erepo.unud.ac.iderepo.unud.ac.id/1114/1/89a44648da2f70a461b300d8c34a2419.pdf · i nyoman widana...

26

Upload: vudang

Post on 06-Feb-2018

214 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: erepo.unud.ac.iderepo.unud.ac.id/1114/1/89a44648da2f70a461b300d8c34a2419.pdf · I Nyoman Widana Negara [Date] DENPASAR SMART CITY KUNCI SUKSES MENYONGSONG DENPASAR PUSAT KOTA METROPOLITAN
Page 2: erepo.unud.ac.iderepo.unud.ac.id/1114/1/89a44648da2f70a461b300d8c34a2419.pdf · I Nyoman Widana Negara [Date] DENPASAR SMART CITY KUNCI SUKSES MENYONGSONG DENPASAR PUSAT KOTA METROPOLITAN
Page 3: erepo.unud.ac.iderepo.unud.ac.id/1114/1/89a44648da2f70a461b300d8c34a2419.pdf · I Nyoman Widana Negara [Date] DENPASAR SMART CITY KUNCI SUKSES MENYONGSONG DENPASAR PUSAT KOTA METROPOLITAN
Page 4: erepo.unud.ac.iderepo.unud.ac.id/1114/1/89a44648da2f70a461b300d8c34a2419.pdf · I Nyoman Widana Negara [Date] DENPASAR SMART CITY KUNCI SUKSES MENYONGSONG DENPASAR PUSAT KOTA METROPOLITAN
Page 5: erepo.unud.ac.iderepo.unud.ac.id/1114/1/89a44648da2f70a461b300d8c34a2419.pdf · I Nyoman Widana Negara [Date] DENPASAR SMART CITY KUNCI SUKSES MENYONGSONG DENPASAR PUSAT KOTA METROPOLITAN

I Nyoman Widana Negara

[Date]

DENPASAR SMART CITY KUNCI SUKSES MENYONGSONG DENPASAR PUSAT KOTA METROPOLITAN

Infrastruktur jaringan jalan sebagai supply terhadap kebutuhan (demand) perjalanan masyarakat sangat terbatas kapasitas layanan dengan laju pertumbuhan infrastuktur jalan naik 1, 99 %/tahun. Pada sisi lain pelayanan angkutan umum sebagai tulang punggung sistim angukutan publik sangat buruk, sebagai akibatnya penggunaan kendaraan pribadi mendominasi ruang jalan sebesar 91,20 % dengan kenaikan 10,89 % per tahun, sudah jelas dampak yang dirasakan adalah munculnya kemacetan lalu lintas, yang tidak hanya terjadi di pusat kota, tetapi juga terjadi pada ruas jalan penghubung lintas antar kawasan bawah. Selain itu, aspek penyediaan fasilitas air minum, sanitasi, drainase, perumahan serta berbagai fasilitas yang lain akan sesalu menjadi persoalan keseharian yang dihadapi diberbagai kota besar di Indonesia, termasuk Kota Denpasar. Tulisan ini bermaksud untuk memberikan gambaran tentang pentingnya menyongsong kota Denpasar sebagai pusat kota Metropolitan SARBAGITA dari perspektif Kota Pintar (Smart city) dalam upaya mengantisipasi berbagai masalah yang muncul akibat fenomena yang diakibatkannya. Menyongsong Kota Denpasar sebagai pusat Kota Metropolitan SARBAGITA, sebaiknya perlu memahami konsep dan ciri antara kota Metropolitan dan Kota Pintar (Smart city), sehingga jelas tujuan pemerintah dan masyarakat kota Denpasar akan resiko dan tata cara penangkalan terhadap pengaruh negatifnya.

Page 6: erepo.unud.ac.iderepo.unud.ac.id/1114/1/89a44648da2f70a461b300d8c34a2419.pdf · I Nyoman Widana Negara [Date] DENPASAR SMART CITY KUNCI SUKSES MENYONGSONG DENPASAR PUSAT KOTA METROPOLITAN

44.

DENPASAR SMART CITY KUNCI SUKSES MENYONGSONG DENPASAR PUSAT KOTA METROPOLITAN

Oleh I Nyoman Widana Negara

I. PENDAHULUAN

Denpasar sebagai Ibu Kota Provinsi Bali memberikan pengaruh

sangat besar kepada kabupaten sekitarnya seperti Badung, Gianyar dan

Tabanan yang membentuk satu kesatuan geografis, ekonomi, sosial dan

politik yang disebut kawasan Metropolitan SARBAGITA. Sebagai Kota

Metropilitan, maka Kawasan Sarbagita juga berperan sebagai Pusat

Kegiatan Nasional (PKN) dan Kawasan Strategis Nasiona (KSN) tertuang

dalam Perda Prov. No.9 tahun 2009 tentang RTRW Bali.Luas cakupan

wilayah SARBAGITA 1.754 Km2, tahun 2009 sebanyak 1.886.162 jiwa, dan

hasil sensus penduduk 2010 jumlah penduduk mencapai 2.222.611 jiwa,

dengan kepadatan 1.267,4 jiwa/Km2 serta laju pertumbuhan penduduk

1,44% pertahun, (Bali Dalam Angka 2014).

