documentup
TRANSCRIPT
1. Cari 2 bagan alir proses untuk industri apa saja.
a. apa nama alat dan fungsi dari alat tersebut pada proses untuk industri itu.
1) Bagan alir proses pada pabrik kelapa sawit khusus untuk pengolahan kernel
Jembatan Timbang (Weight Bridge)
Jembatan timbang merupakan alat ukur yang berfungsi untuk menimbang dan
mengetahui jumlah bobot antara lain :
1) Truk pembawa buah (FFB).
2) Truk tangki (pembawa minyak hasil produksi/CPO).
3) Truk kernel (pembawa inti hasil produksi).
4) Truk pembawa janjangan kosong (empty bunch).
5) Truk solar (pembawa bahan bakar mesin genset).
Gambar 1. Jembatan timbangan (weight bridge)
Penimbunan Buah Sementara (loading ramp)
Loading ramp merupakan tempat penampungan sementara FFB dan tempat
dilakukannya sortasi sebelum dimasukkan kedalam spliter. Kedua loading ramp
tersebut dilengkapi dengan pintu yang digerakkan secara hidrolik oleh
elektromotor yang berfungsi untuk membuka dan menutup pintu, sehingga
memudahkan dalam pengisian FFB ke scraper conveyor.
(a) (b)
Gambar 2. (a) Loading ramp 11 pintu (b) loading ramp 17 pintu
FFB Scraper Conveyor
Sebagai alat penghantar atau media transportasi bagi Tandan sawit menuju
ke spliter.
Spliter
Spliter digunakan untuk memberikan celah atau rongga pada FFB yang
bertujuan untuk mempercepat proses perebusan (sterilizer) dan FFB dapat
menyerap steam secara merata. Cara kerja spliter ini berputar seperti roller,
dimana kedua roller terdapat duri – duri yang berfungsi untuk menusuk
buah agar ada celah atau rongga.
Gambar 3. Spliter
Lorry
Lorry adalah suatu alat pengangkut FFB dari loading ramp ke perebusan
(sterilizer) dan mengantarkan ke proses thressing. Lorry tersebut
dihubungkan satu dengan yang lain dan ditarik menggunakan capstand
menuju rebusan dalam 3 jalur. Setiap lorry terdapat lubang – lubang
dibagian bawah dan dinding bawah, lubang ini berfungsi sebagai tempat
keluarnya air hasil rebusan dari buah yang sedang direbus. Sedangkan
lubang pada dinding bawah berfungsi untuk uap tersebar merata saat
masuk ke dalam lorry ketika proses perebusan.
Gambar 4. Lorry
Alat Memindahkan Lorry (transport carriage)
Transport carriage adalah alat untuk memindahkan lorry dari rel
penampungan (dibawah spliter) ke rel rebusan. Sehingga lorry dapat diatur
dengan baik dan tidak terjadi penumpukan buah yang dapat menurunkan
mutu.
Gambar 5. Alat pemindah lorry
Stasiun Perebusan (Sterilizer Station)
Sterilizer adalah suatu bejana yang berfungsi sebagai tempat untuk
merebus FFB yang terdapat dalam lorry.
Gambar 6. Sterilizer
Hoisting Crane
Merupakan alat yang digunakan untuk mengangkat lorry yang berisi buah
sawit (FFB) menuju threshing drum kemudian di tuangkan isi lorry
tersebut ke dalam threshing drum.
Gambar 7. Hoisting crane
Thresher
Thresher atau bantingan adalah alat untuk memisahkan brondolan yang
sudah masak dari janjangan. Akibat putaran thresher buah akan terangkat
dan terbanting sehingga buah akan terlepas dari janjangannya.
Merupakan proses pemisahan antara brondolan dengan jajangannya. Pada
thresher terdapat silinder berupa kerangka berkisi, celah – celah kerangka
ini lebarnya antara 4 – 6 cm yang hanya dapat dilewati oleh brondolan.
Putaran yang diperlukan 82 – 90 rpm agar tandan buah dibanting – banting
dan brondolan lepas dari janjangannya. Kemudian brondolan akan keluar
melalui celah drum, sedangkan janjangan kosong akan terdorong keluar
dan masuk dalam conveyor menuju bunch press.
(a) (b)
Gambar 8. (a) threshing drum 2 (b) threshing drum 1
Konveyor Bawah (Bottom Loose fruit Conveyor)
Brondolan yang dihasilkan dari proses pemipilan akan dibawa oleh
konveyor bawah ( bottom loose fruit conveyor) untuk selanjutnya di
transfer ke cross conveyor, posisi conveyor ini adalah mendatar.
Konveyor Lepas (Loose Fruit Scraper Conveyor)
Konveyor ini berfungsi untuk mentransfer brondolan ke konveyor atas
(loose fruit scraper conveyor), posisi konveyor ini adalah miring.
Gambar 9. Loose fruit Scraper Conveyor
Konveyor Atas (Top Loose Fruit Conveyor)
Konveyor ini berfungsi untuk mentransfer brondolan ke konveyor
pendistribusi (distribution conveyor), posisi konveyor ini adalah mendatar.
Gambar 10. Top Loose Fruit Conveyor
Konveyor Pembagi (Distribution Conveyor)
Konveyor pembagi merupakan alat yang digunakan untuk
mendistribusikan buah ke digester.
Gambar 11. Distribution Conveyor
Digester
Brondolan yang dikirim oleh konveyor pendistribusi (distribution
conveyor) akan masuk ke dalam digester. Digester berfungsi untuk
melumatkan berondolan, sehingga daging buah terpisah dari biji (nuts).
Digester adalah tabung silinder yang berdiri, dimana di dalamnya dipasang
pisau-pisau pemotong (stirring arms) pada poros yang bermaterial baja
sebanyak 4 tingkat.
Gambar 12. Digester
Brondolan yang masuk ke dalam digester akan dilumat atau dicacah oleh
pisau – pisau pemotong (stirring arms) dengan putaran digester adalah 30 rpm.
Tujuan utama dari proses digester adalah melumatkan daging buah untuk
proses pengempaan (pressing) sehingga minyak akan dengan mudah diperas
atau dipisahkan dari daging buah. Pada digester dilakukan sistem
penginjeksian uap/steam dimana uap yang digunakan berasal dari boiler, hal
ini bertujuan untuk mempermudah pemisahan dan pengaliran minyak.
Pengepressan (Screw Press)
Pengepressan dipakai untuk memisahkan minyak kasar (crude oil) dari
daging buah (pericarp)
Gambar 13. Screw Press
Pada screw press hasilnya terbagi dua yakni minyak, nuts bercampur
dengan fibre. Minyak yang keluar dari screw press mengalir ke oil gutter,
sedangkan nuts yang bercampur dengan serabut (fibre) akan keluar melalui
Cake Breaker Conveyor (CBC).
