uji aktivitas antiinflamasi ekstrak daun … · obat antiinflamasi ... struktur kimia golongan...

112
UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA UJI AKTIVITAS ANTIINFLAMASI EKSTRAK DAUN KELOR (Moringa oleifera Lam.) DENGAN METODE STABILISASI MEMBRAN SEL DARAH MERAH SECARA IN VITRO SKRIPSI LUTFIANA NIM : 109102000053 FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN PROGRAM STUDI FARMASI JAKARTA SEPTEMBER 2013

Upload: lamdung

Post on 17-Sep-2018

227 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: UJI AKTIVITAS ANTIINFLAMASI EKSTRAK DAUN … · Obat Antiinflamasi ... Struktur Kimia Golongan Flavonoid ... Lampiran 13 Foto-foto Alat Penelitian dan Proses Uji Aktivitas

UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

UJI AKTIVITAS ANTIINFLAMASI EKSTRAK DAUN KELOR (Moringa oleifera Lam.) DENGAN METODE

STABILISASI MEMBRAN SEL DARAH MERAH SECARA IN VITRO

SKRIPSI

LUTFIANA NIM : 109102000053

FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN

PROGRAM STUDI FARMASI JAKARTA

SEPTEMBER 2013

Page 2: UJI AKTIVITAS ANTIINFLAMASI EKSTRAK DAUN … · Obat Antiinflamasi ... Struktur Kimia Golongan Flavonoid ... Lampiran 13 Foto-foto Alat Penelitian dan Proses Uji Aktivitas

ii

UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

UJI AKTIVITAS ANTIINFLAMASI EKSTRAK DAUN KELOR (Moringa oleifera Lam.) DENGAN METODE

STABILISASI MEMBRAN SEL DARAH MERAH SECARA IN VITRO

SKRIPSI

Diajukan sebagai salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Farmasi

LUTFIANA NIM : 109102000053

FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN PROGRAM STUDI FARMASI

JAKARTA SEPTEMBER 2013

Page 3: UJI AKTIVITAS ANTIINFLAMASI EKSTRAK DAUN … · Obat Antiinflamasi ... Struktur Kimia Golongan Flavonoid ... Lampiran 13 Foto-foto Alat Penelitian dan Proses Uji Aktivitas

iii

Page 4: UJI AKTIVITAS ANTIINFLAMASI EKSTRAK DAUN … · Obat Antiinflamasi ... Struktur Kimia Golongan Flavonoid ... Lampiran 13 Foto-foto Alat Penelitian dan Proses Uji Aktivitas

iv

Page 5: UJI AKTIVITAS ANTIINFLAMASI EKSTRAK DAUN … · Obat Antiinflamasi ... Struktur Kimia Golongan Flavonoid ... Lampiran 13 Foto-foto Alat Penelitian dan Proses Uji Aktivitas

v

Page 6: UJI AKTIVITAS ANTIINFLAMASI EKSTRAK DAUN … · Obat Antiinflamasi ... Struktur Kimia Golongan Flavonoid ... Lampiran 13 Foto-foto Alat Penelitian dan Proses Uji Aktivitas

vi

ABSTRAK

Nama : Lutfiana Program Studi : Farmasi Judul : Uji Aktivitas Antiinflamasi pada Daun Kelor (Moringa oleifera L.)

dengan Metode Stabilisasi Membran Sel Darah Merah. Kelor (Moringa oleifera L.) merupakan tanaman yang banyak digunakan dalam pengobatan tradisional. Analisis fitokimia ekstrak tanaman kelor mengungkapkan adanya kandungan senyawa flavonoid dan senyawa polifenol lain yang diketahui memiliki aktivitas antiinflamasi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui aktivitas antiinflamasi dari ekstrak etanol 70%, fraksi n-heksan, fraksi etil asetat dan fraksi etanol 50% dari daun kelor menggunakan metode stabilisasi membran sel darah merah. Penghambatan lisis sel darah merah akibat induksi larutan hipotonis digunakan sebagai ukuran aktivitas antiinflamasi. Aktivitas antiinflamasi dari ekstrak dan fraksi daun kelor tersebut kemudian dibandingkan dengan standar natriun diklofenak. Hasil uji aktivitas antiinflamasi menggunakan metode stabilisasi membran sel darah manusia berdasarkan perhitungan % stabilitas menunjukkan bahwa fraksi yang mempunyai aktivitas tertinggi adalah fraksi etil asetat. Kemudian fraksi etil asetat tersebut dibuat beberapa seri konsentrasi (50 ppm, 100 ppm, 200 ppm, 400 ppm dan 800 ppm dan 1000 ppm) dan dibandingkan dengan kontrol positif berupa Na diklofenak pada konsentrasi yang sama. Diperoleh perlindungan paling efektif dari semua konsentrasi padakonsentrasi 1000 ppm yaitu sebesar 90,575%, sehingga dengan demikian konsentrasi tersebut dikatakan yang paling tinggi/efektif memberikan perlindungan membran sel darah merah yang diinduksi larutan hipotonik. Semakin tinggi konsentrasi stabilisasi yang digunakan maka kemampuan dalam menstabilkan membran sel darah merah yang induksi larutan hipotonik akan semakin meningkat, sehingga dengan demikian aktivitas menstabilkan membran sel darah merah dapat dikaitkan dengan konsentrasi. Hasil ini ditunjang dengan uji statistik ANOVA, yang menyatakan bahwa (P≤0,05) yang artinya terdapat perbedaan yang nyata pada setiap konsentrasi dengan perlakuan.

Kata kunci: Antiinflamasi, Moringa oleifera, Na diklofenak, membran sel darah merah, stabilisasi membran.

Page 7: UJI AKTIVITAS ANTIINFLAMASI EKSTRAK DAUN … · Obat Antiinflamasi ... Struktur Kimia Golongan Flavonoid ... Lampiran 13 Foto-foto Alat Penelitian dan Proses Uji Aktivitas

vii

ABSTRACT

Name : Lutfiana Program Study : Pharmachy Tittle :Evaluation of Anti-inflammatory Activity of Leaf Extracts of Moringa

oleifera L. By Human Red Blood Cell Membrane Stabilisation Method.

Moringa oleifera L. is widely used in traditional medicine. Pytochemical analysis of M.oleifera plant extracts revealed the presence of various biochemical compounds such as flavonoid anh other poly phenol group which heve remarkable as antiinflamatory. So this study aimed at evaluating in the in vitro anti-inflammatory activity of the ethanol70% extract, n-hexane, ethyl acetate and ethanol 50% fraction from the leaves of M. oleifera by red blood cell membrane stabilization method. The Inhibition of hypotonicity induced Red Blood Cell (RBC) membrane lysis was taken as a measure of the anti inflammatory activity. The potency of the extract was compared with standard diclofenac sodium. Among the three fractions tested, ethyl acetate fraction provided highest stabilization. Then ethyl acetate fraction was made a series of concentrations (50 ppm, 100 ppm, 200 ppm, 400 ppm, 800 ppm and 1000 ppm) and compared with the positive control of diclofenac sodium at the same concentration. The maximum membrane stabilization of ethyl acetat fraction was found to be 90.575% at dose of 1000 ppm ,thus the concentration is in the most high / effective protection of red blood cell membranes induced hypotonic solution. The higher the concentration stabilization used the ability to stabilize the membranes of red blood cells induced hypotonic solution will increase, thus stabilizing the activity of red blood cell membranes can be attributed to the concentration. This result is supported by statistical ANOVA, which states that (P≤ 0.05) which means that there are significant differences in any concentration with treatment. Keywords: Anti-inflammatory, Moringa oleifera, diclofenac sodium, Human Red Blood Cell (HRBC), membrane stabilization.

Page 8: UJI AKTIVITAS ANTIINFLAMASI EKSTRAK DAUN … · Obat Antiinflamasi ... Struktur Kimia Golongan Flavonoid ... Lampiran 13 Foto-foto Alat Penelitian dan Proses Uji Aktivitas

viii

KATA PENGANTAR

Bismillahirrahmaanirrahiim. Alhamdulillah, puji syukur penulis panjatkan

kepada Allah SWT atas segala berkat dan rahmat-Nya, yang telah diberikan kepada

penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. Shalawat dan salam selalu

tercurah limpahkan kepada Rosulullah SAW, sosok yang selama ini penulis teladani.

Skripsi dengan judul “Uji Aktivitas Antiinflamasi pada Daun Kelor (Moringa

oleifera L.) dengan Metode Stabilisasi Membran Sel Darah Merah” ini diajukan untuk

memenuhi tugas akhir sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana

Farmasi pada Program Studi Farmasi Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan

Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

Dalam penyusunan skripsi ini, penulis dibantu oleh berbagai pihak. Oleh karena itu pada

kesempatan ini, penulis mengucapkan banyak terima kasih yang sedalam-dalamnya

kepada :

1. Prof. Dr. H. Chairul,Apt sebagai Pembimbing I dan Eka Putri, M.Si, Apt sebagai

Pembimbing II yang telah meluangkan waktu, pikiran dan tenaganya serta

memberikan nasehat, arahan dan ilmu terbaik yang mereka miliki.

2. Departemen Agama RI yang telah membiayai penulis selama menjalani

pendidikan di jenjang S1 Farmasi UIN Syarif Hidayatullah ini..

3. Prof. Dr. (hc) dr. M. K. Tadjudin, Sp.And, selaku Dekan Fakultas Kedokteran

dan Ilmu Kesehatan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

4. Drs. Umar Mansyur, M.Sc., Apt selaku Ketua Program Studi Farmasi Fakultas

Kedokteran dan Ilmu Kesehatan Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah

Jakarta.

5. Ibu/Bapak Dosen dan Staff Akademika Program Studi Farmasi Fakultas

Kedokteran dan Ilmu Kesehatan Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah

Jakarta yang telah memberikan ilmunya kepada penulis.

Page 9: UJI AKTIVITAS ANTIINFLAMASI EKSTRAK DAUN … · Obat Antiinflamasi ... Struktur Kimia Golongan Flavonoid ... Lampiran 13 Foto-foto Alat Penelitian dan Proses Uji Aktivitas

ix

6. Ayahanda Ali Riza dan Ibunda Salwa yang selalu memberikan kasih sayang,

semangat,dukungan baik moril maupun materil, do’a dan nasihatnya yang tak

terhingga yang tak akan pernah mampu penulis membalas semua itu. Adik-adik

penulis, Nadia Soba dan Muhammad Akbar yang sangat penulis cintai.

7. Laboran yang telah membantu keseharian penulis selama penelitian di

laboraturium, teh Ana, teh Lina, ka Lisna dan ka Liken.

8. Teman-teman farmasi angkatan 2009 khususnya teman-teman Edta-C. Terima

kasih atas kesempatan mengenal kalian semua.

9. Teman-teman penelitian di LIPI Cibinong, Leliana Nurul Wachidah, Nurul

Fithriyah dan Muhammad Arif yang telah berjuang bersama.

10. Teman-teman CSSMoRA 2009, PIM Lovers, Butet, Nuyung, Leli, Omi, Dhea,

Dhila, Wali, Lulu, Ziza, Cime, Dyah, Ainul, Nurul, Cucut, Neneng, Cucut, Zaky,

Ferry, terima kasih telah menjadi keluarga kedua bagi penulis. Serta semua pihak

yang telah membantu penulis selama ini yang tidak bisa disebutkan satu per satu.

Penulis sadar bahwa dalam penulisan skripsi ini masih jauh dari sempurna,

Kritik dan saran pembaca diharapkan penulis guna perbaikan dimasa mendatang. Akhir

kata, penulis berharap mudah-mudahan skripsi ini berguna bagi kita semua, Amin.

Jakarta, 20 September 2013

Lutfiana

Page 10: UJI AKTIVITAS ANTIINFLAMASI EKSTRAK DAUN … · Obat Antiinflamasi ... Struktur Kimia Golongan Flavonoid ... Lampiran 13 Foto-foto Alat Penelitian dan Proses Uji Aktivitas

x

Page 11: UJI AKTIVITAS ANTIINFLAMASI EKSTRAK DAUN … · Obat Antiinflamasi ... Struktur Kimia Golongan Flavonoid ... Lampiran 13 Foto-foto Alat Penelitian dan Proses Uji Aktivitas

xi

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL ……………………………………………………… ii HALAMAN PERNYATAAN ORISINALITAS ……………………….. iii HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ………………………... iv ABSTRAK ………………………………………………………………… v ABSTRACT ………………………………………………………………. vi KATA PENGANTAR ……………………………………………………. vii HALAMAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH ……… ix DAFTAR ISI …………………………………………………………….… x DAFTAR TABEL ………………………………………………………… xii DAFTAR GAMBAR …………………………………………………….... xiii DAFTAR LAMPIRAN …………………………………………………… . xiv BAB 1. PENDAHULUAN ……………………………………………….... 1

1.1. Latar Belakang ………………………………………………... 1 1.2. Rumusan Masalah ………………………………………….…. 2 1.3. Tujuan Penelitian ……………………………………………... 3 1.4. Manfaat Hasil Penelitian ………………………………….…... 3

BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA ……………………………………….…… 4 2.1. Moringa oleifera L. …………………………………………... 4

2.1.1. Klasifikasi spesies Moringa Oleifera L. ………………. 4

2.1.2. Sinonim …………………………………………….….. 4

2.1.3. Nama daerah …………………………………….…….. 5

2.1.4. Deskripsi ………………………………………………. 5 2.1.5. Penyebaran …………………………………………….. 6

2.1.6 Kandungan kimia ………………………………………. 7

2.1.7. Khasiat ………………………………………………… 8

2.2. Ekstraksi dan Fraksinasi ………………………………..……… 10

2.2.1. Ekstraksi ………………………………………..….….. 10

2.2.2. Fraksinasi Partisi ……………………………….....…… 11

2.3. Skrining Fitokimia ……………………………………..…..….. 12

2.3.1. Alkaloid …………………………………….…………. 12

2.3.2. Flavonoid ………………………………….………..…. 13

2.3.3. Saponin …………………………………….………….. 13

2.3.4. Tanin ……………………………………….………….. 14

2.3.5. Antrakuinon …………………………………………… 15

Page 12: UJI AKTIVITAS ANTIINFLAMASI EKSTRAK DAUN … · Obat Antiinflamasi ... Struktur Kimia Golongan Flavonoid ... Lampiran 13 Foto-foto Alat Penelitian dan Proses Uji Aktivitas

xii

2.3. Inflamasi ………………………………………………………. 15

2.2.1. Definisi ………………………………………………... 15

2.2.2. Mekanisme inflamasi …………………………………. 16

2.2.3. Penyebab Inflamasi …………………………………… 18

2.2.4. Tipe inflamasi ……………………………………........ 19

2.2.5. Mediator inflamasi …………………………………… 20

2.4. Obat Antiinflamasi …………………………………………….. 23

2.4.1. Obat antiinflamasi Steroid ……………………………. 23

2.4.2. Obat antiinflamasi Non steroid ……………………….. 24

2.5. Uji Aktivitas Antiinflamasi …………………………………… 25

2.5.1. Metode stabilisasi membran sel darah merah manusia 25

2.6. Spektrofotometer UV-VIS…………………………………...... 26

BAB 3. METODE PENELITIAN ………………………………………... 29 3.1. Lokasi dan Waktu ……………………………………………... 29

3.2. Bahan ………………………………………………………….. 29

3.2.1. Bahan uji ……………………………………………….. 29

3.2.2. Bahan kimia ……………………………………………. 29

3.3. Alat ……………………………………………………………. 30

3.4. Prosedur Kerja ………………………………………………… 30

3.4.1. Penyiapan simplisia ……………………………………... 30

3.4.2. Ekstraksi ………………………………………………… 30

3.4.3. Fraksinasi bertingkat denan metode partisi cair-cair …… 31

3.4.5 Uji aktivitas anti inflamasi metode stabilisasi membran eritrosit 32

3.4.4. Skrining fitokimia ………………………………….…... 35

BAB 4. HASIL DAN PEMBAHASAN …………………………………… 37 4.1. Hasil ……………………………………………….……………. 37

4.1.1. Hasil Determinasi Tanaman ………………….………….. 37

4.1.2. Hasil Penyerbukkan simplisia ……………….…………... 37

4.1.3. Hasil Ekstraksi dan Fraksinasi ……………….…………... 37

4.1.5. Hasil Uji Aktivitas Antiinflamasi ………………………… 39

4.1.4. Hasil Skirining Fitokimia ………………………………… 44

4.2. Pembahasan ……………………………………………………… 45

BAB V PENUTUP ......................................................................................... 54 5.1. Kesimpulan ………………………………………………………. 54

5.2. Saran …………………………………………………………….. 54

DAFTAR PUSTAKA ………………………………………………………… 55 LAMPIRAN …………………………………………………………………. 60

Page 13: UJI AKTIVITAS ANTIINFLAMASI EKSTRAK DAUN … · Obat Antiinflamasi ... Struktur Kimia Golongan Flavonoid ... Lampiran 13 Foto-foto Alat Penelitian dan Proses Uji Aktivitas

xiii

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 1. Kandungan Kimia Daun Kelor (Moringa oleifera L.) ……….... 8

Tabel 2. Hasil Rendemen Ekstrak dan Fraksi Daun Kelor ……………… 38

Tabel 3. Stabilisasi Membran Eritrosit dari Ekstrak Uji dan Kontrol

Positif pada Konsentrasi 1000 ppm ……………………….. 39

Tabel 4. Stabilisasi Fraksi Etil Asetat Daun Kelor terhadap Membran

Eritrosit Akibat Induksi Larutan Hipotonik dengan Beberapa

Variasi Konsentrasi ………………………………………... 41

Tabel 5. Hubungan antara % Stabilitas dan Log Konsentrasi

untuk Menentukan Nilai IC50 dengan Metode Analisis Probit 43

Tabel 7. Hasil Skrining Fitokimia Sampel ……………………………….. 45

Page 14: UJI AKTIVITAS ANTIINFLAMASI EKSTRAK DAUN … · Obat Antiinflamasi ... Struktur Kimia Golongan Flavonoid ... Lampiran 13 Foto-foto Alat Penelitian dan Proses Uji Aktivitas

xiv

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 1. Akar, Daun dan Pohon Kelor ……………………………..…. 6

Gambar 2. Struktur Kimia Golongan Flavonoid ………………………… 13

Gambar 3. Struktur Kimia dari Beberapa Steroid Sapogenin …………… 14

Gambar 4. Skema Mekanisme Radang ………………………………….. 18

Gambar 5. Mediator Inlamasi ……………………………………………. 21

Gambar 6. Asam Arakhidonat dan Mediator Peradangan ………………. 23

Gambar 7. Mekanisme Kerja Obat Antiinflamasi Steroid & Nonsteroid

terhadap Prostaglandin ……………………………………….. 24

Gambar 8. Skema Spektrofotometer UV-VIS ………………………….… 27

Gambar 9. Serbuk Daun Kelor (Moringa oleifera L.) …………………… 37

Gambar 10. Ekstrak Etanol 70%, Fraksi n-heksan, Etil Asetat dan Etanol 50% 38

Gambar 11. Stabilisasi Membran Eritrosit dari Ekstrak Uji dan Kontrol

Positif Terhadap Induksi Larutan Hipotonik ……………. 40

Gambar 12.Kurva Stabilisasi Kerusakan Membran Eritrosit Akibat Induksi

Larutan Hipotonik dengan Beberapa Variasi Konsentrasi 42

Gambar 13.Kurva antara Probit dan Log Konsentrasi Fraksi Etil Asetat

Daun Kelor pada Berbagai Varian Konsentrasi …………... 44

Gambar 14.Reaksi Pembentukan Garam Flavilium .................................. 48

Gambar 15. Reaksi Hidrolisis Saponin dalam Air. ...................................... 48

Page 15: UJI AKTIVITAS ANTIINFLAMASI EKSTRAK DAUN … · Obat Antiinflamasi ... Struktur Kimia Golongan Flavonoid ... Lampiran 13 Foto-foto Alat Penelitian dan Proses Uji Aktivitas

xv

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

Lampiran 1. Hasil Determinasi Tanaman ……………………………….... 61

Lampiran 2. Alur Penelitian …………………………………………….... 62

Lampiran 3. Skema Pengujian Fitokimia ................................................. 63

Lampiran 4. Pembuatan Larutan Ekstrak Uji ………………………….... 64

Lampiran 5. Pembuatan Larutan Na Diklofenak ………………………... 65

Lampiran 6. Hasil Rendemen Ekstrak Etanol 96% dan masing-masing

Fraksi Daun Kelor ………………………………………….. 66

Lampiran 7. Penentuan Stabilisasi Membran Eritosit terhadap Ekstrak Etanol

70%, Fraksi n-heksan, Etil Asetat dan Fraksi Etanol 50% Daun

Kelor (Moringa oleifera L.) pada konsentrasi 1000 ppm .... 67

Lampiran 8. Penentuan Stabilisasi Membran Eritosit terhadap Fraksi Etil Asetat

Daun Kelor (Moringa oleifera L.) …………………………. 68

Lampiran 9. Penentuan Stabilisasi Membran Eritosit terhadap Kontrol Positif

(Na Diklofenak) ……………………………………………. 70

Lampiran 10. Hasil Uji Statistik Persen Stabilitas Ekstrak Etanol 70%, Fraksi

n-heksan, Fraksi Etil Asetat, Fraksi Etanol 50% dan Na diklofenak

pada Konsentrasi 1000 ppm………………………………....... 72

Lampiran 11. Hasil Uji Statistika Persen Stabilitas Fraksi Etil Asetat dan Na

Diklofenak pada Konsentrasi 50, 100, 200, 400 dan 800 ppm 78

Lampiran 12. Perhitungan Nilai IC50 Fraksi Etil Asetat dan Na Diklofenak

dengan Metode Analisa Probit ................................................. 86

Lampiran 13 Foto-foto Alat Penelitian dan Proses Uji Aktivitas …………… 89

Lampiran 14. Gambar Penapisan Fitoimia ...................................................... 91

Lampiran 15. Struk Hasil Spektrofotomerti UV-VIS ..................................... 94

Page 16: UJI AKTIVITAS ANTIINFLAMASI EKSTRAK DAUN … · Obat Antiinflamasi ... Struktur Kimia Golongan Flavonoid ... Lampiran 13 Foto-foto Alat Penelitian dan Proses Uji Aktivitas

1

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Indonesia dikenal sebagai salah satu negara yang memiliki keanekaragaman

hayati terbesar (mega biodiversitas) di dunia setelah Brasil. Tercatat di hutan tropis

Indonesia ditemukan kurang lebih 30.000 dari 40.000 jenis tumbuhan di dunia

(Wulandari, 2001). Sekitar 9.600 jenis telah diketahui berkhasiat obat. Dari jumlah

tersebut tercatat 283 jenis merupakan tumbuhan obat penting bagi industri obat

tradisional. Dewasa ini penelitian dan pengembangan tumbuhan obat baik di dalam

maupun di luar negeri berkembang dengan pesat, terutama dalam bidang khasiat

farmakologisnya salah satunya sebagai antiinflamasi (Kusuma et al., 2005).

