tutor 1 defisit perawatan diri

20
LAPORAN TUTORIAL BLOK NEUROBEHAVIOR KASUS : DEFISIT PERAWATAN DIRI KELOMPOK 3 : Septia Erita Khairani Putri Utami Myrna Pusparani Yusi Nursiam Dian Fitriani Queen Elsa Y Nely Eviana Afriyani Wiwit Novera Pori Zona Putrinugraha Wanca Apatya Inggar S Reski Yunisa Mareska PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN

Upload: reski-yunisa-mareska

Post on 18-Nov-2015

22 views

Category:

Documents


10 download

DESCRIPTION

laporan

TRANSCRIPT

LAPORAN TUTORIALBLOK NEUROBEHAVIORKASUS : DEFISIT PERAWATAN DIRI

KELOMPOK 3 :Septia EritaKhairani Putri UtamiMyrna PusparaniYusi NursiamDian FitrianiQueen Elsa YNely EvianaAfriyaniWiwit NoveraPori ZonaPutrinugraha Wanca ApatyaInggar SReski Yunisa Mareska

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATANFAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATANUNIVERSITAS JAMBITAHUN AJARAN 2014KATA PENGANTAR

Puji syukur senantiasa kami ucapkan atas kehadirat Allah SWT dimana atas rahmat dan karunia-Nya, kami dapat menyelesaikan makalah tutorial yang berjudul Defisit Perawatan Diri adapun tujuan membuat makalah ini adalah untuk melengkapi tugas tutorial blok neurobehavior.

Makalah ini disusun dari hasil pengumpulan data serta informasi yang kami peroleh dari buku panduan serta infomasi dari media massa yang berhubungan dengan tema makalah ini.

Sesuai pepatah Tak ada gading yang tak retak, makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu kami mengharapkan kritik dan saran dari para pembaca agar makalah kami kedepan menjadi lebih baik. Akhirnya, kami berharap semoga makalah ini dapat memberi manfaat bagi kita semua.

Jambi,November 2014

Penyusun

BAB IPENDAHULUAN1.1 Latar BelakangAsuhan keperawatan pada gangguan jiwa sekarang merupakan suatu pelayanan yang harus mendapatkan perhatian khusus dibidang kesehatan. Dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang semakin pesat akan mengakibatkan persaingan dibidang sosial dan ekonomi, sehingga dalam kehidupan memungkinkan akan terjadi ketidakmampuan sehingga akan menyebabkan prosentase penyakit jiwa meningkat.Dalam kehidupan di masyarakat yang jelas sering terjadi masalah-masalah sehingga masyarakat yang tidak kuat mental bisa mengalami ketegangan jasmani dan rohani, sehingga dapat mengganggu kesehatan jiwa seseorang salah satunya adalah Defisit Perawatan Diri.Pemeliharaan hygiene perorangan diperlukan untuk kenyamanan individu, kemanan, dan kesehatan. Seperti pada orang sehat dapat memenuhi kebutuhan personal hygienenya sendiri. Cara perawatan diri menjadi rumit dikarenakan kondisi fisik atau keadaan emosional klien. Selain itu, beragam factor pribadi dan social budaya mempengaruhi praktik hygiene klien.Karena perawatan hygiene seringkali memerlukan kontak yang dekat dengan klien maka perawat harus menggunakan keterampilan untuk meningkatkan hubungan terapeutik dan belajar tentang kebuthuan emosional klien.1.2 Rumusan MasalahBerdasarkan latar belakang di atas maka penulis dapat membuat rumusan masalah sebagai berikut:1. Definisi Defisit Perawatan Diri (DPD)2. Tanda dan gejala Defisit Perawatan Diri (DPD)3. Data yan harus dilengkapi untuk pengkajian pasien Defisit Perawatan Diri (DPD)4. Pohon masalah5. Intervensi keperawatan Defisit Perawatan Diri (DPD)6. Dokumentasi Evaluasi askep Defisit Perawatan Diri (DPD)1.3 Tujuan MasalahDiharapkan mahasiswa dapat memahami rencana asuhan keperawatan klien yang mengalami Defisit Perawatan Diri (DPD)BAB IIPEMBAHASAN2.1 DefinisiPerawatan diri adalah salah satu kemampuan dasar manusia dalam memenuhi kebutuhannya guna memepertahankan kehidupannya, kesehatan dan kesejahteraan sesuai dengan kondisi kesehatannya, klien dinyatakan terganggu keperawatan dirinya jika tidak dapat melakukan perawatan diri (Depkes 2000). Defisit perawatan diri adalah gangguan kemampuan untuk melakukan aktifitas perawatan diri (mandi, berhias, makan, toileting) (Nurjannah, 2004).Menurut Poter. Perry (2005), Personal hygiene adalah suatu tindakan untuk memelihara kebersihan dan kesehatan seseorang untuk kesejahteraan fisik dan psikis, kurang perawatan diri adalah kondisi dimana seseorang tidak mampu melakukan perawatan kebersihan untuk dirinya (Tarwoto dan Wartonah 2000).Defisit Perawatan Diri adalah Suatu kondisi pada seseorang yang mengalami kelemahan kemampuan dalam melakukan/melewati aktivitas perawatan diri secara mandiri. Adapun berikut adalah jenis-jenis perawatan diri yang perlu diketahui:1. Kurang perawatan diri : Mandi / kebersihan. Kurang perawatan diri (mandi) adalah gangguan kemampuan untuk melakukan aktivitas mandi/kebersihan diri.2. Kurang perawatan diri : Mengenakan pakaian / berhias. Kurang perawatan diri (mengenakan pakaian) adalah gangguan kemampuan memakai pakaian dan aktivitas berdandan sendiri.3. Kurang perawatan diri : Makan. Kurang perawatan diri (makan) adalah gangguan kemampuan untuk menunjukkan aktivitas makan.4. Kurang perawatan diri : Toileting. Kurang perawatan diri (toileting) adalah gangguan kemampuan untuk melakukan atau menyelesaikan aktivitas toileting sendiri (Nurjannah : 2004, 79)

