ukhuwwah islam

28
MATERI TARBIYAH UKHUWAH ISLAMIYYAH a. Pengertian Ukhuwah Islamiyah Ukhuwah Islamiyah secara bahasa berarti Persaudaraan Islam. Adapun secara istilah ukhuwah islamiyah adalah kekuatan iman dan spiritual yang dikaruniakan Allaah kepada hamba-Nya yang beriman dan bertakwa yang menumbuhkan perasaan kasih sayang, persaudaraan, kemuliaan, dan rasa saling percaya terhadap saudara seakidah Nikmat ukhuwah yang Allah berikan karena keimanan tidak sama dengan hubungan persaudaraan yang terjadi karena kepentingan dan hubungan darah. Persaudaraan karena kepentingan akan musnah begitu kepentingan itu tidak tercapai. Hubungan darah dan keturunan pun terbukti tidak menjamin lestarinya persaudaraan ketika hati tidak bertemu. Karena itu Imam Hasan al-Banna mengatakan dalam Risalatut Ta”alim, “Yang dikehendaki dari ukhuwah adalah terjalinnya hati dan ruh dengan jalinan aqidah karena aqidah adalah jalinan yang paling kokoh dan paling mahal. Ukhuwah merupakan saudara iman, sedang perpecahan adalah saudara kekafiran. Awal dari kekuatan adalah kekuatan persatuan, sementara persatuan itu tidak akan ada tanpa cinta. Serendah-rendahnya cinta adalah lapang dada dan yang tertinggi adalah itsar. ْ مُ كْ يَ وَ خَ َ نْ يَ ب ْ وُ حِ لْ صَ َ فٌ ةَ وْ خِ ! َ نْ وُ نِ مْ وً مْ ل َ مَ ّ نِ ! َ نْ وُ مَ حْ رُ تْ مُ كَ ّ لَ عَ لَ له ل ْ وُ قَ ّ ت َ وSesungguhnya orang-orang Mukmin adalah bersaudara. Karena itu, damaikanlah kedua saudara kalian, dan bertakwalah kalian kepada Allah supaya kalian mendapatkan rahmat.” (QS al-Hujurat [49]: 10). b. Tahap-Tahap Pembentukan Ukhuwah Islamiyah Ukhuwah Islamiyah akan pernah tercapai bila melalui tahapan dan tangga-tangganya, yaitu komunikasi, baik personal maupun kolektif. Berikut tahapan-tahan untuk membentuk Ukhuwah Islamiyah yang kuat.

Upload: fhyekha

Post on 15-Jan-2016

38 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

islam

TRANSCRIPT

Page 1: UKHUWWAH islam

MATERI TARBIYAH

UKHUWAH ISLAMIYYAH

a. Pengertian Ukhuwah Islamiyah

Ukhuwah Islamiyah secara bahasa berarti Persaudaraan Islam. Adapun secara istilah ukhuwah islamiyah adalah kekuatan iman dan spiritual yang dikaruniakan Allaah kepada hamba-Nya yang beriman dan bertakwa yang menumbuhkan perasaan kasih sayang, persaudaraan, kemuliaan, dan rasa saling percaya terhadap saudara seakidah

Nikmat ukhuwah yang Allah berikan karena keimanan tidak sama dengan hubungan persaudaraan yang terjadi karena kepentingan dan hubungan darah. Persaudaraan karena kepentingan akan musnah begitu kepentingan itu tidak tercapai. Hubungan darah dan keturunan pun terbukti tidak menjamin lestarinya persaudaraan ketika hati tidak bertemu.

Karena itu Imam Hasan al-Banna mengatakan dalam Risalatut Ta”alim, “Yang dikehendaki dari ukhuwah adalah terjalinnya hati dan ruh dengan jalinan aqidah karena aqidah adalah jalinan yang paling kokoh dan paling mahal. Ukhuwah merupakan saudara iman, sedang perpecahan adalah saudara kekafiran. Awal dari kekuatan adalah kekuatan persatuan, sementara persatuan itu tidak akan ada tanpa cinta. Serendah-rendahnya cinta adalah lapang dada dan yang tertinggi adalah itsar.

ي�ك�م� و� أ�خ� ب�ي�ن� ا و� ل�ح� ص�أ� ف� و�ة� إ�خ� ن�و�ن� م� ؤ� ال�م& ا �ن*م� ل�ع�ل*ك�م�  إ الله� ا و� ات*ق� و�

و�ن� م� ح� ت�ر�

“Sesungguhnya orang-orang Mukmin adalah bersaudara. Karena itu, damaikanlah kedua saudara kalian,  dan bertakwalah kalian  kepada Allah supaya kalian  mendapatkan rahmat.” (QS al-Hujurat [49]: 10).

b. Tahap-Tahap Pembentukan Ukhuwah Islamiyah

Ukhuwah Islamiyah akan pernah tercapai bila melalui tahapan dan tangga-tangganya, yaitu komunikasi, baik personal maupun kolektif. Berikut tahapan-tahan untuk membentuk Ukhuwah Islamiyah yang kuat.

Ta”aruf [saling mengenal]Bukan hanya mengenalinya secara fisik, namun juga mengenali aspek pemikiran, kejiwaan, latar belakang diri dan keluarganya, kelebihan-kekurangannya, dan lain sebagainya.

"Hai manusia! Sesungguhnya Kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan, dan Kami jadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku, supaya kamu mengenal satu sama lain. Sesungguhnya yang paling mulia di antara kamu dalam pandangan Allah ialah yang lebih bertaqwa. Sesungguhnya ALlah MahaTahu dan Mengerti." (Q.S. Al Hujurat 13).

Tafahum [saling memahami]Kesepakatan yang harus dibangun dimulai dengan kesepahaman dalam hal-hal prinsip, lantas dilanjutkan untuk saling memahami hal-hal yang sekunder. Bila ini dapat dilakukan, akan

Page 2: UKHUWWAH islam

dapat dicapai kesatuan hati, satunya pemikiran, bahkan terimplementasikan dalam bentuk kesatuan amal dalam amal jama”i.

Ta”aawun [saling membantu]Mereka suka rela membantu baik dalam hal-hal yang menyangkut urusan hati, pikiran, maupun amaliyah. Ta”awun hati diwujudkan dalam bentuk empati dan kepedulian misalnya; ta”awun fikri diwujudkan dengan memberi saran dan sumbangan pemikiran; ta”awun amali dalam bentuk bantuan dan pertolongan secara materi, dan lain sebagainya."....Dan tolong-menolonglah kamu dalam mengerjakan kebaikan dan taqwa, dan janganlah kamu tolong-menolong dalam mengerjakan dosa dan pelanggaran hukum...." (Q.S. Al-Maidah 2).

Takaaful [saling sepenanggungan]Pada tingkat ini seorang mukmin benar-benar merasakan bahwa ia adalah bagian yang tak terpisahkan dari saudaranya. Bagai jasad yang satu, bila ada bagian tubuhnya yang mengaduh seluruh jasad akan tidak dapat tidur dan merasakan demam. Pada tahab ini mereka benar-benar telah menyatu dan saling mencinta. Bila seluruh tahapan ini tercapai, insya Allah akan terwujud kesatuan barisan dan kesatuan umat.

Itsar [Mendahulukan saudaranya]Itsar adalah tingkatan tertinggi dalam ukhuwah. Itsar merupakan tingkatan imannya para sahabat baginda Nabi SAW. Seperti ketika dalam suatu perang, salah seorang sahabat sangat kehausan. Kebetulan ia hanya mempunyai 1 kali jatah air untuk minum. Saat akan meminumnya, terdengar rintihan sahabat lain yang kehausan. Maka air tersebut ia berikan kepada sahabat yang kehausan itu. Saat mau meminumnya, terdengar sahabat lain lagi yang merintih kehausan. Kemudian ia berikan air tersebut kepada sahabat itu. Begitu seterusnya sampai air tersebut kembali kepada si pemilik air pertama tadi. Dalam kondisi mendahulukan terlebih kepentingan sahabat lainnya akhirnya semua mati syahid.

c. Hal-hal yang Menguatkan Ukhuwah Islamiyah

Memberitahukan kecintaan kepada yang kita cintai Hadits yang diriwayatkan oleh Anas bin Malik bahwa Rasulullah bersabda : “Ada seseorang berada di samping Rasulullah lalu salah seorang sahabat berlalu didepannya. Orang yang di samping Rasulullah tadi berkata : “Aku mencintai dia, ya Rasulullah”. Lalu Nabi menjawab : “Apakah kamu telah memberitahukan kepadanya?” Orang tersebut menjawab : “Belu”`. Kemudian Rasulullah bersabda: “Beritahukan kepadanya”. Lalu orang tersebut memberitahukan kepadanya seraya berkata ; “Sesungguhnya aku mencintaimu karena Allah”. Kemudian orang yang dicintai itu menjawab : “Semoga Allah mencintaimu karena engkau mencintaiku karena-Nya."

