gedung sugnature tower menara signature i kadek bagus widana putra

31
SISTEM UTILITAS GEDUNG SIGNATURE TOWER Oleh: Nama (NPM) : I Kadek Bagus Widana Putra NPM : 16309835 Mata Kuliah : Utilitas Bangunan Dosen : Dr. Ruswandi Tahrir UNIVERSITAS GUNADARMA FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN JURUSAN TEKNIK SIPIL JULI 2012

Upload: i-kadek-bagus-widana-putra

Post on 24-Jul-2015

454 views

Category:

Documents


16 download

TRANSCRIPT

Page 1: Gedung Sugnature Tower Menara Signature I Kadek Bagus Widana Putra

SISTEM UTILITAS

GEDUNG SIGNATURE TOWER

Oleh:

Nama (NPM) : I Kadek Bagus Widana Putra

NPM : 16309835

Mata Kuliah : Utilitas Bangunan

Dosen : Dr. Ruswandi Tahrir

UNIVERSITAS GUNADARMA

FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN

JURUSAN TEKNIK SIPIL

JULI 2012

Page 2: Gedung Sugnature Tower Menara Signature I Kadek Bagus Widana Putra

1

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ................................................................................... i

DAFTAR ISI ............................................................................................... 1

BAB 1 PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG ........................................................... 3

1.2 MAKSUD DAN TUJUAN .................................................. 4

1.3 BATASAN MASALAH ....................................................... 5

1.4 METODOLOGI PENULISAN ............................................. 5

1.5 SISTEMATIKA PENULISAN ............................................. 6

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

2.1 GEDUNG BERTINGKAT ................................................... 7

2.2 BURJ KHALIFA (BURJ DUBAI) ........................................ 9

2.2.1 Sistem MEP .................................................................. 10

2.2.2 Sistem Pemadam Kebakaran ......................................... 11

2.2.3 Sistem Mobilitas ........................................................... 11

2.3 SISTEM UTILITAS GEDUNG ............................................ 12

BAB 3 PEMBAHASAN

3.1 GEDUNG SIGNATURE TOWER ........................................... 13

3.2 ANALISIS STANDAR SISTEM UTILITAS UNTUK GEDUNG

SIGNATURE TOWER ............................................................ 17

3.2.1 Sistem Plumbing ........................................................... 17

Page 3: Gedung Sugnature Tower Menara Signature I Kadek Bagus Widana Putra

2

3.2.2 Sistem Pemadam Kebakaran ................................. 22

3.2.3 Sistem Penghawaan .............................................. 24

3.2.4 Sistem Pencahayaan ............................................. 26

BAB 4 PENUTUP

4.1 KESIMPULAN ...................................................................... 29

4.2 SARAN ................................................................................. 29

DAFTAR PUSTAKA ................................................................................. 30

Page 4: Gedung Sugnature Tower Menara Signature I Kadek Bagus Widana Putra

3

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1. LATAR BELAKANG

Pembangunan infrastruktur di kota Jakarta memang sangat

dinamis. Hampir setiap hari terdapat pembangunan gedung baru, yang

membuat kota Jakarta semakin sempit dan sangat sulit mencari lahan

kosong. Hal ini berimbas pada harga tanah Jakarta yang sangat mahal di

antara kota-kota lain di Indonesia. Oleh karena itu, sangatlah penting

diambil suatu cara untuk mengatasi penyempitan lahan tersebut. Salah satu

cara yang dapat dilakukan adalah dengan melakukan pembangunan

gedung bertingkat.

Saat ini gedung bertingkat bukan hanya dianggap sebagai solusi

dalam mengatasi kekurangan lahan yang ada. Tujuan pembangunannya

sudah berkembang ke bidang bisnis dan gedung bertingkat sebagai icon

suatu Negara. Dubai merupakan contoh Negara pertama yang

mengembangkan konsep pembangunan gedung bertingkat sebagai icon

Negara ini, terbukti dengan adanya Burj Dubai yang direncanakan oleh

Bradford lee Gilbert pada tahun 1887.