Cake Breaker Conveyor
Cake breaker conveyor terdiri dari satu talang yang mempunyai dinding
rangkap. Ampas pressan yang keluar dari screw press terdiri dari serat dan
biji yang masih mengandung air yang tinggi dan berbentuk gumpalan, oleh
sebab itu perlu dipecah. Kemiringan dari alat yang terdapat pada CBC
diatur sehingga pemecahan gumpalan-gumpalan terjadi dengan sempurna
dan penguapan air dapat berlangsung dengan lancar.
Di dalam conveyor, press cake diaduk-aduk sehingga ampas yang lebih
ringan akan mudah dipisahkan dari biji.
a) Fungsi Cake Breaker Conveyor:
(1) Menghantarkan ampas dan biji dari press ke depericarper;
(2) Memecahkan gumpalan cake dari stasiun press ke depericarper
Gambar 14. Cake Braker Conveyor (CBC)
Fibre cyclone
Pemisahan dilakukan dengan menggunakan udara dengan perbedaan
Dynamic Pressure. Fiber Cyclone fan akan menarik udara melalui sudu-
sudunya. Udara tersebut mengalir melalui ducting. Kecepatan udara
tergantung dari kapasitas fan tersebut. Bahan yang lebih ringan (serabut)
akan tertarik ke atas melalui fibre cyclone kemudian diangkat oleh
conveyor untuk bahan bakar boiler, sedangkan biji akan jatuh ke bawah
menuju depericarper drum.
Gambar 15. fibre cyclone
Nuts polishing drum
Alat ini berfungsi untuk membersihkan serat – serat (fibre) yang masih
melekat pada biji sehingga memudahkan proses pemecahan biji (nuts).
Nuts polishing drum memiliki prinsip kerja berputar, sehingga serat – serat
(fibre) yang masih ada pada biji (nuts) menjadi terpisah. Biji – biji (nuts)
akan keluar melalui lubang – lubang yang ada pada dinding drum ke
destoner melalui incleaned conveyor.
Gambar 16. nuts plishing drum
Destoner cyclone
Pada destoner cyclone terjadi pemisahan antara biji (nuts) dengan batu –
batu yang ikut pada buah di mana akibat berat jenis yang berat akan
terjatuh ke bawah sedangkan yang ringan akan terangkat/terhisap ke atas
dikarenakan berat jenis biji – biji (nuts) lebih ringan maka akan terangkat
ke nut elevator kemudian ke nut hopper.
Gambar 17. destoner cyclone
Nut elevator
Elevator adalah alat transport atau pemindah suatu benda dengan
ketinggian yang berbeda.
Nut elevator berfungsi untuk mengangkat Nuts dari destoner ke nuts
grading drum.
Gambar 18. nut elevator
Nut hopper
Nut hopper berfungsi sebagai penampungan sementara sebelum ke bagian
ripple mill untuk di pecahkan antara inti (kernel) dengan cangkang (shell).
Gambar 19. nut hopper
Vibrating grade
Vibrating grade berfungsi untuk memisahkan biji – biji (nuts) berdasarkan
ukuran dan jenis biji tersebut.
Gambar 20. vibrating grade
Ripple mill
Biji (nuts) yang telah di kumpul di nut hopper kemudian di teruskan ke
bagian ripple mill. Ripple mill berfungsi untuk memecahkan biji (nuts) dari
inti (kernel) dengan cangkang (shell). Efisiensi pemecahan biji dipengaruhi
kepadatan putaran Di dalam ripple mill terdapat poros-poros kecil yang
disusun dengan jarak-jarak tertentu dan ketinggian yang zig - zag. Biji
(nuts) yang masuk ke dalam ripple mill kemudian dihimpit dan digesek
oleh poros-poros yang berputar dan dinding yang menyerupai rigi – rigi
yang terdapat dalam ripple mill. Sehingga keluaran dari ripple mill berupa
inti (Kernel) dan cangkang (shell). Biji (nuts) yang telah pecah itu
diteruskan ke bagian pemisahan inti (kernel) dengan cangkang (shell).
Dihimpit dan digesek oleh poros-poros yang berputar yang terdapat dalam
ripple mill. Sehingga keluaran dari ripple mill berupa inti (kernel) dan
cangkang (shell). Biji (nuts) yang telah pecah akan diteruskan ke bagian
pemisahan inti (kernel) dengan cangkang (shell).
Gambar 21. ripple mill
Mixer conveyor
Mixer conveyor berfungsi untuk memindahkan inti (kernel) dan cangkang
(shell) dari ripple mill ke winnower. Selain itu mixer conveyor juga
mencampurkan kernel dari ripple mill 1 dan 2.
Gambar 22. mixer conveyor
Winnower cyclone
Winnower berfungsi memisahkan cangkang (shell) dengan inti (kernel). Di
Dolok POM terdapat tiga unit winnower cyclone dengan hisapan yang
berbeda. Sistem kerjanya yaitu pada setelah biji – biji (nuts) di pecahkan
pada ripple mill biji – biji yang keluar dari ripple mill masuk ke winnower
cyclone 1 untuk pemisahan kernel dan cangkang (shell) proses pada
winnower cyclone ialah berdasarkan berat jenis, berat jenis yang berat akan
jatuh kemudian dialirkan ke winnower II dan yang ringan akan terhisap ke
atas karena hisapan udara melalui fan sedangkan cangkang (shell) akan
terbuang keluar untuk bahan bakar boiler.
Gambar 23. winnower cyclone
Claybath
Fungsi claybath sama juga dengan winnower yaitu memisahkan kernel
dengan cangkang (shell). Tapi pada claybath menggunakan metode air dan
calcium carbonate (CaCO3). Kernel yang mempunyai berat jenis lebih
kecil akan mengapung dan keluar melalui saringan menuju bucket elevator
ke kernel drier, sedangkan cangkang akan tenggelam dan menuju ke
pembuangan untuk boiler sebagai bahan bakar.
Gambar 24. Claybath
Sortating belt conveyor/vibrating grade kernel
Sortating belt conveyor berfungsi untuk mensortir kernel yang akan di
kirimkan ke pengeringan kernel (kernel drier). Memisahkan kernel yang
tidak layak untuk di jual dan juga kernel yang masih terlalu basah.
Gambar 25. sortating belt conveyor
Kernel drier
Kernel yang telah besih dari kotoran setelah melewati berbagai proses
didistributikan ke kernel drier, melalui kernel conveyor dan kernel
elevator. Kernel drier memiliki fungsi untuk mengurangi kadar air pada
kernel sesuai dengan kualitas yang diharapkan. Proses pengeringan
menggunakan panas yang keluar dari uap.
Gambar 26. kernel drier
Bulking silo
Kernel yang sudah kering dari kernel drier di transfer melalui dry kernel
transport ke dalam bulking silo. Seluruh kernel hasil produksi disimpan di
dalam bulking silo sebelum di kirim ke pembeli. Di Dolok POM
mempunyai 1 unit bulking silo dengan kapasitas 350 Ton.
