upaya guru fiqih dalam meningkatkan rasa percaya dirietheses.uinmataram.ac.id/1075/1/abdul hafiz...

141
i UPAYA GURU FIQIH DALAM MENINGKATKAN RASA PERCAYA DIRI SISWA KELAS VIII MTs. FATHURRAHMAN JERINGO GUNUNG SARI LOMBOK BARAT TAHUN PELAJARAN 2017/2018 Oleh ABDUL HAFIZ NIM. 151.131.009 JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN) MATARAM MATARAM 2017 i

Upload: others

Post on 28-Oct-2019

4 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: UPAYA GURU FIQIH DALAM MENINGKATKAN RASA PERCAYA DIRIetheses.uinmataram.ac.id/1075/1/Abdul Hafiz 151131009.pdf · dalam meningkatkan rasa percaya diri siswa adalah keterbatasan waktu,

i

UPAYA GURU FIQIH DALAM MENINGKATKAN RASA PERCAYA DIRI

SISWA KELAS VIII MTs. FATHURRAHMAN JERINGO GUNUNG SARI

LOMBOK BARAT TAHUN PELAJARAN 2017/2018

Oleh

ABDUL HAFIZ NIM. 151.131.009

JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN) MATARAM

MATARAM

2017

i

Page 2: UPAYA GURU FIQIH DALAM MENINGKATKAN RASA PERCAYA DIRIetheses.uinmataram.ac.id/1075/1/Abdul Hafiz 151131009.pdf · dalam meningkatkan rasa percaya diri siswa adalah keterbatasan waktu,

ii

UPAYA GURU FIQIH DALAM MENINGKATKAN RASA PERCAYA DIRI

SISWA KELAS VIII MTs. FATHURRAHMAN JERINGO GUNUNG SARI

LOMBOK BARAT TAHUN PELAJARAN 2017/2018

Skripsi

diajukan kepada Universitas Islam Negeri

Mataram untuk melengkapi persyaratan mencapai

gelar Sarjana Pendidikan

Oleh

ABDUL HAFIZ NIM. 151.131.009

JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN) MATARAM

MATARAM

2017

ii

Page 3: UPAYA GURU FIQIH DALAM MENINGKATKAN RASA PERCAYA DIRIetheses.uinmataram.ac.id/1075/1/Abdul Hafiz 151131009.pdf · dalam meningkatkan rasa percaya diri siswa adalah keterbatasan waktu,

iii

iii

Page 4: UPAYA GURU FIQIH DALAM MENINGKATKAN RASA PERCAYA DIRIetheses.uinmataram.ac.id/1075/1/Abdul Hafiz 151131009.pdf · dalam meningkatkan rasa percaya diri siswa adalah keterbatasan waktu,

iv

iv

Page 5: UPAYA GURU FIQIH DALAM MENINGKATKAN RASA PERCAYA DIRIetheses.uinmataram.ac.id/1075/1/Abdul Hafiz 151131009.pdf · dalam meningkatkan rasa percaya diri siswa adalah keterbatasan waktu,

vi

vi

Page 6: UPAYA GURU FIQIH DALAM MENINGKATKAN RASA PERCAYA DIRIetheses.uinmataram.ac.id/1075/1/Abdul Hafiz 151131009.pdf · dalam meningkatkan rasa percaya diri siswa adalah keterbatasan waktu,

vii

MOTTO :

Tiada hal mengagumkan yang dapat dicapai oleh

mereka yang tidak berani percaya bahwa sesuatu

dalam diri mereka mampu menaklukkan

segala situasi 2

(Bruce Braton)

2 Brian Tracy, The Power of Self Confidence, terj. Desak Pusparini, (Surabaya: PT. Menuju Insan Cemerlang, 2013), h. 1

vii

Page 7: UPAYA GURU FIQIH DALAM MENINGKATKAN RASA PERCAYA DIRIetheses.uinmataram.ac.id/1075/1/Abdul Hafiz 151131009.pdf · dalam meningkatkan rasa percaya diri siswa adalah keterbatasan waktu,

viii

PERSEMBAHAN

Kupersembahkan Skripsi ini untuk:

1. Amak ku tercinta ( Abdullah) dan Inak ku tersayang ( Suryati) aku bangga

memiliki kalian yang telah mencintaiku, menyayangiku dan merawatku dari

kecil sampai aku tumbuh dewasa seperti saat ini, yang telah berjuang tanpa

pernah mengenal lelah demi masa depan pendidikanku, sehingga aku bisa

mencapai gelar sarjana.

2. Kakak-kakak ku tersayang (Mahfuz, Hilti, Sulhanudin dan Halawati) yang telah

memberiku dukungan dan motivasi, yang selalu memenuhi segala kebutuhannku

dan untuk Adik-adik ku tercinta (Alfian Muafi dan Sulis Setiawati) terimakasih

atas dukungan dan motivasinya.

3. Keponakan-keponakan ku ( Ahmad Zainul Warid, Adiba Khanza Az-zahra, dan

Muhammad Zhafir) terima kasih atas tawa dan kebahagiaan yang kalian berikan.

4. Semua Teman-teman ku kelas A PAI angkatan 2013,Wa Bil Khusus Masrin

Abdurrahman Sara, Riyandi, Bahmin, Nurul Khairani, Taufan Rahmayadi,

Khosi‟ah, dan Rizkiani, terimakasih atas bantuan, dukungan dan semangat yang

kalian berikan.

5. Terikasih untuk semua guru-guru ku , dosen-dosen ku atas ilmu yang telah kalian

ajarkan kepadaku.

6. Almamaterku UIN Mataram tercinta, terimaksih.

viii

Page 8: UPAYA GURU FIQIH DALAM MENINGKATKAN RASA PERCAYA DIRIetheses.uinmataram.ac.id/1075/1/Abdul Hafiz 151131009.pdf · dalam meningkatkan rasa percaya diri siswa adalah keterbatasan waktu,

ix

KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum wr.wb

Alhamdulillah, segala puji bagi Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat,

taufik serta hidayah-Nya kepada kita semua, khususnya bagi peneliti sehingga dapat

menyelesaikan skripsi ini dengan baik yang berjudul “Upaya Guru dalam

Meningkatkan Rasa Percaya Diri Siswa Kelas VIII MTs. Fathurrahman Jeringo

Gunung Sari Lombok Barat Tahun Pelajaran 2017/2018”

Salawat serta salam semoga tetap tercurahkan kepada junjungan alam Baginda

Nabi besar Muhammad SAW sang revolusioner sejati yang telah memberikan andil

besar terhadap perubahan peradaban manusia yang penuh dengan semangat dan

ikhlas berjuang dalam menumbuhkembangkan ajaran Islam sehingga dapat

membimbing umat manusia menuju alam yang penuh dengan cahaya keimanan dan

keselamatan baik di dunia dan di akhirat kelak.

Skripsi ini disusun dalam rangka untuk melengkapi persyaratan mencapai

gelar sarjana S1 pada Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN Mataram Jurusan

Pendidikan Agama Islam (PAI). Dalam penyususnan skripsi ini, peneliti banyak

mendapatkan bantuan dari berbagai pihak. Dengan selesainya skripsi ini, peneliti

ingin mengucapkan rasa terima kasih yang sebesar-besarnya kepada pihak-pihak yang

telah banyak membantu dalam memberikan bimbingan, saran dan informasi yang

sangat berharga bagi peneliti, terutama kepada yang terhormat :

1. Bapak Prof. Dr. H. M. Taufik, M.Ag. selaku Pembimbing I dan Dr. Abdul Fattah,

M.Fil.I selaku pembimbing II yang telah memberikan saran, bimbingan dan

arahan selama penyusunan skripsi ini sehingga bisa terselesaikan.

2. Bapak Dr. Saparudin, M. Ag, selaku Ketua Jurusan

3. Ibu Dr. Hj. Lubna, M.Pd. selaku Dekan Fakultas Tarbiyah dan Keguruan yang

telah memberikan izin penelitian.

4. Bapak Prof. Dr. H. Mutawali, M.Ag, selaku Rektor UIN Mataram yang telah

memberikan sumbangsihnya selama mengikuti perkuliahan di UIN Mataram.

ix

Page 9: UPAYA GURU FIQIH DALAM MENINGKATKAN RASA PERCAYA DIRIetheses.uinmataram.ac.id/1075/1/Abdul Hafiz 151131009.pdf · dalam meningkatkan rasa percaya diri siswa adalah keterbatasan waktu,

x

5. Bapak Ibu Dosen Jurusan Pendidikan Agama Islam yang telah banyak membina

dan mendidik selama penulis melaksanakan studi di UIN Mataram.

6. Pihak MTs. Fathurrahman Jeringo (terutama Bapak Zainuddin selaku guru

pengampu bidang studi Fiqih) yang telah memberikan bantuan serta informasinya

bagi peneliti, serta para kerabat dekat dan rekan-rekan seperjuangan. Semoga

Allah SWT memberikan balasan dan limpahan keridhoan-Nya atas apa yang telah

diberikan kepada penulis.

Selanjutnya, penulis menyadari bahwa dalam penulisan skripsi ini banyak

terdapat kekurangan dan kesalahan, Oleh karena itu, kritik dan saran yang bersifat

konstruktif dan membangun sangat penulis harapkan.

Demikian dan semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi semua pihak,

khususnya bagi penulis dan para pembaca pada umumnya, dan semoga Allah SWT

meridhoi dan mencatat sebagai ibadah disisinya. Amin.

Mataram, 2017

Peneliti,

Abdul Hafiz

x

Page 10: UPAYA GURU FIQIH DALAM MENINGKATKAN RASA PERCAYA DIRIetheses.uinmataram.ac.id/1075/1/Abdul Hafiz 151131009.pdf · dalam meningkatkan rasa percaya diri siswa adalah keterbatasan waktu,

xi

DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL ................................................................................ i

HALAMAN JUDUL ................................................................................... ii

PERSETUJUAN PEMBIMBING ............................................................. iii

NOTA DINAS PEMBIMBING .................................................................. iv

PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI .................................................... v

PENGESAHAN DEWAN PENGUJI ......................................................... vi

HALAMAN MOTTO .................................................................................. vii

HALAMAN PERSEMBAHAN ................................................................. viii

KATA PENGANTAR ................................................................................. ix

DAFTAR ISI ................................................................................................. xi

DAFTAR TABEL ........................................................................................ xv

DAFTAR GAMBAR .................................................................................... xvi

DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................ xvii

ABSTRAK ................................................................................................... xviii

Bab I Pendahuluan ...................................................................................... 1

A. Konteks Penelitian ........................................................................... 1

B. Fokus Penelitian ............................................................................... 7

C. Tujuan dan Manfaat ......................................................................... 7

D. Ruang Lingkup dan Setting Penelitian .............................................. 9

E. Telaah Pustaka ................................................................................. 10

F. Kerangka Teoritik ............................................................................. 12

1. Upaya Guru Fiqih ........................................................................ 12

a. Pengertian Upaya Guru .......................................................... 12

b. Kompetensi Guru ................................................................... 13

xi

Page 11: UPAYA GURU FIQIH DALAM MENINGKATKAN RASA PERCAYA DIRIetheses.uinmataram.ac.id/1075/1/Abdul Hafiz 151131009.pdf · dalam meningkatkan rasa percaya diri siswa adalah keterbatasan waktu,

xii

c. Tugas Guru ............................................................................. 16

d. Peran Guru ............................................................................. 16

2. Rasa Percaya Diri ......................................................................... 19

a. Pengertian Rasa Percaya Diri ................................................. 19

b. Ciri-ciri Orang Percaya Diri ................................................... 22

c. Faktor-faktor Pembentuk Percaya diri ................................... 24

d. Menumbuhkan Rasa Percaya Diri .......................................... 27

3. Upaya Guru Fiqih dalam Meningkatkan Rasa Percaya

Diri Siswa ..................................................................................... 29

a. Memberikan Bimbingan......................................................... 29

b. Membangun Komunikasi Efektif dalam Proses

Pembelajaran ......................................................................... 31

c. Memberikan Motivasi ........................................................... 33

d. Membangun Kerja sama dengan orangtua siswa………. 35

G. Kerangka Pikir .................................................................................. 36

H. Metode Penelitian.............................................................................. 38

Bab II Temuan dan Paparan Data ........................................................... 50

A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian ............................................... 50

1. Sejarah Berdirinya MTs. Fathurrahman Jeringo ........................ 50

2. Profil MTs. Fathurrahman Jeringo ............................................. 53

3. Letak Geografis MTs. Fathurrahman Jeringo ............................ 55

4. Keadaan Guru dan Pegawai MTs. Fathurrahman Jeringo ......... 56

5. Keadaan Siswa MTs. Fathurrahman Jeringo ............................. 58

6. Data Sarana dan Prasarana di MTs. Fathurrahman Jeringo ....... 60

7. Struktur Organisasi .................................................................... 63

B. Upaya Guru Fiqih dalam Meningkatkan Rasa Percaya Diri

Siswa Kelas VIII MTs. Fathurrahman JeringoGunung Sari

Lombok Barat Tahun Pelajaran 2017/2018 .................................... 65

xii

Page 12: UPAYA GURU FIQIH DALAM MENINGKATKAN RASA PERCAYA DIRIetheses.uinmataram.ac.id/1075/1/Abdul Hafiz 151131009.pdf · dalam meningkatkan rasa percaya diri siswa adalah keterbatasan waktu,

xiii

1. Memberikan Bimbingan Kepada Para Siswa ............................. 65

2. Membangun Komunikasi yang Efektif ...................................... 67

3. Memberikan Motivasi ................................................................ 69

4. Kerja sama Guru dan Orangtua .................................................. 71

C. Kendala yang Dihadapi Guru Fiqih dalam Meningkatkan Rasa

Percaya Diri Siswa Kelas VIII MTs. Fathurrahman Jeringo

Gunung Sari Lombok Barat Tahun Pelajaran 2017/2018 ................ 72

1. Keterbatasan Waktu .................................................................... 73

2. Kondisi Psikis (Perasaan) Siswa ................................................. 74

3. Kelas yang Gemuk ...................................................................... 76

D. Solusi yang Dilakukan Untuk Menangani Kendala yang Dihadapi

Guru Fiqih dalam Meningkatkan Rasa Percaya Diri Siswa Kelas

VIII MTs. Fathurrahman Jeringo Gunung Sari Lombok Barat

Tahun Pelajaran 2017/2018............................................................... 78

1. Membuat Kelompok Belajar (Diskusi) ....................................... 78

2. Keterampilan Membuka Pelajaran .............................................. 80

3. Manajemen (Pengelolaan) Kelas................................................. 81

Bab III Pembahasan .................................................................................. 84

A. Upaya Guru Fiqih dalam Meningkatkan Rasa Percaya Diri Siswa

Kelas VIII MTs. Fathurrahman Jeringo Gunung Sari Lombok

Barat Tahun Pelajaran 2017/2018 ....................................................... 84

B. Kendala yang Dihadapi Guru Fiqih dalam Meningkatkan Rasa

Percaya Diri Siswa Kelas VIII MTs. Fathurrahman Jeringo

Gunung Sari Lombok Barat Tahun Pelajaran 2017/2018 ................. 96

C. Solusi yang Dilakukan Untuk Menangani Kendala yang Dihadapi

Guru Fiqih dalam Meningkatkan Rasa Percaya Diri Siswa Kelas

VIII MTs. Fathurrahman Jeringo Gunung Sari Lombok Barat

Tahun Pelajaran 2017/2018............................................................... 101

xiii

Page 13: UPAYA GURU FIQIH DALAM MENINGKATKAN RASA PERCAYA DIRIetheses.uinmataram.ac.id/1075/1/Abdul Hafiz 151131009.pdf · dalam meningkatkan rasa percaya diri siswa adalah keterbatasan waktu,

xiv

Bab IV Penutup .......................................................................................... 109

A. Kesimpulan ...................................................................................... 109

B. Saran ................................................................................................. 110

DAFTAR PUSTAKA ................................................................................ 111

LAMPIRAN

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

xiv

Page 14: UPAYA GURU FIQIH DALAM MENINGKATKAN RASA PERCAYA DIRIetheses.uinmataram.ac.id/1075/1/Abdul Hafiz 151131009.pdf · dalam meningkatkan rasa percaya diri siswa adalah keterbatasan waktu,

xv

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Keadaan jumlah guru berdasarkan tingkat pendidikan tahun pelajaran 2017/2018 ................................................... 57

Tabel 2.2 jumlah siswa berdasarkan kelas tahun 2017/2018, .............. 59

Tabel 2.3 Jumlah siswa berdasarkan jenis kelamin tahun 2017/2018, .. 59

Tabel 2.4 Sarana dan prasaran pembelajaran, ...................................... 61

xv

Page 15: UPAYA GURU FIQIH DALAM MENINGKATKAN RASA PERCAYA DIRIetheses.uinmataram.ac.id/1075/1/Abdul Hafiz 151131009.pdf · dalam meningkatkan rasa percaya diri siswa adalah keterbatasan waktu,

xvi

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1. Struktur organisasi komite sekolah MTs. Fathurrahman Jeringo, ......................................... 63

Gambar 2.2. Struktur organisasi MTs. Fathurrahman Jeringo bimbingan dan penyuluhan, ............................................ 64

xvi

Page 16: UPAYA GURU FIQIH DALAM MENINGKATKAN RASA PERCAYA DIRIetheses.uinmataram.ac.id/1075/1/Abdul Hafiz 151131009.pdf · dalam meningkatkan rasa percaya diri siswa adalah keterbatasan waktu,

xvii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 : Foto Lokasi Penelitian dan Kegiatan Wawancara

Lampiran 2 : Hasil Transkip Wawancara

xvii

Page 17: UPAYA GURU FIQIH DALAM MENINGKATKAN RASA PERCAYA DIRIetheses.uinmataram.ac.id/1075/1/Abdul Hafiz 151131009.pdf · dalam meningkatkan rasa percaya diri siswa adalah keterbatasan waktu,

xviii

UPAYA GURU FIQIH DALAM MENINGKATKAN RASA PERCAYA DIRI SISWA KELAS VIII MTs. FATHURRAHMAN JERINGO GUNUNG SARI

LOMBOK BARAT TAHUN PELAJARAN 2017/2018

Oleh:

ABDUL HAFIZ

NIM: 151.131.009

ABSTRAK

Penelitian ini dilatar belakangi oleh adanya informasi awal yang peneliti peroleh dari guru Fiqih di MTs. Fathurrahman Jeringo, diketahui bahwasanya siswa-siswi kelas VIII MTs. Fathurrahman Jeringo enggan untuk mengungkapkan diri, terutama dalam proses belajar mengajar, karena adanya sikap kurang atau tidak percaya diri (minder) dalam dirinya. Berdasarkan latar belakang tersebut, maka peneliti tertarik untuk meneliti tentang upaya guru fiqih dalam meningkatkan rasa percaya diri siswa kelas VIII MTs. Fathurrahman Jeringo. Adapun yang menjadi Informan dalam penelitian ini adalah guru bidang studi fiqih, kepala MTs. Fathurrahman Jeringo, guru-guru, siswa dan wali murid.

Pendekatan yang digunakan adalah pendekatan kualitatif. Adapun pengumpulan data menggunakan tekhnik observasi, wawancara dan dokumentasi, dalam analisis data kualitatif yang dilakukan melalui 4 cara yaitu, pengumpulan data, reduksi/merangkum data, penyajian/display data, dan penarikan kesimpulan.

Dari hasil penelitian yang peneliti lakukan, peneliti memperoleh beberapa kesimpulan, diantaranya: 1). Upaya yang dilakukan oleh guru fiqih dalam meningkatkan rasa percaya diri siswa adalah dengan memberikan bimbingan, membangun komunikasi yang efektif, memberi motivasi, dan membangun kerjasama dengan orangtua atau wali murid. 2). Kendala-kendala yang dihadapi guru fiqih dalam meningkatkan rasa percaya diri siswa adalah keterbatasan waktu, kondisi psikis para siswa, dan kelas yang gemuk. 3). Solusi yang dilakukan guru fiqih untuk menangani kendala dalam meningkatkan rasa percaya diri siswa adalah membuat kelompok diskusi, keterampilan membuka pelajaran, dan manajemen (pengelolaan) kelas.

Kata kunci : Guru, Percaya diri.

xviii

Page 18: UPAYA GURU FIQIH DALAM MENINGKATKAN RASA PERCAYA DIRIetheses.uinmataram.ac.id/1075/1/Abdul Hafiz 151131009.pdf · dalam meningkatkan rasa percaya diri siswa adalah keterbatasan waktu,

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Konteks Penelitian

Pendidikan adalah sebuah sistem. Sebagai sebuah sistem, pendidikan

memuat beberapa komponen yang saling mempengaruhi dan menentukan.

Sehingga, dalam menilai berhasil atau tidaknya suatu sistem pendidikan tidak bisa

hanya melihat pada satu faktor saja dan mengabaikan faktor yang lainnya.3Salah

satu faktor tersebut adalah siswa atau peserta didik. Siswa dalam sistem

pendidikan memiliki peran atau posisi yang sangat penting dalam mewujudkan

pendidikan yang berkualitas. Siswa bisa dijadikan sebagai barometer atau tolak

ukur keberhasilan pendidikan dalam suatu lembaga pendidikan.

Aktivitas, proses, dan hasil perkembangan siswa banyak dipengaruhi oleh

karakteristik siswa sebagai individu. Setiap individu siswa memiliki lingkungan

dan latar belakang yang berbeda-beda, sehingga hal tersebut bisa mempengaruhi

kepribadian dan rasa percaya diri siswa dalam berinteraksi dengan

lingkungannya, terutama lingkungan belajarnya. Dengan rasa percaya diri yang

kuat, individu siswa akan mudah berinteraksi di dalam lingkungan belajarnya4.

Rasa percaya diri itu sendiri adalah sikap percaya dan yakin pada kemampuan

yang dimilikinya, yang membuat dia yakin bisa melakukan sesuatu.Rasa percaya

3Abdul Kadir, Dasar-dasar Pendidikan, (Jakarta: Kencana Prenada Media Group, 2012), h.

75. 4Henny Puspitarini, Membangun Rasa Percaya Diri Anak, (Jakarta:PT Elex Media

Komputindo, 2013), h. 6.

1

Page 19: UPAYA GURU FIQIH DALAM MENINGKATKAN RASA PERCAYA DIRIetheses.uinmataram.ac.id/1075/1/Abdul Hafiz 151131009.pdf · dalam meningkatkan rasa percaya diri siswa adalah keterbatasan waktu,

2

diri seseorang juga banyak dipengaruhi oleh tingkat kemampuan dan

keterampilan yang dimiliki. Orang yang percaya diri selalu yakin pada setiap

tindakannya dan tidak pernah merasa ragu-ragu apalagi takut untuk melakukan

sesuatu. Tentu, hal tersebut dapat menjadi pendorong dan mempermudah dalam

proses belajarnya.

Namun tidak semua individu siswa memiliki rasa percaya diri. Perasaan

minder, malu, sungkan, takut, dan lain sebagainya bisa menjadi kendala individu

siswa dalam proses belajarnya di sekolah maupun di lingkungannya, karena

dengan rasa minder, malu, sungkan, dan takut tersebut siswa akan sering merasa

tidak yakin dengan kemampuan dan juga keterampilan yang dimilikinya,

sehingga siswa lebih memilih untuk menutup diri. Akibatnya, siswa akan kurang

mendapatkan informasi langsung yang dibutuhkannya.

Seseorang yang selalu beranggapan bahwa dirinya tidak mempunyai

kemampuan, merasa dirinya tidak berharga, merupakan gambaran dari orang yang

mempunyai rasa percaya diri rendah. Hal ini dapat terlihat dalam bentuk tingkah

laku yang kurang wajar atau menyimpang seperti rendah diri, ragu-ragu, dan

prestasi belajar rendah. Timbulnya semua masalah tersebut bersumber dari

konsep diri yang negatif, sehingga seseorang memiliki rasa percaya diri yang

rendah.5

Perbedaan tingkat rasa percaya diri yang dimiliki individu siswa tentu

akan mempengaruhi tingkat hasil belajar di sekolah dan mempengaruhi dalam

5Ibid., h. 7

Page 20: UPAYA GURU FIQIH DALAM MENINGKATKAN RASA PERCAYA DIRIetheses.uinmataram.ac.id/1075/1/Abdul Hafiz 151131009.pdf · dalam meningkatkan rasa percaya diri siswa adalah keterbatasan waktu,

3

kehidupan sehari-harinya. Perbedaan tingkat rasa percaya diri yang dimiliki siswa

banyak dipengaruhi oleh faktor gen dan pola asuh orangtua, sekolah, teman

sebaya, masyarakat, dan pengalaman6. Terkait dengan sekolah, dalam lingkungan

sekolah, guru memiliki peranan yang sangat penting dalam membantu

membentuk kepribadian anak termasuk di dalamnya kepercayaan diri. Guru

adalah panutan utama bagi siswanya. Perilaku dan kepribadian seorang guru

berdampak besar bagi pemahaman gagasan dalam pikiran siswa tentang diri

mereka. Salah satu segi dalam pendidikan di sekolah, baik secara tertutup atau

terbuka persaingan antar siswa dalam berbagai bidang telah menjadi bagian yang

melekat dalam kehidupan akademik mereka. Setiap kompetensi pasti ada pihak

yang menjadi pemenang dan ada pihak yang kalah. Siswa yang sering menjadi

pemenang dalam setiap kompetensi akan mudah mendapatkan kepercayaan diri

dan harga diri. Guru merupakan seseorang yang memikul tanggung jawab

membimbing dimana dia tidak hanya bertanggung jawab menyampaikan materi

pelajaran kepada peserta didik tetapi bertanggung jawab juga membentuk

kepribadian (moral/akhlak) anak didik bernilai tinggi.7

Guru sebagai pelaku utama dalam proses pendidikan dan pembelajaran

juga memiliki tugas mulia dan banyak sekali, baik sebagai individu maupun

sebagai anggota masyarakat. Kaitannya dengan tugas, pada dasarnya guru

mempunyai tugas pokok yakni, sebagai pendidik dan pembimbing. Garis besar

6Ibid., h. 49-50 7Ramayulis, Profesi dan Etika Keguruan, (Jakarta: Kalam Mulia, 2013), h. 54

Page 21: UPAYA GURU FIQIH DALAM MENINGKATKAN RASA PERCAYA DIRIetheses.uinmataram.ac.id/1075/1/Abdul Hafiz 151131009.pdf · dalam meningkatkan rasa percaya diri siswa adalah keterbatasan waktu,

4

tujuannya adalah memanusiakan manusia artinya bukan hanya fisiknya yang

berbentuk manusia akan tetapi hati dan pikirannya berjalan layaknya manusia

yang diciptaan Tuhan.

Sehubungan dengan hal tersebut, guru harus menyadari bahwa prinsip

mengajar adalah mempermudah dan memberikan motivasi kegiatan belajar,

sehingga guru sebagai pengajar memiliki tugas memberikan fasilitas atau

kemudahan bagi kegiatan belajar dan mengajar. Begitu pun dalam hal

meningkatkan rasa percaya diri siswanya. Guru harus mampu membentuk

kepercayaan diri siswanya agar mereka memiliki kepercayaan diri yang cukup,

sehingga kegiatan belajar mengajar menjadi efektif dan tujuan dari pendidikan itu

sendiri dapat terwujud. Dengan demikian, terbentuklah manusia yang benar-benar

manusia. Artinya, bukan hanya fisiknya yang berbentuk manusia akan tetapi hati

dan pikirannya berjalan layaknya manusia yang diciptakan Tuhan.

Berdasarkan informasi awal yang peneliti peroleh dari Guru pengampu

mata pelajaran Fiqih di MTs. Fathurrahman Jeringo, diketahui bahwasanya siswa-

siswi kelas VIII MTs. Fathurrahman Jeringo enggan untuk mengungkapkan diri,

terutama dalam proses belajar mengajar, karena adanya sikap kurang atau tidak

percaya diri (minder) dalam dirinya.8 Seorang siswa yang tidak percaya diri tidak

bisa mengungkapkan perasaan, pikiran, dan aspirasinya pada orang lain, sehingga

mereka akan selalu takut dan ragu untuk melangkah dan bertindak. Hal ini

8Zainuddin, selaku guru fiqih, Wawancara, tanggal 24April 2017.

Page 22: UPAYA GURU FIQIH DALAM MENINGKATKAN RASA PERCAYA DIRIetheses.uinmataram.ac.id/1075/1/Abdul Hafiz 151131009.pdf · dalam meningkatkan rasa percaya diri siswa adalah keterbatasan waktu,

5

menyebabkan tujuan yang ingin dicapai akan sulit terwujud. Keadaan ini

disebabkan karena seseorang yang tidak percaya diri, mereka akan selalu

berpikiran negatif tentang dirinya, sehingga potensi yang sebenarnya ada dalam

dirinya tidak dapat dimanfaatkan secara optimal.

Dengan keadaan seperti itu seorang siswa akan kehilangan motivasi untuk

mencapai prestasi dalam belajar dan kehilangan keberaniannya untuk melakukan

atau mencoba hal-hal yang baru atau tantangan karena ia selalu dibayangi oleh

perasaan tidak mampu. Adapun siswa-siswa MTs. Fathurrahman Jeringo yang

memiliki rasa percaya diri yang rendah atau kurang memiliki kepercayaan diri

memiliki perilaku yang pemalu, tidak mampu mengungkapkan atau mengeluarkan

pendapat, perasaan, dan pemikirannya pada orang lain, sehinga mereka kesulitan

untuk berbicara di depan umum dan berdiskusi dengan orang lain.9

Berdasarkan informasi yang peneliti peroleh dari Wali Kelas VIII MTs.

Fathurrahman Jeringo bahwa siswa-siswi Kelas VIII MTs. Fathurrahman Jeringo

yang memiliki motivasi yang tinggi dan berprestasi terhadap belajarnya karena

faktor rasa percaya diri yang dimiliki. Sebut saja Bq. Husnul Fitri, Nurul

Hasanah, Sahuni, Asmayanti, Bq. Diana Suhandini, Hariani, Isnawati, dan L. M.