Jakarta sebagai pusat perekonomian di Indonesia juga tidak ingin

kalah dari perkembangan dunia yang ada. Direncanakan akan dibangun

Gedung Signature Tower yang berlokasi di kawasan SCBD (Sudirman

Central Business District), Jakarta, Indonesia. Gedung ini nantinya akan

Page 5: Gedung Sugnature Tower Menara Signature I Kadek Bagus Widana Putra

4

menjadi gedung tertinggi ke lima di dunia, yang direncanakan rampung

sebelum tahun 2020. Gedung ini sendiri dibangun oleh pembisnis Tomy

Winata pemilik perusahaan PT. Danayasa Arthatama Tbk yang merupakan

anak perusahaan dari Artha Graha Network dengan total budget mencapai

18 triliun rupiah.

Melihat kemegahan dari gedung Signature Tower, tentunya tidak

akan terlepas dari perencanaan sistem utilitas di dalamnya. Perencanaan

system utilitas yang efektif dan efesien akan membawa kenyamanan bagi

pengguna gedung tersebut. Dalam makalah ini penulis akan

menginformasikan standar-standar sistem utilitas yang diperlukan dalam

perencanaan dan pengoperasian gedung ini. Sehingga diharapkan dapat

digunakan sebagai dasar perecanaan atau pengembangan dalam

peningkatan fasilitas kenyamanan dan keamanan yang ada di gedung

Signature Tower.

1.2. MAKSUD DAN TUJUAN

Maksud dan tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk

menjelaskan standar-standar sistem utilitas yang diperlukan dalam

perencanaan dan pengoperasian gedung Signature Tower. Yang meliputi

sistem plambing, sistem pemadaman kebakaran, sistem penghawaan, dan

sistem pencahayaan.

Page 6: Gedung Sugnature Tower Menara Signature I Kadek Bagus Widana Putra

5

1.3. BATASAN MASALAH

Pada makalah ini penulisan dibatasi pada standar-standar sistem

utilitas yang diperlukan dalam perencanaan dan pengoperasian gedung

Signature Tower. Yang meliputi sistem plambing, sistem pemadaman

kebakaran, sistem penghawaan, dan sistem pencahayaan.

1.4. METODOLOGI PENULISAN

Tahapan penulisan dalam makalah yang berjudul Sistem Utilitas

Gedung Signature Tower ini adalah sebagai berikut :

1. Studi Kepustakaan

Studi kepustakaan dimaksudkan untuk mendapatkan informasi dan

pengetahuan yang berhubungan dengan sistem utilitas yang

diperlukan pada gedung bertingkat.

2. Pengumpulan Data-Data

Pengumpulan data umum mengenai Gedung Signature Towe yang

dilakukan dengan cara browsing di internet.

3. Perencanaan Standar-Standar System Utilitas Yang Dibutuhkan

Gedung Signature Tower Dalam Memasksimalkan Kenyaman Dan

Kenyaman Penghuni Didalamnya.

Page 7: Gedung Sugnature Tower Menara Signature I Kadek Bagus Widana Putra

6

1.5. SISTEMATIKA PENULISAN

BAB 1 PENDAHULUAN

Bab ini menguraikan latar belakang masalah, tujuan penulisan,

batasan masalah, metodologi penulisan, serta sistematika

penulisan.

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

Bab ini menguraikan tentang dasar teori yang berhubungan

dengan permasalahan yang akan dibahas .

BAB 3 PEMBAHASAN

Bab ini menjelaskan mengenai Perencanaan Perencanaan

Standar-Standar System Utilitas Yang Dibutuhkan Gedung

Signature Tower Dalam Memasksimalkan Kenyaman Dan

Kenyaman Penghuni Didalamnya.

BAB 4 PENUTUP

Bab ini berisikan kesimpulan dan saran mengenai pembahasan

pada bab-bab sebelumnya.

