makalah madani

34
MAKALAH PRESENTASI Masyarakat Madani Disusun Oleh: SUCI ANANDA PUTRI 0613 4041 1660 Kelas : 1 EG.B Dosen Pembimbing : Dewi Indahsari S.Ag POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA TAHUN AJARAN 2013-2014

Upload: suchieanandaphoettryy

Post on 15-Nov-2015

80 views

Category:

Documents


2 download

DESCRIPTION

tugas sekolah

TRANSCRIPT

MAKALAH PRESENTASI

Masyarakat Madani

Disusun Oleh: SUCI ANANDA PUTRI 0613 4041 1660Kelas

: 1 EG.B

Dosen Pembimbing: Dewi Indahsari S.AgPOLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA

TAHUN AJARAN 2013-2014

MASYARAKAT MADANI

BAB I

PENDAHULUAN

I.1. PENGERTIAN Apa itu Masyarakat?

Masyarakat adalah sekelompok orang yang hidup bersama dalam satu komunitas yang teratur.

Apa itu Madani?

Kata Madani berasal dari bahasa Arab yang artinya menempati suatu tempat. Dari kata inilah kemudian dibentuk kata Madinah yang berarti kota atau tempat tinggal sekelompok orang. Istilah Madani ini mengacu pada peradaban. Jadi, apa itu masyarakat madani ?Masyarakat Madani adalah masyarakat yang beradab, menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan, yang maju dalam ilmu pengetahuan dan teknologi yang mendiami suatu wilayah tertentu. Di dalam Al-Qur'an Allah SWT telah memberikan ilustrasi tentang masyarakat yang ideal dalam surah saba' (15) :

Artinya : (Negerimu) adalah negeri yang baik dan (Tuhanmu)adalah Tuhan Yang Maha

Pengampun

Dapat dikatakan bahwa masyarakat ideal menurut ajaran islam adalah masyarakat yang kehidupannya dibingkai dengan hukum islam. Sebagaimana yang dicontohkan Rasulullah saw, ketika beliau memerintah kota Madinah beliau menjadikan al-quran sebagai konstitusi dan memberikan kebebasan bagi para penduduk untuk memeluk serta beribadah sesuai agama yang dianutnya masing-masing.

BAB II

ISI

I.1.MASYARAKAT MADANI DALAM SEJARAH 1.MASYARAKAT SABA' Masyarakat Saba adalah satu di antara empat peradaban terbesar yang pernah hidup di Arabia Selatan. Kaum ini diperkira-kan berkembang sekitar tahun 1000-750 SM dan musnah sekitar tahun 550 M, setelah serangan-serangan selama dua abad dari bangsa Persia dan Arab.Masa keberadaan peradaban Saba banyak diperbincangkan. Kaum Saba mulai mencatat laporan pemerintahannya sekitar 600 SM. Karena itulah tidak terdapat catatan tentang mereka sebelum tahun tersebut.

Sumber tertua yang menyebutkan tentang kaum Saba adalah catatan perang tahunan yang berasal dari masa raja Asiria Sargon II (722-705 SM). Kala mencatat bangsa-bangsa yang membayar pajak kepadanya, Sargon juga menyebutkan rajaSaba, Yithi-amara (Itamara). Catatan ini meru-pakan sumber tertulis tertua yang memberikan informasi tentang per-adaban Saba. Namun, tidak terlalu tepat untuk menarik kesimpulan bah-wa kebudayaan Saba dibangun sekitar 700 SM hanya berdasarkan data ini, karena sangat mungkin kaum Saba telah ada lama sebelum tercatat dalam catatan tertulis. Artinya, sejarah Saba mungkin lebih awal dari waktu di atas. Memang, dalam prasasti Arad-Nannar, salah satu raja terakhir dari negara Ur, digunakan kata Sabum yang diperkirakan berarti negeri Saba.39 Jika kata ini benar-benar berarti Saba, maka ini berarti sejarah Saba mundur sampai sejauh 2500 SM.

Sumber-sumber sejarah yang menceritakan tentang Saba biasanya menyebutkannya sebagai sebuah kebudayaan, yang seperti bangsa Punisia, terutama bergerak dalam kegiatan perdagangan. Begitu pula, kaum ini memiliki dan mengatur sejumlah jalur perdagangan yang melintasi Arabia Selatan. Agar dapat membawa barang-barangnya ke Laut Tengah dan Gaza, yang berarti melintasi Arabia Selatan, orang-orang Saba harus mendapatkan izin dari Raja Sargon II, penguasa selu-ruh wilayah tersebut, atau membayar pajak dengan jumlah tertentu kepa-danya. Begitu kaum Saba mulai membayar pajak kepada kerajaan Asiria, nama mereka mulai tercatat dalam sejarah negeri ini.

Kaum Saba telah dikenal sebagai orang-orang yang beradab dalam sejarah. Dalam prasasti para penguasa Saba sering digunakan kata-kata seperti memperbaiki, mempersembahkan, dan membangun. Ben-dungan Marib, yang merupakan salah satu monumen terpenting kaum ini, adalah indikasi penting dari tingkatan teknologi yang telah diraih oleh kaum ini. Namun, ini tidak berarti bahwa kekuatan militer Saba lemah; bala tentara Saba adalah salah satu faktor terpenting yang menyokong ketahanan kebudayaan mereka dalam jangka waktu demikian lama tanpa keruntuhan.

Negara Saba memiliki salah satu bala tentara terkuat di kawasan ter-sebut. Negara mampu melakukan politik ekspansi berkat angkatan ber-senjatanya. Negara Saba telah menaklukkan wilayah-wilayah dari nega-ra Qataban Lama. Negara Saba memiliki banyak tanah di benua Afrika. Selama abad ke-24 SM, selama ekspedisi ke Magrib, tentara Saba dengan telak mengalahkan tentara Marcus Aelius Gallus, Gubernur Mesir untuk Kekaisaran Romawi yang jelas-jelas merupakan negara terkuat pada ma-sa itu.Saba dapatlah digambarkan sebagai sebuah negara yang menerap-kan kebijakan moderat, namun tidak ragu-ragu menggunakan kekuatan jika diperlukan. Dengan kebudayaan dan militernya yang maju, negara Saba jelas merupakan salah satu adi daya di daerah tersebut kala itu.

Angkatan bersenjata Saba yang luar biasa kuat ini juga digambarkan di dalam Al Quran. Sebuah ungkapan dari para komandan tentara Saba yang diceritakan dalam Al Quran menunjukkan besarnya rasa percaya diri yang dimiliki oleh bala tentara ini.Parakomandan berkata kepada sang ratu: Kita adalah orang-orang yang memiliki kekuatan dan (juga) memi-liki keberanian yang sangat (dalam peperangan), dan keputusan ber-ada di tanganmu; maka pertimbangkanlah apa yang akan kamu perintahkan. (QS. An-Naml, 27: 33) !

