
KARTIKA III-1 Banyubiru ............................................................... 71
8 Hasil Pre Test guling Belakang Siswa Putra kelas X SMA
KARTIKA III-1 Banyubiru ............................................................... 73
9 Hasil Pre Test Guling Belakang Dari Nilai Tertinggi Sampai
Terendah ........................................................................................... 75
10 Data Sampel Pre Test Guling Belakang untuk Dipasangkan .............. 76
11 Daftar Sampel Pre Test Guling Belakang Siswa Putra Kelas X
12 SMA KARTIKA III-1 Banyubiru Untuk Dikelompokkan ................. 77
13 Hasil Tes akhir Guling Belakang Siswa Putra Kelas X SMA
KARTIKA III- Banyubiru ................................................................. 78
14 Hasil Tes Akhir Guling Belakang Siswa Putra Kelas X SMA
KARTIKA III-1 Banyubiru ............................................................... 80
xvii
15 Hasil Tes Akhir Guling Belakang Siswa Putra Kelas X SMA
KARTIKA III-1 Banyubiru ............................................................... 82
16 Hasil Tes Akhir Guling Belakang Dari Nilai Tertinggi Sampai
Terendah ........................................................................................... 84
17 Hasil Tes Akhir Nilai Rata-rata Kelompok Eksperimen 1 dan
Kelompok Eksperimen 2 ................................................................... 85
18 Hasil Analisis Data ........................................................................... 86
19 Jadwal Program Penelitian Perbedaan Mengajar Guling Belakang
Bulat dan Lurus Siswa Putra Kelas X SMA KARTIKA III-1
Banyubiru ......................................................................................... 89
20 Pedoman Penilaian Dan Potongan Nilai Atas Kesalahan Dalam
Melakukan Gerakan guling Belakang ................................................ 90
21 Daftar Nama Pembantu Penelitian ..................................................... 93
22 Rencana Program Latihan Kelompok Eksperimen 1 Guling
Belakang Lurus ................................................................................. 94
23 Rencana Program Latihan Kelompok Eksperimen 1 Guling
Belakang Bulat.................................................................................. 104
24 Dokumentasi Penelitian Guling Belakang Bulat Dan Lurus Siswa
Putra Kelas X SMA KARTIKA III-1 Banyubiru ............................... 114
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Pendidikan jasmani adalah suatu proses pendidikan seseorang sebagai
perorangan maupun sebagai anggota masyarakat yang dilakukan secara sadar dan
sistematik melalui kegiatan jasmani yang intensif dalam rangka memperoleh
peningkatan kemampuan dan ketrampilan jasmani, pertumbuhan kecerdasan dan
pembentukan watak (Abdul Gofur, 1983:6).
Pendidikan jasmani pada dasarnya merupakan pendidikan melalui aktifitas
jasmani yang dijadikan sebagai media untuk mencapai perkembangan individu
secara menyeluruh. Namun perolehan keterampilan dan perkembangan lain yang
bersifat jasmani itu sekaligus sebagai tujuan. Melalui pendidikan jasmani,
seseorang disosialisasikan kedalam aktifitas jasmani termasuk keterampilan
berolahraga. Oleh karena itu bahwa pendidikan jasmani merupakan bagian dari
pendidikan menyeluruh, dan sekaligus memiliki potensi yang strategis untuk
mendidik (Adang Suherman, 2000:1).
Penyelenggaraan pendidikan jasmani di sekolah diwujudkan dalam latihan
jasmani, dengan berbagai macam bentuk kegiatan seperti atletik, permainan,
renang, beladiri, dan senam (Sumanto dan Sukiyo, 1992:10).
Senam merupakan aktivitas jasmani yang efektif untuk mengoptimalkan
pertumbuhan dan perkembangan anak. Gerakan-gerakan senam sangat sesuai
untuk mengisi program pendidikan jasmani, gerakannya merangsang
2
perkembangan komponen kebugaran jasmani, seperti kekuatan dan daya tahan
otot dari seluruh bagian tubuh. Disamping itu senam juga berpotensi
mengembangkan keterampilan gerak dasar, sebagai landasan penting bagi
penguasaan keterampilan teknik suatu cabang olahraga (Agus Mahendra, 2003:1).
Pelaksanaan senam disuatu sekolah adalah relevan dengan isi silabus pada
suatu jenjang pendidikan. Program kegiatan dalam Silabus Sekolah Menengah
Atas meliputi kegiatan pokok dan kegiatan pilihan. Kegiatan pokok adalah
kegiatan yang wajib dilaksanakan di suatu sekolah yang meliputi: atletik, senam,
permainan dan pendidikan kesehatan. Sedang kegiatan pilihan meliputi: renang,
pencak silat, tenis meja, sepak takraw dan olahraga tradisional yang dapat di pilih
sesuai dengan situasi dan kondisi suatu sekolah atau daerah.
Sesuai dengan isi silabus Sekolah Menengah Atas, materi senam yang
diajarkan meliputi: Senam dasar, senam lantai, dan senam irama. Sesuai dengan
istilah “ lantai “ maka gerakan-gerakan senam lantai dilakukan diatas lantai
beralaskan matras atau permadani yang merupakan alat yang di pergunakan.
Senam lantai sering juga disebut dengan istilah latihan bebas, sebab pada waktu
melakukan gerakan atau latihannya, pesenam tidak membawa atau menggunakan
alat. Apabila ada seorang pesenam pada senam lantai yang memakai atau
membawa alat, itu hanya merupakan suatu media untuk meningkatkan fungsi
gerakan kelentukan, pelemasan, kekuatan, keterampilan, penguluran dan
keseimbangan saja, bukan merupakan keharusan untuk digunakan pada gerakan
senam lantai (Mahmudi Sholeh, 1992:23).
3
Sukar atau mudahnya bentuk latihan atau gerakan senam yang dilakukan
adalah tergantung pada besar kecilnya unsur kekuatan, kelemasan, keseimbangan
dan ketangkasan yang terdapat pada bentuk latihan atau gerakan itu sendiri.
Sedang yang menyebabkan sukar atau mudahnya melakukan bentuk latihan atau
gerakan adalah tergantung pada tingkat kemampuan sipelaku itu sendiri
(Mahmudi Sholeh, 1992:25).
Bentuk Senam lantai dapat dibagi dalam beberapa kelompok, ditinjau dari
tempat (diam di tempat) dan gerak. Kelompok yang bergerakpun dapat dibagi
lagi: bergerak ke muka, bergerak ke belakang dan bergerak ke samping. Di bawah
ini dapat dilihat beberapa contoh bentuk latihan senam lantai yang dimaksud.
Tabel 1 Bentuk latihan senam lantai (Imam Soejoedi, 1978:13)
Guling belakang adalah bentuk gerakan mengguling kebelakang teknik
pelaksanaan dimulai dari tengkuk atau kuduk, punggung, pinggang, panggul
bagian belakang, dan yang terakhir kaki (Sumanto dan Sukiyo, 1992:101).
Menurut Suyati dkk, guling (roll) belakang berarti menggulung
kebelakang, gerakan roll belakang sama dengan roll depan, yaitu bentuk badan
Di tempat Gerak ke muka Gerak ke belakang
1. Sikap lilin
2. Jembatan
3. Setimbang (balance)
4. Splits
5. Hand stand
1. Rol/guling
2. Lompat harimau dan
macam-macam loncat.
3. Handspring
4. Macam-macam kip
5. Walk over
6. Round off
1. Rol/guling
2. Stut
3. Walk over
4. Handspring
4
harus dibulatkan, kaki dilipat lutut tetap melekat di dada, kepala ditundukkan
sampai dagu melekat di dada (1993:4).
Senam khususnya guling belakang di sekolah sangat penting karena
merupakan salah satu bentuk latihan jasmani dan juga sebagai bidang studi yang
wajib dipelajari diseluruh gerakan yang sangat dipengaruhi oleh beberapa faktor
kondisi fisik seperti: keseimbangan, kekuatan, kelentukan, daya ledak dan
koordinasi. Melalui latihan gerakan guling belakang siswa dapat meningkatkan
kondisi fisik agar kemampuan fisiknya meningkat ke kondisi puncak dan berguna
untuk melakukan aktivitas olahraga dan mencapai prestasi yang maksimal, selain
itu melalui gerakan guling belakang siswa mempunyai kesempatan untuk belajar
bergerak secara terampil dan cekatan.
SMA Kartika III-1 Banyubiru adalah sekolah swasta dibawah naungan
yayasan Kartika Jaya cabang III daerah Diponegoro, yang terletak di daerah
pedesaan tepatnya di desa Kebondowo Kecamatan Banyubiru Kabupaten
Semarang. Sekolah ini diresmikan oleh Jendral TNI Feisal Tanjung pada tanggal
16 Desember 1995.
SMA Kartika III-1 Banyubiru merupakan salah satu sekolah yang
bernaung di yayasan Kartika Jaya cabang III daerah Diponegoro yang mana
sekolah ini menerapkan prinsip-prinsip kedisiplinan dalam proses belajar
mengajar, hal ini bertujuan agar output dari SMA Kartika III-1 Banyubiru menjadi
pribadi yang berguna bagi nusa dan bangsa.
5
Senam adalah salah satu mata pelajaran penjasorkes yang diajarkan di
SMA Kartika III-1 Banyubiru, yang mana di sekolah ini sudah mempunyai
fasilitas untuk olahraga senam yang lengkap.
Berdasarkan survei pengamatan proses pembelajaran di SMA KARTIKA
III-1 Banyubiru senam kurang begitu diminati, terbukti dengan kemauan dan
semangat siswa dalam mengikuti pelajaran Penjasorkes khususnya guling
belakang, dimana siswa cenderung kurang aktif dalam pembelajaran, malas untuk
melaksanakan tugas yang diperintahkan guru, dan terkesan takut untuk melakukan
gerak guling belakang.
Dalam proses pembelajaran guru tidak mengajarkan variable-variabel
diluar ,metodik senam, missal: adanya unsur/elemen kekuatan, kelenturan, daya
ledak, kecapatan gerak yang kesemuanya sangat diperlukan dalam penguasaan
teknik gerak senam khususnya guling belakang bulat dan lurus.
Dalam pembelajaran guru harus mampu memberikan pembelajaran yang
dapat memacu semangat dan keberanian siswa dalam mengikuti pembelajaran
penjasorkes, khususnya guling belakang. Dalam penyampaian materi guru
hendaknya memahami karakteristik siswa dan dalam pembelajarannya harus
fariatif, tidak monoton (membosankan) dan memasukkan unsur-unsur permainan.
Selain itu pemberian contoh dan atau pemberian teknik bantuan sangat dibutuhkan
bagi siswa yang baru mengenal gerak guling belakang. Agar siswa mampu
berprestasi dengan baik, sehingga mencapai taraf prestasi belajar yang tinggi demi
penghargaan kepada diri.
6
Akibat pemahaman yang kurang dan tidak adanya pertolongan pada saat
mempraktekkan gerak guling belakang akibatnya muncul rasa kurang percaya diri
dan perasaan takut untuk mencoba. Dengan kata lain kondisi siswa dalam
melakukan guling belakang belum baik karena belum memiliki pemahaman
tentang teknik dasar guling belakang yang benar.
Dengan melihat kondisi yang demikian, agar kemampuan dalam
melakukan guling belakang bisa dilakukan dengan baik maka perlu diadakan
penelitian dengan judul “PERBEDAAN PENDEKATAN MENGAJAR GULING
BELAKANG BULAT DAN LURUS TERHADAP HASIL BELAJAR GULING
BELAKANG SISWA PUTRA KELAS X SMA KARTIKA III-1 BANYUBIRU
KABUPATEN SEMARANG TAHUN AJARAN 2010-2011”
1.2 Permasalahan
Berdasarkan latar uraian pada latar belakang masalah, maka dapat
dirumuskan permasalahan penelitian sebagai berikut :
1) Apakah ada perbedaan yang berarti antara pendekatan mengajar guling
belakang bulat dan lurus terhadap hasil belajar guling belakang ?.
2) Manakah yang lebih baik hasil antara pendekatan mengajar guling belakang
bulat dan lurus terhadap hasil belajar guling belakang ?.
1.3 Tujuan Penelitian
Tujuan yang diperoleh dari kegiatan penelitian ini adalah sebagai berikut :
7
1) Untuk mengetahui apakah ada perbedaan yang berarti antara pendekatan
mengajar guling belakang bulat dan lurus terhadap hasil belajar guling
belakang.
2) Untuk mengetahui mana yang lebih baik antara hasil pendekatan mengajar
guling belakang bulat dan lurus terhadap hasil belajar guling belakang.
1.4 Penegasan Istilah
Untuk menghindari terjadinya salah penafsiran, maka perlu adanya
penegasan istilah. Adapun penegasan istilah dari judul tersebut adalah:
1.4.1 Perbedaan
Beda, selisih atau perihal yang berbeda (www.google.com).
Perbedaan yang dimaksud dalam penelitian ini adalah perbedaan hasil
mengajar guling belakang menggunakan pendekatan mengajar guling belakang
bulat dan lurus.
1.4.2 Pendekatan Mengajar
Pendekatan Mengajar adalah alat yang merupakan bagian dari perangkat
alat dan cara pelaksanaan suatu strategi belajar mengajar. Pendekatan mengajar
merupakan sarana atau alat untuk mencapai tujuan-tujuan belajar (Hasibuan,
2006:3).
Pendekatan mengajar untuk mendapatkan hasil yang diinginkan dalam
penelitian ini adalah pendekatan mengajar guling belakang bulat dan lurus.
8
1.4.3 Guling Belakang Bulat dan Lurus
Guling belakang adalah bentuk gerakan mengguling kebelakang teknik
pelaksanaan dimulai dari tengkuk atau kuduk, punggung, pinggang, panggul
bagian belakang, dan yang terakhir kaki (Sumanto dan Sukiyo, 1992:101).
Yang dimaksud guling belakang bulat dan lurus adalah perbedaan tungkai
pada saat melakukan gerakan inti guling belakang yaitu tungkai ditekuk (bulat)
atau lurus.
1.4.4 Hasil Belajar
Menurut Nasrun hasil belajar adalah hasil akhir pengambilan keputusan
mengenai tinggi rendahnya hasil yang diperoleh siswa (sampel) dalam selama
mengikuti proses pembelajaran, hasil belajar tinggi apabila tingkat kemampuan
siswa bertambah dari sebelumnya (Tim Dosen, 1980:25).
Hasi belajar yang dimaksud dalam penelitian ini adalah kemampuan siswa
yang dicapai setelah belajar guling belakang bulat dan lurus.
1.4.5 Siswa Putra kelas X SMA Kartika III-1 Banyubiru
Adalah sampel dari siswa kelas X SMA Kartika III-1 Banyubiru Sejumlah
30 siswa putra, yang dipilih dengan menggunakan teknik random sampling atau
sampel acak.
1.5 Kegunaan Hasil Penelitian
Hasil penelitian yang ditulis dalam skripsi ini diharapkan dapat memberi
manfaat sebagai berikut:
1) Bagi peneliti, sebagai bahan kajian untuk melakukan koreksi dan pengkajian
ulang terhadap hasil dan metode latihan yang telah ada, sehingga hasil yang
9
dicapai dapat memberikan sumbangan keilmuan terhadap olahraga senam
lantai, khususnya guling belakang.
2) Bagi guru Penjasorkes, hasil penelitian diharapkan dapat menambah ilmu
pengetahuan dan menjadi acuan dalam mengajar senam khususnya guling
belakang.
3) Bagi siswa, dengan adanya latihan senam khususnya guling belakang
diharapkan dapat mempertahankan atau meningkatkan taraf kesegaran
jasmani yang baik.
1.6 Pemecahan Masalah
Karena kompleknya permasalahan yang ada pada pembuatan skripsi ini,
maka perlu adanya pemecahan masalah, guna menyederhanakan permasalahan,
yaitu :
1) Bahwa terdapat perbedaan yang berarti antara pendekatan mengajar guling
belakang bulat dan lurus terhadap hasil belajar guling belakang.
2) Teknik pembelajaran guling belakang lurus lebih baik daripada teknik guling
belakang bulat terhadap hasil belajar guling belakang siswa putra kelas X
SMA Kartika III-1 Banyubiru.
10
BAB II
LANDASAN TEORI DAN HIPOTESIS
2.1 Landasan Teori
2.1.1 Proses Belajar Mengajar
Dalam lembaga sekolah proses belajar mengajar akan selalu berkaitan
dengan proses belajar. Kegiatan belajar mengajar merupakan satu kesatuan dari
dua kegiatan yang searah. Belajar adalah proses perubahan perilaku berkat
pengalaman dan latihan. Artinya, tujuan kegiatan adalah perubahan tingkah laku,
baik yang menyangkut pengetahuan, keterampilan, maupun sikap, bahkan
meliputi segenap aspek organisme dan pribadi. Kegiatan belajar mengajar seperti
mengorganisasi pengalaman belajar, mengolah kegiatan belajar mengajar, menilai
proses dan hasil belajar, kesemuanya termasuk dalam cakupan tanggung jawab
guru. Jadi hakikat belajar adalah perubahan (Syaiful Bahri dan Aswan Zain,
2002:11).
Belajar mengajar adalah suatu kegiatan yang bernilai eduktif. Nilai
edukatif mewarnai interaksi yang terjadi antara guru dan siswa. Interaksi yang
bernilai edukatif dikarenakan kegiatan belajar mengajar yang dilakukan,
diarahkan untuk mencapai tujuan tertentu yang telah dirumuskan sebelum
pengajaran dilakukan (Syaiful Bahri dan Aswan Zain, 2002:1).
11
Menurut Sumanto dan Sukiyo mengajar adalah kegiatan menuntun dan
membimbing para siswa untuk belajar yang bertujuan memberikan bekal pada
siswa dalam menghadapi perjuangan hidupnya dimasa yang akan datang (1992:1).
Mengajar dalam penelitian ini usaha guru membimbing dan mendorong
siswa untuk menyampaikan informasi agar memperoleh pengalaman atau perilaku
secara maksimal berupa guling belakang dengan tujuan agar siswa mampu
melakukan guling belakang dengan baik.
