untuk sma kelas 11 ips disusun oleh : rizky saputra
TRANSCRIPT
untuk kalangan sendiri
2021
E MODUL
Geografi Semester 1 dan 2
untuk SMA kelas 11 IPS
disusun oleh :
Rizky Saputra
Emodul Geografi XI IPS | 1
BAB I
POSISI STRATEGIS INDONESIA SEBAGAI POROS MARITIM DUNIA
Sumber gambar: https://masbei.com/2019/05/hunting-foto-di-pelabuhan-sunda-kelapa-jakarta/
Kompetensi Dasar
3.1 Memahami kondisi wilayah dan posisi strategis Indonesia sebagai poros maritim dunia
4.1 Menyajikan contoh hasil penalaran tentang posisi strategis wilayah Indonesia sebagai poros maritim dunia dalam bentuk peta, tabel, dan/atau grafik
Tujuan Pembelajaran
Setelah mengikuti proses pembelajaran, peserta didik diharapkan dapat:
Memahami letak, luas, dan batas wilayah indonesia.
Memahami karakteristik wilayah daratan dan perairan indonesia.
Memahami perkembangan jalur transportasi dan perdagangan internasional di indonesia.
Memahami potensi dan pengelolaan sumber daya kelautan indonesia.
Berdiskusi tentang letak dan posisi geografis Indonesia dan kaitannya dengan poros maritim dunia
Menyajikan laporan hasil diskusi tentang posisi strategis Indonesia sebagai poros maritim dunia dilengkapi peta, tabel, dan/atau grafik
Poros maritim merupakan gagasan yang dilontarkan oleh presiden terpilih Joko Widodo saat
kampanye pemilihan presiden beberapa waktu lalu. Perlu di kembalikan lagi kesadaran bangsa
Indonesia tentang jati dirinya sebagai bangsa maritim. Posisi Indonesia sebagai negara
kepulauan yang strategi diapit dua benua Asia dan Australia, serta dua samudra, Hindia dan
Pasifik sangat stategis untuk menjadikan Indonesia sebagai poros maritim dunia.
Emodul Geografi XI IPS | 2
PETA KONSEP
Emodul Geografi XI IPS | 3
Nusantara menjadi saksi bisu, kehebatan kerajaan besar penguasa arus selatan. Hingga
Nusantara mampu menerjang penguasa kerajaan utara. Majapahit, menjadi kekuatan maritim
terbesar pada abad nya (1350 – 1389 M), mengusai hampir seluruh bagian dari negara Indonesia
saat ini, hingga Singapura (Tumasik), Malaysia (Malaya), dan beberapa negara ASEAN lainya.
Tapi, itu hanya kisah dongeng masa lalu bagi masyarakat desa saat itu. Kerajaan
Majapahit sudahlah hancur dalam perang saudara tak berkesudahan. Wafatnya sang Mahapatih
Gajah Mada menjadi titik awal, kemudian berturut-turut peristiwa menggerogoti kerajaan ini, dan
akhirnya lenyap setelah kedatangan agama Islam.
Setelah itu Arus pun berbalik, kerajaan-kerajaan yang dahulunya berada dalam kekuasaan
Majapahit akhirnya melepaskan diri. Para keturunan bangsawan Majapahit pun lebih memilih
berkonsentrasi kepada kekuasaan yang tersisa, termasuk Raja Tuban Wilwatikta. Tidak seperti
nenek moyangnya, Wilwatikta tidaklah berhasrat untuk menguasai atau memperluas
kekuasaannya, “Perdamaian jauh lebih berarti buat rakyat,” ucapnya.
Nusantara telah kehilangan jati dirinya sebagai bangsa maritim sejak jatuhnya Majapahit.
Laut yang merupakan bagian terbesar dari bentangan kepulauan Nusantara, perlahan memudar
dari budi dan daya bangsa Indonesia. Laut sebagai simbol nenek moyang bangsa Indonesia lenyap
dalam setiap benak anak bangsa. Laut hanya menjadi latar belakang saja dari rumah peradaban
mereka. Maritim tidak lagi jadi nadi rakyat Nusantara.
“Poros Maritim adalah sebuah cita-cita bersama untuk mengembalikan kejayaan
Indonesia sebagai negara maritim terbesar dan terkuat di dunia,” kata Menteri Susi dalam
sambutan tertulis dibacakan Gubernur Maluku Said Assagaff pada puncak peringatan Hari
Nusantara provinsi Maluku yang dipusatkan di Langgur, ibu kota kabupaten Maluku Tenggara,
Sabtu (13/12/2014).
“Poros maritim dapat dipahami sebagai sebuah doktrin yang memberi arahan mengenai
tujuan bersama. Ini mengandung arti bahwa bangsa Indonesia diharapkan dapat melihat dirinya
sebagai Poros Maritim dunia, kekuatan di antara dua Samudra,” katanya.
Presiden Joko Widodo, sebut Menteri Susi, saat pidato pelantikan sebagai Kepala Negara
menegaskan bahwa bangsa Indonesia sudah telah terlalu lama memunggungi laut, samudra, selat
dan teluk. Sebagai Negara maritim, samudra, laut, selat dan teluk adalah masa depan peradaban
bangsa.
Kesadaran adalah matahari, yang akan menjadi terang bagi insan yang mau bernaung di
bawahnya. Berabad-abad amnesia bangsa Indonesia sebagai bangsa Indonesia sebagai bangsa
maritim harus kita obati. Ingatan-ingatan itu akan kita kembalikan sedikit demi sedikit, hingga kita
kembali berjadi di samudra dunia.
Emodul Geografi XI IPS | 4
A. Letak, Luas, dan Batas Wilayah Indonesia
1. Letak astronomis Indonesia
Sumber gambar : https://thegorbalsla.com/letak-astronomis-indonesia/
Letak astronomis Indonesia berada pada 6 derajat LU – 11 derajat LS dan 95
derajat BT – 141 derajat BT. Posisi Indonesia yang dilintasi garis khatulistiwa berefek
wilayah Indonesia dipengaruhi iklim tropis. Karena dipengaruhi iklim tropis, Indonesia
memperoleh curah hujan yang tinggi sepanjang tahun. Indonesia juga memiliki suhu dan
kelembaban udara yang tinggi. Kondisi iklim yang demikian memungkinkan Indonesia
memiliki banyak hutan yang lebat dan senantiasa hijau.
Daerah yang berada di Indonesia bagian barat memiliki selisih waktu +7 terhadap
GMT (Greenwich Mean Time). Wilayah-wilayahnya antara lain Sumatera, Jawa, Madura,
Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, dan pulau-pulau kecil di sekitarnya. Wilayah
Indonesia tengah memiliki selisih waktu +8 terhadap GMT. Wilayah-wilayahnya antara
lain Bali, Nusa Tengara, Kalimantan Selatan, Kalimantan Timur, Pulau Sulawesi, dan pulau-
pulau kecil sekitarnya. Indonesia bagian timur memiliki selisih waktu +9 terhadap GMT.
Wilayah-wilayahnya antara lain Kepulauan Maluku, Papua, Papua Barat, dan pulau-pulau
kecil sekitarnya.
2. Letak geografis Indonesia
Menurut letak geografis. Indonesia terletak di antara dua benua, yakni benua Asia
dan Australia serta di antara dua samudra, yakni Samudra Hindia dan Samudra Pasifik. Letak
Indonesia yang diapit dua benua dan berada di antara dua samudra berpengaruh besar
terhadap keadaan alam ataupun kehidupan penduduk.
Indonesia sendiri termasuk negara yang berada di dalam Benua Asia, tepatnya Asia
Tenggara atau yang kita kenal sebagai ASEAN bersama 10 negara lainnya seperti Malaysia,
Singapura, Thailand, Filipina, Brunei Darusalam, Vietnam, Myanmar, Kamboja, Laos, dan
Timor Leste. Indonesia menjadi persimpangan lalu lintas dunia, baik darat, udara, mau pun
laut. Indonesia juga bertetangga dengan banyak negara di Asia yang sedang menunjukkan
geliat pertumbuhan ekonomi yang luar biasa seperti China, India, dan Thailand. Selain itu,
Emodul Geografi XI IPS | 5
Indonesia berada pada titik persilangan perekonomian dunia dan perdagangan internasional,
baik negara-negara industri maju maupun berkembang.
Sumber gambar : https://greatedu.co.id/greatpedia/letak-geografis-indonesia
3. Letak Geologis Indonesia
Letak Geologis Indonesia adalah letak wilayah Indonesia berdasarkan susunan
bebatuan yang ada di permukaan bumi Indonesia. Indonesia adalah negara dengan jumlah
gunung api terbanyak di dunia dan sebagian besarnya adalah gunung-gunung yang masih
aktif. Hal tersebut merupakan salah satu penyebab utama kesuburan tanah Indonesia. Tanah
subuh karena mengandung unsur hara yang tinggi dan ini bisa terjadi karena letusan gunung
berapi. Indonesia terletak pada pusat pertemuan dua pegunungan muda, yaitu
penggunungan Sirkum Mediterania dan pegunungan Sirkum Pasifik. Wilayah Indonesia bagian
barat dilalui oleh pegunungan Sirkum Mediterania sedangkan wilayah Indonesia bagian
tengah dilalui oleh pegunungan Sirkum Pasifik.
Secara geologis pula Indonesia terletak di antara tiga lempeng utama yang ada
didunia yakni Lempeng Australia, Eurasia, dan Pasifik. Hal ini juga yang menyebabkan kenapa
di Indonesia sering terjadi gempa bumi. Gempa bumi bisa terjadi karena tumbukan antar
lempeng. Indonesia terletak di antara tiga lempeng utama dunia, maka kemungkinan terjadi
gempa bumi di Indonesia sangat besar dibandingkan dengan negara-negara lain didunia.
Sebagian besar wilayah di Indonesia sangat rawan terhadap gempa, kecuali wilayah
Kalimantan.
Menurut ilmu geologi, Indonesia juga terletak di antara dua dangkalan besar, yaitu
Dangkalan Sunda dan Dangkalan Sahul. Dangkalan itu sendiri adalah wilayah laut dangkal
yang menghubungkan wilayah daratan yang sangat besar (bisa negara, kawasan, ataupun
benua). Dangkalan sunda berada didaerah Indonesia bagian barat yang berhubungan
langsung dengan Benua Asia. Dangkalan ini mencakup wilayah Semenanjung Malaysia,
Sumatera, Jawa, Madura, Bali dan pulau-pulau kecil di sekitarnya. Sedangkan Dangkalan Sahul
berada di Indonesia bagian timur yang berhubungan langsung dengan Benua Australia.
Dangkalan Sahul mencakupi wilayah yang sangat luas, membentang dari bagian utara Papua
hingga bagian utara Benua Australia.
4. Luas Wilayah Indonesia
Emodul Geografi XI IPS | 6
Sebagai Negara kepulauan terbesar di dunia, Indonesia memiliki 17.499 pulau dari
Sabang hingga Merauke. Luas total wilayah Indonesia adalah 7,81 juta km2 yang terdiri dari
2,01 juta km2 daratan, 3,25 juta km2 lautan, dan 2,55 juta km2 Zona Ekonomi Eksklusif (ZEE).
Keindahan bahari dan hasil laut yang dimiliki Indonesia tentu memiliki kualitas terbaik. Mulai
pulau yang cantik akan isi lautnya seperti terumbu karang dan tumbuhan laut. Luas terumbu
karang di Indonesia mencapai 50.875 kilometer persegi yang menyumbang 18% luas total
terumbu karang dunia dan 65% luas total di coral triangle. Sebagian besar terumbu karang ini
berlokasi di bagian timur Indonesia.
5. Batas daratan Indonesia
Batas Wilayah Indonesia mencakup batas daratan Indonesia dan batas laut Indonesia.
Indonesia merupakan negara kepulauan sehingga kebanyakan batas wilayah Indonesia
berada di lautan. sebanyak 10 Negara yang berbatasan laut dengan Indonesia, sedangkan
bagian batas wilayah daratnya hanya berbatasan dengan tiga Negara saja. Malaysia
berbatasan dengan Indonesia di Pulau Kalimantan, Timor Leste yang lepas dari Indonesia
melalui referendum tahun 1999, berbatasan dengan Indonesia di Pulau Timor, Nusa Tenggara
Timur, dan Papua Nugini yang berbatasan dengan Indonesia di Pulau Papua.
6. Batas Perairan Indonesia
Wilayah Perairan Indonesia secara konstitusi baru diterbitkan setelah kemerdekaan,
yaitu melalui Deklarasi Hukum Indonesia, 13 Desember 1957 yang dipimpin Ir. H. Djuanda.
Dikenal dengan nama deklarasi Juanda.
Isi deklarasi itu antara lain berbunyi:
1. Untuk kesatuan bangsa dan integritas wilayah serta kesatuan ekonomi, ditarik garis lurus
sebagai garis pangkal lurus dari titik-titik terluar pulau-pulau terluar yang menjadi unsur
daratan geografis Indonesia
2. Jalur laut wilayah atau laut teritorial adalah 12 mil laut diukur dari garis pangkal lurus
tersebut di atas.
3. Republik Indonesia berdaulat atas perairan sebelah dalam, dari garis luar batas laut
teritorial itu. Termasuk dasar laut, tanah di bawahnya, beserta kekayaan dalam dan udara
di atasnya.
4. Hak lalu-lintas kendaraan air (kapal dan sebagainya) asing (yang bersifat damai) melalui
Perairan Nusantara dijamin selama tidak merugikan keamanan, ketertiban, dan
kepentingan-kepentingan negara Republik Indonesia.
Pengakuan Hukum Laut Internasional yang bertalian dengan negara-negara tetangga
atas tata laut Indonesia diperoleh melalui perjuangan, perundingan -perundingan bilateral
dan perjanjian-perjanjian Landas Kontinen (Landas Benua) dengan negara tetangga Indonesia.
Perjanjian dengan Malaysia, Brunei Darussalam, Thailand, Filipina, Singapura, India dan
Australia, serta Papua Nugini. Perjuangan dalam forum Konferensi Hukum Laut Internasional
telah dilakukan di Jenewa, Caracas, dan New York, secara berturut-turut dalam periode 1960
-1978.
Emodul Geografi XI IPS | 7
Sumber gambar : https://www.gurugeografi.id/2016/12/batas-teritorial-laut-indonesia.html
7. Batas udara Indonesia
Tentang wilayah udara Indonesia, Sampai saat ini penerbangan di atas wilayah suatu
negara masih diatur oleh tiga Konvensi yaitu: Konvensi Paris 1919; Konvensi Havana 1928;
dan Konvensi Chicago 1944. Pokok-pokok pengaturan dalam konvensi-konvensi tersebut
antara lain:
Negara bawah atau negara kolong memiliki kedaulatan mutlak dan eksklusif atas
udara di atas wilayahnya, termasuk di atas laut wilayahnya.
Setiap negara mengakui hak lalu lintas udara damai (innocent passage), yaitu hak
melewati wilayah udara negara lain tanpa mendarat. Antara lain ketentuan bahwa pesawat-
pesawat terbang yang menggunakan hak tersebut haruslah melalui rute-rute yang telah
ditetapkan oleh negara bawah, serta hak lintas udara damai itu juga dapat ditangguhkan
untuk kepentingan keamanan negara bawah.
Dibedakan antara kapal terbang sipil (Civil air craft) dan kapal terbang militer,
pabean, polish Kapal-kapal terbang negara tidak mempunyai hak lintas udara di atas wilayah
negara lain.
B. Karakteristik Wilayah Daratan dan Perairan Indonesia
1. Daratan Indonesia
Secara umum, Indonesia sebagai Negara kepulauan (archipelagic state) fisiografi wilayah
Indonesia yang terdiri dari 18.210 pulau memiliki kondisi fisiografi yang sangat kompleks.
Sebagian wilayah Indonesia berupa laut, yakni luas wilayah laut 5 juta km2, luas daratan sekitar
1,9 juta km2 dan pantai tropical terpanjang di dunia, yakni 81.000 km2.
Pembagian wilayah fisiografi Indonesia secara menyeluruh sulit dilakukan mengingat
Perkembangan Jalur Transportasi dan Perdagangan Internasional di Indonesia masing-masing
pulau memiliki kompleksitas penampakan sendiri-sendiri. Oleh karena itu beberapa ahli geologi
acapkali membahas kondisi fisiografi Indonesia secara umum berdasarkan pulau-pulau besar.
Untuk dapat memahami karakteristik geologisnya Indonesia, perlu ditelusuri sejarah
pembentukan awal kepulauan nusantara ini. Rutten yang didukung oleh Van Bemellen
menyatakan bahwa awal pembentukan kepulauan nusantara dapat ditelusuri dari beberapa
Emodul Geografi XI IPS | 8
bukti. Bukti tersebut dimulai dengan tenggelamnya Zona Anambas, yang merupakan Kontinen
Asal, diperkirakan terjadi pada 300 juta tahun yang lalu (pada kurun geologi Devon).
Tenggelamnya zona Anambas ini mengakibatkan wilayah di sekitarnya mencari keseimbangannya
sendiri. Dalam rangka mencari keseimbangan itulah berturut-turut bagian-bagian dari muka bumi
ini ada yang timbul kembali dan ada yang tenggelam secara perlahan-lahan dalam kurun waktu
geologi tertentu (Sandy, 1996).
Untuk sampai pada bentuknya yang sekarang, konon Landas Kontinen Sunda (Indonesia
bagian barat) telah mengalami delapan kali atau tahap pembentukan daratan (orogenesa). Di
bagian Indonesia timur kejadiannya hampir sama dengan bagian barat, Kontinen Asal di bagian
timur—oleh Van Bemmelen disebut Central Banda Basin atau yang kita kenal dengan nama Laut
Banda—mengalami pembentukan sebanyak tujuh tahap.
Berdasarkan perkembangan geologi tersebut, dapat dinyatakan bahwa wilayah Indonesia
merupakan titik temu dari tiga gerakan lempeng bumi, yakni: (1) gerakan dari sistem Sunda di
barat; (2) gerakan dari sistem pinggiran di Asia Timur; (3) gerakan dari sistem Sirkum Australia.
Ketiga gerakan tersebut menyebabkan Indonesia menjadi jalur vulkanisme (pada jalur luar/outer)
dan gempa yang sangat berpengaruh terhadap kehidupan manusia Indonesia. Akibat banyaknya
vulkan, maka tanah Indonesia menjadi tanah yang subur sehingga dapat memberi
penghidupan/bahan pangan bagi penduduk, di samping kadang kala membawa malapetaka.
Karena Indonesia merupakan jalur vulkanisme (terangkai melalui sebuah busur yang
terbentang dari Pulau We sampai ke Indonesia bagian timur (Maluku) dan juga Sulawesi, sampai
ke Kepulauan Sangihe dan talaud, maka di Indonesia terdapat banyak vulkan (gunung api), kurang
lebih berjumlah 129 vulkan.
Lempeng tektonik adalah unsur penting dalam konfigurasi geomorfologi Indonesia. Tiga
sistem lempeng besar yang bertumpu pada tiga titik di sebelah selatan Kepala Burung, Pulau
Papua. Lempeng-lempeng tersebut terpisah agak ke barat oleh jalur geser. Jalur geser yang
berasal dari sudut pandang dinamika dalam sistem lempeng Pasifik, meskipun sebagian besar
tersusun unsur lempeng Australia-India. Gerakan vertikal disertai oleh pergeseran lateral.
Terutama yang terjadi di zona kontak lempeng dari tekanan kerak tinggi dan tercatat
dalam unsur geomorfologi. Seperti permukaan dataran di lahan tinggi, bentuk lahan pesisir,
tudung terumbu, atol dan terumbu penghalang. Bagian tektogenesa Indonesia merupakan contoh
karakteristik geomorfologi zona busur kepulauan dibanding kondisi iklim tropik.
Gunung api di Indonesia berasosiasi dengan zona subduksi dari lempeng tektonik, dan konfigurasi
kompleksnya membentuk pegunungan dari busur vulkanik yang menyertai bidang miring dengan
kegempaan tinggi. Gunung api di Indonesia dibedakan menjadi tiga wilayah utama:
1. Busur vulkanik Sumatera-Jawa-Nusa Tenggara dan terusannya di Paluku Selatan;
2. Busur vulkanik pada perbatasan ke arah timur dan barat pada igir vertikal Talaud Melayu
di pulau Halmahera dan Minahasa-Sangihe di Sulawesi timur laut;
3. Bagian barat daya busur vulkanik Sulawesi;
2. Perairan Indonesia
Negara Republik Indonesia adalah salah satu negara maritim atau negara kepulauan
di dunia yang wilayahnya terdiri atas pulau-pulau besar dan kecil yang dihubungkan oleh
wilayah laut. Perairan laut Indonesia dapat dibedakan menjadi tiga wilayah utama, yaitu
wilayah perairan bagian Barat, Tengah, dan Timur.
Emodul Geografi XI IPS | 9
a. Perairan Indonesia Bagian Barat
Sebagian besar perairan laut Indonesia bagian Barat seperti Laut Jawa, Selat
Sunda, Laut Natuna, Selat Malaka, Laut Cina Selatan, dan Selat Makassar merupakan zona
laut dangkal dengan rata-rata kedalaman laut tidak lebih dari 200 meter, serta kondisi
dasar laut yang relatif landai. Hal ini disebabkan secara geologis wilayah ini dahulu
merupakan kesatuan wilayah dataran rendah yang termasuk pada paparan sunda (landas
kontinen Asia), pada zaman glasial (zaman es).
Pada akhir zaman glasial terjadi pencairan es secara besar-besaran sehingga
permukaan air laut mengalami kenaikan yang cukup tinggi. Akibatnya, wilayah-wilayah
daratan yang merupakan cekungan dan dataran rendah ada yang tertutup air laut
membentuk zona laut dangkal (laut transgresi), termasuk paparan sunda.
Adapun wilayah- wilayah yang lebih tinggi dan tidak tertutup air laut, kemudian
berubah menjadi pulau-pulau yang tersebar di sekitar laut dangkal tersebut, seperti Pulau
Jawa, Pulau Sumatra, dan Pulau Kalimantan.
Beberapa bukti yang mendasari bahwa wilayah bagian Barat pernah menjadi satu
kesatuan daratan antara lain sebagai berikut.
1. Adanya persamaan flora dan fauna di Pulau Jawa, Sumatra, dan sebagian
Kalimantan bagian Barat, seperti gajah, harimau, dan orang utan, serta tipe
hutannya.
2. Kondisi dan jenis batuan di wilayah-wilayah tersebut relatif sama.
3. Ditemukan lembah-lembah di dasar laut yang diperkirakan bekas aliran sungai
purba (submarine canyon), yaitu: 1) alur-alur di Pantai Timur Sumatra dan Pantai
Barat Kalimantan yang diperkirakan merupakan cabang-cabang sungai purba yang
akhirnya bersatu dengan sungai induknya di Laut Cina Selatan; 2) alur-alur di Pantai
Utara Jawa, Pantai Selatan Kalimantan, dan Selat Makassar yang diperkirakan
merupakan cabang- cabang sungai purba yang akhirnya bermuara dengan sungai
induknya di Selat Makassar.
b. Perairan Indonesia Bagian Tengah
Wilayah perairan laut Indonesia bagian Tengah didominasi oleh laut-laut dalam
dengan bentuk dasar laut berupa cekungan dan palung laut, seperti Cekungan Banda dan
Timor Trough. Kedalaman lautnya berkisar antara 200 – 1.800 meter. Antara wilayah
perairan laut Indonesia bagian barat dan tengah dibatasi oleh Garis Wallace
c. Perairan Indonesia Bagian Timur
Seperti halnya wilayah bagian Barat, perairan laut Indonesia bagian Timur
merupakan zona laut dangkal yang termasuk pada landas kontinen Australia (Paparan
Sahul). Kawasannya meliputi laut-laut dangkal di sebelah selatan Papua sampai bagian
utara Australia seperti Laut Arafuru dan Selat Flores. Di sebelah Utara terdapat palung
Mindanau dengan kedalaman maksimum 10.830 m merupakan bagian laut yang terdalam
di dunia. Sebelah Barat daya nya terdapat Basin Sulawesi yang sangat luas dengan
dasarnya kurang lebih mendatar pada kedalaman sekitar 5.100 m ke arah Selatan. Basin
Sulawesi ini berhubungan dengan palung Makassar yang kedalamannya 2.300 m.
Emodul Geografi XI IPS | 10
Sesuai dengan ketetapan Hukum Laut Internasional yang disepakati oleh PBB
pada 1980, negara Indonesia memiliki tiga batas laut yaitu batas laut teritorial, landas
kontinen, dan zona ekonomi eksklusif.
Batas Laut Teritorial
Batas laut teritorial merupakan batas kedaulatan penuh pemerintah Indonesia.
Negara lain tidak diperkenankan memasuki wilayah ini tanpa izin resmi dari pemerintah
Indonesia. Apabila ada warga atau kapal asing yang memasuki wilayah laut teritorial
tanpa izin, pemerintah kita berhak menghukum warga asing tersebut. Walaupun
demikian, sebagai warga masyarakat dunia internasional, tentunya pemerintah RI
memiliki kewajiban untuk menyediakan jalur pelayaran internasional untuk tujuan-tujuan
damai dan hubungan antarbangsa.
Kawasan laut teritorial merupakan wilayah laut yang ditarik sejauh 12 mil laut (1
mil laut = 1,852 Km) dari garis dasar ke arah laut lepas. Garis dasar adalah garis khayal
yang menghubungkan titik-titik ujung pulau-pulau terluar dari suatu negara maritim.
Ujung terluar sebuah pulau dapat diketahui dengan cara menghitung rata- rata batas
garis pantai saat pasang naik tertinggi dan pasang surut terendah.
Batas Landas Kontinen
Indonesia memiliki dua batas landas kontinen, yaitu Landas Kontinen Asia di
sekitar Laut Natuna dan Selat Malaka yang berbatasan dengan Malaysia dan Singapura,
serta Landas Kontinen Australia di Laut Arafuru dan Laut Timor yang berbatasan dengan
Negara Australia. Negara Indonesia memiliki hak dan kewenangan untuk memanfaatkan
semua sumber daya alam laut yang terkandung di wilayah landas kontinen, dengan
senantiasa menghormati dan tidak mengganggu jalur pelayaran internasional.
Zona Ek onomi Eksklusif (ZEE)
Batas Zona Ekonomi Eksklusif (ZEE) ditarik sejauh maksimal 200 mil laut dari garis
dasar ke arah laut bebas. Terhadap wilayah ZEE ini, Negara Indonesia memiliki hak
pertama untuk mengolah dan memanfaatkan sumber daya alam yang terkandung di
dalamnya, dengan tidak mengganggu jalur lalu lintas internasional.
C. Potensi dan Pengelolaan Sumber Daya Kelautan Indonesia
1. Sumber daya perikanan
adalah salah satu potensi sumber daya laut di Indonesia yang sejak dulu telah
dimanfaatkan penduduk. Laut Indonesia memiliki angka potensi lestari yang besar, yaitu 6,4
juta ton per tahun. Yang dimaksud dengan potensi lestari adalah potensi penangkapan ikan
yang masih memungkinkan bagi ikan untuk melakukan regenerasi hingga jumlah ikan yang
ditangkap tidak mengurangi populasi ikan.
Berdasarkan aturan internasional, jumlah tangkapan yang diperbolehkan adalah 80%
dari potensi lestari tersebut atau sekitar 5,12 juta ton per tahun. Kenyataannya, jumlah hasil
tangkapan ikan di Indonesia belum mencapai angka tersebut. Ini berarti masih ada peluang
untuk meningkatkan jumlah tangkapan yang diperbolehkan.
Jika dibandingkan sebaran potensi ikannya, terlihat adanya perbedaan secara umum
antara wilayah Indonesia bagian Barat dan Timur. Di Indonesia bagian Barat dengan rata-rata
kedalaman laut 75 meter, jenis ikan yang banyak ditemukan adalah ikan pelagis kecil. Kondisi
Emodul Geografi XI IPS | 11
agak berbeda terdapat di kawasan Indonesia Timur dengan rata-rata kedalaman laut
mencapai 4.000 m. Di kawasan Indonesia bagian Timur, banyak ditemukan ikan pelagis besar
seperti cakalang dan tuna.
Selain ikan yang tersedia di lautan, penduduk Indonesia juga banyak yang melakukan
budi daya ikan, terutama di daerah pesisir. Di pantai utara Pulau Jawa, banyak masyarakat
yang mengembangkan usaha budi daya ikan dengan menggunakan tambak. Jenis ikan yang
dikembangbiakkan di sana adalah ikan bandeng dan udang.
Selain ikan, kekayaan laut Indonesia juga berada di wilayah-wilayah pesisir berupa
hutan mangrove, rumput laut, padang lamun, dan terumbu karang. Indonesia memiliki lebih
dari 13 ribu pulau sehingga garis pantainya sangat panjang. Garis pantai Indonesia
panjangnya mencapai 81.000 Km, ukuran ini merupakan panjang pantai kedua terpanjang di
dunia setelah Kanada. Oleh karena itu, potensi sumber daya alam di wilayah pesisir sangat
penting bagi Indonesia.
Tidak salah jika pemerintah di bawah pemerintahan presiden Jokowi memfokuskan
pembangunan maritim di Indonesia. Kekayaan alam kita yang berupa ikan malah banyak
diambil oleh oknum-oknum dari negara lain berupa praktik pencurian ikan atau illegal fishing.
Ada beberapa wilayah perairan Indonesia yang rawan dengan kegiatan illegal fishing. Wilayah
yang paling rawan dengan praktik pencurian ikan adalah Laut Arafuru (Papua) di Timur
perairan Indonesia.
2. Energi kelautan Indonesia
Indonesia adalah salah satu negara di dunia yang memiliki wilayah laut terbesar.
Sekitar dua per tiga wilayah Indonesia adalah laut. Indonesia memiliki pantai kedua
terpanjang di dunia setelah Kanada.
Hal tersebut menjadi keuntungan bagi Indonesia dari segi besarnya potensi energi
laut. Energi laut yang dihasilkan dari gerakan dan perbedaan suhu lapisan laut (samudera)
merupakan sumber energi di perairan laut. Energi ini berupa energi pasang surut, energi
gelombang, energi arus laut, dan energi perbedaan suhu lapisan laut.
Energi pasang surut di wilayah Indonesia terdapat pada banyak pulau. Cukup banyak
selat sempit yang membatasinya maupun teluk yang dimiliki masing-masing pulau. Hal ini
memungkinkan untuk memanfaatkan energi pasang surut.
Saat laut pasang dan saat laut surut aliran airnya dapat menggerakkan turbin untuk
membangkitkan listrik. Sampai saat ini belum ada penelitian untuk pemanfaatan energi
pasang surut yang memberikan hasil yang cukup signifikan di Indonesia.
Di Indonesia beberapa daerah yang mempunyai potensi energi pasang surut adalah
Bagan Siapi-api yang pasang surutnya mencapai 7 meter. Teluk Palu yang struktur geologinya
merupakan patahan (Palu Graben) sehingga memungkinkan gejala pasang surut. Teluk Bima
di Sumbawa (Nusa Tenggara Barat), Kalimantan Barat, Papua, dan pantai selatan Pulau Jawa
yang pasang surutnya bisa mencapai lebih dari 5 meter.
Untuk lautan di wilayah Indonesia, dengan potensi termal 2,5 x 1.023 Joule dan
efisiensi konversi energi panas laut sebesar tiga persen dapat dihasilkan daya sekitar 240.000
MW. Potensi energi panas laut yang baik terletak pada daerah antara 6-9° Lintang Selatan dan
104-109° Bujur Timur. Di daerah tersebut pada jarak kurang dari 20 Km dari pantai
didapatkan suhu rata-rata permukaan laut di atas 28°C dan didapatkan perbedaan suhu
permukaan dan kedalaman laut (1.000 m) sebesar 22,8°C.
Emodul Geografi XI IPS | 12
Sedangkan perbedaan suhu rata-rata tahunan permukaan dan kedalaman lautan (650
m) lebih tinggi dari 20°C. Dengan potensi tersebut, konversi energi panas laut dapat dijadikan
alternatif pemenuhan kebutuhan energi listrik di Indonesia. Tidak jauh berbeda dengan
energi pasang surut, energi panas laut di Indonesia juga baru mencapai tahap penelitian.
Kekuatan gelombang bervariasi di setiap lokasi. Daerah samudera Indonesia
sepanjang pantai selatan Jawa sampai Nusa Tenggara adalah lokasi yang memiliki potensi
energi gelombang cukup besar berkisar antara 10 – 20 kW per meter gelombang.
Beberapa penelitian menyimpulkan bahwa energi gelombang di beberapa titik di
Indonesia bisa mencapai 70 kW/m di beberapa lokasi. Pantai barat Pulau Sumatera bagian
selatan dan pantai selatan Pulau Jawa bagian barat juga berpotensi memiliki energi
gelombang laut sekitar 40 kW/m.
Karakteristik energi gelombang sangat sesuai untuk memenuhi kebutuhan energi
kota-kota pelabuhan dan pulau-pulau terpencil di Indonesia. Sayangnya, pengembangan
teknologi pemanfaatan energi gelombang di Indonesia saat ini meskipun cukup menjanjikan
namun masih belum optimal. Pemanfaatan energi gelombang yang sudah diaplikasikan di
Indonesia baik oleh lembaga litbang (BPPT, PLN) maupun institusi pendidikan lainnya baru
pada tahap penelitian.
3. Sumber daya minyak dan gas bumi
Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arcandra Tahar menyatakan secara
tersirat untuk mengembangkan potensi wilayah minyak dan gas (migas) di Indonesia,
terutama lapangan yang berada lepas pantai (offshore) dan laut dalam (deep water).
Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi, Kementerian ESDM, IGN Wiratmaja Puja
menyambut baik atas keinginan menteri tersebut. Ia mengetahui potensi migas Indonesia
memang masih banyak seperti wilayah laut dalam. Cekungan-cekungan geologi yang
berpotensi memiliki kandungan minyak dan gas pun masih banyak.
“Cekungan-cekungan kan cukup banyak, cekungan geologi yang mengandung minyak
dan gas di laut dalam. Itu yang harus kita eksplorasi,” kata Wirat, di Kantor Kementerian
ESDM, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta, Kamis (28/7/2016).
Namun, yang menjadi pertimbangan saat ini adalah biaya eksplorasi untuk
pengerjaan wilayah kerja laut dalam masih sangat mahal. Belum ditambah lagi dengan posisi
yang jauh dan kebanyakan berada di daerah remote. Hal itu yang masih menjadi kajian.
“Biaya eksplorasinya kan tinggi karena laut dalam. Dan jaraknya jauh-jauh. Remote di
Indonesia timur, di laut Makassar. Jadi seperti yang disampaikan sebelumnya, kita sedang
dalam proses menyiapkan regulasi,” jelas dia.
Menurutnya, seperti yang sudah banyak diketahui publik, regulasi mengenai wilayah
kerja laut dalam di Indonesia masih belum atraktif sehingga investor kurang berminat
berinvestasi. Sehingga kebanyakan investor lebih memilih menginvestasikannya di negara
lain.
“Sekarang kita kalah atraktif dengan negara yang lain-lain. Sehingga investasi dari
perusahaan-perusahaan kelas dunia. Perusahaan-perusahaan kelas dunia jadi tidak mau
investasi di Indonesia,” ungkap dia.
Emodul Geografi XI IPS | 13
Untuk itu, lanjut Wirat, pihak Kementerian ESDM bersama Komisi Eksplorasi Nasional
(KEN), SKK Migas, dan para stakeholders sedang merancang dan merumuskan bagaimana
supaya wilayah migas laut dalam di Indonesia lebih menarik mata investor.
“Kalah atraktif kita dengan negara yang lain. Dari fiskal dari pajak, split, banyak hal
yang kita kalah atraktif dengan negara lain,” ucap dia.
Berdasarkan data litbang Kementerian ESDM, Potensi energi di laut Indonesia sampai
saat ini masih didominasi oleh minyak dan gas bumi (migas). Sekitar 70 persen cadangan
migas Indonesia terdapat di cekungan-cekungan tersier lepas pantai dan lebih dari
separuhnya terletak di laut dalam.
Sejak 2004 telah beroperasi lebih dari 36 perusahaan minyak di Wilayah Kerja (WK)
lepas pantai dari keseluruhan 153 WK yang telah melaksanakan eksplorasi dan eksploitasi di
lepas pantai.
Saat ini, telah terindikasi 66 cekungan migas di seluruh Indonesia, sebagian besar
berada di darat dan laut dangkal perairan teritorial dan hanya beberapa cekungan yang
berada pada landas kontinen (cekungan busur muka). Ada 16 cekungan sudah berproduksi,
delapan cekungan berpotensi, dan 42 cekungan belum dieksplorasi.
4. Wisata bahari
Indonesia merupakan negara yang terdiri dari banyak pulau. Selain lima pulau utama,
yaitu Sumatera, Jawa, Kalimantan, Sulawesi, dan Papua, Indonesia juga memiliki pulau-pulau
kecil yang jumlahnya ribuan. Sebagai negara kepulauan, tentu saja pantai yang terdapat di
Indonesia ini berjumlah ribuan juga.
Pantai dan laut tersebut menyimpan berbagai potensi yang jika diolah dengan baik
akan memberikan berbagai keuntungan bagi penduduk sekitar. Salah satu potensi dari laut
Indonesia ialah hasil perikanan. Dengan panjang garis pantai mencapai 95.181 Km, dalam satu
tahun Indonesia mampu menghasilkan 5,4 juta ton ikan. Tentu masih ada peluang lebih untuk
mendapatkan ikan lebih banyak lagi. Potensi lain dari bahari adalah wisatanya.
Hutan mangrove dapat menjadi potensi wisata bahari yang menjanjikan bagi para
wisatawan. Sebagai habitat binatang laut, hutan mangrove, juga dapat menjadi manfaat bagi
masyarakat sekitar. Tak hanya pemasukan karena wisatawan, masyarakat juga dapat
mempergunakan kayu bakau untuk menjadi bahan pembuat kertas. Keindahan bawah laut
Indonesia juga menjadi destinasi wisata bahari berikutnya.
Sebut saja Raja Ampat di Papua, Derawan di Kalimantan, dan Pulau Ora di Maluku,
pemandangan bawah lautnya sudah terdengar hingga mancanegara. Ketiga tempat tersebut
merupakan sedikit dari bagian laut Indonesia dengan keindahan bawah laut yang memesona.
Pemandangan bawah laut yang dihasilkan dari terumbu karang dan biota laut Indonesia
menarik para wisatawan.
Indonesia memiliki luas terumbu karang terluas di dunia, yaitu 284.300 km2 yang
akan memuaskan hati para penyelam. Selain pemandangan bawah laut yang indah, hampir
seluruh pantai di Indonesia juga memiliki pemandangan yang tak kalah memesonanya.
Para wisatawan dapat membuktikan dengan mengunjungi pantai-pantai yang
terdapat di selatan pulau Jawa, pantai Parai Tenggiri di Bangka Belitung, dan lain-lainnya.
Masih banyak laut dan pantai di Indonesia yang menyimpan potensi wisata sehingga dapat
menambah jumlah destinasi liburan untuk para wisatawan.
Emodul Geografi XI IPS | 14
5. Industri maritim
Kementerian Perindustrian (Kemenperin) akan mengembangkan industri berbasis
maritim. Potensi untuk mengembangkan industri maritim sangat terbuka mengingat
Indonesia memiliki garis pantai terpanjang kedua di dunia.
Menurut Saleh, ada empat industri maritim yang akan dikembangkan pada periode
2015-201-, yaitu industri rumput laut, industri pengolahan ikan, industri galangan kapal, dan
industri garam. “Kita tabu bahwa salah satu yang terus didorong oleh presiden yaitu
bagaimana agar industri maritim kita dapat tumbuh dan berkembang karena bagaimana pun
dua pertiga dari wilayah Indonesia adalah laut,” ujarnya.
Industri rumput laut nasional terdiri atas 25 unit usaha besar yang menyerap 3.100
orang tenaga kerja yang memiliki nilai investasi sebesar USD170juta. “Industri rumput laut
saat ini lebih banyak menjual secara mentah ke luar negeri. Padahal, seharusnya ini bisa
dilakukan hilirisasi dengan menumbuhkan industri turunnya di dalam negeri,” ungkap Saleh.
Saleh menambahkan, industri rumput laut nasional memiliki kapasitas terpasang
sebesar 33.000 ton dengan kemampuan produksi 20.000 ton per tahun sehingga
menghasilkan utilitas sebesar 60%. “Permasalahan-permasalahan yang dihadapi adalah suplai
bahan baku terbatas untuk industri pengolahan rumput laut karena masih diekspor dalam
bentuk mentah, kualitas bahan baku rumput laut yang rendah, biaya transportasi masih
mahal,” jelasnya.
Menurut Saleh, agar industri ini bisa berkembang, Kemenperin akan terus
berkoordinasi dengan instansi-instansi lainnya agar pasokan bahan baku terpenuhi.
Saleh melanjutkan, industri pengelolaan ikan saat ini sama seperti industri rumput
laut, yakni kekurangan bahan baku. “Ini karena banyak terjadi penjualan ikan secara ilegal
sehingga pasokan bahan baku berkurang,” ungkapnya.
Selama ini industri pengolahan ikan nasional yang terdiri atas 37 unit usaha berskala
besar mampu menyerap 62.000 orang tenaga kerja dan memiliki nilai investasi Rpl,5 triliun.
Industri pengolahan ikan nasional juga telah memiliki kapasitas terpasang 339.000 ton
dengan kemampuan produksi 197.000 ton per tahun, sehingga menghasilkan utilitas sebesar
58%.
Selain masalah bahan baku, masalah industri pengolahan ikan lainnya terkait saling
pengakuan standar dengan negara-negara tujuan ekspor. “Koordinasinya belum baik sehingga
banyak hasil pengolahan ikan yang ditolak oleh negara tujuan ekspor,” katanya.
Sementara itu, industri galangan kapal nasional masih memiliki potensi yang cukup
besar untuk terus dikembangkan. Untuk industri galangan kapal reparasi, jumlah fasilitas
produksinya sebesar 214 unit dengan kapasitas 12 juta dead weight ton (DWT) per tahun
dengan utilisasi sebesar 85%.
Sedangkan galangan kapal baru, jumlah fasilitas produksinya sebanyak 160 unit
dengan kapasitasl, 2juta DWT pertahun dengan utilisasi sebesar 35%. “Industri galangan kapal
di Tanah Air banyak yang belum tumbuh. Kami koordinasi dengan Menko Maritim bersama
dengan Menteri Perhubungan dan Menteri Keuangan memberikan insentifinsentif,”
ungkapnya.
Industri garam nasional yang terdiri atas 35 unit usaha berskala besar dengan luas
lahan produksi mencapai 22.000 hektare (ha) memiliki kapasitas produksi mencapai 56 juta
ton pertahun.”Membuat garam konsumsi di mana pun bisa, namun berbeda dalam membuat
Emodul Geografi XI IPS | 15
garam industri. Garam industri kandungan NaCl-nya tinggi sehingga tidak bisa dikonsumsi,”
ujarnya.
Permasalahan yang dihadapi industri garam adalah belum diproduksinya garam
industri dalam skala besar sehingga kebutuhan garam industri sebesar 1,9 juta ton pertahun
masih diimpor. “Membuat garam industri tidak semua laut bisa. Lebih cocok wilayahnya
adalah di kawasan timur Indonesia, khususnya di NTT. Curah hujan dan alamnya cocok untuk
pengembangan garam industri,” tandasnya.
Komitmen pemerintah untuk memajukan sektor maritim juga ditandai dengan
digencarkannya penegakan hukum bagi para pencuri ikan atau illegal fishing. Mulai dari
memperketat pengawasan, melarang kapal-kapal melakukan alih muatan ikan di laut, serta
penenggelaman kapal asing pencuri ikan. Dengan semua upaya tersebut, Presiden Joko
Widodo(Jokowi) optimistis industri perikanan yang semula banyak tutup karena kekurangan
bahan baku akan kembali menggeliat.
6. Jasa angkutan laut
Meskipun dalam beberapa tahun terakhir ini secara bertahap telah terjadi perubahan
penggunaan armada pelayaran asing ke pelayaran domestik untuk mengangkut berbagai
komoditi di dalam negeri, tetapi industri pelayaran didalam negeri, seperti yang disampaikan
Ketua Indonesia Ship Owners Association (INSA) Oentoro Suryo, masih sulit bersaing dengan
pelayaran asing karena keterbatasan jumlah kapal serta kondisi kapal yang ada sebagian
besar adalah kapal tua.
Penambahan jumlah kapal nasional sebagian merupakan pengalihan bendera kapal-
kapal milik pelayaran nasional yang sebelumnya berbendera asing, sehingga penambahan
kapal-kapal baru relatif sangat sedikit.
Masih sulitnya penambahan kapal baru oleh galangan kapal Indonesia karena pihak
perbankan masih belum sepenuhnya mendukung pembiayaan pembangunan kapal. Selain itu
banyaknya biaya pajak yang harus ditanggung untuk pembuatan kapal tersebut, membuat
masih tingginya biaya pembuatan kapal di Indonesia
Kondisi ini membuat beberapa perusahaan pelayaran nasional membangun kapalnya
di luar negeri, karena dianggap lebih murah biayanya dibanding membangun di dalam negeri.
Secara garis besar, perusahaan angkutan laut nasional dikelompokkan menjadi
pelayaran dalam negeri dan angkutan luar negeri untuk ekspor-impor. Perusahaan pelayaran
untuk angkutan dalam negeri, terdiri atas pelayaran antar pulau, pelayaran lokal, pelayaran
perintis dan pelayaran rakyat. Selain itu terdapat perusahaan non pelayaran (pelayaran
khusus), yaitu yang hanya mengangkut keperluan dan hasil industri sendiri, seperti yang
dioperasikan oleh industri-industri pupuk, tepung terigu, semen dan kayu.
Selama tahun 2003 – 2007, jumlah perusahaan pelayaran di Indonesia cenderung
meningkat. Menurut catatan Ditjen Perhubungan Laut, pada tahun 2003 terdapat 1.705 buah
perusahaan, yang terdiri atas 1.030 perusahaan pelayaran nasional, 267 perusahaan non
pelayaran dan selebihnya sebanyak 408 perusahaan pelayaran rakyat. Pada tahun 2007,
jumlah perusahaan pelayaran meningkat menjadi 2.326 perusahaan, yang terdiri atas 1.432
perusahaan pelayaran nasional, 334 perusahaan non pelayaran dan 560 perusahaan
pelayaran rakyat. Perkembangan jumlah perusahaan pelayaran dalam negeri di Indonesia
tidak terlepas dari peningkatan kegiatan ekspor dan juga kebijakan Pemerintah untuk
Emodul Geografi XI IPS | 16
mendukung jasa angkutan laut seperti diterapkannya azas cabotage untuk 13 jenis komoditas
utama sejak tahun 2005.
7. Alur laut kepulauan Indonesia
Lahirnya Konvensi ke-3 Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) mengenai hukum laut
(United Nation Convention on the Law of the Sea/UNCLOS), 10 Desember 1982, menjadi awal
lahirnya hukum laut yang mengakui adanya konsep Negara Kepulauan. Pemerintah Republik
Indonesia (RI) kemudian meratifikasi konvensi tersebut dengan Undang-Undang (UU) No. 17
Tahun 1985. Sejak tahun 1994, Hukum Laut Internasional resmi berlaku dan mulai saat itu
pula bangsa Indonesia mempunyai hak berdaulat untuk memanfaatkan sumber daya alam,
termasuk yang ada di dasar laut dan di bawahnya. Pasal 49 UNCLOS 1982 menyatakan
kedaulatan dari negara kepulauan meliputi perairan-perairan yang tertutup oleh garis pangkal
demikian pula wilayah udara di atasnya dan dasar laut serta tanah di bawahnya.
Tahun 1996, Pemerintah Indonesia mengusulkan kepada International Maritime
Organization (IMO) tentang penetapan Alur Laut Kepulauan Indonesia (ALKI) beserta cabang-
cabangnya di perairan Indonesia. Sesuai dengan Pasal 1 ayat 8 UU No. 6/ 1996 tentang
Perairan Indonesia, Alur Laut Kepulauan adalah alur laut yang dilalui oleh kapal atau pesawat
udara asing di atas alur tersebut, untuk melaksanakan pelayaran dan penerbangan dengan
cara normal semata-mata untuk transit yang terus menerus, langsung, dan secepat mungkin
serta tidak terhalang melalui atau di atas perairan kepulauan dan laut teritorial yang
berdampingan antara satu bagian laut lepas atau Zona Ekonomi Eksklusif Indonesia dan di
bagian laut lepas atau Zona Ekonomi Eksklusif Indonesia lainnya.
Sesuai dengan Peraturan Pemerintah No. 37 tahun 2002, tentang Alur Laut Kepulauan
Indonesia, terdapat 3 (tiga) ALKI beserta cabang-cabangnya. Pertama, jalur pada ALKI I yang
difungsikan untuk pelayaran dari Laut Cina Selatan melintasi Laut Natuna, Selat Karimata,
Laut Jawa, dan Selat Sunda ke Samudera Hindi. Sebaliknya; dan untuk pelayaran dari Selat
Singapura melalui Laut Natuna dan sebaliknya (Alur Laut Cabang I A).
Kedua, jalur pada ALKI II yang difungsikan untuk pelayaran dari Laut Sulawesi
melintasi Selat Makasar, Laut Flores, dan Selat Lombok ke Samudera Hindia, dan sebaliknya.
Ketiga, jalur pada ALKI-III-A yang difungsikan untuk pelayaran dari Samudera Pasifik melintasi
Laut Maluku, Laut Seram, Laut Banda, Selat Ombai, dan Laut Sawu.
ALKI III-A sendiri mempunyai 4 cabang, yaitu ALKI Cabang III B: untuk pelayaran dari
Samudera Pasifik melintasi Laut Maluku, Laut Seram, Laut Banda, dan Selat Leti ke Samudera
Hindia. Sebaliknya; ALKI Cabang III C: untuk pelayaran dari Samudera Pasifik melintasi Laut
Maluku, Laut Seram, Laut Banda ke Laut Arafura dan sebaliknya; ALKI Cabang III D: untuk
pelayaran dari Samudera Pasifik melintasi Laut Maluku, Laut Seram, Laut Banda, Selat Ombai,
dan Laut Sawu ke Samudera Hindia. Sebaliknya; ALKI Cabang III E: untuk pelayaran dari
Samudera Hindia melintasi Laut Sawu, Selat Ombai, Laut Banda, Laut Seram, dan Laut
Maluku.
Masing-masing ALKI mempunyai potensi ancaman yang dinilai relevan dan
membutuhkan koordinasi yang lebih serius. Berdasarkan wawancara penulis dengan
narasumber dari Badan Koordinasi Keamanan Laut (Bakorkamla), masing-masing ALKI
mempunyai potensi ancaman yang berbeda-beda. Potensi ancaman di ALKI I terkait imbas
konflik klaim wilayah atas kepulauan Spratly dan Paracel di Laut Cina Selatan, seperti
digunakannya wilayah ALKI I untuk kegiatan manuver angkatan perang negara yang terlibat.
Emodul Geografi XI IPS | 17
Di samping itu, imbas kepadatan lalu lintas pelayaran di Selat Malaka, seperti
digunakannya wilayah ALKI I oleh perompak untuk menghindari kejaran aparat keamanan
Indonesia, dan aparat keamanan gabungan (Indonesia, Malaysia, dan Singapura) atau
penyelundupan. Imbas dari pusat pertumbuhan dan perekonomian Asia dan Asia Tenggara di
Republik Rakyat Cina (RRC) dan Singapura, seperti penyelundupan barang-barang ilegal dan
juga perdagangan manusia, turut menjadi potensi ancaman di ALKI I. Imbas lain adalah
bahaya ancaman bencana alam dan tsunami di Selat Sunda, seperti ancaman gempa vulkanik
serta erupsi gunung berapi (anak Krakatau). Kemudian imbas politik ekspansional Malaysia,
seperti kemungkinan klaim wilayah teritorial baru.
Untuk ALKI II, potensi ancaman berasal dari imbas konflik Blok Ambalat.
Digunakannya wilayah ALKI II untuk manuver angkatan perang negara tetangga dan imbas
lepasnya pulau Sipadan dan Ligitan, seperti penangkapan ikan dan sumber daya alam lainnya
secara ilegal. Di samping itu, imbas dari pusat pariwisata dunia di Bali, seperti penyelundupan
barang secara ilegal dan perdagangan manusia, serta terorisme. Imbas politik ekspansional
Malaysia, seperti kemungkinan baru klaim wilayah teritorial setelah berhasil menguasai pulau
Sipadan dan Ligitan, serta provokasi atas wilayah Blok Ambalat, juga merupakan potensi
ancaman bagi ALKI II.
Sementara itu, untuk ALKI III, potensi ancaman berasal dari imbas konflik internal
negara tetangga di utara (Filipina) dan selatan (Timor Leste). Dijadikannya wilayah ALKI IIIA
sebagai sarana pelarian atau kegiatan lain yang membahayakan keamanan laut. Imbas dari
lepasnya Timor Timur menjadi negara berdaulat (Timor Leste) terkait dengan blok migas di
sebelah selatan pulau Timor, seperti pelanggaran wilayah, penyelundupan, dan klaim
teritorial.
