pengujian mutu 15 lot benih kedelai (glycine max l.) …digilib.unila.ac.id/50111/3/3. skripsi tanpa...

47
PENGUJIAN MUTU 15 LOT BENIH KEDELAI (Glycine max L.) YANG DISIMPAN SAMPAI 6 BULAN MENGGUNAKAN BUBUK LADA DAN TANPA BUBUK LADA (Skripsi) Oleh Ayu Kurniati FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS LAMPUNG BANDAR LAMPUNG 2018

Upload: tranxuyen

Post on 25-Apr-2019

227 views

Category:

Documents


2 download

TRANSCRIPT

Page 1: PENGUJIAN MUTU 15 LOT BENIH KEDELAI (Glycine max L.) …digilib.unila.ac.id/50111/3/3. SKRIPSI TANPA PEMBAHASAN.pdf · pupuk SP-36 berbeda pada Uji Tetrazolium benih kedelai yang

Ayu Kurniati

PENGUJIAN MUTU 15 LOT BENIH KEDELAI (Glycine max L.) YANG

DISIMPAN SAMPAI 6 BULAN MENGGUNAKAN BUBUK LADA

DAN TANPA BUBUK LADA

(Skripsi)

Oleh

Ayu Kurniati

FAKULTAS PERTANIAN

UNIVERSITAS LAMPUNG

BANDAR LAMPUNG

2018

Page 2: PENGUJIAN MUTU 15 LOT BENIH KEDELAI (Glycine max L.) …digilib.unila.ac.id/50111/3/3. SKRIPSI TANPA PEMBAHASAN.pdf · pupuk SP-36 berbeda pada Uji Tetrazolium benih kedelai yang

Ayu Kurniati

ABSTRAK

PENGUJIAN MUTU 15 LOT BENIH KEDELAI (Glycine max L.) YANG

DISIMPAN SAMPAI 6 BULAN MENGGUNAKAN BUBUK LADA

DAN TANPA BUBUK LADA

Oleh

AYU KURNIATI

Penelitian bertujuan untuk mengetahui mutu benih terbaik dari 15 lot benih

kedelai yang berasal dari kombinasi 3 varietas dan 5 dosis pupuk SP-36 yang

disimpan sampai 6 bulan, penyimpanan menggunakan bubuk lada dan tanpa

bubuk lada. Tiga varietas yaitu varietas Anjasmoro, Grobogan, dan Burangrang

dan lima dosis pupuk SP-36 yaitu 0 kg/ha, 100 kg/ha, 150 kg/ha, 200 kg/ha, dan

250 kg/ha yang diulang sebanyak tiga kali dalam Rancangan Teracak Sempurna

(RTS) dan analisis data diuji dengan Uji BNJ 5%. Percobaan tersebut merupakan

dua percobaan secara terpisah yaitu penyimpanan tanpa menggunakan bubuk lada

dan dengan menggunakan bubuk lada. Percobaan dilakukan di Laboratorium

Benih dan Pemuliaan Tanaman Fakultas Pertanian Universitas Lampung pada

bulan Oktober 2017 sampai dengan April 2018. Hasil penelitian menunjukkan

bahwa penyimpanan benih kedelai tanpa menggunakan bubuk lada sampai 6

bulan, Varietas Burangrang + SP-36 250 kg/ha memiliki mutu benih terbaik

Page 3: PENGUJIAN MUTU 15 LOT BENIH KEDELAI (Glycine max L.) …digilib.unila.ac.id/50111/3/3. SKRIPSI TANPA PEMBAHASAN.pdf · pupuk SP-36 berbeda pada Uji Tetrazolium benih kedelai yang

Ayu Kurniati

berdasarkan variabel daya berkecambah (81,3 %) dan kecepatan perkecambahan

(30,13%/hari) namun ketiga varietas (Anjasmoro, Grobogan, dan Burangrang) +

SP-36 100-150 kg/ha (dosis rekomendasi) memiliki mutu terbaik dalam kategori

mutu sedang berdasarkan variabel daya berkecambah (72-75%), kecepatan

perkecambahan (25-28%/hari), dan potensi tumbuh maksimum (89-93%).

Penyimpanan benih kedelai menggunakan bubuk lada sampai 6 bulan, Varietas

Burangrang + SP-36 250 kg/ha memiliki mutu benih terbaik berdasarkan variabel

daya berkecambah (84 %), kecepatan perkecambahan (30,64%/hari), dan indeks

vigor (80%) namun ketiga varietas (Anjasmoro, Grobogan, dan Burangrang) +

SP-36 100-150 kg/ha (dosis rekomendasi) memiliki mutu terbaik dalam kategori

mutu sedang berdasarkan variabel daya berkecambah (72-79%), kecepatan

perkecambahan (24-31%/hari), dan potensi tumbuh maksimum (82-94%).

Kata Kunci : bubuk lada, mutu, pupuk, varietas.

Page 4: PENGUJIAN MUTU 15 LOT BENIH KEDELAI (Glycine max L.) …digilib.unila.ac.id/50111/3/3. SKRIPSI TANPA PEMBAHASAN.pdf · pupuk SP-36 berbeda pada Uji Tetrazolium benih kedelai yang

Ayu Kurniati

PENGUJIAN MUTU 15 LOT BENIH KEDELAI (Glycine max L.) YANG

DISIMPAN SAMPAI 6 BULAN MENGGUNAKAN BUBUK LADA

DAN TANPA BUBUK LADA

Oleh

Ayu Kurniati

Skripsi

Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Mencapai Gelar

SARJANA PERTANIAN

Pada

Jurusan Agroteknologi Universitas Lampung

FAKULTAS PERTANIAN

UNIVERSITAS LAMPUNG

BANDAR LAMPUNG

2018

Page 5: PENGUJIAN MUTU 15 LOT BENIH KEDELAI (Glycine max L.) …digilib.unila.ac.id/50111/3/3. SKRIPSI TANPA PEMBAHASAN.pdf · pupuk SP-36 berbeda pada Uji Tetrazolium benih kedelai yang

Ayu Kurniati

Judul Skripsi : PENGUJIAN MUTU 15 LOT BENIH

KEDELAI (Glycine max L.) YANG DISIMPAN

SAMPAI 6 BULAN MENGGUNAKAN

BUBUK LADA DAN TANPA BUBUK LADA

Nama Mahasiswa : AYU KURNIATI

Nomor Pokok Mahasiswa : 1414121041

Jurusan : Agroteknologi

Fakultas : Pertanian

MENYETUJUI

1. Komisi Pembimbing

Dr. Agustiansyah, S.P., M.Si. Ir. Yayuk Nurmiaty, M.S.

NIP 197208042005011002 196101111987032005

2. Ketua Jurusan Agroteknologi

Prof. Dr. Ir. Sri Yusnaini, M.Si.

NIP 196305081988112001

Page 6: PENGUJIAN MUTU 15 LOT BENIH KEDELAI (Glycine max L.) …digilib.unila.ac.id/50111/3/3. SKRIPSI TANPA PEMBAHASAN.pdf · pupuk SP-36 berbeda pada Uji Tetrazolium benih kedelai yang

Ayu Kurniati

MENGESAHKAN

1. Tim Penguji

Pembimbing Utama : Dr. Agustiansyah, S.P., M.Si. .....................

Anggota Pembimbing : Ir. Yayuk Nurmiaty, M.S. .....................

Penguji

Bukan Pembimbing : Ir. Ermawati, M.S. .....................

2. Dekan Fakultas Pertanian

Prof. Dr. Ir. Irwan Sukri Banuwa, M.Si.

NIP 196110201986031002

Tanggal Lulus Ujian Skripsi : 11 Oktober 2018

Page 7: PENGUJIAN MUTU 15 LOT BENIH KEDELAI (Glycine max L.) …digilib.unila.ac.id/50111/3/3. SKRIPSI TANPA PEMBAHASAN.pdf · pupuk SP-36 berbeda pada Uji Tetrazolium benih kedelai yang

Ayu Kurniati

SURAT PERNYATAAN

Saya yang bertandatangan di bawah ini menyatakan bahwa skripsi saya yang berjudul:

Pengujian Mutu 15 Lot Benih Kedelai (Glycine Max L.) yang Disimpan

Sampai 6 Bulan Menggunakan Bubuk Lada dan Tanpa Bubuk Lada

merupakan hasil saya sendiri dan bukan hasil karya orang lain. Semua hasil yang

tertuang dalam skripsi ini telah mengikuti kaidah penulisan karya ilmiah

Universitas Lampung. Bila dikemudian hari terbukti bahwa skripsi ini merupakan

hasil salinan atau dibuat oleh orang lain, maka saya bersedia menerima sanksi

sesuai dengan ketentuan akademik yang berlaku.

Bandar Lampung, 23 Oktober 2018

Penulis

Ayu Kurniati

NPM 1414121041

Page 8: PENGUJIAN MUTU 15 LOT BENIH KEDELAI (Glycine max L.) …digilib.unila.ac.id/50111/3/3. SKRIPSI TANPA PEMBAHASAN.pdf · pupuk SP-36 berbeda pada Uji Tetrazolium benih kedelai yang

Ayu Kurniati

RIWAYAT HIDUP

Penulis merupakan anak terakhir dari lima bersaudara pasangan bapak Sumardi

Sobri dan ibu Parimawati. Penulis dilahirkan di kota Bandar Lampung pada 11

Juni 1996. Penulis menyelesaikan pendidikan Sekolah Dasar di SD Negeri 2

Labuhan Ratu, Kedaton, Bandar Lampung pada tahun 2008, Sekolah Menengah

Pertama di SMPN 22 Bandar Lampung pada tahun 2012, dan Sekolah Menengah

Atas di SMAN 15 Bandar Lampung pada tahun 2014.

Penulis terdaftar sebagai mahasiswa di Program Studi Agroteknologi pada tahun

2014 melalui jalur Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN).

Selama menjadi mahasiswa, penulis aktif dalam kegiatan akademik dan

organisasi. Adapun organisasi yang pernah ditekuni yaitu UKMF LS-MATA

bidang Humas periode 2015/2016 dan bidang Kewirausahaan periode 2016/2017.

Selain itu penulis juga pernah menjadi asisten dosen pada Mata Kuliah

Tekonologi Benih Tahun Ajaran 2017/2018, Produksi Benih Tahun Ajaran

2017/2018, Dasar-Dasar Fisiologi Tumbuhan Tahun Ajaran 2017/2018, Teknik

Perbanyakan Tanaman Tahun Ajaran 2017/2018, dan Teknologi Benih Tahun

Ajaran 2018/2019.

