uji tetrazolium (kelompok 2).docx

Upload: agni-guntur-sugito

Post on 19-Jul-2015

531 views

Category:

Documents


2 download

TRANSCRIPT

UJI TETRAZOLIUM Diajukan sebagai salah satu syarat untuk memenuhi Tugas Praktikum Teknologi Pembenihan KELOMPOK II

AGNI GUNTUR SUGITO ABDIRRASYIDIN KHAIRILLAH RISKI GUSRI UTAMI MUHAMMAD SATRIA AZHARI DINIRYANTI AULIANA

150510100097 150510100098 150510100099 150510100100 150510100102

AGROTEKNOLOGI-C FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS PADJADJARAN 2011

KATA PENGANTAR Puji dan syukur kami ucapkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas rahmat dan berkat-Nya kelompok kami dapat menyelesaikan Laporan dalam Mata Kuliah Teknologi Pembenihan I, yaitu tentang UJI TETRAZOLIUM. Kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam pembuatan laporan ini terutama pada dosen dan asisten dosen Teknologi Pembenihan I, yang ikut mendukung dalam pembuatan laporan ini.Kami menyadari bahwa dalam proses penulisan laporan ini masih jauh dari kesempurnaan,baik dari segi materi maupun cara penulisan. Oleh karena itu masukan, kritikan,dan saran yang membangun sangat kami harapkan demi penyempurnaan program ini. Kami berharap agar laporan ini nantinya dapat bermanfaat bagi penulis ,serta rekan yang lain lebih mengerti materi yang disampaikan dalam laporan ini. Sekian dan Terima Kasih

Jatinangor, 22 Oktober 2011

Kelompok 2

I.PENDAHULUAN 1.1.Latar belakang Pengujian terhadap mutu fisiologik benih mencakup kegiatan pengujian daya kecambah atau daya hidup dan kesehatan benih. Uji daya kecambah benih dapat dilakukan secara langsung dengan mengamati dan membandingkan unsur-unsur tumbuh penting dari benih pada suatu periode uji tertentu. Struktur pertumbuhan yang dinilai terdiri untuk menguji daya kecambah dari akar, batang dan daun. Uji daya hidup benih dapat pula dilakukan secara tidak langsung, yaitu dengan mengukur aktivitas metabolisme benih misalnya dengan menggunakan uji tetrazolium. Pengujian dengan menggunakan uji tetrazolium lebih bersifat kepada pendugaan daya hidup benih bukan untuk mengukur daya kecambah benih. Oleh karena itu, untuk mengetahui daya kecambah benih yang sesungguhnya harus dilakukan uji perkecambahan. Namun demikian, untuk menduga daya hidup benih yang paling cepat, metode uji tetrazolium merupakan alternatif yang dapat digunakan. Prinsip metode TZ adalah bahwa setiap sel hidup akan berwarna merah oleh reduksi dari suatu pewarnaan garam tetrazolium dan membentuk endapan formazan merah, sedangkan sel-sel mati akan berwarna putih. Enzim yang mendorong terjadinya proses ini adalah dehidrogenase yang berkaitan dengan respirasi (Byrd, 1988). Kelebihan metode TZ meliputi waktu pengujian yang singkat, sangat tepat diaplikasikan pada benih yang mengalami dormansi serta benih yang mengalami pemasakan lanjutan (after ripening), tingkat ketelitian tinggi, sedangkan kelemahannya memerlukan keahlian dan pelatihan yang intensif, bersifat laboratoris, tidak dapat mendeteksi kerusakan akibat fungi atau mikroba lainnya dan bersifat merusak. 1.2. Tujuan praktikum Tujuan uji tetrazolium adalah untuk memperkirakan viabilitas benih dengan cepat. Seperti pada uji belah, uji tetrazolium merupakan uji viabilitas tak langsung, dan memberikan hasil yang lebih tinggi dari uji perkecambahan. Karena itu uji perkecambahan tidak dapat digantikan oleh uji tetrazolium. Uji tetrazolium cocok dilakukan terutama pada lot benih yang perkecambahannya lama, benih sulit di dipatahkan dormansinya, perkecambahan rendah,dan memastikan sisa benih tidak tumbuh pada akhir pengujian perkecambahan. 1.3. Manfaat praktikum Mendapatkan persentase benih yang masih viabel untuk ditanam