Di samping itu, imbas konflik internal seperti separatisme Republik Maluku Selatan
(RMS) di Maluku dan Gerakan Papua Merdeka (GPM) di Papua. Imbas politik luar negeri
Australia, seperti pelebaran pengaruh Australia terhadap wilayah sekitar di utara (Indonesia,
Timor Leste, dan Papua New Guinea) serta dukungannya terhadap gerakan separatisme.
Imbas selanjutnya adalah potensi sumber kekayaan alam melimpah yang belum terkelola,
seperti pencurian ikan dan pencurian kekayaan alam lainnya, juga merupakan potensi
ancaman tersendiri bagi ALKI III.
Di antara ALKI I, II, dan III, ALKI II merupakan lintasan laut dalam yang ekonomis dan
aman untuk dilalui. ALKI II yang melewati Selat Makassar-Selat Lombok membelah sisi
Indonesia Bagian Barat dan Indonesia Bagian Timur. Lebih jauh, pendangkalan yang terjadi
akhir-akhir ini di Selat Malaka menyebabkan kapal-kapal besar, terutama kapal tangki,
memindahkan trayek pelayarannya melalui Selat Lombok-Selat Makassar. Sebagai jalur
perdagangan dan pelayaran internasional, ALKI II memiliki nilai strategis. ALKI II yang
mencakup Selat Lombok, Selat Makassar, dan Laut Sulawesi menjadi penting dalam posisinya
sebagai jalur pendukung utama dari Selat Malaka yang sudah amat padat.
Rahardjo Adisasmita, yang dikenal dengan konsep ”Kawasan Pembangunan SEMEJA”-
nya, mengemukakan bahwa di masa depan Selat Lombok-Selat Makassar memegang peran
kunci sebagai jalur pelayaran dunia, di mana jika garis jalur pelayaran vertikal dan garis jalur
pelayaran horizontal ditarik pada bola dunia akan beririsan pada titik yang berada tepat di
Selat Makassar. “Kawasan Pembangunan SEMEJA” adalah konsep yang khas dan
diformulasikan untuk kawasan kepulauan. Konsep pengembangan SEMEJA ini dapat
berbentuk selat, teluk, dan laut yang berfungsi untuk memfasilitasi berkembangnya kegiatan
Emodul Geografi XI IPS | 18
perdagangan dan transportasi antar daerah yang berada di sekelilingnya dengan berdasar
pada prinsip saling membutuhkan, saling melengkapi, dan saling menguntungkan, di mana
kota yang lebih kuat, besar, dan maju wajib mendorong dan menarik kota yang lebih “kecil”
(Rahardjo Adisasmita, 2008). Adisasmita juga menyatakan bahwa Selat Makassar–Selat
Lombok yang memotong Laut Jawa–Banda–Arafura menjadi penghubung dari Utara (Filipina)
ke arah Selatan (Samudera Hindia) adalah sebagai alur utama transportasi laut internasional
(international sea transportation highway).
Pada dasarnya, negara-negara di dunia sebagai pengguna jalur pelayaran dapat
memilih jalur yang paling aman dan ekonomis dengan mematuhi ketentuan dalam UNCLOS
1982. Sebaliknya, negara yang dilalui seperti Indonesia, harus menjamin keamanan dan
keselamatan alur laut tersebut di samping memanfaatkan peluang ekonomi dan
meminimalkan kendala dari pilihan jalur tersebut (Hasim Djalal, 1995). Untuk itu, ALKI II
sebagai jalur pelayaran dunia yang potensial di masa mendatang perlu mendapat perhatian
terkait hal ini.
Ada beberapa hal yang perlu dilakukan. Pertama, peningkatan pertahanan-keamanan
di wilayah ALKI II mengingat potensi ancaman yang dimiliki sebagaimana telah diuraikan
sebelumnya, baik dari negara tetangga maupun kapal-kapal asing, terutama potensi ancaman
keamanan nontradisional. Peningkatan pertahanan-keamanan ini bisa dilakukan melalui
peningkatan personel dan peralatan yang dimiliki TNI Angkatan Laut kita, maupun koordinasi
keamanan laut yang efektif di bawah Bakorkamla. Kedua, perubahan paradigma lama
dari continental-based development menjadi maritime/sea-based development sudah saatnya
dilaksanakan secara konsisten, sehingga pemanfaatan ALKI II ini harus ditarik ke arah
pertumbuhan ekonomi kawasan dan pembangunan wilayah. Peningkatan ekonomi di
kawasan pesisir tentu diharapkan akan berkorelasi positif dengan pengurangan gangguan
keamanan di laut. Ketiga, perlunya kajian komprehensif mengenai ALKI II, baik dari aspek
pertahanan-keamanan, ekonomi, dan sosial-budaya sehingga mendapat pemetaan yang jelas
mengenai potensi ancaman dan potensi ekonomi yang bisa dikembangkan masyarakat
pesisir, terutama mendukung maritime/sea-based development.
8. Posisi Strategis Indonesia Sebagai Poros Maritim Dunia
Poros maritim merupakan gagasan yang dilontarkan oleh presiden terpilih Joko
Widodo saat kampanye pemilihan presiden beberapa waktu lalu. Di samping gagasan ini ia
juga menawarkan program yang disebut tol laut.
Dua hal itu kini menjadi bahan pembicaraan yang lumayan hangat di kalangan
kemaritiman Tanah Air dengan sebagian di antara mereka mendukungnya dan sebagian lagi
mengkritisi atau bahkan menolaknya.
Dalam dunia kemaritiman internasional, poros maritim dikenal dengan
istilah international maritime center (IMC). Sah-sah saja sebenarnya menggunakan istilah lain
sesuai keinginan seseorang tetapi industri maritim adalah salah satu bisnis yang diatur secara
global, karena itu kesamaan bahasa atau istilah dan pemaknaannya mutlak diperlukan.
International maritime center adalah sebuah pelabuhan atau negara yang telah
berhasil membangun aneka macam fasilitas, infrastruktur dan regulasi sehingga menarik
minat kalangan pelayaran internasional dan komunitas maritim lainnya untuk mendatanginya
dan dapat menjalankan bisnis yang menguntungkan di pelabuhan/negara bersangkutan. Jadi,
Emodul Geografi XI IPS | 19
untuk menjadi IMC yang baik maka yang diperlukan adalah kemampuan menarik pemain
internasional dengan berbagai kemudahan untuk datang dan menjalankan bisnis.
Singapura dikenal sebagai salah satu IMC yang terbaik. Status IMC yang didapat oleh
negeri jiran ini bertumpu pada posisinya sebagai sebuah hub kemaritiman global. Sejalan
dengan statusnya, Singapura saat ini menjadi lokasi berkantornya lebih dari
4.200 multinational corporations (MNC) dan 26.000 perusahaan mancanegara lainnya.
Mereka terdiri dari shipbrokers, charterers, marine insurers, maritime law, dan
sebagainya. Sebagai operator untuk menangani para pebisnis itu, pemerintah Negeri Singa
menugaskan Maritime and Port Autority/MPA yang diisi dengan staf yang profesional.
Dalian di China juga merupakan IMC yang terkenal di kawasan Asia. Disebut meniru
atau copy-paste apa yang dilakukan oleh Singapura, kota ini juga menjadi incaran pelaku
bisnis maritim mondial.
Masih panjang jalan yang harus ditempuh Indonesia jika ingin menjadi IMC seperti
Singapura atau Dalian. Tidak banyak pemain besar, apa lagi yang kecil, bisnis maritim
internasional berkantor dan menjalankan kegiatannya dari Jakarta.
Pasalnya, negeri ini tidak banyak menawarkan fasilitas, infrastruktur dan kemudahan
dalam berbisnis. Ambil contoh suku bunga perbankan untuk usaha pelayaran.
Emodul Geografi XI IPS | 20
LATIHAN EVALUASI
A. Soal Piiha Ganda
1. Pengaruh letak astronomis Indonesia adalah… .
A. Indonesia berada pada posisi silang perdagangan dunia
B. Indonesia memiliki banyak gunung berapi
C. Indonesia terbagi menjadi tiga daerah waktu
D. Indonesia mendapat pengaruh budaya asing
E. Indonesia memiliki topografi yang beragam
2. Pengaruh letak astronomis terhadap aspek ekonomi adalah… .
A. Indonesia kaya seni budaya daerah
B. I Indonesia memiliki 3 (tiga) daerah waktu
C. ndonesia berada pada jalur perdagangan dunia
D. Indonesia memiliki 2 musim, musim hujan dan kemarau
E. Indonesia negara agraris yang subur dengan kakya hasil bumi
3. Indonesia berada di titik pertemuan tiga lempeng litosfer, yaitu lempeng Indo-Australia, lempeng
Eurasia dan Lempeng Pasifik, disebut letak….
A. letak geografis
B. letak geologi
C. leak astronomis
D. letak geomorfologi
E. letak maritime
4. Lempeng tektonik yang bertemu di wilayah kepulauan Indonesia adalah ….
A. Eurasia-Pasifik-Indo Australia
B. Eurasia-Nazca-Indo Australia
C. Arab-Pasifik-Indo Australia
D. Eurasia-Pasifik-Madagascar
E. Eurasia-Karibia-Indo Australia
5. Jika waktu Greenwich pukul 08.00 GMT, maka waktu di Indonesia Tengah pukul... .
A. 14.00 WIB
B. 15.00 WIB
C. 16.00 WIB
D. 17.00 WIB
E. 18.00 WIB
6. Interaksi Indonesia dan negara tetangga dalam berbagai bidang, diataranya negara tetangga masih
mengandalkan pasokan sumber daya alam Indonesia baik dalam bidang pertanian maupun bahan
baku Industri, dan karena letaknya yang strategis banyak investor yang masuk ke Indonesia..
Pernyataan ini merupakan letak Indonesia secara... .
A. Geomorfologis
B. Kultur historis
Emodul Geografi XI IPS | 21
C. Ekonomi
D. Astronomis
E. Geografis
7. Rumah di daerah tropis cenderung memiliki jendela yang besar-besar dan pakaian berbahan katun
merupakan dampak letak astronomis terhadap… .
A. pengaruh letak astronomis terhadap aspek sosial
B. pengaruh letak astronomis terhadap aspek iklim
C. pengaruh letak astronomis terhadap aspek budaya
D. pengaruh letak astronomis terhadap aspek ekonomi
E. pengaruh letak astronomis terhadap aspek politik
8. Salah satu dampak negatif letak gegrafis Indonesia adalah… .
A. Indonesia mendapat pengaruh negatif budaya asing
B. Indonesia miskin sumber daya alam
C. Indonesia memiliki jumlah penduduk yang banyak
D. Indonesia terhindar dari penyelundupan obat terlarang
E. Indonesia terhindar dari perdagangan maunsia
9. Pernyataan :
1. Indonesia banyak dipengaruhi oleh kebudayaan asing, yakni dalam bidang seni, bahasa,
peradaban, dan agama.
2. Indonesia terletak di antara negara-negara berkembang, sehingga memiliki banyak mitra kerja
sama.
3. Lalu lintas perdagangan dan pelayaran di Indonesia cukup ramai, sehingga menunjang
perdagangan di Indonesia dan menambah sumber devisa negara.
Pernyataan di atas merupakan pengaruh letak …..
A. Pengaruh letak geomorfologis terhadap aspek perdagangan
B. Pengaruh letak astronomis terhadap aspek ekonom
C. Pengaruh letak astronomis terhadap aspek budaya
D. Pengaruh letak geologis terhadap aspek budaya
E. Pengaruh letak geografis terhadap aspek penduduk
10. Berikut ini yang bukan dampak dari letak Indonesia secara geologis adalah… .
A. Indonesia kaya akan barang tambang
B. Indonesia banyak memiliki gunung api
C. Indonesia rawan bencana gempa bumi dan tsunami
D. Indonesia beriklim tropis
E. Indonesia rawan bencana erupsi gunung api
11. Indonesia terletak diantara 6° LU -11° LS dan 95° BT - 141° BT sehingga Indonesia … .
A. Indonesia memiliki topografi yang beragam
B. Indonesia berada pada posisi silang perdagangan dunia
C. Indonesia memiliki banyak gunung berapi
Emodul Geografi XI IPS | 22
D. Indonesia terbagi menjadi tiga daerah waktu
E. Indonesia mendapat pengaruh budaya asing
12. Pernyataan :
1. Kegiatan ekonomi masyarakat akan berjalan dengan baik.
2. Masyarakat sering terkena penyakit saat musim pancaroba.
3. Masyarakat kurang bisa merasakan sinar matahari.
4. Sering terjadi kekeringan dan kebakaran pada saat kebakaran dan kemarau panjang
5. Masyarakat akan menjadi pemalas karena tidak ada tantangan berat
Kerugian negara tropis adalah… .
A. 1, 2 dan 3
B. 1, 2 dan 4
C. 1, 3 dan 5
D. 2, 4 dan 5
E. 3, 4 dan 5
13. Indonesia merupakan negara yang banyak terdapat gunung api, terutama dengan tipe strato yang
sebagian besar masih aktif terletak pada jalur pegunungan lipatan muda Sirkum Pasifik dan sirkum
Mediterania dan dan pada pertemuan tiga lempeng aktif, sehingga Indonesia merupakan negara
yang subur, kaya akan barang tambang sekaligus rawan terhadap aktivitas vulkanisme dan gempa
bumi. Pernyataan ini termasuk letak...
A. Letak geologi
B. Letak astronomis
C. Letak kultural
D. Letak geografi
E. Letak sosiokultural
14. Pengaruh luas wilayah terhadap kemajuan suatu negara adalah… .
A. luas wilayah memengaruhi kondisi topografi dan temperatur untuk aktivitas pertanian
B. luas wilayah memengaruhi interaksi budaya dengan negara dalam kawasan yang berdekatan
C. luas wilayah memengaruhi morfologi daerah sebelum membangun bangunan-bangunan,
jembatan-jembatan, gedung-gedung, dan jalan-jalan raya.
D. luas wilayah memengaruhi banyak sedikitnya sumber daya alam dan sumber daya manusia
E. luas wilayah memengaruhi kandungan mineral organik dalam tanah dan kesuburan tanah
15. Dalam dunia perdagangan Indonesia memilik sejarah yang panjang sebagai negara dagang pada
masa lalu, diantaranya banyak saudagar Bugis yang menjadi pioneer perdaganan dan pelayaran
dunia. Indonesia menjadi poros maritime dunia pada masa lalu transportasi dan perdagangan
karena… .
A. pada masa lalu Indonesia dikenal dalam perdagangan rempah-rempah
B. sumber daya kelautan Indonesia sudah sangat terkenal dan di cari oleh pedagang eropa
C. komoditi minyak bumi Indonesia sangat dicari para pedagang eropa
D. pada masa lalu Indonesia dikenal sebagai penghasil kakao terbesar di dunia
E. barang dagang emas sangat di cari oleh para pedagang eropa
Emodul Geografi XI IPS | 23
16. Indonesia berada diantara samudera Pasifik dan samudera Hindia sehingga Indonesia dapat
menjadi poros maritim dunia berdasarkan karakteritik daratan karena… .
A. daratan Indonesia memiliki kondisi iklim dan topografi yang cocok untuk aktifitas pertanian
serta kandungan mineral tambang yang kaya serta letak yang strategis
B. daratan Indonesia memiliki variasi topografi dengan tingkat kesuburan sehingga Indonesia
memiliki kekayaan budaya yang tinggi.
C. daratan Indonesia memiliki letak yang strategis diantara dua benua dan dua samudera
sehingga Indonesia menjadi negara agraris yang potensial
D. daratan Indonesia memiliki potensi laut yang besar untuk dikembangkan sebagai negara
maritim
E. daratan Indonesia memiliki lapisan batuan yang erat kaitannya dengan sistem pegunungan
yang ada di Indonesia
17. Potensi perairan Indonesia sangat berlimpah sehingga Indonesia dapat menjadi poros maritim
dunia berdasarkan karakteristik wilayah perairan karena… .
A. memiliki potensi mangrove yang kaya dengan sumber daya ikan budidaya tambak udang
maupun ikan yang potensial
B. memiliki potensi wisata yang tersebar di beberapa kepulauan di Indonesia Timut dan Barat
C. Indonesia adalah negara yang sangat kaya alam terhampar di darat dan lautan. dan budayanya
dengan keragaman yang tinggi
D. Indonesia merupakan bagian dari dua buah rangkaian pegunungan besar di dunia, yaitu
rangkaian Pegunungan Meditrania dan Sirkum Pasifik
E. memiliki potensi lestari dan potensi budidaya ikan di pesisr yang tinggi di Indonesia barat dan
timur dengan garis pantai 90.000 km
18. Indonesia merupakan negara yang kaya akan sumber daya laut. Pengelolaan sumber daya kelautan
Indonesia yang sangat potensial dilakukan melalui… .
A. pengelolaan sumber daya kelautan berbasis komunitas dan teknologi
B. pengelolaan sumber daya kelautan dengan mengambil sumber daya ikan sebanyak banyaknya
C. pemanfaatan terumbu karang untuk meningkatkan perekonomian melalui kerajinan tangan
D. pengelolaan sektor perikanan dengan peningkatan ikan tangkap melalui pukat harimau
E. pengelolaan budidaya tambak secara intensif dengan menggunakan
19. Berikut ini merupakan ciri-ciri fisik umum negara Indonesia, kecuali ....
A. Memiliki dua musim
B. Curah hujan dan kelembaban tinggi
C. Memiliki variasi kenampakan geomorfologi
D. Banyak mendapat sinar matahari
E. Memiliki banyak daerah tandus
20. Perbedaan antara pengaruh letak astronomis dengan pengaruh letak geografis Indonesia adalah ….
A. Letak astronomis Indonesia berpengaruh pada pembagian zona iklim sementara letak geografis
berpengaruh terhadap pembagian zona waktu
B. Letak astronomis Indonesia berpengaruh pada pembagian zona waktu sementara letak
geografis berpengaruh terhadap zona iklim
Emodul Geografi XI IPS | 24
C. Letak astronomis dan letak geografis tidak memiliki pengaruh apapun pada kondisi cuaca dan
iklim di Indonesia
D. Letak astronomis berpengaruh terhadap kondisi angin dan letak geografis berpengaruh
terhadap pembagian waktu
E. Letak astronomis menentukan iklim di Indonesia sedangkan letak geografis mempengaruhi
perubahan musim di Indonesia
21. Kemudahan ekspor dan impor di Indonesia dikarenakan Indonesia menjadi pusat pelayaran dan
perdagangan internasional sehingga menjadikan Indonesia sebagai titik persilangan perekonomian
negara maju dan berkembang.
Berdasarkan pernyataan diatas merupakan keuntungan Indonesia dilihat dari letak Indonesia
berdasarkan….
A. Letak astronomis
B. Letak geologis
C. Letak geografis
D. Letak global
E. Letak geomorfologis
22. Indonesia adalah negara dengan kergaman budaya yang tinggi (multikultural) salah satu hal yang
mempengaruhi adalah proses percampuran beberapa budaya asing dengan budaya asli Indonesia,
hal ini dikarenakan negara kita berada pada posisi yang tepat diantara dua benua dan dua
samudera.
Berdasarkan pernyataan diatas merupakan keuntungan Indonesia dilihat dari letak Indonesia
berdasarkan….
A. Letak astronomis
B. Letak geologis
C. Letak geografis
D. Letak global
E. Letak geomorfologis
23. Indonesia memiliki 4 chokepoint dunia dimana chokepint ini menjadi alur pelayaran utama
internasional, titik chokepoint ini berada di Selat Malaka, Selat Sunda, Selat Makasar, dan Selat
Lombok yang mana titik strategis ini dilalui oleh 40% kapal asing.
Berdasarkan pernyataan diatas merupakan keuntungan Indonesia dilihat dari letak Indonesia
berdasarkan….
A. Letak astronomis
B. Letak geologis
C. Letak geografis
Emodul Geografi XI IPS | 25
D. Letak global
E. Letak geomorfologis
24. Kegiatan perekonomian di Indonesia menjadi tidak efektif dikarenakan pembagian zona waktu di
Indonesia sehingga jam efektif perdagangan menjadi tidak sama anatra wilayah Indonesia bagian
barat dan Indonesia bagian timur.
Berdasarkan pernyataan diatas merupakan keuntungan Indonesia dilihat dari letak Indonesia
berdasarkan….
A. Letak astronomis
B. Letak geologis
C. Letak geografis
D. Letak global
E. Letak geomorfologis
25. Indonesia memiliki iklim tropis yang mana ini memberikan keuntungan karena Indonesia tidak
mengalami musim dingin yang merepotkan.
Berdasarkan pernyataan diatas merupakan keuntungan Indonesia dilihat dari letak Indonesia
berdasarkan….
A. Letak astronomis
B. Letak geologis
C. Letak geografis
D. Letak global
E. Letak geomorfologis
B. Soal ESsay
1. Apa yang dimaksud dengan konsep Indonesia sebagai poros maritim dunia? Jelaskan
2. Jelaskan minimal 3 macam masalah kelautan di Indonesia dan solusinya!
3. Jelaskan batas laut Indonesia menurut konvensi hukum laut internasional?
4. Sebutkan 3 upaya rencana jangka panjang pemerintah untuk mewujudkan Indonesia sebagai poros
maritime dunia
5. Perhatikan peta di bawah ini!. Beri keterangan nama perairan laut di Indonesia sesuai dengan
nomor !
Emodul Geografi XI IPS | 26
Emodul Geografi XI IPS | 27
BAB II
PERSEBARAN FLORA DAN FAUNA
Sumber gambar : http://www.kjpl.or.id/penyebaran-flora-fauna-di-indonesia/
Tujuan Pembelajaran
Setelah mengikuti proses pembelajaran, peserta didik diharapkan dapat:
Menganalisis karakteristik bioma di dunia.
Menganalisis faktor-faktor yang memengaruhi sebaran flora dan fauna.
Menganalisis persebaran jenis-jenis flora dan fauna di indonesia dan dunia.
Menganalisis konservasi flora dan fauna di indonesia dan dunia.
Menganalisis pemanfaatan flora dan fauna indonesia sebagai sumber daya alam.
Membuat laporan tentang persebaran dan konservasi flora fauna di Indonesia dan dunia
Menyajikan laporan tentang persebaran dan konservasi flora fauna di Indonesia dan dunia
dilengkapi peta
Kompetensi Dasar
3.2 Menganalisis sebaran flora dan fauna di Indonesia dan dunia berdasarkan karakteristik
ekosistem
4.2 Membuat peta persebaran flora dan fauna di Indonesia dan dunia yang dilengkapi gambar
hewan dan tumbuhan endemik
Salah satu planet yang merupakan bagian dari sistem tata surya adalah bumi. Planet bumi merupakan
planet paling istimewa dibandingkan dengan planet-planet lainnya. Mengapa demikian? Karena
planet ini dapat menjadi hunian ternyaman bagi makhluk hidup. Apakah Anda tahu bahwa bumi
terdiri atas lapisan-lapisan? Lapisan tersebut tentu memiliki fungsi tertentu dan menjaga kita di bumi
tercinta ini.
Emodul Geografi XI IPS | 28
PETA KONSEP
Emodul Geografi XI IPS | 29
Salah satu planet yang merupakan bagian dari sistem tata surya adalah bumi. Planet bumi
merupakan planet paling istimewa dibandingkan dengan planet-planet lainnya. Mengapa demikian?
Karena planet ini dapat menjadi hunian ternyaman bagi makhluk hidup. Apakah Anda tahu bahwa
bumi terdiri atas lapisan-lapisan? Lapisan tersebut tentu memiliki fungsi tertentu dan menjaga kita di
bumi tercinta ini. Lapisan-lapisan tersebut dibagi menjadi tiga yaitu litosfer, hidrosfer, dan atmosfer.
Ketiga lapisan tersebut merupakan bagian dari biosfer.
Biosfer berasal dari dua kata yaitu bios yang berarti hidup dan shpeira yang berarti lapisan.
Secara etimologis, pengertian biosfer adalah lapisan yang ditempati oleh makhluk hidup atau
seluruh ruang yang dihuni oleh makhluk hidup.
Menurut Mc Knight (1984;253), biosfer merupakan “The biosphere consists of the incredibly
numerous and diverse array of individual organism – plant and animal – that populate our planet”
dalam bahasa Indonesia berarti biosfer terdiri atas individu organisme – tanaman dan hewan – dan
jumlahnya di planet ini yang sangat banyak dan beragam.
Bumi merupakan tempat hidup seluruh makhluk hidup meliputi manusia, flora dan fauna.
Salah satu makhluk yang paling unik adalah manusia karena manusia lebih memegang peran
dibandingkan dengan makhluk hidup lainnya. Manusia dapat mengendalikan kehidupan dirinya
sendiri bahkan makhluk lain. Namun, kajian biosfer pada artikel ini hanya mencakup flora dan fauna
saja.
Sumber : https://www.gurupendidikan.co.id/biosfer/
A. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Persebaran Flora dan Fauna
Sebelum membahas tentang persebaran flora dan fauna yang terdapat di biosfer dapat kita
simpulkan bahwa biosfer meliputi tanah, air dan udara.Biosfer merupakan sistem kehidupan paling
besar karena terdiri atas gabungan ekosistem yang ada di bumi. Selain manusia, mahkluk hidup yang
mendiami bumi adalah binatang (fauna) dan tumbuh-tumbuhan (flora).Namun seperti yang telah
kita ketahui persebaran makhluk hidup dipermukaan bumi tidak merata, adapun faktor-faktor yang
mempengaruhi persebaran flora dan fauna adalah :
1. Faktor Abiotik
Faktor abiotik terdiri dari faktor klimatik (iklim), faktor edafik (tanah), dan faktor fisiografi
(ketinggian tempat dan bentuk lahan). Faktor klimatik/iklim,yang mempengaruhi kehidupan antara
lain yaitu suhu,kelembapan, angin, dan curahhujan.Kondisi iklim merupakan salah satu faktor
dominanyang mempengaruhi pola persebaran flora dan fauna.
a. Klimatik (iklim)
Emodul Geografi XI IPS | 30
Wilayah-wilayah dengan pola iklim yang ekstrim, sepertidaerah kutub yang senantiasa
tertutup salju dan lapisanes abadi,atau gurun yang gersang, sudah tentu sangat menyulitkan bagi
kehidupan suatu organisme. Oleh karena it u, persebaran flora dan fauna pada kedua wilayah
ini sangat minim baik dari jumlah maupun jenisnya. Sebaliknya, daerah tropis merupakan wilayah
yang optimal bagi kehidupan flora dan fauna. Faktor-faktor iklim yang berpengaruh terhadap
persebaran makhluk hidup di permukaan bumi ini, antara lain suhu, kelembapan udara, angin, dan
tingkat curah hujan.
1) Suhu
Permukaan bumi mendapatkan energi panas dari radiasi matahari dengan intensitas
penyinaran yang berbeda-beda di setiap wilayah. Daerah-daerah yang berada pada zona lintang
iklim tropis, menerima penyinaran matahari setiap tahunnya relatif lebih banyak jika dibandingkan
dengan wilayah-wilayah lainnya. Selain posisi lintang, faktor kondisi geografis lainnya yang
mempengaruhi tingkat intensitas penyinaran matahari antara lain kemiringan sudut datang sinar
matahari, ketinggian tempat, jarak suatu wilayah dari permukaan laut, kerapatan penutupan lahan
dengan tumbuhan, dan kedalaman laut.
Perbedaan intensitas penyinaran matahari menyebabkan variasi suhu udara di muka
bumi.Kondisi suhu udara sangat berpengaruh terhadap kehidupanhewan dan tumbuhan, karena
berbagai jenis spesies memiliki persyaratan suhu lingkungan hidup ideal atau optimal, serta tingkat
toleransi yang berbeda-beda di antara satu dan lainnya. Misalnya, flora dan fauna yang hidup di
kawasan kutub memiliki tingkat ketahanan dan toleransi yang lebih tinggi terhadap perbedaan suhu
yang tajam antara siang dan malam jika dibandingkan dengan flora dan fauna tropis.
Pada wilayah-wilayah yang memiliki suhu udara tidak terlalu dingin atau panas merupakan
habitat yang sangat baik atau optimal bagi sebagian besar kehidupan organisme,baik manusia,
hewan, maupun tumbuhan. Hal ini disebabkan suhu yang terlalu panas atau dingin merupakan salah
satu kendala bagi makhluk hidup.Khusus dalam dunia tumbuhan, kondisi suhu udara adalah salah
satu faktor pengontrol persebaran vegetasi sesuai dengan posisi lintang, ketinggian tempat, dan
kondisi topografinya. Oleh karena itu, sistem penamaan habitat flora seringkali sama dengan
kondisiiklimnya, seperti vegetasi hutan tropis, vegetasi lintang sedang, vegetasi gurun, dan vegetasi
pegunungan tinggi.
Berdasarkan faktor suhu, maka kita mengenal dua kelompok vegetasi, yaitu :
Kelompok vegetasi annual
yaitu kelompok tumbuhan yang hanya berkembang pada saat-saat tertentu saja terutama
pada musim panas. Sedangkan dimusim dingin, tumbuhan jenis ini tidur karena berada dibawah
lapisan es yang ketebalannya bervariasi. Umumnya tumbuhan annual adalah tumbuhan kecil atau
bunga-bungaan di daerah beriklim dingin.
Kelompok vegetasi perennial
yaitu kelompok tumbuhan yang mempunyai mekanisme melindungi diri dari suhu yang
sangat rendah di musim dingin secara bergantian, sehingga dapat berkembang terus-menerus.
Kemampuan inilah menyebabkan kelompok vegetasi perenniadapat berumur lebih dari satu tahun.
2) Kelembapan Udara
Emodul Geografi XI IPS | 31
Selain suhu, faktor lain yang berpengaruh terhadap persebaran makhluk hidup di muka bumi
adalah kelembapan. Kelembapan udara yaitu banyaknya uap air yang terkandung dalam massa
udara. Tingkat kelembapan udara berpengaruh langsung terhadap pola persebaran 161tumbuhan di
muka bumi. Beberapa jenis tumbuhan sangat cocok hidup diwilayah yang kering, sebaliknya
terdapat jenis tumbuhan yang hanya dapat bertahan hidup di atas lahan dengan kadar air yang
tinggi.Berdasarkan tingkat kelembapannya, berbagai jenis tumbuhan dapat diklasifikasikan ke dalam
empat kelompok utama, yaitu sebagai berikut.
Xerofit, berasal dari kata xeroyang artinya kering dan phytosyang berarti tumbuhan. Jadi
xerofitmerupakan kelompok tumbuhan yang dapat beradaptasi dengan lingkungan yang
kekurangan air atau kering. Daerah persebarannya terutama dikawasan gurun ( kawasan
arid). Contohnya kaktus.
Hidrofit, berasal dari kata hydrosyang artinya basah atau berair. Jadi hidrofit adalah
kelompok umbuhan yang khusus beradaptasi pada ingkungan yang berair atau basah. Ciri
khas vegetasi ini adalah cenderung mempunyai sistem perakaran yang dangkal, namun
daunnya lebar lebardengan ruang renik( stomata ), mempunyai lapisan-lapisan kulit luar dan
daun-daunnya mengarah kearah datangnya sinar matahari. Contohnya teratai, enceng
gondok,paku-pakuan,selada air, kangkung dan sebagainya.
Mesofit, berasal dari kata mesoyang artinya antara atau pertengahan. Jadi
mesofitmerupakan kelompok vegetasi yang hidup pada daerah-daerah lembab tetapi tidak
sampai tergenang air. Tumbuhan kelompok ini banyak terdapat di daerah lintang rendah (
tropis ) dengan curah hujan yang tinggi dan relatif merata sepanjang tahun, Contohnya
anggrek dan beberapa jenis jamur
Tropofit yaitu kelompok tumbuh-tumbuhan yang mampu beradaptasi pada lingkungan
dengan kondisi yang berubah-ubah (menguntungkan dan tidak menguntungkan ) . Vegetasi
kelompok ini dapat hidup dengan perubahan musim yang jelas yaitu musim panas dan
musim dingin. Pada umumnya tumbuhan tropofitberupa tumbuhan yang besar-besar,
berdaun lebat dengan cabang-cabang yang banyak dan dikategorikan sebagai belukar
ataupohon-pohon. Berdasarkan ciri 162tersebut, maka kelompok vegetasi ini merupakan
vegetasi khas daerah tropis, seperti pohon jati.
3) Angin
Dalam siklus hidrologi, angin berfungsi sebagai alat transportasi yang dapat memindahkan
uap air atau awan dari suatu tempat ke tempat lain. Gejala alam ini menguntungkan bagi kehidupan
makhluk di bumi, karena distribusi uap air di atmosfer ke berbagai wilayah. Akibatnya, secara
alamiah kebutuhan organisme akan air dapat terpenuhi. Gerakan angin juga membantu
memindahkan benih dan membantu proses penyerbukan beberapa jenis tanaman tertentu.
4) Curah Hujan
Air merupakan salah satu kebutuhan vital bagi makhluk hidup. Tanpa sumber daya air, tidak
mungkin akan terdapat bentuk-bentuk kehidupan di muka bumi.Bagi makhluk hidup yang
menempati biocycle daratan,sumber air utama untuk memenuhi kebutuhan hidup berasal dari curah
hujan.Melalui curah hujan, proses pendistribusian air di muka bumi akan berlangsung secara
berkelanjutan. mengikis permukaan tanah yang subur, sehingga ketebalan tanah.
Emodul Geografi XI IPS | 32
2. Faktor Biotik
Faktor biotik yang sangat berpengaruh terhadap persebaran flora dan fauna yaitu manusia,
hewan, dan tumbuhan.
a. Dilihat dari Penyebab Persebaran
1) Tekanan Populasi, semakin banyak /bertambahnya populasi akan menyebabkan kebutuhan
akan persediaan bahan makanan menjadi semakin sulit dipenuhi sehingga menyebabkan
migrasi.
2) Persaingan, ketidakmampuan fauna dalam bersaing dalam memperebutkan wilayah
kekuasaan dan bahan makanan yang dibutuhkan juga mendorong terjadinya migrasi ke
daerah lain
3) Perubahan Habitat, berubahnya lingkungan tempat tinggal dapat menyebabkan
ketidakmampuan dalam beradaptasi terhadap perubahan tersebut dan menjadi merasa
tidak cocok untuk terus menempati daerah asal.
b. Dilihat dari Sarana Persebaran
1) Udara, dengan media udara fauna dapat bermigrasi dari kekuatan terbang sedangkan flora
dapat menggunakan angin untuk bermigrasi dari berat-ringannya benih.
2) Air, kemampuan fauna dalam berenang terutama hewa-hewan air menyebabkan
perpindahan mudah terjadi.Benih tumbuhan dapat terangkut dan berpindah tempat dengan
menggunakan media aliran air sungai atau arus laut.
3) Lahan, hampir semua fauna daratan menggunakan lahan sebagai media untukberpindah
tempat.
4) Pengangkutan Manusia, baik secara sengaja ataupun tidak manusia dapat menyebabkan
perpindahan flora dan fauna.
c. Dilihat dari Hambatan (barier) Persebaran
1) Hambatan Iklim, keadaan iklim terutama yang bersifat ekstrim dapat dapat menghambat
persebaran misalnya kondisi temperatur, kelembaban udaradan curah hujan.
2) Hambatan Edafik (tanah), tanah sangat berpengaruh bagi tanaman/tumbuhan karena sangat
memerlukan unsur-unsur penting dalam tanah yaitu unsur hara, udara, kandungan air yang
cukup. Lapisan tanah yang tipis dan keras membuat hewan-hewan yang terbiasa menggali
tanah dan bertempattinggal di dalam tanah memilih mencari daerah yang lapisan tanahnya
tebal dan gembur.
3) Hambatan Geografis, bentang alam muka bumi dapat menghambat persebaran flora dan
fauna seperti samudera, padang pasir, sungai dan pegunungan.
4) Hambatan Biologis, kondisi lingkungan yang cocok untuk hidup serta persediaan bahan
makanan yang melimpah menjadi faktor penghambat flora dan fauna dalam bermigrasi. Hal
ini berkaitan dengan kecocokan dengan kondisi alam.
Emodul Geografi XI IPS | 33
B. Persebaran Fauna di Dunia
Menurut seorang ahli biogeografi bernama Alfred Russel Wallace, persebaran fauna di dunia
dikelompokan menjadi 6 wilayah, antara lain:
https://www.gurugeografi.id/2018/04/6-Sumber :
zona-persebaran-fauna-di-dunia.html
Zona persebaran fauna dunia
1. Zona Neartik
meliputi wilayah Amerika Utara. Memiliki karakteristik wilayah seperti ditumbuhi vegetasi
hutan gugur di bagian timur, bioma padang rumput di bagian tengah, hutan konifer di bagian utara,
dan tertutup salju yang tebal di wilayah Greenland. Jenis fauna zona neartik yaitu tupai, bison,
salamander, kalkun, prairie dog (seperti tupai), muskox, dan mockingbird.
Bison Salamander Muskox
Sumber : www.google.com
2. Zona Neotropik
meliputi wilayah Amerika Tengah, Amerika Latin, dan Meksiko Selatan. Memiliki karakteristik
wilayah seperti beriklim tropis dan beriklim sedang. Jenis fauna zona neotropik yaitu kukang, kura-
kura galapagos, ikan piranha, anaconda, dan trenggiling.
Armadilo Alpaka Kukang
Emodul Geografi XI IPS | 34
Sumber : www.google.com
3. Zona Australis
meliputi wilayah Maluku, Papua, Australia, dan Selandia Baru. Memiliki karakteristik wilayah
seperti beriklim tropis dan beriklim sedang. Jenis fauna zona australis yaitu koala, kangguru, buaya,
mkasuari, wallaby, dan platipus.
https://www.faunadanflora.com/pengertian-dan-ciri-ciri-fauna-australis/Sumber :
4. Zona Oriental
meliputi wilayah Benua Asia Selatan dan Benua Asia Tenggara sampai di garis peralihan yang
memisahkan Pulau Sulawesi dengan Pulau Maluku. Memiliki karakteristik wilayah seperti beriklim
tropis dengan curah hujan yang tinggi. Jenis fauna zona oriental yaitu badak, harimau, gajah, dan
bekantan.
https://rumusguru.com/persebaran-fauna-di-dunia/Sumber :
5. Zona Paleartik
meliputi wilayah Jepang, Himalaya, Afghanistan, Afrika, dan Inggris. Memiliki karakteristik wilayah
dengan suhu relatif rendah dan curah hujan yang variatif. Jenis fauna zona paleartik yaitu burung
pelatuk, panda, srigala, rusa kutub, lynx, landak, dan bison.
Emodul Geografi XI IPS | 35
https://rumusguru.com/persebaran-fauna-di-dunia/Sumber :
6. Zona Ethiopian
meliputi wilayah Madagaskar, Afrika, dan daratan Arab Selatan. Memiliki karakteristik
wilayah berupa padang pasir dengan iklim kering karena berada di wilayah gurun sahara. Jenis Fauna
zona ethiopian yaitu jerapah, zebra, singa, kuda nil, unta, gorila, dan simpanse.
https://rumusguru.com/persebaran-fauna-di-dunia/Sumber :
Berdasarkan penjelasan diatas, kita dapat mengetahui bahwa persebaran flora dan fauna
dunia tidaklah merata, hal itu karena dipengaruhi oleh karakteristik khas suatu wilayah serta
dikendalikan oleh iklim yang membentuk suatu bioma. Bioma akan mempengaruhi jenis makhluk
hidup atau jenis fauna yang akan hidup di dalamnya.
C. Bioma / Persebaran Fauna Dunia
Bioma merupakan ekosistem besar dengan daerah luas yang terdiri dari flora maupun fauna yang
khas. Bioma ialah ekosistem-ekosistem yang terbentuk karena perbedaan letak geografis dan
astronomis. Yang pada dasarnya bioma ini terdiri dari produsen, konsumen dan pengurai (
dekomposer ) yang didalamnya terjadi siklus yang diawali dari tumbuhan.
Emodul Geografi XI IPS | 36
https://www.dosenpendidikan.co.id/
Bioma adalah sekelompok hewan dan tumbuhan yang tinggal di suatu lokasi geografis
tertentu atau daerah habitat darat yang memiliki vegetasi khas terhadap iklim utama sehingga tidak
ditemukan di daerah lain. Sebuah bioma pada dasarnya terdiri atas produsen, konsumen, dan
pengurai (dekomposer) yang di dalamnya terjadi aliran materi dan energi yang selalu dimulai dari
tumbuhan. Bioma terbagi menjadi beberapa jenis, ditentukan oleh iklim, letak geografis, curah hujan
dan intensitas cahaya mataharinya.
Istilah Bioma berhubungan dengan kumpulan species (terutama tumbuhan) yang dapat
hidup di tempat tertentu di muka bumi, tergantung pada iklim regionalnya. Jadi Bioma adalah
kumpulan species (terutama tumbuhan) yang mendiami tempat tertentu di bumi yang dicirikan oleh
vegetasi tertentu yang dominan dan langsung terlihat jelas di tempat tersebut. Oleh karena itu
biasanya Bioma diberi nama berdasarkan tumbuhan yang dominan di daerah tersebut.
Sumber :https://www.dosenpendidikan.co.id/
Ciri-Ciri Bioma
Untuk ciri utama bioma ialah dominasi vegetasi tertentu di suatu wilayah dengan pengaruh kondisi
iklim regionlanya. Sehingga perbedaan antarbioma ini tampak jelas dari vegetais yang tumbuh
Emodul Geografi XI IPS | 37
didalamnya. Pada Bioma ini dibagi dalam beberapa jenis yang ditentukan dari iklim, curah hujan
letak geografis dan intensitas cahaya matahari.
Ada beberapa ciri-ciri dari Bioma sebagai berikut :
Terbentuknya interaksi unsur-unsur lingkungan yaitu air, iklim, tanah dan organism yang
hidup disuatu daerah.
Merupakan komunitas klimak ( kumpulan macam-macam populasi ) sebagai penanda daerag
tersebut terdapat bentuk vegetasi utama yung mendominasi.
Komunitas yang cukup stabil, kecuali disuatu kejadian yang mengganggu dalam kestabilan
komunitas.
Dapat dikenali dengan melihat dominasi vegetasinya.
Penamaan bioma yang umumnya didasarkan pada dominasi vegetasinya.
Macam-macam Bioma
1. Tundra
Hutan lumut banyak ditemukan di lereng gunung atau pegunungan yang berada di atas
batas kondensasi uap air ( > 2500 mdpl). Disebut hutan lumut karena vegetasi utama/yang khas
dalam bioma ini adalah tumbuhan lumut yang tumbuh tumbuh di tanah dan bebatuan. Tundra
terbentuk karena lingkungan alam yang gelap berbulan-bulan, disebabkan oleh tidak terjangkau
pancaran sinar matahari. Daerah tundra hanya terdapat di belahan bumi utara sekitar daerah
lingkungan kutub.
Ciri-ciri:
1. radiasi energi matahari sangat sedikit
2. musim dingin sangat panjang dan gelap (9 bulan)
3. musim panas berlangsung cepat (3 bulan), pada musim inilah vegetasi mulai tumbuh.
Lingkungan biotis:
flora: vegetasi yang dominan di bioma tundra adalah jamur dan lumut, terutama sphagnum
dan lumut kerak (lichens)
fauana: fauna khas bioma tundra yaitu muskoxem (bison kutub), reinder/caribau (rusa
kutub), pinguin, dan singa laut.
Sumber :https://www.dosenpendidikan.co.id/
Emodul Geografi XI IPS | 38
2. Taiga
Bioma ini kebanyakan berada di wilayah anatara subtropika dengan daerah kutun 9lintang
45-66,5 derajat). Persebran bioma hutan taiga tersebar di daerah Skandinavia (eropa utara), rusia,
siberia, dan alaska.
Ciri-ciri:
1. perbedaan suhu pada musim panas dan musim dingin sangat tinggi
2. pertumbuhan tanaman terjadi pada musim panas (3-6 bulan)
3. tumbuhan/pohon yang seragam (homogen)
Lingkungan biotis:
flora: flora khas bioma ini adalah pohon berdaum jarum/konifer seperti pohon pinus
merkusi, cemara. berdaun jarum disini yaitu pohon membentuk seperti jarum jika dilihat
dari kejauhan. jadi, bukan sperti pohon kaktus yang berdaun jarum.
fauna: fauna yang terdapat di bioma ini antara lain beruang hitam (grizily), tupai, burung-
burung yang bermigrasi, rusa kutub, dan srigala.
Sumber :https://www.dosenpendidikan.co.id/
3. Gurun (padang pasir)
Persebaran bioma gurun banyak terdapat di wilayah benua Afrika Utara (Sahara) , Amerika
Utara (Great Basin), Austalia (Gibson), Asia (Takla Makan), dan Indonesia (Parangtritis).
Ciri-ciri bioma gurun:
1. curah hujan sangat rendah, +/- 25 mm/tahun
2. evaporasi (penguapan) tinggi dan lebih cepat daripada presipitasi (hujan)
3. kelembaban udara sangat rendah
4. perbedaan suhu udara siang dan malam sangat tinggi (siang 45’C malam 0’C)
5. tanah pasir sangat tandus karena tidak dapat menampung air
6. tingkat deflasi tinggi
Emodul Geografi XI IPS | 39
Lingkungan biotik:
flora: tumbuhan yang dapat beradaptasi dengan lingkungan yang kering (xerofit) seperti
kaktus, pohon korma, dan zaitun
fauna: hewan besar yang mampu menyimpa air seperti unta, sedangkan hewan kecil hanya
aktif pada pagi dan malam hari dimana pada siang harinya bersembunyi di lubang-lubang
seperti ular, tikus, kadal, dan serangga.
Sumber :https://www.dosenpendidikan.co.id/
4. Padang rumput savanna
Bioma sabana adalah Padang Rumput yang diselingi oleh gerombolan Semak dan Pohon.
Berdasarkan jenis tumbuhan yang menyusunnya sabana dibagi menjadi dua jenis yaitu sabana murni
(satu jenis tumbuhan) dan sabana sampuran (campuran jenis tumbuhan). Persebaran bioma sabana
terdapat di Afrika, Amerika Selatan, Australia, dan Indonesia (Nusa Tenggara).
Ciri-ciri bioma sabana:
1. terdapat di daerah khatulistiwa (iklim tropis)
2. curah hujan anatara 100 – 150 mm/tahun
3. curah hujan sedang dan tidak teratur
4. porositas (air yang meresap ke tanah) dan drainase (pengairan) cukup baik
Lingkungan biotik:
flora: rumput, semak, dan pepohonan dengan ketinggian maksimal 4 meter
fauna: gajah, jerapah, zebra, kuda nil, singa, cheetah, dsb
Emodul Geografi XI IPS | 40
Sumber :https://www.dosenpendidikan.co.id/
5. Padang Rumput stepa
Persebaran bioma stepa terdapat di wilayah Hongaria (Puzta), Kanada (Great Plains),
Amerika Selatan (Pampa-Argentina), Rusia (Siberia), Amerika Serikat (Praire), Australia, dan Selandia
Baru.
Ciri-ciri bioma stepa:
1. terdapat di daerah peralihan antara iklim basah (hummid) dan iklim kering (arid)
2. curah hujan anatara 50 – 100 mm/tahun
3. curah hujan relatif rendah dan tidak teratur
4. porositas (air yang meresap ke tanah) dan drainase (pengairan) kurang baik sehingga
tumbuhan sulit mengambil air
Lingkungan biotik:
flora: tumbuhan yang mampu beradaptasi dengan lingkungan yang porositas dan
drainasenya kurang baik yaitu tumbuhan rumput. ketinggian rumput yang hidup di wilayah
stepa memiliki ketinggian 0,6 – 1,2 meter.
fauna: hewan yang hidup di wilayah stepa antara lain kelinci, bison, mustang (kuda liar),
srigala, domba, dan kanguru.
Sumber :https://www.dosenpendidikan.co.id/
6. Hutan hujan tropis
Bioma hutan hujan tropis merupakan bioma yang memiliki keanekaragaman jenis tumbuhan
dan hewan yanag paling tinggi. persebaran bioma hutan hujan tropis meliputi wilayah Amerika
Selatan (Brazil), Asia Tenggara (Indonesia), Papua Nuguini, dan Afrika Tengah (Kongo).
Ciri-ciri bioma hutan hujan tropis:
1. curah hujan tinggi dan merata sepanjang tahun (200 – 225 mm/tahun)
2. sinar matahari sepanjang tahun
3. perubahan suhu relarif rendah
4. dasar hutan basah dan lembab
Emodul Geografi XI IPS | 41
5. pohon-pohon rapat, membentuk kanopi (payung), gelap sepanjang hari, dan hijau sepanjang
tahun (ever green)
Lingkungan biotis:
flora: terdapat beratus-ratus spesies tumbuhan yang heterogen. pohon-pohon utama
seperti cendana dan pohon besi mencapai ketinggian 20-50 meter. tumbuhan khas yang
terdapat di sini yaitu tumbuhan liana (tumbuhan yang menjalar) seperti rotan dan tumbuhan
epifit (tumbuhan yang menempel) sperti anggrek, tumbuhan paku.
fauna: hewan yang hidup di siang hari (diunal) seperti orang utan dan hewan yang hidup di
malam hari (nokturnal) seperti burung hantu, macan tutul, dsb
Sumber :https://www.dosenpendidikan.co.id/
7. Hutan deciduous (hutan gugur)
Ciri khas dari bioma hutan gugur adalah tumbuhannya pada waktu musim dingin, daun-
daunnya meranggas/berguguran. Bioma ini dapat dijumpai di wilayah Amerika Srikat, Kanada, Eropa
Barat, Asia Timur dan Chili.
Cri-ciri:
1. curah hujan merata yaitu 75-100 mm/tahun
2. mempunyai empat musim (panas, dingin, gugur, dan semi)
3. terletak di wilayah sub tropis 23,5 derajat Lu dan LS
4. pada musim panas: radiasi matahari cukup tinggi, curah hujan tinggi, dan kelembaban tinggi.
5. menjelang musim dingin: radiasi matahari mulai berkurang, suhu dan kelembaban mulai
turun. tumbuhan sulit mendapatkan air, sehingga warna daun menjadi merah dan cokelat
hingga akhirnya berguguran (musim gugur).
6. musim dingin: tubuhan gundul (tidak berdaun), daun tidak mengalami fotosintesis, dan
beberapa jenis hewan melakukan hibernasi (tidur panjang).
7. menjelang musim panas: suhu naik, salju mencair, dan tumbuhan mulai berdaun (musim
semi).
Emodul Geografi XI IPS | 42
Lingkungan biotis:
flora: flora pada hutan musim antara lain bunga sakura, bunga nasional negara Kanada,
bambu, palem, pakis, dan eucalyptus.
fauan: fauna yang terdapat pada bioma ini antara lain adalah srangga, burung, bajing, rakun,
kiwi, dan tasmania.
Sumber :https://www.dosenpendidikan.co.id/
D. Persebaran Flora dan Fauna Di Indonesia
Di wilayah Indonesia tumbuh ribuan jenis pohon (flora) dan hidup bermacam-macam hewan
atau binatang (fauna). Flora dan fauna Indonesia dibedakan menjadi tiga, yaitu flora dan fauna
asiatis, peralihan (asli), dan australis. Flora dan fauna asiatis ditemukan di Indonesia bagian barat.
Flora dan fauna australis ditemukan di Indonesia bagian timur. Flora dan fauna di Indonesia bagian
tengah merupakan flora dan fauna asli Indonesia. Pembagian ini didasarkan hasil penelitian
penelitian Alfred Russel Walace dan Max Wilhelm Carl Weber.
Tumbuh-tumbuhan yang hidup di suatu tempat ada yang tumbuh secara alami dan ada juga
yang dibudidayakan oleh manusia. Flora ataua dunia tumbuhan di berbagai tempat di dunia pasti
berbeda-beda, hal ini dipengaruhi oleh beberapa faktor antara lain sebagai berikut :
1. Iklim
2. Jenis tanah
3. Relief atau tinggi rendah permukaan bumi
4. Biotik (pengaruh makhluk hidup).
Adanya faktor-faktor tesebut, Indonesia memeliki keanekara- gaman jenis tumbuh-
tumbuhan. Iklim memiliki pengaruh yang sangat besar terutama suhu udara dan curah hujan.
Daerah yang curah hujannya tinggi memiliki hutan yang lebat dan jenis tanaman lebih bervariasi,
misalnya: di Pulau Sumatera dan Kalimantan
Sedangkan daerah yang curah hujannya relatif kurang tidak memiliki hutan yang lebat seperti di
Nusa Tenggara. Daerah ini banyak di tum- buhi semak belukar dengan padang rumput yang luas.
Suhu udara juga mempengaruhi tanaman yang dapat hidup di suatu tempat. Junghuhn telah
membuat zonasi (pembatasan wilayah) tumbuh- tumbuhan di Indonesia sebagai berikut :
Emodul Geografi XI IPS | 43
Daerah panas (0 – 650 meter), tumbuhan yang cocok di daerah ini adalah kelapa, padi,
jagung, tebu, karet.
Daerah sedang ( 650 – 1500 meter), tumbuhan yang cocok di daerah ini adalah kopi,
tembakau, teh, sayuran.
Daerah sejuk ( 1500 – 2500 meter), tumbuhan yang cocok di daerah ini adalah teh, sayuran,
kina, pinus.