Menurut Tarwoto dan Wartonah (2000) penyebab (Etiologi) kurang perawatan diri adalah sebagai berikut :1. Kelelahan fisik2. Penurunan kesadaranMenurut Depkes (2002:20), penyebab kurang perawatan diri adalah :1. Faktor predisposisi:a. PerkembanganKeluarga terlalu melindungi dan memanjakan klien sehingga perkembangan inisiatif terganggu.b. BiologisPenyakit kronis yang menyebabkan klien tidak mampu melakukan perawatan diri.c. Kemampuan realistis turunKlien dengan gangguan jiwa dengan kemampuan realitas yang kurang menyebabkan ketidakpedulian dirinya dan lingkungan termasuk perawatan diri.d. SosialKurang dukungan dan latihan kemampuan perawatan diri lingkungannya situasi lingkungan mempengaruhi latihan kemampuan dalam perawatan diri.2. Faktor presipitasiYang merupakan faktor presipitasi deficit perawatan diri adalah kurang penurunan motivasi, kerusakan kognisi atau perceptual, cemas, lelah / lemah yang dialami individu sehingga menyebabkan individu kurang mampu melakukan perawatan diri. Menurut Depkes (2000 : 59) faktor faktor yang mempengaruhi personal hygiene adalah :a. Body imageGambaran individu terhadap dirinya sangat mempengaruhi kebersihan diri, misalnya dengan adanya perubahan fisik sehingga individu tidak peduli dengan kebersihan dirinya.b. Praktik socialPada anak anak selalu dimanja dalam kebersihan diri maka kemungkinan akan terjadi perubahan pada personal hygiene.c. Status sosial ekonomiPersonal hygiene memerlukan alat dan bahan seperti sabun, pasta gigi, sikat gigi, shampoo, alat mandi yang semuanya memerlukan uang untuk menyediakannya.d. PengetahuanPengetahuan personal hygiene sangat penting karena pengetahuan yang baik dapat meningkatkan kesehatan. Misalnya pada pasien diabetes mellitus ia harus menjaga kebersihan kakinya.e. BudayaDi sebagian masyarakat jika individu sakit tertentu tidak boleh dimandikan.f. Kebiasaan seseorangAda kebiasaan orang yang menggunakan produk tertentu dalam perawatan diri seperti penggunaan sabun, shampoo dan lain lain.g. Kondisi fisik atau psikisPada keadaan tertentu / sakit kemampuan untuk merawat diri berkurang dan perlu bantuan untuk melakukannya.Dampak yang sering timbul pada masalah personal hygiene :1. Dampak fisikBanyak gangguan kesehatan yang diderita seseorang karena tidak terpeliharanya kebersihan perorangan dengan baik, gangguan fisik yang sering terjadi adalah gangguan integritas kulit, gangguan membrane mukosa mulut, infeksi pada mata dan telinga dan gangguan fisik pada kuku.2. Dampak psikososialMasalah sosial yang berhubungan dengan personal hygiene adalah kebutuhan rasa nyaman, kebutuhan dicintai dan mencintai, kebutuhan harga diri, aktualisasi diri dan gangguan interaksi sosial.

