skripsirepository.metrouniv.ac.id/id/eprint/1114/1/skripsi ummi...baitul mal wat tamwil, koperasi...

107
SKRIPSI PENERAPAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE PADA PT. BPRS MITRA AGRO USAHA BANDAR LAMPUNG Oleh: UMMI AMRINATUL FADHILAH NPM. 141274910 Jurusan: S1 Perbankan Syariah Fakultas: Ekonomi Dan Bisnis Islam INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) METRO 1440 H/2019 M

Upload: others

Post on 01-Dec-2020

8 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: SKRIPSIrepository.metrouniv.ac.id/id/eprint/1114/1/SKRIPSI UMMI...Baitul Mal wat Tamwil, koperasi syariah, pegadaian syariah dan berbagai bentuk bisnis syariah lainnya, dan khususnya

SKRIPSI

PENERAPAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE

PADA PT. BPRS MITRA AGRO USAHA BANDAR LAMPUNG

Oleh:

UMMI AMRINATUL FADHILAH

NPM. 141274910

Jurusan: S1 Perbankan Syariah

Fakultas: Ekonomi Dan Bisnis Islam

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) METRO

1440 H/2019 M

Page 2: SKRIPSIrepository.metrouniv.ac.id/id/eprint/1114/1/SKRIPSI UMMI...Baitul Mal wat Tamwil, koperasi syariah, pegadaian syariah dan berbagai bentuk bisnis syariah lainnya, dan khususnya

ii

ii

PENERAPAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE

PADA PT. BPRS MITRA AGRO USAHA BANDAR LAMPUNG

Diajukan Untuk Memenuhi Tugas dan Memenuhi Sebagian Syarat Memperoleh Gelar

Sarjana Ekonomi (S.E)

Oleh:

UMMI AMRINATUL FADHILAH

NPM. 141274910

Pembimbing I : Suci Hayati, S.Ag., M.S.I

Pembimbing II : Suraya Murcitaningrum, M.SI

Jurusan: S1 Perbankan Syariah

Fakultas: Ekonomi dan Bisnis Islam

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) METRO

1440 H / 2019 M

Page 3: SKRIPSIrepository.metrouniv.ac.id/id/eprint/1114/1/SKRIPSI UMMI...Baitul Mal wat Tamwil, koperasi syariah, pegadaian syariah dan berbagai bentuk bisnis syariah lainnya, dan khususnya

iii

iii

Page 4: SKRIPSIrepository.metrouniv.ac.id/id/eprint/1114/1/SKRIPSI UMMI...Baitul Mal wat Tamwil, koperasi syariah, pegadaian syariah dan berbagai bentuk bisnis syariah lainnya, dan khususnya

iv

iv

Page 5: SKRIPSIrepository.metrouniv.ac.id/id/eprint/1114/1/SKRIPSI UMMI...Baitul Mal wat Tamwil, koperasi syariah, pegadaian syariah dan berbagai bentuk bisnis syariah lainnya, dan khususnya

v

v

Page 6: SKRIPSIrepository.metrouniv.ac.id/id/eprint/1114/1/SKRIPSI UMMI...Baitul Mal wat Tamwil, koperasi syariah, pegadaian syariah dan berbagai bentuk bisnis syariah lainnya, dan khususnya

vi

vi

ABSTRAK

PENERAPAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE

PADA PT. BPRS MITRA AGRO USAHA BANDAR LAMPUNG

Oleh:

UMMI AMRINATUL FADHILAH

PT. BPRS Mitra Agro Usaha Bandar Lampung merupakan lembaga

keuangan syariah yang bergerak dibidang profit. PT. BPRS Mitra Agro Usaha

awal berdiri beroperasional secara konvensional, kemudian berganti menjadi Bank

Pembiayaan Rakyat Syariah di Bandar Lampung. Sebuah tata kelola perusahaan

yang baik menjadi topik yang menarik untuk diteliti, sebab PT. BPRS Mitra Agro

Usaha Bandar Lampung pada tahun 2009 beroperasional secara konvensional,

selanjutnya pada tahun 2013 dengan perubahan izin BPR menjadi BPRS dan

mulai beroperasi secara syariah. Perihal ini menyebabkan segala peraturan yang

mencakup sebuah tata kelola perusahaan harus menganut pada prinsip syariah,

yang selanjutnya disebut sebagai Good Corporate Governance (GCG). Dengan

demikian, setiap lembaga keuangan syariah wajib menerapkan GCG yang

merujuk kepada prinsip syariah yang telah ditetapkan.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana penerapan Good

Corporate Governance (GCG) pada PT. BPRS Mitra Agro Usaha Bandar

Lampung. Penelitian termasuk penelitian lapangan (field research), sedangkan

sifat penelitian ini adalah deskriptif kualitatif. Sumber data penelitian ini ada dua

yaitu sumber data primer dan sumber data skunder. Penelitian ini menggunakan

tehnik pengumpulan data berupa wawancara, observasi, dan dokumentasi.

Wawancara dilakukan dengan organ kepentingan BPRS seperti direktur,

karyawan serta para nasabah, sedangkan observasi dilakukan dengan cara

pengamatan langsung di lokasi untuk memperoleh informasi yang berkaitan

dengan penerapan GCG, dan dokumentasi dilakukan dengan mendokumentasikan

dokumen dan literatur yang terkait dengan penelitian. Semua data-data yang

diperoleh dianalisis secara induktif.

Berdasarkan hasil penelitian dapat diketahui bahwa penerapan Good

Corporate Governance pada PT. BPRS Mitra Agro Usaha Bandar Lampung

secara keseluruhan prinsip tersebut sudah diterapkan. Namun masih terdapat

pelanggaran terhadap prinsip independency (Tanggungjawab). Oleh sebab itu,

upaya untuk menanggulangi resiko tersebut BPRS MAU memberikan pengarahan

rutin baik dari segi pelatihan in house tranning, mengikuti berbagai macam kajian

islami, serta diterapkannya sistem punishment maupun reward bagi karyawan

yang melanggar dan yang menaatinya.

Page 7: SKRIPSIrepository.metrouniv.ac.id/id/eprint/1114/1/SKRIPSI UMMI...Baitul Mal wat Tamwil, koperasi syariah, pegadaian syariah dan berbagai bentuk bisnis syariah lainnya, dan khususnya

vii

vii

Page 8: SKRIPSIrepository.metrouniv.ac.id/id/eprint/1114/1/SKRIPSI UMMI...Baitul Mal wat Tamwil, koperasi syariah, pegadaian syariah dan berbagai bentuk bisnis syariah lainnya, dan khususnya

viii

viii

MOTTO

Artinya: “kemudian Kami jadikan kamu berada di atas suatu syariat (peraturan)

dari urusan (agama itu), Maka ikutilah syariat itu dan janganlah kamu

ikuti hawa nafsu orang-orang yang tidak mengetahui.” (Q.S Al-Jaatsiyah

(45): 18)

Page 9: SKRIPSIrepository.metrouniv.ac.id/id/eprint/1114/1/SKRIPSI UMMI...Baitul Mal wat Tamwil, koperasi syariah, pegadaian syariah dan berbagai bentuk bisnis syariah lainnya, dan khususnya

ix

ix

PERSEMBAHAN

Dengan penuh rasa syukur kepada Allah SWT yang telah melimpahkan karunia

dan hidayah-Nya, maka peneliti persembahkan karya ini kepada:

1. Kedua orangtuaku tercinta, Ayahanda Bustami dan Ibunda Sri Sugiyanti yang

memberikan kasih sayang, doa serta dukungan baik moril maupun materil

untuk keberhasilan peneliti.

2. Kakak-kakakku dan adik-adikku tersayang, yang senantiasa selalu

menyemangatiku, mengingatkanku untuk tidak malas.

3. Teman-teman terbaikku, Supriadi, Sri Andriani, Tika Septiana, Sri Astuti H,

Fathyatul Choiriyah yang selalu menghibur, memotivasi dan memberikan

bantuan selama proses penelitian Skripsi ini.

4. Almamater tercinta Institut Agama Islam Negri (IAIN) Metro.

Page 10: SKRIPSIrepository.metrouniv.ac.id/id/eprint/1114/1/SKRIPSI UMMI...Baitul Mal wat Tamwil, koperasi syariah, pegadaian syariah dan berbagai bentuk bisnis syariah lainnya, dan khususnya

x

x

Page 11: SKRIPSIrepository.metrouniv.ac.id/id/eprint/1114/1/SKRIPSI UMMI...Baitul Mal wat Tamwil, koperasi syariah, pegadaian syariah dan berbagai bentuk bisnis syariah lainnya, dan khususnya

xi

xi

Page 12: SKRIPSIrepository.metrouniv.ac.id/id/eprint/1114/1/SKRIPSI UMMI...Baitul Mal wat Tamwil, koperasi syariah, pegadaian syariah dan berbagai bentuk bisnis syariah lainnya, dan khususnya

xii

xii

DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL ................................................................................... i

HALAMAN JUDUL ...................................................................................... ii

NOTA DINAS ................................................................................................. iii

HALAMAN PERSETUJUAN ...................................................................... iv

HALAMAN PENGESAHAN ........................................................................ v

ABSTRAK ...................................................................................................... vi

ORISINALITAS PENELITIAN ................................................................... vii

MOTTO .......................................................................................................... viii

PERSEMBAHAN .......................................................................................... ix

KATA PENGANTAR .................................................................................... x

DAFTAR ISI ................................................................................................... xii

DAFTAR TABEL .......................................................................................... xiv

DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................. xv

BAB I PENDAHULUAN ..................................................................... 1

A. Latar Belakang Masalah ...................................................... 1

B. Rumusan Masalah ............................................................... 7

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian ............................................ 7

D. Penelitian Relevan ............................................................... 8

BAB II LANDASAN TEORI ............................................................... 11

A. Good Corporate Governance .............................................. 11

1. Definisi Good Corporate Governance ......................... 11

2. Teori Good Corporate Governance ............................. 13

3. Struktur Good Corporate Governance ....................... 15

4. Dasar Hukum Good Corporate Governance ............... 17

5. Tujuan Good Corporate Governance .......................... 19

6. Manfaat Good Corporate Governance ........................ 21

7. Prinsip-prinsip GCG .................................................... 22

8. Faktor-faktor Penyebab Kegagalan GCG .................... 30

B. Bank Pembiayaan Rakyat Syariah (BPRS) ......................... 31

1. Pengertian BPRS .......................................................... 31

2. Tujuan BPRS ............................................................... 34

3. Kegiatau Usaha BPRS ................................................. 35

BAB III METODOLOGI PENELITIAN .............................................. 37

A. Jenis dan Sifat Penelitian ..................................................... 37

B. Sumber Data ........................................................................ 39

C. Teknik Pengumpulan Data .................................................. 40

D. Teknik Analisis Data ........................................................... 42

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ....................... 43

A. Gambaran PT BPRS Mitra Agro Usaha Bandar Lampung... 43

Page 13: SKRIPSIrepository.metrouniv.ac.id/id/eprint/1114/1/SKRIPSI UMMI...Baitul Mal wat Tamwil, koperasi syariah, pegadaian syariah dan berbagai bentuk bisnis syariah lainnya, dan khususnya

xiii

xiii

1. Sejarah Berdirinya PT. BPRS Mitra Agro Usaha

Bandar Lampung ............................................................ 43

2. Dasar Hukum Berdirinya BPRS Mitra Agro

Usaha Bandar Lampung .................................................. 45

3. Lokasi PT. BPRS Mitra Agro Usaha Bandar

Lampung ......................................................................... 46

4. Visi Misi dan Motto BPRS Mitra Agro Usaha

Bandar Lampung ............................................................. 46

5. Susunan Pengurus BPRS Mitra Agro Usaha

Bandar Lampung ............................................................. 46

6. Fungsi dan Wewenang .................................................... 48

7. Produk-produk BPRS Mitra Agro Usaha Bandar

Lampung ......................................................................... 53

B. Penerapan Good Corporate Governance Pada PT

BPRS Mitra Agro Usaha Bandar Lampung ........................ 56

C. Analisis Ekonomi Islam Terhadap Prinsip

Independency (Tanggungjawab) di PT BPRS Mitra

Agro Usaha Bandar Lampung ............................................. 68

BAB V PENUTUP ................................................................................. 73

A. Kesimpulan .......................................................................... 73

B. Saran .................................................................................... 74

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

Page 14: SKRIPSIrepository.metrouniv.ac.id/id/eprint/1114/1/SKRIPSI UMMI...Baitul Mal wat Tamwil, koperasi syariah, pegadaian syariah dan berbagai bentuk bisnis syariah lainnya, dan khususnya

xiv

xiv

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

1. Tabel Peringkat Good Corporate Governance di Indonesia ............... 4

2. Tabel Indikator Prinsip-prinsip Good Corporate Governance ............ 30

Page 15: SKRIPSIrepository.metrouniv.ac.id/id/eprint/1114/1/SKRIPSI UMMI...Baitul Mal wat Tamwil, koperasi syariah, pegadaian syariah dan berbagai bentuk bisnis syariah lainnya, dan khususnya

xv

xv

DAFTAR LAMPIRAN

1. Surat Penunjukkan Tim Pembimbing Skripsi

2. Alat Pengumpul Data (APD)

3. Surat Tugas Research

4. Surat Izin Research

5. Surat Keterangan Bebas Pustaka

6. Formulir Konsultasi Bimbingan Skripsi

7. Dokumentasi wawancara

Page 16: SKRIPSIrepository.metrouniv.ac.id/id/eprint/1114/1/SKRIPSI UMMI...Baitul Mal wat Tamwil, koperasi syariah, pegadaian syariah dan berbagai bentuk bisnis syariah lainnya, dan khususnya

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Perkembangan lembaga keuangan syariah, seperti asuransi syariah,

pasar modal syariah, reksadana syariah, obligasi syariah, leasing syariah,

Baitul Mal wat Tamwil, koperasi syariah, pegadaian syariah dan berbagai

bentuk bisnis syariah lainnya, dan khususnya perbankan syariah mengalami

perkembangan yang sangat pesat di Indonesia.1

Hadirnya lembaga-lembaga keuangan syariah tersebut merupakan

fenomena baru dan menarik dalam bisnis keuangan modern. Keberadaannya

memiliki peranan penting terhadap perekonomian bangsa, meskipun market

share-nya belum begitu signifikan di tengah lembaga konvensional, tetapi

keberadaanya tidak bisa dianggap sebelah mata. Menganggap keberadaan

lembaga keuangan syariah tersebut sebagai upaya untuk memasukan prinsip-

prinsip Islam dalam aktivitas kehidupan di masyarakat, mulai dari taraf

wacana hingga implementasinya.2

Lembaga keuangan syariah saat ini yang sedang berkembang salah

satunya adalah Bank Pembiayaan Rakyat Syariah selanjutnya yang disebut

BPRS. Bank Pembiayaan Rakyat Syariah (BPRS) merupakan bank yang

melaksanakan kegiatan usaha berdasarkan prinsip syariah yang dalam

kegiatannya tidak memberikan jasa dalam lalu lintas pembayaran. BPRS

1 Kuat Ismanto, Manajemen Syariah, (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2015), h. 1 2Ibid, h. 2-3

Page 17: SKRIPSIrepository.metrouniv.ac.id/id/eprint/1114/1/SKRIPSI UMMI...Baitul Mal wat Tamwil, koperasi syariah, pegadaian syariah dan berbagai bentuk bisnis syariah lainnya, dan khususnya

2

diharapkan mampu menjadi lembaga pendukung ekonomi masyarakat kecil

serta menengah dengan berlandaskan sistem syariah yang melayani

berdasarkan nilai keadilan, serta kejujuran. Selanjutnya, untuk meningkatkan

eksistensi keberadaan BPRS saat ini yang sangat berpengaruh adalah

manajemen dalam perusahaan.

Manajemen merupakan kebutuhan penting untuk memudahkan

pencapaian tujuan manusia dalam lembaga keuangan syariah. Manajemen

diperlukan untuk mengelola berbagai sumber daya organisasi, seperti sarana,

prasarana, waktu, SDM, metode, dan lainnya. Manajemen juga menunjukan

cara-cara yang lebih efektif dan efisien dalam pelaksanaan suatu pekerjaan.3

Fungsi manajemen salah satunya adalah sebagai controling atau pengawasan.

Berkaitan dengan hal itu, perlu adanya suatu tata kelola atau prinsip

pengelolaan bank yang sehat.

Prinsip-prinsip pengelolaan bank dikenal dengan istilah good

corporate governance (GCG). Adapun tujuan dari GCG adalah untuk

meningkatkan kinerja bank, melindungi kepentingan stakeholder dan

meningkatkan kepatuhan terhadap peraturan perundang-undangan yang

berlaku serta nilai-nilai etika yang berlaku umum pada industri perbankan.

GCG adalah suatu tata kelola Bank yang menerapkan prinsip-prinsip

keterbukaan (transparency), akuntabilitas (accountability), indepedensi

3 Ibid, h. 6

Page 18: SKRIPSIrepository.metrouniv.ac.id/id/eprint/1114/1/SKRIPSI UMMI...Baitul Mal wat Tamwil, koperasi syariah, pegadaian syariah dan berbagai bentuk bisnis syariah lainnya, dan khususnya

3

(independency), pertanggungjawaban (responsibility), dan kewajaran

(fairness).4

Indonesia menempati posisi tiga terbawah negara Asia dalam

menerapkan corporate governance di Asia. Pengelolaan perusahaan di

Indonesia lebih buruk dari negara Asia Tenggara lainnya, seperti Singapura,

Malaysia, Filiphina, Dan Thailand.Namun yang mengherankan, posisi

Indonesia lebih baik dari Korea. Menurut laporan World Bank pada 1999,

krisis ekonomi di Asia Timur disebabkan oleh kegagalan sistematik penerapan

corporate governance yang berasal dari kerangka hukum yang lemah.5

Berikut skor peringkat Good Corporate Governance di Asia:

Tabel 1

Skor Peringkat Good Corporate Governance di Asia

Negara Skor

Singapura

Hongkong

Jepang

Filiphina

Taiwan

Malasysia

Thailand

Cina

Indonesia

Korea Selatan

Vietnam

2,00

3,59

4,00

5,00

6,10

6,20

6,67

8,22

8,29

8,83

8,89

Sumber: Adrian Sutedi, Good Corporate Governance,

Cet. Pertama (Jakarta: Sinar Grafika, 2011

4 Abdul Ghofur Anshori, Hukum Perbankan Syariah, (Bandung: Refika Aditama, 2013),

Cet Kedua, h. 79-80 5 Adrian Sutedi, Good Corporate Governance, Cet. Pertama (Jakarta: Sinar Grafika,

2011), h. 65-66

Page 19: SKRIPSIrepository.metrouniv.ac.id/id/eprint/1114/1/SKRIPSI UMMI...Baitul Mal wat Tamwil, koperasi syariah, pegadaian syariah dan berbagai bentuk bisnis syariah lainnya, dan khususnya

4

Praktik-praktik corporate governance yang kurang terpuji sering

ditandai dengan ciri-ciri dewan direksi yang tidak efektif, kontrol internal

yang lemah, audit yang buruk, kurangnya disclosure yang seimbang, dan

kurangnya penegakan hukum. Budaya Good Corporate Governance memang

harus dimasyarakatkan. Repotnya, praktik-praktik perusahaan yang tercela

sering tumpang tindih dengan masalah korupsi, kolusi, dan nepotisme (KKN).

Kasus bank Bali, misalnya, mendapat sorotan tajam karena skandal ini tidak

jelas penyelesaiannya. Sementara banyak pengusaha atau direksi yang belum

memahami atau malah sengaja melanggar prinsip-prinsip corporate

governance.6

Berdasarkan informasi diatas, dapat dipahami bahwa penerapan Good

Corporate Governance dapat menolong perusahaan dan perekonomian negara

yang sedang tertimpa krisis bangkit menuju ke arah yang lebih sehat, maju

mampu, bersaing, dikelola secara dinamis serta profesional. Ujungnya adalah

daya saing yang tangguh serta diikuti pulihnya kepercayaan stakeholder.

Berkaitan dengan GCG tidak lepas dari prinsip-prinsip GCG itu sendiri, salah

satunya adalah independensi (independency).

Tanggung jawab dalam kaitannya dengan Good Corporate Governance

selalu berada dalam ruang lingkup peran, fungsi, serta tugas yang diemban

oleh semua pihak dari segala tingkatan pada semua satuan kerja.7

Berdasarkan survey, pada PT. BPRS Mitra Agro Usaha Bandar

Lampung berdiri pada tanggal 2 Maret 2009 yaitu sebuah lembaga keuangan

6 Ibid 7 L. Sinuor Yosephus, Etika Bisnis, (Jakarta: Pustaka Obor Indonesia, 2010), h. 280

Page 20: SKRIPSIrepository.metrouniv.ac.id/id/eprint/1114/1/SKRIPSI UMMI...Baitul Mal wat Tamwil, koperasi syariah, pegadaian syariah dan berbagai bentuk bisnis syariah lainnya, dan khususnya

5

yang menjalankan kegiatan usaha perbankan secara konvensional.

