ulum lbm 1 kb

Upload: mohammad-nafiul-ulum

Post on 05-Apr-2018

218 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 8/2/2019 ulum LBM 1 KB

    1/18

    MATI LAGI? APA KATA DUNIA?

    STEP 1

    AKI = angka kematian ibu, Banyaknya kematian ibu saat hamil atau sampai 42 hari diakibatkan

    karena kehamilan itu sendiri, per 100.000 kelahiran hidup.

    Mortalitas = Menghilangny tanda tanda khidupan secara permanen. Biasanya terjadi setelah

    kelahiran. (who)

    Demografi = kependudukan mencakup, fertilitas, mortalitas dan migrasi.

    STEP 2

    1. Apa saja 3 komponen proses demografi dan jelaskan?2. Apa faktor yang menyebabkan mortalitas?3.

    Cara menghitung angka mortalitas?

    4. Hubungan mortalitas penduduk dengan pertumbuhan penduduk?5. Apa saja yang mempengaruhi AKI?6. Bagaimana cara menekan AKI?7. Tujuan dari mengetahui mortalitas penduduk?8. Upaya pemerintah mengatasi mortalitas secara keseluruhan?9. Ciri ciri demografi penduduk Indonesia?10.Hubungan mortalitas dengan kesehatan masyarakat?

    STEP 3

    1. Apa saja 3 komponen proses demografi dan jelaskan?-Mortalitas = jumlah kematian, Menghilangnya tanda tanda khidupan secara permanen.

    Biasanya terjadi setelah kelahiran. (who)

    -Fertilitas = jumlah kelahiran, kemampuan seorang perempuan untuk melhirkan yg

    dicerminkan dengan jumlah bayi.

    -Migrasi = jumlah perpindahan penduduk. Relatif permanen, dari satudaerah ke daerah lain.

    2. Apa faktor yang mempengaruhi mortalitas?- Status perkawinan, yang sudah menikah angka kemtiannya lbh rendah dari yang belummenikah. Pria lbh besar dari wanita.- Tempat tinggal, desa angka kematiannya lbh rendah dari pada kota- Faktor genetik, keturunan.- Cara hidup , kondisi sosial semakin tinggi maka angka kematian akan menurun (tempat

    tinggal, kebiasaan hidup,pelayanan kesehatan, pendidikan, status ekonomi)

    3. Apa penyebab mortalitas?- Endogen (bawaan)= dari konsepsi sampai lahir- Eksogen (didapat)= trauma, infeksi, degenerasi, tumor

    Bayi : intrauterina (premature, imatur, abortus) , ekstrauterine (lahir mati, kematian

    bayi)

  • 8/2/2019 ulum LBM 1 KB

    2/18

    Dewasa : karena penyakit menular, degeneratif, kecelakaan, gaya hidup.

    4. Cara menghitung angka mortalitas? (rumus??)- IMR (infant mortality rate) = jmlh kemtian bayi, biasanya kurng dari 1 tahun, per 1000

    klhiran hidup.

    - MMR(maternal mortality rate) = jumlah kematian ibu per 1000 kelahiran hidup dalam 1tahun

    - NMR (Neonatal mortality rate) = jumlah kematian neonatus (0-1 bulan)dalam 1 tahunper 1000 kelahiran hidup

    - CDR (crude death rate) = jumlah kematian pertahun per 1000 penduduk setiappertengahan tahun

    5. Hubungan mortalitas penduduk dengan pertumbuhan penduduk?Semakin tinggi angka mortalitas maka pertumbuhan semakin rendah.

    Apa saja yg mempengaruhi pertumbuhan penduduk??

    6. Apa saja yang mempengaruhi AKI?- Usia kehamilan dan persalinan (faktor resiko tinggi 34)- Jumlah paritas (resiko tinggi = grande multipara)- ANC- Penolong ( resiko tinggi = di tolong dukun)- Sarana prasarana (desamasih kurang)- Rujukan (desa tidak ada Sp.Og)

    7. Bagaimana cara menekan AKI?Mengendalikan faktor resiko misalnya:

    - Tidak hamil kurang dari 20 dan lnih dari 34- Meningkatkan sarana prasarana dan pelayan kesehatan / tenaga ahli- Meningkatkan kesadaran ANC

    8. Tujuan dari mengetahui mortalitas penduduk?- Membandingkan tingkat populasi antar yg satu dengan yg lain- Menidentifikasi pola dan tren penyebab kematian untuk melihat pengaruh terhadap

    tingkat kematian secara keseluruhan.

    - Mengetahui sosial ekonomi, perilaku dan lingkungan.9. Upaya pemerintah mengatasi mortalitas secara keseluruhan?

    - Bidan siaga- KB

    10.Ciri ciri demografi penduduk Indonesia?- Ekspensif (tingginya tingkat kelahiran dan menurunnya tingkat kematian)- Migrasi penduduk dari desa ke kota yang terus meningkat dan terjadi arus tenaga

    terlatih dari daerah yg terbelakang

    - Tingkat pertumbuhan angka kerja meningkat tapi, tidak di imbangi oleh lapanganpekerjaan sehingga terjadibnyk penganguran.

