rosdianah dewi 103070029019 -...

107
HUBUNGAN ANTARA KECERDASAN EMOSI DENGAN KECEMASAN MENGHAD.API MASA PENSIUN (Penelitian Pada Pegawai UIN Syarif Hidayatullah Jakarta) SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah satu Persyaratan Memperoleh Gelar Kesarjanaan Psikologi Oleh ROSDIANAH DEWI 103070029019 FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA. 1428 H / 2007 M

Upload: haxuyen

Post on 31-Jan-2018

241 views

Category:

Documents


5 download

TRANSCRIPT

Page 1: ROSDIANAH DEWI 103070029019 - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/8876/1/ROSDIANAH... · korelasi Product Moment dari Pearson dan untuk menguji

HUBUNGAN ANTARA KECERDASAN EMOSI

DENGAN KECEMASAN MENGHAD.API MASA

PENSIUN

(Penelitian Pada Pegawai UIN Syarif Hidayatullah Jakarta)

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah satu Persyaratan Memperoleh Gelar Kesarjanaan Psikologi

Oleh

ROSDIANAH DEWI 103070029019

FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF

HIDAYATULLAH JAKARTA. 1428 H / 2007 M

Page 2: ROSDIANAH DEWI 103070029019 - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/8876/1/ROSDIANAH... · korelasi Product Moment dari Pearson dan untuk menguji

HUBUNGAN ANTARA KECERDASAN EMOSI DENGAN

KECEMASAN MENGHADAPI MASA PENSIUN

(Penelitian Pada Pegawai UIN Syarif Hidayatullah Jakarta)

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah satu Persyaratan Memperoleh Gelar

Kesarjanaan Psikologi

Ora. Ne NIP.15

Oleh

ROSDIANAH DEWI NIM.103070029019

Di bawah Bimbingan,

Liany Luzvinda._M""Si

FAKUL TAS PS!l•COLOGI

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SY ARIF H!DA YATULLAH

JAKARTA

2007

Page 3: ROSDIANAH DEWI 103070029019 - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/8876/1/ROSDIANAH... · korelasi Product Moment dari Pearson dan untuk menguji

PENGESAHAN PANITIA UJIAN

Skripsi yang berjudul HUBUNGAN ANTARA KECERDASAN EMOSI •.

OENGAN KECEMASAN MENGHAOAPI MASA PENSIUN (Penelitian pada

Pegawai UIN Syarif Hidayatullah Jakarta) telah diujikan dalam sidang

munaqasah Fakultas Psikologi Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah

Jakarta pada tanggai 14 Agustus 2007. Skripsi ini telah diterima sebagai

salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana Psikologi.

Jakarta, 14 Agustus 2007

Sidang Munaqasah

M.Si

Penguji~-

Nemmg Tati Sumiati, M.Si. Psi NIP. 150 300 679

Pembim ~ng I

Ora. Nett Hartati M.Si NIP. 150 ~5 938

Sekretaris Merangkap Anggota

ah M.Si

Pen 1wji 11

/ Ora. Ne M.Si NIP. 1S

Pembimbing II

~ ~ Luzvinda, M. Si

Page 4: ROSDIANAH DEWI 103070029019 - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/8876/1/ROSDIANAH... · korelasi Product Moment dari Pearson dan untuk menguji

MOTTO

Where it was dark, now there is Eght Where there was pain, now there 'sjoy

Where there was wea{ness, I found my strength. ..

Let the rain come aown, and wash away my tears Let it jil{ my soul ana drown my fears Let it shatter the wa{{s, for a new sun

.Jl new day has come

( CeEine C])ion)

<You don't {now what you get ti{{ it's gone (dee)

Sk,ripsi ini k,uaedifi.Ji/i_sln teruntuk,

:Mama, papak,u tersayang

serta k§aua sauaark.,u :M6a' Ofip aan !wan

Page 5: ROSDIANAH DEWI 103070029019 - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/8876/1/ROSDIANAH... · korelasi Product Moment dari Pearson dan untuk menguji

(A) Fakultas Psikologi (B) July 2007 (C) Rosdianah Dewi

ABSTRAK

(D) Hubungan Antara Kecerdasan Emosi Denegan Kecemasan Meghadapi Pensiun

(E) xiii + 75 halaman (F) Penelitian ini berawal dari pemikiran bahwa memasuki masa pensiun

bukan merupakan hal yang mudah dan sering kali menimbulkan masalah psikologis bagi yang menjalaninya. pensiun selalu menyangkut perubahan peran, nilai dan pola-pola hidup individu secara menyeluruh. Bagi individu yang belum siap menghadapi masa pensiun, dan tidak memiliki kecerdasan emosi yan~1 cukup baik, akan menganggap bahwa pensiun merupakan suatu periode kepahitan, kegetiran dan sesuatu yang mengancam, karena terpaksa harus kehilangan hal-hal yang pernah menjadi miliknya, misalnya pekerjaan, jabatan, ataupun rekan sekerja.

Penelitian ini ingin menjawab : Apakah terdapat hubungan yang signifikan antara kecerdasan emosi dengan kecemasan menghadapi masa pensiun?

Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kuantitatif dengan metode penelitian korelasional. Jumlah seluruh pegawai administratif UIN jakarta adalah sebanyak dalam penelitian ini adalah 377 orang. Dari jumlah tersebut dipilih 34 orang responden sebagai sampel penelitian dengan menggunakan purposive sampling. lnstrumen pengumpulan data adalah Skala model Liker!. Bentuk pengolahan dan analisa data untu k analisa statistika peneliti menggunakan program SPSS 12.0, pada uji validitas menggunakan korelasi Product Moment dari Pearson dan untuk menguji reliabilitas instrument dengan Alpha Cronbach. Dan untuk menguji hipotesis penelitian menggunakan Product Moment. Jumlah Item yang valid untuk skala kecerdasan emosi 35 item dan 17 item yang tidak valid. Reliabilitas skala kecerdasan emosi adalah 0,931. Sedangkan item yang valid pada skala kecemasan menghadapi masa pensiun terdapat 25 item yang valid dan 15 item yang tidak valid. Reliabilitas skala kecemasan menghadapi masa pensiun adalah 0.88

Page 6: ROSDIANAH DEWI 103070029019 - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/8876/1/ROSDIANAH... · korelasi Product Moment dari Pearson dan untuk menguji

Berdasarkan analisis korelasi Product Moment dari Pearson terhadap hipotesis yang diajukan, diperoleh hasil bahwa terdapat hubungan negatif yang signifikan antara kecerdasan emosi dengankecemasan menghadapi masa pensiun. Yang berarti seorang seorang pegawai yang memiliki kecerdasan emosi yang tinggi maka l<etika ia memasuki masa pensiun ia memilki tingkat kecemasan yang rendah, sebaliknya seorang pegawai yang memilki kecerdasan emosi yang rendah maka ketika memasuki masa pensiun ia memiliki tingkat kecemasan yang tinggi.

Diharapkan setiap pegawai negeri sipil terus memupuk dan meningkat kecerdasan emosi yang telah mereka miliki. Untuk instansi yang bersangkutan, sebaiknya mengadakan pembekalan yang dikhususkan bagi para pegawai yang akan memasuki masa pensiun sehingga calon pensiunan tersebut benar-benar memiliki persiapan yang matang untuk menghadapi masa pensiun.

(G) Bahan Bacaan 26 buku bacaan, 1 skripsi, 1 tesis , 2 kamus dan 2 website (1966-2006)

Page 7: ROSDIANAH DEWI 103070029019 - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/8876/1/ROSDIANAH... · korelasi Product Moment dari Pearson dan untuk menguji

KAT A PENGANT AR

Bismillahirrahmanirrahim,

Alhamdulillah Hirrabilallarnin, segala puji bagi Allah penulis panjatkan

kehadirat Allah SWT, karena hanya dengan seizin-Nya lah skiripsi ini

dapat terselesaikan. Shalawat serta salarn senantiasa tercurahkan kepada

junjungan kita Nabi Muhammad SAW, yang selalu menjadi tauladan bagi

SElluruh pengikutnya sampai akhir zaman.

Perjalanan penulis dalam menyelesaikan kuliah dan skripsi ini dihiasi oleh

segala kekurangan, kelemahan dan juga di warnai oleh berbagai

tantangan dan cobaan. Alhamdulillah atas bantuan dan dukungan dari

berbagai pihak, akhirnya skripsi ini dapat terselesaikan.Sudah

sepantasnya penulis mengucapakan terimakasih yang sebesar-besarnya

kepada:

1. Mama dan papaku tersayang yang selalu siap membantu dan

mendukung penulis dalam berbagai hal dan juga tidak pernah lelah

membimbing penulis. Untuk kedua saudaraku mba' Olip & lwan yang telah

menjadi saudara sekaligus sahabat yang hebat.

2. lbu Ora. Netty Hartati, M. Si, dekan Fakultas Psikologi dan sekaligus

pembimbing I penulis, yang telah berkenan meluangkan waktu dan

pi!<irannya. Serta dengan sabar membimbing dan selalu memberikan

masukkan yang sangat berarti bagi penulis

3. lbu Liany Luzvinda, M. Si, selaku pembimbing 11, yang clengan sabar

memberikan petunjukan dan arahan serta motivasi dalam rnenyelesaikan

skripsi ini.

4. lbu Ora. Zahrotun Nihayah, M. Si Pudek I dan bapak Prof. DR.

Hamdan Yasun, M.Si selaku dosen Pembimbing akademik, serta seluruh

Page 8: ROSDIANAH DEWI 103070029019 - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/8876/1/ROSDIANAH... · korelasi Product Moment dari Pearson dan untuk menguji

dosen pengajar yang telah membimbig penulis dan memberikan ilmunya

mulai dari awal perkuliahan hingga selasaikannya skripsi ini.

5. Seluruh petugas akademik dan petugas perpustakaan, yang dengan

ikhlas selalu membantu dan melayani penulis.

6. Bapak Sadeli kepala bagian Kepegawaian UIN Syarif Hidayatullah

Jakarta, serta seluruh pegawai Administratif Syarif Hidayatullah jakarta

terimakasih telah memberikan izin dan bersedia menjadi responden.

Terimakasih atas kerja samanya.

7. Bapak Asep Haerul Gani dan teman-teman di "Pesantren Hipnoterapi"

termakasih atas motivasinya dan ilmunya.

8. Seluruh teman-teman psikologi angkatan '03, especially untuk kelas A,

terima kasih atas persahabatan dan semua keceriaan yang sudah kita

jalani selama ini.

9. Vivi, lta, Maya, Sekar, Leni, Fira, Alq, Cinday, terimakasih atas

persahabatan, dukungan dan motivasinya selama ini. Jadikanlah semua

cerita yang telah kita ukir menjadi kisah klasik untuk masa depan. Untuk

Resti terimakasih telah menjadi pendengar dan tempat bercerita yang

baik bagi penulis.

10. Raiep terimakasih untuk pinjaman literaturnya. Untuk Ayi dan mas UQ

terima kasih telah menjadi editor bagi penulis.

11. Seluruh satria ESQ 165 tetap GO ....... FIGHT ......... \/\/IN ..... .

12. Seluruh pihak yang tidak bisa penulis sebutkan satu per satu.

Terimakasih atas bantuannya, Semoga Allah memberikan ganjaran yang

berlipat ganda.

Ciputat, Agustus 2007

Penulis

Page 9: ROSDIANAH DEWI 103070029019 - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/8876/1/ROSDIANAH... · korelasi Product Moment dari Pearson dan untuk menguji

Daftar lsi

Halaman Judul... ... . .. ... ... ... . . .. i

Halaman Pengesahan .................................................................................. .ii

Motto dan persembahan ............................................................................... iv

Abstrak... ... ... ... ... ... . . ... ... ... . . ... ... ... ... ... . . ............................. v

Kata pengantar ............................................................................. vii

Daftar isi. .....

Daftar Table ..

Daftar Gambar ...

..... ix

. ... xii

. .xiii

BAB 1 PENDAHULUAN ............................................................. 1-12

1.1 Latar Belakang Permasalahan .......................................... ... 1

1.2 ldentifiksi Masalah... . .... 8

1.3 Pembatasan dan Perumusan Masalah... ..8

1.3.1 Pembatasan masalah... . .... 8

1.3.2 Rumusan Masalah... . .. 9

1.4 Tujuan dan Manfaat Penelitian ........................................ 1 O

1.5 Sistematika Penulisan.. . ....... 11

BAB 2 KAJIAN TEORl.. ....................................................................... 13-38

2.1 Pengertian Emosi. ................................................................. 13

2.2 Pengertian Kecerdasan Emosi. .......................................... 14

2.2.1 Ciri-ciri Kecerdasan Emosi...... . ........... 19

2.3 Kecemasan .. . ... 23

2.3.1 Pengertian Kecemasan ...................................................... 23

2.3.2 Macam-macam kecemasan... . ...................... 25

2.3.3 Gejala-gejala Kecemasan .................................................. 27

Page 10: ROSDIANAH DEWI 103070029019 - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/8876/1/ROSDIANAH... · korelasi Product Moment dari Pearson dan untuk menguji

2.3.3 Gejala-gejala Kecemasan .................................................. 27

2.3.4 Strategi menanggulangi kecemasan ................................. 29

2.4 Pensiun .................................................................................. 32

2.4.1 Pengertian Pensiun ............................................................ 32

2.4.2 Jenis-Jenis Pensiun ........................................................... 33

2.5 Kerangka Berpikir ....................................................................... 35

2.6 Hipotesa Penelitian .................................................................... 38

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN .................................................... 39-50

3.1 Jenis Penelitian .......................................................................... 39

3.1.1 Pendekatan dan metode penelitian ................................... 39

3.1.2 Definisi Konseptual dan Operasional Variabel. ................. .40

3.2 Populasi dan Sampel Penelitian .............................................. .41

3.2.1 Populasi penelitian ............................................................ .41

3.2.2 Sampel penelitian ............................................................ .42

3.2.3 Metode pengambilan sampel. ........................................... .43

3.3 lnstrumen Penelitian ............................................................. .43

3.4 Teknik Uji lnstrumen ............................................................. .47

3.5 Prosedur Penelitian ............................................................... 50

BAB 4 PRESENTASI DAN ANALISA DATA ....................................... 54-71

4.1.Gambaran Um um Responden ................................................... 55

4.1.1 Gambaran Umum Berdasarkan Jenis Kelamin .................. 55

4.1.2 Gambaran Umum Berdasarkan Usia ................................. 56

4.1.3 Gambaran Umum Berdasarkan

golongan jabatan ........................................................................ 57

4.2. Uji Jnstrumen Penelitian ................................................... 57

4.2.1 Hasil Uji Validitas kecerdasan emosi ................................. 58

4.2.2 Hasil Uji Validitas Kecemasan

menghadapi masa pensiun ........................................ 54

Page 11: ROSDIANAH DEWI 103070029019 - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/8876/1/ROSDIANAH... · korelasi Product Moment dari Pearson dan untuk menguji

4.2.3. Hasil Uji Reliabilitas Skala Kecerdasan Emosi dan

Kecemasan Menghadapi masa Pensiun ....................... 59

4.3. Uji Persyaratan .......................................................................... 61

4.3.1 Uji Normalitas ..................................................................... 63

4.3.2. Uji homogenitas ................................................................ 66

4.4 Hasil penelitian ................................................................ 67

BAB 5 KESIMPULAN, DISKUSI dan SARAN ...................................... 71-76

5.1 Kesimpulan ................................................................................. 71

5.2 Diskusi. ....................................................................................... 72

5.3 Saran .......................................................................................... 75

DAFTAR PUSTAKA

LAMPI RAN

Page 12: ROSDIANAH DEWI 103070029019 - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/8876/1/ROSDIANAH... · korelasi Product Moment dari Pearson dan untuk menguji

Taoel 3.1

Tabel 3.2

Tabel 3.3

Tabel 3.4

Tabel 4.1

Tabel 4.2

Tabel 4.3

Tabel 4.4

Tabel 4.5

Tabel 4.6

Tabel 4.7

DAFT AR T ABEL

Blue Print Skala try out Kecerdasan Emosi. ........................ .45

Babat Skar Skala ....................................................... .45

Blue Print Skala try out

Kecemasan Menghadapi Masa Pensiun .............................. .46

Babat Skar Skala .................................................................. .47

Kategori sampel berdasarkan jenis kelamin .......................... 54

Kategori sampel berdasarkan Usia ....................................... 55

Kategori sampel berdasarkan Golongan jabatan .................. 56

Blue Print Skala try out Kecerdasan Emosi. .......................... 57

Blue Print Penelitian Skala Kecerdasan Emosi.. ................... 58

Blue Print Skala try out

Kecemasan Menghadapi Masa Pensiun ............................... 59

Blue Print Penelitian Skala

Kecemasan Menghadapi Masa Pensiun ............................. 60

Tabel 4.8 Norma Reliabilitas ................................................................. 62

Tabel 4.9 Tabel hasil penghitungan

Uji Korelasi Pearson Product Moment .......................... ... 67

Tabel 4.9 Tabel perbedaan kecemasan menghadapi

masa pensiun berdasarkan jenis kelamin ............................. 68

Tabel 4.10 Tabel perbedaan kecemasan menghadapi masa pensiun

berdasarkan golongan jabatan .............................................. 69

Page 13: ROSDIANAH DEWI 103070029019 - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/8876/1/ROSDIANAH... · korelasi Product Moment dari Pearson dan untuk menguji

DAFT AR GAMBAR

Gambar 2.1 Kerangka Berpikir .................................................................. 37

Gambar 4.1 Q-Q Plot Skala Kecerdasan Emosi.. ..................................... 63

Gambar 4.2 Q-Q Plot Skala

Kecemasan Menghadapi masa pensiun .............................. 64

Page 14: ROSDIANAH DEWI 103070029019 - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/8876/1/ROSDIANAH... · korelasi Product Moment dari Pearson dan untuk menguji

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Permasalahan

Setiap individu pasti mengalami suatu siklus yang biasa d1sebut sebagai

siklus kehidupan. Siklus kehidupan dimulai dari kelahiran, masa kanak-kanak,

remaja, dan dewasa. Pada setiap siklus kehidupan, di dalamnya terdapat

tugas-tugas perkembangan masing-masing.

Disadari atau tidak, seiring dengan berjalannya waktu, usia manusia terus

bertambah. Pertambahan usia membawa individu melaju dari satu periode

kehidupan masuk ke dalam periode kehidupanya selanjutnya dan ditandai

oleh peristiwa-peristiwa yang mencerminkan adanya prose~s transisi dalam

rentan kehidupan.

Tidak jauh berbeda dengan masa pubertas yang merupakan masa transisi

dari masa kanak-kanak ke masa remaja (adolescence) dan masa dewasa,

usia setengah baya juga merupal(an suatu masa transisi. Elagi orang dewasa

dalam usia setengah baya, sebagian ciri-ciri fisik dan perilaku

memperlihatkan ciri-ciri dewasa awal, sementara banyak ciri fisik dan perilaku

Page 15: ROSDIANAH DEWI 103070029019 - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/8876/1/ROSDIANAH... · korelasi Product Moment dari Pearson dan untuk menguji

lainnya memperlihatkan ciri-ciri baru sebagai orang yang sudah tua. Semua

orang sepanjang masa hidupnya telah melakukan berbagai bentuk

penyesuaian terhadap perubahan fisik dan psikis yang dilaluinya (Mapiarre,

1983).

