tutorial klinik tht

17
TUTORIAL KLINIK KEPANITRAAN KLINIK STASE THT RSUD TEMANGGUNG Nama : lenny Sukmawati Nama Pasien : Tn. M NIM : 20090310139 Usia : 40 tahun Pembimbing : dr.Pramono,Sp.THT-KL Jenis Kelamin : Laki-laki Alamat : Temanggung 1. Problem Seorang laki-laki datang ke Poli THT RSUD Temanggung dengan keluhan adanya benjolan pada daun telinga sebelah kiri, benjolan tiba-tiba ada, dirasakan ada sejak 2 minggu yang lalu. Mula-mula benjolan kecil dan lama kelamaan makin membesar. Pasien kadang-kadang merasakan panas, gatal, dan sedikit nyeri pada benjolan tersebut. Os tidak mengeluh nyeri saat benjolan ditekan. Os menyangkal adanya cairan yang keluar dari telinga (-), telinga berdengung (-), penurunan Pendengaran (-), batuk (-), pilek (-). 1

Upload: julie-arey

Post on 25-Dec-2015

230 views

Category:

Documents


1 download

DESCRIPTION

1

TRANSCRIPT

Page 1: Tutorial Klinik Tht

TUTORIAL KLINIK

KEPANITRAAN KLINIK STASE THT

RSUD TEMANGGUNG

Nama : lenny Sukmawati Nama Pasien : Tn. M

NIM : 20090310139 Usia : 40 tahun

Pembimbing : dr.Pramono,Sp.THT-KL Jenis Kelamin : Laki-laki

Alamat : Temanggung

1. Problem

Seorang laki-laki datang ke Poli THT RSUD Temanggung dengan keluhan

adanya benjolan pada daun telinga sebelah kiri, benjolan tiba-tiba ada, dirasakan

ada sejak 2 minggu yang lalu. Mula-mula benjolan kecil dan lama kelamaan

makin membesar. Pasien kadang-kadang merasakan panas, gatal, dan sedikit nyeri

pada benjolan tersebut. Os tidak mengeluh nyeri saat benjolan ditekan. Os

menyangkal adanya cairan yang keluar dari telinga (-), telinga berdengung (-),

penurunan Pendengaran (-), batuk (-), pilek (-).

RPD: Pasien belum pernah menderita keluhan serupa sebelumnya. Tidak ada

riwayat trauma sebelumnya atau terkena benturan pada telinga kiri, tidak ada

riwayat digigit binatang atau serangga sebelumnya, os mengatakan sebelum

benjolan muncul os sering memakai helm sepeda motor dengan waktu yang lama

karena perjalanan jauh. Karena kebiasaan tersebut telinga pasien kadang mulai

terasa sakit. Riwayat penyakit kronis (DM, HIpertensi disangkal).

RPK: tidak ada anggota keluarga lain yang menderita penyakit tang sama dengan

pasien.

Riwayat pengobatan : (-)

Riwayat alergi: Pasien mengaku tidak memiliki riwayat alergi baik makanan

maupun obat-obatan.

1

Page 2: Tutorial Klinik Tht

2. Hipotesis

Diagnosis : Pseudokista auricular sinistra

Diagnosis Banding :

- Perikondritis

- Othematoma

3. Mekanisme

Etiologi dari Pseudokista daun telinga tidak diketahui, tetapi beberapa

mekanisme patogenik telah dikemukakan. Awalnya, Engel menyatakan bahwa

enzim lisosomal mungkin akan dilepaskan dari kondrosit dan menyebabkan

kerusakan pada tulang rawan aurikularis. Namun, analisis isi dari pseudokista

mengungkapkan bahwa cairan kaya akan albumin dan asam proteoglikan, dengan

kaya sitokin tetapi sedikit mengandung enzim lisosomal.

