tujuan, fungsi & landasan evaluasi kurikulum
TRANSCRIPT
-
7/31/2019 Tujuan, FUNGSI & LANDASAN Evaluasi Kurikulum
1/8
Evaluasi dan Pengembangan Kurikulum 1
1. Tujuan Evaluasi KurikulumTujuan evaluasi kurikulum mecakup dua hal yaitu : pertama, evaluasi digunakan
untuk menilai efektifitas program. Kedua, evaluasi dapat digunakan sebagai alat bantu
dalam pelaksanaan kurikulum (pembelajaran). Tujuan dari evaluasi kurikulum adalah
penyempurnaan kurikulum dengan jalan mengungkapkan proses plaksanaan kurikulum
yang telah berhasil mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
Evaluasi kurikulum dimaksudkan untuk memeriksa kinerja kurikulum secara
keseluruhan ditinjau dari berbagai kriteria. Indikator kinerja yang dievaluasi adalah
efektivitas, efesinsi, relavansi, dan kelayakan (feasibility) program. Diadakanya evaluasi
kurikulum , menurut Ibrahim (2006) dimaksudkan untuk keperluan.
a. Perbaikan ProgramYaitu peranan evaluasilebih bersifat konstruktif, karena informasi hasil
evaluasi dijadikan masukan bagi perbaikan yang diperlukan didalam program
kurikulum yang sedang dikembangkan. Disini evaluasi kurikulum lebih merupakan
kebutuhan yang datang dari dalma sistem itu sendiri karena evaluasi itu dipandang
sebagai faktor yang memungkinkan dicapainya hasil pengembangan yang optimal
dari sistem yang bersangkutan.
b. Pertanggungjawaban Kepada Berbagai PihakSetelah pengembangan kurikulum dilakukan, perlu adanya semacam
pertanggungjawaban dari pihak pengembang kurikulum kepada pihak yang
berkepentingan. Pihak-pihak yang dimaksud mencakup pihak yang mensenposori
kegiatan pengembangan kurikulum tersebut maupun pihak yang akan menjadi
konsumen dari kurikulum yang telah dikembangkan. Dengan kata lain, pihak-pihak
tersebut mencakup pemerintah, masyarakat, orang tua, pelaksana pendidikan, dan
pihak-pihak lainnya yang ikut mensponsori kegiatan pengembangan kurikulum yang
bersangkutan. Bagi pihak pengembang kurikulum, tujuan yang kedua ini tidak
dipandang sebagai suatu kebutuhan dari dalam melainkan lebih merupakan suatu
keharuasan dari luar.
Sekalipun demikian hal ini tidak biasa kita hindari, karena persoaln ini
-
7/31/2019 Tujuan, FUNGSI & LANDASAN Evaluasi Kurikulum
2/8
Evaluasi dan Pengembangan Kurikulum 2
mencakup pertanggungjawaban sosial, ekonomi dan moral, yang sudah merupakan
suatu konsekuensi logis dalam kegiatan pembharuan pendidikan. Dalam
mempertanggungjawabkan hasil yang telah dicapainya, pihak pengembang kurikulum
perlu mengemukakan kekuatan dan kelemahan dari kurikulum yang sedang
dikembangkan serta usaha lanjt yang diperlukan untuk mengatasi kelemahan-
kelemahan jik ada, yang masih terdapat. Untuk menghasilkan informasi mengenai
kekuatan dan kelemahan tersebut di atas itulah diperlukan kegiatan evaluasi.
c. Penentuan Tindak Lanjut Hasil PengembanganTindak lanjut hasil pengembangan kurikulum dapat berbentuk jawaban atas
dua kemungkinan pertanyaan : pertama, apakah kurikulum baru tersebut akan atau
tidak akan disebar luaskan kedalam sistem yang ada? Kedua, dalam kondisi yang
bagaimana dan denga cara yang bagaimana pula kurikulum baru tersebut akan
disebarluasakan kedalam sistem yang ada?