Page 8: Gedung Sugnature Tower Menara Signature I Kadek Bagus Widana Putra

7

BAB 2

TINJAUAN PUSTAKA

2.1. GEDUNG BERTINGKAT

Pembangunan gedung bertingkat merupakan salah satu solusi

dalam menhadapi masalah kelangkaan lahan. Luas bangunan dapat

ditingkatkan berkalilipat sesuai jumlah lantainya. Bangunan bertingkat

tinggi di Indonesia masih di dominasi di sekItar Jakarta, yang dimulai pada

tahun 1960 yaitu bangunan Bank Indonesia dengan ketinggian 6 lantai,

kemudian disusul oleh Hotel Indonesia dan hotel di Yogyakarta, dan

pelabuhan ratu. Baru pada tahun 1967 muncul bangunan Wisma

Nusantara dengan 32 lantai. Pada Tahun 1990an berdiri Gedung Pusat

Wisma BNI dan WIsma BNI yang terdiri dari 42 lantai dan 50 lantai serta

bangunan Apartemen Amartapura dengan ketinggian 52 lantai di LIPPO

Karawaci, tangerang, Banten.

Perkembangan gedung bertingkat tertinggi di dunia salah satunya

ditunjukkan dengan berdirinya Burj Dubai di Dubai. Bersumber dari

majalah Forbes, berikut ditampilkan 10 gedung bertingkat tertinggi di

dunia :

1. Burj Dubai , ( Lokasi Dubai ), dibangun pada tahun 2008/2009,

tinggi gedung 828 meter.

2. Taipei 101, ( Lokasi Taipei ), dibangun pada tahun 2004, tinggi

gedung 509 meter.

Page 9: Gedung Sugnature Tower Menara Signature I Kadek Bagus Widana Putra

8

3. Towers Petronas ( Lokasi Kualalumpur ), dibangun pada tahun

1997, tinggi gedung 452 meter.

4. Sears Tower Chicago ( Lokasi Chicago USA ) dibangun pada

tahun1974, tinggi gedung 527 meter.

5. Wall Trade Center ( Lokasi New York ) dibangun pada tahun

1973, tinggi gedung 526 Meter.

6. Empire State ( Lokasi New York ) dibangun pada tahun 1931,

tinggi gedung 443 meter.

7. Chrysler ( Lokasi New York ) dibangun pada tahun 1929, tinggi

gedung 319 meter.

8. 40 Wall Street ( Lokasi New York ) dibangun 1929, tinggi

gedung 283 meter.

9. Metropolitan Life ( Lokasi New York ) dibangun 1909, tinggi

gedung 247 meter.

10. Singer ( Lokasi New York ) dibangun pada tahun 1908, tinggi

gedung 187 meter.

Page 10: Gedung Sugnature Tower Menara Signature I Kadek Bagus Widana Putra

9

2.2. BURJ KHALIFA (BURJ DUBAI)

Gambar 2.1 Burj Khalifa (Burj Dubai)

Burj Khalifa yang sebelumnya bernama Burj Dubai, adalah sebuah

menara pencakar langit di Dubai, Burj Khalifa, adalah gedung tertinggi di

dunia yang pernah dibuat oleh sejarah manusia dengan ketinggian 828

meter (2.717 kaki) di atas permukaan laut yang terdiri dari 163 lantai.

Pembangunan gedung ini dilakukan oleh Emaar Properties dengan

waktu 5 tahun dan mengeluarkan biaya sekitar US $1,5 miliar, yang secara

resmi di buka pada tanggal 4 Januari 2010.

Burj Khalifa memiliki desain yang rumit. Bangunan bergengsi ini

telah dirancang untuk menampung 30.000 apartement , 9 hotel seperti The

Address Downtown Dubai, 3 hektar ruang parkir, dan banyak lainnya.

Page 11: Gedung Sugnature Tower Menara Signature I Kadek Bagus Widana Putra

10

2.3. SISTEM UTILITAS BURJ KHALIFA

2.3.1 Sistem MEP (Mechanical, Electrical and Plumbing)

MEP pada Burj Khalifa dikoordinasikan secara baik pada tahap

desain dengan melibatkan arsitek, ahli struktural dan konsultan lainnya.