Nizar Zulmi. Mereka adalah siswa-siswi yang memiliki rasa percaya diri yang

tinggi, sehingga mereka tidak takut apalagi ragu-ragu berbicara dan

mengekspresikan dirinya di depan umum serta mengeluarkan pendapat ketika

9Observasi Awal, tanggal 22 April 2017.

Page 23: UPAYA GURU FIQIH DALAM MENINGKATKAN RASA PERCAYA DIRIetheses.uinmataram.ac.id/1075/1/Abdul Hafiz 151131009.pdf · dalam meningkatkan rasa percaya diri siswa adalah keterbatasan waktu,

6

berdiskusi atau berbicara dengan orang lain.10 Dengan rasa percaya diri yang

dimilikinya, siswa akan selalu berfikiran positif tentang dirinya dan orang lain.

Sikap saling menghargai dan memperhatikan setiap informasi yang disampaikan

akan meningkatkan rasa percaya diri seorang siswa, sehingga komunikasi yang

terjadi akan berjalan lancar, hangat dan dalam proses belajar mengajar akan

sangat menyenangkan. Karena, rasa percaya diri bisa timbul karena adanya

pemenuhan kebutuhan dihargai dan menghargai.

Sikap percaya diri ini merupakan hal utama yang harus dimiliki oleh

seorang siswa dalam kegiatan belajar maupun dalam menjalani kehidupan sehari-

hari. Karena, dengan sikap percaya diri akan ada suatu keyakinan dalam diri

individu terhadap segala aspek kelebihan dan kemampuan yang dimilikinya, dan

dengan keyakinan tersebut membuatnya mampu untuk bisa mencapai tujuan

dalam hidupnya. Sebaliknya, mereka yang tidak memiliki rasa percaya diri akan

selalu takut untuk melangkah dan bertindak, berpendapat maupun berinteraksi

baik dalam lingkungan sosial maupun lingkungan belajar atau akademiknya.

Disinilah peran guru sangat dibutuhkan untuk bisa membuat siswa-siswi

yang memiliki kepercayaan diri yang rendah supaya menjadi siswa-siswi yang

memiliki tingkat percaya diri yang tinggi. Begitu pun dengan siswa siswa yang

sudah memiliki kepercayaan diri supaya menjadi lebih percaya diri lagi, dengan

begitu tujuan dari pembelajaran akan mudah untuk dicapai.

10Bq. Khairul Khatimah, selaku Wali Kelas VIII, Wawancara, tanggal 24 April 2017.

Page 24: UPAYA GURU FIQIH DALAM MENINGKATKAN RASA PERCAYA DIRIetheses.uinmataram.ac.id/1075/1/Abdul Hafiz 151131009.pdf · dalam meningkatkan rasa percaya diri siswa adalah keterbatasan waktu,

7

Berdasarkan latar belakang tersebut, maka peneliti tertarik untuk

melakukan penelitian tentang “Upaya Guru Fiqih Dalam Meningkatkan Rasa

Percaya Diri Siswa Kelas VIII MTs. Fathurrahman Jeringo Gunung Sari Lombok

Barat Tahun Pelajaran 2017/2018” sebagai judul penelitiannya.

B. Fokus Penelitian

Berdasarkan uraian latar belakang di atas, maka peneliti dapat membuat

rumusan masalah sebagai berikut:

1. Upaya-upaya apakah yang dilakukan oleh guru fiqih dalam meningkatkan rasa

percaya diri siswa kelas VIII MTs. Fathurrahman Jeringo Gunung Sari

Lombok Barat Tahun Pelajaran 2017/2018 ?

2. Apa saja kendala yang dihadapi guru dalam meningkatan rasa percaya diri

siswa kelas VIII MTs. Fathurrahman Jeringo Gunung Sari Lombok Barat

Tahun Pelajaran 2017/2018 ?

3. Bagaimanakah solusi yang dilakukan untuk menangani kendala yang dihadapi

guru dalam meningkatkan rasa percaya diri siswa kelas VIII MTs.

Fathurrahman Jeringo Gunung Sari Lombok Barat Tahun Pelajaran

2017/2018 ?

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian

1. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah tersebut, tujuan dari peneliti melakukan

penelitian ini adalah untuk mengetahui :

Page 25: UPAYA GURU FIQIH DALAM MENINGKATKAN RASA PERCAYA DIRIetheses.uinmataram.ac.id/1075/1/Abdul Hafiz 151131009.pdf · dalam meningkatkan rasa percaya diri siswa adalah keterbatasan waktu,

8

a. Upaya-upaya yang dilakukan oleh guru fiqih dalam meningkatkan rasa

percaya diri siswa kelas VIII MTs. Fathurrahman Jeringo Gunung Sari

Lombok Barat Tahun Pelajaran 2017/2018.

b. Apa saja kendala yang dihadapi guru dalam meningkatan rasa percaya

diri siswa kelas VIII MTs. Fathurrahman Jeringo Gunung Sari

Lombok Barat Tahun Pelajaran 2017/2018.

c. Bagaimanakah solusi yang dilakukan untuk menangani kendala yang

dihadapi guru dalam meningkatkan rasa percaya diri siswa kelas VIII

MTs. Fathurrahman Jeringo Gunung Sari Lombok Barat Tahun

Pelajaran 2017/2018.

2. Manfaat Penelitian

a. Secara Teoritis

1) Penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan ilmiah

untuk memperluas pandangan tentang ilmu pengetahuan,

khususnya dalam hal peningkatan rasa percaya diri.

2) Memberikan sumbangan untuk peningkatan kualitas pendidikan

dan sumber daya manusia, khususnya bagi para siswa yang

mengalami masalah terhadap rasa percaya diri yang menyebabkan

mereka kesulitan dalam proses belajar mengajar.

Page 26: UPAYA GURU FIQIH DALAM MENINGKATKAN RASA PERCAYA DIRIetheses.uinmataram.ac.id/1075/1/Abdul Hafiz 151131009.pdf · dalam meningkatkan rasa percaya diri siswa adalah keterbatasan waktu,

9

b. Secara Praktis

1) Bagi Siswa

Sebagai bahan informasi dalamusaha untuk melakukan

peningkatan dan mengembangkan rasa percaya diri.

2) Bagi Pendidik, Civitas Akademik, dan Konselor

Sebagai bahan informasi dalam memecahkan permasalahan siswa

sehubungan dengan proses belajar mengajar.

3) Bagi Lembaga

Dapat digunakan sebagai acuan bagi lembaga pendidikan,

khususnya MTs. Fathurrahman Jeringo untuk mewujudkan suatu

lingkungan sosial dan situasi belajar mengajar yang kondusif bagi

siswa sehingga tingkat prestasi belajar yang dicapai bisa

maksimal.

4) Bagi Peneliti

Dapat mengetahui upaya-upaya yang dilakukan guru fiqih dalam

meningkatkan rasa percaya diri siswa.

D. Ruang Lingkup dan Setting Penelitian

1. Ruang Lingkup

Ruang lingkup penelitian ini memfokuskan kajian tentang upaya guru

mata pelajaran fiqih dalam meningkatkan rasa percaya diri siswa kelas VIII

MTs. Fathurrahman Jeringo Gunung Sari Lombok Barat Tahun Pelajaran

2017/2018.

Page 27: UPAYA GURU FIQIH DALAM MENINGKATKAN RASA PERCAYA DIRIetheses.uinmataram.ac.id/1075/1/Abdul Hafiz 151131009.pdf · dalam meningkatkan rasa percaya diri siswa adalah keterbatasan waktu,

10

2. Setting Penelitian

Penelitian ini dilakukan di MTs. Fathurrahman Jeringo Gunung Sari

Lombok Barat Tahun Pelajaran 2017/2018. Adapun yang menjadi alasan

peneliti memilih lokasi tersebut atas pertimbangan salah satunya karena letak

lokasi yang sangat terpencil, tidak salah jika sesekali peneliti mencoba untuk

melihat kearah yang cukup jauh dari permukiman warga, tetapi memiliki

kualitas pendidikan yang cukup baik dan banyak diminati oleh orang-orang

luar desa. Hal inilah yang kemudian menarik perhatian peneliti untuk meneliti

di lokasi ini selain bertujuan untuk lebih mengetahui secara lebih mendalam

dan luas tentang Madrasah ini, terkait dengan bagaimana upaya guru fiqih

dalam meningkatkan rasa percaya diri siswa kelas VIII MTs. Fathurrahman

Jeringo.

E. Telaah Pustaka

Penelitian yang terkait dengan objek madrasah sesungguhnya telah banyak

dilakukan sebelumnya, tentu saja sesuai dengan faktor dan perhatiannya masing-

masing. Supaya penulisan skripsi ini memiliki bobot dan dapat dipertanggung

jawabkan secara ilmiah, maka peneliti melakukan telaah pustaka terhadap

penelitian-penelitian yang pernah dilakukan peneliti sebelumnya, khususnya

penelitian terkait dengan bagaimana upaya guru fiqih dalam meningkatkan rasa

percaya diri siswa kelas VIII MTs. Fathurrahman Jeringo.

Adapun penelitian-penelitian terdahulu yang memiliki kedekatan judul

adalah sebagai berikut :

Page 28: UPAYA GURU FIQIH DALAM MENINGKATKAN RASA PERCAYA DIRIetheses.uinmataram.ac.id/1075/1/Abdul Hafiz 151131009.pdf · dalam meningkatkan rasa percaya diri siswa adalah keterbatasan waktu,

11

1. Skripsi dengan judul ”Pengaruh Minat dan Percaya Diri Terhadap Hasil

Belajar Matematika Peserta Didik Kelas V SDN di Kelurahan Selat Dalam

Tahun Pelajaran 2013/2014”. Disusun oleh Sari Narulita, Mahasiswi

Universitas Muhammadiyah Palangkaraya pada tahun 2014. Fokus penelitian

ini adalah pengaruh minat dan percaya diri terhadap hasil belajar Matematika.

2. Skripsi dengan judul ” Pengaruh Rasa Percaya Diri Terhadap Prestasi Belajar

Siswa di SMA Al-Ma‟arif Singosari Malang Tahun Pelajaran 2007/2008.

Disusun oleh Mustofa Rifki, Mahasiswa Universitas Islam Negeri (UIN)

Malang pada tahun 2008. Fokus penelitian ini adalah pengaruh rasa percaya

diri terhadap hasil belajar siswa di SMA Al-Ma‟arif Singosari Malang.

3. Skripsi dengan judul ” Hubungan kepercayaan diri dengan kreativitas pada

siswa kelas VIII SMPN 10 Malang”. Disusun oleh Muh. Hifni Mubarok,

Mahasiswa Universitas Islam Negeri (UIN) Malang pada tahun 2016. Fokus

penelitian ini adalah hubungan kepercayaan diri dengan kreativitas.

Dari beberapa penelitian di atas, penelitian yang dilakukan oleh Sari

Narulita terfokus pada pengaruh minat dan percaya diri terhadap hasil belajar

Matematika. Penelitian kedua yakni yang dilakukan oleh Mustofa Rifki terfokus

pada pengaruh rasa percaya diri terhadap prestasi belajar siswa. Dan penelitian

ketiga yang dilakukan oleh Muh. Hifni Mubarok terfokus pada hubungan

kepercayaan diri dengan kreativitas siswa.

Sedangkan pada penelitian ini yang menjadi fokus peneliti dalam meneliti

adalah upaya guru mata pelajaran fiqih dalam meningkatkan rasa percaya diri

Page 29: UPAYA GURU FIQIH DALAM MENINGKATKAN RASA PERCAYA DIRIetheses.uinmataram.ac.id/1075/1/Abdul Hafiz 151131009.pdf · dalam meningkatkan rasa percaya diri siswa adalah keterbatasan waktu,

12

siswa kelas VIII MTs. Fathurrahman Jeringo Gunung Sari Lombok Barat Tahun

Pelajaran 2017/2018 yang belum pernah diteliti sebelumya oleh para peneliti yang

pernah meneliti di tempat tersebut. Dan dari ketiga skripsi diatas peneliti

mendapatkan inspirasi untuk menulis skripsi ini, yang nantinya diharpakan dapat

menjadi rujukan dan tentunya bisa bermanfaat bagi siapapun yang membacanya.

F. Kerangka Teori

1. Upaya GuruFiqih

a. Pengertian upaya guru

Upaya adalah kegiatan untuk mengarahkan tenaga dan pikiran

untuk mencapai suatu maksud (tujuan).11Jadi, dapat disimpulkan bahwa

upaya merupakan usaha yang dilakukan oleh seseorang dalam hal ini

seorang guru untuk mencapai suatu tujuan yang ingin dicapai.

Sedangkan berkaitan dengan guru, Ramayulis memberikan

penjelasan bahwa guru adalah orang yang memikul tanggung jawab untuk

membimbing dimana dia tidak hanya bertanggung jawab menyampaikan

materi pelajaran kepada peserta didik, tetapi juga bertanggung jawab

membentuk kepribadian anak bernilai tinggi.12

Penjelasan lain tentang guru dikemukakan oleh Aris Shoimin yang

mengatakan bahwa guru adalah orang yang memiliki tugas untuk

mengembangkan potensi dan kemampuan siswa secara optimal, melalui

11 W.J.S. Purwodarminto, Kamus Besar Bahasa Indonesia (Jakarta: Balai Pustaka, 1992), h.

1136. 12 Lalu Mukhtar dan Hully, Profesi Keguruan (Mataram: Alam Tara Institute, 2012), h. 70.

Page 30: UPAYA GURU FIQIH DALAM MENINGKATKAN RASA PERCAYA DIRIetheses.uinmataram.ac.id/1075/1/Abdul Hafiz 151131009.pdf · dalam meningkatkan rasa percaya diri siswa adalah keterbatasan waktu,

13

lembaga pendidikan sekolah, baik yang didirikan oleh pemerintah maupun

oleh swasta atau masyarakat.13

Dari beberapa pengertian di atas, peneliti dapat mengambil kesimpulan

bahwa upaya guru adalah usaha yang dilakukan oleh seorang guru untuk

mencapai suatu tujuan yang ingin dicapai dalam hal ini untuk

meningkatkan rasa percaya diri siswa kelas VIII MTs. Fathurrahman

Jeringo. Adapun upaya yang peneliti maksud adalah upaya-upaya yang

dapat meningkatkan rasa percaya diri siswa, seperti : pemberian

bimbingan, motivasi, dan membangun komunikasi dengan siswa.

b. Kompetensi Guru

1) Pengertian kompetensi guru

Menurut Lefrancois, kompetensi merupakan kapasitas untuk

melakukan sesuatu, yang dihasilkan melalui proses belajar. Cowwel

mengartikan bahwa yang dimaksud dengan kompetensi adalah suatu

keterampilan/kemahiran yang bersifat aktif. Jadi, kompetensi

merupakan suatu kesatuan yang utuh yang menggambarkan potensi,

pengetahuan, keterampilan, dan sikap yang dinilai, yang terkait dengan

profesi tertentu berkenaan dengan bagian-bagian yang dapat

13Aris Shoimin, Guru Berkarakter untuk Implementasi Pendidikan Karakter (Yogyakarta:

Gava Media, 2014), h. 8.

Page 31: UPAYA GURU FIQIH DALAM MENINGKATKAN RASA PERCAYA DIRIetheses.uinmataram.ac.id/1075/1/Abdul Hafiz 151131009.pdf · dalam meningkatkan rasa percaya diri siswa adalah keterbatasan waktu,

14

diaktualisasikan dan diwujudkan dalam bentuk tindakan atau kinerja

untuk menjalankan profesi tertentu.14

Sedangkan kompetensi menurut UU No. 14 tahun 2005 tentang

Guru dan Dosen dijelaskan bahwa “...Kompetensi adalah merupakan

seperangkat pengetahuan, keterampilan, dan perilaku yang harus

dimiliki, dihayati, dan dikuasai oleh guru dalam melaksanakan tugas

profesinya”.15

2) Jenis-jenis kompetensi guru

a) Kompetensi Kepribadian

Di dalam peraturan pemerintah nomor 19 tahun 2005 tentang

Standar Nasional Pendidikan pada penjelasan pasal 28 ayat 3 butir

b dijelaskan bahwa yang dimaksud dengan kompetensi

kepribadian adalah kemampuan kepribadian yang mantap, stabil,

dewasa, arif, dan berwibawa, menjadi teladan bagi peserta didik,

dan berakhlak mulia.16

b) Kompetensi Sosial

Menurut PPRI No. 74 Tahun 2008, tentang Undang-undang Guru

dan Dosen sebagaimana termuat dalam penjelasan Pasal 28 Ayat 3,

yang dimaksud dengan kompetensi sosial adalah kemampuan

pendidik sebagai bagian dari masyarakat untuk berkomunikasi dan

14 Ramayulis, Profesi dan Etika Keguruan (Jakarta: Kalam Mulia, 2013), h. 54. 15Ibid., h. 54. 16Ibid.,h. 55.

Page 32: UPAYA GURU FIQIH DALAM MENINGKATKAN RASA PERCAYA DIRIetheses.uinmataram.ac.id/1075/1/Abdul Hafiz 151131009.pdf · dalam meningkatkan rasa percaya diri siswa adalah keterbatasan waktu,

15

berinteraksi secara efektif dan efisien dengan peserta didik, sesama

pendidik, tenaga kependidikan, orangtua/ wali peserta didik, dan

masyarakat sekitar.17

c) Kompetensi Profesional

Yang dimaksud dengan kompetensi profesional adalah

kemampuan penguasaan materi pembelajaran secara luas dan

mendalam. Kompetensi profesional yang harus dikuasai oleh guru

diantaranya; menguasai landasan kependidikan dan menguasai

bahan pembelajaran.18

d) Kompetensi Pedagogik

Menurut peraturan pemerintah tentang Guru, bahwasanya

kompetensi pedagogik Guru merupakan kemampuan Guru dalam

pengelolaan pembelajaran peserta didik yang sekurang-kurangnya

meliputi: pemahaman terhadap peserta didik, kemampuan

mengelola dan melaksanakan pembelajaran, kemampuan

memanfaatkan tekhnologi pembelajaran, kemampuan

melaksanakan evaluasi terhadap hasil belajar, dan pengembangan

peserta didik untuk mengaktualisasikan berbagai potensi yang

dimilikinya.19

17Ibid.,h. 73. 18Ibid., h. 84-85 19Ibid.,h. 90.

Page 33: UPAYA GURU FIQIH DALAM MENINGKATKAN RASA PERCAYA DIRIetheses.uinmataram.ac.id/1075/1/Abdul Hafiz 151131009.pdf · dalam meningkatkan rasa percaya diri siswa adalah keterbatasan waktu,

16

c. Tugas Guru

Tugas guru sebagai pendidik merupakan tugas mewariskan ilmu

pengetahuan dan tekhnologi kepada muridnya.20Daoed Yoesoef dalam

Aris Shoimin mengatakan, seorang guru mempunyai tiga tugas pokok

yaitu:

1) Tugas profesional Tugas-tugas profesional dari seorang guru yaitu meneruskan atau transmisi ilmu pengetahuan, keterampilan dan nilai-nilai lain yang sejenis yang belum diketahui anak dan seterusnya diketahui oleh anak. 2) Tugas Manusiawi Tugas manusiawi adalah tugas-tugas membantu anak didik agar dapat memenuhi tugas-tugas utama agar menjadi manusia yang sebaik-baiknya. Guru seharusnya dengan melalui pendidikan mampu membantu anak didik untuk mengembangkan daya berpikir dan penalaran sehingga mampu untuk turut serta secara kreatif dalam proses transformasi kebudayaan kearah keadaban demi perbaikan hidupnya sendiri dan kehidupan seluruh masyarakat dimana dia hidup. 3) Tugas Kemasyarakatan Tugas kemasyarakatan merupakan konsekuensi guru sebagai warga negara yang baik, turut mengemban dan melaksanakan apa-apa yang telah digariskan oleh bangsa dan negara lewat UUD 1945 dan GBHN.21

d. Peran Guru

Mukhtar dan Martinis Yamin dalam M. Sobry Sutikno menjelaskan

bahwa, untuk mewujudkan pembelajaran yang berhasil (efektif), seorang

guru harus melaksanakan beberapa peran, berikut ini:

20 Syaiful Sagala, Kemampuan Profesional Guru dan Tenaga Kependidikan,(Bandung:

ALFABETA, 2013), h. 12. 21 Aris Shoimin, Guru..., h. 16-17.

Page 34: UPAYA GURU FIQIH DALAM MENINGKATKAN RASA PERCAYA DIRIetheses.uinmataram.ac.id/1075/1/Abdul Hafiz 151131009.pdf · dalam meningkatkan rasa percaya diri siswa adalah keterbatasan waktu,

17

1) Guru sebagai model

Anak dan remaja berkembang kearah idealism dan kritis. Mereka

membutuhkan guru sebagai model yang dapat dicontoh dan dijadikan

teladan. Karena itu, guru harus memiliki kelebihan, baik pengetahuan ,

keterampilan, maupun kepribadian. Kelebihan ini tampak dalam

disiplin pribadi yang tinggi dalam bidang-bidang intelektual,

emosional, kebiasaan-kebiasaan yang sehat, sikap yang demokratis,

terbaik, dan sebagainya. Dalam menjalankan peranan ini, guru harus

senantiasa dalam keterlibatan secara emosianal dan intelektual dengan

anak-anak. Dia senantiasa memberikan bimbingan, menciptakan iklim

kelas yang menyenangkan dan menggairahkan anak untuk belajar,

menyediakan kesempatan dimana anak dengan guru, dan

memungkinkan secara direktif.22

2) Guru sebagai perencana

Guru berkewajiban mengembangkan tujuan-tujuan pendidikan menjadi

rencana yang operasional. Tujuan-tujuan umum perlu diterjemahkan

menjadi tujuan-tujuan secara spesifik dan operasional. Dalam

perencanaan ini, siswa perlu dilibatkan, sehingga menjamin

relevansinya dengan perkembangan, kebutuhan, dan tingkat

pengalaman mereka. Peranan ini menuntut agar perencanaan senantiasa

direlevansikan dengan kondisi masyarakat, kebiasaan belajar siswa,

22M. Sobry Sutikno, Belajar dan Pembelajaran,(Lombok: Holistica, 2013), h. 52.

Page 35: UPAYA GURU FIQIH DALAM MENINGKATKAN RASA PERCAYA DIRIetheses.uinmataram.ac.id/1075/1/Abdul Hafiz 151131009.pdf · dalam meningkatkan rasa percaya diri siswa adalah keterbatasan waktu,

18

pengalaman dan pengetahuan siswa, metode belajar yang serasi, serta

materi yang sesuai dengan minatnya.23

3) Guru sebagai pendiagnosa kemajuan belajar siswa

Peranan ini erat kaitannya dengan tugas mengevaluasi kemajuan belajar

siswa. Penilaian memiliki arti yang penting bagi siswa, orangtua, dan

bagi guru sendiri. Bagi siswa, agar mereka mengetahui seberapa jauh

mereka telah berhasil dalam studi. Bagi orangtua, agar mengetahui

kemajuan belajar anaknya. Bagi guru, penting untuk menilai dirinya

sendiri dan keefektifan pembelajaran yang telah diberikannya. Data

yang terkumpul tentang diri siswa, sebagian menunjukkan beberapa

kelemahan yang memerlukan perbaikan melalui prosedur bimbingan

yang efektif dalam menjalankan peranan ini, seharusnya guru mampu

melaksanakan dan mempergunakan tes-tes yang telah dilakukan,

melaksanakan tes formatif, sumatif, serta memperkirakan

perkembangan siswanya.

4) Guru sebagai pemimpin

Guru adalah pemimpin dalam kelas, sekaligus sebagai anggota

kelompok-kelompok dari siswa. Banyak tugas yang sifatnya manajerial

yang harus dilakukan oleh guru, seperti memelihara ketertiban kelas,

mengatur ruangan, bertindak sebagai pengurus rumah tangga kelas,

serta menyusun laporan bagi pihak yang memerlukannya.

23Ibid., h. 53.

Page 36: UPAYA GURU FIQIH DALAM MENINGKATKAN RASA PERCAYA DIRIetheses.uinmataram.ac.id/1075/1/Abdul Hafiz 151131009.pdf · dalam meningkatkan rasa percaya diri siswa adalah keterbatasan waktu,

19

5) Guru sebagai penunjuk jalan kepada sumber-sumber

Guru berkewajiban menyediakan berbagai sumber yang memungkinkan

akan memperoleh pengalaman yang kaya. Lingkungan sumber itu perlu

ditunjukkan, kendatipun pada hakikatnya anak sendiri yang berusaha

menemukannya. Tentu saja sumber-sumber yang ditunjukkan itu

adalah sumber-sumber yang cocok untuk membantu proses belajar

mereka.

2. Rasa Percaya Diri

a. Pengertian Rasa Percaya Diri

Istilah percaya diri atau self confidence sering kita dengar bahkan

sering kita ucapkan dalam kehidupan sehari-hari. Namun, apa sebenarnya

yang dimaksud dengan percaya diri itu. Berikut ini beberapa pengertian

tentang percaya diri, diantaranya:

1) Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, percaya diri adalah yakin

benar atau memastikan akan kemampuan atau kelebihan seseorang

atau sesuatu bahwa ia akan dapat memenuhi harapannya dan

sebagainya. 24

2) Menurut Carl Rogers, sebelum mengetahui arti dari percaya diri, kita

harus mengawali dari istilah self yang dalam istilah psikologi

mempunyai dua arti, yaitu sikap dan perasaan seseorang terhadap

24 Arti kata percaya, dalam http://kbbi.web.id/percaya, Mataram 06 Mei 2017 pukul 21:30

Page 37: UPAYA GURU FIQIH DALAM MENINGKATKAN RASA PERCAYA DIRIetheses.uinmataram.ac.id/1075/1/Abdul Hafiz 151131009.pdf · dalam meningkatkan rasa percaya diri siswa adalah keterbatasan waktu,

20

dirinya, dan suatu keseluruhan proses psikologi yang menguasai

tingkah laku dan penyesuaian diri.25

3) Adler menyatakan bahwa kebutuhan manusia yang paling penting

adalah kebutuhan akan rasa percaya diri dan rasa superioritas. Rasa

percaya diri juga dapat diartikan sebagai suatu kepercayaan terhadap

diri sendiri yang dimiliki setiap orang dalam kehidupan serta

bagaimana orang tersebut memandang dirinya secara utuh dengan

mengacu kepada konsep dirinya.26

4) Angelis memberikan definisi yang sedikit berbeda dengan pendapat-

pendapat di atas. Dia mendefinisikan kepercayaan diri sebagai

sesuatu yang harus mampu menyalurkan segala sesuatu yang kita

ketahui dan segala sesuatu yang kita kerjakan. Dalam pengertian ini,

rasa percaya diri dapat muncul karena kemampuan dalam melakukan

atau mengerjakan sesuatu. Sehingga rasa percaya diri baru muncul

setelah orang melakukan pekerjaan secara mahir dan melakukannya

dengan cara memuaskan hatinya. Atas dasar pengertian di atas, maka

seseorang tidak akan pernah menjadi benar-benar percaya diri, karena

rasa percaya diri itu hanya berkaitan dengan keterampilan tertentu

yang ia miliki. Oleh sebab itu, menurut Angelis rasa percaya diri

yang sejati bersumber dari hati nurani, bukan dibuat-buat. Rasa

25 Sumadi Suryabrata, Psikologi Kepribadian,(Jakarta:Raja Grafindo, 2005), h. 248 26 Rahmad D.J, Psikologi Komunikasi, (Bandung:Remaja Rosdakarya, 1991), h. 3

Page 38: UPAYA GURU FIQIH DALAM MENINGKATKAN RASA PERCAYA DIRIetheses.uinmataram.ac.id/1075/1/Abdul Hafiz 151131009.pdf · dalam meningkatkan rasa percaya diri siswa adalah keterbatasan waktu,

21

percaya diri berawal dari tekat diri sendiri untuk melakukan segala

yang diinginkan dan dibutuhkan dalam hidup seseorang, yang terbina

dari keyakinan diri sendiri.27

Dari beberapa pengertian di atas, peneliti mencoba

mengungkapkan suatu pengertian percaya diri, yaitu suatu keyakinan yang

dimiliki oleh setiap individu atas potensi yang dimilikinya dan keyakinan

itu membuatnya merasa mampu untuk melakukan segala sesuatu tanpa

bantuan dari orang lain.

Agama Islam sangat mendorong umatnya untuk memiliki rasa

percaya diri yang tinggi. Manusia adalah makhluk ciptaan-Nya yang

memiliki derajat paling tinggi karena kelebihan akal yang dimiliki,

sehingga sudah sepatutnya ia percaya dengan kemampuan yang dimiliki,

sebagaimana firman Allah dalam surah Ali Imran ayat 139, sebagai

berikut:

139. Janganlah kamu bersikap lemah, dan janganlah (pula) kamu bersedih hati, padahal kamulah orang-orang yang paling Tinggi (derajatnya), jika kamu orang-orang yang beriman. (Q.S. Ali Imran:139).28

27Barbara De Angelis, Self Confidence:Percaya Diri Sumber Kesuksesan dan Kemandirian,

(Jakarta:Gramedia Pustaka, 2000), h. 57-58 . 28Departemen Agama RI, Al-Quran dan Terjemahannya, (Bandung: CV. Diponegoro, 2005),

h. 98.