Penulis melaksanakan kuliah kerja nyata (KKN) di Desa Gaya Baru IV,

Kecamatan Seputih Surabaya, Kabupaten Lampung Tengah pada bulan Januari –

Page 9: PENGUJIAN MUTU 15 LOT BENIH KEDELAI (Glycine max L.) …digilib.unila.ac.id/50111/3/3. SKRIPSI TANPA PEMBAHASAN.pdf · pupuk SP-36 berbeda pada Uji Tetrazolium benih kedelai yang

Ayu Kurniati

Februari 2017. Penulis melaksanakan Prakik Umum (PU) di Balai Penelitian

Tanaman Sayuran pada bulan Juli – Agustus 2017 dengan judul “Teknik

Budidaya Tanaman Bawang Merah untuk Produksi True Seed of Shallot (TSS)” di

Balai Penelitian Tanaman Sayuran, Lembang, Bandung Barat, Jawa Barat.

Penulis melaksanakan penelitian pada bulan Oktober sampai dengan April 2018 di

Laboratorium Benih dan Pemuliaan Tanaman Fakultas Pertanian Universitas

Lampung.

Page 10: PENGUJIAN MUTU 15 LOT BENIH KEDELAI (Glycine max L.) …digilib.unila.ac.id/50111/3/3. SKRIPSI TANPA PEMBAHASAN.pdf · pupuk SP-36 berbeda pada Uji Tetrazolium benih kedelai yang

Ayu Kurniati

Persembahan

Dengan penuh rasa syukur kepada Allah SWT

kupersembahkan karya sederhana ini kepada

Kedua orang tua tercinta

Ayahanda Sumardi Sobri dan Ibunda Parimawati

yang senantiasa memberikan kasih sayang, motivasi, arahan, pengorbanan, dan

iringan doa yang tiada henti bagi penulis

Kakak kakakku tersayang

Yulinarni, S.E., Yudi Priadi, A.Md., Apriansyah, S.E. dan Dedi Yansyah, S.E.

yang selalu memberikan semangat, kebersamaan, dan doa kepada penulis

Dosen Pembimbing dan Penguji,

Keluarga Besar Agroteknologi

Almamater tercinta, Universitas Lampung.

Page 11: PENGUJIAN MUTU 15 LOT BENIH KEDELAI (Glycine max L.) …digilib.unila.ac.id/50111/3/3. SKRIPSI TANPA PEMBAHASAN.pdf · pupuk SP-36 berbeda pada Uji Tetrazolium benih kedelai yang

Ayu Kurniati

Lihatlah alam semesta dengan seksama, maka kamu akan mengerti segalanya

dengan lebih baik.

-Albert Einstein-

Jika kita “tidak mudah menyerah”, maka kita sudah dekat sekali dengan

kesuksesan. Karena di dunia ini, ada dua orang yang susah sekali dikalahkan:

1. Orang yang sabar

2. Orang yang tidak mudah menyerah.

-Tere Liye-

Page 12: PENGUJIAN MUTU 15 LOT BENIH KEDELAI (Glycine max L.) …digilib.unila.ac.id/50111/3/3. SKRIPSI TANPA PEMBAHASAN.pdf · pupuk SP-36 berbeda pada Uji Tetrazolium benih kedelai yang

Ayu Kurniati

SANWACANA

Puji dan syukur penulis panjatkan atas ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa yang

memberikan rahmat dan karunia-Nya sehingga telah terlaksana seluruh rangkaian

kegiatan dan penyelesaian studi dari merencanakan penelitian sampai penyusunan

konsep skripsi yang berjudul “Pengujian Mutu 15 Lot Benih Kedelai (Glycine

Max L.) Yang Disimpan Sampai 6 Bulan Menggunakan Bubuk Lada Dan Tanpa

Bubuk Lada”.

Penyusunan skripsi ini dapat terselesaikan berkat dukungan dari berbagai pihak.

Oleh karena itu pada kesempatan ini, penulis mengucapka terima kasih kepada:

1. Bapak Prof. Dr. Ir. Irwan Sukri Banuwa, M.Si., selaku Dekan Fakultas

Pertanian Universitas Lampung.

2. Ibu Prof. Dr. Ir. Sri Yusnaini, M.Si., selaku Ketua Jurusan Agroteknologi

Fakultas Pertanian Universitas Lampung.

3. Bapak Prof. Dr. Ir. Setyo Dwi Utomo, M.Sc., selaku Ketua Bidang Agronomi

dan Hortikultura Fakultas Pertanian Universitas Lampung.

4. Bapak Ir. Sarno, M.S., selaku Pembimbing Kademik yang senantiasa

memberi motivasi kepada penulis untuk menyelesaikan skripsi ini.

Page 13: PENGUJIAN MUTU 15 LOT BENIH KEDELAI (Glycine max L.) …digilib.unila.ac.id/50111/3/3. SKRIPSI TANPA PEMBAHASAN.pdf · pupuk SP-36 berbeda pada Uji Tetrazolium benih kedelai yang

Ayu Kurniati

5. Bapak Dr. Agustiansyah, S.P., M.Si., selaku pembimbing pertama senantiasa

mencurahkan waktu, tenaga, dan pikiran untuk memberikan gagasan

penelitian, bimbingan, arahan, dan kritikan kepada penulis sejak perencanaan

]penelitian sampai terwujudya skripsi ini.

6. Ibu Ir. Yayuk Nurmiaty, M.S., selaku pembimbing kedua yang tiada hentinya

mencurahkan waktu, tenaga, bimbingan, arahan, dan kritikan kepada penulis

hingga terwujudnya skripsi in.

7. Ibu Ir. Ermawati, M.S., selaku pembahas dalam seluruh proses penelitian dan

penulisan skripsi atas bimbingan dan saran-saran yang telah diberikan.

8. Bapak dan Ibu dosen pengasuh mata kuliah pada Program Studi

Agroteknologi Universitas Lampung yang telah membekali ilmu yang sangat

bermanfaat dalam memperluas wawasan pemikiran dan menunjang penulisan

skripsi.

9. Teristimewa untuk Ayahanda Sumardi Sobri dan Ibunda Parimawati yang

senantiasa selalu memberikan kasih sayang, motivasi, dan pengorbanan serta

iringan doa yang tiada henti.

10. Kakak-kakak penulis, Yulinarni, S.E., Yudi Priadi, A.Md., Apriansyah, S.E.,

dan Dedi Yansyah, S.E. yang selalu memberikan motivasi, doa, dukungan

moril dan materil kepada penulis.

11. Rekan-rekan tim penelitian 2017, Anggita S. Putri, Alvika Putri, Andino

Nurponco Gunawan, Albertus Tejo Wibowo, dan Aditya Kuncahyo.

Page 14: PENGUJIAN MUTU 15 LOT BENIH KEDELAI (Glycine max L.) …digilib.unila.ac.id/50111/3/3. SKRIPSI TANPA PEMBAHASAN.pdf · pupuk SP-36 berbeda pada Uji Tetrazolium benih kedelai yang

Ayu Kurniati

12. Sahabat-sahabat tersayang yang telah mewarnai dan menemani masa

perkuliahan penulis dari awal hingga akhir, Anggita S. Putri, Desty Aulia

Putrantri, Chatya Novtri Anisa, Clara Alverina Rusman , Charenina Palupi,

Anissa Tuah Putri, Desta Nata Lia, Agnes Ratnasari, Ari Ade, Aditia

Kurniawan, Alief Kurniawan, Bagus Rizky Ramadhan.

13. Sahabat-sahabat tercinta yang selalu ada bagi penulis Melista Aulia,

Chairizka Sekar, Andria Novita, Susi Susanti, dan Hapsari Purwitaningrum.

14. Seluruh teman-teman jurusan Agroteknologi angkatan 2014 yang telah

berjuang bersama meraih mimpi dan cita-cita yang tidak dapat disebutkan

satu persatu.

Semoga tulisan ini bermanfaat bagi pembaca.

Bandar Lampung, 23 Oktober 2018

Penulis

Ayu Kurniati

Page 15: PENGUJIAN MUTU 15 LOT BENIH KEDELAI (Glycine max L.) …digilib.unila.ac.id/50111/3/3. SKRIPSI TANPA PEMBAHASAN.pdf · pupuk SP-36 berbeda pada Uji Tetrazolium benih kedelai yang

DAFTAR ISI

Halaman

DAFTAR TABEL .................................................................................... iii

I. PENDAHULUAN .............................................................................. 1

1.1 Latar Belakang dan Masalah ........................................................ 1

1.2 Tujuan Penelitian ......................................................................... 3

1.3 Kerangka Pemikiran ..................................................................... 3

1.4 Hipotesis ...................................................................................... 6

II. TINJAUAN PUSTAKA .................................................................... 7

2.2 Pengujian mutu lot benih dari kombinasi varietas dan dosis

Pupuk SP-36 berbeda ..................................................................... 7

2.3 Penggunaan bahan alami dalam penyimpanan benih kedelai.......... 8

III. BAHAN DAN METODE .................................................................. 10

3.1 Tempat dan Waktu Pelaksanaan .................................................. 10

3.2 Bahan dan Alat ............................................................................. 10

3.3 Metode Penelitian ........................................................................ 11

3.4 Pelaksanaan Penelitian ................................................................ 12

1. Pengeringan Benih .................................................................. 12

2. Persiapan Benih ...................................................................... 12

3. Aplikasi Bubuk Lada ................................................................ 13

4. Penyimpanan ........................................................................... 13

3.5 Variabel Pengamatan ................................................................... 13

Page 16: PENGUJIAN MUTU 15 LOT BENIH KEDELAI (Glycine max L.) …digilib.unila.ac.id/50111/3/3. SKRIPSI TANPA PEMBAHASAN.pdf · pupuk SP-36 berbeda pada Uji Tetrazolium benih kedelai yang

ii

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN ......................................................... 18

4.1 Hasil Penelitian ............................................................................ 18

4.2 Pembahasan .................................................................................. 33

V. SIMPULAN DAN SARAN ............................................................... 37

5.1 Simpulan ...................................................................................... 37

5.2 Saran ............................................................................................ 38

DAFTAR PUSTAKA ............................................................................... 39

LAMPIRAN .............................................................................................. 42

Tabel 9-118…………………………………… ......................................... 43-117

Page 17: PENGUJIAN MUTU 15 LOT BENIH KEDELAI (Glycine max L.) …digilib.unila.ac.id/50111/3/3. SKRIPSI TANPA PEMBAHASAN.pdf · pupuk SP-36 berbeda pada Uji Tetrazolium benih kedelai yang