Peradangan (inflamasi) adalah respon protektif normal untuk cedera jaringan

dan melibatkan berbagai proses fisiologis di dalam tubuh seperti aktivasi enzim,

pelepasan mediator, diapedesis atau pergerakan sel darah putih melalui kapiler ke

daerah peradangan, migrasi sel, kerusakan dan perbaikan jaringan (Kumar et al.,

2012). Inflamasi adalah proses yang kompleks, yang sering dikaitkan dengan rasa

sakit dan melibatkan kejadian seperti peningkatan permeabilitas pembuluh darah,

peningkatan denaturasi protein dan perubahan membran (Leelaprakash & Mohan,

2011). Faktor yang dapat menyebabkan cedera pada jaringan, yang kemudian diikuti

oleh inflamasi adalah patogen, iritan kimia (asam dan basa kuat,fenol, racun) dan

iritan fisika (trauma,benda asing ,dingin, arus listrik, radiasi). Inflamasi adalah upaya

perlindungan tubuh untuk menghilangkan rangsangan merugikan serta memulai

proses penyembuhan untuk jaringan. Namun, jika peradangan (inflamasi) tidak

diobati menyebabkan timbulnya penyakit seperti rinitis vasomotor, rematoid artritis

dan aterosklerosis (R Ilakkiya et al., 2013).

Pada umumnya pengobatan yang dipakai untuk mengatasi terjadinya

inflamasi adalah obat modern dari golongan Obat Anti Inflamasi Non Steroid

Page 17: UJI AKTIVITAS ANTIINFLAMASI EKSTRAK DAUN … · Obat Antiinflamasi ... Struktur Kimia Golongan Flavonoid ... Lampiran 13 Foto-foto Alat Penelitian dan Proses Uji Aktivitas

2

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

(OAINS) dan steroid yang berguna untuk mengurangi pembengkakan dan rasa sakit

peradangan. Tetapi obat-obatan ini membawa risiko toksisitas gastrointestinal,

toksisitas jantung dan lainnya untuk penggunaan yang berkepanjangan. Untuk alasan

ini, ada kebutuhan untuk memiliki obat antiinflamasi dengan efek samping yang lebih

ringan saat digunakan untuk penyakit inflamasi kronis. Oleh karena itu, tumbuhan

lebih banyak dipilih sebagai obat alternatif dan alami untuk pengobatan berbagai

penyakit, tetapi masih kurangnya bukti ilmiah untuk khasiat tersebut (Madhavi et al.,

2012).

Salah satu tanaman yang sering digunakan dalam pengobatan adalah Moringa

oleifera Lam. (Syn. Moringa pterygosperma Gaertn.) atau pohon kelor. Khasiatnya

sebagai obat telah lama dikenal dalam sistem obat tradisional. Beberapa bagian

berbeda dari digunakan dalam pengobatan tradisional untuk berbagai penyakit seperti

rematik, kelumpuhan dan epilepsi. Selain itu ekstrak daun, biji, dan akar dari pohon

kelor telah dipelajari secara ekstensif untuk berbagai potensi penggunaan termasuk

antiinflamasi, antitumor, antihepatotoksik dan analgesik (Sashidhara et al., 2009).

Kandungan fitokimia dalam daun kelor yaitu tanin, steroid dan triterpenoid,

flavanoid, saponin, antraquinon, dan alkaloid. Flavonoid inilah yang mempengaruhi

berbagai macam aktivitas biologi atau farmakologi, diantaranya antioksidan,

antitumor, antiangiogenik, antiinflamasi, antialergik dan antiviral (Kasolo et al.,

2010).

Pada penelitian terdahulu ekstrak etanol daun kelor (M. oleifera) telah

dilaporkan memiliki aktivitas antiinflamasi pada dosis 500mg/ kgBB tikus putih

jantan dengan metode induksi karagenan (Singh et al., 2012), oleh karena itu perlu

dilakukan penelitian lanjutan yang akan memperkuat potensi dari tumbuhan tersebut

sebagai sumber senyawa antiinflamasi dengan menguji aktivitas stabilisasi atau

perlindungan membran eritrosit dari induksi larutan hipotonis.

Page 18: UJI AKTIVITAS ANTIINFLAMASI EKSTRAK DAUN … · Obat Antiinflamasi ... Struktur Kimia Golongan Flavonoid ... Lampiran 13 Foto-foto Alat Penelitian dan Proses Uji Aktivitas

3

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas, maka dirumuskan masalah penelitian

sebagai berikut:

Apakah ekstrak daun kelor memiliki aktivitas anti-inflamasi secara in-vitro ditinjau

dari kemampuannya untuk menstabilisasi membran sel darah merah?

1.3 Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian ini adalah:

Mengetahui aktivitas ekstrak daun kelor (Moringa oleifera L.) terhadap stabilisasi

membran sel darah merah.

1.4 Manfaat Penelitian

Manfaat yang diharapkan dari penelitian ini adalah:

1. Sebagai pengetahuan dasar bagi peneliti lanjutan tentang aktivitas antiinflamasi

yang terdapat pada daun kelor.

2. Sebagai informasi ilmiah dasar pada bidang kimia bahan alam dan bidang

farmasi dalam upaya pengembangan senyawa aktif antiinflamasi pada tanaman

kelor.

3. Untuk memberikan latar belakang ilmiah (scientivic background) dari khasiat

tanaman kelor.

Page 19: UJI AKTIVITAS ANTIINFLAMASI EKSTRAK DAUN … · Obat Antiinflamasi ... Struktur Kimia Golongan Flavonoid ... Lampiran 13 Foto-foto Alat Penelitian dan Proses Uji Aktivitas

4

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

2.1 KELOR (Moringa oleifera L.)

2.1.1 Klasifikasi (USDA, 2013 )

Kingdom : Plantae (Tumbuhan)

Subkingdom : Tracheobionta (Tumbuhan berpembuluh)

Super Divisi : Spermatophyta (Menghasilkan biji)

Divisi : Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga)

Kelas : Magnoliopsida (berkeping dua / dikotil)

Sub Kelas : Dilleniidae

Ordo : Capparales

Famili : Moringaceae

Genus : Moringa

Spesies : Moringa oleifera Lam

2.1.2 Sinonim

Anoma moringa (L.) Lour., Guilandina moringa L.,

Hyperanthera decandra Willd., Hyperanthera moringa (L.) Vahl,

Hyperanthera pterygosperma Oken, Moringa edulis Medic.,

Moringa erecta Salisb., Moringa moringa (L.) Small, Moringa

myrepsica Thell., Moringa nux-eben Desf., Moringa octogona

Stokes, Moringa oleifera Lour., Moringa parvifora Noronha,

Moringa polygona DC., Moringa pterygosperma Gaertn., Moringa

zeylanica Pers., Copaiba langsdorfi (Desf.) Kuntze, Copaifera nitida

Hayne. (Navie & Steve , 2010).

Page 20: UJI AKTIVITAS ANTIINFLAMASI EKSTRAK DAUN … · Obat Antiinflamasi ... Struktur Kimia Golongan Flavonoid ... Lampiran 13 Foto-foto Alat Penelitian dan Proses Uji Aktivitas

5

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

2.1.3 Nama Daerah

Tanaman kelor memiliki banyak sebutan, diantaranya imaran,

kelintang (Jawa), murong (Sumatera), wona marungga, kelohe,

parangge, kewona (Nusa tenggara), rowe, kelo, wori (Sulawesi),

kanele, oewa herelo (Maluku). Diluar negeri dikenal dengan nama

drumstick tree, horseradish tree (Inggris), nugge (Kannada), la ken

(Cina), mungna, saijna, shajna (Hindi) (DepKes RI,1989 & Rollof,

2009).

2.1.4 Deskripsi

Kelor (Moringa oleifera L.) tumbuh dalam bentuk pohon,

berumur panjang (perenial) dengan tinggi 7 - 12 m. Batang berkayu

(lignosus), tegak, berwarna putih kotor, kulit tipis, permukaan kasar.

Percabangan simpodial, arah cabang tegak atau miring, cenderung

tumbuh lurus dan memanjang. Daun majemuk, bertangkai panjang,

tersusun berseling (alternate), beranak daun gasal (imparipinnatus),

helai daun saat muda berwarna hijau muda, setelah dewasa hijau tua,

bentuk helai daun bulat telur, panjang 1 - 2 cm, lebar 1 - 2 cm, tipis

lemas, ujung dan pangkal tumpul (obtusus), tepi rata, susunan

pertulangan menyirip (pinnate), permukaan atas dan bawah halus.

Bunga muncul di ketiak daun (axillaris), bertangkai panjang, kelopak

berwarna putih agak krem, menebar aroma khas. Buah kelor

berbentuk panjang bersegi tiga, panjang 20 - 60 cm, buah muda

berwarna hijau setelah tua menjadi cokelat, bentuk biji bulat

berwarna coklat kehitaman, berbuah setelah berumur 12 - 18 bulan.

Akar tunggang, berwarna putih, membesar seperti lobak.

Perbanyakan bisa secara generatif (biji) maupun vegetatif (stek

batang). Tumbuh di dataran rendah maupun dataran tinggi sampai di

ketinggian ± 1000 m dpl (Anonym, 2005).

Page 21: UJI AKTIVITAS ANTIINFLAMASI EKSTRAK DAUN … · Obat Antiinflamasi ... Struktur Kimia Golongan Flavonoid ... Lampiran 13 Foto-foto Alat Penelitian dan Proses Uji Aktivitas

6

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Gambar 1. Akar, Daun dan Pohon Kelor [Navie, 2010]

2.1.5 Penyebaran

Asal tepat spesies ini tidak diketahui secara pasti karena telah

dibudidayakan secara luas sejak zaman dahulu. Tumbuhan ini

dimanfaatkan oleh Roma, Yunani dan Mesir kuno dan kini banyak

dibudidayakan di seluruh daerah tropis dan subtropis di dunia (Fahey,

2005).

Namun, M. oleifera dianggap tumbuhan asli untuk sub-wilayah

Himalaya India Utara. Hal ini juga umum ditemukan di seluruh

bagian lain di India serta di dataran Punjab, Sind, Baluchistan, dan di

daerah North West Frontier Province Pakistan, meskipun populasi

ini mungkin dihasilkan dari budidaya awal. Beberapa penulis juga

menganggapnya sebagai bagian asli dari Asia Barat (yaitu Oman,

Qatar, Arab Saudi, Uni Emirat Arab dan Yaman) dan bahkan Afrika

Utara. Moringa oleifera L. juga banyak naturalisasi di daerah tropis

lainnya di dunia. Telah dilaporkan di sebagian besar selatan dan

timur Asia termasuk Afganistan, Israel, Iran, Nepal, Banglades, Cina,

Taiwan, Sri Lanka, Myanmar, Malaysia, Filipina, Thailand, Vietnam,

Indonesia dan Papua New Guinea. Tumbuhan ini juga banyak

naturalisasi di sub-Sahara Afrika, termasuk di Zimbabwe,

Madagaskar, Zanzibar, Afrika Selatan, Tanzania, Malawi, Benin,

Page 22: UJI AKTIVITAS ANTIINFLAMASI EKSTRAK DAUN … · Obat Antiinflamasi ... Struktur Kimia Golongan Flavonoid ... Lampiran 13 Foto-foto Alat Penelitian dan Proses Uji Aktivitas

7

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Burkina Faso, Kamerun, Chad, Gambia, Ghana, Guinea, Kenya,

Liberia, Mali, Mauritania, Nigeria, Sierra Leone, Sudan, Ethiopia,

Somalia, Zaire, Togo, Uganda dan Senegal. Di Amerika tropis, kelor

dinaturalisasi di wilayah selatan-timur Amerika Serikat (yaitu

Florida), Karibia (yaitu Kuba, Haiti, Republik Dominika, Bahama,

Jamaika, Puerto Rico dan Kepulauan Virgin), Meksiko, Amerika

Tengah (yaitu Belize, Kosta Rika, El Salvador, Guatemala,

Honduras, Nikaragua dan Panama) dan Amerika Selatan (yaitu

Colombia, Guyana, Venezuela,Brazil dan Paraguay). Kelor juga

dinaturalisasi di pulau-pulau Pasifik, termasuk Kiribati, Guam,

Kepulauan Marshall, Kepulauan Mariana Utara, Kepulauan Solomon

dan Amerika Federasi Mikronesia (Navie & Steve, 2010).

2.1.6 Kandungan Kimia

Daun kelor kaya asam askorbat, asam amino, sterol, glukosida

isoquarsetin, karoten, ramentin, kaemperol dan kaemferitin. Hasil

analisis nutrien juga melaporkan adanya kandungan senyawa-senywa

berikut: 6,7 mg protein, 1,7 mg lemak (ekstrak eter), 13,4 mg

karbohidrat, 0,9 mg serat dan 2,3% bahan mineral: 440 mg kalsium,

70 mg fosfor, dan besi 7,0 mg/100 g daun. Daun kelor juga

mengandung 11.300 IU karoten (prekursor vitamin A), vitamin B,

220 mg vitamin C dan 7,4 mg tokoferol /100g daun. Daun kelor juga

mengandung substansi estrogenik dan esterase pektin. Asam amino

esensial yang terdapat dalam protein daun adalah (/16g daun): 6,0 mg

arginin, 2,0 mg metionin, 4,9 mg treonin, 9,3 mg leusin, 6,3 mg

isoleusin dan7,1 mg valin (Singh et al., 2012).

Page 23: UJI AKTIVITAS ANTIINFLAMASI EKSTRAK DAUN … · Obat Antiinflamasi ... Struktur Kimia Golongan Flavonoid ... Lampiran 13 Foto-foto Alat Penelitian dan Proses Uji Aktivitas

8

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Tabel 1. Kandungan kimia yang diisolasi dari Moringa oleifera L.

Bagian Kandungan Kimia

Akar 4-(α-L-rhamnopiranoksiloksi)-benzilglukosinolat dan benzilglukosinolat

Batang 4-hidroksimellein, vanillin, β-sitosteron, asam oktacosanik dan β-sitosterol

Kulit kayu 4-(α-L-rhamnopiranosiloksi)-benzilglukosinolat

Eksudat gum L-arabinosa, D-galaktosa,asam D-glukuronat, L-rhamnosa, D-mannosa, D-xylosa dan leukoantosianin

Daun Glikosida niazirin, niazirinin dan three mustard oil glycosides, 4-[4’-O-asetil- α -L-rhamnosiloksi) benzil] isothiosianat, niaziminin A dan B

Bunga yang matang D-mannosa, D-glukosa, protein, asam askorbat, polisakarida

Keseluruhan biji Nitril, isotiosianat, tiokarbanat, 0-[2’-hidroksi-3’-(2’’-hepteniloksi)]-propilundekanoat, 0-etil-4-[( α -1-ramnosiloksi)-benzil] karbamat, metil-p-hidroksibenzoat dan β-sitosterol

Biji yang tua Crude protein, Crude fat, karbohidrat, metionin, sistein, 4-(α-L-ramnopiranosiloksi)-benzilglukosinolat, benzilglukosinolat, moringin, mono-palmitat and di-oleic trigliserida

Minyak biji Vitamin A, beta karoten, prekursor Vitamin A

Sumber : [Singh et al., 2012]

2.1.7 Khasiat

Selain digunakan untuk bahan makanan, daun kelor telah

dilaporkan menjadi sumber yang kaya akan makronutrien maupun

mikronutrien yang juga mengandung β-karoten, protein, vitamin C,

kalsium, dan kalium dan bertindak sebagai sumber antioksidan alami.

Page 24: UJI AKTIVITAS ANTIINFLAMASI EKSTRAK DAUN … · Obat Antiinflamasi ... Struktur Kimia Golongan Flavonoid ... Lampiran 13 Foto-foto Alat Penelitian dan Proses Uji Aktivitas

9

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Buah dan daun telah digunakan untuk mengatasi malnutrisi, terutama

di kalangan bayi dan ibu menyusui untuk meningkatkan produksi

susu dan juga mengatur ketidakseimbangan hormon tiroid (Luqman

et al., 2012).

Sejumlah khasiat obat dihubungkan dengan berbagai bagian

dari M.oleifera telah diakui oleh sistem pengobatan Ayurveda dan

Unani. penerapan tanaman ini telah ditemukan secara luas dalam

pengobatan penyakit kardiovaskular antara lain dalam akar, daun,

gum, bunga, dan infus biji mengandung glikosida nitril, mustard oil,

dan glikosida tiokarbamat sebagai kandungan kimia yang dianggap

bertanggung jawab untuk aktivitas diuretik, menurunkan kolesterol,

antiulser, hepatoprotektif , dan sebagai pelindung kardiovaskular.

Tanaman ini juga memiliki aktivitas antimikroba karena mengandung

pterigospermin sebagai komponen utama. Ekstrak daun segar

diketahui menghambat pertumbuhan patogen pada manusia

(Staphylococcus aureus dan Pseudomonas aeruginosa). Kandungan

kimia dari berbagai bagian pohon seperti; niazimin, niaiminin,

berbagai karbamat dan tiokarbamat telah menunjukkan aktivitas

antitumor in vitro. Bagian bunga menunjukkan aktivitas

hepatoprotektif yang efektif. Karena adanya efek kuarsetin. Biji dapat

digunakan sebagai biosorben untuk menghilangkan kadmium dari

medium cair dan merupakan salah satu koagulan alami. Kelor juga

dianggap sebagai antipiretik, dan dilaporkan menunjukkan aktivitas

antimikroba (Luqman et al., 2012).

Materia medika Indonesia menjelaskan penggunaan akar kelor

(M.oleifera) dalam pengobatan sejumlah penyakit, termasuk asma,

asam urat, sakit pinggang, rematik, pembesaran limpa atau hati,

radang internal yang terdapat dalam inflamasi dan adanya batu pada

kantung empedu atau ginjal. Ekstrak akar kelor telah dipelajari

Page 25: UJI AKTIVITAS ANTIINFLAMASI EKSTRAK DAUN … · Obat Antiinflamasi ... Struktur Kimia Golongan Flavonoid ... Lampiran 13 Foto-foto Alat Penelitian dan Proses Uji Aktivitas

10

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

sebagai diuretik dan aktivitas antiinflamasi akut (Sashidhara et al.,

2009)

Semua bagian dari pohon dianggap berkhasiat obat dan

digunakan dalam pengobatan asites, rematik, dan gigitan hewan

berbisa serta sebagai stimulan jantung dan peredaran darah. Daun

kelor kaya Vit. A dan C dan dianggap berguna untuk sariawan dan

kataral, mereka juga digunakan sebagai emetik. Sebuah pasta dari

daun digunakan secara eksternal untuk luka. Bunga digunakan

sebagai tonik dan anti diuretik. Biji kelor sebagai antipiretik. Minyak

biji digunakan sebagai antiinflamasi dalam rematik dan asam urat.

Bunga-bunga, daun, dan akar yang digunakan dalam obat tradisional

untuk tumor serta biji untuk tumor abdominal. Rebusan akar

digunakan di Nikaragua untuk mengobati edema (pembengkakan).

Sari dari akar diterapkan secara eksternal sebagai obat gosok. Daun

juga bisa digunakan untuk sakit kepala, dan dikatakan memiliki sifat

pencahar alami. Kulit, daun dan akar yang pedas dan berbau tajam,

dan diambil untuk meningkatkan proses pencernaan. Minyak agak

berbahaya jika diminum, namun dapat diterapkan secara eksternal

untuk penyakit kulit. Kulit kayu dianggap sebagai antiskorbut, dan

mengeluarkan gum kemerahan dengan sifat seperti tragakan dan

kadang-kadang digunakan untuk diare. Akar yang pahit, sebagai

tonik bagi tubuh dan paru-paru, dan juga berguna sebagai pemicu

menstruasi (emmenagogue) dan ekspektoran (Kumar et al., 2012).

2.2. EKSTRAKSI DAN FRAKSINASI

2.2.1. Ekstraksi

Ekstraksi merupakan suatu cara untuk mengambil atau menarik

komponen kimia yang terkandung dalam sampel menggunakan pelarut

Page 26: UJI AKTIVITAS ANTIINFLAMASI EKSTRAK DAUN … · Obat Antiinflamasi ... Struktur Kimia Golongan Flavonoid ... Lampiran 13 Foto-foto Alat Penelitian dan Proses Uji Aktivitas

11

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

yang sesuai. Ekstraksi yang benar dan tepat tergantung dari jenis

senyawa, tekstur dan kandungan air bahan tumbuhan yang akan

diekstraksi. Dalam mengekstraksi suatu tumbuhan sebaiknya

menggunakan jaringan tumbuhan yang masih segar, namun kadang-

kadang tumbuhan yang akan dianalisis tidak tersedia di tempat

sehingga untuk itu jaringan tumbuhan yang akan diekstraksi dapat

dikeringkan terlebih dahulu (Kristanti, 2008).

Ektraksi serbuk kering jaringan tumbuhan dapat dilakukan

secara maserasi, perkolasi, refluks atau sokhletasi dengan

menggunakan pelarut yang tingkat kepolarannya berbeda-beda. Teknik

ekstraksi yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah teknik

maserasi (Kristanti et al., 2008).

Maserasi adalah proses perendaman sampel untuk menarik

komponen yang kita inginkan, dengan kondisi dingin diskontinyu.

Keuntungan dari maserasi adalah lebih praktis, pelarut yang digunakan

lebih sedikit dibandingkan perkolasi dan tidak memerlukan

pemanasan, sedangkan kekurangannya adalah waktu yang dibutuhkan

lebih lama. Filtrat yang diperoleh dari proses tersebut diuapkan dengan

alat penguap putar vakum (vacuum rotary evaporator) hingga

menghasilkan ekstrak pekat (Kristanti et al., 2008).

2.2.2. Fraksinasi (Partisi Cair-Cair)

Fraksinasi merupakan prosedur pemisahan yang bertujuan

untuk memisahkan golongan utama kandungan yang satu dari

kandungan yang lain. Senyawa yang bersifat polar akan masuk ke

pelarut polar dan senyawa non polar akan masuk ke pelarut non polar.

Bila kita menelaah profil fitokimia lengkap dari suatu jenis tumbuhan,

maka sebelum dikromatografi, ekstrak kasar perlu difraksinasi untuk

Page 27: UJI AKTIVITAS ANTIINFLAMASI EKSTRAK DAUN … · Obat Antiinflamasi ... Struktur Kimia Golongan Flavonoid ... Lampiran 13 Foto-foto Alat Penelitian dan Proses Uji Aktivitas

12

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

memisahkan golongan utama kandungan yang satu dari golongan

utama yang lainnya (Harborne, 1987).

2.3. Skrining Fitokimia

Metode identifikasi dilakukan berdasarkan metode penapisan fitokimia

(phytochemical screening). Penapisan fitokimia dilakukan untuk mengetahui

kandungan metabolit sekunder yang terkandung disimplisia tersebut.

Pengujian ini merupakan pengujian pendahuluan yang biasa dilakukan

sebelum dilakukan pengujian-pengujian lanjutan. Adanya pengetahuan

mengenai kandungan senyawa metabolit sekunder yang terkandung di dalam

suatu ekstrak, akan memudahkan dalam identifikasi kemungkinan aktivitas

dari ekstrak tumbuhan yang digunakan, seperti flavonoid, alkaloid, saponin,

tanin, dan antrakuinon (Putra, 2007).

