ulasan biokimia

7
 Ulasan biokimia   Document Transcript  1. BAB I PENDAHULUAN Protein merupakan komponen utama dalam semua sel hidup, baik tumbuhan maupunhewan. Pada sebagian besar jaringan tubuh, protein merupakan kompon en terbesar setelahair. Kira-kira lebih dari 50 % berat kering sel terdiri atas protein. Protein adalah senyawaorga nik kompleks yang terdiri atas unsur- unsur Karbon (50-55%), Hidrogen (± 7%), Oksigen(±13%), dan Nitrogen (±16%). Fungsi utama protein sebagai zat pembangun atau pembentuk struktur sel, misalnyauntuk pembe ntukan kulit, otot, rambut, membran sel, jantung, hati, ginjal, dan beberapaorga n penting lainnya. Selain itu, protein juga memiliki fungsi yang khusus yaitu proteinyang aktif. Protein dalam tubuh manusia diperoleh dari bahan makanan, baik yang berasal darihewan (protein hewani) maupun tumbuhan (protein nabati). Sumber protein di antaranyaa dalah daging, telur, susu, ikan, beras, kacang, dan buah-buahan. Berkenaan dengan kandungan protein dalam sumber makanan, terdapat dua sumberyang bisa ditelaah yakni kepompong ulat daun jati dan ikan mas. Kedua sumber makanan iniumumnya telah banyak diketahui masyarakat sebagai sumber protein. Oleh karena itu, takheran bila keduanya menjadi menu yang sedap dalam kebutuhan pangan sehari-hari. Seperti yang telah diketahui sebelumnya, sumber protein dapat ditemui dalam ikanseperti ikan mas. Sa yangny a, harga ikan mas pun jauh melambung tinggi di pasaran saat ini.Masyarakat pun pada akhirnya berlomba-lomba mencari alternatif bahan makanan lainnyayang lebih murah untuk pemenuhan protein dalam tubuh. Salah satu sasaran yang produktifadalah kepompong ulat daun jati. Namun, yang menjadi pertanyaan kini, samakah kadarprotein yang dimiliki oleh kepompong daun ulat jati bila dibandingkan dengan ikan mas yangmenga ndung protein sebesar 16 gram? Apakah kepompong ulat daun jati dapat menjadipengganti ikan mas dengan kadar protein yang cukup? Hal inilah yang menggelitik penulisuntuk meng ulas secara lebih rinci. Dalam jurnal ilmiah, peneliti mengukur kadar protein dengan menggunakanspektrofotome ter UV-Vis yang pada dasarnya mengikuti metode Lowry. Pengukuran kadarprotein terutama dari kepompong daun ulat jati dan ikan mas sangat diperlukan karena setiap  2. bahan makanan memiliki kandunga n protein yang berbeda-beda. Untuk dapat menghitungka dar protein, maka diperlukan spektrofotometer dengan cara penembaka n sampel. Metode spektrofotokopi dengan ultraviolet yang diserap bukan cahaya tampak cahayaultra ungu (ultraviolet). Dalam spektrofotokopi ultra ungu, energi cahaya tampak terserapdigunakan untuk transfusi elektron. Karena energi cahaya ultraviolet dapat menyebabk antransfusi elektron (Hendayana, 1997). Pengukuran kadar protein dengan metode Lowry adalah dasar pengguna anspektrofotometer. Metode ini dapat menggunakan kadar protein sampai dengan 5 Mikrogram.Warna biru yang terjadi oleh pereaksi folin ciacalteu disebabkan reaksi antara protein denganCu dalam larutan alkalis dan terjadi reaksi garam fosfotungstat dan garam fosfomolibdat olehtirosin dan triptopan (Ahmad, 1992). Kurva yang menunjukkan standart merupakan kurva kalibrasi dari sederet larutanstandar larutan-larutan itu. Larutan itu sebaiknya mempuny ai komposisi yang sama dengankompo sisi cuplikan. Jarang sekali digunakan satu larutan standar untuk menentukana bsorbtivitas molar, Hasil tidak pernah didasarkan pada literatur absobtivitas molar.(Polling,1991). Protein dengan garam fostotungstat pada suasana alkalis akan memberikan warna biruyang intensitasnya tergantung pada konsentrasi protein yang tertera. Pada. konsentrasi proteindiukur berdasarkan atas opticial dencinty pada panjang gelombang tertentu untuk mengetahuibanyaknya protein dalam larutan ( Arthur, 1990 ). Lewat ulasan jurnal ilmi ah mengenai perbandingan kada r