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

1. Rekapitulasi hasil analisis ragam pengujian mutu 15 lot benih dari

kombinasi varietas dan dosis pupuk SP-36 berbeda yang disimpan

sampai 6 bulan menggunakan bubuk lada dan tidak menggunakan

bubuk lada. ........................................................................................... 18

2. Daya berkecambah 15 lot benih kedelai dari kombinasi varietas

dan dosis pupuk SP-36 berbeda yang disimpan menggunakan

bubuk lada dan tanpa bubuk lada. ........................................................ 19

3. Kecepatan perkecambahan 15 lot benih kedelai dari kombinasi

varietas dan dosis pupuk SP-36 berbeda yang disimpan

menggunakan bubuk lada dan tanpa bubuk lada. ................................ 21

4. Kadar air 15 lot benih kedelai dari kombinasi varietas dan dosis

pupuk SP-36 berbeda yang disimpan menggunakan bubuk lada

dan tanpa bubuk lada. .......................................................................... 22

5. Indeks vigor 15 lot benih kedelai dari kombinasi varietas dan

dosis pupuk SP-36 berbeda yang disimpan menggunakan bubuk

lada dan tanpa bubuk lada. ................................................................... 25

6. Potensi tumbuh maksimum 15 lot benih kedelai dari kombinasi

varietas dan dosis pupuk SP-36 berbeda yang disimpan

menggunakan bubuk lada dan tanpa bubuk lada. ................................ 27

7. Bobot kering kecambah normal 15 lot benih kedelai dari kombinasi

varietas dan dosis pupuk SP-36 berbeda yang disimpan menggunakan

bubuk lada dan tanpa bubuk lada. ........................................................ 29

8. Viabilitas potensial lot benih dari kombinasi varietas dan dosis

pupuk SP-36 berbeda pada Uji Tetrazolium benih kedelai yang

disimpan menggunakan bubuk lada dan tanpa bubuk lada. ................. 32

9. Hasil pengamatan persen daya berkecambah lot benih dari kombinasi

varietas dan dosis pupuk SP-36 berbeda pada bulan kedua yang

disimpan tanpa menggunakan bubuk lada.. ......................................... 43

Page 18: PENGUJIAN MUTU 15 LOT BENIH KEDELAI (Glycine max L.) …digilib.unila.ac.id/50111/3/3. SKRIPSI TANPA PEMBAHASAN.pdf · pupuk SP-36 berbeda pada Uji Tetrazolium benih kedelai yang

iv

10. Uji Bartlett daya berkecambah benih kedelai di bulan kedua pada

penyimpanan tanpa menggunakan bubuk lada.. .................................. 44

11. Analisis ragam daya berkecambah benih kedelai di bulan kedua

pada penyimpanan tanpa menggunakan bubuk lada. ........................... 44

12. Hasil pengamatan persen daya berkecambah lot benih dari kombinasi

varietas dan dosis pupuk SP-36 berbeda pada bulan keempat yang

disimpan tanpa menggunakan bubuk lada.. ......................................... 45

13. Uji Bartlett daya berkecambah benih kedelai di bulan keempat

pada penyimpanan tanpa menggunakan bubuk lada. ........................... 46

14. Analisis ragam daya berkecambah benih kedelai di bulan keempat

pada penyimpanan tanpa menggunakan bubuk lada. ........................... 46

15. Hasil pengamatan persen daya berkecambah lot benih dari kombinasi

varietas dan dosis pupuk SP-36 berbeda pada bulan keenam yang

disimpan tanpa menggunakan bubuk lada ........................................... 47

16. Uji Bartlett daya berkecambah benih kedelai di bulan keenam pada

penyimpanan tanpa menggunakan bubuk lada. ................................... 48

17. Analisis ragam daya berkecambah benih kedelai di bulan keenam

pada penyimpanan tanpa menggunakan bubuk lada. ........................... 48

18. Hasil pengamatan persen daya berkecambah lot benih dari kombinasi

varietas dan dosis pupuk SP-36 berbeda pada bulan kedua yang

disimpan menggunakan bubuk lada. .................................................... 49

19. Uji Bartlett daya berkecambah benih kedelai di bulan kedua pada

penyimpanan menggunakan bubuk lada. ............................................. 50

20. Analisis ragam daya berkecambah benih kedelai di bulan kedua

pada penyimpanan menggunakan bubuk lada. .................................... 50

21. Hasil pengamatan persen daya berkecambah lot benih dari

kombinasi varietas dan dosis pupuk SP-36 berbeda pada bulan

keempat yang disimpan menggunakan bubuk lada.............................. 51

22. Uji Bartlett daya berkecambah benih kedelai di bulan keempat

pada penyimpanan menggunakan bubuk lada. .................................... 52

23. Analisis ragam daya berkecambah benih kedelai di bulan keempat

pada penyimpanan menggunakan bubuk lada. .................................... 52

24. Hasil pengamatan persen daya berkecambah lot benih dari

kombinasi varietas dan dosis pupuk SP-36 berbeda pada bulan

keenam yang disimpan menggunakan bubuk lada. .............................. 53

Page 19: PENGUJIAN MUTU 15 LOT BENIH KEDELAI (Glycine max L.) …digilib.unila.ac.id/50111/3/3. SKRIPSI TANPA PEMBAHASAN.pdf · pupuk SP-36 berbeda pada Uji Tetrazolium benih kedelai yang

v

25. Uji Bartlett daya berkecambah benih kedelai di bulan keenam

pada penyimpanan menggunakan bubuk lada. .................................... 54

26. Analisis ragam daya berkecambah benih kedelai di bulan keenam

pada penyimpanan menggunakan bubuk lada. .................................... 54

27. Hasil pengamatan persen kecepatan perkecambahan lot benih

dari kombinasi varietas dan dosis pupuk SP-36 berbeda pada

bulan kedua yang disimpan tanpa menggunakan bubuk lada. ............. 55

28. Uji Bartlett kecepatan perkecambahan benih kedelai di bulan

kedua pada penyimpanan tanpa menggunakan bubuk lada. ................ 56

29. Analisis ragam kecepatan perkecambahan benih kedelai di bulan

kedua pada penyimpanan tanpa menggunakan bubuk lada. ................ 56

30. Hasil pengamatan persen kecepatan perkecambahan lot benih

dari kombinasi varietas dan dosis pupuk SP-36 berbeda pada

bulan keempat yang disimpan tanpa menggunakan bubuk lada. ......... 57

31. Uji Bartlett kecepatan perkecambahan benih kedelai di bulan

keempat pada penyimpanan tanpa menggunakan bubuk lada. ............ 58

32. Analisis ragam kecepatan perkecambahan benih kedelai di bulan

keempat pada penyimpanan tanpa menggunakan bubuk lada. ............ 58

33. Hasil pengamatan persen kecepatan perkecambahan lot benih

dari kombinasi varietas dan dosis pupuk SP-36 berbeda pada

bulan keenam yang disimpan tanpa menggunakan bubuk lada. .......... 59

34. Uji Bartlett kecepatan perkecambahan benih kedelai di bulan

keenam pada penyimpanan tanpa menggunakan bubuk lada. ............. 60

35. Analisis ragam kecepatan perkecambahan benih kedelai di bulan

keenam pada penyimpanan tanpa menggunakan bubuk lada. ............. 60

36. Hasil pengamatan persen kecepatan perkecambahan lot benih

dari kombinasi varietas dan dosis pupuk SP-36 berbeda pada

bulan kedua yang disimpan menggunakan bubuk lada. ....................... 61

37. Uji Bartlett kecepatan perkecambahan benih kedelai di bulan

kedua pada penyimpanan menggunakan bubuk lada ........................... 62

38. Analisis ragam kecepatan perkecambahan benih kedelai di bulan

kedua pada penyimpanan menggunakan bubuk lada. .......................... 62

39. Hasil pengamatan persen kecepatan perkecambahan lot benih dari

kombinasi varietas dan dosis pupuk SP-36 berbeda pada bulan

keempat yang disimpan menggunakan bubuk lada.............................. 63

Page 20: PENGUJIAN MUTU 15 LOT BENIH KEDELAI (Glycine max L.) …digilib.unila.ac.id/50111/3/3. SKRIPSI TANPA PEMBAHASAN.pdf · pupuk SP-36 berbeda pada Uji Tetrazolium benih kedelai yang

vi

40. Uji Bartlett kecepatan perkecambahan benih kedelai di bulan

keempat pada penyimpanan menggunakan bubuk lada. ...................... 64

41. Analisis ragam kecepatan perkecambahan benih kedelai di bulan

keempat pada penyimpanan menggunakan bubuk lada. ...................... 64

42. Hasil pengamatan persen kecepatan perkecambahan lot benih dari

kombinasi varietas dan dosis pupuk SP-36 berbeda pada bulan

keenam yang disimpan menggunakan bubuk lada. .............................. 65

43. Uji Bartlett kecepatan perkecambahan benih kedelai di bulan

keenam pada penyimpanan menggunakan bubuk lada ........................ 66

44. Analisis ragam kecepatan perkecambahan benih kedelai di bulan

keenam pada penyimpanan menggunakan bubuk lada. ....................... 66

45. Hasil pengamatan persen indeks vigor lot benih dari kombinasi

varietas dan dosis pupuk SP-36 berbeda pada bulan kedua yang

disimpan tanpa menggunakan bubuk lada. .......................................... 67

46. Uji Bartlett indeks vigor benih kedelai di bulan kedua pada

penyimpanan tanpa menggunakan bubuk lada. ................................... 68

47. Analisis ragam indeks vigor benih kedelai di bulan kedua pada

penyimpanan tanpa menggunakan bubuk lada. ................................... 68

48. Hasil pengamatan persen indeks vigor lot benih dari kombinasi

varietas dan dosis pupuk SP-36 berbeda pada bulan keempat

yang disimpan tanpa menggunakan bubuk lada. ................................. 69

49. Uji Bartlett indeks vigor benih kedelai di bulan keempat pada

penyimpanan tanpa menggunakan bubuk lada. ................................... 70

50. Analisis ragam indeks vigor benih kedelai di bulan keempat pada

penyimpanan tanpa menggunakan bubuk lada. ................................... 70

51. Hasil pengamatan persen indeks vigor lot benih dari kombinasi

varietas dan dosis pupuk SP-36 berbeda pada bulan keenam

yang disimpan tanpa menggunakan bubuk lada. ................................. 71

52. Uji Bartlett indeks vigor benih kedelai di bulan keenam pada

penyimpanan tanpa menggunakan bubuk lada. ................................... 72

53. Analisis ragam indeks vigor benih kedelai di bulan keenam pada

penyimpanan tanpa menggunakan bubuk lada. ................................... 72

54. Hasil pengamatan persen indeks vigor lot benih dari kombinasi

varietas dan dosis pupuk SP-36 berbeda pada bulan kedua yang

disimpan menggunakan bubuk lada. .................................................... 73

