ko nsep ukhuwwah dalam al-quurˈĀn (kajian tafsir...
TRANSCRIPT
KO
D
ONSEP
Diajukan ke
Univers
untuk M
PROGRA
FAKULTA
UNIVER
UKHUW
(Kajia
epada Faku
itas Islam N
Memenuhi S
Sar
DI
AM STUDI
AS USHUL
RSITAS ISL
Y
WWAH D
an Tafsir
SKRIP
ultas Ushu
Negeri Sun
Sebagian Sy
rjana Theol
Oleh
INDA PUTNIM. 1253
I ILMU AL
LUDDIN D
LAM NEG
YOGYAKA
2016
DALAM
r Temat
PSI
luddin dan
nan Kalijag
yarat Mem
logi Islam
:
TRIANA 30001
L-QUR`AN
DAN PEMI
ERI SUNA
ARTA
6
M AL-QU
ik)
n Pemikiran
ga Yogyaka
mperoleh Ge
N DAN TAF
KIRAN IS
AN KALIJA
URˈĀN
n Islam
arta
Gelar
FSIR
SLAM
AGA
.:ii KEMENTERHNAGAMARI FM-TM{SK.BM-05.03/RO
,5ilU"i"ersitas Islam Negeri Sunan Kaliiaga
STJRAT KELAYAKAI\ SKRIPSI
Dosen : Dr. H. Agung Danarto, M.AgFakultas Ushuluddin dan Pemikiran IslamUIN Suaan Kahjaga Yogyakarta
NOTA DINASHal : Skripsi Saudari DindaPutrianaLamp :3 eksemplar
KepadaYth. Dekan Fakultas Ushuluddin dan Pemikiran IslarnUIN Sunan Kahjaga YogyakartaDi Yogyakarta
As s al amu' al ailatm wr. wbSetelatr membaca, meneliti, rnemberikan petunjuk dan mengoreksi serta
mengadakan perbaikan seperlunya, maka kami selaku pernbimbing berpendapatbahwa skripsi Saudari:
Nama : DindaPutrianaNIM : 12530001Judul Skripsr : Konsep Ukhtrwwahdalam al-Qur'an
(Kaj ian Tafsir Tematik)
sudah dapat diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar SarjanaStrata Satu dalam Junrsan/Program Studi Ilmu al-Qur'6n dan Tafsir pada FakultasUshuluddin dau Pemikiran Islam UIN Sunan Kalijaga yogyakarta.
Dengan ioi kami mengharap agar skripsiltugas akhir Saudari tersebut diatas dapat segera dimunaqasyahkan. Atas perhatianrly\ kami ucapkan terimakasih.
Yogyakarta,.tB. U*"t ZO t O
Pembirfibing,TDr. H. Agung Danarto. M. AeNrP. 19680124 1994A31 0A1
ffiItrfKEMENTEBIAN AGAMA
. TJNTVENSITAS ISI"AII{NEGEH ST}NAN KALIIAGAFAKT]LTAS USHT.'LUDDIN DA}{ PEMIXIRAN ISLAII{
Jl. lrfrsda Adierci@ Talp(ffJJa\ 512156 Fu.(0274) 512t56 Yqrdruta 552fl
PENGT$AEAN SXnIPSUTUGAS AXHIRNmor t IN-02YDUIPP N.9l725n$rc
Slaipeitugas aktir densan jr6rl : KONSEP (JK1IUVtrAIIDALAIT4 AI-QUR' Alt (KAJTAII TAFI}IRTEMATIK)
Ymgdipendapkandandimsmol* :NmaNIMf6ffi dirrrrmlqosntlrrn p6dsNilai ujiu fiEn6 alfriraiaymtan telah diterima olohKaliiaga
: Di&Puuiaua:1253fiX11: Rahr 30lt{a"* 2016:91{A-}
FahlAs U$htrltdfin dac Pcmikirm Islxn IJIN Suan
TIM UJIAN II,GAII AKHIN.
NIP. 196t0124199403 I 001
NIP. 19?40126199803 I 001 NIP. 19600207 r99fi13 I 00I
ffiW
YogtakutL 30lt{n€t 2016 rLJIN Srmm Y'otliirya i
1208 199803 1 002
“SemSem
“
makin bmakin ku
“Kesuksesabel
dan ber
banyak urang i
v
MOTT
an adalah klajar dari krguru pada
-David Hu
ilmu, silmu, se
(Buya Ham
TO
kemampuankegagalan
pengalama
ume-
semakinemakin
mka)
n untuk
an”
n lapansempit
ng hidut hidup.
up. p.”
vi
PERSEMBAHAN
Karya tulis ini saya persembahkan untuk:
Mamah dan bapak tercinta
yang selalu mendo’akan anak-anaknya
kelak menjadi anak yang sukses
di dunia dan akhirat.
أمين
vii
PEDOMAN TRANSLITERASI ARAB-LATIN
Penulisan Transliterasi Arab-Latin yang digunakan dalam penyusunan
skripsi ini berpedoman pada Surat Keputusan Bersama (SKB) Menteri Agama,
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia No. 158/1987 dan No.
0543b/U/1987 tertanggal 22 Januari 1998.
A. Konsonan Tunggal
Huruf Arab Nama Huruf Latin Keterangan
Alif Tidak dilambangkan Tidak dilambangkan أ
Bā’ B Be ب
Tā’ T Te ت
Sā Ṡ Es titik atas ث
jīm J Je ج
Hā’ ḥ Ha titik di bawah ح
Khā’ Kh Ka dan ha خ
Dal D De د
Zāl Ż Zet titik di atas ذ
Rā’ R Er ر
Zai Z Zet ز
Sīn S Es س
Syīn Sy Es dan ye ش
Ṣād Ṣ Es titik di bawah ص
viii
Dād ḍ De titik di bawah ض
Tā’ Ṭ Te titik di bawah ط
Zā’ Ẓ Zet titik di bawah ظ
Ayn ...ʻ... Koma terbalik (di atas)‘ ع
Gayn G Ge غ
Fā’ F Ef ف
Qāf Q Qi ق
Kāf K Ka ك
Lām L El ل
Mīm M Em م
Nūn N En ن
Waw W We و
Hā’ H Ha ه
Hamzah ...’... Apostrof ء
Yā’ Y Ye ي
B. Konsonan Rangkap
Konsonan rangkap termasuk tanda syaddah, ditulis rangkap, contoh:
ditulis muta’aqqidīn متعقدين
ditulis ‘iddah عدة
C. Ta’ Marbūṭah di Akhir Kata
1. Bila dimatikan ditulis h:
ix
ditulis hibah ھبة
ditulis jizyah جزية
(ketentuan ini tidak diperlukan terhadap kata-kata Arab yang sudah
terserap ke dalam bahasa Indonesia seperti zakat, shalat dan
sebagainya, kecuali dikehendaki lafal aslinya).
2. Bila dihidupkan karena berangkaian dengan kata lain, ditulis t, contoh:
ditulis ni’matullah نعمة هللا
ditulis zakātul-fiṭri زكاة الفطر
D. Vokal Pendek
◌ (fathah) ditulis a contoh ضرب ditulis ḍaraba
◌ (kasrah) ditulis i contoh فھم ditulis fahima
◌ (dammah) ditulis u contoh كتب ditulis kutiba
E. Vokal Panjang
1. Fathah+alif, ditulis ā (garis di atas)
ditulis jāhiliyyah جاھلية
2. Fathah+alif maqṣūr, ditulis ā (garis di atas)
ditulis yas’ā يسعى
3. Kasrah+yā’ mati, ditulis ī (garis di atas)
ditulis majīd مجيد
4. Dammah+wau mati, ditulis ū (garis di atas)
ditulis furūd فروض
x
F. Vokal-vokal Rangkap
1. Fathah dan yā mati ditulis ai, contoh:
ditulis bainakum بينكم
2. Fathah dan wau mati ditulis au, contoh:
ditulis qaul قول
G. Vokal-vokal yang Berurutan dalam Satu Kata, Dipisahkan dengan
Apostrof (ʻ)
ditulis aʻantum اانتم
ditulis uʻiddat اعد ت
ditulis laʻin syakartum لئن شكرتم
H. Kata Sandang Alif dan Lam
1. Bila diikuti huruf Qamariyah, contoh:
ditulis Al-Qurˈān القران
ditulis Al-Qiyās القياس
2. Bila diikuti huruf Syamsiyyah ditulis dengan menggandakan huruf
Syamsiyyah yang mengikutinya, serta menghilangkan huruf l (el)-nya,
contoh:
ditulis Asy-Syams الشمس
’ditulis al-samā السماء
xi
I. Huruf Besar
Penulisan huruf besar disesuaikan dengan Ejaan Yang Disempurnakan
(EYD).