Daerah dingin (di atas 2500 meter) tidak ada tanaman budidaya
Beberapa jenis flora di Indonesia yang dipengaruhi oleh iklim antara lain sebagai berikut :
1. Hutan Musim, terdapat di daerah Indonesia yang memiliki suhu udara tinggi dan memiliki
perbedaan kondisi tumbuhan di musim hujan dan musim kemarau. Pada musim kemarau
pohonnya akan meranggas dan pada musim hujan akan tumbuh hijau kembali. Contoh
hutan mu- sim ialah hutan jati dan kapuk randu. Hutan musim banyak terdapat di Jawa
Tengah dan Jawa Timur.
2. Hutan Hujan Tropis, terdapat di daerah yang curah hujannya tinggi. Indonesia beriklim tropis
dan dilalui garis khatulistiwa sehing- ga Indonesia banyak memperoleh sinar matahari
sepanjang tahun, curah hujan tinggi dan temperatur udara tinggi. Di Indonesia hutan hujan
tropis terdapat di Pulau Sumatera, Kalimantan, Sulawesi dan Papua.
3. Sabana, terdapat di daerah yang curah hujannya sedikit. Sabana beru- pa padang rumput
yang diselingi pepohonan yang bergerombol. Sabana terdapat di Nusa Tenggara Barat dan
Nusa Tenggara Timur.
4. Steppa, adalah padang rumput yang sangat luas. Stepa terdapat di daerah yang curah
hujannya sangat sedikit atau rendah. Stepa terda- dapat di Nusa Tenggara Timur, baik untuk
peternakan.
5. Hutan Bakau atau Mangrove, adalah hutan yang tumbuh di pantai yang berlumpur. Hutan
bakau banyak terdapat di pantai Papua, Sumatera bagian timur, Kalimantan Barat dan
Kalimantan Selatan.
Fauna Indonesia
Wilayah Indonesia memiliki kekayaan fauna yang sangat beragam. Keragaman fauna ini karena
berbagai hal :
Terletak di daerah tropis, sehingga mempunyai hutan hujan tropis (trophical rain forest)
yang kaya akan tumbuhan dan hewan hutan tropis.
Terletak di antara dua benua yaitu benua Asia dan Australia
Merupakan negara kepulauan, hal ini menyebabkan setiap pulau memungkinkan tumbuh
dan dan menyebarnya hewan dan tumbuhan khas tertentu sesuai dengan kondisi alamnya.
Indonesia terletak di dua kawasan persebaran fauna dunia, yaitu Australis dan Oriental.
Karena berbagai kondisi tersebut maka wilayah Indonesia kaya akan keanekaragaman fauna.
Berbagai jenis fauna yang meliputi :
1. Mamalia (lebih dari 500 jenis)
2. Kupu-kupu (lebih dari 100 jenis)
Emodul Geografi XI IPS | 44
3. Reptil (lebih dari 600 jenis)
4. Burung (lebih dari 1.500 jenis)
5. Amfibi (lebih dari 250 jenis)
Persebaran fauna dikelompokkan dalam 3 wilayah geografis yaitu fauna Indonesia Barat, fauna
Indonesia Tengah dan fauna Indonesia Timur.
Persebaran Fauna (dunia hewa) di Indonesia)
Keanekaragaman dan perbedaan fauna di Indonesia dipengaruhi oleh keadaan alam, gerakan hewan
dan rintangan alam. Fauna atau dunia hewan di Indonesia digolongkan menjadi tiga kelompok
berdasarkan pengelompokan oleh Alfred Russel Wallace dan Max Wilhelm Carl Weber. Secara
ringkas tiga kelompok fauna di Indonesia adalah ebagai berikut :
1. Fauna tipe Asiatis, menempati bagian barat Indonesia sampai Selat Makasar dan Selat
Lombok. Di daerah ini terdapat berbagai jenis hewan menyusui yang besar seperti gajah,
harimau, badak, beruang, orang utan.
2. Fauna tipe Australis, menempati bagian timur Indonesia, meliputi Papua dan pulau-pulau
sekitarnya. Di daerah ini terdapat jenis hewan seperti kangguru, burung kasuari,
cendrawasih, kakaktua.
3. Fauna Peralihan dan asli, terdapat di bagian tengah Indonesia, meliputi Sulawesi dan daerah
Nusa Tenggara. Di daerah ini terdapat jenis hewan seperti kera, kuskus, babi rusa, anoa dan
burung maleo.
https://ekosistem.co.id/persebaran-fauna-indonesia/Sumber :
Jenis Fauna Australis, yang terdapat di Bagian Timur Indonesia
Peta Persebaran Fauna Indonesia berdasarkan Garis Wallace dan Garis Weber
Garis Wallace membatasi Fauna Asiatis dengan Fauna Peralihan
Garis Weber membatasi Fauna Australis dengan Fauna Peralihan.
Indonesia luar biasa kaya akan flora dan fauna. Hal ini sebagian disebabkan oleh kenyataan
bahwa negeri tersebut terbentang melingkupi tidak hanya satu melainkan dua kawasan geografi
Emodul Geografi XI IPS | 45
kehewanan (zoogeography) yang besar di dunia. Menurut istilah geologi, Indonesia bagian barat,
dengan harimau, badak, dan gajahnya, sangat berkaitan dengan bagian-bagian Asia lain, sedangkan
Indonesia bagian timur berkaitan dengan Australia.
Pulau Irian (yang mencakup Propinsi Irian Jaya) asalnya adalah semenanjung Australia bagian
utara. Bagian tersebut naik ke atas permukaan laut ketika Australia bergeser ke utara ke arah Asia,
yang dimulai kira-kira 45 juta tahun yang lalu. Kira-kira 25 juta tahun yang lalu, gerakan besar dalam
kerak bumi memungkinkan membanjirnya lautan ke daratan, sehingga memisahkan Australia dari
Irian. Sejak itu, hubungan daratan dengan Australia menjadi ber-antara (kadang ada kadang tidak).
Di sebelah barat Irian Jaya, lautnya selalu terlalu dalam untuk memungkinkan adanya kontak
daratan yang terus menerus antara Irian dengan bagian lain di Indonesia. Hal ini berarti bahwa Irian
pada dasarnya mempunyai fauna dan flora Australia. Di sini tidak ada harimau, badak, gajah dan
fauna Asia lainnya meskipun beberapa jenis fauna Asia yang kecil, seperti tikus telah dapat
menyeberang, mungkin dengan menumpang pada tumbuh-tumbuhan yang mengapung di laut.
Irian Jaya merupakan tempat bagi beberapa jenis hewan yang asalnya dari Australia. Jenis ini
mencakup hewan monotrem seperti echidna (landak), hewan berkantung seperti kanguru dan
kuskus, burung seperti kakatua dan burung paradiso, serta hewan melata seperti skink (sejenis
kadal) dan penyu berleher di pinggir. Tumbuhan seperti lillipili, pohon eukaliptus dan banyak jenis
lainnya, juga merupakan bukti adanya hubungan pada zaman dulu antara Australia dan Irian. Selain
itu, ada lagi hubungan yang lebih mencolok.
E. Upaya Melestarikan Flora Dan Fauna
Seiring dengan berjalannya waktu, ada banyak sekali flora dan fauna yang mulai jarang bisa
kita temui. Hal ini dikarenakan populasi mereka yang semakin sedikit dan akhirnya hilang sama
sekali. Bukan hanya akibat faktor alam, namun juga akibat perburuan yang dilakukan oleh manusia.
Manusia banyak memburu flora dan fauna yang ada untuk beragam jenis kepentingan seperti untuk
makanan, untuk pengobatan atau bahkan untuk perhiasan. Bukan hanya itu namun banyak juga
melakukan pengerusakan habitat tempat tinggal flora maupun fauna sehingga dibutuhkan cara
untuk dapat melestarikan flora dan fauna.
Dalam melakukan upaya pencegahan supaya flora dan fauna tidak mengalami kepunahan, maka
diperlukan upaya-upaya berikut ini:
Bangun tempat-tempat yang berguna untuk menjaga kelestarian alam supaya
perkebangbiakan flora dan fauna tidak terganggu.
Membangun prasarana yang digunakan sebagai pusat rehabilitasi serta tempat untuk
melakukan penangkaran pada hewan-hewan tertentu.
Melakukan pembangunan yang peduli dengan alam, dalam hal ini pembangunan yang
dilakukan harus memperhatikan keseimbangan antara manusia serta lingkungan.
Pemerintah bisa menetapkan beragam jenis flora dan fauna yang dilindungi seperti kanguru
pohon, bekantan, soa-soa atau yang kita kenal dengan biawak, badak, anoa, tapir dan lain-
lain.
Melakukan usaha dan cara menjaga kelestarian hutan.
Melestarikan hewan dengan cara seperti, melindungi hewan dari perburuan liar serta
pembunuhan, mengembalikan hewan ke habitatnya yang semula.
Emodul Geografi XI IPS | 46
Melakukan usaha untuk melestarikan keberadaan biota perairan seperti, mencegah
perusakan di wilayah perairan, melarang penangkapan yang bisa mematikan ikan serta jenis
biota yang lain seperti halnya penggunaan bahan peledak, melindungi anak ikan atau benih-
benih hewan yang lain dari gangguan serta penangkapan liar.
Latihan Evaluasi
A. Soal Piiha Ganda
1. Biosfer adalah lapisan kehidupan yang terdapat dalam geosfer. Ada tiga lapisan besar tersebut
yaitu...
A. Lithosfer, atmosfer, hidrosfer
B. Tumbuhan, hewan dan manusia
C. Flora, fauna dan sumber daya mineral
D. Sumber daya alam, sumber daya manusia dan lingkungan hidup
E. Kehidupan di darat, kehidupan di air, dan kehidupan di dalam tanah
2. Cabang ilmu geografi yang mempelajari persebaran flora dan fauna disebut …
A. Antropologi
B. Biologi
C. Demografi
D. Biogeografi
E. Geologi
3. Adakalanya suatu jenis binatang kembali ke habitatnya. Akan tetapi yang terjadi hewan tersebut
tidak bisa bertahan hidup karena keadaan alam yang sudah tercemar. Faktor penyebabnya
adalah . . . .
A. perubahan habitat
B. tekanan populasi
C. kekurangan bahan makanan
D. adanya pemangsa lain
E. kurangnya adaptasi dengan lingkungan
4. Biosfer adalah lapisan kehidupan yang terdapat dalam geosfer. Ada tiga lapisan besar tersebut
yaitu...
A. Lithosfer, atmosfer, hidrosfer
B. Tumbuhan, hewan dan manusia
C. Flora, fauna dan sumber daya mineral
D. Sumber daya alam, sumber daya manusia dan lingkungan hidup
E. Kehidupan di darat, kehidupan di air, dan kehidupan di dalam tanah
5. Perhatikan hal-hal berikut dibawah ini :
1. iklim ( suhu, angin dan keklembaban dan curah hujan)
2. tanah ( topografi, bahan induk, organisme dan waktu)
3. relief mempengaruhi pola penyinaran sinar matahari
4. manusia, hewan dan tumbuhan
Yang merupakan faktor abiotik yang mempengaruhi persebaran flora/fauna adalah nomor-
nomor . . . .
A. 1, 2 dan 3
Emodul Geografi XI IPS | 47
B. 1, 2 dan 4
C. 1, 3 dan 4
D. hanya 4 saja
E. 2, 3 dan 4
6. Faktor-faktor biotik yang memengaruhi kehidupan flora dan fauna di bumi adalah . . . .
A. iklim, tanah, dan relief
B. tanah, relief, dan fauna
C. manusia, tanah, dan iklim
D. manusia, flora, dan fauna
E. angin, temperatur, dan tekanan udara
7. Ada flora yang dapat hidup didaerah yang kering, ada pula yang bisa hidup di daerah dengan
kadar air yang tinggi (sangat basah), hal tersebut termasuk kedalam faktor klimatik berupa ….
A. Suhu
B. Kelembapan udara
C. Sinar matahari
D. Angin
E. Curah hujan
8. Faktor persebaran flora fauna berupa keadaan tanah baik berupa tingkat keseburan tanah
maupun jenis tanah disebut juga sebagai factor ….
A. Klimatik
B. Oseanik
C. Topografi
D. Edafik
E. biotik
9. Gejala geosfer :
1. Biosfer
2. Ekosistem
3. Individu
4. Populasi
5. Komunitas
Urutan sebaran dari yang wilayahnya paling sempit ke paling luas adalah . . . .
A. 1, 2, 3, 4, dan 5
B. 3, 4, 5, 2, dan 1
C. 3, 4, 2, 5, dan 1
D. 5, 4, 3, 2, dan 1
E. 1, 2, 3, 5, dan 4
10. Padang rumput yang sangat luas tanpa diselingi adanya pohon yang banyak digunakan sebagai
lahan perternakan disebut ….
A. Hutan hujan tropis
B. Hutan musim
C. Sabana
D. Stepa
E. Taiga
Emodul Geografi XI IPS | 48
11. Ciri-ciri berbagai ekosistem :
1. Curah hujan tinggi
2. Curah hujan sangat rendah
3. Jenis tumbuhan sangat heterogen
4. Matahari bersinar sepanjang tahun
5. Ditemukan tumbuhan yang khas berupa epifit seperti anggrek
6. Porositas dan drainase tanah yang kurang baik
Berdasarkan data diatas, ciri hutan hujan tropis adalah . . . .
A. 1, 3, 5 dan 6
B. 2, 3, 4 dan 5
C. 3, 4, 5 dan 6
D. 2, 3, 5 dan 6
E. 1, 3, 4 dan 5
12. Perhatikan pernyataan berikut di bawah ini
1. amplitudo harian kecil
2. sinar matahari sangat terik
3. banyak terdapat awan
4. terletak di daerah tropis
5. amplitudo harian sangat besar
Nomor mana saja yang menjadi ciri daerah gurun ?
A. 1, 2 dan 3
B. 2, 3 dan 4
C. 2, 4 dan 5
D. 3, 4 dan 5
E. 4, 5 dan 1
12. Ciri daerah tundra adalah . . . .
A. hutan gugur
B. hutan homogen
C. padang semak dan belukar
D. hutan lebat dengan tumbuhan beragam
E. dataran tanpa pohon atau padang lumut
13.
Wilayah penyebaran fauna neartik dan Australis adalah …
A. 1 dan 3
B. 2 dan 3
Emodul Geografi XI IPS | 49
C. 3 dan 5
D. 4 dan 5
E. 3 dan 4
14. Alfred Russel Wallace mengklasifikasikan persebaran fauna di muka bumi ke dalam beberapa
kelompok atau kawasan utama yaitu …
A. Paleartik, Australia, Asiatis, Selandia baru, Oriental
B. Neartik, Selandia baru, Asiatis, Neotropic, Australia
C. Neo tropic, Asiatis. Australia, Ethiopia, neartic, paleartic
D. Ethiopia, Oriental, Australia, Asiatis, Selandia Baru
E. Oriental, Paleartik, Neartik, Neotropic, Ethiopia, Australia, Selandia Baru
15. Perhatikanjenis-jenis fauna di bawahini !
1) Jerapah 5) Unta
2) Harimau 6) Orang utan
3) Zebra 7) Beruang madu
4) Gajah 8) Bison
Jenis fauna yang terdapat di kawasan oriental adalah….
A. 1, 3, 5, dan 7
B. 2, 4, 6, dan 7
C. 2, 4, 6, dan 8
D. 3, 4, 5, dan 6
E. 5, 6, 7, dan 8
16. Perhatikan peta :
Fauna khas daerah Neartik adalah kalkun, mogkingbird, salamander, bison, carrbauw dan musk-
oven. Pada peta diatas daerah Neartik adalah nomor . . . .
A. I
B. II
C. III
D. IV
E. V
17. Jenis fauna yang sama antara fauna Oriental dengan Ethiopian yaitu. . . .
A. harimau, komodo dan jerapah
B. harimau, gajah, dan unta
C. kuda nil, tapir, dan jaguar
D. anaconda, orang utan, dan badak
E. badak bercula dua, harimau dan panda
18. Wilayah yang termasuk palearktik adalah . . . .
Emodul Geografi XI IPS | 50
A. Asia Selatan dan Asia Tenggara
B. Australia dan Selandia Baru
C. Amerika Utara dan Greenland
D. Teluk Meksiko dan Amerika Selatan
E. Asia Utara, Eropa dan Afrika Utara
19. Perbedaan hewan Asiatis dan hewan Australis diantaranya adalah . . . .
A. hewan tak berkatong dan hewan berkantong
B. warna bulu burung kehitaman dan warnanya terbatas
C. hewan kecil dan hewan besar
D. ikan air tawar dan ikan air laut
E. hewan besar dan hewan tidak menyusui
20. Perhatikan macam-macam fauna dibawah ini :
1. tapir 5. Gajah
2. zebra 6. Badak
3. kijang 7. Kudanil
4. jerapah 8. Orang Utan
Yang termasuk jenis fauna kawasan Ethiopian adalah . . . .
A. 1, 2, 3 dan 4
B. 1, 3. 4 dan 5
C. 2, 3, 5 dan 7
D. 2, 4, 5 dan 7
E. 5, 6, 7 dan 8
21. Fauna di perairan dapat dibedakan atas hewan yang hidup di dasar air, melayang-layang, dan
yang berada di permukaan. Hewan yang hidup melayang layang disebut . . . .
A. bentos
B. bentaton
C. nekton
D. amoeba
E. plankton
22. pada ekosistem laut, zona laut dalam memiliki jenis flora dan fauna yang jauh lebih sedikit
dibandingkan zona laut yang lebih dangkal. Hali ini karena pengaruh factor klimatik berupa ….
A. Suhu
B. Kelembapan udara
C. Tekanan udara
D. Angin
E. Curah hujan
23. Perhatikan hewan-hewan dibawah ini :
1. harimau dan gajah
2. burung maleo dan anoa
3. kangguru dan walaby
4. badak bercula satu dan dua
Emodul Geografi XI IPS | 51
5. biawak, buaya, dan burung jalak merah
Yang merupakan hewan peralihan (Sulawesi) adalah . . .
A. 5
B. 4
C. 3
D. 2
E. 1
24. Jenis flora
1. hutan conifer
2. hutan hujan tropis
3. hutan gugur daun
4. hutan musim
5. hutan taiga
Bioma yang terdapat di Indonesia adalah nomor . . . .
A. 1 dan 2
B. 1 dan 3
C. 2 dan 4
D. 3 dan 5
E. 4 dan 5
25. .Wilayah yang termasuk kawasan fauna Indonesia bagian tengah yaitu . . . .
A. Kalimantan
B. Sulawesi
C. Papua
D. Jawa
E. Bali
26. Fauna bekantan yang dijadikan sebagai mascot taman bermain Dunia Fantasi merupakan Fauna
khas provinsi …..
A. Kalimantan Barat
B. Kalimantan Timur
C. Kalimantan Selatan
D. DKI Jakarta
E. Jawa Barat
27. Bedasarkan pembagian kawasan fauna dunia, wilayah Indonesia bagian timur termasuk kedalam
kawasan fauna ….
A. Asiatis
B. Australis
C. Neartik
D. Neotropik
E. Ethopian
28. Garis imajiner yang membatasi wilayah fauna asiatis dan peralihan adalah . . . .
A. garis Weber
B. garis Wallacea
Emodul Geografi XI IPS | 52
C. garis Lydeker
D. garis Witaker
E. garis Kamsley
29. Fauna Indonesia Timur dan Indonesia Tengah dibatasi oleh garis …
A. Weber
B. Wallace
C. Isotherm
D. Isobar
E. Oriental
30. Di wilayah paparan Sunda banyak tumbuhan Endemik, terutama di Sumatera terdapat sekitar 17
jenis tumbuhan Endemik , diantaranya adalah . . . .
A. Pometia pinnata
B. Rafflesia Arnoldii
C. Casnarina
D. Lumut
E. Rotan
31. Di Indonesia daerah yang bertipe iklim AM seperti didaerah jawa tengah dan timur banyak
dijumpai bioma berupa …..
A. Sabana
B. Stepa
C. Tundra
D. Hutan musim
E. Hutan hujan tropis
32. Kawasan Kepulauan Nusa Tenggara memiliki banyak padang rumput karena . . . .
A. curah hujan sedikit
B. curah hujan tinggi
C. curah hujan sedang
D. hujan turun dengan lebat tetapi tiba-tiba
E. hujan bervariasi
33. Keadaan hutan di Indonesia dari bagian barat ke arah timur berbeda-beda. Coba urutkan
keadaan hutan tersebut dari timur ke arah barat !
A. hutan hujan tropis, hutan sabana, hutan musim
B. hutan musim, hutan hujan tropis, hutan belantara
C. hutan sabana, hutan musim, hutan hujan tropis
D. hutan musim, hutan belantara, hutan hujan tropis
E. hutan hujan tropis, hutan sabana, hutan rimba
34. Beberapa karakteristik flora :
1 Terdapat hutan-hutan yang lebat
2. terdapat jenis tumbuhan sagu
3. ditemukan tumbuhan anggrek
4. terdapat bunga bangkai
Emodul Geografi XI IPS | 53
Berdasarkan data ini. Yang termasuk tumbuhan daerah dangkalan sunda (Wilayah Indonesia
bagian barat) . . . .
A. 1 dan 3
B. 1 dan 4
C. 2 dan 4
D. 1, 2 dan 3
E. 1, 3 dan 4
35. Taman nasional Baluran dikenal juga dengan sebutan little africa in java karena bioma sabana
yang khas seperti berada di Afrika, taman nasional baluran ini terletak di provinsi ….
A. Banten
B. Jawa Barat
C. Jawa Tengah
D. D.I Yogyakarta
E. Jawa Timur
B. Soal Essay
1. Indonesiadikenal dengan keanekaragaman hayati yang sangat besar (Biomegadiversity),
jelaskan menurut pendapatmu kenapa terjadi hal demikian ? (15 point)
2. Sebutkan cirri cirri wilayah gurun?(8 point)
3. Sebutkan masing masing 2 cagar alam dan suaka margasatwa yang ada di Indonesia (7 Point)
Emodul Geografi XI IPS | 54
BAB III
PENGELOLAAN SUMBER DAYA ALAM DI INDONESIA
https://cdn1.katadata.co.id/
Kompetensi Dasar
3.3 Menganalisis sebaran dan pengelolaan sumber daya kehutanan, pertambangan, kelautan, dan pariwisata
sesuai prinsip-prinsip pembangunan berkelanjutan
4.3 Membuat peta persebaran sumber daya kehutanan, pertambangan, kelautan, dan pariwisata di Indonesia
Tujuan Pembelajaran
Setelah mengikuti proses pembelajaran, peserta didik diharapkan dapat:
Menganalisis klasifikasi sumber daya.
Menganalisis potensi dan persebaran sumberdaya alam kehutanan, pertambangan, kelautan,
danpariwisatadi indonesia.
Menjelaskan Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (AMDAL) dalam pembangunan.
Menganalisis pemanfaatan sumberdaya alam dengan prinsip-prinsippembangunan berkelanjutan
Menyajikan laporan hasil pengolahan informasitentang persebaran sumber daya kehutanan,
pertambangan, kelautan, dan pariwisata serta pengelolaannya sesuai prinsip-prinsippembangunan
berkelanjutan dilengkapi peta
A. Pengertian Sumber Daya Alam
Adalah semua kekayaan bumi, baik biotik maupun abiotik yang dapat dimanfaatkan untuk
memenuhi kebutuhan manusia dan kesejahteraan manusia, misalnya: tumbuhan, hewan, udara, air,
Indonesia negara yang memiliki sumber daya alam yang sangat melimpah, apakah kita
sudah memanfaatkan sumber daya alam tersebut dengan baik? Bagaimana pengelolaan
sumber daya alam yang berwawasan lingkungan ? untuk lebiih jelas kita mempelajari
materi tersebut di bab ini
Emodul Geografi XI IPS | 55
tanah, bahan tambang, angin, cahaya matahari, dan mikroba (jasad renik). pada dasarnya Alam
mempunyai sifat yang beraneka ragam, namun serasi dan seimbang. Oleh karena itu, perlindungan
dan pengawetan alam harus terus dilakukan untuk mempertahankan keserasian dan keseimbangan
tersebut.
Semua kekayaan yang ada di bumi ini, baik biotik maupun abiotik, yang dapat dimanfaatkan
untuk kesejahteraan manusia merupakan sumber daya alam. Tumbuhan, hewan, manusia, dan
mikroba merupakan sumber daya alam hayati, sedangkan faktor abiotik lainnya merupakan sumber
daya alam nonhayati. Pemanfaatan sumber daya alam harus diikuti oleh pemeliharaan dan
pelestarian karena sumber daya alam bersifat terbatas.
sebelum membahas lebih jauh lagi tentang sumber daya alam disini akan dibahas pula mengenai
kebutuhan hidup manusia berdasarkan urutan kepentingan.
Berdasarkan urutan kepentingan, kebutuhan hidup manusia, dibagi menjadi dua yaitu.
1. Kebutuhan Dasar
Kebutuhan ini bersifat mutlak diperlukan untuk hidup sehat dan aman. Yang termasuk
kebutuhan ini adalah sandang, pangan, papan, dan udara bersih.
2. Kebutuhan sekunder
Kebutuhan ini merupakan segala sesuatu yang diperlukan untuk lebih menikmati hidup,
yaitu rekreasi, transportasi, pendidikan, dan hiburan.
Mutu lingkungan
` Pandangan orang dalam memenuhi kebutuhan hidupnya memang berbeda-beda karena
antara lain dipengaruhi oleh faktor ekonomi, pertimbangan kebutuhan, sosial budaya, dan waktu.
Semakin tinggi tingkat pemenuhan kebutuhan untuk kelangsungan hidup, maka semakin baik pula
mutu hidup. Derajat pemenuhan kebutuhan dasar manusia dalam kondisi lingkungan disebut mutu
lingkungan.
Daya dukung lingkungan
Ketersediaan sumber daya alam untuk memenuhi kebutuhan dasar, dan tersedianya cukup
ruang untuk hidup pada tingkat kestabilan sosial tertentu disebut daya dukung lingkungan.
Singkatnya, daya dukung lingkungan ialah kemampuan lingkungan untuk mendukung perikehidupan
semua makhluk hidup.
Penyebaran sumber daya alam di bumi ini tidaklah merata letaknya. misalnya ada bagian bagian
bumi yang sangat kaya akan mineral, ada pula yang tidak. Ada yang baik untuk pertanian ada pula
yang tidak. Oleh karena itu, agar pemanfaatannya dapat berkesinambungan, maka tindakan
eksploitasi sumber daya alam harus disertai dengan tindakan perlindungan. Pemeliharaan dan
pengembangan lingkungan hidup harus dilakukan dengan cara yang rasional antara lain sebagai
berikut :
Memanfaatkan sumber daya alam yang dapat diperbaharui dengan hati-hati dan efisien,
misalnya: air, tanah, dan udara.
Menggunakan bahan pengganti, misalnya hasil metalurgi (campuran).
Mengembangkan metoda menambang dan memproses yang efisien, serta pendaurulangan
(recycling).
Melaksanakan etika lingkungan berdasarkan falsafah hidup secara damai dengan alam.
1. Macam-macam sumber Daya Alam
Emodul Geografi XI IPS | 56
Sumber daya alam dapat dibedakan berdasarkan sifat, potensi, dan jenisnya.
a. Berdasarkan sifat
Menurut sifatnya, sumber daya alam dapat dibagi 3, yaitu sebagai berikut :
1) Sumber daya alam yang terbarukan (renewable), misalnya: hewan, tumbuhan, mikroba,
air, dan tanah. Disebut ter barukan karena dapat melakukan reproduksi dan memiliki
daya regenerasi (pulih kembali).
2) Sumber daya alam yang tidak terbarukan (nonrenewable), misalnya: minyak tanah, gas
bumf, batu tiara, dan bahan tambang lainnya.
3) Sumber daya alam yang tidak habis, misalnya, udara, matahari, energi pasang surut,
dan energi laut.
b. Berdasarkan potensi
Menurut potensi penggunaannya, sumber daya alam dibagi beberapa macam, antara lain
sebagai berikut.
1) Sumber daya alam materi; merupakan sumber daya alam yang dimanfaatkan dalam
bentuk fisiknya. Misalnya, batu, besi, emas, kayu, serat kapas, rosela, dan sebagainya.
2) Sumber daya alam energi; merupakan sumber daya alam yang dimanfaatkan energinya.
Misalnya batu bara, minyak bumi, gas bumi, air terjun, sinar matahari, energi pasang
surut laut, kincir angin, dan lain-lain.
3) Sumber daya alam ruang; merupakan sumber daya alam yang berupa ruang atau
tempat hidup, misalnya area tanah (daratan) dan angkasa.
c. Berdasarkan jenis
Menurut jenisnya, sumber daya alam dibagi dua sebagai berikut :
1) Sumber daya alam nonhayati (abiotik); disebut juga sumber daya alam fisik, yaitu
sumber daya alam yang berupa benda-benda mati. Misalnya : bahan tambang, tanah,
air, dan kincir angin.
2) Sumber daya alam hayati (biotik); merupakan sumber daya alam yang berupa makhluk
hidup. Misalnya: hewan, tumbuhan, mikroba, dan manusia.
Uraian di sini hanya akan ditekankan pada sumber daya alam hayati, termasuk di
dalamnya sumber daya manusia (SDM).
Berbicara tentang sumber daya alam tumbuhan kita tidak dapat menyebutkan jenis
tumbuhannya, melainkan kegunaannya. Misalnya berguna untuk pangan, sandang,
pagan, dan rekreasi. Akan tetapi untuk bunga-bunga tertentu, seperti melati, anggrek
bulan, dan Rafflesia arnoldi merupakan pengecualian karena ketiga tanaman bunga
tersebut sejak tanggal 9 Januari 1993 telah ditetapkan dalam Keppres No. 4 tahun 1993
sebagai bunga nasional dengan masing-masing gelar sebagai berikut.
1. Melati sebagai bunga bangsa.
2. Anggrek bulan sebagai bunga pesona.
3. Raffiesia arnoldi sebagai bunga langka.
Tumbuhan memiliki kemampuan untuk menghasilkan oksigen dan tepung melalui proses
fotosintesis. Oleh karena itu, tumbuhan merupakan produsen atau penyusun dasar rantai
makanan. Eksploitasi tumbuhan yang berlebihan dapat mengakibatkan kerusakan dan kepunahan,
dan hal ini akan berkaitan dengan rusaknya rantai makanan.
Kerusakan yang terjadi karena punahnya salah satu faktor dari rantai makanan akan
berakibat punahnya konsumen tingkat di atasnya. Jika suatu spesies organisme punah, maka spesies
Emodul Geografi XI IPS | 57
itu tidak pernah akan muncul lagi. Dipandang dari segi ilmu pengetahuan, hal itu merupakan suatu
ke rugian besar.
Selain telah adanya sumber daya tumbuhan yang punah, beberapa jenis tumbuhan langka terancam
pula oleh kepunahan, misalnya Rafflesia arnoldi (di Indonesia) dan pohon raksasa kayu merah (Giant
Redwood di Amerika). Dalam mengeksploitasi sumber daya tumbuhan, khususnya hutan, perlu
memperhatikan hal-hal sebagai berikut.
Tidak melakukan penebangan pohon di hutan dengan semena-mena (tebang habis).
Penebangan kayu di hutan dilaksanakan dengan terencana dengan sistem tebang pilih
(penebangan selektif). Artinya, pohon yang ditebang adalah pohon yang sudah tua dengan
ukuran tertentu yang telah ditentukan.
Cara penebangannya pun harus dilaksanakan sedemikian rupa sehingga tidak merusak
pohon-pohon muda di sekitarnya.
Melakukan reboisasi (reforestasi), yaitu menghutankan kembali hutan
yang sudah terlanjur rusak.
Melaksanakan aforestasi, yaitu menghutankan daerah yang bukan hutan untuk mengganti
daerah hutan yang digunakan untuk keperluan lain.
Mencegah kebakaran hutan. Kerusakan hutan yang paling besar dan sangat merugikan
adalah kebakaran hutan. Diperlukan waktu yang lama untuk mengembalikannya menjadi
hutan kembali.
Hal-hal yang sering menjadi penyebab kebakaran hutan antara lain sebagai berikut :
a. Musim kemarau yang sangat panjang.
b. Meninggalkan bekas api unggun yang membara di hutan.
c. Pembuatan arang di hutan.
d. Membuang puntung rokok sembarangan di hutan.
Untuk mengatasi kebakaran hutan diperlukan hal-hal berikut ini.
a. Menara pengamat yang tinggi dan alat telekomunikasi.
b. Patroli hutan untuk mengantisipasi kemungkinan kebakaran.
c. Sistem transportasi mobil pemadam kebakaran yang siap digunakan.
Pemadaman kebakaran hutan dapat dilakukan dengan dua cara seperti berikut ini :
a. Secara langsung dilakukan pada api kecil dengan penyemprotan air.b.
b. Secara tidak langsung pada api yang telah terlanjur besar, yaitu melokalisasi api dengan
membakar daerah sekitar kebakaran, dan mengarahkan api ke pusat pembakaran. Biasanya
dimulai dari daerah yang menghambat jalannya api, seperti: sungai, danau, jalan, dan
puncak bukit.
Pengelolaan hutan seperti di atas sangat penting demi pengawetan maupun pelestariannya
karena banyaknya fungsi hutan seperti berikut ini :
Mencegah erosi; dengan adanya hutan, air hujan tidak langsung jatuh ke permukaan tanah,
dan dapat diserap oleh akar tanaman.
Sumber ekonomi; melalui penyediaan kayu, getah, bunga, hewan, dan sebagainya.
Sumber plasma nutfah; keanekaragaman hewan dan tumbuhan di hutan memungkinkan
diperolehnya keanekaragaman gen.
Emodul Geografi XI IPS | 58
Menjaga keseimbangan air di musim hujan dan musim kemarau. Dengan terbentuknya
humus di hutan, tanah menjadi gembur. Tanah yang gembur mampu menahan air hujan
sehingga meresap ke dalam tanah, resapan air akan ditahan oleh akar-akar pohon. Dengan
demikian, di musim hujan air tidak berlebihan, sedangkan di musim kemarau, danau, sungai,
sumur dan sebagainya tidak kekurangan air.
B. Sumber daya alam di Indonesia
Indonesia merupakan negara dengan tingkat biodiversitas tertinggi kedua
di dunia setelah Brazil. Fakta tersebut menunjukkan tingginya keanekaragaman sumber daya alam
hayati yang dimiliki Indonesia dan hal ini, berdasarkan Protokol Nagoya, akan menjadi tulang
punggung perkembangan ekonomi yang berkelanjutan (green economy).[Protokol Nagoya sendiri
merumuskan tentang pemberian akses dan pembagian keuntungan secara adil dan merata antara
pihak pengelola dengan negara pemilik sumber daya alam hayati, serta memuat penjelasan
mengenai mekanisme pemanfaatan kekayaan sumber daya alam tersebut.[9][10] Kekayaan alam di
Indonesia yang melimpah terbentuk oleh beberapa faktor, antara lain:
Dilihat dari sisi astronomi, Indonesia terletak pada daerah tropis yang memiliki
curah hujan yang tinggi sehingga banyak jenis tumbuhan yang dapat hidup dan tumbuh
dengan cepat.[11]
Dilihat dari sisi geologi, Indonesia terletak pada titik pergerakan lempeng tektonik sehingga
banyak terbentuk pegunungan yang kaya akan mineral.[11]
Daerah perairan di Indonesia kaya sumber makanan bagi berbagai jenis tanaman dan hewan
laut, serta mengandung juga berbagai jenis sumber mineral.[11]
Tingginya tingkat biodiversitas Indonesia ditunjukkan dengan adanya 10% dari tanaman
berbunga yang dikenal di dunia dapat ditemukan di Indonesia, 12% dari mamalia, 16% dari
hewan reptil, 17% dari burung, 18% dari jenis terumbu karang, dan 25% dari hewan laut.[12] Di
bidang agrikultur, Indonesia juga terkenal atas kekayaan tanaman perkebunannya, seperti biji
coklat, karet, kelapa sawit, cengkeh, dan bahkan kayu yang banyak diantaranya menempati urutan
atas dari segi produksinya di dunia.
Sumber daya alam di Indonesia tidak terbatas pada kekayaan hayatinya saja. Berbagai
daerah di Indonesia juga dikenal sebagai penghasil berbagai jenis bahan tambang,
seperti petroleum, timah, gas alam, nikel, tembaga, bauksit, timah, batu bara, emas, dan perak.[14] Di
samping itu, Indonesia juga memiliki tanah yang subur dan baik digunakan untuk berbagai jenis
tanaman. Wilayah perairan yang mencapai 7,9 juta km2 juga menyediakan potensi alam yang sangat
besar.
1. Sumber daya alam dan pertumbuhan ekonomi
Sumber daya alam dan tingkat perekonomian suatu negara memiliki kaitan yang erat,
dimana kekayaan sumber daya alam secara teoritis akan menunjang pertumbuhan ekonomi
yang pesat. Akan tetapi, pada kenyataannya hal tersebut justru sangat bertentangan karena
negara-negara di dunia yang kaya akan sumber daya alamnya seringkali merupakan negara
dengan tingkat ekonomi yang rendah.[7] Kasus ini dalam bidang ekonomi sering pula
disebut Dutch disease. Hal ini disebabkan negara yang cenderung memiliki sumber pendapatan
besar dari hasil bumi memiliki kestabilan ekonomi sosial yang lebih rendah daripada negara-
negara yang bergerak di sektor industri dan jasa. Di samping itu, negara yang kaya akan sumber
daya alam juga cenderung tidak memiliki teknologi yang memadai dalam mengolahnya.
Emodul Geografi XI IPS | 59
Korupsi, perang saudara, lemahnya pemerintahan dan demokrasi juga menjadi faktor
penghambat dari perkembangan perekonomian negara-negara terebut. Untuk mengatasi hal
tersebut, diperlukan pembenahan sistem pemerintahan, pengalihan investasi dan penyokongan
ekonomi ke bidang industri lain, serta peningkatan transparansi dan akuntabilitas dalam
pemberdayaan sumber daya alam.
2. Pemanfaatan sumber daya alam
Sumber daya alam memiliki peranan dalam pemenuhan kebutuhan manusia.[1] Untuk
memudahkan pengkajiannya, pemanfaatan SDA dibagi berdasarkan sifatnya, yaitu SDA hayati
dan nonhayati.
10. Sumber daya alam hayati
adalah sumber daya alam yang hidup
1) Tumbuhan
Tumbuhan merupakan sumber daya alam yang sangat beragam dan
melimpah. Organisme ini memiliki kemampuan untuk menghasilkan oksigen dan pati melalui
proses fotosintesis. Oleh karena itu, tumbuhan merupakan produsen atau penyusun
dasar rantai makanan. Eksploitasi tumbuhan yang berlebihan dapat mengakibatkan
kerusakan bahkan kepunahan dan hal ini akan berdampak pada rusaknya rantai
makanan. Kerusakan yang terjadi karena punahnya salah satu faktor dari rantai makanan
akan berakibat punahnya konsumen tingkat di atasnya.[2] Pemanfaatan tumbuhan oleh
manusia diantaranya:]
Bahan makanan: padi, jagung,gandum,tebu
Bahan bangungan: kayu jati, kayu mahoni
Bahan bakar (biosolar): kelapa sawit
Obat: jahe, daun binahong, kina, mahkota dewa
Pupuk kompos.
Indonesia dikenal sebagai negara agraris karena sebagian besar penduduk Indonesia
mempunyai pencaharian di bidang pertanian atau bercocok tanam. Data statistik pada
tahun 2001 menunjukkan bahwa 45% penduduk Indonesia bekerja di bidang
agrikultur.[19] Hal ini didasarkan pada kenyataan bahwa negara ini memiliki lahan seluas lebih
dari 31 juta ha yang telah siap tanam, dimana sebagian besarnya dapat ditemukan di
Pulau Jawa. Pertanian di Indonesia menghasilkan berbagai macam tumbuhan komoditi
ekspor, antara lain padi, jagung, kedelai, sayur-sayuran, cabai, ubi, dan singkong. Di samping
itu, Indonesia juga dikenal dengan hasil perkebunannya, antara lain karet (bahan baku
ban), kelapa sawit (bahan baku minyak goreng), tembakau (bahan baku obat
dan rokok), kapas (bahan baku tekstil), kopi (bahan minuman), dan tebu (bahan baku gula
pasir).
2) Hewan, peternakan, dan perikanan
Sumber daya alam hewan dapat berupa hewan liar maupun hewan yang sudah
dibudidayakan.[2] Pemanfaatannya dapat sebagai pembantu pekerjaan berat manusia,
seperti kerbau dan kuda atau sebagai sumber bahan pangan, seperti unggas dan sapi. Untuk
menjaga keberlanjutannya, terutama untuk satwa langka, pelestarian secara in situ dan ex
situ terkadang harus dilaksanakan. Pelestarian in situ adalah pelestarian yang dilakukan di
Emodul Geografi XI IPS | 60
habitat asalnya, sedangkan pelestarian ex situ adalah pelestarian dengan memindahkan
hewan tersebut dari habitatnya ke tempat lain.[2] Untuk memaksimalkan potensinya,
manusia membangun sistem peternakan, dan juga perikanan, untuk lebih memberdayakan
sumber daya hewan.
11. Sumber daya alam nonhayati
Ialah sumber daya alam yang dapat diusahakan kembali keberadaannya dan dapat
dimanfaatkan secara terus-menerus, contohnya: air, angin, sinar matahari, dan
hasil tambang.[2]
1) Air
Air merupakan salah satu kebutuhan utama makhluk hidup dan bumi sendiri
didominasi oleh wilayah perairan.[20] Dari total wilayah perairan yang ada, 97%
merupakan air asin (wilayah laut, samudra, dll.) dan hanya 3% yang merupakan air tawar
(wilayah sungai, danau, dll.).[21] Seiring dengan pertumbuhan populasi manusia,
kebutuhan akan air, baik itu untuk keperluan domestik dan energi, terus
meningkat.[20] Air juga digunakan untuk pengairan, bahan dasar industri minuman,
penambangan, dan aset rekreasi.[20] Di bidang energi, teknologi penggunaan air sebagai
sumber listrik sebagai pengganti dari minyak bumi telah dan akan terus berkembang
karena selain terbaharukan, energi yang dihasilkan dari air cenderung tidak
berpolusi dan hal ini akan mengurangi efek rumah kaca.
2) Angin
Pada era ini, penggunaan minyak bumi, batu bara, dan berbagai jenis bahan
bakar hasil tambang mulai digantikan dengan penggunaan energi yang dihasilkan oleh
angin. Angin mampu menghasilkan energi dengan menggunakan turbin yang pada umumnya
diletakkan dengan ketinggian lebih dari 30 meter di daerah dataran tinggi. Selain sumbernya
yang terbaharukan dan selalu ada, energi yang dihasilkan angin jauh lebih bersih dari residu
yang dihasilkan oleh bahan bakar lain pada umumnya. Beberapa negara yang telah
mengaplikasikan turbin angin sebagai sumber energi alternatif adalah Belanda dan Inggris.
3) Tanah
Tanah termasuk salah satu sumber daya alam nonhayati yang penting untuk
menunjang pertumbuhan penduduk dan sebagai sumber makanan bagi berbagai jenis
makhluk hidup.[22] Pertumbuhan tanaman pertanian dan perkebunan secara langsung terkait
dengan tingkat kesuburan dan kualitas tanah. Tanah tersusun atas beberapa komponen,
seperti udara, air, mineral, dan senyawa organik. Pengelolaan sumber daya nonhayati ini
menjadi sangat penting mengingat pesatnya pertambahan penduduk dunia dan kondisi
cemaran lingkungan yang ada sekarang ini.
4) Hasil tambang
Sumber daya alam hasil penambangan memiliki beragam fungsi bagi kehidupan
manusia, seperti bahan dasar infrastruktur, kendaraan bermotor, sumber energi, maupun
sebagai perhiasan. Berbagai jenis bahan hasil galian memiliki nilai ekonomi yang besar dan
Emodul Geografi XI IPS | 61
hal ini memicu eksploitasi sumber daya alam tersebut. Beberapa negara, seperti Indonesia
dan Arab, memiliki pendapatan yang sangat besar dari sektor ini. Jumlahnya sangat terbatas,
oleh karena itu penggunaannya harus dilakukan secara efisein.[1] Beberapa contoh bahan
tambang dan pemanfaatannya:
Minyak Bumi
Avtur untuk bahan bakar pesawat terbang;
Bensin untuk bahan bakar kendaraan bermotor;
Minyak Tanah untuk bahan baku lampu minyak;
Solar untuk bahan bakar kendaraan diesel;
LNG (Liquid Natural Gas) untuk bahan bakar kompor gas;
Oli ialah bahan untuk pelumas mesin;
Vaselin ialah salep untuk bahan obat;
Parafin untuk bahan pembuat lilin; dan
Aspal untuk bahan pembuat jalan (dihasilkan di Pulau Buton)[24]
Batu Bara
dimanfaatkan untuk bahan bakar industri dan rumah tangga.
Biji Besi
Untuk peralatan rumah tangga, pertanian dan lain-lain
Tembaga
merupakan jenis logam yang berwarna kekuning-kuningan, lunak dan mudah ditempa.
Bauksit
Sebagai bahan dasar pembuatan alumunium.
Emas dan Perak
untuk perhiasan
Marmer
Untuk bahan bangunan rumah atau gedung
Belerang
Untuk bahan obat penyakit kulit dan korek api
Yodium
Untuk obat dan peramu garam dapur beryodium
Nikel
Untuk bahan pelapis besi agar tidak mudah berkarat.
Gas Alam
Untuk bahan bakar kompor gas
Mangaan
Untuk pembuatan pembuatan besi baja
Grafit
Bermanfaat untuk membuat pensil, dan bahan pembuatan baterai
Emodul Geografi XI IPS | 62
C. PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN
Pembangunan berkelanjutan adalah pembangunan yang memenuhi kebutuhan masa kini
tanpa harus mengurangi kemampuannya untuk memenuhi kebutuhan dari generasi yang akan
datang. Untuk menjaga kelestarian lingkungan agar kualitas lingkungan tetap terjaga, maka
pembangunan berkelanjutan harus memperhatikan pemanfaatan lingkungan hidup dan
kelestariannya.
Pembangunan berwawasan lingkungan adalah usaha-usaha dalam rangka meningkatkan
kualitas hidup manusia dengan memperhatikan faktor lingkungan. Istilah berkelanjutan berasal dari
bahasa inggris yaitu sustainability. Istilah berkelanjutan digunakan untuk konsep pembangunan.
Pembangunan berkelanjutan adalah pembangunan dalam rangka pemenuhan kebutuhan manusia
dengan memanfaatkan sumber daya yang ada secara arif, bijaksana, efisien, dan memperhatikan
pemanfaatan untuk masa kini dan generasi yang akan datang. Menurut Brundtland, pembangunan
berkelanjutan didefinisikan sebagai pembangunan untuk memenuhi kebutuhan sekarang tanpa
mengurangi kemampuan generasi yang akan datang untuk memenuhi kebutuhan mereka.
Konsep pembangunan berkelanjutan pernah diutarakan dalam KTT Rio De Jeneiro tahun 1992
dengan 2 gagasan utama, yaitu gagasan kebutuhan dan gagasan keterbatasan, setelah itu adanya
protokol Kyoto, yang menyampaikan gagasan pengurangan gas buang industri negara-negara maju.
Secara garis besar, pembangunan berkelanjutan mempunyai ciri-ciri sebagai berikut :
1. Menjamin pemerataan dan keadilan
2. Menghargai keaneragaman hayati
3. Menggunakan pendekatan integratif
4. Menggunakan wawasan dan pandangan ke depan.
Dalam pembangunan berkelanjutan, pendayaan dan pengelolaan sumber daya alam
merupakan upaya terpadu dalam pemanfaatan, penataan, pemeliharaan, pengendalian, pemulihan
dan pengembangan sumber daya alam. Jadi, usaha pembangunan yang dilaksanakan di tanah air
harus memperhatikan keadaan lingkungan hidup. Realisasinya, pemerintah membentuk sebuah
lembaga pengawasan pembangunan dan lingkungan hidup dengan tujuan sebagai berikut :
1. Setiap rencana pemabangunan selalu dikatikan dengan masalah lingkungan hidup, tidak
mengganggu keutuhan sumber daya alam dan lingkungan hidup.
2. Pengawasan lingkungan hidup, setiap lingkungan kota dan desa, persawahan, hutan dan
pemukiman penduduk yang sedang dikembangkan maupun yang telah ada mendapat
pengawasan dari pemerintah.
3. Mengadakan usaha pengembangan lingkungan yang dirintis pemerintah dan dilakukan
bersama rakyat.
4. Meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap masalah lingkungan hidup baik melalui
pendidikan maupun melalui media massa lainnya.
Pembangunan berkelanjutan pertama kali konsepnya digulirkan oleh WCED
(World Commission on Environment and Development). Pembangunan berkelanjutan adalah
pembangunan yang ditujukan untuk memenuhi kebutuhan generasi sekarang tanpa mengorbankan
kemampuan generasi yang akan datang untuk memenuhi kebutuhan mereka sendiri. konsep
pembangunan berkelanjutan menyadari bahwa sumber daya alam merupakan bagian dari
Emodul Geografi XI IPS | 63
ekosistem. Dengan memelihara fungsi ekosistem, maka kelestarian sumber daya alam akan tetap
terjaga.
Menurut Emil Salim (1990), resep strategis konsep pembangunan berkelanjutan dapat
diterapkan di negara berkembang seperti indonesia adalah sebagai berikut :
1. Penerapan tata ruang perencanaan yang tepat, yaitu pengembangan sumber daya alam harus
memperhitungkan daya dukungnya.
2. Penempatan berbagai macam aktivitas yang mendayagunakan sumber daya alam harus
memperhatikan kapasitasnya dalam mengabsorsi perubahan yang diakibatkan oleh aktivitas
tersebut.
3. Sumber daya alam di suatu wilayah (Region) hendaknya dialokasikan ke dalam beberapa zona
diantaranya hutan lindung, wilayah industri, daerah aliran sungai dan sebagainya.
4. Penerapan analisis mengenai dampak lingkungan (AMDAL) yang meliputi :
a. Analisis dampak Lingkungan (ANDAL)
b. Rencana Kelola Lingkungan (RKL)
c. Rencana Pemantauan Lingkungan (RPL)
Maka setiap kegiatan tidak hanya layak secara ekonomis dan teknologis, tetapi juga layak
secara lingkungan.
Dengan demikian pembangunan yang dilakukan selain meningkatkan kualitas hidup manusia,
juga harus dapat mendukung prinsip-prinsip kehidupan berkelanjutan. Prinsip-prinsip itu adalah
sebagai berikut :
1. Menghormati dan memelihara komunitas kehidupan, prinsip ini mencerminkan kewajiban
untuk peduli kepada bentuk-bentuk kehidupan lain sekarang dan di masa datang. Pembangunan
tidak boleh mengorbankan kelompok lain/generasi kemudian.
2. Memperbaiki kualitas hidup manusia, sehingga pembangunan tidak mengganggu keutuhan
sumber daya alam dan lingkungan di sekitarnya.
3. Melestarikan daya hidup dan keragaman bumi.
4. Menghindari sumber daya yang tidak dapat diperbaharui.
5. Berusaha tidak melampaui kapasitas daya dukung bumi.
6. Mengubah sikap dan gaya hidup perorangan.
7. Mendukung kreativitas masyarakat untuk memelihara lingkungan sendiri.
8. Menyediakan kerangka kerja nasional untuk memadukan upaya pembangunan dan pelestarian.
9. Menciptakan kerja sama global.
D. DAMPAK PEMBANGUNAN TERHADAP LINGKUNGAN
Salah satu makhluk hidup yang selalu berinteraksi dengan lingkungannya adalah manusia.
Oleh karena manusia mengusahakan dan memanfaatkan sumber daya alam yang ada di
lingkungannya untuk keperluan hidupnya, maka manusialah yang selalu mempengaruhi lingkungan
hidupnya.
Hal tersebut yang menjadi komponen aktif dalam mengelola dan mengubah ekosistem sesuai
dengan yang dikehendakinya manusia.
Emodul Geografi XI IPS | 64
Dalam pembangunan yang berperan aktif adalah manusia. Peran itu bisa berdampak positif
pembangunan dengan tidak mengabaikan lingkungan. Atau peran berdampak negatif :
pembangunan menimbulkan pencemaran yang juga disebabkan oleh manusia.
Pencemaran atau disebut polusi adalah peristiwa berubahnya keadaan alam (udara, air dan tanah)
karena adanya unsur-unsur atau meningkatnya sejumlah unsur tertentu. Pencemaran tersebut
dapat menimbulkan terganggunya keseimbangan ekosistem menurunkan mutu lingkungan hidup
manusia.
Beberapa jenis pencemaran terhadap lingkungan akan dijelaskan sebagai berikut :
1. Pencemaran tanah
a. Pembuangan ampas kimia, dan plastik bekas pembungkus serta botol bekas
b. Buangan zat-zat atau barang yang tidak terlarut dalam air
c. Pertanian dengan pemakaian pestisida yang berlebihan
2. Pencemaran Air
Pencemaran air dapat menyebabkan penurunan kualitas air dan membahayakan makhluk
hidup. Penyebab terjadinya pencemaran air adalah sampah yang tidak membusuk, seperti
plastik dan karet, limbah industri, sisa pupuk dari usaha pertanian dan tumpahan minyak dari
kapal tangker.