Gambar 27. bulking silo
2) Bagan alir proses pada pembuatan baut dan mur
Meja ukur
Penggunaan meja ukur pada pengerjaan pembuatan baut dan mur tentunya
mempermudah dalam pengerjaan kita dalam melakukan pengukuran
terhadap bahan yang ada, dan memudahkan pengerjaan kita untuk
mendapatkan hasil yang memuaskan dan sesuai dengan yang diharapkan.
Gambar 28. Meja ukur
Mesin gergaji daun
Fungsi utama Mesin Gergaji adalah untuk memotong benda kerja dalam
jumlah yang banyak. Gerakan mekanik Mesin Gergaji dapat dijelaskan
sebagai berikut, prputaran motor mesin gergaji dihubungkan oleh sebuah
sabuk pada roda poros roda gigi, pada poros keping penerus dihubungkan
dengan roda gigi penghubung. Poros roda gigi terhubung memutar keping
penggerak lalu menggerakan batang penggerak sehingga menghasilkan
gerakan mundur maju pada sengkang gerak, batang penggerak ini
terpasang pada suatu alur keping penggerak dan diikat oleh sebuah baut
dan mur (gerakan elektronik) dimana alur itu mengatur panjang langkah
sengkang gergaji.
Gambar 29. mesin gergaji daun
Mesin bubut
Mesin Bubut adalah suatu Mesin perkakas yang digunakan untuk
memotong benda yang diputar. Bubut sendiri merupakan suatu proses
pemakanan benda kerja yang sayatannya dilakukan dengan cara memutar
benda kerja kemudian dikenakan pada pahat yang digerakkan secara
translasi sejajar dengan sumbu putar dari benda kerja. Gerakan putar dari
benda kerja disebut gerak potong relatif dan gerakkan translasi dari pahat
disebut gerak umpan. Dengan mengatur perbandingan kecepatan rotasi
benda kerja dan kecepatan translasi pahat maka akan diperoleh berbagai
macam ulir dengan ukuran kisar yang berbeda. Hal ini dapat dilakukan
dengan jalan menukar roda gigi translasi yang menghubungkan poros
spindel dengan poros ulir.
Gambar 30. Mesin bubut
Meja periksa
Untuk melihat kesesuain produk hasil pengerjaan sementara apakah sudah
sesuai dengan permintaan atau tidak. Dalam hal ini dilakukan peninjauan
ukuran kembali.
Mesin frais
Mesin frais (milling machine) adalah mesin perkakas yang dalam proses
kerja pemotongannya dengan menyayat atau memakan benda kerja
menggunakan alat potong bermata banyak yang berputar (multipoint
cutter). Pisau frais dipasang pada sumbu atau arbor mesin yang didukung
dengan alat pendukung arbor. Pisau tersebut akan terus berputar apabila
arbor mesin diputar oleh motor listrik, agar sesuai dengan kebutuhan,
gerakan dan banyaknya putaran arbor dapat diatur oleh operator mesin frais
(Rasum, 2006).
Gambar 31. Mesin frais
Meja rakit
Untuk merakit baut dan mur hasil pengerjaan.
Gudang produk
Sebagai tempat penyimpanan hasil pengerjaan, berupa produk jadi baut dan
mur yang sudah mengalami pengepakan.
Gambar 32. Gudang produk
b. Pada aliran proses produksi ada pengurangan, pemisahan, dan pengadukan. Untuk
apa ketiga hal tersebut dilakukan?
Pada kasus ini diambil contoh proses produksi tanaman kelapa sawit hingga
menjadi CPO (crude palm oil)
penjelasan : pengurangan.
Pengurangan dalam proses produksi ini dimaksudkan untuk merubah bahan dasar
(tandan buah segar kelapa sawit) menjadi bahan yang bernilai ekonomis tinggi
(CPO), dimana proses pengurangan ini sendiri memiliki beberapa proses atau
tahapan produksi hingga mencapai hasil yang ditentukan. Proses pengurangan ini
juga dilandasi dengan penggunaan teknologi yang canggih agar mampu
menyelesaikan tahapan-tahapan produksinya dengan baik. Dalam unit produksi
khususnya dalam hal ini pengurangan, tidak hanya nilai ekonomis (daya jual ) dari
sebuah bahan yang di hitung, namun juga quality dari bahan tersebut. Maka dari
itu dalam sebuah proses produksi selalu diadakan sebuah quality control yang
bertujuan untuk menseleksi barang jadi sesuai dengan standart yang dimiliki
sebuah perusahan.
penjelasan : pemisahan.
Pemisahan itu sendiri memiliki banyak arti dalam sebuah unit produksi, dimana
inti dari sebuah pemisahan adalah untuk mengklasifikasikan suatu bahan dasar
(misalnya tbs kelapa sawit) atau pun suatu bahan jadi (cpo), agar suatu perusahaan
dapat mencapai hasil yang diinginkan. Sebagai contoh dalam proses produksi
pengolahan kelapa sawit terdapat proses pemisahan buah kelapa sawit dengan
janjangan kosong dengan unit yang digunakan berupa thresher. Dengan demikian
proses pemisahan dilakukan untuk pencapaian nilai produksi yang baik.Selain itu
juga jika dikaitkan dengan kualitas produksi sendiri, pemisahan barang sangatlah
penting dimana pada bagian inilah yang menentukan apakah hasil produksi
tersebuat layak atau tidak untuk di pasarkan (kembali lagi pembahasan mengenai
Quality Control).
penjelasan : pengadukan.
Dalam unit produksi ada beberapa proses yang berhubungan dengan pengadukan.
Yang pertama : proses pengadukan dilakukan setelah barang jadi (dalam hal ini
dimisalkan adalah cpo) sudah selesai diproduksi, maka secara otomatis produk
tersebut akan dinilai keekonomisannya di laboratorium (kadar air, rendemen,
dansebagainya). Jika hasil produksi sesuai dengan standart yang mereka telah
tentukan maka secara otomatis hasil produksi tersebut layak untuk dipasarkan,
namun jika tidak maka perusahaan akan mencari cara yang ampuh agar hasil
produksinya baik, misalnya dengan melakukan perbaikan pada bahan dasarnya
atau teknologi yang mereka gunakan.
Yang kedua : proses pengadukan dilakukan sebagai usaha agar mendapatkan hasil
produksi yang baik misalnya dalam hal ini pengolahan kelapa sawit pengadukan
yang dimaksud adalah pengadukan pada stasiun digester dimana pada stasiun ini
pengadukan tersebut memiliki tujuan agar menghasilkan (dalam hal ini
melumatkan) buah kepala sawit agar mudah untuk dilakukan proses selanjutnya.