Upload: yuanita-faradiba

Post on 19-Jul-2015

42 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

5/17/2018 Ulasan biokimia - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/ulasan-biokimia-55b07a1c7a7c6 1/7

 

Ulasan biokimia — Document Transcript

  1. BAB I PENDAHULUAN Protein merupakan komponen utama dalam semua sel

hidup, baik tumbuhan maupunhewan. Pada sebagian besar jaringan tubuh, protein

merupakan komponen terbesar setelahair. Kira-kira lebih dari 50 % berat kering sel

terdiri atas protein. Protein adalah senyawaorganik kompleks yang terdiri atas unsur-

unsur Karbon (50-55%), Hidrogen (± 7%), Oksigen(±13%), dan Nitrogen (±16%).

Fungsi utama protein sebagai zat pembangun atau pembentuk struktur sel,

misalnyauntuk pembentukan kulit, otot, rambut, membran sel, jantung, hati, ginjal,

dan beberapaorgan penting lainnya. Selain itu, protein juga memiliki fungsi yang

khusus yaitu proteinyang aktif. Protein dalam tubuh manusia diperoleh dari bahan

makanan, baik yang berasal darihewan (protein hewani) maupun tumbuhan (protein

nabati). Sumber protein di antaranyaadalah daging, telur, susu, ikan, beras, kacang,

dan buah-buahan. Berkenaan dengan kandungan protein dalam sumber makanan,

terdapat dua sumberyang bisa ditelaah yakni kepompong ulat daun jati dan ikan mas.

Kedua sumber makanan iniumumnya telah banyak diketahui masyarakat sebagaisumber protein. Oleh karena itu, takheran bila keduanya menjadi menu yang sedap

dalam kebutuhan pangan sehari-hari. Seperti yang telah diketahui sebelumnya,

sumber protein dapat ditemui dalam ikanseperti ikan mas. Sayangnya, harga ikan mas

pun jauh melambung tinggi di pasaran saat ini.Masyarakat pun pada akhirnya

berlomba-lomba mencari alternatif bahan makanan lainnyayang lebih murah untuk 

pemenuhan protein dalam tubuh. Salah satu sasaran yang produktifadalah kepompong

ulat daun jati. Namun, yang menjadi pertanyaan kini, samakah kadarprotein yang

dimiliki oleh kepompong daun ulat jati bila dibandingkan dengan ikan mas

yangmengandung protein sebesar 16 gram? Apakah kepompong ulat daun jati dapat

menjadipengganti ikan mas dengan kadar protein yang cukup? Hal inilah yang

menggelitik penulisuntuk mengulas secara lebih rinci. Dalam jurnal ilmiah, penelitimengukur kadar protein dengan menggunakanspektrofotometer UV-Vis yang pada

dasarnya mengikuti metode Lowry. Pengukuran kadarprotein terutama dari

kepompong daun ulat jati dan ikan mas sangat diperlukan karena setiap

  2. bahan makanan memiliki kandungan protein yang berbeda-beda. Untuk dapat

menghitungkadar protein, maka diperlukan spektrofotometer dengan cara

penembakan sampel. Metode spektrofotokopi dengan ultraviolet yang diserap bukan

cahaya tampak cahayaultra ungu (ultraviolet). Dalam spektrofotokopi ultra ungu,

energi cahaya tampak terserapdigunakan untuk transfusi elektron. Karena energi

cahaya ultraviolet dapat menyebabkantransfusi elektron (Hendayana, 1997).

Pengukuran kadar protein dengan metode Lowry adalah dasar

penggunaanspektrofotometer. Metode ini dapat menggunakan kadar protein sampaidengan 5 Mikrogram.Warna biru yang terjadi oleh pereaksi folin ciacalteu disebabkan

reaksi antara protein denganCu dalam larutan alkalis dan terjadi reaksi garam

fosfotungstat dan garam fosfomolibdat olehtirosin dan triptopan (Ahmad, 1992).