Ibu kota negara Saba adalah Marib yang sangat makmur berkat letak geografisnya yang sangat menguntungkan. Ibu kota ini sangat dekat de-ngan Sungai Adhanah. Titik di mana sungai mencapai Jabal Balaq sangat tepat untuk membangun sebuah bendungan. Dengan memanfaatkan keadaan ini, kaum Saba membangun sebuah bendungan disana, ketika peradaban mereka pertama kali berdiri, dan memulai sistem pengairan mereka. Mereka benar-benar mencapai tingkat kemakmuran yang sangat tinggi. Ibukota Marib, adalah salah satu kota termaju saat itu. Penulis Yunani Pliny yang telah mengunjungi daerah ini dan sangat memujinya, juga menyebutkan betapa hijaunya kawasan ini. Bendungan di Marib tingginya 16 meter, lebarnya 60 meter dan pan-jangnya 620 meter. Berdasarkan perhitungan, total wilayah yang dapat diairi oleh bendungan ini adalah 9.600 hektar, dengan 5.300 hektar terma-suk dataran bagian selatan dan sisanya termasuk dataran sebelah barat. Dua dataran ini disebutkan sebagai Marib dan dua dataran dalam prasastiSaba.41 Ungkapan dalam Al Quran, dua buah kebun di sisi kiri dan kanan, menunjukkan kebun-kebun dan kebun anggur yang menge-sankan di kedua lembah ini. Berkat bendungan ini dan sistem pengairan-nya, daerah ini menjadi terkenal sebagai kawasan berpengairan terbaik dan paling menghasilkan di Yaman. J. Holevy dari Prancis dan Glaser dari Austria membuktikan dari berbagai dokumen tertulis bahwa bendungan Marib telah ada sejak zaman kuno. Dalam dokumen-dokumen yang tertulis dalam dialek Himer, disebutkan bahwa bendungan ini membuat kawasan tersebut sangat produktif.'

2. MASYARAKAT MADINAH

Madinah adalah nama kota di negara Arab Saudi.Setelah terjadi traktat, perjanjian Madinah antara Rasullullah SAW beserta umat Islam dengan penduduk Madinah yang beragama Yahudi dan beragama Watsani dari kaum Aus dan Khazraj. Perjanjian Madinah berisi kesepakatan ketiga unsur masyarakat untuk saling menolong, menciptakan kedamaian dalam kehidupan sosial, menjadikan Al-Quran sebagai konstitusi, menjadikan Rasullullah SAW sebagai pemimpin dengan ketaatan penuh terhadap keputusan-keputusannya, dan memberikan kebebasan bagi penduduknya untuk memeluk agama serta beribadah sesuai dengan ajaran agama yang dianutnya.Banyak hal yang telah dilakukan Nabi Muhammad untuk menjadikan masyarakat yang madani di kota madinah. Salah satunya yaitu:1. Dalam rangka penegakan hukum dan keadilan, nabi tidak pernah membedakan antara orang atas dan orang bawah. Nabi menegaskan bahwa hancurnya bangsa-bangsa di masa lalu adalah jika orang atas melakukan kejahatan dibiarkan, tetapi kalau orang bawah melakukan pasti dihukum. Bahkan Nabi pernah mengatakan bahkan seandainya Fatimah, putri kesayanganku sendiri melakukan kejahatan, maka aku akan menghukumnya sesuai dengan apa yang telah dia perbuat.2. Sikap yang beliau peragakan saat berhubungan dengan sesama umat Islam ataupun dengan umat lain, seperti menjaga persatuan umat Islam, menghormati dan tidak meremehkan kelompok lain, berlaku adil kepada siapa saja, tidak melakukan pemaksaan agama, dan sifat-sifat luhur lainnya.

1.2. PENDAPAT PARA AHLI Menurut CICERO (106-43 SM) seorang orator dan pejuang Roma, Masyarakat madani (sipil) disebut sebuah masyarakat politik (political society) yang memiliki kode hukum sebagai dasar pengaturan hidup adanya hukum yang mengatur pergaulan antara individu menandai keberadaan suatu masyarakat.

Menurut Abdul Munir Mulkhan, masyarakat madani adalah masyarakat merdeka terhadap intervensi negara yang menguasai seluruh wacana publik dalam wujud konstitusi.

Menurut Rahardjo dalam bukunya Jacob (2000: 15) bahwa masyarakat sipil atau masyarakat madani itu sebanarnya merupakan imbas dari perkembangan pemikiran yang terjadi di dunia barat khususnya di negara-negara industri maju di Eropa Barat dan Amerika Serikat, dalam perhatian mereka terhadap perkembangan ekonomi, politik dan sosial budaya.I.3.KARAKTERISTIK MASYARAKAT MADANI a. Bertuhan, artinya bahwa masyarakat tersebut adalah masyarakat yang beragama, yang mengakui adanya Tuhan dan menempatkan hukum Tuhan sebagai landasan yang mengatur kehidupan social. Manusia secara universal mempunyai posisi yang sama menurut fitrah kebebasan dalam hidupnya,sehingga komitmen terhadap kehidupan social juga dilandasi oleh relativitas manusia di hadapan Tuhan. Landasan hukum Tuhan dalam kehidupan social itu lebih objektif dan adil, karena tidak ada kepentingan kelompok tertentu yang diutamakan. . b. Damai, artinya masing-masing elemen masyarakat, baik secara individu maupun secara kelompok menghormati pihak lain secara adil. Kelompok social mayoritas hidup berdampingan dengan kelompok minoritas sehingga tidak muncul kecemburuan social.

c. Tolong menolong, tanpa mencampuri urusan internal individu lain yang dapat mengurangi kebebasannya. Prinsip tolong menolong antar anggota masyarakat didasarkan pada aspek kemanusiaan karena kesulitan hidup yang dihadapi oleh sebagian anggota masyarakat tertentu, sedangkan pihak lain memiliki kemampuan membantu untuk meringankan kesulitan hidup tersebut.

d. Toleran, artinya tidak mencampuri urusan pribadi pihak lain yang telah diberikan oleh ALLAH sebagai kebebasan manusia dan tidak merasa terganggu oleh aktivitas orang lain yang berbeda tersebut. Masalah yang menonjol dari sikap toleran ini adalah sikap keagamaan, dimana setiap manusia memiliki kebebasan dalam beragama tidak dapat dipaksakan. Akal dan pengalaman hidup keagamaan manusia mampu menentukan sendiri agama yang dianggap benar.

e. Keseimbangan antara hak dan kewajiban social. Setiap anggota masyarakat memiiki hak dan kewajiban yang seimbang untuk menciptakan kedamaian, kesejahteraan, dan keutuhan masyarakat sesuai dengan kondisi masing-masing. Keseimbangan hak dan kewajiban itu berlaku pada seluruh aspek kehidupan social, sehingga tidak ada kelompok social tertentu yang diistimewakan dari kelompok social yang lain sekedar karna ia mayoritas.

