ulat hongkong

11
BUDIDAYA ULAT HONGKONG (YELLOW MEAL WORM) SEBAGAI SALAH SATU USAHA PETERNAKAN DI DESA KIDAL, KECAMATAN TUMPANG KABUPATEN MALANG ABSTRAK Peternakan ulat hongkong merupakan salah satu upaya yang potensial untuk dikembangkan menjadi usaha peternakan rakyat. Selain karena cara budidaya yang mudah, peternakan ulat hongkong juga mempunyai peluang bisnis yang cukup menjanjikan mengingat pangsa pasar yang sangat kondusif di Indonesia. Di Indonesia, ulat hongkong dimanfaatkan sebagai pakan burung dan pakan ikan. Oleh karena itu, usaha peternakan ulat hongkong perlu ditingkatkan baik kuantitas maupun kualitasnya. Dari segi kuantitas, berarti peternakan ulat hongkong perlu disebarluaskan pada masyarakat umum dan dari segi kualitas, berarti teknik peternakan baik yang menyangkut pakan, papan maupun pemeliharaan harus ditingkatkan dan diperbaiki.Tujuan dari Program ini adlah untuk mengetahui dan mengimplementasikan kandungan nutrisi, teknik budidaya, metode Pemanfaatan, dan strategi pemasaran ulat hongkong secara efektif dan efisien. Program ini dilaksanakan dengan metode Project Designing, Persiapan Alat dan Bahan, Penyediaan Pakan, Perawatan dan Pengayaan , Uji Coba Efek Samping dan Dampak , Pemasaran, Analisis Cashflow ( Penghitungan Profit Usaha Jangka Panjang) . Program yang telah dikembangkan ini ternyata dapat menghasilkan Ulat Hongkong yang berkualitas sebagai makanan burung, Udang Windu dan ikan hias . Program ini juga dapat membuka lapangan pekerjaan bagi masyarakat setempat . Tetapi yang paling menarik adalah Program ini dapat menghasilkan Profit yang menjanjikan. PENDAHULUAN Indonesia merupakan negara agraris yang sebagian besar penduduknya bermata pencaharian sebagai petani. Selain sebagai petani, pada umumnya masyarakat Indonesia mempunyai usaha sampingan seperti peternakan, perdagangan dan lain sebagainya. Begitu juga dengan masyarakat di daerah Kabupaten Malang khususnya di Desa Kidal. Usaha peternakan di Desa Kidal sangat beragam macamnya mulai dari beternak sapi, kambing, ayam, itik sampai beternak ulat hongkong.Peternakan ulat hongkong merupakan salah satu upaya yang potensial untuk dikembangkan menjadi usaha peternakan rakyat. Selain karena cara budidaya yang mudah, peternakan ulat hongkong juga mempunyai peluang bisnis yang cukup menjanjikan mengingat pangsa pasar yang sangat kondusif di Indonesia. Di Indonesia, ulat hongkong dimanfaatkan sebagai pakan burung dan pakan ikan. Dengan 1

Upload: sahidindonesia

Post on 24-Jul-2015

1.056 views

Category:

Documents


4 download

TRANSCRIPT

Page 1: Ulat Hongkong

BUDIDAYA ULAT HONGKONG (YELLOW MEAL WORM) SEBAGAI SALAH SATU USAHA PETERNAKAN DI DESA KIDAL, KECAMATAN TUMPANG

KABUPATEN MALANG

 

ABSTRAK

 Peternakan ulat hongkong merupakan salah satu upaya yang potensial untuk dikembangkan menjadi usaha peternakan rakyat. Selain karena cara budidaya yang mudah, peternakan ulat hongkong juga mempunyai peluang bisnis yang cukup menjanjikan mengingat  pangsa pasar yang sangat kondusif di Indonesia. Di Indonesia, ulat hongkong dimanfaatkan sebagai pakan burung dan pakan ikan. Oleh karena itu, usaha peternakan ulat hongkong perlu ditingkatkan baik kuantitas maupun kualitasnya. Dari segi kuantitas, berarti peternakan ulat hongkong perlu disebarluaskan pada masyarakat umum dan dari segi kualitas, berarti teknik  peternakan baik yang menyangkut pakan, papan maupun pemeliharaan harus ditingkatkan dan diperbaiki.Tujuan dari Program ini adlah untuk mengetahui dan mengimplementasikan kandungan nutrisi, teknik budidaya, metode Pemanfaatan, dan strategi pemasaran ulat hongkong secara efektif dan efisien. Program ini dilaksanakan dengan metode  Project Designing, Persiapan Alat dan Bahan, Penyediaan Pakan, Perawatan dan Pengayaan , Uji Coba Efek Samping dan Dampak , Pemasaran, Analisis Cashflow ( Penghitungan Profit Usaha Jangka Panjang) . Program yang telah dikembangkan ini ternyata dapat menghasilkan Ulat Hongkong yang berkualitas sebagai makanan burung, Udang Windu dan ikan hias . Program ini juga dapat membuka lapangan pekerjaan bagi masyarakat setempat . Tetapi yang paling menarik adalah Program ini dapat menghasilkan Profit yang menjanjikan.

