pengaruh religiusitas dan pendapatan orang tua...
TRANSCRIPT
PENGARUH RELIGIUSITAS DAN PENDAPATAN
ORANG TUA TERHADAP PERILAKU
FILANTROPI MAHASISWA FAKULTAS ILMU
DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI UIN
SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
Skripsi
Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Dakwah dan Komunikasi untuk Memenuhi
Syarat-syarat Memperoleh Gelar Sarjana Sosial (S.Sos)
LAILATUL JANNAH
1113053000097
KONSENTRASI MANAJEMEN ZISWAF
PROGRAM STUDI MANAJEMEN DAKWAH
FAKULTAS DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI
UIN SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
2018
PENGARUH RELIGIUSITAS DAN PENDAPATAN
ORANG TUA TERHADAP PERILAKU FILANTROPI
MAHASISWA FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN ILMU
KOMUNIKASI UIN SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
Skripsi
Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Dakwah dan Komunikasi untuk Memenuhi
Syarat-syarat Memperoleh Gelar Sarjana Sosial (S.Sos)
KONSENTRASI MANAJEMEN ZISWAF
PROGRAM STUDI MANAJEMEN DAKWAH
FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI
UIN SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
2018
ii
iii
LEMBAR PERNYATAAN
Dengan ini menyatakan bahwa:
1. Skripsi ini merupakan hasil karya saya sendiri yang
diajuan ntuk memenuhi salah satu persyaratan
memperoleh gelar strata 1 (S1) Jurusan Manajemn Zakat,
Infaq, Shadaqah dan Wakaf (ZISWAF) Fakultas Ilmu
Dakwah dan Ilmu Komunikasi Universitas Islam Neger
Syarif Hidayatullah Jakarta.
2. Semua sumber yang saya gunakan dalam penulisan ini,
telah saya cantumkan sesuai dengan ketentuan yang
berlaku di Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah
Jakarta.
3. Jika dikemudian hari terbukti bahwa dalam penulisan
skripsi ini bukan hasil karya saya sendiri atau merupakan
hasil jiplakan dari karya orang lain (plagiat), maka saya
bersedia menerima sanksi yang berlaku di Universitas
Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.
Jakarta, 29 Desember 2017
Lailatul Jannah
iv
v
ABSTRAK
Lailatul Jannah (1113053000097), “Pengaruh Religiusitas dan
Pendapatan Orang Tua terhadap Perilaku Filantropi
Mahasiswa Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta” Program Studi Manajemen Dakwah,
Konsentrasi Zakat, Infaq, Shadaqah dan Wakaf (ZISWAF),
Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi, UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta 2018 M/ 1439 H.
Pada grafik dana ZIS BAZIS Provinsi DKI Jakarta, dana
ZIS pada tahun 2012 tercatat Rp 81.453.310.876 Milyar dan
mencapai Rp 152.272.631.565 Milyar pada tahun 2016. Pada
laporan LAZIS Manajemen Dakwah tercatat bahwa dana
pengumpulan dana ZIS sebesar Rp 2.152.350 pada 2012 dan
meningkat menjadi Rp38.589.500 pada tahun 2016. Terlepas dari
otak atik angka dan akurasi hitungan, kedermawanan di Indonesia
memang menyimpan potensi yang gigantic. Hasil survei Pusat
Bahasa dan Budaya UIN Jakarta selama tahun 2004 menunjukkan
bahwa nyaris semua masyarakat Muslim Indonesia pernah
berderma.
Perilaku Filantropi merupakan berwujudan cinta kasih
kepada sesama dengan memberi bantuan kepada pihak yang
membutuhkan. Dalam pelaksanaannya perilaku filantropi
didorong beberapa faktor, baik faktor situasi sosial, norma, latar
belakang kepribadian dan lain sebagainya.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui dan
menganalisis besarnya pengaruh religiusitas dan pendapatan
orang tua terhadap perilaku filantropi mahasiswa Fakutas
Dakwah dan Ilmu Komunikasi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif, dilakukan
dengan mengumpulkan data yang berupa angka. Objek dalam
penelitian ini adalah religiusitas (X1) dan pendapatan orang tua
(X2) dan perilaku filantropi (Y). Adapun subjek penelitian ini
adalah mahasiswa Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi UIN
Syarif Hidayatullah Jakarta. Sampel dalam penelitia ini berjumlah
96 mahasiswa yang diambil dengan metode proportionate
stratified random sampling. Teknik pengumpulan data
menggunakan angket dan dokumentasi. Teknik analisa data
vi
penelitian ini menggunakan regresi linier berganda dan korelasi
pearson untuk mengetahui besarnya korelasi antara variabel X1
dan X2 terhadap variabel Y, serta melakukan uji hipotesis untuk
megathui besarnya pengaruh masing-masng variabel.
Setelah dilakukan analisis data menggunakan Software
IBM SPSS Statistics 24, maka ditarik kesimpulan bahwa variabel
religiusitas (X1) berpengaruh positif dan signifikan terhadap
perilaku filantropi responden. Hal ini dapat dilihat dari nilai
koefisien korelasi sebesar 0,874 (sangat kuat). Sedangkan
pendapatan orang tua (X2) tidak berpengaruh terhadap perilaku
filantropi responden. Hal ini ditunjukkan dengan rendahnya
koefisien korelasi antara variabel ini dengan variabel perilaku
filantropi (Y) yaitu 0,210 (lemah).
Kata Kunci: Religiusitas, Pendapatan Orang Tua, Perilaku
Filantropi
vii
KATA PENGANTAR
بسم ميحرلا نمحرلا هللا
Assalamu‟alaikum Warahmatullah Wabarakatuh
Alhamdulillahi Robbil‟alamin, segala puja puji hanya
milik Allah SWT, Tuhan Maha Pengasih yang tidak pilih kasih,
dan Maha Penyayang nan tiada terbilang, dengan kasih-Nya
penulis menyelesaikan skripsi yang berjudul “Pengaruh
Religiusitas dan Pendapatan Orang Tua Terhadap Perilaku
Filantropi Mahasiswa Fakultas Ilmu Dakwah Dan Ilmu
Komunikasi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta”.
Sholawat serta salam senantisa tercurah-limpahkan
kepada Nabi Revolusioner dunia, Baginda Muhammad SAW
sebagai suri tauladan seluruh umat hingga akhir zaman.
Skripsi ini dapat terselesaikan karena usaha dan upaya
yang telah penulis lakukan, serta bantuan berharga dari beberapa
pihak yang telah membantu penulis selama belajar di Fakultas
Dakwah dan Ilmu Komunikasi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
dan lingkungan pribadi penulis sampai proses penyelesaikan
skripsi ini. Maka perkenankanlah penulis untuk megucapkan
terimakasih dan penghargaan yang tinggi kepada:
1. Bapak Prof. Dr. Dede Rosyada, MA. Selaku Rektor
Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.
2. Bapak Dr. H. Arief Subhan, MA selaku Dekan Fakultas
Dakwah dan Ilmu Komunikasi UIN Syarif Hidayatullah
Jakarta.
3. Bapak Drs. Cecep Castrawijaya, MA selaku Ketua Proram
Studi Manajemen Dakwah UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
viii
4. Drs. Sugiharto, MA selaku sekretaris Program Studi
Manajemen Dakwah UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
5. Bapak Dr. Wahyu Prasetyawan, MA selaku Pembimbing
skripsi yang senantiasa meluangkan waktu dan dengan sabar
memberikan bimbingan kepada penulis. Terimakasih atas
saran dan arahan tentang segala hal.
6. Seluruh Dosen Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta yang memberikan banyak
pencerahan, berbagi ilmu dan pengalaman kepada penulis
selama perkuliahan.
7. Teristimewa orang tua penulis, Abah tercinta Maryono dan
Ummi tersayang Fatimah, Abang (Caca‟) terkasih Ahmad
Fauzan dan Mbak Fatim yang penuh pengertian, tak pernah
bosan mencurahkan perhatian, menyemangati, dan
mendoakan sehingga penulis bisa menyelesaikan skripsi ini.
Juga kehadiran Zaidan Shaquil Dzakiandra yang memberi
semangat lebih pada penulis.
8. Seluruh teman dan sahabat, Ummi Kulsum, Raudhah Ulfa,
Yulia Damini, Yusi Zikriyah, Nurul Rohmah dan Chintya
Devi (Icyn) serta seluruh teman seperjuangan Jurusan
Manejemen Dakwah (MD) Angkatan 2013 yang telah
memberikan motivasi, masukan dan semangat kepada
penulis.
9. Pengurus BAZIS Provinsi DKI Jakarta, khususnya Ibu
Musdalifah (Ipeh), Mbak Nisa, Ibu Tuti, Ibu Syahriah, Bapak
Iwan dan Bapak Tomi yang penuh pengertian dan
ix
memberikan kesempatan berharga, juga atas segala motivasi
baik yang bersifat materi maupun non-materi.
10. Untuk Bapak Asep Bagian Tata Usaha (TU) Fakultas Ilmu
Dakwah dan Ilmu Komunikasi UIN Syarif Hidayatullah
Jakarta yang memudahkan penulis mendapatkan data
penelitian.
11. Kelompok KKN Nyale yang telah menjadi teman, sahabat
dan keluarga dan memberi spirit kepada penulis.
12. Alumni tahun 2007 SDN Kotaanyar III dan Alumni tahun
2013 Pondok Pesantren Al-Munir Banyuglugur Situbondo.
Akhirnya semoga harapan penulis yang terkandung dalam
penelitian ini dapat bermanfaat bagi semua pihak.
Jakarta, Februari 2018
Lailatul Jannah
x
xi
DAFTAR ISI
LEMBAR PENGESAHAN .................................................... i
LEMBAR PERNYATAAN ................................................... iii
ABSTRAK ............................................................................... v
KATA PENGANTAR ............................................................. vii
DAFTAR ISI ............................................................................ xi
DAFTAR TABEL ................................................................... xiii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah ...................................... 1
B. Pembatasan dna Perumusan Masalah .................. 4
C. Tujuan dan Manfaat Penelitian ............................ 4
D. Sistematika Penulisan .......................................... 6
BAB II KAJIAN TEORI
A. Deskripsi Teoritik ................................................ 9
1. Filantropi ......................................................... 9
a. Pengertian Filantropi .................................. 9
b. Bentuk-bentuk Filantropi ........................... 14
c. Aspek-aspek Perilaku Filantropi ................ 15
2. Religiusitas ...................................................... 18
a. Pengertian Religiusitas ............................... 18
b. Aspek-aspek religiusitas ............................. 21
c. Fungsi Religiusitas ..................................... 24
3. Pendapatan Orang Tua ................................... 26
a. Pengertian Pendapatan Orang Tua ............. 26
b. Faktor yang memengaruhi Pendapatan
Orang Tua ................................................... 28
c. Indikator Pendapatan Orang Tua ................ 29
B. Penelitian yang Relevan ....................................... 29
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
A. Pendekatan dan Desain Penelitian ....................... 33
B. Tempat dan Waktu Penelitian .............................. 34
C. Populasi dan Sampel ............................................ 34
D. Teknik Pengumpulan Data ................................... 37
E. Definisi Operasional ............................................ 38
F. Skala Pengumpulan Data ..................................... 41
xii
G. Skala Pengukuran Data ........................................ 42
H. Metode Analisis Data ........................................... 42
I. Uji Instrumen ....................................................... 43
1. Uji Validitas .................................................... 43
2. Uji Reliabilitas ................................................ 45
3. Uji Homogenitas ............................................. 47
4. Uji Korelasi ..................................................... 48
5. Regresi Linier Berganda ................................. 49
6. Uji Hipotesis ................................................... 50
7. Koefisien Determinasi ..................................... 51
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Karakteristik Responden ...................................... 53
B. Perhitungan Skala Likert Kuisioner Penelitian .... 61
C. Analisis Tingkat Religiusitas Responden ............ 62
D. Analisis Perilaku Filantropi Responden .............. 64
E. Analisis Data Penelitian ....................................... 66
1. Uji Normalitas ................................................. 66
2. Uji Korelasi ..................................................... 68
3. Regresi Linier Berganda ................................. 69
a. Model Regresi ........................................... 69
b. Uji Hipotesis ............................................... 70
c. Koefisien Determinasi (R2) ........................ 71
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan .......................................................... 73
B. Saran .................................................................... 74
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
xiii
DAFTAR TABEL
Tabel 3.1 Penarikan Sampel Responden .............................. 36
Tabel 3.2 Definisi Operasional ............................................ 40
Tabel 3.3 Skor Pernyataan Favorable-Unfavorable ............ 41
Tabel 3.4 Uji Validitas Variabel X1 (Religiusitas) .............. 44
Tabel 3.5 Uji Validitas Variabel Y (Perilaku Filantropi) .... 45
Tabel 3.6 Uji Reabilitas Variabel X1 (Religiusitas) ............. 46
Tabel 3.7 Uji Reabilitas Variabel Y (Perilaku Filantropi) ... 47
Tabel 3.8 Tingkat Korelasi dan Kekuatan Hubungan .......... 48
Tabel 4.1 Identitas Responden Berdasarkan Program
Studi ..................................................................... 53
Tabel 4.2 Identitas Responden Berdasarkan Jenis
Kelamin ................................................................ 54
Tabel 4.3 Identitas Responden Berdasarkan Pendidikan
Akhir Ayah .......................................................... 55
Tabel 4.4 Identitas Responden Berdasarkan Pekerjaan
Ayah ..................................................................... 55
Tabel 4.5 Identitas Responden Berdasarkan Pendapatan
Ayah ..................................................................... 56
Tabel 4.6 Identitas Responden Berdasarkan Pendidikan
Akhir Ibu .............................................................. 57
Tabel 4.7 Identitas Responden Berdasarkan Status Ibu
Bekerja ................................................................. 57
Tabel 4.8 Identitas Responden Berdasarkan Pekerjaan Ibu . 58
Tabel 4.9 Identitas Responden Berdasarkan
Pendapatan Ibu ..................................................... 59
Tabel 4.10 Identitas Responden Berdasarkan Pendapatan
Gabungan Orang Tua ........................................... 59
Tabel 4.11 Identitas Responden Berdasarkan Pengeluaran ... 60
Tabel 4.12 Identitas Responden Berdasarkan Jumlah
Tanggungan Keluarga .......................................... 60
Tabel 4.13 Skor Pernyataan Skala Likert .............................. 61
Tabel 4.14 Tingkat Religiusitas Responden .......................... 62
Tabel 4.15 Tingkat Filantropi Responden ............................. 64
Tabel 4.16 Tes Kolmogorov Smirnov .................................... 66
Tabel 4.17 Uji Korelasi .......................................................... 68
Tabel 4.18 Model Regresi ...................................................... 69
Tabel 4.19 Anova ................................................................... 70
Tabel 4.20 Model Summary ................................................... 71
xiv
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Beberapa tahun terakhir tidak sedikit kalangan
berusaha menghitung jumlah dana Zakat, Infak, dan Sedekah
(ZIS) yang disumbangkan masyarakat. Data Forum Zakat
(FOZ) mencatat penghimpunan zakat pada tahun 2010 ialah
Rp 1,2 Triliun dan nilainya mencapai Rp 1,5 Triliun pada
tahun 2011.1 Pada grafik dana ZIS BAZIS Provinsi DKI
Jakarta, dana ZIS pada tahun 2012 tercatat Rp
81.453.310.876 Milyar dan mencapai Rp 152.272.631.565
Milyar pada tahun 2016.2 Pada Laporan LAZIS Manajemen
Dakwah tercatat bahwa pengumpulan dana ZIS sebesar Rp
2.152.350 pada 2012 dan meningkat menjadi Rp38.589.500
pada tahun 2016.3 Terlepas dari otak atik angka dan akurasi
hitungan, kedermawanan kita memang menyimpan potensi
yang gigantic.4 Hasil survei Pusat Bahasa dan Budaya UIN
Jakarta selama tahun 2004 menunjukkan bahwa nyaris semua
masyarakat Muslim Indonesia pernah berderma.5
1 Forum Zakat, Cetak Biru: Pengembangan Zakat Indonesia; Panduan
Masa Depan Zakat Indonesia, (Jakarta: Forum Zakat), 2012, H. 10. 2 Mading Grafik Pengumpulan Dana ZIS 2012-2016 BAZIS Provinsi
DKI Jakarta, 21 Agustus 2017 3 Buletin LAZIS MD Edisi V Juli 2016. Ciputat: UIN Jakarta
4 Amelia Fauzia dkk, Filantropi Islam dan Keadilan Sosial, (Jakarta:
CSRC (Centre for the Study of Religion dan Culture) UIN Jakarta, Desember
2006). H.3 5 Hasil survey inii mengkonfirmasi penelitian PIRAC (Public Interest
Research and Advocacy Center) yang diadakan pada tahun 2000. Survey
PIRAC menunjukkan bahwa 96% masyarakat menyatakan pernah
2
Filantropi merupakan salah satu dari tiga pendekatan
untuk mempromosikan kesejahteraan sosial termasuk di
dalamnya upaya pengentasan kemiskinan, yaitu pendekatan
social service (pelayanan sosial), social work (pekerjaan
sosial dan philantrhropy (filantropi).6 Menurut sifatnya ada
dua bentuk filantropi. Pertama, filantropi tradisional
(konvesional) berbasis karitas (charity) yang berorientasi
individual atau mendesak, berbentuk pemberian para
dermawan kepada orang lain yang sedang membutuhkan
ataupun kesulitan untuk memenuhi kebutuhan seperti makan,
pakaian, dan lain-lain. Kedua, filantropi keadilan sosial yang
berbentuk kedermawanan sosial yang orientasinya untuk
kebutuhan jangka panjang.7
Sementara itu, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
merupakan perguruan tinggi yang memiliki mahasiswa
berjumlah sekitar 24.000 jiwa. Berdasarkan pengamatan dan
sumber yang didapatkan mahasiwa UIN Syarif Hidayatullah
Jakarta sering terlibat atau mengadakan kegiatan filantropi
untuk kepentingan publik. Di samping itu ada Lembaga
Zakat, Infaq dan Shadaqah (LAZIS) di bawah nauangan
Program Studi Manajemen Dakwah, dan dilaksanakan oleh
menyumbang. Lihat Zaim Saidi (et.al), Membangun Kemandirian Berderma:
Potensi dan Pola Derma, serta Penggalangannya di Indonesia (Jakarta:
PIRAC, 2002), cet. 2, H. 48. 6 Imron Hadi Tamin, “Peran Filantropi dalam Pengentasan
Kemiskinan di dalam Komunitas Lokal, dari Jurnal Sosiologi Islam Vol. I, No.
