uji aktivitas antiinflamasi senyawa n-(hidroksietil)-p...

91
UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA UJI AKTIVITAS ANTIINFLAMASI SENYAWA N-(HIDROKSIETIL)-P-METOKSI SINAMAMIDA PADA TIKUS PUTIH JANTAN GALUR SPRAGUE DAWLEY YANG DIINDUKSI KARAGENAN SKRIPSI RIFATUL MUGHNIYAH NIM. 1112102000059 HALAMAN JUDUL FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN PROGRAM STUDI FARMASI JAKARTA NOVEMBER 2016

Upload: others

Post on 30-Dec-2019

6 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: UJI AKTIVITAS ANTIINFLAMASI SENYAWA N-(HIDROKSIETIL)-P …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34316... · 2017-03-21 · uin syarif hidayatullah jakarta . uji aktivitas

UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

UJI AKTIVITAS ANTIINFLAMASI SENYAWA

N-(HIDROKSIETIL)-P-METOKSI SINAMAMIDA

PADA TIKUS PUTIH JANTAN GALUR SPRAGUE

DAWLEY YANG DIINDUKSI KARAGENAN

SKRIPSI

RIFATUL MUGHNIYAH

NIM. 1112102000059

HALAMAN JUDUL

FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN

PROGRAM STUDI FARMASI

JAKARTA

NOVEMBER 2016

Page 2: UJI AKTIVITAS ANTIINFLAMASI SENYAWA N-(HIDROKSIETIL)-P …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34316... · 2017-03-21 · uin syarif hidayatullah jakarta . uji aktivitas

i

UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

UJI AKTIVITAS ANTIINFLAMASI SENYAWA

N-(HIDROKSIETIL)-P-METOKSI SINAMAMIDA

PADA TIKUS PUTIH JANTAN GALUR SPRAGUE

DAWLEY YANG DIINDUKSI KARAGENAN

SKRIPSI

Diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Farmasi

RIFATUL MUGHNIYAH

NIM. 1112102000059

FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN

PROGRAM STUDI FARMASI

JAKARTA

NOVEMBER 2016

Page 3: UJI AKTIVITAS ANTIINFLAMASI SENYAWA N-(HIDROKSIETIL)-P …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34316... · 2017-03-21 · uin syarif hidayatullah jakarta . uji aktivitas

ii

HALAMAN PERNYATAAN ORISINALITAS

Skripsi ini adalah hasil karya saya sendiri,

Dan semua sumber baik yang dikutip maupun dirujuk

telah saya nyatakan dengan benar.

Nama : Rifatul Mughniyah

NIM : 1112102000059

Tanda Tangan :

Tanggal : 21 November 2016

Page 4: UJI AKTIVITAS ANTIINFLAMASI SENYAWA N-(HIDROKSIETIL)-P …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34316... · 2017-03-21 · uin syarif hidayatullah jakarta . uji aktivitas

iii

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING

Nama : Rifatul Mughniyah

NIM : 1112102000059

Program Studi : Farmasi

Judul Skripsi : Uji Aktivitas Antiinflamasi Senyawa N-(Hidroksietil)-P-

Metoksi sinamamida pada Tikus Putih Jantan Galur Sprague

Dawley yang Diinduksi Karagenan

Disetujui oleh:

Pembimbing I Pembimbing II

Ismiarni Komala M.Sc., Ph.D., Apt. Dr. Azrifitria M.Si., Apt.

NIP. 19780630200642001 NIP. 197211292005012004

Mengetahui,

Ketua Program Studi Farmasi

Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan

UIN Syarif Hidayatullah jakarta

Dr. Nurmeilis M.Si., Apt

NIP. 197404302005012003

Page 5: UJI AKTIVITAS ANTIINFLAMASI SENYAWA N-(HIDROKSIETIL)-P …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34316... · 2017-03-21 · uin syarif hidayatullah jakarta . uji aktivitas

iv

HALAMAN PENGESAHAN

Nama : Rifatul Mughniyah

NIM : 1112102000053

Program Studi : Farmasi

Judul Skripsi : Uji Aktivitas Antiinflamasi Senyawa N-(Hidroksietil)-P-

Metoksi sinamamida pada Tikus Putih Jantan Galur Sprague

Dawley yang Diinduksi Karagenan

Telah berhasil dipertahankan di hadapan Dewan Penguji dan diterima sebagai

persyaratan yang diperlukan untuk memperoleh gelar Sarjana Farmasi pada

Program Studi Farmasi Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan (FKIK),

Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta

DEWAN PENGUJI

Pembimbing I : Ismiarni Komala M.Sc., Ph.D., Apt.

( )

Pembimbing II : Dr. Azrifitria M.Si., Apt.

( )

Penguji I : Dr. M. Yanis Musdja, M.Sc., Apt.

( )

Penguji II : Lina Elfita M.Si., Apt.

( )

Ditetapkan di : Ciputat

Tanggal : 21 November 2016

Page 6: UJI AKTIVITAS ANTIINFLAMASI SENYAWA N-(HIDROKSIETIL)-P …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34316... · 2017-03-21 · uin syarif hidayatullah jakarta . uji aktivitas

v

ABSTRAK

Nama : Rifatul Mughniyah

Program Studi : Farmasi

Judul Skripsi : Uji Aktivitas Antiinflamasi Senyawa N-(Hidroksietil)-P-

Metoksi sinamamida pada Tikus Putih Jantan Galur Sprague

Dawley yang Diinduksi Karagenan

Penelitian ini dilakukan bertujuan untuk menguji aktivitas antiinflamasi dari senyawa

N-(hidroksietil)-p-metoksi sinamamida dengan menggunakan metode induksi

karagenan. Senyawa diperoleh dari hasil reaksi amidasi melalui metode iradiasi

microwave. Senyawa N-(hidroksietil)-p-metoksi sinamamida dibuat dalam berbagai

variasi dosis 100 mg/kgBB, 200 mg/kgBB, 400 mg/kgBB yang diberikan secara oral

pada tikus putih jantan galur Sprague Dawley. Natrium diklofenak digunakan sebagai

KP (kontrol positif), KN (kontrol negatif) suspensi NaCMC 0,5%, dan KNr (kontrol

normal) (tanpa induksi karagenan). Pengukuran dilakukan setiap jam selama lima jam

setelah induksi karagenan 1% sebanyak 0,1 ml. Dari hasil pengujian senyawa

N-(hidroksietil)-p-metoksi sinamamida menunjukkan dosis 100 mg/kgBB memiliki

daya hambat udem lebih tinggi sebesar 69,22 % dibandingkan dengan kontrol positif

sebesar 44,00 % pada jam kedua. Berdasarkan hasil statistik, dosis 100 mg/kgBB

memiliki kemampuan inhibisi udem lebih besar dibandingkan dengan kontrol positif

(Natrium diklofenak 5,14 mg/kgBB) berbeda secara bermakna pada taraf uji (ρ ≤

0,05). Sedangkan dosis 200 mg/kgBB dan 400 mg/kgBB kedua dosis ini memiliki

kemampuan inhibisi udem serupa dengan kontrol positif (Natrium diklofenak 5,14

mg/kgBB) tidak berbeda bermakna pada taraf uji (ρ ≤ 0,05) pada jam kesatu hingga

kelima.

Kata Kunci : Senyawa N-(Hidroksietil)-P-Metoksi sinamamida; Antiinflamasi;

Natrium diklofenak

Page 7: UJI AKTIVITAS ANTIINFLAMASI SENYAWA N-(HIDROKSIETIL)-P …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34316... · 2017-03-21 · uin syarif hidayatullah jakarta . uji aktivitas

vi

ABSTRACT

Name : Rifatul Mughniyah

Major : Pharmacy

Title : The Antiinflammatory Effect of N-(Hidroxyethyl)-P-Methoxy

cinnamamide pure compound in White Male Rats Sprague

Dawley Strain was Carrageenan induced

The aim of the present study was to assay the anti-inflammatory effect of the N-

(Hidroxyethyl)-p-Methoxycinnamamide using hind paw oedema by carrageenan

induced method. This compound was obtained from the amidation reaction through

microwave irradiation method. Variety doses of compound test was 100 mg/kg, 200

mg/kg, and 400 mg/kg body weight treated orally to the male albino rat strain

Sprague Dawley. Diclofenac sodium as PC (positive control), NC (negative control

(carboxymethylcellulose sodium suspension of 0,5%)), and NrC (normal control

(without induction of carrageenan)).The paw volume was measured every hour for

fifth hours after induction of carrageenan with 0,1 ml of 1%(b/v). The result showed

that N-(hidroxyethyl)-p-methoxy cinnamamide compound of 100 mg/kg body weight

was have capability inhibition highest compared with positive control respectively

(69,22%; 44,00%) at second hour. Based on the result of statistical analysis, the dose

100 mg/kg body weight of compound was have capability inhibition biggest

compared with positive control showed significant difference (ρ≤0,05). While the

dose 200 and 400 mg/kg body weight of compound same with positive control and

showed not significant difference at first until fifth hours.

Keywords : Pure compound of N-(hidroxyethyl)-p-methoxy cinnamamide;

Antiinflammatory; Diclofenac sodium

Page 8: UJI AKTIVITAS ANTIINFLAMASI SENYAWA N-(HIDROKSIETIL)-P …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34316... · 2017-03-21 · uin syarif hidayatullah jakarta . uji aktivitas

vii

KATA PENGANTAR

Puji syukur senantiasa penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas rahmat

dan karunia-Nya, penulis dapat menyelesaikan tugas akhir skripsi ini. Penulisan

skripsi yang diberi judul “Uji Aktivitas Antiinflamasi Senyawa N-(Hidroksietil)-P-

Metoksisinamamida Pada Tikus Putih Jantan Galur Sprague Dawley yang Diinduksi

Karagenan” dilakukan dalam rangka untuk memenuhi persyaratan guna memperoleh

gelar Sarjana Farmasi pada Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan (FKIK),

Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta.

Pada kesempatan kali ini penulis menyadari bahwa tanpa bantuan dan

bimbingan dari berbagai pihak dari masa perkuliahan sampai pada penyusunan

skripsi ini sangatlah sulit bagi penulis untuk menyelesaikan skripsi ini. Oleh karena

itu, penulis mengucapkan terima kasih kepada :

1. Ibu Ismiarni Komala, M.Sc., Ph.D, Apt. selaku pembimbing pertama dan Ibu

Dr. Azrifitria M.Si, Apt., selaku pembimbing kedua yang telah meluangkan

waktu, tenaga, pikiran untuk membimbing dan memberikan saran serta

dukungan dari awal penelitian sampai penyusunan skripsi ini selesai

2. Bapak Prof. Dr. H. Arif Sumantri, M.Kes., selaku Dekan Fakultas Kedokteran

dan Ilmu Kesehatan, Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah

Jakarta.

3. Ibu Dr. Nurmeilis M.Si., Apt., selaku Kepala Program Studi Farmasi dan Ibu

Nelly Suryani Ph.D., Apt., selaku Sekretaris Program Studi Farmasi Fakultas

Kedokteran dan Ilmu Kesehatan, Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif

Hidayatullah Jakarta.

4. Segenap Bapak dan Ibu dosen Program Studi Farmasi, Fakultas Kedokteran

dan Ilmu Kesehatan, Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah

Jakarta, yang telah memberikan banyak wawasan ilmu pengetahuan kepada

penulis.

5. Kedua orang tua, ayahanda Biso Rohmat dan ibunda tercinta Masfuanah yang

selalu memberikan kasih sayang tiada terkira, dukungan baik moril maupun

Page 9: UJI AKTIVITAS ANTIINFLAMASI SENYAWA N-(HIDROKSIETIL)-P …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34316... · 2017-03-21 · uin syarif hidayatullah jakarta . uji aktivitas

viii

materil, doa yang senantiasa dipanjatkan dalam setiap sujud sembahyangnya,

semoga Allah selalu memberikan keberkahan, kesehatan dan perlindungan

kepada orang tua yang penulis cintai dan kasihi.

6. Kepada kedua adikku Abdullah Nawawi dan Saadatuddaroin yang banyak

memberikan kebahagiaan canda tawa menghiasi hari-hari penulis, dukungan

serta doa nya yang selalu mengiringi perjalanan penulis dalam menyusun

tugas akhir ini.

7. Buat sahabat-sahabat “KINGDOM 2012” Moethia, windi, noni, nita, putri,

beny, ghilman, thantowi, elsa, ani yang selalu memberikan semangat,

perhatian dan bantuannya.

8. Teman-teman Farmakologi eksperiment uyuy, pipit, windi, ummay, afra, fika,

tania terasa begitu indah bisa bekerja sama dalam satu laboratorium dengan

kalian, suka duka tak luput dari kebersamaan kita.

9. Teman-teman seperjuangan farmasi angkatan 2012 yang sama-sama telah

berjuang dalam menyelesaikan studi ini.

10. Para laboran kak walid, kak eris, kak lisna, mba rani, kak zaenab yang telah

banyak membantu mempermudah penyediaan alat dan bahan maupun

perizinan lainnya terkait dengan lab sehingga penulis dapat menjalankan

penelitiannya.

11. Serta semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu yang turut andil

dalam penyelesaian skripsi ini.

Penulis menyadari bahwa penyusunan skripsi ini masih jauh dari sempurna.

Oleh karenanya, penulis mengharapkan segala kritikan dan saran yang bersifat

membangun guna tercapainya kesempurnaan skripsi ini.

Akhir kata, dengan segala kerendahan hati, penulis berharap semoga

penelitian ini dapat bermanfaat bagi kalangan akademis dan dunia ilmu pengetahuan,

khususnya mahasiswa farmasi, serta bagi masyarakat pada umumnya.

Jakarta, 21 November 2016

Penulis

Page 10: UJI AKTIVITAS ANTIINFLAMASI SENYAWA N-(HIDROKSIETIL)-P …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34316... · 2017-03-21 · uin syarif hidayatullah jakarta . uji aktivitas

ix

HALAMAN PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI

TUGAS AKHIR UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS

Sebagai sivitas akademik Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah

Jakarta, saya yang bertanda tangan di bawah ini:

demi perkembangan ilmu pengetahuan, saya menyetujui skripsi/karya ilmiah saya,

dengan judul :

UJI AKTIVITAS ANTIINFLAMASI SENYAWA N-(HIDROKSIETIL)-P-

METOKSI SINAMAMIDA PADA TIKUS PUTIH JANTAN GALUR

SPRAGUE DAWLEY YANG DIINDUKSI KARAGENAN

Untuk dipublikasikan atau ditampilkan di internet atau media lain yaitu Digital

Library Perpustakaan Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta

untuk kepentingan akademik sebatas sesuai dengan Undang-Undang Hak Cipta.

Demikian pernyataan persetujuan publikasi karya ilmiah ini saya buat dengan

sebenarnya.

Dibuat : Ciputat

Pada tanggal : 21 November 2016

Yang menyatakan.

Rifatul Mughniyah

Nama : Rifatul Mughniyah

NIM : 1112102000059

Program Studi : Strata-1 Farmasi

Fakultas : Kedokteran dan Ilmu Kesehatan (FKIK)

Jenis karya : Skripsi

Page 11: UJI AKTIVITAS ANTIINFLAMASI SENYAWA N-(HIDROKSIETIL)-P …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34316... · 2017-03-21 · uin syarif hidayatullah jakarta . uji aktivitas

x

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL ..................................................................................... i

HALAMAN PERNYATAAN ORISINALITAS ........................................ ii

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ......................................... iii

HALAMAN PENGESAHAN ....................................................................... iv

ABSTRAK ...................................................................................................... v

KATA PENGANTAR .................................................................................... vii

HALAMAN PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI TUGAS

AKHIR UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS ...................................... ix

DAFTAR ISI.................................................................................. ................. x

DAFTAR GAMBAR.................................................................................... .. xiii

DAFTAR TABEL.................................................................................... ...... xiv

DAFTAR LAMPIRAN................................................................. ................. xv

BAB 1 PENDAHULUAN........................................................................... 1

1.1. Latar Belakang ........................................................................ 1

1.2. Perumusan Masalah ................................................................ 3

1.3. Tujuan Penelitian .................................................................... 3

1.4. Hipotesis ................................................................................. 3

1.5.Manfaat Penelitian ................................................................... 3

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA ................................................................ 4

2.1 Tanaman Kencur ...................................................................... 4

2.1.1 Klasifikasi........................................................................ 4

2.1.2 Kandungan kimia............................................................. 4

2.1.3 Khasiat............................................................................. 4

2.2 Senyawa N-(hidroksietil)-p-metoksi sinamamida.................. 5

2.2.1 Karakteristik senyawa..................................................... 5

2.3 Inflamasi................................................................................... 5

2.3.1 Definisi............................................................................ 5

Page 12: UJI AKTIVITAS ANTIINFLAMASI SENYAWA N-(HIDROKSIETIL)-P …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34316... · 2017-03-21 · uin syarif hidayatullah jakarta . uji aktivitas

xi

2.3.2 Mekanisme inflamasi...................................................... 6

2.3.3 Jenis-jenis inflamasi........................................................ 7

2.3.4 Mediator inflamasi........................................................... 7

2.3.5 Mediator inflamasi akut................................................. 8

2.4 Obat-obat antiinflamasi........................................................... 9

2.4.1 Antiinflamasi steroid....................................................... 9

2.4.2 Antiinflamasi non-steroid............................................... 9

2.4.3 Natrium diklofenak......................................................... 9

2.5 Mekanisme OAINS.................................................................. 10

2.6 Metode uji antiinflamasi.......................................................... 11

2.7 Tikus (Rattusnovergicus)........................................................ 13

2.8 Karagenan................................................................................ 13

2.9 Natrium Karboksimetil Selulosa (NaCMC)......................... 15

BAB 3 METODE PENELITIAN ............................................................. 16

3.1 Desain penelitian............................................................. ......... 16

3.2 Tempat danWaktu Penelitian .................................................... 16

3.2.1 Tempat............................................................................. 16

3.2.2 Waktu............................................................................... 16

3.3 Alat dan Bahan ......................................................................... 16

3.2.1 Alat .................................................................................. 16

3.2.2 Bahan .............................................................................. 16

3.3 Hewan Percobaan ...................................................................... 17

3.4 Prosedur kerja ............................................................................ 17

3.4.1 Penyiapan bahan yang digunakan ................................... 17

3.5 Uji antiinflamasi ........................................................................ 18

3.6 Analisis Data ............................................................................ 21

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN.................................................. ... 22

4.1 Produk senyawa N-(hidroksietil)-p-metoksi sinamamida dengan

metode iradiasi microwave..................................................... 22

4.1.1 Hasil KLT........................................................................ 22

Page 13: UJI AKTIVITAS ANTIINFLAMASI SENYAWA N-(HIDROKSIETIL)-P …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34316... · 2017-03-21 · uin syarif hidayatullah jakarta . uji aktivitas

xii

4.2 Pengujian aktivitas antiinflamasi senyawa N-(hidroksietil)-p-

metoksi sinamamida secara in vivo ......................................... 23

4.2.1 Hasil uji aktivitas antiinflamasi............................................. 23

4.3 Pembahasan............................................................................. 28

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN...................................................... 33

5.1 Kesimpulan............................................................................... 33

5.2 Saran.......................................................................................... 33

DAFTAR PUSTAKA......................................................................................... 34

Page 14: UJI AKTIVITAS ANTIINFLAMASI SENYAWA N-(HIDROKSIETIL)-P …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34316... · 2017-03-21 · uin syarif hidayatullah jakarta . uji aktivitas

xiii

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 2.1 Senyawa N- (hidroksietil)-p-metoksi sinamamida ....................... 5

Gambar 2.2 Skema mediator-mediator yang berasal dari asam arakidonat dan

titik-titik tangkap kerja obat ........................................................ 7

Gambar 2.3 Mediator inflamasi yang terlibat dalam meningkatkan

permeabilitas vaskular ................................................................. 8

Gambar 2.4 Struktur Kimia Natrium Diklofenak ............................................ 9

Gambar 2.5 Biosintesis Prostaglandin ............................................................. 11

Gambar 4.1 Spot senyawa a dengan senyawa b ............................................... 22

Gambar 4.2 Grafik hubungan rerata volume udem terhadap waktu ................ 25

Gambar 4.3 Grafik hubungan rerata persen udem terhadap waktu .................. 26

Gambar 4.4 Grafik rerata persen inhibisi udem terhadap waktu ..................... 28

Page 15: UJI AKTIVITAS ANTIINFLAMASI SENYAWA N-(HIDROKSIETIL)-P …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34316... · 2017-03-21 · uin syarif hidayatullah jakarta . uji aktivitas

xiv

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 1. Mediator inflamasi akut ..................................................................... 8

Tabel 2. Rerata volume udem .......................................................................... 24

Tabel 3. Rerata persen udem ............................................................................ 25

Tabel 3. Rerata persen inhibisi udem ............................................................... 27

Page 16: UJI AKTIVITAS ANTIINFLAMASI SENYAWA N-(HIDROKSIETIL)-P …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34316... · 2017-03-21 · uin syarif hidayatullah jakarta . uji aktivitas

xv

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

Lampiran 1. Konversi dosis hewan .................................................................. 39

Lampiran 2. Perhitungan dosis natrium diklofenak ......................................... 40

Lampiran 3. Perhitungan dosis senyawa uji N-(hidroksietil)-p-Metoksi

sinamamida ................................................................................. 41

Lampiran 4. Kerangka penelitian ..................................................................... 42

Lampiran 5. Skema kerja perlakuan uji antiinflamasi ..................................... 43

Lampiran 6. Perlakuan pada hewan uji ............................................................ 44

Lampiran 7. Sertifikat kaji etik ........................................................................ 46

Lampiran 8. Determinasi rimpang kencur Kaempferia galanga L. ................. 47

Lampiran 9. Hasil pengukuran volume udem telapak kaki tikus setelah diinduksi

karagenan pada masing-masing kelompok perlakuan.................... 48

Lampiran 10.Hasil persentase udem telapak kaki tikus setelah diinduksi

karagenan pada masing-masing kelompok perlakuan. .............. 51

Lampiran 11. Hasil persentase inhibisi udem telapak kaki tikus setelah diinduksi

karagenan pada masing-masing kelompok perlakuan ................ 54

Lampiran 12. Perhitungan persen udem dan persen inhibisi udem telapak

kaki tikus.................................................................................... 56

Lampiran 13.Hasil statistik uji aktifitas antiinflamasi dengan metode udem

buatan padat telapak kaki tikus .................................................... 58

Lampiran 14.Hasil statistik persen inhibisi udem antar variasi dosis uji ......... 72

Page 17: UJI AKTIVITAS ANTIINFLAMASI SENYAWA N-(HIDROKSIETIL)-P …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34316... · 2017-03-21 · uin syarif hidayatullah jakarta . uji aktivitas

1 UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Inflamasi merupakan bagian dari respon biologis pada jaringan vaskular

terhadap stimulasi bahaya, seperti keberadaan patogen, kerusakan sel maupun

iritan (Kumar et al, 2013). Saat berlangsung inflamasi, sel-sel mengalami

aktivasi dan pelepasan mediator-mediator inflamasi termasuk diantaranya

histamin, serotonin, Slow Reacting Substance of Anaphylaxis (SRS-A),

prostaglandin dan beberapa sistem enzim plasma seperti sistem komplemen,

pembekuan, fibrinolitik, dan sistem kinin (MA Read, 1995 dalam Ullah et al

,2014).

