aktivitas antioksidan dan antiinflamasi in vitro … · berada di jawa tengah.tujuan penelitian ini...

36
AKTIVITAS ANTIOKSIDAN DAN ANTIINFLAMASI IN VITRO SERTA KANDUNGAN KURKUMINOID DARI TEMULAWAK DAN KUNYIT ASAL WONOGIRI REZA WISNU KUSUMA DEPARTEMEN BIOKIMIA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2012

Upload: ngonga

Post on 02-Mar-2019

239 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: AKTIVITAS ANTIOKSIDAN DAN ANTIINFLAMASI IN VITRO … · berada di Jawa Tengah.Tujuan penelitian ini adalah mendapatkan nilai aktivitas ... diare, nyeri haid, sakit kuning, dan obat

 

 

AKTIVITAS ANTIOKSIDAN DAN ANTIINFLAMASI IN VITRO SERTA KANDUNGAN KURKUMINOID DARI

TEMULAWAK DAN KUNYIT ASAL WONOGIRI

REZA WISNU KUSUMA

DEPARTEMEN BIOKIMIA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR

2012

Page 2: AKTIVITAS ANTIOKSIDAN DAN ANTIINFLAMASI IN VITRO … · berada di Jawa Tengah.Tujuan penelitian ini adalah mendapatkan nilai aktivitas ... diare, nyeri haid, sakit kuning, dan obat

 

 

ABSTRAK

REZA WISNU KUSUMA. Aktivitas Antioksidan dan Antiinflamasi In Vitro Serta Kandungan Kurkuminoid dari Temulawak dan Kunyit Asal Wonogiri. Dibimbing oleh SYAMSUL FALAH dan WARAS NURCHOLIS.

Penelitian ini menguji aktivitas antioksidan dan antiinflamasi dari kunyit dan temulawak asal Wonogiri. Senyawa bioaktif yang berperan utama dalam antioksidan dan antiinflamasi adalah kurkuminoid. Hasil penelitian sebelumnya menyebutkan senyawa kurkuminoid terdapat pada temulawak dan kunyit. Pengujian aktivitas antioksidan menggunakan metode DPPH (2,2-difenil-1-pikrilhidrazil). Dari hasil pengujian didapatkan potensi antioksidan temulawak Wonogiri lebih tinggi dibandingkan kunyit Wonogiri. Nilai IC50 yang didapatkan sebesar 53.13 ppm untuk temulawak Wonogiri dan sebesar 61.72 ppm untuk kunyit Wonogiri. Aktivitas antiinflamasi dianalisis dengan metode inhibisi enzim COX-2 secara in vitro. Hasil yang diperoleh menunjukkan daya inhibisi terbaik terhadap COX-2 ialah sampel kunyit Wonogiri sebesar   47.45% sedangkan temulawak Wonogiri sebesar 87.19%. Kandungan kurkuminoid pada kunyit dan temulawak diukur menggunakan High Performance Liquid Chromatography (HPLC). Dari hasil pengukuran didapatkan kandungan kurkuminoid pada kunyit sebesar 74.57 mg/g dan temulawak sebesar 20.04 mg/g. Kata kunci: kurkuminoid, antioksidan, antiinflamasi, temulawak, kunyit

Page 3: AKTIVITAS ANTIOKSIDAN DAN ANTIINFLAMASI IN VITRO … · berada di Jawa Tengah.Tujuan penelitian ini adalah mendapatkan nilai aktivitas ... diare, nyeri haid, sakit kuning, dan obat

 

 

ABSTRACT

REZA WISNU KUSUMA. In Vitro Antioxidant and Anti-inflamantory Activity and Curcuminoid Contents of Curcuma xanthorrhiza RoxB. and Curcuma domestica Val. From Wonogiri. Supervised by SYAMSUL FALAH and WARAS NURCHOLIS.

This research examined antioxidant and anti-inflamantory activities of Curcuma xanthorrhiza RoxB. and Curcuma domestica Val. from Wonogiri. The main bioactive compounds functioning as antioxidant and anti-inflamantory are curcuminoid. The previous research reported that curcuminoid compound is present in C. xanthorrhiza RoxB. and C. domestica Val. The antioxidant potency of the sample was detected by DPPH (2,2-difenil-1-pikrilhidrazil) method. Results showed that the antioxidant potency of C. xanthorrhiza RoxB. is higher than that of C. domestica Val. from Wonogiri. IC50 value of C. xanthorrhiza RoxB. was 53.13 ppm and C. domestica Val. Was 61.72 ppm. Anti-inflamantory activity was analyzed by in vitro cyclooxygenase 2 (COX2) inhibition method. The best inhibition activity against of COX2 is showed by C. domestica Val. in amount of 47.45% and value of C. xanthorrhiza RoxB is 87.19%. Curcuminoid Content of C. xanthorrhiza RoxB. and C. domestica Val. was measured by High Performance Liquid Chromatography (HPLC). Results showed that curcuminoid content of C. domestica Val. was 74.57 mg/g and C. xanthorrhiza RoxB. was 20.04 mg/g.

Key word : Curcuminoid, antioxidant, anti-inflamantory, Curcuma xanthorrhiza RoxB, Curcuma domestica Val.

Page 4: AKTIVITAS ANTIOKSIDAN DAN ANTIINFLAMASI IN VITRO … · berada di Jawa Tengah.Tujuan penelitian ini adalah mendapatkan nilai aktivitas ... diare, nyeri haid, sakit kuning, dan obat

 

 

AKTIVITAS ANTIOKSIDAN DAN ANTIINFLAMASI IN VITRO SERTA KANDUNGAN KURKUMINOID DARI

TEMULAWAK DAN KUNYIT ASAL WONOGIRI

REZA WISNU KUSUMA

Skripsi sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar

Sarjana Sains pada Departemen Biokimia

DEPARTEMEN BIOKIMIA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR

2012

Page 5: AKTIVITAS ANTIOKSIDAN DAN ANTIINFLAMASI IN VITRO … · berada di Jawa Tengah.Tujuan penelitian ini adalah mendapatkan nilai aktivitas ... diare, nyeri haid, sakit kuning, dan obat

 

 

Judul Skripsi : Aktivitas Antioksidan dan Antiinflamasi In Vitro serta Kandungan Kurkuminoid dari Temulawak dan Kunyit Asal Wonogiri

Nama : Reza Wisnu Kusuma NRP : G84080060

Disetujui Komisi Pembimbing

Dr. Syamsul Falah, S.Hut, M.Si Waras Nurcholis, S.Si, M.Si Ketua Anggota

Diketahui

Dr. Ir. I Made Artika, M.App. Sc. Ketua Departemen Biokimia

Tanggal lulus :

Page 6: AKTIVITAS ANTIOKSIDAN DAN ANTIINFLAMASI IN VITRO … · berada di Jawa Tengah.Tujuan penelitian ini adalah mendapatkan nilai aktivitas ... diare, nyeri haid, sakit kuning, dan obat

 

 

PRAKATA

Puji dan syukur kita panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan rahmat dan kemudahan dalam penyusunan karya ilmiah hasil penelitian ini yang berjudul Aktivitas Antioksidan dan Antiinflamasi Secara In Vitro Serta Kandungan Kurkuminoid Dari Temulawak dan Kunyit Asal Wonogiri. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan November 2011 hingga Februari 2012 di Laboratorium Pusat Studi Biofarmaka IPB, Institut Pertanian Bogor. Penelitian ini merupakan bagian dari Kegiatan Penelitian Hibah Kompetitif tingkat Nasional.

Ucapan terima kasih penulis sampaikan kepada Dr. Syamsul Falah, S.Hut, M.Si dan Waras Nurcholis, M.Si selaku komisi pembimbing atas segala kesabarannya dalam memberikan bimbingan, arahan serta masukan kepada penulis dalam penyusunan karya ilmiah ini. Ucapan terima kasih juga dipersembahkan kepada kedua orang tua penulis yaitu Bapak U. Dahlan dan Ibu Yanti Suriaatmadja beserta kakak Vika Dahlianti yang tidak pernah berhenti memberikan dukungan moril maupun materiil sehingga karya ilmiah hasil penelitian ini dapat diselesaikan dengan baik. Penulis juga menyampaikan ucapan terima kasih kepada Prof. Dr. Ir. Latifah K Darusman selaku Kepala Pusat Studi Biofarmaka IPB yang telah mengijinkan penulis melaksanakan kegiatan penelitian di laboratorium PSB, serta seluruh staf laboratorium PSB, khususnya Ibu Nunu, Mbak Wiwik, Mas Endi, dan Pak Zaim. Atas bantuan teknis dan saran yang diberikan selama penelitian. Penulis menyampaikan terima kasih kepada seluruh dosen dan staf Departemen Biokimia IPB atas bantuan dan saran yang telah diberikan.

Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada Nurul Syifa, Ni Luh Putu Eka Kartika Sari, David Akbar, Rizka Arusima, Mas Anggara, Mas Harry dan Mas Anjar atas doa, semangat, dukungan moril ataupun materiil serta segala motivasi untuk selalu berusaha menjadi lebih baik. Semoga karya ilmiah ini dapat memberikan manfaat bagi seluruh pembaca serta dapat menjadi langkah awal penulis untuk berjalan mencapai impiannya.

Bogor, Agustus 2012

Reza Wisnu Kusuma

Page 7: AKTIVITAS ANTIOKSIDAN DAN ANTIINFLAMASI IN VITRO … · berada di Jawa Tengah.Tujuan penelitian ini adalah mendapatkan nilai aktivitas ... diare, nyeri haid, sakit kuning, dan obat

 

 

RIWAYAT HIDUP

Reza Wisnu Kusuma merupakan anak kedua dari ayah Ujang Dahlan dan Ibu Yanti Suriaatmadja yang lahir pada 11 Januari 1990. Penulis menyelesaikan pendidikan jenjang menengah atas di SMA Negeri 3 Bogor, Jawa Barat pada tahun 2008. Pada tahun yang sama penulis melanjutkan pendidikan di Departemen Biokimia, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Institut Pertanian Bogor (IPB) melalui jalur Ujian Saringan Masuk IPB (USMI)

Selama mengikuti kegiatan perkuliahan, penulis pada tahun 2010 mendapat kesempatan untuk mengikuti kegiatan PKM-P (Program Kreatifitas Mahasiswa bidang Penelitian) yang didanai oleh Dikti. Pada tahun 2011 penulis melaksanakan kegiatan praktik lapang di Laboratorium Sistematika Molekuler LIPI dengan karya ilmiah yang berjudul Isolasi dan Amplifikasi DNA Untuk Mengkaji Keragaman Populasi Tumbuhan Taka.

