tutorial klinik jiwa 2 madani
DESCRIPTION
tutorial klinikTRANSCRIPT
Pembimbing: dr. Nyoman Sumiati, Sp.KJ
OLEH :1. MUHAMMAD ROSANDHY2. NURHIDAYAH IBRAHIM3. VERONICHA ANGGARAI
Tutorial klinik“Gangguan afektif bipolar
episode manik”
IDENTITAS PASIEN Nama : Nn. N
Tgl. Lahir : 4 juli 1996
Umur : 20 tahun
Status perkawinan : belum kawin
Warga negara : Indonesia
Agama : Islam
Pendidikan : SMA
Pekerjaan : tidak berkerja
Alamat : Jl. RE Martadinata
Masuk RS tanggal : 18 Januari 2018
LAPORAN PSIKIATRI
RIWAYAT PENYAKIT
A. Keluhan utama atau alasan terapi
Pasien dirawat di RS Madani berbicara terus
menerus.
B. Riwayat gangguan sekarang
Keluhan utama dan gejala
Awalnya saat pasien kelas 2 SD orang tua pasien
bercerai hal ini membuat pasien tinggal bersama neneknya
sampai lulus SD. Setahun kemudian nenek pasien
meninggal, mulai saat itu pasien mengaku stres kayak mau
gila dan dibawa keluarganya ke RSD Madani untuk
mendapatkan pengobatan, pasien mendapatkan terapi
okupasi di Ruangan Apel dan membaik. Saat SMA kelas 1,
kakak pasien pindah kepalu, pasien merasa kesepian dan
mulai berbiara terus menerus. Dan dirawat di RSD Madani
di Ruang Mangga. Dipulangkan karena membaik.
Menurut pasien, pasien selalu mendapatkan juara satu di
sekolahnya. Dan saat lulus SMA pasien mendapatkan juara 1
umum. Sekitar awal bulan januari 2016, pasien pergi mendaki
bersama teman MAPALA kampusnya ke Lore lindu, setelah
pulang dari Lore lindu pasien merasakan demam, tetapi terus
dimarahi oleh kakak pasien, pasien marah dan tidak mau minum
obat, lalu ada arwah neneknya datang menjenguknya, berbisik
menyemangati pasien,
nenek pasien adalah keturunan raja bugis yang juga
seorang ulama yang membuat hadis riwayat Bukhori. lalu
pasien disuruh mengaji dan sholat. Menurut pasien, pasien
diperintahkan untuk sholat 1 hari 16x sholat sunah dan
dapat menamatkan Al-Qur’an dalam sehari. Pasien terus
menerus membaca AL-Qur’an setiap harinya. Selain
berbicara terus menerus dan mendengar bisikan pasien
juga kesulitan tidur 5 hari sebelum masuk rumah sakit dan
tidak mau makan.
Pasien akhir-akhir ini masih mendengar bisikan-
bisikan dan masih meraskan itu nyata.
C. Riwayat gangguan sebelumnya Pasien awalnya di rawat di RSD Madani
Ruang Apel untuk mendapatkan terapi okupasi.
Dirawat kembali sekitar tahun 2012 pasien dirawat karena berbicara terus menerus, dipulangkan karena membaik.
D. RIWAYAT KEHIDUPAN PRIBADI Riwayat masa prenatal
Tidak diketahui pasti Masa kanak-kanak awal (sampai usia 3 tahun)
Tidak diketahui pasti Masa kanak-kanak pertengahan (4-11 tahun)
Pasien masuk SD umur 6 tahun, suka kesekolah karena pasien suka belajar dan bermain dengan teman-temannya. Pasien kesayangan gurunya, sering kali gurunya yang datang menjemputnya untuk pergi ke sekolah.
