tulisan 03
TRANSCRIPT
5/10/2018 tulisan 03 - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/tulisan-03 1/5
Zona Teknik 1978 – 1741 Volume 2 No. 1 : 95 - 99
95
ANGKA KONVERSI SPECIMEN KUBUS DAN SILINDER
DALAM VARIASI MUTU BETON NORMAL
Edi Indra.
ABSTRAK
Penelitian angka konversi pada benda uji kubus dan silinder didasarkan kepada kekuatan tekan beton yang tidak terlepas dari proporsi campuran material. Kekuatan tekan beton yang diambil mengacu kepada metoda campuranSKSNI T-15-1990-03 dengan variasi mutu beton f’c = 20 MPa, 30 MPa, dan f’c = 40 MP. Dimensi benda uji standarkubus 15 cm x 15 cm x 15 cm dan silinder diameter 15 cm dan tinggi 30 cm. Luas bidang kontak benda uji dankelangsingan sangat mempengaruhi nilai kekuatan mutu beton. Umur pengujian untuk benda uji kubus dan silinderditetapkan pada umur 7 hari, 14 hari dan 28 hari. Variasi mutu beton dan umur pengujian menunjukkan perbedaan kuattekan yang signifikan, dimana beton akan mencapai kekuatan idealnya pada umur 28 hari.Hasil penelitianmenunjukkan bahwa benda uji standar kubus memiliki angka konversi yang senantiasa lebih tinggi dibanding benda ujisilinder untuk mutu beton dan umur pengujian yang sama. Angka konversi menurut Peraturan Beton Indonesia ’71,terlihat untuk mutu beton f’c = 30 MPa lebih mendekati , dengan angka konversi antara kubus dan silinder 1: 87 padaumur 14 hari dan 1 : 0,92 pada umur 28 hari.
Kata-kata kunci : “Angka Konversi”, “Benda Uji Kubus”, “Silinder”,
“Beton Normal“
I. PendahuluanTeknologi Beton yang berkembang merupakan salah
satu bahan pemikiran bagi para ilmuan untuk senantiasamelakukan penelitian. Cara-cara dan usaha akandilakukan untuk menghasilkan beton yang kuat, padat,mempunyai workabilitas yang tinggi dan tingkat
durabilitas yang baik. Dalam pencapaian kualitas betonyang baik diperlukan skill dan pengawasan yang baik.Khusus untuk rencana campuran beton, dapat dikatakanrencana campuran tersebut baik bila diperoleh hasil daridata pengujian kuat tekan sesuai dengan yangditargetkan atau lebih besar dari rencana.Secara umumpengujian kuat tekan beton dapat dilakukan denganmenggunakan benda uji seperti kubus atausilinder.Walaupun pengujian yang dilakukan denganbeberapa bentuk sampel, kuat tekan target yangdiinginkan dari masing-masing benda uji harus relatif sama untuk rencana campuran yang sama. Tetapi padakenyataannya kuat tekan beton yang dihasilkan berbeda
Dari uraian diatas dianggap perlu untuk menelitikorelasi dari bentuk benda uji kubus dan silinder dalambeberapa mutu beton untuk mendapatkan angkakonversi terhadap dimensi kubus standar.
Angka konversi dari masing-masing benda ujikubus dan silinder berdasarkan nilai kuat tekan betondalam variasi mutu beton f”c = 20 MPa, 30 MPa dan 40MPa dalam variasi umur pengujian 7 hari, 14 hari dan28 hari.
Perbandingan antara benda uji kubus dan benda ujisilinder dengan mengambil benda uji kubus sebagaidimensi standar sesuai Peraturan Beton Indonesia “71.
Mutu beton yang paling mendekati dari 3 (tiga)variasi mutu beton yang diteliti, menurut angkakonversi kubus dan silinder Peraturan BetonIndonesia “71. (PBI”71)
2. Metodo Penelitian
Metodologi penelitian yang dilakukan untuk menyelesaikan permasalahan dalam penelitian iniadalah dengan cara studi literatur dan studieksperimental, menganalisa, mengevaluasi terhadapdata yang ada serta memberikan kesimpulan dansaran-saran.
Studi literatur ditujukan pada penguasaanterhadap data sekunder mengenai benda uji standarbentuk kubus, silinde dan rencana campuran betonmetoda SKSNI T-15-1990-03.