2

Masa dewasa tengah diawali oleh peristiwa ketika seseorang harus berhenti

dari aktivitas secara formal yang disebabkan oleh bertambahnya usia. Pada

masa ini, secara alamiah terjadi penurunan fungsi-fungsi fisiologis yang

dipandang dapat menurunkan produktivitas kerja. Kondisi ini menyebabkan

adanya pergantian posisi yang diduduki oleh karyawan yang memasuki batas

usia pensiun dengan karyawan yang lebih muda, untuk mempertahankan

atau meningkatkan produktivitas dari organisasi di mana mereka bekerja.

Pekerjaan itu sendiri di bagi menjadi dua macam. Yang pertama adalah

pekerjaan pada sektor informal dan yang kedua adalah pekerjaan pada

sektor formal. Pekerjaan di sektor informal tidak mempunyai aturan yang

ketat untuk mengikat pekerjanya. Sedang pada sektor formal, terdapat

peraturan yang ketat dan berlaku untuk semua karyawan. :Salah satu contoh

pekerjaan di sektor formal adalah pegawai negeri. Pegawai Negeri adalah

merel<a yang setelah memenuhi syarat-syarat yang telah ditentukan dalam

peraturan perundang-undangan yang telah berlaku, diangkat oleh pejabat

yang berwenang dan diserahi tugas dalam suatu jabatan n1:lgeri, atau diserahi

Page 16: ROSDIANAH DEWI 103070029019 - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/8876/1/ROSDIANAH... · korelasi Product Moment dari Pearson dan untuk menguji

tugas negara lainnya yang ditetapkan berdasarkan suatu peraturan

perundang-undangan yang berlaku ( Pedoman Kepegawaian, 2006).

3

Berdasarkan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No.32 Tahun 1979

tentang Pemberhentiaan Pegawai Negeri Sipil, pasal 28" Pegawai Negeri

Sipil yang diangkat menjadi Pejabat Negara dan dibebaskan tugaskan dari

jabatan organiknya pada saat ia mencapai usia 56 (lima puluh enam) tahun

diberhentikan dengan hormat sebagai pegawai negeri sipil, dengan mendapat

hak-hak kepegawaian berdasarkan peraturan perundang-undangan yang

berlaku."

Banyak orang mempersepsikan secara negatif dengan menganggap bahwa

pensiun itu merupakan pertanda dirinya sudah tidak berguna dan dibutuhkan

lagi, karena usia tua dan produktivitas makin menurun sehingga tidak

menguntungkan lagi bagi perusahaan atau organisasi tempat mereka

bekerja. Seringkali pemahaman itu tanpa sadar mempengaruhi persepsi

seseorang sehingga ia menjadi lebih sensitif dan subyektif terhadap stimulus

yang ditangkap. Kondisi inilah yang membuat orang menjadi sakit-sakitan

saat pensiun tiba

Pensiun juga sering kali diasosiasikan sebagai masa-masa di mana seorang

pegawai akan kehilangan status, prestise dan sumber penghasilan.

Page 17: ROSDIANAH DEWI 103070029019 - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/8876/1/ROSDIANAH... · korelasi Product Moment dari Pearson dan untuk menguji

Oleh karena itu, banyak pegawai yang akan memasuki masa pensiun

mengalami kecemasan. Kecemasan itu sendiri menurut Atkinson (1993)

adalah sebagai emosi yang tidak menyenangkan yang ditandai istilah-istilah

seperti kekhawatiran, ketegangan, keprihatinan dan rasa takut yang kadang­

kadang dialami dalam tingkat yang berbeda antara individu satu dengan

individu lain. Pensiun seringkali dianggap sebagai kenyataan yang tidak

menyenangkan, sehingga menjelang masanya sebagian orang merasa

cemas karena tidak tahu kehidupan macam apa yang akan dihadapi kelak.

4

Dalam era modern sekarang ini, pekerjaan memang merupakan faktor

penting yang bisa mendatangkan kepuasan, karena uang, jabatan dan harga

diri. Uang, status, dan reputasi adalah tiga sasaran bagi sebagian orang

selama fase kerja. Sebagian dari pegawai tidak akan berhenti untuk

mencapai setidaknya salah satu dari tiga sasaran ini, walaupun mereka lebih

suka apabila dapat mencapai ketiganya. Oleh karenanya, seringkali para

pensiunan bukannya menikmati masa tua dengan hidup santai, sebaliknya

malah mengalami problem kejiwaan atau fisik, bahkan mungkin post power

syndrome, yaitu semacam kekecewaan terhadap hidup, karena tidak lagi

dihormati dan dipuji-puji seperti ketika masih menjabat.

Banyak hal yang membuat seseorang merasa cemas dalam menghadapi

masa pensiun. Alasan yang paling umum ditemui adalah mereka khawatir

Page 18: ROSDIANAH DEWI 103070029019 - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/8876/1/ROSDIANAH... · korelasi Product Moment dari Pearson dan untuk menguji

5

memikirkan kelangsungan hidup bagi dirinya sendiri dan keluarganya setelah

pensiun, hal tersebut dikarenakan mata pencarian utama mereka sudah tidak

ada lagi. Hal lain yang bisa menjadi penyebab pegawai negeri ataupun

pegawai lainnya merasa cemas dalam menghadapi masa-masa pensiun

adalah, mereka tidak tahu apa yang akan mereka lakukan untuk mengisi hari­

hari mereka, karena selama bertahun-tahun mereka sudah terbiasa dengan

rutinitas bekerja. Oleh karena itu, datangnya masa pensiun bisa juga

diasosiasikan sebagai hilangnya aktivitas utama yang telah ditekuni, yang

akhirnya berperan besar pula bagi timbulnya perasaan cemas menjelang

masa pensiun.

Selain itu banyak individu merasa tidak optimis tentang rnasa depan dirinya.

Seligman (dalam Goleman, 2000), mendefinisikan optimisme dalam

kerangka bagaimana seseorang memandang keberhasilan dan kegagalan

merelca. Optimisme, seperti harapan berarti memiliki pengharapan yang kuat

bahwa secara umum dalam kehidupan akan beres, kendati di timpa

kemunduran dan frustrasi. Dalam situasi seperti ini, kecerdasan emosi

seseorang sangat dibutuhkan. Hal tersebut dikarenakan untuk menghadapi

masalah-masalah kecemasan menggunakan pemikiran rasional tidaklah

cukup. Mengelola emosi berarti menangani perasaan agar perasaan dapat

Page 19: ROSDIANAH DEWI 103070029019 - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/8876/1/ROSDIANAH... · korelasi Product Moment dari Pearson dan untuk menguji

terungkap dengan tepat, hal ini rnerupakan kecakapan yang sangat

bergantung pada kesadaran diri.

Kecerdasan ernosi (EQ) dan kecerdasan intelektual (IQ) bagaikan dua sisi

rnata uang yang yang tidak dapat dipisahkan. Setiap orang pasti rnernpunyai

kedua sisi rnata uang tersebut. Hal inilah yang sangat rnempengaruhi

keberhasilan atau kegagalan seseorang dalarn rnenjalani hidupnya. Narnun

setiap orang rnernpunyai tingkat IQ dan EQ yang berbeda-beda. Seseorang

yang rnerniliki IQ yang tinggi belurn tentu dapat rnenjalani kehidupannya

dengan sukses, selarna ia tidak rnernpedulikan kecerdasan ernosi. Hal

tersebut dikarenakan banyak sisi kehidupan yang rnenuntut seseorang

rnenyelesaikan suatu perrnasalahan dengan keterarnpilan ernosi.

Menjelang rnasa pensiun banyak individu yang rnerasakan cernas, seperti

yang ditulis oleh Dr. H. M Surya :

6

Tuan A (51 th) seorang pegawai negeri di suatu instansi, sudah lama rnerasakan kegelisahan dan rasa cernas yang tidak jelas alasannya. Akhir-akhir ini ia sering rnarah-rnarah kepada istrinya rnaupun kepada anak-anak, nafsu rnakan rnenurun, tidak betah di rurnah dan tidak dapat tidur dengan baik. Kalau ditanya apa alasannya, Tuan A tidak dapat menjelaskan secara pasti. Dalarn ernpat tahun lagi Tuan A akan pensiun dan enarn orang anaknya rnasih sekolah pada beberapa sekolah negeri dan swasta. (www.sivalintar.com)

Page 20: ROSDIANAH DEWI 103070029019 - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/8876/1/ROSDIANAH... · korelasi Product Moment dari Pearson dan untuk menguji

menurut pengamatan yang di Jakukan oleh peneliti baik dari artikel koran,

internet ataupun dalam kehidupan sehari-hari, kejadian yang dialami oleh

tuan A juga banyak dialami oleh pegawai Jainnya yang akan menghadapi

pensiun. Oleh karena itu diperlukan pula kecerdasan dan pengelolaan emosi

yang baik, agar individu yang bersangkutan terhindar dari berbagai emosi

yang tidak menyenangkan. Menurut Goleman (2000). emosi dikatakan

berhasil dikelola apabila : mampu menghibur diri ketika ditimpa kesedihan,

dapat melepas kecemasan, kemurungan atau ketersinggungan dan bangkit

kembali dengan cepat dari semua itu. Sebaliknya orang yang buruk

kemampuannya dalam mengelola emosi akan terus menerus bertarung

melawan perasaan murung atau melarikan diri pada hal-hal negatif yang

merugikan dirinya sendiri.

Pengertian kecerdasan emosi itu menurut Goleman ( 2000 ), adalah

kemampuan untuk mengenali, mengelola, dan mengekspresikan dengan

tepat, termasuk untuk memotivasi diri sendiri, mengenali emosi orang Jain,

serta membina hubungan dengan orang lain. Jelas bila seorang individu

mempunyai kecerdasan emosi tinggi, dapat hidup lebih bahagia dan sukses

karena percaya diri serta mampu menguasai emosi.

7

Page 21: ROSDIANAH DEWI 103070029019 - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/8876/1/ROSDIANAH... · korelasi Product Moment dari Pearson dan untuk menguji

Melihat kenyataan - kenyataan tentang kecemasan men9hadapi masa

pensiun dan tentang pentingnya kecerdasan emosi yang telah diuraikan

sebelumnya, peneliti merasa perlu di lakukan penelitian rnengenai "

Hubungan Kecerdasan Emosi dengan Kecemasan menghadapi Masa

Pensiun"

1.2 ldentifikasi Masalah

Dari latar belakang di atas, terdapat masalah-masalah yang muncul, yaitu

a. Apakah menjelang masa pensiun, Pegawai Negeri meingalami

kecemasan?

b. Apakah ada perbedaan tingkat kecemasan antara pegawai pria dan

wanita menjelang masa pensiun?

c. Bagaimana kecerdasan emosi membantu mengatasi rasa cemas pada

seorang pegawai yang akan pensiun?

d. Apakah ada hubungan antara kecerdasan emosi dengan kecemasan

menghadapi masa pensiun?

8

Page 22: ROSDIANAH DEWI 103070029019 - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/8876/1/ROSDIANAH... · korelasi Product Moment dari Pearson dan untuk menguji

9

1.3 Pembatasan dan Perumusan Masalah

1.3.1 Pembatasan masalah

Untuk menghindari meluasnya dan lebih terarahnya penelitian mengenai

Hubungan antara Kecerdasan Emosi dengan Kecemasan menghadapi Masa

Pensiun,

maka masalah penelitian ini dibatasi sebagai berikut :

a. Kecemasan menjelang masa pensiun adalah emosi yang tidak

menyenangkan yang ditandai dengan kekhawatiran , ketegangan,

keprihatinan, dan rasa takut ketika menjelang masa pensiun.

b. l<ecerdasan emosi adalah kemampuan untuk mengenali, mengelola,

dan mengekspresikan dengan tepat, termasuk untuk memotivasi diri

sendiri, mengenali emosi orang lain, serta dapat mengatasi masalah

yang sedang dihadapi dengan baik.

c. Pegawai Negeri Sipil adalah Golongan masyarakat yang bekerja dalam

kesatuan organisasi pemerintahan dan memasuki masa pensiun pada

usia 56 tahun.

1.3.2 Rumusan Masalah

Masalah yang akan dirumuskan dalam penelitian ini adalah "Apakah ada

hubungan yang signifikan antara Kecerdasan Emosi dengan Kecemasan

menghadapi masa Pensiun?"

Page 23: ROSDIANAH DEWI 103070029019 - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/8876/1/ROSDIANAH... · korelasi Product Moment dari Pearson dan untuk menguji

1.4 Tujuan dan Manfaat Penelitian

1.4.1 Tujuan penelitian

Tujuan dari penelitian ini ada!ah untuk mengetahui :

" Apakah ada hubungan yang signifikan antara Kecerdasan Emosi dengan

Kecemasan menghadapai Masa Pensiun?"

10

1.4.2 Manfaat Penelitian

1. Manfaat Teoritis

Hasil penelitian ini turut memberikan sumbangan pada ilmu pengetahuan,

khususnya pada Psikologi Perkembangan dan Psikologi lndustri serta

bidang lain yang dapat digunakan sebagai informasi bagi peneliti

selanjutnya yang berkaitan dengan kecerdasan emosi dan kecemasan.

2. Manfaat Praktis

Manfaat praktis yang diperoleh dari penelitian ini adalah untuk

mendapatkan informasi agar pegawai negeri yang tengah menjalani masa

perniapan pensiun dapat mengetahui dan mengidentifikasi kecemasannya

sejak dini, sehingga terhindar dari hal-hal yang tidak diin~1inkan.

Page 24: ROSDIANAH DEWI 103070029019 - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/8876/1/ROSDIANAH... · korelasi Product Moment dari Pearson dan untuk menguji

1.5 Sistematika Penulisan

Pada penulisan tugas ini, penulis menggunakan kaidah buku pedoman

penulisan Fakultas Psikologi Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah

Jakarta. Dengan sistematika sebagai berikut :

Bab 1 Pendahuluan

11

Pada bab ini, penulis membaginya kedalam beberapa bagian, yaitu latar

belakang penelitian. ldentifikasi masalah, tujuan dan manfaat penelitian,

serta teknik penulisan.

Bab 2 Kajian Pustaka

Pada bab ini, penulis menjelaskan teori-teori yang digunakan dalam

penelitian ini. Diantaranya teori tentang kecerdasan emosi, teori tentang

kecemasan, serta teori mengenai pensiun. Selain itu, dalam kajian

pustaka ini juga terdapat kerangka berpikir dan hipotesa.

Bab 3 Metodologi Penelitian

Pada bagian ini penulis juga membagi kedalam beberapa bagian.

Diantaranya adalah jenis penelitian, definisi konseptual dan operasional

variabel. Populasi dan teknik sampling, instrument penelitian, prosedur

penelitian. Dan yang terakhir adalah teknik analisa data.

Page 25: ROSDIANAH DEWI 103070029019 - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/8876/1/ROSDIANAH... · korelasi Product Moment dari Pearson dan untuk menguji

BAB 4 Presentasi dan Analisa Data

Pada bab ini, penulis akan menjelaskan hasil penelitian akan

mendiskripsikan hasil penelitian mengenai gambaran umum subjek

penelitian mengenai gambaran umum subjek penelitian dan hasil

penelitian.

BAB 5 Kesimpulan, diskusi dan saran.

12

Pada bagian ini penulis akan memberikan kesimpulan dari penelitian yang

telah penulis lakukan beserta diskusi dan saran.

Page 26: ROSDIANAH DEWI 103070029019 - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/8876/1/ROSDIANAH... · korelasi Product Moment dari Pearson dan untuk menguji

BAB2

KAJIAN TEORI

2.1 Pengertian Emosi

Dalam kamus besar filsafat dan psikologi, emosi diartikan sebagai setiap

keadaan pada seseorang yang disertai dengan warna afektif, kepekaan

seseorang menangkap dan menghayati isi perasaan (Sudarsono, 1993).

Sedangkan menurut JB. Watson (dalam Gunarsa, 1983), emosi merupakan

reaksi yang diberikan oleh organisme dalam situasi yang E~mergency.

Oxford English Dictionary mendefinisikan emosi sebagai setiap kegiatan atau

pergolakan pikiran, perasaan, nafsu, setiap keadaan mental yang meluap­

luap. Daniel Goleman (2000), mengartikan emosi sebagai suatu perasaan

dan pikiran-pikiran khasnya, suatu keadaan biologis dan psikologis, dan

serangkaian kecenderungan untuk bertindak.

Sejumlah teoritikus mengelompokkan emosi ke dalam golongan-golongan

besar. Goleman (2000) mengikuti pemikiran Ekman dan para ahli lainnya

mengolongkan emosi sebagai berikut :

1. Amarah : beringas, mengamuk, membenci, ma rah besar, jengkel,

kesal hati, rasa pahit, berang, tersinggung, bermusuhan.

Page 27: ROSDIANAH DEWI 103070029019 - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/8876/1/ROSDIANAH... · korelasi Product Moment dari Pearson dan untuk menguji

2. Kesedihan : pedih, sedih, muram, suram, melankolis, rnengasiahnai diri,

kesepian, ditolak, putus asa.

3. Rasa takut : cemas, takut, gugup, khawatir, was-was, fobia, panik, dll.

14

4. Kenikmatan : bahagia, gembira, ringan, puas, riang, senang, terhobur,

bangga, kenikmatan indrawi, takjub, rasa terpesona, rasa puas,

senang.

5. Cinta : penerimaan, persahabatan, kepercayaan kasmaran, rasa

dekat,

6. Terkejut : malu, terkesiap, takjub, terpana.

7. Jengkel : hina, benci, tidak suka, ingin muntah.

8. Malu : rasa bersalah, malu hati, kesal hati, sesal, hina, aib.

2.2. Pengertian Kecerdasan Emosi

Apabila emosi dipadukan dengan istilah kecerdasan, makai muncullah istilah

kecerdasan emosi atau kecerdasan emosional. Jstilah kecerdasan emosi

pertama kali diperkenalkan oleh Mayer dan Salovey pada tahun 1990. Hingga

saat ini teori tersebut masih terus berkembang.

Page 28: ROSDIANAH DEWI 103070029019 - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/8876/1/ROSDIANAH... · korelasi Product Moment dari Pearson dan untuk menguji

Salovey (dalam Goleman, 2000), memberi definisi kecerdasan emosi

sebagai berikut : "Emotional lntelegence refer to set or skill hypotesized to

contribute, to accurate apprpraisal of emotion inse/fand others, and use of

feelings to motivate, plan and achive in one's life."

15

Dari clefinisi di atas, Salovey mengatakan bahwa kecerdasan emosi

merupakan serangkaian keterampilan untuk menilai emosi secara tepat pada

diri sendiri dan orang lain, serta memakai perasaan itu untuk memotivasi,

merencanakan dan mencapai sesuatu dalam kehidupan seseorang.