Page 21: PENGUJIAN MUTU 15 LOT BENIH KEDELAI (Glycine max L.) …digilib.unila.ac.id/50111/3/3. SKRIPSI TANPA PEMBAHASAN.pdf · pupuk SP-36 berbeda pada Uji Tetrazolium benih kedelai yang

vii

55. Uji Bartlett indeks vigor benih kedelai di bulan kedua pada

penyimpanan menggunakan bubuk lada. ............................................. 74

56. Analisis ragam indeks vigor benih kedelai di bulan kedua pada

penyimpanan menggunakan bubuk lada. ............................................. 74

57. Hasil pengamatan persen indeks vigor lot benih dari kombinasi

varietas dan dosis pupuk SP-36 berbeda pada bulan keempat yang

disimpan menggunakan bubuk lada. .................................................... 75

58. Analisis ragam indeks vigor benih kedelai di bulan keempat pada

penyimpanan menggunakan bubuk lada. ............................................. 76

59. Analisis ragam indeks vigor benih kedelai di bulan keempat pada

penyimpanan menggunakan bubuk lada. ............................................. 76

60. Hasil pengamatan persen indeks vigor lot benih dari kombinasi

varietas dan dosis pupuk SP-36 berbeda pada bulan keenam yang

disimpan menggunakan bubuk lada. .................................................... 77

61. Uji Bartlett indeks vigor benih kedelai di bulan keenam pada

penyimpanan menggunakan bubuk lada. ............................................. 78

62. Analisis ragam indeks vigor benih kedelai di bulan keenam pada

penyimpanan menggunakan bubuk lada. ............................................. 78

63. Hasil pengamatan persen potensi tumbuh maksimum lot benih

dari kombinasi varietas dan dosis pupuk SP-36 berbeda pada

bulan kedua yang disimpan tanpa menggunakan bubuk lada. ............. 79

64. Uji Bartlett potensi tumbuh maksimum benih kedelai di bulan

kedua pada penyimpanan tanpa menggunakan bubuk lada. ................ 80

65. Analisis ragam potensi tumbuh maksimum benih kedelai di bulan

kedua pada penyimpanan tanpa menggunakan bubuk lada. ................ 80

66. Hasil pengamatan persen potensi tumbuh maksimum lot benih dari

kombinasi varietas dan dosis pupuk SP-36 berbeda pada bulan

keempat yang disimpan tanpa menggunakan bubuk lada. ................... 81

67. Uji Bartlett potensi tumbuh maksimum benih kedelai di bulan

keempat pada penyimpanan tanpa menggunakan bubuk lada. ............ 82

68. Analisis ragam potensi tumbuh maksimum benih kedelai di bulan

keempat pada penyimpanan tanpa menggunakan bubuk lada ............. 82

69. Hasil pengamatan persen k potensi tumbuh maksimum lot benih

dari kombinasi varietas dan dosis pupuk SP-36 berbeda pada bulan

keenam yang disimpan tanpa menggunakan bubuk lada. .................... 83

Page 22: PENGUJIAN MUTU 15 LOT BENIH KEDELAI (Glycine max L.) …digilib.unila.ac.id/50111/3/3. SKRIPSI TANPA PEMBAHASAN.pdf · pupuk SP-36 berbeda pada Uji Tetrazolium benih kedelai yang

viii

70. Uji Bartlett potensi tumbuh maksimum benih kedelai di bulan

keenam pada penyimpanan tanpa menggunakan bubuk lada.. ............ 84

71. Analisis ragam potensi tumbuh maksimum benih kedelai di bulan

keenam pada penyimpanan tanpa menggunakan bubuk lada. ............. 84

72. Hasil pengamatan persen potensi tumbuh maksimum lot benih

dari kombinasi varietas dan dosis pupuk SP-36 berbeda pada

bulan kedua yang disimpan menggunakan bubuk lada. ....................... 85

73. Uji Bartlett potensi tumbuh maksimum benih kedelai di bulan

kedua pada penyimpanan menggunakan bubuk lada. .......................... 86

74. Analisis ragam potensi tumbuh maksimum benih kedelai di bulan

kedua pada penyimpanan menggunakan bubuk lada. .......................... 86

75. Hasil pengamatan persen potensi tumbuh maksimum lot benih

dari kombinasi varietas dan dosis pupuk SP-36 berbeda pada

bulan keempat yang disimpan menggunakan bubuk lada. ................... 87

76. Uji Bartlett potensi tumbuh maksimum benih kedelai di bulan

keempat pada penyimpanan menggunakan bubuk lada. ...................... 88

77. Analisis ragam potensi tumbuh maksimum benih kedelai di bulan

keempat pada penyimpanan menggunakan bubuk lada. ...................... 88

78. Hasil pengamatan persen potensi tumbuh maksimum lot benih

dari kombinasi varietas dan dosis pupuk SP-36 berbeda pada bulan

keenam yang disimpan menggunakan bubuk lada. .............................. 89

79. Uji Bartlett potensi tumbuh maksimum benih kedelai di bulan

keenam pada penyimpanan menggunakan bubuk lada. ....................... 90

80. Analisis ragam potensi tumbuh maksimum benih kedelai di bulan

keenam pada penyimpanan menggunakan bubuk lada. ....................... 90

81. Hasil pengamatan bobot kering kecambah normal lot benih dari

kombinasi varietas dan dosis pupuk SP-36 berbeda pada bulan

kedua yang disimpan tanpa menggunakan bubuk lada. ....................... 91

82. Uji Bartlett bobot kering kecambah normal benih kedelai di bulan

kedua pada penyimpanan tanpa menggunakan bubuk lada. ................ 92

83. Analisis ragam bobot kering kecambah normal benih kedelai di

bulan kedua pada penyimpanan tanpa menggunakan bubuk lada. ...... 92

84. Hasil pengamatan bobot kering kecambah normal lot benih dari

kombinasi varietas dan dosis pupuk SP-36 berbeda pada bulan

keempat yang disimpan tanpa menggunakan bubuk lada. ................... 93

Page 23: PENGUJIAN MUTU 15 LOT BENIH KEDELAI (Glycine max L.) …digilib.unila.ac.id/50111/3/3. SKRIPSI TANPA PEMBAHASAN.pdf · pupuk SP-36 berbeda pada Uji Tetrazolium benih kedelai yang

ix

85. Uji Bartlett bobot kering kecambah normal benih kedelai di bulan

keempat pada penyimpanan tanpa menggunakan bubuk lada. ............ 94

86. Analisis ragam bobot kering kecambah normal benih kedelai di

bulan keempat pada penyimpanan tanpa menggunakan bubuk lada. .. 94

87. Hasil pengamatan bobot kering kecambah normal lot benih dari

kombinasi varietas dan dosis pupuk SP-36 berbeda pada bulan

keenam yang disimpan tanpa menggunakan bubuk lada. .................... 95

88. Uji Bartlett bobot kering kecambah normal benih kedelai di

bulan keenam pada penyimpanan tanpa menggunakan bubuk lada. ... 96

89. Analisis ragam bobot kering kecambah normal benih kedelai di

bulan keenam pada penyimpanan tanpa menggunakan bubuk lada. ... 96

90. Hasil pengamatan bobot kering kecambah normal lot benih dari

kombinasi varietas dan dosis pupuk SP-36 berbeda pada bulan

kedua yang disimpan menggunakan bubuk lada.................................. 97

91. Uji Bartlett bobot kering kecambah normal benih kedelai di bulan

kedua pada penyimpanan menggunakan bubuk lada ........................... 98

92. Analisis ragam bobot kering kecambah normal benih kedelai di

bulan kedua pada penyimpanan menggunakan bubuk lada. ................ 98

93. Hasil pengamatan bobot kering kecambah normal lot benih dari

kombinasi varietas dan dosis pupuk SP-36 berbeda pada bulan

keempat yang disimpan menggunakan bubuk lada.............................. 99

94. Uji Bartlett bobot kering kecambah normal benih kedelai di bulan

keempat pada penyimpanan menggunakan bubuk lada. ...................... 100

95. Analisis ragam bobot kering kecambah normal benih kedelai di

bulan keempat pada penyimpanan menggunakan bubuk lada. ............ 100

96. Hasil pengamatan bobot kering kecambah normal lot benih dari

kombinasi varietas dan dosis pupuk SP-36 berbeda pada bulan

keenam yang disimpan menggunakan bubuk lada. .............................. 101

97. Uji Bartlett bobot kering kecambah normal benih kedelai di bulan

keenam pada penyimpanan menggunakan bubuk lada. ....................... 102

98. Analisis ragam bobot kering kecambah normal benih kedelai di

bulan keenam pada penyimpanan menggunakan bubuk lada. ............. 102

99. Hasil pengamatan persen kadar air lot benih dari kombinasi varietas

dan dosis pupuk SP-36 berbeda pada bulan kedua yang disimpan

tanpa menggunakan bubuk lada. .......................................................... 103

Page 24: PENGUJIAN MUTU 15 LOT BENIH KEDELAI (Glycine max L.) …digilib.unila.ac.id/50111/3/3. SKRIPSI TANPA PEMBAHASAN.pdf · pupuk SP-36 berbeda pada Uji Tetrazolium benih kedelai yang

x

100. Uji Bartlett kadar air benih kedelai di bulan kedua pada

penyimpanan tanpa menggunakan bubuk lada. ................................. 104

101. Analisis ragam kadar air benih kedelai di bulan kedua pada

penyimpanan tanpa menggunakan bubuk lada. ................................. 104

102. Hasil pengamatan persen kadar air lot benih dari kombinasi

varietas dan dosis pupuk SP-36 berbeda pada bulan keempat

yang disimpan tanpa menggunakan bubuk lada. ............................... 105

103. Uji Bartlett kadar air benih kedelai di bulan keempat pada

penyimpanan tanpa menggunakan bubuk lada. ................................. 106

104. Analisis ragam kadar air benih kedelai di bulan keempat pada

penyimpanan tanpa menggunakan bubuk lada. ................................. 106

105. Hasil pengamatan persen kadar air lot benih dari kombinasi

varietas dan dosis pupuk SP-36 berbeda pada bulan keenam

yang disimpan tanpa menggunakan bubuk lada ................................ 107

106. Uji Bartlett kadar air benih kedelai di bulan keenam pada

penyimpanan tanpa menggunakan bubuk lada. ................................. 108

107. Analisis ragam kadar air benih kedelai di bulan keenam pada

penyimpanan tanpa menggunakan bubuk lada. ................................. 108

108. Hasil pengamatan persen kadar air lot benih dari kombinasi

varietas dan dosis pupuk SP-36 berbeda pada bulan kedua yang

disimpan menggunakan bubuk lada. ................................................. 109