Page 39: UPAYA GURU FIQIH DALAM MENINGKATKAN RASA PERCAYA DIRIetheses.uinmataram.ac.id/1075/1/Abdul Hafiz 151131009.pdf · dalam meningkatkan rasa percaya diri siswa adalah keterbatasan waktu,

22

Dari berbagai definisi di atas, secara umum dapat disimpulkan

bahwasanya percaya diri adalah sikap percaya dan yakin akan kemampuan

yang dimiliki, yang dapat membantu seseorang untuk memandang dirinya

dengan positif dan realistis sehingga ia mampu bersosialisasi secara baik

dengan orang lain, ia mampu mengekspresikan dirinya di dalam kelas, dan

ia berani mengeluarkan pendapat di depan umum. Rasa percaya diri

seseorang juga banyak dipengaruhi oleh tingkat kemampuan dan

keterampilan yang dimiliki. Orang yang percaya diri selalu yakin pada

setiap tindakan yang dilakukannya, dan bertanggung jawab atas setiap

perbuatannya.

b. Ciri-ciri Orang Percaya Diri

Sikap percaya diri yang dimiliki individu memiliki beberapa

kriteria menonjol, Leman menyebutkan ada beberapa ciri orang yang

percaya diri yaitu, independen, bertanggung jawab, menghargai diri dan

usahanya sendiri, tidak mudah frustasi, suka menerima tantangan, emosi

namun dalam keadaan stabil, mudah berkomunikasi dan membantu orang

lain.29

Hakim mengemukakan beberapa ciri-ciri tertentu dari orang-

oarang yang memiliki rasa percaya diri, yaitu:30

1. Selalu bersikap tenang didalam mengerjakan segala sesuatu.

29 Martin Leman,”Membangun Rasa Percaya Diri Anak”, dalam leman.or.id/anakku/percaya-

diri.html, 06Mei 2017 pukul 22:45. 30 Hakim Thursan, Mengatasi Rasa Tidak Percaya Diri, (Jakarta:Puspa Swara, 2002), h. 6.

Page 40: UPAYA GURU FIQIH DALAM MENINGKATKAN RASA PERCAYA DIRIetheses.uinmataram.ac.id/1075/1/Abdul Hafiz 151131009.pdf · dalam meningkatkan rasa percaya diri siswa adalah keterbatasan waktu,

23

2. Mampu menyesuaikan diri dan berkomunikasi diberbagai situasi.

3. Memiliki kemampuan bersosialisasi.

4. Memiliki latar belakang pendidikan keluarga yang baik.

5. Memiliki pengalaman hidup yang menempa mentalnya menjadi kuat

dan tahan didalam menghadapi berbagai cobaan hidup.

6. Selalu bereaksi positif dalam menghadapi berbagai masalah, misalnya:

tegar, sabar, dan tabah dalam menghadapi persoalan hidup.

Sedangkan menurut Angelis dalam bukunya Self Confidence

menjelaskan bahwasanya kepercayaan diri itu berkenaan dengan tiga hal,

yaitu:31

1. Tingkah laku, kepercayaan diri untuk mampu bertindak dan

melakukan segala sesuatu sendiri. Dengan tiga ciri penting, yaitu:

a. Keyakinan atas kemauan sendiri untuk melakukan sesuatu.

b. Keyakinan atas kemampuan untuk menindak lanjuti segala

prakarsa sendiri secara konsekuen.

c. Keyakinan atas kemampuan pribadi dalam menanggulangi segala

kendala.

2. Emosi, adalah kepercayaan diri untuk mampu dan yakin untuk

menguasai emosi, ada empat ciri penting, yaitu:32

31Angelis, Self Confidence, h. 57-58. 32Ibid., h. 57-58

Page 41: UPAYA GURU FIQIH DALAM MENINGKATKAN RASA PERCAYA DIRIetheses.uinmataram.ac.id/1075/1/Abdul Hafiz 151131009.pdf · dalam meningkatkan rasa percaya diri siswa adalah keterbatasan waktu,

24

a. Keyakinan terhadap kemampuan untuk mengetahui perasaan diri

sendiri.

b. Keyakinan terhadap kemampuan untuk mengungkapkan perasaan

dengan baik.

c. Keyakinan untuk dapat bersosialisasi dengan baik.

d. Keyakinan untuk mengetahui manfaat apa yang bisa

disumbangkan pada orang lain.

3. Spiritual, kepercayaan diri spiritual merupakan kepercayaan diri

terpenting, karena tidak mungkin dapat mengembangkan kedua jenis

kepercayaan diri yang lain jika kepercayaan diri spiritual tidak kita

dapatkan.

c. Faktor-faktor Pembentuk Percaya Diri

Para ahli berkeyakinan bahwa kepercayaan diri bukanlah diperoleh

secara instan, melainkan melalui proses yang berlangsung sejak dini,

dalam kehidupan bersama orangtua. Ada beberapa faktor yang

mempengaruhi pembentukan kepercayaan diri pada diri seseorang, yaitu:

1) Faktor gen dan pola asuh orangtua

Faktor gen memang sangat berpengaruh terhadap derajat

percaya diri anak. Artinya, bisa jadi anak pemalu, penakut, suka,

minder, dan sebagainya disebabkan karena ayah/ibunya demikian pula.

Namun, berdasarkan penelitian faktor gen memiliki daya dukung

sedikit (presentasenya rendah, sekitar 20% sampai dengan 40% saja .

Page 42: UPAYA GURU FIQIH DALAM MENINGKATKAN RASA PERCAYA DIRIetheses.uinmataram.ac.id/1075/1/Abdul Hafiz 151131009.pdf · dalam meningkatkan rasa percaya diri siswa adalah keterbatasan waktu,

25

dalam pembentukan karakter, termasuk percaya diri. Faktor terbesar

yang memengaruhi justru dari pola asuh yang diterapkan orangtuanya.

Penelitian yang dilakukan oleh ilmuwan di Universitas Montreal

Kanada juga mengindikasikan hal yang sama. Kepribadian anak,

termasuk percaya diri sangat dipengaruhi oleh perilaku orangtua,

bukan faktor genetika yang menyumbang pengaruh sedikit saja.

Orangtua cerdas memberi stimulus justru mampu menjadikan anaknya

yang biasa malah melebihi ekspektasinya. Cemerlang di luar dugaan.

Sebalikya, potensi yang luar biasa karunia Tuhan kepada anak, jika

orangtua kurang bisa meransangnya, sangat memungkinkan sang anak

juga menjadi anak yang datar-datar saja, bahkan mengalami

kemunduran.33

2) Sekolah

Dalam lingkungan sekolah, guru memiliki peranan yang sangat

penting dalam membantu membentuk kepribadian anak termasuk di

dalamnya kepercayaan diri. Guru adalah panutan utama bagi siswanya.

Perilaku dan kepribadian seorang guru berdampak besar bagi

pemahaman gagasan dalam pikiran siswa tentang diri mereka. Salah

satu segi dalam pendidikan di sekolah, baik secara tertutup atau

terbuka persaingan antar siswa dalam berbagai bidangtelah menjadi

bagian yang melekat dalam kehidupan akademik mereka. Setiap

33Henny Puspitarini, Membangun Rasa, h. 49-50.

Page 43: UPAYA GURU FIQIH DALAM MENINGKATKAN RASA PERCAYA DIRIetheses.uinmataram.ac.id/1075/1/Abdul Hafiz 151131009.pdf · dalam meningkatkan rasa percaya diri siswa adalah keterbatasan waktu,

26

kompetensi pasti ada pihak yang menjadi pemenang dan ada pihak

yang kalah. Siswa yang sering menjadi pemenang dalam setiap

kompetensi akan mudah mendapatkan kepercayaan diri dan harga

diri.34

3) Teman Sebaya

Kelompok teman sebaya adalah lingkungan sosial kedua

setelah keluarga. Lingkungan dimana mereka terbiasa bergaul dan

mengungkapkan atau mengekspresikan diri, perasaan maupun pikiran

mereka pada orang lain. Dalam interaksi sosial yang dilakukan,

populer atau tidaknya seseorang individu dalam kelompok teman

sebaya tersebut sangat menentukan dalam proses pembentukan sikap

percaya diri. 35

4) Masyarakat

Lingkungan masyarakat juga merupakan salah satu faktor yang

sangat berpengaruh dalam proses pembentukan kepribadian anak

termasuk sikap percaya diri. Karena lingkungan sekitar sangat besar

pengaruhnya terhadap perkembangan pribadi anak, sebab dalam

kehidupan sehari-hari anak akan lebih banyak bergaul dengan

lingkungan dimana anak itu berada. Lingkungan dapat membentuk

kepribadian anak, Karena dalam kehidupan sehari-hari anak akan

34Desmita, Psikologi Perkembangan Peserta Didik, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya,

2012), h. 232 35Ibid., h. 224

Page 44: UPAYA GURU FIQIH DALAM MENINGKATKAN RASA PERCAYA DIRIetheses.uinmataram.ac.id/1075/1/Abdul Hafiz 151131009.pdf · dalam meningkatkan rasa percaya diri siswa adalah keterbatasan waktu,

27

selalu menyesuaikan dirinya dengan kebiasaan-kebiasaan lingkungan

di sekitarnya.

5) Pengalaman

Setiap individu pasti pernah merasakan pengalaman gagal dan

berhasil. Perasaan gagal akan membentuk gambaran diri yang buruk

dan sangat merugikan perkembangan harga diri individu. Sedangkan,

pengalaman keberhasilan tentu menguntungkan perkembangan harga

diri yang akan membentuk gambaran diri yang baik sehingga akan

timbul rasa percaya diri dalam diri individu.36

d. Menumbuhkan Rasa Percaya Diri

Hakim mengemukakan sikap-sikap hidup positif yang mutlak harus

dimiliki dan dikembangkan oleh mereka yang ingin membangun rasa

percaya diri yang kuat, yaitu:37

1) Bangkitkan kemauan yang keras

Kemauan adalah dasar yang utama bagi seorang individu yang

membangun kepribadian yang kuat termasuk percaya diri.

2) Membiasakan untuk berani

Dapat dilakukan dengan cara terlebih dahulu membangkitkan

kebernian dan berusaha menetralisir ketegangan dengan bernafas

panjang dan rileks.

36Centi J.P., Mengapa Rendah Diri, (Yogyakarta:Kanisius,1993), h. 9. 37 Hakim Thursan, Mengatasi Rasa Tidak Percaya Diri, (Jakarta: Puspa Swara, 2002), h. 170-

180.

Page 45: UPAYA GURU FIQIH DALAM MENINGKATKAN RASA PERCAYA DIRIetheses.uinmataram.ac.id/1075/1/Abdul Hafiz 151131009.pdf · dalam meningkatkan rasa percaya diri siswa adalah keterbatasan waktu,

28

3) Bersikap dan berpikir positif

Menghilangkan pikiran yang negatif dan membiasakan diri untuk

berpikir positif, logis, dan realistis dapat membangun rasa percaya

diri yang kuat dalam diri individu.

4) Selalu bersikap mandiri

Mandiri atau kemandirian adalah kemampuan untuk mengendalikan

dan mengatur pikiran, perasaan, dan tindakan sendiri secara bebas

serta berusaha sendiri untuk mengatasi perasaan-perasaan malu dan

keragu-raguan.38

5) Belajar dari pengalaman

Sikap positif yang harus dilakukan dalam menghadapi kegagalan

adalah siap mental dan menerimanya untuk kemudian mengambil

hikmah dan pelajaran serta mengetahui faktor penyebab dari

kegagalan tersebut.39

6) Tidak mudah menyerah

Menguatkan kemauan untuk melangkah, bersikap sabar dalam

menghadapi rintangan dan mau berpikir positif untuk menyelesaikan

masalah merupakan sikap yang harus dilakukan oleh individu untuk

membentuk rasa percaya diri yang kuat dalam dirinya.

38Desmita, Psikologi Perkembangan, h. 185. 39Centi.J.P., Mengapa Rendah, h. 9.

Page 46: UPAYA GURU FIQIH DALAM MENINGKATKAN RASA PERCAYA DIRIetheses.uinmataram.ac.id/1075/1/Abdul Hafiz 151131009.pdf · dalam meningkatkan rasa percaya diri siswa adalah keterbatasan waktu,

29

7) Membangun pendirian yang kuat

Pendirian yang kuat teruji jika kita dihadapkan pada berbagai

masalah dan pengaruh negatif sebagai imbas dari interaksi sosial.

Individu yang percaya diri selalu yakin dengan dirinya dengan tidak

berubah pendiriannya meskipun banyak pengaruh negatif di

sekelilingnya.40

3. Upaya Guru Fiqih dalam Meningkatkan Rasa Percaya Diri Siswa

Upaya merupakan usaha atau cara yang digunakan oleh seseorang

dalam mencapai tujuan yang diinginkan. Ada beberapa upaya atau cara yang

bisa digunakan oleh guru untuk bisa meningkatkan rasa percaya diri

siswanya, diantaranya:

a. Memberikan bimbingan

1) Pengertian Bimbingan

Bimbingan merupakan upaya memberi nasihat dan saran dari seseorang atau

sekelompok guru kepada peserta didik. Dalam makna luas, bimbingan di

sekolah merupakan aktivitas terencana yang bertujuan membuat peserta didik

menentukan dan melaksanakan rencana yang prima dan mencapai

penyesuaian yang memuaskan dalam kehidupan akademik dan personal

mereka. Bimbingan dapat didefinisikan sebagai suatu proses dimana guru

membantu perkembangan peserta didik untuk memahami, menerima, dan

40Desmita, Psikologi Perkembangan, h. 191

Page 47: UPAYA GURU FIQIH DALAM MENINGKATKAN RASA PERCAYA DIRIetheses.uinmataram.ac.id/1075/1/Abdul Hafiz 151131009.pdf · dalam meningkatkan rasa percaya diri siswa adalah keterbatasan waktu,

30

memanfaatkan kemampuan, bakat, minat, sikap, dan pola hidup mereka

sesuai dengan aspirasi dirinya.41

2) Tujuan dan Fungsi bimbingan

Secara rinci tujuan layanan bimbingan bagi peserta didik disajikan

sebagai berikut:42

a) Memandu peseta didik untuk dapat menyelesaikan aneka persoalan

akademik, pribadi, dan sosialnya dari hari ke hari.

b) Membantu peserta didik menyesuaikan diri dengan lingkungan

sekolah dan lingkungan masyarakatnya, serta lingkungan

kontekstualnya.

c) Memotivasi peserta didik untuk bisa keluar dari aneka kemelut

pribadi, baik negatif maupun positif yang dihadapinya.

d) Mengatasi hambatan, kesulitan, dan tantangan yang dihadapi dalam

proses pembelajaran, penyesuaian diri, dan beradaptasi dengan

lingkungan yang terus berubah.

Sedangkan fungsi dari bimbingan itu sendiri adalah:43

a) Fungsi pemahaman, yaitu membantu peerta didik agar memiliki

pemahaman terhadap dirinya (potensi) dan lingkungannya.

41

Sudarwan Danim, Perkembangan Peserta Didik, (Bandung: Alfabeta, 2014), h. 144 42

Ibid., h. 147 43

Ibid., h. 148

Page 48: UPAYA GURU FIQIH DALAM MENINGKATKAN RASA PERCAYA DIRIetheses.uinmataram.ac.id/1075/1/Abdul Hafiz 151131009.pdf · dalam meningkatkan rasa percaya diri siswa adalah keterbatasan waktu,

31

b) Fungsi penyesuaian, yaitu membantu peserta didik agar dapat

menyesuaikan diri dengan lingkungan secara dinamis dan

konstruktif.

c) Fungsi fasilitasi, yaitu memberikan kemudahan kepada peserta

didik dalam mencapai pertumbuhan dan perkembangan secara

optimal, serasi, selaras, dan seimbang seluruh aspek dalam diri

peserta didik.

3) Prinsip bimbingan

Beberapa prinsip bimbingan disajikan sebagai berikut:44

a) Bimbingan merupakan proses yang berkesinambungan

b) Bimbingan dilakukan dengan melibatkan tanggung jawab orang tua

di rumah dan membuka peluang akses mereka berpartisipasi di

sekolah.

c) Bimbingan berfokus utama pada program pendidikan, namun tidak

semua program pendidikan adalah bimbingan.

d) Bimbingan membantu pserta didik memahami dirinya sendiri.

b. Membangun komunikasi dalam proses pembelajaran

Komunikasi adalah suatu proses penyampaian pesan/informasi dari

satu pihak kepada pihak lain agar terjadi saling mempengaruhi di

antaranya. Dengan demikian, komunikasi dapat diartikan sebagai

penerimaan pesan oleh komunikan sesuai dengan yang dikirim oleh

44 Ibid., h. 148

Page 49: UPAYA GURU FIQIH DALAM MENINGKATKAN RASA PERCAYA DIRIetheses.uinmataram.ac.id/1075/1/Abdul Hafiz 151131009.pdf · dalam meningkatkan rasa percaya diri siswa adalah keterbatasan waktu,

32

komunikator, kemudian komunikan memberikan respon yang positif

sesuai dengan yang diharapkan.45

Ada tiga pola komunikasi yang dapat digunakan untuk

mengembangkan interaksi dinamis antara guru dengan siswa menurut

Nana Sudjana dalam M. Sobry Sutikno, yaitu:

1) Komunikasi sebagai aksi atau komunikasi satu arah

Dalam komunikasi ini guru berperan sebagai pemberi aksi dan

siswa sebagai penerima aksi. Guru aktif dan siswa pasif.46

2) Komunikasi sebagai interaksi atau komunikasi dua arah

Pada komunikasi ini guru dan siswa dapat berperan sama yaitu

pemberi aksi dan penerima aksi. Di sini, sudah terlihat hubungan dua

arah, tetapi terbatas antara guru dan siswa secara individual. Antara

siswa dan siswa tidak ada hubungan. Siswa tidak dapat berdiskusi

dengan teman atau bertanya sesama temannya. Keduanya dapat saling

memberi dan menerima. Komunikasi ini lebih baik dari pada yang

pertama, sebab kegiatan guru dan siswa relatif sama.47

3) Komunikasi sebagai transaksi atau komunikasi banyak arah

Yaitu komunikasi tidak hanya melibatkan interaksi dinamis

antara guru dan siswa, tetapi juga melibatkan interaksi yang dinamis

antara siswa yang satu dengan siswa yang lainnya. Proses

45M. Sobry Sutikno, Belajar dan Pembelajaran, (Lombok: Holistica, 2013), h. 61. 46Ibid., h. 63 47Ibid., h. 64

Page 50: UPAYA GURU FIQIH DALAM MENINGKATKAN RASA PERCAYA DIRIetheses.uinmataram.ac.id/1075/1/Abdul Hafiz 151131009.pdf · dalam meningkatkan rasa percaya diri siswa adalah keterbatasan waktu,

33

pembelajaran dengan pola komunikasi ini mengarah kepada proses

pembelajaran yang mengembangkan kegiatan siswa yang optimal,

sehingga menumbuhkan siswa belajar aktif.

Dari ketiga pola komunikasi tersebut, untuk mewujudkan

pembelajaran efektif dianjurkan agar guru membiasakan diri

menggunakan komunikasi pola ketiga yaitu komunikasi sebagai transaksi

atau komunikasi banyak arah. Komunikasi sebagai transaksi akan

menempatkan guru pada posisi sebagai pemimpin belajar atau

pembimbing belajar atau fasilitator belajar. Sebaliknya, siswa disamping

sebagai objek dapat pula berperan sebagai subjek.

Dengan komunikasi diharapkan guru mampu memahami apa yang

dialami oleh siswa. Sehingga guru dapat memberikan treatment yang

sesuai dengan yang dibutuhkan siswa. Begitupun siswa, melalui

komunikasi yang efektif diharapkan dapat menjelaskan apa yang sedang

dialami kepada gurunya. Dengan demikian masalah apapun dapat diatasi,

sehingga tujuan yang dicita-citakan bersama dapat tercapai dengan mudah,

dan kondisi belajar yang efektif dan efisien dapat terpenuhi.

c. Memberikan motivasi

Motivasi merupakan pendorong yang dapat melahirkan kegiatan bagi

seseorang. Seseorang yang bersemangat untuk menyelesaikan sesuatu

kegiatan karena ada motivasi yang kuat dalam dirinya akan mampu

Page 51: UPAYA GURU FIQIH DALAM MENINGKATKAN RASA PERCAYA DIRIetheses.uinmataram.ac.id/1075/1/Abdul Hafiz 151131009.pdf · dalam meningkatkan rasa percaya diri siswa adalah keterbatasan waktu,

34

menjadi pendorong yang mampu mengubah energi dalam diri seeorang

kedalam bentuk suatu kegiatan nyata untuk mencapai tujuan tertentu. 48

Motivasi merupakan faktor yang menentukan dan berfungsi

menimbulkan, mendasari, dan mengarahkan perbuatan belajar. Motivasi

sangat menentukan baik tidaknya dalam mencpai tujuan sehingga semakin

besar motivasinya akan semakin besar kesuksesan. Siapapun tidak

menyangkal bahwa tanpa motivasi seseorang tidak akan bisa melakukan

suatu kegiatan. 49

Seorang guru harus mampumemberikan dorongan atau motivasi yang

memungkinkan siswa merasa bahwa dia memiliki potensi yang sama

dengan temannya yang lain. Sehingga, perasaan kurang percaya diri dalam

dirinya sedikit demi sedikit bisa berkurang bahkan bisa berubah menjadi

rasa percaya diri yang tinggi. Dengan demikian, tujuan pembelajaran akan

mudah dicapai.

Alasan peneliti memilih guru pengampu mata pelajaran fiqih ini

menjadi obyek penelitiannya adalah karena kepandaiannya dalam

memberikan motivasi kepada siswa-siswanya. Motivasi yang beliau

berikan tidak hanya berupa kata-kata yang dapat membangkitkan

semangat belajar bagi para siswanya, akan tetapi beliau memberikan

motivasi kepada siswanya dengan menyuruh atau melatih mereka untuk

48 Syaiful Bahri Djamarah, Psikologi Belajar (Jakarta: Rineka Cipta, 2011), h. 95. 49Ibid., h. 96.

Page 52: UPAYA GURU FIQIH DALAM MENINGKATKAN RASA PERCAYA DIRIetheses.uinmataram.ac.id/1075/1/Abdul Hafiz 151131009.pdf · dalam meningkatkan rasa percaya diri siswa adalah keterbatasan waktu,

35

mengeluarkan pendapat dan berani berbicara di depan orang banyak.

Beliau mampu membuat siswanya menjadi semangat belajar dan merasa

nyaman berada di dalam kelas. Sehingga, siswanya merasa kalau mereka

mampu untuk mengekspresikan dirinya tanpa pernah merasa malu,

minder, ragu-ragu apalagi merasa takut.50

d. Membangun kerja sama dengan orangtua siswa.

Untuk dapat memberikan layanan pendidikan yang berkualitas,

sekolah harus dapat menjalin kerja sama sinergis dengan keluarga dan

masyarakat. Kerja sama sinergis itu untuk menciptakan proses pengajaran

dan pembelajaran yang kondusif dan menyenangkan, agar peserta didik

menjadi manusia yang berpendidikan dan warga negara yang produktif.51

Melalui kerja sama guru dengan orangtua, terjadi pertukaran informasi

antara guru dan orangtua sekitar fenomena dan peristiwa yang melingkupi

diri murid dalam kehidupan sehari-harinya. Pertukaran informasi sekitar

fenomena kehidupan murid, baik di dalam lingkungan sekolah, keluarga,

maupun masyarakat merupakan titik nadi kehidupan yang perlu

diperhatikan oleh guru dan orangtua dalam rangka mengawasi aktivitas

keseharian murid, khususnya dalam aktivitas belajarnya.52

50Kegiatan Pembelajaran Fiqih, Observasi, tanggal 14 Agustus 2017 51 Syaiful Sagala, Kemampuan Profesional Guru dan Tenaga Kependidikan, (Bandung:

Alfabeta, 2013), h. 251 52

Hamdani, Bimbingan dan Penyuluhan, (Bandung: CV. Pustaka Setia, 2012), h. 19

Page 53: UPAYA GURU FIQIH DALAM MENINGKATKAN RASA PERCAYA DIRIetheses.uinmataram.ac.id/1075/1/Abdul Hafiz 151131009.pdf · dalam meningkatkan rasa percaya diri siswa adalah keterbatasan waktu,

36

Kerja sama pengawasan antara guru dan orangtua murid tersebut,

dimaksudkan agar aktivitas keseharian setiap murid tidak larut dalam

aktivitas yang dapat mengganggu aktivitas belajarnya. Melalui kerja sama

tersebut, orangtua akan memperoleh informasi tentang kondisi anaknya,

baik berupa prestasinya maupun kesulitan-kesulitan yang dihadapi oleh

sang anak.

G. Kerangka Pikir Rasa percaya diri sangat diperlukan dalam setiap proses kehidupan,

terutama dalam hal kegiatan belajar mengajar rasa percaya diri mutlak diperlukan

supaya para siswa mampu bergaul dengan teman sebayanya dan semua warga

sekolah. Karena, kalau para siswa tidak memiliki kepercayaan diri maka dia akan

senantiasa menutup diri dari lingkungan sekitarnya.

Seorang siswa yang tidak percaya diri tidak bisa mengungkapkan

perasaan, pikiran dan aspirasinya pada orang lain, sehingga mereka akan selalu

takut dan ragu untuk melangkah dan bertindak. Hal ini menyebabkan tujuan yang

ingin dicapai akan sulit terwujud. Keadaan ini disebabkan karena orang yang

tidak percaya diri, mereka akan selalu berpikiran negative tentang dirinya,

sehingga potensi yang sebenarnya ada dalam dirinya tidak dapat dimanfaatkan

secara optimal.

Dengan keadaan seperti itu seorang siswa akan kehilangan motivasi

untuk mencapai prestasi dalam belajar dan kehilangan keberaniannya untuk

melakukan atau mencoba hal-hal yang baru atau tantangan karena ia selalu

Page 54: UPAYA GURU FIQIH DALAM MENINGKATKAN RASA PERCAYA DIRIetheses.uinmataram.ac.id/1075/1/Abdul Hafiz 151131009.pdf · dalam meningkatkan rasa percaya diri siswa adalah keterbatasan waktu,

37

dibayangi oleh perasaan tidak mmpu. Adapun siswa-siswa MTs. Fathurrahman

Jeringo yang memiliki rasa percaya diri yang rendah atau kurang memiliki

kepercayaan diri memiliki perilaku yang pemalu, tidak mampu mengungkapkan

atau mengeluarkan pendapat, perasaan dan pemikirannya pada orang lain, sehinga

mereka kesulitan untuk berbicara di depan umum dan berdiskusi dengan orang

lain.

Mayoritas dari para siswa yang memiliki motivasi yang tinggi dan

berprestasi terhadap belajarnya karena faktor rasa percaya diri yang dimiliki.

Mereka memiliki rasa percaya diri yang tinggi, sehingga mereka tidak takut

apalagi ragu-ragu berbicara di depan umum dan mengeluarkan pendapat ketika

berdiskusi atau berbicara dengan orang lain. Dengan rasa percaya diri yang

dimilikinya siswa akan selalu berfikiran positif tentang dirinya dan orang lain.

Sikap saling menghargai dan memperhatikan setiap informasi yang disampaikan

akan meningkatkan rasa percaya diri seorang siswa, sehingga komunikasi yang

terjadi akan berjalan lancar, hangat dan dalam proses belajar mengajar akan

sangat menyenangkan. Karena, rasa percaya diri bisa timbul karena danya

pemenuhan kebutuhan dihargai dan menghargai.

Sikap percaya diri ini merupakan hal utama yang harus dimiliki oleh

seorang siswa dalam kegiatan belajar maupun dalam menjalani kehidupan sehari-

hari. Karena, dengan sikap percaya diri akan ada suatu keyakinan dalam diri

individu terhadap segala aspek kelebihan dan kemampuan yang dimilikinya, dan

dengan keyakinan tersebut membuatnya mampu untuk bisa mencapai tujuan

Page 55: UPAYA GURU FIQIH DALAM MENINGKATKAN RASA PERCAYA DIRIetheses.uinmataram.ac.id/1075/1/Abdul Hafiz 151131009.pdf · dalam meningkatkan rasa percaya diri siswa adalah keterbatasan waktu,

38

dalam hidupnya. Sebaliknya, mereka yang tidak memiliki rasa percaya diri akan

selalu takut untuk melangkah dan bertindak, berpendapat maupun berinteraksi

baik dalam lingkungan social maupun lingkungan belajar atau akademiknya.

H. Metode Penelitian

1. Pendekatan Penelitian

Pendekatan penelitian yang digunakan peneliti dalam judul upaya guru

Fiqih dalam meningkatkan rasa percaya diri siswa kelas VIII MTs.

Fathurrahman Jeringo Gunung Sari Lombok Barat Tahun Pelajaran

2017/2018 adalah pendekatan penelitian kualitatif.

Penelitian kualitatif adalah penelitian yang bermaksud untuk

menjelaskan fenomena dengan sedalam-dalamnya melalui pengumpulan data

sedalam-dalamnya. Penelitian ini tidak mengutamakan besarnya populasi

bahkan sangat terbatas. Jika data yang terkumpul sudah mendalam dan sudah

bisa menjelaskan fenomena yang diteliti, maka tidak perlu mencari sampling

lainnya. Di sini yang lebih ditekankan adalah persoalan kedalaman (kualitas)

data bukan banyaknya (kuantitas) data.53

Metode yang digunakan peneliti dalam penelitian ini adalah

menggunakan metode pendekatan kualitatif deskriptif. Karena temuan peneliti

dilapangan lebih banyak berupa paparan atau gambaran dan memetakan

53 Hariwijaya, Metode dan Penulisan SKRIPSI, TESIS Dan DISERTAI Untuk Ilmu Sosial dan

Humaniora, (Yogyakarta: Parama Ilmu,2007 ., h.85-86.

Page 56: UPAYA GURU FIQIH DALAM MENINGKATKAN RASA PERCAYA DIRIetheses.uinmataram.ac.id/1075/1/Abdul Hafiz 151131009.pdf · dalam meningkatkan rasa percaya diri siswa adalah keterbatasan waktu,

39

fakta-fakta atau situasi dan peristiwa tidak mencari atau menjelaskan

hubungan54

Untuk lebih jelasnya mengenai penelitian kualitatif, ada beberapa ciri

pokok penelitian ini. Biklen, Lincoln dan Guba dalam Lexy J. Muleong, Nana

Sudjana dan Ibrahim, H.B.Sutopo mengemukakan ciri-ciri penelitian

kualitatif. Di bawah ini adalah ciri-ciri penelitian kualitatif yang merupakan

ramuandari penulis tersebut:

a. Lingkungan alamiah sebagai sumber data langsung b. Manusia merupakan alat (instrument) utama pengumpul data c. Analisis data dilakukan secara induktif d. Penelitian bersifat deskriptif analitik e. Tekanan penelitian berada pada proses f. Pembatasan penelitian berdasarkan fokus g. Perencanaan bersifat lentur dan terbuka h. Hasil penelitian merupakan kesepakatan bersama i. Pembentukan teori berasal dari dasar j. Pendekatan penelitian menggunkan metode kualitatif k. Teknik sampling cendrung bersifat purposive l. Penelitian bersifat menyeluruh (holistik . m. Makna sebagai bagian perhatian utama penelitian.55

Dengan melihat ciri-ciri dari penelitian kualitatif di atas maka dapat

dipahami bahwa penelitian kualitatif adalah penelitian yang dimana seorang

peneliti terjun langsung kelapangan menjadi instrumen langsung dan utama

dalam pengumpulan data, data-data tertulis, lisan ataupun fenomena yang

dapat dilihat di lapangan.