Kurva yang menunjukkan standart merupakan kurva kalibrasi dari sederet

larutanstandar larutan-larutan itu. Larutan itu sebaiknya mempunyai komposisi yang

sama dengankomposisi cuplikan. Jarang sekali digunakan satu larutan standar untuk 

menentukanabsorbtivitas molar, Hasil tidak pernah didasarkan pada literatur

absobtivitas molar.(Polling,1991). Protein dengan garam fostotungstat pada suasana

alkalis akan memberikan warna biruyang intensitasnya tergantung pada konsentrasi

protein yang tertera. Pada. konsentrasi proteindiukur berdasarkan atas opticialdencinty pada panjang gelombang tertentu untuk mengetahuibanyaknya protein dalam

larutan ( Arthur, 1990 ). Lewat ulasan jurnal ilmiah mengenai perbandingan kadar

5/17/2018 Ulasan biokimia - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/ulasan-biokimia-55b07a1c7a7c6 2/7

 

protein antara kepompongulat daun jati dan ikan mas secara spektrofotometri UV-Vis

diharapkan dapat mempertegashasil penelitian yang nantinya menjadi tolak ukur

khalayak umum untuk mendapatkansumber protein yang cukup tinggi namun mampu

dijangkau oleh masyarakat menengah.

  3. BAB II ISIA. Protein Protein berasal dari kata Yunani proteos artinya “yang

utama”. Protein terdapat pada semua sel hidup, kira-kira 50 % dari berat keringnyadan berfungsi sebagai pembangun struktur, biokatalis, hormon, sumber energi,

penyangga racun, pengatur pH, juga pembawa sifat turunan dari generasi ke generasi

(Girindra, 1993). Protein adalah molekul organik yang terbanyak di dalam sel. Selain

itu, protein adalah biomolekul yang sesungguhnya, karena senyawa ini yang

menjalankan berbagai fungsi dasar kehidupan, antara lain protein berkontraksi

melakukan gerak, menjalankan berbagai proses metabolisme dalam bentuk enzim.

Secara kimia, protein adalah heteropolimer dari asam-asam amino, yang terikat satu

sama lain dengan ikatan peptida. Ada suatu universalisme di dalam molekul protein.

Protein apapun dan berasal dari makhluk apapun ternyata hanya tersusun dari 20

macam asam amino saja. Perbedaan protein yang satu dengan yang lain disebabkan

oleh jumlah dan kedudukan asam-asam amino tersebut di dalam tiap-tiap molekul.Beberapa sifat fisik dan kimia protein adalah sebagai berikut : 1. Protein merupakan

ion dipolar amfoterik (zwitterions) dan mengandung gugus asam dan basa seperti

asam amino. Protein akan membentuk ion positif dalam larutan asam dan ion negatif 

pada suasana basa. 2. Kebanyakan protein labil dan mudah dimodifikasi akibat

perubahan lingkungannya, perubahan pH, radiasi sinar UV, pemanasan, dan

sebagainya. Akibat perubahan lingkungan ini, maka suatu protein akan mengalami

perubahan konformasi alamiah yang tidak menentu (denaturasi). Protein dalam air

mempunyai viskositas atau kekentalan yang relatif lebih besar daripada viskositas air

pelarutnya. Viskositas protein ini tergantung pada jenis protein, bentuk molekul,

konsentrasi, serta suhu larutan.

  4. B. Struktur Protein Ada empat tingkat struktur dasar protein yaitu : a. Struktur

primer protein adalah struktur kovalen dan urutan sederhana residu asam amino dalam

rantai polipeptida. b. Struktur sekunder protein bersifat regular, pola lipatan berulang

dari rangka protein. Dua pola terbanyak adalah alpha helix dan beta sheet. c. Struktur

tersier protein adalah lipatan secara keseluruhan dari rantai polipeptida sehingga

membentuk struktur 3 dimensi tertentu. d. Struktur kuartener protein adalah struktur

kuartener menggambarkan subunit- subunit yang berbeda dikemas bersama-sama

membentuk struktur protein. Sebagai contoh adalah molekul hemoglobin manusia

yang tersusun atas 4 subunit.