1, 2011. H. 36 7 Andi Agung Prihatna, dkk, Revitalisasi Filantropi Islam; Studi
Kasus Lembaga Zakat dan Wakaf di Indonesia (Jakarta : Pusat Bahasa dan
Budaya, 2005), H. 7
3
mahasiswa konsentrasi Zakat, Infaq, Shadaqah, dan Wakaf
(ZISWAF). Lembaga ini membimbing dan membina
mahasiswa untuk melaksanakan kegiatan internal maupun
eksternal lembaga filantropi Islam.
Faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku filantropi
yaitu, 1) Faktor situasi sosial, 2) Faktor Biaya Menolong, 3)
Faktor Norma, 4) Faktor karakteristik orang yang terlibat, 5)
Faktor kedekatan hubungan, 6) Faktor mediator Internal., 7)
Faktor empati, 8) Faktor latar Belakang kepribadian.8
Religiusitas (kesalehan) selalu dikaitkan sejauhmana
seseorang itu melaksanakan dan mengimplementasikan
ibadah dalam kehidupannya sehari-hari. Zakat merupakan
perintah wajib, dan Infak, Sedekah dan Wakaf adalah ibadah
sunnah yang dianjurkan dalam ajaran Islam. Di sisi lain,
menunaikan ZISWAF selalu identik dengan muzakki9 yang
hidup berkecukupan. Oleh karena itu, berdasarkan latar
belakang diatas penulis tertarik untuk melakukan penelitian
yang berjudul “Pengaruh Religiusitas dan Pendapatan
Orang Tua terhadap Tingkat Perilaku Filantropi
Mahasiswa UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.”
8 Fatchurrohman, Pengantar Psikologi Sosial, (Yogyakarta: Pustaka,
2006) H. 78 9 Orang yang menunaikan zakat
4
B. Pembatasan dan Perumusan Masalah
1. Pembatasan Masalah
Agar penulisan skripsi ini lebih fokus dan terarah
serta tidak melebar dari topic, penulis perlu membuat
batasan masalah yang akan dibahas. Pembahasan
tersebut dibatasi, yaitu sebagai berikut: Seberapa besar
Pengaruh Religiusitas dan Pendapatan Orang Tua
terhadap Tingkat Perilaku Filantropi Mahasiswa UIN
Syarif Hidayatullah Jakarta.
2. Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka
penulis merumuskan permasalahannya sebagai berikut:
a. Berapa besar Pengaruh Religiusitas terhadap Tingkat
Perilaku Filantropi Mahasiswa UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta?
b. Berapa besar Pengaruh Pendapatan Orang Tua
terhadap Tingkat Perilaku Filantropi Mahasiswa UIN
Syarif Hidayatullah Jakarta?
C. Tujuan dan Manfaat Penelitian
1. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka
penelitian tersebut memiliki tujuan sebagai berikut:
a. Untuk mengungkap seberapa besar Pengaruh
Religiusitas terhadap Tingkat Perilaku Filantropi
Mahasiswa UIN Syarif Hidayatullah Jakarta..
5
b. Seberapa besar pengaruh Pengaruh Pendapatan Orang
Tua terhadap Tingkat Perilaku Filantropi Mahasiswa
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
2. Manfaat Penelitian
a. Teoritis
Adapun manfaat penulisan proposal ini
adalah:
1) Memberikan kontribusi bagi pengetahuan ilmiah
dalam bidang Manajemen Dakwah, khususnya
konsentrasi Zakat, Infaq, Shadaqah dan Wakaf.
2) Memberikan informasi tentang Pengaruh
Religiusitas dan Pendapatan Orang Tua terhadap
Tingkat Perilaku Filantropi.
3) Sebagai tugas akademik guna melengkapi salah
satu persyaratan untuk tugas akhir skripsi
Konsentrasi Zakat, Infaq, Shadaqah dan Wakaf,
Jurusan Manajemen Dakwah, Fakultas Dakwah
dan Ilmu Komunikasi, UIN Syarif Hidayatullah
Jakarta.
b. Manfaat Praktis
1) Memberikan kontribusi literratur kelimuan serta
menjadikan penelitian ini sebagai literature
dalam bidang Manajemen Dakwah.
2) Dapat dijadikan pedoman bagi penulisan skripsi
yang serupa diwaktu yang akan datang.
6
3. Sistematika Penulisan
Pembahasan dalam penelitian ini dibagi menjadi
lima bab. Adapun penyusunannya ialah sebagai berikut:
BAB I PENDAHULUAN
Bab ini merupakan penjabaran latar
belakang masalah, pembatasan dan
perumusan masalah apa yang menjadi topic
sehingga judul ini menjadi layak untuk
diteliti. Bab ini juga menjabarkan tujuan
dan manfaat penelitian secara akademis dan
praktis, metodologi penelitian dan
sistematika penulisan.
BAB II KAJIAN TEORI
Bab ini merupakan paparan dari teori-teori
yang melandasi pemikiran dalam
menganalisa data-data yang telah
dikumpulkan mengenai Pengaruh
Religiusitas dan Pendapatan Orang Tua
terhadap Tingkat Perilaku Filantropi
Mahasiwa UIN Jakarta
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
Pada bab ini penulis memaparkan metode-
metode yang digunakan oleh penulis
dalam menganalisis penelitian yang
diteliti. Adapun komponen yang ada di
dalamnya seperti, teknik penentuan
7
sampel, teknik pengumpulan data, dan
teknik yang digunakan untuk menganalisis
data.
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN ANALISA
Bab ini merupakan gabungan dan hasil dari
pengumpulan data dengan beberapa temuan
data dan analisis data yang ditemukan di
lapangan mengenai Pengaruh Religiusitas
dan Pendapatan Orang tua terhadap Tingkat
Perilaku Filantropi Mahasiswa UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta.
BAB V PENUTUP/ KESIMPULAN
Bab ini merupakan kesimpulan dari
pembahasan penelitian dan saran-saran
mengenai Pengaruh Religiusitas dan
Pendapatan Orang Tua terhadap Perilaku
Filantropi di UIN Syarif Hidayatullah
Jakarta.
8
9
BAB II
KAJIAN TEORI
A. Deskripsi Teoritik
1. Filantropi Islam
a. Pengertian Filantropi
Filantropi sering diartikan kedermawanan. Kata
filantropi berasal dari bahasa Yunani Philos yang
berarti cinta atau kasih dan antrophos yang berarti
manusia. Menurut kamus ensiklopedia inggris,
filantropi diartikan sebagai affection for mankind
yang artinya kasih sayang untuk umat manusia.10
Jadi filantropi adalah cinta kasih kepada sesama
manusia, yang diwujudkan dengan memberi
bantuan (harta, fasilitas) kepada pihak yang
membutuhkan.11
Mengingat luasnya makna cinta
yang terkandung dalam istilah tersebut, filantropi
sangat dekat maknanya dengan charity (Latin:
caritas) yang juga berarti “cinta tak bersyarat”
(unconditioned love). Meskipun demikian, terdapat
perbedaan dari kedua istilah tersebut, charity
cenderung mengacu pada pemberian jangka
10
Webster's Encyclopedic Unabridget Dictionary of The English
Language, (States of America, 1989). H. 1081 11
Ahmad Gaus AF, Filantropi dalam Masyarakat Islam, (Jakarta:
Elex Media Komputindo, 2008), H. 1
10
pendek, sedangkan filantropi diterapkan pada
upaya menyelidiki sebab utama suatu persoalan.12
Filantropi dan charity (Amal) memiliki
makna yang hampir serupa. Keduanya sama-sama
bersumber pada kebaikan dan kasih sayang kepada
sesame, tetapi amal cenderung bersifat individual,
sporadis dan pengelolaannya pun bersifat
konvensional. Sedangkan filantropi memiliki
cakupan makna yang lebih luas. Filantropi bersifat
progresif, gerakannya terencana dengan tujuan
yang terukur serta melibatkan organisasi, baik,
pemerintah, perusahaan-perusahaan swasta,
maupun prakarsa swadaya masyarakat.13
Kedermawanan (filantropi) berarti mendahulukan
bagian orang lain dibanding bagian kita sendiri
secara mutlak, dan bergegas memberinya sebelum
diminta, baik duniawi maupun ukhrawi.14
Islam tampil ke dunia tidak dalam ruang
sejarah kosong, tetapi berhadapan dengan tradisi-
tradisi sebelumnya, termasuk juga tradisi filantropi
dari agama-agama sebelumnya atau dari wilayah
12
Helmut K, Anheir dab Regina A. List, A Dignionary of Civil
Society, Philanthropy and the Non-profit Sektor(London-New York:
Routledge, 2005), H 196; Lindsay Anderson, “Conspicuous Charity,” MA tesis
(Texas: Texas A&M University, 2007), 26 13
Ahmad Gaus AF, Filantropi dalam Masyarakat Islam, H. 2 14
Kamran A. Irsyadi. Samudra Hikmah Al-Ghozali. Terj
(Yogyakarta: Pustaka al-Furqon. 2007). H. 314
11
lainnya.15
Ini menimbulkan pendapat yang beragam
di kalangan peneliti filantropi Islam, salah satunya
ialah A.G Perikhanian yang berpendapat bahwa
hukum dan praktik filantropi Islam banyak
dipengaruhi oleh model filantropi Zoroastrian.
Filantrapi dalam Zoroastrianisme, menurut Robert
D. McChesney dalam “Charuty and Philanthropy
in Islam,” seperti yang dikutip oleh Widyawati,
filantropi digunakan terutama untuk ibadah, seperti
membangun rumah ibadah, altar api, pelaksanaan
ritual keagaaman dan bekal bagi para pendeta.
Doktrin yang mendasari penggunaan tersebut
adalah “charity begin at home” (kedermawanan
dimulai dari rumah). Yang dimaksud dari rumah di
sini tak lain adalah keluarga. Lebih dari itu dalam
doktrin etikanya bahkan disebutkan prosedur bagi
pendirian lembaga-lembaga filantropi, disamping
tenaga administrasi yang megawasinya.16
Hal inilah yang menjadi dasar pendapat
A.G Perikhanian yang mengatakan bahwa ada
persamaan antara Islam dan Zoroatriansime.
Menurutnya modal pokok wakaf yang kekal sangat
15
Menurut Ira M. Lapidus, A History of Islamic Societies dalam
Filantropi Islam dan Kebijakan Negara pasca-Orde Baru: Studi tentang
Undang-undang Zakat dan Undang-undang Wakaf oleh Widyawati
((Bandung: Penerbit Arsad Press, 2011) Cet-I. H. 20 16
Widyawati, Filantropi Islam dan Kebijakan Negara pasca-Orde
Baru: Studi tentang Undang-undang Zakat dan Undang-undang Wakaf.
(Bandung: Penerbit Arsad Press, 2011) Cet-I. H. 20
12
ditekankan baik oleh Islam maupun
Zoroastrianisme, dengan menjadikan keuntungan
yang diperoleh sebagai modal pokok kemudian
keuntungan tersebut digunakan untuk orang-orang
yang berhak memperoleh dari wakaf tersebut.17
Terlepas dari beberapa pendapat tersebut
Islam memiliki semangat filantropis yang sangat
melekat dengan ajarannya. Hal ini dapat ditemukan
dalam sejumlah ayat Al-Quran dan Hadis Nabi
yang mengajurkan umatnya agar berderma.
Misalnya dalam QS Al-Baqarah disebutkan.:
Artinya: “Mereka bertanya kepadamu
tentang apa yang mereka nafkahkan. Jawablah:
"Apa saja harta yang kamu nafkahkan hendaklah
diberikan kepada ibu-bapak, kaum kerabat, anak-
anak yatim, orang-orang miskin dan orang-orang
yang sedang dalam perjalanan." Dan apa saja
kebajikan yang kamu buat, maka sesungguhnya
17
A.G Perikhanian “Iranian Society and Law” dalam Filantropi
Islam dan Kebijakan Negara pasca-Orde Baru: Studi tentang Undang-undang
Zakat dan Undang-undang Wakaf. (Bandung: Penerbit Arsad Press, 2011). H
21
13
Allah Maha Mengetahuinya.”(QS. Al-Baqarah (2):
215)
Ayat lainnnya, yaitu:
Artinya: “Jika kamu menampakkan
sedekah(mu), maka itu adalah baik sekali. Dan jika
kamu menyembunyikannya dan kamu berikan kepada
orang-orang fakir, maka menyembunyikan itu lebih
baik bagimu. Dan Allah akan menghapuskan dari
kamu sebagian kesalahan-kesalahanmu; dan Allah
mengetahui apa yang kamu kerjakan”. (QS. Al-
Baqarah (2): 271)
Sementara itu, dalam Hadis dikemukakan bahwa
Nabi SAW bersabda:
صنائع املعروف تقى مصارع السوء، والصدقة خفيا لعمر، وكل اب، وصلة لرحم تزيد ىف ر تطفئ غضب ال
معروف صدقة، واهل املعروف ىف الدنيا هم اهل املعروف ىف االخرة، واهل املنكر ىف الدنيا هم اهل
خرة، و اول من يدخل اجلّنة اهل املنكر ىف اال(رواه الطرباىناملعروف. )
Artinya : Perbuatan baik itu menjadi penghalang
bagi jalannya keburukan, sedekah sembunyi-
14
sembunyi dapat memadamkan amarah Tuhan,
silaturahim dapat memperpanjang umur, dan
setiap kebaikan adalah shadaqah. Pemilik
kebaikan di dunia adalah pemilik kebaikan di
akhirat, dan pemilik keburukan di dunia adalah
pemilik keburukan di akhirat, dan yang pertama
masuk surga adalah pemilik kebaikan. (HR.