Penulis aktif mengikuti kegiatan organisai internal kampus dan eksternal kampus. Atas kemampuan organisasi yang baik, penulis pernah menjabat sebagai Ketua Entrepeneur Himpunan Profesi Biokimia IPB CREBs pada tahun 2010. Kegiatan organisasi di luar kampus, penulis aktif di organisasi Pandu Wirausaha dan yayasan Sekolah Bersama Yuk hingga sekarang.

Page 8: AKTIVITAS ANTIOKSIDAN DAN ANTIINFLAMASI IN VITRO … · berada di Jawa Tengah.Tujuan penelitian ini adalah mendapatkan nilai aktivitas ... diare, nyeri haid, sakit kuning, dan obat

DAFTAR ISI

Halaman

DAFTAR TABEL .................................................................................................. ix

DAFTAR GAMBAR ............................................................................................. ix

DAFTAR LAMPIRAN ........................................................................................... x

PENDAHULUAN .................................................................................................. 1

TINJAUAN PUSTAKA

Kunyit (Curcuma domestica Val.) ...................................................................... 1 Temulawak (Curcuma xanthorrhiza Roxb) ........................................................ 2 Kurkuminoid ....................................................................................................... 2 Radikal Bebas ...................................................................................................... 3 Senyawa Antioksidan .......................................................................................... 3 Metode 2,2 diphenyl-1-picryl-hydrazil (DPPH) .................................................. 4 Inflamasi .............................................................................................................. 4

BAHAN DAN METODE

Bahan dan Alat .................................................................................................... 5 Metode Penelitian ................................................................................................ 5

HASIL DAN PEMBAHASAN

Ekstraksi Sampel ................................................................................................. 7 Kadar Kurkuminoid Ekstrak Rimpang Temulawak dan Kunyit Wonogiri ......... 7 Aktivitas Antioksidan Ekstrak Rimpang Temulawak dan Kunyit Wonogiri ...... 8 Aktivitas Antiinflamasi Ekstrak Rimpang Temulawak dan Kunyit Wonogiri ... 9

DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 10

LAMPIRAN .......................................................................................................... 12

SIMPULAN DAN SARAN ………………………………………………........... 9

 

Page 9: AKTIVITAS ANTIOKSIDAN DAN ANTIINFLAMASI IN VITRO … · berada di Jawa Tengah.Tujuan penelitian ini adalah mendapatkan nilai aktivitas ... diare, nyeri haid, sakit kuning, dan obat

DAFTAR GAMBAR

Halaman

1 Rimpang Kunyit ................................................................................................ 2

2 Rimpang Temulawak ......................................................................................... 2

3 Struktur Kimia Kurkuminoid ............................................................................. 3

4 Format Micro plate Inhibisi COX-2 ................................................................. 6

5 Kadar Kurkuminoid Ekstrak Etanol Temulawak dan Kunyit Wonogiri ............ 8

6 Nilai Absorbansi DPPH oleh sampel Temulawak dan Kunyit .......................... 8

7 Aktivitas Penghambatan Radikal Bebas DPPH pada Temulawak dan Kunyit .. 9

8 Aktivitas Penghambatan COX-2 oleh Temulawak dan Kunyit Wonogiri .......... 9

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

1 Diagram alir penelitian ..................................................................................... 12

2 Prosedur ekstraksi (BPOM 2005) .................................................................... 13

3 Uji aktivitas antioksidan dengan metode DPPH .............................................. 14

4 Preparasi larutan untuk uji inhibisi COX-2 ...................................................... 15

5 Kadar air ekstrak kunyit dan temulawak Wonogiri ......................................... 16

6 Rendemen hasil ekstraksi ................................................................................. 17

7 Hasil pengukuran kadar kurkuminoid temulawak dengan HPLC.................... 18

8 Hasil pengukuran kadar kurkuminoid kunyit dengan HPLC ........................... 19

9 Data absorban ekstrak temulawak wonogiri .................................................... 21

10 Data absorban ekstrak kunyit wonogiri.......................................................... 22

11 Grafik hubungan % inhibisi dengan konsentrasi sampel ................................. 23

12 Nilai IC50 masing-masing sampel ................................................................... 24

13 Kurva standar uji inhibisi COX-2 .................................................................... 25

14 Data uji daya inhibisi ekstrak rimpang temulawak dan kunyit Wonogiri…….26

 

 

 

Page 10: AKTIVITAS ANTIOKSIDAN DAN ANTIINFLAMASI IN VITRO … · berada di Jawa Tengah.Tujuan penelitian ini adalah mendapatkan nilai aktivitas ... diare, nyeri haid, sakit kuning, dan obat

PENDAHULUAN Indonesia merupakan Negara agraris

terbesar di dunia.Hal ini tentu membuat Indonesia memiliki berbagai tanam-tanaman yang memiliki berbagai potensi, salah satunya sebagai obat.Indonesia yang dikenal sebagai negara dengan megabiodiversitas, memiliki keanekaragaman hayati flora dan fauna yang sangat melimpah.Dari 28.000 jenis tumbuhan yang ditemukan di Indonesia, kurang lebih 7.000 jenis di antaranya adalah tumbuhan obat (Kassahara & Hemmi 1986).

Penggunaan tanam-tanaman sebagai obat tradisional ternyata telah lama dikenal oleh masyarakat Indonesia jauh sebelum pelayanan kesehatan menggunakan obat-obatan sintetik.Peningkatan penggunaan obat-obatan tersebut seiring dengan peningkatan kesadaran masyarakat terhadap dampak negatif dari penggunaannya.Masyarakat kembali memilih tanaman obat sebagai alternatif terhadap penyembuhan berbagai penyakit.Selain itu, efek samping yang ditimbulkan juga lebih kecil.Hal tersebut memicu peneliti untuk melakukan penelitian di bidang biofarmaka, yaitu mengenai obat-obatan alami yang berasal dari tumbuhan.

Tumbuhan obat adalah kelompok tumbuhan yang umumnya digunakan sebagai obat dan sumber bahan baku obat. Pemanfaatan lain dari tumbuhan obat adalah sebagai bumbu masak, makanan, minuman, kosmetik, dan parfum (Wahid & Sudarno 1993). Tumbuhan obat yang digunakan biasanya dalam bentuk simplisia yang berupa akar, daun, buah, dan biji. Temulawak (Curcuma xanthorriza Roxb.) merupakan salah satu tumbuhan obat suku Zingiberaceae yang banyak tumbuh di Indonesia (Sidik et al 1995).

Temulawak diketahui memiliki banyak manfaat antara lain sebagai antihepatitis, antikarsinogenik, antimikroba, antioksidan, antihiperlipidemia, antiviral, antiinflamasi, dan detoksifikasi (WHO 1999). Selain itu, temulawak merupakan sumber bahan pangan, pewarna, bahan baku industri seperti kosmetika, maupun dibuat makanan atau minumansegar (Dalimartha 2000). Kunyit merupakan salah satu tanaman herbal yang dapat menangkal radikal bebas.Kunyit mengandung komponen aktif yang berfungsi sebagai antioksidan.Komponen aktif dalam kunyit yang berperan adalah kurkuminoid.Komponen ini juga terdapat pada beberapa jenis temu-temuan lain seperti temulawak. Kurkuminoid adalah komponen yang memberikan warna kuning yang bersifat

sebagai antioksidan dan berkhasiat antara lain sebagai hipokolesterolemik, kolagogum, koleretik, bakteriostatik dan spasmolitik. Berbagai penelitian telah membuktikan khasiat kurkuminoid dalam pengobatan terutama sebagai antihepatoksik dan antikolesterol, serta obat tumor dan kanker (Nagabhushan & Bhide 1992).Kunyit dan temulawak memiliki potensi sebagai antioksidan dan antiinflamasi.Antioksidan ini berfungsi untuk menghambat terjadinya penyakit degeneratif karena radikal bebas.Potensi antiinflamasi dari kedua sampel tersebut dapat menghambat terjadinya peradangan.

Sampel pada penelitian ini berasal dari Wonogiri.Wonogiri merupakan salah satu daerah budidaya kunyit dan temulawak yang berada di Jawa Tengah.Tujuan penelitian ini adalah mendapatkan nilai aktivitas antioksidan dan antiinflamasi terbaik yang ditandai dengan %inhibisi terbesar dan nilai konsentrasi ppm terkecil serta kandungan kurkuminoid dari kedua sampel.

Hipotesis penelitian ini adalah kunyit dan temulawak memiliki nilai aktivitas antioksidan dan antiinflamasi yang berbeda walaupun berasal dari daerah yang sama. Penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi potensi aktivitas antioksidan dan antiinflamasi dari kunyit dan temulawak yang berasal dari Wonogiri.

 TINJAUAN PUSTAKA

Kunyit Indonesia sebagai negara tropis yang

dikenal dengan biodiversitas terbesar kedua di dunia, memiliki banyak tanaman yang diketahui secara empiris berkhasiat sebagai obat.Kunyit merupakan salah satu jenis tumbuhan yang secara umum banyak digunakan sebagai obat, baik dalam bentuk tunggal maupun kombinasi campuran. Penggunaan kunyit tidak hanya sebatas sebagai bumbu untuk menambah rasa dan memberi warna, tetapi juga sebagai bahan baku minuman sehat seperti kunyit asam atau kunyit instan. Secara empiris kunyit banyak digunakan sebagai obat mag, penurun kolesterol, diare, nyeri haid, sakit kuning, dan obat luka.