2.2 Tanda dan gejalaMenurut Depkes (2000: 20) Tanda dan gejala klien dengan defisit perawatan diri adalah :1. Fisika. Badan bau, pakaian kotor.b. Rambut dan kulit kotor.c. Kuku panjang dan kotor.d. Gigi kotor disertai mulut bau.e. Penampilan tidak rapi.2. Psikologisa. Malas, tidak ada inisiatif.b. Menarik diri, isolasi diri.c. Merasa tak berdaya, rendah diri dan merasa hina.3. Sosiala. Interaksi kurang.b. Kegiatan kurangc. Tidak mampu berperilaku sesuai norma.d. Cara makan tidak teratur BAK dan BAB di sembarang tempat, gosok gigi dan mandi tidak mampu mandiri

2.3 Data yan harus dilengkapi untuk pengkajian

Data Subjektif: Keluarga mengatakan pasien malas merawat diri, kadang berbicara sendiriData Objektif : Penampilan tidak rapi badan dan rambut kotor bau klien sering menggaruk-garuk kepala gigi tampak kuning menjawab seadanya tidak ada kontak mata senang menyendiri jarang terlihat ngobrol dengan pasien lainnya.

2.4 Pohon masalah

HALUSINASI

ISOS

DPD

HDR

2.5 Intervensi keperawatanSP 1 1. Identifikasi masalah perawatan diri: kebersihan diri, berdandan, makan/minum, BAB/BAK 2. Jelaskan pentingnya kebersihan diri3. Jalaskan cara dan alat kebersihan diri 4. Latih cara menjaga kebersihan diri: mandi dan ganti pakaian, sikat gigi, cuci rambut, potong kuku5. Masukan pada jadual kegiatan untuk latihan mandi, sikat gigi (2 kali per hari), cuci rambut (2 kali per minggu), potong kuku (satu kali per minggu)Mendiskusikan pentingnya kebersihan diri, cara-cara merawatdiri dan melatih pasien tentang cara-cara perawatan kebersihan diri. Peragakan kepada pasangan anda komunikasi dibawah ini:ORIENTASISelamat pagi, kenalkan saya suster RNamanya siapa, senang dipanggil siapa?Saya dinas pagi di ruangan ini pk. 07.00-14.00. Selama di rumah sakit ini saya yang akan merawat T?Dari tadi suster lihat T menggaruk-garuk badannya, gatal ya? Bagaimana kalau kita bicara tentang kebersihan diri ? Berapa lama kita berbicara ?. 20 menit ya...?. Mau dimana...?. disini aja ya.

KERJABerapa kali T mandi dalam sehari? Apakah T sudah mandi hari ini? Menurut T apa kegunaannya mandi ?Apa alasan T sehingga tidak bisa merawat diri? Menurut T apa manfaatnya kalau kita menjaga kebersihan diri? Kira-kira tanda-tanda orang yang tidak merawat diri dengan baik seperti apa ya...?, badan gatal, mulut bau, apa lagi...? Kalau kita tidak teratur menjaga kebersihan diri masalah apa menurut T yang bisa muncul ? Betul ada kudis, kutu...dsb.Apa yang T lakukan untuk merawat rambut dan muka? Kapan saja T menyisir rambut? Bagaimana dengan bedakan? Apa maksud atau tujuan sisiran dan berdandan?(Contoh untuk pasien laki-laki)Berapa kali T cukuran dalam seminggu? Kapan T cukuran terakhir? Apa gunanya cukuran? Apa alat-alatyang diperlukan?. Iya... sebaiknya cukuran 2x perminggu, dan ada alat cukurnya?. Nanti bisa minta ke perawat ya.