Menurut Syaiful Bahri dan Aswan Zain, bahwa kegiatan belajar mengajar
sebagai suatu sistem mengandung sejumlah komponen yang meliputi.
1) Tujuan
2) Bahan Pelajaran
3) Kegiatan Belajar Mengajar
4) Metode
5) Alat
6) Sumber Pelajaran
7) Evaluasi (2002:48).
Salah satu hal yang terpenting dalam proses belajar mengajar adalah
menetapkan metode mengajar seefektif mungkin. Seperti pendapat Syaiful Bahri
dan Aswan Zain yang menyatakan bahwa metode adalah suatu cara yang
dipergunakan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan dalam kegiatan belajar
mengajar, metode diperlukan oleh guru dan penggunaannya bervariasi sesuai
dengan tujuan yang ingin dicapai setelah pengajaran berakhir (2002:53).
12
Untuk mengukur kemajuan yang telah dicapai, proses belajar mengajar
harus berorientasi pada tujuan yang ingin dicapai. Adapun tujuan yang ingin
dicapai dalam pendidikan jasmani menurut Adang Suherman yaitu:
1) Perkembangan fisik, yang berhubungan dengan kemampuan melakukan
aktifitas fisik.
2) Perkembangan gerak, yang berhubungan dengan kemampuan gerak secara
efektif, efisien, sempurna.
3) Perkembangan mental, yang berhubungan dengan kemampuan berpikir dan
menginterprestasikan pengetahuan.
4) Perkembangan sosial, berhubungan dengan kemampuan menyesuaikan diri
dengan masyarakat (2000:23).
Abdulkadir Ateng mengungkapkan bahwa tujuan pendidikan jasmani
yaitu:
1) Perkembangan gerak, memenuhi serta mempertahankan keinginan gerak.
2) Pembentukan prestasi, mengembangkan kemampuan kerja dalam bidang
prestasi.
3) Pembentukan sosial, pengembangan kemasyarakatan.
4) Pembentukan badan, peningkatan syarat-syarat yang diperlukan untuk dapat
tumbuh dengan baik (1992:7).
13
Penetapan metode mengajar didasarkan pada prinsip-prinsip proses
mengajar, yaitu belajar yang bersumber pada guru, siswa, atau bahan ajar proses
belajar mengajar.
Simpulan uraian diatas yaitu proses belajar mengajar dipengaruhi beberapa
komponen pengajaran, antara lain aktivitas belajar siswa, guru yang mengarahkan
dan memperlancar proses belajar mengajar, bahan pelajaran yang sesuia dengan
kemampuan siswa, tujuan yang ingin dicapai, metode mengajar yang tepat, serta
evaluasi untuk mengukur hasil belajar yang telah dicapai.
2.1.2 Belajar Gerak
Adalah suatu rangkaian proses yang berhubungan dengan latihan atau
pengalaman yang mengarah pada terjadinya perubahan-perubahan yang relatif
permanen dalam kemampuan seseorang untuk menampilkan gerak-gerak yang
terampil (Amung Ma’mun dan Yudha M. Saputra, 2000:45).
Ada 3 tahapan yang dapat diidentifikasikan dalam proses belajar yaitu:
1) Tahapan Verbal – Kognitif
Memberikan pemahaman secara lengkap mengenai bentuk gerak baru pada
peserta didik. Sebagai pemula mereka belum memahami apa, kapan, dan
bagaimana gerak dilakukan. Tujuannya adalah agar peserta didik dapat
mentransfer informasi yang dipelajari sebelumnya kepada bentuk
keterampilan yang dihadapinya sekarang.
2) Tahapan Motorik
Pada tahapan ini fokusnya adalah membentuk organisasi gerak yang lebih
efektif dalam menghasilkan gerak. Yang harus dikuasai peserta didik pertama
14
kali dalam belajar motorik adalah kontrol dan konsentrasi sikap berdiri dan
rasa percaya diri,
3) Tahap Otomatisasi
Tahap ini merupakan tahap akhir dalam belajar gerak, peserta didik sudah
menjadi terampil dan setiap gerakan yang dilakukan lebih efektif dan efisien
(Amung Ma’mun dan Yudha M. Saputra, 2000:83).
2.1.3 Senam
2.1.3.1 Pengertian Senam
Menurut Mahmudi Sholeh senam berasal dari terjemahan kata
“Gymnastic” (bahasa inggris), gymnastiek (bahasa belanda). Gymnastic berasal
dari kata gymnes atau gymnozein (bahasa greek-yunani) yang berarti telanjang
(nude). Pada jaman kuno, gymnastic dilakukan dengan telanjang atau setengah
telanjang, maksudnya supaya gerakan dapat dilakukan tanpa adanya gangguan
sehingga menjadi sempurna. Tempat berlatih senam disebut Gymnasion (Yunani)
atau Gymnasium (inggris), sedangkan pemain senam (peserta) disebut Gymnas
(1992:2).
Senam memiliki batasan-batasan tertentu dan kaidah-kaidah tersendiri,
yaitu:
1) Gerakan-gerakan senam harus direncanakan dan diciptakan dengan sengaja.
2) Gerakan-gerakan senam harus disusun secara sistematis.
3) Gerakan-gerakan senam harus bermanfaat dan mempunyai tujuan tertentu
(Mahmudi Sholeh, 1992:2).
15
2.1.3.2 Tujuan Senam
Menurut Mahmudi Sholeh senam mempunyai beberapa tujuan yang ingin
dicapai, yaitu:
1) Untuk dapat memberikan rangsangan yang diperlukan bagi perkembangan
organ-organ tubuh.
2) Untuk memupuk rasa tanggung jawab terhadap kesehatan diri sendiri dan
masyarakat.
3) Untuk memupuk dan mengembangkan rasa keberanian dan rasa percaya diri
sendiri (1992:3).
2.1.3.3 Manfaat Senam
Menurut Sumanto dan Sukiyo senam juga mempunyai beberapa manfaat
yang diharapkan dapat dicapai dan berguna bagi seseorang. Manfaat senam
adalah:
1) Mempertahankan atau meningkatakan taraf kesegaran jasmani yang baik
2) Mengadakan koreksi terhadap kesalahan sikap dan gerakan.
3) Membentuk sikap dan gerak.
4) Membentuk kondisi fisik.
5) Memupuk rasa tanggung jawab terhadap kesehatan diri sendiri dan masyarakat
(1992:67).
2.1.3.4 Macam-macam Senam
Senam, sebagai salah satu bentuk kegiatan pendidikan jasmani dapat
dilakukan dalam berbagai bentuk dengan berbagai macam cara. Senam dapat
dilakukan dengan alat, dengan perkakas ataupun tanpa alat, tanpa perkakas.
16
Senam juga dapat dilakukan secara perorangan, berteman maupun massal
(Sumanto dan Sukiyo, 1992:83).
Berdasarkan macam dan bentuk senam itu dilaksanakan serta tujuan yang
ingin dicapai oleh para pelaku senam, senam dikelompokkan menjadi beberapa
yaitu:
1) Senam Sibuyung
Senam sibuyung adalah senam yang diperuntukkan bagi anak-anak, yang
pelaksanaanya didasarkan atas perkembangan jiwa kanak-kanak, khususnya yang
masih taman kanak-kanak, kelas I dan II sekolah dasar.
Pelaksana senam sibuyung yaitu dengan menirukan gerakan hewan,
tumbuh-tumbuhan, dan sebagainya yang dilakukan dengan cara bermain.
2) Senam Irama
Senam yang gerakannya dilakukan berirama. Aip menyebutnya sebagai
perbaduan antara berbagai gerakan dengan irama yang mengiringinya. Iringan
dapat berupa tepukan, ketukan, nyanyian, musik dan sebagainya . kadang
dilakukan tanpa alat dan kadang dilakukan dengan alat. Alat digunakan untuk
meningkatkan taraf kesukaran, keindahan, kevariasian, dan kegairahan
melakukannya, (1990:49)
3) Senam Dasar
Aip Syarifudin mengutarakan bahwa yang dimaksud dengan senam dasar
adalah bentuk-bentuk gerakan yang dilakukan untuk pembentukan tubuh, untuk
membentuk kelentukan, keseimbangan, kekuatan tubuh, (1990).
17
Senam dasar pada umumnya dilakukan untuk : membentuk sikap dan
gerak tubuh, membina dan meningkatkan taraf kesegaran jasman, membantu
usaha penyembuhan. Contoh senam dasar antara lain: Senam Pagi Indonesia
(SPI), Senam Kesegaran Jasmani (SKJ).
4) Senam Ketangkasan/ Senam Artistik
Senam ketangkasan adalah senam yang dalam pelaksanaanya dilakukan
dengan menggunakan keterpaduan koordinasi keterampilan, kekuatan, kecepatan,
ketepatan, kelentukan, keberanian, dan kepercayaan diri.
Senam ketangkasan ini kadang disebut sebagai senam artistik. Disebut
sebagai senam ketangkasan karena gerakan senam ini memberikan latihan
menjadi tangkas dalam bersikap dan bergerak. Disebut sebagai senam artistik
karena senam ini, jika telah mencapai taraf tertentu, rangkaian gerakannya terlihat
indah, cantik, artistik. Senam ketangkasan, senam artistik dapat dikelompokkan
menjadi senam lantai, dan senam dengan perkakas. Senam lantai, senam yang
gerakannya berjumpalitan diatas matras, di atas kasur senam. Senam perkakas,
senam yang gerakannya menggunakan perkakas.
Senam ketangkasan yang biasa diperlombakan dilakukan baik oleh pria
maupun wanita. Senam ketangkasan pria dikelompokkan menjadi enam nomor
yaitu:
a. Senam lantai
b. Gelang-gelang
c. Palang tunggal
d. Palang sejajar
18
e. Kuda lompat
f. Kuda pelana
Sedangkan senam ketangkasan wanita dikelompokkan menjadi empat nomor
yaitu:
a. Senam lantai, senam perkakas
b. Palang bertingkat
c. Balok keseimbangan
d. Kuda lompat (Sumanto dan Sukiyo, 1992:83-84).
2.1.4 Guling Belakang
2.1.4.1 Pengertian Guling Belakang
Guling belakang merupakan salah satu bentuk kegiatan pendidikan
jasmani dari senam yang tergolong dalam bentuk senam ketangkasan atau senam
artistik
Pengertian guling belakang adalah bentuk gerakan mengguling kebelakang
teknik pelaksanaan dimulai dari tengkuk atau kuduk, punggung, pinggang,
panggul bagian belakang, dan yang terakhir kaki (Sumanto dan Sukiyo,1992:101).
Menurut Suyati dkk, guling (roll) belakang berarti menggulung
kebelakang, gerakan roll belakang sama dengan roll depan, yaitu bentuk badan
harus dibulatkan, kaki dilipat lutut tetap melekat di dada, kepala ditundukkan
sampai dagu melekat di dada (1993:4).
19
2.1.4.2 Analisis Gerakan Guling Belakang
1) Jongkok, kedua tangan memeluk lutut, tarik dagu kedada, rebahkan badan
kebelakang dan kembali. Lakukan berulang-ulang.
2) Duduk belunjur, cium lutut. Lakukan berulang-ulang.
3) Duduk belunjur, cium lutut, kedua tangan memegang sekitar pergelangan
kaki, angkat kaki keatas dan kembali. Lakukan berkali-kali.
4) Duduk belunjur, kedua tangan memegang kedua kaki, angkat kaki keatas
terus rebahkan kebelakang lalu kembali. Lakukan berulang-ulang.
5) Telentang, lengan lurus kesamping badan, angkat kaki keatas, jatuhkan kaki
kebelakang kepala. Lakukan berulang-ulang.
6) Duduk belunjur, kedua tangan memegang sekitar pergelangan kaki, angkat
kaki keatas, tangan diletakkan di matras, gerakan kaki kebelakang kepala,
jatuhkan kaki kebelakang kepala, Ketika ujung kaki menyentuh matras
dorongkan tangan pada matras agar lengan lurus, sehingga badan dan kepala
terangkat ke atas, lalu teruskan kesikap jongkok. Lakukan berulang-ulang.
7) Jongkok, telapak tangan menghadap keatas didekat telinga, rebahkan badan
kebelakang, angkat kaki keatas, tangan diletakkan di matras, gerakan kaki
kebelakang kepala, jatuhkan ujung kaki kebelakang kepala, Ketika ujung kaki
menyentuh matras dorongkan tangan pada matras agar lengan lurus, sehingga
badan dan kepala terangkat ke atas, lalu teruskan kesikap jongkok dengan
lengan lurus kedepan. Lakukan berulang-ulang.
20
2.1.4.3 Kesalahan-kesalahan dalam melakukan gerakan guling belakang
Kesalahan-kesalahan yang sering terjadi dalam belajar guling belakang
diantaranya adalah:
1) Dagu tidak ditarik ke dada
2) Pemindahan pinggul tidak cukup kuat
3) Tangan tidak cukup kuat menekan atau mengankat badan dan kepala
(Sumanto dan Sukiyo, 1992:103).
2.1.4.4 Faktor kondisi fisik yang mempengaruhi gerakan guling belakang
Peningkatan kondisi fisik bertujuan agar kemampuan fisik meningkat ke
kondisi puncak dan berguna untuk melakukan aktivitas olahraga dalam mencapai
prestasi maksimal. Pembinaan kondisi fisik merupakan sasaran latihan, dimana
satu aspek tidak dapat ditinggalkan dalam program latihan yang
berkesinambungan (Suharno, 1986:35).
Kondisi fisik seseorang akan sangat mempengaruhi bahkan menentukan
gerak penampilannya, karena dengan kondisi fisik yang baik maka akan
berpengaruh terhadap fungsi dan system organisme tubuh (Rusli Lutan dkk,
2000:60).
Beberapa faktor kondisi fisik yang mempengaruhi pelaksanaan guling
belakang yaitu:
1) Keseimbangan (balance)
Keseimbangan ialah kemampuan seseorang untuk mempertahankan
keseimbangan badan dalam berbagai keadaan agar tetap seimbang (Suharno,
1986:59).
21
2) Kekuatan (strength)
Kekuatan ialah kemampuan dari otot untuk dapat mengatasi tahanan atau
beban dalam menjalankan aktivitas (Suharno, 1986:36).
3) Kelentukan (Flexibility)
Kelentukan adalah kemampuan untuk melakukan gerakan persendian melalui
jangkauan gerak yang luas (Rusli Lutan, 1999:75).
Sedangkan menurut Suharno kelentukan ialah suatu kemampuan dari
seseorang dalam melaksanakan gerakan dengan amplitudo yang luas
(1986:49).
4) Koordinasi (Coordination)
Koordinasi adalah kemampuan untuk melakukan gerakan dengan berbagai
tingkat kesukaran dengan cepat dan efisien dan penuh ketepatan (Rusli Lutan,
1999:77).
Menurut Suharno koordinasi ialah kemampuan seseorang untuk merangkai
beberapa gerakan untuk menjadi satu gerakan yang selaras sesuai dengan
tujuannya (1986:56).
5) Daya
Daya adalah kombinasi dari kecepatan dan kekuatan. Daya adalah
kemampuan menggunakan kekuatan pada suatu waktu dengan cepat (Sigit
Muryono, 2001:104).
2.1.5 Mengajar Guling Belakang Bulat
Sumanto dan Sukiyo mengungkapkan bahwa analisis gerakan guling
belakang bulat sebagai berikut:
22
1) Jongkok, tekuk kedua siku tangan menghadap ke atas di dekat telinga , dagu
dan lutut tarik ke dada.
2) & (3) Gulingkan badan ke belakang hingga bahu menyentuh matras, lutut dan
dagu tetap mendekat dada, telapak tangan tetap didekat telinga.
4) Bahu menyentuh matras, kedua telapak tangan menyentuh matras, gerakan
kaki untuk dijatuhkan kebelakang kepala.
5) Jatuhkan ujung kaki ke belakang kepala.
6) Dorong lengan ke atas.
7) Jongkok dengan lengan lurus kebelakang (1992:101-102).
Gambar 1
Guling Belakang bulat
(Sumanto dan Sukiyo, 1992:102)
Gerakan guling belakang bulat memiliki kelebihan sebagai berikut:
1) Siswa yang lemah fisik dapat melakukan guling belakang lurus karena posisi
bulat bertumpu pada teknik dan kecepatan putar.
Gerakan guling belakang bulat memiliki kekurangan sebagai berikut:
23
1) Otot pada bagian belakang tidak terbiasa dengan latihan kekuatan baik pada
punggung maupun lutut.
2) Punggung kurang bulat sehingga kaki tidak ditekuk pada saat mengguling
(Wawancara dengan pakar senam Bambang Priyono, tanggal 20 Desember
2010)
2.1.6 Mengajar Guling Belakang Lurus
Sumanto dan Sukiyo mengungkapkan bahwa analisis gerakan guling
belakang lurus sebagai berikut
1) Duduk belunjur, dagu menyentuh dada, kedua tangan disamping telinga,
telapak tangan menghadap ke atas.
2) & (3) Rebahkan badan ke belakang telapak tangan menyentuh matras, dengan
posisi kaki bersudut sebagai ketika duduk belunjur.
4) Gerakan kaki untuk menyetuh matras di belakang kepala.
5) & (6) tolakkan tangan ke atas kepala dan badan diangkat.
7) Jongkok, lengan lurus ke depan (1992:102-103).
Gambar 2
Guling Belakang lurus (Sumanto dan Sukiyo, 1992:102)
24
Gerakan guling belakang lurus memiliki kelebihan sebagai berikut:
1) Siswa terbiasa dengan posisi lurus akan melatihkan kekuatan pada punggung
dan lutut serta membiasakan diri pada teknik guling yang sebagaimana
dipersyaratkan pada teknik Persani.
Gerakan guling belakang lurus memiliki kekurangan sebagai berikut:
1) Pada siswa yang lemah otot punggung dan lutut sulit untuk melakukan teknik
guling belakang lurus.