Selanjutnya, pada tanggal 23 juli 2013 gubernur Bank Indonesia memberikan

izin perubahan kegiatan Bank Perkreditan Rakyat (BPR) menjadi Bank

Pembiayaan Rakyat Syariah (BPRS) dan mulai beroperasi secara syariah pada

tanggal 02 september 2013, yang terletak di Jalan Hayam Wuruk Tanjung

Karang Timur Bandar Lampung. Mengenai tata kelola perusahaan sudah

berjalan sesuai peraturan yang berlaku dan tertuang dalam standar operasional

kerja, hal ini dikemukakan oleh Ibu Gita Agritia selaku menjadi manajer

operasional BPRS Mitra Agro Usaha.8

Wawancara kedua terhadap Ibu Sri Sumarti, menuturkan bahwa setiap

lembaga keuangan syariah memiliki sistem tata kelola dalam menjalankan

pekerjaanya, untuk BPRS Mitra Agro Usaha ini yang biasa disebut sebagai

Bank MAU Syariah telah melaksanakan Good Corporate Governance sesuai

Peraturan Bank Indonesia sejak awal dibentuk hingga kini BPRS MAU

bergerak dibidang syariah, menurut beliau lembaga keuangan syariah atau

perbankan syariah yang ada disekitar dan mengalami kebangkrutan bukan

karena semata-mata kekurangan modal, tetapi kurangnya sistem controling

terhadap kinerja karyawan atau manajemen operasional di dalamnya. Oleh

sebab itu, Good Corporate Governance sangat berpengaruh dalam

pelaksanaan kinerja perusahaan.9

8Wawancara dengan Ibu Gita Agritia sebagai manajer operasional BPRS. Mitra Agro

Usaha Syariah Bandar Lampung, pada tanggal 26 April 2018. 9Wawancara dengan Ibu Sri Sumarti sebagai direktur BPRS. Mitra Agro Usaha Syariah

Bandar Lampung, pada tanggal 26 April 2018.

Page 21: SKRIPSIrepository.metrouniv.ac.id/id/eprint/1114/1/SKRIPSI UMMI...Baitul Mal wat Tamwil, koperasi syariah, pegadaian syariah dan berbagai bentuk bisnis syariah lainnya, dan khususnya

6

Wawancara ketiga yaitu dengan Bapak Evi Anshori, selaku satuan

pengawas internal menuturkan dengan keberadaan BPRS MAU akan

berpotensi sangat tinggi ditengah-tengah kegiatan syariah mengingat

masyarakat mayoritas muslim dan anomo masyarakat tinggi terhadap

perbankan syariah, dimana BPRS dikelola dengan menganut prinsip

keterbukaan dan keadilan sesuai nilai-nilai ajaran islam. Mengenai prinsip

Good Corporate Governance sudah diterapkan dan kinerja karyawan dalam

hal tanggung jawab dalam tugasnya cukup baik, mengingat segala sesuatu jika

dilakukan diluar peraturan maka akan ada sanksi, jika kurang maksimalnya

kinerja mereka maka akan ada pelatihan untuk meningkatkan kinerjanya.10

Berdasarkan pemaparan diatas, mengenai prinsip GCG yang

merupakan Independensi dalam tanggung jawab masing-masing pihak tidak

boleh didominasi dari pihak luar dan harus menerapkan sikap kejujuran,

berkaitan dengan hal ini masih sering terjadi ketika karyawan menerima buah

tangan dari calon nasabah, meskipun hal ini sudah merujuk pada sikap

korupsi, kolusi, dan nepotisme (KKN), dan setiap lembaga atau perbankan

yang menjalankan usaha dalam prinsip syariah, wajib menerapkan GCG yang

benar-benar merujuk kepada prinsip-prinsip syariah yang telah ditetapkan

terutama dalam menanamkan sikap kejujuran, amanah, serta tanggung jawab

dalam melaksanakan tugas dan wewenang bagi semua pihak yang terlibat.

Berdasarkan uraian latar belakang tersebut maka peneliti tertarik untuk

meneliti lebih lanjut tentang “Penerapan Good Corporate Governance

10 Wawancara dengan Bapak Evi Anshori sebagai pengawas internal PT. BPRS Mitra

Agro Usaha Syariah Bandar Lampung pada tanggal 30 November 2018

Page 22: SKRIPSIrepository.metrouniv.ac.id/id/eprint/1114/1/SKRIPSI UMMI...Baitul Mal wat Tamwil, koperasi syariah, pegadaian syariah dan berbagai bentuk bisnis syariah lainnya, dan khususnya

7

(GCG) Pada BPRS Mitra Agro Usaha Syariah Bandar Lampung”

selanjutnya yang disebut sebagai BPRS MAU.

B. Pertanyaan Penelitian

Berdasarkan uraian yang telah dikemukakan dalam latar belakang

diatas maka yang menjadi pertanyaan penelitian yaitu bagaimana penerapan

Good Corporate Governance (GCG) pada BPRS. Mitra Agro Usaha Syariah

Bandar Lampung?

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian

1. Tujuan Penelitian

Berdasarkan pertanyaan penelitian di atas, maka tujuan dari

penelitian ini adalah untuk mengetahui penerapan Good Corporate

Governance (GCG) pada BPRS Mitra Agro Usaha Syariah Bandar

Lampung.

2. Manfaat Penelitian

a. Bagi perusahaan, diharapkan dapat memberikan manfaat kepada

perusahaan, khususnya mengenai penerapan dan praktik terbaik

(bestpractises) Good Corporate Governance pada PT. BPRS Mitra

Agro Usaha Syariah. Dengan diterapkannya prinsip dan praktik terbaik

(best practises) Good Corporate Governance (GCG) diharapkan dapat

memberikan tambahan keyakinan akan peningkatan akuntabilitas dan

kinerja serta dijadikan masukan dalam pengambilan keputusan.

Page 23: SKRIPSIrepository.metrouniv.ac.id/id/eprint/1114/1/SKRIPSI UMMI...Baitul Mal wat Tamwil, koperasi syariah, pegadaian syariah dan berbagai bentuk bisnis syariah lainnya, dan khususnya

8

b. Bagi peneliti, diharapkan dapat memberikan manfaat berupa tambahan

pengetahuan kepada penulis terutama mengenai penerapan Good

Corporate Governance (GCG) pada BPRS Mitra Agro Usaha Syariah.

D. Penelitian Relevan

Penelitian relevan merupakan penjelasan singkat mengenai penelitian

terdahulu (prior research) yang berisi tentang uraian persoalan yang akan

dikaji. Terdapat beberapa penelitian yang berhubungan dengan permasalahan

yang diangkat dalam pembahasan atau penelitian ini. Oleh karena itu, dalam

kajian ini, peneliti memaparkan karya ilmiah terkait dengan pembahasan

peneliti:

1. Penelitian yang dilakukan oleh Muhammad Amirul Haq Muis, Universitas

Hasanuddin Tahun 2014, yaitu Analisis Implementasi Good Governance

dalam Pelayanan Publik di Kecamatan Panukkang Kota Makassar. Hasil

yang didapat dari penelitian ini adalah data dari analisa peneliti berjalan

dengan baik, implementasi Good Governance dilakukan sesuai prinsip-

prinsip good governance yang telah di terapkan. Variabel dari keseluruhan

prinsip Good Governance mendapatkan jawaban yang positif oleh

masyarakat.11

Perbedaan dengan penelitian yang peneliti lakukan adalah pada

skripsi tersebut lebih di tekankan pada pelayanan publik serta metode yang

digunakan oleh peneliti terdahulu adalah metode kualitatif dan kuantitatif

11 Muhammad Amirul Haq Muis, Implementasi Good Governance dalam Pelayanan

Publik, Skripsi, ( Universitas Hasanuddin, 2014).

Page 24: SKRIPSIrepository.metrouniv.ac.id/id/eprint/1114/1/SKRIPSI UMMI...Baitul Mal wat Tamwil, koperasi syariah, pegadaian syariah dan berbagai bentuk bisnis syariah lainnya, dan khususnya

9

atau gabungan yang biasa disebut dengan mixed methods. Sedangkan

penelitian yang dilakukan oleh peneliti lebih fokus terhadap analisis

penerapan GCG pada BPRS.

2. Penelitian yang dilakukan oleh Dian Margi Putra Asmorojati Universitas

Lampung Tahun 2016, yaitu Analisis Penerapan Good Corporate

Governance (GCG) Pada PT. Angkasa Pura II (Persero). Hasil yang

didapat dari penelitian ini adalah bahwa penerapan GCG pada PT.

Angkasa Pura II telah berjalan dengan baik, dan berdasarkan hasil

penelitian menyimpulkan 81% tingkat penerapan GCG sudah terlaksana

melalui hasil kuesioner yang diberikan kepada karyawan PT. Angkasa

Pura II.12

Perbedaan dengan penelitian yang peneliti lakukan adalah pada

tahap metode penelitian.Skripsi tersebut menggunakan metode sampling

dan kuesioner yang diajukan kepada karyawan, serta fokus terhadap

tingkat penerapan GCG.Sedangkan penelitian yang peneliti lakukan adalah

ada tidaknya penerapan GCG pada BPRS Mitra Agro Usaha sesuai

Peraturan Bank Indonesia dan metode yang digunakan oleh peneliti hanya

analisis terhadap penerapan GCG.

3. Penelitian yang dilakukan oleh Agung Rakhmat Universitas Bandung

Tahun 2013, yaitu Good Corporate Governance (GCG) Sebagai Prinsip

Implementasi Corporate Social Responsibility (CSR) (Studi Kasus pada

Community Development Center PT Telkom Malang). Hasil yang didapat

12Dian Margi Putra Asmorojati, Analisis Penerapan Good Corporate Governance (GCG)

Pada PT. Angkasa Pura II, Skripsi, (Universitas Lampung, 2016).

Page 25: SKRIPSIrepository.metrouniv.ac.id/id/eprint/1114/1/SKRIPSI UMMI...Baitul Mal wat Tamwil, koperasi syariah, pegadaian syariah dan berbagai bentuk bisnis syariah lainnya, dan khususnya

10

dari penelitian ini adalah untuk mengetahui penerapan prinsip tata kelola

pada PT Telkom di Malang, dan berdasarkan pemaparan dari peneliti

bahwasanya PT Telkom sudah menerapkan prinsip-prinsip GCG yang

berdasarkan asas transparansi, responsibilitas, akuntabilitas,

profesional,terhadap pelaksanaan praktik Tanggungjawab Sosial

Perusahaan/Corporate Social Responsibility (CSR). Perihal tersebut sudah

berjalan dengan baik.13

Perbedaan dengan penelitian yang peneliti lakukan adalah pada

kasus yang akan di teliti. Penelitian terdahulu fokus terhadap prinsip GCG

yang akan diimplementasikan pada Corporate Social Responsibility (CSR)

Berdasarkan penelitian di atas, dapat diketahui bahwa penelitian

yang akan dilakukan oleh peneliti ini memiliki kajian yang berbeda,

walaupun memiliki fokus kajian yang sama pada tema-tema tertentu.

Penelitian yang dikaji oleh peneliti lebih ditekankan pada penerapan Good

Corporate Governance (GCG) pada Bank Pembiayaan Rakyat Syariah

yang selanjutnya disebut sebagai BPRS.

13 Agung Rakhmat, Good Corporate Governance (GCG) Sebagai Prinsip Implementasi

Corporate Social Responsibility (CSR) pada PT Telkom Malang, Skripsi, (Universitas Brawijaya,

2013)

Page 26: SKRIPSIrepository.metrouniv.ac.id/id/eprint/1114/1/SKRIPSI UMMI...Baitul Mal wat Tamwil, koperasi syariah, pegadaian syariah dan berbagai bentuk bisnis syariah lainnya, dan khususnya

BAB II

LANDASAN TEORI

A. Good Corporate Governance

1. Definisi Good Corporate Governance

Good Corporate Governance, yang disingkat dengan GCG secara

definitif merupakan sistem yang mengatur dan mengendalikan perusahaan

untuk menciptakan nilai tambah (value added) untuk semua stakeholder.

Ada dua hal yang ditekankan dalam konsep ini, pertama, pentingnya hak

pemegang saham untuk memperoleh informasi dengan benar dan tepat

pada waktunya. Kedua, kewajiban perusahaan untuk melakukan

pengungkapan (disclosure) secara akurat, tepat waktu, dan transparan

terhadap semua informasi kinerja perusahaan, kepemilikan, dan

stakeholder.1

GCG adalah suatu tata kelola Bank yang menerapkan prinsip-

prinsip keterbukaan (transparency), akuntabilitas (accountability),

indepedensi (independency), pertanggungjawaban (responsibility), dan

kewajaran (fairness).2 Paulus Efendi Lotulung mengemukakan bahwa

“konsep governance dalam masyarakat sering dirancukan dengan konsep

goverment. Konsep governance lebih inklusif daripada goverment. Konsep

goverment menunjuk pada suatu organisasi pengelolaan berdasarkan

kewenangan tertinggi (negara dan pemerintah). Konsep governance

1 Kuat Ismanto, Manajemen Syariah, (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2015), h. 262-263. 2 Abdul Ghofur Anshori, Hukum Perbankan Syariah, (Bandung: Refika Aditama, 2013),

Cet Kedua, h. 79-80

Page 27: SKRIPSIrepository.metrouniv.ac.id/id/eprint/1114/1/SKRIPSI UMMI...Baitul Mal wat Tamwil, koperasi syariah, pegadaian syariah dan berbagai bentuk bisnis syariah lainnya, dan khususnya

12

melibatkan tidak sekedar pemerintah dan negara, sehingga pihak-pihak

yang terlibat juga sangat luas”. 3

Menurut Tangkilisan, Good Corporate Governance (GCG) adalah

sebuah sistem dan struktur untuk mengelola perusahaan dengan tujuan

meningkatkan nilai perusahaan serta mengalokasikannya ke berbagai

pihak yang berkepentingan seperti kreditor, supplier, asosiasi usaha,

konsumen, pekerja, pemerintah dan masyarakat luas.

Menurut Komite Nasional Kebijakan Corporate Governance

(KNKCG):

“Good Corporate Governance adalah suatu proses dari struktur

yang digunakan oleh organ perusahaan guna memberikan nilai

tambah pada perusahaan secara berkesinambungan dalam jangka

panjang bagi pemegang saham dengan tetap memperlihatkan

kepentingan stakeholder lainnya, berlandaskan peraturan

perundang-undangan dan norma yang berlaku”.4

Berdasarkan pengertian di atas dapat dipahami bahwa Good

Corporate Governance adalah suatu sistem controling terhadap kinerja

perusahaan untuk melindungi kepentingan para stakeholders, dan

meningkatkan kepatuhan terhadap peraturan perundang-undangan yang

berlaku dengan tujuan untuk mengelola resiko yang signifikan.

GCG memacu terbentuknya pola manajemen yang profesional,

transparan, bersih dan berkelanjutan. Pedoman Umum Good Corporate

Governance di Indonesia tahun 2006 yang disusun oleh Komite Nasional

3 Paulus Effendi Lotulung, “Tata Kepemerintahan yang Baik (Good Governance)” dalam

jurnal Penerapan Prinsip-Prinsip Good Governance (Yuridika), Vol 28 No. 2/Mei – Agustus

2013, h. 191 4 Komite Nasional Kebijakan Corporate Governance, 2004.

Page 28: SKRIPSIrepository.metrouniv.ac.id/id/eprint/1114/1/SKRIPSI UMMI...Baitul Mal wat Tamwil, koperasi syariah, pegadaian syariah dan berbagai bentuk bisnis syariah lainnya, dan khususnya

13

Kebijakan Governance (KNKG) menyebut lima asas GCG yaitu

transparansi, akuntabilitas, responsibilitas, independensi, kewajaran.

Secara garis besar, dari pemaparan tersebut dapat dipahami bahwa

penerapan Good Corporate Governance dapat berjalan dengan baik

apabila adanya sistem controling dari berbagai pihak yang diantaranya

Dewan Komisaris, Direksi, serta Dewan Pengawas Syariah dalam

menindak lanjuti sistem GCG yang berjalan dalam suatu perusahaan.

2. Teori Good Corporate Governance

Terdapat dua teory utama yang berhubungan dengan good

corporate governance yaitu agency theory dan stewardship theory. Selain

itu terdapat teori stakeholder yang mendukung good corporate

governance.

a. Agency Theory

Dalam perekonomian modern, manajemen, dan pengelolaan

perusahaan semakin banyak dipisahkan dari kepemilikan perusahaan.

Hal ini sejalan dengan Agency Theory yang menekankan pentingnya

pemilik perusahaan (pemegang saham) menyerahkan pengelolaan

perusahaan kepada tenaga-tenaga profesional disebut (agents) yang

lebih mengerti dalam menjalankan bisnis sehari-hari. Tujuan dari

dipisahkannya pengelolaan dari kepemilikan perusahaan, yaitu agar

pemilik perusahaan memperoleh keuntungan yang semaksimal

Page 29: SKRIPSIrepository.metrouniv.ac.id/id/eprint/1114/1/SKRIPSI UMMI...Baitul Mal wat Tamwil, koperasi syariah, pegadaian syariah dan berbagai bentuk bisnis syariah lainnya, dan khususnya

14

mungkin dengan biaya seefisien mungkin dengan dikelolanya

perusahaan oleh tenaga-tenaga profesional.5

b. Stewardship Theory

Stewardship theory dibangun di atas asumsi filosofis mengenai

sifat manusia, yaitu bahwa manusia pada hakikatnya dapat dipercaya,

mampu bertindak dengan penuh tanggung jawab, memiliki integritas

dan kejujuran terhadap pihak lain. Dengan kata lain, stewardship

theory memandang manajemen sebagai dapat dipercaya untuk

bertindak dengan sebaik-baiknya bagi kepentingan publik maupun

stakeholder.6

c. Stakeholder Theory

Menurut Ghazali dan Chariri teori stakeholder, merupakan

teori yang menyatakan bahwa perusahaan bukanlah entitas yang hanya

beroperasi untuk kepentingan sendiri, namun harus memberikan

manfaat bagi seluruh stakeholder-nya. Tujuan dari theory stakeholder

adalah untuk membantu manajemen perusahaan dalam meningkatkan

penciptaan nilai sebagai dampak dari aktivitas-aktivitas yang

dilakukan dan meminimalkan kerugian yang mungkin bagi

stakeholder.7

Bedasarkan teori di atas dapat ditarik garis besar bahwa Good

Corporate Governance adalah suatu manajemen perusahaan yang

5 Adrian Sutedi, Good Corporate Governance, (Jakarta: Sinar Grafika, 2011), h. 13. 6 Dian Margi Asmorojati, “Analisis Good Corporate Governance PadaPT Angkasa Pura

II, Skripsi, (Bandar Lampung: Universitas Lampung, 2016), h. 13 7 Ibid, h. 14

Page 30: SKRIPSIrepository.metrouniv.ac.id/id/eprint/1114/1/SKRIPSI UMMI...Baitul Mal wat Tamwil, koperasi syariah, pegadaian syariah dan berbagai bentuk bisnis syariah lainnya, dan khususnya

15

dikendalikan oleh manusia atau tenaga-tenaga profesional dengan

tujuan menciptakan dunia perusahaan yang dapat dipercaya untuk

meningkatkan integritas perusahaan tersebut.

3. Struktur Good Corporate Governance (GCG)

Setiap perusahaan harus membuat pernyataan tentang kesesuaian

penerapan GCG dengan pedoman GCG yang diatur dalam Komite

Nasional Kebijakan Governance (KNKG). Pernyataan tersebut harus

disertai laporan mengenai struktur dan mekanisme kerja organ perusahaan

serta informasi penting yang berkaitan dengan penerapan GCG.8 Adapun

struktur organisasi GCG secara garis besar terdiri dari:9

a. Rapat Umum Pemegang Saham, terdapat beberapa hal yang perlu

diperhatikan dan dilaksanakan bagi pemegang saham yaitu:

(1) Menggunaka haknya sebagai pemegang saham dalam memilih

dewan komisaris dan direksi.

(2) Mampu memenuhi kebutuhan modal bank sesuai aturan yang

berlaku. Jika tidak mampu memenuhinya, pemegang saham

bersedia menyetujui banknya menyatu dengan bank lain.

(3) Melaksanakan GCG sesuai wewenang dan tanggungjawab.