  5. C. Sifat Protein Sifat protein jika dilarutkan dengan asam klorida dan enzim

protease akan menghasilkan asam amino karboksilat. Di sisi lain protein dapatmengalami denaturasi yaitu perubahan struktur protein yang menimbulkan perubahan

sifat fisika, kimia dan biologi. Protein apabila dipanaskan dapat mengakibatkan

gelombang elektromagnetik tertentu contohnya bisa, kokain kuman-kuman dan lain-

lain (Pringgomulya, 1995)D. Uji Biuret Protein dapat ditetapkan kadarnya dengan

metode biuret. Prinsip dari metode biuret adalah ikatan peptida dapat membentuk 

senyawa kompleks berwarna ungu dengan penambahan garam kupri dalam suasana

basa (Carprette, 2005). Adanya uji biuret ditujukan untuk memperlihatkan bahwa

protein mempunyai ikatan peptida yang bereaksi positif dengan uji tersebut. Reaksi

ini tidak terjadi pada makromolekul lainnya. Reaksi biuret terdiri dari campuran

protein dengan sodium hidroksida (berupa larutan), dan tembaga sulfat. Warna violet

adalah hasil dari reaksi ini. Reaksi ini positif untuk 2 atau lebih ikatan peptida(Harrow, 1954). Penyerapan cahaya oleh protein terutama disebabkan oleh ikatan

5/17/2018 Ulasan biokimia - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/ulasan-biokimia-55b07a1c7a7c6 3/7

 

peptida residu ritosil, triptofonil, dan fenilalanil. Juga turut mempengaruhi, gugus-

gugus non-protein yang mempunyai sifat menyerap cahaya. Penyerapan maksimum

albumin serum manusia terlihat pada panjang gelombang kira-kira 230 nm (peptida)

dan dengan puncak lebar pada 280 nm karena serapan residu-residu asam amino

aromatik. Spektrum absorbansi suatu larutan protein bervariasi tergantung pada pH

dan sesuai dengan ionisasi residu asam amino. Jelaslah bahwa spektrum serapan suatularutan protein peka terhadap berbagai variabel lingkungan. Tetapi dalam kondisi

tertentu serapan suatu larutan pada panjang gelombang tertentu berbanding lurus

dengan kadar protein dan cara ini sering dipakai dalam pengujian protein

(Montgomery, 1993). Penetapan kadar protein secara biuret dilakukan dengan

bantuan alat berupa spektrofotometer. Prinsipnya adalah pengukuran serapan cahaya

oleh ikatan kompleks berwarna ungu yang terjadi bila protein bereaksi dengan ion

Cu2+ dalam suasana basa. Setelah sampel ditetesi biuret, sampel didiamkan selama

30 menit (operating time / waktu yang dibutuhkan agar seluruh reaktan atau protein

bereaksi seluruhnya dengan reagen). Setelah 30 menit, sampel diukur absorbansinya

pada panjang gelombang 540 nm dengan spektrofotometer. Panjang gelombang 540

nm ini  6. merupakan panjang gelombang serapan maksimum untuk warna ungu. Reaksi

yangterjadi pada penetapan kadar protein secara biuret adalah : Keadaan yang tidak 

sesuai dengan rentang kadar larutan baku dapat dipengaruhioleh beberapa faktor

antara lain :a. Partikel Besar kecilnya partikel dapat menyebabkan pemantulan.

Pemantulan ini akan mempengaruhi besarnya absorbansi. Makin besar partikel, makin

besar absorbansi.b. Ada tidaknya gelembung Gelembung yang ada akan menimbulkan

pembiasan cahaya. Pembiasan ini akan mempengaruhi besarnya absorbansi. Semakin

banyak gelembung, absorbansi semakin besar.c. Tidak adanya pengadukan untuk 

menghomogenkan larutan Akibatnya sampel tidak bereaksi dengan CuSO4. Adanya

CuSO4 (berwarna biru) yang juga menangkap cahaya, akan menghasilkan nilai

absorbansi tertentu sehingga terjadi penyimpangan pengukuran.d. Proses pipeting Bila

tidak tepat, menyebabkan nilai absorbansi yang terukur pada alat spektrofotometer

mengalami penyimpangan.

  7. e. Pencucian alat Pencucian alat yang tidak bersih memungkinkan masih adanya zat

pengotor yang terdapat dalam tabung reaksi. Adanya zat pengotor ini membuat nilai

absorbansi yang terukur pada spektrofotometer mengalami penyimpangan.E.