 

PENDAHULUAN

Indonesia merupakan negara agraris yang sebagian besar penduduknya bermata pencaharian sebagai petani. Selain sebagai petani, pada umumnya masyarakat Indonesia  mempunyai usaha sampingan seperti peternakan, perdagangan dan lain sebagainya. Begitu juga dengan masyarakat di daerah Kabupaten Malang khususnya di Desa Kidal. Usaha peternakan di Desa Kidal sangat beragam macamnya mulai dari beternak sapi, kambing, ayam, itik sampai beternak ulat hongkong.Peternakan ulat hongkong merupakan salah satu upaya yang potensial untuk dikembangkan menjadi usaha peternakan rakyat. Selain karena cara budidaya yang mudah, peternakan ulat hongkong juga mempunyai peluang bisnis yang cukup menjanjikan mengingat  pangsa pasar yang sangat kondusif di Indonesia. Di Indonesia, ulat hongkong dimanfaatkan sebagai pakan burung dan pakan ikan. Dengan meningkatknya bisnis ikan hias dan bisnis burung, baik burung hias maupun burung berkicau  akhir-akhir ini, tentunya kebutuhan terhadap ulat hongkong juga akan meningkat. Jenis burung yang menyenangi ulat hongkong cukup banyak macamnya diantaranya adalah kacer, jalak putih, cucak biru, culik-culik, kenari, cucakrawa, beo, murai daun, poksay, hwamei, murai batu, jalak bali dan jenis burung pemakan serangga lainnya.Oleh karena itu, usaha peternakan ulat hongkong perlu ditingkatkan baik kuantitas maupun kualitasnya. Dari segi kuantitas, berarti peternakan ulat hongkong perlu disebarluaskan pada masyarakat umum dan dari segi kualitas, berarti teknik  peternakan baik yang menyangkut pakan, papan maupun pemeliharaan harus ditingkatkan dan diperbaiki.

Tujuan pelaksanaan berdasarkan latar belakang dan rumusan masalah dari penelitian adalah untuk Mengetahui dan mengimplementasikan kandungan nutrisi, teknik budidaya, metode Pemanfaatan, dan strategi pemasaran ulat hongkong secara efektif dan Efisien

1

Page 2: Ulat Hongkong

Berangkat dari latar belakang, rumusan dan tujuan yang telah dipaparkan, maka luaran yang diharapkan dalam program  ini adalah Luaran yang diharapkan dari program ini adalah budidaya ulat hongkong sebagai makanan burung dan ikan hias dengan Kualitas dan Kuantitas yang unggul

Manfaat yang bisa diharapkan dari hasil program ini adalah sebagai penelitian Mahasiswa yakni dalam teknik budidaya ulat hongkong yang memiliki keunggulan dibandingkan peternak ulat hongkong pada umumnya. Selain itu Program ini juga berguna bagi para pecinta burung berkicau dan ikan hias agar burung dan ikan peliharaan mereka dapat berkembang dengan nutrisi yang cukup dan sehat. Tapi yang paling Penting, program ini dapat membuka lapangan pekejaan bagi masyarakat setempat. Hal ini secara otomatis dapat menunjang perekonomian  masyarakat

METODE PENDEKATAN

Rancangan Program

Berdasarkan fokus kegiatan dan hasil yang diharapkan, penjaringan data dilakukan dengan pendekatan kuantitatif serta kualitatif dengan beberapa tahapan penelitian dalam Rancangan Program  sebagai berikut:

Tahap Pertama: Persiapan ( Project Designing I)

Melakukan penyelesaian administrasi dan kontrak kerja dengan pihak terkait, seperti peternak ulat hongkong serta melakukan persiapan pelaksanaan kegiatan studi.