2. Apa pengertian
a. satuan operasi,
satuan operasi merupakan ilmu yang berhubungan dengan transformasi
satuan proses maupun operasi pada pengolahan ini sangat menentukan ekonomis
atau tidaknya suatu proses. Satuan Operasi merupakan dari bagian dari sistem
proses, dimana pada bagian ini lebih menekankan pada perubahan yang lebih
bersifat fisis, sedangkan Satuan Proses penekanannya pada perubahan yang
bersifat kimiawi. Tentunya dari kedua satuan tersebut memerlukan alat
(equipment) untuk melakukan perubahan.
b. industri proses,
Proses diartikan sebagai suatu cara, metode dan teknik bagaimana sesungguhnya
sumber-sumber (tenaga kerja, mesin, bahan dan dana) yang ada diubah untuk
memperoleh suatu hasil. Produksi adalah kegiatan untuk menciptakan atau
menambah kegunaan barang atau jasa (Assauri, 1995).
Proses juga diartikan sebagai cara, metode ataupun teknik bagaimana produksi itu
dilaksanakan. Produksi adalah kegiatan untuk menciptakan danan menambah
kegunaan (Utility) suatu barang dan jasa.
Merupakan kegiatan untuk menciptakan atau menambah kegunaan suatu barang
atau jasa dengan menggunakan faktor-faktor yang ada seperti tenaga kerja, mesin,
bahan baku dan dana agar lebih bermanfaat bagi kebutuhan manusia.
Industri proses merupakan kegiatan ekonomi bagian dari proses produksi, yang
mengolah bahan mentah menjadi bahan baku atau bahan baku menjadi barang
dengan nilai yang lebih tinggi penggunaannya.
dapat dijelaskan bahwa:
1) Kegiatan ekonomi yaitu aktivitas manusia yang berhubungan dengan
pemenuhan kebutuhan yang bertujuan menghasilkan barang dan jasa.
2) Bahan mentah yaitu bahan yang didapat dari sumber daya alam dan yang
diperoleh dari usaha manusia untuk dimanfaatkan lebih lanjt.
3) Bahan baku industri yaitu bahan mentah yang diolah dapat dimanfaatkan
sebagai sarana industri.
4) Barang setengah jadi yaitu bahan mentah atau bahan baku yang telah
mengalami satu atau beberapa tahap proses produksi yang dapat diproses lebih
lanjut menjadi barang jadi.
5) Barang jadi , yaitu barang hasil industri yang sudah siap pakai untuk konsumen
akhir.
6) Rencana bangun yaitu kegiatan industri yang berhubungan dnegan perencanaan
pendirian industri secara keseluruhaan atau bagian-bagiannya.
7) Rekayasa industri yaitu kegiatan yang berhubungan dengan pernacangan dan
pebuatan mesin-mesin (peralatan pabrik) dan peralatan industri lainnya.
8) Mengolah menjadi barang dengan nilai lebih penggunaanya yaitu menjadikan
barang lebih tinggi baik secara ekonomi maupun pemanfaatannya.
c. bagan alir proses.
Bagan alir proses merupakan sebuah diagram dengan simbol-simbol grafis yang
menyatakan aliran algoritma atau proses yang menampilkan langkah-langkah yang
disimbolkan dalam bentuk kotak, beserta urutannya dengan menghubungkan
masing masing langkah tersebut menggunakan tanda panah. Diagram ini bisa
memberi solusi selangkah demi selangkah untuk penyelesaian masalah yang ada di
dalam proses atau algoritma tersebut.
Menurut Wijaya (2007) Data Flow Diagram (DFD) adalah gambaran grafis yang
memperlihatkan aliran data dari sumbernya dalam obyek kemudian melewati suatu
proses yang mentransformasikan ke tujuan yang lain, yang ada pada objek lain.
Dengan demikian data flow diagram adalah alat yang digunakan untuk
menggambarkan aliran data melalui sistem dan kerja atau pengolahan yang
dilakukan oleh sistem tersebut.
3. a. Untuk apa pengurangan ukuran
b. Mengapa dibuat alat pengurangan ukuran
c. Syarat sebuah alat pengurangan ukuran.
a. Tujuan pengurangan ukuran
Pada kasus ini diambil contoh proses produksi tanaman kelapa sawit hingga menjadi
CPO (crude palm oil)
penjelasan : pengurangan.
Pengurangan dalam proses produksi ini dimaksudkan untuk merubah bahan dasar
(tandan buah segar kelapa sawit) menjadi bahan yang bernilai ekonomis tinggi (CPO),
dimana proses pengurangan ini sendiri memiliki beberapa proses atau tahapan
produksi hingga mencapai hasil yang ditentukan. Proses pengurangan ini juga
dilandasi dengan penggunaan teknologi yang canggih agar mampu menyelesaikan
tahapan-tahapan produksinya dengan baik. Dalam unit produksi khususnya dalam hal
ini pengurangan, tidak hanya nilai ekonomis (daya jual ) dari sebuah bahan yang di
hitung, namun juga quality dari bahan tersebut. Maka dari itu dalam sebuah proses
produksi selalu diadakan sebuah quality control yang bertujuan untuk menseleksi
barang jadi sesuai dengan standart yang dimiliki sebuah perusahan.
b. Alasan dibuat alat pengurangan ukuran.
Kembali lagi mengenai tujuan utama pengurangan itu sendiri. Pengurangan ukuran
sendiri dilakuakan untuk mendapatkan nilai ekonomis (keuntungan) dari sebuah
proses produksi. Intinya sebuah perusahan akan menggunakan kemampuannya baik
dalam segi finalcial dan skill untuk dapat merubah bahan dasar yang bernilai
ekonomis rendah menjadi bahan jadi yang siap pakai dan memiliki dampak besar bagi
perusahaanya itu dalam bentuk keuntungan, maka dari itu sebuah perusahan butuh
membuat alat pengurangan ukuran atau istilah kerennya “cool’ nya adalah alat
produksi untuk mempermudah dan mempercepat proses produksi itu sendiri dimana
alat pengurangan ukuran tersebut benar- benar dirancang agar memiliki daya guna
yang sesuai dengan apa yang diinginkan.
contohnya :diambil pada proses pengolahan kelapa sawit.
- pengempa (prees). Alat pengurangan ukuran ini bertujuan untuk menghasilkan
minyak dari proses pengepresan buah kelapa sawit yang sebelumnya telah
melewati tahapan-tahapan produksi lainnya.
c. Syarat sebuat pengurangan ukuran itu buat apa?
Pengurangan ukuran harus memiliki beberapa syarat yang harus dipenuhi misalnya
(pada pengolahan kelapa sawit) syarat yang harus dipenuhi misalnya adalah pemilihan
bahan baku (tandan buah kelapa sawit ) yang kualitasnya baik.
Kemudian alat yang digunakan dalam proses pengurangan ukuran harus berdaya guna
tinggi agar dapat mempermudah dan mempercepat proses pengurangan itu sendiri.
Yang terakhir adalah sumber daya manusia yang digunakan. Semakin baik sumber
daya manusia yang digunakan maka semakin baik hasil produksi yang di capai.
