tutorial klinik neurologi
DESCRIPTION
tutorialTRANSCRIPT
Bagian Ilmu KesehatanAnak Tutorial KlinikNeurologi
Fakultas Kedokteran
Universitas Mulawarman
Hidrosefalus
Disusun oleh:
M. OrtoWitraWahab (1010015002)
Pembimbing:
dr. William S. Tjeng, Sp. A
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN PROFESI DOKTER
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS MULAWARMAN
SAMARINDA
2015
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Hidrosefalus merupakan penumpukan cairan serebrospinal (CSS) secara aktif yang
menyebabkan dilatasi sistem ventrikel otak dimana terjadi akumulasi CSS yang
berlebihan pada satu atau lebih ventrikel atau ruang subarachnoid. Keadaan ini
disebabkan oleh karena terdapat ketidak seimbangan antara produksi dan absorpsi dari
CSS.
Secara keseluruhan, Insidensi hidrosefalus antara 0,2-4 setiap 1000 kelahiran.
Insidensi hidrosefalus kongenital adalah 0,5-1,8 pada tiap 1000 kelahiran dan 11%-43%
disebabkan oleh stenosis aqueductus serebri. Tidak ada perbedaan bermakna insidensi
untuk kedua jenis kelamin, juga dalam hal perbedaan ras.
Hidrosefalus dapat terjadi pada semua umur. Pada remaja dan dewasa lebih sering
disebabkan oleh toksoplasmosis. Hidrosefalus infantil; 46% adalah akibat abnormalitas
perkembangan otak, 50% karena perdarahan subaraknoid dan meningitis, dan kurang dari
4% akibat tumor fossa posterior.
Secara internasional, insiden hidrosefalus yang didapat juga tidak diketahui
jumlahnya. Sekitar 100.000 shunt yang tertanam setiap tahun di negara maju, tetapi
informasi untuk negara-negara lain masih sedikit.
1.2 Tujuan
Tujuan penulisan tutorial ini adalah untuk dapat mengetahui bagaimana definisi,
klasifikasi, diagnosis, dan tatalaksana dari hidrosefalus. Selain itu juga bertujuan untuk
memenuhi persyaratan dalam kepaniteraan klinik ilmu kesehatan anak FK Unmul.
BAB II
Tutorial Kasus
Identitas pasien
- Nama : An. AK
- Jenis kelamin : Laki - laki
- Umur : 1 tahun 7 bulan
- Alamat : Jl. M, TM
- Anak ke : 2
Identitas Orang Tua
- Nama Ayah : Tn. A.J
- Umur : 29tahun
- Alamat : Jl. M, TM
- Pekerjaan : Swasta
- Pendidikan Terakhir : SMK
- Ayah perkawinan ke :1
- Riwayatkesehatan : Tidakadapenyakit yang menyertai
Nama Ibu : Ny.L.E
Umur : 27tahun
- Alamat : Jl. M, TM
Pekerjaan : IRT
Pendidikan Terakhir : SLTP
Ibu perkawinan ke : 1
Riwayatkesehatan : Tidakadapenyakit yang menyertai
Anamnesis
Keluhan Utama :
KepalaMembesar
Riwayat Penyakit Sekarang :
Pasiendatangdengankeluhankepalamembesar.Kepalapasienmulaimembesarsejaksetel
ahpersalinandanmakinmembesar.Pasienbelumpernahdibawaberobatolehorang tuanyakarena
orang tuapasienmerasabelumsiap.Pasientidakpernahmengalamikejang,
pasienjugatidakpernahmengalamipenurunankesadaran.Saatinipasienjugamengeluhkanbatuk,n
amunhanyasesekali.
Riwayat Penyakit Dahulu :
Pasienbelumpernahmenjalanipengobatanberkaitandenganpenyakitnya.Pasienbelumpernah di-
imunisasikarenaibutakutbayimenjadidemam.Riwayatkejangdemam (-), riwayatcederaatau
trauma kepala(-) riwayatasma(-) BAK dan BAB dalambatas normal.
