universitas indonesia tajuk utama ui · memainkan peranan yang mendasar di era masyarakat berbasis...

6
Oleh Gumilar Rusliwa Somantri Roadmap Transformasi Goes Beyond the Trodden Path UI>Diploma Tajuk Utama UI: UNIVERSITAS INDONESIA Tajuk Utama UI 1 | 1. Universitas Indonesia mengalami perubahan sepanjang sejarahnya yang relatif panjang. Menurut perspektif subtantif, lembaga ini ditetapkan melalui SK Pemerintah Nomor 22 tanggal 2 Januari 1849 dan pendidikan tersebut dimulai pada bulan Januari 1851 dengan nama Sekolah Dokter Jawa (Dokterjawaschool). Pada akhir abad ke-19, Sekolah Dokter Jawa dikembangkan lebih lanjut menjadi STOVIA (1898). STOVIA ditutup di tahun 1927 pada usianya yang ke-75 tahun. Sebagai penggantinya, didirikan Sekolah Tinggi Kedokteran di tahun 1927 melengkapi kehadiran 4 Sekolah Tinggi lainya yang tersebar di beberapa kota. Keempat sekolah tersebut yaitu Sekolah Tinggi Tehnik didirikan tahun 1920 di Bandung. Sekolah Tinggi Hukum di Batavia empat tahun kemudian (1924) didirikan di Jakarta. Dua tahun kemudian (1929), di Batavia berdiri Sekolah Tinggi Sastra dan Budaya. Sementara itu, di Bogor dikembangkan Sekolah Tinggi Pertanian. Kelima Sekolah Tinggi tersebut merupakan cikal bakal Fakultas-Fakultas di bawah naungan Noordsuniversiteit (Universitas Darurat) yang didirikan pada tahun 1946 di Jakarta, pada awal pendudukan Belanda pasca Perang Dunia ke-2. 2. Noord Universiteit pada tahun 1947 berganti nama menjadi Universiteit van Indonesien yang berkedudukan di Jakarta. Beberapa Guru Besar nasionalis (diantaranya Prof. Mr. Djokosoetono), mengoperasikan Universiteit van Indonesien di Ibu Kota Republik Indonesia pada saat itu, Jogjakarta. Kegiatan akademik tersebut terpisah dari Induknya di Jakarta yang masih berada dalam kekuasaan Belanda. Pada tahun 1949, pengakuan kedaulatan RI oleh Belanda berlangsung dan Ibu Kota kembali dipindahkan ke Jakarta. Universiteiet van Indonesien Jogjakarta pindah kembali ke Jakarta. Hampir bersamaan dengan hal tersebut didirikanlah Universitas Gadjah Mada di Jogjakarta di tahun 1949. 3. Pada tahun 1950, melalui serangkaian “ketegangan” antara Guru Besar Nasionalis dengan Guru Besar Belanda, akhirnya Universiteit van Indonesien berganti nama menjadi Universitas Indonesia.

Upload: vanmien

Post on 12-May-2018

236 views

Category:

Documents


4 download

TRANSCRIPT

Page 1: UNIVERSITAS INDONESIA Tajuk Utama UI · memainkan peranan yang mendasar di era masyarakat berbasis pengetahuan ... Kesehatan Masyarakat, ... (primary-health-care)

Oleh Gumilar Rusliwa Somantri

Roadmap Transformasi Goes Beyond the Trodden Path

UI>Diploma

Tajuk Utama

UI:

