tulisan pendidikan kewarganegaraan.pdf

9
TULISAN PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN “UPAYA PENEGAKAN HAM DI INDONESIA” Oleh : ROHADI SETIAWAN (18213055) 2EA32 Sri Waluyo (Dosen) FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS GUNADARMA 2015

Upload: rohadisetiawan

Post on 16-Jan-2016

4 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: TULISAN PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN.pdf

TULISAN PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN

“UPAYA PENEGAKAN HAM DI INDONESIA”

Oleh :

ROHADI SETIAWAN

(18213055)

2EA32

Sri Waluyo (Dosen)

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS GUNADARMA

2015

Page 2: TULISAN PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN.pdf

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah swt, karena berkat rahmat-Nya makalah inidapat penulis selesaikan sesuai yang diharapakan. Tulisan ini dibuat dalam rangkamemperdalam pemahaman mahasiswa mengenai Upaya Penegakan HAM di Indonesia.

Dalam proses pendalaman materi ini, tentunya penulis mendapatkan bimbingan, arahan,koreksi dan saran, untuk itu rasa terima kasih yang sedalam-dalamnya saya sampaikankepada :

1. Dosen mata kuliah “PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN” Pak Sri Waluyo.

2. Rekan-rekan mahasiswa yang telah banyak memberikan masukan untuk makalah ini.

Materi yang penulis paparkan dalam makalah ini tentunya jauh dari kesempurnaan. Olehkarena itu, kritik yang bersifat membangun sangat penulis butuhkan untuk kesempurnaanmakalah ini. Demikian makalah ini kami buat semoga bermanfaat

Bekasi, 27 Maret 2015

Penyusun

Page 3: TULISAN PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN.pdf

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Hak merupakan unsur normatif yang melekat pada diri setiap manusia yang dalampenerapannya berada pada ruang lingkup hak persamaan dan hak kebebasan yang terkaitdengan interaksinya antara individu atau dengan instansi. Hak juga merupakan sesuatu yangharus diperoleh. Masalah HAM adalah sesuatu hal yang sering kali dibicarakan dan dibahasterutama dalam era reformasi ini. HAM lebih dijunjung tinggi dan lebih diperhatikan dalamera pasca reformasi dari pada sebelum reformasi.

Pasca runtuhnya kekuasaan rejim otoriter orde baru dan masuknya era reformasimenjadikan semakin meningkatnya tuntutan terhadap penyelesaian berbagai pelanggaranHAM yang terjadi dan adanya perubahan di tataran instrumental untuk mendorongpenegakan hukum dan penghormatan atas hak asasi manusia. Salah satu instrumen pentingyang lahir dalam masa reformasi ini adalah munculnya mekanisme penyelesaian kasuspelanggaran hak asasi manusia melalui pengadilan Hak Asasi Manusia (Pengadilan HAM).

Perlu diingat bahwa dalam hal pemenuhan hak, kita hidup tidak sendiri dan kita hidupbersosialisasi dengan orang lain. Jangan sampai kita melakukan pelanggaran HAM terhadaporang lain dalam usaha perolehan atau pemenuhan HAM pada diri kita sendiri. Dalam hal inipenulis merasa tertarik untuk membuat makalah tentang HAM. Maka dengan ini penulismengambil judul ”Hak Asasi Manusia”.B. RUMUSAN MASALAH

Dalam makalah ini penulis mengidentifikasi masalah sebagai berikut:· Apa pengertian Hak Asasi Manusia ?· Pelanggaran apa saja yang telah terjadi di Indonesia?

C. TUJUAN PENGAMBILAN PERMASALAHAN

Tujuan dari mengangkat materia. Untuk mengetahui lebih dalam tentang apa,bagaimana HAM dan Pelanggaran HAM.b. Untuk mengetahui sejauh mana pelanggaran HAM itu terjadi.c. Untuk mengetahui apa saja yang termasuk dengan pelanggaran HAM

Page 4: TULISAN PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN.pdf

BAB II

PEMBAHASAN

A. PENGERTIAN HAK ASASI MANUSIA (HAM)

HAM adalah kebebasan seseorang untuk bertindak sesuai dengan hati nuraninyaberkenaan dengan hal-hal yang asasi atau mendasar atau prinsipil.