Kawasan SARBAGITA sebagai kota Metrolitan harus dipahami

lebih dalam makna Kota Metropolitan http://www.penataanruang.net/

taru/nspm/buku/metropolitan/, mendifinisikan bahwa kota metropolitan

merupakan suatu pusat permukiman yang besar yang terdiri dari satu kota

besar dan beberapa kawasan yang berada di sekitarnya dengan satu atau

lebih kota besarmelayani sebagai titik hubung (hub) dengan kota-kota

sekitarnya tersebut.Peraturan Presiden (Perpres) No. 45 tahun 2011

menyebutkan bahwa kawasan metropolitan adalah kawasan perkotaan

yang terdiri atan sebuah kawasan perkotaan yang berdiri sendiri atau

kawasan perkotaan inti dengan kawasan perkotaan di sekitarnya yang

saling memiliki keterkaitan fungsional yang dihubungkan dengan system

jaringan prasarana wilayah yang terintegrasi dengan jumlah penduduk

sekurang-kurangnya 1.000.000 (satu juta) jiwa.Secara umum kota

metropolitan diartikan sebagai sebuah kota besar yang berhubungan

dengan kehidupan modern,kehidupan kota -bukan pertanian- yang

Page 7: erepo.unud.ac.iderepo.unud.ac.id/1114/1/89a44648da2f70a461b300d8c34a2419.pdf · I Nyoman Widana Negara [Date] DENPASAR SMART CITY KUNCI SUKSES MENYONGSONG DENPASAR PUSAT KOTA METROPOLITAN

45.

kompleks. Munculnya sebuah kota metropolitan tidak terlepas dari proses

peningkatan penduduk akibat migrasi penduduk dari satu daerah atau

pedesaan menuju perkotaan yang berupa proses urbanisasi.

Pertumbuhan industri pariwisata di Pulau Bali mendorong Kota

Denpasar menjadi pusat kegiatan bisnis, pusat urbanisasi, pusat

pendidikan dan menempatkan kota ini sebagai daerah yang memiliki

pendapatan per kapita dan pertumbuhan tinggi di Provinsi Bali. Maka tidak

salah tanggapan pemerintah pusat, sesuai Perpress No.45 Tahun 2011,

Pemerintah Pusat akan mempersiapkan tiga kota yaitu Medan, Denpasar,

dan Makasar sebagai kota metropolitan baru.

Denpasar dengan luas wilayahnya sekitar 12.778 Ha atau 2,18

% dari luas Pulau Bali mengalami perkembangan yang begitu pesat baik

sektor ekonomi, penduduk, politik, sosial dan budaya, dengan jumlah

penduduk 833.900 jiwa dan kosentrasi kepadatan penduduk di kecamatan

Depasar Barat sebesar 10.062 jiwa/Km2 (Denpasar dalam Angka 2012).

Laju perkembangan penduduk sekitar 2 % memicu perkembangan

penduduk, kian hitrogen, multi etnis dan etnik dalam spirit globalisasi

menjadikan Bali dan khsusus kota Denpasar sebagai salah satu tujuan

Wisata dunia dan menjadi barometer Bali. Tidak kalah pentingnya laju

pertumbuhan ekonomi kota Denpasar menjadi daya tarik investasi

Perkembangan kota Denpasar disektor infrastruktur, penduduk,

ekonomi, sosial dan budaya berdampak terhadap dari perubahan fisik,

seperti diungkap oleh Ayuningtyas (2013) yang menyatakan bahwa

peningkatan kepadatan penduduk perkotaan akan menyulitkan

penyediaan sarana dan prasarana fisik dan sosial sehingga membuat

kondisi lingkungan tidak memadai akibat adanya polusi udara karena asap

pabrik dan kendaraan serta polusi limbah padat maupun cair, kondisi

seperti ini akan memicu kerawanan kesehatan di daerah perkotaan.

Infrastruktur jaringan jalan sebagai supply terhadap kebutuhan (demand)

perjalanan masyarakat sangat terbatas kapasitas layanan dengan laju

pertumbuhan infrastuktur jalan naik 1, 99 %/tahun. Pada sisi lain

pelayanan angkutan umum sebagai tulang punggung sistim angukutan

Page 8: erepo.unud.ac.iderepo.unud.ac.id/1114/1/89a44648da2f70a461b300d8c34a2419.pdf · I Nyoman Widana Negara [Date] DENPASAR SMART CITY KUNCI SUKSES MENYONGSONG DENPASAR PUSAT KOTA METROPOLITAN

46.

publik sangat buruk, sebagai akibatnya penggunaan kendaraan pribadi

mendominasi ruang jalan sebesar 91,20 % dengan kenaikan 10,89 % per

tahun, sudah jelas dampak yang dirasakan adalah munculnya kemacetan

lalu lintas, yang tidak hanya terjadi di pusat kota, tetapi juga terjadi pada

ruas jalan penghubung lintas antar kawasan bawah

(http://mademangkupastika.blogspot.co.id/2012/10/program-pembangunan-bali-

mandara_17.html).

Selain itu, aspek penyediaan fasilitas air minum, sanitasi, drainase,

perumahan serta berbagai fasilitas yang lain akan sesalu menjadi persoalan

keseharian yang dihadaip diberbagai kota besar di Indonesia, termasuk

Kota Denpasar yang merupakan Ibu Kota Propinsi Bali, yang saat ini telah

berkembang menjadi sebuah Kota Metropolitan di Provinsi Bali. Tulisan ini

bermaksud untuk memberikan gambaran tentang pentingnya

menyongsong kota Denpasar sebagai pusat kota Metropolitan

SARBAGITA dari perspektif Kota Pintar (Smart city) dalam upaya

mengantisipasi berbagai masalah yang muncul akibat fenomena yang

diakibatkannya.

Page 9: erepo.unud.ac.iderepo.unud.ac.id/1114/1/89a44648da2f70a461b300d8c34a2419.pdf · I Nyoman Widana Negara [Date] DENPASAR SMART CITY KUNCI SUKSES MENYONGSONG DENPASAR PUSAT KOTA METROPOLITAN

47.

