tutorial 7 blok 5 2012
DESCRIPTION
-TRANSCRIPT
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Data Tutorial
Tutor : Hasmeinah, dr. Hj. Sp.M
Moderator : M. Rizky Rachmadi
Sekretaris meja : Rahmania Prama Oktina
Sekretaris papan : Malahayati Hasan
Waktu : Senin, 18 Maret 2013
Rabu, 20 Maret 2013
Rules :
1. Menonaktifkan ponsel atau dalam keadaan diam.
2. Mengacungkan tangan saat akan mengajukan argument.
3. Izin saat akan keluar ruangan.
4. Dilarang makan dan minum.
2.2 Skenario Kasus
Nn. N, berusia 18 tahun mengalami gangguan pertumbuhan tubuh, siklus haidnya
tidak teratur dan sejak kecil mengalami gangguan pendengaran. Pada pemeriksaan di
dapatkan Tinggi Badan 128 cm, leher pendek dan bersayap, tanda-tanda kelamin
sekunder tidak berkembang misalnya payudara dan rambut kelamin tidak tumbuh, putting
susu letaknya saling berjauhan, dan tes seks khromatin positif. Pada pemeriksaan
hormonal, hormone esterogen rendah. Dokter mendiagnosis Nn. N mengalami Turner
Syndrome.
2.3 Klarifikasi Istilah
1. Siklus haid : Keadaan Fisiologi dan siklik berupa pengeluaran secret
yang terjadi pada darah dan jaringan mokusa melalui
vagina secara berulang-ulang dan tetap. (Dorland)
2. Gangguan pendengaran : Ketidakmampuan secara persial atau total untuk
mendengarkan suara pada salah satu atau kedua telinga
yang disebabkan rusaknya salah satu atau beberapa bagian
dari telinga luar, tengah, atau telinga dalam. (Dorland)
3. Leher pendek dan bersayap : Keadaan dimana collum atau leher tubuh memiliki
morfologi yang pendek dan menggeleber karena terdapat
jaringan longgar. (Dorland)
4. Kelamin skunder : Ciri-ciri ketika seorang anak memasuki pubertas dan
mengalami perubahan fisik, pisikis, dan pematangan fungsi
seksual. (Dorland)
5. Tes seks kromatin positif : Tes seks yang ditentukan berdasarkan adanya genotip xx
dan xy tanpa memperhatikan fenotipnya, yang mana positif
memiliki makna wanita. (Dorland)
6. Hormon esterogen : Istilah generic untuk senyawa yang menghasilkan
eksterus, hormon seks wanita, untuk hormone seks wanita
selama siklus menstruasi. (Dorland)
7. Turner Syndrome : Disgenesis gonad yang ditandai dengan perawakan
pendek, gonad yang tidak berdiferenisasi dan berbagai
abnormalitas lainnya. (Dorland)
2.4 Identifikasi masalah
1. Nn. N berusia 18 tahun mengalami gangguan pertumbuhan tubuh, siklus haidnya tidak
teratur dan sejak kecil mengalami gangguan pendengaran.
2. Pada pemeriksaan di dapatkan Tinggi Badan 128 cm, leher pendek dan bersayap,
tanda-tanda kelamin skunder tidak berkembang misalnya payudara dan rambut
kelamin tidak tumbuh, putting susu saling berjauhan, dan tes seks khromatin positif.
Pada pemeriksaan hormonal, Hormon Esterogen rendah.
3. Dokter mendiagnosis Nn.N mengalami Turner Syndrome.
2.5 Analisis Masalah
1. Nn. N berusia 18 tahun mengalami gangguan pertumbuhan tubuh, siklus haidnya tidak
teratur dan sejak kecil mengalami gangguan pendengaran.
a. Bagaimana pertumbuhan fisik normal individu pada usia 18 tahun?
