turbin uap
DESCRIPTION
tentang masalah turbin uapTRANSCRIPT
PEMBAHASAN
POWER PLANT
Power plant merupakan mesin tenaga uap yang memiliki prinsip kerja mesin pada
pembakaran luar. Fluida kerja dengan sumbr enrginya terpisah. Sumbr eneergi kalor dari
proses pembakaran digunakan untuk membangkitkan uap panas.
Kali ini, akan dijelaskan beeberapa komponen utama dari power plant diantaranya
ialah :
1. Boiler
2. Turbin uap
1. BOILER
1.1 PENGERTIAN BOILER
Boiler, yang secara fungsinya disebut juga sebagai steam generator (penghasil uap),
adalah suatu bentuk sistem pembakaran yang merupakan gabungan dari beberapa tube,
header, ducting, burner, fin plate dan manifold yang di desain untuk saling terhubung
dalam suatu proses untuk mengubah air menjadi uap bertekanan yang kemudian digunakan
untuk menggerakkan turbin dan generator sehingga menghasilkan listrik di sebuah power
plant (pembangkit listrik).
1.2 MACAM-MACAM BOILER
Berdasarkan tipe konstruksinya boiler dibagi menjadi 3 tipe yaitu :
- Boiler gantung
- Boiler duduk
- Boiler paket (package boiler)
Berdasarkan tipe bahan bakarnya, boiler dibagi menjadi 2 yaitu :
- Circulated Fluidized Bed (CFB) Boiler
- Pulverized Coal (PC) Boiler.
1.3 PRINSIP KERJA BOILER
Secara umum, didalam boiler terdapat 3 proses yaitu :
- Proses air menjadi steam
- Proses bahan bakar (batu bara, limestone, oil) sampai menjadi abu sisa pembakaran
- Proses udara sampai menjadi gas buang
Penjelasan kali ini akan menjelaskan tentang proses perubahan air menjadi
steam.Untuk dapat menghasilkan uap air tentunya diperlukan air yang sesuai dengan kadar
Ph yang telah ditetapkan sebelumnya. Air didapatkan dari laut yang kemudian diproses
didalam chemical building (atau desalination) dan water treatment sebelum di supply ke
deaerator (untuk mengurangi kandungan oksigen didalam air) dan disupply ke boiler
melalui feed water pump. Dengan feed water pump, air yang sudah melalui proses di
deaerator tadi memulai tahapan proses di boiler dengan urutan sebagai berikut :
1.3.1 Economizer
Disini air akan dinaikkan suhunya secara perlahan sebelum mencapai sistem
berikutnya
1.3.2 Steam drum
Dari economizer, air kemudian disupply ke steam drum melalui pipa. Diawal
proses, saat steam (uap air) belum mencapai saturated steam, maka separator (pemisah)
didalam steam drum akan melakukan bypass dan membiarkan air turun ke tahap
selanjutnya.
1.3.3 Downcomer
Disini, downcomer yang berbentuk pipa mengalirkan air ke bagian terbawah dari
system selanjutnya melalui lower connecting pipes.
1.3.4 Furnace
Selanjutnya air dari downcomer akan masuk ke furnace bagian paling bawah dan
ditampung didalam bottom header yang kemudian karena sistem pembakaran batu bara, oil
dan limestone didalam furnace, perlahan-lahan akan berubah bentuk menjadi uap basah.
Sesuai dengan sifatnya, uap akan merambat keatas dengan sendirinya didalam tube (karena
proses pemanasan yang konstan didalam boiler). Uap air tersebut ditampung didalam upper
header (outlet header) pada bagian atas furnace. Disinilah terjadinya sistem konversi
energy. Setelah itu uap akan kembali disupply ke steam drum melalui upper connecting
pipes, dan, kembali oleh separatornya, uap tersebut disupply kembali dari steam drum
menuju sistem berikutnya.