J. Penulisan Kata-kata dalam Rangkaian Kalimat
1. Dapat ditulis menurut penulisannya, contoh:
ditulis Żawi al-furūd ذوى الفروض
2. Ditulis menurut bunyi atau pengucapannya dalam rangkaian tersebut,
contoh:
السنةأھل ditulis Ahl as-Sunnāh
xii
ABSTRAK
Ukhuwwah atau persaudaraan merupakan salah satu ajaran yang mendapat perhatian penting dalam Islam, karena ia merupakan variabel penting dalam membangun Islam yang kokoh dan juga sebagai modal kekuatan umat. Kata ukhuwwah banyak disebutkan didalam al-Qurˈān. Pemahaman terhadap kata ukhuwwah yang komprehensif bisa didapat dengan menggunakan metode tematik dalam proses pengkajiannya. Dalam tulisan ini, penulis ingin memaparkan tentang konsep ukhuwwah yang disebutkan didalam al-Qurˈān.
Penelitian ini bersifat kepustakaan yang didasarkan pada al-Qurˈān sebagai
sumber primer dan buku-buku lainnya yang terkait dengan tema ini sebagai sumber data sekunder. Adapun data-data yang dibutuhkan dalam penyelesaian penelitian ini diperoleh dengan menggunakan teknik dokumentasi yaitu menghimpun literatur-literatur yang berkaitan dengan objek penelitian penulis yaitu ukhuwwah. Sementara metode yang digunakan untuk mengolah data dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan metode tafsir mauḍu’i yang digagas oleh Abd al-Hayy al-Farmawi.
Hasil dari penelitian ini, penulis menemukan bahwa kata ukhuwwah
didalam al-Qurˈān disebut sebanyak 95 kali didalam 80 ayat dan 31 surat, yang terbagi kedalam 2 periode, yaitu periode Mekkah dan periode Madinah. Pada periode Mekkah terdapat 55 ayat didalam 21 surat dan pada periode Madinah terdapat 25 ayat didalam 10 surat. Dari sebagian ayat-ayat tersebut penulis menemukan bentuk-bentuk ukhuwwah (persaudaraan) didalam al-Qurˈān seperti saudara kandung, saudara yang dijalin oleh ikatan keluarga, saudara semasyarakat, saudara seagama dan saudara sebangsa. Selain itu, hak-hak dan kewajiban-kewajiban dalam ber-ukhuwwah, di antaranya berbuat adil terhadap sesama, saling menasihati, saling mengasihi, menyayangi, mendamaikan saudara yang berselisih dan sebagainya. Ada pula perintah Allah untuk menjaga ukhuwwah yang disebutkan didalam al-Qurˈān seperti menjauhi prasangka buruk, menjauhi perbuatan keji dan harus selalu berpegang teguh kepada agama Allah.
Kata kunci: Ukhuwwah, Tafsir Mauḍu’i.
xiii
KATA PENGANTAR
Bismillahirrahmanirrahim,
Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, karena atas
rahmat dan karunia-Nya penulis akhirnya dapat menyelesaikan karya tulis yang
berbentuk skripsi ini sesuai dengan waktu yang telah direncanakan. Shalawat serta
salam semoga senantiasa terlimpahkan kepada junjunan kita baginda Nabi Agung
Muhammad Saw beserta keluarga dan sahabatnya.
Penulisan skripsi ini merupakan salah satu syarat untuk memperoleh gelar
sarjana pada Fakultas Ushuluddin dan Pemikiran Islam Universitas Islam Negeri
Sunan Kalijaga Yogyakarta.
Dalam penulisan skripsi ini tentunya banyak pihak yang telah memberikan
bantuan baik berupa motivasi, bimbingan, dukungan maupun do’a yang penulis
perlukan agar semangat dalam menyusun skripsi ini. Oleh karena itu, penulis
ingin menyampaikan ucapan terima kasih yang tiada hingga kepada :
1. Allah SWT yang telah memberikan kekuatan kepada penulis sehingga
penulis bisa lancar dalam menyusun skripsi ini.
2. Rektor UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta beserta jajarannya.
3. Dekan Fakultas Ushuluddin dan Pemikiran Islam UIN Sunan Kalijaga
Yogyakarta yaitu Bapak Dr. Alim Roswantoro, M. Ag.
4. Ketua dan Sekretaris Jurusan Ilmu al-Qurˈān dan Tafsīr Fakultas
Ushuluddin dan Pemikiran Islam UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, Bapak
H. Abdul Mustaqim dan Bapak Dr. Afdawaiza, M.Si.
xiv
5. Bapak Agung Danarto, selaku Dosen Pembimbing Skripsi yang telah
mengarahkan, mengoreksi dan memberi masukan kepada penulis,
sehingga skripsi ini dapat terselesaikan.
6. Bapak Dr. Ahmad Baidowi, M. Si, selaku Dosen Pembimbing Akademik
yang senantiasa membimbing penulis dari semester awal hingga akhir dan
juga selalu memberikan motivasi dengan penuh kesabaran kepada penulis. 7. Mamah “Eti Sumiati” dan bapak “Nandang ZH Afandi” yang tak henti-
hentinya mendo’akan semua anaknya agar menjadi anak-anak yang
shaleh/ah. Semoga Allah selalu memberikan kesabaran dan ketabahan
dalam mendidik anak-anaknya, memberi kelancaran dalam menghadapi
segala urusan dan semoga mereka selalu diberi kebahagiaan, baik di dunia
maupun di akhirat kelak, amiiien... 8. Teruntuk kakakku, aa Fajar Selamet Febiary, terimakasih atas support dan
nasihat yang diberikan kepada penulis. Adekku Almas Hibatullah, teteh
do’akan semoga Almas menjadi anak yang shaleh, pintar dan cita-cita
yang Almas harapkan dapat tercapai, amiiien.. Tidak lupa juga untuk Teh
Riseu yang selalu menyemangati penulis dalam menyusun skripsi ini,
semoga teteh juga bisa lulus secepatnya. 9. Kepada keluargaku semua, terutama mamang dan bibi Ciamis yang sering
membantu, mengantar dan menjenguk penulis dari sebelum masuk kuliah
sampai sekarang, terimakasih atas semuanya. Semoga Allah selalu
memberikan yang terbaik.
xv
10. For special someone yang jauh di sana, Ade Firmansyah. Terimakasih atas
arahan, bimbingan dan nasihat yang telah diberikan kepada penulis,
semoga penulis bisa menjadi orang yang lebih baik lagi. Semangat terus ya
untuk menggapai cita-cita yang diharapkan..!! 11. Teman-teman jurusan IAT 2012, Roudhotul Jannah, Nurul Huda, Erwanda
dan masih banyak lagi yang tidak mungkin penulis sebutkan satu per satu,
terimakasih atas kebersamaan yang telah kita lalui dari semester satu-
akhir, kalian selalu mengingatkan penulis dalam berbagai hal, juga selalu
memberikan motivasi dan semangat kepada penulis. 12. Teman-teman yang pernah satu kost dengan penulis, Teh Uli, Mba Nash,
Mba Nida, Reni, Intan, Tini, Utari, Ninun, Mb Lia, Mb Arin, Mb Kiki dan
sebagainya, (maaf tidak disebutkan semua karena terlalu banyak), yang
selalu menyemangati dan men-support penulis agar bisa menyelesaikan
skripsi secepatnya. 13. Teman-teman KKN 147, Aya, Asep, Kamila, Arum, Mamen, Riza,
Ummu, Azma dan Endri. Kita adalah keluarga selama kurang lebih 2
bulan dan semoga kita tidak saling melupakan. Sukses terus ya buat
kalian..!! 14. Pondok Pesantren Darussalam Ciamis yang telah mengantarkan penulis
menuju gerbang kesuksesan dan teman-teman IKADA Yogyakarta,
terimakasih kalian telah menjadi teman sekaligus keluarga selama di Jogja.