UNIVERSITAS INDONESIA

Tajuk Utama UI 1|

1. Universitas Indonesia mengalami perubahan

sepanjang sejarahnya yang relatif panjang. Menurut

perspektif subtantif, lembaga ini ditetapkan melalui

SK Pemerintah Nomor 22 tanggal 2 Januari 1849 dan

pendidikan tersebut dimulai pada bulan Januari 1851

d e n g a n n a m a S e k o l a h D o k t e r J a w a

(Dokterjawaschool). Pada akhir abad ke-19, Sekolah

Dokter Jawa dikembangkan lebih lanjut menjadi

STOVIA (1898). STOVIA ditutup di tahun 1927 pada

usianya yang ke-75 tahun. Sebagai penggantinya,

didirikan Sekolah Tinggi Kedokteran di tahun 1927

melengkapi kehadiran 4 Sekolah Tinggi lainya yang

tersebar di beberapa kota. Keempat sekolah tersebut

yaitu Sekolah Tinggi Tehnik didirikan tahun 1920 di

Bandung. Sekolah Tinggi Hukum di Batavia empat

tahun kemudian (1924) didirikan di Jakarta. Dua tahun

kemudian (1929), di Batavia berdiri Sekolah Tinggi

Sastra dan Budaya. Sementara itu, di Bogor

dikembangkan Sekolah Tinggi Pertanian. Kelima

Sekolah Tinggi tersebut merupakan cikal bakal

F a k u l t a s - F a k u l t a s d i b a w a h n a u n g a n

Noordsuniversiteit (Universitas Darurat) yang

didirikan pada tahun 1946 di Jakarta, pada awal

pendudukan Belanda pasca Perang Dunia ke-2.

2. Noord Universiteit pada tahun 1947 berganti nama

menjadi Universiteit van Indonesien yang

berkedudukan di Jakarta. Beberapa Guru Besar

nasionalis (diantaranya Prof. Mr. Djokosoetono),

mengoperasikan Universiteit van Indonesien di Ibu

Kota Republik Indonesia pada saat itu, Jogjakarta.

Kegiatan akademik tersebut terpisah dari Induknya di

Jakarta yang masih berada dalam kekuasaan Belanda.

Pada tahun 1949, pengakuan kedaulatan RI oleh

Belanda berlangsung dan Ibu Kota kembali

dipindahkan ke Jakarta. Universiteiet van Indonesien

Jogjakarta pindah kembali ke Jakarta. Hampir

bersamaan dengan hal tersebut didirikanlah

Universitas Gadjah Mada di Jogjakarta di tahun 1949.

3. Pada tahun 1950, melalui serangkaian “ketegangan”

antara Guru Besar Nasionalis dengan Guru Besar

Belanda, akhirnya Universiteit van Indonesien

berganti nama menjadi Universitas Indonesia.

Page 2: UNIVERSITAS INDONESIA Tajuk Utama UI · memainkan peranan yang mendasar di era masyarakat berbasis pengetahuan ... Kesehatan Masyarakat, ... (primary-health-care)

Perguruan Tinggi ini mempunyai beberapa Fakultas di

Jakarta (Kedokteran, Hukum, Sastra dan Budaya), di

Bandung (Tehnik), di Bogor (Pertanian), di Surabaya

(Kedokteran Gigi), serta di Makasar (Ekonomi).

4. Fakultas-Fakultas di luar Jakarta pada tahun 1960-an

berdiri sendiri. Universitas Indonesia di Jakarta

mempunyai kampus di Salemba dan terdiri dari

beberapa Fakultas seperti Kedokteran, Kedokteran

Gigi, MIPA, Sastra, Hukum, Ekonomi, dan Tehnik.

Pada perkembangan selanjutnya berdirilah Fakultas

Psikologi, FISIP, Kesehatan Masyarakat, Ilmu

Komputer dan kemudian Fakultas Keperawatan. Pada

tahun 1970-an hingga awal 1980-an, Universitas

Indonesia mempunyai 2 kampus utama, yaitu di

Salemba dan Rawamangun. Pada tahun 1987,

Universitas Indonesia membangun kampus baru di

Depok di area seluas 320 ha. Mulai tahun tersebut

Universitas Indonesia melepaskan Kampus

Rawamangun namun masih menggunakan Kampus

Salemba untuk kegiatan akademik Fakultas

Kedokteran dan Fakultas Kedokteran Gigi. Jumlah

seluruh area yang menjadi aset tanah Universitas

Indonesia adalah sekitar 350 ha atau sekitar 3.500.000

M2 (di Jakarta Pusat, Depok, Tangerang, dan Jakarta

Timur).