Menurut Robet K. Cooper dan Ayman (2000), kecerdasan emosi adalah

kemampuan merasakan, memahami, dan secara efektif menerapkan daya

dan kepekaan emosi sebagai sumber energi, informasi, koneksi dan

pengaruh yang manusiawi. Sedangkan menurut Goleman (2000), kecerdasan

emosi adalah kemampuan yang mencakup pengendalian cliri, semangat dan

ketekuan, serta kemampuan untuk memotivasi diri sendiri.

Dari pengertian-pengertian yang telall dijelaskan, maka dapat ditarik

kesimpulan bahwa kecerdasan emosi adalah kemampuan 1untuk mengenali,

mengelola, dan mengekspresikan dengan tepat, termasuk untuk memotivasi

diri sendiri, mengenali emosi orang lain, serta dapat mengatasi masalah yang

sedang dihadapi dengan baik.

Page 29: ROSDIANAH DEWI 103070029019 - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/8876/1/ROSDIANAH... · korelasi Product Moment dari Pearson dan untuk menguji

16

Le Doux (dalam Goleman, 2000), menjelaskan bahwa amigdala merupakan

inti kecerdasan emosi. Beberapa reaksi emosional dan ingatan emosional

dapat terbentuk tanpa partisipasi kognisi dan kesengajaan apa pun. Amigdala

mampu menyimpan ingatan dan repetoar khusus, sehinmia kita bertindak

tanpa kita betul-betul menyadari mengapa kita melakukannya.

Pada tahun-tahun belakangan ini muncul metode ilmiah untuk otak emosional

yang menjelasakan betapa banyak hat yang kita lakukan di dorong oleh

emosi, bagaimana kita dapat begitu rasional disatu saat, dan menjadi begitu

tidak rasional pada saat lainnya. Paul Ekman dan Seymour Epstein (dalam

Goleman 2000), menjelaskan macam-macam reaksi emosional, reaksi-reaksi

tersebut adalah :

1. Respons yang cepat tetapi ceroboh.

Pikiran emosional lebih cepat dari pada pikiran rasional. Namun

kecepatan itu mengesampingkan pemikiran hati-hati dan analitis yang

merupakan ciri-ciri khas akal yang berpikir. Hasil samping dari cara

pandang akan segala sesuatu yang sederhana dan sempit yang dapat

sangat mengerikan bagi pikiran rasional. Pola persepsi yang cepat ini

mengorbankan ketepatan demi kecepatan dengan men!~andalkan kesan­

kesan pertama, bereaksi dalam terhadap gambaran kasar atau sisi yang

paling menonjol.

Page 30: ROSDIANAH DEWI 103070029019 - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/8876/1/ROSDIANAH... · korelasi Product Moment dari Pearson dan untuk menguji

2. Pertama adalah perasaan, kedua adalah pemikiran.

Karena pikiran rasional membutuhkan waktu sedikit lebih lama untuk

mendata dan menanggapi dari pada waktu yang dibutuhkan oleh pikiran

emosional, maka "dorongan pertama " dalam suatu situasi emosional

adalah dorongan hati, bukan dorongan kepala. Reaksi emosional gerak

cepat ini lebih menonjol dalam situasi-situasi yang mendesak yang

mendahulukan tindakan penyelamatan diri.

3. Realitas simbolik yang seperti kanak-kanak.

17

Logika pikiran emosional itu bersifat asosiatif, mengangap bahwa unsur­

unsur yang melambangkan suatu realitas, atau memicu kenangan

terhadap realitas itu, merupakan hal yang sama dengan realitas tersebut.

Acla banyak segi di mana akal emosional itu mirip perilaku anak-anak.

Salah satu seginya adalah pemikiran kategoris dimana segala sesuatu

menjadi hitam dan putih tidak ada warna kelabu. Cara ini bersikap

menegaskan diri, dengan menekankan atau mengabaikan ingatan atau

fakta yang akan menggoyahkan keyakinan dan memanfaatkan ingatan

serta fakta yang mendukung. Keyakinan akal rasional bersifat sementara,

petunjuk baru dapat menyingkirkan sebuah anggapan dan

menggantikannya dengan anggapan baru, akal tersebut. berpikir menurut

bukti objektif, namun akal emosional menganggap keyakinannya secara

mutlak adalah benar, dan meremehkan setiap bukti yan9 menentangnya.

Page 31: ROSDIANAH DEWI 103070029019 - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/8876/1/ROSDIANAH... · korelasi Product Moment dari Pearson dan untuk menguji

18

4. Masa lampau diposisikan sebagai masa sekarang.

Apabila sejumlah ciri suatu peristiwa tampak serupa dengan kenangan

masa lampau yang mengandung muatan emosi, akal emosi

menanggapinya dengan memicu perasaan-perasaan yang berkaitan

dengan peristiwa yang diingat itu. Apabila perasaan itu amat kuat, maka

reaksi yang dipicunya akan tampak nyata. Tetapi apabila kabur atau

tersamar, barangkali kita tidak menyadari sepenuhya reaksi emosional

yag kita rasakan. Apabila penilaian terhadap suatu peristiwa terlalu cepat

dan automatis, individu tidak menyadari bahwa apa yang dahulu memang

seperti itu, sekarang tidak lagi. Pikiran dan reaksi pada masa sekarang

akan diwarnai oleh pikiran dan reaksi dimasa lalu.

5. Realitas yang ditentukan oleh keadaan.

Bekerjanya akal emosi itu untuk sebagian besar ditentukan oleh keadaan,

didiktekan oleh perasan tertentu yang sedang menonjol pada saat

tersebut. Dalam mekanika emosi. Setiap perasaan mempunyai repetoar

pikiran, reaksi bahkan ingatan sendiri-sendiri. Repetoar yang ditentukan

oleh keadaan menjadi paling menonjol dalam momen-momen yang

intensitasnya sangat tinggi. Bagaimana seorang individu berpikir dan

bertlndak sewaktu ia merasa bahagla, akan betul-betul berbeda pada saat

ia perprilaku saat marah atau tertekan.

Page 32: ROSDIANAH DEWI 103070029019 - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/8876/1/ROSDIANAH... · korelasi Product Moment dari Pearson dan untuk menguji

19

2.2.1 Ciri-ciri Kecerdasan Emosi

Menurut Daniel Goleman (2000) terdapat lima ciri kecerdasan emosi, ciri-ciri

tersebut adalah :

Ciri pertama adalah Kemampuan mengenali emosi diri (self awareness)

artinya mengetahui keadaan dalam diri, hal yang lebih disukai, dan intuisi.

Kompentensi dalam ciri pertama adalah mengenali emosi sendiri, mengetahui

kekuatan dan keterbatasan diri, dan keyakinan akan kemampuan sendiri dan

perasaan positif terhadap diri sendiri. Seseorang yang mampu mengenali

emosinya sendiri adalah bila ia memiliki kepekaan yang tajam atas perasaan

merel<a yang sesungguhnya dan kemudian mengambil keputusan-l<eputusan

secara rnantap. Dalam hal ini misalnya sikap yang diambil dalam menentukan

berbagai pilihan, seperti memilih pekerjaan sampai pemilihan pasangan

hid up.

Ciri kedua adalah Kemampuan mengelola emosi (self regulation), artinya

mengelola keadaan dalam diri dan sumber daya diri sendiri. Kompetensi diciri

kedua ini adalah menahan emosi dan dorongan negatif, m13njaga norma

kejujL1ran dan integritas, bertanggung jawab atas kinerja pribadi, luwes

terhadap perubahan.Termasuk juga kemarnpuan seseorang untuk

mengendalikan perasaannya sendiri sehingga tidak meledak dan akhirnya

Page 33: ROSDIANAH DEWI 103070029019 - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/8876/1/ROSDIANAH... · korelasi Product Moment dari Pearson dan untuk menguji

dapat mempengaruhi perilakunya secara salah. termsuk juga kemampuan

dalam mengatasi ketegangan.

Ciri ketiga adalah, kemampuan memotivasi diri (motivation oneself) adalah

kemampuan untuk memberikan semangat kepada diri sendiri untuk

melakukan sesuatu yang baik dan bermanfaat. Dalam hal ini terkandung

adanya unsur harapan, inisiatif dan optimisme yang tinggi, sehingga

seseorang memiliki kekuatan semangat untuk melakukan suatu aktivitas

tertentu. Percaya diri, serta mempunyai dorongan untuk berprestasi.

20

Ciri keempat adalah empathy, yaitu kesadaran akan perasaan, kepentingan,

dan keprihatinan orang lain. Ciri keempat terdiri dari kompetensi kemampuan

mengenali emosi orang lain (understanding others) adalah kemampuan untuk

mengerti perasaan dan kebutuhan orang lain, sehingga orang lain akan

merasa senang dan dimengerti perasaannya., menciptakan kesempatan­

kesempatan melalui pergaulan dengan berbagai macam orang. Kemampuan

untuk mengerti perasaan dan kebutuhan orang lain, sehin£1ga orang lain akan

merana senang dan dimengerti perasaannya. Mempunyai kesadaran akan

kebutuhan dan kepentingan orang lain.

Page 34: ROSDIANAH DEWI 103070029019 - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/8876/1/ROSDIANAH... · korelasi Product Moment dari Pearson dan untuk menguji

21

Ciri kelima adalah kemampuan membina hubungan (interpersonal

relationship) adalah kemampuan memahami orang lain, dan memelihara

hubungan kita dengan orang lain. Disebut juga seni sosial atau kecerdasan

sosial. Kita bisa mengerti apa yang memotivasi orang lain, bagaimana

mereka bekerja, bagaimana kita bisa bekerja bahu memb.ahu dengan orang

lain.

lntinya, kemampuan membina hubungan adalah kemampuan untuk

membedakan dan menanggapi suasana hati, temperamen, motivasi, dan

hasrat orang lain. Termasuk di sini kemampuan kepemimpinan kemampuan

membina hubungan dan mempertahankan persahabatan, kemampuan

menyelesaikan konflik, ketrampilan analisis sosial. Termasuk juga kemahiran

dalam menggugah tanggapan yang dikehendaki oleh orang lain. Diantaranya

adalah kemampuan persuasi, mendengar dengan terbuka dan memberi

pesan yang jelas, kemampuan menyelesaikan pendapat.

Salovey dan Mayer (dalam Hepi Wahyu Ningsih, 2003) mengatakan bahwa

kecerdasan emosi meliputi empat kemampuan yang tersusun secara herarki,

dimulai dari kemampuan yang memerlukan proses psikolonis yang

sederhana sampai dengan yang kompleks. Mereka telah rnembuat diagram

untuk menjelaskan konsep mereka tersebut.

Page 35: ROSDIANAH DEWI 103070029019 - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/8876/1/ROSDIANAH... · korelasi Product Moment dari Pearson dan untuk menguji

osi

22

Kemampuan untuk mengelola emosi untuk mencapai pertumbuhan

emosional dan intelektual.

I w ~ w

Kemampuan Kemampuan Kemampuan Kemampuan untuk terbuka untuk lepas untuk untuk pada perasaan dari emosi memonitor mengelola

negatif emosi diri dan emosi diri dan orang lain orang Jain

Kemampuan mengerti dan menganalisis emosi

v 'V w "'

.., Kemampuan Kemampuan Kemampuan Kemampuan memberi nama mengerti mengerti emosi memahami emosi penyebab yang kompleks perpindahan

timbulnya emosi l emosi

""~-K_e_m_a_m,.,.,p_u_a_n_m~e_n_g_g_u_n_a_krr.a~n_e_m_o_s_i_u_n_t_u_k_b_eurrp-ik_ir~--~~~~, o/ o/ o/ .

Kemampuan Kemampuan Kemampuan Kemampuan untuk untuk untuk menggunakan/ memusatkan mengatisipasi mengubah memanfaatkan perhatian keadaan yang mood emosi positif

akan ditemui

Kemampuan mempersepsi menilai dan mengekspresikan emosi I

"' "' "' 'V

Kemampuan Kemampuan Kemampuan Kemampuan mengidentifika mengidentifika mengekspresik membaedakan si emosi si emosi an emosi emosi positif

orang lain secara tepat dan negatif

Empat cabang diagram disusun mulai dari proses psikologis dasar ke proses

psikologi yang lebih tinggi. Level yang paling rendah adalah kemampuan

untul< mempersepsi, menilai dan mengekspresikan emosi. Sedangkan level

Page 36: ROSDIANAH DEWI 103070029019 - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/8876/1/ROSDIANAH... · korelasi Product Moment dari Pearson dan untuk menguji

yang tertinggi adalah kemampuan untuk meningkatkan pertumbuhan emosi

dan intelektual. Masing-masing cabang mempunyai empat kemampuan.

23

Kemampuan-kemampuan tersebut timbul dari hasil perkembangan. Secara

perkembangan, kemampuan yang timbul lebih dulu adalah kemampuan yang

terletak di sebelah kiri. Kemampuan ini biasanya lebih sederhana dibanding

kemampuan di sebelah kanan. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa

orang yang tingkat kecerdasan emosi yang tinggi adalah mereka yang

menguasai kemampuan-kemampuan yang membutuhkan proses psikologis

mulai dari yang sederhana sampai yang kompleks.

2.3 Kecemasan

2.3.1 Pengertian Kecemasan

Bila seseorang dihadapkan kepada sesuatu dan hal itu dapat mengancam

dirinya atau setidaknya dapat menimbulkan hal yang tidak menyenangkan

dalam dirinya maka ia dapat dikatakan mengalami kecemasan, bail< dalam

taraf rend ah ataupun taraf tinggi yang sudah dikatakan perilaku kecemasan

yang abnormal.

Hurlock (1997) mendefinisikan kecemasan sebagai emosi yang ditandai oleh

perasaan dan tidak baik yang tidak dapat dihindari oleh seseorang dan

Page 37: ROSDIANAH DEWI 103070029019 - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/8876/1/ROSDIANAH... · korelasi Product Moment dari Pearson dan untuk menguji

kekhwatiran yang yang timbul karena dirasakan akan terjadi sesuatu yang

tidak menyenangkan, tapi sebagian besar sumbernya tidak diketahui.

Menurut Davidoff (1991) mengatakan kecemasan sebagai emosi yang

diantisipasi, termasuk ketegangan dan stress yang menghadang dan oleh

bangkitnya sistem saraf simpatik.

24

Maramis (1998), menyebutkan bahwa kecemasan adalah suatu ketegangan,

rasa tidak aman. Sedangkan menurut Zakiah Darajat (1990), adalah,

manifestasi dari berbagai proses emosi yang bercampur baur, yan terjadi

ketika orang sedang mengalami tekanan perasaan (frustasi) dan

pertentangan batin.

Menurut Kaplan, Sadock dan Greb (dalam Fitri dan Julianti, 2005),

kecemasan adalah respons terhadap situasi tertentu yang mengancam, dan

merupakan hal yang normal terjadi menyertai perkembangan, perubahan,

pengalaman baru atau yang belum pernah dilakukan, serta dalam

menemukan identitas diri dan arti hidup.

Kecemasan timbul dari konflik di dalam diri seseorang terhadap sesuatu yang

penyebabnya bisa disadari ataupun tidak. Dari beberapa pengertian diatas,

Page 38: ROSDIANAH DEWI 103070029019 - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/8876/1/ROSDIANAH... · korelasi Product Moment dari Pearson dan untuk menguji

dapat ditarik kesimpulan, bahwa kecemasan adalah suatu keadaan emosi

seseorang. Dalam hal perasaan yang tidak menyenangkan, obyek yang

dihadapi bisa disadari ataupun tidak, dan muncul keadaan yang bersifat

somatik dan psikologis.

25

Dalarn keadaan biasa, sulit membedakan antar kecemasan dan ketakutan.

Menurut Davidoff (1997), kecemasan dan ketakutan dapat dibedakan menjadi

dalam dua dimensi, yaitu:

a. Objek suatu ketakutan biasanya mudah dispefikasi, sedangkan objek

kecemasan biasanya tidak jelas.

b. lntensitas rasa takut itu sendiri sesuai dengan besar kecilnya ancaman.

Sedangkan intensitas kecemasan seringkali jauh lebih besar daripada

obyeknya yang belum begitu jelas.

2.3.2 Macam-macam kecemasan

Freud (dalam Mustafa Fahrni, 1987), berpendapat bahwa kecemasan ada

tiga macam, yaitu :

a. Cemas Objektif

Cemas objektif adalah apabila individu mengatahui bahwa sumber

kecemasan berada di luar dirinya. Misalnya melihat awan gelap di ujung

Page 39: ROSDIANAH DEWI 103070029019 - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/8876/1/ROSDIANAH... · korelasi Product Moment dari Pearson dan untuk menguji

langit. Awan gelap itu menyebabkan seseorang merasa takut, karena hal

tersebut merupakan pertanda akan terjadi badai.

b. Cemas Penyakit

Freud berpendapat cemas penyakit tampak dalam tiga bentuk pokok :

26

Pertama adalah cemas umum. Cemas ini adalah cemas yang paling

sederhana, karena tidak berhubungan dengan sesuatu hal tertentu. Hal

yang terjadi adalah individu merasakan takut yang samar dan umum serta

tidak menentu. Rasa cemas itu mempengaruhi seluruh dirinya. Yang kedua

adalah cemas penyakit, cemas ini menyangkut pengenalan terhadap obyek

tertentu atau takut akan hal-hal tertentu, misalnya takut pada serangga,

atau takut pada ketinggian. Ketakutan yang seperti ini tidak seimbang

dengan bahaya yang mungkin ditimbulkan oleh benda atau keadaan yang

berhubungan dengan kecemasan tersebut. Yang ketiga adalah cemas

dalam bentuk ancaman, adalah kecemasan yang menyertai gangguan­

gangguan dan pen ya kit jiwa. Seseorang merasa cemas karena menyangka

akan terjadi sesuatu yang tidak menyenangkan, sehingga ia merasa

terancam oleh sesuatu itu.

Menurut Atkinson (1996), ahli psikoanalisa menjelaskan penyebab

kecemasan neurotik dengan memasukkan persepsi diri sendiri sebagai

tidak berdaya dan tidak mampu mengatasi masalah, rasa takut akan

perpisahan atau diabaikan, dan antisipasi penolakan dari orang yang

dicintai. Perasaan tersebut dianggap sebagian besarnya tidak disadari.