  • 8/2/2019 ulum LBM 1 KB

    3/18

    11.Hubungan mortalitas dengan kesehatan masyarakat?Angka kematian ibu dan bayi semakin tinggi maka pelayan kesehatan semakin rendah

    12.Sumber data angka mortalitas?13.Permasalahan yang muncul saat angka mortalitas tinggi?14.Pola pola kematian/ mortalitas?

    - Life spant = lamanya kehidupan- Longivity = daya tahan untuk hidupDICARI SUMBERNYA!!!

    STEP 4

    STEP 7

    1. Apa saja 3 komponen proses demografi dan jelaskan?

    Pd buku PELAYANAN KB, Penerbit: Salemba Medika:

    a. Fertilitas

    Fertilitas dalam pengertian demografi adalah Kemampuan rill seorang wanita

    untuk melahirkan. (Lembaga Demografi Fakultas Ekonomi UI Dasar-

    Dasar Demografi : 7).

    Proses lahirnya seorang bayi dari rahim perempuan dengan adanya tanda2

    kehidupan, seperti bernafas, bergerak, menangis, dsb....atau kemampuan wujud

    reproduksi aktual dari seorang wanita atau individu

    b. Mortalitas

    Mortalitas atau kematian adalah Peristiwa menghilangnya semua tandatanda

    kehidupan secara permanen yang bisa terjadi setiap saat setelah kelahiran

    hidup. ( Ida Bagoes Mantra , Demografi Umum , 2000 : 115).

    c. Migrasi

    Migrasi adalah perpindahan penduduk dengan tujuan untuk menetap disuatu

    tempat ke tempat lain melampaui batas politik / negara ataupun batasadministrative / batas bagian dalam suatu negara. Jadi migrasi sering diartikan

    sebagai perpindahan penduduk yang relatif permanen dari suatu daerah ke

    daerah lain . (Lembaga Demografi Fakultas Ekonomi UI Dasar-Dasar

    Demografi : 9).

    2. Apa faktor yang mempengaruhi mortalitas?a. Status perkawinan

    Mortalitas kelompok penduduk yang sudah menikah lebih rendah dibandingkan

    dengan yang belum menikah dan perbedaan untuk pria lebih besar daripada wanita.

  • 8/2/2019 ulum LBM 1 KB

    4/18

    Hal ini disebabkan oleh faktor bahwa perkawinan biasanya mensyaratkan orang-orang

    yang sehat maupun karena perbedaan kebiasaan dan kondisi hidup.

    b. Tempat tinggalMortalitas di daerah pedesaan lebih rendah dibandingkan daerah kota tetapi perbedaan

    tersebut sudah berkurang.

    c. Cara hidupApabila kondisi sosial semakin memuaskan (diukur dari segi kualitas perumahan,

    kebersihan, pelayanan kesehatan dll) angka kematian semakin menurun. Kebiasaan

    hidup seperti merokok, makan dan minum dapat juga mempengaruhi mortalitas.

    d. Faktor genetikBeberapa penyakit ternyata dapat menular dari generasi yang satu ke generasi yang

    lain dan dengan demikian terdapat juga beberapa alasan tertentu mengapa para

    keluarga harus berusaha memperpanjang masa kehidupan. Walaupun demikianjumlah penyakit seperti itu tidak begitu banyak dan pengaruhnya terhadap mortalitas

    dirasakan tidak menentu.

    Munir, Rozi dan Budiarto, Teknik Demografi, Jakarta : PT. Bina Aksara

    pelayanan imunisasi, partisipasi masyarakat, pertumbuhan ekonomi di daerah pedesaan, upaya dan pendidikan kesehatan, berkembangnya kesadaran masyarakat, dan perbaikan sarana dan pelayanan kesehatan,http://www.who.or.id/ind/products/ow6/sub2/display.asp?id=1

    3. Apa penyebab mortalitas?Sebabkematian pada anak.

    Tiga penyebab utama kematian bayi menurut Survei Kesehatan Rumah Tangga

    (SKRT) 1995 adalah

    infeksi saluran pernafasan akut (ISPA),

    komplikasi perinatal, dan

    diare.

    Gabungan ketiga penyebab ini memberi andil bagi 75 persen kematian bayi.

    .http://www.bappenas.go.id/index.php?

    Penyebab kematian anak :

    gizi buruk

    kebersihan diri & kebersihan yang buruk

    tingginya prevalensi penyakit menular pada anakkecelakaan yang terjadi di dalam atau disekitar rumah

    http://www.who.or.id/ind/products/ow6/sub2/display.asp?id=1http://www.who.or.id/ind/products/ow6/sub2/display.asp?id=1http://www.bappenas.go.id/index.php?module=Filemanager&func=download&pathext=ContentExpress/&view=8/IndonesiaMDG_BI_Goal4.pdfhttp://www.bappenas.go.id/index.php?module=Filemanager&func=download&pathext=ContentExpress/&view=8/IndonesiaMDG_BI_Goal4.pdfhttp://www.bappenas.go.id/index.php?module=Filemanager&func=download&pathext=ContentExpress/&view=8/IndonesiaMDG_BI_Goal4.pdfhttp://www.bappenas.go.id/index.php?module=Filemanager&func=download&pathext=ContentExpress/&view=8/IndonesiaMDG_BI_Goal4.pdfhttp://www.who.or.id/ind/products/ow6/sub2/display.asp?id=1
  • 8/2/2019 ulum LBM 1 KB