Berikut disajikan beberapa hal yang berkaitan dengan system MEP Burj

Khalifa :

a. Rata-rata supplai system air di menara dalam sehari mencapai 946.000

liter per harinya.

b. Fasilitas pendingin yang digunakan setara dengan 10.000 es kering

perharinya.

c. Energi panas yang terpapar pada Burj Dubai dimanfaatkan sebagai

sumber energi tambahan dalam proses pendinginan air di tower. Air ini

kemudian akan dikumpulkan dan dialirkan pada pipa tersendiri yang

berpusat pada tangki di basement.

d. Sistem pendinginan air yang ada mampu menghasilkan 15 juta gallon

air dingin per tahun, yang setara dengan volume air pada 20 kolam

renang Olimpic.

e. Kebutuhan listrik tertinggi pada tower mencapai 36 mW, yang setara

dengan 360.000 buah lampu berkekuatan 100 Watt yang beroperasi

secara simultan.

Page 12: Gedung Sugnature Tower Menara Signature I Kadek Bagus Widana Putra

11

2.3.2 Sistem Pemadam Kebakaran

Dalam desain Burj Khalifa keselamatan dan kecepatan evekuasi

merupakan faktor utama yang diperhitungkan. Konstruksi beton

mengelilingi dinding bangunan, fasilitas bangunan dan lift pemadam

kebakaran pun direncanakan memiliki kapasitas hingga 5500 kg. Dan

disetiap 25 lantai juga terdapat udara pendingin yang akan terpompa saat

terjadi kebakaran.

2.3.3 Sistem Mobilitas

Pada Burj Khalifa terdapat 57 elevator dan 8 escalator. Setiap

elevator terdiri dari double deck dengan kapasitas 12-14 orang per cabin

nya. Berjalan dengan kecepatan 10 m / detik.

Lift telah diatur dalam zona untuk melayani pengguna yang

berbeda, dikenal sebagai suatu sistem langit lobi. Lobi langit adalah lantai

menengah di mana penduduk, tamu dan eksekutif akan berganti lift dari

lift ekspres ke lift lokal, yang berhenti di setiap lantai dalam segmen

tertentu dari bangunan.

Lift dikelompokkan untuk menyesuaikan dengan tata letak lantai,

menawarkan penumpang layanan ekspres langsung ke tujuan mereka

dengan melewati lantai lain. Lift layanan utama, diposisikan di pusat inti

dari Burj Khalifa, dimana merupakan lift tertinggi di dunia yang mencapai

ketinggian 504 meter.

Page 13: Gedung Sugnature Tower Menara Signature I Kadek Bagus Widana Putra

12

2.4. SISTEM UTILITAS GEDUNG

Utilitas bangunan adalah suatu kelengkapan fasilitas bangunan

yang digunakan untuk menunjang tercapainya unsur-unsur kenyamanan,

kesehatan, keselamatan, kemudahan komunikasi, dan mobilitas dalam

bangunan. Perancangan bangunan harus selalu memperhatikan dan

menyertakan fasilitas utilitas yang dikoordinasikan dengan perancangan

yang lain, seperti perancangan arsitektur, perancangan struktur,

perancangan interior, dan perancangan lainnya.

Perancangan utilitas bangunan terdiri dari beberapa perancangan

yang saling berhubungan, perancangan tersebut adalah sebagai berikut:

1. Perancangan Plambing dan Sanitasi

2. Perancangan Pencegahan Kebakaran

3. Perancangan Pengudaraan atau Penghawaan

4. Perancangan Penerangan atau Pencahayaan

5. Perancangan Telepon

6. Perancangan CCTV dan Sekuriti Sistem

7. Perancangan Penangkal Petir

8. Perancangan Tata Suara

9. Perancangan Transportasi dalam Bangunan

10. Perancangan Landasan Helikopter

11. Perancangan Pembuangan Sampah

Page 14: Gedung Sugnature Tower Menara Signature I Kadek Bagus Widana Putra

13

BAB 3

PEMBAHASAN

3.1 GEDUNG SIGNATURE TOWER

Gambar 3.1 Gedung Signature Tower

Signature Tower adalah sebuah gedung bertingkat tinggi yang

direncanakan dibangun di tengah kawasan Sudirman Central Business

District (SCBD), Jakarta. Gedung ini akan dibangun oleh PT. Danayasa

Arthatama Tbk, anak usaha Artha Graha Network, milik Tomy Winata,

dengan budget hingga Rp 20 triliun.