Semoga silaturrahim ini dapat terjalin selamanya.
xvi
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL .............................................................................................. i
HALAMAN NOTA DINAS .................................................................................. ii
HALAMAN SURAT PERNYATAAN ............................................................... iii
HALAMAN PENGESAHAN .............................................................................. iv
HALAMAN MOTTO ............................................................................................ v
HALAMAN PERSEMBAHAN .......................................................................... vi
PEDOMAN TRANSLITERASI ........................................................................ vii
ABSTRAK ........................................................................................................... xii
KATA PENGANTAR ........................................................................................ xiii
DAFTAR ISI ....................................................................................................... xvi
BAB I PENDAHULUAN ................................................................................ 1
A. Latar Belakang ............................................................................... 1
B. Rumusan Masalah .......................................................................... 6
C. Tujuan dan Kegunaan Penelitian ................................................... 6
D. Tinjauan Pustaka ............................................................................ 7
E. Kerangka Teoritik ........................................................................ 11
F. Metode Penelitian ........................................................................ 15
G. Sistematika Pembahasan .............................................................. 18
BAB II TINJAUAN UMUM TENTANG UKHUWWAH ............................ 19
A. Definisi Ukhuwwah ...................................................................... 19
B. Sejarah Ukhuwwah ....................................................................... 22
xvii
C. Praktik Ukhuwwah di Indonesia .................................................. 29
D. Tahapan-Tahapan Ukhuwwah ...................................................... 30
E. Macam-Macam Ukhuwwah ......................................................... 35
F. Urgensi Ukhuwwah ...................................................................... 40
BAB III AYAT-AYAT UKHUWWAH DALAM AL-QURˈĀN ................... 42
A. Klasifikasi Ayat-Ayat Ukhuwwah ................................................ 42
B. Deskripsi Ayat-Ayat Ukhuwwah (Analisis Makki-Madani) ........ 45
C. Asbāb an-Nuzūl Ayat-Ayat Ukhuwwah ...................................... 68
D. Munāsabah Ayat-Ayat Ukhuwwah .............................................. 83
BAB IV UKHUWWAH DALAM AL-QURĀN .............................................. 91
A. Bentuk-Bentuk Persaudaraan (ukhuwwah) dalam al-Qurˈān ....... 91
B. Hak-Hak dan Kewajiban-Kewajiban dalam Ber-ukhuwwah ..... 104
C. Perintah Allah untuk Menjaga Ukhuwwah dalam al-Qurˈān .... 117
BAB V PENUTUP ........................................................................................ 123
A. Kesimpulan ................................................................................ 123
B. Saran ........................................................................................... 124
DAFTAR PUSTAKA ......................................................................................... 126
CURRICULUM VITAE .................................................................................... 131
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Agama merupakan pedoman hidup yang diberikan oleh Tuhan
kepada umat manusia, agar kehidupan mereka di dunia menjadi sejahtera
dan selamat kelak dalam kehidupan akhirat.1 Seluruh agama yang ada di
dunia ini mengajarkan saling mengasihi antar manusia, menjunjung
kedamaian dan menghargai perbedaan.2
Manusia sebagai makhluk sosial tidak terlepas dari satu dengan
yang lainnya. Di Indonesia sendiri rasa sosial ini diterapkan dengan saling
menyayangi, tolong-menolong, menghargai dan menghormati hak orang
lain. Namun dewasa ini, Indonesia yang terkenal dengan keramahan
penduduknya dan keluhuran budayanya telah kehilangan nilai-nilai
tersebut. Masyarakat mudah tersinggung, marah dan perselisihan
antarsuku, antarbangsa, antaragama marak terjadi, bahkan dalam satu
agama sekalipun.3
Bangsa Indonesia ini mengalami kondisi yang tidak kondusif
dalam hal perbedaan pendapat. Mereka tidak bisa saling menghargai satu
1 Afif Muhammad, Agama dan Konflik Sosial: Studi Pengalaman Indonesia (Bandung: Marja, 2013), hlm. 11. 2 Haqqul Yaqin, Agama dan Kekerasan dalam Transisi Demokrasi di Indonesia (Yogyakarta: ELSAQ Press, 2009), hlm. 1-2. 3 Sulistyoningsih, Pesan-Pesan Ukhuwah Islamiyah dalam Novel 99 Cahaya di Langit Eropa Karya Hanum Salsabiela Rais dan Rangga Almahendra. Skripsi Fakultas Dakwah dan Komunikasi Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga, Yogyakarta, 2015, hlm. 4-5.
2
sama lain. Setiap pihak atau golongan yang berbeda pandangan akan
dihadapi bahkan dengan kekuatan otot dan anarkisme.4 Adanya perbedaan
dalam hal kebangsaan, suku, agama dan sebagainya merupakan suatu
pluralitas yang dengan adanya perbedaan tersebut al-Qurˈān
memerintahkan agar hal itu dipergunakan dalam membangun hubungan
ta’aruf (saling mengenal) di antara masing-masing pihak yang berbeda-
beda itu.5
Salah satu masalah yang dihadapi umat sekarang ini adalah
munculnya konflik-konflik internal umat yang cukup memprihatinkan,
sehingga kekuatan mereka menjadi lemah.6 Konflik horizontal yang sering
terjadi dalam tubuh umat Islam yang bernuansa suku, ras dan golongan,
belakangan ini menunjukkan bahwa bentuk keberagaman dan komitmen
persaudaraan Islam masih sangat rapuh.7 Dalam rangka menciptakan
kehidupan yang damai, maka diperlukan jalinan ukhuwwah.
Ukhuwwah dalam arti luas merupakan jalinan persaudaraan di
antara umat manusia yang melampaui batas-batas etnik, ras, agama, suku,
keturunan, latar belakang sosial dan sebagainya. Ukhuwwah menuntut
adanya saling pengertian dan kerjasama antarsemua pihak yang
4Rusydi Sulaiman, Nilai-Nilai Karakter Islam: Berhulu dari Akhlak Berhilir pada Rakhmat (Bandung: Marja, 2013), hlm. 143. 5 Muhammad Imarah, Islam dan Pluralitas: Perbedaan dan Kemajemukan dalam Bingkai Persatuan (Jakarta: Gema Insani, 1999), hlm. 12. 6 Adi Sasono (dkk.), Solusi Islam Atas Problematika Umat (Jakarta: Gema Insani Press, 1998), hlm. 245. 7 Syarifudin Jou, Ayat-Ayat Ukhuwah dalam al-Qurˈan (Studi Komparasi Antara Tafsir al-Misbāh dan Tafsir al-Azhār). Skripsi Fakultas Ushuluddin UIN Sunan Kalijaga, Yogyakarta, 2011, hlm. 2.
3
bersaudara. Dengan konsep ukhuwwah diharapkan terjalin persaudaraan
yang kokoh dan tidak membeda-bedakan antara satu dengan yang lain.8
Sebagaimana Allah berfirman:
إنما المؤمنون إخوة فأصلحوا بـين أخويكم
“Sesungguhnya orang-orang yang beriman adalah bersaudara karena itu damaikanlah antara kedua saudaramu.” (QS. Al-Ḥujurāt: 10).9 Rasa persaudaraan yang ada dalam kesamaan identitas seorang
muslim harus selalu dipupuk karena hal itu akan mempererat komunikasi
antarsesama dan juga memperkokoh persatuan.10 Oleh karena itu, harus
adanya persatuan di antara kaum muslimin, saling menyayangi dan
mencintai di antara mereka. Menjalin persaudaraan merupakan bagian dari
pengamalan ajaran Islam. Kaum muslimin diumpamakan sebagai satu
tubuh. Jika tidak demikian, berarti mereka telah kembali lagi seperti pada
masa jahiliyah atau bahkan lebih parah dari itu.11 Dalam sebuah hadis
disebutkan,
ثـنا ثـنا: قال حجاج، حد له قال النبي أن جرير، عن زرعة، أبي عن مدرك، بن علي أخبـرني: قال شعبة، حد " بـعض رقاب بـعضكم يضرب كفارا بـعدي تـرجعوا ال : " فـقال الناس، استـنصت : الوداع حجة في
8 Fatih Masrur dan Miftahul Asror, Adab Silaturahmi (Jakarta: CV Artha Rivera, 2007), hlm. 1. 9 Departemen Agama, Al-Qurˈān dan Terjemahnya (Jakarta: CV. Bumirestu, 1990), hlm. 846. 10 Abdullah Hanapi, Prinsip-Prinsip Multikulturalisme dalam al-Qurˈān. Skripsi Fakultas Ushuluddin dan Pemikiran Islam Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga, Yogyakarta, 2011, hlm. 146. 11 Sa’id Abdul ‘Azhim, Ukhuwwah Imaniyyah: Persaudaraan Iman (Jakarta: Qisthi Press, 2005), hlm. 5-6.