    5/18

    sumber : tehnik demografi

    penyebab utama kematian balita

    penyakit saluran pernafasan,

    diare,penyakit syaraftermasuk meningitis dan encephalitisdan tifus

    Kesehatan neonatal dan maternal. Tingginya kematian anak pada usia hingga

    satu tahun, yaitu

    sepertiganya terjadi dalam satu bulan pertama setelah kelahiran

    sekitar 80 persen kematian neonatal ini terjadi pada minggu pertama,

    menunjukkan masih rendahnya status kesehatan ibu dan bayi baru lahir;

    rendahnya akses dan kualitas pelayanan kesehatan ibu dan anak khususnya pada

    masa persalinan dan segera sesudahnya; serta perilaku (baik yang bersifatpreventif maupun kuratif) ibu hamil dan keluarga serta masyarakat yang bersifat

    negatif bagi perkembangan kehamilan sehat, persalinan yang aman dan

    perkembangan dini anak.

    .http://www.bappenas.go.id/index.php?

    Penyebab kematian pada orang dewasa :

    penyakit menular

    penyakit degeneratif

    kecelakaan

    gaya hidup yang berisiko terhadap kematiansumber : tehnik demografi

    - Kematian dewasa umumnya disebabkan karena penyakit menular, penyakitdegeneratif, kecelakaan atau gaya hidup yang beresiko terhadap kematian.

    - Kematian bayi dan balita umumnya disebabkan oleh penyakit sistim pernapasanbagian atas (ISPA) dan diare, yang merupakan penyakit karena infeksi kuman.

    Faktor gizi buruk juga menyebabkan anak-anak rentan terhadap penyakit menular,

    sehingga mudah terinfeksi dan menyebabkan tingginya kematian bayi dan balita

    di sesuatu daerah.

    www.datastatistik.com

    4. Cara menghitung angka mortalitas? (rumus??)a. Angka Kematian Kasar (AKK) atau Crude Death Rate (CDR)

    Konsep Dasar

    Angka Kematian Kasar (Crude Death Rate) adalah angka yang menunjukkan berapa

    besarnya kematian yang terjadi pada suatu tahun tertentu untuk setiap 1000 penduduk.

    Angka ini disebut kasar sebab belum memperhitungkan umur penduduk. Penduduk

    tua mempunyai risiko kematian yang lebih tinggi dibandingkan dengan penduduk

    yang masih muda.

    http://www.bappenas.go.id/index.php?module=Filemanager&func=download&pathext=ContentExpress/&view=8/IndonesiaMDG_BI_Goal4.pdfhttp://www.bappenas.go.id/index.php?module=Filemanager&func=download&pathext=ContentExpress/&view=8/IndonesiaMDG_BI_Goal4.pdfhttp://www.bappenas.go.id/index.php?module=Filemanager&func=download&pathext=ContentExpress/&view=8/IndonesiaMDG_BI_Goal4.pdfhttp://www.datastatistik.com/http://www.datastatistik.com/http://www.datastatistik.com/http://www.bappenas.go.id/index.php?module=Filemanager&func=download&pathext=ContentExpress/&view=8/IndonesiaMDG_BI_Goal4.pdf
  • 8/2/2019 ulum LBM 1 KB

    6/18

    Kegunaan

    Angka Kematian Kasar adalah indikator sederhana yang tidak memperhitungkan

    pengaruh umur penduduk. Tetapi jika tidak ada indikator kematian yang lain angka

    ini berguna untuk memberikan gambaran mengenai keadaan kesejahteraan penduduk

    pada suatu tahun yang bersangkutan. Apabila dikurangkan dari Angka kelahiran

    Kasar akan menjadi dasar perhitungan pertumbuhan penduduk alamiah.

    Definisi

    Angka Kematian Kasar adalah angka yang menunjukkan banyaknya kematian per

    1000 penduduk pada pertengahan tahun tertentu, di suatu wilayah tertentu.

    Rumus

    KP

    D

    CDR

    Keterangan :

    - CDR =Crude Death Rate ( Angka Kematian Kasar)- D = Jumlah kematian (death) pada tahun tertentu- P = Jumlah Penduduk pada pertengahan tahun tertentu- K = Bilangan konstan 1000Catatan1: P idealnya adalah "jumlah penduduk pertengahan tahun tertentu" tetapi

    yang umumnya tersedia adalah "jumlah penduduk pada satu tahun tertentu" maka

    jumlah dapat dipakai sebagai pembagi. Kalau ada jumlah penduduk dari 2 datadengan tahun berurutan, maka rata-rata kedua data tersebut dapat dianggap sebagai

    penduduk tengah tahun.

