ujian anestesi

3
1. Pada kasus ini pasien wanita 17 tahun dengan apendisitis perforasi. Appendisitis adalah suatu peradangan pada apendiks. Appendisitis perforasi adalah pecahnya appendiks yang sudah ganggren yang menyebabkan pus masuk kedalam rongga perut. Pada pasien yang di diagnosi app harus mendapatkan pertolongan secepatnya karena dapat mengancam jiwa. LEUKOSITOSIS Pada kasus ini juga terdapat leukositnya 23.000. leukosit selalu diperiksa untuk mengetahui apakah kondisi pasien sedang mengalami infeksi atau tidak. Kadar atau jumlah leukosit normal berada dintara 6000 s/d 10.000. jika leukosit pasien diatas 20.000, kondisi ini tergolong infeksi berat. HEMODINAMIK Pada kasus ini juga terdapat Hemodinamik terganggu. Hemodinamik adalah gangguan pada tunuh baik pada aliran darah maupun keseimbangan cairan tubuh yang dapat menimbulkan edema, perdarahan, emboli, infark, dehidrasi dan syok. ASA pada pasien ini yaitu ASA 4 E : pasien dengan kelainan sistemik berat yang secara langsung mengancam kehidupan, serta harus dilakukan pembedahan darurat. Masalah tersebut diatas harus dapat dihindari atau diminimalisasikan oleh ahli ahli anestesi agar dapat dicapai suatu keberhasilan dalam melakukan pembedahan darurat dan mengurangi risiko akibat dari pemberian anestesi umum, dan pasien harus sudah dalam keadaan stabil hemodinamikanya. 2. A. ANAMNESIS : identifikasi pasien yang terdiri dari nama, umur, alamat, dll Keluhan saat ini dan tindakan operasi yang akan dihadapi Riwayat penyakit yang sedang /pernah diderita yang dapat menjadi penyulit anestesi seperti alergi, diabetes melitus, penyakit paru kronis, penyakit jantung, hipertensi, dan penyakit ginjal.

Upload: rizky-rezaldi-syahrullah

Post on 15-Nov-2015

9 views

Category:

Documents


2 download

DESCRIPTION

anestesi

TRANSCRIPT

1. Pada kasus ini pasien wanita 17 tahun dengan apendisitis perforasi. Appendisitis adalah suatu peradangan pada apendiks. Appendisitis perforasi adalah pecahnya appendiks yang sudah ganggren yang menyebabkan pus masuk kedalam rongga perut. Pada pasien yang di diagnosi app harus mendapatkan pertolongan secepatnya karena dapat mengancam jiwa.

LEUKOSITOSISPada kasus ini juga terdapat leukositnya 23.000. leukosit selalu diperiksa untuk mengetahui apakah kondisi pasien sedang mengalami infeksi atau tidak. Kadar atau jumlah leukosit normal berada dintara 6000 s/d 10.000. jika leukosit pasien diatas 20.000, kondisi ini tergolong infeksi berat.

HEMODINAMIKPada kasus ini juga terdapat Hemodinamik terganggu. Hemodinamik adalah gangguan pada tunuh baik pada aliran darah maupun keseimbangan cairan tubuh yang dapat menimbulkan edema, perdarahan, emboli, infark, dehidrasi dan syok.

ASA pada pasien ini yaitu ASA 4 E : pasien dengan kelainan sistemik berat yang secara langsung mengancam kehidupan, serta harus dilakukan pembedahan darurat.

Masalah tersebut diatas harus dapat dihindari atau diminimalisasikan oleh ahli ahli anestesi agar dapat dicapai suatu keberhasilan dalam melakukan pembedahan darurat dan mengurangi risiko akibat dari pemberian anestesi umum, dan pasien harus sudah dalam keadaan stabil hemodinamikanya.

2. A. ANAMNESIS :

identifikasi pasien yang terdiri dari nama, umur, alamat, dll

Keluhan saat ini dan tindakan operasi yang akan dihadapi Riwayat penyakit yang sedang /pernah diderita yang dapat menjadi penyulit anestesi seperti alergi, diabetes melitus, penyakit paru kronis, penyakit jantung, hipertensi, dan penyakit ginjal. Riwayat obat-obatan yang meliputi alergi obat, intoleransi obat, dan obat yang sedang digunakan dan dapat menimbulkan interaksi dengan obat anestetik seperti kortikosteroid, obat antihipertensi, antidiabetik, antibiotik, dll Riwayat anestesi dan operasi sebelumnya yang terdiri dari tanggal, jenis pembedahan dan anestesi, komplikasi dan perawatan intensif pasca bedah. Riwayat kebiasaan sehari-hari yang dapat mempengaruhi tindakan anestesi seperti merokok, minum alkohol, obat penenang narkotik Riwayat keluarga yang menderita kelainan seperti hipertensi bila Cito tanyakan makan-minum terakhir

B. pemeriksaan fisik keadaan psikis : gelisah, takut, kesakitan Keadaan gizi : malnutrisi atau obesitas Tinggi dan berat badan : untuk memperkirakan dosis obat, terapi cairan yang diperlukan, serta jumlah urine selama dan sesudah pembedahan Frekuensi TD, N,R, SBC. pemeriksaan laboratorium dan penunjang lainnya yang sesuai indikasi pasien yang akan menjalani anestesi pada pembedahan (elektif/darurat) harus dipersiapkan dengan baik. Kunjungan pra anestesi pada bedah darurat, sesingkat mungkin.

3. Pada kasus ini anestesi yang digunakan adalah anestesi umum , yaitu meniadakan nyeri secara sentral disertai hilangnya kesadaran dan bersifat reversible. Obat anestesi yang masuk ke pembuluh darah atau sirkulasi kemudian menyebar ke jaringan. Yang pertama terpengaruh oleh obat anestesi ialah jaringan yang kaya akan pembuluh darah seperti otak, sehingga kesadaran menurun atau hilang, hilangnya rasa sakit, dan sebagainya.

4. A. persetujuan operasi tertulis

Periksa tanda vital dan keadaan umum Puasa > 6 jam Oksigenasi 2-3 L/M Cek obat dan alat anestesi Infus RL premedikasi -Memberikan rasa nyaman, menghilangkan rasa khawatir bagi pasien misalnya diazepam-Memberikan analgesia dan memperlancar induksi misalnya pethidin-Mencegah muntah misalnya droperidolB. memonitoring tanda tanda vital selama operasi berlangsung tiap 5 menit, monitoring cairan, dan perdarahan. C. observasi tanda-tanda fital setelah operasi selesai pasien disuruh untuk puasa sampai usus kembali normal