untuk investasi m ilenial beli properti -...

1
m p p c y R d s t d P d m t t c k t p t d l b c d b t r i s a t p i c k t F R ( P p n i e r e A

Upload: truongdat

Post on 11-Mar-2019

331 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: untuk Investasi M ilenial Beli Properti - bigcms.bisnis.combigcms.bisnis.com/file-data/1/2898/037ed56f_Des17-DPLKEquityLife... · dibangun SPBU, 9 titik dalam proses pembangunan,

S E K I L A S

Penugasan BBM Satu Harga Terwujud Triwulan IIIPlt Direktur Utama PT Pertamina (per-sero) Nicke Widyawati menargetkan penugasan BBM satu harga tahun ini sebanyak 67 titik akan selesai pada triwulan III 2018.

Hingga saat ini, lanjut Nicke, sebanyak 4 titik lokasi BBM satu harga sudah dibangun SPBU, 9 titik dalam proses pembangunan, dan 54 titik masih menunggu perizinan dari pemerintah daerah.

“Yang 54 titik ini sudah kita evaluasi lokasinya dan memang sudah sesuai kriteria 3 T (tertinggal, terdepan, dan terluar). Perizinan dan administrasi dari Pertamina sudah keluar, kita (ting-gal) tunggu perizinan dari pemda,” ujar Nicke seusai high level meeting dengan Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas (BPH Migas) di Kantor BPH Migas, Ja-karta, kemarin.

Diketahui sebanyak 67 titik BBM satu harga tahun ini tersebar di perbatasan Kalimantan, pulau terluar di Sulawesi, NTT, sebagaian besar Papua, dan di perairan wilayah barat Sumatra.

Untuk mempercepat realisasi BBM satu harga pada triwulan III 2018 terse-but, Pertamina akan melakukan koor-dinasi dengan Dirjen Otonomi Daerah Kementerian Dalam Negeri.

“Pemda kami minta dispensasi proses pembangunan paralel dengan per-izinan, lalu kami percepat spesifi kasi dan proses pembangunannya, kami sudah buat standar SPBU untuk BBM satu harga, dan sistemnya knock down,” jelasnya. (Nyu/E-1)

PLN Rampungkan Proyek 19 Gardu IndukPT PLN (persero) telah merampungkan proyek 19 proyek gardu induk, jaringan transmisi, dan saluran kabel tegangan tinggi yang dioperasikan di Regional Jawa Bagian Barat (RJBB).

Menurut Direktur Regional Jawa Bagian Barat PT PLN (persero) Haryan-to mengatakan, hal tersebut belum termasuk pekerjaan-pekerjaan jaring-an tegangan menengah dan jaringan tegangan rendah yang dilakukan PT PLN Distribusi Jakarta Raya dan Distri-busi Banten.

“Penyelesaian proyek ini dilakukan PT PLN Unit Transmisi Jawa Bagian Ba-rat, PT PLN Unit Induk Pembangunan Jawa Bagian Barat, dan PT PLN Unit Induk Pembangunan Interkoneksi Su-matra, Jawa,” kata Haryanto di Depok, kemarin.

Total biaya investasi yang dikeluarkan untuk penuntasan proyek itu mencapai Rp1,3 triliun.

Dengan adanya tambahan penyelesai-an proyek gardu induk dan transmisi tersebut, diharapkan kebutuhan pela-yanan listrik di wilayah DKI Jakarta Raya dan Banten dapat terpenuhi.

“Termasuk fasilitas kelistrikan guna mendukung penyelenggaraan Asian Games yang dilaksanakan pada Agustus nanti,” pungkasnya. (Cah/E-1)

KAMIS, 17 MEI 2018 SEKTOR RIIL18

STOK ELPIJI SELAMA RAMADAN: Petugas memeriksa pipa penyaluran elpiji di depot elpiji Pulau Layang Plaju, Palembang, Sumatra Selatan, kemarin. Memasuki Ramadan, Pertamina Marketing Operation Region (MOR) II Sumbagsel menambahkan stok elpiji hingga 46.672 metrik ton per bulan untuk wilayah Sumatra bagian selatan (Sumbagsel).

ANTARA/NOVA WAHYUDI

FETRY [email protected]

KEBANYAKAN generasi mile-nial lebih tertarik membeli properti untuk kali perta-manya sebagai investasi

ketimbang sebagai rumah pertama mereka atau fi rst home buyer.

Hal itu terungkap dalam sentiment survey H-I/2018 yang melibatkan sebanyak 1.922 responden selama periode 13 Maret-27 April 2018. Res ponden berasal dari wilayah Ja-bodetabek dan beberapa kota besar lainnya di Pulau Jawa.

“Responden milenial sudah cukup sadar bahwa membeli properti ini memiliki return (imbal hasil) yang bagus. Jadi, meskipun bukan hunian idamannya, ketika mampu membeli sebuah pro perti, maka mereka akan berpikir bahwa properti itu sebagai

bentuk investasi,” ungkap Country General Manager Rumah123 Ig-natius Untung dalam pemaparan sentiment survey H-I/2018, di Jakarta, kemarin.

Untung menjelaskan berdasarkan survei tersebut, sebanyak 60,32% generasi milenial pada rentang usia 22-28 tahun mencari hunian sebagai bentuk investasi mereka, sedangkan sebanyak 39,68% lainnya belum be-rencana sedikit pun.