II. KOTA METROPOLITAN DAN KOTA PINTAR (SMART CITY)

Menyongsong Kota Denpasar sebagai pusat Kota Metropolitan

SARBAGITA, sebaiknya perlu memahami konsep dan ciri antara kota

Metropolitan dan Kota Pintar (Smart city), sehingga jelas tujuan pemerintah

dan masyarakat kota Denpasar akan resiko dan tata cara penangkalan

terhadap pengaruh negatifnya.

A. Kota Metropolitan

Definisi kawasan metorpolitan yang relevan dalam konteks

negara Indonesia, yaitu berdasarkan Undang-Undang Tahun 26 Tahun

2007 tentang Penataan Ruang. Undang-Undang tersebut mendefinisikan

kawasan metropolitan sebagai kawasan perkotaan yang terdiri atas sebuah

kawasan perkotaan yang berdiri sendiri atau kawasan perkotaan inti

dengan kawasan perkotaan di sekitarnya yang saling memiliki keterkaitan

fungsional yang dihubungkan dengan sistem jaringan prasarana wilayah

yang terintegrasi dengan jumlah penduduk secara keseluruhan sekurang-

kurangnya 1.000.000 (satu juta) jiwa dan dipertegas pada Perda Prov. No.9

Tahun 2009.http://danielkawuwung.blogspot.co.id/2012/08/ciri-ciri-kota-

metropolitan.html, Menurut Goheen (dalam Bourne, ed. 1971), Kota/ Distrik

Metropolitan adalah kawasan perkotaan dengan karakteristik penduduk

yang menonjol dibandingkan dengan penduduk pedesaan di sekitarnya.

Istilah ini digunakan untuk memberikan gambaran yang lebih tepat

mengenai besaran dan konsentrasi penduduk dalam wilayah yang luas,

yang selanjutnya dapat menunjukkan besaran pusat-pusat permukiman

yang utama di satu negara. Secara umum, kawasan metropolitan dapat

didefinisikan sebagai satu kawasan dengan konsentrasi penduduk yang

besar, dengan kesatuan ekonomi dan sosial yang terpadu dan mencirikan

aktivitas kota.Sedangkan definisi Metropolis menurut Jean Bastie dan

Bernard Dezert (1991) adalah sebagai berikut : a)Tidak selalu ditentukan

oleh ukuran demografik (faktor kependudukan), tetapi juga oleh faktor yang

lebih penting dari ukuran kuantitatif populasinya, b) Dicirikan oleh sistem

infrastruktur komunikasi dan transportasi yang melayani pergerakan

Page 10: erepo.unud.ac.iderepo.unud.ac.id/1114/1/89a44648da2f70a461b300d8c34a2419.pdf · I Nyoman Widana Negara [Date] DENPASAR SMART CITY KUNCI SUKSES MENYONGSONG DENPASAR PUSAT KOTA METROPOLITAN

48.

commuting, aliran informasi, dan pengambilan keputusan, c). Sebagai

pusat aktivitas keuangan di tingkat atas, d). Sebagai pusat berkumpulnya

perusahaan-perusahaan internasional, e). Sebagai pusat kekuatan politik

dan administrasi dari sebuah negara, f). Sebagai tempat pengembangan

dan penggunaan teknologi tinggi dan telekomunikasi canggih, g). Sebagai

tempat penting aktivitas-aktivitas budaya dan ilmiah, h). Sebagai tempat

tujuan wisata internasional dan i). Sebagai pusat fungsional tenaga kerja

dan perumahan. Anggotti (1993) menambahkan ada karakter lain dari suatu

metropolitan adalah kemudahan mobilitas yang menurut yaitu a). Mobilitas

Pekerjaan (Employment Mobility), b) . Mobilitas Perumahan (Residential

Mobility) dan c) Mobilitas Perjalanan (Trip Mobility)

Gambaran diatas suatu kota metropolitan dicirikan pusat

punduduk, pusat industri, pusat pengembangan teknologi dan informasi,

sehingga kota metropilitan adanya mobilitas dari modal, dan tenaga kerja

yang sangat tinggi serta infrastrukturnya lebih man made structure daripada

natural structure, sehingga menimbulkan masalah Lingkungan, seperti

ketersediaan air bersih, polusi udara,sampah. Transportasi, kemacetan lalu

lintas dan sebagainya.

B. Kota Pintar (Smart city)

Kecenderungan global, sesuai data Perserikatan Bangsa-

Bangsa mengungkapkan bahwa pada tahun 2007 untuk pertama kali lebih

dari setengah penduduk Bumi tinggal di daerah perkotaan. Tahun 2050,

jumlah penduduk dunia akan meningkat 70 persen, dari 3,3 miliar jiwa

menjadi 6,4 miliar jiwa. Sekarang saja sudah terdapat 500 kota besar (yang

memiliki warga lebih dari 1 juta jiwa) di seluruh dunia, dan angka ini akan

melonjak menjadi 10.000 kota besar pada tahun 2040. Perubahan

demografis tersebut tentu saja berdampak pada banyak hal; Kesatu;

Terjadinya perubahan iklim, dimana saat ini kota- kota telah membuang

sekitar 80 persen emisi gas rumah kaca di seluruh dunia, sulit dibayangkan

kalau hal ini terus berlanjut dalam 40 tahun ke depan, sementara tindakan

antisipasi tidak dilakukan. Kedua : meningkatkan kelangkaan sumber-

Page 11: erepo.unud.ac.iderepo.unud.ac.id/1114/1/89a44648da2f70a461b300d8c34a2419.pdf · I Nyoman Widana Negara [Date] DENPASAR SMART CITY KUNCI SUKSES MENYONGSONG DENPASAR PUSAT KOTA METROPOLITAN

49.

sumber alam, diperkirakan kota-kota bertanggung jawab terhadap sekitar

75 persen konsumsi energi global yang dihabiskan, sekitar 60 persen

penggunaan air juga terjadi di perkotaan. Ketiga; tekanan pada infrastruktur

dan mobilitas, terutama pada penyediaan listrik, sanitasi, jaringan jalan, dan

logistik.