Page 40: ROSDIANAH DEWI 103070029019 - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/8876/1/ROSDIANAH... · korelasi Product Moment dari Pearson dan untuk menguji

27

c. Cemas moral dan dosa

Cemas moral dan rasa dosa kecemasan yang diakibatl<an oleh perasaan

berdosa karena melakukan hal-hal yang berlawanan dengan hati nurani

atau keyakinan (Mustafa Fahrni, 1987: 27)

2.3.3 Gejala-gejala Kecemasan

Menurut Mustafa Fahrni (1987), cemas mempunyai penampilan atau gejala

yang bermacam-macam, antara lain :

a. Gejala Jasmaniah (fisiologis) yaitu : ujung-ujung jari kaki dan tangan

dingin, keringat berpicikan, ganguan pencernaan, jantung berdebar cepat,

kepala pusing, hilang nafsu makan dan pernafasan ter9anggu.

b. Gejala kejiwaan, antara lain sangat takut, merasa akan terjadi sesuatu

bahaya aatu penyakit. Tidak mampu memusatkan perhatian, hilang

kepercayaan terhadap orang lain, dan ingin lari dari kehidupan (Mustafa

Fahrni, 1987 :29)

Menurut David Sue (dalam Lalili Nafilah, 2005), individu yang mengalami

kecemasan sering kali tidak mengakui bahwa dirinya cemas, tetapi dari hasil

observasi yang dilakukan, dapat disimpulkan bahwa ia mengalami

kecemasan.

Page 41: ROSDIANAH DEWI 103070029019 - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/8876/1/ROSDIANAH... · korelasi Product Moment dari Pearson dan untuk menguji

28

Kecemasan dapat dimanifestasikan dalam empat hal :

1 ). Secara kognitif (dalam pikiran) : dapat bervariasi dari rasa khawatir yang

ringan sampai rasa panik. lndividu terus-menerus mengkhawatirkan

segala macam masalah yang mungkin terjadi dan sulit sekali

berkonsentrasi atau mengambil keputusan, dan apabila ia mengambil

keputusan, maka akan menimbulkan kekhawatiran lebih lanjut. lndividu

juga akan mengalami kesulitan tidur (insomnia).

2). Secara motorik (tingkah laku) : seperti gemetar dengan goncangan tubuh

yang berat. lndividu mengalami kesukaran dalam berbicara.

3). Secara somatik (dalam reaksi fisik atau biologis) : dapat berupa ganguan

pernafasan atau ganguan pada organ tubuh seperti jantung berdebar­

dEbar, berkerinagat, tekanan darah meninggi dan gangguan pencernaan,

kelelahan badan seperti pingsan.

4). Secara afektif: individu tidak dapat tenang dan mudah tersingung

sehingga memungkinkan ia terkena depresi.

Spielberger (1966) menyebutkan bahwa terdapat lima komponen terjadinya

kecemasan, yaitu :

1. Evaluated situation, adanya situasi yang mengancam secara kognitif

sehingga ancaman tersebut menimbulkan kecemasan.

Page 42: ROSDIANAH DEWI 103070029019 - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/8876/1/ROSDIANAH... · korelasi Product Moment dari Pearson dan untuk menguji

2. Perseption of situation, individu menganggap bahwa situasi yang

berbahaya, maka reaksi kecemasan akan timbul, kompleksitas respon

dikenal sebagai reaksi kecemasan sesaat yang melibatkan respons

fisiologis seperti denyut jantung dan tekanan darah.

3. Anxiety State reaction, individu menganggap bahwa situasi yang

berbahaya, maka reaksi kecemasan akan timbul

29

4. Cognitif reapprasial follow, individu kemudian menilai kembali situasi yang

mengancam tersebut, untuk individu menggunakan pertahanan diri

(defence mechanism) atau dengan menggunal<an aktivitas kognisi atau

motoril<nya.

5. Coping, individu menemukan jalan keluar dengan men~munal<an defence

mechanism seperti proyeksi atau rasionalisasi.

2.3.4 Strategi Menanggulangi Kecemasan

Kecemasan dan rangsangan fisiologis yang dirasakan oleh individu

menyebabkan ketidal<nyamanan, hal tersebut memotivasi individu melakukan

sesuatu guna menghilangkannya. Setiap individu mengembangkan berbagai

cara untuk mengatasi situasi yang menimbull<an kecemasan tersebut.

Menurut Atkinson (1996), ada dua cara utama untuk menanggulangi

l<ecemasan.

J

Page 43: ROSDIANAH DEWI 103070029019 - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/8876/1/ROSDIANAH... · korelasi Product Moment dari Pearson dan untuk menguji

30

Cara-cara tersebut adalah :

1. Cara yang menitikberatkan pada masalah. lndividu rnenilai situasi yang

menimbulkan kecemasan dan kemudian melakukan sesuatu untuk

mengubah atau menghindrinya.

2. Cara yang menitik beratkan pada emosi. lndividu berusha mereduksi

perasaan cemas melalui berbagai macam dan tidak secara langsung

menghadapi masalah yang menimbulkan kecemasan tersebut.

Menurut Zakiah darajat (1990). cara yang terbaik untuk menghilangkan

kecemasan adalah dengan cara menghilangkan sebab-sebabnya. Namun

tidak semua orang sanggup mengatasi dengan cara-cara tersebut, dan

mencari jalan lain yang kurang sehat, yaitu berupa usaha-usaha yang tidak

disadari.

Cara-cara tersebut antara lain :

1. Pembelaan, adalah usaha yang dilakukan untuk mencari alasan-alasan

yang masuk akal bagi tindakan yang sesungguhnya tidak masuk akal.

Pembelaan ini tidak dimaksudkan agar tindakan yang tidak masuk akal

tersebut masuk akal, tetapi membelanya sehingga terlihat masuk akal.

Page 44: ROSDIANAH DEWI 103070029019 - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/8876/1/ROSDIANAH... · korelasi Product Moment dari Pearson dan untuk menguji

31

2. Proyeksi, adalah menimpakan sesuatu yang terasa dalam dirinya kepada

orang lain, terutama tindakan, pikiran tau dorongan-dorongan sehingga

dapat diterima dan kelihatan masuk akal. Misalnya seorang karyawan yang

menghadapi kegagalan pada pekerjanya, namun ia idak mengetahui

kelemahan dan kesalahannya dan mencari kesalahan tersebut pada orang

lain, atau sesuatu di luar dirinya untuk dipersalahkan agar ia dapat

menghindari rasa gelisah pada dirinya.

3. ldentifikasi. Adalah kebalikan dari proyeksi, dimana orang turut merasakan

sebagian dari tindakan atau sukses yang dicapai orang lain. Dengan

identifikasi orang mencapai kepuasan dengan apa yang dicapai oleh orang

lain, walaupun ia sendiri tidak mampu mencapainya.

4. Hilang hubungan (disassosiasi). Disasosiasi dapat dibagi mrenjadi dua

macam, yaitu tindakan terpaksa (compulsive) dan tindal<an pengganti

exessive). Dalam hal pertama individu merasa terdorong atau terpal<sa

melal<ukan sesuatu tindakan, tanpa disadari dengan jelas apa sebabnya.

Dalam hal kedua individu berpikir dan berbicara tentang sesuatu sebagai

ganti dari melal<ul<annya guna menutupi ketidak mampuannya

mengerjakan sesuatu tersebut.

5.Represi, adalah tekanan untuk melupakan ha-hal dan keinginan yang tidal<

disetujui oleh hati nurani. Semacam usaha untuk memelillara diri agar tidak

merasal<an dorongan-doronagn yang tidal< seseuai dengan hatinya. Proses

Page 45: ROSDIANAH DEWI 103070029019 - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/8876/1/ROSDIANAH... · korelasi Product Moment dari Pearson dan untuk menguji

tersebut terjadi secara tidak disadari. Dalam represi, individu berusaha

mengingkari kenyataan atau faktor-faktor yang menyebabkan ia merasa

berdosa jika keadan tersebut disadarinya.

32

6. Subsitusi, adalah cara pembelaan diri yang paling baik. Subsitusi tersebut

ada dua macam. Pertama adalah sublimasi, yaitu pengungkapan dari

dorongan yang tidak dapat diterima dalam masyarakat clengan cara yang

dapat diterima. Jenis sublimasi yang kedua adalah kompensasi, yaitu

usaha untuk mencapai sukses dalam bidang lain, setelah gagal dalam

suatu bidang.

2.4 Pensiun

2.4.1 Pengertian Pensiun

Secara umum dalam dunia kerja, pensiun adalah berhentinya seseorang dari

pekerjaan formal. Namun demikian pensiun adalah suatu peristiwa yang

menimbulkan konsekuensi tertentu yang akhirnya turut memberikan makna

bagi peristiwa sendiri.

Menurut Schwartz ( dalam Hurlock, 1997), pensiun dapat diartikan akhir pola

hidup atau masa transis ke pola baru, selalu menyangkut p1;;rubahan peran,

perubahan nilai dan keinginan, dan perubahan secara keseluruhan terhadap

pola hidup individu. Hal ini berarti menuntut suatu penyesuaian diri individu

Page 46: ROSDIANAH DEWI 103070029019 - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/8876/1/ROSDIANAH... · korelasi Product Moment dari Pearson dan untuk menguji

33

yang telah maupun akan pensiun, karena beberapa hal harus diubah sesuai

dengan perkembangan usia. Menurut Turner & Helms (1983), "Retirement

mean the and of the formal work and the beginning of a nerole in life, one that

has its own behavioural expectations and requires are definition of the self'

Pensiun berarti berakhirnya pekerjaan yang formal dan permulaan suatu

peran baru dalam hidup, dimana ia mempunyai harapan tingkah laku

tersendiri dan membutuhkan adanya pendefinisian kembali identitas diri.

2.4.2 Jenis-Jenis Pensiun

Menurut Hurlock (1997), mundurnya seseorang dari dunia kerja dilakukan

dengan dua cara, dimana pada keduanya memilki konskuensi sendiri

berdasarkan latar belakang dan situasi yang dihadapinya, yaitu :

1. Pensiun sukarela (voluntary retirenment)

Pensiun ini dapat terjadi secara reguler ataupun lebih awal. Sering kali

para pekerja mengajukan pensiun suka rela sebelum usia pensiun wajib.

Banyak hal yang melatarbelakangi para pekerja meminta pensiun ini,

diantaranya masalah kesehatan dan keinginan untuk m13lakukan hal lain

dari pada bekerja terus.

Page 47: ROSDIANAH DEWI 103070029019 - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/8876/1/ROSDIANAH... · korelasi Product Moment dari Pearson dan untuk menguji

2. Wajib pensiun I pensiun karena adanya peraturan (mandatory

retirenment).

34

Pada jenis ini perusahaan atau organisasi telah menetapkan batas usia

pensiun para pekerja yang sudah menginjak usia tersebut wajib pensiun

tanpa mempertimbangkan suka atau tidak. Pensiun jenis ini didasarkan

pada peraturan yang mengikat pegawai, dimana terdapat batas usia

tertentu yang menandakan berakhirnya masa kerja individu secara formal

tanpa memperhatikan apakah individu menghendaki atau tidak.

Sampai saat ini, pensiun masih merupakan masalah yang mempengaruhi

sebagian pekerja. Orang-orang lanjut usia merasa bahwa tunjangan

pensiunnya tidak mencukupi untuk memungkinkan mereka hidup sesuai

dengan rencana dan harapan mereka. Akibatnya mereka rnerasa perlu

mencari pekerjaan guna menambah pendapatan mereka.

Havighurst dalam Hurlock (1997), membagi orang usia lanjut dalam dua

kategori umum atas dasar sikap mereka terhadap pensiun.

Kategori yang pertama disebut pengalihan peran (transformer) mereka yang

mampu dan mau mengubah gaya hidup dengan menguran9i kegiatan­

kegiatan berdasarkan pilhan sendiri dengan menciptakan gaya hidup baru

yang menyenangkan diri mereka sendiri. Mereka tidak mengerjakan apa-apa,

Page 48: ROSDIANAH DEWI 103070029019 - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/8876/1/ROSDIANAH... · korelasi Product Moment dari Pearson dan untuk menguji

kecuali mengembangkan hobi, melakukan perjalanan, ataupun aktif dalam

berbagai pertemuanyang diadakan masyarakat.

35

Kategori yang kedua disebut pemeliharaan peran (mainteners) mereka terus

bekerja dengan melakukan pekerjaan penggal waktu seteiah pensiun. Apa

yang mereka kerjakan merupakan lanjutan dari apa yang mereka lakukan

selama bertahun-tahun sebelumnya.

2.5 Kerangka Berpikir

Menurut Schwartz ( dalam Hurlock, 1997), pensiun dapat diartikan akhir pola

hidup atau masa transisi ke pola baru, selalu menyangkut perubahan peran,

perubahan nilai dan keinginan, dan perubahan secara keseluruhan terhadap

pola hi9up individu. Hal ini berarti menuntut suatu penyesuian diri individu

yang telah maupun akan pensiun, karena beberapa hal harus diubah sesuai

dengan perkembangan usia.

Jika individu tidak merasa siap menghadapi masa pensiun, maka yang terjadi

adalah individu tersebut merasa cemas. Kecemasan adalah, manifestasi dari

berbagai proses emosi yang percampur baur, yang terjadi l<etika orang

sedang mengalami tekanan perasaan (frustasi) dan pertentangan batin.

Zakiah Darajat (1990). Kecemasan tersebut dapat secara langsung dapat

Page 49: ROSDIANAH DEWI 103070029019 - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/8876/1/ROSDIANAH... · korelasi Product Moment dari Pearson dan untuk menguji

diamati. Namun ada pula individu yang mengelak mengatakan dirinya tidak

cemas dalam menghadapi masa pensiun, tetapi pada kenyataannya ia

memang merasa cemas. Tiap-tiap orang rnemiliki tingkat kecemasan yang

berbeda-beda. Dimulai dari yang paling ringan, seperti rasa khawatir yang

ringan, sampai rasa cemas yang berat seperti depresi.

36

Disinilah kecerdasan emosi berperan ketika kecerdasan intelektual tidak lagi

mampu menyelesaikan masalah dalam kehidupan sehari-hari. Kecerdasan

emosi lebih menekankan pada kematangan jiwa yang dapat dibentuk dengan

latihan untuk mendapatkan sikap-sikap yang diinginkan, seperti kemampuan

untuk mengatasi masalah, dapat berfikir jernih, dapat bangkit dari kegagalan,

mampu membina hubungan sosial, bersikap jujur, dan dapat mengatasi rasa

cemas yang sedang dihadapinya. Kecerdasan emosi sendiri menurut Robet

K. Cooper dan Ayman (2000), adalah kemampuan merasakan, memahami,

dan secara efektif menerapkan daya dan kepekaan emosi sebagai sumber

energi, informasi, koneksi dan pengaruh yang manusiawi.

Bagi pegawai yang akan menghadapi masa pensiun, jika ia memiliki

kecerdasan emosi yang baik, maka ia akan mengatasi rasa cemas tersebut.

Hal tersebut dikarenakan salah satu dari ciri kecerdasan emosi dalah self

regulation, artinya mengelola keadaan dalam diri dan sumber daya diri

Page 50: ROSDIANAH DEWI 103070029019 - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/8876/1/ROSDIANAH... · korelasi Product Moment dari Pearson dan untuk menguji

37

sendiri. Kompetensi diciri kedua ini adalah menahan emosi dan dorongan

negatif, menjaga norma kejujuran dan integritas, bertanggung jawab atas

kinerja pribadi, luwes terhadap perubahan, dan terbuka te1rhadap ide-ide serta

informasi baru. Namun sebaliknya, apabila seorang pegawai yang akan

memasuki masa pensiun tidak memiliki kecerdasan emosi, maka yang terjadi

adalah ia akan merasa cemas bahkan pegawai tersebut dapat terkena

depresi karena tidak siap menghadapi masa pensiun.

Berikut ini adalah skema kerangka dari berpikir :

Pegawai

• • Kecerdasan emosi Kecerdasan emosi

(tinggi) (rendah)

' . Kecemasan Kecemasan Menghadapi Masa Menghadapi Masa Pensiun (rendah) Pensiun (tin~igi)

Page 51: ROSDIANAH DEWI 103070029019 - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/8876/1/ROSDIANAH... · korelasi Product Moment dari Pearson dan untuk menguji

2.6 Hipotesa Penelitian

Berdasarkan permasalahan yang ada, maka peneliti men~1ajukan hipotesis

secara umum dala penelitian ini, sebagai berikut :

Ha : Ada hubungan yang signifikan antara kecerdasan emosi dengan

kecemasan menghadapi masa pensiun.

Ho : Tidak ada hubungan yang signifikan antara kecerdasan emosi dengan

kecemasan menghadapi masa pensiun.

38

Page 52: ROSDIANAH DEWI 103070029019 - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/8876/1/ROSDIANAH... · korelasi Product Moment dari Pearson dan untuk menguji

BAB3

METODE PENELITIAN

3.1 Jenis Penelitian

3.1.1 Pendekatan dan metode penelitian

Jenis pendekatan pada penelitian ini adalah kuantitatif, pendekatan tersebut

digunakan karena dalam penelitian ini lebih menekankan pada data yang

dapat dihitung, untuk menghasilkan penafsiran kuantitatif yang kokoh. Asumsi

dari penelitian kuantitatif adalah bahwa fakta-fakta dari obyek penelitian

memilki realitas dan variabel-variabel dapat diidentifikasikan, serta

hubungannya dapat diukur. Sedangkan metode yang dipakai adalah metode

deskriptif yaitu serangkaian tehnik yang meliputi tehnik pengumpulan data,

penyajian, dan peringkasan data (Bambang Kustianto, 1994). Jadi penelitian

ini menggunakan pendekatan statistik deskriptif dengan jenis penelitian

korelasional

Penelitian korelasional adalah penelitian yang dirancang untuk menentukan

tingkat hubungan antara variabel-variabel yang berbeda dalam suatu

populasi. Pengukuran dengan korelasi ini digunakan untuk menentukan

Page 53: ROSDIANAH DEWI 103070029019 - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/8876/1/ROSDIANAH... · korelasi Product Moment dari Pearson dan untuk menguji

besamya arah hubungan antara satu variabel dengan variabel lain (Sevilla,

1993)

3.1.2 Definisi Konseptual dan Operasional Variabel

1 . Definisi konseptual variabel

40

Kecerdasan emosi adalah kemampuan yang mencakup pengendalian diri,

semangat dan ketekunan, serta kemampuan untuk memotivasi diri sendiri.

Goleman (2000).

Kecemasan sebagai emosi yang diantisipasi, termasuk ketegangan dan

stress yang menghadang dan oleh bangkitnya sistem saraf simpatik.

Davidoff (1991 ).

2. Definisi Operasional Variabel

Dalam penelitian dapat ditentukan variabel bebas adalah kecerdasan

emosil, sedangkan variabel terikatnya adalah kecemasan menghadapi

pensiun. Definisi operasional dalam variabel penelitian ini adalah ;

Kecerdasan emosi yang dimaksud dalam penelitian ini adalah skor yang

didapat dari pengukuran terhadap Kemampuan mengenali emosi diri,

kemampuan mengelola emosi, kemampuan memotivasi diri, kemampuan

mengenali emosi orang lain dan kemampuan membina hubungan.

Page 54: ROSDIANAH DEWI 103070029019 - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/8876/1/ROSDIANAH... · korelasi Product Moment dari Pearson dan untuk menguji

41

Kecemasan yang dimaksud dalam penelitian ini adalah skor yang didapat

dari skala kecemasan menghadapi kecemasan. lndikator yang digunakan

dalam skala kecemasan menghadapi masa pensiun dalam penelitian ini

didasarkan pada pendapat pengukuran David Sue terhadap empat

komponen kecemasan , yaitu kognitif, rnotorik somatik dan afektif. Maka

keempat komponen tersebut yang dijadikan indikator kecemasan

menghadapi pensiun.