Etyl-p-metoksisinamat (EPMS) merupakan komponen utama yang

didapati melimpah pada tanaman rimpang kencur Kaempferia galanga

(Ekowati et al, 2010). Komponen senyawa kimia terbesar berupa minyak atsiri

yang diekstraksi dari rimpang kering mengandung senyawa ethyl‐p-

methoxycinnamate (31.77%), methylcinnamate (23.23%), carvone (11.13%),

eucalyptol (9.59%) dan pentadecane (6.41%) (Tewtrakul S. et al , 2005).

Sudah banyak publikasi mengenai aktivitas EPMS diantaranya adalah

EPMS memiliki aktivitas antiinflamasi secara in vitro dan in vivo (Umar et al,

2012). EPMS mempunyai kemampuan dalam melawan mycobacterium

tuberculosis dan candida albican (Tripathi et al, 2013). Hasil modifikasi

EPMS yaitu senyawa thiourea memiliki aktivitas kemopreventif terhadap

fibrosarkoma pada tikus (Ekowati et al, 2012). Adapun aktivitas lainnya

sebagai agen nematisidal, antineoplastik, antimikroba, larvicidal dan pengusir

nyamuk (Nag&Mandal, 2015).

Sejauh ini, beberapa ilmuwan tertarik melakukan penelitian lebih dalam

pada aktivitas antiinflamasi yang dimiliki EPMS, hal ini dilandasi pada

pembuktian ilmiah yang telah dilakukan oleh (Umar et al, 2012) bahwasanya

EPMS bekerja menghambat secara non-selektif pada COX-2 (57.82%) dan

COX-1 (42.9%). Diketahui bahwa isoform COX-2 ini berperan dalam

memberikan respon cepat pada keadaan inflamasi, sedangkan COX-1

berfungsi sebagai agen sitoproteksi lambung (Katzung, 2002) dengan

Page 18: UJI AKTIVITAS ANTIINFLAMASI SENYAWA N-(HIDROKSIETIL)-P …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34316... · 2017-03-21 · uin syarif hidayatullah jakarta . uji aktivitas

2

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

perolehan data tersebut menunjukkan bahwa EPMS ini berikatan lebih besar

pada COX-2 dan mengindikasikan efek samping yang minimum terhadap

timbulnya gastrik ulser (Umar et al, 2012). Hal tersebut menjadikan peluang

bagi peneliti khususnya para ahli kimia medisinal untuk mengembangkan

berbagai senyawa derivat dari EPMS ini dan menemukan aktivitas

antiinflamasi yang lebih poten dibandingkan senyawa induknya. Salah

satunya dalam penelitian yang telah dilakukan (Reza, 2015) mengenai

senyawa hasil modifikasi struktur EPMS yaitu senyawa N-(hidroksietil)-p-

metoksi sinamamida yang dihasilkan melalui reaksi amidasi langsung dengan

iradiasi microwave. Senyawa tersebut memiliki aktivitas antiinflamasi sebesar

78,26% dibandingkan dengan EPMS yaitu 54,94% pada konsentrasi 100 ppm

melalui uji inhibisi denaturasi Bovine Serum Albumin (BSA) secara in vitro

(Reza, 2015).

Berkaitan dengan data tersebut, maka dilakukan penelitian lanjutan

dengan menguji senyawa N-(hidroksietil)-p-metoksi sinamamida secara in

vivo menggunakan hewan coba tikus putih jantan yang diinduksi dengan

karagenan. Uji aktivitas antiinflamasi dengan metode induksi karagenan

merupakan salah satu metode pengujian aktivitas antiinflamasi yang

sederhana, mudah dilakukan dan sering dipakai. Keuntungan lainnya ialah

pembentukan radang oleh karagenan tidak menyebabkan kerusakan jaringan

(Fitriyani et al, 2011). Adapun inflamasi menurut postulat lewis yaitu

kehadiran mediator vasoaktif disebabkan oleh kondisi vasodilatasi dan

peningkatan permeabilitas vaskular pada area luka (Murphy, 2006) sehingga

menimbulkan tanda berupa pembengkakan (udem), hiperalgesia dan eritema

(Morris, 2003). Pengamatan aktivitas antiinflamasi dilakukan berdasarkan

pada pengukuran volume udem kaki tikus yang sebelumnya telah diinduksi

karagenan dan diamati dari waktu ke waktu tertentu yang dikehendaki. Uji

antiinflamasi tersebut merupakan studi farmakologi dalam mengidentifikasi

senyawa baru yang hendak dikembangkan (Nile et al, 2013).

Obat-obatan yang banyak beredar dan umum digunakan untuk

mengurangi peradangan, nyeri, dan demam adalah obat antiinflamasi

golongan nonsteroid (NSAID) (Goci et al, 2013). Dalam uji antiinflamasi in

Page 19: UJI AKTIVITAS ANTIINFLAMASI SENYAWA N-(HIDROKSIETIL)-P …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34316... · 2017-03-21 · uin syarif hidayatullah jakarta . uji aktivitas

3

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

vivo paling banyak digunakan Natrium diklofenak sebagai kontrol

pembanding (Hidayanti, 2008; Inayati, 2010; Soni et al, 2014; Sukaina, 2013)

karena mempunyai daya anti radang kuat dengan efek samping yang kurang

dibandingkan dengan obat lainnya seperti indometasin dan piroxicam (Tjay

dan Rahardja, 2007).

Berdasarkan uraian di atas maka penelitian ini ditujukan untuk melihat

kemampuan senyawa N-(hidroksietil)-p-metoksi sinamamida dalam

menurunkan volume udema pada telapak kaki tikus yang disebabkan oleh zat

penginduksi karagenan.

1.2 Rumusan Masalah

Apakah senyawa N-(hidroksietil)-p-metoksi sinamamida mempunyai

aktivitas antiinflamasi dalam menurunkan volume udema telapak kaki tikus

yang diinduksi dengan karagenan secara in vivo?

1.3 Tujuan Penelitian

Mengukur aktivitas antiinflamasi senyawa N-(hidroksietil)-p-metoksi

sinamamida dalam menurunkan volume udema telapak kaki tikus yang

diinduksi dengan karagenan

1.4 Hipotesis

Senyawa N-(hidroksietil)-p-metoksi sinamamida memiliki aktivitas

antiinflamasi dalam menurunkan volume udema telapak kaki tikus yang

diinduksi dengan karagenan secara in vivo

1.5 Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi terbaru mengenai

uji in vivo senyawa N-(hidroksietil)-p-metoksi sinamamida sehingga

kedepannya dapat dikembangkan lebih lanjut untuk bisa dijadikan sebagai

kandidat obat antiiflamasi.

Page 20: UJI AKTIVITAS ANTIINFLAMASI SENYAWA N-(HIDROKSIETIL)-P …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34316... · 2017-03-21 · uin syarif hidayatullah jakarta . uji aktivitas

4 UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

BAB 2

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Tanaman Kencur (Kaempferia galanga)

2.1.1 Klasifikasi

Secara Taksonomi Kaempferia galanga L. dapat diklasifikasikan :

Kingdom : Plantae

Subkingdom : Traecheobionata

Super Divisi : Spermatophyta

Divisi : Magnoliophyta

Kelas : Liliopsida

Sub Kelas : Commelinidae

Famili : Zingiberaceae

Genus : Kaempferia

Spesies : Kaempferia galanga L.

Nama lain Kaempferia galangal L. di berbagai daerah di Indonesia

adalah sebagai berikut :

Kencur (Jawa), Ceuko (Aceh), Tekur (Gayo), Kopuk

(Mentawai), Cakue (Minang), Cokur (Lampung), Cikur (Sunda),

Cekuh (Bali), dan lain sebagainya. (Qudsi, 2014)

2.1.2 Kandungan kimia

Kaempferia galanga L. mengandung senyawa kimia terbesar

berupa minyak atsiri yang diekstraksi dari rimpang kering

mengandung senyawa ethyl‐p-methoxycinnamate (31.77%),

methylcinnamate (23.23%), carvone (11.13%), eucalyptol (9.59%)

dan pentadecane (6.41%). (Tewtrakul S et al, 2005)

2.1.3 Khasiat

Kaempferia galanga merupakan salah satu obat herbal yang

memiliki berbagai macam manfaat karena aktivitas farmakologi yang

dimilikinya, aktivitas tersebut meliputi aktivitas analgesik-

antiinflamasi, aktivitas nematisidal, pengusir nyamuk, aktivitas

Page 21: UJI AKTIVITAS ANTIINFLAMASI SENYAWA N-(HIDROKSIETIL)-P …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34316... · 2017-03-21 · uin syarif hidayatullah jakarta . uji aktivitas

5

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

larvicidal, vasorelaksan, antineoplastik, antioksidan, dan aktivitas

antimikroba. (Nag&Mandal, 2015)

2.2 Senyawa N-(hidroksietil)-p-metoksi sinamamida

2.2.1 Karakteristik senyawa

Senyawa N-(hidroksietil)-p-metoksi sinamamida merupakan

senyawa hasil modifikasi EPMS melalui reaksi amidasi dengan

etanolamin, senyawa ini memiliki karakteristik sebagai berikut (Reza,

2015) :

Warna : krem

Bau : tidak berbau

Bentuk : serbuk

Titik leleh : 121-125oC

Berat Molekul : 221

Rumus Molekul: C14H19NO4

Gambar 2.1 Senyawa N- (hidroksietil)-p-metoksi sinamamida

2.3 Inflamasi

2.3.1 Definisi

Inflamasi adalah reaksi kompleks dalam jaringan ikat vaskular

terjadi karena rangsangan eksogen dan endogen. Peradangan adalah

respon normal, pelindung terhadap cedera jaringan disebabkan oleh

trauma fisik, bahan kimia berbahaya atau agen mikrobiologis. Ini

berupaya untuk menonaktifkan atau menghancurkan organisme asing,

menghilangkan iritasi yang merupakan tahap pertama perbaikan

jaringan. Proses inflamasi biasanya mereda pada proses penyelesaian

atau penyembuhan tapi kadang-kadang berubah menjadi radang yang

Page 22: UJI AKTIVITAS ANTIINFLAMASI SENYAWA N-(HIDROKSIETIL)-P …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34316... · 2017-03-21 · uin syarif hidayatullah jakarta . uji aktivitas

6

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

parah, yang mungkin jauh lebih buruk dari penyakit ini dan dalam

kasus ekstrim juga dapat berakibat fatal (Sen et al, 2010).

Kemerahan, suhu yang meningkat, pembengkakan, nyeri, dan

hilangnya fungsi adalah tanda klasik dari inflamasi. Inflamasi dapat

diprovokasi oleh berbagai agen berbahaya, bahan asing, toxin, infeksi,

bahan kimia, patogen, reaksi kekebalan tubuh dan luka fisik (Sen et

al, 2010).

2.3.2 Mekanisme Inflamasi

Respon inflamasi terjadi dalam tiga fase berbeda yaitu (Nile et al,

2013):

1) Fase pertama, disebabkan oleh adanya peningkatan permeabilitas

vaskular menghasilkan eksudasi cairan dari darah menuju

interstitial space.

2) Fase kedua, melibatkan infiltrasi leukosit dari darah menuju

jaringan

3) Fase ketiga adalah fase pembentukan granuloma dan perbaikan

jaringan

Mekanisme terjadinya inflamasi dimulai dari stimulus yang

akan mengakibatkan kerusakan sel, sebagai reaksi terhadap kerusakan

sel, maka sel tersebut akan melepaskan beberapa fosfolipid yang

diantaranya adalah asam arakidonat. Setelah asam arakidonat bebas

akan diaktifkan oleh beberapa enzim yaitu siklooksigenase dan

lipooksigenase. Enzim tersebut merubah asam arakidonat ke dalam

bentuk yang tidak stabil (hidroperoksid dan endoperoksid) yang

selanjutnya dimetabolisme menjadi leukotrin, prostaglandin,

prostasiklin, dan tromboksan. Prostaglandin dan leukotrin

bertanggung jawab terhadap gejala-gejala peradangan (Katzung,

2012)

Page 23: UJI AKTIVITAS ANTIINFLAMASI SENYAWA N-(HIDROKSIETIL)-P …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34316... · 2017-03-21 · uin syarif hidayatullah jakarta . uji aktivitas

7

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Gambar 2.2 Skema mediator-mediator yang berasal dari asam

arakidonat dan titik-titik tangkap kerja obat (Katzung, 2012)

2.3.3 Jenis-jenis Inflamasi

Inflamasi terbagi menjadi dua pola dasar yaitu : inflamasi akut dan

inflamasi kronik. Inflamasi akut adalah radang yang berlangsung

relatif singkat, ditandai dengan eksudasi cairan dan protein plasma

serta akumulasi leukosit, neutrofilik. Sedangkan Inflamasi kronik

berlangsung lebih lama dan ditandai khas dengan influk limfosit dan

makrofag disertai dengan proliferasi pembuluh darah dan

pembentukan jaringan parut (Meltyza et al, 2014 ).

2.3.4 Mediator Inflamasi

Mediator inflamasi salah satunya berasal dari plasma (seperti

komplemen protein (kinin)) atau dari sel-sel (seperti histamin,

prostaglandin, sitokin). Umumnya mediator inflamasi yang terlibat

antara lain : histamin, prostaglandin (PGs), leukotrin (LTB4), nitric

oxide (NO), Platelet-activation factor (PAF), bradikinin, serotonin,

lipoxins, cytokine, dan growth factors (Nile et al, 2013).

Page 24: UJI AKTIVITAS ANTIINFLAMASI SENYAWA N-(HIDROKSIETIL)-P …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34316... · 2017-03-21 · uin syarif hidayatullah jakarta . uji aktivitas

8

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Gambar 2.3 Mediator inflamasi yang terlibat dalam meningkatkan

permeabilitas vaskular

(Rubin&Neisler, 2011)

2.3.5 Mediator inflamasi akut

Inflamasi akut merupakan respon awal terhadap cedera jaringan; hal

tersebut terjadi melalui media rilisnya autacoid serta pada umumnya

didahului oleh pembentukan respon imun. Berikut ini sejumlah autacoid

yang terlibat dalam respon inflamasi akut dan efek-efeknya (Katzung,

2002) :

Tabel 1.

Mediator Vasodilatasi Permeabilitas

vaskular

Kemotaksis Nyeri

Histamin ++ ↑↑↑ - -

Serotonin +/- ↑ - -

Bradikinin +++ ↑ - +++

Prostaglandin +++ ↑ +++ +

Leukotrin - ↑↑↑ +++ -

Page 25: UJI AKTIVITAS ANTIINFLAMASI SENYAWA N-(HIDROKSIETIL)-P …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34316... · 2017-03-21 · uin syarif hidayatullah jakarta . uji aktivitas

9

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

2.4 Obat-obat Antiinflamasi

2.4.1 Antiinflamasi Steroid

Obat ini bekerja dengan cara menghambat fosfolipase, suatu enzim

yang bertanggung jawab terhadap pelepasan asam arakidonat dari

membran lipid. Termasuk golongan obat ini adalah : prednison,

hidrokortison, deksametason dan betametason (Katzung, 2002)

2.4.2 Antiinflamasi Non-steroid

Obat ini bekerja dengan menghambat enzim siklooksigenase

sehingga konversi asam arakidonat menjadi prostaglandin menjadi

terganggu. Termasuk golongan obat ini adalah : aspirin, ibuprofen,

indometasin, diklofenak, fenilbutazon dan piroksikam (Katzung, 2002)

2.4.3 Natrium Diklofenak

Natrium diklofenak merupakan suatu turunan asam fenilasetat yang

dikembangkan khusus sebagai obat antiradang. Natrium diklofenak

mempunyai aktivitas analgesik, antipiretik, dan antiradang. Senyawa ini

merupakan inhibitor siklooksigenase, dan potensinya jauh lebih besar dari

pada indometasin, naproksen, atau beberapa senyawa lain (Ghilman

Alfred, 2012).

Gambar 2.4 Struktur Kimia Natrium Diklofenak

(British Pharmacopoeia, 2009)

Pemeriannya berupa serbuk kristal, berwarna putih atau sedikit

kekuningan, sedikit higroskopis. Sangat larut dalam air, mudah larut dalam

metanol, larut dalam etanol 96%, sedikit larut dalam aseton. (British

Pharmacopoeia, 2009).

Diklofenak diabsorpsi dengan cepat dan sempurna setelah

pemberian oral; konsentrasi puncak dalam plasma tercapai dalam 2 sampai

Page 26: UJI AKTIVITAS ANTIINFLAMASI SENYAWA N-(HIDROKSIETIL)-P …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34316... · 2017-03-21 · uin syarif hidayatullah jakarta . uji aktivitas

10

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

3 jam. Obat ini banyak terikat pada protein plasma (99%), dan waktu

paruhnya dalam plasma 1 sampai 2 jam. Dosis : oral 3 dd 25-50 mg garam

Na/K; Dosis natrium diklofenak yaitu 50 mg (3× sehari) atau 75 mg (2×

sehari) (Ghilman Alfred, 2012., Brunton et al., 2006)

2.5 Mekanisme OAINS (Obat Anti-Inflamasi Non-Steroid)

Prostaglandin dilepaskan saat terjadi kerusakan sel dan OAINS

menghambat biosintesis prostaglandin. Obat-obat tersebut tidak menghambat

pembentukan mediator inflamasi lain atau leukotrien. Enzim pertama dalam

jalur pembentukan prostaglandin adalah prostaglandin G/H sintetase, atau

yang dikenal dengan nama siklooksigenase (COX). Enzim ini mengubah

asam arakidonat (AA) menjadi Prostaglandin G2 (PGG2) dan Prostaglandin

H2 (PGH2), yang akan diubah menjadi tromboksan A2 (TXA2) dan bentuk

prostaglandin lainnya. Dosis terapeutik OAINS menurunkan biosintesis

prostaglandin dengan menghambat COX, dan terdapat korelasi antara potensi

sebagai penghambat COX dan aktivitas antiinflamasi (Brunton et al., 2006).