Diinformasikan gedung ini nantinya akan menjadi gedung tertinggi

kelima di dunia, dengan ketinggian 638 meter dan terdiri dari 111 lantai,

pemanfaatan gedung ini di antaranya adalah digunakan untuk hotel

Page 15: Gedung Sugnature Tower Menara Signature I Kadek Bagus Widana Putra

14

supermewah dan perkantoran. Jenis bangunan tertinggi ke lima ini adalah

menara yang rencananya akan diberi nama Signature Tower.

Gambar 3.2 Tampak Atas Gedung Signature Tower

Menara signature ini terdiri dari 111 lantai di atas tanah dan 6

lantai di bawah tanah yang meliputi 6 lantai basement untuk parkir mobil,

2 zona kantor dari 22 lantai, 22 apartemen, dan 22 lantai Hotel.

Gambar 3.3 Puncak Gedung Signature Tower

Page 16: Gedung Sugnature Tower Menara Signature I Kadek Bagus Widana Putra

15

Menara Signature Jakarta merayakan semangat bangsa Indonesia

melalui penguatan tanggal Hari Nasional Kemerdekaan yaitu 17 Agustus

1945, dilihat pada setiap fasad menara. Pada puncak menara ini terdapat

mahkota yang mempunyai arti dari 17 Agustus 1945 dan pancasila. Di

malam hari libur nasional, direncanakan akan ada 17 daun yang akan

diuraikan dengan lampu LED putih, Louver 8 mendukung grills up

dinyalakan di lampu merah, tunas kaca bek tengah-menyala dalam cahaya

putih, dan puncak menara sentral diterangi dengan 45 LED merah dan

putih. Selama bukan hari liburan, pencahayaan akan dapat diubah untuk

menyesuaikan kebutuhan.

Gambar 3.4 Jembatan Antar Menara

Page 17: Gedung Sugnature Tower Menara Signature I Kadek Bagus Widana Putra

16

Gmbar 3.5 Tampak Luar Menara Signature

Gambar 3.6 Bagian Dalam Menara Signature

Page 18: Gedung Sugnature Tower Menara Signature I Kadek Bagus Widana Putra

17

Gambar 3.7 Bagian Halaman Menara Signature

3.2 ANALISIS STANDAR SISTEM UTILITAS UNTUK GEDUNG

SIGNATURE TOWER

Dalam perencanaan dan pengoperasian gedung ini dibutuhkan

sistem utilitas yang efektif dan efesien. Oleh karena itu, dibutuhkan

standar-standar minimum yang dapat dijadikan acuan dalam

pelaksanaanya.

Standar-standar yang akan dibahas dalam makalah ini meliputi

sistem plambing, sistem pemadaman kebakaran, sistem penghawaan, dan

sistem pencahayaan.

3.2.1 Sistem Plambing

Penyediaan air baku bagi kebutuhan gedung bertingkat tentunya

bukan perkara yang mudah. Gedung Signature Tower memiliki ketinggian

hingga 638 meter. Berkaitan dengan keadaan air tanah di Jakarta yang

Page 19: Gedung Sugnature Tower Menara Signature I Kadek Bagus Widana Putra

18

semakin hari semakin buruk, sudah pasti dalam perencanaan penyediaan

air baku di gedung ini membutuhkan teknologi canggih tersendiri.

Seperti yang kita ketahui dalam penyediaan air baku dengan sistem

pompa pada gedung tinggi hanya akan mampu mengalirkan air sampai ke

lantai 30, untuk lantai berikutnya dibutuhkan bak penampung dan pompa

di setiap 30 lantai, sehingga air dapat mengalir dengan baik pada kelipatan

30 lantai di gedung bertingkat. Jika sistem ini diterapkan pada Gedung

Signature Tower maka akan dibutuhkan kurang lebih 21 bak penampung

dan pompa. Melirik dari jumlah pompa yang ada, tentunya energy yang

dibutuhkan untuk memompa air akan sangat besar, ditambah lagi melihat

fungsi dari gedung ini yang akan dijadikan pusat perkantoran dan hotel

super mewah, sehingga air yang dialirkan harus selalu lancar agar tidak

mengganggu aktivitas di dalam gedung.