Fraksi Buah Persyaratan Derajat
Kematangan
Jumlah
Brondolan
Fraksi 00 (f –
00)
0,0% Sangat mentah Tidak ada warna
(afkir)
Fraksi 0 (f – 0) Nihil Mentah 1 – 5% buah luar
Fraksi 1 (f – 1) Nihil Kurang matang 5 – 25% buah luar
Fraksi 2 (f – 2) 100% matang Matang 25 – 50% buah luar
Fraksi 3 (f – 3) 100% matang Matang 50 – 75% buah luar
Fraksi 4 (f – 4) Lewat matang 75 – 100% buah luar
Fraksi 5 (f – 5) Terlalu matang Buah dalam ikut
membrondol
Brondolan Min 8%
Tandan Kosong 0,0%
Panjang tangkai Maks. 2,5 cm
Kotoran 0,0%
4. Pada contoh alat pengurangan ukuran tersebut berikan keterangan gambar, fungsi,
komponen utama, cara kerja.
Pengurangan ukuran itu terjadi karena 4 cara yaitu:
a. Proses tekan, contoh pada industri pengolahan tebu.
Crusher pada pembuatan semen atau beton cruser
b. Proses banting, contoh pada industri pengolahan kemiri.
Ripper mill pada industri sawit
c. Proses gesek, contoh pada industri pengolahan ubi.
Ricemill pada industri penggiling beras
d. Proses potong, contoh pada industri pengolahan keripik.
Cutter pada industri pembuatan keripik
a. Crusher
Adalah komponen dari peralatan pemecah batu yang berfungsi untuk memecah
dan mengurangi ukuran bahan (batu). Umumnya terdiri dari pemecah batu primer
tergantung dari kombinasi peralatan aggregat. Pada umumnya primer crusher
terdiri dan jenis jaw crusher, gyratory crushers, impactors, atau single roll crusher
yang mampu mengurangi ukuran batu ukuran besar (maks. 91,44 s/d 121,92 cm).
Pemecah batu untuk ukuran batu yang Iebih kecil dapat memakai twin atau triple
roll crusher, cone crusher, atau hammermill.
Mesin pemecah batu (stone crusher machine) adalah alat berat yang berguna untuk
memecah bebatuan atau materi padat lainnya menjadi ukuran yang lebih kecil.
Biasanya, mesin ini digunakan pada bidang perindustrian dan pertambangan. Di
dalam perindustrian, mesin stone crusher berfungsi sebagai pemecah plastik,
silikon, dan lain-lain. Sedangkan di dunia pertambangan, mesin ini biasanya
digunakan untuk memecah batu, bijih besi, alumunium, dan sebagainya menjadi
ukuran yang diinginkan.
Cara menggunakan mesin stone crusher tidak terlalu sulit. Ada dua bagian utama
yang bekerja di mesin pemecah batu ini. Yang pertama adalah bak penampungan
awal. Di bak ini, batu yang akan dipecahkan ditempatkan. Setelah itu, batu akan
meluncur menuju mesin pemroses. Mesin pemroses atau crusher machine akan
memecahkan batu dan mengalirkannya menuju bak penampungan akhir. Bak
penampungan akhir ini bisa berupa wadah penampungan maupun dibiarkan begitu
saja agar batu yang telah dipecah menggunung di tanah.
Secara umum, prinsip kerja mesin stone crusher adalah memecahkan bebatuan
besar dengan menggunakan teknik tertentu yang dilakukan secara bertahap agar
mendapatkan ukuran batu yang sesuai. Pemecahan tahap pertama dilakukan oleh
primary crusher machine. Pada tahap ini bebatuan besar dalam jumlah banyak
akan dipecahkan dalam waktu yang singkat. Selanjutnya bebatuan ini akan menuju
secondary crusher machine. Ini adalah tempat pemecahan batu dengan ukuran
yang lebih kecil daripada sebelumnya dan siap untuk digunakan. Apabila hasil
pemecahan batu belum sesuai keinginan, maka proses akan dilanjutkan ke tahap
ketiga oleh tertiary crusher machine hingga mendapatkan ukuran yang sempurna.
Seperti yang sudah disebutkan di atap bahwa fungsi mesin stone crusher adalah
sebagai pemecah batu buatan. Mesin ini mampu menggantikan tenaga manusia
secara maksimal bahkan lebih cepat, lebih murah, dan lebih baik. Mesin ini juga
mampu memecahkan material yang hampir tidak mungkin dilakukan oleh
manusia, seperti bijih besi, bijih baja, bijih alumunium, dan lain-lain. Selain itu,
daya tampung mesin ini cukup besar sehingga bisa memproses material dalam
jumlah banyak.
Mesin stone crusher yang paling banyak digunakan adalah jenis jaw crusher.
Mesin ini mempunyai alat penghancur yang terdiri dari dua permukaan dan
bekerja menyerupai rahang, yaitu membuka dan menutup. Ketika alat membuka,
otomatis batu akan masuk di antara dua permukaan ini. Saat alat menutup, batu
akan dihimpit menggunakan permukaan yang saling menghantam. Begitu
berulang- ulang sampai menjadi ukuran yang sesuai.
Kelebihan mesin jaw crusher dibandingkan dengan jenis mesin stone crusher yang
lain adalah kapasitasnya yang bisa disesuaikan, adanya proteksi apabila terjadi
kelebihan muatan, penggunaannya yang mudah, serta hasil pecahan batu yang
sempurna. Ditambah perawatannya pun sederhana, sehingga mesin stone crusher
jenis ini memerlukan biaya operasional yang lebih rendah.
Jenis Jenis Crusher
1. Jaw crusher
Jaw Crusher
Prinsip dan Mekanisme Jaw Crusher
Jaw crusher merupakan crusher primer yang digunakan untuk memecahkan batuan
dengan ukuran setting antara 30 mm dan 100 mm. Jaw crusher terdiri dari dua tipe yaitu blake
dan dodge. Alat peremuk jaw crusher dalam prinsip kerjanya adalah alat ini memiliki 2 buah
rahang dimana salah satu rahang diam dan yang satu dapat digerakan, sehingga dengan
adanya gerakan rahang tadi menyebabkan material yang masuk ke dalam kedua sisi rahang
akan mengalami proses penghancuran. Material yang masuk diantara dua rahang akan
mendapat jepitan atau kompresi. Ukuran material hasil peremukan tergantung pada
pengaturan mulut pengeluaran (setting), yaitu bukaan maksimum dari mulut alat peremuk.
Produk peremukan akan berukuran 85 % minus ukuran bukaan maksimum, sedangkan ukuran
umpan masuk adalah 85 % x gape.
Alat ini mempunyai dua jaw, yang satu dapat digerakkan (swing jaw) dan yang lainnya tidak bergerak (fixed jaw). Berdasarkan porosnya jaw crusher terbagi dalam dua macam :a. Blake Jaw Crusher, dengan poros di atasb. Dodge Jaw Crusher, dengan poros di bawahPerbandingan Dodge dengan Blake Jaw Crusher, yaitu :a. Ukuran produk pada Blake Jaw lebih heterogen dibandingkan dengan Dodge Jaw yang relatif seragam.b. Pada Blake Jaw porosnya di atas sehingga gaya yang terbesar mengenai partikel yang terkecil.c. Pada Dodge Jaw porosnya di bawah sehingga gaya yang terbesar mengenai partikel yang terbesar sehingga gaya mekanis dari Dodge Jaw lebih besar doibandingkan dengan Blake Jaw.d. Kapasitas Dodge Jaw jauh lebih kecil dari Blake Jaw pada ukuran yang sama.e. Pada Dodge Jaw sering terjadi penyumbatan.