Thabrani)18
Pendeknya prinsip umum flantropi Islam
adalah bahwa setiap kebaikan adalah sedekah..19
Dalam Islam konsep filantropi dikenal dalam
istilah zakat, infak, sedekah dan wakaf yang
meupakan perwujudan kepedulian terhadap
sesama.20
b. Bentuk-bentuk Filantropi
Menurut sifatnya filantropi dikenal dengan dua
bentuk. Yaitu filantropi tradisional dan filantropi
untuk keadilan sosial. Filantropi tadisonal adalah
filantropi yang berbasis karitas (charity). Pada
umumnya praktek filantropi tradisional berbentuk
pemberian para dermawan kepada kaum miskin
untuk memenuhi kebutuhan makanan, tempat
tinggal, pakaian dan lain-lain. Dilihat dari
orientasinya, filantropi tradisional lebih bersifat
18
HR. Thabrani, dikutip dari Sayyid Sabiq, Fiqh al-Sunnah (Beirut:
Dar al-Fikr, 1982), 1:357 19
Sayyid Sabiq, Fiqh al-Sunnah (Beirut: Dar al-Fikr, 1982), 1:357 20
Chaider S. Bamualim, dkk, Islamic Philantropy and Social
Development im Contemporary Indonesia, (Jakarta: UIN Syarif Hidayatullah,
2006). H. vii
15
individual. Sedangkan filantropi untuk keadilan
sosial merupakan bentuk kedermawanan sosial
yang dimaksudkan untuk menjembatani jurang
antara si kaya dan si miskin.21
Tabel 2.1
Perbedaan Antara Filantropi Tradional dengan Filantropi untuk
Keadilan Sosial22
Jenis Filantropi Tradisional
(Karitas)
Filantropi untuk Keadilan
Sosial
Motif Individual Publik, Kolektif
Orientasi Kebutuhan mendesak Kebutuhan Jangka Panjang
Bentuk Pelayanan Sosial Langsung Mendukung perubahan sosial
Sifat Tindakan yang berulang-
ulang
Kegiatan menyelesaikan
ketidakadilan struktur
Dampak Mengatasi gejala ketidak
adilan sosial
Mengobati akar penyebab
ketidak adilan sosial
Contoh Menyediakan tempat
tinggal untuk tunawisma
Advokasi perundang-
undangan perubahan
kebijakan publik
c. Aspek-aspek Perilaku Filantropi
Di dalam al-Qur‟an perintah berderma mengandung
makna kemurahan hati, keadilan sosial, saling
berbagi dan saling memperkuat. Perilaku filantropi
tidak hanya berkenaan dengan material saja,
melainkan juga berkaitan dengan perbuatan atau
21
Andi Agung Prihatna, dkk, Revitalisasi Filantropi Islam; Studi
Kasus Lembaga Zakat dan Wakaf di Indonesia (Jakarta : Pusat Bahasa dan
Budaya, 2005), H. 4 22
Revitalisasi Filantropi Islam, Studi Kasus Lembaga Zakat dan
Wakaf di Indonesia (Andi Agung P dalam Chaider Bamualim dan Irfan
Abubakar, 2005).
16
perilaku. Aspek-aspek perilaku filantropi ialah
sebagai berikut:
1) Pemurah
Pemurah artinya suka memberi atau suka
membantu atau mmeberi pertolongan kepada
orang lain. Bantuan atau pertolongan itu dapat
berupa harta benda, tenaga atau pikiran.23
Sifat
pemurah seseroang terlihat dalam sikapnya
dalam keseharian. Ia tidak segan-segan
memberikan bantuan kepada orang yang
membutuhkan baik diminta ataupun tidak.24
2) Menolong tanpa pamrih25
Menolong tanpa pamrih merupakan pemberian
pertolongan kepada orang lain tanpa
mengharap adanya keuntungan untuk diri
sendiri dari orang yang ditolong.26
Kata lain
dari istilah ini adalah keikhlasan atau rela hati.
3) Menunaikan Zakat, Infak, Sedekah dan Wakaf
Konsep filantropi dalam Islam dikenal dalam
istilah zakat, infak, sedekah dan wakaf yang
23
M. Yatimin Abdullah, Pengantar Studi Akhlak, (Jakarta. Raja
Grafindo Persada, 2006) H. 109 24
Hsan Alfat dkk, Aqidah Akhlak Madrasah Tsanawiyah Kelas 2,
(Semarang: Toha Putra, 2007), H. 94 25
M. Yatimin Abdullah, Pengantar Studi Akhlak. H. 73 26
Faturochman, Pengantar Psikologi Sosial, (ogyakarta: Pustaka,
2006). H. 73
17
meupakan perwujudan kepedulian terhadap
sesama.27
Zakat adalah kewajiban umat Islam untuk
mengeluarkan sejumlah harta tertentu dan
diberikan kepada yang berhak menerimanya
dengan persyaratan tertentu pula.28
Infak berarti
mengeluarkan harta untuk kebutuhan.29
Sedangkan sedekah bermakna derma yang
bersifat sukarela. Sedekah lebih luas cakupannya
daripada infak atau zakat karena tidak terikat pada
materi saja.30
Menurut Snibbe dan Markus individu kelas
atas (masyarakat tingkat atas berdasarkan
kekayaan atau tingkat kehidupannya) dicirikan
oleh kemandirian ekonomi, kebebeasan pilihan
pribadi dan peningkatan kontrol atas diri sendiri.31
Kontrol atas diri sendiri memungkinkan pribadi
untuk mengatur tekanan terkait dengan kebutuhan
orang lain dan terlibat dalam tolong-menolong.
Sedangkan Individu kelas bawah merupakan
27
Chaider S. Bamualim, dkk, Islamic Philantropy and Social
Development im Contemporary Indonesia, (Jakarta: UIN Syarif Hidayatullah,
2006). H. vii 28
Didin Hafihuddin, Panduan Praktis tentang Zakat, Infaq dan
Shadaqah, (Jakarta: Gema Insani Press, 1998), h. 13 29
Al- Jurjani, Kitab al-Ta‟rifat (Beirut: Maktabar Lubnan, 1985), h
40 30
Yasin Solikhul Hadi, Fiqih Ibadah, (Kudus, 2008). H 48 31
Snibbe AC dan Markus HR You can‟t always get what you want:
Educational attainment, Agency, and Choice. Journal of Personal- ity and
Social Psychology, (2005) 88, 703–720. doi:10.1037/0022-3514. h. 88
18
pribadi yang dicirikan kurang kontrol terhadap
diri sendiri.32
Hal ini menunjukkan bahwa dengan
alasan memiliki sumber daya yang lebih rendah
golongan kelas menengah ke bawah seharusnya
memprioritaskan kepentingan diri mereka sendiri
diatas kepentingan orang lain.
Sedangkan menurut James dan Sharpe
seperti yang dikutip oleh Paul K. Piff and Michael
W. Kraus bahwa hubungan keagamaan
dikalangan kelas menengah ke bawah dapat
menimbulkan komitmen yang besar terhadap
penyebab perilaku murah hati terhadap sesama.33
Hipotesis penelitian ini mengikuti pendapat
bahwa religiusitas berpengaruh terhadap perilaku
filantropi meskipun pendapatan (income) rendah.
2. Religiusitas
a. Pengertian Religiositas
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI),
religiusitas adalah pengabdian terhadap agama atau
kesalehan.34
Religi merupakan kata dasar dari
religiositas, yang mempunyai padanan kata Agama
32
Gallo, Smith dan Cox (2006). Socioeconomic status, psychosocial
processes, and perceived health: An interpersonal perspec- tive. Annals of
Behavioral Medicine, 3, H. 109 –119. 33
Paul K. Piff dkk, Having Less, Giving More: The Influence of
Social Class on Prosocial Behavior, Journal of Personality and Sosial
Psycology, 2010, Vol. 99, No. 5 771-784 34
Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Kamus versi aplikasi offline
Netbook (PC)), pada 14 Juni 2017
19
dalam bahasa Sansekerta dan Din dalam bahasa
Arab. Oleh karena itu ada baiknya lebih dulu
mengemukakan pengertian religi beserta kedua
padanan katanya sebelum berbicara lebih jauh
tentang religiusitas. Religi berasal dari bahasa latin
yang asal katanya adalah relegare yang berarti
mengumpulkan, membaca. Ada juga yang
berpendapat bahwa asal katanya adalah religare
yang mempunyai arti mengikat. Religi memang
merupakan suatu kumpulan tata cara mengabdi
kepada Tuhan yang bersifat mengikat. Sedangkan
Agama, sebagaimana yang dikemukakan oleh al-
Kahiri berasal dari bahasa Sansekerta yang terdiri
dari dari dua kata yaitu “a” yang artinya tidak dan
“gama” yang artinya kocar-kacir atau berantakan.
Jadi, arti agama adalah ketentua-ketentuan yang
tidak membuat manusia kacau atau berantakan.35
Sementara Din berasal dari bahasa Arab
yang berarti menguasai, menundukkan, patuh,
kebiasaan. Dalam agama memang terdapat
peraturan-peraturan yang merupakan hukum yang
harus dipatuhi orang.36
35
Endang Saepudin Anshori, Agama dan Kebudayaan, (Surabaya:
PT. Bina Ilmu, 1982), h. 14 36
Harun Nasution, Islam Ditinjau dari Berbagai Aspeknya, (Jakarta,
UI Press, 1985), h. 9
20
Dalam pengertian sosiologis, agama adalah
suatu sistem sosial yang dibuat oleh penganut-
penganutnya yang berporos pada kekuatan-
kekuatan non-empiris yang dipercayainya dan
didayagunakan untuk mencapai keselamatan bagi
diri mereka dan masyarakat luas. Unsur-unsur yang
dimaksud dari definisi „agama sebagai sistem
sosial‟ menjelaskan bahwa agama adalah suatu
fenomena sosial, peristiwa kemasyarakatan yang
dapat dianalisis karena didalamnya terdapat
peraturan yang dibuat saling berkaitan dan terarah
kepada tujuan tertentu; „agama berporos pada
kekuatan non-empiris‟. Maksudnya adalah agama
itu selalu berurusan dengan kekuatan-kekuatan
“dari luar” yang dihuni oleh kekuatan-kekuatan
yang lebih tinggi daripada kekuatan manusia;
„manusia mendayagunakan kekuatan-kekuatan
tersebut untuk kepentingan sendiri dan
masyarakat‟, maksudnya adalah kepentingan yang
berupa keselamatan di dunia lain yang akan dijalani
manusia sesudah kematian.37
Menurut M. Djamaluddin, religiusitas adalah
manifestasi seberapa jauh individu penganut agama
meyakini, memahami, menghayati, dan
mengamalkan ajaran agama yang dianutnya dalam
37
O.C. Hendropuspito, Sosiologi Agama, (Yogyakarta:Kanisius,
1983), h. 34
21
kehidupan sehari-hari dalam semua aspek
kehidupan.38
Agama adalah penjelasan rasional dan
pengaturan nilai-nilai serta kepercayaan teologis.
Agama juga merupakan suatu usaha untuk
menciptakan sejumlah tata aturan dan upacara,
dengan aturan-aturan tersebut kita dapat
menyelamatkan diri dari gangguan naluri dasar rasa
takut.39
Berdasarkan uraian di atas dapat di
simpulkan bahwa religiusitas adalah seberapa jauh
pengetahuan, penghayatan, pemahaman dan
pengamalan individu terhadap ajaran agama yang
dianutnya.
b. Aspek-aspek Religiositas
Konsep religiusitas merupakan suatu persoalan
yang cukup kompleks yang bisa memunculkan
berbagai interpretasi tergantung dari sdut mana
melihatnya.
38
M. Djamaluddin, Religiusitas dan Stress Kerja pada
Polisi,(Yogyakarta: Gajah Mada Universitas Press, 1995), h. 44 39
Harun Nasution, Islam Ditinjau dari Berbagai Aspeknya, (Jakarta:
UI Press, 1985), Cet. V, h. 9
22
Menurut Clock dan Stark (1966) seperti yang
dikutip oleh Jamaluddin Ancok, ada lima aspek
keberagaman atau religositas, yaitu:40
1) Aspek keyakinan, aspek ini berisikan
pengharapan-pengharapan di mana orang yang
religius berpegang teguh pada pandangan
teologis tertentu dan mengakui kebenaran-
kebenaran doktrin tersebut.
2) Aspek praktek keagamaan, aspek ini mencakup
perilaku pemujaan, ketaatan, dan hal-hal yang
dilakukan orang untuk menunjukkan komitmen
terhadap agama yang dianutnya. Praktek-
praktek keagamaan ini terdiri dari ritual dan
ketaatan.
3) Aspek pengalaman, aspek ini berisikan dan
memperhatikan fakta bahwa semua agama
menganut pengharapan-pengharapan tertentu
meski tidak tepat jika dikatakan bahwa
seseorang beragama dengan baik pada suatu
waktu akan mencapai pengetahuan dan
langsung mengenai kenyataan terakhir (bahwa
ia akan mencapai suatu keadaan kontak dengan
perantara supernatural). Aspek ini berkaitan
dengan pengalaman keagamaan, persepsi-
40
Jamaluddin Ancok, Psikologi Islami, (Yogyakarta: Pustaka Pelajar,
2001), H. 77-78
23
persepsi, perasaan-perasaan, dan sensasi-
sensasi yang dialami seorang pelaku atau
didefinisikan oleh suatu kelompok keagamaan
(masyarakat) yang melihat adanya komunikasi
walaupun kecil dengan suatu esensi
Ketuhanan, yakni dengan Tuhan dan dengan
kenyataan terakhir atau dengan transcendental.
4) Aspek pengetahuan agama, aspek ini mengacu
pada harapan bahwa orang-orang yang
beragama paling tidak memiliki sejumlah
minimal pengetahuan mengenai dasar-dasar
keyakinan adalah syarat bagi penerimanya.
Walaupun demikian, keyakinan tidak perlu
diikuti oleh syarat pengetahuan juga semua
pengetahuan agama tidak selalu bersandar pada
keyakinan.
5) Aspek konsekuensi, konsekuensi agama ini
berlainan dari keempat aspek diatas. Aspek ini
mengacu kepada identifikasi akibat keyakinan
keagamaan, praktek ibadah, pengalaman
keagamaan, dan pengetahuan keagamaan
seseorang dari hari ke hari. Walaupun agama
banyak menggariskan bagaimana pemeluknya
seharusnya berfikir dan bertindak dalam
kehidupan sehari-hari tidak sepenuhnya jelas
24
sebatas mana konsekuensi-konsekuensi agama
merupakan bagian dari komitmen keagamaan.
c. Fungsi Religiositas
Manusia wajib hidup bermoral, bukan atas
pertimbangan Tuhan, akan tetapi demi diri dan hati
nurani manusia itu sendiri. Nilai-nilai moral bersifat
berdiri sendiri, ini dimaknai nahwa konsep keadilan,
kejujuran dan keteguhan hati berlaku juga meskipun
Tuhan tidak tampil dalam wujudnya yang nyata
(fisik). Proses internalisasi nilai-nilai agama atau
religiusitas begitu penting adanya dengan tujuan
mengendalikan suara hati.
Uraian tersebut sependapat dengan apa yang
diungkapkan oleh Distor (1988) bahwa fungsi
religiusitas terbagi dalam empat bagian, yaitu:41
1) Untuk Mengatasi Frustasi
Manusia mempunyai kebutuhan, baik kebutuhan
fisik maupun kebutuna non-fisik. Kebutuhan ini
harusnya selalu terpenuhi, jika tidak, dalam
keadaan tertentu manusia bisa frustasi. Dala
koridornya yang positif, frustasi ini tidak
berorientasi pada kehidupan duniawi lagi, tetapi
Tuhan menjadi objek dalam pemenuhan
kebutuhan itu.
41
Distor Nico Syukur, Pengalaman dan Motivasi Beragama,
(Yogyakarta: Kanisius), H. 71
25
2) Untuk Menjaga Kesusilaan serta Tata Tertib
Masyarakat
Keotonoman dalam nilai-nilai moral
menunjukkan tidak adanya perwujudan langsung
Tuhan (fisik) dalam mengontrol manusia. Maka
agama menjadi media dalam mendekatkan diri
manusia dengan Tuhannya, perwujudan ini bisa
dilakukan dengan menginternalisasi nilai-nilai
agama, sehingga terdapat control yang baik
terhadap hati nurani manusia.
3) Untuk Memuaskan Intelek Yang Ingin Tahu
Terdapat tiga sumber kepuasan dapat ditemukan
dalam agama oleh intelek yang ingin tahu, yaitu:
a) Agama dapat menyajikan pengetahuan rahasia
yang menyelamatkan manusia dari
kejasmanian yang dianggap menghambat dan
menghantarkan manusia kepada keabadian.
b) Dengan menyajikan suatu moral maka agama
memuaskan intelek yang ingin mengetahui apa
yang harus dilakukan manusia dalam hidup
agar tercapai tujuan kehidupan manusia.
c) Agama dapat memuaskan keinginan yang
mendalam agar hidup manusia bermakna,
sehingga manusia menyetir hidup yang dijalani
dan tidak hanya diombang-ambingkan saja
oleh gelombang kehidupan dan terbawa arus.
26
4) Untuk mengatasi Ketakutan
Ketakutan dibagi menjadi dua macam, yaitu
ketakutan pada objek yang berbentuk fisik
(manusia, hewan, tumbuhan dan lain-lain) dan
ketakutan pada objek abstrak (cemas hati) dan
inilah bentuk ketakutan yang membingungkan
manusia. Ketika rasa ketakutan ini bersamaan
dengan frustasi, maka secara tidak langsung
penggabungan ini menimbulkan kekuatan dalam
kelakukan keagaamaan. Peristiwa ini berlanjut dan
memberikan kecenderungan pada manusia yang
dapat menimbulkan perilaku agamawi sehingga
meyakini Tuhan akan selalu dekat dengan kita
dengan sikap hambana-Nya dan dapat mengobati
kecemasan hati.