2) Lemparan kaki tidak dilanjutkan sehingga tidak punya cukup dorongan untuk
mengangkat badan kebelakang (Wawancara dengan pakar senam Bambang
Priyono, tanggal 20 Desember 2010).
2.1.7 Teknik Bantuan Guling Belakang
1) Bantuan pada dasarnya diberikan:
a. Pada beberapa kali pelaksanaan, disaat diperkenalkan bentuk latihan
guling.
b. Pada anak-anak yang perlu mendapatkan bantuan , disebabkan kekurangan
pada anak itu sendiri, misalnya:
1. Rasa takut/malu
2. Otot leher yang kurang kuat
3. Kurang koordinasi
4. Gerak yang lamban
5. Bentuk badan terlalu gemuk (Imam Soejoedi, 1978:42-43).
25
2) Dalam bentuk mengguling ini, bantuan yang utama harus dijalankan adalah
menyelamatkan benturan belakang kepala atau leher pada dasar/alas yang
terlalu keras. Pemberian bantuan tersebut harus dilakukan dengan tangkas dan
tepat.
a. Latihan 1-2, menopang dan mendorong pinggang kearah guling
(kebelakang), dan membawanya kearah guling.
Gambar 3
Teknik bantuan guling belakang, Latihan 1-2 (Imam Soejoedi, 1978:49)
b. Latihan 3, dengan mengangkat panggul anak dan membawanya kearah
guling.
26
Gambar 4
Teknik bantuan guling belakang, Latihan 3 (Imam Soejoedi, 1978:50)
2.1.8 Metodik Mengajar Senam
Sistem mengajar senam di Indonesia didasarkan pada system STO
Bandung (Penyusunan modifikasi STO Bandung). Sistem Bandung adalah sistem
yang secara prinsip mengikuti system Austria, namun disesuaikan dengan
kebutuhan bangsa Indonesia.
Sistem senam Austria dikembangkan Gaulhofer dan Streicher, Yang
dibagi menjadi 4 (empat) golongan, yaitu:
1) Latihan normalisasi atau pemulihan.
2) Latihan pembentukan.
3) Latihan pengembangn prestasi.
4) Latihan seni gerak (Agus Mahendra, 2000:7).
Menurut Gaulhofer dan Streicher, sistematika tersebut dituangkan kedalam
susunan pelajaran latihan jasmani pada umumnya dengan urutan sebagai berikut:
27
1) Bagian A (Bagian Pendahuluan).
2) Bagian B (Bagian Inti).
3) Bagian C (Bagian Akhir) (Sumanto dan Sukiyo, 1992:196).
Adapun pembagian lebih terperinci kedalam susunan jalannya pelajaran
senam sebagai berikut:
1) Bagian pendahuluan atau pemanasan.
2) Bagian Inti.
1) Latihan pembentukan.
2) Latihan keseimbangan.
3) Latihan kekuatan dan ketangkasan.
4) Latihan berjalan dan berlari.
5) Latihan melompat dan meloncat.
3) Bagian akhir atau penenangan (Agus Mahendra,2000:7).
2.2 Hipotesis
Hipotesis adalah suatu jawaban yang bersifat sementara terhadap
permasalahan penelitian, sampai terbukti melalui data yang terkumpul (Suharsimi
Arikunto, 2006:71).
Sedangkan Margono menyatakan bahwa hipotesis adalah kesimpulan
sementara atau tentatif tentang hubungan antara dua variabel atau lebih
(2005:134).
28
2.2.1 Hipotesis Alternatif
1) Ada perbedaan yang berarti antara pendekatan mengajar guling belakang bulat
dan lurus.
2) Pendekatan mengajar guling belakang lurus lebih baik dibandingkan dengan
pendekatan mengajar guling belakang bulat.
2.2.2 Hipotesis Nihil
1) Tidak ada perbedaan yang berarti antara pendekatan mengajar guling belakang
bulat dan lurus.
2) Pendekatan mengajar guling belakang bulat sama baik dengan pendekatan
mengajar guling belakang lurus.
29
BAB III
METODE PENELITIAN
Metode penelitian merupakan syarat mutlak dalam suatu penelitian.
Tergantung pada metodenya. Maka penggunaan metode penelitian dalam suatu
penelitian ilmiah harus tepat dan mengarah pada tujuan. Dalam metode ini
menggunakan metode eksperimen, metode eksperimen menggunakan dan
memberikan suatu gejala yang disebut dengan perlakuan. Menurut Sutrisno Hadi
bahwa metode eksperimen merupakan salah satu metode yang tepat untuk
meneliti hubungan sebab akibat (2004:465).
3.1 Desain atau Pola Penelitian
Desain atau pola yang digunakan dalam penelitian ini adalah Matched
Subject Design atau pola M-S, dengan pengertian : “Matched Subject Design,
yaitu eksperimen yang menggunakan dua kelompok yang sudah disamakan subjek
demi subjek sebelum diberikan perlakuan. Adapun yang disamakan adalah satu
variabel atau lebih yang telah diketahui mempunyai pengaruh terhadap hasil
eksperimen yaitu variabel di luar variabel atau faktor yang dieksperimenkan
(Sutrisno Hadi, 2004:511).
Guna menyamakan atau menyeimbangkan kedua kelompok tersebut
dengan cara subject matching ordinal pairing yaitu subjek yang hasilnya sama
atau hampir sama dengan tes awal kemudian dipasangkan dengan rumus AB BA,
sehingga didapat dua kelompok yaitu kelompok A dan kelompok B yang
memiliki tingkat kemampuan seimbang. Selanjutnya kedua kelompok yang
memiliki tingkat kemampuan yang seimbang tersebut di undi dengan bertujuan
30
memberikan kesempatan yang sama pada kedua kelompok untuk menjadi
kelompok eksperimen 1 maupun kelompok eksperimen 2, sehingga subjektifitas
dari peneliti tidak akan masuk di dalamnya. Lebih jelasnya berikut ini disajikan
gambar desain dalam penelitian ini.
1 1 1 32 2 2 4
Keterangan :
E1 : Kelompok eksperimen 1
E2 : Kelompok eksperimen 2
O1 dan O2 : Pre test kselompok eksperimen 1 dan eksperimen 2
X1 : Perlakuan pada kelompok eksperimen 1
X2 : Perlakuan pada kelompok eksperimen 2
O3dan O4 : Tes akhir kelompok eksperimen 1 dan eksperimen 2
3.2 Variabel Penelitian
Menurut Suharsimi Arikunto variabel adalah objek penelitian, atau apa
yang menjadi titik perhatian suatu penelitian (2006:118).
Sedangkan menurut Margono variabel adalah pengelompokan yang logis
dari dua atribut atau lebih (2005:133).
3.2.1 Variabel Bebas
Variabel bebas adalah variabel yang mempengaruhi atau variabel
penyebab atau independent variable (X).Dalam penelitian ini ada dua variabel
bebas yaitu :
1) Latihan teknik guling belakang bulat
2) Latihan teknik guling belakang lurus
31
3.2.2 Variabel terikat
Variabel terikat disebut juga variabel tergantung atau variabel akibat atau
dependent variable (Y). Variabel terikat dalam penelitian ini adalah penilaian
guling belakang.
3.3 Populasi dan Sampel Penelitian
3.3.1 Populasi
Menurut Suharsimi Arikunto Populasi adalah keseluruhan subyek
penelitian (2006:130).
Sedangkan Margono menyatakan bahwa populasi adalah seluruh data yang
menjadi perhatian dalam suatu ruang lingkup dan waktu yang ditentukan
(2005:118).
Dalam penelitian ini populasi yang digunakan adalah siswa kelas X di
SMA Kartika III-1 Banyubiru sebanyak 67 siswa putra.
3.3.2 Sampel
Menurut Suharsimi Arikunto sampel adalah sebagian atau wakil populasi
yang diteliti (2006:131).
Sedangkan Margono menyatakan bahwa sampel adalah sebagai bagian
dari populasi sebagai contoh yang diambil dengan menggunakan cara tertentu
(2005:121).
Sampel yang digunakan pada penelitian ini sebanyak 30 siswa putra.
Teknik yang digunakan dalam pengambilan sampel adalah teknik random
sampling atau sampel acak. Sampel acak dilakukan dengan cara mencampur
32
subyek-subyek didalam populasi sehingga semua subyek dianggap sama
(Suharsimi Arikunto, 2006:134).
Pengambilan sampel dilakukan dengan mempertimbangkan kemampuan
peneliti dilihat dari waktu, tenaga dan dana, sempit luasnya wilayah pengamatan
dari setiap subyek, besar kecilnya resiko yang ditanggung oleh peneliti dan
ketersediaan sarana dan prasarana.
3.4 Metode Pengumpulan Data
Metode pengumpulan data juga merupakan faktor yang penting dalam
penelitian, karena berhubungan langsung dengan data yang diperoleh. Data yang
sesuai dengan kebutuhan dalam penelitian diperoleh dengan metode eksperimen.
Metode eksperimen merupakan salah satu metode yang paling tepat untuk
menyelidiki hubungan sebab-akibat. Metode eksperimen menggunakan dan
memberikan suatu gejala yang disebut dengan perlakuan. Surisno Hadi
menyatakan bahwa metode eksperimen merupakan salah satu metode yang paling
tepat untuk meneliti hubungan sebab akibat (2004:465).
Berdasarkan uraian tersebut diatas, penggunaan metode eksperimen adalah
kegiatan percobaan yang meliputi tes pendahuluan, pelajaran inti, dan ditutup
dengan tes akhir untuk menguji kebenarannya.
Jelas bahwa penelitian ini cocok dengan menggunakan metode eksperimen
dengan pola matching by subject design yang disebut pola M.S.Menurut Sutrisno
Hadi matching by subject sudah tentu sekaligus berarti juga group matching
karena hakikat subject matching adalah sedemikian rupa sehingga pemisahan
pasangan – pasangan subyek masing-masing ke group eksperimen dan ke group
33
control secara otomatis akan menyeimbangkan kedua group itu (Sutrisno Hadi,
2004:511-512).
Adanya kelompok-kelompok tersebut penting untuk mendapatkan
kesimpulan dari penelitian secara benar. Sampel dalam penelitian ini dibagi dua
kelompok bedasarkan hasil tes awal pre eksperimen tes. Pembagian dua kelompok
ini diperoleh dari hasil matching test awal atau pre eksperimen tes dengan cara
subyek matching ordinal pairing yaitu anak coba yang tingkat kemampuan awal
melakukan guling belakang setingkat dipasangkan. Kemudian anggota-anggota
tiap pasang dipisah ke kelompok eksperimen 1 dan kelompok eksperimen 2 jadi
kedua kelompok tersebut berangkat dari titik tolak yang sama (Sutrisno Hadi,
2004:512).
Secara keseluruhan prosedur yang dilakukan dalam penelitian eksperimen
ini dapat dibagi menjadi empat tahapan, yaitu : 1) persiapan penelitian, 2) Pre test
(tes awal), 3) Treatment atau pemberian perlakuan, 4) tes akhir.
3.4.1 Tahap persiapan
Hal yang perlu dipersiapkan dalam penelitian ini adalah usaha dalam
menyiapakan subjek, penentuan tempat dan waktu penelitian, persiapan alat dan
perlengkapan penelitian, persiapan petugas pembantu penelitian.
3.4.2 Pre test (tes awal)
Pelaksanaan tes awal dimaksudkan untuk mengukur kemampuan sampel
dalam melakukan gerakan guling belakang. Pelaksanaan pre test (tes awal) juga
sebagai dasar dalam pembagian kelompok menggunakan pola AB BA.
34
Pengambilan nilai dalam pre test penelitian ini dibagi menjadi 3 bagian yaitu
sikap awal, inti/gerakan guling belakang dan sikap akhir.
Adapun langkah-langkah tes awal adalah sebagai berikut : Setiap anak
coba dipanggil satu persatu menurut daftar nama yang telah disusun dari nomor 1
sampai 30, kemudian anak coba melakukan gerakan guling belakang sebanyak 2
kali sesuai ketentuan yang telah dijelaskan sebelumnya.
3.4.3 Treatment atau pemberian perlakuan
Setelah tes awal selesai dilakukan, maka anak coba dipisahkan ke dalam 2
kelompok yaitu kelompok eksperimen 1 dan kelompok eksperimen 2, pemisahan
2 kelompok tersebut menggunakan cara subject matching ordinal pairing yaitu
memisahkan dua kelompok yang memiliki kemampuan seimbang. Setelah didapat
dua kelompok yang mempunyai tingkat kemampuan sama dilakukan tos atau
pengundian menggunakan koin. Hasilnya kelompok eksperimen 1 memperoleh
latihan menggunakan guling belakang lurus dan kelompok eksperimen 2 diberi
latihan guling belakang bulat.
Pada prinsipnya bentuk-bentuk latihan dalam penelitian ini adalah untuk
meningkatkan kemampuan dalam melakukan gerakan guling belakang. Pemberian
perlakuan dalam penelitian ini sebanyak 12 kali pertemuan dalam kurun waktu 1
bulan dengan Frekuensi 3 kali dalam seminggu..
Pemberian latihan makin lama makin meningkat dengan penambahan
porsi latihan meningkat setiap minggu . Minggu pertama sampel diberi
pemanasan inti yang menunjang gerakan guling belakang lurus/bulat. Minggu ke-
2 latihan guling belakang lurus/bulat sebanyak 12 set, tiap-tiap set 3 repetisi (36 X
35
sampel melakukan latihan guling belakang ). Minggu ke-3 12 set, dengan latihan
tiap repetisi sebanyak 5 repetisi (65 X). Minggu ke-4 12 set , dengan latihan tiap
set sebanyak 7 repetisi (84 X). Dalam pelaksanaan treatment jumlah atau porsi
latihan guling belakang lurus dan bulat tiap sampel sama.
Pemberian latihan ini sesuai dengan pendapat Tohar yaitu : training
sebagai suatu proses kerja harus dilakukan secara sistematis, berulang-ulang,
berkesinambungan, dan makin lama jumlah beban yang diberikan makin
bertambah (1992:155).
3.4.4 Tes akhir
Setelah anak coba melakukan latihan selama 12 kali pertemuan, maka
diadakan tes akhir. Prosedur pengambilan nilai sama seperti tes awal yaitu
melakukan gerakan guling belakang, penilaian ini diambil dengan anak coba
melakukan praktik guling belakang dengan baik dan benar. Anak coba diberikan
keleluasan menggunakan teknik guling belakang lurus atau teknik guling belakang
bulat. Nilai sampel didapat dengan mengambil nilai terbaik dari 2 kali tes yang
dilakukan. Kemudian nilai terbaik dari 2 penilai dirata-rata.
Tes ini bertujuan untuk memperoleh data akhir sebagai hasil dari
penelitian, sehingga dapat diketahui perbedaan hasil yang dicapai setelah
melakuakan latihan selama 12 kali. Dari hasil tes akhir ini dapat diketahui
peningkatan keterampilan anak coba dalam melakukan gerakan guling belakang
lurus untuk kelompok eksperimen 1 dan gerakan guling belakang bulat untuk
kelompok eksperimen 2.
36
3.5 Instrumen Penelitian
3.5.1 Persiapan alat dan perlengkapan penelitian dan tes
35.1.1 Persiapan alat penelitian
1) Matras
2) Peluit
3) Jam
4) Jadwal dan program pengajaran
3.5.1.2 Perlengkapan tes
1) Pedoman penilaian
2) Blangko penilaian
3) Meja dan kursi
4) Lapangan tempat tes
3.5.2 Instrumen Tes
Validitas logis adalah suatu ukuran yang menunjukkan kesahihan suatu
instrumen. Suatu instrumen dikatakan sahih atau valid apabila mampu mengukur
apa yang dapat diungkap data dari variabel yang diteliti secara tepat. Dikatakan
validitas logis karena validitas ini diperoleh dengan suatu usaha yang hati-hati
melalui cara-cara yang benar sehingga menurut logika akan dicapai suatu tingkat
validitas yang dikihendaki ( Suharsimi Arikunto, 2006:169).
3.5.2.1 Instrumen perlakuan
Instrumen perlakuan berupa program pengajaran dan satuan pelajaran
metode mengajar guling belakang bulat dan lurus.
37
3.5.2.2 Instrumen tes gerakan guling belakang
Sistem penilaian gerakan guling belakang yang dianut adalah nilai dasar
serta pemberian nilai hukuman kesalahan gerakan yang dilakukan siswa. Poin
setiap gerakan yang dilakukan anak coba yaitu 1,0, sehingga nilai total akhir yang
didapat anak coba adalah 10. Kemudian nilai terbaik dari masing-masing penilai
atau wasit dijumlahkan kemudian di rata-rata.
3.5.2.2.1 Sikap awalan
Sikap awal berdiri tegak, jongkok atau duduk belujur, tekuk kedua siku
tangan menghadap keatas disamping telinga dan dagu dan lutut ditarik kedada.
Gambar 5
Sikap awalan guling belakang bulat
(Agus Mukholid, 2007:48)
Gambar 6
Sikap awalan guling belakang lurus
(Imam Soejoedi, 1978:53)
38
3.5.2.2.2 Gerakan inti guling belakang
Gulingkan badan kebelakang hingga bahu menyentuh matras,lutut dan dagu
tetap mendekat dada, telapak tangan tetap didekat telinga, kedua telapak tangan
menyentuh matras, gerakan kaki untuk dijatuhkan kebelakang kepala
(ditekuk/lurus),
Gambar 7
Inti gerakan guling belakang bulat (Sumanto dan Sukiyo, 1992:102)
Gambar 8 Inti gerakan guling belakang lurus
(Sumanto dan Sukiyo, 1992:102)
39
3.5.2.2.3 Sikap akhir (pendaratan)
Tolakan tangan keatas kepala dan badan diangkat, jongkok dengan lengan
lurus kedepan, pandangan lurus kedepan.