Masa kanak-kanak akhir (pubertas-remaja)
a. Hubungan sosial: pasien mempunyai banyak teman, pasien
bertugas menjaga warnet milik orang tuanya, semua
pengunjung warnet adalah temannya.
b. Riwayat sekolah: pasien kesayangan gurunya karena
pintar. Menurut pasien hanya 6 bulan duduk di bangku SMP
kelas 1, mengikuti kelas akselerasi.
c. Problem emosi atau fisik khusus remaja: pasien tidak pernah
lari dari rumah, tidak merokok juga tidak menggunakan obat-
obatan. Pasien percaya diri dan mempunyai banyak teman
d. Riwayat psikoseksual- Aktifitas seksual masa remaja: pasien disuka oleh kakak kelasnya di SMP tapi pasien tidak menyukainya. Pasien naksir temannya kakanya yang tidak melanjutkan sekolah.- Sikapnya terhadap lawan jenis: pasien suka merayu pasangannya, sering telfonan, sering jalan berduaan.
e. Latar belakang agama. Nenek pasien tidak menganut agama apapun, nenek pasien menggabungkan ke 5 agama dan mengambil kebaikan dari setiap ajarannya dan pasien mengikuti ajaran agama nenek pasien.
RIWAYAT KELUARGA Menurut keluarga pasien, pasien ini sakit jiwa. Ayah dan
ibu pasien jarang menjenguk pasien, yang menjenguk
hanyalah kakak pasien.
Menurut kakak pasien kemasukan roh dari lore lindu.
Hubungan pasien dengan anggota keluarga lain baik.
Riwayat gangguan mental dalam keluarga tidak
diketahui pasti.
SITUASI SEKARANG
Pasien tinggal di kos bersama kakak sulung pasien
yang berkerja di bank mega, pasien akrab dengan
tetangga kos pasien, pasien tidak terlalu dekat
dengan kakak pasien, jarang curhat lebih suka
curhat disosial media.
PRESEPSI PASIEN TENTANG DIRINYA SENDIRI Pasien mengganggap dirinya sudah sehat.
Saat kecil pasien bercita-cita menjadi psikolog, nanti
akan ambil S2 di Bandung dapat gelar doktor.
Pasien jengkel bila meneritakan mantannya karena
mantannya berselingkuh dengan sepupu pasien.
Pasien senang bila diajak jalan-jalan apalagi ke pantai.
Pasien suka dengan laut.
Status Mental
DESKRIPSI UMUM Penampilan. Tampak seorang perempuan remaja
berumur 20 tahun, berpenampilan seperti umurnya.
Berambut pendek, berkulit kuning langsat. Pasien
menggunakkan baju berwarna ungu dilapisi baju tanpa
lengan berwarna abu-abu dengan panjang sampai paha.
Dan menggunakan celana berwarna pink dengan gambar
berwarna hitam sampai lutut. Pasien tidak menggunakan
sendal. Sikap baik terhadap pemeriksa.
Kesadaran. Compos mentis, proses berpikir pasien
tidak teratur, bercerita terlalu banyak, lebih dari
yang ditanyakan pemeriksa.
Perilaku dan aktivitas psikomotor. Cara berjalan
baik, pasien tidak canggung menyalami pemeriksa,
tidak ada gerakan berarti
Pembicaraan. Pasien berbicara baik, lancar. Dan
seperti tidak ingin berhenti berbicara. Nada bcara
normal, perbendaharaan kata banyak.
Sikap terhadap pemeriksa. Koperatif, terkadang
pasien bergurau, berusaha agar disenangi.
KEADAAN AFEKTIF (MOOD), PERASAAN, EMPATI DAN PERHATIAN Mood. Pasien merasakan bahagia, tidak marah, pasien
meneritakan dengan semangat.
Afek. Pemeriksa menilai afek pasien luas. Pasien sulit
mengakhiri pembicaraan, mau bercerita terus menerus.
Keserasian. Emosional tidak sesuai isi pikiran, paien
menceritakan tentang neneknya meninggal dengan
tersenyum.
Empati. Pemeriksa tidak mampu menghayati apa yang
dirasakan oleh pasien.
FUNGSI INTELEKTUAL (KOGNITIF) Taraf pendidikan, pengetahuan umum dan
kecerdasan. Pasien mampu berhitung, menjumlahkan,
pengetahuan umum pasien baik.
Daya kosentrasi. Pasien tidak kosentrasi menjawab
pertanyaan .
Orientasi:
1) Waktu: sesuai
2) Tempat: sesuai
3) Orang: sesuai
Daya ingat:
1) Daya ingat jangka panjang: pasien mengingat
nama kakak dan adik pasien, mengingat saat
nenek pasien meninggal.
2) Daya ingat jangka pendek: dapat mengingat kata
yang telah diucapkaan oeh pemeriksa.