3. Pendapatan Orang Tua
a. Pengertian Pendapatan Orang Tua
Pendapatan adalah jumlah penghasilan yang
diterima oleh para anggota masyarakat dalam
waktu tertentu sebagai balas jasa atas factor-faktor
produksi nasional.42
Sedangkan Menurut Badan
Pusat statistik, pendapatan adalah seluruh
penghasilan yang diterima baik dari sektor formal
42
Soediyono Reksoprayitno, Ekoomi Makro Pengantar Analisa
Pendapatan Nasional. (Yogyakarta: Liberty, 1992). H. 99
27
maupun sektor non formal dan penghasilan sub
sistem dalam jangka waktu tertentu.43
Menurut Wahyu Adji pendapatan atau
income adalah uang yang diterima oleh seseorang
dan perusahaan dalam bentuk gaji, upah, sewa
bunga, dan laba termasuk juga beragam tunjangan,
seperti kesehatan dan pensiun.44
Sementara itu
menurut T. Gilarso pendapatan keluarga
merupakan balas karya atau jasa imbalan yang
diperoleh karena sumbangan kegiatan produksi.45
Dari definisi diatas dapat disimpulkan
bahwa pendapatan orang tua adalah seluruh
endapatan yang diterima oleh seseorang baik yang
berasal dari keterlibatan langsung dalam proses
produksi atau tidak, yang dapat diukur dengan
uang dan digunakan untuk memenuhi kebutuhan
pada suatu keluarga dalam jangka waktu tertentu,
misalnya bulanan atau per setengah bulan.
43
Badan Pusat Statistik, Pola Konsumsi Penduduk Indonesia.
(Jakarta: BPS, 2003). H. 56 44
Wahyu Adji, dkk.. Ekonomi untuk SMA/MA Kelas X. (Bandung:
Erlangga, 2007). H.165 45
T. Gilarso, Pengantar Ekonomi Bagian Makro.(Jakarta: Kanisius,
1992). H. 63
28
b. Faktor-faktor yang Memengaruhi Pendapatan
Orang Tua
Tinggi rendahnya pendapatan yang diperoleh
masyarakat dipengaruhi oleh beberapa faktor
antara lain:46
1) Jenis Pekerjaan atau Jabatan, semakin tinggi
jabatan seseorang dalam pekerjaan maka
pendapatannya juga semakin besar.
2) Pendidikan, semakin tinggi pendidikan
seseorang maka jabatan dalam pekerjaan
semakin tinggi dan pendapatan yang diperoleh
semakin besar.
3) Masa Kerja, masa kerja yang lama
berpengaruh terhadap pendapatan, dimana
masa kerja semakin lama pendapatan semakin
besar.
4) Jumlah anggota keluarga, jumlah anggota
keluarga yang banyak memengaruhi jumlah
pendapatan karena jika setiap anggota keluarga
bekerja maka pendapatan yang diperoleh juga
semakin besar.
46
Mulyanto Sumardi dan Hans Dieter Evers, Sumber Pnedapatan,
Kebutuhan Pokok dan Perilaku Menyimpang Edisi Revisi. (Jakarta: CV
Rajawali Citra Press, 1991). H. 96.
29
c. Indikator Pendapatan Orang Tua
Menurut Suyanto dan Nurhadi sumber pendapatan
rumah tangga dapat digolongkan sebagai berikut:47
1) Sewa kekayaan yang digunakan oleh orang
lain, misalnya penyewaan rumah, tanah, rental
dan lain sebagainya.
2) Upah atau gaji karena bekerja kepada orang
lain ataupun menjadi pegawai negeri.
3) Bunga karena menanamkan modal di bank
ataupun perusahaan, misalnya mendepositokan
uang di bank dan membeli saham.
4) Hasil dari wiraswasta, misalnya berdagang,
beternak, endirikan perusahaan, ataupun
bertani.
Sesuai pendapat diatas indikator pendapatan
adalah sejumlah dana yang dihasilkan orang tua dalam
periode tertentu dari berbagai sumber seperti gaji,
sewa dan hasil dari wiraswasta yang diakumulasi
dalam waktu satu bulan.
B. Penelitian yang relevan
1. Desy Fatmawati (2015) dalam skripsinya yang
berjudul, “Pengaruh Pendapatan, Religiusitas dan
Informasi terhadap Intensi Menabung di Bank Syariah
47
Suyanto dan Nurhadi, Ekonomi untuk SMP Kelas VII. (Yogyakarta:
Erlangga, 2004). H. 80
30
pada Kalangan Santri Mahasiswa PP. Wahid Hasyim
di Sleman”. Jenis penelitian skripsi ini adalah
penelitian kuantitatif dengan jumlah responden
sebanyak 250 orang. Variabel yang diteliti meliputi
pendapatan/ uang saku, religiusitas, informasi dan
intensi menabung. Hasil menunjukkan bahwa variabel
pendapatan tidak berpengaruh terhadap intensi
menabung di bank syariah di kalangan santri
mahasiswa Pondok Pesantren Wahid Hasyim.
Sedangkan variabel religiusitas dan iformasi
berpengaruh pada variabel Y (Intensi menabung).
Persamaan penelitian dalam skripsi ini adalah
variabel yang diteliti yaitu variabel religiusitas dan
pendapatan. Perbedaanya terdapat pada variabel
terikat yang diteliti, jika Desy menggunakan
religiusitas dan pendapatan untuk mengukur intensi
menabung responden di Bank syariah, penelitian ini
menggunakan kedua variabel tersebu untuk mengukur
perilaku filantropi responden.
2. Aditia Pamudika Yuda (2013) dalam skripsi
“Pengaruh Intensitas Mengikuti Majelis Da „Mawar
Allah‟ Terhadap Perilaku Dermawan (Studi pada
Mahasiswa STAIN Salatiga Peserta Majelis Doa
„Mawar Allah‟ Biro Konsultasi Psikologi Tazkia)
Tahun 2013”. Jenis penelitian skripsi ini adalah
penelitian kuantitatif dengan jumlah responden
31
sebanyak 38 orang. Variabel yang diteliti meliputi
intensitas mengikuti Majleis Doa Mawar Allah dan
Perilaku Dermawan. Hasil menunjukkan bahwa
variabel intensitas mengikuti Majleis Doa Mawar
Allah berpengaruh terhadap perilaku dermawan.
Persamaan penelitian tersebut dengan skripsi ini
adalah variabel yang diteliti yaitu variabel perilaku
dermawan atau dalam skripsi ini menggunakan istilah
filantropi sebagai variabel terikat. Perbedaanya
terdapat pada variabel bebas yang diteliti, jika Aditia
menggunakan intensi mengikuti Majelis Doa Mawar
Allah sebagai variabel yang memengaruhi perilaku
filantropi, penelitian ini menggunakan religiusitas dan
pendapatan orang tua untuk mengukur perilaku
filantropi responden.
32
33
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Pendekatan dan Desain Penelitian
Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini,
yaitu penelitian kuantitatif. Penelitian kuantitatif
merupakan suatu penelitian yang analisisnya secara umum
memakai analisis statistik. Oleh karena itu dalam peelitian
kuantitatif pengukuran terhadap gejala yang diminati
menjadi penting, sehingga pengumpulan data dilakukan
degan menggunakan daftar pertanyaan berstruktur
(angket) yang disusun berdasarkan pengukuran terhadap
variabel yang diteliti yang kemudian menghasilkan data
kuantitatif.48
Sedangkan jenis penelitian yang digunakan
dalam penelitian ini adalah jenis penelitian survei, yaitu
penelitian yang mengambil sampel dari satu populasi dan
menggunakan kuisioner sebagai alat pengukuran data
yang pokok.49
Adapun desain yang digunakan dalam penelitian
ini adalah metode deskriptif analisis yaitu metode yang
berusaha mencari gambaran menyeluruh tentang data,
fakta, peristiwa sebenarnya mengenai objek penelitian.50
48
Bambang Prasetyo dan Lina Miftahul Jannah, Metode Penelitian
Kuantittaif, (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2005), h. 184 49
Masri Singarium dan Sofian Efendi, Metode Penelitian Survei,
(Jakarta: LP3ES, 1995),Cet ke-2, h.3 50
J. Vrendenbergt, Metode dan Teknik Penelitian Masyarakat,
(Jakarta: PT. Gramedia, 1980), h. 34
34
B. Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilakukan di Fakultas Ilmu Dakwah
dan Ilmu Komunikasi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
Sedangkan waktu penelitian dilakukan secara bertahap
hingga penelitian selesai.
C. Populasi dan Sampel
1. Populasi
Populasi adalah keseluruhan karakteristik atau unit
hasil pengukuran yang menjadi objek penelitian.51
Adapun populasi dalam penelitian ini adalah seluruh
mahasiswa semester ganjil 2017 semester 1-7 Fakultas
Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta.
2. Sampel
Sampel merupakan sebagian dari populasi, yang
merupakan „perwakilan‟ dari populasi. Jika ukuran
populasi sesuai dengan kriteria yang telah ditetapkan,
maka peneliti harus menetukan ukuran sampelnya
dengan melakukan pengurangan (reduksi) melalui cara
tertentu yang dibenarkan secara metodologis.52
Teknik menentukan ukuran sampel yang
digunakan dalam penelitian ini menggunakan rumus
51
Riduwan, Skala Pengukuran Variabel-variabel Penelitian,
(Bandung: CV Alfabeta, 2002), Cet ke-2, h. 3 52
Hamidi, Metode Penelitian dan Teori Komunikasi, (Malangl UMM
Press, 2010), h. 129
35
dari Taro Yamane yang dikutip oleh Rakhmat, sebagai
berikut:53
Keterangan:
n = sampel
N = Populasi
d =error tolerance (tk. Presisi)
Dalam penelitian ini diketahui bahwa N sebesar
2324 dengan tingkat kesalahan pengambilan
sampel sebesar 10%, Maka:
Jadi, jumlah sampel sebesar 96 responden.
Teknik Penarikan sampel yang dilakukan dalam
penelitian ini ialah proportionate Stratified Random
Sampling yaitu pengambilan sampel dari anggota
populasi secara acak dan berstrata secara proporsional,
dilakukan sampling ini apabila anggota populasinya
heterogen (tidak sejenis).54
53
Jalaluddin Rakhmat , Metode Penelitian Komunikasi. (Bandung:
Rosda Kary, 1998) H. 82 54
Riduwan, Belajar Mudah Penelitian untuk Guru-Karyawan dan
Peneliti Pemula, (Bandung: CV Alfabeta, 2012), Cet ke-8, h. 58
36
Maka, penarikan sampel dari penelitian ini ialah
sebagai berikut:55
n1 = (N1 : N).n
Ket:
n1= Jumlah Sampel menurut strata
n = Jumlah seluruh Sampel
N1= Jumlah Populasi menurut strata
N= Jumlah seluruh Populasi
Tabel 3.1
Penarikan Sampel Responden
N1 : N x n n1 Dibulatkan
Jurnalistik = 307 : 2324 x 96 = 12,68 ~ 13 Mahasiswa
PMI = 164 : 2324 x 96 = 6,77 ~ 7 Mahasiswa
KESSOS = 350 : 2324 x 96 = 14.45 ~ 14 Mahasiswa
BPI = 279 : 2324 x 96 = 11.52 ~ 11 Mahasiswa
MD = 431 : 2324 x 96 = 17.80 ~ 18 Mahasiswa
KPI = 793 : 2324 x 96 = 32,75 ~ 33 Mahasiswa
Pengambilan responden sampel dari tiap jurusan
dilakukan dengan menggunakan rumus sebagai berikut:56
I = Interval
N = Populasi
n = Besar (Jumlah) sampel
Maka,
Jurnalistik
= 23.6
Intervalnya: tiap
kelipatan 23
55
Sugiyono, Metode Penelitian Bisnis, (Bandung: Alfabeta, 1999). H.
67 56
Riduwan, Belajar Mudah Penelitian untuk Guru-Karyawan dan
Peneliti Pemula, (Bandung: CV Alfabeta, 2012), Cet ke-8, h. 76
37
PMI
= 23.4
Intervalnya: tiap
kelipatan 23
KESSOS
= 25
Intervalnya: tiap
kelipatan 25
BPI
= 25.3
Intervalnya: tiap
kelipatan 25
MD
= 23
Intervalnya: tiap
kelipatan 23
KPI
= 24.03
Intervalnya: tiap
kelipatan 24
D. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data yang dilakukan oleh peneliti
adalah sebagi berikut:
1. Metode Kuisioner (Angket)
Kuisioner adalah daftar pernyataan yang diberikan
kepada orang lain yang bersedia memberikan respons
(responden) sesuai permintaan pengguna. Metode
angket yang digunakan adalah angket tertutup
(terstruktur) yaitu angket yang disajikan sedemikian
rupa sehingga responden diminta untuk memilih satu
38
jawaban yang sesuai dengan karakteristik dirinya
dengan cara memberikan tanda silang atau checklist.57
2. Metode Dokumentasi
Metode dokumentasi merupakan kumpulan data yang
diperoleh dari catatan (data) yang telah tersedia atau
telah dibuat oleh pihak lain.58
Dokumen yang
berkaitan dengan penelitian ini seperti dokumentasi
data mahasiswa, buku-buku, jurnal, majalah dan
internet dikumpulkan untuk melengkapi data
penulisan penelitian ini.
E. Definisi Operasional
Penelitian inis menggunakan pengujian dua variabel yang
tiga variabel yang digambarkan dalam bentuk skema
berikut ini:
57
Riduwan, Belajar Mudah Penelitian untuk Guru-Karyawan dan
Peneliti Pemula, h. 71-72 58
Hamidi, Metode Penelitian dan Teori Komunikasi, h 140
Var. Independen X1
Religisuitas
Var. Independen X2
Pendapatan Ortu
Var. Dependen Y
Perilaku Filantropi
39
Pada gambar diatas terdapat tiga variabel (konsep) yang
menjelaskan pola hubungan suatu gejala atau fenomena,
antara lain:
1. Variabel bebas (Independen)
Variabel bebas adalah variabel yang menjadi
sebab atau berubah/ mempengaruhi variabel lain
(variabel dependen).59
Pada penelitian ini terdapat dua
variabel bebas yaitu Religiusitas dengan simbol X1
dan Pendapatan orang tua mahasiswa Fakultas Ilmu
Dakwah dan Ilmu Komunikasi dengan simbol X2.
2. Variabel Terikat (Dependen)
Variabel terikat merupakan variabel yang
bergantung pada variabel bebas. Variabel ini
merupakan outcome atau hasil dari pengaruh variabel
bebas.60
Dalam penelitian ini perilaku filantropi
disebut variabel terikat dengan symbol Y.
Definisi operasional adalah semacam petunjuk
pelaksanaan bagaimana caranya mengukur suatu
variabel.61
Definisi operasional pada penelitian ini
dapat dilihat pada table berikut:
59
Syofian Siregar, Statistika Deskripstif untuk Penelitian: Dilengkapi
dengan Perbandingan Perhitungan Manual dan SPSS, (Jakarta: PT Grafindo
Persada, 2011), h. 110. 60
John W. Creswell, Research Design: Pendekatan Kualitatif,
Kuantitatif, dan Mixed Edisi III, penerj. Achmad Fawaid (Yogyakarta: Pustaka
Pelajar, 2010). h. 77 61
Masri Singarium dan Sofian Efendi, Metode Penelitian Survei, h.
46
40
Tabel 3.2
Definisi Operasional
Jenis
Variabel Definisi Indikator Skala
Religiusitas
(X1)
Didefinisikan
sebagai suatu
pengabdian
terhadap agama
atau kesalehan
Menurut Clock dan
Stark (1966) ada
lima aspek
religiusutas:
1. Aspek
keyakinan
2. Aspek praktek
keagamaan
3. Aspek
pengalaman
4. Aspek
pengetahuan
agama
5. Aspek
konsekuensi
Skala
Likert62
*
Pendapatan
Ortu (X2)
Didefiniskan
sebagai seluruh
penghasilan
yang diterima
baik dari sektor
formal maupun
sektor non
formal dan
penghasilan sub
sistem dalam
jangka waktu
tertentu.
Menurut Suyanto
dan Nurhadi
(2004), Pendapatan
adalah sejumlah
dana yang
dihasilkan orang
tua dalam periode
tertentu dari
berbagai sumber
yang diakumulasi
dalam waktu satu
bulan.