Gambar 9
Sikap akhir guling belakang bulat (Sumanto dan Sukiyo, 1992:102)
Gambar 10
Sikap akhiran guling belakang lurus (Sumanto dan Sukiyo, 1992:102) Kesalahan-kesalahan dalam pelaksanaan gerakan guling belakang, nilai
dipotong sesuai klasifikasi kesalahan dalam melaksankan guling belakang,
sebagai berikut:
40
1) Sikap awalan potongan nilai
a. Pada saat awalan posisi berdiri badan kurang tegak 0,3
b. Pada saat awalan posisi tangan tidak disamping badan 0,3
c. Pada saat menjatuhkan badan tangan tidak menyentuh matras 0,3
2) Gerakan guling belakang
a. Pada saat mengguling dagu tidak menyentuh dada 0,3
b. Pada saat menggguling telapak tangan jauh dari telinga 0,3
3) Sikap akhir
a. Tangan tidak menolak pada saat mengangkat badan 0,3
b. Sikap akhir tidak jongkok 0,3
c. Lengan tidak lurus kedepan 0,3
d. Pandangan tidak lurus kedepan 0,3
e. Sikap akhir tidak sempurna 0,3
Keterangan:
Untuk melakukan tes awal dan akhir yang berupa gerakan guling belakang
diatas, masing-masing sampel melakukan 2X (dua kali).
3.6 Faktor-faktor yang mempengaruhi penelitian
Meskipun dalam penelitian ini telah diusahakan untuk menghindari adanya
kesalahan-kesalahan dalam kaitannya dengan pengambilan data selama
pelaksanaan penelitian, namun ada beberapa faktor yang dapat mempengaruhi dan
ada usaha untuk menghindarinya,
1) Faktor Kesungguhan
41
Kesungguhan dalam mengikuti pelajaran dapat mempengaruhi hasil
belajar yang dicapai sampel.
2) Faktor kegiatan sampel di luar penelitian
Faktor sampel di luar penelitian sulit untuk diawasi. Untuk mengurangi
penngaruh faktor tersebut diusahakan memberi pengertian kepada sampel agar
tidak melakukan kegiatan yang sama diluar penelitian. Hal tersebut nermanfaat
bagi sampel agar tidak memperoleh metode yang berbeda.
3) Faktor Kemampuan sampel
Setiap sampel mempunyai daya serap atau kemampuan untuk memahami
materi dan melakukan gerak yang berbeda-beda. Untuk mencegah pengaruh
faktor ini adalah dengan memberi koreksi secara klasikal atau individual.
4) Faktor Alat
Faktor alat bantu dalam penelitian ini juga mempengaruhi keberhasilan
belajar. Alat yang digunakan diusahakan selengkap mungkin dan disiapkan
sebelum penelitian dilakukan. Hal ini berguna agar penelitian berjalan dengan
lacar.
5) Faktor Pemberi Materi
Berhasil tidaknya suatu hasil belajar juga dipengaruhi oleh pemberi materi
pelajaran. Agar sampel mampu menyerap materi yang diberikan diusahakan
materi diberikan tahap demi tahap dan selalu didemonstrasikan agar sampel
mampu memperagakan seperti yang dicontohkan
6) Faktor kebosanan
42
Agar sampel tidak merasakan kebosanan dalam penelitian maka setiap
pemanasan diberi variasi permainan.
7) Faktor Psikologis
Faktor ini juga sering mempengaruhi sampel, yaitu rasa takut dan ragu-
ragu. Penjelasan penanaman keberanian perlu diberikan agar sampel percaya diri
agar perasaan takut yang ada pada diri sampel hilang.
3.7 Pelaksanaan Penelitian
Sebelum memulai dengan pengambilan data beberapa hal yang perlu
diperhatikan yaitu mengenai langkah - langkah yang harus ditempuh supaya tidak
terjadi kesalahan. Dalam penelitian langkah tersebut adalah :
3.7.1 Penentuan Sampel
Cara mendapatakan subyek penelitian dengan mengadakan observasi
lapangan, yaitu dengan melihat langsung proses pembelajaran penjasorkes dan
mengetahui karkteristik siswa dan meminta ijin untuk mengadakan penelitian
sepengetahuan dekan Fakultas Ilmu Keolahragaan Universitas Negeri Semarang.
Dalam hal ini Kepala SMA Kartika III-1 Banyubiru mengijinkan penulis
mengadakan penelitian dengan sampel siswa putra kelas X SMA Kartika III-1
Banyubiru. Setelah mendapat ijin peneliti mengumpulkan siswa dan memilih
siswa dan mengkonsultasikan kepada dosen pembimbing tentang pelaksanaan tes
awal, program latihan dan tes akhir.
43
3.7.2 Teknik Pengambilan Sampel
Teknik yang digunakan dalam pengambilan sampel adalah teknik random
sampling atau sempel acak yaitu dengan cara mengambil atau memilih secara
acak dari seluruh siswa putra kelas X SMA Kartika III-1 Banyubiru.
3.7.3 Obyek Penelitian
Obyek penelitian dalam penelitian ini adalah siswa putra kelas X SMA
Kartika III-1 berjumlah 30 siswa.
3.7.4 Waktu dan tempat Penelitian
Waktu penelitian ini terbagi menjadi 3 yaitu:
1) Pre test dilakukan pada hari senin tanggal 9 Agustus 2010 pukul 12.00-13.00
WIB.
2) Treatment atau pemberian perlakuan dilakukan sebanyak 12 kali pertemuan
dalam rentan waktu 1 bulan, dengan frekuensi 3 kali dalam seminggu.
Treatment dilakukan setelah sampel pulang sekolah pukul 14.00-15.00 WIB.
Dari tanggal 26 Oktober 2010 sampai dengan 20 November 2010.
3) Tes akhir dilakukan pada hari selasa 23 November 2010 pukul 14.00-15.30
WIB.
Tempat penelitian dilakukan di halaman kelas, lapangan upacara atau
gedung serbaguna SMA Kartika III-1 Banyubiru.
3.7.5 Pembantu Penelitian
Untuk memperlancar pelaksanaan tes peneliti menyiapkan beberapa tenaga
pembantu. Adapaun pembantu dalam pelaksanaan tes kesegaran jasmani ini
44
peneliti meminta bantuan kepada mahasiswa FIK UNNES dan teman dekat
peneliti yang dianggap mampu.
Pembagian tugas pembantu penelitian terdiri dari:
1. Konsultan
2. Pencatat nilai
3. Pembantu umum
4. Dokumentasi
3.8 Teknik Analisis Data
Analisis data terhadap eksperimen yang didasarkan pada subject matching
menggunakan t-test pada correlated samples. Dengan demikian untuk pengetesan
signifikasi menggunakan t-test dengan rumus pendek (short metode). Rumus ini
banyak digunakan dalam penelitian eksperimen karena efektif dan efisien. Untuk
memasukkan data kedalam rumus, sebagai berikut :
Berdasarkan data yang diperoleh dari tes, selanjutnya akan di analisis
dengan menggunakan rumus statistic berupa t-test.
Sutrisno Hadi menjelaskan bahwa analisis terhadap hasil-hasil eksperimen
yang didasarkan atas subject matching selalu menggunakan t-test pada correlated
samples (2004:276).
Sebelum dilakukan analisis menggunakan t-test, terlebih dulu perlu
dilakukan uji prasyarat dari menggunaan rumus t-test tersebut, yaitu uji normalitas
data dan uji homogenitas data, sebab jika tidak normal atau homogeny maka tidak
dapat dilakukan analisis data menggunakan rumus t-test.
45
3.8.1 Uji Normalitas Data
Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah variabel terikat dan
variabel bebas keduanya mempunyai distribusi normal ataukah tidak. Normalitas
data dapat dilihat dari grafik normal probability plot yang membandingkan
distribusi kumulatif dari data sesungguhnya dengan distribusi kumulatif data
normal. Distribusi normal akan membentuk satu garis lurus diagonal, dan ploting
data akan dibandingkan dengan garis diagonal. Jika distribusi data adalah normal,
maka garis yang menggambarkan data sesungguhnya akan mengikuti garis
diagonalnya (Ghozali, 2001:74). Dalam penelitian ini, pengujian normalitas data
menggunakan bantuan program SPSS.
3.8.2 Uji Homogenitas
Uji homogenitas ini bertujuan untuk mengetahui apakah data kondisi awal berupa
nilai ulangan harian homogen atau tidak. Untuk uji ini antara lain :
=
Hasil perhitungan tersebut kemudian dibandingkan dengan nilai F tabel.
Kriterianya, apabila F Hitung < F Tabel, dengan taraf kesalahan 5℅ dengan dk =
(nb-1) : (nk-1), maka data tersebut homogeny (Sudjana, 1996:242).
3.8.3 Uji t
Rumus t-test yang digunakan dalam penelitian ini adalah rumus pendek.
Sutrisno Hadi berpendapat analisis terhadap hasil eksperimen yang didasarkan
atas Subject Matching selalu menggunakan rumus t-test pada correlated samples.
Untuk menyelesaikan ini, ada dua rumus yang tersedia. Kedua rumus itu adalah
rumus panjang (Long method) dan rumus pendek (Short method). Penggunaan
46
rumus panjang maupun pendek akan memperoleh hasil yang sama (di dapat nilai t
yang sama), maka penulis memilih rumus pendek untuk mengolah data, sebab
lebih efisien penggunaannya (2004:486).
Untuk menjabarkan data hasil tes akhir ke dalam rumus diperlukan tabel
persiapan seperti berikut :
Tabel 2
Persiapan Perhitungan Statistik dengan Pola M-S
No Pasangan Subjek Xe1 Xe2 D
(Xe1-Xe2)
d
(D-DM)
2
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)
N Jumlah ∑Xk ∑Xe ∑D ∑d ∑ 2
Keterangan :
Xe1 : Nilai kelompok eksperimen 1
Xe2 : Nilai kelompok eksperimen 2
∑D : Jumlah perbedaan dari tiap-tiap pasangan yang diperoleh dari selisih
kelompok eksperimen 1 dengan kelompok eksperimen 2.
∑d : Perbedaan masing-masing pasangan yang diperoleh dari selisih D
(deviasi) dengan MD (mean deviasi).
∑ 2 : Kuadrat dari perbedaan masing-masing pasangan
Langkah-langkah Pengerjaan Tabel Statistik
47
1) Tiap-tiap pasangan dari kelompok dimasukkan dalam kolom 2 sesuai dengan
nomor urut.
2) Nilai tes akhir dari kelompok eksperimen 1 dimasukkan dalam kolom Xe1
3) Nilai tes akhir dari kelompok eksperimen 2 dimasukkan dalam kolom Xe2
4) Untuk mengisi kolom D berasal dari nilai kelompok control dikurangi nilai
kelompok eksperimen atau Xe1-Xe2
5) Untuk mengisi kolom d berasal dari nilai D-MD, dan MD diperoleh dari :
= ∑D
Harus dicek sigma ∑D = ∑(Xe1-Xe2) dan d = 0,0
6) Kemudian setiap kolom dicari jumlahnya dan dalam rekapitulasi nilai-nilai
MD, ∑ 2, dan N.
Dalam penelitian ini analisis data yang akan digunakan t-test, yaitu
mencari pengaruh dari dua latihan dalam pola M-S (matching by subject)
dengan taraf signifikansi 5℅ rumusnya adalah :
= ∑( − 1)
Keterangan :
MD : Mean dari perbedaan (Mean Differences)
d : Deviasi individual dari MD
N : Jumlah subyek
d.b : Ditentukan dengan N-1 (Sutrisno Hadi, 2004:486)
48
Dalam penelitian ini kemungkinan-kemungkinan hasil yang diperoleh
adalah sebagai berikut : 1) Apabila nilai t hitung > t table, maka hipotesis nihil
ditolak, 2) Apabila nilai t hitung < t table, maka hipotesis nihil diterima.
50
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil Penelitian
4.1.1 Deskripsi Data Hasil Penelitian
Hasil deskripsi variabel data pendekatan mengajar guling belakang bulat
dan lurus terhadap hasil belajar guling belakang siswa putra kelas X SMA Kartika
III-1 Banyubiru Kabupaten Semarang ditunjukkan pada tabel berikut.
Tabel 3
Deskripsi Statistik Data
N Minimum Maximum Mean
Std. Deviation
Tes sebelum Guling Belakang Lurus
15 3.80 5.40 4.4567 .49131
Tes sesudah Guling Belakang Lurus
15 6.68 9.88 8.6360 .88490
Tes sebelum Guling Belakang Bulat
15 3.75 5.15 4.3967 .45256
Tes sesudah Guling Belakang Bulat
15 6.40 9.43 8.1467 1.01134
Valid N (listwise) 15
Seperti dalam tabel 3 di atas, terlihat bahwa rata-rata sebelum mengajar
guling belakang lurus adalah 4,4567 dengan mengajar guling belakang lurus
tertinggi 5,4 dan terendah 3,8. Rata-rata setelah mengajar guling belakang lurus
sebesar 8,6360 dengan hasil tertinggi 9,88 dan terendah 6,68. Rata-rata sebelum
51
mengajar guling belakang bulat sebesar 4,3967 dengan data tertinggi sebesar 5,15
dan terendah 3,75. Rata-rata setelah mengajar guling belakang bulat sebesar
8,1467 dengan hasil tertinggi 9,43 dan terendah 6,4.
4.1.2 Uji Prasyarat Data
4.1.2.1 Uji Normalitas Data
Untuk menguji normalitas data digunakan analisis kolmogorof smirnov, yang
perhitungannya menggunakan program SPSS. Apabila hasil perhitungan diperoleh
probabilitas (p) lebih besar daripada taraf kesalahan (0.05), maka dapat
disimpulkan bahwa data berdistribusi normal. Hasil uji normalitas tersebut dapat
dilihat pada tabel 2 berikut ini :
Tabel 4
Uji Normalitas Data One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Tes sebelum Guling
Belakang Lurus
Tes sesudah Guling
Belakang Lurus
Tes sebelum Guling
Belakang Bulat
Tes sesudah Guling
Belakang Bulat
N 15 15 15 15Normal Parametersa Mean 4.4567 8.6360 4.3967 8.1467
Std. Deviation .49131 .88490 .45256 1.01134
Most Extreme Differences
Absolute .129 .198 .111 .134Positive .129 .101 .111 .127Negative -.091 -.198 -.108 -.134
Kolmogorov-Smirnov Z .501 .767 .432 .521Asymp. Sig. (2-tailed) .963 .599 .992 .949a. Test distribution is Normal.
Seperti dalam tabel 4 di atas, diperoleh nilai kolmogorof smirnov untuk
data sebelum mengajar guling belakang lurus sebesar 0,501 dengan probabilitas
(0,963) > 0,05, yang berarti bahwa data tersebut berdistribusi normal. Untuk data
setelah mengajar guling belakang lurus diperoleh nilai kolmogorof smirnov
52
sebesar 0,767 dengan probabilitas (0,599) > 0,05, yang berarti data tersebut
berdistribusi normal. Besarnya nilai kolmogorof smirnov untuk data sebelum
mengajar guling belakang bulat 0,432 dengan probabilitas (0,992) > 0,05, yang
berarti data tersebut berdistribusi normal. Untuk data diperoleh nilai kolmogorof
smirnov setelah mengajar guling belakang bulat sebesar 0,521 dengan probabilitas
(0,949) > 0,05, yang berarti data tersebut juga berdistribusi normal.
Berdasarkan analisis tersebut menunjukkan bahwa keempat data tersebut
berdistribusi normal, maka dapat digunakan statistik parametrik untuk pengujian
hipotesis selanjutnya.
4.1.2.2 Uji Homogenitas
Prasyarat berikutnya untuk memenuhi analisis yaitu melakukan uji
homogenitas varians data. Uji Homogenitas bertujuan untuk menguji apakah
kelompok sampel mempunyai variansi yang sama. Adapun hasil uji homogenitas
penelitian menggunakan uji F seperti tercantum pada Tabel berikut ini.
Tabel 5
Test of Homogeneity of Variances
Levene Statistic df1 df2 Sig.
Guling Belakang Lurus 2.385 1 28 .134
Guling Belakang Bulat 3.364 1 28 .077
Berdasarkan dari tabel diatas terlihat hasil lavene’s statistic mengajar
guling belakang lurus sebesar 2,385 dengan probabilitas 0.134, karena
probabilitas lebih besar dari 0.05 maka disimpulkan bahwa hipotesis tidak dapat
ditolak atau memiliki varians yang sama. Hal ini berarti kelompok sampel
53
mengajar guling belakang lurus tersebut homogen. Nilai lavene’s statistic
mengajar guling belakang bulat sebesar 3,364 dengan probabilitas 0.077, karena
probabilitas lebih besar dari 0.05 maka disimpulkan bahwa hipotesis tidak dapat
ditolak atau memiliki varians yang sama. Hal ini berarti kelompok sampel
mengajar guling belakang bulat tersebut homogen.
4.1.3 Uji beda t test
Uji beda dalam penelitian ini dimaksudkan untuk membedakan apakah ada
perbedaan pendekatan mengajar guling belakang bulat dan lurus terhadap hasil
belajar guling belakang siswa putra kelas X SMA Kartika III-1 Banyubiru
Kabupaten Semarang. Dalam hal ini yang dibedakan adalah sebelum dan sesudah
pendekatan mengajar guling belakang bulat dan lurus terhadap hasil hasil belajar
guling belakang siswa putra kelas X SMA Kartika III-1 Banyubiru Kabupaten
Semarang. Berdasarkan hasil perhitungan SPSS for windows release 10,00
diperoleh tabel uji t-test sebagai berikut.
Tabel 6
Uji t Tes Berpasangan Model Pendekatan Mengajar
Paired Samples Test
Paired Differences
t df Sig. (2-tailed)
Mean Std.