3.2 Populasi dan Sample

3.2.1 Populasi Penelitian

Dalam metode penelitian kata populasi amat popular digunakan untuk

menyebut serumpun atau sekelompok objek yang menjadi sasaran

penelitian. Oleh karena itu, kata populasi merupakan l<eseluruhan(universum)

dari objek penelitian yang dapat dapat berupa manusia, hewan, tumbuh­

tumbuhan, udara, gejala, nilai, peristiwa, sikap hidup, dan sebagainya.

Sehingga objek-objek ini dapat menjadi sumber data penelitian (Bungin,

2006).

Adapun populasi dalam penelitian ini adalah para pegawai i\dministratif

Universitas Islam Negeri Jakarta. Karena peneliti ingin mengetahui atau

memperoleh gambaran hubungan antara variabel kecerdasan emosi dengan

Page 55: ROSDIANAH DEWI 103070029019 - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/8876/1/ROSDIANAH... · korelasi Product Moment dari Pearson dan untuk menguji

42

kecemasan menghadapi masa pensiun, maka sample yang diambil adalah

para pegawai yang berusia 50-55 tahun, dengan jumlah sampel sebanyak 34

pegawai.

3.2.2 Sampel Penelitian

Sampel adalah bagian dari populasi. Pada umumnya kita tidak bisa

mengadakan penelitian kepada seluruh anggota dari populasi karena

jumlahnya terlalu banyak. Apa yang kita biasa lakukan adalah mengambil

beberapa representatif dari suatu populasi kemudian diteliti. Representatif

dari populasi ini yang dimaksud dengan sampel (Kountur, 2005).

Maka sampel penelitian yang diambil adalah sebanyak 34 orang pegawai

administartif UIN yang berusia 50-55 tahun. Hal tersebut ju9a sesuai dengan

teori Gay seperti yang dikutip Sevilla (1993) subjek dalam penelitian

korelasional minimum tiga puluh subjek. Sementara pada try out peneliti

menggunakan 45 sampel dari pegawai Departemen Agama Jakarta Selatan

dan L\TBANG Departemen Agama Taman Mini. Hal ini dikarenakan sampel

memiliki karakteristik yang hampir sama dengan pegawai administratif UIN,

yaitu sama-sama pegawai Negeri Sipil pada Departemen A9ama dan berusia

50-55 tahun.

Page 56: ROSDIANAH DEWI 103070029019 - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/8876/1/ROSDIANAH... · korelasi Product Moment dari Pearson dan untuk menguji

43

3.2.3 Metode Pengambilan Sampel

Dalam penelitian ini teknik sampling yang digunakan adalah teknik purposive

sampling, yaitu semua anggota atau subyek penelitian tidak memiliki peluang

yang sama untuk dipilih sebagai sarnpel. Beberapa bagian tertentu dalam

semua kelompok secara sengaja tidak dimasukan dalam pemilihan untuk

mewakili sub kelompok. Teknik ini dipergunakan untuk mencapai tujuan­

tujuan tertentu.

Pengambilan sampel purposif digunakan karena peneliti memilih sampel

berdasarkan karakteristik yang telah ditentukan sebelumnya,adapun

karakteristik dari sampel pada penelitian ini adalah :

Pegawai Administratif Universitas Islam Negeri Jakarta.

Berstatus sebagai Pegawai Negeri Sipil.

Berusia 50-55 tahun.

3.3 lnstrumen Penelitian

Pada penelitian ini digunakan instrument penelitian berupa: (1) skala

kecerdasan emosional, dan (2) Skala kecemasan mengahadapi masa

pensilm. Dalam hal ini skala yang digunakan adalah skala model Likert atau

dikenal juga dengan The Met.hod of Sumamated Rating (dalam Azwar, 2005),

skala model Likert bersisi penyatan yang sistematis untuk menunjukkan sikap

Page 57: ROSDIANAH DEWI 103070029019 - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/8876/1/ROSDIANAH... · korelasi Product Moment dari Pearson dan untuk menguji

terhadap setiap penyataan yang ada (Bambang Prasetyo & Jannah L. m,

2005).

44

lnstrumen penelitian terdiri dari dua skala, yaitu skala kecerdasan emosi dan

skala kecemasan menghadapi masa pensiun.

1. Skala Kecerdasan Emosi

Peneliti akan membuat pernyataan-pernyataan yang berkaitan dengan

kecerdasan emosi, Skala kecerdasan Emosi disusun berdasekan teori

Goleman (2000), yang terdiri dari ciri-ciri kecerdasan emosi yaitu:

Kemampuan mengenali emosi diri, kemampuan mengelola emosi,

kemampuan memotivasi diri, kemampuan mengeilali emosi orang lain dan

kemampuan membina hubungan.

Di dalam pernyataan-pernyataan tersebut terdapat dua jenis pernyataan,

yaitu pernyataan favourabel dan unfavorable. Di dalam dua jenis pernyataan

tersebut diberi skala model Likert. Dimana subjek ditanya apakah mereka

sangat setuju, setuju, tidak setuju, sampai dengan sangat tidal<. Adapun

jumlah item sebelum diujicobakan sebanyak 52 item.

Page 58: ROSDIANAH DEWI 103070029019 - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/8876/1/ROSDIANAH... · korelasi Product Moment dari Pearson dan untuk menguji

45

Berikut penjelasan dalam tabel.

Tabel 3.1

Blue Print Skala TRY OUT Kecerdasan Emosi

N Item Aspek Jumlah

0 Favorable Unfavorable

1 Mengenali emosi diri 1,2,19,46 8, 15, 24, 38 8

2 Mengelola emosi 5, 10,9, 17, 4, 6, 7, 11, 16, 12

20,26 25

3 Memotivasi diri 12, 33, 39, 44, 13, 18,21,27, 10

47 28

4 Mengenali emosi 14,29,30,40, 22, 23, 31, 50, 12

orang Jain 42,43 51, 52 --

5 fv1embina hubungan 3, 34, 35, 36, 10 41, 32, 45, 48,

37 49

Jumlah 26 26 52

Cara :o;koring dari skala Kecerdasan Emosi ini adalah seba!~ai berikut :

Tabel 3.2 : Bobot Skor Skala

Jawaban Favorable Unfavorable --

SS (Sangat Setuju) 4 1 -- -

S (Setuju) 3 2 -

TS (Tidak Setuju) 2 3

STS (Sangat Tidak Setuju) 1 4

Page 59: ROSDIANAH DEWI 103070029019 - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/8876/1/ROSDIANAH... · korelasi Product Moment dari Pearson dan untuk menguji

46

2. Skala kecemasan

. Dalam skala kecemasan, peneliti akan membuat pernyataan-pernyataan

yang berkaitan dengan kecemasan. Skala ini berdasarkan dalam teori David

Sue yang mengemukakan bahwa kecemasan dapat dimanifestasikan dalam

empat hal, yaitu secara kognitif, motorik afektif dan somatil<. Keempat hal

tersebut dihubungkan dengan hal-hal yang berkaitan den9an kecemasan

menghadapi pensiun. Skala yang digunakan sama seperti pada skala ·

kecerdasan emosional, yaitu model skala Liker!. Adapun jumlah item yang

terdapat pada skala ini sebanyak 40 item sebelum diujicobakan.

Berikut penjelasan dalam label.

Tabel 3.3

Blue Print Skala TRY OUT Kecemasan Menghadapi Masa Pensiun

~ ..

Item No Aspek - -- Jumlah

Favorable Unfavorable ·-

l<',ognitif 1 2, 8, 12, 13 1,17,23,33,34 9

Afektif 3, 19, 25, 26, 27 2 4, 9, 14, 15, 16 10

3 Somatik 5, 6, 10, 21

7,20,28,29,30,40 10

4 Motorik 22, 31, 37, 38, 39 11 11, 18, 24, 32, 35, 36

Jumlah 21 19 40

Page 60: ROSDIANAH DEWI 103070029019 - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/8876/1/ROSDIANAH... · korelasi Product Moment dari Pearson dan untuk menguji

Cara skoring dari skala Kecemasan menghadapi masa pensiun ini adalah

sebagai berikut :

Tabel 3.4: Bobet Skor Skala

Jawaban Favorable Unfavorable ..

SS (Sangat Setuju) 4 1

S (Setuju) 3 2

TS (Tidak Setuju) 2 3

STS (Sangat Tidak Setuju) 1 4

3.4 Teknik Uji lnstrumen

bentuk penelitian ini adalah peneltian korelasional yaitu me!lihat hubungan

antara dua variabel, yaitu kecerdasan emosional dengan kecemasan

47

menghadapi masa pensiun. Hubungan antar variabel dinyatakan dalam

bentuk koefisien korelasi. Perhitungan statistik yang digunakan untuk melihat

validitas dan reabilitas skala adalah sebagai berikut :

1. Uji Validitas

Validitas sebuah tes menyangkut apa yang diukur tes dan seberapa baik

tes itu dapat mengukur (Anastasi dan Urbina,2003) perhitungan ini

dilakukan dengan cara mengkorelasikan skor setiap item skor total

dengan menggunakan rumus Pearson's Product Moment.

Page 61: ROSDIANAH DEWI 103070029019 - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/8876/1/ROSDIANAH... · korelasi Product Moment dari Pearson dan untuk menguji

48

Rumus perhitungannya adalah sebagai berikut :

Product Moment Pearson:

Keterangan rumus :

rxy = Koefisien korelasi vaiabel X dengan variabel Y

L:xy = Jumlah hasil perkalian skor X dan skor Y

L:x = Jumlah nilai tiap butir

L:y = Jumlah nilai skor total

N =' Jumlah subjek penelitian

Nilai validitas item yang didapat akan dibandingkan dengan koefisien korelasi

pada r table untuk taraf signifikasi 0,05.

2. Uji Reliabilitas

Perhitungan reabilitas alat dilakukan untuk mengetahui kemantapan,

konsistensi atau kemampuan untuk meramalkan (Kerlin!~er, 1990).

Dalam perhitungan ini dilakukan dengan menggunakan rumus koefisien

Alpha Cronbach, sebagai berikut:

Page 62: ROSDIANAH DEWI 103070029019 - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/8876/1/ROSDIANAH... · korelasi Product Moment dari Pearson dan untuk menguji

49

Alpha-Cronbach :

Keterangan rumus :

a = Reliabilitas instrument

K = Jumlah belahan tes

Sj 2 = Jumlah varians dari skor item

Sx 2 = Jumlah varians dari skor tes

Adapun klasifikasi reliabilitas adalah :

> 0, 90 = sangat reliable

0,70 - 0,89 =reliable

0,40 - 0,69 = cukup reliable

0,20 - 0, 39 = kurang reliable.

3. Teknik Analisa Data

dalam penelitian deskriptif korelasional besar atau ting~1inya hubungan

antar variabel dinyatakan dengan koefisien korelasi. Di dalam penelitian

deskriptif korelasional menerangkan sejauh mana dua atau lebih variable

berkorelasi (Arikunto, 2000), untuk menganalisa data yang sudah

Page 63: ROSDIANAH DEWI 103070029019 - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/8876/1/ROSDIANAH... · korelasi Product Moment dari Pearson dan untuk menguji

diperoleh dan mengatahui ada tidaknya korelasi antar dua variabel

penelitian, maka digunakan teknik korelasi product moment Pearson.

Product Moment Pearson:

keterangan :

X = Skor skala kecerdasan emosional

Y = Skor skala kemasan menghadapi masa pensiun

N = Banyaknya subjek

50

Hasil penelitian dihitung dengan menggunakan system komputerisasi SPSS

versi ·12,0. Hasil penelitian akan di interpretasikan dengan menunjuk pada

tabel nilai r, dan mengacu pada kelompok signifikan sebesar 5%. Jika hasil

perhitungan lebih besar dari r table, maka korelasi dianggap tidak signifikan

atau Ho ditolak dan Ha diterima. Namun jika hasil perhitungan lebih kecil dari

r table, korelasi dianggap tidak signifikan atau Ho di terima dan Ha ditola

3.5 Prosedur Penelitan

Dalam penelitian ini peneliti mencoba merencnakan langkah-langkah yang

diharapkan dapat menunjang kelancaran penelitian, yaitu sebagai berikut :

Page 64: ROSDIANAH DEWI 103070029019 - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/8876/1/ROSDIANAH... · korelasi Product Moment dari Pearson dan untuk menguji

51

1. Tahap persiapan

Tahap persiapan dimulai dengan perumusan masalah, menentukan variabel

penelitian, melakukan studi kepustakaan untuk mendapatkan gambaran dan

landasan teoritis yang tepat, menentukan, menyusun, dan menyiapl<an alat

ukur yang akan digunakan dalam penelitian ini yaitu skala kecerdasan

emosional dan skala kecemasan menghadapi masa pensiun berupa skala

sikap model Likert.

2. Tahap Uji coba (try out)

a) Skala kecerdasan emosional

Skala ini terdiri dari 52 item yang mewakili 5 indikator ~:ecerdasan emosil.

Kemudian diperoleh hasil bahwa 35 pernyataan valid yang mewakili 5

indikator kecerdasan emosi. Item yang valid adalah nomor 1, 3, 4, 6, 7, 8,

9, 10, 11, 12, 16, 17, 18, 20,21,22,23,24, 25,26,28,29, 31, 33, 34, 35,

38,40,41,42, ,43,47, 50, 51, 52,

Kemudian item-item yang valid diuji reabilitasnya menggunakan Alpha

Cronbach dan diperoleh hasil koefisien reliablitas sebesar 0,927 yang berarti

bahwa skala tersebut cukup reliable, sebagaimana dalam Azwar (2005)

semakin tinggi koefisien reliabilitas mendekati 1.00 berarti semakin tinggi

tingkat reliabilitas dan sebaliknya.

Page 65: ROSDIANAH DEWI 103070029019 - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/8876/1/ROSDIANAH... · korelasi Product Moment dari Pearson dan untuk menguji

52

b) Skala kecemasan menghadapi masa pensiun

skala ini terdiri dari 40 item yang mewaklili dari 4 indikator terhadap

kecemasan dalam menghadapi masa pensiun. Selanjutn11a skala inidiuji

cobakan dan n diperoleh hasil bahwa 25 pernyataan valid yang mewakili 4

indikator kecemasan menghadapi masa pensiun. item-item yand valid adalah

item nomor 2, 3, 5, 6, 7, 9, 11, 13, 15, 16, 18, 19, 20, 21, 26, 27, 30, 31, 33,

35,38, 39,40

Selanjutnya item-item yang valid diuji reabilitasnya menggunakan Alpha

Cronbach dan diperoleh hasil koefisien reliablitas sebesar 0,88 yang berarti

bahwa skala tersebut cukup reliable, sebagaimana dalam Azwar (2005)

senakin tinggi koefisien reliabilitas mendekati 1.00 berarti t:>emakin tinggi

tingkat reliabilitas dan sebaliknya.

3.Tahap pengambilan data

Menentukan jumlah sample penelitian, memberikan penjelasan mengenai

tujuan penelitian dan meminta kesediaan pihak kepegawaian UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta untuk melakukan penelitian. Melakukan pengumpulan

data dengan memberikan alat ukur yang telah disiapkan kepada subjek

penelitian pada tanggal 4 Juli 2007 di Universitas Islam Ne!~eri Syarif

Hidayatullah Jakarta.

Page 66: ROSDIANAH DEWI 103070029019 - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/8876/1/ROSDIANAH... · korelasi Product Moment dari Pearson dan untuk menguji

53

4. Tahap pengolahan data

melakukan skoring setiap hasil instrumen yang telah diisi oleh tiap responden

yang menjadi sample penelitian. Kemudian membuat tabulasi data yang

diperoleh dengan membuat tabel data. Melakukan spenskoran nilai hasil

jawaban responden pada skala kecerdasan emosional dan skala kecemasan

mengahadapi masa pensiun. Melakukan analisa data dengan program SPSS

versi 12.0 untuk menguji hipotesa dan korelasi antar variabel penelitian.

Page 67: ROSDIANAH DEWI 103070029019 - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/8876/1/ROSDIANAH... · korelasi Product Moment dari Pearson dan untuk menguji

BAB4

PRESENTASI DAN ANALISA DATA

4.1.Gambaran Umum Responden

Adapun pengambilan responden sebagai sampel penelitian adalah

sebanyak 34 orang, pegawai administratif UIN Syarif Hid8lyatullah Jakarta

yang memenuhi karakteristik sampel, yaitu pegawai yang berusia 50-55

tahun dan berstatus sebagai pegawai negeri sipil. Berdasarkan identitas

responden yang didapatkan, maka gambaran umum dari subyek

penelitian berdasarkan jenis kelamin, usia dan golongan jabatan. Adalah

sebagai berikut :

4.1.1 Gambaran Umum Responden Berdasarkan Jenis Kelamin

BHrdasarkan jenis kelamin, sampel dalam penelitian dapat digambarkan

sebagai berikut :

Tabel 4.1

Kategori sampel berdasarkan jenis kelamin

Jenis kelamin Frekuensi Persentase (%)

Laki-laki 22 64,7%

Perempuan 12 35,3% •..

Total 34 100% ---------~-~-··-----·--·- - ···--------

Page 68: ROSDIANAH DEWI 103070029019 - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/8876/1/ROSDIANAH... · korelasi Product Moment dari Pearson dan untuk menguji

55

Tabel 4.1 menunjukan bahwa sampel penelitian berdasarkan jenis kelamin

diperoleh 64,7% sampel pria dan 35,3% sampel wanita.

4.1.2 Gambaran Umum Responden Berdasarkan Usia

Berdasarkan usia, sampel dalam penelitian dapat digambarkan sebagai

berikut:

Tabel 4.2

Kategori sampel berdasarkan Usia

Usia Frekuensi Persentase (%)

50 9 :::!6,47%

51 4 11,76% --------·-·--·-···-- -- ··-~- --·----- --------------- .. -~---- .. -- ----

52 8 23,53% ··-------- ----- ..

53 3 8,82% --·-- _. __ -- ---

' 54 4 11,76%

·-·---~- ------·---·-------~-- -·- --------------------·-· 55 6 17,65%

I Total 34 100%%

Tabel 4.2 menunjukan bahwa sampel penelitian berdasarkan usia diperoleh

26,47% sample berusia 50 tahun, 11,76% sample berusia !)1 tahun. 23,53%

sample berusia 52 tahun, 8,82% sample berusia 53 tahun, 11,76% sample

berusia 54 tahun, dan 17,65% sample berusia 55 tahun.