Skala
Likert
Perilaku
Filantropi
(Y)
Didefinisikan
sebagai
kebaikan hati
kepada sesame:
dermawan.
Aspek Filantropi
ialah:
1. Murah hati
(Gaus, 2008)
2. Menunaikan
Zakat, Infak
Skala
Likert
62
*Lihat lampiran bagian kuisioner.
41
dan Sedekah
(Chaider,
2006)
3. Menolong
tanpa Pamrih
(Faturochman,
2006)
F. Skala Pengumpulan Data
Metode pengumpulkan data yang penulis menggunakan
metode skala yakni menentukan satuan yang diperoleh,
sekaligus jenis data atau tingkatan data, apakah data
tersebut berjenis nominal, ordinal, interval atau rasio.
Dalam menerapkan metode skala ini penulis
menggunakan Skala Likert, yakni skala yang dapat
digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi
seseorang tentang suatu objek dan fenomena tertentu.63
Dalam penelitian ini penulis memberikan pernyataan
kepada responden dan memberikan skor instrument
sebagai berikut:
Tabel 3.3
Skor Pernyataan Favorable-Unfavorable
Pernyataan Sangat
Setuju Setuju
Tidak
Setuju
Sangat
Tidak etuju
Favorable 4 3 2 1
Unfavorable 1 2 3 4
63
Syofian Siregar, Metode Penelitian Kuantitatif: Dilengkapi
Perbandingan Perhitungan Manual & SPSS, Jakarta: Kencana. H. 25
42
G. Skala Pengukuran Data
Skala pengukuran data adalah prosedur pemberian angka
pada suatu objek agar dapat menyatakan karakteristik
dari objek tersebut. Sesuai dengan skala pengumpulan
data dalam penelitian ini, adapun skala pengukuran yang
digunakan adalah skala interval, yakni suatu skala dimana
objek/kategori dapat diurutkan berdasarkan suatu atribut
tertentu, jarak/interval antara tiap objek/kategori sama.
H. Metode Analisis Data
Penelitian ini menggunakan metode statistic
deskriptif yaitu statistik yang digunakan untuk
menganalisis data dengan cara mendeskripsikan atau
menggambarkan data dengan cara mendeskripsikan atau
menggambarkan data yang telah terkumpul.64
Untuk
mengetahui seberapa besar pengaruh tingkat religiusitas
dan pendapatan orang tua terhadap perilaku filantropi
mahasiswa Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi UIN
Syarif Hidayatullah Jakarta, penelitian ini menggunakan
analisis Korelasi Pearson dan analisis Regresi Linier
Berganda, pengolahan data penelitian menggunakan
bantuan Software IBM SPSS Statistic 24 dan Microsoft
Excel.
64
Muslich Ansori dan Sri Iswati, Buku Ajar: Metodoligi Penelitian
Kuantitatif, (Surabaya: Pusat Penerbitan dan Percetakan (AUP), 2009), h. 116.
43
I. Uji Instrumen
1. Uji Validitas
Uji validitas adalah akurasi alat ukur terhadap
yang diukur walaupun dilakukan berkali-kali dan di
mana-mana. Untuk mencapai tingkat validitas
instrument penelitian, maka alat ukur yang dipakai
dalam instrument juga harus memiliki tingkat
validitas yang baik.65
Pada uji instrument ini peneliti
menggunakan Software IBM SPSS Statistics 24 for
Windows. Suatu instrument penelitian dikatakan
valid, apabila:
a. Jika koefisien korelasi product moment > r-
tabel (ɑ; n-2),
N = jumlah sampel.
b. Nilai sig. ≤ ɑ66
Rumus untuk menguji validitas instrument
penelitian ini menggunakan teknik korelasi
roduct moment adalah:67
√[ ][ ]
65
M. Burhan Bungin, Metodologi Penelitian Kuantitatif, h. 97 66
Syofian Sirear, Statistika Deskriptf Untuk Penelitian: Dilengkapi
Perbandingan Perhitungan Manual dan SPSS, (Jakarta: PT Jakarta Grafindo
Persada, 2011), h. 162. 67
Syofian Sirear, Statistika Deskriptf Untuk Penelitian: Dilengkapi
Perbandingan Perhitungan Manual dan SPSS, (Jakarta: PT Raja Grafindo
Persada, 2011), h. 164
44
Keterangan:
n = Jumlah responden
X = Skor variabel (jawaban responden)
Y = Skor total variabel untuk responden n.
Tabel 3.4
Uji Validitas Variabel X1 (Religiusitas)
No. Item
Pertanyaan
Koefisien Relasi Nilai Hasil
rhitung rtabel
1 0.823 0,632 Valid
2 0.769 0,632 Valid
3 0.746 0,632 Valid
4 0.769 0,632 Valid
5 0.944 0,632 Valid
6 0.920 0,632 Valid
7 0.721 0,632 Valid
8 0.823 0,632 Valid
9 0.741 0,632 Valid
10 0.725 0,632 Valid
11 0.727 0,632 Valid
12 0.729 0,632 Valid
Berdasarkan data pada tabel uji validitas untuk
variabel X1 (Religiusitas) di atas, dapat dilihat bahwa
ada 12 pernyataan yang dinyatakan valid, karena r
hitung > r tabel (diketahui bahwa nilai pada r tabel
sebesar 0.632 untuk jumlah n=10). Dengan demikian
penulis tidak perlu melakukan perubahan pada butir
pernyataan pada variabel X1.
45
Tabel 3.5
Uji Validitas Variabel Y (Perilaku Filantropi)
No. Item
Pertanyaan
Koefisien Relasi Nilai Hasil
rhitung rtabel
13 0.944 0,632 Valid
14 0.944 0,632 Valid
15 0.769 0,632 Valid
16 0.944 0,632 Valid
17 0.687 0,632 Valid
18 0.729 0,632 Valid
19 0.904 0,632 Valid
20 0.800 0,632 Valid
21 0.911 0,632 Valid
22 0.829 0,632 Valid
23 0.905 0,632 Valid
24 0.970 0,632 Valid
25 0.769 0,632 Valid
Berdasarkan data pada tabel uji validitas untuk
variabel Y (Perilaku Filantropi) di atas, dapat dilihat
bahwa dari 13 butir pernyataan yang telah diuji
dinyatakan valid.
2. Uji Reliabilitas
Uji reliabilitas merupakan pengujian yang
dilakukan untuk mengetahui sejauh mana hasil
pengukuran tetap konsisten, apabila dilakukan
pengukuran dua kali atau lebih terhadap gejala yang
sama dengan menggunakan alat pengukur yang sama
pula. Secara internal, reabilitas alat ukur dapat diuji
46
dengan menganalisis konsistensi butir-butir yang ada
pada instrumen dengan teknik tertentu.68
Pada uji
instrument ini peneliti menggunakan Realibility
analysis dengan metode Cronbach Alpha dan
menggunakan Software IBM SPSS Statistics 24 for
Windows. Instrumen penelitian dikatakan reable bila
koefisien reabilitas (r11) > 0,6.69
Rumus yang
digunakan dalam teknik ini adalah:berikut :
[
] [
]
Keterangan: n = Jumlah sampel
X = Nilai skor yang dipilih
σt2
= Varians total
∑ σb2
= Jumlah vaian total
K = Jumlah butir pertanyaan
r11 = Koefisien reabilitas instrumen
Tabel 3.6
Uji Reabilitas Variabel X1
Cronbach's Alpha N of Items
0,914 12
Berdasaran data pada tabel Uji reliabilitas
Variabel X1 (Religiusitas), dapat disimpulkan bahwa
68
Syofian Siregar, Statistika Deskriptif Untuk Penelitian: Dilengkapi
Perhitungan Manual dan Aplikasi SPSS Versi 17, h. 173 . 69
Syofian Siregar, Statistika Deskriptif untuk Penelitian: Dilengkapi
Perhitungan Manual dan Aplikai SPSS Versi 17, h. 175.
47
nilai Cronbach's Alpha pada tabel diatas sebesar 0,914
dari 12 pernyataan, sehingga dapat dinyatakan bahwa
reabilitasnnya sangat kuat dan memiliki tingkat
konsistensi yang tinggi dan dapat dipercaya.
Tabel 3.7
Uji Reabilitas Variabel Y
Cronbach's Alpha N of Items
0,937 13
Berdasarakan data pada tabel Uji reliabilitas
Variabel Y (Perilaku Filantropi), dapat disimpulkan
bahwa nilai Cronbach's Alpha pada tabel diatas sebesar
0,937 dari 13 pernyataan, sehingga dapat dinyatakan
bahwa reabilitasnnya sangat kuat dan memiliki tingkat
konsistensi yang tinggi dan dapat dipercaya.
3. Uji Homogenitas
Uji Homogenitas ini bertujuan untuk mengetahui
apakah objek yang diteliti mempunyai vaan yang
sama. Bila objek yang diteliti tidak mempunyai varian
yang sama, maka uji anova tidak dapat diberlakua.
Taraf signifikan dalam penelitian ini ialah α = 5%.70
70
Syofian Siregar, Statistik Parametrik untuk Penelitian Kuantitatif:
Dilengkapi dengan Perhitungan Manual dan Aplikasi SPSS Versi 17, (Jakarta:
PT Bumi Aksara, 2013), h.170.
48
4. Uji Korelasi
Korelasi merupakan bentuk analisis data
penelitian yang bertujuan untuk mengetahui kekutan
dan betuk arah hubungan diantara variabel-variabel
dan besarnya pengaruh yang disebabkan oleh variabel
satu (variabel ebbas) terhadap variabel lannya
(variabel terikat).71
Koefisiensi korelasi adalah bilangan yang
menyatakan kekuatan hubungan antara dua variabel
atau lebih, juga dapat menentukan arah hubungan dari
dua variabel.
Nilai korelasi (r) = (-1 ≤ 0 ≤ 1).
Untuk kekuatan hubungan, nilai koefisien korelasi
berada di antara -1 sampai 1, sedangkan untuk arah
yang dinyatakan dalam bentuk positif (+) dan (-).
Misalnya :
Apabila r = -1 korelasi negatif sempurna, artinya
terjadi hubungan bertolak belakang antara veriabel X
dan veriabel Y. Jika variabel X naik, maka variabel Y
turun.
Apabila r = 1 korelasi positif sempurna, artinya
terjadi hubungan searah variabel X dan variabel Y.
Jika variabel X naik, maka variabel Y naik.72
71
Syofian Siregar, Statistik Parametrik untuk Penelitian Kuantitatif:
Dilengkapi dengan Perhitungan Manual dan Aplikasi SPSS Versi 17, h. 379 72
Syofian Siregar, Statistik Parametrik untuk Penelitian Kuantitatif:
Dilengkapi dengan Perhitungan Manual dan Aplikasi SPSS Versi 17, h. 337.
49
Tabel 3.8
Tingkat Korelasi dan Kekuatan Hubungan
NO Nilai Korelasi (r) Tingkat
Hubungan
1 0,00 – 0,199 Sangat Lemah
2 0,20 – 0,399 Lemah
3 0,40 – 0,599 Cukup Kuat
4 0,60 – 0,799 Kuat
5 0,80 – 1,00 Sangat Kuat
Sumber: Riduwan, 2012
5. Regresi Linier Berganda
Regresi Linier Berganda adalah alat yang digunakan
untuk memprediksi permintaan untuk mengetahui
pengaruh variabel bebas yang lebih dari satu terhadap
satu variabel terikat.73
Dengan rumus sebagai berikut:
Y = a + b1X1 + b2X2
Keterangan:
Y = Variabel terikat
X1 = variabel bebas pertama
X2 = variabel bebas kedua
a dan b1 serta b2 = konstanta
73
Syofian Siregar, Statistik Parametrik untuk Penelitian Kuantitatif:
Dilengkapi dengan Perhitungan Manual dan Aplikasi SPSS, h 301
50
6. Uji Hipotesis
Uji Hipotesis merupakan dugaan terhadap hubungan
antara dua variabel atau lebih. Dengan kata lain
jipotesis adalah dugan semntara yang harus diuji
kebenarannya. Beberapa ketentuan yang perlu
diperhatikan ialah dengan merumuskan:
H0 : 0 = 0 Tidak terdapat pengaruh signifikan
antara variabel religiusias dan
pendapatan orang tua terhadap perilaku
filantropi
H1 : 0 ≠ 0 Tedapat pengaruh signifikan antara
variabel religiusias dan pendapatan
orang tua terhadap perilaku filantropi.
Jika nilai signifikansi < 0,05 maka tidak terdapat
pengaruh yang signifikan antara variabel independen
terhadap variabel dependen. Sebaliknya, jika nilai
signifikansi > 0,05 maka terdapat pengaruh yang
signifikan antara variabel independen terhadap
variabel dependen.74
74
Fred N. Kerlinger, Asas-asas Penelitian Behavioral, (Yogyakarta:
UGM Press, 2004), Cet. Ke-10, h. 330-332.
51
7. Koefisen Determinasi (R2)
Koefisien determinais (KD) merupakanangkan yang
menyatakan atau digunakan untuk mengetahui
kontibusi yang diberikan oleh variabel bebas terhadap
variabel terikat. Rumus untuk mencari koefisien
determinasi regresi linier berganda dua predictor
ialah:
KD = (Rx1.x2.y)2x100%
52
53
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Karakteristik Responden
Pada bagian ini penulis memaparkan mengenai
karakteristik responden dalam penelitian Pengaruh
Religiusitas dan Pendapatan Orang Tua terhadap Tingkat
Perilaku Filantropi, penulis mengklasifikasikan karakteristik
responden tersebut secara manual berdasarkan program studi,
jenis kelamin, pekerjaan, pendidikan akhir, penghasilan per-
bulan orang tua, pengeluaran per bulan keluarga dan jumlah
tanggungan keluarga. Adapun penjelasan masing-masing
karakteristik responden adalah sebagai berikut:
1. Identitas Responden Berdasarkan Program Studi
Tabel 4.1
Identitas Responden Berdasarkan Program Studi75
NO Program Studi Frekuensi Persentase (%)
1. Jurnalistik 13 14%
2. PMI 7 7%
3. KESSOS 14 15%
4. BPI 11 11%
5. Manajemen Dakwah 18 19%
6. KPI 33 34%
Total 96 100%
Sumber: Data diolah.
75
Hasil pengolahan angket menggunakan IBM SPSS Statistic 24, 2017
54
Dari data di atas diketahui jumlah keseluruhan
responden ialah 96 orang, yang terdiri dari program studi
Jurnalistik sebanyak 13 orang atau setara dengan 14%,
program studi KESSOS (Kesejahteraan Sosial) 14 orang,
program studi BPI (Bimbingan Penyuluhan Islam) 11
orang, program studi Manajemen Dakwah sebanyak 18
orang. Persentase terendah terdapat pada program studi
PMI yaitu sebesar 7% atau dengan frekuensi 7 orang
responden, dan persentase tertinggi dari program studi
KPI (Komunikasi Penyiaran Islam) yaitu sebesar 33%
atau dengan frekuensi 33 responden.
2. Identitas Responden Berdasarkan Jenis Kelamin
Tabel 4.2
Identitas Responden berdasarkan Jenis Kelamin
NO Jenis Kelamin Frekuensi Persentase (%)
1. Laki-laki 48 50%
2. Perempuan 48 50%
Total 96 100%
Dari data diatas terdapat 96 orang responden, yang
terdiri dari 48 orang yang berjenis kelamin laki-laki atau
setara dengan 50% dan 48 orang yang berjenis kelamin
perempuan atau setara dengan 50%.
55
3. Identitas Responden Berdasarkan Pendidikan Akhir
Ayah
Tabel 4.3
Identitas responden berdasarkan Pendidikan Akhir Ayah
NO
Pendidikan Akhir Persentase (%)
1. SD/ MI 3%
2. SMP/MTS 18%
3. SMA/SMK/Sederajat 58%
4. Akademi/ Diploma 3%
5. S1/S2/S3 18%
Total 100%
Dari data di atas dapat disimpulkan bahwa sebagian
besar pendidikan akhir ayah responden ialah tingkat
SMA/ SMK/ Sederajat dengan persentase sebesar 58%.
Sedangkan persentase terendah pendidikan akhir ayah
responden ialah tingkat SD/MI dan Akademi/Diploma
yang masing masing sebesar 3%.