Pikiran abstrak. Baik. Pasien bisa membedakan
motor dengan sepeda, bisa mengartikan
peribahasa tong kosong nyaring bunyinya.
Bakat: tidak ada.
Kemampuan menolong diri sendiri. Pasien
mampu makan tanpa disuruh, mandi tanpa disuruh.
GANGGUAN PRESEPSI Halusinasi dan ilusi: pasien mendengar suara
neneknya dalam telinganya yang menyuruh pasien
sholat 16x/hari, dan ribut sehingga paien tidak
dapat tertidur dan kadang membangunkan pasien
dari tidurnya (halusinasi auditoorik.
Depersonalisasi atau deralisasi. Tidak ada.
ARUS PIKIRAN Produktivitas. Ide gagasan berlebihan, pikiran
cepat dan sering lompat gagasan (flight of idea).
Kontiunitas pikiran: jawaban asien sesuai dengan
pertanyaan, pasien bertele-tele, jawaban pasien
terdapat sebab akibat yang terstruktur baik,
asosiasi longgar, perhatiannya mudah teralih.
Hendaya berbahasa: baik.
Isi pikiran.
Preokupasi. Menurut pasien mengaku sakit tapi
sekaranng sudah sembuh. Pasien berencana kalau
keluar dari RSD Madani akan melanjtkan kuliahnya dan
menjadi reseller buku.
a) Gangguan isi pikiran.
- Waham: pasien yakin dengan waham yang didengarnya
dan mengikuti perintah suara tersebut. Waham itu
menyuruhnya membaca Al-Qur’an terus menerus dan
sholat terus menerus.
b) Pengendalian impuls: pasien tidak dapat mengendalikan
amarah dan keinginan memiliki.
TILIKAN (INSIGHT)
3. Pasien sadar bahwa dirinya sakit tetapi
menyalahkan orang lain, atau faktor dari luar,
maupun faktor organik sebagai penyebabnya.
TARAF DAPAT DIPERCAYA Dari kesan pemeriksaan pasien jujur menceritakan
situasinya dengan tepat.
PEMERIKSAAN DIAGNOSIS LEBIH LANJUT T : 90/70mmHg Nadi : 88x/menit P : 24x/menit S : 36,5oC
DISKUSI
KATA SULIT Stress : Stress adalah bentuk ketegangan dari
fisik, psikis, emosi maupun mental. Bentuk ketegangan ini mempengaruhi kinerja keseharian seseorang. Bahkan stress dapat membuat produktivitas menurun, rasa sakit dan gangguan-gangguan mental. Pada dasarnya, stress adalah sebuah bentuk ketegangan, baik fisik maupun mental. Sumber stress disebut dengan stressor dan ketegangan yang di akibatkan karena stress, disebut strain.
Terapi okupasi : bentuk layanan kesehatan kepada masyaratk latihan fisik (latihan )untuk meningkatkan . Produktivitas
KATA KUNCI Wanita 20 tahun Belum menikah Berbicara terus menerus Perceraian orang tua Stress Mendapatkan terapi okupasi Merasa kesepian Riwayat dirawat diruang mangga dan apel Halusinasi auditorik Halusinasi visual Pintar Riwayat demam setelah mendaki Riwayat putus obat Insomnia Nafsu makan menurun
PERTANYAAN1. Definisi gangguan bipolar ?2. Penyebab terjadinya gangguan bipolar??3. Perbedaan gangguan bipolar I dan Bipolar II?4. Gejala dari gangguan bipolar episode manik?5. pemeriksaan status mental dari gangguan
bipolar episode manik pada kasus?6. Kategori gangguan mood menurut DSM IV TR?7. Bagaimana Diagnosis multiaxial dari skenario?
(nurhidayah)8. Bagaimana diagnosis menurut DSM IV TR? (veronicha)9. Differential diagnosa? (nurhidayah , Veronicha)10. Penatalaksanaan dan edukasi ? (rosandhy)11. Prognosis?(rosandhy)
1. DEFINISI GANGGUAN BIPOLAR
Gangguan bipolar menurut DSM-IV-TR adalah gangguan mood yang terdiri dari paling sedikit satu episode manik, hipomanik atau campuran yang biasanya disertai dengan adanya riwayat episode depresi mayor.
