uji efektivitas minyak atsiri buah pala sebagai … penelitian unggulan udayana uji efektivitas...

31
1 LAPORAN PENELITIAN UNGGULAN UDAYANA UJI EFEKTIVITAS MINYAK ATSIRI BUAH PALA SEBAGAI ATRAKTAN DAN INSEKTISIDA NABATI LALAT BUAH (Bactrocera dorsalis complex) TIM PENELITI Prof. Ir. I Wayan Susila, MS (0029015408) Prof. Dr. Ir. I Wayan Supartha MS (0030035703) Ir. I Ketut Sumiartha, M.Agr (0013125602) Dibiayai dari Dana PNBP Universitas Udayana dengan Surat Perjanjian Penugasan Penelitian Nomor : 238-10/UN.14.2/PNL.01.03.00/2014, tanggal 14 Mei 2014 PROGRAM STUDI AGROEKOTEKNOLOGI FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS UDAYANA 2014

Upload: buinhi

Post on 23-Apr-2018

239 views

Category:

Documents


4 download

TRANSCRIPT

Page 1: UJI EFEKTIVITAS MINYAK ATSIRI BUAH PALA SEBAGAI … penelitian unggulan udayana uji efektivitas minyak atsiri buah pala sebagai ... identifikasi senyawa kimia minyak atsiri buah

1

LAPORAN PENELITIAN

UNGGULAN UDAYANA

UJI EFEKTIVITAS MINYAK ATSIRI BUAH PALA SEBAGAI ATRAKTAN DAN INSEKTISIDA NABATI LALAT BUAH (Bactrocera

dorsalis complex)

TIM PENELITI Prof. Ir. I Wayan Susila, MS (0029015408)

Prof. Dr. Ir. I Wayan Supartha MS (0030035703) Ir. I Ketut Sumiartha, M.Agr (0013125602)

Dibiayai dari Dana PNBP Universitas Udayana dengan Surat Perjanjian Penugasan Penelitian Nomor : 238-10/UN.14.2/PNL.01.03.00/2014, tanggal 14

Mei 2014

PROGRAM STUDI AGROEKOTEKNOLOGI FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS UDAYANA

2014

Page 2: UJI EFEKTIVITAS MINYAK ATSIRI BUAH PALA SEBAGAI … penelitian unggulan udayana uji efektivitas minyak atsiri buah pala sebagai ... identifikasi senyawa kimia minyak atsiri buah

2

 

Page 3: UJI EFEKTIVITAS MINYAK ATSIRI BUAH PALA SEBAGAI … penelitian unggulan udayana uji efektivitas minyak atsiri buah pala sebagai ... identifikasi senyawa kimia minyak atsiri buah

3

ii

PRAKATA

Puji syukur penulis haturkan kehadapan Tuhan Yang Maha Esa/Ida Hyang Widdhi Wasa

karena atas rahmat dan karuniaNya laporan penelitian dengan judul Uji Efektivitas Minyak Atsiri

Buah Pala (Myristica fragans Houtt) Sebagai Atraktan dan Insektisida Nabati Lalat Buah

(Bactrocera dorsalis Complex) dapat kami selesaikan sesuai dengan rencana.

Laporan ini merupakan hasil penelitian yang penulis laksanakan dengan Tim peneliti

yang berlangsung selama 7 bulan. Dalam melaksanakan penelitian ini berbagai sarana dan

fasilitas telah penulis dapatkan utamanya dari Fakultas Pertanian, Loboratorium Pengendalian

Hama dan Penyakit Terpadu, Laboratrorium. Forensik Poltabes Denpasar, Lembaga Penelitian

dan Pengabdian kepada Masyarakat Universitas Udayana serta Direktorat Pendidikan Tinggi

kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI.

Pada kesempatan ini penulis menyampaikan penghargaan dan ucapan terima kasih yang

setinggi-tingginya kepada:

1. Dekan Fakultas Pertanian Universitas Udayana,

2. Kepala Laboratorium Pengendalian Hama dan Penyakit Terpadu Fakultas Pertanian

Unud

3. Kepala Laboratorium Forensik Poltabes Denpasar

4. Ketua Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat

5. Rektor Universitas Udayana

Atas bantuan pendanaan, fasilitas laboratorium, sarana dan dukungan moril sehingga penelitian

dan laporan ini dapat penulis selesaikan tepat waktu.

Penulis sangat menyadari bahwa hasil penelitian dan laporan ini masih belum sempurna

oleh karena itu sangat diperlukan perbaikan dan penelitian lanjutan. Untuk itu koreksi dan

masukan yang bersifat membangun sangat penulis harapkan demi sempurnanya laporan hasil

penelitian ini.

Bukit-Jimbaran, Nopember 2014

Penulis

Page 4: UJI EFEKTIVITAS MINYAK ATSIRI BUAH PALA SEBAGAI … penelitian unggulan udayana uji efektivitas minyak atsiri buah pala sebagai ... identifikasi senyawa kimia minyak atsiri buah

4

iii DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ………………………………………………………………………...i HALAM AN PENGESAHAN …………………………………………………………….. .ii PRAKATA…………………………………………………………………………………...iii DAFTAR ISI…………………………………………………………………………………iv RINGKASAN………………………………………………………………………………..v PENDAHULUAN…………………………………………………………………………....1

LATAR BELAKANG…………………………………………………………..….1 TUJUAN KHUSUS PENELITIAN……………………………………….……….2 URGENSI PENELITIAN ………………………………………………….…….. 2 LUARAN PENELITIAN…………………………………………………………..2

TINJAUAN PUSTAKA …………………………………………………………….……….3 LALAT BUAH …………………………………………………………….…….. 3 KLASIFIKASI ……………………………………………………………………3 BIOEKOLOGI …………………………………………………………………... 4 PENGENDALIAN DENGAN ATRAKTAN……………………………….…....5

METODE PENELITIAN …………………………………………………………………….6 TEMPAT DAN WAKTU PENELITIAN ……………………………………….... 6 BAHAN DAN ALAT …………………………………………………………..….7 PELAKSANAAN PENELITIAN …………………………………………….…...7 PERBANYAKAN LALAT BUAH ……………………………………………….7 PEMBUATAN MINYAK ATSIRI BUAH PALA

MELALUI METODE KUKUS .…………………………………………………...7 IDENTIFIKASI SENYAWA KIMIA MINYAK ATSIRI BUAH PALA DENGAN METODE GC-MS……………………………………………....7 PENGUJIAN EFEK DAYA RACUN MINYAK ATSIRI BUAH PALA TERHADAP IMAGO LALAT BUAH ……………………………………………8 PENGUJIAN EFEK ATRAKSI MINYAK ATSIRI BUAH PALA TERHADAP PERILAKU IMAGO LALAT BUAH …………….………………..9 ANALISIS DATA… ………………………………………………………………9 HASIL DAN PEMBAHASAN……………………………………………………………...10 KESIMPULAN DAN SARAN……………………………………………………………...14 DAFTAR PUSTAKA ………………………………………………………………………..16 LAMPIRAN-LAMPIRAN…………………………………………………………………...17

iv

Page 5: UJI EFEKTIVITAS MINYAK ATSIRI BUAH PALA SEBAGAI … penelitian unggulan udayana uji efektivitas minyak atsiri buah pala sebagai ... identifikasi senyawa kimia minyak atsiri buah

5

Ringkasan Lalat buah (Diptera : Tephritidae) merupakan salah satu hama penting yang dapat menurunkan produksi buah-buahan dan sayur–sayuran di Indonesia. Kerusakan buah-buahan dan sayur-sayuran bisa mencapai 90-100% tanpa usaha pengendalian. Hal tersebut disebabkan karena imago meletakkan telur pada buah dengan ovipositornya. Selanjutnya telur-telur tersebut menetas menjadi larva dan larva inilah memakan daging buah yang pada akhirnya buah menjadi busuk sebelum masak.

Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan cara mengendalikan lalat buah (Bactrosera dorsalis complex) yang mudah, efektif dan aman bagi lingkungan dengan menggunakan minyak atsiri buah pala sebagai atraktan dan insektisida nabati. Penelitian berlangsung 2 tahun. Tahun pertama penelitian diawali dengan penyulingan buah pala untuk mendapatkan minyak atsiri. Minyak atsiri ini akan diuji efek atraksinya sebagai atraktan dan efek daya racunnya sebagai insektisida nabati terhadap imago lalat buah. Pada tahun yang sama akan dilanjutkan dengan analisis kandungan senyawa kimianya untuk mengetahui senyawa kimia yang mana berperan sebagai atraktan dan insektisida lalat buah. Tahun kedua dilanjutkan dengan uji konsentrasi untuk mendapatkan konsentrasi yang optimum sebagai atraktan lalat buah. Selain itu akan diuji juga sifat racun dan efektivitas daya racunnya sebagai racun kontak dan atau pernafasan terhadap kematian imago lalat buah.