DeviationStd. Error
Mean
95% Confidence Interval of the
Difference
Lower Upper
Pair 1 Tes sebelum Guling Belakang Lurus - Tes sesudah Guling
Belakang Lurus -4.17933 .86281 .22278 -4.65714 -3.70152 -18.760 14 .000
Pair 2 Tes sebelum Guling Belakang Bulat - Tes sesudah Guling
Belakang Bulat -3.75000 .96221 .24844 -4.28286 -3.21714 -15.094 14 .000
54
Dari tabel diatas terlihat hasil nilai thitung sebelum mengajar guling
belakang lurus dan setelah mengajar guling belakang lurus sebesar -18,760
dengan probabilitas 0,000, karena probabilitas <0,05 maka dapat disimpulkan
bahwa ada perbedaan yang signifikan mengajar guling belakang lurus terhadap
hasil belajar guling belakang siswa putra kelas X SMA Kartika III-1 Banyubiru
Kabupaten Semarang. Nilai thitung sebelum mengajar guling belakang bulat dan
setelah mengajar guling belakang bulat sebesar -15,094 dengan probabilitas 0,000,
karena probabilitas < 0,05 maka dapat disimpulkan bahwa ada perbedaan yang
signifikan mengajar guling belakang bulat terhadap hasil belajar guling belakang
siswa putra kelas X SMA Kartika III-1 Banyubiru Kabupaten Semarang.
4.2 Pembahasan
Guling belakang adalah bentuk gerakan mengguling kebelakang, teknik
pelaksanaan dimulai dari tengkuk atau kuduk, punggung, pinggang, panggul
bagian belakang dan yang terakhir kaki.
Berdasarkan dari deskripsi data menunjukkan bahwa rata-rata sebelum
mengajar guling belakang lurus adalah 4,4567 dengan mengajar guling belakang
lurus tertinggi 5,4 dan terendah 3,8. Rata-rata setelah mengajar guling belakang
lurus sebesar 8,6360 dengan hasil tertinggi 9,88 dan terendah 6,68.
Sedangkan Rata-rata sebelum mengajar guling belakang bulat sebesar
4,3967 dengan data tertinggi sebesar 5,15 dan terendah 3,75. Rata-rata setelah
mengajar guling belakang bulat sebesar 8,1467 dengan hasil tertinggi 9,43 dan
terendah 6,4.
55
Dalam hal ini ada peningkatan yang berarti dari sebelum dan sesudah
diadakan penelitian pendekatan mengajar guling belakang lurus dan bulat.
Sebelum diadakan penelitian sampel masih banyak melakukan kesalahan
karena belum adanya pengertian bagaimana gerakan guling belakang lurus dan
bulat yang benar . Peningkatan hasil tersebut tidak lepas dari latihan/treatment
yang diberikan oleh peneliti, sehingga sampel mengerti bagaimana teknik guling
belakang lurus dan bulat yang benar karena pemberian contoh guling belakang
lurus dan bulat yang cukup, pembelajaran yang runtut dari sikap awalan, sikap inti
dan sikap akhiran guling belakang lurus dan bulat. Selain itu teknik bantuan
sangat mempengaruhi hasil dari pendekatan mengajar guling belakang ini karena
sampel perlu mendapatkan bantuan yang disebabkan beberapa kekurangan pada
sampel tersebut misalnya: perasaan takut dan malu untuk mencoba, otot leher dan
punggung yang belum terbiasa, koordinasi yang kurang dan gerak yang lamban
pada saat melakukan gerakan guling belakang lurus dan bulat.
Hal ini menunjukkan bahwa hasil setelah adanya pendekatan mengajar
guling belakang bulat dan lurus, pendekatan mengajar guling belakang lurus lebih
baik daripada pendekatan mengajar guling belakang bulat. Hal ini terlihat bahwa
rata-rata pendekatan mengajar guling belakang lurus (8,636) lebih tinggi dari
pendekatan mengajar guling belakang bulat (8,1467) terhadap hasil belajar guling
belakang siswa putra kelas X SMA Kartika III-1 Banyubiru Kabupaten Semarang.
Hasil ini juga sesuai apabila dilihat dari sudut pandang kinesiologi. Karena
pembelajaran guling belakang sesuai dengan hukum Newton III yaitu setiap aksi
akan menimbulkan reaksi yang sama dan berlawanan arah (Soedarminto,
1992:117).
56
Namun dalam penerapannya teknik guling belakang lurus sesuai dengan
ilmu kinesiologi tentang analisis gerakan olahraga yaitu senam. Sikap permulaan,
berdiri tegak dengan lutut ditegangkan. Kemudian badan dibungkukkan pada
pinggang dan badan jatuh kebelakang, keseimbangan dihilangkan. Sebelum pantat
menyentuh matras badan diluruskan. Gerakan ini membantu mengurangi gaya
jatuh dan menghasilkan gerakan pengguling. Pelurusan badan ini memindahkan
titik berat kebelakang pantat atau keluar dari dasar penumpu. Gerakan ini
memindahkan keseimbangan dan memberi momentum untuk berguling. Momen
gaya sama dengan massa kali lengan momen, yang merupakan jarak titik-beratnya
terhadap sumbu putaran, dalam hal ini adalah pantat. Tungkai ditarik kedada,
suatu gerakan yang memperpendek radius putaran dan mempercepat guling.
Tangan diletakkan dilantai pada waktu badan mengguling dan digulingkan
sebagai tumpu yang baru dan pusat putaran. Tangan-tangan mendorong matras
setelah titik berat melewati titik tumpu dan reaksi dari dorongan ini memutar dan
mengangkat badan keposisi berdiri (Soedarminto, 1992:176).
.
Gambar 11 Urutan Gerak Guling Belakang, Berdasarkan penerapan prinsip Mekanika
(Soedarminto, 1992:176)
57
Berdasarkan hasil penelitian diperoleh hasil nilai thitung sebelum mengajar
guling belakang lurus dan setelah mengajar guling belakang lurus sebesar -18,760
dengan probabilitas 0,000, karena probabilitas <0,05 maka dapat disimpulkan
bahwa ada perbedaan yang signifikan mengajar guling belakang lurus terhadap
hasil belajar guling belakang siswa putra kelas X SMA Kartika III-1 Banyubiru
Kabupaten Semarang. Nilai thitung sebelum mengajar guling belakang bulat dan
setelah mengajar guling belakang bulat sebesar -15,094 dengan probabilitas 0,000,
karena probabilitas < 0,05 maka dapat disimpulkan bahwa ada perbedaan yang
signifikan mengajar guling belakang bulat terhadap hasil belajar guling belakang
siswa putra kelas X SMA Kartika III-1 Banyubiru Kabupaten Semarang.
Kelebihan gerakan guling belakang lurus adalah siswa lebih berani untuk
melakukan gerakan guling belakang karena siswa terbiasa dengan posisi lurus
akan melatihkan kekuatan pada punggung dan lutut serta membiasakan diri pada
teknik guling yang sebagaimana dipersyaratkan pada teknik Persani karena teknik
guling belakang lurus adalah media gerak ke media gerak stut/back extention.
59
BAB V
SIMPULAN DAN SARAN
5.1 Simpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah peneliti lakukan,
maka dapat disimpulkan beberapa hal sebagai berikut :
5.1.1 Ada perbedaan yang signifikan antara pendekatan mengajar guling
belakang bulat dan lurus terhadap hasil belajar guling belakang siswa putra
kelas X SMA Kartika III-1 Banyubiru Kabupaten Semarang.
5.1.2 Pendekatan mengajar guling belakang lurus lebih baik daripada
pendekatan mengajar guling belakang bulat. Hal ini terlihat bahwa rata-
rata pendekatan mengajar guling belakang lurus (8,636) lebih tinggi dari
pendekatan mengajar guling belakang bulat (8,1467) terhadap hasil belajar
guling belakang siswa putra kelas X SMA Kartika III-1 Banyubiru
Kabupaten Semarang.
5.2 Saran
Berorientasi pada hasil analisis dan simpulan hasil penelitian yang telah
dilakukan, maka perlu penulis ajukan beberapa saran dalam pendekatan mengajar
guling belakang bulat dan lurus terhadap hasil belajar guling belakang siswa putra
kelas X SMA Kartika III-1 Banyubiru Kabupaten Semarang sebagai berikut :
5.2.1 Bagi siswa khususnya dalam hal ini siswa putra kelas X SMA Kartika III-
1 Banyubiru hendaknya meningkatkan kondisi fisik, karena terutama
60
kekuatan lengan, pinggang, otot perut, kelentukan punggung dan peran
lutut sangat berpengaruh terhadap penguasaan guling belakang.
5.2.2 Bagi guru, dalam menagajar senam khususnya guling belakang disarankan
menggunakan pendekatan mengajar guling belakang lurus. Serta dalam
penyampaian materi guru hendaknya memahami karakteristik siswa dan
dalam pembelajarannya harus fariatif, tidak monoton (membosankan) dan
memasukkan unsur-unsur permainan. Selain itu pemberian contoh dan
pemberian teknik bantuan sangat dibutuhkan bagi siswa yang baru
mengenal gerak guling belakang Agar siswa mampu berprestasi dengan
baik, sehingga mencapai taraf prestasi belajar yang tinggi demi
penghargaan kepada diri.
5.2.3 Bagi sekolah hendakanya melengkapi sarana berupa matras yang dapat
menunjang dalam pembelajaran olahraga terutama senam, misalnya:
matras 1,5 X 2 m dengan ketebalan ± 10 cm, matras bantu dengan ukuran
1,5 X 2 m dengan ketebalan 30-50 cm.
61
DAFTAR PUSTAKA
Abdulkadir Ateng. 1992. Asas dan Landasan Pendidikan Jasmani. Jakarta:
Depdikbud dirjen Dikti.
Adang Suherman. 2000. Dasar – dasar Penjaskes. Jakarta: Dirjen dikdasmen
Depdiknas.
Agus Mahendra. 2000. Senam . Proyek Penataran Guru SLTP Setara D-III. Dirjen
Pendidikan Dasar dan Menengah. Jakarta : Depdiknas.
Agus Mukholid. 2007. Pendidikan Jasmani Olaharaga dan Kesehatan. Surakarta:
Yudhistira.
Amung Ma’mun, dan Yudha M Saputra. 2000. Perkembangan Gerak dan Belajar
Gerak. Proyek Penataran Guru SLTP Setara D-III. Dirjen Pendidikan
Dasar dan Menengah. Jakarta : Depdiknas.
Arma Abdullah dan Agus Manadji. 1994. Dasar-dasar Pendidikan Jasmani.
Jakarta: Dirjendikti.
Canfield Jack. 2003. Chicken Soup For The Teenage Soul. Jakarta: PT Gramedia
Pustaka Utama.
Fuad Ihsan. 2003. Dasar – Dasar Kependidikan. Jakarta: Rineka Cipta.
Hasibuan dan Moedjiono. 2006. Proses Belajar Mengajar. Bandung: PT. Remaja
Rosda Karya.
Imam Ghozali. 2006. Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS IV.
Semarang UNDIP.
Imam Soejoedi. 1978. Senam dan Metodik 1b. Direktorat Pendidikan Guru dan
Tenaga Teknis, Dirjen Pendidikan Dasar dan Menengah. Jakarta:
Depdikbud.
Mahmudi Sholeh. 1992. Olahraga Pilihan Senam. Proyek Pembinaan Tenaga
Kependidikan Dirjen Dikti. Surakarta: Depdikbud.
Margono. 2005. Metodologi Penelitian Pendidikan. Jakarta: Rineka Cipta.
Rusli Lutan, dkk. 2000. Dasar – dasar Kepelatihan. Proyek Pembinaan Tenaga
Kependidikan Dirjen Dikti. Jakarta: Depdikbud.
62
Sigit Muryono. 2001. Anatomi Fungsional Sistem Lokomosi (Pengantar
Kinesiologi). Semarang: Bagian Anatomi Fakultas Kedokteran UNDIP
Semarang.
Soedarminto. 1992. Kinesiologi. Proyek Pembinaan Tenaga Kependidikan Dirjen
Dikti, Jakarta: Depdikbud.
Sudjana. 2002. Metode Statistika. Tarsito Bandung.
Suharno. 1986. Ilmu Kepelatihan Olahraga. Yogyakarta: IKIP Yogyakarta Press.
Suharsimi Arikunto. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik.
Jakarta: Rineka Cipta.
Sumanto Y dan Sukiyo. 1992. Senam. Proyek Pembinaan Tenaga Kependidikan
Dirjen Dikti. Jakarta: Depdikbud.
Sutrisno Hadi. 2004. Metodologi Research Jilid 2. Yogyakarta: Andi Offset.
. 2004. Metodologi Research Jilid 4. Yogyakarta: Andi Offset.
Suyati, dkk. 1993. Materi Pokok Senam Buku II Modul 7-12. Jakarta: Depdikbud.
Syaiful Bahri Djamarah, dan Aswan Zain. 2002. Strategi Belajar Mengajar.
Jakarta: Rineka Cipta.
www.google.com/pengertian-hasil-belajar.html. (accesed 08/12/2010) www.google.com/arti-359379-perbedaan.php.html. (accesed 08/12/2010)
63
LAMPIRAN
PENDIDIKAN JASMANI KESEHATAN DAN REKREASI
FAKULTAS ILMU KEOLAHRAGAAN
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
2011
64
TABEL 29
RENCANA PROGRAM LATIHAN
KELOMPOK EKSPERIMEN 2
(GULING BELAKANG BULAT)
NO PERTEMUAN KEGIATAN TEMPAT
1
I
Senin, 9 agustus
2010.
Pukul 11.00-13.00
WIB
Pengambilan nilai tes awal / pre test
penelitian.
1. Dibariskan 2. Berdo`a 3. Pemanasan 4. Pemberian pengarahan prosedur dan
peraturan tes awal guling belakang 5. Siswa melakukan tes guling
belakang. 6. Setiap sampel melakukan tes guling
belakang sebanyak dua kali.
SMA
Kartika III-1
Banyubiru
2
II
Selasa, 26 Oktober
2010.
Pukul 14.00-15.00
WIB
1. Pembukaan (15 menit) • Dibariskan. • Berdo`a. • Pemanasan lari keliling lapangan,
senam pelemasan, kelentukan, penguluran, kekuatan.
2. Inti pelajaran (35 menit) • Membagi sampel menjadi 2
kelompok, kelompok eksperimen 1 dan kelompok eksperimen 2.
• Pengenalan tentang guling belakang.
• Sampel melakukan guling belakang, dengan tujuan melihat kemampuan guling belakang siswa setelah pre test dan pengenalan mengenai guling belakang.
3. Penutup (10 menit) • Penguluran. • Evaluasi atau pemberian koreksi
atas gerakan selama latihan.
SMA
Kartika III-1
Banyubiru
65
• Memberi kesempatan bertanya bagi yang belum jelas.
• Berdo`a • Dibubarkan.
3
III
Kamis, 28 Oktober
2010.
Pukul 14.00-15.00
WIB
1. Pembukaan (15 menit) • Dibariskan. • Berdo`a. • Pemanasan lari keliling lapangan,
senam pelemasan, kelentukan, penguluran, kekuatan.
2. Inti Pelajaran (35 menit) • Pemanasan inti.
a. Tidur telentang. Kedua kaki ditekuk dan diangkat
hingga mengenai lantai di atas
kepala. Latihan ini dilakukan
berulang-ulang.
b. Latihan seperti poin a di atas dengan menempatkan kedua tangan di sisi telinga, jari-jari menuju bahu.
c. Latihan seperti poin a dan b disertai tolakan kedua tangan, posisi kedua kaki tetap ditekuk. Latihan dilakukan berulang-ulang.
d. Sikap berjongkok, kedua tangan disisi telinga menjatuhkan badan kebelakang, menolak dengan kedua tangan saat kaki melewati kepala. Pada saat menjatuhkan badan kebelakang punggung menyentuh matras terlebih dahulu dan saat mengguling kaki
SMA
Kartika III-1
66
tetap ditekuk.
3. Penutup (10 menit) • Penguluran. • Evaluasi atau pemberian koreksi
atas gerakan selama latihan. • Memberi kesempatan bertanya bagi
yang belum jelas. • Berdo`a. • Dibubarkan.
Banyubiru
4
IV
Sabtu, 30 Oktober
2010.
Pukul 14.00-15.00
WIB
1. Pembukaan (12 menit) • Dibariskan. • Berdo`a. • Pemanasan lari keliling lapangan,
senam pelemasan, kelentukan, penguluran, kekuatan.
2. Inti Pelajaran (40 menit) • Pemanasan inti.
a. Tidur telentang. Kedua kaki ditekuk dan diangkat
hingga mengenai lantai di atas
kepala. Latihan ini dilakukan
berulang-ulang.
b. Latihan seperti poin a di atas dengan menempatkan kedua tangan di sisi telinga, jari-jari menuju bahu.
c. Latihan seperti poin a dan b disertai tolakan kedua tangan, posisi kedua kaki tetap ditekuk. Latihan dilakukan berulang-ulang.
SMA
Kartika III-1
Banyubiru
67
d. Sikap berjongkok, kedua tangan disisi telinga menjatuhkan badan kebelakang, menolak dengan kedua tangan saat kaki melewati kepala. Pada saat menjatuhkan badan kebelakang punggung menyentuh matras terlebih dahulu dan saat mengguling kaki tetap ditekuk.
• Pemberian contoh guling belakang bulat.
• Sampel melakukan rangkaian guling belakang bulat, didampingi dengan peneliti untuk memberi bantuan. Latihan ini dilakukan berulang-ulang.
3. Penutup (8 menit) • Penguluran. • Evaluasi atau pemberian koreksi
atas gerakan selama latihan. • Memberi kesempatan bertanya bagi
yang belum jelas. • Berdo`a. • Dibubarkan.
5
V
Selasa, 2 November
2010.
Pukul 14.00-15.00
WIB
1. Pembukaan (12 menit) • Dibariskan. • Berdo`a. • Pemanasan lari keliling lapangan,
senam pelemasan, kelentukan, penguluran, kekuatan.
2. Inti Pelajaran (40 Menit) • Sampel melakukan guling belakang
bulat didampingi peneliti untuk memberikan pertolongan.