Spektrofotometri UV-VIS Spektrofotometri merupakan suatu metoda analisa yang

didasarkan pada pengukuran serapan sinar monokromatis oleh suatu lajur larutan

berwarna pada panjang gelombamg spesifik dengan menggunakan monokromator

prisma atau kisi difraksi dengan detektor fototube. Spektrofotometri dapat dianggap

sebagai perluasan suatu pemeriksaan visual dengan studi yang lebih mendalam dariabsorbsi energi. Absorbsi radiasi oleh suatu sampel diukur pada berbagai panjang

gelombang dan dialirkan oleh suatu perekam untuk menghasilkan spektrum tertentu

yang khas untuk komponen yang berbeda. a. Pemilihan panjang gelombang Pelbagai

satuan digunakan untuk panjang gelombang, bergantung pada daerah 0 spektrum,

untuk radiasi UV dan tampak digunakan satuan a ngstrom dan nanometer dengan

meluas. Sedangkan mikrometer merupakan satuan yang lazim untuk daerah

inframerah. Satu mikrometer, µm, didefinisikan sebagai 10 6 m dan 0 0 9 7 satu

nanometer, nm, 10 m atau 10 cm. Satu satuan a ngstrom A adala 0 10 10 atau 10 8

cm. Jadi 1 nm = 10 A . Spektrum elektromagnetik Dalam analisis secara

spektrofotometri terdapat tiga daerah panjang gelombang elektromagnetik yang

digunakan, yaitu: - Daerah UV ; = 200 – 380 nm

5/17/2018 Ulasan biokimia - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/ulasan-biokimia-55b07a1c7a7c6 4/7

 

  8. - Daerah visible (tampak); = 380 – 700 nm - Daerah inframerah (IR); = 700 –  

0,3Aspek Kuantitatif Absorbsi Spektra serapan dapat diperoleh dengan menggunakan

sampel dalam pelbagaibentuk gas, lapisan tipis cairan, larutan dalam pelbagai pelarut,

dan bahkan zat padat.Kebanyakan analitis melibatkan larutan, dengan cara

mengembangkan pemeriankuantitatif dari hubungan antara konsentrasi suatu larutan

dan kemampuannyamenyerap radiasi. Prinsip kerja spektrofotometri berdasarkanhukum Lambert Beer, bila cahayamonokromatik (Io) melalui suatu media (larutan),

maka sebagian cahaya tersebutdiserap (Ia), sebagian dipantulkan (Ir), dan sebagian

lagi dipancarkan (It). Ilustrasijalannya sinar pada spektrofotometer dapat dilihat pada

gambar dibawah ini: Ir Media Ia It Io Ilustrasi jalannya sinar

spektrofotometriKeterangan gambar:Io cahaya monokromatikIr cahaya yang

dipantulkanIa cahaya yang diserapIt cahaya yang dipancarkanIo Ia Ir It Besarnya Ia

oleh media tergantung pada kepekatan dan jenis media serta panjangmedia yang

dilalui. Biasanya panjang media sudah tetap dalam suatu alat. Persamaanhukum

Lambert Beer adalah:

  9. It T Io It log .b.c Io log T .b.c log T .b.c log T A .b.c A absorbansi Transmitans

adalah perbandingan intensitas cahaya yang ditransmisikan ketikamelewati sampel(It) dengan intensitas cahaya mula-mula sebelum melewati sampel(Io). adalah

absorpsifitas molar atau koefisien molar ”extinction”, nilainyadipengaruhi oleh sifat-

sifat khas dari materi yang diradiasi. Jika konsentrasi dalamsatuan gram/liter maka

dapat diganti dengan a disebut sebagai ”absorpsivitasspesifik”. Jadi, A a.b.c .

Persyaratan hukum Lambert Beer, antara lain:1) Radiasi yang digunakan harus

monokromatik,2) Energi radiasi yang diabsorpsi oleh sampel tidak menimbulkan

reaksi kimia, jadi proses yang terjadi benar-benar absorpsi,3) Sampel (larutan) yang

mengabsorpsi harus homogen,4) Tidak terjadi fluoresensi atau phosporesensi, dan5)

Indeks refraksi tidak berpengaruh terhadap konsentrasi, jadi larutan tidak pekat (harus

encer).Spektrofotometer UV - Vis Spektrofotometer adalah alat untuk mengukur

transmitan atau absorban suatusampel sebagai fungsi panjang gelombang.

Spektrofotometer merupakan gabungandari alat optik dan elektronika serta sifat-sifat

kimia fisiknya dimana detektor yangdigunakan secara langsung dapat mengukur

intensitas dari cahaya yang dipancarkan (It)dan secara tidak lansung cahaya yang

diabsorbsi (Ia), jadi tergantung pada spektrumelektromagnetik yang diabsorb oleh

benda. Tiap media akan menyerap cahaya padapanjang gelombang tertentu tergantung

pada senyawaan atau warna terbentuk.