Pemegang saham dilarang memanfaatkan bank untuk kepentingan

pribadi, keluarga, atau kelompoknya dan tidak mencampuri

kegiatan operasional bank

8 Komite Nasional Kebijakan Governance, Pedoman Umum Good Corporate Governance

di Indonesia, (Jakarta, 2006), h. 25 9Ibid, h. 18

Page 31: SKRIPSIrepository.metrouniv.ac.id/id/eprint/1114/1/SKRIPSI UMMI...Baitul Mal wat Tamwil, koperasi syariah, pegadaian syariah dan berbagai bentuk bisnis syariah lainnya, dan khususnya

16

b. Dewan Komisaris, secara hukum dewan komisaris bertugas untuk

melakukan pengawasan, memberikan nasehat, dan masukan kepada

Direksi dengan memperhatikan semua kepentingan stakeholders sesuai

asas keetaraan. Sesuai ketentuan Undang-undang yang berlaku direksi

bertanggung jawab penuh atas pengelolaan perusahaan serta mewakili

perusahaan baik di dalam dan luar peradilan.

c. Direksi, berkewajiban melaksanakan ketentuan yang tercantum dalam

visi, misi, strategi dan sasaran usaha bank.

d. Dewan Pengawas Syariah (DPS), bagi bank yang menjalankan

kegiatan usaha berdasarkan prinsip syariah harus memiliki DPS. DPS

bertugas memberikan pengarahan, konsultasi, evaluasi, dan

pengawasan kegiatan operasional bank agar sesuai dengan prinsip

Islam.

e. Stakeholders, merupakan organ yang sangat penting bagi sebuah bank

adalah deposan, penabung, pemegang giro, debitur, dan karyawan.

Dalam hal ini bank harus menjamin pelaksanaan hak dan kewajiban

stakeholders sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

f. Auditor dan Komite Audit, bagi sebuah bank merupakan organ penting

dalam rangka memastikan terlaksananya prinsip check and balances.

Organ perusahaan harus menjalankan fungsinya sesuai dengan

ketentuan yang berlaku atas dasar prinsip bahwa masing-masing organ

Page 32: SKRIPSIrepository.metrouniv.ac.id/id/eprint/1114/1/SKRIPSI UMMI...Baitul Mal wat Tamwil, koperasi syariah, pegadaian syariah dan berbagai bentuk bisnis syariah lainnya, dan khususnya

17

memiliki independensi dalam melaksanakan tugas , fungsi dan tanggung

jawabnya semata-mata untuk kepentingan perusahaan.10

Berdasarkan uraian di atas dapat dipahami bahwa organ utama

perusahaan yang terdiri dari RUPS, Dewan Komisaris, dan Direksi

mempunyai peran penting dalam pelaksanaan GCG secara efektif. Organ

perusahaan harus menjalankan fungsinya sesuai dengan prinsip bahwa

masing-masing organ mempunyai transparansi, akuntabilitas,

pertanggungjawaban, independensi, serta kewajaran dalam melaksanakan

tugas, fungsi dan tanggung jawabnya untuk kepentingan perusahaan.

4. Dasar Hukum Good Corporate Governance

Penerapan GCG diatur dalam Pedoman Umum Good Corporate

Governance di Indonesia oleh Komite Nasional Kebijakan Governance

(KNKG) yang dikeluarkan pada tahun 2006. Dengan berlakunya Undang-

Undang Nomor 21 Tahun 2008, perbankan syariah diwajibkan untuk

menerapkan GCG dalam kegiatan usahanya. Kewajiban ini ditentukan

dalam Pasal 34 Undang-Undang Nomor 21 Tahun 2008, yang menetapkan

sebagai berikut:11

(1) Bank Syariah dan UUS wajib menerapkan tata kelola yang baik

yang mencakup prinsip transparansi, akuntabilitas,

pertanggungjawaban, profesional, dan kewajaran dalam

menjalankan kegiatan usahanya.

(2) Bank Syariah dan UUS wajib menyusun prosedur internal

mengenai pelaksanaan prinsip-prinsip sebagaimana dimaksud

ayat (1)

10Ibid 11 Undang-Undang No. 21 Tahun 2008 tentang Perbankan Syariah Pasal 34 ayat 1

Page 33: SKRIPSIrepository.metrouniv.ac.id/id/eprint/1114/1/SKRIPSI UMMI...Baitul Mal wat Tamwil, koperasi syariah, pegadaian syariah dan berbagai bentuk bisnis syariah lainnya, dan khususnya

18

(3) Ketentuan lebih lanjut mengenai tata kelola yang baik

sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diatur dengan Peraturan

Bank Indonesia.

Sebagaimana firman Allah dalam Al-Qur’an surat Al-Hajj ayat 41

yaitu:

Artinya: “(yaitu) orang-orang yang jika Kami teguhkan kedudukan

mereka di muka bumi niscaya mereka mendirikan sembahyang,

menunaikan zakat, menyuruh berbuat ma'ruf dan mencegah dari

perbuatan yang mungkar; dan kepada Allah-lah kembali segala urusan.12

Berdasarkan ayat di atas diserukan untuk berbuat ma’ruf dan

mencegah dari perbuatan yang mungkar. Ayat tersebut bukan hanya

ditujukan kepada pimpinan semata, namun ditujukan kepada pimpinan dan

rakyatnya. Ketahuilah, aku akan memberitahukan kepadamu kewajiban

pemimpin kepada rakyatnya dan kewajiban rakyat kepada pemimpinnya.

Sesungguhnya yang menjadi hak kamu dan kewajiban pemimpin ialah

memperlakukan sebagian kamu karena sebagian yang lain dengan

ketentuan Allah dan menunjukan kamu kepada jalan yang lurus sesuai

kemampuan pemimpin.13

Berdasarkan tafsir ayat tersebut dapat dipahami hubungannya

dengan Good corporate governance pada hakikatnya, seorang pemimpin

12Departemen Agama Republik Indonesia, Al-Qur’an dan terjemahannya, diterjemahkan

oleh Al-Jumanatul ‘Ali, (CV. J-ART, 2004), h. 337 13 Sayyid Quthb, Tafsir Fi Zhilalil Qur’an, (Jakarta: Gema Insani, 2004), h. 127

Page 34: SKRIPSIrepository.metrouniv.ac.id/id/eprint/1114/1/SKRIPSI UMMI...Baitul Mal wat Tamwil, koperasi syariah, pegadaian syariah dan berbagai bentuk bisnis syariah lainnya, dan khususnya

19

harus melaksanakan tugas dan wewenangnya sesuai peraturan yang

berlaku serta tidak diperkenankan untuk melakukan tindakan yang

semena-mena, dan harus bisa mengayomi, mensejahterakan rakyatnya

tanpa paksaan atau dorongan dari pihak lain.

5. Tujuan Good Corporate Governance

Tujuan penerapan GCG yaitu mendorong pengelolaan perusahaan

menjadi lebih profesional dengan menerapkan prinsip-prinsip

transparency, accountability, responsibility, independence, dan fairness.14

Berdasarkan ketentuaan dalam Peraturan Bank Indonesia Nomor

8/4/PBI/ 2006 sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Bank Indonesia

Nomor 8/14/PBI/2006, dapat diketahui bahwa yang menjadi tujuan

penerapan GCG bagi Bank Umum, yaitu:

a. Meningkatkan kinerja bank umum

b. Melindungi kepentingan seluruh pihak yang memiliki

kepentingan secara langsung atau tidak langsung terhadap

kegiatan usaha bank umum (stakeholder)

c. Meningkatkan kepatuhan terhadap peraturan perundang-

undangan yang berlaku serta nilai-nilai etika (code of conduct)

yang berlaku umum pada industri perbankan. 15

Berdasarkan pemaparan mengenai tujuan GCG di atas, maka dapat

dipahami bahwa tujuan GCG adalah mewujudkan keadilan bagi seluruh

stakeholder melalui penciptaan transparansi dan akuntabilitas yang lebih

benar. Hal ini juga dijelaskan dalam surah Al-Maidah ayat 8, yaitu:

14 Ali Syukron, “Good Corporate Governance di Bank Syariah” dalam jurnal Ekonomi

dan Hukum Islam, (Banyuwangi: Sekolah Tinggi Agama Islam Darul Ulum: 2013), Vol 3, No. 1/

h, 67. 15 Rachmadi Usman, Aspek Hukum Perbankan Syariah Di Indonesia, (Jakarta: Sinar

Grafika, 2012), h. 256.

Page 35: SKRIPSIrepository.metrouniv.ac.id/id/eprint/1114/1/SKRIPSI UMMI...Baitul Mal wat Tamwil, koperasi syariah, pegadaian syariah dan berbagai bentuk bisnis syariah lainnya, dan khususnya

20

Artinya: ‘Hai orang-orang yang beriman hendaklah kamu jadi

orang-orang yang selalu menegakkan (kebenaran) karena Allah, menjadi

saksi dengan adil. Dan janganlah sekali-kali kebencianmu terhadap

sesuatu kaum, mendorong kamu untuk berlaku tidak adil. Berlaku adilah,

karena adil itu lebih dekat kepada taqwa, dan bertaqwalah kepada Allah,

sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan.’16

Ayat tersebut memerintahkan kepada orang mukmin agar

melaksanakan amal dan pekerjaan mereka dengan cermat, jujur, dan ikhlas

karena Allah Swt, baik pekerjaan yang bertalian dengan urusan agama

maupun pekerjaan yang bertalian dengan urusan kehidupan duniawi.

Karena hanya dengan demikianlah mereka bisa sukses dan memperoleh

hasil balasan yang mereka harapkan, caranya adalah dengan menyuruh

mereka melakukan yang ma'ruf dan mencegah dari yang mungkar, dalam

rangka mencari ridha Allah Swt.17

Berdasarkan penjelasan ayat Al-quran yang menyinggung

mengenai tujuan Good Corporate Governance dapat dipahami bahwa

dengan menerapkan prinsip-prinsip Corporate Governance dapat

meningkatkan kinerja suatu perusahaan dan secara personal dapat

meningkatkan ketaqwaan dalam menegakkan hukum ekonomi islam.

16 Departemen Agama Republik Indonesia, Al-Qur’an dan terjemahannya, diterjemahkan

oleh Al-Jumanatul ‘Ali, (CV. J-ART, 2004), h. 108 17 Abdullah Bin Muhammad bin Abdurahman bin Ishaq Al-Sheikh, Tafsir Ibnu Katsir,

(Bogor: Pustaka Imam Asy-Syafi’i, 2003), h. 46.

Page 36: SKRIPSIrepository.metrouniv.ac.id/id/eprint/1114/1/SKRIPSI UMMI...Baitul Mal wat Tamwil, koperasi syariah, pegadaian syariah dan berbagai bentuk bisnis syariah lainnya, dan khususnya

21

6. Manfaat Good Corporate Governance

GCG yang dalam arti sempit merupakan tugas dan kewajiban

semua pihak dalam suatu korporasi secara bertanggung jawab, hal itu

merupakan cara terbaik untuk meningkatkan kinerja perusahaan. Secara

eksplisit, penerapan GCG dalam sebuah korporasi memiliki beberapa

manfaat, antara lain:18

a. Meminimalisir kemungkinan terjadi benturan kepentingan

semua pihak.

b. Mengarahkan dan mengontrol semua pihak dalam

melaksanakan strategi-strategi perusahaan.

c. Memperbaiki komunikasi dan informasi antar pihak.

d. Meningkatkan efisiensi dan roduktivitas

e. Meningkatkan kepercayaan investor

f. Menghasillkan kepuasan bagi semua pihak

g. Dengan sendirinya menjaga kesinambungan korporasi atau

perusahaan sendiri.

Berdasarkan manfaat GCG yang telah disebutkan, dapat dipahami

bahwa adanya penerapan Good Corporate Governance dapat memberikan

banyak manfaat bagi perusahaan serta memberikan nilai kepuasan bagi

semua pihak.

18 Sinuor Yosephus, Etika Bisnis, (Jakarta: Pustaka Obor Indonesia, 2010), h. 272

Page 37: SKRIPSIrepository.metrouniv.ac.id/id/eprint/1114/1/SKRIPSI UMMI...Baitul Mal wat Tamwil, koperasi syariah, pegadaian syariah dan berbagai bentuk bisnis syariah lainnya, dan khususnya

22

7. Prinsip-Prinsip Good Corporate Governance

Bank Syariah dan Unit Usaha Syariah dalam menerapkan tata

kelola yang baik berkewajiban untuk menyusun prosedur internal

mengenai pelaksanaan prinsip-prinsip transparansi, akuntabilitas,

pertanggungjawaban, profesional, dan kewajaran dalam melaksanakan

kegiatan usahanya.19

Pada bagian penjelasan umum PBI No. 8/4/ PBI/2006

dikemukakan sebagai berikut:20

a. Transparansi (transparancy) diartikan sebagai keterbukaan dalam

mengemukakan informasi yang material dan relevan serta keterbukaan

dalam melaksanakan proses pengambilan keputusan. Ketentuan yang

harus dilaksanakan dalam aspek keterbukaan di jelaskan dalam

pedoman Good Corporate Governance yaitu:

(1) Bank harus mengungkapkan informasi secara tepat waktu,

memadai, jelas, akurat dan dapat diperbandingkan serta mudah

diakses oleh stakeholders sesuai dengan haknya.

(2) prinsip keterbukaan yang dianut oleh bank tidak mengurangi

kewajiban untuk memenuhi ketentuan rahasia bank sesuai dengan

peraturan perundang-undangan yang berlaku, rahasia jabatan, dan

hak-hak pribadi.

19 Jundiani, Pengaturan Hukum Perbankan Syariah Di Indonesia, (Malang: Universitas

Islam Negeri Malang, 2009), h.168. 20 Amir Machmud, Rukmana, “Bank Syariah” dalam Teori Kebijakan dan Studi Empiris

Di Indonesia, (Jakarta: Gelora Aksara Pratama, 2010), h. 73.

Page 38: SKRIPSIrepository.metrouniv.ac.id/id/eprint/1114/1/SKRIPSI UMMI...Baitul Mal wat Tamwil, koperasi syariah, pegadaian syariah dan berbagai bentuk bisnis syariah lainnya, dan khususnya

23

(3) Kebijakan bank harus tertulis dan dikomunikasikan kepada pihak

yang berkepentingan (stakeholders) dan yang berhak memperoleh

informasi tentang kebijakan tersebut.21

b. Akuntabilitas (accountability), yaitu kejelasan fungsi dan

pertanggungjawaban bank sehingga pengelolaan berjalan efektif. Para

anggota eksekutif seperti komisaris, direksi, dan jajarannya wajib

memiliki integritas untuk menjalankan usaha sesuai dengan aturan dan

ketentuan yang berlaku.22 Berikut hal-hal yang harus diperhatikan

dalam prinsip Akuntabilitas antara lain:

(1) Bank harus menetapkan tanggung jawab yang jelas dari masing-

masing organ organisasi yang selaras dengan visi, misi, sasaran

usaha dan strategi perusahaan.

(2) Bank harus meyakini bahwa semua organ organisasi bank

mempunyai kompetensi sesuai dengan tanggung jawabnya dan

memahami perannya dalam pelaksanaan GCG.

(3) Bank harus memastikan terdapatnya check and balance system

dalam pengelolaan bank.

(4) Bank harus memiliki ukuran kinerja dari semua jajaran bank

berdasarkan ukuran-ukuran yang disepakati konsisten dengan nilai

21 Komite Nasional Kebijakan Corporate Governance, Pedoman Good Corporate

Governance Perbankan Indonesia, (Jakarta: 2004), h. 3 22 Fessy Febriani Putri Rose, Pengaruh Good Corporate Governance (GCG) Terhadap

Kinerja Keuangan Perusahaan Pada Sektor Pertambangan di Bursa Efek Indonesia (BEI), Skripsi,

(Universitas Lampung, 2017), h. 14.

Page 39: SKRIPSIrepository.metrouniv.ac.id/id/eprint/1114/1/SKRIPSI UMMI...Baitul Mal wat Tamwil, koperasi syariah, pegadaian syariah dan berbagai bentuk bisnis syariah lainnya, dan khususnya

24

perusahaan (corporate values), sasaran usaha dan strategi bank

serta memiliki rewards and punishment system.23

c. Pertanggungjawaban (responsibility), yaitu kesesuaian pengelolaan

bank dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku dan prinsip-

prinsip pengelolaan bank yang sehat. Adapun pedoman pokok

pelaksanaan dari prinsip pertanggungjawaban antara lain:

(1) Organ perusahaan harus berpegang pada prinsip kehati-hatian dan

memastikan kepatuhan terhadap peraturan perundang-undangan,

anggaran dasar dan peraturan perusahaan

(2) Perusahaan harus melaksanakan tanggung jawab sosial dengan

antara lain peduli terhadap masyarakat dan kelestarian lingkungan

terutama di sekitar perusahaan dengan membuat perencanaan dan

pelaksanaan yang memadai.

d. Independensi (independency), yaitu pengelolaan secara profesional

tanpa pengaruh/tekanan dari pihak mana pun. Berikut pedoman pokok

yang mencakup pelaksanaan prinsip indepedensi antara lain:

(1) Masing-masing organ perusahaan harus menghindari terjadinya

dominasi oleh pihak manapun, tidak terpengaruh oleh kepentingan

tertentu, bebas dari benturan kepentingan (conflict of interest) dan

dari segala pengaruh atau tekanan, sehingga pengambilan

keputusan dapat dilakukan secara obyektif.24

23 Komite Nasional Kebijakan Corporate Governance, 2004. 24Komite Nasional Kebijakan Governance, Pedoman Umum Good Corporate Governance

(Jakarta, 2006), h. 6

Page 40: SKRIPSIrepository.metrouniv.ac.id/id/eprint/1114/1/SKRIPSI UMMI...Baitul Mal wat Tamwil, koperasi syariah, pegadaian syariah dan berbagai bentuk bisnis syariah lainnya, dan khususnya

25

(2) Masing-masing organ perusahaan harus melaksanakan fungsi dan

tugasnya sesuai dengan anggaran dasar dan peraturan perundang-

undangan, tidak saling mendominasi dan atau melempar tanggung

jawab antara satu dengan yang lain.

e. Kewajaran ( fairness ), yaitu keadilan dan kesetaraan dalam memenuhi

hak-hak stakeholder yang timbul berdasarkan perjanjian dan peraturan

perundang-undangan yang berlaku. Adapun pokok pelaksanaan dalam

prinsip kesetaraan dituangkan dalam pedoman Good Corporate

Governance antara lain:

(1) Perusahaan harus memberikan kesempatan kepada pemangku

kepentingan untuk memberikan masukan dan menyampaikan

pendapat bagi kepentingan perusahaan serta membuka akses

terhadap informasi sesuai dengan prinsip transparansi dalam

lingkup kedudukan masing-masing.

(2) Perusahaan harus memberikan perlakuan yang setara dan wajar

kepada pemangku kepentingan sesuai dengan manfaat dan

kontribusi yang diberikan kepada perusahaan.

(3) Perusahaan harus memberikan kesempatan yang sama dalam

penerimaan karyawan, berkarir dan melaksanakan tugasnya secara

profesional tanpa membedakan suku, agama, ras, golongan,

gender, dan kondisi fisik.25

25Ibid, h. 7

Page 41: SKRIPSIrepository.metrouniv.ac.id/id/eprint/1114/1/SKRIPSI UMMI...Baitul Mal wat Tamwil, koperasi syariah, pegadaian syariah dan berbagai bentuk bisnis syariah lainnya, dan khususnya

26

Berdasarkan uraian di atas, dapat dipahami bahwa pelaksanaan

GCG dalam perbankan syariah harus mengacu pada ketentuan hukum

positif yang ada. Di samping itu, ia juga harus mengaplikasikan prinsip-

prinsip syariah sehingga pada akhirnya didapatkan tata kelola bank yang

selain dapat memberikan keuntungan bagi para stakeholders, juga tetap

berjalan di atas rel/koridor syariah.26 Secara yuridis bank syariah

bertanggung jawab kepada banyak pihak (stakeholders), yaitu nasabah

penabung, pemegang saham, investor obligasi, bank koresponden,

regulator, pegawai perseroan, pemasok serta masyarakat dan lingkungan

sehingga penerapan GCG merupakan sebuah kebutuhan bagi setiap bank

syariah. Penerapan GCG merupakan wujud pertanggungjawaban bank

syariah kepada masyarakat bahwa suatu bank syariah dikelola dengan

baik, profesional dan hati-hati (prudent) dengan tetap berupaya

meningkatkan nila pemegang saham (shareholders value) tanpa

mengabaikan kepentingan stakeholders lainnya.