2.3.1 Alkaloid

Alkaloid secara umum mengandung paling sedikit satu buah

atom nitrogen yang bersifat basa dan merupakan bagian dari cincin

heterosiklik (Putra, 2007). Banyak tumbuhan yang digunakan untuk

pengobatan yang setelah diisolasi berupa senyawa nitrogen

heterosiklik (Fessenden, 1982b). Senyawa alkaloid merupakan

senyawa organik terbanyak ditemukan di alam. Hampir seluruh

alkaloid berasal dari tumbuhan dan tersebar luas dalam berbagai jenis

tumbuhan (Putra, 2007).

Ada sekitar 5500 macam alkaloid yang telah diketahui.

Alkaloid merupakan golongan metabolit sekunder yang terbesar.

Alkaloid bersifat racun bagi manusia namun banyak yang mempunyai

kegiatan fisiologi menonjol sehingga digunakan secara luas dalam

bidang pengobatan. Uji organoleptik sering dilakukan untuk menguji

adanya kandungan alkaloid dalam daun atau buah segar yang dideteksi

dengan adanya rasa pahit (Harborne, 1987).

Page 28: UJI AKTIVITAS ANTIINFLAMASI EKSTRAK DAUN … · Obat Antiinflamasi ... Struktur Kimia Golongan Flavonoid ... Lampiran 13 Foto-foto Alat Penelitian dan Proses Uji Aktivitas

13

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

2.3.2 Flavonoid

Senyawa flavonoid adalah suatu kelompok senyawa fenol

terbesar yang ditemukan di alam. Senyawa-senyawa ini merupakan zat

warna merah, ungu, dan biru dan kuning yang ditemukan dalam

tumbuhan. (Lenny, 2006).

Dalam tumbuhan flavonoid terikat pada gula sebagai glikosida

dan aglikon flavonoid yang mungkin terdapat dalam satu tumbuhan

dalam bentuk kombinasi glikosida (Harbone, 1987). Aglikon

flavonoid (yaitu flavonoid tanpa gula terikat) terdapat dalam berbagai

bentuk struktur (Markham, 1988).

Flavonoid merupakan salah satu dari sekian banyak senyawa

metabolit sekunder yang dihasilkan oleh suatu tanaman, yang bisa

dijumpai pada bagian daun, akar, kayu, kulit, tepung sari, bunga dan

biji. Secara kimia, flavonoid mengandung cincin aromatik tersusun

dari 15 atom karbon dengan inti dasar tersusun dalam konjugasi C6-

C3-C6 (dua inti aromatik terhubung dengan 3 atom karbon yang

merupakan rantai alifatik) (Lenny, 2006), seperti ditunjukkan pada

Gambar 2.

Gambar 2 : Struktur Umum Flavonoid

2.3.3 Saponin

Saponin mula-mula diberi nama demikian karena sifatnya yang

menyerupai sabun yaitu ketika menimbulkan busa bila dikocok dalam

air. Senyawa saponin merupakan senyawa golongan glikosida yang

apabila dihidrolisis secara sempurna akan didapatkan gula dan satu

fraksi non gula yang disebut sapogenin atau genin. Pengujian senyawa

Page 29: UJI AKTIVITAS ANTIINFLAMASI EKSTRAK DAUN … · Obat Antiinflamasi ... Struktur Kimia Golongan Flavonoid ... Lampiran 13 Foto-foto Alat Penelitian dan Proses Uji Aktivitas

14

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

ini secara sederhana dapat dilakukan dengan pengocokan, busa stabil

setinggi satu sampai sepuluh sentimeter dalam sepuluh menit

menandakan hasil positif dari senyawa saponin (Harborne, 1987).

Gambar 3. Struktur Kimia dari Beberapa Steroid Sapogenin.

2.3.4 Tanin

Tanin terdapat luas dalam tanaman berpembuluh. Tanin dapat

bereaksi dengan protein membentuk kopolimer mantap yang tidak

larut dalam air. Dalam industri, tanin adalah senyawa yang berasal dari

tumbuhan, yang mampu mengubah kulit hewan yang mentah menjadi

kulit hewan yang siap pakai karena kemampuannya menyambung

silang protein (Harbone, 1987).

Tanin merupakan senyawa polifenol yang berarti termasuk

dalam senyawa fenolik. Terdapat 2 jenis utama tanin yaitu, tanin

terkondensasi yang tersebar pada paku-pakuan, angiosperma, dan

gymnospermai. Dan tanin terhidrolisis yang terdapat pada tumbuhan

berkeping dua (Harbone, 1987).

2.3.5. Antrakuinon

Antrakuinon merupakan golongan kuinon (3 cincin benzena

berdampingan) yang terbanyak tersebar di alam. Beberapa antrakuinon

merupakan zat warna dan pencahar. Kebanyakan antrakuinon dari

O

O

CH3

HCH3

H

HHH

HO

H

CH3 H

CH3

Smilagenin

O

O

CH3

HCH3

H

HHH

HO

H

CH3 H

CH3

Tigogenin

O

O

CH3

HCH3

H

HHH

HO

CH3 H

CH3

Diosgenin

HH

HO

CH3 H

CH3

Dihydrokryptogenin

OH

CH3

O OH

CH3

Page 30: UJI AKTIVITAS ANTIINFLAMASI EKSTRAK DAUN … · Obat Antiinflamasi ... Struktur Kimia Golongan Flavonoid ... Lampiran 13 Foto-foto Alat Penelitian dan Proses Uji Aktivitas

15

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

tumbuhan tinggi dihidroksilasi pada atom C-1 dan antrakuinon

terhidroksilasi jarang terdapat dalam tumbuhan secara bebas tetapi

sebagai glikosida. Dalam banyak kasus tampaknya aglikon dari

glikosidanya berbentuk antrakuinon tereduksi dikenal sebagai antron

(Guevara & Recio, 1985).

Turunan antrakuinon biasanya merupakan senyawa berwarna

merah jingga yang larut dalam air panas dan alkohol encer,

memberikan warna yang spesifik dengan basa (LOH) seperti, merah,

violet dan hijau. Secara spektrofotometri antrakuinon memberikan pita

resapan yang berbeda dengan senyawa kuinon lainnya, dimana

memberikan 4 atau 5 pita resapannya pada daerah UV dan sinar

tampak (Guevara & Recio, 1985).

2.4 INFLAMASI

2.4.1 Definisi

Inflamasi adalah reaksi jaringan tubuh tehadap luka, seperti

trauma fisik, benda asing, zat kimia, pembedahan, radiasi, atau arus

listrik. Tujuan akhir dari respon inflamasi adalah menarik protein

plasma dan fagosit ke tempat yang mengalami cedera atau terinvasi agar

keduanya dapat mengisolasi, menghancurkan, atau menginaktifkan

antigen yang masuk, membersihkan debris dan mempersiapkan jaringan

untuk proses penyembuhan (Robbins, 2007).

Gejala-gejala klinis dari inflamasi adalah rubor (kemerahan),

kalor (panas), tumor (pembengkakan), dolor (nyeri) dan functio laesa

(kehilangan fungsi). Kemerahan dan rasa panas disebabkan oleh dilatasi

pembuluh darah arteriol dengan demikian darah lebih banyak mengalir

kedalam mikrosirkulasi lokal. Kalor atau panas terjadi bersamaan

dengan gejala kemerahan, daerah peradangan menjadi lebih panas dari

Page 31: UJI AKTIVITAS ANTIINFLAMASI EKSTRAK DAUN … · Obat Antiinflamasi ... Struktur Kimia Golongan Flavonoid ... Lampiran 13 Foto-foto Alat Penelitian dan Proses Uji Aktivitas

16

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

sekelilingnya sebab darah disalurkan lebih banyak ke daerah tersebut

dibandingkan dengan daerah tubuh normal lainnya. Tumor atau

pembengkakan disebabkan oleh air, protein dan zat-zat lain dari darah

bergerak ke jaringan yang mengalami inflamasi. Rasa sakit terjadi

karena ujung sel saraf terstimulasi oleh kerusakan langsung jaringan

(terjadi perubahan pH dan konsentrasi lokal ion-ion tertentu) dan

beberapa mediator inflamasi untuk menghasilkan sensasi rasa sakit. Di

samping itu, peningkatan tekanan di jaringan yang disebabkan oleh

udem dan akumulasi nanah, juga dapat menyebabkan rasa sakit.

Terbatasnya pergerakan oleh karena udem, rasa sakit dan destruksi

jaringan menyebabkan gangguan fungsi (Price & Lorraine, 2006).

2.3.2. Mekanisme Inflamasi Akut

Terdapat dua stadium pada reaksi inflamasi akut, yaitu vaskular

dan selular. Stadium vaskular pada respon inflamasi dimulai segera

setelah jaringan mengalami cedera. Arteriol di daerah tersebut

berdilatasi, sehingga terjadi peningkatan aliran darah ke tempat cedera.

Hal ini menyebabkan timbulnya gejala rubor (kemerahan) dan kalor

(panas). Vasodilatasi ini terutama akibat pelepasan bahan kimia dari

degranulasi sel mast dan pelepasan mediator-mediator kimia lain selama

inflamasi. Peningkatan aliran darah lokal tersebut menyebabkan lebih

banyak leukosit fagositik dan protein plasma yang tiba di tempat cedera.

Pada waktu yang bersamaan, histamin dan mediator kimia yang

dibebaskan selama inflamasi menyebabkan membesarnya pori-pori

kapiler (ruang antar sel endotel), sehingga permeabilitas kapiler

meningkat. Protein plasma yang dalam keadaan normal tidak dapat

keluar dari pembuluh darah dapat lolos ke ruang interstisium.

Peningkatan tekanan osmotik koloid di ruang interstisium yang

disebabkan oleh kebocoran protein plasma dan peningkatan tekanan

darah kapiler akibat peningkatan aliran darah lokal dapat menimbulkan

Page 32: UJI AKTIVITAS ANTIINFLAMASI EKSTRAK DAUN … · Obat Antiinflamasi ... Struktur Kimia Golongan Flavonoid ... Lampiran 13 Foto-foto Alat Penelitian dan Proses Uji Aktivitas

17

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

udem lokal yang disebut juga turgor (pembengkakan) (Corwin &

Elizabeth, 2008).

Stadium selular dimulai setelah peningkatan aliran darah ke

bagian yang mengalami cedera. Leukosit dan trombosit tertarik ke

daerah tersebut karena bahan kimia yang dilepaskan oleh sel yang

cedera, sel mast dan produksi sitokin. Penarikan leukosit yang meliputi

nuetrofil dan monosit ke daerah cedera disebut kemotaksis. Satu jam

setelah cedera, daerah yang cedera sudah dipadati oleh leukosit yang

keluar dari pembuluh darah. Neutrofil adalah sel yang pertama kali tiba

kemudian diikuti oleh monosit yang dapat membesar dan berubah

menjadi makrofag dalam periode delapan sampai dua belas jam

berikutnya. Emigrasi leukosit dari darah ke jaringan melibatkan proses

marginasi, diapedesis dan gerakan amuboid. Marginasi adalah

melekatnya leukosit darah, terutama neutrofil dan monosit ke bagian

dalam lapisan endotel kapiler pada jaringan yang cedera. Leukosit

segera keluar dari darah ke dalam jaringan dengan berprilaku seperti

amuba dan menyelinap melalui pori-pori kapiler yang disebut

diapadesis. Gerakan leukosit ini juga dibantu oleh adanya kemokin,

yaitu suatu mediator kimiawi yang bersifat kemotaksis yang dapat

menarik leukosit ke daerah inflamasi. Neutrofil dan makrofag

membersihkan daerah yang meradang dari zat toksik dan debris jaringan

dengan cara fagositosis. Setelah sel-sel fagositik memasukkan benda

sasaran, terjadi fusi lisosom dengan membran yang membungkus benda

tersebut dan lisosom mengeluarkan enzim hidrolitiknya ke dalam

vesikel dalam membrane tersebut, sehingga benda yang terperangkap

dapat diuraikan. Trombosit yang masuk ke daerah cedera merangsang

pembekuan untuk mengisolasi infeksi dan mengontrol pendarahan. Sel-

sel yang tertarik ke daerah cedera akhirnya akan berperan melakukan

penyembuhan (Corwin & Elizabeth , 2008).

Page 33: UJI AKTIVITAS ANTIINFLAMASI EKSTRAK DAUN … · Obat Antiinflamasi ... Struktur Kimia Golongan Flavonoid ... Lampiran 13 Foto-foto Alat Penelitian dan Proses Uji Aktivitas

18

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Gambar 4. Skema Mekanisme Radang (Pringgoutomo, 2002).

2.3.3. Penyebab Inflamasi Inflamasi disebabkan oleh beberapa faktor, yaitu :

1) Mikroorganisme (infeksi bakteri, virus, jamur, protozoa dan ragi)

2) Iritan kimia (asam dan basa kuat, fenol, racun)

3) Iritan fisika (trauma, benda asing, dingin, arus listrik, radiasi)

4) Jaringan nekrosis

5) Semua jenis reaksi imunologis : hipersensitifitas, kompleks imun,

autoimun (Rubbin, 1988).

Statis

Stimulasi Saraf Mediator

Luka (jejas)

Dilatasi pembuluh

↑ permeabilitas vaskular

eksudasi ekstraseluler (leukosit&fibrinogen)

Koloid osmotik diluar pembuluh darah

Retardasi marginisasi

Trombosis

Emigrasi leukosit

Enzim proteolitik

Kemotaksis

Nekrosis PUS

Page 34: UJI AKTIVITAS ANTIINFLAMASI EKSTRAK DAUN … · Obat Antiinflamasi ... Struktur Kimia Golongan Flavonoid ... Lampiran 13 Foto-foto Alat Penelitian dan Proses Uji Aktivitas

19

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

2.3.4. Tipe Inflamasi

Secara umum inflamasi dibagi menjadi:

1) Inflamasi akut, yaitu inlamasi dengan durasi relatif lebih singkat

bertahan untuk beberapa jam atau satu sampai dua hari.

Karakteristik utamanya berupa adanya cairan eksudat dari protein

plasma (udem) dan migrasi dari leukosit, terutama neutrofil.

2) Inflamasi kronis, yaitu inflamasi dengan durasi lebih lama. Secara

histologi dihubungkan dengan adanya limfosit dan makrofag, serta

poliferasi pembuluh darah dan jaringan ikat (Pringgoutomo, 2002).

Berdasarkan pada karakteristik utama inflamasi kronik dan akut, dapat

dibedakan menurut jenis eksudat dan variabel morfologi :

1) Inflamasi serosa, yaitu inflamasi yang ditandai dengan

melimpahnya cairan encer, tergantung dari daerah luka dapat

berasal dari serum darah atau sekresi sel mesotel yang terhubung

dengan peritoneum, pleura dan perikardium.

Contoh : luka bakar dan efusi pleura

2) Inflamasi kataral, yaitu inflamasi permukaan ditandai dengan

meningkatnya sekresi mukus, pada mukosa terutama pada saluran

pernafasan. Inflamasi ini terlihat pada penyakit flu dan berbagai

bentuk kolitis.

3) Inflamasi fibrinosa, yaitu inflamasi yang menghasilkan eksudat

protein plasma dalam jumlah besar, termasuk fibrinogen dan

endapan fibrin. Karakteristik utama, respon inflamasi melibatkan

rongga-rongga tubuh seperti pleura, perikardium dan peritoneum.

Contoh : pneumonia, karditis rheumatika.

4) Inlamasi supuratif / purulenta, yaitu inflamasi yang ditandai oleh

adanya produksi nanah dalam jumlah besar atau eksudat purulen,

biasanya terjadi pada infeksi bakteri piogenik.

Contoh: pleuritis supuratif, peritonitis supuratif.

Page 35: UJI AKTIVITAS ANTIINFLAMASI EKSTRAK DAUN … · Obat Antiinflamasi ... Struktur Kimia Golongan Flavonoid ... Lampiran 13 Foto-foto Alat Penelitian dan Proses Uji Aktivitas

20

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

5) Ulser, yaitu defek lokal pada permukaan organ atau jaringan, yang

dihasilkan oleh terkelupasnya jaringan nekrotik terinflamasi

(Robbins et al., 2007).

2.3.5. Mediator Inflamasi

Sejak penemuan Lewis mengenai histamin, banyak penelitian

lain yang dilakukan terhadap zat-zat yang berperan dalam proses

inflamasi. Mediator inlamasi dapat berasal dari plasma, sel atau

jaringan yang rusak. Mediator inflamasi dibagi dalam beberapa

kelompok :

1) Vasoaktif amin : histamin dan serotonin

2) Konstituen lisosomal : protease

3) Metabolit asam arakidonat

a. Melalui sikolooksigenase : prostaglandin, endoperoksida,

tromboksan A2

b. Melalui lipooksigenase : leukotrin, 5-HPETE, 5-HETE

4) Platelet activating factor (PAF)

5) Sitokin dan radikal bebas derivat oksigen

6) Plasma protease

- Sistem kinin : bradikinin dan kalikrein

- Sistem komplemen : C3a, C5a, C5b-C9

- Sistem koagulasi : fibrino-peptida, produk degradasi fibrin

- Faktor pertumbuhan (Rubbin, 1988).

Page 36: UJI AKTIVITAS ANTIINFLAMASI EKSTRAK DAUN … · Obat Antiinflamasi ... Struktur Kimia Golongan Flavonoid ... Lampiran 13 Foto-foto Alat Penelitian dan Proses Uji Aktivitas

21

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Gambar 5. Mediator Inlamasi (Cotran, 1992)

Beberapa mediator inlamasi yang penting :

1) Histamin dan serotonin

Berperan pada pertengahan fase aktif dalam peningkatan

permeabilitas pembuluh darah. Pada manusia, histamin disimpan

dan tersedia dalam jumlah besar pada granul sel mast dan basofil

serta platelet. Golongan amin menyebabkan vasodilatasi dan

meningkatkan permeabilitas venula. Histamin bekerja pada

mikrosirkulasi terutama melalui reseptor jenis H1 dengan durasi

selama 60 menit.

Banyak faktor yang menyebabkan pelepasan amin dari sel mast,

antara lain :

a) Faktor fisik (trauma atau dingin)

b) Reaksi imunologis melalui mekanisme yang melibatkan

ikatan pada permukaan sel mast dengan IgE.

c) C3a dan C5a, yaitu fragmen dari komplemen yang

menginduksi peningkatan permeabilitas pembuluh

darah

d) Histamine-releasing factors dari neutrofil, monosit dan

platelet

Newly Synthesized

MEDIATOR INFLAMASI

Sel Plasma

Preformed

- Histamin

- Setrotonin

- Enzim lisosom

- Prostaglandin

- leukotrin

- Platelet activating factor

- Sitokin

- Radikal bebas derivat oksigen

Aktifasi Faktor XII

- Sistem Kinin

- Sistem koagulasi

Aktifasi komplemen

- C3a, C5a

- C3b ,C5b-9

Page 37: UJI AKTIVITAS ANTIINFLAMASI EKSTRAK DAUN … · Obat Antiinflamasi ... Struktur Kimia Golongan Flavonoid ... Lampiran 13 Foto-foto Alat Penelitian dan Proses Uji Aktivitas

22

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

e) Interleukin-1

2) C3a dan C5a

Disebut juga sebagai anafilatoksin, komplemen-komplemen yang

meningkatkan permeabilitas pembuluh darah. C3a dapat secara

langsung mengalami cleaving oleh plasmin, bakterial protease dan

enzim C3-cleaving yang tersebar di berbagai jaringan. C5a

merupakan zat kemotaksis tinggi terhadap netrofil, eosinofil,

basofil dan monosit yang dilepaskan oleh aktivasi komplemen

melalui tripsin, bakteri protease dan enzim pada netrofil serta

makrofag.

3) Bradikinin

Zat yang sangat poten meningkatkan permeabilitas pembuluh

darah, juga menyebabkan kontraksi otot polos, dilatasi pembuluh

darah dan rasa sakit ketika diinjeksikan pada kulit. Bradikinin

bukan merupakan zat kemotaksis, diaktivasi oleh faktor XII sistem

pembekuan darah intrinsik, melalui kontak permukaaan bahan

aktif seperti kolagen, membran basal dan endokrin.

4) Prostaglandin

Merupakan suatu zat autokoid, dibentuk dengan cepat dan bekerja

secara lokal, hilang secara spontan atau melalui proses enzimatis.

Prostaglandin berasal dari biosintesis asam arakidonat jalur

siklooksigenase membentuk prostaglandin endoperoksida PGG2

selanjutnya diubah secara enzimatis menjadi PGH2. Dari PGH2

diubah lagi secara enzimatis menjadi :

a) Tromboksan A2 (TXA2)

Ditemukan pada platelet dan sel lainnya, memiliki masa

hidup yang singkat (waktu paruh dalam detik), poten sebagai

penghambat agregator platelet dan konstriktor pembuluh

darah.

Page 38: UJI AKTIVITAS ANTIINFLAMASI EKSTRAK DAUN … · Obat Antiinflamasi ... Struktur Kimia Golongan Flavonoid ... Lampiran 13 Foto-foto Alat Penelitian dan Proses Uji Aktivitas

23

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

b) Prostasilkin (PGI2)

Ditemukan pada dinding pembuluh darah, poten sebagai

penghambat agregasi platelet dan vasodilator.

c) PGE2, PGF2 dan PGD2

Memiliki kerja yang bervariasi terhadap permeabiltas

pembuluh darah.

Gambar 6. Metabolisme Asam Arakhidonat dan Mediator Peradangan [Price & Lorraine, 2006].

2.4. OBAT ANTIINFLAMASI

2.4.1. Obat antiinflamasi steroid

Kortikosteroid disintesis secara alami di korteks adrenal dan

merupakan hasil biosintesis dari kolesterol, dengan contoh

hidrokortison dan kortison, yang banyak digunakan untuk pengobatan

inflamasi karena dapat menghambat fase-fase dalam proses inflamasi.

Fosfolipid pada

membran sel

Distimulasi oleh fosfolipid

(aktivasi fosfolipase A2)

Dikurangi oleh

kortikosteriod

Asam arakidonat

Lipoksigenase

Leukotrin

(vasokontriksi,

bronkokontriksi,

↑permeabilitas vaskular)

Siklooksigenase

Prostasiklin

sintetase

Prostasiklin (PgI2)

(vasodilatasi vaskular,

menghambat agregasi

platelet, udem)

Tromboksan

sintetase

Tromboksan (TXA2)

(vasokontriksi,

agregasi platelet,

kontraksi otot

bronkial)

Page 39: UJI AKTIVITAS ANTIINFLAMASI EKSTRAK DAUN … · Obat Antiinflamasi ... Struktur Kimia Golongan Flavonoid ... Lampiran 13 Foto-foto Alat Penelitian dan Proses Uji Aktivitas

24

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Bentuk-bentuk semi sintesis dari hormon ini lebih banyak digunakan

antara lain deksametason dan prednison. Mekanisme kerja

antiinflamasi steroid adalah menghambat pelepasan prostaglandin dari

membran sel dengan cara membatasi ketersediaan substrat asam

arakidonat.

Antiinflamasi ini juga mengurangi ketersediaan substrat untuk

enzim lain yang memetabolisir asam arakidonat seperti lipoksigenase

yang tidak terhambat oleh aspirin dan obat jenis lainnya. (Gilman et

al., 1985).

2.4.2. Obat Antiinflammasi Non-steroid

Obat-obat yang termasuk golongan ini adalah asam salisilat,

indometasin, asam mefenamat, fenilbutason dan diklofenak.