Jawab : Tinggi badan : 149,8 - 176,2 cm
Mengalami keadaan sempurna bagi beberapa aspek pertumbuhan
dan menunjukkan kesiapan untuk memasuki masa dewasa awal. Seperti
badan dan anggota badan menjadi berimbang, wajah yang simetris, bahu
yang berimbang dengan pinggul.
Pertumbuhan fisik remaja relatif berkurang dengan kata lain tidak
sepesat dalam masa remaja awal.Bagi remaja pria pada usia 20 th dan
remaja wanita 18 th keadaan tinggi badan mengalami pertumbuhan yang
lambat.
Mengalami keadaan sempurna bagi beberapa aspek pertumbuhan
dan menunjukkan kesiapan untuk memasuki masa dewasa awal. Seperti
badan dan anggota badan menjadi berimbang, wajah yang simetris, bahu
yang berimbang dengan pinggul.
b. Bagaimana siklus haid yang normal?
Jawab: Pada akhir siklus menstruasi, hipotalamus mengeluarkan hormone
gonadtropin. Gonadtropin akan merangsang hipofisis untuk
melepaskan FSH (follicle stimulating hormone atau hormone pemicu
pembentukan folikel). Pada awal siklus berikutnya pada hari pertama
sampai ke-14, folikel akan melanjutkan perkembangannya karena
pengaruh FSH. Setelah itu terbentuk folikel yang sudah masak (folikel
Graaf) dan menghasilkan hormon esterogen. Masapertumbuhan folikel
ini disebut dengan fase folikel.
Kenaikan esterogen pada saat itu berfungsi untuk mempertahankan
pertumbuhan dan merangsang terjadinya pembelahan sel-sel
endometrium uterus. Selain itu, esterohen berperan dalam
menghambat pembentukan FSH oleh hipofisis dan merangsang
hipofisis untuk menghasilkan LH (luteinizing hormone). LH berperan
merangsang folikel Graff yang telah masak melakukan ovulasi.
Ovulasi umumnya berlangsung pada hari ke-14 dari siklus menstruasi.
Waktu di sekitar terjadinya ovulasi ini disebut fase estrus. LH juga
merangsang folikel Graff yang telah kosong ini untuk membentuk
korpus luteum (badan kuning).
Selanjutnya korpus luteum menghasikan progesterone. Progesteron
mengakibatkan dinding dalam rahim (endometrium) menebal dan
lembut serta banyak mengandung pembuluh darah. Selama 10 hari
setelah ovulasi, progesterone dalam darah berfungsi mempersiapkan
uterus untuk kemungkinan hamil. Uterus menebal sementara dinding
dalam rahim (endometrium) dipenuhi pembuluh darah. Uterus pada
tahap ini siap untuk menerima dan member makan sel telur yang telah
dibuahi (zigot). Periode ini disebut dengan fase luteal. Selain itu
progesteron berfungsi menghambat pembentukan FSH dan LH.
Apabila fertilisasi tidak terjadi, produksi progesteron mulai
menurun pada hari ke-26. Korpus luteum (badan kuning) erdegrenerasi
dan lapisan uterus bersama dinding dalam rahim luruh (mengelupas)
pada hari ke-28 sehingga terjadi pendarahan. Fase ini disebut fase
menstruasi atau pendarahan. Biasanya menstruasi berlangsung selama
6- 8 hari. Setelah itu dinding uterus pulih kembali. Selanjutnya karena
tidak ada lagi progesterone yang dibentuk, maka FSH dibentuk lagi
dan terjadilah proses oogenesis dan siklus dimulai lagi.
c. Faktor apa saja yang menyebabkan gangguan pertumbuhan?
Jawab:
1. defek pada nutrisi, pencernaan, aatu penyerapan.
2. Kebanyakkan sindrom mal formasi
3. Penyakit kronis
4. Pada anak perempuan abnomarlitas kromosom X (Turner)
5. Defisiensi hormon tiroid atau hormon pertumbuhan
6. Gangguan pertumbuhan tulang
Sumber: Pediatrika, roy meadow, simon newell, erlangga , 2003
d. Faktor apa saja yang menyebabkan siklus haid yang tidak teratur?