109. Uji Bartlett kadar air benih kedelai di bulan kedua pada

penyimpanan menggunakan bubuk lada. ........................................... 110

110. Analisis ragam kadar air benih kedelai di bulan kedua pada

penyimpanan menggunakan bubuk lada. ........................................... 110

111. Hasil pengamatan persen kadar air lot benih dari kombinasi

varietas dan dosis pupuk SP-36 berbeda pada bulan keempat

yang disimpan menggunakan bubuk lada. ......................................... 111

112. Uji Bartlett kadar air benih kedelai di bulan keempat pada

penyimpanan menggunakan bubuk lada. ........................................... 112

113. Analisis ragam kadar air benih kedelai di bulan keempat pada

penyimpanan menggunakan bubuk lada. ........................................... 112

114. Hasil pengamatan persen kadar air lot benih dari kombinasi varietas

dan dosis pupuk SP-36 berbeda pada bulan keenam yang disimpan

menggunakan bubuk lada. ................................................................. 113

Page 25: PENGUJIAN MUTU 15 LOT BENIH KEDELAI (Glycine max L.) …digilib.unila.ac.id/50111/3/3. SKRIPSI TANPA PEMBAHASAN.pdf · pupuk SP-36 berbeda pada Uji Tetrazolium benih kedelai yang

xi

115. Uji Bartlett kadar air benih kedelai di bulan keenam pada

penyimpanan menggunakan bubuk lada. ........................................... 114

116. Analisis ragam kadar air benih kedelai di bulan keenam pada

penyimpanan menggunakan bubuk lada ............................................ 114

117. Hasil pengamatan uji tetrazolium pada lot benih dari kombinasi

varietas dan dosis pupuk SP-36 berbeda pada bulan ketiga dan

keenam yang disimpan tanpa menggunakan bubuk lada ................... 115

118. Hasil pengamatan uji tetrazolium pada lot benih dari kombinasi

varietas dan dosis pupuk SP-36 berbeda pada bulan ketiga dan

keenam yang disimpan menggunakan bubuk lada......................... ... 117

Page 26: PENGUJIAN MUTU 15 LOT BENIH KEDELAI (Glycine max L.) …digilib.unila.ac.id/50111/3/3. SKRIPSI TANPA PEMBAHASAN.pdf · pupuk SP-36 berbeda pada Uji Tetrazolium benih kedelai yang

1

I. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang dan Masalah

Kedelai (Glycine max L.) merupakan salah satu bahan pangan yang penting

setelah beras. Kedelai mengandung kadar protein mencapai 40% dan banyak

digunakan sebagai bahan utama untuk industri olahan seperti tahu, tempe, kecap,

dan susu. Kedelai juga merupakan bahan pangan yang sangat dibutuhkan oleh

masyarakat Indonesia.

Menurut Badan Pusat Statistik (2016), produktivitas kedelai pada tahun 2015

mencapai 15,69 ku/ha. Seiring dengan permintaan konsumen yang meningkat

tiap tahunnya, ketersediaan kedelai di Indonesia hanya dapat memenuhi 25-30%

dari kebutuhan total. Selain itu, petani Indonesia kekurangan benih bermutu,

benih kedelai bermutu hanya disediakan oleh pemerintah sebanyak 15% dari

kebutuhan benih seluruhnya dan mengakibatkan terjadinya impor serta

penggunaan benih hasil dari pertanaman sendiri dengan mutu benih yang tidak

diketahui.

Benih kedelai merupakan benih yang cepat mengalami deteriorasi dalam masa

penyimpanan. Penelitian ini menggunakan 15 lot benih yang berasal dari

kombinasi antara varietas dan dosis pupuk SP-36. Penggunaan varietas unggul

Page 27: PENGUJIAN MUTU 15 LOT BENIH KEDELAI (Glycine max L.) …digilib.unila.ac.id/50111/3/3. SKRIPSI TANPA PEMBAHASAN.pdf · pupuk SP-36 berbeda pada Uji Tetrazolium benih kedelai yang

2

dan pemupukan adalah salah satu kegiatan pelaksanaan prinsip agronomi dalam

produksi benih. Tujuan penerapan prinsip agronomi adalah memaksimalkan hasil

benih dalam hal ini kuantitas dan kualitasnya atau mutu. Kombinasi varietas dan

dosis pupuk SP-36 diduga menyebabkan kandungan kimia benih yang berbeda

akibat dari penggunaan varietas yang berbeda yaitu Varietas Anjasmoro,

Grobogan, Burangrang dan dosis pupuk SP-36 bertingkat yaitu 0 kg/ha, 100

kg/ha, 150 kg/ha, 200 kg/ha, dan 250 kg/ha. Kandungan kimia yang berbeda

menghasilkan perbedaan mutu benih pada percobaan penyimpanan yang tidak

menggunakan bubuk lada dan menggunakan bubuk lada yang disimpan sampai

enam bulan. Pengujian mutu benih tersebut diuji pada bulan ke-2, ke-4, dan ke-6.

Mutu benih yang dihasilkan diukur berdasarkan mutu fisiologis yaitu daya

berkecambah, kecepatan berkecambah, indeks vigor, potensi tumbuh maksimum,

dan bobot kering kecambah normal, sedangkan mutu fisik yaitu kadar air. Selain

mutu fisiologis dan fisik, dalam penelitian ini dilakukan uji cepat viabilitas

dengan menggunakan Uji Tetrazolium.

Penelitian ini terdiri dari dua percobaan terpisah yaitu penyimpanan tanpa

pemberian bubuk lada dan penyimpanan dengan pemberian bubuk lada dengan

menggunakan 15 lot benih yang berasal dari kombinasi perlakuan varietas kedelai

dan dosis pupuk SP-36 yang ingin diketahui mutunya setelah disimpan sampai 6

bulan

Page 28: PENGUJIAN MUTU 15 LOT BENIH KEDELAI (Glycine max L.) …digilib.unila.ac.id/50111/3/3. SKRIPSI TANPA PEMBAHASAN.pdf · pupuk SP-36 berbeda pada Uji Tetrazolium benih kedelai yang

3

1.2 Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian sebagai berikut:

1. Untuk mengetahui mutu benih terbaik dari 15 lot benih yang berasal dari

kombinasi tiga varietas dan lima dosis pupuk SP-36 yang disimpan tanpa

bubuk lada sampai 6 bulan.

2. Untuk mengetahui mutu benih terbaik dari 15 lot benih yang berasal dari

kombinasi tiga varietas dan lima dosis pupuk SP-36 yang disimpan

menggunakan bubuk lada sampai 6 bulan.

1.3 Kerangka Pemikiran

Benih kedelai merupakan benih yang cepat mengalami penurunan daya simpan.

Umumnya hanya dapat disimpan selama tiga bulan pada kondisi suhu kamar.

Penerapan prinsip agronomik dalam periode I atau periode pembangunan benih

bertujuan untuk mendapatkan produksi yang maksimal termasuk mutu benihnya.

15 lot benih berasal dari penggunaan tiga varietas unggul kedelai yaitu

Anjasmoro, Grobogan, dan Burangrang dan perbedaan pupuk SP-36 yaitu 0

kg/ha, 100 kg/ha, 150 kg/ha, 200 kg/ha, dan 250 kg/ha. Ketiga varietas tersebut

memiliki ciri fisik dengan ukuran benih besar, sedangkan perlakuan pemupukan

SP-36 yang akan dikaitkan dengan mutu benih berhubungan dengan komposisi

kimia benih.

Menurut Perdana, dkk. (2012), pemberian pupuk fosfat dapat meningkatkan

persen kecambah dan kekuatan kecambah pada benih. Pemupukan P pada dosis

Page 29: PENGUJIAN MUTU 15 LOT BENIH KEDELAI (Glycine max L.) …digilib.unila.ac.id/50111/3/3. SKRIPSI TANPA PEMBAHASAN.pdf · pupuk SP-36 berbeda pada Uji Tetrazolium benih kedelai yang

4

50 kg/ha menghasilkan daya berkecambah, kecepatan perkecambahan, bobot

kering kecambah, dan bobot 100 biji lebih tinggi dibandingkan dengan dosis 0

kg/ha dan 25 kg/ha.

Fosfor berperan penting dalam metabolisme energi yang tergabung dalam ATP

yang merupakan penyusun sel hidup, selain itu penyusun fosfolipid,

nukleoprotein, dan fitin yang akan tersimpan dalam benih dan berkaitan dengan

penimbunan cadangan makanan dalam benih (Timotiwu dan Nurmauli, 1996).

Menurut Copeland dan McDonald (1976), kadar P dalam tanah berkolerasi positif

dengan kandungan P total dalam biji. Kandungan P total yang tinggi dalam biji

berhubungan dengan senyawa fitin yang berperan dalam pemeliharaan energi.

Bewley dan Black (1986) menyatakan bahwa senyawa fitin berfungsi sebagai

sumber energi yang digunakan selama perkecambahan. Mugnisjah dan Nakamura

(1984) menyatakan bahwa unsur P dapat meningkatkan bobot biji yang

selanjutnya dapat meningkatkan vigor dan ketahanan simpan benih. Hal ini

sejalan dengan penelitian Syarifuddin, dkk. (1996) bahwa pemberian P dapat

menurunkan kadar asam lemak bebas dalam biji yang dapat menyebabkan daya

simpan benih meningkat.

Benih kedelai memiliki kandungan lemak yang cukup tinggi. Lemak yang tinggi

akan bereaksi dengan oksigen dan menghasilkan senyawa radikal bebas. Radikal

bebas dapat menginisiasi proses deteriorasi benih karena dapat merusak struktur

membran sel. Senyawa radikal bebas dapat dinetralisir dengan senyawa

antioksidan sehingga dapat memperlambat laju deteriorasi benih. Pemberian

bubuk lada sebagai bahan alami adalah salah satu upaya untuk memperlambat laju

Page 30: PENGUJIAN MUTU 15 LOT BENIH KEDELAI (Glycine max L.) …digilib.unila.ac.id/50111/3/3. SKRIPSI TANPA PEMBAHASAN.pdf · pupuk SP-36 berbeda pada Uji Tetrazolium benih kedelai yang

5

deteriorasi benih. Lada merupakan tanaman rempah yang dapat menjadi

pengawet alami dan memiliki beberapa komponen kimia seperti antioksidan dan

antimikrobial (Evizal, 2013).

