tumor paru

7
TUMOR PARU LATAR BELAKANG Kanker paru adalah pembunuh nomor satu, kanker paru meningkat dengan angka yang lebih besar pada wanita dibanding pada pria dan sekarang melebihi kanker payudara sebagai penyebab paling umum kematian akibat kanker pada wanita. Pada hampir 70% Pasien kanker paru mengalami penyebaran ketempat limfatik regional dan tempat lain pada saat didiagnosis. Sebagai akibat, angka survival pasien kanker paru adalah rendah. Bukti-bukti menunjukkan bahwa karsinoma cenderung untuk timbul ditempat jaringan parut sebelumnya (tuberculosis, fibrosis ) dalam paru. Dugaan meningkat pada mereka yang merupakan bagian dari kelompok resiko tinggi yaitu, apakah pasien merokok, apakah pasien telah terpapar dengan suatu bahan berbahaya dalam pekerjaannya, dan pernakah pasien menderita fibrosis paru kronis. Kebanyakan kasus kanker paru dapat dicegah jika merokok dihilangkan. ETIOLOGI Beragam faktor telah dikaitkan dengan terjadinya kanker paru: asap tembakau, perokok kedua (perokok pasif) , polusi udara, pemajanan okupasi, radon, dan masukan vitamin A yang tidak adekuat.

Upload: salomitha-ika-rachmawati

Post on 09-Nov-2015

39 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

tumor paru

TRANSCRIPT

TUMOR PARU

LATAR BELAKANG

Kanker paru adalah pembunuh nomor satu, kanker paru meningkat dengan angka yang lebih besar pada wanita dibanding pada pria dan sekarang melebihi kanker payudara sebagai penyebab paling umum kematian akibat kanker pada wanita. Pada hampir 70% Pasien kanker paru mengalami penyebaran ketempat limfatik regional dan tempat lain pada saat didiagnosis. Sebagai akibat, angka survival pasien kanker paru adalah rendah. Bukti-bukti menunjukkan bahwa karsinoma cenderung untuk timbul ditempat jaringan parut sebelumnya (tuberculosis, fibrosis ) dalam paru. Dugaan meningkat pada mereka yang merupakan bagian dari kelompok resiko tinggi yaitu, apakah pasien merokok, apakah pasien telah terpapar dengan suatu bahan berbahaya dalam pekerjaannya, dan pernakah pasien menderita fibrosis paru kronis. Kebanyakan kasus kanker paru dapat dicegah jika merokok dihilangkan.

ETIOLOGIBeragam faktor telah dikaitkan dengan terjadinya kanker paru: asap tembakau, perokok kedua(perokok pasif) , polusi udara, pemajanan okupasi, radon, dan masukan vitamin A yang tidak adekuat. 1. Asap tembakau Penggunaan tembakau menyebabkan lebih dari satu setiap 6 kematian akibat penyakit paru dan kardiovaskuler, merokok merupakan penyebab kematian dan penyebab tunggal. Kanker paru adalah sepuluh kali lebih umum terjadi pada perokok dibanding pada bukan perokok. Resiko ditentukan dengan riwayat jumlah merokok dalam tahun ( jumlah bungkus rokok yang digunakan setiap hari dikali jumlah tahun merokok ). Selain itu, makin muda individu memulai merokok, makin besar resiko terjadinya kanker paru. Faktor lain juga dipertimbangkan termasuk jenis rokok yang dihisap

2. Perokok kedua Perokok pasif telah diidentifikasi sebagai penyebab yang mungkin dari kanker paru daripada bukan perokok. Dengan kata lain, individu yang secara involunter terpajan pada asap tembakau berisiko terhadap terjadi nya kanker paru. 3. Polusi udara Berbagai karsinogen telah diidentifikasi dalam atmosfir, termasuk sulfur, emisi kendaraan bermotor dan poluten dari pengolahan dan pabrik. Bukti-bukti menunjukan bahwa insiden kanker paru lebih besar pada daerah perkotaan sebagai akibat penumpukan polutan dan emisi kendaraan bermotor.4. Pemajanan Okupasi Pemajanan kronik terhadap karsinogen industrial, seperti arsenic, asbestos, gas mustard, krom, asap oven untuk memasak, nikel, minyak, dan radiasi telah dikaitkan dengan terjadinya kanker paru. Hukum telah dibuat untuk mengendalikan pemajangan terhadap elemen tersebut ditempat kerja.5. Radon Radon adalah gas tidak berwarna, tidak berbau yang ditemukan dalam tanah dan bebatuan. Selama bertahun-tahun, gas ini telah dikaitkan dengan pertambangan uranium tetapi sekarang diketahui gas tersebut dapat menyusup ke rumah-rumah melalui bebatuan didasar tanah.6. Vitamin A Riset menunjukan bahwa terdapat hubungan antara diet rendah masukan vitamin A dan terjadinya kanker paru. Telah menjadi postulat bahwa vitamin A berkaitan dengan pengaturan diferensiasi sel.