Dampak-dampak tersebut dipandang sebagai ancaman besar

sekaligus tantangan bagi kota-kota di seluruh penjuru dunia, dalam

kerangka inilah dalam lima tahun terakhir konsep smart city mulai

diwacanakan dan mulai diimplementasikan. Salah satunya melalui

Pertemuan Puncak Kota Besar Cerdas Dunia di Istanbul, Turki, pada 27

November 2013. Lebih dari 100 pemimpin kota besar, ahli pembangunan

kota, penyedia layanan kota, dan akademisi dari dunia berkumpul guna

membahas pemikiran cerdas dan praktik terbaik bagi penerapan kota

cerdas di masa depan.

1. Konsep Kota Pintar (Smart city)

Pandangan ahli tentang konsep Kota Pintar (smart city ) pada hakikatnya

menempatkan kota sebagai sebuah ekosistem dari banyak subsistem

untuk saling terinterkoneksi dan mendukung sehingga kota tersebut

tetap berkelanjutan (sustainable cities). Ada enam komponen utama atau

subsistem dalam smart city, yaitu: energi terbarukan dan efisiensi energi,

pengelolaan air bersih dan limbah, transportasi dan logistik hijau, produk

dan jasa yang ramah lingkungan, gedung dan interior hijau, serta

teknologi informasi dan komunikasi (Informasi Communication

Technology - ICT) hijau. http://www.sekolahkampus.com/article/detail/

detail/data/610/b125c14f6d6e/list/konsep_smart_city.html. menjelaskan

Smart city adalah sebuah konsep kota cerdas yang membantu

masyarakatnya dengan mengelola sumber daya yang ada dengan

efisien dan memberikan informasi yang tepat kepada masyarakat atau

mengantisipasi kejadian yang tak terduga, jadi dengan demikian Smart

city adalah memanfaatkan sumber informasi dan menggunakan

teknologi yang canggih untuk mempermudah kehidupan. A Smart city is

a complex mesh of systems across sectors such as transportation,

Page 12: erepo.unud.ac.iderepo.unud.ac.id/1114/1/89a44648da2f70a461b300d8c34a2419.pdf · I Nyoman Widana Negara [Date] DENPASAR SMART CITY KUNCI SUKSES MENYONGSONG DENPASAR PUSAT KOTA METROPOLITAN

50.

energy, water, and healthcare. By centrally managing these sectors, a

Smart city enables the sharing of data and capabilities across systems.

As sharing increases over time, the most innovative and widely adopted

applications will establish the trend lines for intelligent infrastructure

development, public service convenience, social management

refinements, ecosystem health, and optimized industry structures.

(http://e.huawei.com/ae/publications/global/ ict_insights/hw_367104/).

These key references articulate a number of common viewpoints, a)

Suitable to local conditions: Each city has its own issues, so there is

no one-size-fits-all Smart city solution, b) Extensive cooperation:

Reliance on top-down administration cannot make a Smart city a

success; instead, there must be an official program in which all

stakeholders participate, c) Data opening: City policies must allow

access to the data. An information-sharing platform and marketplace for

ideas must be set up to encourage innovation in applications, d) Long-

term evolutionary process: A Smart city must be an iterative process

built in phases, with clear guiding principles, vision, roadmaps, and

delivery programs and e) Government first: By reducing costs and

improving the efficiency of public services, a smart government is the first

step in building a Smart city. Governments must transform themselves in

areas such as leadership and governance, operating models,

procurement management, digital asset management, and channel

management. Putu Adi Prayoga (2015) sesuai dengan pandangan

Giffinger mengungkapkan Smart city atau secara harfiah berarti kota

pintar, merupakan suatu konsep pengembangan, penerapan, dan

implementasi teknologi yang diterapkan untuk suatu wilayah (khususnya

perkotaan) sebagai sebuah interaksi yang kompleks diantara berbagai

sistem yang ada didalamnya. Smart city memiliki sepuluh buah yang

meliputi infrastruktur, modal, asset, perilaku, budaya, ekonomi, sosial,

teknologi, politik dan lingkungan. Demikian juga, ilmuwan bernama

Giffinger juga menyatakan pembagian Smart city ke dalam enam jenis

bagian, meliputi Smart Economy, Smart Mobility, Smart Governance,

Page 13: erepo.unud.ac.iderepo.unud.ac.id/1114/1/89a44648da2f70a461b300d8c34a2419.pdf · I Nyoman Widana Negara [Date] DENPASAR SMART CITY KUNCI SUKSES MENYONGSONG DENPASAR PUSAT KOTA METROPOLITAN

51.

Smart People, Smart Living, dan Smart Environment. Seperti Gambar-1

https://putuandiprayoga.wordpress.com/2015/02/25/sistem-integrasi-migrasi-

serta-implementasi-pada-smart-city/

Page 14: erepo.unud.ac.iderepo.unud.ac.id/1114/1/89a44648da2f70a461b300d8c34a2419.pdf · I Nyoman Widana Negara [Date] DENPASAR SMART CITY KUNCI SUKSES MENYONGSONG DENPASAR PUSAT KOTA METROPOLITAN

52.

Gambar-1. Bagian Smart city

Mitchell.W (2007) Kota pintar dengan melibatkan integrasi yang kuat

antar semua dimensi dari intelegensi atau kecerdasan manusia,

kecerdasan bersama, dan kecerdasan buatan dalam suatu kota.