Studi eksperimental merupakan serangkaianpengujian di laboratorium terhadap unsur-unsur beton
atau pengujian beton keras, yang mengacu kepadastandar ASTM.Lingkup pekerjaan penelitian secara garis besarmeliputi :
• Pekerjaan persiapan
• Pekerjaan survei
• Pekerjaan laboratorium
• Pekerjaan analisisBahan dasar untuk pembentukan beton adalah :
• Semen : merk Padang
• Agregat halus : dari quarry Patumbak
• Agregat kasar : dari quarry Patumbak
Staff Pengajar Program Studi Teknik Sipil Universitas Batam
5/10/2018 tulisan 03 - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/tulisan-03 2/5
Zona Teknik 1978 – 1741 Volume 2 No. 1 : 95 - 99
96
• Air bersumber dari PDAM Tirtanadi Medan
Sifat-sifat beton yang akan diteliti diantaranya :
• Kuat tekan uniaksial benda uji kubus dansilinder (compressive strength test )
3. Tinjauan Pustaka
Metoda rencana campuran yang digunakan dalampenelitian ini mengacu kepada metoda SKSNI T-15-
1990-03. Metoda ini telah umum digunakan, khususnyadi Indonesia sebagai salah satu metoda desain campuranbeton yang dapat mengikuti sifat-sifat meterial lokaluntuk mencapai target kekuatan.
Menurut Duff Abrams, apabila beton dipadatkanpenuh, maka kekuatannya akan berbanding terbalik dengan pangkat ratio air semennya, sebagai berikut :
W/C
2k
1k
c'f = ………..….( 1 )
dimana :f’c = kekuatan tekan betonk 1 , k 2= konstanta empiris dari Duff AbramsW/C = rasio air semen (dengan perbandingan
volume)
Kuat tekan Uniaksial
Dalam menganalisa sifat-sifat beton khususnyabeton yang sudah mengeras, dibutuhkan formulasi-formulasi dan prosedur uji yang dalam hal ini mengacukepada standar ASTM.
Di dalam memperhitungkan gaya-gaya yangdidistribusi secara kontinu perlu diketahui intensitasgaya, yaitu besarnya gaya per satuan luas. Resultantegaya tersebut akan bekerja melalu titik berat penampangdan bekerja sepanjang sumbu longitudinal, yang sesuaidengan rumus tegangan sehingga :
A
P
c'f = ………………...( 2 )
dimana :f’c = kuat tekan masing-masing silinder beton
(kg/cm2)f”c = Ơ”bk pada kuat tekan dengan benda uji kubus
(kg/cm2)P = beban tekan maksimum (kg)A = luas penampang silinder (cm2)
Maka untuk luas bidang kontak yang makin kecildengan besar tegangan konstan, akan diperolehpembebanan P yang makin kecil pula. Menurutstandar ASTM C-39 pemberian beban padapengujian tekan uniaksial adalah 2,53 – 6,13 KN/det.
Angka Konversi
Angka Konversi bertujuan untuk dapatmenentukan nilai perbandingan kekuatan tekanbeton dalam variasi bentuk benda uji , yang dalampenelitian ini diambil 2 (dua) bentuk benda uji yaitu,kubus standar 15 cm x 15 cm x 15 cm dan benda ujibentuk silinder dengan diameter 15 cm tinggi 30 cm.
PEMBUATAN BENDA UJI
Sebelum dilaksanakan pengecoran, bahan dasarpembentuk beton harus dalam kondisi selesaiditimbang dalam kondisi SSD (Saturated SurfaceDry). Selanjutnya masukkan agregat kasar, agregathalus, semen dan air dan proses pengadukandilaksanakan dengan molen kapasitas 50 liter, setelahbahan dasar merata dalam adukan dilakukanpengukuran workabilitas beton segar dengan alatkerucut Abrams. Dalam hal ini kontrol nilai slumpharus dapat dibuktikan, apakah sudah memenuhisyarat sesuai dengan yang direncanakan..
Setelah nilai slump tercapai, maka selanjutnyaadukan beton segar dapat dimasukkan kedalamcetakan benda uji yang berbentuk kubus dan silinder.
Benda Uji Kubus
Cetakan kubus merupakan cetakan yangterbuat dari baja yang mempunyai ukuran standar 15cm x 15 cm x 15 cm. Setiap lapisan adukan betonyang dimasukkan kedalam cetakan dipadatkandengan getaran atau besi perojok. Setelah terisisemua cetakan dengan adukan, permukaan diratakandan selanjutnya disimpan selama 24 jam.