3. Pencemaran Udara
Pencemaran udara dapat disebabkan oleh gas buang yang dihasilkan oleh proses produksi
seperti asap kendaraan bermotor, asap pabrik, dan hasil aktivitas rumah tangga sehingga secara
fisik dan kimia melebihi ambang batas yang telah ditetapkan. Hal ini akan membahayakan
kesehatan dan keselamatan manusia dan makhluk lainnya. Penecemaran udara menyebabkan
beberapa akibat, antara lain :
a. Efek rumah Kaca (Green House Effect)
Efek rumah kaca disebabkan oleh komposisi CO2 di udara sangat berlebihan.
Akibatnya, gas tersebut menyebabkan energi matahari yang diterima bumi tidak bisa
dipantulkan dengan sempurna karena terhalangnya oleh lapisan gas karbon dioksida di
udara. Hal ini menyebabkan suhu udara di permukaan bumi menjadi lebih panas. Efek lain
jika menjadi pemanasan global akan menyebabkan es di kutub mudah mencair dan
menyebabkan muka laut akan semakin naik.
b. Kerusakan lapisan ozon
Lapisan Ozon (O3) terdapat di lapisan stratosfer yang mempunyai fungsi menyerap
dan menyaring sinar ultraviolet sebelum sampai ke permukaan bumi. Adapun yang
menyebabkan kerusakan lapisan ozon adalah terikatnya unsur-unsur penyusun ozon oleh
freon (F) di udara. Jika lapisan ozon menipis akan menimbulkan banyak akibat, antara lain
suhu udara semakin panas, timbulnya penyakit kulit dan mata.
c. Hujan Asam
Hujan Asam disebabkan oleh kandungan asam yang ada di udara sangat besar,
sehingga pada saat hujan terbawa oleh hujan. Senyawa asam tersebut berasal dari industri,
dapat berupa asal sulfat, asam nitrat, dan asam bikarbonat. Hujan asam menyebabkan
rusaknya tanaman, pengaratan yang lebih cepat pada logam dan beton, serta rusaknya
ekosistem air tawar.
Emodul Geografi XI IPS | 65
E. PENGELOLAAN SUMBER DAYA ALAM BERKELANJUTAN
Sumber daya alam merupakan semua komponen yang ada alam sekitar yang dapat
dimanfaatkan untuk berbagai kepentingan dan kebutuhan hidup manusia agar dapat bertahan hidup
dan lebih sejahtera. Sumber daya alam memiliki beberapa karakteristik tertentu sehingga
berdasarkan pada karakter tersebut sumber daya alam dapat diklasifikasikan berdasarkan jenis-jenis
suber daya alam, berdasarkan sifat pembaharuan, dan juga berdasarkan penggunaanya. Sumber
daya alam akan benar-benar berguna apabila pemanfaatanya lebih menyangkut kebutuhan manusia
(baca: manfaat sumber daya alam bagi manusia, alam, dan tumbuhan). Pengelolaan yang kurang
menyangkut kebutuhan manusia disamping akan merusak lingkungan sekitarnya juga akan menjadi
bumerang bagi manusia sendiri.
Maka dari itu dalam pengelolaan sumber daya alam harus berdasarkan prinsip-prinsip
berwawasan lingkungan dan berkelanjutan. Berwawasan lingungan artinya mempertimbangkan
kelestarian dan jangan sampai menimbulkan dampak negatif bagi lingkungan. Berkelanjutan artinya
pengolahan sumber daya alam jangan sampai terhenti perlu dilakukan secara terus-menerus.
Cara penggunaan sumber daya alam oleh manusia yang dapat dipertanggungjawabkan dengan cara
sebagai berikut:
Selektif, yaitu memilih, menggunakan, dan mengusahakan sumber daya alam dengan sungguh-
sungguh untuk kepentingan keberlangsungan kehidupan
Menjaga kelestarian. Untuk memanfaatkan sumber daya alam diperlukan teknologi maju dan
canggih sehingga memungkinkan terpelihara kelestariannya.
Perlunya penghematan sumber daya alam atau mengurangi bahaya eksploitasi besar-besaran
terhadap pemakaian sumber daya alam agar tidak rusak dan punah.
Perlunya upaya pembaharuan sumber daya alam hayati seperti reboisasi,
mengembangbiakan flora dan fauna secara modern, penanaman ladang secara bergilir, dan
pengolahan tanah pertanian lahan basah dan lahan kering.
Berikut merupakan contoh konsep lestari dalam pengelolaan Sumber Daya Alam, diantaranya:
1. Pengelolaan Sumber Daya Alam Di Bidang Pertanian
Mekanisme pertanian tanpa perhitungan yang tepat dapat menurunkan kesuburan sifat
fisik tanah. Hal ini bisa terjadi karena terjadi kerusakan pada lapisan bagian atas tanah
(baca: jenis-jenis tanah)yang mengandung humus dan dapat menyebabkan terjadinya erosi
tanah yang disebabkan oleh air. Usaha untuk memperoleh hasil pertanian yang berlimpah
dengan sebuan revolusi hijau. Langkah ini ditempuh insustri pertanian yaitu dengan adanya
perubahan dari petani kecil dengan lahan sempit menjadi petani industri dengan lahan luas.
Aktivitas ini membantu petani kecil yang kehilangan tanah garapan dan pekerjaan.
2. Penggunaan Pupuk Alami atau Pupuk Organik
Penggunaan pupuk organik dalam pertanian merupakan suatu pilihan yang sangat tepat
karena dapat menjaga kelestarian tanah. Kandungan mineral dan zat-zat di dalam produk pupuk
organik sangat cocok untuk menjaga kelestarian tanah. Kandungan mineral serta zat-zat tersebut
tidak mengandung bahan kimiawi, sehingga sangat ramah lingkungan. Kesuburan tanah yang
diberi pupuk organik tidak mudah hilang. Bebeda dengan pupuk kimia, tidak semua zat dapat
Emodul Geografi XI IPS | 66
diuraikan oleh mikroorganisme di dalam tanah, sehingga dalam jangka waktu yang lama akan
mengendap dan akan menyebabkan pencemaran tanah.
3. Penggunaan pestisida seperlunya
Penggunaan pestisida dalam industri pertanian merupakan hal yang mutlak dilakukan
untuk mencegah serangan hama yang dapat merusak tanaman. Namun, untuk mendukung
kelestarian sumber daya alam, pestisida yang digunakan harus sesuai dengan kebutuhan agar
residu yang dihasilkan tidak begitu banyak dan mengendap dan merusak tanah dan
menyebabkannya tidak lagi subur (baca: tanah subur dan tidak subur).
4. Pengelolaan tanah datar, lahan miring, dan perbukitan
Upaya pelestarian tanah dapat kita lakukan dengan menggalakkan kegiatan menanam
pohon atau penghijauan kembali (reboisasi) terhadap tanah yang sudah gundul. Untuk daerah
perbukitan atau pegunungan dengan tanah yang miring posisinya perlu dibangun terasering atau
sengkedan untuk menghambat laju aliran air hujan sehingga dapat mencegah tanah longsor.
5. Pengelolaan udara
Udara merupakan unsur vital bagi kehidupan karena setiap organisme bernafas
memerlukan udara. Upaya yang dapat dilakukan untuk membuat udara tetap layak dihirup
adalah:
Menggalakan penanaman pohon dan tanaman hias di lingkungan sekitar. Tanaman dapat
menyerap gas-gas yang berbahaya bagi manusia dan mampu memproduksi oksigen melalui
proses fotosintesis. Tumbuhan juga mengeluarkan uap air sehingga kelembaban udara
tetap terjaga.
Mengupayakan pengurangan emisi atau gas sisa pembakaran. Asap kendaraan bermotor
dan cerobong asap merupakan penyumbang terbesar kotornya udara di perkotaan dan
kawasan industri dan menjadi penyebab pencemaran udara. Salah satu pencegahannya
adalah menggunakan bahan industri yang aman bagi lingkungan serta pemasangan filter
pada cerobong asap.
Mengurangi dan menghindari pemakaian gas kimia yang dapat merusak lapisan ozon di
atmosfer (baca: fungsi atmosfer). Gas Freon yang digunakan untuk pendingin AC atau
kulkas serta yang digunakan dalam kosmetik merupakan salah satu senyawa yang dapat
merusak lapisan ozon.
6. Pengelolaan hutan
Ekspoitasi hutan yang berlangsung secara terus-menerus tanpa diimbangi dengan
penanaman kembali menyebabkan kawasan ekosistem hutan menjadi rusak. Upaya yang dapat
dilakukan untuk menjaga kelestarian hutan adalah:
Reboisasi atau penanaman kembali hutan yang gundul
Melarang pembabatan hutan
Menerapkan sistem tebang pilih
Menerapkan sistem tebang tanam dalam kegiatan penebangan hutan
Menerapkan saksi berat bagi mereka yang melanggar pengelolaan hutan
7. Pengelolaan laut dan pantai
Emodul Geografi XI IPS | 67
Indonesia dikenal sebagai negara kepulauan yang sangat luas dan banyak menyimpan
kekayaan alam yang melimpah. Kerusakan ekosistem air laut dan ekosistem pantai, lebih banyak
disebabkan oleh tangan manusia. Pengerukan pasir pantai, pengrusakan ekositem hutan
mangrove dan pengrusakan terumbu karang di laut merupakan kegiatan-kegiatan manusia yang
mengancam kelestarian ekosistem laut dan ekosistem pantai. Adapun upaya untuk melestarikan
laut dan pantai, dapat dilakukan dengan cara:
Melakukan reklamasi pantai dengan cara menanam kembali tanaman bakau di areal sekitar
pantai
Melarang pengambilan batu karang yang berada di sekitar pantai dan laut
Melarang penggunaan bahan peledak dan racun kimia untuk menangkap ikan
8. Pengelolaan flora dan fauna
Kehidupan di bumi merupakan sistem ketergantungan antara manusia, hewan,
tumbuhan, dan alam sekitar. Terputusnya salah satu rantai makanan dari sitem tersebut akan
mengakibatkan gangguan dalam sebuah ekosistem dan juga mengancam kehidupan seluruh
komponen rantai makanan. Oleh sebab itu kelestarian flora dan fauna merupakan hal yang
mutlak harus diperhatikan demi kelangsungan hidup manusia. Beberapa upaya yang dapat
dilakukan untuk menjaga kelestarian flora dan fauna diantaranya adalah:
Mendirikan cagar alam. Cagar alam merupakan kawasan hutan untuk melindungi
ekosistem yang ada mulai dari tanah, tumbuhan, hewan serta tempat-tempat bersejarah
lainnya. Contoh: cagar alam Pananjung di Pangandaran, cagar alam Rafflesia di Bengkulu,
dan lai-lain (baca: cagar alam di Indonesia beserta flora dan fauna yang dilindungi)
Mendirikan suaka marga satwa. Suaka margasatwa merupakan suatu kawasan hutan yang
dikhususkan untuk melindungi hewan-hewan di habitat aslinya dan tidak untuk diburu.
Contoh: suaka margasatwa Way Kambas di Lampung, suaka margasatwa Gunung Leuseur
di Aceh, dan banyak lagi (baca: pengertian cagar alam dan suaka margasatwa).
Selain mendirikan cagar alam dan margasatwa perlunya penindakan tegas terhadap para
perburuan liar dan perusakan cagar alam karena hal tersebut diatur dalam undang-
undang.
Itualah tadi prinsip-prinsip pengelolaan sumber daya alam berwawasan lingkungan dan
juga perlu dipraktikan secara berkelanjutan agar kelestarian alam terus terjaga dan
seimbang.
Emodul Geografi XI IPS | 68
LATIHAN EVALUASI
A. PILIHAN GANDA
1. Sesuatu zat yang ada di dalam maupun di luar bumi yang dapat dilibatkan dalam proses
produksi barang dan jasa guna memenuhi kebutuhan hidup manusia, disebut ….
A. Sumber daya alam
B. Sumber daya air
C. Sumber daya manusia
D. Sumber daya energi
E. Sumber daya mineral
2. Sumber daya alam di bawah ini yang termasuk sumber daya alam yang dapat diperbarui
(renewable) adalah ....
A. Emas
B. Hutan
C. Batu bara
D. Besi
E. Bauksit
3. Ciri sumber daya alam yang tidak dapat diperbarui adalah ....
A. proses pembentukannya lama
B. jumlah dan persebarannya terbatas
C. tidak menghasilkan limbah
D. merusak lingkungan
E. proses pembentukannya cepat
4. Sumber daya alam dapat berarti …
A. Semua kekayaan alam yang terdapat di setiap negara
B. Semua kekayaan yang masih tersimpan di alam yang dapat digunakan untuk bahan
industry
C. Segala sesuatu yang berasal dari alam yang dapat dimanfaatkan untuk kepentingan
manusia
D. Segala sesuatu yang tersimpan di dalam tanah yang dapat digunakan untuk
kepentingan manusia
E. Semua benda yang ada di alam yang merupakan bahan baku industry
5. Ketersedian sumber daya alam di permukaan bumi bersifat …
A. Tidak beragam
B. Beragam dan tersebar merata
C. Beragam sesuai lapisan batuan
D. Beragam sesuai jumlah penduduk
E. Beragam dan tersebar tidak merata
6. Dalam pengambilan sumber daya alam, sebaiknya …
A. Dihabiskan semua baru pindah ke tempat lain
B. Memanfaatkan sebagian dan jangan dihabiskan
C. Tidak memikirkan efisiensi lingkungan
D. Berdasarkan jumlah dan persebaran
E. Di eksploitasi secara besar-besaran
7. Perhatikan pernyataan berikut
1. Air
Emodul Geografi XI IPS | 69
2. Udara
3. Ayam
4. Kerbau
5. Sapi
Dari permnyataan diatas, SDA yang dapat diperbaharui dengan cara reproduksi adalah …
A. 1, 2 dan 3
B. 1, 2 dan 4
C. 1,3 dan 5
D. 2, 4 dan 5
E. 3, 4 dan 5
8. Macam-macam sumber daya :
(1) Hewan (4) Air
(2) Tanah (5) Minyak Bumi
(3) Batubara
Yang termasuk sumber daya alam yang dapat diperbarui adalah …
A. 1, 2 dan 3
B. 1, 2 dan 4
C. 1,3 dan 5
D. 2, 4 dan 5
E. 3, 4 dan 5
9. Upaya yang bisa dilakukan untuk melestarikan sumber daya alam yang dapat diperbaharui,
yaitu …
A. Menghentikan penggunaan sumber daya alam tersebut
B. Melakukan impor terhadap sumber daya alam tersebut
C. Tidak menggunakan sumber daya alam tersebut sama sekali
D. Mengurangi pemakaian yang persediaanya terbatas
E. Meningkatkan reproduksi dengan menggunakan bibit unggul
10. Hutan khas tropika yang terdapat di pantai yang tenang, berlumpur, atau sedikit berpasir
adalah pengertian dari hutan …
A. Hujan tropis
B. Monsoon
C. Musim
D. Mangrove
E. Rawa
11. Hutan Indonesia tersebar di seluruh provinsi di Indonesia, hutan yang terluas terdapat di
Pulau ….
A. Papua
B. Kalimantan
C. Sumatra
D. Jawa
E. Sulawesi
12. Kawasan hutan dengan cirri khas tertentu yang memiliki fungsi pokok pengawetan
keanekaragaman tumbuhan dan satwa serta ekosistemnya adalah pengertian hutan …
Emodul Geografi XI IPS | 70
A. Lindung
B. Produksi
C. Produksi terbatas
D. Konservai
E. Hujan tropis
13. Sumber daya energi yang terbentuk dari fosil tumbuhan pada zaman purba adalah…
A. Minyak bumi
B. Batu bara
C. Gas alam
D. Panas bumi
E. Gas
14. Cirri SDA yang tidak dapat diperbaharui adalah …
A. Proses pembentukannya lama
B. Jumlah dan persebarannya terbatas
C. Tidak menghasilkan limbah
D. Merusak lingkungan
E. Proses terbentuknya cepat
15. Daerah penghasil timah di Indonesia adalah …
A. Pulau Buton
B. Pulau Bintan
C. Pulau Bangka
D. Pulau Madura
E. Jawa timur
16. Potensi kelautan di Indonesia sangat besar, salah satunya sebagai prasarana untuk
transportasi pengangkutan barang karena letak indonesia sangat strategis yaitu berada pada
posisi silang antara ….
A. Samudra Hindia dan Samudra pasifik
B. Samudra atlantik dan samudra pasifik
C. Samudra atlantik dan samudra hindia
D. Samudra hindia dan samudra arktik
E. Samudra arktik dan samudra atlantik
17. Salah satu kekayaan laut di Indonesia adalah adanya pertambangan lepas pantai, salah satu
barang tambang yang biasa di tambang di laut adalah ….
A. Emas
B. Perak
C. Alumunium
D. Mnyak bumi
E. Batubara Berikut ini yang tergolong tindakan pemanfaatan sumber daya alam dengan
prinsip reduce adalah …
18. Usaha perlindungan SDA Hayati beserta ekosistemnya yang ada dibumi yang bertujuan
menciptakan keseimbangan ekosistem, sehingga dapat membantu kehidupan manusia. Hal
tersebut merupakan kegiatan ….
A. Konservasi
Emodul Geografi XI IPS | 71
B. Reboisasi
C. Reklamasi
D. Degradasi
E. Rehabilitasi
19. Suatu pembangunan atau pemanfaatan SDA yang ada di Indonesia memerlukan kajian
AMDAL terlebih dahulu dengan tujuan untuk …
A. Meningkatkan hasil pemanfaatan sumber daya alam
B. Mempercepat proses pengelolaan sumber daya alam
C. Menghindari efek samping sari pengelolahan sumber daya alam
D. Mengetahui potensi ekonomi dari sumber daya alam yang akan dikelola
E. Melindungi sumber daya alam yang sudah menipis
20. Beberapa sumur warga yang berada disekitar pabrik tiba-tiba mengeluarkan baud an warna
airnya menjadi keruh. Dari hasil penelitian ditemukan indikasi bahwa kejadian tersebut
dikarenakan kegiatan produksi pabrik yang terdapat dilingkungan warga. Kejadian tersebut
terjadi karena ….
A. Sumber daya manusia dari perusahaan tersebut tidak cekatan dalam menjalankan
produksinya
B. Bahan bahan yang digunakan oleh perusahaan tersebut termasuk dalam kategori
berbahaya
C. Perusahaan tersebut menjalankan industrinya tanpa menghiraukan analisis dampak
lingkungan
D. Perusahaan tersebut mendirikan bangunan ditengah tengah pemukiman
E. Para karyawan tersebut suka membuang sampah sembarangan
21. Indonesia merupakan negara yang diberkahi limpahan sumber daya yang bias dimanfaatkan
keberadaanya, termasuk sumber daya energi terbaarukan, sumber energy terbarukan yang
banyak terdapat di Indonesia antara lain ….
A. Listrik, batu bara, aair dan pasang surut
B. Geothermal, anggin, biomasa, dan matahari
C. Nuklir, biomasa, air hujan dan air terjun
D. Gas alam, biodiesel, angina dan batubara
E. Cahaya matahari, angina, ombak, dan hidrokaron
22. Segala hal yang dianggap sebagai sumber daya alam bias dikatakaan bernilai ekonomis jika
bias…..
A. Memberikan manfaat ekonomis
B. Dikembangkan keberadaanya secara ekonomis
C. Diolah dalam jangka waktu yang terbatas
D. Digunakan dan dimanfaatkan oleh manusia
E. Memberikan kemudahan bagi manusia
23. Sumber daya alam yang terdapat di Alam dapat disebut unrenewable resoursces jika ….
A. Keberadaanya didaerah perairan dan mudah dijangkau
B. Keberadaannya didaerah daratan namun sulit untuk melakukan eksplorasi
C. Memerlukan waktu lama untuk memulihkan sumber daya alam
D. Tidak membutuhkan waktu untuk memulihkan SDA
E. Memulihkan waktu sangat cepat untnuk memulihkan sumber daya alam
Emodul Geografi XI IPS | 72
24. Dalam pelaksanaannnya, suatu pembangunan harus melakukan kajian terlebih dahulu
terhadap dampak maupun potensi kerusakan yang muncul. Sehingga munculaj istilah
pembangunan yang berwawasan lingkungan. Maksud dari istilah tersebut adalah ….
A. Pembangunan tersebut harus serasi dengan lingkungan sekitar
B. Pembangunan tersebut lebih berorientasi terhadap hasil
C. Pembangunan tersebut harus mengutamakan efektivitas dan efisiensi
D. Pembangunan tersebut harus mengutamakan kesehatan masyarakat sekitar
E. Pembangunan tersebut harus mempertimbangkan kehidupan serta menghindari
kerusakan
25. Menggunakan kembali wadah atau kemasan yang sudah kosong untuk fungsi lain termasuk
kegiatan ….
A. Reduce
B. Reuse
C. Recycle
D. Semua salah
E. Semua benar
B. Soal Esay
1. Jelaskan bagaimana cara pembaruan SDA yang dapat diperbaharui?
2. Sebutkan 3 contoh barang tambang disertai dengan daerah penghasilnya dan
pemanfaatannya?
3. Apa yang dimaksud dengan AMDAL ?
4. Menurutmu mengapa pembangunan harus memperhattikan daya dukung lingkungan?
5. Bagaimana mengembanhkan sector pariwisata dengan prinsip pembangunan
berkelanjutn ? jelaskan dengan contoh !
Emodul Geografi XI IPS | 73
BAB IV
Ketahanan Pangan, Industri dan Energi
Sumber : https://static.republika.co.id/
Kompetensi Dasar
3.4 Menganalisis ketahanan pangan nasional, penyediaan bahan industri, serta potensi energi baru dan
terbarukan di Indonesia
4.4 Membuat peta persebaran ketahanan pangan nasional, bahan industri, serta energi baru dan terbarukan
di Indonesia
Tujuan Pembelajaran
Setelah mengikuti proses pembelajaran, peserta didik diharapkan dapat:
Menjelaskan pengertian ketahanan pangan, bahan industri, serta energi baru dan terbarukan.
Menganalisis potensi dan persebaran sumber daya pertanian, perkebunan, perikanan, dan
peternakan untuk ketahanan pangan nasional.
Menganalisis potensi dan persebaran sumber daya untuk penyediaan bahan industri.
Menganalisis potensi dan persebaran sumber daya untuk penyediaan energi baru dan terbarukan.
Melaporkan hasil analisisdata dan informasi terkait ketahanan pangan, industri, serta energi baru dan
terbarukan dalam bentuk tulisan dilengkapi peta, tabel, dan grafik
A. Ketahanan Pangan
Indonesia merupakan negara yang kaya akan sumber daya alam terutama terkait potensi
bahan pangan. Sebagian besar penduduk Indonesia bekerja di sektor agraris namun tidak serta
Indonesia merupakan negara yang kaya akan sumber daya alam terutama terkait potensi bahan
pangan. Sebagian besar penduduk Indonesia bekerja di sektor agraris namun tidak serta merta hal
tersebut membuat ketahanan pangan negara ini begitu kuat. Kita masih sering impor bahan-bahan
pangan tertentu dari negara lain semisal kedelai, beras hingga garam.
Emodul Geografi XI IPS | 74
merta hal tersebut membuat ketahanan pangan negara ini begitu kuat. Kita masih sering impor
bahan-bahan pangan tertentu dari negara lain semisal kedelai, beras hingga garam. Pengertian
ketahanan pangan adalah segala sesuatu yang berasal dari sumber daya hayati pertanian,
perkebunan, kehutanan, perikanan, perternakan, perairan dan air baik yang diolah maupun tidak
diolah yang diperuntukkan sebagai makanan atau minuman bagi konsumsi manusia, termasuk bahan
tambahan pangan, bahan baku pangan dan bahan lainnya yang digunakan dalam proses penyiapan,
pengolahan, dan atau pembuatan minuman.
Food and Agriculture Organization mengemukakan bahwa ketahanan pangan ialah situasi
dimana semua rumah tanga punya akses baik fisik maupun ekonomi untuk memperoleh pangan baik
seluruh anggota keluarganya, dimana rumah tangga tidak beresiko mengalami kehilangan kedua
akses tersebut.
Undang-undang No.7 Tahun 1996 tentang Pangan, mengartikan ketahanan pangan sebagai
: kondisi terpenuhinya pangan bagi setiap rumah tangga, yang tercermin dari tersedianya pangan
yang cukup, baik jumlah maupun mutunya, aman, merata, dan terjangkau. Pengertian mengenai
ketahanan pangan tersebut mencakup aspek makro, yaitu tersedianya pangan yang cukup; dan
sekaligus aspek mikro, yaitu terpenuhinya kebutuhan pangan setiap rumah tangga untuk menjalani
hidup yang sehat dan aktif.
Pada tingkat nasional, ketahanan pangan diartikan sebagai kemampuan suatu bangsa untuk
menjamin seluruh penduduknya memperoleh pangan yang cukup, mutu yang layak, aman; dan
didasarkan pada optimalisasi pemanfaatan dan berbasis pada keragaman sumber daya lokal.
Menurut pengertian diatas, secara singkat dapat dikatakan bahwa ketahanan pangan
merupakan kondisi ketersediaan dan kecukupan pangan dan kebutuhan gizi bagi setiap individu
maupun rumah tangganya pada setiap waktu untuk hidup sehat. Ketahanan pangan masyarakat
yang kuat mencerminkan bangsa yang kuat dan siap bersaing. Faktor utama yang harus dipenuhi
dalam ketahanan pangan adalah ketersediaan pangan, akses pangan dan penyerapan pangan. Jika
salah satu faktor tersebut tidak terpenuhi maka suatu negara belum dapat dikatakan memiliki
ketahanan pangan yang baik.
1. Ketersediaan pangan artinya tersedianya makanan dala jumlah yang cukup termasuk gizinya
untuk setiap orang baik yang berasal dari produksi sendiri, impor, cadangan pangan pemerintah
maupun bantuan pangan.
2. Akses pangan atau aksesibilitas terhadap pangan dipengaruhi oleh aspek fisik (sarana dan
prasarana distribusi pangan), aspek ekonomi (daya beli masyarakat) dan aspek sosial (preferensi
jenis pangan).
3. Penyerapan pangan maksudnya adalah pemanfaatan pangan untuk kebutuhan hidup sehat bagi
setiap individu atau rumah tangga. Hal ini tergantung pada pengetahuan individu tentang gizi,
sehingga diperlukan penyuluhan dan layanan kesehatan.
Emodul Geografi XI IPS | 75
Sumber : https://cdns.klimg.com/merdeka.com/
1. Faktor Yang Mempengaruhi Ketahanan Pangan
Untuk mewujudkan ketahanan pangan nasional, setidaknya ada faktor hal penting dan
berpengaruh yang ketersediaan ketahanan pangan antara lain sebagai berikut :
a. Luas lahan
Makin banyak dan luas lahan untuk pertanian pangan maka ketahanan pangan negara
tersebut semaki baik. Maraknya pembangunan untuk industri dan pemukiman membuat lahan
pertanian semakin menyusut dan ini menjadi pertanda serius dan ancaman bagi NKRI.
Pertambahan penduduk dan penyebaran yang tidak merata menyebabkan lahan pertanian
semakin menyempit oleh dorongan aktivitas manusia.
b. Cuaca dan iklim
Pertanian lahan basah sangat bergantung pada kondisi jatuhnya musim. Jika terjadi kemarau
panjang maka biasanya terjadi paceklik atau gagal panen. Nelayan di pantai juga sangat
bergantung pada kondisi perairan disekitarnya. Jika ada badai maka mereka tidak melaut. Selain
itu kadangkala terjadi anomali cuaca yang menyebabkan perubahan pola tanam.
c. Teknologi
Kemajuan teknologi sangat mempengaruhi produktivitas pertanian. Di negara maju, panen
sudah menggunak mesin otomatis sehingga hemat biaya dan waktu. Selain itu pengolahan
berbagai macam produk juga memerlukan teknologi yang canggih.
d. Infrastruktur
Baik tidaknya suatu infrastruktur akan sangat mempengaruhi stabilitas ketahanan
pangan. Infrastruktur menjadi tanggung jawab pemerintah untuk menyediakannya, dan menjadi
tanggung jawab rakyat untuk menjaga dan memeliharanya agar terjadi simbiosis mutualisme
demi tercapainya kemajuan di suatu bangsa, yang bagian kecilnya adalah tercapainya ketahanan
pangan.
e. Kondisi ekonomi, politik, sosial dan keamanan
Ketahanan pangan dapat tercipta apabila aspek penting dalam suatu negara
terpenuhi. Aspek ini ada empat poin yakni kondisi ekonomi, politik, sosial, dan keamanan.
Sebab, apabila dari keempat aspek tersebut tidak dapat berjalan dengan baik maka
dampaknya dapat meluas ke segi lainnya yang merugikan masyarakat termasuk ketahanan
pangan.
Emodul Geografi XI IPS | 76
f. Degradasi lahan
Diperkirakan 40% dari lahan pertanian di dunia terdegradasi secara serius. Pertanian
intensif mendorong terjadinya penurunan kesuburan tanah dan penurunan hasil.
g. Hama dan penyakit
Penyakita dan hama dapat mempengaruhi sebuah produksi budidaya pertenakand
dan tanaman sehingga dapat berdampak bagi ketersediaan suatu bahan pangan. Contoh
penyakit tanaman Ug99, salah satu tipe penyakit karat batang pada gandum dapat
menyebabkan kehilangan hasil pertanian hingga 100%.
h. Krisis air global
Tingginya muka air tanah terus menurun di berbagai negara dikarenakan
pemompaan yang berlebihan. Diberbagai negara di dunia telah melakukan importasi
gandum yang disebabkan oleh terjadinya defisit air, negara-negara besar sudah
mengalaminya seperti China dan India.
i. Perebutan lahan
Kepemilikan lahan lintas batas negara semakin meningkat. Perusahaan Korea Utara
Daewoo Logistics telah mengamankan satu bidang lahan yang luas di Madagascar untuk
mebudidayakan jagung dan tanaman pertanian lainnya untuk produksi biofuel.
j. Perubahan iklim
Fenomena cuaca yang ekstrim seperti kekeringan dan banjir diperkirakan akan
meningkat karena perubahan iklim terjadi. Kejadian ini akan memiliki dampak di sektor
pertanian. Diperkirakan pada tahun 2040, hampir seluruh kawasan sungai Nil akan menjadi
padang pasir di mana aktivitas budidaya tidak dimungkinkan karena keterbatasan air
2. Potensi & Persebaran Sumber Daya Pertanian, Perkebunan, Perikanan, dan Perternakan
untuk Ketahanan Pangan Nasional
a. Potensi & Persebaran Sumber Daya Pertanian
Pertanian adalah kegiatan pemanfaatan sumber daya hayati yang dilakukan manusia untuk
menghasilkan bahan pangan, bahan baku industri, atau sumber energi, serta untuk mengelola
lingkungan hidupnya. Persebaran hasil pertanian di Indonesia sebagai berikut.
No. Hasil Pertanian Daerah Penghasil
1. Padi (Beras) Aceh, Sumatera Barat, Sumatera Selatan,
Jawa, Sulawesi Selatan, Sulawesi Utara, dan
NTB.
2.
Jagung
Jawa Tengah (Wonosobo, Semarang, Jepara,
dan Rembang), Jawa Timur (Besuki, Madura),
dan Sulawesi (Minahasa dan sekitar danau
Tempe).
3. Ubi Kayu
(Singkong)
Sumatera Selatan, Lampung, Madura, Jawa
Tengah (Wonogiri), dan Yogyakarta
(Wonosari).
4. Kedelai Jawa Tengah (Kedu, Surakarta, Pekalongan,
Emodul Geografi XI IPS | 77
Tegal, Jepara, Rembang) ), D.I. Yogyakarta,
dan Jawa Timur (Jember).
5.
Kacang Tanah
Sumatera Timur, Sumatera Barat, Jawa
Tengah (Surakarta, Semarang, Jepara,
Rembang, Pati), Jawa Barat (Cirebon,
Priangan), Bali, dan Nusa Tenggara Barat
(Lombok).
Agroindustri adalah sebuah kegiatan yang memanfaatkan hasil pertanian sebagai bahan
baku, merancang dan menyediakan peralatan serta jasa untuk kegiatan tersebut. secara eksplisit
pengertian agroindustri dikemukakan oleh Austin (1981) yaitu: perusahaan yang memproses
bahan nabati (tanaman) atau hewani (hewan). Proses yang digunakan mencakup perubahan
pengawetan melalui perlakuan fisik atau kimiawi, penyimpanan, pengemasan dan distribusi.
Produk agroindustri ini dapat merupakan produk akhir yang siap dikonsumsi atau sebagai
produk bahan baku industri lainnya.
b. Potensi & Persebaran Sumber Daya Perkebunan
Perkebunan adalah segala kegiatan yang mengusahakan tanaman tertentu pada tanah
dan/atau media tumbuh lainnya dalam ekosistem yang sesuai; mengolah, dan memasarkan
barang dan jasa hasil tanaman tersebut, dengan bantuan ilmu pengetahuandan teknologi,
permodalan serta manajemen untuk mewujudkan kesejahteraan bagi pelaku usaha perkebunan
dan masyarakat. Komoditas perkebunan antara lain.
No. Hasil
Perkebunan
Daerah Penghasil
1. Tebu Jawa Barat, Jawa Tengah, Yogyakarta, Jawa Timur,
dan Sumatera.
2.
Tembakau
Sumatera Utara (Deli), Sumatera Barat
(Payakumbuh), Bengkulu, Sumatera Selatan, Jawa
Tengah (Kedu, Temanggung, Parakan, Wonosobo),
dan Jawa Timur (Bojonegoro, Besuki).
3.
Teh
Jawa Barat (Bogor, Sukabumi, Garut), Jawa Tengah
(Pegunungan Dieng, Wonosobo, Temanggung,
Pekalongan), Sumatera Utara (Pematang Siantar),
dan Sumatera Barat.
4.
Kopi
Jawa Barat, Jawa Timur (Kediri, Besuki), Sumatera
Selatan (Palembang), Bengkulu, Sumatera Utara
(Deli, Tapanuli), Lampung (Liwa), Sulawesi
(Pegunungan Verbeek), Flores (Manggarai).
5.
Karet
D.I. Aceh, Sumatera Utara (Kisaran, Deli, Serdang),
Bengkulu (Rejang Lebong), Jawa Barat, Jawa Tengah
(Banyumas, Batang), Jawa Timur (Kawi, Kelud), dan
Kalimantan Selatan (Meratus).
Emodul Geografi XI IPS | 78
6.
Kelapa
Jawa Barat (Banten, Priangan), Jawa Tengah
(Banyumas), D.I. Yogyakarta, Jawa Timur (Kediri),
Sulawesi Utara (Minahasa, Sangihe, Talaud,
Gorontalo), dan Kalimantan Selatan (Meratus).
7. Kelapa Sawit D.I. Aceh (P. Simelue), Sumatera Utara (P. Nias, P.
Prayan,Medan, Pematang Siantar).
8. Cokelat Jawa Tengah (Salatiga) dan Sulawesi Tenggara.
9. Pala Jawa Barat dan Maluku.
10.
Cengkeh
D.I. Aceh, Sumatera Utara (Tapanuli), Jawa Barat
(Banten, Priangan), Jawa Tengah (Banyumas),
Sulawesi Utara (Minahasa), dan Maluku.
11. Lada Lampung, Bengkulu, Sumatera Selatan (Palembang,
P. Bangka), dan Kalimantan Barat.
12. Vanili Flores (Manggarai, Bajawa), Papua, dan daerah
lainnya di Indonesia.
Indonesia merupakan negara yang kaya akan keragaman flora. Iklimnya sangat cocok untuk
tumbuh sebagai jenis tanaman. Tanaman perkebunan mempunyai peranan penting dalam
pembangunan perekonomian di Indonesia. Pengusahaan berbagai komoditas tanaman ini telah
mampu mendatangkan devisa bagi negara, membuka lapangan kerja dan menjadi sumber
pendapatan penduduk, serta berkontribusi dalam upaya melestarikan lingkungan. Budidaya
perkebunan sudah merupakan kegiatan usaha yang hasilnya untuk diekspor atau digunakan
sebagaibahan baku industri.
c. Potensi & Persebaran Sumber Daya Perikanan
Perikanan adalah kegiatan manusia yang berhubungan dengan pengelolaan dan
pemanfaatan sumberdaya hayati perairan. menurut UU RI no. 9/1985 dan UU RI no. 31/2004,
kegiatan yang termasuk dalam perikanan dimulai dari praproduksi, produksi, pengolahan sampai
dengan pemasaran, yang dilaksanakan dalam suatu sistem bisnis perikanan. Dengan demikian,
perikanan dapat dianggap merupakan usaha agribisnis.
No. Hasil Perikanan Daerah Persebaran
1. Budidaya Undang &
Bandeng
Pantai utara Jawa, Sumatera, dan Sulawesi.
2.
Penangkapan ikan
(Nelayan Tradisional &
Modern)
Sumatera Timur, Bengkalis untuk jenis ikan
terubuk. Ikan tenggiri, cumi-cumi, udang,
rumput laut, dan ikan layang-layang dari
daerah Laut Jawa, Selat Sunda, Pantai
Selatan, Selat Bali, Selat Flores, dan Selat
Makasar. Kep. Maluku (Ambon)
menghasilkan tiram, mutiara, dan tongkol.
Emodul Geografi XI IPS | 79
Sumber daya laut merupakan sumber daya yang dapat diperbaharui, namun ada juga yang
tidak dapat diperbaharui. Pemanfaatan sumber daya laut secara terus-menerus dikembangkan,
untuk memenuhi kebutuhan pangan (protein hewani), energi, bahan baku, perluasan lapangan
kerja dan peningkatan pendapatan negara. Penduduk Indonesia yang bergerak dibidang
perikanan laut meliputi penduduk yang menghuni daerah pantai, 90% dari hasil hasil laut berasal
dari perikanan rakyat. Selain ikan laut, perairan Indonesia juga memiliki potensi lain, yaitu
sebagai berikut :
o Indonesia sejak dahulu dikenal dengan mutiaranya, yang di dapat di sekitar Kepulauan
Aru.
o Indonesia telah membudidayakan kerang laut.
o Indonesia kaya akan taman laut, seperti disekitar Laut Banda dan disebelah utara
Sulawesi Utara yang bisa dikembangkan menjadi daerah wisata laut yang banyak menarik
wisatawan domestik maupun wisatawan asing dan sangat populer untuk pengembangan
olahraga menyelam.
o Pada akhir-akhir ini ditemukan bahwa dasar laut Indonesia di beberapa daerah
mengandung minyak bumi. Terdapat pengeboran lepas pantai seperti di lepas pantai
Sumatera, Jawa, Madura dan beberapa daerah lain.
d. Potensi & Persebaran Sumber Daya Perternakan
Peternakan adalah kegiatan mengembangbiakkan dan membudidayakan hewan ternak untuk
mendapatkan manfaat dan hasil dari kegiatan tersebut.
No. Hasil
Perternakan
Wilayah Budidaya
1. Ternak Sapi Sumatera (Aceh), Jawa, Madura, Bali, dan NTB
(Lombok & Sumbawa).
2. Ternak Kerbau Aceh, Sulawesi, dan Jawa.
3. Ternak Kuda Nusa Tenggara Timur (Pulau Sumba) dan Sumatera
Barat.
4. Ternak Babi Bali, Maluku, Sulawesi Utara (Minahasa), Sumatera
Utara (Tapanuli), Jawa Barat (Karawang)
3. Strategi Dalam Sistem Ketahanan Pangan
Strategi yang dikembangkan dalam upaya pembangunan ketahanan pangan adalah sebagai
berikut :
a. Peningkatan kapasitas produksi pangan nasional secara berkelanjutan (minimum setara
dengan laju pertumbuhan penduduk) melalui intensifikasi, ekstensifikasi dan diversifikasi.
b. Revitalisasi industri hulu produksi pangan (benih, pupuk, pestisida dan alat dan mesin
pertanian) .
c. Revitalisasi Industri Pasca Panen dan Pengolahan Pangan.
d. Revitalisasi dan restrukturisasi kelembagaan pangan yang ada ; koperasi, UKM dan lumbung
desa.
Emodul Geografi XI IPS | 80
e. Pengembangan kebijakan yang kondusif untuk terciptanya kemandirian pangan yang
melindungi pelaku bisnis pangan dari hulu hingga hilir meliput penerapan technical barrier
for Trade (TBT) pada produk pangan, insentif, alokasi kredit , dan harmonisasi tarif bea
masuk, pajak resmi dan tak resmi.
Ketahanan pangan diwujudkan oleh hasil kerja sistem ekonomi pangan yang terdiri dari
subsistem ketersediaan meliput produksi , pasca panen dan pengolahan, subsistem distribusi dan
subsistem konsumsi yang saling berinteraksi secara berkesinambungan. Ketiga subsistem tersebut
merupakan satu kesatuan yang didukung oleh adanya berbagai input sumberdaya alam,
kelembagaan, budaya, dan teknologi. Proses ini akan hanya akan berjalan dengan efisien oleh
adanya partisipasi masyarakat dan fasilitasi pemerintah.
Partisipasi masyarakat ( petani, nelayan dll) dimulai dari proses produksi, pengolahan,
distribusi dan pemasaran serta jasa pelayanan di bidang pangan. Fasilitasi pemerintah
diimplementasikan dalam bentuk kebijakan ekonomi makro dan mikro di bidang perdagangan,
pelayanan dan pengaturan serta intervensi untuk mendorong terciptanya kemandirian pangan.
Output dari pengembangan kemandirian pangan adalah terpenuhinya pangan, SDM berkualitas,
ketahanan pangan, ketahanan ekonomi dan ketahanan nasional.
B. BAHAN INDUSTRI
1. Pengertian
Industri adalah bidang yang menggunakan ketrampilan, dan ketekunan kerja (bahasa
Inggris: industrious) dan penggunaan alat-alat di bidang pengolahan hasil-hasil bumi, dan
distribusinya sebagai dasarnya. Maka industri umumnya dikenal sebagai mata rantai selanjutnya
dari usaha-usaha mencukupi kebutuhan (ekonomi) yang berhubungan dengan bumi, yaitu
sesudah pertanian, perkebunan, dan pertambangan yang berhubungan erat dengan tanah.
Kedudukan industri semakin jauh dari tanah, yang merupakan basis ekonomi, budaya, dan
politik.
Menurut UU No. 5 Tahun 1984 tentang Perindustrian industri adalah kegiatan ekonomi yang
mengolah bahan mentah, bahan baku, barang setengah jadi, dan/atau barang jadi menjadi
barang dengan nilai yang lebih tinggi untuk penggunaannya, termasuk kegiatan rancang bangun
dan perekayasaan industri.
2. Potensi & Persebaran Sumber Daya untuk Penyediaan Bahan Industri
a. Potensi Geografis untuk Penyedia Bahan Baku
Posisi Indonesia di sekitar daerah tropis dengan tingkat curah hujan yang tinggi,
dilalui system jalur pegunungan muda yang aktif, memungkinkan tanahnya subur dan kaya
akan barang barang tambang. Selain barang tambang potensi alam Indonesia yang
dimanfaatkan sebagai bahan baku industri berasal dari:
Hasil pertanian
Dengan keadaan tanah yang subur dan beriklim tropis, tanah di Indonesia dapat
ditanami berbagai macam tanaman. Oleh karena itu, tak heran jika tanah di Indonesia
dijadikan penanaman untuk bahan baku industry seperti: kedelai, kacang tanah dsb.
Perkebunan
Di Indonesia yang kaya akan alam dan SDA ini, juga terdapat perkebunan-perkebunan
yang dijadikan bahan baku industry, antara lain: tebu, karet, kelapa, kelapa sawit, kopi,
teh, cengkih, kapas, cokelat, lada, dan tembakau.
Emodul Geografi XI IPS | 81
Hasil hutan
Indonesia memiliki 4 macam hutan, yaitu : hutan hujan tropis, hutan musim, hutan
bakau dan savanna. Tak heran, jika Indonesia juga memanfaatkan hasil hutan sebagai
bahan baku industry, seperti: kayu, rotan, damar dsb.
Barang tambang
Tak hanya pertanian, perkebunan dan hasil pertanian saja, Indonesia juga
memanfaatkan barang tambang untuk bahan baku industri, seperti: minyak bumi, batu
bara, timah putih, bijih bauksit, nikel, alumunium, tembaga, bijih mangan, bijih besi,
emas, fosfat, belerang, batu gamping, kaolin, pasir kuarsa, feldspar dan mika, intan,
serpentin, yodium, asbes, tanah liat, tanah tras dsb.
C. ENERGI TERBARU & TERBARUKAN
1. Pengertian
Konsep energi terbarukan mulai dikenal pada tahun 1970-an, sebagai upaya untuk
mengimbangi pengembangan energi berbahan bakar nuklir dan fosil. Definisi paling umum adalah
sumber energi yang dapat dengan cepat dipulihkan kembali secara alami, dan prosesnya
berkelanjutan. Dengan definisi ini, maka bahan bakar nuklir dan fosil tidak termasuk di dalamnya.
Dari definisinya, semua energi terbarukan sudah pasti juga merupakan energi berkelanjutan,
karena senantiasa tersedia di alam dalam waktu yang relatif sangat panjang sehingga tidak perlu
khawatir atau antisipasi akan kehabisan sumbernya. Para pengusung energi non-nuklir tidak
memasukkan tenaga nuklir sebagai bagian energi berkelanjutan karena persediaan uranium-235 di
alam ada batasnya, katakanlah ratusan tahun. Tetapi, para penggiat nuklir berargumentasi bahwa
nuklir termasuk energi berkelanjutan jika digunakan sebagai bahan bakar di reaktor pembiak
cepat (FBR: Fast Breeder Reactor) karena cadangan bahan bakar nuklir bisa "beranak" ratusan hingga
ribuan kali lipat.
Di sisi lain para penentang nuklir cenderung menggunakan istilah "energi berkelanjutan"
sebagai sinonim dari "energi terbarukan" untuk mengeluarkan energi nuklir dari pembahasan
kelompok energi tersebut. Energi terbarukan berasal dari "proses alam yang berkelanjutan",
seperti tenaga surya, tenaga angin, arus air proses biologi, dan panas bumi.
2. Potensi & Persebaran Sumber Daya untuk Penyediaan Energi Baru & Terbarukan
Energi terbarukan (renewable energy) merupakan sumber energi alam yang dapat langsung
dimanfaatkan dengan bebas. Selain itu, ketersediaan energi terbarukan ini tak terbatas dan bisa
dimanfaatkan secara terus menerus.
a. Angin
Angin sendiri seringkali dimanfaatkan dalam teknologi kincir angin, khususnya di
negara dengan intensitas angin sangat banyak. Angin ini nantinya akan mendorong turbin
dari kincir angin yang bisa menghasilkan energi listrik. Pemanfaat energi angin menjadi listrik
di Indonesia telah dilakukan seperti pada Pembangkit Listrik Tenaga Bayu (PLTBayu) Samas
di Bantul, Yogyakarta.
Emodul Geografi XI IPS | 82
Sumber : https://raw.cdn.baca.co.id/
2. Matahari
Energi matahari atau surya adalah energi terbarukan yang bersumber dari radiasi sinar dan panas
yang dipancarkan matahari. Sumber energi panas dari matahari juga banyak digunakan untuk
berbagai macam aktivitas, seperti fotosintesis buatan, listrik tenaga surya, menjemur pakaian dan
lain sebagainya. Pembankit Listrik Tenaga Surya yang terdapat di Indonesia antara lain : PLTS
Karangasem (Bali), PLTS Raijua, PLTS Nule, dan PLTS Solor Barat (NTT)
Sumber : https://img.antaranews.com/
3. Air Laut Pasang
Energi gelombang laut atau ombak adalah energi terbarukan yang bersumber dari dari
tekanan naik turunnya gelombang air laut. Indonesia sebagai negara maritim yang terletak diantara
dua samudera berpotensi tinggi memanfaatkan sumber energi dari gelombang laut. Sayangnya
sumber energi alternatif ini masih dalam taraf pengembangan di Indonesia. Pemanfaatan air laut
pasang atau gelombang dari air laut ini kian dijadikan sebagai sumber energi terbarukan untuk
menghasilkan listrik.
Emodul Geografi XI IPS | 83
Sumber : https://kunaifi.wordpress.com
4. Panas Bumi
Energi panas bumi atau geothermal adalah sumber energi terbarukan berupa energi thermal
(panas) yang dihasilkan dan disimpan di dalam bumi. Energi panas bumi diyakini cukup ekonomis,
berlimpah, berkelanjutan, dan ramah lingkungan. Namun pemanfaatannya masih terkendala pada
teknologi eksploitasi yang hanya dapat menjangkau di sekitar lempeng tektonik. Pembangkit Listrik
Tenaga Panas Bumi (PLTP) yang dimiliki Indonesia antara lain: PLTP Sibayak di Sumatera Utara, PLTP
Salak (Jawa Barat), PLTP Dieng (Jawa Tengah), dan PLTP Lahendong (Sulawesi Utara).
Sumber : http://jendeladenngabei.blogspot.com
5. Tumbuhan
Produk yang dihasilkan dari tanaman atau tumbuhan ini sebenarnya bisa diolah untuk
kebutuhan produk yang lain, misalnya kertas, kayu bakar hingga produk lainnya yang bisa
dimanfaatkan. Akan tetapi, kekurangan dari energi terbarukan ini adalah bisa mengakibatkan
beragam bencana alam apabila digunakan secara terus menerus tetapi tidak diimbangi dengan
pelestarian tumbuhan tersebut.
6. Biofuel
Biofuel atau bahan bakar hayati adalah sumber energi terbarukan berupa bahan bakar (baik
padat, cair, dan gas) yang dihasilkan dari bahan-bahan organik. Sumber biofuel adalah tanaman yang
memiliki kandungan gula tinggi (seperti sorgum dan tebu) dan tanaman yang memiliki kandungan
minyak nabati tinggi (seperti jarak, ganggang, dan kelapa sawit).
Emodul Geografi XI IPS | 84
7. Air
Selain air laut pasang, energi air juga energi alternatif yang dapat digunakan sebagai
pengganti bahan bakar fosil. Sumber energi yang satu ini didapatkan dengan memanfaatkan energi
potensial dan energi kinetik yang dimiliki oleh air Di Indonesia sendiri sudah terdapat puluhan PLTA
untuk menghemat sumber daya tak terbarukan.
8. Biomassa
Biomassa adalah jenis energi terbarukan yang mengacu pada bahan biologis yang berasal
dari organisme yang hidup atau belum lama mati. Sumber biomassa antara lain bahan bakar kayu,
limbah dan alkohol. Pembangkit listrik biomassa di Indonesia seperti PLTBM Pulubala di Gorontalo
yang memanfaatkan tongkol jagung.
D. Pengelolaan Sumber Daya dalam Penyediaan Bahan Pangan, Industri, dan Energi Terbaru
maupun Terbarukan Di Indonesia
1. Pengelolaan dalam Ketahanan Pangan
Strategi Dalam Pembangunan Ketahanan Pangan
a. Peningkatan kapasitas produksi pangan nasional secara berkelanjutan melalui intensifikasi,
ekstensifikasi dan diversifikasi.
b. Revitalisasi industri hulu produksi pangan (Benih, pupuk, pestisida, alat dan mesin pertanian)
c. Revitalisasi Industri Pasca Panen dan Pengelolaan Pangan
d. Revitalisasi dan Restrukturisasi kelembagaan pangan yang ada: Kopersasi, UKM, dan lumbung
desa.
e. Pengembangan kebijakan yang kondusif untuk terciptanya kemandirian pangan yang
melindungi pelaku bisnis pangan dari hulu hingga hilir meliputi penerapan Teknikal Barrier for
Trade (TBT) pada produk pangan, insentif, alokasi kredit, dan harmonisasi tarif bea masuk,
pajak resmi dan tak resmi.
Sistem Ketahanan Pangan
a. Sistem Ketersediaan (Food Availability), yaitu ketersediaan pangan dalam jumlah yang cukup
aman dan bergizi untuk semua orang dalam suatu negara baik yang berasal dari produksi sendiri,
impor, cadangan pangan maupun bantuan pangan. Ketersediaan pangan ini harus mampu
mencukupi pangan yang didefinisikan sebagai jumlah kalori yang dibutuhkan untuk kehidupan
yang aktif dan sehat.
b. Akses Pangan (Food Access), yaitu kemampuan semua rumah tangga dan individu dengan sumber
daya yang dimilikinya untuk memperoleh pangan yang cukup untuk kebutuhan gizinya yang dapat
diperoleh dari produksi pangannya sendiri, pembelian ataupun melalui bantuan pangan. Akses
rumah tangga dan individu terdiri dari akses ekonomi, fisik dan sosial. Akses ekonomi tergantung
pada pendapatan, kesempatan kerja dan harga. Akses fisik menyangkut tingkat isolasi daerah
(sarana dan prasarana distribusi), sedangkan akses sosial menyangkut tentang preferensi pangan.
c. Penyerapan Pangan (Food Utilization), yaitu penggunaan pangan untuk kebutuhan hidup sehat
yang meliputi kebutuhan energi, gizi, air dan kesehatan lingkungan. Efektifitas dari penyerapan
pangan tergantung pada pengetahuan rumah tangga/individu, sanitasi dan ketersediaan air,
fasilitas dan layanan kesehatan, serta penyuluhan gizi dan pemeliharaan balita.