Mekanisme kerja obat ini adalah menahan migrasi dari mediator-

mediator inflamasi, menghambat pembentukan mediator inflamasi dan

mengurangi aktivitas protease inflamasi. Obat-obat tersebut juga

diyakini menghambat fosfolirasi oksidatif yang meniadakan energi

metabolisme yang diperlukan oleh jaringan inflamasi. (Gilman et al.,

1985).

Gambar 7. Mekanisme Kerja Obat Antiinflamasi Steroid dan Nonsteroid terhadap Prostaglandin

Prostaglandin Inflamasi

OBAT ANTIINLAMASI

NONSTEROID:

Menghambat biosintesis prostaglandin pada tahap siklooksigenase, sehingga PGG,PGH2,TXA2 dan prostaglandin lainnya tidak terbentuk

OBAT ANTIINLAMASI STEROID:

1) Menghambat pelepasan (tidak sintesis) prostaglandin dengan cara membatasi ketersediaan substrat asam arakidonat

2) Mengurangi ketersediaan substrat lainnya untuk enzim yang memetabolisir asam arakidonat (jalur lipoksigenase)

Page 40: UJI AKTIVITAS ANTIINFLAMASI EKSTRAK DAUN … · Obat Antiinflamasi ... Struktur Kimia Golongan Flavonoid ... Lampiran 13 Foto-foto Alat Penelitian dan Proses Uji Aktivitas

25

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

2.5. UJI AKTIVITAS ANTIINFLAMASI

Terdapat berbagai metode yang digunakan dalam studi obat,

kandungan kimia dan preparasi herbal untuk menunjukkan adanya aktivitas

atau potensi anti-inflamasi. Tekhnik- tekhnik tersebut termasuk pelepasan

fosforilasi oksidatif (ATP biogenesis terkait dengan respirasi), penghambatan

denaturasi protein, stabilisasi membran eritrosit, stabilisasi membran

lisosomal, tes fibrinolitik dan agregasi trombosit (Oyedapo et al., 2010).

2.5.1. Metode Stabilisasi Membran Sel Darah Merah Manusia

Membran sel darah merah manusia atau eritrosit adalah analog

dengan membran lisosomal dan stabilisasi nya menunjukkan bahwa

ekstrak dapat juga menstabilkan membran lisosomal. Stabilisasi

membran lisosomal penting dalam membatasi respon inflamasi dengan

menghambat pelepasan konstituen lisosomal dari neutrofil aktif seperti

enzim bakterisida dan protease, yang menyebabkan peradangan dan

kerusakan jaringan lebih lanjut atas extra cellular release (Kumar et al.,

2012). Enzim lisosomal dilepaskan selama peradangan yang akan

menghasilkan berbagai gangguan yang mengarah ke cedera jaringan

dengan merusak makromolekul dan peroksidasi lipid membran yang

dianggap bertanggung jawab untuk kondisi patologis tertentu seperti

serangan jantung, syok septik dan rheumatoid arthritis dll. Kegiatan

enzim ekstra selular ini dikatakan berhubungan dengan peradangan akut

atau kronis (Chippada et al., 2011).

Luka pada membran lisosom biasanya memicu pelepasan

fosfolipase A2 yang menjadi perantara hidrolisis fosfolipid untuk

menghasilkan mediator inflamasi. Stabilisasi membran sel-sel ini

menghambat lisis sel dan pelepasan isi sitoplasma yang akhirnya

membatasi kerusakan jaringan dan memperburuk respon inflamasi. Oleh

karena itu diharapkan bahwa senyawa dengan aktivitas stabilisasi

Page 41: UJI AKTIVITAS ANTIINFLAMASI EKSTRAK DAUN … · Obat Antiinflamasi ... Struktur Kimia Golongan Flavonoid ... Lampiran 13 Foto-foto Alat Penelitian dan Proses Uji Aktivitas

26

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

membran harus memberikan perlindungan yang signifikan dari

membran sel terhadap pelepasan zat merugikan.(Karunanithi et al.,

2012).

Eritrosit telah digunakan sebagai sistem model untuk beberapa

studi interaksi obat dengan membran. Obat seperti anestesi, tranquilizer

dan antiinflamasi steroid menstabilkan membran eritrosit terhadap

induksi hipotonik pemicu hemolisis sehingga dapat mencegah pelepasan

hemoglobin. Aktivitas menstabilkan membran sel darah merah yang

diperlihatkan oleh beberapa obat, berfungsi sebagai metode in vitro

untuk menilai aktivitas antiinflamasi dari berbagai senyawa (Awe et al.,

2009).

Sebuah penjelasan yang mungkin bisa dihubungkan dengan

kaitan membran eritrosit dengan perubahan muatan permukaan sel yang

mungkin telah mencegah interaksi fisik dengan agen agregasi atau

mendorong penyebaran dengan adanya gaya tolakan menolak seperti

yang terlibat dalam hemolisis sel darah merah (Oyedapo et al., 2010).

2.6. SPEKTROFOTOMETER UV-VIS

Spektrofotometer telah digunakan pada 35 tahun terakhir dan menjadi

yang paling instrumen analitis yang cukup penting di laboratorium kimia

modern (Greenlief, 2004). Spektrofotometri serap merupakan pengukuran

interaksi antara radiasi elektromagnetik panjang gelombang tertentu yang

sempit dan mendekati monokromatik, dengan molekul atau atom dari suatu

zat kimia (Sastroamidjojo, 1985). Metode pengukuran dengan

spektrofotometri ini mudah dilakukan, murah, terandalkan dan memberikan

presisi yang baik untuk melakukan pengukuran kuantitatif obat-obatan dan

formulasi di bidang farmasi (Watson, 2009).

Page 42: UJI AKTIVITAS ANTIINFLAMASI EKSTRAK DAUN … · Obat Antiinflamasi ... Struktur Kimia Golongan Flavonoid ... Lampiran 13 Foto-foto Alat Penelitian dan Proses Uji Aktivitas

27

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Spektrum absorpsi daerah ini adalah sekitar 220 nm sampai 800 nm dan

dinyatakan sebagai spektrum elektron. Suatu spektrum ultraviolet meliputi

daerah bagian ultraviolet (190-380 nm), spektrum Visible bagian sinar tampak

(380-780 nm).

Pengukuran dengan alat spektrofotometer UV-Vis didasarkan pada

hubungan antara berkas radiasi elektromagnetik yang ditransmisikan

(diteruskan) atau yang diabsorpsi dengan tebalnya cuplikan dengan

konsentrasi dari komponen penyerap (Sastroamidjojo, 1985). Hubungan

antara intensitas, tebal medium dan konsentrasi zat digambarkan dengan

persamaan yang sesuai dengan Hukum Lambert-Beers, yakni :

Keterangan :

A : Serapan

a : Daya serap

b : Tebal kuvet

c : Konsentrasi larutan

Instrument dari spektrofotometer UV-Vis ini dapat diuraikan sebagai berikut:

Gambar 8. Skema Spektrofotometer UV-VIS

1. Suatu sumber cahaya polikromatis di daerah panjang gelombang yang di

kehendaki.

2. Suatu monokromator merupakan sebuah alat untuk menguraikan berkas

radiasi dari sumber yang polikromatis menjadi sinar yang monokhromatis

(panjang gelombang tunggal).

A = a . b . c

Monokromator Kuvet Detektor Amplifier

Rekorder

Sumber cahaya

Page 43: UJI AKTIVITAS ANTIINFLAMASI EKSTRAK DAUN … · Obat Antiinflamasi ... Struktur Kimia Golongan Flavonoid ... Lampiran 13 Foto-foto Alat Penelitian dan Proses Uji Aktivitas

28

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

3. Kuvet merupakan suatu wadah untuk menempatkan sampel

4. Detektor, berupa transduser berfungsi untuk menangkap cahaya yang

diteruskan dari sampel dan mengubahnya menjadi arus listrik.

5. Amplifier (pengganda) dan rangkaian yang berkaitan yang membuat arus

listrik itu memadai untuk dibaca. Berguna untuk menangkap isyarat arus

listrik yang masuk (imput) dari rangkaian detektor dan melalui beberapa

proses elektronik tertentu kemudian menghasilkan suatu arus listrik keluar

(output) yang beberapa kali lebih besar dari imput.

6. Rekorder merupakan sistem baca yang menagkap besarnya arus listrik

yang telah diamplifikasi.

Page 44: UJI AKTIVITAS ANTIINFLAMASI EKSTRAK DAUN … · Obat Antiinflamasi ... Struktur Kimia Golongan Flavonoid ... Lampiran 13 Foto-foto Alat Penelitian dan Proses Uji Aktivitas

29

BAB 3

METODOLOGI PENELITIAN

3.1. Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian dilaksanakan mulai bulan Februari-Juli 2013 di

Laboratorium Produk Alam, Bidang Botani dan Mikrobiologi Pusat Penelitian

Biologi, Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) yang berada di Jalan

Raya Jakarta–Bogor Km 46, Cibinong serta di Laboratorium Pharmacy

Medicinal Chemistry (PMC) dan Pharmacy Sterile Technology (PST), FKIK

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Ciputat.

3.2. Bahan

3.2.1 Bahan Uji

Bahan uji yang digunakan adalah daun kelor (Moringa oleifera

L.) dikumpulkan dari kota Cilegon, Banten pada bulan Januari-Februari

2013. Tanaman sebelumnya dideterminasi di Herbarium Bogoriense,

Pusat Penelitian Biologi LIPI, Bogor, Jawa Barat.

3.2.2 Bahan Kimia

Bahan-bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah

dekstrosa, Na sitrat, asam sitrat, NaCl, dapar fosfat pH 7,4 (0,15 M), Na

diklofenak, DMSO (Dimethyl Sulfoxide), serbuk magnesium, HCl Pekat,

amil alkohol, HCl (2N), FeCl3 (1%), kloroform, NH4OH, H2SO4 (1M),

pereaksi Mayer, pereaksi Dragendorff, pereaksi Lieberman-Bourchard,

etanol 70%, etanol 50%, n-heksan, etil asetat dan aquades.

Page 45: UJI AKTIVITAS ANTIINFLAMASI EKSTRAK DAUN … · Obat Antiinflamasi ... Struktur Kimia Golongan Flavonoid ... Lampiran 13 Foto-foto Alat Penelitian dan Proses Uji Aktivitas

30

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

3.3. Alat

Alat-alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah timbangan

bahan, labu erlenmeyer, labu ukur, corong pisah, corong, alat destilasi,

perkolator, grinder, botol kaca, botol vial, batang pengaduk, spatula, pipet

tetes besar, pipet volume 5 & 10 ml, mikropipet (Effendorf Reference)

200µL, Autoclave, oven, centrifuge (Hettich EBA 85), rotary evaporator

(Eyela N-1000), ultrasonic cleaner (WT-600-40), water bath (Eyela SB-

1000).

3.4. Prosedur Kerja

3.4.1 Penyiapan Simplisia

Penyiapan simplisia daun kelor dilakukan sortasi kering, kemudian

dicuci dengan air mengalir, lalu di lanjutkan dengan sortasi basah untuk

membersihkannya dari kotoran. Selanjutnya daun kelor dikering-anginkan

sampai didapat sampel kering, kemudian dibubukkan dengan menggunakan

grinder dan siap digunakan untuk pekerjaan selanjutnya.

3.4.2.Ekstraksi

3. 4.2.1 Maserasi dengan Pelarut Etanol 70%

Serbuk daun kelor sebanyak 700 gr dimasukkan ke dalam alat

perkolator, dimana bagian bawah alat ini telah dialasi dengan kapas.

Kemudian dimasukkan pelarut etanol 70% untuk kali pertama

menggunakan etanol panas (70OC) guna mematikan aktivitas enzim

tanaman yang akan mengganggu proses berikutnya (Harbone,1987).

Selanjutnya proses maserasi dilakukan berulangkali hingga pelarut

mendekati tidak berwarna.

Total hasil maserasi yang keluar digabung dan selanjutnya

dikentalkan menggunakan vacuum rotary evaporator pada suhu 50oC,

dan dihasilkan residu berupa ekstrak padat. Ekstrak yang diperoleh

ditimbang dan dicatat beratnya. Rendemen dari etanol 70% tersebut,

Page 46: UJI AKTIVITAS ANTIINFLAMASI EKSTRAK DAUN … · Obat Antiinflamasi ... Struktur Kimia Golongan Flavonoid ... Lampiran 13 Foto-foto Alat Penelitian dan Proses Uji Aktivitas

31

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

kemudian dihitung dengan membandingkan berat awal simplisia dan

berat akhir ekstrak yang dihasilkan, dengan rumus:

Berat ekstrak yang diperoleh Rendemen ekstrak total = x 100%

Berat simplisia awal

3.4.3. Fraksinasi Bertingkat dengan Metode Partisi Cair-cair

a. Fraksi n-Heksan

150 mg ekstrak etanol yang didapat dari hasil maserasi dilarutkan

dalam etanol 50% secukupnya lalu dimasukkan kedalam corong pisah.

Selanjutnya dipartisi dengan menambahkan n-heksan, dikocok dalam

corong pemisah dan didiamkan hingga terdapat dua lapisan (lapisan

etanol 50% di bagian bawah dan lapisan n-heksan di bagian atas). Kedua

lapisan yang terbentuk kemudian dipisahkan. Lapisan n-heksan (atas)

dikumpulkan, sedangkan lapisan etanol 50% (bawah) ditambahkan n-

heksan dan dipartisi kembali sampai lapisan n-heksan mendekati tidak

berwarna. Total lapisan n-heksan dipekatkan dengan vacuum rotary

evaporator kemudian ditimbang untuk diperoleh fraksi n-heksan.

b. Fraksi Etil Asetat

Lapisan etanol 50% yang telah dipisahkan dari fraksi n-heksan

dimasukan kembali ke corong pemisah. Selanjutnya dilakukan pemisahan

fraksi etil asetat dengan menambahkan sejumlah volume tertentu etil

asetat kedalam corong pisah kemudian dikocok dan didiamkan hingga

terdapat dua lapisan (lapisan etanol 50% di bagian bawah dan lapisan etil

asetat di bagian atas). Kedua lapisan yang terbentuk kemudian

dipisahkan. Lapisan etil asetat (atas) dikumpulkan, sedangkan lapisan

etanol 50% (bawah) ditambahkan etil asetat dan dipartisi kembali sampai

lapisan etil asetat mendekati tidak berwarna. Total lapisan etil asetat yang

Page 47: UJI AKTIVITAS ANTIINFLAMASI EKSTRAK DAUN … · Obat Antiinflamasi ... Struktur Kimia Golongan Flavonoid ... Lampiran 13 Foto-foto Alat Penelitian dan Proses Uji Aktivitas

32

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

didapat selama fraksinasi digabungkan menjadi satu dan dipekatkan

dengan vacuum rotary evaporator kemudian ditimbang untuk diperoleh

fraksi etil asetat

c. Fraksi Etanol 50%

Lapisan etanol 50% yang telah dipisahkan dari fraksi etil asetat

dipekatkan dengan vacuum rotary evaporator kemudian dipekatkan

dengan penanggas air. Ekstrak yang didapatkan kemudian ditimbang

untuk mendapatkan fraksi etanol 50%.

3.4.5. Uji Aktivitas Antiinflamasi Metode Stabilisasi Membran Eritrosit

3.4.5.1 Pembuatan Larutan yang dibutuhkan

a. Pembuatan Larutan Alsever Steril 2 g dekstrosa, 0,8 g natrium sitrat, 0,05 g asam sitrat dan 0,42 g NaCl

dilarutkan dalam aquades sampai 100 mL pada suhu ruang. Kemudian

disterilisasi menggunakan autoklaf pada suhu 115oC selama 30 menit

(Kumar et al., 2012).

b. Pembuatan dapar fosfat pH 7,4 (0,15 M)

Sebanyak 2,671 g dinatrium hidrogen fosfat (Na2HPO4. 2H2O) dilarutkan

dalam aquades sampai 100 ml (0,15 M). 2,070 g natrium dihidrogen fosfat

(NaH2PO4 . H2O) dilarutkan dalam aquades sampai 100 mL (0,15 M).

Kemudian 81 mL larutan Na2HPO4. 2H2O (0,15 M) dicampurkan dengan

19 mL larutan NaH2PO4 . H2O (0,15 M) pada suhu ruang (Ruzin, 1999).

Kemudian disterilisasi dengan autoklaf pada suhu 115oC.

c. Pembuatan isosalin

0,85 gram NaCl dilarutkan dalam dapar fosfat pH 7,4 (0,15 M) sampai

volume 100 mL pada suhu ruang (Oyedapo et al., 2010). Kemudian

disterilisasi menggunakan autoklaf pada suhu 115oC.

Page 48: UJI AKTIVITAS ANTIINFLAMASI EKSTRAK DAUN … · Obat Antiinflamasi ... Struktur Kimia Golongan Flavonoid ... Lampiran 13 Foto-foto Alat Penelitian dan Proses Uji Aktivitas

33

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

d. Pembuatan Hiposalin

0,25 gram NaCl dilarutkan dalam dapar fosfat pH.7,4 (0,15 M) sampai

volume 100 mL pada suhu ruang (Oyedapo et al., 2010). Kemudian

disterilisasi dengan autoklaf pada suhu 115oC.

e. Penyiapan konsentrasi ekstrak dan Na diklofenak

50 mg ekstrak dari setiap fraksi dilarutkan dalam isosalin sampai 50 mL

(1000 ppm) pada suhu ruang. Begitu juga dengan Na diklofenak, sebanyak

50 mg Na diklofenak dilarutkan dalam 50 mL isosalin (1000 ppm) pada

suhu ruang. Kemudian kedua larutan tersebut diencerkan menjadi beberapa

seri konsentrasi (50, 100, 200, 400 dan 800 ppm).

3.4.5.2 Pembuatan suspensi sel darah merah

Metode ini dijelaskan oleh Gandhisan, 1991 dalam Kumar et al., 2012

dan dimodifikasi dengan metode Sadique et al., 1989 dalam Oyedapo et al.,

2010. Darah diambil dari sukarelawan sehat sebanyak 10 mL lalu

dimasukkan kedalam tabung centrifuge yang telah berisi larutan alsever

steril sebanyak 10 mL. Campuran darah dan larutan alsever steril tersebut

kemudian disentrifugasi pada 3000 rpm selama 10 menit pada suhu 27oC.

Supernatan yang terbentuk dipisahkan menggunakan pipet steril. Endapan

sel-sel darah yang tersisa kemudian dicuci dengan larutan isosalin dan

disentrifugasi kembali. Proses tersebut diulang 4 kali sampai isosalin jernih.

Volume sel darah diukur dan diresuspensi dengan isosalin sehingga

didapatkan suspensi sel darah merah dengan konsentrasi 10% v/v. Suspensi

sel darah tersebut disimpan pada suhu 4oC jika belum digunakan (Oyedapo

et al., 2010)

3.4.5.3 Pengujian Aktivitas Ekstrak Terhadap Stabilisasi Membran Eritrosit.

Untuk menentukan aktivitas ekstrak terhadap stabilisasi membran

eritrosit, larutan yang digunakan sebagai berikut:

Page 49: UJI AKTIVITAS ANTIINFLAMASI EKSTRAK DAUN … · Obat Antiinflamasi ... Struktur Kimia Golongan Flavonoid ... Lampiran 13 Foto-foto Alat Penelitian dan Proses Uji Aktivitas

34

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

a. Pembuatan Larutan uji

Larutan uji (4,5 mL) terdiri dari 1 mL dapar fosfat pH 7,4 (0,15 M), 2

mL hiposalin, 0,5 mL suspensi sel darah merah dan 1 mL larutan sampel.

b. Pembuatan Larutan Kontrol Positif

Larutan kontrol positif terdiri dari 1mL dapar fosfat pH 7,4 (0,15 M),

2 mL hiposalin, 0,5 mL suspensi sel darah merah dan 1 mL larutan Na

diklofenak.

c. Pembuatan Larutan Kontrol Larutan Uji

Larutan kontrol larutan uji terdiri dari 1 mL dapar fosfat pH 7,4 (0,15

M), 2 mL hiposalin, 0,5 mL larutan isosalin sebagai pengganti suspensi sel

darah merah dan 1 mL larutan sampel.

d. Pembuatan Larutan Kontrol Negatif

Larutan kontrol negatif terdiri dari 1 mL dapar fosfat pH 7,4 (0,15 M),

2 mL hiposalin, 0,5 mL suspensi sel darah merah dan 1 mL larutan isosalin

sebagai pengganti larutan sampel.

Setiap larutan di atas kemudian diinkubasi pada 37ºC selama 30 menit

dan disentrifugasi pada 3000 rpm selama 20 menit. Cairan supernantan yang

didapat diambil dan kandungan hemoglobinnya diperhitungkan dengan

menggunakan spektrofotometer UV pada panjang gelombang 560 nm.

Persen stabilitas membran sel darah merah dapat dihitung dengan rumus,

sebagai berikut:

% Stabilitas = (Oyedapo et al., 2010)

Page 50: UJI AKTIVITAS ANTIINFLAMASI EKSTRAK DAUN … · Obat Antiinflamasi ... Struktur Kimia Golongan Flavonoid ... Lampiran 13 Foto-foto Alat Penelitian dan Proses Uji Aktivitas

35

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

3.4.6. Analisis Data

Data yang diperoleh dianalisis dengan uji Kolmogorov-Smirnov untuk

melihat distribusi data dan dianalisis dengan uji Levene untuk melihat

homogenitas data. Jika data terdistribusi normal dan homogenitas maka

dilanjutkan dengan uji Analisis of Varians (ANOVA) satu arah dengan

taraf kepercayaaan 95% sehingga dapat diketahui apakah perbedaan yang

diperoleh bermakna atau tidak. Jika terdapat perbedaan bermakna,

dilanjutkan dengan uji Beda Nyata Terkecil (BNT) dengan metode LSD

(Santoso, 2008).

3.4.7. Skrining Fitokimia

Skrining fitokimia meliputi flavonoid, saponin, tanin, alkaloid dan

antrakuinon (Guevara & Recio, 1985) dilakukan terhadap fraksi etil asetat

daun kelor.

3.4.7.1 Alkaloid

Fraksi Etil asetat sebanyak 10 mg ditimbang, lalu ditambahkan

10 mL kloroform diaduk rata. Campuran disaring kedalam tabung

reaksi. Kemudian ditambahkan 0,5 mL H2SO4 1 M dan dikocok baik-

baik, dibiarkan beberapa saat. Lapisan atas yang jernih dipipet kedalam

2 tabung reaksi kecil. Salah satunya diberikan pereaksi Dragendorff dan

tabung lainnya pereaksi Mayer 2-3 tetes. Reaksi positif apabila

menunjukkan endapan kuning jingga (orange) dengan pereaksi

Drogendorff dan endapan putih dengan pereaksi Mayer (Guevara &

Recio, 1985).