Kunyit termasuk tanaman tahunan yang tumbuh merumpun. Susunan tubuh tanaman terdiri atas akar, rimpang, batang semu, pelepah daun, daun, tangkai bunga dan kuntum bunga.Sistem perakaran tanaman kunyit termasuk akar serabut berbentuk benang yang menempel pada

Page 11: AKTIVITAS ANTIOKSIDAN DAN ANTIINFLAMASI IN VITRO … · berada di Jawa Tengah.Tujuan penelitian ini adalah mendapatkan nilai aktivitas ... diare, nyeri haid, sakit kuning, dan obat

 

rimpang.Kesekitar 16 crimpang muTiap rumpurimpang ant11-15 tanamtergolong dSpermatophkelas Monosuku Zingispesies Curkunyit dapayang berkishujan 1500-

Kunyit mberperan sebdalam kukurkuminoidpada beberatemu lawakyang membsebagai antisebagai koleretik, bzat antioksidiketahui cutelah memdalam peantihepatokstumor dan 1992).Kompmenghambamempunyai kunyit jugakanker usus

Gambar

Temulaberupa tumbIndonesia tenama daerahkoneng gedkoneng, kotemulobak ((Sulawesi S

dalaman rimcm, panjang

uda 1,61 cm daun tanaman ktara 7-10 buah

man(Gambar 1dalam kingd

hyta, sub diocotyledonae,iberaceae, gercuma xanthorat hidup dengsar antara 202000 mm/tahu

mengandung kbagai antioksiunyit yang d.Komponen apa jenis temuk. Kurkuminoerikan warna ioksidan dan bhipokolestero

bakteriostatik, idan dalam reukup tinggi.

mbuktikan khengobatan sik dan antikkanker (Nag

ponen fenolikat pertumbu

aktivitas antia dapat me, payudara, pa

1 Rimpang K

Temulawak merupabuhan rumpunemulawak dikh, misalnya tede, temu rayaoneng tegel, (Madura), tom

Selatan) atau T

mpang dalamakar 22,5 cman rimpang tukunyit dapat h, dan anakan1). Tumbuhandom Plantae,ivisi Angiosp ordo Zingibenus Curcumrrhiza Val. Tgan baik pad0-300C denganun (Rukmana komponen akidan. Kompon

berperan ini juga t

u-temuan lainid adalah komkuning yang

berkhasiat antomik, kola

spasmolitik,empah- remp

Berbagai pehasiat kurkuterutama

kolesterol, sergabhushan &k dalam kunyuhan kankeimutagenik.Senekan pertum

aru-paru, dan k

Kunyit

lawak akan tanamann berbatang seenal dengan bemulawak (Sua, temu be

temulawak mmo (Bali), tTernate denga

m tanah m, tebal ua 4 cm. tumbuh n antara n kunyit , divisi permae, berales,

ma dan Tanaman da suhu n curah 2008)

ktif yang nen aktif

adalah terdapat

n seperti mponen bersifat

tara lain agogum, , Kadar ah juga

enelitian uminoid sebagai

rta obat & Bhide yit dapat r dan elain itu mbuhan kulit.

n obat emu. Di berbagai umatra), sar, aci (Jawa),

tommon an nama

karbaga (Daldari bahasa asedangkan xYunani xantoyang berarti botani, temulPlantae, divAngiospemaeZingiberales, Curcuma dxanthorrhiza alami temulalahan - lahansinar matahtanaman ini tpohon bambtemulawak juterik, seperti d

Tanaman tinggi terhadberiklim tropbudidaya tanaTim Lentera curah hujanmm/tahun. Tdataran renda750 meter dSudarman dabahwa temuketinggian 1laut. Dengtemulawak catas. Walamemilih jeninamun temulpada tanah y1985).

Temulawayang tumbuh dari 1 m tethijau atau terbentuk dekuat, berwarmempunyai dbundar memwarna daun hsampai gelaplebar 10-18 termasuk helatermasuk tipedari pelepah daun. Perbunsisik berbentucm dan lebabanyak yansebanding debunga berwamm, mahkota

limartha 2000arab kurkum yxanthorriza bos yang berar

akar. Sesuai lawak termas

visi Spermatoe, kelas Mon

famili Zindan nama

Roxb. (Rukawak tumbuh

n yang teduh hari.Di habitatumbuh subur

bu dan jati.Muga dapat tumdi tanah tegalaini memiliki

dap berbagaipis.Suhu udaraman ini antar2003).Tanam

n tahunan aTemulawak ah dan tinggi,di atas permuan Harsono (ulawak dapa800 meter dgan perakaraepat menguru

aupun temulas tanah untuklawak akan tyang subur d

akmerupakan tegak dengan

tapi kurang dcoklat ge

engan sempurrna hijau gdaun 2 -9 he

manjang samphijau atau cokp, panjang da

cm, panjaaian 43 -80 cme daun sempur

daun, tangkgaan lateral, tuk garis, panar 4-6 cm,

ng panjangnyengan mahkoarna putih bera bunga berbe

0). Curcuma byang berarti kerasal dari b

rti kuning dan dengan klas

suk dalam kinophyta, sub nocotyledonaengiberaceae,

spesies Cukmana 2006).h dengan badan terlindun

at alami, rur di bawah naMeskipun dem

mbuh di tempaan. daya adaptas

i cuaca di ra yang baik ra 19-30° (Af

man ini memeantara 1.500dapat tumbu, sampai ketinukaan laut, b(1980) meny

at tumbuh hdi atas perman yang dauskan lapisanawak tidak k tempat hidutumbuh sangadan gembur (W

tumbuhan tan tinggi hinggadari 2 m, berlap.Akar rimrna dan bercelap. Tiap belai dengan bpai bangun

klat keunguan aun 31-84 cmang tangkai m(Gambar 2)rna, artinya te

kai daun, dantangkai rampinnjang tangkai berdaun peli

ya melebihi ota bunga. Krbulu, panjangentuk tabung d

berasal kuning, bahasa n rhiza sifikasi ngdom

divisi e, ordo

genus urcuma Secara aik di ng dari umpun aungan mikian at yang

si yang daerah untuk

fifah & erlukan 0-4.000 uh di nggian bahkan yatakan hingga

mukaan angkal, n tanah

terlalu upnya, at baik Wahid

ahunan a lebih rwarna mpang cabang batang bentuk lanset, terang

m dan daun

. Daun rsusun

n helai ng dan 9 -23

indung atau

elopak g 8-13 dengan

Page 12: AKTIVITAS ANTIOKSIDAN DAN ANTIINFLAMASI IN VITRO … · berada di Jawa Tengah.Tujuan penelitian ini adalah mendapatkan nilai aktivitas ... diare, nyeri haid, sakit kuning, dan obat

 

panjang kesberbentuk bdengan ujunmerah, panj(Sidik et al

Gambar

Kurkumizat yang tsenyawa kurKurkuminoikuning jinggsedikit pahasam asetatKurkumin tiKurkuminoitidak bersifa

Sifat kimmenarik adaperubahan asam, kurkkuning jinggberwarna msifat kurkumselain terjadbasa kurkummembentuk Degradasi idalam lingkyang relatifberarti bahsingkat tidkarena prosjuga oleh sdegradasi, warna kumempengaruterjadi. Sifaadalah aktikurkumin dekomposiskurkumin (Tonnesen &

Kurkumikurkumin,

seluruhan 4.5bundar memanng yang berwajang 1.25-2 1995).

2 Rimpang T

Kurkinoid rimpangerdiri atas crkumin dan did mempunyaga, berbentuk

hit, larut dalat glasial, danidak larut dalid mempunyaat toksik (Kisomia kurkuminoalah sifat perupH lingkung

kuminoid berga, sedangkan

merah. Keunikmin dalam sudi proses dismin dapat m

asa ferulat ini terjadi bi

kungan pH 8,5f lama, wala

hwa dalam ak terjadi dses degradasiuhu lingkungyaitu ferulouning cokuhi warna me

at kurkuminoiivitasnya terhterkena cahi struktur atau terjadi

& Karsen 1985inoid memili

desmetoksi

5 cm, helaiannjang berwarnarna merah dacm dan leba

emulawak

kuminoid g kunyit adalacampuran komdesmetoksi kuai warna kunik serbuk dengam aseton, an alkali hidram air dan diai aroma kho 1985). oid (Gambar ubahan warnagan. Dalam rwarna kuninn dalam suasakan lain terjauasana basa, osiasi, pada

mengalami dedan ferulloi

ila kurkumin 5 – 10,0 dalamaupun hal inwaktu yang

degradasi kui sangat dipegan. Salah sailmetan mem

klat yang erah yang sehid lain yang hadap cahayhaya, akan

berupa sdegradasi

5). ki 3 senyawai kurkumin

n bunga na putih adu atau ar 1 cm

ah suatu mponen

urkumin. ing atau gan rasa alkohol, roksida. ietileter. as, dan

3) yang a akibat

susana ng atau ana basa adi pada

karena suasana egradasi ilmetan.

berada m waktu ni tidak

relatif urkumin, engaruhi atu hasil mpunyai

akan harusnya

penting ya. Bila

terjadi siklisasi struktur

a, yaitu n dan

bisdemetoksi Kurkumin C21H20O6 dg/mol,sedangmempunyai rbobot molekmolekul untuC19H16O4 den(Gambar 3).

R1        R2 Keterangan: R1 R2-OCH3 -OC-OCH3 -H-H -H

Gambar

Radikal breaktif karenberpasangan dapat bereakdengan cara dan menyebmenghasilkanbebas dapat baik komponmembran) myaitu enzim d

Radikal molekul yansehingga uelektron senmerusak jarinmekenisme bbila radikal enzim atau menyebabkan(Anies 2009)

Radikal bcara, yaitu Secara eksogpolusi luar mmakanan, dendogen radikmenerus pakonsekuensi dsistem transpseperti sikl

kurkumin mempunyai

dengan bobogkan rumus molekukul sebesar 3uk bisdemetokngan bobot m

H3 = kurkum= demeto= bisdem

r 3 Struktur ki(Basnet 20

Radikal Bbebas adalah mna memiliki e

pada orbitalksi dengan m

mengikat elebabkan reakn radikal bebereaksi den

nen struktural maupun komdan DNA (Wid

bebas merung sifatnya suntuk mempnyawa ini sngan. Sebenabiokimia tububebas sempalemak tak j

n kerusakan .

bebas dapat disecara eksog

gen radikal bmelalui jalan pdan penyerapkal bebas diprada tubuh dari metabolisort normal, dalooksigenase.

(Afifah rumus m

ot molekul demetoksikurul C20H18O5 d338 g/mol. Rksikurkumin molekul 308

min oksikurkumin

metoksikurkum

imia kurkumin011)

Bebas molekul yang elektron yangl luarnya sehmolekul sel ektron sel ter

ksi berantai ebas baru. Rngan kompon

(molekul penmponen fungdjaja 1997).

upakan atomsangat tidak peroleh passangat reaktiarnya, radikal uh normal. Nat bertemu djenuh, makaawal pada

ibentuk melalgen dan endbebas didapapernafasan, dipan kulit. roduksi secara

manusia ssme normal man aktivitas ok

Radikal

2003). molekul

368 rkumin dengan Rumus adalah g/mol

min

noid

sangat g tidak hingga tubuh

rsebut, yang

Radikal nen sel nyusun gsional

m atau stabil

sangan f dan bebas

Namun, dengan a akan

tubuh

lui dua dogen. at dari igesti / Secara a terus ebagai

melalui ksidasi

bebas

Page 13: AKTIVITAS ANTIOKSIDAN DAN ANTIINFLAMASI IN VITRO … · berada di Jawa Tengah.Tujuan penelitian ini adalah mendapatkan nilai aktivitas ... diare, nyeri haid, sakit kuning, dan obat

4  

diproduksi di dalam sel oleh mitokondria, membran plasma, lisosom, peroksisom, retikulum endoplasma, dan inti sel.