1.3.5 Superheater
Disini terdapat beberapa kali backpass (umpan balik) steam dari low temperature
superheater ke medium temperature superheater lalu disupply ke steam drum, lalu kembali
ke high temperature superheater / final superheater. Di high / final termperature
superheater inilah proses terakhir steam setelah melalui pemanasan berulang-ulang kali di
dalam low dan medium superheater.
1.3.6 Main Steam Pipe
Pipa ini merupakan pipa terpenting dalam proses power plant, dikarenakan pipa ini
yang nantinya akan mensuplai superheated steam ke turbin. Material, kawat las dan test
nya pun (Non Destructive Test) tergolong istimewa karena membutuhkan perlakuan
khusus dan tim khusus untuk mengerjakannya. Disinilah temperatur dan pressure tertinggi
di boiler berada
.
Keseluruhan sistem diatas dikirim dari manufaktur (pabrik) nya ke lokasi
pemasangan (site) dalam bentuk knocked down (pecah belah/terpisah) yang kemudian
dirakit (difabricate) di site dan kemudian dipasang dengan sistem rigging (pengangkatan)
& welding (pengelasan) yang semua proses tersebut mengacu kepada international
standard seperti American Welding Society (AWS), American Society of Mechanical
Engineers (ASME), American Standard for Testing & Material (ASTM), dan lain-lain.
2. TURBIN UAP
Siklus Renkine setelah diciptakan langsung diterima sebagai standar untuk
pembangkit daya yang menggunakan uap (steam ). Siklus Renkine nyata yang digunakan
dalam instalasi pembangkit daya jauh lebih rumit dari pada siklus renkine ideal asli yang
sederhana. siklus ini merupakan siklus yang paling banyak digunakan untuk pembangkit
daya listrik sekarang ini. Oleh karena siklus Rankine merupakan sikus uap cair maka
paling baik siklus itu digambarkan dengan diagram P-v dan T-s dengan garis yang
menunjukkan uap jenuh dan cair jenuh. Fluida kerjanya adalah air (H2O).
Turbin Uap adalah salah satu komponen dasar dalam pembangkit listrik tenaga uap.
Dimana komponen utama dari sistem tersebut yaitu : Ketel, kondensor, pompa air ketel,
dan turbin itu sendiri. Uap yang berfungsi sebagai fluida kerja dihasilkan oleh katel uap,
yaitu suatu alat yang berfungsi untuk mengubah air menjadi uap.
2.1 PRINSIP KERJA TURBIN UAP
Secara singkat prinsip kerja turbin uap adalah sebagai berikut :
Uap masuk kedalam turbin melalui nosel. Didalam nosel energi panas dari uap dirubah
menjadi energi kinetis dan uap mengalami pengembangan. Tekanan uap pada saat
keluar dari nosel lebih kecil dari pada saat masuk ke dalam nosel, akan tetapi
sebaliknya kecepatan uap keluar nosel lebih besar dari pada saat masuk ke dalam nosel.
Uap yang memancar keluar dari nosel diarahkan ke sudu-sudu turbin yang berbentuk
lengkungan dan dipasang disekeliling roda turbin. Uap yang mengalir melalui celah-
celah antara sudu turbin itu dibelokkan kearah mengikuti lengkungan dari sudu turbin.
Perubahan kecepatan uap ini menimbulkan gaya yang mendorong dan kemudian
memutar roda dan poros turbin.
Jika uap masih mempunyai kecepatan saat meninggalkn sudu turbin berarti hanya
sebagian yang energi kinetis dari uap yang diambil oleh sudu-sudu turbin yang
berjalan. Supaya energi kinetis yang tersisa saat meninggalkan sudu turbin
dimanfaatkan maka pada turbin dipasang lebih dari satu baris sudu gerak. Sebelum
memasuki baris kedua sudu gerak. Maka antara baris pertama dan baris kedua sudu
gerak dipasang satu baris sudu tetap ( guide blade ) yang berguna untuk mengubah arah
kecepatan uap, supaya uap dapat masuk ke baris kedua sudu gerak dengan arah yang
tepat.