Kecerdasan kota memiliki ciri khasnya yaitu berada di kombinasi

semakin efektif jaringan telekomunikasi digital (saraf), di mana-mana

tertanam kecerdasan (otak), sensor dan label (organ sensorik),

perangkat lunak (pengetahuan dan kompetensi kognitif)

Ministry of Urban Development Government of India-MGUDI (1015)

mengatakan bahwa“The conceptualisation of Smart city, therefore,

varies from city to city and country to country, depending on the level of

development, willingness to change and reform, resources and

aspirations of the city residents. The picture of a Smart city contains a

Page 15: erepo.unud.ac.iderepo.unud.ac.id/1114/1/89a44648da2f70a461b300d8c34a2419.pdf · I Nyoman Widana Negara [Date] DENPASAR SMART CITY KUNCI SUKSES MENYONGSONG DENPASAR PUSAT KOTA METROPOLITAN

53.

wish list of infrastructure and services that describes his or her level of

aspiration. To provide for the aspirations and needs of the citizens, urban

planners ideally aim at developing the entire urban eco-system, which is

represented by the four pillars of comprehensive development —

institutional, physical, social and economic infrastructure. This can be a

long term goal and cities can work towards developing such

comprehensive infrastructure incrementally, adding on layers of

‘smartness” Lebih lanjut MGUDI (2015) mengungkapkan terdapat 10

infrastruktur inti (core infrastructures) dari kota pintar meliputi:

i. Kecukupan air bersih (adequate water supply),

ii. Terjamin supply listrik (assured electricity supply),

iii. Sanitasi (sanitation, including solid waste management),

iv. effisiensi mobiltas kota dan angkutan umum ( efficient urban mobility

and public transport),

v. Perumahan terjangkau (affordable housing, especially for the poor),

vi. Jaringan IT yang kuat (robust IT connectivity and digitalization),

vii. Pemerintahan yang bersih (good governance, especially e-

Governance and citizen participation),

viii. Lingkungan berkelanjutan (sustainable environment),

ix. Rasa aman dan keselamatan (safety and security of citizens,

particularly women, children and the elderly),

x. Kesehatan dan pendidikan ( health and education)

2. Dimensi Smart city

Konsep kota pintar (smart city) sangat variatif dari kota ke kota

dan atau dari suatu negara ke negara lain, namun dari berbagai referensi

dimensi memiliki 6 (enam) pilar utama yaitu Smart ekonomy, . Smart

mobility, Smart environment, Smart people, Smart living: dan Smart

governance. Seperti pada Gambar-2

Page 16: erepo.unud.ac.iderepo.unud.ac.id/1114/1/89a44648da2f70a461b300d8c34a2419.pdf · I Nyoman Widana Negara [Date] DENPASAR SMART CITY KUNCI SUKSES MENYONGSONG DENPASAR PUSAT KOTA METROPOLITAN

54.

Gambar 2. Dimensi Smart city

Selain itu ada kota yang menerapkan 6 (enam) dimensi smart city,

terdapat kota berbeda memperkenalkan 8 (delapan) dan 9 (sembilan)

dimensi smart city, bahkan Kota Bandung memiliki dimensi 10 dimensi ,

seperti Gambar -3

Gambar.3. Karakterisk Kota Pintar

Page 17: erepo.unud.ac.iderepo.unud.ac.id/1114/1/89a44648da2f70a461b300d8c34a2419.pdf · I Nyoman Widana Negara [Date] DENPASAR SMART CITY KUNCI SUKSES MENYONGSONG DENPASAR PUSAT KOTA METROPOLITAN

55.

Redulf dan Giffinger (2014) memperkenalkan 6 (enam) dimensi dan 33

karaktersitik smart city, sedangkan IM perkenalkan 6 dimensi dan 28

karakteristik smart city, seperti Gambar-4.

Gambar. 4. Model Lain Karkaterisk kota Pintar

Gambaran diatas sudah jelas baik dimensi dan karaktersik smart city

sangat bervariasi dari kota ke kota dan referensi dunia, mengungkapkan

bawah untuk mengimplementasikan smart city secara utuh, dibutuhkan

(penemuan) teknologi yang terkini, investasi yang besar, dan waktu yang

lama serta berkelanjutan. Kota besar yang telah melaksanakan kota

pintar (smart city), pada umumnya pemerintah kota di dunia memulai

dengan apa saja yang bisa dilakukan dan dilaksanakan secara bertahap

serta berkelanjutan,

3. Gambaran Kota Pintar di Dunia dan Indonesia

Referensi kota-kota dunia yang terlebih dahulu melaksanakan

Kota Pintar (Smart city) sangat banyak, dimensi dan karkateristik yang di

pilih sangat beragam sesuai keberanian, kemampuan sumberdaya,

keinginan berubah atau dengan kata lain tergantung kekuatan, peluang,

kelemahan masing-masing kota sbb:

Page 18: erepo.unud.ac.iderepo.unud.ac.id/1114/1/89a44648da2f70a461b300d8c34a2419.pdf · I Nyoman Widana Negara [Date] DENPASAR SMART CITY KUNCI SUKSES MENYONGSONG DENPASAR PUSAT KOTA METROPOLITAN

56.

Kota di Malta, negara kepulauan kecil di Laut Tengah, kota pertama yang

mengaplikasikannya dengan ICT untuk mengoptimalkan air dan sistem

energi.

Stockholm, ibu kota Swedia, menggunakan control point yang dilengkapi

laser dan kamera untuk mengurangi kemacetan dan emisi gas rumah

kaca.

Kota Gujarat di India mengembangkan lahan hijau melalui teknologi

canggih untuk menghilangkan limbah pembuangan.