Disarankan dalam penyediaan air baku bagi Gedung Signature

Tower dibagi menjadi 3 sumber, yaitu berasal dari Air PAM, Air Tanah,

dan Air Re-Use yang masing masing memiliki tangki penyimpanan yang

berbeda-beda di bawah lantai dan pada lantai-lantai tertentu. Sistem

pengaliran air yang akan digunakan adalah kombinasi antara Sistem

Tangki Tekan dan Tangki Atap.

Sistem tangki tekan akan digunakan sebagai penyedia air otomatis

yang memanfaatkan tekanan dalam ruang tertutup untuk menghemat

energi yang dikeluarkan pompa. Sedangkan sistem tangki Atap akan

digunakan sebagai Penampung air sekaligus Pengalir air bagi daerah-

Page 20: Gedung Sugnature Tower Menara Signature I Kadek Bagus Widana Putra

19

daerah yang tidak terjangkau oleh tangki tekan. Simulasi sistem kerja

Tangki tekan dan Tangki Atap dapat dilihat pada gambar berikut.

. Gambar 3.8 Sistem Tangki Tekan pada Gedung Bertingkat

. Gambar 3.9 Sistem Tangki Atap pada Gedung Bertingkat

Page 21: Gedung Sugnature Tower Menara Signature I Kadek Bagus Widana Putra

20

Selain permasalahan pemenuhan air baku, cara pengolahan limbah dan

sistem Re-Use air juga diperlukan dalam gedung ini.

Untuk pengolahan limbah cair dapat diselesaikan dengan membuat unit-

unit Sewage Treatment Plant di beberapa titik. Teknologi yang digunakan dapat

berupa teknologi boiolgi, fisika maupun kimia. Beberapa contoh teknologi dalam

pengolahan limbah cair adalah Pengolahan Biofilter Aerob, Pengolahan Aerob-

Anaerob, Sistem IPAL, Teknologi Lumpur Aktif, Reactor Biologis Putar,

Biofilter Upflow, Proses Aerasi Kontak, dan masih banyak lagi lainnya.

Gambar 3.10 Sistem Pengolahan Air Limbah Sistem Aerob-Anaerob

Melalui proses Re-Use, air yang berasal dari sistem pengolahan limbah,

pada umumnya masih dapat digunakan sebagai air baku. Hasil olahan yang

diperoleh berkisar antara 40% - 60%. Salah satu teknologi Re-Use air yang

populer digunakan adalah teknologi Purification.

Page 22: Gedung Sugnature Tower Menara Signature I Kadek Bagus Widana Putra

21

Gambar 3.11 Teknologi Purification pada Re-Use Air

Panas yang terpapar pada dinding gedung Signature Tower dapat

dimanfaatkan sebagai sumber energi alternatif pada gedung ini, beberapa

diantaranya adalah untuk energi pompa dalam penyediaan air baku, energi pompa

dalam pengolahan limbah di Sewage Treatment Plant, energi mesin dalam Sistem

Re-Use Air. Hal ini dapat diaplikasikan dengan penggunaan panel surya yang

dipasang di atap tempat pejalan kaki dan tempat-tempat lainnya yang

memungkinkan.

Gambar 3.12 Penerapan Panel Surya

Page 23: Gedung Sugnature Tower Menara Signature I Kadek Bagus Widana Putra

22

3.2.2 Sistem Pemadaman Kebakaran

Terjadinya kebakaran merupakan hal yang patut diperhitungkan

dalam perencanaan setiap gedung. Semakin banyak jumlah lantai suatu

gedung (perkantoran/hotel), maka semakin banyak pula penghuni yang

akan menempati gedung tersebut. Jika dikaitkan dengan kecepatan

evakuasi, maka dibutuhkan perencanaan sistem kebakaran yang efektif,

efesien dan tepat dalam pembangunan Gedung Signature Tower di Jakarta.

Disarankan pada Gedung Signature Tower untuk memberikan

perhatian lebih terhadap fasilitas yang menunjang dalam pencegahan dan

penanganan kebakaran.