Penelitian dilakukan di Laboratorium Pengendalian Hama dan Penyakit Terpadu, Jurusan Agroekoteknologi Fakultas Pertanian, Universitas Udayana. Penelitian lapang dilakukan di wilayah Kodya Denpasar dari bulan Maret sampai Nopember 2014. Penelitian efek daya racun dan efek atraksi minyak atsiri buah pala terhadap imago lalat buah menggunakan rancangan acak kelompok dengan 3 perlakuan dan sepuluh ulangan.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa minyak atsiri buah pala mengandung sejumlah senyawa kimia yang berberan sebagai atraktan dan insektisida (racun kontak dan racun pernafasan). Sebagai racun kontak minyak atsiri buah pala dapat membunuh serangga uji lebih cepat dibandingkan insektisida sintetis Matador, sebaliknya sebagai racun pernafasan daya bunuhnya lebih lambat dibandingkan insektisida sintetis Mefos. Sebagai atraktan imago lalat buah, minyak atsiri buah pala mengandung 8.33% Methyleugenol. Ada tiga jenis lalat buah yang tertarik pada atraktan minyak atsiri buah pala maupun petrogenol yaitu B. carambolae, B. papayae, dan B. umbrosa dan semuanya berjenis kelamin jantan Masa aktit minyak atsiri buah pala dan petrogenol di lapang sekitar 43 hari dengan rata-rata imago lalat buah tertangkap per hari 12,22 ekor dan 17,04 ekor

Kata kunci: insektisida nabati, atraktan, lalat buah

Page 6: UJI EFEKTIVITAS MINYAK ATSIRI BUAH PALA SEBAGAI … penelitian unggulan udayana uji efektivitas minyak atsiri buah pala sebagai ... identifikasi senyawa kimia minyak atsiri buah

6

v I. PENDAHULUAN

II. Latar Belakang

Lalat buah (Diptera: Tephritidae) merupakan salah satu hama penting yang dapat

menurunkan produksi buah-buahan dan sayur–sayuran di dunia termasuk Indonesia. Kerusakan

buah disebabkan karena larva lalat buah memakan daging buah yang pada akhirnya buah

menjadi busuk sebelum masak. Serangan lalat buah umumnya terjadi pada buah menjelang

masak dan kehilangan hasil mencapai 90-100%, tergantung dari populasi lalat buah, lokasi,

varietas dan musim (Anonim, 2011). Kurang lebih 75 % dari tanaman buah dapat diserang oleh

lalat buah (Sutrisno,1991). Di India sekitar 50% tanaman Cucurbitaceae diserang oleh B.

cucurbitae (Singh dan Singh, 1998). Menurut Siwi dkk. (2006) di Indonesia ada 16 spesies lalat

buah yang dikatagorikan menjadi hama penting .

Sampai saat ini beberapa cara sudah dilakukan untuk mengendalikan lalat buah di

Indonesia, namun penggunaan pestisida masih dominan. Menurut Sosromarsono et al, 1988),

penggunaan pestisida yang kurang bijaksana dapat merangsang timbulnya resistensi hama,

terbunuhnya musuh alami dan pencemaran terhadap lingkungan. Perlu dicarikan alternatif lain

untuk menghindarkan semakin parahnya permasalahan yang ditimbulkan akibat penggunaan

insektisida. Alternatif lain adalah pengendalian dengan pendekatan ekologi yakni pengendalian

hama terpadu (Smith dan van den Bosch, 1967, Untung, 1993).

Penggunaan zat penarik serangga yang disebut atraktan adalah salah satu komponen

pengendalian hama terpadu. Cara ini merupakan cara pengendalian yang sangat efektif, efisien

dan ramah lingkungan. Atraktan dari bahan sintetis disebut paraferomon karena respons yang

diberikan sama dengan feromon yang diproduksi oleh serangga. Contoh paraferomon adalah

trimedlure dan tert-butil 4 (dan 5)-kloro-2-metilsiklo-heksan-1-karboksilat (Alexander et al,

1962) Saat ini sudah diperjualbelikan atraktan sintetis lalat buah dengan nama dagang

Petrogenol, Leilla dan Revo. Selain atraktan sintetis, ada juga atraktan yang berasal dari

tanaman yaitu tanaman aromatik. Tanaman aromatik yakni tanaman yang mampu mengeluarkan

aroma yang menyebabkan lalat buah tertarik. Contohnya adalah tanaman selasih (Ocidium), pala

(Myristica fragans Houtt), dan lain-lain (Kardinan.-). Oleh karena itu perlu diuji ketertarikan

Page 7: UJI EFEKTIVITAS MINYAK ATSIRI BUAH PALA SEBAGAI … penelitian unggulan udayana uji efektivitas minyak atsiri buah pala sebagai ... identifikasi senyawa kimia minyak atsiri buah

7

lalat buah terhadap minyak atsiri buah pala sebagai atraktan dan juga efek racunnya sebagai

sumber insektisida nabati.

1.2. Tujuan khusus Penelitian

1) Mengetahui senyawa kimia yang terkandung dalam minyak atsiri buah pala

2) Mengetahui sifat atraksi minyak atiri buah pala terhadap imago lalat buah

3) Mengetahui masa aktif minyak atseri buah pala sebagai atraktan di lapang

4) Mengetahui jenis spesies dan jenis kelamin lalat buah yang tertarik

5) Mengetahui sifat racun minyak atsiri buah pala yaitu kontak atau pernafasan atau kedua-

duanya

1.3. Urgensi Penelitian

Lalat buah merupakan salah satu faktor pembatas peningkatan produksi hortikultara (buah-

buahan dan sayuran) di dunia termasuk Indonesia. Beberapa teknologi pengendalian sudah digunakan

untuk mengendalikan lalat buah, namun pestisida sintetis masih dominan digunakan. Penggunaan

pestisida yang kurang bijaksana menyebabkan terbunuhnya musuh alami, timbulnya resisistensi hama,

resurjensi dan pencemaran terhadap lingkungan.

Penelitian ini sangat urgen dilakukan karena minyak atsiri buah pala belum ada yang meneliti

sebagai atraktan dan insesktida untuk lalat buah tersebut. Hasil penelitian ini akan menemukan jenis

atraktan dan insektisida lalat buah. Selain itu akan diketahui pula jenis senyawa kimia minyak atsiri buah

pala yang berperan sebagai dasar pembuatan atraktan dan insktisida botani, serta masa aktifnya, jenis

kelamin lalat buah yang mampu ditarik, dan jenis spesies lalat buah yang tertarik.

Berdasarkan informasi tersebut maka akan diperoleh teknologi pengendalian lalat buah yang

efektif, murah, mudah dilakukan, dan ramah lingkungan. Hasil penelitian ini akan dapat mengurangi

penggunaan pestisida sintetis di dalam mengendalikan lalat buah

1.4. Luaran Penelitian ini adalah :

1. Memperoleh atraktan dan insektisida nabati lalat buah

2. Publikasi Ilmiah pada Journal of ISSASS

3. Bahan Ajar

4. Usulan Hak Paten

Page 8: UJI EFEKTIVITAS MINYAK ATSIRI BUAH PALA SEBAGAI … penelitian unggulan udayana uji efektivitas minyak atsiri buah pala sebagai ... identifikasi senyawa kimia minyak atsiri buah

8

II. TINJAUAN PUSTAKA

2.1. LALAT BUAH

2.1.2. Klasifikasi

Lalat buah (fruit flies) termasuk ke dalam ordo Diptera, famili Tephritidae, subfamili

Dacinae, tribe Dacini. Di dunia, kelompok Tephritidae berjumlah kurang lebih 4000 spesies dan

dikelompokkan ke dalam 500 genera. Jumlah tersebut termasuk yang terbesar di antara jenis lalat

Diptera yang secara ekonomi mempunyai arti penting. Secara morfologi tribe Dacini dibagi ke dalam

tiga genera, yaitu genus Bactrocera, Dacus, dan Monacrostichus (White et al., 1992 dalam Siwi dkk

., 2006). Famili Tephritidae mudah dikenal dari bentuk imago dengan ciri karakteristik pembuluh

sayap yang mempunyai pola indah beranekaragam. Lalat buah Tephritidae sering ditemui hinggap

pada daun atau bunga pada siang hari (Siwi dkk., 2006).

Di Asia, terdapat 160 genus Tephritidae dan yang termasuk tirbe Dacini kira-kira ada 180

spesies Bactrocera dan 30 spesies Dacus (Siwi dkk., 2006). Menurut Singh (2003) ada sekitar 400

spesies lalat buah dari genus Bactrocera menjadi hama penting pada tanaman buah dan sayuran

tersebar di Asia Tropik, Cina, Jepang, Micranesian, Pasifik Selatan, Hawai, dan Australia. Menurut

Hardy (1977) tribe Dacini kebanyakan dimasukan ke dalam subgenus: Bactrocera (Bactrocera),

Bactrocera (Strumeta), Bactrocera (Zeugodacus), genus Dacus, Anastrepha, Ceralitis dan Rhagotetis.