Analisis sitokin dari cairan menunjukkan terdapatnya peningkatan

interleukin (IL) -6, yang diyakini untuk merangsang proliferasi kondrosit. IL-

1,mediator penting untuk terjadinya peradangan dan kerusakan tulang rawan,

menginduksi IL-6. IL-1 juga merangsang kondrosit mensintesis protease dan

prostaglandin E2 sementara menghambat pembentukan komponen matriks

ekstraseluler.

Dari hasil pengamatan menunjukkan bahwa Pseudokista aurikularis sering

terjadi setelah trauma ringan yang berulang. Untuk mendukung etiologi trauma

ini, telah dilaporkan nilai dehidrogenase laktat serum (LDH) terdapat dalam

cairan pseudokista. Dua dari isoenzim tinggi, LDH-4 dan LDH-5, yang

dinyatakan sebagai komponen utama dari tulang rawan aurikularis manusia.

Enzim ini mungkin dapat dilepaskan dari cartilago aurikularis yang mendapatkan

trauma minor berulang. Suatu artikel melaporkan bahwa pseudocysts dapat

dianggap sebagai variasi dari othematoma atau otoseroma.

Beberapa pendapat menyatakan bahwa sebuah kecacatan kecil dalam

embryogenesis aurikularis dapat juga berkontribusi terhadap pembentukan

2

Page 3: Tutorial Klinik Tht

pseudokista. Kecacatan ini dapat menyebabkan pembentukan suatu bidang

jaringan sisa didalam tulang rawan aurikularis. Ketika mengalami trauma minor

berulang atau stres mekanik. bidang ini dapat membuka jaringan, membentuk

pseudokista. Tulang rawan aurikularis khususnya mungkin lebih rentan terhadap

trauma karena kurangnya jaringan ikat yang melapisi tulang rawan pada kulit.

Sesuai dengan mekanisme yang dilaporkan, dermatitis atopik yang

menyertai keterlibatan daerah wajah dan telinga mungkin merupakan kondisi

predisposisi untuk pembentukan pseudokista. Meskipun kejadian pseudokista

pada pasien dengan dermatitis atopik tampaknya rendah. Pasien ini memiliki

insidensi yang lebih besar untuk terjadi lesi bilateral dibandingkan dengan

populasi umum.

Pseudokista juga telah dilaporkan pada pasien dengan pruritus yang hebat

yang kemudian didiagnosis dengan limfoma. Setelah kemoterapi untuk limfoma,

pruritus membaik dengan pengurangan spontan dari volume pseudokista tersebut.

Para penulis mengusulkan bahwa trauma saat menggaruk dan menggosok telinga

adalah penyebab utama yang dapat memperburuk pseudokista tersebut.

4. More Info

Identitas pasien

Nama Pasien : Tn. M

Usia : 40 tahun

Jenis Kelamin : Laki-laki

Alamat : Temanggung

KU: Cukup

Kesadaran : Compos Mentis

Vital Sign :

TD: 120/80 mmHg

Nadi: 86 kpm

RR: 20 kpm

Suhu: 36,50C

3

Page 4: Tutorial Klinik Tht

Pemeriksaan Status Lokalis THT

a. Telinga

Inspeksi AD/AS : bentuk dan ukuran dalam batas normal, simetris (+),

tanda-tanda radang (-/-), terlihat adanya benjolan di AS di daerah konka

warna sama dengan kulit sekitar, ukuran sekitar 1.5X1.5 cm, benjolan

sedikit menutupi canalis auricularis.

Palpasi AD/AS : nyeri mastoid (-/-), nyeri tragus (-/-). Benjolan teraba

kenyal, permukaan rata, tidak berbenjol-benjol, batas tegas, tidak teraba

panas, NT(-)

Canalis Auricularis : Serumen (+/+)minimal, hiperemis (-/-), edema (-/-),

otorhoe (-/-).