5. Pada tahun 2000 Universitas Indonesia menjadi salah

satu Perguruan Tinggi dengan status Badan Hukum di

Indonesia. Hal ini mengawali implementasi gagasan

otonomi kampus yang meliputi dua hal sebagai

berikut. Pertama, otonomi dalam hal pengembangan

akademik. Kedua, adalah otonomi pengelolaan

keuangan. Otonomi tersebut memberi ruang bagi

Universitas Indonesia untuk berkembang dan

memainkan peranan yang mendasar di era masyarakat

berbasis pengetahuan (knowledge-based society).

6. Dalam kaitan ini, Universitas Indonesia sebagai

“universe”, selayaknya mempunyai kapasitas untuk

menjadi motor peradaban dan kemanusian mencapai

“kemajuan” yang tidak abai pada keseimbangan antara

orientasi nilai-nilai akademik, dengan moralitas dan

seni. Dengan demikian, peradaban bangsa dan

kemanusiaan di Republik ini di masa datang

seyogyanya ditandai oleh terciptanya kemajuan,

keadaban, kemakmuran, keadilan, kedamaian,

demokrasi, serta keseimbangan dan kelestarian

lingkungan hidup (bumi hijau).

7. Universitas Indonesia saat ini mempunyai beberapa

hal penting sebagai modal untuk memainkan peran

tersebut. Pertama adalah tradisi akademik yang

panjang seperti tergambar dari sejarah di atas. Kedua,

Universitas Indonesia memainkan peranan dan

pengaruh penting dalam arah serta peristiwa dalam

banyak episod sejarah bangsa. Ketiga, Universitas

Indonesia ditopang oleh staf pengajar berkualitas

dengan jumlah 3000 untuk mengampu 40.000

mahasiswa yang masuk melalu proses seleksi yang

ketat. Keempat, reputasi Internasional Universitas

Indonesia relatif baik. Kelima, Universitas Indonesia

merupakan lembaga pendidikan tinggi yang sangat

komprehensif yang ditandai dengan adanya hampir

semua disiplin ilmu yang diorganisir dalam 12 Fakultas

dan sebuat Program Pascasarjana lintas disiplin.

8. Selain kelima hal di atas, kita melihat bahwa di era

globalisasi terbuka berbagai kesempatan termasuk

kemungkinan untuk memperoleh sumber daya dari

dalam maupun luar negeri. Memang di tengah-tengah

persaingan yang semakin ketat di tingkat nasional,

regional dan internasional terdapat beberapa hal yang

harus diperkuat agar Universitas Indonesia mampu

berperan maksimal dalam menopang perkembangan

peradaban dan kemanusian di Republik ini. Misalnya,

tradisi Universitas Indonesia yang relatif

mencerminkan struktur dan kultur yang kurang

teintegrasi. Warna wirausaha pun masih belum tampak

Tajuk Utama UI 2|

Page 3: UNIVERSITAS INDONESIA Tajuk Utama UI · memainkan peranan yang mendasar di era masyarakat berbasis pengetahuan ... Kesehatan Masyarakat, ... (primary-health-care)

secara jelas. Ditambah, pemanfaatan ITC pada

Universitas Indonesia belum sepenuhnya dilakukan

untuk menopang berbagai hal yang bertalian dengan

kegiatan dan pengembangan akademik.

9. Pada tahun 2002-2007, telah dilakukan berbagai

upaya untuk menanamkan fondasi untuk mencapai

perbaikan dan kemajuan di ketiga bidang di atas.

Sebagai contoh, di Universitas Indonesia telah

dilakukan langkah-langkah untuk memperkuat

struktur kelembagaan di tingkat Universitas. Penataan

kegiatan ventura dilakukan termasuk didirikannya

Perusahaan Induk untuk wadah pengembangan

ventura komersial. Sementara itu, penggunaan IT di

bidang akademik dan non akademik ditandai dengan

dikembangkannya sistem administrasi di samping

dilakukan penambahan secara bertahap kapasitas IT

dari bandwidht 4 Megabites, menjadi sekitar 80

Megabites. Secara total bandwidht internal dan

eksternal kini mencapai 450 Megabites.