Beberapa kerusakan yang dapat timbul oleh serangan radikal bebas antara lain kerusakan protein, DNA, peroksidasi lipid, kerusakan membran sel terutama penyusun membran yang berupa asam lemak tidak jenuh yang merupakan bagian dari fosfolipid dan mungkin juga protein, menimbulkan autoimun, dan proses penuaan. Akan tetapi, radikal bebas tidak selalu merugikan. Misalnya, radikal bebas berperan dalam pencegahan penyakit yang disebabkan mikrobia melalui sel-sel khusus yang disebut fagosit (Tuminah& Sulistiyowati 2000).

Salah satu target dari serangan radikal bebas dalam sel makhluk hidup adalah lipid dari membran sel, terutama asam-asam lemak tidak jenuh. Reaksi oksidasi lipid terbagi menjadi tiga tahap yaitu inisiasi, propagasi, dan terminasi.

Senyawa Antioksidan

Secara alamiah tubuh manusia mempunyai pertahanan endogen untuk meredam dampak negatif radikal bebas yaitu berupa senyawa antioksidan. Antioksidan adalah suatu senyawa yang dapat menetralkan dan melawan zat toksik (radikal bebas) dan menghambat terjadinya oksidasi pada sel sehingga mengurangi terjadinya kerusakan sel. Berdasarkan sumbernya antioksidan dapat digolongkan menjadi dua golongan, yaitu antioksidan sintetik dan alami. Antioksidan sintetik diperoleh dari hasil sintesa reaksi kimia, seperti butylated hydroxyanisole (BHA) dan butylated hidroxytoluene (BHT) sangat efektif dalam menghambat reaksi oksidasi lemak. Akan tetapi, penggunaan antioksidan sintetik telah diketahui memiliki efek samping yang berbahaya antara lain menyebabkan kerusakan hati. Antioksidan alami diperoleh dari hasil ekstraksi bahan alami. Senyawa antioksidan alami antara lain seperti flavonoid, vitamin E, C, dan beta-karoten dapat diperoleh dari sumber-sumber alami seperti pada rempah, herbal, sayuran, dan buah. Senyawa alami memiliki kelebihan karena kemungkinan lebih aman untuk dikonsumsi (Kikuzaki & Nakatani 1993).

Antioksidan dapat berupa enzim atau zat bukan enzim. Antioksidan berupa enzim (yang terdapat dalam tubuh) adalah katalase, superoksida dismutase, dan glutation peroksidase. Zat scavenger (pembersih) nonenzim adalah vitamin E, vitamin A, vitamin C, beta-karoten, metionin, selenium,

dan tirosin. Berdasarkan mekanisme pencegahan dampak negatif radikal bebas, antioksidan dapat dibagi menjadi dua golongan yaitu, antioksidan pencegah yang mengurangi kecepatan inisiasi (permulaan) rantai reaksi, dan antioksidan pemecah rantai yang akan memotong perbanyakan reaksi berantai (Murrayet al 2003). Proses penghambatan oksidasi lipid oleh antioksidan terjadi melalui berbagai mekanisme yaitu pemberian elektron, pemberian hidrogen, penambahan lipid pada cincin aromatik antioksidan dan pembentukan komplek antara lipid dan cincin aromatik antioksidan (Ketaren 1986).

Vitamin E (α- tokoferol) adalah senyawa antioksidan yang bersifat lipofilik, dapat bekerja pada membran sel dan lipoprotein sebagai donor ion hidrogen sehingga radikal bebas menjadi molekul yang stabil. D-alfa-tokoferol mempunyai distribusi alami yang paling luas dan aktifitas biologik terbesar (Widjaja 1997). Sumber vitamin E yang terbanyak adalah minyak biji-bijian terutama minyak biji gandum, minyak kedelai, minyak jagung, beras merah, oatmeal, dan sereal (Kartawiguna 1998).

Inflamasi Inflamasi adalah respon terhadap cedera

jaringan dan infeksi. Ketika proses inflamasi berlangsung, terjadi reaksi vaskular dimana cairan, elemen-elemen darah, sel darah putih (leukosit), dan mediator kimia berkumpul pada tempat cedera jaringan atau infeksi. Proses inflamasi merupakan suatu mekanisme perlindungan dimana tubuh berusaha untuk menetralisir dan membasmi agen-agen yang berbahaya pada tempat cedera dan untuk mempersiapkan keadaan untuk perbaikan jaringan (Mitchell 2006). Inflamasi bertujuan untuk menghancurkan mikroorganisme, menghilangkan aktivitas toksinnya, dan mempersiapkan jaringan bagi kesembuhan serta perbaikan. Meskipun pada dasarnya merupakan respon yang bersifat protektif, namun inflamasi dapat pula berbahaya, respon ini dapat menyebabkan reaksi hipersensitivitas yang bisa membawa kematian atau kerusakan organ (Hayes & Kee 1996).

Inflamasi umumnya ditandai oleh dua komponen utama yaitu respon dinding vaskular dan respon sel radang, efek yang dimediasi oleh protein plasma yang beredar dan faktor-faktor yang diproduksi setempat oleh dinding pembuluh darah atau sel-sel radang. Penanda inflamasi lainnya yaitu terminasi yakni tahap berakhirnya proses

Page 14: AKTIVITAS ANTIOKSIDAN DAN ANTIINFLAMASI IN VITRO … · berada di Jawa Tengah.Tujuan penelitian ini adalah mendapatkan nilai aktivitas ... diare, nyeri haid, sakit kuning, dan obat

5  

inflamasi yang terjadi ketika agen penyebabnya sudah dieliminasi dan mediator yang disekresikan dihilangkan, mekanisme anti-inflamasi yang aktif juga turut terlibat. Inflamasi memiliki pola yang akut dan kronik yaitu inflamasi akut dan inflamasi kronik. Inflamasi akut adalah onset yang dini, durasi yang pendek dengan melibatkan proses eksudasi cairan (edema) dan emigrasi sel polimorfonuklear (neutrofil). Inflamasi kronik adalah onset yang terjadi kemudian dan durasi yang lebih lama dengan melibatkan limfosit serta makrofag dan menimbulkan proliferasi pembuluh darah serta pembentukan jaringan baru. Terdapat empat tanda klinis yang klasik pada inflamasi (yang paling menonjol pada inflamasi akut) yaitu; panas, merah, edema (tumor), nyeri. Gangguan fungsi dapat pula dianggap sebagai tanda klinis inflamasi (Hayes & Kee 1996).

Adanya pencederaan jaringan akan membebaskan berbagai jenis mediator inflamasi, seperti prostaglandin, bradikinin, histamin dan sebagainya. Mediator inflamasi dapat mengaktivasi nosiseptor yang menyebabkan munculnya nyeri. Tahapan inflamasi berawal dari perubahan fosfolipid menjadi asam arakidonat yang merupakan substrat bagi enzim prostaglandin endoperoxide synthase (PGHS; COX, cyclooxygenase) menjadi PGG2, dan reduksi peroksidatif PGG2 menjadi PGH2. Selanjutnya sebagai bahan baku prostaglandin, endoperoksidan PGH2 diubah menjadi berbagai prostaglandin. Saat ini dikenal dua iso-enzim COX, yaitu COX-1 dan COX-2. COX-1 sebagai enzim constitutive yaitu mengubah PGH2 menjadi berbagai jenis prostaglandin (PGI2, PGE2) dan tromboxan (TXA2) yang dibutuhkan dalam fungsi homeostatis. COX-2 yang terdapat di dalam sel-sel imun (makrofag dan lainnya), sel endotel pembuluh darah dan fibroblast sinovial sangat mudah diinduksi oleh berbagai mekanisme, akan merubah PGH2 menjadi PGE2 yang berperan dalam kejadian inflamasi, nyeri dan demam. Oleh karena itu COX-2 dikenal sebagai enzim inducible. Pada kenyataannya, baik COX-1 dan COX-2 adalah isoenzim yang dapat diinduksi (Lelo 2001).

BAHAN DAN METODE

Bahan dan Alat Bahan-bahan yang digunakan dalam

penelitian ini, diantaranya rimpang temulawak asal Wonogiri, kunyit asal Wonogiri, etanol 70 % (E.Merck), metanol, DPPH (2,2 difenil-1-pikril hidrazil), kit clorimetric COX (ovine)

inhibitor screeningassay No. 560131 (Cayman Chem Com 2011), akua tridestillata, DMSO (E.Merck), aluminium foil.

Alat-alat yang digunakan dalam penelitian ini, diantaranya gelas piala, gelas ukur, tabung reaksi, gelas arloji, labu takar, cawan petri, sudip, spatula, pipet mikro, tip, vortex, micro plate, oven, rotavapor, penggiling 100 mesh,freezer, neraca digital, dan ELISAreader EPOCH.

Metode Penelitian

Persiapan Sampel Sampel basah terdiri dari 20 kg rimpang

temulawak dan 20 kg rimpang kunyit. Masing-masing sampel dibersihkan dan dicuci menggunakan air mengalir sampai semua tanah dan kotoran yang menempel pada simplisia hilang. Selanjutnya sampel dipotong-potong kecil sehingga cepat kering. Selanjutnya semua simplisia dikeringkan di bawah sinar matahari selama 5 hari. Kemudian setiap simplisia kasar dari masing-masing sampel digiling dengan ukuran 100 mesh. Ukuran serbuk simplisia masing-masing sampel yang digunakan adalah 100 mesh (telah menjadi simplisia kering dengan kadar air ≤ 10%).

Penentuan Kadar Air (AOAC 2006)

Cawan porselen kosong dikeringkan pada suhu 1050C selama 30 menit di dalam oven. Cawan porselen tersebut selanjutnya didinginkan di dalam eksikator dan ditimbang sebagai bobot kosong cawan. Sebanyak 2 gram simplisia dimasukkan ke dalam cawan dan dikeringkan pada suhu 1050C selama 3 jam. Setelah itu, cawan yang berisi simplisia didinginkan dalam eksikator, dan ditimbang kembali sebagai bobot kering sampel. Perlakuan dilakukan sebanyak tiga kali ulangan.