Terdapat dua bentuk COX, COX-1 dan COX-2. COX-1 dapat

ditemukan dalam kebanyakan sel dan jaringan normal, sedangkan sitokin dan

mediator inflamasi yang menyertai inflamasi menginduksi produksi COX-2.

COX-1 lebih banyak diekspresikan, khususnya dalam sel epitel lambung dan

merupakan sumber terbanyak dari pembentukan prostaglandin sitoprotektif.

Penghambatan COX-1 pada lokasi ini memiliki efek terhadap lambung

sebagai komplikasi dari terapi OAINS, sehingga dilakukan penelitian untuk

mengembangkan penghambat COX-2 yang diekspresikan dalam ginjal dan

otak (Brunton et al., 2006).

OAINS biasanya diklasifikasikan sebagai analgesik ringan. Obat ini

efektif ketika inflamasi menyebabkan sensitisasi pada reseptor nyeri karena

stimulus kimia atau mekanik. Nyeri yang menyertai inflamasi dan kerusakan

jaringan dapat berasal dari stimulus lokal dari jaringan yang rusak dan

meningkatkan sensitivitas nyeri (hiperalgesia), sebagai konsekuensi dari

peningkatan rangsangan dari neuron di medula spinalis (Brunton et al.,

2006).

Page 27: UJI AKTIVITAS ANTIINFLAMASI SENYAWA N-(HIDROKSIETIL)-P …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34316... · 2017-03-21 · uin syarif hidayatullah jakarta . uji aktivitas

11

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Kapasitas prostaglandin untuk membuat reseptor nyeri peka terhadap

stimulasi mekanik dan kimia berasal dari penurunan ambang pada nosiseptor

fiber C. Umumnya, OAINS tidak memiliki efek langsung terhadap nyeri,

karena kerja obat ini adalah dengan menghambat biosintesis prostaglandin

(Brunton et al., 2006).

Gambar 2.5 Biosintesis Prostaglandin

(Wilmana, 2007)

2.6 Metode Uji Antiinflamasi

Terdapat beberapa metode inflamasi akut, diantaranya:

1) Karagenan-induktor udema pada kaki tikus

Pada metode ini, hewan uji dibagi menjadi 3 kelompok (n=6),

dipuasakan selama satu malam dan tetap diberikan minum ad libitum

hingga waktu percobaan. Setiap kelompok kontrol baik yang

menerima dosis uji maupun dosis standar masing-masing diberikan

secara oral. Kaki kiri tikus diberi tanda dengan spidol. Diukur volume

udema dengan alat pletismometer. 1 jam setelah pemberian dosis,

tikus diinjeksikan 0,1 ml larutan karagenan 1% secara subkutan pada

bagian subplantar kaki kiri tikus. Volume udema diukur pada jam ke-

1, 2, 3, 4& 5 setelah perlakuan induksi (Nile et al, 2013)

Page 28: UJI AKTIVITAS ANTIINFLAMASI SENYAWA N-(HIDROKSIETIL)-P …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34316... · 2017-03-21 · uin syarif hidayatullah jakarta . uji aktivitas

12

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

2) Histamin-induktor udema pada kaki tikus

Secara umum histamin dilepaskan mengikuti degranulasi sel

mast melalui sejumlah mediator inflamasi termasuk substansi

interleukin (IL-1). Metode ini serupa dengan metode induksi

karagenan. Hanya saja zat penginduksi yang digunakan adalah 0,1 ml

larutan histamin 1% (Nile et al, 2013)

3) Asam asetat-induktor permeabilitas vaskular

Uji ini digunakan untuk mengevaluasi aktivitas hambat obat

terhadap peningkatan permeabilitas vaskular yang disebabkan oleh

induktor asam asetat disertai dengan pelepasan mediator inflamasi.

Hewan uji dibagi menjadi 3 kelompok (n=6). Kelompok kontrol

masing-masing menerima pemberian dosis uji maupun dosis standar

secara oral diikuti dengan penginjeksian asam asetat secara

intraperitoneal. Setelah pemberian, diinjeksikan Evan’s blue secara i.v

melalui vena ekor. Setelah 30 menit, hewan coba dibedah bagian

perutnya. Lalu, isi perut dialiri aquades dan ditampung ke dalam

cawan petri. Selanjutnya eksudat disaring (filtrat) dan volumenya ad

10 ml. Dari filtrat tersebut dapat diukur dyes yang melekat di dalam

ruang abdomen dengan menggunakan spektrofotometer pada panjang

gelombang visible 510 nm dan dibandingkan dengan kelompok

kontrol (Nile et al, 2013)

4) Formalin-induktor udema

Metode ini didasarkan pada kemampuan obat uji dalam

menghambat udema pada kaki belakang mencit yang diinduksi oleh

zat formalin. Disiapkan kelompok mencit, semua kelompok

diinjeksikan 2% formalin pada kaki belakang bagian kanan mencit.

Ketebalan udema diukur menggunakan pletismometer 1 jam sebelum

dan sesudah diinjeksikan formalin. Pemberian obat dilanjutkan

selama 6 hari berturut-turut. Peningkatan ketebalan kaki dan

persentase hambatan dihitung dan dibandingkan dengan kelompok

kontrol (Nile et al, 2013)

Page 29: UJI AKTIVITAS ANTIINFLAMASI SENYAWA N-(HIDROKSIETIL)-P …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34316... · 2017-03-21 · uin syarif hidayatullah jakarta . uji aktivitas

13

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

2.7 Tikus (Rattus novergicus)

Hewan percobaan yang umum digunakan dalam penelitian ilmiah

adalah tikus. Tikus (Rattus norvegicus) telah diketahui sifat-sifatnya secara

sempurna, mudah dipelihara, dan merupakan hewan yang relatif sehat dan

cocok untuk berbagai penelitian. Ciri-ciri morfologi Rattus norvegicus antara

lain memiliki berat 150-600 gram, hidung tumpul dan badan besar dengan

panjang 18-25 cm, kepala dan badan lebih pendek dari ekornya, serta telinga

relatif kecil dan tidak lebih dari 20-23 mm (Depkes, 2008).

Rattus novergicus galur Sprague Dawley umumnya digunakan sebagai

hewan uji dalam penelitian karena memiliki hubungan kekerabatan yang

dekat dengan manusia, yakni termasuk ke dalam kelas mamalia. Oleh karena

itu, tikus sering dijadikan model penelitian aplikasi kesehatan manusia karena

terdapat persamaan fisiologis. Selain itu, sifat-sifat Rattus novergicus galur

Sprague Dawley telah diketahui dengan jelas, antara lain: mudah dipelihara

dalam jumlah besar, cepat berkembang biak dan tidak rentan terhadap infeksi

bakteri dan virus (UW AUTP, 2009)

Tikus yang digunakan dalam penelitian adalah galur Sprague Dawley

berjenis kelamin jantan dewasa, yaitu berumur minimal kurang lebih 2 bulan.

Tikus Sprague Dawley dengan jenis kelamin betina tidak digunakan karena

kondisi hormonal yang sangat berfluktuasi pada saat mulai beranjak dewasa,

sehingga dikhawatirkan akan memberikan respon yang berbeda dan dapat

mempengaruhi hasil penelitian. Tikus putih galur ini mempunyai daya tahan

terhadap penyakit dan cukup agresif dibandingkan dengan galur lainnya

(Harkness dan Wagner, 1983).

Klasifikasi tikus (Rattus novergicus) dalam taksonomi adalah (Depkes,

2008):

Dunia : Animalia

Filum : Chordata

Sub Filum : Vertebrata

Kelas : Mammalia

Subklas : Theria

Page 30: UJI AKTIVITAS ANTIINFLAMASI SENYAWA N-(HIDROKSIETIL)-P …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34316... · 2017-03-21 · uin syarif hidayatullah jakarta . uji aktivitas

14

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Ordo : Rodentia

Sub ordo : Myomorpha

Famili : Muridae

Sub family : Murinae

Genus : Rattus

Spesies : Rattus novergicus

2.8 Karagenan

Karagenan merupakan nama generik untuk family gel-forming dan

viscosifying polysaccharides, yang diperoleh melalui ekstraksi dari spesies

rumput laut merah. Karagenan merupakan turunan dari sejumlah rumput laut

dari kelas Rhodophyceae (Necas et al, 2013).

Karagenan merupakan poligalaktan tersulfatasi dengan ester sulfat (15-

40%) dan memiliki berat molekul rata-rata diatas 100 kDa. Karagenan

diklasifikasi menjadi beberapa jenis, seperti 𝜆, ĸ, ɩ, ɛ, µ , kesemua jenis ini

mengandung 22-35% gugus sulfat. Karagenan tipe kappa diisolasi dari

spesies Chondrus crispus atau Iridaea crispate atau Gigartina spp ; tipe

lambda diisolasi dari spesies Chondrus crispus atau Iridaea crispate; tipe

iota diisolasi dari spesies E. spinosum (Necas et al, 2013).

Karakteristik karagenan antara lain : linear, larut air, berbentuk polimer,

secara khas kekentalannya tinggi dalam air, kekentalan tergantung pada

konsentrasi, suhu, kehadiran zat padat lainnya, jenis dan berat molekul

karagenannya (Necas et al, 2013).

Karagenan sebagai penginduksi udema pada kaki tikus secara luas telah

banyak digunakan dalam penemuan aktifitas antiinflamasi (Necas et.,al,

2013). Pembentukan udema oleh karagenan pada kaki tikus bersifat biphasic

(Neil et al, 2013). Inflamasi yang timbul karena induksi karagenan bersifat

akut, nonimun (Morris, 2003). Tanda utama inflamasi diantaranya, terjadi

pembengkakan (udem), hiperalgesia dan eritema. Hal yang terjadi setelah

injeksi secara subkutan, menimbulkan aksi dari beberapa agen proinflamasi

yakni bradikinin, histamin, tachykinins, komplemen dan reactive oxygen, dan

berbagai jenis nitrogen (Morris, 2003).

Page 31: UJI AKTIVITAS ANTIINFLAMASI SENYAWA N-(HIDROKSIETIL)-P …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34316... · 2017-03-21 · uin syarif hidayatullah jakarta . uji aktivitas

15

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Karagenan dipilih untuk menguji obat antiinflamasi karena tidak

bersifat antigenik dan tidak menimbulkan efek sistemik. Karagenan akan

menginduksi cedera sel sehingga sel yang cedera melepaskan mediator yang

mengawali proses inflamasi. Setelah pelepasan mediator inflamasi, terjadi

edema yang mampu bertahan selama 6 jam dan berangsur-angsur berkurang

dalam waktu 24 jam setelah injeksi (Hidayanti et al, 2008)

Uji aktivitas antiinflamasi dengan metode induksi karagenan

merupakan salah satu metode pengujian aktivitas antiinflamasi yang

sederhana, mudah dilakukan dan sering dipakai. Selain itu, pembentukan

radang oleh karagenan tidak menyebabkan kerusakan jaringan (Fitriyani et

al, 2011).

2.9 Natrium Karboksimetil Selulosa (NaCMC)

Menurut USP 23 Natrium karboksimetil selulosa (NaCMC) dianggap

sebagai garam sodium polikarboksimetil eter selulosa. Telah banyak dipakai

dalam industri farmasi khususnya dalam meningkatkan viskositas untuk

aplikasi sediaan topikal maupun oral. Selain itu juga dapat berfungsi sebagai

bahan pengikat atau disintegran tablet serta penstabil pada sediaan emulsi

(Rowe et al, 2009).

NaCMC berbentuk serbuk granul berwarna putih atau hampir putih,

tidak berbau, tidak memiliki rasa. Bersifat higroskopis setelah pengeringan,

berbentuk jernih dan temasuk jenis larutan koloidal. Kelarutannya dalam

beberapa pelarut yaitu praktis tidak larut dalam aseton, etanol (95%), eter,

dan toluene; Mudah terdispersi dalam air pada berbagai suhu (Rowe et al,

2009).

Page 32: UJI AKTIVITAS ANTIINFLAMASI SENYAWA N-(HIDROKSIETIL)-P …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34316... · 2017-03-21 · uin syarif hidayatullah jakarta . uji aktivitas

16 UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

BAB 3

METODE PENELITIAN

3.1 Desain Penelitian

Desain penelitian yang digunakan yaitu rancangan randomized post-test

only yang dilakukan dengan Rancangan Acak Lengkap (RAL). Tujuannya

adalah untuk membandingkan dua kelompok atau lebih dengan cara

randomisasi pengelompokkan hewan uji.

3.2 Tempat dan Waktu Penelitian

3.2.1 Tempat

Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Penelitian I,

Laboratorium Analisa Obat dan Pangan Halal (PHA), dan Animal

House Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta.

3.2.2 Waktu

Penelitian berlangsung mulai dari bulan Februari sampai dengan

September 2016

3.3 Alat dan Bahan Penelitian

3.3.1 Alat

Neraca analitik, Erlenmeyer tertutup (Scott-Duran), hotplate

(Thermo scientific CIMAREC), plat TLC silica gel 60 F254 (Merck),

vial, corong pisah, beaker glass, gelas ukur, spatula, batang pengaduk,

pipet tetes, spuit, sonde, stopwatch, kandang tikus, timbangan hewan,

alumunium foil, pletismometer.

3.3.2 Bahan

EPMS, pelarut seperti (n-heksan, etanolamin (teknis), metanol

(teknis), aquadest, etil asetat), Karagenan, Natrium diklofenak (Sigma

Aldrich), NaCMC 0,5%, NaCl fisiologis 0,9%, alkohol 70%, Senyawa

N-(hidroksietil)-p-metoksi sinamamida, air raksa.

Page 33: UJI AKTIVITAS ANTIINFLAMASI SENYAWA N-(HIDROKSIETIL)-P …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34316... · 2017-03-21 · uin syarif hidayatullah jakarta . uji aktivitas

17

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

3.3.3 Hewan Percobaan

Hewan yang digunakan dalam penelitian adalah tikus putih jantan

galur Sprague Dawley dengan berat 150-250 gram umur 2-4 bulan

yang diperoleh dari Institut Pertanian Bogor, disimpan dalam kandang

tikus pada suhu ruang, lampu dalam keadaan hidup selama 12 jam dan

lampu keadaan mati selama 12 jam, diberikan makanan standar dan

diberikan minum (Purnamasari, 2013).

3.4 Prosedur Kerja

3.4.1 Penyiapan Bahan yang Digunakan

Menyiapkan senyawa murni N-(hidroksietil)-p-metoksi

sinamamida yang dibutuhkan sebanyak ± 2 gram dan dibuat sediaan

suspensi oral (sebagai senyawa uji) dengan berbagai variasi dosis 100

mg/kgBB, 200 mg/kgBB, 400 mg/kgBB. Selanjutnya menyiapkan

senyawa murni natrium diklofenak (sebagai kontrol positif).

a. Pembuatan Senyawa N-(hidroksietil)-p-metoksi sinamamida

melalui reaksi amidasi etanolamin

Sebanyak 1,060 gram EPMS (5 mmol) dilarutkan ke dalam

10 mL (10 mmol) etanolamin kemudian diiradiasi dalam

microwave oven tanpa modifikasi dengan kekuatan 600 watt

selama 5 menit dalam erlenmeyer tertutup. Kemudian hasil reaksi

dipartisi dengan aquadest dan etil asetat perbandingan (1:1).

Lapisan etil asetat dikeringkan dengan NaSO4 anhidrat lalu

diuapkan dan dimurnikan dengan pelarut heksan (Reza, 2015)

b. Pembuatan Sediaan suspensi yang mengandung senyawa uji

N-(Hidroksietil)-p-metoksi sinamamida, dengan bobot tikus

200 gramBB

Senyawa uji N-(hidroksietil)-p-metoksi sinamamida dibuat

dalam bentuk sediaan suspensi menggunakan NaCMC 0,5%

dengan variasi dosis yaitu dosis 100 mg/kgBB, 200 mg/kgBB, 400

mg/kgBB. (variasi dosis mengacu pada Umar et al, 2012)

Page 34: UJI AKTIVITAS ANTIINFLAMASI SENYAWA N-(HIDROKSIETIL)-P …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34316... · 2017-03-21 · uin syarif hidayatullah jakarta . uji aktivitas

18

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

c. Pembuatan larutan NaCMC 0,5%

Sejumlah NaCMC ditimbang lalu dikembangkan dengan

akuades hangat (60oC) sejumlah 20 kalinya. Setelah mengembang

NaCMC digerus secara konstan sambil di-add hingga jumlah

volume tertentu.

d. Pembuatan suspensi natrium diklofenak

Untuk dosis 1,028 mg/200 gramBB : Natrium diklofenak

ditimbang sebanyak 10,28 mg digerus dalam lumpang hingga

halus lalu ditambahkan dengan sedikit NaCMC 0,5%, diaduk

hingga homogen dan ditambahkan lagi NaCMC 0,5% sampai

volume 10 mL. (Lampiran 2)

e. Pembuatan suspensi karagenan 1%

Karagenan ditimbang sebanyak 200 mg lalu disuspensikan

dalam 20 mL NaCl fisiologis 0,9% sambil dipanaskan pada suhu

50oC, pengadukan dilakukan di atas hotplate menggunakan

magnetic stirrer hingga homogen (Winyard&Willoughby, 2003).

3.5 Uji Antiinflamasi

a) Penyiapan hewan percobaan

Sebelum digunakan tikus diadaptasikan dengan lingkungan

penelitian selama ± tiga minggu, semua tikus dipelihara dalam

kondisi yang sama, diberikan makanan berupa pellet 512 dan air

minum seragam. Sebelum percobaan tikus dipuasakan selama ± 18

jam dengan tetap diberi minum ad libitum (Sukaina, 2013). Selama

masa aklimatisasi dilakukan pengamatan umum kondisi tikus serta

dilakukan penimbangan berat badan (bb) tikus, tikus yang

diikutsertakan dalam penelitian yang memenuhi syarat bb tidak

kurang dari 10-15% (Foltz et al., 1999).

Hewan uji sebanyak 36 ekor dikelompokkan secara acak

menjadi 6 kelompok dimana masing-masing perlakuan terdiri atas

5 ekor tikus, merujuk pada ketentuan WHO. Akan tetapi

Page 35: UJI AKTIVITAS ANTIINFLAMASI SENYAWA N-(HIDROKSIETIL)-P …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34316... · 2017-03-21 · uin syarif hidayatullah jakarta . uji aktivitas

19

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

dilebihkan masing-masingnya menjadi 6 ekor . Adapun uraian

perlakuan dapat dilihat pada tabel berikut :

No Kelompok Jumlah tikus Perlakuan

1 Kontrol

Normal

6 Diberikan minum + (Tanpa

diinduksi dengan karagenan 1%)

2 Kontrol

Negatif

6 Diberikan suspensi NaCMC 0,5% +

diinduksi dengan karagenan 1%

sebanyak 0,1 mL

3 Kontrol

Positif

6 Diberikan Natrium diklofenak dosis

5,14 mg/kgBB dalam NaCMC 0,5%

+ diinduksi dengan karagenan 1%

sebanyak 0,1 mL

4 Dosis 1 6 Diberikan suspensi senyawa uji N-

(hidroksietil)-p-metoksisinamamida

dalam NaCMC 0,5% (Dosis

100mg/kgBB) + diinduksi dengan

karagenan 1% sebanyak 0,1 mL

5 Dosis 2 6 Diberikan suspensi senyawa uji N-

(hidroksietil)-p-metoksisinamamida

dalam NaCMC 0,5% (Dosis

200mg/kgBB) + diinduksi dengan

karagenan 1% sebanyak 0,1 mL

6 Dosis 3 6 Diberikan suspensi senyawa uji N-

(hidroksietil)-p-metoksisinamamida

dalam NaCMC 0,5% (Dosis

400mg/kgBB) + diinduksi dengan

karagenan 1% sebanyak 0,1 mL

Page 36: UJI AKTIVITAS ANTIINFLAMASI SENYAWA N-(HIDROKSIETIL)-P …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34316... · 2017-03-21 · uin syarif hidayatullah jakarta . uji aktivitas

20

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

b) Uji aktifitas antiinflamasi dengan metode induksi karagenan

pada telapak kaki tikus (Winyard&Willoughby, 2003., Rustam et

al, 2007., Nile et al, 2013)

Langkah-langkah kerja :

1) Hewan coba yang telah ditimbang bobotnya, dikelompokkan

secara acak (n=6), dan diaklimatisasi selama 3 minggu supaya

dapat beradaptasi dengan kondisi lingkungan laboratorium

penelitian.

2) Semua hewan coba diberi tanda dengan spidol pada batas mata

kaki untuk memudahkan dalam identifikasi pengukuran dan

agar setiap kali pemasukan kaki ke dalam air raksa selalu sama.