Membran timpani : retraksi (-/-), bulging (-/-), perforasi (-/-), cone of light

(+/+).

b. Hidung

Inspeksi: deformitas (-), deviasi septum nasi (-), massa(-), tanda-tanda

radang (-/-)

Palpasi : nyeri tekan (-), krepitasi (-),NT pipi/kelopak bawah (-), NT

pangkal hidung (-)

ND/NS : edema konka (-/-), discharge (-/-), mukosa hiperemis (-/-),

obstruksi (-/-).

c. Tenggorokan

Inspeksi : trakea letak sentral, massa(-)

Palpasi : gld thyroid tak teraba, limfonodi cervicalis anterior tak teraba.

Cavum Oris: mukosa mulut dalam batas normal, lidah kotor (-), uvula

central, massa (-).

Faring: mukosa hiperemis (-), edema (-), massa(-)

Tonsil: hiperemis (-), tidak ada pembesaran (T1-T1), kripte tidak melebar

(-), detritus (-), abses peritonsiler (-).

Saat dilakukan Pungsi benjolan tersebut didapatkan cairan berwarna

kuning dan sedikit bercampur darah.

4

Page 5: Tutorial Klinik Tht

5. Tujuan Belajar dan Pembahasan

1). Definisi Pseudokista dan Gejala Klinis Pseudokista?

Pseudokista daun telinga adalah suatu kondisi yang relatif jarang di

manacairan serosa terakumulasi di antara ruang intracartilaginous telinga

dan bermanifestasi sebagai suatu pembengkakan, dan tanpa rasa sakit pada

telinga luar.

Gejala Klinis

Pseudokista bermanifestasi sebagai pembengkakan tanpa rasa sakit

padapermukaan lateral atau anterior pinna, yang terus berkembang selama

4-12minggu. Riwayat trauma mungkin menyertai perjalanan klinis,

termasuk menggosok, menarik telinga, tidur di bantal keras, atau memakai

helm sepedamotor atau earphone. Ini juga telah dikaitkan dengan kasus

kulit gatal ataupenyakit sistemik termasuk dermatitis atopik dan limfoma.

Pseudokista bukanlah suatu peradangan, terjadi pembengkakan

yang asimptomatik pada permukaan lateral atau anterior dari pinna,

biasanya pada fossa skafoid atau fosa triangular. Ukuran mulai dari

diameter 1-5 cm, dan mengandung cairan kental bening atau kekuningan,

dengan konsistensi yang sama dengan minyak zaitun

Gambar : Terdapat pembengkakan pada daun telinga kiri yang

biasa timbul tanpa gejala

5

Page 6: Tutorial Klinik Tht

Gejala-gejala yang tibul pada pseudokista auricular antara lain:

-munculnya benjolan pada daun telinga yang tidak dirasa nyeri

-Munculnya tiba-tiba tanpa diketahui penyebabnya

-lesi biasanya unilateral

-Pembengkakannya soliter

-Bersifat non inflamasi.

2). pemeriksaan penunjang yang dapat dilakukan ?

Radiologi

 Dalam beberapa laporan, gambar resonansi magnetik

mengungkapkan pengumpulan cairan serosa di dalam tulang rawan

aurikularis, yang dapat lebih mendukung diagnosis

Histologi

Secara histologi, Pseudokista dari daun telinga tidak memiliki

gambaran pathognomonic,tetapi biasanya bisa ditandai dengan rongga

intracartilaginous kurang memiliki lapisan epitel. Pseudokista berisi tulang

rawan menipis dan degenerasi hyalin sepanjang tepi dalam dari ruang

kistik. Epidermis dan dermis pseudokista yang biasanya normal. Namun

umumnya ditemukan infiltrasi limfositik perivaskular, bersama dengan

sel-sel inflamasi dalam ruang kistik.

3). Penatalaksanaan ?