Ekstraksi Sampel (BPOM 2005)

Pada teknik maserasi menggunakan pelarut etanol 70% dengan perbandingan simplisia dengan pelarut (b/v) adalah 1:10. Sebanyak 1 kg simplisia dan 10 L etanol 70% dimasukkan ke dalam maserator dan direndam selama 6 jam sambil sesekali diaduk, kemudian sampel didiamkan sampai 24 jam. Selanjutnya maserat dipisahkan dengan menyaring filtrat dengan menggunakan kertas saring Whatman nomor 4. Semua maserat dikumpulkan dan diuapkan dengan rotavapor penguap vakum (BUCHI, R-250, Switzerland) pada suhu 500C hingga diperoleh ekstrak

Page 15: AKTIVITAS ANTIOKSIDAN DAN ANTIINFLAMASI IN VITRO … · berada di Jawa Tengah.Tujuan penelitian ini adalah mendapatkan nilai aktivitas ... diare, nyeri haid, sakit kuning, dan obat

6  

kental. Ekstrak simpilisia yang telah pekat siap digunakan untuk penelitian selanjutnya. Analisis Kadar Komponen Bioaktif Temulawak Menggunakan HPLC (Jayaprakasha et al. 2002)

Dua puluh lima mg sampel ditimbang dan dilarutkan ke dalam 5 ml metanol. Larutan disaring dengan kertas saring 0.45 μm dan ditempatkan pada vial HPLC. Sebanyak 10 μL dari larutan ekstrak sampel temulawak dan kunyit asal Wonogiri diinjeksikan ke dalam HPLC. Senyawa standar kurkuminoid dibuat dengan konsentrasi 0.1%. Kondisi HPLC untuk analisis ini digunakan jenis kolom C18 detektor UV-Vis dengan volume injeksi 10 μl, elusi gradien dan suhu kolom yang digunakan yaitu 480 C. Analisis kadar kurkuminoid dengan HPLC ini menggunakan fase gerak non polar yaitu metanol.

Uji Antioksidan dengan Metode DPPH (Blois 1958, diacu dalam Hanani et al. 2005 dengan Modifikasi)

Ekstrak kental dari sampel temulawak dan kunyit Wonogiri dari hasil maserasi dilarutkan dengan metanol dan dimasukkan ke dalam tabung reaksi. Modifikasi metode dilakukan dengan mengubah konsentrasi ekstrak yang digunakan untuk analisis yaitu 12.5, 25, 50, 100 dan 200 ppm. Larutan induk untuk masing-masing sampel temulawak dan kunyit Wonogiri yaitu 200 ppm dibuat dengan menimbang 1 gram sampel dan ditambahkan 5 ml metanol. Sebanyak 1.23 mg DPPH yang diencerkan dengan metanol hingga 25 ml menggunakan labu takar (Juniarti 2009). Kemudian untuk membuat larutan sampel dengan konsentrasi 12.5 ppm, 25 ppm, 50 ppm, 100 ppm dan 200 ppm. Sebanyak 40 μL setiap sampel dengan masing-masing konsentrasi dimasukkan ke dalam masing-masing sumur (well plate) dan dilakukan masing-masing tiga kali ulangan. Pada masing-masing sumur ditambahkan 160 μL larutan DPPH 0.1 M hingga volume akhir yang terdapat pada sumur yaitu 200 μL. Selanjutnya, diinkubasi pada suhu 370C selama 30 menit dan diukur serapannya menggunakan ELISA reader dengan panjang gelombang 517 nm. Nilai absorbansi yang diperoleh selanjutnya digunakan untuk mendapatkan persen penangkapan radikal bebas oleh sampel dan digunakan untuk mendapatkan persamaan regresi linier dengan rumus: Y= a + b ln x. Nilai IC50 dihitung dengan menggunakan rumus persamaan regresi tersebut. Nilai IC50 yang paling rendah menunjukkan aktivitas sampel sebagai

senyawa antioksidan yang paling tinggi dibandingkan yang lainnya. Uji Daya Inhibisi Ekstrak Etanol Rimpang Temulawak dan Kunyit Wonogiri terhadap Enzim COX-2 Secara In Vitro (Cayman Chemical Catalog No. 560131)

Ekstrak diuji daya inhibisinya terhadap enzim COX-2. Uji daya inhibisi dilakukan dengan metode ELISA, dengan menggunakan COX Inhibitor Screening Assay Kit (Cayman Chemical Catalog No. 560131) ) (Lampiran 4). Uji daya ekstrak etanol rimpangtemulawak dan kunyit dilakukan pada plat yang telah disiapkan (Gambar 4).

1 2 3 4 5 6 7

A Blk S1 S1 BC2 BC2 H H B Blk S2 S2 % % H H C NSB S3 S3 % % H H D NSB S4 S4 H H H H E B0 S5 S5 H H H H F B0 S6 S6 H H H H G B0 S7 S7 H H H H H TA S8 S8 H H H H

Gambar 4 Format plat inhibisi COX-2 Keterangan gambar: Blk : blanko TA : aktivitas total NSB : non specific binding B0 : maksimum binding S1-S8 : standar 1-8 BC2 : background COX-2 % :100% initial activity samples H : COX inhibitor samples

Preparasi larutan-larutan yang digunakan pada uji aktivitas enzim COX-2 dapat dilihat pada Lampiran 4. Sebanyak 100 μl buffer EIA dimasukkan pada sumurNSB. Kemudian 50 μl buffer EIA pada sumurB0. Larutan standar prostaglandin diisi ke dalam sumur S8-S1. Sumur BC diisi dengan 50 μl larutan background, sebanyak 50 μl larutan aktivitas awal COX-2 dengan pengenceran 2000 kali pada sumur (%), selanjutnya pada sumur inhibitor COX-2 diisi dengan larutan ekstrak etanol rimpang temulawak dan kunyit yang telah diencerkan 2000 kali. Tahap berikutnya, setiap sumur ditambahkan prostaglandin asetilkolinesterase (PG AchE tracer) kecuali pada sumur TA dan Blk, setiap sumur ditambahkan 50 μl antiserum prostaglandin kecuali sumur TA dan NSB kemudian plat ditutup dan diinkubasi selama 18 jam pada suhu ruang.

Setelah plate diinkubasi, plate dicuci dengan larutan penyangga pencuci, kemudian setiap sumur ditambahkan dengan pereaksi

Page 16: AKTIVITAS ANTIOKSIDAN DAN ANTIINFLAMASI IN VITRO … · berada di Jawa Tengah.Tujuan penelitian ini adalah mendapatkan nilai aktivitas ... diare, nyeri haid, sakit kuning, dan obat

7  

Ellman sebanyak 0,2 ml dan sumur TA diisi dengan prostaglandin asetilkolinesterase (tracer) 5 μl. Plate ditutup dengan plastik film dan diikubasi pada ruang gelap selama 60-90 menit lalu diukur menggunakan Elisa reader dengan panjang gelombang 412 nm. Persiapan larutan untuk uji dapat dilihat pada lampiran 5 yang sesuai dengan Cayman Chemical Catalog No. 560131). Penentuan IC50. Inhibition concentration 50 atau IC50 merupakan nilai konsentrasi minimal ekstrak yang dapat menginhibisi sampai 50%. Nilai IC50 diperoleh dari masing-masing kurva ekstrak sampel dengan memasukkan nilai Y=50.

Y = a + bX (fungsi linier) Y = aX2 + bX +c (fungsi kuadratik) Y = a+ b ln (X) (fungsi ln) Keterangan: a dan b = konstanta X = IC50 Persamaan dipilih satu yang paling sesuai

untuk masing-masing sampel dengan melihat nilai R2 tertinggi yang diperoleh.

HASIL DAN PEMBAHASAN Ekstrak sampel

Penelitian ini menggunakan rimpang temulawak dan kunyit yang berumur sekitar 9 bulan.Mutu rimpang sangat ditentukan oleh umur, tempat tumbuh dan jenis tanah. Menurut Rahmat (1995), Panen rimpang dapat dilakukan pada saat kandungan karbohidrat tinggi, yaitu pada umur 9-10 bulan, ukuran rimpang sudah optimal dengan warna kuning kecoklatan.Ekstraksi serbuk rimpang temulawak dan kunyit dilakukan dengan cara maserasi dengan menggunakan pelarut etanol 70%.

Metode maserasi dilakukan selama 3 x 24 jam. Rendemen yang dihasilkan dari suatu proses ekstraksi akan meningkat seiring dengan peningkatan waktu ektraksi (Basalmah 2006). Semakin lama waktu ekstraksi, maka semakin lama waktu kontak antara sampel dan pelarut yang menghasilkan semakin banyak senyawa yang berdifusi keluar sel.Penelitian ini melakukan ekstraksi dengan ukuran butir serbuk 100 mesh, suhu 50 oC, dan pengadukan yang hanya dilakukan sesekali. Pemilihan suhu penguapan sebesar 50 °C pada proses ekstraksi ini didasarkan pada pertimbangan bahwa etanol memiliki titik didih sekitar 78 °C dan bersifat volatil meskipun pada suhu ruang sehingga perlakuan suhu yang terlalu tinggi dapat mengakibatkan penguapan

pelarut yang lebih besar dan dapat merusak senyawa yang tidak tahan panas. 

Hasil maserasi (Tabel 1) dari rimpang temulawak dan kunyitWonogiri masing-masing dihasilkan maserat atau ekstrak. Berdasarkan hasil tersebut didapatkan rendemen masing-masing ekstrak sebesar 9.68% untuk temulawak dan 15.28% untuk kunyit.Hasil rendemen kunyit lebih besar dibandingkan temulawak karena mengandung senyawa yang lebih banyak dibandingkan temulawak. Kunyit mengandung senyawa kurkumin, demetoksi kurkumin dan bisdemetoksi kurkumin, sedangkan temulawak sedikit mengandung bisdemetoksi kurkumin(Afifah 2003). 

Berdasarkan hasil tersebut kunyit memiliki nilai rendemen lebih tinggi dibandingkan temulawak. Senyawa bioaktif yang terlarut dalam etanol 70% tersebut diharapkan memiliki potensi aktivitas antioksidan dan antiinflamasi yang akan diuji pada tahap selanjutnya. Perbedaan jumlah rendemen pada ekstrak dikarenakan ekstrak dengan rendemen tertinggi mengandung lebih banyak senyawa yang mudah larut dalam etanol 70%. 