Tahap kedua: Studi Dokumentasi (Project Designing II)

Mengumpulkan dan mengkaji informasi mengenai peternakan ulat hongkong di Desa Kidal terkait dengan penelitian ini.

Tahap ketiga:Observasi Lapangan (ProjectDesigning III)

Melakukan observasi lapangan terhadap peternakan ulat hongkong di Desa Kidal, Kabupaten Malang yang dijadikan lokasi studi budidaya ulat hongkong

Tahap keempat: Analisis Informasi dan Data Hasil Observasi

Melakukan analisis data dan informasi yang diperoleh untuk menemukan potensi, kendala, serta solusi yang seharusnya diberikan.

Untuk mendapatkan data yang diperlukan, maka program ini diawali dengan analisis sebagai berikut:

a.      Informasi mengenai tingkat perekonomian, serta permasalahan yang dihadapi oleh peternak Ulat Hongkong di Desa Kidal terkait dengan penelitian yang akan dilaksanakan melalui studi dokumentasi, wawancara dengan peternak Ulat Hongkong, serta observasi langsung ke lapangan.

b.      Data mengenai berbagai pakan sampingan untuk Ulat Hongkong diperoleh dengan cara perlakuan langsung terhadap Ulat Hongkong.

c.      Data mengenai teknik budidaya Ulat Hongkong (Yellow Meal Worm) diperoleh setelah Ulat Hongkong dipelihara selama satu setengah   bulan.

2

Page 3: Ulat Hongkong

Metode Pengambilan datanya hanya mengunakan teknik interview. Sampel yang diambil secara random dari petani di Desa Kidal. Kegiatan ini berlangsung satu bulan sebelum pelaksanaan Budidaya. Pada Minggu pertama bulan Mei direncanakan selesai dalam melakukan Project Designing dan pengambilan serta analisis data di lapangan.

Pelaksanaan Program

Berdasarkan pertimbangan dan aalisis data  dalam Rancangan Program, maka pelaksanaan Program yang dikembangkan terdiri dari tahapan sebagai berikut:

Tahap pertama :Persiapan Alat dan Bahan

Menyiapkan Alat dan Bahan Yang diperlukan Untuk Pemeliharaan Ulat Hongkong

Tahap kedua :Penyediaan Pakan

Menyiapkan Pakan Yang dibutuhkan Selama Pembinitan dan Pemeliharaan berkala

Tahap ketiga :Budidaya

Melakukan Permeliharaan Ulat Hongkong sampai menghasilkan Luaran yang diharapkan

Tahap keempat : Strategi pemasaran

Memasarkan Luaran Ulat Hongkong sesuai pangsa pasar dengan harga yang yang kompetitif

Kegiatan ini dilaksanakan di Desa Kidal, Kecamatan Tumpang, Kabupaten Malang pada Bulan Maret -Mei. Sedangkan untuk daerah pemasaran dilaksanakan di daerah Kudus, Semarang, dan Wilayah Malang.

Evaluasi Program

Setelah program ini terlaksana, perlu diadakan evaluasi Pelaksanaan Program dengan tahapan sebagai berikut:

Tahap Pertama: Evaluasi Dampak

Mengevaluasi dampak penggunaan Ulat Hongkong serta mencari cara yang efektif dalam memberikan pakan ulat hongkong terhadap burug, dan ikan hias. Evaluasi ini dilaksanakan dengan metode pendekatan eksperimen dengan melakukan treatmen terhadap efektifitas pengunaan ulat hongkong.

Tahap Kedua : Perhitungan Cashflow

Melakukan perhitungan Keuntungan Usaha jangka panjang. Perhitungan didasarkan pada modal investasi, Pengeluaran Tetap, Pengelauaran Tak terduga. Harga Pokok Penjualan, Harga Penjualan akhir, dan Profit Usaha.

Tahap Ketiga : Pengukuran Tingkat Keberhasilan

Melakukan analisis dan mengevaluasi kendala-kendala yang dihadapi serta observasi lapangan mengenai minat masyarakat terhadap Budidaya ulat Hongkong yang dapat dijadikan sebagai

3

Page 4: Ulat Hongkong

Pekerjaan Sampingan dengan keuntungan yang menjanjikan. Kegiatan ini menggunakan teknik wawancara terhadap beberapa petani sebagai sampel dan diambil secara random. Hasil kegiatan ini 80 % masyarakat tertarik menekuni bidang ini. Namun, Kendala Modal usaha tetap menjadi pertimbangan tersendiri.