3) Volume awal kaki tikus diukur sebelum diberi perlakuan dan

dinyatakan sebagai Volume kaki dasar (V0)

4) Kelompok kontrol negatif diberikan suspensi NaCMC 0,5% 1

mL, Kelompok kontrol diberikan suspensi natrium diklofenak

dosis 5,14 mg/kgBB dan ketiga kelompok lainnya diberikan

suspensi senyawa uji sesuai dosis yang direncanakan secara

oral

5) Satu jam setelah pemberian dosis, tikus diinjeksikan 0,1 ml

larutan karagenan 1% secara subplantar pada telapak kaki kiri

tikus. Sebelum diinjeksikan karagenan terlebih dahulu area

telapak kaki tikus diusap dengan alkohol 70%

6) Kemudian, volume udema diukur pada jam ke-1, 2, 3, 4 dan

ke-5 setelah penginduksian dan dinyatakan sebagai Volume

akhir (Vt). Pengukuran volume dilakukan dengan alat

pletismometer

7) Dihitung persen udema (radang) dan persen inhibisi udem

dengan rumus sebagai berikut : (Oktiwilianti et al, 2015)

% inhibisi radang = 𝐀−𝐁

𝐀× 𝟏𝟎𝟎

Dimana, A: % radang rata-rata kelompok kontrol negatif

B : % radang rata-rata kelompok zat uji

Page 37: UJI AKTIVITAS ANTIINFLAMASI SENYAWA N-(HIDROKSIETIL)-P …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34316... · 2017-03-21 · uin syarif hidayatullah jakarta . uji aktivitas

21

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

% radang = 𝑽𝒕−𝑽𝟎

𝑽𝟎× 𝟏𝟎𝟎

Dimana,

Vt : volume telapak kaki pada waktu t (setelah diinduksi

karagenan)

V0 : volume telapak kaki pada waktu 0 (sebelum diinduksi

karagenan)

3.6 Analisis Data

Data persentase (%) inhibisi udema yang diperoleh kemudian dianalisis

dengan uji Kolmogorov Smirnovz untuk melihat distribusi data dan dianalisis

dengan uji Levene untuk melihat homogenitas data. Jika data terdistribusi

normal dan homogen maka dilanjutkan dengan uji Analisis Varians (ANOVA)

satu arah dengan taraf kepercayaan 95%. Sehingga dapat diketahui apakah

perbedaan yang diperoleh bermakna atau tidak. Jika hasil yang didapat

bermakna dilanjutkan dengan uji Beda Nyata Terkecil (BNT) dengan metode

LSD untuk melihat perbedaan antar kelompok perlakuan bermakna atau tidak

bermakna, perhitungan statistik menggunakan aplikasi SPSS versi 16

(Santoso, 2007 dalam Sukaina,2013).

Page 38: UJI AKTIVITAS ANTIINFLAMASI SENYAWA N-(HIDROKSIETIL)-P …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34316... · 2017-03-21 · uin syarif hidayatullah jakarta . uji aktivitas

22 UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

BAB 4

HASIL DAN PEMBAHASAN

Pada penelitian ini dilakukan uji aktivitas antiinflamasi senyawa murni N-

(hidroksietil)-p-metoksi sinamamida secara in vivo. Senyawa murni N-

(hidroksietil)-p-metoksi sinamamida merupakan senyawa turunan Etil-p-

metoksisinamat (EPMS) yang dimodifikasi dan diperoleh melalui reaksi amidasi

dengan metode iradiasi microwave.

4.1 Produk senyawa N-(hidroksietil)-p-metoksi sinamamida dengan

metode iradiasi microwave.

4.1.1 Hasil KLT

Gambar 4.1 Spot senyawa a dengan senyawa b dengan eluen etil asetat-metanol

9:1 (visualisasi UV λ 245 nm)

Keterangan: Senyawa a : senyawa standar (N-(hidroksietil)-p-metoksi sinamamida)

Senyawa b : senyawa produk (N-(hidroksietil)-p-metoksi sinamamida)

Reaksi amidasi EPMS dilakukan dengan cara mereaksikan

langsung etanolamin dengan EPMS dengan (perbandingan 10 mmol : 5

mmol) menggunakan iradiasi microwave ditempatkan di dalam

erlenmeyer tertutup. Hasil reaksi yang diperoleh berupa cairan kental

berwarna kuning pekat, selanjutnya cairan tersebut dipartisi dengan

menambahkan akuades dan etil asetat. Diambil lapisan etil asetat yang

berada di lapisan teratas lalu dikeringkan dengan Na2SO4 anhidrat dan

diuapkan dengan alat rotary evaporator. Hasil yang didapatkan yaitu

berupa serbuk berwarna krem kecoklatan. (Reza, 2012).

Page 39: UJI AKTIVITAS ANTIINFLAMASI SENYAWA N-(HIDROKSIETIL)-P …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34316... · 2017-03-21 · uin syarif hidayatullah jakarta . uji aktivitas

23

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Hasil reaksi selanjutnya diamati dengan Kromatografi Lapis

Tipis (KLT) dan dibandingkan dengan senyawa standar, fase gerak

yang digunakan yaitu eluen campuran etil asetat dan metanol

perbandingan 9:1 (sebanyak 10 mL). Sebagaimana yang terlihat pada

Gambar 4.1. Terlihat pada hasil KLT bahwasanya spot yang muncul

dari senyawa produk sama dengan senyawa standar dengan nilai Rf

0,65. (Reza, 2012)

4.2 Pengujian aktivitas antiinflamasi senyawa N-(hidroksietil)-p-metoksi

sinamamida secara in vivo

4.2.1 Hasil uji aktivitas antiinflamasi

Pengujian antiinflamasi dilakukan dengan menggunakan 6

kelompok perlakuan dimana masing-masing terdiri dari 6 hewan uji

diantaranya kontrol normal (tanpa diinduksi karagenan), kontrol negatif

(suspensi NaCMC 0,5%), kontrol positif (suspensi Nadiklofenak 5,14

mg/kgBB) dan dosis uji yaitu dosis 100 mg/kgBB, 200 mg/kgBB dan 400

mg/kgBB yang diberikan secara oral satu jam sebelum diinduksi

karagenan. Sebelum mendapatkan perlakuan, kaki tikus diukur terlebih

dahulu dijadikan sebagai volume kaki dasar tikus (V0). Satu jam setelah

pemberian dosis, tikus diinjeksikan 0,1 ml larutan karagenan 1% secara

subplantar pada telapak kaki kiri tikus. Selanjutnya diukur pada jam ke-1,

2, 3, 4 dan ke-5 setelah penginduksian karagenan dan dinyatakan sebagai

Volume akhir (Vt).

Dari pengukuran tersebut akan diperoleh nilai rerata volume udem,

rerata persen udem dan rerata persen inhibisi udem. Adapun rerata volume

udem dapat dilihat pada tabel 2.

Page 40: UJI AKTIVITAS ANTIINFLAMASI SENYAWA N-(HIDROKSIETIL)-P …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34316... · 2017-03-21 · uin syarif hidayatullah jakarta . uji aktivitas

24

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Tabel 2. Rerata volume udem (mL)

Kelompok

Rerata volume udem (mL) ± SD tiap jam

0 1 2 3 4 5

KNr 0,017 ±

0,004 0,017 ±

0,004

0,017 ±

0,004

0,017 ±

0,004

0,017 ±

0,004

0,017 ±

0,004

KN 0,010 ± 0 0,021 ±

0,002

0,026 ±

0,004

0,027 ±

0,004

0,028 ±

0,004

0,025 ±

0,003

KP 0,010 ± 0 0,022 ±

0,004 0,020 ±

0,004

0,018 ±

0,002

0,017 ±

0,003

0,015 ±

0,003

Dosis 1

(100 mg/kgBB)

0,010 ± 0 0,015 ±

0

0,015 ±

0

0,013 ±

0,002

0,013 ±

0,002

0,011 ±

0,002

Dosis 2

(200 mg/kgBB)

0,010 ± 0 0,021 ±

0,003

0,022 ±

0,004

0,022 ±

0,004

0,021 ±

0,004

0,018 ±

0,004

Dosis 3

(400 mg/kgBB)

0,010 ± 0 0,020 ±

0,002

0,020 ±

0,006

0,019 ±

0,006

0,018 ±

0,006

0,013 ±

0,005

Keterangan : KNr : Kontrol Normal (tanpa diinduksi karagenan); KN: Kontrol Negatif

(suspensi NaCMC 0,5%); KP : Kontrol positif (Natrium diklofenak 5,14 mg/kgBB)

Berdasarkan data pengamatan diatas volume udem yang diperoleh dapat

terlihat bahwa kelompok KN dari jam ke-1 hingga ke-4 mengalami kenaikan

volume udem kaki tikus berbeda jika dibandingkan dengan kelompok KNr yang

tidak mengalami kenaikan atau penurunan volume udem dari waktu ke waktu

(konstan), ini dikarenakan KNr adalah kelompok normal yang tidak diberikan

perlakuan induksi, sedangkan KN yang merupakan suspensi Nacmc 0,5% tidak

memberikan pengaruh terhadap penurunan volume udem yang terbentuk.

Sedangkan pada kelompok KP, pada waktu 1 jam setelah penginduksian volume

udem naik dan pada jam ke-2 hingga ke-5 mengalami penurunan. Pada kelompok

dosis uji 1, 2 dan 3 pada jam ke-1 hingga ke-2 mengalami kenaikan volume udem

dan jam ke-3 hingga jam ke-5 berangsur-angsur menurun.

Page 41: UJI AKTIVITAS ANTIINFLAMASI SENYAWA N-(HIDROKSIETIL)-P …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34316... · 2017-03-21 · uin syarif hidayatullah jakarta . uji aktivitas

25

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Sehingga dapat dibuat grafik hubungan rerata volume udem terhadap

waktu sebagai berikut :

Gambar 4.2 Grafik hubungan rerata volume udem terhadap waktu

Dari data volume udem dapat dihitung nilai persen udem dan persen

inhibisi udem. Adapun hasil perhitungan rerata persen udem terdapat pada tabel

berikut ini :

Tabel 3. Rerata Persen Udem

Kelompok

Rerata persen udem (%) ± SD tiap jam

0 1 2 3 4 5

KNr 0 ± 0 0 ± 0 0 ± 0 0 ± 0 0 ± 0 0 ± 0

KN 0 ± 0 116,66 ±

25,81

173,33 ±

40,82

173,33 ±

40,82

180,00 ±

39,49

155,00 ±

33,31

KP 0 ± 0 125,00 ±

41,83

100,00 ±

44,72

83,33 ±

25,81

75,00 ±

27,38

50,00 ±

31,62

Dosis 1

(100 mg/kgBB)

0 ± 0 50,00 ± 0 50,00 ± 0 33,33 ±

25,81

30,00 ±

24,49

16,66 ±

25,81

Dosis 2

(200 mg/kgBB)

0 ± 0 87,22 ±

16,39

94,44 ±

13,61

94,44 ±

13,61

87,22 ±

26,70

56,66 ±

19,43

Dosis 3

(400 mg/kgBB)

0 ± 0 105,00 ±

23,45

108,33 ±

58,45

90,00 ±

58,31

83,33 ±

60,55

31,66 ±

49,16

Keterangan : KNr : Kontrol Normal (tanpa diinduksi karagenan); KN: Kontrol Negatif

(suspensi NaCMC 0,5%); KP : Kontrol positif (Natrium diklofenak 5,14 mg/kgBB)

Nilai persen udem diatas dihitung menggunakan rumus : (Vt-V0)/V0 × 100,

dimana Vt adalah pengukuran volume udem tiap waktu nya setelah diinduksi

karagenan, sedangkan V0 adalah volume awal kaki tikus sebelum diinduksi

karagenan.

0

0.01

0.02

0.03

0 1 2 3 4 5

Vo

lum

e (

ml)

Waktu (Jam)

Rerata volume udem

Knormal

KN (suspensi Nacmc 0,5%)

KP (Nadiklofenak 5,14 mg/kgBB)

Dosis uji 1 (100 mg/kgBB)

Dosis uji 2 (200 mg/kgBB)

Dosis uji 3 (400 mg/kgBB)

Page 42: UJI AKTIVITAS ANTIINFLAMASI SENYAWA N-(HIDROKSIETIL)-P …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34316... · 2017-03-21 · uin syarif hidayatullah jakarta . uji aktivitas

26

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Bila dilihat dari tabel 3 diatas kelompok KN mengalami kenaikan

persentase udem dari jam ke-1 sampai jam ke-4. Pada kelompok KP di waktu 2

jam hingga 5 jam mengalami penurunan persen udem. Kelompok dosis uji 1 pada

jam ke-3 hingga ke-5 mengalami penurunan persen udem. Sedangkan, kelompok

dosis uji 2 dan 3 pada jam ke-1 hingga ke-2 mengalami kenaikan dan jam ke-3

hingga jam ke-5 mengalami penurunan persen udem dengan nilai lebih besar

dibandingkan dengan kelompok dosis uji 1.

Adapun hubungan rerata persen udem antar kelompok terhadap waktu

pengukuran dapat terlihat pada grafik berikut :

Gambar 4.3 Grafik hubungan rerata persen udem terhadap waktu

0

50

100

150

0 1 2 3 4 5

Pe

rse

nta

se (

%)

Waktu (Jam)

Rerata persen udem (inflamasi)

Knormal

KN (suspensi Nacmc 0,5%)

KP(Nadiklofenak 5,14 mg/kgBB)

Dosis uji 1 (100 mg/kgBB)

Dosis uji 2 (200 mg/kgBB)

Dosis uji 3 (400 mg/kgBB)

Page 43: UJI AKTIVITAS ANTIINFLAMASI SENYAWA N-(HIDROKSIETIL)-P …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34316... · 2017-03-21 · uin syarif hidayatullah jakarta . uji aktivitas

27

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Dari data rerata persen udem yang telah dihitung sebelumnya kemudian

dapat dihitung rerata persen inhibisi udem seperti yang ditampilkan pada tabel 4

berikut ini.

Tabel 4. Rerata Persen Inhibisi Udem

Kelompok

Rerata persen inhibisi udem (%) ± SD tiap jam

0 1 2 3 4 5

KNr 0 ± 0 0 ± 0 0 ± 0 0 ± 0 0 ± 0 0 ± 0

KN 0 ± 0 0 ± 0 0 ± 0 0 ± 0 0 ± 0 0 ± 0

KP 0 ± 0 19,44 ±

22,15

44,00 ±

16,24

48,39 ±

25,77

57,89 ±

12,22

63,00 ±

26,22

Dosis 1

(100 mg/kgBB)

0 ± 0 55,55 ±

8,60

69,22 ±

9,96

83,11 ±

13,09

84,86 ±

12,25

88,88 ±

17,21

Dosis 2

(200 mg/kgBB)

0 ± 0 23,89 ±

14,96

41,22 ±

22,80

41,22 ±

22,80

48,00 ±

23,24

61,84 ±

12,70

Dosis 3

(400 mg/kgBB)

0 ± 0 22,77 ±

20,04

34,50 ±

33,60

49,04 ±

26,09

53,72 ±

28,82

78,88 ±

32,77

Keterangan : KNr : Kontrol Normal (tanpa diinduksi karagenan KN: Kontrol Negatif

(suspensi NaCMC 0,5%); KP : Kontrol positif (Natrium diklofenak 5,14 mg/kgBB)

Perhitungan persen inhibisi udem ini dihitung dengan rumus : (a-b)/a ×

100, dimana a: % radang kelompok kontrol negatif dan b: % radang kelompok zat

uji.

Dari perhitungan persentase inhibisi udem diatas kemudian data diolah

secara statistik dimana hasil nya menunjukkan bahwa Senyawa N-(hidroksietil)-

p-metoksi sinamamida dengan dosis 100 mg/kgBB, 200 mg/kgBB, dan 400

mg/kgBB dapat menghambat udem pada telapak kaki tikus yang telah diinduksi

oleh zat penginduksi karagenan 1 % sebanyak 0,1 mL secara bermakna (ρ ≤ 0,05)

dibandingkan dengan kelompok kontrol normal (tanpa diinduksi karagenan) dan

kontrol negatif (NaCMC 0,5%).

Dosis 100 mg/kgBB berbeda secara bermakna terhadap KP (Natrium

diklofenak 5,14 mg/kgBB) pada taraf uji (ρ ≤ 0,05) pada jam kesatu hingga jam

kelima, hal ini menunjukkan bahwa dosis 100 mg/kgBB ini memiliki kemampuan

inhibisi udem yang lebih besar dibandingkan KP. Sedangkan dosis 200 mg/kgBB

dan 400 mg/kgBB tidak berbeda bermakna dengan kontrol positif (Natrium

diklofenak 5,14 mg/kgBB) pada taraf uji (ρ ≤ 0,05) pada jam kesatu hingga jam

kelima, dengan kata lain bahwa kedua dosis ini memiliki kemampuan inhibisi

Page 44: UJI AKTIVITAS ANTIINFLAMASI SENYAWA N-(HIDROKSIETIL)-P …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34316... · 2017-03-21 · uin syarif hidayatullah jakarta . uji aktivitas

28

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

udem tidak berbeda dengan KP. Hasil tersebut dapat digambarkan melalui grafik

hubungan rerata inhibisi udem antar kelompok terhadap waktu sebagai berikut

Gambar 4.4 Grafik rerata persen inhibisi udem terhadap waktu

4.3 Pembahasan

Peradangan adalah proses reaksi kompleks dalam jaringan ikat vaskular

yang terjadi karena rangsangan eksogen dan endogen (Sen et al, 2010).

Munculnya respon peradangan ini merupakan salah satu bentuk pertahanan

tubuh terhadap invasi benda asing, kerusakan jaringan atau keduanya dan

memiliki mekanisme kerja yaitu menarik protein plasma dan fagosit ke tempat

yang mengalami cedera atau terinvasi keduanya sehingga dapat mengisolasi,

menghancurkan, atau menginaktifkan agen yang masuk, membersihkan debris

dan mempersiapkan jaringan untuk proses penyembuhan (Corwin, 2008).

Dalam mengatasi rasa sakit yang ditimbulkan akibat peradangan tersebut

maka diperlukan suatu pengobatan.

Dalam penelitian uji aktivitas antiinflamasi ini digunakan metode

induksi karagenan. Metode ini merupakan metode pengujian inflamasi akut

yang banyak digunakan, serta memiliki berbagai keuntungan diantaranya

pengerjaan yang mudah, tidak menyebabkan kerusakan jaringan, bersifat

irreversibel dalam kurun waktu 24 jam, tidak bersifat antigenik dan tidak

menimbulkan efek sistemik (Fitriyani et al, 2011; Hidayanti et al, 2008; Nile

et al, 2013)

Karagenan berperan sebagai agen pembentukan udem melalui tiga

tahap. Tahap pertama adalah pelepasan histamin dan serotonin yang

0

20

40

60

80

100

1 2 3 4 5

Pe

rse

nta

se (

%)

Waktu (Jam)

Rerata persentase inhibisi udem (inflamasi)

Knormal

KN (suspensi Nacmc 0,5%)

KP (Nadiklofenak 5,14 mg/kgBB)

Dosis uji 1 (100 mg/kgBB)

Dosis uji 2 (200 mg/kgBB)

Dosis uji 3 (400 mg/kgBB)

Page 45: UJI AKTIVITAS ANTIINFLAMASI SENYAWA N-(HIDROKSIETIL)-P …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34316... · 2017-03-21 · uin syarif hidayatullah jakarta . uji aktivitas

29

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

berlangsung hingga 90 menit. Tahap kedua adalah pelepasan bradikinin yang

terjadi pada 1,5 hingga 2,5 jam setelah induksi. Pada tahap ketiga, terjadi

pelepasan prostaglandin pada 3 jam setelah induksi, kemudian udem

berkembang cepat dan bertahan pada volume maksimal sekitar 5 jam setelah

induksi (Morris, 2003), sehingga mengakibatkan terjadinya pembengkakan

lokal pada telapak kaki tikus yang disertai warna kemerahan akibat akumulasi

mediator inflamasi (Walidah, 2014)

Pada penelitian ini digunakan suspensi karagenan 1% sebanyak 0,1 mL

untuk sekali penginduksian pada masing-masing telapak kaki kiri tikus secara

subplantar 1 jam setelah pemberian sediaan oral. Pemilihan volume

penginduksian mengikuti langkah kerja Umar et al, 2012. Penilaian terhadap

daya antiinflamasi zat uji dilakukan dengan cara mengamati peningkatan

maupun penurunan volume udem yang terbentuk, hal ini dapat terjadi karena

adanya keterlibatan suatu zat uji yang diduga memiliki aktivitas sebagai agen

antiradang dalam menekan proses inflamasi secara berangsur-angsur dalam

kurun waktu tertentu. Pengukuran volume udem telapak kaki tikus dilakukan

menggunakan alat pletismometer. Agar data pengukuran yang teramati akurat,

maka perlu dipastikan beberapa hal berikut seperti pengisian air raksa ke

dalam alat harus selalu sama, penandaan pada kaki tikus menggunakan spidol

permanen guna memperjelas pada saat pencelupan dan juga pembacaan skala.