3.4.7.2 Flavonoid

Metode Wilstatter Cyanidin

Fraksi etil asetat sebanyak 10 mg ditimbang. Setelah itu

ditambahkan 20 mL etanol 70% dan dipipet 10 mL larutan ke dalam

Page 51: UJI AKTIVITAS ANTIINFLAMASI EKSTRAK DAUN … · Obat Antiinflamasi ... Struktur Kimia Golongan Flavonoid ... Lampiran 13 Foto-foto Alat Penelitian dan Proses Uji Aktivitas

36

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

tabung reaksi lain. Campuran ditambahkan 0,5 mL HCl pekat, 3-4 butir

Mg dan ditambahkan 1 mL amil alkohol. Kocok kuat-kuat dan biarkan

beberapa saat kemudian amati perubahan warna pada masing-masing

lapisan pelarut. Apabila terjadi pembentukan atau perubahan warna

menunjukkan reaksi positif terhadap flavonoida (Guevara & Recio,

1985).

3.4.7.3 Saponin

Uji Forth

Fraksi etil asetat sebanyak 10 mg ditimbang, lalu ditambahkan

10 mL air panas. Selanjutnya dikocok kuat selama 10 detik, akan

terbentuk buih yang mantap setinggi 1-10 cm selama 10 menit.

Kemudian ditambahkan 1 tetes HCl 2 N dan diamati (Guevara & Recio,

1985).

3.4.7.4 Tanin

Metode Feri Klorida

Fraksi etil asetat sebanyak 10 mg ditimbang, kemudian

ditambahkan 20 mL air panas dan 5 tetes larutan NaCl 10%. Campuran

dibagi menjadi 2 tabung reaksi, salah satunya sebagai kontrol negatif

dan yang lainnya ditambahkan larutan FeCl3 1% sebanyak 3 tetes.

Perubahan warna diamati, dimana tanin terhidrolisa memberikan warna

biru atau biru-hitam, sedangkan tanin terkondensasi memberikan warna

biru-hijau dan dibandingkan dengan kontrol (Guevara & Recio, 1985).

3.4.7.5 Antrakuinon

Metode Borntrager’s

Masing-masing ekstrak sebanyak 10 mg ditimbang, lalu

ditambahkan 5 mL benzen. Campuran dibagi menjadi 2 tabung reaksi,

Page 52: UJI AKTIVITAS ANTIINFLAMASI EKSTRAK DAUN … · Obat Antiinflamasi ... Struktur Kimia Golongan Flavonoid ... Lampiran 13 Foto-foto Alat Penelitian dan Proses Uji Aktivitas

37

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

salah satunya sebagai kontrol negatif dan yang lainnya ditambahkan 5

mL amoniak 25%. Apabila terjadi warna merah muda seulas pada

lapisan larutan amonia menunjukkan positif adanya senyawa

antrakuinon (Guevara & Recio, 1985).

Page 53: UJI AKTIVITAS ANTIINFLAMASI EKSTRAK DAUN … · Obat Antiinflamasi ... Struktur Kimia Golongan Flavonoid ... Lampiran 13 Foto-foto Alat Penelitian dan Proses Uji Aktivitas

37

BAB 4

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1. Hasil

4.1.1. Hasil Determinasi

Untuk memastikan kebenaran simplisia yang digunakan dalam

penelitian ini, maka dilakukan determinasi di Herbarium Bogoriense,

Pusat Penelitian Biologi LIPI, Bogor, Jawa Barat. Hasil determinasi

menunjukkan bahwa sampel merupakan spesies Moringa oleifera L..

Sertifikat hasil determinasi dapat dilihat pada Lampiran 1.

4.1.2. Pembuatan Serbuk Simplisia

Daun kelor segar yang digunakan sebanyak 1,5 kg, setelah melalui

serangkaian proses pembuatan simplisia seperti pengeringan, penyerbukan

dan pengayakan diperoleh serbuk daun kelor sebanyak 800 gram. Serbuk

simplisia yang dihasilkan halus dan berwarna hijau. Gambar serbuk simplisia

dapat dilihat pada Gambar 9 .

Gambar 9. Serbuk Kering Daun Kelor (Moringa oleifera L.)

Page 54: UJI AKTIVITAS ANTIINFLAMASI EKSTRAK DAUN … · Obat Antiinflamasi ... Struktur Kimia Golongan Flavonoid ... Lampiran 13 Foto-foto Alat Penelitian dan Proses Uji Aktivitas

38

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

4.3. Hasil Ekstraksi dan Fraksinasi

Proses ekstraksi daun kelor dilakukan menggunakan metode maserasi

pelarut etanol 70% dan dilanjutkan dengan fraksinasi bertingkat sehingga

didapat fraksi n-heksan, etil asetat dan etanol 50%. Persen perolehan

(rendemen) ekstrak merupakan perbandingan antara bobot ekstrak yang

dihasilkan dengan bobot awal yang digunakan. Rendemen ekstrak daun kelor

diperoleh dari masing-masing pelarut dapat dilihat pada Tabel 2 dan

perhitungan hasil rendemen dapat dilihat pada Lampiran 6.

Tabel 2. Hasil Rendemen Ekstrak dan Fraksi Daun Kelor

N0. Tahapan Bobot awal yang ditimbang

Bobot ekstrak dan fraksi

yang didapat Rendemen

1. Ekstrak etanol 70% 700 g 258,620 g 36,953%

2. Fase n-heksan 150 g

(diambil dari ekstrak etanol

70%)

8,001 g 5,334%

3. Fase etil asetat 20,64 g 13,760%

4. Fase etanol 50% 89,468 g 59,645%

Berdasarkan hasil tabel di atas, menunjukkan bahwa perbedaan jenis

pelarut mempengaruhi jumlah ekstrak yang dihasilkan, pelarut etanol

memiliki rendemen paling tinggi, diikuti rendemen ekstrak etil asetat dan

rendemen ekstrak n-heksan secara berturut-turut. Gambar ekstrak dapat

dilihat pada Gambar 10 dibawah ini.

Page 55: UJI AKTIVITAS ANTIINFLAMASI EKSTRAK DAUN … · Obat Antiinflamasi ... Struktur Kimia Golongan Flavonoid ... Lampiran 13 Foto-foto Alat Penelitian dan Proses Uji Aktivitas

39

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Gambar 10: A; ekstrak etanol 70%, B; fraksi n-heksan, C; etil asetat dan D;

etanol 50%

Fraksi kental dari masing-masing pelarut yang diperoleh akan

digunakan dalam tahap uji selanjutnya, yaitu uji aktivitas pendahuluan fraksi

terhadap stabilisasi membran sel darah merah yang diinduksi larutan

hipotonik pada konsentrasi 1000 ppm.

4.4. Hasil Uji Stabilisasi Membran Eritrosit Ekstrak etanol 70%, Fase n-heksan, Etil Asetat dan fraksi Etanol 50% pada konsentrasi 1000 ppm

Stabilisasi membran eritrosit telah digunakan sebagai metode

untuk mengetahui aktivitas antiinflamasi secara in vitro. Dari hasil

pengamatan yang telah dilakukan, diperoleh presentase stabilisasi

membran eritrosit yang dapat dilihat pada Tabel 3 dan perhitungannya

pada Lampiran 7. Serta histogramnya pada Gambar 11.

A B C D

Page 56: UJI AKTIVITAS ANTIINFLAMASI EKSTRAK DAUN … · Obat Antiinflamasi ... Struktur Kimia Golongan Flavonoid ... Lampiran 13 Foto-foto Alat Penelitian dan Proses Uji Aktivitas

40

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Tabel 3. Stabilisasi membran eritrosit dari ekstrak uji dan kontrol positif terhadap induksi larutan hipotonik pada konsentrasi 1000 ppm.

Larutan Absorbansi Larutan Absorbansi %

Stabilitas

Rata- rata

% Stabilitas

Uji I

(ekstrak etanol 70%)

0,119

Kontrol Lar.Uji I

0,021 86,483

87,632

0,113 0,029 88,414

0,114 0,027 88,000

Uji II

(fraksi n-heksan )

0,137

Kontrol Lar.Uji II

0,036 86,069

86,483

0,136 0,037 86,345

0,132 0,038 87,035

Uji III

(fraksi etil asetat)

0,109

Kontrol Lar.Uji III

0,039 90,345

90,575

0,110 0,044 90,897

0,111 0,042 90,483

Uji IV

(fraksi etanol 50%)

0,128

Kontrol Lar.Uji IV

0,027 86,069

86,943

0,123 0,035 87,862

0,127 0,032 89.897

Uji V

(Na diklofenak)

0,062

Kontrol Lar. Uji V

0,009 92,690

92,138

0,065 0,005 91,724

0,070 0,012 92,000

Page 57: UJI AKTIVITAS ANTIINFLAMASI EKSTRAK DAUN … · Obat Antiinflamasi ... Struktur Kimia Golongan Flavonoid ... Lampiran 13 Foto-foto Alat Penelitian dan Proses Uji Aktivitas

41

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Gambar 11. Stabilisasi membran eritrosit dari ekstrak uji dan

kontrol positif terhadap induksi larutan hipotonik.

Hasil uji aktivitas antiinflamasi menggunakan metode stabilisasi

membran sel darah manusia berdasarkan perhitungan % stabilitas

menunjukkan bahwa fraksi yang mempunyai aktivitas tertinggi adalah fraksi

etil asetat. Hal ini juga ditunjang dengan hasil analisis secara statistik, yang

menunjukkan bahwa kemampuan stabilitas fraksi etil asetat berbeda secara

bermakna terhadap ekstrak dan fraksi daun kelor yang lain namun identik

terhadap Na diklofenak sebagai kontrol positif. Oleh karena itu, fraksi etil

asetat lah yang kemudian dilanjutkan untuk skrining fitokimia dan diuji

stabilitas membran sel darah merah kembali dengan beberapa seri

konsentrasi (50 ppm, 100 ppm, 200 ppm, 400 ppm dan 800 ppm) dan

dibandingkan dengan kontrol positif berupa Na diklofenak. Hasil stabilisasi

dapat dilihat pada Tabel 4.

83%

85%

87%

89%

91%

93%

E. EtOH

70%

F. heksan F. EA F. EtOH

50%

Na diklo

Stabilitas 87.63% 86.48% 90.58% 86.94% 92.14%

% S

tabi

litas

E. EtOH 70%

F. heksan

F. EA

F. EtOH 50%

Na diklo

Page 58: UJI AKTIVITAS ANTIINFLAMASI EKSTRAK DAUN … · Obat Antiinflamasi ... Struktur Kimia Golongan Flavonoid ... Lampiran 13 Foto-foto Alat Penelitian dan Proses Uji Aktivitas

42

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Tabel 4. Stabilisasi fraksi etil asetat daun kelor terhadap membran eritrosit akibat induksi larutan hipotonik dengan beberapa variasi konsentrasi.

Sampel Konsentrasi

(µg/ml) Absorbansi

Lar. Uji % Stabilisasi

Rata-rata stabilisasi (%)

Fraksi etil asetat daun kelor

(Moringa oleifera L.)

50

0,232 69,104 69,333 0,229 69,517

0,230 69,380

100

0,182 77,380 77,334 0,183 77,242

0,182 77,380

200

0,173 79,600 79,862 0,172 79,862

0,171 80,000

400

0,160 81,931 82,069 0,159 82,069

0,158 82,207

800

0,125 87,448 87,448 0,125 87,448

0,125 87,448

1000

0,109 90,345 90,575 0,110 90,897

0,111 90,483

Na diklofenak (kontrol positif)

50

0,123 83,586 84,138 0,116 84,552

0,117 84,276

100

0,105 86,345 86,299 0,106 86,069

0,103 86,483

200

0,084 89,269 87,678 0,094 87,917

0,109 85,848

400

0,089 88,690 88,828 0,090 88,828

0,089 88,966

800

0,076 90,897 91,173 0,072 91,449

0,074 90,173

1000

0,062 92,690 92,138 0,065 91,724

0,070 92,000

Page 59: UJI AKTIVITAS ANTIINFLAMASI EKSTRAK DAUN … · Obat Antiinflamasi ... Struktur Kimia Golongan Flavonoid ... Lampiran 13 Foto-foto Alat Penelitian dan Proses Uji Aktivitas

43

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Gambar 12. Kurva stabilisasi membran eritrosit akibat induksi larutan hipotonik dengan beberapa variasi konsentrasi.

60

65

70

75

80

85

90

95

0 200 400 600 800 1000

% S

tabi

litas

Konsentrasi (ppm)

Stabilitas Fraksi Etil Asetat

Frak.EA

Na diklofenak

Page 60: UJI AKTIVITAS ANTIINFLAMASI EKSTRAK DAUN … · Obat Antiinflamasi ... Struktur Kimia Golongan Flavonoid ... Lampiran 13 Foto-foto Alat Penelitian dan Proses Uji Aktivitas

44

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Tabel 5. Hubungan antara % Stabilitas / % Inhibisi Hemolisis dan Log Konsentrasi untuk Menentukan nilai IC50 dengan Metode Analisis Probit

Sampel Konsentrasi (ppm)

Log konsentrasi

% Stabilitas rata-rata

Probit IC50

(ppm)

Fraksi etil asetat daun

kelor

50 1,699 69,333 5,50

3,753

100 2,000 77,334 5,74

200 2,301 79,862 5,84

400 2,602 82,069 5,92

800 2,903 87,448 6,13

1000 3,000 90,575 6,28

Na diklofenak

50 1,699 84,138 5,99

0,035

100 2,000 86,299 6,06

200 2,301 87,908 6,18

400 2,602 88,828 6,23

800 2,903 91,173 6,34

1000 3,000 92,138 6,41

Page 61: UJI AKTIVITAS ANTIINFLAMASI EKSTRAK DAUN … · Obat Antiinflamasi ... Struktur Kimia Golongan Flavonoid ... Lampiran 13 Foto-foto Alat Penelitian dan Proses Uji Aktivitas

45

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Gambar 13. Kurva antara Probit dan Log Konsentrasi Fraksi Etil Asetat

Daun Kelor pada Berbagai Varian Konsentrasi

Untuk memperoleh nilai IC50 dibuat terlebih dahulu kurva persamaan

garis regresi linier (Gambar 13). Berdasarkan persamaan garis linier tersebut

didapat nilai IC50 dari fraksi etil asetat daun kelor sebesar 3,753 ppm dan IC50

dari Na diklofenak sebesar 0,035 ppm.

4.5. Hasil Skrining Fitokimia

Dalam penelitian ini analisis fitokimia dilakukan terhadap fraksi etil

asetat daun kelor. Senyawa-senyawa yang dianalisis meliputi senyawa

flavonoid, saponin, tanin, alkaloid dan antrakuinon. Pengujian fitokimia

dimaksudkan untuk mengetahui senyawa-senyawa yang terdapat dalam daun

tersebut setelah mengalami proses ekstraksi & fraksinasi. Hasil penelitian

terhadap uji fitokimia fraksi etil asetat daun kelor dapat dilihat pada uraian

Tabel 7.

y = 0.4784x + 4.7252

R² = 0.9639

y = 0.289x + 5.4949

R² = 0.9881

5.4

5.6

5.8

6

6.2

6.4

6.6

0 0.5 1 1.5 2 2.5 3 3.5

Pro

bit

Log Konsentrasi

IC50

Frak. EA

Na diklofenak

Linear (Frak. EA)

Linear (Na diklofenak)

Page 62: UJI AKTIVITAS ANTIINFLAMASI EKSTRAK DAUN … · Obat Antiinflamasi ... Struktur Kimia Golongan Flavonoid ... Lampiran 13 Foto-foto Alat Penelitian dan Proses Uji Aktivitas

46

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Tabel 7. Hasil Skrining Fitokimia Sampel

Keterangan : A = flavonoid, B = saponin, C = tanin, D = alkaloid, E = antrakuinon. + = kurang kuat, ++= kuat, +++= sangat kuat

Kontrol Positif : Alkaloid : Ekstrak Alstonia scholaris Flavonoid : Rutin Tanin : Ekstrak Areca catechu Saponin : Ekstrak Sapindus rarak Antrakuinon: Ekstrak Sterculia sp

4.6. Pembahasan

4.6.1. Ekstraksi

Proses ekstraksi daun kelor dilakukan menggunakan metode maserasi.

Proses ekstraksi dengan cara maserasi merupakan salah satu metode

ekstraksi yang menguntungkan karena sel simplisia yang direndam di dalam

pelarut akan mengalami pemecahan dinding dan membran sel akibat

perbedaan tekanan antara di dalam dan di luar sel, sehingga metabolit

sekunder yang ada dalam sitoplasma akan terlarut dalam pelarut organik.

Pelarut dapat melarutkan komponen dalam sel dengan melintasi membran sel

ke dalam bagian sel, dengan mengalirnya bahan pelarut kedalam sel dapat

menyebabkan protoplasma membengkak, dan bahan kandungan sel akan

terlarut sesuai dengan kelarutannya. Bahan kandungan tersebut berpindah

secara osmosis melalui ruang antar rongga sel, gaya yang bekerja adalah

perbedaan konsentrasi antara larutan di dalam sel dengan pelarut yang mula-

mula masih tanpa bahan aktif. Bahan kandungan sel akan mencapai ke dalam

cairan disebelah luar selama osmosis melintasi membran sampai

Sampel

Golongan senyawa kimia

A B C D E

Fraksi Etil Asetat Daun Kelor ++ +++ ++ - -

Page 63: UJI AKTIVITAS ANTIINFLAMASI EKSTRAK DAUN … · Obat Antiinflamasi ... Struktur Kimia Golongan Flavonoid ... Lampiran 13 Foto-foto Alat Penelitian dan Proses Uji Aktivitas

47

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

terbentuknya suatu keseimbangan konsentrasi antara larutan di sebelah dalam

dan di sebelah luar sel (Voight, 1994).

Menurut Filho (2006) ekstraksi dengan menggunakan pelarut etanol

sangat efektif dalam mengisolasi senyawa-senyawa metabolit sekunder.

Maserasi dengan menggunakan pelarut etanol dilakukan karena sifatnya

yang mampu melarutkan hampir semua zat, baik yang bersifat polar, semi

polar dan non polar serta kemampuannya untuk mengendapkan protein dan

menghambat kerja enzim sehingga dapat terhindar proses hidrolisis dan

oksidasi (Harborne, 1987). Senyawa-senyawa yang dapat diikat oleh pelarut

etanol antara lain fixed oils, lemak, lilin, alkaloid, flavonoid, polifenol, tanin,

saponin, steroid, terpenoid, fenolik, aglikon dan glikosida (Filho, 2006).

Umumnya yang digunakan sebagai cairan pengekstraksi adalah campuran

bahan pelarut yang berlainan, khususnya campuran etanol-air. Etanol (70%)

sangat efektif dalam menghasilkan jumlah bahan aktif yang optimal, dimana

bahan penganggu hanya skala kecil yang turut ke dalam cairan pengekstraksi

(Voight, 1994).

Partisi pada ekstrak daun kelor bertujuan untuk memisahkan senyawa

berdasarkan kelarutannya pada pelarut dengan tingkat kepolaraan yang

berbeda. Partisi dilakukan dengan pelarut n-heksan dan etil asetat dan etanol

50 %. Rendemen ekstrak etanol 70 % daun kelor diperoleh, yaitu 36,953 %

sedangkan pada fraksi n- heksan diperoleh sebesar 5,334 %, fraksi etil asetat

diperoleh sebesar 13,760 % dan pada fraksi etanol 50 % diperoleh hasil

59,645 %. Hasil tersebut dapat terjadi karena etanol memiliki gugus polar

yang lebih kuat daripada gugus non polar, hal ini dapat terlihat dari struktur

kimia etanol yang mengandung gugus hidroksil (polar) dan gugus karbon

(non polar). Rendemen pada pelarut etil asetat lebih kecil dibandingkan

dengan pelarut etanol namun lebih besar dari pelarut n-heksan, hal ini

dikarenakan adanya gugus etoksi yang terdapat pada struktur kimia etil

asetat. Adanya gugus etoksi tersebut yang menyebabkan etil asetat dapat

Page 64: UJI AKTIVITAS ANTIINFLAMASI EKSTRAK DAUN … · Obat Antiinflamasi ... Struktur Kimia Golongan Flavonoid ... Lampiran 13 Foto-foto Alat Penelitian dan Proses Uji Aktivitas

48

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

membentuk ikatan hidrogen dengan senyawa yang terdapat pada sampel.

Ikatan hidrogen yang terbentuk pada pelarut etil asetat lebih lemah

dibandingkan dengan ikatan hidrogen yang terbentuk pada pelarut etanol

sehingga rendemen pada fraksi etil asetat lebih sedikit (Tursiman et al.,

2012). Rendemen pada fraksi n-heksan paling sedikit karena sampel sedikit

mengandung komponen non polar.

4.6.2. Skrining Fitokimia

Senyawa metabolik sekunder dalam daun kelor dapat diketahui dengan

melakukan skrining fitokimia. Fitokimia merupakan bagian ilmu

pengetahuan alam yang menguraikan aspek kimia suatu tanaman. Dalam

penelitian ini analisis fitokimia dilakukan terhadap fraksi etil asetat daun

kelor menggunakan metode yang dikembangkan oleh Guevara & Recio

(1985). Senyawa-senyawa yang dianalisis meliputi senyawa flavonoid,

saponin, tanin, alkaloid dan antrakuinon. Dari hasil penapisan fitokimia

fraksi etil asetat daun kelor mengandung flavonoid, saponin dan tanin.

6.2.1 Flavonoid

Fraksi etil asetat daun kelor menunjukan kandungan senyawa

golongan flavonoid dengan terbentuknya warna merah seulas pada lapisan

amil alkohol. Dalam Gambar 14 menjelaskan reaksi pembentukan warna

pada flavonol. Menurut Guevara & Recio (1985), senyawa golongan

flavonoid seperti flavonol, flavanon, dan xanton akan memberikan warna

merah jika direduksi dengan logam magnesium dan asam klorida. Warna

merah terbentuk merupakan senyawa kompleks garam flavilium. Garam

tersebut dengan basa akan menghasilkan kembali flavonoid semula

(Marliana et al., 2005). Digunakan senyawa murni rutin sebagai kontrol

positif.

Page 65: UJI AKTIVITAS ANTIINFLAMASI EKSTRAK DAUN … · Obat Antiinflamasi ... Struktur Kimia Golongan Flavonoid ... Lampiran 13 Foto-foto Alat Penelitian dan Proses Uji Aktivitas

49

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Gambar 14. Reaksi pembentukan garam flavilium.

6.2.3 Saponin

Pengujian pada saponin dalam fraksi etil asetat daun kelor digunakan

uji Forth. Timbulnya busa pada uji saponin menunjukkan adanya glikosida

yang mempunyai kemampuan membentuk buih dalam air yang terhidrolisis

menjadi glukosa dan senyawa lainnya (Guevara & Recio, 1985). Menurut

Marlinda et al. (2012) senyawa yang memiliki gugus polar dan non polar

bersifat aktif permukaan sehingga saat dikocok dengan air, saponin dapat

membentuk misel. Pada struktur misel, gugus polar menghadap ke luar

sedangkan gugus non polarnya menghadap ke dalam. Keadaan inilah yang

tampak seperti busa. Reaksi pembentukan busa di tunjukkan pada Gambar

15.

Gambar 15. Reaksi hidrolisis saponin dalam air.