Riwayat Penyakit Keluarga :
Kakakpasienjugamemilikikeluhanserupa, namuntelahmeninggalpadausia 40 hari
Riwayat Saudara-Saudaranya :
Hamil
ke
Kondisi
saat
lahir
Jenis
persalinan
Usia
(tahun)
Sehat/tidak Umur
meninggal
Sebab
meninggal
1 Aterm SC - Meninggal 40 hari -
2 Aterm SC 1th 7bln Sehat - -
Pertumbuhan Dan Perkembangan Anak :
Berat badan lahir : 3500 gram
Panjang badan lahir : 50 cm
Berat badan sekarang : 14 kg
Panjang badan sekarang : 71 cm
Gigi keluar : 1thn 2 bln
Tersenyum : Ibu Lupa
Miring : -
Tengkurap : -
Duduk : -
Merangkak : -
Berdiri :-
Berjalan : -
Berbicara 2 suku kata : -
Masuk TK : -
Masuk SD : -
Sekarang kelas : -
Makan dan minum anak
ASI : Tidakpernahminum ASI, karenabayitidakmau
Susu sapi/formula : Sejaklahirhinggasekarang, child kid 1 ½ sdttakardlm 80 cc
Bubur susu : 1th 6bln
Tim saring : 1th 6bln
Buah : -
Lauk dan makan padat : -
Pemeliharaan Prenatal
Periksa di : KlinikDoktertiapbulan
Penyakit Kehamilan : -
Obat-obatan yang sering diminum : Vitamin + Zat Besi
Riwayat Kelahiran :
Lahir di : RS
Persalinan ditolong oleh : Dokter
Berapa bulan dalam kandungan : 9 bulan 6 hari
Jenis partus : Sectio Caesarea
Pemeliharaan postnatal :
Periksa di : Puskesmas
Keadaan anak : Sehat
Keluarga berencana : Ya
IMUNISASI
Imunisasi Usiasaatimunisasi
I II III IV Booster I Booster II
BCG - //////// /////// /////// /////// ///////
Polio - - - - - -
Campak - - /////// /////// /////// ///////
DPT - - - /////// - -
Hepatitis B - - - /////// - -
PEMERIKSAAN FISIK
Kesan umum : sakit sedang
Kesadaran : Composmentis
Tanda Vital
Frekuensi nadi : 120 x/menit, isi cukup, reguler
Frekuensi napas : 42 x/menit
Temperatur : 36o C per axila
Antropometri
Berat badan : 14 kg
Panjang Badan :71 cm
Kepala
Rambut : Hitam
Mata : konjungtiva anemis (-/-), sklera ikterik (-/-), Refleks Cahaya(+/+),
PupilIsokor (3mm), mata cowong (-/-), Sun Set Appearance (+)
Mulut : Lidah kotor (-),faring Hiperemis(-), mukosa bibir basah, pembesaran
Tonsil (-/-)
Leher
Pembesaran Kelenjar : Pembesaran KGB submandibular (-/-),
Thoraks
Inspeksi : Bentuk dan gerak dinding dada simetris dextra=sinistra, retraksi (-),
Ictus cordis tidak tampak
Palpasi : Fremitus raba dekstra = sinistra, Ictus cordis tidak teraba
Perkusi : Sonor di semua lapangan paru
Batas jantung
Kiri : ICS V midclavicula line sinistra
Kanan : ICS III para sternal line dextra
Auskultasi : vesikuler (+/+), Rhonki (-/-), Whe (-/-), S1S2 tunggal reguler,
murmur (-), gallop (-)
Abdomen
Inspeksi : Tampak datar
Palpasi : kembung (-), nyeri tekan epigastrium (-), hepatomegali (-)
splenomegali (-), turgor kulit kembali cepat
Perkusi : Timpani
Auskultasi : Bising usus (+)
Ekstremitas : Akral hangat (+), oedem (-), capillary refill test <2detik, sianosis (-),
pembesaran KGB aksiler (-/-), pembesaran KGB inguinal (-/-)
Pemeriksaan Penunjang
(06/3/15)
Leukosit 11,6
Hb 13,2
MCV 87,6
MCH 27,8
MCHC 31,7
Hematokrit 41,6 %
Platelet 220000
Albumin 4,6
Diagnosis Kerja : Hidrosefalus
Penatalaksanaan
- Ivfd D5 ½ NS 1000cc/24 jam
- RencanaNeuroendoskopi
Prognosis :Dubia
(09/3/15)
Natrium 137
Kalium 4,3
Chloride 98
Follow Up
Tanggal Subjektif & Objektif Assesment & Planning23-3-2015 S:Keluhan (-)