Antioksidan dan antimikrobial merupakan zat aditif yang diperoleh dari bahan

organik seperti pada tepung curcuma dengan tujuan meningkatkan daya simpan

dan mengurangi risiko tertular penyakit dari benih disekitarnya (Setiyowati,

2007). Yullianida dan Muniarti (2005) melaporkan bahwa pemberian antioksidan

merupakan upaya untuk memperpanjang daya simpan benih kaya lemak dengan

cara memperlambat kemunduran benih. Hasil penelitian Kaloyereas (1961)

membuktikan bahwa penambahan antioksidan α-tokoferol 1% dapat

memperpanjang viabilitas benih bawang (Allium cepa L.) selama penyimpanan

pada suhu 29oC. Menurut Zainal (2010), kandungan antimikrobial pada suatu

bahan organik dapat menghambat pertumbuhan mikroba. Lada yang mengandung

komponen kimia seperti piperine berfungsi sebagai antioksidan dan antimikrobial

yang mampu melindungi benih dari kerusakan sel dan menghambat pertumbuhan

mikroba dalam masa penyimpanan. Penggunaan bubuk lada dalam proses

penyimpanan benih diharapkan dapat mempertahankan mutunya selama

penyimpanan.

Mutu 15 lot benih yang berbeda disimpan dalam periode simpan 2 bulan, 4 bulan

dan 6 bulan pada penyimpanan tanpa menggunakan bubuk lada dan dengan

menggunakan bubuk lada diharapkan terdapat perbedaan dalam penurunan mutu

benih kedelai yang disimpan.

Page 31: PENGUJIAN MUTU 15 LOT BENIH KEDELAI (Glycine max L.) …digilib.unila.ac.id/50111/3/3. SKRIPSI TANPA PEMBAHASAN.pdf · pupuk SP-36 berbeda pada Uji Tetrazolium benih kedelai yang

6

Mutu benih yang diukur adalah mutu fisiologis mencakup daya berkecambah,

kecepatan perkecambahan, indeks vigor, potensi tumbuh maksimum, dan bobot

kering kecambah normal sedangkan mutu fisik yang diukur adalah kadar air

benih. Uji viabilitas secara cepat menggunakan Uji Tetrazolium dilakukan

sebagai uji tambahan.

1.4 Hipotesis

Hipotesis dalam penelitian ini sebagai berikut:

1. Terdapat mutu benih terbaik dari 15 lot benih yang berasal dari kombinasi

tiga varietas dan lima dosis pupuk SP-36 yang disimpan tanpa bubuk lada

sampai 6 bulan.

2. Tersedia mutu benih terbaik dari 15 lot benih yang berasal dari kombinasi

tiga varietas dan lima dosis pupuk SP-36 yang disimpan menggunakan bubuk

lada sampai 6 bulan.

Page 32: PENGUJIAN MUTU 15 LOT BENIH KEDELAI (Glycine max L.) …digilib.unila.ac.id/50111/3/3. SKRIPSI TANPA PEMBAHASAN.pdf · pupuk SP-36 berbeda pada Uji Tetrazolium benih kedelai yang

7

II. TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Pengujian mutu lot benih dari kombinasi varietas dan dosis Pupuk SP-36

berbeda

Lot benih merupakan sekumpulan benih yang dipanen pada waktu yang sama,

lokasi yang sama, dan perlakuan yang sama. Suatu lot benih mengindikasikan

bahwa suatu benih memiliki kemurnian genetik yang tinggi. Penelitian ini

terdapat 15 lot benih yang berasal dari tiga varietas kedelai yaitu Anjasmoro,

Grobogan, dan Burangrang dengan dosis pupuk SP-36 0 kg/ha, 100 kg/ha, 150

kg/ha, 200 kg/ha, dan 250 kg/ha yang panen pada tanggal 17 September 2017 di

Desa Sri Tejo Kencono, Kecamatan Kota Gajah, Kabupaten Lampung Tengah,

Lampung.

Menurut Balai Penelitian Kacang-kacangan dan Umbi-umbian (2012), varietas

unggul kedelai berbiji besar di antaranya adalah Varietas Anjasmoro, Grobogan

dan Burangrang yang produksinya relatif tinggi. Penelitian Kurnia (2017) yang

meneliti penyimpanan benih Varietas Anjasmoro dalam waktu simpan 0 dan 1

memiliki persen kecambah normal benih 91% dan Varietas Grobogan yang

disimpan 4 bulan memiliki persen kecambah 87,25%.

Page 33: PENGUJIAN MUTU 15 LOT BENIH KEDELAI (Glycine max L.) …digilib.unila.ac.id/50111/3/3. SKRIPSI TANPA PEMBAHASAN.pdf · pupuk SP-36 berbeda pada Uji Tetrazolium benih kedelai yang

8

Pemberian pupuk fosfor dapat meningkatkan persen kecambah dan kekuatan

kecambah pada benih. Pemupukan P pada dosis 50 kg/ha menghasilkan persen

kecambah, kecepatan berkecambah, bobot kering kecambah dan bobott 100 biji

lebih tinggi dibandingkan dengan dosis 0 kg/ha dan 25 kg/ha (Perdana, dkk.,

2012). Ketersediaan unsur fosfor dalam benih akan memengaruhi tingkat sintesis

fitin yang dapat menjadi sumber energi selama masa penyimpanan benih.

Copeland dan McDonald (1976) menyatakan bahwa makin tinggi kadar P dalam

biji, vigor benih semakin tinggi. kandungan P total dalam biji yang tinggi dapat

meningkatkan fitin yang merupakan bentuk simpanan P dalam benih yang

berperan dalam pemeliharaan energi. Unsur P apabila bergabung dengan ADP

akan menjadi ATP yang berenergi tinggi. Menurut Syafruddin, dkk. (1996)

kandungan ATP dalam benih nerkaitan dengan vigor benih, apabila kandungan

ATP menurun, maka vigor benih juga akan menurun. Pemberian P dapat

menurunkan kadar asam lemak bebas dalam biji yang menyebabkan daya simpan

benih meningkat.

2.2 Penggunaan bahan alami dalam penyimpanan benih kedelai

Penggunaan bahan alami untuk penyimpanan bertujuan untuk menghindari hal-hal

yang memiliki dampak negatif terhadap lingkungan maupun makhluk hidup

(Dayuni, 2005). Bahan alami banyak memiliki efek farmakologi seperti

antioksidan. Antioksidan merupakan molekul yang dapat mencegah proses

oksidasi molekul lain yang dapat menghasilkan radikal bebas dan memicu reaksi

berantai yang dapat merusak sel.

Page 34: PENGUJIAN MUTU 15 LOT BENIH KEDELAI (Glycine max L.) …digilib.unila.ac.id/50111/3/3. SKRIPSI TANPA PEMBAHASAN.pdf · pupuk SP-36 berbeda pada Uji Tetrazolium benih kedelai yang

9

Benih kedelai mengandung lemak cukup tinggi yang mengakibatkan tingginya

kandungan lipid peroksida dan radikal bebas pada saat penyimpanan yang

berdampak pada viabilitas dan vigor benih (Copeland dan Donald, 2001). Lemak

yang terkandung pada benih akan bereaksi dengan oksigen sehingga terjadi

oksidasi lipid. Oksidasi lipid akan melepaskan senyawa radikal bebas yang dapat

memicu proses deteriorasi benih (Noviana, dkk. 2017). Senyawa radikal bebas

dapat dinetralisir dengan adanya senyawa antioksidan.

Senyawa antioksidan yang berasal dari bahan alami salah satunya dari bubuk lada.

Senyawa antioksidan yang terkandung dalam lada berupa piperine (Evizal, 2013).

Pemberian senyawa antioksidan pada benih dapat menetralisir radikal bebas yang

disebabkan oleh oksidasi lipid. Radikal bebas yang ternetralisir tidak akan

merusak membran sel benih sehingga penurunan mutu fisiologis benih dapat lebih

lambat daripada tanpa pemberian antioksidan. Setiyowati (2007) menyatakan

bahwa antioksidan merupakan zat aditif yang diperoleh dari bahan alami.

Yullianida dan Muniarti (2005) melaporkan bahwa pemberian benih

menggunakan zat antioksidan merupakan upaya untuk memperpanjang daya

simpan benih kaya lemak dengan cara memperlambat kemunduran benih. Hasil

penelitian Kaloyereas (1961) membuktikan bahwa penambahan antioksidan α-

tokoferol 1% dapat memperpanjang viabilitas benih bawang (Allium cepa L.)

selama penyimpanan pada suhu 29oC.

Page 35: PENGUJIAN MUTU 15 LOT BENIH KEDELAI (Glycine max L.) …digilib.unila.ac.id/50111/3/3. SKRIPSI TANPA PEMBAHASAN.pdf · pupuk SP-36 berbeda pada Uji Tetrazolium benih kedelai yang

10

III. BAHAN DAN METODE

3.1 Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian dilaksanakan pada bulan Oktober 2017 sampai dengan April 2018 di

Laboratorium Benih dan Pemuliaan Tanaman Fakultas Pertanian Universitas

Lampung.

3.2 Bahan dan Alat

Bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah 15 lot benih yang dipanen pada

tanggal 17 September 2017 di Desa Sri Tejo Kencono, Kecamatan Kota Gajah,

Kabupaten Lampung Tengah, Lampung dari kombinasi tiga varietas kedelai yaitu

Varietas Anjasmoro, Grobogan, Burangrang dan lima dosis pupuk yaitu 0 kg/ha,

100 kg/ha, 150 kg/ha, 200 kg/ha, dan 250 kg/ha, bubuk lada, plastik kedap udara,

aquades, garam tetrazolium, dan kertas CD.

Alat yang digunakan adalah alat penghitung benih (seed counter tipe 801 Count-

A-Pak), germinator tipe IPB 73 2A/2B, gelas plastik, nampan, timbangan digital,

grain moisture meter, oven dan alat pengempa kertas merang.