4. Identitas Responden Berdasarkan Pekerjaan Ayah
Tabel 4.4
Identitas Responden Berdasarkan Pekerjaan Ayah
NO Pekerjaan Ayah Persentase (%)
1. PNS 15%
2. Karyawan Swasta 49%
3. Profesional 4%
4. Wiraswasta/ Wirausaha 23%
5. Lain-Lain 9%
Total 100%
56
Dari tabel di atas terdapat 96 orang responden
secara keseluruhan. Jumlah ayah responden yang bekerja
sebagai PNS sebanyak 15%. Persentase tertinggi ialah
karyawan swasta sebesar 49%, diikuti oleh wiraswasta
atau wirausaha sebesar 23%. Persentase terendah terdapat
pada tingkat professional (guru, hakim, pengacara, dokter)
yaitu sebanyak 4%. Selebihnya yaitu 9% melakukan
pekerjaan selain pekerjaan tersebut.
5. Identitas Responden Berdasarkan Pendapatan Ayah
Tabel 4.5
Identitas Responden Berdasarkan Pendapatan Ayah
NO Pendapatan Persentase (%)
1. ≤ Rp 5.000.000 95%
2. > Rp 5.000.000 5%
Total 100%
Dari data diatas diketahui bahwa mayoritas
penghasilan per bulan ayah responden yang diabawah atau
sama dengan Rp 5.000.000 ialah sebesar 95 %. Sedangkan
Kisaran gaji per bulan ayah responden yang diatas Rp
5.000.000 hanya sebesar 5% atau sebanyak 5 orang.
57
6. Identitas Responden Berdasarkan Pendidikan Akhir
Ibu
Tabel 4.6
Identitas responden berdasarkan Pendidikan Akhir Ibu
NO Pendidikan Akhir Persentase (%)
1. SD/ MI 29%
2. SMP/MTS 9%
3. SMA/SMK/Sederajat 52%
4. Akademi/ Diploma 0%
5. S1/S2/S3 9%
Total 100%
Berdasarkan data diatas dapat diketahui bahwa
persentase tertinggi dari pendidikan akhir Ibu ialah
tingkat SMA/SMK Sederajat sebesar 52%, diikuti oleh
tingkat SD/MTS sebesar 29%. Sedangkan persentase
pendidikan akhir Ibu tingkat S1/S2/S3 sama besar
dengan tingkat SMP/MTS yaitu masing-masing sebesar
9%.
7. Identitas Responden Berdasarkan Status Ibu
Bekerja
Tabel 4.7
Identitas responden berdasarkan Status Ibu Bekerja
NO Status Ibu Bekerja Persentase (%)
1. Ya 56%
2. Tidak 44%
Total 100%
58
Berdasarkan data di atas diantara total 96 responden
dapat diketahui bahwa status Ibu bekerja menempati
posisi mayoritas, dengan rincian sebesar 56% status Ibu
bekerja dan sebanyak 44 % Ibu responden tidak bekerja.
8. Identitas Responden Berdasarkan Pekerjaan Ibu
Tabel 4.8
Identitas responden berdasarkan Pekerjaan Ibu
NO Pekerjaan Ibu Persentase (%)
1. PNS 20%
2. Karyawan Swasta 56%
3. Profesional 2%
4. Wiraswasta/ Wirausaha 6%
5. Lain-Lain 17%
Total 100%
Dari tabel di atas terdapat 96 orang responden
secara keseluruhan. Jumlah Ibu responden yang bekerja
sebagai PNS sebesar 20%. Persentase tertinggi ialah
karyawan swasta sebesar 56%, diikuti oleh pekerjaan lain-
lain sebesar 17%. Persentase terendah terdapat pada
tingkat professional (guru, hakim, pengacara, dokter)
yaitu sebanyak 2%. Sebesar 6% melakukan pekerjaan
wiraswasta/ wirausaha.
59
9. Identitas Responden Berdasarkan Pendapatan Ibu
Tabel 4.9
Identitas responden berdasarkan Pendapatan Ibu per bulan
NO Pendapatan Persentase (%)
1. ≤ Rp 5.000.000 94 %
2. > Rp 5.000.000 6 %
Total 100%
Dari data diatas diketahui bahwa mayoritas
penghasilan per bulan Ibu responden yang bekerja ialah
berkisar antara kurang dari Rp 5.000.000 yaitu sebesar
94%. Sedangkan Kisaran gaji per bulan Ibu responden yang
diatas Rp 5.000.000 hanya sebesar 6%.
10. Identitas Responden Berdasarkan Pendapatan
Kedua Orang Tua
Tabel 4.10
Identitas responden berdasarkan Pendapatan Orang Tua perbulan
NO Pendapatan Persentase (%)
1. ≤ Rp 5.000.000 64 %
2. > Rp 5.000.000 32 %
Total 100%
Berdasarkan data di atas diketahui bahwa mayoritas
penghasilan per bulan orang tua responden yang dibawah
atau sama dengan Rp 5.000.000 ialah sebanyak 64 %.
Sedangkan persentase orang tua berpenghasilan diatas Rp
5.000.000 ialah 32 %.
60
11. Identitas Responden Berdasarkan Pengeluaran
Keluarga per Bulan
Tabel 4.11
Identitas responden berdasarkan Pengeluaran Keluarga
NO Pengeluaran per bulan Persentase (%)
1. ≤ Rp 4.900.000 86 %
2. > Rp 5.000.000 14 %
Total 100%
Berdasarkan data diatas dapat disimpulkan bahwa
sebanyak 86 % keluarga responden mempunyai
pengeluaran berkisar kurang dari atau sama dengan Rp
4.900.000 per bulan, sedangkan pengeluaran keluarga
responden diatas Rp 5.000.000 sebesar 14% dari
keseluruhan sampel.
12. Identitas Responden Berdasarkan Jumlah
Tanggungan Keluarga
Tabel 4.12
Identitas responden berdasarkan Jumlah Tanggungan Keluarga
NO Jumlah Tanggungan Persentase (%)
1. 1-3 Orang 41%
2. 4-6 Orang 53%
3. >7 6%
Total 100%
Data di atas menunjukkan bahwa persentase
tertinggi jumlah tanggungan dalam keluarga rensponden
sebesar 53,1% dengan tanggungan 4-6 orang. Sedangkan
61
Jumlah tanggungan 1-3 orang sebesar 40,6%,
tanggungan diatas 7 orang sebesar 6,3 %.
B. Perhitungan Skala Likert Kuisioner Penelitian
Berdasarkan kuisioner yang disebarkan kepada responden,
akan diketahui tingkat religiusitas dan perilaku filantropi
responden. Untuk memudahkan penilaian dari jawaban
responden maka dibuat kriteria pengukuran skala likert
sebagai berikut:
Tabel 4.13
Skor Pernyataan Skala Likert
Pernyataan Sangat Setuju Setuju Tidak
Setuju
Sangat Tidak
Setuju
Favorable 4 3 2 1
Unfavorable 1 2 3 4
Selanjutnya menghitung skor kuisioner penelitian dengan
membuat rekapitulasi data. Pembuatan data rekapitulasi
menurut Riduwan ialah membuat interval dengan jumlah
skor per item pertanyaan dengan rumus :76
Berdasarkan rumus hasilnya adalah:
Nilai Skor
per Item
x Jumlah
Responden
= Jumlah
Skor
4 x 96 = 384
3 x 96 = 288
2 x 96 = 192
1 x 96 = 96
76
Riduwan, Belajar Mudah Penelitian untuk Guru, Karyawan an
Peneliti Pemula, (Bandung: Alfabeta, 2012) Cet VIII. H. 89
62
Jadi, berdasarkan data yang diperoleh dari 96 responden,
maka tiap item diolah dengan rumus:
Kemudian tentukan persentase kelompok responden
dengan interval berikut:
0 20% 40% 60% 80% 100%
Sangat
Rendah
Rendah Sedang Tinggi Sangat
Tinggi
C. Analisis Tingkat Religiusitas Responden
Tabel 4.14
Tingkat Religiusitas Responden
No Pernyataan SS S TS STS Nilai
Total % Ket.
1.
Islam adalah agama yang
mampu membawa saya
hidup bahagia di akhirat
71 25 0 0 359 93% ST
2. .
Saya percaya bahwa tiap
gerak yang saya lakukan
di awasi oleh-Nya
53 37 6 0 335 87% ST
3.
Saya melaksanakan solat
lima waktu tanpa pernah
lalai.
40 56 0 0 328 85% ST
4.
Saya selalu
melaksanakan ibadah
sunnah
1 85 10 0 279 73% T
5.
Saya membaca al-Quran
setiap selesai solat lima
waktu
22 50 24 0 286 74% T
6.
Saya merasa Islam terlalu
mengekang umatnya bila
dibandingan agama lain
0 10 23 63 341 89% ST
63
yang lebih fleksibel.
7.
Saya merasa kecewa
pada diri sendiri saat
meninggalakan shalat.
52 34 10 0 330 86% ST
8.
Saya bisa membaca al-
Quran dengan baik dan
benar.
31 65 0 0 319 83% ST
9.
Saya mengetahui dengan
jelas sesuatu yang
diharamkan dalam Islam
35 55 6 0 317 83% ST
10. Saya menyempatkan diri
menimba ilmu agama
dari berbagai sumber
26 70 0 0 314 82% ST
11.
Menolong sesama
manusia yang sedang
kesulitan adalah
keharusan bagi saya.
55 41 0 0 343 89% ST
12.
Saya sering mengahadiri
acara keislaman seperti
tabligh akbar, pengajian,
majlis taklim dan lain-
lain
7 84 5 0 290 76% T
Rata-rata 320.08 83% ST
Berdasarkan tabel diatas dapat disimpulkan bahwa
religiusitas responden sangat tinggi dengan persentase rata-
rata sebesar 83%. Skor tertinggi terdapat pada pernyataan
pertama dengan total nilai 359 dan nilai kekuatan sebesar
93% hal ini membuktikan bahwa responden tidak ragu
bahwa Islam agama yang mampu membawa kebahagiaan
dunia dan akhirat. Sedangkan skor terendah terdapat pada
pernyataan nomor 5 tentang responden yang melaksanakan
ibadah sunnah dengan total nilai 279 atau setara dengan 73%.
64
D. Analisis Perilaku Filantropi Responden
Tabel 4.15
Perilaku Filantropi Responden
No Pernyataan SS S TS STS Nilai
Total % Ket.
1.
Saya sering membantu
orang yang
membutuhkan/ kesulitan.
40 56 0 0 328 85% ST
2.
Saya menolong orang
yang membutuhkan
tanpa diminta.
41 55 0 0 329 86% ST
3.
Menurut saya, lebih baik
memberi sedikit daripada
tidak sama sekali.
20 70 6 0 302 79% ST
4.
Saya memahami
kewajiban zakat,
dianjurkannya sedekah
dan infak (ZIS) serta
sudah melaksanakannya
35 61 0 0 323 84% ST
5. Saya menunaikan ZIS,
hanya jika sedang ingin. 0 8 61 27 307 80% T
6.
Saya menunaikan ZIS
hanya mengharapkan
ridho dari Allah SWT.
22 69 5 0 305 79% T
7.
Minimal seminggu
sekali, saya harus
menunaikan ZIS
34 46 16 0 306 80% T
8.
Menunaikan ZIS tidak
menghasilkan
keuntungan.
0 9 32 55 334 87% ST
9.
Saya bangga ketika
menunaikan ZIS didepan
orang lain.
0 8 49 39 319 83% ST
10.
Saya berpikir dua kali
untuk menunaikan ZIS,
karena banyak orang
yang berpura-pura
kesulitan
0 9 50 37 316 82% ST
65
11. Saya hanya menolong
orang yang dikenal saja. 0 5 60 31 314 82% ST
12. Saya akan menolong,
jika ada keuntungan yang
saya dapat.
0 11 30 55 332 86% ST
13. Saya selalu membantu
orang lain tanpa pandang
bulu
20 70 6 0 302 79% T
Rata-rata 316.7 82% ST
Berdasarkan tabel diatas dapat disimpulkan bahwa perilaku
filantropi responden sangat tinggi dengan persentase sebesar
82%. Skor tertinggi terdapat pada pernyataan nomor 8 dengan
total nilai 334 atau setara dengan 87%, hal ini menyimpulkan
bahwa responden sangat meyakini bahwa ada keuntungan
yang didapat dengan menunaikan zakat, infak dan sedekah.
Skor tertinggi kedua terdapat pada pernyataan nomor 2 dengan
total nilai 329 atau setara dengan 86% yang mengungkapkan
bahwa responden menolong orang lain tanpa diminta. Skor
terndah terdapat pada pernyataan nomor 3 dan 13 dengan skor
masing-masing 302 atau setara dengan 79%, yang
mengungkapkan bahwa responden setuju bahwa memberi
sedikit lebih baik daripada tidak sama sekali dan responden
membnatu tanpa pandang bulu.
66
E. Analisis Data Penelitian
1. Uji Normalitas
Tabel 4.16
Tes Kolmogorov-Smirnov
Religiusitas Filantropi
N 96 96
Normal
Parametersa,b
Mean 40.01 39.74
Std. Deviation 3.594 4.700
Most Extreme
Differences
Absolute .179 .173
Positive .101 .126
Negative -.179 -.173
Test Statistic .179 .173
Asymp. Sig. (2-tailed) .049c .065
c
a. Test distribution is Normal.
b. Calculated from data.
c. Lilliefors Significance Correction.
Data pada table diatas menunjukkan bahwa nilai
variabel religiusitas (X1) pada kolom Kolmogorov-
Smirnov (Sig.) adalah 0,049 dan karena pengujian
dilakukan dua sisi maka nilai ɑ = 0,05/2 = 0.025. Maka
dapat disimpulkan bahwa 0,049 < 0,025 Maka Ho
diterima yang berarti data berdistribusi normal.
Sedangkan nilai variabel filantropi (Y) pada kolom
Kolmogorov-Smirnov (Sig.) adalah 0,065 dan nilai ɑ =
0.025 karena pengujian dilakukan dua sisi, maka dapat
disimpulkan bahwa data berdistribusi normal.
67
Dari dua gambar diatas dapat dilihat bahwa titik-titik
yang ada selalu mengikuti dan mendekati garis diagonal.
Hal ini menunjukkan bahwa nilai residual berdistribusi
68
normal sehingga syarat normalias nilai residual untuk
analisis regresi dapat terpenuhi.
2. Uji Korelasi
Tabel 4.17
Uji Korelasi
Religiusitas Pendapatan Ortu Filantropi
Religiusitas Correlation Coefficient 1.000 .210* .874
**
Sig. (2-tailed) . .040 .000
N 96 96 96
Pendapatan
Ortu
Correlation Coefficient .210* 1.000 .228
*
Sig. (2-tailed) .040 . .026
N 96 96 96
Filantropi Correlation Coefficient .874** .228
* 1.000
Sig. (2-tailed) .000 .026 .
N 96 96 96
*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
Uji signifikasi antara variabel Religiusitas (X1) terhadap
variabel Filantropi (Y). Dari table correlations diperoleh
variabel religiusitas (X1) terhadap perilaku Filantropi (Y)
nilai sig. = 0,00. Untuk nilai ɑ -nya karena menggunakan uji
dua sisi, maka nilai ɑ/2, sehingga nilai ɑ = 0,05/2=0,025.
Nilai sig= 0,00 < 0,025 maka Ho ditolak, Ha diterima.
Kesimpulannya terdapat pengaruh yang signifikan antara
tingkat religiusitas terhadap Perilaku Filantropi.
Uji signifikasi antara variabel Pendapatan Orang Tua
(X2) terhadap variabel Filantropi (Y). Dari table correlations
diperoleh variabel pendapatan orang tua (X2) terhadap
69
perilaku Filantropi (Y) nilai sig. = 0,026. Untuk nilai ɑ -nya
karena menggunakan uji dua sisi, maka nilai ɑ/2, sehingga
nilai ɑ = 0,05/2=0,025, Maka dengan sig=0,026 > ɑ = 0,025,
Ho diterima dan Ha diterima. Kesimpulannya tidak terdapat
pengaruh signifikan antara pendapatan orang tua terhadap
perilaku filantropi.
3. Regresi Linier Berganda
a. Model Regresi
Tabel 4.18
Model Regresi
Model
Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients
T Sig. B Std. Error Beta
1 (Constant) -7.054 2.451 -2.878 .005
Religiusitas 1.152 .062 .881 18.477 .000
Pendapatan Ortu .106 .099 .051 1.067 .289
a. Dependent Variable: Filantropi
Dari table coefficients (a) menunjukkan bahwa
model persamaan regresi berganda untuk
memperkirakan perilaku filantropi mahasiswa yang
dipengaruhi oleh Religiusitas dan pendapatan orang tua
adalah:
Y = 7,054+1,152 X1+ 0,106 X2
Yang berarti perilaku filantropi, jika tanpa adanya
religiusitas dan pendapatan orang tua (X1 dan X2=0),
maka perilaku filantropi hanya 7,054, sedangkan jika
masing-masing responden bertambah 1 poin untuk
70
jawaban religiusitas dan pendapatan orang tua (X1 dan
X2=10), maka diperkirakan tingkat perilaku filantropi
akan meningkat menjadi:
Y= 7,054 +1,152 X1+ 0,106 X2
= 7,054 +1,152 (10) + 0,106 (10) = 19,63
Koefisien regresi berganda sebesar 1,152 dan 0,106
mengindikasikan besaran peningkatan perilaku
filantropi.