f. Berperadapan tinggi, artinya, masyarakat tersebut memiliki kecintaan terhadap ilmu pengetahuan dan memanfaatkan kemajuan ilmu pengetahuan untuk kemaslahatan hidup manusia. Ilmu pengetahuan mempunyai peranan yang sangat penting dalam kehidupan umat manusia. Ilmu pengetahuan memberi kemudahan umat manusia. Ilmu pengetahuan memberi kemudahan dan meningkatkan harkat martabat manusia, disamping memberikan kesadaran akan posisinya sebagai khalifah ALLAH. Namun,disisi lain ilmu pengetahuan juga bisa menjadi ancaman yang membahayakan kehidupan manusia, bahkan membahayakan lingkungan hidup bila pemanfaatannya tidak disertai dengan nilai-nilai ketuhanan dan kemanusiaan. g. Berakhlak mulia, sekalipun pembentukan akhlak masyarakat dapat dilakukan berdasarkan nilai-nilai kemanusiaan semata, tetapi realitivitas manusia dapat menyebabkan terjebaknya konsep akhlak yang relative.sifat subjectife manusia sering sukar dihindarkan. Oleh karena itu, konsep akhlak tidak boleh dipisahkan dengan nilai-nilai ketuhanan,sehingga substansi dan aplikasinya tidak terjadi penyimpangan. Aspek ketuhanan dalam aplikasi akhlak memotivasi manusia untuk berbuat tanpa menggantungkan reaksi serupa dari pihak lain.

I.4.PRINSIP MASYARAKAT MADANI DALAM AL-QURAN DAN HADIST a.Keadilan seluruh manusia dipanggil untuk menjaga keadilan dan menghormati hak-hak masing-masing dan tidak menginjak-injak hak-hak orang lain,dan diperintahkan untuk menghukumi secara adil dan berperasaan. Selain itu juga, langit dan bumi diciptakan berdasarkan keadilan dan keseimbangan.Sebuah negara akan jatuh ketika hanya orang-orang miskin yang berbuat pelanggaran hukum ditegakkan hukum, sementara orang-orang terpandang melakukan pelanggaran hukum hukum tidak berlaku.Perspektif Quran menggunakan dua istilah dalam masalah keadilan, yaitu : adil dan qisth. Kedua istilah ini mempunyai makna yang sama yaitu adil dalam segala hal. Surat Annahl : 90 memberitakan kepada umat Islam bahwa :Sesungguhnya ALLAH menyuruh (kamu)berbuat adil dan berbuat baik b.Supremasi Hukum Penegakkan hukum seadil-adilnya tanpa pandang bulu c.PersamaanPersamaan yang diajarkan Islam adalah persamaan dalam bentuk yang paling hakiki dan sempurna. Islam mengajarkan bahwa semua manusia dari segi harkat dan martabatnya adalah sama di hadapan Tuhan. Tidak ada perbedaan antara manusia yang satu dan lainnya kecuali dalam taqwanya kepada Tuhan. d.PluralismePluralisme adalah keadaan masyarakat yang majemuk. Masyarakat adalah kumpulan dari berjuta-juta individu, sudah barang tentu masyarakat itu sangat beraneka ragam dari aspek kepribadian yang menjalar ke aspek kepribadian yang lainnya. Dalam hal ini terkandung dua makna pluralisme yang tidak terpisahkan satu sama lainnya, yaitu : - Sikap mengakui dan menerima kenyataan masyarakat yang beraneka ragam

- Sikap tulus menerima kenyataan pluralisme sebagai nilai positif untuk membangun

kebersamaan. Salah satu sikap yang mencerminkan pluralisme adalah sikap penuh

pengertian kepada orang lain. e.Pengawasan SosialPengawasan sosial adalah merupakan suatu system dan prosedur yang mengatur kegiatan dan tindakan anggota masyarakat, dalam berinteraksi satu dengan yang lainnya, agar tidak terjadi konflik. Di samping pengawasan sosial dalam masalah pemenuhan kebutuhan hidup (ekonomi), juga pengawasan dalam hal penggunaan pengetahuan, peralatan, tingkah laku, agama atau kepercayaan, moral, hukum, serta interaksi dengan kelompok luar

I.5.KENDALA DALAM MEWUJUDKAN MASYARAKAT MADANI DI INDONESIA - Kemampuan dan konsistensi umat islam di Indonesia terhadap karakter dasarnya untuk

mengimplementasikan ajaran islam dalam kehidupannya melalui jalur-jalur yang ada. - Sikap menegakkan amar maruf nahi munkar masih sangat rendah - SDM umat Islam di Indonesia belum mampu menunjukan kualitas yang unggul1.6.SOLUSI DALAM MENGATASI KENDALA TERSEBUT - Untuk kendala pertama : pemerintah memberikan kebebasan kepada rakyatnya untuk ikut berpartisipasi dalam setiap kebijakan yang akan dibuat. Lalu rakyat pun juga sebaiknya berperan secara aktif dan memberikan tanggapan ataupun kritik yang membangun pada setiap kebijakan pemerintah. - Untuk kendala kedua : pengamalan sikap amar maruf nahi munkar harus dimulai dari diri

sendiri, dan juga keluarga.

- Untuk kendala ketiga : penyebab kualitas SDM umat Islam di Indonesia rendah adalah

umat islam itu sendiri, banyak yang masih belum bisa mencerminkan akhlak islam yang

sebenarnya karena kepentingan pribadi masih melekat pada diri masing-masing sehingga

mengesampingkan kepentingan bersama. Untuk itu perlu adanya kesadaran diri dan rasa

tanggung jawab terhadap kewajiban masing-masing.1.7.PERANAN UMAT ISLAM DALAM MEWUJUDKAN MASYARAKAT MADANI

- PERANAN UMAT ISLAM Sejarah Islam memberikan gambaran kepada penduduk dunia, realisasi keunggulan normatif atau potensial umat islam terjadi pada masa Abbasiah, masa itu umat Islam menunjukan kemajuan di bidang kehidupan seperti dunia ilmu pengetahuan dan teknologi, militer, ekonomi, politik dan kemajuan lainnya. Umat Islam menjadi kelompok umat terdepan dan unggul, hal ini dapat dibuktikan dengan banyaknya pakar muslim seperti Al-Kindi, Al-Farabi, Ibnu Sina, Al-Ghazali, Ibnu-Bajah, Ibnu Thufail, Ibnu Rusydi, Al-Jabir, Al-Khawarizmi, Al-Razzi, Al-Masudi, Al-Wafaa, Al-Biruni dan Umar Hayyam.

Dalam konteks masyarakat Indonesia, umat muslim merupakan mayoritas, peran umat islam dalam mewujudkan masyarakat madani sangat menentukan. Kondisi masyarakat Indonesia sangat bergantung pada konstribusi yang diberikan oleh umat islam.