    58,31000096.374.214

    740.767CDR

    Catatan2: dari Susenas 2003 tercatat sebanyak 767.740 kematian, sedangkan jumlah

    penduduk pada tahun tersebut diperkirakan sebesar 214.37.096 jiwa. Sehingga Angka

    Kelahiran Kasar yang terhitung adalah sebesar 3,58. Artinya, pada tahun 2003

    terdapat 3 atau 4 kematian untuk tiap 1000 penduduk.

    http://www.datastatistik-indonesia.com/content/view/410/410/

    karakteristik penduduk yang mempengaruhi CDR antara penduduk daerah pedesaan dan daerah perkotaan penduduk dengan lapangan pekerjaan yang berbeda penduduk dengan perbedaan pendapatan perbedaan jenis kelamin penduduk dengan perbedaan status perkawinan

    (Demografi Umum)

    Kelebihan CDR:

    http://www.datastatistik-indonesia.com/content/view/410/410/http://www.datastatistik-indonesia.com/content/view/410/410/http://www.datastatistik-indonesia.com/content/view/410/410/
  • 8/2/2019 ulum LBM 1 KB

    7/18

    1. Mudah dihitung dengan cepat, karena itu bisa segera diinformasikan kemasyarakat

    2. Dapat memberi kesimpulan awal/ petunjuk pendahuluan mengenai tingkatkematian, serta bisa juga diketahui trend-nya

    3. Dapat untuk menyelidiki fluktuasi kematian pada periode waktu tertentu4. Tidak memerlukan data kematian berdasarkan kriteria tertentu

    Kelemahan CDR:1. Tidak menggambarkan kematian berdasarkan kriteria / variabel tertentu2. Hasilnya merupakan angka rata-rata, sedangkan tingkat kematian anata

    kelompok dalam populasi mungkin berbeda

    3. Kurang aman untuk tujuan komparasi / perbandingan, sehingga harus hati-hati

    b. Angka Kematian Bayi (AKB)Konsep Dasar

    Kematian bayi adalah kematian yang terjadi antara saat setelah bayi lahir sampaibayi belum berusia tepat satu tahun. Banyak faktor yang dikaitkan dengan

    kematian bayi. Secara garis besar, dari sisi penyebabnya, kematian bayi ada dua

    macam yaitu endogen dan eksogen. Kematian bayi endogen atau yang umum disebut dengan kematian neonatal;

    adalah kematian bayi yang terjadi pada bulan pertama setelah dilahirkan, dan

    umumnya disebabkan oleh faktor-faktor yang dibawa anak sejak lahir, yang

    diperoleh dari orang tuanya pada saat konsepsi atau didapat selama kehamilan.

    Kematian bayi eksogen atau kematian post neo-natal, adalah kematian bayi yangterjadi setelah usia satu bulan sampai menjelang usia satu tahun yang disebabkan

    oleh faktor-faktor yang bertalian dengan pengaruh lingkungan luar.

    Kegunaan Angka Kematian Bayi dan Balita

    Angka Kematian Bayi menggambarkan keadaan sosial ekonomi masyarakatdimana angka kematian itu dihitung. Kegunaan Angka Kematian Bayi untukpengembangan perencanaan berbeda antara kematian neo-natal dan kematian bayi

    yang lain. Karena kematian neo-natal disebabkan oleh faktor endogen yang

    berhubungan dengan kehamilan maka program-program untuk mengurangi angka

    kematian neo-natal adalah yang bersangkutan dengan program pelayanan

    kesehatan Ibu hamil, misalnya program pemberian pil besi dan suntikan anti

    tetanus.

    Sedangkan Angka Kematian Post-NeoNatal dan Angka Kematian Anak sertaKematian Balita dapat berguna untuk mengembangkan program imunisasi, serta

    program-program pencegahan penyakit menular terutama pada anak-anak,

    program penerangan tentang gisi dan pemberian makanan sehat untuk anak

    dibawah usia 5 tahun.Definisi

  • 8/2/2019 ulum LBM 1 KB

    8/18

    Angka Kematian Bayi (AKB) adalah banyaknya kematian bayi berusia dibawah satu

    tahun, per 1000 kelahiran hidup pada satu tahun tertentu.

    Cara Menghitung :

    KHidupLahir

    DAKB th10

    - AKB = Angka Kematian Bayi / Infant Mortality Rate (IMR)- D 0-

  • 8/2/2019 ulum LBM 1 KB

    9/18

    KHidupLahir

    DnatalNeoPostKematianAngka

    tahun1bulan1

    Keterangan :

    - Angka Kematian Post Neo-Natal = angka kematian bayi berumur 1 bulan sampaidengan kurang dari 1 tahun

    - D1bulan-

  • 8/2/2019 ulum LBM 1 KB

    10/18

    Angka Kematian Anak mencerminkan kondisi kesehatan lingkungan yanglangsung mempengaruhi tingkat kesehatan anak. Angka Kematian Anak akan

    tinggi bila terjadi keadaan salah gizi atau gizi buruk, kebersihan diri dan

    kebersihan yang buruk, tingginya prevalensi penyakit menular pada anak, atau

    kecelakaan yang terjadi di dalam atau di sekitar rumah (Budi Utomo, 1985)

    DefinisiAngka Kematian Anak adalah jumlah kematian anak berusia 1-4 tahun selama satu

    tahun tertentu per 1000 anak umur yang sama pada pertengahan tahun itu. Jadi Angka

    Kematian Anak tidak termasuk kematian bayi.

    Rumus

    KPenduduk

    AnakKematianAnakKematianAngka

    4)th-(1

    4)th-(1

    4)th-(1

    Dimana:

    - Jumlah kematian Anak (1-4)th =Banyaknya kematian anak berusia 1-4 th(yang belum tepat berusia 5 tahun) pada satu tahun tertentu di daerah tertentu.