54Ibid, h.53. 55 Margono, Metodologi Penelitian Kualitatif, (Jakarta: Rineka Cipta, 2010), h. 37-42.

Page 57: UPAYA GURU FIQIH DALAM MENINGKATKAN RASA PERCAYA DIRIetheses.uinmataram.ac.id/1075/1/Abdul Hafiz 151131009.pdf · dalam meningkatkan rasa percaya diri siswa adalah keterbatasan waktu,

40

2. Kehadiran Peneliti

Sebagaimana yang sudah dimaklumi bahwa kehadiran peneliti di

lapangan pada penelitian kualitatif mutlak diperlukan. Dimana peneliti adalah

sebagai instrumen kunci, yang dikenai tuntutan untuk melaporkan hasil

penelitiannya secara apa adanya sesuai dengan data yang ditemukan

dilapangan, tidak dimanipulasi oleh peneliti sehingga kondisi pada saat

peneliti memasuki objek, setelah berada di objek dan setelah keluar dari objek

relatif tidak berubah.

Kehadiran peneliti dilapangan pada kali ini mengambil peran sebagai

pengamat penuh, tentunya untuk mengamati upaya guru Fiqih dalam

meningkatkan rasa percaya diri siswa, disamping berkenaan dengan

kehadiran peneliti dilapangan terlebih dahulu peneliti memproleh izin dari

pihak-pihak terkait yang bertanggungjawab sesuai dengan prosedur yang

berlaku.

Adapun penelitian ini dilakukan selama kurang lebih satu bulan, yang

dimulai dari tanggal 15 November sampai dengan tanggal 15 Desember 2017,

setelah peneliti mengikuti ujian proposal selanjutnya peneliti mendapat surat

permohonan izin penelitian dari pihak FTK UIN Mataram pada tangga 08

November 2017 dengan Nomor 944/Un.12/FTK/TL.00/09/2017 yang

diajukan kepada Kantor Kementerian Agama Kabupaten Lombok Barat,

sehingga dengan surat permohonan tersebut peneliti mendapatkan surat izin

penelitian dari Kementerian Agama Kabupaten Lombok Barat yang

Page 58: UPAYA GURU FIQIH DALAM MENINGKATKAN RASA PERCAYA DIRIetheses.uinmataram.ac.id/1075/1/Abdul Hafiz 151131009.pdf · dalam meningkatkan rasa percaya diri siswa adalah keterbatasan waktu,

41

dikeluarkan pada tanggal 13 November 2017 dengan Nomor B-1582/Kk.

19.01/1/TL.00/11/2017.

3. Lokasi Penelitian

Adapun yang peneliti jadikan sebagai Lokasi penelitian ini adalah MTs.

Fathurrahman yang berada di Dusun Jeringo Desa Jeringo Gunung Sari

Lombok Barat, dalam bentuk fisik memang MTs. Fathurrahman ini tidak

terlalu mewah dan megah sebagaimana Madrasah-Madrasah Lainnya, bahkan

letak MTs. ini terpencil, cukup jauh dari pusat Kecamatan yakni berjarak ± 3

km. Akan tetapi, MTs. ini memiliki ciri khas tersendiri yang membuat peneliti

tertarik untuk melakukan penelitian di MTs. Fathurrahman ini.

Adapun yang menjadi alasan mengapa peneliti memilih lokasi ini

sebagia tempat melakukan penelitian adalah karena MTs. Fathurrahman ini

memiliki kualitas pendidikan yang sangat baik dan diminati banyak orang,

bahkan banyak peserta didik yang berasal dari luar daerah. Masalah bangunan

fisik dan lokasi yang terpencil tidak menjadikan para peserta didik untuk tidak

giat ataupun patah semangat dalam belajar, begitupun dengan para guru-

gurunya mereka semangat mendidik anak didik mereka, yang mana juga di

MTs. ini rata rata guru-gurunya sudah sarjana.

4. Sumber Data

Untuk memperoleh data dan informasi yang yang valid, akurat, serta

sesuai dengan kenyataan yang terkait dengan upaya guru Fiqih dalam

Page 59: UPAYA GURU FIQIH DALAM MENINGKATKAN RASA PERCAYA DIRIetheses.uinmataram.ac.id/1075/1/Abdul Hafiz 151131009.pdf · dalam meningkatkan rasa percaya diri siswa adalah keterbatasan waktu,

42

meningkatkan rasa percaya diri siswa kelas VIII MTs. Fathurrahman Jeringo,

maka sudah pasti sumber data sangat diperlukan.

Adapun yang peneliti jadikan sebagai sumber data pada penelitian ini,

yaitu sebagai berikut:

a. Kepala Madrasah Tsanawiyah Fathurrahman Jeringo.

b. Guru bidang studi Fiqih.

c. Tenaga Pengajar di Madrasah Tsanawiyah Fathurrahman Jeringo.

d. Siswa Madrasah Tsanawiyah Fathurrahman Jeringo.

e. Orangtua atau wali murid kelas VIII MTs. Fathurrahman Jeringo.

Data adalah hal yang harus ada dalam sebuah penelitian, data ini dapat

berupa keterangan seseorang yang dijadikan sebagai responden maupun yang

berasal dari dokumen-dokumen. Sebelum data digunakan dalam proses

analisis, terlebih dahulu data dikelompokkan sesuai jenis dan karakteristik

yang menyertainya. Dalam penelitian ini peneliti membedakan menjadi dua

jenis data, yaitu data primer dan data skunder.

a. Data Primer

Data primer adalah data yang diproleh atau dikumpulkan langsung di

lapangan dari sumber asli, biasanya data ini disebut dengan data asli atau

baru. Data yang diperoleh langsung dari kepala madrasah, dewan guru,dan

narasumber yang lainya baik dilakukan melalui wawancara, observasi dan

alat lainnya.

Page 60: UPAYA GURU FIQIH DALAM MENINGKATKAN RASA PERCAYA DIRIetheses.uinmataram.ac.id/1075/1/Abdul Hafiz 151131009.pdf · dalam meningkatkan rasa percaya diri siswa adalah keterbatasan waktu,

43

b. Data Skunder

Adapun data skunder adalah data yang diperoleh atau dikumpulkan

oleh orang yang melakukan penelitian dari sumber yang telah ada. Data ini

diperoleh dari perpustakaan atau dari laporan-laporan peneliti terdahulu.

5. Prosedur Pengumpulan Data

Pengumpulan data merupakan langkah yang tidak dapat dihindari dalam

kegiatan penelitian dengan pendekatan apapun, termasuk penelitian kualitatif

ini, karena penelitianya tidak rijid alias dapat dimodifikasi setiap saat,

pengumpulan data menjadi suatu fase yang sangat strategis bagi

dihasilkannya penelitian yang bermutu.56 Oleh karena pejelasan tersebut

maka, peneliti disini berupaya mengumpulkan data yang benar yang terkait

dengan judul dan fokus penelitian, dalam hal ini peneliti menggunakan

beberapa prosedur pengumpulan data yang baik dalam penelitian.

a. Tekhnik Observasi

Penelitian yang dilakukan dengan cara mengadakan pengamatan

terhadap objek, baik secara langsung maupun tidak langsung, observasi

dilakukan untuk menemukan data dan informasi dari gejala atau fenomena

(kejadian atau peristiwa) secara sistematis dan didasarkan pada tujuan

penyelidikan yang telah dirumuskan, pelaksanaan teknik observasi

dilakukan dalam beberapa cara :

56Ibid, h. 121.

Page 61: UPAYA GURU FIQIH DALAM MENINGKATKAN RASA PERCAYA DIRIetheses.uinmataram.ac.id/1075/1/Abdul Hafiz 151131009.pdf · dalam meningkatkan rasa percaya diri siswa adalah keterbatasan waktu,

44

1) Observasi partisipan

Observasi partisipan adalah observasi yang pelaku observasi turut serta

mengambil bagian (berpartisipsi) dalam perilaku masyarakat yang

sedang diamati itu.57

2) Observasi non partisipan

Observasi non partisipan adalah suatu proses observasi yang apabila

pengamatnya tidak ikut dalam kehidupan orang-orang yang

diobservasi58

Dalam penelitian ini digunakan observasi non partisipan, dimana

peneliti sebagai pengamat yang mengamati setiap kegiatan yang

diobservasi.

Adapun data-data yang peneliti ambil pada observasi ini adalah:

a) Data tentang upaya-upaya yang dilakukan oleh guru Fiqih dalam

meningkatkan rasa percaya diri siswa kelas VIII MTs. Fathurrahman

Jeringo Gunung Sari Lombok Barat Tahun Pelajaran 2017/2018.

b) Data tentang kendala yang dihadapi guru Fiqih dalam meningkatan

rasa percaya diri siswa kelas VIII MTs. Fathurrahman Jeringo Gunung

Sari Lombok Barat Tahun Pelajaran 2017/2018.

57 Mahmud, Metodode Penelitian Pendidikan (Bandung: Pustaka Setia, 2011), h. 168-169. 58 Margono, Metodologi Penelitian, h. 162.

Page 62: UPAYA GURU FIQIH DALAM MENINGKATKAN RASA PERCAYA DIRIetheses.uinmataram.ac.id/1075/1/Abdul Hafiz 151131009.pdf · dalam meningkatkan rasa percaya diri siswa adalah keterbatasan waktu,

45

c) Data tentang solusi yang dilakukan untuk menangani kendala yang

dihadapi guru dalam meningkatkan rasa percaya diri siswa kelas VIII

MTs. Fathurrahman Jeringo Gunung Sari Lombok Barat Tahun

Pelajaran 2017/2018.

b. Tekhnik Wawancara

Wawancara adalah teknik pengumpulan dengan mengajukan

pertanyaan kepada responden dan mencatat atau merekam jawaban-

jawaban responden. Wawancara adalah metode pengumpulan data yang

amat populer, karena itu banyak digunakan di berbagai penelitian.

Termasuk peneliti sendiri juga menggunakan wawancara sebagai teknik

pengumpulan data. Pada Teknik wawancara ada dua cara yang dapat

dilakukan, yaitu sebagai berikut:

1) Wawancara terstruktur

Dalam wawancara terstruktur ini, pertanyaan yang diajukan

kepada narasumber telah ditetapkan terlebih dahulu oleh

pewawancara59.

2) Wawancara tidak terstruktur

Sedangkan wawancara tidak terstruktur, pertanyaan yang

diajukan kepada narasumber tidak ditentukan atau disusun terlebih

dahulu , wawancara yang bebas dimana peneliti tidak menggunakan

59 Burhan Bungin, Metodologi Penelitian Kualitatif Aktualisasi Metodologis Ke Arah Ragam

Varian Kontemporer, (Jakarta: Rajawali Pers , 2015), h. 156.

Page 63: UPAYA GURU FIQIH DALAM MENINGKATKAN RASA PERCAYA DIRIetheses.uinmataram.ac.id/1075/1/Abdul Hafiz 151131009.pdf · dalam meningkatkan rasa percaya diri siswa adalah keterbatasan waktu,

46

pedoman wawancara yang telah tersusun secara sistematis. Pedoman

wawancara yang digunakan hanya berupa garis-garis besar

permasalahan yang ditanyakan.atau dengan kata lain sangat

tergantung dengan keadaan atau subjek.60

Wawancara yang peneliti gunakan dalam penelitian ini adalah

wawancara tidak terstruktur, yang bertujuan agar peneliti bebas

menanyakan apa saja yang terkait dengan permasalahan penelitian.

Adapun data-data yang peneliti ambil pada wawancara ini

adalah:

a) Data tentang upaya-upaya yang dilakukan oleh guru Fiqih dalam

meningkatkan rasa percaya diri siswa kelas VIII MTs.

Fathurrahman Jeringo Gunung Sari Lombok Barat Tahun

Pelajaran 2017/2018.

b) Data tentang kendala yang dihadapi guru Fiqih dalam

meningkatan rasa percaya diri siswa kelas VIII MTs.

Fathurrahman Jeringo Gunung Sari Lombok Barat Tahun

Pelajaran 2017/2018.

c) Data tentang solusi yang dilakukan untuk menangani kendala

yang dihadapi guru dalam meningkatkan rasa percaya diri siswa

kelas VIII MTs. Fathurrahman Jeringo Gunung Sari Lombok

Barat Tahun Pelajaran 2017/2018.

60 Sugiyono, Mehami Penelitian Kualitatif, ( Bandung: CV. Alfabeta, 2015), h.74.

Page 64: UPAYA GURU FIQIH DALAM MENINGKATKAN RASA PERCAYA DIRIetheses.uinmataram.ac.id/1075/1/Abdul Hafiz 151131009.pdf · dalam meningkatkan rasa percaya diri siswa adalah keterbatasan waktu,

47

c. Dokumentasi

Teknik dokumentasi merupakan cara mengumpulakan data melalui

peninggalan tertulis seperti arsip-arsip dan termasuk juga buku-buku

tentang teori, pendapat, dalil atau hukum-hukum dan lain-lain yang

berhubungan dengan masalah penelitian. Teknik ini merupakan

pelengkap dari penggunaan metode observasi dan wawancara, dalam

penelitian kualitatif teknik ini merupakan alat pengumpul data yang

utama karena pembuktian hipotesisnya yang diajukan secara logis dan

rasional melalui teori, pendapat atau hukum-hukum yang diterima, baik

mendukung ataupun menolong hipotesis tersebut.61

6. Teknik Analisis Data

Dalam penelitian kualitatif, data diperoleh dari berbagai sumber,

dengan menggunakan teknik pengumpulan data bermacam-macam

(triangulasi), dan dilakukan secara terus menerus. Dengan pengamatan yang

terus menerus mengakibatkan variasi data tinggi sekali. Sehingga teknik

analisis data yang digunakan belum ada polanya yang jelas. Oleh karena itu

sering mengalami kesulitan dalam melakukan analisis. Seperti yang

dinyatakan oleh Miles and Huberman “yang paling serius dan sulit dalam

analisis data kualitatif adalah karena, metode analisis belum dirumuskan

dengan baik”.

61 Margono, Metodologi Penelitian, h. 181.

Page 65: UPAYA GURU FIQIH DALAM MENINGKATKAN RASA PERCAYA DIRIetheses.uinmataram.ac.id/1075/1/Abdul Hafiz 151131009.pdf · dalam meningkatkan rasa percaya diri siswa adalah keterbatasan waktu,

48

Spradley menyatakan bahwa “analisis dalam penelitian jenis apapun,

adalah merupakan cara berfikir. Hal ini berkaitan dengan pengujian secara

sistematis terhadap sesuatu untuk menentukan bagian, hubungan antar bagian,

dan hubungannya dengan keseluruhan.Analisis adalah untuk mencari pola.

Analisis data adalah proses mencari dan menyusun secara sistematis data yang

diperoleh dari hasil wawancara, catatan lapangan, dan dokumentasi dan

lainnya.62

Dalam hal ini peneliti lebih memilih untuk menganalisis data

menggunakan model Miles and Huberman, yang mana aktivitas dalam analisis

di lakukan dengan cara: pengumpulan data, reduksi/ merangkum data,

kemudian di sajikan/display sehingga mendapatkan kesimpulan/verification.

Karena metode yang dikemukakan oleh kedua tokoh tersebut lebih mudah

untuk memahami dan menerapkannya.

7. Pengecekan Keabsahan Data

Sugiyono mengemukakan bahwa keterpercayaan/validitas data adalah

data yang tidak berbeda antara data yang dilaporkan oleh peneliti dengan data

yang sesungguhnya terjadi pada objek penelitian. Adapun reabilitas adalah

yang berkenaan dengan derajat konsistensi dan stabilitas data atau temuan.

Maksudnya adalah data yang didapatkan dari objek penelitian sesuai

dengan realita. Hal ini perlu dilakukan dalam upaya untuk memenuhi

informasi yang dikemukakan peneliti sehingga mengadung nilai kebenaran .

62 Sugiyono, Memahami Penelitian, h. 87-89.

Page 66: UPAYA GURU FIQIH DALAM MENINGKATKAN RASA PERCAYA DIRIetheses.uinmataram.ac.id/1075/1/Abdul Hafiz 151131009.pdf · dalam meningkatkan rasa percaya diri siswa adalah keterbatasan waktu,

49

Dalam aplikasinya keabsahan data tersebut peneliti lakukan dengan

menggunakan dua langkah yakni:

a. Triangulasi

Dalam penelitian ini triangulasi yang digunakan adalah triangulasi

sumber. Triangulasi sumber ini dapat dilakukan dengan cara

membandingkan hasil pengamatan dan data hasil wawancara dan

membandingkan hasil wawancara dan dokumen. Dengan cara ini

diharapkan informasi yang diperoleh dengan mudah dan tidak mengalami

kesulitan dari lokasi penelitian sehingga data yang diperoleh benar-benar

akurat serta dapat dipertanggungjawabkan.63

b. Kecukupan Referensi

Referensi yang dipakai adalah bahan dokumentasi, catatan lapangan

yang tersimpan. Dengan referensi peneliti dapat mengecek kembali data

dan informasi-informasi yang peneliti dapatkan dilapangan.

63Laxy J. Muleong, Metodologi Penelitian Kualitatif, (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2000),

h.161-181.

Page 67: UPAYA GURU FIQIH DALAM MENINGKATKAN RASA PERCAYA DIRIetheses.uinmataram.ac.id/1075/1/Abdul Hafiz 151131009.pdf · dalam meningkatkan rasa percaya diri siswa adalah keterbatasan waktu,

50

BAB II

PAPARAN DATA DAN TEMUAN

A. Gambaran Umum MTs. Fathurrahman Jeringo.

Untuk mengetahui dan memperoleh data tentang gambaran umum lokasi

penelitian, pada bagian ini penulis membahas tentang hal-hal yang berkaitan

dengan keberadaan lokasi penelitian. Hal-hal yang dimaksud antara lain sebagai

berikut:

1. Sejarah Berdirinya MT.s Fathurrahman Jeringo.

Madrasah Tsanawiyah Fathurrahman Jeringo merupakan madrasah

yang berada di desa Jeringo Kecamatan Gunungsari Lombok Barat. Dalam

sejarah singkat awal berdirinya MTs Fathurrahman Jeringo, tidak terlepas dari

sejarah berdirinya Madrasah Ibtida‟iyyah Fathurrahman Jeringo yang berawal

dari pengajian umum yang diadakan di masjid Fathurrahman Jeringo yang

diisi oleh: TGH. Muhammad Anwar Sesela sekitar tahun 1980-an. Setelah

pengajian beliau sering menanyakan tentang pendidikan di Jeringo sehingga

membuat semangat tokoh–tokoh agama pada saat itu seperti H. Siddik, H. M.

Syukri berinisiatif mendirikan Madrasah Tingkat MI (Madrasah Ibtida‟iyyah).

Berangkat dari inisiatif tersebut maka diadakanlah musyawarah dengan tokoh

agama dan tokoh masyarakat sekitar untuk pembangunan sebuah gedung

madrasah. Dari musyawarah tersebut diputuskanlah untuk mulai membangun

gedung madrasah dan memilih lokasi strategis untuk sebuah pusat kegiatan

50

Page 68: UPAYA GURU FIQIH DALAM MENINGKATKAN RASA PERCAYA DIRIetheses.uinmataram.ac.id/1075/1/Abdul Hafiz 151131009.pdf · dalam meningkatkan rasa percaya diri siswa adalah keterbatasan waktu,

51

belajar mengajar yaitu sebelah selatan masjid Fathurrahman Jeringo atas

pesetujuan Amak Muin dan saudaranya Amak Lihin serta anaknya Ismail

(kepala kampong) pada saat itu.64

Konon dari cerita rakyat, bahwa lokasi didirikannya Madrasah

Tsanawiyah Fathurrahman Jeringo, adalah hutan yang dipenuhi dengan

pohon-pohon kayu dan semak-semak belukar yang sangat lebat. Namun,

antusias masyarakat dan para tokoh Agama sangat tinggi waktu itu, maka

merekapun berjuang dengan keras merubah hutan tersebut menjadi sebuah

lokasi atau lapangan yang datar. Mudrik mengungkapkan bahwa “…Adapun

alat yang mereka pakai waktu itu adalah bajak sapi dan alat-alat sederhana”.

Konon kabarnya semua masyarakat yang punya sapi diperintahkan

mengeluarkan sapinya oleh kadus dusun Jeringo, sehingga hutan itu berubah

menjadi daratan yang layak pakai.65

Adapun penamaan madrasah Fathurrahman Jeringo, diambil dari dua

kata yang berasal dari bahasa Arab yaitu Fataha yang berarti membuka, dan

Rahman berarti kasih sayang. Jadi, jika digabungkan kedua kata tersebut

maka Fathurrahman berarti membuka kasih sayang.66 Di dalam proses

pembangunannya, dibuka untuk semua kalangan yang ada di Desa Jeringo

tanpa memandang suku dan agama.

64 Profil MTs. Fathurrahman Jeringo, Dokumentasi, di Kutip Tanggal 15 November

2017. 65 Mudrik, (Tokoh Adat Desa Jeringo), Wawancara, 17 November 2017 66 H. Ishak, ( kepala Madrasah MTs Fathurrahman Jeringo), Wawancara 17 November

2017

Page 69: UPAYA GURU FIQIH DALAM MENINGKATKAN RASA PERCAYA DIRIetheses.uinmataram.ac.id/1075/1/Abdul Hafiz 151131009.pdf · dalam meningkatkan rasa percaya diri siswa adalah keterbatasan waktu,

52

Peletakan batu pondasi gedung Madrasah Ibtida‟iyyah (MI)

Fathurrahman Jeringo dilaksanakan pada tahun 1980 yang dihadiri oleh para

Tuan Guru ( Kiai) diantaranya: TGH. Ibrahim Al Kholidy Kediri, TGH.

Muhammad Anwar Sesela, TGH. Mazhar Kediri, TGH. Abdul Hamid Sesela,

TGH. Kholid Sesela, TGH. Musleh Kediri. Setelah itu maka pembangunan

gedung terus berjalan dan para siswa pun terus belajar sampai pada sekitar

tahun 1981 dikumpulkanlah dana swadaya masyarakat untuk membeli tanah

dan diwkafkan untuk pembangunan gedung MTs. (Madrasah Tsanawiyah)

maka dibelilah tanah disebelah selatan gedung MI sekarang dari pemiliknya:

Ramli ayah dari Sahrun (Run).

Kemudian setelah proses belajar mengajar berjalan maka dirasakan

sangat perlu untuk membuat gedung MTs. sebagai tempat melanjutkan studi

para siswa yang sudah tamat dari Madrasah Ibtida‟iyah (MI), maka mulailah

diadakan musyawarah dan 1985 akhirnya dibangunlah gedung MTs.

Fathurrahman Jeringo yang pelatakan batu pondasinya dihadiri oleh : TGH.

Muhammad Anwar Sesela, TGH. Kholid Sesela, TGH. Ridwan Sesela. Maka

setelah pembangunan selesai dan rampung pendidikan dan pengajaran di MTs

tahun demi tahun semakin pesat dan maju sampai sekarang.

Kemudian setelah MTs berjalan dan banyak siswa-siswi menamatkan

studinya akhirnya masyarakat banyak mengusulkan supaya didirikan

Madrasah „Aliyah. Setelah diadakan musyawarah maka akhirnya pada Tahun

2008/2009 mulailah dibangun gedung Madrasah „Aliyah Fathurrahman

Page 70: UPAYA GURU FIQIH DALAM MENINGKATKAN RASA PERCAYA DIRIetheses.uinmataram.ac.id/1075/1/Abdul Hafiz 151131009.pdf · dalam meningkatkan rasa percaya diri siswa adalah keterbatasan waktu,

53

Jeringo dan pada tahun ajaran 2009/2010 sudah menerima Siswa/siswi

Madrasah Aliyah (MA) dan terus bekembang sampai sekarang.67

2. Profil MTs Fathurrahaman Jeringo

a. Idetitas Sekolah

1) Nama sekolah/ madrasah : MTs.Fathurrahman Jeringo

2) Nama Yayasan : Fathurrahman Jeeringo

3) NSS : 121520106052

4) Status : Swasta

5) Status Akreditasi Terakhir : A

b. Alamat Madrasah

1) Jalan : Jl.Raya Jeringo jurusan Lilir

2) Desa / Kelurahan : Jeringo

3) Kecamatan : Gunungsari

4) Kabupaten : Lombok Barat

5) Provinsi : Nusa Tenggara Barat

6) Kode Pos : 83351

c. Visi dan Misi MTs. Fathurrahman Jeringo

1) Visi

Iman, Islam,Ilmu dan Amal.

67 Profil MTs Fathurrahman Jeringo, Dokumentasi, di Kutip Tanggal, 15 November 2017.

Page 71: UPAYA GURU FIQIH DALAM MENINGKATKAN RASA PERCAYA DIRIetheses.uinmataram.ac.id/1075/1/Abdul Hafiz 151131009.pdf · dalam meningkatkan rasa percaya diri siswa adalah keterbatasan waktu,

54

2) Misi

a) Mengembangkan SDM yang berimtaq, istiqamah dan berpegang

teguh terhadap ajaran Agama Allah SWT.

b) Membentuk peribadi muslim yang berakhlaq karimah, ikhlas dalam

beramal, berjuang dalam agama sehingga nanti menjadi manusia

yang kaffah.

c) Terampil dalam ilmu sehingga mampu menghadapi tantangan di

masa depan.68

d. Tujuan

Mengingat MTs. Fathurrahman Jeringo merupakan satu-satunya

instansi yang bergerak dalam bidang pendidikan dan merupakan garis

depan di tengah-tengah masyarakat Jeringo Mambalan dalam rangka

bekerja dan berprestasi membantu pemerintah dalam upaya mencerdaskan

kehidupan masyarakat, Bangsa dan Negara, maka MTs Fathurrahman

Jeringo memiliki tujuan dan sasaran yaitu:

1) Memberikan pendidikan yang bermutu bagi masyarakat sekitar pada

khususnya dan seluruh umat Islam umumnya sesui dengan Visi dan

Misi MTs. Fathurrahman Jeringo

2) Memberikan kenyamanan dalam proses dalam kegiatan belajar

mengajar (KBM) kepada masyarakat yang ada di sekitar

MTs.Fathurrahman Jeringo Desa Mambalan pada umumnya yang

68 Profil MTs Fathurrahman Jeringo, Dokumentasi, di Kutip Tanggal, 15 November 2017.

Page 72: UPAYA GURU FIQIH DALAM MENINGKATKAN RASA PERCAYA DIRIetheses.uinmataram.ac.id/1075/1/Abdul Hafiz 151131009.pdf · dalam meningkatkan rasa percaya diri siswa adalah keterbatasan waktu,

55

sadar akan pentingnya pendidikan Agama bagi anak-anaknya dalam

menghadapi era globalisasi dan informasi dan untuk kebahagiaan

dunia akhirat.69

3. Letak Geografis MTs Fathurrahman Jeringo

Dari segi geografisnya MTs Fathurrahman Jeringo terletak pada

tempat yang strategis, karena terletak dijalan raya Jeringo menuju jalan ke

kantor desa Jeringo. Madrasah ini terletak di sebelah barat jalan raya,

disamping itu pula MTs Fathurrahman Jeringo relatif dekat dengan

perkampungan masyarakat, sehingga akan sangat mendukung siswa dalam

memudahkan datang kesekolah. Untuk sampai ke sekolah tersebut

sebenarnya tidak terlalu sulit dan juga tidak menghabiskan biaya bisa

ditempuh melalui jalan kaki dan tidak terlalu melelahkan untuk sampai

ditempat tersebut. Kondisi belajar siswa juga terganggu karena tidak terlalu

ramai oleh kendaraan bermotor.70

Adapun MTs Fathurrahman Jeringo Kecamatan Gunungsari

Kabupaten Lombok Barat didirikan diatas tanah seluas 930 m², dengan batas-

batas sebagai berikut:

Sebelah Timur : Jalan Raya dan Rumah Penduduk Jeringo yang

berbukit.

Sebelah Barat : Perkampungan Penduduk Jeringo dan sungai

69 Profil MTs Fathurrahman Jeringo, Dokumentasi, di Kutip Tanggal, 15 November 2017. 70Kegiatan Pembelajaran Fiqih, Observasi, tanggal, 17 November 2017 .

Page 73: UPAYA GURU FIQIH DALAM MENINGKATKAN RASA PERCAYA DIRIetheses.uinmataram.ac.id/1075/1/Abdul Hafiz 151131009.pdf · dalam meningkatkan rasa percaya diri siswa adalah keterbatasan waktu,

56

batas dusun.

Sebelah Utara : Gang Dusun Perkampungan Penduduk Jeringo

Sebelah Selatan

: Rumah Penduduk Jeringo dan SDN 1 Desa

Jeringo71

Melihat letak geografis, dapat dikatakan bahwa MTs Fathurrahman

Jeringo Kecamatan Gunungsari Kabupaten Lombok Barat memiliki posisi

yang sangat strategis sebagai sebuah lembaga pendidikan sehingga

memungkinkan siswa termotivasi guna mendapatkan prestasi yang lebih baik

mengingat lokasi yang mudah dijangkau.