Genus Bactrocera merupakan spesies asli dari daerah tropika yang secara ekonomis merupakan jenis

lalat buah penting yang berasosiasi dengan berbagai buah buahan tropika, kecuali untuk sub genus

Bactrocera (Zeugodacus) inangnya berupa bunga hias dan buah dari family Cucurbitaceae. Genus

Dacus yang sebelumnya dinyatakan terdapat di daerah tropika kemudian setelah diidentifikasi ulang

ternyata merupakan spesies asli Afrika dan biasanya berasosiasi dengan bunga dan buah tumbuhan

Cucurbitaceae dan polong kacang-kacangan. (White et al. 1992 dalam Siwi dkk.,2006).

Di Indonesia bagian barat terdapat 90 spesies lalat buah yang termasuk jenis lokal

(indigenous), tetapi hanya delapan spesies termasuk hama penting yaitu Bactrocera (Bactrocera)

albistrigata (de Meijere), B. (B.) carambolae Drew dan Hancock, B. (B.) umbrosa (Fabricius), B. (Z.)

cucurbitae (Coquillett), B. (Z.) tau (Walker), dan Dacus (Callantra) longicornis (Wiedermann) (Orr,

2002). Hasil penelitian Muryati et al. (2004) di Sumatra Barat dan Riau ditemukan 43 spesies

Page 9: UJI EFEKTIVITAS MINYAK ATSIRI BUAH PALA SEBAGAI … penelitian unggulan udayana uji efektivitas minyak atsiri buah pala sebagai ... identifikasi senyawa kimia minyak atsiri buah

9

Bactrocera yang telah teridentifikasi. Disumatera Selatan ditemukan 5 spesies sebagai hama penting

yaitu B. dorsalis, B. cucurbitae, B. albistrigatus, B. umbrosus dan B. caudatus (Balai Karantina Bom

Baru, 2003)

2.1.3. Bioekologi

Lalat buah betina meletakkan telurnya dengan alat peletak telur (ovipositor) dibawah kulit

buah. Lalat buah betina meletakkan telur berkisar 1- 10 butir pada buah dan dalam satu hari sampai

meletakkan 40 butir telur (Kardinan, 1998). Selanjutnya telur-telur tersebut menetas menjadi

larva dan larva inilah memakan daging buah yang pada akhirnya buah menjadi busuk sebelum

masak. Ferrar ( - ) menyatakan bahwa larva mengalami tiga instar yaitu instar I, II, dan III. Ke

tiga instar larva tersebut berlangsung di dalam buah. Setelah menjadi instar III, larva tersebut

berhenti makan dan meninggalkan buah dan jatuh ke bawah serta membentuk pupa di dalam

tanah. Lalat buah merupakan serangga yang polifag karena dapat hidup dari berbagai jenis tananam

inang. B. dorsalis terdapat pada berbagai tanaman buah, misalnya di China dan Jepang pada

Annona squamosa, apel (Malus pumila), Averrhoa carambola, pisang (Musa paradisiaca),

Capsicum, klausena Lansium, jambu biji (Psidium guajava), mangga (Mangifera indica), jeruk

(Citrus sinensis), pepaya (Carica papaya), persik (Prunus persica), plum (Prunus domestica),

Pyrus spp. dan tomat (Lycopersicon esculentum) (Clausen et al, 1965;. Koyama, 1989).

Menurut Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian (2003) lebih dari 100 jenis

tanaman hortikultura diduga menjadi sasaran serangan lalat buah. Lalat buah dapat hidup

didaerah tropis dan sub tropis (Hasyim et al, 2008). Menurut Singh (2003) ada sekitar 400

spesies lalat buah dari genus Bactrocera yang menjadi hama penting pada tanaman buah dan

sayuran yang tersebar diseluruh Asia Tropik, Cina, dan jepang, Hawai, Pasifik Selatan, Australia,

dan Micranesian. Di Indonesia ada 16 spesies lalat buah penting, lalat buah tersebut diantaranya:

Bactrocera (Bactrocera) dorsalis (Hendel), Bactrocera (Zeugodacus) emittens (Walker),

Bactrocera.(Bactrocera) albistrigata (de Meijere), Bactrocera {Zeugodacus) calumniata

(Hardy), Bactrocera {Zeugodacus) tau (WaIker), Bactrocera (Bactrocera) carambolae (Drew

dan Hancock), Bactrocera {Bactrocera) papayae (Drew dan Hancock), Bactrocera

{Zeugodacus) caudate (Fabricius), Bactrocera (Zeugodacus) cucurbitae (Coquillet), Bactrocera

(Bactrocera) curreyi Drew, Bactrocera (Bactrocera) curvifera (Walker), Bactrocera

(Buffadacus) megregori (Bezzi), Bactrocera {Bactrocera) papayae (Drew dan Hancock),

Page 10: UJI EFEKTIVITAS MINYAK ATSIRI BUAH PALA SEBAGAI … penelitian unggulan udayana uji efektivitas minyak atsiri buah pala sebagai ... identifikasi senyawa kimia minyak atsiri buah

10

Bactrocera {Zeugodacus) persignata (Hering), Bactrocera {Zeugodacus) synnephes (Hendel),

Bactrocera {Zeugodacus) tau (WaIker), Bactrocera (Bactrocera) umbrosa (Fabricius), dan

Dacus (Callantra) longicornis (Wiedeman) (Siwi dkk., 2006).

Hasil Pemantauan Pusat Karantina Pertanian sejak tahun 1979/1980 menunjukkan saat ini

terdapat 66 spsies lalat buah tetapi baru beberapa diketahui tanaman inangnya seperti: B. dorsalis

menyerang berbagai jenis tanaman seperti belimbing, mangga, jeruk, jambu, pisang susu, pisang

raja sere, cabai merah, B. cucurbitae menyerang tanaman mentimun, melon, dan beberapa

tanaman dari famili Cucurbitaceae, B. umbrosus yang menyerang nangka dan beberapa tanaman

dari family Moraceae, B. caudatus menyerang beberapa tanaman dari family Cucurbitaceae.

Sasaran utama serangan lalat buah adalah belimbing manis, jambu air, jambu biji, mangga,

nangka, semangka, melon, cabai, jeruk (Deptan, 2002).

Kerusakan yang ditimbulkan akibat serangan lalat buah mencapai 30-60% (Sauers &

Muller, 2005). Lalat buah telah diperkirakan merusak sekitar 17.000 hektar tanaman jeruk di

daerah Kabupaten Karo dan menyebabkan penurunan produksi perhektarnya mencapai 20 ton

dari sebelumnya 60 ton (Manik dan Bangun, 2004). Pada cabai merah persentase serangan

mencapai 13.15 %/200 m2 (Herlinda dkk.,2007).

Di alam lalat buah dikendalikan oleh musuh alaminya berupa parasitoid yaitu Bioteres sp.

Psyttalia fletcheri (Silvestri), P. fijiensis (Fullaway), dan Opius sp. (Warton, 1987). Herlinda dkk.

(2007) melaporkan ada empat parasitoid yang ditemukan di pertanaman cabai yaitu Psyttalia

fijiensis, P. incise, P. fletcheri, dan Opius sp. Dengan tingkat parasitisasi berturut-turut 8,1%,

25,06%, 9,31%, dan 1,23%.

2.1.4. Pengendalian dengan Atraktan

Telah banyak usaha yang dilakukan untuk mengatasi serangan lalat buah diantaranya

Membersihkan kebun dari buah yang terserang lalat buah, pembungkusan buah, teknik jantan

mandul (Sterile Insect Technique), umpan protein (Bait Application Technique ), penggunaan

parasitoid, penyemprotan dengan insektisida dan penggunaan atraktan.

Pengggunaan atraktan merupakan alternatif pengendalian yang mempunyai prospek

untuk dikembangkan di Indonesia. Menurut hasil penelitian Samad et al., (2001) penggunaan

perangkap metil eugenol pada tanaman cabai dapat menurunkan populasi lalat buah sampai 58%

dan mengurangi kerusakan sampai 29%. Menurut Muryati et al. (2004) ada 17 spesies

Page 11: UJI EFEKTIVITAS MINYAK ATSIRI BUAH PALA SEBAGAI … penelitian unggulan udayana uji efektivitas minyak atsiri buah pala sebagai ... identifikasi senyawa kimia minyak atsiri buah

11

Bactrocera yang tertarik atraktan metil eugenol yaitu B. araceae, B. carambolae, B. dorsalis, B.

exornata, B. indonesiae, B. latilineola, B. muiri, B. nigrita, B. occipitalis, B. papaya, B.

platamus, B. raiensis, B. sulawesiae, B. thailandica, B. unimaculata, B. verbascifoliae, dan

spesies Anonym 2. Bila menggunakan Cue lure sebagai atraktan maka ada 19 spesies lalat buah

yang dominan tertangkap pada perangkap yaitu B. bifasciata, B. bogoriensis, B. calumniate, B.

cibodasae, B. cilifera, B. dubiosa, B.heinrichi, B. lateritaenia, B. malayensis, B. merapiensis, B.