Emodul Geografi XI IPS | 85
2. Pengelolaan dalam Industri
a. Bidang industri dibedakan menjadi dua, yaitu:
o Industri barang, merupakan usaha mengolah bahan mentah menjadi barang setengah jadi atau
barang jadi. Kegiatan industri ini menghasilkan berbagai jenis barang, seperti pakaian, sepatu, mobil,
sepeda motor, pupuk, dan obat-obatan.
o Industri jasa, merupakan kegiatan ekonomi yang dengan cara memberikan pelayanan jasa.
Contohnya, jasa transportasi seperti angkutan bus, kereta api, penerbangan, dan pelayaran.
Perusahaan jasa ada juga yang membantu proses produksi. Contohnya, jasa bank dan pergudangan.
Pelayanan jasa ada yang langsung ditujukan kepada para konsumen. Contohnya asuransi, kesehatan,
penjahit, pengacara, salon kecantikan, dan tukang cukur.
b. Macam-Macam Bahan Industri
Bahan-bahan industri yang biasa dipakai atau ditemukan di indonesia adalah Sumber Daya Alam
yang dapat diperbaharui (Reneable), Sumber Daya Alam yang tidak dapat di perbaharui
(Unreneable).
o Bahan mentah, semua bahan yang didapat dari sumber daya alam dan/atau yang diperoleh dari
usaha manusia untuk dimanfaatkan lebih lanjut (Contoh: Kapas untuk industri tekstil, batu kapur
untuk industri semen, biji besi untuk industri besi dan baja).
o Bahan baku industri, bahan mentah yang diolah atau tidak diolah dan dapat dimanfaatkan
sebagai sarana produksi dalam industri (Contoh: Lembaran besi atau baja untuk industri pipa, kawat,
konstruksi jembatan, seng, tiang telpon, benang adalah kapas yang telah dipintal untuk industri
garmen (tekstil), minyak kelapa, bahan baku industri margarine).
o Barang setengah jadi, bahan mentah atau bahan baku yang telah mengalami satu atau beberapa
tahap proses industri yang dapat diproses lebih lanjut menjadi barang jadi (Contoh: Kain dibuat
untuk industri pakaian, kayu olahan untuk industri mebel dan kertas untuk barang-barang cetakan).
o Barang jadi, barang hasil industri yang sudah siap pakai untuk konsumsi akhir ataupun siap pakai
sebagai alat produksi, misalnya industri pakaian, mebel, semen, dan bahan bakar.
c. Dampak Pembangunan Industri
o Dampak positif: terbukanya lapangan kerja, terpenuhinya berbagai kebutuhan masyarakat,
Pendapatan/kesejahteraan masyarakat meningkat, menghemat devisa negara, mendorong untuk
berfikir maju bagi masyarakat, terbukanya usaha-usaha lain di luar bidang industry, dan penundaan
usia nikah.
o Dampak negative: terjadi pencemaran lingkungan, konsumerisme, hilangnya kepribadian
masyarakat, terjadinya peralihan mata pencaharian, terjadinya urbanisasi di kota-kota, terjadinya
permukiman kumuh di kota-kota.
d. Faktor Pendukung & Penghambat
o Faktor pendukung: Indonesia kaya bahan mentah, jumlah tenaga kerja tersedia cukup banyak,
tersedia pasar dalam negeri yang banyak, iklim usaha yang menguntungkan untuk orientasi kegiatan
industry, tersedia berbagai sarana maupun prasarana untuk industry, stabilitas politik yang semakin
mantap, banyak melakukan berbagai kerjasama dengan negara-negara lain dalam hal
Emodul Geografi XI IPS | 86
permodalan, alih teknologi, letak geografis Indonesia yang menguntungkan, kebijaksanaan
pemerintah yang menguntungkan, kersedia sumber tenagalistrik yang cukup.
o Faktor penghambat: penguasaan teknologi masih perlu ditingkatkan, mutu barang yang
dihasilkan masih kalah bersaing dengan negara-negara lain, promosi di pasar internasional masih
sangat sedikit dilakukan, jenis-jenis barang tertentu bahan bakunya masih sangat tergantung dengan
negara lain, sarana dan prasarana yang dibutuhkan belum merata di seluruh Indonesia, modal yang
dimiliki masih relatif kecil
e. Klasifikasi Industri
Ø Jenis-Jenis Industri berdasarkan Bahan Baku
o Industri ekstraktif, adalah industri yang bahan baku diambil langsung dari alam sekitar. Contoh:
pertanian, perkebunan, perhutanan, perikanan, peternakan, pertambangan, dan lain lain.
o Industri nonekstaktif, adalah industri yang bahan baku didapat dari tempat lain selain alam
sekitar.
o Industri fasilitatif, adalah industri yang produk utamanya adalah berbentuk jasa yang dijual
kepada para konsumennya. Contoh: Asuransi, perbankan, transportasi, ekspedisi, dan lain
sebagainya.
Ø Jenis-Jenis Industri berdasarkan berdasarkan Ukuran Modal
o Industri padat modal, adalah industri yang dibangun dengan modal yang jumlahnya besar untuk
kegiatan operasional maupun pembangunannya.
o Industri padat karya, adalah industri yang lebih dititik beratkan pada sejumlah besar tenaga kerja
atau pekerja dalam pembangunan serta pengoperasiannya.
Ø Jenis-Jenis Industri berdasarkan Penjenisannya
Berdasarkan SK Menteri Perindustrian No.19/M/I/1986
o Industri Kimia Dasar (Seperti industri semen, obat-obatan, kertas, pupuk)
o Industri Mesin dan Logam Dasar (seperti industri pesawat terbang, kendaraan, tekstil)
o Industri Kecil (seperti industri roti, kompor minyak, makanan ringan, minyak goreng curah)
o Aneka industry (seperti industri pakaian, industri makanan dan minuman)
Ø Jenis-Jenis Industri berdasarkan Jumlah Tenaga Kerja
o Industri rumah tangga, tenaga kerja berjumlah antara 1-4 orang.
o Industri kecil, tenaga kerja berjumlah antara 5-19 orang.
o Industri sedang atau industri menengah, tenaga kerja berjumlah antara 20-99 orang.
o Industri besar, tenaga kerja berjumlah antara 100 orang atau lebih.
Ø Jenis-Jenis Industri berdasarkan Pemilihan Lokasi
o Industri yang berorientasi atau menitikberatkan pada pasar (market oriented industry), adalah
industri yang didirikan sesuai dengan lokasi potensi target konsumen. Industri jenis ini akan
mendekati kantong-kantong di mana konsumen potensial berada.
o Industri yang berorientasi atau menitikberatkan pada tenaga kerja (man power oriented industry),
adalah industri yang berada pada lokasi di pusat pemukiman penduduk karena bisanya jenis industri
tersebut membutuhkan banyak pekerja untuk lebih efektif dan efisien.
Emodul Geografi XI IPS | 87
o Industri yang berorientasi atau menitikberatkan pada bahan baku (supply oriented industry),
adalah jenis industri yang mendekati lokasi di mana bahan baku berada untuk memangkas biaya
transportasi yang besar.
Ø Jenis-Jenis Industri berdasarkan Produktifitas Perorangan
o Industri primer, adalah industri yang barang-barang produksinya bukan hasil olahan langsung
atau tanpa diolah terlebih dahulu (Produksi pertanian, peternakan, perkebunan, perikanan).
o Industri sekunder, adalah industri yang bahan mentah diolah sehingga menghasilkan barang-
barang untuk diolah kembali. (Benang sutra, komponen elektronik, dan sebagainya).
o Industri tersier, adalah industri yang produknya berupa layanan jasa (telekomunikasi,
transportasi, perawatan kesehatan).
3. Pengelolaan Dalam Energi Terbarukan
o Tenaga Surya
Indonesia memiliki potensi energi surya yang cukup besar mengingat letak geografisnya
yang berada pada daerah tropis. Berdasarkan data penyinaran matahari yang dihimpun dari 18
lokasi di Indonesia, radiasi surya di Indonesia untuk Kawasan Barat Indonesia (KBI) mencapai
4,5kWh/m 2/hari dengan variasi bulanan sekitar 10%; untuk Kawasan Timur Indonesia (KTI) sekitar
5,1 kWh/m 2/hari dengan variasi bulanan sekitar 9%. Penyediaan energi surya di Indonesia, telah
diterapkan pengembangannya yaitu pengembangan energi surya forovoltaik dan energi surya
termal. Namun, karena kondisi geografis Indonesia yang terdiri atas pulau-pulau terpencil yang
sangat sulit terjangkau oleh jaringan listrik yang menggunakan tenaga surya. Serta tingginya biaya
modul surya yang masih menjadi komponen utama teknologi energi surya fotovoltaik untuk
diterapkan di Indonesia. Oleh sebab itu, pada energi surya ini yang memiliki peran penting sebagai
sumber tenaga listrik.
o Panas bumi
Indonesia memiliki sumber energi panas bumi terbesar didunia (40% dunia) karena
sepanjang jalur gunung api aktif mulai dari Sumatera, Jawa, Bali, Nusa Tenggara, Sulawesi Utara, dan
Maluku serta merupakan potensi panas bumi terbesar di dunia. Namun, pemanfaatannya yang
masih belum optimal. Pemanf aatan energi panas bumi untuk pembangkitan tenaga listrik, saat ini
masih sangat kecil dibandingkan dengan pontensi sumber daya dan cadangan yang ada, yaitu baru
mencapai 1,189 MW atau sebesar 4% dari potensi yang ada (Luluk, 2011) Berbagai inisiatif untuk
mengembangkan energi terbarukan yang ditujukan pada eksplotasi panas bumi dimana Indonesia
pada tahun lalu menandatangani perjanjian kerjasamanya dengan pemerintah Selandia Baru,
dimana pemerintah Selandia Baru telah aktif dalam mengembangkan energi panas bumi yang telah
berkontribusi hingga 70%. Sejumlah investor pun baru-baru ini telah memasuki sektor dalam
mengelola energi panas bumi, diantaranya Jepang dan India. Berdasarkan Kebijakan Energi Nasional
telah mentargetkan sebesar 9.500 MW pada tahun 2025 dari pembangkit listrik dari panas bumi.
o Biofuel
Indonesia memiliki potensi untuk menjadi pusat produksi biofuel, misalnya pada cadangan
biomass yang besar dari industry pertanian termasuk gula, karet, dan minyak sawit. Walaupun pada
saat ini masih banyak sumber biofuel kita diekspor karena kualitas makanan yang tinggi. Bioetanol
Emodul Geografi XI IPS | 88
Bioetanol telah menjadi rencana Indonesia untuk mengurangi impor energi dan meningkatkan
standar kualitas udara.
o Energi Angin
Berdasarkan proyek pengalaman yang dilakukan oleh Pemerintah Denmark pada tahun
1991 yang memanfaatkan energi terbarukan pada perkembangan energi angin dan energi matahari.
Langkah-langkah yang dirilis oleh Pemerintah Denmark sebagai langkah penting dalam menuju masa
depan yang ramah lingkungan, serta memiliki banyak pasokan energi berkelanjutan yang saat ini
telah diterapkan oleh Danish political thingking and priorities dan diterima oleh penduduk dan
industri di Denmark. Jadi, dengan memanfaatkan tenaga angin lepas pantai sebagai era pasar baru
yang masih menjadi dekade pada saat ini.
o Biomass dan pengolahan biogas
Saat ini, 85.5% sisa biomas datang dari industri kelapa sawit, seperti yang ditunjukkan
dalam pohon ara. Sumber-sumber biomass berbeda-beda dari buah kue, serat-serat kosong, kerang
palm koper itu yang masing-masing berisi berbagai tingkat energi dan jumlah potensinya. Kelapa
sawit telah berpotensi yang sangat baik dalam memproduksi energi alternatif karena calorific berisi.
Dengan 50% efisiensi, biomass dari kelapa dapat menghasilkan 8 Mtoe energi, dan dapat
menyimpan RM 7,5 milyar per tahun dari minyak mentah. Pada tahun 2007, untuk setiap hektar 4.3
juta hektar perkebunan kelapa sawit, sekitar 50-70 ton sisa biomas dihasilkan. Selain itu, kelapa
sawit limbah pertanian lainnya seperti bagasse, tebu, sekam dan nasi sisa limbah kayu juga
memberikan kontribusi untuk total sisa biomas. Pada Bulan Juli 2009, total 39 MW adalah di bawah
dan konstruksi diperkirakan kemungkinan adalah 1340 MW pada tahun 2030.
Di Malaysia, biogas sering dihasilkan di bawah kondisi anaerobik menggunakan fasilitas
manajemen limbah. Konten energi biogas adalah terutama bergantung pada metana konten.
Berdasarkan studi pada Clean Development Mechanism (CDM) kemungkinan dalam sektor limbah,
ditemukan bahwa potensi yang paling adalah degradasi anaerobik di mana terjadi dalam tingkat kota
praja pengurukan dan POME tambak udang. Potensi dengan ukuran yang relatif dan pemulihan
kuasa dan potensi panas untuk layak proyek-proyek yang disajikan. Pada Bulan Juli 2009, total 4,45
MW adalah di bawah potensi dan konstruksi biogas oleh 2028 adalah 410 MW.
Secara keseluruhan, sektor gas alam dan energi terbarukan memiliki potensi pengembangan yang
luar biasa. Langkah-langkah tersebut harus didukung oleh semua kalangan pihak, tidak hanya
pertamina, pemerintah, stakeholders, ataupun perguruan tinggi di indonesia. Namun, hal tersebut
diperlukan upaya partisipasi masyakakat bangsa indonesia demi masa depan energi baru dan
terbarukan. Dengan mengurangi ketergantungan terhadap minyak, lakukan gerakan hemat energi
dengan mengembangkan sektor gas alam dan gas nonkonvensional serta mendiversifikasi energi-
energi terbarukan dengan percepatan rencana untuk mengeksplorasi sumber-sumber energi
terbarukan.
Emodul Geografi XI IPS | 89
LATIHAN EVALUASI
1. Manakah diantara komoditas berikut ini yang bukan termasuk komoditas pangan asli Indonesia?
A. Padi
B. Singkong
C. Ubi
D. Gandum
E. Sagu
2. F.W Junghuhn mengelompokan iklim berdasarkan faktor ....
A. Suhu dan kelembaban
B. Rata-rata bulan basah
C. Bulan basah berturut-turut
D. Tingkat evaporasi
E. Ketinggian dan jenis vegetasi budidaya
3. Perhatikan gambar di bawah ini!
Contoh Soal Ulangan Geografi Ketahanan Pangan
Tanah pertanian
Gambar diatas menunjukan salah satu upaya konservasi tanah yaitu ....
A. Guludan
B. Contur strip
C. Crop rotation
D. Irigasi
E. Reboisasi
4. Diantara fenomena di bawah ini manakah yang termasuk faktor cuaca mempengaruhi
ketahanan pangan Indonesia?
A. Penggunaan pupuk kimia
B. Fenomena el nino
C. Teknik contur strip
D. Pembudidayaan bibit unggul
E. Intensitfikasi pertanian
5. Secara geografi daerah berikut memiliki potensi budidaya sayuran organik, kecuali ....
A. Wonosobo
B. Batu
Emodul Geografi XI IPS | 90
C. Lembang
D. Gunung kidul
E. Puncak
6. Salah satu daerah sentra penghasil garam terbaik Indonesia adalah ....
A. Madura
B. Lembang
C. Banjarmasin
D. Palembang
E. Banten
7. Salah satu upaya untuk meningkatkan produktifitas pertanian dengan cara memperluas lahan
dinamakan ....
A. rehabilitasi
B. intensifikasi
C. diversifikasi
D. mekanisasis
E. ekstensifikasi
8. Tanah yang kurang cocok untuk kegiatan pertanian pangan di Indonesia adalah ....
A. andosol
B. aluvial
C. grumosol
D. kapur
E. humus
9. Tanah yang tergenang air lama akan cenderung asam. Untuk mengatasinya maka diperlukan
upaya ...
A. pemberikan kapur
B. penggunaan mulsa
C. pembuatan terasering
D. membuat saluran irigasi memanjang
E. menggunakan pupuk kimia
10. Harga pangan yang berbeda jauh di Jawa dengan di Papua diakibatkan oleh faktor ....
A. cuaca
B. politik
C. ongkos angkut
D. el nino
E. gagal panen
ESAI
1. Jelaskan minimal 3 faktor yang memengaruhi ketahanan pangan Indonesia!
2. Jelaskan/gambarkan klasifikasi iklim Junghuhn!
3. Mengapa Indonesia masih ketergantungan impor beberapa bahan pangan?
4. Apa yang dimaksud contour strip cropping dan crop rotation?
5. Mengapa tingkat konsumsi ikan masyarakat Indonesia masih dalam kategori rendah?
Emodul Geografi XI IPS | 91
BAB V Dinamika Kependudukan di Indonesia untuk Perencanaan
Pembangunan
Kompetensi Dasar
3.5 Menganalisis dinamika kependudukan di Indonesia untuk perencanaan pembangunan
4.5 Menyajikan data kependudukan dalam bentuk peta, tabel, grafik, dan/atau gambar
Setelah mengikuti proses pembelajaran, peserta didik diharapkan dapat:
Menjelaskan faktor dinamika dan proyeksi kependudukan
Menganalisis mobilitas penduduk dan tenaga kerja.
Menganalisis kualitas penduduk dan indeks pembangunan manusia.
Menganalisis bonus demografi dan dampaknya terhadap pembangunan.
Menganalisis permasalahan yang diakibatkan dinamika kependudukan.
Memahami berbagai sumberdata kependudukan.
Memahami pengolahan dan analisis data kependudukan.
Mengolah data dan informasi terkait masalah kependudukan di Indonesia
Menyajikan hasil pengolahan data dan informasi terkait masalah kependudukan di Indonesia dilengkapi
peta, tabel, grafik, dan/atau gambar
Dinamika penduduk adalah perubahan komposisi penduduk yang diakibatkan oleh beberapa
faktor. Faktor alami, yakni kematian dan kelahiran, dan faktor non alami yaitu migrasi. Dinamika
penduduk menjadi faktor penting dalam penentuan kebijakan pemerintah. Setiap negara pada
hakikatnya berdiri untuk satu tujuan yang sama, yaitu memajukan kesejahteraan penduduk.
Penduduk yang sejahtera tercermin dalam kehidupan sosial dan ekonominya yang berkualitas.
Emodul Geografi XI IPS | 92
Perubahan komposisi penduduk atau dinamika penduduk sangat berperan bagi keberhasilan
pembangunan.
Sebagai pembuka untuk lebih memahami materi kita harus bersepakat dulu tentang apa itu
penduduk. Berdasarkan pasal 6 Ayat (2) Undang-undang Dasar 1945, pengertian penduduk adalah
warga negara Indonesia dan orang asing yang bertempat tinggal di Indonesia. Sementara itu, warga
negara berdasarkan Pasal 26 Ayat (1) bahwa pengertian warga negara adalah orang-orang bangsa
Indonesia asli dan orang bangsa lain yang disahkan dengan undang-undang sebagai warga negara,
sedangkan UU No. 24 Tahun 2014, Penduduk adalah warga negara Indonesia dan orang asing yang
bertempat tinggal di Indonesia. Warga negara Indonesia adalah orang-orang bangsa Indonesia asli
dan orang-orang bangsa lain yang disahkan dengan undang-undang sebagai warga Negara Indonesia.
Jumlah penduduk Indonesia merupakan jumlah terbesar ke empat di dunia, dengan jumlah
penduduk 265.015.300 proyeksi resmi 2018. Di bawah Tiongkok, India, dan USA diperingkat pertama
kedua dan ketiga. Dengan julah penduduk dunia 2018 sebesar 7,5 milyar penduduk Indonesia
mengisi 3,53 persen.
A. Faktor Dinamika dan Proyeksi Kependudukan
Dinamika penduduk atau perubahan jumlah penduduk dipengaruhi oleh empat faktor yang dapat
dipersempit menjadi dua faktor, faktor alami, yaitu kematian dan kelahiran, dan migrasi berupa
migrasi datang, dan migrasi pergi. Dalam konteks negara dapat dirumuskan:
Keterangan:
PPt : Pertumbuhan penduduk tahun akhir perhitungan
L : Jumlah kelahiran dalam periode tahun tertentu
M : jumlah kematian dalam periode tahun tertentu
I : Jumlah imigrasi dalam periode tahun tertentu
E : Jumlah emigrasi dalam periode tahun tertentu
Sementara pertumbuhan penduduk total, diperoleh dengan membagi PPt dengan jumlah penduduk
total pada periode tertentu di kalikan 100.
Persentase Pertumbuhan penduduk Total = PPt / P0
Keterangan:
P0 : Jumlah penduduk awal tahun
1. Kelahiran
Kelahiran merupakan faktor dinamika kependudukan yang menambah jumlah penduduk, ada
beberapa istilah yang sering digunakan antara lain, natalitas (kelahiran), fertilitas (kesuburan) istilah-
istilah ini hampir memiliki kesamaan makna.
Faktor mendukung kelahiran dipengaruhi oleh faktor pendukung (pro-natalitas), antara lain:
1. Pernikahan pada usia muda;
2. Nilai anak, yang memandang anak membawa rezeki;
3. Keinginan memperoleh anak laki-laki sebagai budaya paternal, anak laki-laki adalah pewaris
keturunan;
4. Belum sampainya program keluarga berencana.
Faktor yang menghambat kelahiran (anti-natalitas) adalah:
PPt = (L-M)+(I-E)
Emodul Geografi XI IPS | 93
1. Pelaksanaan program keluarga berencana;
2. Nilai anak, yang menganggap anak sebagai beban ekonomi;
3. Penundaan usia perkawinan;
4. Kebijakan instansi yang membatasi insentif tunjangan untuk anak.
Angka kelahiran dapat diklasifikasi atas angka kelahiran kasar (crude birth rate/CBR), angka kelahiran
umum (general fertility rete/GFR), dan angka kelahiran menurut kelompok umur (age specific birth
rate/ASFR)
Keterangan:
CBR : angka kelahiran kasar (crude birth rate/CBR);
B : jumlah bayi lahir yang hidup pada periode tahun tertentu;
P : jumlah penduduk pada pertengahan tahun;
k : konstanta, biasanya 1000
Keterangan:
GFR : angka kelahiran umum (general fertility rete/GFR);
B : jumlah bayi lahir yang hidup pada periode tahun tertentu;
Pf : jumlah wanita berusia produktif pada pertengahan tahun;
k : konstanta, bisanya 1000.
ASBRx=Bx / Px x k
Keterangan:
ASBRx : angka kelahiran menurut kelompok umur x tahun.
Bx : jumlah kelahiran dari wanita kelompok umur x pada tahun tertentu;
Px : jumlah wanita kelompok umur x pada pertengahan tahun yang sama;
x : kelompok umur (x= 1, wanita kelompok umur 15 – 19 tahun, x=2, 20-27 tahun, …,
x=7, 45-49 tahun)
k : konstanta, bisanya 1000.
1. Pada tahun 2020 penduduk disuatu daerah berjumlah 10.000.000 jiwa dengan jumlah
penduduk wanita usia subur berjumlah 750.000 jiwa dan ebanyak 200.000 diantaranya
berusia 22-25 tahun. Jumlah bayi yang lahir pada tahun tersebut berjumlah 25.000 bayi dan
sebanyak 15.000 diantaranya dilahirkan oleh penduduk perempuan berusia 22-25 tahun.
Hitung CBR, GFR dan ASBR?
CBR = 3 CBR = b/p . 1000
GFR 33 = 25.000/750.000 x !000
ASBR 75 = 15.000/200.000 x 1000
CBR= B / P x k
GFR 33 : B / Pf (15-49) x 1000
ASBRx =Bx / Px x k
Emodul Geografi XI IPS | 94
Kematian
Angka kematian menunjukkan jumlah kematian per 1000 penduduk. Beberapa faktor yang
mempengaruhi tinggi rendahnya angka kematian antara lain:
Faktor pendukung:
1. Kurang sadar tentang kesehatan;
2. kurangnya fasilitas kesehatan;
3. kecelakaan lalu lintas;
4. bencana alam;
5. perang;
6. budaya bunuh diri.
Faktor penghambat:
1. Tingginya kesadaran kesehatan;
2. fasilitas kesehatan dan jumlah dokter yang memadai;
3. lingkungan yang bersih dan sehat;
4. ajaran yang melarang bunuh diri.
Angka kematian terdiri atas angka kematian kasar (crude birth rate/CBR) dan angka kematian
menurut kelompok umur (age specific death rate/ASDR)
Keterangan:
CDR : angka kematian kasar;
D : jumlah kematian dalam periode tahun tertentu;
P : jumlah penduduk pada pertengahan tahun tertentu;
k : konstanta, bisanya 1000.
ASDRx : angka kematian menurut kelompok umur tertentu pada tahun tertentu
Dx : jumlah penduduk yang meninggal pada kelompok umur x pada tahun tertentu;
Px : jumlah penduduk pada kelompok umur x pada pertengahan tahun;
x : kelompok umur;
k : konstanta, bisanya 1000.
IMR : angka kematian bayi per 1000 kelahiran hidup dalam tahun tertentu;
D0 : jumlah kematian bayi di bawah 1 tahun pada tahun tertentu;
B : jumlah kelahiran hidup dalam tahun yang sama;
k : konstanta, bisanya 1000.
Migrasi
CDR= D / P x k
ASDRx= Dx / Px x k
IMR= D0 / B x k
Emodul Geografi XI IPS | 95
Migrasi adalah perpindahan penduduk yang bersifat menetap dari suatu tempat ke tempat lain
melampaui batas administrasi suatu wilayah. Pada ranah negara migrasi terbagi dua, Imigrasi
(penduduk dari luar masuk) dan Emigrasi (penduduk dari dalam pindah ke luar).
Angka Migrasi Masuk
mi : angka migrasi masuk per 1000 penduduk pada tahun tertentu;
I : jumlah imigran masuk pada tahun tertentu;
P : jumlah penduduk pada pertengahan tahun;
k : konstanta, bisanya 1000.
Angka Migrasi Keluar
me : angka migrasi masuk per 1000 penduduk pada tahun tertentu;
E : jumlah penduduk keluar negara pada tahun tertentu;
P : jumlah penduduk pada pertengahan tahun;
k : konstanta, bisanya 1000.
Angka Migrasi Neto
mn : angka migrasi masuk per 1000 penduduk pada tahun tertentu;
I : jumlah imigran masuk pada tahun tertentu;
E : jumlah penduduk keluar negara pada tahun tertentu;
P : jumlah penduduk pada pertengahan tahun;
k : konstanta, bisanya 1000.
Angka Migrasi Bruto
mg : angka migrasi bruto;
I : jumlah imigran masuk pada tahun tertentu;
E : jumlah penduduk keluar negara pada tahun tertentu;
P1 : jumlah penduduk di tempat tujuan;
P2 : jumlah penduduk di tempat asal;
k : konstanta, bisanya 1000.
Proyeksi Pertumbuhan Penduduk
mi = I / P x k
me = E / P x k
mn = ((I – E) / P) x k
mg = ((I + E) / (P1 +
P2)) x k
Emodul Geografi XI IPS | 96
Jumlah penduduk dan tingkat pertumbuhan penduduk per tahun dapat digunakan untuk
memproyeksikan jumlah penduduk di tahun akan datang. Proyeksi penduduk adalah perkiraan
jumlah penduduk pada tahun tertentu dengan perhitungan matematis.
Beberapa rumus dapat digunakan untuk mengalkulasi jumlah penduduk antara lain:
Rumus geometri;
Pn : jumlah penduduk pada tahun n
P0 : jumlah penduduk pada tahun dasar perhitungan
n : lama tahun (tahun proyeksi dikurang tahun awal perhitungan)
r : tingkat pertumbuhan penduduk per tahun (%)
Rumus aritmetika;
Pn : jumlah penduduk pada tahun n
P0 : jumlah penduduk pada tahun dasar perhitungan
n : lama tahun (tahun proyeksi dikurang tahun awal perhitungan)
r : tingkat pertumbuhan penduduk per tahun (%)
Rumus aritmetika;
Pn : jumlah penduduk pada tahun n
P0 : jumlah penduduk pada tahun dasar perhitungan
n : lama tahun (tahun proyeksi dikurang tahun awal perhitungan)
r : tingkat pertumbuhan penduduk per tahun (%)
e : bilangan eksponensial = 2,7182818
Komposisi Penduduk
Komposisi penduduk adalah penyusunan atau pengelompokan penduduk berdasarkan
kriteria tertantu. Adapun kriteria yang digunakan antara lain kriteria usia dan jenis kelamin, angkatan
kerja, dan rasio ketergantungan.
Komposisi penduduk adalah pengelompokan penduduk atas variable-variabel tertentu.
Komposisi penduduk menggambarkan susunan penduduk yang dibuat berdasarkan pengelompokan
penduduk menurut karakteristik-karakteristik yang sama (Said Rusli dalam Bagoes, Mantra, 2000:
23). Pengelompokkan penduduk atau komposisi penduduk dapat digunakan untuk dasar dalam
pengambilan kebijakan dan pembuatan program dalam mengatasi masalah-masalah di bidang
kependudukan.
Komposisi penduduk juga dapat diartikan sebagai sebuah mata statistik dari statistik
kependudukan yang membagi dan membahas masalah kependudukan dari segi umur dan jenis
kelamin. Komposisi menurut umur dan jenis kelamin ini sangat penting bagi pemerintah sebuah
negara untuk menentukan kebijakan kependudukan mereka untuk beberapa tahun ke depan.
Pn = P0 (1 + r)n
Pn = P0 (1 + rn)
Pn = P0 x ern
Emodul Geografi XI IPS | 97
Komposisi menurut umur biasanya dijabarkan dalam kelompok-kelompok umur 5 tahun,
sedangkan menurut jenis kelamin adalah laki-laki dan perempuan (Ensiklopedia Bebas,
Wikipedia.org., diakses 16 Maret 2014). Komposisi penduduk dapat disebut sebagai mata statistik
karena di dalamnya ada penyederhanaan data ke dalam bentuk yang mudah dibaca dan
diiterprestasi atau menganalisa data (Bagoes, Mantra, 2000:23).
Komposisi Penduduk Sosial
1. Komposisi Penduduk Menurut Pekerjaan Penduduk dapat dikelompokkan berdasarkan
pekerjaan yang dilakukan oleh tiap-tiap orang. Pekerjaan-pekerjaan tersebut antara lain
pegawai negeri sipil, TNI, POLRI, buruh, pedagang, petani, pengusaha dan sopir.
2. Komposisi penduduk menurut pendidikan Berdasarkan tingkat atau jenjang pendidikan yang
telah ditamatkan penduduk dapat dikelompokkan dalam tingkat SD, SLTP, SLTA, dan
Perguruan Tinggi. Pengelompokkan ini dapat digunakan untuk menentukan besarnya tingkat
pendidikan penduduk.
3. Komposisi Penduduk menurut Agama Pengelompokkan ini berdasarkan kepada agama yang
dianut penduduk yaitu Islam, Katolik, Protestan, Hindu dan Budha.
Komposisi Penduduk Geografis
1. Komposisi Penduduk Menurut Tempat Tinggal Tempat tinggal yang sering digunakan dalam
komposisi ini adalah tempat tinggal penduduk di desa dan di kota. Ciri khas negara agraris
seperti Indonesia adalah sebagian besar penduduknya tinggal di desa.
Komposisi Penduduk Biologis
Menurut Umur dan Jenis Kelamin Komposisi penduduk menurut jenis kelamin sering
digunakan untuk analisis dan perencanaan pembangunan (Bagoes, Mantra, 2000:24). Pada masa
Pemerintahan Orde baru Kantor Menteri Negara Kependudukan/ Kepala BKKBN dalam
mempersiapkan alat kontrasepsi membutuhkan data pasangan usia subur. Kantor Menteri
Pendidikan Nasional membutuhkan data penduduk usia sekolah dalam merencanakan wajib belajar
atau pembangunan sarana pendidikan.
Sex Ratio atau rasio jenis kelamin merupakan perbandingan antara jumlah penduduk
perempuan dengan jumlah penduduk laki-laki di suatu negara atau wilayah. Perhitungan sex
ratio digunakan untuk melihat pertumbuhan penduduk berdasarkan jenis kelaminnya. Berikut
merupakan rumus yang digunakan dalam menghitung sex ratio :
Dalam perhitungan, sex ratio dikalikan 100 menunjukan bahwa setiap 100 penduduk
perempuan terdapat sekian banyak penduduk laki-laki.
Perubahan nilai sex ratio disebabkan oleh kelahiran, kematian, dan migrasi. Berikut
merupakan penyebab meningkatnya sex ratio :
1. Terjadi peningkatan jumlah penduduk laki-laki melalui kelahiran.
2. Terjadi migrasi yang menyebabkan banyak perempuan ke luar dari suatu wilayah atau
masuknya banyak pria ke suatu wilayah.
3. Terjadi penurunan nilai harapan hidup wanita.
Emodul Geografi XI IPS | 98
Umur biasanya digolongkan dengan jenjang lima tahunan, misalnya kelompok umur 0-4, 5-9,
10-14, dst. Struktur umur penduduk antara negara satu dengan negara lain itu tidak sama. Begitu
pula keadaannya bila dibandingkan antara struktur umum penduduk, negara- negara yang sedang
berkembang dengan negara-negara maju atau antara daerah pedesaan dengan perkotaan. Struktur
umur penduduk dipengaruhi oleh tiga variabel demografi, yaitu: 1) Kelahiran 2) Kematian dan 3)
Migrasi
Menurut Rasio Ketergantungan (Dependency Ratio)
Angka perbandingan yang menunjukkan besar beban tanggungan kelompok usia produktif
atas kelompok usia tidak produktif
Usia produktif meliputi penduduk dengan usia 15 – 64 tahun, sedangkan usia tidak produktif
dengan usia di bawah 15 tahun dan di atas 64 tahun
Terdapat tiga golongan:
1.
1. Rendah (< 30)
2. Sedang (30 – 40)
3. Tinggi (>41)
Piramida Penduduk
Komposisi penduduk menurut umur dan jenis kelamin dapat digambarkan secara visual pada
sebuah grafik yang disebut Piramida Penduduk (Bagoes, Mantra, 2000:24). Penggambaran suatu
piramida penduduk dimulai dengan menggambarkan dua garis yang saling tegak lurus. Garis yang
vertikal menggambarkan umur penduduk mulai dari nol lalu naik. Kenaikan ini dapat tahunan atau
dapat pula dengan jenjang lima tahunan. Sumbu horizontal menggambarkan jumlah penduduk
tertentu baik secara absolut ataupun relative (persen). Pada bagian kiri sumbu vertikal dapat
digambarkan jumlah penduduk laki- laki, dan dibagian kanan digambarkan jumlah penduduk
perempuan.
Piramida penduduk pada dasarnya memiliki definisi yang sama dengan komposisi penduduk
menurut usia dan jenis kelamin. Struktur penduduk dibuat dalam grafik secara horizontal yang
berbentuk piramida. Dengan adanya piramida penduduk dapat mengetahui perbandingan golongan
produktif dan tidak produktif. serta perbandingan jumlah penduduk untuk prediksi di masa depan.
Adapun cara dalam membuat piramida penduduk adalah sebagai berikut.
1. Penduduk dibagi jenis kelamin dimana untuk laki – laki berada di sebelah kiri dan
perempuan di sebelah kanan
2. Baik golongan laki – laki ataupun perempuan dibagi lagi menurut kelompok umurnya yang
biasanya menggunakan interval 5 tahun, misalnya 0 – 4, 5 – 9, 10 – 14, dan seterusnya
Berikut ini akan dijelaskan beberapa macam piramida penduduk.
Piramida Penduduk Muda (Expansive)
Angka kelahiran tinggi sedangkan angka kematian rendah -> pertumbuhan penduduk yang
cepat
Menjelaskan populasi yang masih muda dan berkembang
Emodul Geografi XI IPS | 99
Biasanya merepresentasikan negara berkembang dimana laju kelahiran masih tinggi dan
tingkat harapan hidup yang relatif rendah
Semakin ke puncak maka semakin sempit -> kohor usia di atasnya pasti lebih sedikit
jumlahnya di bandingkan dengan kohor usia di bawahnya
Menunjukkan sebagian besar penduduknya berada di kelompok usia di bawah 15 tahun
(penduduk tidak produktif)
Contoh negara: Indonesia, India, Malaysia, Filipina, Brazil, dan lain – lain
Piramida Penduduk Tetap (Stationary)
Angka kelahiran tinggi dan angka kematian relatif seimbang
Menjelaskan populasi yang sudah tidak berkembang
Biasanya merepresentasikan negara maju dimana angka kelahiran rendah dan tingkat
harapan hidup tinggi
Contoh negara: negara – negara di Eropa Barat
Piramida Penduduk Tua (Contrictive)
Angka kelahiran dan angka kematian yang rendah -> angka kelahiran menurun dengan cepat
Menjelaskan populasi yang tidak berkembang, namun apabila terus terjadi dapat
menyebabkan kekurangan jumlah penduduk
Biasanya merepresentasikan negara dengan perkembangan tingkat sosial dan ekonomi yang
tinggi (negara maju)
Menunjukkan penduduk kelompok usia muda lebih sedikit dibanding yang kelompok usia
tua
Contoh negara: Jepang dan Amerika Serikat
Sumber gambar: Boucher, 2016
Fungsi Piramida Penduduk
1. Untuk menggambarkan keadaan umum penduduk suatu Negara
2. Mengetahui perbandingan jumlah penduduk laki dan perempuan
3. Meramalakan keadaan penduduk di masa yang akan datang
Manfaat Komposisi Penduduk untuk Perencanaan Pembangunan di Indonesia
Emodul Geografi XI IPS | 100
Secara umum dalam rangka perencanaan pembangunan di segala bidang, diperlukan
informasi mengenai keadaan penduduk seperti jumlah penduduk, persebaran penduduk, dan
susunan penduduk menurut umur dan jenis kelamin. Susunan penduduk atau komposisi penduduk
sangat penting sekali untuk diketahui, karena selalu berubah susunannya atau komposisinya setiap
tahun.
Perubahan komposisi penduduk tersebut dapat digunakan sebagai dasar peletakan
kebijakan dari program-program pembangunan yang direncanakan oleh pemerintah (Sanjaya, Windu
diakses 17 Maret 2013). Informasi yang harus tersedia tidak hanya menyangkut keadaan pada saat
perencanaan disusun, tetapi juga informasi masa lalu dan masa kini sudah tersedia dari hasil sensus
dan survei-survei. Sedangkan untuk masa yang akan datang, informasi tersebut perlu dibuat suatu
proyeksi yaitu perkiraan jumlah penduduk dan komposisinya di masa mendatang.
Informasi tentang jumlah penduduk untuk kelompok usia tertentu penting diketahui agar
pembangunan dapat diarahkan sesuai kebutuhan penduduk sebagai pelaku pembangunan.
Keterangan atau informasi tentang penduduk menurut umur yang terbagi dalam kelompok umur
lima tahunan, sangat penting dan dibutuhkan berkaitan dengan pengembangan kebijakan
kependudukan terutama berkaitan dengan pengembangan sumber daya manusia.
Jumlah penduduk yang besar dapat dipandang sebagai beban sekaligus juga modal dalam
pembangunan. Selain itu, dengan mengetahui komposisi penduduk dapat juga diketahui penduduk
usia produktif, belum produktif dan tidak lagi produktif, sehingga dapat diketahui berapa angka
beban ketergantungan (dependency ratio) suatu negara serta angka harapan hidup suatu negara.
Harapannya, dengan mengetahui dependency ratio akan diketahui bagaimana solusi pemecahan
masalah dari jumlah penduduk Indonesia yang merupakan modal tenaga kerja kerja yang luar biasa,
bukan malah akan menjadi dua sisi mata uang yang menjadi pertumbuhan penduduk besar sebagai
beban bagi pembangunan di Indonesia. Hal ini karena jumlah penduduk yang besar juga berarti
pelayanan umum dan segala aspek kebutuhan dasr yang harus dipenuhi oleh suatu negara menjadi
besar. Namun, denga perencanaan pembangunan yang tepat permasalahan kependudukan akan
diramalkan sejak dini, sehingga tidak akan mengganggu jalannya pembangunan nasional Indonesia
dalam bidang material maupun spiritualnya.
Mobilitas Penduduk dan Tenaga Kerja
Mobilitas penduduk merupakan pergerakan penduduk dari satu daerah ke daerah lain, baik
untuk sementara, atau untuk waktu yang lama, atau untuk menetap secara permanen. Yang
termasuk dalam mobilitas permanen antara lain:
1. urbanisasi, atau perpindahan penduduk dari desa ke kota;
2. ruralisasi, kembalinya penduduk kota yang telah urbanisasi ke desa;
3. transmigrasi, perpindahan penduduk dari satu daerah untuk menetap di daerah lain yang
ditetapkan dalam wilayah Republik Indonesia.
4. emigrasi, perpindahan penduduk dari tanah air ke luar negeri;
5. imigrasi, perpindahan warga luar negeri ke wilayah RI;
6. remigrasi, kembalinya penduduk yang telah imigrasi ke dalam negeri.
Termasuk dalam mobilitas non permanen adalah:
1. komutasi atau mobilitas ulang-alik, atau aktivitas pergi-pulang yang dilakukan kurang dari 24
jam;
2. sirkulasi, pergi yang dilakukan dengan menginap di tempat tujuan;
Emodul Geografi XI IPS | 101
Sementara mobilitas tenaga kerja terdiri dari dua jenis, stayers atau tenaga kerja yang bekerja di
lokasi yang sama dengan lokasi tinggal, dan movers atau pekerja yang bekerja di lokasi yang berbeda
dengan tempat tinggalnya.
Kualitas Penduduk dan Indeks Pembangunan Manusia
Kualitas penduduk merupakan hal penting untuk diketahui, pemetaan kualitas penduduk
dapat memudahkan pemerintah untuk menyusun program strategi peningkatan kualitas Sumber
Daya Manusia (SDA). Kualitas penduduk merupakan kondisi penduduk pada aspek fisik maupun non
fisik yang meliputi derajat kesehatan, pengetahuan, produktivitas, kemandirian dll.
Tiga komponen yang menjadi dasar melihat kualitas penduduk. Pertama kesehatan, yang bisa
menjadi tolak ukur untuk menilai kesehatan masyarakat adalah:
1. angka kematian bayi, angka yang menunjukkan angka kematian bayi 0 tahun dari setiap
kelahiran, dan;
2. angka harapan hidup, adalah perkiraan rata-rata umur seseorang yang diharapkan dapat terus
hidup.
Kedua, Pendidikan. Indikator yang diambil untuk melihat kualitas pendidikan ada tiga:
1. Angka Partisipasi Sekolah (APS), APS proporsi anak sekolah pada usia jentang pendidikan
tertentu dalam kelompok usia yang sesuai dengan jenjang pendidikan tersebut. 7 – 12 tahun
(SD), 13 – 15 tahun (SLTP), 16 – 18 tahun (SLTA), 19 – 24 tahun (Perguruan Tinggi);
2. Pendidikan tertinggi yang ditamatkan atau jentang pendidikan terakhir yang ditamatkan oleh
warga, dan;
3. Angka melek huruf, persentase penduduk yang telah dalam membaca dan menulis.
Ketiga Pendapatan Per Kapita, per capita income (PCI) adalah pendapatan rata-rata penduduk
pada satu periode tertentu. Pendapatan per kapita diperoleh dengan membagi Pendapatan Nasional
Bruto (PNB) atau gross national product (GNP), di bagi jumlah total penduduk.
Indeks Pembangunan Manusia (IPM)
Tahun 1990 United Nation of Development Program (UNDP) pertama kali menetapkan IPM
atau human development index (HDI) untuk mengukur kualitas pembangunan sumber daya manusia
di dunia dan kemudian membuat peringkat negara-negara berdasarkan IPM.
Tiga dimensi pembentuk IPM antara lain; umur panjang dan hidup sehat, pengetahuan, dan
standar hidup layak. Empat indikator yang digunakan antara lain:
1. Angka Hidup Saat Lahir (AHH);
2. Angka Melek Huruf (AMH);
3. PDB per kapita atau PCI.
Menurut BPS pada situsnya, Pembangunan manusia di Indonesia terus mengalami kemajuan.
Pada tahun 2017, Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Indonesia mencapai 70,81. Angka ini
meningkat sebesar 0,63 poin atau tumbuh sebesar 0,90 persen dibandingkan tahun 2016.
Bayi yang lahir pada tahun 2017 memiliki harapan untuk dapat hidup hingga 71,06 tahun, lebih
lama 0,16 tahun dibandingkan dengan mereka yang lahir tahun sebelumnya. Anak-anak yang pada
tahun 2017 berusia 7 tahun memiliki harapan dapat menikmati pendidikan selama 12,85 tahun
(Diploma I), lebih lama 0,13 tahun dibandingkan dengan yang berumur sama pada tahun 2016.
Sementara itu, penduduk usia 25 tahun ke atas secara rata-rata telah menempuh pendidikan selama
8,10 tahun (kelas IX), lebih lama 0,15 tahun dibandingkan tahun sebelumnya. Pada tahun 2017,
masyarakat Indonesia memenuhi kebutuhan hidup dengan rata-rata pengeluaran per kapita sebesar
Emodul Geografi XI IPS | 102
10,66 juta rupiah per tahun, meningkat 244 ribu rupiah dibandingkan pengeluaran tahun
sebelumnya.
Bonus Demografi dan Dampaknya terhadap Pembangunan
Dalam terbitan BPS, Analisis Statistik Sosial, Bonus Demografi dan Pertumbuhan
Penduduk, Bonus demografi merujuk pada fenomena penambahan jumlah penduduk usia kerja yang
membawa keuntungan bagi perekonomian. Bonus demografi didefinisikan sebagai sebuah
penambahan penduduk pada kelompok usia kerja yang walaupun meningkatkan jumlah penduduk
total, dipandang sebagai sebuah keuntungan yang tidak terelakkan (Chandrasekhar, Ghosh,
Roychowdhury, 2006).
Bonus demografi dapat diartikan sebagai keuntungan ekonomis yang disebabkan oleh penurunan
angka ketergantungan sebagai hasil proses penurunan kematian bayi dan penurunan fertilitas jangka
panjang (Adioetomo, 2007). Istilah bonus demografi yang diartikan sebagai sebuah keuntungan
berdasar pada konsep dasar dalam demografi yaitu indikator angka ketergantungan/rasio beban
ketergantungan.
Bagaimana bonus demografi ini terjadi. Perubahan struktur umur penduduk ini dapat terjadi
karena adanya proses transisi demografi secara berkelanjutan dan berjangka panjang. Mula-mula
tingkat mortalitas harus diturunkan, melalui pelayanan kesehatan yang baik. Penurunan kematian
bayi tidak langsung diikuti dengan penurunan fertilitas. Penurunan kematian bayi menyebabkan
lebih banyak bayi yang survive, dapat terus hidup mencapai usia yang lebih tinggi. Setelah beberapa
lama, tingkat fertilitas akhirnya akan menurun juga. Kalau sudah demikian, maka terjadilah
pergeseran distribusi penduduk menurut umur, yang menyebabkan menurunnya rasio
ketergantungan penduduk usia non produktif dan penduduk usia produktif.
Dalam perjalanan waktu, kondisi kependudukan mengalami perubahan. Perubahan
penduduk terjadi dari tingkat pertumbuhan stabil tinggi (fertilitas dan mortalitas tinggi) ke tingkat
pertumbuhan rendah (fertilitas dan mortalitas rendah). Pada teori Transisi Demografi, perubahan
fenomena kependudukan terjadi dalam beberapa tahap.
Menurut Todaro, fase pra transisi, pada fase ini angka kelahiran dan kematian sama-sama
tinggi. Yang kedua masa transisi, masa transisi dibagi menjadi tiga periode oleh Todaro, permulaan
transisi, pertengahan transisi dan akhir transisi.
Masa akhir transisi lebih merujuk pada awal terjadinya tahap ketiga dalam transisi
demografi. Pada masa akhir transisi, tingkat mortalitas konstan atau menurun sedikit, tingkat
kelahiran sedang-rendah atau menurun. Kesehatan masyarakat sudah baik dan pengetahuan
tentang kontrasepsi meluas. Ketika transisi telah benar-benar memasuki tahap ketiga, yang
merupakan fase pasca transisi, upaya-upaya modernisasi serta pembangunan yang menyebabkan
turunnya tingkat fertilitas telah dilakukan. Di ujung tahapan ketiga, tingkat kelahiran berhasil
diturunkan cukup tajam sampai sama rendahnya dengan tingkat kematian sehingga pertambahan
penduduk sangat rendah.
Bonus demografi telah dialami negara-negara Eropa sekitar tahun 1950-2000, dan beberapa negara
Asia antara tahun 1960-1990, bonus demografi dapat meningkatkan laju perekonomian Indonesia,
karena peningkatan jumlah penduduk usia produktif berkali lipat dari penduduk usia tidak produktif.
Permasalahan yang Diakibatkan oleh Dinamika Kependudukan
Perubahan jumlah penduduk tentu memiliki dalam dampak dan efek yang beragam terutama pada
ketersediaan dan kecukupan pangan untuk memenuhi kebutuhan hidup layak manusia. Seperti
Emodul Geografi XI IPS | 103
dikemukakan oleh Thomas Robert Malthus dalam teori populasinya. Walaupun tren pertumbuhan
penduduk terus menurun, namun grafik jumlah penduduk dunia terus meningkat.
Beberapa permasalahan yang diakibatkan oleh dinamika kependudukan antara lain; ledakan
penduduk, serta sebaran penduduk yang tidak merata.
Ledakan Penduduk
Ledakan penduduk adalah keadaan penduduk dengan laju pertumbuhannya yang cepat
karena tingkat kelahiran yang tinggi, sedang tingkat kematian menurun secara tajam. Populasi dunia
terus meningkat dalam 70 tahun terakhir, kurun 1830 sampai 1930 populasi dunia meningkat dua
kali lipat dari 1 milyar menjadi 2 milyar jiwa. Tahun 2018 jumlah penduduk dunia telah mencapai 7,5
juta jiwa.
Pertambahan penduduk yang tidak dikendalikan akan menimbulkan permasalahan-permasalahan
seperti:
1. Kurangnya kesempatan kerja, akan menimbulkan pengangguran dan peningkatan kejahatan;
2. kerusakan hutan akibat penebangan hutan secara serampangan, akan menimbulkan bahaya
erosi, tanah longsor dan bahaya banjir;
3. adanya pemusatan penduduk akibat urbanisasi, akan menyebabkan ketertiban dan
keberhasilan lingkungan yang tak terkontrol;
4. meningkatnya penduduk usia sekolah, akan menyebabkan masalah-masalah yang
berhubungan dengan kesempatan mengenyam pendidikan dan biaya pendidikan;
5. ketersediaan tempat tinggal yang kurang, akan mengakibatkan banyaknya perumahan-
perumahan liar yang sangat mengganggu keindahan dan ketertiban di kota;
6. ketersediaan air bersih yang kurang, akan mengakibatkan terganggunya kesehatan.
Melihat permasalahan-permasalahan kependudukan di atas, maka pemerintah telah melakukan
upaya-upaya untuk mengatasinya antara lain:
1. Pembatasan kelahiran bayi dengan program keluarga berencana melalui semboyan “catur
warga”. (Catur warga terdiri dari bapak, ibu dan dua anak, laki-laki perempuan sama saja);
pembatasan usia perkawinan; pembatasan tunjangan anak bagi PNS; program pendidikan
formal di sekolah-sekolah maupun penyuluhan-penyuluhan yang berlangsung kepada
masyarakat;
2. pelaksanaan program transmigrasi sebagai upaya untuk mengatasi pemusatan
penduduk/kepadatan penduduk dan persebaran penduduk yang tidak merata;
3. pembangunan gedung-gedung sekolah baru beserta fasilitasnya, penyelenggaraan sekolah
terbuka, kejar paket sebagai upaya mengatasi kurangnya kesempatan mengenyam pendidikan,
dan penyelenggaraan beasiswa bagi siswa tak mampu dan berprestasi;
4. pembangunan perumahan-perumahan murah baik rumah sederhana, maupun rumah sangat
sederhana, untuk mengatasi ketersediaan perumahan yang kurang,
5. penyelenggaraan hutan lindung, reboisasi, penghijauan serta melarang pertanian sistem
ladang berpindah untuk mengatasi kerusakan hutan;
6. pembangunan industri-industri baru, pusat-pusat perdagangan dan pariwisata sebagai upaya
mengatasi kurangnya kesempatan kerja.
Sebaran Penduduk yang Tidak Merata
Permasalahan lain dari dinamika kependudukan Indonesia adalah persebaran penduduk
yang tidak merata. Menurut data BPS 2016, Jakarta menjadi daerah terpadat di Indonesia dengan
Emodul Geografi XI IPS | 104
tingkat kepadatan kasar per kilo meter persegi sebesar 15,5 ribu jiwa, di susul Jawa Barat 1, 3 ribu
jiwa, Banten 1,3 ribu jiwa, DIY 1,2 ribu jiwa, Jawa Tengah 1 ribu jiwa, Jawa Timur dan Bali masing-
masing 817,48 dan 726,25 jiwa. Penduduk Indonesia hanya bertumpuk di Pulau Jawa dan Bali saja,
sementara di pulau lian, masih jarang penduduknya.