Peranan umat islam itu dapat direalisasikan melalui jalur hukum, sosial politik, ekonomi, kebudayaan dan seni serta ilmu pengetahuan dan teknologi. Sistem tersebut harus memberikan ruang kepada masyarakat Indonesia untuk menyalurkan aspirasinya, sehingga tidak terjadi ketimpangan atau kecemburuan sosial diantara umat manusia.

Permaslahan pokok yang masih menjadi kendala saat ini adalah kemampuan dan konsistensi umat Islam terhadap karakter dasarnya untuk mengimplementasikan ajaran islam dalam kehidupan berbangsa dan bernegara melalui jalur-jalur yang ada. Sekalipun umat islam secara kuantitatif (mayoritas) tetapi secara kualitatif masih rendah sehingga perlu pemberdayaan secara sistematis. Perlu diketahui dan disadari, pad tahun 1998 negara Indonesia mengalami goncangan basar dengan tergulirnya presiden Soeharto, saat itu suau reformasi ditegakkan, namun sampai sekarang demokrasi yang sudah lama berjalan tidak dapat membentuk negara Indonesia menjadi negara yang lebih baik. Ternyata demokrasi membutuhkan kepemimpinan politik yang mampu membangun fondasi bagi tegaknya hukum, terjaminnya hak-hak asasi warga negara, pers yang bebas dan sistem politik yang memungkinkan keseimbangan antar lembaga negara. Disisi lain demokrasi juga dapat terbentuk jika masyarakat ikut berpartisipasi mendukung dan menerapkan prinsip demokrasi.

Sikap amar maruf nahi munkar masih sangat lemah di dalam kehidupan umat beragama khususnya umat Islam, hal itu dapat dilihat dari fenomena sosial kehidupan yang sangat bertentangan dengan ajaran syariat Islam, salah satunya kurang rasa aman atau belum tercipta iklim yang kondusif dalam kehidupan umat manusia. Bila umat islam Indonesia benar-benar mencerminkan sikap hidup yang islami, pasti bangsa Indonesia menjadi bangsa yang kuat dan sejahtera serta terciptanya masyarakat yang bermatabat. Selain itu SDM umat Islam di Indonesia kurang unggul, masih banyak yang belum memberikan peran yang proposional. Hukum positif yang berlaku di negeri ini bukan hukum islam, bahkan masih banyak para pemimpin kita yang beragama Islam yang masih menempatkan kepentingan pribadi diatas segalanya sehingga melalaikan kewajibannya sebagai pemimpin.

Untuk benar-benar membangun masyarakat yang madani, ada tiga aspek yang perlu diperhatikan, yaitu :

a). aspek suprastrukur,yaitu bangunan paradigma tauhid, Paradigma Tauhid memiliki implikasi yang jauh dalam aspek sosial dengan menolak taghut(segala sesuatu yang melewati batas) dan mendorong pada tatanan sosial yang egalitarian (persamaan hak dan kewajiban).

b). aspek sosial budaya yaitu adanya budaya masyarakat yang terdidik dan mandiri.

c). Aspek struktur yaitu pada perbaiakan dan penguatan pada basis sistem kenegaraan. - SISTEM EKONOMI ISLAM DAN KESEJAHTERAAN UMAT

Definisi Sistem Ekonomi IslamMenurut ajaran Islam, semua kegiatan manusia termasuk kegiatan ekonomi haruslah berlandaskan pada tauhid (keesaan Allah). Setiap hubungan seseororang dengan orang lain dan penghasilan dari hubungan tersebut yang tidak sesuai dengan ajaran tauhid adalah hubungan yang tidak Islami. Dengan demikian tidak ada hak mutlak dalam ajaran islam sebab itu mengingkari ajaran tauhid. Maka, hanya ada pada Allah saja hak Mutlak tersebut. Hal ini berarti hak yang ada pada manusia hanyalah hak milik nisbi, dan manusia berhak mempertukarkan haknya itu dalam batas-batas yang ditentukan dalam hukum-hukum islam.

Di dalam ajaran islam, islam memandang umat manusia sebagai keluarga, maka setiap manusia mempunyai derajat yang sama di hadapan Allah. Tetapi konsep persaudaraan terhadap seluruh anggota masyarakat tidaklah ada artinya kalau tidak disertai dengan keadilan ekonomi yang memungkinkan setiap orang memperoleh hak atau sumbangan terhadap masyarakat. Allah melarang hak orang lain, sebagaimana dijelaskan dalam Q.S. al-Syuara ayat 183: Artinya:

Dan janganlah kamu merugikan manusia pada hak-haknya dan janganlah kamu merajalela di muka bumi dengan membuat kerusakan.

Dalam ajaran islam yang mendalam terhadap persaudaraan antara semua umatnya, dijelaskan bahwa ketidakadilan dalam pendapatan dan kekayaan bertentangan dengan hukum islam. Akan tetapi, konsep islam dalam distribusi pendapatan dan kekayaan tidaklah menuntut bahwa semua orang harus mendapatkan upah yang sama tanpa memandang kontribusinya terhadap masyarakat. Islam mentoleransi ketidaksamaan pendapatan sampai tingkat tertentu, sebab setiap orang tidak memiliki kemampuan, sifat, dan pelayanan yang sama dalam masyarakat.

Setiap sistem ekonomi pasti didasarkan pada ideologi yang memberikan landasan dan tujuannya di satu pihak, dan aksioma-aksioma serta prinsip-prinsipnya di lain pihak. Sebagai konsekuensinya suatu sistem untuk mendukung ekonomi islam seharusnya diformulasikan berdasarkan pandangan islam tentang kehidupan.

Sistem ekonomi islam adalah sekumpulan dasar-dasar umum ekonomi yang di simpulkan dari Al-Quran dan sunnah, dan merupakan bangunan perekonomian yang di dirikan atas landasan dasar-dasar tersebut yang sesuai dengan kondisi lingkungan dan masa.

Definisi ekonomi islam menurut beberapa ahli ekonimi islam:

1. Muhammad Abdul mannan : ekonomi Islam merupakan ilmu pengetahuan sosial yang diihlami oleh nilai-nilai Islam.

2. Hasanuzzaman : Ilmu ekonomi islam adalah pengetahuan dan aplikasi dari anjuran dan aturan syariah yang mencegah ketidakadilan dalam memperoleh sumber daya material sehingga tercipta kepuasan manusia dan memungkinkan meraka menjalankan perintah Allah dan masyarakat.

Jadi, sistem ekonomi islam merupakan suatu sistem ekonomi yang didalamnya mempelajari perilaku ekonomi manusia yang diatur berdasarkan aturan agama islam dan didasari dengan tauhid sebagaimana yang dirangkum dalam rukum Iman dan rukan Islam.

Bekerja merupakan suatu kewajiban karena Allah swt memerintahkannya, sebagaimana firman-Nya dalam surat At Taubah ayat105

Yang artinya : Dan katakanlah, bekerjalah kamu, Allah dan rasul-Nya serta orang-orang yang beriman akam melihat pekerjaan itu.