neocognata, B. nigrotibialis, B. penecognata, B. persignata, B. scutellata, B. sembaliensis, B.

trifasciata, B. usitata, dan spesies Anonim 1. Sedangkan 19 spesies yang tertarik pada kedua

jenis atraktan (metil eugenol dan Cue lure ) yaitu B. albistrigata, B. caudate, B. cucurbitae, B.

fuscitibia, B. kinabalu, B. melastomatos, B. propinqua, B. tau dan B. umbrosa. Sedangkan

menurut Direktorat Perlindungan Hortikultura (2002) spesies lalat buah yang tertangkap adalah

B. cucurbitae, B. fraunfeldi, B. trivialis, B. neohumerralis.

Penggunaan atraktan alami yang berasal dari tumbuh-tumbuhan sedang dikembangkan

untuk mengendalikan lalat buah. Hasil penelitian Effendi dkk. (2010) tanaman cengkeh cukup

efektif sebagai sumber atraktan lalat buah. Tanaman pala (Myristica fragrans Houtt) diduga

mengandung minyak atsiri yang dapat digunakan sebagai atraktan lalat buah. Sebagai tanaman

rempah-rempah, pala dapat menghasilkan minyak atsiri dan lemak khusus yang berasal dari biji

dan fuli. Biji pala menghasilkan 2 sampai 15% minyak atsiri dan 30 - 40 % lemak, sedangkan

fuli menghasilkan 7 - 18 % minyak atsiri dan 20 - 30 % lemak (fuli adalah arie yang berwarna

merah tua dan merupakan selaput jala yang membungkus biji) (Departemen Pertanian Bagian

Proyek Informasi Pertanian Irian Jaya, 1986). Minyak atsiri buah pala mengandung sekitar 20

jenis senyawa kimia diantaranya yang dominan adalah 34,6% sabinene, 19,0% α –pinene: 11,

3% β-pinene; 5,6% terpinen-4-ol; 3,7% limonene; 3,3% merysticin, dan lain-lain (Lawrence,

1990). Buah pala mengandung zat-zat minyak terbang (miristin, pinen, kampen (zat pembius),

dipenten, pinen, saprol, eugenol, iso-eugenol, alkohol), glicelida (asam miristinat, asam oleat,

borneol, giraniol), protein, lemak, pati, gula, vitamin A, B1, dan C. Minyak tetap mengandung

Trimyristin (Pelawi, 2010)

III. METODE PENELITIAN

3.1.Tempat dan Waktu Penelitian

Page 12: UJI EFEKTIVITAS MINYAK ATSIRI BUAH PALA SEBAGAI … penelitian unggulan udayana uji efektivitas minyak atsiri buah pala sebagai ... identifikasi senyawa kimia minyak atsiri buah

12

Penelitian dilaksanakan pada bulan Mei sampai dengan bulan Oktober 2014. Penelitian

laboratorium akan dilaksanakan di laboratorium Pengendalian Hama dan Penyakit Terpadu,

Program Studi Agroekoteknologi, Fakultas Pertanian, Universitas Udayana. Penelitian lapangan

akan dilaksanakan di lima tempat di Kodya Denpasar.

3.2. Bahan dan Alat Bahan-bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah buah pala, alkohol 90%, kapas, kertas label, dan buah yang terserang lalat buah.

Alat-alat yang digunakan adalah Mikroskop, botol plastik air mineral dengan diameter 8 cm dan panjang 23 cm, kawat aluminium, jarum suntik volume 3 cc, gelas ukur, kamera digital, alat destilasi, alat-alat tulis,, botol koleksi, dan kurungan pemeliharaan lalat buah.

3.3. Pelaksanaan Penelitian

3.3.11. Perbanyakkan Lalat Buah

Perbanyakkan lalat buah dilakukan dengan mengambil buah belimbing di lapang yang

terserang lalat buah. Buah-buah yang terserang di masukkan ke dalam kantong plastik dan

selanjutnya dibawa ke laboratorium. Di laboratorium buah-buah yang terserang dimasukkan

kedalam kurungan pemeliharaan yang di bawahnya berisi pasir setinggi 3 cm. Larva-larva yang

keluar dari buah terserang diharapkan membentuk pupa didalam pasir. Selanjutnya ditunggu

sampai muncul lalat dewasa yang cukup untuk pelaksanaan pengujian.

3.3.2. Pembuatan Minyak Atsiri Buah Pala Melalui Metode Destilasi Kukus.

Penelitian ini akan dilakukan di laboratorium dengan menggunakan alat destilasi kukus.

Ketel yang digunakan berkasitas 50 kg. Buah pala yang terdiri dari biji, fuli dan daging buah

dipotong seragam dan dikeringkan 5-7 hari. Setelah kering dimasukkan ke dalam ketel yang

sudah berisi air setinggi 5 cm di bawah sarang. Selanjutnya ketel ditutup rapat-rapat kemudian

dipanaskan. Proses ini berjalan kurang lebih 24 jam. Minyak atsiri dan air dipisahkan corong

pemisah. Minyak atsiri hasil destilasi akan digunakan unuk pengujian-pungujian lebih lanjut.

3.3.3. Identifikasi Senyawa Kimia Minyak Atsiri Buah Pala dengan Metode GC-MS

Page 13: UJI EFEKTIVITAS MINYAK ATSIRI BUAH PALA SEBAGAI … penelitian unggulan udayana uji efektivitas minyak atsiri buah pala sebagai ... identifikasi senyawa kimia minyak atsiri buah

13

Tujuannya adalah untuk mengetahui komponen kimia yang terkandung dalam minyak

atsiri buah pala yang dapat berguna sebagai atraktan dan insektisida lalat buah. Identifikasi akan

dilakukan di laboratorium Forensik Polresta Denpasar.

3.3.4. Pengujian Efek Daya Racun Minyak Atsiri Buah Pala terhadap Imago Lalat Buah

Pengujian efek daya racun minyak atsiri buah pala terhadap imago lalat buah meliputi

dua hal yaitu sebagai racun kontak dan pernafasan.

Pengujian Minyak Atsiri Buah Pala sebagai Racun Kontak

Pengujian ini akan dilakukan dilaboratorium Pengendalian Hama dan Penyakit Terpadu Program

Studi Agroekoteknologi, Fakultas Pertanian, Universitas Udayana, dengan tiga perlakuan yaitu

air mineral, minyak atsiri buah pala (konsentrasi 100%), dan insektisida sintetis Matador 25 EC

(Lamda Sihalotrin 25 g/l) (konsentrasi 5 %). Adapun caranya adalah tiga buah botol plastik air

mineral dengan ukuran diameter 6 cm dan panjang 23 cm (B1) untuk perlakuan air, (B2) untuk

perlakuan minyak atsiri buah pala 100%, dan (B3) untuk perlakuan insektisida sintetis Matador

25 EC (konsentrasi5%). Ke dalam masing-masing botol plastik(B1, B2 dan B3) dimasukkan 20

ekor imago lalat buah dan ke dalamnya disemprotkan dua kali semprotan air mineral untuk B1,

dua kali semprotan minyak atsiri buah pala 100% untuk B2, dan dua kali semprotan insektisida

sintetis Matador 25 EC (konsentrasi 5%) untuk B3. Semprotan air, minyak atsiri, dan insektisida

sintetis akan mengenai imago lalat buah sehingga terjadi kontak. Peubah yang diamati adalah

persentase kematian lalat buah dalam waktu 1 menit setelah aplikasi. Masing-masing perlakuan

akan diulang 10 kali dengan menggunakan Rancangan Acak Kelompok.

Pengujian Minyak Atsiri Buah Pala sebagai Racun Pernafasan

Pengujian ini akan dilakukan dilaboratorium Pengendalian Hama dan Penyakit Terpadu,

Program Studi Agroekoteknologi, Fakultas Pertanian, Universitas Udayana dengan tiga

perlakuan yaitu air, minyak atsiri buah pala (konsentrasi 100%), dan insektisida sintetis Maphos

(10 mg). Adapun caranya adalah tiga buah botol plastik air mineral dengan ukuran diameter 8 cm

dan panjang 32 cm dan bagian atasnya dipotong 7 cm dan potongan itu diletakkan terbalik

sebagai penutup. (B1) untuk perlakuan air, (B2) untuk perlakuan minyak atsiri buah pala 100%,

dan (B3) untuk perlakuan insektisida sintetis Maphos 10 mg. Ke dalam masing-masing botol

plastik (B1, B2 dan B3) dimasukkan 20 ekor imago lalat buah. Selanjutnya ke dalam botol

plastik (B1) dimasukkan botol plastik kecil dengan diameter 1,5 cm dengan panjang 5 cm yang

Page 14: UJI EFEKTIVITAS MINYAK ATSIRI BUAH PALA SEBAGAI … penelitian unggulan udayana uji efektivitas minyak atsiri buah pala sebagai ... identifikasi senyawa kimia minyak atsiri buah