Hewan uji yang digunakan dalam penelitian ini adalah tikus putih

jantan galur Sprague Dawley berusia 2-4 bulan dengan berat badan berkisar

antara 150-250 gram. Pemilihan jenis kelamin jantan didasarkan pada

pertimbangan tikus jantan tidak memiliki hormon estrogen, kalaupun ada

hanya dalam jumlah yang relatif sedikit serta kondisi hormonal pada jantan

relatif stabil jika dibandingkan dengan betina, karena pada tikus betina

dipengaruhi oleh berbagai perubahan hormonal dan tingkat stress sangat tinggi

dibandingkan tikus jantan yang mungkin dapat mengganggu data pengujian

(Suhendi et al., 2011 dalam Walidah 2014)

Pada penelitian uji aktivitas antiinflamasi senyawa

N-(hidroksietil)-p-metoksi sinamamida digunakan variasi dosis 100, 200 dan

400 mg/kgBB. Pemilihan dosis tersebut mengacu pada penelitian sebelumnya

Page 46: UJI AKTIVITAS ANTIINFLAMASI SENYAWA N-(HIDROKSIETIL)-P …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34316... · 2017-03-21 · uin syarif hidayatullah jakarta . uji aktivitas

30

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

(Umar et al, 2012) mengenai uji in vivo senyawa Etil-p-metoksisinamat yang

merupakan senyawa induk dari senyawa N-(hidroksietil)-p-metoksi

sinamamida, serta menambah tiga kelompok perlakuan yaitu kontrol positif

(Natrium diklofenak), kontrol negatif (suspensi NaCMC 0,5%) dan kontrol

normal (tanpa diinduksi karagenan). Pengukuran volume udem dilakukan tiap

1 jam selama 5 jam setelah telapak kaki tikus diinduksi dengan karagenan 1%

(Lampiran 9). Dari pembacaan volume udem tiap jam tersebut pada masing-

masing kelompok perlakuan dapat dihitung persentase udem dan persentase

inhibisi udem dengan rumus tertentu (Lampiran 12).

Berdasarkan hasil penelitian terlihat bahwa ketiga variasi dosis pada

kelompok uji senyawa N-(hidroksietil)-p-metoksi sinamamida menunjukkan

kemampuannya dalam menghambat pembentukan udem. Persentase inhibisi

udem pada jam kedua sudah terlihat pada masing-masing kelompok perlakuan

(KP, dosis uji 1, dosis uji 2 dan dosis uji 3), adapun nilai persentase inhibisi

udem secara berturut-turut yakni (44%; 69,22%; 41,22%; 34,50%) dan

berangsur-angsur naik persentase inhibisi udem hingga pada waktu kelima

dimana KP sebesar 63%; dosis uji 1 sebesar 88,88%; dosis uji 2 sebesar

61,84%; dosis uji 3 sebesar 78,88%. Hal ini menunjukkan bahwa pemberian

obat selama dua jam melalui oral sudah memperlihatkan kerja dari senyawa

N-(hidroksietil)-p-metoksi sinamamida dalam menghambat peradangan

disekitar telapak kaki tikus. Daya hambat yang dimiliki oleh senyawa uji pada

dosis uji 1 (100 mg/kgBB) sebagai antiinflamasi menampilkan hasil yang

lebih besar dibandingkan dengan kontrol positif (Natrium diklofenak 5,14

mg/kgBB), dosis uji 2 (200 mg/kgBB) dan dosis uji 3 (400 mg/kgBB).

Pada kelompok KN nilai persentase udem dari waktu ke waktu

mengalami kenaikan, sedangkan persentase inhibisi peradangan tidak ada

(Tabel 4), ini disebabkan karena penyembuhan udem yang terbentuk hanya

bergantung pada respon imunitas yang dimiliki oleh hewan uji dan dengan

adanya pemberian suspensi NaCMC 0,5% secara oral ini tidak memberikan

pengaruh dalam penyembuhan udem.

Hasil perhitungan persentase inhibisi udem (Lampiran 11) kemudian

diinput ke dalam uji statistik ANOVA menggunakan aplikasi SPSS versi 16

Page 47: UJI AKTIVITAS ANTIINFLAMASI SENYAWA N-(HIDROKSIETIL)-P …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34316... · 2017-03-21 · uin syarif hidayatullah jakarta . uji aktivitas

31

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

guna menganalisa dan melihat apakah data tersebut memenuhi persyaratan

ANOVA yakni uji normalitas dan homogenitas data. Uji normalitas dilakukan

menggunakan metode Kolmogrov-Smirnov dan uji homogenitas

menggunakan metode Levene untuk melihat distribusi data persen inhibisi

udem telapak kaki tikus pada jam ke-1 sampai jam ke-5 (Lampiran 13),

dimana hasilnya menunjukkan data semua kelompok perlakuan tidak

terdistribusi normal dan juga tidak terdistribusi homogen dengan kata lain

tidak memenuhi syarat ANOVA. Berikutnya, dilanjutkan dengan uji Kruskal

Wallis dan dilanjutkan kembali dengan uji BNT (Beda Nyata Terkecil) dengan

metode LSD untuk melihat perbedaan antar kelompok perlakuan.

Hasil uji kruskal wallis menunjukkan bahwa persen inhibisi udem

telapak kaki tikus seluruh kelompok pada waktu jam ke-1 hingga ke-5 berbeda

secara bermakna, sehingga untuk langkah selanjutnya dilanjutkan dengan uji

BNT untuk mengetahui perbedaan persen inhibisi udem telapak kaki tikus

antar kelompok perlakuan yang bermakna.

Dapat dilihat (Lampiran 13) bahwasanya pada jam ke-1 hingga jam

kelima kelompok dosis uji 1, KN dan KNr berbeda bermakna dengan

kelompok kontrol positif (KP). Sedangkan dosis uji 2 dan 3 tidak berbeda

bermakna dengan KP dari jam kesatu hingga jam kelima.

Hasil statistik antar dosis uji menunjukkan bahwa dosis uji 1 (100

mg/kgBB) berbeda bermakna dibandingkan dengan dosis uji 2 (200

mg/kgBB) dan dosis uji 3 (400 mg/kgBB), sedangkan antara dosis uji 2 dan

dosis uji 3 tidak berbeda bermakna pada jam ke-1 hingga ke-5 (Lampiran 14).

Disini terlihat bahwa dengan peningkatan dosis uji 200 maupun 400 mg/kgBB

tidak memberikan kenaikan efek antiinflamasi yang signifikan. Kemungkinan

hal ini disebabkan karena memang ada beberapa jenis obat dalam dosis tinggi

justru menyebabkan pelepasan secara langsung dari mast cell sehingga

mengakibatkan pembuluh darah menjadi lebih permeabel terhadap cairan

plasma dan menimbulkan proses peradangan (Fitriyani et al, 2011).

Kemungkinan lainnya bisa jadi disebabkan karena kelarutan yang dimiliki

oleh senyawa N-(Hidroksietil)-p-metoksi sinamamida sangat rendah sehingga

mempengaruhi bioavailabilitas obat di dalam tubuh, karena kelarutan ini

Page 48: UJI AKTIVITAS ANTIINFLAMASI SENYAWA N-(HIDROKSIETIL)-P …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34316... · 2017-03-21 · uin syarif hidayatullah jakarta . uji aktivitas

32

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

merupakan masalah yang umum terjadi dalam sintesis senyawa murni

(Oliveira et al, 2016) ini dapat diasumsikan bahwa dosis uji 100 mg/kgBB

memiliki absorpsi lebih baik dibandingkan dosis tinggi 400 mg/kgBB,

sehingga terlihat pada dosis rendah 100 mg/kgBB memberikan hasil yang

signifikan dibandingkan kedua dosis lainnya.

Page 49: UJI AKTIVITAS ANTIINFLAMASI SENYAWA N-(HIDROKSIETIL)-P …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34316... · 2017-03-21 · uin syarif hidayatullah jakarta . uji aktivitas

33 UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

BAB 5

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Dari hasil penelitian yang telah dilakukan dapat ditarik kesimpulan bahwa:

1. Senyawa uji N-(hidroksietil)-p-metoksi sinamamida dengan dosis 100

mg/kgBB, 200 mg/kgBB, 400 mg/kgBB memiliki kemampuan dalam

menghambat udema kaki tikus yang diinduksi dengan karagenan 1%

sebanyak 0,1 mL, hal ini mengindikasikan jika senyawa tersebut aktif

sebagai agen antiinflamasi.

2. Dosis 100 mg/kgBB memiliki kemampuan inhibisi udem yang lebih

besar dibandingkan dengan kontrol positif (Natrium diklofenak 5,14

mg/kgBB) berbeda secara bermakna pada taraf uji (ρ ≤ 0,05). Sedangkan

dosis 200 mg/kgBB dan 400 mg/kgBB kedua dosis ini memiliki

kemampuan inhibisi udem serupa dengan kontrol positif (Natrium

diklofenak 5,14 mg/kgBB) tidak berbeda bermakna pada taraf uji (ρ ≤

0,05).

3. Senyawa N-(hidroksietil)-p-metoksi sinamamida berpotensi sebagai agen

antiinflamasi dalam menghambat udem pada kaki tikus yang diinduksi

karagenan secara in vivo.

5.2 Saran

Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut uji aktivitas antiinflamasi ini

dengan menggunakan variasi dosis yang lebih rendah dan perlu dilakukan

pengujian secara in vitro dari senyawa N-(hidroksietil)-p-metoksi

sinamamida pengaruhnya terhadap enzim COX-1 maupun COX-2 yang

terlibat dalam proses terjadinya inflamasi.

Page 50: UJI AKTIVITAS ANTIINFLAMASI SENYAWA N-(HIDROKSIETIL)-P …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34316... · 2017-03-21 · uin syarif hidayatullah jakarta . uji aktivitas

34 UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

DAFTAR PUSTAKA

BMJ Group. 2009. British National Formulary 57. Germany: GGP Media

GmbH. (page 555)

British Pharmacopoeia 2009. London: Council of Europes.

Brune, Kay and Burkhard Hinz. 2004. Review: The Discovery and Development

of Antiinflammatory Drugs. Arthritis & Rheumatism Vol. 50, No. 8, August

2004, pp 2391–2399.

Brunton, Laurence L., John S. Lazo., Keith L. Parker. 2006. Goodman &

Gilman’s The Pharmacological Basic of Therapeutics Eleventh edition. The

McGraw-Hill Companies. (page 671-684, 697-698).

Corwin, Elizabeth J. 2008. Handbook of Pathophysiology 3th edition.

Philadelphia: Lippincort Williams & Wilkins, 138-143.

Depkes. 2008. Pedoman Pengendalian Tikus. Direktorat jenderal pengendalian

penyakit dan penyehatan lingkungan. Jakarta.

Ekowati, Juni., Bimo A. Tejo., Shigeru Sasaki., Kimio Highasiyama.,

Sukardiman., Siswandono., Tutuk Budiati. 2012. Structure Modification Of

Ethyl P-Methoxycinnamate And Their Bioassay As Chemopreventive Agent

Against Mice’s Fibrosarcoma. International Journal of Pharmacy and

Pharmaceutical Sciences Vol 4, Suppl 3, 2012, PP. 528-532.

Fitriyani, Atik., Lina Winarti., Siti Muslichah dan Nuri. 2011. Uji Antiinflamasi

Ekstrak Metanol Daun Sirih Merah (Piper crocatum Ruiz & Pav.) Pada

Tikus Putih. Majalah Obat Tradisional, 16(1), 34 – 42, 2011.

Foltz, Chairmaine J and Mollie Ullman-Cullere. Guidelines for Assessing the

Health and Condition of Mice. Resource Vol. 28, No. 4, Lab Animal, April

1999. (page 29)

Goci, Enkelejda., Rezarta Shkreli., Entela Haloci., Ledjan Malaj., 2013.

Complementary And Alternative Medicine (Cam) For Pain, Herbal Anti-

Inflammatory Drugs. European Scientific Journal Vol.9, No.9, PP. 90-105.

Ghilman, Alfred Goodman. 2012. Dasar Farmakologi Terapi edisi 10 Terjemahan

Bahasa Indonesia. Jakarta: EGC. (hlm 688-689)

Page 51: UJI AKTIVITAS ANTIINFLAMASI SENYAWA N-(HIDROKSIETIL)-P …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34316... · 2017-03-21 · uin syarif hidayatullah jakarta . uji aktivitas

35

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Hidayanti, Nur Annis., Shanti Listyawati., Ahmad Dwi Setyawan. 2008.

Kandungan Kimia dan Uji Antiinflamasi Ekstrak Etanol Lantana camara L.

pada Tikus Putih (Rattus norvegicus L.) Jantan. FMIPA UNS Surakarta.

Bioteknologi 5 (1): 10-17.

Inayati, Alfi. 2010. Uji Efek Analgetik dan Antiinflamasi Ekstrak Etanol 70%

Daun Sirih (Piper Betle, Linn) secara In vivo. Skripsi. Progam Studi

Farmasi, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

Katzung, Bertram G. 2002. Farmakologi Dasar dan Klinik. Penerjemah & Editor:

Farmakologi Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga. Jakarta: Salemba

Medika (hlm 547)

Katzung, B.G. 2012. Basic and Clinical Pharmacology 12th edition. McGraw-Hill

e-book.

Kumar, S., BS. Bajwa., Singh Kuldeep and AN. Kalia. 2013. Anti-Inflammatory

Activity of Herbal Plants: A Review. International Journal Of Advances In

Pharmacy,Biology And Chemistry (IJAPBC) Vol. 2(2), Apr-Jun, 2013. PP

272-281.

Meltyza, Eva., R. Anita Indriyanti., Santun Bekhti Rahimah. 2014. Perbandingan

Efek Antiinflamasi Ekstrak Etanol Kunyit Putih (Curcuma Zedoaria)

dengan Natrium Diklofenak pada Tikus yang Diinduksi dengan

Carrageenan. Prosiding Pendidikan Dokter, Fakultas Kedokteran,

Universitas Islam Bandung. (hlm 112-118)

Morris CJ. 2003. Carrageenan-Induced Paw Edema in the Rat and Mouse. In

Winyard PG and Willoughby DA (Eds) Inflammation Protocols. Humana

Press Inc, Totowa, NJ pp. 115-121.

Morteau, Olivier. 2000. Prostaglandins and Inflammation: the Cyclooxygenase

Controversy. Review. Harvard Medical School, USA.

Murphy, Hedwig S. 2006. Inflammation e-book. Page 37 and 41.

Nag, Sudipa and Subrata Mandal. 2015. Importance Of Ekangi (Kaempferia

galanga L.) As Medicinal Plants-A Review. International Journal of

Innovative Research and Review Vol. 3 (1) January-March, PP. 99-106.

Necas, J. and L. Bartosikova. 2013. Carrageenan: a review. Veterinarni Medicina,

58, 2013 (4): 187–205

Page 52: UJI AKTIVITAS ANTIINFLAMASI SENYAWA N-(HIDROKSIETIL)-P …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34316... · 2017-03-21 · uin syarif hidayatullah jakarta . uji aktivitas

36

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Nile, Shivraj Hariram and Se Won Park. 2013. Optimized Methods for In Vitro

and In Vivo Anti-Inflammatory Assays and Its Applications in Herbal and

Synthetic Drug Analysis. Mini-Reviews in Medicinal Chemistry, Vol. 13,

PP. 95-100.

Oktiwilianti, Winda., Umi Yurniarni, dan Ratu Choesrina. 2015. Uji

AktivitasAntiinflamasi dari Ekstrak Etanol Daun Asam Jawa (Tamarindus

Indica L) terhadap Tikus Wistar Jantan. Prosiding Penelitian SPeSIA

Unisba, Fakultas MIPA.

Oliveiraa, Jamerson Ferreira de,, Fabiana Regina Nonatob, Rafael Rosolen

Teixeira Zafredb, Nayara Maria Siqueira Leitea, Ana Lúcia Tasca Gois

Ruizb, João Ernesto de Carvalhob, Anekécia Lauro da Silvac, Ricardo

Olímpio de Mourad, Maria do Carmo Alves de Limaa. 2016. Evaluation of

anti-inflammatory effect of derivative (E)-N-(4- bromophenyl)-2-(thiophen-

2-ylmethylene)-thiosemicarbazone. Biomedicine & Pharmacotherapy 80

(page 388–392)

Otterness IG, Moore PF. Carrageenan foot edema test. Methods Enzymol.

1988;162:320-327.

Purnamasari, Endah. 2013. Uji Efek Antiinflamasi Ekstrak Etanol Lumut Hati

Mastigosphora diclados (Bird. Ex Web.) Nees sec In Vivo. Skripsi. Progam

Studi Farmasi, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

Qudsi, Hadi. 2014. Modifikasi Struktur Senyawa Etil p-Metoksisinamat yang

Diisolasi dari Kencur (Kaempferia galanga L.) dengan Metode Reaksi

Reduksi dan Uji Aktivitas Antiinflamasinya secara In Vitro. Skripsi. Progam

Studi Farmasi, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

Reza, Muhammad. 2015. Amidasi Senyawa Etil-p-metoksisinamat Melalui Reaksi

Langsung dengan Iradiasi Microwave Serta Uji Aktivitas Antiinflamasi.

Skripsi. Progam Studi Farmasi, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. (hlm: 33-

49)

Rowe, Raymond C., Paul J Sheskey and Marian E Quinn. 2009. Handbook of

Pharmaceutical Excipients sixth edition.UK : Pharmaceutical Press and

American Pharmacist Association. (Page :118-121)

Page 53: UJI AKTIVITAS ANTIINFLAMASI SENYAWA N-(HIDROKSIETIL)-P …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34316... · 2017-03-21 · uin syarif hidayatullah jakarta . uji aktivitas

37

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Rubin, Emanuel and Howard M. Neisler. 2011. Essentials of Robin’s Pathology

Sixth edition. Lippincott Williams & Wilkins: Printed in China. (Page: 28-

29)

Rustam, Erlina., Indah Atmasari dan Yanwirasti. 2007. Efek Antiinflamasi

Ekstrak Etanol Kunyit (Curcuma domestica Val.) pada Tikus Putih Jantan

Galur Wistar.J.Sains dan Teknologi Farmasi, 12:2, (hlm112-115)

Santoso, S. 2007. Menguasai Statistik di Era Informasi dengan SPSS 15. Jakarta:

PT Elex Media Komputindo Kelompok Gramedia.

Sen, Saikat., Raja Chakraborty., Biplab De., T. Ganesh., H. G. Raghavendra and

Subal Debnath. 2010. Analgesic And Anti-Inflammatory Herbs: A Potential

Source Of Modern Medicine. International Journal of Pharmaceutical

Sciences and Research Vol. 1 (11): 32-44.

Soni, Rajes Kumar., Raghuveer Irchhaiyaa., Vihangesh Dixita., Zahid Ahmad

Bhatb., Hilal Ahmad Wanib., Ashiq Hussain Najar. 2014. Anti-Inflammatory

Activity Of Kirganelia Reticulata (Poir). Baill. Root By Carrageenan-

Induced Rat Paw Oedema Model. International Journal of Pharmacy and

Pharmaceutical Sciences Vol 6, Issue 1, PP. 520-523.

Sukaina, Ira. 2013. Uji Efek Antiinflamasi Herba Kemangi (Ocimum americanum

Linn.) Terhadap Udema Pada Telapak Kaki Tikus Putih Jantan Yang

Diinduksi Karagenan. Skripsi. Progam Studi Farmasi, UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta. (hlm 21-22)

Tewtrakul, Supinya., Supreeya Yuenyongsawad., Sopa Kummee and Latthya

Atsawajaruwan. 2005. Chemical components and biological activities of

volatile oil of Kaempferia galanga Linn. Songklanakarin J. Sci. Technol.,

27(Suppl. 2) : 503-507

Tripathi, Mridula., Priyanka Chawla., Ruby Upadhyay and Shivangi Trivedi.

2013. Essential Oils From Family Zingiberaceae For Antimicrobial

Activity- A Review. International Journal of Pharma and Bio Sciences

4(4):(P) 149 - 162

Ullah, H M Arif., Sayera Zaman., Fatematuj Juhara., Lucky Akter., Syed

Mohammed Tareq., Emranul Haque Masum and Rajib Bhattacharjee. 2014.