Memohon dido’akan bila berpisah "Tidak seorang hamba mukmin berdo’a untuk saudaranya dari kejauhan melainkan malaikat berkata :”Dan bagimu juga seperti itu." (HR.Muslim)

Menunjukkan kegembiraan dan senyuman bila berjumpa "Janganlah engkau meremehkan kebaikan (apa saja yang datang dari saudaramu), Dan jika kamu berjumpa dengan saudaramu maka berikan dia senyum kegembiraan." (HR.Muslim)

Berjabat tangan bila berjumpa (kecuali non muhrim) "Tidak ada dua orang mukmin yang berjumpa lalu berjabatan tangan melainkan keduanya diampuni dosanya sebelum berpisah." (HR.Abu Daud dari Barra”)

Page 3: UKHUWWAH islam

Sering bersilaturahmi (mengunjungi saudara) Imam Malik meriwayatkan : Berkata Nabi bahwa Allah berfirman:"Pasti akan mendapat cinta-Ku orang-orang yang mencintai karena Aku, dimana keduanya saling berkunjung karena Aku dan saling memberi karena Aku."

Memberikan hadiah pada waktu-waktu tertentu "Hendaklah kalian saling memberi hadiah karena hadiah itu dapat mewariskan rasa cinta dan menghilangkan kekotoran hati." (HR. Imam Dailami dari Anas)

Memperhatikan saudaranya dan membantu keperluannya "Siapa yang meringankan beban penderitaan seorang mukmin di dunia pasti Allah akan meringankan beban penderitaan di akhirat kelak. Siapa yang memudahkan orang yang dalam dalam keadaan susah pasti Allah akan memudahkan urusannya di dunia dan akhirat. Siapa yang menutupi aib seorang muslim pasti Allah akan menutupi aibnya di dunia dan akhirat. Dan Allah akan selalu menolong hamba-Nya jika hamba tersebut menolong saudar-Nya." (HR. Muslim)

Memenuhi hak ukhuwah saudaranya "Hak seorang muslim atas muslim ada enam, yaitu jika bertemu maka ucapkan salam kepadanya, jika diundang maka penuhilah, jika dinasehati maka nasehati pulalah dia, jika bersin maka doakanlah, jika sakit kunjungilah dan jika meninggal maka antarkanlah ke kubur." (HR. Muslim dan Abu Hurairah)

Mengucapkan selamat berkenaan dengan saat-saat keberhasilan "Barangsiapa mengucapkan selamat kepada saudaranya ketika saudaranya mendapat kebahagiaan niscaya Allah menggembirakannya pada hari kiamat." (HR. Thabrani)

d. Buah Ukhuwah Islamiyah

Merasakan lezatnya Iman "Tiga perkara yang barangsiapa terdapat padanya tiga perkara tersebut maka ia akan merasakan lezatnya iman, yaitu: jika ia mencintai Allah dan Rasul-Nya lebih dari mencintai yang lain, merasa cinta karena Allah dan benci karena Allah pula, lebih menyukai api neraka yang menyala daripada harus berbuat syirik kepada Allah." (HR. Muslim)

Mendapatkan perlindungan Allah di hari kiamat (termasuk dalam 7 golongan yang dilindungi) "Allah berfirman pada hari kiamat: “Dimana orang-orang yang menjalin rasa cinta karena aku ?” Hari ini pada saat tidak ada lagi naungan apapun kecuali naungan-Ku. Ada sebanyak 7 kelompok dari mereka itu yang mendapat perlindungan-Nya saja. Sebagaimana diriwayatkan Asy-Syaikhanibahwa diantara yang 7 kelompok itu adalah dua orang yang menjalin cinta karena Allah, berkumpul karena Allah, dan berpisah karena Allah juga." (HR. Ibnu Hibban dan Hakim dari Anas ra)

Mendapatkan tempat khusus di surga (QS.15 : 45-48) "Sesunguhnya di sekitar Arsy terdapat mimbar-mimbar dari cahaya, yang diatasnya terdapat suatu kaum yang menggunakaan pakaian cahaya. Wajah mereka bercahaya, dan mereka itu bukan Nabi juga bukan para syuhada. Akan tetapi para Nabi dan syuhada tertegun (merasa iri) kepada mereka sehingga berkata : “Hai Rasulullah, tolong beritahu siapa gerangan mereka

Page 4: UKHUWWAH islam

itu ?” Beliau menjawab : “Mereka adalah orang yang menjalin cinta karena Alah, dan saling bermajlis karena Allah, dan saling mengunjungi karena Allah semata." (HR. Nasa’i)

e. Faktor Rapuhnya Ukhuwah Islamiyah

Musuh paling utama ukhuwah adalah perpecahan. Atau disebut dengan istilah furqoh yang berasal dari lafazh mufaraqah, yang berarti berbeda, menyelisihi dan putus hubungan. Furqoh juga berasal dari lafazh syadz, yang berarti keluar dari asal-usulnya atau keluar dari jama’ah.

Sedangkan menurut istilah ulama aqidah, furqoh adalah sikap keluar dari Sunnah dan jama’ah dalam masalah ushuluddin, baik berkaitan dengan aqidah, atau syari’at amaliyah yang bersifat qath’i, atau berkaitan dengan maslahat umat yang sangat mendasar.

Disebutkan dari Abu Hurairah, bahwa Nabi Shallallahu “alaihi wa sallam bersabda:

ة� اي ر ح�ت ت ل ق ات و م ن� �ة� �ي اه�ل ج ة� م�يت م ات ف م ات �ج م اع ة ال ق و ف ار �الط�اع ة م�ن� ج خ ر م ن� ج خ ر و م ن� �ة. �ي اه�ل ج ة. �ل ف ق�ت �ل ف ق0ت ة� ع ص ب �ص0ر0 ن ي و�

أ ة� ع ص ب �ل ى إ د�ع0و ي و� أ ة� �ع ص ب ل غ�ض ب0 ي �ة� ع�م=ي

�س ي ف ل ع ه�د ه0 ع ه�د� �ذ�ي ل ف�ي ي و ال �ه ا م0ؤ�م�ن م�ن� ى ح اش ت ي و ال ه ا و ف اج�ر ه ا � ر ب ض�ر�ب0 ي �ي م�ت0 أ ع ل ى

�ه0 م�ن و ل س�ت0 =ي م�ن

Barangsiapa keluar dari ketaatan dan menyelisihi jama”ah lalu mati, maka ia mati dalam keadaan jahiliyah. Dan barangsiapa yang berperang di bawah panji-panji kesukuan, marah untuk membela suku atau mengajak kepada kesukuan atau membantu karena kesukuan lalu terbunuh, maka ia terbunuh dalam keadaan jahiliyah. Barangsiapa yang keluar dari kelompok umatku, lalu membunuh (secara membabi buta) orang yang baik dan yang buruk dan tidak menjaga diri dari orang beriman serta tidak menjaga perjanjian, maka ia bukan tergolong dariku, dan aku (berlepas diri) darinya. [HR Muslim].

Adapun faktor-faktor yang dominan menjadi pemicu perpecahan di kalangan umat Islam, antara lain ialah:

1. Bercampurnya ajaran kemusyrikan dan penyimpangan syari’at dengan ajaran Islam, sehingga sebagian umat Islam tidak mampu membedakan antara ajaran yang haq dengan ajaran yang bathil.

2. Kurangnya pemahaman yang benar sebagian umat Islam terhadap ajaran Islam, dan lemahnya semangat mereka untuk mempelajari ajaran Islam.

3. Fanatis, dan taklid buta serta lebih senang mengedepankan keinginan hawa nafsu dengan mengorbankan nilai-nilai keimanan.

4. Lebih mengutamakan dan mendahulukan akal serta logika belaka daripada kepada nash-nash Al Quran dan As Sunnah Rasulullah Sahallahu ‘Alaihi Wasallam.