    - Jumlah Penduduk(1-4) th =jumlah penduduk berusia 1-4 th pada pertengahan tahuntertentu didaerah tertentu

    - K = Konstanta, umumnya 1000.http://www.datastatistik-indonesia.com/content/view/430/430/

    e. Angka Kematian IBU (AKI)Konsep

    Kematian ibu adalah kematian perempuan pada saat hamil atau kematian dalam kurun

    waktu 42 hari sejak terminasi kehamilan tanpa memandang lamanya kehamilan atau

    tempat persalinan, yakni kematian yang disebabkan karena kehamilannya atau

    pengelolaannya, tetapi bukan karena sebab-sebab lain seperti kecelakaan, terjatuh dll

    (Budi, Utomo. 1985).

    Definisi

    Angka Kematian Ibu (AKI) adalah banyaknya kematian perempuan pada saat hamilatau selama 42 hari sejak terminasi kehamilan tanpa memandang lama dan tempat

    persalinan, yang disebabkan karena kehamilannya atau pengelolaannya, dan bukan

    karena sebab-sebab lain, per 100.000 kelahiran hidup.

    Kegunaan

    Informasi mengenai tingginya MMR akan bermanfaat untuk pengembangan program

    peningkatan kesehatan reproduksi, terutama pelayanan kehamilan dan membuat

    kehamilan yang aman bebas risiko tinggi (making pregnancy safer), program

    peningkatan jumlah kelahiran yang dibantu oleh tenaga kesehatan, penyiapan sistimrujukan dalam penanganan komplikasi kehamilan, penyiapan keluarga dan suami

    http://www.datastatistik-indonesia.com/content/view/430/430/http://www.datastatistik-indonesia.com/content/view/430/430/http://www.datastatistik-indonesia.com/content/view/430/430/
  • 8/2/2019 ulum LBM 1 KB

    11/18

    siaga dalam menyongsong kelahiran, yang semuanya bertujuan untuk mengurangi

    Angka Kematian Ibu dan meningkatkan derajat kesehatan reproduksi.

    Cara Menghitung

    Kemudian kematian ibu dapat diubah menjadi rasio kematian ibu dan dinyatakan per100.000 kelahiran hidup, dengan membagi angka kematian dengan angka fertilitas

    umum. Dengan cara ini diperoleh rasio kematian ibu kematian maternal per 100.000

    kelahiran

    Rumus

    KHidupKelahiranJumlah

    IbuKematianJumlahAKI

    Dimana:

    - Jumlah Kematian Ibu yang dimaksud adalah banyaknya kematian ibu yangdisebabkan karena kehamilan, persalinan sampai 42 hari setelah melahirkan, pada

    tahun tertentu, di daerah tertentu.

    - Jumlah kelahiran Hidup adalah banyaknya bayi yang lahir hidup pada tahuntertentu, di daerah tertentu.

    - Konstanta =100.000 bayi lahir hidup.http://www.datastatistik-indonesia.com/content/view/450/450/

    f. Angka Harapan Hidup (AHH) atauLife ExpectancKonsep Dasar

    Keberhasilan program kesehatan dan program pembangunan sosial ekonomi pada

    umumnya dapat dilihat dari peningkatan usia harapan hidup penduduk dari suatu

    negara. Meningkatnya perawatan kesehatan melalui Puskesmas, meningkatnya daya

    beli masyarakat akan meningkatkan akses terhadap pelayanan kesehatan, mampu

    memenuhi kebutuhan gizi dan kalori, mampu mempunyai pendidikan yang lebih baik

    sehingga memperoleh pekerjaan dengan penghasilan yang memadai, yang pada

    gilirannya akan meningkatkan derajat kesehatan masyarakat dan memperpanjang usia

    harapan hidupnya.

    Definisi

    Angka Harapan Hidup pada suatu umur x adalah rata-rata tahun hidup yang masihakan dijalani oleh seseorang yang telah berhasil mencapai umur x, pada suatu

    tahun tertentu, dalam situasi mortalitas yang berlaku di lingkungan

    masyarakatnya.

    Angka Harapan Hidup Saat Lahir adalah rata-rata tahun hidup yang akan dijalanioleh bayi yang baru lahir pada suatu tahun tertentu.

    Kegunaan

    http://www.datastatistik-indonesia.com/content/view/450/450/http://www.datastatistik-indonesia.com/content/view/450/450/http://www.datastatistik-indonesia.com/content/view/450/450/
  • 8/2/2019 ulum LBM 1 KB

    12/18

    Angka Harapan Hidup merupakan alat untuk mengevaluasi kinerja pemerintah dalam

    meningkatkan kesejahteraan penduduk pada umumnya, dan meningkatkan derajat

    kesehatan pada khususnya. Angka Harapan Hidup yang rendah di suatu daerah harus

    diikuti dengan program pembangunan kesehatan, dan program sosial lainnya

    termasuk kesehatan lingkungan, kecukupan gisi dan kalori termasuk programpemberantasan kemiskinan.

    Cara Menghitung

    Idealnya Angka Harapan Hidup dihitung berdasarkan Angka Kematian Menurut

    Umur (Age Specific Death Rate/ASDR) yang datanya diperoleh dari catatan registrasi

    kematian secara bertahun-tahun sehingga dimungkinkan dibuat Tabel Kematian.