Pecahnya batuan dari jaw crusher karena adanya :a. Daya tahan batuan lebih keci dari gaya yang menekanb. Nip anglec. Resultante gaya yang arahnya ke bawah
Gaya-gaya yang ada pada jaw crusher, adalah :a. Gaya tekan (aksi)b. Gaya gesekc. Gaya gravitasid. Gaya yang menahan (reaksi)
Arah-arah gaya tergantung dari kemiringan atau sudutnya. Resultante gaya akhir arahnya harus ke bawah, yang berarti material itu dapat dihancurkan. Tapi jika gaya itu arahnya ke atas maka material itu hanya meloncat-loncat ka atas saja.
Faktor-faktor yangmempengaruhi efisiensi jaw crusher :a. Lebar lubang bukaanb. Variasi dari throwc. Kecepatand. Ukuran umpane. Reduction ratio (RR)f. Kapasitas yang dipengaruhi oleh jumlah umpan per jam dan berat jenis umpan
Reduction ratio merupakan perbandingan antar ukuran umpan dengan ukuran produk. Reduction ratio yang baik untuk ukuran primary crushing adalah 4 – 7, sedangkan untuk secondary crushing adalah 14 – 20 dan fine crushing (mill) adalah 50 -100.
Jaw Crusher pada batubara biasanya tidak digunakan pada crushing primer tetapi sering digunakan untuk operasi penambangan open pit dimana batu baranya keras atau lapisan batuan yang sangat keras yang dijumpai dalam jumlah bervariasi. Ciri khas pada mesin tipe ini adalah 2 buah plat pengahancur yang membuka dan menutup seperti rahang binatang. Jaw diatur pada sudut kritis, 1 buah jaw diputar agar berayun terhadap yang lainnya.
Ada dua tipe jaw crusher yang dapat ditemui pada penghancuran batubara :a. Single-toggle machineb. Double-toggle machine
Keduanya sering digunakan sebagai Blake Crusher yang dicirikan adanya jaw bagian atas yang bergerak. Single-toggle mesin memiliki jaw ayun yang dikurung pada batang Eccentric, yang dibuat lebih ringan, lebih kompak dibanding double-toggle machine. Jaw ayun bergerak berlawanan dengan jaw tetap tidak hanya karena aksi plat toggle tetapi juga karenapergerakan vertical seperti perputaran Eccentic. Gerakan eliptikal ini membantu menggerakan batuan melewati plat jaw dan menghancurkan batu. Single-toggle machine lebih baik digunakan pada batubara yang rapuh dan material bershale karena biaya pemasangan dan tenaga lebih kecil.
Pada Double-toggle machine, jaw ayun bergerak bolak-bailk yang disebabkan pergerakan vertikal pitman. Hal ini disebabkan pergerakan naik turun front toggle yang dihubungkan ke jaw ayun. Bagian back toggle menyebabkan pitman bergerak ke samping. Double-toggle machine harganya 50 % lebih besar dibanding single-toggle machine pada ukuran yang sama dan umumnya dipilih untuk menghancurkan material yang liat, keras dan rapuh.
Kegunaan Jaw Crusher adalah untuk memecahkan bongkah – bongkah yang sangat kasar. Proses pemecahan dengan alat pemecah yang melawan bagian yang tidak bergerak,
gerakannya seperti rahang yang sedang menguyah. Penghancuran akan terjadi apabila crusher melampaui batas plastis dari material yang dihancurkan.Untuk memperoleh ukuran dari produk yang diinginkan dapat diperoleh dengan cara mengatur bukaan (feed).
Kapasitas Jaw Crusher
Faktor-faktor yang mempengaruhi penggunaan energi Jaw Crusher :1. Ukuran feed2. Ukuran produk3. Kapasitas mesin4. Sifat batuan5. Persen waktu yang tidak terpakai
Kapasitas mesin peremuk jaw crusher dibedakan menjadi kapasitas desain dan kapasitas nyata. Kapasitas desain merupakan kemampuan produksi yang seharusnya dicapai oleh mesin peremuk tersebut, sedang kapasitas nyata merupakan kemampuan produksi mesin peremuk sesungguhnya yang didasarkan pada sistem produksi yang diterapkan. Kapasitas desain diketahui dari spesifikasi yang dibuat oleh pabrik pembuat mesin peremuk dan kapasitas nyata didapatkan dengan cara pengambilan conto produk yang dihasilkan.
2. Roller Crusher
Prinsip dan Mekanisme Kerja Roller CrusherRoll Crusher adalah mesin pereduksi ukuran yang menggunting dan menekan material
antara dua permukaan yang keras. Permukan yang digunakan biasanya berbentuk roll yang berputar dan besi landasan yang diam, atau dua roll dengan diameter sama yang berputar pada kecepatan sama dan arahnya berlawanan. Permukaan roll bisa rata, berkerut atau bergigi. Untuk batubara dimana diperlukan rasio pereduksiannya tinggi dan hasil yang bagus, beberapa bentuk permukaan biasanya dipilih sekaligus.
Roll crusher biasanya digunakan untuk mereduksi material yang keras. Karakteristik mesin peremuk tipe ini adalah termasuk berkecepatan rendah dan relati memiliki rasio reduksi yang rendah, berkisar 3 : 1 sampai 8 : 1. karena memiliki kecepatan rendah, maka laju keausan alat ini relatif rendah. Produk dari crusher tipe ini biasanya berbentuk butiran (gravel) dan sedikit yang berbentuk halus. Kandungan air yang pada material yang melebihi 5% akan menyulitkan operasi crusher, karena akan menyebabkan terjadinya penyumbatan – penyumbatan, terkecuali untuk roller crusher, karena itulah maka roller crusher lebih cocok untuk material yang bersifat plastis seperti tanah liat atau batu silica yang lembab. Menurut operasinya roller crusher dan gyratory crusher termasuk klasifikasi kontinyu sedangkan jaw crusher termasuk intermittent.
Roll crusher terdiri dari dua macam yaitu single roll-crusher dan double roll-crusher.
Single roll-crusherSingle roll-crusher biasanya digunakan untuk penghancuran primer. Mesin ini terdiri
dari satu roll penghancur dan besi landasan yang melengkung. Besi landasan biasanya berada pada bagian atas untuk melewatkan material yang terperangkap tanpa merusak mesin. Kebanyakan single roll-crusher dipasang dengan pin penjepit atau bentuk lainnya untuk melindungi system pengendali. Rasio pereduksian pada crushing primer biasanya antara 4:1 dan 6:1. sedangakn untuk crushing sekunder antara 200 mm dan 20 mm.