14

di dalamnya berisi kapas yang sudah ditetesi 1,5 cc air mineral, ke dalam botol (B2) dimasukkan

botol plastik kecil dengan diameter 1,5 cm dengan panjang 5 cm yang didalamnya berisi kapas

yang sudah ditetesi 1,5 cc minyak atsiri buah pala konsentrasi 100%, dan ke dalam botol B3

dimasukkan botol plastik keci dengan diameter 1,5 cm dengan panjang 5 cm l yang di dalamnya

berisi 10 mg insektisida sintetis Maphos 10 mg sebagai perlakuan. Pada perlakuan ini

dimaksudkan tidak terjadi kontak langsung imago lalat buah dengan air, minyak atsiri buah pala,

dan insektisida sintetis Maphos sebagai perlakuan. namun akan terjadi dampak fumigasi terhadap

imago lalat buah.  Pengamatan dilakukan selang waktu 30 menit setelah aplikasi terhadap

persentase kematian imago lalat buah.  Masing-masing perlakuan diulang 10 kali  

3.3.5. Pengujian Efek Atraksi Minyak Atsiri Buah Pala Terhadap Perilaku Imago Lalat Buah

Penelitian ini akan dilakukan di lapang di lima lokasi diwilayah Kodya Denpasar yaitu

Denpasar Barat, Denpasar Timur, Denpasar Utara, Denpasar Selatan, dan Denpasar bagian

Tengah. Pada masing-masing lokasi terdapat dua ulangan sehingga secara keseluruhan terdapat

10 ulangan. Sebagai perlakuannya adalah air, minyak atsiri buah pala konsentrasi 100%, dan

atrakatan sintetis lalat buah dengan nama dagang petrogenol. Adapun caranya adalah

menggunakan perangkap lalat buah yag terbuat dari botol plastik air mineral dengan ukuran

diameter 8 cm dan panjang 32 cm. Pada bagian ujungnya dipotong 7 cm dan diletakkan terbalik

sebagai penutup. Ke dalam perangkap I (B1) dimasukkan kapas yang sudah ditetesi 1,5 cc air

mineral, ke dalam perangkap II (B2) dimasukkan kapas yang sudah ditetesi 1,5 cc minyak atsiri

buah pala konsentrasi 100%, dan ke dalam perangkap III (B3) dimasukkan kapas yang ditetesi

1,5 cc atraktan sintetis petrogenol. Kapas-kapas yang ditetesi air, minyak atsiri buah pala, dan

petrogenol diletakkan menggantung pada bagian dalam masing-masing perangkap. Selanjutnya

ketiga perangkap digantungkan pada tanaman disatu lokasi dengan ketinggian kurang lebih 2

sampai 3 m diatas tanah. Jarak masing-masing perangkap kurang lebih 40-50 m. Pengujian ini

menggunakan Rancangan Acak Kelompok.

3.3.6. Analisis Data

Data dianalisis secara tabulatif diskriptif yang disajikan dalam bentuk table dan gambar

histogram dan grafik. Berdasarkan table dan grafik tersebut dilakukan interpretasi sesuai

dengan keperlun.

Page 15: UJI EFEKTIVITAS MINYAK ATSIRI BUAH PALA SEBAGAI … penelitian unggulan udayana uji efektivitas minyak atsiri buah pala sebagai ... identifikasi senyawa kimia minyak atsiri buah

15

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1. Kandungan senyawa kimia minyak atsiri buah pala

Hasil analisis kandungan senyawa kimia minyak atsiri buah pala dengan Metode GC-MS

tersaji pada Tabel 4.1. Pada Tabel 4.1 dapat dilihat bahwa kandungan senyawa kimia minyak

atsiri buah pala yang paling tinggi adalah Methyleugenol yaitu 8,33%, selanjutnya diikuti

Myristicine (6,58), Methylisoeugenol (5,02%), Carene (3,33%), 1,2,3-trimethyl-5-(2-

propenyl)benzene (3,0%),Terpinolene (2,90%), Camphogen (2,18%), dan lain-lain. Menurut

Lawrence (1990) minyak atsiri buah pala mengandung sekitar 20 jenis senyawa kimia diantaranya

yang dominan adalah 34,6% sabinene, 19,0% α -pinene: 11, 3% β-pinene; 5,6% terpinen-4-ol;

3,7% limonene; 3,3% merysticin, dan lain-lain. Sedangkan Pelawi (2010) melaporkan bahwa

buah pala mengandung zat-zat minyak terbang (miristin, pinen, kampen (zat pembius), dipenten,

pinen, saprol, eugenol, iso-eugenol, alkohol), glicelida (asam miristinat, asam oleat, borneol,

giraniol), protein, lemak, pati, gula, vitamin A, B1, dan C.

Tabel 4.1. Hasil Identifikasi Senyawa Kimia Minyak Atsiri Buah Pala dengan Metode GC-MS 

No. Rumus molekul Senyawa kimia Komponen (%)

1 C10H16 Camphene 0,892 C10H16 (+)-4-Carene 3,333 C10H14 1-methyl-4-(1-methylethyl)benzene (Camphogen) 2,184 C10H16 1-methyl-4-(1-methylethylidene)cyclohexene

(Terpinolene) 2,91

5 C10H10O2 5-(1-propenyl)1,3-benzodioole 1,136 C15H24 α-cubebene 1,117 C11H14O2 1,2-dimethoxy-4-(2-propenyl)benzene (Methyleugenol) 8,338 C15H24 Caryophyllene 0,629 C11H14O2 1,2-dimethoxy-4-(1-propenyl)benzene

(Methylisoeugenol) 5,02

10 C11H12O3 4-methoxy-6-(2-propenyl)1,3-benzodioxole (Myristicine) 6,58

11 C12H16 1,2,3-trimethyl-5-(2-propenyl) benzene 3,04.2. Pengujian Efek Daya Racun Minyak Atsiri Buah Pala terhadap Imago Lalat Buah

Hasil penelitian menunjukkan bahwa minyak atsiri buah pala (MA) mempunyai sifat

racun kontak. Hal tersebut terbukti dari terjadinya kematian serangga uji (lalat buah) setelah

terjadi kontak dengan minyak atsiri buah pala. Untuk membunuh 100 persen serangga uji, minyak

atsiri buah pala memerlukan waktu 2 menit, pestisida sintetis matador memerlukan waktu 5

Page 16: UJI EFEKTIVITAS MINYAK ATSIRI BUAH PALA SEBAGAI … penelitian unggulan udayana uji efektivitas minyak atsiri buah pala sebagai ... identifikasi senyawa kimia minyak atsiri buah

16

menit, sedangkan perlakuan air tidak dapat membunuh serangga uji (Gambar 1). Kematian

serangga uji lebih cepat pada perlakuan minyak atsiri buah pala dibandingkan dengan insektisida

sintetis matador dan air, hal tersebut mungkin disebabkan oleh konsentrasi minyak atsiri buah

pala terlalu tinggi atau minyak atsiri yang digunakan sebagai perlakuan masih murni atau belum

dicampur, atau mungkin juga akibat kombinasi senyawa kimia yang dikandungnya

Gambar 1. Waktu yang diperlukan oleh minyak atsiri buah pala, matador, dan air

untuk membunuh 100 persen serangga uji (lalat buah)

Minyak atsiri buah pala juga mempunyai efek kuat sebagai racun pernafasan, yaitu

mampu membunuh 100 persen serangga uji dalam waktu 270 menit. Sementara Mefos hanya

membutuhkan waktu 60 menit untuk membunuh 100 persen serangga uji tersebut, sedangkan

perlakuan air tidak menyebabkan kematian serangga uji (Gambar 2). Kematian serangga uji

mungkin disebabkan oleh senyawa-senyawa kimia yang mudah menguap yang terkandung di

dalam minyak atsiri. Menurut Pelawi (2010) buah pala mengandung zat-zat minyak terbang

seperti miristin, pinen, dan kampen (zat pembius),

0

20

40

60

80

100

120

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

Persen

tase Kem

atian Im

ago (%

)

Waktu  kematian (menit setelah Aplikasi

ChEfek Racun Kontak Minyak Atsiri Buah pala, Matador, dan air terhadap Persentase Kematian Imago 

Matador  5%

M A 100%

Air mineral

Page 17: UJI EFEKTIVITAS MINYAK ATSIRI BUAH PALA SEBAGAI … penelitian unggulan udayana uji efektivitas minyak atsiri buah pala sebagai ... identifikasi senyawa kimia minyak atsiri buah

17

Gambar 2. Waktu yang diperlukan oleh minyak atsiri buah pala, mefos, dan air

untuk membunuh 100 persen serangga uji (lalat buah)

4.2. Efek atraksi minyak atsiri buah pala terhadap imago lalat buah

Hasil peneltian mengenai efek atrakasi atau daya tarik minyak atsiri buah pala terhadap

imago lalat buah dapat dilihat pada Gambar 3. Sebanyak 7492 ekor lalat buah tertangkap pada

perangkap yang menggunakan atraktan petrogenol dan sebanyak 5377 ekor lalat buah tertangkap

pada perangkap yang menggunakan atraktan minyak atsiri buah pala (MA). Sedangkan

perangkap yang menggunakan air mineral sebagai atraktan tidak ada lalat buah yang tertangkap.