Berapa kali T makan sehari?Apa pula yang dilakukan setelah makan? Betul, kita harus sikat gigi setelah makan.

Di mana biasanya T berak/kencing? Bagaimana membersihkannya?. Iya... kita kencing dan berak harus di WC, Nach... itu WC di ruangan ini, lalu jangan lupa membersihkan pakai air dan sabun.

Menurut T kalau mandi itu kita harus bagaimana ? Sebelum mandi apa yang perlu kita persiapkan? Benar sekali..T perlu menyiapkan pakaian ganti, handuk, sikat gigi, shampo dan sabun serta sisir.

Bagaimana kalau sekarang kita ke kamar mandi, suster akan membimbing T melakukannya. Sekarang T siram seluruh tubuh T termasuk rambut lalu ambil shampoo gosokkan pada kepala T sampai berbusa lalu bilas sampai bersih.. bagus sekali.. Selanjutnya ambil sabun, gosokkan di seluruh tubuh secara merata lalu siram dengan air sampai bersih, jangan lupa sikat gigi pakai odol.. giginya disikat mulai dari arah atas ke bawah. Gosok seluruh gigi T mulai dari depan sampai belakang. Bagus, lalu kumur-kumur sampai bersih. Terakhir siram lagi seluruh tubuh T sampai bersih lalu keringkan dengan handuk. T bagus sekali melakukannya. Selanjutnya T pakai baju dan sisir rambutnya dengan baik.

TERMINASIBagaimana perasaan T setelah mandi dan mengganti pakaian ? Coba Tsebutkan lagi apa saja cara-cara mandi yang baik yang sudah T lakukan tadi ?. Bagaimana perasaan Tina setelah kita mendiskusikan tentang pentingnya kebersihan diri tadi ? Sekarang coba Tina ulangi lagi tanda-tanda bersih dan rapiBagus sekali mau berapa kali T mandi dan sikat gigi...?dua kali pagi dan sore, Mari...kita masukkan dalam jadual aktivitas harian. Nach... lakukan ya T..., dan beri tanda kalau sudah dilakukan Spt M ( mandiri ) kalau dilakukan tanpa disuruh, B ( bantuan ) kalau diingatkan baru dilakukan dan T ( tidak ) tidak melakukani? Baik besok lagi kita latihan berdandan. Oke? Pagi-pagi sehabis makan.

SP 21. Evaluasi kegiatan kebersihan diri. Beri pujian2. Jelaskan cara dan alat untuk berdandan3. Latih cara berdandan setelah kebersihan diri: sisiran, rias muka untuk perempuan; sisiran, cukuran untuk pria4. Masukkan pada jadual kegiatan untuk kebersihan diri dan berdandanPercakapan melatih berdandan untuk pasien wanita yaitu: Berpakaian, menyisir rambut, dan berhias. Peragakan kepada pasangan anda komunikasi dibawah ini:

ORIENTASISelamat pagi, bagaimana perasaaan T hari ini ?Bagaimana mandinya?Sudah di tandai dijadual harian ?Hari ini kita akan latihan berdandan supaya T tampak rapi dan cantik. Mari T kita dekat cermin dan bawa alat-alatnya( sisir, bedak, lipstik )KERJASudah diganti tadi pakaianya sehabis mandi ? Bagus.! Nah sekarang disisir rambutnya yang rapi, bagus! Apakah T biasa pakai bedak? Coba dibedakin mukanya T, yang rata dan tipis. Bagus sekali. T, punya lipstik mari dioles tipis. Nah coba lihat dikaca!TERMINASIBagaimana perasaan T belajar berdandanT jadi tampak segar dan cantik, mari masukkan dalam jadualnya. Kegiatan harian, sama jamnya dengan mandi. Nanti siang kita latihan makan yang baik di ruang makan bersama pasien yang lain.

Percakapan saat melatih pasien laki-laki berdandan yaitu: Berpakaian, menyisir rambut dan bercukur. Peragakan kepada pasangan anda komunikasi dibawah ini:

ORIENTASISelamat pagi Pak Tono?Bagaimana perasaan bapak hari ini? Bagaimana mandinya?sudah dilakukan? Sudah ditandai di jadual hariannya?Hari ini kita akan latihan berdandan, mau dimana latihannya. Bagaimana kalau di ruang tamu? lebih kurang setengah jam.