Tabel 1 Persentase rendemen ekstrak

temulawak dan kunyit Wonogiri

Jenis sampel Rendemen (%)

Temulawak 9.68 Kunyit 15.28

Kadar Kurkuminoid Ekstrak Rimpang Temulawak dan Kunyit Wonogiri

Penentuan kadar kurkuminoid menggunakan dengan HPLC (High Performance Liquid Chromatography). Dari penentuan tersebut didapatkan kadar kurkuminoid (Gambar 5) pada kunyit Wonogiri sebesar 74.57 mg/g dan temulawak Wonogiri sebesar 20.04 mg/g. Dari hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa kandungan kurukuminoid pada kunyit lebih banyak dibandingkan dengan temulawak yang berasal dari Wonogiri.

Kadar kurkuminoid yang lebih tinggi pada rimpang kunyit karena kunyit memiliki lebih banyak turunan senyawa dibandingkan temulawak. Rimpang kunyit mengandung senyawa turunan kurkuminoid berupa senyawa kurkumin, senyawa demetoksikurkumin, dan senyawa bisdemetoksikurkumin sedangkan pada rimpang temulawak Wonogiri hanya mengandung duasenyawa, yaitu kurkumin

Page 17: AKTIVITAS ANTIOKSIDAN DAN ANTIINFLAMASI IN VITRO … · berada di Jawa Tengah.Tujuan penelitian ini adalah mendapatkan nilai aktivitas ... diare, nyeri haid, sakit kuning, dan obat

 

dan se(Lechtenber

Hasil peberbagai faksangat msekunder lingkungan ymatahari, sutanah dan lingkungan dari tanamatinggi cekammaka metatersebut akkarena tandirinya dameningkatkaMenurut Nusekunder dihtanaman me

Gambar 5Kaekas

AktivitaTemul

Pengujiaekstrak rimditentukan m2-pikrilhidradiukur pada200 ppm, 10ppm yang nuntuk tiap sdengan 3 sampel.Pengyaitu mengmenggunaka

Berdasardata absorbsampel yaitu50 ppm, menghasilkarendah (Gasampel yaaktivitas ant

Kan

dung

an k

urku

min

oid

(mg/

g)

enyawa rg et al. 2004)enelitian ini juktor lingkunga

mempengaruhi pada suat

yang berperanuhu udara, ke

mikroorganilainnya adal

an rimpang teman yang diraabolit sekun

kan meningkaman tersebari cengkaman jumlah me

urhidayah (200hasilkan ketik

engalami ceka

adar kurkuminkstraketanoltemsal Wonogiri 

as Antioksidalawak dan Kuan aktivitas mpang temumenggunakanazil (DPPH)a pengujian a00 ppm, 50 ppnantinya akansampel. Pengu

kali ulangukuran awalgukur absorban ELISA rearkan hasil peban, semakinu dimulai dar

100 ppm, an nilai absoambar 6). Aang semakintioksidan yang

0

20

40

60

80

C. dome

74.5

demetoksiku. uga disebabkan.Faktor ling

hasil mtu rimpangn, diantaranyaetersediaan aiisme patogenlah berupa cersebut. Jika sasakan oleh tander dari tkat. Hal ini ut memperta

man denganetabolit sekun05), responm

ka kondisi lingman.

noidpada mulawakdank

an Ekstrak Riunyit Wonog

antioksidanulawak dan n metode 1,1 . Konsentrasantioksidan inpm, 25 ppm, dn diperoleh niukuran ini dingan pada l pada penguban sampel ader. engukuran din tinggi konri 12.5 ppm, 2

200 ppmorban yang sArtinya, konn tinggi mg semakin ting

estica C. xanthorrhi

57

20.04

urkumin

kan oleh gkungan

metabolit g.Faktor a cahaya ir, jenis n.Faktor cekaman semakin anaman, tanaman

terjadi ahankan n cara ndernya.

metabolit gkungan

kunyit

impang giri n pada

kunyit difenil-

si yang ni yaitu dan 12.5 ilai IC50 lakukan

setiap ujian ini

dengan

iperoleh nsentrasi 25 ppm,

m akan semakin nsentrasi memiliki ggi pula

iza

4

sehingga mamlebih banyakditandai denungu.Penurundiukur oleh EDPPH yang meningkatnya

Setelah msemua konsenIC50 didapatkabsorban didapatkan (berasal dari ppm, sedangdari temulawppm. Hasil tememiliki nilatinggi dibandWonogiri.Blosuatu bahaantioksidan yIC50 kurang dpenelitian yatemulawak memiliki nila

Gambar 6Pen

DPku

0

0.2

0.4

0.6

0.8

1

Peng

ukur

an a

bsor

ban

pada

517

nm

48

50

52

54

56

58

60

62

Aktivitas antioksidan

, nilai IC5

0 (ppm

)

mpu menghak.Peghambatanngan peluruhnan nilai absELISA reader

semakin puda konsentrasi

mendapatkan ntrasi, dihitun

kan dari perhiyang diper(Gambar 7) Wonogiri me

gkan nilai akwak Wonogiersebut menu

ai aktivitas antdingkan kunyiois (1958) man memilikiyang baik apadari 200 ppmang diperoleyang berasa

ai aktivitas ant

nghambatan raPPHoleh sampunyit Wonogir

12.5 25

C. domestica

53.13

C. xanthorriz

Konsentrasi 

ambat radikal n radikal bebhan warna sorban karena

adalah warnadar seiring dsampel. nilai absorba

nglah nilai IC5itungan berdaroleh.Hasil pada kunyit

emiliki nilai 6ktivitas antioiri sebesar 5

unjukkan temutioksidan yangit yang berasamengatakan i nilai akabila memilik

m. Berdasarkanh, kunyit mal dari Wotioksidan yang

adikal bebas pel temulawakri

50 100 2

a C. xanthorrh

61.47

za C. domestica 

sampel (ppm

bebas bas ini warna

a yang a ungu dengan

an dari 50.Nilai asarkan

yang yang

61.472 ksidan 53.133 ulawak g lebih al dari bahwa

ktivitas ki nilai n hasil

maupun onogiri g baik.

k dan

200

hiza

7

Page 18: AKTIVITAS ANTIOKSIDAN DAN ANTIINFLAMASI IN VITRO … · berada di Jawa Tengah.Tujuan penelitian ini adalah mendapatkan nilai aktivitas ... diare, nyeri haid, sakit kuning, dan obat

 

Gambar 7Ha

DayTemulawa

(C. dom

Pengujialangsung medengan obada.Obat sienzim siklooefek samlambung.Pentidak adanyenzim Cantiinflamaspada enzimtidak terhaprotasiklin lambung.

Pengujiaterhadap COInhibitor SChemical konsentrasi inhibisi smenggunakagelombang diperoleh apersen inhib

Adanya Siklooksigenpada konsenppm menundan kunyitantiinflamasdenganpengsebesar 47.4dan 87.19%8). PerbedantiinflamasWonogiridikyang berbed

Perbedaakunyit dandikarenakandikandung ktemulawak. hasil inhibiantiinflamaskurkuminoidkurkuminoidterhadap psiklooksigendidapatkan konsentrasi ini hanya

asil uji antioktemulawak da

ya Inhibisi Ekak (C. xanthomestica) Won

Aktivitas Can antiinflamaenghambat en

bat sintetik intetik antiinfoksigenase semping bendarahan lamya protasikliCOX-1.Keungsi ini adalah la

m COX-2 sehiambat dan yang berfung

an daya inOX-2 mengguScreening As

Catalog N100 ppm.H

sampel ini an ELISA R517 nm. Ni

akan diolah sbisi COX-2.

penghambatnase-2 (COX-ntrasi inhibitonjukkan bahwt memiliki si.Hal gujian yang 45% untuk t

% untuk kunyidaan % inhsi pada temkarenakan kda pada setiap an % inhibin temulawa

n kadar kkunyit lebih b

Hal inilah isi karena ysi adad.Timmermand memiliki apenghambatannase.Pada pe

nilai IC50.Hyang digunasatu konsen

sidan ekstrak an kunyit kstrak Rimpaorrhiza) dan Knogiri TerhadCOX-2 asi pada penelnzim COX-2 b

antiinflamasiflamasi mengehingga menimerupa pen

mbung ini diakin yang dihggulan peangsung mengingga enzim tetap menghgsi sebagai p

nhibisi sampunakan metodssay Kit (C

No. 56013Hasil reaksi d

diukur Reader pada pilai absorbanssehingga did

tan aktivitas -2) yang cuku

or (sampel) yawa ekstrak tem

bioaktivitas ini dib

mendapatkatemulawak Wit Wonogiri (Gibisi dari a

mulawak dan kadar kurkusampel. isi yang dihak asal Wkurkuminoid banyak diband

yang membyang menjadialah sn(1995) melaaktivitas yangn aktivitas engujian ini

Hal ini dikaakan pada pentrasi.Nilai I

ang Kunyit dap

litian ini berbeda i yang ghambat mbulkan darahan

kibatkan hasilkan enelitian ghambat COX-1

hasilkan proteksi

pel ini de COX Cayman dengan

dari uji dengan

panjang si yang

dapatkan

enzim up tinggi aitu 100

mulawak sebagai

buktikan an hasil

Wonogiri Gambar aktivitas

kunyit uminoid

hasilkan Wonogiri

yang dingkan bedakan i faktor senyawa aporkan g tinggi

enzim i tidak renakan

engujian IC50bisa

didapatkan akonsentrasi dihitung nilai

Gambar 8Akodk

SIM

Hasil penWonogiri meppm dan temppm sebaantiinflamasi ppm memilikdan temulawkurkuminoid dan temulawa

Diperlukamengenai temulawak beberapa mendapatkanuntuk mengebisa mengham

[AOAC] TAnalytMethoWashiOfficia

[BPOM RI]MakanGerakJakarta

Afifah E. TemulAnekaJakarta

020406080100

Inhibisi COX‐2 (%

)

apabila memiyang variat

i IC50.

ktivitas pengolehtemulawakdan kunyit(Ckonsentrasi 10

MPULAN DANSimpu

nelitian ini memiliki nilai I

mulawak Wonoagai antiok

kunyit padki persen inhibwak sebesar

pada kunyit ak sebesar 20.

Saraan adanya penaktivitas adan kunyitkonsentrasi

n nilai IC50. etahui besarnymbat inflamas

DAFTAR PUThe Associa

tical Chemisods of Anaington DC: al Analytical C

Badan Pennan Republikkan Nasional Ma : BPOM RI.