4
"...Janganlah kalian kembali menjadi kafir sepeninggalku, satu sama lain saling berperang."12 Bukti-bukti sejarah memperlihatkan pasang surut ukhuwwah di
kalangan umat Islam. Sejak periode Nabi Muhammad Saw hingga periode
ratusan tahun berikutnya, tatanan ukhuwwah itu hampir selalu berhadapan
dengan berbagai masalah. Setelah Nabi Saw wafat, ancaman konflik di
kalangan umat mulai muncul ke permukaan. Motif-motif politik mulai
memperlihatkan kekuatannya untuk mempengaruhi keutuhan ukhuwwah
pada saat itu, sehingga karena kekuatannya yang sangat besar, potensi
konflik itu terus berlanjut hingga periode Umar, Uṡman dan Ali.13
Banyak sekali ayat al-Qurˈān yang berbicara tentang ukhuwwah.
Al-Qurˈān mengingatkan agar umat Islam tetap memelihara ukhuwwah.
Dalam mewujudkan ukhuwwah tersebut, harus dapat mencapai tahapan-
tahapannya terlebih dahulu, sehingga ukhuwwah yang dibangun
mempunyai kekuatan yang utuh dan kukuh.14
Dalam skripsi ini akan dipaparkan mengenai konsep ukhuwwah,
bagaimana ber-ukhuwwah yang baik menurut al-Qurˈān, sehingga tidak
menimbulkan perpecahan di antara sesama manusia. Penulis ingin
mengangkat persoalan ini karena merasa bahwa hal ini sangatlah penting,
sebab dari zaman dahulu sampai pada saat ini konflik masih saja terjadi di
12 Muhammad bin Ismā’il al-Bukhārīy, Shahih al-Bukhārīy, No. Hadis 119, Juz 6 (Beirut: Dār Ibnu Kaṡīr al-Yamāmah, 1987), hlm. 43 dalam CD. ROM Gawami al-Kaleem. 13 Miftah Faridl, Lentera Ukhuwah: Indahnya Saling Menyayang dalam Dekapan Iman (Bandung: Mizan, 2014), hlm. 50-51. 14 Miftah Faridl, Lentera Ukhuwah: Indahnya Saling Menyayang dalam Dekapan Iman, hlm. 50.
5
mana-mana. Hal ini disebabkan karena sebagian umat Islam masih belum
dapat memahami ayat-ayat ukhuwwah yang terdapat dalam al-Qurˈān
sesuai dengan yang dikehendaki oleh al-Qurˈān itu sendiri. Padahal telah
kita ketahui bersama bahwa Islam adalah agama yang sangat menjunjung
tinggi nilai-nilai ukhuwwah antarsesama, akan tetapi masih saja terjadi
konflik. Penelitian ini diharapkan dapat menjadi salah satu solusi untuk
mengurangi konflik yang hingga saat ini masih sering terjadi di dalam
tubuh umat Islam.
Pemahaman terhadap konsep ukhuwwah yang komprehensif bisa
didapat dengan menggunakan metode tematik dalam proses
pengkajiannya. Metode tafsir tematik memungkinkan seseorang untuk
mengetahui inti masalah dan segala aspeknya, sehingga ia mampu
mengemukakan argumen yang kuat, jelas dan memuaskan. Selain itu,
metode ini sesuai dengan semangat zaman modern yang menuntut agar
berupaya melahirkan suatu pemahaman atau hukum yang bersifat
universal untuk masyarakat Islam, suatu hukum yang bersumber dari al-
Qurˈān dan hukum-hukum praktis yang mudah dipahami dan diterapkan.15
Oleh karena itu, penulis ingin mengkaji konsep ukhuwwah yang terdapat
dalam al-Qurˈān dengan menggunakan metode tematik yang digagas oleh
‘Abd al-Hayy al-Farmawi.
15 ‘Abd al-Hayy al-Farmawi, Metode Tafsir Mawdhu’iy: Suatu Pengantar, terj. Suryan A. Jamrah (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 1996), hlm. 53.
6
B. Rumusan Masalah
Dari uraian latar belakang masalah di atas, penulis membatasi
permasalahan yang memfokuskan pada pembahasan, yaitu:
1. Bagaimana hakikat ukhuwwah dalam al-Qurˈān?
2. Bagaimana bentuk-bentuk ukhuwwah dalam al-Qurˈān?
3. Bagaimana kegunaan ukhuwwah dalam al-Qurˈān?
C. Tujuan dan Kegunaan Penelitian
Dari latar belakang masalah dan rumusan masalah yang telah
diuraikan di atas, maka penelitian ini memiliki tujuan dan kegunaan
sebagai berikut:
1. Tujuan penelitian
a. Untuk mengetahui hakikat ukhuwwah dalam al-Qurˈān.
b. Untuk mengetahui bentuk-bentuk ukhuwwah dalam al-Qurˈān.
c. Untuk mengetahui kegunaan ukhuwwah dalam al-Qurˈān.
2. Kegunaan penelitian
a. Secara teoritis, hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah
khazanah keilmuan didalam studi al-Qurˈān terutama yang
berkaitan dengan kajian tafsir tematik.
b. Secara praktis, hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan
pemahaman bagi masyarakat tentang konsep ukhuwwah, sehingga
masyarakat bisa mengaplikasikannya kedalam kehidupan sehari-
hari sesuai dengan apa yang disebutkan dalam al-Qurˈān.
7
D. Tinjauan Pustaka
Sebelum melakukan penelitian terhadap konsep ukhuwwah dalam
al-Qurˈān, penulis terlebih dahulu melakukan peninjauan terhadap hasil
penelitian-penelitian sebelumnya untuk mengetahui posisi penulis di
dalam penelitian ini. Kajian terhadap ukhuwwah sudah banyak dilakukan,
akan tetapi yang mengupas tuntas ayat-ayat ukhuwwah belum banyak yang
mengkaji, terutama penelitian yang menggunakan metode tematik.
Di antara hasil penelitian yang berkaitan dengan ukhuwwah yaitu
skripsi yang berjudul Ayat-Ayat Ukhuwwah dalam al-Qurˈān (Studi
Komparasi antara Tafsīr al-Misbāh dan Tafsīr al-Azhār) karya Syarifudin
Jou. Skripsi tersebut menjelaskan tentang ayat-ayat ukhuwwah menurut
dua kitab tafsir karya ulama Indonesia yakni M. Quraish Shihab dan
Hamka. Akan tetapi, dalam skripsi tersebut tidak dipaparkan secara luas
ayat-ayat ukhuwwah-nya, hanya dipaparkan beberapa ayat saja, kemudian
ayat-ayat tersebut ditafsirkan. Ukhuwwah menurut Quraish Shihab yakni
persamaan atau keserasian, baik itu persamaan keyakinan, budaya, suku
bangsa, bahasa dan lain sebagainya. Sedangkan Hamka dalam memahami
ukhuwwah adalah tergantung bagaimana konteks ayat-ayat tentang
ukhuwwah tersebut, seperti apakah ayat tersebut berbicara tentang
ukhuwwah dalam konteks agama, keturunan, suku bangsa dan lain-lain.
Meskipun adanya sedikit perbedaan dalam memahami ukhuwwah, akan
8
tetapi keduanya mempunyai misi yang sama yaitu ingin mempersatukan
umat manusia.16
Skripsi yang berjudul Ukhuwwah sebagai Solusi Konflik Internal
Umat Islam dalam Perspektif Hadis (Kajian Ma’ānī al-ḥadīṡ) karya
Muhsin. Skripsi tersebut menjelaskan hadis tentang persaudaraan umat
Islam. Pemaknaan terhadap hadis tentang ukhuwwah atau persaudaraan,
Nabi tidak merumuskan definisi persaudaraan itu sendiri, tetapi yang
ditempuhnya adalah memberi contoh-contoh praktis tentang persaudaraan
itu. Konsep persaudaraan ini tersirat dalam kata tawādud (anjuran untuk
mendatangkan kecintaan, seperti memberi hadiah, saling mengunjungi dan
sebagainya), tarāḥum (saling mengasihi atas dasar persaudaraan iman
bukan sebab lainnya atau empati) dan ta’āṭuf (tolong-menolong atau saling
membantu). Dalam hal ini, umat Islam perlu menerapkan sikap
persaudaraan yang telah diajarkan Nabi, serta mengimbanginya dengan
menjauhi sikap-sikap yang dapat mendatangkan pertikaian atau konflik.17
Beberapa buku tentang ukhuwwah di antaranya adalah Wawasan
al-Qurˈān; Tafsīr Tematik atas Pelbagai Persoalan Umat karya M.