KERJAApa yang T lakukan setelah selesai mandi ? Apa T sudah ganti baju?Untuk berpakaian, pilihlah pakaian yang bersih dan kering.Berganti pakaian yang bersih 2x/hari. Sekarang coba bapak ganti baju.. Ya, bagus seperti itu.Apakah T menyisir rambut ? Bagaimana cara bersisir ?Coba kita praktekkan, lihat ke cermin, bagussekali!Apakah T suka bercukur ?Berapa hari sekali bercukur ? betul 2 kali permingguTampaknya kumis dan janggut bapak sudah panjang.Mari Pak dirapikan ! Ya, Bagus !(catatan: janggut dirapihkan bila pasien tidak memelihara janggut)

TERMINASIBagaimana perasaan bapak setelah berdandan.Coba pak, sebutkan cara berdandan yang baik sekali lagi..Selanjutnya bapak setiap hari setelah mandi berdandan dan pakai baju seperti tadi ya! Mari kita masukan pada jadual kegiatan harian, pagi jam berapa, lalu sore jam berapa?Nanti siang kita latihan makan yang baik.Diruang makan bersama dengan pasien yang lain.

SP 31. Evaluasi kegiatan kebersihan diri dan berdandan. Beri pujian.2. Jelaskan cara dan alat makan dan minum.3. Latih cara makan dan minum yang baik.4. Masukkan pada jadual kegiatan untuk latihan kebersihan diri, berdandan, makan & minum yang baik.Percakapan melatih pasien makan secara mandiri. Peragakan kepada pasangan anda komunikasi dibawah ini:ORIENTASISelamat siang T,Wow...masih rapi ya T.Siang ini kita akan latihan bagaimana cara makan yang baik.Kita latihan langsung di ruang makan ya..! Mari...itu sudah datang makanan.

KERJABagaimana kebiasaan sebelum, saat, maupun setelah makan? Dimana T makan?Sebelum makan kita harus cuci tangan memakai sabun. Ya, mari kita praktekkan! Bagus! Setelah itu kita duduk dan ambil makanan. Sebelum disantap kita berdoa dulu. Silakan T yang pimpin! Bagus..Mari kita makan.. saat makan kita harus menyuap makanan satu-satu dengan pelan-pelan. Ya, Ayo...sayurnya dimakanya.Setelah makan kita bereskan piring,dan gelas yang kotor.Ya betul.. dan kita akhiri dengan cuci tangan. Ya bagus! Itu Suster Ani sedang bagi obat, coba...T minta sendiri obatnya.

TERMINASIBagaimana perasaan T setelah kita makan bersama-sama.Apa saja yang harus kita lakukan pada saat makan, ( cuci tangan, duduk yang baik, ambil makanan, berdoa, makan yang baik, cuci piring dan gelas, lalu cuci tangan.) Nach... coba T lakukan seperti tadi setiap makan, mau kita masukkan dalam jadual?.Besok kita ketemu lagi untuk latihan BAB / BAK yang baik, bagaiman kalau jam 10.00 disini saja ya...!

SP 41. Evaluasi kegiatan kebersihan diri, berdandan, makan & minum. Beri pujian.2. Jelaskan cara BAB dan BAK yang baik.3. Latih BAB dan BAK yang baik.4. pada jadual kegiatan untuk latihan kebersihan diri, berdandan, makan & minum dan BAB & BAK.Percakapan mengajarkan pasien melakukan BAB/BAK secara mandiri. Peragakan kepada pasangan anda komunikasi dibawah ini:ORIENTASISelamat pagi T? Bagaimana perasaan T hari ini? Baik! sudah dijalankan jadwal kegiatannya?Kita akan membicarakan tentang cara berak dan kencing yang baik?Kira-kira 20 menit ya...T. dan dimana kita duduk? Baik disana dech...!

