tujuan, fungsi & landasan evaluasi kurikulum

Upload: m-saikhul-arif

Post on 05-Apr-2018

218 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 7/31/2019 Tujuan, FUNGSI & LANDASAN Evaluasi Kurikulum

    1/8

    Evaluasi dan Pengembangan Kurikulum 1

    1. Tujuan Evaluasi KurikulumTujuan evaluasi kurikulum mecakup dua hal yaitu : pertama, evaluasi digunakan

    untuk menilai efektifitas program. Kedua, evaluasi dapat digunakan sebagai alat bantu

    dalam pelaksanaan kurikulum (pembelajaran). Tujuan dari evaluasi kurikulum adalah

    penyempurnaan kurikulum dengan jalan mengungkapkan proses plaksanaan kurikulum

    yang telah berhasil mencapai tujuan yang telah ditetapkan.

    Evaluasi kurikulum dimaksudkan untuk memeriksa kinerja kurikulum secara

    keseluruhan ditinjau dari berbagai kriteria. Indikator kinerja yang dievaluasi adalah

    efektivitas, efesinsi, relavansi, dan kelayakan (feasibility) program. Diadakanya evaluasi

    kurikulum , menurut Ibrahim (2006) dimaksudkan untuk keperluan.

    a. Perbaikan ProgramYaitu peranan evaluasilebih bersifat konstruktif, karena informasi hasil

    evaluasi dijadikan masukan bagi perbaikan yang diperlukan didalam program

    kurikulum yang sedang dikembangkan. Disini evaluasi kurikulum lebih merupakan

    kebutuhan yang datang dari dalma sistem itu sendiri karena evaluasi itu dipandang

    sebagai faktor yang memungkinkan dicapainya hasil pengembangan yang optimal

    dari sistem yang bersangkutan.

    b. Pertanggungjawaban Kepada Berbagai PihakSetelah pengembangan kurikulum dilakukan, perlu adanya semacam

    pertanggungjawaban dari pihak pengembang kurikulum kepada pihak yang

    berkepentingan. Pihak-pihak yang dimaksud mencakup pihak yang mensenposori

    kegiatan pengembangan kurikulum tersebut maupun pihak yang akan menjadi

    konsumen dari kurikulum yang telah dikembangkan. Dengan kata lain, pihak-pihak

    tersebut mencakup pemerintah, masyarakat, orang tua, pelaksana pendidikan, dan

    pihak-pihak lainnya yang ikut mensponsori kegiatan pengembangan kurikulum yang

    bersangkutan. Bagi pihak pengembang kurikulum, tujuan yang kedua ini tidak

    dipandang sebagai suatu kebutuhan dari dalam melainkan lebih merupakan suatu

    keharuasan dari luar.

    Sekalipun demikian hal ini tidak biasa kita hindari, karena persoaln ini

  • 7/31/2019 Tujuan, FUNGSI & LANDASAN Evaluasi Kurikulum

    2/8

    Evaluasi dan Pengembangan Kurikulum 2

    mencakup pertanggungjawaban sosial, ekonomi dan moral, yang sudah merupakan

    suatu konsekuensi logis dalam kegiatan pembharuan pendidikan. Dalam

    mempertanggungjawabkan hasil yang telah dicapainya, pihak pengembang kurikulum

    perlu mengemukakan kekuatan dan kelemahan dari kurikulum yang sedang

    dikembangkan serta usaha lanjt yang diperlukan untuk mengatasi kelemahan-

    kelemahan jik ada, yang masih terdapat. Untuk menghasilkan informasi mengenai

    kekuatan dan kelemahan tersebut di atas itulah diperlukan kegiatan evaluasi.

    c. Penentuan Tindak Lanjut Hasil PengembanganTindak lanjut hasil pengembangan kurikulum dapat berbentuk jawaban atas

    dua kemungkinan pertanyaan : pertama, apakah kurikulum baru tersebut akan atau

    tidak akan disebar luaskan kedalam sistem yang ada? Kedua, dalam kondisi yang

    bagaimana dan denga cara yang bagaimana pula kurikulum baru tersebut akan

    disebarluasakan kedalam sistem yang ada?