Setelah 24 jam cetakan dibuka dan seterusnya
direndam, sampai pada saat dilakukan pengujiankekuatan sesuai dengan umur pengujian 7 hari, 14hari dan 28 hari
Benda Uji Silinder
Silinder standar berukuran diameter 15 cmdan tinggi 30 cm yang terbuat dari baja atau besituang. Benda uji silinder dibuat dengan cara yangsama dengan benda uji kubus, detail prosedur bendauji silinder ini diberikan oleh ASTM C 192-69.
5/10/2018 tulisan 03 - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/tulisan-03 3/5
Zona Teknik 1978 – 1741 Volume 2 No. 1 : 95 - 99
97
Setelah pemadatan seperti pada benda uji kubusselanjutnya disimpan selama 24 jam dan dilakukanpengujian sesuai umur pengujian , dimana sebelumsamapi umur pengujian, benda uji harus dalam keadaanterendam untuk menjaga hidrasi yang terjadi didalam
benda uji tersebut.
4. Hasil Penelitian dan Pembahasan
Hasil Pengujian Agregat Halus dan Agregat Kasar
Tabel 7.1.1 Hasil Pengujian AgregatHalus :
No.
Jenis pengujian HasilPengujian
1. Bulk specific gravity
(SSD)
2,67
2. Absorption capacity 2,29 %
3. Total moisture content 3,68 %
Tabel 7.1.2 Hasil Pengujian AgregatKasar :
No. Jenis pengujian HasilPengujian
1. Bulk specific gravity(SSD)
2,79
2. Absorption capacity 0,78 %
3. Total moisture content 0,88 %
4. Ukuran Ø maksimum 20 mm
Proporsi Campuran f ’c = 20 MPa
dengan Metoda SKSNI T-15-1990-03
Data Semen
• :Semen Padang (Type I)
• Berat jenis semen (Pabrik) : 3,15Data Agregat Halus
• Bulk Specific Gravity : 2,67
• Absorption Capacity (%): 2,29
• Total Moisture Content (%):3,68
Data Agregat Kasar• :Bulk Specific Gravity
(∅ 5 – 10 ) : 2,79
(∅ 10 – 20 ) :2,79Average :2,79Absorption Capacity (%)
(∅ 5 – 10 ) :1,10
(∅ 10 – 20 ) :0,46Average :0,78
Komposisi campuran untuk 1 m3 beton segar untuk W/Csebesar 0,64 adalah sebagai berikut :
Semen 296,875 kg
Agregat halus 774,978 kgAgregat kasar 1212,146 kgAir 190,000 liter
Proporsi Campuran f ’c = 30 MPadengan Metoda SKSNI T-15-1990-03
Data Semen
• :Semen Padang (Type I)
• Berat jenis semen (Pabrik) : 3,15Data Agregat Halus
• Bulk Specific Gravity : 2,67
• Absorption Capacity (%): 2,29
• Total Moisture Content (%):3,68Data Agregat Kasar
• :Bulk Specific Gravity
(∅
5 – 10 ) : 2,79(∅ 10 – 20 ) :2,79Average :2,79Absorption Capacity (%)
(∅ 5 – 10 ) :1,10
(∅ 10 – 20 ) :0,46Average :0,78
Komposisi campuran untuk 1 m3 beton segar untuk W/C sebesar 0,52 adalah sebagai berikut :
Semen 365,384 kgAgregat halus 700,294 kgAgregat kasar 1218,321 kg
Air 190,000 liter
Proporsi Campuran f ’c = 40 MPa
dengan Metoda SKSNI T-15-1990-03
Data Semen
• :Semen Padang (Type I)
• Berat jenis semen (Pabrik) : 3,15Data Agregat Halus
• Bulk Specific Gravity : 2,67
• Absorption Capacity (%): 2,29
• Total Moisture Content (%):3,68Data Agregat Kasar
• :Bulk Specific Gravity
(∅ 5 – 10 ) : 2,79
(∅ 10 – 20 ) :2,79Average :2,79Absorption Capacity (%)
(∅ 5 – 10 ) :1,10
(∅ 10 – 20 ) :0,46Average :0,78
Komposisi campuran untuk 1 m3 beton segar untuk W/C sebesar 0,45 adalah sebagai berikut :
Semen 422,222 kg
5/10/2018 tulisan 03 - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/tulisan-03 4/5
Zona Teknik 1978 – 1741 Volume 2 No. 1 : 95 - 99
98
Agregat halus 716,607 kgAgregat kasar 1220,170 kgAir 190,000 liter