Daerah terjarang penduduknya adalah Provinsi Papua dan Papua Barat 10 dan 9 jiwa per
kilometer persegi. Fenomena ini bukanlah hal baru, karena upaya transmigrasi telah dilakukan sejak
pemerintahan kolonial tahun 1930 lewat politik etis.
Hal-hal yang mendorong padatnya penduduk Jawa dan Bali adalah:
1. Jawa dekat dengan Jakarta sebagai pusat pemerintahan;
2. sebagian besar tanahnya merupakan tanah vulkanis yang subur;
3. merupakan pusat kegiatan ekonomi dan industri sehingga banyak tersedia lapangan kerja.
4. tersedia berbagai jenjang dan jenis pendidikan;
5. memiliki sarana komunikasi yang baik dan lancar;
Kepadatan penduduk yang amat tinggi utamanya di Jakarta dan wilayah sekitar kota-kota
besar di Pulau Jawa sangat berdampak besar terhadap lingkungan hidup. Ambang batas daya
dukung lingkungan akan terlampaui dengan gelembung jumlah penduduk yang tinggi. Penurunan
kualitas lingkungan antara lain:
1. Sulitnya mencari air bersih;
2. udara yang tercemar;
3. tercemarnya sungai-sungai;
4. tercemarnya laut oleh sampah;
5. terdesaknya lahan pertanian;
6. pencemaran tanah;
7. dll.
Selain lingkungan secara fisik, kepadatan penduduk yang tinggi juga mendorong persaingan
sosial yang tinggi yang berdampak pada tingginya angka kriminalitas, kemacetan lalulintas, dan
penurunan budaya gotong royong dan etika bermasyarakat.
Kepadatan penduduk yang tinggi di perkotaan adalah fenomena yang tidak bisa dihindari,
karena semua negara di dunia hampir mengalami persoalan yang sama. Pergeseran dari budaya
pertanian ke Industri menstimulasi tiap orang untuk datang ke kota tempat industri berada. Upaya
mengatasi tidak meratanya persebaran penduduk dengan Transmigrasi dirasa sudah
tidak relevant karena sumber ekonomi masih terletak di Pulau Jawa. Sepertinya hal ini juga sudah
dibaca oleh pemerintah pusat sehingga tidak ada lagi kita dengan berita-berita di media mana saja
yang membahas tentang program transmigrasi.
Yang perlu dilakukan adalah memecah pertumbuhan ekonomi ke daerah dengan menambah
pusat-pusat pertumbuhan di daerah. Dengan demikian daya magnet tidak hanya terkonsentrasi di
Pulau Jawa saja. Pemerintah dan masyarakat harus jeli melihat potensi daerahnya masing-masing
untuk dikembangkan menjadi sumber pertumbuhan ekonomi.
Berikutnya yang harus dilakukan adalah mengedukasi masyarakat untuk cerdas bagaimana
hidup dilingkungan perkotaan bagi warga kota. Hidup dengan keterbatasan lahan, dapat tetap
berkualitas dengan pendekatan yang tepat. Tawarannya antara lain:
1. Pemukiman vertikal;
2. pengolahan sampah terpadu, terintegrasi.
3. transportasi publik yang layak;
4. memperluas ruang terbuka hijau hingga standar 30% dari luas kota.
Emodul Geografi XI IPS | 105
5. dll.
Sumber Data Kependudukan
Sekarang ini mudah sekali kita menjangkau data kependudukan dari masan saja
dengan smart phone yang kita miliki di mana saja. (asal terhubung internet tentunya). Namun kali ini
kita akan mempelajari bagaimana data kependudukan diperolah.
Ada tiga metode untuk memperoleh data kependudukan, yang pertama dengan sensus, kemudian
survei, dan registrasi penduduk.
Sensus
Sensus penduduk adalah pencatatan penduduk di seluruh negara secara serentak dan
berkala, biasanya dilakukan dalam 10 tahun satu kali. Sensus penduduk di Indonesia secara resmi
pertama kali dilakukan tahun 1920 dan 1930 pada masa pemerintahan kolonial Belanda. Pada masa
kemerdekaan sensus pendud uk telah dilakukan sebanyak enam kali, 1961, 1971, 1980, 1990,
2000, dan terakhir 2010, jika tidak ada halangan Badan Pusat Statistik (BPS) Indonesia akan kembali
melakukan sensus penduduk tahun 2020.
Menurut jenisnya sensus penduduk terbagi dua. Pertama Sensus De Jure; adalah sensus
penduduk yang ditujukan pada penduduk yang benar-benar warga wilayah tersebut yang dibuktikan
dengan kepemilikan Kartu Tanda Penduduk (KTP). Kedua Sensus De Facto; adalah pencacahan
penduduk yang ditujukan kepada mereka yang waktu pencacahan berada diwilayah yang
bersangkutan.
Secara metode sensus penduduk juga terbagi dua. Pertama, metode Householder yaitu
daftar yang diisi oleh kepala keluarga dan pengisian daftar pertanyaan dilakukan oleh penduduk
sendiri. Kelebihan dari metode ini adalah waktu yang dibutuhkan lebih cepat sebab petugas tidak
harus mendata satu per satu penduduk. Daftar pertanyaan bisa dikirimkan atau dititipkan pada
aparat desa. Sedangkan kekurangannya adalah data yang didapatkan kurang terjamin kebenarannya
sebab ada kemungkinan penduduk tidak mengisi data sesuai dengan kondisi sebenarnya.
Kedua, metode canvasser merupakan metode di mana daftar diisi oleh petugas sesuai
dengan jawaban penduduk. Pelaksanaannya adalah petugas mendatangi tempat tinggal penduduk
dan mengisi daftar pertanyaan. Kelebihan dari metode ini adalah data yang diperoleh lebih terjamin
kelengkapannya dan penduduk sulit untuk memalsukan data. Sedangkan kekurangannya adalah
waktu yang diperlukan lebih lama sebab jumlah petugas yang terbatas sedangkan wilayah yang luas.
Survei
Survei adalah metode pengumpulan data penduduk tidak dengan mencatat seluruh
populasi, tapi dengan metode tertentu, sebagian populasi diambil sebagai sampel, akurasi
kebenaran data bergantung dari metode dan pengambilan sampel. BPS biasa melakukan Survei
Antar Sensus (SUPAS) tiap pertengahan tahun sensus.
Registrasi Penduduk
Registrasi penduduk adalah pencatatan data kependudukan secara continue (berkelanjutan).
Pencatatan ini dilakukan oleh lembaga pemerintah yang berwenang menginput data kependudukan.
Seperti Kependudukan dan Catatan Sipil (Dukcapil) yang berada di tiap wilayah kabupaten/ kota.
Pengolahan dan Analisis Data Kependudukan
Pengolahan Data Kependudukan
Emodul Geografi XI IPS | 106
Data kependudukan yang telah diperoleh dari berbagai metode merupakan data yang
penting untuk dimasukkan dalam data base kependudukan. Data tempat lahir, tanggal lahir, jenis
kelamin, tempat tinggal, penghasilan, pendidikan, agama, dan lain-lain akan menjadi data dasar
untuk pengolahan data dan selanjutnya masuk tahap analisis data.
Analisis Data Kependudukan
Analisis data kependudukan menghasilkan analisa data penduduk berdasarkan komposisi.
Komposisi penduduk berdasarkan jenis kelamin, berdasarkan umur, agama, pekerjaan, penghasilan,
dll. komposisi penduduk berdasarkan jenis kelamin dan umur akan menghasilkan data piramida
penduduk suatu negara. Jika dikaitkan dengan usia produktif dan tidak produktif angka ini dapat
dihitung menjadi angka ketergantungan.
Data jumlah penduduk dikaitkan dengan luas wilayah menjadi parameter menghitung tingkat
kepadatan penduduk. Data satu sensus dengan sensus berikutnya menghasilkan perbedaan jumlah
penduduk dan menjadi acuan tingkat pertumbuhan penduduk, juga dapat jadi acuan
memproyeksikan jumlah penduduk di tahun-tahun berikutnya.
Analisis data kependudukan sangat penting bagi satu negara untuk menentukan kebijakan
pembangunan bagi negara tersebut. Dengan melihat komposisi penduduk negara dalam mengambil
langkah tepat, selain mengatai masalah kependudukan secara khusus, juga masalah lain di luar
aspek kependudukan. Seperti maslah pangan, transportasi, perumahan, ekonomi, sosial, politik, dll.
Emodul Geografi XI IPS | 107
LATIHAN EVALUASI
1. Orang –orang bangsa Indonesia asli dan orang-orang bangsa lain yang mendiami suatu
wilayah Negara disebut dengan ….
A. Pendatang
B. Masyrakat
C. Bangsa
D. Penduduk
E. Warga negara
2. Orang-orang bangsa Indonesia asli dan orang-orang bangsa lain yang disahkan dengan
undang-undang disebut dengan …
A. Pendatang
B. Masyrakat
C. Bangsa
D. Penduduk
E. Warga negara
3. Perubahan jumlah penduduk yang terjadi terusmenerus tiap tahunnya disebut …
A. Dinamikapenduduk
B. Proyeksipenduduk
C. Survey pendudukpenduduk
D. Mobilitaspenduduk
E. Sensuspenduduk
4. Faktor non alami yang mempengaruhi pertumbuhan penduduk adalah …
A. Natalitas dan migrasi
B. Migrasi dan mortalitas
C. Imigrasi dan emigrasi
D. Natalitas dan mortalitas
E. Imigrasi dan mortalitas
5. Contoh faktor alami yang mendukung pertumbuhan penduduk adalah …
A. Pernikahan pada usia muda
B. Program keluarga berencana
C. Tenaga kerja luarnegeri
D. Perpindahan penduduk desa
E. Kecelakaan lalulintas
6. Perhatikan pernyataan berikut
1) Program keluarga berencana
2) Kurang kesadaran hidup sehat
3) Fasilitas kesehatan yang kurang
4) Lingkungan yang bersih
5) Kecelakaan lalulintas
Dari pernyataan di atas aktor anti mortalitas ditunjukan oleh nomor …
A. 1, 2, dan 3
B. 1, 4, dan 5
C. 2, 3, dan 4
D. 2, 3, dan 5
E. 3, 4, dan 5
Emodul Geografi XI IPS | 108
7. Perhatikan pernyataan berikut
1) Program keluarga berencana
2) Anggapan banyak anak banyak rezeki
3) Menikah usia muda
4) Penundaan usia menikah
5) Anak adalah harapan keluarga
Dari pernyataan di atas faktor pro natalitas ditunjukan oleh nomor …
A. 1, 2, dan 3
B. 1, 4, dan 5
C. 2, 3, dan 4
D. 2, 3, dan 5
E. 3, 4, dan 5
8. Salah satu alat ukur kesehatan suatumasyarakat adalah …
A. General fertility rate
B. Age specific birth rate
C. Crude death rate
D. Age specific death rate
E. Infant mortality rate
9. Banyaknya elahiran dari wanita pada suatu kelompok umur tertentu per seribu wanita pada
kelmpok umur tertentu selama satu tahun disebutd engan angka …
A. General fertility rate
B. Age specific birth rate
C. Crude death rate
D. Age specific death rate
E. Infant mortality rate
10. Jumlah kematian dari setiap seribu orang penduduk pada periode tahun tertentu ditunjukan
dengan angka …
A. General fertility rate
B. Age specific birth rate
C. Crude death rate
D. Age specific death rate
E. Infant mortality rate
11. Jumlah penduduk yang meninggal dunia yang terjadi pada kelompok umur tertentu dari
seribupenduduk kelompok umur tersebut dalam periode tahun tertentu ditunjukan dengan
angka …
A. General fertility rate
B. Age specific birth rate
C. Crude death rate
D. Age specific death rate
E. Infant mortality rate
Padatahun 2017, penduduk di daerah A berjumlah 8.000.000 orang. Jumlah penduduk
yang berusia 15-19 tahun berjumlah 1.000.000 jiwa. Jumlah bayi yang lahir pada tahun
tersebut berjumlah 125.000 jiwa. Di daerah ini terdapat 750.000 wanita yang berusia 15-49
Emodul Geografi XI IPS | 109
tahun, Diantara wanita tersebut 25.000 diantaranya berusia 20-24 dan jumnlah kelahiran
dari wanita kelompok umur 20-24 adalah 12.500 orang.
Diantara bayi yang lahir ada 1000 bayi yang meninggal pada usia kurang dari 1
tahun. Dari total keseluruhan kematian yang berjumlah 90.000 jiwa, 12.000 jiwa diantaranya
meninggal pada usia 15-19 tahun.
Disamping itu pada tahun yang sama, orang yang masuk kedaeraht ersebut
sebanyak 45.000 jiwa, dan yang pergi meninggalkan wilayah tersebut berjumlah 30.000 jiwa.
12. Berdasarkan wacanatersebut besaran angka kelahiran kasar di daerah A pada tahun 2017
adalah …
A. 167
B. 16
C. 500
D. 15
E. 8
13. Berdasarkan wacana tersebut besaran angka kelahiran umum di daerah A pada tahun 2017
adalah …
A. 167
B. 16
C. 500
D. 15
E. 8
14. Berdasarkan wacana tersebu tbesaran angka kelahiran menurut kelompok umur 20-24
tahun di daerah A padatahun 2017 adalah …
A. 167
B. 16
C. 500
D. 15
E. 8
15. Berdasarkan wacana tersebut besaran angka kematian bayi di daerah A pada tahun 2017
adalah …
A. 167
B. 16
C. 500
D. 15
E. 8
16. Berdasarkan wacana tersebut besaran angka kematian kasar di daerah A padatahun 2017
adalah …
A. 15000
B. 12
C. 11
D. 35000
E. 45000
17. Berdasarkan wacana tersebut besaran angka kematian pada kelompok umur 15-19 tahun di
daerah A pada tahun 2017 adalah …
A. 15000
Emodul Geografi XI IPS | 110
B. 12
C. 11
D. 35000
E. 45000
18. Berdasarkan wacana tersebut besaran angka pertumbuhan alami di daerah A pada tahun
2017 adalah …
A. 15000
B. 12
C. 11
D. 35000
E. 45000
19. Berdasarkan wacana tersebut besaran angka pertumbuhan migrasi di daerah A pada tahun
2017 adalah …
A. 15000
B. 12
C. 11
D. 35000
E. 45000
20. Berdasarkan wacana tersebut besaranangka pertumbuhan total di daerah A padatahun
2017 adalah …
A. 15000
B. 12
C. 11
D. 35000
E. 45000
21. Jawa Barat memiliki rasio jenis kelamin 92 pada tahun 2017 artinya Jawa Barat memiliki
rasio ketergantungan yang rendah/kecil. Maka Jawa Barat akan banyak terhadi . . . .
1. poliandri
2 poligami
3 terjadi kawin – cerai
4 terjadi perselingkuhan
5. berkurangn ya anak-anak
Dari nomor-nomor diatas yang paling mungkin adalah . . . .
A. 1, 2 dan 3
B. 1, 3 dan 5
C. 2, 3 dan 4
D. 4 saja
E. 4 dan 5
22. Lembaga di Indonesia yang bertugas mengadakan kegiatan sensus penduduk adalah …
A. Badan pertanahan
B. Badan kependudukan Indonesia
Emodul Geografi XI IPS | 111
C. Badan survey nasional
D. Badan pusat statistik
E. Pemerintah pusat
23. Berikut ini manfaat piramida penduduk kecuali …
A. Mengetahui perbandingan antara jumlah penduduk laki-laki dan perempuan
B. Mengetahui jumlah angkatan kerja
C. Mengetahui struktur penduduk
D. Mengetahui tingkat pendapatan penduduk
E. Mengetahui angka beban ketergantungan suatu negara
24. Negara berkembang cenderung mempunyai struktur penduduk muda. Faktor utama dari
fenomena ini adalah . . . .
A. Adanya perpindahan penduduk dari luar negeri
B. Tingginya angka kematian bayi
C. Tingkat kelahiran yang cukup tinggi
D. Tingginya tingkat urbanisasi
E. Tingkat kesehatan yang sudah baik
25. Perhatikan pernyataan berikut …
1. Rasio perkawinan poligami
2. Rasio jenis kelamin pada kelahiran
3. Rasio status perkawinan pada kelompok umur dewasa
4. Easio kematian penduduk laki laki dan perempuan
5. Rasio migrasi penduduk laki laki dan perempuan
Pernyataan yang mempengaruhi rsio jenis kelamin di suatu wilayah adalah …
A. 1, 2, dan 4
B. 1, 3, dan 5
C. 2, 4, dan 5
D. 2, 3, dan 4
E. 3, 4, dan 5
B. Soal Essay
1. sebutkan dan jelaskan macam macam pengumpulan data kependudukan?
2. jelaskan dan gambarkan macam macam piramida penduduk?
3. apa yang dimaksud dengan sex ratio dan dependency ratio ?
Emodul Geografi XI IPS | 112
BAB VI KEBERAGAMAN BUDAYA BANGSA SEBAGAI IDENTITAS
NASIONAL BERDASARKAN KEUNIKAN DAN SEBARANNYA
Kompetensi Dasar
3.6 Menganalisis keragaman budaya bangsa sebagai identitas nasional berdasarkan keunikan dan sebaran
4.6 Membuat peta persebaran budaya daerah sebagai bagian dari budaya nasional
Tujuan Pembelajaran
Setelah mengikuti proses pembelajaran, peserta didik diharapkan dapat:
Menganalisis pengaruh faktor geografis terhadap keragaman budaya di indonesia.
Menganalisis persebaran keragaman budaya di indonesia.
Menganalisis pembentukan kebudayaan nasional.
Menganalisis pelestarian dan pemanfaatan produk kebudayaan indonesia dalam bidang ekonomi kreatif dan pariwisata.
Menjelaskan kebudayaan indonesia sebagai bagian dari kebudayaan global.
Praktik membuat peta keragaman budaya di Indonesia Pernahkah kamu menebak-nebak seseorang berasal dari daerah mana. Apa saja yang dapat
dijadikan indikator kamu menebak. Cara berpakaian, cara berjalan, nada bicara, warna kulit, gestur,
bahasanya, cara bergaul, apalagi?
Ada satu cabang ilmu geografi yang membahasa bagaimana alam mempengaruhi kebudayaan, ilmu
itu adalah geografi budaya. Carl Sauer mendefinisikan ilmu geografi budaya adalah ilmu
pengetahuan yang menelaah sekitar tingkah laku manusia yang ditimbulkan karena adanya usaha
adaptasi dan pemanfaatan lingkungan alam oleh manusia dalam usaha mempertahankan
hidupnya.
Emodul Geografi XI IPS | 113
Sesungguhnya indikator-indikator yang menjadi parameter kamu dalam menebak adalah
unsur-unsur kebudayaan. Unsur-unsur kebudayaan melekat pada diri seseorang sebagai pelaku
budaya menjadi ciri, bak pakaian yang menyelimuti tubuhnya. Melekat terinternalisasi pada raga
dan jiwa sebagai warisan masyarakat yang mendidiknya.
Kebudayaan adalah manifestasi akal yang berinteraksi dengan alam sekitar, menghasilkan
telaah tentang, baik-buruk, efektif-tidak efektif, sopan-tidak sopan, sederhana-kompleks, mudah-
sulit dan lain-lain, yang kemudian diambil sebagai satu pilihan untuk dilakukan dan menjadi
kebiasaan. Kebiasaan ini menjadi nilai yang dianut secara pribadi diikuti oleh orang lain menjadi nilai
kemasyarakatan. Nilai-nilai yang telah mengakar pada masyarakat menjadi norma, menjadi hukum
yang mengikat. Kemudian terciptalah kebudayaan sebagai satu tema besar dari satu entitas
masyarakat.
Seperti telah dijelaskan di awal kebudayaan adalah hasil interaksi akal dengan alam sekitar.
Keragaman fenomena alam yang berinteraksi dengan akal manusia menghasilkan kebudayaan yang
beragam. Kebudayaan dan geografi adalah satu yang melekat tidak dapat dipisahkan. Seperti tidak
ada drama tanpa latar cerita.
Ada satu cabang ilmu geografi yang membahasa bagaimana alam mempengaruhi
kebudayaan, ilmu itu adalah g eografi budaya. Carl Sauer mendefinisikan ilmu geografi budaya
adalah ilmu pengetahuan yang menelaah sekitar tingkah laku manusia yang ditimbulkan karena
adanya usaha adaptasi dan pemanfaatan lingkungan alam oleh manusia dalam usaha
mempertahankan hidupnya. Dengan demikian berarti geografi budaya berada posisi penengah
kajian yang bersifat fisik dengan kajian yang bersifat sosial.
Artinya secara forensik dapat dianalisis dengan kajian geografi budaya bahwa, untuk
mengenali wujud kebudayaan suatu masyarakat dapat di cermati dengan mengamati alam yang
berinteraksi dengan orang-orang yang tinggal di tempat tersebut.
Paham determisme alam dalam kajian filsafat geografi pernah awal abad ke-19, lewat para
pendukungnya seperti Charles Darwin, Fredrich Ratzel dan Ellsworth Huntington. Charles Darwin
(1809) sangat terkenal dengan teorinya seleksi alam (natural selection), bahwa makhluk hidup yang
mampu beradaptasi dengan lingkungannya akan mampu bertahan dan lolos dari seleksi alam. Alam
berperan sangat menentukan.
Fredrich Ratzel (1844-1904), Ahli geografi kebangsaan Jerman mengungkapkan bahwa
manusia dan kehidupannya sangat bergantung pada alam, perkembangan kebudayaan sangat
dipengaruhi oleh alam, demikian pula dengan mobilitasnya yang tetap dibatasi oleh kondisi alam di
permukaan bumi. Searah dengan itu Ellsworth Huntington iklim di dunia sangat menentukan
perkembangan kebudayaannya.
Pemikiran determinisme ini mengisi ruang pikir manusia hingga lahir paham baru yang lebih
moderat, yaitu paham posibilesme. Paul Vidal de La Blache (1845-1919) menyatakan bahwa alam
tidaklah menentukan segalanya, yang menentukan adalah faktor produksi yang dipilih manusia yang
berasal dari kemungkinan yang diberikan alam. Manusia tidak pasif terhadap kodrat alam, tetapi
manusia aktif dalam memanfaatkan alam.
Sekarang ini salju yang dulunya hanya ada di negara empat musim, kita bisa nikmat di
khatulistiwa yang hangat dengan salju buatan, bahkan kita dapat memainkan selancar es di mal yang
ada di ibu kota Jakarta. Globalisasi yang merupakan paham ekonomi telah meluaskan maknanya
Emodul Geografi XI IPS | 114
termasuk menyentuh aspek kebudayaan, tidak ada lagi kebudayaan yang benar-benar identik.
Semua membaur menjadi satu dalam ruang global.
Peta Konsep Geografi dan Keragaman Budaya
A. Pengertian Kebudayaan
Apa itu kebudayaan?
Koentjaraningrat berpendapat bahwa kebudayaan merupakan keseluruhan sistem gagasan,
tindakan, dan hasil karya manusia dalam rangka kehidupan masyarakat yang dijadikan milik diri
manusia dengan belajar. Kebudayaan adalah perilaku, cara orang bertindak, melakukan sesuatu
dengan kesadaran yang didorong oleh akal sehat. Karena perilaku tanpa akal sehat, adalah perilaku
kesurupan yang didorong oleh akal lain di luar akal sehat. Kebudayaan juga merupakan hasil.
Sesuatu yang telah diciptakan oleh manusia.
Kemudian kebudayaan adalah hasil tersebut merupakan hasil belajar. Ada tingkatan dalam
penurunan kebudayaan dengan belajar, dari proses imitasi, proses memahami, mengaplikasi, sampai
dengan inovasi. Hasilnya adalah tata-tata kehidupan masyarakat.
Senada dengan Koentjaraningrat, Ralph Linton yang menyatakan bahwa:
“The culture of a society is the way of life of its members; the collection of ideas and habits which
they learn share and transmit from generation to generation.”
Emodul Geografi XI IPS | 115
Kebudayaan adalah cara hidup anggotanya; merupakan kumpulan gagasan dan kebiasaan yang
mereka pelajari dan ajarkan, kemudian mereka teruskan secara turun-temurun.
Sementara Clifford Geertz memberikan catatan bahwa kebudayaan adalah:
“a system of inherited conceptions expressed in symbolic forms by means of which men
communicate, perpetuate, and develop their knowledge about and attitudes toward life.”
Kebudayaan merupakan sistem konsepsi yang diwariskan dan diekspresikan atau dikecualikan hanya
dalam bentuk simbolis yang dengannya manusia berkomunikasi, melanggengkan, dan
mengembangkan pengetahuan mereka tentang dan sikap terhadap kehidupan. Dengan demikian
Geertz hanya memasukkan dalam ranah kebudayaan adalah yang berbentuk simbol. Seperti bahasa,
gestur, simbol-simbol dalam kesenian dll.
Apa saja wujud kebudayaan?
Kebudayaan secara universal atau keseluruhan memiliki unsur – unsur tertentu, antara lain:
1. Bahasa;
2. sistem kepercayaan;
3. ilmu pengetahuan;
4. sistem teknologi;
5. sistem kekerabatan;
6. sistem mata pencarian;
7. kesenian.
B. Pengaruh Geografi terhadap Keberagaman Budaya di Indonesia
Indonesia dengan masyarakatnya yang multikultural turut dipengaruhi oleh kondisi geografi
Indonesia yang tidak homogen. Indonesia sebagai negara kepulauan juga merupakan isolasi yang
cukup kuat melestarikan keragaman budaya tersebut.
Dalam Sensus Penduduk 2010 yang dilakukan oleh Badan Pusat Statistik (BPS) tersedia 1331
kategori suku. Sejumlah 1331 kategori itu merupakan kode untuk nama suku, nama lain atau alias
suatu suku, nama sub suku, bahkan nama sub dari sub suku. Suku Jawa adalah suku terbesar dengan
proporsi 40,05 persen dari jumlah penduduk Indonesia. Menempati posisi kedua adalah Suku Sunda
sebesar 15,50 persen. Selanjutnya suku-suku lainnya memiliki proporsi di bawah lima persen
penduduk Indonesia.
Jumlah bahasa daerah di Indonesia yang terdata oleh Badan Pengembangan Pembinaan
Bahasa Kementerian Pendidikan Kebudayaan mencapai 652 bahasa daerah. Dari jumlah bahasa
daerah yang tersebar di seluruh wilayah Indonesia tersebut, paling banyak ada di Provinsi Papua,
yakni sekitar 400-an bahasa.
Emodul Geografi XI IPS | 116
Bahasa daerah di Papua terdata sangat banyak karena antara satu komunitas dengan
komunitas lainnya memiliki bahasa masing-masing yang di antara mereka saling tidak memahami.
Jadi faktor-faktor geografis yang memengaruhi dan menentukan keberagaman budaya di
Indonesia adalah berikut ini!
1. Letak Geografis
Letak atau lokasi suatu tempat sangat berpengaruh pada kebiasaan hidup suatu
masyarakat. Masyarakat yang tinggal di pegunungan seperti Bromo misalnya, mereka akan
cenderung bermata pencaharian sebagai petani. Sedangkan untuk masyarakat yang tinggal di
daerah pantai seperti Pangandaran biasanya berprofesi sebagai nelayan. Contoh lainnya
misalnya tempat tinggal masyarakat tersebut. Masyarakat yang tinggal di gunung, untuk
membuat rumah mereka hangat, maka mereka membuat atap yang tidak terlalu tinggi.
Sedangkan untuk masyarakat yang tinggal di pantai, mereka membuat atap setinggi mungkin
untuk mencegah kegerahan disiang hari yang panas.
2. Posisi Strategis
Posisi Indonesia yang dilalui oleh Selat Malaka dan menjadi jalur perdagangan
internasional sejak zaman dahulu, juga memengaruhi kebudayaan masyarakat Indonesia.
Dengan datangnya bangsa asing dan bertemu dengan penduduk lokal, memungkinkan adanya
penggabungan kebudayaan.
3. Kondisi Ekologis
Ekologi dalam hal ini menitikberatkan pada hubungan antara manusia dan lingkungan,
dalam kaitannya dengan keberagaman suku bangsa dan budaya di Indonesia. Faktor ekologis
memiliki pengaruh penting. Misalnya suku Baduy yang membangun rumah secara berhadapan
dan hanya menghadap ke arah Utara dan Selatan saja. Hal ini dilakukan dengan maksud supaya
sinar matahari dapat menyinari seluruh ruangan melalui jendela samping rumah.
Beberapa faktor ekologi yang berpengaruh terhadap keragaman budaya di Indonesia
antara lian:
a. Iklim, Iklim mampu mempengaruhi pola kehidupan manusia. Manusia yang hidup di suatu
daerah harus beradaptasi dengan tempat yang mereka tinggali. Udara di tempat dia tinggal,
kelembaban juga curah hujan dan lama penyinaran matahari juga ikut mempengaruhi hal ini.
menurut Koppen, ada tiga iklim besar yang terdapat di wilayah Indonesia, Af, Am, dan Aw. Dari
tropis basah, sedang hingga tropis kering. Kemudian morfologi Indonesia yang beragam turut
mempengaruhi perbedaan iklim di tiga wilayah iklim tersebut. Dalam cara berpakaian
misalnya, orang-orang yang bermukim di wilayah dingin akan menggunakan pakaian yang
lebih tebal dan bahan yang memberikan hangat dari pada mereka yang tinggal di daerah
hangat.
b. Morfologi dan ketinggian tempat, morfologi dan ketinggian menurut Junghun berpengaruh
terhadap tanaman yang dapat tumbuh, hal ini pada kebudayaan amat menentukan bagaimana
cara dan bagaimana penduduk bercocok tanam. Orang bali yang tinggal di tempat pegunungan
memanfaatkan kemiringan lereng untuk mengaliri sawahnya dengan sistem subak.
c. Laut, Indonesia merupakan negara kepulauan tentu memiliki budaya maritim yang kuat, arus
laut yang berbeda-beda di laut Indonesia diadaptasi dengan cara yang berbeda-beda pula. Kita
mengenal perahu bercadik dan tidak bercadik pada nelayan Indonesia. Nelayan pantai selatan
Jawa memiliki perahu bercadik karena ombak laut selatan terkenal ganas.
Emodul Geografi XI IPS | 117
d. Sungai, Sungai-sungai besar dan panjang yang airnya mengalir sepanjang tahun karena curah
hujan yang tinggi. Menjadi rahim dari lahirnya banyak kerajaan-kerajaan besar di Nusantara.
Sriwijaya, Kutai kerta negara yang terkenal dengan transportasi airnya. Selain itu sungai telah
lama dimanfaatkan orang Indonesia untuk sistem irigasi. Bukankah budaya feodal juga lahir
dari penguasaan atas sumber-sumber pengairan.
Keragaman budaya yang dimiliki Indonesia adalah manifestasi interaksi masyarakat dengan alam
Indonesia yang heterogen. Keragaman ini adalah karunia yang harus disyukuri.
Contoh Pengaruh Kondisi Geografis terhadap Keberagaman Budaya
Nah, berikut ini adalah beberapa contoh pengaruh kondisi geografis terhadap kebudayaan
suatu masyarakat.
Rumah Honai, Papua
Rumah Honai (sumber: id.wikipedia.org)
Suku-suku yang mendiami kawasan pegunungan papua mempunyai rumah tradisional
yang bernama rumah honai. Rumah honai ini dibuat tanpa jendela, dan atap yang rendah. Selain
itu, atap rumah honai dibuat dari jerami atau ilalang. Tujuannya adalah untuk menjaga dan
memerangkap panas agar penghuni rumah tidak kedinginan.
Perkampunga Nelayan Suku Bajo
Perkampungan Suku Bajo (sumber:oknusantara.com)
Emodul Geografi XI IPS | 118
Suku Bajo, yang mendiami kawasan pesisir Wakatobi, Sulawesi Tenggara yang
bermata pencaharian sebagai nelayan membangun rumah mereka di kawasan pesisir.
Mereka membangun rumah mereka berupa rumah panggung terapung. Hal ini bertujuan
agar mereka dekat dengan tempat mereka bekerja dan memudahkan akses menuju ke
perahu.
C. Persebaran Keragaman Budaya Indonesia
Sensus Penduduk 2010 mengelompokkan seluruh wilayah administrasi Indonesia menjadi
tujuh wilayah atau pulau, yang secara histori merupakan asal komunitas suku bangsa tertentu.
Ketujuh wilayah tersebut adalah Sumatra, Jawa, Bali, Nusa Tenggara, Kalimantan, Sulawesi, Maluku,
dan Papua.
Koentjaraningrat menilai, klasifikasi suku bangsa Indonesia masih berdasarkan sistem
lingkaran hukum adat yang disusun oleh van Vollenhoven. Menurut van Vollenhoven, ada 19
lingkaran hukum adat di Indonesia sebagai berikut:
1. Aceh;
2. Gayo-Alas dan Batas, 2a. Nias dan Batu;
3. Minangkabau, 3a. Mentawai;
4. Sumatra Selatan, 4a. Enggano;
5. Melayu;
6. Bangka dan Biliton (Belitung);
7. Kalimantan;
8. Minahasa, 8a. Sangir Talaud;
9. Gorontalo;
10. Toraja;
11. Sulawesi Selatan;
12. Ternate;
13. Maluku, 13a. Kepulauan Barat Daya;
14. Nugini;
15. Timor;
16. Bali-Lombok;
17. Jawa Tengah dan Jawa Timur;
18. Surakarta-Yogyakarta;
19. Jawa Barat.
Salah satu unsur kebudayaan adalah bahasa. Secara tipologis, bahasa daerah Indonesia dapat
dibedakan ke dalam rumpun bahasa Austronesia, dan rumpun bahasa Papua.
1. Rumpun bahasa Austronesia merupakan mayoritas di Indonesia, sekitar 66 % adalah rumpun
bahasa ini. Rumpun bahasa ini tersebar dari Taiwan dan Hawaii di ujung utara sampai Selandia
Baru di ujung selatan, dan dari Madagaskar di ujung barat sampai Pulau Paskah di ujung timur.
Persebaran Austronesia terjadi karena leluhur Austronesia melakukan migrasi ke Filipina. Dari
sini kemudian menyebar ke pulau-pulau di Nusantara. Secara genealogis, bahasa-
Emodul Geografi XI IPS | 119
bahasa Austronesia terdiri dari tiga kelompok: 1) Melayu-Polinesia Barat (Sumatra, Jawa,
Kalimantan, Sulawesi, Bali, Lombok, Sumbawa bagian barat). 2) Melayu-Polinesia Tengah (Sunda
kecil, mulai Sumbawa bagian timur ke arah timur, kecuali Halmahera). 3) Halmahera Selatan-
Papua Barat.
2. Rumpun bahasa Papua, tersebar di Nusa Tenggara Timur, Maluku, dan Papua.
D. Pembentukan Kebudayaan Nasional
Bangsa Indonesia yang plural, terbentuk atas beragam etnis, agama, dll. bukan hanya
pengaruh dari dalam, dari luar pun turut mewarnai kebudayaan Indonesia, lewat proses asimilasi
dan akulturasi. Kebudayaan Indonesia telah dipengaruhi Hindu-Budha yang datang dari India sejak
400 tahun sebelum Masehi. Mahabharata dan Ramayana telah banyak diadaptasi dalam kebudayaan
Indonesia bahkan nilai-nilai yang terkandung di dalamnya telah mengakar pada kepribadian orang
Indonesia.
Selain Hindu-Budha, kebudayaan Islam juga telah beradaptasi di Indonesia, sejak awal abad
ke 13. Bahkan Islam kini menjadi agama mayoritas orang Indonesia. Kebudayaan Barat masuk ke
Indonesia sejak orang Portugis pertama mendarat di Nusantara, menyebarkan agama Katolik, dan
orang-orang Belanda mendarat di Nusantara sekitar tahun 1500 Masehi membawa agama
Protestan.
Bukanlah hal mudah untuk mempersatukannya dalam wujud kebudayaan nasional yang
tunggal. Perbedaan ini harus diterima dengan satu kontrak kebangsaan Bhinneka Tunggal Ika.
Sehingga seluruh perbedaan dapat menyetu dalam Indonesia. Bent Anderson, menuliskan bingkai
nasionalisme Indonesia ini bagai the imagine society (komunitas yang dibayangkan).
Konsep tentang kebudayaan Indonesia yang kemudian diperjelas menjadi kebudayaan
nasional (Indonesia) atau kebudayaan bangsa bukan merupakan pembahasan baru dalam konteks
kehidupan masyarakat Indonesia.
Sutan Takdir Alisyahbana, menyebutkan bahwa kebudayaan nasional Indonesia sebagai
suatu kebudayaan yang universal. Unsur-unsur dikreasikan terutama yang masih langka dan dimiliki
masyarakat Indonesia masa itu, yaitu: teknologi, ekonomi, keterampilan berorganisasi, ilmu
pengetahuan.
Sementara tokoh budayawan lian, Poerbatjaraka menggariskan bahwa kebudayaan nasional
Indonesia harus berakar pada kebudayaan Indonesia sendiri, artinya harus berakar pada kebudayaan
suku-suku bangsa yang ada di Nusantara. Dianjurkan pula agar manusia Indonesia banyak
mempelajari sejarah kebudayaan sendiri.
Menurut Ki Hajar Dewantara, kebudayaan nasional Indonesia adalah puncak kebudayaan
daerah. Dalam hal ini ia telah memasukkan aspek mutu karena ungkapan puncak berarti unsur-unsur
kebudayaan daerah yang paling tinggi mutunya.
Keajekan konsep kebudayaan nasional ini dianggap penting karena selain di dalamnya
termuat berbagai pedoman nilai juga mencerminkan simbol identitas bangsa, sebagaimana tertuang
dalam UUD 1945 sebagai berikut:
Undang-undang Dasar (UUD) 1945 Pasal 32 menyatakan bahwa Pemerintah memajukan
kebudayaan nasional Indonesia. Selanjutnya, penjelasan pasal tersebut menyatakan bahwa
kebudayaan bangsa ialah kebudayaan yang timbul sebagai buah usaha budinya rakyat Indonesia
Emodul Geografi XI IPS | 120
seluruhnya. Kebudayaan lama dan asli yang terdapat sebagai puncak-puncak kebudayaan di daerah-
daerah di seluruh Indonesia terhitung sebagai kebudayaan bangsa. Usaha kebudayaan harus menuju
ke arah kemajuan adab, budaya, dan persatuan dengan tidak menolak bahan-bahan baru dari
kebudayaan asing yang dapat memperkembangkan atau memperkaya kebudayaan bangsa sendiri,
serta mempertinggi derajat kemanusiaan bangsa Indonesia.
Menurut Undang-undang RI Nomor 5 tahun 2017, Pemajuan Kebudayaan dilaksanakan
berlandaskan Pancasila, Undang-undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Negara
Kesatuan Republik Indonesia, dan Bhinneka Tunggal Ika. Dan asas pemajuan kebudayaan Indonesia
adalah:
1. toleransi;
2. keberagaman;
3. kelokalan;
4. lintas wilayah;
5. partisipatif;
6. manfaat;
7. keberlanjutan;
8. kebebasan berekspresi;
9. keterpaduan;
10. kesederajatan; dan
11. gotong royong.
Objek Pemajuan Kebudayaan meliputi:
1. tradisi lisan;
2. manuskrip;
3. adat istiadat;
4. ritus;
5. pengetahuan tradisional;
6. teknologi tradisional;
7. seni;
8. bahasa;
9. permainan rakyat; dan
10. olahraga· tradisional.
E. Pelestarian dan Pemanfaatan Produk Kebudayaan Indonesia dalam Bidang Ekonomi Kreatif dan
Pariwisata
Banyak karya-karya kebudayaan tradisional Indonesia yang hampir punah bahkan punah.
Anak-anak muda tidak mau lagi memakai, menggunakan, atau mempelajarinya karena
menganggapnya telah ketinggalan zaman. Hal ini sangat disayangkan karena banyak dari budaya kita
baru disadari ternyata memiliki nilai yang amat tinggi. Hal ini sebenarnya wajar, karena kebudayaan
adalah sesuatu yang dinamis, dapat berubah sesuai perkembangan zamannya.
Emodul Geografi XI IPS | 121
Jadi cukup tepat jika sub judul ini adalah “pelestarian”. Karena makna lestari lebih condong
pada awet, “pengawetan”. Dalam satu wawancara dengan Hari Rusli (Almarhum) seniman Bandung.
Menurut beliau, Sulit bagi kita untuk memaksa anak muda untuk terus mencintai kesenian-kesenian
tradisional, karena zamannya memang sudah berubah. Yang kita bisa hanyalah memasukkan jenis-
jenis karya kesenian yang kita miliki ke dalam museum, beserta dengan perangkat-perangkat untuk
mempelajarinya. Sehingga suatu saat nanti ketika adalah orang yang mau belajar, jelas tempat di
mana orang harus belajar, dan karya-karya tersebut tidak punah.
Seperti seni pertunjukan wayang misalnya. Sekarang ini seni pertunjukan wayang selalu sepi
penonton seperti dulu ketika jamannya. Namun dengan adanya museum wayang, serta
jurusan pewayangan di universitas-universitas kesenian. Masih banyak generasi muda yang mau
belajar seni pewayangan, sehingga wayang masih dapat terus lestari.
Selain dengan menyimpan dan mengawetkannya di tempat yang tepat seperti museum dan
sekolah. Yang dapat dilakukan adalah dengan melakukan revitalisasi kebudayaan tradisional
sehingga kesenian tradisional dapat beradaptasi dengan perkembangan jaman dan kembali menjadi
tren. Salah satu yang berhasil direvitalisasi adalah batik. Bahkan batik Indonesia telah diakui sebagai
warisan budaya dunia.
1. Batik Budaya Indonesia diakui Dunia
Batik yang sempat tenggelam karena perkembangan zaman. Lewat usaha semua pihak,
termasuk dukungan pemerintah batik kembali menjadi kesenian populer. Kesenian batik sudah
ada sejak zaman Kerajaan Majapahit. Bati adalah seni lukis di atas kain dengan metode yang
khas zaman dahulunya hanya digunakan oleh kalangan bangsawan kerajaan saja. Karena banyak
dari kalangan bangsawan yang pergi ke luar istana dan mengenakan batik maka batik juga
menjadi populer digunakan oleh rakyat kebanyakan.
Batik juga merupakan simbol lahirnya pergerakan kemerdekaan Indonesia. Lahirnya
organisasi Serikat Islam (SI) di dahului oleh kelahiran Serikat Dagang Islam (SDI) yang merupakan
perkumpulan para pedagang batik. Masuknya pakaian ala barat perlahan menenggelamkan batik
sebagai pakaian nasional Indonesia.
Para perancang busana modern Indonesia, memasukkan batik sebagai bahan dasar
rancangannya hingga batik seperti lahir kembali dalam wujudnya yang lebih modern.
Pemerintah mencanangkan hari batik nasional. Pakaian batik dijadikan salah satu pakaian dinas
harian, tidak hanya di instansi pemerintah, juga di perusahaan swasta dan sekolah. Untuk
menghadiri acara pernikahan, wisuda, dll. Bahkan batik juga dapat menjadi pakaian sehari-hari.
Pasar batik kembali menggeliat. Pengrajin batik terus bertambah, tidak hanya di pasar
tradisional batik juga masuk pada pasar modern. Batik kembali menjadi peluang pasar yang seksi
untuk memperoleh keuntungan.
Masih lebih banyak lagi produk kebudayaan Indonesia yang bisa kembali menjadi tren,
sehingga kembali dapat dinikmati masyarakat. Ini perlu digali lebih dalam. Dalam hal butuh
strategi kebudayaan yang efektif, agar produk kebudayaan lokal kita yang hampir punah kembali
tampil sebagai sesuatu yang baru dan inovatif.
2. Kebudayaan dan Pariwisata
Ditilik dari laman detik.com (17/10/2017) Pariwisata menjadi primadona baru bagi
sektor pembangunan. Karena pemasukan dari devisa dan tenaga kerja memperolah angka yang
cukup signifikan.
Emodul Geografi XI IPS | 122
Devisa dari sektor pariwisata pada 2016 sebesar US$ 13,568 miliar berada di posisi
kedua setelah CPO US$ 15,965 miliar. Pada 2015, devisa dari sektor pariwisata sebesar US$
12,225 miliar atau berada di posisi keempat di bawah Migas US$ 18,574 miliar, CPO US$ 16,427
miliar, dan batu bara US$ 14,717 miliar.
Pariwisata bagi Indonesia adalah sesuatu yang sangat potensial. Potensial untuk lebih
banyak lagi mendatangkan keuntungan utamanya untuk menambah pendapatan negara (GNP).
Potensi tempat-tempat kunjungan wisata Indonesia sangat banyak. Kalau dulu kita hanya kenal
Bali dan Yogyakarta, sekarang banyak orang datang ke Papua untuk menikmat Raja Ampat,
datang ke Labuan Bajo untuk melihat komodo, datang ke Lombok. Dll.
Ada banyak alasan wisatawan mau berkunjung ke Indonesia. Antara lain:
1. Alam Indonesia yang indah;
2. Orang-orang Indonesia yang ramah;
3. Makanan tradisional Indonesia yang lezat;
4. Kekayaan tradisi Indonesia; dan
5. Biaya hidup yang murah.
Selain alam Indonesia yang Indah, ternyata kebudayaan Indonesia yang kaya
menjadikan para turis, suka datang dan betah tinggal di Indonesia. Adat ketimuran orang-orang
Indonesia terkenal ramah. Sopan-santun dan budi pekerti adalah warisan nenek moyang yang
patut dijaga eksistensinya. Kemudian kekayaan Indonesia dengan aneka rempah, juga
kecerdasan bangsa Indonesia dalam meramu bumbu-bumbu tersebut menjadikan masakan
Indonesia terkenal lezat-lezat. Nasi orang telah mendunia, rendang pernah ditulis oleh satu
majalah internasional sebagai makanan terlezat di dunia, dan banyak lagi.
Indonesia ada negara yang kaya akan tradisi, bahkan pendukung tradisi itu sangat
banyak dan sangat kuat mempertahankannya. Kebanyakan dari karya-karya kesenian kita
adalah kesenian tradisi yang tidak lepas dari unsur penyembahan pada yang kuasa. Bali terkenal
sebagai tempat wisata dunia, selain karena alamnya yang indah, juga karena tradisi-tradisinya
yang unik.
Secara statistik kunjungan wisatawan manca negara Indonesia masih kalah dengan
negara tetangga seperti Thailand, atau Singapura. Tapi harus diyakini potensi pariwisata
Indonesia jauh lebih besar dari kedua negara tersebut. Luas wilayah Indonesia, panjang garis
pantai, pulau-pulau yang ribuan jumlahnya, keanekaragaman suku dan tradisi, semuanya
adalah potensi bagi pengembangan pariwisata di Indonesia.
Hubungan antara kebudayaan dan pariwisata sangat lah erat dan kuat. Tetap terjaga
dan lestarinya kebudayaan kita dengan mempertahankan kedinamisannya adalah modal kuat
untuk mendapatkan pendapatan negara yang lebih besar dari sektor pariwisata.
3. Ekonomi Kreatif
Ekonomi kreatif adalah suatu konsep perekonomian di era ekonomi baru yang
mengintensifkan informasi dan kreativitas dengan mengedepankan ide dan pengetahuan dari
sumber daya manusia sebagai faktor produksi yang paling utama.
Beberapa ciri ekonomi kreatif antara lain:
1. Terdapat beberapa unsur utama seperti kreativitas, keahlian, dan talenta yang memiliki nilai
jual melalui penawaran kreasi intelektual.
Emodul Geografi XI IPS | 123
2. Produk yang dihasilkan (barang dan jasa) memiliki siklus hidup singkat, margin tinggi,
beraneka ragam, persaingan tinggi, dan dapat ditiru.
3. Terdiri atas penyediaan produk kreatif langsung pada pelanggan dan pendukung penciptaan
nilai kreatif pada sektor lain yang secara tidak langsung berhubungan dengan pelanggan.
4. Dibutuhkan kerja sama yang baik antara berbagai pihak yang berperan dalam industri
kreatif, seperti kaum intelektual, dunia usaha, dan pemerintah.
5. Creative economy berbasis pada ide atau gagasan.
6. Pengembangan industri kreatif tidak terbatas dan dapat diterapkan pada berbagai bidang
usaha.
7. Konsep creative economy yang dibangun bersifat relatif.
Yang termasuk dalam ekonomi kreatif antara lain:
1. Periklanan
2. Arsitektur
3. Pasar barang seni
4. Kerajinan (handicraft)
5. Kuliner
6. Desain
7. Fashion
8. Film, video, dan fotografi
9. Musik
10. Seni pertunjukan
11. Penerbitan dan percetakan
12. Layanan komputer dan piranti lunak
13. Radio dan televisi
14. Riset dan pengembangan
F. Kebudayaan Indonesia Sebagai Bagian dari Kebudayaan Global
Thomas L. Friedman, dalam bukunya yang berjudul World is Plat yang menganalisis
globalisasi pada awal abad ke-21 mengungkap perkembangan perdagangan Internasional dan
internet telah jauh menggeser perekonomian dan kebudayaan dunia. India lahir sebagai kekuatan
baru dengan perkembangan industri internet dan sumber daya manusianya yang mumpuni.
Kemampuan generasi milenial India untuk memecahkan masalah millennium bug bagi dunia
komputer internet, telah menghantarnya India pada perekonomian yang lebih maju. Industri
perfilman India “Bollywood”, adalah satu jenis kebudayaan Indonesia yang berhasil diimpor ke
seluruh dunia.
Selain India, China juga berkembang pesat sebagai negara dengan pertumbuhan ekonomi
terpesat di dunia. Kemampuan China untuk mengimitasi produk-produk dunia. Menempatkan China
sebagai negara industri baru yang amat disegani. Majalah Forbes tahun 2019 merilis, China adalah
negara penghasil orang kaya baru terbanyak di dunia.
Globalisasi tidak hanya menempatkan dunia pada satu pasar bebas, tapi juga transfer
kebudayaan bergerak bebas seperti tanpa filter. Tidak tertutup kemungkinan dunia akan menjadi
Emodul Geografi XI IPS | 124
satu dalam satu kebudayaan yang disebut olah Jean Baudrillard, dengan nada yang pesimis sebagai
budaya konsumen. Budaya yang telah diciptakan oleh globalisasi dan pasar bebas. budaya konsumen
adalah jenis dari “budaya materi” (material culture). Hal ini berangkat dari watak universal manusia
yang berusaha mencukupi kebutuhan materialnya. Dalam hal ini, sebagaimana diargumenkan
konsumsi yang terjadi dalam semua masyarakat berada “ di luar perdagangan” atau tidak terbatas
pada perdagangan semata, tetapi selalu merupakan gejala budaya sebagaimana halnya sebuah
gejala ekonomi.
Globalisasi membawa nilai-nilai baru bagi masyarakat dunia. Telah lahir cara pandang baru
masyarakat untuk memberikan nilai atas segala hal. Nilai adalah esensi paling tinggi dari sebuah
kebudayaan.
1. Budaya Post Modern
Jean Baudrillard, Sosiolog Prancis, menulis bahwa ada empat cara suatu benda
mendapatkan nilai, pada masyarakat post modern.
Keempat proses pembuatan nilai adalah:
a. Nilai fungsional suatu objek; tujuan instrumentalnya (nilai pakai). Pena, misalnya, menulis;
kulkas mendingin.
b. Kedua adalah nilai tukar suatu objek; nilai ekonominya. Satu pena mungkin bernilai tiga
pensil; dan satu lemari es mungkin sebanding dengan gaji yang diperoleh selama tiga bulan
bekerja;
c. Ketiga adalah nilai simbolis dari suatu objek; nilai yang diberikan subjek ke objek dalam
kaitannya dengan subjek lain. Sebuah pena mungkin melambangkan hadiah kelulusan
sekolah siswa atau hadiah pembicara permulaan; atau berlian dapat menjadi simbol cinta
perkawinan yang diumumkan secara publik.
d. Terakhir adalah nilai tanda suatu objek; nilainya dalam sistem objek. Pena tertentu dapat,
meskipun tidak memiliki manfaat fungsional tambahan, menandakan prestise relatif
terhadap pena lain; cincin berlian mungkin tidak memiliki fungsi sama sekali, tetapi dapat
menyarankan nilai sosial tertentu, seperti rasa atau kelas.
Produk-produk kebudayaan tidak lagi memata dilihat dengan nilai fungsional, atau
nilai tukarnya, tapi lebih kepada nilai simbolis dan nilai tanda. Banyak orang membeli smart
phone Apple, banyak yang didasarkan atas nilai tandanya dari pada nilai
fungsionalnya. Brand value, telah menjadi indikator penting bagi keberhasilan suatu usaha.
Supermarket telah mengalahkan pasar-pasar tradisional bukan karena pelayanan dan
harganya, tapi karena berbelanja di supermarket lebih bergengsi dari pada belanja di pasar
tradisional.
Bagaimana dengan produk-produk kebudayaan Indonesia. Apakah produk-produk
kebudayaan Indonesia dapat bersaing dengan produk global yang telah memiliki Brand
value yang lebih tinggi. Apakah Warteg dapat bersaing dengan Mc Donald dan KFC?
Pertanyaan ini mestinya tidak menjadi kerisauan yang berkelanjutan. Kreativitas yang tinggi
dibutuhkan untuk Indonesia bisa bersaing dengan produk-produk global.