4. Keadaan Guru dan Pegawai di MTs Fathurrahman Jeringo

Guru merupakan orang yang bertanggung jawab dalam proses

belajar mengajar. Guru berkewajiban menyajikan dan menjelaskan materi

pelajaran, membimbing dan mengarahkan siswa ke arah pencapaian tujuan

pembelajaran yang telah direncanakan. Dalam hal ini, dibutuhkan kemampuan

dan profesionalisme guru dalam melaksanakan tugasnya untuk membina

siswa agar mereka memiliki ilmu pengetahuan yang baik.

Guru dan pegawai di MTs Fathurrahman Jeringo secara keseluruhan

bejumlah 24 orang diantaranya adalah guru tetap dan sebagian besar tenaga

honorer. Adapun 1 orang pegawai dan 23 guru. Untuk lebih jelasnya dapat

dilihat dalam tabel sebagai berikut:

71 Profil MTs Fathurrahman Jeringo, Dokumentasi, di Kutip Tanggal, 15 November 2017.

Page 74: UPAYA GURU FIQIH DALAM MENINGKATKAN RASA PERCAYA DIRIetheses.uinmataram.ac.id/1075/1/Abdul Hafiz 151131009.pdf · dalam meningkatkan rasa percaya diri siswa adalah keterbatasan waktu,

57

Tabel 2.1 Keadaan Jumlah Guru Berdasarkan tingkat Pendidikan Tahun

Pelajaran 2017/201872

No Nama Guru Pendidikan L/P Mata Pelajaran

Keterangan

1 H.M.Syukri MA L Tauhid Guru 2 H.L.Sahabudin MA L Akhlak Libanin Guru 3 M.Syafi‟i, M.H.I S2 L Sarah Dahlan Ketua

Yayasan 4 H.L. Athar MA L Nahwusyaraf Guru 5 H. Ishak, S.Pd.I S1 L Aqidah Ahlak Kepala

Madrasah 6 Zainuddin, S.Pd.I S1 L Fiqih Guru 7 Lalu Safwan,S.Pd.I S1 L B.Arab Guru 8 H. Akhmad Zohdi MA L Mulok Guru 9

Lalu Musa'ir,S.Pd.I S1 L Al -Qur‟an

Hadist Guru

10 Khaerani, S.Pd S1 P IPA Guru 11 Baiq Laila, S.Pd S1 P B.Inggris Guru 12 Sukmawati , S.Pd S1 P IPS Guru 13 Rodiman,S.Pd.I S1 L Kaligrafi Guru 14 Baiq Chairul

Hatimah, S.Pd.I S1

P Aqidah Ahlak Guru

15 Marzuki MA L Tikom Guru 16 Yuli Ikayanti,S.Pd.I S1 P B. Indonesia Guru 17 Lalu Hamdari,S.Pd.I S1 L Pkwn Guru 18 Suhad, S.Pd.I S1 L SKI Guru 19 Datu Satria

Wiharjaya,S.Pd S1

L Penjaskes Guru

20 Sahdi,S.Pd.I S1 L Matematika Guru 21 Raehul Jannah MA P IPS Guru

22

Edi Supratman,S.Pd.I

S1

L

SBK

Guru

72Buku laporan bulanan MTs Fathurrahman Jeringo, Dokumentasi, dikutip tanggal 15

November 2017.

Page 75: UPAYA GURU FIQIH DALAM MENINGKATKAN RASA PERCAYA DIRIetheses.uinmataram.ac.id/1075/1/Abdul Hafiz 151131009.pdf · dalam meningkatkan rasa percaya diri siswa adalah keterbatasan waktu,

58

23 Muzakki, S.Pd.I S1

L

SKI

Guru

Dari paparan data di atas dapat disimpulkan bahwa jumlah tenaga

pengajar (guru) yang ada di MTs Fathurrahman Jeringo telah memadai. Dan

dari 23 jumlah guru yang ada di MTs Fathurrahman Jeringo, diantaranya 8

orang guru yang sudah sertifikasi dan salah satu dari mereka pegawai negeri.

Dan sisanya guru honorer.

Berdasarkan kondisi pendidikan guru yang mengajar di MTs

Fathurrahman Jeringo sudah banyak yang sarjana, dan sebagian masih

menyelesaikan kuliahnya.

5. Keadaan Siswa di MTs Fathurrahman Jeringo

Seperti yang kita sebelumnya, bahwa MTs Fathurrahman Jeringo

hanya mampu menampung 241 orang siswa. Seperti MTs yang lain yang ada

di Kabupaten Lombok Barat jumlah tersebut relatif besar karena berada di

tempat yang dalam dan dengan kondisi sarana dan prasarana yang lumayan

memuaskan. Untuk lebih jelasnya kita lihat pada tabel berikut :

Page 76: UPAYA GURU FIQIH DALAM MENINGKATKAN RASA PERCAYA DIRIetheses.uinmataram.ac.id/1075/1/Abdul Hafiz 151131009.pdf · dalam meningkatkan rasa percaya diri siswa adalah keterbatasan waktu,

59

Tabel 2.2

Jumlah Siswa Berdasarkan Kelas Tahun 2017/201873

No Kelas Jumlah

VII VIII IX

1 83 64 74 221

Data siswa diatas menunjukkan bahwa jumlah siswa secara

keseluruhan relatif besar sehingga sangat mendukung pelaksanaan

pembelajaran. Di samping itu juga bahwa jumlah siswa ini dapat

mengkondusifkan proses belajar dalam pengelolaan kelas maupun mengukur

daya serap siswa. Dari jumlah tersebut dapat diklarifikaikan menjadi bagian

yaitu jumlah laki-laki dan perempuan.74 Untuk lebih jelasnya dapat dilihat

dari tabel berikut :

Tabel 2.3

Jumlah Siswa Berdasarkan Jenis Kelamin Tahun 2017/201875

Kelas Laki-laki Perempuan Jumlah

VII 34 49 83

VII 26 38 64

IX 28 46 74

Jumlah 221

73 Data Siswa Buku Laporan MTs Fathurrahman Jeringo, Dokumentasi, dikutip tanggal 15

November 2017. 74 Data Siswa Buku Laporan MTs Fathurrahman Jeringo, Dokumentasi, dikutip tanggal 15

November 2017. 75 Data Siswa Buku Laporan MTs Fathurrahman Jeringo, Dokumentasi, dikutip tanggal 15

November 2017.

Page 77: UPAYA GURU FIQIH DALAM MENINGKATKAN RASA PERCAYA DIRIetheses.uinmataram.ac.id/1075/1/Abdul Hafiz 151131009.pdf · dalam meningkatkan rasa percaya diri siswa adalah keterbatasan waktu,

60

Berdasarkan data diatas dapat dilihat bahwa jumlah siswa yang

sekolah di MTs Fathurrahman Jeringo cukup banyak dari tahun-ketahun

banyak mengalami perubahan.

Adapun siswa dan siswi yang sekolah di MTs Fathurrahman Jeringo

tidak hanya berasal dari desa Jeringo saja akan tetapi ada juga siswa dan

siswinya berasal dari desa tetangga seperti Mambalan, dan Gelangsar.

Sebagian besar siswa dan siswinya berasal dari desa Gelangsar sekitar 50%,

dan dari desa Jeringo sekitar 45%, dan dari desa Mambalan sekitar 5%.

6. Data Sarana dan Prasarana di MTs Fathurrahaman Jeringo

Pada semua jenis lembaga sarana dan prasarana adalah suatu hal

yang mutlak ada karena tanpa sarana dan prasarana, maka segala jenis

kegiatan tidak akan berjalan dengan lancar untuk keadaan sarana dan

prasarana yang bisa dipakai sebagai penunjang dalam proses belajar-

mengajar. Sarana dan prasarana juga dapat berbentuk bahan atau

pembelajaran yang berupa bulu-buku dan bahan bacaan lainnya. Untuk

kelancaran aktivitas pembelajaran sangat ditentukan oleh sarana dan prasarana

yang tersedia, adapun sarana yang tersedia untuk mendukung pemelajaran di

MTs Fathurrahman Jeringo dapat digambarkan sebagai berikut:

Page 78: UPAYA GURU FIQIH DALAM MENINGKATKAN RASA PERCAYA DIRIetheses.uinmataram.ac.id/1075/1/Abdul Hafiz 151131009.pdf · dalam meningkatkan rasa percaya diri siswa adalah keterbatasan waktu,

61

Tabel 2.4

Sarana dan Prasarana Pembelajaran76

No.

Jenis Sarpras

Jumlah Sarpras Menurut Kondisi Jumlah

Ideal Sarpras

Status Kepemilik

an Baik Rusak

1. Kursi Siswa 90 38 160 1

2. Meja Siswa 80 48 160 1

3. Kursi Guru di Ruang Kelas

3 4 7 1

4. Meja Guru di Ruang Kelas

3 4 7 1

5. Papan Tulis 4 3 7 1

6. Lemari di Ruang Kelas 0 0 7 1

7. Komputer/Laptop di Lab. Komputer

0 1 1 1

8. Alat Peraga PAI 0 0 10 1

9. Alat Peraga IPA (Sains) 3 4 10 1

10. Bola Sepak 1 3 6 1

11. Bola Voli 1 2 6 1

12. Bola Basket 1 2 3 1

13. Meja Pingpong (Tenis Meja)

0 1 1 1

14. Lapangan Bulutangkis 1 0 1 1

15. Lapangan Basket 0 1 1 1 16. Ruang kelas 6 0 6 1

17. Ruang Kepala Madrasah 1 0 1 1

18. Ruang Guru 1 0 1 1

19. Toilet Guru 1 0 1 1

20. Toilet Siswa 4 1 4 1

76Keadaan sekolah MTs Fathurrahman Jeringo, Observasi, dikutip tanggal 15 November

2017.

Page 79: UPAYA GURU FIQIH DALAM MENINGKATKAN RASA PERCAYA DIRIetheses.uinmataram.ac.id/1075/1/Abdul Hafiz 151131009.pdf · dalam meningkatkan rasa percaya diri siswa adalah keterbatasan waktu,

62

Keterangan : status kepemilikan :1. Milik sendiri 2.bukan milik sendiri

Tabel tersebut di atas menunjukkan bahwa semua yang dimiliki

oleh MTs Fathurrahman Jeringo cukup memadai meskipun masih ada sarana

yang belum dimiliki. Dari data tabel di atas dapat disimpulkan bahwa daya

dukung sarana dan prasarana di sekolah signifikan karena dapat melengkapi

dan membantu kelancaran belajar mengajar. Dengan kondisi ruangan dan

sarana yang ada tentunya akan sangat mendukung proses belajar mengajar,

baik dalam pembentukan kepribadian siswa maupun pengembangan

kecerdasan emosional karena ini sifatnya sementara maka pihak madrasah

paling tidak melakukan untuk mengadakan ruangan belajar mengajar yang

permanen sehingga pendidik dan peserta didik tenang dalam menjalankan

proses belajar mengajar.

Sarana dan prasana dalam proses pemebelajaran sangat dibutuhkan

oleh siswa dan guru terutama dalam proses pembelajaran karena pembelajaran

tidak akan dapat berjalan dengan baik kalau tidak ada sarana dan prasarana

pendukung dalam proses pembelajaran. Setelah melihat keadaan sarana dan

prasarana di MTs Fathurrahman Jeringo dapat simpulkan bahwa sarana dan

prasarana yang ada di MTs Fathurrahman Jeringo cukup membantu guru-guru

yang ada disana dalam proses pembelajaran.

Page 80: UPAYA GURU FIQIH DALAM MENINGKATKAN RASA PERCAYA DIRIetheses.uinmataram.ac.id/1075/1/Abdul Hafiz 151131009.pdf · dalam meningkatkan rasa percaya diri siswa adalah keterbatasan waktu,

63

Gambar 2.1 Struktur Organisasi Komite Sekolah MTs. Fathurrahman Jeringo

7. Struktur Organisasi

Struktur Organisasi Komite Sekolah MTs Fathurrahman Jeringo.77

77 Papan Struktur Organisasi Komite Sekolah, Dokumentasi, dikutip tanggal 15 November

2017.

Kepala sekolah

H. Ishak, S.Pd,I

Ketua Komite

Lalu Tuhur

Kepala sekolah

H. Ishak, S.Pd,I

Wakil Komite

Zainuddin, S.Pd.I

Ketua Komite

Lalu Tuhur

Sekretaris

Raden M. Rais

Bendahara

Datu Sumardiah

Perencanaan

H. Rahmatullah

Pembangunan

Zohdi

SAPRAS

Fadlah

Humas

H. A. Zohdi

Wali murid dan Masyarakat

Keterangan:

Garis Komando dan Tanggung Jawab

Garis Konsultasi

Page 81: UPAYA GURU FIQIH DALAM MENINGKATKAN RASA PERCAYA DIRIetheses.uinmataram.ac.id/1075/1/Abdul Hafiz 151131009.pdf · dalam meningkatkan rasa percaya diri siswa adalah keterbatasan waktu,

64

Gambar 2.2 Struktur Organisasi MTs. Fathurrahman Jeringo Bimbingan dan Penyuluhan

Struktur Organisasi MTs Fathurrahman Jeringo

Bimbingan Dan Penyuluhan /Kesiswaan78

78 Papan Struktur Organisasi Kesiswaan, Dokumentasi, dikutip tanggal 15 November 2017.

Ketua

Zainuddin, S.Pd.I

KEPALA MTs Instansi Terkait

Wali Kelas

Kelas VII

VII A : Sukmawati S.Pd

VII B : Edy Suparman, S.Pd.I

Kelas VIII

VIII A : Yuli Ikayanti, S.Pd.I

VIII B : Baiq Laela, S.Pd.

Kelas IX

IX A : Sahdi S.Pd.I

IX B : Khaerani, S.Pd.

Dewan Guru

Siswa- Siswi

Keterangan:

Garis Komando dan Tanggung Jawab

Garis Konsultasi

Page 82: UPAYA GURU FIQIH DALAM MENINGKATKAN RASA PERCAYA DIRIetheses.uinmataram.ac.id/1075/1/Abdul Hafiz 151131009.pdf · dalam meningkatkan rasa percaya diri siswa adalah keterbatasan waktu,

65

B. Upaya Guru Fiqih dalam Meningkatkan Rasa Percaya Diri Siswa Kelas VIII

MTs. Fathurrahman Jeringo Gunung Sari Lombok Barat Tahun Pelajaran

2017/2018.

Dari hasil wawancara peneliti dengan Bapak Zainuddin, S. Pd.I, selaku guru

pengampu mata pelajaran Fiqih mengatakan bahwa upaya yang dilakukan untuk

meningkatkan rasa percaya diri siswa adalah dengan:

1. Memberikan bimbingan kepada para siswa.

Adapun dari hasil wawancara yang peneliti lakukan dengan Bapak Zainuddin,

S.Pd. I, selaku guru bidang studi Fiqih mengatakan:

Seorang guru itu harus mampu memberikan bimbingan kepada para siswanya. Bukan hanya bimbingan ketika proses belajar mengajar berlangsung, akan tetapi di luar kegiatan belajar mengajar guru juga harus selalu membimbing para siswanya. Dengan begitu mereka akan merasa dihargai dan diperhatikan. Dan dari sikap merasa dihargai dan diperhatikan inilah mereka akan memiliki kepercayaan diri.79

Hal ini senada dengan yang diungkapkan oleh Andryadi yang merupakan

siswa kelas VIII yang mengatakan bahwa :

Bapak Zainuddin merupakan guru yang paling perhatian dan peduli kepada kami, terutama kepada kami yang kurang memiliki kecerdasan. Beliau dengan sabar selalu membimbing kami. Sehingga kami merasa dihargai dan merasa memiliki kedudukan yang sama dengan teman-teman yang lain yang memiliki kecerdasan.80 Adapun wawancara dengan Bq. Rifa‟ah yang mengatakan bahwa:

Bimbingan yang berikan kepada kami menurut saya adalah ketika Bapak Zainuddin menyampaikan materi, beliau selalu bertanya apa kami sudah faham atau belum. Kalau masih ada diantara kami yang belum faham, beliau

79 Zainuddin, selaku guru Fiqih, Wawancara, selaku Guru Fiqih, tanggal 20 November 2017 80Andryadi, siswa kelas VIII, Wawancara, tanggal 22 November 2017

Page 83: UPAYA GURU FIQIH DALAM MENINGKATKAN RASA PERCAYA DIRIetheses.uinmataram.ac.id/1075/1/Abdul Hafiz 151131009.pdf · dalam meningkatkan rasa percaya diri siswa adalah keterbatasan waktu,

66

mengulang menjelaskan dan itu pun dengan bahasa yang mudah kami fahami.81

Hal ini juga diperkuat dengan pernyataan Bq. Suniati yang juga merupakan

siswa kelas VIII, dia mengatakan :

Beliau tidak hanya membimbing kami ketika dikelas saja, tetapi Beliau juga selalu memberi kami bimbingan ketika di luar kelas. Inilah yang membuat kami merasa dekat dan nyaman dengan Beliau.82

Selain melakukan wawancara, peneliti juga melakukan observasi demi

membuktikan kebenaran dari hasil wawancara yang telah peneliti dapatkan dari

berbagai informan. Terlihat bahwa Bapak Zainuddin ketika itu sedang

memberikan bimbingan kepada Ishlahuddin, salah seorang siswa kelas VIII yang

memiliki masalah dengan belajarnya. Beliau memanggil Ishlahuddin ke

ruangannya dan beliau memberikan bimbingan dengan menggunakan tekhnik

remedial teaching. Selain itu, karena beliau merupakan ketua dalam bidang

bimbingan dan penyuluhan/kesiswaan, senantiasa berupaya untuk menciptakan

lingkungan belajar yang kondusif, yakni beliau dan personel (anggota) madrasah

lainnya secara sinergi sebagai teamwork berkolaborasi atau bekerjasama

merencanakan dan melaksanakan program bimbingan secara sistematis dan

berkesinambungan dalam upaya membantu peserta didik dengan cara

memberikan layanan informasi, tutorial, dan diskusi kelompok Dalam hal ini

peneliti melihat untuk membuat siswa memiliki kepercayaan diri adalah dengan

memberikan bimbingan kepada mereka dan selalu dekat dengan para siswa. Dari

81Bq. Rifa‟ah, siswa kelas VIII, Wawancara, tanggal 22 November 2017 82 Bq. Suniati, siswa kelas VIII, Wawancara, tanggal 22 November 2017

Page 84: UPAYA GURU FIQIH DALAM MENINGKATKAN RASA PERCAYA DIRIetheses.uinmataram.ac.id/1075/1/Abdul Hafiz 151131009.pdf · dalam meningkatkan rasa percaya diri siswa adalah keterbatasan waktu,

67

hal semacam itu akan timbul rasa dihargai, dan dari rasa dihargai inilah siswa

akan memiliki kepercayaan diri.83

2. Membangun komunikasi dengan siswa

Berdasarkan dari hasil observasi (pengamatan) yang peneliti lakukan, peneliti

melihat kalau salah satu kelebihan yang dimiliki oleh Bapak Zainuddin ialah sifat

humoris beliau. Sifat humoris yang Beliau selalu tampilkan terutama ketika

proses belajar mengajar berlangsung membuat komunikasi antara beliau dengan

para siswanya menjadi lebih efektif. Selain itu, ketika proses belajar mengajar

berlangsung, beliau tidak hanya aktif sendiri di kelas, akan tetapi beliau juga

sering melibatkan siswanya. Komunikasi yang beliau gunakan adalah komunikasi

banyak arah, dimana semuanya aktif dalam kegiatan pembelajaran. Sehingga, apa

yang disampaikan oleh beliau ketika menyampaikan materi pelajaran dapat

dengan mudah diterima dan difahami oleh para siswanya. Selain itu, Beliau juga

selalu menjaga hubungan dengan para siswanya agar tetap baik, dengan cara

beliau sering bercanda dengan para siswanya baik di dalam kelas maupun di luar

kelas. Dengan begitu Beliau mampu mengamati siswanya.84

Hal ini juga senada dengan ungkapan Helmayani Ani Sapitri yang

mengatakan bahwa:

Saya sangat senang diajar sama Bapak Zainuddin karena beliau itu menyenangkan dan orangnya humoris, sehingga saya pun tidak pernah merasa bosan diajar sama beliau.85

83 Kegiatan pembelajaran Fiqih, Observasi, pada tanggal 4-5 Desember 2017 84 Kegiatan pembelajaran Fiqih, Observasi, pada tanggal 4 Desember 2017 85 Helmayani Ani Sapitri, siswa Kelas VIII, Wawancara, tanggal 22 November 2017

Page 85: UPAYA GURU FIQIH DALAM MENINGKATKAN RASA PERCAYA DIRIetheses.uinmataram.ac.id/1075/1/Abdul Hafiz 151131009.pdf · dalam meningkatkan rasa percaya diri siswa adalah keterbatasan waktu,

68

Adapun wawancara peneliti dengan Sahrul Hidayat yang mengatakan bahwa :

Ketika beliau menyampaikan materi, beliau selalu mengaitkannya dengan kehidupan sehari-hari. Sehingga kami khususnya saya merasa lebih mudah memahami apa yang disampaikan oleh beliau.86

Hal ini semakin diperkuat dengan pernyataan dari Yulia Safitri yang

mengatakan :

Selain humoris, Pak Zainuddin orangnya sangat dekat dengan kami, beliau sering bercanda dengan kami di dalam maupun di luar kelas bahkan juga di rumah. Sehingga, kami pun merasa nyaman diajar sama beliau.87

Sifat humoris yang dimiliki oleh Bapak Zainuddin juga diakui oleh guru-guru

yang lain. Sebagaimana yang diungkapkan oleh Bapak Muzakki, S.Pd. I yang

mengatakan :

Pak Zainudin itu orangnya sangat humoris dan bersahaja. Ketika kami sedang rapat maupun sedang ngobrol di ruangan beliau sering membuat suasana menjadi lebih santai dan ramai.88

Hal senada juga disampaikan oleh Ibu Bq. Laila, S.Pd, beliau mengatakan :

Pak Zain, selalu membuat suasana di ruangan itu menjadi ramai dengan guyon-guyon yang beliau buat. Kami khususnya saya yang baru selesai ngajar kemudian perasaan capek menghadapi para siswa merasa terbantu dengan sifat beliau. Karena kecapekan, kepenatan di kelas menjadi hilang. Selain itu, beliau juga termasuk guru yang sangat dekat dengan muridnya bukan hanya di sekolah, tapi juga di rumah.89

Dari beberapa paparan di atas, peneliti dapat mengambil kesimpulan bahwa

cara Pak Zainuddin membangun kedekatan dan komunikasi Yang baik dengan

86 Sahrul Hidayat, siswa kelas VIII, Wawancara, tanggal 22 November 2017. 87 Yulia Safitri, siswa kelas VIII, Wawancara, tanggal 22 November 2017 88 Muzakki, selaku guru SKI, Wawancara, tanggal 23 November 2017 89 Bq. Laila, selaku guru Bahasa Inggris, Wawancara, tanggal 23 November 2017

Page 86: UPAYA GURU FIQIH DALAM MENINGKATKAN RASA PERCAYA DIRIetheses.uinmataram.ac.id/1075/1/Abdul Hafiz 151131009.pdf · dalam meningkatkan rasa percaya diri siswa adalah keterbatasan waktu,

69

lingkungan belajar terutama dengan para siswanya adalah dengan sifat humoris

yang beliau miliki. Sehingga, dari kedekatan beliau dengan para siswanya ini

yang mampu membuat para siswa akan memiliki keberanian untuk bisa

mengekspresikan dirinya terutama di dalam kegiatan belajar mengajar. Sebab,

ketika para siswa sudah merasa nyaman dengan lingkungan terutama dengan

gurunya, dia tidak akan malu-malu lagi untuk menunjukkan dirinya. Bahkan

mereka justru akan berlomba-lomba untuk menunjukkan keaktifan dirinya agar

bisa semakin mendapat perhatian dari gurunya.

3. Memberikan motivasi

Dari hasil wawancara peneliti dengan Bapak Zainuddin, beliau mengatakan

kalau motivasi itu mutlak diperlukan dalam setiap kegiatan yang kita lakukan.

Lebih-lebih dalam kegiatan belajar mengajar. Akan tetapi motivasi itu tidak

selamanya hanya dengan kata-kata saja, tapi juga bisa dengan cara kita

membiasakan para siswa berbicara di depan kelas mengeluarkan pendapatnya,

dan kalau mereka sudah biasa maka dengan sendirinya kepercayaan itu akan

muncul.90

Sebagaimana yang diungkapkan oleh siswa kelas VIII yakni Sahrul Anwar

yang mengatakan:

Beliau sering sekali menyuruh kami untuk menyampaikan pendapat di depan kelas terutama mengenai hasil diskusi kelompok kami mengenai materi yang Beliau ajarkan. Awalnya memang kami malu-malu bahkan diantara kami sampai ada yang tidak mau. Akan tetapi, lama-lama kami menjadi terbiasa.91

90 Zainuddin, selaku guru Fiqih, Wawancara, tanggal 20 November 2017 91 Sahrul Anwar, siswa kelas VIII, Wawancara, tanggal 22 November 2017.

Page 87: UPAYA GURU FIQIH DALAM MENINGKATKAN RASA PERCAYA DIRIetheses.uinmataram.ac.id/1075/1/Abdul Hafiz 151131009.pdf · dalam meningkatkan rasa percaya diri siswa adalah keterbatasan waktu,

70

Hal serupa juga disampaikan oleh Pendi Saputra yang mengatakan:

Bukan hanya untuk menyampaikan hasil diskusi saja beliau menyuruh kami untuk menyampaikan pendapat, tetapi beliau juga sering menanyakan masalah terkait dengan materi dan kami pun disuruh untuk mengeluarkan pendapat dan tidak takut untuk berbicara di depan umum.92

Sedangkan dari hasil wawancara dengan Linda Puspita yang mengatakan:

Beliau selalu memberikan kami kebebasan untuk menyampaikan pendapat mengenai permasalah yang beliau tanyakan kepada kami. Beliau selalu berkata “sampaikan sesuai dengan apa yang kalian fahami, jangan takut salah, karena dalam hal belajar tidak apa-apa kita salah”.93

Adapun ketika peneliti melakukan pengamatan (observasi), terlihat jelas kalau

Bapak Zainuddin selalu membiasakan para siswanya untuk mengeluarkan

pendapat mereka. Begitupun ketika pembagian kelompok, beliau selalu

mendorong para siswanya untuk ikut aktif dalam menyelesaikan setiap

permasalahan yang dihadapi oleh masing-masing kelompok.94

Dengan demikian, peneliti dapat mengambil kesimpulan kalau motivasi itu

tidak selamanya hanya berupa kata-kata yang bisa membangkitkan semangat para

siswa terutama rasa percaya diri mereka. Akan tetapi, motivasi juga bisa berupa

tindakan , misalnya dengan lebih membiasakan para siswa untuk bisa

mengekspresikan diri mereka di depan umum terutama di depan kelas ketika

proses belajar mengajar sedang berlangsung. Sebagaimana yang sering dilakukan

oleh Bapak Zainuddin.

92 Pendi Saputra, siswa kelas VIII, Wawancara, tanggal 22 November 2017. 93 Linda Puspita, siswa kelas VIII, Wawancara, tanggal 22 November 2017. 94 Kgiatan pembelajaran Fiqih, Observasi, pada tanggal 4 Desember 2017.

Page 88: UPAYA GURU FIQIH DALAM MENINGKATKAN RASA PERCAYA DIRIetheses.uinmataram.ac.id/1075/1/Abdul Hafiz 151131009.pdf · dalam meningkatkan rasa percaya diri siswa adalah keterbatasan waktu,

71

4. Kerja sama guru dan orangtua

Berdasarkan hasil wawancara peneliti dengan Bapak Zainuddin, beliau

mengatakan bahwa :

Upaya yang paling penting harus dilakukan oleh pihak sekolah terutama oleh guru dalam meningkatkan kepercayaan diri siswa adalah dengan membangun kerja sama dengan orangtua atau wali murid. Sebab, apa pun usaha atau upaya yang dilakukan oleh guru, kalau tidak ada dukungan dari orangtua semuanya tidak akan pernah ada hasilnya. Selain itu, guru dan orangtua bisa sama-sama bertukar informasi tentang kondisi anaknya baik di sekolah maupun di rumah. Sekaligus bisa mengawasi anak-anak.95

Hal ini sesuai dengan yang disampaikan oleh Ibu Erni Suryani yang

merupakan orangtua atau wali murid dari Sunan Ibnu Malkan yang merupakan

siswa kelas VIII yang mengatakan bahwa:

Saya sering mendapatkan informasi dari Bapak Zainuddin tentang bagaimana keadaan anak saya, terutama informasi tentang bagaimana perkembangannya terkait dengan tingkat pemahaman dan perilakunya di dalam kelas.96

Hal senada juga dikatakan oleh Suka‟yah yang merupakan wali murid dari

Mala Rismayani yang mengatakan bahwa:

Saya sering sekali bertanya kepada pihak sekolah terutama kepada Bapak Zainuddin mengenai bagaimana kondisi anak saya di sekolah, bagaimana tingkat penyerapan materinya, dan apakah anak saya sering masuk atau malah sebaliknya. Saya sering bertanya kepadanya karena beliau merupakan guru yang enak diajak ngobrol, selain itu juga karena beliau orangnya sangat humoris. Jadinya saya merasa biasa untuk bertanya kepadanya.97

Selain melakukan wawancara, peneliti juga melakukan pengamatan

(observasi) untuk membuktikan informasi dari para informan, dan terlihat jelas

95 Zainuddin, selaku guru Fiqih, Wawancara, tanggal 20 November 2017. 96 Erni Suryani, Wali Murid, Wawancara, tanggal 11 Desember 2017. 97 Suka‟yah, Wali Murid, Wawancara, tanggal 11 Desember 2017.

