unsur hara fix
TRANSCRIPT
NO Unsur Hara Diserap Oleh Tumbuhan Dalam Bentuk Fungsi
I. Makro
a. Karbon (C) Senyawa CO2 (karbon dioksida) Pembangun struktur dasar tumbuhan (penyusun utama
makromolekul, seperti: karbohidrat, lipid, protein dan asam
nukleat).
b. Hidrogen (H) Senyawa H2O (air) Pembangun struktur dasar tumbuhan (penyusun utama
makromolekul, seperti: karbohidrat, lipid, protein dan asam
nukleat).
c. Oksigen (O) Senyawa CO2, H2O, dan O2 Pembangun struktur dasar tumbuhan (penyusun utama
makromolekul, seperti: karbohidrat, lipid, protein dan asam
nukleat).
d. Nitrogen (N) Ion NH4+ (amonium) maupun NO3
-
(nitrat).
-komponen utama berbagai senyawa di dalam tubuh
tanaman, yaitu asam amino (juga protein), klorofil, koenzim
dan asam nukleat.
-Merangsang pertumbuhan tanaman secara keseluruhan
-Merupakan bagian dari sel ( organ ) tanaman itu sendiri
-Sintesa asam amino dan protein dalam tanaman
-Merangsang pertumbuhan vegetatif pada tanaman
e. Forfor (P) Ion H2PO4- ( asam fosfat),
HPO42-,HPO4
+ dan PO4+
-komponen asam nukleat ( DNA dan RNA) dan beberapa
koenzim
-berperan penting di dalam transfer energi di dalam sel
tanaman, misalnya ADP,ATP
-Berperan dalam pembentukan membran sel, misalnya
fosfolipid
-berpengaruh terhadap struktur K+, Ca2+, Mg2+ dan Mn2+
terutama terhadap fungsi unsur-unsur tersebut yang
mempunyai kontribusi terhadap stabilitas struktur dan
konformasi makromolekul, misalnya: gula fosfat, nukleotida
dan enzim.
-meningkatkan efisiensi fungsi dan penggunaan N
-Memacu pertumbuhan akar dan membentuk sistem
perakaran yang baik sehingga tanaman dapat mengambil
unsur hara lebih banyak.
-Merangsang pembelahan sel tanaman dan memperbesar
jaringan sel
ü -Menambah daya tahan tanaman terhadap serangan hama dan
penyakit menukar.
ü- -Membantu proses asimilasi dan respirasi sekaligus
mempercepat pembungaan, pembuahan dan pemasakan biji.
f. Kalium (K) Ion kalium (K +) -fungsi utamanya mengaktifkan kerja beberapa enzim, asetik
thiokinase, aldolase, piruvat kinase, glutamilsistein sintetase,
formiltetrahidrofolat sintetase, suksinil-Co A sintetase,
induksi nitrat reduktase, sintesis tepung, ATP ase
-Berfungsi dalam proses fotosintesa, pengangkutan hasil
asimilasi, enzim dan mineral termasuk air.
-Meningkatkan daya tahan tanaman terhadap penyakit
-Kofaktor dalam sintesis protein; zat terlarut uama yang
berfungsi dalam keseimbangan air; pergerakan stomata
-berpengaruh langsung terhadap tingkat semipermeabilitas
membran dan fosforilasi di dalam kloroplas
-Memacu translokasi karbohidrat dari daun ke organ
tanaman lain, terutama organ tanaman penyimpan
karohidrat, misalnya ubi
Ø -Memacu pertumbuhan tanaman pada tingkat permulaan
Ø -Memperkuat ketegaran tanaman sehingga daun, bunga, buah
dan batang tidak mudah rontok dan rebah
-Memperbaiki kualitas buah pada masa generatif.
g. Kalsium (Ca) ion kalsium (Ca 2+) -berperan penting sebagai elemen strukturan dinding sel,
khususnya sebagai Ca pektat di dalam penyusun lamela
tengah
- esensial di dalam mengatur struktur membrane dan
aktifitasnya, terutama pada aliran ion di akar
-berperan dalam nitrat reduktase, amilase, ATP ase,
fosfolipase
-mengatur banyak respons sel terhadap rangsangan
-Mendorong pembentukan buah dan biji yang sempurna
-Dapat menetralkan asam-asam organik yang dihasilkan pada
metabolisme dengan cara membentuk garam yang tidak
larut, misalnya Kristal kalsium oksalat
-Merangsang terbentuknya bulu-bulu akar.