O: N: 117x/menit, RR :38x/menit, T : 36,20C, ane (-/-), ikt (-/-), sunset appearance (+),whe (-/-), rho (-/-), distensi (+), BU (+)N, akralhangat (+), CRT < 2detik
A:HidrosefalusP:
D5 ¼ NS 1000cc/24 jam
RencanaNeuroendoskopi
24-3-2015 S:Batuk (+)O: N: 120x/menit, RR :42x/menit,
T : 360C, ane (-/-), ikt (-/-), sunset appearance (+),whe (-/-), rho (-/-), distensi (+), BU (+)N, akralhangat (+), CRT < 2detik
A:HidrosefalusP:
D5 ¼ NS 1000cc/24 jam
RencanaNeuroendoskopi
25-3-2015 S:Batuk (<<)O: N: 120x/menit, RR :42x/menit,
T : 36,50C, ane (-/-), ikt (-/-), sunset appearance (+),whe (-/-), rho (-/-), distensi (+), BU (+)N, akralhangat (+), CRT < 2detik
A:HidrosefalusP:
D5 ¼ NS 1000cc/24 jam
RencanaNeuroendoskopi
26-3-2015 S:Batuk (<<)O: N: 124x/menit, RR :40x/menit,
T : 36,70C, ane (-/-), ikt (-/-), sunset appearance (+),whe (-/-), rho (-/-), distensi (+), BU (+)N, akralhangat (+), CRT < 2detik
A:HidrosefalusP:
D5 ¼ NS 1000cc/24 jam
RencanaNeuroendoskopi
27-3-2015 S:Batuk (<<)O: N: 96x/menit, RR :38x/menit, T
: 36,50C, ane (-/-), ikt (-/-), sunset appearance (+),whe (-/-), rho (-/-), distensi (+), BU (+)N, akralhangat (+), CRT < 2detik
A:HidrosefalusP:
D5 ¼ NS 1000cc/24 jam
RencanaNeuroendoskopi
Cek BGA
BAB III
TINJAUAN PUSTAKA
A. Definisi
Hidrosefalusadalahpelebaranventrikelotakdiserta
ipeningkatantekanantekananintrakranial.Hidrosefalusberasaldari kata hidro yang berarti air dan chepalon yang berartikepala.Hidrosefalusdapatdidefinisikansecaraluassebagaigangguanpembentukanaliranataupenyerapan LCS yang menyebabkanpeningkatan volume pada CNSHidrosefalusterjadikarena 3 hal: (1)
Obstruksialirancairanserebrospinal (CSS) di
sistemventrikelotak, (2) Absorbsi CSS di
viliarakhnoid yang menurun, dan (3) Produksi CSS
di pleksuskoroid yang abnormal,
sepertipadapapilomapleksuskoroid.
Meningkatnyajumlah CSS
menyebabkanpelebaranventrikel,
peningkatantekananintraventrikeldanakhirnyamenin
gkatkantekananintrakranial.
B. Epidemiologi
Secara keseluruhan, Insidensi hidrosefalus antara 0,2-4 setiap 1000 kelahiran. Insidensi
hidrosefalus kongenital adalah 0,5-1,8 pada tiap 1000 kelahiran dan 11%-43% disebabkan
oleh stenosis aqueductus serebri. Tidak ada perbedaan bermakna insidensi untuk kedua jenis
kelamin, juga dalam hal perbedaan ras.Hidrosefalus dapat terjadi pada semua umur. Pada
remaja dan dewasa lebih sering disebabkan oleh toksoplasmosis. Hidrosefalus infantil; 46%
adalah akibat abnormalitas perkembangan otak, 50% karena perdarahan subaraknoid dan
meningitis, dan kurang dari 4% akibat tumor fossa posterior.
Secara internasional, insiden hidrosefalus yang didapat juga tidak diketahui jumlahnya.
Sekitar 100.000 shunt yang tertanam setiap tahun di negara maju, tetapi informasi untuk
negara-negara lain masih sedikit.
C. ANATOMI DAN FISIOLOGI
CSS dibentuk di dalam system ventrikel serebrum, terutama oleh pleksus koroideus.
Masing-masing dari keempat ventrikel mempunyai jaringan pleksus koroideus, yang terdiri
atas lipatan vilosa dilapisi oleh epitel dan bagian tengahnya mengandung jaringan ikat
dengan banyak pembuluh darah. Cairan dibentuk melalui sekresi dan difusi aktif. Terdapat
sumber CSS nonkonroid, tetapi aspek pembentukan cairan ini masih belum diketahui
sebelumnya.