Pengakuan terhadap HAM memiliki dua landasan,sebagai berikut:

1). Landasan yang langsung dan pertama, yakni kodrat manusia. kodrat manusia adalah samaderajat dan martabatnya. semua manusia adalah sederajat tanpa membedakan ras, agama,suku, bahasa, dan sebagainya.

2). Landasan yang keduadan yang lebih dalam: Tuhan menciptakan manusia. Semua manusiaadalah makhluk dari pencipta yang sama yaitu Tuhan yang Maha Esa. Karena itu di hadapanTuhan , manusia adalah sama kecuali nanti pada amalnya.

Ruang lingkup HAM meliputi:

a. Hak pribadi: hak-hak persamaan hidup, kebebasan, keamanan, dan lain-lain;

b. Hak milik pribadi dan kelompok sosial tempat seseorang berada;

c. Kebebasan sipil dan politik untuk dapat ikut serta dalam pemerintahan; serta

d. Hak-hak berkenaan dengan masalah ekonomi dan sosial.

Macam-Macam HAM:

1. Hak asasi pribadi / personal Right

- Hak kebebasan untuk bergerak, bepergian dan berpindah-pndah tempat

- Hak kebebasan mengeluarkan atau menyatakan pendapat

- Hak kebebasan memilih dan aktif di organisasi atau perkumpulan

- Hak kebebasan untuk memilih, memeluk, dan menjalankan agama dan kepercayaan yangdiyakini masing-masing.

2. Hak asasi politik / Political Right

- Hak untuk memilih dan dipilih dalam suatu pemilihan

- Hak ikut serta dalam kegiatan pemerintahan

- Hak membuat dan mendirikan parpol / parta politik dan organisasi politik lainnya

- Hak untuk membuat dan mengajukan suatu usulan petisi

3. Hak asasi hukum / Legal Equality Right

- Hak mendapatkan perlakuan yang sama dalam hokum danpemerintahan

- Hak untuk menjadi pegawai negeri sipil / pns

- Hak mendapat layanan dan perlindungan hokum

4. Hak asasi Ekonomi / Property Rigths

- Hak kebebasan melakukan kegiatan jual beli

- Hak kebebasan mengadakan perjanjian kontrak

- Hak kebebasan menyelenggarakan sewa-menyewa, hutang-piutang, dll

- Hak kebebasan untuk memiliki sesuatu

Page 5: TULISAN PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN.pdf

- Hak memiliki dan mendapatkan pekerjaan yang layak

5. Hak Asasi Peradilan / Procedural Rights

- Hak mendapat pembelaan hukum di pengadilan

- Hak persamaan atas perlakuan penggeledahan, penangkapan, penahanan dan penyelidikandi mata hukum.

6.Hak asa sisosial budaya / Social Culture Right

- Hak menentukan, memilih dan mendapatkan pendidikan

- Hak mendapatkan pengajaran

- Hak untuk mengembangkan budaya yang sesuai dengan bakat dan minat .

B. PELANGGARAN HAK ASASI MANUSIA

1. Pengertian pelanggaran HAM

Pelanggaran Hak Asasi Manusia adalah setiap perbuatan seseoarang atau kelompokorang termasuk aparat Negara baik disengaja maupun tidak disengaja atau kelalaian yangsecara melawan hokum mengurangi, menghalangi, membatasi dan atau mencabut Hak AsasiManusia seseorang atau kelompok orang yang dijamin olehUndang-undang,dan tidakmendapatkan atau dikhawatirkan tidak akan memperoleh penyelesaian hukum yang adil danbenar berdasarkan mekanisme hukum yang berlaku (Pasal 1 ayat 6 UU No. 39 Tahun 1999tentang HAM).