10. Namun, upaya-upaya yang baik di atas masih perlu

secara signifikan dilanjutkan agar harapan Universitas

Indonesia menyumbang secara produktif pada upaya

pengembangan peradaban dan kemanusiaan dapat

dicapai. Bagaimana agar Universitas Indonesia

memberikan kontribusi nyata pada pengembangan

peradaban bangsa dan kemanusiaan? Jawaban atas

pertanyaan tersebut dapat dirumuskan secara ringkas,

yaitu Universitas Indonesia harus menghasilkan

“berlian-berlian” (diamonds) dalam kegiatan riset

maupun pengajaran. Istilah “berlian” tersebut banyak

dipergunakan oleh Universitas di tingkat dunia untuk

merujuk pada keunggulan, dengan berbagai definisi.

“Berlian” dalam kegiatan riset dapat didefinisikan

oleh Universitas Indonesia sebagai karya yang layak

penting, berkualitas tinggi, dan bermanfaat besar bagi

peradaban dan kemanusiaan. Indikator tertinggi dari

karya semacam itu adalah penghargaan hadiah Nobel.

Sedangkan indikator umum yang realistik adalah

berupa karya-karya yang dipublikasikan di Jurnal

Internasional bergensi serta mempunyai impact-factor

tinggi. “Berlian” di bidang pengajaran dapat

didefinisikan sebagai upaya mencetak para

“Pemimpin” sekaligus “Entrepreneur”.

11. Melihat kondisi Universitas Indonesia saat ini,

menghasilkan “berlian” di bidang riset masih

diperlukan waktu antara 10-15 tahun. Sedangkan

untuk menghasilkan hal serupa di bidang pengajaran

diperlukan waktu sekitar 5-10 tahun. Diamonds baru

dapat dihasilkan apabila Universitas Indonesia mampu

menempatkan diri di titik terdepan pengembangan

ilmu (frontier/cutting-edge). Untuk melakukan hal

tersebut, diperlukan sumber-daya, baik dana maupun

manusia, yang tidak sedikit. Dengan demikian,

Universitas Indonesia tidaklah mungkin menempatkan

seluruh Fakultas dan disiplin ilmu yang berada

dibawahnya di frontier. Sebaliknya, Universitas

Indonesia tidaklah mungkin juga memilih satu atau

dua Fakultas atau disiplin ilmu untuk diunggulkan.

Dalam struktur universitas yang demikian

komprehensif, sebuah upaya penonjolan satu atau dua

“bidang” dalam pengembangan ilmu, akan bersifat

kontra-produktif seperti kemungkinan munculnya

kecemburuan.

12. Cara yang cerdas untuk membawa Universitas

Indonesia ke titik terdepan pengembangan ilmu adalah

dengan memilih fokus atau ceruk (niche) riset dan

pengajaran yang dapat melibatkan berbagai orang dan

kelompok secara mono-disiplin, oligo-disiplin,

bahkan antar-disiplin. Dalam menentukan fokus

akademik tersebut paling tidak dua hal berikut

d iper t imbangkan. Per tama, re levansi dan

kegunaannya yang besar bagi menopang

perkembangan peradaban bangsa di era global. Kedua,

fokus tersebut memuat kekuatan dan kesempatan

untuk berkompetisi dengan kompetitor potensial di

tingkat nasional, regional, maupun internasional.

13. Cara ini sekaligus membuka ruang lahirnya kreativitas

kajian antar disiplin ilmu. Pemilihan fokus riset ini

dapat dibagi berdasarkan 3 rumpun ilmu yang terdapat

di Universitas Indonesia: Kedokteran dan Ilmu-Ilmu

Kesehatan, Ilmu-Ilmu Alam dan Teknologi, serta Ilmu-

Ilmu Sosial dan Kemanusiaan. Fokus riset di rumpun

Kedokteran dan Ilmu-Ilmu Kesehatan, sebagai contoh,

adalah stem-cell, nutrisi, penyakit menular tropis

(tropical infected diseases), serta herbal medicine. Di

rumpun Ilmu-Ilmu Alam dan Teknologi, fokus riset

dapat diarahkan pada upaya pengembangan energi

baru dan terbarukan, teknologi kelautan, bio-medical

engineering, Intelligence Multimedia and Information

Processing serta arsitektur dan infrastruktur tropis.