Refernsi :

1. Buku Super Mentoring Junior, Syamil2. http://www.penerbitakbar.com/syiar/tazkiyatun-nafs/151-menjaga-ukhuwah-islamiyyah 3. http://ummahatshaaluha.blogspot.com/2012/07/definisi-ukhuwah-islamiyah-dan-

dasar.html4. www.unhas.ac.id/rhiza/arsip/keluarga/UKHUWWAH.doc

Page 5: UKHUWWAH islam

BAGIAN 1

Dalam pembahasan topic ukhuwah (persaudaraan) Islamiyah ini, ana hendak bagi pembicaraan ana dalam tiga bagaian, yakni:

1. pentingnya (urgency) daripada ukhuwah Islamiyah,2. pengaturan Ukhuwah Islamiyah dalam Al Qur”an dan As-Sunnah,3. tahap-tahap pembentukan Ukhuwah Islamiyah.Insya Allah, ana hendak mulai dengan subtopic yang pertama, yakni pentingnya

ukhuwah Islamiyah. Sebagaimana yang Antum semua telah ketahui, problema umat Islam saat ini banyak sekali, baik di kalangan umat Islam sendiri maupun di dunia internasional, terutama setelah jatuhnya kekhalifahan Islam terakhir tahun 1924.a. Di kalangan sendiri, umat Islam saat ini terpecah-pecah menjadi 55 (lebih), masing-

masing bangga dengan negaranya. Sering-seringnya negara-negara Islam sendiri tidak damai satu dengan yang lain. Bahkan tidak jarang satu dengan yang lain terjadi perang karena masalah yang sepele, misalnya batas wilayah.

b. Umat Islam menjadi kehilangan satu leadership dan akibatnya sering “loyo” dalam menghadapi musuh-musuh Islam. Lihat saja kasus pembantaian umat Islam di Palestina, Kasmir, Bosnia, Asia Tengah, India, dll.

c. Hubungan di antara orang-orang Islam sendiri sering terjadi tidak jelas, yakni seperti orang-orang biasa. Sering kita ini tidak memberikan hak daripada saudara kita se-Islam dengan semestinya. Akibatnya yah ikatannya lemah sekali, kalau ada untungnya ya berbaik-baikan, kalau nggak ada ngapain susah-susah mikirin "orang lain". Seolah-olah tidak ada ikatan yang istimewa di antara orang-orang Islam.

d. dst. (masih banyak lagi problema umat Islam)Coba renungkan ya Ikhwah/Akhwat sekalian. Kenapa umat Islam jatuh ke kondisi

seburuk saat ini? Di sinilah letak pentingnya Ukhuwah Islamiyah. Banyak dari problem Umat Islam akan mudah sekali terpecahkan kalau kita benar-benar mampu memahami kaidah ukhuwah (persaudaraan) Islamiyah dan membina ukhuwah Islamiyah.

Allah Subhanahu wa ta”ala secara cantiknya menggambarkan hubungan antara sesama orang-orang yang beriman:

Dalam ayat ini Allah SWT mengkaitkan ukhuwah (persaudaraan) dengan iman, menunjukkan betapa pentingnya ma”na ukhuwah Islamiyah. Ukhuwah dijadikan oleh Allah SWT sebagai salah satu dari tanda-tanda orang yang beriman.

Dalam shirah Rasulullah s.a.w., Antum dapat menghayati ma”na daripada ayat di atas; bagaimana Rasulullah s.a.w. mengimplementasikan perintah Allah ini dalam membina umat Islam saat itu. Segera setelah beliau hijrah dan sampai di Medinah, salah satu langkah yang paling awal yang beliau lakukan adalah mengikat persaudaraan antara orang-orang Muhajirin dan Anshor. Ikatan persaudaraan yang dibina oleh Rasulullah ini sedemikian kuatnya sehingga melebihi rasa persaudaraan di antara dua saudara kandung. Beliau juga memerintahkan dibangunnya Masjid, sebagai pusat bertemunya orang-orang yang beriman paling sedikit 5 kali sehari.

Page 6: UKHUWWAH islam

Dalam pembentukan Ukhuwah Islamiyah, ada tiga tahapan yang harus dilalui:1. tahap ta”aaruf (saling mengenal),2. tahap tafaahum (saling memahami),3. tahap takaaful (saling mencukupi).

Mari kita tengok secara singkat 3 tahapan ini pada bagian selanjutnya.

MATERI TARBIYAH

UKHUWAH ISLAMIYYAH

Bismillah Walhamdulillah Was Salaatu Was Salaam “ala RasulillahNumber: isnet/33; Att: is-mod, is-lam Nomor: tarbiyah/28jun94/110

BAGIAN 2

Pada tahap "ta”aaruf", ukhuwah mulai dirintis. Yakni, dua (atau lebih) ikhwah saling mengenal, dengan saling mengunkapkan latar-belakang masing-masing. Allah subhanahu wa ta”ala berfirman dalam hal ini:"Hai manusia! Sesungguhnya Kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan, dan Kami jadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku, supaya kamu mengenal satu sama lain. Sesungguhnya yang paling mulia di antara kamu dalam pandangan Allah ialah yang lebih bertaqwa. Sesungguhnya ALlah MahaTahu dan Mengerti." (Q.S. Al Hujurat 13).

Dengan pengenalan ini maka kita mampu menghayati hakekat perbedaan-perbedaan (bangsa, kedudukan, status, ras, bahasa, dll.) di antara kita dan akhirnya mampu menerima perbedaan-perbedaan ini sebagai kehendak Allah agar kita bisa saling mengenal.

Pada tahap "tafaahum", level ukhuwah adalah lebih tinggi lagi. Setelah kita mengenal latar-belakang Akh kita, maka selanjutnya kita perlu memahami diri Akh kita lebih detail lagi. Yakni sampai pada taraf mengenal dan memahami apa-apa yang disukai dan apa-apa yang dibenci oleh Akh kita, sehingga kita dapat bertindak sebaik-baiknya kepadanya. Yakni sampai pada taraf kita memahami kelebihan dan kelemahan Akh kita sehingga dapat bertindak demi untuk kebaikan Akh kita.

Pada tahap "takaaful", disinilah level yang tertinggi. Setelah kita saling mengenal, kemudian saling memahami, akhirnya kita bisa saling mencukupi. Allah Subhanahu wa ta”ala memerintahkan kepada kita:"....Dan tolong-menolonglah kamu dalam mengerjakan kebaikan dan taqwa, dan janganlah kamu tolong-menolong dalam mengerjakan dosa dan pelanggaran hukum...." (Q.S. Al-Maidah 2).

Bagaimana kita melaksanakan perintah ALlah ini kalau kita tidak saling mengenal maupun satu sama lain? Jadi kedua tahapan ukhuwah merupakan pre-requisite untuk tahapan takaaful ini.

Dalam harakah Islamiyah, terbinanya ukhuwah Islamiyah berperan penting sekali demi keberhasilan da”wah. Imam Syahid Hasan Al Banna menjadikan ukhuwah Islamiyah ini sebagai salah satu dari 10 tiang bai”ah dalam organisasi da”wah yang beliau bina. Beberapa ungkapan beliau yang mungkin dapat kita kaji dalam membentuk ukhuwah Islamiyah adalah sebagai berikut:

Kekuatan jama”ah, sebagaimana organisasi-organisasi secara umumnya, adalah terletak pada kekuatan ikatan para anggotanya.

Tiada ikatan yang lebih kuat dalam hal ini selain ikatan "cinta" yang didasarkan pada aqidah Islam.

Tingkatan daripada "ikatan cinta" ini yang paling lemah adalah kebersihan hati kita terhadap Akh kita (yakni dari segala macam penyakit hati, seperti buruk sangka, iri-dengki, congkak, tamak, dll.).

Tingkatan yang paling tinggi daripada "ikatan cinta" ini adalah mendahulukan Akh kita dan kepentingannya sebelum kita dan kepentingan kita.

Akhirnya, ana hendak menutup uraian tentang ukhuwah Islamiyah ini dengan sekali lagi menguraikan betapa pentingnya ukhuwah Islamiyah ini bagi kita sendiri sebagai

Page 7: UKHUWWAH islam

individu Muslim. Kita semua tahu kan agama Islam adalah agama Allah. Dan Allah telah menjanjikan kelanggengan Islam. Jadi, apa kita mau menjalin ukhuwah Islamiyah atau tidak, Islam akan tetap jaya dan da”wah Islam akan berjalan terus. Tetapi kita tidak bisa hidup tanpa ukhuwah Islamiyah. Ibaratnya sekelompok biri-biri di pinggir hutan. Seekor serigala hanya akan mampu menangkap seekor biri-biri yang terpencar dari kelompoknya.

Mohon maaf kalau ada kata-kata yang nggak berkenan. Kalau ada pertanyaan tolong diajukan. Ana akan coba jawab yang setahu ana. Ikhwah/Akhwat yang lain insya Allah akan melengkapinya.www.unhas.ac.id/rhiza/arsip/keluarga/UKHUWWAH.doc

Ukhuwah Islamiyah

Ukhuwah berarti persaudaraan. Ukhuwah terbagi dua, yakni ukhuwah islamiyah dan ukhuwah jahiliyah. Ukhuwah jahiliyah bersifat temporer, terbatas waktu dan tempat. Contoh ukhuwah jahiliyah adalah kesukuan, pernikahan, keturunan, atau nasionalisme. Sedangkan ukhuwah islamiyah mempunyai ciri-ciri abadi, universal, dan berdasar pada akidah islam.

Ukhuwah islamiyah yang berarti persaudaraan antar ummat muslim, terbentuk karena tiga hal: Rasa saying, kepedulian, dan cinta. Ukhuwah tanpa iman serta iman tanpa ukhuwah tidaklah sempurna maka hendaknya kedua hal ini bergandengan erat.