Ditinjau dari proses pengembangan kurikulum yang sudah berjalan,
pertanyaan pertama,dipandang tidak tepat untuk diajukan apada akhir fase
perkembanagn. Pertanyaan tersebut hanya memungkinkan memiliki dua jawaban
yang diberikan itu adalah tidak. Jika hal ini terjadi, kita akan dihadapkan pada situasiyang tidak menguntungkan : biaya, tenaga, dan waktu yang telah dikerahkan selama
ini ternyata terbuang dengan percuma, peserta didik telah menggunakan kurikulum
baru tersebut selama fase pengembanagan telah terlanjur dirugikan ; sekolah-sekolah
dimana proses pengembangan itu berlangsug harus kembali menyesuaikan diri lagi
kepda cara lama, dana kan timbul sikap skeptis dikalangan orang tua dan masyarakat
terhadap perubahan pendidikan dalam bentuk apapun. Pertanyaan kedua, dipandang
lebih tepat untuk diajukan pada akhir fase penegmbangan kurikulum. Pertanyaan
tersebut mengimplikasikan sekurang-kurangnya tiga anak pertanyaan, aspek-aspek
mana dari kurikulum tersebut yang masih perlu diperbaiki ataupun disesuaikan,
strategi penyebaran yang bagaimana sebaiknya ditempuh, dan persyarata- persyaratan
apa yang perlu dipersiapkan terlebbih dahulu didalam sistem yang ada. Pertanyaan
pertanyaan ini lebih bersifat konstruktif dan lebih dapat diterima ditinjau dari segi
sosial, ekonomi, moral maupun tekhnis.
Untuk menghasilkan informasi yang diperlukan dalam menjawab pertanyaan
-
7/31/2019 Tujuan, FUNGSI & LANDASAN Evaluasi Kurikulum
3/8
Evaluasi dan Pengembangan Kurikulum 3
yang kedua itulah diperlukan adanya kegiatan evaluasi.
2. Kriteria Evaluasi KurikulumKriteria yang dapat dipertanggungjawabkan adalah ukuran yang akan digunakan
dalam menilai suatu kurikulum. Kriteria penilaina harus relevan dengan kriteria
keberhasilannya, sedangkan kriteria harus dilihat dalam hubungannya dengan sasaran
program.
Kriteria evalusi menurut Morrison harus memenuhi persyaratan sebagai berikut :
a. Relevan dengankerangka rujukan dan tujuan evaluasi program kurikulumb. Ditetapkan pada data deskrivtif yang relevan dan menyangkut program/kurikulum
3. Fungsi Evaluasi KurikulumFungsi evaluasi kurikulum dibicarakan lebih dahulu daripada jenis evaluasi karena
fungsi evaluasi meliputi seluruh kegiatan evaluasi. Apabila seseorang melakukan evaluasi
kurikulum terlepas dari jenis evaluasi yang dilakukannya, ia harus sadar akan fungsi dari
kegiatan evaluasi tersebut. Kalau tidak, ia akan mengalami kesulitan baik sewaktu
merencanakan kegiatan maupun pada waktu melaksanakannya.
Adapun ditinjau dari fungsi evaluasi, maka evaluasi kurikulum dapat berfungsi untuk:
a. Perbaikan, dimana evaluasi yang dilakukan bertujuan untuk memperbaiki isiprogram, pelaksanaan, dan evaluasi itu sendiri, sera upaya kearah inovasi kurikulum
msa yang akan datang.
b. Penempatan, dalam arti evaluasi kurikulum ditujukan untuk melihat hasilpembelajaran , dimana peserta didik yang mengikuti program kurikulum dalam
bentuk pembelajaran akan dipetakan dalam kelompok tinggi, sedang dan rendah. Hal
ini sangat penting guna menilai dan mengembangkan kualitas dan kesesuaian
kurikulum dengan klebutuhan peserta didik.
c. Penyebaran, evaluasi kurikulum dilaksanakan dalam rangka memberikan perlakukansecara merata pada setiap satuan pendidikan dna jenjang pendidikan untuk semua
daerah baik perkotaan, pedesaan bahkan daerah terpencil sekalipun. Tujuannya agar
kurikulum yang baru seperti KBK betul-betul teruji oleh semua kondisi dan
-
7/31/2019 Tujuan, FUNGSI & LANDASAN Evaluasi Kurikulum
4/8
Evaluasi dan Pengembangan Kurikulum 4
karakteristik sistem pembelajaran sebagai wujud implementasinya di lapangan.
d. Penelitian dan Pengembangan, evaluasi kurikulum dilaksanakan guna melihatdampak atau perubahan-perubahan yang terjadi dimasyarakat, apakah kurikulum
tersebut dapat diterima atau masih perlu direvisi bahkan dikembangkan. Hal ini sangat
penting guna mengontrol implementasi KBK diseluruh tanah air.