Sedangkan di rumpun Ilmu-Ilmu Sosial dan

Kemanusiaan beberapa fokus r iset dapat

Tajuk Utama UI 3|

“Universitas Indonesia harus menghasilkan “berlian-berlian” (diamonds)

dalam kegiatan riset maupun pengajaran”

Page 4: UNIVERSITAS INDONESIA Tajuk Utama UI · memainkan peranan yang mendasar di era masyarakat berbasis pengetahuan ... Kesehatan Masyarakat, ... (primary-health-care)

dikembangkan d ian ta ranya pembangunan

berkelanjutan dan pemberantasan kemiskinan,

demokratisasi, governance, entrepreneurial/ industrial

society, serta indigeneous issues. Penentuan fokus riset

tersebut harus dilakukan pada tahun pertama masa

kepemimpinan 2007-2012.

14. Agar fokus riset di atas dapat dikembangkan hingga

berada di titik terdepan pengembangan ilmu (frontier),

sehingga mampu menghasikan “berlian” dan

berkontribusi pada peradaban dan kemanusiaan,

diperlukan tiga “mesin” (engines). Ketiga mesin

penting tersebut adalah sebagai berikut: 1). Integrasi,

2). Enterprising University, 3) E-University. Ketiga

mesin ini perlu “dihidupkan” dan “dijalankan” dengan

segera agar di tahun 2012 landasan untuk

menghasilkan diamonds telah kukuh dipancangkan.

Berikut ini adalah uraian mengenai ketiga “mesin”

tersebut.

15. Integrasi. Mesin integrasi memuat lima aspek yang

penting. Pertama, adalah integrasi sistem informasi dan

data, serta pengelolaan keuangan. Penggunaan sistem

akuntasi Oracle sebagai payung, perlu dilengkapi

dengan sistem taylor-made agar lebih ramah pengguna,

dapat dihasilkan neraca harian, real-time, serta on-line.

Sedangkan pengelolaan keuangan diarahkan pada

sentralisasi secara bertahap, dengan dimulai dengan

sistem alokasi dana berdasarkan anggaran per bulan,

dilanjutkan dengan penyederhanaan struktur dan

sistem pengelolaan hingga integrasi penuh di tahun

2009. Kedua, adalah integrasi pengelolaan dan

pengembangan SDM. Pengelolaan dan pengembangan

SDM diintegrasikan secara bertahap hingga tahun

2010. Pada tahun pertama dilakukan upaya untuk

pengembangan sistem dosen inti, pengembangan

tingkat pendidikan dan ketrampilan staf pengajar, serta

penataan struktur penggajian struktural. Penataan

kesejahteraan secara keseluruhan dilakukan pada tahun

2009. Ketiga, adalah integrasi pengelolaan

infrastruktur dan prasarana. Infrastruktur di

Universitas Indonesia tersebar otoritas pengelolaanya

secara vertikal maupun horisontal. Integrasi

pengelolaan maupun penggunaan akan mampu

melahirkan efisiensi. Sebagai contoh, penggunaan

ruang kelas dikoordinasikan di tingkat Universitas.

Sehingga mahasiswa Universitas Indonesia dapat

menggunakan tempat kuliah di mana saja, tanpa

terhalang sekat “pemilikan” Fakultas dan Departemen.