Quraish Shihab. Dalam buku tersebut dijelaskan bahwa umat Islam
berkewajiban agar selalu menjalin hubungan ukhuwwah yang harmonis di
16 Syarifudin Jou, Ayat-Ayat Ukhuwah dalam al-Qurˈan (Studi Komparasi Antara Tafsir al-Misbāh dan Tafsir al-Azhār). Skripsi Fakultas Ushuluddin dan Pemikiran Islam Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga, Yogyakarta, 2011. 17 Muhsin, Ukhuwwah sebagai Solusi Konflik Internal Umat Islam dalam Perspektif Hadis (Kajian Ma’ānī al-ḥadīṡ). Skripsi Fakultas Ushuluddin dan Pemikiran Islam Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga, Yogyakarta, 2012.
9
antara mereka dan tidak ada satupun yang dapat dijadikan alasan untuk
melahirkan keretakan hubungan.18
Buku yang berjudul Merajut Benang Ukhuwah Islamiah karya Ali
Abdul Halim Mahmud. Buku tersebut membahas secara mendalam
tentang bagaimana implementasi ukhuwwah di berbagai lapangan
kehidupan umat Islam, dari pergaulan sehari-hari hingga dalam
beraktivitas dakwah dan gerakan Islam, karena ukhuwwah merupakan
jalan yang aman dan jelas rambu-rambunya untuk menuju terbentuknya
rumah tangga, masyarakat dan tegaknya pemerintahan yang Islami.19
Selanjutnya, buku yang berjudul Lentera Ukhuwah: Indahnya
Saling Menyayang dalam Dekapan Iman karya Miftah Faridl. Buku
tersebut menjelaskan ukhuwwah Islam menuju ummatan wāhidah
(masyarakat yang bersatu) dan ummatan wasathā (masyarakat yang
sempurna), yakni menyatukan Islam dalam wilayah keagamaan tanpa
harus berpolitik. Islam sebagai paham keagamaan telah terbagi-bagi ke
dalam banyak paham. Semua tentu benar, atau paling tidak bisa
dinyatakan tidak salah, tetapi perbedaan itu tidak bisa menjadi dasar dari
niatan untuk membentuk ukhuwwah Islam. Miftah Faridl menyadari
perbedaan itu, maka dalam buku ini ia tidak mempermasalahkan
perbedaan mazhab (kalam, fiqh atau tasawuf), ia juga tidak menyinggung
18 Quraish Shihab, Wawasan al-Qurˈān; Tafsīr Tematik atas Pelbagai Persoalan Umat (Bandung: PT Mizan Pustaka, 2007). 19 Ali Abdul Halim Mahmud, Merajut Benang Ukhuwah Islamiah (Solo: Era Intermedia, 2000).
10
perbedaan orientasi kepentingan dan perbedaan berpolitik pun ia tidak
menyentuhnya. Dalam buku ini ia hanya menjelaskan bagaimana umat
Islam secara sadar menerima perbedaan dan menjadikan perbedaan itu
sebagai fastabiqul khairāt.20
Buku yang berjudul Dalam Dekapan Ukhuwah karya Salim A.
Fillah. Buku tersebut berisi tentang renungan, kisah-kisah sahabat Nabi
Saw yang patut untuk diteladani, pesan-pesan tentang ukhuwwah dan
contoh kasus yang sangat mudah untuk dipahami berkenaan dengan
hangatnya dekapan ukhuwwah. Selain itu, dalam buku tersebut Salim A.
Fillah juga memberikan gambaran dan masalah yang sangat mungkin
terjadi dalam jalinan ukhuwwah.21
Selanjutnya, buku yang berjudul Ukhuwwah Imaniyyah:
Persaudaraan Iman karya Sa’id Abdul Azhim. Buku tersebut berisi
tentang keharusan untuk mewujudkan rasa persaudaraan seiman dan
persatuan Islam. Di dalam buku tersebut juga dijelaskan tentang syari’at
sebagai alasan untuk menciptakan ikatan persaudaraan, antara lain seruan
untuk persatuan agama, larangan untuk membeda-bedakan antara rasul
yang satu dengan rasul yang lain, disebutkan pula hadis tentang
perpecahan dan keharusan bersatu dan sebagainya. Selain itu, dijelaskan
pula prinsip-prinsip syari’at untuk mewujudkan persaudaraan keimanan,
serta cara menyikapi dan memahami perbedaan pendapat, sehingga dapat
20 Miftah Faridl, Lentera Ukhuwah: Indahnya Saling Menyayang dalam Dekapan Iman (Bandung: Mizan, 2014). 21 Salim A. Fillah, Dalam Dekapan Ukhuwah (Yogyakarta: Pro-U Media, 2014).
11
mewujudkan rasa persaudaraan dan persatuan yang kokoh di antara umat
manusia.22
Berdasarkan tinjauan pustaka di atas, pembahasan mengenai
ukhuwwah telah banyak dibahas dalam penelitian-penelitian sebelumnya.
Akan tetapi, penulis belum menemukan karya yang mengkaji ayat-ayat
ukhuwwah dalam al-Qurˈān dengan menggunakan metode tafsir tematik.
Penelitian ini mempunyai titik perbedaan dan persamaannya dengan
penelitian-penelitian sebelumnya. Persamaannya, penelitian tentang
ukhuwwah ini sama-sama mengkaji tentang sesuatu yang berkaitan dengan
ukhuwwah dan memaparkan ayat-ayat tentang ukhuwwah, meskipun ayat
yang dipaparkan itu hanya diambil sebagian saja. Sedangkan
perbedaannya, kalau penelitian sebelumnya, pembahasan yang diuraikan
belum begitu lengkap dan tidak dipaparkan secara lengkap ayat-ayatnya.
Akan tetapi, penelitian yang diteliti penulis ini memaparkan secara
lengkap ayat-ayat ukhuwwah, kemudian dicari sabāb nuzūl-nya (jika ada)
dari ayat-ayat tersebut, karena penelitian ini menggunakan metode tematik.
E. Kerangka Teoritik
1. Pengertian Konsep
Dalam kamus ilmiah, konsep adalah ide umum, pengertian,
pemikiran, rancangan dan rencana dasar.23 Konsep dapat dipahami dari
22 Sa’id Abdul ‘Azhim, Ukhuwwah Imaniyyah: Persaudaraan Iman (Jakarta: Qisthi Press, 2005).
12
sisi subjek maupun dari sisi objek. Dari sisi subjek, suatu konsep
adalah kegiatan merumuskan dalam pikiran atau menggolong-
golongkan. Dari sisi objek, suatu konsep adalah isi kegiatan tersebut,
maknanya.24 Konsep juga bisa diartikan sebagai suatu gagasan atau ide
yang terdiri dari beberapa unsur yang bisa dijawab dengan
menggunakan 5W+1H (What, Who, Where, When, Why dan How).
Maka, dalam penelitian ini diharapkan mampu menjawab pertanyaan
5W+1H.
2. Pengertian Ukhuwwah
Kata ukhuwwah berakar dari kata kerja akha yang berarti
saudara.25 Ukhuwwah biasa diartikan sebagai persaudaraan. Secara
majazi, ukhuwwah (persaudaraan) mencakup persamaan salah satu
unsur seperti suku, agama, profesi dan persamaan.26
3. Kajian Tematik (Mauḍū’i)
Dalam penelitian mengenai konsep ukhuwwah dalam al-Qurˈān
ini, penulis menggunakan pendekatan tafsir tematik (mauḍū’i). Dalam
hal ini, penulis menggunakan metode tematik yang digagas oleh ‘Abd
al-Hayy al-Farmawi.
23 Pius A. Partanto dan M. Dahlan al-Barry, Kamus Ilmiah Populer (Surabaya, Arloka: 2001), hlm. 366. 24 J. Sudarminta, Epistemologi Dasar: Pengantar Filsafat Pengetahuan, (Yogyakarta: Kanisius, 2002), hlm. 87. 25 Kamus al-Munawir Digital, hlm. 12. 26 Quraish Shihab, Wawasan al-Qurˈān; Tafsīr Tematik atas Pelbagai Persoalan Umat (Bandung: PT Mizan Pustaka, 2007), hlm. 639.