Sistem ventrikel terdiri atas sepasang ventrikel lateralmenujuventrikel III melalui
foramen Monroi, kemudiandihubungkanoleh akuaduktus Sylvii ke ventrikel keempat tunggal
yang terletak di garis tengah dan memiliki tiga lubang keluar, sepasang foramen Luschka di
sebelah lateral dan sebuah foramen magendie di tengah. Lubang-lubang ini berjalan menuju
ke sebuah system yang saling berhubungan dan ruang subaraknoid yang mengalami
pembesaran fokal dan disebut sisterna.
Sisterna pada fosa posterior berhubungan dengan ruang subaraknoid diatas konveksitas
serebrum melalui jalur yang melintasi tentorium. Ruang subaraknoid spinalis berhubungan
dengan ruang subaraknoid intrakranium melalui sisterna basalis.
Aliran CSS netto adalah dari ventrikel lateral menuju ventrikel ketiga kemudian ke
ventrikel keempat lalu ke sisterna basalis, tentorium, dan ruang subaraknoid di atas
konveksitas serebrum ke daerah sinus sagitalis, tempat terjadinya penyerapan ke dalam
sirkulasi sistemik.
Sebagian besar penyerapan CSS terjadi melalui vilus araknoidalis dan masuk kedalam
saluran vena sinus sagitalis, tetapi cairan juga diserap melintasi lapisan ependim system
ventrikel dan di ruang subaraknoid spinalis.
Pada orang dewasa normal, volume total CSS adalahsekitar 150 mL, yang 25 %
nyaterdapat di dalamsistemventrikel.CSS terbentukdengankecepatansekitar 20 mL/jam, yang
mengisyaratkanbahwaperputaran CSS terjaditigasampaiempat kali sehari.
D. Patofisiologi
Produksi LCS normal berkisar antara 0,20-0,50 mL/menit. Sebagian besar diproduksi
oleh plexus choroideus yang terletak diantara sistem ventrikuler terutama pada ventrikel
lateral dan ventrikulus IV. Kapasitas ventrikel lateral dan III pada orang sehat sekitar 20 ml.
Total volume LCS pada orang dewasa adalah 150 ml.
Tekanan intra kranial meningkat jika produksi melebihi absorbsi. Ini terjadi jika adanya
over produksi LCS, peningkatan tahanan aliran LCS, atau peningkatan tekanan sinus
venosus. Produksi LCS menurun jika tekanan intrakranial meningkat. Kompensasi dapat
terjadi melalui penyerapan LCS transventrikuler dan juga dengan penyerapan pada selubung
akar saraf.
Lobus temporal dan frontal melebar lebih dulu, biasanya asimetris. Ini dapat
menyebabkan kenaikan corpus callosum, penarikan atau perforasi septum pelucidum,
penipisan selubung serebral, atau pelebaran ventrikel tertius ke bawah menuju fosa hipofisis (
yang dapat menyebabkan disfungsi hipofisis).
Gambar 1. Aliran LCS, patofisiologi hidrosefalus
Hidrosefalus timbul akibat terjadi ketidak seimbangan antara produksi dengan absorpsi
dan gangguan sirkulasi CSS. Adapun keadaan-keadaan yang dapat mengakibatkan terjadinya
ketidak seimbangan tersebut adalah:
1. Produksi CSS yang berlebihan
Ini merupakan penyebab hidrosefalus yang jarang terjadi. Penyebab tersering adalah
papiloma pleksus khoroideus, hidrosefalus jenis ini dapat disembuhkan.
2. Obstruksi aliran CSS
Sebagian besar kasus hidrosefalus termasuk dalam kategori ini. Obstruksi dapat terjadi di
dalam atau di luar sistem ventrikel. Obstruksi dapat disebabkan beberapa kelainan seperti:
perdarahan subarakhnoid post trauma atau meningitis, di mana pada kedua proses tersebut
terjadi inflamasi dan eksudasi yang mengakibatkan sumbatan pada akuaduktus Sylvius atau
foramina pada ventrikel IV.
Sisterna basalis juga dapat tersumbat oleh proses arakhnoiditis yang mengakibatkan
hambatan dari aliran CSS. Tumor fossa posterior juga dapat menekan dari arah belakang
yang mengakibatkan arteri basiliaris dapat menimbulkan obstruksi secara intermiten, di mana
obstruksi tersebut berhubungan dengan pulsasi arteri yang bersangkutan.