Seperti gedung dan menara umumnya sistem pemadaman

kebakaran pada menara signature ini harus dilengkapi oleh sistem

pemadaman otomatis dan sistem pamadaman secara manual.

Sistem pemadaman otomatis yang perlu ada pada menara signature

ini adalah sistem pendeteksi asap (smoke detector), alarm dan sistem

sprinkler. Sedangkan untuk sistem pemadaman api manual berupa alat

pemadam api ringan (APAR), hydrant dalam gedung, dan hydrant

halaman.

Sistem pendeteksi asap ini dibutuhkan untuk mendeteksi asap yang

berlebihan di setiap bagian dari bangunan ini, karena dirasa sangat janggal

apabila terdapat asap yang berlebihan di dalam gedung. Sehingga ketika

terjadi adanya asap yang berlebihan maka smoke detector ini berfungsi

sebagai pendeteksi adanya kebakaran yang akan membuat alarm

Page 24: Gedung Sugnature Tower Menara Signature I Kadek Bagus Widana Putra

23

kebakaran berbunyi, dan seluruh pengguna menara signature ini dapat

mengetahui dan menyelamatkan diri.

Gambar 3.13 Smoke Detector

Sistem sprinkler pada menara signature ini harus dipasang yang

berfungsi sebagai pemadaman kebakaran otomatis jika terjadi kebakaran.

Jadi besarnya api dapat diminimalisir bahkan dipadamkan dengan

sprinkler.

Gambar 3.14 Sprinkler

Hydrant dalam gedung dan Hydrant halaman harus ada di titik-titik

yang mudah dijangkau dan tidak terhalang oleh apapun. Jadi ketika

kebakaran terjadi, api masih besar dan sistem sprinkler tidak dapat

Page 25: Gedung Sugnature Tower Menara Signature I Kadek Bagus Widana Putra

24

mengatasinya, maka penggunaan hydrant dalam gedung sangat membantu

proses pemadaman ketika menunggu pemadam kebakaran datang.

Gambar 3.15 Hydrant

3.2.3 Sistem Penghawaan

Selain arah bangunan, ketinggian suatu gedung juga akan

mempengaruhi sistem pengudaraan alami dan buatan yang direncanakan.

Semakin tinggi gedungnya, maka kemungkinan terkena terpaan sinar

matahari akan semakin besar, sehingga gedung menjadi semakin panas

dan dibutuhkan pengudaraan buatan yang tepat.

Pada umumnya terdapat dua cara penghawaan atau pengudaraan,

yaitu secara alami dan secara buatan. Posisi gedung di kota Jakarta dapat

dijadikan salah satu pertimbangan dalam penentuan sistem

pengudaraannya, mengingat tingkat polusi di kota Jakarta yang begitu

tinggi sehingga menurunkan kualitas udara yang ada.

Page 26: Gedung Sugnature Tower Menara Signature I Kadek Bagus Widana Putra

25

Penghawaan alamiah dapat ditimbulkan dari adanya jendela, pintu,

bukaan/void. Sedangkan untuk penghawaan buatan dapat menggunakan

AC split untuk ruangan-ruangan kecil dan kamar hotel, AC Sentral pada

ruangan besar, exhaust fan pada toilet. Penggunaan penghawaan buatan ini

untuk menunjang ketika penghawaan alamiah tidak dapat berfungsi secara

maksimal.

Gambar 3.16 AC Sentral System

Page 27: Gedung Sugnature Tower Menara Signature I Kadek Bagus Widana Putra

26

3.2.4 Sistem Pencahayaan

Pencahayaan merupakan salah satu faktor untuk mendapatkan

keadaan lingkungan yang aman dan nyaman, sehingga berkaitan erat

dengan produktivitas manusia. Pencahayaan yang baik memungkinkan

orang dapat melihat objek-objek yang dikerjakannya secara jelas dan

cepat. Menurut sumbernya, pencahayaan dapat dibagi menjadi 2 macam,

yaitu pencahayaan alami dan pencahayaan buatan.