    Ditinjau dari proses pengembangan kurikulum yang sudah berjalan,

    pertanyaan pertama,dipandang tidak tepat untuk diajukan apada akhir fase

    perkembanagn. Pertanyaan tersebut hanya memungkinkan memiliki dua jawaban

    yang diberikan itu adalah tidak. Jika hal ini terjadi, kita akan dihadapkan pada situasiyang tidak menguntungkan : biaya, tenaga, dan waktu yang telah dikerahkan selama

    ini ternyata terbuang dengan percuma, peserta didik telah menggunakan kurikulum

    baru tersebut selama fase pengembanagan telah terlanjur dirugikan ; sekolah-sekolah

    dimana proses pengembangan itu berlangsug harus kembali menyesuaikan diri lagi

    kepda cara lama, dana kan timbul sikap skeptis dikalangan orang tua dan masyarakat

    terhadap perubahan pendidikan dalam bentuk apapun. Pertanyaan kedua, dipandang

    lebih tepat untuk diajukan pada akhir fase penegmbangan kurikulum. Pertanyaan

    tersebut mengimplikasikan sekurang-kurangnya tiga anak pertanyaan, aspek-aspek

    mana dari kurikulum tersebut yang masih perlu diperbaiki ataupun disesuaikan,

    strategi penyebaran yang bagaimana sebaiknya ditempuh, dan persyarata- persyaratan

    apa yang perlu dipersiapkan terlebbih dahulu didalam sistem yang ada. Pertanyaan

    pertanyaan ini lebih bersifat konstruktif dan lebih dapat diterima ditinjau dari segi

    sosial, ekonomi, moral maupun tekhnis.

    Untuk menghasilkan informasi yang diperlukan dalam menjawab pertanyaan

  • 7/31/2019 Tujuan, FUNGSI & LANDASAN Evaluasi Kurikulum

    3/8

    Evaluasi dan Pengembangan Kurikulum 3

    yang kedua itulah diperlukan adanya kegiatan evaluasi.

    2. Kriteria Evaluasi KurikulumKriteria yang dapat dipertanggungjawabkan adalah ukuran yang akan digunakan

    dalam menilai suatu kurikulum. Kriteria penilaina harus relevan dengan kriteria

    keberhasilannya, sedangkan kriteria harus dilihat dalam hubungannya dengan sasaran

    program.

    Kriteria evalusi menurut Morrison harus memenuhi persyaratan sebagai berikut :

    a. Relevan dengankerangka rujukan dan tujuan evaluasi program kurikulumb. Ditetapkan pada data deskrivtif yang relevan dan menyangkut program/kurikulum

    3. Fungsi Evaluasi KurikulumFungsi evaluasi kurikulum dibicarakan lebih dahulu daripada jenis evaluasi karena

    fungsi evaluasi meliputi seluruh kegiatan evaluasi. Apabila seseorang melakukan evaluasi

    kurikulum terlepas dari jenis evaluasi yang dilakukannya, ia harus sadar akan fungsi dari

    kegiatan evaluasi tersebut. Kalau tidak, ia akan mengalami kesulitan baik sewaktu

    merencanakan kegiatan maupun pada waktu melaksanakannya.

    Adapun ditinjau dari fungsi evaluasi, maka evaluasi kurikulum dapat berfungsi untuk:

    a. Perbaikan, dimana evaluasi yang dilakukan bertujuan untuk memperbaiki isiprogram, pelaksanaan, dan evaluasi itu sendiri, sera upaya kearah inovasi kurikulum

    msa yang akan datang.

    b. Penempatan, dalam arti evaluasi kurikulum ditujukan untuk melihat hasilpembelajaran , dimana peserta didik yang mengikuti program kurikulum dalam

    bentuk pembelajaran akan dipetakan dalam kelompok tinggi, sedang dan rendah. Hal

    ini sangat penting guna menilai dan mengembangkan kualitas dan kesesuaian

    kurikulum dengan klebutuhan peserta didik.

    c. Penyebaran, evaluasi kurikulum dilaksanakan dalam rangka memberikan perlakukansecara merata pada setiap satuan pendidikan dna jenjang pendidikan untuk semua

    daerah baik perkotaan, pedesaan bahkan daerah terpencil sekalipun. Tujuannya agar

    kurikulum yang baru seperti KBK betul-betul teruji oleh semua kondisi dan

  • 7/31/2019 Tujuan, FUNGSI & LANDASAN Evaluasi Kurikulum

    4/8

    Evaluasi dan Pengembangan Kurikulum 4

    karakteristik sistem pembelajaran sebagai wujud implementasinya di lapangan.

    d. Penelitian dan Pengembangan, evaluasi kurikulum dilaksanakan guna melihatdampak atau perubahan-perubahan yang terjadi dimasyarakat, apakah kurikulum

    tersebut dapat diterima atau masih perlu direvisi bahkan dikembangkan. Hal ini sangat

    penting guna mengontrol implementasi KBK diseluruh tanah air.