Jawab:
1. Stres emosional.
2. Sakit kronis.
3. Nutrisi yang kurang.
4. Diet
5. Gaya hidup
6. Riwayat kelainan genetik dalam keluarga
7. Latihan fisik yang berlebih.
8. Adanya tumor yang mempengaruhi pengeluaran hormon estrogen.
9. Penggunaan terlarang obat anabolik steroid untuk mendongkrak
kemampuan atletis.
10. Para wanita penari balet profesional, pesenam dan pemain ice
skating, mereka yang beresiko tinggi untuk mengalami
oligomenore, karena mereka mengkombinasikan latihan fisik yang
berat dengan diet ketat untuk menjaga supaya berat tubuhnya tidak
naik.
(Price, 2005)
e. Faktor apa saja yang menyebabkan gangguan pendengaran?
Jawab: Berdasarkan kelainan patologi, ketulian atau gangguan pendengaran
dapat disebabkan oleh karena :
Kelainan kongenital.
Trauma.
Benda asing.
Badang.
Neoplasma (tumor).
atau
Usia terkait pendengaran
Pendengaran genetik
Gangguan pendengaran karena infeksi virus
Anak yang lahir dengan gangguan pendengaran
Anak-anak dengan bawaan kondisi seperti sindrom Down, Usher
syndrome, sindrom Treacher Collins, sindrom Crouzon dan sindrom Alport
mungkin lahir dengan gangguan pendengaran.
Sumber : http://www.news-medical.net/health/Causes-of-hearing-loss-
(Indonesian).aspx
2. Pada pemeriksaan di dapatkan Tinggi Badan 128 cm, leher pendek dan bersayap,
tanda-tanda kelamin skunder tidak berkembang misalnya payudara dan rambut
kelamin tidak tumbuh, putting susu saling berjauhan, dan tes seks khromatin positif.
Pada pemeriksaan hormonal, Hormon Esterogen rendah.
a. Bagaimana interpretasi dari pemeriksaan Nn. N?
Jawab: Tinggi Badan 128 cm, leher pendek dan bersayap, tanda-tanda
kelamin skunder tidak berkembang misalnya payudara dan rambut kelamin tidak
tumbuh, putting susu saling berjauhan, dan tes seks khromatin positif. Pada
pemeriksaan hormonal, Hormon Esterogen rendah
Normal PemeriksaanNn. N Hasil
140-170 cm 128 cm Tidak
normal
Lehersedangdantidakbersayap Leherpendekdanbersayap Tidak
normal
Payudaradanrambutkelamintumbuh Payudaradanrambutkelamintidaktumbuh Tidak
normal
Putting susu
normalterletakditengah
Putting susuberjauhan Tidak
normal
Hormon estrogen rata-rata
(tidakterlalutinggidantidakrendah)
Hormon estrogen rendah Tidak
normal
Dapat disimpulkan Nn.N kondisi fisik dan hormonnya tidak normal. Dan
ciri-ciri yang dialami Nn.N merupakan ciri-ciri turner syndrome. (Price,2005)
b. Apa hubungan hormon esterogen rendah dengan hasil pemeriksaan Nn.N?
Jawab:
c. Apa hubungan hormon esterogen rendah dengan siklus haid yang tidak teratur?
Jawab: Terdapat hubungan. Seperti diketahui bahwa estrogen merupakan
hormon yang diproduksi di kelenjar hipofisis dan terutama bertanggung
jawab untuk perkembangan organ reproduksi perempuan. Estrogen
memiliki berbagai fungsi termasuk membantu mengatur siklus
menstruasi, menjaga kepadatan tulang, dan meningkatkan pertumbuhan
uterus. Ketidakseimbangan kadar estrogen menyebabkan banyak
masalah dan gejala salah satunya membuat siklus haid tidak teratur.