Page 36: PENGUJIAN MUTU 15 LOT BENIH KEDELAI (Glycine max L.) …digilib.unila.ac.id/50111/3/3. SKRIPSI TANPA PEMBAHASAN.pdf · pupuk SP-36 berbeda pada Uji Tetrazolium benih kedelai yang

11

3.3. Metode Penelitian

Penelitian terdiri dari dua percobaan secara terpisah yang menggunakan

Rancangan Teracak Sempurna (RTS). Benih yang diuji terdiri dari 15 lot benih

yang disimpan pada dua kondisi penyimpanan yang berbeda. Percobaan pertama

yaitu penyimpanan benih kedelai dengan pemberian bubuk lada dan percobaan

kedua yaitu penyimpanan benih kedelai tanpa pemberian bubuk lada. Lot benih

dari kombinasi varietas dan dosis pupuk SP-36 pada penelitian ini adalah

1. Varietas Anjasmoro, dosis pupuk SP-36 0 kg/ha

2. Varietas Anjasmoro, dosis pupuk SP-36 100 kg/ha

3. Varietas Anjasmoro, dosis pupuk SP-36 150 kg/ha

4. Varietas Anjasmoro, dosis pupuk SP-36 200 kg/ha

5. Varietas Anjasmoro, dosis pupuk SP-36 250 kg/ha

6. Varietas Grobogan, dosis pupuk SP-36 0 kg/ha

7. Varietas Grobogan, dosis pupuk SP-36 100 kg/ha

8. Varietas Grobogan, dosis pupuk SP-36 150 kg/ha

9. Varietas Grobogan, dosis pupuk SP-36 200 kg/ha

10. Varietas Grobogan, dosis pupuk SP-36 250 kg/ha

11. Varietas Burangrang, dosis pupuk SP-36 0 kg/ha

12. Varietas Burangrang, dosis pupuk SP-36 100 kg/ha

13. Varietas Burangrang, dosis pupuk SP-36 150 kg/ha

14. Varietas Burangrang, dosis pupuk SP-36 200 kg/ha

15. Varietas Burangrang, dosis pupuk SP-36 250 kg/ha

Satu percobaan terdiri dari 15 lot benih yang diulang tiga kali, sehingga terdapat

45 satuan percobaan dan diperoleh 90 satuan percobaan untuk dua percobaan.

Page 37: PENGUJIAN MUTU 15 LOT BENIH KEDELAI (Glycine max L.) …digilib.unila.ac.id/50111/3/3. SKRIPSI TANPA PEMBAHASAN.pdf · pupuk SP-36 berbeda pada Uji Tetrazolium benih kedelai yang

12

Data yang diperoleh diuji homogenitas ragam antarperlakuan dengan Uji Bartlett.

Jika asumsi analisis ragam terpenuhi maka pemisahan nilai tengah dilanjutkan

menggunakan uji BNJ (Beda Nyata Jujur) pada taraf α 5%.

3.4 Pelaksanaan Penelitian

1. Pengeringan Benih

Benih hasil panen dari lahan percobaan dilakukan pengeringan hingga mencapai

kadar air benih 8-9%. Pengeringan dilakukan dengan menggunakan bantuan

cahaya matahari. Pada proses ini dilakukan pemilahan dengan membuang

kotoran benih seperti benih rusak, tanah, batu, dan ranting pohon yang tercampur

pada saat panen.

2. Persiapan Benih

Hasil dari pemilahan benih dikemas ke dalam plastik klip dengan ziplock

berukuran 20x12,5 cm pada tiap satuan percobaan. Tiap satuan percobaan berisi

600 butir benih yang telah dihitung menggunakan seed counter. Kemudian

dimasukkan ke dalam kotak penyimpanan benih yang terbuat dari kayu berukuran

50x50x50 cm.

Benih yang dibutuhkan dalam penelitian ini yaitu untuk pengujian kadar air (15

butir), pengujian persen kecambah benih (25 butir), pengujian kecepatan

perkecambahan benih (25 butir) dan pengujian dengan tetrazolium (50 butir),

total benih yang diperlukan yaitu 115 butir/satuan percobaan.

Page 38: PENGUJIAN MUTU 15 LOT BENIH KEDELAI (Glycine max L.) …digilib.unila.ac.id/50111/3/3. SKRIPSI TANPA PEMBAHASAN.pdf · pupuk SP-36 berbeda pada Uji Tetrazolium benih kedelai yang

13

3. Aplikasi Bubuk Lada

Bubuk lada diberikan sebanyak 3 gram/100 gram benih ( Afandi, 2015). Pada

percobaan yang menggunakan bubuk lada, bubuk lada yang diaplikasikan berbeda

tergantung pada bobot benih pada tiap percobaan. Bubuk lada yang dibutuhkan

untuk benih Varietas Anjasmoro adalah 2,07 gram, Varietas Grobogan 3,39 gram,

dan Varietas Burangrang 1,98 gram. Kemudian dibuat cetakan yang berfungsi

untuk pengambilan bubuk lada sesuai dengan yang dibutuhkan. Bubuk lada

diaplikasikan dengan cara dicampurkan secara merata ke dalam kantung plastik

ziplock pada percobaan yang menggunakan bubuk lada. Sehingga didapatkan 45

satuan percobaan yang diberikan bubuk lada.

4. Penyimpanan

Benih yang telah dikemas dengan kantung plastik ziplock disimpan dalam ruang

penyimpan dengan suhu kamar yaitu kisaran 26–29oC. Lama penyimpanan yang

dilakukan pada penelitian ini yaitu selama 6 bulan dari Oktober 2017 hingga April

2018. Dalam masa penyimpanan dilakukan pengamatan suhu (oC) dan

kelembaban (%) harian pada ruang penyimpanan.

3.5 Variabel Pengamatan

Variabel yang diamati pada penelitian ini adalah

1. Kadar Air Benih

Pengujian ini dilakukan setiap bulan dengan metode tidak langsung yaitu dengan

alat grain moisture tester dengan satu sampel/ulangan menggunakan 3 butir benih

Page 39: PENGUJIAN MUTU 15 LOT BENIH KEDELAI (Glycine max L.) …digilib.unila.ac.id/50111/3/3. SKRIPSI TANPA PEMBAHASAN.pdf · pupuk SP-36 berbeda pada Uji Tetrazolium benih kedelai yang

14

kedelai yang dimasukkan ke dalam alat dan tuas diputar hingga benih hancur dan

ditekan tombol measure sehingga nilai kadar air tertera pada alat.

2. Persen Kecambah Normal

Perkecambahan benih diukur berdasarkan kecambah normal yang ditandai dengan

akar primer dan sekunder terlihat jelas serta batang tumbuh dengan baik dan

kotiledon sempurna. Perkecambahan benih kedelai diamati pada hari ke-5 dan

hari ke-8. Kecambah kedelai yang tumbuh normal diartikan sebagai kecambah

yang menunjukkan kemampuan untuk berkembang menjadi tanaman normal, jika

ditanam pada tanah berkualitas baik, di bawah kondisi kelembaban, suhu dan

cahaya yang sesuai.

Kriteria kecambah abnormal yaitu apabila salah satu bagiannya tidak muncul

lengkap, kecambah kerdil, kotiledon rusak, akar dan batang rusak atau busuk.

Kecambah abnormal (AB) adalah kecambah yang tidak menunjukkan kemampuan

untuk berkembang menjadi tanaman normal, jika ditumbuhkan pada tanah yang

berkualitas baik, dibawah kondisi kelembaban, suhu, dan cahaya yang sesuai.

Benih dinyatakan mati yaitu apabila sampai akhir periode pengujian tidak

menunjukkan adanya gejala perkecambahan. Rumus untuk mengetahui

persentase kecambah benih adalah

Persen Kecambah (%) =∑ Kecambah Normal

∑ Benih yang dikecambahkan x 100%

Page 40: PENGUJIAN MUTU 15 LOT BENIH KEDELAI (Glycine max L.) …digilib.unila.ac.id/50111/3/3. SKRIPSI TANPA PEMBAHASAN.pdf · pupuk SP-36 berbeda pada Uji Tetrazolium benih kedelai yang

15

3. Indeks vigor

Indeks vigor merupakan komponen penting untuk menguji mutu benih. Indeks

vigor merupakan keseragaman dan kecepatan benih untuk berkecambah dalam

waktu tertentu. Indeks vigor dapat diketahui dengan rumus:

𝐼𝑉 (%) = ∑ Kecambah Normal Pengamatan I

∑ Benih yang dikecambahkan x 100%

Keterangan :

Pengamatan I = Pengamatan hari ke-5 setelah perkecambahan

4. Kecepatan perkecambahan

Kecepatan perkecambahan merupakan kecepatan benih untuk berkecambah

normal. Pengamatan dilakukan pada 1-7 HST. Perhitungan kecepatan

perkecambahan dapat menggunakan rumus sebagai berikut:

Kecepatan tumbuh = ∑{ 𝐾𝑁(𝑡)− 𝐾𝑁(𝑡−1)}

𝑡

𝑛𝑡=1 atau ∑

∆ 𝐾𝑁

𝑡

𝑛𝑡=1

Keterangan:

KN = Kecambah normal

n = Jumlah hari pengamatan

t = Hari pengamatan ke-

5. Potensi tumbuh maksimum

Potensi tumbuh maksimum merupakan informasi mengenai benih yang dapat

tumbuh optimum dalam kondisi yang suboptimum dengan mengetahui persentase

semua benih yang hidup atau menunjukkan gejala hidup, baik menghasilkan

Page 41: PENGUJIAN MUTU 15 LOT BENIH KEDELAI (Glycine max L.) …digilib.unila.ac.id/50111/3/3. SKRIPSI TANPA PEMBAHASAN.pdf · pupuk SP-36 berbeda pada Uji Tetrazolium benih kedelai yang

16

kecambah normal maupun kecambah abnormal. Nilai potensi tumbuh maksimum

dapat diketahui dengan rumus sebagai berikut:

PMT (%) = ∑ Kecambah Normal + ∑ Kecambah Abnormal

∑ Benih yang dikecambahkan x 100%

6. Tetrazolium

Uji tetrazolium merupakan uji aktivitas enzim dehidrogenase pada jaringan biji

dan dapat diketahui jaringan tersebut hidup atau mati pada embrio. Bahan yang

digunakan dalam uji ini adalah 3,3,5 Triphenil tetrazolium chloride yang semula

tidak berwarna menjadi formasan yang berwarna merah pada bagian benih yang

telah direndam menggunakan larutan ini. Pelaksanaan uji ini dilakukukan dengan

melembabkan 30 butir benih selama 6-16 jam dalam kertas CD dan kemudian

direndam dalam larutan 1% tetrazolium pada suhu 40oC selama 2-4 jam atau

dalam suhu kamar selama 5-7 jam dan kemudian dicuci dengan air sebelum

dilakukan pembelahan pada benih tersebut. Intensitas pewarnaan jaringan

menunjukan viabilitas jaringan tersebut. Kriteria pewarnaan pada uji tetrazolium

ini adalah warna merah cerah menunjukkan jaringan masih hidup atau viabel,

warna merah muda menunjukkan jaringan atau viabilitas lemah, warna merah

gelap menunjukkan jaringan rusak, dan tidak berwarna menunjukkan jaringan

telah mati. Pengujian menggunakan larutan ini dilakukan pada dua kali pada

bulan ketiga dan keenam setelah penyimpanan.