II.TINJAUAN PUSTAKA Larutan tetrazolium (2,3,5 triphenyl tetrazolium klorida atau bromida) digunakan sebagai indikator untuk menunjukkan proses biologis yang terjadi di dalam sel hidup. Perlu diketahui bahwa bahan kimia tetrazolium diduga menyebabkan carcinogenic effects. Oleh karena itu diharapkan agar hati-hati dalam menggunakan larutan kimia ini, sebagai contoh: gunakan masker, dan ventilasi yang cukup selama menangani serbuk garam TZ dan gunakan sarung tangan karet selama menangani larutan kimia TZ. Larutan tetrazolium diserap oleh benih. Di dalam benih, tetrazolium berinteraksi dengan jaringan sel hidup dan menyerap hidrogen. Hasil reaksi dengan hidrogen menyebabkan perubahan warna, dari jernih menjadi merah. Karena itu, uji tetrazolium memungkinkan kita untuk membedakan antara jaringan hidup yang berwarna merah dengan jaringan mati yang tidak berwarna. Selain benih hidup yang seluruhnya berwarna merah dan benih tidak hidup yang tidak berwarna, mungkin didapat benih dengan pewarnaan sebagian. Pewarnaan sebagian ini dapat terjadi karena pada benih hidup terdapat jaringan mati (jaringan nekrotik).

III.METODE PRAKTIKUM 3.1 Waktu dan tempat praktikum Praktikum uji tetrazolium ini dilakukan pada tanggal 21 Oktober 2011, di Laboratorium Benih,Gedung Budidaya Pertanian Lantai III,Fakultas pertanian,Universitas Padjadjaran. 3.2.Alat dan bahan1. Benih Kacang Merah 10 butir

2. Toples kaca 3. Senyawa Tetrazolium 4. Cutter 5. Oven 3.3.Cara kerja : 1. Menyiapakan 10 butir benih Kacang Merah 2. Belah benih secara vertikal pada hilum dan buang kulitnya (Semuanya) 3. Rendam dalam senyawa Tetrazolium (semua benih harus terendam) 4. Oven benih selama 1 jam agar senyawa tetrazolium lebih cepat meresap kedalam benih. 5. Setelah 1 jam dikeluarkan dan lihat yang mana yang berwarna merah dan tidak berwarna merah. 6. Jadikan data dalam persentasi (%) .

3.4. Hasil dan pembahasan

Pembahasan Dari hasil uji tetrazolium terlihat bahwa ada 9 benih yang berwarna sangat merah dan ada 1 benih yang terlihat berwana masih putih. Benih yang berwarna merah dikarenakan terbentiknya senyawa formazan yang dihasilkan dari proses respirasi benih. Respirasi benih mepaskan ion H+ yang dioksidasi olkeh senyawa tetrazolium. Sedangkan pada benih yang berwarna putih tidak terjadi respirasi sehingga tidak terbentuk senyawa formazan yang menyebabkan benih menjadi berwarna merah.

Kesimpulan Pengujian viabilitas dengan uji tetrazolim dapat dilangsungkan dengan waktu yang sangat singkat namun uji tetrazolium lebih tepat disebut sebagai uji daya hidup benih dari pada uji daya kecambah benih.

Daftar Pustaka

darori.2007. VIII. UJI TETRAZOLIUM. available at http://www.dephut.go.id/files/P13_PTH_07.pdf http://www.seeds.iastate.edu/seedtest/test/tz.html http://www.ukmalt.com/graphics/germpregerm.jpg http://www.ilcrop.com/seedlab/tests/TZtest.gif Handout Penuntun Praktikum Dasar-Dasar Teknologi Benih www.bsn.go.id/files/348256349/Litbang%202009/Bab%205.pdf http://dacnet.nic.in/seednet/seeds/Material/Handbook_of_seed_testing/Chapte r %2014.pdf www.wikipedia.com