2003. Khaslawak: Rimp Penyakit. Aa.

C. domestica x

87.19

iliki beberapatif sehingga

ghambatan Ck (C. xanthor

C. Domestica00 ppm

N SARAN ulan menunjukan IC50 sebesar 6ogiri sebesar 5ksidan. Akda konsentrasbisi sebesar 847.45%.Kandsebesar 74.57.04 mg/g.

an nelitian lebih antiinflamasi t Wonogirid

sehingga Hal ini dila

ya konsentrassi .

USTAKA ation of Ost. 2006. Oalysis. Ed

AssociatioChemist.

ngawas Obak Indonesia. Minum Temu.

siat dan Mpang Penygromedia Pus

C. xanthorrhiza

47.45

a nilai bisa

COX-2 rrhiza) a)pada

kunyit 61.472 53.133 ktivitas si 100 87.19% dungan 7 mg/g

lanjut dari

dengan bisa

akukan i yang

Official Official

ke-18. on of

at dan 2005.

lawak.

Manfaat embuh staka :

Page 19: AKTIVITAS ANTIOKSIDAN DAN ANTIINFLAMASI IN VITRO … · berada di Jawa Tengah.Tujuan penelitian ini adalah mendapatkan nilai aktivitas ... diare, nyeri haid, sakit kuning, dan obat

10  

Anies. 2009. Judul Cepat Tua akibat Radiasi?. Jakarta: Penerbit Elex Media Komputindo. Hal 127-128

Basnet P, Natasa SB. 2011. Curcumin: An anti-inflammatory molecule from a curry spiceon the path to cancer treatment. Molecules 16: 4567-4598.

Blois MS. 1958.Antioxidant determination by the use of stable free radical.Nature 181: 1191-1200.

Dalimartha S. 2000. Atlas Tumbuhan Obat Jilid ke-2. Jakarta: Trubus Agriwidya.

Hanani E, Munim A, Sekarini R. 2005. Identifikasi senyawa antioksidan dalam spons Callyspongia sp dari Kepulauan Seribu.Majalah Ilmu Kefarmasian 3: 127-133.

Harborne JB. 1987. Metode Fitokimia Penuntun Cara Modern Menganalisis Tumbuhan. Bandung: ITB Press.

Hayes E.R, Kee J.L. 1996. Farmakologi.Pendekatan Proses Keperawatan.Anugerah P, penerjemah; Asih Y, editor. Jakarta: EGC. Terjemahan dari: Pharmacology. A nursing process approach.

Heldt HW. 1997. Plant Biochemistry & Molecular Biology. New York: OxfordUniversity Press

Jayaprakasha GK, Rao LJ, Sakariah KK. 2002. Improved HPLC method for determination of curcumin, demethoxycurcumin, and bisdemethoxycurcumin. Agric. Food. Chem. 50: 3668-3672.

Kassahara S, Hemmi S. 1986. Medical HerbIndex in Indonesia. Ed. ke-2. Jakarta:PT. Eisai Indonesia, dalam Makiyyah2003

Ketaren, S. 1986. Pengantar Teknologi Minyak dan Lemak Pangan. Cetakan Pertama. Jakarta : UI-Press.

Kilkuzaki H, Nakatani. 1993. Antioxidant effects of some ginger constituents. J. Food. Sci: 58 (6): 1407-1410

Kiso.1985.Antihepatotonic Principles of Curcuma Longa Rhizome.Simposium Nasional Temulawak.Bandung : UNPAD.

Lechtenberg M, Quandt B, Nahrstedt A. 2004. Quantitative determination of

curcuminoids in Curcuma rhizomes and rapid differentiation of Curcuma domestica Val. and Curcuma xanthorrhiza Roxb.by capillary electrophoresis. Phytochem.Anal. 15: 152–158.

Lelo A. 2001. Pertimbangan yang muncul dari OAINS yang digunakan. Naskah Lengkap Temu Ilmiah Rematologi 2001. (eds. Setyohadi B, Kasjmir YI). Jakarta: Ikatan Reumatologi Indonesia.

Mitchell R.N. 2006. Buku Saku Dasar Patologis Penyakit Robbins & Cotran, Ed. 7. Hartono A, penerjemah; Handayani S et al, editor. New York: Elsevier Inc. Terjemahan dari: Pocket Companion To Robbins & Cotran Pathologic Basis of Disease, 7th edition.

Molyneux P. 2004. The use of stable free radical dyphenilpicryl-hydrazil (DPPH) for estimating antioxidant activity. J. Sci. Technol: 211-219.

Murray RK, Granner DK, Mayes PA, Rodwel VW. 2003. Biokimia Harper. Jakarta: Buku Kedokteran EGC.

Nagabhushan M, Bhide SV. 1992. Curcumin as an inhibitor of cancer. J. Am. Clin. Nutr. 11: 192-198

Rukmana R. 2006. Temulawak, Tanaman Rempah dan Obat. Yogyakarta: Kanisius.

Rukmana R. 2008. Temu-temuan, Apotik Hidup di Pekarangan.Ed ke-5. Yogyakarta: Kanisius.

Sidik, Mulyono MW, Mutadi A. 1995. Temulawak (Curcuma xanthorriza Roxb). Jakarta: Phyto Medika

Tonnesen HH, Karlsen J. 1985. Studies On Curcumin and Curcuminoids Alkaline Degradation of Curcuming Z.Lebens, Unters, Forsch.180 : 132-134

Tuminah, Sulistyowati. 1999. Pencegahan Kanker dengan Antioksidan.Jurnal Cermin Dunia Kedokteran. 122

Wahid P, Sudiarto. 1985. Pembudidayaan tanaman temulawak. Prosiding symposium nasional temulawak.Bandung: Lembaga Penelitian Universitas Padjajaran.

Page 20: AKTIVITAS ANTIOKSIDAN DAN ANTIINFLAMASI IN VITRO … · berada di Jawa Tengah.Tujuan penelitian ini adalah mendapatkan nilai aktivitas ... diare, nyeri haid, sakit kuning, dan obat

11  

WHO.1999. WHO Monograph on selected medicinal plants. Vol I.ISBN 92-125178.

Widjaja E. 1997. Konservasi jenis-jenis bambu di Indonesia.Prosiding Seminar Nasional Konservasi Flora Nusantara.Bogor: UPT Balai Pengembangan Kebun Raya Bogor.

 

Page 21: AKTIVITAS ANTIOKSIDAN DAN ANTIINFLAMASI IN VITRO … · berada di Jawa Tengah.Tujuan penelitian ini adalah mendapatkan nilai aktivitas ... diare, nyeri haid, sakit kuning, dan obat

11 

 

LAMPIRAN

Page 22: AKTIVITAS ANTIOKSIDAN DAN ANTIINFLAMASI IN VITRO … · berada di Jawa Tengah.Tujuan penelitian ini adalah mendapatkan nilai aktivitas ... diare, nyeri haid, sakit kuning, dan obat

12 

 

Lampiran1 Diagram alir penelitian

- Dicuci - Dipotong - Dikeringkan - Digiling

- Ekstrak dengan etanol 70 %

(maserasi) - Evaporator

- % rendemenen

Rimpang kunyit dan temulawak Wonogiri

Ekstrak kunyit dan temulawak Wonogiri

Uji bioaktifitas potensi hayati ekstrak temulawak

Uji aktivitas antioksidan DPPH

Uji antiinflamasi dengan inhibisi COX-2

Uji kandungan kurkuminoid dengan

HPLC

Simplisia 100 mesh

Nilai IC50 Nilai % inhibisi    

Page 23: AKTIVITAS ANTIOKSIDAN DAN ANTIINFLAMASI IN VITRO … · berada di Jawa Tengah.Tujuan penelitian ini adalah mendapatkan nilai aktivitas ... diare, nyeri haid, sakit kuning, dan obat

13 

 

Lampiran 2 Prosedur ekstraksi (BPOM 2005)

Diamkan selama 24 jam

Maserat dipisahkan dan ekstrak diuapkan hingga kental dengan

evaporator pada suhu 500C

Serbuk simplisia temulawak dan kunyit 100 mesh dengan kadar air < 10%

1 kg sampel dilarutkan dalam 10 L etanol 70 % (1:10)

Direndam dan diaduk dalam maserator

Ekstrak disimpan di dalam freezer

Page 24: AKTIVITAS ANTIOKSIDAN DAN ANTIINFLAMASI IN VITRO … · berada di Jawa Tengah.Tujuan penelitian ini adalah mendapatkan nilai aktivitas ... diare, nyeri haid, sakit kuning, dan obat

14 

 

Lampiran 3 Uji aktivitas antioksidan dengan metode DPPH

Timbang 1 mg sampel dan dilarutkan dengan 5 ml metanol sehingga

konsentrasi stok 200 ppm

Timbang 1.23 mg DPPH diencerkan hingga 25 ml dengan metanol

Sampel dimasukkan ke dalam microo plate dengan konsentrasi 200, 100, 50,

25, 12.5 ppm

100 μLlarutan DPPH ditambahkan pada setiap sampel

Sampel diinkubasi selama 30 menit pada suhu 370C

Sampel dibaca dengan Elisa reader pada panjang gelombang

517 nm

Page 25: AKTIVITAS ANTIOKSIDAN DAN ANTIINFLAMASI IN VITRO … · berada di Jawa Tengah.Tujuan penelitian ini adalah mendapatkan nilai aktivitas ... diare, nyeri haid, sakit kuning, dan obat

15 

 

Lampiran 4 Preparasi larutan untuk uji inhibisi COX-2

Penyiapan sampel uji

Pembuatan standar prostaglandin

Tahap pengenceran pada reaksi COX

Penyiapan pelarut

Penyiapan reagen

Page 26: AKTIVITAS ANTIOKSIDAN DAN ANTIINFLAMASI IN VITRO … · berada di Jawa Tengah.Tujuan penelitian ini adalah mendapatkan nilai aktivitas ... diare, nyeri haid, sakit kuning, dan obat

16 

 

Lampiran 5 Kadar air ekstrak kunyit dan temulawak

Jenis sampel Ulangan Bobot cawan

kosong (gr)

Bobot contoh (gr)

Bobot cawan & contoh

kering (gr)

Kadar air (%) Kadar air

rata-rata (%)

Temulawak 1 20.7403 2.0783 22.6032 10.36

10.09 2 26.6249 2.3243 28.7149 10.08

3 17.4521 2.1193 19.3632 9.82

Kunyit 1 27.6655 2.1436 29.5905 10.19

9.96 2 27.8575 2.0375 29.6994 9.6

3 27.7882 2.0820 29.6599 10.10

Contoh perhitungan:

Kadar air temulawak = &

x 100%

= . . ..

x 100%

= 10.36%

Kadar air rata-rata =

= . . .