2. Faktor penyebab terjadinya pelanggaran HAM

Mengapa pelanggaran hak asasi manusia sering terjadi di Indonesia, meskipun sepertitelah dikemukakan di atas telah dijamin secara konstitusional dan telah dibentuknya lembagapenegakan hak asasi manusia. Apa bila dicermati secara seksama ternyata faktorpenyebabnya kompleks. Faktor - faktor penyebabnya antara lain:

a. masih belum adanya kesepahaman pada tataran konsep hak asasi manusia antara pahamyang memandang HAM bersifat universal (universalisme) dan paham yang memandangsetiap bangsa memiliki paham HAM tersendiri berbeda dengan bangsa yang lain terutamadalam pelaksanaannya (partikularisme);

b. adanya pandangan HAM bersifat individulistik yang akan mengancam kepentingan umum(dikhotomi antara individualisme dan kolektivisme);

c. kurang berfungsinva lembaga - lembaga penegak hukum (polisi, jaksa dan pengadilan);dan

d. pemahaman belum merata tentang HAM baik dikalangan sipil maupun militer.

3. Cara mencegah terjadinya pelanggaran HAM antara lain :

1. Mempelajari peratran perundang-undangan mengenai HAM maupn peraturan hokum padaumumnya.

2. Kegiatan belajar bersama untuk memahami pengertian HAM.

3. Memahami tentang peran lembaga-lembaga perlindungan HAM (baik Komnas HAM,LSM dll).

4. Menghormati hak orang lain baik dalam keluarga, kelas, sekolah maupun masyarakat.

5. Memasyarakatkan tentang pentingnya memahami dan melaksanakan HAM, agarkehidupan bersama menjadi tertib dan sejahtera.

Page 6: TULISAN PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN.pdf

6. Berbagai kegiatan untuk mendorong aparat pnegak hokum bertindak adil.

7. Mematuhi peraturan dikeluarga, sekolah dan masyarakat.

8. Berbagai kegiatan untk mendorong agar Negara mencegah brbagai tindakan antipluralismekemajemukan etnis, budaya, daerah dan agama.

C. CONTOH KASUS PELANGGARAN HAM DI INDONESIA

Kasus pelanggaran HAM dapat terjadi di lingkungan apa saja, termasuk di lingkungansekolah. Sebagai tindakan pencegahan maka di lingkungan sekolah antara lain perludikembangkan sikap dan perilaku jujur, saling menghormati, persaudaraan danmenghindarkan dari berbagai kebiasaan melakukan tindakan kekerasan atau perbuatan tercelayang lain..

Contoh-Contoh Kasus Pelanggaran HAM Ringan

1. Terjadinya penganiayaan pada praja STPDN oleh seniornya dengan dalih pembinaan yangmenyebabkan meninggalnya Klip Muntu pada tahun 2003..

2. Para pedagang yang berjualan di trotoar merupakan pelanggaran HAM terhadap parapejalan kaki, sehingga menyebabkan para pejalan kaki berjalan di pinggir jalan sehinggasangat rentan terjadi kecelakaan.

3. Para pedagang tradisioanal yang berdagang di pinggir jalan merupakan pelanggaran HAMringan terhadap pengguna jalan sehingga para pengguna jalan tidak bisa menikmati aruskendaraan yang tertib dan lancar.

Contoh-contoh Kasus Pelanggaran HAM Berat

Contoh pelanggaran Ham berat di Indonesia yang pertama dilakukan oleh oknumTNI. Sebagaimana yang kita ketahui TNI atau Tentara Republik Indonesia sejatinya bertugasuntuk menjaga keutuhan negara dari serangan pihak luar yang mencoba merusak danmenghancurkan keutuhan negara, tetapi pada masa kekuasaan Presiden Soeharto,TNI beralihfungsi sebagai alat untuk memperkuat kekuasaan. Banyak kasus tindakan kriminal,penculikan dan pembunuhan kepada orang-orang yang menentang pemerintah.

D. MENGHADAPI KASUS PELANGGARAN HAM DI INDONESIA

Kasus-kasus pelanggaran HAM di Indonesia sebagaimana telah dikemukakan didepan membawa berbagai akibat. Akibat itu, misalnya menjadikan masyarakat dan bangsaIndonesia sangat menderita dan mengancam integrasi nasional.