Adapun rata-rata lalat buah tertangkap per hari pada perangkap yang menggunakan atraktan

petrogenol adalah 17,02 ekor, pada perangkap yang menggunakan minyak atsiri buah pala (MA)

12,22 ekor dan pada perangkap yang menggunakan air nol (Gambar 4). Hasil identifikasi

menunjukkan bahwa ada tiga spesies lalat buah yang tertarik pada atraktan petrogenol maupun

atraktan minyak atsiri buah pala yaitu Bactrocera carambolae, B. papayae, dan B. umbrosa serta

dari ke tiga spesies itu semuanyan berjenis kelamin jantan (Gambar 5). Hal ini membuktikan

bahwa minyak atsiri buah pala mempunyai efek atraksi terhadap imago lalat buah atau mampu

menarik imago lalat buah. Hasil analisis kandungan kimia minyak atsiri buah pala menunjukkan

bahwa terdapat 8,33 persen Methyleugenol. Menurut Shelly (2001) bahwa lalat buah, Bactrocera

dorsalis jantan sangat tertarik pada Methyleugenol. Muryati et al. (2004) menyatakan bahwa

ada 17 spesies Bactrocera yang tertarik pada atraktan metil eugenol yaitu B. araceae, B.

carambolae, B. dorsalis, B. exornata, B. indonesiae, B. latilineola, B. muiri, B. nigrita, B.

0

20

40

60

80

100

120

30 60 90 120 150 180 210 240 270 300 330 360

Persen

tase Kem

atian (%

)

Waktu Kematian (menit setelah aplikasi) 

Efek Racun Pernafasan Minyak Atsiri ,Mefos,  dan air  terhadap Waktu Kematian Imago  Lalat Buah

Mephos 10 mg

M A 

AIR

Page 18: UJI EFEKTIVITAS MINYAK ATSIRI BUAH PALA SEBAGAI … penelitian unggulan udayana uji efektivitas minyak atsiri buah pala sebagai ... identifikasi senyawa kimia minyak atsiri buah

occipital

B. verbas

Gamba

A

dan petro

buah yan

umbrosa

G

4.5. Masa

Jumlah lalat b

uah 

tk

         

is, B. papay

scifoliae, dan

ar 3. Jumlah pada ma

Adapun komp

ogenol dapat

ng paling ting

Gambar 5. Je at

a aktif minya

02000400060008000

terperan

gkap

jumlah lalat b

uah 

terperan

gkap

yae, B. plata

n spesies An

lalat buah teasing-masing

posisi jenis l

t dilihat pada

ggi adalah B

nis lalat lalatraktan miny

ak atseri bua

Jenis atraktan

01000200030004000500060007000

B.

mus, B. raie

nonym 2.

erperangkap g atraktan

lalat buah ya

a Gambar 5.

B. carambola

at buah yang yak atsiri bua

ah pala sebag

n

 carambolae

jenis 

ensis, B. sula

Gambar per h

ang tertarik p

Pada Gamb

ae, selanjutn

terperangkaah pala dan p

gai atraktan

B. papa

lalat buah yan

awesiae, B.

r 4. Rata-ratahari pada ma

pada atraktan

bar 5 dapat d

ya diikuti ol

ap pada perapetrogenol

imago lalat

05

101520

Jumlah lalat b

uah 

terperan

gkap

yae B

ng terperangka

thailandica,

a lalat buah tasing-masing

n minyak ats

dilihat bahwa

leh B. papay

angkap denga

buah di lapa

Jenis atrakt

B. umbrosa

ap

, B. unimacu

terperangkapg atraktan

siri buah pal

a populasi la

yae dan B.

an

ang

tan

18

ulata,

p

la

alat

Page 19: UJI EFEKTIVITAS MINYAK ATSIRI BUAH PALA SEBAGAI … penelitian unggulan udayana uji efektivitas minyak atsiri buah pala sebagai ... identifikasi senyawa kimia minyak atsiri buah

19

Hasil penelitian mengenai jumlah lalat buah yang terperangkap per hari dan masa aktif

atraktan di lapang dapat dilihat pada Gambar 6.

.

Gambar 6. Rata-rata lalat buah tertangkap perhari pada perangkap dengan atraktan Minyak atsiri buah pala (MA), Petrogenol, dan air

Pada Gambar 6 menunjukkan bahwa masa aktif minyak atseri buah pala sebagai

atraktan di lapang adalah 43 hari demikian juga masa akatif atraktan petrogenol, sedangkan

pada air adalah nol. Mengenai rata-rata tangakapan lalat buah pada perangkap sangat

berfluktuasi, baik pada perangkap dengan aktraktan minyak atsiri buah pala maupun pada

perangkap dengan atraktan petrogenol, sedangkan pada perangkap yang berisi air tidak ada

lalat buah terperangkap.

BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN

KESIMPULAN

Dari pembahasan tersebut di atas dapat disimpulkan bahwa minyak atsiri buah pala

mengandung sejumlah senyawa kimia yang berberan sebagai atraktan dan insektisida (racun

kontak dan racun pernafasan). Sebagai racun kontak minyak atsiri buah pala dapat membunuh

0

5

10

15

20

25

30

35

1 3 5 7 9 11 13 15 17 19 21 23 25 27 29 31 33 35 37 39 41 43

Popu

lasi

waktu (hari)

MA

Petrogenol

Air

Page 20: UJI EFEKTIVITAS MINYAK ATSIRI BUAH PALA SEBAGAI … penelitian unggulan udayana uji efektivitas minyak atsiri buah pala sebagai ... identifikasi senyawa kimia minyak atsiri buah

20

serangga uji lebih cepat dibandingkan insektisida sintetis Matador, sebaliknya sebagai racun

pernafasan daya bunuhnya lebih lambat dibandingkan insektisida sintetis Mefos. Sebagai

atraktan imago lalat buah, minyak atsiri buah pala mengandung 8.33% Methyleugenol. Ada tiga

jenis lalat buah yang tertarik pada atraktan minyak atsiri buah pala dan petrogenol di lapang

yaitu Bactrocera carambolae, B. papaya, dan B. umbrosa. Masa aktit minyak atsiri buah pala dan

petrogenol di lapang sekitar 43 hari dengan rata-rata imago lalat buah tertangkap per hari 12,22

ekor dan 17,04 ekor

 

SARAN

Perlu dilanjutkan penelitian ini untuk mengetahui senyawa-senyawa kimia mana dari

senyawa-senyawa kimia yang terkadung pada minyak atsiri buah pala bersifat sebagai racun

kontak dan pernafasan. Perlu juga diuji keefektifan beberapa konsentrasi minyak atsiri buah pala

sebagai atraktan.

Page 21: UJI EFEKTIVITAS MINYAK ATSIRI BUAH PALA SEBAGAI … penelitian unggulan udayana uji efektivitas minyak atsiri buah pala sebagai ... identifikasi senyawa kimia minyak atsiri buah

21

DAFTAR PUSTAKA Anonim. 2011. Field Exercise Guide on Fruit Flies Integrated Pest Management for farmer’s field school and training of trainers courses on Fruit flies Integrated Pest Management

Area-wide Integrated Pest Management of Fruit Flies in South and Southeast Asia. 58 hal

Alexander, B.H., Beroza, T.A. Oda, L.F. Steiner, D.H. Miyashita, and W.C. MitChell. 1962. The

development of male melon fly attractants. J. Agric. and Food Chem. 10:270-276 Balai Karantina Boom Baru. 2003. Laporan Tahunan Pemantauan Lalat Buah di Sumatera

Selatan. Palembang. (Online) Clausen, C.P.; Clancy, D.W.; Chock, Q.C. (1965) Biological control of the oriental fruit fly

(Dacus dorsalis Hendel) and other fruit flies in Hawaii. United States Department of Agriculture, Technical Bulletin No. 1322, 102 pp

Effendi, T.A., R. Rani, dan S. Samad. 2010. Pengujian beberapa jenis tanaman sebagai sumber

atraktan lalat buah (Bactrocera spp.)(Diptera: Tephritidae) pada tanaman cabai (Capsicum annuum L.)

Ferrar, P. ( - ) Fruit Flies in Asia (especially Southeast Asia). Species, biology and

management. 20 hal. (Online) http://ipm.ait.asia/test/inception/IWS_DOCS/FRUIT%20FLIES%20IN%20ASIA%20paper-Paul-27%20Aug.%202010.pdf. Diakses 5 Pebruari 2014.

Herlinda, S., R. Mayasari, T. adam, Y. Pujiastuti, dan Y. Windusari. 2007. Populasi dan serangan

lalat buah Bactrocera dorsalis (Hendel) (Diptera: Tephritidae) serta potensi parasitoidnya pada pertanaman cabai (Capsicum annuum L.). Kongres Ilmu Pengetahuan Wilayah Indonesia Bagian Barat.