Tahap keempat: Pelaporan

Melaporkan seluruh aktivitas dan hasil pelaksanaan studi, mempresentasikan hasil, serta menyelesaikan dan menyerahkan laporan akhir

Kegiatan ini dilaksanakan pada bulan Juni untuk melakukan evaluasi dan penyempurnaan guna penelitian berikutnya.

HASIL

Dari Pelaksanaam program ini, hasil yang diperoleh hampir tidak menyimpang dari pemikiran awal dan rancangan program. Produk yang dihasilkan juga sesuai dengan gambaran umum rencana usaha yang telah dibuat sebelumnya.

Kandungan Nutrisi

Ulat hongkong mempunyai kandungan nutrisi tergolong baik sebagai sumber pakan ikan hias, Burung, dan Udang Windu. Kandungan lemak pada ulat hongkong sering lebih tinggi dari pada kandungan proteinnya, sehingga pemberian ulat hongkong dapat meyebabkan kegemukan pada binatang yang mengkonsumsinya dengan segala aspek ikutannya.  Ulat Hongkong mengandung Zat. Kitin merupakan bahan yang tidak bisa dicerna oleh ikan, oleh karena itu sering direkomendasikan agar ulat hongkong diberikan pada saat baru ganti kulit.

Ulat hongkong dapat  dimanipulasi atau di perkaya kandungan gizinya. Sebagai contoh ulat hongkong diberi makan makanan yang mengandung nutrisi tertentu, seperti beta karoten, sebelum diberikan pada ikan. beta karoten yang terdapat pada ulat hongkong dapat ditransfer pada ikan sebagai media pemicu warna ikan.

Teknik Budidaya

Pemeliharaan ulat hongkong tidak terlalu rumit  media pemeliharaan berupa campuran dedak halus(Polard)  dan ampas tahu kering

Tempat pemeliharaannya berupa ember plastik atau baskom atau berupa kayu tripleks dengan dilapisi solatip pada bagian bibirnya.

Pemisahan Kepompong dan kotoran diantisipasi dengan menggunakan teknik pemeliharaan yang baru yakni, wadah tempat ulat hongkong dapat langsung menggunakan penyaring atau ayakan pada sisi alasnya.

pakan sampingan yang cukup murah seperti ampas tahu yang masih basah, buah-buahan seperti pepaya, batang pohon pisang, sawi, bayam, batang talas, dan sayuran lain yang banyak mengandung air.

4

Page 5: Ulat Hongkong

Metode Penggunaan

Ulat Hongkong tidak boleh dikonsumsi burung dalam keadaan hidup. Caranya, Ulat hongkong harus dicelupkan ke dalam air Hangat agar mati. Kemudian baru diberikan kepada burung berkicau.

Ulat Hongkong tidak boleh digunakan secara berlebihan karena zat kitinnya yang menyebabkan Burung mengalami gangguan pencernaan. Demikian pula dengan ikan hias. penggunaan yang berlebihan dapat menyebabkan  kegemukan dan gangguan Pada kulit.

Strategi Pemasaran Produk

Pemasaran dilakukan dengan jasa orang ketiga sebagai distributor. Hal ini dilakukan untuk menghemat biaya dan mempermudah pembayaran.

Produk yang dipasarkan ada 3 Jenis yakni Ulat Hongkong sebagai Pakan Sampingan/Suplemen  Burung, Ulat Hongkong Sebagai Pakan Sampingan/Suplemen  Ikan Hias , dan Ulat Hongkong Sebagai pakan Sampingan/Suplemen  Udang

Burung yang mengkonsumsi kacer, jalak putih, cucak biru, culik-culik, kenari, cucakrawa, beo, murai daun, poksay, hwamei, murai batu, jalak bali dan jenis burung pemakan serangga lainnya. Ulat Jenis Ini Berukuran 3 cm dengan berat rata-rata 150 mg. Daerah Yang banyak permintaan terhadap Ulat Hongkong ini antara lain Kudus dan Malang.

Ulat yang dikonsumsi ikan hias mempunyai perlakuan yang berbeda yakni Ulat yang diberikan setelah ada manipulasi dengan Nutrisi tertentu. Seperti beta karoten yang terdapat dalam wortel. Ulat Untuk ikan hias biasanya berukuran lebih kecil Yakni berukuran 2 cm dengan berat rata-rata 100 mg Daerah Yang banyak permintaan terhadap Ulat Hongkong ini antara lain Bali

Udang Yang mengkonsumsi yakni Udang Windu. Ulat Untuk udang windu biasanya berukuran paling besar Yakni berukuran 3,5 cm dengan berat rata-rata 170  mg dengan usia sekitar 3 ½ bulan dan warnanya cukup gelap. Daerah Yang banyak permintaan terhadap Ulat Hongkong ini adalah Semarang.