Bagaimana kita menanggapi kasus kasus pelanggaran HAM di Indonesia? Sebagaiwarga negara yang baik harus ikut serta secara aktif (berpartisipasi) dalam memecahkanberbagai masalah yang dihadapi bangsa dan negaranya, termasuk masalah pelanggaran HAM.Untuk itu tanggapan yang dapat dikembangkan misalnya : bersikap tegas tidak membenarkansetiap pelanggaran HAM. Alasannya:

a. Dilihat dari segi moral merupakan perbuatan tidak baik yakni bertentangan dengan nilai -nilai kemanusiaan;

b. Dilihat dari segi hukum, bertentangan dengan prinsip hukum yang mewajibkan bagisiapapun untuk menghormati dan mematuhi instrumen HAM;

c. Dilihat dari segi politik membelenggu kemerdekaan bagi setiap orang untuk melakukankritik dan kontrol terhadap pemerintahannya. Akibat dari kendala ini, maka pemerintahanyang demokratis sulit untuk di wujudkan.

Page 7: TULISAN PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN.pdf

E. UPAYA PENEGAKAN HAK ASASI DI INDONESIA

Meskipun Republik Indonesia lahir sebelum diproklamirkannya UDHR, beberapa hakasasi dan kebebasan fundamental yang sangat penting sebenarnya sudah ada dan diakuidalam UUD 1945, baik hak rakyat maupun hak individu, namun pelaksanaan hak-hakindividu tidak berlangsung sebagaimana mestinya karena bangsa Indonesia sedang beradadalam konflik bersenjata dengan Belanda. Pada masa RIS (27 Desember 1949-15 Agustus1950), pengakuan dan penghormatan HAM, setidaknya secara legal formal, sangat majudengan dicantumkannya tidak kurang dari tiga puluh lima pasal dalam UUD RIS 1949. Akantetapi, singkatnya masa depan RIS tersebut tidak memungkinkan untuk melaksanakan upayapenegakan HAM secara menyeluruh.

Kemajuan yang sama, secara konstitusional juga berlangsung sekembalinya Indonesiamenjadi negara kesatuan dan berlakunya UUDS 1950 dengan dicantumkannya tiga puluhdelapan pasal di dalamnya. Pada masa berlakunya UUDS 1950 tersebut, penghormatan atasHAM dapat dikatakan cukup baik. Patut diingat bahwa pada masa itu, perhatian bangsaterhadap masalah HAM masih belum terlalu besar. Di masa itu, Indonesia menyatakanmeneruskan berlakunya beberapa konvensi Organisasi Buruh Internasional (InternationalLabor Organization/ILO) yang telah diberlakukan pada masa Hindia Belanda oleh Belandadan mengesahkan Konvensi Hak Politik Perempuan pada tahun 1952.

Sejak berlakunya kembali UUD 1945 pada tanggal 5 Juli 1959, bangsa Indonesiamengalami kemunduran dalam penegakan HAM. Sampai tahun 1966, kemunduran ituterutama berlangsung dalam hal yang menyangkut kebebasan mengeluarkan pendapat.Kemudian pada masa Orde Baru lebih parah lagi, Indonesia mengalami kemunduran dalampenikmatan HAM di semua bidang yang diakui oleh UUD 1945. Di tataran internasional,selama tiga puluh dua tahun masa Orde Baru, Indonesia mengesahkan tidak lebih dari duainstrumen internasional mengenai HAM, yakni Konvensi tentang Penghapusan SegalaBentuk Diskriminasi terhadap Perempuan (1979) dan Konvensi tentang Hak Anak (1989).

Pada tahun 1993 memang dibentuk Komnas HAM berdasarkan Keputusan PresidenNo. 50 tahun 1993, yang bertujuan untuk membantu mengembangkan kondisi yang kondusifbagi pelaksanaan HAM dan meningkatkan perlindungan HAM “guna mendukung tujuanpembangunan nasional”. Komnas HAM dibentuk sebagai lembaga mandiri yang memilikikedudukan setingkat dengan lembaga negara lainnya dan berfungsi melaksanakanpengkajian, penelitian, penyuluhan, pemantauan, dan mediasi HAM. Meskipun KomnasHAM yang dibentuk itu dinyatakan bersifat mandiri karena para anggotanya diangkat secaralangsung oleh presiden, besarnya kekuasaan presiden secara de facto dalam kehidupanbangsa dan negara serta kondisi obyektif bangsa yang berada di bawah rezim yang otoriterdan represif, pembentukan Komnas HAM menjadi tidak terlalu berarti karena pelanggaranHAM masih terjadi di mana-mana.