"Dari Anas bin Malik radhiallâhu “anhu dari Nabi Shallallahu “alaihi wasallam, beliau bersabda: "Tidaklah (sempurna) iman seseorang diantara kalian hingga dia mencintai saudaranya sebagaimana dia mencintai dirinya sendiri". (H.R.Bukhari dan Muslim).

“Mereka tidak akan memerangi kamu dalam keadaan bersatu padu, kecuali dalam kampung-kampung yang berbenteng atau di balik tembok. Permusuhan antara sesama mereka adalah sangat hebat. Kamu kira mereka itu bersatu, sedang hati mereka berpecah belah. Yang demikian itu karena sesungguhnya mereka adalah kaum yang tidak mengerti.” –Q.S Al-Hasyr:14

Sebenarnya kita tak gampang dipecah belah. Memerangi Yahudi? Kita bisa! Asal semua ummat muslim bersatu padu sebagaimana kutipan ayat di atas. Orang kafir menghancurkan ummat muslim melalui tiga cara: Akidah, 3F (Fun, Food, Fashion), dan teknologi. Misalnya saja 3F (Fun, Food, Fashion) Fun tercakup di antaranya musik.

Berkata Ibnu Katsir rahimahullah : “Allah menyebutkan keadaan orang-orang yang celaka. Yakni orang-orang yang berpaling dari mengambil manfaat dengan mendengar Kalamullah, dan mereka lebih tertarik untuk mendengarkan suara terompet, lagu-lagu, dan alat-alat musik sebagaimana perkataan Ibnu Mas”ud : “Demi Allah, yang tidak ada Ilah yang Haq kecuali Dia. (Yang dimaksud dengan perkataan yang sia-sia) adalah lagu-lagu”. Dan beliau sampai mengulangi tiga kali”.

Page 8: UKHUWWAH islam

Demikian pula sabda Rasulullah  : “Pasti akan terjadi pada umatku, beberapa kaum yang mereka menghalalkan zina, sutra, khamr, dan alat-alat musik”. (HR. Bukhari)

Food=Makanan. Banyaknya sekarang makanan enak yang tercampur oleh bahan yang diharamkan Allah untuk dikonsumsi semisal alkohol. Kemudian fashion, dapat kita jumpai para desainer-desainer terkenal mempromosikan produknya melalui model catwalk yang melenggak-lenggok di atas panggung. Bajunya dapat kita katakan kekurangan bahan namun ternyata banyak pula ummat kita yang menyukai model baju semacam itu terutama muslimah. Bukankah pakaian terbaik untuk muslimah telah Allah tuliskan dalam Al-Quran?

Allah berfirman: “Hai Nabi katakanlah kepada isteri-isterimu, anak-anak perempuanmu dan isteri-isteri orang mu”min:”Hendaklah mereka menjulurkan jilbabnya ke seluruh tubuh mereka“. Yang demikian itu supaya mereka lebih mudah untuk dikenal, karena itu mereka tidak diganggu. Dan Allah adalah Maha pengampun lagi Maha penyayang.” (QS. Al-Ahzab: 59).

Semacam inilah, ukhti. Inilah cara kaum kafir memecah belah ummat islam agar berpaling dari kebenaran, berpaling dari hukum islam yang sesungguhnya. Maka di sinilah peran ukhuwah islamiyah menghadapi hal-hal yang mengancam kehidupan ummat selanjutnya.

Ukhuwah islamiyah mempunyai lima tahapan yaitu sebagai berikut.-         Ta”aruf = Saling mengenal

-         Tafahum = Saling memahami. Memahami keadaan seorang kawan. ;)

-        Ta”awun = Saling menolong. Berangkat dari tafahum yang mencoba memahami keadaan saudara/i kita lalu tawarkanlah kepadanya bantuan dari kita untuk menolong mereka.

-   Takaful = Saling membebani. Beban saudara/i kita adalah beban kita juga. Melihat teman yang sedang ditimpa kesusahan, kita ikut merasakan kesusahan yang mereka alami hingga kita mencoba untuk menolong mereka. Tingkatan ini lebih tinggi dari ta”awun.

-   Itsar = Mendahulukan saudaranya. Itsar adalah tingkatan tertinggi dalam ukhuwah. Itsar merupakan tingkatan imannya para sahabat baginda Nabi SAW. Seperti ketika dalam suatu perang, salah seorang sahabat sangat kehausan. Kebetulan ia hanya mempunyai 1 kali jatah air untuk minum. Saat akan meminumnya, terdengar rintihan sahabat lain yang kehausan. Maka air tersebut ia berikan kepada sahabat yang kehausan itu. Saat mau meminumnya, terdengar sahabat lain lagi yang merintih kehausan. Kemudian ia berikan air tersebut kepada sahabat itu. Begitu seterusnya sampai air tersebut kembali kepada si pemilik air pertama tadi. Dalam kondisi mendahulukan terlebih kepentingan sahabat lainnya akhirnya semua mati syahid.

Page 9: UKHUWWAH islam

Syarat-syarat ukhuwah:-          Ikhlas

-          Kebersihan hati dari riya (sombong) dan hasad (dengki)

-          Iman dan taqwa

-          Berpedoman pada Al-Quran dan As-Sunnah

-          Saling nasihat-menasihatiHal yang mempererat ukhuwah:

-           Bilang bahwa kita mencintai saudara-saudari kita karena Allah. “Uhibbukifillah, ukhti…” dan kita menjawab “Ahabbakilladzi ahbab tani lahu, ukhti…” =D

-          Memohon didoakan bila terpisah

-          Pasang tampang ceria bila bertemu dengan mereka

-          Berjabat tangan bila berjumpa. Dari al-Bara” bin “Azib radhiyallahu “anhu, dia berkata, Rasulullah shallallahu “alaihi wa sallam bersabda,

ر�ق ا ف�ت ن� ي �ل أ ه0م ا ق ب � غ0ف�ر ل �ال ص اف ح ان� إ ت ان� ف ي ق�ي �ت ل �ن� ي �م ي ل م ا م�ن� م0س�

“Tidaklah dua orang muslim saling bertemu kemudian berjabat tangan, kecuali akan diampuni (dosa-dosa) mereka berdua sebelum mereka berpisah.“

-          Memberi selamat atas keberhasilan saudara/i kita

-          Memberi hadiah kecil sebagai tanda perhatian kita kepadanya

-          Memperhatikan kebutuhannya

-          Saling menasihati

-          Rendah hati dan toleransi

-          BersilaturrahmiHal-hal yang memperlemah ukhuwah islamiyah:

-          Marah

-          Sombong

-          Riya

-          Suudzon

-          Meremehkan

-          HasadHasil dari adanya ukhuwah islamiyah:

-          Rasa akan lezatnya iman

-          Mendapat perlindungan di hari kiamat“Orang yang berkasih-sayang karena Allah merupakan satu dari tujuh golongan yang dilindungi oleh Allah.”

Page 10: UKHUWWAH islam

Sekian ulasan materi mengenai ukhuwah islamiyah, mohon maaf bila ada kata yang tak berkenan di hati atau pun penjelasan materi yang kurang mendukung. Sesungguhnya kesempurnaan hanya milik Allah subhana wata”ala. ;) Wassalamualaykum warahmatullah… http://catatantarbiyahku.blogspot.com/2012/10/ukhuwah-islamiyah.html

Indahnya menyemai ukhuwah islamiyah By Idrisi 20.37 Islamiah, Saudara, Ukhuwah Leave a Comment Sesama muslim adalah bersaudara, seperti tubuh yang satu dan seperti satu bangunan yang kokoh dan saling mendukung antar bagiannya.Pergaulan sesama muslim dibalut dengan ukhuwah islamiyah. Derajat-derajat ukhuwah islamiyah adalah:

1) salamatus shadr wal lisan wal yad,2) yuhibbu liakhihi maa yuhibbu linafsih, dan3) iitsaar.

Ada banyak hak saudara kita atas diri kita, diantaranya sebagaimana dalam hadits Nabi:1) jika diberi salam hendaknya menjawab,2) jika ada yang bersin hendaknya kita doakan,3) jika diundang hendaknya menghadirinya,4) jika ada yang sakit hendaknya kita jenguk,5) jika ada yang meninggal hendaknya kita sholatkan dan kita antar ke pemakamannya,6) jika dimintai nasihat hendaknya kita memberikannya.

