uas sispak

4
mulai :- //kaidah 1 clearwindow, hipotesis(Penyakit),!,nl, write(“pasien kemungkinan menderita penyakit”, penyakit),nl, mulaibersihkan_memori,nl, write(“ingin berkonsultasi lagi [y/t]”), respon(jawab). positif(_,gejala:- //kaidah 2.1 xpositif(gejala),!. positif(Tanya,Gejala);- //kaidah 2.2 not(xnegatif(Gejala)), tanya(Tanya,Gejala,Jawab), jawab=’y’. tanya(Tanya,Gejala,Jawab):- //kaidah 3 write(Tanya), respon1(Jawab), nl, simpan(Gejala,Jawab). respon1(Jawab):- //kaidah 4 readchar(Jawab),pilihan1(Jawab). pilihan1(‘y’):- write(‘y’),!. //kaidah 5.1 pilihan1(‘t’):- write(‘t’),!. //kaidah 5.2 pilihan1(‘-’):- beep,respon1(ulang). //kaidah 5.3 simpan(Gejala,’y’):- //kaidah 6.1 asserta(xpositif(Gejala)). simpan(Gejala,’t’):- //kaidah 6.2 asserta(xnegatif(Gejala)). bersihkan_memori:- //kaidah 7.1 retract(xpositif(_)),fail. bersihkan_memori:- //kaidah 7.2 retract(xnegatif(_)),fail. bersihkan-memori:- //kaidah 7.3 gejala(demam):- //kaidah 8 positif(“apakah pasien menderita demam [y/t]?”, demam) hipotesis(campak):- //kaidah 9 gejala(demam), gejala(batuk),

Upload: rahmad-wahyudi

Post on 23-Dec-2015

260 views

Category:

Documents


8 download

DESCRIPTION

jhgcnhgcgcg

TRANSCRIPT

Page 1: UAS SISPAK

mulai :- //kaidah 1clearwindow,hipotesis(Penyakit),!,nl,write(“pasien kemungkinan menderita penyakit”, penyakit),nl,mulaibersihkan_memori,nl,write(“ingin berkonsultasi lagi [y/t]”),respon(jawab).

positif(_,gejala:- //kaidah 2.1xpositif(gejala),!.

positif(Tanya,Gejala);- //kaidah 2.2not(xnegatif(Gejala)),tanya(Tanya,Gejala,Jawab),jawab=’y’.

tanya(Tanya,Gejala,Jawab):- //kaidah 3write(Tanya), respon1(Jawab), nl,simpan(Gejala,Jawab).

respon1(Jawab):- //kaidah 4readchar(Jawab),pilihan1(Jawab).

pilihan1(‘y’):- write(‘y’),!. //kaidah 5.1pilihan1(‘t’):- write(‘t’),!. //kaidah 5.2pilihan1(‘-’):- beep,respon1(ulang). //kaidah 5.3simpan(Gejala,’y’):- //kaidah 6.1

asserta(xpositif(Gejala)).simpan(Gejala,’t’):- //kaidah 6.2

asserta(xnegatif(Gejala)).bersihkan_memori:- //kaidah 7.1

retract(xpositif(_)),fail.bersihkan_memori:- //kaidah 7.2

retract(xnegatif(_)),fail.bersihkan-memori:- //kaidah 7.3gejala(demam):- //kaidah 8

positif(“apakah pasien menderita demam [y/t]?”, demam)hipotesis(campak):- //kaidah 9

gejala(demam),gejala(batuk),gejala(konjungtivitas),gejala(ingusan),gejala(bintik).

bersihkan_memori,nl,nl,write(“maaf saya tidak dapat memperkirakan”),write(“penyakit pasien.”),nl,nl,

Page 2: UAS SISPAK

write(“ingin berkonsultasi lagi [y/t]?”),respon(Jawab).

pilihan(‘y’):- write(‘y’),mulai,!.pilihan(‘t’):- write(‘t’),bersihkan_memori,exit.pilihan(_):- beep,respon(ulang).

Goalbersihkan_memori,makewindow(1,19,112,”konsultasi”,0,0,25,80),mulai.

Representasi Pengetahuan merupakan metode yang digunakan untuk mengkodekan pengetahuan didalam sebuah sistem pakar. Representasi sendiri dimaksudkan untuk mengungkap sifat-sifat penting dari sebuah masalah dan membuat informasi itu dapat diakses oleh prosedur pemecahan masalah BFS dan DFS merupakan jenis dari metode pencarian solusi.

BFS merupakan metode pencarian solusi dimana semua node pada level n akan dikunjungi terlebih dahulu sebelum mengunjungi node-node pada level n+1. Pencarian dimulai dari node akar terus ke level 1 dari kiri ke kanan, kemudian berpindah ke level berikutnya dari kiri ke kanan hingga solusi ditemukan.

Keuntungan yang didapat apabila menggunakan metode BFS :- Tidak akan menemui jalan buntu.- Menjamin ditemukannya solusi (jika solusinya memang ada) dan solusi yang ditemukan pasti yang paling baik.- Jika ada satu solusi maka bread-first search akan menemukannya.

Kekurangan dari metode BFS :- Membutuhkan memori yang cukup banyak.- Membutuhkan waktu yang cukup lama.

Sedangkan DFS merupakan metode pencarian solusi dimana Proses pencarian dilakukan pada semua anaknya sebelum dilakukan pencarian ke node-node yang selevel. Pencarian dimulai dari node akar ke level yang lebih tinggi. Proses ini diulangi terus hingga ditemukannya solusi.

Keuntungan menggunakan metode DFS :- Membutuhkan memori yang relative kecil, karena hanya node-node pada lintasan yang aktif saja yang disimpan. - Secara kebetulan, metode depth-first search akan menemukan solusi tanpa harus menguji lebih banyak lagi.

Page 3: UAS SISPAK

Kekurangan dari metode DFS :- Memungkinkan tidak ditemukannya tujuan yang diharapakan. - Hanya akan menemukan 1 solusi pada setiap pencarian.

Influenza, tipus, dan maag. Beberapa gejala yang mungkin timbul dari ketiga jenis penyakit tersebut adalah sebagai berikut:1. Kepala pusing;2. Suhu badan tinggi;3. Batuk dan pilek;4. Badan lemas;5. Demam lebih dari tiga hari;6. Hasil cek darah menunjukkan positif salmonella paratipii7. Nyeri pada ulu hati;8. Nyeri pada lambung.

Sedangkan obat yang kami sarankan sebagai solusi untuk mengobati penyakit tersebut meliputi:1. Paracetamol;2. Antibiotik;3. Multivitamin;4. Obat anti mual;5. CTM (obat tidur).

Dari gejala-gejala tersebut kita dapat mengambil kesimpulan sebagai berikut :• Jika gejala yang timbul adalah 1, 2, dan 3 maka dia menderita influenza dan solusi obatnya adalah a, b, dan c.• Jika gejala yang timbul adalah 1, 4, 5, dan 6 maka dia menderita tipus dan solusi obatnya adalah a, b, c, d, dan e.• Jika gejala yang timbul adalah 1, 7, dan 8 maka dia menderita maag dan solusi obatnya adalah a, b, c, dan d.Dengan menggunakan sistem pakar ini kita dapat melakukan diagnosis penyakit influenza, tipus, dan maag sehingga kita dapat melakukan pertolongan pertama pada penderita penyakit tersebut.