    Tetapi karena sistem registrasi penduduk di Indonesia belum berjalan dengan baik

    maka untuk menghitung Angka Harapan Hidup digunakan cara tidak langsung dengan

    program Mortpak Lite.

    http://www.datastatistik-indonesia.com/content/view/460/460/

    5. Hubungan mortalitas penduduk dengan pertumbuhan penduduk?Semakin tinggi angka mortalitas maka pertumbuhan semakin rendah.

    Apa saja yg mempengaruhi pertumbuhan penduduk??

    Faktor - Faktor Demografi Yang Mempengaruhi Pertumbuhan Penduduk1. Jumlah penduduk

    Jumlah penduduk yang banyak akan memperbesar pengeluaran ekonomi secara

    menyeluruh. Pengeluaran konsumsi suatu negara akan sangat besar, bila jumlah

    penduduk sangat banyak dan pendapatan per kapita sangat tinggi.2. Komposisi penduduk

    Makin banyaknya penduduk yang berusia kerja atau produktif (15-60 tahun), Makin

    tinggi tingkat pendidikan masyarakat tingkat konsumsinya juga makin tinggi dan

    makin banyak penduduk yang tinggal di wilayah perkotaan (Urban).http://ekypradhana.wordpress.com

    6. Apa saja yang mempengaruhi AKI?- Usia kehamilan dan persalinan (faktor resiko tinggi 34)- Jumlah paritas (resiko tinggi = grande multipara)- ANC- Penolong ( resiko tinggi = di tolong dukun)- Sarana prasarana (desamasih kurang)- Rujukan (desa tidak ada Sp.Og)

    Tiga faktor utama penyebab kematian ibu di Indonesia adalah1) Faktor medis (langsung dan tidak langsung)

    http://www.datastatistik-indonesia.com/content/view/460/460/http://www.datastatistik-indonesia.com/content/view/460/460/http://www.datastatistik-indonesia.com/content/view/460/460/
  • 8/2/2019 ulum LBM 1 KB

    13/18

    2) Faktor sistem pelayanan (sistem pelayanan antenatal, sistem pelayanan

    persalinan dan sistem pelayanan pasca persalinan dan pelayanan kesehatan anak),

    3) Faktor ekonomi, sosial budaya dan peran serta masyarakat (kurangnya

    pengenalan masalah, terlambatnya proses pengambilan keputusan, kurangnya

    akses terhadap pelayanan kesehatan, pengarusutamaan gender, dan peran

    masyarakat dalam kesehatan ibu dan anak) .

    http://faozangea.blogspot.com/2009/11/faktor-faktor-yang-mempengaruhi.html

    7. Bagaimana cara menekan AKI? Pemeriksaan kebidanan yang intensif Meningkatkan mutu dan failitas kesehatan Memperbaiki keadaan social ekonomi Berupaya supaya tenaga nedis dan paramedic lebih terlatih Terdidik dan bertanggung jawab Menyediakan bank darah Pemberian antibiotic yang tepat dan adekuat Pengenalan kasus-kasus risiko tinggiMenurut Prawirohardjo hal-hal di bawah ini sangat perlu menjadi perhatian untuk

    dekembangkan seluas-luasnya dalam membina pelayanan kebidanan yang baik dan

    bermutu:

    Semua ibu hamil harus mendapat kesempatan dan menggunakan kesempatan

    untuk menerima pengawasan serta pertolongan dalam kehamilan, persallinan dan

    nifas

    Pelayanan yang diberikan harus bermutu

    Walaupun tidak semua persalinan berlangsung di rumah sakit naming bila ada

    komplikasi harus mendapat perawatan segera di rumah sakit

    Diberikan prioritas bersalin di rumah sakit kepada:

    Wanita dengan komplikasi obstetric, seperti panggul sempit, preeklamsi, daneklamsi, kelainan letak, kehamilan ganda, dsb

    Wanita dengan riwayat obstetric yang jelek, seperti perdarahan postpartum,kematian janin sebelum lahir, dan sebagainya pada kehamilan sebelumnya

    Wanita hamil dengan penyakit umum, seperti penyakit jantung, diabetes, dsb Wanita dengan kehamilan ke-5 atau lebih Wanita dengan umur 35 tahun ke atas Wanita dengan keadaan di rumah yang tidak memungkinkan persalinan

    dengan aman

    Adanya statistic yang baik mengenai penduduk, mengenai kelahiran serta

    kematian maternal menurut umur dan paritas, mengenai kematian perinatal dan

    mengenai sebab-sebab kematian maternal dan perinatal. Semuanya ini diperlukan

    http://faozangea.blogspot.com/2009/11/faktor-faktor-yang-mempengaruhi.htmlhttp://faozangea.blogspot.com/2009/11/faktor-faktor-yang-mempengaruhi.htmlhttp://faozangea.blogspot.com/2009/11/faktor-faktor-yang-mempengaruhi.html
  • 8/2/2019 ulum LBM 1 KB