Berdasarkan table coefficients (a) diketahui nilai
significant variabel religiusitas adalah 0,00 lebih kecil
dari a = 0,05/2 = 0,025 maka Ho ditolak Ha diterima
sehingga terdapat pengaruh yang signifikan antara
religiusitas terhadap perilaku filantropi.
Selanjutnya pada nilai significant pada variabel
pendapatan orang tua adalah 0,289 lebih besar dari a =
0,05/2 =0,025 maka Ho diterima dan Ha ditolak
sehingga tidak terdapat pengaruh yang signifikan antara
pendapatan orang tua terhadap perilaku filantropi.
b. Uji Hipotesis
Tabel 4.19
ANOVAa
Model Sum of Squares Df Mean Square F Sig.
1 Regression 1674.725 2 837.363 183.769 .000b
Residual 423.764 93 4.557
Total 2098.490 95
a. Dependent Variable: Filantropi
b. Predictors: (Constant), Pendapatan Ortu, Religiusitas
71
H0 :
H1 :
Model regresi linier berganda tidak dapat
digunakan untuk memprediksi perilaku filantropi
yang dipengaruhi oleh religiusitas dan pendapatan
orang tua.
Model regresi linier berganda dapat digunakan
untuk memprediksi perilaku filantropi yang
dipengaruhi oleh religiusitas dan pendapatan
orang tua.
Nilai Fhitung dari table Anova sebesar = 183,7
sedangkan Ftabel sebesar 3,09. Hal ini menunjukkan
Fhitung= 183,7 > Ftabel=3,09 sehingga H0 ditolak.
Sehingga dapat disimpulkan bahwa model regresi linier
berganda dapat digunakan untuk memprediksi perilaku
filantropi yang dipengaruhi oleh religiusitas dan
pendapatan orang tua.
c. Koefisien Determinasi (R2)
Berdasarkan table model summary diperoleh besarnya
hubungan antara variabel tingkat Religiusitas (X1) dan
Tabel 4.20
Model Summaryb
Model R R Square Adjusted R Square
Std. Error of the
Estimate
1 .693a .487 .478 2.135
a. Predictors: (Constant), Pendapatan Ortu, Religiusitas
b. Dependent Variable: Filantropi
72
Pendapatan orang tua (X2) secara simultan (bersama-
sama) terhadap perilaku Filantropi (Y) diperoleh nilai
sebesar r = 0,693 hal ini menunjukkan terjad i
pengaruh yang sangat kuat. Adapun kontribusi secara
simultan variabel X1 (Religiusitas) dan X2 (Pendapatan
Orang Tua) terhadap Y (Perilaku Filantropi) yaitu = R2
x 100%= (0,693)2 x 100% = 48,02%, sedangkan
sisanya dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak
diteliti.
73
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisis data dari penelitian tentang
”Pengaruh tingkat Religusitas dan Pendapatan Orang Tua
terhadap Perilaku Filantropi Mahasiswa Fakultas Dakwah
dan Ilmu Komunikasi Universitas Islam Negeri Syarif
Hidayatullah Jakarta” dapat disimpulkan sebagai berikut:
1. Religiusitas (X1) berpengaruh positif dan signifikan
terhadap perilaku filantropi mahasiswa Fakultas
Dakwah dan Ilmu Komunikasi UIN Syarif Hidayatullah
Jakarta. Hal ini dapat dilihat dari nilai koefisien korelasi
sebesar 0,874 (sangat kuat). Hal ini berarti semakin
tinggi tingkat religiusitas seseorang maka semakin tinggi
juga perilaku filantropinya.
2. Pendapatan orang tua (X2) tidak berpengaruh terhadap
perilaku filantropi mahasiswa Fakultas Dakwah dan
Ilmu Komunikasi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Hal
ini ditunjukkan dengan rendahnya koefisien korelasi
antara variabel ini dengan variabel perilaku filantropi
(Y) yaitu 0,210 (lemah).
74
B. Saran
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, maka
penulis mengemukakan beberapa saran sebagai berikut:
1. Berdasarkan hasil penelitian diatas religiusitas
memberikan pengaruh positif terhadap perilaku
filantropi, untuk itu tingkat religiusitas mahasiswa
Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta dipertahankan mengingat sebagian
besar mahasiwa mempunyai tingkat religiusitas yang
tinggi.
2. Untuk peneliti selanjutnya agar membahas kembali
penelitian serupa secara lebih dalam dengan
menggunakan literature yang lebih lengkap mengenai
perilaku filantropi dan mengulas lebih dalam faktor-
faktor lain yang memberikan pengaruh terhadap perilaku
filantropi.
DAFTAR PUSTAKA
Abdullah, Yatimin. 2007. Studi Akhlak Dalm Perspektif Al-
Quran, Jakarta: PT Amanah.
AC Snibbe dan Markus HR. 2005. You can‟t always get what you
want: Educational attainment, agency, and choice. Journal
of Personal- ity and Social Psycholog.
Adji, Wahyu dkk. 2007. Ekonomi untuk SMA/MA Kelas X,
Bandung: Erlangga.
A.G, Perikhanian. 2011. Iranian Society and Law dalam
Filantropi Islam dan Kebijakan Negara pasca-Orde Baru:
Studi tentang Undang-undang Zakat dan Undang-undang
Wakaf. Bandung: Penerbit Arsad Press.
Alfat, Hasan, dkk. 2007. Aqidah Akhlak Madrasah Tsanawiyah
Kelas II, Semarang: Toha Putra.
Al- Jurjani. 1985. Kitab al-Ta‟rifat, Beirut: Maktabar Lubnan.
Ancok, Jamaluddin. 2001. Psikologi Islami, Yogyakarta: Pustaka
Pelajar.
Anshori, Endang Saepudin. 1982. Agama dan Kebudayaan,
Surabaya: PT. Bina Ilmu.
Ansori, Muslich dan Sri Iswati. 2009. Buku Ajar: Metodoligi
Penelitian Kuantitatif, Surabaya: Pusat Penerbitan dan
Percetakan (AUP).
Badan Pusat Statistik. 2003. Pola Konsumsi Penduduk Indonesia.
Jakarta: BPS.
Bamualim, Chaider, dkk 2006. Islamic Philantropy and Social
Development im Contemporary Indonesia, Jakarta: UIN
Syarif Hidayatullah.
Bungin, Burhan. 2005. Metodologi Penelitian Kuantitatif,
Komunikasi, ekonomi dan kebijakan public serta ilmu
sosial lainnya. Jakarta: Kencana.
Creswell, John. 2010. Research Design: Pendekatan Kualitatif,
Kuantitatif, dan Mixed Edisi III, penerj. Achmad Fawaid,
Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Djamaluddin. 1995. Religiusitas dan Stress Kerja pada Polisi,
Yogyakarta: Gajah Mada Universitas Press.
Fauzia, Amelia, dkk. 2006. Filantropi Islam dan Keadilan Sosial,
Jakarta: CSRC (Centre for the Study of Religion dan
Culture) UIN Jakarta.
Forum Zakat. 2012. Cetak Biru: Pengembangan Zakat Indonesia;
Panduan Masa Depan Zakat Indonesia, Jakarta: Forum
Zakat)
Fatchurrohman. 2006. Pengantar Psikologi Sosial, Yogyakarta:
Pustaka.
Gallo, dkk. Socioeconomic status, psychosocial processes, and
perceived health: An interpersonal perspec- tive. Annals of
Behavioral Medicine 3 (2006).
Gaus, Ahmad. 2008. Filantropi dalam Masyarakat Islam,
(Jakarta: Elex Media Komputindo.
Gilarso, T. 1992. Pengantar Ekonomi Bagian Makro, Jakarta:
Kanisius.
Hafihuddin, Didin. 1998. Panduan Praktis tentang Zakat, Infaq
dan Shadaqah, Jakarta: Gema Insani Press.
Hamidi. 2010. Metode Penelitian dan Teori Komunikasi, Malang:
UMM Press.
Helmut K, Anheir dab Regina A. List. 2007. A Dignionary of
Civil Society, Philanthropy and the Non-profit Sector,
London-New York: Routledge.
Hendropuspito, O.C. 1983. Sosiologi Agama, Yogyakarta:
Kanisius.
Irsyadi, Kamran. 2007. Samudra Hikmah Al-Ghozali. Terj.
Yogyakarta: Pustaka al-Furqon.
Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Kamus versi aplikasi offline
Netbook (PC)), pada 14 Juni 2017
Kerlinger, Fred. 2004. Asas-asas Penelitian Behavioral,
Yogyakarta: UGM Press.
Mading Grafik Pengumpulan Dana ZIS 2012-2016 BAZIS
Provinsi DKI Jakarta, 21 Agustus 2017
Nasution, Harun. 1985. Islam Ditinjau dari Berbagai Aspeknya,
Jakarta, UI Press.
Tamin, Imron Hadi. 2011. Peran Filantropi dalam Pengentasan
Kemiskinan di dalam Komunitas Lokal, dari Jurnal
Sosiologi Islam Vol. I, No. 1.
Piff, Paul, dkk, Having Less, Giving More: The Influence of
Social Class on Prosocial Behavior, Journal of Personality
and Sosial Psycology, Vol. 99, No. 5 (2010)
Prasetyo, Bambang dan Lina Miftahul Jannah. 2005. Metode
Penelitian Kuantittaif, Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.
Prihatna, Andi Agung, dkk. 2005. Revitalisasi Filantropi Islam;
Studi Kasus Lembaga Zakat dan Wakaf di Indonesia,
Jakarta : Pusat Bahasa dan Budaya.
Rakhmat, Jalaluddin. 1998. Metode Penelitian Komunikasi.
Bandung: Rosda Kary.
Reksoprayitno, Soediyono. 1992. Ekoomi Makro Pengantar
Analisa Pendapatan Nasional. Yogyakarta: Liberty.
Riduwan. 2002. Skala Pengukuran Variabel-variabel Penelitian,
Bandung: CV Alfabeta.
Sabiq, Sayyid. 1982. Fiqh al-Sunnah, Beirut: Dar al-Fikr.
Singarimbun, Masri dan Sofian Efendi. 1989. Metode Penelitian
Survei, Jakarta: LP3ES.
Siregar, Syofian. 2014. Metode Penelitian Kuantitatif:
Dilengkapi Perbandingan Perhitungan Manual & SPSS.
Jakarta: PT Kencana.
___________. 2011. Statistika Deskripstif untuk Penelitian:
Dilengkapi dengan Perbandingan Perhitungan Manual dan
SPSS versi 17, Jakarta: Rajawali Press.
___________. 2014. Statistik Parametrik untuk Penelitian
Kuantitatif: Dilengkapi dengan Perhitungan Manual dan
Aplikasi SPSS versi 17, Jakarta: Bumi Aksara.
Sugiyono. 1999. Metode Penelitian Bisnis, Bandung: Alfabeta.
Sumardi, Mulyanto dan Hans Dieter Evers. 1991. Sumber
Pendapatan, Kebutuhan Pokok dan Perilaku Menyimpang
Edisi Revisi, Jakarta: CV Rajawali Citra Press.
Suyanto dan Nurhadi. 2004. Ekonomi untuk SMP Kelas VII,
Yogyakarta: Erlangga.
Syukur, Distor Nico. 2006. Pengalaman dan Motivasi Beragama,
Yogyakarta: Kanisius.
Vrendenbergt, J. 1980. Metode dan Teknik Penelitian
Masyarakat, Jakarta: PT. Gramedia.
Webster's Encyclopedic. 1989. Unabridget Dictionary of The
English Language, States of America.
Widyawati. 2011. Filantropi Islam dan Kebijakan Negara pasca-
Orde Baru: Studi tentang Undang-undang Zakat dan
Undang-undang Wakaf. Bandung: Penerbit Arsad Press.
LAMPIRAN
KUISIONER PENELITIAN
Assalamualaikum Wr. Wb. Sehubungan dengan penyusunan penelitian skripsi. Maka saya mohon
bantuan dan kesediaan Saudara/i untuk mengisi kuisioner ini dengan sebenar-benarnya. Semoga Saudara/i sellau dalam lindungan Allah SWT. Atas perhatian dan bantuannya, saya ucapkan terima kasih.
Wassalamualaikum Wr. Wb.
Petunjuk Pengisian Untuk kuisioner berikutnya, berilah tanda silang atau lingkarilah jawaban
yang sesuai dengan keadaan/pendapat Anda.
Alternatif Jawaban
No Pernyataan Alternatif Jawaban (Independent var.) 1. Islam adalah agama yang mampu membawa saya hidup bahagia
di akhirat SS S TS STS
2. Saya percaya bahwa tiap gerak yang saya lakukan di awasi oleh-Nya
SS S TS STS
3. Saya selalu melaksanakan solat lima waktu. SS S TS STS 4. Saya melaksanakan ibadah sunnah SS S TS STS 5. Saya membaca al-Quran setiap selesai solat lima waktu SS S TS STS 6. Saya merasa Islam terlalu mengekang umatnya bila dibandingkan
agama lain yang lebih fleksibel. SS S TS STS
7. Saya merasa kecewa pada diri sendiri saat meninggalakan shalat. SS S TS STS 8. Saya bisa membaca al-Quran dengan baik dan benar. SS S TS STS 9. Saya mengetahui dengan jelas sesuatu yang diharamkan dalam
Islam SS S TS STS
10. Saya menyempatkan diri menimba ilmu agama dari berbagai sumber
SS S TS STS
11. Menolong sesama manusia yang sedang kesulitan adalah keharusan bagi saya.
SS S TS STS
12. Saya sering mengahadiri acara keislaman seperti tabligh akbar, pengajian, majlis taklim dan lain-lain
SS S TS STS
(Dependent var.) 13. Saya sering membantu orang yang membutuhkan/ kesulitan. SS S TS STS 14. Saya menolong orang yang membutuhkan tanpa diminta. SS S TS STS 15. Menurut saya, lebih baik memberi sedikit daripada tidak sama
sekali. SS S TS STS
16. Saya memahami kewajiban zakat, dianjurkannya sedekah dan infak (ZIS) serta sudah melaksanakannya
SS S TS STS
17. Saya menunaikan ZIS, hanya jika sedang ingin. SS S TS STS
SS : Sangat Setuju S : Setuju
TS : Tidak Setuju STS : Sangat Tidak Setuju
PENGARUH RELIGIUSITAS DAN PENDAPATAN ORANG TUA TERHADAP TINGKAT PERILAKU FILANTROPI MAHASISWA
FAKULTAS DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA
Nama : No. Hp : 08………………………………….. Prodi / Sem : (Diisi utk mndapatkan reward pulsa)
18. Saya menunaikan ZIS hanya mengharapkan ridho dari Allah SWT. SS S TS STS 19. Minimal sebulan sekali, saya harus bersedekah SS S TS STS 20. Menunaikan ZIS tidak menghasilkan keuntungan. SS S TS STS 21. Saya bangga ketika menunaikan ZIS didepan orang lain. SS S TS STS 22. Saya berpikir dua kali untuk menunaikan ZIS, karena banyak
orang yang berpura-pura kesulitan SS S TS STS
23. Saya hanya menolong orang yang dikenal saja. SS S TS STS 24. Saya akan menolong, jika ada keuntungan yang saya dapat. SS S TS STS 25. Saya selalu membantu orang lain tanpa pandang bulu SS S TS STS
Untuk Kuisioner “Identitas Orangtua/ wali Mahasiswa”. Isilah titik-titik atau Lingkarilah
jawaban yang sesuai dengan kondisi Anda.