Page 66: UJI AKTIVITAS ANTIINFLAMASI EKSTRAK DAUN … · Obat Antiinflamasi ... Struktur Kimia Golongan Flavonoid ... Lampiran 13 Foto-foto Alat Penelitian dan Proses Uji Aktivitas

50

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

6.2.4 Tanin

Pada pengujian tanin ini digunakan pereaksi FeCL3 1%. . Pada uji

tanin diperoleh hasil positif, dengan terjadinya perubahan warna dengan

penambahan FeCl3 1%, dimana penambahan garam-garam besi (FeCl3),

mengakibatkan tanin membentuk senyawa larut air bewarna hijau

kehitaman. Sebenarnya tanin dapat diklasifikasikan menjadi 2 kelompok

yaitu tanin terhidrolisis dan tanin terkondensasi. Pada reaksi tersebut,

tanin bereaksi dengan asam sehingga mengakibatkan tanin terhidrolisis

pecah menjadi senyawa-senyawa yang lebih sederhana, sementara tanin

yang terkondensasi menjadi kompleks produk yang tidak larut air. Tanin

dalam pengobatan berfungsi sebagai antikanker, antitumor, antioksidan,

antiinflamasi, antivirus dan antimikroba (Quideau, 2009).

4.6.3. Stabilisasi Membran Sel Darah Merah

Stabilisasi membran sel darah merah telah digunakan sebagai

metode untuk mengetahui aktivitas antiinflamasi secara in vitro. Hal ini

dikarenakan membran sel darah merah mirip dengan membran lisosom

(Gandhidasan, 1991 et al.; Shenoy et al., 2010) yang dapat

mempengaruhi proses inflamasi, sehingga stabilisasi lisosom penting

dalam membatasi respon inflamasi, dengan cara mencegah pelepasan

enzim dari dalam lisosom selama proses inflamasi. Enzim didalam

lisosom yang terlepas selama inflamasi (akibat teraktivasinya neutrofil)

akan menghasilkan berbagai gangguan yang dapat dihubungan dengan

terjadinya inflamasi akut atau kronis. Oleh sebab itu, stabilisasi

membran sel darah merah yang diinduksi larutan hipotonik, dapat juga

digunakan sebagai ukuran untuk mengetahui stabilisasi membran

lisosom (Kumar et al., 2012).

Membran sel darah merah merupakan media yang tepat untuk

menganalisa kapasitas antiinflamasi, terutama terhadap stabilitas bio-

Page 67: UJI AKTIVITAS ANTIINFLAMASI EKSTRAK DAUN … · Obat Antiinflamasi ... Struktur Kimia Golongan Flavonoid ... Lampiran 13 Foto-foto Alat Penelitian dan Proses Uji Aktivitas

51

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

membrannya. Terbentuknya salah satu mediator inflamasi yaitu, Reactive

Oxigen Species (ROS) selama proses inflamasi atau karena pengaruh

lingkungan disekitarnya, dapat menyerang membran sel darah merah

yang mengakibatkan oksidasi lipid dan protein, sehingga memicu

kerusakan membran yang berakibat pada terjadinya hemolisis (Qin et al.,

2002). Pencegahan hemolisis pada membran eritrosit yang diinduksi

larutan hipotonik, diambil sebagai ukuran untuk mengetahui aktivitas

ekstrak sebagai antiinflamasi.

Hasil analisis terhadap sampel uji yang memiliki aktivitas

antiinflamasi dapat dilihat dari penurunan absorbansi hemoglobin pada

campuran larutan uji. Semakin kecilnya serapan hemoglobin yang

terdeteksi pada campuran larutan uji berarti membran sel darah merah

semakin stabil dan tidak mengalami lisis. Penurunan absorbansi diukur

menggunakan spektrofotometer visible dengan panjang gelombang 560

nm dengan Na diklofenak sebagai kontrol positif (Kumar et al., 2012).

Na diklofenak digunakan sebagai kontrol positif merupakan obat

antiinflamasi non steroid yang memiliki aktivitas antiinflamasi yang

besar karena dapat mencegah pelepasan (bukan sintesis) mediator

antiinflamasi (Gilman et al., 1985).

Pada uji stabilitas membran sel darah merah pendahuluan yang

dilakukan pada ekstrak etanol 70%, fraksi n-heksan, fraksi etil asetat dan fraksi

etanol 50% daun kelor pada konsentrasi 1000 ppm. Ekstrak etanol 70%

memberikan stabilitas membran sel darah merah sebesar 87,632%, fraksi n-

heksan memberikan stabilitas sebesar 86,483%, fraksi etil asetat memberikan

stabilitas sebesar 90,575%, fraksi etanol 50% memberikan stabilitas sebesar

86,943%, dan Na diklofenak memberikan stabilitas 92,138%. Fraksi etil asetat

memberikan stabilitas membran sel darah merah paling besar yang berarti

fraksi etil asetat memiliki aktivitas antiinflamasi terbesar. Hal ini juga

ditunjang oleh hasil analisis statistik dimana kelompok perlakuan fraksi etil

Page 68: UJI AKTIVITAS ANTIINFLAMASI EKSTRAK DAUN … · Obat Antiinflamasi ... Struktur Kimia Golongan Flavonoid ... Lampiran 13 Foto-foto Alat Penelitian dan Proses Uji Aktivitas

52

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

asetat berbeda secara bermakna (P< 0,05) dengan ekstrak etanol 70%, fraksi n-

heksan dan fraksi etanol 50%. Namun, identik (P>0,05) dengan Na diklofenak

sebagai kontrol positif. Oleh karena itu fraksi etil asetat daun kelor dilanjutkan

pada uji stabilitas selanjutnya, dengan dibuat pada berbagai varian konsentrasi

(50, 100, 200, 400, dan 800 ppm).

Dari hasil penelitian menunjukkan bahwa dosis 1000 ppm fraksi

etil asetat daun kelor mampu menstabilisasi membran sel darah merah.

Pada konsentrasi 1000 ppm memperlihatkan kemampuan stabilisasi

terbesar yaitu 90,345%. Sedangkan pada dosis 50 ppm memperlihatkan

kemampuan stabilitas terkecil yaitu 66,333%. Hal ini menunjukkan

bahwa semakin besar konsentrasi maka semakin besar pula kemampuan

stabilitas sel darah merahnya. Hal ini juga ditunjang dengan analisa

secara statistik, untuk analisa awal dilakukan uji normalitas dengan

metode Kalmogorof-Smirnov untuk melihat distribusi data persen

stabilitas membran sel darah merah fraksi etil asetat dan Na diklofenak

pada konsentrasi 50, 100, 200, 400 dan 800 ppm menunjukkan semua

kelompok perlakuan terdistribusi normal. Kemudian dilanjutkan uji

homogenitas dengan metode Levene untuk melihat data persen stabilitas

membran sel darah merah fraksi etil asetat dan Na diklofenak pada

konsentrasi yang sama homogen atau tidak, hasil menunjukkan ke-2

kelompok perlakuan tersebut tidak terdistribusi secara homogen

(p≤0,05) maka dilanjutkan dengan uji Kruskal-Wallis. Selanjutnya

dilakukan uji BNT (Beda Nyata Terkecil) dengan metode LSD

(Lampiran 11) (Santoso, 2008).

Antar konsentrasi pada perlakuan etil asetat berbeda secara

bermakna membuktikan bahwa peningkatan konsentrasi akan

memberikan peningkatan yang bermakna pada kemampuannya untuk

menstabilisasi membran sel darah merah. Semakin tingginya konsentrasi

juga menunjukkan kemampuan yang hampir sama dengan kontrol

positifnya (Na diklofenak). Dimana, etil asetat dengan konsentrasi 800 ppm

Page 69: UJI AKTIVITAS ANTIINFLAMASI EKSTRAK DAUN … · Obat Antiinflamasi ... Struktur Kimia Golongan Flavonoid ... Lampiran 13 Foto-foto Alat Penelitian dan Proses Uji Aktivitas

53

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

identik dengan Na diklofenak dalam konsentrasi 200 ppm (P≤0,05), sedangkan

kelompok etil asetat dengan konsentrasi 1000 ppm identik dengan Na

diklofenak dalam konsentrasi 800 ppm.

Setelah pengukuran didapat data absorbansi kemudian dihitung

persen stabilitasnya. Persen stabilitas adalah kemampuan suatu sampel

untuk menstabilisasi membran sel darah merah yang didapatkan dari

perbandingan serapan antara absorbansi larutan uji dengan absorbansi

kontrol negatif (Oyedapo, 2010) beberapa referensi juga menyatakan

persen stabilisasi sebagai persen inhibisi hemolisis. Parameter yang

digunakan untuk menunjukkan aktivitas antiinflamasi adalah inhibition

concentration (IC50). Penentuan IC50 bertujuan untuk memperoleh jumlah

dosis ekstrak yang dapat menstabilkan membran sel darah merah sebesar

50% dibandingkan dengan konrol negatif.

Semakin kecil nilai IC50 berarti aktivitas antiinflamasinya semakin

besar. Dari hasil perhitungan dengan menggunakan metode grafik probit

didapat nilai IC50 pada fraksi etil asetat daun kelor sebesar 3,753 ppm

sedangkan IC50 dari Na diklofenak sebesar 0,035 ppm. kedua nilai IC50

tersebut tergolong sangat aktif karena menurut Jun et al., 2003, aktivitas

antiinflamasi digolongkan sangat aktif jika nilai IC50 kurang dari 50 ppm,

digolongkan aktif bila nilai IC50 50-100 ppm, digolongkan sedang bila

nilai IC50 101- 250 ppm, dan digolongkan lemah bila nilai IC50 250-500

ppm, serta digolongkan tidak aktif bila nilai IC50 lebih besar dari 500

ppm.

Senyawa dengan sifat menstabilkan membran dikenal karena

kemampuannya untuk mengganggu proses awal fase reaksi inflamasi,

dimana pencegahan tersebut akan memicu pelepasan phospholipase A2

yang akan membentuk mediator inflamasi (Aitadafoun et al., 1996).

Dari pengamatan yang telah dilakukan bahwa ekstrak tersebut

Page 70: UJI AKTIVITAS ANTIINFLAMASI EKSTRAK DAUN … · Obat Antiinflamasi ... Struktur Kimia Golongan Flavonoid ... Lampiran 13 Foto-foto Alat Penelitian dan Proses Uji Aktivitas

54

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

mengandung senyawa flavonoid dan senyawa polifenol lainnya.

Beberapa penelitian menunjukkan bahwa ada hubungannya antara

senyawa flavonoid dengan kemampuannya dalam menstabilkan

membran (Sankari et al., 2009). Flavonoid merupakan senyawa yang

memiliki aktivitas sebagai antiinflamasi dengan melindungi membran

eritrosit terhadap kerusakan membran sehingga menyebabkan hemolisis

karena flavonoid dapat menghambat mediator inflamasi dan radikal bebas

(Kasolo et al., 2010).

Senyawa flavonoid akan berperan dalam melindungi membran

eritrosit dari larutan hipotonik. Efek dari larutan hipotonik tersebut

berkaitan dengan banyaknya cairan yang masuk ke dalam membran

eritrosit, sehingga mengakibatkan pecah membran eritrosit yang disebut

dengan hemolisis. Dimana senyawa flavonoid yang terdapat dalam

ekstrak tersebut akan berinteraksi dengan larutan hipotonik yang

diinduksi sehingga menghambat aktivitas perusak membrannya. Jumlah

metabolit sekunder yang terdapat pada ekstrak tersebut, bereaksi dalam

besaran yang sama dengan larutan hipotonik yang ditambahkan pada

suspensi sehingga tidak merusak membran sel eritrosit. Dikatakan

aktivitas stabilisasi membran tersebut dipengaruhi oleh kandungan

polifenol yang tinggi seperti tanin, steroid dan flavonoid yang berfungsi

sebagai penghambat/scavenger radikal bebas dan menstabilkan

membran eritrosit dari induksi larutan hipotonik (Sankari et al., 2009).

Page 71: UJI AKTIVITAS ANTIINFLAMASI EKSTRAK DAUN … · Obat Antiinflamasi ... Struktur Kimia Golongan Flavonoid ... Lampiran 13 Foto-foto Alat Penelitian dan Proses Uji Aktivitas

54

BAB 5

PENUTUP

5.1. Kesimpulan

Berdasarkan hasil pada penelitian ini, kesimpulan yang dapat diambil adalah:

1. Hasil skrining fitokimia, senyawa-senyawa yang terdapat pada fraksi etil

asetat dari daun kelor adalah flavonoid, saponin, dan tanin.

2. Fraksi yang mempunyai kemampuan stabilisasi membran sel darah merah

tertinggi adalah fraksi etil asetat, yaitu sebesar 90.357% pada konsenterasi

1000 ppm.

3. Kemampuan stabilisasi membran sel darah merah meningkat seiring dengan

pertambahan konsenterasi. Hasil ini ditunjang dengan uji statistik yang

menunjukkan hubungan yang signifikan ( P <0,05) antara konsentrasi dan %

stabilitas.

4. Nilai IC50 fraksi daun kelor sebesar 3,753 ppm sedangkan Na diklofenak

sebesar 0,035 ppm. Kedua nilai tersebut tergolong sangat aktif.

5.2. Saran

1. Perlu dilakukannya isolasi untuk mengetahui secara pasti senyawa yang

bertanggungjawab terhadap aktivitas antiinflamasi.

2. Perlu dilakukan skrining terhadap tanaman lain yang mempunyai aktivitas

antiinflamasi dengan menggunakan metode yang sama yaitu stabilisasi

membran sel darah merah.

Page 72: UJI AKTIVITAS ANTIINFLAMASI EKSTRAK DAUN … · Obat Antiinflamasi ... Struktur Kimia Golongan Flavonoid ... Lampiran 13 Foto-foto Alat Penelitian dan Proses Uji Aktivitas

55

DAFTAR PUSTAKA

Aitadafoun, M., C. Mounieri., SF. Heyman., C. Binitisc and C. Bon. 1996. 4-alkoxy benzamides as new potent phospholipase A2 inhibitors. Journal Biochemical Pharmacology, 51; 737-42.

Awe, EO., Makinde. JM., Adeloye, OA.,Banjoko, SO. 2009. Membrane

stabilizing activity of Russelia equisetiformis,Schlecht & Chan. International Journal of Natural Products, 2: 03-09

Chippada SC, Sharan SV, Srinivasa RB, Meena V. 2011. In Vitro Anti

Inflammatory Activity Of Methanolic Extract Of Centella Asiatica By Hrbc Membrane Stabilization. RASĀYAN Journal Chemistry. 4(2) ; 457-460

Corwin, Elizabeth J. (2008). Handbook of Pathophysiology 3th edition. Philadephia: Lippincort Williams & Wilkins ; 138-143

Departemen Kesehatan RI. 1989. Materi Medika Indonesia Jld.IV. Departemen Kesehatan RI

Fessenden, RJ. and JS. Fessenden. 1981. Organic Chemistry, Third Edition. Diterjemahkan oleh A.H. Pudjatmaka. 1982. Kimia Organik Edisi 3 Jilid I. Jakarta : Erlangga;.315-317

Filho, M. 2006. Bioactive Phytocompounds: New Approaches in the Phytosciences. In Modern Phytomedicine. Edited by Iqbal Ahmad, Farrukh Aqil dan Mohammad Owais. Wiley-VCH, Germany.

Gandhidasan, R. ,A. Thamaraichelvan, S. Baburaj. 1991. Anti-inflammatory

action of Lannea coromandelica by HRBC membrane stabilisation. Fitoterapia The Journal for Study of Medicinal Plants. 12(1); 81-83.

Gilman, A.G., Theodore, W.R., Alan, S.N., Palmer, T. 1985. Goodman and gilman’s: The pharmacological basis of therapeutics, 18th Ed, Vol.II. USA: McGraw-Hill, 638-669, 1685

Guevara, B.Q and B.V. Recio. 1985. Phytochemical, Microbiological and Pharmacological Screening of Medical Plant. Research Center University of Santo Tomas, Manila Philippine; 5-24.

Page 73: UJI AKTIVITAS ANTIINFLAMASI EKSTRAK DAUN … · Obat Antiinflamasi ... Struktur Kimia Golongan Flavonoid ... Lampiran 13 Foto-foto Alat Penelitian dan Proses Uji Aktivitas

56

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Harborne, J.B. 1987. Metode Fitokimia, Penuntun Cara Modern Menganalisis Tumbuhan. Penerjemah: Kosasih P., Iwang S.. Terbitan kedua. Bandung: Penerbit ITB.

Haughton, P.J and A. Raman. 1998. Laboratory Handbook for the Fractionation

of Natural Extracts. Chapman & Hall, London. Karunanithi M, C. David R, M. Jegadeesan, S. Kavimani. 2012. Comparative Gc-

Ms Analysis And In Vitro Screening Of Four Species Of Mucuna. Asian Journal of Pharmaceutical and Clinical Researc, 5(4); 239-243

Kasolo, JN., Bimeya, GS., Ojok, L., Ochieng, J., Okwal-okeng, JW.2010. Phytochemicals and Uses of Moringa oleifera Leaves in Ugandan Rural Communities. Journal of Medical Plant Research,4(9): 753-757.

Kristanti A.N., Aminah, N.S., Tanjung, M., Kurniadi, B., 2008. Buku ajar

Fitokimia. Surabaya: Airlangga university Press.

Kumar P, S. Arora, Yogesh CY. 2012. Anti-Inflammatory Activity Of Coumarin And Steroidal Fractions From Leaves Of Moringa Oleifera. International Journal of Drug Discovery and Medical Research 1(1): 22-25

Kumar S. & Vivek KR. 2011. In-Vitro Anti-Arthritic Activity Of Isolated Fractions From Methanolic Extract Of Asystasia dalzelliana Leaves. Asian Journal of Pharmaceutical and Clinical Research, 4(3); 52-53

Kumar V, Zulfiqar A. B, Dinesh K, N.A Khan, I.A Chashoo. 2012. Evaluation of anti-inflammatory potential of leaf extracts of Skimmia anquetilia. Asian Pacific Journal of Tropical Biomedicine. 627-630

Kumar V, Zulfiqar A B, Dinesh K, N.A Khan, I.A Chashoo, M Y Shah. 2012. Evaluation Of Anti-Inflammatory Potential Of Petal Extracts Of Crocus sativus “Cashmerianus”. International Journal of Phytopharmacology. 3(1); 27-31.

Kusuma FR, Zaky 2005. Tumbuhan Liar Berkhasiat Obat. Jakarta : Agromedia Pustaka.

Leelaprakash, G., S.Mohan D. 2011. Invitro Anti-Inflammatory Activity Of Methanol Extract Of Enicostemma Axillare. International Journal of Drug Development & Research 3(3); 189-196

Luqman S., Suchita S., Ritesh K., Anil K.M.,Debabrata C. 2012. Experimental Assessment ofMoringa oleifera Leaf and Fruit for Its Antistress, Antioxidant, and Scavenging Potential Using In Vitro and In Vivo

Page 74: UJI AKTIVITAS ANTIINFLAMASI EKSTRAK DAUN … · Obat Antiinflamasi ... Struktur Kimia Golongan Flavonoid ... Lampiran 13 Foto-foto Alat Penelitian dan Proses Uji Aktivitas

57

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Assays. Hindawi Publishing Corporation Evidence-Based Complementary and Alternative Medicine : 1-12

Madhavi P, Maruthi R, Kamala V, Habibur Rahman, M. Chinna E. 2012. Evaluation of Anti-Inflammatory Activity of Citrullus lanatus Seed Oil by In-vivo and In-vitro Models. International Research Journal of Pharmaceutical and Applied Sciences 2(4); 104-108

Marliana, S D., Venty. S., Suyono., 2005. Skrining Fitokimia dan Analisis Kromatografi Lapis Tipis Komponen Kimia Buah Labu Siam (Sechium edule Jacq. Swartz.) dalam Ekstrak Etanol. Biofarmasi 3 (1); 26-31.

Marlinda M, Meiske SS, Audy DW. 2012. Analisis Senyawa Metabolit Sekunder

dan Uji Toksisitas Ekstrak Etanol Biji Buah Alpukat (Persea americana Mill.). Jurnal Mipa Unsrat Online, 1 (1); 24-28

Navie S., Steve C. 2010. Weed risk assessment, Horseradish tree (Moringa

oleifera).Queensland Government

Nodin, J.H., Siegler, P.E. 1968. Animal and clinical pharmacologic techniques in drug evaluation. USA: Year Book Medical Publisher Inc., 495-500

Oyedapo OO, BA Akinpelu, KF Akinwunmi, MO Adeyinka and FO Sipeolu. 2010. Red blood cell membrane stabilizing potentials of extracts of Lantana camara and its fractions. International Journal of Plant Physiology and Biochemistry. 2(4); 46-51

Price S A, Lorraine M W. 2006. Patofisiologi: Konsep klinis proses-proses penyakit, Ed.6, Jld I. Jakarta: Penerbit Buku Kodekteran EGC, 56-58

Pringgoutomo S., 2000. Patologi I (umum), Ed.1. Jakarta: Sagung Seto

Qin, YZ., RR. Holt., SA Lazarus., TJ Orozco and CL Kenn. 2002. Inhibitory effect of cocoa flavanols and procyanidin oligomers on free radical-induced erythrocyte hemolysis. Experimental Biology Medicine. 22 (5); 321-329.

Quideau, S. 2009. Chemistry and Biology of Ellagitannins : An Underestimated

Class of Bioactive Plant Polyphenols. World Scientific, Singapore. Raj Jaya, Mohineesh C, Tirath DD, Monika P, Anupuma R. 2013. Determination

of median lethal dose of combination of endosulfan and cypermethrin in wistar rat. Toxicol Int,20(1) ; 1-5

Page 75: UJI AKTIVITAS ANTIINFLAMASI EKSTRAK DAUN … · Obat Antiinflamasi ... Struktur Kimia Golongan Flavonoid ... Lampiran 13 Foto-foto Alat Penelitian dan Proses Uji Aktivitas

58

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Rao KNV, V. Gopalakrishnan, V. Loganathan, S.Shanmuga N. 1999. Anti Inflammatory Activity Of Moringa Oliefera. Lam., Asian Journal of Traditional Medicines, 18 (3&4); 195 -198

R. Ilakkiya, Neelvizhi K., Tamil Selvi S., Bharathidasan R., Rekha D. 2013. A comparative study of anti-inflammatory activities of certain herbal leaf extracts. International Journal of Pharmacy and Integrated Life Sciences. 1(2); 67-77

Robbins, Stanley L., Kumar, Vinay., Cotran, Ramzi S., 2007. Buku Ajar Patologi Edisi 7 Volume 1. Jakarta : EGC

Roloff A., H. Weisgerber, U. Lang, B. Stimm. 2005. Moringa oleifera LAM.,

1785: Enzyklopadie der Holgewachse, Handbuch und Atlas der Dendrologie. Weinheim: WILEY-VCH Verlag GmbH & Co. KgaA

Rubin,E. 1988. Pathology. J.B. Lippincott Company, USA: 34-95

Ruzin SE. 1999. Plant Microtechnique and Microscopy. Inggris: Oxford University Press

Santoso S. 2008. Panduan Lengkap Menguasai Statistik dengan SPSS 16. PT. Elex Media Komputindo. Jakarta ; 237-247

Sashidhara KV, JN. Rosaiah, E. Tyagi, R. Shukla, R. Raghubir, SM. Rajendran. 2009. Rare Dipeptide and Urea Derivatives from Roots of Moringa oleifera as Potential aAnti-inflammatory and Antinociceptive Agents, European Journal of Medicinal Chemistry, 44 (1); 432-436

Sankari, G., VM Mounnissamy & V. Balu. 2009. Evaluation of antiinflammatory and membrane stabilizing properties of ethanolic extracts of Diptheracanthus prostates (Acanthaceae). Amala Research Bulletin, 29; 188-89.