Juga: tidak meng-ghibah saudara kita, tidak memfitnahnya, tidak menyebarkan aibnya, berusaha membantu dan meringankan bebannya, dan sebagainya. Jika kamu mencintai saudaramu,

Page 11: UKHUWWAH islam

ungkapkan. Hadiah juga bisa menumbuhkan rasa cinta diantara kita.Jangan mudah mengkafirkan sesama muslim kecuali jika ada sebab yang benar-benar jelas dan jelas.Bersikap santun dan lemah lembut kepada ibu dan bapak, terutama jika telah lanjut usianya. Jangan berkata uff kepada keduanya. Terhadap keluarga, hendaknya kita senantiasa saling mengingatkan untuk tetap taat kepada ajaran Islam. Sebagaimana Nabi telah melakukannya kepada Ahlu Bait. Dan Allah berfirman: Quu anfusakum wa ahliikum naara.

Pergaulan adalah satu cara seseorang untuk bersosialisasi dengan lingkungannya. Bergaul dengan orang lain menjadi satu kebutuhan yang sangat mendasar, bahkan bisa dikatakan wajib bagi setiap manusia yang “masih hidup” di dunia ini. Sungguh menjadi sesuatu yang aneh atau bahkan sangat langka, jika ada orang yang mampu hidup sendiri. Karena memang begitulah fitrah manusia. Manusia membutuhkan kehadiran orang lain dalam kehidupannya.

Tidak ada mahluk yang sama seratus persen di dunia ini. Semuanya diciptakan Allah berbeda-beda. Meski ada persamaan, tapi tetap semuanya berbeda. Begitu halnya dengan manusia. Lima milyar lebih manusia di dunia ini memiliki ciri, sifat, karakter, dan bentuk khas. Karena perbedaan itulah, maka sangat wajar ketika nantinya dalam bergaul sesama manusia akan terjadi banyak perbedaan sifat, karakter, maupun tingkah laku. Allah mencipatakan kita dengan segala perbedaannya sebagai wujud keagungan dan kekuasaan-Nya.

Maka dari itu, janganlah perbedaan menjadi penghalang kita untuk bergaul atau bersosialisasi dengan lingkungan sekitar kita. Anggaplah itu merupakan hal yang wajar, sehingga kita dapat menyikapi perbedaan tersebut dengan sikap yang wajar dan adil. Karena bisa jadi sesuatu yang tadinya kecil, tetapi karena salah menyikapi, akan menjadi hal yang besar. Itulah perbedaan. Tak ada yang dapat membedakan kita dengan orang lain, kecuali karena ketakwaannya kepada Allah SWT (QS. Al_Hujurat <49>:13)Perbedaan bangsa, suku, bahasa, adat, dan kebiasaan menjadi satu paket ketika Allah menciptakan manusia, sehingga manusia dapat saling mengenal satu sama lainnya. Sekali lagi . tak ada yang dapat membedakan kecuali ketakwaannya.

Untuk itu, ada beberapa hal yang perlu kita tumbuh kembangkan agar pergaulan kita dengan sesama muslim menjadi sesuatu yang indah sehingga mewujudkan ukhuwah islamiyah. Tiga kunci utama untuk mewujudkannya yaitu ta”aruf, tafahum, dan ta”awun. Inilah tiga kunci utama yang harus kita lakukan dalam pergaulan. Ta”aruf atau saling mengenal menjadi suatu yang wajib ketika kita akan melangkah keluar untuk bersosialisasi dengan orang lain. Dengan ta”aruf kita dapat membedakan sifat, kesukuan, agama, kegemaran, karakter, dan semua ciri khas pada diri seseorang. Tafahum atau memahami, merupakan langkah kedua yang harus kita lakukan ketika kita bergaul dengan orang lain. Setelah kita mengenal seseorang pastikan kita tahu juga semua yang ia sukai dan yang ia benci. Inilah bagian terpenting dalam pergaulan. 

Page 12: UKHUWWAH islam

Dengan memahami kita dapat memilah dan memilih siapa yang harus menjadi teman bergaul kita dan siapa yang harus kita jauhi, karena mungkin sifatnya jahat. Sebab, agama kita akan sangat ditentukan oleh agama teman dekat kita. Masih ingat ,”Bergaul dengan orang shalih ibarat bergaul dengan penjual minyak wangi, yang selalu memberi aroma yang harum setiap kita bersama dengannya. Sedang bergaul dengan yang jahat ibarat bergaul dengan tukang pandai besi yang akan memberikan bau asap besi ketika kita bersamanya.” Tak dapat dipungkiri, ketika kita bergaul bersama dengan orang-orang shalih akan banyak sedikit membawa kita menuju kepada kesalihan. Dan begitu juga sebaliknya, ketika kita bergaul dengan orang yang akhlaknya buruk, pasti akan membawa kepada keburukan perilaku (akhlakul majmumah). Setelah mengenal dan memahami, rasanya ada yang kurang jika belum tumbuh sikap ta”awun (saling menolong). Karena inilah sesungguhnya yang akan menumbuhkan rasa cinta pada diri seseorang kepada kita. Bahkan Islam sangat menganjurkan kepada ummatnya untuk saling menolong dalam kebaikan dan takwa. Rasullulloh SAW telah mengatakan bahwa bukan termasuk umatnya orang yang tidak peduli dengan urusan umat Islam yang lain.  Ta”aruf, tafahum , dan ta”awun telah menjadi bagian penting yang harus kita lakukan. Tapi, semua itu tidak akan ada artinya jika dasarnya bukan ikhlas karena Allah. Ikhlas harus menjadi sesuatu yang utama, termasuk ketika kita mengenal, memahami, dan saling menolong. Selain itu, tumbuhkan rasa cinta dan benci karena Allah. Karena cinta dan benci karena Allah akan mendatangkan keridhaan Allah dan seluruh makhluknya.

Adapun syarat-syarat persahabatan dalam Islam adalah sebagai berikut.

1.Kemurnian persahabatan dan memilih orang yang memenuhi kriteriaa. Berakal sehatb.Beragama dengan benarc. Berakhlak terpuji

2.Menghindari persahabatan dengan orang bodoh dan orang fasik.

3.Ikhlas dalam persahabatan semata-mata untuk mencari ridho Allah.

4. Menyampaikan rasa cinta kepada sahabat karena Allah agar persahabatannya menjadi semakin erat.

5.Berkenalan sebelum bersahabat.

6.Memperlakukan sahabat seperti diri sendiri dalam cinta dan kebaikan.  7.Memperbanyak tawashul, saling menasihati, saling berbuat baik, dan saling berkunjung karena Allah.

8.Bersegera dalam menolong sahabat baik dengan diri maupun harta untuk melepaskan kesulitan yang menimpa sahabat.

9.Berlaku adil dalam mencintai, tidak berlebih-lebihan dalam memuji, bersikap wajar dalam bermu”amalah, serta senantiasa menjunjung syari”at dalam bermukholathoh.

10. Saling memberikan hadiah pada even-even tertentu.

11. Memulai sapaan dengan salam dan menjabat tangannya setiap kali bertemu.

Page 13: UKHUWWAH islam

12. Menghindari caci maki, ghibah, hasad, kebencian, dan buruk sangka.

13. Menjaga rahasia yang tersimpan dalam persahabatan dan tidak menyebarkannya.

14. Menunaikan hak-hak sahabat. Hak-hak sahabat itu sangat banyak. Seorang ulama” mengatakan bahwa adab seseorang dengan saudaranya adalah tidak berburuk sangka, tidak menzhaliminya,mendoakannya, meminta doa darinya, bersabar dalam persahabatan

Referensi:  http://mentoringsma11jogja.wordpress.com/2010/08/24/materi-mentoring-jumat-27-agustus-2010/#more-19