4. Landasan Evaluasi KurikulumLessinger (1973:3) berpendapat bahwa konsep akuntabilitas mendasarkan dirinya
pada tiga landasan yang menggambarkan produk, proses yang berkenaan dengan dana
dan kaitan antara dana yang digunakan dengan hasil belajar. Rossi dan Freeman
(1985:95) mengemukakan enam jenis akuntabilitas, yaitu :
- Akuntabilitas Dampak(Impact Accountability)- Akuntabilitas Efisien (Efficiency Accountability)- Akuntabilitas Lingkup (Coverage Accountability)- Akuntabilitas Pemberian jasa (Service Delivery Accountability)- Akuntabilitas Keuangan (Financial Accountability)- Akuntabilitas Hukum (Legal Accountability)
1. Pendapat Scriven (1991) tentang akuntabilitas yaitu bahwa akuntabilitas selaluberhubungan dengan hasil, akuntabilitas memberikan dasar pem,benaran bagi
dana yang telah dikeluarkan berdasarkan hasil yang dicapai dan waktu yang
digunakan.
2. McDavid dan Hawthorn (2006:435) berpendapat mengenai akuntabilitas yaitubahwa pertanggung jawaban itu hanya dapat dilakukan oleh orang yang memiliki
wewenang formal seperti orang yang mengembangkan kurikulum, kepala sekolah,
guru dan sebagainya.
3. Berdasarkan pendapat Rossi dan Freeman (1985), scriven (1991), dan McDaviddan Hawthorn (2006) maka dalam buku ini dikemukakan 4 jenis jenis
akuntabilitas, sebagai dasarLandasan Evaluasi Kurikulum, yaitu :
a. Akuntabilitas legal (legal accountability)Akuntabilitas legal mengandung arti bahwa kegiatan pengembangan
-
7/31/2019 Tujuan, FUNGSI & LANDASAN Evaluasi Kurikulum
5/8
Evaluasi dan Pengembangan Kurikulum 5
kurikulum tersebut haruslah merupakan kegiatan yang sah secara hukum baik
ketika proses konstruksi kurikulum, implementasi kurikulum dan evaluasi
kurikulum. Setiap kegiatan yang terjadi tidak terjadi tidak boleh melanggar
issu, seperti masalah agama, budaya, sosial, ekonomi, jenis kelamin (gender)
ketuaan dan sebagainya.
Evaluasi kurikulum memiliki landasan legal yang lebih kuat sejak
diberlakukannya Undang Undang nomor 20 tahun 2003 tentang sistem
pendidikan nasional. Pasal 55 dan 56 Undang Undang nomor 20 tahun 2003
menetapkan bahwa setiap unit pendidikan harus dievaluasi secara eksternal
oleh lembaga internal. Pasal pasal itu menunjukkan bahwa suatu usaha
pendidikan dan dalam hal ini KTSP haruslah terbuka untuk dievaluasi olehsuatu lembaga yang mandiri. Lembaga mandiri ini mungkin dibentuk oleh
pemerintah pusat, lembaga masyarakyat, atau organisasi yang tidak terlibat
dalam proses pengembangan kurikulum.
b. Akuntabilitas AkademikAkuntabilitas akademik berkaitan dengan filsofi, teori, prinsip dan
prosedur yang digunakan dalam pengembangan kurikulum. Artinya
Akuntabilitas akademik adalah akuntabilitas yang tidak saja terkait dengankepentingan publik tetapi juga dengan kelompok komunitas pengembangan
kurikulum. Dengan demikian akan memberikan peluang terhadap substansi
dari filosofi tersebut dapat dikaji dan dapat dibahas dalam banyak buku.
Sebagai contoh :
apabila filosofi itu baru, maka akuntabilitas akademik adalah
akuntabilitas yang tidak saja terkait dengan kepentingan publik tetapi juga
terhadap kelompok pengembang kurikulum. Secara garis besar proses
pengembangan kurikulum terdiri atas 3 kegiatan yaitu :
Akuntabilitas akademik harus ditegakkan oleh para pengembang
akademik selama proses konstruksi ( pengembangan standar isi dan standar
kompetensi) , proses implementasi (penerapan dan pelaksanaan di lapangan),
dan proses evaluasi (penilaian kegiatan). Dalam setiap kegiatan ini, para
pengembang harus dapat mempertangungjawabkan secara akademik terkait
masalah filosofi dan teoritik yang digunakan, prinsip dan prosedur yang
-
7/31/2019 Tujuan, FUNGSI & LANDASAN Evaluasi Kurikulum
6/8
Evaluasi dan Pengembangan Kurikulum 6
ditempuh. Pertanggungjawaban tersebut dilakukan berdasarkan persyaratan
yang dikenal dan diakui oleh dunia akademik, pengembang kurikulum dan
para evaluator. Pada umumnya persyaratan semacam ini tercantum dalam
buku buku akademik dan laporan perkembangan kurikulum. Para
pengembang kurikulum dapat melakukan evaluasi secara internal oleh
sejumlah pengembang kurikulum yang terlibat dalam proses pengembangan
atau dapat pula meminta jasa sejumlah evaluator untuk melakukan evaluasi
secara eksternal.