• Gerakan dilakukan berulang-ulang
SMA
Kartika III-1
Banyubiru
68
sebanyak 3X pengulangan. • Evaluasi setiap gerakan,
mengulangi gerakan guling belakang bagi sampel yang salah dalam melakukan gerakan guling belakang.
3. Penutup (8 menit) • Penguluran. • Evaluasi keseluruhan atau
pemberian koreksi pelajaran secara keseluruhan dari awal gerakan sampai akhir kepada seluruh sampel.
• Berdo`a. • Dibubarkan.
6
VI
Kamis, 4 November
2010.
Pukul 14.00-15.00
WIB
1. Pembukaan (12 menit) • Dibariskan. • Berdo`a. • Pemanasan lari keliling lapangan,
senam pelemasan, kelentukan, penguluran, kekuatan.
2. Inti Pelajaran (40 Menit) • Sampel melakukan guling belakang
bulat didampingi peneliti untuk memberikan pertolongan.
• Gerakan dilakukan berulang-ulang sebanyak 4X pengulangan.
• Evaluasi setiap gerakan, mengulangi gerakan guling belakang bagi sampel yang salah dalam melakukan gerakan guling belakang.
SMA
Kartika III-1
Banyubiru
69
3. Penutup (8 menit) • Penguluran. • Evaluasi keseluruhan atau
pemberian koreksi pelajaran secara keseluruhan dari awal gerakan sampai akhir kepada seluruh sampel.
• Berdo`a. • Dibubarkan.
7
VII
Sabtu, 6 November
2010.
Pukul 14.00-15.00
WIB
1. Pembukaan (12 menit) • Dibariskan. • Berdo`a. • Pemanasan lari keliling lapangan,
senam pelemasan, kelentukan, penguluran, kekuatan.
2. Inti Pelajaran (40 Menit) • Sampel melakukan guling belakang
bulat didampingi peneliti untuk memberikan pertolongan.
• Gerakan dilakukan berulang-ulang sebanyak 5X pengulangan.
• Evaluasi setiap gerakan, mengulangi gerakan guling belakang bagi sampel yang salah dealam melakukan gerakan guling belakang.
3. Penutup (8 menit) • Penguluran. • Evaluasi keseluruhan atau
pemberian koreksi pelajaran secara keseluruhan dari awal gerakan sampai akhir kepada seluruh sampel.
SMA
Kartika III-1
Banyubiru
70
• Berdo`a. • Dibubarkan.
8
VIII
Selasa, 9 November
2010.
Pukul 14.00-15.00
WIB
1. Pembukaan (12 menit) • Dibariskan. • Berdo`a. • Pemanasan lari keliling lapangan,
senam pelemasan, kelentukan, penguluran, kekuatan.
2. Inti Pelajaran (40 Menit) • Sampel melakukan guling belakang
bulat tanpa didampingi peneliti dan tanpa pemberian bantuan.
• Setiap sampel diharapkan sudah bisa melakukan rangkaian gerakan guling belakang bulat dengan benar.
• Gerakan dilakukan berulang-ulang sebanyak 3X pengulangan.
3. Penutup (8 menit) • Penguluran. • Evaluasi atau pemberian koreksi
atas gerakan guling belakang bulat selama latihan.
• Memberi kesempatan bertanya bagi sampel.
• Berdo`a. • Dibubarkan.
SMA
Kartika III-1
Banyubiru
9
IX
1. Pembukaan (12 menit) • Dibariskan. • Berdo`a. • Pemanasan lari keliling lapangan,
SMA
Kartika III-1
Banyubiru
71
Kamis,11
November 2010.
Pukul 14.00-15.00
WIB
senam pelemasan, kelentukan, penguluran, kekuatan.
2. Inti Pelajaran (40 Menit) • Sampel melakukan guling belakang
bulat tanpa didampingi peneliti dan tanpa pemberian bantuan.
• Setiap sampel diharapkan sudah bisa melakukan rangkaian gerakan guling belakang bulat dengan benar.
• Gerakan dilakukan berulang-ulang sebanyak 4X pengulangan.
3. Penutup (8 menit) • Penguluran. • Evaluasi atau pemberian koreksi
atas gerakan guling belakang bulat selama latihan.
• Memberi kesempatan bertanya bagi sampel.
• Berdo`a. • Dibubarkan.
10
X
Sabtu, 13
November 2010.
Pukul 14.00-15.00
WIB
1. Pembukaan (12 menit) • Dibariskan. • Berdo`a. • Pemanasan lari keliling lapangan,
senam pelemasan, kelentukan, penguluran, kekuatan.
2. Inti Pelajaran (40 Menit) • Sampel melakukan guling belakang
bulat tanpa didampingi peneliti dan tanpa pemberian bantuan.
• Setiap sampel diharapkan sudah bisa melakukan rangkaian gerakan
SMA
Kartika III-1
Banyubiru
72
guling belakang bulat dengan benar.
• Gerakan dilakukan berulang-ulang sebanyak 5X pengulangan.
3. Penutup (8 menit) • Penguluran. • Evaluasi atau pemberian koreksi
atas gerakan guling belakang bulat selama latihan.
• Memberi kesempatan bertanya bagi sampel.
• Berdo`a. • Dibubarkan.
11
XI
Selasa, 16
November 2010.
Pukul 14.00-15.00
WIB
1. Pembukaan (12 menit) • Dibariskan. • Berdo`a. • Pemanasan lari keliling lapangan,
senam pelemasan, kelentukan, penguluran, kekuatan.
2. Inti Pelajaran (40 Menit) • Sampel melakukan guling belakang
bulat tanpa didampingi peneliti dan tanpa pemberian bantuan.
• Setiap sampel diharapkan sudah bisa melakukan rangkaian gerakan guling belakang bulat dengan benar.
• Gerakan dilakukan berulang-ulang sebanyak 6X pengulangan.
3. Penutup (8 menit) • Penguluran.
SMA
Kartika III-1
Banyubiru
73
• Evaluasi atau pemberian koreksi atas gerakan guling belakang bulat selama latihan.
• Memberi kesempatan bertanya bagi sampel.
• Berdo`a. • Dibubarkan.
12
XII
Kamis, 18
November 2010.
Pukul 14.00-15.00
WIB
1. Pembukaan (12 menit) • Dibariskan. • Berdo`a. • Pemanasan lari keliling lapangan,
senam pelemasan, kelentukan, penguluran, kekuatan.
2. Inti Pelajaran (40 Menit) • Sampel melakukan guling belakang
bulat tanpa didampingi peneliti dan tanpa pemberian bantuan.
• Setiap sampel diharapkan sudah bisa melakukan rangkaian gerakan guling belakang bulat dengan benar.
• Gerakan dilakukan berulang-ulang sebanyak 6X pengulangan.
• Sampel sudah benar-benar siap untuk pengambilan nilai (tes akhir).
3. Penutup (8 menit) • Penguluran. • Evaluasi atau pemberian koreksi
atas gerakan guling belakang bulat selama latihan.
• Memberi kesempatan bertanya bagi sampel.
• Berdo`a. • Dibubarkan.
SMA
Kartika III-1
Banyubiru
74
13
XIII
Sabtu, 20
November 2010.
Pukul 14.00-15.00
WIB
1. Pembukaan (12 menit) • Dibariskan. • Berdo`a. • Pemanasan lari keliling lapangan,
senam pelemasan, kelentukan, penguluran, kekuatan.
2. Inti Pelajaran (40 Menit) • Sampel melakukan guling belakang
bulat tanpa didampingi peneliti dan tanpa pemberian bantuan.
• Setiap sampel diharapkan sudah bisa melakukan rangkaian gerakan guling belakang bulat dengan benar.
• Persiapan tes akhir guling belakang bulat.
3. Penutup (8 menit) • Penguluran. • Evaluasi atau pemberian koreksi
atas gerakan guling belakang bulat selama latihan.
• Memberi kesempatan bertanya bagi sampel.
• Berdo`a. • Dibubarkan.
SMA
Kartika III-1
Banyubiru
14
XIV
Selasa, 23
November 2010
Pukul 14.00-15.30
WIB
Tes akhir guling belakang
1. Dibariskan 2. Berdo`a 3. Pemanasan 4. Pemberian pengarahan prosedur dan
peraturan tes akhir guling belakang 5. Siswa melakukan tes guling
belakang. 6. Setiap sampel melakukan tes guling
SMA
Kartika III-1
75
TABEL 7
DAFTAR NAMA SAMPEL SISWA PUTRA KELAS X
SMA KARTIKA III-1 BANYUBIRU
TAHUN AJARAN 2010 NO URUT NO TES NAMA KELAS
1 1 Andre Virgiawan X.1
2 2 Budi Priyo X.1
3 3 M. Sa’dullah X.1
4 4 Riski Apriyanto X.1
5 5 Agung Tri Bowo X.1
6 6 Muhamad Arif Syaifullah X.1
7 7 Yudi Bayu Pamungkas X.1
8 8 Rendy Widianto X.1
9 9 Sahresi Sugiri Utomao X.1
10 10 Candra Saptono X.1
11 11 Ari Pratama Jati X.2
12 12 Catur Yulianto X.2
13 13 Eprilian Fajar X.2
belakang sebanyak dua kali.
Banyubiru
76
14 14 Nur Afifi X.2
15 15 Rowi Dwi Pamuji X.2
16 16 Muchammad Zazid Syaifullah X.2
17 17 Muhammad Ali Mustofa X.2
18 18 Dwi Ade Bagus Saputro X.3
19 19 Mochammad Febriyanto X.3
20 20 Wahyu Nurcahyo X.3
21 21 Windi Agus Eriawan X.3
22 22 Suryo Renggojati X.3
23 23 Alan Effendi X.4
24 24 Budi Setiawan X.4
25 25 Eki Martin X.4
26 26 Bernadus Penta Nugraha X.4
27 27 Randi Abu X.4
28 28 Guntur Kurniawan X.4
29 29 Pujiono Hadi Winarso X.4
30 30 Muhamad Isnaeni X.4
TABEL 8
HASIL PRE TEST GULING BELAKANG SISWA PUTRA KELAS X
SMA KARTIKA III-1 BANYUBIRU
TAHUN AJARAN 2010/2011
NO
URUT
NO
TES NAMA
PENILAI 1 NILAI
TERBAIK TES 1 TES 2
1 1 Andre Virgiawan 4,1 3 4,1
2 2 Budi Priyo 4,2 3,2 4,2
3 3 M. Sa’dullah 4,6 4,3 4,6
4 4 Riski Apriyanto 5,7 4,6 5,7
77
5 5 Agung Tri Bowo 4,3 4,1 4,3
6 6 Muchammad Arif S 5,1 4,6 5,1
7 7 Yudi Bayu Pamungkas 4,4 4,3 4,4
8 8 Rendy Widianto 5,4 4,6 5,4
9 9 Sahresi Sugiri Utomao 3,2 5,5 5,5
10 10 Candra Saptono 4,2 4,6 4,6
11 11 Ari Pratama Jati 4,5 3,2 4,5
12 12 Catur Yulianto 4,3 3,5 4,3
13 13 Eprilian Fajar 3,6 3 3,6
14 14 Nur Afifi 3,2 4,1 4,1
15 15 Rowi Dwi Pamuji 4,1 4,6 4,6
16 16 Muchammad Zazid S 4,6 3,5 4,6
17 17 Muhammad Ali Mustofa 3,5 3,2 3,5
18 18 Dwi Ade Bagus Saputro 4,3 3,2 4,3
19 19 Mochammad Febriyanto 4,6 3 4,6
20 20 Wahyu Nurcahyo 5,1 4,6 5,1
21 21 Windi Agus Eriawan 3,2 3 3,2
22 22 Suryo Renggojati 4,2 4,2 4,2
23 23 Alan Effendi 4,7 4,5 4,7
24 24 Budi Setiawan 4,2 4,1 4,2
25 25 Eki Martin 5,5 4,6 5,5
26 26 Bernadus Penta Nugraha 4,3 3,2 4,3
27 27 Randi Abu 4,4 3,5 4,4
28 28 Guntur Kurniawan 3,3 4,1 4,1
29 29 Pujiono Hadi Winarso 5,5 4,6 5,5
30 30 Muhamad Isnaeni 4,1 4,4 4,4
78
TABEL 9
HASIL PRE TEST GULING BELAKANG SISWA PUTRA KELAS X
SMA KARTIKA III-1 BANYUBIRU
TAHUN AJARAN 2010/2011
NO
URUT
NO
TES NAMA
PENILAI 2 NILAI
TERBAIK TES 1 TES 2
1 1 Andre Virgiawan 3,2 3,5 3,5
2 2 Budi Priyo 3 3,3 3,3
3 3 M. Sa’dullah 3,1 4,6 4,6
4 4 Riski Apriyanto 4,1 5,1 5,1
5 5 Agung Tri Bowo 4,6 4,4 4,6
79
TABEL 10
HASIL PRE TEST GULING BELAKANG SISWA PUTRA KELAS X
SMA KARTIKA III-1 BANYUBIRU
6 6 Muchammad Arif S 5,1 4,6 5,1
7 7 Yudi Bayu Pamungkas 3,5 3,2 3,5
8 8 Rendy Widianto 4,2 4,6 4,6
9 9 Sahresi Sugiri Utomao 3,3 4,1 4,1
10 10 Candra Saptono 3,5 3,1 3,5
11 11 Ari Pratama Jati 4,4 4,1 4,4
12 12 Catur Yulianto 5,4 4,6 5,4
13 13 Eprilian Fajar 4,3 4,4 4,4
14 14 Nur Afifi 4,6 4 4,6
15 15 Rowi Dwi Pamuji 5,7 5,1 5,7
16 16 Muchammad Zazid S 4,3 4,6 4,6
17 17 Muhammad Ali Mustofa 4,6 3,5 4,6
18 18 Dwi Ade Bagus Saputro 3,2 3,7 3,7
19 19 Mochammad Febriyanto 3,5 4,6 4,6
20 20 Wahyu Nurcahyo 3 3,3 3,3
21 21 Windi Agus Eriawan 4,2 4,4 4,4
22 22 Suryo Renggojati 3,5 3,3 3,5
23 23 Alan Effendi 5,1 4,6 5,1
24 24 Budi Setiawan 3,4 3,5 3,5
25 25 Eki Martin 4,2 4,1 4,2
26 26 Bernadus Penta Nugraha 3,5 4,4 4,4
27 27 Randi Abu 4,4 3,5 4,4
28 28 Guntur Kurniawan 4,7 3,1 4,7
29 29 Pujiono Hadi Winarso 4,5 3,2 4,5
30 30 Muhamad Isnaeni 3 4,1 4,1
80
TAHUN AJARAN 2010/2011
NO
URUT
NO
TES NAMA
NILAI
TERBAIK NILAI
RATA-RATA PENILAI 1 PENILAI 2
1 1 Andre Virgiawan 4,1 3,5 3,80
2 2 Budi Priyo 4,2 3,3 3,75
3 3 M. Sa’dullah 4,6 4,6 4,60
4 4 Riski Apriyanto 5,7 5,1 5,40
5 5 Agung Tri Bowo 4,3 4,6 4,45
6 6 Muchammad Arif S 5,1 5,1 5,10
7 7 Yudi Bayu Pamungkas 4,4 3,5 3,95
8 8 Rendy Widianto 5,4 4,6 5
9 9 Sahresi Sugiri Utomao 5,5 4,1 4,80
10 10 Candra Saptono 4,6 3,5 4,05
11 11 Ari Pratama Jati 4,5 4,4 4,45
12 12 Catur Yulianto 4,3 5,4 4,85
13 13 Eprilian Fajar 3,6 4,4 4
14 14 Nur Afifi 4,1 4,6 4,35
15 15 Rowi Dwi Pamuji 4,6 5,7 5,15
16 16 Muchammad Zazid S 4,6 4,6 4,60
17 17 Muhammad Ali Mustofa 3,5 4,6 4,05
18 18 Dwi Ade Bagus Saputro 4,3 3,7 4
19 19 Mochammad Febriyanto 4,6 4,6 4,60
20 20 Wahyu Nurcahyo 5,1 3,3 4,20
21 21 Windi Agus Eriawan 3,2 4,4 3,80
22 22 Suryo Renggojati 4,2 3,5 3,85
23 23 Alan Effendi 4,7 5,1 4,90
24 24 Budi Setiawan 4,2 3,5 3,85
25 25 Eki Martin 5,5 4,2 4,85