•Makna Ukhuwah Islamiyah-Menurut Imam Hasan Al-Banna : Ukhuwah Islamiyah adalah keterikatan hati dan jiwa satu sama lain dengan ikatan Aqidah.•Hakekat Ukhuwah Islamiyah1.Nikmat Allah (QS.3 : 103)2.Perumpamaan tali tasbih (QS.43 : 67)3.Merupakan arahan Rabbani (QS.8 : 63)4.Merupakan cermin kekuatan iman (QS.49 : 10)•Perbedaan UI dan Ukhuwah Jahiliyah-Ukhuwah Islamiyah bersifat abadi dan universal karena berdasarkan aqidah dan syariat Islam. Ukhuwah Jahiliyah bersifat temprorer (terbatas pada waktu dan tempat), yaitu ikatan selain ikatan aqidah (misal : ikatan keturunan [orang tua-anak], perkawinan, nasionalisme, kesukuan, kebangsaan, dan kepentingan pribadi)•Hal-hal yang menguatkan Ukhuwah Islamiyah :1.Memberitahukan kecintaan kepada yang kita cintaiHadits yang diriwayatkan oleh Anas bin Malik bahwa Rasulullah bersabda : “Ada seseorang berada di samping Rasulullah lalu salah seorang sahabat berlalu didepannya. Orang yang di samping Rasulullah tadi berkata : `Aku mencintai dia, ya Rasulullah`. Lalu Nabi menjawab : `Apakah kamu telah memberitahukan kepadanya?` Orang tersebut menjawab : `Belum`. Kemudian Rasulullah bersabda:`Beritahukan kepadanya`. Lalu orang tersebut memberitahukan kepadanya seraya berkata ;`Sesungguhnya aku mencintaimu karena Allah`. Kemudian orang yang dicintai itu menjawab :`Semoga Allah mencintaimu karena engkau mencintaiku karena-Nya.”2.Memohon dido”akan bila berpisah“ Tidak seorang hamba mukmin berdo”a untuk saudaranya dari kejauhan melainkan malaikat berkata :”Dan bagimu juga seperti itu.” (HR.Muslim)3.Menunjukkan kegembiraan dan senyuman bila berjumpa“Janganlah engkau meremehkan kebaikan (apa saja yang datang dari saudaramu), Dan jika kamu berjumpa dengan saudaramu maka berikan dia senyum kegembiraan.” (HR.Muslim)4.Berjabat tangan bila berjumpa (kecuali non muhrim)“Tidak ada dua orang mukmin yang berjumpa lalu berjabatan tangan melainkan keduanya diampuni dosanya sebelum berpisah.” (HR.Abu Daud dari Barra”)5.Sering bersilaturahmi (mengunjungi saudara)Imam Malik meriwayatkan : Berkata Nabi bahwa Allah berfirman:”Pasti akan mendapat cinta-Ku orang-orang yang mencintai karena Aku, dimana keduanya saling berkunjung karena Aku dan saling memberi karena Aku.”6.Memberikan hadiah pada waktu-waktu tertentu http://syiarskimaterimentoring.blogspot.com/2012/02/ukhuwah-islamiyah.html

Page 14: UKHUWWAH islam

Ukhuwah Islamiyah

Al-Akh yang shalih akan melihat saudaranya lebih utama dibanding dirinya sendiri karena bila tidak bersama mereka, mereka bersama dengan yang lain. Sementara mereka, kalau tidak dengannya maka akan dengan selainnya. Sesungguhnya serigala hanya akan memakan kambing yang menyendiri. Mukmin yang satu bagi mukmin yang lain ibarat bangunan, sebagiannya menguatkan sebagian yang lain. Demikian seharusnya yang terjadi.”

TANGGA-TANGGA UKHUWAH

Ukhuwah sebagaimana digambarkan Rasulullah saw. dan diuraikan dengan bahasa kontemporer oleh Imam Hasan al-Banna tidak akan tercapai kecuali bila melalui tahapan dan tangga-tangganya, yaitu komunikasi, baik personal maupun kolektif.

Komunikasi dapat dicapai dengan pertemuan langsung melalui silaturahim, maupun tidak langsung dengan menggunakan sarana tradisional maupun modern. Komunikasi di zaman ini memberikan kemudahan lebih besar bi meluasnya jaringan dakwah dan ukhuwah islamiyah.

1. Ta”aruf [saling mengenal]Bukan hanya mengenalinya secara fisik, namun juga mengenali aspek pemikiran, kejiwaan, latar belakang diri dan keluarganya, kelebihan-kekurangannya, dan lain sebagainya.

2. Tafahum [saling memahami]Kesepakatan yang harus dibangun dimulai dengan kesepahaman dalam hal-hal prinsip, lantas dilanjutkan untuk saling memahami hal-hal yang sekunder. Bila ini dapat dilakukan, akan dapat dicapai kesatuan hati, satunya pemikiran, bahkan terimplementasikan dalam bentuk kesatuan amal dalam amal jama”i.

3. Ta”aawun [saling membantu]Mereka suka rela membantu baik dalam hal-hal yang menyangkut urusan hati, pikiran, maupun amaliyah. Ta”awun hati diwujudkan dalam bentuk empati dan kepedulian misalnya; ta”awun fikri diwujudkan dengan memberi saran dan sumbangan pemikiran; ta”awun amali dalam bentuk bantuan dan pertolongan secara materi, dan lain sebagainya.

4. Takaaful [saling sepenanggungan]Pada tingkat ini seorang mukmin benar-benar merasakan bahwa ia adalah bagian yang tak terpisahkan dari saudaranya. Bagai jasad yang satu, bila ada bagian tubuhnya yang mengaduh seluruh jasad akan tidak dapat tidur dan merasakan demam. Pada tahab ini mereka benar-benar telah menyatu dan saling mencinta. Bila seluruh tahapan ini tercapai, insya Allah akan terwujud kesatuan barisan dan kesatuan umat.

BUAH UKHUWAH ISLAMIYAH

Bila ukhuwah Islamiyah telah bersemi, merekah dan tumbuh dengan subur, maka akan dapat membuahkan hasil, diantaranya :

• Terwujudnya persatuan Islam yang kokoh, karena diikat dengan aqidah Rabbaniyyah, dan tegak di atas landasan takwa, sebagaimana firman Allah dalam surat Al Hujurat, yang artinya:

Page 15: UKHUWWAH islam

Sesungguhnya hanyalah orang-orang yang beriman itu bersaudara, (Al Hujurat:10)

dan juga firman Allah, yang artinya:

Sesungguhnya orang yang paling mulia di sisi Allah adalah yang paling bertakwa. [Al Hujurat:13].

Betapa besar dan kuatnya persatuan jika berjuta orang dari berbagai negeri terhimpun seluruhnya di bawah panji ukhuwah dengan beriman kepada Rabb yang sama, nabi yang sama dan syari”at yang sama, serta manhaj yang shahih.

• Tersebarnya Islam ke seluruh penjuru bumi.

• Terpencarnya peradapan Islam.

• Kuatnya solidaritas dalam masyarakat Islam.

• Menjadi pendukung majunya ilmu dan peradaban.

FAKTOR RAPUHNYA UKHUWAH DAN SOLIDARITAS DALAM ISLAM

Musuh paling utama ukhuwah adalah perpecahan. Atau disebut dengan istilah furqoh yang berasal dari lafazh mufaraqah, yang berarti berbeda, menyelisihi dan putus hubungan. Furqoh juga berasal dari lafazh syadz, yang berarti keluar dari asal-usulnya atau keluar dari jama”ah.

Sedangkan menurut istilah ulama aqidah, furqoh adalah sikap keluar dari Sunnah dan jama”ah dalam masalah ushuluddin, baik berkaitan dengan aqidah, atau syari”at amaliyah yang bersifat qath”i, atau berkaitan dengan maslahat umat yang sangat mendasar.

Disebutkan dari Abu Hurairah, bahwa Nabi Shallallahu “alaihi wa sallam bersabda:

�ة� ع�م=ي ة� اي ر ح�ت ت ل ق ات و م ن� �ة� �ي اه�ل ج ة� م�يت م ات ف م ات �ج م اع ة ال ق و ف ار �الط�اع ة م�ن� ج خ ر م ن�م�ت�ي

0 أ ع ل ى ج خ ر و م ن� �ة. �ي اه�ل ج ة. �ل ف ق�ت �ل ف ق0ت ة� ع ص ب �ص0ر0 ن ي و� أ ة� ع ص ب �ل ى إ د�ع0و ي و�

أ ة� �ع ص ب ل غ�ض ب0 يت0 و ل س� =ي م�ن �س ي ف ل ع ه�د ه0 ع ه�د� �ذ�ي ل ف�ي ي و ال �ه ا م0ؤ�م�ن م�ن� ى ح اش ت ي و ال ه ا و ف اج�ر ه ا � ر ب ض�ر�ب0 ي

�ه0 م�ن

Barangsiapa keluar dari ketaatan dan menyelisihi jama”ah lalu mati, maka ia mati dalam keadaan jahiliyah. Dan barangsiapa yang berperang di bawah panji-panji kesukuan, marah untuk membela suku atau mengajak kepada kesukuan atau membantu karena kesukuan lalu terbunuh, maka ia terbunuh dalam keadaan jahiliyah. Barangsiapa yang keluar dari kelompok umatku, lalu membunuh (secara membabi buta) orang yang baik dan yang buruk dan tidak menjaga diri dari orang beriman serta tidak menjaga perjanjian, maka ia bukan tergolong dariku, dan aku (berlepas diri) darinya. [HR Muslim].

Jadi, menyelisihi Ahli Sunnah Wal Jama”ah dalam perkara ushuluddin yang berkaitan dengan aqidah, maka demikian itu termasuk firqah. Begitu juga masuk ke dalam firqah, bila menyelisihi Ijma” umat Islam. Juga termasuk ke dalam firqah, jika menyelisihi jama”ah kaum muslimin dan imam mereka, yang termasuk maslahat sangat mendasar ini.