Kecepatan uap saat meninggalkan sudu gerak yang terakhir harus dapat dibuat sekecil
mungkin, agar energi kinetis yang tersedia dapat dimanfaatkan sebanyak mungkin.
Dengan demikian effisiensi turbin menjadi lebih tinggi karena kehilangan energi relatif
kecil.
2.2 KLASIFIKASI TURBIN UAP
Turbin Uap dapat diklasifikasikan menjadi beberapa kategori yang berbeda
berdasarkan pada konstruksinya, prinsip kerjanya dan menurut peoses penurunan tekanan
uap sebagai berikut:
2.2.1 Klasifikasi Turbin berdasarkan Prinsip Kerjanya
1. Turbin Impulse
Turbin impuls atau turbin tahapan impuls adalah turbin sederhana berrotor satu atau
banyak (gabungan ) yang mempunyai sudu-sudu pada rotor itu. Sudu biasanya
simetris dan mempunyai sudut masuk dan sudut keluar.
Turbin satu tahap.
Turbin impuls gabungan.
Turbin impuls gabungan kecepatan.
Ciri-ciri dari turbin impuls antara lain:
- Proses pengembangan uap / penurunan tekanan seluruhnya terjadi pada sudu diam /
nosel.
- Akibat tekanan dalam turbin sama sehingga disebut dengan Tekanan Rata.
2. Turbin Reaksi
Turbin reaksi mempunyai tiga tahap, yaitu masing-masingnya terdiri dari baris
sudu tetap dan dua baris sudu gerak. Sudu bergerrak turbin reaksi dapat dibedakan
dengan mudah dari sudu impuls karena tidak simetris, karena berfungsi sebagai
nossel bentuknya sama dengan sudu tetap walaupun arahnya lengkungnya
berlawanan.
Ciri-ciri turbin ini adalah :
- Penurunan tekanan uap sebagian terjadi di Nosel dan Sudu Gerak
- Adanya perbedaan tekanan didalam turbin sehingga disebut Tekanan Bertingkat.
2.2.2 Klasifikasi turbin uap berdasarkan pada tingkat penurunan Tekanan Dalam Turbin
Turbin Tunggal ( Single Stage )
Dengan kecepatan satu tingkat atau lebih turbin ini cocok untuk untuk daya kecil,
misalnya penggerak kompresor, blower, dll.
Turbin Bertingkat (Aksi dan Reaksi ).
Disini sudu-sudu turbin dibuat bertingkat, biasanya cocok untuk daya besar. Pada
turbin bertingkat terdapat deretan sudu 2 atau lebih. Sehingga turbin tersebut terjadi
distribusi kecepatan / tekanan.
2.2.3 Klasifikasi turbin berdasarkan Proses Penurunan Tekanan Uap
Turbin Kondensasi.
Tekanan keluar turbin kurang dari 1 atm dan dimasukkan kedalam kompresor.
Turbin Tekanan Lawan.
Apabila tekanan sisi keluar turbin masih besar dari 1 atm sehingga masih dapat
dimanfaatkan untuk menggerakkan turbin lain.
Turbin Ekstraksi.
Didalam turbin ini sebagian uap dalam turbin diekstraksi untuk roses pemanasan
lain, misalnya proses industri.
2.3 BAGIAN – BAGIAN TURBIN UAP
Dari data yang didapatkan dari Blue Book dan menurut lampiran dari gambar
Turbin Part SR 434450 maka bagian – bagian Turbin dapat diuraikan sebagai berikut :
2.3.1 Cassing
Cassing adalah sebagai penutup bagian-bagian utama turbin.