26 26 Bernadus Penta Nugraha 4,3 4,4 4,35
27 27 Randi Abu 4,4 4,4 4,40
81
TABEL 11
HASIL PRE TEST GULING BELAKANG
DARI NILAI TERTINGGI SAMPAI TERENDAH
28 28 Guntur Kurniawan 4,1 4,7 4,40
29 29 Pujiono Hadi Winarso 5,5 4,5 5
30 30 Muhamad Isnaeni 4,4 4,1 4,25
NO
URUT
NO
TES NAMA NILAI
1 4 Riski Apriyanto 5,40
2 15 Rowi Dwi pamuji 5,15
3 6 Muchammad Arif S 5,10
4 8 Rendi Widianto 5
5 29 Pujiono Hadi Winarso 5
6 23 Alan Effendi 4,90
7 25 Eki Martin 4,85
8 12 Catur Yulianto 4,85
9 9 Sahresi Sugiri Utomo 4,80
10 3 M. Sa’dullah 4,60
11 16 Muchammad Zazid S 4,60
12 19 Mochammad Febriyanto 4,60
13 5 Agung Tri Bowo 4,45
14 11 Ari Pratama Jati 4,45
15 27 Randi Abu 4,40
16 28 Guntur Kurniawan 4,40
17 14 Nur Afifi 4,35
18 26 Bernadus Penta Nugraha 4,35
82
TABEL 12
DATA SAMPEL PRE TEST GULING BELAKANG
UNTUK DIPASANGKAN
19 30 Muhamad Isnaeni 4,25
20 20 Wahyu Nur Cahyo 4,20
21 10 Candra Saptono 4,05
22 17 Muhammad Ali Mustofa 4,05
23 18 Dwi Ade Bagus Saputro 4
24 13 Eprilian Fajar 4
25 7 Yudi Bayu Pamungkas 3,95
26 24 Budi Setiawan 3,85
27 22 Suryo Renggojati 3,85
28 1 Andre Virgiawan 3,80
29 21 Windi Agus Eriawan 3,80
30 2 Budi Priyo 3,75
NO NO
TES NILAI
RUMUS
DIPASANGKAN
DI
PASANGKAN
PASANGAN
NO. TES
PASANGAN
HASIL
1 4 5,40 A A-B14-15 5,40-5,15 2 15 5,15 B B-A
3 6 5,10 B A-B6-8 5,10-5
4 8 5 A B-A
5 29 5 A A-B29-23 5-4,90 6 23 4,90 B B-A
7 25 4,85 B A-B25-12 4,85-4,85
8 12 4,85 A B-A
9 9 4,80 A A-B9-3 4,80-4,60
10 3 4,60 B B-A
83
TABEL 13
DAFTAR SAMPEL PRE TEST GULING BELAKANG
SISWA PUTRA SMA KARTIKA III-1 BANYUBIRU
TAHUN AJARAN 2010/2011
UNTUK DIKELOMPOKKAN
11 16 4,60 B A-B16-19 4,60-4,60
12 19 4,60 A B-A
13 5 4,45 A A-B5-11 4,45-4,45
14 11 4,45 B B-A
15 27 4,40 B A-B27-28 4,40-4,40
16 28 4,40 A B-A
17 14 4,35 A A-B14-26 4,35-4,35
18 26 4,35 B B-A
19 30 4,25 B A-B30-20 4,25-4,20
20 20 4,20 A B-A
21 10 4,05 A A-B10-17 4,05-4,05
22 17 4,05 B B-A
23 18 4 B A-B18-13 4-4
24 13 4 A B-A
25 7 3,95 A A-B7-24 3,95-3,85
26 24 3,85 B B-A
27 22 3,85 B A-B22-1 3,85-3,80 28 1 3,80 A B-A
29 21 3,80 A A-B21-2 3,80-3,75
30 2 3,75 B B-A
KELOMPOK EKSPERIMEN 1
(GULING BELAKANG LURUS)
KELOMPOK EKSPERIMEN 2
(GULING BELAKANG BULAT)
84
TABEL 14
HASIL TES AKHIR GULING BELAKANG SISWA PUTRA KELAS X
SMA KARTIKA III-1 BANYUBIRU
TAHUN AJARAN 2010/2011
NO NAMA NILAI NO NAMA NILAI
1 Rizki Apriyanto 5,40 1 Rowi Dwi Pamuji 5,15
2 Muchammad Arif S 5,10 2 Rendi Widiyanto 5
3 Pujiono Hadi Winarso 5 3 Alan Efendi 4,90
4 Eki Martin 4,85 4 Catur Yulianto 4,85
5 Sahresi Sugiri Utomo 4,80 5 M. Sa’dullah 4,60
6 Muchammad Zazid S 4,60 6 Mochamad febriyanto 4,60
7 Agung Tri Bowo 4,45 7 Ari Pratama Jati 4,45
8 Randi Abu 4,40 8 Guntur Kurniawan 4,40
9 Nur Afifi 4,35 9 Bernadus Penta N 4,35
10 Muhamad Isnaeni 4,25 10 Wahyu Nurcahyo 4,20
11 Candra Saptono 4,05 11 Muhammad Ali M 4,05
12 Dwi Ade Bagus Saputro 4 12 Eprilian Fajar 4
13 Yudi Bayu Pamungkas 3,95 13 Budi Setiawan 3,85
14 Suryo Renggojati 3,85 14 Andre Virgiawan 3,80
15 Windi Agus Eriawan 3,80 15 Budi Priyo 3,75
JUMLAH 66,85 JUMLAH 65,95
MEAN 4,45 MEAN 4,39
NO NO NAMA PENILAI 1 NILAI
85
URUT TES TES 1 TES 2 TERBAIK
1 1 Andre Virgiawan 6,75 7,60 7,60
2 2 Budi Priyo 8,40 8,15 8,40
3 3 M. Sa’dullah 8,15 7,95 8,15
4 4 Riski Apriyanto 9,50 10.00 10.00
5 5 Agung Tri Bowo 8,85 9,00 9,00
6 6 Muchammad Arif S 8,15 8,40 8,40
7 7 Yudi Bayu Pamungkas 8,65 7,60 8,65
8 8 Rendy Widiyanto 9,50 9,20 9,50
9 9 Sahresi Sugiri Utomao 7,60 7,95 7,95
10 10 Candra Saptono 9,05 8,65 9,05
11 11 Ari Pratama Jati 9,20 9,00 9,20
12 12 Catur Yulianto 6,75 7,56 7,56
13 13 Eprilian Fajar 7,95 8,15 8,15
14 14 Nur Afifi 8,58 9,25 9,25
15 15 Rowi Dwi Pamuji 9,25 8,85 9,25
16 16 Muchammad Zazid S 8,60 8,85 8,85
17 17 Muhammad Ali Mustofa 8,40 8,40 8,40
18 18 Dwi Ade Bagus Saputro 6,60 7,95 7,95
19 19 Mochammad Febriyanto 6,15 6,60 6,60
20 20 Wahyu Nurcahyo 9,00 8,85 9,00
21 21 Windi Agus Eriawan 8,65 9,05 9,05
22 22 Suryo Renggojati 7,60 7,65 7,65
23 23 Alan Effendi 8,15 7,65 8,15
24 24 Budi Setiawan 6,75 6,15 6,75
25 25 Eki Martin 9,25 9,50 9,50
26 26 Bernadus Penta Nugraha 7,65 7,85 7,85
27 27 Randi Abu 6,35 6,35 6,35
28 28 Guntur Kurniawan 9,00 9,50 9,50
29 29 Pujiono Hadi Winarso 8,65 9,05 9,05
86
TABEL 15
HASIL TES AKHIR GULING BELAKANG SISWA PUTRA KELAS X
SMA KARTIKA III-1 BANYUBIRU
TAHUN AJARAN 2010/2011
30 30 Muhamad Isnaeni 6,75 6,40 6,75
NO
URUT
NO
TES NAMA
PENILAI 2 NILAI
TERBAIK TES 1 TES 2
1 1 Andre Virgiawan 6,75 6,75 6,75
87
TABEL 16
2 2 Budi Priyo 7,60 7,95 7,95
3 3 M. Sa’dullah 8,40 8,15 8,40
4 4 Riski Apriyanto 9,50 9,75 9,75
5 5 Agung Tri Bowo 8,65 8,85 8,85
6 6 Muchammad Arif S 7,95 8,65 8,65
7 7 Yudi Bayu Pamungkas 9,00 8,85 9,00
8 8 Rendy Widiyanto 7,60 8,15 8,15
9 9 Sahresi Sugiri Utomao 8,65 8,15 8,65
10 10 Candra Saptono 8,75 8,40 8,75
11 11 Ari Pratama Jati 9,10 9,65 9,65
12 12 Catur Yulianto 8,05 8,15 8,15
13 13 Eprilian Fajar 7,60 7,15 7,60
14 14 Nur Afifi 8,85 9,00 9,00
15 15 Rowi Dwi Pamuji 8,65 9,10 9,10
16 16 Muchammad Zazid S 8,15 7,95 8,15
17 17 Muhammad Ali Mustofa 8,75 8,15 8,75
18 18 Dwi Ade Bagus Saputro 8,65 8,40 8,65
19 19 Mochammad Febriyanto 6,20 6,20 6,20
20 20 Wahyu Nurcahyo 9,00 9,10 9,10
21 21 Windi Agus Eriawan 8,95 9,50 9,50
22 22 Suryo Renggojati 8,15 8,85 8,85
23 23 Alan Effendi 8,85 8,85 8,85
24 24 Budi Setiawan 6,60 6,20 6,60
25 25 Eki Martin 9,50 10,00 10,00
26 26 Bernadus Penta Nugraha 7,15 7,52 7,52
27 27 Randi Abu 7,60 7,65 7,65
28 28 Guntur Kurniawan 8,50 8,65 8,65
29 29 Pujiono Hadi Winarso 8,95 9,25 9,25
30 30 Muhamad Isnaeni 6,25 6,60 6,60
88
HASIL TES AKHIR GULING BELAKANG SISWA PUTRA KELAS X
SMA KARTIKA III-1 BANYUBIRU
TAHUN AJARAN 2010/2011
NO
URUT
NO
TES NAMA
NILAI
TERBAIK
NILAI
RATA-
RATA PENILAI 1 PENILAI 2
1 1 Andre Virgiawan 7,60 6,75 7,18
2 2 Budi Priyo 8,40 7,95 8,18
3 3 M. Sa’dullah 8,15 8,40 8,28
4 4 Riski Apriyanto 10.00 9,75 9,88
5 5 Agung Tri Bowo 9,00 8,85 8,93
6 6 Muchammad Arif S 8,40 8,65 8,53
7 7 Yudi Bayu Pamungkas 8,65 9,00 8,83
8 8 Rendy Widianto 9,50 8,15 8,83
9 9 Sahresi Sugiri Utomao 7,95 8,65 8,30
10 10 Candra Saptono 9,05 8,75 8,90
11 11 Ari Pratama Jati 9,20 9,65 9,43
12 12 Catur Yulianto 7,56 8,15 7,85
13 13 Eprilian Fajar 8,15 7,60 7,88
14 14 Nur Afifi 9,25 9,00 9,13
15 15 Rowi Dwi Pamuji 9,25 9,10 9,18
16 16 Muchammad Zazid S 8,85 8,15 8,50
17 17 Muhammad Ali Mustofa 8,40 8,75 8,78
18 18 Dwi Ade Bagus Saputro 7,95 8,65 8,30
19 19 Mochammad Febriyanto 6,60 6,20 6,40
20 20 Wahyu Nurcahyo 9,00 9,10 9,05
21 21 Windi Agus Eriawan 9,05 9,50 9,28
22 22 Suryo Renggojati 7,65 8,85 8,25
23 23 Alan Effendi 8,15 8,85 8,50
24 24 Budi Setiawan 6,75 6,60 6,68
25 25 Eki Martin 9,50 10,00 9,75
89
TABEL 17
HASIL TES AKHIR GULING BELAKANG
DARI NILAI TERTINGGI SAMPAI TERENDAH
26 26 Bernadus Penta Nugraha 7,85 7,52 7,68
27 27 Randi Abu 6,35 7,65 7,00
28 28 Guntur Kurniawan 7,95 8,65 8,30
29 29 Pujiono Hadi Winarso 9,05 9,25 9,28
30 30 Muhamad Isnaeni 6,75 6,60 6,68
NO
URUT
NO
TES NAMA NILAI
1 4 Riski Apriyanto 9,88
2 25 Eki Martin 9,75
3 11 Ari Pratama Jati 9,43
4 21 Windi Agus Eriawan 9,28
5 29 Pujiono Hadi Winarso 9,28
6 15 Rowi Dwi Pamuji 9,18
7 14 Nur Afifi 9,13
8 20 Wahyu Nurcahyo 9,05
9 5 Agung Tri Bowo 8,93
10 10 Candra Saptono 8,90
11 7 Yudi Bayu Pamungkas 8,83
12 8 Rendy Widianto 8,83
13 17 Muhammad Ali Mustofa 8,78
14 6 Muchammad Arif S 8,53
15 16 Muchammad Zazid S 8,50
16 23 Alan Effendi 8,50
90
TABEL 18
HASIL TES AKHIR NILAI RATA-RATA
KELOMPOK EKSPERIMEN 1
DAN EKSPERIMEN 2
17 9 Sahresi Sugiri Utomao 8,30
18 18 Dwi Ade Bagus Saputro 8,30
19 28 Guntur Kurniawan 8,30
20 3 M. Sa’dullah 8,28
21 22 Suryo Renggojati 8,25
22 2 Budi Priyo 8,18
23 13 Eprilian Fajar 7,88
24 12 Catur Yulianto 7,85
25 26 Bernadus Penta Nugraha 7,68
26 1 Andre Virgiawan 7,18
27 27 Randi Abu 7,00
28 24 Budi Setiawan 6,68
29 30 Muhamad Isnaeni 6,68
30 19 Mochammad Febriyanto 6,40
KELOMPOK EKSPERIMEN 1
(GULING BELAKANG LURUS)
KELOMPOK EKSPERIMEN 2
(GULING BELAKANG BULAT)
NO NAMA NILAI NO NAMA NILAI
1 Rizki Apriyanto 9,88 1 Rowi Dwi Pamuji 9,18
2 Muchammad Arif S 8,53 2 Rendi Widiyanto 8,83
3 Pujiono Hadi Winarso 9,28 3 Alan Efendi 8,50
4 Eki Martin 9,75 4 Catur Yulianto 7,85
5 Sahresi Sugiri Utomo 8,30 5 M. Sa’dullah 8,28
91
HASIL ANALISIS DATA
TABEL 19
DESCRIPTIVES DATA
Descriptive Statistics N Minimum Maximum Mean Std. Deviation
Tes sebelum Guling Belakang Lurus
15 3.80 5.40 4.4567 .49131
Tes sesudah Guling Belakang Lurus
15 6.68 9.88 8.6360 .88490
6 Muchammad Zazid S 8,50 6 Mochamad febriyanto 6,40
7 Agung Tri Bowo 8,93 7 Ari Pratama Jati 9,43
8 Randi Abu 7,00 8 Guntur Kurniawan 8,30
9 Nur Afifi 9,13 9 Bernadus Penta N 7,68
10 Muhamad Isnaeni 6,68 10 Wahyu Nurcahyo 9,05
11 Candra Saptono 8,90 11 Muhammad Ali M 8,78
12 Dwi Ade Bagus Saputro 8,30 12 Eprilian Fajar 7,88
13 Yudi Bayu Pamungkas 8,83 13 Budi Setiawan 6,68
14 Suryo Renggojati 8,25 14 Andre Virgiawan 7,18
15 Windi Agus Eriawan 9,28 15 Budi Priyo 8,18
JUMLAH 129,54 JUMLAH 121,20
MEAN 8,64 MEAN 8,08
92
Tes sebelum Guling Belakang Bulat
15 3.75 5.15 4.3967 .45256
Tes sesudah Guling Belakang Bulat
15 6.40 9.43 8.1467 1.01134
Valid N (listwise) 15
TABEL 20
UJI NORMALITAS DATA
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Tes sebelum Guling
Belakang Lurus
Tes sesudah Guling
Belakang Lurus
Tes sebelum Guling
Belakang Bulat
Tes sesudah Guling
Belakang Bulat
N 15 15 15 15Normal Parametersa Mean 4.4567 8.6360 4.3967 8.1467
Std. Deviation
.49131 .88490 .45256 1.01134
Most Extreme Differences Absolute .129 .198 .111 .134Positive .129 .101 .111 .127Negative -.091 -.198 -.108 -.134
Kolmogorov-Smirnov Z .501 .767 .432 .521Asymp. Sig. (2-tailed) .963 .599 .992 .949a. Test distribution is Normal.
TABEL 21
UJI HOMOGENITAS DATA
Test of Homogeneity of Variances
93
Levene Statistic
df1 df2 Sig.
Guling Belakang Lurus 2.385 1 28 .134 Guling Belakang Bulat 3.364 1 28 .077
TABEL 22
UJI HOMOGENITAS DATA
ANOVA
Sum of Squares
df Mean
Square F Sig.
Guling Belakang Lurus
Between Groups 131.001 1 131.001 255.753 .000
Within Groups
14.342 28 .512
Total 145.343 29
Guling Belakang Bulat
Between Groups 101.752 1 101.752 222.351 .000
Within Groups
12.813 28 .458
Total 114.565 29
94
UJI T-TEST BERPASANGAN
TABEL 23
Paired Samples Statistics Mean N Std. Deviation Std. Error Mean
Pair 1 Tes sebelum Guling Belakang Lurus 4.4567 15 .49131 .12685
Tes sesudah Guling Belakang Lurus 8.6360 15 .88490 .22848
Pair 2 Tes sebelum Guling Belakang Bulat 4.3967 15 .45256 .11685
Tes sesudah Guling Belakang Bulat 8.1467 15 1.01134 .26113
TABEL 24
Paired Samples Correlations N Correlation Sig.
Pair 1 Tes sebelum Guling Belakang Lurus & Tes sesudah Guling Belakang Lurus
15 .322 .242
Pair 2 Tes sebelum Guling Belakang Bulat & Tes sesudah Guling Belakang Bulat 15 .330 .230
TABEL 25
Paired Samples Test
Paired Differences t df Sig. (2-
95
Mean Std.