Page 69: ROSDIANAH DEWI 103070029019 - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/8876/1/ROSDIANAH... · korelasi Product Moment dari Pearson dan untuk menguji

Tabel 4.3

Kategori sampel berdasarkan Golongan j.abatan

Golongan Jabatan Frekuensi Persentase (%)

Pembina 10 29,41%

Penata 22 64,70%

Pengatur 2 5,88%

Jumlah 34 100%

Tabel 4.3 menunjukkan bahwa sample penelitian berdasarkan golongan

jabatan diperoleh sample dengan gologan jabatan pembina sebanyak

29.41 %, sample dengan gologan jabatan penata sebanyak 64. 70%, dan

sample dengan gologan jabatan pengatur sebanyak 5.88%

4.2. Uji lnstrumen Penelitian

56

Sebelum penelitian dilaksanakan, peneliti melakukan ujiinstrumen dengan 92

item dari dua skala yaitu skala kecerdasan emosi 52 item dan skala

kecemasan mengahadapi masa pensiun sebanyak 40 item. Adapun tujuan

dari pelaksanaan Uji instrumen ini dilakukan dengan maksud :

1. Mengetahui validitas instrumen, dimana skor tiap item dikorelasikan

dengan skor total.

2. Mengetahui tingkat realibilitas instrumen yang digunakan untuk

mengukur tingkat reliabilitas skala tersebut.

Page 70: ROSDIANAH DEWI 103070029019 - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/8876/1/ROSDIANAH... · korelasi Product Moment dari Pearson dan untuk menguji

57

4.2.1 Hasil Uji Validitas Kecerdasan Emosi

Berdasarkan uji instrumen validitas dengan teknik korelasi Product Moment

dari Pearson pada skala kecerdasan emosi, dari 52 item yang diujicobakan

diperoleh 35 item yang valid dan 17 item yang gugur.

Lebih jelasnya dapat dilihat pada table berikut ini :

Tabel 4.4

Blue Print Skala TRY OUT Kecerdasan Emosi

N ' Item Aspek Jumlah

0 Favorable Unfavorable ----- f--------------- '\ -------------------------------

1 Mengenali emosi diri 1* ' 2 ' 19, 46 8*, 15, 24*, 8

38* ______ ,_ _____ ---- --·-----

2 Mengelola emosi 5, IO*, 9*, 4*, <>*, 7*, 12

17*,20*,26* 11*,16*,25*

3 Memotivasi diri 12*, 33*, 39, 13, 18*,21*, 10

44,47* 27,28*

4 Mengenali emosi 14, 29*, 30, 22*, 23*, 31*, 12

orang lain 40*, 42*, 43* 50*,51*,52*

5 Membina hubungan 3*, 34*, 35*, 10 41*,32, 45,

36,37 48,49

·-Jumlah 26 26 52 .. item valid

Page 71: ROSDIANAH DEWI 103070029019 - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/8876/1/ROSDIANAH... · korelasi Product Moment dari Pearson dan untuk menguji

N

0

1

2

3

4

5

-'

Tabel 4.5

Blue Print Penelitian Skala Kecerdasan l:mosi

Item Aspek

Favorable Unfavorablei

Mengenali emosi diri 1 5, 10, 30 4

Mengelola emosi 12,13,17,22, 2,3,4, 14,32,, 11

23 35

--Memotivasi diri 15, 24, 31 28,33,34 6

Mengenali emosi 6, 7, 8, 9 18, 19' 21,22, 10

orang lain 25,26

Membina hubungan I I 16,27.29 4

Jumlah

---~-~--~ -- ·---~-~.-----~----- ~---~---.,-- -------Jumlah 14 21 35

--

4.2.2 Hasil Uji Validitas Kecemasan menghadapi Masai Pensiun

Berdasarkan uji validitas dengan teknik korelasi Product Moment dari

Pearson pada skala kecemasan menghadapi masa pensiun, dari 40 item

yang diujicobakan diperoleh 25 item yang valid dan 15 item yang gugur.

58

Page 72: ROSDIANAH DEWI 103070029019 - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/8876/1/ROSDIANAH... · korelasi Product Moment dari Pearson dan untuk menguji

59

Lebih jelasnya dapat dilihat pada table berikut ini :

Tabel 4.6

Blue Print Skala TRY OUT Kecemasan Menghadapi Masa Pensiun

Item No Aspek Jumlah

Favorable Unfavorable

Kognitif 1 2*, 8, 12, 13* 1, 17,23,33*,34 9

l\fektif 3*, 19*,25,26*,27* 2 4, 9*, 14, IS*, 16* 10

3 Somatik 7*, 20*, 28*, 29*, S*,6*, 10,21* 10

30*,40* ---- -'---·--~---·-··---------- --- ---- -, - ----------

4 Motorik 11 *, 18*, 24. 32. 22.31*.37.38*,39* 11

35*.]6 ------""·--------- --· -

Jumlah 21 19

Ket * : item valid I

40 J

Page 73: ROSDIANAH DEWI 103070029019 - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/8876/1/ROSDIANAH... · korelasi Product Moment dari Pearson dan untuk menguji

60

Tabel 4.7

Blue Print Penelitian Skala Kecemasan Menghadapi Masa Pensiun

Item No Aspek Jumlah

Favorable Unfavorable

Kognitif 1 1, 6 23 3

l\fektif 5, 13, 16, 35 2 3, 10, 11 7

---- ·------- -----

3 Somatik 4, 8, 12, 14,19, 24

7,17,21 9

4 Motorik 15, 20, 22 6 2, 9, 18,

--~-----------···-· -[25] Jumlah 14 11

4.2.3. Hasil Uji Reliabilitas Skala Kecerdasan Emosi dan Kecemasan

Menghadapi masa Pensiun

Reliablitas berhubungan dengan konsistensi. Suatu instrumen penelitian

disebut reliable apabila instrumen tersebut konsisten dalam memberikan

penilaian atas apa yang dia ukur. Jika hasil penilaian yang diberikan oleh

instrument tersebut konsisten, maka memberikan jaminan bahwa instrument

tersebut dapat dipercaya.

Page 74: ROSDIANAH DEWI 103070029019 - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/8876/1/ROSDIANAH... · korelasi Product Moment dari Pearson dan untuk menguji

61

Uji reliabilitas yang dilaksanakan dengan sample uji instrument sebanyak 34

responden. Uji reliabilitas kedua skala ini menggunakan uji statistik Alpha

Croncbach dengan menggunakan program SPSS versi 12.0. Hasil uji

reliabilitas skala berpikir dan orientasi masa depan, maka diperoleh hasil :

1. Koefisien reliablitas skala kecerdasan emosi sebesar adalah 0,913 yang

berarti bahwa skala tersebut sangat reliable.

2. Koefisien reliablitas skala kecemasan menghadapi masa pensiun adalah

sebesar 0.898 yang berarti bahwa skala tersebut cukup reliable.

Menurut kaidah reliablitas Guilford dan hal ini sesuai dengan pendapat Azwar

(2003) dalam bukunya tentang Penyusunan Skala PsikolO!Ji menyatakan

bahwa semakin tinggi koefisien reliabilitas mendekati angka 1,00 berarti

semal<in tinggi reliabilitas dan artinya skor hasil tes tersebut semakin

terpercaya atau reliabel begitupun sebaliknya.

Page 75: ROSDIANAH DEWI 103070029019 - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/8876/1/ROSDIANAH... · korelasi Product Moment dari Pearson dan untuk menguji

Berikut norma reliabilitas yang dijelaskan Guilford & Fruchter pada table di

bawah ini:

Koefisien

>0.90

Tabel 4.8

Norma Reliabilitas

0.70 sampai 0.90

0.40 sampai 0.70

0.20 sampai 0.40

< 0.20

4.3. Uji Persyaratan

4.3.1 Uji Normalitas

Kriteria

Sangat reliabel

Reliabel

Cukup reliabel

Kurang reliabel

Tidak reliabel

62

Uji normalitas yang digunakan dalam penelitian ini menggunakana uji

Kolmogorov-Smirnov untuk menguji kebaikan sesuai (goodness of fit). Dalam

hal ini yang diperhatikan adalah tingkat kesesuaian antara distribusi nilai

sampel (skor yang diobservasi) dengan distribusi teoritis tertentu (normal,

uniform atau poison). Jadi hipotesis statistiknya adalah bahwa distribusi

frekuensi hasil pengamatan bersesuaian dengan distribusi frekuensi harapan

(teoritis). Selain itu uji normalitas juga berguna untuk membantu peneliti

dalam menentukan distribusi normal dengan jumlah data penelitian yang

Page 76: ROSDIANAH DEWI 103070029019 - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/8876/1/ROSDIANAH... · korelasi Product Moment dari Pearson dan untuk menguji

63

sedikit, untuk mengetahui apakah sampel terdistribusi sec:ara normal atau

tidak (Bhuono Adi Nugroho, 2005).

Berdasarkan uji kolmogorov-Smirnov diperoleh nilai signifikansi hitung pada

skala kecerdasan emosi sebesar 0,390. Nilai signifikansi ini lebih dari pada

signifikansi alpha 5 %, maka dengan demikian dapat disimpulkan bahwa data

yang pada berdasarkan skala kecerdasan emosi berdistribusi normal.

Normalitas data berdasarkan skala kecerdasan emosi ini juga dapat dilihat

berdasarkan gambar diagram Q-Q plot keluaran SPSS 12.0 berikut ini;

Gambar4.1

Normal Q·O Plot of kecerdasan emosi

'"' 0

'" • 0

" 0

0

~ 0

m 110 0

E 0 z $100 u

0 1l. "

00 w 0

0 0

"' 0 0

0 .. 60 .. "' '" '" Observed Value

Page 77: ROSDIANAH DEWI 103070029019 - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/8876/1/ROSDIANAH... · korelasi Product Moment dari Pearson dan untuk menguji

64

Dari gambar tersebut dapat terlihat bahwa sebaran data variabel kecerdasan

emosi berada di sekitar garis uji yang mengarah ke kanan, dengan demikian

data tersebut dapat dikatakan normal.

Berdasarkan uji kolmogorov-Smirnov diperoleh nilai signifikansi hitung pada

skala kecemasan menghadapi pensiun sebesar 0,825. Nilai signifikansi ini

lebih dari pada signifikansi alpha 5 %, maka dengan demikian dapat

disimpulkan bahwa data yang pada berdasarkan skala kecemasan

menghadapi pensiun berdistribusi normal. Normalitas data berdasarkan skala

kecernasan menghadapi masa pensiun ini juga dapat dilihat berdasarkan

gambar diagram Q-Q plot keluaran SPSS 12.0 berikut ini;

60

0

0

Gambar4.2

Normal Q-0 Plot of kecomasan

0

0 0

0 0

0 0

Observed Value

0

0

0

0

Page 78: ROSDIANAH DEWI 103070029019 - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/8876/1/ROSDIANAH... · korelasi Product Moment dari Pearson dan untuk menguji

65

Dari gambar tersebut dapat terlihat bahwa sebaran data variable kecemasan

menghadapi pensiun berada disekitar garis uji yang men9arah ke kanan atas

dengan demikian data tersebut dapat dikatakan normal.

4.3.2. Uji Homogenitas

Uji homogenitas digunakan untuk mengetahui variabilitas mean dari data

dalam suatu kelompok. Homogenitas item berkaitan dengan isi dari suatu tes.

Tes yang bermaksud mengukur suatu aspek seharusnya terdiri dari item-item

yang juga mengukur hal yang sama. Semakin homogen item- itemnya, maka

koefisien reliabilitas tes tersebut akan semakin tinggi pula. Sebaliknya,

semakin heterogen item-item tes maka reliabilitasnya juga akan berkurang,

Dalam penelitian ini, uji homogenitas dilakukan dengan menggunakan rumus

One-ll\lay Anova. Adapun hipotesis yang dapat diajukan adalah :

Ho : varian data bersifat tidak homogen

Ha : varian data bersifat homogen

Page 79: ROSDIANAH DEWI 103070029019 - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/8876/1/ROSDIANAH... · korelasi Product Moment dari Pearson dan untuk menguji

Berdasarkan hasil uji homogenitas yang dilakukan melalui program SPSS

versi 12.0 diperoleh hasil sebagai berikut:

66

Hasil uji homogenitas pada data diperoleh angka probabilitas sebesar 0.997

dan pada skala kecerdasan emosi diperoleh angka probabilitas sebesar

0.997 dengan menggunakan taraf signifikansi alpha 5 %, maka diketahui

bahwa nilai probabilitas skala kecerdasan emosi adalah sebesar 0.997 dan

skala kecemasan menghadapi masa pesiun adalah sebesar 0.251,

sehingga dapat disimpulkan bahwa kedua skala tersebut Ho ditolak yang

berarti varians kedua data bersifat homogen.

4.4 Hasil Penelitian

Rumusan statistik yang digunakan untuk menguji hipotesis pada penelitian ini

adalah korelasi Product Moment dari Pearson dengan Two Tail Technical,

untuk menguji apakah terdapat hubungan yang signifikan antara dua variabel

yang diteliti. Dalam penghitungannya, peneliti menggunakan program SPSS

versi 12.0.

Page 80: ROSDIANAH DEWI 103070029019 - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/8876/1/ROSDIANAH... · korelasi Product Moment dari Pearson dan untuk menguji

67

Pada tabel berikut disajikan nilai hasil uji korelasi.

Tabel 4.9

Tabel hasil penghitungan Uji Korelasi Pearson Product Moment

Correlations

kecerdasan emosi kecemasan

kecerdasan emosi Pearson Correlation 1 -,583( .. )

Sig. (2-tailed) ,000 N 34 34

Kecemasan Pearson Correlation -,583( .. ) 1 Sig. (2-tailed) ,000 N 34 34

.. Correlation 1s significant at the 0.01 level (2-tailed).

Berdasarkan tabel di atas diketahui bahwa nilai r hitung (r Pearson product

moment) yang dihasilkan adalah sebesar -0.583. Sementara nilai r tabel

dengan N sebesar 34 dengan taraf signifikansi alpha 5% adalah sebesar

0.339.

Karena nilai r hitung lebih besar dari nilai r tabel maka hipotesis nihil yang

menyatakan bahwa tidak terdapat hubungan yang signifikan antara

kecerdasan emosi dengan kecemasan menghadapi pensiun ditolak.

Dengan demikian hipotesis alternatif yang menyatakan bahwa terdapat

hubungan yang signifikan antara kecerdasan emosi dengan kecemasan

Page 81: ROSDIANAH DEWI 103070029019 - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/8876/1/ROSDIANAH... · korelasi Product Moment dari Pearson dan untuk menguji

68

menghadapi pensiun diterima. Sementara arah hubungan yang terjadi adalah

negatif, artinya semakin tinggi tingkat kecerdasan emosi yang dimiliki

seseorang maka tingkat kecemasannya menghadapi masa pensiun akan

semakin rendah.

Hasil temuan tambahan

1. Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan oleh penulis ditemukan juga

bahwa tidak ada perbedaan kecemasan menghadapi masa pensiun

berdasarkan jenis kelamin antara Jaki-laki dan perempuan. Untuk lebih

jelasnya lagi dapat di lihat dengan perhitungan !-test dengan

menggunakan program SPSS versi 12.00

tabel 4.9

Tabel perbedaan kecemasan menghadapi masa pensiun antara laki-laki

dan perempuan

Group Statistics

Std. Error ienis kelamin N Mean Std. Deviation Mean

kecemasan laki-laki 22 49.1818 5.47406 1.16707 perempuan 12 46.0833 10.06757 2.90626

Dari penghitungan yang disajikan pada label di alas diketahui bahwa

nilai t hitung yang didapat sebesar 1.169. Sementara t label pada taraf

signifikansi 5% dengan df 32 adalah sebesar 2.042.

Page 82: ROSDIANAH DEWI 103070029019 - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/8876/1/ROSDIANAH... · korelasi Product Moment dari Pearson dan untuk menguji

69

Karena nilai t hitung yang dihasilkan (1.169) < dari nilai t tabel pada

taraf signifikansi 5% dengan df 32 (2.042), maka dapat ditarik

kesimpulan bahwa tidak terdapat perbedaan tingkat kecemasan

menghadapi masa pensiun yang signifikan antara laki-laki dengan

perempuan.

3. Selain itu, berdasarkan penelitian yang telah dilakukan oleh penulis

ditemukan juga bahwa tidak ada perbedaan kecemasan menghadapi

masa pensiun berdasarkan golongan jabatan antara p13mbina, penata dan

pengatur. Untuk lebih jelasnya lagi dapat di lihat dengan perhitungan t-test

dengan menggunakan program SPSS versi 12.00

Tabel 4.10

Tabet perbedaan kecemasan menghadapi masa pensiun berdasarkan

golongan jabatan

ANOVA

kecemasan

Sum of Sauares di Mean Snuare F Sia.

Between Groups 116.744 2 58.372 1.063 .358 Within Groups 1701.991 31 54.903 Total 1818.735 33

Dari penghitungan yang disajikan pada tabel di alas diketahui bahwa nilai

f hitung yang didapat sebesar 1.063. Sementara f tabel pada taraf

signifikansi 5% dengan df 2 dan df 31 adalah sebesar 3.32.

Page 83: ROSDIANAH DEWI 103070029019 - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/8876/1/ROSDIANAH... · korelasi Product Moment dari Pearson dan untuk menguji

70

Karena nilai f hitung yang dihasilkan (1.063) < dari nilai t tabel pada taraf

signifikansi 5% dengan df 2 dan df 32 (3.30), maka dapat ditarik

kesimpulan bahwa tidak terdapat perbedaan tingkat kecemasan

menghadapi masa pensiun yang signifikan antar golongan jabatan.

Page 84: ROSDIANAH DEWI 103070029019 - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/8876/1/ROSDIANAH... · korelasi Product Moment dari Pearson dan untuk menguji

BABS

KESIMPULAN, DISKUSI DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan analisa data dan interpretasi data yang telah dilakukan, maka

dapat diambil kesimpulan bahwa terdapat hubungan nega:tif yang signifikan

antara kecerdasan emosi dengan kecemasan menghadapi masa pensiun.

Artinya seseorang semakin tinggi tingkat kecerdasan emosi seseorang maka

semakin rendah tingkat kecemasannya dalam menghadapi masa pensiun.

Dengan demikian hipotesis nihil yang menyatakan bahwa tidak terdapat

hubungan yang signifikan antara kecerdasan emosi denga:n kecemasan

menghadapi masa pensiun ditolak. Dan hipotesis alternatif yang menyatakan

bahwa ada hubungan yang signifikan antara kecerdasan emosi terhadap

kecemasan menghadapi masa pensiun diterima.

Selain itu dari penelitian yang telah dilakukan, juga didapatkan beberapa hasil

tambahan, yaitu tidak terdapat perbedaan kecemasan menghadapi masa

pensiun berdasarkan perbedaan jenis kelamin antara laki-laki dan

perempuan. Juga tidak terdapat perbedaan kecemasan rnenghadapi masa

pensiun berdasarkan golongan jabatan.

Page 85: ROSDIANAH DEWI 103070029019 - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/8876/1/ROSDIANAH... · korelasi Product Moment dari Pearson dan untuk menguji

pensiun untuk memotivasi diri guna mempersiapkan diri sebaik-baiknya

sehingga dapat menjalani masa pensiun tersebut dengan baik.