    4. Landasan Evaluasi KurikulumLessinger (1973:3) berpendapat bahwa konsep akuntabilitas mendasarkan dirinya

    pada tiga landasan yang menggambarkan produk, proses yang berkenaan dengan dana

    dan kaitan antara dana yang digunakan dengan hasil belajar. Rossi dan Freeman

    (1985:95) mengemukakan enam jenis akuntabilitas, yaitu :

    - Akuntabilitas Dampak(Impact Accountability)- Akuntabilitas Efisien (Efficiency Accountability)- Akuntabilitas Lingkup (Coverage Accountability)- Akuntabilitas Pemberian jasa (Service Delivery Accountability)- Akuntabilitas Keuangan (Financial Accountability)- Akuntabilitas Hukum (Legal Accountability)

    1. Pendapat Scriven (1991) tentang akuntabilitas yaitu bahwa akuntabilitas selaluberhubungan dengan hasil, akuntabilitas memberikan dasar pem,benaran bagi

    dana yang telah dikeluarkan berdasarkan hasil yang dicapai dan waktu yang

    digunakan.

    2. McDavid dan Hawthorn (2006:435) berpendapat mengenai akuntabilitas yaitubahwa pertanggung jawaban itu hanya dapat dilakukan oleh orang yang memiliki

    wewenang formal seperti orang yang mengembangkan kurikulum, kepala sekolah,

    guru dan sebagainya.

    3. Berdasarkan pendapat Rossi dan Freeman (1985), scriven (1991), dan McDaviddan Hawthorn (2006) maka dalam buku ini dikemukakan 4 jenis jenis

    akuntabilitas, sebagai dasarLandasan Evaluasi Kurikulum, yaitu :

    a. Akuntabilitas legal (legal accountability)Akuntabilitas legal mengandung arti bahwa kegiatan pengembangan

  • 7/31/2019 Tujuan, FUNGSI & LANDASAN Evaluasi Kurikulum

    5/8

    Evaluasi dan Pengembangan Kurikulum 5

    kurikulum tersebut haruslah merupakan kegiatan yang sah secara hukum baik

    ketika proses konstruksi kurikulum, implementasi kurikulum dan evaluasi

    kurikulum. Setiap kegiatan yang terjadi tidak terjadi tidak boleh melanggar

    issu, seperti masalah agama, budaya, sosial, ekonomi, jenis kelamin (gender)

    ketuaan dan sebagainya.

    Evaluasi kurikulum memiliki landasan legal yang lebih kuat sejak

    diberlakukannya Undang Undang nomor 20 tahun 2003 tentang sistem

    pendidikan nasional. Pasal 55 dan 56 Undang Undang nomor 20 tahun 2003

    menetapkan bahwa setiap unit pendidikan harus dievaluasi secara eksternal

    oleh lembaga internal. Pasal pasal itu menunjukkan bahwa suatu usaha

    pendidikan dan dalam hal ini KTSP haruslah terbuka untuk dievaluasi olehsuatu lembaga yang mandiri. Lembaga mandiri ini mungkin dibentuk oleh

    pemerintah pusat, lembaga masyarakyat, atau organisasi yang tidak terlibat

    dalam proses pengembangan kurikulum.

    b. Akuntabilitas AkademikAkuntabilitas akademik berkaitan dengan filsofi, teori, prinsip dan

    prosedur yang digunakan dalam pengembangan kurikulum. Artinya

    Akuntabilitas akademik adalah akuntabilitas yang tidak saja terkait dengankepentingan publik tetapi juga dengan kelompok komunitas pengembangan

    kurikulum. Dengan demikian akan memberikan peluang terhadap substansi

    dari filosofi tersebut dapat dikaji dan dapat dibahas dalam banyak buku.

    Sebagai contoh :

    apabila filosofi itu baru, maka akuntabilitas akademik adalah

    akuntabilitas yang tidak saja terkait dengan kepentingan publik tetapi juga

    terhadap kelompok pengembang kurikulum. Secara garis besar proses

    pengembangan kurikulum terdiri atas 3 kegiatan yaitu :

    Akuntabilitas akademik harus ditegakkan oleh para pengembang

    akademik selama proses konstruksi ( pengembangan standar isi dan standar

    kompetensi) , proses implementasi (penerapan dan pelaksanaan di lapangan),

    dan proses evaluasi (penilaian kegiatan). Dalam setiap kegiatan ini, para

    pengembang harus dapat mempertangungjawabkan secara akademik terkait

    masalah filosofi dan teoritik yang digunakan, prinsip dan prosedur yang

  • 7/31/2019 Tujuan, FUNGSI & LANDASAN Evaluasi Kurikulum

    6/8

    Evaluasi dan Pengembangan Kurikulum 6

    ditempuh. Pertanggungjawaban tersebut dilakukan berdasarkan persyaratan

    yang dikenal dan diakui oleh dunia akademik, pengembang kurikulum dan

    para evaluator. Pada umumnya persyaratan semacam ini tercantum dalam

    buku buku akademik dan laporan perkembangan kurikulum. Para

    pengembang kurikulum dapat melakukan evaluasi secara internal oleh

    sejumlah pengembang kurikulum yang terlibat dalam proses pengembangan

    atau dapat pula meminta jasa sejumlah evaluator untuk melakukan evaluasi

    secara eksternal.