Selain itu Upaya penegakan HAM dapat melalui jalur Pengadilan HAM, mengikutiketentuan-ketentuan antara lain, sebagai berikut:

Kewenangan memeriksan dan memutus perkara pelanggaran hak asasi manusia yangberat tersebut di atas oleh Pengadilan HAM tidak berlaku bagi pelaku yang berumur di bawah18 tahun pada saat kejahatan dilakukan.

Terhadap pelanggaran hak asasi manusia yang berat yang terjadi sebelumdiundangkan UURI No.26 Tahun 2000, diperiksa dan diputus oleh Pengadilan HAM adhoc.Pembentukan Pengadilan HAM ad hoc diusulkan oleh DPR berdasarkan pada dugaan telahterjadinya pelanggaran hak asasi manusia yang berat yang dibatasi pada tempat dan waktuperbuatan tertentu (locus dan tempos delicti ) yang terjadi sebelum diundangkannya UURINo. 26 Tahun 2000.

Page 8: TULISAN PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN.pdf

Agar pelaksanaan Pengadilan HAM bersifat jujur, maka pemeriksaan perkaranyadilakukan majelis hakim Pengadilan HAM yang berjumlah 5 orang. Lima orang tersebut,terdiri atas 2 orang hakim dari Pengadilan HAM yang bersangkutan dan 3 orang hakim adhoc (diangkat di luar hakim karir). Sedang penegakan HAM melalui KKR penyelesaianpelanggaran HAM dengan cara para pelaku mengungkapkan pengakuan atas kebenaranbahwa ia telah melakukan pelanggaran HAM terhadap korban atau keluarganya, kemudiandilakukan perdamaian. Jadi KKR berfungsi sebagai mediator antara pelaku pelanggaran dankorban atau keluarganya untuk melakukan penyelesaian lewat perdamaian bukan lewat jalurPengadilan HAM.

Page 9: TULISAN PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN.pdf

BAB III

PENUTUP

A. KESIMPULAN

HAM adalah hak-hak dasar yang dimiliki oleh manusia sesuai dengan kiprahnya. Setiapindividu mempunyai keinginan agar HAM-nya terpenuhi, tapi satu hal yang perlu kita ingatbahwa jangan pernah melanggar atau menindas HAM orang lain.

Dalam kehidupan bernegara HAM diatur dan dilindungi oleh perundan-undangan RI,dimana setiap bentuk pelanggaran HAM baik yang dilakukan oleh seseorang, kelompok atausuatu instansi atau bahkan suatu Negara akan diadili dalam pelaksanaan peradilan HAM,pengadilan HAM menempuh proses pengadilan melalui hukum acara peradilan HAMsebagaimana terdapat dalam Undang-Undang pengadilan HAM.

Penegakan HAM di Indonesia masih dirasa kurang,karena masih banyak terjadikasus-kasus pelanggaran HAM, baik kasus-kasus yang ringan maupun yang dapatdikategorikan kasus pelanggaran HAM yang berat. Upaya pemerintah dalam penegakanHAM kini mulai terasa dengan dibentuknya beberapa lembaga HAM dan diharapkan dapatmewujudkan keadilan dalam HAM setiap warga negara Indonesia.

DAFTAR PUSTAKA

Hidayat, Komarudin dan Azyumardi Azra. 2008. Pendidikan Kewargaan (Civic Education)Edisi Ketiga Demokrasi Hak Asasi Manusia dan Masyarakat Madan.ICCE UIN Jakarta:Jakarta.

Majda, El-Muhtaj. 2007. Hak Asasi Manusia Dalam Konstitusi Indonesia. Jakarta : Kencana

Suteng, Bambang. dkk. 2007. Pendidikan Kewarganegaraan SMA Kelas X. PT. Gelora AksaraPratama : Jakarta

Tim MGMP PKN Kab.Klaten. 2008. Pendidikan Kewarganegaraan. Klaten: CV. MAHKOTAKLATEN.

http://www.anakciremai.com/2008/04/makalah-ppkn-tentang-hak-azasi-manusia.html