ulat grayak.docx

8
Ulat Grayak Dalam taksonominya ulat grayak dapat diklasifikasikan sebagai berikut: Kerajaan : Animalia Phylum : Arthropoda Kelas : Insekta Bangsa : Lepidoptera Suku : Noctuidae Marga : Spodoptera Jenis : Spodoptera litura (F.) Hama merupakan salah satu faktor kendala dalam usaha meningkatkan produksi kedelai. Serangga hama kedelai di Indonesia sebanyak 111 jenis, beberapa di antaranya berstatus hama penting. Salah satu hama daun penting yang mengakibatkan kehilangan hasil panen adalah ulat grayak, Spodoptera litura F. (Lepidoptera, Noctuidae). Pada tahun 2012 pertanaman kedelai yang terkena serangan OPT dan DPI seluas 9.115 ha atau 1,49% dari total luas tanam 612.327 ha (Dirjen Tanaman Pangan, 2013). Ulat grayak memiliki ciri khas, yaitu terdapatnya 2 bintik hitam berbentuk bulan sabit pada ruas abdomen ke 4 dan 10 yang dibatasi oleh alur-alur lateral dan dorsal berwarna kuning yang nemanjang sepanjang badan. Ulat muda menyerang daun hingga tertinggal epidermis atas dan tulang-tulang daun saja. Ulat tua merusak

Upload: inda-susila

Post on 20-Nov-2015

278 views

Category:

Documents


12 download

TRANSCRIPT

Ulat GrayakDalam taksonominya ulat grayak dapat diklasifikasikan sebagai berikut:Kerajaan: Animalia Phylum: Arthropoda Kelas: Insekta Bangsa: Lepidoptera Suku: Noctuidae Marga: Spodoptera Jenis: Spodoptera litura (F.)

Hama merupakan salah satu faktor kendala dalam usaha meningkatkan produksi kedelai. Serangga hama kedelai di Indonesia sebanyak 111 jenis, beberapa di antaranya berstatus hama penting. Salah satu hama daun penting yang mengakibatkan kehilangan hasil panen adalah ulat grayak, Spodoptera litura F. (Lepidoptera, Noctuidae). Pada tahun 2012 pertanaman kedelai yang terkena serangan OPT dan DPI seluas 9.115 ha atau 1,49% dari total luas tanam 612.327 ha (Dirjen Tanaman Pangan, 2013).Serangan ulat grayak selama tahnn 1987 di 15 provinsi seluas lebih dari 26.000 ha dengan intensitas kerusakan rata-rata sebesar 22% per bulan (BPS, 1988)Ulat grayak memiliki ciri khas, yaitu terdapatnya 2 bintik hitam berbentuk bulan sabit pada ruas abdomen ke 4 dan 10 yang dibatasi oleh alur-alur lateral dan dorsal berwarna kuning yang nemanjang sepanjang badan. Ulat muda menyerang daun hingga tertinggal epidermis atas dan tulang-tulang daun saja. Ulat tua merusak pertulangan daun hingga tampak berlubang bekas gigitan ulat pada daun (Djuwarso dkk, 1988).Menurut Direktorat Jenderal Perkebunan (1994), instar pertama tubuh larva berwarna hijau kuning, panjang 2,00 sampai 2,74 mm dan tubuh berbulu-bulu halus, kepala berwarna hitam dengan lebar 0,2 - 0,3 mm. Gambar 1. Instar satuInstar kedua, tubuh berwarna hijau dengan panjang 3,75 - 10,00 mm, bulu-bulunya tidak terlihat lagi dan pada ruas abdomen pertama terdapat garis hitam meningkat pada bagian dorsal terdapat garis putih memanjang dari toraks hingga ujung abdomen, pada toraks terdapat empat buah titik yang berbaris dua-dua.Gambar 2. Instar keduaLarva instar ketiga memiliki panjang tubuh 8,0 15,0 mm dengan lebar kepala 0,5 - 0,6 mm. Pada bagian kiri dan kanan abdomen terdapat garis zig-zag berwarna putih dan bulatan hitam sepanjang tubuh.