Single Roll
Twin Roll
Triple Roll
Double roll-crusherDouble atau tripel stage single roll merupakan pengembangan dari ukuran pereduksian
bentuk primer dan sekunder unit single. Double roll-crusher yang digunakan untuk crushing primer dapat mereduksi batubara run of mine di atas 1 m3 menjadi berukuran sekitar 350-100 mm, tergantung pada sifat batubara. Mesin ini dapat digunakan sebagai secondary raw-coal crusher, middling crusher atau produk sizing crusher. Secara luas digunakan untuk menghasilkan stok produk dimana kelebihan serbuk halus harus dihindari. Dari umpan yang berukuran 350 mm, Double roll-crusher dapat menghancurkan batubara yang berukuran 50 dan 20 mm. kapasitas semua double roll-crusher antara 10 – 2000 t/unit dengan konsumsi tenaga 5 – 100 KW. double roll-crusher juga diproduksi dalam 3 dan 4 roll, 2 tingkat konfigurasi. Tingkat paling atas menghasilkan penghancuran kasar sedangkan tingkat bawah lebih halus pada unit triple roll bagian yang paling atas terdirir dari single roll-crusher, bagian yang lebih bawah terdiri dari double roll-unit. Pada four-roll unit, bagian atas dan bawah terdiri dari double roll unit.
Kapasitas Roll CrusherKapasitas roller tergantung pada kecepatan roler, lebar permukaan roller, diameter dan
jarak antara roller yang satu dengan lainnya. Roller biasanya digunakan untuk batuan lunak seperti shale, lempung dan material lengket sampai setengah keras.
3. Gyratory crusher
Gyratory crusher
Sebuah crusher gyratory adalah salah satu jenis utama penghancur primer di tambang atau
pabrik pengolahan bijih. Crusher gyratory ditetapkan dalam ukuran baik oleh gape dan
diameter mantel atau dengan ukuran pembukaan penerima. Crusher gyratory dapat digunakan
untuk menghancurkan primer atau sekunder. Tindakan menghancurkan disebabkan oleh
penutupan kesenjangan antara garis mantel (bergerak) yang dipasang pada poros vertikal
pusat dan liners cekung (fixed) dipasang pada frame utama crusher. Kesenjangan yang dibuka
dan ditutup oleh eksentrik di bagian bawah poros yang menyebabkan poros vertikal pusat
berkisar. Poros vertikal bebas berputar mengelilingi porosnya sendiri. The ilustrasi crusher
adalah jenis spindle pendek poros ditangguhkan, yang berarti bahwa poros utama
ditangguhkan di bagian atas dan bahwa eksentrik dipasang di atas gigi. Desain pendek poros
telah menggantikan desain lama-poros di mana eksentrik dipasang di bawah gigi.
4. Cone crusher
Cone crusher
Prinsip dan Mekanisme Cone CrusherMesin Cone Crusher terdiri dari bingkai, perangkat transmisi, hollow eccentric shaft,
bearing berbentuk mangkuk, penghancur berbentuk kerucut, springs dan tempat pengaturan tekanan hidrolik untuk mengatur discharging opening.
Selama masa pengoperasian, motor menjalankan eccentric shaft shell untuk berbalik melalui poros horisontal dan sepasang bevel gear. Poros dari crushing cone berayunan dengan kekuatan eccentric shaft shell sehingga permukaan dari dinding penghancur berdekatan dengan dinding roll mortar dari waktu ke waktu. Dalam hal ini, bijih besi dan batu akan tertekan dan kemudian hancur.
Pemanfaatan agregat dalam proyek konstruksi sangatlah luas. Salah satu pemanfaatan agregat adalah sebagai bahan dasar pembuat beton dan campuran aspal. Selain itu juga digunakan sebagai bahan pembuat jalan. Guna mendapatkan kerikil atau batuan pecah yang sesuai dengan ukuran yang diharapkan maka diperlukan suatu alat untuk memotong material. Alat pemecah batuan yang digunakan adalah crusher
Cone Crusher digunakan dalam industri metalurgi, konstruksi, pembangunan jalan, kimia dan industri fosfat. Cone crusher tepat untuk batu dan bijih keras dan setengah keras, seperti bijih besi, bijih tembaga, batu kapur, kuarsa, granite, gritstone, dan sebagainya. Tipe dari lubang crushing disesuaikan dengan bijih. Standard type digunakan untuk PYZ (penghancuran sekunder); middle type untuk PYD (penghancuran tersier); short-head type untuk penghancuran pertama dan kedua.
Keunggulan dari Mesin Cone Crusher
1. Tingkat produksi tinggi; kualitas tinggi
2. Mesin kurang menghentikan waktu
3. Mudah dalam perawatan dan rendah biaya
4. Sistem penghancuran yang unik meliputi primer, sekunder, dan tersier
5. Impact crusher
Impact crusher
Crusher Impact melibatkan penggunaan dampak daripada tekanan untuk menghancurkan
materi. Materi yang terkandung dalam kandang, dengan bukaan pada bagian bawah, akhir,
atau samping ukuran yang diinginkan untuk memungkinkan bahan dihancurkan untuk
melepaskan diri. Ada dua jenis crusher dampak: poros impactor horisontal dan vertikal poros
impactor.
6. Horizontal shaft impactor (HSI) / Hammer mill
Horizontal shaft impactor (HSI) / Hammer mill
Para penghancur HSI istirahat batuan dengan mempengaruhi batu dengan palu yang tetap
pada tepi luar dari rotor berputar. Penggunaan praktis penghancur HSI terbatas pada bahan
lembut dan bahan abrasif non, seperti batu gamping, fosfat, gipsum, lapuk serpih.
7. Vertical shaft impactor (VSI)
Vertical shaft impactor (VSI)
Crusher VSI menggunakan pendekatan yang berbeda yang melibatkan rotor kecepatan tinggi
dengan tips tahan aus dan ruang yang dirancang untuk menghancurkan 'membuang' batu
melawan. Para penghancur VSI memanfaatkan kecepatan daripada kekuatan permukaan
sebagai kekuatan dominan untuk memecahkan batu. Dalam keadaan alami, batu memiliki
permukaan bergerigi dan tidak rata. Menerapkan gaya permukaan (tekanan) menghasilkan
partikel yang dihasilkan tak terduga dan biasanya non-kubus. Memanfaatkan kecepatan
daripada kekuatan permukaan memungkinkan kekuatan melanggar untuk diterapkan secara
merata baik di seluruh permukaan batu serta melalui massa batu. Rock, terlepas dari ukuran,
memiliki celah alami (kesalahan) seluruh strukturnya. Seperti rock 'dilemparkan' oleh Rotor
VSI terhadap landasan yang solid, itu patah tulang dan istirahat sepanjang celah. Ukuran
partikel akhir dapat dikontrol oleh 1) kecepatan di mana batu itu dilemparkan terhadap
landasan dan 2) jarak antara ujung rotor dan titik dampak pada landasan. Produk yang
dihasilkan dari VSI Crushing umumnya berbentuk kubus yang konsisten seperti yang
dibutuhkan oleh modern aplikasi aspal jalan raya SUPERPAVE. Menggunakan metode ini
juga memungkinkan bahan dengan abrasivitas jauh lebih tinggi untuk dihancurkan
dibandingkan mampu dengan metode menghancurkan HSI dan paling lainnya.