Page 89: UPAYA GURU FIQIH DALAM MENINGKATKAN RASA PERCAYA DIRIetheses.uinmataram.ac.id/1075/1/Abdul Hafiz 151131009.pdf · dalam meningkatkan rasa percaya diri siswa adalah keterbatasan waktu,

72

kalau para wali murid sering bertanya tentang keadaan anak-anak mereka,

terutama ketika mereka mengantar anak-anaknya ke sekolah dan mengantar

mereka belajar kelompok ke rumah Pak Zainuddin. Selain itu, beliau juga

beberapa kali memanggil orangtua murid ke sekolah, dan dari pernyataan beliau,

setiap 1 kali sebulan tepatnya diminggu terakhir setiap bulannya selalu diadakan

rapat atau pertemuan dengan orangtua atau wali murid sebagai bentuk kerjasama

dengan orangtua siswa.98

Berdasarkan hasil observasi dan wawancara yang peneliti lakukan, maka

peneliti dapat mengambil kesimpulan bahwa upaya yang paling penting untuk

meningkatkan rasa percaya diri siswa adalah dengan bekerja sama atau

membangun interaksi dengan orangtua murid. Karena bagaimanapun upaya yang

dilakukan guru, semuanya tidak akan ada artinya kalau tidak ada dorongan dan

perhatian dari orangtua murid sebagai pendidik pertama dalam keluarga. Dan

interaksi atau hubungan yang telah dijalin dan dibangun oleh Bapak Zainuddin

merupakan langkah atau upaya yang sangat tepat untuk meningkatkan kualitas

para siswa terutama dalam meningkatkan rasa percaya diri siswa.

C. Kendala yang dihadapi guru Fiqih dalam meningkatkan rasa percaya diri

siswa kelas VIII MTs. Fathurrahman Jeringo Tahun Pelajaran 2017/2018

Berdasarkan hasil wawancara peneliti dengan Pak Zainuddin, beliau

mengatakan kalau dalam menjalankan sesuatu itu apalagi menjalankan tugas

sebagai guru, halangan atau kendala itu sudah pasti ada. Ada banyak sekali

98 Kegiatan pembelajaran Fiqih, Observasi, tanggal 6 Desember 2017.

Page 90: UPAYA GURU FIQIH DALAM MENINGKATKAN RASA PERCAYA DIRIetheses.uinmataram.ac.id/1075/1/Abdul Hafiz 151131009.pdf · dalam meningkatkan rasa percaya diri siswa adalah keterbatasan waktu,

73

kendala yang dihadapi oleh sekolah terutama guru dalam membentuk para siswa

untuk mewujudkan tujuan dari pendidikan itu. Akan tetapi kalau saya pribadi, ada

beberapa kendala yang menurut saya sangat menonjol, yaitu:

1. Keterbatasan waktu.

Dari hasil wawancara peneliti dengan Pak Zainuddin selaku guru Fiqih, beliau

mengatakan :

Singkatnya jam pelajaran yang tertera pada kurikulum mengakibatkan konsentrasi siswa dan guru menjadi terganggu, sedangkan target yang akan dicapai dalam pembelajaran sangatlah luas. Hal ini sudah menjadi realita dalam dunia pendidikan kita bahwa jam pelajaran yang sangat singkat membuat para siswa dan guru kelabakan dalam menerima dan memberi materi pelajaran. Sehingga mengakibatkan tidak tercapainya tujuan pendidikan dengan maksimal.99 Lebih lanjut beliau mengatakan :

Semua guru yang mengajar khususnya saya mengharapkan bisa memanfaatkan waktu secara lebih efektif dan efisien, mengingat jam pelajaran yang dipegang membutuhkan waktu yang banyak untuk membuat siswa mengerti dan memahami pelajaran. Namun perlu diingat bahwa untuk membuat situasi yang demikian tidaklah semudah yang dibayangkan, karena faktor lain tidak bisa diabaikan yang merupakan kendala bagi guru dalam meningkatkan rasa percaya diri siswa. 100

Hal demikian juga disampaikan oleh Bapak Lalu Safwan, S.Pd. I, selaku guru

B. Arab, yang mengatakan :

Terbatasnya waktu dalam pembelajaran sering membuat kami kewalahan. Belum lagi ketika ada masalah lain seperti siwa yang sering bermain-main, terlambat masuk kelas, dan tidak memperhatikan, membuat fokus mengajar kita menjadi agak terganggu. Karena kita harus membuat fokus mereka terarah pada kita dulu, dan itu juga membutuhkan waktu. 101

99 Zainuddin, selaku guru Fiqih, Wawancara, tanggal 27 November 2017. 100 Zainuddin, selaku guru Fiqih, Wawancara, tanggal 27 November 2017. 101 Lalu Safwan, selaku guru Bahasa Arab, Wawancara, tanggal 28 November 2017.

Page 91: UPAYA GURU FIQIH DALAM MENINGKATKAN RASA PERCAYA DIRIetheses.uinmataram.ac.id/1075/1/Abdul Hafiz 151131009.pdf · dalam meningkatkan rasa percaya diri siswa adalah keterbatasan waktu,

74

Hal serupa juga dikatakan oleh Bapak Lalu Musa‟ir selaku guru Qur‟an

Hadits mengatakan :

Sedikitnya waktu dalam proses belajar mengajar mengakibatkan guru yang mengajar menjadi terburu-buru dalam menyampaikan materi kepada siswa, sehingga akan berdampak pada pemahaman siswa itu sendiri.102

Memang, dari hasil pengamatan (observasi) yang peneliti lakukan, ada

beberapa guru yang kelihatannya agak terburu-buru dalam memberikan pelajaran,

sehingga guru hanya menjelaskan tanpa memberikan kesempatan pada siswanya

untuk bertanya tentang apa yang disampaikan. Dan ketika siswa diberikan

kesempatan untuk bertanya jumlahnya terbatas dan sering kali bel tanda

pergantian jam atau bel istirahat berbunyi.

Dengan demikian, peneliti dapat mengambil kesimpulan kalau waktu dalam

proses pembelajaran merupakan faktor pertama yang harus diperhatikan dan

diperhitungkan untuk menciptakan kondisi belajar yang kondusif tanpa ada

masalah sedikit pun. Sehingga, selain memberikan materi pelajaran guru juga

sekalian dapat melatih kepercayaan diri siswa dengan memberikan mereka atau

menyuruh mereka untuk berbicara ataupun berpendapat. Dengan begitu siswa

akan terbiasa dan akan merasa memiliki keberanian.

2. Kondisi psikis (perasaan) siswa.

Dari hasil wawancara peneliti dengan Pak Zainuddin, beliau mengatakan :

102 Lalu Musa‟ir, selaku guru Al-Qur‟an dan Hadits, Wawancara, tanggal 28 November

2017.

Page 92: UPAYA GURU FIQIH DALAM MENINGKATKAN RASA PERCAYA DIRIetheses.uinmataram.ac.id/1075/1/Abdul Hafiz 151131009.pdf · dalam meningkatkan rasa percaya diri siswa adalah keterbatasan waktu,

75

Kondisi atau suasana hati atau perasaan siswa sering menjadi kendala bagi saya dalam menyampaikan materi pelajaran. Hal ini juga sering membuat saya tidak bisa memberikan bimbingan secara maksiml kepada mereka. Sebab, mereka terkadang malas belajar, kecapekan karena pikiran mereka yang terkuras oleh pelajaran sebelumnya, kejenuhan belajar, dan banyak faktor lainnya.103

Hal ini juga senada dengan pernyataan dari salah seorang siswa, sebagaimana

yang dikatakan oleh Ahmad Patoni bahwa :

Yang membuat saya bosan dan jenuh di dalam kelas itu karena saya merasa lelah berada di dalam kelas terus. Belum lagi suasana kelas yang panas. Ditambah lagi kalau ada guru yang cara mengajarnya membosankan.104

Hal ini diperkuat lagi dengan pernyataan dari Rahmawati yang berkata kalau:

Suasan kelas yang panas, teman-teman yang ribut, dan ditambah lagi kalau ada guru yang cara mengajarnya yang tidak asyik dan terlalu serius membuat saya males untuk lama-lama belajar, belum lagi lapar, semakin membuat saya males belajar dan pengen cepat pulang.105

Selain melakukan wawancara, peneliti juga melakukan observasi untuk

membuktikan informasi yang peneliti dapatkan dari para informan. Dari hasil

observasi yang peneliti lakukan memang ada beberapa siswa yang membuat

suasana kelas menjadi tidak kondusif dan sering mengganggu kegiatan belajar

mengajar. Dari pengamatan peneliti, ada beberapa siswa yang sering keluar

masuk kelas dengan alasan ke kamar kecil, dan cuci muka. Ini semua bisa

103

Zainuddin, selaku guru Fiqih, Wawancara, tanggal 27 November 2017. 104 Ahmad Patoni, siswa kelas VIII, Wawancara, tanggal 29 November 2017. 105 Rahmawati, siswa kelas VIII, Wawancara, tanggal 29 November 2017.

Page 93: UPAYA GURU FIQIH DALAM MENINGKATKAN RASA PERCAYA DIRIetheses.uinmataram.ac.id/1075/1/Abdul Hafiz 151131009.pdf · dalam meningkatkan rasa percaya diri siswa adalah keterbatasan waktu,

76

mengganggu kegiatan belajar mengajar. Sebab, sering kali konsentrasi guru dan

siswa pecah karena ada siswa yang keluar masuk kelas.106

Dari beberapa informasi yang peneliti dapatkan dari para informan, peneliti

dapat menyimpulkan kalau kondisi emosi siswa memang terkadang membuat

mereka tidak betah untuk berlama-lama berada di dalam kelas untuk menerima

pelajaran atau pun untuk mendengar nasehat dari gurunya. Hal ini dapat menjadi

penghalang bagi guru dalam mencapai tujuan dari pendidikan itu terutama dalam

membina dan meningkatkan kepercayaan diri mereka. Sebab, siswa yang jenuh

dan bosan belajar mereka tidak mau untuk mendengarkan apalagi melaksanakan

apa yang guru perintahkan kepada mereka.

3. Kelas yang gemuk.

Dari hasil wawancara peneliti dengan Bapak Zainuddin selaku pengampu

mata pelajaran Fiqih, beliau mengatakan :

Masalah kelas yang gemuk atau kelas yang besar merupakan masalah yang sering terjadi terutama bagi sekolah swasta. Hal ini terjadi karena kurangnya ruang kelas, sehingga ruangan kelas yang seharusnya berisi 20-25 orang diisi oleh 30-40 orang. Hal ini yang bisa menjadi kendala dalam proses belajar mengajar. Sebab, semakin banyak siswa akan semakin sulit untuk mengawasi atau mengontrolnya.107

Hal ini juga disampaikan oleh Bq. Khaerul Hatimah, S.Pd. I, yang

mengatakan :

106 Kegiatan pembelajaran Fiqih, Observasi, tanggal 11 Desember 2017. 107 Zainuddin, selaku guru Fiqih, Wawancara, tanggal 27 November 2017.

Page 94: UPAYA GURU FIQIH DALAM MENINGKATKAN RASA PERCAYA DIRIetheses.uinmataram.ac.id/1075/1/Abdul Hafiz 151131009.pdf · dalam meningkatkan rasa percaya diri siswa adalah keterbatasan waktu,

77

Sebagai seorang guru yang dihadapkan pada kelas dengan jumlah siswa yang melebihi tingkat ideal, kita sering kewalahan dalam melakukan bimbingan, pengawasan, pengontrolan bahkan penyampaian materi pelajaran.108

Hal senada juga disampaikan oleh Bapak H. Ishak selaku Kepala Madrasah,

beliau mengatakan :

Kelas yang gemuk merupakan kendala terbesar bagi guru, terutama bagi guru yang memiliki suara yang kecil. Sebab, kalau menyampaikan materi pelajaran, suaranya belum tentu bisa sampai kepada siswa yang duduk di bangku paling belakang. Belum lagi kalau ada siswa yang main-main ketika guru menjelaskan. Maka bisa dipastikan apa yang disampaikan oleh guru tidak akan pernah bisa dipahami.109

Dari hasil observasi yang peneliti lakukan, terlihat kalau ada beberapa siswa

sering bermain-main ketika guru sedang menjelaskan. Ada juga siswa yang

berbicara tanpa memperhatikan penjelasan dari gurunya. Hal ini terjadi karena

terlalu banyaknya siswa dalam satu kelas yang membuat guru tidak bisa

mengawasi dan mengontrol para siswanya secara maksimal. Sehingga hal ini

dapat mengakibatkan terganggunya kegiatan pembelajaran.110

Dengan demikian, peneliti dapat menyimpulkan bahwa kelas yang gemuk

atau kelas yang melebihi kapasitas tampungan sangat menghambat terjadinya

proses belajar mengajar yang baik dan bermutu. Sebab, semakin banyak siswa

maka akan semakin sulit untuk melakukan pengawasan dan pengontrolan

terhadap para siswa. Akibatnya, apa yang disampaikan oleh guru tidak akan

108Bq. Khaerul Hatimah, guru Akidah Akhlak, Wawancara, tanggal 29 November 2017. 109 H. Ishak, Kepala MTs. Fathurrahman Jeringo, Wawancara, tanggal 01 Desember 2017. 110

Kegiatan pembelajaran Fiqih, Observasi, tanggal 11 Desember 2017.

Page 95: UPAYA GURU FIQIH DALAM MENINGKATKAN RASA PERCAYA DIRIetheses.uinmataram.ac.id/1075/1/Abdul Hafiz 151131009.pdf · dalam meningkatkan rasa percaya diri siswa adalah keterbatasan waktu,

78

pernah bisa diterima dengan maksimal oleh para siswa, sehingga tujuan dari

pendidikan itu tidak dapat dicapai dengan maksimal.

D. Solusi yang dilakukan untuk menangani kendala yang dihadapi guru dalam

meningkatkan rasa percaya diri siswa kelas VIII MTs. Fathurrahman

Jeringo Gunung Sari Lombok Barat Tahun Pelajaran 2017/2018.

Dari hasil wawancara peneliti dengan Pak Zainuddin, beliau mengatakan

kalau solusi yang dilakukan untuk menangani kendala-kendala yang beliau hadapi

dalam meningkatkan rasa percaya diri siswa adalah :

1. Membuat kelompok belajar (diskusi)

Membuat kelompok diskusi (kelompok belajar) merupakan salah satu cara

untuk memberikan bimbingan sekaligus latihan kepada para siswa agar terbiasa

mengeluarkan pendapat sendiri. Sehingga dengan begitu, para siswa akan

memiliki kepercayaan diri karena telah terbiasa. Membuat kelompok diskusi

(kelompok belajar) juga bisa digunakan sebagai solusi keterbatasan waktu dalam

memberikan bimbingan kepada para siswa. Hal ini sebagaiman diungkapkan oleh

Bapak Zainuddin yang mengatakan :

Keterbatasan waktu mengajar dalam memberikan bimbingan bisa kita siasati atau kita atasi dengan jalan membuat kelompok diskusi atau kelompok belajar. Bukan hanya ketika di sekolah saja, tetapi kelompok belajar ini juga dilakukan di luar sekolah. Dengan begitu, kita lebih bisa memberikan bimbingan yang lebih maksimal sekaligus bisa lebih dekat dengan mereka.111

Hal ini juga sesuai dengan yang dikatakan oleh Bq. Lutfi Sabrina yang

mengatakan kalau :

111 Zainuddin, guru Fiqih, Wawancara, tanggal 27 November 2017.

Page 96: UPAYA GURU FIQIH DALAM MENINGKATKAN RASA PERCAYA DIRIetheses.uinmataram.ac.id/1075/1/Abdul Hafiz 151131009.pdf · dalam meningkatkan rasa percaya diri siswa adalah keterbatasan waktu,

79

Kelompok belajar yang dibuat oleh Bapak Zainuddin di sekolah juga dilakukan di rumah. Kami sering pergi ke rumah beliau untuk mendiskusikan masalah-masalah tentang pelajaran terutama masalah-masalah Fiqih.112

Adapun wawancara peneliti dengan Aziz Mayadi, dia mengatakan :

Kelompok belajar yang dibuat oleh Pak Zainuddin bukan hanya untuk menyelesaikan tugas-tugas fiqih, tapi kami juga sering menggunakan kelompok itu dalam mendiskusikan tugas-tugas yang lain.113

Dari hasil pengamatan peneliti, memang di rumahnya Pak Zainuddin ada

kegiatan diskusi atau belajar kelompok yang diadakan setiap jum‟at sore.

Kegiatan yang dilakukan adalah diskusi membahas tentang pelajaran-pelajaran di

sekolah dan masalah-masalah fiqih. Di sana mereka dilatih untuk berbicara di

depan teman-temannya yang lain dengan cara satu per satu dari mereka arus

memberikan pendapat tentang masalah yang sedang dibahas, dan nantinya

dibahas kembali kemudian disimpulakan.114

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa diskusi atau kelompok belajar itu

dapat digunakan sebagai salah satu alternatif untuk mensiasati keterbatasan waktu

bimbingan di sekolah. Selain itu, dengan adanya kelompok diskusi atau kelompok

belajar yang bukan hanya dilakukan di sekolah tapi juga di rumah, guru dapat

lebih banyak waktu untuk membimbing sekaligus mengarahkan para siswanya

untuk lebih meningkatka prestasi belajarnya termasuk untuk meningkatkan rasa

percaya diri mereka, sekaligus guru juga dapat melakukan pengawasan terhadap

112 Bq. Lutfi Sabrina, siswa kelas VIII, Wawancara, tanggal 29 November 2017. 113 Aziz Mayadi, siswa kelas VIII, Wawancara, tanggal 29 November 2017. 114

Kegiatan diskusi kelompok, Observasi, tanggal 1 Desember 2017.

Page 97: UPAYA GURU FIQIH DALAM MENINGKATKAN RASA PERCAYA DIRIetheses.uinmataram.ac.id/1075/1/Abdul Hafiz 151131009.pdf · dalam meningkatkan rasa percaya diri siswa adalah keterbatasan waktu,

80

siswanya sehingga para siswa tidak mempunyai peluang untuk melakukan hal-hal

yang mengarah pada tindakan yang melanggar tatanan kemasyarakatan.

2. Keterampilan membuka pelajaran

Berdasarkan hasil wawancara peneliti dengan Pak Zainuddin beliau

mengatakan :

Untuk memulai kegiatan belajar mengajar, yang paling pertama harus kita perhatikan ialah bagaimana kondisi siswa. Apakah mereka sudah siap untuk belajar atau tidak. Hal ini perlu, sebab kalau para siswa belum siap untuk belajar, maka apa pun yang disampaikan oleh guru akan sia-sia. Lebih lanjut beliau mengatakan untuk bisa mempersiapkan siswa agar mereka dalam kondisi siap mental untuk belajar bisa dengan menarik perhatian mereka, misalnya dengan gaya mengajar, menggunakan alat-alat bantu, atu bisa juga dengan membangkitkan motivasi mereka dengan cara menunjukkan kehangatan, menimbulkan rasa ingin tahu mereka, dan lain sebagainya.115

Adapun wawancara peneliti dengan Fuji Andryanti Oktaviani, dia

mrngatakan:

Ketika Pak Zainuddin masuk kelas, sebelum memulai pelajaran beliau selalu memberikan kami pertanyaan terkait dengan materi pelajaran yang akan kami pelajari. Selain itu, beliau juga sering mengaitkan materi pelajaran yang dibahas dengan dengan lingkungan sekitar kami.116

Apa yang dikatakan oleh Fuji Andryati juga senada dengan yang dikatakan

oleh Indah Septiana, yang mengatakan :

Untuk menarik perhatian kami terhadap materi yang akan beliau ajarkan, Pak Zainuddin memiliki cara tersendiri, misalnya dari gaya mengajar beliau, yaitu gaya mengajar yang penuh dengan sikap humoris.117

115 Zainuddin, selaku guru Fiqih, Wawancara, tanggal 27 November 2017. 116 Fuji Andryanti aktaviani, siswa kelas VIII, Wawancara, tanggal 29 November 2017. 117 Indah Septiana, Wawancara, siswa kelas VIII, tanggal 29 November 2017.

Page 98: UPAYA GURU FIQIH DALAM MENINGKATKAN RASA PERCAYA DIRIetheses.uinmataram.ac.id/1075/1/Abdul Hafiz 151131009.pdf · dalam meningkatkan rasa percaya diri siswa adalah keterbatasan waktu,

81

Dari hasil pengamatan (observasi) yang peneliti lakukan, terlihat jelas kalau

sebelum memulai pelajaran, Pak Zainuddin selalu membangkitkan rasa ingin tahu

siswanya dengan mengajukan pertanyaan-pertanyaan. Tentunya pertanyaan yang

berkaitan dengan materi yang diajarkan. Contohnya, waktu itu ketika sedang

membahas masalah puasa, Pak Zainuddin di awal pembelajaran langsung

mengajukan pertanyaan tentang pengertian dan dasar hukum disyariatkannya

puasa.118

Dari beberapa paparan di atas, peneliti dapat mengambil kesimpulan bahwa

membuka pelajaran sangat dibutuhkan dalam kegiatan belajar mengajar terutama

untuk mengatasi kejenuhan para siswa saat belajar dan sekaligus untuk

mengembalikan fokus mereka terhadap hal-hal pokok atau inti-inti pelajaran yang

akan dipelajari. Sebab, peserta didik yang memiliki kesiapan mental untuk

belajar, dimungkinkan akan lebih berhasil dalam belajarnya.

3. Manajemen (pengelolaan) kelas

Adapun dari hasil pengamatan peneliti, Bapak Zainuddin mampu mengelola

kelas agar siswanya merasa nyaman ketika belajar. Beliau mampu membuat

suasana kelas menjadi lebih hidup dan membuat siswanya aktif dalam kegiatan

pembelajaran dengan mengadakan permainan-permainan, seperti permainan

“BOOM”, dimana setiap kelipan tiga diganti dengan kata “BOOM”. Meskipun

terlihat sederhana, namun permainan ini melatih siswa untuk tetap konsentrasi

terhadap apa yang diucapkan oleh temannya. Sebab, kalau tidak maka dia akan

118 Oservasi, tanggal 11-13 Desember 2017.

Page 99: UPAYA GURU FIQIH DALAM MENINGKATKAN RASA PERCAYA DIRIetheses.uinmataram.ac.id/1075/1/Abdul Hafiz 151131009.pdf · dalam meningkatkan rasa percaya diri siswa adalah keterbatasan waktu,

82

salah menyebutkan. Sanksi dari siswa yang salah adalah menjawab pertanyaan

seputar materi pembelajaran, dan waktu itu materi yang dibahas adalah masalah

puasa sunah, puasa makruh, dan puasa haram. Ketika membagi siswanya menjadi

kelompok-kelompok kecil, beliau mampu memaksimalkan setiap potensi yang

dimiliki oleh siswanya. Sehingga, kemampuan setiap kelompok menjadi merata.

Selain itu, setiap kelompok dibuatkan yel-yel untuk membangkitkan

semangatnya.119

Hal ini sesuai dengan yang diungkapkan oleh Bq. Mila Salida, yang

mengatakan bahwa:

Ketika Bapak membagi kelompok diskusi, pembagiannya merata. Teman-teman yang memiliki kecerdasan yang tinggi atau memiliki nilai yang tinggi dikelompokkan dengan teman-teman yang memiliki nilai rendah. Sehingga, kami bisa saling mengisi. Tidak ada perbedaan perlakuan terhadap suatu kelompok semua diperlakukan sama.120

Selain itu, hal serupa juga dikatakan oleh Bq. Weni Wijayanti, yang

mengatakan :

Kalau menurut saya Pak Zainuddin itu adalah guru yang super. Sebab, beliau selalu bisa membuat kelas yang ribut terutama ketika beliau menjelaskan dan saat kami berdiskusi, beliau mampu menenangkan suasana kelas. Sehingga kami belajarnya nyaman.121

Dengan demikian, peneliti dapat mengambil kesimpulan bahwa manajemen

kelas merupakan salah satu solusi yang bisa digunakan untuk menghadapi setiap

kendala yang dihadapi guru dalam proses belajar mengajar terutama dalam

119Kegiatan pembelajaran Fiqih, Observasi, tanggal 11Desember 2017. 120 Bq. Mila Salida, siswa kelas VIII, Wawancara, tanggal 29 November 2017. 121 Bq. Weni Wijayanti, siswa kelas VIII, Wawancara, tanggal 29 November 2017.

Page 100: UPAYA GURU FIQIH DALAM MENINGKATKAN RASA PERCAYA DIRIetheses.uinmataram.ac.id/1075/1/Abdul Hafiz 151131009.pdf · dalam meningkatkan rasa percaya diri siswa adalah keterbatasan waktu,

83

meningkatkan rasa percaya diri siswa. Karena manajemen kelas yang efektif

memaksimalkan kesempatan belajar siswa, dan ketika kelas dikelola secara

efektif, maka kegiatan pembelajaran berlangsung lancar dan siswa-siswa terlibat

secara aktif dalam pembelajaran. Selain itu, para siswa juga bisa saling bertanya

dan berdiskusi serta saling mengisi antara satu sama lain. Sehingga tujuan dari

pendidikan itu sendiri dapat tercapai tanpa ada kendala apa pun termasuk ketidak

percayaan diri.

Page 101: UPAYA GURU FIQIH DALAM MENINGKATKAN RASA PERCAYA DIRIetheses.uinmataram.ac.id/1075/1/Abdul Hafiz 151131009.pdf · dalam meningkatkan rasa percaya diri siswa adalah keterbatasan waktu,

84

BAB III

PEMBAHASAN

Berdasarkan paparan data dan temuan yang peneliti dapatkan sebagaimana

yang telah diuraikan pada bab sebelumnya, maka langkah selanjutnya adalah

pembahasan atau analisis hasil temuan penelitian dengan mengacu pada teori-

teori yang tersedia. Adapun yang akan dianalisis yaitu: 1). Upaya guru Fiqih

dalam meningkatkan rasa percaya diri siswa kelas VIII MTs. Fathurrahman

Jeringo, 2). Kendala yang dihadapi guru Fiqih dalam meningkatkan rasa percaya

diri siswa kelas VIII MTs. Fathurrahman Jeringo, dan yang 3). Solusi yang

dilakukan untuk menangani kendala yang dihadapi guru dalam meningkatkan rasa

percaya diri siswa kelas VIII MTs. Fathurrahman Jeringo Gunung Sari Lombok

Barat Tahun Pelajaran 2017/2018.

A. Upaya Guru Fiqih Dalam Meningkatkan Rasa Percaya Diri Siswa Kelas

VIII MTs. Fathurrahman Jeringo Gunung Sari Lombok Barat Tahun

Pelajaran 2017/2018.

Sesuai dengan hasil observasi dan wawancara yang peneliti lakukan

sejak mulai diizinkan untuk melakukan penelitian, maka dapat disimpulkan

bahwa yang menjadi upaya guru Fiqih dalam meningkatkan rasa percaya diri

siswa kelas VIII MTs. Fathurrahman Jeringo Gunung Sari Lombok Barat

Tahun Pelajaran 2017/2018 adalah:

84

Page 102: UPAYA GURU FIQIH DALAM MENINGKATKAN RASA PERCAYA DIRIetheses.uinmataram.ac.id/1075/1/Abdul Hafiz 151131009.pdf · dalam meningkatkan rasa percaya diri siswa adalah keterbatasan waktu,

85

1. Memberikan bimbingan

Seorang guru itu harus mampu memberikan bimbingan kepada para

siswanya. Bukan hanya bimbingan ketika proses belajar mengajar

berlangsung, akan tetapi di luar kegiatan belajar mengajar guru juga harus

selalu membimbing para siswanya. Dengan begitu mereka akan merasa

dihargai dan diperhatikan. Dan dari sikap merasa dihargai dan

diperhatikan inilah mereka akan memiliki kepercayaan diri.

Hal ini sesuai dengan prinsip bimbingan yang dikemukakan oleh

Kartini Kartono dalam Hamdani yaitu setiap orang adalah berharga, siswa

mempunyai potensi dan hak untuk memperoleh sukses dalam

kehidupannya. Ia harus ditolong agar potensinya menjadi realita. Dengan

prinsip itu, siswa merasa dirinya dihargai oleh orang lain sehingga ia akan

lebih bersemangat (optimis) dalam menghadapi masalah, baik di sekolah

maupun di luar sekolah. Selain itu, siswa juga menganggap bahwa ia tidak

dibeda-bedakan dari siswa lain karena memiliki kelebihan dibandingkan

siswa lain.122

Kebutuhan akan bimbingan bagi para siswa disebabkan oleh

perkembangan kebudayaan yang sangat pesat, yang mempengaruhi

perkembangan masyarakat secara keseluruhan. Kenyataan ini

menunjukkan bahwa semakin majunya kebudayaan dan semakin

berkembangannya masyarakat memberikan dampak semakin banyaknya

122Hamdani, Bimbingan dan Penyuluhan, (Bandung: CV. Pustaka Setia, 2012), h. 107-108

Page 103: UPAYA GURU FIQIH DALAM MENINGKATKAN RASA PERCAYA DIRIetheses.uinmataram.ac.id/1075/1/Abdul Hafiz 151131009.pdf · dalam meningkatkan rasa percaya diri siswa adalah keterbatasan waktu,

86

peristiwa keluarga yang berantakan. Akibatnya ialah bertambah

banyaknya orang yang menghadapi masalah kesehatan mental. Kondisi ini

mendorong kebutuhan akan bimbingan pendidikan guna membantu para

siswa dan remaja dalam memecahkan masalah moral, sosial, dan

pendidikan.123

Adapun peran guru Fiqih dalam hal ini Bapak Zainuddin dalam

memberikan bimbingan kepada para siswanya sudah sesuai dengan

pengertian dari bimbingan itu sendiri, yakni memberi bantuan kepada para

siswa seperti yang dikemukakan oleh Sudarwan Danim. Menurutnya,

bimbingan merupakan upaya memberi nasihat dan saran dari seorang atau

sekelompok guru kepada peserta didik.124

Hal ini juga senada dengan yang dikatakan oleh Oemar Hamalik,

yaitu bimbingan merupakan suatu proses memberi bantuan kepada

individu agar individu itu dapat mengenal dirinya dan dapat memecahkan

masalah-masalah hidupnya sendiri sehingga ia dapat menikmati hidup

dengan bahagia.125

Pengertian ini jika dialihkan ke dalam kegiatan pendidikan dan

pengajaran adalah proses pemberian bantuan kepada siswa itu sebagai

individu dan makhluk sosial serta memerhatikan adanya perbedaan-

123 Oemar Hamalik, Psikologi Belajar dan Mengajar, (Bandung: Sinar Bari Algensindo,

2014), h. 192 124 Sudarwan Danim, Perkembangan Peserta Didik, (Bandung: Alfabeta, 2014), h. 144 125 Oemar Hamalik, Psikologi Belajar,,, h. 193

Page 104: UPAYA GURU FIQIH DALAM MENINGKATKAN RASA PERCAYA DIRIetheses.uinmataram.ac.id/1075/1/Abdul Hafiz 151131009.pdf · dalam meningkatkan rasa percaya diri siswa adalah keterbatasan waktu,

87

perbedaan individu, agar ia dapat membuat tahap maju seoptimal mungkin

dalam proses perkembangannya dan agar ia dapat menolong dirinya

menganalisis dan memecahkan masalah-masalahnya. Semua ini bertujuan

memajukan kebahagiaan hidup, terutama ditekankan pada kesejahteraan

mental.