  10. Secara garis besar spektrofotometer terdiri dari 4 bagian penting yaitu :a. Sumber

Cahaya Sebagai sumber cahaya pada spektrofotometer, haruslah memiliki pancaran

radiasi yang stabil dan intensitasnya tinggi. Sumber energi cahaya yang biasa untuk 

daerah tampak, ultraviolet dekat, dan inframerah dekat adalah sebuah lampu pijardengan kawat rambut terbuat dari wolfram (tungsten). Lampu ini mirip dengan bola

lampu pijar biasa, daerah panjang gelombang ( ) adalah 350 – 2200 nanometer (nm).

Lampu wolfram Di bawah kira-kira 350 nm, keluaran lampu wolfram itu tidak 

memadai untuk spektrofotometer dan harus digunakan sumber yang berbeda. Paling

lazim adalah lampu tabung tidak bermuatan (discas) hidrogen (atau deuterium) 175 ke

375 atau 400 nm. Lampu hidrogen atau lampu deuterium digunakan untuk sumber

pada daerah ultraviolet (UV). Lampu deuterium Kebaikan lampu wolfarm adalah

energi radiasi yang dibebaskan tidak bervariasi pada berbagai panjang gelombang.

Sumber cahaya untuk spektrofotometer inframerah, sekitar 2 ke 15 m menggunakan

pemijar Nernst (Nernst glower).

  11. b. Monokromator Monokromator adalah alat yang berfungsi untuk menguraikancahaya polikromatis menjadi beberapa komponen panjang gelombang tertentu

5/17/2018 Ulasan biokimia - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/ulasan-biokimia-55b07a1c7a7c6 5/7

 

(monokromatis) yang bebeda (terdispersi). Ada 2 macam monokromator yaitu : 1)

Prisma 2) Grating (kisi difraksi) Keuntungan menggunakan kisi difraksi : - Dispersi

sinar merata - Dispersi lebih baik dengan ukuran pendispersi yang sama - Dapat

digunakan dalam seluruh jangkauan spektrum Cahaya monokromatis ini dapat dipilih

panjang gelombang tertentu yang sesuai untuk kemudian dilewatkan melalui celah

sempit yang disebut slit. Ketelitian dari monokromator dipengaruhi juga oleh lebarcelah (slit width) yang dipakai.c. Cuvet Cuvet spektrofotometer adalah suatu alat yang

digunakan sebagai tempat contoh atau cuplikan yang akan dianalisis. Cuvet harus

memenuhi syarat- syarat sebagai berikut : 1) Tidak berwarna sehingga dapat

mentransmisikan semua cahaya. 2) Permukaannya secara optis harus benar- benar

sejajar. 3) Harus tahan (tidak bereaksi) terhadap bahan- bahan kimia.

  12. 4) Tidak boleh rapuh. 5) Mempunyai bentuk (design) yang sederhana.d. Detektor

Peranan detektor penerima adalah memberikan respon terhadap cahaya pada berbagai

panjang gelombang. Detektor akan mengubah cahaya menjadi sinyal listrik yang

selanjutnya akan ditampilkan oleh penampil data dalam bentuk jarum penunjuk atau

angka digital. Syarat-syarat ideal sebuah detektor : 1) Kepekan yang tinggi 2)

Perbandingan isyarat atau signal dengan bising tinggi 3) Respon konstan padaberbagai panjang gelombang. 4) Waktu respon cepat dan signal minimum tanpa

radiasi. 5) Signal listrik yang dihasilkan harus sebanding dengan tenaga radiasi.

Sebagai detektor untuk Spektrofotometer UV - Vis biasanya digunakan : 1) Photo

tube 2) Barrier Layer Cell 3) Photo Multiplier Tube Arus listrik yang dihasilkan oleh

detektor kemudian diperkuat dengan amplifier dan akhirnya diukur oleh indikator

biasanya berupa recorder analog atau komputer.Jenis SpektrofotometerBerdasarkan

sistem optiknya terdapat 2 jenis spektrofotometer.a. Spektrofotometer single beam

(berkas tunggal) Pada spektrofotometer ini hanya terdapat satu berkas sinar yang

dilewatkan melalui cuvet. Blanko, larutan standar dan contoh diperiksa secara

bergantian.