13
a. Pengertian Tafsir Tematik (Mauḍū’i)
Secara bahasa, kata التفسير yang berasal dari kata فسر artinya
memeriksa, memperlihatkan, menerangkan dan menjelaskan.27
Sedangkan secara istilah, tafsir adalah penjelasan atau keterangan
untuk memperjelas maksud yang sukar memahaminya dari ayat-
ayat al-Qurˈān.28 Kata mauḍū’ ع و ض و م( ) merupakan isim maf’ul
dari kata ع ض و yang artinya masalah atau pokok pembicaraan.29
Menurut ‘Abd al-Hayy al-Farmawi, Tafsir Tematik (mauḍū’i)
adalah sebuah metode penafsiran dengan menghimpun ayat-ayat
al-Qurˈān yang mempunyai maksud yang sama dalam arti sama-
sama membicarakan satu topik masalah dan menyusunnya
berdasarkan kronologi serta sebab turunnya ayat-ayat tersebut.30
b. Bentuk Kajian Tafsir Tematik (Mauḍū’i)
Tafsir Tematik (mauḍū’i) mempunyai dua macam bentuk
kajian yang sama-sama bertujuan menggali hukum-hukum yang
terdapat di dalam al-Qurˈān. Kedua bentuk tersebut yaitu:
1. Mengkaji sebuah surat dengan kajian universal, kemudian
menjelaskan korelasi antara satu bagian surat dengan bagian
27 Ahmad Warson Munawwir, Kamus al-Munawwir: Arab-Indonesia Terlengkap (Surabaya: Pustaka Progressif, 1997), hlm. 1055. 28 Nashruddin Baidan, Metode Penafsiran al-Qurˈān (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 1998), hlm. 40. 29 Kamus al-Munawir Digital, hlm. 1565. 30 Abd al-Hayy al-Farmawi, Metode Tafsir Mawdhu’iy: Suatu Pengantar, terj. Suryan A. Jamrah, hlm. 36.
14
yang lain, sehingga surat tersebut tampak dalam bentuknya
yang sempurna dan saling melengkapi.
2. Menghimpun seluruh ayat al-Qurˈān yang berbicara tentang
tema yang sama. Semua ayat-ayat tersebut disusun dan
diletakkan di bawah satu judul, kemudian ditafsirkan secara
mauḍū’i.31
Dalam penelitian ini, penulis menggunakan bentuk kajian
tematik yang kedua untuk menganalisis tentang konsep ukhuwwah
dalam al-Qurˈān.
c. Langkah-Langkah Metode Tafsir Tematik (Mauḍū’i)
1. Memilih dan menetapkan masalah al-Qurˈān yang akan dikaji
secara mauḍū’i (tematik).
2. Melacak dan menghimpun ayat-ayat yang berkaitan dengan
masalah yang ditetapkan.
3. Menetapkan ayat Makkiyyah dan Madaniyyah.
4. Menyusun ayat-ayat tersebut secara runtut menurut kronologis
masa turunnya disertai pengetahuan mengenai latar belakang
turunnya ayat atau asbāb al-nuzūl.
5. Mengetahui korelasi (munāsabah) ayat-ayat tersebut didalam
masing-masing suratnya.
6. Menyusun tema bahasan didalam kerangka yang sistematis.
31 Abdul Hayy al-Farmawi, Metode Tafsir Maudhu’i dan Cara Penerapannya, terj. Rosihon Anwar (Bandung: Pustaka Setia, 2002), hlm. 42-43.
15
7. Melengkapi pembahasan dan uraian dengan hadis bila
dipandang perlu, sehingga pembahasan menjadi semakin
sempurna dan jelas.
8. Mempelajari ayat-ayat tersebut secara tematik dan menyeluruh
dengan cara menghimpun ayat-ayat yang mengandung
pengertian serupa.32
F. Metode Penelitian
1. Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian kepustakaan
(library research), yakni dalam proses penelitian sejak awal hingga
sampai akhir penelitian yaitu dengan cara memanfaatkan berbagai
macam pustaka yang relevan dengan tema yang dibahas.33 Penelitian
ini bersifat kualitatif, sehingga data yang diperlukan adalah data
kualitatif berupa ayat-ayat al-Qurˈān dan penafsirannya. Penelitian ini
difokuskan pada penelusuran dari berbagai buku, kitab, majalah, jurnal
atau sumber-sumber lainnya yang berkaitan dengan topik
permasalahan yang dibahas.
2. Sumber Data
Penelitian ini menggunakan dua jenis sumber data kepustakaan
yaitu sumber data primer dan sumber data sekunder. Sumber data
32 ‘Abd al-Hayy al-Farmawi, Metode Tafsir Mawdhu’iy: Suatu Pengantar, terj. Suryan A. Jamrah, hlm. 45-46. 33 Hariwijaya dan Bisri M. Djaelani, Panduan Menyusun Skripsi dan Tesis (Yogyakarta: Siklus, 2011), hlm. 44.
16
primer yang digunakan dalam penelitian ini adalah al-Qurˈān dan
terjemahnya, khususnya ayat-ayat yang berkaitan dengan ukhuwwah.
Sedangkan untuk mendukung lengkapnya data yang diperoleh, penulis
menggunakan sumber data sekunder yang berupa kitab-kitab tafsir
untuk penafsiran dan penjelasan ayat-ayat al-Qurˈān, seperti Tafsīr al-
Misbāh; Pesan, Kesan dan Keserasian al-Qurˈān karya M. Quraish
Shihab, Tafsīr al-Qurˈān al-Aẓīm karya Ibnu Kaṡir, Tafsīr al-Maraghi
karya Muṣṭafa al-Maraghi, Tafsīr al-Azhar karya Abdul Malik Karim
Amrullah, Tafsīr al-Munīr karya Wahbah az-Zuhaili, Tafsīr Fī Zilāl al-
Qurˈān karya Sayyid Quthb, Kitab Asbāb al-Nuzūl karya al-Ṣuyūtī, al-
Mu’jam al-Mufahras li Alfāẓ al-Qurˈān al-Karīm karya Muḥammad
Fu’ād ‘Abd al-Bāqī, Mu’jam Mufradat Alfaḍ al- Qurˈān karya al-
Raghib al-Asfahaniy, kamus-kamus bahasa Arab, serta buku-buku atau
karya-karya lainnya yang terkait dengan penelitian ini.
3. Teknik Pengumpulan Data
Adapun teknik yang digunakan penulis untuk memperoleh data-
data yang dibutuhkan dalam menyelesaikan penelitian ini adalah
dengan menggunakan teknik dokumentasi yaitu dengan menghimpun
literatur-literatur yang berkaitan dengan objek penelitian penulis yaitu
mengenai konsep ukhuwwah.
4. Teknik Pengolahan Data
Data-data yang dikumpulkan akan diolah dengan metode
deskriptif-analisis yaitu dengan mendeskripsikan data-data yang telah
17
dikumpulkan, kemudian diikuti dengan analisa dan interpretasi
terhadap data tersebut guna menemukan jawaban dari persoalan yang
dikemukakan.
Pengolahan data ini dilakukan dengan cara menguraikan seluruh
konsepsi yang berkaitan dengan tema pembahasan, kemudian
dianalisa. Mengingat bahwa penelitian ini adalah penelitian tafsir
tematik, maka untuk memperoleh hasil yang obyektif, penulis
melakukan langkah-langkah penelitian tafsir tematik yang digagas oleh
‘Abd al-Hayy al-Farmawi.
G. Sistematika Pembahasan
Kajian dalam skripsi ini terdiri dari lima bab, maka untuk
mencapai pemahaman yang sistematis dari skripsi ini penulis akan
sampaikan sistematika pembahasannya sebagai berikut:
Bab pertama, berisi pendahuluan yang memuat latar belakang
masalah, rumusan masalah, tujuan dan kegunaan penelitian, tinjauan
pustaka, kerangka teoritik, metode penelitian dan sistematika pembahasan.
Bab kedua, berisi tinjauan umum tentang ukhuwwah, yang dimulai
dari pengertian ukhuwwah itu sendiri, sejarahnya (pada masa Nabi Saw
dan Khulafa’urrasyidin), praktik ukhuwwah di Indonesia, macam-macam
ukhuwwah, tahapan-tahapannya, serta urgensi menegakkan ukhuwwah.
Bab ketiga, berisi tentang ayat-ayat ukhuwwah didalam al-Qurˈān.
Ayat-ayat tersebut dideskripsikan dan disusun berdasarkan kronologi
18
turunnya ayat dan penetapan ayat-ayat Makkiyyah dan Madaniyyah,
pemaparan sabāb nuzūl (jika ada), kemudian munāsabah ayat.
Bab keempat, berisi tentang uraian ukhuwwah yang disebutkan
didalam al-Qurˈān. Dalam bab ini dijelaskan bentuk-bentuk ukhuwwah
(persaudaraan), hak-hak dan kewajiban-kewajiban dalam ber-ukhuwwah,
serta perintah Allah untuk menjaga ukhuwwah sebagaimana yang Allah
sebutkan dalam al-Qurˈān.