Hardy, D.E. 1997. The Fruitflies (Diptera: Tephritidae) Bordering Countries. Pacific Insects

Monograph. 31:1-353 (RAE 62:2962) Iwashi, O., T.S.S. Subazar, and S. Sastrodihardjo, 1996. Atractiveness of methyl eugenol to

fruitfly Bactrocera carambolae (Diptera: Tepritidae) in Indonesia. Ann. Entomol. Soc. Am. 89(5):653-660

Koyama, J. (1989) Pest status; south-east Asia and Japan. In: World Crop Pests 3(A). Fruit flies;

their biology, natural enemies and control (Ed. by Robinson, A.S.; Hooper, G.), pp. 63-66. Elsevier, Amsterdam, Netherlands

Lawrence, B.M., 1990. Comperative chemical composition of various nutmeg oils. Perfumer &

Flavorist. 15:66

Page 22: UJI EFEKTIVITAS MINYAK ATSIRI BUAH PALA SEBAGAI … penelitian unggulan udayana uji efektivitas minyak atsiri buah pala sebagai ... identifikasi senyawa kimia minyak atsiri buah

22

Muryati, A. Hasyim, dan W. Jan de Kogel. 2004. Distribusi Spesies Lalat Buah di Sumatera

Barat dan Riau. Balai Penelitian Tanaman Buah Solok. Solok Shelly, E.T. (2001). Feeding on methyleugenol and Fagraea berteriana flowers icreases long-

range female attraction by males of the oriental fruit fly (Diptera: Tephritidae). Florida Entomologist. 84(4).

Singh,S. dan R.P. Singh. 1998. Neem (Azadirachta indica) seed kernel extracts and Azadirachtin

as oviposition deterrents the Melon fly (Bactrocera dorsalis). Department of Entomology, India Agricultural Research Institute New Delhi. India. P. 634-639

Sutrisno, S. 1991. Current fruit fly problems in Indonesia. In Kawasaki, O., K. Iwahashi, and

K.Y. Kaneshiko (Eds.) Procceding of international symposium on the biology and control of fruit flies. Okinawa-Japan 2-4 September. Hal.72-78

Siwi, S.S, P. Hidyat, dan Suputa. 2006. Taxonomi dan bioekologi lalat buah penting di Indonesia

(Diptera: Tephritidae). Kerjasama Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Bioteknologi dan Sumberdaya Genetik Pertanian dengan Departement of Agriculture, Fisheries and Forestry Australia.65 hal.

Warton, R. 1987. An Identification manual f or the North American Genera of the family

Braconidae (Hymenoptera). The Entomological Society of Washington. Sosromarsono, S., J. Soejitno, M. Amir, S. Sudarwohadi, dan Suhardi. 1988. Peranan pestisida

dalam pengendalian hama dan penyakit tanaman pangan. Makalah Simposium Penggunaan Pestisida Secara Bijaksana. Himpunan Perlindungan Tumbuhan Indonesia, Jakarta, 51 hal.

Untung, K. 1993. Pengantar Pengelolaan Hama Terpadu. Gajah Mada University Press. 273 hal.

Page 23: UJI EFEKTIVITAS MINYAK ATSIRI BUAH PALA SEBAGAI … penelitian unggulan udayana uji efektivitas minyak atsiri buah pala sebagai ... identifikasi senyawa kimia minyak atsiri buah

23

Lampiran 1. Hasil Penelitian efek daya racun (Fumigasi ) Ulangan

Perlakuan Kematian lalat 30 menit setelah perlakuan 30 60 90 120 150 180 210 240 270 300 330 360

I Mefos 10 mg 17 20 M A 6 16 18 18 20

Air 0 II Mefos 10 mg 15 20

M A 1 13 15 16 20 Air 0 III Mefos 10 mg 14 20

M A 3 13 16 17 20 Air 0 IV Mefos 10 mg 10 20

M A 4 13 15 17 20 Air 0 V Mefos 10 mg 15 20

M A 2 10 16 19 20 Air 0 VI Mefos 10 mg 17 20

M A 5 31 16 19 20 Air 0 VII Mefos 10 mg 15 20

M A 3 5 16 18 20 Air 0 VIII Mefos 10 mg 17 20

M A 2 10 17 19 20 Air 0 IX Mefos 10 mg 16 20

M A 3 14 16 18 20 Air 0 X Mefos 10 mg 15 20 M A 1 13 16 19 20 Air 0

Page 24: UJI EFEKTIVITAS MINYAK ATSIRI BUAH PALA SEBAGAI … penelitian unggulan udayana uji efektivitas minyak atsiri buah pala sebagai ... identifikasi senyawa kimia minyak atsiri buah

24

Keterangan: MA = Minyak Atsiri buah pal Mefos = Aluminium Phosphide 56% W/W

Page 25: UJI EFEKTIVITAS MINYAK ATSIRI BUAH PALA SEBAGAI … penelitian unggulan udayana uji efektivitas minyak atsiri buah pala sebagai ... identifikasi senyawa kimia minyak atsiri buah

25

Lampiran 2. Hasil Penelitian efek daya racun (sebagai racun kontak) Ulangan

Perlakuan Kematian lalat (ekor) 1 menit setelah perlakuan 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 180

I Matador 5% 18 20 M A 100% 20

Air mineral 0 II Matador 5% 17 20

M A 100% 20 Air mineral 0 III Matador 5% 18 20

M A 100% 20 Air mineral 0 IV Matador 5% 19 20

M A 100% 20 Air mineral 0 V Matador 5% 17 20

M A 100% 20 Air mineral 0 VI Matador 5% 17 20

M A 100% 20 Air mineral 0 VII Matador 5% 16 20

M A 100% 20 Air mineral 0 VIII Matador 5% 18 20

M A 100% 20 Air mineral 0 IX Matador 5% 18 20

M A 100% 20 Air mineral 0

X Matador 5% 19 20 M A 100% 20 Air mineral 0

Page 26: UJI EFEKTIVITAS MINYAK ATSIRI BUAH PALA SEBAGAI … penelitian unggulan udayana uji efektivitas minyak atsiri buah pala sebagai ... identifikasi senyawa kimia minyak atsiri buah

26

Keterangan: Matador= Insektisida sintetis MA = Minyak Atsiri buah pala Lampiran 3. Jumlah lalat buah terperangkap pada perangkap yang menggunakan atraktan minyak atsiri buah pala (MA) Ulangan Pengamatan pada hari ke…………………setelah pemasangan perangkap

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 I 4  16  7  9  16  4 7 9 1 6 17 3 6 10  9 17 15 14 11 7 10 8 7II 12  15  13  12  12  17 26 13 17 9 6 25 25 38  36 33 46 10 14 13 6 17 6III 15  32  13  7  38  27 20 21 4 20 20 28 4 4  31 35 20 15 26 20 26 32 23IV 10  15  3  9  10  6 7 7 6 8 8 8 10 16  10 7 8 18 6 11 10 0 7V 45  43  14  4  8  27 10 20 61 5 15 13 5 45  43 14 4 8 27 10 20 61 5VI 20  6  7  12  4  5 3 5 15 13 9 22 25 13  14 19 13 11 14 21 15 9 14VII 12  6  19  26  16  11 16 36 20 16 8 29 10 12  14 18 16 15 8 5 18 15 8VIII 8  6  6  4  8  15 6 6 5 9 5 6 3 8  7 7 7 7 5 14 7 3 7IX 18  12  7  28  8  9 6 8 10 8 10 9 11 13  9 5 8 9 2 7 7 3 5X 39  22  16  10  25  17 16 15 10 9 12 15 9 22  35 38 24 34 35 35 24 19 17 Lanjutan Ulangan

Pengamatan pada hari ke…………………setelah pemasangan perangkap 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45 46

I 6  8  1  10  8  9 14 1 7 6 4 5 12 7  4 2 2 0 1 0 0 0 II 12  10  4  9  10  9 12 9 7 4 8 5 4 3  2 1 3 2 1 0 0 0 III 14  27  15  5  34  27 4 7 4 5 18 14 16 14  12 11 16 8 4 0 1 0 IV 13  18  2  18  8  13 15 8 6 6 7 5 11 8  10 6 7 2 2 0 0 0

Page 27: UJI EFEKTIVITAS MINYAK ATSIRI BUAH PALA SEBAGAI … penelitian unggulan udayana uji efektivitas minyak atsiri buah pala sebagai ... identifikasi senyawa kimia minyak atsiri buah

VVVVIX LUnIIIIVVVVIX LUnIIIIVVVV

V 15  1VI 19  1VII 19  2VIII 2 IX 4 X 17  2

Lampiran 4. JumUlangan 1 2I 4  1II 16 III 33  5IV 11  3V 3 VI 11  1VII 15  4VIII 2 IX 25  3X 31  4