Dan karena kerja membawa kepada ampunan, sebagai sabda Rasulullah Muhammad saw:

Barang siapa diwaktu sorenya kelelahan karena kerja tangannya, maka di waktu sore itu ia mendapat ampunan. (HR. Thabrani dan baihaqi)Islam diturunkan ke muka bumi ini dimaksudkan untuk mengatur hidup manusia guna mewujudkan ketentraman kebahagian hidup seluruh umat di dunia dan di akhirat sebagai nilai ekonomi tertinggi. Ketentraman hidup tidak sekedar dapat memenuhi kebutuhan hidup secara melimpah ruah di dunia, tetapi juga dapat memenuhi ketentraman jiwa sebagai bekal di akhirat nanti. Jadi antara pemenuhan dalam kebutuhan hidup di dunia dan kebutuhan untuk di akhirat harus ada keseimbangan.Prinsip-Prinsip Ekonomi Islam1. Hidup hemat dan tidak bermewah-mewah

Pada sistem ekonomi islam, masyarakat diajarkan untuk hidup hemat menggunakan semua dengan seperlunya tanpa ada kemewahan yang diperlihatkan kepada masyarakat lain.

2. Pelarangan Riba

Islam melarang adanya riba, karena riba telah diharamkan oleh Allah dalam firman-Nya yang artinya: Orang-orang yang makan (mengambil) riba tidak dapat berdiri melainkan seperti berdirinya orang yang kemasukan syaitan lantaran (tekanan) penyakit gila. Keadaan mereka yang demikian itu, adalah disebabkan mereka berkata (berpendapat), sesungguhnya jual beli itu sama dengan riba, padahal Allah telah menghalalkan jual beli dan mengharamkan riba. Orang-orang yang telah sampai kepadanya larangan dari Tuhannya, lalu terus berhenti (dari mengambil riba), maka baginya apa yang telah diambilnya dahulu (sebelum datang larangan); dan urusannya (terserah) kepada Allah. Orang yang kembali (mengambil riba), maka orang itu adalah penghuni-penghuni neraka; mereka kekal di dalamnya. (Q.S Al Baqarah :275)3. Menjalankan usaha-usaha halal

Islam membebaskan segala bentuk usaha yang akan dilakukan oleh masyarakat, asalkan usaha yang dilakukan tersebut halal dan tidak merugikan orang lain.

4. Implementasi zakat

Dalam sistem ekonomi zakat dijadikan sebuah kewajiban bukan sebuah kesukarelaan sebagaimana dalam rukun Islam. Zakat harus dibayarkan atas kekayaan yang telah memenuhi batas (nisab).

5. Berbagai sumber daya yang ada dipandang sebagai pemberian atau titipan dari Allah swt kepada manusia.

6. Kekuatan pengerak utama ekonomi islam adalah kerja sama.

7. Ekonomi Islam menolak terjadinya akumulasi kekayaan yang dikuasai oleh segelintir orang saja.Sistem ekonomi islam adalah ilmu ekonomi yang dilaksanakan dalam praktek (penerapan ilmu ekonomi) sehari-harinya bagi individu, keluarga, kelompok masyarakat, maupun pemerintah/penguasa dalam rangka mengkoordinasi faktor produksi, distribusi, dan pemanfaatannya barang dan jasa yang dihasilkan tunduk dalam peraturan/ perubdang-undangan islam (sunnatullah).Ekonomi islam dan sistem ekonomi islam merupakan perwujudan dari paradigma Islam. Perkembangan ekonomi Islam dan Sistem ekonomi Islam bukan untuk menyaingi sistem perekomian kapitalis, tetapi lebih ditunjukkan untuk mencari suatu sistem ekonomi yang mempunyai kelebihan-kelebihan untuk menutupi kekurangan-kekurangan dari sistem ekonomi yang telah ada sebelumnya. Adapun yang membedakan sistem ekonomi islam dengan sistem ekonomi lainnya adalah sebagaimana diungkapkan oleh Suroso, Imam Zadjuli dan Achmad Ramzy Tadjoeddin (1992:39) :

1. Asumsi dasar/ norma pokok ataupun aturan main dalam proses maupun interaksi kegiatan ekonomi yang diberlakukan. Dalam sistem ekonomi islam yang menjadi asumsi dasarnya adalah syariat islam. Syariat islam tersebut diberlakukan secara menyeluruh baik terhadap individu, keluarga, kelompok masyarakat, usahawan, maupun penguasa/ pemerintah dalam memenuhi kebutuhan hidupnya baik untuk keperluan jasmani maupun rohaniah.

2. Prinsip ekonomi islam adalah penerapan asas efisiensi dan manfaat dengan tetap menjaga kelestarian lingkungan alam.

3. Motif ekonomi islam adalah mencari keberuntungan di dunia dan di akhirat selaku khalifatullah dengan jalan beribadah dalam arti yang luasIslam dan Kesejahteraan UmatKesejahteraan dalam pembangunan sosial ekonomi, tidak dapat didefinisikan hanya berdasarkan konsep materialis dan hedonis, tetapi juga memasukkan tujuan-tujuan kemanusiaan dan keruhanian. Tujuan-tujuan tersebut tidak hanya mencakup masalah kesejahteraan ekonomi, melainkan juga mencakup permasalahan persaudaraan manusia manusia dan keadilan sosial-ekonomi, kesucian kehidupan, kehormatan individu, kehormatan harta, kedaimanan jiwa dan kebagiaan, serta keharmonisan kehidupan keluarga dan masyarakat. Ajaran Islam, sama sekali tidak pernah melupakan unsur materi dalam kehidupan dunia. Materi penting dalam kemakmuran, kemajuan umat islam, realisasi kehidupan yang baik bagi setiap manusia, dan membantu manusia melaksanakan kewajibannya kepada Tuhan.

5. ZAKAT DAN WAKAF SEBAGAI INSTRUMEN KESEJAHTERAAN UMATPengertian ZakatDilihat dari sudut bahasa, kata zakat berasal dari kata zaka yang berarti berkah, tumbuh, bersih dan baik. Pendapat lain juga mengatakan bahwa kata dasar zaka berarti bertambah dan tumbuh, sedangkan segala sesuatu yang bertambah disebutkan dengan zakat. Adapun dari segi istilah, banyak ahli yang mengatakan ataupun mendefinisikan. Menurut istilah fikih zakat berarti sejumlah harta tertentu diwajibkan Allah untuk diserahkan kepada yang berhak. Menurut Imam Nawawi jumlah yang dikeluarkan dari kekayaan itu disebut zakat karena yang dikeluarkan itu menambah banyak, membuat lebih berarti dan melindungi kekayaan dari kebinasaan. Sedangkan menurut Ibnu Taimiyah, jiwa dan kekayaan orang yang berzakat itu menjadi bersih dan kekayaannya akan bertambah. Hal ini berarti bahwa makna tumbuh dan berkembang itu tidak banyak diperuntukkan buat harta kekayaan tetapi lebih jauh dari itu. Dengan mengeluarkan zakat diharapkan hati dan jiwa orang yang menunaikan kewajiban zakat itu menjadi bersih. Hal ini sesuai dengan ayat Al-Quran yang artinya: Pungutlah zakat dari kekayaan mereka, engkau bersihkan dan sucikan mereka dengannya. (Al-Taubah:103)