2. PENYEBAB TERJADINYA GANGGUAN BIPOLAR
Faktor Genetika perkembangan gangguan mood sangat dipengaruhi oleh
genetik. Peran dari faktor genetik pada bipolar lebih besar dari depresi
Faktor Biologis gangguan mood adalah berhubungan dengan disregulasi
heterogen pada amin biogenik. Norepinefrin dan serotonin dari amin biogenik merupakan dua transmitter yang paling berperan dalam patofisiologi mood.
Faktor Psikosisoal Dari pengamatan klinis yang diamati, peristiwa kehidupan
sangatlah memainkan peran dalam gangguan mood terutama depresi
3. PERBEDAAN GANGGUAN BIPOLAR I DAN BIPOLAR II Berdasarkan DSM-IV-TR :A. Gangguan bipolar I. Ditandai oleh satu atau lebih episode manik atau campuran yang biasanya disertai oleh episode-episode depresi mayorB. Gangguan bipolar II Gambaran utama ditandai oleh terjadinya satu atau lebih episode depresi mayor yang disertai oleh paling sedikit satu episode hipomanik
4. GEJALA DARI GANGGUAN BIPOLAR EPISODE MANIK?
F31.1 Gangguan Afektif Bipolar, Episode Kini Manik Tanpa Gejala Psikotik
Untuk menegakkan diagnosis pasti:a)Episode yang sekarang harus memenuhi kriteria
untuk mania tanpa gejala psikotik (F30.1)b)Harus ada sekurang-kurangnya satu episode
afektif lain (hipomanik, manik, depresif, atau campuran) di masa lampau
F31.2 Gangguan Afektif Bipolar, Episode Kini Manik Dengan Gejala Psikotik
Untuk menegakkan diagnosis pasti:a)Episode yang sekarang harus memenuhi kriteria untuk
mania dengan gejala psikotik (F30.2)b)Harus ada sekurang-kurangnya satu episode afektif
lain (hipomanik, manik, depresif, atau campuran) di masa lampau
5. PEMERIKSAAN STATUS MENTAL DARI GANGGUAN BIPOLAR EPISODE MANIK?
Episode manik
Deskripsi umum Pasien yang sedang dalam episode manik akan banyak bicara, hiperaktif, dan
tereksitasi. Pada waktu tertentu mereka jelas sekali menunjukkan gejala psikotik dan terdisorganisasi, sampai mereka memerlukan pengikatan fisik dan penyuntikan intramuscular obat sedatif agar mereka dapat tenang dan terkontrol.
Mood, afek dan perasaan Pasien yang sedang dalam episode manik biasanya euphoria dan lekas marah.
Secara emosional mereka sangatlah labil, mereka bisa sangat gampang berubah dari tertawa menjadi marah dan bisa menjadi depresi dalam waktu yang singkat.
Pembicaraan Pasien dalam episode manik sangatlah susah untuk dipotong saat mereka
sedang berbicara dan sering kali menjadi pengganggu badi orang-orang disekitarnya. Apabila mereka sedang dalam keadaan aktifitas yang meningkat, maka mereka akan berbicara penuh kelucuan, dan banyaknya hal- hal yang tidak relefan. Dan apabila aktifitas lebih meningkat lagi maka kemampuan konsentrasi mereka mulai hilang sehingga akan muncul gagasan yang meloncat-loncat.
Gangguan persepsi Waham ditemukan 75% dari semua pasien manik.
Pikiran Isi pikirannya hanyalah kepercayaan dan kebesaran diri, pasien dengan episode
manik sering sekali perhatiannya mudah dialihkan. Sedangkan fungsi kognitifnya tidak dapat dikendalikan, oleh sebab ide mereka begitu cepat dan tidak terkendali.
Sensorium dan kognisi Pada pasien dengan episode manik mereka masih bisa orientasi dengan baik dan
daya ingat mereka juga cukup baik, meskipun pada beberapa pasien yang sangat euforik, mereka sering kali menjawab secara tidak tepat (mania delirium).
Pengendalian impuls Pasien dengan episode manik rata-rata senang menyerang dan senang
mengancam. Pertimbangan dan Tilikan
Tanda dari pasien manik adalah gangguan pertimbangan, dan mereka senang melanggar peraturan.
Reliabilitas Oleh karena berbohong dan menipu lazim pada mania. Pasien manik sudah
sangat dikenal tidak dapat dipercaya informasinya.