3. Absorpsi CSS berkurang
Kerusakan vili arakhnoidalis dapat mengakibatkan gangguan absorpsi CSS, selanjutnya
terjadi penimbunan CSS. Keadaan-keadaan yang dapat menimbulkan kejadian tersebut
adalah:
- Post meningitis
- Post perdarahan subarachnoid
- Kadar protein CSS yang sangat tinggi
Terdapat beberapa tempat yang merupakan predileksi terjadinya hambatan aliran CSS :
a. Foramen Interventrikularis Monroe
Apabila sumbatan terjadi unilateral maka akan menimbulkan pelebaran ventrikel
lateralis ipsilateral.
b. Akuaduktus Serebri (Sylvius)
Sumbatan pada tempat ini akan menimbulkan pelebaran kedua ventrikel lateralis
dan ventrikel III.
c. Ventrikel IV
Sumbatan pada ventrikel IV akan menyebabkan pelebaran kedua ventrikel
lateralis, dan ventrikel III dan akuaduktus serebri
d. Foramen Mediana Magendie dan Foramina Lateralis Luschka
Sumbatan pada tempat-tempat ini akan menyebabkan pelebaran pada kedua
ventrikel lateralis, ventrikel III, akuaduktus serebri dan ventrikel IV. Keadaan ini
dikenal sebagai sindrom Dandy-Walker.
e. Ruang Sub Arakhnoid di sekitar medulla-oblongata, pons, dan mesensefalon
Penyumbatan pada tempat ini akan menyebabkan pelebaran dari seluruh sistem
ventrikel. Akan tetapi apabila obstruksinya pada tingkat mesensefalon maka
pelebaran ventrikel otak tidak selebar seperti jika obstruksi terjadi di tempat
lainnya. Hal ini terjadi karena penimbunan CSS di sekitar batang otak akan
menekan ventrikel otak dari luar.
E. Klasifikasi
Hidrosefalus dapat diklasifikasikan berdasarkan :
I. Anatomis
1. Hidrosefalus tipe obstruksi/non komunikans
Tidak terdapat hubungan antara sistem ventrikel dan rongga
subarakhnoid akibat sumbatan setinggi ventrikel lateral, foramen
Monro, aquaductus sylvii atau jalan keluar dari ventrikel empat
(foramen Luschka dan Magendie). Penyebab antara lain tumor,
kelainan kongenital seperti stenosis aquaductus sylvii, Sindrom
Dandy-Walker, malformasi Arnold-Chiari, perdarahan
intraventrikel.
2. Hidrosefalus tipe komunikans
Terdapat hubungan antara sistem ventrikel dengan rongga
subarakhnoid. Bentuk hidrosefalus yang tersering, dapat
disebabkan oleh perdarahan subarachnoid atau intraventrikel,
meningitis, infeksi intrauterine seperti toksoplasma, peningkatan
protein CSS dan kondisi-kondisi yang mengganggu absorbsi CSS
di granula arakhnoid. Hidransefali lebih sering disebabkan karena
kerusakan pembuluh darah otak misalnya akibat infeksi sewaktu
masa kehamilan sehingga jaringan otak tidak terbentuk.
Prognosisnya lebih buruk.
II. Etiologinya
A. Tipe obstruktif
1. Kongenital
1. 1 Stenosis akuaduktus serebri
1. 2 Sindroma Dandy-Walker (atresia foramen Megendie dan Luschka)
1. 3 Malformasi Arnold-Chiari
1. 4 Aneurisma vena Galeni
2. Didapat
2.1 Stenosis akuaduktus serebri (setelah infeksi atau perdarahan)
2.2 Herniasi tentorial akibat tumor supratentorial.
2.3 Hematoma intraventrikular.
2.4 Tumor :
o ventrikel
o regio vinialis
o fosa posterior
2.5 Abses/granuloma
2.6 Kista arakhnoid
B. Tipe komunikans
1. Penebalan leptomeningens dan/atau granulasi arakhnoid akibat :
1.1 Infeksi
o mikobakterium TBC
o kuman piogenik
o jamur (Cryptoccocus neoformans, coccidioides immitis)
1.2 Perdarahaan subarakhnoid
o spontan seperti pada aneurisma dan malformasi arteriol-venus
o trauma
o post operatif
1.3 Meningitis karsinomatosa
2. Peningkatan viskositas CSS, seperti kadar protein yang tinggi pada
perdarahan subarakhnoid, tumor kauda ekuina, tumor intrakranial
neurofibroma akustik, hemangioblastoma serebelum dan medula spinalis,
neurosifilis, sindrom Guillain-Barré.