“Meningkat cukup banyak, seti-daknya ada 75% milenial pada ren-tang usia 29-35 yang juga kini mulai mencari hunian investasi,” tutur

Untung.Ia melanjutkan pola pikir pragma-

tis tersebut juga cukup mewarnai keputusan pembelian properti de-ngan menggunakan fasilitas kredit pemilikan rumah (KPR).

Hal itu cenderung terjadi pada ma syarakat golongan penghasilan di bawah Rp10 juta yang rela mem-bayar cicilan dengan bunga lebih tinggi selama proses pengajuannya tidak terlalu sulit.

Namun, ia menerangkan, mereka yang berpenghasilan di bawah Rp10 juta per bulan kesulitan membayar uang muka lantaran kurangnya

penghasilan.“Berbeda dengan mereka yang

berpenghasilan di atas Rp10 juta, cenderung kesulitan membayar DP (uang muka) karena terlilit utang. Sebut saja untuk penggunaan credit card, kredit tanpa agunan (KTA), dan kredit kendaraan bermotor (KKB),” ungkap Untung.

Di sisi lain, ia menambahkan ma-sih adanya sebagian generasi mile-nial yang belum berencana membeli properti disebabkan kurangnya edu kasi. Pengembang juga dinilai belum serius menggarap dan me-nguasai benar cara menyasar kaum milenial. “Karena itu, pengembang harus berusaha mengerti karakter milenial,” ucap dia.

Akan tetapi, menurut dia, jika ge nerasi milenial terus menunda membeli properti, setiap tahun mi lenial yang menunda pembelian properti itu berpotensi kehilangan 4%-8% ukuran properti. “Artinya ru mah yang bisa dibeli ialah rumah ukuran kecil atau yang berada di dalam gang-gang sempit.”

Rumah warisanBerdasarkan survei tersebut, Igna-

tius juga mengakui pihaknya mene-mukan fakta bahwa nyaris 45% pen-duduk Jakarta tidak tinggal di rumah yang mereka bisa beli sendiri.

Berdasarkan data yang diolah Tim Business Intelligent Rumah123, meski mereka tinggal di rumah yang berla-bel milik sendiri, hunian itu didapat dari hasil warisan keluarga.

“Betul, pengakuan mereka tinggal di rumah sendiri, tapi rumah terse-but mereka peroleh dari warisan. Bukan dibeli dengan uang mereka sendiri,” tukas Untung. (E-3)

Milenial Beli Properti untuk InvestasiSebanyak 60,32% generasi milenial berusia 22-28 tahun mencari hunian sebagai investasi karena memiliki imbal hasil yang bagus.

ANGGOTA Komisi Keuangan DPR, Wilgo Zainar, berha-rap pemerintah tidak mem-bebani industri dengan ke naikan cukai yang tinggi pada tahun depan.

“Kenaikan cukai rokok pasti berdampak pada se-rapan hasil produksi petani tembakau, penyerapan tena-ga kerja, serta penerimaan cukai dan pajak rokok,” kata Wilgo di Jakarta, kemarin, seperti dikutip dari Antara.

Menurut Wilgo, penerap-an tarif cukai rokok mesti-nya bisa menggunakan pa-rameter ekonomi yang jelas, seperti infl asi, terlebih tarif saat ini amat membebani industri rokok.

“Jika pemerintah ingin mendapatkan penerima-an cukai lebih optimal, se harus nya bisa melalui eks tensifi kasi barang kena cukai lainnya dan bukan dengan kenaikan tarif cukai yang tinggi,” kata dia.

Beberapa waktu lalu, Ke-menterian Keuangan mela-porkan pada kuartal I 2018, penerimaan negara dari cukai naik 16,2% secara year on year (yoy) menjadi Rp8,6 triliun. Namun, tidak dirincikan sumbangan dari sektor cukai industri hasil tembakau.

Ketua Bidang Penelitian dan Pengembangan Asosiasi Pedagang Pasar Seluruh In-donesia (APPSI) Sjukrianto mengatakan, selama 3-4 ta hun terakhir, pemerin-tah selalu menaikkan tarif cukai rokok.

Namun, dia menyayang-kan kebijakan itu diambil tanpa memperhatikan dam-pak di masyarakat, ter utama terkait dengan pendapatan dari penjualan rokok. “Ka-lau pendapatan masyarakat bertambah, tidak masalah cukai dinaikkan. Tapi pen-dapatan masyarakat juga belum naik.”

Ia menjelaskan dengan tarif kenaikan cukai rokok rata-rata 10,04% pada tahun ini, para pedagang eceran sudah mengalami penurun-an penjualan.

Dia memperkirakan per-tumbuhan pendapatan dari penjualan rokok di tahun ini stagnan. “Apalagi kalau cukai rokok tambah dinaik-kan, pendapatan tidak akan tumbuh,” ucap dia.

Anggota Dewan Penasihat Forum Masyarakat Industri Rokok Seluruh Indonesia (Formasi) Andriono Bing Pratikno menambahkan, permasalahan lain dari ke-naikan cukai terlalu tinggi ialah makin maraknya per-edaran rokok ilegal.

“Semakin mahal harga rokok, semakin marak per-edaran rokok ilegal,” ujar Andrio no. (E-3)

Kenaikan Cukai BebaniIndustriRokok

benny
Typewriter
17 Mei 2018 - Media Indonesia | Hal. 18