Dalam dunia post modern, revolusi 4.0, kebudayaan Indonesia mau tidak mau harus
berhadapan secara vis to vis dengan budaya global. Jika kalah bersaing kebudayaan
Indonesia dapat saja lenyap menyatu dalam budaya globalisasi yang oleh Antony Gidden,
Emodul Geografi XI IPS | 125
digambarkan sebagai truk besar yang bergerak turun tanpa kendali, menggerus apa saja
yang ada hadapannya. Indonesia akan kehilangan seluruh identitas kebudayaan nasionalnya.
Latihan Evaluasi
1. Budaya yg dihasilkan oleh masyarakat bangsa tersebut sejak zaman dahulu hingga kini sebagai
suatu karya yg dibanggakan yg memiliki kekhasan dan menjadi identitas warga, serta menjadi
jati diri bangsa yg kuat disebut…
A. Cagar alam
B. Budaya nasional
C. Biosfer
D. Dinamika
E. Budaya dalam
2. suatu kebuadayaan akan terus mengalami perkembangan sesuai dengan masanya. Sehingga
diperlukan upaa untuk mengamati, menghayati dan memprediksi perkembangan kebudayaan
agar tidak melenceng dari dasarnya. Cabang ilmu yang mempelajari hal tersebut adalah …
A. sejarah
B. ekonomi
C. geografi
D. sosiologi
E. antropologi
3. gagasan sebagai wujud kebudayaan bersifat abstrak, tidak adapat dirabaatau disentuh. Berikyut
yang bukan merupakan bentuk gagasan adalah …
A. ide ide
B. norma norma
C. nilai nilai
D. peraturan
E. tata upacara
4. Perhatikan pernyataan berikut
1) Sistem organisasi kemasyarakatan
2) Sistem peralatan hidup dan teknologi
3) Sistem mata pencaharian hidup dan sistem ekonomi
4) Sistem sosial
5) Sistem nilai pribadi
Dari pernyataan diatas unsure kebudayaan ditunjukan pada nomor …
A. 1, 2, dan 3
B. 1, 2, dan 5
C. 2, 3, dan 4
D. 2, 3, dan 5
E. 3, 4, dan 5
Emodul Geografi XI IPS | 126
5. Perhatikan pernyataan berikut
1) Terdapat sejumlah kelompok yang memiliki kebudayaan berbeda
2) Terjadi pergaulan antar individu atau kelompok secara intensif
3) Kebudayaan masing masing berbaur dan membentuk kebudayaan baru
Pernyataan diatas merupakan syarat terbentuknya …
A. Akulturasi
B. Asimilasi
C. Amalgamasi
D. Globalisasi
E. Interaksi
6. perhatikan pernyataan berikut
1) mempermudah dalam berpergian
2) maraknya penyelundupan barang ke Indonesia
3) menghambat pertumbuhan sector industry local
4) berkembangnya pariwisata
dari pernyataan diatas yang merupakan dampak negative globalisasi ditunjukan pada
nomor ….
A. 1 dan 3
B. 1 dan 4
C. 2 dan 3
D. 2 dan 4
E. 3 dan 4
7. Dampak globalisasi akan memuncullkan paham paham yang dapat merusak moral bangsa dan
mengancam kebudayaan, salah satunya adalah hedonisme. Pengertian hedonism adalah …
A. Mementingkan diri sendiri
B. Pandangan hidup atau pola hidup yang menganggap bahwa kesenangan dan kenikmatan
materi adalah tujuan utama hidup
C. Pembelian barang barang secara berlebihan
D. Paham yang mencerminkan kehidupan keduniawian
E. Paham yang menyatakan bahwa kenyamanan, kesenangan dan kekayaan merupakan
satu satunya tujuan atau nilai tertingg
8. Salah satu faktor yang mempengaruhi keragaman budaya di Indonesia adalah faktorgeografis.
Salah satu faktor geogafis yang menjadi penyebab utama keragaman budaya adalah …
A. Kondisi lingkungan
B. Kondisi ekonomi
C. Kondisi penduduk
D. Tingkat pendidikan
E. Interaksi dengan budaya lain
9. Pada era globalisasi kebudayaan bisa menjadi potensi bagi pariwisata dan kegiatan ekonomi
kreatif. Hal ini menunjukan bahwa kebudayaan …
A. Memiliki daya tarik tersendiri sehingga bisa menghasilkan nilai ekonomi
B. Memiliki cirri khas yang menjadi kekayaan bangsa
C. Merupakan milik seluruh warga dunia
D. Dapat dijual menjadi milik bangsa lain
E. Dapat diklaim oleh bangsa lain
Emodul Geografi XI IPS | 127
10. Sebagai generasi muda yang baik bagaimana cara kita menanggapi masuknya kebudayaan asing
….
A. Membiarkanya masuk dan berkembang
B. Mencoba mempelajarinya dan menyebarkannya
C. Melarangnya karena mengganggu kebudayaan tradisional
D. Menetapkan batasan atas kebudayaan asing tersebut
E. Mempelajarinya dan mencari kelemahannya
11. Sikap yang tepat untuk menunjukan rasa cintamu terhadap budaya yang ada di Indonesia adalah
dengan ….
A. Mencampur dengan budaya luar sehingga bisa terkenal
B. Mempelajari dan menyebarkan budaya yang ada di Indonesia
C. Memamerkannya kebudayaan kita pada negara lain agar terkenal
D. Menutup pintu teknologi dari kebudayaan yang ada di Indonesia
E. Membiarkan kebudayaan tersebut tetap seperti semestinya
12. Setiap tanggal 2 oktober, semua masyarakat Indonesia disarankan untuk memakai batik karena
pada tanggal tersebut ditetapkan sebagai hari batik nasional, hal ini juga menunjukan bahwa
batik sebagai Identitas Nasional. Penetapan hari batik pada tanggal tersebut karena …
A. Pertama kali proses pembuatan batik ditemukan
B. Pertama kali I batik bisa dipakai oleh masyarakat
C. Batik resmi dipakai sebagai pakaian kepresidenan
D. Batik telah diakui secara nasional sebagai kebudayaan
E. Batik diakui sebagai bagian warisan budaya dunia dari Indonesia
13. Corak pada btik berupa gambar flora dan fauna menunjukan faktor geografi membentuk
keragaman kebudayaan. Faktor geografis yang mempengaruhi hal tersebut adalah …
A. Iklim
B. Letak
C. Morfologis
D. Keadaan lingkungan
E. Kondisi masyarakat
14. Perhatikan gambar dibawah ini
Alat musik yang terlihat pada gambar diatas telah ditetapkan sebgai warisan dunia dari
Indonesia , alat musik tersebut dikenal dengan nama ….. terbentuk karena faktor
geografis berupa …..
A. Angklung, interaksi budaya
B. Angklung, kondisi iklim
C. Angklung kondisi morfologis
D. Angklung kondisi masyarakat
E. Angklung, kondisi lingkungan
15. Perhatikan gambar dibawah ini
Emodul Geografi XI IPS | 128
Pada gambar diatas menunjukan sebuah tarian yang berasal dari aceh berupa tari ….
Yang dipengaruhi oleh interaksi kebudayaan asing berupa kebudayaan …..
A. Saman, kebudayaan tiongkok
B. Saman, kebudayaan arab
C. Saman, kebudayaan eropa
D. Jaipong, kebudayaan arab
E. Jaipong, kebudayaan tiongkok
16. Perhatikan gambar dibawah ini
Gambar diatas menunjukan senjata adat berupa ….. ytang berasal dari propinsi …..
A. Rencong, Aceh
B. Karimbit, Sumatera Barat
C. Kujang, Jawa Barat
D. Mandau, Kalimantan Timur
E. Golok, DKI Jakarta
17. Rumah honai yang merupakan rumah adat yang berasal dari propinsi papua dibuat sedemikian
rupa dari jerami untuk menjaga suhu didalam rumah, faktor geografi yang mempengaruhi
terbentuknya kebudayaan tersebut adalah ….
A. Kondisi lingkungan
B. Iklim
C. Morfologi
D. Bentang alam
E. letak geografis
18. perhatikan gambar dibawah ini
Emodul Geografi XI IPS | 129
Gambar diatas menunjukan tarian daerah berupa …… yang berasal dari provinsi
A. Reog, Jawa Tengah
B. Barongan, Jawa Timur
C. Reog, Jawa Timur
D. Tari Merak, Jawa Barat
E. Barongan, Jawa Timur
19. Perhatikan pernyataan berikut
1) Seni musik gambang kromong
2) Seni musik marawis
3) Baju koko
4) Makanan bakmi
5) Baju gamis
6) Martabak
Dari pernyataan diatas manakah contoh kebudayaan yang dipengaruhi oleh kebudayaan
Tiongkok ditunjukan oleh nomor …
A. 1, 2, dan 3
B. 1, 3, dan 4
C. 2, 3, dan 4
D. 2, 5, dan 6
E. 2, 3, dan 6
20. Perhatikan pernyataan berikut
1) Seni musik gambang kromong
2) Seni musik marawis
3) Baju koko
4) Makanan bakmi
5) Baju gamis
6) Martabak
Dari pernyataan diatas manakah contoh kebudayaan yang dipengaruhi oleh kebudayaan
Arab ditunjukan oleh nomor …
A. 1, 2, dan 3
B. 1, 3, dan 4
C. 2, 3, dan 4
D. 2, 5, dan 6
E. 2, 3, dan 6
B. Soal Esay
1. Indonesia adalah negara multikultural, jelaskan alasan kenapa indonesia bisa menjadi
negara dengan keragaman budaya yang melimpah?
2. Identifikasikanlah idnetitas budaya indonesia?
3. Keragaman budaya Indonesia bisa menjadi potensi pariwisata yang menghasilkan banyak
devisa bagi negara, namun disisi lain penyelenggaraan pasti memberikan dampak.
Jelaskan damapak negatif dari penyelenggaraan pariwisata berbasis budaya?
4. Jelaskan dampak yang terjadi jika sebuah masyarakat tidak dapat beradaptasi dengan
globalisasi?
Emodul Geografi XI IPS | 130
BAB VII JENIS DAN PENANGGULANGAN BENCANA MELALUI
EDUKASI, KEARIFAN LOKAL, DAN PEMANFAATAN TEKNOLOGI
MODERN
Sumber gambar : https://www.indozone.id/news/BysVp7
Kompetensi Dasar
3.7 Menganalisis jenis dan penanggulangan bencana alam melalui edukasi, kearifan lokal, dan pemanfaatan
teknologi modern
4.7 Membuat sketsa, denah, dan/atau peta potensi bencana wilayah setempat serta strategi mitigasi bencana
berdasarkan peta tersebut
Tujuan Pembelajaran
Setelah mengikuti proses pembelajaran, peserta didik diharapkan dapat:
Memahami jenis dan karakteristik bencana alam.
Memahami siklus penanggulangan bencana.
Menganalisis persebaran wilayah rawan bencana alam di indonesia.
Mengidentifikasi lembaga-lembaga yang berperan dalam penanggulangan bencana alam.
Menjelaskan partisipasi masyarakat dalam mitigasi bencana alam di indonesia.
Mendiskusikan bencana alam dan mitigasi bencana
Membuat peta evakuasi bencana di lingkungan sekitar
Indonesia adalah negeri yang sangat rawan terhadap bencana alam, mulai dari bencana alam
meteorologis, bemcana alam geologis dan bencana alam lainnya. Apa saja upaya yang sudah
dilakukan oleh pemerintah untuk mengurangi dampak / resiko uang timbul dari adanya sebuah
bencana? Apa upaya yang bisa dilakukan oleh masyaakat? Mari kita cari tahu jawabannya dengan
mempelajari materi tentang mitigasi bencana alam.
Emodul Geografi XI IPS | 131
Sumber g: https://www.idntimes.com/news/indonesia/putri-rahayu-2/5-bencana-alam-indonesia-
2018-c1c2
Indonesia adalah negeri yang sangat rawan terhadap bencana alam. Badan Nasional
Penanggulangan Bencana (BNPB) menyatakan, hingga 14 Desember 2018 -sepekan sebelum
bencana tsunami di Selat Sunda menerjang- telah terjadi 2.436 kejadian bencana di Indonesia.
Berdasarkan data BNPB, kejadian gempa bumi sendiri menyebabkan 572 nyawa melayang
tahun ini (2018). Sementara untuk kejadian gempa bumi yang diikuti tsunami, hingga 14 Desember
lalu, sebelum tsunami Selat Sunda memakan korban jiwa sebanyak 3.397 (sumber: baca). Selain
korban jiwa, kerugian material akibat bencana alam Indonesia bukan kedikit jumlahnya.
Posisi Indonesia yang berada pada pertemuan Jalur Pegunungan Mediterania dan Jalur
Pegunungan Pasifik, menyebabkan Indonesia memiliki gunung aktif yang sangat banyak, jalur sesar
yang merupakan potensi gempa bumi, ditambah posisi Indonesia yang diapit dua samudra, Pasifik
dan Hindia Indonesia juga menjadi negara yang rentan terhadap musibah tsunami.
Curah hujan tinggi, sebagai ciri iklim Indonesia kombinasi dengan sungai-sungai periodik dan
episodik yang cukup panjang, luapannya kerap menerpa menjadi musibah banjir bandang yang
sering terjadi di Indonesia
Emodul Geografi XI IPS | 132
A. Jenis Dan Karakteristik Bencana Alam
Dari situ bnpb.go.id Definisi Bencana Undang-undang Nomor 24 Tahun 2007 Tentang
Penanggulangan Bencana menyebutkan definisi bencana sebagai berikut:
Bencana adalah peristiwa atau rangkaian peristiwa yang mengancam dan mengganggu kehidupan
dan penghidupan masyarakat yang disebabkan, baik oleh faktor alam dan/atau faktor non-alam
maupun faktor manusia sehingga mengakibatkan timbulnya korban jiwa manusia, kerusakan
lingkungan, kerugian harta benda, dan dampak psikologis.
Definisi tersebut menyebutkan bahwa bencana disebabkan oleh faktor alam, non alam, dan
manusia. Oleh karena itu, Undang-undang Nomor 24 Tahun 2007 tersebut juga mendefinisikan
mengenai bencana alam, bencana non-alam, dan bencana sosial.
Bencana alam adalah bencana yang diakibatkan oleh peristiwa atau serangkaian peristiwa yang
disebabkan oleh alam antara lain berupa gempa bumi, tsunami, gunung meletus, banjir, kekeringan,
angin topan, dan tanah longsor.
Bencana non-alam adalah bencana yang diakibatkan oleh peristiwa atau rangkaian peristiwa non-
alam yang antara lain berupa gagal teknologi, gagal modernisasi, epidemi, dan wabah penyakit.
Bencana sosial adalah bencana yang diakibatkan oleh peristiwa atau serangkaian peristiwa yang
diakibatkan oleh manusia yang meliputi konflik sosial antarkelompok atau antar-komunitas
masyarakat, dan teror.
Kejadian Bencana adalah peristiwa bencana yang terjadi dan dicatat berdasarkan tanggal kejadian,
lokasi, jenis bencana, korban dan/ataupun kerusakan. Jika terjadi bencana pada tanggal yang sama
dan melanda lebih dari satu wilayah, maka dihitung sebagai satu kejadian.
Gempa bumi adalah getaran atau guncangan yang terjadi di permukaan bumi yang disebabkan oleh
tumbukan antar lempeng bumi, patahan aktif, aktivitas gunung api atau runtuhan batuan.
Gempa Bumi D.IY Tahun 2006
Sumber : https://asset.kompas.com/
Letusan gunung api merupakan bagian dari aktivitas vulkanik yang dikenal dengan istilah “erupsi”.
Bahaya letusan gunung api dapat berupa awan panas, lontaran material (pijar), hujan abu lebat, lava,
gas racun, tsunami dan banjir lahar.
Tsunami berasal dari bahasa Jepang yang berarti gelombang ombak lautan (“tsu” berarti lautan,
“nami” berarti gelombang ombak). Tsunami adalah serangkaian gelombang ombak laut raksasa yang
timbul karena adanya pergeseran di dasar laut akibat gempa bumi.
Emodul Geografi XI IPS | 133
Tanah longsor merupakan salah satu jenis gerakan massa tanah atau batuan, ataupun percampuran
keduanya, menuruni atau keluar lereng akibat terganggunya kestabilan tanah atau batuan penyusun
lereng.
Banjir adalah peristiwa atau keadaan di mana terendamnya suatu daerah atau daratan karena
volume air yang meningkat.
Banjir bandang adalah banjir yang datang secara tiba-tiba dengan debit air yang besar yang
disebabkan terbendungnya aliran sungai pada alur sungai.
Kekeringan adalah ketersediaan air yang jauh di bawah kebutuhan air untuk kebutuhan hidup,
pertanian, kegiatan ekonomi dan lingkungan. Adapun yang dimaksud kekeringan di bidang pertanian
adalah kekeringan yang terjadi di lahan pertanian yang ada tanaman (padi, jagung, kedelai dan lain-
lain) yang sedang dibudidayakan .
Kebakaran adalah situasi di mana bangunan pada suatu tempat seperti rumah/pemukiman, pabrik,
pasar, gedung dan lain-lain dilanda api yang menimbulkan korban dan/atau kerugian.
Kebakaran hutan dan lahan adalah suatu keadaan di mana hutan dan lahan dilanda api, sehingga
mengakibatkan kerusakan hutan dan lahan yang menimbulkan kerugian ekonomis dan atau nilai
lingkungan. Kebakaran hutan dan lahan sering kali menyebabkan bencana asap yang dapat
mengganggu aktivitas dan kesehatan masyarakat sekitar.
Angin puting-beliung adalah angin kencang yang datang secara tiba-tiba, mempunyai pusat,
bergerak melingkar menyerupai spiral dengan kecepatan 40-50 Km/jam hingga menyentuh
permukaan bumi dan akan hilang dalam waktu singkat (3-5 menit).
Gelombang pasang atau badai adalah gelombang tinggi yang ditimbulkan karena efek terjadinya
siklon tropis di sekitar wilayah Indonesia dan berpotensi kuat menimbulkan bencana alam. Indonesia
bukan daerah lintasan siklon tropis tetapi keberadaan siklon tropis akan memberikan pengaruh kuat
terjadinya angin kencang, gelombang tinggi disertai hujan deras.
Abrasi adalah proses pengikisan pantai oleh tenaga gelombang laut dan arus laut yang bersifat
merusak. Abrasi biasanya disebut juga erosi pantai. Kerusakan garis pantai akibat abrasi ini dipicu
oleh terganggunya keseimbangan alam daerah pantai tersebut. Walaupun abrasi bisa disebabkan
oleh gejala alami, namun manusia sering disebut sebagai penyebab utama abrasi.
Kecelakaan transportasi adalah kecelakaan moda transportasi yang terjadi di darat, laut dan udara.
Kecelakaan industri adalah kecelakaan yang disebabkan oleh dua faktor, yaitu perilaku kerja yang
berbahaya (unsafe human act) dan kondisi yang berbahaya (unsafe conditions). Adapun jenis
kecelakaan yang terjadi sangat bergantung pada macam industrinya, misalnya bahan dan peralatan
kerja yang dipergunakan, proses kerja, kondisi tempat kerja, bahkan pekerja yang terlibat di
dalamnya.
Kejadian Luar Biasa (KLB) adalah timbulnya atau meningkatnya kejadian kesakitan atau kematian
yang bermakna secara epidemiologis pada suatu daerah dalam kurun waktu tertentu. Status
Kejadian Luar Biasa diatur oleh Peraturan Menteri Kesehatan RI No. 949/MENKES/SK/VII/2004.
Konflik Sosial atau kerusuhan sosial atau huru-hara adalah suatu gerakan massal yang bersifat
merusak tatanan dan tata tertib sosial yang ada, yang dipicu oleh kecemburuan sosial, budaya dan
ekonomi yang biasanya dikemas sebagai pertentangan antar suku, agama, ras (SARA).
Aksi Teror adalah aksi yang dilakukan oleh setiap orang yang dengan sengaja menggunakan
kekerasan atau ancaman kekerasan sehingga menimbulkan suasana teror atau rasa takut terhadap
Emodul Geografi XI IPS | 134
orang secara meluas atau menimbulkan korban yang bersifat masal, dengan cara merampas
kemerdekaan sehingga mengakibatkan hilangnya nyawa dan harta benda, mengakibatkan kerusakan
atau kehancuran terhadap obyek-obyek vital yang strategis atau lingkungan hidup atau fasilitas
publik internasional.
Sabotase adalah tindakan yang dilakukan untuk melemahkan musuh melalui subversi,
penghambatan, pengacauan dan/ atau penghancuran. Dalam perang, istilah ini digunakan untuk
mendeskripsikan aktivitas individu atau grup yang tidak berhubungan dengan militer, tetapi dengan
spionase. Sabotase dapat dilakukan terhadap beberapa struktur penting, seperti infrastruktur,
struktur ekonomi, dan lain-lain.
B. Siklus Penanggulangan Bencana
1. Sistem Penanggulangan Bencana
Dari situs bnpb.go.id, Indonesia menyadari bahwa masalah kebencanaan harus ditangani
secara serius sejak terjadinya gempa bumi dan disusul tsunami yang menerjang Aceh dan
sekitarnya pada 2004. Kebencanaan merupakan pembahasan yang sangat komprehensif dan
multidimensi. Menyikapi kebencanaan yang frekuensinya terus meningkat setiap tahun,
pemikiran terhadap penanggulangan bencana harus dipahami dan diimplementasikan oleh
semua pihak. Bencana adalah urusan semua pihak. Secara periodik, Indonesia membangun
sistem nasional penanggulangan bencana. Sistem nasional ini mencakup beberapa aspek antara
lain:
Legislasi
Dari sisi legislasi, Pemerintah Indonesia telah mengesahkan Undang-undang Nomor 24
Tahun 2007 Tentang Penanggulangan Bencana. Produk hukum di bawahnya antara lain
Peraturan Pemerintah , Peraturan Presiden, Peraturan Kepala-kepala Badan, serta peraturan
daerahKelembagaan
Kelembagaan dapat ditinjau dari sisi formal dan non formal. Secara formal, Badan
Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) merupakan focal point lembaga pemerintah di tingkat
pusat. Sementara itu, focal point penanggulangan bencana di tingkat provinsi dan
kabupaten/kota adalah Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD).
Dari sisi non formal, forum-forum baik di tingkat nasional dan lokal dibentuk untuk
memperkuat penyelenggaraan penanggulangan bencana di Indonesia. Di tingkat nasional,
terbentuk Platform Nasional (Planas) yang terdiri unsur masyarakat sipil, dunia usaha, perguruan
tinggi, media dan lembaga internasional. Pada tingkat lokal, kita mengenal Forum PRB
Yogyakarta dan Forum PRB Nusa Tenggara Timur.
Pendanaan
Saat ini kebencanaan bukan hanya isu lokal atau nasional, tetapi melibatkan
internasional. Komunitas internasional mendukung Pemerintah Indonesia dalam membangun
manajemen penanggulangan bencana menjadi lebih baik. Di sisi lain, kepedulian dan keseriusan
Pemerintah Indonesia terhadap masalah bencana sangat tinggi dengan dibuktikan dengan
penganggaran yang signifikan khususnya untuk pengarusutamaan pengurangan risiko bencana
dalam pembangunan.
Berikut beberapa pendanaan yang terkait dengan penanggulangan bencana di Indonesia:
Emodul Geografi XI IPS | 135
Dana DIPA (APBN/APBD)
Dana Kontijensi
Dana On-call
Dana Bantuan Sosial Berpola Hibah
Dana yang bersumber dari masyarakat
Dana dukungan komunitas internasional
2. Siklus Manajemen Bencana
Sumber : https://ohmykiwijusje.wordpress.com/2010/11/25/siklus-penanganan-bencana/
Manajemen bencana meliputi tahap-tahap sebagai berikut :
1. Sebelum bencana terjadi, meliputi langkah-langkah pencegahan, mitigasi, kesiapsiagaan dan
kewaspadaan;
2. Pada waktu bencana sedang atau masih terjadi, meliputi langkah-langkah peringatan dini,
penyelamatan, pengungsian dan pencarian korban;
3. Sesudah terjadinya bencana, meliputi langkah penyantunan dan pelayanan, konsolidasi,
rehabilitasi, pelayanan lanjut, penyembuhan, rekonstruksi dan pemukiman kembali
penduduk.
Tidak dapat ditarik garis tegas bahwa tahapan-tahapan tersebut dapat digunakan secara
berurutan, namun ini adalah kegiatan yang menyeluruh dan berkelanjutan.
Tahap pertama atau sebelum terjadi bencana, meliputi:
1. Pencegahan, yaitu kegiatan yang lebih dititik beratkan pada upaya penyusunan berbagai
peraturan perundang-undangan yang bertujuan mengurangi risiko bencana. Misal
peraturan tentang RUTL, IMB, rencana tata guna tanah, rencana pembuatan peta rawan
bencana dsb.;
2. Mitigasi, upaya untuk mengurangi dampak yang ditimbulkan bencana, misal pembuatan
tanggul, sabo dam, check dam, Break water, Rehabilitasi dan normalisasi saluran;
Emodul Geografi XI IPS | 136
3. Kesiapsiagaan, Yaitu kegiatan penyuluhan, pelatihan dan pendidikan kepada masyarakat,
petugas di lapangan maupun operator pemerintah, di samping itu perlu dilatih ketrampilan
dan kemahiran serta kewaspadaan masyarakat.
Tahap kedua yaitu waktu bencana sedang atau masih terjadi:
1. Peringatan dini, yaitu kegiatan yang memberikan tanda atau isyarat terjadinya bencana pada
kesempatan pertama dan paling awal. Peringatan dini ini diperlukan bagi penduduk yang
bertempat tinggal didaerah rawan bencana agar mereka mempunyai kesempatan untuk
menyelamatkan diri;
2. Penyelamatan dan pencarian, yaitu kegiatan yang meliputi pemberian pertolongan dan
bantuan kepada penduduk yang mengalami bencana. Kegiatan ini meliputi mencari,
menyeleksi dan memilah penduduk yang meninggal, luka berat, luka ringan serta
menyelamatkan penduduk yang masih hidup;
3. Pengungsian, yaitu kegiatan memindahkan penduduk yang sehat, luka ringan dan luka berat
ke tempat pengungsian (evakuasi) yang lebih aman dan terlindung dari risiko dan ancaman
bencana.
Tahap ketiga yaitu sesudah bencana terjadi:
1. Penyantunan dan pelayanan, yaitu kegiatan pemberian pertolongan kepada para pengungsi
untuk tempat tinggal sementara, makan, pakaian dan kesehatan;
2. Konsolidasi, yaitu kegiatan untuk mengevaluasi seluruh kegiatan yang telah dilaksanakan
oleh petugas dan masyarakat dalam tanggap darurat, antara lain dengan melakukan
pencarian dan penyelamatan ulang, penghitungan ulang korban yang meninggal, hilang, luka
berat, luka ringan dan yang mengungsi;
3. Rekonstruksi, yaitu kegiatan untuk membangun kembali berbagai yang diakibatkan oleh
bencana secara lebih baik dari pada keadaan sebelumnya dengan telah mengantisipasi
berbagai kemungkinan terjadinya bencana di masa yang akan datang. Di sini peranan K 3
menjadi penting untuk mendukung siklus itu.
C. Persebaran Wilayah Rawan Bencana Alam Di Indonesia
Bencana dapat terjadi kapan saja dan di mana saja, karena sifat dan jenis bencana yang
banyak. Besar dan kecilnya efek yang diakibatkan oleh kebencanaan tersebut juga sangat
terpengaruh dari dahsyat dan tidaknya sumber bencana juga kesiap-siagaan kita menghadapi
bencana tersebut. Namun sangat penting bagi kita di Indonesia untuk memahami, dan memetakan
tingkat kerawanan bencana, karena posisi Indonesia yang sangat rawan terhadap bencana,
khususnya yang diakibatkan oleh bencana alam.
Dari bnpb.gp.id, Bahaya alam (natural hazards) dan bahaya karena ulah manusia (man-made
hazards) yang menurut United Nations International Strategy for Disaster Reduction (UN-ISDR) dapat
dikelompokkan menjadi bahaya geologi (geological hazards), bahaya hidrometeorologi
(hydrometeorological hazards), bahaya biologi (biological hazards), bahaya teknologi (technological
hazards) dan penurunan kualitas lingkungan (environmental degradation) Kerentanan (vulnerability)
yang tinggi dari masyarakat, infrastruktur serta elemen-elemen di dalam kota/ kawasan yang
berisiko bencana Kapasitas yang rendah dari berbagai komponen di dalam masyarakat
Emodul Geografi XI IPS | 137
Secara geografis Indonesia merupakan negara kepulauan yang terletak pada pertemuan
empat lempeng tektonik yaitu lempeng Benua Asia, Benua Australia, lempeng Samudera Hindia dan
Samudera Pasifik. Pada bagian selatan dan timur Indonesia terdapat sabuk vulkanik (volcanic arc)
yang memanjang dari Pulau Sumatera ? Jawa – Nusa Tenggara ? Sulawesi, yang sisinya berupa
pegunungan vulkanik tua dan dataran rendah yang sebagian didominasi oleh rawa-rawa. Kondisi
tersebut sangat berpotensi sekaligus rawan bencana seperti letusan gunung berapi, gempa bumi,
tsunami, banjir dan tanah longsor. Data menunjukkan bahwa Indonesia merupakan salah satu
negara yang memiliki tingkat kegempaan yang tinggi di dunia, lebih dari 10 kali lipat tingkat
kegempaan di Amerika Serikat (Arnold, 1986).
Peta Persebaran Daerah Rawan Gempa Bumi di Indonesia
Sumber : https://achmadsya.wordpress.com/2015/11/07/tentang-peta-gempa-indonesia-
terbaru-edisi-sni-1726-2012/peta-gempa-cover/
Gempa bumi yang disebabkan karena interaksi lempeng tektonik dapat menimbulkan
gelombang pasang apabila terjadi di samudera. Dengan wilayah yang sangat dipengaruhi oleh
pergerakan lempeng tektonik ini, Indonesia sering mengalami tsunami. Tsunami yang terjadi di
Indonesia sebagian besar disebabkan oleh gempa-gempa tektonik di sepanjang daerah subduksi dan
daerah seismik aktif lainnya (Puspito, 1994). Selama kurun waktu 1600?2000 terdapat 105 kejadian
tsunami yang 90 persen di antaranya disebabkan oleh gempa tektonik, 9 persen oleh letusan gunung
berapi dan 1 persen oleh tanah longsor (Latief dkk., 2000). Wilayah pantai di Indonesia merupakan
wilayah yang rawan terjadi bencana tsunami terutama pantai barat Sumatera, pantai selatan Pulau
Jawa, pantai utara dan selatan pulau-pulau Nusa Tenggara, pulau-pulau di Maluku, pantai utara Irian
Jaya dan hampir seluruh pantai di Sulawesi. Laut Maluku adalah daerah yang paling rawan tsunami.
Dalam kurun waktu tahun 1600-2000, di daerah ini telah terjadi 32 tsunami yang 28 di antaranya
diakibatkan oleh gempa bumi dan 4 oleh meletusnya gunung berapi di bawah laut.
Wilayah Indonesia terletak di daerah iklim tropis dengan dua musim yaitu panas dan hujan
dengan ciri-ciri adanya perubahan cuaca, suhu dan arah angin yang cukup ekstrim. Kondisi iklim
seperti ini digabungkan dengan kondisi topografi permukaan dan batuan yang relatif beragam, baik
Emodul Geografi XI IPS | 138
secara fisik maupun kimiawi, menghasilkan kondisi tanah yang subur. Sebaliknya, kondisi itu dapat
menimbulkan beberapa akibat buruk bagi manusia seperti terjadinya bencana hidrometeorologi
seperti banjir, tanah longsor, kebakaran hutan dan kekeringan. Seiring dengan berkembangnya
waktu dan meningkatnya aktivitas manusia, kerusakan lingkungan hidup cenderung semakin parah
dan memicu meningkatnya jumlah kejadian dan intensitas bencana hidrometeorologi (banjir, tanah
longsor dan kekeringan) yang terjadi secara silih berganti di banyak daerah di Indonesia. Pada tahun
2006 saja terjadi bencana tanah longsor dan banjir bandang di Jember, Banjarnegara, Manado,
Trenggalek dan beberapa daerah lainnya. Meskipun pembangunan di Indonesia telah dirancang dan
didesain sedemikian rupa dengan dampak lingkungan yang minimal, proses pembangunan tetap
menimbulkan dampak kerusakan lingkungan dan ekosistem. Pembangunan yang selama ini
bertumpu pada eksploitasi sumber daya alam (terutama dalam skala besar) menyebabkan hilangnya
daya dukung sumber daya ini terhadap kehidupan masyarakat. Dari tahun ke tahun sumber daya
hutan di Indonesia semakin berkurang, sementara itu pengusahaan sumber daya mineral juga
mengakibatkan kerusakan ekosistem yang secara fisik sering menyebabkan peningkatan risiko
bencana.
Sumber : https://awsimages.detik.net.id/
Pada sisi lain laju pembangunan mengakibatkan peningkatan akses masyarakat terhadap
ilmu dan teknologi. Namun, karena kurang tepatnya kebijakan penerapan teknologi, sering terjadi
kegagalan teknologi yang berakibat fatal seperti kecelakaan transportasi, industri dan terjadinya
wabah penyakit akibat mobilisasi manusia yang semakin tinggi. Potensi bencana lain yang tidak kalah
seriusnya adalah faktor keragaman demografi di Indonesia. Jumlah penduduk Indonesia pada tahun
2004 mencapai 220 juta jiwa yang terdiri dari beragam etnis, kelompok, agama dan adat-istiadat.
Keragaman tersebut merupakan kekayaan bangsa Indonesia yang tidak dimiliki bangsa lain. Namun
karena pertumbuhan penduduk yang tinggi tidak diimbangi dengan kebijakan dan pembangunan
ekonomi, sosial dan infrastruktur yang merata dan memadai, terjadi kesenjangan pada beberapa
Emodul Geografi XI IPS | 139
aspek dan terkadang muncul kecemburuan sosial. Kondisi ini potensial menyebabkan terjadinya
konflik dalam masyarakat yang dapat berkembang menjadi bencana nasional.
D. Lembaga-lembaga Yang Berperan Dalam Penanggulangan Bencana Alam
1. BNPB
Berdasarkan Undang-undang RI nomor 24 Tahun 2007, Negara wajib membuat Lembaga
Pemerintah nondepartemen setingkat menteri yang mengurusi kebencanaan, yaitu, Badan Nasional
Penanggulangan Bencana (BNPB). Terdiri atas unsur:
1. pengarah penanggulangan bencana; dan
2. pelaksana penanggulangan bencana.
Tugas BNPB meliputi:
1. memberikan pedoman dan pengarahan terhadap usaha penanggulangan bencana yang
mencakup pencegahan bencana, penanganan tanggap darurat, rehabilitasi, dan rekonstruksi
secara adil dan setara;
2. menetapkan standardisasi dan kebutuhan penyelenggaraan penanggulangan bencana
berdasarkan Peraturan Perundang-undangan;
3. menyampaikan informasi kegiatan kepada masyarakat;
4. melaporkan penyelenggaraan penanggulangan bencana;
5. kepada Presiden setiap sebulan sekali dalam kondisi normal dan pada setiap saat dalam
kondisi darurat bencana;
6. menggunakan dan mempertanggungjawabkan sumbangan/bantuan nasional dan
internasional;
7. mempertanggungjawabkan penggunaan anggaran yang diterima dari Anggaran Pendapatan
dan Belanja Negara;
8. melaksanakan kewajiban lain sesuai dengan Peraturan Perundang-undangan; dan
9. menyusun pedoman pembentukan Badan Penanggulangan Bencana Daerah.
Fungsi BNPB meliputi:
1. perumusan dan penetapan kebijakan penanggulangan bencana dan penanganan pengungsi
dengan bertindak cepat dan tepat serta efektif dan efisien; dan
2. pengoordinasian pelaksanaan kegiatan penanggulangan bencana secara terencana, terpadu,
dan menyeluruh.
Fungsi unsur pengarah berdasarkan amanat undang-undang adalah: Pertama, merumuskan
konsep kebijakan penanggulangan bencana nasional; Ke-2, memantau; dan Ke.3 mengevaluasi
dalam penyelenggaraan penanggulangan bencana. Unsur pelaksana pada penanggulangan bencana
adalah pejabat pemerintah terkait, dan unsur masyarakat profesional. Keanggotaan unsur pengarah
di pilih oleh DPR dengan uji kepatutan.
Yang berwenang membentuk unsur pelaksana adalah pemerintah terdiri atas profesional
dan ahli dan mempunyai fungsi koordinasi, komando, dan pelaksana dalam penyelenggaraan
penanggulangan bencana. Unsur pelaksana penanggulangan bencana mempunyai tugas secara
terintegrasi yang meliputi: a. Pra-bencana; b. saat tanggap darurat; dan c. Pasca-bencana.
2. BPBD
Emodul Geografi XI IPS | 140
Pemerintah di daerah diwajibkan untuk membuat Badan Penanggulangan Bencana Daerah
(BPDB). Badan pada tingkat provinsi dipimpin oleh seorang pejabat setingkat di bawah gubernur
atau setingkat eselon Ib; dan b. badan pada tingkat kabupaten/kota dipimpin oleh seorang pejabat
setingkat di bawah bupati/wali kota atau setingkat eselon IIa.
Unsurnya hampir sama dengan BNPB antara lain:
1. pengarah penanggulangan bencana; dan
2. pelaksana penanggulangan bencana.
Fungsi BPBD antara lain:
1. perumusan dan penetapan kebijakan penanggulangan bencana dan penanganan pengungsi
dengan bertindak cepat dan tepat, efektif dan efisien; serta
2. pengoordinasian pelaksanaan kegiatan penanggulangan bencana secara terencana, terpadu,
dan menyeluruh.
Tugas BPBD antara lain:
1. menetapkan pedoman dan pengarahan sesuai dengan kebijakan pemerintah daerah dan
Badan Nasional Penanggulangan Bencana terhadap usaha penanggulangan bencana yang
mencakup pencegahan bencana, penanganan darurat, rehabilitasi, serta rekonstruksi secara
adil dan setara;
2. menetapkan standardisasi serta kebutuhan penyelenggaraan penanggulangan bencana
berdasarkan Peraturan Perundang-undangan;
3. menyusun, menetapkan, dan menginformasikan peta rawan bencana;
4. menyusun dan menetapkan prosedur tetap penanganan bencana;
5. melaksanakan penyelenggaraan penanggulangan bencana pada wilayahnya;
6. melaporkan penyelenggaraan penanggulangan bencana kepada kepala daerah setiap sebulan
sekali dalam kondisi normal dan setiap saat dalam kondisi darurat bencana;
7. mengendalikan pengumpulan dan penyaluran uang dan barang;
8. mempertanggungjawabkan penggunaan anggaran yang diterima dari Anggaran Pendapatan
dan Belanja Daerah; dan
9. melaksanakan kewajiban lain sesuai dengan Peraturan Perundang-undangan.
Fungsi Unsur Pengarah meliputi, pertama, menyusun konsep pelaksanaan kebijakan
penanggulangan bencana daerah; ke-2 memantau; dan ke-3 mengevaluasi dalam penyelenggaraan
penanggulangan bencana daerah. Unsur pelaksana pada penanggulangan bencana adalah pejabat
pemerintah terkait, dan unsur masyarakat profesional. Keanggotaan unsur pengarah di pilih oleh
DPRD dengan uji kepatutan.
3. Lembaga Usaha
Peran lembaga usaha dalam penanggulangan bencana antara lain:
1. Lembaga usaha menyesuaikan kegiatannya dengan kebijakan penyelenggaraan
penanggulangan bencana.
Emodul Geografi XI IPS | 141
2. Lembaga usaha berkewajiban menyampaikan laporan kepada pemerintah dan/atau badan
yang diberi tugas melakukan penanggulangan bencana serta menginformasikannya kepada
publik secara transparan.
3. Lembaga usaha berkewajiban mengindahkan prinsip kemanusiaan dalam melaksanakan
fungsi ekonominya dalam penanggulangan bencana.
Lembaga Internasional
Peran lembaga internasional dalam penanggulangan bencana antara lain:
1. Lembaga internasional dan lembaga asing nonpemerintah dapat ikut serta dalam kegiatan
penanggulangan bencana dan mendapat jaminan perlindungan dari Pemerintah terhadap
para pekerjanya.
2. Lembaga internasional dan lembaga asing nonpemerintah dalam melaksanakan kegiatan
penanggulangan bencana sebagaimana dapat melakukan secara sendiri-sendiri, bersama-
sama, dan/atau bersama dengan mitra kerja dari Indonesia dengan memperhatikan latar
belakang sosial, budaya, dan agama masyarakat setempat.
3. Ketentuan lebih lanjut mengenai pelaksanaan kegiatan penanggulangan bencana oleh
lembaga internasional dan lembaga asing nonpemerintah diatur dengan Peraturan
Pemerintah.
E. Partisipasi Masyarakat Dalam Mitigasi Bencana Alam Di Indonesia
Hak Masyarakat:
1. mendapatkan perlindungan sosial dan rasa aman, khususnya bagi kelompok masyarakat
rentan bencana;
2. mendapatkan pendidikan, pelatihan, dan ketrampilan dalam penyelenggaraan
penanggulangan bencana.
3. mendapatkan informasi secara tertulis dan/atau lisan tentang kebijakan penanggulangan
bencana.
4. berperan serta dalam perencanaan, pengoperasian, dan pemeliharaan program penyediaan
bantuan pelayanan kesehatan termasuk dukungan psikososial;
5. berpartisipasi dalam pengambilan keputusan terhadap kegiatan penanggulangan bencana,
khususnya yang berkaitan dengan diri dan komunitasnya; dan
6. melakukan pengawasan sesuai dengan mekanisme yang diatur atas pelaksanaan
penanggulangan bencana.
7. Setiap orang yang terkena bencana berhak mendapatkan bantuan pemenuhan kebutuhan
dasar.
8. Setiap orang berhak untuk memperoleh ganti kerugian karena terkena bencana yang
disebabkan oleh kegagalan konstruksi.
Kewajiban Masyarakat:
1. menjaga kehidupan sosial masyarakat yang harmonis, memelihara keseimbangan, keserasian,
keselarasan, dan kelestarian fungsi lingkungan hidup;
2. melakukan kegiatan penanggulangan bencana; dan
3. memberikan informasi yang benar kepada publik tentang penanggulangan bencana.
Emodul Geografi XI IPS | 142
LATIHAN SOAL
A. Pilihan Ganda
1. Bencana kekeringan banyak terjadi saat musim kemarau melanda Indonesia. Baik wilayah
pedesaan maupun perkotaan akan mengalami dampak yang sama. Di pedesaan, kekeringan
membuat beberapa sawah mengalami gagal panen atau puso. Komponen yang terancam akibat
kekeringan sesuai dengan fenomena yang terdapat pada paragraf adalah ....
A. bahan pangan menipis
B. penurunan kualitas air dan udara
C. kebakaran lahan
D. mewabahnya penyakit menular
E. kepadatan pemukiman penduduk
2. Kebakaran lahan gambut sering terjadi di Indonesia dan menjadi bencana yang berskala luas.
Penyebab kebakaran lahan gambut bisa dipicu oleh faktor alam dan faktor manusia. Salah satu
fenomena yang memicu kebakaran lahan gambut di Indonesia adalah ....
A. La Nina
B. Ekuinoks
C. El Nino
D. Angin Muson Barat
E. Angin Muson Timur
3. Indonesia seringkali dilanda bencana angin kencang terutama saat musim pancaroba dan puncak
penghujan. Akan tetapi angin kencang yang melanda Indonesia hanya sebatas puting beliung
dan tidak terlalu dahsyat seperti angin topan/tornado. Penyebab Indonesia tidak dilanda
bencana angin tornado adalah ....
A. Gaya coriolis membelokan arah angin tornado saat menuju lintang 10 derajat LU/LS
B. Angin muson barat dan timur menghentikan laju tornado di atas samudera Hindia dan
Pasifik
C. Rotasi Bumi membuat angin bergerak lurus dari kutub menuju khatulistiwa
D. Rotasi Bumi membuat angin bergerak lurus dari kutub menuju khatulistiwa
E. El Nino di Pasifik bagian tengah dan timur membuat tekanan di khatulistiwa rendah
4. Negara Indonesia memiliki kerentanan bencana geologis tinggi di dunia karena berada di
pertemuan 3 lempeng tektonik aktif. Salah satu bentuk adaptasi dan mitigasi masyarakat
Indonesia sejak zaman nenek moyang terhadap kerentanan bencana geologis tersebut adalah ....
A. Membuat rumah dengan struktur panggung
B. Membangun bunker di bawah lereng gunung api
C. Membuat tanggul di pinggir pantai
D. Membuat terasering untuk pertanian
E. Melakukan ritual setelah terjadi bencana alam
5. Dalam siklus manajemen bencana kegiatan tahap prabencana terdiri dari:
A. kesiapsiagaan, tanggap darurat, dan pemulihan
B. tanggap darurat, pemulihan, dan rekonstruksi
C. pencegahan, mitigasi, dan kesiapsiagaan
D. rekontruksi, pencegahan, dan mitigasi
E. pencegahan, kesiapsiagaan, rekonstruksi
Emodul Geografi XI IPS | 143
6. Kota Jakarta sering mengalami banjir dan rob yang merupakan akibat dari:
A. kenaikan muka air laut
B. penurunan permukaan tanah
C. banjir dan pasang naik air laut
D. pemanfaatan lahan genangan air pasang
E. banjir, kenaikan muka air laut, dan amblesan
7. Alokasi ruang pembangunan merupakan salah satu bidang penerapan ilmu geografi untuk
mengurangi besarnya risiko bencana dengan prinsip:
A. menjauhkan sumber bencana dari masyarakat
B. menjinakkan sumber bencana dari masyarakat
C. menjauhkan masyarakat dari sumber bencana
D. memantau sumber bencana yang mengancam masyarakat
E. menghilangkan sumber bencana yang mengancam masyarakat
8. Seorang nahkoda yang sedang berlayar di tengah samudera lepas tiba-tiba mendapatkan berita
ada gempa besar dengan potensi tsunami. Langkah mitigasi yang seharusnya dilakukan nahkoda
kapal adalah...
A. Mengarahkan kapal untuk tetap di tengah laut lepas jauh dari pantai
B. Mempercepat laju kapal untuk segera berlabuh di pantai yang terdekat
C. Mengentikan laju kapal sambil menunggu tsunami terjadi
D. Menyampaikan berita tsunami kepada seluruh penumpang
E. Mengirimkan tanda bahaya kepada petugas pelabuhan
9. Saat terjadi gempa di sekitar pantai kemudian diikuti surutnya air laut yang ekstrim menandakan
akan terjadi tsunami. Langkah penyelamatan yang paling tepat dilakukan adalah...
A. Menjauhi pantai dan mencari tempat yang tinggi
B. Menjauhi pantai dan berlindung dalam rumah
C. Berlindung di bawah pohon dan menghindari terjangan air bah
D. Menaiki kapal karena lebih aman dan menjauhi pantai
E. Meminta bantuan penyelamat dan mengumpulkan barang berharga
10. Indonesia merupakan negara rawan bencana antara lain: gempa bumi, banjir, dan tanah longsor,
maka pemerintah perlu melakukan antisipasi. Tindakan sebelum terjadi bencana yaitu...
A. Penyediaan sarana prasarana pendidikan bagi korban bencana
B. Menyelamatkan harta benda penduduk
C. Menyediakan logistik bagi korban bencana
D. Penyuluhan kepada masyarakat di daerah rawan bencana
E. Membangun sarana penampungan yatim piatu
11. Pernyataan:
1) berlokasi di lereng yang landai
2) keberadaan di sekitar garis pantai
3) berada pada pertemuan lempeng tektonik
4) daerah aliran sungai
5) relief didominasi dataran tinggi
Faktor-faktor potensial terjadi tsunami terdapat pada angka...
Emodul Geografi XI IPS | 144
A. 1, 2, dan 3
B. 1, 2, dan 4
C. 1, 3, dan 5
D. 2, 4, dan 5
E. 3, 4, dan 5
12. Indonesia rawan terjadi tsunami. Tsunami disebabkan oleh gempa yang berpusat di dasar laut.
Mitigasi bencana tsunami yang dapat dilakukan adalah...
A. melindungi diri di bawah meja atau kolong tempat tidur
B. membangun pelabuhan sebagai titik kumpul evakuasi
C. merenovasi rumah menjadi rumah tahan guncangan
D. menanam banyak pohon kelapa di tepi pantai
E. memasang petunjuk arah jalur evakuasi
13. Tindakan mitigasi yang paling tepat ketika seorang berada di dalam rumah saat terjadi hujan abu
yaitu...
A. bersembunyi di bawah meja atau kolong tempat tidur
B. menghindari tembok dan benda yang mudah roboh
C. membuka pintu dan jendela agar tidak pengap
D. menutup semua pintu, jendela dan ventilasi
E. memakai kacamata dan baju tertutup
14. Suatu fenomena yang dfapat digolongkan sebagai bencana adalah …
A. Terjadinya serangan penyakit malaria di pedalaman papua
B. Terjadinya erosi di bibir sungai karena derasnya aliran air
C. Terjadinya abrasi di bibir pantai karena terjangan ombak
D. Terjadinya perubahan kebiasaan masyarakat karena sosial media
E. Terjadinya hujan badai di puncak gunung saat musim pancaroba
15. Perhatikan data berikut
i. Alih fungsi lahan pertanian di daerah pegunungan
ii. Melakukan penambangan pasir di sungai
iii. Melakukan kegiatan pertanian di daerah aliran sungai
iv. Mendirikan bangunan di sekitar bibir sungai
v. Mengurangi kawasan terbuka hijau didalam kota
Berdasarkan data tersebut, perilaku yang memengaruhi terjadinya banjir ditunjukan oleh nomor
….
A. 1,4, dan 5
B. 1,2, dan 3
C. 2,3, dan 4
D. 2,4, dan 5
E. 3,4, dan 5
16. Perhatikan gambar di bawah ini
Emodul Geografi XI IPS | 145
Gambar tersebut menunjukan siklus penanggulangan bencana alam dalam tahap …
A. Tanggap darurat
B. Pencegahan
C. Rehabilitasi
D. Rekontruksi
E. Rekonsiliasi
17. Karena kondisi geologis wilayah Indonesi, menjadikan Negara ini sebagai wilayah bencana. Jenis
bencana alam yang paling sering terjadi di Indonesia adalah …
A. Badai
B. Gempa bumi
C. Kebakaran hutan
D. Tanah longsor
E. Tanah amblas
18. Diperkirakan dalam beberapa hari akan dating siklus la nina dari samudra pasifik. Utnuk
mengantisipasi datangnya la nina, maka yang harus dilakukan adalah ….
A. membuat lubang biopori disekitar rumah
B. Menanam pohon di pinggir jalan dan di pinggir sungai
C. Menghemat penggunaan air untuk kebutuhan sehari-hari
D. Membuat sumur resapan dipekarangan rumah
E. Menebang pohon pohon besar dikawasan pegunungan
19. Wilayah stabil merupakan wilayah yang tidak pernah mengalami gempa atau tidak memiliki
catatan sejarah gempa. Wilayah Indonesia yang termasuk dalam wilayah stabil adalah pulau ….
A. Sumatra
B. Jawa
C. Kalimantan
D. Sulawesu
E. Bali
20. Karena kondisi geologis wilayah Indonesi, menjadikan Negara ini sebagai wilayah bencana. Jenis
bencana alam yang paling sering terjadi di Indonesia adalah …
A. Badai
B. Gempa bumi
C. Kebakaran hutan
D. Tanah longsor
E. Tanah amblas
21. Perhatikan pernyataan berikut
1) Awan panas
2) Lontaran batu pijar
3) Hujan abu
4) Aliran lumpur
5) Gas beracun
6) Erosi tanah
Yang merupakan bahaya primer dan sebagai karakteristik letusan gunung api adalah …
A. 1), 2), 3), dan 4)
B. 1), 2), 3), dan 5)
C. 1), 2), 3), dan 6)
Emodul Geografi XI IPS | 146
D. 2), 3), 4), dan 5)
E. 2), 3), 4), dan 5)
22. Berikut adalah karakteristik gempa bumi, kecuali …
A. Beralngsung dalam waktu yang sangat singkat
B. Lokasi kejadian tertentu
C. KIBtny dapat menimbulkan bencana lain
D. Berpotensi terulang lagi
E. Bisa diprediksi kapan trjadinya
23. Kebakaran sering terjadi karna ulah manusia. Berikut ini bencana kebakaran hutan yang bukan
akibat ulah manusia adalah ….
A. Lading berpindah
B. Pembukaan hutan untuk perkebunan
C. Membuang punting rokok sembarangan
D. Lahan gambut yang mongering
E.