Gejala khas estrogen rendah yang sebagian besar perempuan mengalami
penuaan adalah sakit kepala, retensi air dan nyeri sendi. Gejala umum
lainnya yang mempengaruhi penampilan adalah kulit kering, berat badan
dan rambut rontok. Juga akan mengalami gejala psikologis seperti
ayunan depresi, gelisah.
Sumber : http://WEB-INF.prmob.net/views/ltr/article.jspx
d. Apa saja jenis-jenis penyakit yang disebabkan oleh kelainan kromosom?
Jawab:
1. Cri-du cat/cat cry
Syndrome ini disebabkan terjadinya delesi kromosom pada
kromosom autosom no 5
2. Syndrome down
Merupakan trisomi pada kromosom autosom nomor 21. Syndrome
ini memiliki kelebihan kromosom autosom no 21
3. Syndrome Edwards
Merupakan trisomi pada kromosom autosom no 18. Kelebihan
kromosom autosom no 18 karyotipe penderita sindroma Edwards
adalah 47 XX/XY + 18
4. Syndrome Patau
Merupakan trisoi pada kromosom autosom no 13. Kelebihan
kromosom autosom no 13. Karyotipe penderita sindroma patau
adalah 47 XX/XY +13
5. Syndrome klinefetter
Merupakan trisomisomi pada kromosom seks X. Karyotipe
syndrome ini adalah 47 XX/XY. Penebabnya adalah non
disjunction atau gagal bberpisah saat meosis.
6. Triple X Syndrome
Merupakan trisomi kromosom seks X. Penderita memiliki
kelebihan kromosom seks jenis X. Karyotipe syndrome ini adalah
47 XXX.
7. Syndrome Jacob’s
Merupakan trisomi pada kromosom seks Y. Penderita memiliki
kelebihan kromosom seks jenis Y. Karyotipe syndrome ini adalah
47 XYY.
8. Syndrome Turner
Monosomi pada manusia dimana penderita kehilangan satu
kromosom seks jenis X jumlah total kromosom 45 dengan
kromosom seks XO.
e. Bagaimana cara menentukan jenis kelamin melalui tes seks kromatin?
Jawab:
a. menggunakan akar dari rambut manusia yang diberi warna Atebrin
dan diperiksa dibawah mikroskop fluoresensi akan dapat dilihat
seks kromatin dan juga sekaligus badan Y (kromosom Y)
b. Memeriksa menggunakan epitel tunika mukosa mulut dibagian
dalam dari pipi dan juga sel-sel darah putih (leukosit). Inti dari sel-
sel selaput lendir perempuan mengandung sebuah badan kromatin
pula yang letaknya periferis (di tepi) dekat dengan dinding inti dan
bentuk bulat (laki-laki tidak ada). Sel leukosit pada perempuan
memperlihatkan adanya badan kromatin, tetapi berbentuk khas
yaitu pemukul genderang (drum stick), sedangkan laki-laki tidak
memiliki. Ada atau tidak adanya badan kromatin itu ada hubungan
dengan jenis kelamin. Karena perempuan memiliki seks kromatin
maka bersifat seks kromatin positif dan laki-laki negatif.
c. Pemeriksaan Karyotyping
(Suryo, 2003)
3. Dokter mendiagnosis Nn.N mengalami Turner Syndrome.
a. Apa yang dimaksud dengan Turner Syndrome?
Jawab: Sindrom Turner (disebut juga sindrom Ullrich-Turner, sindrom
Bonnevie-Ullrich, sindrom XO, atau monosomi X) adalah
suatu kelainan genetik pada wanita karena kehilangan
satu kromosom X. Wanita normal memiliki kromosom seks XX
dengan jumlah total kromosom sebanyak 46, namun pada penderita
sindrom Turner hanya memiliki kromosom seks XO dan total
kromosom 45. Hal ini terjadi karena satu kromosom hilang
atau nondisjunction saat atau selama gametogenesis (pembentukan
gamet) atau pun pada tahap awal pembelahan zigot.