Evaluation of antinociceptive in-vivo & in-vitro anti-inflammatory activity

Page 54: UJI AKTIVITAS ANTIINFLAMASI SENYAWA N-(HIDROKSIETIL)-P …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34316... · 2017-03-21 · uin syarif hidayatullah jakarta . uji aktivitas

38

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

of ethanolic extract of Curcuma zedoaria rhizome. BMC Complementary

and Alternative Medicine 14, PP: 346.

Umar, Muhammad Ihtisham., Mohd Zaini Asmawi., Amirin Sadikun., Item J.

Atangwho., Mun Fei Yam., Rabia Altaf and Ashfaq Ahmed. 2012.

Bioactivity-Guided Isolation of Ethyl-p-methoxycinnamate an Anti-

inflammatory Constituent from Kaempferia galanga L Extracts. Molecules

2012, 17, PP. 8720-8734.

Walidah, Churmatul. 2014. Uji Efek Antiinflamasi Ekstrak Etil Asetat Lumut Hati

Mastigosphora diclados secara In vivo. Skripsi. Progam Studi Farmasi, UIN

Syarif Hidayatullah Jakarta. (hlm 36-37)

Wilmana, P.F., dan Gan, S.G., 2007. Analgesik-Antipiretik, Analgesik

AntiInflamasi Nonsteroid dan Obat Gangguan Sendi Lainnya. Dalam: Gan,

S.G., Editor. Farmakologi dan Terapi. Edisi 5. Jakarta: Gaya Baru, 230-240

Winter, C. A., Risley, E. A., and Nuss, G. W. 1962. Carrageenan induced oedema

in hind paw of the rats as an assay for anti-inflammatory drugs. Proc. Soc.

Exp. Bio Med, 111: 544-547.

Winyard, Paul G. & Derek A.Willoughby. 2003. Inflammation Protocols. Totowa,

New Jersey : Humana press. (page 120)

Page 55: UJI AKTIVITAS ANTIINFLAMASI SENYAWA N-(HIDROKSIETIL)-P …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34316... · 2017-03-21 · uin syarif hidayatullah jakarta . uji aktivitas

39

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Lampiran 1. Konversi Dosis Hewan (Reagan-Shaw; Nihal; Ahmad. 2007)

Rumus Perhitungan Dosis Hewan (Reagan-Shaw; Nihal; Ahmad. 2007)

Page 56: UJI AKTIVITAS ANTIINFLAMASI SENYAWA N-(HIDROKSIETIL)-P …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34316... · 2017-03-21 · uin syarif hidayatullah jakarta . uji aktivitas

40

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Lampiran 2. Perhitungan Dosis Natrium Diklofenak

Perencanaan Dosis Natrium Diklofenak

Dosis natrium diklofenak yaitu 50 mg (3× sehari) atau 75 mg (2× sehari)

(Brunton et al., 2006); dosis oral 75–150 mg/hari dalam dosis terbagi 2-3× sehari

(BNF 57). Sehingga dosis yang dapat diberikan pada tikus dengan bobot 200

gram adalah :

HED (mg/kg) = Dosis Hewan (mg/kg) ×𝐊𝐦 𝐇𝐞𝐰𝐚𝐧

𝐊𝐦 𝐌𝐚𝐧𝐮𝐬𝐢𝐚

50 mg/60kg = Dosis Hewan (mg/kg) ×6

37

Dosis Hewan = 5,14 mg/kgBB

VAO = 𝐁𝐁 (𝐤𝐠)×𝐝𝐨𝐬𝐢𝐬 (𝐦𝐠/𝐤𝐠)

𝐊𝐨𝐧𝐬𝐞𝐧𝐭𝐫𝐚𝐬𝐢 (𝐦𝐠/𝐦𝐋)

1mL = 0,2 kg ×5,14 mg/kg

Konsentrasi (mg/mL)

Konsentrasi = 1,028 mg/mL 10,28 mg/10 mL suspensi

NaCMC 0,5% (yang dibuat)

Page 57: UJI AKTIVITAS ANTIINFLAMASI SENYAWA N-(HIDROKSIETIL)-P …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34316... · 2017-03-21 · uin syarif hidayatullah jakarta . uji aktivitas

41

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Lampiran 3. Perhitungan Dosis Senyawa Uji N-(hidroksietil)-p-metoksi

sinamamida

A. Dosis pemberian 100 mg/kgBB

VAO = 𝐁𝐁 (𝐤𝐠)×𝐝𝐨𝐬𝐢𝐬 (

𝐦𝐠

𝐤𝐠)

𝐊𝐨𝐧𝐬𝐞𝐧𝐭𝐫𝐚𝐬𝐢 (𝐦𝐠

𝐦𝐋)

Konsentrasi = 0,2 kg×100

mg

kg

1 mL

Konsentrasi = 20 mg/mL Dibuat dalam 15 mL, maka banyaknya

senyawa yang ditimbang 20 mg/mL × 15 mL = 300 mg

Prosedur : ditimbang senyawa sebanyak 300 mg didispersikan dalam 15

mL NaCMC 0,5%, digerus dalam lumpang hingga homogen.

B. Dosis pemberian 200 mg/kgBB

VAO = 𝐁𝐁 (𝐤𝐠)×𝐝𝐨𝐬𝐢𝐬 (

𝐦𝐠

𝐤𝐠)

𝐊𝐨𝐧𝐬𝐞𝐧𝐭𝐫𝐚𝐬𝐢 (𝐦𝐠

𝐦𝐋)

Konsentrasi = 0,2 kg×200 mg/kg

1 mL

Konsentrasi = 40 mg/mL Dibuat dalam 15 mL, maka banyaknya

senyawa yang ditimbang 40mg/mL × 15 mL = 600 mg.

Prosedur : ditimbang senyawa sebanyak 600 mg didispersikan dalam 15

mL NaCMC 0,5%, digerus dalam lumpang hingga homogen.

C. Dosis pemberian 400 mg/kgBB

VAO = 𝐁𝐁 (𝐤𝐠)×𝐝𝐨𝐬𝐢𝐬 (

𝐦𝐠

𝐤𝐠)

𝐊𝐨𝐧𝐬𝐞𝐧𝐭𝐫𝐚𝐬𝐢 (𝐦𝐠

𝐦𝐋)

Konsentrasi = 0,2 kg×400 mg/kg

1 mL

Konsentrasi = 80 mg/mL Dibuat dalam 15 mL, maka banyaknya

senyawa yang ditimbang 80 mg/mL × 15 mL = 1200 mg.

Prosedur : ditimbang senyawa sebanyak 1200 mg didispersikan dalam 15

mL NaCMC 0,5%, digerus dalam lumpang hingga homogen.

Page 58: UJI AKTIVITAS ANTIINFLAMASI SENYAWA N-(HIDROKSIETIL)-P …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34316... · 2017-03-21 · uin syarif hidayatullah jakarta . uji aktivitas

42

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Lampiran 4. Kerangka Penelitian

Kontrol positif

Natrium

Diklofenak

Kontrol negatif

NaCMC 0,5%

Senyawa Uji N-

(hidroksietil)-p-

metoksi sinamamida

Penyiapan untuk

perlakuan

Pembuatan senyawa uji N-(hidroksietil)-p-

metoksi sinamamida

Senyawa diujikan secara in vivo dengan

metode induksi karagenan

100 mg/kgBB

Variasi dosis

400 mg/kgBB 200 mg/kgBB

Dihitung % peradangan dan %

inhibisi peradangan

Dianalisa

dengan uji

ANOVA

Kontrol Normal

Tanpa diinduksi

karagenan

Page 59: UJI AKTIVITAS ANTIINFLAMASI SENYAWA N-(HIDROKSIETIL)-P …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34316... · 2017-03-21 · uin syarif hidayatullah jakarta . uji aktivitas

43

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Lampiran 5. Skema Kerja Perlakuan Uji Antiinflamasi (Winter, 1962)

36 ekor tikus dibagi menjadi 6 kelompok

Ditimbang berat badan tikus

Telapak kaki kiri tikus ditandai dengan spidol

Diukur volume awal telapak kaki kiri

tikus

Perlakuan tiap kelompok

Kontrol

positif

(Natrium

diklofenak

dalam

NaCMC

0,5%)

Kontrol

negatif

Larutan

NaCMC

0,5%

Dosis 100

mg/kgBB

dalam

NaCMC

0,5%

Dosis 200

mg/kgBB

dalam

NaCMC

0,5%

Dosis 400

mg/kgBB

dalam

NaCMC

0,5%

Masing-masing disuntikkan suspensi karagenan 1% sebanyak 0,1ml

mL

1 jam

Volume telapak kaki kiri tikus diukur setiap 1 jam selama 5 jam

jam

Kontrol

Normal

Page 60: UJI AKTIVITAS ANTIINFLAMASI SENYAWA N-(HIDROKSIETIL)-P …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34316... · 2017-03-21 · uin syarif hidayatullah jakarta . uji aktivitas

44

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Lampiran 6. Perlakuan Pada Hewan Uji

Pengelompokkan hewan uji

Pelaksanaan sonde

Penyuntikan karagenan pada bagian

subplantar kaki tikus

Pengukuran volume udem telapak kaki

kiri tikus

(a) (b)

(a) Sebelum diinduksi karagenan

(b) Peradangan telapak kaki tikus

setelah diinduksi karagenan 1%

sebanyak 0,1 mL

Page 61: UJI AKTIVITAS ANTIINFLAMASI SENYAWA N-(HIDROKSIETIL)-P …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34316... · 2017-03-21 · uin syarif hidayatullah jakarta . uji aktivitas

45

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Alat dan Bahan yang digunakan pada penelitian

(Alat pletismometer)

(suspensi senyawa uji : dosis 100, 200, 400 mg/kgBB)

(Senyawa produk)

Page 62: UJI AKTIVITAS ANTIINFLAMASI SENYAWA N-(HIDROKSIETIL)-P …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34316... · 2017-03-21 · uin syarif hidayatullah jakarta . uji aktivitas

46

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Lampiran 7. Sertifikat Kaji Etik

Page 63: UJI AKTIVITAS ANTIINFLAMASI SENYAWA N-(HIDROKSIETIL)-P …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34316... · 2017-03-21 · uin syarif hidayatullah jakarta . uji aktivitas

47

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Lampiran 8. Determinasi Rimpang Kencur Kaempferia galanga Linn.

Page 64: UJI AKTIVITAS ANTIINFLAMASI SENYAWA N-(HIDROKSIETIL)-P …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34316... · 2017-03-21 · uin syarif hidayatullah jakarta . uji aktivitas

48

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Lampiran 9. Hasil Pengukuran volume udem telapak kaki tikus setelah

diinduksi karagenan pada masing-masing kelompok perlakuan

Kel Perlakuan No. Pengukuran Volume Udema (mL) pada Jam Ke-

1 Kontrol

Normal

(Tanpa

diinduksi

karagenan)

0 1 2 3 4 5

1 0,019 0,019 0,019 0,019 0,019 0,019

2 0,015 0,015 0,015 0,015 0,015 0,015

3 0,019 0,019 0,019 0,019 0,019 0,019

4 0,020 0,020 0,020 0,020 0,020 0,020

5 0,020 0,020 0,020 0,020 0,020 0,020

6 0,010 0,010 0,010 0,010 0,010 0,010

Rata-Rata 0,017 0.017 0,017 0,017 0,017 0,017

SD 0,004 0.004 0,004 0,004 0,004 0,004

2 Kontrol

Negatif

Larutan

NaCMC

0,5%

1 0,010 0,025 0,030 0,030 0,030 0,025

2 0,010 0,020 0,030 0,030 0,030 0,025

3 0,010 0,020 0,020 0,029 0,029 0,025

4 0,010 0,020 0,020 0,020 0,020 0,020

5 0,010 0,025 0,030 0,030 0,030 0,029

6 0,010 0,020 0,025 0,025 0,029 0,029

Rata-rata 0,010 0,021 0,026 0,027 0,028 0,025

SD 0 0,002 0,004 0,004 0,004 0,003

3 Kontrol

Positif

Natrium

diklofenak

5,14

1 0,010 0,030 0,025 0,020 0,020 0,015

2 0,010 0,025 0,025 0,020 0,020 0,015

3 0,010 0,020 0,015 0,015 0,015 0,010

4 0,010 0,020 0,020 0,020 0,015 0,015

Page 65: UJI AKTIVITAS ANTIINFLAMASI SENYAWA N-(HIDROKSIETIL)-P …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34316... · 2017-03-21 · uin syarif hidayatullah jakarta . uji aktivitas

49

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

mg/kgBB 5 0,010 0,020 0,020 0,020 0,020 0,020

6 0,010 0,020 0,015 0,015 0,015 0,015

Rata-rata 0,010 0,022 0,020 0,018 0,017 0,015

SD 0 0,004 0,004 0,002 0,003 0,003

4 Dosis 1

(100

mg/kgBB)

1 0,010 0,015 0,015 0,015 0,015 0,015

2 0,010 0,015 0,015 0,015 0,015 0,015

3 0,010 0,015 0,015 0,015 0,013 0,010

4 0,010 0,015 0,015 0,010 0,010 0,010

5 0,010 0,015 0,015 0,015 0,015 0,010

6 0,010 0,015 0,015 0,010 0,010 0,010

Rata-rata 0,010 0,015 0,015 0,013 0,013 0,011

SD 0 0 0 0,002 0,002 0,002

5 Dosis 2

(200

mg/kgBB)

1 0,010 0,020 0,020 0,020 0,020 0,015

2 0,015 0,025 0,025 0,025 0,020 0,020

3 0,015 0,025 0,030 0,030 0,030 0,025

4 0,010 0,019 0,020 0,020 0,019 0,015

5 0,010 0,020 0,020 0,020 0,020 0,019

6 0,010 0,020 0,020 0,020 0,020 0,015

Rata-rata 0,010 0,021 0,022 0,022 0,021 0,018

SD 0 0,003 0,004 0,004 0,004 0,004

6 Dosis 3

1 0,010 0,020 0,030 0,030 0,030 0,020

2 0,010 0,025 0,025 0,020 0,020 0,019

Page 66: UJI AKTIVITAS ANTIINFLAMASI SENYAWA N-(HIDROKSIETIL)-P …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34316... · 2017-03-21 · uin syarif hidayatullah jakarta . uji aktivitas

50

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

(400

mg/kgBB)

3 0,010 0,020 0,020 0,019 0,015 0,010

4 0,010 0,018 0,015 0,015 0,015 0,010

5 0,010 0,020 0,015 0,015 0,015 0,010

6 0,010 0,020 0,020 0,015 0,015 0,010

Rata-rata 0,010 0,020 0,020 0,019 0,018 0,013

SD 0 0,002 0,006 0,006 0,006 0,005

Page 67: UJI AKTIVITAS ANTIINFLAMASI SENYAWA N-(HIDROKSIETIL)-P …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34316... · 2017-03-21 · uin syarif hidayatullah jakarta . uji aktivitas

51

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Lampiran 10. Hasil Persentase udem telapak kaki tikus setelah diinduksi

karagenan pada masing-masing kelompok perlakuan

Kel Perlakuan No. Pengukuran Volume Udema (mL) pada Jam Ke-

1 Kontrol

Normal

(Tanpa

diinduksi

karagenan)

0 1 2 3 4 5

1 0 0 0 0 0 0

2 0 0 0 0 0 0

3 0 0 0 0 0 0

4 0 0 0 0 0 0

5 0 0 0 0 0 0

6 0 0 0 0 0 0

Rata-Rata 0 0 0 0 0 0

SD 0 0 0 0 0 0

2 Kontrol

Negatif

Larutan

NaCMC

0,5%

1 0 150 200 200 200 150

2 0 100 200 200 200 150

3 0 100 100 190 190 150

4 0 100 190 100 100 100

5 0 150 200 200 200 190

6 0 100 150 150 190 190

Rata-rata 0 116,66 173,33 173,33 180,00 155,00

SD 0 25,81 40,82 40,82 39,49 33,31

3 Kontrol

Positif

Natrium

diklofenak

5,14

1 0 200 150 100 100 50

2 0 150 150 100 100 50

3 0 100 50 50 50 0

4 0 100 100 50 50 50

Page 68: UJI AKTIVITAS ANTIINFLAMASI SENYAWA N-(HIDROKSIETIL)-P …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34316... · 2017-03-21 · uin syarif hidayatullah jakarta . uji aktivitas

52

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

mg/kgBB 5 0 100 100 100 100 100

6 0 100 50 50 50 50

Rata-rata 0 125,00 100,00 83,33 75,00 50,00

SD 0 41,83 44,72 25,81 27,38 31,62

4 Dosis 1

(100

mg/kgBB)

1 0 50 50 50 50 50

2 0 50 50 50 50 50

3 0 50 50 50 30 0

4 0 50 50 0 0 0

5 0 50 50 50 50 0

6 0 50 50 0 0 0

Rata-rata 0 50,00 50,00 33,33 30,00 16,66

SD 0 0 0 25,81 24,49 25,81

5 Dosis 2

(200

mg/kgBB)

1 0 100 100 100 100 50

2 0 66,66 66,66 66,66 33,33 33,33

3 0 66,66 100 100 100 66,66

4 0 90 100 100 90 50

5 0 100 100 100 100 90

6 0 100 100 100 100 50

Rata-rata 0 87,22 94,44 94,44 87,22 56,66

SD 0 16,39 13,61 13,61 26,70 19,43

6 Dosis 3

1 0 100 200 200 200 100

2 0 150 150 100 100 90

Page 69: UJI AKTIVITAS ANTIINFLAMASI SENYAWA N-(HIDROKSIETIL)-P …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34316... · 2017-03-21 · uin syarif hidayatullah jakarta . uji aktivitas

53

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

(400

mg/kgBB)

3 0 100 100 90 50 0

4 0 80 50 50 50 0

5 0 100 50 50 50 0

6 0 100 50 50 50 0

Rata-rata 0 105,00 108,33 90,00 83,33 31,66

SD 0 23,45 58,45 58,31 60,55 49,16

Page 70: UJI AKTIVITAS ANTIINFLAMASI SENYAWA N-(HIDROKSIETIL)-P …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34316... · 2017-03-21 · uin syarif hidayatullah jakarta . uji aktivitas

54

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Lampiran 11. Hasil Persentase inhibisi udem telapak kaki tikus setelah

diinduksi karagenan pada masing-masing kelompok perlakuan

Kel Perlakuan No. Pengukuran Volume Udema (mL) pada Jam Ke-

1 Kontrol

Normal

(Tanpa

diinduksi

karagenan)

0 1 2 3 4 5

1 0 0 0 0 0 0

2 0 0 0 0 0 0

3 0 0 0 0 0 0

4 0 0 0 0 0 0

5 0 0 0 0 0 0

6 0 0 0 0 0 0

Rata-Rata 0 0 0 0 0 0

SD 0 0 0 0 0 0

2 Kontrol

Negatif

Larutan

NaCMC

0,5%

1 0 0 0 0 0 0

2 0 0 0 0 0 0

3 0 0 0 0 0 0

4 0 0 0 0 0 0

5 0 0 0 0 0 0

6 0 0 0 0 0 0

Rata-rata 0 0 0 0 0 0

SD 0 0 0 0 0 0

3 Kontrol

Positif

Natrium

diklofenak

5,14

mg/kgBB

1 0 33,33 25 50 50 66,66

2 0 50 25 50 50 66,66

3 0 0 50 73,68 73,68 100

4 0 0 47,36 0 50 50

5 0 33,33 50 50 50 21,05

6 0 0 66,66 66,66 73,68 73,68

Rata-rata 0 19,44 44,00 48,39 57,89 63,00

SD 0 22,15 16,24 25,77 12,22 26,22

4 Dosis 1

(100

mg/kgBB)

1 0 66,66 75 75 75 66,66

2 0 50 75 75 75 66,66

3 0 50 50 73,68 84,21 100

4 0 50 73,68 100 100 100

5 0 66,66 75 75 75 100

6 0 50 66,66 100 100 100

Rata-rata 0 55,55 69,22 83,11 84,86 88,88

SD 0 8,60 9,96 13,09 12,25 17,21

5 Dosis 2 1 0 33,33 50 50 50 66,66

Page 71: UJI AKTIVITAS ANTIINFLAMASI SENYAWA N-(HIDROKSIETIL)-P …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34316... · 2017-03-21 · uin syarif hidayatullah jakarta . uji aktivitas

55

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

(200

mg/kgBB)

2 0 33,34 66,67 66,67 83,33 77,78

3 0 33,34 0 47,36 47,36 55,56

4 0 10 47,36 10 10 50

5 0 33,33 50 50 50 47,36

6 0 0 33,33 47,36 47,36 73,68

Rata-rata 0 23,89 41,22 41,22 48,00 61,84

SD 0 14,96 22,80 22,80 23,24 12,70

6 Dosis 3

(400

mg/kgBB)