Deviation
Std. Error Mean
95% Confidence Interval of the
Difference
tailed)
Lower Upper
Pair 1 Tes sebelum Guling Belakang Lurus - Tes sesudah Guling Belakang Lurus
-4.17933 .86281 .22278 -4.65714 -3.70152 -18.760 14 .000
Pair 2 Tes sebelum Guling Belakang Bulat - Tes sesudah Guling Belakang Bulat
-3.75000 .96221 .24844 -4.28286 -3.21714 -15.094 14 .000
TABEL 26
JADWAL PROGRAM PENELITIAN PERBEDAAN GULING
BELAKANG
BULAT DAN LURUS SISWA PUTRA KELAS X
NO PERTEMUAN KE- HARI / TANGGAL KEGIATAN JAM/PUKUL
96
SMA KARTIKA III-1 BANYUBIRU
TAHUN AJARAN 2010/2011
PEDOMAN PENILAIAN DAN POTONGAN NILAI ATAS
KESALAHAN DALAM MELAKUKAN GERAKAN GULING BELAKANG
A. PEDOMAN PENILAIAN GERAKAN GULING BELAKANG
1. SIKAP AWAL
a. Badan tegak kedua kaki rapat nilai 1,0
pandangan lurus kedepan
b. Kedua tangan lurus keatas nilai 1,0
Jumlah 2
2. SIKAP INTI GERAKAN GULING BELAKANG
a. Tangan menyentuh matras nilai 1,0
b. Dagu menyentuh dada nilai 1,0
1 I Senin,9 Agustus 2010 Pre Test Penelitian 12.00-13.00 WIB
2 II Selasa, 26 Oktober 2010 Treatment 14.00-15.00 WIB
3 III Kamis, 28 Oktober 2010 Treatment 14.00-15.00 WIB
4 IV Sabtu, 30 Oktober 2010 Treatment 14.00-15.00 WIB
5 V Selasa, 2 November 2010 Treatment 14.00-15.00 WIB
6 VI Kamis, 4 November 2010 Treatment 14.00-15.00 WIB
7 VII Sabtu, 6 November 2010 Treatment 14.00-15.00 WIB
8 VIII Selasa, 9 November 2010 Treatment 14.00-15.00 WIB
9 IX Kamis, 11 November 2010 Treatment 14.00-15.00 WIB
10 X Sabtu, 13 November 2010 Treatment 14.00-15.00 WIB
11 XI Selasa, 16 November 2010 Treatment 14.00-15.00 WIB
12 XII Kamis, 18 November 2010 Treatment 14.00-15.00 WIB
13 XIII Sabtu, 20 November 2010 Treatment 14.00-15.00 WIB
14 XIV Selasa, 23 November 2010 Tes akhir 14.00-15.30 WIB
97
c. Telapak tangan didekat telinga nilai 1,0
d. Tangan menolak untuk mengangkat badan nilai 1,0
e. Jatuhan kaki dekat dibelakang kepala nilai 1,0
Jumlah 5
3. SIKAP AKHIR
a. Jongkok nilai 1,0
b. Kedua lengan dan Pandangan lurus kedepan nilai 1,0
c. Posisi kembali seperti semula nilai 1,0
Jumlah 3
Jumlah nilai gerakan guling belakang adalah 10
B. POTONGAN NILAI ATAS KESALAHA-KESALAHAN DALAM
MELAKSANAKAN GERAKAN GULING BELAKANG
4) SIKAP AWAL potongan nilai
a. Posisi awal
1. Badan membungkuk 0,3
2. Kaki ditekuk 0,2
3. Kaki dibuka 0,2
4. Pandangan tidak lurus kedepan 0,3
a. Posisi kedua tangan
1. Ditekuk 15° 0,2
2. Ditekuk 30° 0,3
3. Ditekuk 45° 0,5
98
5) SIKAP INTI GERAKAN GULING BELAKANG
c. Perkenaan tangan dengan matras
1. Hanya satu tangan menyentuh matras 0,3
2. Kedua tangan tidak menyentuh matras 0,5
d. Dagu tidak menyentuh dada 0,3
e. Telapak tangan jauh dari telinga 0,3
f. Tangan tidak menolak untuk mengangkat badan 0,5
g. Jatuhan kaki disamping badan 0,3
6) SIKAP AKHIR
a. Sikap akhir tidak jongkok 0,5
b. Posisi pada saat jongkok
1. Kedua lengan tidak lurus kedepan 0,5
2. Pandangan tidak lurus kedepan 0,5
c. Posisi akhir
1. Badan membungkuk 0,3
2. Kaki ditekuk 0,2
3. Kaki rapat atau dibuka terlalu lebar 0,2
4. Pandangan tidak lurus kedepan 0,3
TABEL 27
DAFTAR NAMA PEMBANTU PENELITIAN
99
No Nama Jabatan Tugas
1 Drs. Bambang Priyono, M.Pd. Dosen FIK UNNES Konsultan
2 Lili Mayangsari, S.Pd. Guru Penjasorkes SMA
Kartika III-1 Banyubiru Penilai
3 Marno, S.Pd. Guru Penjasorkes SMP
N 3 Banyubiru Penilai
3 Anis Miftakhul Ikhyar Mahasiswa FIK UNNES Pembantu Umum
4 Kukuh Amarufan Mahasiswa FIK UNNES Pembantu Umum
5 Matias Krisnanto Mahasiswa FIK UNNES Pembantu Umum
6 Retno Jhonatan Mahasiswa FIK UNNES Pembantu Umum
7 Totok Purdiyanto Mahasiswa FIK UNNES Pembantu Umum
5 Badrudduja Al Amin L Mahasiswa FIK UNNES Dokumentasi
6 M. Kurnia Adzhari Mahasiswa FIK UNNES Konsumsi
TABEL 28
RENCANA PROGRAM LATIHAN
KELOMPOK EKSPERIMEN 1
(GULING BELAKANG LURUS)
NO PERTEMUAN KEGIATAN TEMPAT
1
I
Senin, 9 agustus
2010.
Pukul 11.00-13.00
WIB
Pengambilan nilai tes awal / pre test
penelitian.
7. Dibariskan 8. Berdo`a 9. Pemanasan 10. Pemberi
an pengarahan prosedur dan peraturan tes awal guling belakang
11. Siswa melakukan tes guling belakang.
SMA
Kartika III-1
Banyubiru
100
12. Setiap sampel melakukan tes guling belakang sebanyak dua kali.
2
II
Selasa, 26 Oktober
2010.
Pukul 14.00-15.00
WIB
4. Pembukaan (15 menit) • Dibariskan. • Berdo`a. • Pemanasan lari keliling lapangan,
senam pelemasan, kelentukan, penguluran, kekuatan.
5. Inti pelajaran (35 menit) • Membagi sampel menjadi 2
kelompok, kelompok eksperimen 1 dan kelompok eksperimen 2.
• Pengenalan tentang guling belakang.
• Sampel melakukan guling belakang, dengan tujuan melihat kemampuan guling belakang siswa setelah pre test dan pengenalan mengenai guling belakang.
6. Penutup (10 menit) • Penguluran. • Evaluasi atau pemberian koreksi
atas gerakan selama latihan. • Memberi kesempatan bertanya bagi
yang belum jelas. • Berdo`a • Dibubarkan.
SMA
Kartika III-1
Banyubiru
3. Pembukaan (15 menit) • Dibariskan. • Berdo`a. • Pemanasan lari keliling lapangan,
senam pelemasan, kelentukan, penguluran, kekuatan.
4. Inti Pelajaran (35 menit) • Pemanasan inti.
e. Tidur telentang. Kedua kaki ditekuk dan diangkat
hingga mengenai lantai di atas
kepala. Latihan ini dilakukan
101
3
III
Kamis, 28 Oktober
2010.
Pukul 14.00-15.00
WIB
berulang-ulang.
f. Latihan seperti poin a di atas dengan menempatkan kedua tangan di sisi telinga, jari-jari menuju bahu.
g. Latihan seperti poin a dan b disertai tolakan kedua tangan, posisi kedua kaki tetap ditekuk. Latihan dilakukan berulang-ulang.
h. Sikap berjongkok, kedua tangan disisi telinga menjatuhkan badan kebelakang, menolak dengan kedua tangan saat kaki melewati kepala. Pada saat menjatuhkan badan kebelakang punggung menyentuh matras terlebih dahulu dan saat mengguling kaki lurus.
4. Penutup (10 menit) • Penguluran. • Evaluasi atau pemberian koreksi
atas gerakan selama latihan. • Memberi kesempatan bertanya bagi
yang belum jelas. • Berdo`a. • Dibubarkan.
SMA
Kartika III-1
Banyubiru
4
IV
Sabtu, 30 Oktober
2010.
3. Pembukaan (12 menit) • Dibariskan. • Berdo`a. • Pemanasan lari keliling lapangan,
senam pelemasan, kelentukan, penguluran, kekuatan.
SMA
Kartika III-1
Banyubiru
102
Pukul 14.00-15.00
WIB
4. Inti Pelajaran (40 menit) • Pemanasan inti.
e. Tidur telentang. Kedua kaki ditekuk dan diangkat
hingga mengenai lantai di atas
kepala. Latihan ini dilakukan
berulang-ulang.
f. Latihan seperti poin a di atas dengan menempatkan kedua tangan di sisi telinga, jari-jari menuju bahu.
g. Latihan seperti poin a dan b disertai tolakan kedua tangan, posisi kedua kaki tetap ditekuk. Latihan dilakukan berulang-ulang.
h. Sikap berjongkok, kedua tangan disisi telinga menjatuhkan badan kebelakang, menolak dengan kedua tangan saat kaki melewati kepala. Pada saat menjatuhkan badan kebelakang punggung menyentuh matras terlebih dahulu dan saat mengguling kaki lurus.
• Pemberian contoh guling belakang lurus.
• Sampel melakukan rangkaian guling belakang bulat, didampingi dengan peneliti untuk memberi bantuan. Latihan ini dilakukan berulang-ulang.
103
4. Penutup (8 menit) • Penguluran. • Evaluasi atau pemberian koreksi
atas gerakan selama latihan. • Memberi kesempatan bertanya bagi
yang belum jelas. • Berdo`a. • Dibubarkan.
5
V
Selasa, 2 November
2010.
Pukul 14.00-15.00
WIB
3. Pembukaan (12 menit) • Dibariskan. • Berdo`a. • Pemanasan lari keliling lapangan,
senam pelemasan, kelentukan, penguluran, kekuatan.
4. Inti Pelajaran (40 Menit) • Sampel melakukan guling belakang
lurus didampingi peneliti untuk memberikan pertolongan.
• Gerakan dilakukan berulang-ulang sebanyak 3X pengulangan.
• Evaluasi setiap gerakan, mengulangi gerakan guling belakang lurus bagi sampel yang salah dalam melakukan gerakan guling belakang lurus.
4. Penutup (8 menit) • Penguluran. • Evaluasi keseluruhan atau
pemberian koreksi pelajaran secara keseluruhan dari awal gerakan sampai akhir kepada seluruh sampel.
• Berdo`a. • Dibubarkan.
SMA
Kartika III-1
Banyubiru
104
6
VI
Kamis, 4 November
2010.
Pukul 14.00-15.00
WIB
3. Pembukaan (12 menit) • Dibariskan. • Berdo`a. • Pemanasan lari keliling lapangan,
senam pelemasan, kelentukan, penguluran, kekuatan.
4. Inti Pelajaran (40 Menit) • Sampel melakukan guling belakang
lurus didampingi peneliti untuk memberikan pertolongan.
• Gerakan dilakukan berulang-ulang sebanyak 4X pengulangan.
• Evaluasi setiap gerakan, mengulangi gerakan guling belakang lurus bagi sampel yang salah dalam melakukan gerakan guling belakang lurus.
3. Penutup (8 menit) • Penguluran. • Evaluasi keseluruhan atau
pemberian koreksi pelajaran secara keseluruhan dari awal gerakan sampai akhir kepada seluruh sampel.
• Berdo`a. • Dibubarkan.
SMA
Kartika III-1
Banyubiru
7
VII
3. Pembukaan (12 menit) • Dibariskan. • Berdo`a. • Pemanasan lari keliling lapangan,
senam pelemasan, kelentukan,
SMA
Kartika III-1
Banyubiru
105
Sabtu, 6 November
2010.
Pukul 14.00-15.00
WIB
penguluran, kekuatan.
4. Inti Pelajaran (40 Menit) • Sampel melakukan guling belakang
lurus didampingi peneliti untuk memberikan pertolongan.
• Gerakan dilakukan berulang-ulang sebanyak 5X pengulangan.
• Evaluasi setiap gerakan, mengulangi gerakan guling belakang lurus bagi sampel yang salah dealam melakukan gerakan guling belakang lurus.
3. Penutup (8 menit) • Penguluran. • Evaluasi keseluruhan atau
pemberian koreksi pelajaran secara keseluruhan dari awal gerakan sampai akhir kepada seluruh sampel.
• Berdo`a. • Dibubarkan.
8
VIII
Selasa, 9 November
2010.
Pukul 14.00-15.00
WIB
3. Pembukaan (12 menit) • Dibariskan. • Berdo`a. • Pemanasan lari keliling lapangan,
senam pelemasan, kelentukan, penguluran, kekuatan.
4. Inti Pelajaran (40 Menit) • Sampel melakukan guling belakang
lurus tanpa didampingi peneliti dan tanpa pemberian bantuan.
• Setiap sampel diharapkan sudah bisa melakukan rangkaian gerakan
SMA
Kartika III-1
Banyubiru
106
guling belakang lurus dengan benar.
• Gerakan dilakukan berulang-ulang sebanyak 3X pengulangan.
3. Penutup (8 menit) • Penguluran. • Evaluasi atau pemberian koreksi
atas gerakan guling belakang bulat selama latihan.
• Memberi kesempatan bertanya bagi sampel.
• Berdo`a. • Dibubarkan.
9
IX
Kamis,11
November 2010.
Pukul 14.00-15.00
WIB
3. Pembukaan (12 menit) • Dibariskan. • Berdo`a. • Pemanasan lari keliling lapangan,
senam pelemasan, kelentukan, penguluran, kekuatan.
4. Inti Pelajaran (40 Menit) • Sampel melakukan guling belakang
bulat tanpa didampingi peneliti dan tanpa pemberian bantuan.
• Setiap sampel diharapkan sudah bisa melakukan rangkaian gerakan guling belakang bulat dengan benar.
• Gerakan dilakukan berulang-ulang sebanyak 4X pengulangan.
4. Penutup (8 menit) • Penguluran.
SMA
Kartika III-1
Banyubiru
107
• Evaluasi atau pemberian koreksi atas gerakan guling belakang lurus selama latihan.
• Memberi kesempatan bertanya bagi sampel.
• Berdo`a. • Dibubarkan.
10
X
Sabtu, 13
November 2010.
Pukul 14.00-15.00
WIB
3. Pembukaan (12 menit) • Dibariskan. • Berdo`a. • Pemanasan lari keliling lapangan,
senam pelemasan, kelentukan, penguluran, kekuatan.
4. Inti Pelajaran (40 Menit) • Sampel melakukan guling belakang
lurus tanpa didampingi peneliti dan tanpa pemberian bantuan.
• Setiap sampel diharapkan sudah bisa melakukan rangkaian gerakan guling belakang sampel dengan benar.
• Gerakan dilakukan berulang-ulang sebanyak 5X pengulangan.
4. Penutup (8 menit) • Penguluran. • Evaluasi atau pemberian koreksi
atas gerakan guling belakang lurus selama latihan.
• Memberi kesempatan bertanya bagi sampel.
• Berdo`a. • Dibubarkan.
SMA
Kartika III-1
Banyubiru
108
11
XI
Selasa, 16
November 2010.
Pukul 14.00-15.00
WIB
3. Pembukaan (12 menit) • Dibariskan. • Berdo`a. • Pemanasan lari keliling lapangan,
senam pelemasan, kelentukan, penguluran, kekuatan.
4. Inti Pelajaran (40 Menit) • Sampel melakukan guling belakang
lurus tanpa didampingi peneliti dan tanpa pemberian bantuan.
• Setiap sampel diharapkan sudah bisa melakukan rangkaian gerakan guling belakang lurus dengan benar.
• Gerakan dilakukan berulang-ulang sebanyak 6X pengulangan.
4. Penutup (8 menit) • Penguluran. • Evaluasi atau pemberian koreksi
atas gerakan guling belakang lurus selama latihan.
• Memberi kesempatan bertanya bagi sampel.
• Berdo`a. • Dibubarkan.
SMA
Kartika III-1
Banyubiru
12
XII
Kamis, 18
November 2010.
3. Pembukaan (12 menit) • Dibariskan. • Berdo`a. • Pemanasan lari keliling lapangan,
senam pelemasan, kelentukan, penguluran, kekuatan.
SMA
Kartika III-1
Banyubiru
109
Pukul 14.00-15.00
WIB
4. Inti Pelajaran (40 Menit) • Sampel melakukan guling belakang
lurus tanpa didampingi peneliti dan tanpa pemberian bantuan.
• Setiap sampel diharapkan sudah bisa melakukan rangkaian gerakan guling belakang lurus dengan benar.
• Gerakan dilakukan berulang-ulang sebanyak 6X pengulangan.
• Sampel sudah benar-benar siap untuk pengambilan nilai (tes akhir).
4. Penutup (8 menit) • Penguluran. • Evaluasi atau pemberian koreksi
atas gerakan guling belakang lurus selama latihan.
• Memberi kesempatan bertanya bagi sampel.
• Berdo`a. • Dibubarkan.
13
XIII
Sabtu, 20
November 2010.
Pukul 14.00-15.00
WIB
3. Pembukaan (12 menit) • Dibariskan. • Berdo`a. • Pemanasan lari keliling lapangan,
senam pelemasan, kelentukan, penguluran, kekuatan.
4. Inti Pelajaran (40 Menit) • Sampel melakukan guling belakang
lurus tanpa didampingi peneliti dan tanpa pemberian bantuan.
• Setiap sampel diharapkan sudah bisa melakukan rangkaian gerakan guling belakang lurus dengan benar.
SMA
Kartika III-1
Banyubiru
110
• Persiapan tes akhir guling belakang bulat.
4. Penutup (8 menit) • Penguluran. • Evaluasi atau pemberian koreksi
atas gerakan guling belakang lurus selama latihan.
• Memberi kesempatan bertanya bagi sampel.
• Berdo`a. • Dibubarkan.
14
XIV
Selasa, 23
November 2010
Pukul 14.00-15.30
WIB
Tes akhir guling belakang
7. Dibariskan 8. Berdo`a 9. Pemanasan 10. Pemberi
an pengarahan prosedur dan peraturan tes akhir guling belakang
11. Siswa melakukan tes guling belakang.
12. Setiap sampel melakukan tes guling belakang sebanyak dua kali.
SMA
Kartika III-1
Banyubiru
Filename: 7031 Directory: D:\AJIEK Digilib Template: Normal.dotm Title: Subject: Author: USER Keywords: Comments: Creation Date: 16/03/2011 14:10:00 Change Number: 3 Last Saved On: 18/03/2011 12:37:00 Last Saved By: Pak DEDE Total Editing Time: 2 Minutes Last Printed On: 18/03/2011 12:41:00 As of Last Complete Printing Number of Pages: 125 Number of Words: 18.114 (approx.) Number of Characters: 103.252 (approx.)