Dengan demikian, peneliti dapat menarik kesimpulan bahwa sebagai

seorang guru, kita harus memberikan perlakuan yang sama terhadap para

siswa. Karena dengan begitu, siswa merasa dirinya dihargai oleh orang

lain sehingga ia akan lebih bersemangat (optimis) dalam menghadapi

masalah, baik di sekolah maupun di luar sekolah.

2. Membangun komunikasi

Komunikasi adalah suatu proses penyampaian pesan/informasi dari

satu pihak kepada pihak lain agar terjadi saling mempengaruhi

diantaranya. Dengan demikian, komunikasi dapat diartikan sebagai

penerimaan pesan oleh komunikan sesuai dengan yang dikirim oleh

komunikator, kemudiaan komunikan memberikan respon yang positif

dengan yang diharapkan.126

Membangun komunikasi terutama dalam kegiatan belajar mengajar

merupakan suatu keharusan. Sebab, tanpa komunikasi guru tidak akan

mampu memahami apa yang dialami oleh siswanya. Sehingga, guru tidak

dapat memberikan treatment yang sesuai dengan yang dibutuhkan siswa.

126 M. Sobry, Belajar dan ,,, h. 61

Page 105: UPAYA GURU FIQIH DALAM MENINGKATKAN RASA PERCAYA DIRIetheses.uinmataram.ac.id/1075/1/Abdul Hafiz 151131009.pdf · dalam meningkatkan rasa percaya diri siswa adalah keterbatasan waktu,

88

Begitupun siswa, tanpa ada komunkasi mereka tidak akan dapat

menjelaskan apa yang sedang dialaminya kepada guru.

Berdasarkan dari hasil observasi (pengamatan) yang peneliti lakukan,

peneliti melihat kalau salah satu kelebihan yang dimiliki oleh Bapak

Zainuddin ialah sifat humoris yang beliau miliki. Sifat humoris yang

Beliau selalu tampilkan terutama ketika proses belajar mengajar

berlangsung membuat komunikasi antara beliau dengan para siswanya

menjadi lebih efektif. Sehingga, apa yang disampaikan oleh beliau ketika

menyampaikan materi pelajaran dapat dengan mudah diterima dan

difahami oleh para siswanya. Selain itu, Beliau juga selalu menjaga

hubungan dengan para siswanya agar tetap baik. Dengan begitu Beliau

mampu mengamati siswanya.127

Humor dalam proses belajar mengajar merupakan salah satu media

untuk menciptakan suasana yang nyaman agar proses transfer ilmu

pengetahuan tersebut dapat berjalan lebih optimal. Suasana kelas yang

santai dan sesekali disisipi dengan humor-humor segar yang mengundang

tawa, tentu akan lebih mendukung terjadinya proses belajar yang

menyenangkan.128

Komunikasi yang sebenarnya adalah adanya komunikasi yang luas

selain aksi lisan tersebut. Komunikasi bisa tulisan, gerak, dan perilaku,

127 Kegiatan pembelajaran Fiqih, Observasi, pada tanggal 4 Desember 2017 128 Aris Shoimin, Guru Berkarakter,,, h. 127

Page 106: UPAYA GURU FIQIH DALAM MENINGKATKAN RASA PERCAYA DIRIetheses.uinmataram.ac.id/1075/1/Abdul Hafiz 151131009.pdf · dalam meningkatkan rasa percaya diri siswa adalah keterbatasan waktu,

89

dimana kesemuanya itu memiliki makna yang ada korelasinya dengan

konsep yang sedang digarap sehingga diharapkan ada pemahaman baru

yang akan lebih bijaksana dalam menyikapi aksi-aksi yang terjadi di

kelas.129

Jadi, kemampuan guru dalam berkomunikasi sangat diperlukan di

dalam pembelajaran baik di kelas maupun di luar kelas. Komunikasi

dengan intonasi yang dapat dimengerti, intonasi yang sopan, memiliki

nilai-nilai dan norma-norma, apalagi jika disisipi oleh nilai-nilai religius,

akan sangat menyejukkan bagi kehidupan.130

Perlu diingat, berkomunikasi juga harus bisa membangun motivasi

bagi siswa untuk selalu giat dalam menyelesaikan tugas-tugas belajarnya.

Apa arti sebuah nilai jika siswa tersebut tidak memiliki kemampuan yang

diharapkan. Komunikasi sangat penting dalam membentuk konsepsi diri

siswa dan akan membawa siswa kea rah perubahan sikap seperti tujuan

pembelajaran yang direncanakan sebelumnya.131

Dengan demikian, peneliti dapat menyimpulkan kalau dengan

komunikasi yang efektif seorang pendidik mampu mengetahui dan

memahami apa yang dialami oleh siswanya. Begitupun siswa, melalui

komunikasi yang efektif diharapkan dapat menjelaskan apa yang sedang

dialami kepada gurunya. Dengan demkian, masalah apapun dapat diatasi,

129 Ibid., h. 120 130 Ibid., h. 121 131 Ibid., h. 122

Page 107: UPAYA GURU FIQIH DALAM MENINGKATKAN RASA PERCAYA DIRIetheses.uinmataram.ac.id/1075/1/Abdul Hafiz 151131009.pdf · dalam meningkatkan rasa percaya diri siswa adalah keterbatasan waktu,

90

sehingga tujuan yang dicita-citakan bersama dapat tercapai dengan mudah,

dan kondisi belajar yang efektif dan efisien dapat terpenuhi. Dan hal ini

dapat dilakukan dengan sangat baik oleh Bapak Zainuddin yang mampu

membangun komunikasi yang efektif dengan para siswanya dan mampu

menciptakan kondisi belajar yang santai dan menyenangkan.

3. Memberi motivasi

Guru-guru sangat menyadari pentingnya motivasi di dalam

membimbing belajar siswa. Berbagai macam tekhnik dilakukan seperti

kenaikan tingkat, penghargaan, piagam-paiagam prestasi, pujian,

pemberian angka, bahkan celaan telah dipergunakan untuk mendorong

siswa agar mau belajar. Ada kalanya, guru-guru mempergunakan tekhnik-

tekhnik tersebut secara tidak tepat.

Masalah memotivasi siswa dalam belajar, merupakan masalah yang

sangat kompleks. Dalam memotivasi siswa tersebut tidak ada aturan-

aturan yang sederhana. Menurut pengamatan Hilgard dan Russell, ternyata

tidak ada obat yang mujarab untuk menyembuhkan segala “ penyakit

mental” yang didapati pada anak-anak yang berada di dalam lingkungan

sekolah yang tidak cocok bagi mereka. Apabila terdapat kesimpulan

penelitian yang kiranya dapat membantu guru, ternyata kemudian tidak

Page 108: UPAYA GURU FIQIH DALAM MENINGKATKAN RASA PERCAYA DIRIetheses.uinmataram.ac.id/1075/1/Abdul Hafiz 151131009.pdf · dalam meningkatkan rasa percaya diri siswa adalah keterbatasan waktu,

91

diketahui tentang prosedur yang pasti untuk memotivasi semua siswa pada

setiap saat.132

Guru merupakan penggerak kegiatan belajar para siswanya. Ia harus

menyusun suatu rencana tentang cara-cara melakukan tindakan serta

mengumpulkan bahan-bahan yang dapat membangkitkan serta menolong

para siswa agar mereka terus melakukan usaha-usaha yang efektif untuk

mencapai tujuan-tujuan belajar. Sebagian dari siswa yang masuk dan

memiliki tujuan-tujuan belajar dalam pikirannya. Bagi mereka ini

mungkin hanya diperlukan sedikit bantuan untuk membangkitkan

motivasinya. Akan tetapi, ada juga anak yang datang masuk sekolah tanpa

memiliki tujuan apa-apa. Kepada mereka ini perlu diberikan banyak

bantuan agar mereka melihat tujuan-tujuan belajar yang bermakna bagi

mereka.

Mc Donald memberikan sebuah definisi tentang motivasi sebagai

suatu perubahan tenaga di dalam diri/pribadi seseorang yang ditandai oleh

dorongan efektif dan reaksi-reaksi dalam usaha mencapai tujuan. 133

Orang yang termotivasi membuat reaksi-reaksi yang mengarahkan dirinya

kepada usaha mencapai tujuan, untuk mengurangi ketegangan yang

ditimbulkan oleh perubahan tenaga di dalam dirinya. Dengan kata lain,

132 Wasty Soemanto, Psikologi Pendidikan,(Jakarta: PT Rineka Cipta, 2006), h. 201 133 Wasty Soemanto, Psikologi Pendidikan,,, h. 203

Page 109: UPAYA GURU FIQIH DALAM MENINGKATKAN RASA PERCAYA DIRIetheses.uinmataram.ac.id/1075/1/Abdul Hafiz 151131009.pdf · dalam meningkatkan rasa percaya diri siswa adalah keterbatasan waktu,

92

motivasi memimpin kearah reaksi-reaksi mencapai tujuan, misalnya untuk

dapat dihargai dan diakui oleh orang lain.134

Dirgagunarsa dalam Rafy Sapuri mengatakan motif juga berarti

dorongan atau kehendak. Jadi, yang menyebabkan timbulnya semacam

kekuatan agar seseorang itu berbuat atau bertindak. Dengan kata lain

bertingkah laku. Tingkah laku tersebut dilatarbelakangi oleh adanya motif.

Perbuatan manusia sekecil apa pun tidak ada yang lepas dari motivasi-

motivasi walaupun dalam keadaan tidak sadar sekalipun.135

Setiap guru berusaha memotivasi semua anak dengan tekhnik yang sama

sehingga mungkin sebagian akan tertolong, tetapi sebagian mungkin tidak.

Oleh karena itu, guru perlu terus belajar mengenai cara-cara

membangkitkan motif ini.136

Berdasarkan hasil Wawancara dan observasi yang peneliti lakukan, hal

ini lah yang dilakukan oleh Bapak Zainuddin yaitu terus belajar tentang

cara membangkitkan motivasi siswa. Sehingga beliau tidak hanya

memberikan motivasi dengan kata-kata, tetapi lebih kepada action atau

tindakan yakni dengan cara membiasakan para siswa untuk selalu

mengeluarkan pendapatnya, baik ketika diskusi kelompok maupun dalam

kegiatan belajar mengajar seperti biasa.

134Ibid., h. 204 135 Rafy Sapuri, Psikologi Islam, (Jakarta PT Raja Grafindo Persada, 2009), h. 219 136 Oemar Hamalik, Psikologi belajar,,, h. 176

Page 110: UPAYA GURU FIQIH DALAM MENINGKATKAN RASA PERCAYA DIRIetheses.uinmataram.ac.id/1075/1/Abdul Hafiz 151131009.pdf · dalam meningkatkan rasa percaya diri siswa adalah keterbatasan waktu,

93

Dengan demikian, peneliti dapat mengambil kesimpulan kalau

motivasi itu tidak selamanya hanya berupa kata-kata yang bisa

membangkitkan semangat para siswa terutama rasa percaya diri mereka.

Akan tetapi, motivasi juga bisa berupa tindakan , misalnya dengan lebih

membiasakan para siswa untuk bisa mengekspresikan diri mereka di

depan umum terutama di depan kelas ketika proses belajar mengajar

sedang berlangsung. Sebagaimana yang sering dilakukan oleh Bapak

Zainuddin.

4. Kerja sama guru dan orangtua

Untuk dapat memberikan layanan pendidikan yang berkualitas,

sekolah harus dapat menjalin kerja sama sinergis dengan keluarga dan

masyarakat. Kerja sama sinergis itu untuk menciptakan proses pengajaran

dan pembelajaran yang kondusif dan menyenangkan, agar peserta didik

menjadi manusia yang berpendidikan dan warga Negara yang produktif.137

Pada hakikatnya, guru dan orangtua dalam pendidikan mempunyai tujuan

yang sama, yaitu mengasuh, mendidik, membimbing, membina, serta

memimpin anak menjadi orang dewasa dan dapat memperoleh

kebahagiaan hidupnya dalam arti yang seluas-luasnya.

Visi yang besar itu diawali dari pendidikan orangtua sebagai pendidik

pertama dalam keluarga. Sebagai tindak lanjut pendidikan, karena

137 Syaiful Sagala, Kemampuan Profesional Guru dan Tenaga Kependidikan, (Bandung:

Alfabeta, 2013), h. 251

Page 111: UPAYA GURU FIQIH DALAM MENINGKATKAN RASA PERCAYA DIRIetheses.uinmataram.ac.id/1075/1/Abdul Hafiz 151131009.pdf · dalam meningkatkan rasa percaya diri siswa adalah keterbatasan waktu,

94

orangtua mempunyai ruang lingkup dan kapasitas yang sangat terbatas,

mereka menyekolahkan anaknya di sekolah. Untuk itu, dibutuhkan kerja

sama yang baik antara guru dan orangtua sehingga murid senantiasa tetap

berada dalam pengontrolan. Dengan demikian, murid tidak mempunyai

peluang untuk melakukan hal-hal yang mengarah pada tindakan yang

melanggar tatanan kemasyarakatan. Melalui kerja sama antara guru

dengan orangtua, terjadi pertukaran informasi antara guru dan orangtua

sekitar fenomena dan peristiwa yang melingkupi diri murid dalam

kehidupan sehari-harinya. Pertukaran informasi sekitar fenomena

kehidupan murid, baik dalam lingkungan sekolah, keluarga maupun

masyarakat merupakan titik nadi kehidupan yang perlu diperhatikan oleh

guru dan orangtua dalam rangka mengawasi aktivitas keseharian murid,

khususnya dalam aktivitas belajarnya.138

Kerja sama pengawasan antara guru dan orangtua murid tersebut,

dimaksudkan agar aktivitas keseharian setiap murid tidak larut dalam

aktivitas yang dapat mengganggu aktivitas belajarnya. Melalui kerja sama

tersebut, orangtua akan memperoleh pengetahuan dan pengalaman tentang

tingkat keberhasilan anaknya dalam mengikuti aktivitas di sekolah.

Di samping itu, orangtua juga akan mengetahui kesulitan-kesulitan

yang sering dihadapi anak-anaknya di sekolah, juga dapat memperoleh

informasi tentang kondisi anak-anaknya dalam menerima pelajaran,

138 Hamdani, Bimbingan dan,,, h. 19

Page 112: UPAYA GURU FIQIH DALAM MENINGKATKAN RASA PERCAYA DIRIetheses.uinmataram.ac.id/1075/1/Abdul Hafiz 151131009.pdf · dalam meningkatkan rasa percaya diri siswa adalah keterbatasan waktu,

95

tingkat kerajinan, malas, atau etika dalam pergaulannya. Sebaliknya, guru

dapat pula mendapatkan informasi tentang kondisi kejiwaan muridnya,

yang dipengaruhi oleh lingkungan keluarga dan keadaan murid dalam

kehidupannya di tengah-tengah masyarakat, dan sebagainya.

Kegiatan pendidikan merupakan tanggung jawab bersama antara

sekolah (guru), orangtua murid, masyarakat, dan pemerintah. Dengan

demikian, semua pihak yang terkait harus senantiasa menjalani hubungan

kerja sama dan interaksi dalam menciptakan kondisi belajar yang sehat

bagi para murid. Interaksi semua pihak yang terkait akan mendorong

murid untuk senantiasa melaksanakan tugasnya sebagai pelajar, yaitu

belajar dengan tekun dan bersemangat. Selain interaksi tersebut, ada juga

interaksi yang mutlak harus dilaksanakan yang secara langsung dapat

mewujudkan aktivitas belajar yang baik, yakni interaksi antara guru dan

murid. Interaksi tersebut mengindikasikan terpadunya dua jenis kegiatan

yang tidak dapat dipisahkan antara satu dan lainnya. Aktivitas belajar yang

dijalani oleh murid sebagai pelajar, dan aktivitas mengajar yang dilakukan

oleh guru merupakan tugas professional guru.139

Berdasarkan hasil observasi dan wawancara yang peneliti lakukan,

maka peneliti dapat mengambil kesimpulan bahwa upaya yang paling

penting untuk meningkatkan rasa percaya diri siswa adalah dengan bekerja

sama atau membangun interaksi dengan orangtua murid. Karena

139 Hamdani, Bimbingan dan,,, h. 20

Page 113: UPAYA GURU FIQIH DALAM MENINGKATKAN RASA PERCAYA DIRIetheses.uinmataram.ac.id/1075/1/Abdul Hafiz 151131009.pdf · dalam meningkatkan rasa percaya diri siswa adalah keterbatasan waktu,

96

bagaimanapun upaya yang dilakukan guru, semuanya tidak akan ada

artinya kalau tidak ada dorongan dan perhatian dari orangtua murid

sebagai pendidik pertama dalam keluarga. Dan interaksi atau hubungan

yang telah dijalin dan dibangun oleh Bapak Zainuddin merupakan langkah

atau upaya yang sangat tepat untuk meningkatkan kualitas para siswa

terutama rasa percaya diri siswa.

B. Kendala yang dihadapi guru Fiqih dalam meningkatkan rasa percaya diri

siswa kelas VIII MTs. Fathurrahman Jeringo Tahun Pelajaran 2017/2018

1. Keterbatasan Waktu

Singkatnya jam pelajaran yang tertera pada kurikulum mengakibatkan

konsentrasi siswa dan guru menjadi terganggu, sedangkan target yang

akan dicapai dalam pembelajaran sangatlah luas. Hal ini sudah menjadi

realita dalam dunia pendidikan kita bahwa jam pelajaran yang sangat

singkat membuat para siswa dan guru kelabakan dalam menerima dan

memberi materi pelajaran. Sehingga mengakibatka tidak tercapainya

tujuan pendidikan dengan maksimal.140

Dalam hal ini syaiful Bahri Djamarah menekankan bahwa seorang

guru yang menyadari akan pentingnya waktu, tidak akan membiarkan

waktu berlalu tanpa makna, tetapi akan memanfaatkannya secara efektif

140 Zainuddin, S.Pd. I, Wawancara, tanggal 27 November 2017.

Page 114: UPAYA GURU FIQIH DALAM MENINGKATKAN RASA PERCAYA DIRIetheses.uinmataram.ac.id/1075/1/Abdul Hafiz 151131009.pdf · dalam meningkatkan rasa percaya diri siswa adalah keterbatasan waktu,

97

dan efisien.141 Dalam pembelajaran, pemanfaatan waktu secara efektif dan

efisien merupakan harapan semua guru, khususnya guru bidang studi

Fiqih.

Oleh sebab itu Zakiah Darajat mengatakan bahwa sebagai suatu bagian

dalam pengelolaan pembelajaran, waktu yang dibutuhkan untuk

melaksanakan kegiatan harus diperhitungkan.142

Guru harus berupaya mendidik siswa dalam menghargai waktu, bukan

mendidiknya untuk tidak menghargai waktu. Disitulah upaya guru

diperlukan untuk menegakkan disiplin, baik di dalam kelas maupun di luar

kelas. Guru harus menjadi teladan bagi terlaksananya disiplin. Guru harus

membimbing siswa agar menjadi warga sekolah yang disiplin. Guru harus

mempersiapkan siswa agar menjadi warga masyarakat yang sadar akan

hak dan kewajibannya sebagai warga masyarakat. Dalam upaya inilah

serorang guru harus mencerminkan tingkah laku sebagai warga

masyarakat yang dapat digurui dan diikuti oleh siswa dengan penuh

kesadaran.

Dengan demikian peneliti dapat menyimpulkan kalau waktu

merupakan suatu kendala yang bukan hanya dihdapi oleh Bapak

Zainuddin saja, melainkan juga oleh para pengajar atau guru yang lain.

141 Syaiful Bahri Djamarah, Prestasi Belajar dan Kompetensi Guru, (Surabaya: Usaha

Nasional, 1994), h. 69 142 Zakiah Darajat, Metodik Khusus Pengajaran Agama Islam, (Jakarta: Bumi Aksara, 2011),

h. 284

Page 115: UPAYA GURU FIQIH DALAM MENINGKATKAN RASA PERCAYA DIRIetheses.uinmataram.ac.id/1075/1/Abdul Hafiz 151131009.pdf · dalam meningkatkan rasa percaya diri siswa adalah keterbatasan waktu,

98

Oleh sebab itu, dibutuhkan keprofesionalan dalam mengelola waktu

supaya bisa dimanfaatkan dengan efektif dan efisien sehingga tujuan dari

pendidikan itu dapat tercapai dan terpenuhi.

2. Kondisi psikis (perasaan) siswa

Perasaan dapat diartikan sebagai suasana psikis yang mengambil

bagian pribadi dalam situasi, dengan jalan membuka diri terhadap suatu

hal yang berbeda dengan keadaan atau nilai dalam diri.143

Perasaan banyak mendasari dan juga mendorong tingkah laku

manusia. Suasana jiwa anak didik sangat mempengaruhi kegairahan

belajarnya. Agar belajar anak dapat berlangsung secara efektif, pendidikan

hendaknya menciptakan situasi sedemikian rupa. Sehingga menimbulkan

perasaan-perasaan yang menunjang aktivitas belajar pada anak didik.

Perasaan anak didik hendaknya dikembangkan secara selaras (dalam

hubungannya dengan situasi belajar), serta seimbang (dalam hubungannya

dengan perkembangan pribadi anak didik).144

Dalam hubungannya dengan masalah emosi (perasaan) ini, guru

hendaknya melibatkan dirinya dalam mempelajari keadaan rumah dan

masyarakat sekitar tempat tinggal anak-anak. Apabila anak diliputi

143 Wasty Soemanto, Psikologi Pendidikan,,, h. 37 144 Ibid., h. 39

Page 116: UPAYA GURU FIQIH DALAM MENINGKATKAN RASA PERCAYA DIRIetheses.uinmataram.ac.id/1075/1/Abdul Hafiz 151131009.pdf · dalam meningkatkan rasa percaya diri siswa adalah keterbatasan waktu,

99

perasaan khawatir karena masalah-masalah dalam keluarga, hal ini akan

menghambat kegiatan belajarnya.145

Dalam belajar, siswa terkadang mengalami kejenuhan belajar.

Peristiwa jenuh ini kalau dialami seorang siswa yang sedang dalam proses

belajar dapat membuat siswa tersebut merasa telah memubazirkan

usahanya.146

Seorang siswa yang mengalami kejenuhan belajar merasa seakan-akan

pengetahuan dan kecakapan yang diperoleh dari belajar tidak ada

kemajuan. Tidak adanya hasil kemajuan belajar ini umumnya tidak

berlangsung selamanya, tetapi dalam rentang waktu tertentu saja.

Menurut Chaplin dalam Muhibbinsyah, kejenuhan belajar dapat

melanda siswa apabila ia telah kehilangan motivasi dan kehilangan

konsolidasi salah satu tingkat keterampilan tertentu sebelum siswa tertentu

sampai pada tingkat keterampilan berikutnya. Selain itu, kejenuhan juga

dapat terjadi karena proses belajar siswa telah sampai pada batas

kemampuan jasmaniyahnya karena bosan (boring) dan keletihan (fatigue).

Namun, penyebab kejenuhan yang paling umum adalah karena keletihan

yang melanda siswa, karena keletihan dapat menjadi penyebab munculnya

perasaan bosan pada siswa yang bersangkutan.147

145 Oemar Hamalik, Psikologi belajar,,, h. 96 146 Muhibbinsyah, Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru, (Bandung: PT. Remaja

Rosdakarya, 2014), h. 162 147 Ibib., h. 163

Page 117: UPAYA GURU FIQIH DALAM MENINGKATKAN RASA PERCAYA DIRIetheses.uinmataram.ac.id/1075/1/Abdul Hafiz 151131009.pdf · dalam meningkatkan rasa percaya diri siswa adalah keterbatasan waktu,

100

Dengan demikian peneliti dapat mengambil kesimpulan kalau kondisi

psikis siswa berupa bosan dan keletihan dapat menjadi penghambat atau

kendala dalam proses belajar mengajar termasuk di dalamnya

menghambat guru dalam meningkatkan rasa percaya diri siswa. Karena,

kalau siswa sudah merasa bosan apalagi jenuh, apapun yang disampaikan

oleh guru semuanya tidak akan menghasilkan apa-apa. Sebagaimana yang

dikatakan oleh Muhibbinsyah kalau siswa yang sedang dalam keadaan

jenuh system akalnya tak dapat bekerja sebagaimana yang diharapkan

dalam memproses item-item informasi atau pengalaman baru, sehingga

kemajuan belajarnya seakan-akan jalan ditempat.148

3. Kelas yang gemuk

Masalah kelas yang gemuk atau kelas yang besar merupakan masalah

yang sering terjadi terutama bagi sekolah swasta. Hal ini terjadi karena

kurangnya ruang kelas, sehingga ruangan kelas yang seharusnya berisi 20-

25 orang diisi oleh 30-40 orang. Hal ini yang bisa menjadi kendala dalam

proses belajar mengajar. Sebab, semakin banyak siswa akan semakin sulit

untuk mengawasi atau mengontrolnya.

Hal ini juga sesuai dengan yang dikatakan oleh Jhon W. Santrock

dalam bukunya “ Psikologi Pendidikan”. Santrock mengatakan bahwa

sifat kelas yang besar dan kompleks bisa menghasilkan masalah yang

148Ibid. , h. 163

Page 118: UPAYA GURU FIQIH DALAM MENINGKATKAN RASA PERCAYA DIRIetheses.uinmataram.ac.id/1075/1/Abdul Hafiz 151131009.pdf · dalam meningkatkan rasa percaya diri siswa adalah keterbatasan waktu,

101

besar apabila kelas tidak dikelola secara efektif. Memang, masalah yang

seperti ini merupakan persoalan umum yang utama tentang sekolah.149

Semakin banyak siswa maka akan semakin besar peluang untuk para

siswa bermain-main di dalam kelas, bahkan mungkin tidak

memperhatikan apa yang disampaikan oleh gurunya. Ini terjadi karena

kurangnya pengawasan dari guru. Hal ini bisa mengakibatkan tujuan dari

pendidikan itu tidak bisa tercapai.

Dengan demikian, peneliti dapat menyimpulkan bahwa kelas yang

gemuk atau kelas yang melebihi kapasitas tampungan sangat menghambat

terjadinya proses belajar mengajar yang baik dan bermutu. Sebab, semakin

banyak siswa maka akan semakin sulit untuk melakukan pengawasan dan

pengontrolan terhadap para siswa. Akibatnya, apa yang disampaikan oleh

guru tidak akan pernah bisa diterima dengan maksimal oleh para siswa,

sehingga tujuan dari pendidikan itu tidak dapat dicapai dengan maksimal.

C. Solusi yang dilakukan untuk menangani kendala yang dihadapi guru dalam

meningkatkan rasa percaya diri siswa kelas VIII MTs. Fathurrahman

Jeringo Gunung Sari Lombok Barat Tahun Pelajaran 2017/2018.

1. Membuat kelompok diskusi.

Dalam dunia pendidikan metode diskusi mendapatkan perhatian,

karena dengan diskusi akan merangsang murid-murid berpikir atau

mengeluarkan pendapat sendiri.150

149 Jhon W. Santrock, Psikologi Pendidikan,(Jakarta: Salemba Humanika, 2011), h. 254

Page 119: UPAYA GURU FIQIH DALAM MENINGKATKAN RASA PERCAYA DIRIetheses.uinmataram.ac.id/1075/1/Abdul Hafiz 151131009.pdf · dalam meningkatkan rasa percaya diri siswa adalah keterbatasan waktu,

102

Membuat kelompok diskusi (kelompok belajar) merupakan salah satu

cara untuk memberikan bimbingan sekaligus latihan kepada para siswa

agar terbiasa mengeluarkan pendapat sendiri. Sehingga dengan begitu,

para siswa akan memiliki kepercayaan diri karena telah terbiasa. Membuat

kelompok diskusi (kelompok belajar) juga bisa digunakan sebagai solusi

keterbatasan waktu dalam memberikan bimbingan kepada para siswa. Hal

ini sebagaiman diungkapkan oleh Bapak Zainuddin yang mengatakan :

Keterbatasan waktu mengajar dalam memberikan bimbingan bisa kita

siasati atau kita atasi dengan jalan membuat kelompok diskusi atau

kelompok belajar. Bukan hanya ketika di sekolah saja, tetapi kelompok

belajar ini juga dilakukan di luar sekolah. Dengan begitu, kita lebih bisa

memberikan bimbingan yang lebih maksimal sekaligus bisa lebih dekat

dengan mereka.151

Forum diskusi dapat diikuti oeleh semua peserta didik di dalam kelas,

dapat pula dibentuk kelompok-kelompok yang lebih kecil. Yang perlu

mendapat perhatian ialah hendaknya para siswa dapat berpartisipasi secara

aktif di dalam setiap forum diskusi. Semakin banyak peserta didik terlibat

dan menyumbangkan pikirannya, semakin banyak pula yang dapat mereka

pelajari.152

150 Zakiah Darajat, metodik Khusus,,, h. 292 151 Zainuddin, S.Pd. I, Wawancara, guru Fiqih, tanggal 27 November 2017. 152 Ramayulis, Metodologi Pendidikan Agama Islam, (Jakarta: Kalam Mulia, 2012), h. 321

Page 120: UPAYA GURU FIQIH DALAM MENINGKATKAN RASA PERCAYA DIRIetheses.uinmataram.ac.id/1075/1/Abdul Hafiz 151131009.pdf · dalam meningkatkan rasa percaya diri siswa adalah keterbatasan waktu,

103

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa diskusi atau kelompok

belajar itu dapat digunakan sebagai salah satu alternatif untuk mensiasati

keterbatasan waktu bimbingan di sekolah. Selain itu, dengan adanya

kelompok diskusi atau kelompok belajar yang bukan hanya dilakukan di

sekolah tapi juga di rumah, guru dapat lebih banyak waktu untuk

membimbing sekaligus mengarahkan para siswanya untuk lebih

meningkatkan prestasi belajarnya termasuk untuk meningkatkan rasa

percaya diri mereka, sekaligus guru juga dapat melakukan pengawasan

terhadap siswanya sehingga para siswa tidak mempunyai peluang untuk

melakukan hal-hal yang mengarah pada tindakan yang melanggar tatanan

kemasyarakatan.