PERBEDAAN ANTARA FIRQOH DENGAN IKHTILAF

Page 16: UKHUWWAH islam

Banyak orang yang belum mampu memilah antara perpecahan dengan perbedaan, padahal keduanya terdapat perbedaan yang sangat fundamental. Antara lain:

• Perpecahan, merupakan bentuk perbedaan yang sangat berat dan meruncing; karena terkadang perbedaan bisa mengarah kepada perpecahan, namun sebaliknya, tidak semua perbedaan secara otomatis dapat menimbulkan perbecahan.

• Tidak semua perbedaan dianggap perpecahan, namun setiap perpecahan pasti bisa dianggap perbedaan.

• Setiap perpecahan terjadi akibat perbedaan dalam masalah ushuluddin atau aqidah, yang tidak mungkin mengenal perbedaan seperti perkara agama yang bersifat qath”i atau ijma ulama. Sementara perbedaan sebatas masalah furu” yang sangat berpeluang terjadi perbedaan dalam masalah tersebut karena secara dalil dan historis membuka peluang untuk berbeda.

• Perbedaan atau masalah khilafiyah, muncul akibat dari kemampuan seorang ulama dalam berijtihad yang dibarengi dengan i”tikad dan niat yang baik. Jika benar dalam ijtihadnya, ia mendapat dua pahala. Dan bila salah dalam ijtihadnya, maka Allah memberi satu pahala dan mengampuni kesalahan tersebut.

• Perpecahan biasanya seputar masalah agama yang sudah jelas sanksi dan ancamannya. Dan siapa saja yang menyelisihinya, pasti dianggap aneh dan mengalami kehancuran. Adapun perbedaan tidaklah seperti itu. karena, apapun yang terjadi dalam masalah khilafiyah, seorang muslim tidak boleh saling menyesatkan apalagi mengkafirkan, namun semua harus mencari pendapat yang paling kuat dalilnya dan paling dekat dengan kebenaran. Bahkan diharamkan talfiq (memilih-milih pendapat yang lemah) atau mencari-cari pendapat yang ganjil, disebabkan karena kesalahan ulama dalam berijtihad.

KEPASTIAN ADANYA FIRQAH DALAM TUBUH UMAT

Dalam Al-Qur”an maupun As-Sunnah, banyak ditemukan dalil-dalil yang memberi penjelasan adanya furqoh atau perpecahan dalam tubuh Umat Islam. Allah berfirman, yang artinya:

Jikalau Rabb-mu menghendaki, tentu Dia menjadikan manusia umat yang satu, tetapi mereka senantiasa berselisih pendapat, kecuali orang-orang yang diberi rahmat oleh Rabb-mu. [Hud: 118,119].

Dari Abdullah Ibnu Mas”ud, ia berkata: Suatu hari Rasulullah membuat garis lalu bersabda,”Inilah jalan Allah,” kemudian (Beliau) membuat garis-garis dari arah kanan dan kirinya, lalu bersabda,”Ini adalah jalan-jalan, dan setiap jalan itu terdapat syetan yang mengajak kepadanya,” kemudian Beliau membaca firman Allah: Dan bahwa (yang Kami perintahkan) ini adalah jalanKu yang lurus, maka ikutilah dia; dan janganlah kamu mengikuti jalan-jalan (yang lain), karena jalan-jalan itu mencerai-beraikan kamu dari jalanNya. Yang demikian itu diperintahkan Allah kepadamu agar kamu bertakwa. [Al An”am:153].

Dari “Auf bin Malik, ia berkata bahwa Rasulullah bersabda: “Kaum Yahudi terpecah penjadi tujuh puluh satu golongan, satu golongan di Surga dan tujuh puluh golongan di Neraka. Dan kaum Nashrani terpecah menjadi tujuh puluh dua golongan, tujuh puluh satu golongan di Neraka dan satu golongan di Surga. Dan demi jiwa Muhammad ada di tanganNya, ummatku akan terpecah menjadi tujuh puluh tiga golongan, satu golongan berada di Surga dan tujuh

Page 17: UKHUWWAH islam

puluh dua golongan berada di Neraka.” Beliau ditanya: “Wahai, Rasulullah. Siapakah mereka?” Beliau bersabda,”Al Jama”ah.” [HR Ibnu Majah].

Dari Abdullah bin Amr, bahwa Rasulullah bersabda:

ا ي ه�ي و م ن� 0وا ق ال و اح�د ة� �ة� م�ل ��ال إ ��ار الن ف�ي �ه0م� 0ل ك �ة� م�ل �ع�ين ب و س ث� ال ث ع ل ى �ي م�ت0 أ ر�ق0 ف�ت و ت

ص�ح اب�ي و أ ��ه ي ع ل ا ن أ م ا ق ال ��ه الل ول س0 ر

Dan ummatku akan terpecah menjadi tujuh puluh tiga agama, semua masuk Neraka kecuali satu agama”. Beliau ditanya,”Wahai, Rasulullah. Siapakah mereka?” Beliau bersabda,”Golongan yang meniti jalan hidupku dan jalan hidup sahabatku. [HR Tirmidzi].

Nash-nash di atas, secara gamblang menjelaskan bahwa Umat Islam akan berpecah belah, maka perpecahan dalam tubuh umat pasti akan terjadi. Namun perpecahan tersebut, oleh Rasulullah dianggap sebagai suatu adzab dan kehancuran. Oleh sebab itu, perpecahan tersebut tidak harus dibuat dan bukan suatu hal yang dipuji, tetapi muncul sebagai bentuk ujian dan cobaan; sehingga banyak anjuran, baik dari Allah dan RasulNya untuk bersatu berada di atas kebenaran dan menghindar dari segala sumber perpecahan. Sebab, perpecahan itu tidak akan terjadi, bila umat berada di atas ilmu dan pemahaman yang benar, serta mengetahui secara baik kebenaran dari Al Qur”an, Sunnah dan manhaj yang benar.

PEMICU TIMBULNYA PERPECAHAN UMAT

Perpecahan bukanlah semata-mata takdir dan sunnatullah, akan tetapi sangat dipengaruhi oleh faktor-faktor manusiawi. Adapun faktor-faktor yang dominan menjadi pemicu perpecahan di kalangan umat Islam, antara lain ialah:

5. Bercampurnya ajaran kemusyrikan dan penyimpangan syari”at dengan ajaran Islam, sehingga sebagian umat Islam tidak mampu membedakan antara ajaran yang haq dengan ajaran yang bathil.

6. Kurangnya pemahaman yang benar sebagian umat Islam terhadap ajaran Islam, dan lemahnya semangat mereka untuk mempelajari ajaran Islam.

7. Fanatis, dan taklid buta serta lebih senang mengedepankan keinginan hawa nafsu dengan mengorbankan nilai-nilai keimanan.

8. Lebih mengutamakan dan mendahulukan akal serta logika belaka daripada kepada nash-nash Al Qur”an dan As Sunnah Rasulullah Sahallahu “Alaihi Wasallam.

9. http://www.penerbitakbar.com/syiar/tazkiyatun-nafs/151-menjaga-ukhuwah-islamiyyah

10. Definisi Ukhuwah Islamiyah dan Dasar Perintah UkhuwahOleh : Febi Arliani. http://ummahatshaaluha.blogspot.com/2012/07/definisi-ukhuwah-islamiyah-dan-dasar.html

Definisi Ukhuwah11. Secara Bahasa Ukhuwah Islamiyah berarti Persaudaraan Islam. Adapun secara istilah

ukhuwah islamiyah adalah kekuatan iman dan spiritual yang dikaruniakan Allaah kepada hamba-Nya yang beriman dan bertakwa yang menumbuhkan perasaan kasih sayang, persaudaraan, kemuliaan, dan rasa saling percaya terhadap saudara seakidah. Dengan

Page 18: UKHUWWAH islam

berukhuwah akan timbul sikap saling menolong,saling pengertian dan tidak menzhalimi harta maupun kehormatan orang lain yang semua itu muncul karena Allaah semata.

12.Dalil bahwa ukhuwah merupakan karunia Allaah adalah Firman-nya :

و .13 كـر� اذ� و� ا قو� ـر* ت�ف� و�ال� ي�ع&ا م� ج� الله ب�ل� ب�ح� � وا م� وا�ع�تص�أ�ع�ـد�اء& Qذ�ك�ن�ت�م� إ ع�ل�ي�ك�م� الله لـوب�ك�م�  ن�ع�م�ت� ق� ب�ي�ن� أ�ل*ف�  ف�

ان&ا و� إ�خ� ت�ه� ب�ن�ع�م� ت�م� ب�ح� ص�أ� ف�

14.

15. “Dan berpegang teguhlah kamu sekalian dengan tali Allaah dan janganlah kamu sekalian berpecah belah, dan ingatlah nikmat Allah atas kamu semua ketika kamu bermusuh-musuhan maka Dia (Allah) menjinakkan antara hati-hati kamu  maka kamu menjadi bersaudara.” (QS. Ali Imran [3]: 103).