Hal ini dapat dimulai pada tahun 2009, dan

dimantapkan pada tahun 2010. Keempat, adalah

integrasi organisasi akademik. Dalam kaitan ini, perlu

dilakukan reorganisasi struktur organisasi akademik di

lingkungan Universitas Indonesia. Fakultas sebagai

payung organisasi akademik di tingkat Universitas

cukup 3 saja: 1). Fakultas Kedokteran dan Ilmu-Ilmu

Kesehatan, 2). Fakultas Ilmu-Ilmu Alam dan

Teknologi, 3) Fakultas Ilmu-Ilmu Sosial dan

Kemanusiaan. Fakultas ini dipimpin seorang Dekan

Senior yang dibantu satu atau dua sekretaris teknis. Di

bawah Fakultas terdapat beberapa Skul (school) yang

dipimpin oleh seorang Dekan. Dekan sebaiknya

langsung membawahi program studi, agar struktur

organisasi bersipat sederhana, yaitu hanya tiga tingkat

saja. Keuntungan organisasi sederhana seperti

dikemukakan tersebut adalah efisiensi dan kelincahan

mobilisasi sumber-daya dalam rangka pengembangan

riset dan pengajaran. Dosen-dosen akan mudah

membentuk kelompok atau klaster peminatan

berdasarkan fokus riset yang relevan. Memang, jumlah

Sekolah (School) dibawah suatu Fakultas dapat pula di

masa datang bertambah atau berkurang. Sebagai

Tajuk Utama UI 4|

Page 5: UNIVERSITAS INDONESIA Tajuk Utama UI · memainkan peranan yang mendasar di era masyarakat berbasis pengetahuan ... Kesehatan Masyarakat, ... (primary-health-care)

contoh, Fakultas Kedokteran dan Ilmu-Ilmu Kesehatan

berdasarkan keadaan sekarang mempunyai empat

Sekolah, yaitu Kedokteran, Kedokteran Gigi,

Kesehatan Masyarakat, dan Keperawatan. Di bawah

Fakultas tersebut dapat pula didirikan Sekolah baru

seperti Farmasi yang pada dasarnya menyatukan bidang

serupa yang kini berada dalam wadah yang terpisah-

pisah. Bahkan, Sekolah Kedokteran dapat dibagi

menjadi tiga juga, yaitu: Kedokteran Umum,

Kedokteran Riset, dan Kedokteran Tradisional (dalam

rangka pengembangan sistem pengobatan alternatif dan

komplementer pada sistem modern-Barat). Kedokteran

Umum diarahkan untuk mendidik Dokter Umum

(General-Practitioner/GP) ditopang oleh hadirnya

Rumah Sakit dengan konsentasi Pelayanan Pertama

(primary-health-care). Biasanya Rumah Sakit

semacam ini ditopang oleh hadirnya unit Bio-Medik

dan Klinik yang lebih bersifat umum. Pembangunan

Sekolah Kedokteran Umum dapat dilakukan di Kampus

Universitas Indonesia Depok. Sedangkan, Sekolah

Kedokteran Riset dapat dikembangkan di Kampus

Salemba mengingat lokasi Rumah Sakit Referal-3 (unit

klinik sangat spesialistik dan menangani kasus-kasus

lanjut), yaitu RS Cipto Mangunkusumo, berada di sana.

Sekolah ini perlu ditopang oleh fasilitas riset yang

memadai (seperti infrastruktur di Twin-Tower) yang

dimaksudkan untuk memperkuat interaksi antara Unit

Bio-Medik dengan Klinik sehingga menghasilkan riset

dasar yang kuat serta tekhnik dan metoda pelayan

Klinik yang mutakhir. Sekolah tersebut diharapkan

menjadi ujung tombak dalam melahirkan “berlian”

karya riset, termasuk kemungkinan mendapatkan

Hadiah Nobel di bidang Kedokteran. Pengembangan

dan penyederhanaan Sekolah dapat

dilakukan pada tahun 2012. Aspek

kelima (terakhir) dari integrasi

adalah bertalian dengan substansi

akademik. Integrasi semacam ini

dimulai dengan merintis kegiatan

riset berkelompok, dengan jumlah

terbatas, pada tahun 2008, hingga

perubahan struktur kurikulum di

tahun 2009-2010. Terkait dengan

hal tersebut, Universitas Indonesia

perlu menerapkan “liberal-arts”

untuk mahasiswa tahun pertama. Di

tahun ke-2, para mahasiswa di

lingkungan Sekolah masing-

masing mengambil perkuliahan

dengan sistem major-minor dengan

tuntunan menurut relevansi keahlian. Bahkan, pada

tahun 2010, dimungkinkan bagi mahasiswa

Universitas Indonesia untuk mengikuti program studi

“taylor-made” (kurikulum diramu bebas berdasarkan

minat untuk membentuk suatu struktur keahlian

tertentu dengan bimbingan koordinatif di tingkat

Universitas).