2.3.2 Rotor
Rotor adalah bagian turbin yang berputar yang terdiri dari poros, sudu
turbin atau deretan sudu yaitu Stasionary Blade dan Moving Blade. Untuk turbin
bertekanan tinggi atau ukuran besar, khususnya unuk turbin jenis reaksi maka motor
ini perlu di Balanceuntuk mengimbagi gaya reaksi yang timbul secara aksial terhadap
poros.
2.3.3 Bearing Pendestal
Bearing Pendestal merupakan kekdudukan dari poros rotor.
2.34. Journal Bearing
Journal Bearing Adalah Turbine Part yang berfungsi untuk menahan Gaya
Radial atau Gaya Tegak Lurus Rotor.
2.3.5 Thrust Bearing
Thrust Bearing adalah Turbine Part yang berfungsi untuk menahan atau
untuk menerima gaya aksial atau gaya sejajar terhadap poros yang merupakan
gerakan maju mundurnya poros rotor.
2.3.6 Main Oli Pump
Main Oli Pump berfungsi untuk memompakan oli dari tangki
untukdisalurkan pada bagian – bagian yang berputar pada turbin . Dimana fungsi
dari Lube Oil adalah :
Sebagai Pelumas pada bagian – bagian yang berputar.
Sebagai Pendingin ( Oil Cooler ) yang telah panas dan masuk ke bagian
turbin dan akan menekan / terdorong keluar secara sirkuler
Sebagai Pelapis ( Oil Film ) pada bagian turbin yang bergerak secara rotasi.
Sebagai Pembersih ( Oil Cleaner ) dimana oli yang telah kotor sebagai akibat
dari benda-benda yang berputar dari turbin akan terdorong ke luar secara
sirkuler oleh oli yang masuk .
2.3.7 Gland Packing
Gland Packing berfungsi sebagai Penyekat untuk menahan kebocoran baik
kebocoran Uap maupun kebocoran oli.
2.3.8 Impuls Stage
Impuls Stage adalah sudu turbin tingkat pertama yang mempunyai sudu
sebanyak 116 buah
2.3.9 Reducing Gear
Reducing Gear adalah suatu bagian dari turbin yang biasanya dipasang pada
turbin-turbin dengan kapasitas besar dan berfungsi untuk menurunkan putaran poros
rotor dari 5500rpm menjadi 1500 rpm.
Bagian-bagian dari Reducing Gear adalah :
Gear Cassing adalah merupakan penutup gear box dari bagian-bagian dalam
reducing gear.
Pinion ( high speed gear ) adalah roda gigi dengan type Helical yang
putarannya merupakan putaran dari shaft rotor turbin uap.
Gear Wheal ( low speed gear ) merupakan roda gigi type Helical yang
putarannya akan mengurangi jumlah putaran dari Shaft rotor turbin yaitu dari
5500 rpm menjadi 1500 rpm.
Pinion Bearing yaitu bantalan yang berfungsi untuk menahan / menerima
gaya tegak lurus dari pinion gear.
Pinion Holding Ring yaitu ring berfungsi menahan Pinion Bearing terhadap
gaya radial shaft pinion gear.
Wheel Bearing yaitu bantalan yang berfungsi menerima atau menahan gaya
radial dari shaft gear wheel.
Wheel Holding Ring adalah ring penahan dari wheel Bearing terhadap gaya
radial atau tegak lurus shaft gear wheel.
Wheel Trust Bearing merupakn bantalan yang berfungsi menahan atau
menerima gaya sejajar dari poros gear wheel ( gaya aksial ) yang merupakan
gerak maju mundurnya poros.
DAFTAR PUSTAKA
Li, Kam W., and Priddy, A. Paul, Powerplant System Design. New York: Wiley,1985.
El-Wakil, M. M., Power Plant Technology. New York: McGraw-Hill, 1984.
Skrotzi, B. G. A. and Vopat, W. A., Power Station Engineering and Economy.New York:
McGraw-Hill, 1960.