Kota Istanbul memanfaatkan layanan kesehatan bagi warganya cukup

dengan memanfaatkan telepon seluler, tablet, atau komputer mereka.

Putrajaya dan Kuching di Malaysia bahkan disebut-sebut sebagai kota

cerdas yang lengkap di Asia.

Linux mengatakan kota pintar lain yang terbaik di dunia seperti berikut;

Di Indonesia Kota Surabaya bisa sebagai barometer Kota Pintar,

walaupun ada kota lainnya seperti Bandung, Yogyakarta, Makasar dll.

Pengimplementasian konsep Smart city Kota Surabaya menerapkan

Smart city di tiga bidang, yaitu Smart Governance, Smart Living dan

Smart Environment. Bentuk aplikasi pada dimensi a). Smart

Governance, meliputi keterlibatan publik dalam pengambilan keputusan,

Page 19: erepo.unud.ac.iderepo.unud.ac.id/1114/1/89a44648da2f70a461b300d8c34a2419.pdf · I Nyoman Widana Negara [Date] DENPASAR SMART CITY KUNCI SUKSES MENYONGSONG DENPASAR PUSAT KOTA METROPOLITAN

57.

sistem administrasi kependudukan, sistem administrasi perijinan,

partisipasi warga dan sistem monitoring area publik, b) Smart Living

karaktersitiknya meliputi penerimaan murid baru online, SIM sekolah

online, portal pariwisata, CCTV pemantau lalu lintas dan fasilitas wifi

gratis di tempat publik, dan dimensi Smart Environment meliputi sistem

peringatan dini bencana,sistem pengolahan sampah berbasis teknologi

informasi dan sistem monitoring air berbasis IT.

Page 20: erepo.unud.ac.iderepo.unud.ac.id/1114/1/89a44648da2f70a461b300d8c34a2419.pdf · I Nyoman Widana Negara [Date] DENPASAR SMART CITY KUNCI SUKSES MENYONGSONG DENPASAR PUSAT KOTA METROPOLITAN

58.

III. DENPASAR KOTA PINTAR (DENPASAR SMART CITY)

Bisnis Bali, Medio 21 Oktober 2015 Kota Denpasar meluncurkan

sebagai Kota Pintar (http://bali.bisnis.com/read/20150228/1/49861/227-

tahun-kota-denpasar-gelar-pameran-menuju-smart-city). Suara Bali

menyebutkan hal senada Kementerian Pekerjaan Umum bersama

Pemerintah Kota Denpasar merancang sebuah pembangunan infrastruktur

jalan untuk mewujudkan Kota Pinta (Smart city) yang berwawasan budaya

dan kreatif. Indikasi ini sudah memberikan petunjuk jelas bahwa kedepan

Kota Denpasar merancang konsep Denpasar Kota Pintar (Smart city)

menyongsong kota Denpasar sebagai pusat Kota Metropolitan.

A. Masalah Kota

Dinamika pembangunan Kota Denpasar memunculkan berbagai

permasalahan seperti berubahnya fungsi untuk infrastruktur kota,

dampaknya berakibat pada semakin timpangnya perbandingan luas lahan

terbangun dan tidak terbangun mendekati 60%. Penyediaan 30% Ruang

Terbuka Hijau bagi kota tidak tercapai atau daerah resapan kecil, akibatnya

timbul genangan air dan banjir, kumuh, macet, kotor, dan lahan kian mahal.

Selaian peroslan tata ruang dari sisi infrastruktur kian melemah, kesulitan

air bersih (PDAM), pengambilan air tanah tidak terkendali, demikian pula

pada penyediaan energi dan infrastruktur transportasi kian sulit dan mahal.

Dalam berbagai kesempatan dan rapat pimpinan serta audensi

Wali kota Denpasar selalu mengemukakan 5 masalah pokok di kota

Denpasar sebagai pusat pemerintahan Provinsi Bali terdiri dari masalah

pelayanan kepada masyarakat, Sampah, penduduk (Urbanisasi dan

kemiskinan), transportasi (jaringan, angkutan umum dan kemacetan lalu

lintas), banjir dan keamanan.

Model gambaran masalah seperti pada Tabel-1

Page 21: erepo.unud.ac.iderepo.unud.ac.id/1114/1/89a44648da2f70a461b300d8c34a2419.pdf · I Nyoman Widana Negara [Date] DENPASAR SMART CITY KUNCI SUKSES MENYONGSONG DENPASAR PUSAT KOTA METROPOLITAN

59.

Tabel.1 Gambaran Masalah Kota Denpasar

Terlepas dari masalah tersebut potensi kota Denpasar penduduk

sudah mendekati angka 1 juta jiwa, pendidikan angka putus sekolah

rendah, tingkat pendidikan PNS sangat baik, dari sisi ekonomi PDRB kota

cukup besar dan laju pertumbuhan ekonomi 6%.