1 0 33,33 0 7,13 15,21 100

2 0 50 44,44 100 100 100

3 0 0 72,74 100 100 100

4 0 20 100 100 100 100

5 0 33,33 100 100 100 100

6 0 0 77,28 100 100 82,86

Rata-rata 0 22,77 65,74 84,52 85,86 97,14

SD 0 20,04 38,22 37,91 34,61 6,99

Page 72: UJI AKTIVITAS ANTIINFLAMASI SENYAWA N-(HIDROKSIETIL)-P …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34316... · 2017-03-21 · uin syarif hidayatullah jakarta . uji aktivitas

56

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Lampiran 12. Perhitungan persen udem dan persen inhibisi udem telapak

kaki tikus

Persen (%) udem senyawa uji N-(hidroksietil)-p-metoksi sinamamida dosis 100

mg/kgBB

a. Tikus pertama jam ke-2

% udem = Vt−V0

V0 × 100 % =

0,015−0,010

0,010× 100% = 50 %

b. Tikus kedua jam ke-2

% udem = Vt−V0

V0 × 100 % =

0,015−0,010

0,010× 100% = 50 %

c. Tikus ketiga jam ke-2

% udem = Vt−V0

V0 × 100 % =

0,015−0,010

0,010× 100% = 50 %

d. Tikus keempat jam ke-2

% udem = Vt−V0

V0 × 100 % =

0,015−0,010

0,010× 100% = 50 %

e. Tikus kelima jam ke-2

% udem = Vt−V0

V0 × 100 % =

0,015−0,010

0,010× 100% = 50 %

f. Tikus keenam jam ke-2

% udem = Vt−V0

V0 × 100 % =

0,015−0,010

0,010× 100% = 50 %

Keterangan :

Vt : Volume telapak kaki tikus pada waktu t

V0: Volume telapak kaki tikus pada waktu 0

Persen (%) inhibisi udem senyawa uji N-(hidroksietil)-p-metoksi sinamamida

dosis 100 mg/kgBB

a. Tikus pertama jam ke-2

% inhibisi udem = A−B

A × 100 % =

200−50

200× 100% = 75 %

b. Tikus kedua jam ke-2

% inhibisi udem = A−B

A × 100 % =

200−50

200× 100% = 75%

Page 73: UJI AKTIVITAS ANTIINFLAMASI SENYAWA N-(HIDROKSIETIL)-P …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34316... · 2017-03-21 · uin syarif hidayatullah jakarta . uji aktivitas

57

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

c. Tikus ketiga jam ke-2

% inhibisi udem = A−B

A × 100 % =

200−50

200× 100% = 50 %

d. Tikus keempat jam ke-2

% inhibisi udem = A−B

A × 100 % =

100−50

100× 100% = 73,68 %

e. Tikus kelima jam ke-2

% inhibisi udem = A−B

A × 100 % =

190−50

190× 100% = 75 %

f. Tikus keenam jam ke-2

% inhibisi udem = A−B

A × 100 % =

150−50

150× 100% = 66,66%

Keterangan :

A : % udem pada kelompok hewan kontrol negatif

B : % udem pada kelompok hewan uji

Page 74: UJI AKTIVITAS ANTIINFLAMASI SENYAWA N-(HIDROKSIETIL)-P …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34316... · 2017-03-21 · uin syarif hidayatullah jakarta . uji aktivitas

58

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Lampiran 13. Hasil statistik uji aktifitas antiinflamasi dengan metode udem

buatan pada telapak kaki tikus

1. Uji Normalitas Kolmogrov-Smirnov dan Uji Homogenitas Levene

terhadap persen inhibisi udem telapak kaki tikus

a. Uji Normalitas Kolmogorov-Smirnov

Tujuan : untuk melihat distribusi data persen inhibisi udem telapak

kaki tikus normal atau tidak

Hipotesis :

Ho : data persen inhibisi udem telapak kaki tikus terdistribusi normal

Ha : data persen inhibisi udem telapak kaki tikus tidak terdistribusi

normal

Pengambilan keputusan :

Jika nilai signifikansi ≥ 0,05 , maka Ho diterima

Jika nilai signifikansi ≤ 0,05 , maka Ho ditolak

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Jam_0 Jam_1 Jam_2 Jam_3 Jam_4 Jam_5

N 36 36 36 36 36 36

Normal Parametersa Mean .0000 12.8700 31.4925 36.9631 40.7494 48.7706

Std. Deviation .00000c

2.79349

E1

3.02694

E1

3.42794

E1

3.50744

E1

4.03486

E1

Most Extreme

Differences

Absolute .261 .268 .276 .238 .220

Positive .261 .268 .276 .238 .220

Negative -.239 -.149 -.176 -.186 -.148

Kolmogorov-Smirnov Z 1.565 1.606 1.657 1.431 1.320

Asymp. Sig. (2-tailed) .015 .012 .008 .033 .061

a. Test distribution is Normal.

c. The distribution has no variance for this variable. One-Sample Kolmogorov-Smirnov

Keputusan : data persen inhibisi udem pada telapak kaki pada jam ke-1 hingga

jam ke-4 tidak terdistribusi normal (ρ ≤ 0,05) dan pada jam ke-5 terdistribusi

normal (ρ ≥ 0,05)

Page 75: UJI AKTIVITAS ANTIINFLAMASI SENYAWA N-(HIDROKSIETIL)-P …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34316... · 2017-03-21 · uin syarif hidayatullah jakarta . uji aktivitas

59

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

b. Uji Homogenitas Levene

Tujuan : untuk melihat data persen inhibisi udem telapak kaki tikus

terdistribusi homogen atau tidak

Hipotesis :

Ho : data persen inhibisi udem telapak kaki tikus terdistribusi

homogen

Ha : data persen inhibisi udem telapak kaki tikus tidak terdistribusi

homogen

Pengambilan keputusan :

Jika nilai signifikansi ≥ 0,05 , maka Ho diterima

Jika nilai signifikansi ≤ 0,05 , maka Ho ditolak

Test of Homogeneity of Variances

Levene Statistic df1 df2 Sig.

Jam_0 . 5 . .

Jam_1 5.629 5 30 .001

Jam_2 6.460 5 30 .000

Jam_3 2.478 5 30 .054

Jam_4 3.155 5 30 .021

Jam_5 9.344 5 30 .000

Keputusan : data persen inhibisi udem pada telapak kaki pada jam ke-1, 2, 4 dan

5 tidak terdistribusi homogen (ρ ≤ 0,05), sedangkan pada jam ke-3 terdistribusi

homogen (ρ ≥0,05)

2. Kruskal Wallis dan BNT (Beda Nyata Terkecil) terhadap persen inhibisi

udem pada telapak kaki tikus

Tujuan : untuk mengetahui ada atau tidaknya perbedaan data

persen inhibisi udem pada telapak kaki tikus

Page 76: UJI AKTIVITAS ANTIINFLAMASI SENYAWA N-(HIDROKSIETIL)-P …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34316... · 2017-03-21 · uin syarif hidayatullah jakarta . uji aktivitas

60

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Hipotesis :

Ho : data persen inhibisi udem telapak kaki tikus tidak berbeda secara

bermakna

Ha : data persen inhibisi udem telapak kaki tikus berbeda secara bermakna

Pengambilan keputusan :

Jika nilai signifikansi ≥ 0,05 , maka Ho diterima

Jika nilai signifikansi ≤ 0,05 , maka Ho ditolak

Test Statisticsa,b

Jam_0 Jam_1 Jam_2 Jam_3 Jam_4 Jam_5

Chi-Square .000 23.825 24.162 26.617 28.595 26.858

Df 5 5 5 5 5 5

Asymp. Sig. 1.000 .000 .000 .000 .000 .000

Keterangan :

a. Kruskal Wallis Test

b. Grouping Variable: perlakuan

Keputusan : data persen inhibisi udem telapak kaki tikus seluruh kelompok

pada waktu jam ke-0 tidak berbeda secara bermakna, sedangkan pada jam ke-1

hingga ke-5 berbeda secara bermakna.

Page 77: UJI AKTIVITAS ANTIINFLAMASI SENYAWA N-(HIDROKSIETIL)-P …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34316... · 2017-03-21 · uin syarif hidayatullah jakarta . uji aktivitas

61

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

3. Uji BNT (LSD) persen inhibisi udem telapak kaki tikus pada jam ke 1, 2,

3, 4 dan 5.

Tujuan : untuk mengetahui perbedaan persen inhibisi udem telapak kaki

tikus yang bermakna.

Multiple Comparisons

LSD

Dependen

t Variable (I) Perlakuan (J) Perlakuan

Mean

Difference

(I-J)

Std.

Error Sig.

95% Confidence

Interval

Lower

Bound

Upper

Bound

Jam_1 kontrol normal KN (suspensi nacmc

0,5%) .00000 8.13307 1.000 -16.6099 16.6099

KP (Nadiklofenak

5,14 mg/kgBB) -19.44333* 8.13307 .023 -36.0533 -2.8334

Dosis uji 1 (100

mg/kgBB) -55.55333* 8.13307 .000 -72.1633 -38.9434

Dosis uji 2 (200

mg/kgBB) -23.89000* 8.13307 .006 -40.4999 -7.2801

Dosis uji 3 (400

mg/kgBB) -22.77667* 8.13307 .009 -39.3866 -6.1667

KN (suspensi

nacmc 0,5%)

kontrol normal .00000 8.13307 1.000 -16.6099 16.6099

KP (Nadiklofenak

5,14 mg/kgBB) -19.44333* 8.13307 .023 -36.0533 -2.8334

Dosis uji 1 (100

mg/kgBB) -55.55333* 8.13307 .000 -72.1633 -38.9434

Dosis uji 2 (200

mg/kgBB) -23.89000* 8.13307 .006 -40.4999 -7.2801

Dosis uji 3 (400

mg/kgBB) -22.77667* 8.13307 .009 -39.3866 -6.1667

KP

(Nadiklofenak

5,14 mg/kgBB)

kontrol normal 19.44333* 8.13307 .023 2.8334 36.0533

KN (suspensi nacmc

0,5%) 19.44333* 8.13307 .023 2.8334 36.0533

Dosis uji 1 (100

mg/kgBB) -36.11000* 8.13307 .000 -52.7199 -19.5001

Dosis uji 2 (200

mg/kgBB) -4.44667 8.13307 .589 -21.0566 12.1633

Page 78: UJI AKTIVITAS ANTIINFLAMASI SENYAWA N-(HIDROKSIETIL)-P …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34316... · 2017-03-21 · uin syarif hidayatullah jakarta . uji aktivitas

62

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Dosis uji 3 (400

mg/kgBB) -3.33333 8.13307 .685 -19.9433 13.2766

Dosis uji 1 (100

mg/kgBB)

kontrol normal 55.55333* 8.13307 .000 38.9434 72.1633

KN (suspensi nacmc

0,5%) 55.55333* 8.13307 .000 38.9434 72.1633

KP (Nadiklofenak

5,14 mg/kgBB) 36.11000* 8.13307 .000 19.5001 52.7199

Dosis uji 2 (200

mg/kgBB) 31.66333* 8.13307 .001 15.0534 48.2733

Dosis uji 3 (400

mg/kgBB) 32.77667* 8.13307 .000 16.1667 49.3866

Dosis uji 2 (200

mg/kgBB)

kontrol normal 23.89000* 8.13307 .006 7.2801 40.4999

KN (suspensi nacmc

0,5%) 23.89000* 8.13307 .006 7.2801 40.4999

KP (Nadiklofenak

5,14 mg/kgBB) 4.44667 8.13307 .589 -12.1633 21.0566

Dosis uji 1 (100

mg/kgBB) -31.66333* 8.13307 .001 -48.2733 -15.0534

Dosis uji 3 (400

mg/kgBB) 1.11333 8.13307 .892 -15.4966 17.7233

Dosis uji 3 (400

mg/kgBB)

kontrol normal 22.77667* 8.13307 .009 6.1667 39.3866

KN (suspensi nacmc

0,5%) 22.77667* 8.13307 .009 6.1667 39.3866

KP (Nadiklofenak

5,14 mg/kgBB) 3.33333 8.13307 .685 -13.2766 19.9433

Dosis uji 1 (100

mg/kgBB) -32.77667* 8.13307 .000 -49.3866 -16.1667

Dosis uji 2 (200

mg/kgBB) -1.11333 8.13307 .892 -17.7233 15.4966

Jam_2 kontrol normal KN (suspensi nacmc

0,5%) .00000 10.57418 1.000 -21.5954 21.5954

KP (Nadiklofenak

5,14 mg/kgBB) -44.00333* 10.57418 .000 -65.5987 -22.4080

Dosis uji 1 (100

mg/kgBB) -69.22333* 10.57418 .000 -90.8187 -47.6280

Dosis uji 2 (200

mg/kgBB) -41.22667* 10.57418 .001 -62.8220 -19.6313

Page 79: UJI AKTIVITAS ANTIINFLAMASI SENYAWA N-(HIDROKSIETIL)-P …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34316... · 2017-03-21 · uin syarif hidayatullah jakarta . uji aktivitas

63

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Dosis uji 3 (400

mg/kgBB) -34.50167* 10.57418 .003 -56.0970 -12.9063

KN (suspensi

nacmc 0,5%)

kontrol normal .00000 10.57418 1.000 -21.5954 21.5954

KP (Nadiklofenak

5,14 mg/kgBB) -44.00333* 10.57418 .000 -65.5987 -22.4080

Dosis uji 1 (100

mg/kgBB) -69.22333* 10.57418 .000 -90.8187 -47.6280

Dosis uji 2 (200

mg/kgBB) -41.22667* 10.57418 .001 -62.8220 -19.6313

Dosis uji 3 (400

mg/kgBB) -34.50167* 10.57418 .003 -56.0970 -12.9063

KP

(Nadiklofenak

5,14 mg/kgBB)

kontrol normal 44.00333* 10.57418 .000 22.4080 65.5987

KN (suspensi nacmc

0,5%) 44.00333* 10.57418 .000 22.4080 65.5987

Dosis uji 1 (100

mg/kgBB) -25.22000* 10.57418 .024 -46.8154 -3.6246

Dosis uji 2 (200

mg/kgBB) 2.77667 10.57418 .795 -18.8187 24.3720

Dosis uji 3 (400

mg/kgBB) 9.50167 10.57418 .376 -12.0937 31.0970

Dosis uji 1 (100

mg/kgBB)

kontrol normal 69.22333* 10.57418 .000 47.6280 90.8187

KN (suspensi nacmc

0,5%) 69.22333* 10.57418 .000 47.6280 90.8187

KP (Nadiklofenak

5,14 mg/kgBB) 25.22000* 10.57418 .024 3.6246 46.8154

Dosis uji 2 (200

mg/kgBB) 27.99667* 10.57418 .013 6.4013 49.5920

Dosis uji 3 (400

mg/kgBB) 34.72167* 10.57418 .003 13.1263 56.3170

Dosis uji 2 (200

mg/kgBB)

kontrol normal 41.22667* 10.57418 .001 19.6313 62.8220

KN (suspensi nacmc

0,5%) 41.22667* 10.57418 .001 19.6313 62.8220

KP (Nadiklofenak

5,14 mg/kgBB) -2.77667 10.57418 .795 -24.3720 18.8187

Dosis uji 1 (100

mg/kgBB) -27.99667* 10.57418 .013 -49.5920 -6.4013

Dosis uji 3 (400

mg/kgBB) 6.72500 10.57418 .530 -14.8704 28.3204

Page 80: UJI AKTIVITAS ANTIINFLAMASI SENYAWA N-(HIDROKSIETIL)-P …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34316... · 2017-03-21 · uin syarif hidayatullah jakarta . uji aktivitas

64

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Dosis uji 3 (400

mg/kgBB)

kontrol normal 34.50167* 10.57418 .003 12.9063 56.0970

KN (suspensi nacmc

0,5%) 34.50167* 10.57418 .003 12.9063 56.0970

KP (Nadiklofenak

5,14 mg/kgBB) -9.50167 10.57418 .376 -31.0970 12.0937

Dosis uji 1 (100

mg/kgBB) -34.72167* 10.57418 .003 -56.3170 -13.1263

Dosis uji 2 (200

mg/kgBB) -6.72500 10.57418 .530 -28.3204 14.8704

Jam_3 kontrol normal KN (suspensi nacmc

0,5%) .00000 10.63772 1.000 -21.7251 21.7251

KP (Nadiklofenak

5,14 mg/kgBB) -48.39000* 10.63772 .000 -70.1151 -26.6649

Dosis uji 1 (100

mg/kgBB) -83.11333* 10.63772 .000 -104.8384 -61.3882

Dosis uji 2 (200

mg/kgBB) -41.22667* 10.63772 .001 -62.9518 -19.5016

Dosis uji 3 (400

mg/kgBB) -49.04833* 10.63772 .000 -70.7734 -27.3232

KN (suspensi

nacmc 0,5%)

kontrol normal .00000 10.63772 1.000 -21.7251 21.7251

KP (Nadiklofenak

5,14 mg/kgBB) -48.39000* 10.63772 .000 -70.1151 -26.6649

Dosis uji 1 (100

mg/kgBB) -83.11333* 10.63772 .000 -104.8384 -61.3882

Dosis uji 2 (200

mg/kgBB) -41.22667* 10.63772 .001 -62.9518 -19.5016

Dosis uji 3 (400

mg/kgBB) -49.04833* 10.63772 .000 -70.7734 -27.3232

KP

(Nadiklofenak

5,14 mg/kgBB)

kontrol normal 48.39000* 10.63772 .000 26.6649 70.1151

KN (suspensi nacmc

0,5%) 48.39000* 10.63772 .000 26.6649 70.1151

Dosis uji 1 (100

mg/kgBB) -34.72333* 10.63772 .003 -56.4484 -12.9982

Dosis uji 2 (200

mg/kgBB) 7.16333 10.63772 .506 -14.5618 28.8884

Dosis uji 3 (400

mg/kgBB) -.65833 10.63772 .951 -22.3834 21.0668

Dosis uji 1 (100 kontrol normal 83.11333* 10.63772 .000 61.3882 104.8384

Page 81: UJI AKTIVITAS ANTIINFLAMASI SENYAWA N-(HIDROKSIETIL)-P …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34316... · 2017-03-21 · uin syarif hidayatullah jakarta . uji aktivitas

65

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

mg/kgBB) KN (suspensi nacmc

0,5%) 83.11333* 10.63772 .000 61.3882 104.8384

KP (Nadiklofenak

5,14 mg/kgBB) 34.72333* 10.63772 .003 12.9982 56.4484

Dosis uji 2 (200

mg/kgBB) 41.88667* 10.63772 .000 20.1616 63.6118

Dosis uji 3 (400

mg/kgBB) 34.06500* 10.63772 .003 12.3399 55.7901

Dosis uji 2 (200

mg/kgBB)

kontrol normal 41.22667* 10.63772 .001 19.5016 62.9518

KN (suspensi nacmc

0,5%) 41.22667* 10.63772 .001 19.5016 62.9518

KP (Nadiklofenak

5,14 mg/kgBB) -7.16333 10.63772 .506 -28.8884 14.5618

Dosis uji 1 (100

mg/kgBB) -41.88667* 10.63772 .000 -63.6118 -20.1616

Dosis uji 3 (400

mg/kgBB) -7.82167 10.63772 .468 -29.5468 13.9034

Dosis uji 3 (400

mg/kgBB)

kontrol normal 49.04833* 10.63772 .000 27.3232 70.7734

KN (suspensi nacmc

0,5%) 49.04833* 10.63772 .000 27.3232 70.7734

KP (Nadiklofenak

5,14 mg/kgBB) .65833 10.63772 .951 -21.0668 22.3834

Dosis uji 1 (100

mg/kgBB) -34.06500* 10.63772 .003 -55.7901 -12.3399

Dosis uji 2 (200

mg/kgBB) 7.82167 10.63772 .468 -13.9034 29.5468

Jam_4 kontrol normal KN (suspensi nacmc

0,5%) .00000 9.63925 1.000 -19.6860 19.6860

KP (Nadiklofenak

5,14 mg/kgBB) -57.89333* 9.63925 .000 -77.5793 -38.2074

Dosis uji 1 (100

mg/kgBB) -84.86833* 9.63925 .000 -104.5543 -65.1824

Dosis uji 2 (200

mg/kgBB) -48.00833* 9.63925 .000 -67.6943 -28.3224

Dosis uji 3 (400

mg/kgBB) -53.72667* 9.63925 .000 -73.4126 -34.0407

KN (suspensi kontrol normal .00000 9.63925 1.000 -19.6860 19.6860

Page 82: UJI AKTIVITAS ANTIINFLAMASI SENYAWA N-(HIDROKSIETIL)-P …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34316... · 2017-03-21 · uin syarif hidayatullah jakarta . uji aktivitas