F. Essay
1. Jelaskan siklus manajemen bencana ?
2. Sebutkan beberapa faktor penyebab terjadinya kerentanan masyarakat terhadap bencana ?
3. Sebuutkan contoh bencana yang disebabkan oleh manusia dan faktor alam?
4. Jelaskan mengapa Pulau Sulawesi merupakan daerah yang paling rawan bencana di Indonesia?
5. Berilah contoh kearifan lookal yang berkaitan dengan mitigasi bencana ?
Emodul Geografi XI IPS | 147
GLOSARIUM Adaptasi :
penyesuaian diri terhadap lingkungan baru
Air tanah :
air tanah permukaan freatik
Aliran sungai :
aliran sungai yang tetap sepanjang tahun permanen
Atmosfer :
lapisan udara atau gas berlapis-lapis yang menyelubungi bumi
Biosfer :
lapisan tempat makhluk hidup
Biota :
semua makhluk hidup
Biotik :
bersifat hidup
Bown :
kota kabupaten
Bown skip :
kota kecamatan
Cagar alam :
daerah yang kelestarian hidup tumbuh-tumbuhan dan binatang yang terdapat di dalamnya dilindungi undang-
undang dari kepunahan
City :
pusat kota
Densitas :
angka kerapatan penduduk
Diversifikasi :
memperbanyak jenis tanaman pada suatu lahan pertanian pertanian
Ekologi :
ilmu yang mempelajari tentang kegiatan makhluk hidup di dalam pemukimannya yang alamiah
Ekosistem :
hubungan struktur dan fungsi tiap makhluk hidup dan makhluk tidak hidup dalam wilayah tertentu
Eksploitasi :
Emodul Geografi XI IPS | 148
pengusahaan; pendayagunaan
Eksplorasi :
penjelajahan lapangan dengan tujuan memperoleh pengetahuan lebih banyak (tentang keadaan) terutama
sumber-sumber alam yang terdapat di tempat itu; penyelidikan; penjajakan
Ekstensifikasi :
usaha memperluas lahan pertanian dengan cara membuka lahan baru pertanian
Emigrasi :
keluarnya sekelompok penduduk atau perorangan ke negara lain (kebalikan dari imigrasi)
Erosi :
proses pengikisan permukaan bumi oleh tenaga yang melibatkan pengangkatan benda-benda, seperti air,
mengalir, es, angin, dan gelombang atau arus
Erupsi :
letusan gunung api; semburan sumber minyak dan panas bumi
Evakuasi :
perpindahan penduduk dari tempat tinggalnya karena adanya gangguan keamanan
Fauna :
dunia hewan
Flora :
dunia tumbuh-tumbuhan
Fohn :
nama umum untuk jenis angin turun kering dan panas
Gambut :
tanah yang lunak dan basah, terdiri atas lumut dan bahan tanaman yang membusuk (biasanya terbentuk di
daerah rawa atau danau yang dangkal)
Geiser :
sumber air panas yang memancar ke udara
Gempa bumi :
peristiwa alam berupa getaran atau gerakan bergelombang pada kulit bumi yang ditimbulkan oleh tenaga
endogen
Geotermal :
bersangkutan dengan panas yang berasal dari pusat bumi (dapat dipakai sebagai sumber energi)
Hara :
zat yang diperlukan tumbuhan atau hewan untuk pertumbuhan
Hortikultura :
Emodul Geografi XI IPS | 149
tanaman semusim
Hutan hujan :
hutan yang terletak di daerah hujan tropis tropis
Keanekaragaman :
berbagai jenis makhluk hidup hayati
Komoditas :
jenis barang dagangan yang diekspor dan yang diimpor
Komunitas :
gabungan hidup bersama sebagai jenis makhluk hidup dan suatu ekosistem
Kondensasi :
proses perubahan wujud uap air menjadi air sebagai hasil pendinginan
Konservasi :
usaha perlindungan sumber daya alam hayati dan ekosistemnya
Konservasi :
pemeliharaan dan perlindungan sesuatu secara teratur untuk mencegah lahan kerusakan dan kemusnahan
dengan jalan pengawetan, dan pelestarian
Laterit :
tanah yang kemerah-merahan yang mengandung zat besi, aluminium, dan sebagainya
LNG :
gas bumi atau gas alam yang dicairkan
LPG :
gas bakar yang diperoleh dari penyulingan minyak bumi
Metode :
suatu metode sensus yang dalam hal ini petugas sensuslah yang canvaser mengisi daftar pencacahan, sesuai
dengan jawaban yang diperoleh dari tiap penduduk
Metode :
suatu metode sensus yang setiap rumah tangga diserahi oleh petugas house holder sensus satu daftar, untuk
diisi oleh kepala rumah tangga itu sendiri
Migrasi :
perpindahan atau gerak penduduk dari suatu daerah ke daerah lain
Migrasi :
perpindahan sekelompok penduduk atau perorangan secara bermusim bermusim
Mortalitas :
angka yang menunjukkan jumlah kematian per seribu penduduk per tahun
Emodul Geografi XI IPS | 150
Natalitas :
angka yang menunjukkan jumlah kelahiran per seribu penduduk (angka per tahun. Angka natalitas digunakan
untuk menunjukkan laju kelahiran) pertumbuhan jumlah kelahiran per tahun
Organosol :
jenis tanah gambut. Terbentuknya tanah organosol (humus) karena adanya proses pembusukan dari sisa-sisa
tumbuhan rawa
Pelapukan :
proses kehancuran dari batu-batuan yang ada di permukaan bumi
Pelapukan :
pelapukan yang terjadi karena aktivitas organisme, misalnya cacing biologis/ dan undur-undur yang merusak
dan menggemburkan tanah. Akar organis tumbuh-tumbuhan dapat merusak batu-batuan hingga pecah.
Pelapukan :
pelapukan yang terjadi akibat proses kimia, misalnya air hujan di kimia daerah kapur dapat menimbulkan
gejala-gejala karst akibat dari air hujan yang mengandung zat asam arang yang melarutkan batu kapur
Pelapukan :
pelapukan yang terjadi akibat pemanasan dan pendinginan bergantimekanis ganti sehingga batu-batuan dapat
hancur
Perairan :
laut pedalaman, tempat Indonesia memiliki hak kedaulatan yang nusantara mutlak
Penghijauan :
penanaman (tanah atau lereng gunung) yang gundul dengan pohonpohon agar udara menjadi sejuk dan bersih
atau agar erosi dapat dicegah
Pertanian rakyat :
pertanian yang dikerjakan oleh rakyat
Pulp :
campuran bahan-bahan selulosa seperti kayu, kertas, kain bekas, yang dilumatkan dan dimasukkan ke dalam
air untuk membuat kertas; bubur kertas
Reboisasi :
usaha penanaman kembali hutan yang gundul
Regosol :
jenis tanah yang berasal dari endapan abu vulkanis baru yang memiliki butir kasar
Rotasi :
usaha penggantian tanaman supaya tanah tidak tanaman kehabisan salah satu unsur hara akibat diisap secara
terus-menerus oleh satu jenis tanaman
Rumah kaca :
Emodul Geografi XI IPS | 151
rumah yang mempunyai sifat meneruskan energi matahari yang berupa gelombang pendek ke permukaan
bumi sehingga dapat memanaskan permukaan bumi
Sabana :
padang rumput yang diselingi dengan semak-semak
Sawah irigasi :
sawah yang memperoleh pengairan secara teratur dari irigasi sehingga tidak bergantung kepada turunnya
hujan
Sawah :
sawah yang biasanya terletak pada muara sungai pasang surut
Seismograf :
alat untuk mencatat getaran gempa bumi. Hasil pencatatan gempa bumi disebut seimogram
Selat :
laut sempit yang terletak di antara dua pulau
Sensus :
pencacahan yang dikenakan kepada setiap orang pada waktu de facto diadakan sensus berada di dalam negara
yang bersangkutan
Sensus :
pencacahan yang hanya dikenakan kepada mereka de jure yang benar-benar berdiam atau bertempat tinggal
di daerah atau negara yang bersangkutan
Sensus :
keseluruhan proses perencanaan, pengolahan, dan publikasi data penduduk
kependudukan, ekonomi, dan sosial secara menyeluruh dalam suatu negara pada jangka waktu tertentu
Solfatara :
sumber gas belerang, misalnya terdapat di Dataran Tinggi Dieng
Suburban :
suatu area dekat pusat kota
Suburban :
daerah yang melingkari suburban dan merupakan daerah peralihan fringe kota desa
Sumber daya :
semua benda yang berasal dari alam yang bermanfaat untuk berbagai alam kebutuhan manusia baik langsung
maupun tidak langsung
Sumber :
sumber kekuatan yang dapat dimanfaatkan atau sumber kekuatan tenaga untuk mengolah suatu benda guna
keperluan hidup manusia
Sumber :
Emodul Geografi XI IPS | 152
pemakaian tenaga air secara besar-besaran sebagaisumber tenaga, tenaga air terutama sesudah ditemukan
mesin turbin hidrolis oleh Founcuron (1827), dan dinamo oleh Seimen (1867)
Sumber :
pemakaian tenaga angin sebagai penggerak perahu layar dan kincir tenaga angin angin
Sumber daya :
semua kekayaan alam, baik berupa benda mati maupun makhluk hidup yang dimiliki oleh suatu tempat yang
dapat digunakan untuk memenuhi kebutuhan hidup manusia
Sumur artesis :
sumur bor yang menembus lapisan batuan yang mengandung air
Surface mine :
penambangan terbuka
Tanah :
lapisan kulit bumi yang terbentuk dari hasil pelapukan batuan
Tanah kritis :
tanah yang menderita erosi secara parah akan menuju kepada ketandusan
Terasering :
penyengkedan tanah
Timah sekunder :
endapan timah yang sudah berpindah dari tempat asalnya
Tumpang sari :
sistem bercocok tanam dengan menanam dua atau lebih jenis tanaman secara serentak dengan membentuk
barisan-barisan lurus untuk tanaman yang ditanam secara berseling pada satu bidang tanah
Urban fringe :
merupakan suatu daerah batas luar kota yang sifatnya mirip dengan kota
Wilayah formal :
wilayah yang bercirikan dengan asosiasi areal yang ditandai dengan alam fisik, biotik, dan sosial
Wilayah :
wilayah penting yang erat kaitannya dengan objek kejadian yang ada fungsional di permukaan bumi (nodal)
Wolfram :
tungsten; logam berat berwarna kelabu kehitam-hitaman, keras, dan getas
Air payau,
campuran air tawar dan air laut, sehingga rasanya payau (hambar) atau asin tidak tawar pun tidak.
Angkatan kerja,
Emodul Geografi XI IPS | 153
bagian dari tenaga kerja yang sesungguhnya terlibat atau berusaha terlibat dalam kegiatan produktif.
Antrasit,
batu bara yang berwarna hitam mengkilat lebih keras dari steenkool, daya bakarnya lebih tinggi, digunakan
pada tanur peleburan bijih besi.
Antroposfer,
manusia (penduduk) yang berdiam di muka bumi.
Asbes,
mineral hasil tambang berbentuk serat.
Batu bara (steenkool),
batu bara yang berwarna hitam mengkilat, daya bakarnya tinggi, digunakan untuk penggerak lokomotif, dan
kualitasnya tinggi.
Batu bara gemuk,
batu bara yang banyak mengandung gas.
Batu bara humus,
batu bara yang berasal dari tumbuh-tumbuhan.
Batu bara kurus,
batu bara yang tidak mengandung gas.
Batu bara muda (bruinkool),
batu bara yang berwarna hitam mengkilat, daya bakarnya tinggi, digunakan untuk penggerak lokomotif, tetapi
kualitasnya kurang baik.
Batu bara saprofil,
batu bara yang berasal dari tumbuh-tumbuhan bercampur dengan binatang kecil-kecil.
Bekerja,
penduduk usia 10 tahun ke atas yang selama satu minggu melakukan pekerjaan dengan maksud memperoleh
penghasilan dan bekerja paling sedikit satu jam seminggu.
Bimas,
bimbingan massal.
Biofisik,
proses ekologi yang merupakan system pendukung kehidupan dan keanekaragaman jenis yang merupakan
sumber daya.
Cagar alam,
suaka alam yang dilindungi agar perkembangannya terjadi secara alami karena mempunyai kekhasan
tumbuhan, hewannya atau satwa, dan ekosistemnya.
Cokes,
batu bara yang daya bakarnya lebih tinggi dari antrasit.
Emodul Geografi XI IPS | 154
Demografi,
ilmu yang mempelajari data-data dan statistic penduduk untuk mengetahui segala sesuatu yang berkaitan
dengan perkembangan, kepadatan, kelahiran, kematian, perpindahan, dan persebaran penduduk.
Dinamika penduduk,
perubahan jumlah penduduk yang disebabkan oleh faktor-faktor kelahiran, kematian, dan perpindahan
penduduk atau migrasi.
Efek rumah kaca,
kenaikan suhu di atmosfer yang disebabkan oleh penyerapan gelombang panas.
Eko-efisiensi,
manajemen bisnis yang memadukan efisiensi ekonomi dan efisiensi lingkungan (Otto Soemarwoto, 1998).
Ekologi manusia (human ecology),
ilmu yang mempelajari proses saling mempengaruhi antara manusia sesamanya dan antara manusia dengan
lingkungan hidupnya.
Ekosistem sumber daya alam hayati,
sistem hubungan timbal balik antara unsur dalam alam, baik hayati maupun nonhayati yang saling tergantung
dan saling mempengaruhi.
Ekosistem,
suatu sistem ekologi yang terbentuk oleh hubungan timbal balik antara makhluk hidup dengan lingkungannya.
Emigrasi,
keluarnya penduduk dari suatu negara ke Negara lain.
Faktor potensi ekonomi,
kemampuan suatu wilayah untuk menyediakansumber penghidupan bagi penduduk dan tersedianya sumber
daya di wilayah itu.
Fenomena antroposfer,
peristiwa atau terjadinya sesuatu di muka bumi yang berkaitan dengan manusia (penduduk).
Fenomena biosfer,
peristiwa atau terjadinya sesuatu hal di muka bumi yang berkaitan dengan makhluk hidup (yang meliputi
tumbuh-tumbuhan, binatang, dan mikroorganisme).
Fenomena,
peristiwa atau terjadinya sesuatu hal di muka bumi.
Garis Wallace,
garis yang ditarik oleh Wallace di sebelah timur Filipina melalui Selat Makassar (antara Kalimantan dan
Sulawesi) serta antara Lombok dan Bali.
Garis Weber,
garis batas antara Sulawesi dan Maluku, Halmahera dan di sebelah timur NTT dan Timor.
Emodul Geografi XI IPS | 155
Gravit,
batu bara yang berjuta-juta tahun tertimbun di dalam tanah sehingga menjadi keras, digunakan untuk isi
pensil.
Habitat,
lingkungan tempat tumbuhan atau satwa dapat hidup dan berkembang secara alami.
Hutan alam,
hutan yang terjadi secara alami.
Hutan budidaya,
hutan yang ditanam oleh manusia dengan tujuan memberikan hasil.
Hutan heterogen,
hutan yang tumbuh tumbuhannya bermacammacam: ada yang tinggi, ada yang rendah, ada yang besar, dan
ada yang kecil.
Hutan homogen,
hutan yang terdiri dari tumbuhan satu jenis, tidak begitu lebat, mudah dimasuki dan diusahakan.
Hutan lindung,
hutan yang dilindungi, tidak boleh ditebang.
Hutan primer,
hutan yang masih utuh belum ditebang.
Hutan produksi,
hutan yang memberikan hasil secara langsung bagi manusia.
Hutan sekunder,
hutan primer yang sudah ditebang dan dalam waktu tertentu.
Hutan suaka alam,
hutan yang berfungsi untuk memberikan perlindungan terhadap jenis tumbuh-tumbuhannya dari kepunahan.
Hutan suaka margasatwa,
hutan yang berfungsi memberikan perlindungan terhadap binantang-binatang di dalam hutan dari kepunahan.
Hutan wisata,
hutan yang berfungsi untuk wisatawan, terutama karena keindahan alamnya.
Imigrasi,
masuknya penduduk negara lain ke satu negara.
Inmas,
intensifikasi massal.
Intan,
Emodul Geografi XI IPS | 156
terjadi karena karbonasi (pengarangan) yang lama sehingga gravit menjadi lebih keras (intan), digunakan
sebagai pemotong kaca maupun batu pualam (marmer).
Kaolin,
mineral mengkilat (sejenis tanah liat) berwarna putih dan merupakan hasil pelapukan.
Kawasan pelestarian alam,
kawasan dengan ciri khas tertentu, baik di darat maupun perairan yang mempunyai fungsi perlindungan sistem
penyangga kehidupan, pengawetan keanekaragaman jenis tumbuhan dan satwa, serta pemanfaatan secara
lestari sumber daya alam hayati dan ekosistemnya.
Kawasan suaka alam,
kawasan dengan ciri khas tertentu, baik di darat maupun di perairan yang mempunyai fungsi pokok sebagai
kawasan pengawetan keanekaragaman tumbuhan dan satwa serta ekosistemnya yang juga berfungsi sebagai
wilayah system penyangga kehidupan.
Kelahiran (natalitas),
kelahiran bayi hidup yang terjadi dalam lingkungan penduduk daerah tertentu, selama periode tertentu.
Kepadatan penduduk agraris,
jumlah rata-rata penduduk dalam setiap wilayah seluas satu kilometer persegi lahan pertanian.
Kepadatan penduduk aritmatik,
jumlah rata-rata penduduk dalam setiap wilayah seluas satu kilometer persegi.
Kepadatan penduduk,
jumlah penduduk suatu wilayah dibandingkan dengan luas wilayah itu.
Komposisi penduduk,
pengelompokan penduduk berdasarkan ciri-ciri tertentu, misalnya berdasarkan umur, jenis kelamin, mata
pencarian, kebangsaan, suku bangsa, agama, pendidikan, lapangan pekerjaan, dan tempat tinggal.
Konservasi (conservation),
pengawetan, perlindungan, atau penyelamatan sumber daya alam.
Kualitas lingkungan hidup,
kondisi lingkungan dalam hubungannya dengan kualitas hidup.
Ladang (huma),
sistem pertanian dengan cara membuka hutan.
Lahir hidup (life birth),
pada waktu bayi lahir menunjukkan tanda-tanda kehidupan, misalnya denyut nadi dan menangis.
Lestari,
tetap selama-lamanya, kekal, tidak berubah.
Lingkungan biologis,
segala sesuatu di sekitar kita yang tergolong organisme hidup seperti tumbuhan dan hewan.
Emodul Geografi XI IPS | 157
Lingkungan fisik,
segala sesuatu di sekitar kita berupa benda mati, seperti kendaraan, gunung, air, sungai, danau, laut, tanah,
dan lain-lainnya.
Lingkungan hidup,
suatu ruang yang ditempati oleh makhluk hidup bersama dengan benda hidup dan tak hidup lainnya.
Lingkungan sosial,
manusia (masyarakat) yang ada di sekitarnya, seperti tetangga, teman, dan lain-lainnya.
Migrasi antarnegara (internasional),
perpindahan penduduk dari suatu negara ke negara lain.
Migrasi dalam negeri (nasional),
perpindahan penduduk dari suatu daerah ke daerah lain di wilayah negara itu.
Migrasi,
mobilitas penduduk yang bertujuan untuk menetap di daerah baru.
Mika,
barang tambang yang digunakan untuk melapisi barang-barang agar tampak lebih indah.
Mobilitas penduduk,
perpindahan penduduk dari suatu daerah ke daerah lain.
Mobilitas sirkuler,
mobilitas penduduk untuk sementara waktu, tidak untuk menetap
Panas bumi (geothermal),
sumber daya energi atau tenaga berupa semburan uap di permukaan bumi yang berasal dari panas di dalam
bumi.
Pembangunan Berwawasan Lingkungan,
upaya peningkatan kesejahteraan dan mutu hidup rakyat dilakukan sekaligus dengan melestarikan lingkungan
hidup agar tetap dapat menunjang pembangunan secara berkesinambungan.
Pembangunan,
kegiatan dinamis merubah keadaan, mengolah sumber daya alam dan merombak sistem nilai masyarakat ke
tingkat kemajuan.
Penambangan dalam (shaft mine),
dilakukan apabila lapisan batu bara berada di bawah timbunan lapisan-lapisan lain sampai beratus-ratus meter
tebalnya. Penambangan di atas
Permukaan (drift mine),
dilakukan apabila lapisan batu bara terletak di bawah bukit, tetapi kalau diukur dari permukaan tanah justru
terletak di atas.
Emodul Geografi XI IPS | 158
Penambangan jauh (slope mine),
dilakukan apabila batu bara terletak jauh di bawah bukit, maka dibuat terowongan miring.
Penambangan terbuka (surface mine),
dilakukan apabila lapisan batu baranya ditutupi lapisan yang tipis saja.
Penduduk,
kelompok organisme yang terdiri atas individuindividu sejenis yang mendiami suatu daerah dengan batas-
batas tertentu.
Pengangguran terbuka,
orang yang tidak bekerja sama sekali atau sedang mencari pekerjaan.
Perikanan air payau,
usaha penangkapan dan pembudidayaan ikan di perairan air payau.
Perikanan air tawar,
usaha penangkapan dan pembudidayaan ikan di perairan air tawar.
Perikanan laut,
usaha penangkapan ikan yang dilakukan di perairan pantai maupun di tengah laut.
Perikanan,
segala aktivitas manusia dalam usaha penangkapan dan pembudidayaan ikan untuk memenuhi kebutuhan
hidupnya.
Perkebunan besar,
perkebunan yang diusahakan oleh pemerintah atau swasta nasional dengan modal besar, alat dan mesin-
mesin modern, areal tanahnya luas sekali, dan tenaga kerja banyak.
Perkebunan kecil atau rakyat,
perkebunan yang diusahakan rakyat di tanah sendiri dengan modal kecil, alat sederhana, areal tanahnya
sempit, dan tenaga kerja sedikit.
Perkebunan,
perusahaan pertanian yang mengusahakan jenisjenis tanaman komersial untuk ekspor maupun dijual di dalam
negeri.
Pertumbuhan penduduk alami,
pertumbuhan penduduk yang terjadi karena jumlah kelahiran lebih besar dari jumlah kematian atau
sebaliknya, jumlah kelahiran lebih kecil dari jumlah kematian.
Pertumbuhan penduduk karena migrasi,
pertumbuhan penduduk yang terjadi karena jumlah orang yang datang (imigrasi) lebih besar daripada orang
yang pergi (emigrasi) atau sebaliknya, jumlah orang yang datang lebih kecil daripada orang yang pergi.
Pertumbuhan penduduk,
perkembangan jumlah penduduk dari tahun ke tahun. Pertumbuhan penduduk ini dinyatakan dengan persen
(%).
Emodul Geografi XI IPS | 159
Peternakan,
segala aktivitas manusia yang berhubungan dengan memelihara hewan ternak yang dapat diambil manfaatnya
dari hewan tersebut guna memenuhi kebutuhan hidup.
Piramida bentuk batu nisan (guci terbalik),
penduduk dalam kemunduran atau penduduk susut.
Piramida Bentuk granat,
penduduk stationer atau penduduk tetap.
Piramida Bentuk kerucut,
penduduk dalam pertumbuhan atau penduduk muda.
Piramida penduduk,
suatu jenis grafik batang (blok) tentang komposisi penduduk menurut umur dan jenis kelamin pada saat
tertentu.
Proses ekologi,
hubungan timbal balik antara makhluk hidup, khususnya manusia dengan lingkungan hidupnya.
Proyeksi penduduk,
perkiraan jumlah penduduk usia kerja di masa yang akan datang.
Rawa pasang-surut,
rawa yang airnya payau karena pengaruh air pasang-surut dari air laut bercampur dengan air tawar pada rawa
tersebut.
Remigrasi,
kembalinya para emigran ke negara asalnya.
Satwa liar,
semua binatang yang hidup di darat, air, udara yang masih mempunyai sifat-sifat liar, baik yang hidup bebas
maupun dipelihara oleh manusia. Sawah bencah
(pasang surut),
sawah yang letaknya berdekatan dengan rawa atau muara sungai di daerah pantai landai.
Sawah gogo rancah,
pengusahaannya biasanya dibuat pematang, pagar, dan berteras.
Sawah irigasi,
sawah yang memperoleh pengairan dari pengairan teknis berupa sistem irigasi yang airnya berasal dari danau
buatan (sungai bendungan, dibuat saluran air yang baik dan teratur lalu dialirkan ke sawah).
Sawah lebak,
sawah yang berada di sebelah kanan dan kiri sungai yang tanahnya lebih rendah dari sungai tersebut.
Sawah nonirigasi,
sawah yang memperoleh pengairan secara nonteknis.
Emodul Geografi XI IPS | 160
Sawah tadah hujan,
sawah yang pengairannya dari air hujan sehingga penanamannya dilakukan pada musim hujan.
Sensus de fakto,
pencacahan jiwa pada setiap orang yang pada waktu diadakan pencacahan berada di dalam negara yang
bersangkutan atau daerah itu.
Sensus de jure,
pencacahan jiwa hanya kepada penduduk yang benar-benar berdiam atau bertempat tinggal di negara
bersangkutan atau di daerah itu atau berdasarkan tempat tinggal yang tetap.
Sensus,
seluruh kegiatan pengumpulan, penyusunan, pengolahan, dan penerbitan keteranganketerangan
yang bersifat demografis, ekonomis, dan sosial dari seluruh penduduk suatu Negara dalam jangka waktu
tertentu. Setengah
pengangguran,
orang yang bekerja hanya beberapa jam tiap harinya atau kurang dari 25 jam per minggu.
Sosial budaya,
faktor yang sangat menentukan daya dukung, sebab manusialah yang menentukan apakah pembangunan akan
terus berjalan atau berhenti.
Suaka margasatwa,
suaka alam yang ditujukan terhadap satwanya yang mempunyai ciri khas, berupa keunikan jenis dan
keanekaragamannya.
Sumber daya alam (natural resources),
semua kekayaan alam yang terdapat di alam berupa makhluk hidup maupun benda mati yang dapat
dimanfaatkan untuk memenuhi kebutuhan hidup manusia.
Sumber daya alam biotik,
sumber daya alam yang terjadi dari makhluk hidup.
Sumber daya alam ekonomis,
sumber daya alam yang mempunyai nilai ekonomis, sangat berharga, menghasilkan keuntungan dan untuk
mendapatkannya memerlukan biaya yang cukup besar.
Sumber daya alam fisik (abiotik),
sumber daya alam yang terjadi oleh proses alam atau kekuatan alam.
Sumber daya alam hayati,
unsur-unsur hayati di alam yang terdiri dari sumber daya alam nabati (tumbuhan) dan sumber daya alam
hewani (satwa) yang bersama dengan unsur nonhayati di sekitarnya secara keseluruhan membentuk
ekosistem.
Sumber daya alam nonekonomis,
sumber daya alam yang didapatkan dengan biaya yang relatif kecil.
Emodul Geografi XI IPS | 161
Sumber daya alam padat,
sumber daya alam yang wujudnya berupa benda padat.
Sumber daya alam yang dapat diperbarui,
sumber daya alam yang apabila sudah digunakan dapat diusahakan kembali seperti semula, baik proses
alamiah maupun oleh usaha manusia.
Sumber daya alam yang selalu tersedia,
sumber daya alam yang jumlahnya melimpah dan digunakan untuk kelangsungan hidup makhluk atau
organisme.
Sumber daya alam yang tidak dapat diperbarui,
sumber daya alam yang habis setelah digunakan dan tidak dapat terbentuk lagi dalam jangka waktu yang
pendek.
Sumber daya cair,
sumber daya alam yang wujudnya berupa benda cair.
Sumber daya gas,
sumber daya alam yang wujudnya berupa gas.
Sumber daya lingkungan alam,
sumber daya alam yang terjadi karena proses alam dan kehidupan makhluk hidup.
Sumber daya manusia,
penduduk yang berada di suatu wilayah beserta karakteristik demografis, sosial, maupun ekonominya.
Taman hutan raya,
wilayah pelestarian alam terhadap tumbuhan dan satwa yang asli atau alami maupun buatan,
gunakepentingan pendidikan, ilmu pengetahuan, penelitian, rekreasi, pariwisata, dan budaya.
Taman nasional,
wilayah pelestarian alam yang ekosistemnya masih asli dan dikelola untuk kepentingan pendidikan, ilmu
pengetahuan, penelitian, rekreasi, dan pariwisata.
Taman wisata alam,
kawasan pelestarian yang terutama dimanfaatkan untuk pariwisata dan rekreasi alam.
Tambak atau empang,
sejenis kolam yang airnya terasa payau (hambar atau asin tidak, tawar pun tidak).
Tegalan,
sistem pertanian di tanah kering yang diusahakan pada musim penghujan untuk menanam tanaman palawija.
Tenaga kerja,
jumlah seluruh penduduk yang dapat memproduksi barang dan jasa, jika ada permintaan terhadap tenaga
mereka dan mereka mau berpartisipasi serta beraktivitas.
Emodul Geografi XI IPS | 162
Ternak besar,
peternakan yang diusahakan dengan memelihara hewan yang berukuran besar.
Ternak kecil,
peternakan yang diusahakan dengan memelihara hewan yang berukuran kecil.
Ternak unggas,
peternakan yang diusahakan dengan memelihara hewan yang bersayap atau sebangsa burung.
Tingkat kelahiran,
banyaknya bayi yang lahir dari setiap 1.000 penduduk tiap tahun.
Transmigrasi (migrasi intern),
perpindahan penduduk dari suatu pulau atau provinsi yang berpenduduk padat ke suatu pulau atau provinsi
lain yang berpenduduk jarang di negara sendiri.
Transmigrasi bedol desa,
transmigrasi yang dilakukan oleh seluruh penduduk desa beserta pejabat pemerintah desa.
Transmigrasi bekas pejuang,
transmigrasi yang diselenggarakan oleh bekas pejuang dan yang ditransmigrasikan adalah mantan ABRI yang
sudah pensiun.
Transmigrasi khusus,
transmigrasi yang diselenggarakan oleh Departemen Transmigrasi bersama instansipemerintah atau organisasi
lain, misalnya KNPI, Pramuka, dan sebagainya.
Transmigrasi spontan,
transmigrasi yang seluruh biaya ditanggung oleh transmigran itu sendiri.
Transmigrasi swakarsa,
transmigrasi yang pembiayaannya sebagian ditanggung sendiri dan sebagian ditanggung pemerintah.
Transmigrasi umum,
transmigrasi yang semua biayanya ditanggung pemerintah, baik biaya perjalanan maupun biaya hidup selama
satu tahun di daerah transmigrasi.
Tumbuhan liar,
tumbuhan yang hidup di alam bebas atau dipelihara yang masih mempunyai kemurnian jenisnya.
Turf (veen) atau gambut,
arang yang masih terlihat bahan asalnya dari tumbuh-tumbuhan.
Urbanisasi,
perpindahan penduduk dari desa ke kota atau kota-kota besar.
Yodium,
bahan kimia berbentuk keping berwarna hitam agak kelabu, mengkilat seperti logam.
Emodul Geografi XI IPS | 163
Glosary versi 3 geografi
Antroposfer :
lapisan yang ditempati manusia.
Antototrof :
organisme yang mampu membuat atau mensintesis makanannya sendiri.
Bioma :
bentang lahan yang memiliki karakteristik khas yang berdasarkan keadaan iklimnya didominasi oleh flora dan
fauna tertentu.
Biosfer :
tempat atau bagian dari permukaan bumi yang dapat mendukung kelangsungan hidup organisme.
Biota :
flora dan fauna yang hidup dalam suatu bioma.
Briket :
batubara dalam bentuk bahan bakar padat.
Buffer Zone :
zona penyangga yang melindungi sumber daya alam Taman Nasional dari pengaruh yang datangnya baik dari
luar maupun dari dalam kawasan itu sendiri.
Cagar Alam :
sebidang lahan yang dijaga untuk melindungi flora dan fauna yang ada di dalamnya.
Carrying Capacity :
ukuran kemampuan suatu lingkungan mendukung sejumlah kumpulan atau populasi jenis makhluk hidup
tertentu untuk dapat hidup dalam suatu lingkungan tertentu.
Coalification :
proses pembentukan lapisan batubara.
Conifer :
vegetasi berdaun jarum.
Degradasi Lingkungan :
tanda-tanda telah dilampauinya daya dukung lingkungan.
Dependency Ratio :
perbandingan jumlah penduduk usia non produktif dengan jumlah penduduk usia produktif.
Detritivor :
rganisme heterotrof yang memakan partikel-partikel organik atau remukan jaringan organik yang telah
membusuk.
Domestifikasi :
Emodul Geografi XI IPS | 164
usaha manusia berupa penjinakkan dan pemeliharaan tumbuhan dan hewan liar.
Fertilitas :
tingkat kelahiran hidup dari seorang wanita selama masa reproduksinya.
Habitat :
bagian yang lebih kecil dari bioma yang merupakan tempat berlangsungnya kehidupan organisme.
Heterotrof :
organisme yang tidak mampu membuat makanannya sendiri.
Higrophyta :
jenis-jenis tumbuhan yang sangat sesuai hidup di daerah yang basah.
Hutan Lindung :
kawasan hutan yang diperuntukkan guna mengatur tata air, mencegah banjir, erosi, dan memelihara
kesuburan tanah.
Imigrasi :
pindahnya penduduk dari suatu tempat ke tempat lain. Infant Mortality
Rate :
jumlah bayi yang meninggal di bawah umur 1 tahun.
Isobath :
garis-garis di peta yang menghubungkan tempat-tempat yang memiliki kedalaman laut yang sama.
Kelembapan Udara :
banyaknya uap air yang terkandung dalam udara.
Lingkungan Hidup :
kesatuan ruang dengan semua benda, daya, keadaan, dan makhluk hidup, termasuk manusia dan perilakunya
yang memengaruhi kelangsungan perikehidupan dan kesejahteraan manusia serta makhluk hidup lainnya.
Maturity :
proses pematangan batuan induk.
Mesophyta :
jenis-jenis tumbuhan yang sangat cocok hidup di lingkungan yang lembap, tetapi tidak basah.
Migrasi :
berpindahnya penduduk dari suatu tempat ke tempat lain.
Mortalitas :
meninggalnya seorang penduduk yang menyebabkan berkurangnya jumlah penduduk.
Nekton :
kelompok hewan laut yang berenang.
Emodul Geografi XI IPS | 165
Nisia (Niche) :
status fungsional suatu organisme dalam suatu ekosistem.
Penduduk :
orang atau orang-orang yang mendiami suatu tempat dan tercatat sesuai dengan persyaratan dan ketentuan
yang berlaku di tempat itu.
Plankton :
organisme kecil yang hidup terapung-apung di permukaan atau dekat permukaan laut.
Rantai Makanan :
peristiwa makan dan dimakan pada suatu urutan tertentu.
Reservoir :
proses migrasi minyak bumi dari batuan induk ke batuan sarang.
Sabana :
wilayah vegetasi di daerah tropis atau subtropis yang terdiri atas pohon-pohon yang tumbuh jarang yang
diselingi oleh semak belukar.
Sensus de facto :
pencatatan penduduk yang didasarkan pada setiap orang yang ada dan berhasil ditemui petugas di suatu
daerah.
Sensus de jure :
pencatatan penduduk yang didasarkan atas bukti hukum yang dimiliki penduduk berupa KTP atau KK.
Sex Ratio :
perbandingan jumlah penduduk laki-laki dengan jumlah penduduk perempuan.
Source Rock :
proses pengendapan batuan induk pembentuk minyak bumi.
Steppa :
wilayah yang ditumbuhi oleh rumput-rumputan pendek. Sumber Daya
Alam :
unsur-unsur lingkungan alam yang diperlukan manusia untuk memenuhi kebutuhan serta meningkatkan
kesejahteraan hidupnya.
Taiga :
jenis hutan yang terdapat di daerah yang beriklim dingin dengan daun seperti jarum dan berlapis zat lilin.
Taman Nasional :
keadaan alam yang menempati suatu daerah yang luas dan tidak boleh ada rumah tinggal maupun bangunan
industri.
Trapping :
proses pemerangkapan minyak bumi.
Emodul Geografi XI IPS | 166
Tropophyta :
jenis-jenis tumbuhan yang mampu beradaptasi terhadap daerah yang mengalami perubahan musim hujan dan
musim kemarau.
Xerophyta :
jenis-jenis tumbuhan yang sangat tahan terhadap lingkungan yang kering atau kondisi kelembapan udara yang
sangat rendah.
Glosary versi 4 geografi
Abiotik :
benda yang terdapat di lingkungan alam memiliki ciri tidak hidup, tidak hidup berhubungan dengan atau
dicirikan dengan tidak adanya organisme hidup. Misalnya batuan-batuan dan bangunan yang dibentuk
manusia.
Bahan galian :
adalah semua bentukan alam yang terkandung di dalam perut bumi atau di permukaan bumi dalam bentuk
hablur (kristal) maupun cair yang memiliki susunan kimia tersendiri.
Biochore :
suatu hal yang berhubungan dengan pengelompokkan beberapa biotop yang memiliki persamaan dan tersebar
di seluruh permukaan bumi.
Biogeografi :
ilmu tentang penyebaran tumbuh-tumbuhan dan binatang secara geografis di permukaan bumi.
Bioma :
unit-unit geografis yang besar dan perbedaannya didasarkan atas tipe-tipe klimaks atau dominan vegetasi
(tumbuhan) atau bentuk kehidupan binatang.
Biosfer :
bagian atmosfer yang paling bawah di dekat permukaan bumi, tempat tinggal mahluk hidup, lingkungan yang
berupa segala sesuatu yang hidup (manusia, hewan, dan tumbuhan).
Biotik :
makhluk hidup (tumbuhan, hewan, manusia) baik yang bersifat mikro maupun makro serta proses-prosesnya.
Cagar alam :
daerah perlindungan bagi kelestarian hidup jenis tumbuh-tumbuhan dan binatang (flora dan fauna) yang
terdapat di dalamnya dan dilindungi oleh undang-undang dari bahaya kepunahan suaka alam.
Catchment area :
daerah yang perlu dilindungi keberadaannya di alam karena merupakan daerah yang dapat difungsikan
sebagai penyimpan cadangan air tanah. Pada umumnya terdapat pada sekitar Daerah Aliran Sungai (DAS).
Emodul Geografi XI IPS | 167
Demografi :
ilmu tentang susunan, jumlah, dan perkembangan penduduk.
Dependency Ratio :
angka ketergantungan yang dapat dihitung dengan membandingkan jumlah penduduk usia nonproduktif
dengan jumlah penduduk usia produktif dalam suatu kawasan (region) tertentu di permukaan bumi.
Dinamika penduduk :
bertambah banyak atau berkurangnya jumlah penduduk dari waktu ke waktu.
Drainase :
sistem pengaliran atau pembuangan air dalam suatu wilayah.
Ekologi :
ilmu tentang hubungan timbal-balik antara makhluk hidup dengan kondisi alam sekitarnya.
Ekosistem :
suatu sistem yang meliputi komponen tumbuh-tumbuhan, hewan, dan lingkungan fisik tempat hidupnya.
Eksploitasi :
proses pengambilan sumber daya alam hayati atau sumber daya alam nonhayati dari bumi.
Eksplorasi :
penelitian dan pengkajian terhadap suatu daerah yang belum dikenal untuk memperoleh data yang
diperlukan.
Ekstensifikasi :
upaya peningkatan produksi pertanian dengan menambah luas lahan yang telah ada.
Erosi :
proses pengikisan batuan penyusun permukaan bumi oleh tenaga air, angin, atau gletser.
Eucaliptus :
sejenis pohon dan tumbuhan yang senantiasa hijau (pada umumnya terdapat di daerah Australia).
Fauna :
keseluruhan kehidupan hewan suatu habitat, daerah, atau strata geologi tertentu atau dunia (alam) hewan.
Fertilisasi :
kemampuan yang dimiliki untuk menghasilkan keturunan atau
tungkai kesuburan.
Fertilitas :
gambaran mengenai jumlah tingkat kelahiran hidup dalam periode waktu tertentu.
Flora :
keseluruhan kehidupan jenis tumbuh-tumbuhan suatu habitat, daerah (strata geologi) atau alam tumbuh-
tumbuhan.
Emodul Geografi XI IPS | 168
Garis Wallace :
garis yang membatasi fauna Indonesia bagian barat dan fauna Indonesia bagian tengah.
Garis Weber :
garis yang membatasi fauna Indonesia bagian timur dan fauna Indonesia bagian tengah.
Gradien thermometrik :
suatu kondisi wilayah yang berhubungan dengan keadaan suhu. Suhu udara akan mengalami penurunan
sekitar 0,5-0,6 derajat celsius.
Hutan :
suatu wilayah yang secara alamiah ditumbuhi berbagai jenis tumbuhan, baik yang bersifat homogen yaitu yang
didominasi oleh satu jenis flora, seperti hutan mangrove, muson, atau konifer, maupun yang sifatnya
heterogen dengan beraneka jenis spesies, seperti hutan hujan tropis.
Industri :
semua kegiatan ekonomi manusia yang mengolah barang mentah atau bahan baku menjadi barang setengah
jadi atau barang jadi sehingga lebih tinggi nilai kegunaanya.
Infant mortality rate :
angka yang menunjukkan dan memberikan gambaran mengenai jumlah bayi meninggal dunia dari seribu bayi
yang lahir hidup pada periode tahun tertentu.
Intensifikasi :
upaya meningkatkan sesuatu hingga mencapai hasil optimal melalui kegiatan secara sungguh-sungguh dan
terus-menerus.
Kepadatan penduduk :
jumlah rata-rata penduduk persatuan luas tanah dalam suatu kawasan atau region tertentu.
Komposisi penduduk :
kondisi yang menggambarkan struktur penduduk dalam suatu wilayah berdasarkan atribut-atribut tertentu
yang telah ditentukan.
Konservasi :
suatu upaya yang dilakukan melalui cara pemeliharaan dan perlindungan sesuatu secara teratur untuk
mencegah kerusakan dan kemusnahan dengan jalan mengawetkan dan melalui tindakan pelestarian.
Kualitas Penduduk :
aspek demografis yang harus diperhitungkan dalam mengkaji sumber daya manusia adalah potensi dan
kekuatan yang dimiliki sekelompok manusia dalam masyarakat.
Lingkungan hidup :
kesatuan ruang dengan semua benda, daya, keadaan, dan makhluk hidup, termasuk manusia dan perilakunya
yang mempengaruhi kelangsungan hidup dan kesejahteraan manusia serta makhluk hidup lainnya.
Manufaktur :
suatu proses membuat atau menghasilkan sesuatu dengan menggunakan
media tangan atau proses mengubah bahan mentah menjadi
Emodul Geografi XI IPS | 169
barang jadi untuk dapat digunakan atau dikonsumsi oleh manusia.
Mekanisasi :
upaya peningkatan produksi pertanian dengan mengaplikasikan teknologi pertanian berupa mesin-mesin
pertanian yang modern dan tepat guna.
Migrasi :
suatu bagian dari mobilitas atau pergerakan penduduk yang berarti suatu perpindahan penduduk dari suatu
wilayah menuju wilayah lainnya dengan maksud dan tujuan untuk menetap.
Mineral :
benda padat homogen bersifat anorganik yang terbentuk secara alamiah dan memiliki komposisi kimia
tertentu dan jumlahnya cukup banyak, seperti tembaga, emas, intan, dan barang tambang lainnya.
Mobilitas :
gerak perubahan yang terjadi di antara warga masyarakat baik secara fisik maupun sosial.
Moor :
bentang wilayah yang ditutupi oleh semak-semak yang rapat. Tumbuhan penutup tanah utama pada kawasan
moor adalah belukar.
Mortalitas :
angka yang menunjukkan dan memberi gambaran mengenai jumlah penduduk yang meninggal dunia pada
waktu tertentu.
Observasi :
kegiatan pengamatan pendahuluan tentang daerah persebaran cebakan suatu jenis barang tambang, sekaligus
menyelidiki dan memeriksa kebenarannya secara teoritis yang berkaitan dengan kondisi geologis di lapangan.
Pelestarian sumber daya :
tindakan yang dilakukan dengan cara menggunakan sumber daya alam secara arif dan bijaksana dengan
memerhatikan unsur waktu dan keterbatasan sumber daya alam yang tersedia. Sumber daya alam tersebut
diharapkan dapat diwariskan pada anak cucu di masa yang akan datang.
Pembangunan berkelanjutan :
upaya sadar dan terencana yang memadukan unsur lingkungan hidup, untuk menjamin kemampuan,
kesejahteraan, dan mutu hidup saat ini dan generasi yang akan datang.
Penambangan :
usaha yang dilakukan sebagai bentuk upaya eksplorasi dan eksploitasi sumber daya alam yang terkandung di
alam sebagai potensi bagi kehidupan manusia.
Pencemaran :
suatu proses, cara, atau perbuatan yang dilakukan dengan jalan mencemari atau mencemarkan lingkungan
disekitar sebagai habitat kehidupan makhluk hidup dengan bahan polutan (pencemar).
Penduduk :
dapat diartikan sebagai sejumlah orang baik secara individu maupun kelompok yang menempati wilayah atau
negara tertentu minimal satu tahun pada saat dilaksanakan pendataan atau sensus penduduk.
Emodul Geografi XI IPS | 170
Pertanian ladang :
jenis usaha pertanian yang memanfaatkan lahan kering, artinya dalam pengolahan pertanian tidak banyak
memerlukan air.
Pertumbuhan eksponensial :
kondisi pertumbuhan jumlah penduduk yang bersifat langsung dan terjadi secara terus menerus.
Pertumbuhan geometri :
kondisi pertumbuhan jumlah penduduk yang terjadi secara bertahap dalam suatu wilayah.
Pertumbuhan penduduk :
kenaikan atau penurunan jumlah penduduk yang diakibatkan oleh selisih jumlah kelahiran dan kematian.
Pertumbuhan Penduduk total :
merupakan kenaikan atau penurunan jumlah penduduk yang diakibatkanoleh selisih jumlah kelahiran dan
kematian.
Piramida penduduk :
suatu gambaran mengenai struktur penduduk berdasarkan umur penduduk dan jenis kelamin dalam suatu
wilayah (region) tertentu.
Polutan :
suatu zat atau bahan pencemar yang mengakibatkan terjadinya polusi atau pencemaran.
Populasi :
bagian dari kelompok-kelompok organisme yang terdiri atas individuindividu yang tergolong sejenis dalam
suatu lingkungan hidup.
Registrasi :
proses pengumpulan keterangan yang berhubungan dengan peristiwa kependudukan harian dan kejadian yang
mengubah status seseorang.
Rehabilitasi :
upaya pengembalian tingkat kesuburan tanah yang sudah kurang produktif.
Sabana :
padang rumput yang diselilingi pepohonannya terdapat di padang pasir atau gurun pasir.
Sensus :
proses pencatatan, perhitungan, dan publikasi data demografis yang dilakukan terhadap semua penduduk
yang tinggal di suatu wilayah atau negara tertentu.
Sensus de facto :
proses pencacahan penduduk yang dilaksanakan terhadap semua orang yang ditemui oleh petugas ketika
dilaksanakan sensus.
Sensus de jure :
Emodul Geografi XI IPS | 171
proses pencacahan penduduk yang dilaksanakan terhadap semua orang yang benar-benar tercatat dan
bertempat tinggal di suatu wilayah, umumnya sesuai dengan Kartu Tanda Penduduk.
Sex Ratio :
rasio penduduk menurut jenis kelamin , yaitu perbandingan jumlah penduduk laki-laki dan jumlah penduduk
perempuan.
Stepa :
bentang alam yang terdiri atas tanah datar yang kering dan luas. Pada setiap wilayahnya ditumbuhi dengan
belukar berupa padang rumput yang luas.
Suaka Margasatwa :
kawasan hutan yang dilindungi oleh undang-undang sebagai wilayah untuk menjaga kelestarian beberapa jenis
fauna langka atau yang hampir punah.
Sumber daya :
bagian dari unsur lingkungan hidup yang terdiri atas sumber daya manusia, sumber daya alam hayati, sumber
daya alam nonhayati, dan sumber daya buatan.
Sumber daya alam :
segala sesuatu yang berada di alam (di luar manusia) yang dinilai memiliki daya guna untuk memenuhi
kebutuhan sehingga tercipta kesejahteraan hidup manusia.
Survei :
proses pencacahan terhadap beberapa sampel penduduk pada beberapa wilayah yang dapat mewakili
karakter wilayah secara keseluruhan.
Taiga :
suatu bentang alamyang terdiri atas jenis tanaman berdaun jarum (konifer) terdapat di antara daerah tundra
di utara dan stepa di selatan.
Taman Nasional :
suatu kawasan konservasi yang dikelola secara terpadu dalam arti semua tujuan perlindungan, pengawetan,
dan pemanfaatan dapat ditampung dalam suatu kesatuan atau unit pengelolaan.
Tegalan :
usaha pertanian yang dilakukan dengan membuka lahan dan memanfaatkan air hujan.
Tumpang gilir :
sistem peragaman jenis tanaman pertanian dengan sistem rotasi, seperti padi-palawija-padi.
Tumpangsari :
cara bercocok tanam dengan menanam dua jenis tanaman atau lebih secara serentak dengan membentuk
barisan-barisan lurus untuk tanaman yang ditanam secara berseling pada satu bidang tanah.
Tundra :
daerah beku dan tandus di kutub utara, dimana tumbuhan tidak dapat hidup dan pada umumnya hanya
berupa padang rumput.
Emodul Geografi XI IPS | 172
Urbanisasi :
perpindahan penduduk secara berduyun-duyun dari desa (kota kecil) ke kota besar sebagai pusat
pemerintahan, atau perubahan sifat suatu tempat dari suasana desa ke suasana kota.
Varietas :
kelompok tanaman dalam jenis atau spesies tertentu yang dapat dibedakan dari kelompok lain berdasarkan
suatu sifat-sifat tertentu.
Xerophyta :
jenis tumbuhan yang sangat tahan terhadap lingkungan hidup yang kering atau gersang (kelembapan udara
sangat rendah). Jenis tanamannya antara lain kaktus, dan beberapa jenis rumput gurun.
Emodul Geografi XI IPS | 173
DAFTAR PUSTAKA
Badan Pusat Statistik: Analisis Statistik Sosial, Bonus Demografi dan Pertumbuhan Penduduk, Jakarta
2012
Drs. Wardiyatmoko,Geografi, Jakarta: Erlangga,1994
Prof.Dr.H.A.Fatchan,Geografi Tumbuhan dan Hewan,2013.Yogyakarta:Penerbit Ombak.
Sutanto, PERANAN K 3 DALAM MANAJEMEN BENCANA Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas
Diponegoro.
Tim MGMP Geografi SMU, Geografi IB SMU Kelas 1, Kurikulum 1994, Jakarta: Erlangga
Yasinto Shindu P, Geogarafi untuk SMA/MA Kelas IX, Erlangga, Jakarta 2017
Sumber Internet :
http://ebtke.esdm.go.id/post/2016/04/14/1188/potensi.energi.laut.indonesia.menjanjikan
http://ekonomi.metrotvnews.com/energi/GNljznXk-potensi-migas-di-laut-dalam-indonesia-masih-sangat-
besar
http://file.upi.edu/Direktori/FPIPS/JUR._PEND._GEOGRAFI/197210242001121-
BAGJA_WALUYA/Pengelolaan_Lingkungan_Hidup_untuk_Tk_SMA/BAB_2_HUBUNGAN_MANUSIA_DAN_LING
KUNGAN.pdf.
http://file.upi.edu/Direktori/FPIPS/JUR._PEND._SEJARAH/195903051989011-
SYARIF_MOEIS/MAKALAH__3.pdf.
http://ipsgampang.blogspot.com/2014/08/potensi-dan-persebaran-sumber-daya-laut_14.html
http://juliafebrianti.blogspot.com/2017/10/ketahanan-pangan-1.html
http://melaticanti.blogspot.com/2013/11/pemanfaatan-sumber-daya-alam-di.html
http://melaticanti.blogspot.com/2013/11/pembangunan-berkelanjutan-dan-dampak.html
http://melaticanti.blogspot.com/2013/11/pengertian-sumber-daya-alam.html
http://olimpiade.psma.kemdikbud.go.id/index/SOAL/SOAL%20OLIMPIADE%20SAINS_2013/SOAL%20OSP_13/
09.%20GEOGRAFI/SOAL+KONCI%20OSP%202013.pdf
http://www.datacon.co.id/Angkutanlaut2008Ind.html
http://www.kemenperin.go.id/artikel/10832/Kemenperin-Dorong-Industri-Maritim
http://www.politik.lipi.go.id/kolom/kolom-1/politik-internasional/413-menilik-alur-laut-kepulauan-indonesia-ii
https://biz.kompas.com/read/2015/12/08/090116628/Beragam.Potensi.Wisata.Bahari.Indonesia.untuk.Dunia.
\
https://blog.ruangguru.com/faktor-geografis-terhadap-keragaman-budaya-indonesia
https://bnpb.go.id//rencana-nasional.html
https://geograph88.blogspot.com/2018/04/pengertian-dan-faktor-ketahanan-pangan.html
https://ilmugeografi.com/ilmu-sosial/pengelolaan-sumber-daya-alam
https://www.bbc.com/indonesia/majalah-46691586
https://www.bps.go.id
https://www.gurugeografi.id/2018/04/6-zona-persebaran-fauna-di-dunia.html
https://www.gurugeografi.id/2019/01/contoh-soal-ulangan-geografi-ketahanan.html
https://www.gurugeografi.id/2019/10/soal-hots-geografi-mitigasi-bencana-dan.html
Emodul Geografi XI IPS | 174
https://www.gurupendidikan.co.id/biosfer/
https://www.gurupendidikan.co.id/ketahanan-pangan/
https://www.tigaserangkai.com/id/?p=3938