A. Kuisioner Orangtua/ Wali Mahasiswa
1) IDENTITAS AYAH: Tingkat Pendidikan
a. SD/MI b. SMA/Sederajat c. S1/S2/S3 d. SMP/ MTS e. Akademi/ Diploma
Pekerjaan
a. PNS b. Karyawan swasta c. Profesional(Guru/ Dosen/Dokter/Pengacara/Hakim) d. Wiraswasta/wirausaha e. Lainnya (…………)
Pendapatan per-bulan : a. Rp 0- Rp 599.000 b. Rp 600.000 – Rp 1.200.000 c. Rp 1.300.000 – Rp 2.000.000
d. Rp 2.100.000 – Rp 2.700.000 e. Rp 2.800.000 – Rp 3.400.000 f. Rp 3.500.000 – Rp 4.100.000
g. Rp 4.200.000 – Rp 5.000.000 h. Rp 5.100.000 – Rp 6.000.000 i. > Rp 6.000.000
2) IDENTITAS IBU:
Tingkat Pendidikan a. SD/MI b. SMA/Sederajat 5. S1/S2/S3
c. SMP/ MTS d. Akademi/ Diploma
Apa Ibu Anda bekerja? a) Ya b) Tidak (Jika tidak, langsung ke pertanyaan No.3 – pengeluaran keluarga per-bulan)
Jika Ya, apa Pekerjaannya a. PNS b. Karyawan swasta c. Profesional(Guru/ Dosen/Dokter/Pengacara/Hakim) d. Wiraswasta/wirausaha e. Lainnya (…………)
Pendapatan per-bulan :
a. Rp 0- Rp 599.000 b. Rp 600.000 – Rp 1.200.000 c. Rp 1.300.000 – Rp 2.000.000
d. Rp 2.100.000 – Rp 2.700.000 e. Rp 2.800.000 – Rp 3.400.000 f. Rp 3.500.000 – Rp 4.100.000
g. Rp 4.200.000 – Rp 5.000.000 h. Rp 5.100.000 – Rp 6.000.000 i. > Rp 6.000.000
3) Pengeluaran keluarga per-bulan : a. Rp 0- Rp 500.000 b. Rp 550.000 – Rp 1.100.000 c. Rp 1.200.000 – Rp 1.900.000
d. Rp 2.000.000 – Rp 2.500.000 e. Rp 2.600.000 – Rp 3.400.000 f. Rp 3.500.000 – Rp 4.000.000
g. Rp 4.100.000 – Rp 4.900.000 h. Rp 5.000.000 – Rp 5.900.000 i. ≥ Rp 6.000.000
4) Jumlah tanggungan keluarga: a. 1 – 3 Orang b. 4 – 6 Orang c. > 7 Orang
UJI INSTRUMEN VARIABEL X1 (RELIGIUSITAS) KOLOM RESPONDEN
Responden P1 P2 P3 P4 P5 P6 P7 P8 P9 P10 P11 P12 TOTAL
1 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 36
2 4 3 4 3 4 4 4 4 4 4 3 4 45
3 4 3 4 3 4 4 4 4 4 4 4 3 45
4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 36
5 3 2 3 2 3 3 4 3 3 3 3 2 34
6 4 3 3 3 4 4 4 4 4 4 4 3 44
7 4 3 4 3 4 4 4 4 3 3 4 3 43
8 3 3 4 3 4 4 4 3 4 4 4 3 43
9 4 3 4 3 4 4 4 4 4 4 4 3 45
10 3 2 3 2 3 2 3 3 3 3 3 2 32
UJI INSTRUMEN VARIABEL X1 (RELIGIUSITAS) KOLOM RESPONDEN
Responden P13 P14 P15 P16 P17 P18 P19 P20 P21 P22 P23 P24 P25 TOTAL 1 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 36
2 4 4 3 4 4 4 4 4 4 3 4 4 3 45
3 4 4 3 4 4 3 4 3 4 4 4 4 3 45
4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 36
5 3 3 2 3 3 2 3 3 3 3 3 3 2 34
6 4 4 3 4 4 3 4 4 4 4 4 4 3 44
7 4 4 3 4 4 3 4 4 4 4 4 4 3 43
8 4 4 3 4 3 3 4 3 4 4 3 4 3 43
9 4 4 3 4 4 3 4 4 4 4 4 4 3 45
10 3 3 2 3 3 2 3 2 2 2 2 2 2 32
HASIL SKALA LIKERT RESPONDEN
Responden
ID Ayah ID Ibu P.luar/ Jml
Pend. Pkrjn Rp Pend. Pkrjn Rp Bln Klrga
Jurnalistik 1 4 4 5 4 0 0 4 2
2 2 4 4 1 0 0 4 1
3 2 2 9 2 0 0 5 2
4 3 1 5 1 0 0 8 2
5 2 2 4 4 1 3 4 1
6 2 4 3 2 0 0 3 1
7 4 2 4 1 0 0 4 2
8 2 5 4 4 0 0 4 1
9 2 4 3 3 5 2 3 3
10 4 2 4 1 0 0 4 2
11 3 1 6 2 0 0 6 2
12 2 2 5 4 0 0 4 1
13 2 5 3 3 5 2 3 3
PMI 14 3 1 5 1 0 0 8 2
15 4 2 4 1 0 0 4 2
16 2 5 3 3 5 2 3 3
17 2 2 4 4 5 2 4 1
18 4 2 4 1 0 0 4 2
19 3 1 6 3 3 4 6 1
20 4 2 4 1 0 0 4 2
KESSOS 21 2 2 4 4 1 3 4 1
22 3 1 5 1 0 0 8 2
23 2 5 3 3 5 2 3 3
24 2 2 4 4 1 3 4 1
25 2 4 4 1 0 0 4 1
26 2 2 9 2 0 0 5 2
27 2 2 7 2 2 2 5 1
28 3 1 5 1 0 0 8 2
29 4 2 4 1 0 0 4 2
30 5 4 7 2 1 8 9 2
31 3 1 5 1 0 0 8 2
32 2 2 7 2 2 2 5 1
33 2 5 3 3 5 2 3 3
34 2 2 7 2 2 3 5 2
BPI 35 2 2 4 4 5 2 4 1
36 2 2 6 2 2 3 5 1
37 2 2 6 2 2 3 5 1
38 4 2 4 1 0 0 4 2
39 2 5 3 3 5 2 3 3
40 2 2 7 2 2 2 5 1
41 2 2 4 4 5 2 4 1
42 2 4 4 2 4 4 4 2
43 2 4 4 1 0 0 4 1
44 2 2 9 2 0 0 5 2
45 5 3 7 2 1 9 9 2
MD 46 2 2 9 2 0 0 5 2
47 1 5 1 2 1 1 2 1
48 4 2 4 1 0 0 4 2
49 2 2 7 2 2 2 5 1
50 2 4 6 2 2 2 4 2
51 4 2 4 1 0 0 4 2
52 2 2 7 2 2 2 4 1
53 2 2 7 2 2 2 5 1
54 4 2 4 1 0 0 4 2
55 2 2 7 2 2 2 5 1
56 5 4 7 2 1 9 9 2
57 3 3 4 3 2 4 4 1
58 2 4 9 2 0 0 5 2
59 3 1 5 2 0 0 4 2
60 1 5 1 2 1 1 2 1
61 2 2 7 2 2 2 5 1
62 2 2 7 2 2 2 5 1
63 3 1 5 1 0 0 7 2
KPI 64 2 2 7 2 2 2 5 1
65 2 2 7 2 2 2 5 1
66 2 4 4 3 1 1 4 2
67 3 3 5 1 0 0 8 2
68 2 4 4 2 4 4 4 2
69 4 4 6 2 0 0 5 2
70 2 2 7 2 2 2 6 1
71 2 2 7 2 2 2 5 1
72 4 4 6 2 0 0 5 2
73 3 1 5 1 0 0 8 2
74 2 2 7 2 2 2 5 1
75 2 2 7 2 2 2 5 1
76 3 4 5 2 2 3 4 2
77 4 2 4 1 0 0 4 2
78 3 1 5 1 0 0 8 2
79 3 1 7 2 1 7 5 2
80 2 2 7 2 2 2 5 1
81 2 2 7 2 2 2 5 1
82 2 4 4 2 2 4 5 2
83 4 2 4 1 0 0 4 2
84 2 2 7 2 2 2 5 1
85 2 4 4 2 4 4 4 2
86 2 4 4 2 2 4 5 2
87 3 1 5 1 0 0 8 2
88 1 5 1 2 1 1 2 1
89 2 4 4 2 2 4 5 2
90 4 2 4 1 0 0 4 2
91 2 3 4 2 2 3 5 2
92 2 2 7 2 2 2 5 1
93 2 4 4 2 2 4 5 2
94 2 4 4 2 0 0 4 1
95 3 1 5 1 0 0 8 2
96 4 2 4 1 0 0 4 2
HASIL SKALA LIKERT RESPONDEN
VARIABEL X1 (RELIGIUSITAS) DAN Y (FILANTROPI)
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25
Jurnalistik 1 4 3 4 3 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 3 4 4 3 4 4 4 4 4 4 3
2 3 2 3 2 3 2 3 3 3 3 3 2 3 3 2 3 3 3 3 2 2 3 2 2 2
3 4 3 3 3 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 3 4 4 3 4 4 4 4 4 4 3
4 4 4 4 3 3 4 4 3 3 3 4 3 3 4 4 3 3 3 4 4 4 3 4 4 3
5 4 3 4 3 4 4 4 4 3 3 4 3 4 4 3 4 4 3 4 4 4 4 4 4 3
6 3 3 4 3 4 4 4 3 4 4 4 3 4 4 3 4 3 3 4 3 4 4 3 4 3
7 3 4 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3
8 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3
9 4 3 4 3 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 3 4 4 3
10 4 3 4 3 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 3 4 4 3 4 3 4 4 4 4 3
11 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
12 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3
13 3 4 3 3 2 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3
PMI 14 4 3 4 3 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 3 4 4 3
15 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3
16 3 2 3 2 3 3 4 3 3 3 3 2 3 3 2 3 3 2 3 3 3 3 3 3 2
17 4 3 3 3 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 3 4 4 3 4 4 4 4 4 4 3
18 3 2 3 2 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 2 4 3 2 3 2 2 2 2 2 2
19 4 4 3 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 3 3 3 4 4
20 4 4 4 3 3 4 4 3 4 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 4
KESSOS 21 3 3 4 3 4 4 4 3 4 4 4 3 4 4 3 4 3 3 4 3 4 4 3 4 3
22 4 3 3 3 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 3 4 4 3 4 4 4 4 4 4 3
23 4 3 3 3 4 3 4 4 4 4 4 3 3 4 3 4 4 3 4 4 4 4 4 4 3
24 4 3 4 3 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 3 4 4 3
25 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3
NOPERTANYAAN (SKALA LIKERT)
26 4 4 4 3 3 4 3 3 4 3 4 3 3 4 4 4 4 4 2 4 4 4 4 4 4
27 4 4 3 3 2 4 2 4 3 3 4 3 4 3 3 3 3 3 2 4 3 4 3 4 3
28 4 4 3 3 2 4 4 3 2 3 4 3 3 3 3 3 3 4 3 4 3 3 3 2 4
29 4 4 4 3 3 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 4 3
30 4 4 3 3 2 4 2 4 3 3 4 3 4 3 3 3 3 3 2 4 3 4 3 4 3
31 4 3 4 3 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 3 4 4 3 4 3 4 4 4 4 3
32 4 4 4 3 3 4 3 3 4 3 4 3 3 4 4 4 4 4 2 4 4 4 4 4 4
33 3 3 4 3 4 4 4 3 4 4 4 3 4 4 3 4 3 3 4 3 4 4 3 4 3
34 4 3 4 3 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 3 4 4 3 4 4 4 4 4 4 3
BPI 35 4 3 3 3 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 3 4 4 3 4 4 4 4 4 4 3
36 4 4 3 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 3 3 3 4 4
37 4 4 4 3 3 4 4 3 4 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 4
38 4 4 4 3 3 4 3 3 4 3 4 3 3 4 4 4 4 4 2 4 4 4 4 4 4
39 3 4 3 3 2 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3
40 4 3 3 3 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 3 4 4 3 4 4 4 4 4 4 3
41 3 3 4 3 4 4 4 3 4 4 4 3 4 4 3 4 3 3 4 3 4 4 3 4 3
42 4 4 4 3 3 4 3 3 4 3 4 3 3 4 4 4 4 4 2 4 4 4 4 4 4
43 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3
44 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 2 3 3 3 3 3
45 4 4 4 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 4 4 3 4 3 4 4 4 3 3 3
MD 46 4 4 3 3 2 2 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
47 4 4 3 3 2 4 4 3 2 3 4 3 3 3 3 3 3 4 3 4 3 3 3 2 4
48 4 4 4 3 3 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 4 3
49 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3
50 4 4 3 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 3 3 3 4 4
51 4 4 4 3 3 4 4 3 4 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 4
52 4 4 4 3 3 4 3 3 4 3 4 3 3 4 4 4 4 4 2 4 4 4 4 4 4
53 4 4 4 3 3 4 4 3 3 3 4 3 3 4 4 3 3 3 4 4 4 3 4 4 3
54 3 2 3 2 3 2 3 3 3 3 3 2 3 3 2 3 3 2 3 2 2 2 2 2 2
55 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3
56 4 4 3 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 3 3 3 4 4
57 4 4 4 3 3 4 4 3 4 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 4
58 4 4 3 3 2 4 2 4 3 3 4 3 4 3 3 3 3 3 2 4 3 4 3 4 3
59 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3
60 3 2 3 2 3 2 3 3 3 3 4 2 3 3 2 3 3 2 3 2 2 2 2 2 2
61 4 4 4 3 3 4 4 3 3 3 4 3 3 4 4 3 3 4 3 4 4 3 4 4 3
62 4 4 4 4 3 3 4 4 3 3 4 3 3 4 3 3 3 3 4 4 4 3 4 4 3
63 4 4 3 3 2 4 4 3 2 3 4 3 3 3 3 3 3 4 3 4 3 3 3 2 4
KPI 64 4 4 4 3 3 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 4 3
65 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3
66 4 4 4 3 3 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 4 3
67 3 3 4 3 4 4 4 3 4 4 4 3 4 4 3 4 3 3 4 3 4 4 3 4 3
68 4 4 3 3 2 2 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
69 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3
70 4 4 3 3 2 4 2 4 3 3 4 3 4 3 3 3 3 3 2 4 3 4 3 4 3
71 4 4 3 3 2 4 4 3 2 3 4 3 3 3 3 3 3 4 3 4 3 3 3 2 4
72 4 4 3 3 2 2 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
73 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 2 3 3 3 3 3
74 3 3 4 3 4 4 4 3 4 4 4 3 4 4 3 4 3 3 4 3 4 4 3 4 3
75 4 4 3 3 2 4 2 4 3 3 4 3 4 3 3 3 3 3 2 4 3 4 3 4 3
76 4 4 4 3 3 4 4 3 3 3 4 3 3 4 4 3 3 3 4 4 4 3 4 4 3
77 4 4 4 3 3 4 4 3 3 3 4 3 3 4 4 3 3 3 4 4 4 3 4 4 3
78 4 4 3 3 2 4 2 4 3 3 4 3 4 3 3 3 3 3 2 4 3 4 3 4 3
79 4 4 4 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 4 4 3 4 3 4 4 4 3 3 3
80 4 4 3 3 2 4 4 3 2 3 4 3 3 3 3 3 3 4 3 4 3 3 3 2 4
81 4 4 3 3 2 2 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
82 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 2 3 3 3 3 3
83 4 4 3 3 2 4 2 4 3 3 4 3 4 3 3 3 3 3 2 4 3 4 3 4 3
84 4 3 3 3 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 3 4 4 3 4 4 4 4 4 4 3
85 4 3 4 3 4 4 4 4 3 3 4 3 4 4 3 4 4 3 4 4 4 4 4 4 3
86 4 4 3 3 2 4 2 4 3 3 4 3 4 3 3 3 3 3 2 4 3 4 3 4 3
87 4 4 4 3 3 4 4 3 3 3 4 3 3 4 4 3 3 3 4 4 4 3 4 4 3
88 4 4 3 3 2 4 2 4 3 3 4 3 4 3 3 3 3 3 2 4 3 4 3 4 3
89 3 2 3 2 3 2 3 3 3 3 3 2 3 3 2 3 3 2 3 2 2 2 2 2 2
90 4 4 4 3 3 4 3 3 4 3 4 3 3 4 4 4 4 4 2 4 4 4 4 4 4
91 4 4 4 3 3 4 4 3 3 3 4 3 3 4 4 3 3 3 4 4 4 3 4 4 3
92 4 4 3 3 2 4 2 4 3 3 4 3 4 3 3 3 3 3 2 4 3 4 3 4 3
93 4 4 4 3 3 4 4 3 3 3 4 3 3 4 4 3 3 3 4 4 4 3 4 4 3
94 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 2 3 3 3 3 3
95 4 4 3 3 2 4 4 3 2 3 4 3 3 3 3 3 3 4 3 4 3 3 3 2 4
96 4 4 3 3 2 2 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3