    14/18

    terus untuk membinadan menyempurnakan pelayanan kebidanan pada masa yang

    akan dating

    Selain hal-hal tersebut di atas, keadaan kesehatan baik fisik maupun mental wanita

    hamil diperbaiki dan ditingkatkan

    Ditambah pula dengan kemajuan terus menerus dalam ilmu dan prektekkebidanan, pembatasan jumlah aak sampai 2 atau 3 dan peningkatan taraf

    kehidupan rakyat pada umumnya

    Sumber: Sinopsis Obstetri jilid 2, EGC

    penurunan angka kematian ibu dapat dilaksanakan melalui beberapa fase atau

    tahapan yaitu

    1) Pada masa sebelum masa kehamilan, yaitu perilaku sehat termasuk nutrisi,

    aktivitas fisik, perawatan sebelum konsepsi, menghindari substansi yang

    membahayakan alat reproduksi

    2) Perencanaan masa kehamilan, yaitu dengan perawatan kehamilan awal yang

    berkualitas, pengetahuan gejala dan timbulnya tanda munculnya masalah

    3) Pada masa persalinan yaitu melakukan persalinan yang sehat, persalinan disaat

    yang tepat dengan intervensi minimal, serta bantuan pada pasca persalinan yang

    disertai penyuluhan serta pemeliharaan kualitas kesehatan lingkungan.

    http://faozangea.blogspot.com/2009/11/faktor-faktor-yang-mempengaruhi.html

    8. Tujuan dari mengetahui mortalitas penduduk?Kegunaan Angka Kematian Bayi dan Balita

    - Angka Kematian Bayi menggambarkan keadaan sosial ekonomi masyarakatdimana angka kematian itu dihitung. Kegunaan Angka Kematian Bayi untuk

    pengembangan perencanaan berbeda antara kematian neo-natal dan kematian bayi

    yang lain. Karena kematian neo-natal disebabkan oleh faktor endogen yang

    berhubungan dengan kehamilan maka program-program untuk mengurangi angka

    kematian neo-natal adalah yang bersangkutan dengan program pelayanan

    kesehatan Ibu hamil, misalnya program pemberian pil besi dan suntikan anti

    tetanus.- Sedangkan Angka Kematian Post-NeoNatal dan Angka Kematian Anak serta

    Kematian Balita dapat berguna untuk mengembangkan program imunisasi, serta

    program-program pencegahan penyakit menular terutama pada anak-anak,

    program penerangan tentang gisi dan pemberian makanan sehat untuk anak

    dibawah usia 5 tahun.

    - Kegunaan Angka kematian IbuInformasi mengenai tingginya MMR akan bermanfaat untuk pengembangan

    program peningkatan kesehatan reproduksi, terutama pelayanan kehamilan dan

    membuat kehamilan yang aman bebas risiko tinggi (making pregnancy safer),program peningkatan jumlah kelahiran yang dibantu oleh tenaga kesehatan,

    http://faozangea.blogspot.com/2009/11/faktor-faktor-yang-mempengaruhi.htmlhttp://faozangea.blogspot.com/2009/11/faktor-faktor-yang-mempengaruhi.htmlhttp://faozangea.blogspot.com/2009/11/faktor-faktor-yang-mempengaruhi.html
  • 8/2/2019 ulum LBM 1 KB

    15/18

    penyiapan sistim rujukan dalam penanganan komplikasi kehamilan, penyiapan

    keluarga dan suami siaga dalam menyongsong kelahiran, yang semuanya

    bertujuan untuk mengurangi Angka Kematian Ibu dan meningkatkan derajat

    kesehatan reproduksi

    9. Upaya pemerintah mengatasi mortalitas secara keseluruhan?Merosotnya kesehatan masyarakat terjadi baik di daerah perkotaan maupun pedesaan,

    rumah sakit dan fasilitas kesehatan lainnya kekurangan obat dan peralatan serta tenaga

    medis. Kemudian pemerintah mulai melaksanakan PELITA, pada tahunpertama terjadi

    perbaikanperbaikan dalam bidang kesehatan masyarakat. PUSKESMAS didirikan di

    kotakota kecamatan, tenagatenaga dokter, perawat dan bidan mulai dimobilisir di

    pusatpusat kesehatan, maka mulai tampak penurunan tingkat kematian di indonesia.

    Sumber : Demografi Umum Prof. Ida Bagoes Mantra, Ph.D

    Kebijakan dan program

    Program Pembangunan Nasional. Selama ini upaya penurunan angka kematian bayi dan

    balita merupakan salah satu prioritas dalam pembangunan kesehatan. Dalam dokumen

    Propenas 20002004, upaya-upaya ini termaktub dalam tiga program kesehatan

    nasional, yaitu

    Program Lingkungan Sehat, Perilaku Sehat dan Pemberdayaan Masyarakat;

    Program Upaya Kesehatan; serta

    Program Perbaikan Gizi Masyarakat.

    Strategi dan usaha untuk mendukung upaya penurunan kematian bayi dan balita antara

    lain adalah meningkatkan kebersihan (hygiene) dan sanitasi di tingkat individu, keluarga,

    dan masyarakat melalui

    penyediaan air bersih,

    meningkatkan perilaku hidup sehat

    kepedulian terhadap kelangsungan dan perkembangan dini anak;

    pemberantasan penyakit menular,meningkatkan cakupan imunisasi

    meningkatkan pelayanan kesehatan reproduksi termasuk pelayanan kontrasepsi dan

    ibu,

    menanggulangi gizi buruk, kurang energi kronik dan anemi, serta promosi pemberian

    ASI ekslusif dan pemantauan pertumbuhan.