Produksi CSS yang berlebihan, seperti pada papiloma pleksus khoroideus.
F. ManifestasiKlinik
Presentasi klinis hidrosefalus bervariasi dan tergantung pada banyak faktor, termasuk
usia saat onset, sifat lesi yang menyebabkan obstruksi, dan durasi serta kecepatan
peningkatan tekanan intrakranial. Pada bayi, akselerasi kecepatan pembesaran kepala adalah
tanda yang prominen. Fontanela anterior terbuka lebar dan menonjol, serta vena kulit kepala
tampak dilatasi. Dahi melebar, dan mata mengalami deviasi kebawah karna dorongan daro
resesus suprapineal yang dilatasi pada tektum, meghasilkan tanda mata setting-sun.
Kerusakan saraf meliputi peningkatan refles tendon, spastisitas, klonus, dan tanda Babinski
positif akibat regangan dan terganggunya serabut saraf kortikospinal yang berasa dari regio
kaki menuju korteks motorik. Pada anak yang lebih tua, sutura kranial sudah menutup secara
parsial sehingga tanda hidrosefalus menjadi tidak kentara. Rewel, letargi, penurunan nafsu
makan, dan muntah biasa terjadi pada kedua kelompok usia., dan sakit kepala adalah gejala
yang prominen pada pasien yang lebih tua. Perubahan kepribadian secara bertahap dan
kemunduran dalam produktivitas akademik menunjukkan adanya bentuk progresivitas yang
lambat dari hidrosefalus. Pengukuran berkala pada lingkar kepala seringkali mengindikasikan
adanya peningkatan kecepatan pertumbuhan. Perkusi pada kepala menimbulkan suara
cracked pot atau tanda MacEwen’s, hal ini mengindikasikan adanya separasi dari sutura.
Pengecilan jarak oksiput-dahi menandakan adanya malformasi Chiari, dan oksiput yang
prominen menandakan adanya malformasi Dandy-Walker. Papiledema, palsy nervus
abdusen, dan tanda traktus piramidal pada ekstremitas inferior dapat timbul di berbagai kasus
G. PemeriksaanDiagnostik
Anamnesis
a. Kepala yang tampakmembesarpadaanakdengan UUB yang belummenutup
b. Tanda-tandapeningkatantekananintrakranial: letargi, muntah, sakitkepala,
iritabel, sampaipenurunankesadaran. Terutamaditemukanpadaanakdengan
UUB yang sudahmenutup.
c. Anamnesis kearahpenyebab: riwayat trauma, infeksi SSP seperti meningitis,
riwayathidrosefaluspadakeluarga.
Pemeriksaanfisisdanneurologi
a. Pertumbuhanlingkarkepala yang abnormal (> + 2 SD
ataudalampemantauanterdapatpeningkatanlingkarkepala yang
tidaksesuaigrafikpertumbuhanlingkarkepala). Pertumbuhan LK anak: 2
cm/bulanmulaiusia 0-3 bulan, 1 cm/bulanpadausia 4-6 bulandan 0,5
cm/bulansampaiusia 12 bulan.
b. UUB masihterbukapadaanakusia> 18 bulanatau UUB membonjol
c. Kelainanbentukkepala: oksipital yang prominen, asimetribentukkepala,
pembesaran diameter biparietal,danfrontal boosing
d. Funduskopi: papiledemajikaterdapatpeningkatantekananintrakranial,
perdarahan retina padahidrosefalusakut, atrofinervus optic
padahidrosefaluskronik, korioretinitispadainfeksitoksoplasmaatau CMV.
e. Kelainansarafkranial: “sun-set appearance”
dimanamataterlihatdeviasikebawah.
f. Tanda-tandalesiupper motor neuron: hiperrefleks, klonus, spastisitas.
g. Lesi di daerahtulangbelakang: benjolan, dimple, hair tuft, atauhemangioma
yang merupakantandaspina bifida.