16. ض� األر� ف�ي ا م� ت� ق� �ن�ف� أ ل�و� م� ل�وب�ه� ق� ب�ي�ن� أ�ل*ف� و��ن*ه� إ م� ب�ي�ن�ه� �ل*ف� أ الل*ه� ل�ك�ن* و� م� ل�وب�ه� ق� ب�ي�ن� ت� �ل*ف� أ ا م� يع&ا م� ج�

ك�يم& ح� ع�ز�يز�17.

“Dan (Dia-lah) yang mempersatukan hati orang-orang yang beriman. Walaupun kamu membelanjakan semua (kekayaan) yang berada di bumi, niscaya kamu tidak dapat mempersatukan hati mereka, akan tetapi Allaah telah mempersatukan hati mereka.  Sesungguhnya Dia Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana.” (QS. Al Anfal [8]: 63).

Kenikmatan ukhuwah karena Allaah yang berlandaskan iman dan takwa inilah yang akan kekal sampai hari akhir. Firman-Nya :

18. ين� ت*ق� ال�م� إ�ال* Zع�د�و Qل�ب�ع�ض م� ه� ب�ع�ض� Qئ�ذ ي�و�م� ال�ء� االZخ�19.20. “Teman-teman akrab pada hari itu sebagiannya menjadi musuh bagian yang lain, kecuali

orang yang bertakwa.” (QS. Az Zukhruf [43]:67). 21.

Dasar Perintah Ukhuwah

Diantara dasar wajibnya menggalang ukhuwah islamiyyah adalah firman Allaah :

ي�ك�م� و� أ�خ� ب�ي�ن� ا و� ل�ح� ص�أ� ف� و�ة� إ�خ� ن�و�ن� ؤ�م� ال�م& ا �ن*م� الله�  إ ا و� ات*ق� و�

و�ن� م� ح� ت�ر� ل�ع�ل*ك�م�

“Sesungguhnya orang-orang Mukmin adalah bersaudara. Karena itu, damaikanlah kedua saudara kalian,  dan bertakwalah kalian  kepada Allah supaya kalian  mendapatkan rahmat.” (QS al-Hujurat [49]: 10).

Juga sabda Rasulullaah shallallaahu “alaihi wasallam :

22. ت*ى ح� ن�وا ت�ؤ�م� و�ال� ن�وا ت�ؤ�م� ت*ى ح� ن*ة� ال�ج� ل�ون� ت�د�خ� ال�ابcوا ت�ح�

Page 19: UKHUWWAH islam

23. “Kalian tidak masuk surga hingga kalian beriman dan belum sempurna keimanan kalian hingga  kalian saling mencintai...” (HR. Muslim).

24.

25. د�ي�ث� إ�ن* الظ*ن* أ�ك�ذ�ب� ال�ح� ، ف� �ي*اك�م� و�الظ*ن* إ26.

“Jauhilah prasangka buruk karena prasangka buruk adalah pembicaraan yang paling dusta.” (Diriwayatkan oleh al-Bukhari, Kitab an-Nikah, Bab La Yakhthub ala Khithbah Akhihi, 9/198, no. 5143; dan Muslim, Kitab al-Birr, Bab Tahrim Zhulmi al-Muslim, 4/1987, no. 2563 dan 2564).

27. وال� يث� د� ال�ح� ب� أ�ك�ذ� الظ*ن* إ�ن* ف� و�الظ*ن* �ي*اك�م إال� و� وا اب�ر� ت�د� و�ال� وا د� س� ا ت�ح� و�ال� وا س� ت�ج�س* وال� وا س� ت�ح�س*

ان&ا و� إ�خ� الله� ب�اد� ع� و�ك�ون�وا وا ت�ب�اغ�ض�28.29. “Jauhilah prasangka, karena prasangka itu ucapan yang paling dusta. Janganlah kalian

mencari-cari aib orang lain, juga janganlah saling mendengki, membenci, atau memusuhi. Jadilah kalian hamba-hamba Allaah yang bersaudara.” (HR. Bukhari : 5604).

30.

31. ا ب�ع�ض& ه� ب�ع�ض� cد ي�ش� ك�ال�ب�ن�ي�ان� ؤ�م�ن� ل�ل�م� ؤ�م�ن� ال�م� إ�ن*32.

33. “Sesungguhnya perumpaan seorang mukmin dengan mukmin lainnya laksana bangunan kokoh, yang saling menguatkan satu dengan lainnya.” (HR. Bukhari dan Muslim).

34.

35. ا ب�ع�ض& ه� ب�ع�ض� cد ي�ش� ك�ال�ب�ن�ي�ان� ؤ�م�ن� ل�ل�م� ؤ�م�ن� ال�م�36.37. “Mukmin dengan Mukmin lainnya bagaikan satu bangunan, sebagian menguatkan

sebagian lainnya.” (HR. Bukhari, At-Tirmidzi, An-Nasa”i dan Ahmad).38.

Dalam Hadits Nukman bin Basyir disebutkan :

39. و� م� م�ه� اح� ت�ر� و� اد*ه�م� ت�و� ف�ى ن�ين� م� ؤ� ال�م� ث�ل� م�ل�ه� ت�د�اع�ى و� ع�ض� ن�ه� م� ت�ك�ى اش� إ�ذ�ا د� س� ال�ج� ث�ل� م� م� ه� ت�ع�اط�ف�

م*ى ل�ح� ا و� ر� ه� لس* ب�ا د� س� ل�ج� ا ئ�ر� ا س�40.41. “Perumpamaan orang-orang yang beriman dalam hal saling mencintai, saling mengasihi,

dan saling menyayangi adalah bagaikan satu jasad, jika salah satu anggotanya menderita sakit, maka seluruh jasad juga merasakan (penderitaannya) dengan tidak bisa tidur dan merasa panas.” (HR. Bukhari dan Muslim).

42.43. Dalam Hadits Ibnu Umar radliyallaahu “anhu : 44.

45. س� ن�ف* الcد�ن�ي�ا ب� ك�ر� م�ن� ب�ة& ك�ر� Qم�ن ؤ� م� ع�ن� ن�ف*س� م�ن�ع�ل�ى ر� ي�س* و�م�ن� ة� ي�ام� ال�ق� ي�و�م� ب� ك�ر� م�ن� ب�ة& ك�ر� ع�ن�ه� الله�

ت�ر� س� و�م�ن� ة� ر� و�اآلخ� الcد�ن�ي�ا ف�ى ع�ل�ي�ه� الله� ر� ي�س* Qر ع�س� م�

Page 20: UKHUWWAH islam

ع�و�ن� ف�ى لله و� ة� ر� و�اآلخ� الcد�ن�ي�ا ف�ى الله� ه� ت�ر� س� ل�م&ا م�س�ي�ه� أ�خ� ف�ى ال�ع�ب�د� ك�ان� ا م� ال�ع�ب�د�

46.47. “Barangsiapa yang melonggarkan (menghilangkan) satu kesukaran seorang mukmin dari

kesukaran-kesukaran dunianya, maka Allaah akan menghilangkan satu kesukaran dari kesukaran-kesukaran dia pada hari kiamat. Barangsiapa yang memberikan kemudahan pada orang yang kesulitan, maka Allaah akan memberikan kemudahan kepadanya di dunia dan di akhirat, dan barangsiapa menutupi (aib) seorang muslim, maka Allaah akan menutupi aibnya di dunia maupun di akhirat. Dan Allaah senantiasamenolong seorang hamba selama hamba itu selalu menolong saudaranya.” (HR. Bukhari dan Muslim).

48.

49. ك�ان� و�م�ن� ه� ل�م� ي�س� و�ال� ه� ي�ظ�ل�م� ال� ل�م� ل�م�س� و أ�خ� ل�م� ال�م�س�ي�ه� أ�خ� ة� ج� ا ح� ع�ن�  ف�ى ج� ر* ف� و�م�ن� ت�ه� ج� حا ف�ى الله� ك�ان�

ي�و�م� ب� كر� م�ن� ب�ت& ك�ر� ع�ن�ه� الله� ج� ر* ف� ب�ة& ك�ر� Qل�م م�س�ة� ي�ام� ال�ق� ي�و�م� الله� ه� ت�ر� س� ل�م&ا م�س� ت�ر� س� و�من� ة� ي�ام� ال�ق�

50.51. “Orang muslim adalah saudara muslim lainnya, ia tidak akan menganiayanya dan tidak

akan menyerahkannya (kepada musuh). Barangsiapaada didalam keperluan saudaranyamaka Allaah ada didalam keperluannya. Barangsiapa menghilangkan suatu kesukaran dari orang muslim, maka Allaah akan menghilangkan satu kesukaran-kesukaran yang ada pada hari kiamat. Dan barangsiapa yang menutupi (aib) seorang muslim, maka Allaah akan menutupu (aibnya) pada hari kiamat.” (HR. Bukhari dan Muslim).