  13. b. Spektrofotometer double beam (berkas ganda) Pada alat ini sinar dari sumber

cahaya dibagi menjadi 2 berkas oleh cermin yang berputar (chopper). - Berkas

pertama melalui cuvet berisi blanko - Berkas kedua melalui cuvet berisi standar atau

contoh Blanko dan contoh diperiksa secara bersamaan seperti terlihat pada gambar.

Blanko berguna untuk menstabilkan absorbsi akibat perubahan voltase atau Io dari

sumber cahaya. Dengan adanya blanko dalam alat kita tidak lagi mengontrol titik 

nolnya pada waktu-waktu tertentu, hal ini berbeda jika pada single beam.

Spektrofotometer UV-VIS dapat digunakan untuk analisis kualitatif maupunanalisis

kuantitatif. Analisis Kualitatif Penggunaan alat ini dalam analisis kuantitatif sedikit

terbatas sebab spektrum sinar tampak atau sinar UV menghasilkan puncak-puncak 

serapan yang lebar sehingga dapat disimpulkan bahwa spektrum yang dihasilkankurang menunjukan puncak-punca serapan. Namun, walaupun puncak yang

dihasilkan berbentuk lebar, puncak tersebut masih dapat digunakan untuk 

memperoleh keterangan ada atau tidaknya gugus fungsional tertentu dalam suatu

molekul organik. Analisis Kuantitatif 

  14. Penggunaan sinar UV dalam analisis kuantitatif memberikan beberapa

keuntungan, diantaranya yaitu a) dapat digunakan secara luas, b) memiliki kepekaan

tinggi, c) keselektifannya cukup baik dan terkadang tinggi, d) ketelitian tinggi, e)

tidak rumit dan sepat. Adapun langkah-langkah utama dalam analisis kuantitatif 

adalah ; Pembentukan warna ( untuk zat yang yang tak berwarna atau warnanya

kurang kuat ), Penentuan panjang gelombang maksimum, Pembuatan kurva kalibrasi,

Pengukuran konsentrasi sampel. Larutan-larutan standar sebaiknya memilikikomposisi yang sama dengankomposisi cuplikan sementara konsentrasi cuplikan

5/17/2018 Ulasan biokimia - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/ulasan-biokimia-55b07a1c7a7c6 6/7

 

berada di antara konsentrasi-konsentrasi larutan standar. Dengan membandingkan

serapan radiasi oleh sampel terhadap larutan standaryang telah diketahui

konsentrasinya dapat ditentukan konsentrasi sampel. Penentuankonsentrasi zat dalam

contoh dapat ditentukan dengan dua cara, yaitu dengan carakurva kalibrasi dan cara

standar adisi. Cara kurva kalibrasi. Hal pertama yang dilakukan dengan menggunakan

cara iniadalah pembuatan deret larutan standar, kemudian diukur serapannya dandibuat kurvakalibrasi antara konsentrasi dengan serapan. Dengan mengukur serapan

sampel danmemasukkannya ke dalam persamaan garis yang dihasilkan dari kurva

kalibrasi, makakonsentrasi sampel akan diketahui. absorbansi konsetrasi kurva

kalibrasi Cara standar adisi dilakukan dengan cara menambahkan sejumlah larutan

sampelyang sama ke dalam larutan standar. Cara ini menggunakan persamaan

Lamber-Beer.

  15. Tidak semua pelarut dapat digunakan dalam spektrofotometri. Pelarut yang

digunakan dalam spektrofotometri adalah pelarut yang dapat melarutkan cuplikan

serta tidak menyerap sinar yang digunakan sebagai sumber radiasi.F. Kepompong ulat

daun jati Enthung sesungguhnya merupakan kepompong dari ulat pohon jati yang

hendak jadi kupu kupu. Ulat - ulat ini memakan daun jati yang sedang menghijauhingga habis sehingga tinggal kerangka daunnya. Ulat yang sudah bersiap jadi

kepompong biasanya akan turun ke tanah untuk siap - siap bermetamorfosa menjadi

kepompong. Nah kepompong inilah yang orang - orang sekitar menyebutnya sebagai

enthung. Enthung biasanya menempel di bawah serakan sampah ataupun daun jati

yang jatuh ke tanah. Bahkan ada beberapa di antaranya yang terpendam di bawah

tanah. Musim enthung biasanya datang setahun sekali beberapa saat setelah datangnya

musim hujan. Enthung berwarna coklat tua sampai kehitaman dengan ukuran panjang

kira - kira 2 cm. Konon enthung mempunyai kandungan protein yang sangat tinggi.