Tujuan pengobatan dari Pseudokista daun telinga adalah menjaga

struktur anatomi dan pencegahan kekambuhan. Tanpa pengobatan, cacat

permanen dari daun telinga dapat terjadi. Pilihan pengobatan termasuk

aspirasi, pengobatan (baik sistemik atau oral), dan perawatan bedah. Tidak

ada pengobatan medis yang efektif untuk Pseudokista daun telinga. Dosis

tinggi terapi kortikosteroid oral dan kortikosteroid intralesi telah

dilaporkan, dengan hasil yang bervariasi. Beberapa literatur berpendapat

terhadap penggunaan steroid intralesi, menyebabkan deformitas permanen

pada telinga, sementara yang lain mendukung terapi injeksi steroid

atau bahkan terapi steroid oral. Para pendukung terapi injeksi steroid

6

Page 7: Tutorial Klinik Tht

menganggapnya sebagai  prosedur lebih sederhana dari pada operasi.

Beberapa teknik penatalaksanaan telah banyak dilakukan seperti : aspirasi

dengan jarum, insisi dan drainase disertai balut tekan, aspirasi jarum

disertai balut tekan, pemberian tingture iodine pada intralesi, pemberian

asam trikloroasetat pada intrakartilago disertai balut tekan dengan suatu

penyokong (botton bolster), terapi steroid intramuscular, terapi steroid oral

dosis tinggi, dan terapi steroid intralesi, serta kuratase dengan pemberian

lem fibrin.

Aspirasi

Aspirasi jarum sederhana cairan pseudokista diikuti dengan

penempatan pembalut tekan adalah salah satu metode yang paling umum

dilakukan. Namun,tanpa menggunakan pembalut tekan, kekambuhan

sering terjadi. Patigaroo dkk  menggunakan teknik yang umum digunakan

yaitu aspirasi sederhana diikuti dengan injeksi steroid intralesi diikuti

dengan balut tekan. Tingkat keberhasilan mereka adalah 57% dengan

komplikasi minimal, termasuk penebalan pinna.

Bedah

Berbagai metode telah banyak dilakukan, hasil yang memuaskan

diperoleh dengan insisional drainase, diikuti dengan obliterasi secara

kimia atau mekanik. Namun, kekambuhan masih sering terjadi dan tingkat

keberhasilan masih belummemuaskan. Untuk itu, Tuncer et al

menggunakan metode kuret dan lem fibrin.

Intervensi bedah Tuncer, dkk dilakukan dengan bius lokal. Sebuah

sayatan3 cm dilakukan pada fossa skafoid untuk membuka rongga. Setelah

7

Page 8: Tutorial Klinik Tht

dilakukan penyayatan, cairan kental kuning, cairan serosa 'seperti minyak

zaitun' keluar,khas untuk Pseudokista aurikula. Lapisan jaringan granulasi

dan permukaan dalam tulang rawan dikuret dengan pisau bedah no: 15.

Setelah itu lem fibrin dimasukkan 2 ml ke dalam rongga kista. Penutupan

kulit dilakukan dengan nilon 5/0. Tarik jahitan keluar, ikat pada

penyangga kapas (cotton bolsters) yang lebih baik diletakkan pada fossa

skafoid dan fossa triangular sebagai kompresi dan dibuka pada hari ketiga

pascaoperasi.

4). Komplikasi

Satu studi melaporkan pasien yang mengalami perichondritis

setelah eksisi, membutuhkan pengobatan dengan antibiotik intravena.

Perichondritis dapat teratasi, tetapi dengan hasil telinga mengkerut

(cauliflower) 3 bulan setelah operasi. Satu laporan menyatakan potensi

risiko yang terkait dengan teknik tekan,dapat mengakibatkan nekrosis jika

perangkat digunakan untuk menekan yang terlalu ketat. Penanganan yang

tepat dan menginstruksikan pasien untuk melepaskan perangkat dan

memerhatikan kemerahan pada telinga beberapa kali sehari akan

membantu dalam pencegahan.