2. Keterampilan Membuka Pelajaran

Membuka pelajaran ialah usaha atau kegiatan guru untuk

mencipatakan situasi-kondisi siap mental dan perhatian peserta didik agar

tertuju dan terpusat pada hal-hal pokok atau inti-inti pelajaran yang akan

di pelajari.153

Sedangkan menurut Ramayulis, membuka pelajaran (set instruction)

adalah usaha atau kegiatan yang dilakukan oleh guru dalam kegiatan

153 Achsanuddin, Program Pengalaman Lapangan: Wahana Pembentukan Profesionalitas

Guru, (Yogyakarta: Kurnia Kalam Semesta, 2011), h. 74

Page 121: UPAYA GURU FIQIH DALAM MENINGKATKAN RASA PERCAYA DIRIetheses.uinmataram.ac.id/1075/1/Abdul Hafiz 151131009.pdf · dalam meningkatkan rasa percaya diri siswa adalah keterbatasan waktu,

104

pembelajaran untuk menciptakan pra kondisi bagi siswa agar mental

maupun perhatiannya terpusat pada apa yang akan dipelajarinya.154

Dari hasil pengamatan (observasi) yang peneliti lakukan, terlihat jelas

kalau sebelum memulai pelajaran, Pak Zainuddin selalu membangkitkan

rasa ingin tahu siswanya dengan mengajukan pertanyaan-pertanyaan.

Tentunya pertanyaan yang berkaitan dengan materi yang diajarkan.

Apa yang dilakukan oleh Pak Zainuddin yaitu menimbulkan rasa ingin

tahu, gaya mengajar yang bervariasi, dan mengaitkan materi pelajaran

dengan lingkungan sekitar merupakan komponen-komponen membuka

pelajaran sebagaimana yang dijelaskan oleh M. Uzer Usman dalam

Ramayulis, yaitu:155

1. Gaya mengajar siswa, menggunakan media pembelajaran atau pola interaksi yang bervariasi. Menimbulkan motivasi disertai kehangatan dan keantusiasan, menimbulkan rasa ingin tahu, mengemukakan ide-ide yang bertentangan dan memperhatikan minat atau interest siswa.

2. Memberi acuan melalui berbagai usaha, seperti mengemukakan tujuan pembelajaran dan batas-batas tugas, mengingatkan masalah pokok yang akan dibahas dan mengajukan beberapa pertanyaan.

3. Memberikan apersepsi (memberikan kaitan antara materi sebelumnya dengan materi yang akan dipelajari) sehingga materi yang dipelajari merupakan satu kesatuan yang utuh dan tidak terpisah-pisah.

Dikatakan, apabila guru tidak terampil membuka pelajaran sangat memungkinkan mental peserta didik tidak siap, dan perhatiannya juga tidak akan tertarik dan terpusat pada hal-hal pokok atau inti-inti pelajaran yang dipelajari. Akibatnya adalah, semangat, perhatian, dan

154 Ramayulis, Etika dan Profesi Keguruan, (Jakarta: Kalam Mulia, 2013), h. 285 155 Ramayulis, Etika dan,,, h. 285-286

Page 122: UPAYA GURU FIQIH DALAM MENINGKATKAN RASA PERCAYA DIRIetheses.uinmataram.ac.id/1075/1/Abdul Hafiz 151131009.pdf · dalam meningkatkan rasa percaya diri siswa adalah keterbatasan waktu,

105

partisipasi peserta didik rendah di dalam kegiatan pembelajaran. Untuk itu, membuka pelajaran tidak hanya harus dilakukan oleh guru pada saat memulai kegiatan pembelajaran, tapi juga harus dilakukan setiap kali beralih ke hal pokok atau inti pelajaran selama kegiatan belajar mengajar berlangsung. Sehingga produktivitas atau tujuan pembelajaran yang diharapkan dapat dicapai secara optimal.156 Dari beberapa paparan di atas, peneliti dapat mengambil kesimpulan

bahwa membuka pelajaran sangat dibutuhkan dalam kegiatan belajar

mengajar terutama untuk mengatasi kejenuhan para siswa saat belajar dan

sekaligus untuk mengembalikan fokus mereka terhadap hal-hal pokok atau

inti-inti pelajaran yang akan dipelajari. Sebab, peserta didik yang memiliki

kesiapan mental untuk belajar, dimungkinkan akan lebih berhasil dalam

belajarnya bila dibandingkan dengan peserta didik yang tidak memiliki

kesiapan mental untuk belajar. Sehingga, pada akhirnya produktivitas atau

tujuan pembelajaran itu dapat tercapai secara optimal termasuk di

dalamnya kepercayaan diri siswa. Karena, kesiapan mental peserta didik

dalam belajar akan lebih memudahkan guru untuk mengarahkan sekaligus

membimbing mereka untuk menghadapi kendala-kendala dalam

pembelajaran termasuk ketidak percayaan diri siswa.

3. Pengelolaan (Manajemen) kelas

Manajemen kelas yang efektif memaksimalkan kesempatan belajar

anak. Ketika kelas dikelola secara efektif, maka kelas berlangsung dengan

lancar dan siswa-siswa terlibat secara aktif dalam pembelajaran. Akan

156 Achsanuddin, Program Pengalaman,,, h. 75

Page 123: UPAYA GURU FIQIH DALAM MENINGKATKAN RASA PERCAYA DIRIetheses.uinmataram.ac.id/1075/1/Abdul Hafiz 151131009.pdf · dalam meningkatkan rasa percaya diri siswa adalah keterbatasan waktu,

106

tetapi, ketika kelas dikelola dengan buruk, kelas bisa menjadi tempat yang

kacau-balau dimana pembelajaran merupakan aktivitas yang tidak pada

tempatnya.157

Pengelolaan (manajemen) kelas mengarah pada peran guru untuk

menata pembelajaran secara kolektif atau klasikal dengan cara mengelola

perbedaan-perbedaan kekuatan individual menjadi sebuah aktivitas belajar

bersama. Suharsimi Arikunto dalam M. Sobry Sutikno berpendapat bahwa

pengelolaan kelas merupakan suatu usaha yang dilakukan guru untuk

membantu menciptakan kondisi belajar yang optimal.158

Menurut definisi operasional, pengelolaan kelas merupakan

penyediaan fasilitas bagi bermacam-macam kegiatan belajar siswa yang

berlangsung pada lingkungan sosial, emosional, dan intelektual anak

dalam kelas menjadi sebuah lingkungan belajar yang membelajarkan.

Fasilitas yang disediakan itu memungkinkan siswa belajar dan bekerja,

tercapainya suasana kelas yang memberikan kepuasan, suasana disiplin,

nyaman dan penuh semangat sehingga terjadi perkembangan intelektual,

emosional, dan sikap serta apresiasi pada siswa.159

Adapun dari hasil pengamatan peneliti, Bapak Zainuddin mampu

mengelola kelas agar siswanya merasa nyaman ketika belajar. Beliau

mampu membuat suasana kelas menjadi lebih hidup dan membuat

157 Jhon W. Santrock, Pikologi Pendidikan,,, h. 250 158 M. Sobry, Belajar dan Pembelajaran ,,, h. 57 159Ibid.,h. 58.

Page 124: UPAYA GURU FIQIH DALAM MENINGKATKAN RASA PERCAYA DIRIetheses.uinmataram.ac.id/1075/1/Abdul Hafiz 151131009.pdf · dalam meningkatkan rasa percaya diri siswa adalah keterbatasan waktu,

107

siswanya aktif dalam kegiatan pembelajaran. Ketika membagi siswanya

menjadi kelompok-kelompok kecil, beliau mampu memaksimalkan setiap

potensi yang dimiliki oleh siswanya. Sehingga, kemampuan setiap

kelompok menjadi merata.

Para ahli dalam manajemen kelas mengungkapkan bahwa telah terjadi

perubahan dalam pemikiran tentang cara terbaik mengelola kelas.

Pandangan sebelumnya lebih menekankan pembuatan dan penerapan

peraturan dalam mengendalikan perilaku siswa. Pandangan terbaru lebih

memfokuskan diri pada kebutuhan siswa dalam memelihara hubungan dan

kesempatan untuk meregulasi diri. 160

Manajemen kelas yang mengorientasikan siswa kea rah kepasifan dan

kepatuhan dengan peraturan yang ketat bisa merusak keterlibatan mereka

dalam pembelajaran yang aktif, tingkat pemikiran yang lebih tinggi, dan

konstruksi social pengetahuan. Tren baru di dalam manajemen kelas

menempatkan lebih banyak penekanan pada bimbingan siswa ke arah

disiplin diri dan lebih sedikit penekanan pada pengendalian siswa secara

eksternal.161

160 Jhon W. Santrock, Psikologi Pendidikan,,, h. 251 161 Ibid., h. 251

Page 125: UPAYA GURU FIQIH DALAM MENINGKATKAN RASA PERCAYA DIRIetheses.uinmataram.ac.id/1075/1/Abdul Hafiz 151131009.pdf · dalam meningkatkan rasa percaya diri siswa adalah keterbatasan waktu,

108

Menurut sejarah manajemen kelas, guru dianggap sebagai pemimpin.

Dalam tren saat ini yang berpusat pada siswa, guru lebih dianggap sebagai

pembimbing, koordinator, dan fasilitator.162

Dengan demikian, peneliti dapat mengambil kesimpulan bahwa

manajemen kelas merupakan salah satu solusi yang bisa digunakan untuk

menghadapi setiap kendala yang dihadapi guru dalam proses belajar

mengajar terutama dalam meningkatkan rasa percaya diri siswa. Karena

manajemen kelas yang efektif memaksimalkan kesempatan belajar siswa,

dan ketika kelas dikelola secara efektif, maka kegiatan pembelajaran

berlangsung lancar dan siswa-siswa terlibat secara aktif dalam

pembelajaran. Sehingga tujuan dari pendidikan itu sendiri dapat tercapai

tanpa ada kendala apa pun termasuk ketidak percayaan diri.

162 Ibid., h. 251

Page 126: UPAYA GURU FIQIH DALAM MENINGKATKAN RASA PERCAYA DIRIetheses.uinmataram.ac.id/1075/1/Abdul Hafiz 151131009.pdf · dalam meningkatkan rasa percaya diri siswa adalah keterbatasan waktu,

109

BAB IV

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan paparan dan pembahasan skripsi ini sesuai dengan apa yang

dirumuskan dalam permasalahan-permasalahan dapat ditarik beberapa

kesimpulan yaitu:

1. Upaya-upaya yang dilakukan oleh guru Fiqih dalam meningkatkan rasa

percaya diri siswa kelas VIII MTs. Fathurrahman Jeringo Gunung Sari

Lombok Barat Tahun Pelajaran 2017/2018 adalah dengan cara : a).

Memberikan bimbingan kepada para siswa, b). Membangun komunikasi yang

efektif, c). memberikan motivasi kepada para siswa, dan d). membangun kerja

sama dengan orangtua atau wali murid.

2. Kendala yang dihadapi guru Fiqih dalam meningkatkan rasa percaya diri

siswa kelas VIII MTs. Fathurrahman Jeringo Tahun Pelajaran 2017/2018

adalah : a). Keterbatasan waktu dalam mengajar, b). Kondisi psikis (perasaan)

siswa, dan c). Kelas yang gemuk.

3. Solusi yang dilakukan untuk menangani kendala yang dihadapi guru dalam

meningkatkan rasa percaya diri siswa kelas VIII MTs. Fathurrahman Jeringo

Gunung Sari Lombok Barat Tahun Pelajaran 2017/2018 adalah : a). Membuat

kelompok belajar (kelompok diskusi), b). Keterampilan Membuka Pelajaran,

dan c). Pengelolaan (manajemen) kelas.

109

Page 127: UPAYA GURU FIQIH DALAM MENINGKATKAN RASA PERCAYA DIRIetheses.uinmataram.ac.id/1075/1/Abdul Hafiz 151131009.pdf · dalam meningkatkan rasa percaya diri siswa adalah keterbatasan waktu,

110

B. Saran

1. Kepada kepala madrasah agar memperhatikan dan berperan secara

proforsional dan professional dalam menciptakan proses dan hasil

pembelajaran yang diinginkan, baik melalui peningkatan fasilitas

pembelajaran, termasuk pengadaan sarana dan prasrana serta fasilitas lain

berupa media pembelajaran untuk lebih membantu guru dalam menjalankan

tugasnya secara professional guna mewujudkan pembelajaran yang baik dan

bermutu.

2. Kepada tenaga pengajar, harus berupaya meningkatkan kompetensi dan

keprofesionalannya dan harus benar-benar mempersiapkan diri secara

maksimal dalam mewujudkan proses pembelajaran yang baik dan bermutu.

3. Kepada para siswa, agar benar-benar mengikuti proses belajar mengajar

(pembelajaran) secara serius dan intensif. Karena proses pembelajaran

merupakan salah satu inti pokok dalam mengikuti proses pembelajaran dalam

dunia pendidikan.

Page 128: UPAYA GURU FIQIH DALAM MENINGKATKAN RASA PERCAYA DIRIetheses.uinmataram.ac.id/1075/1/Abdul Hafiz 151131009.pdf · dalam meningkatkan rasa percaya diri siswa adalah keterbatasan waktu,

111

DAFTAR PUSTAKA

Achsanuddin, Program Pengalaman Lapangan: Wahana Pembentukan Profesionalitas Guru, Yogyakarta: Kurnia Kalam Semesta, 2011.

Bungin Burhan, Metodologi Penelitian Kualitatif Aktualisasi Metodologis Ke Arah Ragam Varian Kontemporer, Jakarta: Rajawali Pers, 2015.

Centi.J.P., Mengapa Rendah Diri, Yogyakarta:Kanisius, 1993.

Danim Sudarwan, Perkembangan Peserta Didik, Bandung: Alfabeta, 2014.

Darajat Zakiah, Metodik Khusus Pengajaran Agama Islam, Jakarta: Bumi Aksara, 2011.

De Angelis Barbara, Self Confidence:Percaya Diri Sumber Kesuksesan dan Kemandirian, Jakarta: Gramedia Pustaka, 2000.

Departemen Agama RI, Al-Quran dan Terjemahannya, Bandung: CV. Diponegoro, 2005.

Desmita, Psikologi Perkembangan Peserta Didik, Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2012 .

Djamarah Syaiful Bahri, Prestasi Belajar dan Kompetensi Guru, Surabaya: Usaha Nasional, 1994.

, Psikologi Belajar, Jakarta: Rineka Cipta, 2011.

Hamalik Oemar, Psikologi Belajar dan Mengajar, Bandung: Sinar Baru Algensindo, 2014.

Hamdani, Bimbingan dan Penyuluhan, Bandung: CV. Pustaka Setia, 2012.

Hariwijaya, Metode dan Penulisan SKRIPSI, TESIS Dan DISERTAI Untuk Ilmu Sosial dan Humaniora, Yogyakarta: Parama Ilmu, 2007.

http://kbbi.web.id/percaya, Mataram 06 Mei 2017 pukul 21:30 .

Kadir Abdul, Dasar-dasar Pendidikan, Jakarta: Kencana Prenada Media Group, 2012.

Leman Martin, ”Membangun Rasa Percaya Diri Anak”, dalam leman.or.id/anakku/percaya-diri.html, 06Mei 2017 pukul 22:45.

Page 129: UPAYA GURU FIQIH DALAM MENINGKATKAN RASA PERCAYA DIRIetheses.uinmataram.ac.id/1075/1/Abdul Hafiz 151131009.pdf · dalam meningkatkan rasa percaya diri siswa adalah keterbatasan waktu,

112

Mahmud, Metodode Penelitian Pendidikan, Bandung: Pustaka Setia, 2011.

Margono, Metodologi Penelitian Kualitatif, Jakarta: Rineka Cipta, 2010.

Muhibbinsyah, Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru, Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2014.

Mukhtar Lalu dan Hully, Profesi Keguruan , Mataram: Alam Tara Institute, 2012.

Muleong Laxy J., Metodologi Penelitian Kualitatif, Bandung: Remaja Rosdakarya, 2000.

Puspitarini Henny, Membangun Rasa Percaya Diri Anak, Jakarta:PT Elex Media Komputindo, 2013.

Rahmad D.J, Psikologi Komunikasi, Bandung:Remaja Rosdakarya, 1991.

Ramayulis, Etika dan Profesi Keguruan, Jakarta: Kalam Mulia, 2013.

, Metodologi Pendidikan Agama Islam, Jakarta: Kalam Mulia, 2012.

Sagala Syaiful, Kemampuan Profesional Guru dan Tenaga Kependidikan, Bandung: Alfabeta, 2013.

Santrock Jhon W., Psikologi Pendidikan, Jakarta: Salemba Humanika, 2011.

Sapuri Rafy, Psikologi Islam, Jakarta PT Raja Grafindo Persada, 2009.

Shoimin Aris, Guru Berkarakter untuk Implementasi Pendidikan Karakter, Yogyakarta: Gava Media, 2014.

Soemanto Wasty, Psikologi Pendidikan, Jakarta: PT Rineka Cipta, 2006.

Sugiyono, Mehami Penelitian Kualitatif, Bandung: CV. Alfabeta, 2015

Suryabrata Sumadi, Psikologi Kepribadian, Jakarta:Raja Grafindo, 2005 .

Sutikno M. Sobry, Belajar dan Pembelajaran, Lombok: Holistica, 2013.

Thursan Hakim, Mengatasi Rasa Tidak Percaya Diri, Jakarta: Puspa Swara, 2002.

Tracy Brian, The Power of Self Confidence, Surabaya: PT. Menuju Insan Cemerlang, 2013.

Page 130: UPAYA GURU FIQIH DALAM MENINGKATKAN RASA PERCAYA DIRIetheses.uinmataram.ac.id/1075/1/Abdul Hafiz 151131009.pdf · dalam meningkatkan rasa percaya diri siswa adalah keterbatasan waktu,

113

W.J.S. Purwodarminto, Kamus Besar Bahasa Indonesia, Jakarta: Balai Pustaka, 1992.

Page 131: UPAYA GURU FIQIH DALAM MENINGKATKAN RASA PERCAYA DIRIetheses.uinmataram.ac.id/1075/1/Abdul Hafiz 151131009.pdf · dalam meningkatkan rasa percaya diri siswa adalah keterbatasan waktu,

114

LAMPIRAN-LAMPIRAN

Page 132: UPAYA GURU FIQIH DALAM MENINGKATKAN RASA PERCAYA DIRIetheses.uinmataram.ac.id/1075/1/Abdul Hafiz 151131009.pdf · dalam meningkatkan rasa percaya diri siswa adalah keterbatasan waktu,

115

Lampiran 1. Kegiatan Wawancara

Lokasi penelitian

Wawancara dengan Bapak Zainuddin, S.Pd. Wawancara dengan H. Ishak, S.Pd.I (Kepala MTs. Fathurrahman jeringo)

Wawancara Dengan Siswa

Page 133: UPAYA GURU FIQIH DALAM MENINGKATKAN RASA PERCAYA DIRIetheses.uinmataram.ac.id/1075/1/Abdul Hafiz 151131009.pdf · dalam meningkatkan rasa percaya diri siswa adalah keterbatasan waktu,

116

Wawancara Dengan Wali Murid

Page 134: UPAYA GURU FIQIH DALAM MENINGKATKAN RASA PERCAYA DIRIetheses.uinmataram.ac.id/1075/1/Abdul Hafiz 151131009.pdf · dalam meningkatkan rasa percaya diri siswa adalah keterbatasan waktu,

117

Lampiran 2. Hasil Transkip Wawancara

HASIL TRANSKIP WAWANCARA

Upaya Guru Fiqih dalam Meningkatkan Rasa Percaya Diri Siswa Kelas VIII MTs. Fathurrahman Jeringo Gunung Sari Lombok Barat Tahun

Pelajaran 2017/2018.

HASIL TRANSKIP WAWANCARA

(Dengan Bapak Zainuddin, S.Pd. I, Selaku guru pengampu bidang studi Fiqih)

Tgl Pertanyaan

Jawaban

20 November 2017

1. Apa saja upaya-upaya atau langkah-langkah yang Bapak lakukan supaya para siswa itu memiliki kepercayaan diri ?

2. Apa bimbingan yang Bapak berikan hanya dilakukan ketika proses belajar mengajar berlangsung saja, atau bagaimana Pak ?

3. Bagaimana cara Bapak membangun komunikasi yang efektif dengan para siswa ?

4. Motivasi yang Bapak berikan seperti apa ? apakah dengan pemberian

1. Masing-masing guru kan memiliki upaya-upaya tersendiri dan beragam dalam meningkatkan rasa percaya diri siswa. Akan tetapi, kalau saya pribadi supaya para siswa itu memiliki rasa percaya diri yang saya lakukan adalah memberikan mereka bimbingan, membangun komunikasi yang baik dan efektif dengan mereka, memberikan motivasi, dan tentunya membangun kerja sama dengan orangtua atau wali murid mereka.

2. Seorang guru itu harus mampu memberikan bimbingan kepada siswanya. Bukan hanya bimbingan ketika proses belajar mengajar berlangsung, akan tetapi di luar kegiatan belajar mengajar guru juga harus selalu membimbing para siswanya. Dengan begitu, mereka akan merasa dihargai dan diperhatikan, dan dari sikap merasa

Page 135: UPAYA GURU FIQIH DALAM MENINGKATKAN RASA PERCAYA DIRIetheses.uinmataram.ac.id/1075/1/Abdul Hafiz 151131009.pdf · dalam meningkatkan rasa percaya diri siswa adalah keterbatasan waktu,

118

angka atau hanya memberikan dorongan dengan kata-kata Pak ?

dihargai dan diperhatikan inilah mereka akan memiliki kepercayaan diri.

3. Untuk membangun komunikasi yang baik dan efektif terutama dengan para siswa, saya biasa melakukannya dengan memberikan guyonan-guyonan atau cerita-cerita lucu terutama ketika menjelaskan materi agar mereka tidak mudah jenuh dan bosan di dalam kelas dan ketika kita sudah mampu membangun komunikasi dengan mereka, maka kita akan mudah untuk mengarahkan mereka.

4. Motivasi itu mutlak diperlukan dalam setiap kegiatan yang kita lakukan, lebih-lebih dalam proses belajar mengajar. Motivasi itu bukan hanya berupa pemberian angka atau dorongan dengan kata-kata saja, tetapi bisa juga dengan cara kita membiasakan mereka berbicara di depan kelas untuk mengeluarkan pendapat mereka, seperti yang biasa saya lakukan pada siswa. Kalau mereka sudah terbiasa berbicara di depan kelas, maka dengan sendirinya kepercayaan diri itu akan muncul.

5. Hal tersebut merupakan suatu keharusan. Sebab, apa pun usaha atau upaya yang dilakukan oleh guru , kalau tidak ada dukungan dari orangtua, maka semua usaha yang dilakukan oleh guru akan sia-sia dan tidak ada hasilnya. Selain

Page 136: UPAYA GURU FIQIH DALAM MENINGKATKAN RASA PERCAYA DIRIetheses.uinmataram.ac.id/1075/1/Abdul Hafiz 151131009.pdf · dalam meningkatkan rasa percaya diri siswa adalah keterbatasan waktu,

119

itu, guru dengan orangtua siswa bisa bertukar informasi tentang kondisi anaknya baik di sekolah maupun di rumah, dan sekaligus supaya bisa mengawasi anak-anak.

27 November 2017

1. Apakah ada kendala atau halangan yang Bapak hadapi ketika melakukan upaya-upaya untuk meningkatkan rasa percaya diri siswa ?

2. Kendala apa saja yang Bapak hadapi ketika melakukan upaya-upaya untuk meningkatkan rasa percaya diri siswa ?

3. Mengapa keterbatasan waktu itu bisa menjadi kendala dalam meningkatkan rasa percaya diri siswa ?

4. Kondisi psikis siswa yang seperti apa yang dapat menjadi kendala bagi Bapak untuk bisa meningkatkan kepercayaan diri siswa ?

5. Maksud Bapak dengan kelas yang gemuk juga dapat menjadi kendala itu apa Pak ?

1. Kalau dalam melakukan sesuatu itu, apa lagi menjalankan tugas sebagai guru, kendala atau halangan itu sudah pasti ada.

2. Ada banyak sekali kendala yang dihadapi oleh sekolah terutama oleh guru dalam mewujudkan tujuan pendidikan, termasuk di dalamnya membentuk kepercayaan diri siswa. Tapi, kalau saya pribadi ada beberapa kendala yang paling menonjol yaitu: keterbatasan waktu, kondisi psikis siswa, dan kelas yang gemuk.

3. Sebab, singkatnya jam pelajaran yang tertera pada kurikulum mengakibatkan konsentrasi siswa dan guru menjadi terganggu, sedangkan target yang akan dicapai dalam pembelajaran sangatlah luas. Hal ini memang sudah menjadi realita dalam dunia pendidikan kita, bahwa jam pelajaran yang sangat singkat membuat para siswa dan guru kelabakan dalam menerima dan memberi pelajaran, sehingga mengakibatkan tidak tercapainya tujuan pendidikan secara maksimal.

4. Kondisi atau suasana hati atau perasaan siswa sering menjadi kendala bagi saya dalam menyampaikan materi pelajaran. Hal ini juga sering membuat saya tidak bisa memberikan bimbingan secara maksimal kepada mereka. Sebab, mereka terkadang malas belajar, kecapaean karena pikiran

Page 137: UPAYA GURU FIQIH DALAM MENINGKATKAN RASA PERCAYA DIRIetheses.uinmataram.ac.id/1075/1/Abdul Hafiz 151131009.pdf · dalam meningkatkan rasa percaya diri siswa adalah keterbatasan waktu,

120

6. Lantas apa solusi yang Bapak lakukan untuk mengatasi kendala-kendala dalam meningkatkan rasa percaya diri siswa, misalnya terkait dengan kterbatasan waktu ?

7. Kemudian bagaimana cara bapak untuk mengatasi kondisi psikis atau perasaan dari para siswa, isalnya siswa yang bosan atau jenuh ?

8. Kalau untuk mengatasi ruangan kelas yang melebihi kapasitas, bagaimana Bapak mengatasinya ?

mereka yang terkuras oleh pelajaran sebelumnya, kejenuhan belajar, dan banyak faktor lainnya.

5. Kamu bisa lihat sendiri bagaimana kondisi kelas VIII. Ruangan kelas yang idealnya berisi 20-25 orang justru diisi oleh 31 orang. Ini bisa menjadi kendala atau masalah yang cukup serius. Sebab, kalau terlalu banyak siswa akan sangat sulit untuk mengatur dan mengawasi mereka.

6. Untuk mengatasi singkatnya jam pelajaran kita bisa membentuk kelompok belajar atau kelompok diskusi. Bukan hanya ketika di sekolah saja,tetapi kelompok belajar ini perlu dilakukan diluar sekolah. Dengan begitu, kita lebih bisa memberikan bimbingan yang lebih maksimal sekaligus bisa lebih dekat dengan mereka.

7. Untuk memulai kegiatan belajar mengajar, yang paling pertama harus kita perhatikan ialah bagaimana kondisi siswa. Apakah mereka sudah siap untuk belajar atau tidak. Hal ini perlu, sebab kalau para siswa belum siap untuk belajar, maka apapun yang disampaikan oleh guru akan sia-sia. Untuk bisa mempersiapkan siswa agar mereka dalam kondisi siap mental untuk belajar, bisa dengan menarik perhatian mereka misalnya dengan gaya mengajar, menggunakn alat-alat bantu, atau bisa juga dengan membangkitkan motivasi mereka dengan cara menunjukkan kehangatan, menimbulkan rasa ingin tahu mereka dan lain sebagainya.

Page 138: UPAYA GURU FIQIH DALAM MENINGKATKAN RASA PERCAYA DIRIetheses.uinmataram.ac.id/1075/1/Abdul Hafiz 151131009.pdf · dalam meningkatkan rasa percaya diri siswa adalah keterbatasan waktu,

121

8. Di sinilah dibutuhkan keterampilan pengelolaan atau manajemen kelas yang baik dari guru untuk bisa mengatasinya. Karena, manajemen kelas yang efektif memaksimalkan kesempatan belajar siswa. Dan ketika kelas dikelola secara efektif maka kegiatan pembelajaran berlangsung lancar dan siswa-siswa terlibat secara aktif dalam pembelajaran. sehingga, tujuan dari pendidikan itu sendiri dapat tercapai tanpa ada kendala apapun termasuk ketidakpercayaan diri.

Page 139: UPAYA GURU FIQIH DALAM MENINGKATKAN RASA PERCAYA DIRIetheses.uinmataram.ac.id/1075/1/Abdul Hafiz 151131009.pdf · dalam meningkatkan rasa percaya diri siswa adalah keterbatasan waktu,

124

Page 140: UPAYA GURU FIQIH DALAM MENINGKATKAN RASA PERCAYA DIRIetheses.uinmataram.ac.id/1075/1/Abdul Hafiz 151131009.pdf · dalam meningkatkan rasa percaya diri siswa adalah keterbatasan waktu,

125

Page 141: UPAYA GURU FIQIH DALAM MENINGKATKAN RASA PERCAYA DIRIetheses.uinmataram.ac.id/1075/1/Abdul Hafiz 151131009.pdf · dalam meningkatkan rasa percaya diri siswa adalah keterbatasan waktu,

126