Profit Usaha mengalami penurunan harga karena kendala adanya kematian yang disebabkan oleh iklim yang kurang mendukung. Namun tidak terlalu signifikan dengan Grafik Keuntungan yang tetap naik.  Hasil panen Sekitar 90 Kg. jumlah ini berkurang dari harapan panen mencapai lebih dari 100 Kg.

PEMBAHASAN

Siklus Hidup Ulat Hongkong

Siklus hidup ulat hongkong terdiri dari 4 tahap, yaitu; telur- larva- kepompong -serangga dewasa. Siklus ini bisa berlangsung antara 3 - 3,5 bulan. Telur pada umumnya berbentuk seperti kacang dalam bentuk gerombol atau sendiri-sendiri. Ukuran telur ini kurang lebih 1.8 - 1.9 mm dengan diamateter seikitar 1 mm. Telur tersebut biasanya diselimuti oleh suatu bahan cair yang lengket sehingga kerap mereka tertutup oleh bahan-bahan yang menempel pada telur tersebut. Telur akan menetas setelah sekitar 7 hari .

Larva yang baru menetas berukuran sekitar 3 mm dengan berat kurang lebih 0.6 mg. Pada awalnya larva ini berwarna keputihan. Kemudian secara perlahan akan berubah warna menjadi kuning

5

Page 6: Ulat Hongkong

keciklatan. Larva atau ulat hongkong ini akan berganti kulit sebanyak 15 kali sebelum akhirnya berubah menjadi kepompong. Pada suhu ruangan normal larva akan tumbuh mencapai ukuran optimalnya setelah 3 - 3.5 bulan. Pada saat itu ulat bisa mencapai panjang sampai dengan 3 cm dan berat rata-rata 150 mg.

Serangga dewasa pada umumnya akan hidup selama 2 sampai 3 bulan .Selama itu seekor seranga betina bisa memproduksi telur sebanyak 200 - 300 butir

Kandungan Nutrisi Ulat Hongkong

Ulat hongkong mempunyai kandungan nutrisi kurang lebih : protein kasar 48 %, lemak kasar 40% , kadar abu 3 % , dan kandungan ekstrak non nitrogen 8%. Sedangkan kadar airnya mencapai 57 %. Dengan kandungan nutrisi demikian ulat hongkong tergolong baik sebagai sumber pakan ikan hias. Soemarjoto(1999) menyebutkan bahwa kandungan lemak pada ulat hongkong sering lebih tinggi dari pada kandungan proteinnya, sehingga pemberian ulat hongkong dapat meyebabkan kegemukan pada binatang yang mengkonsumsinya dengan segala aspek ikutannya.

Dampak Positif  Pemakaian Ulat Hongkong

1.      Burung yang mendapat pakan sampingan ulat hongkong dapat mengeluarkan bunyi atau kicau yang bagus dibandingkan tanpa mengkonsumsi Ulat hongkong

2.      Ikan Yang mendapat pakan sampingan ulat hongkanong aka lebih sehat  dan mempunyai daya tahan tubuh yang relatif baik serta mempunyai daya tarik yang indah dari warna kulitnya.

3.      Udang yang mengkonsumsi Ulat Hongkong mempunyai pertumnbuhan yang relatif lebih cepat dari Udang biasa yang tidak mengkonsumsi Ulat Hongkong

Dampak Negatif Pemakaian Ulat Hongkong

Selain Dampak Positif, Ulat hongkong juga mempunyai dampak negatif. Selain menambah biaya perawatan, Penggunaan Ulat Hongkong dapat mengganggu  aspek kesehatan, Khususnya pada Burung. Widyaningsih(1999) Burung yang mengkonsumsi ulat hongkong Tidak tertutup kemungkinan akan mengalami beberapa masalah atau penyakit diantaranya Sakit Mata dan Pencernaan Yang tidak Sehat. Sedangkan Pemakaian Ulat hongkong yang berlebihan pada ikan akan menyebabkan kegemukan dan efek lainnya.