Sumber: Frank J. Domino (2006). The 5-Minute Clinical Consult.
Lippincott Williams & Wilkins.
Brian Stabler, Barry B. Bercu (2000). Therapeutic Outcome of
Endocrine Disorders: Efficacy, Innovation and Quality of Life
(Serono Symposia USA)
b. Faktor apa saja yang menyebabkan Turner Syndrome?
Jawab :
c. Apa cirri-ciri penderita Turner Syndrome?
Jawab: Ciri-ciri penderita Turner syndrome
1. Pasien dengan sindrom Turner perempuan, tapi tidak berkembang
ovumnya (disgenesis ovaricular).
2. Penderita sindrom Turner cenderung berciri fisik tertentu seperti
bertubuh pendek, kehilangan lipatan kulit di sekitar leher,
pembengkakan pada tangan dan kaki, wajah menyerupai anak kecil,
dan dada berukuran kecil. Beberapa penyakit cenderung menyerang
penderita sindrom ini, di antaranya adalah penyakit kardiovaskular,
penyakit ginjal dan tiroid, kelainan rangka tulang seperti skoliosis
danosteoporosis, obesitas, serta gangguan pendengaran dan
penglihatan.
3. Sebagian besar penderita sindrom ini tidak memiliki keterbelakangan
intelektual, namun dibandingkan wanita normal, penderita memiliki
kemungkinan yang lebih besar untuk menderita keterbelakangan
intelektual. Sebagian penderita sindrom Turner memiliki kesulitan
dalam menghafal, mempelajari matematika, serta kemampuan visual
dan pemahaman ruangnya rendah. Perbedaan fisik dengan wanita
normal juga membuat penderita sindrom Turner cenderung sulit
untuk bersosialisasi
Sumber: www.genetics.edu.au The Australian Genetics Resource Book . 2007
d. Pemeriksaan apa saja yang dapat menentukan seseorang menderita Turner
Syndrome?
Jawab : Pemeriksaan yang biasa dilakukan:
1. Kariotip
2. USG
3. Pemeriksaan ginekologis
4. Peningkatan kadar LH dan FSH.
5. Tes genetika
6. Echocardiogram
7. MRI of the chest
8. Ultrasound of reproductive organs and kidneys
Sumber: http://www.nlm.nih.gov/medlineplus/ency/article/000379.htm
e. Apa yang harus disarankan oleh dokter terhadap penderita Turner Syndrome?
Jawab : Bagi penderita Turner Syndrome, di sarankan untuk
melakukan terapi pemberian hormon esterogen dan growth
hormone. Bagi penderita Turner Syndrome yang memiliki tinggi
badan diantara 95 cm, harus dipertimbangkan, karena pemberian
growth hormone untuk penderita Turner Syndrome yang memiliki
tinggi badan antara 95 cm kurang memberikan hasil yang maximal.
Dan sebaiknya pemberian hormone esterogen dan growth hormone
diberikan secara bersamaan, supaya hasilnya lebih maxsimal.
Sumber: http://www.apeg.org.au/portals/0/documents/turner_posstate.pdf
f. Apa pandangan Islam mengenai penyakit yang disebebkan oleh kelainan
kromosom?
Jawab: "Jika Allah menimpakan suatu kemudharatan kepadamu,
maka tidak ada yang menghilangkannya, selain Dia sendiri. Dan
jika Dia mendatangkan kebaikan kepadamu, maka Dia Maha
Kuasa atas tiap-tiap sesuatu. Dan Dialah yang berkuasa, atas
sekalian hamba-hamba-Nya." – (QS.10:107) yunus
Sumber: Al-Quran
2. 6 Hipotesis
Nn. N berusia 18 Tahun mengalam Turner Syndrome karena terdapat kelainan
kromosom X.
2.7 Learning Issue
1. Genetika
2. Turner Syndrome
3. Kelainan Kromosom