Shenoy, S., K. Shwetha ., K. Prabhu., R. Maradi., KL. Bairy and T. Shanbhag.

2010. Evaluation of anti-inflammatory activity of Tephrosia purpurea in rats. Asian Pacific Journal of Tropical Medicines, 3(3); 193-195.

Singh G P Rakesh G Sudeep B, S Kumar S. 2012. Anti-inflammatory Evaluation

of Leaf Extract of Moringa oleifera. Journal of Pharmaceutical and Scientific Innovation, 1(1); 22-24

Anonym. 2005. Situs Dunia Tumbuhan : Database tanaman kelor ( Moringa oleifera L.) Diakses dari http://www.plantamor.com/index.php.

Page 76: UJI AKTIVITAS ANTIINFLAMASI EKSTRAK DAUN … · Obat Antiinflamasi ... Struktur Kimia Golongan Flavonoid ... Lampiran 13 Foto-foto Alat Penelitian dan Proses Uji Aktivitas

59

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Tursiman, Puji A, Risa N. 2012. Total Fenol Fraksi Etil Asetat dari Buah Asam

Kandis (Garcinia dioica Blume). JKK. 1(1) ; 45-48 USDA (United States Department of Agriculture). 2013. Natural Resources

Conservation Service :PLANTS Profile Moringa oleifera Lam. Horseradishtree. http://plants.usda.gov

Voight R. 1994. Buku Pelajaran Teknologi Farmasi. Edisi ke-5. Diterjemahkan oleh: Dr. Soendani Noerono. Yogyakarta: Gajah Mada University Press ; 564-577

Page 77: UJI AKTIVITAS ANTIINFLAMASI EKSTRAK DAUN … · Obat Antiinflamasi ... Struktur Kimia Golongan Flavonoid ... Lampiran 13 Foto-foto Alat Penelitian dan Proses Uji Aktivitas

60

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

LAMPIRAN

Page 78: UJI AKTIVITAS ANTIINFLAMASI EKSTRAK DAUN … · Obat Antiinflamasi ... Struktur Kimia Golongan Flavonoid ... Lampiran 13 Foto-foto Alat Penelitian dan Proses Uji Aktivitas

61

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Lampiran 1. Hasil Determinasi Tanaman

Page 79: UJI AKTIVITAS ANTIINFLAMASI EKSTRAK DAUN … · Obat Antiinflamasi ... Struktur Kimia Golongan Flavonoid ... Lampiran 13 Foto-foto Alat Penelitian dan Proses Uji Aktivitas

62

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Lampiran 2. Alur Penelitian

Pengumpulan daun kelor (1,5 Kg)

Pembuatan simplisia

Ekstraksi (Maserasi dengan etanol 70%)

Pengujian

fitokimia

Uji aktivitas antiinflamasi pada konsentrasi 50,100, 200,

400 dan 800 ppm

uji antiinflamasi pendahuluan pada konsentrasi 1000 ppm

o Sampel segar o Sortasi basah o Pencucian o Pengeringan o Sortasi kering o Penggilingan

Simplisia serbuk kering daun kelor (800 gr)

Determinasi

Fraksinasi (etanol 50%, n-heksan, dan etil asetat)

Fraksi n-heksan Fraksi etil asetat Fraksi etanol 50%

Fraksi etil asetat mempunyai aktivitas terbaik

Page 80: UJI AKTIVITAS ANTIINFLAMASI EKSTRAK DAUN … · Obat Antiinflamasi ... Struktur Kimia Golongan Flavonoid ... Lampiran 13 Foto-foto Alat Penelitian dan Proses Uji Aktivitas

63

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Lampiran 3. Skema Pengujian Fitokimia

Fraksi etil asetat

Flavonoid

Tanin

Alkaloid

Saponin

Antrakuinon

(+) Terbentuknya warna merah, kuning atau

jingga

(+) Tanin terbentuknya endapan putih (gelatin) atau (+) Terbentuk warna hijau kehijauan (FeCl3)

Penambahan 1 mL HCl

2N (+) Terbentuk

buih

(+) Terbentukny

a warna merah pada lapisan amil

alkohol

Pereaksi Dragendorf (+)

Terbentuk endapan jingga

Pereaksi Mayer (+)

Terbentuknya endapan putih

Page 81: UJI AKTIVITAS ANTIINFLAMASI EKSTRAK DAUN … · Obat Antiinflamasi ... Struktur Kimia Golongan Flavonoid ... Lampiran 13 Foto-foto Alat Penelitian dan Proses Uji Aktivitas

64

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Lampiran 4. Pembuatan Larutan Ekstrak Uji

Pembuatan larutan induk ekstrak uji dengan konsentrasi 1000 ppm : Ditimbang ekstrak uji masing-masing 25 mg dimasukkan ke dalam

labu ukur 25 mL ditambahkan DMSO 1-3 tetes kemudian dimasukkan ke

dalam alat ultra sonix sampai ekstrak larut, diencerkan dengan sedikit

aquades kemudian dimasukkan dalam ultra sonix kembali, setelah larut

tambahkan aquades sampai tanda batas.

Pengenceran larutan induk ekstrak uji:

1. Konsentrasi 800 ppm : Dipipet 8 mL dari larutan induk ekstrak uji dimasukkan ke dalam

labu ukur 10 mL, kemudian diencerkan dengan aquades sampai tanda

batas.

2. Konsentrasi 400 ppm : Dipipet 4 mL dari larutan induk ekstrak uji dimasukkan ke dalam

labu ukur 10 mL, kemudian diencerkan dengan aquades sampai tanda

batas.

3. Konsentrasi 200 ppm : Dipipet 2 mL dari larutan induk ekstrak uji dimasukkan ke dalam

labu ukur 10 mL, kemudian diencerkan dengan aquades sampai tanda

batas.

4. Konsentrasi 100 ppm : Dipipet 1 mL dari larutan induk ekstrak uji dimasukkan ke dalam

labu ukur 10 mL, kemudian diencerkan dengan aquades sampai tanda

batas.

5. Konsentrasi 50 ppm : Dipipet 0,5 mL dari larutan induk ekstrak uji dimasukkan ke dalam

labu ukur 10 mL, kemudian diencerkan dengan aquades sampai tanda

batas.

Page 82: UJI AKTIVITAS ANTIINFLAMASI EKSTRAK DAUN … · Obat Antiinflamasi ... Struktur Kimia Golongan Flavonoid ... Lampiran 13 Foto-foto Alat Penelitian dan Proses Uji Aktivitas

65

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Lampiran 5. Pembuatan Larutan Na Diklofenak

Pembuatan larutan induk Na diklofenak dengan konsentrasi 1000 ppm : Ditimbang Na diklofenak sebanyak 25 mg, dimasukkan ke dalam

labu ukur 25 mL, ditambahkan dengan NaOH 2% kemudian dimasukkan

ke dalam alat ultra sonix sampai larut, diencerkan dengan sedikit aquades

kemudian ultra sonix kembali setelah larut diencerkan sampai tanda batas.

Pengenceran larutan induk Na diklofenak:

1. Konsentrasi 800 ppm : Dipipet 8 mL dari larutan induk Na diklofenak dimasukkan ke

dalam labu ukur 10 mL, kemudian diencerkan dengan aquades sampai

tanda batas.

2. Konsentrasi 400 ppm : Dipipet 4 mL dari larutan induk Na diklofenak dimasukkan ke

dalam labu ukur 10 mL, kemudian diencerkan dengan aquades sampai

tanda batas.

3. Konsentrasi 200 ppm : Dipipet 2 mL dari larutan induk Na diklofenak dimasukkan ke

dalam labu ukur 10 mL, kemudian diencerkan dengan aquades sampai

tanda batas.

4. Konsentrasi 100 ppm : Dipipet 1 mL dari larutan induk Na diklofenak dimasukkan ke

dalam labu ukur 10 mL, kemudian diencerkan dengan aquades sampai

tanda batas.

5. Konsentrasi 50 ppm : Dipipet 0,5 mL dari larutan induk Na diklofenak dimasukkan ke

dalam labu ukur 10 mL, kemudian diencerkan dengan aquades sampai

tanda batas.

Page 83: UJI AKTIVITAS ANTIINFLAMASI EKSTRAK DAUN … · Obat Antiinflamasi ... Struktur Kimia Golongan Flavonoid ... Lampiran 13 Foto-foto Alat Penelitian dan Proses Uji Aktivitas

66

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Lampiran 6. Hasil Rendemen Ekstrak Etanol 96% dan Masing-masing Fraksi Daun Kelor

N0. Tahapan Bobot awal yang ditimbang

Bobot ekstrak dan fraksi

yang didapat Rendemen

1. Maserasi etanol 70% 700 g 258,620 gram 36,953%

2. Fraksinasi n-heksan 150 g 8,001 grram 5,334%

3. Fraksinasi etil asetat 150 g 20,64 gram 13,760%

4. Fraksinasi etanol 50% 150 g 89,468 gram 59,645%

Perhitungan :

Rendemen Ekstrak Daun Kelor:

Ekstrak etanol 70%

=

Fraksi n-heksan =

Fraksi etil asetat =

Fraksi etanol 50% =

Page 84: UJI AKTIVITAS ANTIINFLAMASI EKSTRAK DAUN … · Obat Antiinflamasi ... Struktur Kimia Golongan Flavonoid ... Lampiran 13 Foto-foto Alat Penelitian dan Proses Uji Aktivitas

67

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Lampiran 7. Penentuan Stabilisasi Membran Eritosit terhadap Ekstrak Etanol 70%, fraksi n-heksan, etil asetat dan fraksi etanol 50% Daun Kelor (Moringa oleifera L.) pada konsentrasi 1000 ppm.

Contoh perhitungan analisis stabilisasi eritrosit terhadap ekstrak etanol 70%

daun kelor (Moringa oleifera L.) pada konsentrasi 1000 ppm.

Panjang gelombang yang digunakan = 560 nm

% Stabilitas = = 100 – [

= 100 – 13,517 = 86,483%

Larutan Absorbansi Larutan Absorbansi %

Stabilitas

Rata- rata

% Stabilitas

Uji I

(ekstrak etanol 70%)

0,119

Kontrol Lar.Uji I

0,021 86,483 87,632

0,113 0,029 88,414

0,114 0,027 88,000

Uji II

(fraksi n-heksan )

0,137

Kontrol Lar.Uji II

0,036 86,069 86,483

0,136 0,037 86,345

0,132 0,038 87,035

Uji III

(fraksi etil asetat)

0,109

Kontrol Lar.Uji III

0,039 90,345 90,575

0,110 0,044 90,897

0,111 0,042 90,483

Uji IV

(fraksi etanol 50%)

0,128

Kontrol Lar.Uji IV

0,027 86,069 86,943

0,123 0,035 87,862

0,127 0,032 89.897

Uji V

(Na diklofenak)

0,062

Kontrol Lar. Uji V

0,009 92,690 92,138

0,065 0,005 91,724

0,070 0,012 92,000

Kontrol negatif 0,737

0,725 0,727 0,711

Page 85: UJI AKTIVITAS ANTIINFLAMASI EKSTRAK DAUN … · Obat Antiinflamasi ... Struktur Kimia Golongan Flavonoid ... Lampiran 13 Foto-foto Alat Penelitian dan Proses Uji Aktivitas

68

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Lampiran 8. Penentuan Stabilisasi Membran Eritosit terhadap Fraksi Etil Asetat Daun Kelor (Moringa oleifera L.)

1. Absorbansi Larutan Uji

Sampel Konsentrasi (µg/ml)

Absorbansi % Stabilisasi Rata-rata stabilisasi (%)

Fraksi Etil Asetat Daun Kelor (Moringa oleifera L.)

50

0,232 69,104 69,333 0,229 69,517

0,230 69,380

100 0,182 77,380

77,334 0,183 77,242 0,182 77,380

200

0,173 79,724 79,862 0,172 79,862

0,171 80,000

400 0,160 81,931

82,069 0,159 82,069 0,158 82,207

800

0,125 87,448 87,448 0,125 87,448

0,125 87,448

2. Absorbansi kontrol larutan uji 3. Absorbansi kontrol negatif

Konsentrasi (µg/ml)

Absorbansi Rata-rata Absorbansi

50 0,008

0,008 0,007 0,009

100 0,017

0,018 0,018 0,018

200 0,026

0,026 0,025 0,027

400 0,028

0,029 0,029 0,030

800 0,035

0,034 0,034 0,034

Contoh perhitungan analisis stabilisasi eritrosit terhadap fraksi etil asetat daun

kelor (Moringa oleifera L.) pada konsentrasi 50 ppm.

Absorbansi Rata-rata

1.0,737 2. 0,727 0,725 3. 0,711

Page 86: UJI AKTIVITAS ANTIINFLAMASI EKSTRAK DAUN … · Obat Antiinflamasi ... Struktur Kimia Golongan Flavonoid ... Lampiran 13 Foto-foto Alat Penelitian dan Proses Uji Aktivitas

69

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Fraksi Etil Asetat 50 ppm

% Stabilitas = = 100 – [

= 100 – 30,896 = 69,104%

% Stabilitas = = 100 – [

= 100 – 30,483 = 69,517%

% Stabilitas = = 100 – [

= 100 – 30,620 = 69,380%

Page 87: UJI AKTIVITAS ANTIINFLAMASI EKSTRAK DAUN … · Obat Antiinflamasi ... Struktur Kimia Golongan Flavonoid ... Lampiran 13 Foto-foto Alat Penelitian dan Proses Uji Aktivitas

70

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Lampiran 9. Penentuan Stabilisasi Membran Eritosit terhadap Kontrol Positif (Na Diklofenak)

1. Absorbansi Larutan Uji

Sampel Konsentrasi (µg/ml)

Absorbansi % Stabilitas Rata-rata stabilisasi (%)

Fraksi Etil Asetat Daun Kelor (Moringa oleifera L.)

50

0,123 83,586 84,138 0,116 84,552

0,118 84,276

100 0,105 86,345

86,299 0,107 86,069 0,104 86,483

200

0,087 88,966 87,908 0,095 87,862

0,102 86,897

400 0,090 88,690

88,828 0,089 88,828 0,088 88,966

800

0,076 90,897 91,173 0,072 91,449

0,074 91,173

2. Absorbansi kontrol larutan uji 3. Absorbansi kontrol negatif

Konsentrasi (µg/ml) Absorbansi Rata-rata

Absorbansi

50 0,005

0,004 0,004 0,004

100

0,006 0,006 0,006

0,006

200

0,008 0,007 0,006

0,007

400

0,008 0,008 0,009

0,008

800 0,012

0,010 0,011 0,009

Absorbansi Rata-rata

4.0,737 5. 0,727 0,725 6. 0,711

Page 88: UJI AKTIVITAS ANTIINFLAMASI EKSTRAK DAUN … · Obat Antiinflamasi ... Struktur Kimia Golongan Flavonoid ... Lampiran 13 Foto-foto Alat Penelitian dan Proses Uji Aktivitas

71

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Contoh perhitungan analisis stabilisasi membran sel darah merah terhadap kontrol

positif (Na diklofenak) pada konsentrasi 50 ppm.

Page 89: UJI AKTIVITAS ANTIINFLAMASI EKSTRAK DAUN … · Obat Antiinflamasi ... Struktur Kimia Golongan Flavonoid ... Lampiran 13 Foto-foto Alat Penelitian dan Proses Uji Aktivitas

72

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Lampiran 10. Hasil Uji Statistik Persen Stabilitas Ekstrak Etanol 70%,

fraksi n-heksan, fraksi etil asetat, fraksi etanol 50% dan Na

diklofenak pada konsentrasi 1000 ppm

1. Uji normalitas Kolmogorof-Smirnov dan uji Levene terhadap persen

stabilitas ekstrak etanol 70%, fraksi n-heksan, fraksi etil asetat, fraksi

etanol 50% dan Na diklofenak sebagai kontrol positif pada konsentrasi

1000 ppm.

a. Uji Normallitas Kolmogorov-Smirnov

Tujuan : Untuk mengetahui kenormalan data sebagai syarat uji

ANOVA

Hipotesis

Ho : Data persen stabilitas yang terdistribusi normal

Ha : Data persen stabilitas yang tidak terdistribusi normal

Pengambilan keputusan

Jikia nilai signifikan ≥ 0,05 maka Ho diterima

Jika nilai signifikan ≤ 0,05 maka Ho ditolak

Persen Stabilitas Membran Sel Darah Merah

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Stabilitas

N 14

Normal Parametersa Mean 88.73664

Std. Deviation 2.245377

Most Extreme Differences Absolute .133

Positive .133

Negative -.126

Kolmogorov-Smirnov Z .497

Asymp. Sig. (2-tailed) .966

a. Test distribution is Normal.

Page 90: UJI AKTIVITAS ANTIINFLAMASI EKSTRAK DAUN … · Obat Antiinflamasi ... Struktur Kimia Golongan Flavonoid ... Lampiran 13 Foto-foto Alat Penelitian dan Proses Uji Aktivitas

73

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Keputusan : Ho diterima artinya uji normalitas persen stabilitas seluruh

sampel uji terdistribusi normal

b. Uji Homogenitas Levene

Tujuan : Untuk melihat data persen stabilitas homogen atau tidak

Hipotesis

Ho : Data persen stabilitas bervariasi homogen

Ha : Data persen stabilitas bervariasi tidak homogen

Pengambilan keputusan

Jika nilai signifikansi ≥ 0,05 maka Ho diterima

Jika nilai signifikansi ≤ 0,05 maka Ho ditolak

Persen Stabilitas

Test of Homogeneity of Variances

Stabilitas

Levene Statistic df1 df2 Sig.

2.118 4 10 .153

Keputusan : Hasil data signifikansi (p = 0,153) lebih besar dari 0,05

hal ini menunjukkan bahwa varian data homogen maka

dilanjutkan dengan uji ANOVA.

Page 91: UJI AKTIVITAS ANTIINFLAMASI EKSTRAK DAUN … · Obat Antiinflamasi ... Struktur Kimia Golongan Flavonoid ... Lampiran 13 Foto-foto Alat Penelitian dan Proses Uji Aktivitas

74

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

c. Uji ANOVA

Tujuan : Untuk mengetahui ada atau tidaknya perbedaan data persen

stabilitas pada seluruh sampel uji.

Hipotesis

Ho : Data persen stabilitas membran sel tidak berbeda secara bermakna

Ha : Data persen stabilitas membran sel berbeda secara bermakna

Pengambilan Keputusan

Jika nilai signifikansi ≥ 0,05 maka Ho diterima

Jika nilai signifikansi ≤ 0,05 maka Ho ditolak

Persen Stabilitas

ANOVA

Stabilitas

Sum of Squares df Mean Square F Sig.

Between Groups 64.923 4 16.231 15.371 .000

Within Groups 10.559 10 1.056

Total 75.482 14

Keputusan : Data persen stabilitas pada semua kelompok sampel uji berbeda

secara bermakna maka dilanjutkan dengan uji Beda Nyata Terkecil

(BNT/LSD). Uji BNT merupakan uji lanjutan yang dilakukan apabila

hasil pengujian menunjukkan adanya perbedaan nilai secara

bermakna. Tujuannya adalah untuk menentukan kelompok mana yang

memberikan nilai yang berbeda secara bermakna dengan kelompok

lainnya.

Page 92: UJI AKTIVITAS ANTIINFLAMASI EKSTRAK DAUN … · Obat Antiinflamasi ... Struktur Kimia Golongan Flavonoid ... Lampiran 13 Foto-foto Alat Penelitian dan Proses Uji Aktivitas

75

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

d. Uji Beda Nyata Terkecil (BNT) pada Semua Kelompok Perlakuan

Tujuan : Untuk mengetahui persen stabilitas yang bermakna diantara

kelima kelompok perlakuan

Hipotesis

Ho : Tidak terdapat berbedaan yang bermakna di antara kelima

kelompok perlakuan

Ha : Terdapat perbedaan yang bermakna di antara kelima kelompok

perlakuan

Pengambilan Keputusan:

Jika nilai signifikansi ≥ 0,05 maka Ho diterima

Jika nilai signifikansi ≤ 0,05 maka Ho ditolak

Page 93: UJI AKTIVITAS ANTIINFLAMASI EKSTRAK DAUN … · Obat Antiinflamasi ... Struktur Kimia Golongan Flavonoid ... Lampiran 13 Foto-foto Alat Penelitian dan Proses Uji Aktivitas

76

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Multiple Comparisons

Stabilitas LSD

(I) Perlakuan (J) Perlakuan

Mean

Difference (I-J) Std. Error Sig.

95% Confidence Interval

Lower Bound Upper Bound

Ekstrak Etanol 70% Fraksi n-heksan 1.149333 .839009 .201 -.72009 3.01876

Fraksi Etil Asetat -2.942667* .839009 .006 -4.81209 -1.07324

Fraksi Etanol 50% -.310333 .839009 .719 -2.17976 1.55909

Na Diklofenak -4.505667* .839009 .000 -6.37509 -2.63624

Fraksi n-heksan Ekstrak Etanol 70% -1.149333 .839009 .201 -3.01876 .72009

Fraksi Etil Asetat -4.092000* .839009 .001 -5.96143 -2.22257

Fraksi Etanol 50% -1.459667 .839009 .113 -3.32909 .40976

Na Diklofenak -5.655000* .839009 .000 -7.52443 -3.78557

Fraksi Etil Asetat Ekstrak Etanol 70% 2.942667* .839009 .006 1.07324 4.81209

Fraksi n-heksan 4.092000* .839009 .001 2.22257 5.96143

Fraksi Etanol 50% 2.632333* .839009 .011 .76291 4.50176

Na Diklofenak -1.563000 .839009 .092 -3.43243 .30643

Fraksi Etanol 50% Ekstrak Etanol 70%

.310333 .839009 .719 -1.55909 2.17976

Fraksi n-heksan 1.459667 .839009 .113 -.40976 3.32909

Fraksi Etil Asetat -2.632333* .839009 .011 -4.50176 -.76291

Na Diklofenak -4.195333* .839009 .001 -6.06476 -2.32591

Na Diklofenak Ekstrak Etanol 70%

4.505667* .839009 .000 2.63624 6.37509

Fraksi n-heksan 5.655000* .839009 .000 3.78557 7.52443

Fraksi Etil Asetat 1.563000 .839009 .092 -.30643 3.43243

Fraksi Etanol 50% 4.195333* .839009 .001 2.32591 6.06476

*. The mean difference is significant at the 0.05 level.

Kesimpulan :

1. Kelompok perlakuan fraksi etil asetat berbeda secara

bermakna dengan ekstrak etanol 70%, fraksi n-heksan dan

fraksi etanol 50%. Namun, identik dengan Na diklofenak

sebagai kontrol positif.