Crusher VSI umumnya memanfaatkan kecepatan tinggi berputar rotor di tengah ruang
menghancurkan dan permukaan dampak luar baik landasan abrasive logam tahan atau batu
hancur. 'Landasan' permukaan logam cor Memanfaatkan secara tradisional disebut sebagai
"Sepatu dan Anvil VSI". Memanfaatkan batu hancur di dinding luar crusher untuk batu baru
yang akan hancur melawan secara tradisional disebut sebagai "batu di atas batu VSI". Crusher
VSI dapat digunakan di pabrik statis set-up atau dalam peralatan dilacak mobile.
8. Mineral sizers
mineral size
Konsep dasar dari Sizer mineral adalah penggunaan dua rotor dengan gigi yang besar, pada
poros berdiameter kecil, didorong pada kecepatan rendah dengan sistem torsi penggerak
langsung tinggi. Desain ini menghasilkan tiga prinsip utama yang semua berinteraksi saat
berbuka bahan menggunakan teknologi Sizer. Prinsip-prinsip yang unik adalah tiga-tahap
melanggar tindakan, efek layar berputar, dan pola gigi yang mendalam gulir.
Tindakan melanggar tiga tahap: awalnya, bahan yang dicengkeram oleh bidang terkemuka
gigi rotor menentang. Subjek ini batu terhadap beban beberapa titik, menginduksi tegangan
menjadi bahan untuk mengeksploitasi kelemahan alami. Pada tahap kedua, bahan rusak dalam
ketegangan dengan menjadi sasaran loading, tiga titik diterapkan antara gigi depan wajah
pada satu rotor, dan gigi belakang wajah pada rotor lainnya. Setiap benjolan bahan yang
masih tetap kebesaran, rusak sebagai rotor memotong melalui gigi tetap dari bar breaker,
sehingga mencapai ukuran produk tiga dimensi terkontrol.
Efek layar berputar: Desain interlaced rotor bergigi memungkinkan materi terlalu kecil bebas
mengalir melewati celah-celah terus berubah dihasilkan oleh poros bergerak relatif lambat.
Pola gigi yang mendalam gulir: The gulir dalam menyampaikan materi yang lebih besar pada
salah satu ujung mesin dan membantu untuk menyebarkan feed seluruh panjang penuh dari
rotor. Fitur ini juga dapat digunakan untuk menolak materi kebesaran dari mesin.
b. Ripper mill
Biji (nuts) yang telah di kumpul di nut hopper kemudian di teruskan ke bagian ripple mill.
Ripple mill berfungsi untuk memecahkan biji (nuts) dari inti (kernel) dengan cangkang
(shell). Efisiensi pemecahan biji dipengaruhi kepadatan putaran Di dalam ripple mill
terdapat poros-poros kecil yang disusun dengan jarak-jarak tertentu dan ketinggian yang zig -
zag. Biji (nuts) yang masuk ke dalam ripple mill kemudian dihimpit dan digesek oleh poros-
poros yang berputar dan dinding yang menyerupai rigi – rigi yang terdapat dalam ripple mill.
Sehingga keluaran dari ripple mill berupa inti (Kernel) dan cangkang (shell). Biji (nuts) yang
telah pecah itu diteruskan ke bagian pemisahan inti (kernel) dengan cangkang (shell).
Dihimpit dan digesek oleh poros-poros yang berputar yang terdapat dalam ripple mill.
Sehingga keluaran dari ripple mill berupa inti (kernel) dan cangkang (shell). Biji (nuts) yang
telah pecah akan diteruskan ke bagian pemisahan inti (kernel) dengan cangkang (shell).
Gambar. ripple mill
c. Rice mill
Rice milling unit (RMU) merupakan jenis mesin penggilingan padi generasi baru yang
kompak dan mudah dioperasikan, dimana proses pengolahan gabah menjadi beras dapat
dilakukan dalam satu kali proses (one pass process). RMU rata-rata mempunyai kapasitas
giling kecil yaitu antara 0.2 hingga 1.0 ton/jam, walau mungkin sudah ada yang lebih besar
lagi. Mesin ini bila dilihat fisiknya menyerupai mesin tunggal dengan fungsi banyak, namun
sesungguhnya memang terdiri dari beberapa mesin yang disatukan dalam rancangan yang
kompak dan bekerja secara harmoni dengan tenaga penggerak tunggal. Di dalam RMU
sesungguhnya terdapat bagian mesin yang berfungsi memecah sekam atau mengupas gabah,
bagian mesin yang berfungsi memisahkan BPK dan gabah dari sekam lalu membuang
sekamnya, bagian mesin yang berfungsi mengeluarkan gabah yang belum terkupas untuk
dikembalikan ke pengumpan, bagian mesin yang berfungsi menyosoh dan mengumpulkan
dedak, dan bagian mesin yang berfungsi melakukan pemutuan berdasarkan jenis fisik beras
(beras utuh, beras kepala, beras patah, dan beras menir). Kesemua fungsi tersebut dikemas
dalam satu mesin yang kompak dan padat, sehingga praktis dan mudah digunakan. Salah satu
bentuk RMU diperlihatkan dalam Gambar.
Gambar Bentuk RMU (rice milling unit) yang kompak
d. Cutter
Pada industri pengolahan pembuatan keripik, cutter berfungsi khusus untuk memotong
ubi atau singkong dalam hal itu, waktu proses cepat untuk menghindari memakan
waktu dan tenaga proses manual dengan memotong tradisional, dan kemudian
meningkatkan efisiensi produksi dengan perbaikan kualitas produk.
Gambar alat perajang ubi kayu
Alat perajang ini dapat digunakan untuk merajang ubi-ubian, pisang, dan bahan lain yang sejenis.
Cara Kerja
- Kupaslah ubi kayu dan cuci sampai bersih.- Hidupkan mesin.- Letakkan ubi kayu yang akan dirajang pada tempatnya sambil ditekan ke arah
pisau berputar.- Hasil ditampung pada lubang pengeluaran.
Spesifikasi Teknis
Spesifikasi teknis alat perajang ialah
(1) tipe pelat piringan berdiameter 30 cm,
(2) pisau perajang 4 buah, terbuat dari baja bekas gergaji potong,
(3) penggerak motor listrik 0,25 HP, putaran 1400 rpm,
(4) transmisi puli (10 × 40) cm dan sabuk V,
(5) dimensi (60 × 50 × 100) cm, dan
(6) kapasitas produksi 150-200 kg/jam