UJI KORELASI PEARSON PADA PEMERIKSAAN KADAR KREATININ DAN HEMOGLOBIN PADA PENDERITA GAGAL

GINJAL KRONIK DI RS. PRIKASIH JAKARTA SELATAN

Adi Nanda P RAgustinus Wahyu B

Amalia Cesar Ghina Eka P

Riana Rizki WYasinta Dewi N A

Yesica Evie R

STATISTIK

LANGKAH – LANGKAH MENENTUKAN UJI KORELASI

1 Menentukan variabel yang ditentukanVariabel yang di hubungkan adalah berat badan sebelum dan sesudah meminum obat

diet.

2 Menentukan jenis hipotesis Komparati

3 Menentukan masalah skala variabel Numerik

4 Menentukan pasangan atau tdk berpasangan Berpasangan (dependent)

5 Menentukan jumlah kelompok 2 kelompok

6 Kesimpulan

Uji yg digunakan adalah uji korelasi pearson jika

memenuhi syarat. Jika tidak memenuhi syarat, maka digunakan uji spearman

(non parametric).

1. BUKA APLIKASI SPSS, BUKA VARIABLE VIEW LALU MASUKKAN VARIABLE SESUAI DENGAN DATA YANG DIDAPAT.

2. BUKA DATA VIEW, LALU MASUKKAN DATA YANG DIDAPAT

3. LAKUKAN UJI KENORMALAN DATA DENGAN CARA KLIK ANALYZE DESCRIPTIVES STATISTICS EXPLORE

4. MASUKKAN KADAR KREATININ DAN KADAR HEMOGLOBIN KE DEPENDENT LIST KLIK STATISTICS ISI CONFIDENCE INTERFAL FOR MEAN DENGAN 95% UNTUK MENENTUKKAN Α SEBESAR 5% CONTINUE

5. MASUKKAN KADAR KREATININ DAN KADAR HEMOGLOBIN KE DEPENDENT LIST KLIK PLOTS KLIK NONE PADA BOXPLOTS LALU KLIK NORMALITY PLOTS WITH TESTS CONTINUE OK

LALU AKAN MUNCUL HASIL DI OUTPUT SEPERTI DI BAWAH INI

Untuk mengetahui Kenormalan data, lihat nilai Sig. pada kolom Kolmogorov-Smirnov karena data yang digunakan lebih dari 50. Didapat nilai Sig. data 0,000 untuk Kreatinin dan 0,045 untuk Hb yang berarti data tersebut tidak normal karena nilai Sig. di bawah 0,05. Maka kita harus coba menormalkan data.

6. NORMALKAN DATA DENGAN CARA KLIK TRANSFORM COMPUTE VARIABLE ISI TARGET VARIABLE DENGAN KREATININ1 PILIH ARITHMETIC PILIH LOG10 LALU MASUKKAN VARIABLE KADAR KREATININ UNTUK RUMUS DI KOTAK RUMUS.

Log10 (Kreatinin) OK

7. LAKUKAN JUGA PENORMALAN DATA UNTUK VARIABLE HEMOGLOBIN

8. SETELAH ITU LAKUKAN KEMBALI UJI KENORMALAN DATA SEPERTI CARA SEBELUMNYA DENGAN MEMASUKKAN VARIABLE BARU UNTUK DINORMALKAN.

LALU AKAN MUNCUL HASIL DI OUTPUT SEPERTI DI BAWAH INI

Setelah dilakukan uji kenormalan data kembali, didapat nilai Sig. pada Kreatinin dan Hb adalah 0.200 yang berarti distribusi data telah normal karena nilai Sig. di atas 0,05

9. KARENA DISTRIBUSI DATA SUDAH NORMAL, LAKUKAN UJI KORELASI DENGAN CARA KLIK ANALYZE CORRELATE BIVARIATE. KARENA MENGGUNAKAN DATA DENGAN DUA VARIABLE.

10. MASUKKAN KEDUA VARIABLE YANG DISTRIBUSINYA SUDAH NORMAL, LALU PILIH PEARSON PADA KOLOM CORRELATIONS COEFFITIENTS, LALU PILIH TWO-TAILED PADA KOLOM TEST OF SIGNIFICANCE, LALU KLIK OK

LALU AKAN KELUAR HASIL DI OUTPUT SEPERTI DI BAWAH INI

Nilai r pada Kreatinin dan Hb dapat dilihat pada kolom Perason Correlation dan didapat -0,271 yang berarti besar korelasi variabel ini sangat lemah. Lalu nila p dapat dilihat pada kolom Sig. dan didapat nilai p sebesar 0.015 yang berarti Ho ditolak karena nilai p < 0,05.

KESIMPULAN Bahwa pada α 5%, dapat dinyatakan bahwa terdapat korelasi antara kadar kreatinin dengan kadar hemoglobin pada penderita gagal ginjal kronik baik laki-laki maupun perempuan dengan nilai p 0,015 < 0,05.