Pemeriksaanpenunjang
a. Pemeriksaantransiluminasipositif
b. Fotorontgenkepala: tanda-
tandapeningkatantekananintrakranial: impresionisdigitata,
sutura yang melebar, pembesarandaerahfosa posterior
(Sindrom Dandy-Walker), fosa posterior yang mengecil
(malformasi Arnold-Chiari), kalsifikasiperiventrikular
(infeksi CMF), kalsifikasi yang menyebar
(infeksitoksoplasma).
c. USG (padaanakdengan UUB yang belummenutup)
d. CT-Scan atau MRI kepala: digunakansebagai diagnosis
danmencarietiologi.
i. Diagnosis: ditemukanpelebaranventrikeldantanda-
tandapeningkatantekananintraventrikelseperti sulcus
yang tidakjelasterlihat, penumpulansudutkornu anterior
atau edema periventrikular.
ii. Etiologi: Gambaranobstruksi, kalsifikasiperiventrikel
(infeksikongenital CMV) ataukalsifikasiintraparenkim
(infeksikongenitaltoksoplasma), sindrom Dandy-Walker
ataumalformasi Arnold-Chiari.
Pemeriksaanpencitraankerapmenemukanventrikulomegalitanpaadanyapeningkatantek
ananintraventrikel, sepertipadaatrofiotak (hidrosefalusex vacuo), malformasiotak (lisensefali),
non progressive arrested hydrocephalus.Padakeadaan–
keadaaninitidakdiperlukantatalaksanatindakanbedah.
H. Tata Laksana
a. Diberikan pada hidrosefalus yang disertai peningkatan tekanan intraventrikel.
b. Tata laksana utama adalah tindakan bedah berupa pemasangan pirau
ventrikuloperitoneal (VP-Shunt), drainase eksterna ventrikel, atau endoscopic third
ventriculostomy. Pada keadaan tertentu dimana keadaan umum pasien belum
memungkinkan untuk operasi permanen VP-shunt dapat dilakukan drainase eksterna
ventrikel, ventricular tapping atau pungsi lumbal serial.Ada 2 macam, yakni:
Eksternal CSS dialirkan dari ventrikel ke dunia luar, dan bersifat hanya
sementara. Misalnya: pungsi lumbal yang berulang-ulang untuk terapi
hidrosefalus tekanan normal.
Internal
i. CSS dialirkan dari ventrikel ke dalam anggota tubuh lain
• Ventrikulo-Sisternal, CSS dialirkan ke sisterna magna (Thor-Kjeldsen)
• Ventrikulo-Atrial, CSS dialirkan ke atrium kanan
• Ventrikulo-Sinus, CSS dialirkan ke sinus sagitalis superior
• Ventrikulo-Bronkhial, CSS dialirkan ke Bronkhus
• Ventrikulo-Mediastinal, CSS dialirkan ke mediastinum
• Ventrikulo-Peritoneal, CSS dialirkan ke rongga peritoneum.
ii. Lumbo Peritoneal Shunt : CSS dialirkan dari Resessus Spinalis Lumbalis
ke rongga peritoneum dengan operasi terbuka atau dengan jarum Touhy
secara perkutan.
c. Medikamentosa seperti pemberian asetazolamide (dosis 30-50 mg/kgBB/hari) atau
furosemid (dosis 1 mg/kgBB/hari) dapat dipakai sementara sambil menunggu
tindakan bedah.
I. Prognosis
Prognosis tergantungdarietiologi, derajathidrosefalus, ketebalan mantel korteksotak,
kondisikorpuskalosum, danadatidaknyamalformasiotak yang lain.
Pengamatanjangkapanjangsampai 20 tahunpada 233 pasienmenunjukkan 13,7%
meninggaldanrevisi VP-Shunt 2,7%. 115 dari 233
pasientersebutmenjalanievaluasipsikologi: 63% normal, 30% retardasi mental ringan,
dan 7% retardasi mental berat.
a.
BAB IV
Analisa Kasus
Berdasarkan anamnesis dan pemeriksaan fisik, Pasien An.J usia 6 tahun masuk rumah
sakit pada tanggal 31 Maret 2015 dengan keluhan utama demam selama 3 hari tidak turun-
turun. Diagnosis masuk pada pasien ini hidrocephalus komunikan dan mikrocefali setelah
hasil laboratorium keluar diagnosa menjadi toxoplasmosis dan CMV.