    Jaring Pengaman Sosial antara lain dengan pelayanan kesehatan dasar dan rujukan

    gratis bagi ibu hamil, ibu bersalin, ibu nifas dan bayi untuk keluarga miskin, serta

    bantuan pembangunan sarana kesehatan.

    10.Ciri ciri demografi penduduk Indonesia?- Ekspensif (tingginya tingkat kelahiran dan menurunnya tingkat kematian)

  • 8/2/2019 ulum LBM 1 KB

    16/18

    - Migrasi penduduk dari desa ke kota yang terus meningkat dan terjadi arus tenagaterlatih dari daerah yg terbelakang

    - Tingkat pertumbuhan angka kerja meningkat tapi, tidak di imbangi oleh lapanganpekerjaan sehingga terjadibnyk penganguran.

    Sec garis bsr Indonesia memiliki masalah2 di bidang kependudukan yg dihadapi

    Indonesia antara lain:

    Jml penduduk bsr dgn laju pertumbuhan penduduk yg relatif tinggi Penyebaran penduduk yg tdk mrata Struktur umur muda Kwalitas penduduk yg masih harus ditingkatkan

    (buku PELAYANAN KB, Penerbit: Salemba Medika

    11.Hubungan mortalitas dengan kesehatan masyarakat?Angka kematian ibu dan bayi semakin tinggi maka pelayan kesehatan semakin rendah

    12.Sumber data angka mortalitas?

    a. registrasi pendudukCara pengumpulannya prospektif yaitu pencatatan yang kontinyu terhadap tiap-tiap

    peristiwa kematian

    b. penelitian (survei)biasanya dijadikan satu dengan penelitian kelahiran (fertilitas) yang disebut dengan

    penelitian statistik vital

    c. sensus penduduk, ditanyakan :- jumlah perempuan yang pernah kawin menurut umur,- jumlah anak yang dilahirkan hidup,- jumlah anak yang meninggal, dan- jumlah anak yang masih hidupDari informasi di atas dibuat perkiraan (estimasi) mengenai tingkat kematian bayi dan

    tingkat kematian anak

    Mantra, Ida Bagoes, 2003,Demografi Umum, Yogyakarta : Pustaka Pelajar

    13.Permasalahan yang muncul saat angka mortalitas tinggi?Masalah yang muncul akibat tingkat mortalitas adalah :

    Semakin bertambahnya Angka Harapan Hidup itu berarti perlu adanya peranpemerintah di dalam menyediakan fasilitas penampungan.

  • 8/2/2019 ulum LBM 1 KB

    17/18

    Perlunya perhatian keluarga dan pemerintah didalam penyediaan gizi yang memadaibagi anak-anak (Balita).

    Sebaliknya apabila tingkat mortalitas tinggi akan berdampak terhadap reputasiIndonesia dimata dunia

    http://library.usu.ac.id/modules.php?op=modload&name=Downloads&file=i

    ndex&req=getit&lid=376

    14.Pola pola kematian/ mortalitas?- Life spant = lamanya kehidupan- Longivity = daya tahan untuk hidupKomponen Mortalitas

    1. LIFESPAN = lamanya kehidupan

    Umur paling tua dimana seseorang dapat bertahan

    hidup

    berapa lama kemungkinan/probabiliti seseorang

    dapat bertahan hidup (tidak mati)

    sulit memperkirakan berapa lama seseorang akan

    hidup;

    hanya bisa mengasumsikan sampai usia berapa

    seseorang dapat hidup;

    mudah dilakukan jika catatan kelahiran diketahui

    saat kematiannya;

    di Indonesia, akte kelahiran belum dirasakan menjadi

    suatu kebutuhan.

    2. LONGEVITY = daya tahan untuk hidup

    kemampuan seseorang untuk tetap hidup dari ultah sekarang ke

    ultah berikutnya;

    biasa diukur sebagai angka harapan hidup, yaitu statistik umur

    rata-rata kehidupan seseorang;

    sangat dipengaruhi oleh faktor genetik pada saat dilahirkan;

    kondisi ketahanan organ-organ vital, predisposisi berbagai

    penyakit, tingkat kecepatan metabolisme bayi;

    situasi dan kondisi kesehatan ibu saat mengandung merupakan

    penentu;

    pola kematian dari berbagai negara adalah hampir sama,

    meskipun tingkat kematiannya berbeda, yaitu: tinggi pada

    http://library.usu.ac.id/modules.php?op=modload&name=Downloads&file=index&req=getit&lid=376http://library.usu.ac.id/modules.php?op=modload&name=Downloads&file=index&req=getit&lid=376http://library.usu.ac.id/modules.php?op=modload&name=Downloads&file=index&req=getit&lid=376http://library.usu.ac.id/modules.php?op=modload&name=Downloads&file=index&req=getit&lid=376http://library.usu.ac.id/modules.php?op=modload&name=Downloads&file=index&req=getit&lid=376
  • 8/2/2019 ulum LBM 1 KB

    18/18

    kelompok umur < 1 tahun, menurun sampai dengan kelompok

    usia produktif, dan meningkat lagi pada kelompok usia lanjut.