74

Kecerdasan emosi dapat membantu mengatur emosi, dan hal tersebut dapat

membuat suasana hati menjadi bahagia. Keadaan bahagia dapat

memperkuat kemampuan untuk berpikir lebih jernih dan lebih kompleks

sehingga dapat memudahkan menemukan pemecahan masalah.

lndividu dengan kecerdasan emosi yang baik akan pandai membina

hubungan dengan baik, dan menjadi pribadi yang menyenangkan. Sehingga

mempunyai banyak teman dan tidak akan merasa kesepian ketika memasuki

masa pensiun. Semakin bertambahnya usia individu, maka individu akan

semakin menjadi bijaksana, ia akan membagi-bagikan pengalaman kerja

yang dimilikinya kepada orang lain, dan hal tersebut membuat ia tidal< akan

dilupakan dan tetap dihormati walaupun ia sudah pensiun. Selain itu ia juga

akan menambah wawasan mengenai pensiun, sehingga tidak melihat

pensiun dari segi negatifnya saja. la mulai merancang kegiatan untuk mengisi

hari-harinya setelah pensiun, misalnya berwirausaha, atau mengikuti kegiatan

lainnya yang tidal< terlalu melelahkan.

Page 86: ROSDIANAH DEWI 103070029019 - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/8876/1/ROSDIANAH... · korelasi Product Moment dari Pearson dan untuk menguji

5.3.Saran

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, dengan mempertimbangkan

hasil-hasil statistik beserta kesimpulannya, penulis memberikan beberapa

saran sebagai berikut :

75

1. Berdasarkan hasil penelitian ini, terdapat hubungan yang signifikan

antara kecerdasan emosi dengan kecemasan menghadapi masa

pensiun. Maka , dengan cara terus berpikiran positif, mengelola dan

meredam emosi negatif. Selalu mempunyai keyakinan bahwa hari

esok akan lebih baik dari hari ini, dan selalu membina hubungan yang

baik dengan orang lain.

2. Untuk lebih mendalam lagi dalam mengungkapkan tentang kecemasan

menghadapi masa pensiun akan lebih baik lagi jika dihubungkan

dengan beberapa faktor, seperti faktor kepribadian, faktor ekonomi,

faktor suku atau budaya atau faktor pengalaman hidup dan lain

sebagainya.

3. Untuk instansi yang beesangkutan, sebaiknya mengadakan

pembekalan yang dikhususkan bagi para pegawai yang akan

memasuki masa pensiun sehingga calon pensiunan tersebut benar­

benar memiliki persiapan yang matang untuk menghadapi masa

pensiun.

Page 87: ROSDIANAH DEWI 103070029019 - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/8876/1/ROSDIANAH... · korelasi Product Moment dari Pearson dan untuk menguji

DAFTAR PUSTAKA

Anastasi, Anne & Susana Urbina (1997). Psychological Testing ( yth edition). USA: Prentice - Hall, Inc

Andi, Mappiare (1983). Psikologi Orang Dewasa. Surabaya: Usaha Nasional

Atkinson, Rita. L, Richard C. and Hilgard, Ernest R. (1996). Pengantar Psikologi. Jakarta: Erlangga.

Bambang Kustianto, Rudy Badrudin .(1994)." Statistika 1 (Deskriptif)". Jakarta: Gunadarma.

Bung in, Burhan. Metodologi penelitian kuantitatif: Komunikasi, Ekonomi, dan Kebijakan Publik serta //mu-ilmu Sosial lainya (2006), edisi 1, Jakarta : Kencana

Bhuono, Agung (2005). Strategi Jitumemilih metode Statistik penelitian dengan SPSS. Yogyakarta : ANDI

Zakiah Darajat,(1990). "Kesehatan Mental", Jakarta: CV haji masagung.

Davidoff, Linda L. (1991 ). Psikologi suatu Pengantar, Jakarta : Erlangga, edisi ke-2 jilid ke-2

Fitri Fauziah & Julanti Widuri (2005). Psikologi Abnormal Klinis. Jakarta : UI Press.

Haber Audrey&Ruyon Richard P. (1984). "Psycology of Adjusment". Homewood, lllionois : The Dorsey Press.

Hu1fock, Elizabeth B.(1997). Psikologi Perkembangan suatu Pendekatan Sepanjang Rentan Kehidupan. Jakarta : Erlangga

Jhon W. Santrock. (2002). Life-Span Development. Jakarta : Erlangga

Goleman, Daniel (2000). Emotional Intelligence. Jakarta: Grnmedia Pustaka Utama.

Maramis, W.F (1998). Catalan I/mu Kedokteran jiwa. Surabaya : Airlangga University Press

Page 88: ROSDIANAH DEWI 103070029019 - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/8876/1/ROSDIANAH... · korelasi Product Moment dari Pearson dan untuk menguji

Robert K Cooper dan Ayman Sawaf (2000). Eksekuitf EQ.. Jakarta : PT. Gramedia Pustaka Utama

Ronny, Kountur,. (2005). Metode Penelitian untuk Penulisan Skirpsi dan Tesis cet.ke 3 Jakarta : PPm

Saifuidin Az.war (2003). Penyusunan Skala Psikologi. Get- ke dua. Yogyakarta : Pustaka Belajar Offiset.

Saifudin Az.war (2001 ). Realiabilitas dan Validitas. Ed. 3. Yogyakarta: Pusataka Belajar.

Sevilla, et. all.(1993)." Pengantar Metode Penelitian". Jaka1ta: Ul-Press.

Singgih D Gunaersa (1983). "Psikologi untuk Keluarga". Jakarta: BPK Gunng Mulia

Spielberger C. D (1966). "Anxiety and Behavior'. Academic Press, New York.

Sudarsono (1993), Kamus filsafat dan Psikologi. cet ke 1 . .Jakarta: Rineka Cipta

(2006) Pedoman Kepegawaian. Ditjen Pendidikan Islam Departemen Agama

(2006) Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 32 tahun !979 tentang pemberhentian Pegawai Negeri Sipil. Ditjen Pendidikan Islam Departemen Agama

......... (2006) Himpunan Perundang-undangan tentang Kepegawaian. Ditjen Pendidikan Islam Departemen Agama

Kamus:

Chaplin, JP. (2002). "Kamus Lengkap Psiko/og1'. Jakarta: Raja Grafindo Persada.

Hornby A.S (1974)."0xford advanced Learners Dictionaru or Current English". Thrid Editin : Oxford University Press.

Page 89: ROSDIANAH DEWI 103070029019 - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/8876/1/ROSDIANAH... · korelasi Product Moment dari Pearson dan untuk menguji

Skirpsi & Tesis :

Lalli Nafilah (2005). "Pengaru/1 Berita Penganiayaan TKW terhadap Terhadap Tingkat Kecemasan Galon TKW di /uar N,9geri. Skripsi (Jakarta, Perpustakaan Psikologi UIN)

Hepi Wahyuningsih. (2003). Penyesuaian Perkawinan suami dan istri ditinjau dari orientasi religius, kecerdasan emosional, dan usia perkawinan pada masa Dewasa Awai. Tesis . (Jakarta, Perpustakaan LIPI)

Internet:

w1Nw.salivintar. com retreived 20 April 2007

www.ITB Central Library.ac.id retrived 21 July 2007

Page 90: ROSDIANAH DEWI 103070029019 - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/8876/1/ROSDIANAH... · korelasi Product Moment dari Pearson dan untuk menguji

·71

Validity Skala Kecerdasan Emosi

**..,.*** Method 1 (space saver) will be used for this analysis *'!.·****

R E L I A B I L I T Y A)

Statistics for SCALE

Mean 158,4000

Item-total Statistics

VAROOOOl VAR00002 VAR00003 VAR00004 VAR00005 VAR00006 VAR00007 VAR00008 VAR00009 VAROOOlO VAROOOll VAR00012 VAR00013 VAR00014 VAR00015 VAR00016 VAR00017 VAR00018 VAR00019 VAR00020 VAR00021 VAR00022 VAR00023 VAR00024 VAR00025 VAR00026 VAR00027 VAR00028 VAROO.J29 VAR00030 VAR00031 VAR00032 VAR00033

Scale Mean

if Item Deleted

155,3556 155,3333 155,1333 155,0444 155, 4444 155,0667 155,6000 155,2889 155,3111 155,3778 155,3333 155,3111 155, 4444 155,2222 155,2889 155,3333 155,3111 155,3333 155, 5111 155,3556 155,2667 155,4444 155,4444 155,8222 155,5556 155,4444 155,2889 155,2889 155,2444 155,4222 155,4000 155,5333 155,2667

ANALYSIS .S C A L E

Variance 162,7909

Scale Variance if Item Deleted

161,0980 161,3182 156,6636 158,1798 160,2525 153,9727 156,4727 153,3010 157,7192 156,8313 153,6364 158,3101 161,0707 157,4040 143,3465 153,4091 156,5374 151,3636 163,4828 156,4162 156,7000 158,0707 157,0707 154,0586 152,7980 157,6616 159,7556 155,3010 158,8707 164,4313 156,2000 161,8000 156,3364

Std Dev 12,7590

N of Variables

52

Corrected Item­Total

Correlation

,3118 '1320 ,5295 ,3594 '2591 ,5298 ,4062 ,6022 ,3149 ,3845 ,6133 ,2976 '0984 ,2575

-,0159 ,5880 ,3693 ,7265

- '0717 ,4308 ,4621 ,3401 ,3834 ,4816 ,5442 ,3409 '1722 ,5972 ,3499

-,1592 ,6013 '0496 ,4914

(A L P H

Alpha if Item Deleted

,7909 ,7919 ,7855 ,7879 ,7903 ,7827 ,7861 ,7815 ,7880 ,7866 ,7817 ,7886 ,7926 ,7889 '9130 ,7817 ,7866 ,7785 ,7958 ,7858 ,7859 ,7880 ,7868 ,7833 ,7815 ,7877 '7911 ,7836 ,7886 ,7966 ,7846 ,7935 ,7853

Page 91: ROSDIANAH DEWI 103070029019 - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/8876/1/ROSDIANAH... · korelasi Product Moment dari Pearson dan untuk menguji

VAR00034 155,4889 154,6646 ,4905 ,7838 VAR00035 155,2667 156,1091 ,4027 ,7859 VAR00036 155, 5111 158,9828 '2629 '7894 VAR00037 155,4667 162,8909 -,0305 ,7956 VAR00038 155,6667 156,1818 ,4327 ,7856 VAR00039 155, 2667 158,7909 ,2290 '7898 VAR00040 155,3778 158,2859 ,3784 ,7879 VAR00041 155,3111 155,8101 ,6542 ,7840 VAR00042 155,1778 154,3768 '6993 ,7821 VAR00043 155,1778 155,1495 ,5257 ,7839 VAR00044 155,3778 161,2859 ,1331 ,7919 VAR00045 155,2222 159,8131 ,2493 ,7901 VAR00046 155, 3111 159, 9919 ,2490 ,7902 VAR00047 155,2444 159,0071 ,2973 ,7891 VAR00048 155,3111 160,4919 ,2392 ,7906 VAR00049 155,2667 160,8364 ,2106 '7910 VAR00050 155,3111 156,1283 ,4233 ,7857 VAR00051 155,4000 153 ,2909 ,6119 ,7814 VAR00052 155,4222 153,8404 ,4947 ,7830

Reliability Coefficients N of Cases 45,0 N of Items 52 Alpha '7927

Page 92: ROSDIANAH DEWI 103070029019 - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/8876/1/ROSDIANAH... · korelasi Product Moment dari Pearson dan untuk menguji

Reliability Skala Kecerdasan Emosi

****** Method 1 (space saver) will be used for this analysis ******

R E L I A B I L I T Y A)

Statistics for SCALE

Mean 106,8222

Item-total Statistics Scale Mean

if Item Deleted

VAR00001 VAR00003 VAR00004 VAR00006 VAR00007 VAR00008 VAR00009 VAR00010 VAR00011 VAR00012 VAR00016 VAR00017 VAR00018 VAR00020 VAR00021 VAR00022 VAR00023 VAR00024 VAR00025 VAR00026 VAR00028 VAR00029 VAR00031 VAR00033 VAR00034 VAR00035 VAR00038 VAR00040 VAR00041 VAR00042 VAR00043 VAR00047 VAR00050 VAR00051

103, 7778 103,5556 103,4667 103,4889 104,0222 103, 7111 103,7333 103,8000 103,7556 103,7333 103,75S6 103, 7333 103,7556 103,7778 103,6889 103, 8667 103, 8667 104,2444 103, 9778 103,8667 103, 7111 103,6667 103,8222 103,6889 103, 9111 103,6889 104,0889 103,8000 103,7333 103,6000 103,6000 103, 6667 103,7333 103,8222

ANALYSIS S C A L E

Variance 109,7404

Scale Variance if Item Deleted

108,3586 104,3434 106,5727 102,8919 104,7040 101,3465 105,0636 104,2091 101,!)S?.!l 10~>, '1909 101, J1(f/ 10'1, ~)636

99, 32'.J3 103,8586 104,8101 105,7091 104' 7091 102,0525 101,2495 105,0273 103, 1192 105,6364 104,1040 104,4010 102,5374 103,2192 103, 8101 105,9364 103, 4273 102,6091 102,9273 105,7273 104,1091 101,2859

Std Dev 10,4757

N of variables

35

Corrected Item­Total

Correlation

,3085 ,5688 ,2935 '4963 ,3900 , 6516 '3535 1 II 3'.)8 '(;/]'/

' l1 '/'/ I bl]).(}

' lb!l!I , B 1116 ,4856 '4526 ' 35 l 5 '4097 , 5169 '5628 I 381~

, 64 52 , 4502 '6269 '4 932 , 5304 ,4825 ,4733 '3872 ,7242 , 7234 '5725 '3881 ,4336 , 6666

(A L P H

Alpha i.f Item Deleted

, 9273 , 924 9 '9274 , 9255 , 9267 '9235 '9271 / 9261 '<J7:J4 , 'l2'/4 , 9%36 ,9?.'/1 , 9214 , 9255 '9259 '9269 , 9264 , 9253 , 9247 '9267 , 9240 '9260 , 9244 , 9255 '9250 , 9256

'9257 , 9265 , 9237 '9233 , 9246 '9265 ,9262 '9234

Page 93: ROSDIANAH DEWI 103070029019 - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/8876/1/ROSDIANAH... · korelasi Product Moment dari Pearson dan untuk menguji

VAR00052

Reliability N of Cases Alpha

103,8444

Coefficients 45,0

,9274

101,9525 ,5243 ,9252

N of Item:3 35

Page 94: ROSDIANAH DEWI 103070029019 - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/8876/1/ROSDIANAH... · korelasi Product Moment dari Pearson dan untuk menguji

Validity Skala Kecemasan menghadapi Masa Pensiun

****** Method 1 (space saver) will be used for t.his analysis ******

R E L I A B I L I T Y A)

Statistics for SCALE

Mean 76,8889

Item-total Statistics

VAROOOOl VAR00002 VAR00003 VAR00004 VAR00005 VAR00006 VAR00007 VAR00008 VAR00009 VAROOOlO VAROOOll VAR00012 VAR00013 VAR00014 VAR00015 VAR00016 VAR00017 VAR00018 VAR00019 VAR00020 VAR00021 VAR00022 VAR00023 VAF.00024 VAR00025 VAR00026 VAR00027 VAR00028 VAR00029 VAR00030 VAROOCl31 VAR00032 VAR00033

Scale Mean

if Itern Deleted

74, 5111 74,9333 74,8222 75,0000 74,9333 74,9556 74,8667 74,9111 74,7111 74,9111 75,3111 74,9556 74,9778 75,0444 75,2889 74,8222 74,8667 75,1111 74,9778 75,0000 74,9556 75,0222 74,5333 75, 1111 74, 8444 75,1111 74,9778 74,9333 75,1778 75,0667 74,8667 74,7556 75,2000

A N A L Y S I S S C A L E

Variance 74, 6465

Sca.Je Varianco if J.tem Deleted

74,5737 69,6091 67,6495 72, 2273 71,2909 72,2253 70,4818 '!/., B~J 1 1b

67,9374 72,7646 70,3556 72, 0434 71,6131 72,5889 68,3919 71, 9222 7l,61B2 70,8283 69,4768 71, 3636 69,9071 72, 7040 73,3000 71,4646 71,6798 71, 6919 68,6131 71, 2455 70,3768 71,4727 70,7545 73, 8707 69,3909

N of Std Dev Variables

8, 6398 40

Corrected TLcm­Tola1

Correlation

- '0396 ,4349 '6110 ' 14 71 ,2948 ,3392 ,3181 I I L/ 1

i

,4765 , 21n ,4823 ,2803 ,3551 ,2266 ,6685 ,3328 ,?.~)1]

,5146 ,4843 ,3052 ,4932 '1962 ,0936 ,2789 ,2207 ,3901 ,5047 ,3964 ,5279 '4626 ,4853 ,0426 ,5331

(A L P H

Alpha _i_ f I Lem Deleted

'8557 ,8406 ,8356 '84 95 ,8444 ,8438 ,8440 , H4 fl(,

,8391 , 8'1 ::iu ,8403 '84 4 6 ,8431 ,8457 ,8356 ,8437 , B4 06 ,8405 ,8395 ,8441 '8397 '84 64 ,8495 ,8448 '84 67 ,8427 ,8385 ,8423 ,8398 ,8418 ,8407 ,8505 ,8386

Page 95: ROSDIANAH DEWI 103070029019 - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/8876/1/ROSDIANAH... · korelasi Product Moment dari Pearson dan untuk menguji

VAR00034 '14,6000 '11,1091 ,2606 '8457 VAR00035 75,1778 70,1949 ,5522 ,8393 VAR00036 75,0222 73,1586 '1268 '84 82 VAR00037 75,1556 73,1343 ,0807 '8512 VAR00038 75,1333 71, 7091 ,3297 ,8436 VAR00039 75,0444 71,8616 ,4265 ,8426 VAR00040 75,0667 70,1091 ,3554 ,8429

Reliability Coefficients N of Cases 45,0 N of Items 40 Alpha ,8470

Page 96: ROSDIANAH DEWI 103070029019 - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/8876/1/ROSDIANAH... · korelasi Product Moment dari Pearson dan untuk menguji

Reliability Skala Kecemasan menghadapi Masa Pensiun

****** Method 1 (space saver) will be used for this analysis ******

R E L I A B I L I T Y A)

Statistics for Mean SCALE 46,8000

Item-total Statistics

Scale Mean

if Item Deleted

VAR00002 44,8444 VAR00003 44,7333 VAR00005 44, 8444 VAR00006 44,8667 VAR00007 44,7778 VAR00009 I) tj I 6777 VAROOOll tj sf'..>.:!.~'.)