Gambar 3. Instar ketigaInstar keempat, kelima dan keenam agak sulit dibedakan. Untuk panjang tubuh instar ke empat 13-20 mm, instar kelima 25-35 mm dan instar ke enam 35-50 mm. Mulai instar keempat warna bervariasi yaitu hitam, hijau, keputihan, hijau kekuningan atau hijau keunguan. Larva mempunyai warna yang bervariasi, mempunyai kalung/bulan sabit berwarna hitam pada segmen abdomen yang keempat dan kesepuluh. Pada sisi lateral dan dorsal terdapat garis kuning. Ulat yang baru menetas berwarna hijau muda, bagian sisi coklat tua atau hitam kecoklat-coklatan (Abdillah G., 2012).

Gambar 4. Instar 4-6

Menjelang masa prepupa, larva membentuk jalinan benang untuk melindungi diri dari pada masa pupa. Masa prepupa merupakan stadium larva berhenti makan dan tidak aktif bergerak yang dicirikan dengan pemendekan tubuh larva. Panjang prepupa 1,,4-1,,9 cm dengan rerata 1,,68 cm dan lebarnya 3,,5-4 mm dengan rerata 3,,7 mm. Masa prepupa berkisar antara 1-2 hari. Pupa S.litura berwarna merah gelap dengan panjang 15-20 mm dan bentuknya meruncing ke ujung dan tumpul pada bagian kepala. Pupa terbentuk di dalam rongga-rongga tanah di dekat permukaan tanah. Masa pupa di dalam tanah berlangsung 12-16 hari (Abdillah G., 2012).

Gambar 5. Larva bersembunyi di sela daunMenjelang masa prepupa, larva membentuk jalinan benang untuk melindungi diri dari pada masa pupa. Masa prepupa merupakan stadium larva berhenti makan dan tidak aktif bergerak yang dicirikan dengan pemendekan tubuh larva. Panjang prepupa 1,,4-1,,9 cm dengan rerata 1,,68 cm dan lebarnya 3,,5-4 mm dengan rerata 3,,7 mm. Masa prepupa berkisar antara 1-2 hari. Pupa S.litura berwarna merah gelap dengan panjang 15-20 mm dan bentuknya meruncing ke ujung dan tumpul pada bagian kepala. Pupa terbentuk di dalam rongga-rongga tanah di dekat permukaan tanah. Masa pupa di dalam tanah berlangsung 12-16 hari (Abdillah G., 2012).Sayap ngengat bagian depan berwarna coklat atau keperak-perakan, sayap belakang berwarna keputih-putihan dengan bercak hitam. Malam hari ngengat dapat terbang sejauh lima kilometer. Seekor ngengat betina dapat meletakkan 2000-3000 telur (Marwoto dan Suhasono, 2008).

Gambar 6. Ngengat U.grayak

Daftar PustakaAbdillah, Ghufron. 2012. Ulat grayak pada tanaman kedelai. (Tersedia secara On-line pada http://ghufronabdillah.blogspot.com/2013/06/ulat-grayak-pada-tanaman-kedelai.html) Marwoto Dan Suharsono, 2008. Sstrategi dan komponen teknologipengendalian ulat grayak (Sspodoptera litura fabricius) pada tanaman kedelai.Jurnal Litbang Pertanian, 27(4), 2008. Jakarta. Dirjen Tanaman Pangan dan Hortikultura, 1994. Pedoman rekomendasi pengendalian hama dan penyakit tanaman pangan. Jakarta.Djuwarso, T., B. Sugiarto dan J. Soejitno. 1988. Bioekologi hama kedelai pada stadium vegetatif. Simposium Penelitian Tanaman Pangan II. Ciloto, 21-23 Maret 1988.32 p.