Pencahayaan alami adalah sumber pencahayaan yang berasal dari

sinar matahari. Sinar alami mempunyai banyak keuntungan, selain

menghemat energi listrik juga dapat membunuh kuman. Untuk

mendapatkan pencahayaan alami pada suatu ruang diperlukan jendela-

jendela yang besar ataupun dinding kaca sekurang-kurangnya 1/6 daripada

luas lantai.

Gambar 3.17 Pencahayaan Alami

Page 28: Gedung Sugnature Tower Menara Signature I Kadek Bagus Widana Putra

27

Pencahayaan buatan adalah pencahayaan yang dihasilkan oleh

sumber cahaya selain cahaya alami. Pencahayaan buatan sangat diperlukan

apabila posisi ruangan sulit dicapai oleh pencahayaan alami atau saat

pencahayaan alami tidak mencukupi.

Gambar 3.18 Pencahayaan Buatan

Dari penampakan desain di Gambar 3.1, dapat kita lihat bahwa

keseluruhan dinding dari bangunan dipenuhi oleh kaca-kaca. Penggunaan kaca itu

terdapat di setiap lantai, dinding pada jembatan penghubung menara signature

dengan pacific place, dan pada atap halaman menara signatur. Sehingga ketika

siang hari pencahayaan pada menara ini dapat dimaksimalkan dengan bantuan

pencahayaan alami.

Page 29: Gedung Sugnature Tower Menara Signature I Kadek Bagus Widana Putra

28

Selain keempat hal diatas, masih terdapat bagian-bagian utilatas lain yang

harus diperhatikan dalam perencanaan dan pengoperasian gedung Signature

Tower di Jakarta. Seperti sistem mobilisasi yang akan sangat berguna dalam

pergerakan penghuni didalamnya, sistem penangkal petir, komunikasi, dan sistem

CCTV.

Gambar 3.19 Escalator

Gambar 3.20 Kamera CCTV

Page 30: Gedung Sugnature Tower Menara Signature I Kadek Bagus Widana Putra

29

BAB 4

PENUTUP

4.1 KESIMPULAN

a. Gedung Signature Tower yang merupakan gedung tertinggi ke Lima di

Dunia yang akan menjadi icon baru Indonesia.

b. Agar penghuni merasa nyaman dan aman setidaknya diperlukan

standar-standar utilitas bangunan yang harus diterapkan dalam

perencanaan gedung Signature Tower di Jakarta.

c. Gedung Signature Tower memiliki sistem pencahayaan alami yang

kuat dan memiliki arti arsitektur yang tinggi bagi Indonesia.

4.2 SARAN

Selain keempat sistem utilitas yang telah dijelaskan, masih terdapat

bagian-bagian utilatas lain yang harus diperhatikan dalam perencanaan

gedung Signature Tower di Jakarta. Seperti sistem mobilisasi yang akan

sangat berguna dalam pergerakan penghuni didalamnya, sistem penangkal

petir, komunikasi, dan sistem CCTV.

Page 31: Gedung Sugnature Tower Menara Signature I Kadek Bagus Widana Putra

30

DAFTAR PUSTAKA

http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/25719/4/Chapter%20I.pdf

http://disnakertransduk.jatimprov.go.id/majalah-sdm-plus/58-edisi-128-agustus-

2011/524-aspek-k3-gedung-bertingkat

http://www.burjkhalifa.ae/observation-deck/ticket-information.aspx

http://www.kelair.bppt.go.id/Sitpa/Artikel/Limbahrs/limbahrs.html

http://skyscrapercenter.com/building.php?building_id=12333

http://f4iqun.wordpress.com/2007/08/01/perencanaan-instalasi-gedung-bertingkat/

http://kenray.wordpress.com/2010/01/22/sejarah-bangungunan-bertingkat-atau-

berlantai-banyak/

http://damarshare.blogspot.com/2011/06/burj-dubaikhalifa-gedung-tertinggi-

di.html

http://egg-animation.blogspot.com/2012/01/gambar-signature-tower-gedung-

tertinggi.html

http://info-proyek.blogspot.com/2012/03/signature-tower-jakarta.html

http://www.ada-blog.com/2012/03/10-gedung-tertinggi-di-dunia.html

http://khabuka.blogspot.com/2012/05/10-gedung-tertinggi-di-dunia.html