= 10.09 %

Page 27: AKTIVITAS ANTIOKSIDAN DAN ANTIINFLAMASI IN VITRO … · berada di Jawa Tengah.Tujuan penelitian ini adalah mendapatkan nilai aktivitas ... diare, nyeri haid, sakit kuning, dan obat

17 

 

Lampiran 6 Rendemen hasil ekstraksi

Jenis sampel Ulangan Bobot sampel (gr)

Bobot ekstrak (gr)

Rendemen (%)

Rendemen rata-rata (%)

Temulawak 1 50.5406 4.5101 8.92

9.68 2 50.0232 4.5227 9.04

3 50.1195 5.5622 11.09

Kunyit 1 50.0604 8.6680 17.32

15.28 2 50.1831 6.842 13.64

3 50.1008 7.3528 14.89

Contoh perhitungan:

Rendemen temulawak (%) =

x 100%

= ..

x 100%

= 8.92 %

Rendemen rata-rata temulawak (%) =

= . . .

= 9.68 %

Page 28: AKTIVITAS ANTIOKSIDAN DAN ANTIINFLAMASI IN VITRO … · berada di Jawa Tengah.Tujuan penelitian ini adalah mendapatkan nilai aktivitas ... diare, nyeri haid, sakit kuning, dan obat

18 

 

Lampiran 7 Hasil pengukuran kadar kurkuminoid temulawak dengan HPLC

Tabel 2 Kadar kurkuminoid kunyit

Contoh perhitungan :

[inject] =

= 0.5

= 0.39476

[sampel] =

= . .

= 19.05211931

Keterangan : FP : Faktor pengenceran

Senyawa Berat

sampel (mg)

Volume Pengencera

n (mL) FP Luas Area

Standar [Standar] Luas Area

Sampel [Inject]

[Sampel] mg/g

Bahan

Bisdesmetoksi kurkumin 0,0518 50 50 382131 0,5 301700 0,39476 19,0521 Desmetoksi kurkumin 0,0518 50 50 320634 0,5 270600 0,421976 20,3656 74,57

Kurkumin 0,0518 50 50 331801 0,5 483380 0,728419 35,15533

Page 29: AKTIVITAS ANTIOKSIDAN DAN ANTIINFLAMASI IN VITRO … · berada di Jawa Tengah.Tujuan penelitian ini adalah mendapatkan nilai aktivitas ... diare, nyeri haid, sakit kuning, dan obat

19 

 

Lampiran 8 Hasil pengukuran kadar kurkuminoid kunyit dengan HPLC

Tabel 3 kadar kurkuminoid temulawak

Contoh perhitungan :

[inject] =

= 0.5

= 0.03592

[sampel] =

= . .

= 0,346059033

Keterangan : FP : Faktor pengenceran

Senyawa Berat

sampel (mg)

Volume Pengenceran

(mL) FP

Luas Area

Standar [Standar] Luas Area

Sampel [Inject] [SampelL] mg/g Bahan

Bisdesmetoksi kurkumin 0,0519 50 50 382131 0,5 27453 0,035921 0,34605

Desmetoksi kurkumin 0,0519 50 50 320634 0,5 301393 0,469995 4,52789 20,04 Kurkumin 0,0519 50 50 331801 0,5 1044842 1,574501 15,16860

Page 30: AKTIVITAS ANTIOKSIDAN DAN ANTIINFLAMASI IN VITRO … · berada di Jawa Tengah.Tujuan penelitian ini adalah mendapatkan nilai aktivitas ... diare, nyeri haid, sakit kuning, dan obat

20 

 

Lampiran 9 Data absorbansi aktivitas antioksidan ekstrak temulawak Wonogiri pada panjang gelombang 517 nm

Sampel Ulangan Konsentrasi

(ppm) Absorban

sampel Absorban

blanko % Inhibisi IC50 (ppm) IC50 rata-rata (ppm)

Temulawak

1

200 0,155

0,334

78,14

67,06395

53,1332

100 0,174 65,27 50 0,252 38,62 25 0,324 19,46

12.5 0,349 10,18

2

200 0,118

0,364

90,11

52,3198

100 0,152 74,18 50 0,261 41,21 25 0,323 26,37

12.5 0,371 11,54

3

200 0,128

0,442

89,59

40,01598

100 0,137 82,13 50 0,281 47,06 25 0,322 39,59

12.5 0,394 21,95

Contoh perhitungan :

% Inhibisi =

100 %

= . ..

100 %

= 81.4516129 %

Page 31: AKTIVITAS ANTIOKSIDAN DAN ANTIINFLAMASI IN VITRO … · berada di Jawa Tengah.Tujuan penelitian ini adalah mendapatkan nilai aktivitas ... diare, nyeri haid, sakit kuning, dan obat

21 

 

Lampiran 10 Data absorban aktivitas antioksidan ekstrak kunyit Wonogiri pada panjang gelombang 517 nm

Sampel Ulangan Konsentrasi (ppm)

Absorban sampel

Absorban blanko % Inhibisi IC50 (ppm) IC50 rata-rata

(ppm)

Kunyit

1

200 0,115

0,407

93,36609

60,50294

61,47175

100 0,22 61,17936 50 0,301 36,60934 25 0,364 21,13022

12.5 0,413 9,090909

2

200 0,114

0,396

93,43434

60,15918

100 0,216 61,11111 50 0,342 24,49495 25 0,356 20,9596

12.5 0,332 27,0202

3

200 0,109

0,386

94,55959

63,75313

100 0,211 61,39896 50 0,317 29,01554 25 0,368 15,80311

12.5 0,38 12,6943

Contoh perhitungan :

% Inhibisi =

100 %

= . ..

100 %

= 93.36609 %

Page 32: AKTIVITAS ANTIOKSIDAN DAN ANTIINFLAMASI IN VITRO … · berada di Jawa Tengah.Tujuan penelitian ini adalah mendapatkan nilai aktivitas ... diare, nyeri haid, sakit kuning, dan obat

22 

 

% Inhibisi

Lampiran 11 Grafik aktivitas antioksidan hubungan % inhibisi dengan konsentrasi

sampel

Grafik 1 Temulawak ulangan 1 Grafik 2 Temulawak ulangan 2

Grafik 3 Temulawak ulangan 3 Grafik 4 Kunyit ulangan 1

Grafik 5 Kunyit ulangan 2 Grafik 6 Kunyit ulangan 3

Konsentrasi (ppm) Konsentrasi (ppm)

% Inhibisi

% Inhibisi

Konsentrasi (ppm)

% Inhibisi

Konsentrasi (ppm)

Konsentrasi (ppm)

% Inhibisi

% Inhibisi

Konsentrasi (ppm)

y = 30.09ln(x) ‐ 73.45R² = 0.961

0

20

40

60

80

100

0 100 200 300

y = 29.56ln(x) ‐66.98

R² = 0.9760.00

20.00

40.00

60.00

80.00

100.00

0 100 200 300

y = 30.19ln(x) ‐ 75.44R² = 0.903

0102030405060708090

100

0 100 200 300

y = 24.95ln(x) ‐ 52.22R² = 0.762

0102030405060708090

100

0 100 200 300

y = 26.21ln(x) ‐ 60.23R² = 0.977

0.00

20.00

40.00

60.00

80.00

100.00

0 100 200 300

y = 25.65ln(x) ‐ 44.3R² = 0.952

0.00

20.00

40.00

60.00

80.00

100.00

0 100 200 300

Page 33: AKTIVITAS ANTIOKSIDAN DAN ANTIINFLAMASI IN VITRO … · berada di Jawa Tengah.Tujuan penelitian ini adalah mendapatkan nilai aktivitas ... diare, nyeri haid, sakit kuning, dan obat

23 

 

Lampiran 12 Nilai IC50 aktivitas antioksidan masing-masing sampel

Sampel Ulangan Persamaan garis Nilai IC50 (ppm)

Rataan IC50 (ppm)

Temulawak 1 y = 26,21ln(x) - 60,23 67.06395 53.13 2 y = 29,56ln(x) - 66,98 52.3198

3 y = 25,65ln(x) - 44,3 40.01598 Kunyit 1 y = 30,09ln(x) - 73,45 60.50294

61.47 2 y = 24,95ln(x) - 52,22 60.15918 3 y = 30,19ln(x) - 75,44 63.75313

Contoh perhitungan:

y = a + b ln x

50 = 26.21 ln x – 60.23

ln x = ..

x = 67.06395 ppm

Rataan IC50 = . . .

= 53.13 ppm

 

 

Page 34: AKTIVITAS ANTIOKSIDAN DAN ANTIINFLAMASI IN VITRO … · berada di Jawa Tengah.Tujuan penelitian ini adalah mendapatkan nilai aktivitas ... diare, nyeri haid, sakit kuning, dan obat

  

Lampiran 13 Kurva standar uji inhibisi COX-2

Konsentrasi (pg/ml)

% B

/B0

25

y = ‐25.9ln(x) + 216.0R² = 0.988

0

20

40

60

80

100

120

140

160

0 500 1000 1500 2000 2500

Page 35: AKTIVITAS ANTIOKSIDAN DAN ANTIINFLAMASI IN VITRO … · berada di Jawa Tengah.Tujuan penelitian ini adalah mendapatkan nilai aktivitas ... diare, nyeri haid, sakit kuning, dan obat

  

Lampiran 14 Data uji daya inhibisi ekstrak rimpang temulawak dan kunyit Wonogiri

26

Page 36: AKTIVITAS ANTIOKSIDAN DAN ANTIINFLAMASI IN VITRO … · berada di Jawa Tengah.Tujuan penelitian ini adalah mendapatkan nilai aktivitas ... diare, nyeri haid, sakit kuning, dan obat

  

Contoh perhitungan: (B0) (S1) (IA2) Absorban terkoreksi = Absorbans rerata – NSB % B/B0 = S

A B

100 % [PG] terkoreksi = ([PG] x FP) – ([PG]BC-2 x FP

Absorban terkoreksi = 0.304166667 – (- 0.0005) % B/B0 = ..

100 % = 1084942 – 37369.36  = 0.304666667 = 0.259299781 = 1047573.101 Temulawak (100) FP = BC = 100 % Inhibisi = 100 % IA2 = 2000

= . ..

100 % = 47.45 % Sampel = 2000 Keterangan :

PG : Prostaglandin FP : Faktor pengenceran %B/B0 : % Maksimum binding BC : Background COX-2

IA2 : Total activity tracer

27