Penerapan prinsip-prinsip GCG sangat penting (urgent) untuk

diterapkan dalam operasional perusahaan. Lebih-lebih perusahaan yang

bergerak di bidang perbankan, karena dalam operasional bank, pihak

bankir dituntut untuk selalu melaksanakan prinsip kehati-hatian bank

(prudential principle) dalam memberikan jasa keuangan kepada

masyarakat. Pada dasarnya penerapan GCG bagi perbankan syariah

hendaknya dapat mewujudkan prinsip kehati-hatian dan menciptakan

26 Amir Machmud, Rukmana, Bank Syariah., h. 79.

Page 42: SKRIPSIrepository.metrouniv.ac.id/id/eprint/1114/1/SKRIPSI UMMI...Baitul Mal wat Tamwil, koperasi syariah, pegadaian syariah dan berbagai bentuk bisnis syariah lainnya, dan khususnya

27

kesehatan perbankan syariah dalam suatu tata kelola yang baik dan sehat

bagi perbankan syariah guna melindungi kepentingan stakeholder serta

meningkatkan kinerja bank syariah.27

Dalam ajaran Islam, prinsip-prinsip GCG tersebut sesuai dengan

norma dan nilai-nilai Islam dalam aktivitas dan kehidupan seorang

muslim. Islam sangat intens mengajarkan diterapkannya prinsip ‘adalah

(keadilan), tawazun (keseimbangan), mas’uliyah (akuntabilitas), akhlaq

(moral), shiddiq (kejujuran), amanah (pemenuhan kepercayaan), fathanah

(kecerdasan), tabligh (transparansi), hurriyah (independensi dan

kebebasan bertanggungjawab), ihsan (profesional), wasathan ( kewajaran),

ghirah (militansi syariah), idarah (pengelolaan), khilafah (kepemimpinan),

aqidah (keimanan), ijabiyah (berfikir positif), raqabah (pengawasan),

qira’ah dan ishlah (organisasi yang terus belajar dan selalu melakukan

perbaikan). Artinya dapat dipastikan bahwa Islam jauh mendahului

kelahiran GCG yang menjadi acuan bagi tata kelola perusahaan yang baik

di dunia. Prinsip-prinsip itu diharapkan dapat menjaga pengelolaan

institusi ekonomi dan keuangan syariah secara profesional dan menjaga

interaksi ekonomi, bisnis, dan sosial berjalan sesuai dengan aturan

permainan dan best practice yang berlaku.28

beberapa prinsip atau kaidah dan tehnik manajemen yang ada

relevansinya dengan Al-Quran atau hadist, antara lain sebagai berikut:

27 Rachmadi Usman, Aspek Hukum., h. 253-254. 28 Ibid, h. 257-258

Page 43: SKRIPSIrepository.metrouniv.ac.id/id/eprint/1114/1/SKRIPSI UMMI...Baitul Mal wat Tamwil, koperasi syariah, pegadaian syariah dan berbagai bentuk bisnis syariah lainnya, dan khususnya

28

1. Prinsip Amar Ma’ruf Nahi Munkar

Setiap muslim melakukan perbuatan yang ma’ruf, yaitu perbuatan

yang baik dan terpuji, seperti perbuatan tolong-menolong (ta’awun),

menegakkan keadilan di antara manusia, meningkatkan kesejahteraan

masyarakat, mempertinggi efisiensi, dan lain-lain. Sebaliknya, manusia

harus menjauhi perbuatan munkar atau keji, seperti korupsi, suap, dan

pemborosan harus diberantas. Untuk melaksanakan prinsip tersebut harus

dipelajari dan dilaksanakan secara sehat, baik secara bijak maupun secara

ilmiah.

2. Kewajiban Menegakkan Kebenaran

Ajaran islam adalah metode ilahi untuk menegakkan kebenaran dan

menghapuskan kebathilan, dan menciptakan masyarakat yang adil,

sejahtera serta diridhoi Tuhan. Dengan demikian, manajemen yang

disusun manusia untuk menegakkan kebenaran menjadi wajib.

3. Kewajiban Menyampaikan Amanah

Allah dan rasul-Nya memerintahkan kepada setiap muslim untuk

menunaikan amanah. Mengenai kewajiban menunaikan amanah di bidang

muamalah, Allah berfirman:

....

Artinya:“Hendaknya yang dipercayai itu menunaikan amanatnya

(utangnya)...”

Page 44: SKRIPSIrepository.metrouniv.ac.id/id/eprint/1114/1/SKRIPSI UMMI...Baitul Mal wat Tamwil, koperasi syariah, pegadaian syariah dan berbagai bentuk bisnis syariah lainnya, dan khususnya

29

Seorang manager perusahaan adalah pemegang amanat dari

pemegang sahamnya, yang wajib mengelola perusahaan dengan baik,

sehingga menguntungkan pemegang saham daan memuaskan

konsumennya. Dengan demikian, jelaslah bahwa hak dan kewajiban

seseorang dalam manajemen secara tegas diatur dalam hukum syariah.29

4. Kejujuran

Kejujuran merupakan sesuatu yang dipercayakan kepada

seseorang, baik harta, ilmu pengetahuan, dan hal-hal yang bersifat rahasia

yang wajib dipelihara atau disampaikan kepada yang berhak menerima,

harus disampaikan apa adanya tidak dikurangi atau ditambah-tambahi.

Orang yang jujur adalah orang yang mengatakan sebenarnya, walaupun

pahit untuk disampaikan.30

Berikut ini terdapat indikator prinsip-prinsip Good Corporate

Governance tertera pada tabel 2.1 sebagai berikut:31

Tabel 2.1

Indikator Prinsip-Prinsip Good Corporate Governance

No Aspek yang dinilai Indikator

1 Transparansi

(transparency)

a. Kemudahan mengakses

informasi

b. Ketersediaan informasi

c. Kerahasiaan perusahaan

d. Penyampaian kebijakan

e. Visi dan misi perusahaan

2 Akuntabilitas a. Perincian tugas dan

29 Khaerul Umam, Manajemen Perbankan Syariah, (Bandung: Pustaka Setia,

2013), h.82-84 30Ibid, h.89

31 Nila Umailatul Fitri, Implementasi Good Corporate Governance (GCG) Dalam

Pengelolaan Manajemen Resiko Pada BMT-UGT SIDOGIRI Cabang Pringsewu, Skripsi,

(Lampung: UIN Radin Intan, 2018), h. 35

Page 45: SKRIPSIrepository.metrouniv.ac.id/id/eprint/1114/1/SKRIPSI UMMI...Baitul Mal wat Tamwil, koperasi syariah, pegadaian syariah dan berbagai bentuk bisnis syariah lainnya, dan khususnya

30

(accountability)

tanggung jawab

b. Kompetensi yang sesuai

c. Sistem pengendalian

internal

d. Pengukuran kinerja

e. Pelaksanaan tugas sesuai

pedoman

3 Pertanggungjawaban

(Responsibility)

a. Kepatuhan hukum

b. Tanggung jawab sosial

c. Prinsip kehati-hatian

4. Iindependensi

(independency)

a. Dominasi dan pengaruh

b. Pelaksanaan tugas sesuai

tanggung

jawab

5 Kewajaran (fairness)

a. Kesempatan berpendapat

b. Kesetaraan kompensasi

c. Kesempatan karyawan

Sumber: Nila Umailatul Fitri, Implementasi Good Corporate

Governance (GCG) Dalam Pengelolaan Manajemen Resiko Pada BMT-

UGT SIDOGIRI Cabang Pringsewu, Skripsi, UIN Radin Intan Lampung,

2018

Berdasarkan tabel indikator prinsip-prinsip Good Corporate

Governance di atas, peneliti akan menekankan kepada prinsip

independensi (independency) yang lebih mengarah terhadap Penerapan

Good Corporate Governance pada lembaga keuangan syariah salah

satunya yaitu Bank Pembiayaan Rakyat Syariah.

8. Faktor-Faktor Penyebab Kegagalan Penerapan Good Corporate

Governance di Indonesia

Pentingnya penerapan GCG dalam suatu perusahaan baru diakui

oleh banyak pihak setelah terjadi skandal koorporasi terbesar pada

beberapa perusahaan raksasa di Amerika seperti Enron Corporation,

Health South, Tyco, dan worldCom yang telah menurunkan tingkat

Page 46: SKRIPSIrepository.metrouniv.ac.id/id/eprint/1114/1/SKRIPSI UMMI...Baitul Mal wat Tamwil, koperasi syariah, pegadaian syariah dan berbagai bentuk bisnis syariah lainnya, dan khususnya

31

kepercayaan investor dan publik terhadap perusahaan. Menurut

Pricewaterhouse Coopers, dan Mc Kinsey menemukan beberapa persoalan

yang menghambat penerapan GCG di Indonesia, antara lain:

a. Praktik-praktik perusahaan yang dibiayai oleh perbankan milik

kelompok usahanya sendiri serta adanya pinjaman jangka

pendek dari luar negeri. Praktik ini mempengaruhi exchange

rate dan pinjaman yang digunakan untuk spekulasi dalam

bidang usaha yang tidak menghasilkan devisa. Hal ini

menyebabkan kesulitan dalam mengembalikan utangnya ketika

terjadi krisis moneter.

b. Dominasi pemegang saham

c. Tidak efektifnya kinerja regulator dan lembaga-lembaga

keuangan, dan,

d. Lemahnya perlindungan terhadap kreditor dan investor.32

Selanjutnya, dari pemaparan tersebut dapat dinyatakan bahwa GCG

di Indonesia, khususnya pada perusahaan publik belum sepenuhnya

diterapkan di Indonesia. Sejalan dengan hal tersebut, komite nasional

kebijakan corporate governance berpendapat bahwa perusahaan di

Indonesia mempunyai tanggung jawab untuk nmenerapkan standar GCG

yang telah diterapkan di tigkat International.

B. Bank Pembiayaan Rakyat Syariah (BPRS)

1. Definisi Bank Pembiayaan Rakyat Syariah (BPRS)

Sebelum lahirnya BPR Syari’ah di Indonesia, masyarakat terlebih

dahulu mengenal adanya Bank Perkreditan Rakyat (BPR). Menurut UU

No. 21 Tahun 2008 disebutkan bahwa BPR adalah bank konvensional

yang dalam kegiatannya tidak memberikan jasa dalam lalu lintas

32 Ridwan Khairandy, Camelia Malik, Good Corporate Governance, (Yogyakarta: Kreasi

Total Media, 2007), h.155-156.

Page 47: SKRIPSIrepository.metrouniv.ac.id/id/eprint/1114/1/SKRIPSI UMMI...Baitul Mal wat Tamwil, koperasi syariah, pegadaian syariah dan berbagai bentuk bisnis syariah lainnya, dan khususnya

32

pembayaran. Dimana BPR konvensional masih menerapkan sistem bunga

dalam operasionalnya. Maka dari itu, harus dibedakan antara BPR

Konvensional dan BPR Syari’ah. Perbedaan Bank Pembiayaan Rakyat

Syari’ah (BPRS) dengan Bank Perkreditan Rakyat (BPR) adalah sebagai

berikut:

a. Akad dan aspek legalitas

Dalam BPR Syari’ah akad yang dilakukan memiliki

konsekuensi duniawi dan ukhrawi karena akad yang dilakukan

berdasarkan hukum Islam. Sering nasabah berani melanggar

kesepakatan atau perjanjian yang telah dilakukan bila hukum

hanya berdasarkan hukum positif.

b. Adanya Dewan Pengawas Syari’ah dalam struktur

organisasinya yang bertujuan mengawasi praktik operasional

BPR Syari’ah agar tidak menyimpang dari prinsip Syari’ah.

c. Penyelesaian sengketa yang terjadi dapat diselesaikan melalui

Badan Arbitrase Syari’ah maupun Pengadilan Agama.

d. Bisnis dan usaha yang dibiayai tidak boleh bisnis yang haram,

syubhat ataupun dapat menimbulkan kemadharatan bagi pihak

lain.

e. Praktik operasional BPR Syari’ah, baik untuk penghimpunan

maupun penyaluran pembiayaan, menggunakan sistem bagi

hasil dan tidak menggunakan sistem bunga.33

Bank Perkreditan Rakyat (BPR) menurut Undang-Undang (UU)

Perbankan No. 7 Tahun 1992, adalah lembaga keuangan bank yang

menerima simpanan hanya dalam bentuk deposito berjangka tabunga dan

atau bentuk lainnya yang dipersamakan dengan itu dan menyalurkan dana

sebagai usaha BPR. Sedangkan pada UU Perbankan No. 10 Tahun 1998,

disebutkan bahwa BPR adalah lembaga keuangan bank yang

melaksanakan kegiatan usahanya secara konvensional atau berdasarkan

prinsip syariah.

33

Muhammad, Manajemen Bank Syari’ah, (Yogyakarta: 2002), h. 56.

Page 48: SKRIPSIrepository.metrouniv.ac.id/id/eprint/1114/1/SKRIPSI UMMI...Baitul Mal wat Tamwil, koperasi syariah, pegadaian syariah dan berbagai bentuk bisnis syariah lainnya, dan khususnya

33

Pelaksanaan BPR yang melakukan kegiatan usaha berdasarkan

prinsip syariah selanjutnya diatur menurut Surat Keputusan Direktur Bank

Indonesia No. 32/36/KEP/DIR/1999 tanggal 12 Mei tahun 1999 tentang

Bank Perkreditan Rakyat berdasarkan Prinsip Syariah. Dalam hal ini,

secara teknis BPR syariah bisa diartikan sebagai lembaga keuangan

sebagaimana BPR konvensional, yang operasinya menggunakan prinsip-

prinsip syariah.34

Menurut Jianti, Bank Pembiayaan Rakyat Syariah (BPRS) adalah

bank yang melakukan kegiatan usaha berdasarkan ketentuan syariah yang

kegiatannya tidak memberikan jasa dalam lalu lintas pembayaran. BPRS

merupakan badan usaha yang setara dengan bank perkreditan rakyat

konvensional dengan bentuk hukum perseroan terbatas, perusahaan

daerah, atau koperasi. 35

BPRS sebagai salah satu lembaga di perbankan memiliki fungsi

intermediasi keuangan. Fungsi intermediasi keuangan merupakan proses

pengumpulan/pembelian surplus dana dari sektor usaha, pemerintah

maupun rumah tangga, untuk disalurkan kepada unit ekonomi yang defisit.

Dalam kegiatan keuangannya, BPRS memfasilitasi fungsi intermediasi ini

adalah dengan tersedianya akad atau kontrak yang diterapkan sesuai

dengan ketentuan syariah. Serangkaian kontrak tersebut dirangkum dalam

kontrak intermediasi. Kontrak intermediasi ini terdiri dari tiga prinsip yang

34 Heri Sudarsono, Bank Dan Lembaga Keuangan Syariah, (Yogyakarta: Ekonisia, 2012),

h. 93. 35 Fadhil Muhammad Naufal, “Analisis Efisiensi Bank Pembiayaan Rakyat Syariah

(BPRS) Wilayah Jabodetabek Dengan Pendekatan Two Stage Data Envelopment Analysis (Dea)”

dalam jurnal Ekonomi Pembangunan, (Bogor: STEI Tazkia), Vol 5 No. 2/2017, h. 201.

Page 49: SKRIPSIrepository.metrouniv.ac.id/id/eprint/1114/1/SKRIPSI UMMI...Baitul Mal wat Tamwil, koperasi syariah, pegadaian syariah dan berbagai bentuk bisnis syariah lainnya, dan khususnya

34

mencakup beberapa akad di dalamnya, yaitu prinsip partnership, trust, dan

security.36

2. Tujuan BPR Syariah

Adapun tujuan yang dikehendaki dengan berdirinya BPR Syariah

adalah:37

a. meningkatkan kesejahteraan ekonomi umat Islam, terutama

daerah pedesaan.

b. Menambah lapangan pekerjaan terutama di tingkat kecamatan,

sehingga dapat mengurangi arus urbanisasi.

c. Membina semangat Ukhuwah Islamiyah melalui kegiatan

ekonomi dalam rangka meningkatkan pendapatan perkapita

menuju kualitas hidup yang memadai.38

Untuk mencapai tujuan operasionalisasi BPR Syariah tersebut

diperlukan strategi operasional sebagai berikut:

a. BPR Syariah tidak bersifat menunggu terhadap datangnya

permintaan fasilitas, melainkan bersifat aktif dengan melakukan

sosialisasi/penelitian kepada usaha-usaha yang berskala kecil

yang perlu dibantu tambahan modal, sehingga memiliki

prospek bisnis yang baik.

b. BPR Syariah memiliki jenis usaha yang waktu perputaran

uangnya jangka pendek dengan mengutamakan usaha skala

menengah dan kecil.

c. BPR Syariah mengkaji pangsa pasar, tingkat kejenuhan serta

tingkat kompetitifnya produk yag akan diberi pembiayaan.39

Berdasarkan tujuan BPRS di atas dapat dipahami bahwa Bank

Pembiayaan Rakyat Syariah merupakan sarana bagi masyarakat terutama

yang tinggal di pedesaan sebagai akses fasilitas kegiatan ekonomi

masyarakat yang mengutamakan usaha menengah dan skala kecil.

36 Ibid 37 Heri Sudarsono, Bank dan Lembaga h. 95 38

Muhammad, Manajemen Bank., h. 56. 39 Rachmadi Usman, Aspek Hukum Perbankan Syariah Di Indonesia, (Jakarta: Sinar

Grafika, 2012), h. 468

Page 50: SKRIPSIrepository.metrouniv.ac.id/id/eprint/1114/1/SKRIPSI UMMI...Baitul Mal wat Tamwil, koperasi syariah, pegadaian syariah dan berbagai bentuk bisnis syariah lainnya, dan khususnya

35

3. Kegiatan Usaha BPR Syariah

Adapun kegiatan usaha dari BPR Syari’ah intinya hampir sama

dengan kegiatan dari Bank Umum Syari’ah, yaitu berupa penghimpunan

dana, penyaluran dana, dan kegiatan di bidang jasa. Yang membedakannya

adalah bahwa BPR Syari’ah tidak diperkenankan memberikan jasa dalam

lalu lintas pembayaran, misalnya ikut dalam kegiatan kliring, inkaso, dan

menertibkan giro.

Kegiatan usaha yang dapat dilakukan oleh BPR Syari’ah versi

Undang-Undang Nomor 21 tahun 2008 tentang Perbankan Syari’ah diatur

dalam Pasal 21, yaitu bahwa kegiatan usaha Bank Pembiayaan Rakyat

Syari’ah meliputi:

a. Menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk:

1) Simpanan berupa tabungan atau yang dipersamakan dengan

itu berdasarkan akad wadi’ah atau akad lain yang tidak

bertentangan dengan prinsip syariah

2) Investasi berupa deposito atau tabungan atau bentuk

lainnya yang dipersamakan dengan itu berdasarkan akad

mudharabah atau akad lain yang tidak bertentangan dengan

prinsip Syari’ah.

b. Menyalurkan dana kepada masyarakat dalam bentuk:40

1) Pembiayaan bagi hasil berdasarkan akad mudharabah atau

musyarakah.

2) Pembiayaan berdasarkan akad murabahah, salam, atau

istishna’

3) Pembiayaan berdasarkan akad qardh.

4) Pembiayaan penyewaan barang bergerak atau tidak

bergerak kepada nasabah berdasarkan akad ijarah atau sewa

beli dalam bentuk ijarah muntahiya bittamlik.

5) Pengambilalihan utang berdasarkan akad hawalah.

c. Menempatkan dana pada Bank Syari’ah lain dalam bentuk

titipan berdasarkan akad wadi’ah atau investasi berdasarkan

40 Ibid, h. 468

Page 51: SKRIPSIrepository.metrouniv.ac.id/id/eprint/1114/1/SKRIPSI UMMI...Baitul Mal wat Tamwil, koperasi syariah, pegadaian syariah dan berbagai bentuk bisnis syariah lainnya, dan khususnya

36

akad mudharabah dan atau akad lain yang tidak bertentangan

dengan prinsip Syari’ah.

d. Memindahkan uang, baik untuk kepentingan sendiri maupun

untuk kepentingan nasabah melalui rekening Bank Pembiayaan

Rakyat Syari’ah yang ada di Bank Umum Syari’ah , Bank

Umum Konvensional dan UUS.

e. Menyediakan produk atau melakukan kegiatan usaha Bank

Syari’ah lainnya yang sesuai dengan prinsip Syari’ah

berdasarkan persetujuan Bank Indonesia.41

Berdasarkan penjelasan di atas mengenai pokok kegiatan usaha

Bank Pembiayaan Rakyat Syariah adalah menghimpun serta menyalurkan

dana dalam prinsip syariah serta mengutamakan dalam hal kemitraan.