c. Akuntabilitas FinansialAkuntabilitas finansial dianggap sebagai cikal bakal lahirnya konsep
akuntabilitas. Secara mendasar akuntabilitas finansial berkenaan dengan
pertanggungjawaban keuangan yang diperoleh untuk pengembangan suatu
kurikulum. Dalam pertanggungjawaban ini, maka setiap rupiah yang diterima
harus dapat dipertanggungjawabkan berdasarkan prosedur
pertanggungjawaban berkenaan dengan cara uang itu digunakan) yang
berlaku, jumlah uang untuk suatu aktifitas dan efisiensi penggunaan uang.
Pertanggungjawaban semacam ini harus dipahami oleh pengembang
pengembang kurikulum terutama mereka yang secara khusus
bertanggungjawab mengenai masalah keuangan. Tetapi lain halnya dengan
evaluasi kurikulum, akuntabilitas yang berkenaan dengan prosedur dan jumlah
uang dalam kaitannya dengan kegiatan tidak menjadi kepedulian mereka
melainkan fokus pada masalah efisiensi pemanfaatan dana.
Pertanggung jawaban berdasarkan prosedur adalah : pertanggung
jawaban yang berkenaan dengan peraturan perturan yang harus dipahami oleh
pengembang kurikulum terutama mereka yang secara khusus bertanggung
jawab mengenai masalah keuangan.
Pertanggung jawaban mengenai jumlah uang adalah : pertanggung
jawaban mengenai berapa besar uang yang diterima, besarnya uang yang
dibelanjakan untuk suatu kegiatan, suatu barang atau honor.
Efisiensi penggunaan uang adalah : berkenaan dengan permasalahan
apakah uang yang dibelanjakan memberikan hasil yang sebesar besarnya.
Dalam konteks pengembangan kurikulum diindonesia , evaluasi
kurikulum tidak mungkin melepaskan diri dari akuntabilitas financial hal ini
-
7/31/2019 Tujuan, FUNGSI & LANDASAN Evaluasi Kurikulum
7/8
Evaluasi dan Pengembangan Kurikulum 7
disebabkan karena kondisi umum keuangan Negara dan kondisi masyarakat
yang menyebabkan adanya keharusan mendesak. Pemanfaatan dana yang
diperoleh dari pemerintah dan masyarakat dalam pengembangan kurikulum
harus bisa dipertanggung jawabkan, jika tidak dapat dipertanggung jawabkan
atas dasar efisiensi akan menjadi suatu musibah nasional. Yaitu pendidikan di
Indonesia dan terutama kurikulum yang merupakan jantung dari proses
pendidikan tidak akan memberikan hasil yang maksimal. Kemampuan
kognitip, sikap, kepribadian, ketrampilan peserta didik tidak mencerminkan
karakter tamatan yang diperlukan.
d. Akuntabilitas Pemberian Jasa.Akuntabilitas pelayanan (pemberian jasa) meliputi pemberian jasa
pendidikan kepada kepada kelompok masyarakyat yang seharusnya
mendapatkan pelayanan tersebut. Akuntabilitas terhadap apa dan sejauh mana
pelayanan yang sudah diberikan terhadap masyarakyat, dimensi akuntabilitas
pemberian jasa mempertanyakan mengenai apakah kurikulum dalam proses
implementasi terlaksana dengan sebaik - baiknya. Fungsi pelayanan
pendidikan pemerintah dan masyarakyat terhadap generasi muda adalah suatu
kewajiban moral dan konstitusional. Dilihat dari kewajiban moral maka
pemerintah dan masyarakyat secara moral bertanggung jawab dalam
memprsiapkan generasi muda untuk mengembangkan kehidupan pribadinyan
dan mengemban tugas sebagai anggota masyarakyat. Beberapa pertanyaan
utama evaluasi kurikulum adalah :
- Apakah guru telah memberikan pelayanan yang sebaikbaiknya?- Apakah fasilitas dan kondisi serta suasana kerja mendukung guru untuk
memberikan pelayanan yang sebaikbaiknya?
- Apakah lingkungan kerja mendukung pemberian jasa pelayanan maksimaldari guru tercipta?
- Apakah insentif yang tersedia mampu mendukung pemberian jasapelayanan maksimal dari guru? Dan sebagainya.
-
7/31/2019 Tujuan, FUNGSI & LANDASAN Evaluasi Kurikulum
8/8