Lanjutan Ulangan 24 2I 3 II 20  2III 29  3IV 23  2V 7 VI 2  1VII 37  2VIII 41  2

13  5  11  2014  11  10  1423  25  10  155  6  7  205  5  7  8

22  29  36  33

mlah lalat buah t

2 3 4 5 11  13  12  235  19  9  6

59  27  31  4934  24  15  438  4  8  12

11  18  7  349  43  50  368  5  9  15

30  16  17  1444  73  39  39

25 26 27 285  6  17  2

25  11  22  2130  52  20  1625  22  30  186  6  5  9

10  5  11  820  8  21  3421  16  32  9

0  15 27 34  11 18 195  11 33 100  6 8 28  6 13 113  20 26 26

terperangkap paPengama

6 7 8 3  4 15 16  11 8 109  29 8 213  14 29 142  12 9 253  11 8 66  14 21 355  26 10 164  15 20 419  53 20 40

Pengama8 29 30 312  8 13 31  11 20 126  24 25 128  15 5 219  8 10 28  7 16 124  36 40 229  7 10 6

14 5 123 22 131 15 33 7

10 1225 27 2

ada perangkap yatan pada hari ke

9 10 113 49 15 2

62 35 719 25 11 5

15 7 145 1016 13 121 13 228 17 3

atan pada hari ke32 33 348 65 8 3

14 1017 1510 15 19 12

38 34 23 5

12 4 1410 21 2239 9 125 2 48 10 8

26 31 24

yang menggunake…………………1 12 13 2 7 1

20 14 1676 60 5315 30 277 6 6

11 8 57 32 23

14 14 2029 26 4135 59 110

e…………………4 35 36 6 7 7

37 26 228 17 155 7 7

17 5 98 9 17

24 5 164 7 3

17  1119  119  16 23  26  4

26  18 1

kan atraktan pet…setelah pemasan

14 15 1614  720  18 310  46 239  53 23  88  11 1

22  29 27  7

45  36 186  27 3

…setelah pemasan37 38 3910  7

259 111  146  9

16  63  10

13  103  4

3 2 17 3 2

20 14 102 0 12 3 1

11 7 4

trogenol ngan perangkap 6 17 18 4 0 0

31 29 2228 16 4727 36 74 8 12

18 6 928 32 388 9 21

12 18 435 37 52

ngan perangkap 9 40 41 3 0 1

10 13 65 9 67 6 41 2 25 5 26 8 51 2 1

0 0 00 1 05 2 01 0 00 0 04 2 0

19 20 21 11 0 115 14 2249 25 3044 12 2012 9 2511 18 236 25 3029 19 154 23 13

19 28 38

42 43 44 1 0 02 1 05 2 11 1 01 0 01 0 04 0 10 0 0

27

0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

22 23 1 7 52 19 280 35 250 0 225 1 52 6 100 38 175 22 193 24 538 16 17

45 46 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0

Page 28: UJI EFEKTIVITAS MINYAK ATSIRI BUAH PALA SEBAGAI … penelitian unggulan udayana uji efektivitas minyak atsiri buah pala sebagai ... identifikasi senyawa kimia minyak atsiri buah

28

IX 5  74  56  46  50  44 34 16 22 15 11 7 9 7  4 14 3 3 2 1 0 0 X 14  22  24  32  18  16 22 32 29 25 28 22 25 27  20 16 11 8 6 3 1 0

Page 29: UJI EFEKTIVITAS MINYAK ATSIRI BUAH PALA SEBAGAI … penelitian unggulan udayana uji efektivitas minyak atsiri buah pala sebagai ... identifikasi senyawa kimia minyak atsiri buah

29

Lampiran Penggunaan dana No. Tanggal Kegiatan Pengeluaran Persentase

(%) 1 12 Mei 2014 Tim berdiskusi tentang perencanaan penelitian 2 15 Mei 2014 Membeli buah pala 120 kg 6.000.000,00 24,493 15 Mei 2014 Pembelian kurungan serangga untuk pembiakan serangga 5.000.000,00 20,414 16 Mei 2014 Membeli kawat untuk gantungan serangga 70.000,00 0,295 16 MEI

2014 Membeli insektisida sintetis Matador 17.500,00 0,07

6 18 Mei 2014 Pengambilan buah belingbing terserang lalat buah ke Lapang

250.000.,00 1,02

7 19 Mei 2014 Pengambilan buiah belimbing terserang lalat buah ke lapang

250.000,00 1,02

8 23 Mei 2014 Pengambilan buah belimbing terserang lalat buah ke lapang

250.000,00 1,02

9 23 Mei 2014 Penyulingan buah pala 750.000,00 3,0610 25 Mei 2014 Membeli bahan perangkap lalat buah 150.000,00 0,6111 25 Mei 2014 Membeli spuit 3 cc dan 5 cc (5 bh+ 6 bh) 15.000,00 0,0612 26 Mei 2014 Membeli sprayer (10 bh) 30.000,00 0,1213 26 Mei 2014 Membeli Tween 80 (0,5 l) 52.500,00 0,2114 27 Mei 2014 Membeli alcohol 70 % (2 btl) 22.000,00 0,0915 29 Mei 2014 Membeli sprayer (10 bh) 30.000,00 0,1216 29 Mei 2014 Membeli kapas 24.000,00 0,1017 29 Mei 2014 Pengujian Minyak Atsiri buah pala sebagai racun kontak -18 30 Mei 2014 Pengujian Insektisida sintetis sebagai racun kontak -19 1 Juni 2014 Pengambilan buah belimbing terserang lalat buah 250.000,00 1,0220 2 Juni 2014 Pengambilan buah belimbing terserang lalat buah 250.000,00 1,0221 10 Juni 2014 Pengujian insektisida sebagai racun pernafasan -22 11 Juni 2014 Pengujian Minyak atsiri buah pala sebagai racun

pernafasan -

Page 30: UJI EFEKTIVITAS MINYAK ATSIRI BUAH PALA SEBAGAI … penelitian unggulan udayana uji efektivitas minyak atsiri buah pala sebagai ... identifikasi senyawa kimia minyak atsiri buah

30

23 12 Juni 2014 Membeli atrakatan sintetis (Petrogenol) (10 btl) 90.000,00 0,3724 13 Juni 2014 Pembuatan perangkap lalat buah -25 17 Juni 2014 Analisis kandungan kimia minyak Atsiri buah pala dengan

system GC-MS 1.250.000,00 5,10

26 18 Juni 2014 Pemasangan perangkap di wilayah denpasar (Denpasar Selatan, Barat, Utara, Timur, dan Tengah)

400.000,00 1,44

27 19 Juni 2014 Pengamatan dan pengambilan lalat buah yang terperangkap pada perangkap yang terpasang di wilayan Denpasar (6 orang)

150.000,00 0,61

28 20 Juni 2014 sda 150.000,00 0,6129 21 juni 2014 sda 150.000,00 0,6130 22 Juni 2014 sda 150.000,00 0,6131 23 Juni 2014 sda 150.000,00 0,6132 24 Juni 2014 sda 150.000,00 0,6133 25 Juni 2014 sda 150.000,00 0,6134 26 Juni 2014 sda 150.000,00 0,6135 27 Juni 2014 sda 150.000,00 0,6136 28 Juni 2014 sda 150.000,00 0,6137 29 Juni 2014 sda 150.000,00 0,6138 30Juni 2014 sda 150.000,00 0,6139 1 Juli 2014 sda 150.000,00 0,6140 2 Juli 2014 sda 150.000,00 0,6141 3 Juli 2014 sda 150.000,00 0,6142 4 Juli 2014 sda 150.000,00 0,6143 5 Juli 2014 sda 150.000,00 0,6144 6 Juli 2014 sda 150.000,00 0,6145 7 Juli 2014 sda 150.000,00 0,6146 8 Juli 2014 sda 150.000,00 0,6147 9 Juli 2014 sda 150.000,00 0,6148 10 Juli 2014 sda 150.000,00 0,6149 11 Juli 2014 sda 150.000,00 0,6150 12 Juli 2014 sda 150.000,00 0,6151 13 Juli 2014 sda 150.000,00 0,6152 14 Juli 2014 sda 150.000,00 0,6153 15 juli 2014 sda 150.000,00 0,61

Page 31: UJI EFEKTIVITAS MINYAK ATSIRI BUAH PALA SEBAGAI … penelitian unggulan udayana uji efektivitas minyak atsiri buah pala sebagai ... identifikasi senyawa kimia minyak atsiri buah

31

54 16 Juli 2014 sda 150.000,00 0,6155 17 Juli 2014 sda 150.000,00 0,6156 14 Agustus

2014 Honor peneliti 5.000.000,00 20,41

57 18 juni 2014 sda 150.000,00 0,6158 19 Juni 2014 sda 150.000,00 0,6159 20 Juni 2014 sda 150.000,00 0,6160 6 Nopember

2014 Biaya seminar di Tokyo University of Agriculture tgl 8-9 Nopember 2014

10.000.000,00 28,57

61 20 Nopember 2014

Biaya pembuatan laporan 50.000,00 0,01

Total 35.000.000,00 100