    c. Akuntabilitas FinansialAkuntabilitas finansial dianggap sebagai cikal bakal lahirnya konsep

    akuntabilitas. Secara mendasar akuntabilitas finansial berkenaan dengan

    pertanggungjawaban keuangan yang diperoleh untuk pengembangan suatu

    kurikulum. Dalam pertanggungjawaban ini, maka setiap rupiah yang diterima

    harus dapat dipertanggungjawabkan berdasarkan prosedur

    pertanggungjawaban berkenaan dengan cara uang itu digunakan) yang

    berlaku, jumlah uang untuk suatu aktifitas dan efisiensi penggunaan uang.

    Pertanggungjawaban semacam ini harus dipahami oleh pengembang

    pengembang kurikulum terutama mereka yang secara khusus

    bertanggungjawab mengenai masalah keuangan. Tetapi lain halnya dengan

    evaluasi kurikulum, akuntabilitas yang berkenaan dengan prosedur dan jumlah

    uang dalam kaitannya dengan kegiatan tidak menjadi kepedulian mereka

    melainkan fokus pada masalah efisiensi pemanfaatan dana.

    Pertanggung jawaban berdasarkan prosedur adalah : pertanggung

    jawaban yang berkenaan dengan peraturan perturan yang harus dipahami oleh

    pengembang kurikulum terutama mereka yang secara khusus bertanggung

    jawab mengenai masalah keuangan.

    Pertanggung jawaban mengenai jumlah uang adalah : pertanggung

    jawaban mengenai berapa besar uang yang diterima, besarnya uang yang

    dibelanjakan untuk suatu kegiatan, suatu barang atau honor.

    Efisiensi penggunaan uang adalah : berkenaan dengan permasalahan

    apakah uang yang dibelanjakan memberikan hasil yang sebesar besarnya.

    Dalam konteks pengembangan kurikulum diindonesia , evaluasi

    kurikulum tidak mungkin melepaskan diri dari akuntabilitas financial hal ini

  • 7/31/2019 Tujuan, FUNGSI & LANDASAN Evaluasi Kurikulum

    7/8

    Evaluasi dan Pengembangan Kurikulum 7

    disebabkan karena kondisi umum keuangan Negara dan kondisi masyarakat

    yang menyebabkan adanya keharusan mendesak. Pemanfaatan dana yang

    diperoleh dari pemerintah dan masyarakat dalam pengembangan kurikulum

    harus bisa dipertanggung jawabkan, jika tidak dapat dipertanggung jawabkan

    atas dasar efisiensi akan menjadi suatu musibah nasional. Yaitu pendidikan di

    Indonesia dan terutama kurikulum yang merupakan jantung dari proses

    pendidikan tidak akan memberikan hasil yang maksimal. Kemampuan

    kognitip, sikap, kepribadian, ketrampilan peserta didik tidak mencerminkan

    karakter tamatan yang diperlukan.

    d. Akuntabilitas Pemberian Jasa.Akuntabilitas pelayanan (pemberian jasa) meliputi pemberian jasa

    pendidikan kepada kepada kelompok masyarakyat yang seharusnya

    mendapatkan pelayanan tersebut. Akuntabilitas terhadap apa dan sejauh mana

    pelayanan yang sudah diberikan terhadap masyarakyat, dimensi akuntabilitas

    pemberian jasa mempertanyakan mengenai apakah kurikulum dalam proses

    implementasi terlaksana dengan sebaik - baiknya. Fungsi pelayanan

    pendidikan pemerintah dan masyarakyat terhadap generasi muda adalah suatu

    kewajiban moral dan konstitusional. Dilihat dari kewajiban moral maka

    pemerintah dan masyarakyat secara moral bertanggung jawab dalam

    memprsiapkan generasi muda untuk mengembangkan kehidupan pribadinyan

    dan mengemban tugas sebagai anggota masyarakyat. Beberapa pertanyaan

    utama evaluasi kurikulum adalah :

    - Apakah guru telah memberikan pelayanan yang sebaikbaiknya?- Apakah fasilitas dan kondisi serta suasana kerja mendukung guru untuk

    memberikan pelayanan yang sebaikbaiknya?

    - Apakah lingkungan kerja mendukung pemberian jasa pelayanan maksimaldari guru tercipta?

    - Apakah insentif yang tersedia mampu mendukung pemberian jasapelayanan maksimal dari guru? Dan sebagainya.

  • 7/31/2019 Tujuan, FUNGSI & LANDASAN Evaluasi Kurikulum

    8/8