Teori Kasus (hydrocephalus komunikans)
Dapat disebabkan oleh infeksi
intrauterine seperti toxoplasma
Lebih sering disebabkan karena
kerusakan pembuluh darah otak misalnya
akibat infeksi sewaktu masa kehamilan
sehingga jaringan otak tidak terbentuk
Sutura cranial dapat sudah menutup
secara parsial sehingga tanda hidrosefalus
menjadi tidak kentara
Tanda-tanda peningkatan tekanan
intracranial; letargi, muntah, sakit kepala,
iritabel, sampai penurunan kesadaran
pada anak dengan UUB yang sudah
menutup
Dari hasil pemeriksaan laboratorium
didapatkan bahwa IgM toxo (+)
Akibat infeksi selama kehamilan
menyebabkan jaringan pada otak pasien
tidak tebentuk
Tanda-tanda hidrosefalus menjadi tidak
kentara karena sutura cranial menutup
lebih awal
UUB pada pasien sudah menutup < 18
bulan sehingga menyebabkan
peningkatan tekanan intra cranial seperti:
muntah.
Teori Kasus (CMV)
Sekitar sepertiga dari wanita (33 dari Dari hasil laboratorium pada bayi
setiap 1000) yang terinfeksi CMV untuk
pertama kalinya selama kehamilan akan
meneruskan infeksi ada bayi mereka
Umumnya >90% infeksi CMV pada ibu
hamil asimptomatik, tidak terdeteksi
secara klinis
Gejala infeksi pada bayi baru lahir
bermacam-macam, dari yang tanpa gejala
apa pun sampai berupa demam, jaundice,
hepato-splenomegali, mikrocepali
Penyakit SSP biasanya menunjukan
gejala dan tanda berupa kelesuan, kejang,
deficit pendengaran
ditemukan IgM (+) CMV
Selama kehamilan Ibu pasien tidak
pernah mengalami keluhan-keluhan
yang dirasakan sangat
menggangggu
Paien mengalami demam tidak
turun-turun walaupun sudah
diberikan obat penurun panas serta
didapatkan mikrocepali pada pasien
Pasien sering kali mengalami kejang
berulang yang tidak didahului
dengan demam.
Teori Kasus (toxoplasmosis)
Pada individu yang tidak hamil, infeksi
toxoplasma gondii biasanya tanpa gejala
Gejala berat termasuk adanya tanda-tanda neurologis seperrti hemiparese, kejang, koma bahkan kematian
Bayi yang terinfeksi selama kehamilan trimester pertama atau kedua yang paling mungkin untuk menunjukkan gejala yang berat yaitu; demam, kepala yang membesar atau mengecil
Ibu pasien tidak pernah mengalami
gangguan yang berarti selama
kehamilan
Pasien seringkali mengalami kejang
berulang tanpa didahului oleh
demam
Pasien seringkali mengalami demam
tinggi hingga beberapa hari dan
mempunyai riwayat hidrocefalus
dan mikrocefalus.
Teori Kasus
TindakanPemasangan
Shunt
- D5 ¼ NS 1000cc/24 jam
asetazolamide (dosis 30-50 mg/kgBB/hari) atau furosemid (dosis 1 mg/kgBB/hari)
- RencanaNeuroendoskopi
DaftarPustaka
Hassan, R., & Alatas, H. (1997). Buku Kuliah Ilmu Kesehatan Anak, Jilid 2. Jakarta: Bagian
IKA FKUI.
Nelson, S. L. (2014). Hydrocephalus. Diambil kembali dari MedScape:
http://emedicine.medscape.com/article/1135286-followup#a2649
Pudjiadi, A. H., Hegar, B., Handryastuti, S., Idris, N. S., Gandaputra, E. P., Harmoniati, E. D.,
& Yuliarti, K. (2011). Pedoman Pelayanan Medis IDAI, Edisi II. Jakarta: Badan Penerbit Ikatan
Dokter Anak Indonesia.
Rekate, H. L. (2008). Treatment of Hydrocephalus. Dalam A. L. Albright, I. F. Pollack, & P.
D. Adelson, Principles and Practices of Pediatric Neurosurgery, 2nd Edition. New York: Thieme
Medical Publishers, Inc
Serrano, L. M., Cantando, J. D., & Miulli, D. (2008). Cerebrospinal Fluid Dynamics and
Pathology. Dalam J. Siddiqi, Neurosurgical Intensive Care. New York: Thieme Medical Publishers,
Inc.
Sri, M., Sunaka, N., & Kari, K. (2006). Hidrosefalus. Dexa Media, 40-48.