Page 42: PENGUJIAN MUTU 15 LOT BENIH KEDELAI (Glycine max L.) …digilib.unila.ac.id/50111/3/3. SKRIPSI TANPA PEMBAHASAN.pdf · pupuk SP-36 berbeda pada Uji Tetrazolium benih kedelai yang

17

7. Bobot kering kecambah normal (BKKN)

Kecambah yang tumbuh normal dari hasil perkecambahan pada variabel daya

berkecambah benih dipisahkan dari kotiledon, dimasukkan kedalam amplop

kertas, dioven pada suhu 80oC selama 3 × 24 jam dan setelah itu ditimbang bobot

kering kecambah. Bobot kering kecambah normal didapat dari hasil pembagian

antara bobot kering kecambah yang didapat dengan jumlah kecambah normal

yang tumbuh. Satuan pengamatan pada bobot kering kecambah normal adalah

miligram (mg).

Page 43: PENGUJIAN MUTU 15 LOT BENIH KEDELAI (Glycine max L.) …digilib.unila.ac.id/50111/3/3. SKRIPSI TANPA PEMBAHASAN.pdf · pupuk SP-36 berbeda pada Uji Tetrazolium benih kedelai yang

37

V. SIMPULAN DAN SARAN

5.1 Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, diperoleh simpulan sebagai berikut:

1. Penyimpanan benih kedelai tanpa menggunakan bubuk lada sampai 6 bulan,

Varietas Burangrang + SP-36 250 kg/ha memiliki mutu benih terbaik

berdasarkan variabel daya berkecambah (81,3%) dan kecepatan

perkecambahan (30,13%/hari) namun ketiga varietas (Anjasmoro, Grobogan,

dan Burangrang) + SP-36 100-150 kg/ha (dosis rekomendasi) memiliki

kategori benih bermutu sedang berdasarkan variabel daya berkecambah (72-

75%), kecepatan perkecambahan (25-28%/hari), dan potensi tumbuh

maksimum (89-93%).

2. Penyimpanan benih kedelai menggunakan bubuk lada sampai 6 bulan,

Varietas Burangrang + SP-36 250 kg/ha memiliki mutu benih terbaik

berdasarkan variabel daya berkecambah (84%), kecepatan perkecambahan

(30,64%)/hari dan indeks vigor (80%) namun ketiga varietas (Anjasmoro,

Grobogan, dan Burangrang) + SP-36 100-150 kg/ha (dosis rekomendasi)

memiliki kategori benih bermutu sedang berdasarkan variabel daya

berkecambah (72-79%), kecepatan perkecambahan (24-31%/hari), dan potensi

tumbuh maksimum (82-94%).

Page 44: PENGUJIAN MUTU 15 LOT BENIH KEDELAI (Glycine max L.) …digilib.unila.ac.id/50111/3/3. SKRIPSI TANPA PEMBAHASAN.pdf · pupuk SP-36 berbeda pada Uji Tetrazolium benih kedelai yang

38

5.2 Saran

Dari hasil penelitian dan pembahasan, disarankan menggunakan lot benih dari

kombinasi perlakuan Varietas Anjasmoro, Grobogan, dan Burangrang dengan

dosis pupuk SP-36 100-150 kg/ha (dosis rekomendasi) untuk penyimpanan benih

sampai enam bulan baik diberi maupun tidak diberi bubuk lada karena mutu benih

yang dihasilkan masih kategori sedang.

Page 45: PENGUJIAN MUTU 15 LOT BENIH KEDELAI (Glycine max L.) …digilib.unila.ac.id/50111/3/3. SKRIPSI TANPA PEMBAHASAN.pdf · pupuk SP-36 berbeda pada Uji Tetrazolium benih kedelai yang

39

DAFTAR PUSTAKA

Adisarwanto, T. 2005. Budidaya Kedelai dengan Pemupukan yang Efektif dan

Pengoptimalan Peran Bintil Akar. Penebar Swadaya. Jakarta. 108 hlm.

Adisarwanto, T. 2008. Kedelai. Penebar Swadaya. Jakarta. 76 hlm.

Afandi, A. 2015. Keefektifan Campuran Serbuk Pala dan Lada Hitam terhadap

Mortalitas Sitophilus orizae di Penyimpanan. Skripsi. Universitas Syiah

Kuala Darussalam. Banda Aceh. 57 pp.

Badan Penelitian Tanaman Kacang-kacangan dan Umbi. 2012. Deskripsi

Varietas Unggul Kacang-kacangan dan Umbi-umbian. Badan Penelitian

dan Pengembangan Pertanian . Malang. 185 hlm.

Copeland, L. O. and M.B. McDonald. 2001. Principal of Seed Science and

Technology. 3 th. Ed. McMillan PubliCo., New York. 166 pp.

Damardjati, D. S., M. Arsyad dan Y. Hilman. 2005. Prospek dan Arah

Pengembangan Agribisnis Kedelai. Badan Litbang Petanian, Departemen

Pertanian. Jakarta. 45 hlm.

Dewi, R., H. Sutrisno, Nazirwan. 2013. Pemulihan Deterirasi benih Kedelai

(Glycine max L.) dengan Aplikasi Giberalin. Jurnal Penelitian Petanian

Terapan. 13 (2): 116-122.

Evizal, R. 2013. Tanaman Rempah dan Fitofarmaka. Lembaga Penelitian

Universitas Lampung. Lampung. 46 hlm.

ISTA. 2010. International Rules for Seed Testing. ISTA. Switzerland.

Kurnia, P. 2017. Pengaruh Lama Simpan Terhadap Mutu Benih Kedelai.

Jurnal Penelitian. I(1): 5-6.

Marliah, A., T. Hidayat, N. Husna. 2007. Pengaruh Varietas dan Jarak Tanam

Terhadap Pertumbuhan Kedelai (Glycine max (L.) Merrill). Jurnal

Agrista. 16(1): 22-28.

Page 46: PENGUJIAN MUTU 15 LOT BENIH KEDELAI (Glycine max L.) …digilib.unila.ac.id/50111/3/3. SKRIPSI TANPA PEMBAHASAN.pdf · pupuk SP-36 berbeda pada Uji Tetrazolium benih kedelai yang

40

Martunis, R. Moulana, Irfan, I. Sulaiman, dan I. Safitri. 2011. Penerapan

Teknologi Microwave Pada Kedelai Sebagai Metode Alternatif

Pengganti Fumigasi. Jurnal Teknologi dan Industri Pertanian Indonesia.

33 hlm.

Mugnisjah, W.Q. dan A. Setiawan. 1990. Pengantar Produksi Benih. PT Raja

Grafindo Persada. Jakarta. 204 hlm.

Perdana, J.L., A. Rasyad, E. Zuhry. 2012. Pengaruh Beberapa Dosis Pupuk

Fosfor terhadap Mutu Benih Beberapa Kultivar Kedelai Selama

Pengisian dan Pemasakan Biji. Jurnal Peneletian Universitas Riau.

12 hlm.

Pijoto, S. 2003. Benih Kedelai. Kanisius. Yogyakarta. 61 hlm.

Sadjad, S., E. Murniati, dan S. Illyas. 1999. Parameter Pengujian Vigor Benih :

Dari Komparatif ke Simulatif. PT Gramedia Widiasarana. Jakarta. 185

hlm.

Sari, D.A., Y. Hasanah, T. Siamnungkalit. 2014. Respons Pertumbuhan dan

Produksi Beberapa Varietas Kedelai (Glycine max L.) dengan Pemberian

Pupuk Organik Cair. Agroteknologi. 2(2): 653-661.

Setiyowati, H., M. Surahman, dan S. Wiyono. 2007. Pengaruh Seed Coating

dengan Fungisida Benomil dan Tepung Curcuma terhadap Patogen

Antraknosa Terbawa Benih dan Viabilitas Benih Cabai Besar ( Capsicum

annum L.). Jurnal Agronomi Indonesia. 35(3): 17-18.

Sutopo, L. 2002. Teknologi Benih. PT Raja Grafindo Persada. Jakarta. 237

hlm.

Syamsudin, Syafruddin, Hasanuddin. 2011. Pengujian Model Simulasi Vigor

Kekuatan Tumbuh Benih Kedelai Glycine max L. pada Kondisi Lahan

Stress Oksigen. Jurnal Floratek. 6: 37-47.

Timotiwu, P.B dan N. Nurmauli. 1996. Kombinasi Pupuk TSP dan ZnSO4 Untuk

Meningkatkan Produksi Kedelai. Lampung. Jurnal Agrotropika. I(1):

11-15.

Tridiati, N. Mubarik, Y. Ramasita. 2013. Respon Pertumbuhan Tanaman Kedelai

terhadap Bradyrhizobium japonicum Toleran Masam dan Pemberian

Pupuk di Tanah Masam. Jurnal Agronomi Indonesia. 41(1): 24-31.

Yullianida dan E.Murniati. 2005. Pengaruh Antioksidan sebagai Perlakuan

Invigorasi Benih Sebelum Simpan terhadap Daya Simpan Benih Bunga

Matahari (Helianthus annuus L.). Jurnal Agronomi Indonesia. 12(4): 11-

14.

Page 47: PENGUJIAN MUTU 15 LOT BENIH KEDELAI (Glycine max L.) …digilib.unila.ac.id/50111/3/3. SKRIPSI TANPA PEMBAHASAN.pdf · pupuk SP-36 berbeda pada Uji Tetrazolium benih kedelai yang

41

Zainal, A., A. Anwar, A. Ilyas, Sudarsono, dan Giyanto. 2010. Efektivitas

Ekstrak Tumbuhan untuk Mengeliminasi Clavibacter michiganensis

subsp. michiganensis pada Benih Tomat. Jurnal Agronomi Indonesia.

38(1): 52-59.