Page 94: UJI AKTIVITAS ANTIINFLAMASI EKSTRAK DAUN … · Obat Antiinflamasi ... Struktur Kimia Golongan Flavonoid ... Lampiran 13 Foto-foto Alat Penelitian dan Proses Uji Aktivitas

77

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Lampiran 11. Hasil Uji Statistika Persen Stabilitas Fraksi Etil Asetat dan Na

Diklofenak pada Konsentrasi 50, 100, 200, 400 dan 800 ppm

1. UJi normalitas Kolmogorof-Smirnov dan uji Levene terhadap persen

stabilitas fraksi etil asetat dan Na diklofenak sebagai kontrol positif

pada konsentrasi 50, 100, 200, 400, 800, dan 1000 ppm.

a. Uji Normallitas Kolmogorov-Smirnov

Tujuan : Untuk mengetahui kenormalan data sebagai syarat uji

ANOVA

Hipotesis

Ho : Data persen stabilitas yang terdistribusi normal

Ha : Data persen stabilitas yang tidak terdistribusi normal

Pengambilan keputusan

Jikia nilai signifikan ≥ 0,05 maka Ho diterima

Jika nilai signifikan ≤ 0,05 maka Ho ditolak

Persen Stabilitas Membran Sel Darah Merah

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Stabilitas

N 36

Normal Parametersa Mean 84.68831

Std. Deviation 6.444376

Most Extreme Differences Absolute .155

Positive .107

Negative -.155

Kolmogorov-Smirnov Z .928

Asymp. Sig. (2-tailed) .355

a. Test distribution is Normal.

Keputusan : Ho diterima artinya uji normalitas persen stabilitas seluruh

sampel uji terdistribusi normal.

Page 95: UJI AKTIVITAS ANTIINFLAMASI EKSTRAK DAUN … · Obat Antiinflamasi ... Struktur Kimia Golongan Flavonoid ... Lampiran 13 Foto-foto Alat Penelitian dan Proses Uji Aktivitas

78

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

b. Uji Homogenitas Levene

Tujuan : Untuk melihat data persen stabilitas homogen atau tidak.

Hipotesis

Ho : Data persen stabilitas bervariasi homogen

Ha : Data persen stabilitas bervariasi tidak homogen

Pengambilan keputusan

Jika nilai signifikansi ≥ 0,05 maka Ho diterima

Jika nilai signifikansi ≤ 0,05 maka Ho ditolak

Persen Stabilitas

Test of Homogeneity of Variances

Stabilitas

Levene Statistic df1 df2 Sig.

3.659 11 24 .004

Keputusan : Hasil data signifikasi (P=0,004) lebih kecil dari 0,05 hal

ini menunjukkan bahwa varian data tidak homogen

maka dilanjutkan dengan uji Kruskal-Wallis karena

syarat homogenitasnya belum terpenuhi.

Page 96: UJI AKTIVITAS ANTIINFLAMASI EKSTRAK DAUN … · Obat Antiinflamasi ... Struktur Kimia Golongan Flavonoid ... Lampiran 13 Foto-foto Alat Penelitian dan Proses Uji Aktivitas

79

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

c. Uji Kruskal-Wallis

Tujuan : Untuk mengetahui ada atau tidaknya perbedaan data persen

stabilitas pada semua kelompok perlakuan yang tidak memenuhi syarat

pengujian ANOVA.

Hipotesis

Ho : Data persen stabilitas membran sel tidak berbeda secara bermakna

Ha : Data persen stabilitas membran sel berbeda secara bermakna

Pengambilan Keputusan

Jika nilai signifikansi ≥ 0,05 maka Ho diterima

Jika nilai signifikansi ≤ 0,05 maka Ho ditolak

Persen Stabilitas

Test Statisticsa,b

Stabilitas

Chi-Square 34.085

df 11

Asymp. Sig. .000

a. Kruskal Wallis Test

b. Grouping Variable: Konsentrasi

Keputusan : Data persen stabilitas pada semua kelompok sampel uji

berbeda secara bermakna maka dilanjutkan dengan uji

Beda Nyata Terkecil (BNT/LSD). Uji BNT merupakan

uji lanjutan yang dilakukan apabila hasil pengujian

menunjukkan adanya perbedaan nilai secara bermakna.

Tujuannya adalah untuk menentukan kelompok mana

yang memberikan nilai yang berbeda secara bermakna

dengan kelompok lainnya.

Page 97: UJI AKTIVITAS ANTIINFLAMASI EKSTRAK DAUN … · Obat Antiinflamasi ... Struktur Kimia Golongan Flavonoid ... Lampiran 13 Foto-foto Alat Penelitian dan Proses Uji Aktivitas

80

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

d. Uji Beda Nyata Terkecil (BNT) pada kelompok konsentrasi etil asetat

dan Na diklofenak

Tujuan : Untuk mengetahui persen stabilitas yang bermakna diantara 6

kelompok perlakuan

Hipotesis

Ho : Tidak terdapat berbedaan yang bermakna di antara kelima

kelompok perlakuan

Ha : Terdapat perbedaan yang bermakna di antara kelima kelompok

perlakuan

Pengambilan Keputusan:

Jika nilai signifikansi ≥ 0,05 maka Ho diterima

Jika nilai signifikansi ≤ 0,05 maka Ho ditolak

Multiple Comparisons

Stabilitas

LSD

(I) Konsentrasi (J) Konsentrasi

Mean

Difference (I-

J) Std. Error Sig.

95% Confidence Interval

Lower Bound Upper Bound

50 ppm EA 100 ppm EA -8.00033* .505783 .000 -9.04422 -6.95645

200 ppm EA -10.48700* .505783 .000 -11.53088 -9.44312

400 ppm EA -12.73533* .505783 .000 -13.77922 -11.69145

800 ppm EA -18.11433* .505783 .000 -19.15822 -17.07045

1000 ppm EA -21.24133* .505783 .000 -22.28522 -20.19745

50 ppm ND -14.80433* .505783 .000 -15.84822 -13.76045

100 ppm ND -16.96533* .505783 .000 -18.00922 -15.92145

200 ppm ND -18.34433* .505783 .000 -19.38822 -17.30045

400 ppm ND -19.49433* .505783 .000 -20.53822 -18.45045

800 ppm ND -21.50600* .505783 .000 -22.54988 -20.46212

1000 pmm ND -22.56300* .505783 .000 -23.60688 -21.51912

100 ppm EA 50 ppm EA 8.00033* .505783 .000 6.95645 9.04422

200 ppm EA -2.48667* .505783 .000 -3.53055 -1.44278

400 ppm EA -4.73500* .505783 .000 -5.77888 -3.69112

Page 98: UJI AKTIVITAS ANTIINFLAMASI EKSTRAK DAUN … · Obat Antiinflamasi ... Struktur Kimia Golongan Flavonoid ... Lampiran 13 Foto-foto Alat Penelitian dan Proses Uji Aktivitas

81

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

800 ppm EA -10.11400* .505783 .000 -11.15788 -9.07012

1000 ppm EA -13.24100* .505783 .000 -14.28488 -12.19712

50 ppm ND -6.80400* .505783 .000 -7.84788 -5.76012

100 ppm ND -8.96500* .505783 .000 -10.00888 -7.92112

200 ppm ND -10.34400* .505783 .000 -11.38788 -9.30012

400 ppm ND -11.49400* .505783 .000 -12.53788 -10.45012

800 ppm ND -13.50567* .505783 .000 -14.54955 -12.46178

1000 pmm ND -14.56267* .505783 .000 -15.60655 -13.51878

200 ppm EA 50 ppm EA 10.48700* .505783 .000 9.44312 11.53088

100 ppm EA 2.48667* .505783 .000 1.44278 3.53055

400 ppm EA -2.24833* .505783 .000 -3.29222 -1.20445

800 ppm EA -7.62733* .505783 .000 -8.67122 -6.58345

1000 ppm EA -10.75433* .505783 .000 -11.79822 -9.71045

50 ppm ND -4.31733* .505783 .000 -5.36122 -3.27345

100 ppm ND -6.47833* .505783 .000 -7.52222 -5.43445

200 ppm ND -7.85733* .505783 .000 -8.90122 -6.81345

400 ppm ND -9.00733* .505783 .000 -10.05122 -7.96345

800 ppm ND -11.01900* .505783 .000 -12.06288 -9.97512

1000 pmm ND -12.07600* .505783 .000 -13.11988 -11.03212

400 ppm EA 50 ppm EA 12.73533* .505783 .000 11.69145 13.77922

100 ppm EA 4.73500* .505783 .000 3.69112 5.77888

200 ppm EA 2.24833* .505783 .000 1.20445 3.29222

800 ppm EA -5.37900* .505783 .000 -6.42288 -4.33512

1000 ppm EA -8.50600* .505783 .000 -9.54988 -7.46212

50 ppm ND -2.06900* .505783 .000 -3.11288 -1.02512

100 ppm ND -4.23000* .505783 .000 -5.27388 -3.18612

200 ppm ND -5.60900* .505783 .000 -6.65288 -4.56512

400 ppm ND -6.75900* .505783 .000 -7.80288 -5.71512

800 ppm ND -8.77067* .505783 .000 -9.81455 -7.72678

1000 pmm ND -9.82767* .505783 .000 -10.87155 -8.78378

800 ppm EA 50 ppm EA 18.11433* .505783 .000 17.07045 19.15822

100 ppm EA 10.11400* .505783 .000 9.07012 11.15788

200 ppm EA 7.62733* .505783 .000 6.58345 8.67122

400 ppm EA 5.37900* .505783 .000 4.33512 6.42288

1000 ppm EA -3.12700* .505783 .000 -4.17088 -2.08312

50 ppm ND 3.31000* .505783 .000 2.26612 4.35388

100 ppm ND 1.14900* .505783 .032 .10512 2.19288

200 ppm ND -.23000 .505783 .653 -1.27388 .81388

400 ppm ND -1.38000* .505783 .012 -2.42388 -.33612

Page 99: UJI AKTIVITAS ANTIINFLAMASI EKSTRAK DAUN … · Obat Antiinflamasi ... Struktur Kimia Golongan Flavonoid ... Lampiran 13 Foto-foto Alat Penelitian dan Proses Uji Aktivitas

82

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

800 ppm ND -3.39167* .505783 .000 -4.43555 -2.34778

1000 pmm ND -4.44867* .505783 .000 -5.49255 -3.40478

1000 ppm EA 50 ppm EA 21.24133* .505783 .000 20.19745 22.28522

100 ppm EA 13.24100* .505783 .000 12.19712 14.28488

200 ppm EA 10.75433* .505783 .000 9.71045 11.79822

400 ppm EA 8.50600* .505783 .000 7.46212 9.54988

800 ppm EA 3.12700* .505783 .000 2.08312 4.17088

50 ppm ND 6.43700* .505783 .000 5.39312 7.48088

100 ppm ND 4.27600* .505783 .000 3.23212 5.31988

200 ppm ND 2.89700* .505783 .000 1.85312 3.94088

400 ppm ND 1.74700* .505783 .002 .70312 2.79088

800 ppm ND -.26467 .505783 .606 -1.30855 .77922

1000 pmm ND -1.32167* .505783 .015 -2.36555 -.27778

50 ppm ND 50 ppm EA 14.80433* .505783 .000 13.76045 15.84822

100 ppm EA 6.80400* .505783 .000 5.76012 7.84788

200 ppm EA 4.31733* .505783 .000 3.27345 5.36122

400 ppm EA 2.06900* .505783 .000 1.02512 3.11288

800 ppm EA -3.31000* .505783 .000 -4.35388 -2.26612

1000 ppm EA -6.43700* .505783 .000 -7.48088 -5.39312

100 ppm ND -2.16100* .505783 .000 -3.20488 -1.11712

200 ppm ND -3.54000* .505783 .000 -4.58388 -2.49612

400 ppm ND -4.69000* .505783 .000 -5.73388 -3.64612

800 ppm ND -6.70167* .505783 .000 -7.74555 -5.65778

1000 pmm ND -7.75867* .505783 .000 -8.80255 -6.71478

100 ppm ND 50 ppm EA 16.96533* .505783 .000 15.92145 18.00922

100 ppm EA 8.96500* .505783 .000 7.92112 10.00888

200 ppm EA 6.47833* .505783 .000 5.43445 7.52222

400 ppm EA 4.23000* .505783 .000 3.18612 5.27388

800 ppm EA -1.14900* .505783 .032 -2.19288 -.10512

1000 ppm EA -4.27600* .505783 .000 -5.31988 -3.23212

50 ppm ND 2.16100* .505783 .000 1.11712 3.20488

200 ppm ND -1.37900* .505783 .012 -2.42288 -.33512

400 ppm ND -2.52900* .505783 .000 -3.57288 -1.48512

800 ppm ND -4.54067* .505783 .000 -5.58455 -3.49678

1000 pmm ND -5.59767* .505783 .000 -6.64155 -4.55378

200 ppm ND 50 ppm EA 18.34433* .505783 .000 17.30045 19.38822

100 ppm EA 10.34400* .505783 .000 9.30012 11.38788

200 ppm EA 7.85733* .505783 .000 6.81345 8.90122

400 ppm EA 5.60900* .505783 .000 4.56512 6.65288

Page 100: UJI AKTIVITAS ANTIINFLAMASI EKSTRAK DAUN … · Obat Antiinflamasi ... Struktur Kimia Golongan Flavonoid ... Lampiran 13 Foto-foto Alat Penelitian dan Proses Uji Aktivitas

83

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

800 ppm EA .23000 .505783 .653 -.81388 1.27388

1000 ppm EA -2.89700* .505783 .000 -3.94088 -1.85312

50 ppm ND 3.54000* .505783 .000 2.49612 4.58388

100 ppm ND 1.37900* .505783 .012 .33512 2.42288

400 ppm ND -1.15000* .505783 .032 -2.19388 -.10612

800 ppm ND -3.16167* .505783 .000 -4.20555 -2.11778

1000 pmm ND -4.21867* .505783 .000 -5.26255 -3.17478

400 ppm ND 50 ppm EA 19.49433* .505783 .000 18.45045 20.53822

100 ppm EA 11.49400* .505783 .000 10.45012 12.53788

200 ppm EA 9.00733* .505783 .000 7.96345 10.05122

400 ppm EA 6.75900* .505783 .000 5.71512 7.80288

800 ppm EA 1.38000* .505783 .012 .33612 2.42388

1000 ppm EA -1.74700* .505783 .002 -2.79088 -.70312

50 ppm ND 4.69000* .505783 .000 3.64612 5.73388

100 ppm ND 2.52900* .505783 .000 1.48512 3.57288

200 ppm ND 1.15000* .505783 .032 .10612 2.19388

800 ppm ND -2.01167* .505783 .001 -3.05555 -.96778

1000 pmm ND -3.06867* .505783 .000 -4.11255 -2.02478

800 ppm ND 50 ppm EA 21.50600* .505783 .000 20.46212 22.54988

100 ppm EA 13.50567* .505783 .000 12.46178 14.54955

200 ppm EA 11.01900* .505783 .000 9.97512 12.06288

400 ppm EA 8.77067* .505783 .000 7.72678 9.81455

800 ppm EA 3.39167* .505783 .000 2.34778 4.43555

1000 ppm EA .26467 .505783 .606 -.77922 1.30855

50 ppm ND 6.70167* .505783 .000 5.65778 7.74555

100 ppm ND 4.54067* .505783 .000 3.49678 5.58455

200 ppm ND 3.16167* .505783 .000 2.11778 4.20555

400 ppm ND 2.01167* .505783 .001 .96778 3.05555

1000 pmm ND -1.05700* .505783 .047 -2.10088 -.01312

1000 pmm ND 50 ppm EA 22.56300* .505783 .000 21.51912 23.60688

100 ppm EA 14.56267* .505783 .000 13.51878 15.60655

200 ppm EA 12.07600* .505783 .000 11.03212 13.11988

400 ppm EA 9.82767* .505783 .000 8.78378 10.87155

800 ppm EA 4.44867* .505783 .000 3.40478 5.49255

1000 ppm EA 1.32167* .505783 .015 .27778 2.36555

50 ppm ND 7.75867* .505783 .000 6.71478 8.80255

100 ppm ND 5.59767* .505783 .000 4.55378 6.64155

200 ppm ND 4.21867* .505783 .000 3.17478 5.26255

Page 101: UJI AKTIVITAS ANTIINFLAMASI EKSTRAK DAUN … · Obat Antiinflamasi ... Struktur Kimia Golongan Flavonoid ... Lampiran 13 Foto-foto Alat Penelitian dan Proses Uji Aktivitas

84

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Kesimpulan : 1. Masing-masing kelompok konsentrasi etil asetat berbeda secara

bermakna.

2. Etil asetat dengan konsentrasi 800 ppm identik dengan Na

diklofenak dalam konsentrasi 200 ppm (P≤0,05), sedangkan

kelompok etil asetat dengan konsentrasi 1000 ppm identik dengan

Na diklofenak dalam konsentrasi 800 ppm.

400 ppm ND 3.06867* .505783 .000 2.02478 4.11255

800 ppm ND 1.05700* .505783 .047 .01312 2.10088

Based on observed means.

The error term is Mean Square(Error) = .384.

*. The mean difference is significant at the .05 level.

Page 102: UJI AKTIVITAS ANTIINFLAMASI EKSTRAK DAUN … · Obat Antiinflamasi ... Struktur Kimia Golongan Flavonoid ... Lampiran 13 Foto-foto Alat Penelitian dan Proses Uji Aktivitas

85

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Lampiran 12. Perhitungan Nilai IC50 Fraksi Etil Asetat dan Na Diklofenak dengan Metode Analisa Probit (Raj, 2013)

a. Persen stabilitas dikonversi menjadi harga probit yang ada pada tabel Finney

Finney’s table ; Transformasi persentasi kedalam probit

Page 103: UJI AKTIVITAS ANTIINFLAMASI EKSTRAK DAUN … · Obat Antiinflamasi ... Struktur Kimia Golongan Flavonoid ... Lampiran 13 Foto-foto Alat Penelitian dan Proses Uji Aktivitas

86

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

b. Konsentrasi diubah dalam bentuk Log konsentrasi

Sampel Konsentrasi

(µg/mL) Log

konsentrasi % Stabilitas

rata-rata Probit

Fraksi etil asetat daun

kelor

50 1,699 69,333 5,50

100 2,000 77,334 5,74

200 2,301 79,862 5,84

400 2,602 82,069 5,92

800 2,903 87,448 6,13

1000 3,000 90,575 6,28

Na diklofenak

50 1,699 84,138 5,99

100 2,000 86,299 6,06

200 2,301 87,908 6,18

400 2,602 88,828 6,23

800 2,903 91,173 6,34

1000 3,000 92,138 6,41

c. Nilai probit diplotkan terhadap log konsentrasi sehingga didapat persamaan regresi liniernya.

y = 0.4784x + 4.7252

R² = 0.9639

y = 0.289x + 5.4949

R² = 0.9881

5.4

5.6

5.8

6

6.2

6.4

6.6

0 0.5 1 1.5 2 2.5 3 3.5

Pro

bit

Log Konsentrasi

IC50

Frak. EA

Na diklofenak

Page 104: UJI AKTIVITAS ANTIINFLAMASI EKSTRAK DAUN … · Obat Antiinflamasi ... Struktur Kimia Golongan Flavonoid ... Lampiran 13 Foto-foto Alat Penelitian dan Proses Uji Aktivitas

87

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

d. Nilai Y pada persamaan tersebut diganti dengan 50 % (probit=5,00), dicari nilai X nya dan dihitung antilog dari konsentrasi tersebut sehingga diperoleh IC50

IC50 fraksi etil asetat

Y = 0,4784x + 4,7252 5,0 = 0,4784x + 4,7252

X = = 0,5744

Antilog 0,5744 = 3,7533 Jadi, nilai IC50 dari fraksi etil asetat adalah 3,753 ppm IC50 Na diklofenak Y = 0,289x + 5,4949 5,0 = 0,289x + 5,4949

X = = -1,7124

Antilog -1,7124 = 0,035 Jadi, nilai IC50 dari Na diklofenak adalah 0,035 ppm

Page 105: UJI AKTIVITAS ANTIINFLAMASI EKSTRAK DAUN … · Obat Antiinflamasi ... Struktur Kimia Golongan Flavonoid ... Lampiran 13 Foto-foto Alat Penelitian dan Proses Uji Aktivitas

88

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Lampiran 13. Foto-foto Alat Penelitian dan Proses Uji Aktivitas

Oven Sentrifius 6500-KUBOTA Spektrofotometri uv-vis

Ultra sonix Autoklaf -HIRAYAMA Vacum rotavapor

Proses pencucian darah

Page 106: UJI AKTIVITAS ANTIINFLAMASI EKSTRAK DAUN … · Obat Antiinflamasi ... Struktur Kimia Golongan Flavonoid ... Lampiran 13 Foto-foto Alat Penelitian dan Proses Uji Aktivitas

89

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Proses Uji Akttivitas

Page 107: UJI AKTIVITAS ANTIINFLAMASI EKSTRAK DAUN … · Obat Antiinflamasi ... Struktur Kimia Golongan Flavonoid ... Lampiran 13 Foto-foto Alat Penelitian dan Proses Uji Aktivitas

90

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Lampiran 14. Hasil Skrining Fitokimia

Alkaloid

Kontrol +. Fraksi Etil Asetat

Flavonoid

Kontrol + (Rutin). Fraksi Etil Asetat

Page 108: UJI AKTIVITAS ANTIINFLAMASI EKSTRAK DAUN … · Obat Antiinflamasi ... Struktur Kimia Golongan Flavonoid ... Lampiran 13 Foto-foto Alat Penelitian dan Proses Uji Aktivitas

91

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Saponin

Kontrol + Fraksi Etil Asetat

Tanin

Gambar 21a. Kontrol +. Fraksi Etil Asetat

Page 109: UJI AKTIVITAS ANTIINFLAMASI EKSTRAK DAUN … · Obat Antiinflamasi ... Struktur Kimia Golongan Flavonoid ... Lampiran 13 Foto-foto Alat Penelitian dan Proses Uji Aktivitas

92

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Antrakuinon

Kontrol +. Fraksi Etil Asetat

Page 110: UJI AKTIVITAS ANTIINFLAMASI EKSTRAK DAUN … · Obat Antiinflamasi ... Struktur Kimia Golongan Flavonoid ... Lampiran 13 Foto-foto Alat Penelitian dan Proses Uji Aktivitas

93

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Lampiran 15. Struk Hasil Spektrofotomerti UV-VIS

a. Data Absorbansi Ekstrak Etanol 70%, Fraksi n-heksan, fraksi etil asetat, fraksi etanol 50% dan Na diklofenak opada Konsentrasi 1000 ppm

Page 111: UJI AKTIVITAS ANTIINFLAMASI EKSTRAK DAUN … · Obat Antiinflamasi ... Struktur Kimia Golongan Flavonoid ... Lampiran 13 Foto-foto Alat Penelitian dan Proses Uji Aktivitas

94

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

b. Data Absorbansi Frraksi Etil Asetat pada Konsentrasi 50, 100, 200, 400 dan 800 ppm.

Page 112: UJI AKTIVITAS ANTIINFLAMASI EKSTRAK DAUN … · Obat Antiinflamasi ... Struktur Kimia Golongan Flavonoid ... Lampiran 13 Foto-foto Alat Penelitian dan Proses Uji Aktivitas

95

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

c. Data Absorbansi Na Diklofena pada Konsentrasi 50, 100, 200, 400 dan 800 ppm.