KERJAUntuk pasien pria:Dimana biasanya Tono berak dan kencing? Benar Tono, berak atau kencing yang baik itu di WC/kakus, kamar mandi atau tempat lain yang tertutup dan ada saluran pembuangan kotorannya. Jadi kita tidak berak/kencing di sembarang tempat ya.....Sekarang, coba Tono jelaskan kepada saya bagaimana cara Tono cebok?Sudah bagus ya Tono, yang perlu diingat saat Tono cebok adalah Tono membersihkan anus atau kemaluan dengan air yang bersih dan pastikan tidak ada tinja/air kencing yang masih tersisa di tubuh Tono. Setelah Tono selesai cebok, jangan lupa tinja/air kencing yang ada di kakus/WC dibersihkan. Caranya siram tinja/air kencing tersebut dengan air secukupnya sampai tinja/air kencing itu tidak tersisa di kakus/ WC. Jika Tono membersihkan tinja/air kencing seperti ini, berarti Tono ikut mencegah menyebarnya kuman yang berbahaya yang ada pada kotoran/ air kencingSetelah selesai membersihan tinja/air kencing, Tono perlu merapihkan kembali pakaian sebelum keluar dari WC/kakus/kamar mandi. Pastikan resleting celana telah tertutup rapi , lalu cuci tangan dengan menggunakan sabun.

Untuk pasien wanita:Cara cebok yang bersih setelah T berak yaitu dengan menyiramkan air dari arah depan ke belakang. Jangan terbalik ya, Cara seperti ini berguna untuk mencegah masuknya kotoran/tinja yang ada di anus ke bagian kemaluan kitaSetelah Tono selesai cebok, jangan lupa tinja/air kencing yang ada di kakus/WC dibersihkan. Caranya siram tinja/air kencing tersebut dengan air secukupnya sampai tinja/air kencing itu tidak tersisa di kakus/ WC. Jika Tono membersihkan tinja/air kencing seperti ini, berarti Tono ikut mencegah menyebarnya kuman yang berbahaya yang ada pada kotoran/ air kencingJangan lupa merapikan kembali pakaian sebelum keluar dari WC/kakus, lalu cuci tangan dengan menggunakan sabun.

TERMINASIBagaimana perasaan T setelah kita membicarakan tentang cara berak/kencing yang baik?Coba T jelaskan ulang tentang cara BAB?BAK yang baik. Bagus...!Untuk selanjutnya T bisa melakukan cara-cara yang telah dijelaskan tadi . Nach...besok kita ketemu lagi, untuk melihat sudah sejauhmana T bisa melakukan jadual kegiatannya.

SP 51. Evaluasi kegiatan latihan perawatan diri: kebersihan diri, berdandan, makan & minum, BAB & BAK. Beri pujian.2. Latih kegiatan harian3. Nilai kemampuan yang telah mandiri4. Nilai apakah perawatan diri telah baik

2.6 Dokumentasi EvaluasiData: Penampilan tidak rapi Badan dan rambut kotor Bau Klien Sering menggaruk-garuk kepala Gigi tampak kuning Menjawab seadanya Tidak ada kontak mata Senang menyendiri Jarang terlihat ngobrol dengan pasien lainnya.

Kemampuan: Tidak ada

Diagnosa Defisit perawatan diri

Tindakan: SP 11. Identifikasi masalah perawatan diri: kebersihan diri, berdandan, makan/minum, BAB/BAK 2. Jelaskan pentingnya kebersihan diri3. Jalaskan cara dan alat kebersihan diri 4. Latih cara menjaga kebersihan diri: mandi dan ganti pakaian, sikat gigi, cuci rambut, potong kuku5. Masukan pada jadual kegiatan untuk latihan mandi, sikat gigi (2 kali per hari), cuci rambut (2 kali per minggu), potong kuku (satu kali per minggu)

RTL: SP 21. Evaluasi kegiatan kebersihan diri. Beri pujian2. Jelaskan cara dan alat untuk berdandan3. Latih cara berdandan setelah kebersihan diri: sisiran, rias muka untuk perempuan; sisiran, cukuran untuk pria4. Masukkan pada jadual kegiatan untuk kebersihan diri dan berdandan

S:

O: Klien dapat menyebutkan: Penyebab tidak merawat diri Menjaga perawatan diri Tanda-tanda bersih dan rapi Gangguan yang dialami jika perawat diri tidak diperhatikan Klien dapat melaksanakan perawatan diri secara mandiri dalam hal: Kebersihan diri A:

P:

BAB IIIKESIMPULAN