41 Khotibul Umam, Trend Pembentukan Bank Umum Syariah Pasca Undang-Undang

Nomor 21 Tahun 2008, (Konsep, Regulasi, dan Implementasi), Skripsi (Yogyakarta: BPFE

Yogyakarta, 2009), h. 53-54

Page 52: SKRIPSIrepository.metrouniv.ac.id/id/eprint/1114/1/SKRIPSI UMMI...Baitul Mal wat Tamwil, koperasi syariah, pegadaian syariah dan berbagai bentuk bisnis syariah lainnya, dan khususnya

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis Dan Sifat Penelitian

1. Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan adalah field research, atau

penelitian lapangan. Penelitian lapangan adalah suatu pemeriksaan atau

pengujian yang teliti dan kritis dalam mencari fakta, atau prinsip-prinsip

penyelidikan yang tekun guna memastikan suatu hal.1

Penelitian lapangan ini bertujuan menggambarkan secara tepat

sifat-sifat suatu individu, keadaan, gejala suatu kelompok tertentu atau

untuk mengetahui frekuensi penyebaran suatu gejala-gelaja lain dalam

masyarakat. Adapun maksud dari penelitian tersebut yaitu penelitian

tentang penerapan good corporate governance pada PT. BPRS Mitra Agro

Usaha Bandar Lampung.

2. Sifat Penelitian

Metode penelitian dalam penelitian ini bersifat deskriptif

kualitatif. Penelitian deskriptif adalah penelitian yang berusaha

mendeskripsikan suatu gelaja, peristiwa, kejadian yang terjadi saat

sekarang. Penelitian deskriptif memusatkan perhatian pada masalah aktual

sebagaimana adanya pada saat penelitian berlangsung. Melalui penelitian

deskriptif peneliti berusaha mendeskripsikan peristiwa dan kejadian yang

1 Husein Umar, Metode Penelitian Untuk Skripsi dan Tesis Bisnis, (Jakarta: Rajawali

Pers, 2009), h. 3.

Page 53: SKRIPSIrepository.metrouniv.ac.id/id/eprint/1114/1/SKRIPSI UMMI...Baitul Mal wat Tamwil, koperasi syariah, pegadaian syariah dan berbagai bentuk bisnis syariah lainnya, dan khususnya

38

menjadi pusat perhatian tanpa memberikan perlakuan khusus terhadap

peristiwa tersebut.2

Suatu penelitian deskriptif dimksudkan untuk memberikan data

yang seteliti mungkin tentang manusia, keadaan atau gejala-gejala

lainnya.3 Data yang dikumpulkan adalah berupa kata-kata, gambar, dan

bukan angka-angka. Hal itu disebabkan oleh adanya metode kualitatif.

Dengan demikian laporan penelitian akan berisi kutipan-kutipan data

untuk memberi gambaran penyajian laporan tersebut. Data tersebut

mungkin berasal dari naskah wawancara, catatan lapangan, foto, dokumen

pribadi, catatan atau memo dan dokumen lainnya.4

Berdasarkan penjelasan diatas, dapat dipahami bahwa penelitian

deskriptif kualitatif adalah suatu penelitian yang dilakukan untuk

memecahkan dan menguraikan masalah berdasarkan hasil pengamatan

objek yang alamiah dan sesuai fakta keadaan tertentu. Oleh karena itu,

peneliti akan menjelaskan mengenai penerapan good corporate governance

pada PT. BPRS Mitra Agro Usaha Bandar Lampung sesuai kenyataan dan

dijelaskan secara deskriptif kualitatif.

2 Juliansyah Noor, Metodologi Peneitian Skripsi, Tesis, dan Karya Ilmiah, (Jakarta:

Kencana Prenada Media Group, 2011), h. 34. 3 Soerjono Soekanto, Pengantar Penelitian Hukum, (Jakarta: UI Press, 1986), h. 10 4 Lexy J. Moleong, Metode Penelitian Kualitatif, (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya,

2012), h. 11

Page 54: SKRIPSIrepository.metrouniv.ac.id/id/eprint/1114/1/SKRIPSI UMMI...Baitul Mal wat Tamwil, koperasi syariah, pegadaian syariah dan berbagai bentuk bisnis syariah lainnya, dan khususnya

39

B. Sumber Data

Sumber data adalah subjek darimana suatu data dapat diperoleh.5

Sedangkan data diartikan sebagai hasil pencatatan peneliti, baik itu berupa

fakta maupun angka,6 jadi, dalam penelitian ini peneliti menggunakan sumber

data primer dan sekunder. Hal ini dilakukan untuk memperoleh sebuah data

yang dapat mendukung penelitian.

1. Sumber Data Primer

Sumber data primer merupakan data yang didapat dari sumber

pertama baik dari individu atau perseorangan seperti hasil wawancara atau

hasil pengisian kuesioner yang biasa dilakukan oleh peneliti.7 Jadi, untuk

memperoleh data primer peneliti melakukan wawancara kepada para

informan guna memperoleh informasi terkait dengan penelitian.

Wawancara ini ditujukan kepada pihak-pihak bersangkutan, seperti

karyawan, nasabah, masyarakat atau unit bidang yang membawahi bidang-

bidang GCG (stakeholder) PT. BPRS Mitra Agro Usaha Syariah guna

menggali data tentang penerapan good corporate governance yang ada

pada lembaga tersebut.

2. Sumber Data Sekunder

Sumber data sekunder, yaitu sumber data yang diteliti untuk

memperoleh data yang dibutuhkan. Data sekunder diperoleh atau berasal

5 Suharsimi Arikunto, Prosedur, Penelitian suatu Pendekatan Praktik, (Jakarta:

Rineka Cipta, 2006), h. 118. 6 Ibid 7 Husein Umar, Metodologi Penelitian Untuk Skripsi dan Tesis Bisnis, (Jakarta:

Rajawali Pers, 2009), h. 42.

Page 55: SKRIPSIrepository.metrouniv.ac.id/id/eprint/1114/1/SKRIPSI UMMI...Baitul Mal wat Tamwil, koperasi syariah, pegadaian syariah dan berbagai bentuk bisnis syariah lainnya, dan khususnya

40

dari bahan kepustakaan.8 Sumber data sekunder dalam penelitian ini yaitu

berupa buku-buku tentang Good Corporate Governance, dari Ridwan

Khairandy, Manajemen Syariah karya Kuat Ismanto, serta buku karangan

Danang Febriyanto berjudul Analisis Good Corporate Governance, dan

sebagainya.

C. Teknik Pengumpulan Data

Dalam penelitian lapangan ini peneliti menggunakan beberapa

teknik pengumpulan data, antara lain:

1. Wawancara (interview)

Wawancara (interview) adalah proses memperoleh keterangan

untuk tujuan penelitian dengan cara tanya jawab sambil bertatap muka

antara pewawancara dengan responden atau orang yang diwawancarai.9

Pihak yang berkaitan langsung yaitu Ibu Sri Sumarti A.Md selaku direktur,

Ibu Agritia Gita A.Md selaku manager operasional dari PT. BPRS Mitra

Agro Usaha Bandar Lampung.

Bentuk wawancara yang akan peneliti gunakan yaitu wawancara

bebas terpimpin, yang mana peneliti telah menyiapkan pertanyaan-

pertanyaan sebelumnya secara garis besar untuk mendapatkan informasi

yang dibutuhkan terkait dengan penerapan good corporate governance

pada PT. BPRS Mitra Agro Usaha Syariah Bandar Lampung.

8 Joko Subagyo, Metode Penelitian dalam Teori dan Praktik, (Jakarta: Rineka Cipta,

2011), h. 88.

9 Ibid., h. 133.

Page 56: SKRIPSIrepository.metrouniv.ac.id/id/eprint/1114/1/SKRIPSI UMMI...Baitul Mal wat Tamwil, koperasi syariah, pegadaian syariah dan berbagai bentuk bisnis syariah lainnya, dan khususnya

41

2. Observasi

Metode observasi digunakan oleh seseorang peneliti ketika

hendak mengetahui secara empiris tentang fenomena objek yang diamati.

Peneliti secara langsung datang ke lokasi penelitian untuk memperoleh

data serta informasi mengenai Penerapan Good Corporate Governance

Pada PT. BPRS Mitra Agro Usaha Syariah Bandar Lampung.

3. Dokumentasi

Merupakan cara yang digunakan untuk mencari data mengenai

hal-hal atau variable yang berupa catatan, transkip, buku, surat kabar,

majalah, prasasti, notulen rapat, lengger, agenda dan sebagainya.10

Dalam penelitian ini data yang dicari berbentuk refrensi yang

berkaitan dengan good corporate governance dengan cara mencari buku-

buku yang sesuai dengan penelitian ini.

10 Suharsini Arikunto, Prosedur Penelitian., h. 274.

Page 57: SKRIPSIrepository.metrouniv.ac.id/id/eprint/1114/1/SKRIPSI UMMI...Baitul Mal wat Tamwil, koperasi syariah, pegadaian syariah dan berbagai bentuk bisnis syariah lainnya, dan khususnya

42

D. Teknik Analisis Data

Tehnik analisis data yang dipakai dalam penelitian ini adalah

teknis analisa kualitatif lapangan, karena data yang diperoleh merupakan

keterangan-keterangan dalam bentuk uraian. Analisa data merupakan

proses penyederhanaan data ke dalam bentuk yang lebih mudah dibaca dan

diinterpretasikan.11

Penelitian ini menggunakan metode kualitatif karena penelitian

ini bertujuan untuk menjabarkan keterangan dengan mengacu pada

berbagai teori dengan pokok masalah. Untuk menganalisis data yang

diperoleh dari hasil penelitian, analisis yang digunakan oleh peneliti yaitu

dengan cara berpikir induktif, sehingga peneliti menarik kesimpulan yang

didasarkan pada pengamatan terhadap sejumlah kecil masalah atau hal

khusus sampai pada suatu kesimpulan yang diharapkan berlaku secara

umum.12 Data-data yang diperoleh dari pengelola BPRS Mitra Agro Usaha

Syariah Bandar Lampung, kemudian didokumentasikan. Selanjutnya data-

data tersebut diadakan pengolahan dan pengamatan kemudian diambil

generalisasi-generalisasi.

11 Masri Singarimbun dan Sofian Efendi, Metode Penelitian Survei, (Jakarta:

LP3ES,1989), h. 263. 12 Cholid Narbuko, dan Abu Achmadi, Metode Penelitian untuk Skripsi dan Tesis

Bisnis, (Jakarta: Bumi Aksara, 2009), h. 22.

Page 58: SKRIPSIrepository.metrouniv.ac.id/id/eprint/1114/1/SKRIPSI UMMI...Baitul Mal wat Tamwil, koperasi syariah, pegadaian syariah dan berbagai bentuk bisnis syariah lainnya, dan khususnya

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Gambaran PT. BPRS Mitra Agro Usaha Syariah Bandar Lampung

PT. BPRS Mitra Agro Usaha Bandar Lampung

merupakanlembagakeuangansyariah yang bergerakdibidang profit.PT. BPRS

Mitra Agro Usaha awalnya berdiri beroperasinal secara konvensional,

kemudian berganti menjadi Bank Pembiayaan Rakyat Syari’ah Bandar

Lampung.

1. Sejarah Berdirinya PT. BPRS Mitra Agro Usaha Bandar Lampung1

PT. BPRS Mitra Agro Usaha adalah lembaga keuangan perbankan

yang berbadan hukum perseroan terbatas yang melaksanakan kegiatan

operasional berdasarkan prinsip syariah.

Berawal dari keinginan para pendiri untuk turut serta dalam

pengembangan ekonomi kerakyatan, pada tanggal 2 Maret 2009

didirikanlah sebuah lembaga keuangan mikro bernama PT. BPR Mitra

Agro Usaha yang menjalankan kegiatan usaha perbankan secara

konvensional. PT. BPR Mitra Agro Usaha didirikan atas persetujuan

prinsip Bank Indonesia No. 11/115/DKBU tanggal 2 Maret 2009 dan

memiliki Pengesahan Badan Hukum Perseroan dari pemberi hukum dan

Hak Asasi Manusia No. AHU-21384.AH.01.01 tahun 2009 tanggal 18 Mei

2009, pemberian izin usaha Gubernur Bank Indonesia No. 12/17

1BPRS Mitra Agro Usaha, “Sejarah BPRS Mitra Agro Usaha”, tersedia di

http//:bankmau.com, diakses pada 11 Mei 2019.

Page 59: SKRIPSIrepository.metrouniv.ac.id/id/eprint/1114/1/SKRIPSI UMMI...Baitul Mal wat Tamwil, koperasi syariah, pegadaian syariah dan berbagai bentuk bisnis syariah lainnya, dan khususnya

44

KEP.GBI/DPG/2010 tanggal 09 Maret 2010 dan mulai beroperasi tanggal

5 April 2010.

PT. BPR Mitra Agro Usaha di dasari oleh kehendak membantu dan

memberdayakan potensi ekonomi pedesaan untuk mencapai pemerataan

kemakmuran yang masih timpang selain itu juga demi terwujudnya suatu

lembaga keuangan sebagai lembaga keuangan alternatif yang dapat

melayani kebutuhan masyarakat di bidang keuangan.

Pada tanggal 23 Juli 2013 Gubernur Bank Indonesia memberikan

izin perubahan kegiatan Bank Perkreditan Rakyat (BPR) menjadi Bank

Pembiayaan Rakyat Syariah (BPRS) dengan No. 15/81/KEP.GBI/DPG

2013 Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia

memberi keputusan tentang persetujuan perubahan anggaran dasar

perseroan tahun 2013 dengan No. AHA.11575.AH.01.02 dan PT. BPRS

Mitra Agro Usaha mulai beroperasional dengan prinsip syariah pada

tanggal 02 September 2013.

Berkaitan dengan hal yang telah di uraikan maka didirikanlah PT.

BPRS Mitra Agro Usaha yang berlokasi di Jl. Hayam Wuruk No. 95

Kampung Sawah Lama, Tanjung Karang Timur Bandar Lampung dan

merupakan BPRS yang menerapkan sistem bagi hasil.

Keberadaan PT. BPRS Mitra Agro Usaha memiliki prospek

penyaluran dana kepada nasabah yang beroperasi dengan prinsip syariah.

Manfaat yang diperoleh saat ini adalah pelayanan kepada masyarakat,

mengingat animo masyarakat terhadap perbankan syariah cukup tinggi dan

Page 60: SKRIPSIrepository.metrouniv.ac.id/id/eprint/1114/1/SKRIPSI UMMI...Baitul Mal wat Tamwil, koperasi syariah, pegadaian syariah dan berbagai bentuk bisnis syariah lainnya, dan khususnya

45

arena penduduk di Kota Bandar Lampung mayoritas muslim, sehingga

menjadi pasar yang potensial untuk mengembangkan semua kegiatan yang

berbasis syariah, terutama BPRS.

Bagi masyarakat yang ingin meninggalkan sistem riba dan beralih

ke sistem syariah BPRS dapat menjadi pilihan, karena di kelola dengan

menganut prinsip keterbukaan dan keadilan yang sesuai dengan nilai-nilai

ajaran Islam. Sehingga dengan adanya BPRS diharapkan memiliki andil

yang cukup siginifikan dalam mendorong pertumbuhan ekonomi

mengingat di Kota Bandar Lampung belum ada BPR berbasis syariah. Hal

ini terbukti dengan banyaknya rekening yang melakukan transaksi baik

simpanan maupun pembiayaan.

2. Dasar Hukum Berdirinya PT. BPRS Mitra Agro Usaha Bandar

Lampung2

a. Persetujuan Prinsip Bank Indonesia No. 11/155/DKBU tanggal 02

Maret 2009.

b. Penegasan Badan Hukum Perseroan dari Menteri Hukum dan Hak

Asasi Manusia No. AHU-21384. AH. 01. 01. Tahun 2009 Tanggal 18

Mei 2009.

c. Pemberian Izin Usaha dari Gubernur Bank Indonesia No.

12/17/KEP.GBI/DPG/2010 Tanggal 09 Maret 2010.

d. Keputusan Gubernur Bank Indonesia No. 15/81/KEP.GBI/DPG/2013

Tanggal 23 Juli 2013 Tentang Pemberian Izin Perubahan Kegiatan

2Wawancaradengan Bapak Mat Amin, S.E, Akt, DirekturUtamaBPRSMitra Agro Usaha

Bandar Lampung, Pada 11 Mei 2019

Page 61: SKRIPSIrepository.metrouniv.ac.id/id/eprint/1114/1/SKRIPSI UMMI...Baitul Mal wat Tamwil, koperasi syariah, pegadaian syariah dan berbagai bentuk bisnis syariah lainnya, dan khususnya

46

Usaha Bank Pengkreditan Rakyat (BPR) menjadi Bank Pembiayaan

Rakyat Syariah (BPRS) Mitra Agro Usaha.

e. Keputusan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik

Indonesia No. AHA/-11535.AH.01.02 Tahun 2013 Tentang

Persetujuan Anggaran Dasar Perseroan.

3. Lokasi PT. BPRS Mitra Agro Usaha Bandar Lampung

PT BPRS Mitra Agro Usaha bertempat di Jl. Hayam Wuruk No. 95

Sawah Lama, Tanjung Karang Timur Bandar Lampung 35125, Indonesia.

Telp. +62 721 258489, Fax +62 721 258754.

4. Visi, Misi dan Motto PT. BPRS Mitra Agro Usaha Bandar Lampung3

a. Visi: Menjadikan Bank Pembiayaan Rakyat Syariah (BPRS)

terkemuka dengan layanan financial sesuai kebutuhan nasabah.

b. Misi: Menyediakan produk dan layanan yang mengedepankan etika

serta pelayanan yang memuaskan.

c. Moto: “Kejar Kuantitas Utamakan Kualitas”.

5. Susunan Pemilik dan Pengurus PT. BPRS Mitra Agro Usaha

a. Susunan Pengurus PT. BPRS Mitra Agro Usaha

1) Dewan Komisaris

a) Komisaris Utama : Ciknan Sawak

b) Komisaris Anggota : Ir. H. M. Yusmaridh Etra

2) Dewan Direksi

a) Direktur Utama : Mat Amin, SE, Akt

3Dokumentasi Sejarah Visi Misi BPRS Mitra Agro Usaha Bandar Lampung, diakses pada

11 Mei 2019.

Page 62: SKRIPSIrepository.metrouniv.ac.id/id/eprint/1114/1/SKRIPSI UMMI...Baitul Mal wat Tamwil, koperasi syariah, pegadaian syariah dan berbagai bentuk bisnis syariah lainnya, dan khususnya

47

b) Direktur : Sri Sumarti

3) Dewan Pengawas Syariah

a) Ketua : Drs. KH Mawardi AS

b) Anggota : Dr. Alamsyah

b. Struktur Organisasi Tahun 20194

Struktur Organisasi tahun 2019 dibuat untuk mencapai suatu

tujuan organisasi yang sehat sesuai ketentuan dan peraturan

perundang-undangan yang berlaku.

Gambar 4.1.

Struktur Organisasi BPRS Mitra Agro Usaha Bandar Lampung

4Dokumentasi Struktur Organisasi BPRS Mitra Agro Usaha Bandar Lampung, diakses

pada 12 Mei 2019.

Page 63: SKRIPSIrepository.metrouniv.ac.id/id/eprint/1114/1/SKRIPSI UMMI...Baitul Mal wat Tamwil, koperasi syariah, pegadaian syariah dan berbagai bentuk bisnis syariah lainnya, dan khususnya

48

6. Fungsi, Tugas dan Wewenang

Tugas masing-masing bagian adalah sebagai berikut:

a. Dewan Pengawas Syariah (DPS)

1) Dewan Pengawas Syariah bertugas menjalan kan pengawasan dan

pembinaan terhadap PT. BPRS Mitra Agro Usaha, diantaranya:

a) Memastikan dan mengawasi kesesuaian kegiatan operasional

PT. BPRS Mitra Agro Usaha terhadap fatwa yang dikeluarkan

oleh Dewan Syariah Nasional.

b) Menyampaikan laporan hasil pengawasan syariah sekurang-

kurangnya setiap 6 (enam) bulan kepada, Direksi, Dewan

Komisaris, Dewan Syariah Nasional dan Bank Indonesia.

c) Menilai aspek syariah terhadap pedoman operasional dan

produk yang dikeluarkan PT. BPRS Mitra Agro Usaha.