Dari ayat yang tergambar bahwa zakat yang dikeluarkan oleh para muzakki itu dapat mensucikan dan membersihkan hati mereka. Suci hati dapat diartikan mereka tidak mempunyai sifat yang tercela terhadap harta seperti rakus dan kikir. Sebagai orang yang suci dan mendapat petunjuk Allah, dia akan mengeluarkan harta bendanya tidak hanya semata-mata karena kewajiban yang diperintahkan Allah, melainkan benar-benar karena merasa sebagai orang yang mempunyai kelebihan harta yang ikut bertanggung jawab atas sebagian masyarakat yang terlantar.

Dari definisi tersebut jelas bahwa zakat selain merupakan ibadah kepada Allah juga mempunyai dampak sosial yang nyata. Dari satu segi zakat adalah ibadah dan dari segi lain ia merupakan kewajiban sosial. Zakat merupakan salah satu dana atau harta masyarakat yang dapat dimanfaatkan untuk menolong orang-orang yang tidak dapat memenuhi kebutuhan hidupnya sehari-hari sehingga dapat mempunyai kesempatan untuk hal-hal yang lebih luhur sebagai khalifah Allah dibumi. Dalam ajaran Islam manusia selalu diberi kesempatan untuk menikmati kehidupa ini dengan cara yang halal sehingga dengan kenikmatan yang ia rasakan itu ia dapat berbuat bagi dirinya dan orang lain.Tujuan ZakatZakat yang mengandung pengertian bersih, suci, berkembang dan bertambah mempunyai makna yang penting dalam kehidupan manusia baik sebagai individu maupun masyarakat. Dengan demikin lembaga zaka itu diwajibkan untuk mencapai tujuan-tujuan yang diinginkan. Tujuan-tujuan tersebut diantaranya yaitu :

1. Mengankat derajat fakir miskin dan membantunya keluar dari kesulitan hidup dan penderitaan.

2. Membantu memecahkan masalah yang hidup dihadapi oleh para ibnusabil dan mustahiq lainnya.

3. Membentangkan dan membina tali persaudaraan sesama umat Islam pada umumnya.

4. Menghilangkan sifat kikir atau loba pemilik harta.

5. Membersihkan diri dari sifat dengki dan iri dalam hati orang-orang miskin.

6. Menjembatani jurang pemisah antara orang kaya dan orang miskin.

7. Mengembangkan rasa tanggung jawab sosial dan pada diri sendiri.

8. Mendidik manusia disiplin menunaikan kewajibannya untuk menyerahkan hak orang lain yang ada padanya.

9. Sarana pemerataan pendapatan (rizqi) untuk mencapai keadilan sosial.Dari tujuan-tujuan diatas tergambar bahwa zakat merupakan salah satu ibadah khusus kepada Allah yang mempunyai dampak positif yang sangat besar bagi kesejahteraan masyarakat. Dengan terlaksananya lembaga zakat dengan baik dan benar diharapkan kesulitan dan penderitaan fakir miskin dapat berkurang.

Syarat-syarat ZakatMenurut Yusuf al-Qardawi, syarat syarat harta yang wajib dikeluarkan zakatnya adalah sebagai berikut:

1. Pemilikan yang sempurna

2. Berkembang

3. Cukub senisab

4. Melebihi kebutuhan pokok

5. Bebas dari hutang

6. Berlaku satu tahun

Jenis KekayaanAl-Quran menyebutkan harta yang wajib dikeluarkan zakatnya yakni harta benda atau kekayaan seperti yang tersebut dalam surat al-Taubah ayat 103. Ambillah zakat dari sebagian harta mereka, dengan zakat itu kamu membersihkan dan mensucikan mereka dan mendoalah untuk mereka. Sesungguhnya doa kamu itu (menjadi) ketenteraman jiwa bagi mereka. Dan Allah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui. Harta benda yang ada didunia ini macam-macam jenisnya, namun demikian dapat dikelompokkan sebagai berikut:

1. Emas dan Perak

Semua ulama sepakat bahwa emas dan perak wajib dikeluarkan zakatnya. Pendapat ini berdasarkan firman Allah SWT yang artinya: Dan orang-orang yang menyimpan emas dan perak, sedangkan mereka tidak menafkahkannya pada jalan Allah, maka beritahukanlah pada mereka bahwa mereka akan mendapat siksa yang pedih. (al-Taubah:34)

2. Binatang Ternak

Hewan-hewan ternak yang wajib dizakatkan yaitu: Sapi, Kerbau, Unta, Kambing Dan zakat ini dikeluarkan sesuai dengan ketentuan-ketentuan yang berlaku.3. Harta Perdagangan

Harta perdagangan wajib dikeluarkan zakatnya apabila telah mencapai nisab dan haulnya. Hal ini sesuai dengan firman Allah yang terdapat dalam Al-Quran yang artinya : Hai orang-orang yang beriman, keluarkanlah sebagian hail usaha yang kalian peroleh dan sebagian hasil bumi, yang kami keluarkan untuk kalian. (al-Baqarah:267)

4. Hasil Tanaman dan Buah-buahanSemua ulama sependapat bahwa gandum, kurma, anggur kering wajib dikeluarkan zakatnya apabila telah mencapai nisab dan haulnya (waktu panennnya). Ulama Malikiyah dan Ulama syafiiyah berpendapat bahwa zakat wajib atas segala makanan yang dimakan dan disimpan, biji-bijian dan buah-buahan kering seperti gandum, dan biji gandum, jagung, padi, dan sejenisnya.5. Harta Rikaz dan MadinHarta Rikaz adalah harta yang terpendam atau tersimpan. Yang termasuk kedalam harta rikaz antara lain adalah harta benda yang disimpan oleh orang-orang dahulu didalam tanah seperti : emas, perak, tembaga, pundi-pundi berharga dan lain-lain. Sedangkan yang dimaksud dengan Madin adalah sesuatu pemberian bumi yang terbentuk dsari benda lain tetapi berharga. Contohnya : timah, besi, intan, batu permata, akik, batu bara, minyak bumi dan lain-lain.6. Hasil LautHasil laut, misalnya ikan yaitu harus dikeluarkan zakatnya berpendapat bahwa nishab ikan adalah senilai 200 dirham. Sedangkan hasil laut lain didalam suatu riwayat pernah disebutkan bahwa ambar dan mutiara laut wajib dizakati sebesar 20%.7. Harta ProfesiHarta profesi termasuk dalam zakat mal. Nishab dari harta profesi adalah sama dengan nishab uang dengan kadar zakat 2,5%.2.5.2 Pengelolaan ZakatSehubungan pengelolaan zakat yang kurang optimal, sebagian masyarakat yang tergerak hatinya untuk memikirkan pengelolaan zakat secara produktif, sehingga mampu meningkatkan kesejahteraan umat Islam pada umumnya dan masyarakat pada umumnya. Oleh karena itu, pada tahun 1990-an, beberapa perusahaan dan masyarakat membentuk Baitul Mal atau lembaga yang bertugas mengelola dan zakat, infak dan sedekah dari karyawan perusahaan yang bersangkutan dan masyarakat. Sementara pemerintah juga membentuk Badan Amil Zakat Nasional. Dalam pengelolaan zakat diperlukan beberapa prinsip, antara lain:

1. Pengelolaan harus berlandasakn Alquran dan Assunnah.

2. Keterbukaan. Untuk menumbuhkan kepercayaan masyarakat terhadap lembaga amil zakat, pihak pengelola harus menerapkan manajemen yang terbuka.

3. Menggunakan manajemen dan administrasi modern.

4. Badan amil zakat dan lembaga amil zakat harus mengelolah zakat dengan sebaik-baiknya.

Pengertian WakafDalam kamus Arab-Melayu yang disusun oleh Muhammad Fadlullah dan B. Th. Brondgeest dinyatakan bahwa, wakaf menurut bahasa arab berarti al-habsu yang berasal dari kata kerja habasa-yahbisu-habsan, menjauhkan orang dari sesuatu atau memenjarakan. Kemudian kata ini berkembang menjadi habbasa dan berarti mewakafkan harta karena Allah. Adapun menurut istilah, wakaf berarti berhenti atau menahan harta yang dapat diambil manfaatnya tanpa musnah seketika dan untuk penggunaan yang mubah, serta dimaksudkan untuk mendapatkan keridaan Allah swt. (Ahmad Azhar Basyir, 1987:5). Menurut Moh. Anwar yang dimaksudkan dengan wakaf adalah menahan sesuatu barang daripada dijualbelikan atau diberikan atau dipinjamkan oleh yang empunya guna dijadikan manfaat untuk kepentingan sesuatu tertentu yang diperbolehkan oleh syara serta tetap bentuknya dan boleh dipergunakan atau diambil hajatnya oleh orang yang ditentukan perorangan atau umum.(Moh. Anwar, 1979:78).

Selanjutkan Maulana Muhammad Ali dalam bukunya De Relegie van den Islam memberikan batasan, yang dimaksudkan dengan wakaf adalah penetapan yang bersifat abadi untuk memungut hasil dari barang yang diwakafkan guna kepentingan orang seorang atau yang bersifat keagamaan, untuk tujuan amal (Abdurrahman, 1984:6)

Dengan demikian, yang dimaksudkan dengan wakaf adalah menyediakan suatu harta benda yang dipergunakan hasilnya untuk kemasalahatan umum (Abdoerraoef,1986: 146). Harta yang dijadikan wakaf tidak habis karena dipakai , dengan arti biarpun faedah harta itu diambil, tubuh benda itu masih tetap ada (Abdoerraoef, 1986: 147).

Pengaturan dan Hikmah WakafMenurut Syafii, Malik dan Ahmad, wakaf itu suatu ibadah yang disyariatkan (T.M Hasbi Ash-Shiddieqy, 1970:159). Dan bahkan hukumnya sunah (Masjfuk Zuhdi, 1988:77). Ini didasarkan dari pengertian-pengertian umum ayat-ayat Alquran maupun beberapa hadis yang secara khusus berhubungan dengan perintah melaksanakan wakaf di zaman Rasulullah.

Adapun ayat-ayat Alquran yang berhubungan dengan perintah melaksanakan wakaf, yang dijadikan dasar hukum wakaf, yaitu sebagai berikut:1. Surah Al-Baqarah ayat (267):Artinya: Hai orang-orang yang beriman, nafkahlah (di jalan Allah) sebagian dari hasil usahamu yang baik-baik dan sebagian dari apa yang Kami keluarkan dari bumi untuk kamu."2. Surah Ali Imran ayat (92)Artinya : Kamu sekali-kali tidak sampai kepada kebaktikan (yang sempurna), sebelum kamu menafkahkan sebagian harta yang kamu cintai.3. Surah An-Nahl ayat (97)Artinya : Barangsiapa yang mengerjakan amal saleh, baik laki-laki maupun perempuan dalam keadaan beriman, maka sesungguhnya akan Kami berikan kepadanya kehidupan yang baik.Kemudian hadis yang memberikan isyarat kepada kita untuk melaksanakan ibadah wakaf tersebut, yaitu:

Hadis riwayat Jamaah ahli hadis selain Bukhari dan Ibnu Majah bahwa Rasulullah saw, bersabda: Dari Abu Hurairah, sesungguhnya Nabi besar saw. Telah berkata: Apabila mati seorang manusia habislah amalnya (tidak bertambah lagi kebaikan amalnya itu) kecuali tiga perkara: wakaf, mengembangkan ilmu pengetahuan (baik dengan jalan mengajar maupun dengan jalan karang mengarang dan sebagainya, anak yang saleh yang berdoa untuk ibu bapaknya (Sulaiman Rasjid, 1969:324)Hikmah melaksanakan ibadah wakaf sebagaimana dikatakan oleh Masjfuk Zuhdi, sebagai berikut:

1. harta benda yang diwakafkan dapat tetap terpelihara dan terjamin kelangsungannya, tidak perlu khawatir barangnya hilang atau pindah tangan, karena barang wakaf tidak boleh dijual, dihibahkan, atau diwariskan;2. orang yang berwakaf sekalipun sudah meninggal, masih terus menerima pahala, sepanjang barang wakafnya itu masih tetap ada dan masih dimanfaatkan;

3. wakaf merupakan salah satu sumber dana yang penting yang besar sekali manfaatnya bagi kepentingan agama dan umat (Masjfuk Zuhdi, 1988:78).Klasifikasi atau Macam-Macam WakafWakaf dapat dibedakan atas wakaf ahli (wakaf keluarga atau wakaf khusus) dan wakaf khairi (wakaf umum).Wakaf ahli adalah wakaf yang tujuan peruntukannyaditujukan kepada orang-orang tertentu saja atau dilingkungan keluarganya. Misalnya seseorang mewakafkan buku-bukunya kepada anak-anaknya dan diteruskan kepada cucu-cucunya yang dapat menggunakannya (Nico Ngani dan Saroso, 1984: 7-8)Wakaf khairi atau wakaf umum adalah wakaf yang tujuan peruntukannya sejak semula ditujukan untuk kepentingan umum (orang banyak) (Saroso dan Nico Ngani, 1984: 8). Wakaf khairi inilah yang benar-benar dapat dinikmati hasilnya oleh masyarakat secara luas dan dapat merupakan salah satu sarana untuk menyelenggarakan kesejahteraan masyarakat, baik dalam bidang sosialekonomi, pendidikan, kebudayaan, maupun keagamaan (Ahmad Azhar Basyir,1987:15).