B. Konsep Denpasar Kota Pintar (Denpasar Smart city)

Perjalanan Kota Denpasar menuju konsep smart city ini juga

sudah mulai berjalan pelan-pelan, bidang pelayanan sudah disiapkan sistim

online, e-comance, LPSE, pemasangan Wi-fi pada tempat publik, sampah

jadi duit, PMB sistim online, Dukungan aplikasi yang terus berkembang

Aspek Permasalahan

Ekonomi ·       Angka pengganguran

·       Standar gaji masih rendah, sulit menjadi masyarakat sejahtra

·       Ekonomi masih bersandar kepada pariwisata

·       Angka kewirausahaan baru rendah

·      Jalan beralih fungsi sebagai tempat pedagang dan parker

·      Keamanan belum terjamin, masih ada jambret

·      Pengemis dan gepeng masih beroperasi di beberapa tempat

·      Patung ditempatkan pada persimpangan

·      Layang-layang dan Ogoh-ogoh menggangu lalulintas

·      Penolakan terhadap jalan layang

·    Penutupan Jalan untuk kegiatan daerah, dankeagamaan serta Adat

·      Daerah resapan air sempit dan hilang mengakibatkan genangan air

·       Pelanggaran Aturan

·      Jaringan jalan Denpasar dan Kawasan Sarbagita belum terintegrasi

·      Hampir 70% jalan merupakan kewenangan Pusat dan Provinsi

·      Sebagain besar ruas jalan beroperasi pada V/C mendekati 0.9, mudah

·      Hampir 70% persimpangan macat pada jam puncak

·      Hanya 30% dari angukutan umum yang beroperasi

·      Armada sudah tua lebih 10 tahun

·      Sistim bayar masih konvensional Tiket)

·      Trans Sarbagita belum memberikan hasil optimal dan 80% trayek belum

·      Angkutanpengumpan (feeder) belumberfungsi optimal

·      Masyarakatmasihmembuangsampahkesungai

·      Masyarakatmembuangsampahsembarang, mudahmenyumbatsaluran/

·      Pembangunan

·      Fasilitas parkir badan jalan, sering menimbulkan macet

·      Sistim pembayaran masih konvensional (Karcis), reliabilitas rendah

·      Angkutan barang masih melanggar masuk kota

·      Fasilitas parker truk belum ada, sehinnga parker truk sepanjang jalan

Cargo

Parkir

Terminal Barang

Sosial

Budaya

Tata Ruang

JaringanJalan

AngkutanUmum

Lingkungan

Page 22: erepo.unud.ac.iderepo.unud.ac.id/1114/1/89a44648da2f70a461b300d8c34a2419.pdf · I Nyoman Widana Negara [Date] DENPASAR SMART CITY KUNCI SUKSES MENYONGSONG DENPASAR PUSAT KOTA METROPOLITAN

60.

serta terciptanya ekosistem kreatif di bidang teknologi, merupakan langkah

awal yang baik menuju kota pintar.

Pilihan dimensi 6 pilar kota cerdas dengan 33 karakteristik

sebagai pertimbangan dalam pengembangan Denpasar kota cerdas ,

seperti Tabel-2. Pemilihan dari 6 Pilar dan karakteristik pada masing-

masing pilar sangat tergantung dari kesiapan dan kemampuan

kesepakatan pemerintah dan masyarakat.

Tabel-2. Referensi Dimensi dan Karakteristik Pilihan Kota Pintar

Denpasar menjadi kota cerdas (smart) melalui Tahapan

pengembangan yang berjenjang yaitu tahap-1 : Studi Komprehensive

No Pilar Komponen

1 Smart Economy Semangat Inovasi (Inovation spirits )

(Ekonomi Pintar) kewirausahaan (entrerpreneurships )

Gambaran ekonomi dan unggulan (economic images and trademarks )

Daya produksi (productivity )

Fleksibilitas pasar kerja (Flaxibility of labour market )

International embeddedness

Kemampuan untuk berubah (ability to transform )

2 Smart Governance Peranserta dlm membuat keputusan (Partisipation in the dicision-making )

(Pemerintahan Pintar) Pelayanan umum dan sosial (Public and social serviceses )

Transparansi pemerintahan (Transparant Governance )

Perspektif dan strategi politik (politic strategy and perspectifs )

3 Smart Inviroment kondisi alam yang menarik (attractively of natural conditions )

(Lingkungan Pintar) Polusi (pollutions )

Proteksi lingkungan (Inveroment protections )

Pengelolaan sumber daya berkelanjutan (Sutainable of resources management )

4 Smart People tingkat kualifikasi (level of qualification)

(Masyarakat Pintar) afinitas untuk belajar seumur hidup (affinity to life long learning )

kemejemukan sosial dan atnis (social and ethnic plurality )

Fleksibilitas (Flexibility )

Kreativitas (creativity )

berawawasan luas/ pikiran terbuka (Cosmopolitanism/ open mindedness )

berparsipasi dalam kehidupan masyarakat (participation in public life )

5 Smart Mobility Aksessibilitas lokal (lokal accessibility )

(Mobilitas Pintar) Aksessibilitas nasional dan international (Inter (national) accessibility )

Ketersediaan infrastruktur ICT (available ICT-infrastucture )

6 Smart Living Fasilitas budaya (cultural facilitie s)

(Hidup Pintar) Kondisi kesehatan (health conditions )

Keamanan individu (Individual safety )

Kualitas rumah (housing conditions )

Fasilitas pendidikan (education facilities )

Daya tarik wisata (touristic attractivity )Gesekan sosial (social cohesion )

Sistim transportasi aman, inovatif dan berkelanjutan (sustainable, innovative and

safe transportation system)

Page 23: erepo.unud.ac.iderepo.unud.ac.id/1114/1/89a44648da2f70a461b300d8c34a2419.pdf · I Nyoman Widana Negara [Date] DENPASAR SMART CITY KUNCI SUKSES MENYONGSONG DENPASAR PUSAT KOTA METROPOLITAN

61.

Denpasar Kota cerdas, tahap II:Konsulidasi Internal : Saringan keputusan

pemerinatah (SKPD) dan masyarakat, tahap-III menetapkan dimensi dan

karakteristik Denpasar kota pintar dan tahap-IV. Tahapan pelaksanaan,

seperti tertuang pada Gambar-5.