6. KATEGORI GANGGUAN MOOD MENURUT DSM IV TR?
7. DIAGNOSIS MULTIAKSIAL Aksis I : F.31.2 gangguan afektif bipolar,
episode kini manik dengan gejala psikotik Aksis II : Aksis III : none Aksis IV : masalah dengan “primary
support group” (keluarga) Aksis V : 80-71 gejala sementara dan
dapat diatasi, disabilitas ringan dalam sosial,pekerjaan,sekolah dll.
8. BAGAIMANA DIAGNOSIS MENURUT DSM IV TR?
9. DIFFERENTIAL DIAGNOSA
GANGGUAN SKIZOAFEKTIF
1. DD
DEFINISI
Gangguan yang bersifat episodik dengan gejala afektif dan skizofrenik yang sama menonjol dan secara bersamaan ada dalam episode yang sama.Berhubungan dengan gangguan suasana perasaan (mood/afektif) dan gangguan skizofrenik
PEDOMAN DIAGNOSTIK
1. Diagnosis gangguan skizoafektif hanya dibuat apabila gejala-gejala definitif adanya skizofrenia dan gangguan afektif sama-sama menonjol pada saat yang bersamaan, dalam satu episode penyakit yang sama.
2. Pasien menunjukkan gejala-gejala depresif sebagai akibat remisi sesudah suatu episode psikotik.
TIPE GANGGUAN SKIZOAFEKTIF
1. Gangguan Skizoafektif Tipe ManikSuatu gangguan psikotik dengan gejala-gejala skizofrenik dan manik sama-sama menonjol dalam satu episode yang sama.
KELAINAN AFEKTIF :
1. Meningkatnya rasa harga diri dan ide-ide kebesaran
2. Gelisah3. Iritabilitas4. Perilaku agresif5. Peningkatan energi & aktivitas
berlebihan6. Konsentrasi terganggu7. Suara aneh8. Ide bizarre
10. PENATALAKSANAAN DAN EDUKASIFARMAKOTERAPI
NO Nama Generik Nama Dagang
Sediaan Dosis
1 Lithium Carbonate Frimania Tab 200-300-400-500 mg
250 – 500 mg
2 Holaperidol Haloperidol Haldol Serenace
Tab 0,5 – 1,5 – 5 mg Tab 0,5 – 2 – 5mg Tab 0,5 -1,5 – 5mg Liq 2 mg/ml Amp 5 mg/cc
4,5 – 15 mg/h
5 mg (im) setiap 2 jam, max 100 mg/h
3 Cabamazepine Tegretol Bamgetol
Tab 200 mg Caplet 200 mg
400 – 600 mg/h 2 – 3 x/ h
4 Valproic Acid Depakene Syr. 200 mg/5 ml 3 x 250 mg5 Divalproex Na Depakote Tab 250 mg 3 x 250 mg/h
EDUKASI PASIEN DAN KELUARGA Ajarkan tentang bahaya perilaku yang provokatif
secara sexual dan bahaya perilaku seks bebas; Ajarkan tentang penyebab gangguan Bipolar Ajarkan tentang penataksanaan pengobatan
(mangenai lithium, efek sampingnya, dan tanda-tanda toksisitas).
Untuk keluarga ajarkan tentang cara-cara menangani perilaku
MENYUSUN SUATU RUTINITAS
Diberikan daftar rutinitas tiap hari
(Memasukan daftar yang relevan dengan pasien)
MENDORONG TIDUR Mencatat jadwal tidur/ istirahat Berikan tempat yang membuat pasien
nyaman Periode tidur di jadwalkan
11. PROGNOSISPrognosis baik apabila : Prognosis buruk apabila :
•Episodenya ringan, tidak ada gejala psikotik.•Perawatan dirumah sakit hanya singkat.• Selama masa remaja, pasien memiliki riwayat psikososial yang baik.•Tidak ada gangguan psikiatrik komorbiditas.•Tidak ada gangguan kepribadian
•Adanya penyerta gangguan distimik •Penyalah gunaan zat •Gejala gangguan cemas•riwayat lebih dari satu episode depresi•laki-laki lebih sering menjadi kronis dan mengganggu dibandingkan perempuan.
TERIMA KASIH