2) Dalam menjalankan tugasnya Dewan Pengawas Syariah

bertanggungjawab kepada Dewan Syariah Nasional (DSN);

3) Pertanggungjawaban Dewan Pengawas Syariah dilakukan secara

tertulis yang ditandatangani oleh Ketua Dewan Syariah Nasional;

4) Dewan Pengawas Syariah mempunyai wewenang melakukan

pengawasan terhadap semua kegiatan pelaksanaan tugas sebagai

DPS PT. BPRS Mitra Agro Usaha atau tidak menyimpang dari

ketentuan dan prinsip Syariah yang telah difatwakan oleh Dewan

Syariah Nasional (DSN);

Page 64: SKRIPSIrepository.metrouniv.ac.id/id/eprint/1114/1/SKRIPSI UMMI...Baitul Mal wat Tamwil, koperasi syariah, pegadaian syariah dan berbagai bentuk bisnis syariah lainnya, dan khususnya

49

5) Pengawasan yang dilakukan oleh Dewan Pengawas Syariah

mengandung pengertian pengawasan dan pembinaan terhadap

produk kegiatan operasional syariah PT. BPRS Mitra Agro Usaha.5

b. Dewan Komisaris

1) Dewan Komisaris bertugas menetapkan kebijaksanaan umum,

menjalankan pengawasan dan pengendalian serta pembinaan

terhadap PT. BPRS Mitra Agro Usaha;

2) Dalam menjalankan tugasnya Dewan Komisaris bertanggung

jawab kepada Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS);

3) Pertanggungjawaban Dewan Komisaris dilakukan secara tertulis

ditandatangani oleh Komisaris Utama;

4) Dewan Komisaris mempunyai wewenang melakukan pengawasan

terhadap semua kegiatan pelaksanaan tugas PT. BPRS Mitra Agro

Usaha;

5) Pengawasan yang dilakukan oleh Dewan Komisaris mengandung

pengertian pengendalian dan pembinaan;

c. Dewan Direksi

1) Direksi bertanggungjawab kepada Rapat Umum Pemegang Saham

(RUPS);

2) Direksi mempunyai tugas pokok menyusun perencanaan,

melaksanakan, mengkoordinasikan dan mengawasi kegiatan

operasional perseroan;

5DokumentasiJob Description BPRS Mitra Agro Usaha Bandar Lampung, diakses pada

12 Mei 2019.

Page 65: SKRIPSIrepository.metrouniv.ac.id/id/eprint/1114/1/SKRIPSI UMMI...Baitul Mal wat Tamwil, koperasi syariah, pegadaian syariah dan berbagai bentuk bisnis syariah lainnya, dan khususnya

50

3) Direksi merupakan satu kesatuan pimpinan atau bersifat kolektif.

4) Direksi mempunyai fungsi memimpin dan menjalankan

operasional perseroan secara sehat sesuai sistem dan prosedur yang

benar dengan berpedoman pada Rencana Kerja dan Anggaran

Dasar serta Peraturan Pmerintah Bank Indonesia;

5) Direksi mempunyai wewenang untuk menyusun dan

menyampaikan Rencana Kerja dan Anggaran Tahun perseroan

kepada Rapat Umum Pemegang Saham melalui atau setelah diteliti

oleh Dewan Komisaris yang meliputi kebijaksanaan dibidang

organisasi, perencanaan, pembiayaan, keuangan, kepegawaian,

umum dan pengawasan untuk menadapat pengesahan/persetujuan;

d. Internal Control atau Satuan Pengawas Internal

Satuan Pengawas Intern mempunyai tugas melaksanakan

pengawasan intern atas kegiatan-kegiatan Bank. Adapun fungsi dari

Satuan Pengawas Internal (SPI) antara lain:

1) Membantu Direksi dalam melaksanakan pengawasan terhadap

terlaksananya Internal Control yang meliputi financial

Audit/Program-program kerja dan kebijakan-kebijakan yang

ditetapkan oleh Bank, manajemen Audit dan bertanggungjawab

langsung kepada Direksi;

2) Internal Control menyusun program kerja Audit minimal 1 (satu)

kali dalam setahun;

Page 66: SKRIPSIrepository.metrouniv.ac.id/id/eprint/1114/1/SKRIPSI UMMI...Baitul Mal wat Tamwil, koperasi syariah, pegadaian syariah dan berbagai bentuk bisnis syariah lainnya, dan khususnya

51

3) Internal Control melakukan Audit Internal pada segenap urusan,

bagian dan kegiatan Bank sesuai dengan program Audit yang

meliputi kelayakan keuangan, operasional dan manajemen;

4) Melakukan pemeriksaan semua bukti-bukti pembukuan, dokumen-

dokumen keuangan, file-file yang berhubungan dengan tugas

Audit;

5) Menetapkan ruang lingkup pemeriksaan dan jadwal pemeriksaan;

6) Membantu pelaksanaan pemeriksaan Eksternal Audit, petugas

Akuntan, petugas pemeriksa dan pengawasan Bank Indonesia.6

e. Prinsip Utama Operasional PT. BPRS Mitra Agro Usaha Bandar

Lampung

Ibu Sri Sumarti selaku wakil direktur menyatakan PT. BPRS

Mitra Agro Usaha Bandar Lampung dalam melaksanakan usahanya

berpegang teguh pada prinsip utama, hal ini juga dituangkan dalam

bentuk tertulis pada filosofi BPRS MAU, diantaranya:

1) Keimanan dan taqwa kepada Allah SWT, dengan menerapkan

prinsip-prinsip syariah kedalam kehidupan manusia.

2) Kebersamaan, yakni kesatuan pola pikir, visi misi dan semua

elemen PT. BPRS Mitra Agro Usaha untuk memperbaiki kondisi

ekonomial dan sosial.

3) Kekeluargaan, yakni mengelola, pengurus serta anggota, dibangun

rasa kekeluargaan. Mengutamakan kepentingan umum diatas

kepentingan pribadi.

6Ibid.,

Page 67: SKRIPSIrepository.metrouniv.ac.id/id/eprint/1114/1/SKRIPSI UMMI...Baitul Mal wat Tamwil, koperasi syariah, pegadaian syariah dan berbagai bentuk bisnis syariah lainnya, dan khususnya

52

4) Profesionalisme, yaitu dibangunnya rasa semangat kerja yang

tinggi, kerja keras, kerja cerdas dan kerja ikhlas dan semangat

untuk terus belajar demi mencapai tingkat standar kerja yang

sangat baik.7

Sehingga dapat disimpulkan, bahwa prinsip utama operasional

BPRS MAU berpegang teguh pada ketetapan syariat Islam yang

bertujuan untuk mensejahterakan masyarakat dalam membangun

perekonomian yang potensial.

f. Usaha yang dijalankan PT. BPRS Mitra Agro Usaha Bandar

Lampung

Maksuddantujuan PT. BPRS Mitra Agro Usaha adalah

menjalankan usaha Bank Pembiayaan Rakyat Syariah. Usaha-usaha

yang dijalankan oleh PT. BPRS Mitra Agro Usaha sebagaiberikut:

1) Menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan berupa

deposito berjangka berdasarkan prinsip mudharabah, tabungan dan

bentuk lainnya berdasarkan wadiah dan mudharabah.

2) Memberikan pembiayaan dan melakukan pembinaan khususnya

terhadap para pengusaha mikro, kecil, koperasi serta perseorangan

maupun kelompok.

3) Melakukan penyaluran dana.

4) Melakukan kegiatan lain yang lazim dilakukan Bank Pembiayaan

Rakyat Syariah sepanjang disetujui oleh Dewan Pengawas Syariah.

7Wawancara dengan Ibu Sri Sumari, Amd, Wakil Direktur BPRS Mitra Agro Usaha

Bandar Lampung, pada 12 Mei 2019

Page 68: SKRIPSIrepository.metrouniv.ac.id/id/eprint/1114/1/SKRIPSI UMMI...Baitul Mal wat Tamwil, koperasi syariah, pegadaian syariah dan berbagai bentuk bisnis syariah lainnya, dan khususnya

53

5) Melakukan kerjasama dengan Bank Pembiayaan Rakyat Syariah

lain, bank umum, dan lembaga keuangan lainnya.

6) Menjalankan usaha perbankan berdasarkan prinsip-prinsip syariah

dengan memperhatikan Fatwa Dewan Syariah Nasional.

7) Menjalankan usaha perbankan dan usaha lainnya sesuai dengan

ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku.8

7. Produk-produk PT. BPRS Mitra Agro Usaha Bandar Lampung

Berdasarkan wawancara dengan Ibu Gita Agritia selaku manager

operasional BPRS MAU menyatakan beberapa produk BPRS MAU yang

sudah beroperasi antara lain:9

a. Tabungan MAU Syariah iB

1) Tabungan MAU Syariah iB berakad wadiah

Tabungan MAU Syariah iB berakad wadiah merupakan

dana titipan nasabah yang dikelola secara amanah oleh PT. BPRS

Mitra Agro Usaha. PT. BPRS Mitra Agro Usaha menerima

tabungan bebas, dengan akad wadiah yang tidak menanggung

resiko kerugian, serta bank akan memberikan kadar profit kepada

penabung sejumlah tertentu dari bagi hasil yang diperoleh bank

dalam pembiayaan pada nasabah, yang diperhitungkan tiap bulan.

Berikut ini adalah keuntungan yang didapatkan saat

menabung di PT. BPRS Mitra Agro Usaha:

8Dokumentasi Sejarah BPRS Mitra Agro Usaha Bandar Lampung, diakses pada 11 Mei

2019 9Wawancara dengan Ibu Gita Agritia, Manager Operasional BPRS Mitra Agro Usaha

Bandar Lampung, pada 15 Mei 2019.

Page 69: SKRIPSIrepository.metrouniv.ac.id/id/eprint/1114/1/SKRIPSI UMMI...Baitul Mal wat Tamwil, koperasi syariah, pegadaian syariah dan berbagai bentuk bisnis syariah lainnya, dan khususnya

54

a) Aman, karena terjamin oleh Lemabaga Penjamin Simpanan

(LPS).

b) Bebas, yaitu bebas biaya administrasi bulanan.

c) Layanan, layanan yang diberikan oleh pt. Bprs Mitra Agro

Usaha adalah dengan jemput bola.

d) Mendapatkan bonus setiap akhir bulan.

2) Tabungan MAU Syariah iB berakad mudharabah

Tabungan MAU Syariah iB berakad mudharabah,

merupakan investasi dana berdasarkan akad mudharabah dimana

PT. BPRS Mitra Agro Usaha bertindak sebagai (mudharib) dan

nasabah bertindak sebagai pemilik dana (shahibul mal). Pada PT.

BPRS Mitra Agro Usaha pembagian keuntungan ditanyakan dalam

bentuk nisbah yang disepakati.

3) Persyaratan menabung di PT. BPRS Mitra Agro Usaha:

a) Persyaratan perorangan:

1) Fotokopi identitas yang masih berlaku

2) Mengisi formulir aplikasi pembukaan rekening

3) Setoran awal minimal Rp. 25.000,- (MAU Syariah iB) dan

minimal Rp. 10.000,- (MAU Syariah iB cerdas)

4) Setoran berikutnya minimal Rp. 10.000 (MAU Syariah iB)

dan minimal Rp. 5.000,- (MAU Syariah iB cerdas

Page 70: SKRIPSIrepository.metrouniv.ac.id/id/eprint/1114/1/SKRIPSI UMMI...Baitul Mal wat Tamwil, koperasi syariah, pegadaian syariah dan berbagai bentuk bisnis syariah lainnya, dan khususnya

55

b) Untuk perusahaan:

1) Fotokopi akta pendirian perusahaan/anggaran dasar, berikut

anggaran dasar perubahannya.

2) Fotokopi SIUP, SITU, TDP, dan NPWP.

3) Mengisi formulir aplikasi pembuakaan rekening.

4) Setoran awal minimal Rp. 50.000,-.

b. Deposito MAU Syariah iB Mudharabah

Deposito MAU Syariah iB Mudharabah merupakan investasi

dana berdasarkan akad mudharabah dimana PT. BPRS Mitra Agro

Usaha bertindak sebagai pengelola dana (mudharib) dan nasabah

sebagai pemilik dana (shahibul mal). Penarikan dana oleh nasabah PT.

BPRS Mitra Agro Usaha hanya dapat dilakukan pada waktu tertentu

berdasarkan akad antara nasabah dan PT. BPRS Mitra Agro Usaha.

1) Keuntungan yang didapat adalah:

a) Aman, karena dijamin oleh Lembaga Penjamin Simpanan.

b) Bagi hasil yang kompetitif.

c) Dapat dijadikan sebagai agunan pembiayaan.

d) Perpanjangan jangka waktu dapat dilakukan secara otomatis

dan nisbah bagi hasil dapat disesuaikan dengan kesepakatan

saat perpanjangan.

2) Persyaratan Deposito MAU Syariah iB:

a) Fotokopi identitas diri yang masih berlaku.

b) Mengisi formulir aplikasi pembukuan rekening.

Page 71: SKRIPSIrepository.metrouniv.ac.id/id/eprint/1114/1/SKRIPSI UMMI...Baitul Mal wat Tamwil, koperasi syariah, pegadaian syariah dan berbagai bentuk bisnis syariah lainnya, dan khususnya

56

c) Setoran minimal Rp. 100.000,-.

c. Pembiayaan MAU Syariah iB

1) Pembiayaan MAU Syariah iB murabahah

Pembiayaan MAU Syariah iB murabahah merupakan

bentuk pembiayaan berakad murabahah, dimana PT. BPRS Mitra

Agro Usaha menyediakan pembiayaan untuk pembelian bahan

baku atau modal kerja lainnya yang dibutuhkan nasabah, yang

akan dibayarkan kembali oleh nasabah sebesar harga jual bank

(harga beli bank ditambah keuntungan pada saat jatuh tempo)

2) Pembiayaan MAU Syariah iB Multijasa

Pembiayaan MAU Syariahb iB Multijasa adalah

pembiayaan dengan menggunakan akad ijarah atau kafalah,

dimana PT BPRS Mitra Agro Usaha memberikan pembiayaan

kepada nasabah dalam rangka memperoleh manfaat atas suatu

jasa. Pembiayaan multijasa diperuntukkan untuk biaya pendidikan

dan kesehatan.

B. Penerapan Good Corporate Governance Pada BPRS Mitra Agro Usaha

Syariah Bandar Lampung

PT. BPRS Mitra Agro Usaha Bandar Lampung merupakan lembaga

keuangan yang bergerak di bidang syariah selama 6 (enam) tahun ini,

sebelumnya BPRS Mitra Agro Usaha ini bergerak dibidang konvensional,

kemudian pada tahun 2013 diresmikan sebagai Bank Pembiayaan Rakyat

Syariah (BPRS) yang selanjutnya disebut sebagai Bank MAU.

Page 72: SKRIPSIrepository.metrouniv.ac.id/id/eprint/1114/1/SKRIPSI UMMI...Baitul Mal wat Tamwil, koperasi syariah, pegadaian syariah dan berbagai bentuk bisnis syariah lainnya, dan khususnya

57

Bank MAU telah menerapkan prinsip Good Corporate Governance

sejak beroperasional sebagai lembaga keuangan konvensional hingga saat ini

yang beroperasional di bidang syariah, dari paling dasar melalui

pengaplikasian visi perusahaan dalam setiap kegiatan operasional perusahaan

sampai dalam pertanggungjawaban sosial secara syariah. Perubahan status

dari BPR menjadi BPRS ini pun mendorong pembentukan sistem kerja yang

berbasis syariah terutama dalam Good Corporate Governance.10

Berdasarkan wawancara dengan Bapak Mat Amin selaku direktur

utama Bank MAU ,beliau paham yang di maksud dengan Good Corporate

Governance, danmenegaskan bahwa GCG sudah dilaksanakan sejak awal

berdiri hingga saat ini bank MAU telah beroperasi di bidang syariah. Menurut

beliau pemaparan tentang GCG adalah serangkaian sistem kerja yang telah

ditetapkan dalam peraturan Undang-Undang Perbankan kemudian di

aplikasikan berdasarkan praktik kerja sesuai Standard Operating Procedure

selanjutnya yang disebut sebagai (SOP). Mengenai pelaporan keuangan rutin

per bulan diajukan ke kantor OJK, serta pembayaran pajak yang tepat

waktu.11

Pernyataan yang sama tentang Good corporate Governance tidak

terlepas dari sistem audit internal maupun eksternal. Sistem audit dilakukan

langsung oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK). BPRS. Mitra Agro Usaha

Bandar Lampung juga melaporkan kegiatan-kegiatan operasional maupun

10Dokumenasi Sejarah dan Visi Misi PT. BPRS Mitra Agro Usaha Bandar Lampung,

diakses pada 11 Mei 2019. 11Wawancara dengan Bapak Mat Amin, S.E, Akt, Direktur Utama BPRS Mitra Agro

Usaha Bandar Lampung, Pada 11 Mei 2019

Page 73: SKRIPSIrepository.metrouniv.ac.id/id/eprint/1114/1/SKRIPSI UMMI...Baitul Mal wat Tamwil, koperasi syariah, pegadaian syariah dan berbagai bentuk bisnis syariah lainnya, dan khususnya

58

aktivitas lain dalam bentuk pengungkapan annual report, laporan GCG

maupun di websiteperusahaan. Selanjutnya jika terjadi temuan pada catatan

maka akan masuk daftar list OJK. Sehingga pentingnya team auditor untuk

memastikan terlaksananya prinsip chek and balance. Hal ini disampaikan

oleh Ibu Ade Shela Putri sebagai teller BPRS Mitra Agro Usaha Bandar

Lampung.12

Budaya perusahaan yang biasa dilakukan PT. BPRS Mitra Agro

Usaha Bandar Lampung yaitu rapat evaluasi atau briefing per bagian setiap

hari sebelum memulai kegiatan. Karyawan BPRS MAU juga tidak pernah

lupa untuk melaksanakan kajian Islami yang diadakan rutin setiap hari jumat

menjelang sore untuk menambah ilmu serta menanamkan karakter Islami

pada pribadi masing-masing karyawan. Menurut Pak Mat Amin: “Penerapan

nilai dan budaya Islami PT. BPRS MAU Bandar Lampung dilakukan di

semua level karyawan, dari yang rendah sampai yang tinggi”13

Berdasarkan pengamatan yang dilakukan peneliti, hampir setiap sudut

kantor terpasang banner yang isinya visi misi atau tagline, hal ini

dimaksudkan agar karyawan selalu ingat target yang ingin dicapai perusahaan

sehingga karyawan melakukan tugasnya dengan baik. Inilah salah satu

penerapan tata kelola perusahaan yang selanjutnya disebut sebagai Good

12Wawancara dengan Ibu Ade Shela Putri, Teller BPRS. Mitra Agrro Usaha Bandar

Lampung, pada 11 Mei 2019. 13Wawancara dengan Bapak Mat Amin, S.E, Akt, Direktur Utama BPRS Mitra Agro

Usaha Bandar Lampung, Pada 11 Mei 2019

Page 74: SKRIPSIrepository.metrouniv.ac.id/id/eprint/1114/1/SKRIPSI UMMI...Baitul Mal wat Tamwil, koperasi syariah, pegadaian syariah dan berbagai bentuk bisnis syariah lainnya, dan khususnya

59

Corporate Governance di PT. BPRS Mitra Agro Usaha Syariah Bandar

Lampung.14

Pandangan serupa yang disampaikan oleh Pak Tatang Anggara

sebagai Financing Analyst di PT. BPRS Mitra Agro Usaha Bandar Lampung

mengenai GCG yaitu sebuah tata kelola yang baik dan dilihat dari etika

karyawan yang menerapkan sikap jujur, amanah, cerdas, terbuka dalam

menyampaikan pelaporan dalam bentuk apapun sudah di terapkan. Secara

garis besar, pelaksanaan GCG sudah cukup baik, walaupun ada pristiwa yang

belum lama terjadi dan itu berhubungan dengan prinsip penerapan GCG di

BPRS MAU ini yang mengakibatkan salah satu karyawan diberhentikan

akibat pelanggaran yang telah dilakukan. Sanksi atau punishment yang harus

diterima kepada pelanggar yaitu dari level rendah yang hanya potong gaji

sampai pemberhentian kerja. Sedangkan reward yang diberikan kepada

karyawan yang memberikan kredibilitas tinggi kepada perusahaan dapat

berupa sovenir, tunjangan, bahkan sampai level umroh gratis. Sedangkan

untuk tahap nasabah juga ada reward tertentu yang diberikan bagi nasabah

yang selalu tepat waktu dalam pelunasan, reward tersebut berupa diskon,

sovenir-sovenir cantik.

Adapun kendala yang dihadapi mengenai aspek GCG serta sifat

syariah yang meliputi shidiq, amanah, fathanah, dan tabligh yang masih sulit

dicapai adalah sifat shidiq nya dalam kejujuran pengungkapan hasil kerja.15

14Observasi pada PT. BPRS Mitra Agro Usaha Bandar Lampung, pada 11 Mei 2019 15Wawancara dengan Bapak Tatang Anggara, Financing Analyst BPRS Mitra Agro Usaha

Bandar Lampung, pada 12 Mei 2019

Page 75: SKRIPSIrepository.metrouniv.ac.id/id/eprint/1114/1/SKRIPSI UMMI...Baitul Mal wat Tamwil, koperasi syariah, pegadaian syariah dan berbagai bentuk bisnis syariah lainnya, dan khususnya

60

Pandangan yang sama disampaikan oleh Bapak Anshori selaku Satuan

Pengawas Internal PT. BPRS Mitra Agro Usaha Bandar Lampung, beliau

mengatakan: “Good Corporate Governance merupakan titik acuan yang

diberlakukan oleh perusahaan untuk mengevaluasi kinerja perusahaan

berkaitan dengan beberapa pihak yang terlibat di dalamnya. Ditinjau dari

beberapa aspek GCG, BPRS Mitra Agro Usaha Syariah Bandar Lampung

sudah cukup baik dalam karakter masing-masing pegawai. Adapun kesalahan

yang dilakukan karena akibat dari human error, maka standar kebijakan yang

berupa hukuman atau sanksi itu berlaku bagi yang melanggar, dan ada sebuah

penghargaan bagi yang melaksanan tugas dengan powerfull.”16

Namun pernyatan lain diungkapkan oleh beliau, bahwa tidak adanya

kecurangan atau ketidakjujuran yang dilakukan kepada para karyawan.