Selanjutnya dengan variasi umur pengujian 7 hari, 14
hari dan 28 hari terhadap variasi mutu beton f’c = 20MPa, 30 MPa dan 40 MPa dapat terlihat hasil kuat tekanbeton seperti pada Tabel 7.1 berikut :
Tabel 7.1 Kuat Tekan Kubus Beton dalam
Variasi Umur dan Mutu Beton
Var.Mutubeton
No.benda uji
UmurHari
KuatTekanKg/cm2
Kuattekanrata-rata
kg/cm2
20
MPa
K1
K2
K3
K4
K5
K6
K7
K8
K9
K10
K11
K12
7
7
7
7
14
14
14
14
28
28
28
28
195.56
182.23
182.23
204.45
200
217.78
215.56
231.12
248.89
222.23
213.34
244.45
191.117
216.115
232.97
30
MPa
L1
L2
L3
L4
L5
L6
L7
L8
L9
L10
L11
L12
7
7
7
7
14
14
14
14
28
28
28
28
302.23
324.45
313.34
311.12
333.34
322.23
320.00
315.56
360.00
386.67
382.23
368.89
312.785
322.78
374.447
40
MPa
M1
M2
M3
M4
M5
M6
M7
M8
M9
M10
M11
M12
7
7
7
7
14
14
14
14
28
28
28
28
373.67
384.99
305.73
362.34
368.01
418.96
390.65
396.31
396.31
390.65
418.96
430.29
373.337
396.115
421.672
Tabel 7. 2 Kuat Tekan Silider Beton dalamVariasi Umur dan Mutu Beton
Var.Mutubeton
No.benda
uji
UmurHari
KuatTekanKg/cm2
Kuattekan
rata-ratakg/cm2
20
MPa
A1
A2
A3
A4
A5
A6
A7
A8
A9
A10
A11
A12
7
7
7
7
14
14
14
14
28
28
28
28
147.20
181.17
175.51
192.49
209.48
203.82
226.46
254.77
181.17
215.14
283.08
226.46
174.092
223.632
226.462
30
MPa
B1
B2
B3
B4
B5
B6
7
7
7
7
14
14
249.11
249.11
226.46
271.76
300.07
322.71
249.115
305.732
5/10/2018 tulisan 03 - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/tulisan-03 5/5
Zona Teknik 1978 – 1741 Volume 2 No. 1 : 95 - 99
99
B7
B8
B9
B10
B11
B12
14
14
28
28
28
28
317.05
283.08
339.70
311.39
356.68
373.67
345.364
5. Kesimpulan
Dari hasil penelitian serta evaluasi yang telah dilakukan,dapat diambil beberapa kesimpulan :1. Untuk mutu beton yang sama nilai kuat tekan yang
diperoleh pada benda uji silinder lebih rendahdibandingkan dengan benda uji kubus.
2. Pertambahan kekuatan tekan beton terlihat padakurva korelasi menunjukkan kuat tekan akanbertambah sesuai dengan pertambahan mutu beton.
3. Angka konversi benda uji kubus dibandingkandenmgan angka konversi menurut Peraturan BetonIndonesia’ 71 terlihat lebih mendekati pada mutubeton f’c = 30 MPa pada umur 14 hari
4. Angka konversi benda uji silinder dibandingkandengan angka konversi menurut Peraturan BetonIndonesia’71 pada kekuatan standar 28 hari terlihatmendekati untu mutu beton f’c =30 MPa sebesar0,92.
5. Dari kurva prosentase, angka konversi antara bendauji silinder dan kubus menunjukkan bahwa besarprosentase masing-masing mutu beton pada umur28 hari mengalami fluktuasi dan tidak linier.
Daftar Pustaka
1. American Society for Testing and Material,“Annual Books ASTM Standard 1991“ , Vol. 04.02,Concrete and Aggregate, 1991.
2. “Tata Cara Pembuatan Rencana Campuran Beton
Normal, SKSNIT-15-1990-03” , Departemen P.U.Bandung , 1991
3. “Peraturan Beton Indonesia (PBI) 1971”
Departemen Pekerjaan Umum RI, 19714. “ Properties of Concrete” Neville , A.M , Pit,man
Publishing Limited, second Edition, 19735. “ Struktur Beton Bertulang Berdasarkan SKSNI T-
15-1991-03” , Istimawan Dipohusodo, DepartemenPekerjaan Umum RI, 1991
6. “High Strength Concrete”, Seminar Sehari,Puslitbang Pemukiman Departemen PU, HimpunanAhli Konstruksi Indonesia, PT. Sika Nusa Pratama,
9 Nopember 1992.