Gambar: Perikondritis (kiri) dan Cauliflower-ear (tengah-kanan)

merupakan salah satu komplikasi dari Pseudokista daun telinga.

8

Page 9: Tutorial Klinik Tht

5) bagaimana prognosis dan edukasi yang harus diberikan pada pasien?

Prognosis

Prognosis pseudokista auricular adalah baik, dengan angka

kesembuhan mencapai 99%.

Edukasi

Pasien dengan Pseudokista dari daun telinga harus diberi

tahu bahwa dengan terapi yang optimal sekalipun, kekambuhan

masih dapat terjadi. Menghindari pemicu atau faktor yang dapat

memperburuk kondisinya harus diinformasikan.

6. Problem Solving

a. Decision making :

Anamnesis:

-benjolan pada daun telinga sebelah kiri, benjolan tiba-tiba ada,

dirasakan ada sejak 2 minggu yang lalu. Mula-mula benjolan kecil

dan lama kelamaan makin membesar.

- kadang-kadang merasakan panas, gatal, dan sedikit nyeri pada

benjolan tersebut.

- tidak mengeluh nyeri saat benjolan ditekan.

- menyangkal adanya cairan yang keluar dari telinga (-), telinga

berdengung (-), penurunan Pendengaran (-), batuk (-), pilek (-).

- Tidak ada riwayat trauma sebelumnya atau terkena benturan

pada telinga kiri, tidak ada riwayat digigit binatang atau

serangga sebelumnya, os mengatakan sebelum benjolan muncul

os sering memakai helm sepeda motor dengan waktu yang lama

karena perjalanan jauh. Karena kebiasaan tersebut telinga pasien

kadang mulai terasa sakit.

Pemeriksaan Fisik (status Lokalis THT)

Telinga

Inspeksi AD/AS : bentuk dan ukuran dalam batas normal, simetris

(+), tanda-tanda radang (-/-), terlihat adanya benjolan di AS di

9

Page 10: Tutorial Klinik Tht

daerah konka warna sama dengan kulit sekitar, ukuran sekitar

1.5X1.5 cm, benjolan sedikit menutupi canalis auricularis.

Palpasi AD/AS : nyeri mastoid (-/-), nyeri tragus (-/-). Benjolan

teraba kenyal, permukaan rata, tidak berbenjol-benjol, batas tegas,

tidak teraba panas, NT(-)

Canalis Auricularis dan Membran timpani dalam batas normal.

Pungsi benjolan di dapatkan cairan berwarna kuning sedikit

bercampur darah

b. Diagnosis

Pseudokista auricular Sinistra

c. Treatment

Dilakukan aspirasi kemudian dilakukan balut tekan dengan semen gips

(selama seminggu)

Antibiotik (Amoksisilin 3X500mg)

Informasi yang diberikan pada pasien :

-pasien dianjurkan menjaga kebersihan daun telinga

-untuk sementara telinga kiri jangan dulu kena air sampai

penyembuhan total pada daun telinga

-datang kembali untuk kontrol setelah 1 minggu untuk melihat

perkembangan penyembuhan.

d. Prognosis

dubia at bonam.

10

Page 11: Tutorial Klinik Tht

DAFTAR PUSTAKA

1. Karabulut H, Acar B, Tuncay KS, Tanyildizli T, Karadag AS, Guresci S,et

al. Treatment of the non-traumatic auricular pseudocyst with aspirationand

intralesional steroid injection. The New Journal of Medicine 2009; 26:117-

119

2. Soepardi EA, Iskandar HN, editor. Buku Ajar Ilmu kesehatan Telinga

Hidung Tenggorok kepala Leher. Edisi keenam Jakarta: Balai Penerbit FK

UI.2007.

Diperiksa dan disahkan oleh :

Dokter Pembimbing Koasisten

dr. Pramono, Sp.THT-KL Lenny sukmawati

11