16. Enterprising University. Mesin ke-2 untuk mendorong

fokus akademik di Universitas Indonesia agar

mencapai titik terdepan pengembangan ilmu, adalah

enterprising university. Hal tersebut dapat difahami

dalam tiga hal sebagai berikut. Pertama, Universitas

Indonesia menerapkan prinsip manajemen modern

atau enterprise-management-system. Yaitu,

Universitas Indonesia memperhatikan efisiensi,

efektivitas dan keteraturan dalam penyelenggaraan

kegiatan akademik maupun non akademik. Kedua,

Universitas Indonesia menumbuhkembangkan nilai-

nilai entrepreneurial dikalangan civitas academika.

Nilai-nilai tersebut pada umumnya tercermin dalam

sifat inovatif, kreatif, kerja keras, serta ulet. Ketiga,

Universitas Indonesia memanfaatkan sumber-daya,

yang nyata maupun tidak nyata, seoptimal mungkin.

Sebagai contoh, modal intelektual yang dipunyai oleh

Universitas Indonesia sangatlah luar biasa. Hal ini

meliputi berbagai karya yang dihasilkan dosen

maupun mahasiswa. Material dapat di up-load pada

Sistem Informasi untuk diakses oleh publik, terutama

civitas academica PTS dan PTN lain di Tanah Air yang

masih berjuang keras untuk memperbaiki kualitas

akademik menurut standar nasional. Transaksi di

dunia maya tersebut akan mendatangkan sumber

Tajuk Utama UI 5|

Page 6: UNIVERSITAS INDONESIA Tajuk Utama UI · memainkan peranan yang mendasar di era masyarakat berbasis pengetahuan ... Kesehatan Masyarakat, ... (primary-health-care)

www.ui.edu Format elektronis brosur ini tersedia di www.ui.edu/download

Go Green

cintai bumi!efisienkan

penggunaan kertas2008 Universitas Indonesia

pendanaan baru sekaligus menjadi sumbangan

universitas maupun civitas academica pada upaya

pengembangan kualitas pendidikan tinggi di Tanah

Air. Sumber daya yang bersifat “nyata” seperti

t a n a h d a p a t d i o p t i m a l i s a s i k a n

pemanfaatannya untuk peningkatan

kemampuan keuangan Universitas.

17. E-University. Mesin ke-3 (terakhir) dari

Universitas Indonesia adalah membangun

infrastruktur ICT atau backbone yang

membuat staf pengajar dan para peneliti masuk

dalam mainstream research university kelas

dunia dan lembaga-lembaga penelitian global,

seolah-olah semua institusi tersebut dengan

strategic asset intelektualnya berada di dalam

UI. “The world is flat”, demikian Thomas

Friedman menggambarkan bagaimana para

periset , akademisi , profesional dan

businessman di Bangalore-India merasa

seperti di Silicon Valley, seolah-olah semua pusat

unggulan dunia berada di Bangalore dekat dengan

mereka (baca: berada dekat sekali di sebelah mereka).

Seorang periset dalam laboratoriumnya dapat

mengakses semua pusat unggulan terbaik dunia dan

melakukan exchange data dalam jumlah besar dan

kecepatan tinggi, dapat mengakses data base

perkembangan riset sampai pada saat ini, sehingga

periset di India tersebut dapat melakukan riset yang

frontier dan berkelas Nobel. Itu semua tidak mungkin

terjadi tanpa membangun infrastruktur ICT yang

terkoneksi dengan superhighway atau backbone

terbaik dunia. Dalam transformasinya, Universitas

Indonesia tidak ada pilihan lain harus masuk dalam

mainstream ini untuk menjadi Global Research

University dengan leading edges science and

technology invention and innovation. Staf pengajar

dan periset di UI di masa yang akan datang harus

didukung oleh backbone ICT superhighway yang

terkoneksi secara khusus dengan lembaga-lembaga

penelitian dan Perguruan Tinggi dunia untuk

melakukan akses, exchange data dan informasi dalam

jumlah besar dan kecepatan tinggi. Backbone ini juga

akan sangat bermanfaat secara nasional untuk

mendukung berjalannya National Innovation System

(NIS), sehingga masalah ketahanan pangan, energi

alternatif yang terbarukan, pemberdayaan industri

kecil menengah, pemberdayaan potensi kelautan, dan

sebagainya dapat diatasi dengan lebih cepat dan lebih

baik lagi dalam menciptakan kesejahteraan dan

mengatasi kemiskinan.