VAR00013 44,8889 VAR00015 45,2000 VAR00016 44,7333 VAR00018 45,0222 VAR00019 44,8889 VAR00020 44,9111 VAR00021 44,8667 VAR00026 45,0222 VAR00027 44,8889 VAR00028 44, 8444 VAR00029 45,0889 VAR00030 44, g·rrn VAR00031 44,Tr!B VAR00033 45, 1111 VAR00035 45,0889 VAR00038 45,0444 VAR00039 44,9556 VAR00040 '14, 9778

Reliability Coefficients N of Cases 45, 0 Alpha = ,8856

ANALYSIS S C A L E (A L P H

N of Variance Std Dev Va.r:iables

48,8000 6,9857 25

Scale Corrected Variance I Lem- 1\lpha

if Item Total if Item Deleted Correlation Deleted

44,9980 ,3966 , 8834 43, 8364 '5241 ,8796 46,0889 '2878 '8861 46,6636 '3690 ,8834 tJ f) I IJ t} 9l) ' -w fl"/ ,Bfl<.6 '1 "), (i()lj () , 4 414 ,llWllJ

44, 'JIJ41J f ! ) /j lj '/ f 1!"! qlj

IJ b, tJ 6'1 b , r3-! '.> ,l!B4?. 113,'.)'J?.·1 I 69]] , B '/ ;) '1 '16,?909 , Tl 'l4 ,BfLl2 45,]f3~9 I ~j '} 1 :s I B795 0, 6919 I 6029 '8774 46,2192 ,2891 ,8858 44,1636 '6062 , 8776 46,0677 ,4478 ,8819 43,0556 '6042 '8771 IJ~J,0889 I ~) /j 6q ,H./9~)

tJ tj I n ~) :) () 'bllll/ , ff/BJ 11~>, 9Jl,_j , ~> ! H q , IWllB 46,0404 I IJ 169 , 8B24 43,9646 '6128 , BT/3 45,0374 '5774 ,8790 46,2253 I 355:) '8837 16,]16~ '4 /()<) 'Bfll 8 tJ'.), '/949 '/.)41 , BB'/~)

N of Items 25

Page 97: ROSDIANAH DEWI 103070029019 - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/8876/1/ROSDIANAH... · korelasi Product Moment dari Pearson dan untuk menguji

SKALA KECERDASAN EMOSI

<.J> NO 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21

~ 1 3 3 4 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 2 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 3 4 3 4 3 4 4 .3 4 3 3 4 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 4 3 4 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 2 3 3 5 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 2 3 3 3 3 6 3 3 4 4 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 7 3 2 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 8 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 9 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 ... 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3

10 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 2 11 3 3 3 4 3 3 3 3 4 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 12 3 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 3 3 2 3 3 13 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 2 3 3 14 3 2 4 2 3 3 2 3 4 1 2 4 3 3 4 3 3 1 2 4 3 15 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 16 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 2 2 3 3 3 3 2 3 2 17 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 2 3 18 3 1 3 4 2 4 4 3 1 1 2 1 3 2 2 3 2 3 3 1 2 19 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 3 3 3 20 3 3 3 3 2 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 21 3 3 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 2 3 3 3 3 3 4 22 3 3 3 4 3 3 3 3 3 2 3 4 3 4 4 3 3 3 4 3 3 23 3 3 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 24 4 4 3 4 4 4 3 4 4 3 3 4 2 3 4 3 1 3 3 4 3 25 3 3 3 3 3 3 3 4 4 2 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 26 3 3 3 3 4 3 3 4 4 2 4 4 3 4 4 4 3 3 4 4 3 27 3 3 3 3 2 3 3 3 3 2 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 28 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 29 3 2 4 4 4 3 3 3 3 3 3 1 3 2 3 4 3 3 4 3 3 30 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 31 3 3 3 3 3 3 2 2 3 2 3 3 3 3 2 3 3 3 2 3 2 32 3 3 3 4 3 3 3 4 3 3 3 2 3 3 4 3 3 4 3 4 4 33 3 3 3 4 3 3 3 3 3 2 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 34 2 3 2 2 2 3 3 3 3 2 2 3 2 2 2 2 3 2 3 3 2

Jumlah 102 101 109 110 101 104 101 106 107 89 100 101 96 101 103 107 95 102 100 102 100 9 Rata2 3 2.9706 3.2059 3.2353 2.9706 3.0588 2.9706 3.1176 3.1471 2.6176 2.9412 2.9706 2.8235 2.9706 3.0294 3.1471 2.7941 3 2.9412 3 2.9412 2.852

Page 98: ROSDIANAH DEWI 103070029019 - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/8876/1/ROSDIANAH... · korelasi Product Moment dari Pearson dan untuk menguji

~ 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 Jumlah Rata2

3 3 2 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 105 3 3 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 131 3.7429 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 108 3.0857 3 3 2 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 100 2.8571 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 2 2 100 2.8571 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 4 106 3.0286 3 3 3 3 3 2 3 2 3 3 3 3 2 100 2.8571 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 103 2.9429 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 101 2.8857 2 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 101 2.8857 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 106 3.0286 3 4 2 3 3 3 2 3 4 3 3 3 3 108 3.0857 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 106 3.0286 4 3 1 . 1 3 3 1 3 2 4 3 3 1 92 2.6286 3 3 3 3 3 2 3 2 3 2 3 3 2 99 2.8286 2 3 2 3 3 2 3 2 3 2 3 2 3 94 2.6857 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 102 2.9143 2 3 3 1 1 1 2 1 3 1 3 3 2 79 2.2571 2 3 3 3 3 2 3 2 3 2 3 3 2 97 2.7714 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 102 2.9143 3 2 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 109 3.1143 2 3 4 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 110 3.1429 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 108 3.0857 4 4 3 3 3 4 3 4 4 4 3 4 3 119 3.4 3 4 3 3 4 3 3 3 3 3 4 3 3 108 3.0857 4 3 3 3 1 4 3 4 4 3 4 3 3 118 3.3714 3 3 3 3 3 3 2 3 4 3 3 3 3 102 2.9143 2 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 102 2.9143 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 4 4 108 3.0857 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 2 105 3 4 2 3 2 3 3 2 3 3 3 3 3 2 95 2.7143 4 3 4 4 4 3 3 3 4 4 4 4 4 120 3.4286 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 103 2.9429 3 3 3 3 3 2 2 3 2 3 2 2 2 86 2.4571

102 103 99 99 103 98 94 99 105 96 104 103 94 3533 100.94 3 3.0294 2.9118 2.9118 3.0294 2.8824 2.7647 2.9118 3.0882 2.8235 3.0588 3.0294 2.7647 103.91 2.9689

Page 99: ROSDIANAH DEWI 103070029019 - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/8876/1/ROSDIANAH... · korelasi Product Moment dari Pearson dan untuk menguji

~ KECEMASAN MENGHADAPI MASA PENSIUN

NO 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 1 1 1 2 2 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 1 2 2 2 1 1 2 2 2 3 2 2 2 2 1 1 2 2 2 1 2 2 1 1 2 2 2 4 2 2 2 2 2 2 3 2 2 2 2 3 2 2 3 3 2 5 3 2 3 2 2 2 2 2 2 2 2 3 3 3 3 4 3 6 2 1 2 2 2 2 2 2 2 1 2 1 2 2 1 3 3 ' 7 3 2 2 ') 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 " 8 3 2 2 2 2 2 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 9 3 1 1 2 2 1 2 2 2 1 2 1 2 2 1 2 2

10 3 2 4 2 2 2 2 2 2 2 ') 2 2 2 2 3 2 " 11 2 2 2 2 2 1 2 1 2 2 2 2 2 2 2 2 1 12 1 1 2 2 2 2 2 2 1 1 2 1 2 2 1 1 1 13 2 2 2 2 2 1 2 2 2 1 3 2 2 2 2 2 2 14 1 1 1 2 2 2 1 2 2 2 1 2 1 1 2 2 2 15 4 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 16 2 1 3 2 2 2 1 2 2 2 2 2 2 2 2 3 1 17 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 2 18 2 2 3 3 4 2 4 2 2 3 3 4 3 1 4 2 2 19 2 1 2 2 3 2 2 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 20 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 2 3 3 3 2 21 2 2 3 2 3 2 2 2 2 2 3 2 2 2 2 3 2 22 2 1 2 2 2 3 2 2 2 1 2 2 2 2 2 2 2 23 2 2 2 2 1 2 2 1 1 1 2 2 2 2 2 2 2 24 1 1 1 2 1 2 1 2 2 1 2 2 1 2 2 2 4 25 2 2 2 4 2 2 2 2 2 2 3 2 4 1 2 1 2 26 2 1 3 2 2 2 2 1 1 1 2 2 2 2 2 2 2 27 2 2 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 28 2 2 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 29 2 1 4 2 2 2 2 2 1 2 2 1 2 2 1 1 3 30 1 1 1 1 1 2 1 1 2 1 2 1 1 1 1 1 1 31 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 32 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 33 3 2 2 2 2 2 2 2. 2 ? ~ ') ') --. -

Page 100: ROSDIANAH DEWI 103070029019 - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/8876/1/ROSDIANAH... · korelasi Product Moment dari Pearson dan untuk menguji

~ 18 19 20 21 22 23 24 25 Jumlah Rata2

2 1 2 2 2 1 2 1 44 1.76 1 1 2 2 1 2 1 2 42 1.68 2 2 2 2 2 1 2 1 43 1.72 2 2 2 2 2 2 2 2 54 2.16 2 2 3 2 2 2 2 2 60 2.4 1 2 2 2 2 2 2 2 47 1.88 2 2 2 ? 2 2 2 ,., 52 2.08 "' 2 2 2 2 2 2 2 2 52 2.08 2 2 2 2 2 2 2 2 45 1.8 2 2 2 3 2 2 2 2 55 2.2 1 1 3 2 2 2 2 2 46 1.84 2 1 2 2 2 2 2 2 41 1.64 2 2 2 2 2 2 2 2 49 1.96 2 2 3 3 2 1 2 1 43 1.72 2 2 2 2 2 2 2 2 52 2.08 2 4 2 1 2 2 2 2 50 2 2 2 2 2 2 2 2 2 51 2.04 2 3 3 2 2 3 2 1 64 2.56 2 2 2 2 2 3 2 2 50 2 2 2 2 2 2 2 2 2 54 2.16 2 2 2 2 2 2 2 2 54 2.16 2 2 2 2 2 1 1 2 47 1.88 1 1 2 2 1 1 1 2 41 1.64 1 2 1 1 1 1 2 1 39 1.56 2 2 1 2 2 1 2 2 51 2.04 2 1 2 2 1 1 2 1 43 1.72 2 2 3 2 2 2 2 2 52 2.08 2 2 2 2 2 2 2 2 51 2.04 2 1 2 2 2 2 2 2 47 1.88 2 1 2 1 2 1 1 1 31 1.24 2 2 2 2 2 1 2 2 49 1.96 1 1 2 1 1 1 1 1 27 1.08 3 3 2 2 2 2 3 2 58 2.32

- - -

Page 101: ROSDIANAH DEWI 103070029019 - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/8876/1/ROSDIANAH... · korelasi Product Moment dari Pearson dan untuk menguji

~

Jumlah 71 55 74 69 66 64 66 63 62 57 70 67 66 65 67 73 70 Rata2 2.0882 1.6176 2.1765 2.0294 1.9412 1.8824 1.9412 1.8529 1.8235 1.6765 2.0588 1.9706 1.9412 1.9118 1.9706 2.1471 2.0588

Page 102: ROSDIANAH DEWI 103070029019 - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/8876/1/ROSDIANAH... · korelasi Product Moment dari Pearson dan untuk menguji

Uji normalitas Kecerdasan Emosi

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

--N

Mean Normal Parameters(a,b) Std. Deviation

Most Extreme Absolute Differences Positive

Negative

Kolmogorov-Smirnov Z

Asymp. Sig. (2-tailed)

a Test distribution is Normal. b Calculated from data.

kecerdasan emosi

34

103,8235

9,56468

,155

,155

-, 109

,902

,390

Uji normalitas kecemasan kecemasan menghaclapi pensiun

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

. N

Mean Normnl Parameters(a,b)

Std. Deviation

Most Extreme Absolute Differnnces Positive

Negative

Kolmc-gorov-Smirnov Z

Asymp. Sig. (2-tailed)

a Test d1stnbubon 1s Normal. b Calculated from data.

kecemasan 34

48,0882

7,42383

,108

,095

-,108

,628

,825

Page 103: ROSDIANAH DEWI 103070029019 - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/8876/1/ROSDIANAH... · korelasi Product Moment dari Pearson dan untuk menguji

Uji Homogenitas

Test of Homogeneity of Variances

Levene Statistic df1 df2 Si~.

kecerdasan emosi 1,304 1 32 ,262

kecernasan 4,076 1 32 ,052 l ANOVA

I Sum of ' Squares df Mean Square F Sia. kecerdasan emosi Between Groups ,002 1 ,002 ,000 ,997

Within Groups 3018,939 32 94,342 Total 3018,941 33

kecen1asan Between Groups 74,546 1 74,546 1,368 ,251 Within Groups 1744,189 32 54,506 Total 1818,735 33

Uji Korelasi

Correlations

I kecerdasan emosi kecemasan

kecerdasan emosi Pearson Correlation 1 -,583('*) Sig. (2-tailed) ,000 N 34 ::.4

kecemasan Pearson Correlation -,583(*") 1 Sig. (2-tailed) ,000 N 34 34 .. Correlation Is significant at the 0.01 level (2-tailed) .

Page 104: ROSDIANAH DEWI 103070029019 - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/8876/1/ROSDIANAH... · korelasi Product Moment dari Pearson dan untuk menguji

Uji perbedaan kecemasan menghadapi masa pensiun berdasarkan

jenis kelamin

T-Test

Group Statistics

Std. Error ienis kelamin N Mean Std. Deviation Mean

kecemasan laki-laki 22 49.1818 5.4740!) 1.16707

perempuan 12 46.0833 10.0675:1 2.90626

Independent Samples Test

- --

kecemasan Equal

varianc es not

Equal variances assume assumed d

Levene's Test for F Equality of 4.076 Variances ·---Sig. .052 t-test for Equality·ar IT .

Means 1.169 .989 ·-- ---·------ ·------- .... ~~··~- ----·----

df 32 14.634 Sig. (2-tailed) .251 .339 Mean Difference

3.0985 3.0985

Std. Error Difference 2.64947 3.13184

95o/o Confidence Lower Interval of the -2.29831 -Difference 3.59142

Upper 8.49528 9.78839

Page 105: ROSDIANAH DEWI 103070029019 - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/8876/1/ROSDIANAH... · korelasi Product Moment dari Pearson dan untuk menguji

Uji perbedaan kecemasan menghadapi masa pensiun berdasarkan

Golongan Jabatan

Oneway

Descriptives

Std. Std. 95°/o Confidence Interval Minimu Maximu N Mean __ .Deviaj!Q..~···-- _J~rror. __ for Mean m m ··- -···--··-

_______ ,:__;:, _______ ,._ ___ -- ___ .. ___________ ---·------·-----Lower Upper Bound Bound

pembin a

10 47.6000 4.47710 1.41578 44.3973 50.8027 41.00 54.00

penata 22 47.6364 8.09789 1.72648 44.0460 51.2268 27.00 60.00 pengat ur

2 55.5000 12.02082 8.50000 -52.5027 1635027 47.00 64.00

Total 34 48.0882 7.42383 1.27318 45.4979 50.6785 27.00 64.00

Test of Homogeneity of Variances

kecemasan

Levene Statistic df1 df2 Siq.

1.958 2 31 .158

ANOVA

kecemasan

Sum of Squares df Mean Square F Sia.

Between Groups 116. 744 2 58.372 1.063 .358 Within Groups 1701.991 31 54.903 Total 1818.735 33

Page 106: ROSDIANAH DEWI 103070029019 - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/8876/1/ROSDIANAH... · korelasi Product Moment dari Pearson dan untuk menguji

DEPARTEMEN AGAMA UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (VIN) SY ARIF HIDAY A TULLAR JAKARTA

FAKULTAS PSIKOLOGI

a Mukti No.S Cireudeu Ciputat Jakarta Selatan 15419 Tclp. (021) 7433060 Fax. 74714714

: Ft. 71/0T.Ol.7/ 2.:2.. /13 /Vl/2007

: lzin Pend itian

Kepada ¥th. Kepala Bagian Kepegawaian UIN Syarif Hidayatullah di Jakarta

Assalamu'alaikum Wr. Wb.

Dcngan horn1al, kan1i san1paikan bahwa:

: Rosdianah Dcwi : Jakarta, 25 Januari 1985

Jakarta, 2 Juli 2007

Na nJ ri Tempat/Tgl Lahir Alamat : Jl.Jati Rtl/9 No.6 Cirendeu Ciputat

adalah benar mahasiswa Fakultas Psikologi UIN Syarif Hidayntullah Jakarta

Semester Vlll (Delapan) Nomor Pokok I 03070029019 Tahun Akademik 2006/2007 Program Strata I (S-1)

Sehubungan dengan tugas penyclesaian skripsi yang berjudul : " Hubungan

· dcngan Kecemasan mcnghadapi Masa Pcnsiun pada

tcrsebut mcmcrlukan izin penelitian di Jembaga yang

pimpin. Olch karena itu kami mcmohon kescdiaan

kcccrdasan Emosi ..

PNS." Mahasiswa

Bapak/I bu/Saudara

Bapak/Ibu/Saudara untuk 1ncnerirna n1ahasis1,va tersebut dan mcnlberikan bantuannya.

Demikian alas perhatian dan bantuan Bapak/lbu/Saudara kami ucapkan terima kasih.

Wassalamu'alaikum Wr. Wb.

Page 107: ROSDIANAH DEWI 103070029019 - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/8876/1/ROSDIANAH... · korelasi Product Moment dari Pearson dan untuk menguji

Dl~l'ARTEJ\ill1:N AGAIWA UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (lJIN)

SYARIF lllDAYATlJLLAlf .JAKARTA

Te!p. : (62·2 I) 7401925 r:ax. (62-21) 7<HJ2CJ82 Ir. II Ju;ind<1 Nn_l)) Ciptll:\I f<.<!12 lndnl!t'sia 1:-nmil : uj_nj_~~1~1~_it~(.l1_1:~1.d_:!~

SURAT KETEHANGAN Nomor: EB.lll/I<p.07.l/1090//VIl/2007

Yang bcrtanda tangan di bawah ini :

1ma : Ors. Sadeli p : 150246979 ngkal/Gol : Pembina (IV /a) mtan : Kepala Bagian Ortala dan Kepcgawaian Biro !\dminislrasi lJmum dan

Kcpcgawaian t llN Syarif l lidayalullah fofrnrla

'lla

Dengan ini 111encra11gka11 bahwa :

: Rosdianah Dcwi : 103070029019 : Vil!

v! nester ultas : Psikologi UfN Syariflfidayatullah Jakarta

l3enar yang hcrsangkulan lei ah 111clakukm1 pen cl ilian lcrlwdap pcgawai f Syarif Hiclayatullah Jakarta untuk pcnyusunan skripsi dengan judul "I !11h1111gm1 1111tara nlasa11 e111osi dan keccm11sa11111e11glwd11pi pc11si1111. "

Dcmikian, agar 111c11jadi 11wldu1H.

Jakarta, 12 Juli 2007

~a Bagian_Oriala p-,"'""""'I'> c pc ga wa tan,