Pada saat datang musim enthung, orang sekitar akan berbondong - bondong ke hutan

untuk mencari si enthung ini. Ada beberapa orang memanfaatkannya sebagai pakan

burung berkicau, tetapi kebanyakan orang memanfaatkannya untuk di konsumsi. Bagi

orang yang sudah biasa memakannya, akan mengatakan enthung ini sangat lezat bila

dimasak dengan cara digoreng atau ditumis dengan beberapa bumbu. Tapi bagi yang

tidak biasa jangan coba - coba. Bagi sebagian orang, enthung bisa menyebabkan

alergi berupa gatal - gatal di sekujur tubuh, orang jawa biasa menyebutnya „biduren‟.

Gatal-gatal ini dengan mudah dapat diobati dengan obat anti alergi dari toko obat atau

apotek. Kepompong ini berasal dari ulat jati yang nama latinnya Hyblaea puera. Ciri -

cirinya adalah berwarna coklat sampai coklat tua kehitaman, berat rata - rata 0,7 - 1,3

mg dengan panjang antara 1,4 - 1,9 cm. Ulat ini memakan daun jati muda yang baru

tumbuh pada awal musim penghujan. Ulat jati muda suka memakan daun jati yang

lunak dan meninggalkan urat - urat serta tulang - tulangnya sedangkan yang dewasamemakan seluruhnya terkecuali tulang - tulang daun yang besar. Mereka makan pada

malam hari.G. Ikan mas Ikan mas merupakan jenis ikan konsumsi air tawar, berbadan

memanjang, pipih ke samping dan lunak. Sampai saat ini sudah terdapat 10 ikan mas

yang dapat diidentifikasi berdasarkan karakteristik morfologisnya.

  16. Dalam ilmu taksonomi hewan, klasifikasi ikan mas adalah sebagai berikut:Kelas :

OsteichthyesBangsa : CypriniformesSuku : CyprinidaeMarga : CyprinusJenis :

Cyprinus carpio L. Manfaat dari ikan mas yaitu sebagai sumber penyediaan protein

hewani dansebagai ikan hias. Secara morfologis, ikan karper mempunyai bentuk 

tubuh agak memanjang danmemipih tegak. Mulut terletak di ujung tengah dan dapat

disembulkan. Bagian anteriormulut terdapat dua pasang sungut berukuran pendek.

Secara umum, hampir seluruhtubuh ikan karper ditutupi sisik dan hanya sebagiankecil saja yang tubuhnya tidakditutupi sisik. Sisik ikan karper berukuran relatif besar

5/17/2018 Ulasan biokimia - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/ulasan-biokimia-55b07a1c7a7c6 7/7

 

dan digolongkan dalam tipe sisiksikloid berwarna hijau, biru, merah, kuning

keemasan atau kombinasi dari warna-warnatersebut sesuai dengan rasnya.

  17. BAB III PENUTUPA. Kesimpulan Adapun kesimpulan yang dapat diperoleh dari

ulasan ini adalah : 1. Perbandingan kadar protein dapat dihitung dengan menggunakan

metode biuret dibantu oleh alat spektrofotometer. 2. Uji biuret menampakkan bahwa

protein akan bereaksi membentuk warna ungu. 3. Panjang gelombang maksimununtuk kadar protein dengan spektrofotometer UV- Vis adalah berkisar 540-550 nm. 4.

Kadar protein ternyata terdapat pada kepompong ulat daun jati dan ikan mas dengan

intensitas kadar yang berbeda, di mana kadar protein kepompong ulat daun jati

memiliki kadar protein yang lebih tinggi. 5. Didapatkan analisis kadar protein dengan

persamaan kurva Y = 0,3252 + 9,9026 x 10-6 XB. Saran Sebaiknya perlu penelitian

yang lebih lanjut mengenai kadar protein yang terdapat dalam kepompong ulat daun

 jati secara spesifik dengan merujuk pada referensi- referensi lainnya yang lebih luas

lagi. Selain itu, perlu adanya pemberitahuan kepada khalayak umum mengenai hasil

penelitian ini.