Bab kelima, merupakan bab terakhir yang berisi kesimpulan dari
bab-bab sebelumnya. Dalam bab ini juga berisi saran untuk penelitian
selanjutnya mengenai tema tentang ukhuwwah.
123
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Setelah melakukan penelitian tentang konsep ukhuwwah di dalam al-
Qurˈān, penulis dapat menyimpulkannya sebagai berikut:
Ukhuwwah secara bahasa diartikan sebagai persaudaraan. Sedangkan
secara istilah, ukhuwwah adalah ikatan persaudaraan yang dapat
melahirkan suatu perasaan yang sama antara seseorang dengan orang lain,
baik dalam keadaan suka maupun duka tanpa membedakan perbedaan
suku, ras, agama, keturunan, budaya dan sebagainya.
Didalam al-Qurˈān, kata ukhuwwah beserta derivasinya disebut
sebanyak 95 kali didalam 80 ayat dan 31 surat yang terbagi ke dalam dua
periode yaitu periode Mekkah dan periode Madinah. Pada periode Mekkah
terdapat 55 ayat didalam 21 surat dan pada periode Madinah, terdapat 25
ayat didalam 10 surat.
Ayat-ayat ukhuwwah dalam al-Qurˈān antara lain menjelaskan
tentang bentuk-bentuk persaudaraan, seperti saudara kandung, sebangsa,
seagama, semasyarakat dan saudara yang dijalin oleh ikatan keluarga.
Kemudian dijelaskan juga hak-hak dan kewajiban-kewajiban yang harus
dipenuhi oleh setiap orang yang bersaudara di antaranya bersikap adil,
saling memaafkan, saling menyayangi dan mengasihi dan lain-lain. Selain
itu, dari sekian banyak ayat ukhuwwah, Allah memerintahkan agar umat
124
manusia selalu menjaga hubungan dengan orang lain, jangan sampai
hubungan itu menimbulkan perpecahan, serta Allah memerintahkan kita
untuk menjauhi prasangka buruk dan perbuatan keji.
Selain bentuk-bentuk persaudaraan tadi, ukhuwwah juga terbagi
menjadi lima macam, yaitu Ukhuwwah ‘Ubudiyyah, Ukhuwwah
‘Ālamiyyah, Ukhuwwah Islamiyah, Ukhuwwah Insaniyyah/Basyariyyah
dan Ukhuwwah Waṭaniyyah. Adapun yang harus diprioritaskan adalah
Ukhuwwah Islamiyah, karena ukhuwwah tersebut mempunyai kedudukan
yang luhur dan derajat yang tinggi, serta ukhuwah ini lebih kokoh
dibandingkan dengan ukhuwah yang lain.
Ukhuwwah merupakan suatu hal yang penting untuk dilakukan oleh
semua orang, terutama oleh orang-orang mu’min, karena ukhuwwah
menjadi pilar kekuatan Islam dan Islam sangat menekankan persaudaraan
dan persatuan. Dengan adanya ukhuwwah, maka Islam akan semakin kuat,
kokoh, utuh dan bersatu-padu dalam kekompakan dan kebersamaan.
Sebaliknya, apabila kita tidak bisa menjaga ukhuwwah, membiarkan
perpecahan dan perselisihan terjadi di mana-mana, sehingga menimbulkan
cerai-berai di antara umat manusia, maka ukhuwwah yang dibangun tidak
akan kokoh dan Islam akan menjadi lemah.
B. Saran
Penelitian ini merupakan suatu upaya penulis dalam memahami
tema tentang ukhuwwah didalam al-Qurˈān. Penulis menyadari bahwa
125
penelitian tentang ukhuwwah ini masih banyak kekurangan. Oleh karena
itu, penulis sangat mengharapkan kritik yang membangun untuk perbaikan
tulisan ini. Sebenarnya tema tentang ukhuwwah ini cukup luas dan perlu
digali sedetail mungkin. Maka, penulis sangat berharap kepada peneliti
selanjutnya supaya mampu menggali kajian ini lebih mendalam lagi, guna
mendapatkan kajian yang komprehensif.
126
DAFTAR PUSTAKA
‘Azhim, Sa’id Abdul. Ukhuwwah Imaniyyah: Persaudaraan Iman. Jakarta: Qisthi Press. 2005. ‘Umari, Akram Diya al-. Masyarakat Madinah Pada Masa Rasulullah Saw (Sifat dan Organisasi yang Dimilikinya). Jakarta: Media Da’wah. 1994. Aliyudin, Mukhlis dan Enjang AS. Mempercepat Datangnya Rezeki dengan Ibadah Ringan. Bandung: Ruang Kata Imprint Kawan Pustaka. 2012. Amrullah, Haji Abdul Malik Karim. Tafsir al-Azhar. Jakarta: Pustaka Panjimas. 1986. Anwar, Rosihon. Ulum al-Qurˈān. Bandung: Pustaka Setia. 2000. Asfahaniy, Al-Raghib al-. Mu’jam Mufradat Alfaḍ al-Qurˈān. Beirut: Dar al- Kutub al-‘Ilmiyyah. 2004. Baidan, Nashruddin. Metode Penafsiran al-Qurˈān. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. 1998.
Wawasan Baru Ilmu Tafsir. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. 2011. Bāqī, Muḥammad Fu’ād ‘Abd al-. Al-Mu’jam al-Mufahras li Alfāẓ al-Qurˈān. Kairo: Dār al-Ḥadīs. 2001. Bisri, Adib dan Munawwir A. Fatah. Kamus al-Bisri. Surabaya: Pustaka Progressif. 1999. CD. ROM Gawami al-Kaleem.
Dawami, M. Iqbal. Kamus Istilah Populer Islam: Kata-Kata yang Paling Sering Digunakan di Dunia Islam. Jakarta: Erlangga. 2013. Departemen Agama. Al-Qurˈān dan Terjemahnya. Jakarta: CV. Bumirestu. 1990. Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka. 2005. Effendi, Djohan. Pembaruan Tanpa Membongkar Tradisi. Jakarta: PT Kompas `Media Nusantara. 2010.
127
Ensiklopedi al-Qurˈān: Dunia Islam Modern. Yogyakarta: Dana Bhakti Prima Yasa. 2003. Faridl, Miftah. Lentera Ukhuwah: Indahnya Saling Menyayang dalam Dekapan Iman. Bandung: Mizan. 2014. Farmawi, ‘Abd al-Hayy al-. Metode Tafsir Mawdhu’iy: Suatu Pengantar, terj.Suryan A. Jamrah. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada. 1996.
Metode Tafsir Maudhu’i dan Cara Penerapannya, terj. Rosihon Anwar. Bandung: Pustaka Setia. 2002. Fillah, Salim A. Dalam Dekapan Ukhuwah. Yogyakarta: Pro-U Media. 2014. Ghazali, al-. Ihyaˈ ‘Ulumiddin: Menghidupkan Kembali Ilmu-Ilmu Agama. Jakarta: Republika. 2012. Ghazali, Imam. Ringkasan Ihyaˈ ‘Ulumuddin. Jakarta: Sahara. 2007. Ghazali, Muhammad al-. Sejarah Perjalanan Hidup Muhammad. Yogyakarta: Mitra Pustaka. 2008. Hafidhuddin, Didin. Islam Aplikatif. Jakarta: Gema Insani Press. 2003. Hanapi, Abdullah. Prinsip-Prinsip Multikulturalisme dalam al-Qurˈān. Skripsi Fakultas Ushuluddin dan Pemikiran Islam Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga. Yogyakarta. 2011. Hariwijaya dan Bisri M. Djaelani. Panduan Menyusun Skripsi dan Tesis. Yogyakarta: Siklus. 2011. Hasim, Moh. E. Kamus Istilah Islam. Bandung: Pustaka. 1987. Hatta, Ahmad. Qurˈān Per Kata: Dilengkapi dengan Asbabun Nuzul dan Terjemah. Jakarta: Maghfirah Pustaka. 2009. Hermawan, Acep. ‘Ulumul Quran. Bandung: Remaja Rosdakarya. 2013. Ibnu Mikam, Komarudin dan Fathurahman. Surga untuk Sahabat: Sepuluh Orang Pilihan Allah. Sidoarjo: Kalil. Imarah, Muhammad. Islam dan Pluralitas: Perbedaan dan Kemajemukan dalam Bingkai Persatuan. Jakarta: Gema Insani. 1999. Ishaq, Ibnu dan Ibnu Hisyam. Sirah Nabawiyah: Sejarah Lengkap Kehidupan Rasulullah. Jakarta: Akbar Media. 2013.