Unsur Unsur (Rukun) dan Syarat-Syarat WakafDalam perspektif fiqh islam, untuk adanya wakaf harus dipenuhi 4 (empat) rukun atau unsur dari wakaf tersebut, yaitu:

1. adanya orang yang ber-wakaf (waqif) sebagai subjek wakaf;

2. adanya benda yang diwakafkan (mauqul);

3. adanya penerima wakaf (sebagai subjek wakaf) (nadzir);

4. adanya aqad atau lafaz atau pernyataan penyerahan wakaf dari tangan wakif kepada orang atau tempat berwakaf (simauqufalaihi).

Adapun syarat- syarat sebagai wakif sebagaimana diatur dalam ketentuan Pasal 217 ayat (1) dan ayat (2) Kompilasi Hukum Islam yaitu:

1. Apabila yang menjadi wakif itu orang atau orang-orang, dipersyarakatkan:

Telah dewasa

Sehat akalnya

Oleh hukum tidak terhalang untuk melakukan perbuatan hukum, dan

Dilakukan atas kehendak sendiri

2. Apabila yang menjadi wakif itu badan-badan hukum Indonesia, maka yang bertindak untuk dan atas namanya adalah pengurusnya yang sah menurut hukum.

Adapun nadzir yang perorangan menurut ketentuan dalam Pasal 219 Kompilasi Hukum Islam harus memenuhi syarat-syarat sebagi berikut:

1. Warga negara Indonesia;

2. Beragama islam;

3. Sudah dewasa;

4. Sehat jasmaniah dan rohaniah;

5. Tidak berada dibawah pengampunan;

6. Bertempat tinggal di kecamatan tempat letak benda yang diwakafkan.

Kemudian bila berbentuk badan hukum, maka nadzir harus memenuhi persyaratan sebagai berikut:

1. Badan hukum Indonesia dan berkedudukan di Indonesia

2. Mempunyai perwakilan di kecamatan tempat letak benda yang diwakafkannya.

Baik nadzir perorangan maupun badan hukum, sama-sama harus didaftarkan pada Kantor Urusan Agama Kecamatan setempat setelah mendengar saran dari Camat dan Majelis Ulama Kecamatan untuk mendapatkan pengesahan.

Ruang Lingkup Jenis Harta Benda WakafRuang lingkup jenis harta benda wakaf tidak terbatas kepada wakaf benda tidak bergerak seperti tanah, bangunan, tetapi dapat pula mewakafkan benda bergerak baik yang berwujud maupun tidak berwujud.

Menurut ketentuan dalam pasal 16 ayat (2) UU No. 41 Tahun 2004, Ruang lingkup jenis benda tidak bergerak yang dapat diwakafkan sebagaiman meliputi:

1. Hak atas tanah sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku baik yang sudah maupun yang belum terdaftar;

2. Bangunan atau bagian bangunan yang berdiri di atas tanah sebagaimana dimaksud diatas;

3. Tanaman dan benda lain yang berkaitan dengan tanah;

4. Hak milik atas satuan rumah susun sesuai dengan ketentuan perundangan-undangan yang berlaku;

5. Benda yang tidak bergerak lain sesuai dengan ketentuan syariah dan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

Kemudian dalam ketentuan Pasal 16 ayat (3) UU No.41Tahun 2004 diatur dalam ruang lingkup jenis benda bergerak yang dapat diwakafkan sebagai berikut:

1. Uang;

2. Logam mulia;

3. Surat berharga;

4. Kendaraan;

5. Hak atas kekayaan intelektual;

6. Hak sewa;

7. Benda bergerak lain sesuai dengan ketentuan syariah dan peraturan perundang-undanganyang berlaku.

Pembinaan dan Pengembangan Wakaf Melalui Badan Wakaf IndonesiaPada umumnya di negara-negara yang sudah berkembang wakafnya, memiliki Badan Wakaf atau semacam Badan Wakaf yang bersifat nasional. Dengan Undang-Undang 41 Tahun 2004 juga dibentuk Badan Wakaf Indonesia (BWI) sebagai lembaga indepeden yang bertugas untuk memajukan dan mengembangkan perwakilan perwakafan di Indonesia. BWI ini berkedudukan di ibu negara dan dapat membentuk perwakilan di provinsi atau kabupaten/kota sesuai dengan kebutuhan dan sebelumnya telah berkonsultasi dengan pemerintah daerah setempat. Tugas dan wewenang BWI melakukan pembinaan dan pengembangan harta wakaf berskala nasional dan internasional, memberikan persetujuan dan/ atau izin atas perubahn peruntukan dan status harta benda wakaf dsb. Dalam melaksanakan tugas dan wewenang BWI dapat bekerja sama dengan instansi Pemerintah baik Pusat maupun Daerah, organisasi masyarakat, para ahi, dan pihak lain yang dipandang perlu serta memperhatikan pertimbangan menteri yang bertanggung jawab di bidang agama dan Majelis Ulama Indonesia. Badan ini mempunyai fungsi sangat srategis terutama dalam rangka pembinaan dan pengawasan terhadap nazhir untuk dapat melakukan pengelolaan wakaf secara produktif.BAB III

KESIMPULAN

Masyarakat madani adalah suatu masyarakat yang menjadikan nilai-nilai peradaban sebagai ciri utama.Untuk mewujudkan masyarakat madani yang sesuai dengan ketentuan islam dapat kita contoh dari kepemimpinan Rasulullah dalam mengubah masyarakat madinah menjadi masyarakat yang berperadaban. Dengan indahnya rasulullah mengumpamakan bahwa :

Perumpamaan orang-orang yang menegakkan hukum-hukum Allah dan yang melanggarnya adalah bagaikan kaum yang menumpang sebuah kapal. Sebagian mereka berada di atas sebagian lainnya berada di bawah. Jika orang yang berada di bawah membutuhkan air, mereka harus melewati orang yang berada di atasnya. Lalu mereka berkata: Andai saja kami lubangi (kapal ini) pada bagian kami, tentu kami tak akan menyakiti orang yang berada di atas kami. Tetapi jika yang demikian itu dibiarkan oleh mereka yang berada di atas (padahal mereka tidak menghendaki) akan binasalah seluruhnya. Dan jika mereka menghendaki keselamatan dengan mencegahnya maka akan selamatlah semuanya (HR.Bukhori No 2493 dan 2686).

DAFTAR PUSTAKAwww.google.comhttp://ebookbrowse.com/7-masyarakat-madani-dan-kesejahteraan-umat-makalah-pdf-d245510227modul Agama Islam .Teknik Energi.2013.POLSRI.PALEMBANG