-memacu pertumbuhan “pollen tube”
-jembatan penghubung suatu bahan makromolekul, misalnya
tepung.
h. Magnesium
(Mg)
Ion magnesium (Mg2+) -penyusun klorofil
-Pengaturan dalam penyerapan unsur hara lain seperti P dan
K
-Merangsang pembentukan senyawa lemak dan minyak
-Membantu translokasi pati
-aktif di dalam fungsi penggabungan antara enzim dan
“subsrat site”, misalnya: pemompaan Mg2+ dari tilakoid ke
stroma, pada keadaan ada cahaya dapat mengaktifkan RuBP
karboksilase
i. Sulfur (S) Ion Sulfat (SO42-) -sebagai struktur molekul 3 asam amino yaitu sistn, sistein,
meuonin
- sebagai struktur molekul koenzim, yaitu thiamin, biotin,
koenzim A, ferrodoksin, dan protein besi non-heme
-sebagai struktur molekul bahan produksi sekunder, yaitu
allyl sulfit pada bawang-bawangan, mustard, sulfat flavonoid
-sebagai struktur molekul sulfolipid yang terdapat pada
membran kloroplas
-Komponen pembentuk protein
-Meningkatkan daya tahan tanaman terhadap serangan
jamur
Ø -Pada tanaman kacang-kacangan berfungsi merangsang
pebentukan bintil akar
-Pada tanaman pepaya berfungsi sebagai aktifator enzim
yang membentuk papain.
-membantu mencegah melarutnya bahan organis di dalam
air, hal ini penting dalam mekanisme cekaman terhadap
salinitas
II. Mikro
a. Klorin (Cl) ion klorin (Cl-) -diperlukan dalam tahapan pemecahan air pada fotosintesis
-menjaga keseimbangan air dengan mengatur tekanan
osmosis di dalam sel tanaman (menjaga turgiditas sel)
-berpengaruh terhadap evolusi O2 di dalam kloroplas
-esensial di dalam fotosistem II
-membantu dalam stabilitas proses oksidasi
b. Besi (Fe) ion feri (Fe3+) ataupun fero (Fe2
+). Fe
dapat diserap dalam bentuk khelat
-komponen struktural porfirin, sitrokrom, hemes, hematin,
ferrikrom, leghemoglobin
(ikatan logam dengan bahan organik)
yaitu NaFe EDTA.
-membantu dalam pembentukan klorofil
-ikut dalam proses oksidasi-reduksi di dalam fotosintesis dan
respirasi
-sebagai bahan pembentuk karbohidrat, lemak dan protein
-sebagai kofaktor beberapa enzim, yaitu: sitokrom oksidase,
katalase, peroksidase, acotinase, sintesa klorofil, α
aminolevulinat sintetase, peptidilprolin hidrolase,
nitrogenase, heme dan non heme aksigenase
c. Boron (B) Ion asam borat (H2BO3-), Bo3
3-, B(OH)4- -Kofaktor dalam sintesis klorofil
-Membantu sintesis protein
-Membantu metabolisme karbohidrat
-berpengaruh dalam translokasi gula dari daun, metabolisme
fenol dan RNA serta aktivitas asam giberelin dan α amilase
-Mengatur kebutuhan air di dalam tanaman
-Membentuk serat dan biji
-Merangsang proses penuaan tanaman sehingga jumlah
bunga dan hasil panen meningkat.
d. Mangan (Mn) ion mangan (Mn2+). Mn dapat diserap
dalam bentuk khelat yaitu Mn EDTA.
-ikut berperan dalam beberapa fungsi enzim, misalnya:
enzim yang mengkatalisir pemecahan air, respirasi,
metabolisme N, ikatan kromatin RNA polimerase, sintesa
tRNA, sintesa fosfatidilinositol, inaktivasi protector IAA
-sebagai elemen struktural membran kloroplas
-Sebagai bahan pembentuk karbohidrat, lemak dan protein
-berperan dalam transport elektron pada fotosistem II
e. Seng (Zn) Ion Zn2+ -Aktif dalam pembentukan klorofil
-dibutuhkan dalam pembentukan triptopan sebagai prekusor
IAA, metabolisme triptamin
-terutama sebagai kofaktor enzim dehidrogenase, piridin
nukleotida, alkohol, glukosa-6-P dan triose P, karbonok
anhidrase, fosfodiesterase
-merangsang sintesa sitokrom C
- Sebagai katalisator dalam pembentukan protein
- Berperan aktif dalam transformasi karbohidrat.