Sedangkan peryataan Direktur Utama bahwa telah terjadi kecurangan atau

pelanggaran yang masuk dalam kategori independency, begitu dengan bagian

lainnya yang menyatakan ada peristiwa pelanggaran GCG.

Sementara untuk penyampaian mengenai job description dan aspek

independency juga sudah berjalan dengan baik berdasarkan sistem tata kerja

di BPRS yang selanjutnya tertera pada standar SOP. Jika ada keluhan lain-

lain, kita kembalikan kepada prinsip bank syariah. Bank syariah berprinsip

saling tolong menolong baik sesama nasabah, pemegang saham, serta dengan

team kerja. Mengenai job Pak Prima nyata kebenarannya bahwa beliau

sebagai OB, tetapi beliau juga memegang kendali sebagai marketing di

16Wawancara dengan Bapak Evi Anshori, Satuan Pengawas Internal BPRS. Mitra Agro

Usaha Bandar Lampung, pada 12 Mei 2019.

Page 76: SKRIPSIrepository.metrouniv.ac.id/id/eprint/1114/1/SKRIPSI UMMI...Baitul Mal wat Tamwil, koperasi syariah, pegadaian syariah dan berbagai bentuk bisnis syariah lainnya, dan khususnya

61

kawasan pasar tugu. Hal ini karena Pak Prima merupakan asli tinggal di

wilayah hayam wuruk pasar tugu, dan menjadi kepercayaan wilayah tersebut.

Sehingga ini memotivasi para nasabah pasar tugu untuk menggunakan jasa

perbankan syariah khususnya bank MAU. Tetapi dengan begitu jasa pak

prima yang begitu super maka selalu ada apresiasi dari bank MAU yang

diberikan kepada pak prima.17

Berdasarkan pengamatan peneliti, salah satu praktik tata kelola

perusahan yang dilakukan PT. BPRS Mitra Agro Usaha Syariah adalah

melalui program, atau event yang selalu rutin dilakukan yakni grebek pasar

untuk menjaga kemitraan antara bank dengan nasabah yang menerapkan

prinsip transparansi, akuntanbilitas, responsibility, independency, dan

fairness.Selain itu, BPRS MAU sering melakukan kegiatan pelatihan atau

workshop mengenai kinerja karyawan dalam meningkatkan kredibilitas

perusahaan. Dalam penerapan Good Corporate Governance terdapat pihak-

pihak (stakeholder) yang berkepentingan di dalamnya, seperti para pemegang

saham, karyawan, nasabah. Salah satu yang berkaitan dan sangat berpengaruh

terhadap perkembangan dunia perbankan syariah adalah nasabah.18

Nasabah memiliki peran penting dalam penentuan tata kelola

perusahaan khususnya penilaian terhadap BPRS Mitra Agro Usaha Bandar

Lampung. Sehingga mendorong peneliti untuk melakukan wawancara

terhadap nasabah BPRS MAU Bandar Lampung baik nasabah deposan,

penabung serta pembiayaan.

17Wawancara dengan Bapak Mat Amin, Direktur Utama BPRS Mitra Agro Usaha Bandar

Lampung, pada 13 Mei 2019. 18Observasai pada PT. BPRS Mitra Agro Usaha Bandar Lampung, pada 11 Mei 2019

Page 77: SKRIPSIrepository.metrouniv.ac.id/id/eprint/1114/1/SKRIPSI UMMI...Baitul Mal wat Tamwil, koperasi syariah, pegadaian syariah dan berbagai bentuk bisnis syariah lainnya, dan khususnya

62

Berdasarkan penyampain dari Ibu Fitri selaku nasabah BPRS MAU

yang memiliki usaha penggilingan bahan makanan, beliau merupakan

nasabah baru sekitar 6 bulan bergabung menjadi nasabah BPRS MAU. Beliau

tertarik untuk menabung karena tuntutan anak sekolah. Selain itu juga sistem

jemput bola yang memudahkan nasabahnya untuk melakukan transaksi

apapun tanpa harus ke kantornya, meskipun beliau masih awam mengenai

lembaga keuangan syariah. Beliau juga menyatakan bahwa sikap pelayanan

BPRS MAU sangat bagus, ramah, telaten ketika memberikan penjelasan

mengenai produk-produknya. Selama menjadi nasabah BPRS MAU tidak ada

kesalahan baik pelaporan buku tabungan maupun konflik lainnya.19

Hal serupa dinyatakan oleh Ibu Ika selaku nasabah di pasar tugu,

beliau memiliki usaha dagang pecah belah. Dan beliau tertarik untuk

menggunakan jasa perbankan syariah, selain mengetahui sistem

pengalokasian dana anti riba, serta pelayanan yang baik, sopan,

mencerminkan simbol syariahnya.20

Ibu Fitri Handayani adalah nasabah deposito di BPRS MAU Bandar

Lampung, beliau sudah 2 tahun bergabung menjadi nasabah BPRS

MAU,sebelumnya beliau melakukan deposito di salah satu bank

konvensional. Setelah mendengar dan mengamati perkembangan

perekonomian, akhirnya beliau memutuskan untuk memindahkan

depositonya dari bank konvensional ke BPRS MAU Bandar Lampung.

19Wawancara dengan Ibu Fitri, Nasabah BPRS. Mitra Agro Usaha Bandar Lampung,

pada 13 Mei 2019 20Wawancara dengan Ibu Ika, Nasabah BPRS. Mitra Agro Usaha Bandar Lampung, pada

13 Mei 2019

Page 78: SKRIPSIrepository.metrouniv.ac.id/id/eprint/1114/1/SKRIPSI UMMI...Baitul Mal wat Tamwil, koperasi syariah, pegadaian syariah dan berbagai bentuk bisnis syariah lainnya, dan khususnya

63

Pendapat beliau lebih leluasa akses ke Bank Syariah ketimbang dengan Bank

Konvensional. Mengenai pelaporan yang diberikan oleh BPRS MAU selama

ini sangat akurat tentang pelaporan nisbah. Mengenai kaitannya dengan Good

Corporate Governance di BPRS MAU, menurut pendapat Ibu Fitri Handayani

sudah cukup baik, dan tidak ada problem dengan karyawan BPRS MAU.

Selama menjadi nasabah terjalin hubungan yang baik menunjukan sikap

tanggungjawab, jujur dalam pelaporan keuangan. 21

Berdasarkan wawancara dengan beberapa nasabah, ada salah satu

nasabah yang bergabung menjadi nasabah BPRS MAU yang melakukan

pembiayaan, beliau adalah Ko’ Teddy yang merupakan non muslim dan

memiliki usaha dagang sembako selama 30 tahun, namun beliau tertarik

untuk melakukan pembiayaan di BPRS MAU. Menurut beliau tidak ada

alasan tertentu atau motivasi lain, hanya karena sistem jemput bola yang

memudahkan nasabah tanpa harus datang ke kantor untuk setor angsuran.

Serta cicilan angsuran yang lumayan kecil lanjut beliau. Mengenai sikap atau

tanggungjawab para karyawan yang berhubungan dengan GCG, Ko’ Teddy

tidak ada masalah terhadap Sales Officer (SO) ataupun kendala saat

mengajukan pembiayaan, serta tidak ada tindakan diluar wewenang yang

disalahgunakan. Belian menambahkan pada saat pengajuan pembiayaan

beliau tidak pernah memberikan pelicin atau buah tangan yang mengarah

21Wawancara dengan Ibu Fitri Handayani, Nasabah BPRS. Mitra Agro Usaha Bandar

Lampung, pada 13 Mei 2019

Page 79: SKRIPSIrepository.metrouniv.ac.id/id/eprint/1114/1/SKRIPSI UMMI...Baitul Mal wat Tamwil, koperasi syariah, pegadaian syariah dan berbagai bentuk bisnis syariah lainnya, dan khususnya

64

kepada sikap KKN dengan tujuan pembiayaan si nasabah segera di cairkan

atau ACC oleh pihak bank MAU.22

Serupa dengan penyampain dari Ibu Anik Handayani yang merupakan

nasabah di pasar gintung, beliau nasabah pembiayan dan sudah 2 kali

melakukan pembiayaan di bank MAU, beliau memiliki usaha dagang sayuran

yang sudah berkembang dari tahun 2003. Motivasi Ibu Anik melakukan

pembiayaan di bank MAU karena akses yang sangat mudah, aman,

terpercaya. Meskipun beliau mendengar isu mengenai karyawan yang

menyalahgunakan wewenang, tidak membuat Ibu Anik resah, dan selama

pembiayaan dan menabung tidak ada hal-hal yang aneh dan meragukan. Dan

SO yang menangani Ibu Anik selama ini baik-baik saja tidak ada permintaan

yang aneh-aneh ketika pengajuan pembiayaan. Sikap jujur, amanah

diterapkan dengan baik.23

Penuturan yang sama di sampaikan oleh Pak Yatmin. Beliau nasabah

pembiayaan di bank Mau yang memiliki usaha dagang sembako di pasar

gintung. Beliau sudah 4 kali melakukan pembiaayan di bank MAU. Mengenai

aspek penerapan independency yang merupakan tanggungjawab karyawan

yang tidak di dominasi oleh pihak luar, menurut pendapat Pak Yatmin SO

yang melayani beliau tidak ada masalah, setiap datang meminta angsuran,

22Wawancara dengan Ko’ Teddy, Nasabah BPRS. Mitra Agro Usaha Bandar Lampung,

pada 13 Mei 2019 23Wawancara dengan Ibu Anik Handayani, Nasabah BPRS. Mitra Agro Usaha Bandar

Lampung, pada 14 Mei 2019

Page 80: SKRIPSIrepository.metrouniv.ac.id/id/eprint/1114/1/SKRIPSI UMMI...Baitul Mal wat Tamwil, koperasi syariah, pegadaian syariah dan berbagai bentuk bisnis syariah lainnya, dan khususnya

65

etika salam, senyum, sapa selalu diterapkan oleh karyawan bank MAU. Tidak

ada pemberian hadiah untuk memperlancar pembiayaan ketika dicairkan.24

Selanjutnya, wawancara kepada Ibu Lusia Tri Sulastriah, beliau

merupakan nasabah pembiayaan dan memiliki usaha dagang minuman serta

makanan siap saji di pasar gintung. Selain itu beliau juga memiliki toko

bangunan di rumahnya. Beliau pengajuan pembiayaan di bank MAU sudah 2

kali. Uniknya, beliau juga merupakan non muslim. Motivasi beliau

melakukan pembiayaan lagi-lagi karena askes yang sangat mudah, dan berita

dari teman-teman yang sudah banyak menabung, deposito di bank MAU

mendapatkan bonus, bahkan potongan yang tidak ada kecuali pajak itu

memang harus ditanggung sebagai warga negara yang baik.

Pemaparan beliau mengenai aspek independency (tanggungjawab)

serta pengaruh dari pihak lain, “kembali kepada pribadi masing-masing.

Karena beliau pernah atau sering memberikan oleh-oleh untuk pihak bank.

Tapi bukan karena semata-mata untuk pelicin pembiayaan beliau di ACC

melainkan hanya itikad baik serta jiwa berbagi terhadap sesama. Bahkan jika

SO datang beliau pun tidak mau dibayar ketika SO makan dan minum di

kedai bu Lusia ini. Walaupun SO sering memaksa memberikan bayaran,

tetapi itu semua dianggap perbuatan manusiawi saja terhadap sesama tidak

ada motiv lainnya, tutur beliau”25

24Wawancara dengan Bapak Yatmin, Nasabah BPRS. Mitra Agro Usaha Bandar

Lampung, pada 14 Mei 2019 25Wawancara dengan Ibu Lusia Tri Sulastriah, Nasabah BPRS. Mitra Agro Usaha Bandar

Lampung, pada 14 Mei 2019

Page 81: SKRIPSIrepository.metrouniv.ac.id/id/eprint/1114/1/SKRIPSI UMMI...Baitul Mal wat Tamwil, koperasi syariah, pegadaian syariah dan berbagai bentuk bisnis syariah lainnya, dan khususnya

66

Berdasarkan 6 (enam) pemangku kepentingan di BPRS Mitra Agro

Usaha Syariah Bandar Lampung yang telah peneliti wawancarai mengenai

proses penerapan Good Corporate Governance menyatakan bahwa struktur

pengorganisasian dalam menerapkan prinsip-prinsip GCG sudah cukup baik,

meskipun ada kendala yang pernah terjadi maka sanksi itupun diberlakukan

dengan baik.Perihal kendala yang dihadapi BPRS MAU mengenai aspek

tanggungjawab, independency, maka adanya upaya yang dilakukan oleh bank

MAU yaitu terkait sanksi yang berupa potong gaji ketika pegawai hadir tidak

tepat waktu, terkait masalah yang menyangkut tentang independency upaya

yang dilakukan yaitu berupa surat peringatan (SP). Demi berlangsungnya

sistem kerja yang fleksibel, memiliki integritas tinggi, maka BPRS MAU

rutin mengadakan in house traning, pelatihan-pelatihan khusus tentang moral

dan lain sebagainya.

Upaya lainnya yang diberikan oleh Bank MAU untuk maksimalkan5

(lima) budaya kerja tersebut dengan cara selalu memberikan pengarahan

dengan memahami budaya tersebut setiap harinya tanpa bosan, tanpa lelah,

karena kejujuran dan selalu melandasi ucapan, keyakinan, serta perbuatan

berdasarkan ajaran Islam. Pelaporan keuangan telah dilaporkan secara tepat

waktu, serta hubungan yang baik demi memperhatikan kepentingan para

stakeholdermengenai rasio bagi hasil secara transparan.

Mengenai job description pada umumnya sudah berjalan sesuai satuan

kerja masing-masing, namun ada karyawan yang bekerja merangkap-rangkap

hal ini dikeluhkan oleh Bapak Prima selaku Office Boy di BPRS MAU, dan

Page 82: SKRIPSIrepository.metrouniv.ac.id/id/eprint/1114/1/SKRIPSI UMMI...Baitul Mal wat Tamwil, koperasi syariah, pegadaian syariah dan berbagai bentuk bisnis syariah lainnya, dan khususnya

67

pernyataan lain diungkapkan oleh Direktur Utama bahwa sistem kerja BPRS

MAU bersifat tolong-menolong, bahkan di BPRS MAU dituntut untuk

melebihi job desknya.

Sedangkan dari 7 (tujuh) nasabah yang peneliti wawancarai, empat

nasabah pembiayaan diantaranya 3 (tiga) nasabah menyatakan tidak pernah

memberikan apapun kepada pihak bank saat sebelum atau setelah

mengajukan pembiayaan, yang berupa buah tangan atau uang tunai kepada

karyawan bagian SO. Namun ada 1 (satu) nasabah yaitu Ibu Lusia Tri

Sulastriah pernah atau sering memberikan makanan berupa gorengan, tetapi

perlakuan tersebut tidak ada maksud tujuan apa-apa hanya untuk berbagi

antar sesama.

Berdasarkan aspek indikator Independency memiliki penilaian yakni

meliputi:

1. Dominasi dan Pengaruh

Masing-masing organ perusahan harus menghindari terjadinya

dominasi oleh pihak manapun, tidak terpengaruh oleh kepentingan

tertentu, bebas dari benturan kepentingan (conflict of interest) dan

darisegala pengaruh atau tekanan, sehingga pengambilan keputusan dapat

dilakukan secara obyektif.

2. Pelaksanaan tugas sesuai tanggungjawab

Masing-masing organ perusahaan harus melaksanakan fungsi dan

tugasnya sesuai dengan anggaran dasar dan peraturan perundang-

Page 83: SKRIPSIrepository.metrouniv.ac.id/id/eprint/1114/1/SKRIPSI UMMI...Baitul Mal wat Tamwil, koperasi syariah, pegadaian syariah dan berbagai bentuk bisnis syariah lainnya, dan khususnya

68

undangan, tidak saling mendominasi dan atau melempar tanggungjawab

antara satu dengan yang lain.

Independency merupakan pengelolaan secara profesional tanpa

pengaruh/tekanan dari pihak mana pun. Sehingga indikator tersebut menjadi

tolak ukur bagi setiap perusahaan agar struktur organisasi dapat berjalan

sebagaimana mestinya. Penerapan Good Corporate Governance pada PT.

BPRS Mitra Agro Usaha Syariah Bandar Lampung secara tidak langsung

sudah berjalan sesuai peraturan yang diterapkan Komite Nasional Kebijakan

Governance (KNKG), dan setiap organ kepentingan perusahaan memiliki

tanggungjawab bedasarkan tugas-tugasnya. Sanksi atau punishment juga

diterapkan bagi setiap organ kepentingan yang melanggar peraturan standar

operating procedure (SOP).

C. Analisis Ekonomi Islam Terhadap Prinsip Independency

(Tanggungjawab) di PT. BPRS Mitra Agro Usaha Syariah Bandar

Lampung

PT. BPRS Mitra Agro Usaha Syariah Bandar Lampung merupakan

lembaga keuangan syariah yang mulai beroperasi secara syariah pada tahun

2013. Pada dasarnya, setiap perusahaan memiliki nilai-nilai Islam dalam

prosedu kerja khususnya lembaga keuangan syariah. Nilai-nilai kerja atau

budaya kerja telah diterapkan berdasarkan Peraturan Bank Indonesia.

Selanjutnya, yang disebut sebagai Good Corporate Governance (GCG).

Pedoman tersebut dikeluarkan oleh Komite Nasional Kebijakan Governance

(KNKG) pada tahun 2006 dengan berlakunya Undang-Undang Nomor 21

Tahun 2008, perbankan syariah diwajibkan untuk menerapkan GCG dalam

Page 84: SKRIPSIrepository.metrouniv.ac.id/id/eprint/1114/1/SKRIPSI UMMI...Baitul Mal wat Tamwil, koperasi syariah, pegadaian syariah dan berbagai bentuk bisnis syariah lainnya, dan khususnya

69

kegiatan usahanya. Kewajiban ini ditentukan dalam pasal 34 Undang-Undang

Nomor 21 tahun 2008.

Penerapan GCG memiliki 5 (lima) prinsip penilaian diantaranya,

Transparency, Accountability, Responsibility, Independency, Fairness.

Berdasarkan penerapan GCG dilihat dari 5 (lima) prinsip tersebut, peneliti

lebih menekankan terhadap prinsip Independency. Prinsip independency

merupakan pengelolaan secara profesional tanpa pengaruh/tekanan dari pihak

mana pun. Prinsip ini memiliki aspek yang diantaranya yaitu, dominasi

pengaruh pihak lain, serta pelaksanaan tugas sesuai tanggungjawab.

Berkaitan dengan hal tersebut, PT. BPRS MAU telah menerapkan

semua prinsip-prinsip GCG yang telah ditetapkan. Namun, dalam

penerapannya terdapat kendala dalam prinsip tersebut, yaitu pada sikap serta

pengaruh dari pihak mana pun dan tanggungjawab atas pekerjaannya. Selain

itu dalam pelaksanaan kerja tidak lupa untuk menanamkan sifat Islami yang

meliputi shidiq (kejujuran), amanah(kepercayaan), fathanah (kecerdasan),

tabligh (keterbukaan). Dalam penanaman sifat moral tersebut sudah berjalan

dengan baik, namun masih terdapat kendala yang sulit dicapai yaitu pada

moral kejujuran. Kendala tersebut terjadi pada karyawan PT. BPRS MAU

sehingga melanggar tata kerja perusahaan. Karyawan yang mengalami hal

tersebut telah melakukan aksi penerimaan uang yang cukup besar pada

nasabah pembiayaan di BPRS MAU. Sehingga mengakibatkan karyawan

harus menerima sanksi yang diberikan oleh perusahaan dengan melewati

beberapa prosedur yang berlaku. Perihal ini berdasarkan sumber data

Page 85: SKRIPSIrepository.metrouniv.ac.id/id/eprint/1114/1/SKRIPSI UMMI...Baitul Mal wat Tamwil, koperasi syariah, pegadaian syariah dan berbagai bentuk bisnis syariah lainnya, dan khususnya

70

wawancara dengan Direktur Utama BPRS Mitra Agro Usaha Bandar

Lampung. Serta penuturan yang sama oleh beberapa organ perusahaan yang

menyatakan begitu.