128
Izzan, Ahmad. Ulumul Qurˈān. Bandung: Tafakur. 2011. Jenggis, Akhmad. Kebangkitan Islam. Yogyakarta: NFP Publishing. 2011. Jou, Syarifudin. Ayat-Ayat Ukhuwah dalam al-Qurˈan (Studi Komparasi Antara Tafsir al-Misbāh dan Tafsir al-Azhār). Skripsi Fakultas Ushuluddin dan Pemikiran Islam Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga. Yogyakarta. 2011. Kamus al-Munawir Digital. Laila, Alef Riska. Konsep Ta’awun dalam Pembiayaan Haji dan Umroh dalam Perspektif Hukum Islam (Studi Kasus di CV. Emka Mandiri Konstiti Yogyakarta). Skripsi Fakultas Syari’ah dan Hukum UIN Sunan Kalijaga. Yogyakarta. 2014. Machasin. Islam Dinamis Islam Harmonis: Lokalitas, Pluralisme, Terorisme. Yogyakarta: Lkis. 2011. Madaniy, Malik. Politik Berpayung Fiqh. Yogyakarta: Pustaka Pesantren. 2010. Mahmud, Ali Abdul Halim. Dakwah Fardiyah: Metode Membentuk Pribadi Muslim. Jakarta: Gema Insani. 2004.
Merajut Benang Ukhuwah Islamiah. Solo: Era Intermedia. 2000.
Maraghi, Syekh Ahmad Musthafa al-. Terjemah Tafsir al-Maraghi. Semarang: Toha Putra. 1987. Masrur, Fatih dan Miftahul Asror. Adab Silaturahmi. Jakarta: CV Artha Rivera. 2007. Mubarakfuri, Syaikh Shafiyyurrahman al-. Ar-Rahiq al-Makhtum, terj. Agus Suwandi. Jakarta: Ummul Qura. 2011. Muhammad, Afif. Agama dan Konflik Sosial: Studi Pengalaman Indonesia. Bandung: Marja. 2013. Muhsin. Ukhuwwah sebagai Solusi Konflik Internal Umat Islam dalam Perspektif Hadis (Kajian Ma’ānī al-ḥadīṡ). Skripsi Fakultas Ushuluddin dan Pemikiran Islam Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga. Yogyakarta. 2012. Mukhtar, Naqiyah. Ulumul Qurˈān. Purwokerto: STAIN Press. 2013.
129
Munawwir, Ahmad Warson. Kamus al-Munawwir: Arab-Indonesia Terlengkap. Surabaya: Pustaka Progressif. 1997. Murad, Musthafa. Kisah Hidup Utsman Ibn Affan, terj. Khalifurrahman Fath. Jakarta: Zaman. 2009. Partanto, Pius A. dan M. Dahlan al-Barry. Kamus Ilmiah Populer. Surabaya: Arloka. 2001. Qaththan, Syaikh Manna’ al-. Pengantar Studi Ilmu al-Qurˈān. Jakarta: Pustaka al-Kautsar. 2006. Quthb, Sayyid. Tafsīr Fī Zilāl al-Qurˈān: Di Bawah Naungan Al-Qurˈān. Jakarta: Gema Insani. 2000. Rifa’i, Muhammad Nasib ar-. Kemudahan dari Allah: Ringkasan Tafsir Ibnu Katsir. Jakarta: Gema Insani Press. 1999. Sa’ad, Syeikh Thaha Abdur Ra’uf dan Sa’ad Hasan Muhammad Ali. Qabil dan Habil: Kisah Orang-Orang Zhalim. Yogyakarta: Mitra Pustaka. 2004. Sasono, Adi (dkk.). Solusi Islam Atas Problematika Umat. Jakarta: Gema Insani Press. 1998. Shaleh, Qamaruddin. Asbabun Nuzul: Latar Belakang Historis Turunnya Ayat- Ayat al-Qurˈān. Bandung: CV. Diponegoro. 1995. Shalih, Subhi as-. Membahas Ilmu-Ilmu al-Qurˈān. Jakarta: Pustaka Firdaus. 1993. Shihab, M. Quraish. Membumikan al-Qurˈan: Fungsi dan Peran Wahyu dalam Kehidupan Masyarakat. Bandung: Mizan. 1994.
Kaidah Tafsir: Syarat, Ketentuan dan Aturan yang Patut Anda Ketahui dalam Memahami Ayat-Ayat al-Qurˈān. Tangerang: Lentera Hati. 2013.
Tafsir al-Mishbah: Pesan, Kesan dan Keserasian al-
Qurˈān. Jakarta: Lentera Hati. 2006. Wawasan al-Qurˈān; Tafsīr Tematik atas Pelbagai
Persoalan Umat. Bandung: PT Mizan Pustaka. 2007. Skripsi Fakultas Dakwah dan Komunikasi Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga. Yogyakarta. 2015.
130
Sou’yb, Joesoef. Sejarah Daulat Khulafaur Rasyidin. Jakarta: Bulan Bintang. 1979. Sudarminta, J. Epistemologi Dasar: Pengantar Filsafat Pengetahuan. Yogyakarta: Kanisius. 2002. Sulaiman, Rusydi. Nilai-Nilai Karakter Islam: Berhulu dari Akhlak Berhilir pada Rakhmat. Bandung: Marja. 2013. Sulistyoningsih. Pesan-Pesan Ukhuwah Islamiyah dalam Novel 99 Cahaya di Langit Eropa Karya Hanum Salsabiela Rais dan Rangga Almahendra. Suma, Muhammad Amin. Ulumul Qurˈān. Jakarta: Rajawali. 2013. Sunarto, Achmad. Kamus Lengkap al-Fikr. Surabaya: Halimjaya. 2002. Suyuthi, Imam as-. Tarikh Khulafa’. Jakarta: Pustaka al-Kautsar. 2003. Suyuthi, Jalaluddin as-. Asbābun Nuzūl: Sebab Turunnya Ayat al-Qurˈān. Jakarta: Gema Insani. 2008. TIM Pusat Studi Pancasila UGM. Membangun Kedaulatan Bangsa Berdasarkan Nilai-Nilai Pancasila. Yogyakarta: Pusat Studi Pancasila UGM. 2015. Ulwan, Abdullah Nashih. Pendidikan Anak Menurut Islam. Bandung: Remaja Rosdakarya. 1990. Usman. Ulumul Qurˈān. Yogyakarta: Teras. 2009. Wahyuddin (dkk.). Pendidikan Agama Islam untuk Perguruan Tinggi. Jakarta: Grasindo. 2009. Yaqin, Haqqul. Agama dan Kekerasan dalam Transisi Demokrasi di Indonesia. Yogyakarta: ELSAQ Press. 2009. Yogaiswara, Reza. Ta’aruf dalam Perspektif Islam (Studi Kualitatif Mengenai Ta’aruf Sebagai Proses Komunikasi dalam Perspektif Islam). Skripsi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Brawijaya. Malang. 2015. Dalam http://www.academia.edu diakses pada tanggal 4 April 2016. Zuhaili, Wahbah az-. Tafsir al-Munīr: Aqidah, Syariah dan Manhaj. Depok: Gema Insani. 2013.
Tafsir al-Wasiṭ. Jakarta: Gema Insani. 2012.
131
CURRICULUM VITAE
Nama : Dinda Putriana
Tempat/Tanggal Lahir : Tasikmalaya, 8 Agustus 1994
Alamat Asal : Jl. Dewi Sartika RT/RW 02/09 Dusun Pusaka Mukti
Desa Rajadatu Kec. Cineam Kab. Tasikmalaya Provinsi
Jawa Barat.
Alamat di Yogyakarta : Jl. Bimokurdo no. 64 RT/RW 19/01 Sapen, Caturtunggal,
Depok, Sleman.
No. Tlp : 085318171085
Email : [email protected]
Orang Tua
Nama Ayah : Nandang ZH Afandi
Pekerjaan : PNS
Nama Ibu : Eti Sumiati
Pekerjaan : PNS
Alamat : Tasikmalaya
Riwayat Pendidikan
SD : SDN 3 Pasirpanjang (2001-2004)
SDN 3 Cineam (2004-2006)
SMP/MTs : MTs Budi Sartika (2007-2009)
SMA/MAN : MAN Darussalam Ciamis (2010-2012)
S1 : UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta (2013-2016)