f. Tembaga (Cu) Ion Cu+, Cu2+ -berperan dalam transport electron pada fotosintesis
-secara tidak langsung berperan didalam pembentukan nodul
akar
-Sebagai katalisator dalam proses pernapasan dan
prombakan karbohidrat
- Sebagai salah satu elemen dalam proses pembentukan
vitamin
- Secara tidak langsung berperan dalam pembentukan
klorofil
- Sebagai kofaktor beberapa enzim penting, yaitu enzim
oksidase misalnya: tirosinase, laccase dan asam askorbat
-berperan dalam oksidase terminal oleh sitokrom oksidase
g. Molibdenum
(Mo)
Ion molibdat (MoO42-) - Penting dalam fiksasi nitrogen, yaitu sebagai kofaktor
enzim riboproteinase, nitrogenase, nitrat reduktase yang
berfungsi dalam reduksi nitrat
- Secara tidak langsung berperan dalam produksi asam
amino dan protein
-berperan dalam serapan dan translokasi besi
j. Natrium (Na) Ion natrium (Na+) -berperan dalam akumulasi asam oksalat
-berperan dalam membukanya stomata, sebagai pengganti K
-berperan dalam aktivitas nitrat reduktase
-menginduksi metabolism “Crassulacean”
-mengatur keseimbangan air
h. Nikel (Ni) Ion Nikel (Ni2+) - kofaktor untuk suatu enzim yang berfungsi dalam
metabolisme nitrogen
- diperlukan oleh enzim urease untuk menguraikan urea
menjadi nitrogen terlarut yang dapat digunakan tanaman
- diperlukan untuk penyerapan zat biji
- membantu perkecambahan biji
i. Selenium (Se) Ion Selenat (SeO42-) dan selenit (SeO3
-) -kofaktor dari enzim GSH peroxidase (GSH-PX) yaitu enzim
yang berada pada sitosol dan matriks mitokondria yang
penting dalam proses detoksikasi
-mempertahankan keutuhan dinding sel (yang terdiri dari
fosfolipid dan protein) dengan cara mengeluarkan peroksida
dari dalam sel
j. Silikon (Si) Ion Si(OH)4- (asam monosilikat) -mengurangi efek racun dari unsur hara lain
-. Membuat tanaman memiliki daun yang tegak (tidak
terkulai) sehingga daun menjadi efektif menangkap sinar
matahari
-melapisi daun sehingga daun menjadi lebih tahan terhadap
serangan penyakit yang diakibatkan oleh jamur maupun
bakteri, misalnya penyakit blas dan hawar daun bakteri
(HDB)
-memperkuat batang sehingga lebih tahan terhadap serangan
penggerek batang, wereng coklat, dan tanaman tidak mudah
rebah;
-Menyebabkan sistem perakaran tanaman menjadi lebih kuat,
intensif, dan meningkatkan kemampuan akar mengoksidasi
lingkungannya seperti ion fero menjadi feri sehingga
tanaman lebih tahan terhadap keracunan besi.
-Menambah ketahanan tanaman terhadap kekeringan
k. Kobalt (Co) Ion Kobalt (Co2+) -berperan dalam fiksasi nitrogen oleh bakteri simbiotik
-penyusun vitamin B-12 yang penting untuk pembentukan
hemoglobin pada bintil-bintil akar pngikat nitrogen
-berperan dalam reduktase ribonukleotida
DAFTAR PUSTAKA
Ardhana, I.P.G. 2009. Bahan Ajar Hara Tanaman. Jurusan Biologi FMIPA Universitas Udayana: Denpasar
Campbell, N.A., Jane, B.Reece., Lawrence, G.Mitchell. 2004. Biologi Edisi Kelima Jilid II. Erlangga: Jakarta
Lakitan, Benyamin. 2001. Dasar-dasar Fisiologi Tumbuhan. Grafindo Persada: Jakarta
Prasetyo, Anang Budi. 2012. Peranan Pupuk Bagi Tanaman. PPL BPP Kecamatan Tiris Kabupaten Probolinggo. Tersedia di:
http://bpptiris.blogspot.com/2012/03/pemupukan-peran-pupuk-bagi-tanaman.html [13 Oktober 2012].