Berdasarkan penuturan Bapak Mat Amin selaku direktur utama BPRS

MAU, menyatakan: “karyawan yang telah melanggar prinsip independency,

jika ia terbukti atau tidak akan diberikan sanksi serta bersumpah diatas Al-

Qur’an untuk menyatakan bahwa ia berani bertanggungjawab dihadapan

Allah SWT serta dihadapan semua pihak perusahaan sebagai bukti bahwa ia

akan menerima hukuman jika ia bersalah”

Keputusan tersebut juga tertulis dalam 5 (lima) budaya kerja di PT.

BPRS Mitra Agro Usaha Bandar Lampung, yaitu:

1. Shidiq

Memiliki kejujuran dan selalu melandasi ucapan, keyakinan, serta

perbuatan berdasarkan ajaran Islam.

2. Istiqomah

Konsisten dalam iman dan nilai-nilai yang baik meskipun menghadapi

godaan dan tantangan.

3. Fathanah

Mengerti, memahami,dan menghayati secara mendalam segala tugas dan

kewajiban.

4. Amanah

Memiliki tanggung jawab menjalankan tugas dan kewajiban.

Page 86: SKRIPSIrepository.metrouniv.ac.id/id/eprint/1114/1/SKRIPSI UMMI...Baitul Mal wat Tamwil, koperasi syariah, pegadaian syariah dan berbagai bentuk bisnis syariah lainnya, dan khususnya

71

5. Tabligh

Mengajak sekaligus memberikan contoh.

Berdasarkan 5 (lima) budaya kerja pada PT. BPRS Mitra Agro Usaha

Bandar Lampung, dapat disimpulkan bahwa kendala yang di hadapi perlu

mengacu kepada aksi penerapan moral amar ma’ruf nahi munkar. Berikut

prinsip dalam menerapkan nilai kejujuran berdasarkan syariat Islam yaitu:

5. Prinsip Amar Ma’ruf Nahi Munkar

Setiap muslim melakukan perbuatan yang ma’ruf, yaitu perbuatan

yang baik dan terpuji, seperti perbuatan tolong-menolong (ta’awun),

menegakkan keadilan di antara manusia, meningkatkan kesejahteraan

masyarakat, mempertinggi efisiensi, dan lain-lain. Sebaliknya, manusia

harus menjauhi perbuatan munkar atau keji, seperti korupsi, suap, dan

pemborosan harus diberantas. Untuk melaksanakan prinsip tersebut harus

dipelajari dan dilaksanakan secara sehat, baik secara bijak maupun secara

ilmiah.

6. Kewajiban Menegakkan Kebenaran

Ajaran Islam adalah metode ilahi untuk menegakkan kebenaran

dan menghapuskan kebathilan, dan menciptakan masyarakat yang adil,

sejahtera serta diridhoi Tuhan. Dengan demikian, manajemen yang

disusun manusia untuk menegakkan kebenaran menjadi wajib.

Page 87: SKRIPSIrepository.metrouniv.ac.id/id/eprint/1114/1/SKRIPSI UMMI...Baitul Mal wat Tamwil, koperasi syariah, pegadaian syariah dan berbagai bentuk bisnis syariah lainnya, dan khususnya

72

7. Kewajiban Menyampaikan Amanah

Allah dan rasul-Nya memerintahkan kepad asetiap muslim untuk

menunaikan amanah. Mengenai kewajiban menunaikan amanah di bidang

muamalah, Allah berfirman dalam QS: Al-Baqarah Ayat 283, yaitu:

...

Artinya:“Hendaklah yang dipercayai itu menunaikan amanatnya

(utangngnya)...”

Seorang manager perusahaan adalah pemegang amanat dari

pemegang sahamnya, yang wajib mengelola perusahaan dengan baik,

sehingga menguntungkan pemegang saham daan memuaskan

konsumennya. Dengan demikian, jelaslah bahwa hak dan kewajiban

seseorang dalam manajemen secara tegas diatur dalam hokum syariah.

8. Kejujuran

Kejujuran merupakan sesuatu yang dipercayakan kepada

seseorang, baik harta, ilmu pengetahuan, dan hal-hal yang bersifat rahasia

yang wajib dipelihara atau disampaikan kepada yang berhak menerima,

harus disampaikan apa adanya tidak dikurangi atau ditambah-tambahi..

Page 88: SKRIPSIrepository.metrouniv.ac.id/id/eprint/1114/1/SKRIPSI UMMI...Baitul Mal wat Tamwil, koperasi syariah, pegadaian syariah dan berbagai bentuk bisnis syariah lainnya, dan khususnya

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian, diperoleh kesimpulan bahwa penerapan

Good Corporate Governance pada PT. BPRS Mitra Agro Usaha Bandar

Lampungsecara keseluruhan prinsip tersebut sudah diterapkan. Namun masih

terdapat pelanggaran terhadap prinsip independency (Tanggungjawab). Oleh

sebab itu, upaya untuk menanggulangi resiko tersebut BPRS MAU

memberikan pengarahan rutin baik dari segi pelatihan in house tranning,

mengikuti berbagai macam kajian islami. Sehingga apapun yang ingin

dilakukan perlu difikirkan, dirasakan, baru dilaksanakan. Sehingga

berfungsinya thinking, feeling, and action. BPRS MAU juga menetapkan

reward(hadiah) bagi karyawan yang taat pada ketetapan hukum, serta

punishment (hukuman) bagi karyawan yang melanggar.

Page 89: SKRIPSIrepository.metrouniv.ac.id/id/eprint/1114/1/SKRIPSI UMMI...Baitul Mal wat Tamwil, koperasi syariah, pegadaian syariah dan berbagai bentuk bisnis syariah lainnya, dan khususnya

74

B. Saran

Adapun saran yang peneliti tujukan bagi PT. BPRS Mitra Agro Usaha

Bandar Lampung agar kedepannya dapat melaksanakan indikator-indikator

GCG khususnya pada prinsip independency sehingga perlunya peningkatan

kembali. Mengenai aspek tanggungjawab setiap organ perusahaan mampu

bertugas sesuai fungsinya bagi peneliti masih kurang fleksibel jika ada organ

atau bagian yang masih merangkap pekerjaannya dan pendapatan yang

diterima hanya sesuai jabatan utama. Mungkin hal ini perlu ada tindakan

untuk penambahan karyawan serta sosialisai dengan nasabah yang sangat

intens. Sehingga memungkinkan kinerja yang baik, aman, tentram dan

terkendali.

Page 90: SKRIPSIrepository.metrouniv.ac.id/id/eprint/1114/1/SKRIPSI UMMI...Baitul Mal wat Tamwil, koperasi syariah, pegadaian syariah dan berbagai bentuk bisnis syariah lainnya, dan khususnya

DAFTAR PUSTAKA

Abdul Ghofur Anshori. Hukum Perbankan Syariah. Bandung: PT. Refika

Aditama, 2013.

Abdullah Bin Muhammad Bin Abdurahman bin Ishaq Al-Sheikh. Tafsir Ibnu

Katsir. Bogor: Pustaka Imam Asy-Syafi’i, 2003.

Adrian Sutedi. Good Corporate Governance. Jakarta: Sinar Grafika, 2011.

Amir Machmud, Rukmana. “Bank Syariah” dalam Teori Kebijakan dan Studi

Empiris Di Indonesia. Jakarta: Gelora Aksara Pratama, 2010.

Cholid Narbuko, dan Abu Achmadi. Metode Penelitian untuk Skripsi dan Tesis

Bisnis, Jakarta: Bumi Aksara. 2009.

Heri Sudarsono. Bank & Lembaga Keuangan Syariah: Deskripsi dan Ilustrasi.

Yogyakarta: Penerbit Ekonisia, 2013.

Husein Umar. Metode Penelitian Untuk Skripsi dan Tesis Bisnis. Jakarta:

Rajawali Pers, 2009.

Joko Subagyo. Metode Penelitian dalam Teori dan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta,

2011.

Juliansyah Noor. Metodologi Peneitian Skripsi, Tesis, dan Karya Ilmiah. Jakarta:

Kencana Prenada Media Group. 2011.

Jundiani. Pengaturan Hukum Perbankan Syariah Di Indonesi. Malang:

Universitas Islam Negeri Malang. 2009.

Khaerul Umam. Manajemen Perbankan Syariah. Bandung: Pustaka Setia, 2013.

Kuat Ismanto. Manajemen Syariah. Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2015.

Lexy J. Moleong. Metode Penelitian Kualitatif. Bandung: PT. Remaja

Rosdakarya, 2012.

L. Sinuor Yosephus Etika Bisnis. Jakarta: Pustaka Obor Indonesia. 2010.

Masri Singarimbun dan Sofyan Efendi. Metode Penelitian Surve iUntuk Skripsi

dan Tesis. Jakarta: Bumi Aksara, 2009.

Muhammad. Manajemen Syariah, Yogyakarta: 2002.

Page 91: SKRIPSIrepository.metrouniv.ac.id/id/eprint/1114/1/SKRIPSI UMMI...Baitul Mal wat Tamwil, koperasi syariah, pegadaian syariah dan berbagai bentuk bisnis syariah lainnya, dan khususnya

Rachmadi Usman. Aspek Hukum Pebankan Syariah di Indonesia. Jakarta: Sinar

Grafika, 2012.

Ridwan Khairandy dan Camelia Malik.. Good Corporate Governance.

Yogyakarta: Kreasi Total Media, 2007.

Sayyid Quthb. Tafsir Fi Zhilalil Qur’an. Jakarta: Gema Insani. 2004.

Soerjono Soekanto. Pengantar Penelitian Hukum. Jakarta: UI Press, 1986

Suharsimi Arikunto. Prosedur, Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta:

Rineka Cipta, 2006.

Agung Rakhmat. “Good Corporate Governance Sebagai Prinsip Implementasi

Corporate Social Responsibility (CSR) Pada PT. Telkom Malamg” 2013.

Ali Syukron. “Good Corporate Governance di Bank Syariah” dalam jurnal

Ekonomi dan Hukum Islam. Banyuwangi: Sekolah Tinggi Agama Islam

Darul Ulum, No 1 /2013.

Choiriyah. “Good Corporate Governance Dalam Lembaga Keuangan Islam”

dalam jurnal Islamic Bankin. Palembang: Indo Global Mandiri,

No.1/Agustus 2013.

Danang Febriyanto. “Analisis Penerapan Good Corporate Governance Terhadap

Kinerja Perusahaan” Jakarta: 2013.

Dara Finanda. Pengaruh Mekanisme Tata Kelola Perusahaan (GCG) Terhadap

Kinerja Bank. Skripsi. Universitas Andalas Padang. 2016.

Dian Margi Putra Asmorojati. “Analisis Penerapan Good Corporate Governance

Pada PT. Angkasa Pura II” Lampung. 2013.

Fadhil Muhammad Naufal. “Analisis Efisiensi Bank Pembiayaan Rakyat Syariah

Wilayah Jabodetabek Dengan Pendekatan Two Stage Data Envelopment

Analysys (Dea)” dalam Jurnal Ekonomi Pembangunan. Bogor: STEI

Tazkia. Vol 5 No. 2/2017.

Fessy Febriani Putri Rose, Pengaruh Good Corporate Governance (GCG)

Terhadap Kinerja Keuangan Perusahaan Pada Sektor Pertambangan di

Bursa Efek Indonesia (BEI), Skripsi, (Universitas Lampung, 2017)

Khotibul Umam. “Trend Pembentukan Bank Umum Syariah Pasca Undang-

Undang Nomor 21 Tahun 2008 dalam Konsep, Regulasi, dan

Implementasi. Yogyakarta: BPFE, 2009.

Page 92: SKRIPSIrepository.metrouniv.ac.id/id/eprint/1114/1/SKRIPSI UMMI...Baitul Mal wat Tamwil, koperasi syariah, pegadaian syariah dan berbagai bentuk bisnis syariah lainnya, dan khususnya

Komite Nasional Kebijakan Governance. Pedoman Umum Good Corporate

Governance di Indonesia. Jakarta: 2006.

Nila Umailatul Fitri. “Implementasi Good Corporate Governance (GCG) Dalam

Pengelolaan Manajemen Resiko Pada BMT-UGT SIDOGIRI Cabang

Pringsewu, Skripsi, (UIN Radin Intan Lampung, 2018

Departemen Agama Republik Indonesia. Al-Qur’an dan terjemahannya,

diterjemahkan oleh Al-Jumanatul ‘Ali, CV. J-ART, 2004.

Undang-Undang Nomor 21 Tahun 2008 tentang Perbankan Syariah

Indra Siswanti, Islamic Corporate Governance, dalam www.dosen.perbanas.id,

diunduh pada 10 Mei 2018.

Bankmau.com, diakses pada 11 Mei 2019

Page 93: SKRIPSIrepository.metrouniv.ac.id/id/eprint/1114/1/SKRIPSI UMMI...Baitul Mal wat Tamwil, koperasi syariah, pegadaian syariah dan berbagai bentuk bisnis syariah lainnya, dan khususnya
Page 94: SKRIPSIrepository.metrouniv.ac.id/id/eprint/1114/1/SKRIPSI UMMI...Baitul Mal wat Tamwil, koperasi syariah, pegadaian syariah dan berbagai bentuk bisnis syariah lainnya, dan khususnya

74

Page 95: SKRIPSIrepository.metrouniv.ac.id/id/eprint/1114/1/SKRIPSI UMMI...Baitul Mal wat Tamwil, koperasi syariah, pegadaian syariah dan berbagai bentuk bisnis syariah lainnya, dan khususnya

75

Page 96: SKRIPSIrepository.metrouniv.ac.id/id/eprint/1114/1/SKRIPSI UMMI...Baitul Mal wat Tamwil, koperasi syariah, pegadaian syariah dan berbagai bentuk bisnis syariah lainnya, dan khususnya

76

Page 97: SKRIPSIrepository.metrouniv.ac.id/id/eprint/1114/1/SKRIPSI UMMI...Baitul Mal wat Tamwil, koperasi syariah, pegadaian syariah dan berbagai bentuk bisnis syariah lainnya, dan khususnya

77

Page 98: SKRIPSIrepository.metrouniv.ac.id/id/eprint/1114/1/SKRIPSI UMMI...Baitul Mal wat Tamwil, koperasi syariah, pegadaian syariah dan berbagai bentuk bisnis syariah lainnya, dan khususnya

78

Page 99: SKRIPSIrepository.metrouniv.ac.id/id/eprint/1114/1/SKRIPSI UMMI...Baitul Mal wat Tamwil, koperasi syariah, pegadaian syariah dan berbagai bentuk bisnis syariah lainnya, dan khususnya

79

Page 100: SKRIPSIrepository.metrouniv.ac.id/id/eprint/1114/1/SKRIPSI UMMI...Baitul Mal wat Tamwil, koperasi syariah, pegadaian syariah dan berbagai bentuk bisnis syariah lainnya, dan khususnya

80

Page 101: SKRIPSIrepository.metrouniv.ac.id/id/eprint/1114/1/SKRIPSI UMMI...Baitul Mal wat Tamwil, koperasi syariah, pegadaian syariah dan berbagai bentuk bisnis syariah lainnya, dan khususnya

81

DOKUMENTASI WAWANCARA

Wawancara dengan Ibu Ika usaha pecah belah

Wawancara dengan Ibu Fitri Handayani

Page 102: SKRIPSIrepository.metrouniv.ac.id/id/eprint/1114/1/SKRIPSI UMMI...Baitul Mal wat Tamwil, koperasi syariah, pegadaian syariah dan berbagai bentuk bisnis syariah lainnya, dan khususnya

Wawancara dengan Ko’/Cik Teddy usaha sembako

Wawancara dengan Ibu Anik Handayani usaha sayur-mayur

Wawancara dengan Ibu Lusia Tri Sulastriah

Page 103: SKRIPSIrepository.metrouniv.ac.id/id/eprint/1114/1/SKRIPSI UMMI...Baitul Mal wat Tamwil, koperasi syariah, pegadaian syariah dan berbagai bentuk bisnis syariah lainnya, dan khususnya

Wawancara dengan Bapak Tatang Anggara (Financing Analyst)

Wawancara dengan Ibu Agritia Gita (Manager Operasional)

Wawancara dengan Ibu Ade Shela Putri (Teller)

Page 104: SKRIPSIrepository.metrouniv.ac.id/id/eprint/1114/1/SKRIPSI UMMI...Baitul Mal wat Tamwil, koperasi syariah, pegadaian syariah dan berbagai bentuk bisnis syariah lainnya, dan khususnya

Wawancara dengan Bapak Yatmin usaha sembako

Wawancara dengan Bapak Mat Amin (Dirut BPRS MAU)

Page 105: SKRIPSIrepository.metrouniv.ac.id/id/eprint/1114/1/SKRIPSI UMMI...Baitul Mal wat Tamwil, koperasi syariah, pegadaian syariah dan berbagai bentuk bisnis syariah lainnya, dan khususnya

BPRS MITRA AGRO USAHA

PT. Bank Pembiayaan Rakyat Syariah Mitra Agro Usaha

KODE ETIK PEGAWAI

BPRS MITRA AGRO USAHA

1. Menaati dan menjalankan nilai-nilai praktik syariah islam secara konsisten dan istiqomah;

2. Melaksanakan/menjalankan sholat ibadah tepat waktu dan berjamaah, bagi yang tidak

sholat tepat waktu tunjangan makan dan tunjangan transport pada hari tersebu tidak bisa

diberikan;

3. Semua pegawai wajib mengikuti pengajian atau kegiatan keagamaan yang diadakan oleh

BPRS Mitra Agro Usaha ;

4. Dilarang menerima hadiah atau imbalan dalam bentuk apapun dari nasabah BPRS Mitra

Agro Usaha;

5. Pegawai bisa langsung diberhentikan apabila ada yang mengambil, memakai atau dengan

alasan apapun dana setoran nasabah yang tidak disetorkan ke Bank;

6. Menyadari bahwa menjadi pejabat atau pegawai Bank Syariah adalah menjalankan fardhu

kifayah untuk mengelola amanah yang harus dijaga dan dipertanggung jawabkan di

hadapan Alloh SWT;

7. Dalam menjalankan tugasnya harus mengedepankan sifat-sifat dan sikap terpuji yaitu

fathonah, amanah, shidiq, dan tabligh;

8. Menghindari diri dari persaingan yang tidak sehat;

9. Tidak menyalahgunakan jabatan dan wewenang dalam kepentingan pribadi , atau keluarga;

10. Semua pegawai dilarang memiliki pekerjaan lain/pekerjaan sampingan yang mengganggu

tugas pokok sebagai pegawai BPRS Mitra Agro Usaha;

11. Menghindari diri dari keterlibatan dalam pengambilan keputusan dalam hal terjadi

pertentangan kepentingan;

12. Tidak melakukan perbuatan yang tercela yang dapat merugikan citra profesinya dan

merusak citra profesi banker syariah.

Ditetapkan di : Bandar Lampung

Pada tanggal :27 Desember 2017

PT.BPRS MITRA AGRO USAHA

MAT AMIN SRI SUMARTI

Direktur Utama Direktur

Page 106: SKRIPSIrepository.metrouniv.ac.id/id/eprint/1114/1/SKRIPSI UMMI...Baitul Mal wat Tamwil, koperasi syariah, pegadaian syariah dan berbagai bentuk bisnis syariah lainnya, dan khususnya
Page 107: SKRIPSIrepository.metrouniv.ac.id/id/eprint/1114/1/SKRIPSI UMMI...Baitul Mal wat Tamwil, koperasi syariah, pegadaian syariah dan berbagai bentuk bisnis syariah lainnya, dan khususnya

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

Peneliti bernama Ummi Amrinatul Fadhilah

merupakan anak ketiga dari 5 bersaudara dari

pasangan Bapak Bustami dan Ibu Sri Sugiyanti.

Peneliti dilahirkan di Bandar Jaya Kabupaten

Lampung Tengah pada tanggal 18 September 1994.

Pendidikan yang telah ditempuh oleh peneliti

meliputi Sekolah Dasar di SD Negeri 6 Metro Timur dan selesai pada tahun 2007,

kemudian melanjutkan ke Sekolah Menengah Pertama di SMP Negeri 3

Batanghari dan selesai pada tahun 2010, selanjutnya Sekolah Menengah Kejuruan

di SMK Negeri 3 Metro dan selesai pada tahun 2013, dan memutuskan bekerja

pada suatu lembaga Badan Ketahanan Pangan (BKP) di Bandar Lampung.

Tahun 2014 peneliti melanjutkan pendidikan ke jenjang Perguruan Tinggi

dan terdaftar sebagai mahasiswa Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Metro

Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam Jurusan S1 Perbankan Syariah melalui jalur

Seleksi Prestasi Akademik Nasional Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri

(SPAN-PTKIN) dimulai pada semester I (satu) Tahun Ajaran (TA) 2014/2015

dan menyelesaikan pendidikan tersebut dengan memperoleh gelar Sarjana

Ekonomi (S.E) pada semester genap Tahun Ajaran (TA) 2018/2019.