PATOFISIOLOGIKlasifikasi dan pentahapanEmpat jenis sel utama kanker paru ( yang berbeda secara signifikan ) telah diidentifikasi : karsinoma epidermoid ( sel skuamosa ), karsinoma sel kecil ( sel oat ), adenorkarsinoma, dan sel besar ( tidak dapat dibedakan ).Selain tipe sel, kanker paru dapat diberi tahapan; tahapan tumor mengacu pada ukuran tumor, apakah nodus limfe terkena, dan apakah kanker telah menyebar. Pentahapan membantu menentukan apakah tumor harus diangkat.Beberapa faktor terjadinya kanker paru diantaranya yaitu Asap tembakau, perokok ke dua, polusi udara, pemajanan okupasi, radon, vitamin A, PPOM dan atau tuberculosis dapat menyebabkan kanker bronkogenik, dimana kanker ini memiliki beberapa sel utama diantaranya karsinoma, epidermoid, karsinoma sel besar, adenokarsinoma, dan karsinoma sel kecil. Berdasarkan pilihan pengobatan maka karsinoma bronkogenik biasa nya dibedakan menjadi kanker paru-paru sel kecil ( SCLC ) dan kanker paru-paru sel tidak kecil ( NSCLC ).Karsinoma epidermoid, karsinoma sel besar dan adenokarsinoma merupakan kanker paru-paru sel tidak kecil dimana tindakan yang dilakukan ialah reseksi bedah. Sedangkan karsinoma sel kecil merupakan kanker paru-paru sel kecil sehingga dapat dilakukan tindakan radiasi dan kemoterapi. Pada umumnya kanker tidak dapat disembuhkan tetapi tindakan yang dilakukan berfungsi untuk memperpanjang usia. MANIFESTASI KLINIK Tumor pada system bronkopulmonari dapat mengenai lapisan saluran pernapasan, parenkim paru pleura, atau dinding dada. Penyakit terjadi secara lambat ( biasanya selama beberapa decade ) dan seringkali asimtomatik sampai lanjut dalam perkembangannya. Tanda dan gejala tergantung pada letak dan ukuran tumor, tingkat obstruksi, dan keluasan metastase ke tempat regional atau tempat yang jauh.Gejala kanker paru yang paling sering adalah batuk, kemungkinan akibat iritasi yang disebabkan oleh massa tumor. Individu sering mengabaikan gejala ini dan menghubungkan dengan merokok. Batuk mulai sebagai batuk kering, tanpa membentuk sputum, tetapi berkembang sebagai titik dimana dibentuk sputum yang kental, purulen dalam berespon terhadap infeksi sekunder.Batuk yang karakternya berubah membangkitkan kecurigaan terhadap kanker paru.Pada beberapa pasien, demam kambuhan terjadi sabagai gejala dini dalam berespon terhadap infeksi yang menetap pada area pneumonitis kearah distal tumor. Pada kenyataannya, kanker paru harus dicurigai pada individu yang mengalami infeksi saluran pernapasan atas berulang yang tidak sembuh-sembuh. Nyeri adalah manifestasi akhir dan sering ditemukan dengan metastasis ke tulang.Jika tumor menyebar ke struktur yang berdekatan dan ke nodus limfe regional, pasien dapat menunjukan nyeri dada dan sesak, serak ( menyerang saraf lariengal ) disfagia, edema kepala dan leher, dan gejala-gejala efusi pleura atau pericardial. Tempat metastase yang paling umum adalah nodus limfe, tulang, otak, paru kontralateral, dan kelenjar adrenal. Gejala umum seperti kelemahan, anoreksia, penurunan berat badan, dan anemia tampak pada akhir penyakit.

KOMPLIKASIBerbagai komplikasi dapat terjadi pada kanker paru di antaranya: Reseksi Bedah dapat mengakibatkan gagal napas Terapi radiasi dapat mengakibatkan penurunan fungsi jantung paru Kemoterapi kombinasi radiasi dapat menyebabkan pneumonitis Kemoterapi menyebabkan toksisitas paru dan leukemia

DAFTAR PUSTAKA

Smeltzer, Suzanne C & Bare, Brenda G. 2001. Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah. Jakarta : EGCPrice, Sylvia A & Wilson, Lorraine M. 1995. Patofisiologi. Jakarta : EGC Stark, John E, dkk. 1990. Manual Ilmu Penyakit Paru. Jakarta : Binarupa AksaraWilkinson, Judith M. 2006. Buku Saku Diagnosis Keperawatan. Jakarta : EGC