66

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

nacmc 0,5%) KP (Nadiklofenak

5,14 mg/kgBB) -57.89333* 9.63925 .000 -77.5793 -38.2074

Dosis uji 1 (100

mg/kgBB) -84.86833* 9.63925 .000 -104.5543 -65.1824

Dosis uji 2 (200

mg/kgBB) -48.00833* 9.63925 .000 -67.6943 -28.3224

Dosis uji 3 (400

mg/kgBB) -53.72667* 9.63925 .000 -73.4126 -34.0407

KP

(Nadiklofenak

5,14 mg/kgBB)

kontrol normal 57.89333* 9.63925 .000 38.2074 77.5793

KN (suspensi nacmc

0,5%) 57.89333* 9.63925 .000 38.2074 77.5793

Dosis uji 1 (100

mg/kgBB) -26.97500* 9.63925 .009 -46.6610 -7.2890

Dosis uji 2 (200

mg/kgBB) 9.88500 9.63925 .313 -9.8010 29.5710

Dosis uji 3 (400

mg/kgBB) 4.16667 9.63925 .669 -15.5193 23.8526

Dosis uji 1 (100

mg/kgBB)

kontrol normal 84.86833* 9.63925 .000 65.1824 104.5543

KN (suspensi nacmc

0,5%) 84.86833* 9.63925 .000 65.1824 104.5543

KP (Nadiklofenak

5,14 mg/kgBB) 26.97500* 9.63925 .009 7.2890 46.6610

Dosis uji 2 (200

mg/kgBB) 36.86000* 9.63925 .001 17.1740 56.5460

Dosis uji 3 (400

mg/kgBB) 31.14167* 9.63925 .003 11.4557 50.8276

Dosis uji 2 (200

mg/kgBB)

kontrol normal 48.00833* 9.63925 .000 28.3224 67.6943

KN (suspensi nacmc

0,5%) 48.00833* 9.63925 .000 28.3224 67.6943

KP (Nadiklofenak

5,14 mg/kgBB) -9.88500 9.63925 .313 -29.5710 9.8010

Dosis uji 1 (100

mg/kgBB) -36.86000* 9.63925 .001 -56.5460 -17.1740

Dosis uji 3 (400

mg/kgBB) -5.71833 9.63925 .557 -25.4043 13.9676

Dosis uji 3 (400

mg/kgBB)

kontrol normal 53.72667* 9.63925 .000 34.0407 73.4126

KN (suspensi nacmc

0,5%) 53.72667* 9.63925 .000 34.0407 73.4126

Page 83: UJI AKTIVITAS ANTIINFLAMASI SENYAWA N-(HIDROKSIETIL)-P …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34316... · 2017-03-21 · uin syarif hidayatullah jakarta . uji aktivitas

67

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

KP (Nadiklofenak

5,14 mg/kgBB) -4.16667 9.63925 .669 -23.8526 15.5193

Dosis uji 1 (100

mg/kgBB) -31.14167* 9.63925 .003 -50.8276 -11.4557

Dosis uji 2 (200

mg/kgBB) 5.71833 9.63925 .557 -13.9676 25.4043

Jam_5 kontrol normal KN (suspensi nacmc

0,5%) .00000 11.10465 1.000 -22.6787 22.6787

KP (Nadiklofenak

5,14 mg/kgBB) -63.00833* 11.10465 .000 -85.6871 -40.3296

Dosis uji 1 (100

mg/kgBB) -88.88667* 11.10465 .000 -111.5654 -66.2079

Dosis uji 2 (200

mg/kgBB) -61.84000* 11.10465 .000 -84.5187 -39.1613

Dosis uji 3 (400

mg/kgBB) -78.88833* 11.10465 .000 -101.5671 -56.2096

KN (suspensi

nacmc 0,5%)

kontrol normal .00000 11.10465 1.000 -22.6787 22.6787

KP (Nadiklofenak

5,14 mg/kgBB) -63.00833* 11.10465 .000 -85.6871 -40.3296

Dosis uji 1 (100

mg/kgBB) -88.88667* 11.10465 .000 -111.5654 -66.2079

Dosis uji 2 (200

mg/kgBB) -61.84000* 11.10465 .000 -84.5187 -39.1613

Dosis uji 3 (400

mg/kgBB) -78.88833* 11.10465 .000 -101.5671 -56.2096

KP

(Nadiklofenak

5,14 mg/kgBB)

kontrol normal 63.00833* 11.10465 .000 40.3296 85.6871

KN (suspensi nacmc

0,5%) 63.00833* 11.10465 .000 40.3296 85.6871

Dosis uji 1 (100

mg/kgBB) -25.87833* 11.10465 .027 -48.5571 -3.1996

Dosis uji 2 (200

mg/kgBB) 1.16833 11.10465 .917 -21.5104 23.8471

Dosis uji 3 (400

mg/kgBB) -15.88000 11.10465 .163 -38.5587 6.7987

Dosis uji 1 (100

mg/kgBB)

kontrol normal 88.88667* 11.10465 .000 66.2079 111.5654

KN (suspensi nacmc

0,5%) 88.88667* 11.10465 .000 66.2079 111.5654

Page 84: UJI AKTIVITAS ANTIINFLAMASI SENYAWA N-(HIDROKSIETIL)-P …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34316... · 2017-03-21 · uin syarif hidayatullah jakarta . uji aktivitas

68

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

KP (Nadiklofenak

5,14 mg/kgBB) 25.87833* 11.10465 .027 3.1996 48.5571

Dosis uji 2 (200

mg/kgBB) 27.04667* 11.10465 .021 4.3679 49.7254

Dosis uji 3 (400

mg/kgBB) 9.99833 11.10465 .375 -12.6804 32.6771

Dosis uji 2 (200

mg/kgBB)

kontrol normal 61.84000* 11.10465 .000 39.1613 84.5187

KN (suspensi nacmc

0,5%) 61.84000* 11.10465 .000 39.1613 84.5187

KP (Nadiklofenak

5,14 mg/kgBB) -1.16833 11.10465 .917 -23.8471 21.5104

Dosis uji 1 (100

mg/kgBB) -27.04667* 11.10465 .021 -49.7254 -4.3679

Dosis uji 3 (400

mg/kgBB) -17.04833 11.10465 .135 -39.7271 5.6304

Dosis uji 3 (400

mg/kgBB)

kontrol normal 78.88833* 11.10465 .000 56.2096 101.5671

KN (suspensi nacmc

0,5%) 78.88833* 11.10465 .000 56.2096 101.5671

KP (Nadiklofenak

5,14 mg/kgBB) 15.88000 11.10465 .163 -6.7987 38.5587

Dosis uji 1 (100

mg/kgBB) -9.99833 11.10465 .375 -32.6771 12.6804

Dosis uji 2 (200

mg/kgBB) 17.04833 11.10465 .135 -5.6304 39.7271

*. The mean difference is significant at the 0.05 level.

Keterangan : tanda * menunjukkan data berbeda secara bermakna

Dilihat dari data diatas maka :

a. Jam ke 1

1. Kontrol normal berbeda secara bermakna dengan seluruh kelompok

perlakuan kecuali dengan kelompok kontrol negatif pada taraf uji 0,05

2. Kontrol negatif berbeda secara bermakna dengan seluruh kelompok

perlakuan kecuali dengan kelompok kontrol normal pada taraf uji 0,05

3. Kontrol positif berbeda secara bermakna dengan kelompok kontrol

normal, kontrol negatif dan dosis uji 1 pada taraf uji 0,05

Page 85: UJI AKTIVITAS ANTIINFLAMASI SENYAWA N-(HIDROKSIETIL)-P …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34316... · 2017-03-21 · uin syarif hidayatullah jakarta . uji aktivitas

69

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

4. Dosis uji 1 (100 mg/kgBB) berbeda secara bermakna terhadap seluruh

kelompok perlakuan pada taraf uji 0,05

5. Dosis uji 2 (200 mg/kgBB) berbeda secara bermakna dengan

kelompok kontrol negatif, kontrol normal, dan dosis uji 1 pada taraf uji

0,05.

6. Dosis uji 3 (400 mg/kgBB) berbeda secara bermakna dengan

kelompok kontrol negatif, kontrol normal, dan dosis uji 1 pada taraf uji

0,05.

b. Jam ke-2

1. Kontrol normal berbeda secara bermakna dengan seluruh kelompok

perlakuan kecuali dengan kelompok kontrol negatif pada taraf uji 0,05

2. Kontrol negatif berbeda secara bermakna dengan seluruh kelompok

perlakuan kecuali dengan kelompok kontrol normal pada taraf uji 0,05

3. Kontrol positif berbeda secara bermakna dengan kelompok kontrol

normal, kontrol negatif dan dosis uji 1 pada taraf uji 0,05

4. Dosis uji 1 (100 mg/kgBB) berbeda secara bermakna terhadap seluruh

kelompok perlakuan pada taraf uji 0,05

5. Dosis uji 2 (200 mg/kgBB) berbeda secara bermakna dengan

kelompok kontrol negatif, kontrol normal, dan dosis uji 1 pada taraf uji

0,05.

6. Dosis uji 3 (400 mg/kgBB) berbeda secara bermakna dengan

kelompok kontrol negatif, kontrol normal, dan dosis uji 1 pada taraf uji

0,05.

c. Jam ke-3

1. Kontrol normal berbeda secara bermakna dengan seluruh kelompok

perlakuan kecuali dengan kelompok kontrol negatif pada taraf uji 0,05

2. Kontrol negatif berbeda secara bermakna dengan seluruh kelompok

perlakuan kecuali dengan kelompok kontrol normal pada taraf uji 0,05

3. Kontrol positif berbeda secara bermakna dengan kelompok kontrol

normal, kontrol negatif dan dosis uji 1 pada taraf uji 0,05

Page 86: UJI AKTIVITAS ANTIINFLAMASI SENYAWA N-(HIDROKSIETIL)-P …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34316... · 2017-03-21 · uin syarif hidayatullah jakarta . uji aktivitas

70

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

4. Dosis uji 1 (100 mg/kgBB) berbeda secara bermakna terhadap seluruh

kelompok perlakuan pada taraf uji 0,05

5. Dosis uji 2 (200 mg/kgBB) berbeda secara bermakna dengan

kelompok kontrol negatif, kontrol normal, dan dosis uji 1 pada taraf uji

0,05.

6. Dosis uji 3 (400 mg/kgBB) berbeda secara bermakna dengan

kelompok kontrol negatif, kontrol normal, dan dosis uji 1 pada taraf uji

0,05.

d. Jam ke-4

1. Kontrol normal berbeda secara bermakna dengan seluruh kelompok

perlakuan kecuali dengan kelompok kontrol negatif pada taraf uji 0,05

2. Kontrol negatif berbeda secara bermakna dengan seluruh kelompok

perlakuan kecuali dengan kelompok kontrol normal pada taraf uji 0,05

3. Kontrol positif berbeda secara bermakna dengan kelompok kontrol

normal, kontrol negatif dan dosis uji 1 pada taraf uji 0,05

4. Dosis uji 1 (100 mg/kgBB) berbeda secara bermakna terhadap seluruh

kelompok perlakuan pada taraf uji 0,05

5. Dosis uji 2 (200 mg/kgBB) berbeda secara bermakna dengan

kelompok kontrol negatif, kontrol normal, dan dosis uji 1 pada taraf uji

0,05.

6. Dosis uji 3 (400 mg/kgBB) berbeda secara bermakna dengan

kelompok kontrol negatif, kontrol normal, dan dosis uji 1 pada taraf uji

0,05.

e. Jam ke-5

1. Kontrol normal berbeda secara bermakna dengan seluruh kelompok

perlakuan kecuali dengan kelompok kontrol negatif pada taraf uji 0,05

2. Kontrol negatif berbeda secara bermakna dengan seluruh kelompok

perlakuan kecuali dengan kelompok kontrol normal pada taraf uji 0,05

3. Kontrol positif berbeda secara bermakna dengan kelompok kontrol

normal, kontrol negatif dan dosis uji 1 pada taraf uji 0,05

Page 87: UJI AKTIVITAS ANTIINFLAMASI SENYAWA N-(HIDROKSIETIL)-P …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34316... · 2017-03-21 · uin syarif hidayatullah jakarta . uji aktivitas

71

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

4. Dosis uji 1 (100 mg/kgBB) berbeda secara bermakna terhadap seluruh

kelompok perlakuan kecuali dengan dosis uji 3 pada taraf uji 0,05

5. Dosis uji 2 (200 mg/kgBB) berbeda secara bermakna dengan

kelompok kontrol negatif, kontrol normal, dan dosis uji 1 pada taraf uji

0,05.

6. Dosis uji 3 (400 mg/kgBB) berbeda secara bermakna dengan

kelompok kontrol negatif dan kontrol normal pada taraf uji 0,05.

Page 88: UJI AKTIVITAS ANTIINFLAMASI SENYAWA N-(HIDROKSIETIL)-P …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34316... · 2017-03-21 · uin syarif hidayatullah jakarta . uji aktivitas

72

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Lampiran 14. Hasil statistik persen inhibisi udem antar variasi dosis uji

1. Uji Normalitas

Jam_1 Jam_2 Jam_3 Jam_4 Jam_5

Kolmogorov-Smirnov Z .884 .816 .786 .936 1.183

Asymp. Sig. (2-tailed) .416 .518 .567 .345 .121

Keputusan : data persen inhibisi udem antar kelompok variasi dosis

terdistribusi normal (ρ ≥ 0,05) pada jam ke-1 hingga jam ke-5.

2. Uji Homogenitas

Test of Homogeneity of Variances

Levene

Statistic df1 df2 Sig.

Jam_1 2.608 2 15 .107

Jam_2 3.242 2 15 .068

Jam_3 .271 2 15 .767

Jam_4 .726 2 15 .500

Jam_5 8.391 2 15 .004

Keputusan : data persen inhibisi udem antar kelompok variasi dosis

terdistribusi normal (ρ ≥ 0,05) pada jam ke-1 hingga jam ke-4. Sedangkan

jam ke-5 tidak terdistribusi normal (ρ ≤ 0,05).

3. Kruskal-Wallis

Test Statisticsa,b

Jam_0 Jam_1 Jam_2 Jam_3 Jam_4 Jam_5

Chi-Square .000 10.580 6.058 10.792 9.132 3.872

Df 2 2 2 2 2 2

Asymp. Sig. 1.000 .005 .048 .005 .010 .144

a. Kruskal Wallis Test

b. Grouping Variable: Perlakuan

Page 89: UJI AKTIVITAS ANTIINFLAMASI SENYAWA N-(HIDROKSIETIL)-P …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34316... · 2017-03-21 · uin syarif hidayatullah jakarta . uji aktivitas

73

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Keputusan : data persen inhibisi udem antar variasi dosis berbeda secara

bermakna pada jam ke-1 hingga ke-4. Sedangkan pada jam ke-5 tidak

berbeda bermakna

4. LSD

Mengetahui perbedaan bermakna pada jam ke-1, 2, 3 dan 4

Multiple Comparisons

LSD

Dependent

Variable (I) Perlakuan (J) Perlakuan

Mean

Difference

(I-J) Std. Error Sig.

95% Confidence

Interval

Lower

Bound

Upper

Bound

Jam_1 dosis uji 100

mg/kgBB

dosis uji 200

mg/kgBB 31.66333* 8.81878 .003 12.8666 50.4601

dosis uji 400

mg/kgBB 32.77667* 8.81878 .002 13.9799 51.5734

dosis uji 200

mg/kgBB

dosis uji 100

mg/kgBB -31.66333* 8.81878 .003 -50.4601 -12.8666

dosis uji 400

mg/kgBB 1.11333 8.81878 .901 -17.6834 19.9101

dosis uji 400

mg/kgBB

dosis uji 100

mg/kgBB -32.77667* 8.81878 .002 -51.5734 -13.9799

dosis uji 200

mg/kgBB -1.11333 8.81878 .901 -19.9101 17.6834

Jam_2 dosis uji 100

mg/kgBB

dosis uji 200

mg/kgBB 27.99667 13.93990 .063 -1.7155 57.7089

dosis uji 400

mg/kgBB 34.72167* 13.93990 .025 5.0095 64.4339

dosis uji 200

mg/kgBB

dosis uji 100

mg/kgBB -27.99667 13.93990 .063 -57.7089 1.7155

dosis uji 400

mg/kgBB 6.72500 13.93990 .636 -22.9872 36.4372

dosis uji 400

mg/kgBB

dosis uji 100

mg/kgBB -34.72167* 13.93990 .025 -64.4339 -5.0095

dosis uji 200

mg/kgBB -6.72500 13.93990 .636 -36.4372 22.9872

Page 90: UJI AKTIVITAS ANTIINFLAMASI SENYAWA N-(HIDROKSIETIL)-P …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34316... · 2017-03-21 · uin syarif hidayatullah jakarta . uji aktivitas

74

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Jam_3 dosis uji 100

mg/kgBB

dosis uji 200

mg/kgBB 41.88667* 12.34841 .004 15.5667 68.2067

dosis uji 400

mg/kgBB 34.06500* 12.34841 .015 7.7450 60.3850

dosis uji 200

mg/kgBB

dosis uji 100

mg/kgBB -41.88667* 12.34841 .004 -68.2067 -15.5667

dosis uji 400

mg/kgBB -7.82167 12.34841 .536 -34.1417 18.4983

dosis uji 400

mg/kgBB

dosis uji 100

mg/kgBB -34.06500* 12.34841 .015 -60.3850 -7.7450

dosis uji 200

mg/kgBB 7.82167 12.34841 .536 -18.4983 34.1417

Jam_4 dosis uji 100

mg/kgBB

dosis uji 200

mg/kgBB 36.86000* 13.00829 .013 9.1335 64.5865

dosis uji 400

mg/kgBB 31.14167* 13.00829 .030 3.4151 58.8682

dosis uji 200

mg/kgBB

dosis uji 100

mg/kgBB -36.86000* 13.00829 .013 -64.5865 -9.1335

dosis uji 400

mg/kgBB -5.71833 13.00829 .667 -33.4449 22.0082

dosis uji 400

mg/kgBB

dosis uji 100

mg/kgBB -31.14167* 13.00829 .030 -58.8682 -3.4151

dosis uji 200

mg/kgBB 5.71833 13.00829 .667 -22.0082 33.4449

Jam_5 dosis uji 100

mg/kgBB

dosis uji 200

mg/kgBB 27.04667 13.04654 .056 -.7614 54.8547

dosis uji 400

mg/kgBB 9.99833 13.04654 .455 -17.8097 37.8064

dosis uji 200

mg/kgBB

dosis uji 100

mg/kgBB -27.04667 13.04654 .056 -54.8547 .7614

dosis uji 400

mg/kgBB -17.04833 13.04654 .211 -44.8564 10.7597

dosis uji 400

mg/kgBB

dosis uji 100

mg/kgBB -9.99833 13.04654 .455 -37.8064 17.8097

dosis uji 200

mg/kgBB 17.04833 13.04654 .211 -10.7597 44.8564

*. The mean difference is significant at the 0.05 level.

Page 91: UJI AKTIVITAS ANTIINFLAMASI SENYAWA N-(HIDROKSIETIL)-P …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34316... · 2017-03-21 · uin syarif hidayatullah jakarta . uji aktivitas

75

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Penjelasan :

a. Jam ke-1 : dosis 100 mg/kgBB berbeda bermakna dengan dosis 200

mg/kgBB dan 400 mg/kgBB; sedangkan dosis 200 mg/kgBB tidak

berbeda bermakna dengan dosis 400 mg/kgBB.

b. Jam ke-2 : dosis 100 mg/kgBB berbeda bermakna dengan dosis 400

mg/kgBB, tidak berbeda bermakna dengan dosis 200 mg/kgBB; dosis 200

mg/kgBB tidak berbeda bermakna dengan dosis 100 dan 400 mg/kgBB.

c. Jam ke-3 : dosis 100 mg/kgBB berbeda bermakna dengan dosis 200

mg/kgBB dan 400 mg/kgBB; sedangkan dosis 200 mg/kgBB tidak

berbeda bermakna dengan dosis 400 mg/kgBB.

d. Jam ke-4 : dosis 100 mg/kgBB berbeda bermakna dengan dosis 200

mg/kgBB dan 400 mg/kgBB; sedangkan dosis 200 mg/kgBB tidak

berbeda bermakna dengan dosis 400 mg/kgBB.

e. Jam ke-5 : dosis 100 mg/kgBB tidak berbeda bermakna dengan dosis 200

mg/kgBB dan 400 mg/kgBB.