Gambar-4. Tahapan Pengembangan Denpasar Kota cerdas

INPUT

Ekonomi, sosial, budaya,

transportasi, lingkungan,

pariwisata dll

Studi Komprehensive

Denpasar Kota cerdas

Pemerintah

(SKPD) dan

Masyarakat

berubah

Tetapkan Tujuan dan

Target serta indikator

Tahapan

pelaksanaan

Page 24: erepo.unud.ac.iderepo.unud.ac.id/1114/1/89a44648da2f70a461b300d8c34a2419.pdf · I Nyoman Widana Negara [Date] DENPASAR SMART CITY KUNCI SUKSES MENYONGSONG DENPASAR PUSAT KOTA METROPOLITAN

62.

IV. SIMPULAN DAN SARAN

Implementasi Denpasar kota pintar merupakan interkasi antara

Teknologi, Masyarakat dan Pemerintah. Tipologi hubungan ketiga

komponen ini yaitu integrasi antara investasi pada modal manusia/sosial

dan infrastruktur dengan teknologi informasi dan komunikasi (ITC) yang

dapat mendorong pembangunan berkelanjutan dan meningkatkan kualitas

hidup masyarakatnya serta di mulai dari aparat pemerintahan kota.

Untuk merealisasikan konsep denpasar perlu melakukan secara

bertahap dan berkelanjutan, tahap 1: kajian secara komprehensive

bagaiamana konsep kota pintar ala Denpasar, kapan, siapa pelaksana,

bagaimana sistim monitoring dan evaluasi. Dan sebagai saran Perlu dibuat

cetak biru (grand design) denpasar smart city agar pelaksanaan bisa

berkelanjutan

Page 25: erepo.unud.ac.iderepo.unud.ac.id/1114/1/89a44648da2f70a461b300d8c34a2419.pdf · I Nyoman Widana Negara [Date] DENPASAR SMART CITY KUNCI SUKSES MENYONGSONG DENPASAR PUSAT KOTA METROPOLITAN

63.

DAFTAR PUSTAKA Anoname (......) Shcnieder Electric, Arup dan Climate Group, Smart Cities

Cornerstone series “ Urban Mobility in the smart city age Denpasar Dalam Angka 2014, Penduduk, PDRB dan laju pertumbuhan

ekonomi Depertemen Perhubungan, (....) , Catak Biru Pengembangan Lalu Lintas

Perkotaan http://www.sekolahkampus.com/article/detail/detail/data/610/b125c14f6d6

e/list/konsep_smart_city.html (unduh 20/10/2015) http://e.huawei.com/ae/publications/global/ict_insights/hw_367104/feature

%20story/HW_367203 http://bali.bisnis.com/read/20150228/1/49861/227-tahun-kota-denpasar-

gelar-pameran-menuju-smart-city. http://mademangkupastika.blogspot.co.id/2012/10/program-

pembangunan-bali-mandara_17.html http://danielkawuwung.blogspot.co.id/2012/08/ciri-ciri-kota-

metropolitan.html https://faysouwakil12.wordpress.com/2014/06/27/surabaya-smart-city/

(unduh 20/10/2015) Ministry of Urban DevelopmentGovernment of IndiaMinistry of Urban

Development, Government of India (2015), Mission Statement and Guide line.

Page 26: erepo.unud.ac.iderepo.unud.ac.id/1114/1/89a44648da2f70a461b300d8c34a2419.pdf · I Nyoman Widana Negara [Date] DENPASAR SMART CITY KUNCI SUKSES MENYONGSONG DENPASAR PUSAT KOTA METROPOLITAN

64.

PROFIL PENULIS.

I NYOMAN WIDANA NEGARA, 52 tahun (14-10-1956), lahir di Jemberana, menyelesaikan studi bidang Teknik Sipil pada Fakultas Teknik Universitas Udayana, tahun 1985. Aktif mengajar dibidang konstruksi Jalan Raya dan Teknik Lalu Lintas terhitung sejak 1986, disamping itu juga malakukan kegiatan praktek perencanaan dan pengawasan di beberapa konsultan. Atas dasar pengalaman tersebut dan dengan adanya peluang pendidikan untuk melanjutkan studi pada tahun 1988 di bidang Teknik Lalu Lintas pada Program Sistim dan Teknik Jalan Raya, Institut Teknologi Bandung (ITB - University Collage of London) dengan mendapatkan gelar Magister Science Engineering (MSc) tahun 1991. Diluar profesi mengajar juga terlibat dalam organisasi Persatuan Insinyur Indonesia (anggota) dan ditunjuk sebagai anggota Kelompok Ahli Pembangunan Pemerintah Kota Denpasar terhitung sejak tahun 2000. Disamping melaksanakan kegiatan proses belajar-mengajar, organisasi profesi dan praktisi, adanya kesempatan yang lebih luas untuk mengikuti berbagai seminar, forum, symphosium ditingkat lokal dan Nasional. Beberapa tulisan yang yang berhubungan dengan jalan, lalu lintas dan transportasi dimuat pada media lokal dan majalah Fakultas Teknik Sipil Uninersitas Udayana. Pengalaman dalam praktisi Keteknikan yang telah dilakukan pada konsultan lokal dan asing diantara adalah Denpasar Urban Trasnport Study (1996) didanai oleh ADB,sebagai traffic engineering, Preparation of Urban Road Infrastructure Improvement in Denpasar (1997) didanai oleh ADB sebagai ahli Traffic Engineer, serta sebagai Traffic Engineer pada Consultancy Services for Traffic Management Schemes (1998 s/d 2001) yang dibiayai oleh Bank Dunia, melalui Bali Urban Infrastructure Project. Serta oleh Pemerintah Daerah diikut sertakan dalam penanganan perencanaan Tata Ruang Wilayah Kodya Denpasar dan Rencana Tata Ruang Wilayah Propinsi Bali.