Pemecahan Masalah

Untuk itu Pemberian pakan terhadap burung biasa dilakukan sebagai berikut :

1.      Ulat Hongkong tidak boleh dikonsumsi burung dalam keadaan hidup. Caranya, Ulat hongkong harus dicelupkan ke dalam air Hangat agar mati. Kemudian baru diberikan kepada burung berkicau.

2.      Ulat Hongkong Tidak boleh digunakan secara berlebihan karena zat kitinnya yang menyebabkan Burung mengalami gangguan pencernaan. Demikian pula dengan ikan Hias. Penggunaan Yang berlebihan dapat menyebabkan  Gangguan Pada kulit.

KESIMPULAN

Ulat Hongkong kandungan nutrisi  kurang lebih  48 %protein kasar, 40% lemak kasar  , 3 %kadar abu  , dan kandungan ekstrak non nitrogen 8%. Sedangkan kadar airnya mencapai 57 %. Dengan

6

Page 7: Ulat Hongkong

kandungan nutrisi demikian ulat hongkong tergolong baik sebagai sumber pakan burung dan ikan hias. Meskipun demikian beberapa literatur menyebutkan bahwa kandungan lemak pada ulat hongkong sering lebih tinggi dari pada kandungan proteinnya, sehingga pemberian ulat hongkong dapat meyebabkan kegemukan pada binatang yang mengkonsumsinya dengan segala aspek ikutannya seperti gangguan Pencernaan dan Penglihatan.

Program ini telah mengujicoba teknik budidaya ulat hongkong yang lebih efektif dan efisien yakni menggunakan pakan Campuran yang dapat dibeli serta penggunaan yang praktis. Selain itu Teknik pemisahan kotoran pun tidak terlalu rumit yakni menggunakan ayakan.

Pemberian pakan terhadap burung biasa dilakukan dalam keadaan mati yakni sengan cara. dicelupkan ke dalam air Hangat agar mati. Kemudian baru diberikan kepada burung berkicau. Ulat Hongkong Tidak boleh digunakan secara berlebihan karena zat kitinnya yang menyebabkan gangguan pencernaan pada burung . Demikian pula dengan ikan Hias. Penggunaan Yang berlebihan dapat menyebabkan  Gangguan Pada kulit dan kegemukan.

Strategi Pemasaran Ulat Hongkong cukup praktis. Peternak tidak perlu menjual hasil panen ulat hongkong langsung ke pembeli melainkan melalui jasa penampung untuk pendistribusian ke luar kota. Dengan demikian peternak tidak Terlalu banyak mengeluarkan biaya transportasi. Profit yang dihasilkan daru kegiatan ini cukup menjanjikan dan menggiurkan dengan keuntungan

DAFTAR PUSTAKA

Anonimous. 1994. Ulat Hongkong Untuk Ikan Hias, Techner, pp 15- III.

Prahara, Widyabrata. 2000. Sukses Memelihara Burun, Jakarta, Penebar Swadaya.

Prayitno, R. Soemarjoto. 1999. Agar Burung Selalu Sehat, Jakarta, Penebar Swadaya.

Prijono, Siti Nuramaliati.2002. Love Bird,  Jakarta,  Penebar Swadaya.

Soemadi, widyaningsih & Mutholib, Abdul. 1999. Pakan Burung. Jakarta, Penebar Swadaya.

niaga.pusri.co.id/Budidaya/perikanan/pakan ikan.Pdf, online diakses tanggal 29 Juni 2006

o-fish.com/Pakan Ikan/ulat_hongkong.php, online diakses tanggal 29 Juni 2006

www. indobiogen. or. id/ prodik/ NPS. php. online diakses tanggal 29 Juni 2006

 

Nutrisi JANGKKRIK

Berdasarkan penelitian Fakultas Peternakan Universitas Jenderal Soedirman (Unsoed) Purwokerto, Jawa Tengah, tahun 2005, jangkrik mengandung:

hormon progesterone 105,49 ppm, testoteron 31,78 ppm dan hormon estrogen 259,535 ppm. Bahkan mampu menghasilkan sumber energi 4,87 kalori per gram jauh diatas bahan makanan lainnya. Ternyata kandungan protein tepung yang terbuat dari jangkrik tersebut tinggi, yakni mencapai 57,32 persen. Selain itu, binatang ini juga memiliki senyawa kimia seperti asam amino yang sangat dibutuhkan dalam proses pembentukan sel, GSH (glutation) dan berfungsi sebagai antioksidan alami pada tubuh manusia (blogkuw,2007)

7